PENYUSUN : OLIVIA JENNIFER NRP : 0815199 PRESENTASI KASUS PERITONITIS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. MUmur : 71 tahun Jenis Kelamin : Laki-lakiStatus : Sudah menikahAgama : IslamAlamat : BojongsoangMasuk RS : 31 Maret 2015Tanggal Pemeriksaan : 31 Maret 2015
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri perut sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 4 hari SMRS. Nyeri
perut dirasakan memberat 1 hari belakangan ini. Nyeri perut awalnya
dirasakan di daerah ulu hati, kemudian berpindah ke perut kanan bawah, lalu
menjalar ke seluruh lapang perut. Semakin lama nyeri dirasakan semakin
hebat, timbul secara mendadak, berlangsung terus menerus sepanjang hari.
Dirasakan bertambah berat apabila pasien bergerak.sehingga menyebabkan
pasien tidak dapat beraktivitas seperti biasa dan juga mengalami kesulitan
tidur.
Pasien mengatakan pernah mengalami sakit perut yang hampir sama
dengan yang sekarang ia rasakan beberapa bulan yang lalu. Pasien hanya
mengkonsumsi obat yang ia beli di warung untuk mengurangi nyeri perut.
Namun keluhan kembali berulang. Keluhan nyeri perut disertai dengan perut
kembung dan demam. Pasien juga mengatakan mual (+), muntah (+) 2 kali saat
di rumah, dan nafsu makan menurun. Pasien mengaku memiliki riwayat gastritis.
Batuk, sesak dan riwayat mengkonsumsi obat TB disangkal oleh pasien.
Riwayat Penyakit dahulu
Riwayat hipertensi, DM, dan TB disangkal pasien.
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami penyakit yang sama dengan pasien.
Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap obat-obatan dan makanan tertentu
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis-Keadaan Umum : Tampak lemah -Kesadaran : Compos Mentis-Tekanan Darah : 120/80 mmHg -Nadi : 130 x/menit -Pernafasan : 18 x/menit -Suhu : 36,5 0C
Kepala – Leher-Bentuk dan Ukuran : Normochephal, simetris,tidak ada memar dan luka Lainnya. -Mata : Konjungtiva Anemis -/- , Sklera Ikterik -/- -THT : Tidak ada kelainan -Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar
tiroid (-)
Thoraks
- Inspeksi : bentuk dinding dada simetris, sikatrik (-)- Palpasi : pergerakan dinding dada simetris kanan kiri, fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri, massa (-), krepitasi (-)- Perkusi : sonor seluruh lapang paru- Auskultasi : vesikular (+), Rh -/- , wheezing -/-
Paru-Paru
- Inspeksi : iktus kordis terlihat- Palpasi : iktus kordis teraba di sela iga 5 midklavikula sinistra- Perkusi : batas jantung kanan : sela iga 4 linea
parasternalis dekstra batas jantung kiri : sela iga 5 linea midklavkula
sinistra batas pinggang jantung : sela iga 3 linea parasternalis dekstra- Auskultasi : BJ I-II regular normal, murmur (-),gallop (-)
Jantung
Abdomen (lihat status lokalis)
Ekstremitas Superior dan Inferior: Akral hangat, udem (-), CRT <2”.
Status Lokalis Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Distensi abdomen (+), perut tampak membesar simetris
Auskultasi : Bising Usus (-) Palpasi : Tegang, nyeri tekan (+) di seluruh lapang
perut, defans muscular (+) Perkusi : Hipertimpani (+) seluruh lapang abdomen
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi Hb 10,7 g/dl (12-14) Leukosit 2.900/mm (3.500-
10.000) LED 20 mm/jam(<20) Basofil 0% (0-0) Eosinophi 0% (0-3) Batang 2% (2-6) Segmen 72% (50-70) Limfosit 23% (20-40) Monosit 3 % (2-8) Eritrosit 3,8 jl/(3,8-5,8) Hematokrit31,7 (35-40) Trombosit 220 ribu/ (150-400)
Kimia Darah Protein total 5,1 (6,6-6,7) Albumin 3,3 (3,4-4,8) Globulin 1,8 (1,3-2,7) SGOT 18 U/L (<32) SGPT 15 U/L (<31) GDS 112 mg/dl(<170) Ureum 32mg/dl (15-450 Kreatinin 1,4 mg/dl(0,5=0,9)
Elektrolit darah Natrium 140 mEq/l (136-
145) Kalsium 3.6 mEq/l (3,3-5,1) Klorida 105 mEq/l (98-106)
RESUME
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 4 hari SMRS (sebelum masuk rumah sakit) dan memberat 1 hari belakangan. Awalnya dirasakan di daerah ulu hati, kemudian berpindah ke perut kanan bawah, lalu menjalar ke seluruh lapang abdomen. Timbul mendadak, berlangsung terus menerus sepanjang hari dan bertambah sakit apabila pasien bergerak. Pasien mengatakan pernah mengalami sakit perut yang hampir sama dengan yang sekarang ia rasakan beberapa minggu yang lalu. Hanya mengkonsumsi obat yang ia beli di warung untuk mengurangi nyeri perut. Namun keluhan kembali berulang. Perut kembung (+), demam (+), mual (+), muntah (+) 2 kali saat di rumah, nafsu makan menurun (+).
