Oleh : ADE MARYANI 207.315.120 FK UPN “Veteran” Pembimbing : Mayor CKM dr. Firmansyah, Sp. B
Oleh :
ADE MARYANI
207.315.120
FK UPN “Veteran”
Pembimbing :
Mayor CKM dr. Firmansyah, Sp. B
Identitas pasien :
• Nama : Tn. S• Umur : 31 tahun• Kelamin : Laki-laki• Alamat : Asrama Yonif 202
Bekasi• Pekerjaan : Angkatan / KOPDA• Agama : Islam• Status : Sudah menikah• No CM : 137388
• Tgl Pemeriksaan : 29 November
2010
Anamnesis
• Keluhan Utama :
Keluar benjolan dari dalam anus
• Keluhan Tambahan :
Nyeri, darah menetes (+) dan terasa Panas saat setelah BAB
Riwayat penyakit sekarang :
• Pasien datang dgn keluhan keluar benjolan dari dalam anus yang dapat dimasukkan kembali serta terasa sakit dan tidak nyaman saat jalan maupun duduk sejak 1 minggu SMRS
• Pasien juga mengeluh ketika BAB terasa nyeri dan panas disekitar anus, kadang keluar darah merah segar menetes di akhir BAB dan tidak berlendir
• Benjolan awalnya kecil lalu membesar sejak 1 tahun terakhir
• Riwayat kebiasaan makan pedas (+) dan BAB jongkok (+)
•
Riwayat penyakit lainnya :
• DM ( - )• Penyakit Jantung ( - )• Hipertensi ( - )• Penyakit Paru ( - )• Asma ( - )• Penyakit Hepar ( - )
Riwayat Penyakit Keluarga : Di sangkal
Pemeriksaan Fisik
• Status Generalis• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang.• Kesadaran : compos mentis.• Tanda Vital :
TD : 120 / 80 mmHg N : 88 x / menit.
Rr : 20 x / menit. S : 36,8 oC.• Berat badan : 65 Kg
Kepala
Bentuk dan ukuran Normosefali, deformitas (-)
Rambut Warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya +/+
Telinga Serumen -/-, Sekret -/-
Hidung Sekret -/-, deviasi septum (-), napas cuping hidung (-),
Mulut
Bibir Merah dan basah
Gigi Tidak ada karies
Mukosa Basah
Lidah Tidak kotor
Tenggorok T1/T1, faring hiperemis (-)
Leher Tidak teraba pembesaran Kelenjar Getah Bening dan Tiroid
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan FisikThorax
Inspeksi Simetris saat inspirasi dan ekspirasi, retraksi suprasternal (-), retraksi interkostal (-), retraksi epigastrium (-) ictus cordis tidak terlihat
Palpasi Gerakan dinding dada teraba simetris saat inspirasi dan ekspirasi
Perkusi Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi
Bunyi napas Bunyi nafas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Bunyi jantung Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi Datar
Palpasi Supel, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi Timpani
Auskultasi Bising usus (+)
Genitalia Laki-laki
Anggota gerak Akral hangat, capillary refill time < 2 detik,edema(-), sianosis(-)
STATUS LOKALIS
• Regio : Anorectal• Inspeksi :
Tampak benjolan pada jam 7 diameter 1cm dan warna kemerahan.
