Top Banner
CAIRAN TUBUH MANUSIA I. HOMEOSTASIS DAN HOMEODINAMIK 1.1 Homeostasis Homeostasis merupakan suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam mempertahankan kondisi yang dialaminya. Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalami stres yang ada sehingga tubuh secara alamiah akan melakukan mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisi yang seimbang, atau juga dapat dikatakan bahwa homeostasis adalah suatu proses perubahan yang terus-menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem endokrin dan syaraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh manusia. Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui empat cara yaitu : a. Self regulation Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia. b. Cara kompensasi Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh. Sebagai contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat menghasilkan panas, sehingga suhu tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu badan. c. Cara umpan balik negative Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi. Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis. Sebagai contoh apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh. d. Homeostasis psikologis Berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat. Contoh homeostasis psikologis adalah mekanisme pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul. 1.2 Homeodinamik merupakan pertukaran energi secara terus-menerus antara manusia dan lingkungan sekitarnya. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian
13

cairan tubuh manusia

Jul 13, 2016

Download

Documents

Tiara Sucii

cairan tubuh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: cairan tubuh manusia

CAIRAN TUBUH MANUSIA

I. HOMEOSTASIS DAN HOMEODINAMIK

1.1 Homeostasis  Homeostasis merupakan suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam mempertahankan kondisi yang dialaminya. Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalami stres yang ada sehingga tubuh secara alamiah akan melakukan mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisi yang seimbang, atau juga dapat dikatakan bahwa homeostasis adalah suatu proses perubahan yang terus-menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.           Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem endokrin dan syaraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh manusia. Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui empat cara yaitu :

a. Self regulation

Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.

b. Cara kompensasiTubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh. Sebagai contoh, apabila secara

tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat menghasilkan panas, sehingga suhu tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu badan.

c. Cara umpan balik negativeProses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal tubuh secara

otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis. Sebagai contoh apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh.

d. Homeostasis psikologis Berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini didapat dari pengalaman

hidup dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat. Contoh homeostasis psikologis adalah mekanisme pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul.

1.2 Homeodinamik            merupakan pertukaran energi secara terus-menerus antara manusia dan lingkungan sekitarnya. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, tetapi terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya. Homeodinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unit yang merupakan satu kesatuan utuh, memiliki karakter yang berbeda-beda, proses hidup yang dinamis, selalu berinteraksi dengan lingkungan yang dapat dipengaruhi dan mempengaruhinya, serta memiliki keunikan tersendiri dalam proses homeodinamik ini.

Page 2: cairan tubuh manusia

Beberapa prinsip homeodinamik antara lain.

1.  Prinsip integralitas.Prinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan.

Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus-menerus karena adanya interaksi manusia dengan lingkungan yang saling mempengaruhi.

2. Prinsip resonansi. Prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya bervariasi, mengingat

manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan lingkungan.

3. Prinsip helicy.Prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung perlahan-lahan dan

terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan.

II.  DISTRIBUSI DAN KOMPOSISI CAIRAN TUBUH

Distribusi cairan tubuhCairan tubuh didistribusikan dalam dua kompartemen yang berbeda.

1. Cairan Ekstrasel, tediri dari cairan interstisial (CIS) dan Cairan Intravaskular. Cairan interstisial mengisi ruangan yang berada diantara sebagian besar sel tubuh dan menyusun sebagian besar cairan tubuh. Sekitar 15% berat tubuh merupakan cairan tubuh interstisial.Cairan intravascular terdiri dari plasma, bagian cairan limfe yang mengandung air tidak berwarna, dan darah mengandung suspensi leukosit, eritrosit, dan trombosit. Plasma menyusun 5% berat tubuh.

2. Cairan Intrasel adalah cairan didalam membran sel yang berisi subtansi terlarut atau solut yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk metabolisme. Cairan intrasel membentuk 40% berat tubuh. Kompartemen cairan intrasel memiliki banyak solute yang sama dengan cairan yang berada diruang ekstrasel. Namun proporsi subtansi subtansi tersebut berbeda. Misalnya, proporsi kalium lebih besar didalam cairan intrasel daripada dalam cairan ekstasel.

