Top Banner
1 No. 20, Maret 2007
16

Buletin BP Migas Edisi.20.pdf

Sep 13, 2015

Download

Documents

Rizal adiwangsa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 1No. 20, Maret 2007

  • 2No. 20, Maret 2007E d i t o r i a l

    Redaksi menerimamasukan artikel yang dikirim

    melaluie-mail : [email protected]

    atau fax. 021 - 5290 1315

    Pemerintah menargetkanpeningkatan produksiminyak dan gas bumi In-donesia sebesar 30 persen padatahun 2009. Tujuannya, agarpenerimaan Negara dari sektormigas tetap terjaga. Berbagaimetode dan strategi dijalankan,agar target dapat dicapai.

    Untuk meningkatkan produksipada lapangan-lapangan migasyang sudah dikontrakkan, ada tigastrategi yang akan dijalankan. Yangpertama adalah mengerem penu-runan produksi. Strategi ini dilaku-kan pada lapangan-lapangan yangsudah tua, seper ti lapangan-lapangan yang dioperasikan olehChevron Indonesia.

    Langkah kedua adalah mening-katkan produksi pada lapangan-lapangan existing. Strategi inidiharapkan dapat dilakukan secaramaksimal oleh Pertamina, mengingatsaat ini BUMN tersebut memiliki banyaklapangan migas yang belum dikembang-kan secara maksimal.

    Langkah ketiga adalah memaksi-malkan produksi pada lapangan-lapang-an marginal. Agar hasilnya maksimal,pemerintah siap membuat insentif yangmenarik bagi investor.

    Selain tiga strategi tersebut, pemerin-tah juga giat memasarkan daerah-daerahyang memiliki potensi migas, yangbelum dieksplorasi. Diharapkan, kegiat-an ini menemukan cadangan-cadanganmigas baru karena sampai saat ini Indo-nesia masih memiliki potensi cadanganminyak dan gas yang belum digarap.Ladang-ladang minyak dan gas yang

    sekarang sudah dioperasikan, sebagianbesar berada di kawasan barat Indone-sia. Sementara daerah di kawasan timurIndonesia, yang sebenarnya jugamemiliki potensi migas, belum banyakdigarap.

    Badan Pelaksana Kegiatan UsahaHulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS),sebagai wakil pemerintah yang diberikewenangan untuk mengelola kegiatanusaha hulu migas juga menyusunrencana kerja untuk mendukung targetpemerintah. Salah satu contohnya,hingga tahun 2009 lembaga tersebutmencanangkan pemboran pada 200sumur eksplorasi. Diharapkan pembor-an-pemboran tersebut menghasilkantambahan cadangan minyak sebesar 3,8

    miliar barel dan 17 triliun kakikubik gas.

    Untuk mencapai target yangtelah ditentukan, bukan pekerjaanyang mudah sebab berbagai masa-lah di lapangan bermunculan.Salah satu masalah yang munculadalah tumpang tindih lahankegiatan sektor perminyakan de-ngan sektor pertambangan lainnyaatau kehutanan. Munculnya masa-lah ini menyebabkan investormigas sulit merealisasikan kegia-tannya di lapangan.

    Masalah lain yang muncul ada-lah kurangnya tenaga kerja per-minyakan yang memiliki kompe-tensi disiplin inti (core competency)seperti reservoir engineer dan geo-scientist dalam jumlah besar. Halini mengakibatkan investor sulitmenjalankan bisnisnya denganbaik.

    Belum mulusnya peraturan perpajak-an, munculnya berbagai tuntutan daridaerah pada era otonomi daerah sertamunculnya berbagai gangguan ke-amanan adalah masalah-masalah lainyang harus dihadapi investor untukmerealisasikan target pemerintah.

    Kerjasama setiap pihak yang berwe-nang dalam menyelesaikan masalah-masalah yang muncul sangat diperlukan.Semoga target nasional yang telahditetapkan bisa tercapai. (***)

  • 3No. 20, Maret 2007Laporan Utama

    Presiden Susilo BambangYudhoyono menyatakanPemerintah terus berupayamelakukan langkah-langkah nyata dansungguh-sungguh untukmerealisasikan target peningkatanproduksi minyak dan gas sebesar 30persen sampai tahun 2010.

    Untuk gas bumi, upaya peningkatanproduksi diprediksikan bisa segeradirealisasikan, mengingat cadangannyamasih cukup besar. Namun upayapeningkatan minyak bumi diperkirakansulit dilakukan. Penyebab utamanyaadalah cadangan yang mulai menipis.

    Presiden mengatakan hal itu dalamsambutannya, usai meresmikan proyek-proyek migas dan menyaksikan pe-nandatanganan kontrak sektor energidan sumber daya mineral (ESDM) diDesa Cidahu, Kecamatan Subang Kota,Kabupaten Subang Jawa Barat, padapertengahan Maret 2007.

    Dengan adanya peningkatan

    produksi, menurut Presiden, padatahun 2010 produksi gas bumidiharapkan akan mencapai 10 miliarkaki kubik. Sejalan dengan itu, volumegas untuk pasar dalam negeri akan lebihbesar dibandingkan volume untukekspor. Saat ini, produksi gas bumiIndonesia mencapai 8-9 miliar kakikubik. Lebih dari separuhnyadipasarkan ke luar negeri.

    Presiden menegaskan, pada tahun2025 kebutuhan gas dalam negeri akanmencapai sekitar 15.000 mmscfd.Untuk memenuhi kebutuhan tersebutlapangan-lapangan baru gas perlu

    segera dikembangkan. Agar targettercapai, Pemerintah akan mendorongupaya mengembangkan potensi didaerah-daerah yang cadangan gasnyadiperkirakan sangat besar. Disadari haltersebut bukan pekerjaan mudah, sebabbesarnya investasi untuk pengem-bangan lapangan gas baru merupakankendala cukup besar yang harus

    Pemerintah Berupaya RealisasikanPeningkatan Produksi Migas

    dihadapi.Presiden juga menegaskan bahwa

    peran sektor migas dalam mendorongperekonomian masih cukup besar.Untuk mendorong pertumbuhanekonomi Indonesia sebenarnyadibutuhkan produksi migas sebesar 1,3juta bph. Sementara saat ini produksimigas berkisar sekitar 1 juta bph.

