Top Banner
PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMO SURABAYA OBSTETRI : Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 1 dari 54
54

Catatan lengkap obgin

Jan 11, 2016

Download

Documents

reshaardianto2

obgin
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

OBSTETRI

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 1 dari 37

Page 2: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

TATA CARA PENGISIAN ST A TUS OBSTETRI (DMK 5)

01. No. DMK ...

02. Nama isteri : (Nama ditulis Ny. atau Nn. dan disertakan umur )

03. MKB tgl ... Jam ...(Tanggal masuk dan jam - menit harus ditulis jelas)

04. Dikirim oleh :a. Bidan (BPS)

Bila bidan datang ikut mengantar pasien di kirim oleh bidanb. Apabila hanya menyertakan surat dari BPS datang sendiri dgn

membawa pengantar surat BPS.c. Apabila penderita datang dengan membawa surat dari dokter

umum / SPOG / RS rujukan dokter / SPOG / RSd. Pengobatan pendahuluan :

- ANC berapa kali dimana ? , selama ANC tensinya normal ?

- Kapan ANC terakhir ?, TD saat ANC terakhir ?- Bila ANC di berapa tempat ditulis semua …

05. Diperiksa : (Ditulis lengkap diperiksa oleh Junior/Patol/Sentol/Chief)

06. Bila telah lahir di luar RSU dr Soetomo ditulis lengkap …

07. STATUS UMUM : dilengkapi mulai dari:GCS ... AICD ...a. Tensib. Nadic. RRd. Suhu rectale. Respirasi ratef. Kadar Albumin uring. Corh. Pulmo Whessing ±, Ronchi ±i. Edema

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 2 dari 37

Page 3: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

08. STATUS OBSETRIK : di isi lengkapa. TFU …. Cmb. Letak janin (kepala / bokong / dll)c. DJJ di hitung dan dengan apa Doppler / funduscopy (… -

… - …)d. HIS (-/+/)

09. RIWAYAT PERSALINAN YANG LALU :Contoh : a. 3 bln / kuret / RSUD / bulan nov 2003

3 bln / tdk kuret / bln Des 2001b. 9 bln /spt / BPS / 3000 / ♀ / 8.5 thc. 9 bln / VE di …. / RSUD / 3000 / ♀ / 5 th

9 bln / SC di …. / RSUD / 3500 / ♀ / 5 thd. 9 bln / Spt B / BPS / 3000 / † 3 hari ok kuning / th 2011

9 bln / Spt B / BPS / 3000 / † 3 bln ok demam tinggi / th 20127 bln / IUFD / BPS / 2500 / setelah pijet / th 2013

e. 9 bln / Spt / Dr. / I. 2500 / ♂ / 4 th II. 2300 / ♂ / 4 thMenikah …. Th / KB … (Lepas KB / terakhir suntik …….th yang lalu)

10. LAIN-2 :HPHT umur kehamilan …… mingguTP (Bila lupa ditulis lupa, merasa hamil …. bulan)

11. RIWAYAT PERSALINAN :KALA IDi isi lengkap tanggal dan jam berapa HIS mulai, Ketuban pecah dan keluar darah lendir

12. PEMERIKSAAN DALAM oleh ...

Pembukaan 1 jari – 2 cm 3 cm – lengkapEffacement 25 % - 30 % 30 % - 100 %Presentasi Kepala

Bokong (sungsang)Punggung (lintang)

Denominator SS melintang UUK/ UUB mell

UUK/UUB Ka dpn/Ki dpn

Depan

Sacrum Ka / Ki depan

Sacrum melintang

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 3 dari 37

Page 4: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

Ketiak menutup ke kanan / kiriHodge I - IVUPD ~ Normal atau ~ PSRKetuban (+) / (-) Jernih, keruh, mekoneal, tes lakmus (+/-)

13. KESIMPULAN- Diagnosa kehamilan : G … P … Mgg T

( tunggal) / G ( gemelli) H ( hidup ) / IUFD ( mati)

DiagnosaTanda inpartu VT Ø Effesment penipisanHIS Blood

Show-

Tak inpartu - - 0 %Observasi inpartu

1 - 2 cm 25 % - 30 %

Inpartu kala I fase laten

+ + 3 cm – 5 cm

30 % - 75 %

Inpartu kala I fase aktif

+ + ≥ 5 cm – 9 cm

50 % - 75 %

Inpartu kala II + Lengkap 100 %

- Diagnosa persalinan :Contoh : Inpartu kala I fase laten

- Penyulit ibu :- Obsetrik : mis. PEB/PER/APB/PPI- Non Obsetrik : mis Ashma bronchiale/MS

- Penyulit JaninContoh : Fetal distres , Juga diisi : TBJ …… g

14. RENCANA PERAWATAN :Disesuaikan diagnosa

15. KALA II : di isi lengkapSpontan B, spontan Bracht, tarikan forceps/vakum, LSCSa. Tanggalb. Jamc. Jenis persalinan d. Indikasie. Oleh Partus fisiol Junior

Partus patologis (vakum, forceps, dll) PatolSC Chief

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 4 dari 37

Page 5: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

16. KALA III : di isi lengkap

Perasat Brant-Andrew (pervaginam), tarikan ringan (LSCS)a. Tanggalb. Jamc. Placenta lahird. Indikasi : kala III

17. KALA IV : diisi lengkap

18. BAYI : diisi lengkap

19. UKURAN KEPALA : dicoret/tidak usah diisi

20. PLACENTA : diisi lengkap

21. PERINEUM :a. Episiotomi ya/tidakb. Robekan jalan lahirc. Jahitan

22. PENYULIT PERSALINAN DI RSU Dr. SOETOMOLilitan tali pusat, tali pusat layu

23. CATATAN LAIN-2

24. KALA IIa. Tanggal b. Jam...... Sampai..... c. Tindakand. Nyanyian (wajib diisi sebelum pasien dipindah ke nifas) e. DPO, misal

G2P1-1 39/40 mgg TH + Inp kl II + TBJ 3000 gG1P0-0 40/41 mgg TH + Inp kl I fase aktif + Sec arrest ec malpresentasi letak puncak + TBJ 3600 g

f. DDO (idem)g. Tindakan

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 5 dari 37

Page 6: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

SOAP PERSALINAN NORMAL

1.

2.

3.

S :O :

A :P :

S :O :

A :P :

S :O :

A :P :

Kenceng2 jarang, gerak anak (+) baikSTU : CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2 C/P dbNSTO : HIS (-) DJJ 12-12-12VT : Ø - / bagian terendah janin masih tinggiGII P1-1 40/41mg TH + tak inpartu + TBJ 3000g- NST- Obs tanda-tanda inpartu, bila 2 jam tak inp pro KRSkontrol Poli Hamil--------------------------------------------------------------------------- MACKenceng2 jarang, gerak anak (+) baikSTU : CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2 C/P dbNSTO : HIS () DJJ 12-12-12VT : Ø 1 cm /25%/kep/SS Mell/HI/UPD~N/Ket (+)GII P1-1 40/41mg TH + Obs inp. + TBJ 3000g- NST- Obs tanda-tanda inpartu, bila 1x24 jam tak inp pro KRSkontrol Poli Hamil- Bila inp Pro Spt B-------------------------------------------------------------------------- MACKenceng2 sering, gerak anak (+) baikSTU CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2 C/P dbNSTO His (+) sering DJJ (+) 12-12-12VT 3cm/50%/Kep/SS mell/H I/UPD~N/Ket (+)GII P1-1 40/41mg TH + Inp kl I fase laten + TBJ 3000g- CTG

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 6 dari 37

Page 7: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

4.

5.

6.7.

8.

