Top Banner

of 39

Business Plan

Jul 07, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

1

EXECUTIVE SUMMARY Permintaan akan gula di Indonesia sebagai salah satu dari sembilan bahan pokok masih tinggi dan Aktivitas penduduk yang sangat dinamis, didukung dengan perilaku masyarakat yang menginginkan hal-hal instant dan membutuhkan kemudahan serta kepraktisan mendorong bisnis makanan dan pelengkap makanan untuk berinovasi. Pemenuhan kebutuhan akan bahan makanan yang praktis, higinis dan mudah didapatkan mendorong kami untuk menciptakan inovasi dari gula yaitu gula blok dengan mengadopsi konsep dari produksi gula cakar yang berada di Kabupaten Majalengka. Bisnis yang kami jalankan adalah memproduksi gula blok. Produk ini berupa gula dalam bentuk balok padat yang dalam pembuatannya ditambah soda dan pewarna yang sesuai dengan standar keamanan pangan dan dengan takaran yang sesuai. Perencanaan pendirian bisnis yang kami jalankan ini memiliki orientasi terhadap produk, pasar, dan profit. Orientasi bisnis yang digunakan diilihat dari bagaimana daya terima pasar akan produk gula cakar dengan inovasi baru serta bagaimana eksistensi gula cakar tersebut di pasaran untuk bersaing dengan produk lainnya yang sejenis seperti: gula pasir. Untuk gula cakar sendiri masih belum dijual di wilayah sekitar Darmaga dan dipasaran masih belum memiliki banyak pesaing (pembuat gula cakar). Hal ini membuat bisnis kami menjadi hal yang unik dan memiliki nilai jual sendiri karena belum banyaknya pesaing. Nama perusahaan ini adalah My Sugar. Visi Perusahaan: Mewujudkan perusahaan gula blok yang terdepan dalam inovasi dan pelayanan, serta unggul dalam pemanfaatan gula dalam negeri. Misi yang diemban perusahaan adalah menyediakan produk gula yang berkualitas serta praktis bagi konsumendalam segala suasana, membangun jaringan dengan supplier dan distributor,

membangun kerjasama dengan pemerintah daerah terutama untuk promosi perusahaan dan meningkatkan pengembangan daerah, meningkatkan kualitas sesuai dengan perkembangan usaha, menggunakan bahan baku dari dalamnegeri, memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen.

Usaha ini berbentuk CV yang memungkinkan perusahaan untuk terus melakukan perkembangan dan inovasi. Selama perjalanan, My Sugar mungkin

2

akan memproduksi sirup blok sehingga mudah untuk dibawa ke mana-mana dan tidak menyebabkan sirup bercecer ke mana-mana. Perusahaan juga akan memperluas pasar dengan strategi market development. Perusahaan juga akan membentuk satu kultur organisasi yang baik selama perjalanannya. Jika perusahaan sudah siap dengan kultur organisasi yang baik, hubungan antar karyawan yang baik, serta up grade yang selalu ada dalam organisasi, maka jika harus ada perubahan teknologi tidak akan menyulitkan perusahaan dalam beradaptasi. Analisis kelayakan usaha dapat dilihat dalam cash flow yang menunjukkan bahwa usaha ini sangat layak untuk dijalankan. Net B/C perusahaan adalah 3.29, IRR 98%, dan payback period 2,97 tahun (2 tahun, 11 bulan, 20 hari). Tawaran kepada investor adalah tawaran modal awal dan pembagian hasil kerja. Modal awal yang dibutuhkan adalah Rp 118.473.000 dengan pembagian modal Rp 50.000.000 ditanggung oleh pemilik dan Rp 68.473.000 oleh investor. Pembagian hasil kerja dengan nisbah 60:40 (pemilik dan investor). Perusahaan dalam menerapkan strategi pengembangan dan pemasarannya didasarkan pada analisis kekuatan internal dan eksternal (analisis SWOT) sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

KONSEP BISNIS Permintaan akan gula di Indonesia sebagai salah satu dari sembilan bahan pokok masih tinggi. Penduduk Indonesia rata-rata mengkonsumsi 15 gram gula

3

setiap hari. Hal ini berarti konsumsi gula per kapita per tahun adalah 5,4 kg. Bisnis dalam pemenuhan permintaan gula adalah salah satu bisnis yang berpotensi untuk dikembangkan. Jumlah penduduk Indonesia yang sudah di atas angka 220 juta jiwa menguatkan asumsi bahwa kebutuhan gula dalam negeri sangat tinggi. Pemenuhan gula bukan hanya dengan memenuhi jumlah gula yang dibutuhkan (permintaan gula) tetapi juga disesuaikan dengan pola perilaku konsumen Indonesia. Aktivitas penduduk yang sangat dinamis, didukung dengan perilaku masyarakat yang menginginkan hal-hal instant dan membutuhkan kemudahan serta kepraktisan mendorong bisnis makanan dan pelengkap makanan untuk berinovasi. Pemenuhan kebutuhan akan bahan makanan yang praktis, higinis dan mudah didapatkan mendorong kami untuk menciptakan inovasi dari gula yaitu gula blok dengan mengadopsi konsep dari produksi gula cakar yang berada di Kabupaten Majalengka. Bisnis yang kami jalankan adalah memproduksi gula blok. Produk ini berupa gula dalam bentuk balok padat yang dalam pembuatannya ditambah soda dan pewarna yang sesuai dengan standar keamanan pangan dan dengan takaran yang sesuai. Perencanaan pendirian bisnis yang kami jalankan ini memiliki orientasi terhadap produk, pasar, dan profit dengan penjelasan sebagai berikut : a) Orientasi Produk Orientasi ini berkaitan dengan jumlah output yang akan dihasilkan dan karakteristik output seperti apa yang akan dikembangkan dalam pembuatan produk. Untuk penambahan jumlah output (produksi gula cakar) akan didasarkan oleh penambahan tingkat permintaan gula cakar. Sedangkan untuk karakteristik output (gula cakar) yang dihasilkan akan dibuat dengan inovasi baru dari produk gula cakar yang ada. Inovasi ini berupa ukuran produk yang lebih kecil sehingga lebih efisien dalam pengguan, bentuk balok gula yang lebih rapi dan tanpa rongga serta warna gula yang lebih alami dan menggunakan pewarna makanan. Selain gula cakar juga dikemas dalam plastik-plastik yang menarik. Dimana setiap plastik berisi satu gula cakar. b) Orientasi Pasar

4

Orientasi ini terkait dengan daya terima pasar atau preferensi masyarakat terhadap produk dan level eksistensi. Perencanaan bisnis produk gula cakar juga terkait dengan orientasi ini. Hal ini dikarenakan usaha gula cakar yang selama ini telah dikenal masyarakat adalah gula cakar yang belum mendapat inovasi baik dalam hal bentuk, ukuran dan kemasannya.. Selain itu untuk mengembangkan pasar kami akan melakukan promosi dengan media seperti brosur dan melakukan pekan promosi dengan memberikan tester serta potongan diskon terhadap pembeliaan dalam jumlah banyak sehingga mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Oleh karena itu orientasi bisnis yang digunakan diilihat dari bagaimana daya terima pasar akan produk gula cakar dengan inovasi baru serta bagaimana eksistensi gula cakar tersebut di pasaran untuk bersaing dengan produk lainnya yang sejenis seperti: gula pasir. Untuk gula cakar sendiri masih belum dijual di wilayah sekitar Darmaga dan dipasaran masih belum memiliki banyak pesaing (pembuat gula cakar). Hal ini membuat bisnis kami menjadi hal yang unik dan memiliki nilai jual sendiri karena belum banyaknya pesaing. c) Orientasi Profit Orientasi ini berkaitan dengan pendapatan dan risiko yang ada pada bisnis yang didirikan. Kami pun beorientasi untuk mengurangi risiko yang ada seperti munculnya pesaing baru dengan cara terus melakukan inovasi terhadap bentuk, warna dan kemasan serta kualitas gula cakar berbasis selera konsumen. Gula cakar yang diproduksi oleh usaha kecil di Majalengka memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan yang diperbaiki antara lain penggunaan bahan pewarna yang kurang baik untuk kesehatan serta bentuk yang kurang menarik dengan adanya rongga-rongga karena takaran soda yang terlalu banyak. Mempelajari beberapa kelemahan ini maka konsep yang kami tawarkan untuk gula cakar adalah gula yang tidak menggunakan pewarna berbahaya yang tidak sesuai dengan standar kesehatan makanan. Selain itu bentuk gula yang kami produksi adalah bentuk blok dengan ukuran 3x3x3 cm.

