Top Banner

of 35

Case Anak Diare Akut

Oct 10, 2015

Download

Documents

wawojr89

case
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Bronkopneumonia

DIARE AKUTPresentasi CasePembimbing : Dr. Henny Komalia, Sp. ADisusun Oleh :Yoni Vanto (11-2009-051)Yossy Luther (11-2009-064)

IDENTITASNama: An. PTanggal Lahir : 17 Maret 2010Umur: 11 BulanJenis kelamin: Perempuan Alamat: jln. MelatiSuku Bangsa: SundaAgama: Islam

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKITAnamnesis :Alloanamnesis kepada ibu pasien tanggal 8 Maret 2011 jam 15.00 di RPAKeluhan utama :Mencret lebih dari 10x sejak 1 hari SMRS.Keluhan tambahan : Muntah dan demam.RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG(1)1 hari SMRS os mencret 2 kali. Oleh ibunya os dibawa os ke RS HSA pada pukul 20.30 dan diberikan obat (vometa 3x1, sanmol 3x1, laktobe 1x1, obat batuk racikan 3x1). Os tidak dirawat-inap dengan alasan menurut dokter anaknya tidak perlu dirawat. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG(2)Sesampainya di rumah, os mencret lebih dari 10x. Ibu os lalu membawa os ke RS Simpangan Depok. Awalnya kotoran os ada ampasnya, namun setelah beberapa kali mencret hanya berupa air saja. Ibu os mengatakan bahwa kotoran anaknya berbau amis, sekali mencret kira-kira gelas aqua dan warnanya kuning. Orangtua os menyangkal adanya darah dan lendir pada kotoran anaknya. Os sempat muntah 4x berupa air.RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG(3)Ibu os mengatakan anaknya demam tinggi setelah mencret-mencret, dan saat os menangis tidak mengeluarkan air mata, bibirnya kering tapi anaknya masih mau minum. Menurut ibu os kencing anaknya sudah mulai berkurang menjadi 2x saja hari itu. Os tidak batuk maupun pilek. Os sudah tidak minum ASI lagi sejak berumur 4 bulan dan sejak saat itu minum SGM. Lalu pada waktu berumur 8 bulan diganti menjadi NAN, dan 1 minggu SMRS diganti lagi menjadi Chil-mil. Ibu os menyangkal adanya riwayat kejang. RIWAYAT PENYAKIT DAHULUPasien pernah dirawat di RS pada umur 4 bulan dengan keluhan yang sama.

Riwayat Penyakit dalam anggota keluarga yang tinggal satu rumah :Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan yang sama.DATA PERUMAHANKepemilikan rumah: Rumah PribadiKeadaan rumah: Berukuran 12 x 7 m, terdapat kamar mandi di dalamnya dan menggunakan air PAM sebagai sumber air minum, terdapat 3 buah jendela dan sinar matahari dapat masuk ke ruangan.Keadaan lingkungan: Saluran air di sekitar lingkungan lancar, tidak berbau dan sering dibersihkan. Tidak terdapat tumpukan sampah di daerah pemukiman.Kesan : keadaan rumah baik, keadaan lingkungan baik.Pemeriksaan Fisik (1)Tanggal: 8 Maret 2011 Pukul: 15.00 WIBPemeriksaan UmumKeadaan umum: Tampak sakit ringanKesadaran: Compos MentisTanda vital - Nadi: 132x / menit, reguler, equal, isi cukup- Suhu: 38,4 C (axilla)- Pernapasan: 34 x/ menitPemeriksaan Fisik (2)Data AntropometriBerat badan: 6,7 KgPanjang badan: 70 cmLingkar kepala: 43 cmLingkar lengan atas: 13 cmBerdasarkan tabel NCHS, perbandingan tinggi badan dengan berat badan adalah :6,7 : 8,6 x 100% = 77,9 % ( Gizi Kurang kriteria ringan / KKP 1)Pemeriksaan Fisik (3)Kepala : Rambut hitam distribusi merata, tidak mudah dicabut, ubun-ubun besar normal.Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat dan isokor, palpebra superior et inferior dalam batas normal.. Hidung: PCH (-), sekret -/-Mulut : Sianosis perioral (-), caries (-), bentuk normal, tonsil T1-T1 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis.Leher: Bentuk normal, kelenjar getah bening tidak teraba membesar, kaku kuduk tidak ada.Pemeriksaan Fisik (4)Paru-paru- Inspeksi: Tampak simetris dalam keadaan diam dan pergerakan napas.- Palpasi: Tidak dilakukan- Perkusi: Tidak dilakukan- Auskultasi: Suara napas vesikuler, ronki basah kasar -/-, wheezing -/-.Jantung- Inspeksi: Tidak tampak pulsasi iktus kordis- Palpasi: Tidak dilakukan- Perkusi: Tidak dilakukan- Auskultasi: Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)Pemeriksaan Fisik (4)Abdomen- Inspeksi: Datar, tidak tampak benjolan dan tidak ada gambaran vena- Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba membesar , nyeri tekan (-), turgor menurun- Perkusi: Timpani pada keempat kuadranAuskultasi: Bising usus (+) meningkatAnus dan rektum : Tidak dilakukanEkstremitas : akral hangat, edema(-)Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.Refleks : Reflek fisiologis dan patologis tidak tampak kelainan.

Pemeriksaan Penunjang LabHematologi7/03/2011HasilRujukanHb11,9 g/dL *14 -16 g/dLLeukosit11.600 u/L*5000 - 10000 u/LTrombosit591.000 u/L150.000 400.000 u/LHematokrit35 %37 - 42 %Resume(1)Seorang anak perempuan berusia 11 bulan, 6,7 kg dengan keluhan mencret lebih dari 10x SMRS. Sekali BAB kira-kira gelas aqua, berwarna kuning, dan berbau amis. Muntah 4x hanya air saja, demam (+) setelah mencret-mencret, menangis sudah tidak keluar air mata, bibir kering dan masih mau minum. BAK berkurang. 1 minggu SMRS ibu os mengganti susu anaknya dari NAN ke chilmil.RESUME(2)Riwayat penyakit dahulu : pernah dirawat karena diare pada umur 4 bulan.

Resume(3)PEMERIKSAAN FISIKStatus GeneralisKeadaan umum: Tampak sakit ringanKesadaran: Compos MentisTanda vital: - Frekuensi nadi: 132 x / menit- Frekuensi napas: 34 x / menit- Suhu aksila: 38,4 0C- Berat badan : 6,7 kg

Kepala : UUB dalam batas normal. Mata : palpebra superior et inferior tidak cekungMulut : bibir kering

Resume(4)Abdomen : Bising usus (+) meningkat, turgor menurunEkstremitas : akral kaki hangatLaboratorium :- Hemoglobin: 11,9 g / dl - Hematokrit: 35 Vol % - Leukosit: 11.600 / l - Trombosit: 591.000 / l

Diagnosis KerjaDiare akut dengan dehidrasi sedang ec susp. bakteri.Diagnosis BandingDiare akut dengan dehidrasi sedang ec susp.virus.

Diare akut dengan dehidrasi sedang ec intoleransi laktosa.

Anjuran pemeriksaan penunjangFeses lengkapKultur dan resistensi AntibiotikKadar elektrolitAnalisa Gas Darah (AGD)prognosisAd vitam : bonamAd functionam : bonamAd sanationam : bonam

PenatalaksanaanNon MedikamentosaLow Lactose MilkBubur sumsumBuah-buahan (pisang)Diit rendah seratMedikamentosaIVFD RL 20 tpm 4 jam KAEN 3B 12 tpmNifuroxazide3 dd CthParacetamol 100mg/ml3 dd I gtt 0,8 mlOndansetron HCl3 dd 0,75 mg ivPenatalaksanaanAnjuranIbu os diharapkan untuk cuci tangan dengan sabun antiseptik setiap kali membersihkan BAB anaknya, ganti popok, dan membuat susu.Jaga kebersihan seluruh anggota keluarga dan lingkungan.

Analisa kasus(1)1. Diagnosis pasien ini: diare akut dengan dehidrasi sedang ec susp bakteri, yaitu dengan alasan:Riwayat BAB > 10x sekitar gelas aqua, cair, bau amis dan berwarna kuning. Definisi: diare akut adalah buang air besar yang terjadi pada bayi atau anak yang sebelumnya nampak sehat, dengan frekuensi 3 kali atau lebih per hari, disertai perubahan tinja menjadi cair dan kurang dari 14 hari. Analisa Kasus(2)Maurice King: menilai derajat dehidrasi beberapa kriteria: keadaan umum, turgor, mata, pernapasan, mulut, dan nadi. Didapatkan: K.U. tampak sakit ringan, turgor menurun, mata normal, respirasi 34x/menit, bibir kering, dan H.R. 132x. score 11, maka sesuai dengan dehidrasi sedang menurut Maurice King yang berkisar 7 13.

