Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Manfaat Kacang tanah merupakan salah satu komoditi tanaman pangan bernilai ekonomis dan strategis dalam upaya meningkatkan pendapatan dan perbaikan gizi masyarakat. Pentingnya peran kacang tanah tersebut terlihat dengan semakin meningkatnya permintaan didalam negeri dan semakin beragamnya produk-produk olahan yang berbahan baku kacang tanah yang dihasilkan oleh industri berskala rumah tangga maupun oleh industri sedang dan industri besar. Kacang tanah dibidang industri digunakan sebagai bahan untuk membuat keju, mentega, sabun dan minyak goreng. Hasil sampingan dari minyak dapat dibuat bungkil dan dibuat oncom melalui fermentasi jamur. Sebagai bahan pangan dan pakan ternak yang bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak (40,50%), protein (27%), karbohidrat serta vitamin (A, B, C, D, E dan K), juga mengandung mineral antara lain Calcium, Chlorida, Ferro, Magnesium, Phospor, Kalium dan Sulphur. Peluang Pengembangan Peluang pengembangan peningkatan produksi kacang tanah cukup baik. Beberapa hal yang menjadi peluang bagi pengembangan produksi kacang tanah adalah : 1) permintaan terus meningkat untuk konsumsi dan industri olahan; 2) ketersediaan sumber lahan yang cukup luas, 3) kesenjangan produktivitas lapangan (12,81 ku/ha) dan potensi hasil (15 - 24 ku/ha), 4) tersedianya paket teknologi dan varietas baru, serta sumberdaya manusia yang cukup terampil dalam budidaya kacang tanah. Beberapa permasalahan dalam pengembangan acang tanah adalah kurangnya ketersediaan benih unggul dan sarana produksi, penanganan pasca panen belum optimal, persaingan pemanfaatan lahan dengan komoditas pangan lain, terbatasnya permodalan petani, posisi tawar petani masih lemah, kegiatan usahatani masih konvensional dan kebijakan pemerintah masih berpihak pada komoditas padi, jagung dan kedelai. Perkembangan harga kacang tanah ditingkat konsumen 5 tahun terakhir cenderung terus meningkat 10,56% setiap tahun. Membaiknya harga jual akan mendorong minat petani untuk terus menanam kacang tanah, walaupun dukungan anggaran dari pemerintah kurang. Tabel 1. Perkembangan Harga Kacang Tanah No. Tahun Harga (Rp/Kg) % 1 2008 13.500 25,34 2 2009 11.069 (18,01) 3 2010 11.977 8,20 4 2011 15.697 31,06 5 2012*) 16.672 6,21 10,56 Rerata Sumber : Kemendag diolah Ket:*)Keadaan per September Harga kacang tanah 5 tahun terakhir Tahun 2008-2012 rata-rata mengalami kenaikan 10,56 %, harga terendah Tahun 2009 Rp 11.069 dan tertinggi tahun 2012 Rp 16.672. Kacang Tanah Buletin Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Periode Bulan September 2012
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
Manfaat
Kacang tanah merupakan
salah satu komoditi
tanaman pangan bernilai
ekonomis dan strategis
dalam upaya meningkatkan
pendapatan dan perbaikan gizi masyarakat.
Pentingnya peran kacang tanah tersebut
terlihat dengan semakin meningkatnya
permintaan didalam negeri dan semakin
beragamnya produk-produk olahan yang
berbahan baku kacang tanah yang dihasilkan
oleh industri berskala rumah tangga maupun
oleh industri sedang dan industri besar.
Kacang tanah dibidang industri digunakan
sebagai bahan untuk membuat keju, mentega,
sabun dan minyak goreng. Hasil sampingan dari
minyak dapat dibuat bungkil dan dibuat oncom
melalui fermentasi jamur. Sebagai bahan
pangan dan pakan ternak yang bergizi tinggi,
kacang tanah mengandung lemak (40,50%),
protein (27%), karbohidrat serta vitamin (A,
B, C, D, E dan K), juga mengandung mineral
antara lain Calcium, Chlorida, Ferro,
Magnesium, Phospor, Kalium dan Sulphur.
