Top Banner
CBD PERIODONTITIS KRONIS OLEH KARENA GANGREN PULPA Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Dalam Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter (PPPD) Bagian Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut RS xxx Oleh : BEGUNDAL FAKULTAS KEDOKTERAN XXX XXX 2015
14

CBD Periodontitis Oleh Gangren

Sep 12, 2015

Download

Documents

medistro

Laporan Kasus Periodontitis Akut
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

CBD

PERIODONTITIS KRONIS OLEH KARENA GANGREN PULPA

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Dalam Menempuh

Program Pendidikan Profesi Dokter (PPPD)

Bagian Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut RS xxx

Oleh :

BEGUNDALFAKULTAS KEDOKTERAN

XXXXXX2015IDENTITAS PENDERITA

Nama: Tn.S

Jenis Kelamin: Laki-laki

Umur: 36 tahun

Alamat: Abimanyu No.7,RT 02 RW 04, Kelurahan Pendrikan Lor,

XXXPekerjaan: karyawan swasta

Agama: islam

Poliklinik: Poli Gigi XXXNo.CM: 90.38762.00

Tanggal Periksa: 12 Agustus 2013

I. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF

Keluhan Utama:

Anamnesa: dilakukan autoanamnesis pada tanggal 12 Agustus 2013

a. Riwayat Penyakit Sekarang : gigi belakang kiri bawah berlubang, tidak terasa sakit, gigi goyang, pasien minta gigi tersebut dicabut.

b. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Alergi

: Disangkal

Riwayat DM

: Disangkal

Riwayat Hipertensi

: Disangkal

Riwayat Jantung

: Disangkal

Riwayat Gigi

: Disangkal

Riwayat Pemakaina Obat: 3 hari yang lalu minum obat, agak membaik

c. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang pernah sakit seperti ini

d. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien bekerja sebagai karyawan swasta

I. PEMERIKSAAN OBYEKTIF

1. Keadaan Umum: Baik

Kesadaran

: Composmentis

Keadaan gizi

: Baik

Derajat sakit

: Tidak sakitSianosis

: -

Anemia

: -

Ikterik

: -

2. Status praesent

Tekanan Darah: 110/ 80mmHg

Nadi

: 86 x/menit, isi dan tegangan cukup3. Ekstra Oral

Asimetris muka: -

Tanda radang

: Tumor (-) Calor (-) Dolor (-)

Rubor (-) Fungsiolesa (-)

Tepi radang: Basis mandibula teraba dengan palpasi, Fluktuasi (-),

Trismus (-)4. Intra Oral

a. Gigi

: ditemukan karies pada gigi 3.6, sisa mahkota >1/3 b. Ginggiva: tidak ada kelainanc. Mukosa: tidak ada kelainan

d. Lidah

: tidak ada kelainan

e. Palatum: tidak ada kelainan

5. Status Lokalis

Nomenklatur WHO

1.8 1.7 1.6 1.5 1.4 1.3 1.2 1.1 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8

4.8 4.7 4.6 4.5 4.4 4.3 4.2 4.1 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8

Inspeksi: terlihat karies pada gigi 3.6Sondase: karies profundaPerkusi: (-)Tekanan : (-)Palpasi

: (+)II. ORAL HYGENE

SedangIII. DIAGNOSA KELUHAN UTAMA

Periodontitis kronis oleh karena gangren pulpaIV. DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT LAINNYA

-V. DIFFERENTIAL DIAGNOSA

Periodontitis kronis oleh karena gangren radix

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Rontgen foto: dentoalveolarVII. RENCANA TERAPI

Rujuk ke dokter gigi untuk dilakukan Ekstraksi gigi 3.6VIII. KOMPLIKASI

Perdarahan, dry socket, infeksi pasca pencabutan

IX. PROGNOSIS

BaikX. SUMMARYSeorang laki-laki berumur 36 tahun datang dengan gigi belakang kiri bawah berlubang, tidak goyang, dan tidak sakit, pasien meminta gigi tersebut dicabut. Sebelumnya lebih dari 1 minggu yang lalu gigi terasa sakit, tiga hari yang lalu pasien minum obat agak membaik.

