Top Banner
PR Kegiatan Usaha : Bergerak dalam Bidang Usaha Pertambangan Batu Mangan melalui Anak Perusahaan Kantor Pusat : Wisma SMR Lt. 5 Unit 01-02 Jl. Yos Sudarso kav 89 Jakarta Utara Telp.: 021 650 8133 Faksimili : 021 650 8136 www.smrutama.com Email: [email protected] PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Sebanyak 500.000.000 (lima ratus juta) saham biasa atas nama yang merupakan saham baru yang berasal dari portepel atau sebesar 33,33% (tiga puluh tiga koma tiga puluh tiga persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Penawaran sebesar Rp600,- (enam ratus Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Nilai saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum secara keseluruhan adalah sebesar Rp300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah). PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF, MELAINKANAKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT. KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”). RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN ADALAH RISIKO KETERGANTUNGAN PERSEROAN KEPADA ANAK PERUSAHAANNYA YANG MEMILIKI IJIN PERTAMBANGAN DAN MELAKUKAN KEGIATAN PERRTAMBANGAN. RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN PADA BAB V PROSPEKTUS INI. RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI EMISI EFEK ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI RELATIF TERBATAS. PENCATATAN SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA INI AKAN DILAKUKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas Penjamin Emisi Efek PT Pacific Capital PT Erdhika Elite Sekuritas PT Danasakti Securities PT Dinamika Usahajaya PT Lautandhana Securindo PT Minna Padi Investama PT Onix Capital Tbk PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI DAN PENJAMIN EMISI EFEK MENJAMIN SECARA KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT) TERHADAP PENAWARAN SAHAM PERSEROAN Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 3 Oktober 2011 PT SMR Utama, Tbk. Tanggal Efektif : 30 September 2011 Masa Penawaran : 3 Oktober 2011 Tanggal Penjatahan : 5 Oktober 2011 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 7 Oktober 2011 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 7 Oktober 2011 Tanggal Pencatatan Saham Pada Bursa Efek Indonesia : 10 Oktober 2011 PT SMR UTAMA, TBK., (PERSEROAN) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. BAPEPAM-LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
238

Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

Dec 29, 2015

Download

Documents

icuscemungud

ipo prospektus
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

PR

Kegiatan Usaha :Bergerak dalam Bidang Usaha Pertambangan Batu Mangan melalui Anak Perusahaan

Kantor Pusat :Wisma SMR Lt. 5 Unit 01-02

Jl. Yos Sudarso kav 89 Jakarta Utara

Telp.: 021 650 8133 Faksimili : 021 650 8136www.smrutama.com

Email: [email protected]

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAMSebanyak 500.000.000 (lima ratus juta) saham biasa atas nama yang merupakan saham baru yang berasal dari portepel atau sebesar 33,33% (tiga puluh tiga koma tiga puluh tiga persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Penawaran sebesar Rp600,- (enam ratus Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Nilai saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum secara keseluruhan adalah sebesar Rp300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah).

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF, MELAINKANAKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT. KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN ADALAH RISIKO KETERGANTUNGAN PERSEROAN KEPADA ANAK PERUSAHAANNYA YANG MEMILIKI IJIN PERTAMBANGAN DAN MELAKUKAN KEGIATAN PERRTAMBANGAN. RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN PADA BAB V PROSPEKTUS INI.

RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI EMISI EFEK ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI RELATIF TERBATAS.

PENCATATAN SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA INI AKAN DILAKUKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Andalan Artha Advisindo SekuritasPenjamin Emisi Efek

PT Pacific Capital PT Erdhika Elite Sekuritas PT Danasakti Securities PT Dinamika Usahajaya PT Lautandhana Securindo PT Minna Padi Investama PT Onix Capital Tbk

PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI DAN PENJAMIN EMISI EFEK MENJAMIN SECARA KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT) TERHADAP PENAWARAN SAHAM PERSEROAN

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 3 Oktober 2011

PT SMR Utama, Tbk.

Tanggal Efektif : 30 September 2011Masa Penawaran : 3 Oktober 2011Tanggal Penjatahan : 5 Oktober 2011Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 7 Oktober 2011Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 7 Oktober 2011Tanggal Pencatatan Saham Pada Bursa Efek Indonesia : 10 Oktober 2011

PT SMR UTAMA, TBK., (PERSEROAN) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

BAPEPAM-LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

Page 2: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

PT SMR Utama, Tbk., (“Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam & LK) di Jakarta pada tanggal 27 Juli 2011 dengan surat No. 012/SMRU-Jkt/VII/2011 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608 (selanjutnya disebut “Undang-Undang Pasar Modal”) dan peraturan pelaksanaannya.

Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, direncanakan akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (”BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat dan ditandatangani antara Perseroan dengan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Juli 2011, apabila memenuhi persyaratan pencatatan efek yang ditetapkan oleh BEI. Apabila syarat-syarat pencatatan saham di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum ini dibatalkan demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, keterangan atau laporan serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik serta norma dan standar profesinya masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap pihak yang terafiliasi dilarang memberikan keterangan dan/atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran Umum ini tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

Penawaran Umum ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-Undang/Peraturan lain selain yang berlaku di Republik Indonesia. Barang siapa di luar wilayah Republik Indonesia menerima Prospektus ini, maka Prospektus ini tidak dimaksudkan sebagai dokumen Penawaran untuk membeli saham, kecuali bila Penawaran dan pembelian saham tersebut tidak bertentangan atau bukan merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Perundang-undangan serta ketentuan-ketentuan Bursa Efek yang berlaku di Negara tersebut atau yurisdiksi di luar Republik Indonesia tersebut.

Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh publik dan tidak ada fakta penting dan relevan yang tidak dikemukakan yang menyebabkan informasi atau fakta material dalam Prospektus ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan.

Page 3: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

i

DAFTAR ISI  DAFTAR ISI  i 

DEFINISI DAN SINGKATAN  iii 

RINGKASAN  vi 

I.  PENAWARAN UMUM  1 

II.  RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM  4 

III.  PERNYATAAN HUTANG   11 

IV.  ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN  19 

  1. Umum  19 

  2. Faktor‐faktor yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Perseroan dan Anak Perusahaan  19 

  3. Keuangan  22 

  4. Manajemen Risiko  34 

V.  RISIKO USAHA PERSEROAN  36 

VI.  KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN  43 

VII.  KETERANGAN TENTANG PERSEROAN   44 

  1. Riwayat Singkat Perseroan  44 

  2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan  45 

  3. Manajemen dan Pengawasan Perseroan  49 

  4. Struktur Organisasi Perseroan  54 

  5. Sumber Daya Manusia  54 

  6. Hubungan Pengurusan dan Pengawasan  58 

  7. Keterangan Tentang Anak Perusahaan  59 

  8. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum Baik Langsung mapun Tidak Langsung 

68 

  9. Transaksi Dengan Pihak Terafiliasi  78 

  10. Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga  79 

  11. Keterangan Tentang Kendaraan Yang Dimiliki Atau Digunakan Untuk Beroperasi Dan Asuransi Perseroan Dan Anak Perusahaan 

112 

  12. Asuransi  116 

  13. Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan dan Anak Perusahaan  123 

VIII.  KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK‐ANAK PERUSAHAAN  124 

  1. Tinjauan Umum  124 

  2. Kegiatan Usaha  124 

  3. Keunggulan Kompetitif  136 

  4. Strategi Usaha  136 

  5. Persaingan Usaha  137 

  6. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility –CSR)  140 

  7. Tata Kelola Manajemen (Good Corporate Governance –GCG)  140 

IX.  INDUSTRI PERTAMBANGAN BATU MANGAN  142 

X.  IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING  146 

XI.  EKUITAS  150 

XII.  KEBIJAKAN DIVIDEN KAS  152 

XIII.  PERPAJAKAN  153 

Page 4: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

ii

XIV.  PENJAMINAN EMISI EFEK  155 

XV.  LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL  157 

XVI.  PENDAPAT DARI SEGI HUKUM  159 

XVII. 

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN 

205 

XVIII.  LAPORAN PENILAI  285 

XIX.  ANGGARAN DASAR PERSEROAN  297 

XX.  PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM  314 

XXI.  PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM  321 

LAMPIRAN : Perhitungan Cadangan Pertambangan Mangan di Daerah IUP Produksi Mangan PT Soe Makmur Resources Tbk   

   

Page 5: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

iii

DEFINISI DAN SINGKATAN  Definisi Umum  AFILIASI  :  Berarti: 

a. hubungan  keluarga  karena  perkawinan  dan  keturunan  sampai  derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal; 

b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau Komisaris dari pihak tersebut; 

c. hubungan  antara  2  (dua)  Perseroan  dimana  terdapat  satu  atau  lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; 

d. hubungan  antara  Perseroan  dengan  suatu  pihak,  baik  langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh Perseroan tersebut; 

e. hubungan  antara  2  (dua)  Perseroan  yang  dikendalikan  baik  langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama; atau 

f. hubungan antara Perseroan dan pemegang saham utama.  

ANAK PERUSAHAAN  :  Berarti perusahaan‐perusahaan sebagaimana dimaksud dibawah ini, yaitu :1. kepemilikan  atas  saham‐sahamnya  baik  secara  langsung  maupun  tidak 

langsung  yang dikuasai oleh Perseroan dalam  jumlah  sekurang‐kurangnya 50%  dari modal  ditempatkan  dan  disetor  perusahan  yang  bersangkutan; dan 

2. yang  laporan  keuangannya  dikonsolidasikan  dengan  Perseroan  sesuai dengan prinsip standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia 

 

BAE  :  Biro  Administrasi  Efek,  berarti  pihak  yang melaksanakan  PUT  I  yang  ditunjuk oleh  Perseroan,  dalam  hal  ini  adalah  PT  Ficomindo  Buana  Registrar, berkedudukan di Jakarta.  

BAPEPAM‐LK   :  Berarti  Badan  Pengawas  Pasar Modal  dan  Lembaga  Keuangan  sebagaimana dimaksud  dalam  Peraturan  Menteri  Keuangan  Republik  Indonesia  No 184/PMK.01/2010  tentang  Organisasi  dan  Tata  Kerja  Kementerian  Keuangan yang ditetapkan tanggal 11 Oktober 2010  

BEI  :  Bursa Efek  Indonesia sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 Angka 4 UUPM yang  diselenggarakan  oleh  PT  Bursa  Efek  Jakarta,  suatu  Perseroan  Terbatas yang  didirikan  dan  dijalankan  berdasarkan  hukum Negara  Republik  Indonesia serta  berkedudukan  di  Jakarta,  dan  merupakan  Bursa  Efek  dimana  saham‐saham Perseroan akan dicatatkan.  

HARI BURSA  :  Berarti  hari‐hari  diselenggarakannya  perdagangan  efek  di  Bursa  Efek,  yaitu Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional dan  hari Minggu  atau  dinyatakan  sebagai  hari  libur  oleh  Bursa  Efek,  dengan ketentuan  apabila  salah  satu  pihak  harus melaksanakan  kewajiban  pada Hari Bursa  dimana  oleh  instansi  yang  bersangkutan  telah  ditetapkan  sebagai  hari libur, maka pelaksanaan kewajiban tersebut harus dilaksanakan pada Hari Bursa berikutnya, kecuali ditetapkan lain oleh instansi yang berwenang.  

HARI KALENDER  :  Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan Gregorius Calendar tanpa kecuali,  termasuk  hari  Sabtu, Minggu  dan  hari  libur  nasional  yang  sewaktu‐waktu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan Hari Kerja biasa. 

HARI KERJA  :  Berarti hari  Senin  sampai dengan hari  Jumat,  kecuali hari  libur nasional  yang ditetapkan  oleh  Pemerintah  Republik  Indonesia,  atau  Hari  Kerja  biasa  yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.   

Page 6: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

iv

KSEI  :  PT Kustodian Sentral Efek  Indonesia,  suatu Perseroan Terbatas  yang didirikan dan  dijalankan  berdasarkan  hukum  Negara  Republik  Indonesia  serta berkedudukan di Jakarta yang mempunyai kegiatan usaha dan mempunyai  izin sebagai  Lembaga  Penyimpanan  dan  Penyelesaian  sebagaimana  didefinisikan dan ditentukan dalam UUPM dan peraturan‐peraturan pelaksanaannya.  

MASYARAKAT  :  Berarti perorangan baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing dan/atau  badan  hukum,  baik  badan hukum  Indonesia maupun  badan  hukum asing,  baik  yang  bertempat  tinggal  atau  berkedudukan  hukum  di  Indonesia ataupun di luar negeri.  

PEMERINTAH  :  Pemerintah Negara Republik Indonesia. 

PERATURAN NO. X.K.4  :  Peraturan  Bapepam  &  LK  tentang  Laporan  Realisasi  Penggunaan  Dana  Hasil Penawaran Umum  sebagaimana  tercantum dalam Keputusan Ketua Bapepam &LK No. Kep‐27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003.  

PERATURAN NO IX.J.1  :  Peraturan Bapepam & LK tentang Pokok‐Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan  Penawaran  Umum  Efek  Bersifat  Ekuitas  dan  Perusahaan  Publik sebagaimana  tercantum  dalam  Keputusan  Ketua  Bapepam  &LK  No.  Kep‐179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008  

PERATURAN NO IX.I.5  :  Peraturan  Bapepam  &  LK  tentang  Pembentukan  dan  Pedoman  Pelaksanaan Kerja Komite Audit sebagaiman tercantum dalam Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep‐29/PM/2004 tanggal 24 September 2004.  

PERATURAN NO IX.I.7  

:  Peraturan  Bapepam  &  LK  tentang  Pembentukan  dan  Pedoman  Penyusunan Piagam  Unit  Audit  Internal  sebagaimana  tercantum  dalam  Keputusan  Ketua Bapepam & LK No. Kep 496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008.  

PERSEROAN  :  PT SMRU Utama Tbk,  suatu Perseroan Terbatas yang didirikan dan dijalankan berdasarkan hukum Negara Republik  Indonesia serta berkedudukan di Jakarta, Indonesia.  

PERNYATAAN EFEKTIF  :  Berarti  terpenuhinya  seluruh  persyaratan  Pernyataan  Pendaftaran  sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan Bapepam‐LK Nomor IX.A.2 yaitu:  Pernyataan  Pendaftaran  dapat  menjadi  efektif  dengan  memperhatikan ketentuan sebagai berikut: 1. atas dasar lewatnya waktu, yakni: 

a.   45  (empat  puluh  lima)  hari  sejak  tanggal  Pernyataan  Pendaftaran diterima  Bapepam  dan  LK  secara  lengkap,  yaitu  telah  mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang  terkait dengan Pernyataan  Pendaftaran  dalam  rangka  Penawaran  Umum  dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum; atau 

b.   45  (empat  puluh  lima)  hari  sejak  tanggal  perubahan  terakhir  yang disampaikan Perseroan atau yang diminta Bapepam dan  LK dipenuhi; atau 

2. atas dasar pernyataan efektif dari Bapepam dan  LK bahwa    tidak ada  lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan. 

 RUPS  :  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  Perseroan  sebagaimana  didefinisikan  dalam 

dan diselenggarakan menurut ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.  

RUPSLB  :  Rapat Umum Pemegang Saham  Luar Biasa 

Rp  :  Mata uang Rupiah. 

Page 7: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

v

UUPT    Undang‐Undang Perusahaan Terbatas No 40 tahun 2007  Definisi Pertambangan  mt  :  Singkatan dari metric  ton

Overburden  :  Berarti setiap benda berupa tanah atau batu yang berada di atas  lapisan batu mangan,  atau  berada  di  tengah‐tengah  lapisan  batu  mangan,  yang  akan diangkat/dipindahkan  dalam proses penambangan.  

Sumber Daya   :  Berarti lapisan batu mangan yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata dengan  keyakinan  geologi  tertentu  dapat  berubah menjadi  cadangan  setelah dilakukan  pengkajian  kelayakan  tambang  dan  memenuhi  kriteria  layak tambang.  

IUP‐OP  :  Ijin Usaha Pertambangan‐Operasi Produksi

IUPP SMR  :  Ijin Usaha 

Mineable  :  Cadangan sumberdaya yang dapat ditambang.

IUP  :  Ijin Usaha Pertambangan (”IUP”) 

 Singkatan Nama Perusahaan :   SMR  :  PT Soe Makmur Resources 

AKAR  :  PT Adikarsa Alam Resources

TN  :  PT Transentra Nusantara

Page 8: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

vi

RINGKASAN  

 Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta‐fakta dan pertimbangan‐pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan data keuangan yang tercantum dalam prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai denganstandar akuntansi keuangan di Indonesia. 

1. Umum  Perseroan adalah  suatu perseroan  terbatas  yang  telah didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang‐undangan  Republik  Indonesia  untuk  pertama  kali  dengan  nama  “PT  Dwi  Satria  Jaya”,  yang  berkedudukan  di Semarang  berdasarkan  Akta  Pendirian  Perseroan  nomor  31  tanggal  11  November  2003,  dibuat  dihadapan Fransisca  Eka  Sumarningsih,  S.H., M.H., Notaris di  Semarang,  yang  telah mendapat Pengesahan Akta  Pendirian Perseroan Terbatas dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C‐28091 HT.01.01.TH.2003 tanggal 21 November 2003, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dengan nomor TDP 110117004802  di  Kantor  Pendaftaran  Perusahaan  Kota  Semarang  di  bawah  nomor  0347/BH‐11.01/XII/2003 tanggal  5  Desember  2003  dan  telah  diumumkan  dalam  Berita  Negara  Republik  Indonesia  nomor  43  tanggal  28 Mei 2004, Tambahan Berita Negara nomor 5091.   Perseroan telah mengalami perubahan nama menjadi “PT SMR Utama”, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang  Saham Perseroan nomor 287  tanggal 30 Nopember 2010, dibuat dihadapan Humberg  Lie,  S.H.,  S.E., M.Kn., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum  dan Hak Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor AHU‐58940.AH.01.02.Tahun  2010 tanggal 17 Desember 2010 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐0091296.AH.01.09.Tahun  2010  tanggal  17 Desember  2010,  sesuai  dengan  Surat  Keterangan  nomor  52/KET‐N/III/2011  tanggal  17  Maret  2011  yang dikeluarkan  oleh  Humberg  Lie,  S.H.,  S.E., M.Kn.,  Notaris  di  Jakarta  Utara,  pengumuman  dalam  Berita  Negara Republik Indonesia sedang dalam proses pengurusan.  Anggaran Dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham  ini, sehubungan dengan perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka  nama  Perseroan  menjadi  PT  SMR  Utama,  Tbk.,  berdasarkan  Keputusan  Sirkular  Pemegang  Saham Perseroan  Sebagai  Pengganti  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  Luar  Biasa  tertanggal  4  Juli  2011,  sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 28 tanggal 4 Juli 2011, dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Persetujuan dari Menteri Hukum  dan  Hak  Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐33920.AH.01.02.Tahun  2011  tanggal  6 Juli 2011 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐0055181.AH.01.09.Tahun  2011  tanggal  6 Juli 2011, pendaftaran dalam Daftar Perusahaan dalam rangka UU WDP akan diurus oleh Perseroan dan sesuai dengan Surat Keterangan nomor 113/KET‐N/VIII/2011  tanggal 25 Agustus 2011 yang dikeluarkan oleh Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di Jakarta Utara, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dalam proses pengurusan.  Sejak Perseroan berdiri sampai prospektus  ini diterbitkan, Perseroan melalui Anak Perusahaan memiliki kegiatan usaha melakukan kegiatan penambangan meliputi eksploitasi, produksi dan perdagangan batu mangan.             

Page 9: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

vii

 2. Struktur Penawaran  Jumlah saham yang ditawarkan 

:  Sebanyak  500.000.000  (lima  ratus  juta)  saham  biasa  atas  nama  yang merupakan saham baru yang berasal dari portepel atau sebesar 33,33%  (tiga puluh koma tiga puluh tiga persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh setelah Penawaran Umum.  

Nilai Nominal  :  Rp 100,‐ (seratus Rupiah) per saham.Harga Penawaran  :  Rp600,‐ per saham.Total Penawaran Umum  :  sebesar Rp 300.000.000.000,‐ (tiga ratus miliar Rupiah). 

 3. Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum  Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi biaya‐biaya terkait emisi efek akan oleh Perseroan untuk:  1. Menambah modal disetor di  SMR  sejumlah Rp250.000.000.000,‐  (dua  ratus  lima puluh miliar Rupiah)  atau  

87,72% yang selanjutnya akan digunakan oleh SMR dengan rincian sebagai berikut: a) sekitar  Rp25.550.000.000,‐  (dua  puluh  lima  miliar  lima  ratus  lima  puluh  Rupiah)  atau  8,96%  untuk 

menambah armada alat berat, yaitu: 6 (enam) unit excavator merk  Caterpilar 320D, 3 (tiga) unit bulldozer merk Komatsu D85E‐SS‐2A, 5  (lima) unit wheelloader merk Caterpilar 950, 3  (tiga) unit Forklift Komatsu FD50‐8. Penambahan armada alat berat tersebut untuk meningkatkan hasil produksi SMR, dimana saat ini alat berat yang telah dimiliki SMR adalah Excavator sebanyak 16 (enam belas) unit, Bulldozer sebanyak 7 (tujuh) unit. Hingga saat  ini Perseroan belum memiliki wheelloder dan forklift. Pembelian alat‐alat berat tersebut kepada pihak ketiga yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan. Penambahan alat‐alat berat ini direncanakan selesai pada kuartal‐2 tahun 2012. 

b) Sekitar Rp25.000.000.000,‐ (dua puluh lima miliar Rupiah) atau 8,77% untuk meningkatkan jumlah armada kendaraan yang meliputi 8 (delapan) unit kendaraan operasional, 20 (dua puluh) unit truk angkutan dan 15 (lima belas) unit dump truk. Pembelian jumlah armada kendaraan tersebut untuk kegiatan operasional SMR, dimana hingga saat ini jumlah armada yang telah dimiliki SMR adalah sebanyak 20 (dua puluh) unit kendaraan  operasional,  21  (dua  puluh  satu)  unit  truk  angkutan  dan  12  (dua  belas)  unit  dump  truk. Pembelian armada  tersebut kepada pihak ketiga yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan. Penambahan armada ini direncanakan selesai pada kuartal ke‐3 tahun 2012. 

c) Sekitar Rp25.000.000.000,‐  (dua puluh  lima miliar Rupiah)  atau 8,77% untuk peningkatan  jalan di  area pertambangan  di  desa  Supul,  Kecamatan  Kuatnana  Propinsi Nusa  Tenggara  Timur  dan  desa Noebesa, Kecamatan Amanuban Tengah, Propinsi Nusa Tenggara Timur dan pembangunan akses jalan baru menuju pertambangan yang berlokasi di desa Tubmonas, Kecamatan Amanuban Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur maupun jalan desa yang sudah ada yang berlokasi di desa Supul. Dimana pada saat ini jalan di area pertambangan di desa Supul dan Noebesa merupakan  jalan setapak sehingga perlu dilakukan perataan, dan pengerasan  jalan. Sedangkan  jalan desa Tubmonas kondisinya hanya merupakan  jalan setapak yang hanya  bisa  dilewati motor  sehingga  perlu  dilakukan  pelebaran  jalan  dengan  lebar  berkisar  6‐8 meter dengan  panjang  jalan  perbaikan  berkisar  10km  dan  untuk  jalan  desa  Supul  dan  desa  Noebesa  akan dilakukan  pengerasan  jalan  dan  pelebaran  sekitar  12 meter  dengan  panjang  jalan  sekitar  8  km.  Hal tersebut  dilakukan  dengan  tujuan  akses  keluar  masuk  kendaraan  tambang  semakin  lancar  guna meningkatkan hasil produksi dan efisiensi. Pembuatan  fasilitas  jalan tersebut direncanakan selesai pada kuartal ke‐4 tahun 2012. 

d) Sekitar Rp20.000.000.000,‐  (dua puluh miliar Rupiah) atau 7,02% digunakan untuk pembangunan  stock pile dan fasilitas “crushing & washing” di area tambang yang berlokasi di desa Supul dan Noebasa serta fasilitas  pendukung  seperti  kantor  (site  office),  pasokan  listrik  dan  air,  dimana  pengerjaannya  akan dilaksanakan oleh pihak  ketiga  yang  tidak memiliki hubungan  afiliasi dengan Perseroan. Pembangunan stock pile tersebut untuk menyimpan batu mangan sebelum di proses dan sebelum dikirim ke pelanggan, sedangkan  pembangunan  fasilitas  ”crushing  &  washing  untuk  meningkatkan  kualitas  batu  mangan. Fasiltas‐fasilitas tersebut direncanakan selesai pada kuartal ke‐2 tahun 2012. 

e) Sekitar  Rp10.000.000.000,‐  (sepuluh  miliar  Rupiah)  atau  3,51%  untuk  pembangunan  kantor,  tempat tinggal karyawan, kantin, klinik,  tempat  ibadah, pasokan air dan  listrik serta sarana komunikasi, dimana pengerjaannya  akan  dilaksanakan  oleh  pihak  ketiga  yang  tidak  memiliki  hubungan  afiliasi  dengan Perseroan. Pembangunan ini direncanakan selesai pada kuartal ke‐4 tahun 2012. 

Page 10: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

viii

f) Sekitar  Rp8.000.000.000  (delapan  miliar  Rupiah)  atau  2,81%  untuk  biaya  explorasi  SMR.  SMR  akan melakukan eksplorasi  tambahan di area yang berpotensi adanya penyebaran mangan yang sebelumnya belum masuk didalam rencana area penambangan. Kegiatan eksplorasi dan perencanaan tersebut dikerjakan oleh pihak ketiga yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan dan Anak Perusahaan. Aktifitas eksplorasi lanjutan ini direncanakan selesai pada kuartal ke‐4 tahun 2012. 

g) Sejumlah Rp54.000.000.000,‐ (lima puluh empat miliar Rupiah) atau 18,95% untuk modal kerja, yang akan digunakan untuk kegiatan operasional diantaranya untuk gaji karyawan, biaya transportasi, listrik dan lain‐lain.  

h) Sejumlah Rp82.450.000.000,‐ (delapan puluh dua miliar empat ratus lima puluh juta Rupiah) atau 28,93% digunakan untuk melunasi hutang di :  PT  Bank Windu  Kentjana  Internasional,  Tbk.  sejumlah  Rp51.900.000.000,‐  (lima  puluh  satu miliar 

sembilan ratus juta Rupiah) atau 18,21%. Kurs yang digunakan pada saat pelunasan hutang tersebut adalah kurs pada tanggal hutang dilunasi, bila terjadi perubahan kurs sehingga mengakibatkan dana IPO  yang  digunakan  untuk melunasi  hutang  PT  Bank Windu  Kentjana  International,  Tbk  tersebut kurang maka sisa kekurangannya diambil dari kas Perseroan.Namun bisa terjadi kelebihan dana  IPO yang  digunakan  untuk melunasi  hutang  tersebut, maka  kelebihan  dana  tersebut  akan  digunakan untuk modal kerja SMR antara  lain digunakan untuk gaji karyawan, biaya  transportasi, biaya  listrik dan lain‐lain. Hutang tersebut dilunasi guna mengurangi beban keuangan SMR 

  PT Danpac Finance sejumlah Rp26.750.000.000,‐ (dua puluh enam miliar tujuh ratus  lima puluh  juta 

Rupiah) atau 9,39%. Hutang tersebut dilunasi guna mengurangi beban keuangan SMR.   

PT Bank Pan  Indonesia, Tbk sejumlah Rp3.800.000.000,‐ (tiga miliar delapan ratus  juta Rupiah) atau 1,33%. Hutang tersebut dilunasi guna mengurangi beban keuangan SMR.  

 Perseroan  dan  Anak  Perusahaan  tidak  memiliki  hubungan  afiliasi  dengan  PT  Bank  Windu  Kentjana Internasional, Tbk., PT Danpac Finance dan PT Bank Pan Indonesia, Tbk. 

 2. Menambah modal disetor di AKAR sejumlah Rp20.000.000.000,‐  (dua puluh miliar Rupiah) atau 7,02 % yang 

selanjutnya akan digunakan oleh AKAR untuk : a) Investasi sejumlah Rp9.286.000.000,‐  (sembilan miliar dua ratus delapan puluh enam  juta Rupiah), atau 

3,26%  yang  digunakan  untuk  lain  untuk  pembelian    2  (dua  )  unit  kendaraan  operasional,  jembatan timbang  dan  perlengkapan  operasional  berupa  perangkat  alat  laboratorium,  perangkat  washing processing  dan  perlengkapan  bengkel,  dimana  sebelumnya  AKAR  belum  melakukan  investasi  untuk kendaraan operasional, jembatan timbang, perlengkapan operasional dan perlengkapan bengkel. 

b) Modal  kerja  sejumlah    Rp10.714.000.000.,‐  (sepuluh miliar  tujuh  ratus  empat  belas  juta  Rupiah)  atau 3,76%.  Penambahan  modal  kerja  tersebut  untuk  kegiatan  operasional  dalam  menjalankan  usaha perdagangan batu mangan, diantaranya untuk gaji karyawan, biaya transportasi, listrik dan lain‐lain 

 3. Menambah modal  disetor  di  TN  sejumlah  Rp15.000.000.000,‐  (lima  belas miliar  Rupiah)  atau  5,26%  yang 

selanjutnya akan digunakan oleh TN untuk modal kerja untuk yaitu untuk menjalankan usaha pengangkutan batu  mangan,  yang  antara  lain  untuk  pembelian  kendaraan  operasional  dan  modal  kerja  diantaranya diantaranya untuk gaji karyawan, biaya transportasi, listrik dan lain‐lain. 

             

Page 11: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

ix

4. Struktur Permodalan dan Pemegang Saham  Komposisi modal saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut : 

Keterangan Nilai Nominal Rp100,‐ per saham 

Jumlah Saham  Jumlah Nominal (Rp)  % 

Modal Dasar  4.000.000.000  400.000.000.000   

Saham Biasa Atas Nama Modal Ditempatkan dan Disetor:    PT Dana Hayati Wisesa    PT Alam Abadi Resources  

 200.000.000 800.000.000 

 20.000.000.000 80.000.000.000 

 20,00 80,00 

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh  1.000.000.000  100.000.000.000  100,00 

Jumlah Saham Dalam Portepel Saham Biasa Atas Nama  3.000.000.000  300.000.000.000   

 Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana adalah sebagai berikut:  

Keterangan Sebelum Penawaran Umum Perdana  Setelah Penawaran Umum Perdana 

Jumlah Saham  Jumlah Nominal (Rp) 

%   Jumlah Saham  Jumlah Nominal (Rp) 

%  

Modal Dasar   4.000.000.000   400.000.000.000      4.000.000.000   400.000.000.000    

Saham Biasa Atas Nama             

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 

           

‐ PT Dana Hayati Wisesa  200.000.000  20.000.000.000  20,00  200.000.000  20.000.000.000  13,33 

‐ PT Alam Abadi Resources  800.000.000  80.000.000.000  80,00  800.000.000  80.000.000.000  53,33 

‐ Masyarakat  ‐  ‐    500.000.000  50.000.000.000  33,33 

Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 

1.000.000.000  100.000.000.000  100,00  1.500.000.000  150.000.000.000  100,00 

Saham Dalam Portepel  3.000.000.000  300.000.000.000    2.500.000.000  250.000.000.000   

 Saham  yang  ditawarkan  seluruhnya  terdiri  dari  saham  baru  yang  dikeluarkan  dari  portepel  yang memberikan pemegangnya hak  yang  sama dan  sederajat dalam  segala hal dengan  saham  lainnya dari Perseroan  yang  telah ditempatkan dan disetor penuh.  5. Kebijakan Deviden Kas  Setelah  Penawaran  Umum  ini,  Perseroan  bermaksud  untuk  membayarkan  dividen  kepada  pemegang  saham Perseroan dalam  jumlah sekitar 30% (tiga puluh persen) dari  laba bersih konsolidasi Perseroan sejak tahun buku 2012  setelah menyisihkan  cadangan  yang  diharuskan.  Perseroan  tidak membagikan  deviden  untuk  tahun  buku 2011  dikarena  kondisi  keuangan  Perseroan  belum memungkinkan  untuk membagi  deviden  kepada  pemegang saham Perseroan.   Pemegang Saham baru dalam rangka Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Pemegang Saham lainnya yang modal sahamnya telah ditempatkan dan disetor penuh dalam  Perseroan, termasuk hak atas pembagian dividen.  6. Ikhtisar Data Keuangan Penting  Angka‐angka  ikhtisar  data  keuangan  penting  di  bawah  ini  berasal  dari  dan  atau  dihitung  berdasarkan  laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 serta tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan   tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan  paragraf  penjelasan  (1)  penyajian  kembali  laporan  keuangan  untuk  tahun  yang  berakhir  pada  tanggal‐tanggal  31 Desember  2009  dan  2008  dan  laporan  posisi  keuangan  tanggal  1  Januari  2008/31 Desember  2007  (2)  penerapan  PSAK  yang  efektif  1  Januari  2011  (3)  penerbitan  kembali  laporan  keuangan  dan  untuk  laporan 

Page 12: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

x

keuangan Perseroan  tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 serta  tahun yang berakhir pada  tanggal‐tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Leonard, Mulia & Richard dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 tidak diaudit.  Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 

(dalam ribuan Rupiah) 

Keterangan 31 Maret  31 Desember 

2011  2010  2009  2008  2007  2006* 

Jumlah Aset  194.323.562  193.605.875  156.428.281  58.755.125  246.233  438.668 Jumlah Liabilitas 

130.873.902  123.655.704  168.465.066  60.171.089  ‐  ‐ Jumlah Ekuitas  63.449.660  69.950.171  (12.036.785)  (1.415.964)  246.233  438.668 Penjualan 

6.964.054  23.860.195  10.195.829  ‐  ‐  ‐ Beban Pokok Penjualan 

(9.521.648)  (28.503.792)  (14.833.023)  ‐  ‐  ‐ Rugi Neto Periode Berjalan 

(6.510.511)  (16.833.044)  (10.620.821)  (1.962.197)  (192.435)  (701.979) 

*unaudited  7. Risiko Usaha 

 1. Risiko Ketergantungan Perseroan terhadap Anak Perusahaan yang memiliki sumber pendapatan tunggal dan 

kegiatan operasional yang terkonsentrasi. 2. Risiko Masih Defisitnya Laporan Keuangan Perseroan 3. Risiko yang berhubungan dengan kegiatan usaha Anak Perusahaan dan Industri Batu Mangan 

3.1. Risiko terhambatnya atau gagalnya rencana ekspansi Anak Perusahaan 3.2. Risiko dalam memperoleh, mempertahankan dan memperbarui izin‐izin, perjanjian dan persetujuan yang 

dibutuhkan 3.3. Risiko izin penambangan yang dapat diakhiri atau dibatasi oleh Pemerintah 3.4. Risiko diterbitkannya peraturan perundang‐undangan baru yang dapat memberikan dampak negatif 

terhadap kinerja operasi Anak Perusahaan 3.5. Risiko keterlambatan pengangkutan batu Mangan 3.6. Risiko terkait dengan perubahan cuaca 3.7. Risiko tidak adanya index harga batu Mangan yang dianut secara konsisten oleh industri Mangan secara 

umum 3.8. Risiko persaingan bisnis 3.9. Risiko operasional 3.10. Risiko belum adanya kontrak‐kontrak jangka panjang dengan konsumen 3.11. Risiko terkait fluktuasi harga batu mangan 3.12. Risiko penyesuaian atas estimasi cadangan batu mangan terbukti (proven) dan terduga (probable) 3.13. Risiko standarisasi kadar. 3.14. Risiko penurunan kualitas batu mangan. 3.15. Risiko penambangan ilegal 3.16. Risiko Keterbatasan Tenaga Kerja 3.17. Risiko kewajiban reklamasi dan rehabilitasi tambang 3.18. Risiko kegiatan penambangan di wilayah kehutanan 3.19. Risiko ketergantungan pada sejumlah kecil pelanggan yang membeli sebagian besar hasil produksi 

Perseroan dan Anak Perusahaan 3.20. Risiko tidak tercapainya tingkat produksi batu mangan Anak Perusahaan untuk memenuhi kebutuhan 

pelanggan 3.21. Risiko hubungan dengan penduduk setempat di wilayah pertambangan 3.22. Risiko kelalaian dalam mematuhi peraturan perundang‐undangan di bidang lingkungan hidup 3.23. Risiko Asuransi yang dimiliki Anak Perusahaan tidak mencakup semua potensi kerugian yang mungkin 

dihadapi 4. Risiko yang berkaitan dengan Saham   

Page 13: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

xi

 8. Anak Perusahaan  8.1 SMR SMR,  yang  bergerak  dibidang  pertambangan  batu  mangan.  SMR  berdomisili  di  Jakarta  Utama  dengan  lokasi pertambangan  di  Timor  Tengah  Selatan, Nusa  Tenggara  Timur.  Perseroan melakukan  penyertaan  di  SMR  pada tahun 2008. Kepemilikan Perseroan di SMR adalah sebesar 99,68%. SMR telah melakukan kegiatan operasionalnya sejak tahun 2008.  8.2 AKAR AKAR,  yang  bergerak  dibidang  usaha  perdagangan  dan masih  dalam  tahap  pengembangan.  AKAR  berlokasi  di Jakarta.  Perseroan  melakukan  penyertaan  di  AKAR  pada  tahun  2010  Kepemilikan  Perseroan  di  AKAR  adalah sebesar 99,00%. Sampai dengan prospektus ini diterbitkan AKAR belum memulai kegiatan operasionalnya. 

8.3 TN TN, yang bergerak dibidang usaha perdagangan dan masih dalam  tahap pengembangan. TN berlokasi di  Jakarta Perseroan melakukan penyertaan di TN pada  tahun 2011. Kepemilikan Perseroan di TN adalah  sebesar 99,00%. Sampai dengan prospektus ini diterbitkan TN belum memulai kegiatan operasionalnya.  

Page 14: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 15: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

I. PENAWARAN UMUM   Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (selanjutnya disebut “Penawaran Umum”) sebanyak  500.000.000  (lima  ratus  juta)  saham  biasa  atas  nama  yang merupakan  saham  baru  dengan  nilai nomimal Rp100,‐ (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Penawaran sebesar Rp600,‐ (enam ratus Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan  Pembelian  Saham  (”FPPS”).  Nilai  saham  yang  ditawarkan  dalam  Penawaran  Umum  secara keseluruhan adalah sebesar Rp300.000.000.000,‐ (tiga ratus miliar Rupiah).  Saham  biasa  atas  nama  yang  ditawarkan  seluruhnya  terdiri  dari  saham  baru  yang  berasal  dari  portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham biasa atas nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian deviden, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.   

 

PT SMR Utama, Tbk. Kegiatan Usaha : 

Bergerak dalam Bidang Usaha Pertambangan Batu Mangan melalui Anak Perusahaan 

Kantor Pusat :Wisma SMR Lt. 5 Unit 01‐02 

Jl. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta Utara 14350 

Telp.: 021 650 8133 Faksimili : 021 650 8135 www.smrutama.com 

Email: [email protected]  

 

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN ADALAH RISIKO KETERGANTUNGAN PERSEROAN KEPADA ANAK PERUSAHAANNYA YANG MEMILIKI IJIN PERTAMBANGAN DAN MELAKUKAN KEGIATAN PERRTAMBANGAN. RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN SELENGKAPNYA 

DIUNGKAPKAN PADA BAB V PROSPEKTUS INI. 

 

MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI RELATIF TERBATAS MAKA 

TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN EFEK YANG DITAWARKAN MENJADI TERBATAS ATAU SAHAM ‐ 

SAHAM TERSEBUT MENJADI KURANG LIKUID. 