Peluang Pengembangan
Peluang pengembangan peningkatan produksi
kacang tanah cukup baik. Beberapa hal yang
menjadi peluang bagi pengembangan produksi
kacang tanah adalah : 1) permintaan terus
meningkat untuk konsumsi dan industri olahan;
2) ketersediaan sumber lahan yang cukup luas,
3) kesenjangan produktivitas lapangan (12,81
ku/ha) dan potensi hasil (15 - 24 ku/ha), 4)
tersedianya paket teknologi dan varietas baru,
serta sumberdaya manusia yang cukup
terampil dalam budidaya kacang tanah.
Beberapa permasalahan dalam pengembangan
acang tanah adalah kurangnya ketersediaan
benih unggul dan sarana produksi, penanganan
pasca panen belum optimal, persaingan
pemanfaatan lahan dengan komoditas pangan
lain, terbatasnya permodalan petani, posisi
tawar petani masih lemah, kegiatan usahatani
masih konvensional dan kebijakan pemerintah
masih berpihak pada komoditas padi, jagung
dan kedelai.
Perkembangan harga kacang tanah ditingkat
konsumen 5 tahun terakhir cenderung terus
meningkat 10,56% setiap tahun. Membaiknya
harga jual akan mendorong minat petani untuk
terus menanam kacang tanah, walaupun
dukungan anggaran dari pemerintah kurang.
Tabel 1. Perkembangan Harga Kacang Tanah
No. Tahun Harga (Rp/Kg) %
1 2008 13.500 25,34
2 2009 11.069 (18,01)
3 2010 11.977 8,20
4 2011 15.697 31,06
5 2012*) 16.672 6,21
10,56Rerata Sumber : Kemendag diolah
Ket:*)Keadaan per September
Harga kacang tanah 5 tahun terakhir Tahun
2008-2012 rata-rata mengalami kenaikan
10,56 %, harga terendah Tahun 2009 Rp
11.069 dan tertinggi tahun 2012 Rp 16.672.
Kacang Tanah Buletin
Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi
Periode Bulan September 2012
Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
Perkembangan Ekspor - Impor
Perkembangan selama 5 tahun terkahir (2008-
2012) seperti pada tabel 2.
Tabel 2. Perkembangan Ekspor dan Impor
Volume
(Ton)%
Volume
(Ton)%
1 2008 8.548 4,15 206.855 18,20
2 2009 5.919 (30,76) 142.392 (31,16)
3 2010 4.800 (18,91) 181.808 27,68
4 2011 7.360 53,35 251.748 38,47
5 2012*) 2.822 (61,66) 125.636 (50,09)
8.751 (3,54) 163.745 1,37
No Tahun
Ekspor Impor
Rerata
Sumber : BPS diolah
Ket : *) Keadaan Per Juni
Nilai impor kacang tanah lebih tinggi dari
ekspor, rata-rata 5 tahun terakhir impor
sebesar 163.745 Ton sedangkan ekspor
sebesar 8.751 Ton.
Daerah Sentra
Daerah sentra kacang tanah
adalah Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Timur, Jawa barat,
D.I.Yogyakarta, Nusa
Tenggara barat, Sulawesi
Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan
Selatan, Sumatera utara dan Sumatera Barat.
Peta industri kacang tanah terdapat di
Provinsi Jateng, NTB, NTT dan Sulawesi
Selatan.
Perkembangan Produksi
Perkembangan luas panen dan produksi kacang
tanah selama kurun waktu 5 tahun
terakhir(2008-2012) pada tabel 3.
Tabel 3. Perkembangan Produksi Kacang Tanah
Tahun 2008 – 2012.