Page 3: cairan tubuh manusia

Komposisi Cairan tubuh,

Cairan yang bersirkulasi diseluruh tubuh didalam  ruang cairan intrasel dan ekstrasel mengandung:

1. Elektrolit: merupakan sebuah unsure atau senyawa yang jika melebur atau larut didalam air atau pelarut lain, akan pecah menjadi ion dan mampu membawta muatan listrik. Elektrolit yang memilki muatan positif disebut kation,

Page 4: cairan tubuh manusia

sedangkan yang bermuatan negative adalah anion. Namun jumlah total anion dan kation didalam kompartement cairan harus sama.

2. Mineral yang dicerna sebagai senyawa, biasanya dikenal dengan nama logam, non logam, radikal atau fosfat, bukan dengan nama senyawa, yang mana mineral tersebut menjadi bagian didalamnya. Mineral merupakan unsure semua jaringan dan cairan tubuh serta penting dalam memertahankan proses fisiologis. Mineral juga bekerja sebagai katalis dan respon saraf, kontrasi otot, dan metabolisme zat gizi yang terdapat dalam makanan. Mineral juga mengatur keseimbangan elektrolit dan produksi hormone serta menguatkan struktur tulang. Contoh mineral zat besi dan zink.

3. Sel merupakan unit fungsional dasar dari semua jaringan hidup. Contoh sel yang berada didalam cairan tubuh adalah sel darah merah dan sel darah putih.

III.         PERGERAKAN DAN PENGATURAN CAIRAN TUBUH

1.  Pergerakan Cairan tubuh, Cairan tubuh tidak statis, Cairan dan elektrolit berpindah dari satu kompartemen kekompartemen lain untuk memfasilitasi proses proses yang terjadi didalam tubuh, seperti oksigenasi jaringan, respon terhadap penyakit, keseimbangan asam basa, dan respon terhadap terapi obat. Cairan tubuh dan elektrolit berpindah melalui difusi, osmosis, transportasi aktif, atau filtrasi. Perpindahan tersebut bergantung pada permeabilitas membrane sel atau kemampuan membrane untuk ditembus cairan dan elektrolit.

a. DIFUSISuatu proses ketika materi padat, partikel, seperti gula didalam cairan, berpindah dari daerah berkonsentrasi tinggi kekonsentrasi rendah, sehingga distribusi partikel didalam cairan menjadi merata atau partikel akan melewati membrane sel yang permeabe terhadap subtansi tersebut.

b. OSMOSIS Perpindahan pelarut murni, seperti air, melalui membran semipermeabel yang berpindah dari larutan yang memiliki konsentrasi solute rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi solute tinggi. Kecepatan osmosis tergantung pada konsentrasi solute di dalam larutan, suhu larutan, muatan listrik solute, dan perbedaan antara tekanan osmosis yang dikeluarkan oleh larutan.

c. FILTRASI  Suatu proses perpindahan air dan substansi yang dapat larut secara bersamaan sebagai respon terhadap adanya tekanan cairan. Proses ini bersifat aktif di dalam bantalan kapiler. Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang di hasilkan oleh suatu likuid di dalam sebuah ruangan.

d. TRANSPOR AKTIF  Merupakan suatu mekanisme mengenai sel-sel yang mengabsorbsi glukosa dan substansi-substansi lain untuk melakukan aktivitas metabolic. memerlukan aktivitas metabolic dan pengeluaran energi untuk menggerakan berbagai materi guna menebus membrane sel.Hal ini memungkinkan sel menerima molekul yang lebih besar dari sel tersebut, selain itu sel dapat menerima atau memindahkan molekul dari daerah berkonsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Contoh transport aktif adalah pompa natrium dan kalium.