    Untuk memenuhi kebutuhan itulahperlu dikembangkan ladang minyakbaru. Namun upaya tersebut bukan halmudah, karena banyak masalah munculdi lapangan antara lain lokasi ladangmigas yang berada di remote area dan

    memerlukan modal yang tidaksedikit.

    Upaya lain yang dilakukanadalah mempercepat produksilapangan-lapangan migasyang sudah ditemukan,seperti blok Cepu. Presidenberharap Blok Cepu dapatmulai beroperasi pada akhir2008 dan secara bertahapdapat menghasilkan tambah-an produksi sekitar 300 ribubarel per hari.

    Agar kebutuhan energi dimasa-masa mendatang tetapterpenuhi, Presiden jugamenekankan tekad peme-rintah yang telah menetapkanpengembangan energialternatif dalam rangkadiversifikasi sumber energibaru, seperti energi surya,biofuel dan angin. Dengan

    demikian ketergantungan kepada energifosil dapat dikurangi.

    Tim pengembangan Bahan BakarNabati telah bekerja keras mengembangkanenergi alternatif itu. Pemerintah mendorongpartisipasi berbagai pihak, terutamaswasta, untuk berkontribusi dalam upayapencapaian sasaran kebijakan energinasional, kata Presiden.***

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Negara saat meninjau proyek migas di Subang, Jawa Barat.

  • 4No. 20, Maret 2007

    Proyek Sektor ESDM No. 20, Maret 2007Laporan Utama

    Proyek Sektor ESDM

    4

  • 5No. 20, Maret 2007

    US$ 7,78 Miliar DitekenNo. 16, Desember 2006Laporan Utama

    Sejumlah proyek migas,kelistrikan, tambang batubara dengan nilai investasiUS$ 6,17 miliar dan kontrak jual beligas senilai US$ 1,61 miliar ditan-datangani di hadapan Presiden SusiloBambang Yudhoyono, Menteri ESDMPurnomo Yusgiantoro dan MenteriNegara BUMN Sugiharto. Peresmianproyek dan penandatanganan kontraktersebut dipusatkan di lokasi pengebor-an sumur gas Subang-17 yangdioperatori PT Pertamina EP di DesaCidahu, Kabupaten Subang, JawaBarat, tanggal 21 Maret 2007.

    Proyek migas yang diresmikanoleh Presiden antara lain proyek milikPertamina seperti pengembanganlapangan migas Subang,pengembangan lapangan migasPondok Tegah, pembangunan terminaltransit utama Balongan danpembangunan depot BBM Cikampek.Selain itu juga ada proyekpengembangan lapangan gas Suban-II(ConocoPhillips), lapangan gas TunuPhase X dan lapangan Tambora PhaseII (Total E&P Indonesie).

    Adapun kontrak yang ditanda-tangani di depan Presiden adalahsembilan kontrak pengelolaan blokmigas baru dengan komitmen investasisenilai US$ 411,07 juta, empat kontrakamandemen Perjanjian PengusahaanPertambangan Batubara (PKP2B) dariPMDN menjadi PMA senilai US$235,70 juta serta empat kesepakatanjual beli gas senilai US$ 1,61 miliar.

    Bersamaan dengan itu, PT PLN(Persero) juga menandatangani limakontrak EPC proyek PLTU 10.000 MWsenilai US$ 3,02 miliar, 14 kontrak IPPsenilai US$ 1,09 miliar, serta pinjamanuntuk pembangkit listrik minihydro danPLTP senilai US$ 44,20 juta.

    Total investasi bidang energi sejakJanuari hingga Maret 2007 telahmencapai US$ 19,4 miliar, diperkirakan

    pada akhir tahun komitmen investasijauh lebih tinggi dibandingkankomitmen tahun lalu sebesar US$ 14,3miliar atau tahun 2005 yang hanyasebesar US$ 12,1 miliar, ujar MenteriESDM.

    Kontraktor yang menandatanganiKKS adalah Total E&P Indonesie untukBlok South East Mahakam di Kaltim,Tiarabumi Petroleum untuk Blok WestAir Komering di Sumsel, Premier Oiluntuk Blok Tuna di Natuna, Pertamina-Statoil untuk Blok Karama di SelatMakasar, ExxonMobil untuk BlokMandar di Sulawesi Barat, Talisman

    untuk Blok Sageri di Sulawesi Selatan,M3nergy Gamma untuk Blok UjungKulon di Jawa Barat, Sigma EnergiPetrogas untuk Blok Enrekang di Sulseldan Aditya Nugraha Pratama untuk BlokLampung 1 di Lampung.

    Sedang perjanjian jual beli gas(PJBG) yang diteken adalah antara TotalE&P Indonesie dan PLTG Bontangsenilai US$ 23,30 juta dengan volume8,52 trillion british thermal units(TBTU); antara Medco International danPLTGU Muara Tawar senilai US$ 432,14dari Lapangan Singa untuk 129,209TBTU serta antara Pertamina E&P dariLapangan Jawa Barat dan Sumseldengan Pupuk Kujang Cikampek sertaPupuk Sriwijaya senilai US$1,614miliar untuk 471 TBTU.

