Top Banner
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 8 Bab Sistem Regulasi Sumber: www.claverdon.warwickshire.sch.uk; 12 Desember 2007
44

Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Jul 20, 2015

Download

Education

Muhamad Toha
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

8Bab

Sistem Regulasi

Sumber: www.claverdon.warwickshire.sch.uk; 12 Desember 2007

Page 2: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Sistem

Regulasi

Sistem Saraf

Sel Saraf

(Neuron)

Susunan

Sistem Saraf

Struktur

Mekanisme

Penghantaran

Rangsang

Gerak

Gerak Biasa

Gerak Refleks

Saraf Pusat Saraf Tepi

Otak Sumsum Tulang

Belakang

Saraf Sadar

(Somatik)

Saraf Tak Sadar

(Otonom)

Sistem Hormon

meliputi

tersusun atas

memiliki

memilikimemengaruhi

menentukan terjadinya

dibedakan menjadi

terdiri atas

terdiri atas terdiri atas

tersusun atas

kelenjar

Hipofisis TiroidParatiroid

Adrenal

PankreasOvarium dan

Testis

Page 4: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

A. Sistem Saraf

Sistem saraf memainkan peranan penting dalam regulasi atau pengaturan aktivitas

tubuh

Sistem saraf dibagi menjadi dua bagian utama

Sistem saraf pusat

Sistem saraf tepi

tersusun atas otak dan sumsum tulang belakang

menerima informasi dari semua bagian tubuh,

menganalisis dan menyimpan informasi, serta

mengirimkan perintah berdasarkan informasi

yang diterimanya itu

tersusun atas serabut-serabut saraf yang membawa informasi dari semua

bagian tubuh ke sistem saraf pusat dan dari sistem saraf pusat ke berbagai

bagian tubuh

terdiri atas sistem saraf sadar (sistem saraf somatik) dan sistem saraf tak

sadar (sistem saraf otonom)

Page 5: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

1. Struktur Sel SarafDendrit Bonggol sinapsis

Akson

Badan sel

Mitokondria

Nukleus

Akson

Nodus RanvierSelubung mielin

Sel Schwann

Page 6: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Sel saraf motor bermielin

Bongkol sinapsis

Efektor,

contohnya otot

Arah rangsang

Nodus Ranvier

Nukleus sel

SchwannSelubung

mielin

Dendrit-menerima

rangsangBadan sel

Akson

Nukleus

Arah

rangsang

Nukleus

Dendrit

MitokondriaSelubung

mielin

Akson Granula

Nissl

Page 7: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

berfungsi menghantarkan impuls atau membawa

rangsang dari reseptor (alat indra) ke sistem saraf

pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakangSel Saraf Sensori

Sel Saraf Konektorberfungsi menghubungkan sel saraf sensori dengan sel

saraf motor di dalam sistem saraf pusat, misalnya di

dalam sumsum tulang belakang.

Bongkol

sinapsis

Akson

NukleusBadan

selNukleus sel

Schwann

Dendrit-menerima

rangsang

Reseptor

Selubung

mielinDendron Arah rangsang

Bongkol

sinapsis AksonNukleus

Badan

selDendrit-menerima

rangsang

DendronArah rangsang

Page 8: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Penghantaran Rangsang melalui Akson

Pada serabut saraf bermielin

Pada serabut saraf bermielin, kecepatan

penghantaran mencapai 100 m/detik

Pada serabut saraf tidak bermielin,

kecepatan penghantaran sekitar 3

m/detik

Pada serabut saraf tidak bermielin

+

+

+

++

+

Na+

Na+

Na+

Na+ K+

K+

Selubung mielin

Nodus Ranvier

Arah rangsang

Aliran listrik

setempat (lokal)

Membran

akson

Arah rangsang

Arus lokal ini lebih cepat daripada

gelombang depolarisasi

2. Mekanisme Penghantaran Rangsang

Page 10: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Gerak Biasa

terjadi lebih lambat

daripada gerak

refeks

rangsang yang diterima oleh reseptor

saraf sensori

diteruskan

saraf pusat (otak)

dihantarkan

diolah

tanggapan akan dikirim oleh otak

melalui saraf motor untuk dilaksanakan

oleh efektor (otot)