Page 5: cairan tubuh manusia

2. Pengaturan Cairan Tubuh

a. Asupan cairan terutama diatur melalui mekanisme rasa haus. Pusat pengendalian rasa haus barada di dalam hipotalamus di otak. Stimulus fisiologis utama terhadap pusat rasa haus adalah peningkatan konsentrasi plasma dan penurunan volume darah. Sel-sel reseptor yang disebut osmoreseptor secara terus menerus memantau osmolalitas.Apabila kehilangan cairan terlalu banyak, osmoresptor akan mendeteksi kehilangan tersebut dan mengaktifkan pusat rasa haus. Akibatnya, seseorang akan merasa haus kemudian mencari air. Factor lain yang mempengaruhi pusat rasa haus adalah keringnya membrane mukosa faring dan mulut, angiotensin II, kehilangan kalium, dan factor-faktor psikologis.

b. Keluaran CairanCairan terutama di keluarkan melalui ginjal dan saluran gastrointestinal. Pada orang dewasa, ginjal setiap menit menerima sekitar 125 ml plasma untuk di saring dan memproduksi urine sekitar 60 ml dalam setiap jam atau totalnya sekitar 1,5 l dalam satu hari. Jumlah urine yang di produksi ginjal dipengaruhi oleh hormone antidiuretik dan aldosteron. Hormone-hormon ini mempengaruhi ekskresi air dan natrium serta distimulasi oeh perubahan volume darah. Kehilangan air melalui kulit terutama diatur oleh system saraf simpatis, yang mengaktifkan kelenjar keringat.

c. Hormon, Hormone utama yang mempengaruhi keseimbangn cairan dan elektrolit adalah ADH dan aldosteron keadaan kekurangan air akan meningkatkan osmolalitas darah dan keadaan ini akan di respon oleh kelenjar hipofisis dengan melepaskan ADH. ADH akan menurunkan produksi urine dengan cara meningkatkan reabsorbsi air oleh tubulus ginjal.

Page 6: cairan tubuh manusia

IV. PENGATURAN ELEKTROLIT

1. KationKation utama, yakni natrium (Na+), kalium (K+), kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+), terdapat di dalam cairan ekstrasel dan intrasel.

a. Pengaturan NatriumNatrium merupakan kation yang paling banyak jumlahnya dalam cairan ekstrasel. Nilai laboratorium normal untuk natrium serum adalah 135-145 mEq/L

b. Pengaturan KaliumKalium merupakan kation intrasel utama yang mengatur eksitabilitas neuromuscular dan kontraksi otot. Nilai laboratorium normal kalium serum adalah 3,5-5,3 mEq/L.

c. Pengaturan KalsiumTerdapat banyak kalsium di dalam tubuh. Tubuh membutuhkan kalsium untuk integritas dan struktur membrane sel, konduksi jantung yang adekuat, koagulasi darah, pertumbuhan dan pembentukan tulang, dan relaksasi otot. Berikut adalah bentuk-bentuk kalsium yang terdapat di dalam cairan tubuh.1) Terionisasi (4,5 mg/100 ml).

Page 7: cairan tubuh manusia

2) Tidak dapat berdifusi, yang merupakan kalsium kompleks terhadap anion protein (5 mg/ 100 ml)3) Garam kalsium, seperti kalsium sitrat dan kalsium fosfat (1 mg/ 100 ml)

           Nilai laboratorium normal kalsium serum yang terionisasi dalam tubuh adalah 4-5 mEq/L.

d. Pengaturan magnesiumMagnesium merupakan kation terpenting kedua di dalam cairan intrasel dan sangat penting untuk aktivitas enzim, neurokimia, dan eksitabilitas otot. Nilai laboratorium normal magnesium serum adalah 1,5-2,5 mEq/L. magnesium terutama diekskresi melalui mekanisme gunjal.Perubahan kadar magnesium sering di hubungkan dengan penyakit yang serius dan menghasilkan gejala-gejala yang mencerminkan adanya perubahan fungsi neuromuscular dan kardiovaskular.

2. Anion

Anion utama adalah klorida(CL-), bikarbonat(HCO3-), dan fosfat(PO3-).

a. Pengaturan KloridaKlorida di temukan di dalam cairan ekstrasel dan intrasel. Keseimbangan klorida di pertahankan melalui asupan makanan dan ekskresi serta reabsorbsi renal. Nilai laboratorium normal untuk klorida serum adalah 100-106 mEq/L.

b. Pengaturan BikarbonatBikarbonat adalah buffer dasar kimia yang utama di dalam tubuh. Ion bikarbonat di temukan dalam cairan ekstrasel dan intasel. Nilai laboratorium normal dari bikarbonat arteri berkisar antara 22-26 mEq/L. di dalam darah vena, bikarbonat di ukur melalui kandungan karbondioksida dan nilai normal bikarbonat untuk orang dewasa adalah 24-30 mEq/L.

c. Pengaturan FosfatFosfat merupakan anion buffer dalam cairan intrasel dan ekstrasel. Fosfat dan kalsium membantu mengembangkan dan memelihara tulang dan gigi. Fosfat juga meningkatkan kerja nueromuskular normal, berpartisipasi dalam metabolisme karbohidrat, dan membantu pengaturan asam basa.

  Nilai laboratorium normal fosfat serum adalah 2,5-4,5 mEq/100 ml.

V. PENGATURAN KIMIAWI, BIOLOGIS, DAN FISIOLOGI ASAM BASA

Pengaturan kimiawiBuffer kimia yang paling banyak di dalam caira ekstrasel adalah system buffer asam karbonat-bikarbonat. System berespons dalam beberapa detik untuk mengubah ph, sehingan system tersebut  menjadi system buffer tercepat. System ini merupakan system yang adaptif dan memiliki efek yang relative singkat. System ini dapat disajikan dalam bentuk persamaan berikut.CO2          +        H2O -->   H2CO3    -->         H + HCO3-Karbon dioksida + air  >  asam karbonat  > ion hydrogen + ion bikarbonatEkskresi karbon dioksida yang dihasilkan dari proses metabolisme, terutama dikendalikan oleh paru-paru. Ekskresi ion hydrogen dan bikarbonat dan dikendalikan oleh ginjal. Reaksi dari substansi hydrogen dan bikarbonat ini akan menjadi buffer asam yang kuat atau basa yang kuat untuk mempertahankan pH yang secara relative konstan.System buffer kimia yang kedua melibatkan protein plasma ( albumin,fibrinogen,dan protombin ) dan gama globin, yang membenyuk sekitar 6% sampai 7% plasma darah. Protein ini dapat melepaskan atau berkaitan dengan ion hydrogen untuk memperbaiki asidosis atau alkalosis. Namun kapasitas protein

Page 8: cairan tubuh manusia

plasma untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa cairan ekstrasel terbatas, dan protein tidak mampu  memperbaiki ketidakkeseimbangan asam basa yang berlangsung dalam jangka panjang.

Pengaturan biologis

Buffer biologis terjadi jika ion hydrogen diarbsobsi atau dilepaskan oleh sel-sel tubuh. Ion hydrogen memiliki muatan positif dan harus ditukar dengan ion yang bermuatan positif ,seringkali ion yang digunakan adalah kalium. Pada kondisi kelebihan asam, ion hydrogen memasuki sel,dan ion kalium meninggalkan sel kemudian memasuki cairan ekstrasel.Cairan ekstrasel kemudian menjadi kurang asam karena ion hydrogen berkurang. Walaupun begitu , pertukaran ini menyebabkab tingginya kandungan kalium dalam serum. Setelah oksidasi diperbaiki, kalium kembali memasuki sel,dan kadar kalium kembali normal. Bufer biologis ini menjadi setelah buffer kimiawi jangka pendek, dan berlangsung selama 2-4 jam.Tipe buffer biologis yang ke 2 adalah :system hemoglobin oksihemoglobin. Karbon dioksida berdifusi ke dalam Sel Darah Merah dan membentuk asam karbonat. Asam karbonat membelah menjadi ion hydrogen dan bikarbonat. Ion hydrogen terikat pada hemoglobin, dan ion bikarbonat  dapat digunakan untuk melakukan buffer dengan cara menukarnya dengan klorida yang berada ekstrasel

VI. Pengaturan fisiologis

Paru-paruBuffer fisiologis di dalam tubuh adalah paru-paru dan ginjal. Paru-paru dapat beradaptasi dengan cepat terhadap adanya ketidakseimbangan asam basa. Pada kenyataannya, paru-paru dapat melakukan upaya untuk mengembalikan pH kenilai normal sebelum buffer biologis dapat melakukannya.Ion hydrogen dan karbondioksida biasanya memberikan stimulus untuk pernafasan. Apabila kosentrasi ion hydrogen berubah, paru-paru bereaksi untuk memperbaiki ketidakseimbangan tersebut dengan mengubah frekwensi dan kedalaman pernafasan. Pada alkalosis,frekwensi pernafasan diturunkan sehingga individu dapat mempertahankan karbondioksida.Karbondioksida berkombinasi dengan air di dalam darah untuk membentuk asam karbonat, yang membantu meningkatkan komponen asam dan menyeimbangkan kelebihan basa.apabila terjadi kelebihan asam,frekwensi pernafasan ditingkatkan dan paru- paru mengeskresi karbondioksida dalam jumlah yang lebih besar (Weldy,1992). Dengan demikinan karbondioksida yang tersedia untuk kombinasi dengan air dan menghasilkan asam karbonat menjadi lebih sedikit.

GinjalGinjal dapat membutuhkan beberapa jam sampai beberapa hari untuk mengatur gangguan asam basa.ginjal menggunakan mekanisme untuk mengatur kosentrasi ion hydrogen. Ginjal dapat mengabsorsi bikarbonat selama terjadi kelebihan asam dan mengekresikan selama terjadi kekurangan asam. Ginjal menggunakan ion fosfat (PO4-3) untuk membawa ion hydrogen dengan mengekskresikan asam fosfat (H3PO4) dan membentuk asam basa. ginjal juga mengubah ammonia (NH3) menjadi amunium (NH4+) dengan mengikatkannya dengan sebuah ion hydrogen.

Page 9: cairan tubuh manusia

VII. Gangguan cairanTipe dasar ketidakseimbangan cairan adalah isotonic dan kosmolar.

Kekurangan dan kelebihan isotonic terjadi jika air dan elektrolit diperoleh atau hilang dalam prorosi yang sama. sebaliknya, ketidakseimbangan kosmolar adalah kehilangan atau kelebihan air saja sehingga konsentrasi (osmolalitas) serum dipengaruhi.tipe ketidakseimbangan yang lain,yakni sindrum ke 3 tejadi jika cairan terperangkap di dalam suatu ruangan dan cairan di ruangan tersebut tidak mudah di tukar dengan cairan ekstrasel.

VIII. Ketidakseimbangan elektrolit

Ketidakseimbangan natrium

Kelebihan dan kekurangan natrium mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan gangguan cairan osmolar. Hiponatremia adalah suatu kondisi dengan nilai kosentrasi natrium di dalam darah lebih rendah dari normal, yang dapat terjadi pada saat kehilangan total natrium atau kelebihan total air. Biasanya hiponatremia menyebabkan menurunnya osmolalitas plasma dan cairan ekstrasel.Ketika terjadi kehilangan natrium, tubuh mula-mula beradaptasi dengan menurunkan ekskresi air untuk mempertahankan osmolalitas serum tetap berada dalam kadar yang mendekati normal. Apabila kehilangan natium berlanjut, tubuh akan berupaya untuk mempertahankan volume darah.akibatnya, proporsi natrium di dalam cairan ekstrasel berkurang. Namun, hiponatremia yang di sebabkan oleh kehilangan natrium, dapat menyebabkan kolaps pada pembuluh darah dan syok.apabila yang terjadi hanya berkurangan natrium, maka kehilangan volume, cairan ekstrasel akan bermakna, suatu kondisi yang berada dari hiponatrium, yang berhubungan dengan peningkatkan atau normalnya volume cairan ekstrasel.Hipernatremia adalah suatu kondisi dengan nilai konsentrasi natrium lebih tinggi dengan konsentrasi normal di dalam cairan ekstrasel yang dapat di sebabkan oleh kehilangan air yang ekstrem atau berlebihan natrium total. Apabila penyebab hipernatremia adalah peningkatan sekresi aldosteron, maka natrium dipertahankan dan kalium diekskresi. Ketika terjadi hipernatremia, tubuh berupaya mampertahankan air sebanyak mungkin melalui reabsorpsi alergi ginjal. tekanan osmotic intertisial meningkatkan cairan berpindah dari sel kedalam cairan ekstrasel sehingga menyebabkan sel-sel menyusut dan mengganggu sebagian besar proses fisiologis selular.