   

1

Page 16: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang telah didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang‐undangan Republik  Indonesia untuk pertama  kali dengan nama  “PT Dwi  Satria  Jaya”,  yang berkedudukan di Semarang  berdasarkan  Akta  Pendirian  Perseroan  nomor  31  tanggal  11  November  2003,  dibuat  dihadapan Fransisca Eka Sumarningsih, S.H., M.H., Notaris di Semarang, yang telah mendapat Pengesahan Akta Pendirian Perseroan  Terbatas dari Menteri  Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia di bawah nomor C‐28091 HT.01.01.TH.2003  tanggal 21 November 2003, dan  telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dengan nomor  TDP  110117004802  di  Kantor  Pendaftaran  Perusahaan  Kota  Semarang  di  bawah  nomor  0347/BH‐11.01/XII/2003 tanggal 5 Desember 2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 43 tanggal 28 Mei 2004, Tambahan Berita Negara nomor 5091.   Perseroan  telah  mengalami  perubahan  nama  menjadi  “PT  SMR  Utama”,  berdasarkan  Akta  Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 287 tanggal 30 Nopember 2010, dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H.,  S.E., MKn, Notaris di  Jakarta Utara,  yang  telah mendapat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan  dari  Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐58940.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 17 Desember 2010 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan  oleh  Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐0091296.AH.01.09.Tahun  2010  tanggal  17  Desember  2010,  berdasarkan  Surat  Keterangan  nomor  52/KET‐N/III/2011  tanggal  17  Maret  2011  yang  dikeluarkan  oleh  Notaris    Humberg  Lie,  S.H.,  S.E.,  MKn, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dalam proses pengurusan.  Anggaran  Dasar  tersebut  telah mengalami  beberapa  kali  perubahan  dan  terakhir  dalam  rangka  Penawaran Umum  ini,  sehubungan  dengan  perubahan  status  Perseroan  dari  Perseroan  Tertutup  menjadi  Perseroan Terbuka  nama  Perseroan menjadi  PT  SMR  Utama,  Tbk.,  berdasarkan  Keputusan  Sirkular  Pemegang  Saham Perseroan Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham  Luar Biasa  tertanggal 4  Juli 2011,  sebagaimana dinyatakan  dalam  Akta  Pernyataan  Keputusan  Pemegang  Saham  Perseroan  nomor  28  tanggal  4  Juli  2011, dibuat  dihadapan Humberg  Lie,  S.H.,  S.E., MKn., Notaris di  Jakarta Utara,  yang  telah mendapat Persetujuan  dari  Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐33920.AH.01.02.Tahun  2011  tanggal  6  Juli  2011  dan  telah  terdaftar  dalam  Daftar  Perseroan  yang diselenggarakan  oleh  Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐0055181.AH.01.09.Tahun 2011  tanggal 6  Juli 2011, pendaftaran dalam Daftar Perusahaan dalam  rangka Undang‐undang nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (“UU WDP”) akan diurus oleh Perseroan dan  sesuai dengan  Surat  Keterangan nomor  113/KET‐N/VIII/2011  tanggal 25 Agustus  2011  yang dikeluarkan oleh  Humberg  Lie,  Sarjana  Hukum,  Sarjana  Ekonomi,  Magister  Kenotariatan,  Notaris  di  Jakarta  Utara, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dalam proses pengurusan.  Komposisi modal saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut :  

Keterangan Nilai Nominal Rp100,‐ per saham 

Jumlah Saham  Jumlah Nominal (Rp)  % 

Modal Dasar  4.000.000.000  400.000.000.000   

Saham Biasa Atas Nama Modal Ditempatkan dan Disetor:    PT Dana Hayati Wisesa    PT Alam Abadi Resources  

 200.000.000 800.000.000 

 20.000.000.000 80.000.000.000 

 20,00 80,00 

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh  1.000.000.000  100.000.000.000  100,00 

Jumlah Saham Dalam Portepel Saham Biasa Atas Nama  3.000.000.000  300.000.000.000   

          

2

Page 17: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Dengan  terjualnya  seluruh  saham  yang  ditawarkan  Perseroan  dalam  Penawaran  Umum  Perdana  ini, maka susunan modal  saham  dan  pemegang  saham  Perseroan  sebelum  dan  sesudah  Penawaran  Umum  Perdana adalah sebagai berikut:  

Keterangan Sebelum Penawaran Umum Perdana  Setelah Penawaran Umum Perdana 

Jumlah Saham  Jumlah Nominal (Rp) 

%   Jumlah Saham  Jumlah Nominal (Rp) 

%  

Modal Dasar Saham Biasa Atas Nama   4.000.000.000   400.000.000.000 

  

 4.000.000.000   400.000.000.000 

  

   

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh             ‐ PT Dana Hayati Wisesa  200.000.000  20.000.000.000  20,00  200.000.000  20.000.000.000  13,33 ‐ PT Alam Abadi Resources  800.000.000  80.000.000.000  80,00  800.000.000  80.000.000.000  53,34 ‐ Masyarakat  ‐  ‐    500.000.000  50.000.000.000  33,33 

Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh  1.000.000.000  100.000.000.000  100,00  1.500.000.000  150.000.000.000  100,00 

Saham Dalam Portepel  3.000.000.000  300.000.000.000    2.500.000.000  250.000.000.000   

 Saham yang ditawarkan seluruhnya  terdiri dari saham baru yang dikeluarkan dari portepel yang memberikan pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh. 

 PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA  Bersamaan dengan pencatatan sebanyak 500.000.000 (lima ratus  juta) saham baru yang berasal dari portepel atau sebesar 33,33% (tiga puluh tiga koma tiga puluh tiga persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh dalam Penawaran Umum, maka Perseroan atas nama pemegang saham lama akan mencatatkan pula sejumlah 1.000.000.000 (satu miliar) saham atau 66,67% (enam puluh enam koma enam puluh tujuh persen), yang telah ditempatkan  dan  disetor  penuh.  Saham  tersebut  adalah  saham  milik  PT  Dana  Hayati  Wisesa  sebanyak 200.000.000  (dua  ratus  juta)  saham  atau  13,33%  (tiga  belas  koma  tiga  puluh  tiga  persen)  dan  saham milik  PT Alam Abadi Resources sebanyak 800.000.000 (delapan ratus juta) saham atau 53,34% (lima puluh tiga koma tiga puluh empat persen).  Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di Bursa Efek Indonesia seluruhnya adalah sebanyak  1.500.000.000  (satu miliar  lima  ratus  juta)  saham  atau  sebesar  100%  (seratus persen) dari  jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sesudah Penawaran Umum ini.  Perseroan dan pemegang saham tidak bermaksud untuk mengeluarkan atau mencatatkan saham baru dan/atau efek  lainnya yang dapat dikonversi menjadi  saham dalam  jangka waktu 12  (dua belas) bulan  setelah  tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif.   

3

Page 18: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM   Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi biaya‐biaya  terkait emisi efek akan digunakan oleh Perseroan untuk:   1. Menambah modal disetor di SMR sejumlah Rp250.000.000.000,‐ (dua ratus lima puluh miliar Rupiah) atau  

87,72% yang selanjutnya akan digunakan oleh SMR dengan rincian sebagai berikut:  

a) Sekitar Rp25.550.000.000,‐ (dua puluh lima miliar lima ratus lima puluh juta Rupiah) atau 8,96% untuk menambah  armada  alat  berat,  yaitu:  6  (enam)  unit  excavator merk  Caterpilar  320D,  3  (tiga)  unit bulldozer merk Komatsu D85E‐SS‐2A, 5 (lima) unit wheelloader merk Caterpilar 950, 3 (tiga) unit Forklift Komatsu FD50‐8. Penambahan armada alat berat  tersebut untuk meningkatkan hasil produksi  SMR, dimana  saat  ini alat berat yang  telah dimiliki SMR adalah Excavator  sebanyak 16  (enam belas) unit, Bulldozer  sebanyak  7  (tujuh)  unit.  Hingga  saat  ini  SMR  belum  memiliki  wheelloder  dan  forklift. Pembelian alat‐alat berat  tersebut kepada pihak ketiga yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan. Penambahan alat‐alat berat ini direncanakan selesai pada kuartal‐2 tahun 2012. 

 b) Sekitar  Rp25.000.000.000,‐  (dua  puluh  lima miliar  Rupiah)  atau  8,77%  untuk meningkatkan  jumlah 

armada  kendaraan  yang meliputi  8  (delapan)  unit  kendaraan  operasional,  20  (dua  puluh)  unit  truk angkutan dan 15  (lima belas)  unit  dump  truk.  Pembelian  jumlah  armada  kendaraan  tersebut untuk kegiatan  operasional  SMR,  dimana  hingga  saat  ini  jumlah  armada  yang  telah  dimiliki  SMR  adalah sebanyak 20  (dua puluh) unit kendaraan operasional, 21  (dua puluh satu) unit  truk angkutan dan 12 (dua  belas)  unit  dump  truk.  Pembelian  armada    tersebut  kepada  pihak  ketiga  yang  tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan. Penambahan armada  ini direncanakan selesai pada kuartal ke‐3 tahun 2012. 

 c) Sekitar Rp25.000.000.000,‐ (dua puluh lima miliar Rupiah) atau 8,77% untuk peningkatan jalan di area 

pertambangan di desa Supul, Kecamatan Kuatnana Propinsi Nusa Tenggara Timur dan desa Noebesa, Kecamatan  Amanuban  Tengah,  Propinsi  Nusa  Tenggara  Timur  dan  pembangunan  akses  jalan  baru menuju pertambangan yang berlokasi di desa Tubmonas, Kecamatan Amanuban Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur maupun jalan desa yang sudah ada yang berlokasi di desa Supul. Dimana pada saat ini jalan  di  area  pertambangan  di  desa  Supul  dan  Noebesa merupakan  jalan  setapak  sehingga  perlu dilakukan  perataan,  dan  pengerasan  jalan.  Sedangkan  jalan  desa  Tubmonas  kondisinya  hanya merupakan  jalan  setapak  yang  hanya  bisa  dilewati motor  sehingga  perlu  dilakukan  pelebaran  jalan dengan  lebar berkisar 6‐8 meter dengan panjang  jalan perbaikan berkisar 10km dan untuk  jalan desa Supul  dan  desa Noebesa  akan  dilakukan  pengerasan  jalan  dan  pelebaran  sekitar  12 meter  dengan panjang  jalan  sekitar  8  km.  Hal  tersebut  dilakukan  dengan  tujuan  akses  keluar masuk  kendaraan tambang  semakin  lancar  guna meningkatkan  hasil  produksi  dan  efisiensi.  Pembuatan  fasilitas  jalan tersebut direncanakan selesai pada kuartal ke‐4 tahun 2012. 

 d) Sekitar Rp20.000.000.000,‐ (dua puluh miliar Rupiah) atau 7,02% digunakan untuk pembangunan stock 

pile dan fasilitas “crushing & washing” di area tambang yang berlokasi di desa Supul dan Noebasa serta fasilitas  pendukung  seperti  kantor  (site  office),  pasokan  listrik  dan  air,  dimana  pengerjaannya  akan dilaksanakan oleh pihak ketiga yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan. Pembangunan stock  pile  tersebut  untuk  menyimpan  batu  mangan  sebelum  di  proses  dan  sebelum  dikirim  ke pelanggan, sedangkan pembangunan fasilitas ”crushing & washing” untuk meningkatkan kualitas batu mangan. Fasilitas‐fasilitas tersebut direncanakan selesai pada kuartal ke‐2 tahun 2012. 

 e) Sekitar Rp10.000.000.000,‐  (sepuluh miliar Rupiah)  atau 3,51% untuk pembangunan  kantor,  tempat 

tinggal karyawan, kantin, klinik, tempat ibadah, pasokan air dan listrik serta sarana komunikasi, dimana pengerjaannya  akan  dilaksanakan  oleh  pihak  ketiga  yang  tidak  memiliki  hubungan  afiliasi  dengan Perseroan. Pembangunan ini direncanakan selesai pada kuartal ke‐4 tahun 2012. 

 

4

Page 19: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

f) Sekitar  Rp8.000.000.000  (delapan miliar  Rupiah)  atau  2,81%  untuk  biaya  explorasi  SMR.  SMR  akan melakukan eksplorasi tambahan di area yang berpotensi adanya penyebaran mangan yang sebelumnya belum masuk didalam rencana area penambangan. Kegiatan  eksplorasi  dan  perencanaan  tersebut  dikerjakan  oleh  pihak  ketiga  yang  tidak  memiliki hubungan  afiliasi  dengan  Perseroan  dan  Anak  Perusahaan.  Aktifitas  eksplorasi  lanjutan  ini direncanakan selesai pada kuartal ke‐4 tahun 2012. 

 g) Sekitar  Rp54.000.000.000,‐  (lima  puluh  empat miliar  Rupiah)  atau  18,95%  untuk modal  kerja,  yang 

akan digunakan untuk kegiatan operasional diantaranya untuk gaji karyawan, biaya transportasi, listrik dan lain‐lain.  

 

h) Sekitar Rp82.450.000.000,‐ (delapan puluh dua miliar empat ratus lima puluh juta Rupiah) atau 28,93% digunakan untuk melunasi hutang di:  PT  Bank Windu  Kentjana  Internasional,  Tbk.  sekitar  Rp51.900.000.000,‐  (lima  puluh  satu miliar 

sembilan  ratus  juta  Rupiah)  atau  18,21%.  Kurs  yang  digunakan  pada  saat  pelunasan  hutang tersebut  adalah  kurs  pada  tanggal  hutang  dilunasi,  bila  terjadi  perubahan  kurs  sehingga mengakibatkan  dana  IPO  yang  digunakan  untuk  melunasi  hutang  PT  Bank  Windu  Kentjana International, Tbk  tersebut  kurang maka  sisa  kekurangannya diambil dari  kas Perseroan.Namun bisa terjadi kelebihan dana IPO yang digunakan untuk melunasi hutang tersebut, maka kelebihan dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja SMR antara lain digunakan untuk gaji karyawan, biaya  transportasi,  biaya  listrik  dan  lain‐lain. Hutang  tersebut  dilunasi  guna mengurangi  beban keuangan SMR.   Berikut adalah keterangan mengenai hutang SMR yang akan dilunasi: 

 Jumlah Maksimum Fasilitas  : Setinggi‐tingginya  USD6.000.000  (enam  juta  dolar  Amerika 

Serikat) Jenis Fasilitas : Kredit Demand LoanTujuan Penggunaan Pinjaman : modal kerja SMRSaldo/Jumlah  fasilitas  yang telah ditarik  :  sebesar USD6,000,000 (enam juta dolar Amerika Serikat) Jaminan  : ‐ sebidang  tanah  Hak  Guna  Bangunan,  yang  terletak  di 

Propinsi  Jawa  Tengah.  Kabupaten  Semarang,  Kecamatan Ungaran, Kelurahan Genuk, atas nama PT Kusuma Persada, seluas 3.680M2 (tiga ribu enam ratus delapan puluh meter persegi),  diuraikan  dalam  Surat  Ukur  tertanggal  4 September  2006,  No.01957/Genuk/2006,  menurut sertifikat nomor  112, dikeluarkan oleh Badan  Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang. 

sebidang  tanah  Hak  Guna  Bangunan,  yang  terletak  di: Propinsi  Jawa  Tengah.  Kabupaten  Semarang,  Kecamatan Ungaran,  Kelurahan  Genuk,  atas  nama  PT  Kusuma Persada, seluas 840M2 (delapan ratus empat puluh meter persegi),  diuraikan  dalam  Surat  Ukur  tertanggal  4 September  2006  No.01956/Genuk/2006,  menurut sertifikat nomor 113, dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang. 

sebidang  tanah  Hak  Guna  Bangunan,  yang  terletak  di: Propinsi  Jawa  Tengah.  Kabupaten  Semarang,  Kecamatan Ungaran,  Kelurahan  Gedanganak,  atas  nama  PT  Kusuma Persada,  seluas  96.940M2  (sembilan  puluh  enam  ribu sembilan  ratus  empat  puluh  meter  persegi),  diuraikan dalam  Surat  Ukur  tertanggal  4  September  2006, No.02380/Gedanganak/2006,  menurut  sertifikat  nomor 441, dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang.. 

5

Page 20: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

PT Kusuma Persada bersedia dan  setuju menjaminkan aset‐aset  tersebut  diatas  pada  PT  Bank  Windu  Kentjana International, Tbk., atas pinjaman  yang dilakukan oleh SMR pada  PT  Bank  Windu  Kentjana  Internasional,  Tbk., berdasarkan Perjanjian Pemberian Jaminan yang dibuat oleh dan  antara  SMR  dan  PT  Kusuma  Persada  tertanggal  3 Ferbuari 2011. Pemilik  PT  Kusama  Persada  adalah  Djajus  Adisaputro (Komisaris  Utama  Perseroan),  Dwijawanti  Widiatmadja (Komisaris  Perseroan)  dan  Adi Wibowo  Adisaputro  (Direksi Perseroan). 

Jangka Waktu : 48  (empat  puluh delapan)  bulan  terhitung  sejak  tanggal penandatanganan Akta Perjanjian Kredit yaitu pada  tanggal 14  Desember  2010,  dan  akan  berakhir  pada  tanggal  14 Desember 2014. 

Suku Bunga  : 5,5%  (lima koma  lima persen) efektif per tahun atas  jumlah yang terhutang. 

 Pelunasan  hutang  kepada  PT  Bank  Windu  Kentjana  Internasional,  Tbk.  diperkirakan  akan diselesaikan  segera  setelah  Tanggal  Pencatatan  Saham  Perseroan  di  Bursa  namun  tidak  lebih lambat dari periode pembayaran bunga berikutnya yakni pada tanggal 25 Oktober 2011.  Hutang tersebut dapat dilakukan pelunasan dini. Dalam hal pelunasan dini hutang tersebut tidak dikenakan pinalti bagi  SMR dimana hal  ini  sesuai dengan  surat nomor 015/BW/ABD‐Ext/VIII/11 tertanggal 24 Agustus 2011 yang dikeluarkan oleh PT Bank Windu Kentjana Internasional, Tbk., di Jakarta.  

  PT Danpac Finance  sejumlah Rp26.750.000.000,‐  (dua puluh enam miliar  tujuh  ratus  lima puluh 

juta Rupiah) atau 9,39%. Hutang tersebut dilunasi guna mengurangi beban keuangan SMR. Berikut adalah keterangan mengenai hutang SMR yang akan dilunasi : 

 Total Fasilitas : Rp 35.000.000.000,‐ (tiga puluh lima miliar Rupiah) Tujuan Penggunaan Pinjaman : modal kerja SMRSaldo/Jumlah  fasilitas  yang telah ditarik 

: Rp26.750.000.000,‐ (dua puluh enam miliar tujuh ratus  lima puluh juta Rupiah) 

Jenis Pembiayaan  : Fasilitas Pembiayaan FactoringJangka Waktu : 28 Desember 2010 sampai dengan 28 Desember 2012Tingkat Suku Bunga  : 11% p.a / floating

 Pelunasan  hutang  kepada  PT  Danpac  Finance  diperkirakan  akan  diselesaikan  segera  setelah Tanggal Pencatatan Saham Perseroan di Bursa namun tidak lebih lambat dari periode pembayaran bunga  berikutnya  yakni  pada  tanggal  28  Oktober  2011.  Hutang  tersebut  dapat  dilakukan pelunasan dini.    Dalam hal pelunasan dini hutang tersebut tidak dikenakan pinalti bagi SMR dimana hal  ini sesuai dengan  surat  nomor  268/DF/Dir/VIII/11  tertanggal  18  Agustus  2011  yang  dikeluarkan  oleh  PT Danpac Finance di Jakarta. 

  PT Bank  Pan  Indonesia,  Tbk  sejumlah  Rp3.800.000.000,‐  (tiga miliar  delapan  ratus  juta  Rupiah) 

atau  1,33%.  Hutang  tersebut  dilunasi  guna mengurangi  beban  keuangan  SMR.  Berikut  adalah keterangan mengenai hutang SMR yang akan dilunasi : 

 Total Fasilitas : Rp 4.000.000.000,‐ (empat miliar Rupiah) Tujuan Penggunaan Pinjaman : Investasi Saldo/Jumlah  fasilitas  yang telah ditarik 

: Rp3.800.000.000,‐ (tiga miliar delapan ratus juta Rupiah)

6

Page 21: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Jaminan  : ‐  sebidang tanah Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Nomor 18/VI/I/Sunter  Jaya,  berdiri  diatas  sebidang  Hak  Guna Bangunan nomor 2533,  seluas 192,88 M2 yang  terletak di Kelurahan  Sunter  Jaya,  Kecamatan  Tanjung  Priok, Kotamadya  Jakarta Utara, Provinsi DKI  Jakarta, atas nama SMR, yang dibebankan dengan Hak Tanggungan Peringkat Pertama  senilai  Rp1.000.000.000,‐  (satu  miliar  Rupiah) berdasarkan  Akta  nomor  03  tahun  2011  yang  dibuat dihadapan Audrey  Thumewa,  S.H., Pejabat Pembuat Akta Tanah, di Jakarta Utara; 

sebidang  tanah  Hak  Milik  Atas  Satuan  Rumah  Susun Nomor  19/VI/I/Sunter  Jaya,  berdiri  diatas  sebidang  Hak Guna  Bangunan  nomor  2533,  seluas  268,52  M2  yang terletak  di  Kelurahan  Sunter  Jaya,  Kecamatan  Tanjung Priok, Kotamadya  Jakarta Utara, Provinsi DKI  Jakarta atas nama  SMR  yang  dibebankan  dengan  Hak  Tanggungan Peringkat  Pertama  senilai  Rp1.600.000.000,‐  (satu miliar enam ratus juta Rupiah) berdasarkan Akta nomor 04 tahun 2011  yang  dibuat  dihadapan  Audrey  Thumewa,  S.H., Pejabat Pembuat Akta Tanah, di Jakarta Utara.; 

sebidang  tanah  Hak  Milik  Nomor  4665/Pondok  Pinang, seluas 267 M2 yang terletak di Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran  Lama, Kotamadya  Jakarta  Selatan, Provinsi DKI  Jakarta,  atas nama Dwijawanti Widiatmadja, yang  dibebankan  dengan  Hak  Tanggungan  Peringkat Pertama  senilai  Rp.2.400.000.000,‐  (dua  miliar  empat ratus juta Rupiah) berdasarkan Akta nomor 05 yang dibuat dihadapan Sandrawati, S.H., Pejabat Pembuat Akta Tanah, di Jakarta Selatan.  

 Jenis Fasilitas : Kredit Jangka Waktu : tidak  lebih  dari  60  (enam  puluh)  kali  angsuran  bulanan, 

terhitung  sejak  tanggal  30  April  2011  sampai  tanggal  31 Maret 2016. 

Suku Bunga  : 10,50% per tahun  

Pelunasan  hutang  kepada  PT  Bank  Pan  Indonesia,  Tbk.  diperkirakan  akan  diselesaikan  segera setelah  Tanggal  Pencatatan  Saham  Perseroan  di  Bursa  namun  tidak  lebih  lambat  dari  periode pembayaran  bunga  berikutnya  yakni  pada  tanggal  30  Oktober  2011.  Hutang  tersebut  dapat dilakukan pelunasan dini.  Dalam hal pelunasan dini hutang tersebut tidak dikenakan pinalti bagi SMR dimana hal  ini sesuai dengan  surat  nomor  2476/SEM/EXT/2011  tertanggal  18  Agustus  2011  yang  dikeluarkan  oleh  PT Bank Pan Indonesia Tbk. cabang utama Semarang. 

 Perseroan  dan  Anak  Perusahaan  tidak  memiliki  hubungan  afiliasi  dengan  PT  Bank  Windu  Kentjana Internasional Tbk., PT Danpac Finance dan PT Bank Pan Indonesia, Tbk.  Berikut ini adalah proforma permodalan PT Soe Makmur Resources setelah mendapatkan tambahan modal yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Perseroan:    

7

Page 22: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Keterangan 

Sebelum Penambahan Modal Sesudah Penambahan Modal

Nilai Nominal Rp1.000,‐per saham 

Nilai Nominal Rp1.000,‐  per saham 

% Jumlah Saham 

Jumlah  Nilai Nominal (Rp) 

Jumlah Saham 

Jumlah  Nilai Nominal (Rp) 

Modal Dasar  380.000.000 380.000.000.000 380.000.000 380.000.000.000 

Modal Ditempatkan & Disetor Penuh   

Tn.Dodi Hendra Wijaya  90.000 90.000.000 0,10 90.000 90.000.000  0,03

Perseroan  94.700.000 94.700.000.000 99,68 344.700.000 344.700.000.000  99,91

PT Alam Abadi Resources 210.000 210.000.000 0,22 210.000 210.000.000  0,06

Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh 

95.000.000 95.000.000.000 100,00 345.000.000 345.000.000.000  100,00

Jumlah Saham Dalam Portepel  285.000.000 285.000.000.000 35.000.000 35.000.000.000 

 SMR adalah Anak Perusahaan Perseroan yang bergerak dibidang pertambangan batu mangan, yang telah melakukan  kegiatan  operasionalnya  sejak  tahun  2008.  Dengan  menambah  modal  disetor  pada  SMR diharapkan kinerja SMR akan semakin meningkat. 

 2. Menambah modal disetor di AKAR sejumlah Rp20.000.000.000,‐ (dua puluh miliar Rupiah) atau 7,02 % yang 

selanjutnya akan digunakan oleh AKAR untuk : a) Investasi sekitar Rp8.500.000.000,‐ (delapan miliar lima ratus juta Rupiah), atau 2,98% yang digunakan 

untuk  pembelian  jembatan  timbang  dan  perlengkapan  operasional  berupa  perangkat  alat laboratorium,  perangkat washing  processing  dan  perlengkapan  bengkel,  dimana  sebelumnya  AKAR belum  melakukan  investasi  untuk  jembatan  timbang,  perlengkapan  operasional  dan  perlengkapan bengkel. 

b) Pembelian  2  (dua)  unit  kendaraan  operasional  sekitar  Rp786.000.000,‐  (tujuh  ratus  delapan  puluh enam  juta Rupiah) atau 0,28%. Kendaraan operasional  tersebut untuk memulai kegiatan operasional AKAR. Sebelumnya AKAR belum memiliki kendaraan operasional. 

c) Modal  kerja  sekitar  Rp10.714.000.000.,‐  (sepuluh miliar  tujuh  ratus  empat  belas  juta  Rupiah)  atau 3,76%.  Penambahan  modal  kerja  tersebut  untuk  kegiatan  operasional  dalam  menjalankan  usaha perdagangan batu mangan, diantaranya untuk gaji karyawan, biaya transportasi, listrik dan lain‐lain 

 AKAR adalah Anak Perusahaan Perseroan yang bergerak dibidang usaha perdagangan batu mangan. Hingga saat  ini AKAR belum memulai kegiatan operasionalnya. Perseroan melakukan tambahan setoran modal di AKAR sebagai investasi dan tambahan modal kerja untuk memulai kegiatan operasionalnya.  Sehubungan  dengan  rencana  Perseroan  untuk meningkatkan modal  disetor  di  AKAR,  AKAR  berencana untuk meningkatkan terlebih dahulu Modal Dasar Akar menjadi sebesar Rp80.000.000.000,‐ (delapan puluh miliar Rupiah), paling  lambat pada bulan Desember 2011.  Sehingga Proforma Permodalan AKAR  setelah peningkatan modal dasar menjadi:  

 

Keterangan 

Sebelum Peningkatan Modal Sesudah Peningkatan Modal Dasar

Nilai Nominal Rp1.000.000,‐per saham 

Nilai Nominal Rp1.000.000,‐  per saham 

% Jumlah Saham 

Jumlah  Nilai Nominal (Rp) 

Jumlah Saham 

Jumlah  Nilai Nominal (Rp) 

Modal Dasar  4.000 4.000.000.000 80.000 80.000.000.000 

Modal Ditempatkan & Disetor Penuh   

Perseroan  1.980 1.980.000.000 99,00 1.980 1.980.000.000  99,00

PT Alam Abadi Resources 20 20.000.000 1,00 20 20.000.000  1,00

Jumlah  Modal  Ditempatkan  &  Disetor Penuh 

2.000 2.000.000.000 100,00 2.000 2.000.000.000  100,00

Jumlah Saham Dalam Portepel  2.000 2.000.000.000 78.000 78.000.000.000 

     

 

8

Page 23: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Proforma Permodalan AKAR  setelah mendapatkan  tambahan modal yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Perseroan :  

Keterangan 

Sebelum Penambahan Modal Sesudah Penambahan Modal

Nilai Nominal Rp1.000.000,‐per saham 

Nilai Nominal Rp1.000.000,‐  per saham 

% Jumlah Saham 

Jumlah  Nilai Nominal (Rp) 

Jumlah Saham 

Jumlah  Nilai Nominal (Rp) 

Modal Dasar  80.000 80.000.000.000 80.000 80.000.000.000 

Modal Ditempatkan & Disetor Penuh   

Perseroan  1.980 1.980.000.000 99,00 21.980 21.980.000.000  99,91

PT Alam Abadi Resources 20 20.000.000 1,00 20 20.000.000  0,09

Jumlah  Modal  Ditempatkan  &  Disetor Penuh 

2.000 2.000.000.000 100,00 22.000 22.000.000.000  100,00

Jumlah Saham Dalam Portepel  78.000 78.000.000.000 58.000 58.000.000.000 

 3. Menambah modal disetor di TN sejumlah Rp15.000.000.000,‐  (lima belas miliar Rupiah) atau 5,26% yang 

selanjutnya akan digunakan oleh TN untuk : a) Sekitar Rp6.054.000.000,‐  (enam miliar  lima puluh empat  juta Rupiah) atau 2,12% modal kerja yaitu 

untuk menjalankan usaha pengangkutan batu mangan,  yang  antara  lain untuk  gaji  karyawan, biaya transportasi, listrik dan lain‐lain. 

b) Sekitar  Rp1.000.000.000,‐  (satu miliar  Rupiah)  atau  0,35%  digunakan  untuk  pembelian mesin,  yaitu genset yang berkekuatan 100 sampai dengan 110 kav. Genset tersebut digunakan untuk penerangan di area tambang yaitu di area pertambangan di desa Supul, Kecamatan Kuatnana Propinsi Nusa Tenggara Timur dan desa Noebesa, Kecamatan Amanuban Tengah, Propinsi Nusa Tenggara Timur. 

c) Sekitar  Rp7.946.000.000,‐  (tujuh miliar  sembilan  ratus  empat  puluh  enam  juta  Rupiah)  atau  2,79% pembelian 4 (empat) unit kendaraan operasional. Pembelian kendaraan operasional ini untuk memulai kegiatan operasional TN. Sebelumnya TN belum memiliki kendaraan operasional. 

 TN  adalah  Anak  Perusahaan  Perseroan.  TN  bergerak  dibidang  transportasi  perdagangan  batu mangan. Hingga saat ini TN belum memulai kegiatan operasionalnya. Perseroan melakukan tambahan setoran modal di TN sebagai investasi dan tambahan modal kerja untuk memulai kegiatan operasionalnya.  Sehubungan  dengan  rencana  Perseroan  untuk meningkatkan modal  disetor  di  TN,  TN  berencana  untuk meningkatkan  terlebih  dahulu Modal Dasar  TN menjadi  sebesar  Rp60.000.000.000,‐  (enam  puluh miliar Rupiah), paling lambat pada bulan Desember 2011. Sehingga Proforma Permodalan TN setelah peningkatan modal dasar menjadi :   

Keterangan 

Sebelum Peningkatan Modal Sesudah Peningkatan Modal Dasar

Nilai Nominal Rp100.000,‐per saham 

Nilai Nominal Rp100.000,‐  per saham 

% JumlahSaham 

Jumlah  Nilai Nominal (Rp) 

Jumlah Saham 

Jumlah  Nilai Nominal (Rp) 

Modal Dasar  20.000 2.000.000.000 600.000 60.000.000.000 

Modal Ditempatkan & Disetor Penuh   

Perseroan  9.900 990.000.000 99,00 9.900 990.000.000  99,00

Dodi Hendra Wijaya  100 10.000.000 1,00 100 10.000.000  1,00

Jumlah  Modal  Ditempatkan  &  Disetor Penuh 

10.000 1.000.000.000 100,00 10.000 1.000.000.000  100,00

Jumlah Saham Dalam Portepel  10.000 1.000.000.000 590.000 59.000.000.000 

        

 

9

Page 24: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Proforma Permodalan TN setelah mendapatkan tambahan modal yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Perseroan : 

 

Keterangan 

Sebelum Penambahan Modal Sesudah Penambahan Modal Dasar

Nilai Nominal Rp100.000,‐per saham 

Nilai Nominal Rp100.000,‐  per saham 

% Jumlah Saham 

Jumlah  Nilai Nominal (Rp) 

Jumlah Saham 

Jumlah  Nilai Nominal (Rp) 

Modal Dasar  600.000 60.000.000.000 600.000  60.000.000.000 

Modal Ditempatkan & Disetor Penuh     

Perseroan  9.900 990.000.000 99,00 159.900  15.990.000.000  99,94

Dodi Hendra Wijaya  100 10.000.000 1,00 100  10.000.000  0,06

Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh  10.000 1.000.000.000 100,00 160.000  16.000.000.000  100,00

Jumlah Saham Dalam Portepel  590.000 59.000.000.000 440.000  44.000.000.000 

 Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam‐LK No.SE‐05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang  Keterbukaan  Informasi Mengenai  Biaya  Yang  Dikeluarkan  Dalam  Rangka  Penawaran  Umum, maka perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 5,00% dari dana yang diperoleh dari penawaran Saham Perdana yang meliputi:  1. Biaya jasa untuk Penjamin Emisi Efek sekitar 0,6% yang terdiri dari, biaya penyelenggaraan 0,3% biaya jasa 

penjaminan 0,15% dan biaya penjualan 0,15%. 2. Biaya jasa Akuntan Publik sekitar 0,55% dari penawaran Saham Perdana. 3. Biaya jasa Konsultan Hukum sekitar 0,09% dari penawaran Saham Perdana. 4. Biaya jasa Notaris sekitar 0,09% dari penawaran Saham Perdana. 5. Biaya jasa Biro Administrasi Efek sekitar 0,045% dari penawaran Saham Perdana. 6. Biaya jasa Konsultan Keuangan sekitar 0,92% dari penawaran Saham Perdana. 7. Biaya jasa Penilai sekitar 0,07% dari penawaran Saham Perdana. 8. Biaya  pencatatan  di  BEI,  biaya  pendaftaran  efek  di  KSEI,  biaya  penyelenggaraan  Public  Expose,  Due 

Diligence meeting dan Roadshow, biaya percetakan Prospektus dan Sertifikat, biaya iklan Koran Prospektus Ringkas, biaya  kunjungan  lokasi  dan  biaya‐biaya  yang berhubungan  dengan  hal‐hal  tersebut  serta  biaya lain‐lain sekitar 2,63% dari penawaran Saham Perdana. 

 Pelaksanaan  transaksi  sehubungan  rencana  penggunaan  dana  hasil  Penawaran  Umum  akan  mengikuti ketentuan yang berlaku. Perseroan akan melaporkan dan mempertanggung  jawabkan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.  Perseroan  akan  mempertanggungjawabkan  realisasi  penggunaan  dana  hasil  Penawaran  Umum  ini  secara periodik  kepada  para  Pemegang  Saham  dalam  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  Tahunan  Perseroan  dan melaporakan kepada Bapepam‐LK sesuai dengan Peraturan No.X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep‐27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.  Apabila  dikemudian  hari  Perseroan  bermaksud mengubah  rencana  penggunaan  dana  hasil  dari  Penawaran Umum,  maka  Perseroan  akan  terlebih  dahulu  melaporkan  rencana  tersebut  ke  Bapepam  LK  dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya, dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari para pemegang saham. 

10

Page 25: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

     

 

III. PERNYATAAN HUTANG    Sesuai dengan  laporan  keuangan  konsolidasian Perseroan  yang  telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,  Suherman  &  Surja  tanggal  31 Maret  2011  dan  31  Desember  2010  serta  tiga  bulan  yang berakhir pada  tanggal 31 Maret 2011 dan  tahun  yang berakhir pada  tanggal 31 Desember 2010 dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan  (1) penyajian kembali  laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal‐tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dan laporan posisi keuangan tanggal 1  Januari 2008/31 Desember 2007  (2) penerapan PSAK yang efektif 1  Januari 2011  (3) penerbitan kembali  laporan keuangan, pada  tanggal 31 Maret 2011 Perseroan dan Entitas Anak mempunyai  liabilitas yang  seluruhnya  sebesar  Rp130.873.902,‐  ribu  yang  terdiri  dari  liabilitas  jangka  pendek  sebesar Rp38.153.059,‐ ribu dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp92.720.843,‐ ribu.  

Rincian dari liabilitas Perseroan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: 

(dalam ribuan Rupiah) 

Jumlah 

LIABILITAS   

LIABILITAS JANGKA PENDEK   

Hutang usaha ‐ pihak ketiga  350.802 

Hutang lain‐lain  494.890 

Biaya masih harus dibayar  4.098.534 

Hutang pajak  447.939 

Pendapatan diterima dimuka  26.473.619 

Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun:   

  Pinjaman bank  800.000 

  Hutang sewa pembiayaan   5.265.158 

  Hutang pembiayaan konsumen  222.117 

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK  38.153.059 

     

LIABILITAS JANGKA PANJANG   

Hutang kepada pihak yang berelasi  302.505 

Liabilitas jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun   

  Pinjaman bank  55.454.000 

  Pinjaman lainnya  26.750.000 

  Hutang sewa pembiayaan   8.759.688 

  Hutang pembiayaan konsumen   288.559 

Keuntungan tangguhan asset dijual dan disewa‐balik  84.474 

Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja  989.168 

Penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup  92.449 

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG  92.720.843 

JUMLAH LIABILITAS  130.873.902  

LIABILITAS JANGKA PENDEK  

1. Hutang Usaha ‐ pihak ketiga Saldo  hutang  usaha  ‐  pihak  ketiga  Perseroan  dan  Entitas  Anak  per  31  Maret  2011  adalah sebesar Rp350.802,‐ ribu. Yang terdiri dari: 

(dalam ribuan Rupiah) 

Jumlah 

Hutang usaha ‐ pihak ketiga:   PT Iconic Design Indonesia  241.200 Unicon Construction  72.500 PT Trakindo Utama  28.624 PT Jamsostek (Persero)  8.478 

Jumlah hutang usaha ‐ pihak ketiga  350.802 

11

Page 26: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

     

 

2. Hutang lain‐lain Saldo hutang lain‐lain Perseroan dan Entitas Anak per 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp494.890,‐ ribu yang terdiri dari: 

(dalam ribuan Rupiah) 

Jumlah 

Tn. Petra Subada Budihardja  133.720 Lain‐lain  361.170 

Jumlah hutang lain‐lain  494.890 

 3. Biaya masih harus dibayar Saldo biaya masih harus dibayar  Perseroan dan  Entitas Anak per  tanggal  31 Maret 2011  adalah  sebesar Rp4.098.534,‐ ribu yang terdiri dari: 

(dalam ribuan Rupiah) 

Jumlah 

Jasa profesional  2.641.337 Beban pemberdayaan masyarakat desa  1.100.581 Iuran tetap dan iuran produksi  250.842 Bunga  105.371 Lain‐lain  404 

Jumlah biaya masih harus dibayar  4.098.534 

 4. Hutang pajak Merupakan  pajak  yang  terhutang  per  31 Maret  2011  sebesar  Rp447.939,‐  ribu  dengan  rincian  sebagai berikut: 

(dalam ribuan Rupiah) 

Jumlah 

Pajak penghasilan:   Pasal 21  422.624 Pasal 23  16.769 Pasal 4(2)  8.545 

Jumlah hutang pajak  447.939 

 5. Pendapatan diterima dimuka Saldo pendapatan diterima dimuka Perseroan dan Entitas Anak per tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp26.473.619,‐ ribu yang terdiri dari: 

(dalam ribuan Rupiah) 

Jumlah 

Pihak ketiga:   Zhanjiang Junyu Minerals Co., Ltd.  15.000.000 Zhanjiang Development District   Jinghong Trade Limited Company  10.000.000 

Lain‐lain  1.473.619 

Jumlah pendapatan diterima dimuka  26.473.619 

 6. Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Saldo  liabilitas  jangka panjang yang  jatuh tempo dalam satu tahun Perseroan dan Entitas Anak per tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp6.287.275,‐ ribu yang terdiri dari pinjaman bank sebesar Rp800.000,‐ ribu, hutang  sewa  pembiayaan  sebesar  Rp5.265.158,‐  ribu  dan  hutang  pembiayaan  konsumen  sebesar Rp222.117,‐ ribu.  LIABILITAS JANGKA PANJANG  

1. Hutang kepada pihak yang berelasi  Saldo hutang kepada pihak yang berelasi Perseroan dan Entitas Anak per 31 Maret 2011 adalah  sebesar Rp302.505,‐  ribu.  Transaksi  tersebut  adalah berupa pinjaman  antara Perseroan dan  Entitas Anak dengan Tuan  Dodi  Hendra Wijaya  yang merupakan  Direktur  Perseroan  dan  Entitas  Anak.  Tidak  ada  syarat  dan kondisi khusus atas hutang tersebut, dimana Perseroan dan Entitas Anak tidak dikenakan bunga, denda dan tidak ada jatuh tempo.    

