Top Banner
CASE REPORT FRAKTUR FEMUR OLEH : FATIN FATIRA FARHAH 1102010098 INDAH KUSUMO W.P 1102010129 PEMBIMBING : DR. H. HUSODO, SP.OT
27

Case Report

Dec 16, 2015

Download

Documents

Mazaya Ekawati

rrrr
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

CASE REPORT FRAKTUR FEMUR Oleh : FATIN FATIRA FARHAH 1102010098 INDAH KUSUMO W.P 1102010129 Pembimbing : dr. H. Husodo, Sp.OT

CASE REPORTFRAKTUR FEMUROleh :FATIN FATIRA FARHAH1102010098INDAH KUSUMO W.P1102010129

Pembimbing :dr. H. Husodo, Sp.OT

PENDAHULUANFraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang penyebabnya dapat dikarenakan penyakit pengeroposan tulang diantaranya penyakit yang sering disebut osteoporosis, biasanya dialami pada usia dewasa dan dapat juga disebabkan karena kecelakaan yang tidak terduga (Masjoer, A, 2000). Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang.pendahuluanpenyebab fraktur terbanyak adalah karena kecelakaan lalulintas. Kecelakaan lalu lintas ini, selain menyebabkan fraktur, menurut WHO, juga menyebabkan kematian 1,25 juta orang setiap tahunnya, dimana sebagian besar korbannya adalah remaja atau dewasa muda. Dari jenis-jenis fraktur yang sering terjadi adalah fraktur femur, fraktur femur mempunyai insiden yang cukup tinggi diantara jenis patah tulang. Umumnya fraktur femur terjadi pada batang femur 1/3 tengah. Fraktur femur lebih sering terjadi pada laki-laki dari pada perempuan dengan umur dibawah 45 tahun dan sering berhubungan dengan olahraga, pekerjaan atau kecelakaan

LAPORAN KASUSAnamnesis (Autoanamnesis 26April 2014)

Keluhan utama:Pasien datang dengan keluhan kaki kiri tidak bisa digerakkan dan banyak mengeluarkan darah dari mulutnya, banyak luka lecet disekitar wajah, leher, bahu, dan lutut sebelah kanan, satu gigi copot dirahang atas, dan empat gigi dirahang bawah.

Riwayat penyakit sekarang:Pasien datang ke IGD RSUD dr. Slamet, Garut dengan keluhan nyeri pada paha kiri sejak satu jam SMRS. Keluhan ini berawal dari kecelakaan lalu lintas yang menimpa pasien pada tgl 23 April 2013 jam 19.00. Selama perjalanan menuju IGD pasien tidak sadarkan diri dan sudah sadar saat di IGD.Pasien mengeluh nyeri terutama saat di tekan dan saat digerakkan sehingga membuat pasien tidak bisa berdiri dan tidak bisa berjalan, namun pasien masih bisa menggerakkan kaki bagian bawah. Keluhan ini juga disertai dengan luka terbuka dibagian dagu dan paha kiri, dan dilakukan penjahitan di IGD.

Riwayat penyakit sekarang:Menurut keluarga pasien saat kejadian, pasien tertabrak motor dari arah belakang saat membonceng temannya dan langsung mengenai kaki kiri pasien, os tidak memakai helm dan pingsan, langsung dibawa ke rumah sakit, keluhan mual dan muntah disangkal. Buang air kecil dan besar pasien lancar.Perdarahan yang keluar dari kepala, hidung dan telinga disangkal.Setelah mendapatkan perawatan sehari di IGD,lalu pasien dibawa ke ruang rawat inap untuk diobservasi dan terapi lebih lanjut.Riwayat penyakit dahulu Pasien pernah mengalami kecelakaan lalu lintas sebelumnya tetapi tidak menyebabkan patah tulang.Riwayat penyakit hipertensi sebelumnya disangkalRiwayat penyakit gula disangkal

Riwayat penyakit keluargaTidak ada dalam keluarga yang menderita keluhan seperti ini

Pemeriksaan FisikStatus generalis Keadaan umum: Tampak sakit sedangKesadaran: Compos mentisStatus gizi: BaikVital sign : TD::120/80 mmHgNadi:106 x/menitRR::20 x/ menitS::36,5 CKepala:NormocephalMata:Conjunctiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupi bulat isokor, refleks pupil +/+ normalLeher:Trakea ditengah, pembesarak KGB (-)