Luas Panen % Produktivitas % Produksi %
(Ha) (Ku/Ha) (Ton)
1 2008 633.922 - 12,15 - 770.054 -
2 2009 622.616 (1,78) 12,49 2,85 777.888 1,02
3 2010 620.563 (0,33) 12,56 0,53 779.228 0,17
4 2011 539.456 (13,07) 12,81 1,99 691.289 (11,29)
5 2012*) 575.798 6,74 12,92 0,86 743.754 7,59
630.105 (2,28) 12,24 1,31 771.022 (1,02) Rerata
No Tahun
Keterangan : *) Aram I BPS 2012
Perkembangan luas panen dan produksi kacang
tanah terus mengalami penurunan rata-rata
pertahun untuk luas panen minus 2,28 %
sedangkan produksi minus 1,02 %, luas panen
dan produksi tertinggi selama periode tahun
2008-2012 untuk luas panen tahun 2008
sebesar 633.922 Ha dan Produksi tahun 2010
Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
sebesar 779.228 Ton, sedangkan produk-
tivitas mengalami kenaikan rata-rata 1,31 %
pertahun hal ini menandakan rekomendasi
teknologi budidaya kacang tanah sudah
berjalan dengan baik.
Sasaran Produksi Tahun 2012-2014
Sasaran luas tanam, luas panen, produktivitas
dan produksi kacang tanah tahun 2012 – 2014
pada tabel 4.
Tabel 4. Sasaran Produksi 2012 – 2014.
Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
1 2012 825.000 785.700 14,00 1.100.000
2 2013 869.000 827.600 14,50 1.200.000
3 2014 910.000 866.700 15,00 1.300.000
TahunNo.
Sasaran kacang tanah ini dapat dicapai
dengan asumsi semua faktor pendukung
berjalan sesuai dengan yang diharapkan antara
lain tersedianya sarana prasarana produksi,
sumber daya manusia, lahan, air, iklim yang
mendukung dan kebijakan yang kondusif.
Skenario Pencapaian Produksi Tahun 2012-
2014
Skenario pencapaian produksi kacang tanah
dilakukan dengan:
a) Peningkatan Produktivitas
Pembinaan teknologi budidaya pada
pertanaman swadaya petani (diperlukan
bantuan benih unggul) dan pelaku usaha.
Pengembangan kacang tanah dengan
bantuan benih unggul
b) Perluasan Areal Tanam
Promosi investasi kepada pelaku usaha
agar dapat berinvestasi dan menjalin
kemitraan dalam kegiatan budidaya,
pembinaan teknologi budidaya pada
pertanaman swadaya petani (diperlukan
bantuan benih unggul).
Kebutuhan
Kebutuhan kacang tanah terus meningkat
rata-rata 900.000 ton/tahun, produksi rata-
rata 771.022 ton/tahun (85,67 %) dengan
volume impor rata-rata 163.745 ton/tahun.
Ketersediaan kacang tanah digunakan untuk
benih, industri (makanan dan bukan makanan),
tercecer dan dikonsumsi bahan makanan (per
kapita 3,25 kg/tahun). Kebutuhan kacang
tanah meningkat dalam rangka pemenuhan hari
besar keagamaan nasional seperti puasa, Hari
Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Natal
dan Tahun Baru.
Kekurangan kebutuhan tersebut dipenuhi
dengan cara mengimpor dari beberapa negara
lain, seperti RRC, India, Vietnam dan
Thailand.
Potensi
1. Potensi Lahan
Potensi lahan yang tidak dimanfaatkan
mencapai ± 6,4 juta ha dan ± 12,4 juta ha
merupakan lahan pertanian terlantar yang
dapat dimanfaatkan untuk pengembangan
kacang tanah.
Perluasan areal tanam kacang tanah, dapat
diarahkan pada daerah-daerah yang memiliki
ketersediaan lahan yang cukup luas,
memanfaatkan lahan yang Indeks
Pertanamannya (IP) masih dibawah 200, lahan
Perhutani, lahan perkebunan, lahan tidur, lahan
kering, lahan rawa lebak dan pelaksanaan
budidaya tumpang sari dengan ubi kayu maupun
jagung. Peluang perluasan areal tanam melalui
peningkatan Indeks Pertanaman (IP) masih
luas (sebesar 7,4 juta ha), dengan potensi
perluasan terbesar ada di Pulau Jawa, diikuti
Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi.
