Top Banner
Dhanar Intan Surya Saputra, M.Kom STMIK AMIKOM PURWOKERTO 2014
21

Chap 4_Model Citra

Jul 08, 2015

Download

Technology

Pertemuan 4, Teori Pengolahan Citra Digital
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Chap 4_Model Citra

Dhanar Intan Surya Saputra, M.Kom

STMIK AMIKOM PURWOKERTO

2014

Page 2: Chap 4_Model Citra

Pembentukan Citra oleh Sensor Mata

Intensitas cahaya ditangkap oleh diagram irisdan diteruskan ke bagian retina mata.

Bayangan obyek pada retina mata dibentukdengan mengikuti konsep sistem optik dimanafokus lensa terletak anta raretina dan lensamata.

Mata dan syaraf otak dapat menginterpretasibayangan yang merupakan obyek pada posisiterbalik.

Page 3: Chap 4_Model Citra
Page 4: Chap 4_Model Citra

Fovea dibagian retina terdiri dari dua jenisreceptor:

Sejumlah cone receptor, sensitif terhadapwarna, visi cone disebut photopic vision ataubright light vision

Sejumlah rod receptor, memberikan gambarkeseluruhan pandangan dan sensitif terhadapiluminasi tingkat rendah, visi rod disebutscotopic vision atau dim-light vision

Page 5: Chap 4_Model Citra

Blind Spot

bagian retina yang tidak mengandung receptorsehingga tidak dapat menerima danmenginterpretasi informasi

Page 6: Chap 4_Model Citra

Subjective Brightness

Merupakan tingkat kecemerlangan yang dapatditangkap sistem visual manusia;

Merupakan fungsi logaritmik dari intensitascahaya yang masuk ke mata manusia;

Mempunyai daerah intensitas yang bergerakdari ambang scotopic (redup) keambangphotopic (terang).

Page 7: Chap 4_Model Citra

Brightness Adaption

Merupakan fenomena penyesuaian matamanusia dalam membedakan gradasi tingkatkecemerlangan;

Batas daerah tingkat kecemerlangan yangmampu dibedakan secara sekaligus oleh matamanusia lebih kecil dibandingkan dengandaerah tingkat kecemerlangan sebenarnya.

Page 8: Chap 4_Model Citra

Cahaya dipancarkan dari sumber cahaya

Cahaya dipantulkan oleh object.

Cahaya yang dipantulkan ditangkap oleh mataatau camera

Cahaya adalah radiasi elektromagnetis yang menstimulir respons visual, dan diekspresikansebagai distribusi energi spectral L(λ), dimanaλ adalah panjang gelombang antara 350nm

Page 9: Chap 4_Model Citra
Page 10: Chap 4_Model Citra

sumber cahaya

objeksistem

pencitraan

bidang citra

output : citra digital

Page 11: Chap 4_Model Citra

Citra Fungsi kontinu dari intensitas cahaya pada bidang

dua dimensi.

normal

Sumber Cahaya

f(x,y)

Permukaan

i(x,y)

Page 12: Chap 4_Model Citra

(x,y) koordinat pada bidang dua dimensi

f(x,y) intensitas cahaya (brightness) pada titik (x,y)

i(x,y) Jumlah cahaya yang berasal dari sumbernya

(illumination)

r(x,y) Derajat kemampuan obyek memantulkan cahaya

(Reflection).

f(x,y) = i(x,y) . r(x,y)

dimana 0 < i(x,y) <

dan 0 r(x,y) 1 Nilai r(x,y) = 0 mengidentifikasi

penyerapan total

Nilai r(x,y) = 1 mengidentifikasi

pemantulan total

Page 13: Chap 4_Model Citra

Citra juga dapat dikelompokkan menjadi :

1. Citra tampak (foto, gambar, lukisan, apayang nampak di layar monitor/televisi ,hologram , dll)

2. Citra tidak tampak (data foto/gambar dalamfile, citra yang direpresentasikan dalamfungsi matematis)

Page 14: Chap 4_Model Citra

Pencitraan merupakan proses untukmentransformasikan citra analog menjadi citradigital.

1. Kamera Digital

2. Kamera Konvensional dan konverteranalog to digital

3. Scanner

4. Sinar - X

Page 15: Chap 4_Model Citra

foto berwarna3x4

scanner komputer

citra analogcitra digital

Page 16: Chap 4_Model Citra

201 188 181 185 180 147 140 149 155 138 144 144 145199 200 201 188 139 132 147 150 143 123 112 102 117207 221 222 136 90 111 125 145 140 138 122 104 97231 219 200 90 65 84 84 107 95 92 92 99 89227 223 181 74 72 89 92 86 77 63 50 55 65217 211 166 85 47 75 82 83 75 42 42 39 40208 195 179 131 54 68 66 72 46 21 15 24 19198 187 181 141 53 54 55 59 37 21 37 66 90195 184 170 134 52 38 42 45 35 43 98 152 172186 175 171 169 100 34 34 27 44 85 139 170 184167 156 142 144 112 48 32 46 84 133 166 172 186142 139 131 120 108 67 30 76 102 123 153 171 178145 134 128 125 117 70 38 91 101 105 125 146 157

=

Page 17: Chap 4_Model Citra

(0,0) Dx

Dy

x

yDx

Dy

N-1

0

j

i

N Pixel

0

M Pixel

M -1

Hubungan antara elemen gambar dan elemen matriks

Elemen Gambar

Elemen Matriks

Page 18: Chap 4_Model Citra

◦ Citra biner : Derajat keabuan/intensitas bernilaihitam dan putih.

◦ Citra hitam putih : Derajat keabuan bergerak darihitam ke putih

◦ Citra berwarna : Terdiri dari 3 komponen warna,yaitu red, green dan blue. Intensitas warna 1titik/pixel diperoleh dari kombinasi 3 derajatkeabuan tersebut.

◦ Indexed image : terdiri dari data matrix (X) dancolormap matrix (M). Tiap baris M terdiri darinilai red, green dan blue. Warna tiap pixeldiperoleh dari nilai X sebagai index ke colormap.

Page 19: Chap 4_Model Citra

Bitmap Pemetaan Bit. Nilai intensitas pixel di dalam citra

dipetakan ke sejumlah bit tertentu.

Warna dalam citra bitmap kombinasi dari 3 warna :

Red (R) , Green (G) , Blue (B).

Citra dalam BMP ada 3 :

1. Citra biner nilai keabuannya hanya 0 dan 1

2. Citra greyscale nilai keabuannya 8-bit

3. Citra berwarna nilai keabuannya 24-bit

Page 20: Chap 4_Model Citra

Apabila sebuah foto berwarna berukuran :

3 in x 4 in diubah ke bentuk digital dengantingkat resolusi scanner sebesar 500 dot per inch(dpi), maka berapa ukuran file foto tersebut ?

1 MByte (Mega Byte) = 1024 KByte (Kilo Byte) = 1048576 Byte = 8388608 bit

1 KByte (Kilo Byte) = 1024 Byte = 8192 bit

1 Byte = 8 bit

Referensi : Teori Pengolahan Citra Digital, Sutoyo (2009)

Page 21: Chap 4_Model Citra

Sekian