Ketidakseimbangan kalium

Hipokalemia merupakan suatu kondisi ketika jumlah kalium yang bersirkulasi didalam cairan ekstrasel tidak adekuat. Apabila parah, hipokalemia dapat mempengaruhi konduksi jantung dengan menyebabkan ketidak keteraturan yang berbahaya bagi jantung. Hipokalemia dapat diakibatkan dari beberapa kondisi penyebab yang paling umum adalah penggunaan bioretik membuang kalium,seperti tiazit dan loop diuretic. Hal ini menjadi masalah khusus jika klien menggunakan preparat digitalis karena hipokalemia merupakan penyebab tersering terjadinya keracunan digitalis (pencernaan) hiperkalemia merupakan kondisi tentang lebih besarnya jumlah kalium dari pada nilai normal kalium didalam darah.penyebab utama hiperkalemia adalah gagal ginjal,tetapi penyakit lain juga dapat menyebabkan peninggkatan kalium.adanya penurunan fungsi ginjal akan mengurangi jumlah ekskresi kalium oleh ginjal (Weldy,1992).

Ketidakseimbangan kalsium

Hipokalsemia mencerminkan penurunan kadar kalsium dalam serum dan penurunan kalsium yang terionisasi serta dan menyebabkan beberapa penyakit, di antaranya kelenjar tiroid dan

Page 10: cairan tubuh manusia

paratiroit.dan gejala hipokalsemia berhubungan secara langsung dengan peran fisiologis kalsium serum pada fungsi neuromuscular. Hiperkalsemia adalah peningkatan konsentrasi total dalam serum dan peningkatan kalsium yang terionisasi.

Ketidakseimbangan magnesium

Hipomagnesemia terjadi ketika kadar konsentrasi serum turun sampai di bawah 1,5mEq/L. penyebab hipomagnesemia menyebabkan gejala yang mirip dengan hipokalsemia. Magnesium bekerja secara langsung pada sambungan neoromuskular. Penurunan konsentrasi magnesium serum miningkatkan iritabilitas neuromuscular (Weldy,1992). Hipermagnesemia terjadi ketika konsentrasi magnesium serum meningkat sampai di atas 2,5 mEq/L. Hipermagnesemia menurunkan eksitabilitas sel-sel otot.

Ketidakseimbangan klorida

Hipoklorenia terjadi jika kadar klorida serum turun sampai dibawah 100mEq/L. Muntah atau drainase nasogastrik/drainase vIstula yang berlebihan menyebabkan hipokloremia. Beberapa obat-obatan diuretic dapat menyebabkan peningkatan ekskresi kloridaketika kadar klorida serum, Tubuh beradaptasi sehingga mempengaruhi meningkatnya reapsorsi ion bikarbonat dan keseimbangan asam basa.hiperkloremia terjadi jika kadar korida serum meningkat sampai diatas 106 mEq/L. Hipokloremia jarang terjadi sebagai proses penyakit yang tunggal tetapi umumnya berhubungan dengan ketidakseimbangan asam basa. Tidak ada suatu rangkaian gejala yang berhubungan dengan perubahan ini.