12

Page 27: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

     

 

2. Liabilitas jangka panjang ‐ setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Saldo  liabilitas  jangka panjang merupakan hutang  jangka panjang  kepada pihak  ketiga,  setelah dikurangi bagian yang  jatuh tempo dalam satu tahun Perseroan dan Entitas Anak per 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp91.252.247,‐ ribu dengan rincian sebagai berikut:  

(dalam ribuan Rupiah) 

Jumlah 

Dolar Amerika Serikat   Pinjaman Modal Kerja – PT Bank Windu Kentjana International Tbk (US$6.000.000)  52.254.000    Rupiah   Pinjaman Investasi – PT Bank Pan Indonesia Tbk  4.000.000 Pinjaman lainnya   

PT Danpac Finance  26.750.000 Pembiayaan konsumen   

PT BII Finance Center  276.658 PT Bank Jasa Jakarta  121.471 PT BCA Finance  112.547 

Jumlah   83.514.675 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun  (1.022.117) Jumlah Pinjaman Modal Kerja, Pinjaman Investasi, pinjaman lainnya dan Pembiayaan Konsumen   82.492.559    Hutang sewa pembiayaan   

PT Tifa Finance  10.086.074 PT Dipo Star Finance  2.187.802 PT Astra Sedaya Finance  1.555.008 PT U Finance  146.874 PT Trust Finance Indonesia Tbk.  49.088 

Jumlah  14.024.846 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun  (5.265.158) Jumlah hutang pembiayaan  8.759.688 

Jumlah liabilitas jangka panjang   91.252.247  

Syarat dan Kondisi dari hutang sewa pembiayaan dapat dilihat pada Bab VII Keterangan Tentang Perseroan dan Entitas Anak, Subbab Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga.   

3. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja  Saldo liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perseroan dan Entitas Anak per tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp989.168,‐ ribu dengan rincian sebagai berikut: 

(dalam ribuan Rupiah) 

Jumlah 

Nilai kini liabilitas diestimasi atas imbalan kerja  974.993 Kerugian aktuarial yang belum diakui  14.175 

Jumlah liabilitas diestimasi atas imbalan kerja   989.168 

 4. Penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup  Saldo penyisihan untuk biaya pengelolaan dan reklamasi  lingkungan hidup Perseroan dan Entitas Anak per tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp92.449,‐ ribu dengan rincian sebagai berikut: 

(dalam ribuan Rupiah) 

Jumlah 

Saldo awal periode  80.975 Penambahan selama periode berjalan  11.474 

Jumlah penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup  92.449 

 

13

Page 28: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

     

 

Perjanjian Penting, Ikatan dan Kontinjensi  Perjanjian penting, Ikatan dan Kontijensi yang dimiliki Perseroan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: ‐ Surat Pernyataan Dukungan Kegiatan Pertambangan 

Sejak  tahun  2008  hingga  2011,  SMR,  Entitas  Anak  memperoleh  pernyataan  dukungan  dari  warga masyarakat  pemilik  tanah,  tua  adat,  dan  aparat  pemerintah  desa  dari  enam  desa  di  kecamatan Kuatnana  dan  Amanuban  Tengah,  yang  berisi  pernyataan  dukungan  atas  kegiatan  penambangan mangan di wilayah  lahan  yang mereka miliki.  Pada  tahun  2011,  SMR, diwakili  oleh pejabat Direktur Utama/Kuasa  Direksi,  menandatangani  Surat  Pernyataan  Dukungan  Kegiatan  Penambangan  yang menyatakan  dukungan  para  pemilik  tanah  terkait  kegiatan  SMR  dengan  kegiatan  SMR  dengan memberikan  hak  pengelolaan  atas  tanah  yang  dimiliki,  yang  berlaku  selama  masa  ijin  usaha pertambangan dan perpanjangannya, yang dimiliki oleh SMR. 

‐ Surat Kesepakatan Bersama Hingga  tanggal  31 Maret  2011,  SMR,  Entitas  Anak  dan masing‐masing  40  orang  pemilik  lahan/tuan tanah di Wilayah  Ijin Usaha Pertambangan (WIUP), menandatangani Surat Kesepakatan Bersama yang isinya antara lain: 1. Pemilik  lahan meminta SMR untuk dapat melaksanakan kegiatan penambangan di wilayah  tanah 

milik pemilik lahan. 2. Penegasan kembali atas penyerahan hal pengelolaan bidang tanah milik pemilik  lahan/tuan tanah 

kepada SMR untuk selanjutnya SMR menjadi pemegang yang sah atas hak pengelolaan tersebut. 3. Atas  penyerahan  hak  pengelolaan  dan  pemilik  lahan,  SMR  menunjuk  pemilik  lahan  untuk 

melakukan  pengawasan  dan  pemilihan  mineral  logam  mangan  yang  dihasilkan  dari  kegiatan penambangan pada bidang tanah yang dimiliki lahan. 

4. Atas  jasa  pengawasan  dan  pemilahan  tersebut,  SMR  bersedia membayar  kepada  pemilik  lahan senilai Rp400,‐ per kilogram (atau sama dengan Rp400.000 per ton) atas mangan yang diperoleh. 

5. Jangka waktu pelaksanaan surat kesepakatan adalah selama masa IUP, termasuk perpanjangan dan perubahan‐perubahannya. 

Terkait dengan biaya  jasa pengawasan dan pemilahan  tersebut, biaya yang  terjadi dikelompokkan ke dalam biaya produksi sebagai biaya penggalian dan pengerukan. 

‐ Kewajiban Pengelolaan Lingkungan Hidup  Perusahaan dan Entitas Anak  telah membentuk penyisihan atas  transaksi kewajiban pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup. 

‐ Perjanjian Penjualan Sampai dengan tanggal  laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 serta tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, SMR, Entitas Anak dan Zhanjiang Junyu Minerals Co. Ltd.  telah menandatangani Perjanjian Penjualan. Pada  tanggal 22 November 2010, SMR, Entitas  Anak,  bersama  Zhanjiang  Development  Districs  Jinghong  Limited  Company  telah menandatangani Perjanjian Penjualan. 

‐ Perjanjian Pemberian Jaminan Sampai dengan tanggal  laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010  serta  tiga bulan yang berakhir pada  tanggal 31 Maret 2011 dan    tahun yang  berakhir  pada  tanggal  31  Desember  2010  yang  telah  diaudit  oleh  Kantor  Akuntan  Publik Purwantono,  Suherman  &  Surja  dengan  Pendapat  Wajar  Tanpa  Pengecualian,  SMR,  Entitas  Anak, mengadakan perjanjian dengan PT Kusuma Persada untuk pemberian  jaminan beberapa bidang tanah milik  PT  Kusuma  Persada  atas  fasilitas  pinjaman  yang  diperoleh  SMR  dari  PT  Bank Windu  Kentjana International  Tbk.  Atas  pemberian  jaminan  ini,  SMR  tidak memiliki  kewajiban  apapun  terhadap  PT Kusuma Persada pada tanggal 3 Februari 2011. 

‐ Peraturan Kehutanan. Pada tanggal 10 Maret 2006, Menteri Kehutanan mengeluarkan Peraturan Menteri No. P.14/Menhut‐II/2006  (Peraturan  Kehutanan  2006)  mengenai  Pedoman  Pinjam  Pakai  Kawasan  Hutan  yang menjelaskan mengenai izin untuk menggunakan hutan bukan untuk kegiatan hutan.  Pada  tanggal 10  Juli  2008, Peraturan Kehutanan 2006  telah diperbaharui melalui  Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut‐II/2008  (Peraturan Kehutanan 2008) antara  lain mengenai penambahan bentuk  kompensasi  atas  IPPKH. Berdasarkan  informasi dari Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara 

14

Page 29: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

     

 

Timur, SMR wajib membayar PNBN Penggunaan Kawasan Hutan yang bersifat komersial pada provinsi yang luas kawasan hutannya diatas 30%.  

‐ Hukum Pertambangan Terbaru Pada  tanggal  16  Desember  2008,  Parlemen  Indonesia  mengesahkan  undang‐undang  baru  tentang pertambangan mineral  dan  batubara  (“UU”),  yang  telah  disetujui  Presiden  pada  tanggal  12  Januari 2009, menjadi UU No. 4/2009. Pada  bulan  Februari  2010,  Pemerintah  mengeluarkan  dua  peraturan  pelaksanaan  Undang‐undang seperti Peraturan Pemerintah Nomor 22/2010 dan 23/2010 (“PP No. 22” dan “PP No. 23”). PP No. 22 mengatur  tentang  pembentukan  area  pertambangan  dengan  izin  usaha  pertambangan  baru  (“Izin Usaha  Pertambangan”  atau  “IUP”).  PP  No.  23  memberikan  klarifikasi  seputar  prosedur  untuk memperoleh IUP baru. PP No. 23, namun rincian prosedur akan ditentukan secara terpisah. Pada  bulan  Desember  2009,  Pemerintah  mengeluarkan  Peraturan  Pemerintah  No.  34/2009  yang memberikan  kerangka hukum untuk mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual  sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik (“Kewajiban Pasar Domestik” atau “DMO”). Selanjutnya, pada  tanggal 19 April 2010, Menteri Energi dan  Sumber Daya Mineral mengeluarkan Keputusan No. 1604 K/30/MEM/2010 yang menetapkan persentase DMO minimum 24,75%. Pada bulan  September 2010, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 17/2010  (‘PP No. 17”)  yang  berkaitan  dengan  prosedur  untuk mengatur  harga  patokan  untuk  penjualan mineral  dan batubara, yang mengatur bahwa penjualan mineral logam (termasuk mangan) harus dilakukan dengan mengacu pada harga patokan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, yang akan diatur oleh peraturan yang dikeluarkan oleh Direktur  Jendral Mineral, Batubara dan Panas Bumi. Dalam PP No. 17,  spot dan 12 bulan untuk kontrak jangka panjang. Kontrak‐kontrak tersebut yang mana harga penjualan mangannya telah dinegosiasi ulang berdasarkan dan sesuai dengan instruksi Pemerintah, dikecualikan. Pada  tanggal  29 Mei  2008, Menteri  ESDM menerbitkan  Peraturan Menteri  ESDM  Nomor  18/2008 (PerMen ESDM 18/2008) yang mengatur tentang reklamasi dan penutupan tambang. Pada bulan Desember 2010,  Peraturan  Pemerintah No. 78/2010  (‘PP No.78”)  tentang  reklamasi dan pascatambang  telah  diterbitkan.  Oleh  karenanya,  PerMen  ESDM  18/2008 masih  berlaku  sepanjang Peraturan  Menteri  tersebut  tidak  bertentangan  dengan  PP  No.  78  Tahun  2010.  Pemegang  IUP‐EKsplorasi harus memenuhi persyaratan yang mencakup, antara lain, rencana reklamasi dalam rencana kerja dan anggaran eksplorasian dan memberikan jaminan reklamasi dalam bentuk deposito berjangka yang ditempatkan pada  sebuah bank milik Negara. Pemegang  IUP‐Operasi Produksi harus memenuhi persyaratan tertentu yang termasuk, antara lain:  (1) penyusunan rencana reklamasi 5 tahun dan rencana pasca tambang; (2) penyediaan  jaminan  reklamasi  yang  dapat  berupa  deposito  berjangka  yang  ditempatkan  pada 

sebuah bank milik negara, bank garansi, asuransi atau cadangan akuntansi (jika memenuhi syarat) serta jaminan pascatambang dalam bentuk deposito berjangka di bank milik negara. 

 Keterangan Singkat Mengenai Hutang Yang Akan Dilunasi Dengan Menggunakan Hasil Dana Penawaran Umum 

  PT Bank Windu Kentjana Internasional, Tbk.  

Jumlah Maksimum Fasilitas  : Setinggi‐tingginya  USD6.000.000  (enam  juta  dolar  Amerika Serikat) 

Jenis Fasilitas  : Kredit Demand LoanTujuan Penggunaan Pinjaman  : Modal kerja SMRSaldo/Jumlah  fasilitas  yang telah ditarik 

 :  sebasar USD6.000.000 (enam juta dolar Amerika Serikat) 

Jaminan  : ‐ sebidang  tanah  Hak  Guna  Bangunan,  yang  terletak  di: Propinsi  Jawa  Tengah.  Kabupaten  Semarang,  Kecamatan Ungaran, Kelurahan Genuk, atas nama PT Kusuma Persada, seluas 3.680M2 (tiga ribu enam ratus delapan puluh meter persegi),  diuraikan  dalam  Surat  Ukur  tertanggal  4 September  2006,  No.01957/Genuk/2006,  menurut sertifikat  tertanggal  112,  dikeluarkan  oleh  Badan Pertanahan  Nasional  Kantor  Pertanahan  Kabupaten Semarang. 

 

15

Page 30: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

     

 

sebidang  tanah  Hak  Guna  Bangunan,  yang  terletak  di: Propinsi  Jawa  Tengah.  Kabupaten  Semarang,  Kecamatan Ungaran,  Kelurahan  Genuk,  atas  nama  PT  Kusuma Persada, seluas 840M2 (delapan ratus empat puluh meter persegi),  diuraikan  dalam  Surat  Ukur  tertanggal  4 September  2006  No.01956/Genuk/2006,  menurut sertifikat  tertanggal  113,  dikeluarkan  oleh  Badan Pertanahan  Nasional  Kantor  Pertanahan  Kabupaten Semarang. 

sebidang  tanah  Hak  Guna  Bangunan,  yang  terletak  di: Propinsi  Jawa  Tengah.  Kabupaten  Semarang,  Kecamatan Ungaran,  Kelurahan  Gedanganak,  atas  nama  PT  Kusuma Persada,  seluas  96.940M2  (sembilan  puluh  enam  ribu sembilan  ratus  empat  puluh  meter  persegi),  diuraikan dalam  Surat  Ukur  tertanggal  4  September  2006, No.02380/Gedanganak/2006,  menurut  sertifikat tertanggal  441,  dikeluarkan  oleh  Badan  Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang. 

PT Kusuma Persada bersedia dan  setuju menjaminkan aset‐aset  tersebut  diatas  pada  PT  Bank  Windu  Kentjana International, Tbk., atas pinjaman  yang dilakukan oleh SMR pada  PT  Bank  Windu  Kentjana  Internasional,  Tbk., berdasarkan Perjanjian Pemberian Jaminan yang dibuat oleh dan  antara  SMR  dan  PT  Kusuma  Persada  tertanggal  3 Ferbuari 2011. Pemilik  PT  Kusuma  Persada  adalah  Djajus  Adisaputro (Komisaris  Utama  Perseroan),  Dwijawanti  Widiatmadja (Komisaris  Perseroan)  dan  Adi Wibowo  Adisaputro  (Direksi Perseroan). 

Jangka Waktu  : 48  (empat  puluh  delapan)  bulan  terhitung  sejak  tanggal penandatanganan Akta Perjanjian Kredit yaitu pada  tanggal 14  Desember  2010,  dan  akan  berakhir  pada  tanggal  14 Desember 2014. 

Suku Bunga  : 5,5%  (lima koma  lima persen) efektif per tahun atas  jumlah yang terhutang. 

 Pelunasan hutang  kepada PT Bank Windu Kentjana  Internasional, Tbk diperkirakan akan diselesaikan segera  setelah Tanggal Pencatatan Saham Perseroan di Bursa namun  tidak  lebih  lambat dari periode pembayaran bunga berikutnya yakni pada tanggal 25 Oktober 2011. 

  PT Danpac Finance  Total Fasilitas  : Rp 35.000.000.000,‐ (tiga puluh lima miliar Rupiah) Tujuan Penggunaan Pinjaman  : Modal kerja SMRSaldo/Jumlah  fasilitas  yang telah ditarik 

: Rp26.750.000.000,‐ (dua puluh enam miliar tujuh ratus  lima puluh juta Rupiah) 

Jenis Pembiayaan : Fasilitas Pembiayaan FactoringJangka Waktu  : 28 Desember 2010 sampai dengan 28 Desember 2012 Tingkat Suku Bunga  : 11% p.a / floating

 Pelunasan  hutang  kepada  PT Danpac  Finance  diperkirakan  akan  diselesaikan  segera  setelah  Tanggal Pencatatan  Saham  Perseroan  di  Bursa  namun  tidak  lebih  lambat  dari  periode  pembayaran  bunga berikutnya yakni pada tanggal 28 Oktober 2011. 

     

16

Page 31: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

     

 

  PT Bank Pan Indonesia, Tbk.  Total Fasilitas  : Rp 4.000.000.000,‐ (empat miliar Rupiah) Tujuan Penggunaan Pinjaman  : Investasi Saldo/Jumlah  fasilitas  yang telah ditarik 

: Rp3.800.000.000,‐ (tiga miliar delapan ratus juta Rupiah) 

Jaminan  : ‐  sebidang tanah Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Nomor 18/VI/I/Sunter  Jaya,  berdiri  diatas  sebidang  Hak  Guna Bangunan nomor 2533,  seluas 192,88 M2 yang  terletak di Kelurahan  Sunter  Jaya,  Kecamatan  Tanjung  Priok, Kotamadya  Jakarta Utara, Provinsi DKI  Jakarta, atas nama SMR, yang dibebankan dengan Hak Tanggungan Peringkat Pertama  senilai  Rp1.000.000.000,‐  (satu  miliar  Rupiah) berdasarkan  Akta  nomor  03  tahun  2011  yang  dibuat dihadapan Audrey  Thumewa,  S.H., Pejabat Pembuat Akta Tanah,  di  Jakarta  Utara.  Sertifikat  Hak Milik  Atas  Satuan Rumah Susun tersebut adalah pemegang hak SMR; 

sebidang  tanah  Hak  Milik  Atas  Satuan  Rumah  Susun Nomor  19/VI/I/Sunter  Jaya,  berdiri  diatas  sebidang  Hak Guna  Bangunan  nomor  2533,  seluas  268,52  M2  yang terletak  di  Kelurahan  Sunter  Jaya,  Kecamatan  Tanjung Priok, Kotamadya Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta, atas nama  SMR,  yang  dibebankan  dengan  Hak  Tanggungan Peringkat  Pertama  senilai  Rp1.600.000.000,‐  (satu miliar enam ratus juta Rupiah) berdasarkan Akta nomor 04 tahun 2011  yang  dibuat  dihadapan  Audrey  Thumewa,  S.H., Pejabat  Pembuat Akta  Tanah,  di  Jakarta Utara.  Sertifikat Hak  Milik  Atas  Satuan  Rumah  Susun  tersebut  adalah pemegang hak SMR; 

sebidang  tanah  Hak  Milik  Nomor  4665/Pondok  Pinang, seluas 267 M2 yang terletak di Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran  Lama, Kotamadya  Jakarta  Selatan, Provinsi DKI  Jakarta,  atas nama Dwijawanti Widiatmadja, yang  dibebankan  dengan  Hak  Tanggungan  Peringkat Pertama  senilai  Rp.2.400.000.000,‐  (dua  miliar  empat ratus juta Rupiah) berdasarkan Akta nomor 05 yang dibuat dihadapan Sandrawati, S.H., Pejabat Pembuat Akta Tanah, di  Jakarta  Selatan.  Sertifikat  Hak  Milik  tersebut  adalah pemegang hak Dwijawanti Widiatmadja 

 Jenis Fasilitas  : Kredit Jangka Waktu  : tidak  lebih  dari  60  (enam  puluh)  kali  angsuran  bulanan, 

terhitung  sejak  tanggal  30  April  2011  sampai  tanggal  31 Maret 2016 

Suku Bunga  : 10,50% per tahun  

Pelunasan hutang kepada PT Bank Pan  Indonesia, Tbk. diperkirakan akan diselesaikan  segera  setelah Tanggal  Pencatatan  Saham  Perseroan  di  Bursa  namun  tidak  lebih  lambat  dari  periode  pembayaran bunga berikutnya yakni pada tanggal 30 Oktober 2011. 

 

Perseroan tidak memiliki  liabilitas‐liabilitas  lain, selain  liabilitas yang diungkapkan dalam Prospektus  ini dan diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian yang disajikan dalam Prospektus ini. 

 

Dari tanggal 31 Maret 2011 sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen dan dari tanggal Laporan Auditor  Independen sampai dengan Pernyataan Pendaftaran Efektif, Perseroan tidak memiliki  liabilitas‐liabilitas  lain selain yang telah dinyatakan di atas dan yang telah diungkapkan dalam  laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Prospektus ini.  

17

Page 32: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

     

 

 

Manajemen  dalam  hal  ini  bertindak  dan  atas  nama  Perseroan  serta  sehubungan  dengan  tugas  dan tanggung jawabnya dalam Perseroan dengan ini menyatakan kesanggupannya untuk memenuhi liabilitas‐liabilitasnya yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak serta disajikan dalam Prospektus ini.  

 

Perseroan  telah melunasi  seluruh  liabilitas yang  telah  jatuh  tempo. Tidak  terdapat  liabilitas yang  telah jatuh tempo dan belum dilunasi.  

 

Tidak  terdapat  pembatasan‐pembatasan  (negative  covenants)  yang merugikan  pemegang  saham  dan tidak  ada  pelanggaran  yang  dilakukan  Perseroan  atas  persyaratan  dalam  perjanjian  kredit  yang berdampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan tindakan yang telah atau akan diambil oleh Perseroan. 

 

Seluruh kewajiban Perseroan per 31 Maret 2011 telah diungkapkan di dalam Prospektus. 

 

18

Page 33: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

IV.    ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN   Keterangan  yang  ada  dalam  bab  ini  harus  dibaca  bersama‐sama  dengan  laporan  keuangan  konsolidasian Perseroan  beserta  catatan‐catatan  di  dalamnya,  yang  terdapat  pada  Bab  XV  Laporan Auditor  Independen  dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak dari Prospektus ini. Informasi yang disajikan berikut bersumber dari  laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 serta tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan  paragraf  penjelasan  (1)  penyajian  kembali  laporan  keuangan  untuk  tahun  yang  berakhir  31 Desember 2009 dan 2008 dan laporan posisi keuangan tanggal 1 Januari 2008/31 Desember 2007 (2) penerapan PSAK yang efektif 1 Januari 2011 (3) penerbitan kembali laporan keuangan dan untuk laporan keuangan tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 serta tahun yang berakhir pada tanggal‐tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Leonard, Mulia & Richard dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.   1. Umum  Perseroan berusaha dalam bidang perdagangan,  jasa,  industri, pengangkutan, perbengkelan, dan pembangunan. Perseroan melalui  Entitas Anaknya  PT  Soe Makmur  Resources  (“SMR”)  bergerak  dalam  bidang  pertambangan, perdagangan, perindustrian dan jasa, khususnya pertambangan batu mangan yang memiliki wilayah eksplorasi dan eksploitasi  di  kecamatan  Kuatnana  dan  Amanuban  Tengah,  Timor  Tengah  Selatan  Nusa  Tenggara  Timur. Sedangkan Entitas Anak Perseroan PT Adikarsa Alam Resources (“AKAR”) dan PT Transentra Nusantara (“TN”) yang masing‐masing bergerak dalam bidang usaha perdagangan dan pertambangan dan keduanya masih dalam tahap pengembangan.   Untuk  tujuan  komparatif,  Laporan  posisi  keuangan  konsolidasian  tanggal  31  Desember  2009  dan  2008  dan  1 Januari 2008/31 Desember 2007 serta Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, Laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan Laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal‐tanggal 31 Desember 2010,  2009  dan  2008  telah  disajikan  kembali  untuk  mencerminkan  efek  dari  perolehan  kepemilikan  saham (akuisisi) SMR seolah‐olah transaksi tersebut telah terjadi pada tanggal 1 Januari 2008, awal periode penyajian.   2. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Perseroan dan Entitas Anak  Karena  Perseroan  sangat  tergantung  kepada  pendapatan  Entitas  Anak  Perseroan  yang  bergerak  dalam  bidang pertambangan batu mangan, berikut adalah beberapa faktor yang akan mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan dan Entitas Anak di masa depan.  ‐ Permintaan batu mangan global Pertumbuhan ekonomi global mengakibatkan  juga naiknya permintaan batu mangan dunia, berdasarkan data dari US Geological Survey, per akhir 2010, produksi mangan dunia mengalami kenaikan sebesar 20% menjadi 13 juta  metrik  ton,  atau  lebih  tinggi  dibanding  tahun  2009  dimana  pada  tahun  tersebut,  produksi  mangan mengalami penurunan 18% menjadi 10,8  juta metrik ton (mt) dibanding total produksi 2008 sebesar 12,7  juta mt. Semakin tinggi produksi mangan mengimplikasikan tingginya permintaan akan mangan.  

 Cina  sebagai  salah  satu produsen dan  konsumen  terbesar batu mangan di dunia diperkirakan  akan memiliki pengaruh yang signifikan di industri pasar batu mangan di masa mendatang. Mangan diperlukan dalam produksi baja dan besi. Dimana baja dan besi adalah material utama dalam pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, dapat  disimpulkan  bahwa  tingkat  pembangunan  infrastruktur  adalah  termasuk  indikator  utama  dari  naiknya permintaan batu mangan. Dengan kata  lain, permintaan batu mangan dan tingkat pembangunan  infrastruktur berkorelasi  positif.  Industri  baja mengkonsumsi  47%  electrolytic magnanese metal,  dan  industri  alluminium menkonsumsi 32%.  Data diatas menunjukkan seberapa significant material mangan atas industri besi dan baja. (sumber  www.resourceinvestor.com) 

   

19

Page 34: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

‐ Fluktuasi harga batu mangan global Batu  mangan  merupakan  komoditas  yang  diperdagangkan  secara  internasional,  harga  batu  mangan  dapat berfluktuasi secara signifikan. Faktor‐faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga batu mangan antara lain :  1. Pasokan  batu  mangan.  Pasokan  batu  mangan  dunia  yang  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor  seperti 

penemuan  cadangan batu mangan baru, ekspansi dari  tambang yang  sedang beroperasi atau penutupan tambang batu mangan;  

2. Biaya transportasi batu mangan. Harga batu mangan dapat berbeda‐beda dikarenakan adanya perbedaan biaya  transportasi  akibat  perbedaan  lokasi  geografis  antara  produsen  dan  pelanggan,  dimana  biaya transportasi merupakan bagian yang cukup signifikan dalam menentukan harga batu mangan. 

 ‐ Produksi batu mangan dan pengembangan kapasitas produksi Pendapatan Perseroan dan Entitas Anak ditentukan oleh volume batu mangan yang diproduksi dan dijual oleh Perseroan dan Entitas Anak. Volume produksi batu mangan bergantung pada perencanaan penambangan dan pengelolaan  logistik  dalam  penambangan  dan  pengangkutan  batu  mangan.  Perseroan  dan  Entitas  Anak berencana  untuk mengembangkan  pengolahan  dan  pengangkutan  batu mangan  yang  terintegritas  sehingga memiliki  fasilitas yang mampu menunjang kenaikan volume produksi batu mangan Entitas Anak dimasa yang akan datang dan terus meningkatkan efisiensi biaya operasional Entitas Anak.  

‐ Kebijakan Pemerintah dan Perubahan Peraturan Walaupun  secara  umum  kebijakan  Pemerintah  Indonesia  terhadap  industri  pertambangan  pada  saat berorientasi pasar, Pemerintah  Indonesia dapat mengeluarkan kebiajakn atau membuat peraturan baru yang dapat mempengaruhi kinerja operasional Perseroan dan Entitas Anak.  Pada  tahun  2009,  Pemerintah  Indonesia menerbitkan Undang‐undang  Lingkungan Hidup. Namum  demikian, petunjuk  pelaksanaan  dan  petunjuk  teknis  yang mengatur  penerapan  Undang‐undang  tersebut masih  perlu diatur lebih lanjut.  Penerbitan Undang‐undang dan kebijakan Pemerintah Indonesia (termasuk Kebijakan Pemerintah Daerah) yang berakibat  terdapatnya beberapa perubahan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk melaksanakan kegiatan usahanya dapat merugikan kegiatan usaha Perseroan dan Entitas Anak, keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan dan Entitas Anak. 

 ‐ Fluktuasi Harga Bahan Bakar Minyak (”BBM”)  Harga BBM akan menjadi  faktor penentu yang cukup material  terhadap hasil operasi Anak Perusahan. Setiap kenaikan harga BBM akan mempengaruhi biaya melalui naiknya biaya pengiriman batu mangan. Entitas Anak akan membeli bahan bakar yang dibutuhkan dari pihak penyedia pada harga pasar. Setiap peningkatan yang signifikan  pada  harga  bahan  bakar  akan menyebabkan  kenaikan  biaya  produksi  di masa  yang  akan  datang. Perseroan dan Entitas Anak saat ini belum melakukan kegiatan lindung nilai terkait dengan harga BBM 

 ‐ Kondisi cuaca Kondisi cuaca dapat memiliki dampak signifikan terhadap operasi penambangan, pada umumnya bulan dengan curah hujan sedikit dalam setahun berada pada kuartal kedua dan ketiga setiap tahunnya, kondisi cuaca dengan curah hujan yang buruk dapat mengakibatkan tertundanya kegiatan pemuatan dan pengiriman batu mangan. 

 ‐ Kebijakan Akuntansi Penting Perseroan telah menyediakan  laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak dalam bab‐bab  lain di dalam prospektus ini sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia. Catatan 2 dalam  laporan  keuangan  konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak berisi pengungkapan kebijakan akuntansi  penting  dan metode‐metode  yang  digunakan  dalam  penyusunan  laporan  keuangan  konsolidasian. Dalam  penyusunan  laporan  keuangan, manajemen  diwajibkan  untuk membuat  estimasi  dan  penilaian  yang mempengaruhi nilai aset Perseroan,  liabilitas, pendapatan dan beban  serta pengungkapan aset dan  Liabilitas kontinjensi Perseroan. Hasil yang didapat, dalam kenyataannya, dapat berbeda secara signifikan, dalam asumsi dan  kondisi  yang  berbeda.  Kebijakan  akuntansi  yang  penting  demi  pemahaman  sepenuhnya  atas  laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut :  

 

20

Page 35: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

a. Persediaan 

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai perolehan atau nilai realisasi neto. Nilai perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata‐rata bergerak. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya  yang  diperlukan  untuk  melaksanakan  penjualan.  Penyisihan  atas  penurunan  nilai  persediaan ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi netonya. 

b. Aset Tetap  

Aset  tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan  rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya aset tetap meliputi  : (a) harga pembelian, (b) biaya‐biaya yang dapat diartibusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisinya sekarang, dan (c) estimasi biaya pembongkaran dan pemindahan dan restorasi lokasi aset. Setiap bagian dari aset tetap dengan biaya perolehan yang signifikan terhadap total biaya perolehan aset, disusutkan secara terpisah. Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset  tetap ditelaah dan  jika diperlukan disesuaikan secara prospektif. 

Pada saat pemeliharaan dan perbaikan yang signifikan dilakukan, biaya tersebut diakui ke dalam nilai buku (carrying amount) aset  tetap  sebagai  suatu penggantian  jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan  lainnya yang  tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan  langsung pada operasi berjalan. 

Penyusutan  aset  tetap  dihitung  dengan  menggunakan  metode  garis  lurus  berdasarkan  taksiran  masa manfaat aset tetap sebagai berikut :  

  Tahun

Prasarana  4 – 6

Bangunan  20

Kendaraan dan alat berat   4 – 8

Peralatan dan Investaris Kantor  4 – 8

 Jumlah  tercatat  aset  tetap  dihentikan  pengakuannya  pada  saat  dilepaskan  atau  saat  tidak  ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.  Laba atau  rugi yang  timbul dari  penghentian  pengakuan  aset  (dihitung  sebagai  perbedaan  antara  jumlah  neto  hasil  pelepasan  dan jumlah  tercatat  dari  aset)  dimasukkan  dalam  laporan  laba  rugi  konsolidasian  pada  tahun  aset  tersebut dihentikan pengakuannya. 

Pada setiap akhir tahun buku, Perseroan dan Entitas Anak melakukan penelahaan apakah terdapat indikasi penurunan nilai aset. Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tidak berwujud, ditelaah atas kemungkinan  kerugian  penurunan  nilai  dalam  hal  terdapat  kejadian  atau  perubahan  situasi  yang mengindikasikan nilai tercatatnya tidak dapat diperoleh kembali. Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang diperkirakan dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai. 

c. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan  Biaya  eksplorasi  diakumulasi  untuk  setiap  area  of  interest  dan  ditangguhkan  sebagai  aset  apabila,  ijin eksplorasi masih berlaku, biaya‐biaya tersebut diharapkan akan dapat diperoleh kembali melalui eksploitasi atau penjualan, atau, apabila  ijin eksplorasi masih berlaku, kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan  untuk  memastikan  apakah  kegiatan  tersebut  akan  dapat  menghasilkan  cadangan  yang secara ekonomis dapat diperoleh,  serta kegiatan yang aktif dan  signifikan, dalam area of  interest  terkait masih berlangsung. Setiap area of  interest ditelaah pada  setiap akhir periode akuntansi dan apabila diperlukan, penyesuaian dibuat untuk menghapuskan biaya eksplorasi tangguhan sepanjang nilainya tidak dapat dipulihkan kembali di masa yang akan datang. Biaya pengembangan dikapitalisasi termasuk biaya‐biaya untuk mengembangkan area of  interest sebelum dimulainya kegiatan produksi dalam area of  interest yang bersangkutan. Biaya pengembangan diamortasi selama masa produksi yang diharapkan atau berdasarkan estimasi umur  tambang atau periode  ijin usaha 

21

Page 36: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

pertambangan, mana  yang  lebih  pendek.  Biaya  yang  tidak  diamortasi  dihapuskan  pada  saat  Perseroan menentukan bahwa  tidak ada  lagi nilai yang dapat diharapkan dari area of  interest yang bersangkutan di masa mendatang. Biaya  eksplorasi  dan  pengembangan  tangguhan  diamortasi  dengan menggunakan metode  unit  produksi yang dihitung sejak tanggal dimulainya produksi komersial dari setiap area of interest yang bersangkutan.  

d. Biaya Pengupasan Tangguhan 

Biaya  pengupasan  tanah  dibagi  sebagai  berikut;  pengupasan  awal  tanah  untuk  membuka  area pertambangan  sebelum  produksi  dimulai,  dan  pengupasan  lanjutan  yang  dilakukan  selama  aktivitas produksi. Biaya  pengupasan  tanah  awal merupakan  bagian  dari  biaya  eksplorasi  dan  pengembangan  tangguhan, sedangkan biaya pengupasan tanah  lanjutan dibebankan sebagai biaya produksi selama rasio pengupasan mendekati atau kurang dari rata‐rata rasio pengupasan yang diestimasi. Namun demikian, jika rasio aktual lebih  tinggi  dari  rasio  rata‐rata  yang  diestimasi,  kelebihan  biaya  pengupasan  ditangguhkan  dan  dicatat sebagai pengupasan tangguhan. Biaya pengupasan tangguhan  ini dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana rasio aktual lebih rendah dari rasio rata‐rata yang diestimasi.  

e. Pendapatan dan Beban Penjualan Produk Tambang Pendapatan dari penjualan produk tambang diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi: (i) Entitas telah mengindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli; (ii) Entitas  tidak  lagi menlanjutkan  pengelolaan  yang  biasanya  terkait  dengan  kepemilikan  atas  barang 

ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; (iii) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal; (iv) Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas; 

dan (v) Biaya  yang  terjadi  atau  akan  terjadi  sehubungan  transaksi  penjualan  tersebut  dapat  diukur  secara 

andal. Beban diakui pada saat terjadinya dengan metode akrual.                                                                   

3. Keuangan 

Analisis  dan  pembahasan  di  bawah  ini  disusun  berdasarkan  angka‐angka  yang  dikutip  dari  dan  harus  dibaca dengan mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak beserta catatan atas laporan keuangan  konsolidasian  di  dalamnya,  yang  terdapat  pada  Bab  XV  dari  Prospektus  ini.  laporan  keuangan konsolidasian tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 serta tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan  tahun  yang berakhir pada  tanggal 31 Desember 2010  yang  telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,  Suherman  &  Surja  dengan  pendapat Wajar  Tanpa  Pengecualian  dengan  paragraf  penjelasan  (1) penyajian kembali  laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 dan  laporan posisi keuangan  tanggal  1  Januari  2008/31  Desember  2007  (2)  penerapan  PSAK  yang  efektif  1  Januari  2011  (3) penerbitan  kembali  laporan keuangan dan untuk  laporan  keuangan  tanggal 31 Desember 2009 dan 2008  serta tahun yang berakhir pada tanggal‐tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Leonard, Mulia & Richard dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.   

Pertumbuhan Pendapatan dan Beban                              

Tabel berikut ini memperlihatkan komposisi pendapatan dan beban Perseroan dan Entitas Anak untuk tiga bulan yang berakhir pada  tanggal 31 Maret 2011 dan untuk  tahun  yang berakhir pada  tanggal‐tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. 

