Top Banner
1 PETUNJUK PRAKTIKUM KARTOGRAFI TEMATIK Disusun oleh: Prof.Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si Dr. Juhadi, M.Si Drs. Apik Budi Santoso, M.Si Drs. Saptono Putro, M.Si Andi Irwan Benardi S.Pd, M.Pd LABORATORIUM KARTOGRAFI JURUSAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
35

Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

Jan 01, 2016

Download

Documents

Xt Aditya Zyx
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

1

PETUNJUK PRAKTIKUM

KARTOGRAFI TEMATIK

Disusun oleh:

Prof.Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si

Dr. Juhadi, M.Si

Drs. Apik Budi Santoso, M.Si

Drs. Saptono Putro, M.Si

Andi Irwan Benardi S.Pd, M.Pd

LABORATORIUM KARTOGRAFI

JURUSAN GEOGRAFI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

2

ACARA I

I. TOPIK : Peta Dasar

II. TUJUAN :

Mahasiswa dapat merancang dan menggambar peta dasar untuk peta tematik

III. BAHAN/ALAT

1. Kertas folio, kertas gambar ukuran A3

2. Peta RBI, Atlas

3. Penggaris, pensil.

IV. DASAR TEORI

Peta dasar untuk peta tematik adalah peta yang berisi informasi/data topografi dan pada peta inilah

semua data tematik akan digambar. Dalam penggambaran peta tematik, selain diperlukan data-

data, masalah lain yang dihadapi adalah peta dasar. Pada umumnya peta dasar yang diapakai

adalah peta Rupabumi (peta topografi), dan pada peta dasar inilah data-data tematik akan

dipetakan. Sebenarnya semua unsur topografi adalah mungkin digunakan, tetapi hal ini sangat

tergantung dari skala, maksud dan tujuan dari peta tematik itu dibuat. Dengan demikian pemilihan

unsur-unsur topografi tersebut tentu akan berbeda antara peta satu dengan lainnya. Dengan kata

lain bahwa unsur topografi tersebut hanya digunakan untuk latar belakang penempatan dan

orientasi secara geografis.

Perlu diperhatikan bahwa skala peta dasar yang baik adalah sama besarnya dengan peta

turunannya, atau lebih besar dari skala peta tematik yang akan dibuat, karena hal ini sangat

berhubungan dengan tingkat kedetailan topografis yang tergambar. Dimana semakin besar skala

tingkat kedetailan topografis akan semakin detail, demikian sebaliknya semakin kecil skala peta,

maka tingkat kedetailan semakin berkurang. Sebagai contoh untuk peta skala 1 : 15.000, sebaiknya

Page 3: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

3

diambil peta dasar dengan skala paling kecil 1 : 25.000. Jadi jangan sampai mengambil peta skala

1 : 250.000.

V. LANGKAH KERJA

1. Tentukan/pilih jenis atau tema peta tematik yang akan dibuat.

2. Tentukan skala peta yang akan digambar.

3. Tulislah apa maksud dan tujuan dari peta tematik tersebut dibuat.

4. Ambil sumber peta dasar yang akan digunakan, pilih salah satu di antara peta dasar yang ada,

apakah Peta Rupabumi, Atlas, Peta Dinding, Peta Photo, Peta Citra Satelit.

5. Buat rancangan/desain detail-detail topografi yang akan digambar (dalam kaitan ini adalah

detail-detail topografis yang relevan dengan peta tematik yang akan digambar).

6. Gambarlah detail-detail tpografis tersebut ke dalam kertas yang telah dipersiapkan

7. Penggambaran peta menggunakan warna hitam-putih (pensil ukuran 0,1 – 0,2 B2 atau yang

sejenis).

8. Tugas ini dilakukan secara individual.

9. Tugas sudah harus diselesaikan pada saat pertemuan ini, dan diserahkan pada asisten

praktikum kartografi.

10. Contoh format laporan (lampiran berikut)

Page 4: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

4

ACARA II

I. TOPIK : Pengenalan Simbol Peta Tematik

II. TUJUAN :

1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan menginventarisasi jenis/bentuk simbol dalam

peta tematik.

2. Mahasiswa dapat menggambar bentuk-bentuk simbol dalam peta tematik.

III. BAHAN/ALAT

1. Kertas folio, kertas HVS kuarto (A4)

2. Penggaris, pensil.

3. Atlas, Buku Statistik BPS, Peta-Peta Tematik

IV. DASAR TEORI

Simbol adalah salah satu alat untuk mengadakan komunikasi.Simbol ini mempunyai arti

dan bentuk. Dengan mengetahui arti dan bentuk simbol-simbol, maka pemilihan simbol

harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari peta tematik yang akan digambar.