• Palpasi :
Konsitensi teraba kenyal, batas tegas, Nyeri tekan (-), Benjolan dapat dimasukan
• Rectal Toucher :
Tonus sphingter ani cukup, mukosa rectum licin, terdapat 2 masa pada jam 5 & 7, konsistensi kenyal, tidak ada nyeri tekan dan pada sarung tangan darah (-), lendir (-), feses (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A.LABORATORIUM
Darah rutin
• Hb : 13,9 gr/dl
• Leukosit : 9000/ UI
• Ht : 43%
• Trombosit : 304000/ uL
• Hitung jenis : 0/2/3/49/44/2 %
• Masa perdarahan : 2 detik
• Mas pembekuan : 13 detik
Urin Lengkap• Warna : kuning Eritrosit : 0-1/lpb• Kejernihan : Jernih Leukosit : 0-2/lpb• Urobilinogen : + Ph : Asam
• Prot/Alb : - Silinder : -• Darah samar : - Kristal : -• Glukosa : - Epitel cell : +
• DIAGNOSA KERJA : Hemoroid Interna Grade III
• DIAGNOSA BANDING : Tidak ada
• TERAPI :• Medikamentosa :
- Ceftriaxon 1 gr 2x1 (iv)
- Ketorolac 3x1 (iv)
- Ranitidin 3x1 (iv)
- Laxadin syr 3x1 C• Non Medikamentosa : Diet serat tinggi
• Operatif : Hemoroidectomy
PROGNOSIS : • Ad Vitam : Ad Bonam
• Ad Sanam : Ad Bonam• Fungsionam : Ad Bonam
Analisis kasus,,
Pada kasus ini diagnosa ditegakan atas dasar anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis didapatkan keluhan sejak 1 minggu SMRS keluar benjolan dari dalam anus yang dapat dimasukkan kembali. Benjolan terasa sakit dan tidak nyaman saat jalan maupun duduk. Pasien juga mengeluh ketika BAB terasa nyeri dan panas disekitar anus, darah merah (+) dan lendir (-). Pasien sudah pernah berobat namun hanya diberi pengurang rasa sakit.
Hasil pemeriksaan fisik pada regio anorectal tampak benjolan pada jam 7 sebesar 1 cm kemerahan, konsistensi kenyal, NT (-), dapat dimasukan. Pada rectal toucher : Tonus sphingter ani cukup, mukosa rectum licin, terdapat 2 masa pada jam 5 & 7, konsistensi kenyal, tidak ada nyeri tekan dan pada sarung tangan darah (-), lendir (-), feses (-).
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, maka diagnosis pasien ini adalah Hemoroid Interna Grade III.
Definisi,,,,,
Hemoroid adalah pelebaran vena didalam pleksus hemoroidalis yang
tidak merupakan keadaan patologik
Etiologi ,,,,
Penyebab hemoroid tidak diketahui, konstipasi kronis dan mengejan saat defekasi mungkin penting. Mengejan
menyebabkan pembesaran dan prolapsus sekunder bantalan pembuluh
darah hemoroidalis
HEMOROID
INTERNAINTERNA EKSTERNAEKSTERNA
•Pelebaran pleksus hemoroidalis superior•Diatas garis mukokutan•Ditutupi mukosa
Merupakan pelebaran & penonjolan pleksus
hemoroidales inferior.Letak di distal garis
mukokutan didlm jar. dibawah epitel anus
Hemoroid Interna
• scr anatomis hemoroid bukan suatu penyakit perubahan fisiologis yg terjadi pada bantalan darah di dubur, berupa pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah dan jaringan sekitarnya
• Fungsi bantalan ini sebagai klep/katup yang membantu otot-otot dubur menahan feses
• bila terjadi gangguan (bendungan) aliran darah, maka pembuluh darah
akan melebar dan membengkak
• Berkurangnya venous return dianggap sebagai mekanisme terjadinya gejala hemoroid
Mekanisme terjadinya Hemoroid,,,Mekanisme terjadinya Hemoroid,,,
Gejala dan Tanda
• hemoroid eksterna : gejala yang sering terjadi adalah nyeri akibat adanya trombosis
• Pada hemoroid interna gejala tergantung pada stadium
Pemeriksaan Fisik
• Pada hemoroid stadium IV (prolaps) jelas dapat terlihat adanya benjolan mukosa.
• Pemeriksaan colok dubur dikerjakan untuk menyingkirkan kemungkinan tumor rektum.
Diagnosis Banding
Perdarahan peranum dapat disebabkan oleh :• Ca Kolorektal• Divertikel usus• Colitis ulserosa• Polip rekti
Untuk menyingkirkan kemungkinan tersebut dapat dilakukan pemeriksaan • Rekto sigmoidoskopi/kolonoskopi• Fato barium enema/colon inloop.
Terapi non operatif,,,,
Skleroterapi• Dengan larutan fenol 5 % dalam minyak
nabati disuntikkan submukosa.• Tujuan penyuntikkan/skleroterapi untuk
membuat jaringan fibrosis.
Ligasi dengan gelang karet (baron)• Pada hemoroid yang prolaps• Membuat nekrosis karena iskheima
Terapi Operatif
Pada stadium 3 & 4• Cara langenback• Cara whitehead• Cara Mukosektomi dengan stapler,
Mucosal anal lift