Top Banner
Laporan Kasus ODS Glaukoma Kongenital Disusun Oleh: Warkah Sanjaya (405138133) Pembimbing : dr. Rosalia Septiana, Sp.M Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Periode 27 Juli 2015 – 29 Agustus 2015 RSUD dr.Loekmono Hadi Kudus Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
26

Case Glaukoma Kongenital

Dec 12, 2015

Download

Documents

Warkah Po

glaukoma kongenital
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Case Glaukoma Kongenital

Laporan KasusODS Glaukoma Kongenital

Disusun Oleh: Warkah Sanjaya (405138133)

Pembimbing : dr. Rosalia Septiana, Sp.M

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit MataPeriode 27 Juli 2015 – 29 Agustus 2015

RSUD dr.Loekmono Hadi KudusFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Page 2: Case Glaukoma Kongenital

Status Pasien

Identitas pasien

Nama : An. G

Umur : 13 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : Pelajar

Alamat : Ploso 02/01, Jati, Kudus

Tanggal pemeriksaan: 7 Agustus 2015

Page 3: Case Glaukoma Kongenital

Anamnesis

Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2015 pk. 09.00 WIB di Poli Mata RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

Keluhan Utama :

Mata kiri bertambah besar dan nyeri

Page 4: Case Glaukoma Kongenital

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan mata kirinya semakin besar dan disertai rasa nyeri, keluhan awalnya mulai dirasakan sejak anak berusia kurang dari 6 tahun atau sebelum pasien mulai bersekolah, keluhan dirasakan bertambah parah terutama ketika anak mulai masuk sekolah, keluhan disertai dengan penglihatan yang semakin kabur terutama untuk melihat arah sebelah kanan. Pasien juga mengeluhkan mata kirinya sering berair, keluhan bertambah parah ketika pasien sedang beraktivitas, pasien juga merasa mata kirinya terasa gatal dan kemeng. Pasien mengaku terkadang merasa silau dan seperti melihat pelangi ketika melihat cahaya. Pasien juga seringkali merasa pusing. Pasien menyangkal adanya riwayat trauma dan mata mengeluarkan kotoran (-). Pasien merasa mata kananya mulai terasa sedikit kabur, tetapi penglihatan masih baik dan tidak ada keluhan berarti lainnya.

Page 5: Case Glaukoma Kongenital

Riwayat Penyakit Sekarang

Sejak 5 tahun yang lalu, pasien memeriksakan matanya ke dokter spesialis mata, sejak saat itu pasien rutin berobat ke dokter dan mendapatkan 2 jenis obat tetes mata dan 1 jenis obat untuk diminum. Setelah berobat, keluhan mata besar dan nyeri semakin membaik, tetapi pandangan mata kirinya tidak begitu membaik

Page 6: Case Glaukoma Kongenital

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat keluhan serupa (+) sejak anak berusia 6 tahun

Riwayat menggunakan kacamata (-)

Riwayat operasi mata (-)Riwayat alergi (-)

Page 7: Case Glaukoma Kongenital

Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit serupa

Riwayat hipertensi (+) : ayah pasienRiwayat DM (-)Riwayat alergi (-)

Page 8: Case Glaukoma Kongenital

Riwayat Sosial Ekonomi

Biaya pengobatan pasien ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) kelas 3. Kesan ekonomi kurang.

Page 9: Case Glaukoma Kongenital

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 80 x / menit Laju Nafas : 18 x / menit Suhu : - Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Status Gizi : Baik

Page 10: Case Glaukoma Kongenital

Status Ophtamologi

Page 11: Case Glaukoma Kongenital

OCULI DEXTRA(OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA(OS)

6/6 Visus 0,5 / 60

Tidak dikoreksi Koreksi Tidak dikoreksi

Gerak bola mata dapat mengikuti

perintah

Enoftalmus (-)

Eksoftalmus (-)

Strabismus (-)

Buftalmos (-)

Bulbus okuli Gerak bola mata dapat mengikuti

perintah

Enoftalmus (-)

Eksoftalmus (-)

Strabismus (-)

Buftalmos (+)

Edema (-)

Hiperemis(-)

Nyeri tekan (-)

Blefarospasme (-)

Lagoftalmus (-)

Ektropion (-), Entropion (-)

Palpebra Edema (-)

Hiperemis(-)

Nyeri tekan (-)

Blefarospasme (-)

Lagoftalmus (+)

Ektropion (-), Entropion (-)

Edema (-)

Injeksi konjungtiva (-)

Injeksi siliar (-)

Infiltrat (-), Hiperemis (-)

Konjungtiva Edema (-),

Injeksi konjungtiva (-)

Injeksi siliar (-)

Infiltrat (-), Hiperemis (-)

Page 12: Case Glaukoma Kongenital

Putih Sklera Putih

edema (-), Infiltrat (-), arkus

senilis (-), keratik presipitat (-),

sikatriks (-)

Kornea edema (+), Infiltrat (-), arkus senilis

(-), keratik presipitat (-), sikatriks (-)

Jernih

Kedalaman cukup

Hipopion (-)

Hifema (-)

Camera Oculi Anterior

(COA)

Jernih

Kedalaman: Sangat Dalam

Hipopion (-)

Hifema (-)

Kripta(-), Edema(-), Synekia (-) Iris Kripta(-), Edema(-), Synekia (-)

bulat, diameter 3 mm, letak di

superior,

refleks pupil L/TL (+/+)

Pupil Bulat, dilatasi maksimal, letak di

tengah,

refleks pupil L/TL (-/+)

Jernih Lensa Jernih

Papil NII bulat, batas tegas,

ablatio (-), mikroaneurisma (-),

eksudat (-), perdarahan (-),

CD ratio (N)

Retina Sulit dinilai

Page 13: Case Glaukoma Kongenital

+ (Cemerlang) Fundus Refleks + (Agak suram)

23 TIO Digital : N + 2

Epifora (-)

Lakrimasi (-)

Sistem Lakrimasi Epifora (+)

Lakrimasi (-)

Baik Lapang Pandang Menyempit

Baik Proyeksi Sinar Arah nasal (-)

Baik Persepsi Warna Baik

Page 14: Case Glaukoma Kongenital

Resume

Telah diperiksa seorang anak laki-laki berumur 13 tahun dengan keluhan mata kirinya semakin besar dan disertai rasa nyeri, keluhan awalnya mulai dirasakan sejak anak berusia kurang dari 6 tahun atau sebelum pasien mulai bersekolah, keluhan dirasakan bertambah parah terutama ketika anak mulai masuk sekolah, keluhan disertai dengan penglihatan yang semakin kabur terutama untuk melihat arah sebelah kanan. Pasien juga mengeluhkan mata kirinya sering berair, keluhan bertambah parah ketika pasien sedang beraktivitas, pasien juga merasa mata kirinya terasa gatal dan kemeng. Pasien mengaku terkadang merasa silau dan seperti melihat pelangi ketika melihat cahaya. Pasien juga seringkali merasa pusing. Pasien menyangkal adanya riwayat trauma. Pasien merasa mata kananya mulai terasa sedikit kabur, tetapi penglihatan masih baik dan tidak ada keluhan berarti lainnya

Page 15: Case Glaukoma Kongenital

OCULI DEXTRA(OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA(OS)

6/6 Visus 0,5 / 60

Tidak dikoreksi Koreksi Tidak dikoreksi

Buftalmos (-) Bulbus okuli Buftalmos (+)

edema (-), Infiltrat (-), arkus

senilis (-), keratik presipitat

(-), sikatriks (-)

Kornea edema (+)

Jernih

Kedalaman cukup

Camera Oculi Anterior

(COA)

Jernih

Kedalaman: Sangat Dalam

Page 16: Case Glaukoma Kongenital

bulat, diameter 3 mm, letak

di superior,

refleks pupil L/TL (+/+)

Pupil Bulat, dilatasi maksimal,

letak di tengah,

refleks pupil L/TL (-/+)

Jernih Lensa Jernih

Papil NII bulat, batas tegas,

ablatio (-), mikroaneurisma

(-),

eksudat (-), perdarahan (-),

CD ratio (N)

Retina Sulit dinilai

+ (Cemerlang) Fundus Refleks + (Agak suram)

23 TIO Digital : N + 2

Epifora (-)

Lakrimasi (-)

Sistem Lakrimasi Epifora (+)

Lakrimasi (-)

Baik Lapang Pandang Menyempit

Baik Proyeksi Sinar Arah nasal (-)

Baik Persepsi Warna Baik

Page 17: Case Glaukoma Kongenital

Diagnosa Banding

Air mata yang banyak :

Konjungtivitis : Diagnosa ini disingkirkan karena tidak terdapat injeksi konjungtiva dan tidak terdapat sekret.

Defek epitel kornea : Diagnosa ini disingkirkan karena pasien menyangkal adanya trauma.

Obstruksi Duktus Nasolakrimal : Belum dapat disingkirkan

 

Pembesaran Kornea:

Miopia tinggi : Diagnosa ini disingkirkan karena pada pasien bola mata membesar dengan rasa nyeri dan disertai juga dengan hilangnya lapang pandang

Eksoftalmus : Diagnosa ini disingkirkan karena pada pasien tidak terdapat gejala-gejala hipertiroid , tidak adanya tumor orbital, dan juga tidak adanya riwayat trauma 

Kekeruhan Kornea:

Trauma waktu lahir : dari anamnesa tidak didapatkan riwayat trauma

Page 18: Case Glaukoma Kongenital

Diagnosa Kerja

ODS Glaukoma Kongenital

Page 19: Case Glaukoma Kongenital

Dasar Diagnosa

Keluhan mata kirinya semakin besar dan disertai rasa nyeri, keluhan awalnya mulai dirasakan sejak anak berusia kurang dari 6 tahun atau sebelum pasien mulai bersekolah, keluhan dirasakan bertambah parah terutama ketika anak mulai masuk sekolah, keluhan disertai dengan penglihatan yang semakin kabur terutama untuk melihat arah sebelah kanan. Pasien juga mengeluhkan mata kirinya sering berair, keluhan bertambah parah ketika pasien sedang beraktivitas, pasien juga merasa mata kirinya terasa gatal dan kemeng. Pasien mengaku terkadang merasa silau dan seperti melihat pelangi ketika melihat cahaya. Pasien juga seringkali merasa pusing. Pasien menyangkal adanya riwayat trauma. Pasien merasa mata kananya mulai terasa sedikit kabur, tetapi penglihatan masih baik dan tidak ada keluhan berarti lainnya

Page 20: Case Glaukoma Kongenital

OCULI DEXTRA(OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA(OS)

6/6 Visus 0,5 / 60

Tidak dikoreksi Koreksi Tidak dikoreksi

Buftalmos (-) Bulbus okuli Buftalmos (+)

edema (-), Infiltrat (-), arkus

senilis (-), keratik presipitat

(-), sikatriks (-)

Kornea edema (+)

Jernih

Kedalaman cukup

Camera Oculi Anterior

(COA)

Jernih

Kedalaman: Sangat Dalam

Page 21: Case Glaukoma Kongenital

bulat, diameter 3 mm, letak

di superior,

refleks pupil L/TL (+/+)

Pupil Bulat, dilatasi maksimal,

letak di tengah,

refleks pupil L/TL (-/+)

Jernih Lensa Jernih

Papil NII bulat, batas tegas,

ablatio (-), mikroaneurisma

(-),

eksudat (-), perdarahan (-),

CD ratio (N)

Retina Sulit dinilai

+ (Cemerlang) Fundus Refleks + (Agak suram)

23 TIO Digital : N + 2

Epifora (-)

Lakrimasi (-)

Sistem Lakrimasi Epifora (+)

Lakrimasi (-)

Baik Lapang Pandang Menyempit

Baik Proyeksi Sinar Arah nasal (-)

Baik Persepsi Warna Baik

Page 22: Case Glaukoma Kongenital

Terapi

Medikamentosa:

Travatan ED (Travoprost) 2x1 tetes sehari ODS

Timolol Maleate 0,5% (Adretor 0,5%) 3x1 tetes sehari ODS

Glaucon (asetazolamid) 1x1 sehari

Operatif: Goniotomi / Trabekulektomi

Page 23: Case Glaukoma Kongenital

Resep

R/ Travoprost ED fl No.I

S 2 dd gtt I ODS

R/ Timolol Maleate 0,5% fl No.I

S 2 dd gtt I OD

S 4 dd gtt I OS

R/ Azetazolamide 250mg No. XV

S 1 dd Tab 1 h.m

Page 24: Case Glaukoma Kongenital

Prognosis

  Okuli dekstra Okuli

sinistra

Ad vitam Dubia ad bonam Dubia ad

malam

Ad sanam Dubia ad bonam Ad malam

Ad kosmetikam Ad bonam Dubia ad

malam

Ad functionam Dubia Ad bonam Ad malam

Page 25: Case Glaukoma Kongenital

Usul dan Saran

Teratur dalam memakai obat

Dianjurkan melakukan pemeriksaan anel tes, gonioskopi, fluorescein, USG mata, dan CT-Scan

Apabila dengan medikamentosa tidak didapatkan perbaikan, dapat dilakukan tindakan operatif.

Page 26: Case Glaukoma Kongenital

Terima Kasih