5

Kegiatan perusahaan ini adalah produksi gula blok dan pemasarannya. Perusahaan juga menerapkan suatu konsep yang berbeda dengan perusahaan lain, yaitu dengan memberdayakan usaha rumah tangga yang berada di Majalengka sebagai mitra dan memberikan pencerdasan kepada usaha rumah tangga tentang pentingnya keamanan pangan. Perusahaan ini diberi nama CV My Sugar yang akan bertempat di Dramaga Bogor. Dengan mempertimbangkan lokasi dan pangsa pasar, perusahaan akan bergerak pada tataran teknis untuk produksi dan pemasaran gula blok. My Sugar menerapkan pangsa pasar untuk produknya yaitu universitas terdekat yaitu Institut Pertanian Bogor yang sering mengadakan rapat dan menginginkan kepraktisan dalam penyajian minuman. Selain itu pasar yang dibidik oleh perusahaan adalah hotel dan kalangan menengah ke atas. Perusahaan juga memproduksi gula blok dengan kualitas atau grade dua yang diperuntukkan rumah tangga menengah ke bawah.

STRATEGI OPERASIONAL Visi My Sugar dalam melaksanakan kegiatan produksinya menerapkan standar dan tujuan perusahaan yang di-break down dalam visi dan misi perusahaan. Visi

6

perusahaan yang berusaha dibangun didasarkan pada tujuan perusahaan yang menginginkan perusahaan dapat menjadi pelopor gula blok tingkat lokal dan yang terdepan dalam pelayan. Visi Perusahaan: Mewujudkan perusahaan gula blok yang terdepan dalam inovasi dan pelayanan, serta unggul dalam pemanfaatan gula dalam negeri. Misi Terwujudnya visi perusahaan dapat dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah yang dijabarkan dalam misi perusahaan. Misi yang dirumuskan untuk perusahaan ini adalah:1. Menyediakan produk gula yang berkualitas serta praktis bagi konsumen dalam segala suasana, 2. Membangun jaringan dengan supplier dan distributor. 3. Membangun kerjasama dengan pemerintah daerah terutama untuk promosi

perusahaan dan meningkatkan pengembangan daerah 4. Meningkatkan kualitas sesuai dengan perkembangan usaha.5. Menggunakan bahan baku dari dalam negeri, 6. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen,

Perusahaan menjalankan usaha dengan mengidentifikasi tujuan dan sasaran dari perusahaan. Perusahaan bermimpi untuk menjad perusahaan yang menjadi leader dalam produksi gula blok di Dramaga dan sekitanya disebabkan belum adanya perusahaan sejenis yang ada di Dramaga. Dunia kantor dan dunia hotel yang seringkali menggunakan gula dalam kemasan sekali pakai, tapi kelemahan dari jenis ini adalah masih serignya gula tercecer.

Keunikan Gula Blok My Sugar Produk gula My Sugar telah diukur dari banyaknya gula yang dikonsumsi oleh penduduk Indonesia untuk membuat segelas atau secangkir minuman. Jumlah gula rata-rata yang dionsumsi adalah 10 gram. Sehingga dalam

7

produksinya, My Sugar menerapkan standar ini dan dikonversi dalam bentuk gula blok dengan ukuran 3x3x3 cm. Dibandingkan dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang produksi gula blok, My Sugar mengdopsi cara produksi gula local (gula cakar) yang ada di Majalengka dan dengan disesuaikan dengan standar keamanan pangan, maka keunikan dari perusahaan ini adalah dengan teknologi sederhana tetapi tetap mmperhatikan keamanan pangan sehingga aman untuk dikonsumsi dan higinis dalam pembuatannya. Selain itu, bentuk gula blok kami tidak mulus tetapi agak berongga efek dari penambahan soda dan pewarna makanan yang menghasilkan warna segar. Produk My Sugar adalah produk yang mudah dibawa terutama saat perjalanan jauh, karena tinggal dimasukkan dalam air dan diaduk atau dikocok di botol. Proyeksi Inovasi Bisnis yang digeluti oleh My Sugar memungkinkan perusahaan untuk terus melakukan perkembangan dan inovasi. Selama perjalanan, My Sugar mungkin akan memproduksi sirup blok sehingga mudah untuk dibawa ke manamana dan tidak menyebabkan sirup bercecer ke mana-mana. Perusahaan juga akan memperluas pasar dengan strategi market development. Perusahaan juga akan membentuk satu kultur organisasi yang baik selama perjalanannya. Jika perusahaan sudah siap dengan kultur organisasi yang baik, hubungan antar karyawan yang baik, serta up grade yang selalu ada dalam organisasi, maka jika harus ada perubahan teknologi tidak akan menyulitkan perusahaan dalam beradaptasi. Filosofi Utama Perusahaan juga menerapkan nilai-nilai yang menjadi pedoman bahwa menjadi efektif dan efisien dalam penggunaan bahan makanan dapat menghemat pengeluaran. Dengan adanya gula blok, My Sugar mencoba menerapkan bahwa gula yang di ukur dengan kadar manis dan tidaknya serta banyaknya kalori yang tersimpan dalam gula, baik untuk kesehatan dan keuangan. Filosofi utama perusahaan yang dijabarkan dalam misi adalah perusahaan adalah partner kerja

8

bagi masyarakat dan konsumen. Sehingga akan meningkatkan bargaining position-nya sebagai perusahaan kepercayaan konsumen. Operasional Perusahaan mengidentifikasi kebutuhan untuk produksi gula blok setelah menetapkan lokasi untuk berproduksi. Lokasi yang dipilih adalah di Kecamatan Dramaga, Jalan Raya Dramaga. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada mudahnya akses untuk bahan baku produksi dan kemungkinan untuk membuka display stand lebih besar, karena Jalan Raya Dramaga merupakan lalu lintas yang yang selalu ramai, terlebih jika akhir pekan dengan banyaknya mobil luar kota yang melintas. Kebutuhan produksi yang diperlukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut: Tabel 1. Peralatan Produksi My SugarPeralatan Produksi 1. Kancah 2. Pengaduk 3. Nampan besar 4. Pisau 5. Pencetak gula 6. Kompor gas 7. Tabung gas 8. Alat Pengepres 9. Sendok&Garpu 10.Keranjang 11.Cetakan Gula Kuantitas 3 5 4 3 2 3 3 1 12 5 10 Total Harga satuan (Rp) 500,000 15,000 20,000 10,000 50,000 900,000 250,000 3,000,000 1,000 10,000 20,000 Total Harga (Rp) 1,500,000 75,000 80,000 30,000 100,000 900,000 750,000 3,000,000 12,000 50,000 200,000 6,697,000

Perusahaan menjadwalkan produksi gula cakar dua kali dalam sebulan dan dala sekali produksi mengasilkan rata-rata 400 blok gula (40 blok dalam satu cetakan gula). Bahan baku yang diperlukan dalam sekali produksi adalah 4-10 kg gula, pewarna dan soda untuk setiap cetakan gula adalah satu sendok teh. Proses produksi dilaksanakan oleh karyawan langsung yang menangani proses produksi. Proses pembuatan gula blok adalah sebagai berikut: 1. Gula dimasukkan ke dalam kuai (kancah) 2. Air ditambahkan ke dalam kuali dengan takaran 1 liter air untuk 4 kg gula. 3. Setelah itu gula diaduk sehingga menjadi larutan gula yang kental. 4. Pewarna dan soda ditambahkan dalam adonan

9

5. Gula yang sudah mendidih diangkat dari kompor dan dituang dalam nampan besar. 6. Setelah gula dituang ke dalam nampan, gula dicetak menggunakan cetakan gula pada nampan. 7. Setelah cetakan terpasang, adonan gula didiamkan dan didinginkan dengan suhu ruangan. Setelah dingin dan keras, gula dikeluarkan dari cetakan.8. Penyortiran gua dilakukan untuk menentuan grade 9. Gula yang sudah disortir dikemas menggunakanalat pengemas dalam sealed

plastic dan dijadikan satu dengan jumlah 10 dan 20 buah dalam kemasan besar kemudian dipress dengan alat pengepres./10. Gula siap untuk dipajang dalam displays stand dan dipasarkan.

Proses produksi, pemajangan, dan kantor My Sugar berada dalam satu lokasi. Untuk memudahkan koordinasi dan pengawasan, maka dalam plaksanaannya My Sugar menyewa sebuah rumah dengan tiga ruangan seluas 10x10 m. Ruangan terseut dibagi menjadi kantor, tempat produksi, tempat display, mushola, kamar mandi, dan tempat parkir. Layout perusahaan My Sugar dijelaskan dalam gambar 1 yang menyatakan denah ruangan perusahaan My Sugar.

10

Gambar 1. Layout ruangan perusahaan My Sugar

STRATEGI PEMASARAN

11

Segmenting, Targeting, Positioning Unsur pembentuk dalam perencanaan pemasaran bisnis gula cakar terdiri dari strategi pemasaran dan bauran pemasaran. Strategi pemasaran terdiri dari segmenting, targeting, dan positioning. Segmentasi pasar adalah mengidentifikasi dan memilah-milah kelompok pembeli yang berbeda-beda yang mungkin meminta produk dan atau bauran pemasaran tersendiri (Kottler, 2000). Dalam melakukan segmenting, perusahaan melakukan analisis dan riset pasar terkait dengan preferensi calon konsumen terhadap gula blok. Hasil yang diperoleh dari segmenting ini adalah segmentasi pasar untuk produk gula adalah penduduk Dramaga, kalangan yang sering mengadakan rapat dan hotel yang ada di Bogor. Targeting yaitu menetapkan target pasar. Tahapan ini adalah tahap kelanjutan dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi focus kegiatan-kegiatan pemasaran, perusahaan dapat memilih untuk memusatkan perhatian pada suatu pasar sasaran, berapa pasar sasaran, produk yang spesifik, pasar yang spesifik atau seluruh pasar. Target pasar yang akan dibidik adalah kalangan akademisi dan praktisi yang sering mengadakan rapat serta kalangan hotel. Menurut Kotler (2004), product positioning adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen, sehingga dengan demikian dapat memahami dan menghargai apa yang dilakukan oleh perusahaan dalam kaitannya dengan menghadapi pesaing. Hasil akhir dari penentuan posisi adalah keberhasilan penciptaan suatu usulan nilai yang terfokus pada pasar, suatu pernyataan sedehana yang jelas, mengapa pasar sasaran harus membeli produk itu. Kotler (2005) mendefinisikan positioning sebagai strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen, agar produk/merek/nama perusahaan mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk/merek/nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif. Positioning produk yang dirancang oleh manajemen terletak pada merek atau nama perusahaan itu sendiri, yaitu gula cakar My Sugar, dimana merek

12

tersebut mudah untuk diingat dan dapat dikatakan beda dari merek lainnya. Dengan adanya pecantuman sugar konsumen diharapkan dapat segera mengetahui bahwa produk yng kami hasilkan adalah gula dalam bentuk padatan yang praktis dalam pemakaiannya. ANALISIS SWOT Langkah yang ditempuh oleh perusahaan sebelum menerapkan strategi yang sesuai untuk perusahaannya adalah dengan mengetahui kondisi dirinya (baik kelemahan/weaknesses ataupun kekuatan/strengths yang dimiliki) serta kondisi eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan secara keselutuhan (kesempatan/opportunities dan ancaman/tregeats). Identifikasi kekuatan ini penting sesuai dengan kondisi ideal dimana sebuah perusahaan ingin memenangkan persaingan harus mengetahui kondisi diri dan lawan serta lingkungannya. Setelah perusahaan mengetahui kondisi internal dan eksternal perusahaan, dapat dibuat matriks untuk menentukan strategi berdasarkan analisis SWOT (Strengths, weaknesses, opportunities, dan treats). Identifikasi kondisi internal dan eksternal perusahaan My sugar yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunan strategi SWOT dapatv dilihat pada tabel 2 berikut.

Tabel 2. Identifikasi SWOT perusahaan My SugarINTERNAL Kekuatan (Strengths) 1. Perusahaan memiliki SDM Kelemahan (weaknesses) 1. Modal yang belum

13

yang kompeten. 2. Manajemen organisasi bagus. 3. Keunggulan produk yang mengutamakan keamanan pangan. 4. Servis kepada pelanggan. 5. Jaringan kemitraan yang bagus. Kesempatan (Opportunity) 1. Preferensi konsumen yang menginginkan sesuatu yang higinis, instan, tidak belepotan. 2. Belum terdapat perusahaan sejenis di Dramaga. 3. Kebutuhan rapat dan perhotelan semakin banyak. 4. Catering pernikahan sering menggunakan gula dalam kemasan yang masih kurang efektif.

begitu besar, kendala di awal. 2. Teknologi sederhana. 3. Perlu hire orang dalam produksi langsung

EKSTERNAL

Ancaman (Treats) 1. Adanya pesaing 2. Masyarakat daerah tidak begitu peduli dengan produk. 3. Harga gula blok bermerek terkenal lebih murah. 4. harga gula tidak stabil.

Setelah mengidentifikasi factor-faktor internal dan eksternal perusahaan, maka strategi yang dapat diterapkan berdasarkan matriks SWOT dapat dilihat dalam tabel 3.

Pilihan StrategiOpportunity

Strengths

Weaknesses

Strategi S-O 1. Melakukan penetrasi pasar.

Strategi W-O 1. Bekerjasama dengan pihak catering.

14

2. Masuk ke dalam dunia catering.

2. Mengikuti pelatihan

HACCP dan up grade karyawan. 3. Membuka saluran informasi terkait dengan perkembangan teknologi. 4. Mengikuti koperasi dalam pemasaran. Strategi W-T 1. Merger dengan perusahaan gula cakar dan menginfokan adanya inovasi serta keamanan pangan.

Treats

Strategi S-T 1. menerapkan strategi harga bersaing. 2. market development kepada masyarakat. 3. memperkuat jaringan.

Competitive Advantage Keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan adalah adanya beberapa ciri khas dan strategi biaya rendah yang diterapkan oleh perusahaan. Perusahaan telah membangun kemitraan dan kesepakatan dengan supplier serta dengan distributor. Perusahaan juga berproduksi dengan mendekati konsumen potensial, sehingga biaya transportasi dan distribusi yang menjadi biaya variable dapat ditekan dan menjadikan perusahaan dapat menerapkan strategi harga rendah. Pelayanan yang optimal diberikan oleh perusahaan kepada konsumen dan pelanggan. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran pemasaran adalah kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasaran dalam pasar sasaran (Kotler, 1997). Sedangkan menurut Assauri (1999), bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, dimana variabel tersebut dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Berdasarkan dua pengertian tersebut, maka secara umum bauran pemasaran terdiri dari empat aspek, yaitu Product, Price, Promotion, Place (4P)

15

Produk (Product) Menurut Kotler (1997) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk dapat mencakup benda fisik, jasa, prestise, tempat, organisasi maupun ide. Strategi produk menuntut koordinasi berbagai keputusan mengenai bauran produk, lini produk, merek, kemasan dan label. Bauran pemasaran produk didefinisikan sebagai semua produk dan unit produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan penjual tertentu kepada pembeli. My Sugar memproduksi gula blok yang dikembangkan dari produk gula cakar. Gula blok dibuat dengan bahan baku gula pasir yang dijadikan larutan gula kental dan kemudian ditambahkan pewarna makanan dan soda sehingga menjadikan gula blok My Sugar berbeda dengan gula blok yang sudah ada. Pengemasan yang baik serta memperhatikan nilai gizi (kalori) pada gula menjadi nilai tambah bagi produk ini. Produk gula blok My Sugar juga memiliki keunggulan yang sangat penting jika dibandingkan dengan produk gula yang lain, selain fleksibel, portable, juga higinis. Produk yang dihasilkan oleh kelompok kami adalah produk tunggal yaitu gula cakar My Sugar dengan tingkatan kualitas, ukuran dan bentuk yang seragam. Untuk sementara kami hanya akan memproduksi gula cakar dalam bentuk balok dengan warna merah muda dan warna alami gula. Dimana bentuk dan warna tersebut yang sudah dikenal oleh sebagian masyarakat. Namun dalam perkembangannya, kami tidak menutup kemungkinan memproduksi gula cakar dalam bentuk, ukuran dan warna yang lain sesuai dengan selera pasar serta kedepannya kami juga ingin memproduksi gula cakar yang rendah lemak untuk penderita penyakit atau kebutuhan diet. Dalam setiap kali proses produksi, perusahaan akan menghasilkan seribu buah gula cakar. Keunggulan produk gula cakar My Sugar dibandingkan produk gula cakar lain yang telah lama masuk dalam pasar adalah penggunaan gula yang lebih berkualitas, bahan pewarna alami, produk telah dilengkapi dengan izin usaha, merk dagang, kemasan yang menarik, label halal, informasi kandungan produk dan barcode. Dengan keunggulan tersebut diharapkan produk ini dapat memiliki

16

brand tersendiri dimata konsumen. Selain itu sebelum proses pengemasan produk dilakukan, kami melaksanakan sortasi terlebih dahulu sehingga gula cakar yang dipasarkan dapat terjamin kualitasnya dan sesuai harapan pelanggan. Untuk gula yang banyak rongga dan irisannya tidak rata tidak akan dijual ke pasar. Kami juga menerapkan garansi produk yaitu jika produk yang kami kirim rusak kemasannya, kami bersedia menggantinya dengan produk baru. Price (harga) Harga merupakan satu-satunya unsur dari bauran pemasaran yang menghasilkan penerimaan bagi perusahaan sedangkan yang lainnya menimbulkan biaya. Harga juga dapat menunjukkan posisi perusahaan dalam persaingan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbang dalam penetapan harga antara lain mengenal permintaan produk dan persaingan, target pasar yang hendak diraih atau dilayani, strategi marketing mix, produk baru, reaksi pesaing, biaya produk dan perilaku biaya, kebijakan pemerintah dan peraturan yang berlaku serta faktor lingkungan. Harga yang ditetapkan oleh perusahaan adalah harga bersaing dengan produk sejenis ataupun produk gula pasir biasa. harga yang dipatok untuk produk gula blok (HPP) disesuaikan dengan jumlah biaya tetap rata-rata ditambahkan dengan biaya variable rata-rata. Setelah dihitung, harga gula blok per bloknya adalah Rp 400,-. Promosi (Promotion) Promosi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengenalkan produknya dan dititik beratkan pada keunggulan produk tersebut. Promosi dilakukan perusahaan dengan tujuan meningkatkan volume penjualan dari produk yang dipromosikan tersebut. Menurut Kotler (1994), sarana yang dapat digunakan untuk melakukan promosi ada empat macam yaitu iklan, promosi, publisitas dan wiraniaga. Kegiatan promosi dalam pemasaran produk gula cakar My Sugar antara lain dengan pembuatan web site, memasang pamflet, brosur, spanduk di tempattempat strategis dan toko yang menjual produk ini, iklan di radio, majalah dan

17

koran,

garansi produk (promosi pelanggan),

potongan

harga (promosi

perdagangan), mengikuti pameran usaha (promosi bisnis wiraniaga) dan pengiriman sampel ke perusahaan yang biasanya melaksanakan aktivitas rapat dan seminar, hotel, rumah makan, catering, kampus, koperasi pegawai dan lain sebagainya. Distribusi (Place) Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang bertujuan menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi pemasaran dengan menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan atau menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen yang digunakan sesuai keperluan (jenis, jumlah, harga, tempat dan waktu). Proses ini memperlancar saluran pemasaran secara fisik dan non fisik. Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlihat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa yang siap digunakan atau dikonsumsi (Kotler, 2000). Ruang lingkup awal untuk distribusi produk gula cakar My Sugar adalah wilayah Bogor dan sekitarnya. Dalam proses pemasaran produk dilakukan dengan dua cara penjualan yaitu distribusi secara langsung dan distribusi secara tindak langsung. Distribusi langsung yaitu pengiriman produk gula cakar My Sugar langsung ke perusahaan, rumah makan, hotel dan lain sebagainya yang melakukan pembelian. Selain itu distribusi langsung juga dilakukan ketika terdapat konsumen yang membeli langsung ke tempat produksi perusahaan gula cakar My Sugar. Sedangkan distribusi tidak langsung dilakukan dengan cara menggunakan perantara toko-toko, supermarket. Saluran pemasaran dari bisnis gula cakar My Sugar adalah sebagai berikut:

Produsen pedagang besar pedagang eceran konsumen Produsen pedagang eceran konsumen Produsen konsumen

18

STRATEGI SUMBERDAYA MANUSIA Sumberdaya manusia merupakan hal yang sangat vital dalam menjalankan roda bisnis. Sumberdaya manusia yang memiliki kapabilitas dan loyal serta mengerti tugas-tugas yang harus dilaksanakan selama menjalankan bisnis dapat berimplikasi pada keberhasilan suatu usaha bisnis untuk menguasai pasar dan berjalan dengan baik. Sumberdaya manusia yang mengerti tugasnya tergantung pada bentuk usaha yang melandasi bisinis dan job description yang diberikan.

19

Bentuk Organisasi Bentuk badan hukum yang dipilih dalam proses perencanaan perusahaan gula cakar My Sugar adalah berbentuk perusahaan komanditer (CV). Pemilihan bentuk badan hukum ini didasarkan atas beberapa kelebihan yang sesuai dengan kondisi pemilik dan pengelola usaha. Adapun kelebihan-kelebihan bentuk perusahaan komanditer adalah sebagai berikut: pasif.

Adanya kemungkinan tambahan modal yang mudah diperoleh Memungkinkan seseorang untuk menjadi anggota CV tanpa

karena semua kekayaan pribadi anggota aktif dapat dijadikan tanggungan. melibatkan seluruh kekayaan pribadinya, yaitu dengan menjadi anggota Adanya pembagian keuntungan yang merata pada setiap anggota

sesuai dengan fungsi dan kedudukannya di perusahaan. Usaha gula blok My Sugar merupakan usaha baru, dimana segala sesuatunya perlu dipersiapkan secara matang dari awal. Beberapa persiapan yang perlu dilakukan adalah mencari investor untuk mendapatkan tambahan modal dan merekrut beberapa orang untuk karyawan. Perusahaan yang akan didirikan pada tanggal 1 Januari 2009 dan mulai beroperasi satu bulan kemudian. Pendirian perusahaan ini dibawah kekuasaan notaris Drs. Indra Hadinatakusumah Atmadja, SH dengan nomor izin usaha: 09/XI/SW/2009. Selain itu produk gula cakar My Sugar memiliki izin atau legalitas dari pemerintah berupa:

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil Nomor: 517/0025/PKTanda Daftar Perusahaan Nomor: 102351500113 Tanda Daftar Industri

P/KKP/XI/2001

Nomor:530/047/TDI/KOPERINDAG/IX/2002 Ijin Gangguan Nomor: 536/61.SK.KPP/VIII/IG/02 Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga Nomor: P-IRT Sertifikat penggunaan tanda SNI Nomor: 0729/Bd/SNI/IV/1995

NO.115321007012

20

Sertifikat Halal Nomor: MUI-JB 100250

Berdasarkan bentuk badan hukum usaha yang dipilih perusahaan maka pemilik menjalankan fungsi manajerial sekaligus sebagai tenaga kerja dan modal merupakan gabungan kekayaan dari para anggota baik anggota aktif dan pasif. Untuk anggota aktif seluruh kekayaan pribadi dapat dijadikan tanggungan (modal), sedangkan bagi anggota pasif, besarnya nilai investasi dilihat dari bagaimana kemampuan anggota untuk membayar sejumlah persyaratan yang diajukan perusahaan. Nilai atau besarnya modal dari masing-masing anggota mempengaruhi pembagian keuntungan. Dalam sebuah perusahaan berbentuk komanditer terdiri dari dua macam anggota yaitu: -

Anggota aktif terdiri dari: Shinta Kartika Dewi

-

Rosana Podesta S Yunita Rahma Auliya Immanuel Anggota pasif terdiri dari para investor yang menanamkan modalnya pada perusahaan. Struktur organisasi merupakan suatu susunan yang terdiri dari fungsi dan

hubungan seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi dapat menggambarkan pola hubungan antar jabatan dan hubungan garis wewenang yang ada dalam suatu organisasi. Struktur organisasi dibuat berdasarkan kunci kerja. Pada operasional organisasi diperlukan suatu tatanan terstuktur yang diisi oleh sumberdaya manusia profesional. Pada perusahaan gula cakar My Sugar telah diterapkan spesialisasi tugas dan pendelegasian tugas dengan menunjuk anggotanya untuk melakukan fungsi manajemen. Perusahaan dipimpin oleh seorang koordinator utama yang berasal dari salah satu anggota aktif. Dalam struktur organisasi perusahaan juga dibagi menjadi empat divisi yaitu divisi produksi, divisi pemasaran, divisi keuangan dan divisi SDM yang diketuai oleh

21

seorang manajer. Struktur organisasi pada perusahaan gula cakar My Sugar dapat dilihat pada gambar berikut ini:

KOORDINATOR UTAMA Shinta Kartika DewiDivisi Produksi Immanuel

Divisi Keuangan Auliya Syafrul

Divisi HRD Rosana Podesta S

Divisi Pemasaran Yunita Rahma F

Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan My Sugar Karyawan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Karyawan yang diharapkan dan dibutuhkan oleh perusahaan adalah tenaga kerja yang terampil, disiplin dan bertanggung jawab dengan jumlah yang akan disesuaikan dengan skala usaha. Karyawan yang ada berasal dari daerah sekitar perusahaan sehingga dapat mengurangi pengangguran di daerah tersebut. Karyawan sebagai pelaksana perintah dari manager divisi. Jumlah tenaga kerja di perusahaan berjumlah 5 orang. Namun tidak menutup kemungkinan untuk merekrut lebih banyak karyawan bila usaha ini semakin berkembang. Jam kerja karyawan dimulai pada pukul 07.00-15.00 WIB. Perusahaan juga memberlakukan aturan cuti bagi pegawainya selama hari raya Idul Fitri, Idul Adha dan hari kemerdekaan RI. Perusahaan adalah suatu usaha bersama yang berskala mikro karena dimulai dengan modal yang tidak terlalu besar. Oleh sebab itu, sistem manajemen perusahaan tidak kaku dan bersifat kekeluargaan.

Deskripsi kerja Tugas dan wewenang dalam perusahaan disesuaikan dengan fungsinya dalam organisasi yaitu : Koordinator Utama

22

Merencanakan dan menetapkan strategi perusahaan yang paling Mengkondisikan bagaimana keempat divisi yang ada berjalan

efektif secara sinergis untuk kelancaran perusahaan Divisi Keuangan Bertugas mencatat semua transaksi keuangan, membuat pembukuan Bertugas menangani sistem kas, metode pembelanjaan dan mengenai pembiayaan peralatan menganalisis laporan keuangan Divisi Produksi pasar Melakukan promosi dan membuka target konsumen baru Bertugas mencapai target penjualan Bagaimana mengelola sumberdaya yang ada ssedemikian rupa Bertanggung jawab terhadap mutu produk dan target produksi Bertanggung jawab terhadap persediaan bahan baku dan produk jadi Memastikan produksi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan Melakukan pemeliharaan alat Melakukan koordinasi dengan koordinator utama Bertanggung jawab terhadap penjualan dan pemantauan kondisi

Divisi Pemasaran

Divisi HRD sehingga mampu untuk memberikan kontribusi demi keberlangsungan perusahaan Karyawan Melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh para pengambil Berhak dan berkewajiban untuk memberikan saran dan kritiknya keputusan untuk kesuksesan perusahaan demi terwujudnya perusahaan yang lebih baik. Bertanggungjawab akan kondisi internal dan eksternal SDM perusahaan

23

Gaji dan Upah Diberikan sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada para karyawan atas kerja yang telah dilakukannya selama ini kepada perusahaan. Karyawan akan memperoleh gaji pokok sesuai dengan UMR yaitu sebesar Rp 945.000,- dan tunjangan setiap bulan, seperti tunjangan makan, tunjangan kesehatan dll. Setiap tahun karyawan akan memperoleh bonus dan Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar satu bulan gaji pokok. Sedangkan untuk anggota aktif maupun pasif dalam pembagian keuntungan perusahaan didasarkan pada kontribusi dan kedudukan di perusahaan. Sisanya dari keuntungan perusahaan tersebut digunakan untuk pengembangan usaha tahun berikutnya.

STRATEGI KEUANGAN Salah satu alat yang menjadi pertimbangan dalam studi kelayakan ialah aspek financial. Berikut ini adalah analisis usaha gula blok jika dilihat dari aspek

24

financial. Analisis ini diperlukan, karena selain memiliki peluang usaha tersebut cukup besar, usaha gula blok juga membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga harus dianalisis apakah usaha ini layak atau tidak untuk diusahakan. Untuk mencapai tujuan tersebut, akan ditentukan manfaat dan biaya produksi usaha gula blok dan dianalisis kelayakan usaha gula blok terutama jika dilihat dari aspek finansial serta akan dikaji tingkat sensitivitas (switching value) dari usaha gula blok apabila terjadi perubahan-perubahan pada komponen manfaat dan biaya. Selain itu, akan ditunjukkan pula analisis titik impas (BEP) serta penentuan harga pokok produksi (HPP) dari usaha gula blok. Biaya yang diperlukan suatu proyek dapat dikategorikan sebagai berikut: 1. Biaya modal merupakan dana untuk investasi yang penggunaannya bersifat jangka panjang (biaya investasi), seperti: tanah, bangunan, pabrik, dan mesin. 2. Biaya operasional atau modal kerja merupakan kebutuhan dana yang diperlukan pada saat proyek mulai dilaksanakan, seperti: biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. 3. Biaya lainnya, seperti: pajak, bunga, dan pinjaman. Aspek Finansiala.

Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) suatu proyek adalah selisih antara nilai sekarang (present value) dari manfaat terhadap arus biaya. NPV juga dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus kas yang ditimbulkan oleh investasi. Dalam menghitung NPV dibutuhkan informasi mengenai tingkat suku bunga yang relevan. Kriteria investasi berdasarkan NPV yaitu, jika nilai NPV > 0, maka proyek tersebut dinyatakan menguntungkan dan dapat dilaksanakan. Jika NPV < 0, maka proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang dipergunakan, atau dengan kata lain proyek tersebut merugikan dan sebaiknya tidak dilaksanakan. Misalkan suatu proyek pertanian menghasilkan nilai NPV sebesar Rp 100.000.000, maka manfaat bersih yang diperoleh dari proyek tersebut selama umur proyek terhadap tingkat diskon (discount rate) yang

25

berlaku ialah sebesar Rp 100.000.000. NPV yang dihasilkan oleh perusahaan adalah Rp 53,710,099.45b.

Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C Rasio) Net Benefit dan Cost Ratio (Net B/C Rasio) merupakan angka perbandingan antar jumlah nilai sekarang yang bernilai positif dengan jumlah nilai sekarang yang bernilai negatif. Kriteria investasi berdasarkan Net B/C yaitu jika Net B/C > 1, artinya proyek tersebut menguntungkan. Sebaliknya jika Net B/C < 1, maka proyek tersebut merugikan. Misalkan suatu proyek memiliki nilai Net B/C sebesar 1,5 maka setiap 1 rupiah yang dikeluarkan selama umur proyek menghasilkan manfaat bersih sebesar Rp 1,5. Net B/C yang diperoleh perusahaan adalah 3,29.

c.

Internal Rate Return (IRR) IRR yaitu tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan. Suatu investasi dianggap layak apabila memiliki nilai IRR lebih besar daripada tingkat suku bunga yang berlaku, demikian juga sebaliknya investasi akan dianggap tidak layak apabila nilai IRR lebih kecil daripada tingkat suku bunga yang berlaku. IRR perusahaan My Sugar adalah 98% (layak karena lebih tinggi dari tingkat suku bunga 10.03%)

d.

Break Event Point (BEP) atau Titik Impas Titik impas adalah suatu kondisi pada saat tingkat produksi atau besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran perusahaan sehingga pada saat itu perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. Misalkan suatu proyek menghasilkan nilai BEP sebesar 100 unit, artinya jumlah produksi minimum yang harus dihasilkan dan harus habis terjual oleh produsen agar mencapai titik impas ialah sebanyak 100 unit. Sedangkan jika nilai BEP tersebut dinyatkan dalam rupiah bernilai Rp 15000.000, maka hasil penjualan minimum yang harus dicapai produsen agar

26

mencapai titik impas ialah sebesar Rp 15.000.000. BEP unit untuk gula blok adalah 195,100.52 unit.e.

Tingkat Pengembalian Investasi (Payback Period) Untuk melihat jangka waktu pengembalian suatu investasi dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode Payback Period yang menunjukkan jangka waktu kembalinya investasi yang dikeluarkan melalui pendapatan bersih tambahan yang diperoleh dari usaha gula blok. Rumus yang digunakan untuk menghitung jangka pengembalian investasi adalah: Masa pengembalian investasi ditunjukkan pada saat proyek mulai mengalami nilai present value yang positif. Semakin cepat tingkat pengembalian suatu usaha maka akan semakin baik. PBP untuk perusahaan adalah 2 tahun 11 bulan 20 hari.

f.

Analisis Switching Value Analisis nilai pengganti (switching value) adalah salah satu variasi dari analisis sensitivitas. Analisis ini digunakan untuk menghitung kepekaan investasi terhadap perubahannya. Switching value memperlihatkan suatu nilai dimana pada nilai tersebut dicapai NPV = 0, Net B/C = 1 dan IRR = i, yaitu untuk mencari nilai maksimal penigkatan harga input ataupun nilai maksimal penurunan harga output yang nantinya akan menjadi batas minimal bagi perusahaan sehingga dapat dikatakan sebagai usaha yang layak. Variabelvariabel kebijakan yang akan digunakan sebagai alat analisis switching value pada usaha gula blok adalah kenaikan biaya input, penurunan volume penjualan, dan penurunan harga jual, kenaikan upah. Analisis Switching Value menunjukkan bahwa secara finansial usaha gula blok akan tetap dapat mencapai keuntungan normal dengan adanya perubahan skenario apabila tidak melebihi persentase perubahan yang dapat diterima yaitu persentase perubahan yang tidak melebihi batas kelayakan. Tabel 3. memuat hasil analisis switching value finansial usaha gula blok pada tingkat suku bunga 10,03% Tabel 3. Switching valueSkenario perubahan Perubahan (%)

27

Penurunan harga jual Kenaikan upah tenaga kerja Kenaikan harga input Penurunan produksi g.

12,82% 274% 73,26% 12,82

Harga Pokok Produksi (HPP) Harga pokok produksi merupakan cara penentuan harga berdasarkan biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah produk. HPP = Biaya Tetap/unit + Biaya Variabel/unit Harga pokok produksi menjadi pedoman produsen dalam menetukan harga jual. Misalkan suatau usaha memiliki nilai HPP sebesar Rp 10.0000/unit, maka harga jual produk tersebut harus lebih tinggi dari HPP agar perusahaan memperoleh keuntungan. HPP produk gula blok adalah Rp 343,86 harga jual produk adalah Rp 400,. Asumsi Dasar yang Digunakan1. Usaha yang dilakukan adalah usaha produksi gula blok, dimana produk yang

dihasilkan adalah gula blok ukuran sedang dan besar. 2. Periode analisis adalah 5 tahun, terhitung mulai tahun 2009 hingga tahun 2013.3. Perhitungan menggunakan harga tetap (fixed price) dan penentuan harga

menggunakan harga yang berlaku pada periode pengambilan data pada awal bulan Januari 2009.4. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah suku bunga deposito Bank Rakyat

Indonesia yang berlaku pada periode pengambilan data pada awal bulan Januari 2009. 5. Bahan-bahan input produksi, mesin, peralatan, investasi, serta teknologi produksi akan mengacu pada proses pembuatan gula blok yang telah dilakukan oleh perusahaan.6. Umur proyek yang digunakan adalah 5 tahun, didasarkan pada umur ekonomis

kancah (kuali besar) dalam produksi gula blok.

28

7. Harga jual gula blok ialah Rp 400/unit. Penetapan harga jual tersebut

berdasarkan metode cost based pricing, dimana Harga Pokok Produksi (HPP) sudah ditambah dengan keuntungan yang ingin dicapai oleh perusahaan.8. Perhitungan biaya tetap (Fixed Cost) untuk menentukan Break Event Point

(BEP) dan Harga Pokok Produksi (HPP) disesuaikan dengan jumlah penggunaan komponen-komponen dalam biaya tetap terhadap produksi setiap jenis gula blok. Analisis Switching Value dilakukan mengingat usaha gula blok merupakan usaha yang baru dan belum pernah dilakukan. Analisis switching value dilakukan dengan empat perubahan, yaitu peningkatan harga input operasional,kenaikan upah tenaga kerja, penurunan volume produksi, serta penurunan harga jual. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sampai seberapa besar pengaruh peningkatan dan penurunan tersebut tehadap kriteria-kriteria finansial. Terjadinya penurunan produksi dimungkinkan karena permintaan pasar akan gula blok menurun. Mulai membaiknya distribusi bahan bakar elpigi bersubsidi di masa mendatang menjadi pertimbangan konsumen untuk kembali menggunakan kompor gas sehingga permintaan gula blok menurun. Kondisi tersebut berdampak pula pada posisi produk gula blok yang kurang diminati sehingg ada kemungkinan produsen menurunkan harga.

STRATEGI KELUAR DARI BISNIS Perusahaan akan tetap bisa melakukan produksi jika menerapkan pola kemitraan yang baik. Kemitraan usaha mengandung pengertian adanya hubungan kerja sama usaha diantara berbagai pihak yang sinergis, bersifat sukarela, dan dilandasi oleh prinsip saling membutuhkan, saling menghidupi, saling memperkuat, dan saling menguntungkan. Prinsip kerja sama seperti itu dapat mengatasi pembatas potensi usaha yang melekat pada satu unit usaha. Kemitraan yang terjadi dalam satu perusahaan dapat dibagi menjadi dua yaitu: (1) kemitraan vertikal, kemitraan yang dimaksudkan untuk memenuhi

29

kebutuhan produksi dan sasaran dari kemitraan ini adalah perusahaan yang berada di sepanjang garis hulu atau hilir (contoh: kerjasama dengan penyedia atau pemasok bahan baku, distributor, dan lain-lain). (2) kemitraan horizontal, diversifikasi pasar. Kemitraan terjadi karena perusahaan menginginkan biaya transaksi yang tidak terlalu tinggi, adanya kepastian dalam waktu distribusi, dan jangkauan lebih luas, serta adanya kontinuitas. Operasionalisasi kemitraan menentukan apakan seua pihak yang terlibat dalam kemitraan memperoleh menfaat dari kegiatan yang dilakukan. Kemitraan dapat dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu: (1) dibangun atas pemahaman terhadap kemampuan dan kesamaan tujuan, (2) dibangun atas kesadaran adanya perbedaan aktivitas yang saling melengkapi dengan tujuan yang saling mengisi, (3) adanya kesamaan kemampuan yang dirasa perlu digabungkan untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Pelaksanaan proses produksi ataupun pemasaran My Sugar yang sudah direncanakan dalam perencanaan produksi ataupun perencanaan pemasaran ternyata dirasa membutuhkan penguatan dalam hal kepastian pasokan barang, distribusi, dan kontinuitas produksi gula cakar My Sugar serta analisis dari perencanaan risiko di mana perusahaan akan memperoleh pesanan yang melebihi kapasitas, sehingga memerlukan untuk menjalin kemitraan dengan beberapa pihak. Dalam suasana persaingan yang ketat, hanya usaha yang lentur, lincah, dan cepat tanggap terhadap perubahan permintaan pasar yang dapat memenangkan persaingan. Untuk itu perusahaan-perusahaan besar cenderung melakukan restrukturisasi, perampingan, dan konsentrasi pada bisnis utamanya, serta melakukan kemitraan usaha baik secara vertikal maupun horisontal. Perencanaan kemitraan yang diterapkan untuk perusahaan My Sugar adalah sebagai berikut: 1. Kemitraan Vertikal adalah inti dari jenis kemitraan ini, contohnya adalah penganekaragaman produk, kemitraan dalam transfer teknologi dan perluasan

30

Kemitraan usaha dengan pemasok gula pasir sebagai bahan baku

pembuatan gula blok. Kemitraan yang terjadi adalah kerjasama ynag saling menguntungkan dengan bargaining position masing-masing pihak. Kesepakatan yang direncanakan ada adalah waktu pasokan, jumlah pasokan gula pasir, kualitas, harga, serta waktu untuk membayar. Hak dan kewajiban antara My Sugar dan pemasok gula pasir harus dijelaskan untuk meminimalisir risiko. Kemitraan dengan toko penyedia bahan baku lain seperti pewarna makanan dan plastik untuk kemasan. Kemitraan dengan penyedia alat produksi seperti nampan, pencetak gula, dan lain-lain. Kemitraan dengan pihak pemasar yang bisa memasarkan produk gula blok

dengan cara yang cerdas. Kemitraan ini adalah kerjasama dengan pemasar yang perhatian dengan produk gula blok yang higinis dan praktis, contoh: mahasiswa, kantor pemerintahan, dan sebagainya. 2. Kemitraan Horizontal Kemitraan horizontal yang mungkin terjadi adalah kemitraan dengan perusahaan sejenis yang akan dilakukan saat perusahaan My Sugar mengalami pesanan gula cakar yang melebihi kapasitas produksi. Perusahaan yang akan menjadi mitra perusahaan My Sugar adalah perusahan gula cakar yang ada di Majalengka. Selain dengan perusahaan sejenis, My Sugar juga akan menjalin kemitraan dengan pemerintah terkait dengan penguatan modal untuk Usaha Kecil Menengah (UKM khususnya Pemerintah Kabupaten Majalengka ataupun Bogor. Tujuannya kemitraan ini adalah untuk pelatihan dan pengawasan. Dengan adanya kemitraan dengan pemerintah daerah, perusahaan dapat diikutsertakan dalam pameran atau expo yang diadakan untuk meng-ekspose potensi daerah (khusus untuk Majalengka) dan untuk mengenalkan produk gula cakar di Kabupaten ataupun Kota Bogor.

31

Jika kemitraan tidak juga dapat mengatasi permasalahan yang mungkin terjadi pada perusahaan, khususnya dalam modal dan masalah yang sudah dijelaskan pada analisis SWOT, maka exit strategy yang dipilih perusahaan adalah merger dengan perusahaan gula cakar di Majalengka, atau melebur menjadi satu perusahaan dengan perusahaan sejenis melalui mekanisme akuisisi.

DAFTAR PUSTAKA Akhdiar, Fandy. 2008. Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Pada Agrowisata Rumah Sutera Alam Kecamatan Pasir Eurih, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Skripsi. Program Studi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian.Institut Pertanian Bogor Anonim. 2007. Kemitraan Agribisnis. www.unud.ac.id [diakses tanggal 17 Desember 2008] Gittinger J.P. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Jakarta : UIPress. Herlambang, Tedy. 2002. Ekonomi Manajerial dan Strategi Bersaing. Raja Grafindo Persada. Jakarta

32

Husnan, S dan Suwarsono. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Pencetak AMP YPKN. Kartasasmita, G.1996. Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Melalui Kemitraan Guna Mewujudkan Ekonomi Nasional yang Tangguh dan Mandiri. www.ginandjar.com [diakses tanggal 17 Desember 2008] Lingga, V.M. 2008. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran Pemasaran (7P) Pada Toserba X Bogor. Skripsi. Program Sarjana Eksternsi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian.Institut Pertanian Bogor Mulyadi. 1997. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi kedua.Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Ridwansyah, Fauzi. 2008. Strategi Pemasaran Pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Cibinong (Kasus Strategi Pemasaran pada Perusahaan Baru). . Skripsi. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian.Institut Pertanian Bogor

33

Lampiram 1. Modal awal Jenis Biaya A. BIAYA INVESTASI Pra Operasi 1.Studi Kelayakan Jumlah (Unit) Perkiraan Biaya per Unit (Rp) Total Biaya (Rp) Umur Pemanfaata n (Tahun) Penyusutan Per Tahun Nilai Sisa

34

Lampiran 2 Cash a. Riset produkb. Riset Pasar 2.Perizinan Peralatan Produksi 1. Kancah 2. Pengaduk

Flow My Sugar

6,000,000.00 6,000,000.00 10,000,000.0 0

6,000,000.0 0 6,000,000.0 0 10,000,000. 00

3.00 5.00 4.00 3.00 3.00 3.00 1.00 12.00 5.00 10.00 1.00

500,000.00 15,000.00 20,000.00 10,000.00 500,000.00 250,000.00 3,000,000.00 1,000.00 10,000.00 20,000.00 150,000.00

1,500,000.0 0 75,000.00 80,000.00 30,000.00 1,500,000.0 0 750,000.00 3,000,000.0 0 12,000.00 50,000.00 200,000.00 150,000.00 3,000,000.0 0 1,000,000.0 0 5,000,000.0 0 400,000.00 200,000.00 170,000.00 50,000.00 39,167,000 .00

5 1 2 1 5 10 3 1 5 3 5

300,000.00 75,000.00 40,000.00 30,000.00 300,000.00 75,000.00 1,000,000.00 12,000.00 10,000.00 66,666.67 30,000.00

0.00 0.00 40,000.00 0.00 0.00 0.00 1,000,000.00 0.00 0.00 66,666.67 0.00

3. Nampan besar 4. Pisau 5. Kompor gas 6. Tabung gas 7. Alat Pengepres 8. Sendok&Garpu 9. Keranjang 10. Cetakan Gula 11. pengepres plastic Perlengkapan Kantor 1. Komputer 2. Printer 3. Furniture Keperluan Lain 1. Perlengkapan toilet dan tempat cuci 2. P3K Utility 1. Pemasangan Saluran Telepon 2. Perangkat Telepon Total Biaya Investasi B. MODAL KERJA dalam 1 tahun 1. Biaya Operasional dalam 1 tahun

1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

3,000,000.00 1,000,000.00 5,000,000.00 400,000.00 200,000.00 1,700,000.00

5 5 5 1 1

600,000.00 200,000.00 1,000,000.00 400,000.00 200,000.00

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

1.00

50,000.00

5

10,000.00 4,348,666.67

0.00 1,106,666.67

16,800,000.