(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan  Tiga bulan yang berakhir pada 

tanggal 31 Maret 2011 

Tahun yang berakhir pada tanggal‐tanggal 31 Desember 

2010 2009  2008

PENJUALAN  6.964.054 23.860.195 10.195.829  ‐

BEBAN POKOK PENJUALAN (9.521.648) (28.503.792) (14.833.023)  ‐

22

Page 37: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan  Tiga bulan yang berakhir pada 

tanggal 31 Maret 2011 

Tahun yang berakhir pada tanggal‐tanggal 31 Desember 

2010 2009  2008

RUGI BRUTO  (2.557.594) (4.643.597) (4.637.194)  ‐

Beban penjualan  (76.977) (1.762.739) (71.000)  ‐

Beban umum dan administrasi  (5.067.821) (13.401.934) (6.405.133)  (2.264.306)

Beban eksplorasi  (234.631) (371.714) (2.252.553)  ‐

Pendapatan operasi lainnya  1.703.863 208.350 2.725  1.811

Beban operasi lain‐lain   (1.917.723) (1.364.081) (44.557)  ‐

RUGI SEBELUM PAJAK  (8.150.883) (21.335.715) (13.407.713)  (2.262.494)

PENGHASILAN PAJAK ‐ Tangguhan   1.640.373 4.502.671 2.786.892  300.297

RUGI NETO PERIODE BERJALAN  (6.510.511) (16.833.044)  (10.620.821ύ  (1.962.197ύPENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN ‐ ‐ ‐  ‐

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF SETELAH EFEK PENYESUAIAN PROFORMA 

(6.510.511) (16.833.044) (10.620.821) 

(1.962.197) 

EFEK PENYESUAIAN PROFORMA  ‐ 16.497.953 10.620.701  1.960.932

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF SEBELUM EFEK PENYESUAIAN PROFORMA 

(6.510.511) (335.091) (120)  (1.266)

Rugi yang dapat diatribusikan kepada:   

  Pemilik entitas induk  (6.490.672) (335.091) (120)  (1.266)

  Kepentingan nonpengendali  (19.839) ‐ ‐  ‐

RUGI NETO PER SAHAM setelah efek penyesuaian proforma (dalam satuan penuh Rupiah) 

(65.105) (14.028)  (8.851)  (1.635)

RUGI NETO PER SAHAM sebelum efek penyesuaian proforma (dalam satuan penuh Rupiah) 

(65.105) (3.351) (100)  (1.055)

   Penjualan   Tiga bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2011. Total  penjualan  Perseroan  dan  Entitas  Anak  untuk  tiga  bulan  yang  berakhir  pada  tanggal  31 Maret 2011 adalah sebesar Rp6.964.054,‐ ribu. Penjualan ini diperoleh Perseroan dan Entitas Anak atas ekspor ke Zhanjiang Junyu Minerals Co., Ltd. Perubahan harga jual batu mangan tidak telalu berfluktuatif oleh karena itu dampak perubahan harga jual batu mangan tidak terlalu berpengaruh terhadap penjualan batu mangan Perseroan dan Entitas Anak. Sampai dengan saat ini batu mangan dijual kepada 2 pihak dimana harga batu mangan tersebut telah disepakati di perjanjian selama masa kontrak.   Untuk meningkatkan penjualan Perseroan dan Entitas Anak di masa yang akan datang Perseroan bermaksud untuk menjual batu mangan langsung ke end user seperti ke industri baja dan produser ferroaloy. Perseroan dan Entitas Anak  berkeyakinan  dengan  tim  pemasaran  yang  dimiliki  peluang  untuk mendapatkan  kontrak/pelanggan  baru akan dapat dilakukan di masa yang akan datang.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Total Penjualan Perseroan dan Entitas Anak untuk  tahun yang berakhir pada  tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar  Rp23.860.195,‐  ribu  mengalami  kenaikan  sebesar  134,02%  atau  naik  Rp13.664.366,‐  ribu  dari Rp10.195.829 ribu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Kenaikan ini terutama disebabkan karena Perseroan dan Entitas Anak berhasil mengekspor batu mangan sebesar Rp16.478.595,‐ ribu dimana pada tahun sebelumnya penjualan Perseroan dan Entitas Anak hanya untuk domestik. Penjualan ekspor memberikan kontribusi sebesar 69,06% terhadap total penjualan Perseroan dan Entitas Anak di tahun 2010.  

23

Page 38: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Total Penjualan Perseroan dan Entitas Anak untuk  tahun yang berakhir pada  tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp10.195.829,‐ ribu. Pada tahun ini Perseroan dan Entitas Anak baru melakukan penjualan terhadap hasil produksi batu mangan, dimana penjualan masih dilakukan untuk wilayah domestik.  Beban Pokok Penjualan  Tiga bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2011. Total Beban Pokok Penjualan Perseroan dan Entitas Anak untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp9.521.648,‐  ribu. Beban pokok penjualan  terutama berasal dari biaya penyusutan, biaya penggalian  dan  pengerukan  dan  biaya  bahan  bakar  yang  masing‐masing  berjumlah  Rp4.261.230,‐  ribu, Rp1.269.864,‐  ribu,  dan  Rp1.250.026,‐  ribu,  dimana  masing‐masing  memberikan  kontribusi  sebesar  44,75%, 13,34% dan 13,13% terhadap total beban pokok penjualan Perseroan dan Entitas Anak.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009  Total beban pokok penjualan Perseroan dan Entitas Anak untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah  sebesar Rp28.503.792,‐  ribu mengalami kenaikan  sebesar Rp13.670.769,‐  ribu atau naik 92,16%  bila  dibandingkan  dengan  periode  sebelumnya  yang  berakhir  pada  tanggal  31  Desember  2009  yang sebesar Rp14.833.023,‐ ribu. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan biaya penyusutan, biaya penggalian dan  pengerukan  dan  biaya  bahan  bakar  yang  masing‐masing  berjumlah  Rp5.134.448  atau  sebesar  50,86%, Rp4.469.990  atau  sebesar  355,14%,  dan  Rp2.593.290  atau  sebesar  517,10%.  Pada  tahun  2010  Perseroan  dan Entitas Anak menaikkan volume produksi batu mangannya dari 6.949  ton ditahun 2009 menjadi 12.331 ditahun 2010   atau meningkat sebesar 5.382  ton atau sebesar 77,45% sehingga mengakibatkan naiknya beban produksi tahun periode tersebut.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Total beban pokok penjualan Perseroan dan Entitas Anak untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp14.833.023,‐ ribu. Pada tahun ini Perseroan dan Entitas Anak memulai kegiatan operasionalnya.  Volume Produksi Batu Mangan  Tiga bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2011 Volume produksi batu mangan Perseroan dan Entitas Anak sampai dengan 31 Maret 2011 adalah sebanyak 2.732 ton.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Volume produksi batu mangan Perseroan dan Entitas Anak untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar 12.331 ton mengalami kenaikan sebesar 5.382 ton atau naik sebesar 77,45% bila dibandingkan dengan periode sebelum yang hanya sebesar 6.949 ton. Pada tahun 2010 Perseroan dan Entitas Anak mendapatkan kontrak penjualan ekspor, sehingga untuk memenuhi kontrak tersebut Perseroan dan Entitas Anak menaikan volume produksi batu mangannya.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 Volume produksi batu mangan Perseroan dan Entitas Anak untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar 6.949 ton. Pada tahun 2009 Perseroan dan Entitas Anak memulai produksi batu mangannya.     

24

Page 39: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

Total Rugi Komprehensif  Tiga bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2011. Total rugi komprehensif Perseroan dan Entitas Anak untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp6.510.511,‐ ribu. Total rugi komprehensif  ini terutama diakibatkan oleh tingginya beban pokok penjualan Perseroan dan Entitas Anak yang sebesar Rp9.521.648,‐ ribu dibandingkan dengan nilai penjualan yang Perseroan dan Entitas Anak peroleh yaitu sebesar Rp6.964.054,‐ ribu dan biaya‐biaya  lain sebesar Rp8.150.883,‐ ribu.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Total rugi komprehensif Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2010 adalah sebesar Rp335.091,‐ ribu mengalami kenaikan sebesar Rp334.971,‐  ribu dibandingkan dengan  total  rugi komprehensif Perseroan dan Entitas Anak di tahun  2009  yang  sebesar  Rp120,‐  ribu.  Kenaikan  ini  terutama  disebabkan  karena  adanya  beban  umum  dan administrasi yang berasal dari jasa profesional sebesar Rp446.541,‐ ribu.    Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Total  rugi  komprehensif  Perseroan dan  Entitas Anak pada  tahun 2009  adalah  sebesar Rp120,‐  ribu mengalami penurunan sebesar Rp1.146,‐ ribu bila dibandingkan dengan total rugi komprehensif Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun 2008 yang sebesar Rp1.266,‐ ribu. Penurunan ini disebabkan karena beban umum dan administrasi di tahun 2008 lebih besar Rp1.131,‐ ribu. 

 Grafik Perkembangan Penjualan, Beban Pokok Penjualan  

31 Maret 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (dalam ribuan Rupiah) 

 

               

25

Page 40: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

Grafik Perkembangan Rugi Sebelum Pajak dan Total Rugi Komprehensif 31 Maret 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 

(dalam ribuan Rupiah)  

  

Pertumbuhan Aset 

Tabel  berikut  ini  menunjukkan  komposisi  aset  Perseroan  dan  Entitas  Anak  pada  tanggal  31  Maret  2011,  31 Desember 2010, 2009 dan 2008 : 

(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan 31 Maret 2011 

31 Desember 

2010 2009  2008

ASET   

ASET LANCAR   

Kas dan bank  15.948.471  5.197.699  109.649  383.789 

Piutang usaha – pihak ketiga  3.007.867  3.224.667  ‐  ‐

Piutang lain‐lain – pihak ketiga  196.314  162.446  75.800  ‐

Persediaan‐bersih  1.824.010  2.827.165  1.353.173  1.181.040 

Biaya dibayar di muka  483.132  368.424  4.022.786  678.125 

Aset lancar lainnya  1.498.360 ‐ ‐  ‐

JUMLAH ASET LANCAR  22.958.155  11.780.401  5.561.408  2.242.955 

ASET TIDAK LANCAR   

Piutang kepada pihak yang berelasi  593.061 9.869.052 240.000  240.000

Aset pajak tangguhan ‐ bersih  9.230.232 7.589.860 3.087.189  300.297

Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesarRp 29.447.885,‐ ribu pada tahun 2011, Rp25.218.465,‐ ribu pada tahun 2010, Rp10.104.400 ribu pada tahun 2009 dan Rp4.525,‐ ribu pada tahun  2008) 

70.781.941 73.633.868 57.036.933    28.140.000   

Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp73.891,‐ ribu pada tahun 2011, Rp64.969,‐ ribu pada tahun 2010 dan Rp24.701 ribu pada tahun 2009) 

90.686.939 90.659.461 90.430.351  27.831.874

Aset tidak lancar lainnya  73.234 73.234 72.400    ‐

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR  171.365.407 181.825.47

4  150.866.873  56.512.171 

JUMLAH ASET  194.323.562 193.605.87

5  156.428.281  58.755.125 

 

26

Page 41: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

ASET 

Tiga bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2011. Total aset Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp194.323.562,‐ ribu. Total aset Perseroan terutama berasal dari akun biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan sebesar Rp90.686.939,‐ ribu yang memberikan kontribusi sebesar 46,67% dari  total aset Perseroan dan Entitas Anak pada  tanggal 31 Maret 2011.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Total aset Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2010 adalah sebesar Rp193.605.875,‐ ribu mengalami kenaikan sebesar Rp37.177.594,‐ ribu atau naik 23,76% bila dibandingkan dengan tahun 2009 yang sebesar Rp156.428.281,‐ ribu. Aset  tersebut meningkat  terutama dikarenakan kenaikan aset  tetap sebesar Rp16.596.935,‐  ribu  (29,10%), piutang kepada pihak yang berelasi  sebesar Rp9.629.052,‐  ribu  (40.121,05%), aset  lancar  sebesar Rp6.218.993,‐ ribu  (111,82%),  dan  aset  pajak  tangguhan  sebesar  Rp4.502.671,‐  ribu  (145,85%).  Kenaikan  aset  tetap,  piutang kepada pihak yang berelasi, aset lancar dan aset pajak tangguhan memberikan kontribusi masing‐masing sebesar 44,64%, 25,09%, 16,72% dan 12,11% terhadap total kenaikan aset dari tahun 2009 ketahun 2010.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Total aset Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2009 adalah sebesar Rp156.428.281,‐ ribu mengalami kenaikan sebesar Rp97.673.155,‐  ribu bila dibandingkan dengan  tahun 2008  yang  sebesar Rp58.755.125,‐  ribu. Kenaikan tersebut  terutama  karena  Perseroan  dan  Entitas  Anak  mulai  melakukan  kegiatan  operasionalnya  dimana Perseroan dan Entitas Anak meningkatkan kegiatan eksplorasinya dan mulai melakukan menambahkan aset tetap. Hal  tersebut  tercermin dari naiknya biaya eksplorasi dan pengembangan  tangguhan dari Rp27.831.874,‐  ribu di tahun 2008 menjadi Rp90.430.351,‐ ribu di tahun 2009. Dan naiknya aset tetap dari Rp28.140.000,‐ ribu di tahun 2008 menjadi Rp57.036.932,‐ ribu di tahun 2009.  Kas dan Bank  Tiga bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2011. Total kas dan bank Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp15.948.471,‐ ribu, yang  terdiri  dari mata  uang  Rupiah  dan mata  uang  Dolar  Amerika  Serikat.  Total  Kas  Rupiah  adalah  sebesar Rp137.078 ribu, sedangkan total bank dalam mata uang Dolar Amerika Serikat adalah sebesar Rp982.614,‐ ribu, dan  total bank dalam mata uang Rupiah sebesar Rp14.828.779,‐ ribu. Total kas dan bank Perseroan dan Entitas Anak  terutama  terdiri dari PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Windu Kentjana  International Tbk., dan PT Bank Pan Indonesia Tbk yang masing‐masing berjumlah  sebesar Rp5.800.275,‐  ribu. Rp5.783.059,‐  ribu dan Rp3.980.080,‐ ribu atau masing‐masing sebesar 36,37%, 36,26% dan 24.96% dari total jumlah kas dan bank.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Pada tanggal 31 Desember 2010, total kas dan bank Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar Rp5.197.699,‐ ribu mengalami kenaikan sebesar Rp5.088.050,‐ ribu atau naik 4.640,31% bila dibandingkan dengan total kas dan bank pada 31 Desember 2009  yang hanya  sebesar Rp109.649,‐  ribu. Kenaikan  tersebut  terutama disebabkan karena Perseroan  pada  tahun  2010  sudah  memulai  kegiatan  operasionalnya,  sehingga  Perseroan  dan  Entitas  Anak memutuskan untuk mencari sumber pendanaan dari bank terutama di PT Bank Windu Kentjana International Tbk. sebesar Rp4.276.703 ribu.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Pada tanggal 31 Desember 2009, total kas dan bank Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar Rp109.649 ribu mengalami penurunan sebesar Rp274.140 ribu atau turun 71,43% bila dibandingkan dengan kas dan bank pada 31 Desember  2008  yang  sebesar  Rp383.789,‐  ribu.  Penurunan  tersebut  disebabkan  turunnya  kas  Perseroan  dan Entitas Anak sebesar Rp322.583,‐ ribu atau turun sebesar 85,93%, turunnya kas tersebut dikarenakan pada tahun 2009  pembangunan  area  pertambangan  telah  hampir  selesai  dan  Perseroan memutuskan  untuk menurunkan dana kas Perseroan dan Entitas Anak.  

27

Page 42: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

Persediaan  Tiga bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2011. Pada tanggal 31 Maret 2011, total nilai persediaan Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar Rp1.824.010,‐ribu. Pada  tanggal  31 Maret  SMR,  Entitas Anak  telah mengakui  adanya  penyisihan  atas penurunan  nilai  persediaan sebesar Rp386.485,‐  ribu yang disebabkan oleh nilai  tercatat persediaan –produk mangan  lebih  tinggi dari nilai realisasi bersihnya.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Pada  tanggal 31 Desember 2010,  total nilai persediaan adalah Rp2.827.165,‐  ribu mengalami  kenaikan  sebesar Rp1.473.992,‐ ribu. Pada tahun ini Perseroan dan Entitas Anak mulai meningkatkan kegiatan produksinya.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Pada  tanggal  31 Desember  2009  total  nilai  persediaan  adalah  sebesar  Rp1.353.173,‐  ribu mengalami  kenaikan sebesar  Rp172.133,‐  ribu  atau  naik  14,57%.  Kenaikan  tersebut  dikarenakan  Perseroan  dan  Entitas  Anak mulai melakukan penjualan sehingga Perseroan dan Entitas Anak memutuskan untuk meningkatkan nilai persediaan.  Perkembangan Liabilitas dan Ekuitas Tabel berikut menunjukkan komposisi Liabilitas dan ekuitas Perseroan dan Entitas Anak pada  tanggal 31 Maret 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 :   

(dalam ribuan Rupiah) 

Keterangan  31 Maret 2011 31 Desember 

2010 2009  2008

LIABILITITAS   

LIABILITAS JANGKA PENDEK   

Hutang usaha – pihak ketiga  350.802 ‐    ‐    ‐   

Hutang jangka pendek   

  Pinjaman bank (US$6.000.000)  ‐ 53.946.000 ‐    ‐   

  Pinjaman lainnya  ‐ 26.750.000 ‐    ‐  

Hutang lain‐lain  494.890 602.370 ‐    ‐  

Biaya masih harus dibayar 4.098.534 1.985.652 347.439    ‐

Hutang pajak  447.939 425.957 147.116    1.897

Pendapatan diterima dimuka  26.473.619 26.723.619 4.223.619    3.664.200

Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun 

 

  Pinjaman bank  800.000 ‐ ‐    ‐   

  Hutang sewa pembiayaan   5.265.158 4.155.196 148.165  ‐   

  Hutang pembiayaan konsumen  222.117 168.689 73.796  ‐

  Lain‐lain  ‐ ‐ 6.951.457  ‐

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK  38.153.059 114.757.482 11.891.593  3.666.097

     

LIABILITAS JANGKA PANJANG   

Hutang kepada pihak yang berelasi  302.505 172.034 61.336.351    51.785.434

Liabilitas jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 

 

  Pinjaman bank  55.454.000            ‐            ‐              ‐   

  Pinjaman lainnya  26.750.000 ‐  

  Hutang sewa pembiayaan   8.759.688 7.523.360 104.876  ‐

  Hutang pembiayaan konsumen  288.559 232.681 141.183  ‐

28

Page 43: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

(dalam ribuan Rupiah) 

Keterangan  31 Maret 2011 31 Desember 

2010 2009  2008

  Lain‐lain  ‐ ‐   ‐

  Keuntungan Tangguhan aset dijual dan disewa pembiayaan kembali 

84.474 ‐ ‐  ‐

Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja  989.168 889.172  261.879  19.559

Penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup 

92.449 80.975  29.185            ‐   

Uang muka setoran modal  ‐ ‐ 94.700.000  4.700.000

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG  92.720.843 8.898.222 156.573.473  56.504.993

     

JUMLAH LIABILITAS  130.873.902 123.655.704 168.465.066  60.171.089

     

 

(dalam ribuan Rupiah) 

Keterangan  31 Maret  2011 

31 Desember 

2010  2009  2008 

EKUITAS         

Modal saham ‐ nilai nominal Rp1.000.000,‐ (dalam sa penuh Rupiah) per saham 

       

Modal dasar ‐ 400.000 saham pada tahun 2011 dan 2010 dan 2.000 saham pada tahun 2009 dan 2008 

       

  Modal ditempatkan dan disetor penuh ‐ 100.000 saham pada tahun 2011 dan 2010 dan 1.200 saham pada tahun 2009 dan 2008 

100.000.000  100.000.000  1.200.000  1.200.000 

Defisit   (7.780.915)   (1.290.243)  (955.152)  (955.032) 

Komponen ekuitas lainnya         

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 

(28.990.531)  (28.990.531)  ‐  ‐ 

Proforma modal yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 

‐  ‐  (12.281.633)  (1.660.932) 

    63.228.554  69.719.226  (12.036.785)  (1.415.964) 

Kepentingan nonpengendali  221.106  230.945  ‐  ‐ 

JUMLAH EKUITAS  63.449.660  69.950.171  (12.036.785)  (1.415.964) 

 Liabilitas  Tiga bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2011. Total liabilitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp130.873.902,‐ ribu.  Total liabilitas Perseroan dan Entitas Anak  terutama berasal dari  liabilitas  jangka panjang Perseroan yang berasal dari pinjaman bank dan pinjaman  lainnya yang masing‐masing  sebesar Rp55.454.000,‐  ribu dan Rp26.750.000,‐  ribu dimana masing‐masing memberikan kontribusi sebesar 42,37% dan 20,44% terhadap total liabilitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2011. Pada tanggal 31 Maret 2011 Perseroan dan Entitas Anak mempunyai hutang kepada pihak yang berelasi yaitu kepada   Dodi Hendra Wijaya sebesar Rp302.505,‐  ribu, dimana hutang tersebut tidak mempunyai syarat dan kondisi tertentu antara lain tidak ditentukan tingkat suku bunga dan jangka waktunya, hal ini dikarenakan  Dodi Hendra Wijaya adalah Direktur Perseroan.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Total  liabilitas  Perseroan dan  Entitas Anak   pada  tahun 2010  adalah  sebesar Rp123.655.704,‐  ribu, mengalami penurunan sebesar Rp44.809.362,‐ ribu atau turun 26,60% bila dibandingkan dengan total liabilitas pada periode 

29

Page 44: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

sebelumnya  pada  tahun  2009  yang  sebesar  Rp168.465.066,‐  ribu.  Penurunan  tersebut  terutama  disebabkan karena turunnya hutang kepada pihak yang berelasi sebesar Rp61.164.317 ribu dari Rp61.336.351,‐ ribu di tahun 2009 menjadi  hanya  Rp172.034,‐  ribu  di  tahun  2010.  Pada  tahun  2010  Perseroan  dan  Entitas  Anak melunasi sebagian besar hutang kepada pihak berelasi, yaitu hutang kepada  Dodi Hendra Wijaya.  Pada tahun 2010 SMR, Entitas Anak memiliki liabilitas dari PT Bank Windu Kentjana International Tbk dalam mata uang Amerika Serikat sebesar USD6.000.000 SMR memutuskan meminjam dalam mata uang asing dikarena tingkat bunga dalam mata uang  asing  cukup  rendah pada  saat  itu, dimana  SMR dikenakan bunga  tetap  sebesar  5,5% efektif per tahun. Pinjaman ini akan dilunasi seluruhnya dengan hasil dari Dana Penawaran Umum.  Tingkat  suku  bunga  sangat  berpengaruh  terhadap  kemampuan  Perseroan  dan  Entitas  Anak  dalam  hal pengembalian pinjaman atau membayar kewajiban terutama disebabkan karena hingga saat  ini Perseroan masih mengalami rugi komprehensif. Meskipun Perseroan dan Entitas Anak memiliki pinjaman dalam mata uang Amerika Serikat, namun Perseroan dan Entitas Anak tidak melakukan lindung nilai dikarenakan selama ini pembayaran hasil penjualan batu mangan dilakukan dalam mata uang mata uang Amerika Serikat.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Total  liabilitas  Perseroan  dan  Entitas  Anak  pada  tahun  2009  adalah  sebesar  Rp168.465.066,‐  ribu mengalami kenaikan  sebesar Rp108.293.977,‐  ribu  atau naik 179,98% bila dibandingkan dengan periode  sebelum di  tahun 2008  yang  sebesar  Rp60.171.089,‐  ribu.  Kenaikan  ini  terutama  disebabkan  karena  adanya  naiknya  uang muka setoran modal  sebesar Rp90.000.000,‐  ribu dari Rp4.700.000,‐  di  tahun  2008 menjadi Rp94.700.000,‐  di  tahun 2009.  Uang  muka  setoran  modal  tersebut  adalah  dana  yang  telah  dibayarkan  oleh  Ratna  Widuri  sebesar Rp94.700.00,‐  dan Rp4.700.000,‐  berdasarkan  Perjanjian Kerjasama  antara Dodi Hendra Wijaya  yang bertindak untuk dan atas nama SMR, Entitas Anak dengan Ratna Widuri. Dimana maksud perjanjian tersebut adalah untuk pembiayaan pengurusan perijinan serta pembangunan sarana dan prasarana di area pertambangan Perseroan dan Entitas Anak.   Biaya yang Masih Harus Dibayar  Pada  tanggal  31  Maret  2011  biaya  yang  masih  harus  dibayar  Perseroan  dan  Entitas  Anak  adalah  sebesar Rp4.098.534 ribu. Biaya yang masih harus dibayar tersebut terutama untuk jasa profesional sebesar Rp2.641.337 ribu yang merupakan 64,45% dari  total biaya yang masih harus dibayar, beban pemberdayaan masyarakat desa sebesar Rp1.100.581  ribu merupakan 26,85% dari  total biaya yang masih harus dibayar, dan bunga yang masih yang dibayar adalah sebesar Rp105.371.‐ ribu.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Pada  tanggal 31 Desember 2010 biaya yang masih yang harus dibayar oleh Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar  Rp1.985.652,‐  ribu.  Biaya  yang  masih  harus  dibayar  tersebut  terutama  untuk  iuran  tetap  dan  iuran produksi sebesar Rp810.607,‐ ribu yang merupakan 40,82% dari total biaya yang masih harus dibayar. Selain  itu juga terdapat biaya untuk  jasa profesional, beban pemberdayaan masyarakat desa dan bunga yang masih harus dibayar yang masing‐masing sebesar Rp688.710,‐ ribu, Rp347.439,‐ ribu dan Rp138.896,‐ ribu.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Pada tanggal 31 Desember 2009 biaya yang masih harus dibayar oleh Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar Rp  347.439,‐ribu.  Biaya  yang  masih  harus  dibayar  tersebut  terutama  untuk  biaya  beban  pemberdayaan masyarakat desa sebesar Rp347.439,‐ ribu.  Pada  tanggal 31 Desember 2008 Perseroan dan Entitas Anak belum memulai kegiatan operasionalnya  sehingga belum memiliki biaya yang masih harus dibayar.      

30

Page 45: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

Ekuitas  Tiga bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2011. Jumlah ekuitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret sebesar Rp63.449.660,‐ ribu.   Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Total  ekuitas  Perseroan  dan  Entitas  Anak  pada  tahun  2010  adalah  sebesar  Rp69.950.171,‐  ribu  mengalami kenaikan  sebesar  Rp81.986.956,‐  ribu  atau  naik  681.137%  bila  dibandingkan  dengan  tahun  2009  yang  sebesar minus Rp12.036.785,‐ ribu. Ekuitas tersebut meningkat dikarenakankan adanya tambahan modal disetor sebesar Rp98.800.000,‐ ribu atau naik sebesar 8.233,33% dari Rp1.200.000,‐ ribu di tahun 2009 menjadi Rp100.000.000,‐ ribu di tahun 2010.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Total  ekuitas  Perseroan  pada  tahun  2009  adalah  sebesar  minus  Rp.12.036.785,‐  ribu  mengalami  penurunan sebesar Rp10.620.821,‐  ribu bila dibandingkan ekuitas pada  tahun 2008 yang sebesar minus Rp1.415.964,‐  ribu. Penurunan  tersebut  terutama  disebabkan  karena  adanya  penurunan  dari  proforma  modal  yang  timbul  dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar minus Rp10.620.701,‐ ribu dari minus Rp1.660.932,‐ ribu di tahun 2008 menjadi minus Rp12.281.633,‐ ribu. 

 Grafik Perkembangan Aset, Liabilitas dan Ekuitas 31 Maret 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 

(dalam ribuan Rupiah)  

Aset Kewajiban Ekuitas  

Perkembangan Arus Kas 

Tabel  berikut  memuat  ikhtisar  Laporan  Arus  Kas  Konsolidasian  Perseroan  dan  Entitas  Anak  tiga  bulan  yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal‐tanggal  31 Desember 2010, 2009 dan 2008. 

(dalam ribuan Rupiah) 

Uraian  Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 

31 Maret 2011 

Tahun yang berakhir pada tanggal‐tanggal 31 Desember 

2010 2009  2008

Kas  Bersih  yang  Diperoleh  dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 

(3.677.220) 11.456.619 (2.087.041)  215.127

Kas  Bersih  yang  Digunakan  untuk Aktivitas Investasi 

(1.302.294) (22.310.565) (97.197.680)  (56.621.874)

Kas  Bersih  yang  Diperoleh  dari  15.712.443  15.941.997 99.010.581  56.785.434

31

Page 46: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

Uraian  Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 

31 Maret 2011 

Tahun yang berakhir pada tanggal‐tanggal 31 Desember 

2010 2009  2008

Aktivitas Pendanaan 

 

Arus Kas dari Aktivitas Operasi 

Kas bersih  yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk  tiga bulan  yang berakhir pada  tanggal 31 Maret 2011 adalah  sebesar Rp3.677.220,‐  ribu. Aktivitas  tersebut  terutama digunakan untuk pembayaran  kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp8.725.275,‐ ribu, pembayaran bunga Rp1.872.655,‐ ribu dan pembayaran operasi lainnya sebesar Rp53.989,‐ ribu. Sedangkan arus kas yang diperoleh aktivitas operasi adalah dari penerimaan pelanggan sebesar Rp6.930.854,‐ ribu dan penerimaan lainnya sebesar Rp43.845,‐ ribu. 

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi selama periode 1 tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp11.456.619,‐ ribu. Aktivitas operasi tersebut yaitu adalah penerimaan dari pelanggan dan penerimaan operasi  lainnya  yang masing‐masing  sebesar Rp43.135.528,‐  ribu dan Rp500.236,‐  ribu.  Sedangkan arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi pada tahun 2010 terutama untuk pembayaran kepada pemasok, karyawan  dan  pembayaran  bunga,  yang  masing‐masing  sebesar  Rp24.808.567,‐  ribu;  Rp6.276.627,‐  ribu  dan Rp1.039.950,‐ ribu.  

Kas bersih yang digunakan dari aktivitas operasi selama periode 1 tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp2.087.041,‐ ribu. Aktivitas operasi tersebut terutama digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan karyawan yang masing‐masing sebesar Rp11.106.456,‐ ribu dan Rp2.063.391,‐ ribu. Sedangkan arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi adalah penerimaan dari pelanggan dan penerimaan operasi lainnya yang masing‐masing sebesar Rp10.755.248,‐ ribu dan Rp327.558,‐ ribu. 

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi selama periode 1 tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008  adalah  sebesar  Rp215.127  ribu.  Aktivitas  operasi  tersebut  terutama  diperoleh  dari  penerimaan  dari pelanggan  dan  penerimaan  operasional  lainnya  yang masing‐masing  sebesar  Rp3.664.200,‐  ribu  dan  Rp3.708,‐ ribu. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi adalah untuk pembayaran kepada pemasok dan karyawan yang masing‐masing sebesar Rp3.223.054,‐ ribu dan Rp229.727,‐ ribu. 

Arus Kas dari Aktivitas Investasi 

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas  investasi untuk  tiga bulan yang berakhir pada  tanggal 31 Maret 2011 adalah  sebesar Rp1.302.294,‐  ribu. Aktivitas  investasi  tersebut  terutama digunakan untuk perolehan aset  tetap sebesar  Rp1.265.894,‐  ribu  dan  pengeluaran  biaya  eksplorasi  dan  pengembangan  ditangguhkan  sebesar Rp36.400,‐ ribu.  

Kas  bersih  yang  digunakan  untuk  aktivitas  investasi  untuk  periode  1  tahun  yang  berakhir  pada  tanggal  31 Desember  2010  adalah  sebesar  Rp22.310.565,‐  ribu.  Aktivitas  investasi  tersebut  terutama  digunakan  untuk perolehan  aset  tetap  sebesar  Rp22.081.456,‐  ribu  dan  pengeluaran  biaya  eksplorasi  dan  pengembangan ditangguhkan sebesar Rp229.109,‐ ribu.  

Kas  bersih  yang  digunakan  untuk  aktivitas  investasi  untuk  periode  1  tahun  yang  berakhir  pada  tanggal  31 Desember  2009  adalah  sebesar  Rp97.197.680,‐  ribu.  Aktivitas  investasi  tersebut  terutama  digunakan  untuk perolehan  aset  tetap  sebesar  Rp34.574.502,‐  ribu  dan  pengeluaran  biaya  eksplorasi  dan  pengembangan ditangguhkan sebesar Rp62.623.178,‐ ribu.  

Kas  bersih  yang  digunakan  untuk  aktivitas  investasi  untuk  periode  1  tahun  yang  berakhir  pada  tanggal  31 Desember  2008  adalah  sebesar  Rp56.621.874,‐  ribu.  Aktivitas  investasi  tersebut  terutama  digunakan  untuk perolehan  aset  tetap  sebesar  Rp28.790.000,‐  ribu  dan  pengeluaran  biaya  eksplorasi  dan  pengembangan ditangguhkan sebesar Rp27.831.874,‐ ribu.  

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk  tiga bulan yang berakhir pada  tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp15.712.443,‐ ribu. Aktivitas pendanaan tersebut diperoleh penerimaan piutang dari pihak yang berelasi  sebesar  Rp9.275.990,‐  ribu,  penerimaan  hutang  bank  Rp4.000.000,‐  ribu,  penerimaan  hutang  sewa pembiayaan Rp2.305.981,‐ ribu dan penerimaan hutang dari pihak yang berelasi Rp130.471,‐ ribu. 

32

Page 47: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk 1 tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah  sebesar  Rp15.941.997,‐  ribu.  Aktivitas  pendanaan  tersebut  diperoleh  dari  penambahan modal  disetor sebesar  Rp98.800.000,‐  ribu,  penerimaan  hutang  bank  Rp80.696.000,‐  ribu,  dan  penerimaan  hutang  sewa pembiayaan  Rp1.919.365,‐  ribu.  Sedangkan  arus  kas  yang  digunakan  untuk  aktivitas  pendanaan  adalah  untuk pembayaran  hutang  dari  pihak  yang  berelasi  Rp61.164.317,‐  ribu,  pembayaran  pinjaman  pihak  ketiga Rp94.700.000,‐ dan pemberian piutang kepada pihak yang berelasi Rp9.609.052,‐ ribu.  

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk 1 tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah  sebesar  Rp99.010.581,‐  ribu.  Aktivitas  pendanaan  tersebut  diperoleh  dari  penerimaan  pinjaman  pihak ketiga  sebesar Rp90.000.000,‐ dan penerimaan piutang dari pihak  yang berelasi Rp9.550.917,‐  ribu.  Sedangkan arus  kas  yang  digunakan  untuk  aktivitas  pendanaan  adalah  untuk  pembayaran  hutang  sewa  pembiayaan Rp540.336,‐ ribu. 

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk 1 tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp56.785.434,‐ ribu. Aktivitas pendanaan  tersebut diperoleh dari penerimaan piutang dari pihak yang berelasi Rp51.785.434,‐ ribu, penerimaan pinjaman pihak ketiga Rp4.700.000,‐ ribu dan penambahan modal disetor Rp300.000,‐ ribu. 

Rasio Keuangan  

Uraian 31 Maret 2011 

31 Desember 

2010  2009  2008 

Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek  60,17%  10,27%  46,77%  61,18% 

Jumlah Liabilitas/Jumlah Ekuitas  206,26 %  176,78%  ‐1.399,59%  ‐4.249,48% 

Jumlah Liabilitas/Jumlah Aset  67,35%  63,87%  107,69%  102,41% 

Imbal Hasil Aset (ROA)  ‐3,35%  ‐0,17%  ‐0,00%  ‐0,00% 

Imbal Hasil Ekuitas (ROE)  ‐10,26%  ‐0,48%  0,00%  0,09% 

 Likuiditas dan Sumber Pendanaan 

Tingkat  likuiditas  mencerminkan  kemampuan  Perseroan  dan  Entitas  Anak  dalam  memenuhi  liabilitas  jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya. Tingkat likuiditas diukur dengan menggunakan current ratio  (Rasio  Lancar)  yaitu  perbandingan  aset  lancar  dan  liabilitas  jangka  pendek.  Rasio  Lancar  Perseoran  pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, 2009, 2008 masing‐masing adalah sebesar 60,17% dan 10,27%  , 46,77%, 61,18% 

Perseroan memperoleh  dukungan  keuangan  dari manajamen  yang  digunakan  untuk membiayai  belanja modal Perseroan. Fasilitas kredit Perseroan dan Entitas Anak yang memperoleh  jaminan dari manajemen dan  fasilitas pinjaman  lainnya yang diberikan sejumlah bank  juga  telah digunakan untuk mendanai kegiatan operasional dan belanja modal Perseroan. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, Perseroan memiliki liabilitas jangka pendek masing‐masing sebesar Rp38.153.059,‐ ribu dan Rp114.757.482,‐ ribu sebagai meningkatnya hutang usaha seiring  dengan  peningkatan  kegiatan  operasional  Perseroan  dan  Entitas  Anak.  Pada  tanggal  31 Maret  2011, Perseroan memiliki aset lancar sebesar Rp22.958.155,‐ ribu. 

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perseroan masing‐masing memiliki kas dan  setara kas  sejumlah Rp15.948.471,‐  ribu, Rp5.197.699,‐  ribu, Rp109.649,‐  ribu, dan Rp383.789,‐ ribu.   

Solvabilitas 

Solvabilitas merupakan  kemampuan  Perseroan  dalam memenuhi  liabilitas  jangka  pendek  dan  jangka  panjang, yang  tercermin dari perbandingan antara  jumlah  liabilitas dan ekuitas dan perbandingan antara  jumlah  liabilitas dan jumlah aset.  

Perbandingan antara jumlah liabilitas dan ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, 2009, 2008 adalah masing‐masing sebesar 206,26% dan 176,78%, ‐1.399,59%, ‐4.249,48%.  

Sedangkan perbandingan antara  jumlah  liabilitas dan  jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, 2009, 2008   masing‐masing  sebesar 67,35% dan 63,87%, 107,69%, 102,41%.  

33

Page 48: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

Imbal Hasil Aset (ROA) 

Imbal  hasil  aset  (ROA)  merupakan  kemampuan  Perseroan  dalam  menghasilkan  laba  bersih  dari  aset  yang dimilikinya  yang  dapat  dihitung  dari  perbandingan  antara  total  rugi  komprehensif  dan  jumlah  aset  Perseroan. Imbal hasil aset Perseroan pada  tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing‐masing adalah sebesar ‐3,35%, ‐0,17%, ‐0,00% dan ‐0,00%.  

Imbal Hasil Ekuitas (ROE) 

Imbal hasil ekuitas  (ROE) merupakan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan  laba bersih dari ekuitas yang dimilikinya yang dapat dihitung dari perbandingan antara total rugi komprehensif dan  jumlah ekuitas Perseroan. Imbal hasil ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing‐masing adalah sebesar ‐10,26% dan ‐0,48%. Sedangkan imbal hasil ekuitas pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar 0,09%. 

Belanja Modal Tabel dibawah ini menyajikan rincian pengeluaran investasi sesuai dengan periode masing‐masing :  

(dalam ribuan Rupiah) 

Uraian  31 Maret 2011 31 Desember 

2010 2009  2008

Biaya perolehan aset tetap  1.265.894 22.081.456 34.574.502  28.790.000

Biaya eksplorasi dan pengembangan  36.400 229.109 62.623.178  27.831.874

Total  1.302.294 22.310.565 97.197.680  56.621.874

 Sumber dana belanja modal Perseroan untuk biaya akuisi Entitas Anak di tahun 2010 berasal dari setoran modal pemegang  saham  Perseroan.  Pada  tanggal  31  Desember  2010  Perseroan  telah  mengeluarkan  sebanyak Rp22.310.565,‐ ribu dan total Rp1.302.294,‐ ribu pada periode Januari 2011 sampai Maret 2011.   Perseroan dan Entitas Anak berencana akan membelanjakan sekitar Rp200.000.000,‐ ribu pada semester  II 2011 untuk  pembelian  armada  alat  berat,  kendaraan  operasional,  pembangunan  stockpile,  pembangunan  kantor, perbaikan  jalan. Bila belanja modal  tersebut  tidak berhasil dilaksanakan maka  kinerja  keuangan Perseroan dan Entitas Anak tidak dapat meningkat/mengalami perbaikan.  Sumber dana untuk belanja modal tersebut diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham Perseroan. Bila rencana  penawaran  umum  perdana  saham  Perseroan  gagal  dilaksanakan  maka  Perseroan  tidak  dapat merealisasikan  rencana belanja modal  tersebut. Untuk  itu Perseroan  akan melakukan beberapa hal  antara  lain pemegang saham akan melakukan setoran modal dan Perseroan akan mencari sumber pendanaan baru dari bank  

4. Manajemen Risiko 

Manajemen risiko dilakukan oleh manajemen Perseroan dan Anak Perusahan untuk mengurangi risiko‐risiko yang dihadapi  oleh  Perseroan  dan  Entitas  Anak.  Perseroan  dan  Entitas  Anak  berkeyakinan  bahwa  penerapan Manajemen Risiko pada semua tingkat organisasi merupakan hal yang penting dalam corporate governance dan hal ini perlu untuk mencapai tujuan usaha. Untuk itu Perseroan dan Entitas Anak berkomitmen untuk : 

Bertanggung jawab untuk melindungi karyawan, pelanggan, properti serta masyarakat dan lingkungan dari kecelakaan, kerugian atau kerusakan; dan 

Mencapai tujuan bisnisnya dengan mencari peluang untuk meningkatkan bisnis dan mengoptimalkan risiko manajemen. 

 

 

 

 

 

34

Page 49: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

Manajemen  risiko dilakukan secara komprehensif dimana Dewan Direksi bertanggung  jawab untuk menetapkan kebijakan  manajemen  risiko  dengan  menetapkan  kebijakan  yang  tepat  atas  pengendalian  internal  untuk mengamankan  investasi dan aset Perseroan dan Entitas Anak, berikut adalah proses manajemen  risiko  sebagai bagian dari praktik bisnis normal Perseroan dan Entitas Anak:  

1. Pembentukan Manajemen  Risiko,  termasuk  penetapan  yang  jelas  tentang  tujuan  bisnis  dan  toleransi risiko; 

2. Risiko yang berkaitan dengan kegiatan bisnis diidentifikasi, dianalisis dan dievaluasi; 3. Risiko diperlakukan secara efektif sehingga berada dalam toleransi risiko; dan 4. Risiko dipantau dan ditinjau ulang sehingga keputusan dibuat pada keterangan terbaik yang tersedia.  

35

Page 50: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

V. RISIKO USAHA  Sebagaimana  halnya  dengan  kegiatan  usaha  yang  lain,  kegiatan  usaha  yang  dijalankan  oleh Perseroan  juga  tidak  terlepas  dari  beberapa  risiko.  Oleh  karena  itu  sebelum  memutuskan  untuk berinvestasi,  para  calon  investor  harus  terlebih  dahulu  secara  cermat  dan  hati‐hati mempertimbangkan berbagai  risiko usaha yang dijelaskan dalam Prospektus  ini. Apabila salah satu atau  beberapa  risiko  terjadi, maka  harga  saham  dapat mengalami  penurunan  dan menimbulkan potensi kerugian bagi para investor.  Manajemen  Perseroan  menyatakan  bahwa  semua  risiko  yang  dihadapi  oleh  Perseroan  dalam melaksanakan  kegiatan  usaha  telah  diungkapkan  dan  disusun  berdasarkan  bobot  dari  dampak masing‐masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan.  1 Risiko  Ketergantungan  Perseroan  terhadap  Anak  Perusahaan  yang  memiliki  sumber 

pendapatan tunggal dan kegiatan operasional yang terkonsentrasi Perseroan merupakan  Perusahaan  induk    dimana  kontribusi  pendapatan  terbesar  dari Anak Perusahaan  sehingga  ketergantungan  Perseroan  terhadap  Anak  Perusahaan  sangat  tinggi. Dimana  semua arus kas dan keuntungan operasional Anak Perusahaan berasal dari kegiatan operasi dan penggunaan  aset Anak Perusahaan  yang dipusatkan di  satu pertambangan.  Jika terjadi  penurunan  pendapatan  di  Anak  Perusahaan  maka  akan  menganggu  laba  bersih Perseroan.  

2 Risiko Masih Defisitnya Laporan Keuangan Perseroan. Sampai dengan  laporan keuangan 31 Maret 2011 Perseroan masih mengalami kerugian,  jika Perseroan tidak dapat meningkatkan kinerja usahanya dan kinerja Anak Perusahaannya, maka kinerja laporan keuangan Perseroan masih akan mengalami defisit. 

 3 Risiko yang Berhubungan dengan Kegiatan Usaha Anak Perusahan dan Industri Batu Mangan 

 

3.1 Risiko terhambatnya atau gagalnya rencana ekspansi Anak Perusahaan Kemampuan Anak  Perusahaan  untuk meningkatkan  produksi  batu mangan  tergantung  pada sejumlah faktor antara lain:  peralatan  dan  mesin‐mesin  yang  digunakan  untuk  meningkatkan  produksi  dapat  tidak berfungsi sesuai dengan spesifikasi atau harapan Anak Perusahaan; 

Kesulitan dalam memperoleh mesin‐mesin, peralatan dan suku cadang, khususnya truk‐truk pengangkut batu mangan, eksavator dan roda untuk peralatan tersebut; 

belanja modal (capex) Anak Perusahaan yang dapat dipengaruhi oleh hal‐hal yang berada di luar  kendali  Anak  Perusahaan,  misalnya  kenaikan  biaya  dan  tertundanya  penyerahan peralatan  dan  bahan  yang  diperlukan  untuk melaksanakan  operasi  pertambangan  karena  kondisi cuaca yang buruk dan tidak diperolehnya persetujuan bongkar muat yang diperlukan, dan  perolehan  pembiayaan  sesuai  dengan  kemampuan  Anak  Perusahaan,  dapat mempengaruhi  kemampuan Anak  Perusahaan  untuk meningkatkan  produksi  sebagaimana telah direncanakan dan mengembangkan kegiatan operasi Anak Perusahaan; 

pengadaan karyawan yang tidak memenuhi syarat dalam jumlah yang memadai;  arus kas yang tidak memadai dari kegiatan operasi Anak Perusahaan; dan  keadaan  lainnya  yang  tidak  dapat  diperkirakan  sebelumnya  yang  timbul  dan menghambat/menunda  pelaksanaan  pengembangan  kegiatan  produksi  Anak  Perusahaan, termasuk  kondisi  cuaca  buruk  (seperti  curah  hujan  yang  tinggi  dan  kebakaran  hutan), sengketa  tanah  dengan  penduduk  desa  untuk  mengosongkan  wilayah  konsesi  dan  tidak berfungsinya peralatan dan mesin‐mesin pada waktu kegiatan operasi dimulai.  

Ketidakmampuan  Anak  Perusahaan  untuk  memgatasi  faktor‐faktor  tersebut  diatas  dapat mempengaruhi kondisi keuangan, hasil kegiatan operasi dan prospek Anak Perusahaan. 

 

36

Page 51: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

3.2 Risiko  dalam memperoleh, mempertahankan  dan memperbarui  izin‐izin,  perjanjian dan persetujuan yang dibutuhkan 

Kegiatan  usaha  pertambangan  Anak  Perusahaan  tergantung  pada  kemampuan  Anak Perusahaan  untuk  memperoleh,  memelihara  dan  memperpanjang  izin‐izin  dan mempertahankan  konsesi Anak  Perusahaan  dari  instansi  pemerintah  yang  berwenang. Anak Perusahaan memerlukan  berbagai  izin  dan  persetujuan  dari  instansi  Pemerintah  baik  Pusat maupun daerah untuk melakukan kegiatan operasi pertambangan. Perizinan tersebut termasuk izin  perusahaan  umum,  izin  pertambangan,  izin  penanaman  modal,  izin  tenaga  kerja, pemenuhan ketentuan mengenai  lingkungan hidup,  izin pemanfaatan  lahan,  izin penggunaan kawasan hutan, dan izin lainnya. Sebagian besar dari perizinan tersebut memiliki masa berlaku yang berbeda‐beda mulai dari  enam bulan  sampai dengan 20  tahun  terhitung  sejak  tanggal diterbitkannya  perizinan  tersebut.  Anak  Perusahaan  harus  memperpanjang  semua  izin‐izin dimaksud sebelum habis masa berlakunya serta harus mengajukan permohonan dan mengurus dokumen perizinan yang baru apabila diperlukan jika diperlukan. Anak Perusahaan tidak dapat memastikan  bahwa  Pemerintah  (baik  di  tingkat  pusat  maupun  di  tingkat  daerah)  akan menerbitkan atau memperpanjang  izin, dan memberikan persetujuan yang diperlukan dalam jangka  waktu  yang  diperkirakan.  Kelalaian  atau  kegagalan  untuk  memperoleh  atau memperpanjang  setiap  izin,  persetujuan  yang  diperlukan  untuk  kegiatan  operasi  Anak Perusahaan dapat secara materiil merugikan kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil kegiatan operasi dan prospek Anak Perusahaan.  

 3.3 Risiko izin penambangan yang dapat diakhiri atau dibatasi oleh Pemerintah. Anak  Perusahaan  memiliki  hak  untuk  melakukan  penambangan  batu  mangan  yang  dapat diakhiri  atau  dibatalkan  secara  sepihak  oleh  Pemerintah  sebelum  masa  berlaku  tersebut berakhir apabila Anak Perusahaan gagal memenuhi kewajiban yang telah ditetapkan di dalam IUP tersebut, antara  lain pembayaran royalti dan pajak kepada Pemerintah serta persyaratan lainnya  sebagaimana  ditetapkan  dalam  persetujuan  terkait.  Apabila  Anak  Perusahaan  lalai memenuhi kewajibannya dan kelalaian tersebut tidak diperbaiki dalam waktu yang ditentukan maka Pemerintah memiliki hak untuk mengakhiri atau membatalkan IUP tersebut. Apabila IUP diakhiri atau dibatalkan karena alasan apapun, maka Anak Perusahaan tidak dapat melakukan atau  dibatasi  kegiatannya  dalam melakukan  penambangan  di wilayah  konsesinya,  sehingga dapat  berdampak  negatif  terhadap  kegiatan  usaha,  kondisi  keuangan,  hasil  operasi  dan prospek usaha Anak Perusahaan. 

 3.4 Risiko  diterbitkannya  peraturan  perundang‐undangan  baru  yang  dapat memberikan 

dampak negatif terhadap kinerja operasi Anak Perusahaan. Kegiatan  penambangan  diatur  oleh  Pemerintah  melalui  Kementrian  ESDM,  Kementerian Kehutananan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Koordinasi Penanaman Modal. Selain itu, pemerintah daerah dimana wilayah pertambangan Anak Perusahaan terkait berada dapat pula menetapkan peraturan yang dapat mempengaruhi Anak Perusahaan. Selama lebih dari 20 tahun  terakhir, Pemerintah  telah menerbitkan berbagai peraturan perundangundangan baru yang  dapat mempengaruhi  industri  pertambangan  di  Indonesia. Hingga  saat  ini  tidak  dapat dipastikan  bahwa  perubahan  peraturan  perundang‐undangan  yang  mempengaruhi  industri pertambangan  di  Indonesia  tidak  akan  diterbitkan  di  kemudian  hari  dimana  perubahan tersebut dapat berdampak negatif terhadap kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Anak Perusahaan. 

 3.5 Risiko keterlambatan pengangkutan batu Mangan Anak Perusahaan mengandalkan  jalan umum untuk mengirimkan batu mangan ke pelabuhan Tenau. Dari  lokasi tambang, Anak Perusahaan mengangkut batu mangan melalui sebuah  jalan angkutan sepanjang 10 km menuju stock pile. Dari stock pile tersebut, batu mangan kemudian diangkut dengan menggunakan truk bermuatan 8‐20 ton sejauh 175 km melalui  jalan umum. Dengan  mempertimbangkan  kelancaran  optimal  untuk  pengangkutan,  dan  meminimalisir resiko  terhadap pengguna  jalan  lain karena  jalan propinsi  tersebut adalah  jalur umum, maka Anak Perusahaan menetapkan untuk melakukan pengiriman ke pelabuhan setelah pukul 17:00 WIB.  Bila  terjadi  penutupan  dan/atau  perbaikan  di  jalan  propinsi  tersebut  maka  proses 

37

Page 52: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

pengiriman batu mangan dapat  terlambat,  sehingga dapat   menggangu kegiatan operasional Anak Perusahaan. 

 3.6 Risiko terkait dengan perubahan cuaca Perubahan  cuaca  musiman  dapat  memberikan  dampak  yang  merugikan  terhadap penambangan  dan  kegiatan  operasi  pengangkutan.  Kegiatan  operasi  pertambangan  sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Lokasi konsesi penambangan sangat dipengaruhi oleh musim hujan  tahunan, yang umumnya berlangsung mulai bulan Oktober sampai dengan bulan April. Hujan lebat berkepanjangan akan memperlambat kegiatan pengangkutan dan pengiriman batu mangan. Dampak dari perubahan cuaca musiman ini dapat menimbulkan kerugian materiil. 

 3.7 Risiko  tidak  adanya  index  harga  batu  Mangan  yang  dianut  secara  konsisten  oleh 

industri Mangan secara umum Berbeda  dengan  industri  batu  bara  yang memiliki  beberapa  index  harga  yang  diikuti  secara umum  oleh  para  pelaku  pasar, misalnya Newcastle  Coal  Index  atau  Indonesian  Coal  Index, industri Mangan  belum memiliki  sebuah  index  harga  yang  dipakai  secara  umum  oleh  para pelaku pasarnya, baik  secara  internasional maupun domestik. Benchmarking harga dilakukan secara over‐the‐counter diantara network penjual dan pembeli. Hal  ini menyebabkan adanya resiko inefisiensi harga. Apabila Anak Perusahaan tidak dapat memanfaatkan momentum harga naik maka Anak Perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperbesar laba, yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja keuangan Anak Perusahaan . 

 3.8 Risiko persaingan bisnis Ekspor  hasil  produksi  Anak  Perusahaan  merupakan  bagian  terbesar  dari  penjualan  hasil produksi  Anak  Perusahaan  di  tahun‐tahun mendatang.  Anak  Perusahaan  terutama  bersaing dengan  kelompok‐kelompok  penghasil  batu mangan  dari  Australia  dan  RRC  yang  terutama didasarkan  atas  harga,  kapasitas  produksi, mutu,  kemampuan  angkutan  dan  biaya.  Faktor‐faktor  yang  secara  langsung mempengaruhi biaya dari produsen batu mangan  secara  global adalah  antara  lain  kualitas  batu  mangan  dan  biaya  pengiriman.  Ketidakmampuan  Anak Perusahaan  untuk mempertahankan  posisi  kompetitif  Anak  Perusahaan  sebagai  akibat  dari faktor‐faktor  tersebut di atas dapat menimbulkan kerugian materiil  terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil kegiatan operasi dan prospek Anak Perusahaan. 

 Ketidakmampuan Anak Perusahaan untuk mempertahankan posisi kompetitif Anak Perusahaan dapat  menimbulkan  kerugian  materiil  terhadap  kegiatan  usaha,  kondisi  keuangan,  hasil kegiatan operasi dan prospek Anak Perusahaan. Keberhasilan Anak Perusahaan di masa yang akan datang akan  tergantung pada kemampuan Anak Perusahaan untuk merespons  tekanan persaingan secara efektif dan secara tepat waktu. 

 3.9 Risiko operasional Kegiatan  operasi  penambangan  Anak  Perusahaan  harus  menghadapi  sejumlah  risiko operasional,  beberapa  di  antaranya  berada  di  luar  kendali  Anak  Perusahaan,  yang  dapat menunda  produksi  dan  penyerahan  hasil  produksi.  Risiko‐risiko  ini  termasuk  masalah pemeliharaan atau masalah teknis yang tidak diperkirakan, gangguan secara berkala terhadap kegiatan  operasi  pertambangan  Anak  Perusahaan  karena  kondisi  cuaca  buruk  dan  bencana alam,  kecelakaan  industrial,  gangguan  pasokan  listrik  atau  bahan  bakar  dan  rusak  beratnya peralatan,  yang  akan memerlukan waktu  yang  cukup  lama  untuk menggantikannya.  Risiko‐risiko  dan  bahaya‐bahaya  ini  dapat mengakibatkan  cedera,  kerusakan  properti  atau  fasilitas produksi, kerusakan  lingkungan, gangguan usaha dan kerugian  terhadap reputasi usaha Anak Perusahaan. Kerusakan atau gangguan tersebut dapat menimbulkan kerugian materiil terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil kegiatan operasi dan prospek.  3.10 Risiko belum adanya kontrak‐kontrak jangka panjang dengan konsumen Hingga  saat  Anak  Perusahaan  belum  mendapatkan  kontrak‐kontrak  jangka  panjang  dari konsumen pengguna  langsung. Sebagai  sebuah perusahaan dengan  sejarah operasional yang masih  pendek,  Anak  Perusahaan masih  dalam  proses memperkenalkan  hasil  produksi  batu 

38

Page 53: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

mangan.  Saat  ini  konsumen Anak Perusahaan hanya  terdiri dari 2 pelanggan  yang keduanya merupakan perusahaan pedagang batu mangan  (trading company). Apabila Anak Perusahaan tidak  mampu  untuk  memperoleh  kontrak‐kontrak  jangka  panjang  dengan  para  konsumen pengguna  langsung,  maka  Anak  Perusahaan  akan  tetap  menjual  batu  mangan  ke  trading company  tersebut. Bila  terjadi penurunan permintaan  karena  kelesuan perekonomian dunia atau alasan  lainnya, maka  tidak adanya kontrak  jangka panjang dengan para konsumen akan memiliki  dampak  yang  menimbulkan  kerugian  materiil  terhadap  kegiatan  usaha,  kondisi keuangan, hasil kegiatan operasi dan prospek Anak Perusahaan. 

 3.11 Risiko terkait fluktuasi harga batu mangan Hasil operasi Anak Perusahaan sangat tergantung pada harga batu mangan yang diperoleh dari penjualan batu mangan. Harga  jual batu mangan didasari  atau dipengaruhi oleh harga batu mangan  global,  yang  memiliki  kecenderungan  untuk  selalu  berubah‐ubah  dan  dapat berfluktuasi naik atau turun. Pasar batu mangan dunia juga sangat sensitif terhadap perubahan tingkat produksi penambangan batu mangan, pola permintaan  serta  konsumsi batu mangan dan  perubahan  dalam  ekonomi  dunia. Apabila  terjadi  penurunan  harga  batu mangan  dunia secara  cukup  besar/material  dan  berkepanjangan  akan  berdampak  material  dan  negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan prospek usaha Anak Perusahaan.  3.12 Risiko penyesuaian atas estimasi cadangan batu mangan terbukti (proven) dan terduga 

(probable)  Perkiraan cadangan batu mangan  terbukti dan  terduga yang  tercantum dalam Prospektus  ini merupakan ungkapan penilaian berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan praktek  industri yang  lazim  digunakan.  Meskipun  perkiraan‐perkiraan  ini  dinilai  layak  pada  saat  perkiraan tersebut dibuat, namun perkiraan tersebut dapat berubah secara signifikan pada saat informasi baru  tersedia, dimana  terdapat risiko bahwa batu mangan yang ditambang memiliki kualitas, volume  yang  berbeda  atau  tidak  sebaik  dari  yang  telah  diperkirakan  dan  biaya  produksi menjadi lebih tinggi dari yang telah diperkirakan. Penyesuaian cadangan batu mangan terbukti dan  terduga  dapat mempengaruhi  pengembangan  dan  rencana  operasi  penambangan Anak Perusahaan dan dapat memberikan dampak negatif pada kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Anak Perusahaan.  3.13 Risiko standarisasi kadar Hingga  saat  ini  Anak  Perusahaan  masih melakukan  proses  eksplorasi  batu  mangan  secara manual, dimana batu mangan diseleksi oleh  tenaga kerja, dimana dapat  terjadi human error, yaitu  kesalahan dalam menvisualisasikan batu mangan  yang  sesuai dengan  standar produksi yang  telah ditetapkan oleh Anak Perusahaan. Sedangkan batu mangan yang  telah dipisahkan secara manual  tersebut  langsung  dikumpulkan  untuk  diangkut  ke  stockpile  tanpa  dilalukan proses  seleksi  dan  purity  improvement.  Bila Anak  Perusahaan  tidak  dapat mempertahankan standar  kualitas  batu  mangan  yang  tepat  sesuai  dengan  kontrak  yang  telah  disepakati sebelumnya  di  masa  yang  akan  datang  dapat  mengakibatkan  para  konsumen  mengajukan klaim,  atau  lebih  jauh  lagi merusak  hubungan  Anak  Perusahaan  dengan  para  konsumennya sehingga  berpotensi  menimbulkan  kerugian  materiil  terhadap  kegiatan  usaha,  kondisi keuangan, hasil kegiatan operasi dan prospek Anak Perusahaan.  3.14 Risiko penurunan kualitas batu mangan Anak  Perusahaan menjual  batu mangannya  sesuai  dengan  spesifikasi  kualitas  tertentu  yang ditentukan  sesuai  dengan  kontrak  penjualan  dengan  pelanggannya.  Spesifikasi  kualitas  batu mangan yang diproduksi Anak Perusahaan dapat menurun seiring dengan habisnya cadangan di  beberapa  wilayah  operasi  penambangan  Anak  Perusahaan.  Penurunan  pada  spesifikasi kualitas batu mangan tersebut dapat mengakibatkan penurunan harga penjualan batu mangan. Penurunan harga  jual tersebut dapat berdampak negatif pada kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Anak Perusahaan.   

39

Page 54: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

3.15 Risiko penambangan ilegal Penambangan  ilegal  adalah  suatu permasalahan  yang  sering  terjadi di  Indonesia  yang dapat menyebabkan  gangguan  terhadap  aktivitas  perusahaan‐perusahaan  pertambangan  dan kerugian  akibat  penurunan  cadangan  serta  kenaikan  biaya  rehabilitasi  pada wilayah  konsesi yang berkaitan. Tidak dapat dipastikan bahwa penambangan  ilegal didalam wilayah  tambang Anak  Perusahaan  tidak  akan  terjadi  atau  meningkat  di  masa  depan.  Penambangan  ilegal memiliki  dampak  negatif  terhadap  kondisi  keuangan,  hasil  operasi  dan  prospek  usaha Anak Perusahaan.  3.16 Risiko Keterbatasan Tenaga Kerja  Lokasi  penambangan Anak  Perusahaan  yang  berada  di wilayah  dengan  jumlah  tenaga  kerja yang  terbatas  dapat  mengakibatkan  Anak  Perusahaan  kesulitan  bila  hendak  menaikkan kapasitas hasil produksi. Dimana hingga saat  ini Anak Perusahaan masih menggunakan sistem semi  mekanik  dalam  menghasilkan  hasil  produksi.  Kesulitan  Anak  Perusahaan  dan  untuk menarik,  merekrut,  melatih  dan  mempertahankan  pegawai  yang  di  masa  depan  dapat berdampak  negatif  terhadap  kondisi  keuangan,  hasil  operasi  dan  prospek  usaha  Anak Perusahaan.  3.17 Risiko kewajiban reklamasi dan rehabilitasi tambang Reklamasi  merupakan  kegiatan  pengembalian  hasil  kupasan  tanah  yang  digali  pada  saat pelaksanaan kegiatan penambangan ke dalam wilayah bekas lokasi penambangan. Pemerintah menetapkan  standar  operasi  dan  reklamasi  untuk  semua  jenis  pertambangan,  baik  untuk pertambangan  terbuka  (open  cut)  maupun  di  bawah  tanah.  Anak  Perusahaan  akan mengembangkan  strategi  reklamasi  dan  rehabilitasi  tambang  berdasarkan  karakteristik geologis dari  tambang‐tambang yang dioperasikannya. Kegiatan  reklamasi  ini  terus dilakukan sampai dengan seluruh kegiatan penambangan berakhir di wilayah konsesi yang terkait. Pada saat dimulainya kegiatan penambangan, Anak Perusahaan harus mencatatkan perkiraan biaya reklamasi dan  rehabilitasi  sebagai  komponen biaya penambangan. Biaya  ini  akan meningkat seiring dengan bertambahnya luas lahan pertambangan. Tidak ada kepastian bahwa pekerjaan reklamasi dan rehabilitasi yang dilaksanakan akan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Pemerintah.  Apabila  hasil  reklamasi  dan  rehabilitasi  yang  dilakukannya  tidak  memenuhi standar yang telah ditentukan, maka dapat menimbulkan kewajiban reklamasi dan rehabilitasi lanjutan. Hal  ini  dapat meningkatkan  biaya  operasi  Anak  Perusahaan  secara  signifikan  yang akan  berdampak  negatif  bagi  kondisi  keuangan,  hasil  operasi  dan  prospek  usaha  Anak Perusahaan.  3.18 Risiko kegiatan penambangan di wilayah kehutanan Anak Perusahaan saat  ini mengembangkan sebagian wilayah IUP yang berlokasi di area hutan produksi. Berdasarkan peraturan yang berlaku pada umumnya, kegiatan penambangan  tidak dapat dilakukan di area hutan produksi  tanpa  izin khusus dari Menteri Kehutanan. Pada saat ini, Anak Perusahaan telah memiliki  izin untuk melakukan kegiatan penambangan di sebagian wilayah  yang  berada  di  area  hutan  produksi,  namun  demikian  tidak  tertutup  kemungkinan dikemudian hari Anak Perusahaan memerlukan  izin  tambahan  atau  izin baru  atau perluasan izin  yang  sudah  ada  sehubungan  dengan  perluasan  kegiatan  penambangannya.  Apabila  izin khusus  tersebut  tidak  dapat  diperoleh,  atau  izin  khusus  yang  sudah  diperoleh  dicabut  atau tidak  dapat  diperpanjang  atau  dirubah  sebelum  jangka  waktunya  berakhir,  atau  adanya perubahan  dari  peraturan  Pemerintah  yang  tidak menguntungkan, maka  hal  tersebut  dapat berdampak  negatif  terhadap  kondisi  keuangan,  hasil  operasi  dan  prospek  usaha  Anak Perusahaan.  3.19 Risiko  ketergantungan pada  sejumlah  kecil pelanggan  yang membeli  sebagian besar 

hasil produksi Perseroan dan Anak Perusahaan Di tahun 2010, sebagian besar penjualan batu mangan Anak Perusahaan berasal dari penjualan kepada  2  pelanggan  terbesar.  Tidak  ada  kepastian  bahwa  Anak  Perusahaan  dapat memperpanjang kontrak pasokan yang  telah ada ketika  jatuh  tempo atau membuat kontrak baru,  dan  apabila  kontrak  yang  telah  ada  tidak  dapat  diperpanjang  atau  mereka  gagal 

40

Page 55: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

membuat  kontrak  baru, maka  pelanggan  tersebut  tidak  akan melanjutkan  pembelian  batu mangan dari Anak Perusahaan. Jika pelanggan mengakhiri kontrak pasokan batu mangan atau mengurangi  volume  pembelian  batu  mangan  secara  signifikan,  atau  jika  Anak  Perusahaan terkait  termasuk  tidak  dapat  menjual  batu  mangan  kepada  pelanggan  tersebut  dengan persyaratan yang menguntungkan bagi Anak Perusahaan, maka hal tersebut akan berdampak negatif terhadap kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Anak Perusahaan.  3.20 Risiko  tidak  tercapainya  tingkat  produksi  batu  mangan  Anak  Perusahaan  untuk 

memenuhi kebutuhan pelanggan Tidak  ada  kepastian  bahwa  Anak  Perusahaannya  akan  memproduksi  batu  mangan  dalam jumlah  yang  cukup  untuk  memenuhi  permintaan  pelanggannya  atau  kewajibannya berdasarkan  kontrak yang ada. Kegagalan dalam memasok batu mangan dalam  jumlah yang cukup  dapat  disebabkan  antara  lain  oleh  masalah  ketenagakerjaan,  kegagalan  mesin  dan peralatan,  cuaca,  masalah  sosial  dan  lingkungan,  dan  variasi  kuantitas  dan  kualitas  batu mangan yang ditambang. Kegagalan Anak Perusahaan dalam memenuhi kewajibannya sesuai kontrak yang ada dapat menyebabkan klaim dari pelanggan, pemberian sanksi sesuai kontrak atau timbulnya biaya atas keterlambatan bongkar muat (demurrage cost), hal‐hal mana dapat mengganggu hubungan mereka dengan pelanggannya. Apabila hal ini terjadi, dapat berdampak negatif terhadap kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Anak Perusahaan. 

 3.21 Risiko hubungan dengan penduduk setempat di wilayah pertambangan Permasalahan  dengan  penduduk  di  sekitar  area  operasional  pertambangan  dapat  timbul sebagai  akibat  dari  kegiatan  usaha  Anak  Perusahaan  yang  meliputi  antara  lain  masalah pembebasan  lahan,  tumpang  tindih  lahan,  relokasi  penduduk  dan  kecelakaan  kerja. Permasalahan  ini dapat menimbulkan  kegiatan unjuk  rasa  yang dapat mengganggu  kegiatan usaha Anak  Perusahaan.  Kegagalan untuk menyelesaikan permasalahan penduduk  setempat dapat berdampak negatif  terhadap  kondisi  keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Anak Perusahaan. 

 3.22 Risiko  kelalaian  dalam  mematuhi  peraturan  perundang‐undangan  di  bidang 

lingkungan hidup Operasi  pertambangan Anak  Perusahaan  yang meliputi  penggunaan  air,  pembuatan  saluran limbah,  penimbunan  batu  mangan,  dapat  berdampak  negatif  terhadap  lingkungan.  Anak Perusahaan  harus  memenuhi  peraturan‐peraturan  perundangan  di  Indonesia  dan  regional mengenai  keselamatan,  kesehatan  dan  lingkungan.  Peraturan‐peraturan  tersebut mengatur hal‐hal  antara  lain  tentang  pencemaran  udara  dan  air,  pembuangan  limbah,  pembersihan lokasi penambangan, kualitas dan ketersediaan air  tanah, perlindungan  flora dan  fauna, dan reklamasi  setelah  kegiatan  penambangan  selesai.  Biaya‐biaya  yang  berkaitan  dengan pemenuhan kewajiban peraturan di bidang lingkungan hidup akan meningkatkan biaya operasi Anak  Perusahaan  dan  mempengaruhi  daya  saing  Anak  Perusahaan.  Selain  itu,  setiap pelanggaran,  kewajiban  yang  timbul  atau  perubahan  perundang‐undangan  di  bidang lingkungan  hidup  dapat  menimbulkan  biaya  yang  besar  dan  sanksi.  Izin  untuk  melakukan kegiatan  operasional  pertambangan  akan  ditangguhkan  jika  terbukti  adanya  kesalahan  yang serius atau menimbulkan kerusakan permanen pada  lingkungan hidup. Dampak dari kegiatan penambangan  terhadap  lingkungan  hidup  dapat menjadi  lebih  besar  dibandingkan  dengan yang  telah diantisipasi  sebelumnya  sehingga melanggar peraturan dan perundang‐undangan yang  berlaku.  Setiap  peningkatan  secara  material  dalam  biaya  kepatuhan  lingkungan  dan pemulihan sebagai akibat dari terjadinya kerusakan lingkungan hidup yang cukup besar, dapat berdampak  negatif  terhadap  kondisi  keuangan,  hasil  operasi  dan  prospek  usaha  Anak Perusahaan.  3.23 Risiko  Asuransi  yang  dimiliki  Anak  Perusahaan  tidak  mencakup  semua  potensi 

kerugian yang mungkin dihadapi  Industri  pertambangan  berpotensi  memiliki  risiko  yang  signifikan  terhadap  kerusahaan, gangguan  fasilitas mapun  sarana  produksi,  kecelakaan,  kerusakan  lingkungan  serta masalah 

41

Page 56: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

hukum yang mungkin terjadi. Sepanjang Anak Perusahaan menganggap bahwa pertanggungan asuransi dapat dilakukan, Anak Perusahaan akan mengadakan asuransi terhadap risiko dalam kegiatan operasi bisnis Anak Perusahaan dalam jumlah yang wajar. Namun demikian, asuransi seperti itu, terdapat banyak pengecualian dan pembatasan dalam cakupannya. Selain itu Anak Perusahaan juga dapat dikenakan kewajiban terhadap bahaya lain yang tidak dapat ditanggung asuransi karena alasan premi yang  tidak wajar  (terlalu  tinggi) ataupun karena alasan  lainnya. Asuransi yang dimiliki Anak Perusahaan tidak mencakup seluruh risiko diatas dan tidak dapat dipastikan  bahwa  kebijakan  asuransi  yang  ada  cukup  untuk menutup  seluruh  kerugian  dan kewajiban‐kewajiban  yang  timbul. Adanya  kerugian  akibat  terjadinya  hal‐hal  tersebut  diatas dapat berdampak negatif pada kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Perseroan. 

 4 Risiko yang Berkaitan dengan Saham 

 Kondisi pasar dan  ekonomi dapat mempengaruhi harga pasar dan permintaan untuk  saham Perseroan menjadi  fluktuatif. Pergerakan dalam pasar modal dalam negeri dan  internasional, kondisi ekonomi, nilai devisi dan suku bunga dapat mempengaruhi harga pasar dan permintaan untuk  saham Perseroan. Saham dan deviden Perseroan, apabila ada, akan dinyatakan dalam mata  uang  Rupiah.  Fluktuasi  dalam  nilai  tukar  antara  Rupiah  dan mata  uang  lainnya  dapat mempengaruhi  nilai  hasil  valuta  asing  yang  akan  diterima  oleh pemegang  saham  asing  atas penjualan Saham  Perseroan dan nilai pembagian deviden valuta asing.  Tidak ada pasar umum untuk  saham Perseroan  sebelum Penawaran Umum. Perseroan  telah memperoleh  persetujuan  listing  pendahuluan  dari  Bursa  Efek  Indonesia  untuk mencatatkan Saham  Perseroan  dan  didaftarkan  pada  Bursa  Efek  Indonesia.  Pencatatan  tersebut  tidak menjamin  bahwa  pasar  perdagangan  untuk  saham  Perseroan  akan  berkembang mengikuti likuiditas dari pasar tersebut Saham Perseroan.  Harga  dari  Saham  Perseroan  setelah  Penawaran Umum  dapat  berfluktuasi  tergantung  pada banyak faktor termasuk :  Persepsi prospek untuk usaha dan kegiatan operasi Pereroan serta  industri batu mangan 

secara umum.  Perbedaan  antara  hasil  keuangan  dan  hasil  operasional  aktual  Pereroan  dan  hasil  yang 

diharapkan  oleh  para  investor  dan  analis  termasuk  perkiraan  yang  terdapat  dalam prospektus ini. 

Perubahan dalam rekomendasi atau persepsi analis dari Perseroan atau Indonesia  Perubahan dalam kondisi ekonomi, politik atau pasar secara umum di Indonesia  Penjualan di masa yang akan datang oleh pemegang saham pengedalian Perseroan  Hasil dari litigasi yang belum diputuskan atau yang diancamkan  Perubahan dalam harga efek bersifat ekuitas dari pasar modal asing (khususnya Asia) dan 

pasar modal yang sedang tumbuh; dan  Fluktuasi harga pasar saham yang lebar. 

 Saham Perseroan dapat diperdagangkan dengan harga yang secara signifikan di bawah Harga Penawaran. Volatilitas dalam harga dari Saham Pereroan dapat disebabkan oleh faktor‐faktor di  luar  kendali  Perseroan  yang  tidak  berkaitan  atau  tidak  seimbang  dengan  hasil  kegiatan operasi Perseroan. Mungkin sulit untuk menilai kinerja Perseroan  terhadap  tolok ukur dalam negeri atau internasional. Meskipun saat ini dimaksudkan bahwa Saham Perseroan akan tetap tercatat di BEI, tidak ada jaminan bahwa Saham Perseroan akan tetap tercatat. 

  

MANAJEMEN  PERSEROAN  MENYATAKAN  BAHWA  SEMUA  RISIKO  YANG  DIHADAPI  OLEH PERSEROAN  DALAM  MELAKSANAKAN  KEGIATAN  USAHA  TELAH  DIUNGKAPKAN  DAN  DISUSUN BERDASARKAN  BOBOT  DARI  DAMPAK MASING‐MASING  RISIKO  TERHADAP  KINERJA  KEUANGAN PERSEROAN DALAM PROSPEKTUS. 

  

42

Page 57: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

VI.  KEJADIAN  PENTING  SETELAH  TANGGAL  LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 

  Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil  usaha  PT  SMR Utama  Tbk  dan Anak  Perusahaan  yang  tejadi  setelah  tanggal  laporan Auditor Independen  tertanggal  15  September  2011  atas  laporan  keuangan  yang  berakhir  pada  tanggal  31 Maret 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat  wajar  tanpa  pengecualian  dengan  paragraf  penjelasan  (1)  penyajian  kembali  laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal‐tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dan laporan posisi keuangan tanggal 1 Januari 2008/31 Desember 2007 (2) penerapan PSAK yang efektif 1 Januari 2011 (3) penerbitan kembali laporan keuangan, yang perlu diungkapkan dalam prospektus ini.   

 

43

Page 58: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

VII. KETERANGAN  TENTANG  PERSEROAN  DAN  ANAK PERUSAHAAN   

1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN 

Perseroan adalah  suatu perseroan  terbatas yang  telah didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang‐undangan Republik Indonesia untuk pertama kali dengan nama “PT Dwi Satria Jaya”, yang berkedudukan di Semarang berdasarkan Akta Pendirian Perseroan nomor 31  tanggal 11 November 2003,  dibuat  dihadapan  Fransisca  Eka  Sumarningsih,  S.H., M.H.,  Notaris  di  Semarang,  yang  telah mendapat  Pengesahan  Akta  Pendirian  Perseroan  Terbatas  dari Menteri  Kehakiman  dan  Hak  Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor C‐28091 HT.01.01.TH.2003 tanggal 21 November 2003, dan  telah  didaftarkan  dalam  Daftar  Perusahaan  dengan  nomor  TDP  110117004802  di  Kantor Pendaftaran  Perusahaan  Kota  Semarang  di  bawah  nomor  0347/BH‐11.01/XII/2003  tanggal  5 Desember 2003 dan  telah diumumkan dalam Berita Negara Republik  Indonesia nomor 43  tanggal  28 Mei 2004, Tambahan Berita Negara nomor 5091.   

Berdasarkan  Akta  Berita  Acara  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  Luar  Biasa  Perseroan  nomor  170 tanggal 30  Juni 2004, yang dibuat oleh Fransisca Eka Sumarningsih, S.H., M.H, Notaris di Semarang, yang telah mendapat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Kehakiman dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  C‐23501  HT.01.04.TH.2004  tanggal  21  September  2004  dan  telah  didaftarkan  dalam  Daftar  Perusahaan  dengan  nomor  TDP 11.01.1.70.04802  di  Kantor  Pendaftaran  Perusahaan  Kota  Semarang  di  bawah  nomor  0320/RUB  11.01/IX/2004  tanggal  27  September  2004  dan  telah  diumumkan  dalam  Berita  Negara Republik Indonesia nomor 88 tanggal 2 November 2004, Tambahan Berita Negara nomor 10949.   Perseroan telah mengalami perubahan nama menjadi “PT SMR Utama”, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan  Pemegang  Saham  Perseroan nomor  287  tanggal  30 Nopember  2010, dibuat  dihadapan Humberg  Lie,  S.H.,  S.E.,  MKn.,  Notaris  di  Jakarta  Utara,  yang  telah  mendapat  Persetujuan  Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di  bawah  nomor  AHU‐58940.AH.01.02.Tahun  2010  tanggal  17 Desember  2010  dan  telah  terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia  di  bawah  nomor AHU‐0091296.AH.01.09.Tahun  2010  tanggal  17 Desember  2010,  sesuai dengan  Surat  Keterangan  nomor  52/KET‐N/III/2011  tanggal  17 Maret  2011  yang  dikeluarkan  oleh Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di  Jakarta Utara, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dalam proses pengurusan.  Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 98 tanggal 10 Desember 2010, dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E.,MKn, Notaris di  Jakarta Utara, yang telah mendapat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU‐58940.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 17 Desember 2010 dan telah  terdaftar  dalam  Daftar  Perseroan  yang  diselenggarakan  oleh Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐0091296.AH.01.09.Tahun  2010  tanggal  17 Desember 2010, dan berdasarkan  Surat Keterangan nomor 52/KET‐N/III/2011  tanggal 17 Maret 2011 yang dikeluarkan oleh Notaris   Humberg Lie, S.H., S.E., Notaris di  Jakarta Utara, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dalam proses pengurusan.  Anggaran  Dasar  tersebut  telah  mengalami  beberapa  kali  perubahan  dan  terakhir  dalam  rangka Penawaran  Umum  Perdana  Saham  ini,  sehubungan  dengan  perubahan  status  Perseroan  dari Perseroan  Tertutup  menjadi  Perseroan  Terbuka  nama  Perseroan  menjadi  PT  SMR  Utama,  Tbk., berdasarkan  Keputusan  Sirkular  Pemegang  Saham  Perseroan  Sebagai  Pengganti  Rapat  Umum Pemegang Saham Luar Biasa tertanggal 4 Juli 2011, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 28 tanggal 4 Juli 2011, dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak  Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐33920.AH.01.02.Tahun  2011  tanggal  6 Juli 2011 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia di bawah nomor AHU‐0055181.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal  

44

Page 59: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

6 Juli 2011, pendaftaran dalam Daftar Perusahaan dalam rangka UU WDP akan diurus oleh Perseroan dan  sesuai  dengan  Surat  Keterangan  nomor  113/KET‐N/VIII/2011  tanggal  25  Agustus  2011  yang dikeluarkan oleh Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di Jakarta Utara, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dalam proses pengurusan.  Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan  yang  terakhir, maksud dan  tujuan  serta  kegiatan usaha Perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, jasa, industri, pengangkutan, perbengkelan,  dan  pembangunan.  Untuk mencapai maksud  dan  tujuan  tersebut  diatas  Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. menjadi  pedagang,  agen,  leveransir,  pengecer,  supplier,  distributor  dan  keagenan/perwakilan 

dari perusahaan‐perusahaan dalam negeri baik secara interinsulair dan lokal maupun luar negeri dari segala  jenis barang dagangan, termasuk namun tidak terbatas pada hasil tambang, sumber daya  energi,  alat‐alat  pertambangan,  dan  alat‐alat  konstruksi,  baik  atas  perhitungan  sendiri maupun atas perhitungan pihak lain secara komisi termasuk selaku eksportir dan importir; 

b. menjalankan usaha dalam bidang  jasa,  termasuk  jasa yang  terkait bidang  sumber daya energi, kelistrikan, konsultan di bidang energi, jasa kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak; 

c. mendirikan  dan menjalankan  usaha‐usaha  baik  secara  langsung maupun melalui  Entitas  Anak dalam berbagai bidang  industri  terkait dengan sumber alam, sumber daya energi, energi  listrik, dan memasarkan hasil produksinya di dalam maupun di luar negeri; 

d. menjalankan usaha dalam bidang perdagangan di darat, laut, sungai maupun udara; e. menjalankan usaha  dalam bidang perbengkelan, meliputi  perawatan, pemeliharaan,  perbaikan 

(maintenance)  kendaraan  bermotor,  alat‐alat  berat  atau  berbagai  jenis  mesin,  termasuk membuka  gerai  penjualan  kendaraan  bermotor,  alat‐alat  berat maupun  berbagai  jenis mesin, pemasangan dan penjualan aksesorisnya; 

f. menjalankan usaha dalam bidang pembangunan  pembangkit  tenaga  listrik  berikut usaha  yang terkait dengan pembangkit tenaga listrik, termasuk usaha dan jasa penunjang ketenagalistrikan. 

