Cara kerja sistem EFI sepeda motor Oleh Materi Pelajaran SMK on Senin, 13 Mei 2013 Tag : teknik sepeda motor Sistem bahan bakar tipe injeksi merupakan langkah inovasi yang sedang dikembangkan untuk diterapkan pada sepeda mesin. Tipe injeksi sebenarnya sudah mulai diterapkan pada sepeda mesin dalam jumlah terbatas pada tahun 1980-an, dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi sistem injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic) karena injektor menyemprotkan secara terus menerus ke setiap saluran masuk (intake manifold). Sedangkan sistem injeksi elektronis atau yang lebih dikenal dengan Electronic Fuel Injection (EFI), volume dan waktu penyemprotannya dilakukan secara elektronik. Sistem EFI kadang disebut juga dengan EGI (Electronic Gasoline Injection), EPI (Electronic Petrol Injection), PGM-FI (Programmed Fuel Injenction) dan Engine Management. Penggunaan sistem bahan bakar injeksi pada sepeda mesin komersil di Indonesia sudah mulai dikembangkan. Salah satu contohnya adalah pada salah satu tipe yang di produksi Astra Honda Mesin, yaitu pada Supra X 125. Istilah sistem EFI pada Honda adalah PGM-FI (Programmed Fuel Injection) atau sistem bahan bakar yang telah terprogram. Secara umum, penggantian sistem bahan bakar konvensional ke sistem EFI dimaksudkan agar dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin (power) yang lebih baik, akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin, pemakaian bahan bakar yang ekonomis (iriit), dan menghasilkan kandungan racun (emisi) gas buang yang lebih sedikit sehingga bisa lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu, kelebihan dari mesin dengan bahan bakar tipe injeksi ini adalah lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta tidak terpengaruh pada temperatur di lingkungannya Prinsip Kerja Sistem EFI Istilah sistem injeksi bahan bakar (EFI) dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang menyalurkan bahan bakarnya dengan menggunakan pompa pada tekanan tertentu untuk mencampurnya dengan udara yang masuk ke ruang bakar. Pada sistem EFI dengan mesin berbahan bakar bensin, pada umumnya proses penginjeksian bahan bakar terjadi di bagian ujung intake manifold/manifold masuk sebelum inlet valve (katup/klep masuk). Pada saat inlet valve terbuka, yaitu pada langkah hisap, udara yang masuk ke ruang bakar sudah bercampur dengan bahan bakar. Secara ideal, sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar yang disemprotkan agar dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran yang tepat sesuai kondisi putaran dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan suhu atmosfir saat itu. Sistem harus dapat mensuplai jumlah bahan bakar yang bervariasi, agar perubahan kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal. Konstruksi Dasar Sistem EFI Secara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem utama, yaitu; a) sistem bahan bakar (fuel system), b) sistem kontrol elektronik (electronic control system) c) sistem induksi/pemasukan udara (air induction system). Ketiga sistem utama ini akan dibahas satu persatu di bawah ini. Jumlah komponen- komponen yang terdapat pada sistem EFI bisa berbeda pada setiap jenis sepeda motor. Semakin lengkap komponen sistem EFI yang digunakan, tentu kerja sistem EFI akan lebih baik sehingga bisa menghasilkan unjuk kerja mesin yang lebih optimal
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Cara kerja sistem EFI sepeda motorOleh Materi Pelajaran SMK on Senin, 13 Mei 2013 Tag : teknik sepeda motor
Sistem bahan bakar tipe injeksi merupakan langkah inovasi yang sedang dikembangkan untuk diterapkan pada sepeda mesin. Tipe injeksi sebenarnya sudah mulai diterapkan pada sepeda mesin dalam jumlahterbatas pada tahun 1980-an, dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi sistem injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic) karena injektormenyemprotkan secara terus menerus ke setiap saluran masuk (intake manifold). Sedangkan sistem injeksi elektronis atau yang lebih dikenal dengan Electronic Fuel Injection (EFI), volume dan waktu penyemprotannya dilakukan secara elektronik. Sistem EFI kadang disebut juga dengan EGI (Electronic Gasoline Injection), EPI (Electronic Petrol Injection), PGM-FI (Programmed Fuel Injenction) dan EngineManagement. Penggunaan sistem bahan bakar injeksi pada sepeda mesin komersil di Indonesia sudah mulai dikembangkan. Salah satu contohnya adalah pada salah satu tipe yang di produksi Astra Honda