35

10. Keranjang 11. Cetakan Gula 12. pengepres plastic Perlengkapan Kantor 1. Komputer 2. Printer 3. Furniture Keperluan Lain 1. Perlengkapan toilet dan tempat cuci 2. P3K Utility 1. Telepon Total Biaya Investasi 2. Biaya Operasional Biaya Variabel a. Persediaan Gula Pasir b. Pewarna c. Soda d. Plastik berlabel e. gas Biaya Tenaga Kerja Langsung Total Biaya Variabel Biaya Tetap a. Sewa Bangunan dalam 1 tahun

50,000.00 200,000.00 150,000.00 5,000,000.00 1,000,000.00 5,000,000.00 200,000.00

400,000.00 200,000.00 220,000.00 41,267,000.00

400,000.00 200,000.00

400,000.00 200,000.00

400,000.00 200,000.00

400,000.00 200,000.00

717,000.00

797,000.00

3,917,000.00

797,000.00

16,800,000.00 120,000.00 480,000.00 600,000.00 1,176,000.00 4,800,000.00 23,976,000.00

20,160,000.00 144,000.00 576,000.00 720,000.00 1,411,200.00 5,280,000.00 28,291,200.00

20,160,000.00 144,000.00 576,000.00 720,000.00 1,411,200.00 5,280,000.00 28,291,200.00

20,160,000.00 144,000.00 576,000.00 720,000.00 1,411,200.00 5,280,000.00 28,291,200.00

20,160,000.00 144,000.00 576,000.00 720,000.00 1,411,200.00 5,280,000.00 28,291,200.00

10,000,000.00

10,000,000.00

10,000,000.00

10,000,000.00

10,000,000.00

36

b. Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung c. Biaya Over head pabrik - Biaya Pemeliharaan Bangunan - Biaya Pemeliharaan peralatan - Biaya Pemeliharaan perlengkapan Biaya Usaha dalam 1 tahun a. Biaya Promosi b.Biaya administrasi kantor c.Biaya Komunikasi d. Biaya Listrik, air e. Biaya transportasi Total Biaya Tetap Total Biaya Operasional Total Outflow Net Benefit Pajak Penghasilan Net benefit setelah pajak DF (10,03%) PV PV Positif PV Negatif NPV Net B/C

42,000,000.00

42,600,000.00

42,600,000.00

42,600,000.00

42,600,000.00

60,000.00 60,000.00 60,000.00 1,000,000.00 100,000.00 250,000.00 1,200,000.00 600,000.00 55,330,000.00 79,306,000.00 120,573,000.00 -24,573,000.00 1,234,533.33 -25,807,533.33 0.91 -23,454,997.12 77,165,096.56 -23,454,997.12 53,710,099.45 3.29

60,000.00 60,000.00 60,000.00 1,000,000.00 100,000.00 250,000.00 1,200,000.00 600,000.00 55,930,000.00 84,221,200.00 84,938,200.00 30,261,800.00 2,663,013.00 27,598,787.00 0.83 22,796,478.74

60,000.00 60,000.00 60,000.00 1,000,000.00 100,000.00 250,000.00 1,200,000.00 600,000.00 55,930,000.00 84,221,200.00 85,018,200.00 30,181,800.00 2,663,013.00 27,518,787.00 0.75 20,658,365.07

60,000.00 60,000.00 60,000.00 1,000,000.00 100,000.00 250,000.00 1,200,000.00 600,000.00 55,930,000.00 84,221,200.00 88,138,200.00 27,061,800.00 2,663,013.00 24,398,787.00 0.68 16,646,532.53

60,000.00 60,000.00 60,000.00 1,000,000.00 100,000.00 250,000.00 1,200,000.00 600,000.00 55,930,000.00 84,221,200.00 85,018,200.00 30,181,800.00 2,663,013.00 27,518,787.00 0.62 17,063,720.23

37

IRR PBP

98% 2.97

lampiran 4. proyeksi laba rugi perusahaanUraian Penerimaan Proyeksi Laba Rugi "My sugar" 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00

38

Penjualan Total penerimaan Pengeluaran 1. Biaya Variabel a. Persediaan Gula Pasir b. Pewarna c. Soda d. Plastik berlabel e. Gas f. Biaya Tenaga Kerja Langsung Total Biaya Variabel Laba kotor 2. Biaya Tetap a. Sewa Bangunan dalam 1 tahun b. Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung c. Biaya Over head pabrik - Biaya Pemeliharaan Bangunan - Biaya Pemeliharaan peralatan - Biaya Pemeliharaan perlengkapan d. Biaya Usaha dalam 1 tahun - Biaya Promosi - Biaya administrasi kantor - Biaya Komunikasi - Biaya Listrik, air - Biaya transportasi e. Penyusutan Total Biaya Tetap Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak

96,000,000.00 96,000,000.00

115,200,000.00 115,200,000.00

115,200,000.00 115,200,000.00

115,200,000.00 115,200,000.00

115,200,000.00 115,200,000.00

16,800,000.00 120,000.00 480,000.00 600,000.00 1,176,000.00 4,800,000.00 23,976,000.00 72,024,000.00 10,000,000.00 42,000,000.00 60,000.00 60,000.00 60,000.00 1,000,000.00 100,000.00 250,000.00 1,200,000.00 600,000.00 4,348,666.67 59,678,666.67 12,345,333.33

20,160,000.00 144,000.00 576,000.00 720,000.00 1,411,200.00 5,280,000.00 28,291,200.00 86,908,800.00 10,000,000.00 42,600,000.00 60,000.00 60,000.00 60,000.00 1,000,000.00 100,000.00 250,000.00 1,200,000.00 600,000.00 4,348,666.67 60,278,666.67 26,630,133.33

20,160,000.00 144,000.00 576,000.00 720,000.00 1,411,200.00 5,280,000.00 28,291,200.00 86,908,800.00 10,000,000.00 42,600,000.00 60,000.00 60,000.00 60,000.00 1,000,000.00 100,000.00 250,000.00 1,200,000.00 600,000.00 4,348,666.67 60,278,666.67 26,630,133.33

20,160,000.00 144,000.00 576,000.00 720,000.00 1,411,200.00 5,280,000.00 28,291,200.00 86,908,800.00 10,000,000.00 42,600,000.00 60,000.00 60,000.00 60,000.00 1,000,000.00 100,000.00 250,000.00 1,200,000.00 600,000.00 4,348,666.67 60,278,666.67 26,630,133.33

20,160,000.00 144,000.00 576,000.00 720,000.00 1,411,200.00 5,280,000.00 28,291,200.00 86,908,800.00 10,000,000.00 42,600,000.00 60,000.00 60,000.00 60,000.00 1,000,000.00 100,000.00 250,000.00 1,200,000.00 600,000.00 4,348,666.67 60,278,666.67 26,630,133.33

39

Biaya Bunga Laba Bersih Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Laba Bersih Return Of Sales (ROS) (dalam %) Return Of Assets (ROA) (dalam %) Return On Equity (ROE) (dalam %)

0.00 12,345,333.33 1,234,533.33 11,110,800.00

0.00 26,630,133.33 2,663,013.33 23,967,120.00

0.00 26,630,133.33 2,663,013.33 23,967,120.00

0.00 26,630,133.33 2,663,013.33 23,967,120.00

0.00 26,630,133.33 2,663,013.33 23,967,120.00

11.57 26.92 15.63

20.80

20.80

20.80

20.80