Analisa kasus(3)Pasien juga ada muntah-muntah yang memperberat dehidrasinya.Nafsu makan pasien menurun. Hal ini dapat menimbulkan Protein Calori Malnutrition (PCM), dan mudah terinfeksi akibat kurangnya daya tahan tubuh, sehingga memperberat dehidrasi.Menangis sudah tidak mengeluarkan air mata.BAK berkurang.

Analisa kasus(4)Pada pasien ini, diduga bakteri adalah penyebabnya, karena pada laboratorium didapatkan sedikit peningkatan leukosit yang merupakan salah satu tanda adanya infeksi. Selain itu intoleransi laktosa dijadikan diagnosis banding karena intoleransi laktosa bisa terjadi pada diare yang disebabkan oleh infeksi pada usus.

Analisa kasus(5)2. TerapiTerapi cairan mengatasi dehidrasi dengan i.v.,cara terbaik untuk mengembalikan cairan dan elektrolit yang telah keluar dengan cepat, dan mencegah asidosis metabolik.Pemberian susu LLM mengurangi diare karena maldigesti protein.Pemberian makanan TKTP dengan kadar serat rendah.Antibiotik diberikan setelah diketahui penyebab(feses lengkap).

Analisa kasus(6)Pengobatan lainnya berdasarkan gejala yang ada seperti mencret, demam, dan muntah.Pemberian cairan harus balans positif karena pada kasus ini pasien sudah terjadi dehidrasi.

Analisa kasus(7)Balans cairan:Rehidrasi = BB x (D + M + C) cc = 6,7 x (80 + 100 + 30) cc = 6,7 x 210 cc = 1407 cc

Pada awal terapi cairan diberikan RL 20 tpm makro 4 jam mengatasi dehidrasi pasien agar tidak terjadi syok. Jmlh cairan x ttsan infus(makro) = jmlh ttsan/mnt Jam x menitX x 20 = 204 x 60X = 240 ccJadi untuk 4 jam pertama diberikan loading infus 20 tetes/menit sebanyak 240cc.

Analisa kasus(8)Untuk 20 jam sisanya dilanjutkan dengan KAEN 3B sebanyak = 1407cc 240cc = 1167cc ~ 3 kolfPerhitungan jumlah tetesan cairan = 1167 = 12,156 ~ 12 tpm 96Jadi untuk 20 jam sisanya dilanjutkan dengan KAEN 3B 12tpm sebanyak 3 kolf.

Analisa kasus(9)3. Pemeriksaan anjuranPemeriksaan feses (makroskopis, mikroskopis, pH dan kadar gula dengan kertas lakmus dan clinitest jika diduga ada intoleransi gula). Pemeriksaan darah : darah perifer lengkap, elektrolit (natrium, kalium, kalsium dan fosfor dalam serum). Pemeriksaan elektrolit mengetahui kadar elektrolit di dalam tubuh akan ikut keluar bersama feses sehingga dapat dipertimbangkan pemberian elektrolit tambahan.Analisa kasus(10)Analisa Gas Darah (AGD) apabila diduga asidosis metabolik akibat pengeluaran bikarbonat dari tubuh (muntah-muntah).Kultur mikroba menentukan kuman penyebab, uji resistensi antibiotik memilih jenis antibiotik yang efektif terhadap kuman penyebab

Analisa kasus(11)PrognosisAd Vitam : BonamPada kasus ini penanganan pasiennya cepat sehingga tidak sampai terjadi dehidrasi berat. Prognosisnya baik dan tidak sampai menyebabkan kematian.Ad Functionam : BonamFungsi organ dan kemampuan pasien dalam menjalankan kembali aktifitas dapat kembali normal.Ad Sanationam : BonamPasien dapat pulih kembali ke keadaan semula dan penyakitnya tidak akan menetap atau menimbulkan kecacatan.