Saat pemeriksaan inspeksi terlihat karies pada gigi 3.6, sonde: karies profunda, perkusi (-), tekanan (-), palpasi (-).XI. RUJUKAN

Pasien dirujuk ke dokter gigi untuk dilakukan ekstraksi gigi 3.6.TINJAUAN PUSTAKA

PERIODONTITIS

1. Definisi

Periodontitis adalah reaksi inflamasi membran periodontal pada daerah apek gigi yang gangren (gangren pulpa/ gangren radix). Penyakit periodontal adalah penyakit yang mengenai jaringan pendukung gigi, yaitu gingiva/gusi serta jaringan periodontal, yaitu jaringan yang menghubungkan antara gigi dan tulang penyangga gigi yaitu tulang alveolar.Gangren pulpa adalah kematian pulpa yang diikuti oleh invasi bakteri.

Gangren radix adalah kelanjutan dari gangren pulpa dimana mahkota gigi telah hilang (sisa akar).2. Epidemiologi

Periodontitis sangat umum, dan secara luas dianggap sebagai penyakit di seluruh dunia kedua yang paling umum, setelah pembusukan gigi, dan di Amerika Serikat memiliki prevalensi 30-50% dari populasi, tetapi hanya sekitar 10% memiliki bentuk parah. Studi menemukan hubungan antara asal-usul etnis dan penyakit periodontal. Di Amerika Serikat, Afrika-Amerika memiliki prevalensi tinggi penyakit periodontal dibandingkan dengan individu Latin serta non-Hispanik orang-orang keturunan Eropa. Dalam populasi Israel, individu Yaman, Afrika Utara, Asia, atau asal-usul Mediterania memiliki prevalensi tinggi penyakit periodontal daripada individu dari keturunan Eropa. dan bakteri matriks pada garis gusi, yang disebut plak gigi. Kontributor lainnya adalah gizi buruk dan masalah medis yang mendasari seperti diabetes.

3. Etiologi

Periodontitis umumnya disebabkan oleh plak. Plak adalah lapisan tipis biofilm yang mengandung bakteri, produk bakteri, dan sisa makanan. Lapisan ini melekat pada permukaan gigi dan berwarna putih atau putih kekuningan. Plak yang menyebabkan gingivitis dan periodontitis adalah plak yang berada tepat di atas garis gusi. Bakteri dan produknya dapat menyebar ke bawah gusi sehingga terjadi proses peradangan dan terjadilah periodontitis.

4. Patofisiologi

Pulpitis yang tidak terawat akan menyebabkan statis dan thrombosis pembuluh darah pulpa, sehingga terjadi gangrene pulpa. Sedangkan jaringan periodontal pada daerah apek gigi mengadakan reaksi inflamasi terhadap bakteri yang berasal dari pulpa gigi. Pada fase akut akan menyebabkan rasa nyeri terutama bila digunakan untuk mengunyah dan apabila keseimbangan daya tahan tubuh dapat mengimbangi proses inflamasi maka akan terjadi keadaan kronis.

5. Pemeriksaan dan Gejala KlinisGejala klinis : dalam keadaan kronis tak ada keluhan rasa sakit kecuali dalam keadaan akut adanya rasa sakit yang hebat, tanpa rangsangan.Pemeriksaan klinis :

Ekstra oral (E.O): tidak ada kelainan

Intra oral (I.O) : karies profunda/ sisa akar

PeriodontitisAkutKronis

Sondase--

Perkusi+-

Tekanan+-

Palpasi- -

Termal--

Pemeriksaan Penunjang

Rontgen foto : dentoalveolar 6. Terapi

-Konservatif dan perawatan syaraf

-Ekstraksi, prosedur tindakan:

anestesi local

Pencabutan

Kontrol luka bekas pencabutan penjahitan bila diperlukan Pemberian tampon, digit selama 1/2 jam

Antibiotika, analgetika, ruboransia (bila diperlukan)

7. Komplikasi

Perdarahan, dry socket, infeksi pasca pencabutan, oro-antral fistula8. Prognosis

BaikDAFTAR PUSTAKA

DepKes RI. 2007. Pedoman Pengobatan dasar di Puskesmas. JakartaAnonym. Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. 2007. BEM FK UNDIP

Drg Ny. M Tjenol Poeger, dkk. 1993. Prosedur Tetap Pelayanan Medis Penyakit Gigi dan Mulut. Unit pelayanan Fungsional/ Laboratorium Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut RS. DR. Kariadi/ Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang.