Top Banner
KATA PENGANTAR SEPTIAN, A.Md TPL KAB. MUNA SULTRA
52

Business Plan Consumer Product

Dec 26, 2015

Download

Documents

Alesha Horn

Concept of Business Plan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Business Plan Consumer Product

SEPTIAN, A.Md TPL KAB. MUNA SULTRA

Page 2: Business Plan Consumer Product

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah

SWT berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga penulis mampu menyelesaikan

rencana bisnis dengan judul “KERIPIK SINGKONG” dengan tepat waktu. Bisnis plan ini

disusun sebagai bentuk usaha awal untuk menjadi seorang wirausaha baru dari TPL-

IKM Program Beasiswa Provinsi Sulawesi Tenggara untuk periode 2014.

Penulis sadar bahwa bisnis plan ini masih jauh dari sempurna, mengingat

penulis masih dalam prosespembelajaran sehingga terdapat keterbatasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat

membangun dari tim penyeleksi sangat diharapkan untuk kelengkapan dan

kesempurnaanbisnis plan ini untuk ke depannya.

Demikian bisnis plan ini dibuat dengan harapan dapat semoga bermanfaat bagi

penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Raha, Mei 2014

Penulis,

S E P T I A N, A.Md.

Page 3: Business Plan Consumer Product

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1. Latar Belakang ................................................................................1

1.2. Tujuan..............................................................................................2

1.3. Metode Pengumpulan Data..............................................................2

1.4. Sistematika Penulisan.......................................................................2

BAB II ANALISIS MAKRO................................................................................7

2.1. Analisis Pasar...................................................................................7

2.1.1. Permintaan dan Penawaran...................................................8

2.1.2. Bentuk Pasar..........................................................................9

2.1.3. Mengukur dan Meramal Permintaan..................................10

2.2. Usaha dan Persaingan....................................................................11

2.3. Siklus Produk.................................................................................12

BAB III Sumber Daya Manusia dan Produksi.................................................14

3.1. Perencanaan Tenaga Kerja.............................................................16

3.2. Desain Produksi.............................................................................17

3.3. Tata Letak Produksi.......................................................................18

BAB IV ASPEK PEMASARAN........................................................................20

4.1. Segmentingg, Targetting, Posiitioning...........................................22

4.2. Marketing Mix...............................................................................23

BAB V KEUANGAN..........................................................................................25

5.1. Kebutuhan dan Sumber Biaya Modal............................................26

5.2. Aliran Kas (Cash Flow).................................................................28

BAB VI KESIMPULAN ....................................................................................32

6.1. Kesimpulan....................................................................................32

6.2. Analisis SWOT..............................................................................35

Page 4: Business Plan Consumer Product

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seseorang pengusaha atau wirausaha mampu berfikir yang lebih berorientasi pada

tindakan dari pada hanya berkata , kemudian difirikan saja, ataupun berwancana. Perlunya

rencana yang sederhana untuk mengawali suatu awalan bagi seorang wirausaha.

Untuk mengawali suatu proses perencanaan kerja kita perlu beberapa usulan mengenai

perihal Pembuatan Businnes, agar usaha yang akan dirintis lebih dipermudah langkahnya.

Sebab kita perlu  melakukan penguraian singkat mengenai suatu uasaha yang akan kita

bentuk, tidak mudah memang akan tetapi perlu untuk menjadi referensi awal untuk menjadi

seorang wirausaha muda.

Namun bukan sekedar mengawali saja, akan tetapi perlunya rencana dalam strategi

pemasaran dalam suatu usaha sebab pemasaran saalah satu aspek terpenting dari

kewirausahaan, bahkan dapat dikatakan, kalau anda sudah memiliki pasar atau berhasil dalam

pemasaran, mulailah membuka usaha sendiri. Bahkan seorang yang inovatif dalam

menciptakan produk baru sekalipun belum berani menjadi wirausaha, semata-mata karena

tidak mampu memasarkannya. Pemasaran juga merupakan aspek usaha yang jauh lebih

penting dari sekedar modal. Sebab, modal dapat dipinjam, tapi pasar harus digeluti. Bukan

hanya rencana pemasasaran saja akan tetapi, perlunya rencana oganisasi dalam suatu usaha ,

Rencana Keuangan dalam suatu usaha, dan Manajemen sumber daya manusia dalam suatu

usaha.

Sehingga Pada penyusunan businnes Plan ini ditekannkan untuk memiliki rincian keterangan

seperti yang telah dipaparkan dari isi paragraph diatas. Usaha Kripik Singkong Rumahan

merupakan bentuk usaha rumahan yang memilih untuk memperjelas kelangsungan usaha

Page 5: Business Plan Consumer Product

dengan membentuk suatu rincian perencanaan kedepan dengan bentuk pembuatan Businnes

plan. Sehingga hal ini cukup mempercepat laju perubahan usaha yang nantinya akan saya

perioritaskan untuk jangka panjang.

Pada zaman sekarang ini banyak makanan ringan yang dijual di pasaran. Makanan ringan

yang biasa di sebut cemilan ini banyak kita jumpai di warung, pasar, atau tempat lainnya

yang dekat dengan sekitar kita. Dari cemilan makanan jenis makanan kering ataupun

makanan basah. Saat ini banyak makanan modern buatan pabrik yang dijual di warung

bahkan di warung. Makanan tradisional juga tidak kalah populernya dengan makanan

modern. Karena mudah ditemui juga karena harganya murah.

PURE RENYAH merupakan industri rumahan untuk makanan ringan  seperti, keripik

singkong. Yang bahan dasar pembuatannya bisa dengan mudah kita dapatkan di pasaran.

Selain itu, rasa dari keripik yang gurih, renyah, enak dan nikmat. membuat jenis cemilan ini

bisa dengan mudah diterima semua kalangan.

Seperti kita tahu kandungan kalori singkong cukup tinggi, bahkan mencapai 2 kali kalori

kentang. Dalam 100 gr singkong didapat 160 kalori, hingga dapat menjadi makanan alternatif

sumber kalori selain nasi. Kandungan lemak dalam singkong rendah, dibanding dengan

kacang-kacangan dan sereal. Namun proteinnya cukup tinggi jika dibanding makanan seperti

kentang, pisang dan ubi.Vitamin K dalam singkong dapat menjadi nutrisi yang membantu

pembentukkan massa tulang. Ini membuat resiko penyakit osteoporosismenurun dan tulang

menjadi lebih kuat. Vitamin juga baik untuk pengobatan penyakit Alzheimer karena

membatasi berkembangnya kerusakan syaraf otak. Singkong kaya vitamin B kompleks dan

B6 yang dibutuhkan dalam pembentukkan darah, hingga baik untuk pasien anemia .

Singkong yang direbus dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat, hingga baik

untuk menurunkan resiko sakit jantung. Selain itu, serat yang dikandung oleh singkong pun

baik untuk pencegah penyakit kanker usus, membantu mengendalikan diabetes, serta stroke.

Page 6: Business Plan Consumer Product

Dari uraian penjelasan diatas, maka saya memilih usaha menjual keripik singkong balado

dan keripik bawang. Karena banyak disukai para penikmat kuliner, mungkin karena rasanya

yang gurih dan teksturnya yang renyah membuat sensasi tersendiri bagi lidah kita. Apalagi

ditunjang dengan keunggulan dari bahan bakunya yang tanpa kolesterol dan mengandung

yang bermanfaat bagi kesehatan.

Petani singkong di kabupaten muna sangat banyak sehingga bahan baku selalu tersedia

dalam pengolahan keripik singkong Tanaman singkong juga banyak ditemui di Muna.

Sehingga dengan adanya usaha kripik singkong PURE RENYAH dapat membantu petani

singkong dalam memasarkan hasil panennya.

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dari didirikannya PURE RENYAH adalah sebagai berikut:

1. Membuka lapangan pekerjaan sehingga mengurangi pengangguran yang ada di

Kabupaten Muna

2. Memberdayakan petani singkong di Kabupaten Muna sehingga dapat menambah

penghasilan mereka

3. Untuk memenuhi keinginan masyarakat agar bisa mengkonsumsi kripik renyah dari

singkong

4. Kripik singkong dapat bermanfaat bagi kesehatan sehingga dapat membantu pembeli

agar tidak terkena penyakit yang tidak di inginkan

5. Meningkatkan pendapatan masyarakat Muna Perkapita

Page 7: Business Plan Consumer Product

1.2.1 VISI DAN MISI

Visi

Menjadi industri kecil menengah yang tangguh sehingga dapat meningkatkan

perekonomian daerah dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan kripik renyah dan gurih.

Misi

Memberdayakan petani dan masyarakat Kabupaten Muna dengan mengolah tanaman

singkong menjadi kripik yang renyah dan gurih.

1.2.2 FOKUS BISNIS

Mengolah tanaman Singkong menjadi Keripik yang renyah dan gurih dengan

kemasan yang rapi sehingga dapat menarik minat konsjumen untuk mengkonsumsi kripik

singkong renyah dan gurih

1.2.3 SASARAN BISNIS

1. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen

2. Mengembangkan Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Muna

3. Mengolah tanaman singkong sehingga menjadi nilai tambah yang ekonomis

4. Mampu memenuhi permintaan keripik singkong berbagai citra rasa.

1.3 Metode Pengumpulan Data. 

Dalam pengumpulan data dapat menggunakan berbagai sumber, baik sumber primer

maupun sumber sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut:

1. Metode Kepustakaan

Page 8: Business Plan Consumer Product

Metode kepustakaan dilakukan dengan cara memanfaatkan berbagai macam

informasi serta metode-metode dari buku maupun website yang berhubungan

dengan ide bisnis ini

2. Metode Observasi

Metode observasi ini dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan terhadap ide

bisnis

3. Metode Interview

Metode interview dipergunakan sebagai cara untuk memperoleh data dengan jalan

mengadakan tanya jawab dengan calon konsumen maupun responden baik melalui

tatap muka langsung maupun melalui telepon.

Pendirian usaha PURE RENYAH didirikan berderdasarkan metode kepustakaan,

metode observasi dan metode interview mengenai banyaknya bahan baku, belum adanya

pesaing serta respon baik dari konsumen.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika Pembuatan Bisnis Plan ini terdiri dari 6 (enam) bab yang di dalamnya

mencakup hal-hal sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab satu membahas tentang latar belakang, tujuan, Metode pengumpulan

data, dan sistematika penulisan.

BAB II ANALISIS MAKRO

Pada bab dua membahas tentang Analisis pasar, permintaan dan penawaran,

bentuk pasar, mengukur dan meramal permintaan,usaha dan persaingan dan

siklus hidup produk

BAB III ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA DAN PRODUKSI

Pada bab ini membahas tentang Perencanaan tenaga kerja, Desain produk

(Spesifikasi produk, Kapasitas produksi, dan Proses produksi), Tata letak

produksi

BAB IV ASPEK PEMASARAN

Pada bab ini membahas tentang segmenting, targeting, positioning dan Marketing

mix

Page 9: Business Plan Consumer Product

BAB V ASPEK KEUANGAN

Pada Bab ini membahas tentang kebutuhan dana dan sumber dana, Biaya modal,

Aliran Kas (cash flow)

BAB VI KESIMPULAN

Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dan analis SWOT

Page 10: Business Plan Consumer Product

BAB II

ANALISIS MAKRO

2.1 Analisis Pasar

Tanaman singkong di kabupaten Muana sangat banyak dan biasanya para petani hanya

menjual dalam bentuk singkong tidak diolah lagi menjadi Kripik yang mempunyai Inovasi

baru sehingga harga penjualannya dapat berbeda ketika di lakukan pengolahan menjadi kripik

singkong. Industri pengolahan Kripik singkong di Kabupaten Muna masih sangat terbatas

olehnya itu saya memiliki ide untuk membuka usaha pengolah singkong menjadi keripik.

2.1.1 Permintaan dan Penawaran

PURE RENYAH mengolah singkong menjadi kripik beraneka rasa yaitu kripik pedas dan

manis dengan kemasan yang kecil sehingga tidak memberatakan konsumen dalam pembelian.

2.1.2 Bentuk pasar

PURE RENYAH mengolah kripik singkong dengan memasarkan di warung-warung

yang ada di kabupaten muna sehingga dapat memperluas pasar yang dapat meningkatkan

kapasitas produksi.

2.1.3 Meramal dan Mengukur Permintaan

Penduduk Kabupaten Muna pada Tahun 2010 tercatat sebanyak 268.277 jiiwa yang

terdapat di 33 kecamatan dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk per tahunnya adalah

sebesar 1,36 %. Sehingga jumlah penduduk Kabupaten Muna pada Tahun 2013 adalah

sebesar :

Page 11: Business Plan Consumer Product

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Muna Tahun 2013 Berdasarkan Laju

Pertumbuhan Penduduk Rata-Rata Per Tahun.

Tahun JumlahPenduduk

Laju PertumbuhanPenduduk Rata-Rata

Per Tahun

Jumlahh KenaikanPenduduk Per

Tahun

2010 268.2771,36 %

3.6492011 271.926 3.6982012 275.624 3.7482013 279.372 3.7992014 283.172 3.851

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Muna Tahun 2014 sampai Tahun 2018

(Lima Tahun Mendatang)

Tahun JumlahPendudu

k

Laju PertumbuhanPenduduk Rata-Rata

Per Tahun

Jumlahh KenaikanPenduduk Per

Tahun

2014 283.172

1,36 %

3.8512015 287.023 3.9042016 290.927 3.9572017 294.883 4.0102018 298.894 4.065

PURE RENYAH Mengasumsikan dari jumlah penduduk Kabupaten Muna dari Umur

7 Tahun sampai 40 tahun 55 % sangat doyan dalam mengkonsumsi kripik singkong renyah

sehingga tidak perlu lagi mengimpor dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan pasar di

Kabupaten Muna Sehingga permintaan keripik singkong selama 5 tahun mendatang adalah

sebesar

Page 12: Business Plan Consumer Product

Tabel 2.3 Proyeksi Permintaan keripik daun singkong di Kabupaten Muna 5

Tahun Mendatang.

Tahun Jumlah Konsumen Potensial

Proyeksi Permintaan

(Kg)2014 113.269 90.6152015 114.809 91.8472016 116.371 93.0962017 117.953 94.3632018 119.557 95.646

2.2 Usaha dan Persaingan

Industri Kecil Menengah PURE RENYAH menerapkan kualitas prodak yang tinggi dan

harga dapat dijangkau oleh masyarakat muna dengan tetap memperhatikan keuntungan.

Sehingga dapat bersaing dengan IKM yang ada di kabupaten Muna maupun di luar Daerah.

2.3 Siklus Hidup Produk

a. Tahap Perkenalan

Mempromosikan keripik singkong kepada masyarakat dengan menyebar brosur-brosur

dan memberikan diskon kepada pembeli yang banyak.

b. Tahap Pertumbuhan

Memperluas Pemasaran keripik singkong dengan memperhatikan kualitas rasa yang

renyah sehingga dapat di kenal oleh masyarakat Kabupaten Muna pada Khususnya dan

masyarakat Indonesia pada umumnya.

c. Tahap Kedewasaan

Memproduksi kripik singkong yang beraneka rasa sehingga tidak membosankan

konsumen dalam mengonsumsi kripik singkong.

Page 13: Business Plan Consumer Product

d. Tahap Kemunduran

Untuk menghindari kemunduran usaha IKM PURE RENYAK akan selalu mengadakan

Inovasi sehingga prodak yang dihasilkan dapat mengikuti perkembangan pasar dan

permintaan konsumen.

Page 14: Business Plan Consumer Product

DIREKTUR PERUSAHAAN

MANAJEMEN KEUANGAN

BAB III

SUMBER DAYA MANUSIA DAN PRODUKSI

3.1 Perencanaan Tenaga Kerja

IKM Rumahan PURE RENYAH memiliki karyawan sebanyak 3 orang karena baru

permulaan usaha sehingga tidak memberatkan keuangan Perusahaan dalam menggaji

karyawan yang memiliki tugas sebagai pemasaran, produksi, dan keuangan.

Tabel 3.1 Jenis dan Jumlah Karyawan IKM PURE RENYAH

NO

.JABATAN JUMLAH PERSONIL

1. PIMPINAN 1

2. BAGIAN KEUANGAN 1

3. BAGIAN PRODUKSI 2

4. BAGIAN PEMASARAN 1

Gambar 1. Struktur Organisasi

MANAJEMEN PRODUKSI MANAJEMEN PEMASARAN

Page 15: Business Plan Consumer Product

3.2 Desain Produk

IKM PURE RENYAH bergerak di bidang Industri Kecil Menengah yang mengolah

singkong menjadi keripik aneka rasa yaitu rasa pedas dan balado.

a. Spesifikasi Produk

Nama dari produk yang kami hasilkan yaitu “keripik dari tanaman umbi singkong”.

Deskripsi produk :

Cara Membuat Kripik Singkong :

1. Kupas singkong dan cuci bersih

2. Iris tipis singkong dengan menggunakan alat pengiris

3. Rendam dalam air yang berisi garam dan sedikit air kapur. Angkat dan bersihkan

4. Rendam kembali dalam air

5. Goreng irisan singkong tersebut dengan menggunakan minyak yang banyak dan api

yang sedang.

6. Goreng sampai matang. Angkat dan tiriskan

Cara Membuat Bumbu Balado:

1. Kupas cabai merah, keluarkan bijinya

2. Haluskan bawang putih dan cabai merah

3. Tumis bawang putih dan cabai merah yang sudah dihaluskan tadi sampai harum dan

sedikit mengering

4. masukkan gula dan garam. Aduk terus sampai rata.

Cara Membuat Keripik Singkong Balado :

1. Setelah semua bumbu tercampur rata dan gula sudah mencair, angkat wajan dari atas

api

Page 16: Business Plan Consumer Product

2. Dalam kondisi hangat, masukkan keripik singkong  dan aduk sampai semua bumbu

balado tercampur dengan baik dan menempel di keripik singkong.

3. Biarkan sampai kering dan tidak lengket

4. Setelah dingin, keripik singkong balado siap disajikan atau dikemas.

A. Komposisi Produk

BAHAN BAKU

KEBUTUHAN

RATA-RATA PER

BULAN

SUMBER

Singkong 30 kg Pasar

BAHAN PENOLONG

KEBUTUHAN

RATA-RATA PER

BULAN

SUMBER

Cabai 5 kg Pasar

Masako 5 pck Pasar

Sasa 5 pcs Pasar

Minyak Goreng 4 liter Pasar

Soda kue 1 kg Pasar

Plastik 3 kg Pasar

Sablon Plastik 120 pcs Toko Sablon

B. Bentuk produk

Produk yang dihasilkan adalah Keripik Singkong. Keripik Singkong merupakan makanan

ringan yang memiliki kandungan gizi dan karbohidrat yang cukup baik. Keripik Singkong

yang dihasilkan adalah Keripik Singkong dengan kualitas terbaik, dimana dalam proses

pembuatannya kami menggunakan bahan baku terbaik dan proses pembuatannya sudah

menggunakan peralatan yang modern

Page 17: Business Plan Consumer Product

C. Rasa Produk

Produk keripik singkong ini menawarkan rasa pedas dan rasa balado

D. Kemasan Produk

Kemasan produk “keripik singkong” ini adalah kemasan plastik sederhana.

b. Kapasitas produksi

Bahan baku singkong sebanyak 30 kg dapat menghasilkan keripik daun singkong

sebanyak 120 kemasan/hari (ukuran 300 gr) per bulannya 3.600 kemasan. Sehingga total

produksi per tahunnya adalah sebesar = 4.375 kemasan x 12 bulan = 43.200 kemasan/tahun.

c. Proses produksi

Proses Pengolahan keripik daun singkong

Kompor

Tabung gas

Kuali Besar

Codet

Saringan minyak

Tampah

Baskom besar/Ember

Sendok nasi

Timbangan

Pisau

Mesin pres plastik

Drum

Page 18: Business Plan Consumer Product

Bahan

Singkong

Cabai

Masako

Sasa

Minyak Goreng

Soda kue

Plastik

Sablon Plastik

Cara pembuatan keripik daun singkong yaitu :

Page 19: Business Plan Consumer Product

PROSES PRODUKSI BAHAN BAKU TEKNOLOGI MESIN

Pengupasan Singkong Tradisional Pisau

Pencucian Singkong Tradisional Sikat

Pemotongan Singkong Tradisional Pisau potong

Perendaman Singkong, backing powder

Tradisional Bak/baskom

Pengeringan Singkong Tradisional Penyaringan

Penggorengan Singkong, minyak goreng

Tradisional Kompor, wajan, sutil, saringan minyak

Pembumbuan Singkong, bumbu Tradisional Baskom, centong

Penimbangan Singkong Tradisional Timbangan

Pengemasan Singkong, plastik kemasan

Tradisional Mesin press

Page 20: Business Plan Consumer Product

Gambar Alur Proses Produksi

Cara Membuat Kripik Singkong :

7. Kupas singkong dan cuci bersih

8. Iris tipis singkong dengan menggunakan alat pengiris

9. Rendam dalam air yang berisi garam dan sedikit air kapur. Angkat dan bersihkan

10. Rendam kembali dalam air

11. Goreng irisan singkong tersebut dengan menggunakan minyak yang banyak dan api

yang sedang.

12. Goreng sampai matang. Angkat dan tiriskan

Cara Membuat Bumbu Balado:

5. Kupas cabai merah, keluarkan bijinya

6. Haluskan bawang putih dan cabai merah

SingkongPengolahan Bahan Baku

Produk Makanan Ringan

DistributorKonsumen

Page 21: Business Plan Consumer Product

R. Gudang R. Produksi

R. PenjemuranR. Penyimpanan

Gambar Lay Out produksi

7. Tumis bawang putih dan cabai merah yang sudah dihaluskan tadi sampai harum dan

sedikit mengering

8. masukkan gula dan garam. Aduk terus sampai rata.

Cara Membuat Keripik Singkong Balado :

5. Setelah semua bumbu tercampur rata dan gula sudah mencair, angkat wajan dari atas

api

6. Dalam kondisi hangat, masukkan keripik singkong  dan aduk sampai semua bumbu

balado tercampur dengan baik dan menempel di keripik singkong.

7. Biarkan sampai kering dan tidak lengket

8. Setelah dingin, keripik singkong balado siap disajikan atau dikemas.

3.3 Tata Letak Produksi

Gambar 2. Tata letak usaha Sinar Watuputih

Page 22: Business Plan Consumer Product

BAB IV

ASPEK PEMASARAN

4.1 Segmentating

Pangsa pasar dari penjualan keripik singkong adalah mayoritas masyarakat kabupaten

muna yang berumur 7 tahun sampai 45 tahun untuk perkembangan berikutnya kalau sudah

terpenuhi kebutuhan masyarakat Muna.

4.2 Targeting

Page 23: Business Plan Consumer Product

Sasaran pasar dari prodak pembuatan kripik singkong ini adalah mencakup semua

kalangan baik kalangan bawah maupun kalangan menengah keatas karena harganya sangat

terjangkau Rp. 6.000,- sehingga tidak memberatkan masyarakat untuk mengkonsumsi produk

yang saya hasilkan.

4.3Positioning

PURE RENYAH merupakan IKM yang memanfaatkan tanaman singkong menjadi

keripik renyah sehingga dapat membantu petani dalam pemasaran tanaman singkong. Dan

usaha yang saya buat sangat kurang pesaingnya rata-rata keripik yang masyarakat Muna

konsumsi Dari jawa sehingga dengan adanya usaha saya ini dapat menyeimbangkan

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Muna dengan daerah lain.

4.4 Marketing Mix

a. produk (Product)

Prodak kripik singkong yang di produksi oleh usaha saya beraneka ragam rasa yaitu

pedas dan balado yang memiliki kemasan sederhana.

b. Harga (Price)

1. Harga Pokok Produksi

1. Harga Pokok Produksi

Kapasitas produksi yang dihasilkan dalam satu hari dengan memproduksi

30 kg singkong adalah 120 bungkus/hari, Dengan masa kerja dalam tiap

bulan adalah 25 hari kerja

Tabel. 4.1 Harga pokok produksiJenis Nilai Total(Rp.)

Biaya TetapGaji Pimpinan 800.000Gaji Bagian Keuangan 700.000Gaji Bagian Produksi 600.000Gaji Bagian Pemasaran 500.000Total Biaya Tetap 2.600.000

Page 24: Business Plan Consumer Product

Biaya VariabelSingkong 90.000cabai 10.000masako 15.000Sasa 6.000Minyak goreng 25.000Soda kue 3.000

Plastik 5.000

Sablon plastik 1.000

Promosi 70.000Transportasi 60.000Tak Terduga 100.000Listrik 100.000Air (PDAM) 80.000Total Biaya Variabel 565.000Total Modal Kerja Per Bulan (25 Hari) 14.125.000Total Modal Kerja Per Tahun (12 Bulan) 169.500.000

30 kg singkong dapat menghasilkan dapat menghasilkan kripik pisang 120

bungkus/hari (ukuran 300 gr). Sehingga total produksi per bulan adalah

sebesar = 120 bungkus x 25 hari = 3.000 bungkus/bulan = 3.000X 12 =

36.000 bungkus/tahun

Harga Pokok Produksi = Total Biaya Produksi PerTahu n

Total Produksi Per Tahun

Harga Pokok Produksi = Rp169.500 .00036.000/bungkus

= 4.700 /bungkus 300 gr

2. Harga Jual

Usaha PURE RENYAH mengambil keuntungan untuk setiap penjualan

Kripik pisang 300 gr adalah sebesar 10% dari Harga Pokok Produksinya,

sehingga harga jual keripik pisang 300 gr adalah sebesar :

Harga Jual = (20% x Harga Pokok Produksi) + Harga

Pokok Produksi

= (20% x Rp.4.700) + Rp. 4.700

= Rp. 286,2 + Rp. 4.700

= Rp. 5.640 = Rp. 6.000,-/bungkus

Page 25: Business Plan Consumer Product

c. Tempat (Place)/ Jalur Distribusi

Usaha yang saya dirikan agak jauh dari pemukiman perkotaan karena mengingat harga

tanah yang begitu mahal dan bangunan yang harus megah jika didirikan di perkotaan

sehingga dapat mengurangi modal pendirian IKM Keripik Singkong

Adapun jalur distribusi keripik singkong dari produsen ke konsumen yaitu:

Produsen konsumen

Konsumen membeli prodak kripik singkong dari warung-warung terdekat yang telah

di beri label perusahaan PURE RENYAH dengan alamat yang jelas sehingga jika ada

konsumen yang ingin dapat mengetahui cara pembuatan kripik singkong renyah bisa

lansung ke tempat produksi atau ingin membeli skala besar.

d. Promosi

Sebagai produk yang baru masuk ke pasaran, maka diperlukan promosi yang cukup

agresif dengan tujuan dapat menarik perhatian konsumen. Promosi produk dilakukan dengan

memanfaatkan beberapa media promosi baik media cetak maupun media elektronik. Dalam

kegiatan promosi ini yang paling penting adalah pembentukan brand atau citra, pelayanan

konsumen yang baik, dan menciptakan kesetiaan pelanggan.

Kegiatan promosi dapat melalui penjualan perorangan, promosi penjualan, dan iklan.

Kepercayaan pelanggan merupakan hal utama karena apabila salah satu pelanggan merasa

puas maka ia akan menyampaikannya pada rekannya yang lain. Hal ini dapat dibangun

dengan memberikan pelayanan yang baik, pemberian informasi produk, dan meyakinkan

konsumen terhadap keunggulan produk dibandingkan produk lain. Pada awal penjualan juga

dapat dilakukan promosi melalui pemberian harga yang lebih murah guna menarik

konsumen. Selain itu, adanya teknologi internet yang berkembang pesat dapat dimanfaatkan

sebagai media promosi yang efektif.

Untuk Produk Keripik PURE RENYAH, Media Promosi yang pertama yang paling adalah

membranding logo dan melakukan Promosi langsung ke konsumen, dimana konsumen

Page 26: Business Plan Consumer Product

disuruh untuk mencoba memakannya dengan harapan mereka akan selalu ingat akan rasa dan

produk dari keripik singkong Kabayan dan diharapkan dapat menjadi media untuk

mempromosikan kepada orang lain. 

Dalam melakukan Promosi selanjutnya ditempuh dengan berbagai cara, mulai dari membuat

iklan dengan pamphlet – pamphlet, spanduk, sampai pada mempromosikannya melalui dunia

maya, khususnya pada situs – situs jejaring social dan social group lainnya yang banyak

dikunjungi masyarakat online. 

Total Biaya Produksi PerTahunTotal Produksi PerTahun

Total BiayaProduksi Per TahunTotal Produksi PerTahun

BAB V

ASPEK KEUANGAN

5.1. Kebutuhan Dan Sumber Biaya Modal

1. Investasi Awal Perusahaan

Tabel. 5.1 Investasi awal usahaInvestasi Nilai (Rp)

Perijinan 500.000

meja 1000.000

kursi 300.000

Lemari Dokumen 1.000.000

Komputer 3.000.000

Page 27: Business Plan Consumer Product

Jumlah 5.800.000

2. Mesin dan Peralatan

Tabel. 5.2 Mesin dan Peralatan

3. Bahan Baku (Biaya Tidak Tetap)

Tabel. 5.3 Biaya bahan baku

BAHAN BAKUKEBUTUHAN

RATA-RATA PER BULANHARGA PEMBELIAN

Singkong 30 kg 90.000

BAHAN PENOLONGKEBUTUHAN

RATA-RATA PER BULANHARGA PEMBELIAN

Cabai 5 kg 50.000

Masako 5 pck 75.000

Page 28: Business Plan Consumer Product

Sasa 5 pcs 30.000

Minyak Goreng 4 liter 100.000

Soda kue 1 kg 30.000

Plastik 3 kg 15.000

Sablon Plastik 120 pcs 15.000

TOTAL Rp. 405.000

4. Biaya Lain-Lain (Biaya Tidak Tetap)

Tabel. 5.4 Biaya lain-lainBiaya Nilai Total (Rp.)

Promosi 70.000

Transportasi 60.000

Tak terduga 100.000

Jumlah 230.000

5. Biaya Overhead (Biaya Tidak Tetap)

Tabel. 5.5 Biaya OverheadBiaya Nilai Total (Rp.)

Listrik 100.000

Air (PDAM) 80.000

Jumlah 180.000

6. Daftar Gaji (Biaya Tetap)

Tabel. 5.6 Datar gajiUraian Per bulan Nilai Total (Rp.)

Page 29: Business Plan Consumer Product

Gaji Pimpinan 900.000 800.000

Gaji Bagian Keuangan 800.000 700.000

Gaji Bagian Produksi (2 org) 750.000 600.000

Gaji Bagian Pemasaran 800.000 500.000

Jumlah 2.600.000

Total Kebutuhan Modal Usaha adalah sebesar :

Tabel. 5.7 Kebutuhan ModalUraian Modal Nilai (Rp.)

Investasi Awal Usaha 5.800.000

Mesin dan Peralatan 1.650.000

Bahan Baku 405.000

Biaya Lain-Lain 100.000

Biaya Overhead 180.000

Daftar Gaji 2.600.000

Jumlah 10.735.000

Modal Awal yang Dibutuhkan

Tabel. 5.8 Modal awal Keterangan Total Sumber Pembiayaan

Modal Sendiri Pinjaman

1.      Investasi Awal Perusahaan

a. meja 700.000 700.000

b. Kursi 300.000 300.000

c. Perijinan 500.000 500.000

d . Lemari dokumen 1.000.000 1.000.000

Page 30: Business Plan Consumer Product

e.  komputer 3.000.000 3.000.000

JUMLAH 5.500.000 2.500.000

2.     Mesin dan Peralatan

Kompor 250.000 250.000

Tabung gas 150.000 150.000

Kuali Besar 150.000 150.000

Codet 20.000 20.000

Saringan minyak 20.000 20.000

Tampah 40.000 40.000

Baskom besar/Ember 120.000 120.000

Sendok nasi 20.000 20.000

Timbangan 300.000 300.000

Jumlah mesin dan peralatan

1.070.000 1.070.000 3.000.000

3.     Biaya Variabel

1.  Bahan Baku

Singkong 90.000 90.000

Cabai 50.000 50.000

Masako 75.000 75.000

Sasa 30.000 30.000

Minyak Goreng 100.000 100.000

Soda kue 30.000 30.000

Plastik 15.000 15.000

Sablon Plastik 15.000 15.000

Jumlah biaya variabel 405.000 405.000

2. Biaya Lain-Lain

Page 31: Business Plan Consumer Product

a. Promosi 70.000 70.000

b.  Transportasi 60.000 60.000

c. Tak Terduga 100.000 100.000

Jmlah biaya Lain-lain 230.000 230.000

3. Biaya Overhead

a. Listrik 100.000 100.000

b. Air (PDAM) 80.000 80.000

Jumlah Biaya Overhead

180.000 180.000

Total Modal Awal yang Dibutuhkan

7.385.000 4.205.000 6.000.000

(1+2+3)

Presentase 100% 40% 60%

Break Event Point (BEP)

Untuk mengetahui jumlah produksi minimal yang harus diproduksi

agar memperoleh titik impas, maka perlu melakukan perhitungan

Break Even Point (BEP) atau analisis titik impas. Break Even Point

(BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan

perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan

dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan

itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol.

Usaha PURE RENYAH mengambil keuntungan untuk setiap penjualan Keripik

pisang kemasan 300 gr adalah sebesar 20% dari Harga Pokok Produksinya,

sehingga harga jual keripik singkong kemasan 300 gr adalah sebesar :

Harga Jual = (20% x Harga Pokok Produksi) + Harga

Pokok Produksi

= (20% x Rp.4.700) + Rp. 4.700

Page 32: Business Plan Consumer Product

= Rp. 286,2 + Rp. 4.700

= Rp. 5.640 = Rp. 6.000,-/bungkus

Total Penjualan/ tahun = harga jual x kapasitas Produksi

= 6.000 x 36.000

= Rp 216.000.000

Investasi Usaha

Investasi Usaha = Investasi + Biaya Produksi

= 7.385.000 + 216.000.000

= 223.385.000/ tahun

Variable/ Unit

Variabel/ Unit = Biaya variabel

Kapasitas Produksi

= 7.385.000

36.000

= 205,13 ≈ 205 / tahun

Perhitungan Proyeksi laba Rugi

NPV = Nilai tahunan Penerimaan – Nilai tahunan Biaya

= Rp. 216.000.000 - Rp. 169.200.000

Page 33: Business Plan Consumer Product

= Rp. 46.800.000 / Tahun

Perhitungan Proyeksi Rugi – Laba

Laba Kotor = Hasil Penjualan – Total Biaya Produksi

= Rp. 216.000.000 - Rp. 169.200.000

= Rp. 46.800.000 / Tahun

Laba bersih = Laba kotor – PPH ( 10 % )

= Rp. 46.800.000 – Rp.4.680.000 ( 10% )

= Rp. 46.800.000 – Rp.4.680.000

= Rp. 42.120.000,-

BAB VI

KESIMPULAN

6. 1 Kesimpulan

Page 34: Business Plan Consumer Product

Dari hasil pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa usaha Kopi jahe pisang

ini layak untuk dikembangkan.

Dengan hasil :

Kapasitas produksi = 36.000 Bungkus / Tahun

Harga Jual = Rp. 6.000-,00

Total penjualan = Rp 216.000.000

Laba bersih = Rp. 42.120.000,-

6.2 Analisis SWOT

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

MAICIH 1. Penjualan produk

dengan cara nomaden

(berpindah-pindah)

2. Memiliki banyak

varian 10 level

1. Harga yang relatif

tinggi

2. Menurut para

konsumen yang

mencoba, produk ini

banyak menggunakan

penyedap

KARUHUN 1. Rasa dan

keseimbangan bahan-

bahan alami

2. Hasil produk yang

bervarian

1. Bumbu kurang terasa

2. SDM yang belum

terfasilitas dan belum

terjamin

kesejahteraannya.

STRENGTH (KEKUATAN): sebutkan asset atau hal yang paling berharga dalam organisasi anda saat ini, berikan komentar seperlunya.

Page 35: Business Plan Consumer Product

1. PRODUKHarga jualMutu produkDesain dan variasi produk

- Harga jual yang relatif murah untuk semua kalangan.

- Mutu produk yang berkualitas alaminya.

- Variasi produk yang memuaskan keinginan konsumen yang beragam.

2. FUNGSI PEMASARANPromosi dan iklanTenaga sales

- Promosi yang mengikuti perkembangan zaman seperti Facebook, Twitter, Situs Web.

- Telah ada beberapa distributor resmi yang menjual produk berdasarkan target pasar.

3. DISTRIBUSI DAN PERSEDIAANKecepatan distribusiKetepatan waktu pengirimanKetersediaan barang

- Kecepatan distribusi produk ini disaat pesaing mulai turun ke populerannya.

- Ketepatan waktu pengiriman sesuai permintaan konsumen.

- Ketersediaan barang, selalu memproduksi kurang lebih 1500 bungkus setiap harinya.

4. PELAYANAN PELANGGANKeramahan pelayanan

- Keramahan pelayan, sejauh ini belum ada konsumen yang complain atas kurang ramahnya pelayanan.