3. Proses Terjadinya Gerak

Page 11: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Gerak refleks adalah gerak yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak dari

otak

Gerak refleks terjadi sangat cepat karena jalan yang ditempuh oleh rangsang

lebih pendek daripada gerak biasa (busur refleks)

Gerak refleks menarik tangan

Gerak Refleks

Page 12: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

4. Susunan Sistem Saraf

Sistem saraf pada manusia

Sistem saraf pusat

Sistem saraf tepi

terdiri atas otak dan sumsum tulang

belakang

dibagi menjadi sistem saraf sadar

(saraf somatik) dan sistem saraf tak

sadar (saraf otonom)Sistem saraf kranial

Sistem saraf spinal

Sistem saraf sadar

Sistem saraf tak sadar

Sistem saraf simpatetik

Sistem saraf parasimpatetik

Page 13: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Otak (ensefalon) Sumsum tulang belakang

(medula spinalis)Terletak di dalam tulang

tengkorakTerletak di dalam ruas-ruas

tulang belakang

Tersusun atas tiga materi pokok, yaitu substansi grissea (terdiri atas

badan-badan sel dan kumpulan sinapsis sel-sel yang membentuk

materi kelabu), substansi alba (terdiri atas serabut-serabut saraf

bermielin yang membentuk materi putih), serta sel-sel neuroglia(jaringan ikat di antara sel-sel saraf)

Materi kelabu terletak di

bagian luar dan materi

putih terletak di bagian

dalam

Materi kelabu terletak di

bagian dalam dan materi

putih terletak di bagian

luar

a. Sistem Saraf Pusat

Page 14: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Ota

k

menerima rangsang sensori dari dalam dan luar tubuh

memproses dan mengatur tanggapan terhadap rangsang

mempertahankan aktivitas atau gerak yang tidak kita sadari, misalnya

detak jantung

memprakarsai aktivitas yang kita sadari, misalnya berjalan

penalaran, pengetahuan, dan daya ingat

Fungsi

Otak manusia dilihat

dari atas

Page 15: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Struktur Otak Manusia

Otak tampak luar dari samping

Belahan vertikal otak

Dep

an

Be

laka

ng

Medula

Hipofisis

Hipotalamus

Ventrikel

Saluran

tengah

Sumsum tulang

belakang

Serebelum

Otak tengah

SerebrumKorpus kallosum

Belahan kanan

otak

Serebelum

Medula

Sumsum tulang

belakang

Page 16: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Otak Depan

Otak besar merupakan pusat pengaturan semua kegiatan

sadar atau berdasarkan kehendak

Belahan otak besar bagian kanan mengatur fungsi tubuh

bagian kiri, sedangkan belahan otak besar bagian kiri

mengatur fungsi tubuh bagian kanan

Belahan kiri otak besar bertanggung jawab terhadap

kemampuan matematika dan berbicara

Belahan kanan otak besar bertanggung jawab terhadap

kemampuan bermusik dan artistik

Pada 90% orang, belahan kiri otak besar bertanggung

jawab terhadap bahasa lisan dan tulisan serta terhadap

pengendalian tangan

Sekitar 10% orang pergerakan tangannya dikendalikan oleh

belahan kanan otak besar dan mereka merupakan orang-

orang bertangan kidal atau pengguna tangan kiri

Page 17: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Hipotalamus

merupakan pusat pengendalian sistem saraf otonom

mengatur tekanan darah

mengatur laju detak jantung

mengatur laju pernapasan

mengatur ukuran pupil

mengatur proses pencernaan

mengatur aktivitas tubuh yang

berhubungan dengan pemeliharaan

lingkungan internal tubuh, misalnya suhu

tubuh dan osmoregulasi

mengatur refleks makan (rasa lapar) dan

minum (rasa haus)

menentukan pola tidur dan bangun

mengatur tingkah laku (kebiasaan) agresif

dan reproduksi

Letak hipotalamus dan kelenjar

pituitari (hipofisis)

Hipotalamus

Hipofisis

Batang

otak

Serebelum

Page 18: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Otak Tengah

Otak tengah merupakan pusat pengaturan refleks pendengaran

(misalnya, pergerakan kepala untuk menemukan suara) dan pusat

pengaturan refleks penglihatan yang meliputi pemfokusan objek

(pelebaran dan penyempitan pupil serta akomodasi atau perubahan

bentuk lensa mata)

