Chapter 3
Dynamic routing protocols digunakan untuk bertukar routing
informasi antara router secara otomatis.
Routing protocol mengijinkan router untuk bertukar informasi
tentang remote network secara dinamik dan secara otomatis
memasukkan informasi ini ke dalam routing tablenya setiap ada
perubahan topologi.
fungsi routing protokol :1. mencari remote network2. maintain
routing information yang up to date3. memilih best path menuju
destination4. mencari best path baru jika yang lama sudah tidak
ada
cara kerja dynamic routing protocol :1. router sends and
receives routing messages di masing2 interfacenya2. router bertukar
routing messages and routing information dengan router lain yang
menggunakan routing protokol yang sama3. routers saling bertukar
routing information untuk belajar remote networks4. pada saat
router mendeteksi perubahaan topologi the routing protokol menyebar
changenya ke router lain
penggunaan static routing pada saat :1. di network yang kecil
yang tidak berkembang secara siknifikan2. routing dari dan ke stub
network3. default route
kelebihan static routing :1. minimal CPU proses2. lebih mudah
dimengerti3. lebih mudah dikonfigurasi
kekurangan static routing :1. konfigurasi dan maintenance
membuang waktu banyak2. konfigurasi di network besar memiliki
kecenderungan salah3. membutuhkan keterlibatan admin untuk maintain
perubahan route4. ridak cocok untuk growing networks5. membutuhkan
pengetahuan yang komplit tentang seluruh network
kelebihan dynamic routing :1. admin bekerja lebih sedikit saat
menambah atau membuang network2. protokol secara otomatis bekerja
saat perubahan topologi3. kecenderungan salah konfigurasi sedikit4.
more scalable
kekurangan dynamic routing :1. menggunakan banyak resource =>
memori, CPU, link bandwith2. pengetahuan admin dibutuhkan lebih
banyak saat konfigurasi,verifikasi dan troubleshoot
contoh routing protokl :1. RIP : distance vector interior
routing protokol2. IGRP : distance vector interior (cisco)3. OSPF :
link-state interior routing protokol4. IS-IS : link-state interior
routing protokol5. EIGRP : advanced distance vector interior
routing protokol (cisco)6. BGP : exterior routing protokol
autonomous system (AS) adalah sekumpulan router yang berada di
bawah satu administrasi
- IGP : digunakan untuk intra-AS, routing didalam AS- EGP :
digunakan untuk inter-AS, routing antar AS
distance vector : route yang diiklankan menggunakan metric hop
count dan di direct ke next-hop atau exit interface. distance
vector protokol menggunakan algoritma bellman-ford untuk menentukan
best path route. distance protokol secara periodik mengirimkan
seluruh routing tablenya ke router sebelahnya. di jaringan besar
routing update bisa menyebabkan traffic di links. distance vector
tidak bisa membuat topologi keseluruhan daro network tersebut.
distance vector digunakan saat :1. networknya simple dan tidak
memerlukan hierarchical design2. administrators tidak punya
pengetahuan yang cukup untuk konfigurasi dan troubleshoot link-sate
protokol3. spesific types of networks seperti hub-and-spoke network
digunakan4. convergence times di dalam network tidak
diperhatikan
link-state protokol bisa membuat topologi kompit dari networknya
dengan mengumpulkan informasi dari semua router. router dengan
link-state menggunakan link-state information untuk membuat
topologi map dan menentukan best path ke semua destinasi di dalam
jaringan. link-state tidak menggunakan periodic updates. setelah
network cinverged, link-state update hanya dikirimkan saat ada
perubahan topologi.
link-state digunakan saat :1. network design hirerachical2.
admin punya pengetahuan yang baik dalam implementasi link-state
routing protokol3. fast convergence didalam network crucial
classful routing protokol tidak mengirimkan subnetmask di
routing update, tidak support vlsm. contoh : rip, igrp
classless routing protokol mengirimkan subnetmask bersama
dengann network address nya di routing updates, support vlsm.
contoh : ripv2, eigrp, ospf, is-is, bgp
convergence network pada saat semua router routing tabel
konsisten, komplit dan memiliki informasi akurat di dalam
network
metric adalah nilai yang digunakan routing protokol untuk
menentukan biaya untuk mencapai remot network.
jenis-jenis matric :- hopcount- bandwith- load- delay-
reliability- cost
rip -> hop counteigrp/igrp -> bandwith, delay, reliability
and load (default bandwith dan delay)is-is & ospf ->
bandwith
administrative distance digunakan untuk menentukan best path
jika di routing table ada 2 atau lebih routing menuju ketujuan yang
sama. administrative distance range 0-255, semakin kecil itu yang
dipilih menjadi route.
Hierarichal Design
Core -----> Fokus ke speed routing
----------------------------------------------
Distribution -----> redudancy access list routing-switch
----------------------------------------------
access -----> enduser access list security vlan
Cisco Life Cycle
PreparePlanDevelop / DesignImplementOperateOptimizing
Chapter 4
Distance Vector Routing Protocol ada RIP, IGRP, dan EIGRP
RIP (Routing Information Protocol)Metric : Hop count jika lebih
dari 15 Hop maka dianggap unreachablerouting update dikirim secara
broadcast secara 30 detik
IGRP : propretary didevelop Cisco Bandwith, Delay, Load, dan
Realibility sebagai penghitung metricrouting update dikirim secara
broadcast setiap 90 detik
EIGRP (Enchanced IGRP) : Distance Vector RP dan key-nyadapat
menjalankan unequal load balancing menggunakan algoritma DUAL (
Diffusing Update Algorithm ) tidak ada periodic update seperti RIP
atau IGRP, routing update dikirm ketika ada perubahan dalam
topologi saja
Distance Vector : route di advertised as vector dari distance
dan arah, distance adalah metric berupa hop dan direction adalah
next-hop router atau exit interface
direction : interface keluar dimana data harus diforwarddistance
: berapa jauh destination itu
beberapa ciri distance vector routing protocol1. periodic
update2. neighbour3. broadcast address4. entire routing table
update
routing protocol dapat dibandingkan menurut1. time to
convergence2. scalability3. classless (VLSM) atau classfull4.
resource usage5.implementation dan maintenance
RIP Timer* Invalid* Flush* Hold down
Invalid timer : jika update tidak diterima sealam 180 detik
route ditandakan sebagai invalid dan metric diganti menjadi
16routing table tetap ada sampai flush timer habis
flush timer : secara default adalah 240 detik, dimana 60 detik
lebih dibanding invalid timer, jika flush timer sudah lewat maka
routing table akan dibuang
hold down timer : timer yang menjaga ketika ada gangguan di
jaringan, jika metric lebih kecil-> diinstal, jika lebih
besar-> diignore
Meskipun EIGRP dinamakan distance vector RP, namun update dari
EIGRP adalah secara bounded update (Update tidak dikirim kesemua
router, tapi hanya ke yang membutuhkan )
EIGRP update
non periodic = tidak secara periodic, tapi ketika ada perubahan
sajapartial update = hanya dikirim kalau ada perubahan di
topologibounded update = update tidak dikirim kesemua, tapi yang
hanya membutuhkan
triggered update yaitu update dikirm jika ada - interface up
atau down- routing memasuki status exit atau unreachable- route
diinstal di routing table
Routing loop : terjadi ketika packet seacara continously
transmit dibeberapa router tanpa bisa ketujuan. biasanya yang
menyebabkan adalah
- setting static route yang salah- salah setting redistribution-
inconsistent routing table dan tidak diupdate karena link yang
lambat- salah delete route
cara untuk menanggulangi routing loop adalah dengan cara-
menentukan max Metric untuk mencegah count to infinity di rip max
metric (hop count) adalah 16- hold down timer- split
horizon-traffic yang keluar dari satu interface tidak boleh
kembali- route poisoning atau poisen reverse = route poisoning
adalah menandakan router unreachable- triggered update
time to live adalah 8 bit di ip header yang membatasi number
dari hop packet tersebut dapat melewati network sebelum
didiscard
dalam menentukan DVRP (RIP atau EIGRP) yang harus diperhatikan
adalah- size network- comatibility antara modul dan router-
administrative knowledge
RIP : RIP berubah dari classfull ke classless (RIPv2), hitungan
metric adalah hop count dan max 15, 16 adalah unreachable
fitur dari RIP :- support split horizon dan split horizon poison
reverse- capable untuk load balancing sampai 6 equal cost, default
4 cost path
RIPv2 ada penambahan dibandingan RIPv1- ada subnet mask di
routing update- ada authentikasi untuk mengamankan routing
protocol- support VLSM- memakai multicast- support manual
summarize
EIGRP- triggered update- menggunakan topologi table untuk
maintain semua route- establishment adj dengan neighboring router
dengan hello message- support VLSM dan manual summary
kekurangan dan kelebihan DVRP
+ mudah diimplement+ low resource
- slow convergence- limited scalability
Chapter 5 : RIP
Karakteristik RIP V1* Algoritma DVRP ( Distance Vector Routing
Protocol )* Classfull routing protocol ( Automatic Summarize )*
port 520* AD : 120* Metric : Hop Count * Max Hop Count : 15* update
secara broadcast dan setiap 30 detik
Contigous network : network yang terdiri dari SM dan Major
Classfull yang sama
Discontigous network : network yang terdiri dari SM dan atau
Major Classfull yang berbeda beda
Ripv1 tidak support topologi discontigous network
Ripv1 Config :
router (config)# router riprouter (config-router)# network (
directly connected network )
passive interface : interface yang tidak ikut mengirim routing
update router ( config-router)# passive-interface interface port /
slot
cara untuk menyebarkan default routerouter ( config-router)#
default-information originate
ripv1 adalah classfull routing protocol, karena menerima dan
mengirim update secara otomatis, summarization ( tidak support VLSM
dan CIDR )
automatic summarization
* Sending update : apakah network yang dikirim major
classfullnya sama dengan interface pengirim?
jika tidak : kirim network tersebut secara classfulljika ya :
cek apakah SM network yang dikirim sama dengan interface
pengirim?jika sama, kirim network tersebut apa adanyajika beda,
network tersebut tidak dikirim
* receiving update : apakah network yang diterima major
classfullnya sama dengan interface pengirim?
jika ya install network tersebut dengan SM interface
penerimajika tidak cek apakah ada network directly connected yang
major classfullnya sama dengan network yang diterimajika ada
network tersebut tidak diinstall,jika tidak, install network
tersebut dengan SM
TSHOOT RIPv1
show ip routeshow ip protocoldebug ip rip
RIPV2* merupakan DVRP* Classless Routing Protocol ( Support
VLSM, CIDR, Supernet )* Port 520* metric Hop Count* AD : 120*
Update secara multicast ( 224.0.0.9 ) setiap 30 detik* secara
default terjadi automatic summarization* fitur authentication
Loopback interface : adalah interface yang bekerja secara
virtual, biasanya untuk simulasi suatu networkRipv1 bisa baca
update Ripv1 dan RipV2, tapi RIPV2 hanya bisa baca update Ripv2
conf RIPv2router(config)#router riprouter(config-router)#
version 2router(config-router)# no
auto-summaryrouter(config-router)# network
Null interface : exit interface secara virtual, biasa digunakan
untuk mendistribusikan summary static route, pada dynamic routing
protocol, interface ini tidak akan memforward data, sehingga packet
protocol, interface akan di drop
contoh dipakai adlah, ketika default route dipakai, namun ada
network2 yang tidak mau dibuang ke default route, dibuang ke null0
maka akan di blok
cth : ip route 192.168.0.0 255.255.0.0 null0
cara redistribute staticrouter(config-router)# redistribute
static
cara membuat summary addressrouter(config-router)# ip
summary-address RIP
Chapter 8 : Routing Table
Didalam Routing Table yang simple terdapat* Directly Connected
Networks* Static Route* Dynamic routing protocol
Routing table adalah hierarchical structure, yang dapat membantu
dalam menemukan route dan forward packet dan dalam hal ini ada
level 1 dan level 2
Level 1 Routeadalah route dengan subnet mask sama atau kurang
dari classfull mask dari network address,
contoh 192.168.1.0/24 adalah level 1 network, karena subnet itu
equal dengan network classfull mask /24, dan network 192.168.1.0
adalah 24 juga
level 1 route dapat berupa * Default Route - adalah static route
dengan address 0.0.0.0/0* Supernet Route - adalah network address
dengan mask kurang dari classfull mask, contoh 192.168.0.0/22*
Network Route - adalah route yang memiliki subnet mask yang sama ke
classfull mask, network route dapat berupa parent route
source dari level 1 route bisa : directly connected network,
static route atau dynamic routing protocol
Ultimate Routeadalah route yang termasuk Next-hop ip address,
atau exit interface
Parent Route dan Child Route
Level 1 Parent Route adalah network route yang tidak memiliki
next hop ip address atau exit interface ke network lain biasanya
dinamakan heading (judul) contoh : 172.16.0.0/24 is subnetted, 1
subnets
Level 2 Route adalah route yang memiliki subnet dari classfull
network address,contoh : C 172.16.3.0 is directly connected,
fastEthernet 0/0
Proses Router Lookup
1. Cek level 1 route : - Jika Match dengan level 1 ultimate
route, forward packet tersebut - Jika Match dengan level 1 parent
route, ke step 2
2. Cek Child Route - Jika match dengan level 2 ultimate route,
forward packet tersebut - Jika tidak ada yang match, ke step 3
3. Cek Routing Behaviour - Jika classfull maka packet tersebut
akan di drop - jika classless, kembali ke parent route dan cari
route supernet / default route
4. Jika match dengan supernet / default route, forward packet
tersebut, supernet di cek terlebih dahulu
5. jika tidak match dengan supernet / default route, packet akan
di drop
routing behaviour = cara router mengforward suatu packet di
routing table
classfull : packet yang sudah masuk ke child route tidak bisa
kembali ke parent route untuk membaca route yang lain / paling
spesifik hanya ke child route, packet terkadang tidak bisa
diforward ke default route, karena sudah masuk child route
classless : packet yang sudah masuk ke child route bisa kembali
ke parent route untuk membaca route yang lain
ios versi 11.3 keats, routing behaviournya adalah classless,
secara default, utk dibwah itu harus diaktifkan config
router(config)# ip classless
longest match (best path)jika ada beberapa route yang match ke
suatu destination network, yang akan dipilih ialah bit yang sebelah
kiri ( network portion ), paling banyak match dengan destination
address
contoh :destination ip 172.16.0.0
route 1 : 172.16.0.0 /16 via fa 0/0route 2 : 172.16.0.0 /29 via
fa 0/1route 3 : 172.16.0.0 /24 via se 0/0yang dipilih adlah ialah
route yang ke 3
Chapter 9 - EIGRP
* EIGRP ialah pengembangan dari IGRP yang merupakan cisco
proprietary. Yang membedakannya ialah :
- DUALvsBellman-Ford_ ClasslessvsClassfull_ Bounded Update
vsPeriodic Update
* EIGRP sering disebut "Hybrid Routing Protocol" karena memiliki
gabungan kelebihan dari DVRP dan LSRP, walaupun masih dikategorikan
sebagai DVRP
* Karakteristik EIGRP :
- Layer 4-nya menggunakan RTP (Reliable Transport Protocol)
- Bounded (mengirim hanya kepada yang membutuhkan),Triggered
(mengirim jika terjadi perubahan topologi), dan Partial (mengirim
hanya informasi yang dibutuhkan) Update
- Menggunakan algoritma DUAL (Diffusing Update Algorithm) untuk
menghitung metric, fungsi utama DUAL ialah untuk mencegah routing
loop
- Memiliki 3 table (Routing Table, Neighbor Table, Topology
Table)
- Fitur Authentication
- Automatic Summarization (bisa didisable)
- Mengirim update secara multicast : 224.0.0.10
- Metric pada EIGRP :+ Bandwidth (Kecepatan)+ Delay (Waktu
source - destination - source)+ Load (tingkat kemacetan): 1-255, 1
paling bagus+ Reliability (tingkat kehandalan): 1-255, 255 paling
bagus
Default nya ialah bandwidth dan delay
- AD EIGRP:+ EIGRP summary route: 5+ Internal EIGRP: 90+
External EIGRP: 170
- Memiliki fitur Split-Horizon (untuk mematikan
Router(config-if)#no ip spilt-horizon eigrp )
* Keunggulan EIGRP dibanding routing protocol lain :
- Fitur PDM (Protocol Dependant Module) yang memungkinkan
support multiple network protocol (routed protocol: IP, IPX,
AppleTalk)- Support unequal cost load balancing- menyimpan backup
path- Menggabungkan kelebihan DVRP (mudah dikonfigurasi & tidak
processor intensive) dan LSRP (fast convergence & support
complex topology)
* EIGRP memiliki 3 Table :
- Routing table- Neighbour Table (berisi tentang informasi
directly connected network)Router#show ip eigrp neighbour- Topology
Table (berisi tentang informasi detail topologi yang ikut
menjalankan EIGRP)Router#show ip eigrp topoloy
* Syarat adjacency di EIGRP
- AS Number yang sama- Network yang sama- K values yang sama-
Authentication yang sama
* EIGRP Packet Type :
- Hello Packet : untuk establish connection dengan directly
connected network, dan maintain connection tersebut.
Untuk bandwidth > 1,544 Mbps (T1) = Hello interval : 5 sec,
Hold time : 15 secUntuk bandwith < 1,544 Mbps (T1) = Hello
interval : 60 sec, Hold time: 180 secHello Interval : Interval
mengirim hello packetHold time : waktu maximum sebelum sebuah route
dinyatakan down dan mengirim query packet
- Update packet : untuk mengirim update ke router lain yang
menjalankan EIGRP
- Query packet : untuk bertanya ke router lain yang menjalankan
EIGRP tentang keberadaan suatu network jika ada yang down
- Reply packet : untuk menjawab query packet router lain.
- Ack packet : untuk meng-ack packet EIGRP kecuali hello
packet
* Algoritma DUAL (Disebut juga DUAL FSM (Finite State Machine)
:
- Successor : Primary Route- Feasible Successor : Backup Route-
Feasible Distance : Jarak dari source - destination- Advertised
Distance/Reported distance : Jarak dari directly connected router
(neighbour) - destination- Feasible Condition : Syarat sebuah jalur
untuk bisa menjadi feasible successorFC : RD network 192.168.1.0
0.0.0.255)
* Mengubah hello interval & hold timer
:Router(config)#interface Router(config-if#ip hello-interval eigrp
Router(config-if)#ip hold-time eigrp
* Setting passive interface
:Router(config-router)#passive-interface
* Menyebarkan summary route :
- cara 1:Router(config)#interface Router(config-if)#ip
summary-address eigrp {AD}
nb: network yang ingin disummary harus dimasukkan ke routing
eigrp (directly connected). route akan di anggap internal eigrp
- cara 2:Router(config)#ip route Router(config)#router eigrp
Router(config-router)#redisribute static
nb: network yang ingin di summary tidak usah dimasukkan ke
routing eigrp.route akan dianggap external eigrp
* Menyebarkan default route:
- cara 1:Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0
Router(config)#router eigrp Router(config-router)#network
0.0.0.0
nb: default route akan dianggap internal eigrp
- cara 2:Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0
Router(config)#router eigrp Router(config-router)#redistribute
static
nb: default route akan dianggap external eigrp, dan semua static
route yang ada akan ikut ter-routing
* Mengubah Bandwidth di interface
:Router(config-if)#bandwidth
* Bandwidth utilization :Router(config-if)#ip bandwidth-percent
eigrp
* Troubleshooting :Router#show ip routeRouter#show ip
protocolRouter#debug eigrp Router#show running-config
Chapter 10 - Link-State Routing Protocols
* Link State Routing Protocol menggunakan algoritma Dijkstra
yang sering disebut Algoritma SPF (Shortest Path First). Routing
protocol yang termasuk dalam LSRP ialah:- OSPF (Open Shortest Path
First)- IS-IS (intermediate System-to-Intermediate System)
* Fitur pada LSRP untuk meminimalisir CPU processing ialah
memungkinkan melakukan "multi-area", yaitu mengelompokkan
sekumpulan router menjadi 1 area, yang berfungsi untuk mengisolasi
traffic packet-packet LSRP, dan antar area hanya menerima summary
saja.
* Link State Process:1. Setiap router mempelajari tentang
directly connected network (ketika status interface up)2. Setiap
router mengirim "hello packet" ke neighbor / directly connected
network3. Setiap router membuat LSP (Link-State Packet) yang berisi
tentang informasi (cost) setiap directly connected networknya4.
Setiap router mengirim LSP ke semua neighbor / flooding (dan
diteruskan ke semua router dalam 1 topologi, kecuali ke interface
tempat menerima LSP tersebut), yang kemudian disimpan kedalam
sebuah database (link-state database)5. Setiap router menggunakan
databasenya untuk membuat topologi, dan menggunakan databasenya
untuk membuat topologi, dan menghitung jalur terbaik kesetiap
network tujuan
* Cost: Metric pada OSPF 10^8 / Bandwidth, yang dipilih ialah
cost yang paling kecil
* Keuntungan dari LSRP:- Mengetahui seluruh isi topologi- Fast
convergence (Triggered Update dan LSP)- LSP dikirim hanya ketika
terjadi perubahan pada topologi (selain ketika flooding diawal)-
Hierarchical Design (MUltiarea)
* Pada OSPF, LSP juga dikirim tiap 30 menit, disebut juga
"paranoid update" (tidak termasuk periodic update)
Karakteristik OSPF- merupakan LSRP- Classless Routing Protocol-
Update secara multicast 224.0.0.5 dan 224.0.0.6- menggunakan
algortima dijkstra untuk perhitungan metric- metric : cost ( 10^8 /
bandwidth )- AD = 110- Fitur Authentication
5 tipe OSPF LSP- Hello : untuk establish connection dan maintain
connection dengan router ospf lain broadcast multiaccess & ptp
network = hello : 10s, dead 40sNBMA = hello 30s, dead 120s
hello interval : interval mengirim hello packet dead interval :
waktu maksimum sebelum sebuah neighbor dinyatakan down
- DBD ( Database Description ) : ringkasan isi database suatu
router, digunakan untuk sinkronisasi database antar router (
dikirim pada waktu paranoid update )
- LSR ( Link State Request ) : untuk bertanya tentang informasi
suatu entry dalam DBD, jika berbeda dengan router lain
- LSU ( Link State Update) : untuk jawaban LSR dan untuk
memberikan informasi baru ( Jika terjadi perubahan topologi ) dan
merupakan kumpulan dari LSA
- LSack : untuk meng - acknowledge semua packet LSP
* LSA ( Link State Advertisement ) berisi informasi tentang
neighbor ( cost ) ada 11 tipe packet LSA
fungsi hello protocol - establish connection dan maintain
connections- syarat 2 router bisa saling establish connection (
adjacencies )- Hello Timer yang sama- Dead Timer yang sama- Network
Type yang sama- Area yang sama- Network Mask yang sama-
Authentication yang sama- Version yang sama- menentukan DR (
Designated Route ) & BDR ( Backup Designated Router ) pada
multiaccess Network, untuk meminimalisir traffic
* DR ( DEsignated Router ) : router yang mengatur distribusi
packet LSA / LSUBDR ( Backup Designated Router ) : Sebagai backup
DR DR Other : router selain DR Dan BDR
nb : Dr router mengirim ke DR dan BDR menggunakan 224.0.0.6, DR
mengirim ke DR other dan BDR menggunakan 224.0.0.5
Pemilihan DR / BDR ( hanya terjadi di Ethernet broadcast
multiaccess )
1. Highest priority1. Manual Command : router ( config-router )
- router-id ip2. Highest Loopback interface ip3. Highest physical
interface ipnb : - router iD tidak boleh ada yang sama
- DR / BDR tidak akan berubah kecuali ada DR / BDR yang down
* Force DR / BDR Election :
shutdown / no shutdown, urutannya : DR, BDR, DR other
5 tipe network dalam OSPF- Point to Point- Broadcast Multi
Access- Non-Broadcast Multi Access- Point to Multipoint- Virtual
Link
Pada Multiaccess Networkm ketika router pertama kali bootup
antara router melakukan bbrp kali adjacencies ( bertukar LSA / LSU
) rumusnya n(n-1)/2 ( n = jumlah router ), untuk menentukan DR /
BDR
* reference bandwidth : supaya bandwidth yang lebih dari 100mbps
memiliki cost yang lebih kecil dari 100mbps. defaultnya >=
100mbps = 1
router ( config - router ) # auto-cost reference bandwidth ( 1 -
4294967 ), in mbps
basic command OSPF
router ( config ) # router ospf < process id, 1 - 65535
>router ( config - router ) # network < NA > < WM >
area < Area No >
nb : proccess ID untuk membedakan instance, wildcard mask untuk
membatasi network yang disebarkan ( penulisan adlah kebalikan dari
SM ), area untuk membedakan autonomous system
* mengubah cost ada 2router ( config - if ) # bandwidth router (
config - if ) # ip ospf cost
* menyebarkan default route router ( config - router ) # default
information originate
nb : di routing table akan terlihat O*E2, ialah OSPF External
Type 2, cost selalu sama dengan yang disebarkan
- OSPF External Type 1, cost yang disebarkan ditambah cost link
ke router yang menyebarkan route tersebut
- default metric jika tidak dikonfigurasi metric, 1 untuk
default route dan BGP, 20 untuk protocol lain ( Static, RIP, EIGRP
)
* Setting passive interfacerouter ( config - router ) #
passive-interface < interface port - slot >
* menyebarkan static routerouter ( config ) # ip route < Exit
Interface - next hop >
router ( config ) # router ospf < process id >
router ( config - router ) # redistribute static { metric
[nilai] metric-type [1-2] subnetsdefault : metric 20, type 2
* mengubah dead and hello intervalrouter ( config - if ) # ip
ospf hello-interval router ( config - if ) # ip ospf
dead-interval
* troubleshooting OSPF :router# show ip routerouter# show ip
protocolsrouter# show ip ospf interface < interface that send
hello >router# sh ip ospf neighborrouter# sh ip ospf
database
* jalanin ulang proses ospf dari down, init, attempt, 2 way
state, extart, exchange, loading, full :router# clear ip ospf
proccess