I. STATUS PASIEN Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Kelurahan Malaka Sari No. Rekam Medis : - Pasien : 34 Data Administrasi Hari/ Tanggal : Rabu, 17 April 2013 Diisi oleh : Philjeuwbens A Rahantoknam (07 016) Pasien Keterangan Nama tn. Mahmud Umur / Tanggal Lahir 52 tahun Alamat Jl Cilungkup Indah II Rt. 004/002 No. 5 Duren Sawit – Jakarta Timur Jenis kelamin Laki - laki Agama Islam Pendidikan SLTA Tamat Kedatangan yang ke 3 Telah diobati sebelumnya YA Alergi Obat Tidak ada Sistem Pembayaran Pribadi Gratis II. ANAMNESIS (dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal) A. Keluhan Utama Timbul bercak kemerahan diseluruh tubuh B. Keluhan Tambahan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. STATUS PASIENNama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Kelurahan Malaka SariNo. Rekam Medis : -Pasien : 34
Data AdministrasiHari/ Tanggal : Rabu, 17 April 2013Diisi oleh : Philjeuwbens A Rahantoknam (07 016)
Pasien KeteranganNama tn. MahmudUmur / Tanggal Lahir
52 tahun
Alamat Jl Cilungkup Indah II Rt. 004/002 No. 5 Duren Sawit – Jakarta Timur
Jenis kelamin Laki - lakiAgama Islam Pendidikan SLTA TamatKedatangan yang ke
3
Telah diobati sebelumnya
YA
Alergi Obat Tidak adaSistem Pembayaran Pribadi Gratis
II. ANAMNESIS(dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal)
A. Keluhan UtamaTimbul bercak kemerahan diseluruh tubuh
B. Keluhan TambahanTerasa baal, badan sering pegal – pegal badan teras lemas
C. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Balai pengobatan Puskesmas Kelurahan Duren Sawit Dengan Keluhan Timbul kemerahan di seluruh tubuh dua bulan terakhir, kemerahan pertama kali muncul dua tahun yang lalu timbul bercak seukuran koin lama – lama menjadi semain membesar di paha sebelah kanan, berwarna merah, bercak merah tersebut terasa kebas terhadap sakit, apabila di garuk dan di tusuk.
Bercak yang dua bulan ini bermula dari bercak di tangan sebelah kiri berwarana merah, sebesar biji jagung namun semakin lama semakin besar seperti uang koin, kemudian timbul bercak yang serupa namun timbul di seluruh tubuh dan makin lama semakin banyak. Pasien sudah mengobati bercak itu dengan pengobatan tradisional tetapi bercak tersebut tidak sembuh. Bercak tersebut tersasa kebas. Selain itu di kaki pasien menjadi bengkak dan mati rasa, berat badan pasien semakin menurun. Pasien juga sekarang mengeluh mata merah dan berair dan penglihatan mulai berkurang. Badan terasa pegal terutama di persendian, kadang – kadang tersasa keram di tubuh.
Pasien menyangkal adanya demam selama bercak kemerahan itu timbul. Pasien juga menolak adanya kontak dengan serangga atau hewan sebelum timbulnya keluhan ini. Pasien juga menyangkal adanya riwayat alergi makanan maupun obat – obatan.
D. Riwayat Penyakit KeluargaPasein mengaku tidak ada anggota keluarga yang memiliki
keluhan yang sama seperti pasien rasakan. Pasien merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Ayah dan ibu pasien sampai sekarang masih hidup hipertensi disangkal, alergi disangkal, penyakit gula disangkal, stroke disangkal, asma disangkal
E. Riwayat penyakit terdahuluSetahun yang lalu timbul bercak kemerahan di paha
sebelah kanan, pernah diterapi dnagna meggunaka kunyit tetapi tidak sembuh, Pasien menyangkal belom pernah di rawat di rumah sakit. Menyangkal pernah megalami operasi, menyangkal pernah kecelakaan, dan meyangkal mempunyai riwayat asma, menyangkal memiliki riwayat penyakit gula, menyangkal riwayat
penyakit jantung, menyangkal penyakit jantung, menyangkal riwayat stroke, menyangkal riwayat penyakit ginjal.
F. Riwayat Sosial dan EkonomiPasien tinggal di rumah bersama istri dan kedua orang
anaknya. Hubungan pasien dengan istri dan anaknya baik. Pasien tinggal di rumah pribadinya. Rumah pasien terdiri dari 10 ruangan, terdiri dari lantai bawah ruang tempat warung, gudang, ruang tamu, ruang usaha perlengkapan pernikahan, dapur, dan kamar mandi. Sedangkan di lantai atas terdapat dua kamar tidur, dan gudang rumah pasien bersekatkan tembok dan beralaskan lantai. Rumah pasien cukup bersih, namun ada barang yang kelihatan tidak ditata dengan rapi. Pencahayaan baik di ruang tamu dan di ruang depan tempat mantu pasien berjualan akan tetapi kurang di kamar tidur di lantai atas dan di ruangan tempat anak ke tiga membuka usaha peralatan pernikahan yang terletak di antara ruang tamu dan dapur.
Pasien sebelumnya bekerja sebagai pembuat perabotan rumah tangga seperti lemari, kursi, dan meja. Namun sejak setahun yang lalu pasein berhenti karena penyakit yang dialami.
G. Riwayat Kebiasaan Pribadi Setiap hari pasien hanya beristirahat Karena penyakit yang
pasien derita menyebabkan pasien malas untuk melakukan aktifitas sehingga pasien sekarang tudak bekerja, istri pasien mengurusi rumah tangga dan mengurusi usaha warung yang dilakukan di rumah. Pasien mandi sehari dua kali. Sehari pasien mandi dua kali pasien makan secukupnya
Data keluarga : memiliki/tidak memiliki keluhan yang sama dengan pasien
No
Nama Umur
Status dalam keluarga
Jenis kelamin
Memiliki / tidak memiliki keluhan yang sama
1 Mahmud 52 thn
Suami L Memiliki
2 Irfan 50 Istri P Tidak memiliki
thn3 Salim 30
thnAnak pertama
L Tidak memiliki
4 Herman 27 thn
Anak kedua L Tidak memiliki
5 Muh Safari 22 thn
Anak ketiga L Tidak memiliki
III. PEMERIKSAAN FISIKA. Keadaan umum dan tanda – tanda vital termasuk status
giziKeadaan umum : BaikKesadaran : Compos mentisTanda – tanda vital : tekanan darah 120/70 mmHg
: suhu 36,4°: Frekuensi nadi 88x/menit: Frekuensi napas 22 x/menit
Status GiziTB : 150 cmBB : 51 kgIMT : BB (kg) 51
________ = _____ = 22,7(TB (m))2 (1,5)2
Status : normal (baik) Nilai rujukana. Kurang < 18,5b. Normal 18,5 – 22,9c. Lebih > 23 – 24,9d. Pre – obese 23 – 24,9e. Obese kelas I 25 – 29,9f. Obese Kelas II > 30
B. Status Generalis
Kepala Normocepali, wajah simetris kanan dan kiri, tidak terdapat deformitas
Rambut Lurus pendek, warna hitam, distribusi merataMata Visus secara kasar baik, lapangan pandang
tidak menyempit pergerakan bola mata simetris kanan dan kiri, pupil isokor diameter 3 mm / 3 mm, refleks cahaya langsung dan tidak langsung, konjungtiva kanan dan kiri tidak pucat, selera kanan dan kiri tidak ikterik, tidak terdapat eksoftalmus, tidak terdapat ptosis, tidak terdapat deviasio konjugae.
Telinga Normotia, tidak terdapat kelainan pada daun telinga, liang telinga kanan dan kiri lapang, warna epidermis merah muda, tidak terdapat enoftalamus, tidak terdapat ptosis, tidak terdapat serumen pada telinga kanan dan kiri, membrane timpani kanan dan kiri, membrane timpani kanan dan kiri intak, warna seperti mutiara, refleks cahaya positif, posisi tidak retraksi tidak bombans, tidak terlihat perforasi dan kelainan lainnya.
hidung Bentuk hidung simetris kanan dan kiri, tidak terdapat deformitas septum, cavum nasi lapang, warna mukosa merah muda, konka media dan inferior eutropi, warna merah muda, tidak terdapat secret dan kelainan lainnya.
Tenggorok Mukosa faring merah muda, dinding faring tidak bergranul, uvula ditengah, arcus faring simetris, tonsil besarnya T1 – T1, tidak hiperemis, tidak terlihat kripta dan detritus, tenang.
Gigi dan mulut Gigi geligi lengkap, tidak terlihat caries, gigi tiga berlubang, lidah tidak kotor. Gusi tidak hiperemis dan tidak oedema, bau, mulut tidak tercium.
Leher Letak trakea di tengah, tidak teraba pembesaran KGB, kelenjar thyroid mobile.
Thoraks Inspeksi
Bentuk dada normochest, diameter latero lateral > anterior posterior, sela iga mengembang saat inspirasi dan menyempit saat ekspirasi, pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, tidak terlihat adanya retraksi sela iga, pulsasi iktus kordis tidak terlihat, bendungan vena tidk terlihat.
Palpasi Pergerakan dada kanan = kiri, perkusi region supraklavikula sonor kana = kiri, iktus kordis teraba kuat angkat 1 jari tidak terdapatnyeri tekan krepitasi
perkusi Perkusi perbandingan sonor kanan = kiri, perkusi region supraklavikula sonor kanan = kiri, batas jantung kanan kiri di sela iga 5 di garis midklavikularis sinistra.
Auskultasi
Bunyi napas dasar vesicular kanan dan kiri, tidak terdapat rhonki, tidak terdapat wheezing, bunyi jantung I dan II normal, tidak terdengar gallop tidak terdengar murmur.
Abdomen Inspeksi
Perut tampak datar, pusar tidak menonjol, tidak terlihat pelebaran vena, tidak terlihat peristaltik, tidak terlihat tumor, tidak terlihat sikatrik, tidak terlihat striae.
Palpasi Tidak teraba panas, nyeri tekan (-), nyeri lepas lien (-), defance muskuler (-), hepar tidak teraba, tidak teraba, ginjal tidak teraba.
Perkusi Timpani diseluruh lapangan abdomen, pekak hepar di sela iga 5 garis midclavikula dextra, region suprabik timpani, nyeri ketuk (-)
Auskultasi
Bising usus (+) 6x/ menit, bising usus dari jauh tidak terdengar, tidak mendengar clapotage, tidak terdengar bunyi jantung di abdomen, tidak terdengar bising arteri (stenosis)
Punggung Vertebrae lurus di tengah , tidak terlihat massa, tidak terlihat jejas, tidak teraba massa, tidak terdapat nyeri ketok CVA pada punggung kanan dan kiri.
Punggung Vertebrae lurus di tengah, tidak terlihat massa, tidak terlihat jejas, tidak teraba massa, tidak terdapat nyeri ketok CVA pada punggung kanan dan kiri.
Ektremitas Atas Akral hangat, cap refill < 2 detik, terdapat edema
Bawah Akral hangat, cap refill < 2 detik, terdapat edema
C. Status Neurologis
Refleks fisiologis Biseps Kanan Normal Kiri NormalTriseps Kanan Normal Kiri NormalAPR Kanan Normal Kiri NormalKPR Kanan Normal Kiri NormalRefleks patologis tidak ditemukanTes sensibilitas (Extremitas Superior et Inferior)
REGIO BRACHIIRasa raba Kanan Terasa Kiri Terasa Rasa nyeri
Kanan Terasa Kiri Terasa
Rasa Panas
Kanan Terasa Kiri Terasa
REGIO ANTEBRACHIIRasa raba Kanan Terasa Kiri Terasa Rasa nyeri
Kanan Terasa Kiri Terasa
Rasa Panas
Kanan Terasa Kiri Terasa
REGIO FEMORISRasa raba Kanan Tidak
TerasaKiri terasa
Rasa nyeri
Kanan Tidak terasa
Kiri terasa
Rasa Panas
Kanan Tidak terasa
Kiri terasa
REGIO CRURISRasa raba Kanan Terasa Kiri terasa Rasa nyeri
Kanan Terasa Kiri terasa
Rasa Panas
Kanan Terasa Kiri terasa
D. Status Dermatologikus
Regio Capitis Regio ColliLesi Makula eritema,
menonjolLesi Makula eritema,
menonjolUkuran Nummular Ukuran NumularDasar Eritema Dasar Eritema Permukaan
Licin Permukaan
Licin
Susunan
berkelompok Susunan Berkelompok
Distribusi
Universalis Distribusi Universalis
Regio Brachi Dektra et Sinistra
Regio Antebrachii et manus dextra et sinistra
Lesi Makula eritema, menonjol
Lesi Makula eritema, menonjol
Ukuran Nummular Ukuran Lentikular, numularDasar Eritema Dasar Eritema Permukaan
RegioFemoralis dextra Regio femoralis sinistra Lesi Makula eritema,
eskoriasi, nodus, Lesi Makula eritema,
nodus Ukuran Lentikular,
Nummular, plakat Ukuran Lentikular, nummular,
plakat
Dasar Eritema Dasar Eritema Permukaan
Licin, kasar Permukaan
licin
Susunan
Berkelompok Susunan Berkelompok
Distribusi
Universal Distribusi Universal
Regio crus dextra et sinistra
Lesi Makula hiperpigmentasi
Lesi
Ukuran Lentikular, Nummular,
Ukuran
Dasar Eritema Dasar Permukaan
Licin, kasar Permukaan
Susunan
menyebar Susunan
Distribusi
Universal Distribusi
E. DIAGNOSTIK HOLISTIK
Aspek PersonalPasien datang dengan keluhan timbul bercak kemerahan di
seluruh tubuh dan terasa baal sejak dua bulan yang lalu, semakin lama bercak tersebut semakin banyak dan terdapat di seluruh tubuh, bercak timbul pertama kali di paha sebelah kanan, setahun yang lalu kemudian 2 bulan terakhir timbul di tangan kiri dan menyebar ke seluruh tubuh. Pasien berhara penyakitnya tidak semakin parah.
