Top Banner
Latihan Radiologi Latihan 1. Cara – cara processing film Setelah di foto , film dikeluarkan dan dimasukan ke kamar gelap untuk proses film dimasukkan kedalam cairan pembangkit (developer). Screen film 4-6 menit Non screen film 8 menit Detail film 5 menit Lalu bilas dengan air untuk menghilangkan alkali yang menempel kurang lebih 10 menit, lalu dimasukkan k cairan pemantap (fixer) untuk menghilangkan butiran perak bromide yang tidak terkena radiasi kurang lebih 10 menit. Bilas air dengan air mengalir , keringkan dan diangin2kan. 2. apa indikasi pemeriksaan Invertogram Untuk mengetahui adanya atresia ani 3. Apa Indikasi IVP? - Akut aBdomen - Retensio uri - Batu radiolucent di tr.urinarius - Hematuria - Nyeri kolik - ISK berulang - Kelainan anatomik 4. Tanda2 proses spesifik di paru
51

catatan radiologi.docx

Jan 11, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: catatan radiologi.docx

Latihan Radiologi

Latihan

1. Cara – cara processing film

Setelah di foto , film dikeluarkan dan dimasukan ke kamar gelap untuk proses film dimasukkan kedalam cairan pembangkit (developer).

 Screen film 4-6 menit

 Non screen film 8 menit

 Detail film 5 menit

Lalu bilas dengan air untuk menghilangkan alkali yang menempel kurang lebih 10 menit, lalu dimasukkan k cairan pemantap (fixer) untuk menghilangkan butiran perak bromide yang tidak terkena radiasi kurang lebih 10 menit. Bilas air dengan air mengalir , keringkan dan diangin2kan.

2. apa indikasi pemeriksaan Invertogram

Untuk mengetahui adanya atresia ani

3. Apa Indikasi IVP?

- Akut aBdomen

- Retensio uri

- Batu radiolucent di tr.urinarius

- Hematuria

- Nyeri kolik

- ISK berulang

- Kelainan anatomik

4. Tanda2 proses spesifik di paru

- Infiltrat (perselubungan yang tidak homogen) yang merupakan proses aktif.

- Cavitas  proses aktif juga

Page 2: catatan radiologi.docx

- Garis Fibrosis tanda proses yang sudah lama atau tindakan penyembuhan.

- Kalsifikasi

- Atelektasis.

5. tanda Ro pneumonia lobaris?

Bayangan homogen pada 1 lobus paru dengan air broncogram.

6. Tetralogy fallot

1. hipertrofi ventrikel kanan

2. VSD dengan shunt kanan ke kiri

3. stenosis arteri pulmonalis

4. semitransposisi letak aorta.

7. tanda2 keganansan paru

- Nodul minimal 4 cm didaerah paru

- Bayangan bulat / coin lesion yang tersebar (tanda metastasis dari organ lain ke paru)

- Adanya destruksi tulang.

8. Tanda2 dekompensatio cordis

GraDe I : pembesaran jantung (CTR > > 50%) Dengan tanda pembendungan paru (kranialisasi yaitu corakan bronkovanskuler yang mengarah keatas)

GraDe II : CTR > 50%.

dgn pelebaran hillus

GraDe III : CTR > 50% Dengan efusi pleura dan udem paru

9. Tanda2 ASD ?

- Pembesaran ventrikel kanan dan arteri pulmonalis.

- Dilatasi atrium kanan , hillus melebar  membentuk koma terbalik

- Ventrikel kiri normal , aocelah se

Page 3: catatan radiologi.docx

- Tekanan di atrium kanan lebih dari kiri  tjd shunt dan memberikan gejala syndrome eisenmegnger dengan gambaran rontgen :

i. Udem paru “bat wing app”

ii. Efusi pericardial “bottle shape app”

10. tanda ro tbc sendi :

Terjadi penyempitan celah sendi karena ada proses spesifik di daerah tersebut.

11.tanda ileus obstruktif ?

Foto supine : “hearing bone app”

Foto ½ duduk : “step ladder app”

RADIOLOGI THORAX DAN ABDOMEN

FOTO THORAX

Baca mulai dari tengah ke samping atau baca sebaliknya.

Cara baca jantung :

1. Ukur CTR

Syarat :

- Posisi harus PA

- Jarak sinar 1,8 – 2 m

- Inspirasi harus cukup dalam

- Costa harus simetris, tidak boleh ada kelainan tulang (scoliosis, kifosis, lordosis)

Beda foto PA & AP

PA

Clavicula lebih datar

Scapula di luar paru

Posisi pasien berdiri tangan dipunggung

Page 4: catatan radiologi.docx

AP

Clavicula lebih menukik

Scapula masuk ke paru

Posisi pasien tidur

Cara baca jantung

• Lihat proc transverses, tarik garis tengah lurus ke bawah

• Ambil 1 titik bagian jantung kanan paling jauh, lalu kemudian tarik garis tegak lurus ke garis tengah (C1)

• Ambil 1 titik bagian jantung kiri paling jauh, lalu tarik garis tegak lurus ke garis tengah (C2)

Thoracis

• Ambil garis horizontal yang menyinggung permukaan tertinggi diafragma kanan

• Ukur berapa berapa cm (C)

CTR = C1 + C2 x 100%

C

Anak < 14 tahun N 50-55%

Dewasa 50 % suspect cardiomegali

>50% cardiomegali

2. Kemudian lihat ARCUS AORTA

30 tahun bandingkan dengan bagian bawah clavicula

N jarak 1-2 cm

< 1cm elongation arcus aorta

Untuk orang tua > 50 tahun

o Ambil garis tengah ukur dari garis tengah ke lengkung aorta yang paling jauh

o Kalau >4 cm elongatio arcus aorta

o Kalau ada elongatio arcus aorta, berarti ada hipertensi

o Elongatio arcus aorta baru dapat dinilai pada os >30 tahun

Page 5: catatan radiologi.docx

o <30 tahun tidak dinilai karena jantung masih turun

3. Lihat APEX CORDIS terjauh

o 1-2 cm di atas diafragma kiri

o Deviasi ada 2 : laterocaudal, laterocranial

Laterocaudal : apex cordis tertanam dalam diafragma dengan syarat CTR >50% atau <1cm LVH

Laterocranial : apex cordis di atas diafragma >2 cm RVH

Setelah itu lihat PARU-PARU

1. HILUS (kanan & Kiri)

Merupakan tempat keluar A & V pulmonalis, kelenjar limfe

Kesepakatan lihat kanan, karena hilus kiri keluar ketemu tulang

Cara ukur :

Tarik 2 garis sejajar hilus, kemudian tarik garis tegak lurus dengan garis sejajar tadi.

