Top Banner
BLOK 20 EDENTULUS PENUH FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 BUKU PANDUAN FASILITATOR
50

BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

Jul 29, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

BLOK 20

EDENTULUS PENUH

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

BUKU PANDUAN FASILITATOR

Page 2: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

BUKU PANDUAN

FASILITATOR

BLOK 20

EDENTULUS PENUH (SETARA 6 SKS)

Dasar-Dasar Perawatan Kasus Edentulus Penuh dan

Persiapan Pasien untuk Pembuatan Gigitiruan Penuh

Pembuatan Gigitiruan Penuh Sederhana

Pengenalan Gigitiruan Penuh Kasus Kompleks

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

Page 3: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

BUKU PANDUAN

MAHASISWA

BLOK 20

EDENTULUS PENUH (SETARA 6 SKS)

Dasar-Dasar Perawatan Kasus Edentulus Penuh dan

Persiapan Pasien untuk Pembuatan Gigitiruan Penuh

Pembuatan Gigitiruan Penuh Sederhana

Pengenalan Gigitiruan Penuh Kasus Kompleks

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

Page 4: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya

sehingga Buku Panduan Fasilitator Blok 20 untuk Program Pendidikan Sarjana Kedokteran

Gigi dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Buku panduan ini merupakan acuan bagi mahasiswa dan fasilitator dalam mengikuti

proses pembelajaran pada Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi FKG USU. Metoda

pembelajaran yang digunakan adalah Student Centered Learning (SCL) yang terdiri atas

kuliah pakar, skill’s lab, diskusi kelompok, tugas kelompok, dan sidang pleno. Blok 20 yang

membahas tentang perawatan edentulus penuh terdiri dari 4 mata ajar terkait yang dinilai

terintegrasi satu sama lain, meliputi Prostodonsia, Biologi Oral, Ilmu Penyakit Mulut, dan Ilmu

Kedokteran Gigi Anak.

Akhirnya kami berharap agar buku ini dapat bermanfaat bagi fasilitator. Kritik dan saran

sangat diharapkan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas Buku Panduan ini di masa

mendatang.

DENTAL UNIT EDUCATION

FKG USU

Page 5: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

ii

TIM PENYUSUN

Ika Andryas, drg., MSc Ketua Tim Blok 20

Ariyani, drg., MDSc., Sp.Pros(K) Sekretaris Tim Blok 20

Ricca Chairunnisa, drg., Sp.Pros(K) Anggota Tim Blok 20

Prof. Ismet Danial Nasution, drg., PhD., Sp.Pros (K) Anggota Tim Blok 20

Prof. Haslinda Z. Tamin, drg., M.Kes., Sp.Pros (K) Anggota Tim Blok 20

Syafrinani, drg., Sp.Pros (K) Anggota Tim Blok 20

DR. Ameta Primasari, drg.,MDSc., M.Kes.,Sp.PMM Anggota Tim Blok 20

Sayuti Hasibuan, drg., Sp.PM Anggota Tim Blok 20

Nurdiana, drg.,Sp.PM Anggota Tim Blok 20

Essie Octiara, drg., Sp.KGA Anggota Tim Blok 20

Putri Welda Utami Ritonga, drg.,MDSc.,Sp.Pros(K) Koordinator Blok 20

Fitri Yunita Batubara, drg.,MDSc., Sp.KG Divisi Kurikulum DEU FKG USU

Putri We Sefty Aryani Harahap, drg., M.Si Divisi SDM DEU FKG USU

Teguh Aryo Nugroho, drg., MDSc., Sp.Ort Divisi Assesment DEU FKG USU

E D I T O R

Drg. Neviyanti., M.Kes., Sp.KG (K)

Page 6: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

TIM PENYUSUN................................................................................................................ ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

LAMPIRAN.........................................................................................................................iv

MATRIKS KOMPETENSI BLOK 20 ..............................................................................v

BAB I INFORMASI UMUM....................................................................................... 1

A. Nama Blok............................................................................................ 1

B. Tujuan Blok.......................................................................................... 1

C. Uraian Blok.......................................................................................... 1

D. Metode Pembelajaran........................................................................... 1

E. Tata Tertib Akademik.......................................................................... 2

BAB II MODUL........................................................................................................... 6

2.1. Pembagian Modul................................................................................. 6

2.2. Topic Tree Modul................................................................................. 16

2.3. Skenario Modul.................................................................................... 17

BAB III EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN.............. 25

A. Evaluasi untuk Menentukan Keberhasilan Belajar............................. 25

B. Bobot Penilaian.................................................................................. 25

C. Sistem Penilaian................................................................................. 25

D. Perbaikan Nilai................................................................................... 26

BAB IV DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 27

BAB V 5.1 JADWAL KEGIATAN BLOK 20........................................................... 29

5.2 JADWAL KULIAH, DISKUSI KELOMPOK,

SIDANG PLENO, SKILL’S LAB DAN UJIAN BLOK 20................... 29

LAMPIRAN

1. Petunjuk Diskusi Kelompok.................................................................. 34

2. Lembar Penilaian Fasilitator terhadap Mahasiswa............................... 35

3. Petunjuk Penilaian Laporan Tugas Diskusi Kelompok........................ 36

Page 7: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

iv

4. Daftar Nilai Modul................................................................................ 37

5. Daftar Peserta Nilai Akhir Blok............................................................. 38

Page 8: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

v

MATRIKS KOMPETENSI BLOK 20

EDENTULUS PENUH

MATA AJAR

TERKAIT

KOMPETENSI

UTAMA PENUNJANG

1. Prostodonsia

2. Biologi Oral

3. Ilmu Penyakit

Mulut

4. Ilmu

Kedokteran Gigi

Anak

1.1 Seorang dokter gigi

harus mampu

menerapkan etika dan

hukum kesehatan

dalam praktik

kedokteran gigi sesuai

dengan keahlian,

tanggung jawab,

kesejawatan, etika dan

hukum yang relevan.

(C3, P3, A4)

1.1.1 Mampu menerapkan etika kedokteran

gigi di bidang Prostodontik secara

profesional (C3, P3, A4)

1.1.2 Mampu menjaga kerahasiaan profesi

dalam hubungannya dengan teman

sejawat, staf dan pasien (C3, P3, A3)

1.1.3 Mampu membedakan hak dan

kewajiban dokter dan pasien (C3, P3,

A4)

1.2 Mampu melakukan

pelayanan kesehatan

gigi dan mulut sesuai

dengan kode etik (C3,

P5, A3)

1.2.1 Mampu memberikan pelayanan di bidang

Prostodontik yang manusiawi dan

komprehensif. (C3, P5, A3)

1.2.2 Mampu menjaga hubungan terbuka dan

jujur serta saling menghargai dengan

pasien, pendamping pasien dan sejawat

(C3, P3, A3)

1.2.3 Mampu memperkirakan keterbatasan

kemampuan diri untuk kepentingan

rujukan, pada kasus-kasus kompleks (C3,

P3, A4)

1.3 Memahami masalah-

masalah yang

berhubungan dengan

hukum yang

berkaitan dengan

kedokteran gigi

berlaku (C2, P1, A1)

1.3.1 Mampu membedakan tanggung jawab

administrasi, pelanggaran etik, disiplin

dan hukum yang diberlakukan bagi

profesi KG berdasarkan ketentuan hukum

yang berlaku (C2, P1, A1)

1.3.2 Mampu memahami peraturan dan

perundang-undangan yang berkaitan

dengan praktik kedokteran gigi di

Indonesia. (C2, P2, A2)

2.1 Seorang dokter gigi

harus mampu

menganalisis

informasi kesehatan

secara kritis, ilmiah

dan efektif serta

berfikir kritis dan

alternatif dalam

mengambil keputusan

dengan menggunakan

pendekatan evidence

2.1.1 Mampu menggunakan teknologi

ilmiah mutakhir untuk mencari informasi

yang sahih secara profesional dari

berbagai sumber (C3, P3, A3)

Page 9: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

vi

based dentistry dalam

pengelolaan kasus

edentulus penuh (C3,

P3, A3)

2.3 Berfikir kritis dan

alternative dalam

mengambil

keputusan. (C4, P3,

A3)

2.3.1 Mampu menyusun pemecahan masalah

rehabilitasi kehilangan gigi berdasarkan

prioritas. (C3, P3, A3)

2.3.2 Mampu menilai kualitas produk dan

teknologi kedokteran gigi untuk

kepentingan perawatan kasus edentulus

penuh. (C4, P3, A3)

2.4 Menggunakan

pendekatan evidence

based dentistry dalam

pengelolaan

kesehatan gigi dan

mulut. (C4, P3, A3)

2.4.1 Mampu menapis sumber rujukan yang

sahih untuk kepentingan peningkatan

kualitas perawatan edentulus penuh. (C3,

P3, A3).

2.4.2 Mampu menggunakan informasi

kesehatan secara profesional untuk

kepentingan peningkatan kualitas

perawatan edentulus penuh. (C3, P3, A3).

5.1 Seorang dokter gigi

harus mampu

mengintegrasikan

ilmu pengetahuan

biomedik yang

relevan sebagai

sumber keilmuan &

berbagai data

penunjang untuk

diagnosis dan

tindakan medik

pasien edentulous

penuh. (C3, P3, A4)

5.1.1 Mampu mengintegrasikan ilmu biomedik

yang relevan dengan bidang kedokteran

gigi untuk menegakkan Diagnosis,

menetapkan prognosis dan merencanakan

tindakan medis untuk perawatan

edentulus penuh. (C3, P3, A4)

5.1.2 Mampu menghubungkan morfologi

makroskopis, mikroskospis dan topografi

organ, jaringan penyusun sistem tubuh

manusia secara terpadu, sebagai landasan

pengetahuan untuk diagnosis, prognosis

dan merencanakan tindakan medik pada

pasien edentulus penuh (C3, P3, A4)

5.1.6 Memahami obat-obat yang digunakan,

termasuk efek samping dan interaksinya

(C2 , P3, A4)

6.1 Seorang dokter gigi

harus memahami ilmu

kedokteran klinik

yang relevan sebagai

pertimbangan dalam

melakukan perawatan

kasus edentulous

penuh pada pasien

medik kompromis.

(C3, P3, A4)

6.1.1 Mampu menghubungkan tatalaksana

kedokteran klinik untuk mengembalikan

fungsi optimal sistem stomatognati pasien

edentulus penuh(C4, P3, A4)

6.1.2 Memahami kelainan/penyakit sistemik

yang bermanifestasi di rongga mulut

yang dapat mempengaruhi keberhasilan

perawatan perawatan edentulus penuh.

(C2, P3, A4)

6.1.3 Memahami cara pengelolaan pasien

dengan kelainan/penyakit sistemik yang

bermanifestasi di rongga mulut pada

Page 10: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

vii

pasien perawatan edentulus penuh. secara

holistik dan komprehensif (C2, P2,A2 )

6.1.4 Memahami cara merujuk pasien medik

kompromis secara profesional (C2,P3,

A4)

7.1 Seorang dokter gigi

harus mampu

memahami ilmu

kedokteran gigi dasar

yang mencakup;

biologi oral, Material

&teknologi

kedokteran gigi untuk

menunjang

keterampilan

preklinik & klinik,

serta penelitian

bidang Kedokteran

Gigi.

(C3, P3, A4)

7.1.2 Mampu menganalisis hasil penelitian

kedokteran gigi dasar yang berkaitan

dengan kasus perawatan edentulus penuh.

dalam bidang Prostodontik (C4, P3, A4)

7.1.4 Mampu merencanakan material

kedokteran gigi yang akan digunakan

dalam tindakan rekonstruksi untuk

mengembalikan fungsi stomatognati yang

optimal pada kasus edentulus penuh (C4,

P3, A4)

7.1.5 Mampu menginterpretasikan hasil

pemeriksaan laboratoris untuk diagnosis

kelainan dan penyakit pada sistem

stomatognati pada kasus edentulus penuh

(C3, P3, A4)

9.1 Seorang dokter gigi

harus mampu

melakukan

pemeriksaan fisik dan

sistem stomatognatik

dengan mencatat

informasi klinis,

laboratoris,

psikologis dan sosial

guna mengevaluasi

kondisi medis pasien.

(C4, P3, A3)

9.1.1 Mampu mengidentifikasi keluhan utama

pasien atau gangguan sistem

stomatognatik. (C1, P2, A2)

9.1.2 Mampu menerapkan pemeriksaan

komprehensif sistem stomatognati dengan

memperhatikan kondisi umum pasien

(C3, P3, A4)

9.1.3 Mampu menentukan pemeriksaan

penunjang laboratoris yang diperlukan

(C4, P4, A4)

9.1.4 Mampu menginterpretasikan

pemeriksaan laboratoris (C4, P3, A4)

9.1.8 Mampu menganalisis kondisi fisik,

psikologis dan sosial melalui pemeriksaan

klinis (C4, P3, A3)

9.2 Seorang dokter gigi

harus mampu

mengenal dan

mengelola prilaku

pasien secara

profesional. (C4, P3,

A4)

9.2.1 Mampu menerapkan sikap saling

menghargai dan saling percaya melalui

komunikasi yang efektif dan efisien

dengan pasien dan/atau pendamping

pasien (C3,P2 ,A3)

9.3 Seorang dokter gigi

harus mampu

menggunakan rekam

9.3.1 Mampu membuat rekam medik secara

akurat dan komprehensif (C3,P3,A4 )

Page 11: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

viii

medik sebagai acuan

dasar dalam

melakukan

perawatan edentulous

penuh. (C3, P3, A4)

9.3.2 Mampu mengelola rekam medik sebagai

dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4)

9.3.3 Mampu merencanakan perawatan medik

gigitiruan penuh berdasarkan rekam

medik (C3, P3, A4)

10.1 Seorang dokter gigi

harus mampu

menegakkan

diagnosis dan

menetapkan

prognosis perawatan

edentulous melalui

interpretasi, analisis

dan sintesis hasil

pemeriksaan pasien.

(C4, P4, A4)

10.1.1 Mampu menegakkan diagnosis

berdasarkan anamnesis, hasil

pemeriksaan subyektif, analisis hasil

pemeriksaan riwayat klinis, pemeriksaan

model diagnostik, temuan laboratoris,

dan temuan alat bantu yang lain.

(C4,P4,A4)

11.1 Seorang dokter gigi

harus mampu

menganalisis rencana

perawatan yang

didasarkan pada

kondisi, kepentingan,

dan kemampuan

pasien. (C3, P3, A3)

11.1.4Mampu merencanakan perawatan dengan

memperhatikan kondisi sistemik pasien.

(C3, P3, A3)

11.1.5Mampu mengembangkan rencana

perawatan yang komprehensif dan

rasional berdasarkan diagnosis. (C3, P3,

A3)

11.1.6 Mampu menjelaskan temuan, diagnosis

dan perawatan pilihan, ketidak

nyamanan dan resiko perawatan untuk

mendapat persetujuan melakukan

perawatan (C2,P3, A3)

11.1.7 Mampu menjelaskan tanggung jawab

pasien, waktu yang dibutuhkan,

langkah-langkah perawatan, dan

perkiraan biaya perawatan (C2,P2, A3)

11.2 Seorang dokter gigi

harus mampu

menentukan rujukan

yang sesuai. (C3, P3,

A3)

11.2.1 Mampu membuat surat rujukan pada

spesialis bidang lain yang terkait dengan

kelainan/penyakit yang diderita

pasien.(C3, P3, A3)

13.7 Seorang dokter gigi

harus mampu

melakukan perawatan

prostodontik pada

anak-anak dan

dewasa. (C4, P5, A4)

13.7.1 Mampu melakukan perawatan kasus

GTP sederhana (C3, A3, P3)

13.7.3 Mampu menanggulangi masalah-

masalah pasca pemasangan gigi tiruan

(C3, P3, A3)

15.1 Seorang dokter gigi

harus mampu

memahami Konsep

15.1.2 Mampu memotivasi perilaku hidup

sehat individu, keluarga dan masyarakat

Page 12: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

ix

Perilaku Kesehatan

individu dan

Masyarakat di Bidang

KG (C3, P3, A3)

di bidang kesehatan gigi dan mulut. (C5,

P3, A3)

15.1.3 Mampu menerapkan metoda pendekatan

untuk mengubah perilaku kesehatan gigi

dan mulut individu serta masyarakat.

(C3, P3, A3)

Page 13: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

1

BAB I

INFORMASI UMUM

1.1 NAMA BLOK : EDENTULUS PENUH

1.2 TUJUAN BLOK :

1. Menjelaskan pengaruh kehilangan seluruh gigi terhadap perubahan jaringan rongga

mulut dan sistem stomatognasi, biomekanika dukungan pada gigitiruan penuh, dampak

aging terhadap pergerakan rahang dan jaringan rongga mulut, serta dampak aging

terhadap karakter pasien lansia sebagai prinsip dasar perawatan edentulus penuh.

2. Menjelaskan persiapan pasien untuk pembuatan gigitiruan penuh yaitu penegakan

diagnosis, perawatan pendahuluan, persiapan jaringan pendukung gigitiruan penuh

serta penetapan rencana perawatan.

3. Menjelaskan prosedur klinis dan dan melakukan prosedur laboratoris pembuatan

gigitiruan penuh dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

keberhasilan perawatan.

4. Menjelaskan macam-macam perawatan pada kasus edentulus penuh kompleks.

1.3 URAIAN BLOK

Dalam blok ini mahasiswa akan mempelajari perubahan morfologi jaringan yang terjadi

setelah kehilangan seluruh gigi, meliputi perubahan anatomi dan faal wajah, jaringan rongga

mulut, rahang, dan persendiannya; pertimbangan umum yang perlu diperhatikan pada

pembuatan desain gigitiruan penuh (GTP) dalam upaya mengembalikan fungsi pengunyahan,

fonetik, dan fungsi bicara. Selanjutnya, mahasiswa akan mempelajari jaringan pendukung

gigitiruan, retensi, keseimbangan dengan otot, dan keseimbangan oklusi pada rehabilitasi

kehilangan seluruh gigi dengan GTP.

Dalam blok ini mahasiswa juga akan mempelajari tentang pemeriksaan-pemeriksaan

yang harus dilakukan pada pasien edentulus penuh untuk menegakan diagnosis dan menyusun

rencana perawatan sesuai dengan indikasi yang ditetapkan dan meramal prognosis perawatan.

Selanjutnya, mahasiswa akan mempelajari tentang tahapan kerja klinis dan laboratoris

pembuatan GTP sederhana, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perawatan serta

pemeliharaan gigitiruan pasca pemasangan. Pada bagian akhir dari blok ini akan diperkenalkan

pembuatan gigitiruan pada kasus edentulus penuh yang kompleks.

Page 14: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

2

1.4 METODE PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok (collaborative learning).

2. Kuliah pakar.

3. Tugas kelompok.

4. Skills lab.

5. Sidang pleno.

1.5 TATA TERTIB AKADEMIK

1. Tata Tertib Kuliah/ Diskusi kelompok /Sidang Pleno

a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan kuliah, diskusi kelompok

dan sidang pleno.

b. Mahasiswa sudah hadir dalam ruang kuliah atau diskusi kelompok sebelum

kuliah/diskusi/sidang pleno dimulai dan tidak diperkenankan meninggalkan ruang

kuliah/diskusi sebelum kuliah/diskusi/sidang pleno selesai. Bagi mahasiswa yang

terlambat lebih dari 15 menit, maka mahasiswa tersebut tidak diizinkan masuk

untuk mengikuti kegiatan kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno.

c. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dalam ruang kuliah/diskusi/sidang pleno.

d. Kegiatan kuliah/diskusi/sidang pleno diikuti oleh mahasiswa yang kehadirannya

dicatat dalam daftar hadir. Mahasiswa wajib menyerahkan surat keterangan tidak

hadir atau sakit selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak ketidakhadirannya kepada

Pembantu Dekan I dan Ketua/Sekretaris Blok apabila tidak hadir. Surat sakit dan

izin tersebut berlaku sekurang-kurangnya 1x 24 jam dan sesuai dengan tanggal

yang tertulis pada surat tersebut.

e. Di dalam ruang kuliah/diskusi kelompok dilarang merokok, makan dan minum

atau kegiatan serupa lainnya.

f. Mahasiswa diharuskan memelihara peralatan yang ada di ruang kuliah/diskusi

kelompok.

2. Tata Tertib Praktikum/ Skill’s lab

a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan praktikum/skill’s lab.

b. Mahasiswa wajib lulus dalam ujian skill’s lab dengan nilai kelulusan minimal 60.

Bagi mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian skill’s lab, maka pada nilai skill’s lab

dibuat pernyataan mengulang skill’s lab dan pada DPNA nilai blok dibuat nilai

“K”.

c. Mahasiswa dibagi menjadi 6 kelompok praktikum/skill’s lab untuk masing-masing

kelas yaitu kelompok A, B, C, D, E dan F dengan jadwal yang telah ditentukan.

d. Pelaksanaan praktikum/skill’s lab di masing-masing laboratorium terkait

e. Mahasiswa sudah hadir di ruang praktikum/skill’s lab pada waktu yang ditentukan

dengan mengenakan jas lab. Bagi yang terlambat lebih dari 15 menit tidak

diperbolehkan mengikuti praktikum/skill’s lab.

f. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan praktikum/ skill’s lab karena sakit harus

menunjukkan surat keterangan dokter dan menyerahkan selambat-lambatnya 3

(tiga) hari sejak sakit kepada Pembantu Dekan I dan ketua/Sekretaris Blok/

koordinator skill’s lab atau praktikum.

g. Selama praktikum/skill’s lab mahasiswa dilarang merokok, makan dan minum

serta melakukan kegiatan serupa lainnya.

Page 15: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

3

h. Selesai praktikum/skill’s lab, tempat kerja harus selalu dijaga tetap dalam keadaan

bersih dan rapi.

i. Sampah harus dibuang pada tempatnya.

3. Tata Tertib Pembuatan makalah tugas kelompok dan tugas individual

a. Selain membuat laporan diskusi kelompok pemicu, setiap mahasiswa diwajibkan

mengerjakan makalah tugas kelompok dan tugas individual.

b. Tugas kelompok dan tugas individual harus diserahkan ke dosen pemberi tugas

sesuai jadwal yang telah ditentukan.

4. Tata Tertib Ujian

a. Setiap mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan baik agar dapat mengikuti

ujian pada waktu yang telah ditentukan.

b. Bagi mahasiswa yang terlambat datang untuk mengikuti ujian, maka tidak ada

penambahan waktu dalam mengerjakan ujian tersebut.

c. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian karena sakit atau izin dengan alasan yang

dapat diterima, harus melapor paling lambat tiga hari setelah hari ujian kepada

koordinator pendidikan dan ketua blok serta menyerahkan keterangan sakit dari

dokter/ rumah sakit atau pihak yang berwenang.

Bagi mahasiswa tersebut wajib mengikuti ujian susulan. Mahasiswa tersebut wajib

melapor kepada Pembantu Dekan I untuk mengikuti ujian susulan, dan Pembantu

Dekan I akan mengeluarkan surat pengantar bahwa mahasiswa tersebut diijinkan

mengikuti ujian susulan. Surat pengantar tersebut ditujukan kepada ketua blok dan

ditembuskan kepada koordinator Blok dan Divisi Assesment Blok.

d. Pelaksanaan ujian susulan akan ditetapkan oleh Pembantu Dekan I dan

dilaksanakan oleh Tim Blok. Pelaksanaan ujian susulan pada hari ujian remedial

blok tersebut dengan bobot soal yang sama dengan ujian modul blok regular dan

alokasi waktu ujian yang sama dengan ujian remedial blok.

e. Pada saat ujian berlangsung, mahasiswa hanya diperkenankan membawa

membawa alat tulis ke dalam ruang ujian. Apabila mahasiswa melakukan

pelanggaran disiplin saat ujian berlangsung, maka mahasiswa tersebut akan diberi

nilai “K” pada modul tersebut dan mahasiswa tersebut wajib mengikuti ujian

susulan modul tersebut.

5. Tata Tertib Berbusana Mahasiswa FKG USU

Setiap mahasiswa wajib mengikuti tata tertib berbusana bila berada di dalam

lingkungan kampus. Tata tertib berbusana tersebut yaitu:

a. Berpakaian bersih, rapi, dan sopan.

b. Tidak dibenarkan memakai kaos oblong maupun kaos berkerah dan berbaju bahan

kaos.

c. Tidak dibenarkan memakai rok ketat, tipis, mini, dan lain-lainnya yang tidak

sopan.

d. Tidak dibenarkan memakai celana/rok berbahan jeans.

e. Tidak dibenarkan memakai sandal.

f. Tidak dibenarkan berdandan dan memakai perhiasan yang berlebihan, bagi pria

tidak dibenarkan memakai anting dan kalung.

g. Tidak menggunakan topi saat mengikuti kegiatan akademik.

Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi peraturan-peraturan tersebut, akan diambil

tindakan atau sanksi akademik oleh PD III.

Page 16: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

4

6. Evaluasi Kehadiran : Perkuliahan, Diskusi Kelompok, Sidang Pleno, Skill’s

lab/Praktikum, Pembuatan Makalah Tugas kelompok, Tugas individual dan praktek

lapangan.

6.1. Perkuliahan, Diskusi Kelompok, dan Sidang Pleno

a. Kehadiran mahasiswa dalam kuliah pakar, diskusi kelompok, dan sidang pleno

adalah minimal 50 % per modul dari total pertemuan.

b. Mahasiswa yang tidak hadir pada setiap diskusi kelompok tanpa alasan yang dapat

diterima, akan diberi sanksi :

(1). Tidak diberi penilaian untuk diskusi kelompok yang tidak dihadiri (attitude,

pemicu/ laporan diskusi kelompok)

(2) Nama dan Nim tidak dituliskan dalam laporan diskusi kelompok tersebut.

c. Bila kehadiran dalam kuliah pakar, diskusi kelompok, dan sidang pleno kurang dari

50 %, maka tidak boleh mengikuti ujian modul dan nilai Blok mahasiswa tidak

dapat diumumkan pada saat Blok berakhir. Pada DPNA nilai Blok ditulis “K”.

d. Mahasiswa tersebut harus mengulang Blok setelah semester berakhir dan diulang

pada semester yang sama pada Blok tersebut. Mahasiswa yang mengulang blok

tersebut wajib mengikuti semua kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno,

sedangkan praktikum/skill’s lab tidak wajib diikuti kecuali kegiatan praktikum/

skill’s lab mahasiswa tersebut sebelumnya (blok regular) juga tidak diikuti.

e. Bagi mahasiswa yang sakit atau izin dengan alasan yang dapat diterima dan telah

menyerahkan surat sesuai aturan, mahasiswa tersebut tetap diperhitungkan

ketidahadirannya didalam kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno.

Ketidakhadiran karena sakit dan ijin tersebut akan dihitung dengan bobot setengah

(0,5) sedangkan bobot karena absensi tanpa surat dihitung satu. Kehadiran

mahasiswa tersebut dalam kuliah diskusi kelompok dan sidang pleno adalah tetap

minimal 80% per modul dari total pertemuan.

Contoh:

Mahasiswa A tidak masuk kuliah karena sakit/ ijin (telah memberi surat) selama 7

hari, dalam 7 hari tersebut ada 42 jam kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno.

Mahasiswa A tersebut juga memiliki jumlah absensi kuliah yang tidak memberikan

surat sebanyak 12 jam. Total jam kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno pada

blok tersebut 150 jam. Maka jumlah absensi mahasiswa tersebut= ((42 : 2) +12) /

150 X 100 %= 22 %.

Mahasiswa tersebut terkena hukuman absensi dan tidak diperbolehkan mengikuti

ujian Blok, dan wajib mengulang Blok setelah semester 5 berakhir dan diulang

pada semester yang sama pada Blok tersebut karena memiliki jumlah absen lebih

besar dari 50%.

6.2 Praktikum/ Skill’s Lab

a. Mahasiswa diwajibkan mengikuti seluruh praktikum/skill’s lab dalam blok, kecuali

sakit (menunjukkan surat keterangan sakit) atau izin dengan alasan yang dapat diterima.

Kegiatan praktikum/skill’s lab yang tidak diikuti oleh mahasiswa yang sakit/ izin (surat

ada) tersebut, diatur jadwal kegiatan skill’s lab oleh penanggung jawab dari departemen

yang mengelola praktikum/skill’s lab terkait. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti

Page 17: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

5

kegiatan praktikum/skill’s lab tanpa alasan yang jelas, maka mahasiswa tersebut wajib

mengulang blok untuk kegiatan praktikum/ skill’s lab.

b. Bila mahasiswa tidak melakukan sebagaimana yang tertulis pada butir 4.2.a., maka

mahasiswa tersebut tidak boleh mengikuti ujian skill’s lab dan nilai blok mahasiswa

tidak dapat diumumkan pada saat blok berakhir. Pada DPNA nilai blok ditulis “K”.

c. Mahasiswa yang mengulang blok karena praktikum/ skill’s lab mendapat nilai K, maka

mahasiswa tersebut dapat mengikuti praktikum/ skill’s lab setelah semester 5 berakhir

dan diulang pada semester yang sama.

6.3 Evaluasi Pembuatan tugas kelompok dan tugas individual

a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas kelompok/tugas individual sesuai

yang tertera pada buku panduan blok

b. Tugas kelompok/tugas individual harus diserahkan kepada dosen sesuai jadwal

yang telah ditentukan.

c. Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang telah ditentukan

maka nilai tugas akan dikurangi.

d. Mahasiswa yang tidak aktif dalam pembuatan tugas kelompok, oleh ketua

kelompok nama dan Nim tidak boleh dituliskan dalam makalah tugas kelompok.

e. Mahasiswa tersebut tidak diberi nilai untuk makalah tugas kelompok.

Page 18: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

6

BAB II

MODUL

2.1 PEMBAGIAN MODUL

Blok 20 terdiri atas 4 modul, yaitu:

Modul 1 : Dasar-Dasar Perawatan Edentulus Penuh dan Persiapan Pasien untuk

Pembuatan Gigitiruan Penuh

Modul 2 : Pembuatan Gigitiruan Penuh Sederhana

Modul 3 : Pengenalan Gigitiruan Penuh Kompleks

2.1.1 MODUL 1. DASAR-DASAR PERAWATAN EDENTULUS PENUH DAN

PERSIAPAN PASIEN UNTUK PEMBUATAN GIGITIRUAN

PENUH

A. Tujuan Terminal Modul

Pada akhir modul ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengaruh kehilangan

seluruh gigi terhadap perubahan jaringan rongga mulut dan sistem stomatognasi,

biomekanika dukungan pada gigitiruan penuh, dampak aging terhadap pergerakan

rahang dan jaringan rongga mulut, serta nutrisi pemakai gigitiruan penuh sebagai

prinsip dasar perawatan edentulus penuh., serta mampu menjelaskan persiapan pasien

untuk pembuatan gigitiruan penuh yaitu penegakan diagnosis, perawatan

pendahuluan, persiapan jaringan pendukung GTP dan penetapan rencana perawatan.

B. Tujuan Khusus Modul

1. Menjelaskan perubahan mukosasetelah kehilangan gigi, seperti perubahan letak

papila insisivum, perubahan letak frenulum dan vestibulum akibat kehilangan

seluruh gigi.

2. Menjelaskan perubahan tulang akibat kehilangan seluruh gigi, seperti

perubahankontur prosesus alveolaris, perubahan ukuran rahang dan lebar palatum,

perubahan hubungan rahang.

3. Menjelaskan perubahan saliva akibat kehilangan seluruh gigi.

4. Menjelaskan perubahan bentuk dan ukuran lidah akibat kehilangan seluruh gigi.

5. Menjelaskan pengaruh kehilangan seluruh gigi pada sistem stomatognasi.

6. Menjelaskan perubahan tinggi wajah morfologis akibat kehilangan seluruh gigi.

7. Menjelaskan perubahan TMJ dan kelainan neuromuskular akibat kehilangan

seluruh gigi.

8. Menjelaskan perubahan estetis akibat kehilangan seluruh gigi.

Topik: Pengaruh kehilangan seluruh gigi terhadap jaringan rongga mulut dan

sistem stomatognasi

9. Menjelaskan prinsip biomekanik dukungan pada edentulus penuh.

10. Menjelaskan perbedaan dukungan gigi asli dengan dukungan mukosa.

Page 19: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

7

11. Menjelaskan perbedaan beban pengunyahan pada gigi asli dan gigitiruan penuh.

12. Menjelaskan linggir sisa dan mukosa sebagai dukungan utama pada gigitiruan

penuh.

Topik: Biomekanik pada edentulus penuh

13. Menjelaskan dampak aging pada mukosa mulut pasien edentulus penuh.

14. Menjelaskan dampak aging pada saliva pasien edentulus penuh.

Topik: Dampak aging terhadap jaringan lunak dan saliva pada pasien edentulus

penuh

15. Menjelaskan dampak aging pada pergerakan rahang pasien edentulus penuh.

16. Menyebutkan faktor penyebab terjadinya gangguan pergerakan mandibula pada

pasien edentulus penuh.

Topik: Dampak aging terhadap tulang dan pergerakan rahang pasien edentulus

penuh

17. Menjelaskan dampak aging terhadap perubahan karakter pasien lansia

18. Menjelaskan masalah spesifik pada edentulus lansia dalam hubungannya dengan

pembuatan gigitiruan

Topik: Dampak aging terhadap perubahan karakter pasien lansia

19. Menjelaskan cara melakukan anamnesis, pemeriksaan subjektif, objektif, dan

pemeriksaan pendukung pada kasus edentulus penuh

20. Menjelaskan pemeriksaan intra oral yang berhubungan dengan perawatan kasus

edentulus penuh

21. Menjelaskan pemeriksaan pendukung lainnya yang berhubungan dengan

perawatan kasus edentulus penuh

22. Menjelaskan penegakan diagnosis pada kasus edentulus penuh

23. Menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi penegakan diagnosis

Topik: Prosedur Diagnosis

24. Menjelaskan macam-macam perawatan pendahuluan sebelum pembuatan GTP

25. Menjelaskan penyakit dan kelainan yang mempengaruhi perawatan pada kasus

edentulus penuh.

Topik: Perawatan Pendahuluan

26. Menjelaskan persiapan jaringan pendukung gigitiruan dengan metode bedah.

27. Menjelaskan persiapan jaringan pendukung gigitiruan tanpa metode bedah.

Topik: Persiapan Jaringan Pendukung GTP

28. Menjelaskan pilihan perawatan untuk pasien dengan beberapa gigi tersisa.

29. Menjelaskan indikasi perawatan GTP imediat atau konvensional.

30. Menjelaskan indikasi perawatan GTP definitif atau interim.

31. Menjelaskan indikasi perawatan GTP dukungan gigi, implan atau mukosa.

Topik: Rencana Perawatan Untuk Pasien dengan Beberapa Gigi Tersisa

Page 20: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

8

32. Menjelaskan pilihan perawatan untuk pasien tanpa gigi tersisa

33. Menjelaskan rencana perawatan untuk pasien yang belum pernah memakai gigitiruan

sebelumnya.

34. Menjelaskan rencana perawatan untuk pasien yang sudah pernah memakai gigitiruan

sebelumnya.

