Pelayanan Kesehatan bagi Anak
Pelayanan Kesehatan bagi AnakBab 7 Gizi BurukCatatan untuk
fasilitatorRingkasan kasusJoshua adalah seorang anak laki-laki
berusia 12 bulan yang dibawa ke rumah sakit kabupaten dari rumah
yang berlokasi di daerah terpencil. Dia mempunyai riwayat episode
gastroenteritis sejak usia 5 (lima) bulan. Selama 8 hari terakhir
dia mengalami kejadian diare cair akut frekuen. Sehingga dia
menjadi lebih mudah gelisah dan tidak mampu makan dengan baik,
kemudian ibu membawa Joshua ke rumah sakit.Di rumah sakit, Joshua
didiagnosis menderita malnutrisi berat. Joshua memiliki beberapa
faktor resiko terjadi malnutrisi yaitu status sosio-ekonomi yang
rendah, sebuah keluarga besar yang tidak mampu memberi makan dengan
baik, penghentian menyusui/penyapihan lebih dini, pemberian susu
formula yang buruk, terkadang diencerkan, episode infeksi berulang
disertai dengan penolakan makan selama infeksi. Di rumah sakit dia
mendapatkan terapi yang tepat untuk beberapa komplikasi akut,
termasuk hipoglikemia, hipotermia, dehidrasi, gangguan keseimbangan
elektrolit, defisiensi mikronutrien dan infeksi. Orang tua Joshua
diajarkan untuk memberikan ASI sesering mungkin dengan ditambah
pemberian makanan kaya energi dan padat nutrisi dan memberikan
terapi bermain terstruktur untuk membantu perkembangan mental dan
perilakunya yang banyak dipengaruhi secara nyata oleh malnutrisi
berat. Joshua dipulangkan dari rumah sakit setelah 28 hari dirawat
di rumah sakit dan berat badan berdasar tinggi badan mencapai -1SD
atau 90% median. Orang tua Joshua menerima beberapa nasehat tentang
bagaimana melanjutkan praktik pemberian asupan makanan yang baik
dan memberikan rangsang sensoris di rumah. Mereka juga diberi
penekanan tentang perlunya kunjungan ulang untuk pemantauan.
Seminggu setelah keluar dari rumah sakit Joshua terlihat pada
saat kunjungan untuk pemantauan kondisi. Tampak bahwa dia kembali
mengalami kehilangan berat badan. Sebuah anamnesa terhadap cara
pemberian makan dirumah dilakukan dan didapatkan temuan bahwa
Joshua kembali memperoleh asupan makanan yang tidak adekuat.
Kemudian diadakan diskusi lebih lanjut dengan orangtua Joshua
mengenai pemberian asupan makanan yang baik untuk bayi tua.
Kunjungan untuk pemantauan membantu Joshua untuk meningkatkan berat
badannya. TujuanSetelah menyelesaikan studi kasus ini, para peserta
diharapkan mampu:
melakukan penilaian kegawat daruratan dan tata laksana pada anak
dengan gizi buruk mengetahui dan memahami sifat dasar yang kompleks
dan multifaktorial gizi buruk.
membiasakan diri dengan sistem perawatan anak dengan gizi buruk,
yang termasuk didalamnya penilaian klinis secara cermat, tata
laksana yang benar keadaan mengancam jiwa, sistem pemberian ASI dan
rencana pemulangan (rawat jalan) pasien meliputi komunikasi yang
efektif dengan pasien yang sudah pulang dan pusat pelayanan
masyarakat.
Memahami bahwa anak dengan gizi buruk mempunyai resiko untuk
mendapatkan beberapa permasalahan akut yang dapat mengancam jiwa
(misalnya hipotermi, hipoglikemia, infeksi berat, anemia berat,
gangguan keseimbangan elektrolit, dan kemungkinan masalah hilangnya
penglihatan pada kedua mata). Oleh karena itu mereka memerlukan
tindakan yang nyata dan cepat.