Mesin, yaitu pada Supra X 125. Istilah sistem EFI pada Honda adalah PGM-FI (Programmed Fuel Injection) atau sistem bahan bakar yang telah terprogram. Secara umum, penggantian sistem bahan bakar konvensional ke sistem EFI dimaksudkan agar dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin (power) yang lebih baik, akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin, pemakaian bahan bakar yang ekonomis (iriit), dan menghasilkan kandungan racun (emisi) gas buang yang lebih sedikit sehingga bisa lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu, kelebihan dari mesin dengan bahan bakar tipe injeksi ini adalah lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta tidak terpengaruh pada temperatur di lingkungannyaPrinsip Kerja Sistem EFIIstilah sistem injeksi bahan bakar (EFI) dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang menyalurkan bahan bakarnya dengan menggunakan pompa pada tekanan tertentu untuk mencampurnya dengan udara yang masuk ke ruang bakar. Pada sistem EFI dengan mesin berbahan bakar bensin, pada umumnya proses penginjeksian bahan bakar terjadi di bagian ujung intake manifold/manifold masuk sebelum inlet valve (katup/klep masuk). Pada saat inlet valve terbuka, yaitu pada langkah hisap, udara yang masuk ke ruang bakar sudah bercampur dengan bahan bakar. Secara ideal, sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar yang disemprotkan agar dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran yang tepat sesuai kondisi putaran dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan suhu atmosfir saat itu. Sistem harus dapat mensuplai jumlah bahan bakar yang bervariasi, agar perubahan kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal.Konstruksi Dasar Sistem EFISecara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem utama, yaitu;a) sistem bahan bakar (fuel system),b) sistem kontrol elektronik (electronic control system) c) sistem induksi/pemasukan udara (air induction system).Ketiga sistem utama ini akan dibahas satu persatu di bawah ini. Jumlah komponen-komponen yang terdapat pada sistem EFI bisa berbeda pada setiap jenis sepeda motor. Semakin lengkap komponen sistem EFI yang digunakan, tentu kerja sistem EFI akan lebih baik sehingga bisa menghasilkan unjuk kerja mesin yang lebih optimal pula. Dengan semakin lengkapnya komponen-komponen sistem EFI (misalnya sensor-sensor), maka pengaturan koreksi yang diperlukan untuk mengatur perbandingan bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kondisi kerja mesin akan semakin sempurna. Gambar di bawah ini memperlihatkan contoh skema rangkaian sistem EFI pada Yamaha GTS1000 dan penempatan komponen sistem EFI pada Honda Supra X125.
Skema rangkaian sistem EFI Yamaha GTS1000
Keterangan nomor pada gambar
1. Fuel rail/delivery pipe (pipa pembagi)
2. Pressure regulator (pengatur tekanan)
3. Injector (nozel penyemprot bahan bakar)
4. Air box (saringan udara)
5. Air temperature sensor (sensor suhu udara)
6. Throttle body butterfly (katup throttle)
7. Fast idle system
8. Throttle position sensor (sensor posisi throttle)
9. Engine/coolant temperature sensor (sensor suhu air pendingin)
10. Crankshaft position sensor (sensor posisi poros engkol)
11. Camshaft position sensor (sensor posisi poros nok)
12. Oxygen (lambda) sensor
13. Catalytic converter
14. Intake air pressure sensor (sensor tekanan udara masuk)
15. ECU (Electronic control unit)
16. Ignition coil (koil pengapian)
17. Atmospheric pressure sensor (sensor tekanan udara atmosfir)
Komponen sistem EFI pada sepeda mesin Honda Supra X 125
R a b u , 0 5 N o v e m b e r 2 0 1 4
pengertian sistem bahan bakar injeksi pgm-fiFungsi dan Komponen Sistem PGM-FI Pada HONDA
1. MIL (MalfunctionIndicator Lamp) MIL adalah lampu indikator yang berada di spedometer (biasanya berwarna kuning)berfungsi sebagai penanda pada pemakai sepeda motor honda tentang kerusakan pada sistem injeksi. Bila dalam sistem injeksi salah satu sensor tidak berfungsi/rusak, maka lampu MIL ini akan memeberikan kedipan.Dan bila tidak berkedip,sistem injeksi dinyatakan oke.. tapi tak semua komponen injeksi yang rusak MIL harus berkedip, kerusakan pada fuel pump semacam tekanan bahan bakar yang melemah tak terdeteksi oleh MIL. Dan tidak juga bisa di bilang TAK BERKEDIP ITU OKE,kalo dalam ECM masih menyimpan kode kerusakan di masa lalu, untuk mengetahui secara pasti kita harus mengunakan sebuah tool yaitu SCS conector atau biasa mekanik bilang jumper. Cara membaca kedipan Lampu MIL.