Topik: Rencana Perawatan Untuk Pasien Tanpa Gigi Tersisa

C. Topik Kuliah

NO TOPIK

BIDANG

ILMU

KODE

TOPIK

KULIAH

DOSEN

PENGAMPU

ALOKASI

WAKTU

(JAM)

1 Pengaruh kehilangan seluruh

gigi terhadap perubahan

jaringan rongga mulut dan

sistem stomatognasi

BO BO-1.1

Dr. Ameta Primasari,

drg.,MDSc., M.Kes.,

Sp. PMM

2

2 Biomekanik pada edentulus

penuh PROSTO PT-1.1 Prof.Ismet Danial Nst.

drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 2

3 Dampak aging terhadap

jaringan lunak dan saliva pasien

edentulus penuh

PM PM-1.1 Sayuti Hasibuan, drg.,

Sp.PM 1

4 Dampak aging

terhadap tulang dan pergerakan

rahang pasien edentulus penuh

PROSTO

PT-1.2 Prof.Ismet Danial Nst.

drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 1

5 Dampak aging terhadap

perubahan karakter pasien lansia PT.1.3

Prof. Slamet Tarigan,

drg., PhD 1

6 Prosedur Diagnosis PT.1.4

Prof.Ismet Danial Nst.

drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 2

7 Perawatan Pendahuluan PT.1.5

Prof.Ismet Danial Nst.

drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 1

8 Persiapan Jaringan Pendukung

GTP PT.1.6

Prof.Ismet Danial Nst.

drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 1

9 Rencana Perawatan Untuk

Pasien dengan Beberapa Gigi

Tersisa

PT.1.7

Prof.Ismet Danial Nst.

drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 1

10 Rencana Perawatan Untuk

Pasien Tanpa Gigi Tersisa PT.1.8

Prof.Ismet Danial Nst.

drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 1

JUMLAH 13

Page 21: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

9

D. Tugas Kelompok

Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok dan masing-masing kelompok mengumpulkan laporan

pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan. Bobot masing-masing tugas kelompok pemicu: 2,5

%.

2.1.2 MODUL 2. PEMBUATAN GIGITIRUAN PENUH SEDERHANA

A. Tujuan Terminal Modul

Pada akhir modul ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskanprosedur klinis dan

melakukan prosedur laboratoris pembuatan gigitiruan penuh dengan memperhatikan faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan perawatan.

B. Tujuan Khusus Modul

1. Mampu menjelaskan anatomi makroskopis struktur pendukung GTP pada rahang atas

2. Mampu menjelaskan anatomi makroskopis struktur pembatas GTP pada rahang atas

3. Mampu menjelaskan anatomi makroskopis struktur pendukung GTP pada rahang bawah

4. Mampu menjelaskan anatomi makroskopis struktur pembatas GTP pada rahang bawah

Topik: Anatomi makroskopis struktur pendukung dan pembatas GTP

5. Mampu menjelaskan pengertian dan tujuan pencetakan.

6. Mampu menjelaskan pencetakan anatomis.

7. Mampu teknik pencetakan anatomis dan pembuatan studi model.

8. Mampu mengevaluasi hasil cetakan anatomis.

Topik: Pencetakan anatomis dan pembuatan model studi

9. Mampu menjelaskan

10. Mampu menjelaskan caramembuat sendok cetak fisiologis.

11. Mampu membuat sendok cetak fisiologis.

Topik: Pembuatan sendok cetak fisiologis

12. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi retensi pada GTP dan

pertimbangan umum dalam memperoleh retensi pada GTP.

13. Mampu menjelaskan pengertian dan cara melakukan border moulding.

14. Mampu menjelaskan teknik pencetakan fisiologis dan pembuatan model kerja.

15. Mampu menjelaskan evaluasi hasil cetakan fisiologis.

Topik: Border moulding, pencetakan fisiologis dan pembuatan model kerja

16. Mampu menjelaskan syarat basis gigitiruan.

17. Mampu menjelaskan prosedur pembuatan basis gigitiruan.

18. Mampu menjelaskan fungsi dan cara pembuatan oklusal rim.

Topik: Prosedur pembuatan basis gigitiruan dan oklusal rim

19. Mampu menjelaskan tahap orientasi dataran oklusal.

20. Mampu menjelaskan pengertian dimensi vertikal.

21. Mampu menjelaskan jenis dimensi vertikal.

22. Mampu menjelaskan cara penentuan dimensi vertikal gigitiruan.

Page 22: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

10

23. Mampu menjelaskan pengertian dan cara penentuan relasi sentrik.

Topik: Penentuan Hubungan Rahang

24. Mampu menjelaskan carapemasangan model di artikulator.

25. Mampu melakukan pemasangan model di artikulator.

Topik: Pemasangan Pada Artikulator

26. Mampu menjelaskan konsep umum oklusi

27. Mampu menjelaskan klasifikasi oklusi pada GTP

28. Mampu menjelaskan perbedaan indikasi konsep oklusi seimbang, oklusi lingual dan

oklusi linier (monoplane occlusion).

29. Mampu menjelaskan konsep artikulasi pada gigitiruan penuh.

30. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi stabilisasi dan pertimbangan umum

dalam memperoleh stabilisasi pada GTP.

Topik: Oklusi dan Artikulasi pada GTP

31. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pemilihan bahan anasir gigi tiruan.

32. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pemilihan bentuk anasir gigitiruan.

33. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pemilihan ukurananasir gigitiruan.

34. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pemilihan warna anasir gigitiruan.

Topik: Pemilihan anasir gigitiruan

35. Mampu menjelaskan cara penyusunan anasir gigitiruan dan pasang percobaan.

36. Mampu melakukan penyusunan anasir gigitiruan.

Topik: Penyusunan anasir gigitiruan

37. Mampu menjelaskan prosedur modeler malam

38. Mampu menjelaskan prosedur Try In GTP

39. Mampu menjelaskan prosedur laboratorium penyelesaian akhir GTP yaitu .

Topik: Penyelesaian akhir gigitiruan

40. Mampu menjelaskan pengertian dan prosedur remounting GTP

41. Mampu menjelaskan pengertian dan prosedur pengasahan selektif pada GTP.

Topik: Remounting dan pengasahan selektif

42. Mampu menjelaskan faktor-faktor keberhasilan pemasangan GTP.

43. Mampu menjelaskan pemeriksaan rasa sakit.

44. Mampu menjelaskan pemeriksaan retensi dan stabilisasi.

45. Mampu menjelaskan pemeriksaan hubungan rahang

46. Mampu menjelaskan pemeriksaan oklusi

47. Mampu menjelaskan pemeriksaan estetik dan fonetik.

48. Mampu menjelaskan instruksi kepada pasien setelah pemasangan GTP.

Topik: Pemasangan GTP

Page 23: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

11

49. Mampu menjelaskan evaluasi pasca pemasangan GTP

50. Mampu menjelaskan masalah-masalah yang timbul akibat pemakaian gigitiruan dan

penanggulangannya.

51. Mampu menjelaskan perawatan dan pemeliharaan pasca pemasangan GTP

Topik: Perawatan pasca pemasangan

52. Mampu menjelaskan kelainan jaringan lunak rongga mulut akibat iatrogenik pada

perawatan edentulus penuh.

53. Mampu menjelaskan perawatan kelainan jaringan lunak rongga mulut akibat iatrogenik

pada perawatan edentulus penuh.

Topik: Kelainan Mukosa Akibat Perawatan Gigi Tiruan Penuh

54. Mampu menjelaskan pengertian, indikasi, dan prosedur reparasi gigitiruan penuh

55. Mampu menjelaskan pengertian, indikasi, dan prosedur reline pada gigitiruan penuh

56. Mampu menjelaskan pengertian, indikasi, dan prosedur rebase gigitiruan penuh

Topik: Reparasi, reline dan rebase

C. Topik Kuliah

NO TOPIK

BIDANG

ILMU

KODE

TOPIK

KULIAH

DOSEN PENGAMPU ALOKASI

WAKTU

(JAM)

1. Anatomi

Makroskopis

Struktur Pendukung

dan Pembatas GTP

PROSTO

PT-2.1 Ika Andryas, drg., MSc

1

2 Pencetakan

anatomis dan

pembuatan model

studi

PT-2.2 Ika Andryas, drg., MSc

2

3 Pembuatan sendok

cetak fisiologis

PT-2.3 Ricca Chairunnisa,

drg.,Sp.Pros(K) 1

4 Border moulding,

pencetakan

fisiologis dan

pembuatan model

kerja

PT-2.4 Ricca Chairunnisa,

drg.,Sp.Pros(K)

2

5 Prosedur pembuatan

basis gigitiruan dan

oklusal rim

PT-2.5 Ariyani, drg., MDSc.,

Sp.Pros(K) 2

6 Penentuan

Hubungan Rahang

PT-2.6 Ariyani, drg., MDSc.,

Sp.Pros(K) 2

7 Pemasangan pada

artikulator

PT-2.7 Ariyani, drg., MDSc.,

Sp.Pros(K) 1

Page 24: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

12

8 Oklusi dan

Artikulasi pada GTP

PT-2.8 Prof. Ismet Danial Nst,

drg.Ph.D,

Sp.Pros(K)

2

9 Pemilihan anasir

gigitiruan

PT-2.9 Prof. Ismet Danial Nst,

drg.Ph.D,

Sp.Pros(K)

1

10 Penyusunan anasir

gigitiruan

PT-2.10 Prof. Ismet Danial Nst,

drg.Ph.D,

Sp.Pros(K)

2

11 Penyelesaian akhir

gigitiruan

PT-2.11 Ariyani, drg., MDSc.,

Sp.Pros(K) 1

12 Remounting dan

pengasahan selektif

PT-2.12 Ricca Chairunnisa,

drg.,Sp.Pros(K) 2

13 Pemasangan GTP PT-2.13 Ricca Chairunnisa,

drg.,Sp.Pros(K) 2

14 Perawatan pasca

pemasangan

PT-2.14 Ricca Chairunnisa,

drg.,Sp.Pros(K) 2

15 Kelainan mukosa

akibat perawatan

gigi tiruan penuh

IPM-2.1 Nurdiana, drg.,SP.PM

1

16 Reparasi, reline dan

rebase

PT-2.15 Ariyani, drg., MDSc.,

Sp.Pros(K) 2

JUMLAH 26

D. Skill’s Lab (Penanggung Jawab :Ricca Chairunnisa, drg., Sp.Pros (K))

NO TOPIK

MATA AJAR KODE TOPIK

KULIAH

ALOKASI

WAKTU

(JAM)

1 Aplikasi/ Demo

Penentuan outline basis GTP

Pembuatan basis gigitiruan dari

malam

PROSTO

PSL-2.1

1X3 (3)

2 Pembuatan occlusal rim PSL-2.2 2X3 (6)

3 Penentuan hubungan rahang dan

fiksasi

PSL-2.3 1X3 (3)

4 Penanaman model di artikulator PSL-2.4 1x3 (3)

5 Penyusunan anasir gigitiruan anterior

atas

PSL-2.5 1X3 (3)

6 Penyusunan anasir gigitiruan anterior

bawah

PSL-2.6 1X3 (3)

7 Penyusunan anasir gigitiruan

posterior atas dan bawah kanan

PSL-2.7 2X3 (6)

8 Penyusunan anasir gigitiruan

posterior atas dan bawah kiri

PSL-2.8 2X3 (6)

9 Modelir malam PSL-2.9 1X3 (3)

Page 25: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

13

10 Penggodokan GTP ( Flasking,

molding, packing, curing )

PSL-2.10 2X3 (6)

11 Demo Selektif Grinding PSL-2.11 1X3 (3)

12 Reline PSL-2.12 2X3 (6)

13 Ujian skill’s lab PSL-2.13 2X3 (6)

JUMLAH 19 X 3 (57 jam)

D. Tugas Kelompok

Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok dan masing-masing kelompok mengumpulkan

laporan pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan.

Bobot masing-masing tugas kelompok pemicu: 2,5 %.

2.1.3 MODUL 3. PENGENALAN GIGITIRUAN PENUH KOMPLEKS

A. Tujuan Terminal Modul

Menjelaskan macam-macam perawatan pada kasus edentulus penuh kompleks.

B. Tujuan Khusus Modul

1. Menjelaskan defenisi gigitiruan overdenture

2. Menjelaskan klasifikasi gigitiruan overdenture, keuntungan, kerugian, indikasi, kontra

indikasi dari gigitiruan overdenture.

3. Menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan gigi asli

sebagai gigi penyangga.

4. Menjelaskan tahapan persiapan untuk gigi penyangga sebelum dilakukan pembuatan

gigitiruan overdenture

5. Menjelaskan perbedaan antara gigitiruan penuh dengan gigitiruan overdenture

Topik: Overdenture

6. Menjelaskan pengertian, indikasi, kontra indikasi keuntungan dan kerugian dari

gigitiruan imidiat

7. Menjelaskan tipe gigitiruan imidiat dan teknik pembuatannya serta teknik pemasangan

gigitiruan imidiat.

Topik: GT Imidiat

8. Menjelaskan pengertian, indikasi, kontra indikasi, keuntungan dan kerugian dari

gigitiruankonversi

9. Menjelaskan klasifikasi gigitiruan konversi dan teknik pembuatannya.

Topik: GT Konversi

10. Menjelaskan defenisi single denture

11. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan pada pembuatan gigitiruan single denture

rahang atas dengan antagonis gigi asli rahang bawah

12. Menjelaskan hal-hal yang harus dipertimbangkan pada pembuatan gigitiruan single

denture rahang bawah.

13. Menjelaskan keuntungan pembuatan single denture

Topik: Single Denture

Page 26: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

14

14. Menjelaskan pengertian sindroma kombinasi

15. Menjelaskan perubahan destruktif pada ronggga mulut akibat pemakaian gigitiruan

penuh rahang atas dengan Klas I Kennedy rahang bawah.

16. Menjelaskan perubahan akibat sindroma kombinasi

17. Menjelaskan mekanisme sindroma kombinasi

18. Menjelaskan langkah-langkah pencegahan terjadinya sindroma kombinasi

Topik: Sindroma Kombinasi

19. Menjelaskan etiologi dan penatalaksanaan linggir datar

Topik: GTP pada linggir datar

20. Menjelaskan etiologi dan penatalaksanaan linggir flabby

Topik: GTP pada linggir flabby

21. Menjelaskan pembuatan gigitiruan penuh dengan hubungan rahang Klas II dan Klas III

Topik: GTP pada hubungan rahang Klas II dan III

22. Menjelaskan Indikasi kasus GTP pada anak

23. Menjelaskan Pertimbangan dalam pembuatan GTP pada pasien anak

24. Menjelaskan Pengenalan overdenture pada anak

25. Menjelaskan Kasus karies rampan dan ektodermal displasia

26. Menjelaskan Kontrol dalam pemakaian GTP

Topik: Perawatan GTP pada pasien anak

27. Menjelaskan pembuatan gigitiruan penuh pada pasien xerostomia

Topik: GTP dengan reservoir

C. Topik Kuliah

NO TOPIK

BIDANG

ILMU

KODE

TOPIK

KULIAH

DOSEN PENGAMPU

ALOKASI

WAKTU

(JAM)

1 Overdenture

PROSTO

PT-3.1 Syafrinani, drg.,

Sp.Pros(K) 2

2 GTP imidiat PT-3.2

Prof. Ismet Danial Nst,

drg.Ph.D,Sp.Pros(K) 1

3 GT konversi PT-3.3

Ricca Chairunnisa,

drg., Sp.Pros(K) 1

4 GTP Tunggal (Single

denture) PT-3.4

Prof. Ismet Danial Nst,

drg.Ph.D,Sp.Pros(K) 1

5 Sindroma kombinasi PT-3.5

Prof.Haslinda Z Tamin,

drg.,M.Kes.,Sp.Pros(K) 1

6 GTP pada kasus linggir

flabby PT-3.6

Prof. Ismet Danial Nst,

drg.Ph.D,Sp.Pros(K) 1

Page 27: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

15

7 GTP pada kasus linggir

datar PT-3.7

Prof. Ismet Danial Nst,

drg.Ph.D,Sp.Pros(K) 1

8 GTP dengan hubungan

rahang Klas II dan Klas

III

PT-3.8 Prof. Ismet Danial Nst,

drg.Ph.D,Sp.Pros(K) 1

9 GTP dengan Reservoir P.T-3.9

Ika Andryas,

drg.,MDSc 1

10 Perawatan GTP pada

pasien anak IKGA GA-3.10

Essie Octiara,

drg.,Sp.KGA 1

JUMLAH 11

D. Tugas Kelompok

Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok dan masing-masing kelompok mengumpulkan

laporan pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan. Bobot masing-masing tugas kelompok

pemicu: 2,5%

Page 28: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

16

2.2. TOPIC TREE MODUL

EDENTULUS PENUH

Dasar-Dasar Perawatan Kasus Edentulus Penuh dan Persiapan Pasien untuk Pembuatan GTP

Pengaruh kehilangan seluruh gigi terhadap perubahan

jaringan rongga mulut dan fungsi sistem stomatognasi

Prinsip Biomekanik pada Edentulus Penuh

Dampak aging pada perubahan jaringan lunak dan

saliva pasien edentulus penuh

Dampak aging terhadap perubahan karakter pasien

lansia

Diagnosis

Perawatan Pendahuluan

Persiapan Jaringan Pendukung Gigitiruan Penuh

Pembuatan Gigitiruan Penuh Sederhana Pengenalan Gigitiruan Penuh Kasus Kompleks

Overdenture

GTP imidiat

GTP dengan linggir alveolus yang datar

GTP dengan hubungan rahang Klas II dan Klas

III

Single denture

Anatomi makroskopis strukktur pendukung dan

pembatas GTP

Pencetakan anatomis dan pembuatan studi model

Pembuatan sendok cetak fisiologis

Prosedur pembuatan basis gigitiruan dan oklusal rim

Pemasangan pada artikulator

Penyusunan anasir gigitiruan

Penyelesaian akhir gigitiruan

Pemasangan GTP

Border moulding, pencetakan fisiologis, dan pembuatan

model kerja

Oklusi dan artikulasi pada GTP

Remounting dan pengasahan selektif

Perawatan edentulus penuh pada pasien anak

Reparasi, reline, rebase

Kelainan Mukosa Akibat Pemakaian GTP

GT konversi

Penentuan hubungan rahang

Pemilihan anasir gigitiruan

Perawatan pasca pemasangan

Dampak aging pada perubahan jaringan tulang dan

pergerakan rahang pasien edentulus penuh

Rencana Perawatan untuk Pasien dengan

Beberapa Gigi Tersisa

Rencana Perawatan untuk Pasien dengan

Beberapa Gigi Tersisa

Sindroma kombinasi

GTP dengan linggir alveolus yang flabby

GTP dengan Reservoir

Page 29: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

17

2.3. SKENARIO MODUL

1. Blok 20 mempunyai 4 pemicu, yaitu:

Pemicu 1: Tolong mamak ku Dok …

Pemicu 2: Kok jadi sering sakit dan berdengung kuping saya dok …?

Pemicu 3: Ada Apa Dengan Gusiku…?

Pemicu 4: Problema Kakek dan Cucu

2. PEMICU DAN LEARNING ISSUE

Pemicu 1

Nama Pemicu : Tolong mamak ku Dok …..

Penyusun : Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D., Sp.Pros (K), Sayuti Hasibuan,

drg., Sp.PM, dan Prof. Slamat Tarigan, drg., MS., PhD

Hari/Tanggal : Jumat / 27 Maret 2020

Jam : 14.00 – 16.00 Wib

Seorang perempuan berusia 78 tahun datang ke dokter gigi dengan anak perempuannya yang

berprofesi sebagai dokter dengan keluhan gigi palsu rahang atas Ibunya tidak bisa dipakai

mengunyah karena longgar. Berdasarkan anamnesis diketahui bahwa gigi tersebut sudah

dibuat 10 tahun yang lalu dan gigi yang dijadikan pegangan gigi palsu sudah patah. Pasien

rutin menggunakan perekat gigi tiruan setiap hari dan tidak menggunakan gigi palsu rahang

bawah. Pasien menderita penyakit diabetes mellitus lebih kurang sejak 45 tahun yang lalu ,

tetapi tidak rutin melakukan perawatan DM nya. Pendengaran pasien juga sudah kurang baik

dan pelupa. Pada saat konsultasi yang lebih banyak berkomunikasi adalah anak pasien

tersebut , pasien hanya menyampaikan keinginannya agar gigi palsunya cepat selesai dan

tidak mau dilakukan pencabutan untuk giginya yang sudah patah.

Pemeriksaan intra oral, terlihat :

- gigi yang tersisa 23, 24

- Mukosa rongga mulut pucat dan tipis

- Saliva sedikit dan kental

- Mukosa palatum keras berwarna merah

- Linggir rahang bawah datar

Pemeriksaan gigi tiruan lama :

- Retensi (-)

- Stabilisasi (-)

- Permukaan intaglio GTL yang lama kotor

Produk :

Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut Anda. Laporan akan

dipresentasikan.

1. Jelaskan etiologi dan patogenesis jumlah saliva sedikit dan kental !

2. Bagaimana cara pemeriksaan laju aliran saliva yang sesuai dengan kasus ini ?

3. Jelaskan etiologi dan patogenesis mukosa yang pucat dan tipis !

4. Apakah penyebab mukosa merah pada palatum pasien tersebut ?

5. Jelaskan etiologi dan patogenesis linggir datar pada rahang bawah !

6. Jelaskan pengaruh saliva yang sedikit dan kental terhadap pemakaian GTL !

7. Jelaskan pengaruh mukosa yang pucat dan tipis terhadap pemakaian GTL !

8. Apakah rencana perawatan pada pasien tsb diatas ?

9. Bagaimanakah prinsip biomekanik dukungan gigi tiruan pada kasus diatas ?

Page 30: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

18

10. Apakah tipe watak pasien tersebut dan bagaimana teknik komunikasi yang tepat?

11. Bagaimana prognosa perawatan prostodonsia pada pasien tersebut berdasarkan

perubahan kondisi fisik, rongga mulut dan watak pasien ?

Sidang Pleno :

Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi kelompok untuk

dipresentasikan sekitar 10-15 menit.

Tiga kelompok yang akan mempresentasikan dipilih secara random.

Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-

15 menit).

Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari narasumber (10-15

menit).

Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok

dan dikumpul paling lambat tanggal 01 April 2020 kepada Sekretaris Blok 20

(Ariyani, drg.,MDSc.,Sp.Pros(K)).

Bobot Penilaian : Laporan diskusi kelompok sebesar 2,5 %

Learning Issue :

1. Biomekanik pada edentulus penuh.

2. Dampak aging terhadap jaringan lunak dan saliva pada pasien edentulus penuh.

3. Dampak aging terhadap perubahan karakter pasien lansia

Page 31: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

19

Pemicu 2

Nama Pemicu : “ Kok jadi sering sakit dan berdengung kuping saya dok..? ”

Penyusun : Prof. Slamat Tarigan, drg., MS., PhD., Ricca Chairunnisa,drg.,Sp.Pros(K).,

DR. Ameta, Primasari, drg., MDSc., M.Kes., Sp.PMM

Hari/Tanggal : Rabu / 01 April 2020

Jam : 07.00 – 09.00 Wib

Seorang perempuan berusia 61 tahun, datang ke klinik Prostodonsia Rumah Sakit Gigi dan

Mulut USU atas rujukan dari dokter spesialis THT dengan keluhan sering mengalami sakit

kepala, telinga berdengung, dan nyeri di sekitar telinga sejak beberapa bulan yang lalu.

Berdasarkan anamnesis, pasien telah kehilangan seluruh gigi sejak 2 tahun yang lalu. Pasien

merasa dagunya semakin maju ke depan dan wajahnya terlihat lebih tua dari umurnya

sehingga merasa tidak percaya diri. Pasien tidak ingin menggunakan gigi tiruan karena

berdasarkan pengalaman beberapa temannya, gigi tiruan yang dipakai tidak nyaman dan

mahal. Pasien juga merasa kurang yakin gigi tiruan dapat mengatasi keluhan utamanya.

Pemeriksaan klinis:

1. Ekstra Oral:

o Profil wajah cekung

o Rahang bawah terlihat lebih maju ke depan saat menutup mulut

o TMJ : krepitasi + , nyeri +

o Sudut mulut terlihat turun

2. Intra Oral:

o Edentulus RA dan RB

o Lengkung rahang RB terlihat lebih besar daripada RA

o Lidah relatif besar

Pemeriksaan rontgen foto: kondilus telah mengalami erosi

Pertanyaan

1. Jelaskan etiologi dan mekanisme terjadinya sakit kepala, telinga berdengung dan

nyeri di sekitar telinga yang dirasakan oleh pasien tersebut !

2. Jelaskan etiologi dan mekanisme wajah pasien terlihat lebih tua !

3. Jelaskan etiologi dan mekanisme lengkung RB terlihat lebih besar daripada RA !

4. Jelaskan kemungkinan penyebab lidah yang relatif besar !

5. Jelaskan cara pemeriksaan TMJ untuk menegakkan diagnosis kelainan TMJ

(temporomandibular disorders)!

6. Jelaskan perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi keluhan TMJ pasien

tersebut!

7. Jelaskan tipe apakah watak/ karakter pasien tersebut ?

8. Bagaimanakah teknik komunikasi yang paling tepat pada pasien tersebut ?

Produk:

- Jawablah pertanyaan di atas secara individu pada buku tulis masing-masing mahasiswa

dengan tulisan tangan. Buku tersebut ditandatangani oleh fasilitator setelah selesai

diskusi kelompok.

- Disamping tugas individu, mahasiswa diwajibkan membuat laporan kelompok mengenai

hasil diskusi kelompok. Laporan tersebut akan dipresentasikan pada sidang pleno.

Sidang Pleno:

- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-15

menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)

- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random

Page 32: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

20

- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15

menit)

- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok

dan dikumpul paling lambat tanggal 07 April 2020 kepada Sekretaris Blok 20

(Ariyani, drg.,MDSc.,Sp.Pros(K)).

Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5 %

Learning Issue:

1. Pengaruh kehilangan seluruh gigi terhadap perubahan jaringan rongga mulut dan

sekitarnya serta sistem stomatognasi.

2. Dampak aging terhadap perubahan karakter pasien lansia

3. Kelainan Sendi Temporomandibular

Page 33: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

21

Pemicu 3

Nama Pemicu : Ada Apa Dengan Gusiku…?

Nara Sumber : Ariyani, drg.,MDSc.,Sp.Pros(K), Ricca Chairunnisa, drg.,Sp.Pros(K),

Indri Lubis, drg.,MDSc

Hari/ Tanggal : Rabu / 08 April 2020

Jam : 07.00 – 09.00 Wib

Seorang perempuan berusia 58 tahun datang ke klinik RSGM, mengeluhkan rasa perih dan

terbakar pada rongga mulutnya sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan adanya rasa

kebas pada bagian depan rahang atas yang semakin lama semakin terasa dan gigi palsunya

selalu berbunyi bila digunakan saat makan dan berbicara. Hasil anamnesis menunjukkan pasien

sudah menggunakan gigi tiruan penuhnya selama 11 bulan dan rutin membersihkan serta

membukanya setiap malam. Pasien juga sudah berulang menyampaikan keluhan perihal GTL

yang berbunyi saat digunakan makan dan rasa kebasnya kepada DRG yang merawatnya namun

hanya diberikan obat kumur saja. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik maupun

konsumsi obat-obatan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan intra oral :

- Terdapat lesi bercak yang multipel, eritema dan oedem pada daerah palatum, gingiva,

mukosa labial rahang atas dan bawah yang berkontak dengan GTL

Berdasarkan Pemeriksaan GTP yang lama :

- Papilla insisivus dan torus palatinus tidak dibebaskan

- Free way space 0.5 mm

Pasien memohon perawatan yang terbaik untuk keluhannya dan bersedia menggantikan GTP

nya bila dibutuhkan.

Produk :

Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut Anda. Laporan akan

dipresentasikan

1. Jelaskan kemungkinan penyebab keluhan rasa perih dan terbakar di rongga mulut

pasien pada kasus di atas!

2. Jelaskan prosedur diagnosis untuk keluhan rasa perih dan terbakar di rongga mulut

pasien pada kasus di atas!

3. Apakah diagnosis banding dan diagnosis yang paling tepat untuk keluhan rasa perih

dan terbakar di rongga mulut pasien pada kasus di atas ?

4. Jelaskan penyebab keluhan pasien terkait gigi palsunya selalu berbunyi bila digunakan

saat makan dan berbicara !

Page 34: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

22

5. Jelaskan penyebab rasa kebas pada regio anterior RA!

6. Apakah rencana perawatan untuk kelainan jaringan lunak mulut tersebut dan jelaskan

alasannya !

7. Apakah rencana perawatan untuk GTL pasien tersebut dan jelaskan alasannya !

8. Jelaskan prosedur pencetakan fisiologis untuk pembuatan GTL yang baru pada pasien

tersebut!

9. Gambarkan desain basis rahang atas GTL yang tepat untuk kasus diatas !

10. Jelaskan prosedur pemasangan GTL yang baru pada pasien tersebut !

11. Jelaskan instruksi pasca pemasangan untuk pasien tersebut!

Sidang Pleno :

Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi kelompok untuk

dipresentasikan sekitar 10-15 menit.

Tiga kelompok yang akan mempresentasikan dipilih secara random.

Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15

menit).

Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari narasumber (10-15

menit).

Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok

dan dikumpulkan paling lambat tanggal 14 April 2019 kepada Sekretaris Blok 20

(Ariyani, drg.,MDSc.,Sp.Pros(K))

Bobot Penilaian : Laporan diskusi kelompok sebesar 2,5 %

Learning Issue :

1. Prosedur diagnosis

2. Perawatan pendahuluan

3. Persiapan jaringan pendukung GTP

4. Rencana perawatan untuk pasien tanpa gigi tersisa

5. Kelainan mukosa akibat gigi tiruan penuh

6. Pencetakan Fisiologis

7. Desain Basis GTL

8. Pemasangan GTL

Pemicu 4

Nama Pemicu : Problema Kakek dan Cucu

Page 35: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

23

Penyusun : Syafrinani, drg., Sp.Pros(K), Essie Octiara, drg., Sp.KGA, Ika Andryas,

drg.,MSc

Tanggal : Rabu / 15 April 2020

Jam : 07.00 – 09.00 Wib

Skenario 1

Seorang Kakek berusia 67 tahun datang ke dokter gigi bersama cucu laki – lakinya yang berusia 6

tahun. Kakek tersebut datang dengan keluhan adanya rasa sakit dan perih bila menggunakan gigi

palsu rahang atasnya seharian. Hasil anamnesis diperoleh bahwa kakek tersebut tidak pernah

memakai gigi palsu rahang bawah karena beberapa gigi depan sudah dicabut sehingga gigi

palsunya menjadi longgar dan gusi menjadi sakit. Kakek tersebut menderita penyakit hipertensi

dan mengonsumsi amlodipine selama 5 tahun terakhir dan sering terbangun tengah malam untuk

minum karena rasa haus.

Pemeriksaan intra oral :

A. Pemeriksaan rongga mulut :

* Gigi 33 dan 43 mengalami karies servikal dengan kedalaman karies profunda pulpa

terbuka.

* Linggir posterior rahang bawah kanan dan kiri datar.

* Edentulus penuh rahang atas dengan mukosa tipis dan saliva kental.

B. Pemeriksaan gigi tiruan :

* Retensi dan Stabilisasi gigi tiruan RA baik

* Retensi dan stabilisasi gigi tiruan rahang bawah (-)

C. Pemeriksaan Radiologi :

* Gigi 33 dan 43; karies profunda pulpa terbuka; tidak ada kelainan pada daerah

periapikal; rasio mahkota dan akar 1:2

Skenario 2:

kakek juga mengeluhkan beberapa gigi cucunya tidak tumbuh.

Hasil pemeriksaan klinis diperoleh :

Rambut dan alis anak tipis dan halus, berwarna pirang. Tinggi wajah pendek, bibir tampak

menonjol. Wajah terlihat prominen supraorbital ridge, frontal bossing, dahi terlihat lebar, saddle

nose. Beberapa gigi telah erupsi sedangkan gigi lainnya tidak ada.

Page 36: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

24

Produk (Skenario 1) :

1. Jelaskan faktor penyebab rasa sakit dan perih pada mukosa rahang atas pada pasien tersebut!

2. Jelaskan jenis gigi tiruan pada rahang atas dan rahang bawah yang direncanakan pada pasien

tersebut!

3. Jelaskan perawatan pendahuluan yang harus dilakukan pada pasien tersebut ?

4. Jelaskan prosedur pembuatan gigi tiruan pada rahang atas dan rahang bawah pada kasus

tersebut ?

5. Apakah konsep oklusi yang paling tepat pada kasus ini dan jelaskan alasannya!

6. Apakah jenis anasir gigi tiruan yang digunakan pada kasus di atas dan bagaimanakah cara

penyusunannya ? Jelaskan !

Produk (Skenario 2) : 1. Interpretasikan gambaran ronsen foto panoramik pada kasus ini. Berdasarkan gambaran

klinis kuku anak, apakah kuku anak mengalami kelainan ?

2. Apakah diagnosa yang dialami anak tersebut, dan jelaskan klasifikasinya !

3. Apakah diagnosa kelainan tumbuh kembang dari gigi anak pada kasus di atas ?

4. Apakah kelainan tumbuh kembang tersebut merupakan penyakit keturunan dan jelaskan

etiologinya !

5. Jelaskan rencana perawatan, waktu kontrol dan tindakan yang dilakukan pada saat kontrol

pada anak tersebut !

Sidang pleno :

1. Satu kelompok dipilih secara random mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-

15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)

2. Pada akhir siding pleno akan ada umpan balik (rangkuman dari nara sumber (10-15 menit )

3. Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan

dikumpul paling lambat tanggal 20 April 2020 kepada Sekretaris Blok 20 (Ariyani Dallmer,

drg., MDSc, Sp.Pros(K)).

Bobot penilaian : laporan diskusi kelompok sebesar 2,5 %

Sumber pembelajaran:

1. Textbook of Complete denture

2. Textbook Gigi tiruan Sebagian lepasan

3. Journal Prosthetic Dentistry

Learing Issue :

1. Jenis - jenis dan indikasi gigi tiruan

2. Desain gigi tiruan sebagian lepasan

3. Desain gigi tiruan lengkap

4. Xerostomia

5. Prosedur pembuatan gigi tiruan

6. Perawatan GTP pada Anak

Page 37: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

25

BAB III

EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

A. Evaluasi untuk Menentukan Keberhasilan Belajar

Setiap mahasiswa yang mengikuti kegiatan blok diakhiri dengan evaluasi.Untuk

evaluasi blok, mahasiswa wajib memenuhi persyaratan telah mengikuti minimal 80% kegiatan

blok pada semester berjalan.Evaluasi dan Penilaian hasil belajar mahasiswa dapat dilakukan

dengan beberapa cara antara lain dengan :

Evaluasi dan Penilaian hasil belajar mahasiswa dapat dilakukan dengan beberapa cara

antara lain dengan :

1. Penilaian kognitif, dapat dilakukan dengan ujian tertulis dalam bentuk pilihan ganda, yang

dilaksanakan pada akhir blok.

2. Penilaian psikomotor (skill’s lab), dapat dilakukan dengan observasi, portofolio dan

instrumen non test (check list, rating scale).

3. Penilaian afektif/attitude (tugas individual, tugas kelompok), dapat dilakukan dengan

observasi, portofolio dan instrumen non test (check list, rating scale).

B. Bobot Penilaian

a. Tugas kelompok 10 %

b. Laporan Diskusi Kelompok 5 %

b. Attitude dan keaktifan dalam diskusi kelompok 10 %

c. Skill’s lab 30 %

d. Ujian Blok 45 %

Total bobot penilaian = 100%

Keterangan:

Persentase bobot penilaian ujian modul: Modul 1= 26 %

Modul 2= 52 %

Modul 3= 22 %

Total nilai = 100%

C. Sistem Penilaian

Sistem penilaian blok mempergunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) karena

sesuai dengan penilaian dalam KBK. Sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah sistem

yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan mahasiswa berdasarkan patokan yang

telah ditetapkan sebelumnya yaitu menentukan nilai batas lulus untuk masing-masing blok.

Tabel 1. Kriteria Penilaian Acuan Patokan (PAP).

Derajat Penguasaan Nilai Akhir

≥ 80 A

< 80 - ≤ 75 B+

< 75 - ≤ 70 B

< 70 - ≤ 65 C+

<65 - ≤ 60 C

< 60 - ≤ 50 D

< 50 E

Nilai blok ditentukan dari hasil ujian setiap modul blok dan nilai tugas-tugas atau

kegiatan terstruktur lainnya.

Page 38: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

26

D. Perbaikan Nilai

Mahasiswa dapat memperbaiki nilai yang diperolehnya. Ketentuan perbaikan nilai adalah

sebagai berikut:

Perbaikan nilai blok:

a. Mahasiswa yang memperoleh nilai blok E dan D, wajib mengikuti ujian perbaikan nilai

pada masa ujian remedial di akhir semester.

b. Mahasiswa yang memperoleh nilai blok C dan C+, diperkenankan memperbaiki nilai

pada masa ujian remedial di akhir semester.

c. Dalam hal mahasiswa mengulang ujian untuk perbaikan nilai E, D, C dan C+, nilai akhir

blok yang dicatat adalah nilai tertinggi.

d. Mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian blok (nilai E dan D) pada masa ujian remedial

diberi kesempatan mengulang ujian blok pada masa ujian remedial pada tahun-tahun

berikutnya di semester yang sama sebanyak 4 (empat) kali selama tidak melebihi masa

studi 11 (sebelas) semester atau 1,5 N. Bila tidak lulus (nilai E), maka mahasiswa wajib

mengerjakan tugas yang diberikan oleh penganggung jawab blok.

e. Mahasiswa yang telah mengikuti program pendidikan profesi tidak diperkenankan

memperbaiki nilai blok yang ditawarkan pada program pendidikan akademik.

Mahasiswa dapat memperbaiki nilai yang diperolehnya. Ketentuan perbaikan nilai blok adalah

sebagai berikut:

a. Mahasiswa yang boleh memperbaiki nilai adalah mahasiswa yang mendapat nilai

C+, C, D dan E.

b. Perbaikan nilai dilakukan pada saat ujian remedial (lihat lampiran 5).

c. Nilai maksimal yang diperoleh mahasiswa pada ujian remedial adalan nilai B.

d. Dalam hal mahasiswa mengulang ujian untuk perbaikan nilai E, D, C dan C+, nilai

akhir blok yang dicatat adalah nilai tertinggi.

e. Mahasiswa yang akan memperbaiki nilai C+ dan C hanya boleh mengikuti satu

kali ujian remedial reguler yaitu pada waktu ujian remedial blok yang sedang

berjalan pada semester tersebut.

f. Mahasiswa yang akan memperbaiki nilai D dan E hanya boleh mengikuti dua kali

ujian remedial sampai semester 7. Apabila mahasiswa tersebut masih mendapat nilai

D dan E setelah semester 7, maka mahasiswa tersebut wajib mengikuti kuliah,

diskusi kelompok dan sidang pleno pada blok yang akan diperbaiki nilainya

tersebutselama tidak melebihi masa studi 11 (sebelas) semester atau 1,5 N

(selengkapnya lihat Lampiran 5).

Page 39: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

27

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

PROSTHODONTICS

1. Hickey JC, Zarb GA, Bolender CL, Boucher’s Prosthodontic treatment for edentulous

patients. Ninth Edition, The C.V. Mosby Company, St. Louis.1985

2. Rahn AO, Heartioell CM, Text Book of Complete Denture, Fifth Edition, Lea &

Febllger, Philadelphia – London,1993.

3. Hobkirk JA, Complete Denture. Wright, Brigtol, 1986.

4. Johnson DL, Stralton RJ, Fundamental of removable prosthodontics. Quintessence

Publishing Co., Inc. Chicago, 1980.

5. Samuel F, Diagnosis and treatment planning in : Winkler S., Complete Denture. WB.

Sanders Co. Philadelphia,1977..

6. Zarb, GA, Bolender CL, Hickey JC, Corlson GE, Alih bahasa Prof. Dr. drg. Ny

Daroewati Mardjono, Msd. Buku ajar Prostodonsti Untuk Pasien Tak bergigi menurut

Boucher Edisi 10, 2002.

7. Heartwell C.M, Rahn A.O., Syllabus of Complete Dentures. Lea & Febiger.

Philadelphia,1980.

8. Shipmon T.H. Removable Full Prosthodontics in clark J.W, Clinical Dentistry.

Harper & Row. Publishers Philadelphia, 1985.

9. Sowter J.B., Barton R.E. Removable Prosthodontic Techniques. The University of

North Carolina Press, 1986.

10. Geering A.H., Kundert M. Complete Denture and Overdenture Prosthetics. Georg

Thieme Verlag. Stuttgart, 1993.

11. Watt D.M., MacGregor A. R. Membuat Desain Gigitiruan Lengkap. Alih Bahasa

drg.,Ny. Soelistijani P dan drg. Max B. Leepel. Hipokrates. Jakarta, 1992.

12. W.H. Itjingningsih. Geligi Tiruan Lengkap Lepas. Penerbit Buku Kedokteran EGC

Jakarta,1991.

13. Zarb, GA, Hobkirk, Eckert, Jacob. Prosthodontic Treatment for Edentulous Patients.

Complete Dentures and Implant-supported Prostheses. Edisi 13, 2012.

14. Nallaswamy, D. Textbook of Prosthodontics.

15. Jurnal Wajib : J. Prosthetic Dentistry

MATERIAL DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN GIGI

1. Philips R.W. Sience of Dental Materials. 7th ed. Philadelphia : W.B. Saunders

Company. 1973

2. McCabe J.F. Applied Dental Materials. 7th ed. London : Blackwell Scientific

Publication. 1986

3. O’Brien W.J. Dental Materials : Properties and Selection. Chicago : Quintessence

Publishing. 1989

4. Craig R.G, O’Brien W.J, Powers J.M. Dental Materials : Properties and Manipulation.

5th ed. St.Louis : Mosby. 1992

5. Craig R.G. Restorative Dental Materials. 9th ed. Philadelphia : Mosby. 1993

6. Phillips R.W, Moore B.K. Elements of Dental Materials for Dental Hygienists and

Dental Assistants. 5th ed. Philadelphia : W.B.Saunders Company. 1994

7. Farracane J.L. Material in Dentistry : Principles and Applications. 2nd ed. Philadelphia

: Lippincott Williams & Wilkins. 2001

8. Craig R.G., Powers J.M. Restorative Dental Materials. 11th ed. Philadelphia : Mosby

Elsevier. 2002

9. Hatrick C.D, Eakle W.S, Bird W.F. Dental Materials : Clinical Applications for Dental

Assistants and Dental Hygienists. Philadelphia : Saunders Elsevier Science. 2003

Page 40: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

28

10. Eliades G, Eliades T, Brantley W.A, Watts D.C. Dental Materials in Vivo : aging and

related phenomena. Chicago : Quintessence Publishing. 2003

11. Scheller C. Basic Guide to Dental Instruments. Oxford : Blackwell Munksgaard. 2006

12. Powers J.M, Wataha J.C. dental Materials Properties and Manipulation. 9th ed.

Washington : Mosby Elsevier. 2008

13. Gladwin M, Bagby M. Clinical Aspects of Dental Materials : Theory, Practice and Cases

: 3rd ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins. 2009

14. Noort,RV. Introduction to Dental Materials.3rd edition.London: Mosby. 2007

ILMU KESEHATAN GIGI ANAK

1. Mc Donald, Dentistry for the child and adolescent. 8th edition; St.Louis. Mosby, 2004

2. Dentistry for child and adolescent.McDonald RE. Mosby 2000.

3. Paediatric Dentistry. Richard R Welbury. Oxford 2001.

4. Pediatric Dentistry : a clinical approach. Goran Koch. Blackwell 2001.

BIOLOGI ORAL

1. Bhatia R. and Ichhpujani R.L., Microbiology for Dental Students 3rd Edition. New

Delhi, Jaypee Brothers, 2003.

2. Short M.J., Head, Neck and Dental Anatomy, 3rd Edition. Kanada, Thomson-Delmar

Learning, 2002.

3. Lavelle CLB. Applied Oral Phisiology. 2nd Edition. Wright – London, 1988 ; 1-11.

4. Roth GI, Colmes R. Oral Biology. St. Louis, London, 1981 ; 90-110.

Page 41: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

29

BAB V

JADWAL KULIAH BLOK 20

MG PUKUL

SENIN

23/3/2020

SELASA

24/3/2020

RABU

25/3/2020

KAMIS

26/3/2020

JUM’AT

27/3/2020

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

1

07.00-08.00

Pengantar

Blok

IA

Mandiri Modul 2

IPM 2.1 N Modul 1

PT 1.4 IDN

LIBUR

Mandiri

Modul 2 PT

2.2 IA

Modul 2

PT 2.1 IA

Modul 2

PT 2.3 RC

08.00-09.00

Modul 1

BO 1.1 AP

Pengantar

Blok

IA

Mandiri Modul 1

PT 1.5 IDN

Modul 1

PT 1.8 IDN Mandiri

09.00-10.00 Modul 1

PM 1.1 SH

Modul 1

PM 1.1 SH

Modul 2

PT 2.1 IA

Modul 2

PSL 2.1

Mandiri Mandiri

Modul 1

PT 1.8 IDN

10.00-11.00 Mandiri

Modul 1

PT 1.1 IDN

Modul 1

PT 1.4 IDN

Mandiri Modul 1

PT 1.6 IDN Modul 2

PT 2.2 IA

Modul 2

PT 2.4 RC

11.00-12.00

Modul 1

PT 1.3 ST

Modul 2

IPM 2.1 N

Modul 1

PT 1.7 IDN

12.00-13.00 ISHOMA ISHOMA

13.00-14.00 Mandiri

Modul 1

BO 1.1 AP

Modul 1

P.T 1.2 IDN

Modul 1

PT 1.3 ST

Mandiri

Modul 2

PSL 2.1

Mandiri

Mandiri

14.00-15.00

Modul 1

PT 1.1 IDN

Mandiri Modul 1

P.T 1.2 IDN

Modul 1

PT 1.6 IDN

Diskusi Kelompok

Pemicu 1

15.00-16.00 Mandiri Mandiri

Modul 1

PT 1.5 IDN

Modul 1

PT 1.7 IDN

16.00-16.30

Page 42: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

30

MG PUKUL

SENIN

30/3/2020

SELASA

31/3/2020

RABU

1/4/2020

KAMIS

2/4/2020

JUM’AT

3/4/2020

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

2

07.00-08.00

Modul 2

PT 2.3 RC

Modul 2

PT 2.5 AY

Modul 2

PT 2.5 AY

Mandiri

Diskusi Kelompok

Pemicu 2

Modul 2

PT 2.6 AY

Mandiri

Modul 2

PT 2.7 AY

Mandiri

08.00-09.00

Modul 2

PT 2.4 RC

Mandiri

Sidang Pleno

Pemicu 1

Mandiri

Modul 2

PT 2.11 AY

09.00-10.00

Modul 2

PSL 2.2

(I)

Modul 2

PSL 2.2

(II)

Modul 2

PT 2.7 AY

Mandiri

Modul 2

PSL 2.3

Modul 2

PSL 2.4

Modul 2

PT 2.8 IDN Modul 2

PSL 2.5

10.00-11.00

Mandiri

Modul 2

PT 2.8 IDN

Sidang Pleno

Pemicu 1

Modul 2

PT 2.10 IDN

11.00-12.00

Modul 2

PT 2.9 IDN

12.00-13.00 ISHOMA

13.00-14.00

Modul 2

PSL 2.2

(I)

Mandiri Mandiri

Modul 2

PSL 2.2

(II)

Modul 2

PSL 2.3

Mandiri Mandiri

Modul 2

PSL 2.4

Modul 2

PSL 2.5

Mandiri

14.00-15.00

Modul 2

PT 2.6 AY Mandiri

15.00-16.00

Modul 2

PT 2.9 IDN

Mandiri Mandiri

16.00-16.30

Page 43: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

31

MG PUKUL

SENIN

6/4/2020

SELASA

7/4/2020

RABU

8/4/2020

KAMIS

9/4/2020

JUM’AT

10/4/2020

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

3

07.00-08.00

Sidang Pleno

Pemicu 2

Modul 2

PT 2.12 RC

Mandiri

Modul 2

PT 2.13 RC

Diskusi Kelompok

Pemicu 3

Modul 2

PT 2.14 RC

Modul 2

PT 2.15 AY

LIBUR

08.00-09.00

Modul 2

PT 2.11 AY

09.00-10.00

Modul 2

PSL 2.6

Mandiri

Modul 2

PT 2.12 RC Modul 2

PSL 2.7

(I)

Modul 2

PSL 2.7

(II)

Mandiri Mandiri

Modul 2

PSL 2.8

10.00-11.00

Sidang Pleno

Pemicu 2

Modul 3

PT 3.1 SY

Modul 3

GA 3.1 EO

11.00-12.00 Mandiri

Modul 3

PT 3.2 IDN

12.00-13.00 ISHOMA

13.00-14.00 Mandiri

Modul 2

PSL 2.6

Modul 2

PSL 2.7

(I)

Mandiri Mandiri

Modul 2

PSL 2.7

(II)

Modul 2

PSL 2.8

(I)

Mandiri

14.00-15.00 Modul 2

PT 2.10 IDN

Modul 2

PT 2.14 RC

Modul 2

PT 2.13 RC

Modul 3

GA 3.1 EO

15.00-16.00

Mandiri

16.00-16.30

Page 44: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

32

MG PUKUL

SENIN

13/4/2020

SELASA

14/4/2020

RABU

15/4/2020

KAMIS

16/4/2020

JUM’AT

17/4/2020

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

4

07.00-08.00

Modul 2

PT 2.15 AY

Mandiri

Modul 3

PT 3.9 IA

Mandiri

Diskusi Kelompok

Pemicu 4

Modul 3

PT 3.3 RC

Mandiri Mandiri Modul 3

PT 3.7 IDN

08.00-09.00 Mandiri Modul 3

PT 3.4 IDN

Modul 3

PT 3.9 IA

Mandiri

Modul 3

PT 3.3 RC

Mandiri Modul 3

PT 3.8 IDN

09.00-10.00

Modul 2

PSL 2.8

(II)

Sidang Pleno

Pemicu 3

Mandiri

Modul 2

PSL 2.9

Modul 2

PSL 2.10

(I)

Mandiri

Modul 3

PT 3.7 IDN

Modul 2

PSL 2.10

(II)

Modul 2

PSL 2.11

(I)

Mandiri

10.00-11.00

Modul 3

PT 3.1 SY

Modul 3

PT 3.5 HZT

Modul 3

PT 3.8 IDN Sidang Pleno

Pemicu 4

11.00-12.00

Modul 3

PT 3.2 IDN

Mandiri Mandiri

12.00-13.00 ISHOMA Mandiri

13.00-14.00 Mandiri

Modul 2

PSL 2.8

(II)

Modul 2

PSL 2.9

Mandiri Mandiri

Modul 2

PSL 2.10

(I)

Modul 2

PSL 2.10

(II)

Mandiri Mandiri

Modul 2

PSL 2.11

(I)

14.00-15.00

Sidang Pleno

Pemicu 3

Modul 3

PT 3.4 IDN

Modul 3

PT 3.5 HZT

Modul 3

PT 3.6 IDN Sidang Pleno

Pemicu 4

15.00-16.00 Mandiri Modul 3

PT 3.6 IDN Mandiri

16.00-16.30 Mandiri Mandiri

Page 45: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

33

MG PUKUL

SENIN

20/4/2020

SELASA

21/4/2020

RABU

22/4/2020

KAMIS

23/4/2020

JUM’AT

24/4/2020

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

KELAS A

Lt. 2 R. 6

GED A

KELAS B

Lt. 2 R. 7

GED A

5

07.00-08.00 Mandiri Mandiri

08.00-09.00 Mandiri Mandiri

09.00-10.00 Mandiri Modul 2

PSL 2.11

(II)

Ujian

Skill’s Lab

Ujian Modul 1 Ujian Modul 2 Ujian Modul 3

10.00-11.00 Mandiri

11.00-12.00 Mandiri

12.00-13.00 ISHOMA

13.00-14.00 Modul 2

PSL 2.11

(II)

Mandiri

Ujian

Skill’s Lab Remedial

Skill’s Lab 14.00-15.00 Mandiri

15.00-16.00 Mandiri

16.00-16.30

Keterangan :

ST : Slamat Tarigan

IDNST : Ismet Danial

HZT : Haslinda Z. Tamin

SY : Syafrinani

AP : Ameta Primasari

SY : Sayuti Hasibuan

EO : Essie Octiara

AY : Ariyani

RC : Ricca Chairunnisa

IA : Ika Andryas

N : Nurdiana

Page 46: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

34

Lampiran 1

PETUNJUK DISKUSI KELOMPOK

TUGAS MAHASISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK:

1. Mahasiswa harus mampu bekerjasama dalam kelompok.

2. Bekerjasama antar mahasiswa di luar diskusi kelompok.

3. Ketua diskusi kelompok harus mampu memimpin kelompoknya.

4. Sekretaris diskusi kelompok harus mencatat pendapat/usulan kelompok dan

membantu ketua kelompok dalam mengurutkan pendapat kelompok.

5. Setiap anggota diskusi kelompok harus dapat mendengarkan pendapat kawan,

mencatat hal-hal yang didiskusikan, menghargai pendapat/pandangan kawan,

bersikap kritis terhadap literatur, belajar secara mandiri, mampu menggunakan

sumber belajar secara efektif, dan memiliki ketrampilan dalam presentasi.

TUGAS FASILITATOR:

1. Mengikuti seluruh proses diskusi dari awal sampai akhir.

2. Fasilitator harus cakap dalam memfasilitasi kelompok (process expertise) dan

bukan cakap dalam subject area (content expertise).

3. Fasilitator tidak dibenarkan memberikan klarifikasi/penjelasan yang berkaitan

dengan content blok/ modul pada mahasiswa pada diskusi kelompok.

Dengan kata lain, fasilitator berperan sebagai penjaga atau pemelihara proses

diskusi kelompok (fasilitator mendengarkan/memperhatikan secara aktif,

meningkatkan motivasi, dan refleksi kritis), sekaligus pemandu untuk pencarian

dan bukannya sebagai pemberi informasi.

4. Fasilitator harus dapat memastikan apakah mahasiswa telah memanfaatkan

masalah (pemicu) secara tepat, untuk memastikan apakah mahasiswa telah

merefleksikan atau menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam

diskusi, dan untuk mengetahui apakah kelompok telah memahami apa yang telah

mereka pelajari selama diskusi.

5. Fasilitator membantu ketua diskusi kelompok dan juga sebagai time keeper.

6. Hubungan antara mahasiswa dan fasilitator harus dikembangkan sebagai

hubungan antarkolega. Sikap fasilitator terhadap mahasiswa harus diubah secara

radikal, tidak lagi bersikap paternalistik (boss, cop, judge) melainkan sikap

kolegial.

7. Menentukan materi/ learning issues yang belum tercapai dalam kelompoknya,

melaporkannya pada tim blok dan mengusulkan klarifikasi dari nara sumber jika

diperlukan.

8. Menyerahkan borang dan daftar hadir mahasiswa dalam kelompoknya kepada tim

blok segera setelah diskusi berakhir.

Page 47: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

35

Lampiran 2

LEMBAR PENILAIAN FASILITATOR TERHADAP MAHASISWA

TUTORIAL PEMICU Ke- : .........................................

Nama Blok : ............................

No.Kelompok: ............................ Fasilitator : ..........................

Hari / Tanggal: ............................ Pukul : ..........................

Petunjuk Pengisian : Isilah kolom kualitas kontribusi dengan angka l ( Tally Method )

sesuai dengan kategori kualitas untuk setiap mahasiswa

NO NIM NAMA KUALITAS KONTRIBUSI

Sangat

Berarti

(skor 4)

Penting

(skor 3)

Meragukan

(skor 2)

Tidak

relevan

(skor 1)

TOTAL

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Keterangan :

Sangat berarti : Mengemukakan gagasan baru yang penting dalam diskusi.

Penting : Alasan – alasan penting dalam pendapatannya

Meragukan : Pendapat yang tak didukung oleh data atau informasi lebih lanjut.

Tidak Relevan : Gagasan yang diajukan tidak relevan dengan masalah yang

didiskusikan

Mengetahui,

Pengelola Tutorial, Fasilitator,

Wakil Dekan I FKG USU

Prof. Sondang Pintauli, drg, Ph.D .........................................................

NIP. 19640712 198903 2 001 NIP.

Page 48: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

36

Lampiran 3

PETUNJUK PENILAIAN LAPORAN TUGAS INDIVIDUAL DAN KELOMPOK

ASPEK URAIAN NILAI

Pelengkap

a. Judul pemicu/Judul makalah

b. Nama mahasiswa

5

Pengetikan a. Jumlah halaman : 6-10 halaman

(termasuk Daftar Pustaka)

b.Kertas ukuran A4

c. Font : Times New Roman 12

d. Jarak pengetikan :1,5 spasi

5

Pendahuluan :

a. Latar belakang

b. Deskripsi topik

20

Pembahasan Lengkap sesuai dengan learning issues setiap

pemicu yang bersangkutan

45

Ringkasan/Penutup Inti dari pendapat tentang topik

10

Referensi a. Sistematika pengutipan (Vancouver)

b. Sistematika pengetikan (Vancouver)

5

Bahasa a. Mudah dimengerti

b. Kalimat logis dan jelas

c. Menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan

(EYD)

10

TOTAL NILAI

100

Page 49: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

37

LAMPIRAN 4

DAFTAR NILAI UJIAN MODUL

BLOK ...... TA ............ / ........

NAMA BLOK : ............................................

JUMLAH PESERTA : ... orang

NO

NIM NAMA

Nilai Permodul

Nilai akhir Modul 100%

MODUL 1

26 %

MODUL2

52%

MODUL3

22 %

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Page 50: BUKU PANDUAN - Fakultas Kedokteran Gigifkg.usu.ac.id/images/BUKU_PANDUAN_BLOK_20_MAHASISWA_TA._… · 2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan

38

Lampiran 5

NAMA BLOK : ............................................

JUMLAH PESERTA : ... orang

NO NIM NAMA

Attitude

10 %

Laporan

Diskusi

Kelompok

5%

Tugas

Kelompok

10 %

Skill’s

lab

30 %

Modul

45 %

NILAI AKHIR

ANGKA HURUF

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

DAFTAR PESERTA NILAI AKHIR (DPNA)

BLOK ... TA ...../ .........