Top Banner
Berbagi Terang untuk Semua
18

Buku Pln Csr

Jan 01, 2016

Download

Documents

Heru Satria
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Buku Pln Csr

BerbagiTerang untuk SemuaPT. PLN (Persero)

Jl. Trunojoyo Blok M 1 - No. 135Kebayoran Baru, Jakarta 12160Telp. � (021) 7261875, 7261122, 7262234, 7251234, 7250550Fax.� (021) [email protected] w.pln.co.id

Dicetak di atas kertas daur ulang

Page 2: Buku Pln Csr

1.� Desa Adat Susuan Karang Asem, � Kapasitas 25 kW2.� Dusun Kampung Sawah, � Kapasitas 6 kW, Menerangi 40 KK3.� Dusun Bojong Cisono, � Kapasitas 6 kW, Menerangi 70 KK4.� Dusun Cibadak, � Kapasitas 6 kW, Menerangi 266 KK5.� Dusun Cisuren, � Kapasitas 2x6 kW, Menerangi 120 KK6.� Dusun Ciawi, � Kapasitas 6 kW, Menerangi 180 KK7.� Dusun Luewi Gajah, � Kapasitas 2x6 kW, Menerangi 70 KK8.� Dusun Lebak Picung, � Kapasitas 10 kW, menerangi 54 KK

Lokasi PLTMH, bantuan CSR PT PLN (Persero) di Gunung Halimun Salak, Banten

1.� Kec. Jabung Kab. Malang untuk 27 KK 2.� Desa Bergas Kidul Ungaran untuk 12 KK3.� Desa Kalongan Kab. Semarang untuk 12 KK4.� Desa Karang Sulang Kec. Sulang Kab. Semarang dimanfaatkan 6 KK5.� Desa Pilang Payung Kec. Toroh Kab. Grobogan dimanfaatkan 4 KK6.� Desa Karang mukti Kec.Paburuan Kab. Subang dimanfaatkan 7 KK7.� Desa Karyamukti Kec. Pilili Kab. Bandung dimanfaatkan 6 KK8.� Desa Lebakwangi Kec. Anjarsari Kab. Bandung dimanfaatkan 5 KK9.� Desa Rajagaluh Kab. Majalengka dimanfaatkan 1 KK10.� Desa Parung Banteng Kec. Sukasari Kab. Purwakarta dimanfaatkan 4 KK11.� Desa Cardasari Kec. Tegalwaru Kab. Purwakarta dimanfaatkan 4 KK12.� Desa Passanggrahan Kec. Cilawu Kab. Garut dimanfaatkan 4 KK13.� Desa Haurngombong (1) Kec. Pamulihan Kab. Sumedang dimanfaatkan

2 KK14.� Desa Haurngombong (2) dimanfaatkan oleh 690 KK baik peternak

maupun non peternak dan menghemat kurang lebih 50% biaya listrik15.� Desa Sumberejo Kec. Purwosari Kab. Pasuruan 2 Unit (1 unit kapasitas

850 watt) untuk 8 KK16.� Kab. Bondowoso 10 unit (1 unit Kapasitas 850 Watt) untuk 40 KK17.� Kab. Trenggalek 4 unit (1 unit Kapasitas 850 Watt) untuk 16 KK18.� Kab Tulungagung 2 unit (1 unit Kapasitas 850 Watt) untuk 8 KK19.� Purworejo 10 unit (1 unit kapasitas 850 watt) untuk 40 KK20.� Brebes 10 Unit (1 unit kapasitas 850 watt) untuk 40 KK)21.� Biogas di Desa Pandesari , Kec. Pujon Kabupaten Malang22.� Biogas 2 Dusun di Kec. Cipendeuy Bandung Barat (sekitar PLTA Cirata)

untuk 45 KK23.� Dusun Mekarsari, Desa Agrabinta untuk 30 KK24.� Dusun Cijambe, Desa Agrabinta untuk 40 KK25.� Biogas Kab. Cianjur, Desa Cihurang untuk 59 KK26.� Desa Sumberejo Kec. Purwosari Kab. Pasuruan 2 unit (1 unit kapasitas

850 watt) untuk 8 KK27.� Kab. Bondowoso 10 unit (1 unit kapasitas 850 watt) untuk 40 KK28.� Kab. Trenggalek 4 unit (1 unit kapasitas 850 watt) untuk 16 KK29.� Kab. Tulungagung 2 unit (1 unit kapasitas 850 watt) untuk 8 KK

Lokasi BIOGAS yang telah dimanfaatkan warga, diantaranya adalah:

1.� PLTMH di Sungai Code Yogyakarta (dalam pembangunan oleh UGM)2.� PLTMH Sulawesi Selatan

Pembangunan PLTMH lainnya terdapat di :

1.� Dusun Longseran Barat Utara, Desa Lanko Kec. Lingsar Kab. Lombok Barat

2.� Dusun Poan Selatan, Desa Guntur Macan Kec. Gunung Sari Kab. Lombok Barat

3.� Dusun Sintung Barat, Desa Kr. Sidemen Kec. Batukliang Utara Kab. Lombok Tengah

4.� Dusun Kembang Sri Utara, Desa Tetebatu Kec. Sikur Kab. Lombok Timur5.� Dusun Barang Panas Desa Kembang Kuning Kec. Sikur Kab. Lombok

Timur6.� Dusun Sukatain Desa Pengadangan Kec. Pringgasela Kab. Lombok Timur7.� Dusun Limbungan Barat Desa Perigi Kec. Suela Kab. Lombok Timur8.� Dusun Sempol Desa Perigi Kec. Suela Kab. Lombok Timur9.� Dusun Lembah Bedak Desa Akar Akara Kec. Bayan Kab. Lombok Utara10.� Dusun Temuan Sari Desa Akar Akar Kec. Bayan Kab. Lombok Utara11.� Dusun Pengembun, Praya, Lombok Tengah

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Wilayah Nusa Tenggara Barat dilokasi :

1.� Kabupaten Bima 2.� Kabupaten Dompu3.� Kabupaten Sumbawa4.� Kabupaten Sumbawa Barat

PLTS di NTB tahap II direncanakan menerangi kurang lebih 700 KK untuk lokasi :

16

Page 3: Buku Pln Csr

Kami Menyapa

Bertutur tentang PKBL - CSR PT PLN (Persero)

PKBL: Pembinaan UKM

CSR:�Pemberdayaan Masyarakat

� 1.� Desa Mandiri Energi: Biogas dan Bio Metan

� 2.� Pemanfaatan Lahan PT PLN (Persero) terutama di bawah SUTET

� 3.� Go Green: Penanaman pohon untuk menambah debit air di PLTA PT PLN (Persero)

Tabel Kegiatan dan Rencana PKBL - CSR

Tabel Pencapaian PKBL - CSR

Daftar Isi

1

2

4

7

8 � �

11 � ��

13 �

15

16

Kerajinan tembaga,salah satu hasil karya mitra binaan PT PLN (Persero)