    Selain perjanjian jual beli gas,ditandatangani juga nota kesepahamanuntuk pasokan gas Medco akan pabrikPupuk Iskandar Muda (PIM) dari Blok-Adengan nilai investasi US$450 juta,Total-Chevron-Vico untuk PIM-3 danConocoPhillips dari Blok Koridor untukPLTG Jambi.

    Sementara PKP2B yang berubahdari modal dalam negeri menjadi modalasing adalah PT Interex Sacra Raya(Tabalong Kalsel dan Pasir Kaltim), PTAsmin Koalindo Tuhup (Barito Utaradan Murung Raya Kalteng), PT. KaryaBumi Baratama (Sorolangun Jambi danMusirawas Sumsel) dan PT SinglurusPratama (Kutai Kartanegara Kaltim).

    Dalam kesempatan itu, Presidensecara simbolis menyerahkan bantuanprogram kemitraan dan binalingkungan (PKBL) sebesar Rp 9,616miliar dari PT Pertamina (Persero), PTPLN (Persero) dan PT PGN (Persero)Tbk. Sementara Menteri ESDMPurnomo Yusgiantoro menyerahkan 72titik sumur bor untuk 19 provinsi senilaiRp 43,8 miliar dan 33.000 solar homesystem untuk 30 provinsi senilai Rp253 miliar.***

    US$ 7,78 Miliar Diteken

    Total investasi bidangenergi sejak Januari

    hingga Maret 2007 telahmencapai US$ 19,4 miliar,diperkirakan pada akhirtahun komitmen investasi

    jauh lebih tinggidibandingkan komitmentahun lalu sebesar US$14,3 miliar atau tahun

    2005 yang hanya sebesarUS$ 12,1 miliar,

    >> Purnomo Yusgiantoro

  • 6No. 20, Maret 2007Laporan Utama

    Presiden Susilo BambangYudhoyono pada 21 Maret2007 meresmikan lima proyekhulu migas yaitu, pertama proyekkilang pemrosesan gas Suban Tahap 2,kedua proyek pengembangan lapangangas Tunu Phase X, ketigapengembangan lapangan TamboraPhase II, keempat pengembanganlapangan Pondok Tengah dan kelimapengembangan lapangan Subang.

    Proyek kilang pemrosesan gasSuban tahap 2 terletak di wilayah kerjaBlok Corridor di Sumatera Selatan.Kilang ini akan memfasilitasi pasokangas untuk kebutuhan domestik yangterus meningkat. ConocoPhillips(Grissik) Ltd. adalah operator blokmigas ini, dengan memegang sahamsebesar 54 persen. Sementara mitrakerjanya Talisman Corridor Ltd.

    Lima Proyek Besar Hulu Migasmenguasai 36 persen dan PT Pertamina(Persero) 10 persen.

    Pembangunan Suban tahap 2 sudahdimulai sejak Agustus 2004. Pengirimanproduksi gas pertama telah dilakukan 23Desember 2006. Sumur pengembanganSuban-10, yang merupakan salah satudari serangkaian sumur pengembanganyang terencana, saat ini berproduksi padatingkat terbatas sebesar 150 juta kakikubik per hari (mmscfd). Sumur-sumurlainnya akan dibor untuk memenuhipermintaan di masa mendatang yangterus meningkat.

    Proyek hulu migas lainnya adalahpengembangan Lapangan gas Tunudan Lapangan Tambora yang berada diwilayah kerja Blok Mahakam. Seluruhgas yang dihasilkan dari kedualapangan ini akan digunakan untukmemenuhi komitmen gas ke Kilang LNG

    Bontang. Wilayah kerja migas inidioperasikan oleh Total E&P Indonesiesejak tahun 1970 dan bermitra denganinvestor Jepang, Inpex. Masing-masingperusahaan menguasai 50 persensaham.

    Proyek pengembangan LapanganTambora-II bernilai US$ 127 juta.Fasilitas-fasilitas tersebut akan digunakanuntuk mendukung operasional 34 sumuryang dibor pada periode 2006-2009.Seluruh dana yang akan diinvestasikanuntuk mengebor sumur-sumur tersebutmencapai US$ 277 juta dan menyerap1.800 tenaga kerja.

    Sedang pengembangan LapanganTunu-X menghabiskan dana US$ 107juta. Fasilitas-fasilitas yang dibanguntersebut akan mendukung operasional37 sumur yang dibor selama periode2006-2008. Total E&P Indonesie

  • 7No. 20, Maret 2007

    7

    Laporan Utama

    s Siap Produksi

    PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono pada 21 Maret2007 di Subang juga menyaksikan penandatangantujuh (7) kontrak jual beli gas, yang terdiri dari empat(4) Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dan tiga (3) NotaKesepahaman (MoU). Seluruh vo-lume gas yangterkontrak mencapai 471,28 TBTU dengan nilai US$1.614,39 juta. Gas yang terkontrak tersebut akandigunakan untuk memenuhi kebutuhan pembangkitlistrik (3 kontrak) dan industri pupuk (4 kontrak).

    Gas yang akan digunakan untuk memenuhikebutuhan industri nasional adalah:

    1. PJBG antara PT Pupuk Sriwijaya dengan PT Perta-mina EP. Gas akan diambil dari lapangan PertaminaEP region Sumatera bagian Selatan. Lama kontrak5 tahun, dengan total volume 328,5 TBTU.

    2. PJBG antara PT Pupuk Kujang di Cikampek denganPT Pertamina EP. Gas akan diambil dari lapanganyang dioperasikan Pertamina EP region Jawabagian Barat. Lama kontrak 6 bulan dengan totalvolume 5,53 TBTU.

    3. MoU antara PT Pupuk Kalimantan Timur 3 denganTotal, Chevron dan Vico.

    4. MoU antara PT Pupuk Iskandar Muda denganMedco. Rencananya gas akan diambil dari Blok Adi NAD. Sementara kontrak gas yang akan digunakan untuk

    pembangkit listrik adalah:

    1. PJBG antara PT PLN (Persero) dengan Total E&PIndonesie. Gas akan digunakan untuk memenuhikebutuhan pembangkit listrik di Bontang, Kaltim.Kontrak akan berlangsung selama 10 tahundengan volume gas terkontrak 8,52 TBTU.

    2. PJBG antara PT PLN (Persero) dengan Medco E&PIndonesia . Gas yang diambil dari Lapangan Singatersebut akan digunakan untuk memenuhi kebu-tuhan pembangkit listrik PLN di Jawa Barat.Kontrak gas akan berlangsung 9 tahun, denganvolume gas terkontrak 129,21 TBTU.

    3. MoU antara Energasindo dan ConocoPhillips. Gasyang akan diambil dari Blok Corridor ini akandigunakan untuk memenuhi kebutuhan PLTG diJambi.***

    PerjanjianJual Beli Gas

    menanamkan investasi sebesarUS$ 219 juta untuk pemboran37 sumur tersebut. Proyek inijuga menyerap tenaga kerjasebanyak 1.600 orang.

    Adapun pengembanganLapangan Pondok Tengah diBekasi dilakukan oleh Pertaminasejak akhir tahun 2003 lalu danmulai berproduksi pada 9Agustus 2006. POD awaldisetujui BPMIGAS denganmelakukan pemboran terhadap45 sumur (32 sumur produksidan 13 sumur injeksi). Proyeksiproduksi optimal sebesar 16.000BOPD untuk periode 2008-2011dan gas sebesar 17 MMSCFDuntuk 2008-2022 secarabertahap. Total Investasi sekitarUS$ 368 Juta.

    Sementara pengembanganlanjutan Lapangan Subang olehPertamina ditandai denganpengeboran sumur Subang-17.Struktur Subang seluas 35 km2berlokasi 110 km di tenggaraJakarta dan berada di ketinggian75-85 m di atas permukaan laut.Sumur eksplorasi Subang-1selesai dibor 21 Januari 1995dan menemukan prospek gas dilapisan Parigi pada kedalaman1125 mku (1041 mbpl).Selanjutnya struktur dikem-bangkan dengan melakukanpemboran 16 sumur pada 8cluster sampai akhir tahun 2006.Sampai saat ini masing-masingsumur di Lapangan Subangmemproduksi gas antara 7sampai 14 Mmscfd.****

  • 8No. 20, Maret 2007Seremonial

    Kunjungan kerja DPRD Bojonegoro, Jawa Timur, ke BPMIGAS untukmembahas masalah blok migas Cepu

  • 9No. 20, Maret 2007Seremonial

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan proyek-proyek hulu migas sekaligus menyaksikan penandatangan kontrak proyek-proyek sektor ESDM di Subang, Jawa Barat, 21 Maret 2007

    Workshop KontraktorKKS dan Cost Recoverybagi fungsi HupmasKontraktor KKS yangdiselenggarakan diBandung, 6-7 Maret 2007

  • 10

    No. 20, Maret 2007

    Bagaimana Managemen BOBmenyikapi target Pemerintahyang ingin menaikkan produksimigas 30%?

    BOB melakukan akselerasiprogram-program peningkatanproduksi yang sebelumnya telahdirencanakan dalam business plan 5tahun ke depan, dengan memperhi-tungkan kemampuan BOB saat ini.

    BOB berencana melakukanpemboran pengembangan sebanyak55 sumur dan 2 sumur eksplorasi.Jumlah tersebut 18 sumur lebih banyak

    dari rencana semula sejumlah39 sumur pada tahun 2007.Selain pemboran, BOB jugaberencana meningkatkansejumlah optimasi produksibaik dengan menerapkanteknologi baru secaramekanik seperti vibroseis,radial drilling, dan seismik 3D,maupun secara kimiawiseperti Greenzyme, KOH, danSurfactant.

    Berapa target produksiminyak tahun 2007?

    Sesuai presentasi yangtelah disampaikan kepadapemerintah pada tanggal 1Februari 2007 lalu, BOBmenargetkan produksi rata-rata per hari tahun 2007sebesar 29.500 bopd. Targettersebut naik dari rencanasemula sebesar 28.500bopd.

    Selain itu, target tersebutjuga lebih tinggi 10%dibandingkan produksiaktual tahun 2006 sebesar26.991 bopd. Sebagaimanajuga disampaikan kepadapemerintah, produksi inidirencanakan meningkatpada tahun-tahun berikut-

    Tingkatkan Produksi,BOB Siapkan US$ 120 Juta

    No. 20, Maret 2007Profil

    Karsani Aulia:

    Badan Operasi Bersama (BOB) PT Bumi Siak Pusako (BSP) - Pertamina Hulumenargetkan produksi minyak tahun 2007 menjadi 29.500 barrel oil per day(bopd). Rencana investasi tersebut belum termasuk rencana investasi untukLapangan Zamrud yang produksinya diprediksi bisa mencapai 10 ribu bopd.

    General Manajer BOB Karsani Aulia mengatakan pihaknya akan mengeborsetidaknya 57 sumur baru guna mencapai target produksi tersebut. Untuk itu, investasisebesar US$ 120 juta sudah disiapkan untuk mendanai sejumlah proyek di Blok CoastalPlain Pekanbaru (CPP), Riau. Beberapa lapangan yang dinilai potensial untukmeningkatkan produksi minyak adalah Lapangan Pedada dan West Area.

    Target produksi dan rencana peningkatan investasi tersebut sejalan dengan upayaPemerintah untuk meningkatkan produksi minyak sampai 30 persen dalam tiga tahunmendatang. Berikut wawancara Tim Buletin BPMIGAS dengan Karsani Aulia tentangupaya peningkatan produksi tersebut usai acara penyerahan sertifikat OccupationalHealth and Safety Awareness System (OHSAS 18001) dari BVQI di Jakarta pada 26Maret 2007 lalu.

    GM BOB Karsani Aulia menerima sertifikat OHSAS 18001dari GM BVQI Eric Roger, 26 Maret 2007 lalu.

    10

  • 11

    No. 20, Maret 2007

    nya yaitu tahun 2008 sebesar 30.500bopd dan tahun 2009 sebesar 30.000bopd.

    Upaya apa yang sudah dan yangsedang dilakukan untuk menaik-kan produksi?

    Upaya yang dilakukan untukmenahan laju penurunan alamiahpada lapangan-lapangan yang adaserta untuk meningkatkan produksipada Blok CPP adalah denganmelakukan pemboranpengembangan, kerja ulang padalapisan-lapisan produksi secaraintensif berikut usaha-usaha optimasiproduksi. Selain itu, BOB juga akanmelakukan akselerasi kegiatanEnhanced Oil Recovery (EOR) danintensifikasi kegiatan eksplorasi untukmenemukan lapangan-lapanganminyak baru dengan survey seismik3D, integrated study GGR (GeologiGeofisika dan Reservoir) yangdilakukan bersama-sama konsultan,serta pemboran eksplorasi.

    Berapa investasi yang disiapkanuntuk mendukung upayatersebut?

    Investasi yang disiapkan untukkegiatan-kegiatan tersebut padatahun 2007 saja direncanakan sebesarUS$ 120 juta. Namun dana sebesar itubelum termasuk biaya G&A.Meskipun begitu, investasi tersebutlebih besar dibandingkan tahun 2006yang sebesar US$ 85 juta.

    Untuk beberapa tahunmendatang, investasi diperkirakanakan meningkat lebih besar lagi,sejalan dengan dimulainya proyek-proyek EOR di Lapangan Zamrud.

    Rencana investasi tahun 2007belum termasuk rencana investasi diLapangan Zamrud yang produksinyadiprediksi bisa mencapai 10 ribu bph.Jika berhasil menangani LapanganZamrud, mudah-mudahan produksiakan meningkat lagi.

    Usaha-usaha yang dilakukanuntuk menahan laju penurunanproduksi? Berapa penurunan lajuproduksi lapangan BOB setiaptahunnya?

    Upaya yang dilakukan untukmenahan laju penurunan produksiadalah dengan melakukan pemboranpengembangan, optimasi produksi

    No. 20, Maret 2007Profil

    melalui program-program work overdan stimulasi chemical sertaintensifikasi well service disampingmaintenance production facility(pompa, jaringan listrik, dll).

    Usaha-usaha ini telahmembuahkan hasil di lapangan,terbukti laju penurunan produksi ratarata saat ini sebesar 4 persen pertahun, jauh lebih kecil dari tahun-tahun

    sebelumnya yang pernah mencapai19 persen per tahun.

    Bisa dijelaskan secara ringkasrencana riset & pilot projectpenggunaan surfactant diLapangan Zamrud?

    Surfactant rencananya akandigunakan dalam dua kegiatan yaitu :Improved Water Flood dan EnhancedOil Recovery.

    Untuk Improved Water Flood kajiantelah dilakukan bersama-sama ITBdan mulai diimplementasikan sebagaipilot pada bulan April 2007.Penggunaan surfactant untuk kegiatanEOR pada saat ini masih dalam tes dilaboratorium. Pilot project segera akanakan dilakukan pada tahun 2008dengan target full scale project padatahun 2009.***

    BOB menargetkanproduksi rata-rata per haritahun 2007 sebesar 29.500bopd. Target tersebut naik

    dari rencana semulasebesar 28.500 bopd.

    11

  • 12

    No. 20, Maret 2007Seputar KKKS

    Kontraktor Kontrak Kerja Sama(KKKS) Badan OperasiBersama PT Bumi SiakPusako-Per tamina Hulu (BOB BSP-Pertamina Hulu) meraih penghargaanOccupational Health and Safety Aware-ness System (OHSAS 18001) dari BVQI,suatu badan ser tifikasi internasionalyang berpusat di Inggris. Penghargaanbergengsi di bidang sistem K3 (kese-hatan dan keselamatan kerja) tersebutdiberikan setelah BVQI melakukanserangkaian audit, baik secara admi-nistrasi maupun implementasi lapangan.

    Penghargaan dalam bentukser tifikat itu semulaakan diterima mana-jemen BOB di Inggris.Namun karena jadwalmanajemen yangpadat, pemberian peng-hargaan dialihkan keJakarta pada tanggal 26Maret 2007.

    Dalam sambutannyapada acara penyerahansertifikat tersebut, GeneralManager BOB Karsani Aulia,menyatakan, pemberianpenghargaan OHSAS itusangat membanggakan.Karena sistem manajemen K3BOB artinya dinyatakan telahmemenuhi standard, dan men-dapat pengakuan dunia inter-nasional.

    OHSAS 18001 merupakansebuah penghargaan inter-nasional yang diberikan kepadaperusahaan-perusahaan yangmemberikan perhatian besar terha-dap K3 para karyawannya. BOBsendiri, menurut Karsani, telahmengintegrasikan setiap kebijakanmanajemen mulai dari perencanaan,

    pelaksanaan, monitoring dan evaluasinyaupaya-upaya yang merujuk K3 itu.

    Kami terus menekankan kepadasetiap karyawan bahwa perusahaanyang memiliki

    sistem K3 yangbaik, maka performa atau kinerjanya

    juga pasti baik, katanya.Dengan prestasi ini, Karsani semakin

    yakin BOB bisa mencapai target produksiminyak tahun 2007 menjadi 30.000 barelper hari. Jumlah tersebut naik diban-dingkan tahun sebelumnya yang sebesar27.500 bph.

    Selain itu, BOB juga telah menyiapkaninvestasi sebesar US$ 135 juta untukmendanai sejumlah proyek pengem-bangan di Blok CPP, Riau. Beberapa

    BOB BSP-Pertamina HuluRaih Sertifikat OHSAS 18001

    lapangan yang dinilai potensial untukmeningkatkan produksi minyak adalahlapangan Pedada dan West Area.

    Sementara itu, Manajer HealthSafety Environment (HSE) BOB,Nawasir Kadir, mengatakan peng-hargaan OHSAS 18001 tersebutmelengkapi penghargaan lain yangpernah diterima BOB, yakni ISO14001 dari RWTUV terkait SistemManajemen Lingkungan. Keduapenghargaan ini sangat ber-gengsi karena menempatkanBOB sebagai perusahaan yangberstandar Internasional.

    Penghargaan ini jugamerupakan bukti komitmendan konsistensi manajemenBOB mulai dari level atashingga ke tingkat bawah.Sebagaimana diketahui,sejak beroperasi, BOBtetap melakukan penge-lolaan ladang minyakyang bersandar pada tigahal pokok yaitu kemi-traan, profesionalisme,dan kepedulianterhadap lingkungan.Karena terdapat hutanlindung di wilayahblok CPP, makakepedulian terhadap

    lingkungan dimen-sinya menjadi semakin luas tidak sajaterkait dengan sosial ekonomi masya-rakat, terkait juga dengan pelestarian alam.

    Nawasir juga mengungkapkan, sete-lah acara seremonial penerimaan OHSASdari BVQI di Jakarta, BOB akan menggelarSpecial Launch khusus untuk pekerjaDepar temen HSE langsung di lokasieksplorasi, Zamrud-Kabupaten Siak.Karena penghargaan ini didapat atashasil kerja keras dan effort yang tinggidari para pekerja HSE. Oleh karenanyaacara ini penting digelar sebagai bentukapresiasi dari manajemen, tuturnya. ***

    Kami terus menekankankepada setiap karyawanbahwa perusahaan yangmemiliki sistem K3 yangbaik, maka performa ataukinerjanya juga pasti baik.

  • 13

    No. 20, Maret 2007Seputar KKKS

    Medco E&P Indonesia:Raih MAKE Award 2006

    PT Medco E&P Indonesia(Medco E&P) menjadi satu-satunya Kontraktor KontrakKerja Sama (KKKS) yang mencatatprestasi di bidang ini. Setelahmenjadi finalis tahun 2005, KKKS inimenduduki peringkat ke-4 dalamIndonesian Most Admired Know-ledge Enterprise (MAKE) Award 2006.

    Penghargaan tersebut diraih olehperusahaan migas nasional inisebagai hasil dari persiapan matangdan kolaborasi seluruh pekerjanya.Kolaborasi implementasi KnowledgeManagement (KM) Medco E&Pditerapkan dengan membentuk timinterdepartemen diantaranya, Drilling, Exploration, PetroleumEngineering, Capability & ServiceManagement, Human Resources,Supply Chain, Marketing, Relations,Information Services, Safety Health& Environment, dan dari seluruhlapangan.

    Kriteria-kriteria implementasi KM

    yang dinilai antara lain, pertamamenciptakan budaya perusahaanyang didorong oleh pengetahuan,kedua, mengembangkan knowledgeworkers melalui kepemimpinanmanajemen senior, ketiga,menyajikan produk/jasa/solusiberbasis pengetahuan, keempat,memaksimalkan modal intelektualperusahaan, dan kelima,menciptakan lingkungan untukberbagi pengetahuan secarakolaboratif.

    Medco E&P terpilih menjadi salahsatu pemenang, khususnya darikriteria penilaian 1, 4, dan 5. KKKSini berada di urutan ke-4 setelahUnilever, Astra Internasional, danBank Niaga.

    Pemberian penghargaan tersebutdiselenggarakan oleh DunamisOrganization Services bekerjasamadengan Teleos, Inggris dan BursaEfek Jakarta. Pihak penyelenggaramemilih 10 perusahaan berbasispengetahuan di Indonesia yang

    paling dikagumi tahun 2006. Ke-10perusahaan tersebut adalah PTAnugerah Argon Medica, PT AstraInternational, Tbk, PT Bank DanamonIndonesia, Tbk, Bank Indonesia, PTBank Niaga, Tbk, PT ExcelcomindoPratama, Tbk, Kelompok Kompas-Gramedia, PT Medco E&P Indonesia,PT Unilever Indonesia, Tbk, dan PTWijaya Karya.

    Indonesian MAKE Study adalahsebuah kajian untuk mengetahuibagaimana organisasi di Indonesiamengelola organisasi yangdimilikinya sehingga memberi nilaitambah pada pemegang saham ataumasyarakat. Proses tersebutmelibatkan 38 CEO dan SeniorManagement dari berbagai industridan lembaga-lembaga non-profitserta praktisi KM di Indonesia.Dengan adanya MAKE Study,pimpinan organisasi di Indonesiadiharapkan dapat mempelajari bestpractises dari para finalis pesertaIndonesian MAKE Study tersebut.***

  • 14

    No. 20, Maret 2007No. 20, Maret 2007Condev

    Kesuksesan hanya berpihakbagi orang yang terusbergerak dengan mimpi-mimpinya dan selalu berusaha untukmewujudkannya. Dengan selalubermimpi hidup akan selalu bergulirdengan dinamis.

    Begitulah yang dialami BennyKapri dan Poniman, siswa SMA diPesantren Pertanian Darul Fallah.Mimpi mereka adalah bisamelanjutkan pendidikan ke perguruantinggi, dan terwujud setelah berhasillulus PMDK tahun 2006. Benny lulusPMDK di jurusan Informatika FakultasMIPA Institut Pertanian Bogor (IPB)dan Poniman lulus masuk jurusanManajemen Ternak, FakultasPeternakan IPB.

    Kedua siswa tersebut merupakanbagian dari empat siswa yangmendapat bea siswa dari PT MedcoE&P Indonesia (Medco E&P).Pemberian bea siswa itu juga ibaratmimpi yang menjadi kenyataan bagimereka. Hal itu diungkapkanlangsung oleh Benny.

    Dia adalah anak buruh serabutandi Desa Epil, Kecamatan Lais,Kabupaten Musi Banyuasin,Sumatera Selatan, mengaku sangatingin melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Namun, diasadar dengan kondisi ekonomikeluarganya yang pas-pasan, sulitmenggapai keinginannya.

    Alhamdulillah, ketika Medco E&P

    menyediakan bea siswa, saya tidakmelepaskan kesempatan itu, ujarsiswa yang dikenal pendiam ini.

    Benny mendapatkan bea siswasejak lulus SMP, setelah lolos seleksi

    bea siswa bagi pelajar yang diadakanMedco E&P tahun 2003. Kini, setelahtiga tahun menjalani pendidikan diDarul Fallah serta bimbingan dariguru dan para personil CommunityDevelopment Medco E&P, diaberhasil lolos PMDK ke IPB.

    Ibu saya langsung menangis,mendengar kabar saya lulus keperguruan tinggi. Dia khawatir sayatidak bisa pulang kampung. Juga,soal biaya kuliah, ujar Bennymengenang peristiwa itu.

    Bagi Benny, lulus di jurusanInformatika merupakan impian dankeinginannya yang terpendam. Sejakdulu dia memang ingin sekalimenguasai komputer. Saat masukDarul Fallah, dia pun ikut ekstrakurikuler (ekskul) komputer. Ini sesuaidengan cita-citanya untuk menjadiseorang programmer.

    Jika sudah lulus kuliah kelak,

    Medco E&PWujudkanImpian Benny

    Benny Kapri (kiri), siswa Pesantren Pertanian Darul Fallah Bogor, yang mendapat bea siswa dari PT Medco E&P Indonesia bersama gurudan Muchtasor, Comdev Officer Medco E&P Indonesia (tengah).

    Benny Kapri usai bermain sepakbola dengan siswa Darul Fallah asal Sumatera Selatan lainnya yang mendapat bea siswa dari MedcoE&P Indonesia.

    14

  • 15

    No. 20, Maret 2007No. 20, Maret 2007Condev

    Benny juga bercita-cita inginmembantu saudara-saudaranya yangkesulitan biaya sekolah.

    Keberhasilan Benny dan Ponimantersebut tidak lepas dari peran MedcoE&P. Selain memberikan bea siswa,menurut Lead of Community Develop-ment Medco E&P Firsta JusraIskandar, bimbingan secara berkalajuga dilakukan kepada para siswayang mendapat beasiswa.

    Mereka kami beri bimbingan danwawasan, tidak semata hanya kita beribiaya untuk melanjutkan sekolahsaja, ujar Firsta Jusra Iskandar.

    Medco E&P sendiri telah melakukanprogram pemberiaan bea siswa kepadasiswa di sekitar daerah operasi sejaktahun 2002 sebanyak 27 orang.

    Duta BangsaHal serupa juga dialami Desi

    Susanti. Santri di Pesantren SMUPertanian Daarul Falaah Bogor initerpilih menjadi salah satu pesertaprogram Youth Exchange and Study(YES) tahun 2007 ke Amerika Serikat.

    Mimpi yang menjadi kenyataan inijuga disambut oleh kedua orang tuanyadengan suasana haru. Betapa tidak,putri mereka yang nyaris putus sekolahsaat duduk di kelas III SMP 4 SungaiLilin, Sumatera Selatan, ternyata mampumenjadi duta budaya Bangsa Indonesiaselama 11 bulan di AS.

    Desi berhasil menyisihkan ribuan

    kandidat. Dia akan menjalani homestaymulai bulan Agustus 2007. Gadisberkulit sawo matang ini mendapatkesempatan belajar sambil menjelaskantentang kondisi pesantren di Indonesiayang sesungguhnya kepada publik AS.

    Anak kedua dari empat bersaudarayang lahir pada tahun 1990 ini berasaldari keluarga kurang mampu. Merekabermukim di Desa Babat Banyuasin,Kecamatan Sungai Lilin, MusiBanyuasin, sekitar 5 kilometer darikantor Medco E&P di lapangan Kaji.

    Orangtua Desi tidak pernahmembayangkan prestasi anaknya

    sejauh ini. Pasalnya, pada saat Desiduduk di kelas III SMP 4 Sungai Lilin,orangtuanya sudah mengatakan tidaksanggup lagi membiayai kelanjutanpendidikannya ke Sekolah MenengahAtas (SMA).

    Nasib Desi mungkin akan samadengan kakaknya yang hanyamengecap pendidikan tingkat SekolahDasar dan tidak memiliki pekerjaantetap serta masih tinggal bersamaorangtuanya di rumah kayu berukuran4 x 6 meter persegi di atas lahan milikkerabatnya.

    Orangtua Desi hanyalah buruh sadapkaret yang pendapatan sebelum dikurangibiaya modal berkisar Rp 150.000 Rp.240.000 per sekali panen. Namun,harapan Desi untuk melanjutkan belajarke SMA mulai terbuka saat kepala dusunmengajak orangtua Desi mendaftarkananaknya dalam seleksi Beasiswa yangmenjadi salah satu Program CommunityDevelopment Medco E&P di Blok Rimau.

    Prestasi Desi yang selalumenjalankan salat berjamaah di rumah,membuka harapan bagi orangtuanyaagar dapat menjadi tumpuan ekonomikeluarga di kemudian hari. Paling tidaksaat ini, Desi sudah mengenyampendidikan SMA, menjadi inspirator dankebanggan keluarga serta desanya.***

    Desi saat menerima bea siswa dari perwakilan PT Medco E&P Indonesia

    Desi bersama keluarganya di rumahnya di Babat, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

    15

  • 16

    No. 20, Maret 2007

    STATOIL Incar Laut Dalam Indonesia

    Menggali sumber minyak dangas bumi tidak mengenaljarak. Statoil, perusahaanmigas pelat merah Norwegia yang terletakdi ujung utara Eropa kini mulai mengincardeposit migas tanah air yang terletak ribuanmil di tenggara Asia Pasifik.

    Potensi migas Indonesia dinilai masihmenjanjikan untuk men-dukung perekonomiannegara dengan penda-patan perkapitaUS$47.600 pada tahun2006 tersebut.

    Tak heran, sebabNorwegia merupakansalah satu produsenminyak terpenting dunia.Tiap hari mereka mem-produksi 2,9 juta barelper hari (bph) sehinggatercatat sebagai produ-sen minyak terbesar ke-8 dunia. Norwegia jugapengekspor minyak ter-besar ke-3 dunia denganvolume 2,7 juta bph,setelah Arab Saudi danRusia.

    Prosesi ijab kabul pengembanganproyek migas antara Indonesia dan Nor-wegia telah diteken PT Pertamina (persero)dan Statoil 13 September 2006. Notakesepahaman (MoU) Per tamina-Statoilberisikan kerja sama eksplorasi danproduksi minyak serta mata rantai pen-jualan gas untuk ekspor. Presiden SusiloBambang Yudhoyono dan Perdana MenteriNorwegia Jens Stoltenberg menyaksikanpenandatangan MoU tersebut.

    Akhirnya kerja sama ini ditindaklanjutidengan penggarapan Blok Karama di SelatMakassar yang dimenangkan oleh joint bid-ding Pertamina-Statoil pada penawaranwilayah kerja migas akhir tahun lalu.

    Konsorsium Pertamina Hulu EnergyKarama - Statoil Indonesia Karama ASakan menanamkan modal US$91,3 jutauntuk menggarap Blok Karama. Penan-datangan kontrak kerja sama migas inidiresmikan Presiden Yudhoyono di Subang,Jawa Barat, 21 Maret lalu.

    Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro,usai mendampingi Presiden SBY mene-rima PM Norwegia, Istana Merdeka, Kamis(29/3) mengungkapkan

    Statoil tidak berhenti di Blok Karama.Kendati kerja sama Indonesia-Nor-

    wegia di Blok Karama sudah diteken,menurut Purnomo mereka juga ingin

    mengembangkan lagi kerja sama di bidangpemanfaatan CO2 dari lapangan gas lepaspantai. Pasalnya, banyak lapangan gasStatoil di North Sea memanfaatkan CO2untuk dijadikan produk energi untukmengurangi kadar emisi gas buang.Norwegia telah memiliki aplikasi teknologiuntuk memanfaatkan CO2 dari sumurminyak maupun gas alam.

    Selain di Karama, Statoil juga memintauntuk mengembangkan lapangan migasyang banyak mengandung CO2 seperti diTugu Barat, Jambi, dan sejumlah sumur diLaut China Selatan.

    Karena CO2 kontribusi terbesar terha-dap climate change, mereka tertarik sekalikarena ada kesepakatan di antara keduakepala negara untuk ikut ser ta dalampenanganan climate change global, paparMenteri ESDM.

    Satu hal, Purnomo menandaskanmeskipun Statoil sudah menjalin kemitraandengan Pertamina, namun belum tertarikmenggarap Blok D-Alpha Natuna di Laut

    China Selatan yang separo sahamnya jugadipunyai Pertamina. Padahal, hampir 30tahun wilayah itu mangkrak, tidak digarapExxonMobil karena nilai investasinya tinggimengingat di dalam deposit gasnya adakandungan CO2 tinggi.

    PM Norwegia Jens Stoltenberg saatberkunjung ke Indonesia, pertengahan Maret

    lalu, mengakui banyakperusahaan di negaranyater tarik menanamkanmodalnya di Indonesia,sepanjang mekanismenyaterbuka dan stabil.

    Kami ingin membe-rikan pengetahuan untukmengurangi emisi gasbuang dan itu yang akandilakukan perusahaan mi-gas Norwegia yang akanmengerjakan proyek disini dengan menyertakanteknologi penguranganemisi, katanya.

    Menurut Jens, inves-tasi di bidang migas itusudah dijajaki denganmelakukan kerja sama di

    Blok Karama, Selat Makassar.Pada kesempatan itu, PM Norwegia

    mengingatkan pemerintah suatu negara,tentunya ingin dapat lebih mengontrolBUMN migas serta pertambangan agarmemastikan penerimaan BUMN masuk kasnegara.

    Di satu sisi, sebuah negara harusmembuka diri terhadap investor asinguntuk mengembangkan modal dan tekno-logi industri migas. Harus ada perlakuanyang sama antara perusahaan nasionaldan asing, tukas Jens.

    Berkaitan dengan sistem perpajakan,Jens mengatakan hal itu tergantung sepe-nuhnya pada DPR dan pemerintah Indone-sia untuk membuat suatu sistem per-pajakan.

    Perusahaan Norwegia harus menerimasistem ini, namun kuncinya adalah sistemtersebut harus dapat diprediksi, transparan,dan stabil. Meski harus membayar pajaktinggi tidak masalah asalkan prinsipnyaseperti itu. ****

    No. 20, Maret 2007Ekspansi

    Penandatanganan KKS Blok Karama bersama delapan (8) KKS baru lainnya disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyonodan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Subang, Jawa Barat, 21 Maret 2007 lalu.

    16