Pada dasarnya dengan memetakan simbol-simbol tersebut, kita dapat membaca tema dari

suatu peta dengan mudah.Simbol-simbol dalam peta tematik biasanya digambar secara

jelas dan menonjol, serta diberi warna.Secara garis besar simbol-simbol yang digunakan

pada peta tematik, hanya mempunyai ketentuan-ketentuan menurut temanya

saja.Umumnya tema tersebut mempunyai sifat yang kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan

bentuk simbol yang digunakan dapat berupa: titik, garis, luasan, dan simbol-simbol

statistik (grafik/diagram).

Page 5: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

5

V. LANGKAH KERJA

1. Amati jenis-jenis simbol peta tematik

2. Buatlah pengelompokan atau klassifikasi dari symbol yang anda amati tersebut. Untuk

pekerjaan ini anda dapat menggunakan cara pengelompokkan yang telah ada (teori).

3. Gambar simbol-simbol tersebut pada kertas HVS yang telah disediakan dan jelaskan

secara singkat masing-masing simbol dengan menyebutkan: nama simbol; bentuk

simbol; sifat simbol; kegunaan.

4. Penggambaran simbol menggunakan warna sesuai dengan ketentuan kartografis.

5. Tugas ini dilakukan secara individual.

6. Dasar penilaian terutama dilihat jumlah, jenis dan kualitas penggambaran simbol yang

dapat diinventarisasi/digambar; semakin banyak akan semakin tinggi bobot

penilaiannya.

7. Tugas dikerjakan mulai pertemuan ini dan hasilnya diserahkan pada saat pertemuan

praktikum berikutnya kepada asisten praktikum kartografi.

8. Contoh format laporan mengikuti format laporan Acara I

Page 6: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

6

ACARA III

I. TOPIK : Analisis data kuantitatif

II. TUJUAN :

Mahasiswa dapat menganalisis data kuantitatif untuk pembuatan peta tematik dari data statistik.

III. BAHAN/ALAT

4. Kertas folio

5. Data statistik (tersedia di perpustakaan Jurusan Geografi, dan akses internet)

6. Penggaris, pensil.

VI. DASAR TEORI

Data statistik merupakan salah satu sumber data yang dapat dibuat peta tematik.Dalam buku

statistik terdapat banyak jenis data tentang kependudukan, kondisi alam atau sumberdaya alam,

data sosial-ekonomi, sosial politik, dan lain-lain.

Semua jenis data tersebut pada dasarnya dapat dipetakan, namun sebelum dituangkan dalam peta

diperlukana analisis data, agar data-data dimaksud dapat dibuat/dirancang simbol.Simbol yang

digunakan dapat berupa simbol titik, simbol garis dan simbol area.

VII. LANGKAH KERJA

1. Catat data statistik yang tersedia sesuai dengan variable yang akan dipetakan

2. Buatlah pengelompokan data tersebut menjadi lima kelompok.

Berdasarkan interval tertentu. Untuk pekerjaan ini anda cukup menggunakan cara

pengelompokkan data yang sederhana.

Page 7: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

7

3. Pekerjaan di tulis dalam kertas folio, dan dikumpulkan pada saat ini.

4. Data Curah hujan rata-rata tahunan di Jawa Tengah (pilih tahun yang sama)

Contoh: Data Curah hujan rata-rata tahunan di Stasiun Met-Klim Jateng

Bulan Berkoh

Purwokerto

Bulaksumur

Yogyakart

Kr.Kemiri

Purblingga

Dst.s/d

Jan 395

Feb 204

Mart 286

Apr 150

Mei 214

Juni 175

Juli 188

Agus 147

Sep 150

Okt 224

Nop 356

Des 414

Jumlah

Page 8: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

8

ACARA IV

I. TOPIK : Grafik garis dan batang

II. TUJUAN :

1. Mahasiswa dapat menyajikan data statistik dalam bentuk grafis.

2. Mahasiswa dapat membuat grafik garis dan batang.

3. Mahasiswa dapat menjelaskan teknis pembuatan dan kegunaan garfik garis dan batang (kapan

digunakan, bagaimana menggunakannya, kelebihan dan kekurangannya).

III. BAHAN/ALAT

1. Kertas folio, kertas HVS kuarto (A4), kertas millimeter.

2. Penggaris, pensil, busur derajad, jangka, kalkulator.

3. Data statistik.

IV. DASAR TEORI

Data statistik dapat direpresentasikan dalam berbagai cara, di antaranya dengan bentuk grafik.

Grafik tersebut sering dinamakan grafik statistik (statistical graph), yang bertujuan untuk

mempermudah dalam pembacaan dan pemahaman data tersebut bagi pengguna.Data statistik

dalam bentuk angka seringkali tidak menarik dan cukup sulit untuk memahaminya. Di lain pihak,

dalam hal persepsi visual manusia, mata manusia lebih menarik melihat gambar (grafik/diagram)

dibanding angka-angka yang rumit.

Menurut Truran (1977) ada tiga macam metode untuk representasi data statistik, yaitu: grafik

statistik, diagram statistik, dan peta statistik. Pada acara ini, akan dipelajari tentang grafik statistik,

terutama untuk grafik garis dan batang, serta grafik superimposed pyramid. Grafik garis dan

batang dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:

1. Grafik sederhana (simple graph), hanya menyajikan satu macam data secara terpisah.

Page 9: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

9

2. Grafik campuran (group or comparative garaph), menyajikan beberapa data secara

simultan dalam satu grafik.

3. Grafik gabungan (compound graph), menyajikan jumlah total dari beberapa data.

4. Grafik divergen (divergence graph), menyajikan data dalam bentuk berlawanan yang

menyatakan kondisi ‘plus’ dan ‘minus’.

Sedangkan grafik superimposed pyramid adalah suatu model dari diagram pias yang biasanya

digunakan untuk studi demografi suatu daerah, terutama untuk menggambarkan struktur dari

populasi penduduk dalam beberapa tahun. Penggambaran pada ruas kanan dan kiri bertujuan untuk

memperbandingkan dua tipe data yang berpasangan.

V. LANGKAH KERJA

1. Kumpulkan data statistik yang akan dibuat grafik, dapat diakses di perpustakaan (geografi,

UNNES), kantor statistik; internet.

2. Tentukan variabel sumbu x dan y.

3. tentukan range data sehingga dapat dimasukkan dalam area gambar.

4. plotkan variabel yang digunakan.

5. tentukan titik hubungan antara variabel selnjutnya membuat grafiknya.

6. Buat gaambar layout grafik.

VI. HASIL PRAKTIKUM

1. Grafik garis sederhana dan grafik batang sederhana.

2. Grafik garis campuran dan grafik batang campuran.

3. Grafik garis gabungan dan grafik batang gabungan.

4. Grafik garis ganbungan dan grafik batang divergen.

5. Grafik superimposed pyramid.

VII. KETERANGAN TUGAS

1. Diskusikan dengan asisten tentang kesesuaian penggunaan grafik statistik dengan data yang

diwakilinya. Masukkan dalam pembahasan.

Page 10: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

10

2. Buatlah grafik garis dan batang serta superimposed pyramid untuk menyajikan data yang

diberikan oleh asisten.

3. Jawab pertanyaan berikut dan sertakan dalam laporan:

3.1. Apa saja kaidah penyusunan grafik data statistik terkait topik acara II?

3.2. Mengapa disebut sebgai ‘grafik’ statistik?

4. Buat laporan berikut hasil, pembahasan, dan simpulan yang anda peroleh dari praktikum acara

II.

Page 11: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

11

ACARA IV

I. TOPIK : Grafik garis dan batang

II. TUJUAN :

4. Mahasiswa dapat menyajikan data statistik dalam bentuk grafis.

5. Mahasiswa dapat membuat grafik garis dan batang.

6. Mahasiswa dapat menjelaskan teknis pembuatan dan kegunaan garfik garis dan batang (kapan

digunakan, bagaimana menggunakannya, kelebihan dan kekurangannya).

III. BAHAN/ALAT

4. Kertas folio, kertas HVS kuarto (A4), kertas millimeter.

5. Penggaris, pensil, busur derajad, jangka, kalkulator.

6. Data statistik.

IV. DASAR TEORI

Data statistik dapat direpresentasikan dalam berbagai cara, di antaranya dengan bentuk grafik.

Grafik tersebut sering dinamakan grafik statistik (statistical graph), yang bertujuan untuk

mempermudah dalam pembacaan dan pemahaman data tersebut bagi pengguna.Data statistik

dalam bentuk angka seringkali tidak menarik dan cukup sulit untuk memahaminya. Di lain pihak,

dalam hal persepsi visual manusia, mata manusia lebih menarik melihat gambar (grafik/diagram)

dibanding angka-angka yang rumit.

Menurut Truran (1977) ada tiga macam metode untuk representasi data statistik, yaitu: grafik

statistik, diagram statistik, dan peta statistik. Pada acara ini, akan dipelajari tentang grafik statistik,

terutama untuk grafik garis dan batang, serta grafik superimposed pyramid. Grafik garis dan

batang dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:

1. Grafik sederhana (simple graph), hanya menyajikan satu macam data secara terpisah.

Page 12: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

12

2. Grafik campuran (group or comparative garaph), menyajikan beberapa data secara

simultan dalam satu grafik.

3. Grafik gabungan (compound graph), menyajikan jumlah total dari beberapa data.

4. Grafik divergen (divergence graph), menyajikan data dalam bentuk berlawanan yang

menyatakan kondisi ‘plus’ dan ‘minus’.

Sedangkan grafik superimposed pyramid adalah suatu model dari diagram pias yang biasanya

digunakan untuk studi demografi suatu daerah, terutama untuk menggambarkan struktur dari

populasi penduduk dalam beberapa tahun. Penggambaran pada ruas kanan dan kiri bertujuan untuk

memperbandingkan dua tipe data yang berpasangan.

V. LANGKAH KERJA

1. Kumpulkan data statistik yang akan dibuat grafik, dapat diakses di perpustakaan (geografi,

UNNES), kantor statistik; internet.

2. Tentukan variabel sumbu x dan y.

3. tentukan range data sehingga dapat dimasukkan dalam area gambar.

4. plotkan variabel yang digunakan.

5. tentukan titik hubungan antara variabel selnjutnya membuat grafiknya.

6. Buat gaambar layout grafik.

VI. HASIL PRAKTIKUM

1. Grafik garis sederhana dan grafik batang sederhana.

2. Grafik garis campuran dan grafik batang campuran.

3. Grafik garis gabungan dan grafik batang gabungan.

4. Grafik garis ganbungan dan grafik batang divergen.

5. Grafik superimposed pyramid.

VII. KETERANGAN TUGAS

1. Diskusikan dengan asisten tentang kesesuaian penggunaan grafik statistik dengan data yang

diwakilinya. Masukkan dalam pembahasan.

2. Buatlah grafik garis dan batang serta superimposed pyramid untuk menyajikan data yang

diberikan oleh asisten.

Page 13: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

13

3. Jawab pertanyaan berikut dan sertakan dalam laporan:

3.1. Apa saja kaidah penyusunan grafik data statistik terkait topik acara II?

3.2. Mengapa disebut sebgai ‘grafik’ statistik?

4. Buat laporan berikut hasil, pembahasan, dan simpulan yang anda peroleh dari praktikum acara

II.

Page 14: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

14

ACARA V

I. TOPIK : Penggambaran Peta Tematik

II. TUJUAN :

Mahasiswa dapat menggambar peta tematik dari data statistik untuk mendukung kegiatan

pembelajaran geografi di sekolah.

III. BAHAN/ALAT

7. Peta dasar : Atlas

8. Kertas manila ukuran 1 lembar (A0)

9. Data statistik (tersedia di perpustakaan Jurusan Geografi)

10. Pantograf

11. Penggaris, pensil, rapidograf, lettermal, dll.

VIII. DASAR TEORI

Peta tematik merupakan peta yang menggambarkan / menyajikan tema-tema tertentu.

Data yang digunakan untuk menggambarkan adalah data-data sekunder (data statistik, catatan-

catatan lain) dan data primer (pengumpulan langsung ke lapangan). Jenis data dapat berupa data

fisik, sosial, ekonomi dan budaya.

Simbol-simbol yang digunakan dapat berupa simbol titik, garis, dan area, atau simbol-

simbol statistik seperti simbol bargraf, kurve, pie graf, bujur sangkar berbanding, lingkaran

berbanding, bola berbanding, kubus berbanding.Adapun sifat data dapat kualitatif maupun

kuantitatif.

Page 15: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

15

IX. INSTRUKSI

1. Gambar kerangka peta dasar sesuai dengan wilayah pada data statistik yang anda pilih;

lakukan generalisasi seperlunya terhadap peta dasar yang ada.

2. Buatlah simbol peta sesuai dengan data statistik yang telah anda miliki. Perhatikan tentang

besaran simbol dengan skala peta harus sebanding.

3. Sajikan simbol-smbol yang telah anda rancang tersebut ke dalam peta dasar yang telah

tersedia.

4. Buatlah layout peta yang baik dengan cara menempatkan keterangan tepi (judul, legenda,

skala, orientasi, koordinat geografis, inset peta, sumber, nama pembuat, dll.). Perhatikan

layout peta disesuaian dengan keperluan media pembelajaran di sekolah.

5. Gunakan letering yang standar kartografi.

6. Penggambaran peta menggunakan warna hitam-putih (rapidograf ukuran 0,2 – 0,3 mm).

7. Tugas ini dilakukan secara kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari dua orang

mahasiswa.

8. Tugas sudah harus diselesaikan pada saat pertemuan minggu berikutnya, dan diserahkan pada

asisten praktikum kartografi.

Page 16: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

16

ACARA VI

I. TOPIK : Penggambaran Peta Lereng

II. TUJUAN :

Mahasiswa dapat menggambar peta lereng dari data Peta Kntur atau Peta RBI untuk mendukung

kegiatan pembelajaran geografi di sekolah.

III. BAHAN/ALAT

12. Peta dasar : Peta Kontur; Peta RBI 1 : 50.000 atau 1 : 25.000

13. Kertas HVS 120 gr. 1 lembar ukuran (A4)

14. Kertas kalkir ukuran A4 1 lembar

15. Penggaris, pensil, rapidograf, lettermal, dll.

X. DASAR TEORI

Peta tematik merupakan peta yang menggambarkan / menyajikan tema-tema tertentu.

Data yang digunakan untuk menggambarkan adalah data-data sekunder (data statistik, catatan-

catatan lain) dan data primer (pengumpulan langsung ke lapangan). Jenis data dapat berupa data

fisik, sosial, ekonomi dan budaya.

Salah satu peta tematik adalah peta peta lereng, yakni peta yang menggambarkan lereng

suatu daerah.Peta lereng ini sangat penting untuk mendukung dalam perencanaan pembangunan

pertanian, permukiman, perkotaan, perindustrian, dan lain-lain.

XI. INSTRUKSI

1. Gunakan peta kontur atau Peta RBI yang telah disediakan sebagai peta dasar.

Page 17: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

17

2. Ambil sebagian (seukuran A4) dari kenampakan kontur yang ada pada peta dasar tersebut

dengan cara diblaad dengan kertas kalkir.

3. Gambar peta lereng dengan mengikuti prosedur teori yang telah didapat, antara lain:

tahap pembuatan grid dengan interval tertentu,

tahap penggambaran garis diagonal pada masing-masing kotak (grid) dengan cara

memotong kontur yang terbanyak,

hitung jumlah kontur terpotong dan selanjutnya tuliskan angka tersebut pada kotak grid

yang bersangkutan,

lakukan pengelompokan data berdasarkan kelas tertentu (missal: tiga4/5 kelas)

tergantung kompleksitas data,

buat garis delinisasi pada setiap kelompok data.

4. Buatlah layout peta yang baik dengan cara menempatkan keterangan tepi (judul, legenda,

skala, orientasi, koordinat geografis, inset peta, sumber, nama pembuat, dll.). Perhatikan

layout peta disesuaian dengan keperluan media pembelajaran di sekolah.

5. Gunakan letering yang standar kartografi.

6. Penggambaran peta menggunakan warna hitam-putih (rapidograf ukuran 0,2 – 0,3 mm).

7. Tugas ini dilakukan secara individual,

8. Tugas sudah harus serahkan pada saat pertemuan minggu berikutnya, dan diserahkan pada

asisten praktikum kartografi.

Page 18: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

18

ACARA VII

I. TOPIK : Revisi Peta

II. TUJUAN :

Mahasiswa dapat menggambar peta Rupabumi berdasarkan data hasil revisi peta.

III. BAHAN/ALAT

16. Peta Rupabumi Indonesia (RBI); citra satelit; citra foto

17. Kertas manila ukuran 1 lembar (A1)

18. Data survai lapangan

19. Penggaris, pensil, rapidograf, lettermal, dll.

XII. DASAR TEORI

Dinamika kenampakan muka bumi bersifat dinamis, lebih-lebih untuk kenampakan sosial-

budaya (cultural landscape). Peta Rupabumi Indonesia (RBI) menyajikan hampir

sebagian besar kenampakan muka bumi, baik yang bersifat fisikal maupun manusia (man

made feature).Karena sifat dinamika dari permukaan bumi tersebut sehingga sebagian

kenampakan sudah berubah (alih fungsi lahan).Dengan demikian peta-peta RBI yang ada

sekarang ini, bisa jadi sudah tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.Oleh karena itulah

diperlukan revisi peta.

Revisi peta dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan menggunakan citra

satelit/foto udara; dengan survai langsung ke lapangan dengan menggunakan GPS atau

bisa secara manual.

XIII. INSTRUKSI

1. Ambil peta Rupabumi yang telah disediakan (gunakan peta RBI yang lokasinya dapat

terjangkau untuk disurvai).

2. Siapkan peralatan lapangan yang diperlukan jika akan kerja lapangan : GPS, kompas

geologi, hand level, alat tulis/papan gambar. Jika hanya dilaboratorium, maka yang

Page 19: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

19

dipersiapkan adalah citra satelit atau citra foto dari daerah yang akan digunakan untuk

praktek.

3. Lakukan pengamatan secara cermat dengan cara mencocokkan antara peta RBI yang

akan direvisi dengan citra foto atau citra satelit yang ada; atau dengan keadaan di

lapangan.

4. Lakukan plotting gambar ke dalam peta RBI yang akan direvisi, dan selanjutnya buat

gambar secara detail sesuai dengan prinsip-prinsip kartografi.

5. Buatlah layout peta yang baik dengan cara menempatkan keterangan tepi (judul,

legenda, skala, orientasi, koordinat geografis, inset peta, sumber, nama pembuat, dll.).

Gunakan letering yang standar kartografi.

6. Penggambaran peta menggunakan berwarna

7. Tugas ini dilakukan secara kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari tiga orang

mahasiswa.

8. Tugas sudah harus diselesaikan pada saat pertemuan minggu ketiga berikutnya, dan

diserahkan pada asisten praktikum kartografi.

Page 20: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

20

ACARA VIII

( Pertemuan VIII-XII )

I. TOPIK : Pemetaan Tematik Dijital

II. TUJUAN :

Mahasiswa dapat menggambar peta tematik secara dijital

III. BAHAN/ALAT

20. Peta Rupabumi Indonesia (RBI); citra satelit; citra foto

21. Komputer SIG

22. Data survai lapangan

XIV. DASAR TEORI

Di dalam era teknologi informasi saat ini, perkembangan teknologi dijital mengalami

lonjakan yang revolusioner. Berbagai perangkat lunak dan perangkat keras telah

dikembangkan sehingga semakin meningkatnya kuantitas dan kualitas data dan informasi

spasial. Peta-peta tematik yang digambar secara dijital sekarang ini telah umum

dilakukan, sehingga memungkinkan untuk menghasilkan peta yang berdaya guna dan

berhasil guna tinggi.

Salah satu perangkat lunak teknologi pemetaan dijital adalah ArcGis yang merupakan

perkembangan dari perangkat lunak berbasis SIG yaitu Arc/Info dan Ar/GIS. Perangkat

lunak ini sekarang telah banyak digunakan di berbagai lembaga baik negeri maupun

swasta dalam rangka memenuhi kebutuhan data dan informasi berbasis spasial.

Berbicara pemetaan dijital maka akan sangat erat terkait dengan SIG (Sistem Infomasi

Geografis), sekalipun tidak semua peta dijital berbasis SIG.

SIGmulaidikenalpadaawal1980-an.Sejalandengan

berkembangnyaperangkatkomputer,baikperangkat

Page 21: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

21

lunakmaupunperangkatkeras,SIGberkembang sangatpesatpadaera1990-an.

Secaraharafiah,SIGdapatdiartikansebagai:

”suatukomponenyangterdiridariperangkatkeras,

perangkatlunak,datageografisdansumberdaya

manusiayangbekerjabersamasecaraefektifuntuk menangkap,menyimpan,memperbaiki,

memperbaharui,mengelola,memanipulasi,

mengintegrasikan,menganalisa,danmenampilkan

datadalamsuatuinformasiberbasisgeografis”

Informasispasialmemakailokasi,dalamsuatusistem

koordinattertentu,sebagaidasarreferensinya.KarenanyaSIGmempunyaikemampuanuntuk

menghubungkanberbagaidatapadasuatutitik

tertentudibumi,menggabungkannya,menganalisa

danakhirnyamemetakanhasilnya.AplikasiSIG

menjawabbeberapapertanyaanseperti:lokasi,

kondisi,trend,pola,danpemodelan.Kemampuaninilah

yangmembedakanSIGdarisisteminformasilainnya.Sebagaimanasistemkomputerpadaumu

mnya,

SIG hanyalahsebuah‘alat’yangmempunyaikemampuan

khusus.Kemampuansumberdayamanusiauntuk

memformulasikanpersoalandanmenganalisahasilakhir

sangatberperandalamkeberhasilansistemSIG. Dataspasial

Dataspasialmempunyaiduabagianpentingyang

membuatnyaberbedadaridatalain,yaituinformasi

lokasidaninformasiatributyangdapatdijelaskan sebagaiberikut:

• Informasilokasiatauinformasispasial.Contohyang

umumadalahinformasilintangdanbujur,termasuk

Page 22: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

22

diantaranyainformasidatumdanproyeksi.Contohlaindariinformasispasialyangbisadigun

akanuntuk mengidentifikasikanlokasimisalnyaadalahKode Pos.

• Informasideskriptif(atribut)atauinformasinon

spasial.Suatulokalitasbisamempunyaibeberapa

atributataupropertiyangberkaitandengannya;

contohnyajenisvegetasi,populasi,pendapatanper tahun,dsb.

Formatdataspasial

DalamSIG,dataspasialdapatdirepresentasikandalamdua format,yaitu:

1.Vektor

Dalamdataformatvektor,bumikitadirepresentasikan

sebagaisuatumosaikdarigaris(arc/line),polygon

(daerahyangdibatasiolehgarisyangberawaldan berakhirpadatitik

yangsama),titik/point(nodeyang mempunyailabel),dannodes(merupakantitik

perpotonganantaraduabuahgaris).

Datavektor

Keuntunganutamadariformatdatavektoradalah

ketepatandalammerepresentasikanfiturtitik,batasan

dangarislurus.Halinisangatbergunauntukanalisa

Page 23: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

23

yangmembutuhkanketepatanposisi,misalnyapada basisdatabatas-

bataskadaster.Contohpenggunaan lainnyaadalahuntukmendefinisikanhubunganspasial

daribeberapafitur.Kelemahandatavektoryangutama

adalahketidakmampuannyadalammengakomodasi perubahangradual.

2.Raster

Dataraster(ataudisebutjugadenganselgrid) adalahdatayangdihasilkandarisistem

PenginderaanJauh.Padadataraster,obyek geografisdirepresentasikansebagaistruktursel

gridyangdisebutdenganpixel(pictureelement).

Data Raster

Data Raster

Padadataraster,resolusi(definisivisual) tergantungpadaukuranpixel-nya.Dengankata

lain,resolusipixelmenggambarkanukuran sebenarnyadipermukaanbumiyangdiwakilioleh

setiappixelpadacitra.Semakinkecilukuran permukaanbumiyangdirepresentasikanolehsatu

sel,semakintinggiresolusinya.

Datarastersangat baikuntukmerepresentasikanbatas-batasyang

berubahsecaragradual,sepertijenistanah,

kelembabantanah,vegetasi,suhutanah,dsb.Keterbatasanutamadaridatarasteradalahbesarnya

ukuranfile;semakintinggiresolusigrid-nyasemakin besarpulaukuranfilenya.

Page 24: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

24

Masing-masingformatdatamempunyaikelebihandan

kekurangan.Pemilihanformatdatayangdigunakansangat

tergantungpadatujuanpenggunaan,datayangtersedia,

volumedatayangdihasilkan,ketelitianyangdiinginkan,

sertakemudahandalamanalisa.Datavektorrelatiflebih

ekonomisdalamhalukuranfiledanpresisidalamlokasi,

tetapisangatsulituntukdigunakandalamkomputasi matematik.Sebaliknya,datarasterbiasanya

membutuhkanruangpenyimpananfileyanglebihbesardan

presisilokasinyalebihrendah,tetapilebihmudahdigunakan secaramatematis.

Sumberdataspasial

Sebagaimanatelahkitaketahui,data spasialmembutuhkan

masukandatayangbersifatspasialmaupundeskriptif.Beberapasumberdatatersebutantaralainadal

ah:

1. Petaanalog(antaralainpetatopografi,petatanah, dsb.)

Petaanalogadalahpetadalambentukcetakan.Padaumumnyapetaanalogdibuatdenganteknik

kartografi,sehinggasudahmempunyaireferensi

spasialsepertikoordinat,skala,arahmataangin dsb.Petaanalogdikonversimenjadipetadigital

denganberbagaicarayangakandibahaspadabab selanjutnya.Referensispasialdaripetaanalog

memberikankoordinatsebenarnyadipermukaan

bumipadapetadigitalyangdihasilkan.Biasanyapeta

analogdirepresentasikandalamformatvektor.

2. DatadarisistemPenginderaanJauh(antaralaincitra satelit,foto-udara,dsb.)

DataPengindraanJauhdapatdikatakansebagai sumberdatayangterpentingbagiSIGkarena

ketersediaanyasecaraberkala.Denganadanya bermacam-

macamsatelitdiruangangkasadengan spesifikasinyamasing-masing,kitabisamenerima

berbagaijeniscitrasatelituntukberagamtujuan

pemakaian.Datainibiasanyadirepresentasikandalam format raster.

3. Datahasilpengukuranlapangan.

Contohdatahasilpengukuranlapangadalahdatabatas

Page 25: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

25

administrasi,bataskepemilikanlahan,bataspersil,

batashakpengusahaanhutan,dsb.,yangdihasilkan berdasarkanteknikperhitungantersendiri.Pada

umumnyadatainimerupakansumberdataatribut.

4. DataGPS.

TeknologiGPSmemberikanterobosanpentingdalam menyediakandatabagiSIG.Keakuratan

pengukuranGPSsemakintinggidengan berkembangnyateknologi.Datainibiasanya

direpresentasikandalamformatvektor.

ACARA IX

PENGGAMBARAN RELIEF DAN BLOK DIAGRAM

( Pertemuan XIII-XV )

I. TUJUAN

memperkenalkan dan melatih mahasiswa dalam menggambarkan bentuk relief dengan

metode kontur dan blok diagram.

II. BAHAN/ALAT

1. Peta sebaran titik ketinggian

Page 26: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

26

2. Kertas kalkir

3. Kertas milimeter dan HVS

III. INSTRUKSI

1. Lengkapilah garis-garis kontur pada peta yang telah disediakan.

2. Buatlah Blok Diagram dengan menggunakan peta kontur (pada nomor 1).

3. Gunakan teknik bayangan untuk menggambarkan kenampakan tiga dimensi.

IV. CARA KERJA

1. Buat garis-garis kontur dengan cara logical contouring, hitung interval kontur.

2. Penggambaran blok diagram isometrik dimiringkan ke kanan 30o.

3. Buat profil sebanyak 5 buah pada kertas milimeter, plotkan pada kerangka blok

diagram yang dipersiapkan, dengan menggunakan perbesaran vertikal (vertical

exaggeration = Ve = 3 kali).

4. Pindahkan pola kontur cara untuk membuat blok diagram isometrik.

5. Arsirlah bayangan, sinar datang dari arah barat laut.

Gambar 1. Relief permukaan bumi dalam bentuk tiga dimensi

Page 27: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

27

Berdasarkan kontur berikut ini buatlah Blok Diagram (kenampakan tiga dimensinya)

Page 28: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

28

Page 29: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

29

Gambar (1): menunjukkan peta

kontur yang akan dibuat

blokdiagramnya. Buatlah kotak

bujur sangkar dengan sisi 1 cm

pada peta ini dan berikan

penomoran untuk garis

mendatar dan vertikal.

Gambar (2): Buatlah bangun

jajaran genjang dengan sudut

kemiringan 300. Buatlah garis

kotak-kotak dan berikan

penomorannya.Masukkan

semua garis ketinggian pada

Gambar (1) ke bentuk jajaran

genjang pada Gambar (2).

Gambar (3): Membuat

kenampakan tiga dimensi

dengan cara menarik posisi

kontur sesuai dengan

ketinggiannya. Buat skala

vertikalnya. Sehingga

membentuk kenampakan tiga

dimensi

(2)

(3)

(1)

Page 30: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

30

(4)

Gambar (4):

Hubungkan garis-garis

ketinggian sesuai dengan

skala vertikalnya. Tajamkan

kenampakan tiga dimensi

dengan menggunakan

shading atau arsir

menggunakan metode

penggambaran relief

Page 31: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

31

VERTICAL EKSAGGERATION (5 X)

Page 32: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

32

Page 33: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

33

RELIEF

Relief = tinggi rendahnya permukaan bumi9

Metode penggambaran relief

1. Spot height / titik tinggi

2. Hachuring

3. Plastic shading

4. Contouring

5. Altitute tint/ warna

6. Kitiro tanaka (kombinasi kontur dengan shading)

Kontur = tranchis = isohypse = garis tinggi

Yaitu = garis-garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama

fenomena bukit lembah dan kenampakan kontur

Page 34: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

34

Fungsi kontur :

1. Dapat menunjukkan ketinggiansuatu tempat

2. Menunjukan bentuk relief (memanjang, membulat, cekungan)

3. Menunjukan bentuk lereng (seragam, cembung, cekung, tegak)

4. Dapat menghitung kemiringan lereng

Sifat kontur :

1. Garis yang rapat menunjukkan lereng curam

2. Kontur bersifat selalu horisontal

3. Membelok-belok pada lembah dan akan mengikuti lereng

4. Kontur selalu tegak lurus terhadap saluran air

5. Merupakan garis yang tertutup dan tidak saling berpotongan

Relief Muka Bumi

Kontur

Contoh Pencerminan Relief menjadi Kontur atau Garis Ketinggian

Page 35: Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik

35

SISTEM LOGICAL CONTOURING :

1. CARA GRAFIS,

merupakan metode penggambaran kontur dengan menarik garis sembarang untuk

memperkirakan posisi kontur sesuai dengan nilai ci

2. CARA INTERPOLASI LINEAR,

adalah cara penggambaran kontur dengan melakukan perhitungan secara matematis

Contoh pembuatan garis kontur dengan menggunakan interval kontur:

Diketahui titik A dengan ketinggian 60 m, titik B ketinggian 10 m, dan ketinggian titik C

37m. Gambarlah kontur atau garis ketinggian berikut ini dengan menggunakan ci 10m.

A (60 m)

C (37 m)

B (10 m)

TUGAS :

1. Lengkapilah garis-garis kontur pada peta yang telah disediakan.

2. Buat garis-garis kontur cara logical contouring dengan interval kontur (ci) = 25 m

400

450

100

300

370 325

250

420

5600

300

2250

250

200

2750

200

130

350

200

150

200

240

2250

410

480 330 200

60030

sungai