ThoraksCorInspeksi:Ictus cordis tidak terlihatPalpasi:Ictus cordis teraba pada sela iga 5 linea mid clavicula sinistraPerkusi:Batas jantung normalAuskultasi:BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)PulmoInspeksi:Pergerakan hemitoraks dalam keadaan statis dan dinamis simetris kanan dan kiriPalpasi:Fremitus vocal dan taktil hemitoraks kanan dan kiri simetris, tidak teraba massa dan tidak ada nyeri tekanPerkusi:Sonor di seluruh lapang paruAuskultasi:Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-

AbdomenInspeksi:Tampak datar simetrisPalpasi:Supel , NT/NL/NK : -/-/- ; hepar dan lien tidak teraba besarPerkusi:Tympani pada seluruh kuadran abdomenAuskultasi:Bising usus (+ ) normalEkstremitas atas:Akral hangat, edema -/-, sianosis -/-Ekstremitas bawah:Akral hangat, edema -/-, sianosis -/-

Status lokalis a/r Femoralis sinistraLook:Terlihat luka lecet terbuka di sepertiga medial os femursinistra, kemudian dilakukan tindakan penjahitan dan luka ditutup elastic verband.Feel:Nyeri tekan (+), deformitas (+), krepitasi (+), edem (-), arteri dorsalis sinistra teraba, suhu lebih tinggi dibandingkan tungkai atas sebelahnyaMove:Nyeri bila digerakkan (+), abduksi terbatas, adduksi terbatas, tungkai bawah kiri dapat digerakan terbatas, dorso dan plantar fleksi (+) rasa nyeri (-),kaki kanan dapat bebas digerakan nyeri (-)

Pemeriksaan PenunjangLaboratorium

Nilai NormalHasil Hb13-18g/dl10,7g/dlHt40,3 vol%30vol%Leukosit10,4 x 103/ l8,0/0Trombosit181 x 103/ l135x 103/ lEritrosit35-6,5 x 103/ l4.15AST (SGOT)s/d 374,3ALT (SGPT)s/d 4028Ureum15 s/d 5043Kreatinin0,7-1,21,0GDS< 140129Foto Radiologi femur Kesan:Tampak fraktur os femur 1/3 medial sinistra.

Resume Seorang laki-laki 18 tahun datang ke UGD RS dr. Slamet Garut dengan keluhan kaki kiri tidak dapat digerakkan, terjadi luka lecet pada bahu, dagu, dan kaki kanan, dan terdapat luka terbuka berdarah, terdapat krepitasi, deformitas pada kaki kiri, dari hasil pemeriksaan rontgen didapati hasil close fractur os femur 1/3 medial sinistra displaced

Diagnosis Kerjaclose fracture os femur 1/3 medial sinistra displaced

Diagnosis banding Fraktur komplit terbuka Fraktur komplit tertutup

PenatalaksanaanInfus RL 20 gtt/menitNaCL 0,9 % 500 ccCefotaxim 2x1 g IVKetorolac 2x1 ampRanitidin 2x1 ampImmobilisasi dengan pemasangan spalk Operatif : rencana ORIF K.NAIL

PrognosisQuo ad vitam:ad bonamQuo ad functionam:ad bonam

TINJAUAN PUSTAKAFRAKTUR FEMURA. DEFINISIFraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang.Patahan tadi mungkin tak lebih dari suatu retakan, suatu pengisutan atau perimpilan korteks; biasanya patahan itu lengkap dan fragmen tulang bergeser.ETIOLOGIBila terkena kekuatan langsungBila terkena kekuatan tak langsungFraktur akibat peristiwa trauma tunggal Kekuatan dapat berupa :Pemuntiran (rotasi), yang menyebabkan fraktur spiralPenekukan (trauma angulasi atau langsung) yang menyebabkan fraktur melintangPenekukan dan Penekanan, yang mengakibatkan fraktur sebagian melintang tetapi disertai fragmen kupu kupu berbentuk segitiga yang terpisahKombinasi dari pemuntiran, penekukan dan penekanan yang menyebabkan fraktur obliq pendekPenatikan dimana tendon atau ligamen benar benar menarik tulang sampai terpisahTekanan yang berulang-ulangKelemahan abnormal pada tulang

KLASIFIKASIKlasifikasi fraktur femur dapat dibagi dalam :Fraktur collum femur :Fraktur intrakapsuler (Fraktur collum femur) Fraktur extrakapsuler (Fraktur intertrochanter femur) Fraktur subtrochanter femur :tipe 1 : garis fraktur satu level dengan trochanter minortipe 2 : garis patah berada 1 -2 inch di bawah dari batas atas trochanter minortipe 3 : garis patah berada 2 -3 inch di distal dari batas atas trochanterminorFraktur batang femur (dewasa)Fraktur batang femur biasanya terjadi karena trauma langsung akibat kecelakaan lalu lintas dikota kota besar atau jatuh dari ketinggian, patah pada daerah ini dapat menimbulkan perdarahan yang cukup banyak, mengakibatkan penderita jatuh dalam shock, salah satu klasifikasi fraktur batang femur dibagi berdasarkan adanya luka yang berhubungan dengan daerah yang patah. Dibagi menjadi :TertutupTerbukaFraktur supracondyler femur :Fraktur supracondyler fragment bagian distal selalu terjadi dislokasi ke posterior, hal ini biasanya disebabkan karena adanya tarikan dari otot otot gastrocnemius, biasanya fraktur supracondyler ini disebabkan oleh trauma langsung karena kecepatan tinggi sehingga terjadi gaya axial dan stress valgus atau varus dan disertai gaya rotasi. Fraktur intercondyler femur :Biasanya fraktur intercondular diikuti oleh fraktur supracondular, sehingga umumnya terjadi bentuk T fraktur atau Y fraktur.Fraktur condyler femur :Mekanisme traumanya biasa kombinasi dari gaya hiperabduksi dan adduksi disertai dengan tekanan pada sumbu femur keatas.

GAMBARAN KLINIKRiwayatBiasanya terdapat riwayat cedera, diikuti dengan ketidakmampuan menggunakan tungkai yang mengalami cedera

Tanda tanda local :Look : Pembengkakan, memar dan deformitas (penonjolan yang abnormal, angulasi, rotasi, pemendekan) mungkin terlihat jelas, tetapi hal yang penting adalah apakah kulit itu utuh; kalau kulit robek dan luka memiliki hubungan dengan fraktur, cedera terbukaFeel : Terdapat nyeri tekan setempat, tetapi perlu juga memeriksa bagian distal dari fraktur untuk merasakan nadi dan untuk menguji sensasi. Cedera pembuluh darah adalah keadaan darurat yang memerlukan pembedahanMovement : Krepitus dan gerakan abnormal dapat ditemukan, tetapi lebih penting untuk menanyakan apakah pasien dapat menggerakan sendi sendi dibagian distal cedera.

DIAGNOSISTerdapat tanda klinis yang menunjang adanya frakturPemeriksaan penunjang :Pemeriksaan dengan sinar x harus dilakukan dengan 2 proyeksi yaitu anterior posterior dan lateral, kekuatan yang hebat sering menyebabkan cedera pada lebih dari satu tingkat karena itu bila ada fraktur pada kalkaneus atau femur perlu juga diambil foto sinar x pada pelvis dan tulang belakang

PENATALAKSANAAN1. Terapi konservatif :ProteksiImmobilisasi saja tanpa reposisiReposisi tertutup dan fiksasi dengan gipsTraksiPenyembuhan fraktur bertujuan mengembalikan fungsi tulang yang patah dalam jangka waktu sesingkat mungkin Metode Pemasangan traksi:Traksi Manual Traksi Mekanik Traksi Kulit Traksi Skeletal 2. Terapi operatif ORIF (Open Reduction internal fixation)Indikasi ORIF :Fraktur yang tidak bisa sembuh atau bahaya avasculair necrosis tinggiFraktur yang tidak bisa direposisi tertutupFraktur yang dapat direposisi tetapi sulit dipertahankanFraktur yang berdasarkan pengalaman memberi hasil yang lebih baik dengan operasi

KOMPLIKASIEarly Lokal :Vaskuler : compartement syndromeTrauma vaskulerNeurologis : lesi medulla spinalis atau saraf periferSistemik : emboli lemakCrush syndromeEmboli paru dan emboli lemak

Late :Malunion : Bila tulang sembuh dengan fungsi anatomis abnormal (angulasi, perpendekan, atau rotasi) dalam waktu yang normalDelayed union : Fraktur sembuh dalam jangka waktu yang lebih dari normalNonunion : Fraktur yang tidak menyambung dalam 20 minggu