BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyakit infeksi kecacingan merupakan salah satu penyakit yang masih banyak terjadi di masyarakat namun kurang mendapatkan perhatian (neglected diseases). Penyakit yang termasuk dalam kelompok neglected diseases memang tidak menyebabkan wabah yang muncul dengan tiba-tiba ataupun menyebabkan banyak korban, tetapi merupakan penyakit yang secara perlahan menggerogoti kesehatan manusia, menyebabkan kecacatan tetap, penurunan intelegensia anak dan pada akhirnya dapat pula menyebabkan kematian. Salah satu jenis penyakit dari kelompok ini adalah penyakit kecacingan yang diakibatkan oleh infeksi cacing kelompok Soil Transmitted Helminth (STH), yaitu kelompok cacing yang siklus hidupnya melalui tanah. Penyakit parasitik yang termasuk ke dalam neglected diseases tersebut merupakan penyakit tersembunyi atau silent diseases, dan kurang terpantau oleh petugas kesehatan. Cacing tambang merupakan salah satu cacing yang dapat menyebabkan kehilangan darah bagi penderita sehingga sangat memungkinkan terjadinya anemia. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penyakit infeksi kecacingan merupakan salah satu penyakit yang masih
banyak terjadi di masyarakat namun kurang mendapatkan perhatian (neglected
diseases). Penyakit yang termasuk dalam kelompok neglected diseases
memang tidak menyebabkan wabah yang muncul dengan tiba-tiba ataupun
menyebabkan banyak korban, tetapi merupakan penyakit yang secara perlahan
menggerogoti kesehatan manusia, menyebabkan kecacatan tetap, penurunan
intelegensia anak dan pada akhirnya dapat pula menyebabkan kematian.
Salah satu jenis penyakit dari kelompok ini adalah penyakit kecacingan
yang diakibatkan oleh infeksi cacing kelompok Soil Transmitted Helminth
(STH), yaitu kelompok cacing yang siklus hidupnya melalui tanah. Penyakit
parasitik yang termasuk ke dalam neglected diseases tersebut merupakan
penyakit tersembunyi atau silent diseases, dan kurang terpantau oleh petugas
kesehatan.
Cacing tambang merupakan salah satu cacing yang dapat menyebabkan
kehilangan darah bagi penderita sehingga sangat memungkinkan terjadinya
anemia. Terjadinya anemia diduga karena adanya bekas gigitan cacing
tambang pada dinding usus yang relatif sulit menutup akibat adanya enzim
cacing yang memiliki sifat sebagai antikoagulan sehingga darah sukar
membeku.
1
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 ANATOMI SALURAN PENCERNAAN
1. Mulut
Mulut (oris) merupakan organ yang pertama dari saluran pencernaan
yang meluas dari bibir sampai ke istmus fausium yaitu perbatasan antara
mulut denganfaring terdiri dari (1) :
a. Vestibulum oris: Bagian diantara bibir dan pipi di luar, gusi dan gigi
bagian dalam.
b. Kavitas oris propia: Bagian di antara arkus alveolaris, gusi dan gigi,
memiliki atap yang dibentuk oleh palatum durum (palatum keras) bagian
depan, palatum mole (palatum lunak) bagian belakang.
1) Gigi
Anatomi gigi:
2
Mahkota : menonjol dari rahang
Akar : tertanam dalam rahang
Email : melapisi mahkota merupakan zat terkeras di dalam tubuh
Dentin: lekukan utama pada ujung gigi
Sementum : lapiisan yang keras di sekeliling akar
Pulp : jaringan lembut berisi saraf dan pembuluh darah.
Jenis gigi:
Gigi seri (insicivus): berbentuk pipih dan tajam untuk mengiris
makanan.
Gigi taring (kanninus): ujungnya runcing untuk mencabik dan
menyobek makanan.
Gigi geraham depan (premolar) : bentuknya berlekuk-lekuk untuk
mengiris dan melembutkan makanan.
Gigi geraham belakang (molar) : paling kuat, bentuknya berlekuk-
lekuk untuk melembutkan makanan.
Fungsi gigi adalah mengunyah makanan, pemecahan partikel besar
menjadi partikel kecil yang dapat ditelan tanpa menimbulkan
tersedak.
2) Lidah
Bagian-bagian lidah:
Pangkal lidah (radik lingua) terdapat epiglottis yang memisahkan
saluran pencernaan dan pernafasan.
Pangkal lidah (dorsum lingua) terdapat putting-putting pengecap
untuk menentukan rasa makanan.
Ujung lidah (apeks lingua) berfungsi membalikkan makanan, proses
berbicara, merasakan makanan yan gdimakan, dan membantu proses
menelan.