Aspek klinisMorbus Hansen multi basiler
Aspek Risiko Internal Pasien bosan atau lupa untuk teratur mengkonsumsi obat
yang diberikan oleh dokter Pasien tidak rajin dalam menjaga kebersihan diri. Pola makan dan tidur mulai berkurang sejak pasien
menderita penyakit ini.
Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan Pasien sadar akan penyakitnya dan bersama istri secara
teratur berobat demi kesembuhannya Anak – anak beserta kelurga berharap agar dengan
pengobatan secara teratur ayahnya cepat sembuh.
Derajat Fungsional
IV. RENCANA PENATALAKSANAAN
No
Aspek Rencana Intervensi
Sasaran
Waktu Hasil yang diharapkan
1 Aspek Personal
Evaluasi Keluhan,
kekhawatiran, dan harapan pasien.
Intervensi Edukasi
bahwa penyakit disebabkan oleh bakteri yang berkembang dalam tubuh dan dapat menyebabkan gejala kemerahan pada seluruh tubuh kita disertai rasa baal.
Pasien
Dalam proses perawatan
Keluhan dan kekhwatiran pasien dapat berkurang
Pasien mengerti tentang penyakit dan faktor resikonya
Pasien mengubah perilaku yang beresiko dan meminum obat secara teratur serta menjaga daya tahan tubuhnya
2 Aspek KlinikMorbus Hansen Multi
Edukasi Memberikan
Pasien
2 hari Pasien lebih
Basiler informasi kepada pasien bahwa penyebab adalah bakteri, dan penyakitnya tergolong penyakit dapat menular, pengobatan memerlukan waktu yang cukup lama.
Menyarankan kepada pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur dan tidak menghentikan pengobatan tanpa seizin dokter.
Menyarankan kepada pasien untuk menggunakan alas kaki dengan bantalan yang lembut ketika berjalan, menjaga kebersihan diri.
Menjaga pola
teratur mengkonsumsi obat
Pasien dapat mengatur pola makannya dengan baik
Pasien dapat beristirahat dengan cukup
makan yang teratur dan beristirahat secara teratur dan seimbang.
Terapi
Obat lepraMDT (Multi Drugs Therapy) MB Satu strip untuk 1 bulan diminum setiap hari.
3 Aspek Risiko Internal
Malas minum obat Karen abosan penyakitnya tidak sembuh Pasien mengaku tidak nafsu makan dan tidurnya terganggu karena memikirkan tentang penyakitnya
Edukasi Menyarankan
kepada pasien agar selalu minum obat agar efek yang ditimbulkan oleh peyakit ini tidak menjadi lebih parah
Menyarankan pasien agar tetap menjaga pola makan dan waktu istirahat selalu di jaga agar tetap baik karena
Pasien
5 hari Pasien tetap meminum obatnya agar efek yang ditimbulkan oleh penyakit yang di derita bisa berkurang.
Pasien dapat mengatur pola makannya dengan baik dan dapat beristirahat dengan cukup
berpengaruh bagi daya tahan tubuh pasien
4 Aspek Psikososial
Pasien memiliki istri dan anak – anak yang perhatian terhadap pasien dan mendukung proses kesembuhan pasien.
Edukasi Mengingatka
n pasien untuk makan dan beristirahat dengan cukup
Mengingatkan pasien untuk rajin minum obat
Mengingatkan pasien untuk selalu menjaga kebersihan diri
Menyarankan keluarga agar selalu menjadi sarana bagi pasien untuk mencurahkan isi hatinya
Lebih mendekatkan diri dengan Tuhan agar pasien lebih tenang.
Pasien dan keluarga
5 hari Tubuh pasien dapat baik karena makan dan istirahat yang cukup
Pasien teratur mengkonsumsi obat yang diberikan
Kebersihan diri pasien tetap terjaga
Pasien tetap terbuka terhadap keluarga ini mencegah pasien agar tidak depresi terhadap penyakit yang di derita
V. TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI (Kunjungan Pertama)
Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnosis holistik, dan rencana selanjutnya
Kedatangan pertama 17 April 2013
Saat kedatangan pertama, dilakukan beberapa hal yaitu :
1. Memperkenalkan diri dan menjalin hubungan yang baik dengan pasien.
2. Menjelaskan pada pasien agar pasien dapat mengerti apa yang dilakukan oleh pemeriksa.
3. Melakukan anamnesis lengkap mengenai keluhan utama pasien, keluhan tambahan, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, riwayat kehidupan social, dan kebiasaan pribadi pasien serta melakukan pemeriksaan fisik lengkap
4. Membuat diagnosis holistic pada pasien.5. Menyusun dan member tata laksana farmakologis6. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan jasmani
terhadap anggota keluarga pasien yang lainnya7. Melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap kondisi
rumah dan lingkungan tempat tinggal pasien.
Intervensi yang diberikan1. Edukasi mengenai tinea korporis (penyebab, gejala
klinis, diagnosis banding, tatalaksana, komplikasi, dan prognosis). Edukasi dilakukan pada pasien dan keluarganya.
2. Edukasi agar pasien mau segera berobat jika ada keluhan yang sama timbul kembali, mengingat masa penyembuhan penyakit ini tidak sebentar.
3. Edukasi agar pasien teratur mengkonsumsi obat yang diberikan
4. Edukasi agar pasien mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan pola tidur yang cukup agar daya tahan tubuh pasien tetap terjaga.
5. Melakukan pengaturan waktu kunjungan berikutnya untuk dilakukan evaluasi intervensi dari kunjungan pertama dan rencana intervensi berikutnya
6. Intervensi untuk menjaga kebersihan rumahnya
KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN PERTAMA
Aspek Holitik pada saat berakhirnya pembinaan pertama Aspek Personal
Pasien datang dengan keluhan tibul bercak kemerahan dan rasa baal di bercak tersebut di seluruh tubuh sejak dua bulan terkahir. Pasien takut bercak kemerahan ini semakin banyak, dan berharap bisa dapat meneruskan obat agar bercak kemerahan tersebut cepat sembuh.
Aspek KlinisMorbus Hansen Multi Basilar
Terapi MDT (Multi Drugs Therapy) MB Yang adalah kombinasi dari rimfampicin, clofazimine, dan dapson diberi dalam 24 dosis yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 36 bulan. Satu dosis/ satu srip untuk 1 bulan diminum setiap hari.
Aspek Resiko Internal Pasien sudah menjaga pola makannya dengan baik
beristirahat yang cukup, dan berusaha untuk selalu menjaga keberihan diri
Pasien selalu rajin minum obat supaya gejala yang timbul dapat berkurang
Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan Pasein cukup sadar dengan penyakitnya sehingga
teratur dalam meminum dan menggunakan obat yang telah diberikan sesuai intruksi dokter.
Keluarga pasien mendukung kesembuhan pasien dengan memberi dorongan kepada pasien agar teratur meminum dan menggunakan obat sehingga dapat cepat sembuh serta menjaga pola makan dan tidurnya dengan baik, dan tidak lupa mengingatkan pasien untuk selalu menjaga kebersihan diri.
Derajat Fungsional 1 (pasien tetap bisa beraktifitas seperti biasa)
Faktor Pendukung Terselesaikan Masalah Kesehatan Pasien
Pasien mau mengkonsumsi obat – obatan secara teratur Pasien mengikuti anjuran pemeriksa untuk menggunakan
alas kaki setiap saat agar kakinya tidak terluka, karena kaki pasien mati rasa
Pasien mengikuti anjuran pemeriksa agar selau menjaga pola makan dengan gizi seimbang.
Pasien mengikuti anjuran pemeriksa untuk tetap beristirahat yang cukup dan teratur
Keluarga pasien memberikan dukungan yang baik kepada pasien serta mau membantu pasien
VI. TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI (Kunjungan Kedua)
Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnosis holistic, dan rencana selanjutnya
Kedatangan kedua 21 april 2013
Saat kedatangan kedua, dilakukan beberapa hal Menjalin hubungan yang lebih baik dengan pasien
dan keluarga pasien Member penjelasan padapasien agar pasien dapat
mengerti apa yang dilakukan oleh pemeriksa
Melakukan anamnesis mengenai keluhan yang dialami setelah diberikan pengobatan, dan keluhan pada hari kunjungan, serta mengontrol pasien sudah melakukan atau belum sesuai dengan yang pemeriksa anjurkan
Intervensi yang diberikan Menfollow up keluhan pasien yang sekarang
dialami setelah diberikan pengobatan. Edukasi mengenai tinea korporis (penyebab,
gejala klinis, diagnosis banding, tatalaksana, komplikasi, dan prognosis). Edukasi dilakukan kepada pasien dan keluarganya.
Edukasi agar pasien tetap mau segera berobat jika ada keluhan yang sama timbul kembali, mengingat masa penyembuhan penyakit ini tidak sebentar.
Edukasi agar pasien tetap menjaga kebersihan diri
Edukasi agar pasien tetap teratur mengkonsumsi obat yang diberikan.
Edukasi agar pasien tetap mengkonsumsi makan dengan gizi seimbang dan pola tidur yang cukup agar daya tahan tubuh pasien tetap terjaga.
KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN KEDUA
Aspek Holitik pada saat berakhirnya pembinaan pertama Aspek Personal
Pasien masih rutin minum obat kemudian rajin istirahat paien juga menjaga kebersihan, makan dan minum dengan pola yang teratur, istirahat yang cukup
Aspek KlinisMorbus Hansen
TerapiMDT (Multi Drugs Therapy) MB Yang adalah kombinasi dari rimfampicin, clofazimine, dan dapson diberi dalam 24 dosis yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 36 bulan. Satu dosis/ satu srip untuk 1 bulan diminum setiap hari.
Aspek Resiko Internal Pasien tetap menjaga pola makannya dengan baik
beristirahat yang cukup, dan berusaha untuk selalu menjaga keberihan diri
Pasien selalu rajin minum obat supaya gejala yang timbul dapat berkurang
Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan Pasein cukup sadar dengan penyakitnya sehingga
teratur dalam meminum dan menggunakan obat yang telah diberikan sesuai intruksi dokter, sehingga gejala yang ditimbulkan mulai berkurang.
Keluarga pasien mendukung kesembuhan pasien dengan memberi dorongan kepada pasien agar teratur meminum dan menggunakan obat sehingga dapat cepat sembuh serta menjaga pola makan dan tidurnya dengan baik, dan tidak lupa mengingatkan pasien untuk selalu menjaga kebersihan diri.
Derajat Fungsional 1 (pasien tetap bisa beraktifitas seperti biasa)
Faktor Pendukung Terselesaikan Masalah Kesehatan Pasien
Pasien mau mengkonsumsi obat – obatan secara teratur Pasien mengikuti anjuran pemeriksa untuk menggunakan
alas kaki setiap saat agar kakinya tidak terluka, karena kaki pasien mati rasa
Pasien mengikuti anjuran pemeriksa agar selau menjaga pola makan dengan gizi seimbang.
Pasien mengikuti anjuran pemeriksa untuk tetap beristirahat yang cukup dan teratur
Keluarga pasien memberikan dukungan yang baik kepada pasien serta mau membantu pasien menyelesaikanmasalah yang dialami pasien.
Faktor penghambat Terselesaikannya Masalah Kesehatan Pasien
-Rencana Penatalaksanaan Pasien Selanjutnya
Memantau pola makan – minum dan pola istirahat pasien Mendukung pasien untuk tetap mengkonsumsi obatnya
karena obat ini dibutuhkan untuk menjaga agar gejala yang di derita oleh pasien tidak semakin parah
Tetap menasihati pasien agar tetap menjaga kebersihan diri