S :O :

A :P :

S :O :

A :P :

S :O :

A :P :

- Obs CHPB- Evaluasi 6 jam Pro Spt B----------------------------------------------------------------------- MAC

Kenceng2 makin sering, gerak anak (+) baikSTU : CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2 C/P dbNSTO : HIS (+) makin sering DJJ 12-12-12VT : 5/7/9 / 50-75% / Kep / UUK ki dpn / HI / UPD~N / Ket (-)GII P1-1 40/41mg TH + Inp kl I fase aktif + TBJ 3000g- CTG- Obs CHPB- Evaluasi 2 jam Pro Spt B------------------------------------------------------------------------- MAC Ibu ingin mengejanSTU CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2 C/P dbNSTO His (+) adequat DJJ (+) 12-12-12VT lengkap/100%/Kep/UUK dep/H III+/UPD~N/Ket (-)GII P1-1 40/41mg TH + Inp kl II + TBJ 3000g- Ibu dipimpin mengejan / pro percepat kala II dengan …------------------------------------------------------------------------- MACLahir bayi Spt B ♂/3000/50/8-9Lahir placenta dengan perasat Brant-Andrew------------------------------------------------------------------------- MACKel (-)STU CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2 C/P dbNSTO TFU ~ Pst Kontraksi Uterus (+) Baik V/V Fluksus aktif (-) NegatifP2-2 PP Spt B 2jam + HD Baik- Pindah nifas- Diet TKTP- Mobilisasi bertahap- Asam Mefenamat 3x500mg

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 7 dari 37

Page 8: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

- Rob 1x1- KIE : ASI eksklusif, V/V hygiene- Mx VS/Kel/Kontr/Flx---------------------------------------------------------------------------- MAC

NOTE : (observasi dan evaluasi pada planning disesuaikan diagnosa)- Obs CHPB Bila aterm CHP Bayi prematur

HP IUFD - Evaluasi 6 jam pro Spt B UUK ka/ki depan Spt Kepala Immatur/Prematur/<2000g Spt Bracht Sungsang

Ekspektatif pervaginam BSC Trial of labour PSR Percepat kala II PEB/kelainan jantung

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 8 dari 37

Page 9: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

KUMPULAN PLANNING DISTOSIA

1. SOAP KALA I FASE AKTIF+SECONDARY ARREST OF DILATATION

S :O :

A :

P :

S :O :

A :

P :

Pk. 06.00Kenceng2 makin sering, gerak anak (+) baikSTU : CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2 C/P dbNSTO : HIS (+) makin sering DJJ 12-12-12VT : 1. 5/75%/Kep/UUB ki dpn/H II/Ket (-) 2. 5/75%/Kep/UUK ka blkg/H II/Ket (-)

1. GII P1-1 40/41mg TH + Inp kl I fase aktif + penempatan puncak + TBJ 3700g

2. GII P1-1 40/41mgTH + Inp kl I fase aktif + POP + TBJ 3700g- Obs CHPB- Evaluasi 2 jam pro ekspektatif pervaginam------------------------------------------------------------------------- MACPk. 08.00Kenceng2 makin sering, gerak anak (+) baikSTU : CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2 C/P dbNSTO : HIS (+) makin sering DJJ 12-12-12VT : 1. 5/75%/Kep/UUB dpn/caput (+)/H II/Ket (-) 2. 5/75%/Kep/UUK blkg/caput (+)/H II/Ket (-)

1. GII P1-1 40/41mg TH + Inp kl I fase aktif + secondary arrest ec letak puncak + TBJ 3700g

2. GII P1-1 40/41mgTH + Inp kl I fase aktif + secondary arrest ec POPP + TBJ 3700g

- Informed consent pro cito SC Acc Spv--------------------------------------------------------------------------- MAC Lahir bayi cito SC ♂/3700/50/8-9Durante op didapatkan wajah bayi menghadap ke ventralLahir placenta dengan tarikan ringan-------------------------------------------------------------------------- MAC

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 9 dari 37

Page 10: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

S :O :

A :P :

Keluhan (-)STU : CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2 C/P dbNSTO : TFU~pusat Kontraksi uterus (+) baik v/v fluksus (-) negatifAbd : luka operasi tidak merembesP2-2 Post SC ai secondary arrest of dilatation ec letak puncak- Sementara puasa- Drip piton 2 ampul s.d. 12 jam post op- Cek Hb post op bila Hb<8 g% pro transfusi s.d.

Hb≥8 g%- Infus RL:D5 2:2- Inj Alinamin F 3x1 amp- Inj Vit C 3x1 amp- Inj Ketorolac 3x1 amp- Mx VS/kel/kontr/flx--------------------------------------------------------------------------- MAC

2. SOAP KALA II LAMA DENGAN TARIKAN VAKUM / FORCEP

S :O :

A :P :

S :O :

A :P :

Pk. 08.00Ibu ingin mengejanSTU CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37STO His (+) DJJ (+) 12-12-12VT lengkap/100%/Kep/UUK ki dep/H III/UPD~N/Ket (-)GII P1-1 40/41mg TH + Inp kl II + TBJ 3000g- Ibu dipimpin mengejan-------------------------------------------------------------------------- MACPk. 09.00Ibu kelelahanSTU CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2STO His (+) DJJ (+) 12-12-12VT lengkap/(-)/Kep/UUK ki dep/H III/UPD~N/Ket (-)GII P1-1 40/41mg TH + kl II lama + TBJ 3000g- KIE, Informed consent pro percepat kala II dengan

tarikan vakum (jika Hodge IV dapat dilakukan forceps)-------------------------------------------------------------------------- MAC

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 10 dari 37

Page 11: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

Pk. 09.10Lahir bayi tarikan vakum ♂/3000/50/8-9Didapatkan lilitan tali pusat 1x erat di leherLahir Placenta dengan perasat Brant-Andrew-------------------------------------------------------------------------- MAC

KUMPULAN PARTUS PATOLOGIS

1. SOAP KETUBAN PECAH (Bayi ATERM)

S :O :

A :P :

S :O :

A :P :

Pk. 07.00Ketuban pecah spontanSTU : CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2 C/P dbNSTO : HIS (-) DJJ (+) 12-12-12VT : Ø 1cm /50%/kep/SS Mell/HI/UPD~N/Ket (-) mengalir jernihGII P1-1 40/41mg TH + Obs ketuban pecah + TBJ 3000g- Evaluasi 1 jam untuk tanda-tanda inpartu-------------------------------------------------------------------------- MACPk. 08.00Evaluasi ketuban pecahSTU CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2 C/P dbNSTO His (-) DJJ (+) 12-12-12VT 1cm/50%/Kep/SS mell/H I/UPD~N/Ket (-) PS : 3GII P1-1 40/41mg TH + KPP Bayi aterm + TBJ 3000gIdem dengan KPP-------------------------------------------------------------------------- MAC

2. PLANNING KPP a. ATERM (TBJ>2000g), dengan PS≥5S : Keluar air dari kemaluanO : STU CM AICD (-)

T:120/80 N:88 RR:20 tr:36,7 C/P dbn

STO TFU : 30 cm Let : kep DJJ : (+) 12-12-12 His : (-) neg

VT : Ø2 cm/50%/kep/SS mell/H I/UPD~N/ket (-)/lakmus(+)/PS 5A : GVP3-13 39/40mg TH + KPP + TBJ 2900g

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 11 dari 37

Page 12: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

P : - NST- Bed rest- Obs tr / 3 jam- Bila tr≥37,6 atau 1x24 jam tak inp pro terminasi OD- Bila inp pro Spt B- Inj Cefotaxim 3x1g iv

-------------------------------------------------------------------------------------------- MACb. ATERM TBJ>2000g, dengan PS<5S : Keluar air dari kemaluanO : STU CM AICD (-)

T:120/80 N:88 RR:20 tr:36,7 C/P dbn

STO TFU : 30 cm Let : kep DJJ : (+) 12-12-12 His : (-) neg

VT : Ø1 cm/25%/kep/SS mell/H I/UPD~N/ket (-)/lakmus(+)/PS 2A : GVP3-13 39/40mg TH + KPP bayi aterm + TBJ 2900gP : - NST

- Bed rest- Obs tr / 3 jam- Rippening dengan misoprostol 50μg/per oral/6jam s/d PS 5- Bila PS≥5 pro OD 12 jam setelah misoprostol terakhir- Bila inp pro Spt B- Inj Cefotaxim 3x1g iv

-------------------------------------------------------------------------------------------- MACc. PLANNING KPP PREMATURE (TB 1500 – 2000g)S : Keluar air dari kemaluanO : STU CM AICD (-)

T:120/80 N:88 RR:20 tr:36,7 C/P dbn

STO TFU : 24 cm Let : kep DJJ : (+) 12-12-12 His : (-) neg

VT : Ø1cm/<25%/bag.terendah masih tinggi/UPD~N/ket (-)/lakmus (+)A : GIP0-0 32/33mg TH + KPP + TBJ 1600gP : - NST

- Bed rest- Obs tr / 3jam- Bila tr ≥ 37,6 atau 2x24 jam ketuban tetap mengalir pro terminasi~PS- Inj Cefotaxim 3x1g iv- Inj Dexamethason 2x16mg selang 24jam

-------------------------------------------------------------------------------------------- MAC

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 12 dari 37

Page 13: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

d. PLANNING KPP PREMATUR (TBJ<1500g)S : Keluar air dari kemaluanO : STU CM AICD (-)

T:120/80 N:88 RR:20 tr:36,7 C/P dbn

STO TFU : 22 cm Let : kep DJJ : (+) 12-12-12 His : (-) neg

VT : Ø1 cm/<25%/bag.terendah masih tinggi/UPD~N/ket (-)/lakmus (+)A : GIP0-0 30/31mg TH + KPP + U≥35th+ Po tua + TBJ 1400gP : - NST

- Obs tr / 3jam- Bila tr ≤ 37,6 atau 2x24 jam ketuban tidak mengalir pro pindah RB I untuk USG di FM untuk evaluasi jumlah cairan ketuban- Inj Cefotaxim 3x1g iv- Inj Dexamethason 2x16mg selang 24jam

-------------------------------------------------------------------------------------------- MAC

3. PLANNING PEB TERMINASI (TBJ>2000g) a. INPARTUS : Kiriman BPS oleh karena T:170/100O : STU CM AICD (-)

T:160/100 N:88 RR:20 tr:36,7 Alb:+3 C/P dbn

STO TFU : 33 cm Let : kep DJJ : (+) 12-12-12 His : (+) sering

VT : Ø3 cm/50%/kep/SS mell/H I/UPD~N/ket (+)A : GIIP1-1 39/40mg TH + Inp kl I fs laten + PEB + TBJ 3200gP : - NST, USG, EKG, Cek lab lengkap

- Pasang infus RD5 dan kateter- Balance cairan CM = CK + 500cc- Inj SM Full dose- Nifedipin 3x10 mg Po bila TD > 160/10- Obs CHPB- Evaluasi 6 jam pro percepat kl II- konsul jantung, mata

-------------------------------------------------------------------------------------------- MAC

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 13 dari 37

Page 14: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

b. BELUM INPARTUS : Kiriman BPS oleh karena T:170/100O : STU CM AICD (-)

T:160/100 N:88 RR:20 tr:36,7 Alb:+3 C/P dbn

STO TFU : 33 cm Let : kep DJJ : (+) 12-12-12 His : (-) negatif

VT : Ø1 cm/25%/kep/SS mell/H I/UPD~N/ket (+)A : GIIP1-1 39/40mg TH + PEB + TBJ 3200gP : - NST, USG, EKG, Cek lab lengkap

- Pasang infus RD5 dan kateter- Balance cairan CM = CK + 500cc- Inj SM Full dose- Nifedipin 3x10mg Po bila TD > 160/110- Terminasi misoprostol 50μ/vag/6 jam sd PS≥5- Bila PS≥5 pro OD 12 jam setelah misoprostol terakhir- Bila inp pro percepat kala II- konsul jantung, mata

------------------------------------------------------------------------------------------- MAC

4. PLANNING PEB KONSERVATIF (TBJ<2000G)S : Kiriman BPS oleh karena T:170/100O : STU CM AICD (-)

T:160/100 N:88 RR:20 tr:36,7 Alb:+3 C/P dbn

STO TFU : 26 cm Let : kep DJJ : (+) 12-12-12 His : (-) negatif

VT : Ø1 cm/<25%/kep/SS mell/H I/UPD~N/ket (+)A : GIP0-0 33/34mg TH + PEB + TBJ 1800gP: - NST, USG, EKG, cek lab lengkap

- Pasang infus RD5 dan kateter- Inj SM konservatif- Inj Dexamethasone 2x16mg selang 24 jam

dalam 2x24 jam- Nifedipin 3x10mg Po bila TD > 160/110- Diet TKTPRG- Balance cairan CM = CK + 500cc- Cek prot rebus/hari, cek prot esbach/3 hari

-------------------------------------------------------------------------------------------- MAC

5. PLANNING PER/HT KKRONIS ATERM (terminasi 37/38 mg)

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 14 dari 37

Page 15: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

S : Datang sendiri ok kenceng-kenceng O : STU CM AICD (-)

T:140/90 N:88 RR:20 tr:36,7 Alb:+1 C/P dbn

STO TFU : 33 cm Let : kep DJJ : (+) 12-12-12 His : (+)

VT : Ø1 cm/<25%/kep/SS mell/H I/UPD~N/ket (+)A : GIP0-0 37/38 mg TH + Obs inp + PER + TBJ 3200gP : – NST, USG, Cek lab lengkap

Observasi tanda2 inpartu Bila inp pro Spt B Bila 1x24jam tak inp pro terminasi ~ PS

-------------------------------------------------------------------------------------------- MAC

6. PLANNING PPIS : Datang sendiri ok kenceng-kencengO : STU CM AICD (-)

T:120/80 N:88 RR:20 tr:36,7 C/P dbn

STO TFU : 22 cm Let : kep DJJ : (+) 12-12-12 His : (+)

VT : Ø1cm/<25%/bag.terendah janin masih tinggi/UPD~N/ket (+)A : GIIP1-0 29/30mg TH + PPI + BSC ai panggul sempit + TBJ 1300gP : - Bed rest - NST, USG, cek DL, UL, vaginal swab

- Obs His, DJJ- Nifedipin 30mg 2x selang 8 jam dilanjutkan

Nifedipin 3x20mg sampai 2x24jam- Inj Dexamethasone 2x16mg selang 24 jam

dalam 2x24 jam- Bila 2x24jam His (-) DJJ (+) baik pro KRS kontrol

PH I ~ jadwal-------------------------------------------------------------------------------------------- MAC

7. PLANNING APB KONSERVATIFS : Datang sendiri ok keluar darah dari kemaluanO : STU CM AICD (-)

T:120/80 N:88 RR:20 tr:36,7 C/P dbn

STO TFU : 25 cm Let : kep DJJ : (+) 12-12-12 His : (-) negatif

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 15 dari 37

Page 16: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

VT : tidak dilakukan / tampak sisa perdarahan yang mengeringA : GIP0-0 34/35mg TH + APB e.c. PPT + Letli + PER + U≥35 + Po tua +