 Sejak  Perseroan  berdiri  sampai  prospektus  ini  diterbitkan,  Perseroan  melalui  Anak  Perusahaan memiliki  kegiatan  usaha  melakukan  kegiatan  penambangan  meliputi  eksploitasi,  produksi  dan perdagangan batu mangan. Perseron dalam menjalankan kegiatan usahanya telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar nomor 00074‐02/PE/1.824.271 tanggal 17 Februari 2011.  2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN 

Tahun 2003 Berdasarkan  Akta  Pendirian  Perseroan  nomor  31  tanggal  11  November  2003,  dibuat  dihadapan Fransisca Eka Sumarningsih, S.H., M.H., Notaris di Semarang, yang telah mendapat Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia di bawah nomor C‐28091 HT.01.01.TH.2003 tanggal 21 November 2003, dan telah didaftarkan di dalam Daftar  Perusahaan  dengan  nomor  TDP  110117004802  di  Kantor  Pendaftaran  Perusahaan  Kota Semarang di bawah nomor 0347/BH‐11.01/XII/2003 tanggal 5 Desember 2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik  Indonesia nomor 43  tanggal 28 Mei 2004,  Tambahan Berita Negara nomor 5091, sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebagai berikut:   

Keterangan Nilai Nominal Rp1.000.000,‐ per saham 

Jumlah Saham  Jumlah Nominal (Rp)  % 

Modal Dasar  1.000  1.000.000.000   

Modal Ditempatkan dan Disetor:    Kamsuri     Djajus Adisaputro    Dwijawanti Widiatmadja 

 25 25 

200 

 25.000.000 25.000.000 

200.000.000 

 10,00 10,00 80,00 

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh  250  250.000.000  100,00 

Jumlah Saham dalam Portepel  750  750.000.000     

Atas  tiap‐tiap  saham yang ditempatkan  tersebut  telah disetor  secara  tunai  sejumlah 100%  (seratus persen) atau sebesar Rp250.000.000,‐ (dua ratus lima puluh juta Rupiah) oleh para pemegang saham Perseroan/Pendiri Perseroan atas nama:   

45

Page 60: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

(i) Djajus  Adisaputro,  sebesar  Rp25.000.000,‐  (dua  puluh  lima  juta  Rupiah)  untuk  25  lembar  saham  pada tanggal 14 November 2003; 

(ii)  Kamsuri  sebesar  Rp25.000.000,‐  (dua  puluh  lima  juta  Rupiah)  untuk  25  lembar  saham  pada  tanggal  14 November 2003;  

(iii) Dwijawanti Widiatmadja  sebesar Rp200.000.000,‐  (dua  ratus  juta Rupiah) untuk 200  lembar  saham pada tanggal 14 November 2003.  

Tahun 2004 Berdasarkan  Akta  Berita  Acara  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  Luar  Biasa  Perseroan  nomor  170 tanggal 30 Juni 2004, yang dibuat oleh Fransisca Eka Sumarningsih, S.H., M.H., Notaris di Semarang, yang telah mendapat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia di bawah nomor C‐23501 HT.01.04.TH.2004  tanggal 21 September  2004  dan  telah  didaftarkan  dalam  Daftar  Perusahaan  dengan  nomor  TDP 11.01.1.70.04802  di  Kantor  Pendaftaran  Perusahaan  Kota  Semarang  di  bawah  nomor  0320/RUB 11.01/IX/2004  tanggal  27  September  2004  dan  telah  diumumkan  dalam  Berita  Negara  Republik Indonesia  nomor  88  tanggal  2  November  2004,  Tambahan  Berita  Negara  nomor  10949,  dan ditegaskan dengan Keputusan Di Luar Rapat Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang  Saham  Luar  Biasa  tertanggal  6  Juli  2011,  yang  menyetujui  peningkatan  modal  dasar Perseroan dari Rp1.000.000.000,‐ (satu miliar Rupiah) menjadi Rp2.000.000.000,‐ (dua miliar Rupiah) dan menyetujui  peningkatan modal  ditempatkan  dari  Rp250.000.000,‐  (dua  ratus  lima  puluh  juta Rupiah)  menjadi  Rp1.200.000.000,‐  (satu  miliar  dua  ratus  juta  Rupiah)  serta  merubah  Pasal  4 Anggaran  Dasar  Perseroan  tentang modal,  sehingga  struktur  permodalan  dan  susunan  pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:  

Keterangan 

Nilai Nominal Rp1.000.000,‐ per saham 

Jumlah Saham 

Jumlah Nominal (Rp)  % 

Modal Dasar  2.000  2.000.000.000   

Modal Ditempatkan dan Disetor:    Kamsuri     Djajus Adisaputro    Dwijawanti Widiatmadja 

 120 120 960 

 120.000.000 120.000.000 960.000.000 

 10,00 10,00 80,00 

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh  1.200  1.200.000.000  100,00 

Jumlah Saham dalam Portepel  800  800.000.000   

 Atas  tiap‐tiap  saham yang ditempatkan  tersebut  telah disetor  secara  tunai  sejumlah 100%  (seratus persen) atau sebesar Rp950.000.000,‐  (sembilan  ratus  lima puluh  juta Rupiah) oleh para pemegang saham Perseroan atas nama: (i) Djajus  Adisaputro  sebesar  Rp95.000.000,‐  (sembilan  puluh  lima  juta  Rupiah)  untuk  95  lembar 

saham pada tanggal 19 Juli 2004; (ii) Kamsuri sebesar Rp95.000.000,‐ (sembilan puluh lima juta Rupiah) untuk 95 lembar saham pada 

tanggal 19 Juli 2004;  (iii) Dwijawanti Widiatmadja  sebesar  Rp760.000.000,‐  (tujuh  ratus  enam puluh  juta Rupiah) untuk 

760 lembar saham tanggal 19 Juli 2004.  Tahun 2010 Berdasarkan  Akta  Pernyataan  Keputusan  Pemegang  Saham  Perseroan  nomor  287  tanggal  30 Nopember 2010, dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU‐58940.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 17 Desember 2010 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia di bawah nomor AHU‐0091296.AH.01.09.Tahun 2010  tanggal 17 Desember 2010,  sesuai dengan  Surat Keterangan nomor 52/KET‐N/III/2011  tanggal 17 Maret 2011 yang dikeluarkan oleh Humberg  Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di  Jakarta Utara, pengumuman dalam Berita  Negara  Republik  Indonesia  sedang  dalam  proses  pengurusan,  yang  memutuskan  dan menyetujui  penjualan  seluruh  saham  milik  Dwijawanti  Widiatmadja  sebanyak  600  (enam  ratus) saham  dalam  Perseroan  yang  dijual  kepada  PT  Alam  Abadi  Resources  berdasarkan  Akta  Jual  Beli Saham  nomor  288  tanggal  30  Nopember  2010,  dibuat  dihadapan  Humberg  Lie,  S.H.,  S.E., MKn., 

46

Page 61: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Notaris  di  Jakarta  Utara,  sehingga  struktur  permodalan  dan  susunan  pemegang  saham  Perseroan adalah sebagai berikut:  

Keterangan 

Nilai Nominal Rp1.000.000,‐ per saham 

Jumlah Saham 

Jumlah Nominal (Rp)  % 

Modal Dasar  2.000  2.000.000.000   

Modal Ditempatkan dan Disetor:    Kamsuri     Djajus Adisaputro    Dwijawanti Widiatmadja    PT Alam Abadi Resources 

 120 120 360 600 

 120.000.000 120.000.000 360.000.000 600.000.000 

 10,00 10,00 30,00 50,00 

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh  1.200  1.200.000.000  100,00 

Jumlah Saham dalam Portepel  800  800.000.000   

 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 98 tanggal 10 Desember 2010, dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU‐58940.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 17 Desember 2010 dan telah  terdaftar  dalam  Daftar  Perseroan  yang  diselenggarakan  oleh Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐0091296.AH.01.09.Tahun  2010  tanggal  17 Desember 2010,  sesuai dengan  Surat Keterangan nomor 52/KET‐N/III/2011  tanggal 17 Maret 2011 yang dikeluarkan oleh Humberg  Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di  Jakarta Utara, pengumuman dalam Berita  Negara  Republik  Indonesia  sedang  dalam  proses  pengurusan,  yang  menyetujui  penjualan seluruh saham milik: (i) Dwijawanti  Widiatmadja  yaitu  sebanyak  300  (tiga  ratus)  saham  dalam  Perseroan  atau  sebesar 

Rp300.000.000,‐  (tiga  ratus  juta Rupiah)  kepada  PT Dana Hayati Wisesa  dalam  Perseroan  berdasarkan Akta Jual Beli Saham nomor 137 tanggal 15 Desember 2010;  

(ii) Dwijawanti  Widiatmadja  yaitu  sebanyak  60  (enam  puluh)  saham  dalam  Perseroan  atau  sebesar Rp60.000.000,‐ (enam puluh juta Rupiah) kepada Dodi Hendra Wijaya dalam Perseroan berdasarkan Akta Jual Beli Saham nomor 138 tanggal 15 Desember 2010; 

(iii) Kamsuri yaitu  sebanyak 120  (seratus dua puluh)  saham dalam Perseroan atau sebesar Rp120.000.000,‐ (seratus  dua  puluh  juta  Rupiah)  kepada  PT  Alam  Abadi  Resources  berdasarkan  Akta  Jual  Beli  Saham nomor 139 tanggal 15 Desember 2010; 

seluruhnya  dibuat  dihadapan Humberg  Lie,  S.H.,  S.E., MKn., Notaris  di  Jakarta Utara,  peningkatan modal dasar Perseroan yang semula sebesar Rp2.000.000.000,‐  (dua miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp400.000.000.000,‐ (empat ratus miliar Rupiah), peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dalam Perseroan yang semula sebesar Rp1.200.000.000,‐ (satu miliar dua ratus juta Rupiah) menjadi sebesar Rp100.000.000.000,‐ (seratus miliar Rupiah), dan merubah seluruh anggaran dasar Perseroan untuk  disesuaikan  dengan  Undang‐undang  nomor  40  tahun  2007  tentang  Perseroan  Terbatas,  sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut: 

 

Keterangan Nilai Nominal Rp1.000.000,‐ per saham 

Jumlah Saham  Jumlah Nominal (Rp)  % 

Modal Dasar  400.000  400.000.000.000   

Modal Ditempatkan dan Disetor:    Dodi Hendra Wijaya    Djajus Adisaputro    PT Dana Hayati Wisesa    PT Alam Abadi Resources 

 5.000 

10.000 25.000 60.000 

 5.000.000.000 10.000.000.000 25.000.000.000 60.000.000.000 

 5,00 10,00 25,00 60,00 

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh  100.000  100.000.000.000  100,00 

Jumlah Saham dalam Portepel  300.000  300.000.000.000   

 Atas  tiap‐tiap  saham yang ditempatkan  tersebut  telah disetor  secara  tunai  sejumlah 100%  (seratus persen) atau sebesar Rp98.800.000.000,‐  (sembilan puluh delapan miliar delapan ratus  juta Rupiah) atau sebanyak 98.800 lembar saham atas nama:  (i) Dodi Hendra Wijaya  sebesar Rp5.000.000.000,‐  (lima miliar Rupiah) untuk 5.000  lembar  saham 

pada  tanggal  1  November  2010,  dengan  perincian  sebesar  Rp4.940.000.000,‐  (empat  miliar sembilan ratus empat puluh juta Rupiah) untuk 4.940 lembar saham sebagai setoran modal atas 

47

Page 62: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

nama Dodi Hendra Wijaya dan sebesar Rp60.000.000,‐ (enam puluh juta Rupiah) untuk 60 lembar saham sebagai setoran modal atas nama Djajus Adisaputro; 

(ii) PT Alam Abadi Resources sebesar Rp60.000.000.000,‐  (enam puluh miliar Rupiah) untuk 60.000 lembar  saham  pada  tanggal  1 November  2010,  dengan  perincian  sebesar  Rp59.280.000.000,‐ (lima  puluh  sembilan miliar  dua  ratus  delapan  puluh  juta  Rupiah)  untuk  5.928  lembar  saham sebagai setoran modal atas nama PT Alam Abadi Resources dan sebesar Rp720.000.000,‐ (tujuh ratus dua puluh  juta Rupiah) untuk 720  lembar saham sebagai setoran modal atas nama Djajus Adisaputro;   

(iii) PT Dana Hayati Wisesa sebesar Rp25.000.000.000,‐ (dua puluh  lima miliar Rupiah) untuk 25.000 lembar  saham  pada  tanggal  1 November  2010,  dengan  perincian  sebesar  Rp24.700.000.000,‐ (dua puluh empat miliar  tujuh  ratus  juta Rupiah) untuk 24.700  lembar  saham  sebagai  setoran modal atas nama PT Dana Hayati Wisesa dan  sebesar Rp300.000.000,‐  (tiga  ratus  juta Rupiah) untuk 300 lembar saham sebagai setoran modal atas nama Djajus Adisputro; 

(iv) Djajus Adisaputro  sebesar  Rp8.800.000.000,‐  (delapan miliar  delapan  ratus  juta Rupiah) untuk 8.800 lembar saham pada tanggal 1 November 2010. 

Bahwa  kelebihan  setoran modal  yang  dilakukan  oleh  Dodi  Hendra Wijaya  sebesar  Rp60.000.000,‐ (enam  puluh  juta  Rupiah)  untuk  60  lembar  saham  sebagai  setoran  modal  atas  nama  Djajus Adisaputro, PT Alam Abadi Resources  sebesar Rp720.000.000,‐  (tujuh  ratus dua puluh  juta Rupiah) untuk 720  lembar  saham  sebagai  setoran modal atas nama Djajus Adisaputro, dan PT Dana Hayati Wisesa sebesar Rp300.000.000,00  (tiga ratus  juta Rupiah) untuk 300  lembar saham sebagai setoran modal  atas nama Djajus Adisputro  ke  dalam  Perseroan,  seluruhnya  berjumlah Rp1.080.000.000,00 (satu miliar delapan puluh  juta Rupiah), merupakan pinjaman yang diterima oleh Djajus Adisaputro dan wajib dibayarkannya kembali kepada masing‐masing pihak tersebut di atas.  Tahun 2011 Akta  Pernyataan  Keputusan  Pemegang  Saham  nomor  2  tanggal  1  Juli  2011,  dibuat  dihadapan Humberg  Lie,  S.H.,  S.E.,  MKn.,Notaris  di  Jakarta  Utara,  yang  telah  mendapat  penerimaan pemberitahuan  perubahan  data  Perseroan  dari Menteri  Hukum  dan Hak  Asasi Manusia  di  bawah nomor AHU‐AH.01.10‐21001 dan  telah  terdaftar dalam daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia dibawah nomor AHU‐005461.AH.01.09 Tahun 2011 tanggal 5 Juli 2011, yang menyetujui untuk penjualan saham‐saham milik:  (i) Dodi Hendra Wijaya sebanyak 5.000  (lima ribu) saham dalam Perseroan kepada PT Alam Abadi 

Resources berdasarkan Akta Jual Beli Saham nomor 3 tanggal 1 Juli 2011;  (ii) Djajus Adisaputro sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) saham dalam Perseroan kepada PT Alam Abadi 

Resources berdasarkan Akta Jual Beli Saham nomor 4 tanggal 1 Juli 2011;  (iii) PT Dana Hayati Wisesa sebanyak 5.000 (lima ribu) saham dalam Perseroan kepada PT Alam Abadi 

Resources  berdasarkan  Akta  Jual  Beli  Saham  nomor  5  tanggal  1  Juli  2011,  seluruhnya  dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di Jakarta Utara.   

sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:  

Keterangan Nilai Nominal Rp1.000.000,‐ per saham 

Jumlah Saham Jumlah Nominal 

(Rp) % 

Modal Dasar  400.000  400.000.000.000  

Saham Biasa Atas Nama Modal Ditempatkan dan Disetor:    PT Dana Hayati Wisesa    PT Alam Abadi Resources  

20.00080.000 

20.000.000.000 80.000.000.000 

20,0080,00 

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 100.000 100.000.000.000  100,00

Jumlah Saham dalam Portepel  300.000  300.000.000.000  

 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 28 tanggal 4 Juli 2011, dibuat  dihadapan  Humberg  Lie,  S.H.,  S.E., MKn.,  Notaris  di  Jakarta  Utara,  yang  telah  mendapat Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia di bawah nomor AHU‐

48

Page 63: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

33920.AH.01.02.Tahun  2011  tanggal  6  Juli  2011  dan  telah  terdaftar  dalam  Daftar  Perseroan  yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia di bawah nomor AHU‐0055181.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 6 Juli 2011, pendaftaran dalam Daftar Perusahaan dalam rangka UU WDP akan diurus oleh Perseroan dan  sesuai dengan Surat Keterangan nomor 113/KET‐N/VIII/2011 tanggal 25 Agustus 2011 yang dikeluarkan oleh Humberg Lie, S.H., S.E., MKn.,   otaris di Jakarta  Utara,  pengumuman  dalam  Berita  Negara  Republik  Indonesia  sedang  dalam  proses pengurusan,  yang menyetujui  untuk merubah  nilai  nominal  saham  dalam  Perseroan,  yang  semula masing‐masing  saham  bernilai  nominal  sebesar  Rp1.000.000,‐  (satu  juta  Rupiah)  diubah  menjadi masing‐masing saham bernilai nominal Rp100,‐ (seratus Rupiah), dan menyetujui pengeluaran saham dalam  simpanan  Perseroan,  melalui  Penawaran  Umum  Saham  Perdana  kepada  Masyarakat (“Penawaran Umum”) sebanyak‐banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) lembar saham dengan nilai nominal masing‐masing saham sebesar Rp100,‐  (seratus Rupiah), sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan, adalah sebagai berikut:  

Keterangan Nilai Nominal Rp100,‐ per saham 

Jumlah Saham Jumlah Nominal 

(Rp) % 

Modal Dasar  4.000.000.000  400.000.000.000   

Saham Biasa Atas Nama Modal Ditempatkan dan Disetor:    PT Dana Hayati Wisesa    PT Alam Abadi Resources  

200.000.000800.000.000 

 20.000.000.000 80.000.000.000 

20,0080,00 

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000.000.000 100.000.000.000  100,00

Jumlah Saham dalam Portepel  3.000.000.000  300.000.000.000  

 3. MANAJEMEN DAN PENGAWASAN PERSEROAN 

Berdasarkan  Anggaran  Dasar  Perseroan  yang  terakhir  sebagaimana  dinyatakan  dalam  Akta Pernyataan  Keputusan  Pemegang  Saham  Perseroan  nomor  135  tanggal  22  Agustus  2011,  dibuat dihadapan Humberg  Lie,  S.H.,  S.E., MKn, Notaris di  Jakarta Utara,  sesuai dengan  Surat Keterangan nomor  108/KET‐N/VIII/2011  tanggal  24  Agustus  2011  yang  dikeluarkan  oleh Humberg  Lie,  Sarjana Hukum,  Sarjana  Ekonomi,  Magister  Kenotariatan,  Notaris  di  Jakarta  Utara,  pemberitahuan  ke Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia   Republik  Indonesia  sedang dalam proses pengurusan, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:  Dewan Komisaris  Komisaris Utama          : Djajus Adisaputro Komisaris          : Dwijawanti Widiatmadja Komisaris Independen        : Noke Kiroyan  Direksi Direktur Utama          : Jokky Wahyoedi Hidayat  Direktur           : Dodi Hendra Wijaya  Direktur         : Adi Wibowo Adisaputro Direktur         : Djoko Purwanto   Perseroan  telah  memenuhi  Peraturan  Bursa  Efek  Indonesia  I.A  Kep‐305/BEJ/07‐2004  perihal Pencatatan  Efek  Bersifat  Saham  dimana  Perseroan  telah  memiliki  Direktur  tidak  terafiliasi  dan Komisaris  Independen.  Penunjukan  seluruh  Komisaris  dan  Direksi  Perseroan  telah  sesuai  dengan peraturan Bapepam No. IX.I.6 tetang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik.      

49

Page 64: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Berikut ini keterangan singkat mengenai masing‐masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi :  Dewan Komisaris  

 

Djajus AdisaputroKomisaris Utama, 67 tahun, Warga Negara Indonesia  Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2010. Selain menjabat  sebagai  Komisaris  Utama  Perseroan  juga  menjadi  pendiri Koperasi  Muara  Dana  pada  tahun  2006.  Beberapa  jabatan  masih ditempati diantaranya menjabat sebagai Direktur PT Bintang Jaya sejak tahun 1972, sebagai Komisaris PT Federal Karya Tama sejak tahun 1992, menjabat sebagai Komisaris Utama PT Aspal Mitra Utama sejak  tahun 1995, sebagai Komisaris Utama PT Kusuma Persada sejak  tahun 2002, sebagai Komisaris Utama PT Soe Makmur Resources sejak tahun 2010, dan sebagai Komisaris PT Alam Abadi Resources sejak tahun 2010. Sebelum  menjabat  sebagai  Komisaris  Utama  Perseroan,  pernah menempati  posisi  jataban  diantaranya  menjabat  sebagai  Komisaris PT Dwi  Satria  Jaya  (sekarang berubah nama menjadi  PT  SMR Utama) sejak November  2003  hingga  tahun  2010, menjabat  sebagai Direktur PT Kusuma Persada sejak tahun 1996 hingga tahun 1999 dan menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Sarana Lindung Upaya sejak tahun 2000 hingga tahun 2001.  Memperoleh  gelar  Sarjana  Hukum  dari  Universitas  17  Agustus  pada tahun 1968.  

   

 

Dwijawanti Widiatmadja Komisaris, 65 tahun, Warga Negara Indonesia   Menjabat  sebagai  Komisaris  Perseroan  sejak  tahun  2010.  Saat  ini berbagai  jabatan  masih  ditempati  diantaranya  menjabat  sebagai Komisaris  PT Aspal Mitra Utama  sejak  tahun 1995,  sebagai  Komisaris PT  Kusuma  Persada  sejak  tahun  2002,  sebagai  Komisaris  PT  Bintang Djaja sejak tahun 2003, sebagai Bendahara Koperasi Muara Dana sejak tahun 2006, sebagai Komisaris PT Soe Makmur Resources sejak  tahun 2010, sebagai Komisaris PT Adikarsa Alam Resources sejak tahun 2010 dan sebagai Komisaris di PT Alam Abadi Resources sejak tahun 2010. Sebelumnya menjabat  sebagai Komisaris PT Dwi Satria  Jaya  (sekarang berubah nama menjadi PT  SMR Utama)  sejak November 2003 hingga tahun 2010, menjadi Komisaris PT  Sarana  Lindung Upaya  sejak  tahun 1987 hingga tahun 2000.  Memperoleh  gelar  Sarjana  Hukum  dari  Universitas  Airlangga  pada tahun 1968.        

   

50

Page 65: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

 

Noke Kiroyan – Komisaris IndependenKomisaris, 65 tahun, Warga Negara Indonesia  Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Juli 2011. Selain menjabat Komisaris  Independen  Perseroan,  juga  menjabat  sebagai  Komisaris Utama  Amstelco  Indonesia  sejak  September  2010,  sebagai  Komisaris Utama  PT Wana Hijau Nusantara  sejak  April  2010,  sebagai  Komisaris Independen  PT  Asuransi  CIGNA  sejak  Juni  2009,  sebagai  Direktur PT AR Martabe  sejak  Juni 2008 dan  sebagai Direktur Utama & Kepala Konsultan PT Komunikasi Kinerja (Kiroyan Partners) sejak Januari 2007.  Sebelumnya  menjabat  sebagai  Direktur  Utama  PT  Newmont  Pacific Nusantara sejak Oktober 2005 hingga Desember 2006, sebagai Direktur Utama  PT  Rio  Tinto  Indonesia  sejak Oktober  2003  hingga  September 2005,  sebagai  Direktur  Utama  PT  Kaltim  Prima  Coal  sejak  Desember 2001  hingga  Oktober  2003,  sebagai  Direktur  &  CEO  Salim Oleochemicals  Inc.  sejak  Mei  1996  hingga  Agustus  1997,  sebagai Direktur Keuangan Albright & Wilson Ltd. sejak Desember 1994 hingga April  1996,  sebagai Managing Director  Salim Duetscland GmbH  sejak Oktober 1991 hingga November 1994 dan  sebagai Direktur Utama PT Siemens Indonesia sejak Februari 1974 hingga September 1991.  Memperoleh  gelar  B.A.,  Liberal  Arts  dari  Syracuse  University  pada tahun  1993,  Diploma  jurusan  Administrasi  Bisnis  dari  Heriot‐Watt University  pada  tahun  1997  dan  Sarjana  Sosial,  Ilmu  Komunikasi  dari Universitas Padjadjaran pada tahun 2001. 

 Direksi  

 

Jokky Wahyoedi Hidayat Direktur Utama, 56 tahun, Warga Negara Indonesia  Menjabat  sebagai  Direktur  Utama  sejak  Juli  2011.  Selain  menjadi Direktur  Utama  Perseroan  juga  menjabat  Direktur  Utama  PT  Bukit Darmo  Property  Tbk.  sejak  tahun  2008  dan  sebagai  Komisaris Independen PT HD Capital Tbk.  Sebelumnya  pernah  menjabat  sebagai  Direktur  PT  SMR  Utama  dari tahun  2010  sampai  dengan  Juli  2011,  sebagai  Direktur  Keuangan  PT Adhibaladika Agung sejak  tahun 1993 hingga  tahun 2006, sebagai Vice President  Keuangan  PT  Kanindo  Group  Company  sejak  tahun  1990 hingga  tahun  1993,  sebagai  Kepala Divisi  Keuangan  Batik  Keris Group Company  sejak  tahun  1985  hingga  tahun  1990,  sebagai  auditor  Drs. Utomo, Mulia &  Co  –  SGV Utomo  Public Accounting  dari  tahun  1978 sampai dengan tahun 1985.  Memperoleh gelar diploma dari Akademi Akuntasi Indonesia pada tahun 1979. 

   

 

Dodi Hendra Wijaya Direktur, 49 tahun, Warga Negara Indonesia  Menjabat  sebagai  Direktur  yang  membawahi  bidang  pemasaran, hubungan pemerintahan dan perijinan Perseroan sejak Juli 2011.   sejak tahun 2006.  Selain menjadi Direktur Perseroan  juga menjabat  sebagai Direktur PT Adikarsa Alam Resources sejak tahun 2010, sebagai Direktur PT  Dana  Hayati  Wisesa  sejak  tahun  2010  dan sebagai Direktur Utama PT Soe Makmur Resources sejak tahun 2009. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2010 hingga Juli 2011, sebagai Direktur PT Soe Makmur Resources sejak  tahun  2008  hingga  tahun  2009  dan  sebagai  Komisaris  PT 

51

Page 66: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Dirwantrany Win Lestari pada tahun 2002 hingga tahun 2006.  Memperoleh  gelar  Sarjana  Ekonomi  dari Universitas  Budi  Luhur  pada tahun 1984. 

   

 

Adi Wibowo Adisaputro Direktur, 40 tahun, Warga Negara Indonesia  Menjabat  sebagai  Direktur  yang  membawahi  bidang  keuangan  dan operasional  Perseroan  sejak  tahun  2010.  Selain  menjadi  Direktur Perseroan  juga menjabat  sebagai  Komisaris  PT  Transentra  Nusantara sejak  tahun  2011,  sebagai  Direktur  PT  Soe  Makmur  Resouces  sejak tahun  2010,  sebagai  Direktur  PT  Alam  Abadi  Resources  sejak  tahun 2010, sebagai Komisaris PT Intex Telecoms Indonesia sejak tahun 2010, sebagai  Komisaris  PT  Infrasys  Persada  sejak  tahun  2010,  sebagai Komisaris Protech Mitra Perkasa sejak tahun 2009, sebagai Direktur PT Bintang Liniear sejak  tahun 2003, sebagai Komisaris PT Sarana Lindung Upaya  sejak  2001,  sebagai  Direktur  PT  Kusuma  Persada  sejak  tahun 1996  dan  sebagai  Komisaris  PT  Muara  Perdana  sejak  tahun  1992. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Process & Quality Engineer Harris Corporation sejak tahun 1994 hingga tahun 1996  Memperoleh gelar Bachelor of Science  in Manufacturing Engineering di Boston University tahun 1992, gelar Master of Science in Manufacturing Engineering dari Universitas of Wisconsin Madison tahun 1993 dan gelar Master of Business Administration dari University of Chicago pada tahun 2001. 

   

 

Djoko PurwantoDirektur, 57 tahun, Warga Negara Indonesia  Menjabat  sebagai Direktur  yang membawahi  bidang  teknis  Perseroan sejak tahun 2011. Sebelum  menjabat  sebagai  Direktur  Perseroan,  beberapa  jabatan  di Direktorat  Pembinaan  Pengusaha  Mineral  dan  Batubara  pernah diduduki diantaranya menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Pengawas Operasi Produksi  sejak  tahun 2009 hingga  tahun 2010,  sebagai Kepala Sub  Direktorat  Hubungan  Komersial  sejak  tahun  2006  hingga  tahun 2009, sebagai Kepala Seksi Evaluasi Usaha Jasa sejak tahun 2001 hingga 2006, Kepala Seksi Penyelidikan Umum dan Eksplorasi sejak tahun 1991 hingga tahun 2001, sebagai Kepala Seksi Sarana sejak tahun 1990 hingga tahun 1991 dan sebagai staff sejak tahun 1984 hingga tahun 1990.  

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan Anggaran Dasar diangkat oleh hasil Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham .  Jumlah  remunerasi  untuk  Komisaris  dan  Direksi  Perseroan  untuk  tiga  bulan  yang  berakhir  pada tanggal 31 Maret 2011 berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Anak Perusahaan yang  telah  diaudit  oleh  Kantor  Akuntan  Publik  Purwantono,  Suherman  &  Surja  dengan  Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dalam laporannya tertanggal 24 Juni 2011 adalah sebesar Rp256.500.000,‐. Penetapan jumlah remunerasi berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).   Sekretaris Perusahaan  Untuk  memenuhi  ketentuan  Peraturan  Bapepam‐LK  No.IX.I.4  tentang  Pembentukan  Sekretaris Perusahaan,  Direksi  Perseroan  telah  menetapkan  Adi  Wibowo  Adisaputro  sebagai  Sekretaris Perusahaan  (Corporate  Secretary)  Perseroan  yang  berlaku  efektif  pada  tanggal  7  Juli    2011  sesuai dengan Surat Penunjukkan Nomor 02/SMRU‐JKT/VII/2011 tertanggal 7 Juli  2011.  

52

Page 67: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Adapun tugas‐tugas Sekretaris Perusahaan, yaitu: 1. Mengikuti perkembangan  Pasar Modal  khususnya peraturan‐peraturan  yang berlaku di bidang 

Pasar Modal; 2. Memberikan pelayanan atas setiap  informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan 

kondisi Perseroan; 3. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang‐undang No. 

8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; 4. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Bapepam‐LK dan masyarakat.  Komite Audit  Berdasarkan  ketentuan  Peraturan  Bapepam‐LK  No.  IX.I.5  tahun  2004  tentang  Pembentukan  dan  Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Perseroan  telah membentuk Komite Audit  sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam‐LK nomor IX.I.5 dan Peraturan BEI nomor I‐A.   Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan di Luar Rapat Perseroan tanggal 7 Juli 2011 Perseroan menetapkan pembentukan Komite Audit Perseroan dengan susunan sebagai berikut: Ketua      :   Noke Kiroyan Anggota      :   Iwan Ahmad Antono Anggota     :   Prapto Purnomo Masa tugas anggota Komite Audit bersamaan dengan masa jabatan Dewan Komisaris.  Tugas dan Tanggung Jawab  Komite  audit  bertugas  untuk memberikan  pendapat  profesional  yang  independen  kepada  Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal‐hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal‐hal yang memerlukan perhatian komisaris.  Berikut keterangan singkat mengenai masing‐masing anggota Komite Audit Perseroan:  Noke Kiroyan ‐ Ketua Komite Audit Selain menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perseroan juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan. Diangkat menjadi Ketua Komite Audit Perseroan pada Juli 2011.  Iwan Ahmad Antono ‐ Anggota Warga Negara Indonesia, lahir di Sleman pada tanggal 28 Juli 1976. Diangkat menjadi Anggota Komite Audit  Perseroan  pada  Juli  2011.  Saat  ini masih  bekerja  di  Kantor  Akuntan  Publik  Doli,  Bambang, Sudarmadji & Dadang  sejak  tahun 2000. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas  Islam Indonesia pada tahun 2000.  Prapto Purnomo ‐ Anggota Warga Negara Indonesia, lahir di Semarang tanggal 24 Maret 1964. Diangkat menjadi Anggota Komite Audit Perseroan pada  Juli 2011.  Saat  ini masih bekerja di PT Bintang Djaja  sebagai  staff  keuangan sejak 3 Januari 2011. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas 17 Agustus 1945 pada tahun 1989.  PIAGAM UNIT AUDIT DAN UNIT AUDIT INTERNAL PERSEROAN 

 Perseroan telah membentuk dan menyusun Piagam Unit Audit Internal dan Unit Audit Internal pada tanggal  7  Juli  2011  sesuai  dengan  Peraturan  No.  IX.I.7,  dimana  Perseroan  diwajibkan  untuk membentuk  Piagam  Audit  Internal  (Internal  Audit  Charter)  yang  ditetapkan  oleh  Direksi  setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Perseroan juga telah menunjuk Indra Pasha sebagai Kepala Satuan Audit  Internal  telah diangkat berdasarkan  surat penunjukan nomor 001/SMRU‐JKT/VII/2011 tanggal 6 Juli 2011.     