3) Kelenjar Ludah
Kelenjar submaksilaris : terletak di bawah rahang atas bagian tengah.
3
Kelenjar sublingual : terletak di bawah selaput lender dasar rongga
mulut dan bermuara di dasar rongga mulut.
Kelenjar parotis : terletak di bawah bagian depan telinga di antara
prosesus mastoid kiri dan kanan dekat os mandibular.
Fungsi saliva: mencampur saliva dengan makanan agar menjadi
lunak atau setengah cair yan gdisebut lobus agar mudah ditelan dan
mendinginkan makanan, melarutkan makanan yang kering untuk
dapat dirasakan.
2.Faring
Faring (tekak) dibentuk oleh jaringan yang kuat (jaringan otot
melingkar), organ terpenting di dalamnya adalah tonsil.
Faring terdiri dari (1):
Nasofaring (pars nasalis)
Bagian superior yang menghubungkan hidung dengan faring.
Bagian samping terdapat muara aperture tuba auditorius(eustachi) yang
menghubungkan nasofaring dengan telinga tengah.
Orofaring (Pars oralis)
Bagian media yang menghubungkan rongga mulut dengan
faring.Pada bagian samping jaringan ditemukan limfoit atau tonsilla
palatine tersembunyi dalam lekuk fossa tonsilaris.Tonsil palatine adalah
jaringan limfoid dalam bentuk gepeng yang dapat terlihat dengan mudah
melalui mulut terbuka pada dinding samping, dilapisi oleh kapsul dan
melekat secara longgar pada M konstrutor superior faring. Tonsilla
palatine, tonsilla faringeal dan tonsilla lingualis membentuk lingkaran
jaringan limfoid yang disebut cincin waldeyer berfungsi untuk mekanisme
pertahanan tubuh terhadap infeksi kuman dari luar dengan cara
membunuhnya.
Laringofaring(pars laringis)
4
Bagian inferior yang menghubungkan laring dengan faring.Bagian
paling bawah laring berhubungan dengan laring, terbentang antara hioid
dan esophagus.
3. OESOFAGUS
Oesophagus berupa pipa yang berotot (panjangnya sekitar 25 cm)
dan terbentang antara pharynx dan gaster [ventriculus] (1)
Oesophagus mengikuti lengkungan columna vertebralis sewaktu
melintas ke kaudal lewat leher dan mediastinum posterius.
Menembus diaphragma tepat di sebelah kiri dari bidang median.
Bermuara pada cardia ventriculi setinggi cartilage costalis VII di
sebelah kiri dan vertebra T10 (atau T11).
Bagian distal oesophagus dikelilingi plexus oesophagus gealis.
Dalam abdomen tertutup oleh peritoneum pada bagian ventral dan
lateralnya; artinya bagian ini terletak retroperitoneal.
Bagian abdominal oesopahgus yang pendek, memperoleh darah
arterial mealui arteria gastric sinistra, cabang truncus coeliacus yang
melintas ke kiri, dan arteria phrenica inferior sinistra. Penyaluran balik
darah venosa terjadi melalui vena gastric sinistra ke dalam system
pembuluh balik portal, dan melalui vena azygos ke dalam system
5
pembuluh balik sistemik. Limfe disalurkan ke dalam nodi lymphoidei
gastric sinistri; pembuluh limfe aferen dari nodi lymphoidei gastric sinistri
terutama mengalir ke nodi lymphoidei coeliaci. Persarafan berasalah dari
kedua truncus vagalis (rami gastric anteriores dan rami gastrici posteriors),
kedua tryncus sympathicus, nervus splanchnicus major dan nervus
splanchnicus minor, dan dari pleksus saraf sekeliling arteria gastric
sanistra dan arteria phrenica inferior. (1)
4. LAMBUNG ( GASTER )
Gaster (ventriculus) memiliki(1) :
Curvature gastrica (ventricularis) minor sebagai tepi gaster
(ventriculus) yang cekung.
Curvature gastric (ventricularis) major sebagai tepi gaster (ventriculus)
yang cembung dan lebih panjang.
Sebuah takik panjang kira-kira pada dua pertiga distal jarak curvature
gastric (ventricularis) minor yang disebut incisura angularis sebagai
patokan batas antara corpus gastricum (ventriculare) dan pylorus.
Cardia sekitar muara oesophagus.
6
Fundus gantricus (ventricularis), yakni bagian klanial yang melebar
dan berbatas pada kubah diaphragma sebelah kiri.
Corpus gastricum (ventriculare) yang terdapat antara fundus dan
antrum pyloricum.