Pemeriksaan fisik dan penunjang: Tekanan Darah 120/80 mmHg, nadi 130 x/menit, pernafasan 18 x/menit, suhu 36,5 0C. Pada pemeriksaan fisik abdomen didapatkan distensi (+), perut tampak membesar simetris, bising usus (-), nyeri tekan (+) di seluruh lapang perut, defans muscular (+), BU (-), dan hipertimpani (+) seluruh lapang abdomen.
Evaluasi Pasien
• Pasien datang ke UGD dengan mengeluh nyeri perut, mual dan muntah
31 Maret 2015 jam 04.00 WIB
• Dilakukan BNO 3 Posisi, pasien di observasi di UGD
31 Maret 2015 jam
07.05
• Direncanakan operasi cito
31 Maret 2015 jam
08.00
• TD menurun menjadi 76/46, nadi 100x/menit, s: 360C
31 Maret 2015 jam
12.30
31 Maret 2015
jam 13.00
Operasi di
tunda, pasien
terus di evaluasi
dan observasi di
UGD, dan saran
untuk merujuk
pasien
31 Maret 2015
jam 07.05
Jika keluarga
menolak dirujuk
rawat ICU,
TD: 103/51,
HR 117x/menit,
R: 40x/menit,
s: 36 0C
31 Maret 2015
jam 13.40 wib
TD: 91/45,
N: 114x/menit,
RR: 96x/menit ,
S: 35 0C
31 Maret 2015
jam 16.30
Terapi lanjut,
Pasien masuk
ICU, TD:
83/45mmHg,
n:87x/menit,
s: 34,5 0C, pasien
syok sepsis,
rencanakan
operasi hari senin
31 Maret 2015
jam 23.10 wib
Pasien
meninggal
dunia
DIAGNOSA KERJA Suspek peritonitis e.c apendisitis perforasi.
DIFFERENTIAL DIAGNOSISPeritonitis et causa infeksi Peritonitis et causa obstruksi
TERAPI
IVFD Ring As 30 tetes/menit Ranitidin 1 ampul IV Ondansetron 1 ampul IV NGT DC Kaltrofen Supp Konsul:
BNO 3 posisi Ceftriakson inj 1x2gr Metronidazol inj 3x500 Tramadol drip Rencana operasi cito
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad malam Quo ad sanactionam : dubia ad malam Quo ad functionam : dubia ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
Peritonitis adalah keadaan akut abdomen akibat peradangan sebagian atau seluruh selaput peritoneum parietale ataupun viserale pada rongga abdomen
FAKTOR PENYEBAB
Mikroorganisme berasal
dari penyakit saluran
gastrointestinal
Appendiks yang meradang dan perforasi
Tukak peptik (lambung/dud
enum)
Tukak disentri amuba/colitis
Divertikulitis
Infeksi bakteri
FAKTOR PENYEBAB
Anamnesis
Nyeri perut yang akut, diperberat dengan pergerakan otot
abdomen
Nyeri awalnya dirasakan tumpul dan dalam, serta tidak
terlokalisir
Riwayat demam (≥38ºC)
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
Distensi abdomen, Defans muscular
Nyeri tekan dan lepas (+)
Bising usus menurun atau menghilang
DIAGNOSIS
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
• Hitung sel darah dan urinalisis• Analisa gas darah, serum elektrolit, faal
pembekuan darah serta tes fungsi hepar dan ginjal
Radiologi • Foto BNO 3 Posisi• USG Abdomen• Rontgen Thorax
TATALAKSANA
Preoperatif
Resusitasi cairan
Antibiotik
Oksigen & Ventiator
Intubasi & Pemasangan NGT,Kateter
Operatif
Kontrol Sepsis
Peritoneal Lavage
Peritoneal Drainage
Postoperatif
Monitor Intensif
Ventilator
KOMPLIKASI
Infeksi pada luka dalam, abses residual dan sepsis intraperitoneal,
pembentukan fistula biasanya muncul pada akhir minggu pertama
postoperasi.
Demam tinggi yang persisten, edema
generalisata, peningkatan distensi
abdomen, apatis yang berkepanjangan
merupakan indikator adanya infeksi
abdomen residual
Sepsis yang tidak terkontrol dapat menyebabkan
kegagalan organ yang multipel yaitu organ
respirasi, ginjal, hepar, perdarahan, dan sistem
imun.
DAFTAR PUSATAKA
1. Brian, J. 2011. Peritonitis and Abdominal Sepsis. http://emedicine.medscape.com/article/180234-overview#aw2aab6b2b4aa
Cabnera C. Peritonitis-also listed as: Abdominal wall inflammation. http://www.umm.edu/altmed/articles/peritonitis-00127.htm
Doherty, Gerard. 2006. Peritoneal Cavity in Current Surgical Diagnosis & Treatment 12ed. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Fauci et al, 2008, Harrison’s Principal Of Internal Medicine Volume 1, McGraw Hill, Peritonitis.
Marshall, JC. 2003. Intensive Care Management of Intra Abdominal Infection. Critical Care
Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 2004. Buku-ajar ilmu bedah. Ed.2. Jakarta: EGC. Omari Abdek Karim, Khammash Muhammad R. et al. 2014. Acute
Appendicitis in the Eldery : Risk Factor for Perforation. World Journal of Emergency surgery.
Wanda Lockwood, RN, BA, MA. (2013). Abdominal Trauma . Available: http://www.rn.org/courses/coursesmaterial-10000.pdf . Last accessed November 1st 2014