Dewasa : tidak lebih 16mm

Untuk anak :

Jangan diukur sulit

Bandingkan dengan traches – harus lebih kecil atau sama dengan dari trachea

Bila lebih besar ada pembesaran kelenjar limfe di hilus paling sering disebabkan oleh TBC

Normal perbandingan hilus dengan diameter perifer tidak boleh lebih dari 1:5-7

Bila lebih dari itu tanda-tanda pulmonal hipertensi / inverted coma sign (hilus melebar)

2. Batas APEX

Apakah ada infiltara, kesuraman, perselubungan, konsolidasi

3. Corakan BRONCHOVASKULER

Pembuluh darah berjalan bersama bronchus

Bronchus infeksi edema pembuluh darah membesar juga

Bila di daerah lapangan paru atas corakan bronchovaskuler meningkat disebabkan oleh bendungan bukan oleh infeksi di daerah bronkus.

Page 6: catatan radiologi.docx

Kemudian lihat DIAFRAGMA & SINUS

Normal inspirasi dalam diafragma setinggi costa X belakang

Diafragma kanan lebih tinggi dari kiri karena di sebelah kanan terdapat organ padat sedangkan di kiri terdapat organ lunak sehingga waktu inspirasi dalam, diafragma ditekan habis-habisan.

Normal bentuk diafragma cembung, permukaan licin

Sinus

Costophrenicus (lebih penting!!!)

Cardiophrenicus – sudut kadang tidak lancip terdapat pericardial fat (orang gemuk)

Bila sudut costophrenicus tumpul pada posisi PA/erect efusi sudah 100-150 cc

Disebut phrenicus karena diafragma dipersarafi oleh N.phrenicus – cabang N.vagus

Normal cairan pleura = 2 cc

Bila lebih dari 2 cc (mis 4 cc) cara lihatnya, pasien dimiringkan / tiduran (LLD / RLD), arah sinar horizontal terlihat bayangan opaque

Bila paru kolaps sinus jangan dinilai karena akan memberikan gambaran sudut tumpul (Pn.Th)

PLEURA

Normal tidak bisa terlihat

Pada keadaan tertentu, pleura visceralis bisa terlihat, bila terlihat maka harus disebut bagian distal dari pleura apa

Dari pleural line apakah :

Perselubungan homogen --. Efusi pleura

Gambaran avaskuler Pneumothorax

TULANG

SOFT TISSUE

Otot-otot (putih) radioopaque

Lemak radioluscent

Emfisema subkutis terjadi akibat luka tusuk terbuka (berarti ada udara) ada bayangan hitam di soft tissue

Page 7: catatan radiologi.docx

Bila kena tusuk jarum, bisa menyebabkan pneumothorax udara bisa masuk tapi tidak bisa keluar Emfisema subkutis

Posisi

1. AP

Clavicula tidak selalu terbuka

Fundus tidak ada udara karena pasien tidur bila ada udara berarti pasien kembung

Kerugian : jantung terlihat membesar, jantung tidak jelas dan sulit dinilai

2. PA

Fundus selalu ada udara

Arah sinar dari belakang

Clavicula selalu terbuka

JANTUNG

3 PEMERIKSAAN : - Foto PA CTR

- Cor analisa

- Echocardiography bisa tau kekebalan otot&volume dr ruang

Foto Rontgen tidak bisa lihat hipertrofi, tapi bisa lihat dilatasi

Pada posisi PA :

Batas kanan : atrium kanan batas sampai ada lekukan/pinggang yang diatasnya adalah vena cava.

Setelah arcus aorta ada tonjolan pertama yaitu segmen pulmonal

Di atas ventrikel kiri auricle (atrium) kiri

Tidak membentuk batas jantung :

• Ventrikel kanan (ada ditengah)

• Atrium kiri

Page 8: catatan radiologi.docx

ATRIUM KANAN

1. > 1/3 CD

2. < ½ CS

VENTRIKEL KANAN

Kelainan-kelainan :

• Apex deviasi ke laterocranial

• Mendorong ke kanan gambaran double contour

• Mendorong ke depan pada foto laetral >1/3 sternum

• Pinggang jantung mendatar

• Retrosternal space hilang (ruang di bagian depan jantung) RVH

Tidak boleh >1/3 panjang sternum

Yang nempel di sternum adalah ventrikel kanan

ATRIUM KIRI

Kelainan-kelainan :

• Ke atas mendesak bronkus kiri sehingga bronkus mendatar

• Ke samping kiri membentuk batas jantung kiri

• Ke depan & ke kanan gambaran double contour pada sebelah kanan LAH

• Ke belakang mendesak esofagus

Tidak bisa dilihat

Bisa dilihat dengan foto lateral minum kontras

VENTRIKEL KIRI

Kelainan-kelainan :

Bagian kiri jantung CTR >50%

Deviasi ke laterocaudal : apex tertanam di bawah diafragma

Page 9: catatan radiologi.docx

Ke belakang menutupi columna vertebra

Retrocardial space hilang (ruang di bagian belakang jantung) LVH

AORTA

Elongatio arcus aorta hati-hati!!!

Kemudian lihat dalam arcus aorta apakah ada kalsifikasi/tidak (Egg Shell)

Elongatio Hipertensi

Elongatio + kalsifikasi PJK

Baru dapat dinilai di atas umur 30 tahun karena <30 tahun jantung masih turun.

EISENMENGER COMPLEX

Oedem paru yang terjadi akibat kompensasi decompensatio jantung kiri --. Karena tidak ada kemampuan / daya pompa menurun, darah tertumpuk di jantung, vena pulmonalis terhambat, terjadi gangguan sirkulasi paru dan akhirnya terjadi udema.

Eisenmenger terdiri OA, VSD, RVH,MI

Bila terdapat decomp.kanan dan kiri tidak ada udema terjadi tidak ada udem anasarca dan udema paru.

TETRALOGI FALLOT

Terdiri dari :

Overriding aorta (aorta bermuara di LV & RV)

Pulmonal stenosis

VSD

RVH

HIPERTENSI JANTUNG

Bila ada hambatan pada A.pulmonalis bendungan ke perifer pada bronkitis kronik (dimana terjadi penebalan intima PD paru lumen PD bertambah kecil tekanan meningkat)

Page 10: catatan radiologi.docx

Bila ada hambatan A.pulmonalis stenosis katup pulmonalis terjadi hipertrofi di foto tidak kelihatan, hanya bisa dilihat dengan echocardiography.

Bila hipertrofi dilatasi kelumpuhan otot jantung

Bila sampai dilatasi cardiomiopati (jantung besar, bentuknya lebar, pinggang tidak jelas)

Bila ada pericardial efusi pada auskultasi friction rub

Volume darah ke jantung bisa bertambah pada olahraga, kebocoran (ASD, VSD), insufisiensi.

Atrium kanan bisa dilatasi karena : insufisiensi trikuspid dan ASD

Ventrikel kanan bisa dilatasi karena : insufisiensi katup pulmonal dan VSD

o Mitral insufisiensi Atrium kiri melebar ventrikel kiri tidak melebar Rheumatic fever

o Mitral Stenosis atrium kiri dilatasi penumpukan darah di atrium kiri Bendungan Tekanan vena pulmonalis meningkat bendungan ke A.pilmonalis tekanan A.pulmonalis meningkat tekanan ventrikel kanan meningkat hipertrofi ventrikel kanan dilatasi pinggang jantung mendatar deviasi ke laterocranial

o Volume darah di A.pulmonalis kecil tapi tekanan meningkat sehingga dapat terjadi dilatasi.

Konfigurasi mitral karena MI & MS

Konfigurasi aorta (boot shape = stenosis katup aorta)

THEMBAR SYNDROME (Hipertensi pulmonal) dapat :

o Inverted coma sign

o Elongasi arcus aorta

Aneurysma auricle/ atrium kiri dengan kalsifikasi cukup berbahaya

Kalsifikasi di atrium tidak berbahaya tapi bila kalsifikasi di ventrikel berbahaya karena bisa pecah

Cor bounum = jantung besar --. DD/ dengan pericardial effusion spt botol erlenmeyer

Jantung yang normal Left configuration

Page 11: catatan radiologi.docx

PARU-PARU

Infiltrat :

o Bercak opaque

o Batas tak teratur

Konsolidasi :

o Lebih besar dari infiltrat

o Tumor / pemadatan jaringan / suatu massa

o Istilah ini lebih dihindari

Kesuraman / opacity :

o Infiltrat banyak dan padat

o Gambaran homogen tidak merata / tidak homogen

Perselubungan :

o Opaque semua

o Lebih homogen

Kelainan-kelainan tadi dilihat pada : apex, hilus, kedua apex patokan costae 1-2 (dewasa) di Indonesia kalau ada gambaran tersebut (infiltrat, konsolidasi, perselubungan) biasa disebabkan oleh proses spesifik, daerah perihiler, daerah peracardial, pleural line, diafragma, sinus.

Kondisi foto yang baik adalah apabila columna vertebra thoralis bisa terlihat sampai Th.IV

Kelainan-kelainan di paru

Misalnya ada kasus hemithorax, putih semua, maka :

Kita lihat mediastinum

Mediastinum anterior : tidak diisi apa-apa kecuali perlekatan jantung

Mediastinum medius : terdapat jantung, A&V pulmonalis, kelenjar limfe

Mediastinum posterior : esofagus, aorta desc, aorta thoracalis, kelenjar limfe paravertebra

Page 12: catatan radiologi.docx

MEDIASTINUM

Kelainan mediastinum sup & inf

Gambaran konsolidasi

3T 1L : Tiroid, Timus, Teratoma, Limfoma

Perselubungan homogen dihemithorax kanan/kiri lihat mediastinum, trakea, sela iga pada daerah lesi tersebut misal : tidak tampak deviasi mediastinum dan trakea, sela iga tidak menyempit / melebar kesan : PNEUMONIA LOBARIS

Perselubungan homogen hemithorax dextra misal : mediastinum ke arah deviasi / lesi, sela iga relatif sempit pada daerah lesi kesan : ATELEKTASIS

Perselubungan homogen hemithorax dextra mis : deviasi ke kontralateral, trakea deviasi ke kontralateral, sela iga melebar pada sisi lesi kesan : EFUSI PLEURA, TUMOR

Efusi pleura :

• Eksudat : Pus – pyothorax, Darah – hemothorax, Cairan limfe – chylothorax

• Transudat – pleural effusion

Efusi pleura dapat disebabkan oleh :

1. infeksi paru oleh bakteri, virus, jamur

2. tumor paru

3. tumor mediatinum

4. metastasis

5. kelainan sistemik

• hambatan aliran KGB

• hipoproteinemia ginjal/hati

• kegagalan jantung

6. trauma kecelakaan/tindakan pembedahan

Efusi pleura

Posisi supine : perselubungan homogen di bagian distal dari pleural line

Posisi PA : garis ELLIS – DAMOISSEAU (MENISCUS SIGN)

Page 13: catatan radiologi.docx

BRONCHOPNEUMONIA

• Kesuraman di pericardial

• Khas : selalu diselingi daerah sehat

• Hilus lebar : DD/ cenderung proses sebagai causa TBC pada anak

• Hilus tak melebar : DD/ proses spesifik pada anak

ENCAPSULATED PLEURAL EFFUSION

• = efusi extrapleura

• Sejumlah cairan terkumpul setempat di daerah pleura / fisura interlobar, sering disebabkan oleh empiema dengan perlekatan pleura

• Ada garis pleura (yang merupakan batas antara lobus superior & medial)

• DD/ mesotelioma : untuk os yang lebih tua

BRONCHITIS

o Ciri khas :

1. peribronchial structure yang melebar

2. gambaran TREAM LINE APPEARANCE jalannya sejajar dan terus-menerus.

3. Ig A meningkat

o Gambaran bronchitis pada orang normal pun ada

o Corakan bronchovaskuler meningkat

EFUSI PLEURA

o Efusi dari kanan :

1. DHF

2. Pleigs syndrome

o Karena di kanan ada ductus thoracicus

o Efusi bisa mendorong mediastinum

Page 14: catatan radiologi.docx

Normal corakan bronchovaskuler bagian sepi > sepi dari pada bagian bawah

Corakan bronchovaskuler meningkat :

Kiri terdapat gambaran vaskuler / ke tepi atau

Didaerah atas juga ada

Diameter bagian bawah lebih lebar

Corakan bronchovaskuler kasar dimana gambaran tidak sampai ke tepi tapi besar-besar

SEFALISASI / CRANIALISASI

Di daerah proximal hilus, corakan bronkovaskuler lebih banyak & diameternya lebih lebar daripada yang dibawah

Sesuai gambaran OEDEMA PARU

OEDEMA PARU

Sefalisasi/ cranialisasi

Kadang kekasaran bonchovaskuler tidak begitu jelas tapi ada kesuraman yang dimulai dari suprahiler, hiler, paracardial sedangkan bagian tepi bersih = BAT WING APPEARANCE

Terdapat gambaran GARIS KERLEY (garis-garis sejajar – hilang dalam 24 jam)

Udem paru

Vaskuler titiknya besar

Intersttial titik-titiknya kecil, terlihat seperti kesuraman.