Tabel Kegiatan PKBL - CSR

PLN PEDULINo. KEGIATAN TEMPAT

1� Pemberdayaan Masyarakat� •� Desa Mandiri Energi� •� Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur � � •� Pengembangan budidaya ikan� •� Purworejo, Tangerang, Majalengka, Subang � � •� Pembuatan Bio Activa, alat biopori dan alat komposter� •� Tangerang Selatan � � •� Pengembangan pola tanam padi "SRI" produktivitas tinggi� •� Jawa Barat � � •� Bantuan sarana dan prasarana pertanian� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Bantuan mesin jahit untuk penyandang cacat� •� Kediri � � •� Bantuan renovasi tempat usaha rumah tangga� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Pengembangan budidaya tanaman nilam� •� Depok� � •� Budidaya madu Sumbawa� •� Sumbawa� � •� Pameran-Pameran� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � � � 2� Pembinaan UKM� •� Kerajinan Tangan, keramik, tembaga� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Makanan ringan� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Perikanan� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Perkebunan� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Batik, songket, tenun, bordir� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � � � 3� Pelestarian Alam� •� Penanaman pohon� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Pemberian bibit tanaman kepada masyarakat� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � � � 4� Spiritual Budaya dan� •� Membuat rumah ibadah� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � Olah Raga� •� Renovasi sarana kantor balai desa� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Pembangunan sarana umum� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Sosialisasi SUT/SUTET untuk pelajar� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Program pembangunan kesepahaman sarana kegiatan olah raga� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � � � 5� PLN Peduli� •� Bantuan bencana alam� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Penanggulangan balita gizi buruk� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Bantuan air bersih dan sanitasi , MCK� •� Belawan dan Papua � � � � 6� Peduli Pendidikan� •� Bantuan beasiswa untuk sekolah gratis SMKI di bawah SUTET� •� Cinere Depok � � •� Bantuan beasiswa untuk masyarakat kurang mampu� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Bantuan pendidikan untuk anak kurang mampu � •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Bantuan beasiswa untuk siswa MI/SD – SLTP - SLTA� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Bantuan sarana pendidikan � •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero)

15

Page 4: Buku Pln Csr

1.� Desa Adat Susuan Karang Asem, � Kapasitas 25 kW2.� Dusun Kampung Sawah, � Kapasitas 6 kW, Menerangi 40 KK3.� Dusun Bojong Cisono, � Kapasitas 6 kW, Menerangi 70 KK4.� Dusun Cibadak, � Kapasitas 6 kW, Menerangi 266 KK5.� Dusun Cisuren, � Kapasitas 2x6 kW, Menerangi 120 KK6.� Dusun Ciawi, � Kapasitas 6 kW, Menerangi 180 KK7.� Dusun Luewi Gajah, � Kapasitas 2x6 kW, Menerangi 70 KK8.� Dusun Lebak Picung, � Kapasitas 10 kW, menerangi 54 KK

Lokasi PLTMH, bantuan CSR PT PLN (Persero) di Gunung Halimun Salak, Banten

1.� Kec. Jabung Kab. Malang untuk 27 KK 2.� Desa Bergas Kidul Ungaran untuk 12 KK3.� Desa Kalongan Kab. Semarang untuk 12 KK4.� Desa Karang Sulang Kec. Sulang Kab. Semarang dimanfaatkan 6 KK5.� Desa Pilang Payung Kec. Toroh Kab. Grobogan dimanfaatkan 4 KK6.� Desa Karang mukti Kec.Paburuan Kab. Subang dimanfaatkan 7 KK7.� Desa Karyamukti Kec. Pilili Kab. Bandung dimanfaatkan 6 KK8.� Desa Lebakwangi Kec. Anjarsari Kab. Bandung dimanfaatkan 5 KK9.� Desa Rajagaluh Kab. Majalengka dimanfaatkan 1 KK10.� Desa Parung Banteng Kec. Sukasari Kab. Purwakarta dimanfaatkan 4 KK11.� Desa Cardasari Kec. Tegalwaru Kab. Purwakarta dimanfaatkan 4 KK12.� Desa Passanggrahan Kec. Cilawu Kab. Garut dimanfaatkan 4 KK13.� Desa Haurngombong (1) Kec. Pamulihan Kab. Sumedang dimanfaatkan

2 KK14.� Desa Haurngombong (2) dimanfaatkan oleh 690 KK baik peternak

maupun non peternak dan menghemat kurang lebih 50% biaya listrik15.� Desa Sumberejo Kec. Purwosari Kab. Pasuruan 2 Unit (1 unit kapasitas

850 watt) untuk 8 KK16.� Kab. Bondowoso 10 unit (1 unit Kapasitas 850 Watt) untuk 40 KK17.� Kab. Trenggalek 4 unit (1 unit Kapasitas 850 Watt) untuk 16 KK18.� Kab Tulungagung 2 unit (1 unit Kapasitas 850 Watt) untuk 8 KK19.� Purworejo 10 unit (1 unit kapasitas 850 watt) untuk 40 KK20.� Brebes 10 Unit (1 unit kapasitas 850 watt) untuk 40 KK)21.� Biogas di Desa Pandesari , Kec. Pujon Kabupaten Malang22.� Biogas 2 Dusun di Kec. Cipendeuy Bandung Barat (sekitar PLTA Cirata)

untuk 45 KK23.� Dusun Mekarsari, Desa Agrabinta untuk 30 KK24.� Dusun Cijambe, Desa Agrabinta untuk 40 KK25.� Biogas Kab. Cianjur, Desa Cihurang untuk 59 KK26.� Desa Sumberejo Kec. Purwosari Kab. Pasuruan 2 unit (1 unit kapasitas

850 watt) untuk 8 KK27.� Kab. Bondowoso 10 unit (1 unit kapasitas 850 watt) untuk 40 KK28.� Kab. Trenggalek 4 unit (1 unit kapasitas 850 watt) untuk 16 KK29.� Kab. Tulungagung 2 unit (1 unit kapasitas 850 watt) untuk 8 KK

Lokasi BIOGAS yang telah dimanfaatkan warga, diantaranya adalah:

1.� PLTMH di Sungai Code Yogyakarta (dalam pembangunan oleh UGM)2.� PLTMH Sulawesi Selatan

Pembangunan PLTMH lainnya terdapat di :

1.� Dusun Longseran Barat Utara, Desa Lanko Kec. Lingsar Kab. Lombok Barat

2.� Dusun Poan Selatan, Desa Guntur Macan Kec. Gunung Sari Kab. Lombok Barat

3.� Dusun Sintung Barat, Desa Kr. Sidemen Kec. Batukliang Utara Kab. Lombok Tengah

4.� Dusun Kembang Sri Utara, Desa Tetebatu Kec. Sikur Kab. Lombok Timur5.� Dusun Barang Panas Desa Kembang Kuning Kec. Sikur Kab. Lombok

Timur6.� Dusun Sukatain Desa Pengadangan Kec. Pringgasela Kab. Lombok Timur7.� Dusun Limbungan Barat Desa Perigi Kec. Suela Kab. Lombok Timur8.� Dusun Sempol Desa Perigi Kec. Suela Kab. Lombok Timur9.� Dusun Lembah Bedak Desa Akar Akara Kec. Bayan Kab. Lombok Utara10.� Dusun Temuan Sari Desa Akar Akar Kec. Bayan Kab. Lombok Utara11.� Dusun Pengembun, Praya, Lombok Tengah

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Wilayah Nusa Tenggara Barat dilokasi :

1.� Kabupaten Bima 2.� Kabupaten Dompu3.� Kabupaten Sumbawa4.� Kabupaten Sumbawa Barat

PLTS di NTB tahap II direncanakan menerangi kurang lebih 700 KK untuk lokasi :

16

Page 5: Buku Pln Csr

Kami Menyapa

Bertutur tentang PKBL - CSR PT PLN (Persero)

PKBL: Pembinaan UKM

CSR:�Pemberdayaan Masyarakat

� 1.� Desa Mandiri Energi: Biogas dan Bio Metan

� 2.� Pemanfaatan Lahan PT PLN (Persero) terutama di bawah SUTET

� 3.� Go Green: Penanaman pohon untuk menambah debit air di PLTA PT PLN (Persero)

Tabel Kegiatan dan Rencana PKBL - CSR

Tabel Pencapaian PKBL - CSR

Daftar Isi

1

2

4

7

8 � �

11 � ��

13 �

15

16

Kerajinan tembaga,salah satu hasil karya mitra binaan PT PLN (Persero)

Tabel Kegiatan PKBL - CSR

PLN PEDULINo. KEGIATAN TEMPAT

1� Pemberdayaan Masyarakat� •� Desa Mandiri Energi� •� Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur � � •� Pengembangan budidaya ikan� •� Purworejo, Tangerang, Majalengka, Subang � � •� Pembuatan Bio Activa, alat biopori dan alat komposter� •� Tangerang Selatan � � •� Pengembangan pola tanam padi "SRI" produktivitas tinggi� •� Jawa Barat � � •� Bantuan sarana dan prasarana pertanian� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Bantuan mesin jahit untuk penyandang cacat� •� Kediri � � •� Bantuan renovasi tempat usaha rumah tangga� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Pengembangan budidaya tanaman nilam� •� Depok� � •� Budidaya madu Sumbawa� •� Sumbawa� � •� Pameran-Pameran� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � � � 2� Pembinaan UKM� •� Kerajinan Tangan, keramik, tembaga� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Makanan ringan� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Perikanan� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Perkebunan� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Batik, songket, tenun, bordir� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � � � 3� Pelestarian Alam� •� Penanaman pohon� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Pemberian bibit tanaman kepada masyarakat� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � � � 4� Spiritual Budaya dan� •� Membuat rumah ibadah� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � Olah Raga� •� Renovasi sarana kantor balai desa� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Pembangunan sarana umum� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Sosialisasi SUT/SUTET untuk pelajar� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Program pembangunan kesepahaman sarana kegiatan olah raga� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � � � 5� PLN Peduli� •� Bantuan bencana alam� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Penanggulangan balita gizi buruk� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Bantuan air bersih dan sanitasi , MCK� •� Belawan dan Papua � � � � 6� Peduli Pendidikan � •� Bantuan beasiswa untuk sekolah gratis SMKI di bawah SUTET� •� Cinere Depok � � •� Bantuan beasiswa untuk masyarakat kurang mampu� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Bantuan pendidikan untuk anak kurang mampu � •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Bantuan beasiswa untuk siswa MI/SD – SLTP - SLTA� •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero) � � •� Bantuan sarana pendidikan � •� Tersebar di seluruh unit PT PLN (Persero)

15

Page 6: Buku Pln Csr

Siapa yang tidak mengenal PT PLN (Persero) ? Perusahaan Listrik Negara

yang merupakan salah satu BUMN terbesar milik negeri ini. Keberadaan PT

PLN (Persero) merupakan hal yang sangat penting dan mendasar bagi

masyarakat. Tanpa penerangan, buku ini tidak akan berada di tangan Anda.

Di era 80-an, ada program namanya Listrik Masuk Desa. Program ini adalah

pencapaian PT PLN (Persero) untuk menerangi negeri ini hingga ke pelosok

nusantara.

Kini, seluruh nusantara terang benderang. PT PLN (Persero) telah berhasil

menerangi seluruh pelosok daerah. Masyarakat tentunya sangat terbantu oleh

PT PLN (Persero) karena listrik telah sampai ke rumah mereka. Melihat

bahwa listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat, maka sangat penting

bagi PT PLN (Persero) dan masyarakat untuk bergandengan tangan agar

kedua belah pihak saling menguntungkan. Pelanggan mendapat pelayanan

terbaik dari PT PLN (Persero), sementara PT PLN (Persero) mendapat bantuan

dari masyarakat karena ikut menjaga dan memelihara hingga merasa

memiliki instalasi PT PLN (Persero).

Tidak hanya hubungan sebagai pelanggan, tapi PT PLN (Persero) pun

berkontribusi secara sosial bagi masyarakat. Lewat program Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), PT PLN

(Persero) turut berperan serta membantu pemerintah untuk meningkatkan

taraf hidup masyarakat. Hadirnya CSR PT PLN (Persero) tentu dapat

memberikan citra positif bagi PT PLN (Persero).

Lewat buku ini, mari kita terus bergandengan tangan. Berkomunikasi dua

arah demi pencitraan perusahaan yang baik dalam menerapkan Good

Corporate Governance. Buku ini hadir untuk Anda sebagai tanda santun bagi

kami kepada mitra binaan kami yang setia dan telah sukses dengan usahanya

dan membawa harum PT PLN (Persero).

Kami Menyapa

1

Penanaman bibit pohon produktif disamping untuk kepentingan konversi, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat yang mempunyai nilai jual. Salak dan kopi misalnya. Keduanya merupakan komoditi Banjarnegara yang terkenal. Untuk program CSR PT PLN (Persero) ini, ada tiga desa yaitu Desa Tegaljeruk, Desa Majasari, Desa Babadan dan Desa Plumbungan Kabupaten Banjarnegara yang mendapat CSR pemberdayaan masyarakat berupa bibit tanaman. Bibit tersebut terdiri atas tanaman produktif salak dan kopi serta albasia sebagai tanaman pelindung.

Kepala Desa Plumbungan Djukri Sudiharjo berbuncah saat mendapat bantuan 40.000 bibit salak. Pasalnya ia telah 16 tahun berkicimpung di perdagangan salak dan merasa bahwa salak mampu menaikkan derajat ekonominya, diantara bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi. “PT PLN (Persero) tahu betul, bahwa salak disini sangat bagus dan salah satu komoditas terkenal. Tentu saya senang, masyarakat sama-sama mendapatkan keuntungan dari penanaman kembali dan pemeliharaan salak. Itu berarti kami, disamping menjaga debit air, kami juga mendapat keuntungan dari penjualan salak yang bibitnya diberikan gratis oleh PT PLN (Persero).”

Hal yang sama dirasakan oleh Turno dari Desa Babatan, Kecamatan Pagetan, Kabupaten Bajarnegara yang baru saja menerima 55.000 bibit kopi Arabika sebagai program penanaman pohon untuk kelangsungan PLTA Mrica.

Lahan hijau di area PLTA Mrica,Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah 14

Page 7: Buku Pln Csr

Siapa yang tidak mengenal PT PLN (Persero) ? Perusahaan Listrik Negara

yang merupakan salah satu BUMN terbesar milik negeri ini. Keberadaan PT

PLN (Persero) merupakan hal yang sangat penting dan mendasar bagi

masyarakat. Tanpa penerangan, buku ini tidak akan berada di tangan Anda.

Di era 80-an, ada program namanya Listrik Masuk Desa. Program ini adalah

pencapaian PT PLN (Persero) untuk menerangi negeri ini hingga ke pelosok

nusantara.

Kini, seluruh nusantara terang benderang. PT PLN (Persero) telah berhasil

menerangi seluruh pelosok daerah. Masyarakat tentunya sangat terbantu oleh

PT PLN (Persero) karena listrik telah sampai ke rumah mereka. Melihat

bahwa listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat, maka sangat penting

bagi PT PLN (Persero) dan masyarakat untuk bergandengan tangan agar

kedua belah pihak saling menguntungkan. Pelanggan mendapat pelayanan

terbaik dari PT PLN (Persero), sementara PT PLN (Persero) mendapat bantuan

dari masyarakat karena ikut menjaga dan memelihara hingga merasa

memiliki instalasi PT PLN (Persero).

Tidak hanya hubungan sebagai pelanggan, tapi PT PLN (Persero) pun

berkontribusi secara sosial bagi masyarakat. Lewat program Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), PT PLN

(Persero) turut berperan serta membantu pemerintah untuk meningkatkan

taraf hidup masyarakat. Hadirnya CSR PT PLN (Persero) tentu dapat

memberikan citra positif bagi PT PLN (Persero).

