Top Banner
Cara kerja sistem EFI sepeda motor Oleh Materi Pelajaran SMK on Senin, 13 Mei 2013 Tag : teknik sepeda motor Sistem bahan bakar tipe injeksi merupakan langkah inovasi yang sedang dikembangkan untuk diterapkan pada sepeda mesin. Tipe injeksi sebenarnya sudah mulai diterapkan pada sepeda mesin dalam jumlah terbatas pada tahun 1980-an, dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi sistem injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic) karena injektor menyemprotkan secara terus menerus ke setiap saluran masuk (intake manifold). Sedangkan sistem injeksi elektronis atau yang lebih dikenal dengan Electronic Fuel Injection (EFI), volume dan waktu penyemprotannya dilakukan secara elektronik. Sistem EFI kadang disebut juga dengan EGI (Electronic Gasoline Injection), EPI (Electronic Petrol Injection), PGM-FI (Programmed Fuel Injenction) dan Engine Management. Penggunaan sistem bahan bakar injeksi pada sepeda mesin komersil di Indonesia sudah mulai dikembangkan. Salah satu contohnya adalah pada salah satu tipe yang di produksi Astra Honda Mesin, yaitu pada Supra X 125. Istilah sistem EFI pada Honda adalah PGM-FI (Programmed Fuel Injection) atau sistem bahan bakar yang telah terprogram. Secara umum, penggantian sistem bahan bakar konvensional ke sistem EFI dimaksudkan agar dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin (power) yang lebih baik, akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin, pemakaian bahan bakar yang ekonomis (iriit), dan menghasilkan kandungan racun (emisi) gas buang yang lebih sedikit sehingga bisa lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu, kelebihan dari mesin dengan bahan bakar tipe injeksi ini adalah lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta tidak terpengaruh pada temperatur di lingkungannya Prinsip Kerja Sistem EFI Istilah sistem injeksi bahan bakar (EFI) dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang menyalurkan bahan bakarnya dengan menggunakan pompa pada tekanan tertentu untuk mencampurnya dengan udara yang masuk ke ruang bakar. Pada sistem EFI dengan mesin berbahan bakar bensin, pada umumnya proses penginjeksian bahan bakar terjadi di bagian ujung intake manifold/manifold masuk sebelum inlet valve (katup/klep masuk). Pada saat inlet valve terbuka, yaitu pada langkah hisap, udara yang masuk ke ruang bakar sudah bercampur dengan bahan bakar. Secara ideal, sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar yang disemprotkan agar dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran yang tepat sesuai kondisi putaran dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan suhu atmosfir saat itu. Sistem harus dapat mensuplai jumlah bahan bakar yang bervariasi, agar perubahan kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal. Konstruksi Dasar Sistem EFI Secara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem utama, yaitu; a) sistem bahan bakar (fuel system), b) sistem kontrol elektronik (electronic control system) c) sistem induksi/pemasukan udara (air induction system). Ketiga sistem utama ini akan dibahas satu persatu di bawah ini. Jumlah komponen- komponen yang terdapat pada sistem EFI bisa berbeda pada setiap jenis sepeda motor. Semakin lengkap komponen sistem EFI yang digunakan, tentu kerja sistem EFI akan lebih baik sehingga bisa menghasilkan unjuk kerja mesin yang lebih optimal
14

Cara kerja sistem EFI sepeda motor.docx

Jan 31, 2016

Download

Documents

Danang Sudibyo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Cara kerja sistem EFI sepeda motor.docx

Cara kerja sistem EFI sepeda motorOleh Materi Pelajaran SMK on Senin, 13 Mei 2013 Tag : teknik sepeda motor

Sistem bahan bakar tipe injeksi merupakan langkah inovasi yang sedang dikembangkan untuk diterapkan pada sepeda mesin. Tipe injeksi sebenarnya sudah mulai diterapkan pada sepeda mesin dalam jumlahterbatas pada tahun 1980-an, dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi sistem injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic) karena injektormenyemprotkan secara terus menerus ke setiap saluran masuk (intake manifold). Sedangkan sistem injeksi elektronis atau yang lebih dikenal dengan Electronic Fuel Injection (EFI), volume dan waktu penyemprotannya dilakukan secara elektronik. Sistem EFI kadang disebut juga dengan EGI (Electronic Gasoline Injection), EPI (Electronic Petrol Injection), PGM-FI (Programmed Fuel Injenction) dan EngineManagement. Penggunaan sistem bahan bakar injeksi pada sepeda mesin komersil di Indonesia sudah mulai dikembangkan. Salah satu contohnya adalah pada salah satu tipe yang di produksi Astra Honda Mesin, yaitu pada Supra X 125. Istilah sistem EFI pada Honda adalah PGM-FI (Programmed Fuel Injection) atau sistem bahan bakar yang telah terprogram. Secara umum, penggantian sistem bahan bakar konvensional ke sistem EFI dimaksudkan agar dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin (power) yang lebih baik, akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin, pemakaian bahan bakar yang ekonomis (iriit), dan menghasilkan kandungan racun (emisi) gas buang yang lebih sedikit sehingga bisa lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu, kelebihan dari mesin dengan bahan bakar tipe injeksi ini adalah lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta tidak terpengaruh pada temperatur di lingkungannyaPrinsip Kerja Sistem EFIIstilah sistem injeksi bahan bakar (EFI) dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang menyalurkan bahan bakarnya dengan menggunakan pompa pada tekanan tertentu untuk mencampurnya dengan udara yang masuk ke ruang bakar. Pada sistem EFI dengan mesin berbahan bakar bensin, pada umumnya proses penginjeksian bahan bakar terjadi di bagian ujung intake manifold/manifold masuk sebelum inlet valve (katup/klep masuk). Pada saat inlet valve terbuka, yaitu pada langkah hisap, udara yang masuk ke ruang bakar sudah bercampur dengan bahan bakar. Secara ideal, sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar yang disemprotkan agar dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran yang tepat sesuai kondisi putaran dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan suhu atmosfir saat itu. Sistem harus dapat mensuplai jumlah bahan bakar yang bervariasi, agar perubahan kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal.Konstruksi Dasar Sistem EFISecara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem utama, yaitu;a) sistem bahan bakar (fuel system),b) sistem kontrol elektronik (electronic control system) c) sistem induksi/pemasukan udara (air induction system).Ketiga sistem utama ini akan dibahas satu persatu di bawah ini. Jumlah komponen-komponen yang terdapat pada sistem EFI bisa berbeda pada setiap jenis sepeda motor. Semakin lengkap komponen sistem EFI yang digunakan, tentu kerja sistem EFI akan lebih baik sehingga bisa menghasilkan unjuk kerja mesin yang lebih optimal pula. Dengan semakin lengkapnya komponen-komponen sistem EFI (misalnya sensor-sensor), maka pengaturan koreksi yang diperlukan untuk mengatur perbandingan bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kondisi kerja mesin akan semakin sempurna. Gambar di bawah ini memperlihatkan contoh skema rangkaian sistem EFI pada Yamaha GTS1000 dan penempatan komponen sistem EFI pada Honda Supra X125.

Page 2: Cara kerja sistem EFI sepeda motor.docx

Skema rangkaian sistem EFI Yamaha GTS1000

Keterangan nomor pada gambar 

1. Fuel rail/delivery pipe (pipa pembagi)

2. Pressure regulator (pengatur tekanan)

3. Injector (nozel penyemprot bahan bakar)

4. Air box (saringan udara)

5. Air temperature sensor (sensor suhu udara)

6. Throttle body butterfly (katup throttle)

7. Fast idle system

8. Throttle position sensor (sensor posisi throttle)

9. Engine/coolant temperature sensor (sensor suhu air pendingin)

10. Crankshaft position sensor (sensor posisi poros engkol)

11. Camshaft position sensor (sensor posisi poros nok)

12. Oxygen (lambda) sensor

13. Catalytic converter

14. Intake air pressure sensor (sensor tekanan udara masuk)

15. ECU (Electronic control unit)

16. Ignition coil (koil pengapian)

17. Atmospheric pressure sensor (sensor tekanan udara atmosfir)

Page 3: Cara kerja sistem EFI sepeda motor.docx

Komponen sistem EFI pada sepeda mesin Honda Supra X 125

R a b u , 0 5 N o v e m b e r 2 0 1 4

pengertian sistem bahan bakar injeksi pgm-fiFungsi dan Komponen Sistem PGM-FI Pada HONDA

Page 4: Cara kerja sistem EFI sepeda motor.docx

 1.  MIL (MalfunctionIndicator Lamp) MIL adalah lampu indikator yang berada di spedometer (biasanya berwarna kuning)berfungsi sebagai penanda pada pemakai sepeda motor honda tentang kerusakan pada sistem injeksi. Bila dalam sistem injeksi salah satu sensor tidak berfungsi/rusak, maka lampu MIL ini akan memeberikan kedipan.Dan bila tidak berkedip,sistem injeksi dinyatakan oke.. tapi tak semua komponen injeksi yang rusak MIL harus berkedip, kerusakan pada fuel pump semacam tekanan bahan bakar yang melemah tak terdeteksi oleh MIL. Dan tidak juga bisa di bilang TAK BERKEDIP ITU OKE,kalo dalam ECM masih menyimpan kode kerusakan di masa lalu, untuk mengetahui secara pasti kita harus mengunakan sebuah tool yaitu SCS conector atau biasa mekanik bilang jumper. Cara membaca kedipan Lampu MIL.

2. FUEL PUMP / POMPA BAHAN BAKARFuel pump berfungsi untuk mempompa bahan bakar menuju injektor melalui hose (selang) Karena bahan bakar dipompa, tentunya mempunyai tekanan donk ? Tekanan bahan bakar ini juga sangat berpengaruh terhadap kinerja mesin. Di sistem PGM FI ini, tekanan bahan bakar harus 294 kPa/12 V = 43 psi = 2,94 bar pada idle langsam. Tekanan yang berlebih akan berakibat kerusakan pada komponen lain,dan bila tekanan bahan bakar kurang dari standar akan berakibat unjuk kerja mesin memble bahkan bisa berakibat mesin mogok. Fuel pump barada didalam tangki bahan bakar.

3. ECM (ENGINE CONTROL MODULE) ECM inilah yang bisa di bilang prosesor semua program PGM FI,berfungsi sebagai pengatur waktu pengapian,pengatur waktu injektor menyemprotkan bakar,mengatur campuran bahan bakar+udara yang ideal sesuai temperatur mesin bahkan sampai hasil sisa pembakaran komponen ini selalu mendapat laporan dari sensor-sensor lain untuk memberikan yang terbaik kepada si engine. Wah, pusing juga nih kerjanya ECM..... Kerusakan pada ECM berakibat mesin tidak dapat dinyalakan/mogok.

4. SENSOR CKP (Cranksaft Position) Sensor CKP berfungsi untuk mendeteksi keberadaan poros engkol,dimana sensor ini akan selalu mengirimkan sinyal kepada ECM,kemudian ECM menentukan kapan waktu pengapian dan kapan waktu bahan bakar di injeksikan melalui injektor. Kerusakan pada

Page 5: Cara kerja sistem EFI sepeda motor.docx

sensor ini akan membuat ECM buta membaca sinyal dari CKP,dan ECM tidak mau berfungsi,akibatnya si engine akan mati.

5. INJEKTOR Injektor berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar kedalam ruang bakar,dengan merubah partikel-partikel bahan bakar menjadi kabut. Bahkan disinyalir injektor pada sistem PGM FI ini bisa menciptakan partikel bahan bakar terhalus di dunia. Karena mempunyai lobang berdiameter 0,152 mm ( pada supra x 125 )Apa gak takut mampet dengan lobang sekecil itu? Pabrikan telah memikirkan hal itu dengan membuat filter bahan bakar yang mampu menyaring partikel sekecil itu. Dan tak usah ragu lagi,injektor ini di garansi 5 th kok.

6. TRHOTLE BODY Didalam TRHOTLE BODY ini terdapat 3 sensor yaitu :1. Sensor MAP (Manifoltd Absolute Pressure) yang berfungsi sebagai pedeteksi tekanan udara yang masuk melalui intake manifold,kerusakan pada sensor ini mesin masih bisa bekerja secara normal.2. Sensor IAT (Intake Air Temperatur) yang berfungsi sebagai pendeteksi suhu udara yang masuk melalui intake manifold,kerusaka pada sensor ini mesin masih bisa bekerja secara normal.3. Sensor TP (Trhotle Position) sensor ini berfungsi sebagai pendeteksi sudut pembukaan trhotle saat handgrip kita pelintir,kemudian mengirimkan sinyal kepada ECM,seberapa banyak bensin yang perlu di injeksikan. Kerusakan pada sensor ini mesin masih bisa menyala,tetapi tidak bisa stabil,dan akselarasi berkurang.

7. SENSOR O2 Yang berfungsi sebagai pendeteksi kadar O2 di gas buang sisa pembakaran,sensor ini akan selalu mengoreksi dan melaporkan kepada ECM,untuk selalu membuat komposisi bahan bakar dan udara selalu ideal dalam setiap proses pembakaran.

8. Sensor EOT (Engine Oil Temperatur) dan sensor ECT (Engine coolant Temperatur)Keduanya mempunyai fungsi yang sama yaitu pendeteksi suhu mesin,hanya saja sensor ECT terpasang si mesin berpendingin radiator dan EOT pada mesin berpendingin udara,seperti supra x 125 pgm fi helm in.

9. Sensor BANK ENGALE adalah sensor untuk kemiringan 60 derajat mesin akan mati bila sepeda motor terjatuh,biasanya terpasang pada motor tipe sport.

10. Sensor IACV (Idle Air Control Valve) berfungsi seperti choke otomatis, memudahkan penyalaan mesin pertama.

Nah itu lah beberapa nama sensor sensor sekaligus fungsunya, yang terdapat pada motorHONDA PGM-FI (System Full Injection).. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda di Dunia Otomotif.. Terima Kasih

[FI] Lebih Rinci Tentang Prinsip Kerja Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) pada MotorJAN 4

Posted by motogokil

Page 6: Cara kerja sistem EFI sepeda motor.docx

 

 

 

 

 

 

12 Votes

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Semakin menguatnya isu mengenai peningkatan kualitas  lingkungan hidup, disertai dengan

penetapan standar euro 3 (bahkan sampai 4 dan 5 untuk eropa) bagi kenadaraan bermotor,

menjadikan sistem injeksi pilihan utama dalam proses pengabutan dan pensuplaian bbm. Selain

lebih efisien daripada sistem karbu, sistem injeksi juga terkenal lebih rumit dan sulit difahami

prinsip kerjanya. Sistem EFI (electronic fuel injection) diciptakan dengan tujuan utamanya adalah

menghasilkan pembakaran yang tuntas/efisien, yang mana bensin (bbm) yang dikeluarkan

sebanding dengan udara yang dihisap silinder. Pertanyaan yang paling mendasar terkait dengan

penerapan sistem injeksi ini adalah :

“Bagaimana bisa injektor menyemprotkan bbm dengan takaran yang pas, sesuai dengan udara

yang masuk?”

Page 7: Cara kerja sistem EFI sepeda motor.docx

Nah, pada artikel inilah akan kita bicarakan bagaimana sistem EFI melakukannya, ….

Mari perhatikan gambar diagranm sistem EFI berikut ini

Pada gambar di atas menunjukkan sistem pengabutan fuel infection elektronik “sederhana”,

yang mana melibatkan banyak komponen, diantaranya :

1. Sensor2 yang ditempatkan pada throttle body (TB), yaitu  (a) IAP (intake air pressure sensor)

yang berfungsi mengukur tekanan udara yang masuk, (b) IAT (intake air temperature sensor)

yang berfungsi mengukur suhu udara yang masuk, (c) TPS (throttle position sensor) yang

berfungsi mengukur derajat bukaan klep kupu2 pada TB

2. Throttle body (TB) adalah pintu masuk nya udara dari luar menuju silinder. Pada saat udara

mengalir melalui TB, kondisinya diukur oleh IAT dan IAP. Sedangkan besarnya volume yang

mengalir ditentukan oleh besarnya sudut TPS.

3. Bypass valve adalah klep/katup yang mengatur jumlah volume udara yang masuk saat kondisi

idle/stasioner

4. Fuel filter + fuel pump adalah pompa bensin yang bertugas menjaga tekanan bensin sesuai

dengan yang ditentukan.

5. ECU  (engine control unit), suatu perangkat elektronik yang mampu menghitung/memperkirakan

masa udara yang masuk, menentukan masa bensin yang harus dikeluarkan, menentukan waktu

pengapian, memberikan sinyal indikator/kerusakan dll. Intinya ECU adalah perangkat elektronik

cerdas yang mampu mengolah beberapa masukan untuk memberikan keluaran/aksi/action yang

tepat dalam rangka meningkatka kualitas pembakaran.

6.  Injector adalah perangkat yang mampu menyemburkan bensin dalam bentuk kabut, dengan

volume yang terukur,  sesuai sinyal yang diberikan ECU

7. Fuel Cut sensor (atau mungkin sama dengan bank angle sensor/lean angle sensor) yantu

sebuah sensor yang berisi pendulum yang berfungsi untuk mematikan ECU saat motor terjatuh

(diam pada sudut kemiringan tertentu, sekitar 60 derajat, minimal selama 5 detik).

Page 8: Cara kerja sistem EFI sepeda motor.docx

8. Discharge pump adalah bagian dari injector yang berfungsi mengendalikan tekanan dalam

injector, dengan cara mengalirkan sebagian bbm bertekanan kembali ke tangki

9. Ignition coil, berfungsi meningkatkan tegangan pengapian yang diberikan ECU, dari 400V

menjadi 20 kV, yang akan digunakan untuk memantik nyala api busi.

10. Engine temperature sensor (ETS), sensor yang berguna untuk mengetahui suhu engine yang

sangat berguna dalam mendukung fungsi engine management, jika dingin maka  ECU akan

meng”ON”kan cuk otomatis.

11. Crankshaft position sensor, ini adalah sensor yang paling utama dan fital, yang memberikan

informasi sudut putaran crankshaft/engine, yang menentukan semua periode kerja dari ECU

12. Oksigen sensor , adalah sensor yang mendeteksi kandungan o2 yang tersisa dari gas buang

yang mengiformasikan kualitas pembakaran ke ECU. Jika O2 lebih banyak dari std maka

pembakaran berlangsung pada kondisi campuran miskin, ECU harus memerintahkan injektor

untuk menyemprotkan bbm lebih banyak lagi, begitu pula sebaliknya.

13. Catalys/catalitic converter (bukan bagian dari sistem FI) berguna untuk menetralkan gas

beracun dalam gas buang sebelum keluar ke alam bebas

14. Fuel tank, tangki besin, biasanya desainnya spesifik untuk sistem injeksi, karena di dalamnya

terdapat pompa bensin.

Itulah elemen2 yang mendukung sitem EFI baik secara langsung mupun tidak langsung.

Sekarang mari kita bahas prinsip kerjanya:

1. Saat baru dinyalakan, biasanya mesin dalam kondisi dingin dan kondisi ini diketahui oleh

ECU berdasarkan informasi dari Engine temperature sensor (ETS). ECU akan memerintahkan

injector untuk menyemprotkan bensin lebih banyak, mirip dengan penggunaan choke saat

menstarter engine di pagi hari. Putaran mesin meninggi dan semakin menurun seiring dengan

kenaikan suhunya. ECU juga mengatur bukaan bypass valve untuk mengatur supplay udara pada

saat pemanasan mesin dalam kondisi stasioner. Kira seperti ini sensor suhu mesin ETS

Posisinya biasanya di silider atau di head di jalur cairan pendingin (water cooled), dan tegangan

(V) yang diinformasikan ke ECU

Page 9: Cara kerja sistem EFI sepeda motor.docx

Atau bisa berujuk tabel berikut

Jadi ECU akan menerjemahkan tegangan tersebut sebagai besaran suhu, kemudian data suhu ini

digunkan untuk mengeksekusi putasan bagi injektor dan bypass valve (ISC). Posisi bypass valve

(ISC /idle switch control) seperti tampak pada gambar ini.

Page 10: Cara kerja sistem EFI sepeda motor.docx

2. Pada saat normal, handle gas akan mentransfer gerakan tangan lewat kabel throttle (kabel

gas), menjadi bukaan kupu2 (throttle valve). Bukaan ini disensor oleh TPS dan memberikan

informasi mengenai derajat bukaan klep kupu2 kepada ECU. Bentuk TPS dapat diliihat dalam

gambar berikut, bentuk dalamnya

sedangkan bentuk luarnya seperti ini

Page 11: Cara kerja sistem EFI sepeda motor.docx

Dan posisinya terletak di TB dengan poros yang terkoneksi dengan klep kupu2

Dan sensor TPS ini akan mengirimkan sinyal ke ECU berupa tegangan seperti gambar berikut

Dan oleh ECU tegangan yang dikirimkan TPS ini akan diartikan sebagai banyaknya volume udara

yang masuk, karena volume udara yang masuk ditentukan oleh luasnya area yang terbuka

Page 12: Cara kerja sistem EFI sepeda motor.docx

dikalikan dengan kecepatan aliran udara yang melalui TB. Pada salah satu gambar di atas telah

terdapat penampakan dari TB, akan tetapi akan lebih jelas jika melihat gambar berikut.

Setelah  informasi banyaknya volume udara  yang masuk diketahui, maka ECU

akan menghitung seberapa besar bensin yang akan disemprotkan. Setelah dihitung dengan teliti

dengan menggunakan faktor koreksi dari masukan sensor2 yang lain seperti IAT dan IAP (nanti

akan dijelaskan dalam artikel yang berbeda), maka ECU akan mengirimkan sinyal ke injector

untuk menyemprotkan bensin dalam ukuran tertentu yang sesuai dengan volume udara yang

masuk agar diperoleh komposisi stoichiometric (AFR=14.7). Bentuk sinyalnya secara umum

tampak pada gambar berikut.

Jadi banyaknya bensin yang akan disemprotkan oleh injektor tergantung dari durasi sinyal mulai

dari “ECU switches on ” sampai  “ECU switches off”, atau sepanjang panah waran merah dalam

satuan mili detik (1/1000 detik). Sedangkan bentuk dari injektor secara umum adalah sebagai

berikut.

Page 13: Cara kerja sistem EFI sepeda motor.docx

Tegangan yang berasal dari ECU akan diumpankan ke bagian koil selenoid (selenoid coil no.9)

yang bersama-sama dengan core spring (pegas pengembali no.4) menghasilkan gerakan core

(poros) naik dan turun. Jika naik maka lubang di director (pengarah akan terbuka dan sebaliknya.

Durasi bukaan ini dan tekanan bensin yang berasal dari fuel pump, akan menentukan banyaknya

bensin yang disemprotkan.

Kemudian perhatikan grafik tadi (durasi injektor), di gambar tsb diinformasikan bahwa injektor

bekerja setelah klep-in terbuka. Yang menjadi pertanyaan, ” Bagaimana ECU tahu kapan klep in

terbuka?????”

Nantikan jawabannya dalam artikel berikutnya. Stay tune onmotogokil.com.

Sementara sampai disini dulu artikelnya, semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.