DD/ = BP; pem penunjang : echocardiografi

KP

• Tampak infiltrat di apex kanan & kiri proses spesifik (dewasa)

• TBC MILIER : gambaran milier di seluruh lapangan paru tapi tepi bersih, kalau terdapat gambaran milier sampai tepi paru curiga keganaasan

• ADVANCE TBC

o Gambaran multikistik + gambaran infiltrat

Page 15: catatan radiologi.docx

o Sinus tumpul

• Proses TBC dikatakan tenang apabila :

o Pada dewasa : terdapat jaringan fibrotik

o Pada anak : kalsifikasi

• Jika infiltrat ada di basal jangan disebut KP

• Khas : BUBOECTASE pembesaran kelenjar limfe di leher menyerupai kalung

• Pemeriksaan anjuran : foto TOP LORDOTIC untuk melihat apex paru apakah terdapat infiltrat / tidak

Gambaran lubang

o Kecil : kistik

o Besar :

• Cavitas

Dinding tebal, tidak ada isinya

Tapi kadang-kadang ada isinya = FUNGUS BALL

Kalau cavitas kecil-kecil dan banyak disebut HONEY COMB APPEARANCE tebal dinding 2mm, diameter lumen minimal 5 mm

ABSES

Dinding > tebal dari bleb, di dalamnya ada air fluid level

o Lebih besar : bleb dinding tebal, lebih besar dari abses, ditengah kosong

o Lebih besar lagi : bulla dinding tipis tapi besar, di tengah kosong, alveolus pada pecah

BLEB dan BULLA kelainan congenital ; sering menyebabkan PNEUMOTHORAX SPONTAN

MULTIPLE KISTIK LESION

o Ukuran lebih besar dari honey comb appearance

o Bila terdapat multiple kistik lesion tapi tidak ada air fluid level = Honey Comb Appearance / Bronchiectasis (dinding2 tebal)

Page 16: catatan radiologi.docx

INFECTED BRONCHIECTASIS

Multiple kistik lesion dengan air fluid level

DD/ Bronchiectasis :

o Kistik lung disease – dinding tipis, gambaran spt busa-busa

o WAGENER GRANULOMA – dinding tipis

POLIKISTIK PULMONUM – bawaan lahir

Kalau terdapat suatu konsolidasi / tumor pada 40 – 50 tahun curiga suatu keganasan

Tapi bila di bawah 40 tahun belum tentu merupakan suatu keganasan

COIN LESION

o Kalo terdapat coin lesion – harus dinilai tulang-tulangnya destruksi / tidak

o DD/ : tuberculoma, artefak, limfoma

o Usul : bila mungkin, foto lateral thorax

o Pemeriksaan anjuran : CT-scan Thorax

INFILTRAT

Titik kecil, batas tidak jelas, tidak ada hubungan dengan vaskuler

Berisi cairan / darah / nanah yang mengisi parenkim paru

COTTON BALL APPEARANCE

Gambaran lebih besar dari infiltrat

Berupa infiltrat kasar

Boleh disebut juga infiltrat

Daerah sekitarnya bersih

KONSOLIDASI

Pemadatan, batas bisa jelas, bisa juga tidak

Kesan : suatu tumor

Page 17: catatan radiologi.docx

Lihat daerah soft tissue, kalau bengkak juga curiga LIPOMA DD/ neurofibromatosis

Kalau Cuma ada di lapangan paru saja DD/ dengan coin lesion, Lipoma

Suatu tumor bila makin ganas batas semakin tidak jelas

KESURAMAN

Gambaran lebih padat dari infiltrat

Pada orang dewasa kadang terdapat kesuraman di lapangan paru bawah kanan karena M.pectoralis mayornya membesar pada orang yang biasa pake tangan kanan

Terdapat pada oedema paru

DD/ BP

Gambaran metastase pada paru :

o BP

o Efusi Pleura

o Milier

Gambaran infiltrat di seluruh lapang paru sampai ke tepi ; ada jaringan fibrotik / tuberculoma

Metastase milier gambaran infiltrat tidak sampai ke tepi, tepi > bersih, >aktif di tengah

o Cotton Ball

o Coin lesion

o Limfangitis carcinoma

Gambaran infiltrat seperti sinar matahari : SUN RAY APPEARANCE

BRONCHOGENIC CA – tipe small cell

Bisa menyebabkan VCS syndrome gambaran di arcus aorta

DUMBLE SHAPE APPERANCE (khas)

TUMOR-TUMOR MEDIASTINUM

3T 1L : Tiroid, timus, teratoma, limfoma

Page 18: catatan radiologi.docx

Timus besar terdapat gambaran cell sign pada anak-anak.

Teratoma didalamnya bisa berisi rambut, tulang ada kalsifikasi

SILUET SIGN (+) : kelainan bisa di depan / belakang dengan organ yang berdekatan.

SILUET SIGN (-) : kelainan berhimpit/ berasal dari organ yang bersangkutan.

Kalau berhimpit berarti berasal dari mediastinum medius

Kalau yang berasal dari jantung aneurysma ada kalsifikasi pada VCS

Siluet Sign pada foto PA, kita harus membedakan batas-batasnya.

VCS SYNDROME

Tampak gambaran di arcus aorta

ATELECTASIS

Kalo lobus kanan superior atelektasis :

o Gambaran melengkung ke atas

o Biasanya trakea tertarik

o Intercostal space menyempit

Kalo atelektasis segmen posterior lobus superior tidak menarik trakea

Sedangkan atelektasis segmen anterior bisa menyebabkan trakea tertarik

BRONCHIECTASIS

o Ada 3 tipe : kistik, fusiform, silindrikum

o Honey Comb Appearance

o Pemeriksaan anjuran : BNO, CT-scan, foto sinus paranasal, Bronchografi

SINDROM KARTAGENER

1. situs inversus

o Total

Page 19: catatan radiologi.docx

o Parsial jantung di kanan

2. bronchiectasis

3. sinusitis

Lawan dari situs inversus SITUS SOLITUS = hepar terletak di tengah-tengah

PNEUMOTHORAX

o Bagian distal dari pleural line terdapat gambaran avaskuler

o Sela iga menjadi lebih besar

o Terdapat udara dalam rongga paru

o Etiologi :

1. spontan

• sobekan subpleura dari bulla

• trauma tertutup terhadap dinding & fistula

• bronchopleura akibat neoplasma / inflamasi

2. luka tusuk/pneumothorax disengaja (artificial)

3. masuknya udara melalui mediastinum trauma pada trachea dan esofagus, misalnya : endoskopi / benda asing tajam tertelan / keganasan dalam mediastinum

4. udara dari subdiafragma : robekan gaster akibat trauma / abses subdiafragma / dengan kuman pembentuk gas

TENSION PNEUMOTHORAX

Udara yang semakin bertambah dan tidak bisa keluar sehingga mendesak mediastinum dan paru yang sehat (inervasi) saat pernafasan sangat terganggu

Penebalan pleura pada penyakit pleura menahun : pleuritis & pneumothorax menahun

Di pleura terjadi penimbunan jaringan ikat, bahkan kadang-kadang mengalami kalsifikasi (SCHWARTE) gambaran rontgen garis-garis densitas tinggi yang tak teratur / kalsifikasi.

PANCOAST TUMOR

Page 20: catatan radiologi.docx

• Konsolidasi / perselubungan di apex

• Destruksi costa 1,2

• Pemeriksaan penunjang : CT-scan, Thorax untuk mengetahui stadium

• DD/ dengan : bronchogenic Ca, tuberculoma, proses spesifik, fungus ball

INVERTED S SIGN

Atelektasis + tarikan trakea tumor yang menekan (tumor bronchogenic disekitar bronkus kanan)

DIAFRAGMA

• Congenital : kelainan saraf, otot diafragma

• Perbedaan diafragma kanan & kiri tidak boleh lebih dari 1 intercostal space

PARALISE DIFRAGMA

Gerakan paradox : sisi yang sehat saat inspirasi menurun, sisi yang sakit menurun.