5. ORGANISASI DAN SDMWewenang dan delegasiTingkat keahlian khusus

- Wewenang yang berada pada pemilik produk dan pemilik saham.

- Keahlian khusus pada bidang accounting dan proses produksi.

6. SISTEM MANAJEMENSistem pembukuan (akuntansi)Sistem administrasi

- Sistem yang digunakan untuk keuangan yaitu ada sistem pembukuan (akuntansi).

- Ada juga sistem administrasi oleh pemilk.

7. PRODUKSIBiaya produksiPerencanaan produksiFasilitas produksiPenanganan limbah produksi

- Biaya produksi yang terjangkau

- Perencanaan produksi sistemik dan sistematis

- Fasilitas produksi yang cukup

- Penanganan limbah produksi di manfaatkan oleh pemilik

8. TEKNOLOGIPenggunaan teknologi modern

- Menggunakan teknologi tradisional tetapi sangat menjaminkan hasil yang baik

Page 36: Business Plan Consumer Product

WEAKNESS (KELEMAHAN): sebutkan permasalahan utama yang timbul di dalam organisasi / perusahaan anda saat ini, berikan komentar seperlunya.

1. PRODUKDesain dan variasi produkPengemasan & label

- Desain produk yang belum menarik konsumen

- Belum ada label halal dan sebagainya

2. FUNGSI PEMASARANPromosi dan iklan

- Iklan yang belum dilakukan pada produk ini

3. DISTRIBUSI DAN PERSEDIAANKetersediaan barang

- Apabila bahan baku habis dipasaran maka produksi tidak akan dilakukan sehingga ketersediaan barang terhambat

4. ORGANISASI DAN SDMTingkat pendidikanPengalaman kerjaJumlah tenaga kerja

- Tingkat pendidikan SDM rendah

- Jumlah tenaga kerja yang masih kurang

- Tenaga kerja masih belum berpengalaman

5. PRODUKSIKapasitas produksi

- Kapasitas produksi masih terbilang sedikit

6. TEKNOLOGIPenggunaan teknologi modern

- Belum menggunakan teknologi modern

7. PEMANFAATAN TIPemahaman manfaat TIKetersediaan perangkat kerasKetersediaan perangkat lunakKemampuan operator

- Belum memanfaatkan TI

OPPORTUNITIES (PELUANG): sebutkan kesempatan atau peluang yang datangnya dari luar organisasi yang mungkin dapat diraih oleh organisasi anda saat ini, berikan komentar seperlunya.

1. PERSAINGANProduk import

- Produk import yang juga menjadi tujuan dari perusahaan ini

2. PEMODALAN

Kemudahan mendapatkan

pinjaman

- Kemudahan mendapat pinjaman dari sahabat-sahabat terdekat.

Page 37: Business Plan Consumer Product

3. KEBIJAKAN PEMERINTAHPerijinan dan birokrasiKemudahan pengurusan eksport

- Perijinan dan birokasi yang memudahkan masyarakat

- Kemudahan pengurusan eksport agar berjalan lancar dan baik

4. PELUANG PASARAkses dan informasi pasarPermintaan pasarPerilaku pasar

- Permintaan pasar yang meningkat setiap harinya

Akses dan informasi pasar yang mudah karena dikalangan anak muda

- Perilaku pasar yang mendukung dan menirima produk dengan baik

5. KEMAJUAN TEKNOLOGIPerkembangan teknologi produksi

- Menggunakan mesin pemotong otomatis

6. TENAGA KERJAKetersediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan

- Ketersediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan dengan keahlian di bidangnya masing-masing

7. BAHAN BAKUFluktuasi harga bahan baku

- Fluktasi harga bahan baku bisa berkurang karena sudah berlangganan

8. MASYARAKAT SEKITARSikap masyarakat terhadap produk

- Sikap masyarakat terhadap produk menjadi peluang untuk pemasaran konsumen

THREATS (HAMBATAN): sebutkan ancaman atau hambatan yang datangnya dari luar organisasi yang mungkin dapat diraih oleh organisasi anda saat ini, berikan komentar seperlunya.

1. PERSAINGANPersaingan untuk usaha sejenis

- Persaingan untuk usaha sejenis seperti Maicih dan Karuhun yang masih merajalela di kalangan anak muda

2. PEMODALANTingkat suku bunga kredit

- Tingakat suku bunga kredit yang tinggi

3. KEBIJAKAN PEMERINTAHPeraturan pemerintahPerpajakan

- Perpajakan yang ditetapkan pemerintah

- Peraturan pemerintah yang mengharuskan ada label halal dari NU pada setiap produk makanan

Page 38: Business Plan Consumer Product

4. PELUANG PASARAkses dan informasi pasarPermintaan pasarPerilaku pasar

- Permintaan pasar berkurang

- Prilaku pasar tidak ramah lagi

5. KEMAJUAN TEKNOLOGIPerkembangan teknologi produksi

- Tidak adanya dan untuk membeli mesin teknologi modern pada proses produksi

6. TENAGA KERJAKetersediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan

- Tidak adanya tenaga kerja yang sesuai kebutuhan

7. BAHAN BAKUMutu bahan bakuKetersediaan bahan baku

- Ketersediaan bahan baku berkurang

- Mutu bahan baku berkurang

8. MASYARAKAT SEKITARTuntutan lembaga konsumen

- Tuntutan lembaga konsumen yang beragam sehingga menghambat proses pemasaran

Page 39: Business Plan Consumer Product
Page 40: Business Plan Consumer Product