Lewat buku ini, mari kita terus bergandengan tangan. Berkomunikasi dua

arah demi pencitraan perusahaan yang baik dalam menerapkan Good

Corporate Governance. Buku ini hadir untuk Anda sebagai tanda santun bagi

kami kepada mitra binaan kami yang setia dan telah sukses dengan usahanya

dan membawa harum PT PLN (Persero).

Kami Menyapa

1

Penanaman bibit pohon produktif disamping untuk kepentingan konversi, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat yang mempunyai nilai jual. Salak dan kopi misalnya. Keduanya merupakan komoditi Banjarnegara yang terkenal. Untuk program CSR PT PLN (Persero) ini, ada tiga desa yaitu Desa Tegaljeruk, Desa Majasari, Desa Babadan dan Desa Plumbungan Kabupaten Banjarnegara yang mendapat CSR pemberdayaan masyarakat berupa bibit tanaman. Bibit tersebut terdiri atas tanaman produktif salak dan kopi serta albasia sebagai tanaman pelindung.

Kepala Desa Plumbungan Djukri Sudiharjo berbuncah saat mendapat bantuan 40.000 bibit salak. Pasalnya ia telah 16 tahun berkicimpung di perdagangan salak dan merasa bahwa salak mampu menaikkan derajat ekonominya, diantara bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi. “PT PLN (Persero) tahu betul, bahwa salak disini sangat bagus dan salah satu komoditas terkenal. Tentu saya senang, masyarakat sama-sama mendapatkan keuntungan dari penanaman kembali dan pemeliharaan salak. Itu berarti kami, disamping menjaga debit air, kami juga mendapat keuntungan dari penjualan salak yang bibitnya diberikan gratis oleh PT PLN (Persero).”

Hal yang sama dirasakan oleh Turno dari Desa Babatan, Kecamatan Pagetan, Kabupaten Bajarnegara yang baru saja menerima 55.000 bibit kopi Arabika sebagai program penanaman pohon untuk kelangsungan PLTA Mrica.

Lahan hijau di area PLTA Mrica,Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah 14

Page 8: Buku Pln Csr

Rekam jejak CSR PT PLN (Persero) memiliki sejarah panjang. Setelah diterbitkan Keputusan Pemerintah tahun 1989 mengenai pelaksanaan pemberdayaan usaha kecil dan koperasi, PT PLN (Persero) secara efektif menjalankannya di tahun 1991. Awalnya bernama Program Pembinaan Pengusaha Ekonomi Lemah dan Koperasi (PPELK).

Semenjak tahun 1994 program PPELK itu berganti menjadi Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK). Selain modal kerja dan bantuan pelatihan, PUKK juga membantu pemasaran dengan status hibah. Hal ini dikarenakan dengan bertambahnya dana pemberdayaan oleh PT PLN (Persero).

Di tahun 2007, terbit Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 yang mewajibkan setiap BUMN wajib menyisihkan keuntungan untuk program kemitraan dan program bina lingkungan (community development). Semenjak saat itu, program tersebut berganti menjadi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) , Program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan (P3L) yang senafas dengan CSR.

Bertutur tentang PKBL - CSR PT PLN (Persero)

2

3.�Go Green:� Penanaman pohon untuk � menambah debit air� di PLTA PT PLN (Persero)

Prosesi penanaman bibit kopi,PLTA Mrica, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah13

Page 9: Buku Pln Csr

Rekam jejak CSR PT PLN (Persero) memiliki sejarah panjang. Setelah diterbitkan Keputusan Pemerintah tahun 1989 mengenai pelaksanaan pemberdayaan usaha kecil dan koperasi, PT PLN (Persero) secara efektif menjalankannya di tahun 1991. Awalnya bernama Program Pembinaan Pengusaha Ekonomi Lemah dan Koperasi (PPELK).

Semenjak tahun 1994 program PPELK itu berganti menjadi Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK). Selain modal kerja dan bantuan pelatihan, PUKK juga membantu pemasaran dengan status hibah. Hal ini dikarenakan dengan bertambahnya dana pemberdayaan oleh PT PLN (Persero).

Di tahun 2007, terbit Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 yang mewajibkan setiap BUMN wajib menyisihkan keuntungan untuk program kemitraan dan program bina lingkungan (community development). Semenjak saat itu, program tersebut berganti menjadi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) , Program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan (P3L) yang senafas dengan CSR.

Bertutur tentang PKBL - CSR PT PLN (Persero)

2

3.�Go Green:� Penanaman pohon untuk � menambah debit air� di PLTA PT PLN (Persero)

Prosesi penanaman bibit kopi,PLTA Mrica, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah13

Page 10: Buku Pln Csr

Dalam Pasal 8 Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang PKBL, disebutkan bahwa setiap BUMN wajib menyisihkan keuntungan untuk program kemitraan dan program bina lingkungan (community development). Kepedulian dari PT PLN (Persero) terhadap Mitra Binaan / Masyarakat adalah kewajiban yang di emban dari kementrian BUMN, kewajiban utamanya adalah memenuhi penyediaan tenaga listrik di area Indonesia. Dana program kemitraan dialokasikan sebesar 2% dari laba perusahaan setelah pajak. Pada tahun 2009, jumlah mitra binaan adalah sekitar 35.644 dengan total akumulasi penyaluran dana PKBL sampai 31 Desember 2010 adalah Rp 252.823.646.534,-.

Salah satu mitra binaan PT PLN (Persero) yang merasa mendapat manfaat dari Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang PKBL itu adalah Bapak Ojat Sudrajat pemilik Jat’s craft di Kota Gede, Yogyakarta. Bapak tiga anak yang bermigrasi di saat masa kanak-kanaknya ke Yogyakarta dari Sumedang Jawa Barat mengikuti orang tuanya yang berdarah wiraswasta. Di kota pengrajin tembaga itu, orang tua Bapak Ojat membuka usaha kerupuk, sementara, Ojat remaja justru tertarik pada kerajinan tembaga. “Saya tinggal di sini, saya lihat para pengrajin itu, saya belajar dari mereka, dan saya pikir ini bisa jadi bisnis yang bagus.” Kata Bapak Ojat via telepon. Maka dimulailah usaha kecil Pak Ojat di tahun 2001.

Namun, badai krisis moneter 97-98 berimbas pada usaha kecilnya. Pak Ojat pun membuat banyak proposal ke hampir seluruh instansi. Tak putus asa hingga di tahun 2000, PKBL PT PLN (Persero) mencairkan bantuannya sebesar kurang lebih Rp 4 jutaan dan semenjak itu, ia menjadi mitra binaan PT PLN (Persero). “Yang patut saya syukuri sebagai mitra binaan PT PLN (Persero) adalah sponsor promosi pameran.” Dua tahun setelah menjadi mitra PT PLN (Persero), Jat’s Craft—begitu nama usahanya—sudah mengikuti pameran di Surabaya. “Promosi berupa pameran itu penting sekali bagi pengusaha kecil seperti saya, “ ujar pria yang belajar otodidak kerajinan tembaga ini.