Pars pylorica, bagian gaster (ventriculus) yang menyerupai corong;
bagian yang lebar, yakni antrum pyloricum beralih ke bagian yang
sempit, yakni canalis pyloricus.
Pylorus, daerah sfringter yang menebal di sebelah distal untuk
membentuk musculus sphincter pylori guna mengatur pengosongan isi
gaster (ventriculus) melalui ostium pyloricum ke dalam duodenum
TOPOGRAFI GASTER [VENTRICULUS]
7
Gaster [ventriculus] tertutup oleh peritoneum, kecuali pada lintasan
pembuluh darah sepanjang curvature gastric [ventricularis] dan pada
daerah kecil di sebelah dorsal ostium cardiacum. Kedua lembar omentum
minus meluas, mengelilingi gaster [ventriculus] dan melepaskan diri pada
curvatura gastric [ventricularis] major sebagai omentum majus. (1)
Permukaan ventral gaster [ventriculus] bersentuhan dengan :
o Diaphragm
o Lobus hepatis sinister
o Dinding abdomen ventral
Palungan lambung (stomatch bad), tempat rebah gaster
[ventriculus] pada sikap telentang dibentuk oleh dinding dorsal bursa
omentalis dan struktur yang terdapat antara dinding tersebut dan
dinding abdomen dorsal(1) :
o Diaphragm
o Colon transversum, ,esocolon transversum, pancreas, spleen [lien],
dan truncus coeliacus serta keriga cabangnya
o Glandula suprarenalis sinistra an bagian cranial ren sinister
PEMBULUH DAN SARAF GASTER [VENTRICULUS]
Arteri-arteri gaster [ventriculus] berasal dari truncus coeliacus dan
cabangnya (1):
8
o Asteria gastric sinistra berasal dari truncus coeliacus dan melintas
dalam oemntum minus ke kardia, lalu membelok secara tajam
untuk mengikuti curvature gastruca [ventricularis] minor dan
beranastomosis dengan arteria gastrica dextra
o Arteria gastric dextra dillepaskan dari arteria hepatica dan melintas
ke kiri, mengikuti curvature gastrica [ventricularis] major untuk
mengadakan anastomosis dengan arteria gastric sinistra.
o Arteria gastroepiploica dextra merupakan cabang arteria
gastroduodenalis dan melintas ke kiri sepanjang curvature gastruca
[ventricularis] major, lalu mengadakan anastomosis dengan arteria
gastor-omentalis [epiploica] sinistra.
o Arteria gastro-omentalis [epiploica] sinistra berasal dari arteria
splenica [linealis] dan beranastomosis dengan arteria gastro-
omentalis [epiploica] dextra.
o Arteriae gastricae breves berasal dari ujung distal arteria splenica
[linealis] dan menuju ke fundus.
o Vena-vena gaster [ventriculus] mengikuti arteri-arteri yang sesuai
dalam hal letak dan lintasan. Vena gastric dextra dan vena gastric
sinistra mencurahkan isinya ke dalam vena portae hepatis, dan
venaegastricae breves dan vena gastro-omentalis [epiloica]
membawa isinya ke dalam vena splenica [linealis] yang bersatu
dengan vena mesenterica superior untuk membentuk vena portae
hepatis. Vena gastro-omentalis [epiloica] dextra bermuara dalam
vena mesenterica superior.
o Pembuuh-pembuluh limfe gaster [ventriculus] mengikuti arteri-
arteri sepanjang curtavura gastric [ventricularis] major dan
curtavura gastric [ventricularis] minor. Pembuluh-pembuluh ini
menyebabkan limfe dari permukaan ventral dan permukaan dorsal
gaster [ventriculus] ke kedua curtavura tersebut untuk dicurahkan
ke dalam nodi lymphoidei gastroepiploici yang tersebar di tempat
9
tersebut. Pembuluh eferen dari kelenjar limfe ini mengikuti arteri
besar ke nodi lymphoidei coeliaci.
o Persarafan gaster [ventriculus] parasimpatis berasal dari truncus
vagalis anterior dan truncus vagalis posterior serta cabangnya.
Persarafan simpatis berasal dari segmen medulla spinalis T6
sampai T9 melalui plexus coeliacus dan disebarkan melalui plexus
sekeliling arteria gastric dan arteria gastro-omenalis [epiploica].
5. INTESTINUM TENUE ( USUS HALUS )
Intestinum tenue terbentang dari pylorus sampai kuala ileosekal
(ileocecal junction), tempat ileum bersatu dengan intestinum crassum.
