LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN Disusun oleh : Nama : BUNGA ARDANA SARI Nim : (342008169) Semester / Kelas : V (lima) / D Program Studi : FKIP Biologi Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan Dosen Pengasuh : Dra. Sri Wardhani, M.Si. / Sapta Handayani, S.Pd.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN
Disusun oleh :
Nama : BUNGA ARDANA SARI
Nim : (342008169)
Semester / Kelas : V (lima) / D
Program Studi : FKIP Biologi
Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan
Dosen Pengasuh : Dra. Sri Wardhani, M.Si. / Sapta Handayani,
S.Pd.
FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2010
PRATIKUM 1
A. Judul : Mengamati Proses Osmosis pada Tumbuhan
B. Tujuan : Untuk mengetahui proses osmosis pada tumbuhan
C. Pendahuluan
Selain mengetahui dua fakta, yaitu : 1. Bahwa partikel-partikel bahan
terlarut maupun pelarut dari suatu larutan mampu berdifusi, 2. Bahwa zat
saling berdifusi secara bebas, maka kita menduga apa yang akan terjadi jika
dua larutan yang berbeda konsentrasinya memiliki bahan terlarut yang sama
pada pelarut yang sama pula diletakkan terpisah oleh berbagai macam selaput.
Selaput permeabel dapat dilalui baik oleh partikel air(pelarut) maupun oleh
partikel gula(terlarut).
Proses osmosis dapat didefinisikan sebagai gerakan pelarut dari suatu
larutan yang berkonsentrasi rendah (pelarut murni) kelarutan yang lebih tinggi
konsentrasinya, jika kedua larutan itu dipisahkan oleh selaput semi permiabel,
yaitu fermiabel terhadap pelarut tetapi tidak fermiabel terhadap bahan terlarut.
D. Kajian Pustaka
Bagaimana air dan garam mineral masuk ke tubuh tanaman?
Mula-mula air masuk melalui rambut akar,air kemudian masuk ke dalam
korteks menuju berkas pengangkut,dalam korteks ini akan melalui dua jalur
yaitu:
a. Simplas
simplas merupakan proses pengangkutan intra sel(di dalam) sel
hidup. Air akan bergerak melalui plasmodemata. Diperkirakan terdapat 5
x 108 plasmodemata cm2. hal ini menunjukan banyak sekali saluran yang
terdapat pada sel–sel yang berdekatan.
b. Apoplas
Apoplas merupakan proses pengangkutan air melalui ruang-ruang
antar dinding sel.Setelah itu air akaqn mencapai endodermis, dalam
endodermis terdapat lapisan gabus yang disebut pita caspary, air
kemudian masuk ke dalam pita caspary.
E. Cara kerja :
1. Iris kentang dan timun yang berukuran sedang dengan ketebalan kurang
lebih 0,5 cm, sebanyak 4 potong. Usahakan ketebalan irisan sama.
2. Buat larutan garam dengan cara menambahkan 1 sendok makan garam
dalam 200ml air.Aduk dengan baik hingga garam larut.
3. Isi cawan petri pertama dengan larutan garam hingga 3/4 tinggi petri, dan
cawan petri kedua diisi dengan air/akuades. Beri lebel pada petri yang
berisi larutan garam dengan ”air garam”, dan label ”air” untuk petri berisi
air/akuades.
4. Masukkan masing-masing 2 iris kentang dan 2 iris timun kedalam petri
”air garam” dan dalam petri ”air”.
5. Biarkan selama 15 menit kemudian amati tingkat kekerasannya.
6. Lanjutkan pengamatan hingga 30 menit, dan amati lagi kekerasannya.
Tuliskan hasil pengamatan anda pada tabel berikut ini.
Alat dan Bahan :
Cawan petri (2 buah) , Air/akuades Gelas kimia (1 buah), Garam halus,
Pisau, Kentang, Pengaduk, Timun,Tusuk gigi.
F. Hasil Pengamatan:
Perlakuan Air Garam Perlakuan Air
15 Menit 30 Menit 15 Menit 30 Menit
Kentang + ++ + +
Timun - - + +
Keterangan :
Tingkat kekerasan ditunjukkan dengan tanda +, semakin keras bahan maka
tanda + yang diberikan semakin banyak.
F. DESKRIPTIF DATA
Dari yang telah dijelaskan diatas,dapat disimpulkan bahwa osmsois
bukanlah suatu proses yang berbeda dari difusi,melainkan hanya istilah untuk
menyatakan difusi bahan pelarut melalui elaput semipermeabel.