TBJ 1900P : - Bed Rest - NST, USG, Cek DL, FH

- Observasi DJJ, His, Fluksus- Bila 2x24jam DJJ (+) baik, His (-), Fluksus (-) pro

MRS di RB I u/ USG di FM u/ evaluasi implantasi plasenta- Bila fluksus aktif pro cito SC- Inj Dexamethasone 2x16mg selang 24 jam

---------------------------------------------------------------------------------------- MAC

8. PLANNING LH~PSRS : Datang sendiri ok kenceng-kencengO : STU CM AICD (-)

T:120/80 N:88 RR:20 tr:36,7 C/P dbn

STO TFU : 32 cm Let : kep DJJ : (+) 12-12-12 His : (+) sering

VT : Ø1 cm/<25%/kep/ss mell/H I/UPD~PSR/ket (+)A : GIP0-0 39/40mg TH + Obs inp + LH~PSR + TBJ 3000gP : – NST

- Obs tanda2 inpartu- Bila inp pro trial of labour

------------------------------------------------------------------------------------------ MAC

9. PLANNING BSCS : Datang sendiri ok kenceng-kencengO : STU CM AICD (-)

T:120/80 N:88 RR:20 tr:36,7 C/P dbn

STO TFU : 32 cm Let : kep DJJ : (+) 12-12-12 His : (+) sering

VT : Ø1 cm/<25%/kep/ss mell/H I/UPD~N/ket (+)A : GIIIP2-2 38/39mg TH + Obs inp + BSC + TBJ 2900g(A) – NST

- Obs tanda2 inpartu- Bila inp pro expectative pervaginam

-------------------------------------------------------------------------------------------- MAC

10. PERDARAHAN PASCASALIN EC RETENSIO PLACENTA

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 16 dari 37

Page 17: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

S: Kiriman BPS ok HPP ec retensio plasentaO : STU CM AICD (-)

T: 100/60 N: 100 RR: 28 tr: 36,9c/p dbn

STO TFU ~ 2j a pstKontaksi (+)v/v flx (+)

VT 2cm/Eff (-)/Pres (-)/Teraba tali pusatA : P2-2 PP 1 jam + HPP e.c. retensio placentaP : – Perbaiki KU, cek DL, - Pro manual plasenta - Eksplorasi jalan lahir bila baik - Drip piton 2 amp, metergin 1 amp im, misoprostol 4 tab/rektal--------------------------------------------------------------------------------------------

11. PERDARAHAN PASCASALIN EC ATONIA UTERIS : Kiriman BPS ok HPP ec retensio plasentaO : STU CM AICD (-)

T: 100/60 N: 100 RR: 28 tr: 36,9c/p dbn

STO TFU ~ 2j a pstKontaksi (-)v/v flx (+)

A : P2-2 PP 1 jam + HPP e.c. atonia uteriP : – Masase uterus, Drip Piton 2 amp, Methergin 1im, Misoprostol 4tab/rek - Pasang infus double - Cek DL - Eksplorasi jalan lahir-------------------------------------------------------------------------------------------

12. TALI PUSAT MENUMBUNGS : Ketuban pecah spontan, tali pusat menjulurO : STU CM AICD (-)

T: 110/80 N: 88 RR: 20 tr: 36,9c/p dbn

STO TFU 30 cm Let sungsangDJJ (+) 9-8-9 His (+)

VT 5cm/50%/bokong/kaki/teraba tali pusat denyut (+)/H I/UPD~N/ket (-)A : G4P3-3 37/38 mgg TH + Inpartu kala I fase aktif + tali pusat

menumbung + fetal distres + TBJ 2700 gP : - O2 Masker 6-8 L/m

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 17 dari 37

Page 18: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

- Pasang infus - Posisi Trendelenberg - Dorong bagian terendah janin - Isi kandung kemih dengan PZ 300 cc - Informed consent pro cito SC-------------------------------------------------------------------------------------------

PEMBERIAN MAGNESIUM SULFAT PADA PEB / EKLAMPSIA

1. SM KONSERVATIFMgSO4 40% 10g 25cc 5g 5g

12,5cc 12,5ccBOKA BOKI

6jam

MgSO4 40% 5g12,5ccBOKA/BOKI

Diberikan sampai 1x24jam

2. SM FULL DOSEMgSO4 20% 5g 25cc 4g, 20cc, IV pelan (10-15 menit)

30menit

MgSO4 40% 10g 25cc 5g 5g12,5cc + 12,5ccBOKA BOKI

6jam

5g12,5ccBOKA/BOKI

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 18 dari 37

Page 19: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

Diberikan sampai 12 jam PP pada PEBDiberikan sampai 24 jam PP pada eklampsia

3. SM PADA EKLAMPSIAMgSO4 20% 5g 25cc 2g

10ccIV pelan (10-15 menit)

Bila kejang lagi

2g10ccIV pelan (10-15 menit)

Bila kejang lagi

Konsul Anestesi untuk Black outDengan Pentotal

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 19 dari 37

Page 20: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

OKSITOSIN DRIP (OD)

D5% + ½ Amp Alinamin F + ½ Amp Piton (5 IU)

Mulai8 tts/menit

Dinaikkan 4tts tiap 15’Obs DJJ + His

Sampai adekuat (max 40 tts/menit ~ habis dalam 5 jam)

His Adequat(pertahankan tetesan

His Belum Adequat

Lanjutkan Kolf II

40 tts/menit(Habis dalam 4 jam)

His adequat apabila :1. Interval 3-5menit, ada fase relaksasi2. Lama 40-60 detik3. Intensitas cukup (Fundal Dominant)4. Simetris

OD gagal apabila :1. 40 tts/menit his tidak adequate

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 20 dari 37

Page 21: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

2. 2 jam sejak his adequat persalinan tidak maju3. Ada komplikasi : fetal distres, tetania uteri,

ruptura uteri imminent dll4. Bila ada kemajuan, drip dilanjutkan dalam kala II

dan dihentikan ≥ 2 jam PP

KUMPULAN PHANTOM OBSTETRI

1. SPONTAN BELAKANG KEPALAa. VT lengkap/100%/Kepala/UUK ka/ki depan/UPD~N/H III+/Ket +/-

jernih/keruh/kehijauan/mekoneal. b. Bersamaan dengan his, penderita dipimpin mengejan.c. Pada waktu kepala membuka vulva dan meregang perineum,

dilakukan episiotomi mediolateral sin/dex, tangan kanan menahan perineum, tangan kiri menahan defleksi kepala.

d. Pada waktu kepala di dasar panggul, UUK di bawah simpisis, subocciput sebagai hipomochlion, maka lahirlah berturut-turut UUB, dahi, muka, dagu dan akhirnya seluruh kepala. Kepala mengadakan putar paksi luar.

e. Kemudian kepala dipegang secara biparietal, ditarik curam ke bawah sampai lahir bahu depan, dielevasi ke atas sampai bahu belakang lahir, ditarik mendatar. Maka lahirlah bayi ♂♀/BB/PB/AS.

f. Tali pusat diklem didua tempat dan dipotong ditengah-tengah, sisa pada bayi diikat. Bayi dirawat.

g. Plasenta lahir spontan, lengkap. Berat g, Ukuran x x cm, Panjang tali pusat cm.

h. Eksplorasi jalan lahir (didapatkan luka episiotomi), lain-lain intak.i. Repair luka episiotomi.

2. SPONTAN BRACHT1. VT lengkap/100%/Bokong/Sacrum ka/ki

depan/UPD~N/H IV/Ket (-). Tak teraba tali pusat.2. Bersamaan dengan his, penderita dipimpin mengejan,

tampak bokong membuka vulva. Dilakukan episiotomi medio lateral sinistra. Disuntikkan Piton 5 IU im.

3. Setelah ujung scapula di bawah simpisis, dilakukan hiperlordosis pada badan janin (janin dipegang secara Bracht), sehingga punggung anak mendekat perut ibu dan bersamaan dengan

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 21 dari 37

Page 22: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

itu, seorang asisten melakukan ekspresi Kristeller. Tali pusat dikendorkan.

4. Kedua lengan tampak didepan dada, hiperlordosis diteruskan maksimal, lahir kedua lengan, dagu, mulut, hidung, kemudian mulut dan hidung dibersihkan dan elevasi perlahan-lahan, hiperlordosis diteruskan, lahir berturut-turut mata dan seluruh kepala. Lahir bayi ♂♀/BB/PB/AS.

5. Tali pusat diklem di dua tempat, dipotong diantaranya, sisa pada bayi diikat. Bayi dirawat.

6. Plasenta dilahirkan secara spontan lengkap. Berat g, Ukuran x x cm, Panjang tali pusat cm.

7. Eksplorasi jalan lahir, SAR, SBR, servik, vagina intak (didapatkan luka episiotomi).

8. Dilakukan repair episiotomi.

3. MANUAL AID (LOVSET)1. Penderita dipimpin mengejan, dilakukan episiotomi

mediolateral dan disuntukkan Piton 5 IU im.2. Bokong lahir setinggi umbilikus, tali pusat dikendorkan,

dilakukan pertolongan secara Bracht.3. Bokong dipegang sedemikian rupa sehingga ibu jari sejajar

pada kedua pangkal paha sedang jari-jari yang lain menggenggam panggul. Dilakukan gerakan hiperlordosis, asisten melakukan ekspresi Kristeller, kedua lengan tidak lahir.

4. Diputuskan untuk melakukan manual aids secara Lovset5. Bokong dipegang secara femuropelvik, yaitu ibu jari sejajar

krista sakrum med, sedangkan jari-jari lain menggenggam paha depan, jari telunjuk kanan-kiri pada krista iliaka.

6. Ditarik curam ke bawah sambil dilakukan pemutaran 1800

dengan arah berlawanan, bahu belakang lahir sebagai bahu depan di bawah simpisis. kepala dilahirkan secara Mauriceau.

7. Badan janin ditunggangkan pada lengan kiri bawah penolong, jari tengah dimasukkan ke dalam mulut janin. Jari telunjuk dan jari manis pada fossa canina, kepala dipertahankan dalam posis fleksi. Tangan kanan mencengkam leher janin dari belakang diantara jari telunjuk dan jari tengah.

8. Dilakukan tarikan curam ke bawah sampai batas rambut lahir. Dilakukan elevasi ke atas secara perlahan-lahan, sampai seluruh muka janin lahir. Lahir bayi ♂♀/BB/PB/AS.

9. Plasenta lahir spontan lengkap.10. Luka perineum dijahit.

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 22 dari 37

Page 23: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

4. TARIKAN VAKUM1. Desinfeksi vulva dan sekitarnya dengan betadine.2. Blas dikosongkan dengan kateter, kemudian kateter

dilepas.3. Cup No. 5 dimasukkan ke dalam jalan lahir dengan posisi

miring kemudian dipasang pada kepala dengan petunjuk pada cup diletakkan sesuai dengan denominatornya.

4. Dilakukan eksplorasi tidak ada jalan lahir yang terjepit.5. Asisten memompa perlahan-lahan sampai tekanan 0,2

kg/cm2, tiap 2 menit tekanan dinaikkan sampai 0,8 kg.cm2.6. Dilakukan eksplorasi lagi tidak ada jalan lahir yang terjepit.7. Dilakukan tarikan bersamaan dengan his, ibu disuruh

mengejan. Tarikan dilakukan dengan cara tangan kiri memegang cup/ menahan agar cup tidak mudah lepas. Sedangkan tangan kanan menarik curam ke bawah sampai kepala di dasar panggul. Kemudian mendatar sampai subocciput di bawah simpisis kemudian elevasi ke atas.

8. Dilakukan episiotomi pada saat kepala meregang perineum.

9. Pada saat kepala lahir, tangan kiri mengambil alih tarikan, sedangkan tangan kanan menahan perineum sampai seluruh kepala lahir dan pentil segera dilepas.

10. Badan bayi dilahirkan biasa. Lahir bayi ♂♀/BB/PB/AS.11. Plasenta dilahirkan secara spontan.12. Eksplorasi jalan lahir, SBR, serviks, vagina intak.

Didapatkan luka episiotomi.13. Luka episiotomi dijahit.

5. TARIKAN FORCEPS1. Penderita ditidurkan dalam posisi litotomi2. Desinfeksi lapangan operasi dengan betadine (vulva dan

sekitarnya) doek steril dipasang.3. Operator berdiri di depan vulva sambil memegang forceps dalam

keadaan tertutup dan membayangkan posisi forceps yang akan dipasang. Kemudian diputuskan memasang, forceps melintang kepala melintang panggul.

4. Forceps kiri dipasang dulu dan dipegang dengan tangan kiri seperti memegang pensil, sejajar dengan pelipatan paha kanan depan ibu. Kemudian daun forceps kiri dimasukkan ke jalan lahir diantara kepala janin dan 4 jari tangan kanan penolong. Dengan memasukkan 4 jari

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 23 dari 37

Page 24: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

tangan kanan dan dibantu dengan dorongan ibu jari daun forceps kiri dimasukkan jalan lahir sampai fenestra setinggi verteks.

5. Forceps kanan dengan cara yang sama tetapi berkebalikan dimasukkan ke jalan lahir.

6. Forceps dikunci. Dilakukan eksplorasi tak ada jalan lahir yang terjepit.

7. Dilakukan traksi percobaan ternyata berhasil.8. Dilakukan episiotomi mediolateral.9. Dilakukan traksi definitif tarikan curam ke bawah sampai kepala

berada di dasar panggul, kemudian tarikan mendatar sampai subocciput di bawah simpisis. Dengan tangan kiri memegang gagang forceps dilakukan elevasi ke atas, sedangkan tangan kanan menahan perineum. Lahirlah berturut-turut dahi, mata, hidung, mulut dan seluruh kepala.

10. Badan bayi dilahirkan secara biasa. Lahirlah bayi ♂♀/BB/PB/AS.11. Tali pusat diklem di dua tempat, dipotong diantaranya. Sisa pada

bayi diikat. Bayi dirawat.12. Plasenta dilahirkan secara spontan.13. Eksplorasi SAR, SBR, serviks dan vagina intak.14. Luka episiotomi dijahit.

6. SECTIO CAESAREA1. Informed consent, pasang infuse dan kateter, AB profilaksis.2. Pasien tidur terlentang dalam pengaruh GA.3. Desinfeksi lapangan operasi dengan Betadine 10% dipersempit

dengan doek steril.4. Incisi midline ± 10cm diperdalam lapis demi lapis s/d cavum abdomen

terbuka.5. Pada eksplorasi didapatkan :

a. Uterus gavida atermb. AP D/S Tuba – ovarium dbN

6. Diputuskan dilakukan LSCSa. Dibuat bladder flap, vesica urinaria disisihkan ke kaudolateral.b. Dibuat incisi pada SBR ± 2cm, diperlebar ke lateral secara tumpul,

didapatkan SBR yang tipis.c. Ketuban dipecahkan, keluar air ketuban jernihd. Bayi dilahirkan dengan meluksir kepala jam 08.00

Lahir bayi ♂/3000/50/8-9e. Placenta dilahirkan dengan tarikan ringan.

Insersi plasenta di fundus uterif. Dibuat jahitan sudut, luka SBR dijahit 2 lapis dengan jelujur feston.

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 24 dari 37

Page 25: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

g. Dilakukan reperitonealisasi.7. Dilakukan pencucian PZ ± 500cc.8. Lapangan operasi ditutup lapis demi lapis.9. Perdarahan ± 300cc.10. Operasi selesai.

DPO : GI P0-0 40/41mg TH + LH~PSR + PER + TBJ 3000gDDO : GI P0-0 40/41mg TH + LH~PSR + PER + TBJ 3000gTerapi : LSCS

GINEKOLOGI

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 25 dari 37

Page 26: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

TATA CARA PENGISIAN STATUS GINEKOLOGI (DMK 5)

01. ANAMNESAKeluhan Utama ... Keluar darah dari kemaluan, nyeri perut bawah

02. POLA HAIDMenarche : ... th. Teratur / tak teraturSiklus : ... hari. Banyak /sedikitNyeri : tidak / ya

Sebelum / selama / sesudah haidMenopause belum / sudah ... tahun

Haid terakhir ...

03. POLA KEPUTIHANCairan vagina ...Lama ... Warna ... berbau / tidak

04. PEMERIKSAAN DALAM I oleh ... Chief ...

Vulva : fluksus ... fluor ...Vagina : fluksus ... fluor ...Portio : tertutup / terbuka ... licin / berdungkulCU : AF / RF ~ ...Adnexa kiri : massa ... nyeri ...Adnexa kanan : massa ... nyeri ...CD : tak menonjol / menonjolInspeculo : PNP / PMP fluksus ... fluor ... tertutup / terbukaRT : TSA (+) N, mukosa licin

CSF .... % / .... %

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 26 dari 37

Page 27: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

KUMPULAN PLANNING GINEKOLOGI

VT NORMALV/V : Fluksus (-), Fluor (-)P : Tertutup, Licin, Nyeri goyang (-)CU : AF ~ Seperti biasaAP D/S : Soepel, Mass (-), Nyeri (-)CD : Tak menonjolInspeculo : Portio nuli para / multi para (PNP/PMP)

Tertutup, licin, Fluksus (-), Fluor (-)

RT NORMALTSA : (+) N, mukosa licinV/V : Fluksus (-), Fluor (-)CU : AF ~ Seperti biasaAP D/S : Soepel, Mass (-), Nyeri (-)CD : Tak menonjol

1. PLANNING KETV/V : Fluksus (), Fluor (-)P : Tertutup, Licin, Nyeri goyang (+)CU : AF ~ Agak membesarAP D/S : Soepel, Mass (-), Nyeri (+)CD : MenonjolA : KET/obs KE (nyeri , CD tdk menonjol)P Dx : - Cek HbP Tx : - Informed consent pro cito eksplorasi laparatomi

- Siap obat dan darah--------------------------------------------------------------------------------------- MAC

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 27 dari 37

Page 28: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

P Tx Observasi KE : - MRS RB 1 - Bed rest posisi semifowler - Cek DL / FH / Gol. Darah - Pasang lingkar abdomen - Cek Hb serial / 6 jam - Bila tanda-tanda akut abdomen (+) → pro cito laparotomi - Persiapan laparoskopi diagnosis dari ruangan

------------------------------------------------------------------------------------------- MAC

2. KISTA TERINFEKSIV/V : Fluksus (-) minimal, Fluor (±)P : Tertutup, Licin, Nyeri goyang (-)CU : AF ~ Besar biasaAP D/S : Soepel, Massa kistik (+), Nyeri (+)CD : Tak menonjolA : curiga kista terinfeksiP Dx : - Cek DL, LED, USG FMP Tx : - MRS RK

- Triple drug Ceftriaxone 3x1 g Gentamycin 1x240 mg Metronidazole 3x500 mg

- Paracetamol 3x500 mg - Bila ada tanda akut abdomen pro cito laparotomi - Persiapan op.

------------------------------------------------------------------------------------------ MAC

3. TOAS : Ada R/ KB Spiral, Adnexitis berulangO : STG VT

V/V : Fluksus (-) minimal, Fluor (+)P : Tertutup, Licin, Nyeri goyang (-)CU : AF ~ Besar biasaAP D/S: Soepel, Massa (+), Nyeri (+)CD : Tak menonjol

A : TOAP Dx : - Cek DL, LED, USG FMP Tx : - MRS RK

- Triple drug Ceftriaxone 3x1 g

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 28 dari 37

Page 29: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

Gentamycin 1x240 mg Metronidazole 3x500 mg

- Paracetamol 3x500 mg - Bila ada tanda akut abdomen pro cito laparotomi - Persiapan operasi

-------------------------------------------------------------------------------------------- MAC

4. KARSINOMA SERVIKV/V : Fluksus (±) minimal, Fluor (±), infiltrasi vagina hingga ….P : Tertutup, Berdungkul, RapuhCU : AF ~ Besar biasaAP D/S : Infiltrasi … , Massa (-), Nyeri (-)CD : Tak menonjolInspeculo : Portio nuli para / multi para (PNP/PMP)

Tertutup, Berdungkul, Rapuh, Fluksus (±) minimal, Fluor (±)RT : TSA (+) N

Mukosa licin CSF 25/50/75/100%

A : curiga Ca cervixP Dx : - Cek lab lengkap

- USG upper lower Abdomen - Foto thorax, BOF

P Tx : - Infus RL - Transfusi PRC s/d Hb 10g% - pro biopsi PA jia Hb > 8g% - As tranexamat 3 x 1 - SF 2x1 - C/ IPD bila ada kelainan laboratorium - C/ Urologi bila ada HN /kel urologi lain

------------------------------------------------------------------------------------------ MAC

5. MIOMA UTERIV/V : Fluksus (±) minimal, Fluor (-)P : Tertutup, Licin, Nyeri goyang (-)CU : AF ~ Myomatik ~ mgAP D/S : Soepel, Massa kistik (-), Nyeri (-)CD : Tak ada kelainanInspeculo : Portio nuli para / multi para (PNP/PMP)

Tertutup, licin, Fluksus (-) minimal, Fluor (-)A : Mioma uteriP :- Cek DL

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 29 dari 37

Page 30: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

- Transfusi PRC sd Hb > 10g% - Kuret PA jika Hb > 8g% - As tranexamat 3 x 1 - SF 2x1

------------------------------------------------------------------------------------------ MAC

6. KISTA OVARIUMV/V : Fluksus (-) minimal, Fluor (-)P : Tertutup, Licin, Nyeri goyang (-)CU : AF ~ Besar biasaAP D/S : Soepel, Massa kistik (+) Ukuran... , Nyeri (±), mobilitas...CD : Tak ada kelainanA : Kista ovarium D/SP :- Cek lab lengkap / FH / Gol darah / Ca 125 / Ca 19-9

- Foto thoraks - Konsul kardio / anestesi - pro penjadwalan operasi

-------------------------------------------------------------------------------------------- MAC

7. SOLID OVARIAL TUMOR CURIGA GANASV/V : Fluksus (-) minimal, Fluor (-)P : Tertutup, Licin, Nyeri goyang (-)CU : AF ~ Besar biasaAP D/S : Massa padat/solid ukuran... , Nyeri (±), mobilitas ...CD : Tak ada kelainanInspeculo : Portio nuli para / multi para (PNP/PMP)

Tertutup, licin, Fluksus (-) minimal, Fluor (-)A : SOTP : - Cek lab lengkap / FH / Gol darah / Ca 125 / Ca 19-9

- Foto thorax - konsul kardio/anestesi - konsul spv onkologi - pro penjadwalan operasi

------------------------------------------------------------------------------------------- MAC

8. GEBORN MYOMAV/V : Fluksus (+) minimal, Fluor (-)P : Terbuka, Teraba Massa bertangkai 2x2cm, licinCU : AF ~ Besar biasaAP D/S : Massa (-), Nyeri (-)CD : Tak ada kelainan

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 30 dari 37

Page 31: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

Inspeculo : Portio nuli para / multi para (PNP/PMP)licin, Fluksus (+), Fluor (-), tampak massa berasal dari dalam cavum uteri ukuran 2x2 cm

A : Geborn myomaP : - Cek lab lengkap - Pro transfusi PRC sd Hb > 10g% - Pro ekstirpasi myoma + kuret PA bila Hb≥8g%-------------------------------------------------------------------------------------------- MAC

KUMPULAN PHANTOM GINEKOLOGI

1. KURETASE PADA ABORTUS INKOMPLIT1. KIE informed consent, Pasang infus, AB profilaksis2. Instruksikan asisten untuk memberikan sedative dan analgetik.

Pethidin hanya diberikan apabila tersedia antidotum dan alat resusitasi.

3. Lakukan kateterisasi kandung kemih.4. dengan satu tangan masukkan spekulim Sim’s /L secara vertical ke

dalam vagina ,setelah itu diputar ke bawah sehingga posisi bilah menjadi transversal.

5. minta asisten untuk memegang speculum bawah pada posisinya.6. dengan sedikit menarik speculum bawah (hingga lumen vagina

tampak jelas) masukkan bilah speculum atas secara vertical kemudian putar dan tarik ke atas hingga jelas terlihat serviks.

7. minta asisten untuk memegang speculum atas pada posisinya.8. bersihkan jaringan dan darah dalam vagina (dengan kapas antiseptic

yang dijepit dengan cunam tampon),tentukan bagian serviks yang akan dijepit (jam 11 dan 01).

9. jepit serviks dengan tenakulum pada tempat yang telah ditentukan.10. setelah penjepitan terpasang baik,keluarkan speculum atas.11. lakukan pemeriksaan kedalaman dan lengkung uterus dengan

penera kavum uteri. Pegang gagang tenakulum, masukkan klem ovum yang sesuai dengan bukaan serviks hingga menyentuh fundus (keluarkan dulu jaringan yang tertahan pada kanalis).- Bila dilatasi serviks cukup besar, lakukan pengambilan

jaringan dengan klem ovum (dorong klem dalam keadaan terbuka hingga menyentuh fundus kemudian tutup dan tarik).

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 31 dari 37

Page 32: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

- Pilih klem ovum yang mempunyai permukaan cincin yang halus dan rata, agar tidak melukai dinding dalam uterus.

- Keluarkan klem ovum jika dirasakan sudah tidak ada lagi jaringan yang terjepit atau ke luar.

12. pegang gagang sendok kuret dengan ibu jari dan telunjuk,masukkan ujung sendok kuret (sesuai lengkung uterus) melalui kanalis servisis ke dalam uterus hingga menyentuh fundus uteri (untuk mengukur kedalaman).

13. lakukan kerokan dinding uterus secara sistematis dan searah jarum jam,hingga bersih (seperti mengenai bagian bersabut).

- Untuk dinding kavum uteri yang berlawanan dengan lengkung kavum uteri, masukkan sendok kuret sesuai dengan lengkung uteri ,setelah mencapai fundus putar gagang sendok 180 derajat ,baru lakukan pengerokan.

16. keluarkan semua jaringan dan bersihkan darah yang menggenangi lumen vagina bagian belakang.

17. lepaskan jepitan tenakulum pada serviks.18. lepaskan speculum bawah.19. kumpulkan jaringan untuk dikirim ke laboratorium Patologi.

2. KURETASE PASCAPERSALINAN1. KIE informed consent, terpasang infus, AB

profilaksis, kandung kemih dikosongkan2. Intruksikan asisten untuk memberikan

sedatif dan analgetik.3. Pasang sepekulum Sim’s atau L, masukan

bilahnya secara vertikal kemudian putar ke bawah.4. pasang sepekulum sim’s berikutnya dengan

jalan memasukan bilanya secara vertikal kemudian putar dan tarik ke atas sehingga porsio tampak dengan jelas.

5. Minta asisten untuk memegang spekulum atas dan bawah, pertahankan pada posisinya semula.

6. Dengan cunam tampon, ambil kapas yang telah dibasahi dengan larutan antiseptik,kemudian bersikan lumen vagina dan porsio. Buang kapas tersebut dalam tempat sampah yang tersedia, kembalikan cuman ke tempat semula.

7. Ambil klem ovum yang lurus, jepit bagian atas porsio (perbatasan antara kuadran atas kiri dan kanan atau pada jam 12).

8. Setelah porsio terpegang baik, lepaskan spekulum atas.

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 32 dari 37

Page 33: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

9. Pegang gagang cuman dengan tangan kiri, ambil sendok curet pascapersalinan dengan tangan kanan, pegang di antara ibu jari dan telunjuk (gagang sendok berada pada telapak tangan) kemudian masukan hingga menyentu fundus.

10. Minta asisten untuk memegang gagang klem ovum. Letakan telapak tangan pada bagian atas fundus uteri (sehinga penolong dapat merasakan tersentuhnya fundus oleh ujung sendok keret)- Memasukan lengkung sendok kuret

sesuai denhan lengkung kavum uteri kemudian lakukan pengerokan dinding uterus bagian depan searah jarum jam, secara sistematis keluarkan jaringan plasenta (dengan kuret) dari kavum uteri.

- Masukan ujung sendok sesuai dengan lengkung kavum uteri, setelah sampai fundus kemudian putar 180 derajat lalu bersikan dinding belakang uterus. Keluarkan jaringan yang ada.

11. Kembalikan sendok kuret ke tempat semulah, gagang klem ovum dipegang kembali oleh operator.

12. Ambil kapas (dibasai larutan antiseptik) dengan cunam tampon, bersikan darah dan jaringan pada lumen vagina.

13. Lapaskan jepitan ovum pada porsio.14. Lepaskan spekulum bawah.15. Lepaskan kain penutup perut bawah, alas

bokong dan sarung kaki masukan ke dalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5%.

16. bersikan cemaran darah dan cairan tubuh dengan larutan antiseptik, jaringan di PA

3. INSISI DAN MARSUPIALISASI KISTA BARTHOLINA. KIE informed consent, terpasang infusB. Anestesi lokal

1. Beritahu ibu akan disuntik yang akan terasa nyeri dan menyengat.2. Tusukkan jarum suntik pada 1cm dari ujung kista Bartholin, arahkan

sepanjang kista di sisi kiri dan kanan.3. Tunggu 1-2 menit untuk mendapatkan hasil optimal dari anestesi

lokal.C. Insisi dan marsupialisasi

1. Labium mayora kiri dan kanan dibuka, dengan cara melakukan jahitan interrupted dengan benang 3-0 ke arah sisi lateral agar kista

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 33 dari 37

Page 34: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

mudah untuk di evaluasi.Masing-masing sisi di jahit di dua tempat, dan setiap tempat dilakukan 1 jahitan.

2. Dinding kista yang terlihat, dilakukan insisi. Insisi dilakkukan sepanjang kista.

3. Setelah kista dibuka, isinya di keluarkan secara in toto.4. Jahitan pada labium mayor pada sisi kista di lepaskan.5. Dinding kista dan mukosa vagina dijahit secara interrupted dengan

benang 3-0 absorbable. Drain pada umumnya tidak diperlukan. E. Kumpulkan jaringan untuk dikirim ke laboratorium Patologi.

4. TAH – BSO MYOMA UTERI1. Informed consent, pasang infuse dan kateter, AB profilaksis.2. Pasien tidur terlentang dalam pengaruh GA.3. Desinfeksi lapangan operasi dengan Betadine 10% dipersempit

dengan doek steril.4. Incisi midline ± 15cm dari atas sympisis diperlebar sampai atas

umbilicus, diperdalam lapis demi lapis s/d cavum abdomen terbuka.5. Pada eksplorasi didapatkan :

a. Uterus membesar 20-22 mg, didapatkan myoma uteri subserous 4 buah. (1) di fundus 5x4cm, (2) di corpus depan atas 4x3cm, (3) di corpus depan bawah 2, a. 6x5cm, b. 2x4cm

b. AP D/S Tuba – ovarium dbN6. Diputuskan dilakukan TAH-BSO :

a. Ligamentum rotundum D/S diklem double, dipotong, dijahit transfix.b. Ligamentum latum anterior dibuka dengan mitzenboum.c. Dibuat bladder flap, vesica uterina disisihkan ke kaudolaterald. Dibuat tunnel avaskuler.e. Ligamentum infundibulopelvikum diklem double, dipotong, dijahit

transfix.f. Vasa uterine D/S diklem, dipotong, dijahit transfix.g. Jaringan paraservikal D/S diklem, dipotong, dijahith. Uterus dipotong setinggi FORNIKS.i. Dibuat jahitan sudut, stomp vagina dijahit jelujur feston.j. Dilakukan reperitonealisasi.

7. Dilakukan pencucian PZ ± 1000 cc.8. Lapangan operasi dijahit lapis demi lapis9. Perdarahan ± 500cc.10. Operasi selesai, jaringan di PA

DPO : Myoma uteri 20-22mgDDO : Myoma uteri multipleTerapi : TAH – BSO

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 34 dari 37

Page 35: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

5. SVH – USO MYOMA UTERI1. Informed consent, pasang infus dan kateter, AB profilaksis.2. Pasien tidur terlentang dalam pengaruh GA.3. Desinfeksi lapangan operasi dengan Betadine 10% dipersempit

dengan doek steril.4. Incisi midline ± 10cm dari atas sympisis diperlebar sampai di bawah

umbilicus, diperdalam lapis demi lapis s/d cavum abdomen terbuka.5. Pada eksplorasi didapatkan :

a. Uterus membesar 18-20 mg, didapatkan myoma uteri intramural

b. AP D/S Tuba – ovarium dbN6. Diputuskan dilakukan TAH-BSO :

a. Ligamentum rotundum D/S diklem double, dipotong, dijahit.b. Ligamentum latum anterior dibuka dengan mitzenboum.c. Dibuat bladder flap, vesica uterina disisihkan ke

kaudolaterald. Dibuat tunnel avaskuler, ligamentum infundibulopelvikum D

diklem double, dipotong, dijahit transfix.e. Vasa uterine D/S diklem, dipotong, dijahit transfix.f. Jaringan paraservikal D/S diklem, dipotong, dijahitg. Uterus dipotong setinggi ISTHMUS.h. Dibuat jahitan sudut.i. Stomp vagina dijahit jelujur feston.j. Dilakukan reperitonealisasi.

7. Dilakukan pencucian PZ ± 1000 cc.8. Lapangan operasi dijahit lapis demi lapis9. Perdarahan ± 200cc.10. Operasi selesai, jaringan di PA

DPO : Myoma uteriDDO : Myoma uteri 18-20 mgTerapi : SVHH – SOD

6. SURGICAL STAGING (TAH – BSO + OMENTEKTOMI) CA OV III C1. Informed consent, pasang infuse dan kateter, AB profilaksis.2. Pasien tidur terlentang dilakukan desinfeksi lapangan operasi

dengan Betadine 10% dipersempit dengan doek steril.3. Dilakukan dekompresi ascites, didapatkan cairan ascites

hemorrhage ±7 L4. Dilakukan anestesi GA.

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 35 dari 37

Page 36: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

5. Incisi midline ± 15cm sub umbilicus, diperdalam lapis demi lapis s/d cavum peritoneum terbuka.

6. Pada eksplorasi didapatkan :a. Uterus didapatkan proses metastase pada dinding

belakangb. AP D dbNc. AP S massa solid kistik rapuh Ø 10 x 15 cmd. Acites hemorrhogis, hepar lien licin, omental cake +

7. Diputuskan dilakukan TAH – BSO + Omentektomia. Ligamentum rotundum diklem double, dipotong, dijahit.b. Ligamentum latum anterior dibuka dengan mitzenboum.c. Dibuat bladder flap, vesica urinaria disisihkan ke

kaudolaterald. Dibuat tunnel avaskuler, lig infundibulum pelvikum D/S

diklem double, dipotong, dijahit transfix.e. Vasa uterina D/S diklem double, dipotong, dijahitf. Jaringan paraservikal D/S diklem, dipotong, dijahitg. Korpus uterina di klem, dipotong, dijahith. Uterus dipotong setinggi FORNIKSi. Stomp vagina dijahit sudut, dilakukan jahitan jelujur feston

dengan .j. Dilakukan reperitonealisasi, diteruskan dengan

omentektomi.k. Dilakukan pencucian PZ ± 2000cc.

8. Lapangan operasi ditutup lapis demi lapis.9. Operasi selesai.10. Jaringan di PA.DPO : Kista ovarium c ganasDDO : Ca ovarial IIIcTerapi : TAH – BSO + Omentektomi

7. RADIKAL HISTEREKTOMI CARCINOMA CERVIX1) Informed consent, pasang infuse dan kateter, AB profilaksis.2) Pasien tidur terlentang dalam pengaruh anestesi epidural.3) Desinfeksi lapangan operasi dengan Betadine 10% dipersempit

dengan doek steril.4) Incisi midline ± 10cm diperdalam lapis demi lapis s/d cavum

abdomen terbuka.5) Pada eksplorasi didapatkan :

- Uterus ~ biasa.- AP D/S Tuba – ovarium dbN.

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 36 dari 37

Page 37: Catatan lengkap obgin

PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMOSURABAYA

- Pembesaran KGB di bawah paraservical, para inguinal, double ureter S.

6) Diputuskan dilakukan Radikal histerektomi + Limphadenektomi + Pasang down hill drain Ligamentum rotundum diklem double dan

dipotong di 1/3 proksimal dari dinding pelvis, dijahit kemudian dipisahkan sisi anterior dan posterior, dilakukan bladder flap.

Dibuat tunnel avaskuler, tuba, ovarium, vasa ovarica, lig infundibulopelvicum diklem double dipotong di 1/3 proksimal dinding pelvis, dijahit.

Uterus ditarik ke kaudolateral, dilakukan identifikasi aorta, arteri, vasa illiaca, dilakukan diseksi tajam KGB sekitarnya.

Ureter diidentifikasi dan dipisahkan dengan arteri. Semua KGB di sekitar pembuluh darah a. Illiaca eksterna, illiaca communis, bifurcatio aorta s/d ligamentum inguinale diambil dan di PA.

Vasa uterina D/S dipotong, diklem, dijahit. Ligamentum Sacrouterina diklem double,

dipotong di 1/3 proksimal dinding pelvis, dijahit. Uterus dipotong setinggi 1/3 proksimal dari

vagina. Dibuat jahitan sudut, stomp vagina dijahit

jelujur feston Dipasang down hill drain. Dilakukan reperitonealisasi

7) Dinding abdomen ditutup lapis demi lapis.8) Perdarahan ± 300cc.9) Operasi selesai, jaringan di PA

: Catatan Semester 1 : PS Obsgin FK Unair / RSUD dr Soetomo Hal 37 dari 37