Otak Belakang

Otak belakang tersusun atas otak kecil (serebelum), jembatan varol (pons

varolii), dan sumsum lanjutan (medula oblongata)

Otak kecil berfungsi mengatur keseimbangan serta posisi tubuh

Bersama-sama dengan otak besar, otak kecil mengatur gerak otot secara

sadar

Page 19: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

2) Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)

Letak sumsum tulang belakang di dalam tulang belakang

Skema penampang melintang

sumsum tulang belakang

Sel saraf sensori

Sel saraf motor

Saraf spinal

Tonjolan untuk

perlekatan otot

Sumsum tulang

belakang

Tulang

belakang

Cakram

kartilago

Akar dorsal

(sel saraf

sensori)

Ganglion

akar dorsal

Materi kelabu

Materi putih

Saraf spinal

(campuran sel saraf

sensori dan motorAkar ventral (sel

saraf motor)

Saluran tengah

(mengandung cairan

serebrospinal)

Page 20: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

b. Sistem Saraf Tepi

mengatur aktivitas-aktivitas yang kita sadari, contohnya kontraksi

otot-otot kaki untuk berjalan

terdiri atas sistem saraf kranial (disusun oleh saraf otak) dan

sistem saraf spinal (disusun oleh saraf sumsum tulang belakang)

Sistem saraf sadar

Sistem saraf tak sadar

Sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom berhubungan

dengan pengaturan lingkungan internal tubuh dan tidak melibatkan

otot-otot rangka

Bekerja tanpa kita sadari

Page 22: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Tubuh manusia memiliki lima alat indra utama (disebut pancaindra), yaitu mata

(indra penglihat), telinga (indra pendengar), kulit (indra peraba), lidah (indra

pengecap), dan hidung (indra pembau)

B. Sistem Indra

Mata untuk penglihatan; reseptor-

reseptornya peka terhadap cahaya

Hidung untuk pembau; reseptor-

reseptornya peka terhadap bahan-bahan

kimia (gas)

Lidah untuk pengecap; reseptor-

reseptornya peka terhadap bahan-bahan

kimia (cairan)

Telinga untuk pendengaran;

reseptor-reseptornya peka terhadap

getaran suara

Kulit untuk peraba; reseptor-

reseptornya peka terhadap nyeri,

perubahan tekanan, dan suhu

Page 23: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

1. Indra Penglihat

Struktur Mata

SkleraOtot rektus

Vitreous humour

Koroid

Saraf optik

Bintik buta

Fovea

Retina

Iris

Aqueous humour

Lensa

Pupil

Kornea

Ligamen

suspensor

Konjungtiva

Otot siliaris

Gerak refleks iris, mengontrol

ukuran pupil

Cahaya redup-pupil melebar

Cahaya terang-pupil menyempit

Otot radial iris berkontraksi

Pupil

Otot sirkuler iris berelaksasi

Pupil

Iris

Otot radial iris berelaksasi

Otot sirkuler iris berkontraksi

Page 24: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

b. Fotoreseptor Mata

Di dalam retina terdapat dua macam sel-sel fotoreseptor

Pada manusia ada sekitar 7 juta sel

kerucut dan lebih kurang 125 juta sel

batang untuk setiap mata

Sel-sel batang merupakan sel-sel yang

sangat peka terhadap cahaya dengan

intensitas rendah dan tidak mampu

mendeteksi warna

Di dalam sel-sel batang terdapat pigmen

fotosensitif rodopsin

Sel-sel kerucut peka terhadap intensitas

cahaya yang tinggi dan perbedaan panjang

gelombang

Sel-sel kerucut hanya terdapat di fovea dan

satu sel kerucut memiliki hubungan satu sel

saraf yang menuju otak

Di dalam sel-sel kerucut terdapat pigmen

fotosensitif iodopsin

Berdasarkan jenis iodopsin yang

dikandungnya, ada tiga: sel kerucut biru,

sel kerucut hijau, dan sel kerucut merah

Sel-sel batang Sel-sel kerucut

Page 25: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Proses melihat

Matahari

1) Cahaya dari objek

direfleksikan ke segala

arah

2) Jumlah cahaya yang

masuk ke mata diatur

oleh iris

3) Cahaya

difokuskan

oleh lensa

4) Bayangan dideteksi

oleh retina

Page 26: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Kelainan yang disebabkan bola mata terlalu panjangatau kornea terlalu bulat

Bayangan benda atau objek yang jaraknya jauh akan jatuh

atau difokuskan di depan retina sehingga tidak dapat

melihat dengan jelas

Penderita miopia dapat dibantu dengan kacamata

berlensa cekung (negatif)

Mata miopia

Diperbaiki dengan

lensa cekung

d. Kelainan pada Alat Indra Penglihat

1) Miopia

Bola mata terlalu pendek atau terlalu kecil atau lensa

mata terlalu pipih sehingga bayangan benda jatuh di

belakang retina sehingga tidak dapat melihat dengan

jelas pada jarak yang dekat

Hanya mampu memfokuskan bayangan benda yang jauh,

tepat pada retina

Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung(positif)

Mata hipermetropia

Diperbaiki dengan

lensa cembung

2) Hipermetropia

Page 27: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Presbiopia = mata tua karena terjadi seiring dengan proses penuaan

Elastisitas lensa makin berkurang sehingga menjadi cukup kaku

dan daya akomodasinya berkurang

Dapat ditolong dengan kacamata berlensa rangkap (bifokal) yang

terdiri atas lensa negatif (cekung) dan lensa positif (cembung)

3) Presbiopia

4) Astigmatis

Merupakan kelainan yang terjadi karena kornea mata memiliki

kecembungan yang tidak merata sehingga berkas cahaya yang masuk ke

mata tidak merata pembiasannya akibatnya bayangan benda jatuh pada

tempat yang tidak sama

Dapat dibantu dengan kacamata berlensa silindris (memiliki beberapa

fokus), yaitu kacamata yang diasah secara khusus sehingga dapat

mengimbangi ketidakmerataan itu

Page 28: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Merupakan kelainan pada mata yang terjadi karena adanya pengapuran pada

lensa sehingga elastisitasnya berkurang dan pandangan menjadi tidak jelas (kabur)

Katarak dapat dihilangkan dengan jalan operasi

Merupakan kelainan pada mata yang ditandai dengan ketidakmampuan melihat

pada saat cahaya redup, terutama pada waktu sore hari (senja)

5) Katarak

6) Buta Warna

Berhubungan dengan defisiensi atau kekurangan sel-sel kerucut pada retina

7) Rabun Senja

Disebabkan oleh kekurangan pigmen rodopsin yang berguna untuk penglihatan pada

saat cahaya redup

8) Glaukoma

Munculnya bular (lingkaran) hijau pada iris karena tekanan di dalam mata

meningkat yang disebabkan oleh bertambahnya sekresi dan penurunan absorpsi

aqueous humour

Page 29: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

2. Indra Pendengar

a. Struktur Telinga

Tulang tengkorak

Malleus Incus

Saluran setengah

lingkaran

Stapes

Jendela oval

Saraf auditori

Klokea

Jendela bundar

Saluran

EustachioMembran timpanun

(gendang telinga)

Daun telinga

Saluran telinga

Page 30: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Telinga Dalam

Koklea dan saluran setengah

lingkaranKoklea

Saluran setengah

lingkaran

Ampula

Kupula

Klokea

Vestibula terdiri

atas utrikulus dan

sakulusSaraf vestibula

menuju otak

Saluran vestibulaMembran

Reissner

Saluran

tengah

Membran

Reissner

Organ

Corti

Saluran timpanum Membran

basiler Saluran saraf

auditori

Page 31: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

b. Proses Mendengar

Sumber

suara

Dikumpulkan

daun telinga

Masuk lubang

telinga

Saluran telingaGendang telingaGetaran suaraTiga tulang pendengar

(tulang martil, landasan,

dan sanggurdi)

Jendela ovalTimbul gelombang di

perilimfa (di dalam saluran

vestibula)

Membran Reissner dan

endolimfa bergetar (di

dalam saluran tengah)

Membran basiler

bergerak

Membran

tektoriumSaraf auditoriOtak

Suara terdeteksi

Page 32: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Kulit merupakan alat indra peraba yang dapat merasakan panas, dingin,

sentuhan, nyeri, atau tekanan

Kulit juga

berfungsi

melindungi

tubuh dari

luka dan

infeksi,

membuat

tubuh tahan

air, dan

mengatur

suhu tubuh

3. Indra Peraba

Struktur kulit pada manusia

Page 33: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

Lidah adalah alat indra pengecap; reseptor-reseptornya peka terhadap

bahan-bahan kimia (cairan). Lidah dapat mendeteksi empat rasa utama,

yaitu manis, asam, asin, dan pahit

Kuncup pengecap terdapat di sisi

papilae pada permukaan lidah

4. Indra Pengecap

Penampang kuncup pengecap

Empat letak kuncup

pengecap pada lidah

Page 34: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

5. Indra Pembau

Indra pembau pada manusia tersusun

atas sel-sel reseptor pembau yang

disebut sel-sel olfaktori

Kerja indra pembau erat kaitannya

dengan kerja indra pengecap

Kerja sama keduanya menyebabkan

kita dapat mendeteksi aroma makanan

Indra pembau juga menyebabkan

rasa lapar saat kita menghirup bau

makanan yang sedap dan mencegah

kita memakan sesuatu yang berbau

busuk serta menjijikkan

Page 35: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

C. Sistem Endokrin

Cabang biologi yang khusus mempelajari

sistem hormon disebut endokrinologi

Sistem endokrin mengatur aktivitas tubuh

dengan cara melepaskan atau menyekresi

senyawa kimia yang dinamakan hormon

Hormon dihasilkan dalam jumlah sedikit oleh

kelenjar endokrin

Tujuh buah kelenjar endokrin yang tersebar

di seluruh tubuh adalah kelenjar hipofisis,

kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar

adrenalin, kelenjar pankreas, ovarium pada

perempuan, dan testis pada laki-laki

Page 36: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

1. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis juga

disebut master gland karena

mampu menghasilkan

berbagai hormon yang

berfungsi mengatur kelenjar

hormon lainnya

Kelenjar hipofisis dibagi

menjadi tiga bagian

(lobus), yaitu bagian

anterior, bagian tengah

(intermediet), dan bagian

posterior

Page 37: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

a. Hipofisis Bagian Anterior

Aktivitas hipofisis anterior diatur oleh dua kelompok hormon (disebut

faktor pelepas atau releasing factor) yang disekresi oleh hipotalamus

Hipofisis anterior menyekresi beberapa jenis hormon, antara lain

Somatotrophic Hormone (STH)

Thyroid Stimulating Hormone (TSH)

Adrenocorticotrophic Hormone (ACTH)

Follicle Stimulating Hormone (FSH)

Luteinising Hormone (LH)

Prolaktin

Page 38: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

b. Hipofisis Bagian Intermediet

Bagian intermediet atau tengah hipofisis menghasilkan hormon melanosit

(melanocyte stimulating hormone/MSH)

Hormon ini tidak berperan penting pada sifat normal melanosit manusia

kecuali pada keadaan tertentu, misalnya hamil, peningkatan sekresi MSH

menyebabkan warna kulit menjadi sedikit lebih gelap

c. Hipofisis Bagian Posterior

Oksitosin

ADH (Antidiuretic Hormone)

berperan merangsang kontraksi uterus pada saat melahirkan

sehingga membantu pengeluaran janin

menyebabkan kontraksi dinding pembuluh darah sehingga mempersempit

rongga pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah di dalamnya

mengatur pelepasan air dari ginjal dengan membantu reabsorpsi air dari

tubulus konvolusi distal nefron

Page 39: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

2. Kelenjar Tiroid

Hormon yang

Dihasilkan

Fungsi/Peran Akibat Apabila Kekurangan

Hormon tiroksin memengaruhi proses

sel di seluruh tubuh,

yaitu meningkatkan laju

metabolisme jaringan

(laju metabolisme

basal) dan laju

metabolisme glukosa

pada anak-anak menyebabkan

kekerdilan (kretinisme)

pada orang dewasa

menyebabkan miksedema

dengan tanda-tanda penurunan

laju metabolisme, berat badan

yang berlebihan, kerontokan

rambut, dan respons yang lambat

terhadap rangsang dari luar

(letargi)

Kelenjar tiroid = kelenjar gondok

Penyakit gondok

Page 40: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

3. Kelenjar Paratiroid

Hormon yang

Dihasilkan

Fungsi/Peran Akibat Apabila

Kekurangan

Akibat Apabila

Kelebihan

Hormon paratiroid

atau parathyroid

hormone (PTH)

Memobilisasi ion

kalsium (Ca2+) dari

rangka, merangsang

absorpsi ion kalsium

dan fosfor dari saluran

pencernaan, serta

menyebabkan ginjal

mengekskresi ion fosfor

pada saat menahan ion

kalsium melalui

reabsorpsi

Tetani yang ditandai

dengan gejala kejang-

kejang, suhu tubuh

naik, gelisah,

insomnia, dan

kesemutan

Mengakibatkan

tulang menjadi

rapuh karena

banyaknya

pengambilan ion

fosfor dan kalsium

yang terdapat di

dalam tulang

Page 41: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

4. Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal memiliki dua bagian, yaitu bagian tengah (medula) dan

bagian luar (korteks)

Bagian medula distimulasi oleh sistem saraf simpatetik, sedangkan bagian

korteks distimulasi oleh hormon-hormon dari hipofisis

a. Medula Adrenal

Adrenalin

Adrenalin disekresikan sebagai

tanggapan terhadap keadaan stres

Noradrenalin

bersifat antagonis terhadap kerja adrenalin,

contohnya menurunkan tekanan darah dan

laju serta kekuatan detak jantung

mengatur kadar gula

darah agar tetap stabil

Page 42: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

b. Korteks Adrenal

menghasilkan sejumlah hormon steroid yang disebut kortikoid

Glukokortikoid

Mineralokortikoid

• berhubungan dengan

metabolisme glukosa dan

dibentuk pada saat dalam

keadaan cemas atau gelisah,

demam, dan terkena penyakit

• memengaruhi metabolisme

karbohidrat, lemak, dan protein

Kelebihan kortisol menyebabkan sindrom Cushing

kortisol

kortikosteron

Aldosteron

• Berhubungan dengan retensi (penyimpanan)

air melalui pengaturan distribusi ion-ion

anorganik

• meningkatkan reabsorpsi ion-ion natrium

(Na+) dan klorida (Cl–) oleh tubulus ginjal

serta mengatur konsentrasi ion Na+ dan K+

Page 43: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

5. Kelenjar Pankreas

Hormon yang

Dihasilkan

Fungsi/Peran

Glukagon 1. bekerja pada sel-sel hati dan

menyebabkan sel-sel tersebut mengubah

glikogen cadangan menjadi glukosa

(glikogenolisis) sehingga kadar gula

darah menjadi pulih

2. meningkatkan mobilisasi asam lemak

dari jaringan adiposa (lemak)

Insulin 1. meningkatkan penyerapan glukosa di

seluruh sel, mendorong

2. mengubahan karbohidrat menjadi lemak,

dan

3. memperlambat pengubahan protein

menjadi karbohidrat

Page 44: Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Bab

1

Bab

2

Bab

3

Bab

4

Bab

5

Bab

6

Bab

7

Bab

8

Bab

9

Bab

10

6. Ovarium dan Testis

Hormon yang

Dihasilkan

Fungsi/Peran

Estrogen Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf

Berperan dalam merangsang pertumbuhan tanda-tanda kelamin

sekunder perempuan pada masa pubertas (misalnya,

perkembangan payudara, perkembangan pinggul, dan

munculnya rambut-rambut kelamin) serta perilaku seksual

Progesteron 1. mempersiapkan dinding uterus (endometrium) untuk

pertumbuhan embrio dengan cara mempertebal dinding uterus

2. meningkatkansuplai darah.

3. menghambat perkembangan folikel baru

Ovarium

Testis

Hormon yang

Dihasilkan

Fungsi/Peran

Testosteron Bertanggung jawab terhadap perkembangan dan pemeliharaan tanda-

tanda kelamin sekunder laki-laki yang meliputi pertumbuhan organ-

organ kelamin, pertumbuhan kumis dan rambut-rambut kelamin,

perbesaran laring sehingga suara menjadi lebih berat, serta

perkembangan otot secara keseluruhan