EVENTERATIO

Kelumpuhan otot diafragma sedangkan N.phrenicus baik sehingga pada foto terdapat gambaran tonjolan dari perifer.

LUBANG pada diagfragma (N tertutup rapat)

• Hiatus aorta

• Hiatus oesophagus

• Hiatus v.thoracalis, v.abdominalis

Untuk foto diafragma : PA & lateral

Untuk anak-anak : foto keseluruhan thorax & abdomen : BABY GRUMP

HERNIA DIAFRAGMATICA

Biasanya congenital

Page 21: catatan radiologi.docx

Borhdalek : belakang kiri, Morgagni : depan kanan

TENTING DIAFRAGMA

Diafragma tertarik ke atas, biasa bekas pleuritis

Diafragma saling tindih (2 tingkat) akibat cetakan dari hepar, apakah ada tumor / abses

Diafragma batasnya samar / kabur : Efusi dan pneumonia di bagian bawah = Pleuropneumonia

PLEUROPNEUMONIA

• Ada perselubungan di mana diafragma tidak bisa dinilai

• Gambaran kalsifikasi dari pleura

• Garis ellis tidak jelas

Efusi pleura

DD/ Hemothorax, chylothorax

Pem anjuran : foto thorax lateral

Batuk darah + sputum berbau = abses paru, bronchiectasis

Tn. A 40 tahun (RSBY) : gambaran multikistik di perihiler & paracardial kanan&kiri dengan gambaran air fluid level

D/ infected bronchiectasis duplex th/ spesifik

DD/ kistik lung disease, wagener granuloma

Pem anjuran : bronchografi, CT-scan

Pancoast tumor destruksi costa 1,2

DD/ broncogenic Ca, tuberculoma, proses spesifik, fungus ball

Bila ada elongasi, hilus tak bisa dinilai, trakea tertarik, inverted S sign (konsolidasi) maka :

Page 22: catatan radiologi.docx

D/ Bronchogenic Ca

DD/ pneumonia lobaris, limfoma, tuberculoma

Pem anjuran : Foto thorax lateral, CT-scan

Pasien datang dengan keluhan nyeri dada kiri pasca trauma / setelah batuk-batuk keras :

Pleural line dengan avaskuler dan di sinistra ada gambaran...

Maka ;

D/ pneumothorax lobus inferior sinistra

Pem anjuran : foto torax lateral kiri

Pasien wanita batuk keras & nyeri dada kiri

X foto thorax AP

Cor:

• Tidak bisa dinilai

• Mediastinum deviasi ke kanan

Pulmones :

• Hilus tidak bisa dinilai

• Trakea terdorong ke kanan

• Gambaran konsolidasi dari kanan

• Gambaran kistik

• Pleural line sinistra dengan gambaran avaskuler di sebelah distal

Kesan :

Cor : tidak bisa dinilai

Pulmo : pneumothorax sinistra, proses spesifik aktif dextra

DD/ : spontan pneumothorax, traumatic pn.th, agenesis paru.

Pem anjuran : foto thorax LLD

Page 23: catatan radiologi.docx

Pulmo :

• Bulla di apex sinistra

• Infiltrat di apex dextra, perihiler, paracardial

• Corakan bronchovaskuler meningkat

Kesan : sesuai gambaran proses spesifik aktif dextra dengan bulla di apex sinistra

DD/ proses spesifik dengan bleb; proses spesifik dengan pn.th apex dextra

Pasien dengan nyeri dada kanan pasca trauma

X foto thorax PA

Cor : besar, bentuk dalam batas normal

Pulmo :

• Hilus tidak melebar

• Trakea terdorong ke kiri

• Gambaran pleural line dextra dengan gambaran avaskuler di bagian distal

• Tampak kesuraman diparu kiri

• Gambaran multikistik dari perihiler dan paracardial kiri

Diafragma / sinus : tidak bisa dinilai

Tulang : Pn.th destra ec traumatik, gambaran bronchiectasis dengan KP, emfisema subkutis dengan kerusakan soft tissue

Pem anjuran : bronchografi, foto sinus

Sinar X-foto thorax :

Cor : tidak bisa dinilai

Pulmo :

• Hilus tidak melebar

• Corakan bronchovaskuler meningkat

• Pleura tidak tampak kelainan

Diafragma / sinus : tak tampak kelainan

Page 24: catatan radiologi.docx

Tulang :

Multiple kistik lession (punch out lession) di hampir seluruh costa

Destruksi pedicle cervical ke-7 sinistra

Kesan :

Tulang sesuai gambaran multiple myeloma protein bence jones (+)

DD/ fractur tulang patologis

Metastase

Pem anjuran : bone survey

Bone scan tidak dilakukan karena multiple myeloma tidak kelihatan pada coz tidak ada osteoblast.

Kalau myeloma single = Plasmositoma

bone scanning suntik DTPA hiperaktivitas berarti ada osteomielitis

KP

• Cavitas diafragma

• Tenting diafragma

• Corakan bronchovaskuler kasar

• Fibroinfiltrat di apex

• Pemeriksaan anjuran : foto top lordotik

Infark paru sulit dinilai karena keterangan klinisnya tidak ada, disebabkan oleh : traumatis dan corpus alienum menyebabkan penyumbatan pada salah satu pembuluh

TRACTUS DIGESTIVUS

Mulut (cavum oris) farings epiglotis (dipersarafi oleh saraf otonom ) esofagus cardia fundus (sering terjadi Ca) gaster (fundus ; antrum ; pilorus ; antrum piloricua – pada OMD seperti payung) duodenum (pars asc; desc; transvesum) jejenum ileum caecum colon asc flex hepatica colon transversum colon desc sigmoid ampula recti rectum.

Page 25: catatan radiologi.docx

Kelumpuhan pseudobulbar diotak disharmoni epiglotis sehingga untuk minum menutup ke esofagus bukan ke trakea ampula vateri muara dari ductus choledochus yang masuk ke duodenum sering terjadi Ca HIRSCHPRUNG pada anak-anak dengan rectal toucher feses langsung nyemprot.

RONGGA MULUT

Dibagi menjadi mekanik dan kimiawi.

Kelenjar ludah ada 3 pasang :

1. parotis : saluran panjang, banyak terdapat kelainan (ductus stensoni) parotitis epidemica / mumps.

2. Submandibula panjang, banyak terdapat kelainan (ductuc WHARTONI)

Keduanya bernuara di premolar 2 atas bawah.

3. sublingual saluran pendek tidak banyak kelainan

Ductus normal tertutup, letak di dasar lidah.

Cara lihat ductus, lidah dikesampingkan teteskan jeruk sama muara ductus terbuka masukkan wing needle yang ditumpulkan semprot kontras 2 cc foto AP & lateral jadi gambaran kelainan yang normal seperti pohon.

Kelainan-kelainan

1. sialodenitis kelenjar submandibula peradangan / kebocoran kelenjar

2. dinding ductus whartoni iregular infeksi

3. sialektasis gambaran buntil-buntil terdapat pelebaran.

4. sialoktiasis disebabkan oleh batu

5. sialografi untuk melihat peradangan, obstruksi klinis, tumor

OESOFAGUS

Normal gepeng, tidak berisi udara

Foto posisi AP dan lateral

Kelainan kongenital :

1. Obstruksi

Page 26: catatan radiologi.docx

2. Tracheabronchus fistel (ada 4 tempat) valvula, tiroid, arcus aorta, fundus gaster.

3. Achalasia

Kelainan :

1. Oesofagitis

2. Varises esofagus

3. Tumor esofagus intra/ekstraluminer

4. Corpus alienum : logam, biji-bijian, tulang ayam

Oesophagogram : single contrast atau kontras positif BaSO4 1:1

Valecula – tembolok pada burung sisa makanan bisa terkumpul di daerah oesofagus HALITOSIS.

ACHALASIA

• Penyempitan di daerah cardia

• Mouse Tail Appearance

• Hampir sama dengan kelainan hirschprung / megacolon congenital

• Bisa terjadi obstruksi karena kelainan plexus mesentericus auerbach

DIVERTIKULUM MAECKEL

• Gambaran seperti payung

• Bisa kongenital / tidak

• Traction (desakan dari luar) & paltion (desakan dari dalam)

• Keduanya melebar

TUMOR

Bila kontras diminum akan tertahan

Intraluminer SHOULDER SIGN / APPLE CORE

Ekstraluminer: desakan dari luar

Page 27: catatan radiologi.docx

Tipe schirrus menjepit

OESOFAGUS

• Gambaran COBLE STONE

• Terdapat juga pada Sirosis Hepatis : pembesaran vena-vena kolateral di oesofagus sehingga mudah pecah

LAMBUNG

o Foto OMD : posisi AP & lateral

o Idealnya : plate fluoroscopy

o Double contras

i. BaSO4 diencerkan 1:4 kemudian diminum

ii. Udara dengan mencampur NaCO3 & as. Sitrat menghasilkan gas CO2 atau dengan minum bahan effervescent ENU (penghasil gas) paien berdiri.

o Normal : pilorus di atas, fundus lebih ke bawah belakang.

o Waktu supine fundus terisi oleh kontras

o Waktu pronasi fundus tidak terisi oleh kontras

o Gambaran 3 lapis / TRIPLE SHADOW = luscent – opaque – lebih opaque menunjukkan adanya hipersekresi gastritis ulcus / tumor

o HOUR GLASS = gambaran Ca lambung

o Hipersekresi tidak selalu gastritis

o Pada gastritis bisa ada hipersekresi cairan lambung

o Gambaran CASCADE bertingkat karena ada lekukan normal cairan kontras menurun semua tumor gaster corpus

o Tumor ganas : banyak di curvatura mayor

o Tumor jinak : banyak di curvatura minor.

CONGENITAL

o Stenosis pilorus : SINGLE BUBBLE APPEARANCE / BASKET BALL SIGN

Page 28: catatan radiologi.docx

o Atresia duodenum : waktu lahir perut kembung, kalau makan muntah proyektil = DOUBLE BUBBLE APPEARANCE

ULCUS

o Paling sering dicurvatura minor

o Kalau ada di curvatura mayor hati-hati Ca !

o Biasanya bergaung

o Untuk lihat ulcus, harus dilihat dari dua arah :

i. En Face : dari muka / depan gambaran TARGET SIGN, menunjukkan ulcus yang aktif karena ada oedematous.

ii. En profile : dari samping terlihat seperti paku

o STAR FORMATION : menunjukkan ulcus yang sudah lama / kronis. Dimana masih ada proses aktif

o Ulcus kronis : tidak ada oedematous lagi

o Ulkus ganas : COG WHEEL SIGN dilihat secara enface

USUS HALUS

o Pemeriksaan follow through : minum kontras encer 1 : 6-8

o Yeyenum daerah kiri atas normal terdapat plica semicircularis

o Ileum daerah kanan bawah

o Bila ada kelainan di usus halus maka masa absorpsi terganggu.

o SPRUE SYNDROME = anak-anak dan dewasa sering mencret, ada anemia gravis / ganas

o Ileum = valvula coniventes dinding luar usus lurus yang masuk mukosanya saja. Beda dengan haustrae, dinding luar usus masuk

APPENDYCOGRAM minum contrast

o Normal 8-10 jam kontras sudah isi ke colon

o Pada orang kurang olahraga, pasase kolon lambat 10-12 jam

o (+) : kalau kontras mengisi semua, tidak ada filling defect, dinding licin

o (-) : tidak mengisi sama sekali atau isi hanya parsial, menunjukkan adanya appendicitis

Page 29: catatan radiologi.docx

Anus imperforata posisi Wangenstein

Perbandingan antara ampula vateri dengan bagian rectum terbesar pada foto lateral bila lebih dari 1 : 2 signifikan HIRSCHPRUNG disease

o 3 posisi = supine, erect dan LLD untuk pindah dari 1 posisi ke posisi lain butuh waktu 10 menit

o Tujuan 3 posisi :

1. untuk melihat adanya ileus gangguan pasase usus

2. untuk melihat adanya perforasi

Ileus terbagi :

1. Obstruktif

o Letak tinggi : distensi usus halus, usus besar tidak ada distensi, kadang berisi udara

o Letak rendah : usus besar melebar, begitu juga usus halus

Letak tinggi INVERTED U SIGN : pelebaran usus besar disertai multipel air fluid level

HERING BONE / STEP LADDER : kalau pelebaran besar tanpa disertai multipel air fluid level = METEORISMUS

2. Paralitik

o Sulit di DD/ ileus letak rendah karena keduanya distended

o Semua usus melebar tapi dindingnya lembek

o Untuk usus halus kalau diukur panjang air fluid level > dari 2,5 cm

Invaginasi bisa jadi ileus : paling bahaya dalam 24 jam bisa nekrosis

COIL SPRING APPERANCE

Pada orang normal juga ada multiple fluid level tapi tidak boleh lebih dari 6.

PERFORASI

Page 30: catatan radiologi.docx

o Bisa menjadi PNEUMOPERITONEUM

o D/ ditegakkan kalau ada salah satu tanda :

1. CUPOLA SIGN

Antara hati dan diafragma ada gambaran hitam (udara) berbentuk bulan sabit erect

2. RIGLERS SIGN

Udara di luar dinding usus sehingga dinding usus kadang bagian luar dan dalam kelihatan. Normal dinding usus tidak bisa dilihat

Syarat antara 2 lumen usus >4mm = menurut ESENBERGH

3. TRAPPED AIR

Udara yang terjepit di antara 2 usus bentuk segitiga

Normal ada dalam saluran usus.