53

Page 68: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

4. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN  

   5. SUMBER DAYA MANUSIA  Perseroan  menyadari  bahwa  kualitas  dan  kompetensi  dari  sumber  daya  manusia  (“SDM”)  yang dimiliki  sangat penting untuk mendukung Perseroan dan Anak Perusahaan dalam mencapai visinya menjadi  perusahaan  tambang  dan  energi  berbasis  batuabara.  Kinerja  Perseroan    dan  Anak Perusahaan tidak lepas dari dukungan SDM yang memiliki pengalaman, keahlian dan dedikasi tinggi.  Pada tanggal 31 Maret 2011 Perseroan dan Anak Perusahaan mempekerjakan 150 orang karyawan. Berikut  ini  adalah  komposisi  karyawan  Perseroan  dan  Anak  Perusahaan  berdasarkan  jenjang pendidikan, manajemen, usia, masa kerja, status karyawan dan keahlian dimana Komisaris dan Direksi tidak termasuk dalam pengelompokan karyawan.  Perseroan Berikut komposisi Perseroan menurut jenjang pendidikan adalah sebagai berikut :  

Tingkat Pendidikan Formal 31 Maret2011 

31 Desember 

2010 2009 2008 

Pasca Sarjana (S2)  1 ‐ ‐ ‐ 

Sarjana (S1)  1 ‐ ‐ ‐ 

Diploma III  3 ‐ ‐ ‐ 

SMA ke bawah  3 ‐ ‐ ‐ 

Jumlah  8 ‐ ‐ ‐ 

 Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang manajemen adalah sebagai berikut :  

Tingkat Jabatan 31 Maret2011 

31 Desember 

2010 2009 2008 

Manajerial  2 ‐ ‐ ‐ 

Staff  6 ‐ ‐ ‐ 

Non Staff  ‐ ‐ ‐ ‐ 

Jumlah  8 ‐ ‐ ‐ 

 Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang usia adalah sebagai berikut  

Tingkat Usia 31 Maret 2011 

31 Desember 

2010 2009 2008 

< 21 Tahun  ‐ ‐ ‐ ‐ 

21 – 30 Tahun  1 ‐ ‐ ‐ 

31 – 40 Tahun  5 ‐ ‐ ‐ 

41 – 50 Tahun  2 ‐ ‐ ‐ 

Lebih dari 50 Tahun ‐ ‐ ‐ ‐ 

Jumlah  8 ‐ ‐ ‐ 

 

Direktur Direktur Direktur

Kepala OperasionalKepala Pemasaran dan 

PenjualanKepala Keuangan Kepala Pembelian

Kepala SDM & 

Logistik

Audit Internal

Direktur Utama

Komite Audit

Dewan Komisaris

54

Page 69: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan masa kerja adalah sebagai berikut :  

Masa Kerja 31 Maret 2011 

31 Desember 

2010 2009 2008 

0‐2 Tahun  8 ‐ ‐ ‐ 

3‐4 Tahun   ‐ ‐ ‐ ‐ 

Jumlah  8 ‐ ‐ ‐ 

 Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan status karyawan adalah sebagai berikut :  

Status Karyawan 31 Maret2011 

31 Desember 

2010 2009 2008 

Tetap  8 ‐ ‐ ‐ 

Kontrak  ‐ ‐ ‐ ‐ 

Jumlah  8 ‐ ‐ ‐ 

 Komposisi karyawan berdasarkan bidang keahlian adalah sebagai berikut :  

Keahlian 31 Maret 2011 

31 Desember 

2010 2009  2008 

Administrasi  8 ‐ ‐ ‐ 

Pemeliharaan  ‐ ‐ ‐ ‐ 

Operator Tambang  ‐ ‐ ‐ ‐ 

Ahli Teknis Pertambangan  ‐ ‐ ‐ ‐ 

Operator Pelabuhan ‐ ‐ ‐ ‐ 

Quality, Safety, Environment  ‐ ‐ ‐ ‐ 

Jumlah  8 ‐ ‐ ‐ 

 SMR  Berikut komposisi SMR menurut jenjang pendidikan adalah sebagai berikut :  

Tingkat Pendidikan Formal 31 Maret2011 

31 Desember 

2010 2009 2008 

Pasca Sarjana (S2)  5 5 ‐ ‐ 

Sarjana (S1)  26 26 14 3 

Diploma III  40 40 20 2 

SMA ke bawah  71 71 49 30 

Jumlah  142 142 83 35 

 Komposisi karyawan SMR berdasarkan jenjang manajemen adalah sebagai berikut :  

Tingkat Jabatan 31 Maret2011 

31 Desember 

2010 2009 2008 

Manajerial  15 15 5 3 

Staff  122 122 77 31 

Non Staff  5 5 1 1 

Jumlah  142 142 83 35 

         

55

Page 70: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Komposisi karyawan SMR berdasarkan jenjang usia adalah sebagai berikut  

Tingkat Usia 31 Maret 2011 

31 Desember 

2010 2009 2008 

< 21 Tahun  ‐ ‐ ‐ ‐ 

21 – 30 Tahun  33 33 25 14 

31 – 40 Tahun  58 58 39 12 

41 – 50 Tahun  38 38 15 7 

Lebih dari 50 Tahun 13 13 4 2 

Jumlah  142 142 83 35 

 Komposisi karyawan SMR berdasarkan masa kerja adalah sebagai berikut :  

Masa Kerja 31 Maret 2011 

31 Desember 

2010 2009 2008 

0‐2 Tahun  59 59 ‐ ‐ 

3‐4 Tahun   83 83 83 35 

Jumlah  142 142 83 35 

 Komposisi karyawan SMR berdasarkan status karyawan adalah sebagai berikut :  

Status Karyawan 31 Maret2011 

31 Desember 

2010 2009 2008 

Tetap  142 142 23 5 

Kontrak  ‐ ‐ 60 30 

Jumlah  142 142 83 35 

 Komposisi karyawan SMR berdasarkan bidang keahlian adalah sebagai berikut :  

Keahlian 31 Maret 2011 

31 Desember 

2010 2009  2008 

Administrasi  26 26 11 2 

Pemeliharaan  10 10 2 ‐ 

Operator Tambang  86 86 60 29 

Ahli Teknis Pertambangan  5 5 5 3 

Operator Pelabuhan ‐ ‐ ‐ ‐ 

Quality, Safety, Environment  15 15 5 1 

Jumlah  142 142 83 35 

 Sampai  dengan  Prospektus  ini  diterbitkan  AKAR  dan  TN  belum memulai  kegiatan  operasionalnya, sehingga belum memiliki karyawan.  Tunjangan dan Fasilitas Karyawan  Perseroan dan Anak Perusahaan menyediakan beberapa macam fasilitas dan program kesejahteraan bagi  karyawan  dan  keluarganya.  Fasilitas  dan  program  kesejahteraan  tersebut  diperuntukkan  bagi seluruh  karyawan  Perseroan  dan Anak  Perusahaan.  Fasilitas  dan  program  tersebut  adalah  sebagai berikut : 

- Fasilitas Kesehatan - Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) - Tunjangan Hari Raya - Jaminan Asuransi Kecelakaan - Santunan Kematian - Tunjangan cuti dan cuti panjang - Dan lain‐lain 

 

56

Page 71: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Kompensasi,  program  kesejahteraan  dan  fasilitas‐fasilitas  yang  diberikan  oleh  Perseroan  dan Anak Perusahaan tersebut, telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Propinsi.  Pelatihan Pegawai Saat  ini,  Perseroan  belum  pernah mengadakan  pelatihan.  Namun  pelatihan  yang  dilakukan  Anak Perusahaan yaitu SMR adalah sebagai berikut: • Pedoman Keselamatan Kerja  • Pengetahuan dasar penambangan 

– Pengoperasian alat dengan benar – Metode Penambangan yang aman 

• Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (HSE)  Kesepakatan Kerja Bersama/KKB atau Peraturan Perusahaan antara Perseroan dengan karyawan Perseroan telah mengeluarkan Peraturan Perusahaan pada tanggal 1 Juli 2011 yang telah mendapat pengesahan dari Dinas Nakertrans Provinsi DKI Jakarta nomor 533/PP/Va/D/2011 tanggal 27 Juli 2011 yang berisi tentang peraturan‐peraturan yang berlaku di Perseroan dan Kesepakatan Kerja Bersama antara Perseroan dan Karyawan.  6. HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN Hubungan pengurusan  dan pengawasan  antara  Perseroan  dan  pemegang  saham  berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas baik langsung dan tidak langsung dapat dilihat dari tabel di bawah ini:  

Nama  Perseroan SMR TN AKAR DHW AAR  AI  GSM

J. Wahyoedi Hidayat DU  ‐ ‐ ‐ ‐ ‐  ‐  ‐

Dodi Hendra Wijaya D  DU&PS ‐ D D&PS ‐  ‐  K&PS

Adi wibowo adisaputro  D  D K ‐ ‐ D  D&PS  D&PS

Djoko Purwanto  D  ‐ ‐ ‐ ‐ ‐  ‐  ‐

Djajus Adisaputro  KU  KU ‐ ‐ ‐ KU  KU&PS  ‐

Dwijawanti Widiatmadja  K  K ‐ K ‐ K  K &PS  ‐

Noke Kiroyan  KI  ‐ ‐ ‐ ‐ ‐  ‐  ‐

Conny Mandang  ‐  ‐ ‐ ‐ K&PS ‐  ‐  ‐

Franciscus Janto Insandjaja 

‐  ‐  D  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐ 

 Keterangan:  KU  : Komisaris Utama      DU  : Direktur Utama K  : Komisaris         D  : Direktur KI  : Komisaris Independen       PS  : Pemegang Saham                  

57

Page 72: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Struktur kepemilikan Perseroan dan Anak Perusahaan                             7. KETERANGAN TENTANG ANAK PERUSAHAAN   7.1 PT Soe Makmur Resources (”SMR”)  A. Riwayat Singkat SMR  adalah  suatu  perseroan  terbatas  yang  telah  didirikan  berdasarkan  hukum  dan  peraturan perundang‐undangan  Republik  Indonesia  untuk  pertama  kali  dengan  nama  “PT  Soe  Makmur Resources”, yang berkedudukan di Jakarta Utara berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas SMR nomor 25 tanggal 22 Juli 2008, yang telah dirubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas SMR nomor 39  tanggal 22 Agustus 2008, keduanya dibuat dihadapan Toety  Juniarto, S.H., Notaris  di  Jakarta,  yang  telah mendapat  Pengesahan  Badan  Hukum  Perseroan  SMR  dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU‐84818.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 12 November 2008, dan  telah  terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐0108145.AH.01.09.Tahun  2008  tanggal  12 November  2008,  dan  telah  terdaftar  dalam  Daftar Perusahaan dalam rangka UU WDP dengan nomor Tanda Daftar Perusahaan 09.01.1.51.26793 tanggal 2  Februari 2010, dan  telah diumumkan dalam Berita Negara Republik  Indonesia nomor 50  tanggal  23 Juni 2009, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia nomor 16496.    Anggaran Dasar SMR telah mengalami satu kali perubahan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham SMR nomor 201 tanggal 17 Desember 2010, dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan SMR dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU‐60236.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 27 Desember 2010, dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang  diselenggarakan  oleh Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah nomor  AHU‐0093472.AH.01.09.Tahun  2010  tanggal  27 Desember  2010,  dan  telah  terdaftar  dalam Daftar Perusahaan dalam rangka UU WDP dengan nomor Tanda Daftar Perusahaan 09.01.1.46.26793 tanggal  21  Februari  2011,  sesuai  dengan  Surat  Keterangan  nomor  80/KET‐N/II/2011  tanggal  14 

Perseroan

PT Dana Hayati Wisesa

PT Andarila Investama

PT Alam Abadi Resources

Adi Wibowo Adisaputro

Conny Mandang

Djajus Adisaputro

Dodi Hendra Wijaya

Dwijawanti Widiatmadja

PT Gerhana Sukses Mentari

PT Soe Makmur Resources PT Adikarsa Alam Resources PT Transentra Nusantara

99,68% 99% 99%

1%

20% 80%

0,22%

Tommy Andre Wijaya

60%

30%

10%

0,10%

50% 50%

25%

25%

75%25%

50%

1%

Perseroan

PT Dana Hayati WisesaPT Dana Hayati Wisesa

PT Andarila InvestamaPT Andarila Investama

PT Alam Abadi Resources

Adi Wibowo Adisaputro

Conny Mandang

Djajus Adisaputro

Dodi Hendra Wijaya

Dwijawanti Widiatmadja

PT Gerhana Sukses Mentari

PT Soe Makmur Resources PT Adikarsa Alam Resources PT Transentra Nusantara

99,68% 99% 99%

1%

20% 80%

0,22%

Tommy Andre Wijaya

60%

30%

10%

0,10%

50% 50%

25%

25%

75%25%

50%

1%

58

Page 73: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Februari  2011  yang  dikeluarkan  oleh  Humberg  Lie,  S.H.,  S.E.,  MKn,  Notaris  di  Jakarta  Utara, pengumuman  dalam  Berita  Negara  Republik  Indonesia  sedang  dalam  proses  pengurusan,  yang menyetujui  peningkatan  modal  dasar  SMR  yang  semula  sebesar  Rp1.000.000.000,‐  (satu  miliar Rupiah) menjadi Rp380.000.000.000,‐ (tiga ratus delapan puluh miliar Rupiah) dan peningkatan modal ditempatkan  dan modal  disetor  dalam  SMR  yang  semula  sebesar  Rp300.000.000,‐  (tiga  ratus  juta Rupiah) menjadi Rp95.000.000.000,‐ (sembilan puluh lima miliar Rupiah).  SMR beralamatkan di Wisma SMR Lt. 5 Ruang 501‐502, Jl. Yos Sudarso Kav. 89, Sunter, Jakarta Utara.    B. Kegiatan Usaha  Sesuai  dengan Akta  Pendirian  SMR, maksud  dan  tujuan  SMR  adalah menjalankan usaha di  bidang pertambangan, perdagangan, perindustrian dan  jasa. Untuk mencapai maksud dan  tujuan  tersebut diatas  Perseroan  melalukan  kegiatan  usaha  sebagaimana  termaktub  dalam  akta  No  25  tanggal  22 Juli 2008 adalah berikut: 1. Menjalankan usaha‐usaha dibidang pertambangan, yang meliputi pertambangan batubara, nikel, 

emas,  perak,  pasir,  besi,  bijih  besi  dan  mangan,  bijih  uranium  dan  thorium,  eksplorasi  dan eksploitasi air mineral, eksplorasi dan eksploitasi mineral dan metal, eksplorasi dan eksploitasi timah hitam, penggalian batu tambang, tanah  liat, granit, gamping dan pasir, tambang‐tambang non migas, peledakan area pertambangan, pengeboran. 

2. Menjalankan usaha‐usaha dibidang perdagangan yang meliputi perdagangan  impor dan ekspor antar  pulau/daerah  serta  lokal,  untuk  barang‐barang  hasil  produksi  sendiri  dan  hasil  produksi perusahaan  lain,  baik  dari  dalam  maupun  luar  negeri.  Menjalankan  usaha  sebagai  grosir, leveransir,  distributor  dan  keagenan  serta  perwakilan  dari  perusahaan‐perusahaan  baik  dalam maupun luar negeri dari segala macam barang dagangan. 

3. Menjalankan usaha‐usaha dibidang  industri  yang meliputi berbagai macam  industri antara  lain industri  barang  galian  bukan  logam,  industri  bahan  bakar  padat,  industri  logam  dan  baja  dan industri pengolahan barang‐barang dari hasil pertambangan. 

4. Menjalankan  usaha  dalam  bidang  jasa  yang  meliputi  konsultasi  bidang  pertambangan,  jasa dibidang konstruksi pertambangan,  jasa penunjang kegiatan pertambangan, kecuali  jasa hukum dan pajak. 

 

SMR  telah  beroperasi  sejak  tahun  2008.  Untuk  menjalankan  kegiatan  usahanya,  SMR  telah memperoleh ijin‐ijin dari instansi terkait antara lain:  

Pemerintah Daerah  a. Surat Keterangan Izin Peninjauan (SKIP) Surat Keterangan Izin Peninjauan (SKIP) nomor: Distamben :540.1/IV/253/2008 tanggal 17 September 2008,  yang  dikeluarkan  oleh  Bupati  Timor  Tengah  Selatan  kepada  SMR,  untuk  mengadakan peninjauan  di  wilayah  Kabupaten  Timor  Tengah  Selatan,  Kecamatan  Kuatnana,  Desa  Supul  dan Kecamatan Kie, Desa  Fallas, untuk mengetahui  kemungkinan‐kemungkinan  adanya  endapan bahan galian dalam rangka permohonan Kuasa Pertambangan.  b. Kuasa Pertambangan / Izin Usaha Pertambangan 

I. Keputusan Bupati Timor Tengah Selatan nomor 208/KEP/HK/2008 tanggal 25 September 2008 tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Penyelidikan Umum kepada SMR. 

II. Keputusan Bupati Timor Tengah Selatan nomor 301/KEP/HK/2008  tanggal 20 Oktober 2008 tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksplorasi kepada SMR. 

III. Keputusan Bupati nomor 309/KEP/HK/2008 tanggal 7 November 2008 tentang Pemberian Izin Pengambilan Sampling Mangan dan Mineral Ikutan Lainnya kepada SMR. 

IV. Keputusan  Bupati  Timor  Tengah  Selatan  nomor  108/KEP/HK/2009  tanggal  10  Juli  2009 tentang Pemberian Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi kepada SMR. 

V. Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur nomor 39/KEP/HK/2010  tanggal 28  Januari 2010 tentang Pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi kepada SMR. 

VI. Surat  dari  Direktorat  Jenderal  Mineral,  Batubara  dan  Panas  Bumi,  Direktorat  Pembinaan Pengusahaan  Mineral  Dan  Batubara,  nomor  680/30/DBM/2010  tanggal  15  Maret  2010, 

59

Page 74: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

perihal:  IUP Operasi Produksi Pengangkutan Penjualan Khusus, menyampaikan bahwa  SMR tidak memerlukan lagi IUP Operasi Produksi Khusus Pengangkutan dan Penjualan apabila akan melakukan  kegiatan  tersebut  dalam  negeri maupun  eksport  karena  telah  tercakup  dalam Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur nomor 39/KEP/HK/2010  tanggal 28  Januari 2010 tentang Pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi kepada SMR. 

 Ijin‐ijin yang masih dalam proses:  Departemen Kehutanan Bahwa  berdasarkan  Surat  dari  Kementerian  Kehutanan  Direktorat  Jenderal  Planologi  Kehutanan Direktorat  Penggunaan  Kawasan  Hutan  6  Juni  2011 menyatakan  bahwa  saat  ini  permohonan  izin eksplorasi  pertambangan  mangan  yang  berolakasi  di  Desa  Supul  dan  Desa  Noebesa,  Kecamatan Kuatnana  dan  Kecamatan  Amanuban  Tengah,  Kabupaten  Timor  Tengah  Selatan,  Provinsi  Nusa Tenggara Timur, saat  ini sedang dalam proses penyelesaian di Kementerian ESDM dan Kementerian Kehutanan Jakarta.  C. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham 

Sesuai  dengan  Pasal  4  Anggaran  Dasar  SMR  yang  terakhir  sebagaimana  dinyatakan  dalam  Akta Pernyataan  Keputusan  Pemegang  Saham  SMR  nomor  201  tanggal  17  Desember  2010,  dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, Notaris di  Jakarta Utara, yang telah mendapat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan SMR dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU‐60236.AH.01.02.Tahun 2010  tanggal 27 Desember 2010, dan  telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU‐0093472.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 27 Desember 2010, dan  telah  terdaftar  dalam Daftar  Perusahaan  dalam  rangka UU WDP  dengan  nomor  Tanda Daftar Perusahaan  09.01.1.46.26793  tanggal  21  Februari  2011,  sesuai  dengan  Surat  Keterangan  nomor 80/KET‐N/II/2011  tanggal  14  Februari  2011  yang  dikeluarkan  oleh  Humberg  Lie,  S.H.,  S.E., MKn, Notaris di Jakarta Utara, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dalam proses pengurusan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham SMR adalah sebagai berikut:  

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000,‐ Saham 

% Jumlah Saham Jumah Nilai Nominal (Rupiah) 

Modal Dasar  380.000.000 380.000.000.000   

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh  1. Dodi Hendra Wijaya 90.000 90.000.000  0,102. PT Alam Abadi Resouces  210.000 210.000.000  0,22

3. Perseroan  94.700.000 94.700.000.000  99,68

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 95.000.000 95.000.000.000  100,00

Saham dalam Portepel 285.000.000 285.000.000.000   

 D. Pengurusan dan Pengawasan   Berdasarkan  Anggaran  Dasar  SMR  yang  terakhir  sebagaimana  dinyatakan  dalam  Akta  Pernyataan Keputusan Rapat nomor 03 tanggal 14 Mei 2010, yang dibuat dihadapan Grace Supena Sundah, S.H, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan SMR dari Menteri  Hukum  Dan  Hak  Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐AH.01.10‐16158  tanggal 29  Juni 2010 dan  telah  terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐0048968.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 29  Juni 2010, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris SMR adalah sebagai berikut:  Direksi Direktur Utama    : Dodi Hendra Wijaya Direktur     : Adi Wibowo Adisaputro      

60

Page 75: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Dewan Komisaris Komisaris Utama    : Djajus Adisaputro   Komisaris    : Dwijawanti Widiatmadja  E. Ikhtisar Data Keuangan Penting  Berikut  adalah  ikhtisar  data  keuangan  penting  SMR  yang  diperoleh dari  laporan  keuangan  tanggal  31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 serta tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dan  laporan keuangan tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 serta tahun yang berakhir pada tanggal  ‐tanggal tersebut yang telah  diaudit  oleh  Kantor  Akuntan  Publik  Doli,  Bambang,  Sudarmadji &  Dadang  dengan  pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.    (dalam ribuan Rupiah)

  31 Maret 31 Desember 

  2011 2010 2009 2008 

Aset lancar  17.101.121 11.775.931 5.556.560  2.237.987Aset tidak lancar  171.495.670 177.353.775 150.626.873  56.272.171Jumlah aset  188.596.791 189.129.706 156.183.433  58.510.157Liabilitas jangka pendek  35.665.126 114.326.297 11.891.593  3.666.097Liabilitas jangka panjang  93.026.956 8.882.995 156.573.473  56.504.993Jumlah liabilitas  128.692.082 123.209.292 168.465.066  60.171.089Jumlah ekuitas  59.904.709 65.920.414 (12.281.633)  (1.660.932)

Penjualan  6.964.054 23.860.195 10.195.829  ‐Beban pokok penjualan  (9.521.648) (28.503.792) (14.833.023)  ‐Rugi bruto  (2.557.594) (4.643.597) (4.637.194)  ‐Rugi sebelum pajak  (7.491.056) (20.888.924) (13.407.593)  (2.261.229)Rugi neto periode berjalan  (6.015.706) (16.497.953) (10.620.701)  (1.960.932)

 Analisa singkat atas perubahan signifikan  Aset  Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan  Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009  Total aset SMR pada tahun 2010 adalah sebesar Rp189.129.706,‐ ribu, mengalami kenaikan sebesar Rp32.946.273,‐  ribu  atau naik  sebesar 21% bila dibandingkan  tahun 2009  sebesar Rp156.183.433,‐ ribu. Kenaikan total aset disebabkan oleh naiknya kas dan bank SMR pada PT Bank Windu kentjana Internasional  Tbk. dan  PT Bank Mandiri  (Persero)  Tbk., naiknya  aset  tetap  SMR berupa bangunan, kendaraan  dan  peralatan  inventaris  dan  turunnya  biaya  dibayar  dimuka,  naiknya  piutang  kepada pihak berelasi.   Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan dengan  Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Total aset SMR pada tahun 2009 adalah sebesar Rp156.183.433,‐ ribu, mengalami kenaikan sebesar Rp97.673.276,‐  ribu  atau naik  sebesar 167% bila dibandingkan  tahun 2008  sebesar Rp58.510.157,‐ ribu. Kenaikan total aset disebabkan oleh naiknya aset tetap SMR berupa prasarana, kendaraan dan peralatan  inventaris,  naiknya  aset  pajak  tangguhan  –  bersih  dan  naiknya  biaya  eksplorasi  dan pengembangan tangguhan.  Liabilitas Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan  Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009  Total  liabilitas  SMR  pada  tahun  2010  adalah  sebesar  Rp123.209.292,‐  ribu, mengalami  penurunan sebesar  Rp45.255.774,‐  ribu  atau  turun  sebesar  27%  bila  dibandingkan  tahun  2009  sebesar Rp168.465.066,‐  ribu.  Penurunan  tersebut  dikarenakan  sudah  tidak  adanya  uang  muka  setoran modal, berkurangnya hutang kepada pihak yang berelasi tapi munculnya pinjaman bank dan pinjaman lainnya pada tahun 2010 menahan penurunan liabilitas SMR. 

61

Page 76: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

 Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan dengan  Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Total  liabilitas  SMR  pada  tahun  2009  adalah  sebesar  Rp168.465.066,‐  ribu,  mengalami  kenaikan sebesar  Rp108.293.977,‐  ribu  atau  naik  sebesar  180%  bila  dibandingkan  tahun  2008  sebesar Rp60.171.089,‐  ribu.  Kenaikan  tersebut  dikarenakan  naiknya  liabilitas  jangka  panjang  yang  jatuh tempo dalam satu tahun, naiknya hutang kepada pihak yang berelasi dan bertambahnya uang muka setoran modal.  Ekuitas Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan  Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009  Ekuitas SMR pada  tahun 2010 adalah sebesar Rp65.920.414,‐  ribu, mengalami peningkatan sebesar Rp78.202.047,‐  ribu  atau  naik  sebesar  637%  bila  dibandingkan  tahun  2009  rugi  sebesar Rp12.281.633,‐  ribu. Kenaikan  tersebut dikarenakan bertambahnya modal ditempatkan dan disetor penuh.  Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan dengan  Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Ekuitas SMR pada tahun 2009 adalah rugi sebesar Rp12.281.633,‐ ribu, mengalami kenaikan kerugian sebesar  Rp10.620.701,‐  ribu  atau  naik  sebesar  639%  bila  dibandingkan  tahun  2008  rugi  sebesar Rp1.660.932,‐ ribu. Kenaikan tersebut dikarenakan naiknya beban pokok penjualan, beban umum dan administrasi dan beban eksplorasi.  Penjualan Tiga bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2011. Penjualan SMR pada  tanggal 31 Maret 2011 adalah  sebesar Rp6.964.054,‐  ribu. Penjualan  tersebut berasal dari penjualan ekspor.  Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan  Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009  Penjualan  SMR pada  tahun 2010 adalah  sebesar Rp23.860.195,‐  ribu, mengalami  kenaikan  sebesar Rp13.664.366,‐  ribu  atau naik  sebesar 134% bila dibandingkan  tahun 2009  sebesar Rp10.195.829,‐ ribu. Kenaikan tersebut dikarenakan adanya penjualan ekspor.   Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009  Penjualan  SMR  pada  tanggal  31  Desember  2009  adalah  sebesar  Rp10.195.829,‐  ribu.  Penjualan tersebut berasal dari penjualan lokal kepada pihak ketiga.  Beban Pokok Penjualan Tiga bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2011. Beban pokok penjualan SMR pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp9.521.648,‐ ribu. Beban pokok  penjualan  tersebut  berasal  dari  beban  produksi  seperti  penyusutan,  penggalian  dan penggerukan dan bahan bakar.   Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan  Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009  Beban  pokok  penjualan  SMR  pada  tahun  2010  adalah  sebesar  Rp28.503.792,‐  ribu,  mengalami kenaikan sebesar Rp13.670.769,‐  ribu atau naik sebesar 92% bila dibandingkan  tahun 2009 sebesar Rp14.833.023,‐  ribu.  Kenaikan  tersebut  dikarenakan  adanya  kenaikan  atas  biaya  produksi  seperti penyusutan, penggalian dan pengerukan.  Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009  Beban pokok penjualan  SMR pada  tanggal 31 Desember 2009  adalah  sebesar Rp14.833.023,‐  ribu. Beban  pokok  penjualan  tersebut  berasal  dari  biaya  produksi  seperti  penyusutan,  penggalian  dan pengerukan, pengangkutan bahan galian.  

62

Page 77: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Rugi Neto Periode Berjalan Tiga bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2011. Rugi neto periode berjalan SMR pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp6.015.706,‐ ribu. Rugi neto tahun berjalan tersebut berasal dari besarnya beban pokok penjualan dan beban operasi.  Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan  Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009  Rugi  neto  tahun  berjalan  SMR  pada  tahun  2010  adalah  sebesar  Rp16.497.953,‐  ribu, mengalami kenaikan  sebesar Rp5.877.252,‐  ribu  atau naik  sebesar 55% bila dibandingkan  tahun  2009  sebesar Rp10.620.701,‐  ribu.  Kenaikan  tersebut  dikarenakan  kenaikan  beban  pokok  penjualan  dan  beban operasi terutama beban umum dan administrasi walaupun terdapat peningkatan penjualan.   Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan dengan  Tahun  Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008  Rugi  neto  tahun  berjalan  SMR  pada  tahun  2009  adalah  sebesar  Rp10.620.701,‐  ribu, mengalami kenaikan sebesar Rp8.659.769,‐  ribu atau naik sebesar 442% bila dibandingkan  tahun 2008 sebesar Rp1.960.932,‐ ribu. Kenaikan tersebut dikarenakan naiknya beban pokok penjualan, beban umum dan administrasi dan beban eksplorasi.  7.2 PT Adikarsa Alam Resources (”AKAR”)  A. Riwayat Singkat Akar  adalah  suatu  perseroan  terbatas  yang  telah  didirikan  berdasarkan  hukum  dan  peraturan perundang‐undangan  Republik  Indonesia  untuk  pertama  kali  dengan  nama  “PT  Adikarsa  Alam Resources”, yang berkedudukan di Jakarta Utara berdasarkan Akta Pendirian AKAR nomor 244 tanggal 23 Desember 2010, dibuat dihadapan Humberg  Lie,  S.H.,  S.E., MKn, Notaris di  Jakarta Utara,  yang telah  mendapat  Pengesahan  Badan  Hukum  Perseroan  AKAR  dari Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU‐60738.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 29 Desember 2010 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia di bawah nomor AHU‐0094253.AH.01.09. Tahun 2010  tanggal 29 Desember 2010, dan telah terdaftar dalam Daftar Perusahaan dalam rangka UU WDP dengan nomor Tanda Daftar  Perusahaan  09.01.1.46.31287  tanggal  14  Juni  2011,  sesuai  dengan  Surat  Keterangan Nomor 22/KET‐N/VII/2011  tanggal 5  Juli 2011  yang dikeluarkan oleh Humberg  Lie,  S.H.,  S.E., MKn, Notaris di Jakarta Utara, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia saat ini sedang dalam proses pengurusan.  B. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Akta Pendirian AKAR, maksud dan  tujuan  serta kegiatan usaha AKAR adalah  sebagai berikut:  1. Maksud dan  tujuan AKAR  ialah berusaha dibidang pembangunan, perdagangan, perindustrian, 

pengangkutan darat, pertanian, percetakan dan jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak; 2. Untuk mencapai maksud dan  tujuan  tersebut diatas AKAR dapat melaksanakan kegiatan usaha 

sebagai berikut: a. Melakukan  perdagangan,  termasuk  dagang  impor,  ekspor  dan  antar  pulau  (intersulair), 

bertindak  selaku  agen  atau  perwakilan,  agen  tunggal,  grosir,  leveransir,  distributor  dan supplier  (penyalur) atas segala  jenis barang dan  jasa yang dapat diperdagangkan, termasuk namun tidak terbatas pada perdagangan hasil perkebunan, buah‐buahan dan sayuran, bahan pertanian dan perkebunan, dan perdagangan kopi dan biji kopi;  

b. Menjadi  pemborong  bangunan  dan  kontraktor  umum  (general  contractor),  sebagai perencana,  pelaksana  maupun  penyelenggara  konstruksi‐konstruksi  pembuatan  rumah‐rumah,  gedung‐gedung, jalanan, jembatan, pengairan (irigasi) serta pembuatan taman hias, kolam  ikan,  dekorasi  ruangan  (interior)  dan  eksterior,  serta  pemasangan  instalasi‐instalasi elektrikal dan mekanikal, gas dan telekomunikasi; 

c. Menjalankan usaha‐usaha di bidang  yang berkaitan dengan  real estate,  termasuk  jual beli bangunan  serta  hak  atas  tanahnya, mengelola  dan melakukan persewaan  atas  bangunan‐bangunan,  ruangan‐ruangan,  perumahan,  rumah  susun, meneglola  bangunan  parker  dan bangunan pergudangan; 

63

Page 78: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

d.   Mendirikan  dan menjalankan  industri‐industri  namun  tidak  terbatas  pada  industri  kertas, industri  komputer  dan  peripheral,  industri  pembuatan  mebel,  industri  alat‐alat  rumah tangga, industri mesin‐mesin, bahan‐bahan bangunan, industri tekstil, industri mainan anak‐anak, industri bordir, dan industri pakaian jadi;  

e. Mendirikan percetakan, penerbitan, dan penjilidan; f. Menjalankan  usaha‐usaha  di  bidang  pertanian,  agroindustri,  industri  pertanian,  pertanian, 

perkebunan,  tanaman  pangan,  agrobisnis,  perkebunan  tanaman  keras  (palawija), perkebunan  tanaman  industri,  perkebunan  kopi,  perkebunan  coklat  (cacao),  perkebunan kelapa  (coconut),  perkebunan  kelapa  sawit,  perkebunan  tanaman  jatrova,  perkebunan tanaman industri bahan bakar nabati, dan bahan baku pertanian perkebunan; 

g. Menyediakan  segala  jenis  jasa  dan  pelayanan,  konsultasi  bidang  bisnis  manajemen  dan administrasi,  konsultasi  bidang  kecantikan,  perawatan  dan  kebugaran  tubuh,  konsultasi bidang  teknik engineering, konsultasi bidang manajemen  sumber daya manusia, konsultasi bidang  pelatihan  dan  keterampilan,  konsultasi  bidang  restoran  dan  makanan,  konsultasi bidang manajemen dan administrasi engineering,  konsultasi bidang pemasaran dan  survey pasar,  konsultasi  bidang  pengelolaan  manajemen  perusahaan,  konsultasi  bidang  studi perencanaan,  konsultasi  bidang  konstruksi  sipil,  konsultasi  bidang  kinerja  perusahaan, konsultasi  bidang  sIstem  informasi  geografis  (geologi  dan  geodesi),  konsultasi  bidang pertanian,  konsultasi  bidang  telekomunikasi,  konsultasi  bidang  energI,  konsultasi  bidang kependudukan  dan  pengembangan  masyarakat,  konsultasi  bidang  kesehatan,  konsultasi bidang  industri, konsultasi bidang pendidikan, konsultasi bidang olahraga, konsultasi bidang transportasi,  konsultasi  bidang  lingkungan  (AMDAL),  konsultasi  mabilisasi  pengerukan, reklamasi  dan  peralatannya,  konsultasi  bidang  komputer  dan  rekayasa  informatika, konsultasi bidang hiburan, promosi dan pemasaran bidang musik, dan kegiatan usaha lainnya yang terkait, kecuali konsultan bidang pajak dan akuntan publik. 

h. Menyelengarakan  transportasi  dan  pengangkutan  umum  di  darat menggunakan  bus  dan truk. 

 Sampai dengan prospektus ini diterbitkan, AKAR belum menjalankan kegiatan operasionalnya.  C. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham  Sesuai  dengan  Pasal  4  Anggaran  Dasar  AKAR  sebagaimana  dimaksud  dalam  Akta  Pendirian  AKAR nomor 244  tanggal 23 Desember 2010, dibuat dihadapan Humberg  Lie,  S.H., S.E., MKn., Notaris di Jakarta Utara, struktur permodalan dan susunan pemegang saham AKAR adalah sebagai berikut:  

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000.000,‐ Saham 

% Jumlah Saham Jumah Nilai Nominal (Rupiah) 

Modal Dasar  4.000 4.000.000.000   

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh  1. Perseroan  1.980 1.980.000.000  99,002. PT Alam Abadi Resouces  20 20.000.000  1,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.000 2.000.000.000  100,00

Saham dalam Portepel 2.000 2.000.000.000   

 D. Pengurusan dan Pengawasan  Berdasarkan Anggaran Dasar AKAR yang terakhir sebagaimana dimaksud dalam Akta Pendirian AKAR nomor  244  tanggal  23 Desember  2010,  dibuat  dihadapan Humberg  Lie,  S.E.,  S.H., MKn Notaris  di Jakarta Utara, bahwa susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris AKAR adalah sebagai berikut:  Direksi Direktur   :  Dodi Hendra Wijaya  Komisaris Komisaris  :  Dwijawanti Widiatmadja 

64

Page 79: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

E. Ikhtisar Data Keuangan Penting  Berikut adalah ikhtisar data keuangan penting AKAR yang diperoleh dari laporan keuangan pada dan untuk  tiga  bulan  yang berakhir  pada  tanggal  31 Maret  2011 dan untuk  tahun  yang  berakhir  pada tanggal‐tanggal  31 Desember  2010,  2009 dan  2008  yang  telah diaudit oleh  Kantor Akuntan  Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.  

(dalam ribuan Rupiah) 

Uraian 31 Maret 31 Desember 

2011 2010 2009  2008

Jumlah Aset  2.012.125 2.000.000 ‐  ‐

Jumlah Kewajiban  48.500 ‐ ‐  ‐

Jumlah Ekuitas  1.963.625 2.000.000 ‐  ‐

Penjualan  ‐ ‐ ‐  ‐

Laba Kotor  ‐ ‐ ‐  ‐

Laba/(rugi) operasi  (48.500) ‐ ‐  ‐

Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan (48.500) ‐ ‐  ‐

Laba/(rugi) bersih  (36.375) ‐ ‐  ‐

 Jumlah kewajiban pada 31 Maret 2011 muncul disebabkan adanya beban yang masih harus dibayar atas biaya jasa profesional dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.  7.3 PT Transentra Nusantara (”TN”)  A. Riwayat Singkat TN  adalah  suatu  perseroan  terbatas  yang  telah  didirikan  berdasarkan  hukum  dan  peraturan perundang‐undangan  Republik  Indonesia  untuk  pertama  kali  dengan  nama  “PT  Transentra Nusantara”, yang berkedudukan di Jakarta Utara  berdasarkan Akta Pendirian TN nomor 188 tanggal 28 Januari 2011, dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat  Pengesahan  Badan  Hukum  Perseroan  TN  dari Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi Manusia Republik  Indonesia di bawah nomor AHU‐07676.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 16 Februari 2011 dan telah  terdaftar  dalam  Daftar  Perseroan  yang  diselenggarakan  oleh Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐0012435.AH.01.09.  Tahun  2011  tanggal  16 Februari 2011, dan  telah  terdaftar dalam Daftar Perusahaan dalam  rangka UU WDP dengan nomor Tanda Daftar Perusahaan 09.01.1.46.30765 tanggal 25 Januari 2011, sesuai dengan Surat Keterangan nomor 23/KET‐N/VII/2011  tanggal 5  Juli 2011 yang dikeluarkan oleh Humberg  Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di Jakarta Utara, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia saat ini sedang dalam proses pengurusan.  B. Kegiatan Usaha Sesuai  dengan  Akta  Pendirian  TN  maksud  dan  tujuan  serta  kegiatan  usaha  TN  adalah  bidang pertambangan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas TN dapat melaksanakan kegiatan usaha  pertambangan mineral  bukan  logam meliputi  intan,  korundum,  grafit,  arsen,  pasir  kuarsa, fluorspar,  kriolit.  Sampai  dengan  Prospektus  ini  diterbitkan  TN  belum  menjalankan  kegiatan operasionalnya.             

65

Page 80: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

C. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Sesuai  dengan  Pasal  4  Akta  Pendirian  TN  nomor  188  tanggal  28  Januari  2011,  dibuat  dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di Jakarta Utara, struktur permodalan dan susunan pemegang saham TN adalah sebagai berikut:  

Keterangan Nilai Nominal Rp 100.000,‐ Saham 

% Jumlah Saham Jumah Nilai Nominal (Rupiah) 

Modal Dasar  20.000 2.000.000.000   

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh  1. Perseroan  9.900 990.000.000  99,002. Dodi Hendra Wijaya 100 10.000.000  1,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000 1.000.000.000  100

Saham dalam Portepel 10.000 1.000.000.000   

 D. Pengurusan dan Pengawasan  Berdasarkan  Anggaran  Dasar  TN  yang  terakhir  sebagaimana  dimaksud  dalam  Akta  Pendirian  TN nomor 188 tanggal 28 Januari 2011, dibuat dihadapan Humberg Lie, S.E., S.H., MKn Notaris di Jakarta Utara, bahwa susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris AKAR adalah sebagai berikut:  Direksi Direktur  :  Franciscus Janto Insandjaja  Komisaris Komisaris  :  Adi Wibowo Adisaputro   E. Ikhtisar Data Keuangan Penting  Berikut  adalah  ikhtisar data  keuangan penting TN  yang diperoleh dari  laporan  keuangan pada dan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang dengan pendapat wajar. 