Tahun 2003 ia memberanikan diri mengajukan proposal lagi ke PKBL PT PLN (Persero) setelah pinjaman yang pertama sukses ia tunaikan. Kali ini, tidak tanggung-tanggung, PKBL PT PLN (Persero) karena kepercayaannya memberikan dana Rp 14 juta. “bahagia sekali saya. Apalagi tahun 2004 ada pameran ke Singapore. Saya beruntung mendapat kepercayaan penuh dari PT PLN (Persero)”

Namun, gempa bumi Jogjakarta tahun 2006 membuat kegiatan usahanya berhenti. Mulai dari rumah, workshop dan mesin hancur total. “Putus asa rasanya, tapi mau gimana namanya musibah, dan sekali lagi saya bersyukur, PT PLN (Persero) masih memberi kelonggaran kepada saya. Satu tahun saya tidak mengangsur,” katanya mengenang. Tidak hanya kelonggaran angsuran, PT PLN (Persero) mengajak mitra kerja yang ulet ini untuk pameran ke Berlin. Tentu saja membuat Pak Ojat gembira luar biasa. “PT PLN (Persero) begitu perhatian ke saya, memberi kesempatan di tingkat internasional untuk menjual karya-karya saya,” katanya.

PKBL: Pembinaan UKMHasil karya Jat’s Craft Yogyakarta,

salah satu M itra Binaan PT PLN (Persero)

4

Industrialisasi di pulau Jawa semakin pesat. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan aneka industri yang membuat kebutuhan pasokan energi meningkat. Untuk itu, PT PLN (Persero) melakukan berbagai upaya untuk mengimbangi kebutuhan pasokan listrik. Salah satunya adalah dengan cara membangun pembangkit tenaga listrik, transmisi tenaga listrik, dan distribusi tenaga listrik. Untuk distribusi tenaga listrik itulah kemudian dibangun SUTET. Seperti kita ketahui, pembangunan jaringan SUTET di berbagai daerah selalu menyisakan konflik karena masyarakat menolak dilewati jaringan SUTET.

Namun berkat CSR PT PLN (Persero) masyarakat yang tanahnya terlewati jaringan SUTET mengerti pentingnya jaringan untuk mereka sendiri. CSR PT PLN (Persero) bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada memberikan pelatihan teknik budidaya lele, pelatihan penanaman pohon pisang dan pepaya kepada masyarakat desa Wonosri, Desa Wasiat dan Desa Rasukan Kabupaten Purworejo.

2.� Pemanfaatan Lahan� PT PLN (Persero)� terutama di bawah� SUTET

11Peternakan Lele di bawah SUTET

di Gandul, Jawa Barat

Page 11: Buku Pln Csr

Dalam Pasal 8 Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang PKBL, disebutkan bahwa setiap BUMN wajib menyisihkan keuntungan untuk program kemitraan dan program bina lingkungan (community development). Kepedulian dari PT PLN (Persero) terhadap Mitra Binaan / Masyarakat adalah kewajiban yang di emban dari kementrian BUMN, kewajiban utamanya adalah memenuhi penyediaan tenaga listrik di area Indonesia. Dana program kemitraan dialokasikan sebesar 2% dari laba perusahaan setelah pajak. Pada tahun 2009, jumlah mitra binaan adalah sekitar 35.644 dengan total akumulasi penyaluran dana PKBL sampai 31 Desember 2010 adalah Rp 252.823.646.534,-.

Salah satu mitra binaan PT PLN (Persero) yang merasa mendapat manfaat dari Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang PKBL itu adalah Bapak Ojat Sudrajat pemilik Jat’s craft di Kota Gede, Yogyakarta. Bapak tiga anak yang bermigrasi di saat masa kanak-kanaknya ke Yogyakarta dari Sumedang Jawa Barat mengikuti orang tuanya yang berdarah wiraswasta. Di kota pengrajin tembaga itu, orang tua Bapak Ojat membuka usaha kerupuk, sementara, Ojat remaja justru tertarik pada kerajinan tembaga. “Saya tinggal di sini, saya lihat para pengrajin itu, saya belajar dari mereka, dan saya pikir ini bisa jadi bisnis yang bagus.” Kata Bapak Ojat via telepon. Maka dimulailah usaha kecil Pak Ojat di tahun 2001.

Namun, badai krisis moneter 97-98 berimbas pada usaha kecilnya. Pak Ojat pun membuat banyak proposal ke hampir seluruh instansi. Tak putus asa hingga di tahun 2000, PKBL PT PLN (Persero) mencairkan bantuannya sebesar kurang lebih Rp 4 jutaan dan semenjak itu, ia menjadi mitra binaan PT PLN (Persero). “Yang patut saya syukuri sebagai mitra binaan PT PLN (Persero) adalah sponsor promosi pameran.” Dua tahun setelah menjadi mitra PT PLN (Persero), Jat’s Craft—begitu nama usahanya—sudah mengikuti pameran di Surabaya. “Promosi berupa pameran itu penting sekali bagi pengusaha kecil seperti saya, “ ujar pria yang belajar otodidak kerajinan tembaga ini.

Tahun 2003 ia memberanikan diri mengajukan proposal lagi ke PKBL PT PLN (Persero) setelah pinjaman yang pertama sukses ia tunaikan. Kali ini, tidak tanggung-tanggung, PKBL PT PLN (Persero) karena kepercayaannya memberikan dana Rp 14 juta. “bahagia sekali saya. Apalagi tahun 2004 ada pameran ke Singapore. Saya beruntung mendapat kepercayaan penuh dari PT PLN (Persero)”

Namun, gempa bumi Jogjakarta tahun 2006 membuat kegiatan usahanya berhenti. Mulai dari rumah, workshop dan mesin hancur total. “Putus asa rasanya, tapi mau gimana namanya musibah, dan sekali lagi saya bersyukur, PT PLN (Persero) masih memberi kelonggaran kepada saya. Satu tahun saya tidak mengangsur,” katanya mengenang. Tidak hanya kelonggaran angsuran, PT PLN (Persero) mengajak mitra kerja yang ulet ini untuk pameran ke Berlin. Tentu saja membuat Pak Ojat gembira luar biasa. “PT PLN (Persero) begitu perhatian ke saya, memberi kesempatan di tingkat internasional untuk menjual karya-karya saya,” katanya.

PKBL: Pembinaan UKMHasil karya Jat’s Craft Yogyakarta,

salah satu M itra Binaan PT PLN (Persero)

4

Industrialisasi di pulau Jawa semakin pesat. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan aneka industri yang membuat kebutuhan pasokan energi meningkat. Untuk itu, PT PLN (Persero) melakukan berbagai upaya untuk mengimbangi kebutuhan pasokan listrik. Salah satunya adalah dengan cara membangun pembangkit tenaga listrik, transmisi tenaga listrik, dan distribusi tenaga listrik. Untuk distribusi tenaga listrik itulah kemudian dibangun SUTET. Seperti kita ketahui, pembangunan jaringan SUTET di berbagai daerah selalu menyisakan konflik karena masyarakat menolak dilewati jaringan SUTET.

Namun berkat CSR PT PLN (Persero) masyarakat yang tanahnya terlewati jaringan SUTET mengerti pentingnya jaringan untuk mereka sendiri. CSR PT PLN (Persero) bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada memberikan pelatihan teknik budidaya lele, pelatihan penanaman pohon pisang dan pepaya kepada masyarakat desa Wonosri, Desa Wasiat dan Desa Rasukan Kabupaten Purworejo.

2.� Pemanfaatan Lahan� PT PLN (Persero)� terutama di bawah� SUTET

11Peternakan Lele di bawah SUTET

di Gandul, Jawa Barat

Page 12: Buku Pln Csr

Keberhasilannya mencari energi alternatif, membuat desa Haurngombong sebagai Desa Mandiri Energi dan menjadi salah satu desa binaan CSR PT PLN (Persero).

Lain Komar, lain M. Fatnah Wiyatna. Pengajar Universitas Padjadjaran ini prihatin dengan masalah sampah yang dihadapi oleh pemerintah kabupaten Bandung di tahun 2005. Puncaknya, tahun 2008, masalah sampah juga berdampak ke lingkungan perumahannya di Griya Taman Lestari, Kecamatan Gudang Tanjungsari, Sumedang. “Kalau lewat sudah sangat mengganggu penciuman,” papar pria dengan karir sebagai dosen mata kuliah produksi ternak potong.