2. Potensi Inovasi Teknologi
a. Varietas Unggul
Salah satu teknologi yang berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan produktivitas
Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
adalah benih unggul bermutu, karena mudah
diadopsi oleh petani. Dalam rangka
peningkatan produksi kacang tanah,
penggunaan benih bermutu dari varietas
unggul yang mempunyai potensi produksi tinggi
(potensi hasil diatas 2 ton/ha) akan terus
ditingkatkan. Varietas unggul dengan
produktivitas tinggi dan tahan terhadap
penyakit layu, karat dan bercak daun
diantaranya adalah varietas domba, bison,
tuban, zebra, kelinci, pelanduk, tupai dan
badak.
b. Penggunaan pupuk Biohayati (Rhizobium)
Sesuai Permentan No. 28 Tahun 2009
menyatakan bahwa pupuk bio/hayati adalah
pupuk biologi aktif terdiri dari mikroba yang
dapat meningkatkan efesiensi pemupukan,
kesuburan tanah dan kesehatan tanah.
c. Pengembangan Teknologi Produksi
Kacang Tanah di Lahan Kering
Pengembangan kacang Tanah di lahan kering
akan dihadapkan kepada kondisi tanah yang
kurang subur, kandungan bahan organik
rendah, kesediaan N,P,K,Ca dan Mg rendah.
Kondisi tanah yang kurang subur dapat
diperbaiki dan dioptimalkan dengan inovasi
teknologi berdasarkan situasi setempat yaitu :
Pengapuran/ ameleorasi dengan penggunaan
kalsit/ dolomit, Penambahan bahan organik,
Penggunaan pupuk bio/hayati.
d. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)
PTT suatu pendekatan inovatif dan dinamis
dalam upaya meningkatkan produksi kacang
tanah dan pendapatan petani melalui perakitan
komponen teknologi secara partisipatif
bersama petani. Prinsip utama penerapan PTT
yaitu paritisipatif, spesifik lokasi, terpadu,
sinergi atau serasi dan dinamis.
Satuan Jumlah
Biaya Biaya
(Rp) (Rp)
A. Tenaga Kerja 137 HOK 5.480.000
▪ Penyiapan Lahan 15 HOK 40.000 600.000
▪ Penanaman 20 HOK 40.000 800.000
▪ Pemupukan 10 HOK 40.000 400.000
▪ Penyiangan 20 HOK 40.000 800.000
▪ Penyemprotan 4 HOK 40.000 160.000
▪ Pengairan 3 HOK 40.000 120.000
▪ Panen 30 HOK 40.000 1.200.000
▪ Pengangkutan/Penyimpanan 15 HOK 40.000 600.000
▪ Pengeringan 10 HOK 40.000 400.000
▪ Perontokan 10 HOK 40.000 400.000
B. Sarana Produksi 2.962.500
▪ Benih *) 120 Kg 20.000 2.400.000
▪ Urea 50 Kg 1.600 80.000
▪ SP-36 50 Kg 2.000 100.000
▪ KCl 25 Kg 2.300 57.500
▪ Bio Hayati 5 Bks 45.000 225.000
▪ Pestisida 1 Ltr 100.000 100.000
C. Lain-lain pengeluaran
▪ Sewa Lahan -
▪ Pajak -
Jumlah A + B + C (Input) 8.442.500
Total Pendapatan Per hektar
▪ Produksi 2.000 kg
▪ Harga per kilogram 12.500
▪ Pendapatan Kotor 25.000.000
▪ Pendapatan Bersih 16.557.500
▪ R/C 2,96
Keterangan :
*) Dalam bentuk biji kering
Per MT
ANALISA USAHA TANI KACANG TANAH
No Uraian
Volume
(Orang/hari/
bahan)
Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian