STATUS PSIKIATRI NOMOR REKAM MEDIS : XXXXXX Nama Pasien : Tn. XXX Masuk RS tanggal : 21 Desember 2012 Rujukan/Datang sendiri/Keluarga : Atas permintaan keluarga Usia awitan (onset) : 32 tahun Riwayat Perawatan : Pernah dirawat di, tanggal, lama 1. Panti Rehabilitasi Rohani Sukabumi, pada Juli 2011 – November 2011 2. RSKO Jakarta, Januari 2012 (Rawat jalan) 3. RS Sari Asih Ciledug, Pada Maret 2012 (Poli Penyakit Dalam) (Rawat jalan) 4. RSKO Cibubur, April 2012 hingga sekarang I. IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. XXX Tempat & tanggal lahir : Jakarta / 22 Juli 1981 Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa Agama : Islam Pendidikan : SLTA Pekerjaan : Tidak bekerja 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STATUS PSIKIATRI
NOMOR REKAM MEDIS : XXXXXX
Nama Pasien : Tn. XXX
Masuk RS tanggal : 21 Desember 2012
Rujukan/Datang sendiri/Keluarga : Atas permintaan keluarga
Usia awitan (onset) : 32 tahun
Riwayat Perawatan :
Pernah dirawat di, tanggal, lama
1. Panti Rehabilitasi Rohani Sukabumi, pada Juli 2011 – November 2011
2. RSKO Jakarta, Januari 2012 (Rawat jalan)
3. RS Sari Asih Ciledug, Pada Maret 2012 (Poli Penyakit Dalam)(Rawat jalan)
4. RSKO Cibubur, April 2012 hingga sekarang
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. XXX
Tempat & tanggal lahir : Jakarta / 22 Juli 1981
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Depok
Tanggal masuk RSKO : 21 Desember 2012
1
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis :
Kamis, 27 Desember 2012 : Jam 12.30 WIB; di ruang session room
Jumat, 28 Desember 2012 : Jam 15.00 WIB; di ruang makan pasien
Rabu, 02 Januari 2013 : Jam 10.00 WIB; di ruang tamu (follow-up)
Alloanamnesis :
Rabu, 02 Januari 2013 : Jam 15.00 WIB; dengan kakak pasien (via
telepon)
A. Keluhan Utama :
Mengamuk karena tidak mendapatkan shabu.
B. Riwayat Gangguan Sekarang :
1 hari SMRS pasien pulang ke rumah setelah menjalani rehabilitasi selama 8 bulan.
Sesampai di rumah pasien mengamuk dan mencari shabu karena pasien mengeluh ngilu pada
pinggang dan pantat serta lemas pada seluruh tubuh. Sepanjang malam pasien juga tidak bisa
tidur dan berusaha keluar rumah untuk mendapatkan shabu. Pasien akhirnya diantar oleh
kakak dan konselor profesional ke RSKO pada tanggal 21 Desember 2012.
Pada saat dilakukan wawancara tanggal 27 Desember 2012, pasien datang dengan
ditemani seorang dokter muda masuk ke ruang session room. Pasien terlihat tenang dan
kooperatif. . Pasien mau diajak berkenalan dengan dokter muda dan duduk untuk wawancara.
Pasien memperkenalkan diri sebagai Pangeran Y dari kalangan “jetset” dengan panggilan
Icha. Tetapi saat dokter muda mulai mengajukan pertanyaan yang tidak ingin dijawab pasien
nada bicara pasien mulai meninggi dan mulai tampak tidak kooperatif. Pasien tampak gelisah
dan ingin meninggalkan ruangan dengan alasan ingin ke toilet. Tidak lama kemudian
wawancara terhenti dan pasien meninggalkan ruangan.
Pada tanggal 28 Desember 2012, dilakukan wawancara kembali. pasien didapati sedang
tidur bersama teman laki-lakinya yang pasien akui sebagai teman wanitanya di dalam ruang
duduk bangsal detoksifikasi. Pasien mau diajak berkenalan dengan dokter muda dan duduk
untuk wawancara. Pasien memperkenalkan diri sebagai Presiden Indonesia XXX sekaligus
merupakan Pangeran XXX dari Kutub Barat. Wawancara berlangsung kooperatif dan pasien
2
tidak tampak gelisah seperti sebelumnya. Pasien menjawab semua pertanyaan tetapi hampir
semua jawaban tidak memiliki korelasi dengan pertanyaan yang diajukan.
Pasien mengaku menggunakan kokain dan datang ke RSKO untuk dilakukan operasi
kokain sehingga bisa lahir kembali sebagai anak kecil yang suci. Pasien mengatakan setelah
operasi kokain, dia tidak lagi menggunakan kokain tetapi hanya merokok 1 bungkus/hari.
Pada tanggal 2 Januari 2013, pasien didapati sedang menonton televisi di ruang duduk
bangsal detoksifikasi. Pasien mau diajak berkenalan dengan dokter muda dan duduk untuk
wawancara walaupun sebelumnya pasien menunjukkan sikap agak menghindar seperti pada
saat diajak wawancara pasien permisi ke kamar mandi dan setelah itu permisi untuk minum.
Pasien tidak mengingat nama dokter muda. Pasien memperkenalkan diri sebagai anggota
band bernama Y, yang sedang libur latihan band karena sakit leher dan tangan terasa pegal
karena pasien mengaku sebagai vokalis dan pemain bass. Selama wawancara, pasien
menjawab semua pertanyaan tetapi hampir semua jawaban tidak memiliki korelasi dengan
pertanyaan yang diajukan.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat gangguan psikiatrik
Pada Juli 2011 pasien tertawa sendiri dan banyak pembicaraan pasien yang mulai
tidak dapat di mengerti keluarga tetapi pasien masih bisa diajak berkomunikasi sehingga
pasien diantar keluarga ke Panti Rehabilitasi Rohani di Sukabumi. Pada saat November
2011 menurut keluarga pasien belum ada perbaikan yang terjadi pada pasien sehingga
pasien dibawa pulang oleh keluarga.
Pada Desember 2011 pasien mulai tidak berbicara kepada siapapun, lalu 4 hari
setelah tidak bicara pasien mulai berbicara kacau. Pasien juga banyak mendengar
bisikan-bisikan. Kesadaran pasien dalam hal merawat diri juga kurang.
Kemudian Januari 2012 pasien dibawa ke poliklinik psikiatri RSKO dengan
keluhan bicara kacau, mendengar bisikan dan perawatan diri yang kurang. Pasien
didiagnosis Skizofrenia. Pasien mendapat obat Neripros 2 mg dan THP 1 mg untuk
penggunaan 2x dalam 1 hari.
3
Sekitar Maret 2012 pasien dibawa oleh keluarga angkat (karena orang tua pasien
sudah meninggal) pasien untuk berobat ke dokter spesialis penyakit dalam RS Sari Asih
Ciledug dan didiagnosa menderita hepatitis C.
19 April 2012 pasien kembali berobat ke poliklinik RSKO diantar oleh kakak dan
tante karena pasien sudah tidak mandi selama kurang-lebih 1 bulan. Bila disuruh mandi
oleh keluarga pasien marah-marah. Pasien biasanya keluar saat malam hari karena
pasien merasa sulit tidur. Pasien juga sering pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil
dan suka tertawa sendiri. Keluarga merasa tidak sanggup merawat dan memutuskan
untuk membawa pasien agar dirawat di RSKO.
2. Riwayat gangguan medik
Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Kecelakaan (-), operasi sebelumnya (-)
Pada Maret 2012 dilakukan pemeriksaan laboratorium dan rontgen. Hasil
pemeriksaan darah pasien Hepatitis C pasien positif, rontgen toraks dalam batas normal
dan CD4 rendah (+500) sehingga pasien dicurigai HIV.
Penggunaan shabu disangkal oleh pasien, namun pemeriksaan menunjukkan
penggunaan shabu positif.
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Pada tahun 1994 saat duduk di SMP, pasien mulai menggunakan ganja.
Penggunaan selama 1994-2001. Ganja digunakan dengan cara dihisap. Dosis
penggunaan ganja sebesar 3 linting/ hari dan dihisap setiap hari.
Pada tahun 1997-2000 pasien menggunakan putau. Putau digunakan dengan cara
dihirup (drag) dan secara intravena (cucau). Dosis penggunaan sebesar 40 mg setiap kali
penggunaan. Namun penggunaan tidak dilakukan setiap hari.
Pada tahun 1997-2011 pasien menggunakan shabu. Shabu dikonsumsi dengan
cara dihirup (drag). Dosis penggunaan shabu sebesar 0,1 gr/ hari dan di-drag setiap hari.
4
Riwayat Pengunaan Zat Psikoaktif (dalam bentuk grafik)
Riwayat Gangguan Sebelumnya (dalam grafik)
5
Tabel I. Riwayat Gangguan Sebelumnya
TAHUN 1994 2000 2011 2012USIA 13 tahun 19 tahun 30 tahun 31 tahunGEJALA Pertama kali
mengenal ganjaSulit konsentrasi, tertawa sendiri, halusinasi melihat ayah dan wanita yang disukainya datang
JULI – NOVEMBER tidak mau berbicara dan mulai mendengar suara-suara bisikan.Kondisi pasien menjadi semakin parah sehingga sukar untuk diurus.
Pasien dibawa ke Panti Rehabilitasi Rohani, Sukabumi
DESEMBER - pasien mulai berbicara kacau.
Kondisi tidak berubah
JANUARI - Bicara kacau, mendengar bisikan-bisikan, perawatan diri kurang
MARET - dibawa ke Poli Penyakit Dalam RS Sari Asih, Ciledug
APRIL - Tidak mandi selama 1 bulan, keluar saat malam karena sukar tidur, sering ke kamar mandi buang air kecil, tertawa sendiri.
STRESSOR Ayah pasien meninggal dunia, diajak teman-teman SMP menghisap ganja
Ditolak oleh wanita yang disukainya
Ibu pasien meninggal dunia
DIAGNOSIS - - Skizofrenia paranoid
Skizofrenia paranoid + Hepatitis C
TERAPI - - Diberi obat halusinasi dan anti mengamuk (kakak pasien)