Pylorus membawa isi gaster [ventriculus] ke dalam duodenum, kemudian
bagian pertama intestinum tenue :dua bagian lainnya adalah jejunum dan
ileum. (1)
10
a) DUODENUM
Duodenum ialah bagian intestinum tenue terpendek,
terlebar dan paling mantap kedudukannya. Lintasannya merupakan
huruf C yang melingkari caput pancreatis. Duodenum berawal
pada pylorus di sebelah kanan dan berakhir pada peralihan
duodenojejunal (duodenojejunal junction) di sebelah kiri. Untuk
tujuan deskriptif duodenum dibedakan menjadi empat bagian(1) :
Bagian proksimal (pertama) yang pendek (5 cm), terletak
ventrolateral terhadap corpus vertebrae L1, yakni pars superior.
Pars descendens (kedua) yang lebih panjang (7-10 cm) melintas
ke kaudal sejajar dengan sisi kanan vertebrae L1-L3.
Pars horizontalis (ketiga) yang panjangnya 6-8 cm dan melintas
ventral terhadap vertebra L3.
Pars ascendens (keempat) yang pendek (5 cm) dan berawal di
sebelah kiri vertebra L3, lalu melintas ke cranial sampai
setinggi tepi cranial vertebra L2
11
Dua sentimeter pertama duodenum memiliki mesentrium dan
bergeser-geser. Para ahli radiologi menjulukkan bagian yang bebas
ini sebagai tudung duodenal (duodenal cap). Sisa bagian pertama
sepanjang 3 cm dan ketiga bagian duodenum lainnya tidak
mempunyai mesentrium dan tidak dapat berpindah letak karena
berada retroperitoneal. (1)
Bagian duodenum yang menurun, melintas ke kaudal, mula-
mula di sebelah kanan dan sejajar dengan vena cava inferior.
Ductus choledochus [biliaris] dan ductus pancraeticus memasuki
dinding dorsomedial bagian ini. Kedua saluran tersebut biasanya
bersatu, membentuk ampulla hepatopancreatica yang bermuara
pada puncak papilla duodeni major. Pars horizontalis duodenum
disilang oleh pembuluh mesentrica superior dan radix mesentrii
untestinum tenue. Bagian duodenum yang menai, melintas kea rah
klanial di sisi kanan aorta untuk mencapai tepi kaudal pancreas. Di
sini bagian tersebut melengkung kea rah ventral untuk bersatu
dengan jejunum pada flexura duodenojejunalis. Bagian yang
lengkung ini, diperkuat oleh sebuah pitafibromuskular yang
dikenal sebagai musculus suspenserius duodeni (ligamentum
Treitz). Kontraksi otot ini turut melebarkan sudut flexura, dan
mempermjdah lewatnya isi duodenum. (1)
Arteri-arteri duodenal berasal dari truncus coeliacus dan
arteria mesentrica superior. Truncus coeliacus melalui arteria
gastroduodenalis superior dan cabangnya arteria
pancreaticoduodenalis memasok darah kepada bagian duodenum
yang terletak proksimal dari muara ductus choledochus [biliaris],
yakni bagian yang berasal dari usus depan embrional. Arteria
mesentrica superior, melalui cabangnya, yakni arteria
pancreaticoduodenalis inferior, memasok darah kepada bagian
12
duodenum yang terdapat distal terhadap muara ductus choledochus
[biliaris], yaitu bagian yang berasal dari usus tengah embbrional. (1)
Vena-vena duodenal mengikuti arteri-arteri dan bermuara
dalam vena portae hepatis; beberapa vena mencurahkan isinya
secara langsung ke dalam vena portae hepatis, dan yang lain secara
tidak langung melalui vena mesentrica superior dan vena splenica
[lienalis]. (1)
Pembuluh-pembuluh limfe duodenal di sebelah ventral
mengikuti arteri-arteri dan ditampung oleh nodi lymphoidei
pancreaticoduodenales di sepanjang arteria gastroduodenalis.
Pembuluh limfe dorsal melintas dorsal dari ccaput pancreatic dan
mencurahkan isinya ke dalam nodi lymphoidei mesenterici
superiors. Pembuluh limfe eferen dari kelenjar limfe duodenal
ditampung oleh nodi lymphoidei coeliaci. (1)
Persarafan duodenum berasal dari nervus vagus dan saraf
simpatis melalui pleksus sekitar arteria pancraeticoduodenalis. (1)
b) JEJUNUM DAN ILEUM
Awal instestinum jejunum terdapat pada flexura
duodenojejunaliis, dan intestinum ileum dengan caecum. Panjang
jejunum dan ileum bersama adalah 6-7 m; dari panjang ini dua
perlima bagian adalah jejunum dan sisanya ileum. Bagian terbesar
jejunum terletak di region umbilical, sedangkan ileum terutama
terdapat di region suprapubik dan regip inguinal kanan. Bagian
akhir ileum biasanya terdapat dalam pelvis dan dari sini melintas
jadi cranial untuk berakhir pada permukaan medial caecum.
