Gima a Ni n S h u ay p G a e Bis u P a de e ! ? Eh, mau nanya deh. Sebenernya lo nyaman gak sih ada di tengah keramaian? Uumm..kayaknya gak deh. Klo ngomong di depan banyak orang gimana? Wah, apalagi itu. Jangan pernah suruh gue ngomong di depan banyak orang ya! Apalagi ngejelasin sesuatu. Klo gak karena terpaksa harus presentasi di kelas, gue gak suka ngomong di depan banyak orang! Titik! Wah, kira-kira kenapa tuh ya bisa sensi ditanya gitu? Apakah lo termasuk yang sensi klo ditanya begitu? Hehehe... Padahal bukan cuma lo doang yang ngerasa gitu. Banyak orang yang ngalamin hal yang sama, gak pede klo disuruh tampil di depan umum. Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat pede, diantaranya: (a) faktor gimana kedekatan sm orang tua dari kecil, (b) faktor gimana cara orangtua mengasuh sejak kecil, dan (c) faktor kepribadian. Kedekatan lo sama orangtua punya pengaruh yang besar dalam ngembangin rasa percaya diri. Kedekatan yang gimana? Kedekatan yang aman. Artinya kapan pun lo butuh, orangtua lo selalu ada. Dengan gitu lo akan ngerasa aman. Rasa aman yang tumbuh bisa bikin lo lebih percaya diri. Selain itu, pola asuh orangtua juga punya pengaruh yang besar. Pola asuh yang gimana? Pola asuh otoritatif, yaitu pola asuh yang ngasih kebebasan sama anak buat berkreasi dan mengeksplorasi macam-macam hal yang sesuai sama kemampuan anak, tapi tetap diawasin dengan baik sama orangtua. Klo lo termasuk orang yang tingkat pedenya minimalis, tenaaaang.. Pede itu bisa ditumbuhkan dan dipelajarin kok. Gimana caranya? Banyak. Cari di internet aja pasti bakalan segambreng tips yang nongol. Tapi, menurut lo tips aja udah cukup? Blom, lo butuh uji coba. Uji cobanya di mana? Nah, itu yang agak-agak susah. Tempat lo uji coba tips itu harus tempat yang toleransinya tinggi buat lo yang blom pede. Jangan karena lo blom berhasil praktekin tips, akhirnya malah jadi tambah mini lagi deh tingkat pedenya karena salah pilih tempat buat uji coba. Jadi, di mana nih tempat yang oke? Salah satu tempat yang oke adalah tempat training/workshop? Maksudnya? Di tempat training dan workshop itu lo akan belajar tips sekaligus dikasih kesempatan buat uji coba. Tentunya orang yang datang kesitu adalah orang-orang yang kebutuhannya sama kayak kita. Jadi, kita gak perlu ngerasa malu. Kadang kita males buat ikut acara-acara yang kayak gitu karena berbagai alesan, misalnya karena mahal. Tapi percaya deh, lo gak akan rugi! Ikut training, seminar atau workshop merupakan investasi. Investasi apaan tuh? Investasi sama diri sendiri, investasi yang aman karena gak bakalan dibohongin atau dibawa kabur sama orang. Investasi jangka panjang. Semakin banyak pengetahuan dan uji coba, lo akan semakin percaya diri. So, sekarang apakah lo masih ragu-ragu investasi buat diri sendiri?
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Gima a Nin Sh u ayp Ga e Bisu Pa dee ! ?
Eh, mau nanya deh. Sebenernya lo nyaman gak sih ada di tengah
keramaian? Uumm..kayaknya gak deh. Klo ngomong di depan
banyak orang gimana? Wah, apalagi itu. Jangan pernah suruh gue
ngomong di depan banyak orang ya! Apalagi ngejelasin sesuatu. Klo
gak karena terpaksa harus presentasi di kelas, gue gak suka
ngomong di depan banyak orang! Titik!
Wah, kira-kira kenapa tuh ya bisa sensi ditanya gitu? Apakah lo
termasuk yang sensi klo ditanya begitu? Hehehe... Padahal bukan
cuma lo doang yang ngerasa gitu. Banyak orang yang ngalamin hal
yang sama, gak pede klo disuruh tampil di depan umum. Ada banyak
faktor yang mempengaruhi tingkat pede, diantaranya: (a) faktor
gimana kedekatan sm orang tua dari kecil, (b) faktor gimana cara
orangtua mengasuh sejak kecil, dan (c) faktor kepribadian. Kedekatan
lo sama orangtua punya pengaruh yang besar dalam ngembangin
rasa percaya diri. Kedekatan yang gimana? Kedekatan yang aman.
Artinya kapan pun lo butuh, orangtua lo selalu ada. Dengan gitu lo
akan ngerasa aman. Rasa aman yang tumbuh bisa bikin lo lebih
percaya diri. Selain itu, pola asuh orangtua juga punya pengaruh yang
besar. Pola asuh yang gimana? Pola asuh otoritatif, yaitu pola asuh
yang ngasih kebebasan sama anak buat berkreasi dan
mengeksplorasi macam-macam hal yang sesuai sama kemampuan
anak, tapi tetap diawasin dengan baik sama orangtua.
Klo lo termasuk orang yang tingkat pedenya minimalis,
tenaaaang.. Pede itu bisa ditumbuhkan dan dipelajarin kok. Gimana
caranya? Banyak. Cari di internet aja pasti bakalan segambreng tips
yang nongol. Tapi, menurut lo tips aja udah cukup? Blom, lo butuh
uji coba. Uji cobanya di mana? Nah, itu yang agak-agak susah.
Tempat lo uji coba tips itu harus tempat yang toleransinya tinggi buat
lo yang blom pede. Jangan karena lo blom berhasil praktekin tips,
akhirnya malah jadi tambah mini lagi deh tingkat pedenya karena
salah pilih tempat buat uji coba. Jadi, di mana nih tempat yang oke?
Salah satu tempat yang oke adalah tempat training/workshop?
Maksudnya? Di tempat training dan workshop itu lo akan belajar tips
sekaligus dikasih kesempatan buat uji coba. Tentunya orang yang
datang kesitu adalah orang-orang yang kebutuhannya sama kayak
kita. Jadi, kita gak perlu ngerasa malu. Kadang kita males buat ikut
acara-acara yang kayak gitu karena berbagai alesan, misalnya karena
mahal. Tapi percaya deh, lo gak akan rugi! Ikut training, seminar atau workshop merupakan
investasi. Investasi apaan tuh? Investasi sama diri sendiri, investasi yang aman karena gak bakalan
dibohongin atau dibawa kabur sama orang. Investasi jangka panjang. Semakin banyak pengetahuan
dan uji coba, lo akan semakin percaya diri. So, sekarang apakah lo masih ragu-ragu investasi buat diri
sendiri?
Percaya diri
adalah
rahasia
pertama
sebuah
kesuksesan
To Become A Good Public Speaker By: Yessy Marga Safitri
Berbicara di depan umum bukanlah hal yang mudah.
Sebagian orang sering mengalami demam panggung ketika
akan berbicara di depan umum. Beberapa orang bahkan
menganggap hal tersebut adalah momok yang harus
dihindari. Padahal sebagai bagian dari masyarakat, ada
kalanya mau tidak mau kita harus berbicara di depan banyak
orang.
Sebenarnya kunci dari keberhasilan dalam berbicara di
depan umum adalah rasa percaya diri. Rasa percaya diri
muncul dari pandangan kita terhadap diri sendiri. Jika kita
berpikir positif akan kemampuan dan potensi diri sendiri,
maka kita akan memiliki rasa percaya diri yang baik.
Sebaliknya, pikiran negatif terhadap diri sendiri akan
membuat kita merasa rendah diri sehingga menjadi gugup
ketika akan melakukan sesuatu. Kegugupan ketika berbicara
akan menyebabkan pesan tidak tersampaikan dengan baik.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara
meningkatkan kepercayaan diri agar dapat berbicara di depan umum dengan lancar. Berikut adalah
tips agar lebih percaya diri dan lancar berbicara di depan umum.
Persiapkan materi sebaik mungkin. Menguasai materi yang akan dibicarakan akan sangat
berpengaruh terhadap keoptimisan seseorang dalam berbicara.
Sering berlatih di depan cermin, keluarga atau teman terdekat. Mintalah mereka untuk
memberi saran atau komentar yang dapat membantu kamu dalam mengembangkan
kemampuan public speaking.
Berpikir positif terhadap diri sendiri dan yakinlah bahwa kamu lebih memahami apa yang akan
kamu sampaikan dibandingkan audience.
Renggangkan otot-otot dan atur napas sebelum mulai berbicara. Atur napasmu dengan
hitungan 2-4-6 (2 detik tarik, 4 detik tahan dan 6 detik hembuskan; tarik melalui hidung dan
keluarkan melalui mulut).
Beri jeda beberapa saat sebelum berbicara dan tersenyumlah untuk mengurangi kegugupan.
Alihkan stress melalui alat bantu yang ada, misalnya mikrofon, spidol atau wiimote/laser
pointer.
Siapkan penampilan sebaik mungkin. Pakailah pakaian yang bersih, rapi dan yang terpenting
membuat kamu merasa nyaman.
Seorang guru pernah berkata, “percaya diri merupakan 60% sumber keberhasilan”. Jadi jika kamu
ingin menjadi public speaker yang berhasil, kuncinya adalah percaya diri. Trust yourself more and
inspire others!
Tentang SYF dan Coaching
Apa sih Seize Your Future?
SYF adalah sebuah komunitas anak muda Indonesia yang punya mimpi dan antusias
untuk meraih impiannya. Disini, kita akan sama-sama belajar menemukan passion kita yang
terbesar, menggali setiap potensi yang kita miliki, dan melatihnya sehingga menjadi sebuah
skill atau kompetensi terbaik. SYF hadir sebagai rumah bagi anak muda Indonesia untuk
belajar, berkembang, dan berkomunitas, hingga siap untuk berlari meraih setiap mimpi.
SYF punya sebutan untuk setiap anggotanya, yaitu Seizer! Nah Seizer, kita punya banyak
agenda dalam komunitas ini. Beberapa diantaranya adalah: Workshop, Seminar, dan
Coaching. Kali ini SYF mau bahas soal Coaching dulu yaa..
Coaching Session itu apa sih?
Coaching Session adalah kegiatan pembinaan pribadi yang dilaksanakan dalam bentuk
kelompok kecil dan dipimpin oleh seorang mentor atau coach. Setiap orang harus memiliki
mentor atau coach untuk membentuk dan membimbing mereka supaya menjadi pribadi
yang lebih baik, dari segi karakter, spiritual, juga potensi dan kompetensinya. Kegiatan ini
dilaksanakan dalam jangka panjang, yaitu minimal 10 kali pertemuan dengan pembahasan
yang mendalam dan disertai dengan mini project untuk setiap anggotanya. Nah, SYF sudah
punya the 1st generation of Coaching Group, mereka adalah peserta Seminar SOS (Sell Your
Self) di Bogor, 25 Februari lalu. Mereka berempat merupakan anak-anak muda yang luar
biasa, passionate, dan berkeinginan untuk terus maju hingga meraih mimpi-mimpi mereka.