Top Banner
 Chapter 3 Dynamic routing protocols digunakan untuk bertukar routing informasi antara router secara otomatis. Routing protocol mengijinkan router untuk bertukar informasi tentang remote network secara dinamik dan secara otomatis memasukkan informasi ini ke dalam routing tablenya setiap ada per ubahan topologi. fungsi routing protokol : 1. mencari remote network 2. maintain routing information yang up to date 3. memilih best path menuju destination 4. mencari best path baru jika yang lama sudah tidak ada cara kerja dynamic routing protocol : 1. router sends and receives ro uting messages di masing2 interfacenya 2. router bertukar routing messages and routing information dengan router lain yang menggunakan routing protokol yang sama 3. routers saling bertukar routing information untuk belajar remote networks 4. pada saat router mendeteksi perubahaan topologi the routing protokol menyebar changenya ke router lain penggunaan static routing pada saat : 1. di network yang kecil yang tidak berkembang secara siknifikan 2. routing dari dan ke stub network 3. default route
29

Catatan Cisco

Oct 08, 2015

Download

Documents

Gilbert Sunday

Berikut adalah beberapa catatan cisco berdasarkan pembelajaran yang saya lakukan di Binus Center dalam mengambil CCNA
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Chapter 3

Dynamic routing protocols digunakan untuk bertukar routing informasi antara router secara otomatis.

Routing protocol mengijinkan router untuk bertukar informasi tentang remote network secara dinamik dan secara otomatis memasukkan informasi ini ke dalam routing tablenya setiap ada perubahan topologi.

fungsi routing protokol :1. mencari remote network2. maintain routing information yang up to date3. memilih best path menuju destination4. mencari best path baru jika yang lama sudah tidak ada

cara kerja dynamic routing protocol :1. router sends and receives routing messages di masing2 interfacenya2. router bertukar routing messages and routing information dengan router lain yang menggunakan routing protokol yang sama3. routers saling bertukar routing information untuk belajar remote networks4. pada saat router mendeteksi perubahaan topologi the routing protokol menyebar changenya ke router lain

penggunaan static routing pada saat :1. di network yang kecil yang tidak berkembang secara siknifikan2. routing dari dan ke stub network3. default route

kelebihan static routing :1. minimal CPU proses2. lebih mudah dimengerti3. lebih mudah dikonfigurasi

kekurangan static routing :1. konfigurasi dan maintenance membuang waktu banyak2. konfigurasi di network besar memiliki kecenderungan salah3. membutuhkan keterlibatan admin untuk maintain perubahan route4. ridak cocok untuk growing networks5. membutuhkan pengetahuan yang komplit tentang seluruh network

kelebihan dynamic routing :1. admin bekerja lebih sedikit saat menambah atau membuang network2. protokol secara otomatis bekerja saat perubahan topologi3. kecenderungan salah konfigurasi sedikit4. more scalable

kekurangan dynamic routing :1. menggunakan banyak resource => memori, CPU, link bandwith2. pengetahuan admin dibutuhkan lebih banyak saat konfigurasi,verifikasi dan troubleshoot

contoh routing protokl :1. RIP : distance vector interior routing protokol2. IGRP : distance vector interior (cisco)3. OSPF : link-state interior routing protokol4. IS-IS : link-state interior routing protokol5. EIGRP : advanced distance vector interior routing protokol (cisco)6. BGP : exterior routing protokol

autonomous system (AS) adalah sekumpulan router yang berada di bawah satu administrasi

- IGP : digunakan untuk intra-AS, routing didalam AS- EGP : digunakan untuk inter-AS, routing antar AS

distance vector : route yang diiklankan menggunakan metric hop count dan di direct ke next-hop atau exit interface. distance vector protokol menggunakan algoritma bellman-ford untuk menentukan best path route. distance protokol secara periodik mengirimkan seluruh routing tablenya ke router sebelahnya. di jaringan besar routing update bisa menyebabkan traffic di links. distance vector tidak bisa membuat topologi keseluruhan daro network tersebut.

distance vector digunakan saat :1. networknya simple dan tidak memerlukan hierarchical design2. administrators tidak punya pengetahuan yang cukup untuk konfigurasi dan troubleshoot link-sate protokol3. spesific types of networks seperti hub-and-spoke network digunakan4. convergence times di dalam network tidak diperhatikan

link-state protokol bisa membuat topologi kompit dari networknya dengan mengumpulkan informasi dari semua router. router dengan link-state menggunakan link-state information untuk membuat topologi map dan menentukan best path ke semua destinasi di dalam jaringan. link-state tidak menggunakan periodic updates. setelah network cinverged, link-state update hanya dikirimkan saat ada perubahan topologi.

link-state digunakan saat :1. network design hirerachical2. admin punya pengetahuan yang baik dalam implementasi link-state routing protokol3. fast convergence didalam network crucial

classful routing protokol tidak mengirimkan subnetmask di routing update, tidak support vlsm. contoh : rip, igrp

classless routing protokol mengirimkan subnetmask bersama dengann network address nya di routing updates, support vlsm. contoh : ripv2, eigrp, ospf, is-is, bgp

convergence network pada saat semua router routing tabel konsisten, komplit dan memiliki informasi akurat di dalam network

metric adalah nilai yang digunakan routing protokol untuk menentukan biaya untuk mencapai remot network.

jenis-jenis matric :- hopcount- bandwith- load- delay- reliability- cost

rip -> hop counteigrp/igrp -> bandwith, delay, reliability and load (default bandwith dan delay)is-is & ospf -> bandwith

administrative distance digunakan untuk menentukan best path jika di routing table ada 2 atau lebih routing menuju ketujuan yang sama. administrative distance range 0-255, semakin kecil itu yang dipilih menjadi route.

Hierarichal Design

Core -----> Fokus ke speed routing

----------------------------------------------

Distribution -----> redudancy access list routing-switch

----------------------------------------------

access -----> enduser access list security vlan

Cisco Life Cycle

PreparePlanDevelop / DesignImplementOperateOptimizing

Chapter 4

Distance Vector Routing Protocol ada RIP, IGRP, dan EIGRP

RIP (Routing Information Protocol)Metric : Hop count jika lebih dari 15 Hop maka dianggap unreachablerouting update dikirim secara broadcast secara 30 detik

IGRP : propretary didevelop Cisco Bandwith, Delay, Load, dan Realibility sebagai penghitung metricrouting update dikirim secara broadcast setiap 90 detik

EIGRP (Enchanced IGRP) : Distance Vector RP dan key-nyadapat menjalankan unequal load balancing menggunakan algoritma DUAL ( Diffusing Update Algorithm ) tidak ada periodic update seperti RIP atau IGRP, routing update dikirm ketika ada perubahan dalam topologi saja

Distance Vector : route di advertised as vector dari distance dan arah, distance adalah metric berupa hop dan direction adalah next-hop router atau exit interface

direction : interface keluar dimana data harus diforwarddistance : berapa jauh destination itu

beberapa ciri distance vector routing protocol1. periodic update2. neighbour3. broadcast address4. entire routing table update

routing protocol dapat dibandingkan menurut1. time to convergence2. scalability3. classless (VLSM) atau classfull4. resource usage5.implementation dan maintenance

RIP Timer* Invalid* Flush* Hold down

Invalid timer : jika update tidak diterima sealam 180 detik route ditandakan sebagai invalid dan metric diganti menjadi 16routing table tetap ada sampai flush timer habis

flush timer : secara default adalah 240 detik, dimana 60 detik lebih dibanding invalid timer, jika flush timer sudah lewat maka routing table akan dibuang

hold down timer : timer yang menjaga ketika ada gangguan di jaringan, jika metric lebih kecil-> diinstal, jika lebih besar-> diignore

Meskipun EIGRP dinamakan distance vector RP, namun update dari EIGRP adalah secara bounded update (Update tidak dikirim kesemua router, tapi hanya ke yang membutuhkan )

EIGRP update

non periodic = tidak secara periodic, tapi ketika ada perubahan sajapartial update = hanya dikirim kalau ada perubahan di topologibounded update = update tidak dikirim kesemua, tapi yang hanya membutuhkan

triggered update yaitu update dikirm jika ada - interface up atau down- routing memasuki status exit atau unreachable- route diinstal di routing table

Routing loop : terjadi ketika packet seacara continously transmit dibeberapa router tanpa bisa ketujuan. biasanya yang menyebabkan adalah

- setting static route yang salah- salah setting redistribution- inconsistent routing table dan tidak diupdate karena link yang lambat- salah delete route

cara untuk menanggulangi routing loop adalah dengan cara- menentukan max Metric untuk mencegah count to infinity di rip max metric (hop count) adalah 16- hold down timer- split horizon-traffic yang keluar dari satu interface tidak boleh kembali- route poisoning atau poisen reverse = route poisoning adalah menandakan router unreachable- triggered update

time to live adalah 8 bit di ip header yang membatasi number dari hop packet tersebut dapat melewati network sebelum didiscard

dalam menentukan DVRP (RIP atau EIGRP) yang harus diperhatikan adalah- size network- comatibility antara modul dan router- administrative knowledge

RIP : RIP berubah dari classfull ke classless (RIPv2), hitungan metric adalah hop count dan max 15, 16 adalah unreachable

fitur dari RIP :- support split horizon dan split horizon poison reverse- capable untuk load balancing sampai 6 equal cost, default 4 cost path

RIPv2 ada penambahan dibandingan RIPv1- ada subnet mask di routing update- ada authentikasi untuk mengamankan routing protocol- support VLSM- memakai multicast- support manual summarize

EIGRP- triggered update- menggunakan topologi table untuk maintain semua route- establishment adj dengan neighboring router dengan hello message- support VLSM dan manual summary

kekurangan dan kelebihan DVRP

+ mudah diimplement+ low resource

- slow convergence- limited scalability

Chapter 5 : RIP

Karakteristik RIP V1* Algoritma DVRP ( Distance Vector Routing Protocol )* Classfull routing protocol ( Automatic Summarize )* port 520* AD : 120* Metric : Hop Count * Max Hop Count : 15* update secara broadcast dan setiap 30 detik

Contigous network : network yang terdiri dari SM dan Major Classfull yang sama

Discontigous network : network yang terdiri dari SM dan atau Major Classfull yang berbeda beda

Ripv1 tidak support topologi discontigous network

Ripv1 Config :

router (config)# router riprouter (config-router)# network ( directly connected network )

passive interface : interface yang tidak ikut mengirim routing update router ( config-router)# passive-interface interface port / slot

cara untuk menyebarkan default routerouter ( config-router)# default-information originate

ripv1 adalah classfull routing protocol, karena menerima dan mengirim update secara otomatis, summarization ( tidak support VLSM dan CIDR )

automatic summarization

* Sending update : apakah network yang dikirim major classfullnya sama dengan interface pengirim?

jika tidak : kirim network tersebut secara classfulljika ya : cek apakah SM network yang dikirim sama dengan interface pengirim?jika sama, kirim network tersebut apa adanyajika beda, network tersebut tidak dikirim

* receiving update : apakah network yang diterima major classfullnya sama dengan interface pengirim?

jika ya install network tersebut dengan SM interface penerimajika tidak cek apakah ada network directly connected yang major classfullnya sama dengan network yang diterimajika ada network tersebut tidak diinstall,jika tidak, install network tersebut dengan SM

TSHOOT RIPv1

show ip routeshow ip protocoldebug ip rip

RIPV2* merupakan DVRP* Classless Routing Protocol ( Support VLSM, CIDR, Supernet )* Port 520* metric Hop Count* AD : 120* Update secara multicast ( 224.0.0.9 ) setiap 30 detik* secara default terjadi automatic summarization* fitur authentication

Loopback interface : adalah interface yang bekerja secara virtual, biasanya untuk simulasi suatu networkRipv1 bisa baca update Ripv1 dan RipV2, tapi RIPV2 hanya bisa baca update Ripv2

conf RIPv2router(config)#router riprouter(config-router)# version 2router(config-router)# no auto-summaryrouter(config-router)# network

Null interface : exit interface secara virtual, biasa digunakan untuk mendistribusikan summary static route, pada dynamic routing protocol, interface ini tidak akan memforward data, sehingga packet protocol, interface akan di drop

contoh dipakai adlah, ketika default route dipakai, namun ada network2 yang tidak mau dibuang ke default route, dibuang ke null0 maka akan di blok

cth : ip route 192.168.0.0 255.255.0.0 null0

cara redistribute staticrouter(config-router)# redistribute static

cara membuat summary addressrouter(config-router)# ip summary-address RIP

Chapter 8 : Routing Table

Didalam Routing Table yang simple terdapat* Directly Connected Networks* Static Route* Dynamic routing protocol

Routing table adalah hierarchical structure, yang dapat membantu dalam menemukan route dan forward packet dan dalam hal ini ada level 1 dan level 2

Level 1 Routeadalah route dengan subnet mask sama atau kurang dari classfull mask dari network address,

contoh 192.168.1.0/24 adalah level 1 network, karena subnet itu equal dengan network classfull mask /24, dan network 192.168.1.0 adalah 24 juga

level 1 route dapat berupa * Default Route - adalah static route dengan address 0.0.0.0/0* Supernet Route - adalah network address dengan mask kurang dari classfull mask, contoh 192.168.0.0/22* Network Route - adalah route yang memiliki subnet mask yang sama ke classfull mask, network route dapat berupa parent route

source dari level 1 route bisa : directly connected network, static route atau dynamic routing protocol

Ultimate Routeadalah route yang termasuk Next-hop ip address, atau exit interface

Parent Route dan Child Route

Level 1 Parent Route adalah network route yang tidak memiliki next hop ip address atau exit interface ke network lain biasanya dinamakan heading (judul) contoh : 172.16.0.0/24 is subnetted, 1 subnets

Level 2 Route adalah route yang memiliki subnet dari classfull network address,contoh : C 172.16.3.0 is directly connected, fastEthernet 0/0

Proses Router Lookup

1. Cek level 1 route : - Jika Match dengan level 1 ultimate route, forward packet tersebut - Jika Match dengan level 1 parent route, ke step 2

2. Cek Child Route - Jika match dengan level 2 ultimate route, forward packet tersebut - Jika tidak ada yang match, ke step 3

3. Cek Routing Behaviour - Jika classfull maka packet tersebut akan di drop - jika classless, kembali ke parent route dan cari route supernet / default route

4. Jika match dengan supernet / default route, forward packet tersebut, supernet di cek terlebih dahulu

5. jika tidak match dengan supernet / default route, packet akan di drop

routing behaviour = cara router mengforward suatu packet di routing table

classfull : packet yang sudah masuk ke child route tidak bisa kembali ke parent route untuk membaca route yang lain / paling spesifik hanya ke child route, packet terkadang tidak bisa diforward ke default route, karena sudah masuk child route

classless : packet yang sudah masuk ke child route bisa kembali ke parent route untuk membaca route yang lain

ios versi 11.3 keats, routing behaviournya adalah classless, secara default, utk dibwah itu harus diaktifkan config

router(config)# ip classless

longest match (best path)jika ada beberapa route yang match ke suatu destination network, yang akan dipilih ialah bit yang sebelah kiri ( network portion ), paling banyak match dengan destination address

contoh :destination ip 172.16.0.0

route 1 : 172.16.0.0 /16 via fa 0/0route 2 : 172.16.0.0 /29 via fa 0/1route 3 : 172.16.0.0 /24 via se 0/0yang dipilih adlah ialah route yang ke 3

Chapter 9 - EIGRP

* EIGRP ialah pengembangan dari IGRP yang merupakan cisco proprietary. Yang membedakannya ialah :

- DUALvsBellman-Ford_ ClasslessvsClassfull_ Bounded Update vsPeriodic Update

* EIGRP sering disebut "Hybrid Routing Protocol" karena memiliki gabungan kelebihan dari DVRP dan LSRP, walaupun masih dikategorikan sebagai DVRP

* Karakteristik EIGRP :

- Layer 4-nya menggunakan RTP (Reliable Transport Protocol)

- Bounded (mengirim hanya kepada yang membutuhkan),Triggered (mengirim jika terjadi perubahan topologi), dan Partial (mengirim hanya informasi yang dibutuhkan) Update

- Menggunakan algoritma DUAL (Diffusing Update Algorithm) untuk menghitung metric, fungsi utama DUAL ialah untuk mencegah routing loop

- Memiliki 3 table (Routing Table, Neighbor Table, Topology Table)

- Fitur Authentication

- Automatic Summarization (bisa didisable)

- Mengirim update secara multicast : 224.0.0.10

- Metric pada EIGRP :+ Bandwidth (Kecepatan)+ Delay (Waktu source - destination - source)+ Load (tingkat kemacetan): 1-255, 1 paling bagus+ Reliability (tingkat kehandalan): 1-255, 255 paling bagus

Default nya ialah bandwidth dan delay

- AD EIGRP:+ EIGRP summary route: 5+ Internal EIGRP: 90+ External EIGRP: 170

- Memiliki fitur Split-Horizon (untuk mematikan Router(config-if)#no ip spilt-horizon eigrp )

* Keunggulan EIGRP dibanding routing protocol lain :

- Fitur PDM (Protocol Dependant Module) yang memungkinkan support multiple network protocol (routed protocol: IP, IPX, AppleTalk)- Support unequal cost load balancing- menyimpan backup path- Menggabungkan kelebihan DVRP (mudah dikonfigurasi & tidak processor intensive) dan LSRP (fast convergence & support complex topology)

* EIGRP memiliki 3 Table :

- Routing table- Neighbour Table (berisi tentang informasi directly connected network)Router#show ip eigrp neighbour- Topology Table (berisi tentang informasi detail topologi yang ikut menjalankan EIGRP)Router#show ip eigrp topoloy

* Syarat adjacency di EIGRP

- AS Number yang sama- Network yang sama- K values yang sama- Authentication yang sama

* EIGRP Packet Type :

- Hello Packet : untuk establish connection dengan directly connected network, dan maintain connection tersebut.

Untuk bandwidth > 1,544 Mbps (T1) = Hello interval : 5 sec, Hold time : 15 secUntuk bandwith < 1,544 Mbps (T1) = Hello interval : 60 sec, Hold time: 180 secHello Interval : Interval mengirim hello packetHold time : waktu maximum sebelum sebuah route dinyatakan down dan mengirim query packet

- Update packet : untuk mengirim update ke router lain yang menjalankan EIGRP

- Query packet : untuk bertanya ke router lain yang menjalankan EIGRP tentang keberadaan suatu network jika ada yang down

- Reply packet : untuk menjawab query packet router lain.

- Ack packet : untuk meng-ack packet EIGRP kecuali hello packet

* Algoritma DUAL (Disebut juga DUAL FSM (Finite State Machine) :

- Successor : Primary Route- Feasible Successor : Backup Route- Feasible Distance : Jarak dari source - destination- Advertised Distance/Reported distance : Jarak dari directly connected router (neighbour) - destination- Feasible Condition : Syarat sebuah jalur untuk bisa menjadi feasible successorFC : RD network 192.168.1.0 0.0.0.255)

* Mengubah hello interval & hold timer :Router(config)#interface Router(config-if#ip hello-interval eigrp Router(config-if)#ip hold-time eigrp

* Setting passive interface :Router(config-router)#passive-interface

* Menyebarkan summary route :

- cara 1:Router(config)#interface Router(config-if)#ip summary-address eigrp {AD}

nb: network yang ingin disummary harus dimasukkan ke routing eigrp (directly connected). route akan di anggap internal eigrp

- cara 2:Router(config)#ip route Router(config)#router eigrp Router(config-router)#redisribute static

nb: network yang ingin di summary tidak usah dimasukkan ke routing eigrp.route akan dianggap external eigrp

* Menyebarkan default route:

- cara 1:Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 Router(config)#router eigrp Router(config-router)#network 0.0.0.0

nb: default route akan dianggap internal eigrp

- cara 2:Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 Router(config)#router eigrp Router(config-router)#redistribute static

nb: default route akan dianggap external eigrp, dan semua static route yang ada akan ikut ter-routing

* Mengubah Bandwidth di interface :Router(config-if)#bandwidth

* Bandwidth utilization :Router(config-if)#ip bandwidth-percent eigrp

* Troubleshooting :Router#show ip routeRouter#show ip protocolRouter#debug eigrp Router#show running-config

Chapter 10 - Link-State Routing Protocols

* Link State Routing Protocol menggunakan algoritma Dijkstra yang sering disebut Algoritma SPF (Shortest Path First). Routing protocol yang termasuk dalam LSRP ialah:- OSPF (Open Shortest Path First)- IS-IS (intermediate System-to-Intermediate System)

* Fitur pada LSRP untuk meminimalisir CPU processing ialah memungkinkan melakukan "multi-area", yaitu mengelompokkan sekumpulan router menjadi 1 area, yang berfungsi untuk mengisolasi traffic packet-packet LSRP, dan antar area hanya menerima summary saja.

* Link State Process:1. Setiap router mempelajari tentang directly connected network (ketika status interface up)2. Setiap router mengirim "hello packet" ke neighbor / directly connected network3. Setiap router membuat LSP (Link-State Packet) yang berisi tentang informasi (cost) setiap directly connected networknya4. Setiap router mengirim LSP ke semua neighbor / flooding (dan diteruskan ke semua router dalam 1 topologi, kecuali ke interface tempat menerima LSP tersebut), yang kemudian disimpan kedalam sebuah database (link-state database)5. Setiap router menggunakan databasenya untuk membuat topologi, dan menggunakan databasenya untuk membuat topologi, dan menghitung jalur terbaik kesetiap network tujuan

* Cost: Metric pada OSPF 10^8 / Bandwidth, yang dipilih ialah cost yang paling kecil

* Keuntungan dari LSRP:- Mengetahui seluruh isi topologi- Fast convergence (Triggered Update dan LSP)- LSP dikirim hanya ketika terjadi perubahan pada topologi (selain ketika flooding diawal)- Hierarchical Design (MUltiarea)

* Pada OSPF, LSP juga dikirim tiap 30 menit, disebut juga "paranoid update" (tidak termasuk periodic update)

Karakteristik OSPF- merupakan LSRP- Classless Routing Protocol- Update secara multicast 224.0.0.5 dan 224.0.0.6- menggunakan algortima dijkstra untuk perhitungan metric- metric : cost ( 10^8 / bandwidth )- AD = 110- Fitur Authentication

5 tipe OSPF LSP- Hello : untuk establish connection dan maintain connection dengan router ospf lain broadcast multiaccess & ptp network = hello : 10s, dead 40sNBMA = hello 30s, dead 120s

hello interval : interval mengirim hello packet dead interval : waktu maksimum sebelum sebuah neighbor dinyatakan down

- DBD ( Database Description ) : ringkasan isi database suatu router, digunakan untuk sinkronisasi database antar router ( dikirim pada waktu paranoid update )

- LSR ( Link State Request ) : untuk bertanya tentang informasi suatu entry dalam DBD, jika berbeda dengan router lain

- LSU ( Link State Update) : untuk jawaban LSR dan untuk memberikan informasi baru ( Jika terjadi perubahan topologi ) dan merupakan kumpulan dari LSA

- LSack : untuk meng - acknowledge semua packet LSP

* LSA ( Link State Advertisement ) berisi informasi tentang neighbor ( cost ) ada 11 tipe packet LSA

fungsi hello protocol - establish connection dan maintain connections- syarat 2 router bisa saling establish connection ( adjacencies )- Hello Timer yang sama- Dead Timer yang sama- Network Type yang sama- Area yang sama- Network Mask yang sama- Authentication yang sama- Version yang sama- menentukan DR ( Designated Route ) & BDR ( Backup Designated Router ) pada multiaccess Network, untuk meminimalisir traffic

* DR ( DEsignated Router ) : router yang mengatur distribusi packet LSA / LSUBDR ( Backup Designated Router ) : Sebagai backup DR DR Other : router selain DR Dan BDR

nb : Dr router mengirim ke DR dan BDR menggunakan 224.0.0.6, DR mengirim ke DR other dan BDR menggunakan 224.0.0.5

Pemilihan DR / BDR ( hanya terjadi di Ethernet broadcast multiaccess )

1. Highest priority1. Manual Command : router ( config-router ) - router-id ip2. Highest Loopback interface ip3. Highest physical interface ipnb : - router iD tidak boleh ada yang sama

- DR / BDR tidak akan berubah kecuali ada DR / BDR yang down

* Force DR / BDR Election :

shutdown / no shutdown, urutannya : DR, BDR, DR other

5 tipe network dalam OSPF- Point to Point- Broadcast Multi Access- Non-Broadcast Multi Access- Point to Multipoint- Virtual Link

Pada Multiaccess Networkm ketika router pertama kali bootup antara router melakukan bbrp kali adjacencies ( bertukar LSA / LSU ) rumusnya n(n-1)/2 ( n = jumlah router ), untuk menentukan DR / BDR

* reference bandwidth : supaya bandwidth yang lebih dari 100mbps memiliki cost yang lebih kecil dari 100mbps. defaultnya >= 100mbps = 1

router ( config - router ) # auto-cost reference bandwidth ( 1 - 4294967 ), in mbps

basic command OSPF

router ( config ) # router ospf < process id, 1 - 65535 >router ( config - router ) # network < NA > < WM > area < Area No >

nb : proccess ID untuk membedakan instance, wildcard mask untuk membatasi network yang disebarkan ( penulisan adlah kebalikan dari SM ), area untuk membedakan autonomous system

* mengubah cost ada 2router ( config - if ) # bandwidth router ( config - if ) # ip ospf cost

* menyebarkan default route router ( config - router ) # default information originate

nb : di routing table akan terlihat O*E2, ialah OSPF External Type 2, cost selalu sama dengan yang disebarkan

- OSPF External Type 1, cost yang disebarkan ditambah cost link ke router yang menyebarkan route tersebut

- default metric jika tidak dikonfigurasi metric, 1 untuk default route dan BGP, 20 untuk protocol lain ( Static, RIP, EIGRP )

* Setting passive interfacerouter ( config - router ) # passive-interface < interface port - slot >

* menyebarkan static routerouter ( config ) # ip route < Exit Interface - next hop >

router ( config ) # router ospf < process id >

router ( config - router ) # redistribute static { metric [nilai] metric-type [1-2] subnetsdefault : metric 20, type 2

* mengubah dead and hello intervalrouter ( config - if ) # ip ospf hello-interval router ( config - if ) # ip ospf dead-interval

* troubleshooting OSPF :router# show ip routerouter# show ip protocolsrouter# show ip ospf interface < interface that send hello >router# sh ip ospf neighborrouter# sh ip ospf database

* jalanin ulang proses ospf dari down, init, attempt, 2 way state, extart, exchange, loading, full :router# clear ip ospf proccess