Meskipun tidak terdapat garis batas yang jelas antara jejunum dan
ileum, masing-masing bagian memiliki sifat yang berbeda yang
penting dalam ilmu bedah. (1)
13
Sebuah mesentrium menghubungkan bagian terbesar
intestinum tenue pada dinding abdomen dorsal. Radix mesentrii
(panjangnya kira-kira 15 cm) mulai dari sisi kiri vertebra L2,
melintas serong ke kuadal kanan sampai di artilucatio sacroilicia
dextra. Radix menyenteri meyilang (1) :
Pars horizontalis duodenum
Pars abdominalis aortae
Vena cava inferior
Muscullus psoas major dexter
Ureter dexter
Pembuluh testicularis attau ovarica
Arteria mesentrica superior mengantar darah kepada jejunum
dan ileum. Pembuluh ini melintas antara lembar-lembar
mesenterium dan melepskan 15-18 cabang ke intestinum. Cabang-
cabang ini saling berhubungan dengan membentuk anastomosis
berupa arcus, dikenal sebagai lengkung-engkung arterial yang
melepaskan vasa recta. Vena mesenterica superior membawa balik
darah dari jejunum dan ileum. Vena ini terletak ventral kanan dari
arteria mesentrica superior dalam radix mesentrii. Vena mesentrica
superior berakhir dorsal dari collum pancreatic pada persatuannya
dengan vena splenica [lienalis] untuk membentuk vena portae
hepatis. (1)
Pembuluh limfe jejunum dan ileum melintas antara lembar-
lembar mesentrium ke nodi lymphoidei mesenterici yang terletak
Dekat pada dinding intestinum
Antara lengkung-lengkung arterial
Sepanjang bagian proksimal arteria mesenterica superior
Pembuluh limfe dari bagian akhir ileum mengikuti ramus
ilealis arteria ileocolica ke nodi lymphoidei ileocolici. Pembuluh
14
limfe eferen dari nodi lymphatici mesenterici ditampung oleh nodi
lymphoidei mesenterici superiors. (1)
Saraf simpatis untuk jejunum dan ileum berasal dari segmen
medulla spinais T5-T9 dan mencapai plexus coeliacus melalui
kedua truncus sympathicus dan kedua nervus splanchnicus major.
Serabut praganglion bersinaps dalam ganglia coeliaca dan ganglion
mesentericum superius. Saraf parasimpatis berasal dari truncus
vagalis posterior. Serabut simpatis pascaganglion dan serabut
parasimpatis praganglion mengadakan sinaps dalam pleksus
mienterik dan pleksus submukosa dinding intestinum. Pada
umunya, rangsang simpatis menurunkan peristaltic dan sekresi dan
berperan sebagai vasokonstriktor, sedangkan rangsang
parasimpatis meningkatkan peristaltik dan sekresi. Terdapat pula
serabut sensoris. Intestinum tidak peka terhadap rangsang nyeri
terbanyak, termasuk sayatan san pembakaran, tetapi peka terhadap
penggembungan yang dirasakan sebagai kolik (kejang). (1)
6. INTESTINUM CRASSUM
Intestinum crassum terdiri dari caecum, appendix vermiformis,
colon, rectum dan canalis analis. Intestinum crassum dapat dibedakan dari
intestinum tenue karena adanya(1) :
Tiga pita otot yang menebal, dikenal sebagai taenia coli
Sakulasi dinding intestinum crassum antara taenia coli, dikenal sebagai
haustra
Kantong omentuk yang kecil, berisi lemak, disebut appendices
epiploicae
15
1) CAECUM
Caecum adalah bagian pertama intestinum crassum dan
beralih menjadi colon ascendens. Caecum terletak dalam kuadran
kanan bawah, yakni dalam fossa iliaca. Biasanya hamper seluruh
caecum diliputi peritoneum dan dapat diangkat dengan mudah,
tetapi caecum tidak memilki mesenterium. Ileum memasuki
caecum secara miring dan untuk sebagian menyembul ke dalamnya
dengan membentuk sebuah labium superius dan sebuah labium
inferius yang membentuk valve ileocaecalis dan mengantar ke
ostium valvae ileocaecalis. (1)
2) APPENDIX VERMIFORMIS
Appendix vermiformis berupa pipa buntu yang berbentuk
seperti cacing dan berhubungan dengan caecum di sebelah kaudal