DD/ pneumoperitoneum

Artificial saat perforasi

Usus pecah / perforasi

Tertusuk

Pertubasi tuba tuba ditutup pake gas nitrogen

Orogenital intercourse vagina ditiup saat oral sex kalau dilakukan pada saat haid bisa mati karena terjadi emboli

Normal pada orang dewasa, gambaran udara hanya terdapat pada daerah :

1. fundus gaster

2. colon

3. rectosigmoid

normal tidak udara mengisi usus halus kecuali meteorismus & ileus

SENTINEL LOOP / localized adinamik ileus dan ileus yang setempat.

Page 31: catatan radiologi.docx

GASTER DILATASI

Foto polos

Ada air fluid level

Distribusi udara dalam usus bisa dikatakan tidak merata bila usus tertekan ke bawah oleh hepar dan lien

Bila colon transversum (intraperitoneal) terangkat curiga ada massa

Peritoneal fat line kalau hilang, disebabkan oleh peritonitis

Batas maksimum preperitoneal fat line lebarnya belum dapat ditentukan

PSOAS LINE

Untuk lihat ada kelainan pada columna vertebra / ruang retroperitoneal

Sebelah kanan lebih kabur

Pada limfoma, abses ginjal, spondilitis TBC, neuroblastoma psoas line membentuk fusiform / abses body / melengkung

CONTOUR GINJAL

Merupakan jaringan lunak tidak bisa dilihat

Bisa kelihatan karena ada perirenal fat (luscent)

Letak ginjal kiri lebih tinggi dari kanan

Ukuran normal ginjal dewasa ♂ : 14-16 cm; ♀ : 12-14 cm. Berat : 625 gr. Bila > 14-16 cm hidronefrosis

Ginjal dikatakan membesar bila >3½ corpus

Setelah contour lihat adakah gambaran batu opaque di ginjal dan ureter

URETER

Berjalan di paravertebra

3 titik penyempitan ureter :

• Penjepitan pada A.renalis

• Daerah iliaca

Page 32: catatan radiologi.docx

• Di ureterovesico junction

Ureter dibagi 3 proximal, medius, dan distal

Bila ada batu usul foto IVP, USG

Bila ada gambaran opague diregio ginjal usul foto lateral BNO, USG

Kalau pada foto PA ada gambaran opaque diregio ginjal jangan langsung disebut nephrolith

Pelvio calyces tercetak = STARHORN NEPHROLITHIASIS

Bila ada batu di ginjal, gejala klinisnya :

Sakit

PF : Os disuruh duduk ketok belakang Flank Pain (+) ada sensasi seperti tertusuk, os kaget.

Bila batu di ureter, gejala klinisnya ;

- Sensasi rasa nyeri menyebar dari atas sampai bawah

- pada laki-laki rasa sakit bisa sampai ke scrotum, wanita sampai ke labia

Bila batu di VU (vesicolithiasis)

- Sistitis : rasa sakit mula-mula kencing sedikit perih, kemudian lancar baru pas terakhir, baru terasa nyeri dan panas

- Uretritis :

begitu kencing sakit langsung berhenti

pada laki-laki banyak uretritis karena saluran uretra lebih panjang

pada wanita lebih banyak karena uretra lebih pendek

HONEY MOON SISTITIS sistitis akibat coitus

Sakralisasi = lumbal ada 4, L5 jadi sakrum.

Memiliki arti klinis proc. Transversum bergesekan dengan os ileum sakit LBP

Spina bifida = LB

Lumbalisasi = sakrum 1 jadi L6 (tidak ada arti klinis)

KELAINAN PADA FOTO BNO

Untuk lihat translokasi IUD BNO sonde

Page 33: catatan radiologi.docx

Pneumonia duplex pada anak bisa menyebabkan akut abdomen gambaran ileus paralitik, beda dengan ileus obstruktif letak rendah

FOTO CHOLESISTOGRAPHY

• Minum kontras telepaque (biligrafin) 6 gr 8 jam foto, dimana biligrafin diresorbsi, garam-garam dipekatkan batu cholesterol –radioluscent oleh karena itu harus pake kontras

• Gambar seperti masa faset setelah itu kasih minum susu cream, roti tawar + mentega tebal, telor mata sapi setelah makan pasien akan kesakitan kemudian os difoto oblik.

• Sakit maag lagi sakit minum susu baik karena asam lambung dinetralisir

• Batu empedu lagi sakit kasih minum susu bisa muntah dan kesakitan

• Sakit maag dan batu empedu dyspepsia

• CURVOIR SIGN (abses vesica felea) = waktu tarik napas hepar turun menekan v.felea sakit

CHOLANGIOGRAPHY T-TUBE secara op

• Tidak boleh dikasih minum susu

• Pasang selang T-tube dengan op kemudian masukkan kontras biligrafin foto oblik & AP

• CHOLANGITIS = dindingnya ireguler, ductus choledochus besar

• CHOLEDOCOLITHIASIS = batu di ductus choledochus

• CHOLANGIOLITHIASIS = batu di dalam saluran hepar

• Normal terlihat percabangan seperti pohon

• CHAPOGRAM = melihat A & V dorsalis penis untuk lihat fraktur penis dan tidak bisa ereksi

DOUBLE CONTRAS

• Ca colon intraluminer

o Ada filling defect

o Tak menyebabkan obstruksi

o SHOULDER SIGN / APPLE CORE tanda khas

• Ca colon extraluminer

Page 34: catatan radiologi.docx

o Pendesakkan 1 sisi bisa dari dinding usus bisa juga bukan

o Tanda ada gambaran SHOULDER SIGN

• Ca colon Schirus lebih ganas

o Di masukkan kontras tidak bisa, begitu juga dengan udara

o Seluruh sisi menjepit / menekan dari 2 arah

• POLIP / SESSILE

o Tengah hitam, pinggirnya putih

o Ada filling defect

o Orang bisa mencret, perdarahan

o Lama-lama bisa jadi degenerasi ganas

o Benzidin test TES DARAH SAMAR di feses

• COLITIS

o Gambaran haustrae tidak ada, dinding licin

o Anak-anak mencret

o Terapi antibiotik sembuh.

Syarat Foto Thorax Radiologi yang baik :

1. Inspirasi cukup dilihat dari posisi kedua difragma (diafragma kiri setinggi costa IX-X posterior dan costa VI anterior dan difragma kanan lebih tinggi dari diafragma kiri)

2. Posisi simetris dapat dilihat dari projeksi tulang corpus vertebra thoracal yang terletak di tengah sendi sternoclaviculer kanan dan kiri.

3. Film meliputi seluruh cavum thorax mulai dari puncak cavum thorax sampai sinus phrenico costalis kanan-kiri dapat terlihat pada film tersebut.