Dengan modal penelitian dan alat yang ia ciptakan sendiri, ia pun mulai membuat instalasi daur ulang biasa digunakan untuk proses fermentasi kotoran peternakan. Setelah melalui percobaan selama dua tahun dan ia memakai sampah untuk bahan bakar LPG-nya, ia pun bercerita dengan koleganya. Mulanya para koleganya tidak percaya, tetapi setelah melihat hasilnya, mereka percaya dan bersama-sama mengembangkan energi dari sampah ini. Selanjutnya, bersama teman-temannya ia membentuk Biometha Green, sebutan untuk hasil karyanya ini.

Penelitiannya ini mendapat sambutan dari PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB), terlebih masalah energi yang terbarukan menjadi salah satu program unggulan dari yang dicari oleh CSR PT PLN (Persero). "Ini perumahan pertama di Indonesia yang memanfaatkan sampah sebagai sumber energi," kata Supervisor Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PLN DJBB, Hendra Saleh. Pengolahan sampah rumah tangga tersebut tidak hanya mampu memproduksi energi biogas sebagai bahan bakar memasak (kompor gas) dan energi listrik, tapi juga dapat memproduksi pupuk organik yang berkualitas.

Proses pembuatan Biogasdengan daur ulang sampah untuk Desa Mandiri Energi 10

Sebentar lagi, masa angsuran Pak Ojat akan berakhir. PT PLN (Persero) menawarkannya bantuan baru yang akan dia sambut dengan suka cita. “Saya beruntung, menjadi mitra PT PLN (Persero) sudah lama, karena UKM-UKM baru lainnya kalau ingin mendapatkan bantuan, harus ada jaminannya. Mungkin untuk penghindaran kredit macet di masa depan.”

Pak Ojat juga mengutarakan bahwa semestinya ada tingkatan kepercayaan yang lebih tinggi ketika mitra binaan telah terjalin lebih dari sepuluh tahun. Ini adalah pengalaman Pak Ojat ketika pameran oleh PT PLN (Persero) di Berlin. Seorang pembeli memesan kerajinannya hingga 1,3 M rupiah. Tapi, pemesan tersebut hanya mau memberi uang muka 30% saja, Pak Ojat kelimpungan darimana ia peroleh 20% untuk modal awalnya. “Saya minta saran dari PT PLN (Persero) saat itu, bahkan saya menawarkan bagi hasil dengan PT PLN (Persero). Tapi karena belum ada programnya, PLN PT PLN (Persero) tidak bisa mencairkan dana untuk saya. Ya sudah, saya lepas pesanan itu karena memang saya tidak punya modal cukup.” Akan tetapi, hal itu tidak membuatnya putus asa. Justru memacu Pak Ojat semakin kreatif dan ulet lagi. Hampir sama dengan pengalaman Ibu Haryanti. Bercerita tentang pengalamannya mengolah limbah tempurung kelapa hingga menghasilkan karya yang mempunyai nilai jual. Awalnya, sambil bekerja sebagai guru TK honorer, Haryanti membuat kreasi dari tempurung kelapa yang sederhana. Hingga suatu hari, seorang datang padanya untuk membuat kreasi baru, tas dari batok. “Wah, pertama sih takut gagal, tapi ada hasrat untuk membuat kreasi yang lain.” Kata perempuan kelahiran tanggal 23 Desember ini. Setelah mencoba dan berhasil ditambah pelanggannya puas, membuat semangat untuk berkreasi bentuk baru. ''Kalau barangnya itu-itu saja, pelanggan bisa bosan. Kita juga bisa kalah dengan mereka yang memiliki usaha serupa.'' Kata mantan guru honorer ini.

Usaha yang dirintis tahun 2002 ini, awalnya membuat sendiri produk-produknya. Namun, itu dilakukannya sebelum pesanan melimpah seperti sekarang. Mulai dari mengambil limbah tempurung, membentuknya menjadi karya seni hingga pemasaran, ia lakoni dengan bantuan sang suami. Kini, ketika usahanya telah mekar, ia tak sanggup lagi bekerja sendiri sehingga mempekerjakan orang lain. Sebanyak 10 karyawan sekarang membantunya memproduksi aneka kerajinan tempurung kelapa ini. ''Saya dan suami tinggal membagi-bagi tugas. Saya memegang pemasaran, sedangkan suami bagian produksi barang-barang,'' tambah ibu tiga anak ini.

Pekerja di salah satu mitra binaan5

Page 13: Buku Pln Csr

Keberhasilannya mencari energi alternatif, membuat desa Haurngombong sebagai Desa Mandiri Energi dan menjadi salah satu desa binaan CSR PT PLN (Persero).

Lain Komar, lain M. Fatnah Wiyatna. Pengajar Universitas Padjadjaran ini prihatin dengan masalah sampah yang dihadapi oleh pemerintah kabupaten Bandung di tahun 2005. Puncaknya, tahun 2008, masalah sampah juga berdampak ke lingkungan perumahannya di Griya Taman Lestari, Kecamatan Gudang Tanjungsari, Sumedang. “Kalau lewat sudah sangat mengganggu penciuman,” papar pria dengan karir sebagai dosen mata kuliah produksi ternak potong.

Dengan modal penelitian dan alat yang ia ciptakan sendiri, ia pun mulai membuat instalasi daur ulang biasa digunakan untuk proses fermentasi kotoran peternakan. Setelah melalui percobaan selama dua tahun dan ia memakai sampah untuk bahan bakar LPG-nya, ia pun bercerita dengan koleganya. Mulanya para koleganya tidak percaya, tetapi setelah melihat hasilnya, mereka percaya dan bersama-sama mengembangkan energi dari sampah ini. Selanjutnya, bersama teman-temannya ia membentuk Biometha Green, sebutan untuk hasil karyanya ini.

Penelitiannya ini mendapat sambutan dari PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB), terlebih masalah energi yang terbarukan menjadi salah satu program unggulan dari yang dicari oleh CSR PT PLN (Persero). "Ini perumahan pertama di Indonesia yang memanfaatkan sampah sebagai sumber energi," kata Supervisor Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PLN DJBB, Hendra Saleh. Pengolahan sampah rumah tangga tersebut tidak hanya mampu memproduksi energi biogas sebagai bahan bakar memasak (kompor gas) dan energi listrik, tapi juga dapat memproduksi pupuk organik yang berkualitas.

Proses pembuatan Biogasdengan daur ulang sampah untuk Desa Mandiri Energi 10

Sebentar lagi, masa angsuran Pak Ojat akan berakhir. PT PLN (Persero) menawarkannya bantuan baru yang akan dia sambut dengan suka cita. “Saya beruntung, menjadi mitra PT PLN (Persero) sudah lama, karena UKM-UKM baru lainnya kalau ingin mendapatkan bantuan, harus ada jaminannya. Mungkin untuk penghindaran kredit macet di masa depan.”

Pak Ojat juga mengutarakan bahwa semestinya ada tingkatan kepercayaan yang lebih tinggi ketika mitra binaan telah terjalin lebih dari sepuluh tahun. Ini adalah pengalaman Pak Ojat ketika pameran oleh PT PLN (Persero) di Berlin. Seorang pembeli memesan kerajinannya hingga 1,3 M rupiah. Tapi, pemesan tersebut hanya mau memberi uang muka 30% saja, Pak Ojat kelimpungan darimana ia peroleh 20% untuk modal awalnya. “Saya minta saran dari PT PLN (Persero) saat itu, bahkan saya menawarkan bagi hasil dengan PT PLN (Persero). Tapi karena belum ada programnya, PLN PT PLN (Persero) tidak bisa mencairkan dana untuk saya. Ya sudah, saya lepas pesanan itu karena memang saya tidak punya modal cukup.” Akan tetapi, hal itu tidak membuatnya putus asa. Justru memacu Pak Ojat semakin kreatif dan ulet lagi. Hampir sama dengan pengalaman Ibu Haryanti. Bercerita tentang pengalamannya mengolah limbah tempurung kelapa hingga menghasilkan karya yang mempunyai nilai jual. Awalnya, sambil bekerja sebagai guru TK honorer, Haryanti membuat kreasi dari tempurung kelapa yang sederhana. Hingga suatu hari, seorang datang padanya untuk membuat kreasi baru, tas dari batok. “Wah, pertama sih takut gagal, tapi ada hasrat untuk membuat kreasi yang lain.” Kata perempuan kelahiran tanggal 23 Desember ini. Setelah mencoba dan berhasil ditambah pelanggannya puas, membuat semangat untuk berkreasi bentuk baru. ''Kalau barangnya itu-itu saja, pelanggan bisa bosan. Kita juga bisa kalah dengan mereka yang memiliki usaha serupa.'' Kata mantan guru honorer ini.

Usaha yang dirintis tahun 2002 ini, awalnya membuat sendiri produk-produknya. Namun, itu dilakukannya sebelum pesanan melimpah seperti sekarang. Mulai dari mengambil limbah tempurung, membentuknya menjadi karya seni hingga pemasaran, ia lakoni dengan bantuan sang suami. Kini, ketika usahanya telah mekar, ia tak sanggup lagi bekerja sendiri sehingga mempekerjakan orang lain. Sebanyak 10 karyawan sekarang membantunya memproduksi aneka kerajinan tempurung kelapa ini. ''Saya dan suami tinggal membagi-bagi tugas. Saya memegang pemasaran, sedangkan suami bagian produksi barang-barang,'' tambah ibu tiga anak ini.

Pekerja di salah satu mitra binaan5

Page 14: Buku Pln Csr

Untuk memasarkan produknya, ajang pameran menjadi andalan. Apalagi setelah mendapat suntikan dana PKBL dari PT PLN (Persero), ajang pameran yang menjadi salah satu keberhasilannya. “Program PKBL-nya PT PLN (Persero) itu bagusnya tidak hanya kasih uang saja, tapi PLN benar-benar memberdayakan kami, salah satunya ajang pameran,” tuturnya gembira. Lulusan sekolah perguruan ini mengaku diajak teman untuk membuat proposal kepada PKBL PT PLN (Persero) tahun 2008 dengan dana Rp 20 juta. “Ini pertama kali, dan sebulan kemudian, saya dapat telepon kalau proposal saya disetujui dan dana segera cair.” Pameran terbukti ampuh untuk memperkenalkan produk ini pada kalangan yang lebih luas. Buktinya, pesanan datang dari mana-mana seperti Jakarta, Bali, bahkan dari negeri yang jauh, Jamaica, Kanada dan Malaysia. Haryanti sangat terbantukan sebagai salah satu mitra binaan PT PLN (Persero). “UKM itu kan yang paling penting adalah pameran dan pemasaran. CSR PT PLN (Persero) membuat saya nyaman dengan program ini.”

Tidak hanya sekedar memberi bantuan berupa materi dan pemasaran, Haryanti tertolong sekali dengan para pejabat CSR yang menurutnya dapat memberi tenggang rasa apabila dia tidak bisa mengangsur. Meski relatif jarang, namun pernah ia mengalami kesulitan keuangan, hingga menunggak 1 bulan. PT PLN (Persero) tidak memberikan beban bunga kepada tagihannya yang telat. “Berbeda dong dengan Bank, telat sedikit pasti kami ketar ketir karena ada beban bunga dan biaya keterlambatan. Alhamdulillah, PT PLN (Persero) begitu percaya pada saya, toh karena waktu itu saya memang kurang. Ini hampir lunas doakan lancar dan PT PLN (Persero) tetap percaya kepada saya sebagai binaan mereka.”

Pembuatan kerajinan tempurung kelapadari M itra Binaan PT PLN (Persero)

6

Pada tahun 2006, desa Haurngombong mendapat kunjungan mahasiswa Universitas Padjadjaran untuk kuliah kerja nyata. Para mahasiswa itu menyarankan Komar memakai biogas sebagai bahan bakar energi listrik. “Universitas Padjadjaran sampai menyumbang genset pada desa kami,” tutur ayah dua anak ini. Setelah diuji coba, biogas terbukti mampu dimanfaatkan sebagai bahan bakar genset tersebut. Dari situlah mereka memanfaatkan listrik dari reaktor biogas setiap hari, terutama pada saat beban puncak, yaitu pada pukul 17.00-22.00. Terlebih, pemakaian biogas untuk pembangkit listrik membuat tagihan listriknya turun hingga 50%.

Puncaknya, di tahun 2008 PT PLN (Persero) lewat CSR memberi bantuan lima reaktor biogas untuk 50 genset. Satu genset bisa dimanfaatkan untuk tiga rumah pada beban puncak. “Sekarang, kalau listrik PLN tiba-tiba byar pret, kami sudah siap dengan genset berbahan bakar biogas. Memang, tidak bisa digunakan untuk menonton televisi, tapi setidaknya, lampu masih menyala. Kalau saya sendiri memilih tetap memakai energi biogas untuk listrik. Biar hemat bantu beban listrik negara!”, seloroh Komar.

9

Page 15: Buku Pln Csr

Untuk memasarkan produknya, ajang pameran menjadi andalan. Apalagi setelah mendapat suntikan dana PKBL dari PT PLN (Persero), ajang pameran yang menjadi salah satu keberhasilannya. “Program PKBL-nya PT PLN (Persero) itu bagusnya tidak hanya kasih uang saja, tapi PLN benar-benar memberdayakan kami, salah satunya ajang pameran,” tuturnya gembira. Lulusan sekolah perguruan ini mengaku diajak teman untuk membuat proposal kepada PKBL PT PLN (Persero) tahun 2008 dengan dana Rp 20 juta. “Ini pertama kali, dan sebulan kemudian, saya dapat telepon kalau proposal saya disetujui dan dana segera cair.” Pameran terbukti ampuh untuk memperkenalkan produk ini pada kalangan yang lebih luas. Buktinya, pesanan datang dari mana-mana seperti Jakarta, Bali, bahkan dari negeri yang jauh, Jamaica, Kanada dan Malaysia. Haryanti sangat terbantukan sebagai salah satu mitra binaan PT PLN (Persero). “UKM itu kan yang paling penting adalah pameran dan pemasaran. CSR PT PLN (Persero) membuat saya nyaman dengan program ini.”

Tidak hanya sekedar memberi bantuan berupa materi dan pemasaran, Haryanti tertolong sekali dengan para pejabat CSR yang menurutnya dapat memberi tenggang rasa apabila dia tidak bisa mengangsur. Meski relatif jarang, namun pernah ia mengalami kesulitan keuangan, hingga menunggak 1 bulan. PT PLN (Persero) tidak memberikan beban bunga kepada tagihannya yang telat. “Berbeda dong dengan Bank, telat sedikit pasti kami ketar ketir karena ada beban bunga dan biaya keterlambatan. Alhamdulillah, PT PLN (Persero) begitu percaya pada saya, toh karena waktu itu saya memang kurang. Ini hampir lunas doakan lancar dan PT PLN (Persero) tetap percaya kepada saya sebagai binaan mereka.”

Pembuatan kerajinan tempurung kelapadari M itra Binaan PT PLN (Persero)

6

Pada tahun 2006, desa Haurngombong mendapat kunjungan mahasiswa Universitas Padjadjaran untuk kuliah kerja nyata. Para mahasiswa itu menyarankan Komar memakai biogas sebagai bahan bakar energi listrik. “Universitas Padjadjaran sampai menyumbang genset pada desa kami,” tutur ayah dua anak ini. Setelah diuji coba, biogas terbukti mampu dimanfaatkan sebagai bahan bakar genset tersebut. Dari situlah mereka memanfaatkan listrik dari reaktor biogas setiap hari, terutama pada saat beban puncak, yaitu pada pukul 17.00-22.00. Terlebih, pemakaian biogas untuk pembangkit listrik membuat tagihan listriknya turun hingga 50%.

Puncaknya, di tahun 2008 PT PLN (Persero) lewat CSR memberi bantuan lima reaktor biogas untuk 50 genset. Satu genset bisa dimanfaatkan untuk tiga rumah pada beban puncak. “Sekarang, kalau listrik PLN tiba-tiba byar pret, kami sudah siap dengan genset berbahan bakar biogas. Memang, tidak bisa digunakan untuk menonton televisi, tapi setidaknya, lampu masih menyala. Kalau saya sendiri memilih tetap memakai energi biogas untuk listrik. Biar hemat bantu beban listrik negara!”, seloroh Komar.

9

Page 16: Buku Pln Csr

Pengadaan listrik tidak terlepas dari sumber daya yang ia miliki. PT PLN (Persero) dengan sejumlah pembangkit listriknya mampu menyinari hampir seluruh kawasan nusantara. Oleh karena itu, tenaga alternatif yang tersedia bisa menjadi solusi untuk mendapat tenaga listrik di daerah yang belum terjangkau oleh listrik. Tidak hanya itu, pasokan tenaga listrik memakai energi yang tidak dapat diperbarui seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Batu Bara yang mengalami lonjakan harga yang drastis yang bisa membuat PT PLN (Persero) defisit dan krisis listrik pun terjadi. Maka, pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan energi alternatif sangat diperlukan untuk memenuhi kuota listrik dan penghematan sumber daya tersebut.

Seperti kita ketahui, program partisipasi pemberdayaan lingkungan ini bersifat hibah dan diperuntukan untuk pemberdayaan masyarakat. Pada tahun 2010, dana program partisipasi pemberdayaan lingkungan PT PLN (Persero) sebesar Rp. 45 miliar.

CSR: Pemberdayaan Masyarakat

Desa Mandiri Energi yang menggunakan Biogasdi Kabupaten Sumedang, Jawa Barat hasil kerjasama dengan Universitas Padjadjaran7

Tahun 2003, harga minyak tanah membumbung tinggi. Padahal, minyak tanah merupakan hal pokok yang tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat di desa Haurngombong, sudah mahal, sulit pula didapat. Suatu hari, tayangan televisi menayangkan tentang kotoran sapi yang diolah menjadi bahan bakar alternatif (biogas) menjadi inspirasi bagi Komar Purnama. Dialah pioneer bahan bakar alternatif biogas di desa yang letaknya 15 km dari pusat kota Sumedang.

Komar pun melaksanakan inspirasinya untuk menciptakan energi alternatif yang bisa dipakai untuk seluruh masyarakat desanya. Apalagi, desa yang asri ini terkenal sebagai desa peternak sapi perah. Ia juga membeli dua ekor sapi pada saat itu.

Awalnya niatan Komar itu terhalang oleh mahalnya instalasi pengolah kotoran sapi menjadi biogas. Saat itu, harga sebuah instalasi mencapai Rp 3 juta. Namun, Komar tidak putus asa. Ia mencoba merakit dan mengganti bahan-bahan instalasi sendiri. Dengan modal 700 ribu, sebuah instalasi sederhana dapat ia ciptakan. Biogas ia jadikan pengganti minyak tanah. “Minyak tanah langka dan mahal, jadi, biogas ini pengganti minyak tanah.” Kata Komar. Keberhasilannya saat itu diikuti seluruh warga desa dan mendapat dukungan dari Kepala Desa Haurngombong Bapak Adang.

1. Desa Mandiri Energi: � Biogas dan Bio Metan

Desa Mandiri Energi dengan biogas juga bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada untuk daerah Yogyakarta

8

Page 17: Buku Pln Csr

Pengadaan listrik tidak terlepas dari sumber daya yang ia miliki. PT PLN (Persero) dengan sejumlah pembangkit listriknya mampu menyinari hampir seluruh kawasan nusantara. Oleh karena itu, tenaga alternatif yang tersedia bisa menjadi solusi untuk mendapat tenaga listrik di daerah yang belum terjangkau oleh listrik. Tidak hanya itu, pasokan tenaga listrik memakai energi yang tidak dapat diperbarui seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Batu Bara yang mengalami lonjakan harga yang drastis yang bisa membuat PT PLN (Persero) defisit dan krisis listrik pun terjadi. Maka, pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan energi alternatif sangat diperlukan untuk memenuhi kuota listrik dan penghematan sumber daya tersebut.

Seperti kita ketahui, program partisipasi pemberdayaan lingkungan ini bersifat hibah dan diperuntukan untuk pemberdayaan masyarakat. Pada tahun 2010, dana program partisipasi pemberdayaan lingkungan PT PLN (Persero) sebesar Rp. 45 miliar.

CSR: Pemberdayaan Masyarakat

Desa Mandiri Energi yang menggunakan Biogasdi Kabupaten Sumedang, Jawa Barat hasil kerjasama dengan Universitas Padjadjaran7

Tahun 2003, harga minyak tanah membumbung tinggi. Padahal, minyak tanah merupakan hal pokok yang tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat di desa Haurngombong, sudah mahal, sulit pula didapat. Suatu hari, tayangan televisi menayangkan tentang kotoran sapi yang diolah menjadi bahan bakar alternatif (biogas) menjadi inspirasi bagi Komar Purnama. Dialah pioneer bahan bakar alternatif biogas di desa yang letaknya 15 km dari pusat kota Sumedang.

Komar pun melaksanakan inspirasinya untuk menciptakan energi alternatif yang bisa dipakai untuk seluruh masyarakat desanya. Apalagi, desa yang asri ini terkenal sebagai desa peternak sapi perah. Ia juga membeli dua ekor sapi pada saat itu.

Awalnya niatan Komar itu terhalang oleh mahalnya instalasi pengolah kotoran sapi menjadi biogas. Saat itu, harga sebuah instalasi mencapai Rp 3 juta. Namun, Komar tidak putus asa. Ia mencoba merakit dan mengganti bahan-bahan instalasi sendiri. Dengan modal 700 ribu, sebuah instalasi sederhana dapat ia ciptakan. Biogas ia jadikan pengganti minyak tanah. “Minyak tanah langka dan mahal, jadi, biogas ini pengganti minyak tanah.” Kata Komar. Keberhasilannya saat itu diikuti seluruh warga desa dan mendapat dukungan dari Kepala Desa Haurngombong Bapak Adang.

1. Desa Mandiri Energi: � Biogas dan Bio Metan

Desa Mandiri Energi dengan biogas juga bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada untuk daerah Yogyakarta

8

Page 18: Buku Pln Csr

BerbagiTerang untuk SemuaPT. PLN (Persero)

Jl. Trunojoyo Blok M 1 - No. 135Kebayoran Baru, Jakarta 12160Telp. � (021) 7261875, 7261122, 7262234, 7251234, 7250550Fax.� (021) [email protected] w.pln.co.id

Dicetak di atas kertas daur ulang