2. FUEL PUMP / POMPA BAHAN BAKARFuel pump berfungsi untuk mempompa bahan bakar menuju injektor melalui hose (selang) Karena bahan bakar dipompa, tentunya mempunyai tekanan donk ? Tekanan bahan bakar ini juga sangat berpengaruh terhadap kinerja mesin. Di sistem PGM FI ini, tekanan bahan bakar harus 294 kPa/12 V = 43 psi = 2,94 bar pada idle langsam. Tekanan yang berlebih akan berakibat kerusakan pada komponen lain,dan bila tekanan bahan bakar kurang dari standar akan berakibat unjuk kerja mesin memble bahkan bisa berakibat mesin mogok. Fuel pump barada didalam tangki bahan bakar.
3. ECM (ENGINE CONTROL MODULE) ECM inilah yang bisa di bilang prosesor semua program PGM FI,berfungsi sebagai pengatur waktu pengapian,pengatur waktu injektor menyemprotkan bakar,mengatur campuran bahan bakar+udara yang ideal sesuai temperatur mesin bahkan sampai hasil sisa pembakaran komponen ini selalu mendapat laporan dari sensor-sensor lain untuk memberikan yang terbaik kepada si engine. Wah, pusing juga nih kerjanya ECM..... Kerusakan pada ECM berakibat mesin tidak dapat dinyalakan/mogok.
4. SENSOR CKP (Cranksaft Position) Sensor CKP berfungsi untuk mendeteksi keberadaan poros engkol,dimana sensor ini akan selalu mengirimkan sinyal kepada ECM,kemudian ECM menentukan kapan waktu pengapian dan kapan waktu bahan bakar di injeksikan melalui injektor. Kerusakan pada
sensor ini akan membuat ECM buta membaca sinyal dari CKP,dan ECM tidak mau berfungsi,akibatnya si engine akan mati.
5. INJEKTOR Injektor berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar kedalam ruang bakar,dengan merubah partikel-partikel bahan bakar menjadi kabut. Bahkan disinyalir injektor pada sistem PGM FI ini bisa menciptakan partikel bahan bakar terhalus di dunia. Karena mempunyai lobang berdiameter 0,152 mm ( pada supra x 125 )Apa gak takut mampet dengan lobang sekecil itu? Pabrikan telah memikirkan hal itu dengan membuat filter bahan bakar yang mampu menyaring partikel sekecil itu. Dan tak usah ragu lagi,injektor ini di garansi 5 th kok.
6. TRHOTLE BODY Didalam TRHOTLE BODY ini terdapat 3 sensor yaitu :1. Sensor MAP (Manifoltd Absolute Pressure) yang berfungsi sebagai pedeteksi tekanan udara yang masuk melalui intake manifold,kerusakan pada sensor ini mesin masih bisa bekerja secara normal.2. Sensor IAT (Intake Air Temperatur) yang berfungsi sebagai pendeteksi suhu udara yang masuk melalui intake manifold,kerusaka pada sensor ini mesin masih bisa bekerja secara normal.3. Sensor TP (Trhotle Position) sensor ini berfungsi sebagai pendeteksi sudut pembukaan trhotle saat handgrip kita pelintir,kemudian mengirimkan sinyal kepada ECM,seberapa banyak bensin yang perlu di injeksikan. Kerusakan pada sensor ini mesin masih bisa menyala,tetapi tidak bisa stabil,dan akselarasi berkurang.
7. SENSOR O2 Yang berfungsi sebagai pendeteksi kadar O2 di gas buang sisa pembakaran,sensor ini akan selalu mengoreksi dan melaporkan kepada ECM,untuk selalu membuat komposisi bahan bakar dan udara selalu ideal dalam setiap proses pembakaran.
8. Sensor EOT (Engine Oil Temperatur) dan sensor ECT (Engine coolant Temperatur)Keduanya mempunyai fungsi yang sama yaitu pendeteksi suhu mesin,hanya saja sensor ECT terpasang si mesin berpendingin radiator dan EOT pada mesin berpendingin udara,seperti supra x 125 pgm fi helm in.
9. Sensor BANK ENGALE adalah sensor untuk kemiringan 60 derajat mesin akan mati bila sepeda motor terjatuh,biasanya terpasang pada motor tipe sport.
10. Sensor IACV (Idle Air Control Valve) berfungsi seperti choke otomatis, memudahkan penyalaan mesin pertama.
Nah itu lah beberapa nama sensor sensor sekaligus fungsunya, yang terdapat pada motorHONDA PGM-FI (System Full Injection).. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda di Dunia Otomotif.. Terima Kasih
[FI] Lebih Rinci Tentang Prinsip Kerja Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) pada MotorJAN 4