Page 35: catatan radiologi.docx

4. Vertebra thoracal biasanya terlihat hanya sampai Th 3-4.

Tingkatan densitas Foto Polos Thorax :

1. Hiper radiopaque ( Putih banget ) : pada logam, kontras media.2. Radiopaque ( Putih ) : Tulang, bintik kalsifikasi, kalsifikasi dinding pembuluh darah.3. Intermediate : Jaringan ikat, otot, jantung, pembuluh darah.4. Radioluscent (Item) : Udara dlm rongga tubuh, misalnya dlm paru-paru, dlm lambung, dlm kolon.5. Hiperradioluscent (Item banget) : Udara bebas.

Expertise Foto Thorax Normal :

1. Corakan broncovasculer kedua paru normal, tidak ada proses spesifik aktif maupun tanda-tanda metastasis.

a. Corakan bronkus tidak bisa dinilai krn adanya udara pada bronkus mengakibatkan tampilan radiologinya radioluscent sehingga susah dibedakan dengan tampilan warna paru yang juga terisi udara. Namun, bronkus bisa dinilai dari corakan vasculer krn corakan vasculer mengikuti corakan bronkus. Krn vasculer berisi cairan (darah) maka tampilan warna radiologinya radiopaque sehingga perbedaan tampilan warnanya dengan paru menjadikannya mudah untuk dinilai.

b. Vasculer paru normal cuma di 2/3 medial

2. Cor : Bentuk dan ukuran dalam batas normal.

a. Cara mengukur perbesaran jantung :

Jumlah diameter terlebar kanan kiri jantung/Panjang diafragma.

Ukuran normal : - Pada Posisi PA : CTI (Cardiac thoracic index) < 0,5- Pada Posisi AP : CTI (CArdiac thoracic index) < 0,56

oto BNO (Buik Nier Overzicht)-IVP dilakukan untuk memeriksa kelainan pada sistem urinarius.

Page 36: catatan radiologi.docx

Indikasi Tindakan :

- Renal Agenesis- Poliuria- BPH (Benign Prostat Hiperplasia)- Kelainan Kongenital :

* Duplikasi ureter dan pelvis renalis* Ectopia Kidney* Horseshoe Kidney* Malrotasi* Hydronefrosis* Pyelonefritis* Hipertensi Renal

Kontraindikasi :

- Alergi terhadap media kontras- Pasien yang mempunyai kelainan atau penyakit jantung.- Pasien dengan riwayat atau dalam serangan jantung.- Multiple Myeloma- Neonatus- Diabetes mellitus tidak terkontrol- Pasien yang sedang dalam keadaan kolik.- Ureum dan creatinin meningkat.

Persiapan Pasien :

Hari 1 :

Pagi : makan bubur + telur rebus + minum air putih sebanyak mungkin.

Page 37: catatan radiologi.docx

Siang : sdaMalam : sda + tidak boleh pakai sayur dan ikan.

Hari 2 :

Pagi makan bubur, siang-sore hanya minum susu.Jam 9 malam minum garam inggris (MgSO4 1 bungkus + 1/4 gelas air putih). Kemudian hanya boleh minum air putih sampai jam 11 malam. Mulai jam 12 malam puasa, kurangi bicara, dan tidak merokok.

Hari 3 :

Jam 8 pagi datang ke radiologi untuk difoto.

Persiapan media kontras :

- Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium, dimana jumlahnya disesuaikan dengan berat badan pasien, yakni 1-2 cc/kg.

Persiapan Alat dan Bahan :

Peralatan steril :

* Wings needle no.21 G ( 1 buah )* Spoit 20 cc ( 2 buah )* Kapas alcohol atau wipes* Tourniquet

Peralatan non-steril :

* Plester* Marker R/L dan marker waktu* Media kontras lopamiro (Kurang lebih 40-50 cc)* Obat-obatan emergency (antisipasi allergi media kontras)

Page 38: catatan radiologi.docx

* Baju pasien

Prosedur Pemeriksaan :

1. Lakukan pemeriksaan BNO posisi AP, untuk melihat persiapan pasien.2. Jika persiapan pasien baik/bersih, suntikkan media kontras melalui intravena 1 cc saja, diamkan sesaat untuk melihat reaksi alergis.3. Jika tidak ada reaksi alergis penyunikan dapat dilanjutkan dengan memasang alat compressive ureter terlebih dahulu di sekitar SIAS kanan dan kiri.4. Setelah itu, lakukan foto nephrogram dengan posisi AP supine 1 menit setelah injeksi media kontras untuk melihat masuknya media kontras ke collecting sistem, terutama pada pasien hypertensi dan anak-anak.5. Lakukan foto 5 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan ukuran film 24x30 untuk melihat pelvicocaliseal dan ureter proksimal terisi media kontras.6. Foto 15 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan film 24x30 mencakup gambaran pelviocalyseal, ureter, dan bladder mulai terisi media kontras.7. Foto 30 menit post injeksi dengan posisi AP supine melihat gambaran bladder terisi penuh media kontras. Film yang digunakan ukuran 30x40.8. Yang terakhir lakukan foto post void (habis kencing) dengan posisi AP supine atau erect untuk melihat kelainan kecil yang mungkin terjadi di daerah bladder. Dengan posisi erect dapat menunjukkan adanya ren mobile (pergerakan ginjal yang tidak normal) pada kasus post hematuri.

Kritteria Gambar :

1. Foto BNO-IVP 5 menit.

Page 42: catatan radiologi.docx

Penilaian Foto BNO Normal :

- Tidak tampak bayangan batu radiopaque pada lintasan tractus urinarius- Psoas line kiri dan kanan intak- Pre-peritoneal fat line kiri dan kanan intak- Tulang-tulang tervisualisasi intak

Page 43: catatan radiologi.docx

Penilaian IVP Normal :

- Fungsi sekresi dan ekskresi kedua ginjal dalam batas normal- Pelviocalyseal sistem kedua ginjal baik dengan ujung kedua calyx cupping- Kontras mengisi ureter dextra/sinistra, tidak tampak tanda-tanda obstruksi- Vesica urinaria terisi kontras dengan permukaan yang reguler, indentasi (-), filling defect (-), Additional Shadow (-)

*Hidronefrosis*

Hidronefrosis adalah dilatasi sistem koligentes ginjal, yang disebabkan oleh obstruksi sebagian atau keseluruhan pada aliran urine.

Derajat Hidronefrosis :

Ada 4 grade hidronefrosis, antara lain :

a. Hidronefrosis derajat 1. Dilatasi pelvis renalis tanpa dilatasi kaliks. Kaliks berbentuk blunting, alias tumpul.

b. Hidronefrosis derajat 2. Dilatasi pelvis renalis dan kaliks mayor. Kaliks berbentuk flattening, alias mendatar.

c. Hidronefrosis derajat 3. Dilatasi pelvis renalis, kaliks mayor dan kaliks minor. Tanpa adanya penipisan korteks. Kaliks berbentuk clubbing, alias menonjol.

d. Hidronefrosis derajat 4. Dilatasi pelvis renalis, kaliks mayor dan kaliks minor. Serta adanya penipisan korteks Calices berbentuk ballooning alias menggembung. (to be continued)