Memahami bahwa proses kesembuhan dalam kasus ini memerlukan
waktu beberapa minggu. Rencana pemulangan pasien harus disusun
secara cermat dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang tepat
mengenai apa yang diperlukan oleh para pasien yang telah keluar
dari rumah sakit untuk mengoptimalkan fase rehabilitasi dan
mencegah kekambuhan Pemeriksaan
Hemoglobin (anemia berat, yang diterapi dengan tablet besi oral
setelah nafsu makan pasien membaik) Gula darah (menurun, memerlukan
terapi emergensi dengan Dekstrosa 10%)
Rontgen thorax dalam batas normal
Pemeriksaan feses rutin dan mikroskopis menunjukkan adanya
trofozoit Giardia lambiaPengelolaan yang diberikan: Menjaga suhu
dengan menggunakan pakaian hangat, topi, dan dengan selimut
hangat.(Rujuk hal. 198) untuk mengontrol hipotermia
Pemberian 50 ml glukosa 10% melalui pipa nasogastrik diikuti
dengan pemberian asupan makanan yang pertama (dimulai F-75) dalam
interval terbagi (Rujuk hal.197) untuk mengontrol dan mencegah
hipoglikemia. Pemberian Cairan rehidrasi ReSoMal melalui pipa
nasogastrik secara perlahan (Rujuk hal. 200) untuk mengelola
dehidrasi.
Pemberian tambahan elektrolit dan mikronutrien selama dua minggu
untuk mengoreksi gangguan keseimbangan elektrolit (Rujuk hal.
202)
Pemberian makanan dimulai dengan F-75 dengan diikuti peningkatan
jumlah asupan dan penurunan frekuensi asupan (Rujuk hal 205) untuk
memberikan energi dan protein yang cukup untuk memelihara proses
fisiologis dasar. Hal ini diikuti dengan pemberian formula F-100
untuk mencapai tahap kesuksesan asupan yang tinggi dan peningkatan
berat badan yang cepat (Rujuk hal.209)
Pemberian injeksi ampisilin intramuskular selama dua hari
diikuti dengan amoksisilin oral dan injeksi gentamisin
intramuskular selama 7 hari (Rujuk hal.203) untuk mengontrol
infeksi. Tambahan tablet besi oral untuk anemia setelah berat badan
Joshua mulai meningkat Terapi bermain terpola untuk perkembangan
mental dan kepribadiannya Perawatan pendukung lain yang dapat
diberikan: Monitor pasien dengan cermat
Setelah melakukan manajemen awal untuk hipoglikemia, kadar
glukosa diperiksa ulang setelah 60 menit untuk memastikan bahwa
kadar glukosa darah kembali ke batas normal
Suhu tubuh pasien diukur dan dicatat 2 jam setelah masuk bangsal
untuk memastikan bahwa kondisi hipotermia telah dikelola dan
dilanjutkan dengan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat dengan
pakaian yang hangat dan selimut (Rujuk hal.198)
Mengukur respirasi dan denyut nadi, frekuensi buang air kecil
dan buang air besar dan episode muntah (Rujuk hal 202)
Jumlah asupan makanan yang telah diberikan, berat badan pasien
per hari, frekuensi BAB dan konsistensinya dicatat dengan cermat
tiap hari.(Rujuk hal. 202)
Bab 7 Gizi BurukCatatan untuk peserta
Studi kasus VPermasalahan :
Joshua adalah seorang anak laki-laki berusia 12 bulan yang
dibawa ke rumah sakit kabupaten dari tempat tinggalnya di daerah
terpencil. Dia mempunyai riwayat menderita diare cair akut selama 8
hari. Pada dua hari terakhir dia menjadi lebih mudah gelisah dan
tidak dapat makan dengan baik
Apakah langkah-langkah anda dalam mengelola keparahan kasus anak
ini?
Urutkan informasi kunci dari permasalahan yang telah
dipaparkan
Apakah tanda kegawatdaruratan dan tanda prioritas yang anda
temukan dari riwayat perjalanan penyakit dan dari ilustrasi
gambar?Apa diagnosis anda?
Apa saja pemeriksaan yang akan anda lakukan untuk mengkonfirmasi
diagnosis anda?
Interpretasi apa saja yang dapat anda buat berdasarkan laporan
yang telah tersedia?
Bagaimana cara anda untuk mengelola dan mengobati kasus anak
dengan gizi buruk ini?
Apa saja langkah-langkah yang diperlukan dalam pengelolaan kasus
gizi buruk?
Bagaimana anda mengawasi perkembangan dan respon terapi pada
pasien ini?
Bagaimana anda dapat mengetahui bahwa pasien ini berada dalam
tahap rehabilitasi?
Bagaimana tata laksana selanjutnya untuk pasien ini?
Apa saja yang dapat menyebabkan pasien ini kehilangan berat
badannya?
Bagaimana anda selanjutnya memahami bahwa mengapa berat badan
Joshua tidak naik?
Ringkasan kasus:Joshua menderita gizi buruk akibat berbagai
faktor resiko seperti: status sosio-ekonomi yang buruk, jumlah
anggota keluarga yang cukup banyak, makanan yang disediakan dalam
keluarga kurang mencukupi dari aspek gizi, penggunaan dan
pengenceran susu formula yang tidak benar, kejadian episode infeksi
berulang dan penolakan makan selama proses infeksi. Di rumah sakit
dia mendapatkan terapi yang tepat dalam manajemen permasalahan yang
dihadapinya yakni hipoglikemia, hipotermia, dehidrasi, gangguan
keseimbangan elektrolit, defisiensi mikronutrien dan infeksi. Orang
tua Joshua telah dibimbing untuk mengetahui bagaimana memberikan
asupan makan secara teratur dengan makanan yang kaya energi dan
padat nutrisi, serta merancang suatu terapi bermain terpola yang
diperlukan untuk perkembangan akspek mental dan tingkah lakunya.
Joshua dipulangkan dari rumah sakit setelah dirawat selama 28 hari
ketika berat badan berdasarkan panjang badan mencapai -1SD atau 90%
median dengan saran dan nasehat untuk melanjutkan praktik pemberian
makanan yang baik dan perangsangan sensorik di rumah serta jadwal
kunjungan untuk pemantauan pasien yang telah keluar dari rumah
sakit. Pada kunjungan untuk pemantauan ditemukan bahwa Joshua
kembali mengalami penurunan berat badan yang cukup bermakna.
Sehingga dilakukan evaluasi ulang dan digarisbawahi bahwa dia tidak
mendapat asupan makanan yang adekuat. Oleh karena itu orang tua
Joshua diberi peringatan agar tetap memberikan asupan makanan yang
adekuat bagi Joshua yang dapat membantu menaikkan berat badannya
terutama pada kunjungan berikutnya.Ada banyak sekali penyebab gizi
buruk. Anak dengan gizi buruk mempunyai potensi resiko mengalami
permasalahan yang dapat mengancam jiwanya seperti hipoglikemia,
hipotermia, infeksi serius, dan gangguan keseimbangan elektrolit.
Oleh karena itu mereka memerlukan pendekatan yang cukup cermat,
terapi dan pengelolaan khusus dengan pengawasan dan pemberian
asupan makanan secara rutin. Perhatian lebih harus diberikan untuk
menghindari komplikasi seperti gagal jantung, kekambuhan dan juga
kematian. Dukungan sensorik dan emosional merupakan tindakan yang
penting untuk mencegah keterlambatan perkembangan mental dan
kepribadian anak. Pemantauan berkala merupakan hal yang penting
untuk memastikan bahwa anak telah mendapatkan pengelolaan kasusnya
dengan baik.