Pada praktikum ini Tingkat kekerasan ditunjukkan dengan tanda +,
semakin keras bahan maka tanda + yang diberikan semakin banyak. Proses
difusi memainkan peranan yang sangat penting pada fisiologi tumbuhan,
sehingga pengertian yang jelas mengenai proses perlu sekali di miliki semua
zat baik unsur maupun senyawa, tersusun atas partikel- partikel kecil.partikel
ini mempunyai dua sifat umum yang penting, yaitu:
1. Kemampuan untuk bergerak bebas.
2. Kecendrungan bagi partikel yang sama untuk tarik menarik.
Pertanyaan :
1. Mengapa irisan kentang dan un harus mempunyai ketebalan yang sama?
2. Apakah perbedaan kekerasan kentang/timun yang terdapat dalam larutan
garam dan yang terdapat dalam air? Mengapa demikian?
3. Apakah terdapat perbedaan kekerasan antara kentang dan timun dalam
larutan yang sama? Mengapa demikian?
4. Tuliskan analisis anda secara jelas dalam laporan pratikum!
Jawab :
1. karena jika irisan timun dan kentang dalam ketebalan berbeda maka
konsentrasi yang akan di dapat oleh bahan tersebut akan berbeda pula.
2. ya, klarena pada larutan air murni tidak terdapat kandungan NaCl sedang
kan pada larutan iodium terdapat kandungan NaCl hal ini disebabkan pori-
pori pada timun lebih besar sehingga menyebabkan timun dapat menyerap
kandungan NaCl yang mengakibatkan timun menjadi lembut.sedangkan
pada kentang tidak terdapat pori- pori yang mengakibatkan kentang dalam
kondisi keras hal ini disebabkan karena terlalu lambatnya kandungan
NaCl.
3. Iya, terdapat perbedaan kekerasan antara kentang dan timun dalam larutan
yang sama. Hal ini dikarenakan pada timun daya absorbsinya lebih besar
daripada kentang, karena timun memiliki kandungan air yang lebih banyak
daripada kentang. Misalkan saat perlakuan air garam pada 15 menit
pertama dan 15 menit kedua, timun memiliki tingkat kekerasan yang lebih
tinggi daripada kentang. Itu menandakan kegiatan osmosis pada timun
lebih besar dari kentang
G. GAMBAR
Gambar 1.kentang dan timun dalam larutan air murni
Sumber :Dokumentasi pribadi 2010
Gambar 1.kentang dan timun dalam larutan air garam
Sumber :Dokumentasi pribadi 2010
H. KESIMPULAN
Karena difusi disebabkan oleh energi kinetis,maka mudalah kita
ketahui bahwa sumber. Gerakan partikel tersebut ada di tempat dimana
terdapat partikel-partikel yang konsentrasinya pekat.Perpindahan partikel ini
dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu:
1. Dari sudut sumber, bahwa disitu terdapat suatu tekanan yang menyebabkan
partikel menyebar kesegala jurusan.
2. Dari sudut tujuan, bahwa ditempat tujuan tersebut ada suatu
kekurangan(defisit) akan partike-partikel zat.
Dapat dikatakan bahwa di daerah sumber ada tekanan defisit yang positif
sedangkan di daerah tujuan terdapat tekanan difusi yang negatif.
PRATIKUM 2
A. Judul : Transpirasi Tumbuhan
B. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap kecepatan
transpirasi pada tumbuhan dengan metode penimbangan.
C. Pendahuluan
Transpirasi pada hakikatnya adalah penguapan. Transpirasi dapat
diartikan sebagai hilangnya air dalam bentuk uap air dari dalam jaringan tubuh
tumbuhan. Ada dua tipe transpirasi yang terjadi didaun, yaitu: Transpirasi
kutikula, dimana penguapan air yang terjadi secara langsung melalui kutikula
Efidermis. Transpirasi stomata, dimana terjadinya kehilangan air berlangsung
melalui stomata.
Sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, sehingga diantara sel-sel
tersebut terdapat ruangan udara yang dikelilingi oleh sel-sel mesofil yang
jenuh air. Air menguap dari dinding-dinding b asah keruang-ruang antar sel,
dan uap air kemudian berdifusi melalui stomata keatmosfer.
D. KAJIAN PUSTAKA
Ada banyak langkah dimana perpindahan air dan banyak faktor yang
mempengaruhi pergerakannya. Besarnya uap air yang ditranspirasikan
dipengaruhi olh beberapa faktor, antara lain:
(1) Faktor dari dalam tumbuhan (jumlah daun, luas daun, dan jumlah
stomata).