KETIDAKSEIMBANGAN ASAM BASA

Untuk menentukan ketidakseimbangan asam basa respirasi atau metabolik, kita harus perhatikan perubahan nilai pH, HC3 dan PCO2

Page 11: cairan tubuh manusia

a. Defisit Bikarbonat (Asidosis metabolik)

Bila asam dalam darah berlebihan, melebihi yang hilang, bikarbonat akan mencoba untuk menyeimbangkan (buffer system). Kelebihan asam, tapi pengiriman bikarbonat habis dan persediaan menjadi berkurang/defisit, terjadi metabolik asidosis.Meningkatnya produksi asam dapat terjadi pada keadaan ketoasidosis laktiasidosis dan uremikasidosis.Pasien asidosis metabolik pernafasan hyperpnou dan dalam. Hyperventilasi terjadi sebagai kompensasi untuk menghembuskan / mengeluarkan CO2 dan menurunkan PCO2. Bila kompensasi gagal dan tidak segera diobati pasien akan mengalami disorientasi, stuper, koma dan kematian. Hyperkalemi terjadikarena ion H+ dalam cairan intra vaskuler meningkat, ion tersebut bergerak masuk kedalam sel dan kalium dalam sel masuk kedalam intra vaskule .

b. Kelebihan bikarbonat (Alkalosis metabolik)

Kehilangan asam lebih besar dari pada produksi asam, adanya kehilangan ion H+ dan berlebihan bikarbonat menunjukkan keadaan metabolik alkalosis. Kelebihan bikarbonat dapat terjadi karena pemasukan sodium bikarbonat berkebihan atau garam alkali lain terutama pada pasien dengan kegagalan fungsi ginjal. Selain itu kehilangan kalium juga dapat menyebabkan alkalosis metabolik, dimana bila tubuh kehilangan kalium ion H+ akan masuk kedalam sel menggantikan sehingga kadar ion H+ dalam intra vaskuler berkurang. Secara klinis pasien yang mengalami alkolisis metabolik akan mengalami sesak nafas sebagai usaha untuk mempertahankan CO2 yang akan dikombinasikan dengan ion H+ membentuk asam karbonat.

c. Asam karbonat berlebihan ( Asidosis respirasi )

Suatu keadaan yang menurunkan ventilasi paru akan meningkatkan konsentrasi CO2 dan ion H+ akibatnya timbul asam karbonat. Kadar CO2 tinggi (Hyperapnia) dapat menimbulkan terjadinya narkosis CO2, pada keadaan ini pusat pernafasan akan ditekan sehingga volume pernafasan menurun dan terjadilah kehilangan oksigen dan hypoksia. Pada asidosis respirasi kalium akan keluar dari sel dan masuk kedalam intra vaskuler sehingga terjadi hyperkalemir.

d. Berkurangnya asam karbonat

Ventilasi pulmonal berlebihan akan menurunkan konsentrasi ion H+ dan terbentuknya asam karbonat, terjadi alkalosis metabolik. Penyebab umum terjadinya alkalosis respirasi adalah hyperventilasi, dimana pasien akan menghembuskan sejumlah CO2. Keadaan ini dapat dicegah melalui memberi CO2 sedikit atau pasien memakai “Rebreathing” (cukup). Gambaran klinik dari pasien adalah sukar konsentrasi, kaku atau dingin pada jari, mulut kering dan penglihatan kabur, pada keadaan berat dapat terjadi tetanus dan konvulsi.

Page 12: cairan tubuh manusia

DAFTAR PUSTAKA

Barbara Kozier, Fundamental Of Nursing Concept, Process and Practice, FifthEdition, Addison Wsley Nursing, California, 1995

Dolores F. Saxton, Comprehensive Review Of Nursing For NCLEK-RN, SixteenthEdition, Mosby, St. louis, Missouri, 1999.

Sylvia Anderson Price, Alih : Peter Anugerah, Pathofisiologi Konsep KlinisProses-proses Penyakit, Edisi kedua, EGC, Jakarta, 1995