(2) Faktor luar (suhu, cahaya, kelembaban, dan angin).
Faktor-faktor eksternal yang yang mempengaruhi transpirasi :
a) Suhu
Kenaikan suhu dari 180 sampai 200F cenderung untuk meningkatkan
penguapan air sebesar dua kali. Suhu daun di dalam naungan kurang lebih
sama dengan suhu udara, tetapi daun yang terkena sinar matahari mempunyai
suhu 100 – 200F lebih tinggi dari pada suhu udara.
b) Kelembaban
Gerakan uap air dari udara ke dalam daun akan menurunkan laju neto
dari air yang hilang, dengan demikian seandainya faktor lain itu sama,
transpirasi akan menurun dengan meningkatnya kelembaban udara. Apabila
stomata dalam keadaan terbuka maka kecepatan difusi dari uap air keluar
tergantung pada besarnya perbedaan tekanan uap air yang ada di dalam
rongga-rongga antar sel dengan tekanan uap air di atmosfer. Jika tekanan uap
air di udara rendah, maka kecepatan difusi dari uap air di daun keluar akan
bertambah besar begitu pula sebaliknya. Pada kelembaban udara relatif 50%
perbedaan tekanan uap air didaun dan atmosfer 2 kali lebih besar dari
kelembaban relatif 70%.
c) Cahaya
Cahaya mempengaruhi laju transpirasi melalui dua cara yaitu: Sehelai
daun yang terkena sinar matahari langsung akan mengabsorbsi (menyerap)
energi radiasi. Cahaya tidak usah selalu berbentuk cahaya langsung dapat pula
mempengaruhi transpirasi melalui pengaruhnya terhadap buka-tutup stomata.
d) Kandungan air tanah
Jika kandungan air tanah menurun, sebagai akibat penyerapan oleh
akar, gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi lebih lambat. Hal
ini cenderung untuk meningkatkan defisit air pada daun dan menurunkan
laju transpirasi lebih lanjut.
e) Angin
Angin cenderung untuik meningkatkan laju transpirasi, baik
didalam naungan atau cahaya, melalui penyapuan uap air. Akan tetapi di
bawah sinar matahari, pengaruh angin terhadap penurunan suhu daun,
dengan demikian terhadap penurunan laju transpirasi, cenderung menjadi
lebih penting daripada pengaruhnya terhadap penyingkiran uap air.
E. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Tanaman pacar air yang digunakan mempunyai kondisi yang hampir
sama,dengan tinggi sekitar 20cm dan daun dalam keadaan baik,tidak
rusak atau sobek dengan jumlah yang relatif sama.
3. Siapkan 2 buah erlemeyer dan isi dengan air sebanyak 80 ml.
4. Potong miring pangkal pucuk batang tanaman pacar air didalam air dengan
pisau yang tajam dan segera masukkan potongan tanaman tersebut pada
tabung erlemeyer melalui lubang pada sumbat sampai bagian bawahnya
terendab air.
5. Olesi celah-celah yang ada, misalnya pada sekitar sumbat penutup, dengan
vaselin untuk menghindari penguapan yang mungkin terjadi.
6. Timbang kedua erlemeyer tersebut lengkap dengan tanaman dan air yang
ada didalam nya dan mecatatnya.
7. Letakkan erlemeyer 1 di dalam ruangan (transpirasi pada tempat gelap) dan
erlemeyer 2 pada tempat dengan jarak 20cm dari lampu pijar 100 watt
(transpirasi pada tempat terang).
8. Kemudian ukur kondisi lingkungan kedua tempat tersebut meliputi suhu,
intensitas cahaya dan kelembaban. Catat hasil pegukuran.
9. Pengamatan dilakukan setiap 30 menit sekali, denghan cara menimbang
erlemeyer beserta pelengkapannya dan mecatatnya.
10. Ulangi pengukuran sebanyak 3 kali (3x30 menit).
11. Setelah penimbangan terahir,ambi,l daun-daun pada tanaman
tersebut,kemudian mangukur luas total daun tersebut dengan kertas
grafik/milimeter.dengan cara:
a) Membuat pola masing-masing daun pada kertas grafik/milimeter;
b) Menghitung luas daun dengan ketentuan, apabila kurang dari kotak
dianggap nol dan bla lebih dari itu dianggap satu.
Alat dan Bahan :
Erlemeyer 250 ml (2 buah),Sumbat erlemeyer atau sumbat gabus
(2 buah), Gelas ukur 250 ml , Statip, Stopwatch, Pisau tajam. ,