 (dalam ribuan Rupiah) 

Uraian  31 Maret2011 

Jumlah Aset  1.007.500

Jumlah Kewajiban  30.000

Jumlah Ekuitas  977.500

Penjualan  ‐

Laba Kotor  ‐

Laba/(rugi) operasi  (30.000)

Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan (30.000)

Laba/(rugi) bersih  (22.500)

 8. KETERANGAN  SINGKAT  MENGENAI  PEMEGANG  SAHAM  BERBENTUK  BADAN  HUKUM  BAIK 

LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG  8.1. PT Dana Hayati Wisesa (“DHW”)  A. Riwayat Singkat 

DHW  adalah  suatu  perseroan  terbatas,  yang  didirikan menurut  hukum  dan  peraturan  perundang‐undangan negara Republik  Indonesia dengan nama PT Dana Hayati Wisesa,  yang berkedudukan di Jakarta Utara, berdasarkan Akta Pendirian nomor 229 tanggal 24 November 2010, dibuat dihadapan 

66

Page 81: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Humberg Lie, S.H., S.E., MKn Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Pengesahan Badan Hukum Perseroan DHW  dari Menteri Hukum  dan Hak Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor AHU‐56428.AH.01.01.Tahun  2010  tanggal  2  Desember  2010,  dan  telah  terdaftar  dalam  Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia di bawah  nomor AHU‐0087362.AH.01.09.Tahun  2010  tanggal  2 Desember  2010,  sesuai  dengan  Surat Keterangan  nomor  81/KET‐N/II/2011  tanggal  14  Februari  2011  yang  dikeluarkan  oleh  Notaris Humberg  Lie, S.H., S.E., MKn, pengumuman dalam Berita Negara Republik  Indonesia  sedang dalam proses pengurusan  B. Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan DHW ialah berusaha dibidang pembangunan, perdagangan umum, pertambangan umum, perindustrian, jasa, pengangkutan darat.   Untuk  mencapai  maksud  dan  tujuan  tersebut  diatas  DHW    dapat  melaksanakan  kegiatan  usaha sebagai berikut: 

a. Melakukan  perdagangan,  termasuk  dagang  impor,  ekspor  dan  antar  pulau  (intersulair), bertindak  selaku  agen  atau  perwakilan,  agen  tunggal,  grosir,  leveransir,  distributor  dan supplier  (penyalur) atas segala  jenis barang dan  jasa yang dapat diperdagangkan, termasuk namun tidak terbatas pada perdagangan hasil perkebunan, buah‐buahan dan sayuran, bahan pertanian dan perkebunan, dan perdagangan kopi dan biji kopi;  

b. Menjadi  pemborong  bangunan  dan  kontraktor  umum  (general  contractor),  sebagai perencana,  pelaksana  maupun  penyelenggara  konstruksi‐konstruksi  pembuatan  rumah‐rumah,  gedung‐gedung, jalanan, jembatan, pengairan (irigasi) serta pembuatan taman hias, kolam  ikan,  dekorasi  ruangan  (interior)  dan  eksterior,  serta  pemasangan  instalasi‐instalasi elektrikal dan mekanikal, gas dan telekomunikasi; 

c. Menjalankan usaha‐usaha di bidang  yang berkaitan dengan  real estate,  termasuk  jual beli bangunan  serta  hak  atas  tanahnya, mengelola  dan melakukan persewaan  atas  bangunan‐bangunan,  ruangan‐ruangan,  perumahan,  rumah  susun,  mengelola  bangunan  parkir  dan bangunan pergudangan; 

d. Mendirikan  dan menjalankan  industri‐industri  namun  tidak  terbatas  pada  industri  kertas, industri  komputer  dan  peripheral,  industri  pembuatan  mebel,  industri  alat‐alat  rumah tangga, industri mesin‐mesin, bahan‐bahan bangunan, industri tekstil, industri mainan anak‐anak, industri bordir, dan industri pakaian jadi;  

e. Mendirikan percetakan, penerbitan, dan penjilidan; f. Menjalankan  usaha‐usaha  di  bidang  pertanian,  agroindustri,  industri  pertanian,  pertanian, 

perkebunan,  tanaman  pangan,  agrobisnis,  perkebunan  tanaman  keras  (palawija), perkebunan  tanaman  industri,  perkebunan  kopi,  perkebunan  coklat  (cacao),  perkebunan kelapa  (coconut),  perkebunan  kelapa  sawit,  perkebunan  tanaman  jatrova,  perkebunan tanaman industri bahan bakar nabati, dan bahan baku pertanian perkebunan; 

g. Menyediakan  segala  jenis  jasa  dan  pelayanan,  konsultasi  bidang  bisnis  manajemen  dan administrasi,  konsultasi  bidang  kecantikan,  perawatan  dan  kebugaran  tubuh,  konsultasi bidang  teknik engineering, konsultasi bidang manajemen  sumber daya manusia, konsultasi bidang  pelatihan  dan  keterampilan,  konsultasi  bidang  restoran  dan  makanan,  konsultasi bidang manajemen dan administrasi engineering, konsultasi bidang pemasaran dan  survey pasar,  konsultasi  bidang  pengelolaan  manajemen  perusahaan,  konsultasi  bidang  studi perencanaan,  konsultasi  bidang  konstruksi  sipil,  konsultasi  bidang  kinerja  perusahaan, konsultasi  bidang  sistem  informasi  geografis  (geologi  dan  geodesi),  konsultasi  bidang pertanian,  konsultasi  bidang  telekomunikasi,  konsultasi  bidang  energi,  konsultasi  bidang kependudukan  dan  pengembangan  masyarakat,  konsultasi  bidang  kesehatan,  konsultasi bidang  industri, konsultasi bidang pendidikan, konsultasi bidang olahraga, konsultasi bidang transportasi,  konsultasi  bidang  lingkungan  (AMDAL),  konsultasi  mabilisasi  pengerukan, reklamasi  dan  peralatannya,  konsultasi  bidang  komputer  dan  rekayasa  informatika, konsultasi bidang hiburan, promosi dan pemasaran bidang musik, dan kegiatan usaha lainnya yang terkait, kecuali konsultan bidang pajak dan akuntan public; 

h. Menyelengarakan  transportasi  dan  pengangkutan  umum  di  darat menggunakan  bus  dan truk. 

 

67

Page 82: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Sampai  dengan  Prospektus  ini  diterbitkan  kegiatan  usaha  yang  saat  ini  DHW  lakukan  adalah perdagangan umum.   C. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham  Sesuai  dengan  Pasal  4  Anggaran  Dasar  DHW  yang  terakhir  sebagaimana  dinyatakan  dalam  Akta Pendirian nomor  229  tanggal  24 November  2010, dibuat  dihadapan Humberg  Lie,  S.H.,  S.E., MKn, Notaris  di  Jakarta  Utara,  yang  telah  mendapat  Pengesahan  Badan  Hukum  Perseroan  DHW  dari Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐56428.AH.01.01.Tahun 2010  tanggal 2 Desember 2010, dan  telah  terdaftar dalam Daftar Perseroan yang  diselenggarakan  oleh Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah nomor  AHU‐0087362.AH.01.09.Tahun  2010  tanggal  2  Desember  2010,  sesuai  dengan  Surat Keterangan  nomor  81/KET‐N/II/2011  tanggal  14  Februari  2011  yang  dikeluarkan  oleh  Notaris Humberg  Lie, S.H., S.E., MKn, pengumuman dalam Berita Negara Republik  Indonesia  sedang dalam proses pengurusan, pada tanggal Laporan Pemeriksaan Hukum ini, struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham DHW adalah sebagai berikut:  

Keterangan 

Nilai Nominal Rp100.000.000,‐ per saham 

% Jumlah Saham 

Jumah Nilai Nominal (Rupiah) 

Modal Dasar  250 25.000.000.000   

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh  1.Dodi Hendra Wijaya 60 6.000.000.000  60,002.Conny Mandang  30 3.000.000.000  30,003.Tommy Andre Wijaya  10 1.000.000.000  10,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 100 10.000.000.000  100,00

Saham dalam Portepel 150 15.000.000.000   

 Bahwa  sumber  penyertaan DHW  dalam  Perseroan  didasarkan  pada  pinjaman  yang  dilakukan  oleh DHW  kepada  Dodi  Hendra  Wijaya  sebesar  Rp15.000.000.000,00  (lima  belas  miliar  Rupiah) berdasarkan Perjanjian Pinjam Meminjam tertanggal 2 Desember 2010 yang dibuat oleh dan antara DHW dan Dodi Hendra Wijaya.  D. Pengurusan dan Pengawasan   Susunan  anggota  Direksi  dan  Komisaris  DHW  yang  terakhir  sebagaimana  dinyatakan  dalam  Akta Pendirian nomor  229  tanggal  24 November  2010, dibuat  dihadapan Humberg  Lie,  S.H.,  S.E., MKn, Notaris  di  Jakarta  Utara,  yang  telah  mendapat  Pengesahan  Badan  Hukum  Perseroan  DHW  dari Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐56428.AH.01.01.Tahun 2010  tanggal 2 Desember 2010, dan  telah  terdaftar dalam Daftar Perseroan yang  diselenggarakan  oleh Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah nomor  AHU‐0087362.AH.01.09.Tahun  2010  tanggal  2  Desember  2010,  dan  berdasarkan  Surat Keterangan  nomor  81/KET‐N/II/2011  tanggal  14  Februari  2011  yang  dikeluarkan  oleh  Notaris Humberg  Lie,  S.H.,  S.E., MKn pengumuman dalam Berita Negara Republik  Indonesia  sedang dalam proses pengurusan, adalah sebagai berikut: 

Direksi Direktur   :  Dodi Hendra Wijaya  Komisaris Komisaris  :  Conny Mandang      

68

Page 83: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

8.2. PT Alam Abadi Resources (“AAR”)  A. Riwayat Singkat  AAR  adalah  suatu  perseroan  terbatas,  yang  didirikan menurut  hukum  dan  peraturan  perundang‐undangan negara Republik Indonesia dengan nama PT Alam Abadi Resources, yang berkedudukan di Jakarta Pusat berdasarkan Akta Pendirian nomor 5 tanggal 9 Februari 2010, dibuat dihadapan Grace Supena Sundah, S.H, Notaris di  Jakarta, yang  telah mendapat Pengesahan Badan Hukum Perseroan AAR  dari  Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐10418.AH.01.01.Tahun  2010  tanggal  25  Februari  2010,  dan  telah  terdaftar  dalam  Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia di bawah nomor AHU‐0015363.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 25 Februari 2010, dan berdasarkan Surat Keterangan  nomor  11/II/GSS/NOT/2011  tanggal  28  Februari  2011  yang  dikeluarkan  oleh  Notaris Grace  Supena  Sundah,  S.H,  pengumuman  dalam  Berita  Negara  Republik  Indonesia  sedang  dalam proses pencetakan oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.  Anggaran Dasar AAR telah mengalami perubahan, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham nomor 195 tanggal 17 Desember 2010, dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn Notaris di  Jakarta Utara, yang  telah mendapat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan AAR dari  Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐60317.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 27 Desember 2010 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang  diselenggarakan  oleh Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah nomor  AHU‐0093604.AH.01.09.Tahun  2010  tanggal  27  Desember  2010,  dan  berdasarkan  Surat Keterangan nomor 82/KET‐N/II/2011  tanggal 14 Februari 2011 yang dikeluarkan oleh Humberg  Lie, S.H.,  S.E.,  MKn,  pengumuman  dalam  Berita  Negara  Republik  Indonesia  sedang  dalam  proses pengurusan, dan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham nomor 25 tanggal 4 Juli 2011, dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, Notaris di  Jakarta Utara, yang telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan AAR dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐AH.01.10‐24331  tanggal  28  Juli  2011,  dan  telah  terdaftar  dalam Daftar  Perseroan  yang  diselenggarakan  oleh  Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik Indonesia di bawah nomor AHU‐0062359.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 28 Juli 2011.  B. Kegiatan Usaha  Sesuai  dengan  Pasal  3  Anggaran  Dasar  AAR  yang  terakhir  sebagaimana  dinyatakan  dalam  Akta Pendirian nomor 5 tanggal 9 Februari 2010, dibuat dihadapan Grace Supena Sundah, S.H, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Pengesahan Badan Hukum Perseroan AAR dari Menteri Hukum dan Hak Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐10418.AH.01.01.Tahun  2010  tanggal  25  Februari  2010,  dan  telah  terdaftar  dalam Daftar  Perseroan  yang  diselenggarakan  oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia di bawah nomor AHU‐0015363.AH.01.09.Tahun 2010  tanggal  25  Februari  2010,  dan  berdasarkan  Surat  Keterangan  nomor  11/II/GSS/NOT/2011 tanggal 28  Februari 2011  yang dikeluarkan oleh Notaris Grace  Supena  Sundah,  S.H., pengumuman dalam Berita Negara Republik  Indonesia sedang dalam proses pencetakan oleh Departemen Hukum dan  Hak  Asasi Manusia  Republik  Indonesia, maksud  dan  tujuan  serta  kegiatan  usaha  AAR  adalah sebagai berikut: 1. Maksud  dan  tujuan  AAR  ialah  berusaha  dibidang  pembangunan,  perdagangan  umum, 

pertambangan umum, perindustrian, jasa, pengangkutan darat.  

2. Untuk mencapai maksud  dan  tujuan  tersebut  diatas AAR  dapat melaksanakan  kegiatan  usaha sebagai berikut: 

a. Menjalankan  usaha  dalam  bidang  pembangunan  pada  umumnya, meliputi  pemborongan pada umumnya  (general contractor), pemborongan bidang pertambangan minyak, gas dan panas bumi, pemborongan bidang pertambangan umum, usaha penunjang ketenagalistrikan, pengelolaan  sumber  daya  alam  untuk  ketenagalistrikan,  serta  usaha  yang  berhubungan dengan itu, sesuai dengan peraturan perundang‐undangan yang berlaku; 

b. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum  termasuk pula perdagangan barang secara  impor,  ekspor,  lokal  serta  antar  pulau  (interinsulair),  demikian  pula  usaha‐usaha 

69

Page 84: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

perdagangan sebagai supplier, grosir, distributor hasil  tambang, keagenan serta perwakilan dari badan‐badan perusahaan lain baik dari dalam maupun luar negeri, penyalur bahan bakar minyak  tanah dan  gas, perdagangan bahan bakar padat/batubara,  aspal,  engineering, dan kegiatan usaha terkait. 

c. Menjalankan  usaha  dalam  bidang  pertambangan  umum  antara  lain  pertambangan  nikel, batubara, timah dan logam, emas, perak, bijih uranium dan thorium, pasir besi, tambang non migas,  dan  pengeboran minyak,  gas  bumi,  panas  bumi, mineral  air,  termasuk  eksplorasi, eksploitasi, serta pemasaran hasil‐hasil tambang yang diijinkan oleh instansi yang berwenang serta kegiatan usaha terkait. 

d. Menjalankan  usaha  dalam  bidang  perindustrian  pada  umumnya,  yang  meliputi  industri tabung,  industri  pelumas,  industri  gas  dan  LPG,  industri  teknologi  mineral,  industri  air mineral,  industri  pengolahan  barang‐barang  dari  hasil  pertambangan,  industri  petrokimia, serta kegiatan usaha terkait. 

e. Menjalankan  usaha  dalam  bidang  jasa, meliputi  jasa  konsultasi  bidang  bisnis, manajemen dan  administrasi,  konsultasi  bidang  teknik  engineering,  jasa  penunjang  perusahaan pertambangan,  konsultasi bidang  energi,  konsultasi bidang pertambangan,  jasa penunjang kegiatan pertambangan, serta kegiatan usaha terkait, kecuali  jasa dalam bidang hukum dan pajak. 

f. Menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan darat, meliputi, menjalankan usaha‐usaha dibidang tansportasi, angkutan darat, ekspedisi dan pergudangan, transportasi penumpang, transportasi pertambangan dan perminyakan, serta kegiatan usaha terkait.  

 Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan kegiatan usaha yang saat ini AAR lakukan adalah investasi di Anak Perusahaan.  C. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham  Sesuai  dengan  Pasal  4  Anggaran  Dasar  AAR  yang  terakhir  sebagaimana  dinyatakan  dalam  Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham nomor 195  tanggal 17 Desember 2010, dibuat dihadapan Humberg  Lie,  S.H.,  S.E.,  MKn  Notaris  di  Jakarta  Utara,  yang  telah  mendapat  Persetujuan  Akta Perubahan  Anggaran  Dasar  Perseroan  AAR  dari Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi Manusia  Republik Indonesia di bawah nomor AHU‐60317.AH.01.02.Tahun 2010  tanggal 27 Desember 2010 dan  telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU‐0093604.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 27 Desember 2010, dan  berdasarkan  Surat  Keterangan  nomor  82/KET‐N/II/2011  tanggal  14  Februari  2011  yang dikeluarkan oleh Humberg Lie, S.H., S.E., Mkn, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang  dalam  proses  pengurusan,  dan  Akta  Pernyataan  Keputusan  Pemegang  Saham  nomor  25 tanggal 4 Juli 2011, dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan AAR dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia di bawah nomor AHU‐AH.01.10‐24331  tanggal 28  Juli 2011, dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐0062359.AH.01.09.Tahun  2011  tanggal  28 Juli 2011, struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham AAR adalah sebagai berikut:  

Keterangan 

Nilai Nominal Rp1.000.000,‐ per saham 

% Jumlah Saham 

Jumah Nilai Nominal (Rupiah) 

Modal Dasar  250.000 250.000.000.000   

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh  1. PT Andarila Investama  38.250 38.250.000.000  50,002. PT Gerhana Sukses Mentari  38.250 38.250.000.000  50,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 76.500 76.500.000.000  100,00

Saham dalam Portepel 173.500 15.000.000.000    

70

Page 85: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Bahwa sumber penyertaan AAR dalam Perseroan didasarkan pada pinjaman yang dilakukan oleh AAR kepada  PT  Andarila  Investama  sebesar  Rp3.500.000.000,‐  (tiga  miliar  lima  ratus  juta  Rupiah) berdasarkan Perjanjian Pinjam Meminjam  tertanggal 27  Juli 2011 yang dibuat oleh dan antara AAR dan PT Andarila Investama.  D. Pengurusan dan Pengawasan Susunan  anggota  Direksi  dan  Komisaris  AAR  yang  terakhir  sebagaimana  dinyatakan  dalam  Akta Pendirian nomor 05 tanggal 9 Februari 2010, dibuat dihadapan Grace Supena Sundah, S.H, Notaris di Jakarta,  yang  telah mendapat  Pengesahan  Badan Hukum  Perseroan  dari Menteri Hukum  dan Hak Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐10418.AH.01.01.Tahun  2010  tanggal  25  Februari  2010,  dan  telah  terdaftar  dalam Daftar  Perseroan  yang  diselenggarakan  oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia di bawah nomor AHU‐0015363.AH.01.09.Tahun 2010  tanggal  25  Februari  2010,  dan  berdasarkan  Surat  Keterangan  nomor  11/II/GSS/NOT/2011 tanggal  28  Februari  2011  yang  dikeluarkan  oleh Notaris Grace  Supena  Sundah,  S.H,  pengumuman dalam Berita Negara Republik  Indonesia sedang dalam proses pencetakan oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, adalah sebagai berikut:  

Direksi Direktur     :  Adi Wibowo Adisaputro  Komisaris Komisaris Utama    :  Djajus Adisaputro Komisaris    :  Dwijawanti Widiatmadja    8.3. PT Andarila Investama (“AI”)  

A. Riwayat Singkat AI  adalah  suatu  perseroan  terbatas,  yang  didirikan menurut  hukum  dan  peraturan  perundang‐undangan negara Republik  Indonesia dengan nama PT Andarila  Investama, yang berkedudukan di Jakarta  Pusat  berdasarkan  Akta  Pendirian  AI  nomor  11  tanggal  24 Mei  2011,  dibuat  dihadapan  Eko Putranto, S.H., Notaris di  Jakarta, yang  telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU‐28308. AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 7 Juni 2011 dan  telah  terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia di bawah nomor AHU‐0045457.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 7 Juni 2011.  

71

Page 86: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

B. Kegiatan Usaha  Sesuai  dengan  Pasal  3  Anggaran  Dasar  AI  yang  terakhir  sebagaimana  dinyatakan  dalam  Akta Pendirian  AI  nomor  11  tanggal  24 Mei  2011,  dibuat  dihadapan  Eko  Putranto,  S.H.,  Notaris  di Jakarta, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha AI adalah sebagai berikut:  1. Maksud dan tujuan AI ialah menjalankan kegiatan di dalam bidang : 

a. perdagangan umum; b. jasa; c. pembangunan; d. Industri; dan e. pengangkutan darat; 

2. Untuk mencapai maksud dan  tujuan  tersebut diatas, AI dapat melaksanakan kegiatan usaha, sebagai berikut: a. menjalankan  usaha  dalam  bidang  perdagangan  umum,  impor,  ekspor,  lokal,  real  estate property, komputer elektronika, barang‐barang engineering, penyalur bahan bakar  (SPBU), hasil  industri kayu  tripleks, penjualan bahan bakar kendraan bermotor, bahan bakar padat batu bara, bahan kimia, sparepart assesoris mobil dan motor, hasil perkebunan, hasil hutan, peralatan  informatika  dan  multi  media,  minyak  pelumas,  hasil  hutan  tanaman  industry, peralatan pertanian dan perkebunan, mesin, peralatan  listrik  elektronika,  logam, baja dan alumunium, bahan konstruksi, kelapa sawit, bahan pertanian dan perkebunan, bahan bakar minyak,  mesin‐mesin  industri,  barang‐barang,  metal,  usaha  berhubungan  pengeboran minyak, usaha berhubungan mekanikal,  sparepart  tubin dan mesin diesel, hasil pertanian, alat‐alat  komponen  filter,  barang‐barang  mineral,  alat‐alat  keselamatan  kerja,  peralatan mekanikal/elektronikal/telekomunikasi/navigasi, bahan bakar minyak nabati, barang‐barang teknik, abrasit  (batu gurindam amplas), alat potong dan alat pendukung permesinan, hasil industri  kimia,  hasil  pertambangan  yang meliputi  pasir  besi,  bijih  besi  dan mangan,  hasil pertambangan bauksit dan  timah hitam  serta menjadi  supplier,  leveransier, grossier, agen, distributor,  komisioner  dan  sebagai  perwakilandari  badan‐badan,  perusahaan‐perusahaan lain baik dari dalam maupun luar negeri dari barang‐barang tersebut.  

b. menjalankan usaha dalam bidang jasa, antara lain :  ‐ jasa konsultasi bisnis management administarsi serta kegiatan usaha terkait; ‐ jasa persewaandan sewa beli kendaraan bermotor serta kegiatan usaha;  ‐ jasa persewaan mesin‐mesin dan peralatannya serta kegiatan usaha terkait; ‐ jasa konsultasi teknik engineering serta kegiatan usaha terkait;  ‐ jasa konsultasi management Sumber Daya Manusia serta kegiatan terkait;  ‐ jasa teknik informatika serta kegiatan usaha terkait;  ‐ jasa penyelenggaraan usaha teknik serta kegiatan usaha terkait;  ‐ jasa pengelolaan dan penyewaan gedung perkantoran serta kegiatan usaha terkait;  ‐ jasa management administrasi engineering serta kegiatan usaha terkait; ‐ jasa konsultasi bidang studi perencanaan serta kegiatan usaha terkait; ‐ jasa konsultasi bidang konstruksi bidang konstruksi sipil serta kegiatan usaha terkait; ‐ jasa  konsultasi  sistem  informasi,  geografis,  geologi  dan  geodesiserta  kegiatan  usaha 

terkait; ‐ jasa konsultasi bidang energi serta kegiatan usaha terkait;  ‐ jasa konsultasi   pertambangan serta kegiatan usaha terkait;  ‐ jasa konsultasi bidang Analisa dampak lingkungan (AMDAL) serta kegiatan usaha terkait; ‐ jasa sarana penunjang perusahaan konstruksi serta kegiatan usaha terkait;  ‐ jasa sarana penunjang perusahaan pertambangan serta kegiatan usaha terkait; ‐ jasa bidang konstruksi pertambangan serta kegiatan usaha terkait; ‐ jasa penyewaan peralatan perkebunan dan pertanian serta kegiatan usaha terkait; ‐ jasa penunjang kegiatan pertambangan serta kegiatan usaha terkait;  

c. menjalankan usaha bidang pembangunan yaitu :  ‐ sebagai pengembang serta kegiatan usaha terkait; ‐ general kontraktor serta kegiatan usaha terkait;  ‐ pemasangan komponen banguna berat (heavy lifting) serta kegiatan usaha terkait;  ‐ pembangunan konstruksi gedung, jembatan, jalan serta kegiatan usaha terkait;  

72

Page 87: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

‐ pemasangan instalasi serta kegiatan usaha terkait;  ‐ pembangunan pertambangan minyak gas bumi serta kegiatan usaha terkait;    ‐ pemborong bidang pertambangan umum serta kegiatan usaha terkait;  ‐ telekomunikasi,  petrokimia,  sarana  dan  prasarana  jaringan  telekomunikasi  serta 

kegiatan usaha terkait;  ‐ konstruksi besi baja serta kegiatan usaha terkait;  ‐ penunjang ketenagalistrikan serta kegiatan usaha terkait;  

d. menjalankan usaha  dalam  bidang  industry  antara  lain  :  industri  tabung,  industri  pelumas, industry gas dan LPG,  industri  teknologi mineral,  industry air mineral,  industry pengolahan barang‐barang dari hasil tambang,  industry petrokimia, makanan dan minuman,  tekstil dan pakaian jadi (garment), kertas dan barang‐barang dari kertas, bahan bakar padat, logam, dan baja pengolahan barang‐barang logam, baja dan alumunium serta kegiatan usaha terkait.  

e. menjalankan usaha‐usaha dalam bidang pengangkutan darat, antara lain menjalankan usaha‐usaha  dibidang  transportasi,  angkutan  darat  (pipa/pianisasi),  ekspedisi  dan  pergudangan, transportasi  penumpang,  transportasi  pengangkutan,  transportasi  pertambangan  dan perminyakan,  transportasi hasil  perkebunan,  transportasi  hasil perkebunan  coklat  (cacao), transportasi hasil perkebunan kelapa (coconut), transportasi hasil perkebunan kelapa sawit, transportasi pertambangan dan batubara.  

 Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan kegiatan usaha yang saat ini AI lakukan adalah investasi di Entitas Anak.   

C. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham  Sesuai  dengan  Pasal  4  Anggaran  Dasar  AI  yang  terakhir  sebagaimana  dinyatakan  dalam  Akta Pendirian  AI  nomor  11  tanggal  24 Mei  2011,  dibuat  dihadapan  Eko  Putranto,  S.H.,  Notaris  di Jakarta,  yang  telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐28308.  AH.01.01.Tahun  2011  tanggal  7  Juni  2011  dan  telah terdaftar  dalam  Daftar  Perseroan  yang  diselenggarakan  oleh  Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐0045457.AH.01.09.Tahun  2011  tanggal  7 Juni 2011, struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham AI adalah sebagai berikut:  

Keterangan 

Nilai Nominal Rp1.000.000,‐ per saham 

% Jumlah Saham 

Jumah Nilai Nominal (Rupiah) 

Modal Dasar  100.000 100.000.000.000   

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh  1. Adi Wibowo Adisaputro  10.000 10.000.000.000  25,002. Djajus Adisaputro  10.000 10.000.000.000  25,003. Dwijaya Widiatmaja  20.000 20.000.000.000  50,00

Jumlah  Modal  Ditempatkan  dan  Disetor Penuh 

40.000 40.000.000.000  100,00

Saham dalam Portepel  60.000 15.000.000.000   

 

D.Pengurus dan Pengawasan  Susunan  anggota  Direksi  dan  Komisaris  AI  yang  terakhir  sebagaimana  dinyatakan  dalam  Akta Pendirian AI nomor 11 tanggal 24 Mei 2011, dibuat dihadapan Eko Putranto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU‐28308. AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 7 Juni 2011 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia di bawah nomor AHU‐0045457.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 7 Juni 2011, adalah sebagai berikut: 

73

Page 88: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

DIREKSI 

Direktur     : Adi Wibowo Adisaputro  

KOMISARIS 

Komisaris Utama    : Djajus Adisaputro Komisaris    : Dwijawanti Widiatmadja    

8.4. PT Gerhana Sukses Mentari (“GSM”)  

A. Riwayat Singkat  GSM adalah suatu perseroan  terbatas, yang didirikan menurut hukum dan peraturan perundang‐undangan  negara  Republik  Indonesia  dengan  nama  PT  GERHANA  SUKSES  MENTARI,  yang berkedudukan  di  Jakarta  Pusat  berdasarkan  Akta  Pendirian  Perseroan  Terbatas  GSM  nomor  5 tanggal 12 Agustus 2009, dibuat dihadapan Yunita Neni Susiandari, S.H., MKn., Notaris di Bogor, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia di  bawah  nomor  AHU‐14325.AH.01.01.Tahun  2011  tanggal  22 Maret  2011,  dan  telah  terdaftar dalam  Daftar  Perseroan  yang  diselenggarakan  oleh  Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia Republik  Indonesia di bawah nomor AHU00022968.AH.01.09.Tahun 2011  tanggal 22 Maret 2011, sesuai dengan Surat Keterangan nomor 94/KET‐N/VII/20011 tanggal 21 Juli 2011 yang dikeluarkan oleh Humberg Lie, S.H., MKn., Notaris di Jakarta Utara, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dalam proses pengurusan.  

B. Kegiatan Usaha  Sesuai  dengan  Pasal  3  Anggaran  Dasar GSM  yang  terakhir  sebagaimana  dinyatakan  dalam  Akta Pendirian  Perseroan  Terbatas  GSM  nomor  5  tanggal  12  Agustus  2009,  dibuat  dihadapan  Yunita Neni Susiandari, S.H., MKn., Notaris di Bogor, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum  dan Hak Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor AHU‐14325.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 22 Maret 2011, dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor AHU00022968.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 22 Maret 2011 sesuai dengan Surat Keterangan nomor 94/KET‐N/VII/20011 tanggal 21 Juli 2011 yang dikeluarkan oleh Humberg Lie, S.H., MKn., Notaris di Jakarta  Utara,  pengumuman  dalam  Berita  Negara  Republik  Indonesia  sedang  dalam  proses pengurusan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha GSM adalah sebagai berikut: 1. Maksud  dan  tujuan  GSM  ialah  berusaha  dalam  bidang  jasa,  angkutan,  perdagangan, 

pembangunan,  industri,  perbengkelan,  percetakan,  pertanian,  perikanan,  peternakan  dan konsultan. 

2. Untuk  mencapai  maksud  dan  tujuan  tersebut  diatas  GSM  dapat  melaksanakan  kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang jasa, antara lain: 

‐ Jasa Agen Property;  ‐ Jasa konsultasi management Sumber Daya Manusia;  ‐ Jasa  perawatan  dan  pemeliharaan  (cleaning  service)  untuk  bangunan‐bangunan 

seperti  perumahan,  gedung‐gedung  perkantoran,  apartemen‐apartemen, kondominium  dan  pertokoan  termasuk  juga  perawatan  dan  pemeliharaan  kapal‐kapal laut, kapal‐kapal terbang dan kendraan umum; 

‐ Jasa konsultan pembangunan perumahan, perkantoran, perniagaan, real estat dan analisa dampak lingkuangan (amdal), interior dan eksterior dan pertamanan; 

‐ Jasa persewaan ruangan; ‐ Jasa  pemeliharaan,  perawatan  dan  perbaikan  mesin‐sesin  serta  peralatan  /alat 

bantu  tehnikal,  mekanikal,  elektronik,  timbangan  khusus  dan  peralatan laboratorium,  termasuk  juga  computer  baik  perangkat  lunak  (soft ware) maupun perangkat keras (hard ware); 

‐ Jasa bidang kontruksi pertambangan; ‐ Mendirikan dan membuka restoran, rumah makan dan catering; 

74

Page 89: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

‐ Jasa  hiburan  (entertainment),  dengan mengadakan  pertunjukan‐pertunjukan  seni musik, tari, seni drama dan pameran; 

‐ Jasa  penyewaan  tangki  timbun,  peralatan  perkebunan  dan  pertanian,  peralatan perkawinan dan barang‐barang tehnik, elektronik lainnya; 

‐ Jasa computer grafik dan kreatif photo studio; ‐ Jasa periklanan, promosi dan pemasaran, reklame dan hubungan kemasyarakatan; ‐ Jasa telekomunikasi umum; ‐ Ekspedisi pengundangan (bukan veem); ‐ Jasa penunjang dalam bidang pertambangan minyak dan gas bumi, batu bara, emas 

dan timah kecuali jasa‐jasa dalam bidang hukum dan pajak; b. Menjalankan  kegiatan  usaha  dalam  bidang  angkutan  darat  (pipa),  ekspedisi 

pengundangan, transportasi pengangkutan, penumpang, barang maupun hewan; c. Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang perdagangan antara lain; 

‐ Bertindak sebagai agen, grosir dari barang‐barang engineering; ‐ Distributor atau perwakilan dari badang perusahaan barang engineering (tehnik)  ‐ Distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan perusahaan barang engineering 

(tehnik); ‐ Distributor, agen dan sebagai perwakilan badan‐badang perusahaan; ‐ Ekspor dan impor barang‐barang engineering; ‐ Ekspor dan impor alat tulis kantor (ATK), bahan bakar minyak tanah dan gas, bahan 

bakar padat, bahan bangunan dan material, bahan kimia, bahan pertanian, farmasi dan obat‐obatan; hasil hutandn bumi hutan, hasil hutan dan tanaman industri, hasil industri kayu dan tripleks, hasil perkebunan, kosmetika dan kecantikan,  logam dan baja,  makanan‐minuman,  mesin,  mesin  pendingin  meubel/furniture,  minyak pelumas, obat‐obatan tradisional, peralatan  informatika dan multimedia, peralatan kesehatan,  peralatan  listrik  dan  elektronik,  peralatan  pengolahan  air  bersih  dan limbah,  peralatan  perforasi,  peralatan  perikanan,  peralatan  pertanian  dan perkebunan, peralatan  telekomunikasi; peralatan  transmisi  telekomunikasi, plastic dan  fibre  reefer  container  (peti  kemas  berpendingin)  spare  part  dan  accessories mobil motor tekstil; 

‐ Grosier,  supplier,  leveransier  dan  commission  house,  penjualan  bahan  bakar kendraan bermotor, penyelur bahan bakar minyak tanah, solar dan gas; 

‐ Perdagan  peralatan  transmisi  telekomunikasi,  perdagangan supermarket/hypermarket (toserba/swalayan) 

‐ Perdagangan yang berhubungan dengan real estate dan property; ‐ Penyalur bahan bakar SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum); ‐ Perdagangan besar lokal; ‐ Menjalankan usaha dibidang perdagangan; 

d. Menjalankan usaha di bidang pembangunan; ‐ Bertindak sebagai pengembang; ‐ Menyelengarakan  usaha  real  estat;  industrial  estat  dan 

kegiatan‐kegiatan terkait; ‐ Pemborong pada umumnya (general contractor); ‐ Pemasangan komponen bangunan berat (heavy lifting); ‐ Pembangunan  kontruksi  gedung,  jembatan,  jalan,  bandara 

dermaga; ‐ Pemasangan instalasi‐instalasi; ‐ Pengembangan wilayah pemukiman; ‐ Pemborong wilayah telekomunikasi; ‐ Pemborong bidang petrokimia; ‐ Pemborong bidang sarana‐prasarana jaringan telekomunikasi, 

kontruksi besi baja. e. Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang industry, antara lain: 

‐ Industri  air mineral  (air minum),  teknologi mineral, wood working  dan  furniture accessories  kendaraan  bermotor,  alat  angkutan,  alat  pemotong,  alat  peraga,  alat ukur, alat‐alat kesehatan, bahan bakar padat, bahan makanan dan minuman, batu bara dan genteng, beton siap pakai dan prestressing, fabrikasi peralatan  listrik dan 

75

Page 90: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

elektronik,  farmasi dan obat‐obatan garment dan pakaian  jadi, gas dan  LPG, gula, haspel  (gulungan  kabel),  kaca,  karet, dan barang‐barang dari  karet,  karet mentah (alam),    karoseri  dan  komponen  serta  perakitan  kendaraan  bermotor,  kayu, kebutuhan  rumah  tangga,  keramik,  kertas  kimia  (chemical),  computer  dan peripheral,  logam  dan  bahan  baja, makanan  kesehatan, makanan, minuman  dan pengalengam/pembotolan  (amatil),  manufacturing,  dan  fabrikasi  material bangunan,  mesin‐mesin,  minyak  pelumas,  perkakas  dan  perabotan,  pipa  radio televisi, hasil‐hasil hutan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan; 

‐ Industry  peralatan  kedokteran  alat  ukur  navigasi,  keselatan  (safety  equipment) kosmetika dan  kecantikan,  listerik,  rumah  tangga,  tehnik dan mekanikal  transmisi  telekomunikasi; 

f. Menjalankan  kegiatan  usaha‐usaha  dalam  bidang  perbengkelan,  showroom, pemasangan,  penjualan  assesorries  kendaraan,  pengecetan  kendraan  bermotor, penyediaan  suku  cadang alat‐alat berat perawatan, pemeliharaan perbaikan  termasuk alat‐alat berat; 

g. Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang percetakan antara lain; ‐ Memperdayakan hasil‐hasil dari penerbitan; ‐ Penjilitan, kartonase dan pengepakan; ‐ Pencetakan dokumen, majalah bulletin,  tabloid,  katu nama, undangan,  kop  surat, 

kuitansi, brosur, pamphlet kalender; ‐ Desain dan cetak grafis; ‐ Offset dan; ‐ Sablon; 

h. Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan antara lain : ‐ Agrobisnis (perdagangan hasil‐hasil pertanian); ‐ Industri pertanian ‐ Kehutanan; ‐ Menjalankan usaha dalam bidang pertanian; ‐ Pembenihan dan budi daya biota air tawar/laut; ‐ Penagkapan dan pengembangbiakan satwa; ‐ Perikanan darat/laut dan pertambakan; ‐ Perkebunan kopi, tanaman industry, tanaman keras (palawija), tanaman pangan; ‐ Peternakan unggas hewan potong dan peternakan lainnya; ‐ Ruang pemprosesan telur (eggs frozen processing plant); 

i. Berusaha dalam bidang konsultasi manajemen. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan GSM belum melakukan kegiatan operasionalnya.  

C. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham  

Sesuai  dengan  Pasal  4  Anggaran  Dasar  GSM  yang  terakhir  sebagaimana  dinyatakan  dalam  Akta Pendirian  Perseroan  Terbatas  GSM  nomor  5  tanggal  12  Agustus  2009,  dibuat  dihadapan  Yunita Neni Susiandari, S.H., M.Kn., Notaris di Bogor, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐14325.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 22 Maret 2011, dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang  diselenggarakan  oleh Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah nomor AHU00022968.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 22 Maret 2011 sesuai dengan Surat Keterangan nomor 94/KET‐N/VII/20011 tanggal 21 Juli 2011 yang dikeluarkan oleh Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di Jakarta Utara, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dalam proses pengurusan, dan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham nomor 20 tanggal 4 Juli 2011, dibuat dihadapan Humber  Lie,  S.H.,  S.E., MKn., Notaris  di  Jakarta Utara,  sesuai  dengan  Surat  Keterangan nomor 027/KET‐N/VII/2011  tanggal 7  Juli 2011, yang dikeluarkan oleh Humber Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris  di  Jakarta  Utara,  permohonan  pemberitahuan  perubahan  data  Perseroan  ke  Departemen Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  sedang  dalam  proses  pengurusan,  struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham GSM adalah sebagai berikut:   

76

Page 91: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Keterangan 

Nilai Nominal Rp1.000.000,‐ per saham 

% Jumlah Saham 

Jumah Nilai Nominal (Rupiah) 

Modal Dasar  1.000 1.000.000.000   

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh  1. Dodi Hendra Wijaya 150 150.000.000  25,002. Adi Wibowo Adisaputro  450 450.000.000  75,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 600 600.000.000  100,00

Saham dalam Portepel 400 400.000.000   

 

D.Pengurus dan Pengawasan  

Susunan  anggota  Direksi  dan  Komisaris  GSM  yang  terakhir  sebagaimana  dinyatakan  dalam  Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham nomor 18 tanggal 4 Juli 2011, dibuat dihadapan Humber Lie, S.H.,  S.E.,  MKn.,  Notaris  di  Jakarta  Utara,  sesuai  dengan  Surat  Keterangan  Nomor  027/KET‐N/VII/2011 tanggal 7 Juli 2011, yang dikeluarkan oleh Humber Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di Jakarta Utara, permohonan pemberitahuan perubahan data Perseroan  ke Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sedang dalam proses pengurusan, adalah sebagai berikut:  

DIREKSI 

Direktur     :  Adi Wibowo Adisaputro  

KOMISARIS 

Komisaris     :  Dodi Hendra Wijaya 

 9. TRANSAKSI DENGAN PIHAK TERAFILIASI  Sehubungan  dengan  maksud  dan  tujuan  usaha  Perseroan,  Perseroan  telah  menandatangani perjanjian  penting  yang  dilakukan  oleh  Perseroan  dengan  Anak  Perusahaan.  Perjanjian  tersebut adalah sebagai berikut:  Perjanjian Sewa Kontrak Kantor tertanggal 1 Desember 2010, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan SMR. SMR adalah pihak terafiliasi karena merupakan Anak Perusahaan. Objek  :  Sebuah bangunan perkantoran di Wisma SMR, Jalan Yos Sudarso Kav. 89 lantai 

5 Ruang 01‐02 Jangka Waktu  :  5 (lima) tahun sejak 3 Januari 2011 sampai dengan   2 Januari 2015. Perjanjian 

ini dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan antar para pihak. Biaya sewa  :  Rp6.000.000,‐ (enam juta Rupiah) untuk jangka waktu 5 tahun  Hak dan Kewajiban Para Pihak:  Kewajiban Perseroan, antara lain sebagai berikut: ‐ Wajib membayar sewa kontrak sesuai dengan nilai yang telah disepakati oleh kedua belah pihak 

sebesar Rp6.000.000,‐ (enam juta Rupiah); ‐ Wajib merawat bangunan yang disewa tersebut  Hak Perseroan, antara lain sebagai berikut: ‐ Berhak menempati bangunan yang telah disewa ;  ‐ Berhak  menerima  pengembalian  nilai  kontrak  secara  proporsional  untuk  waktu  yang  tersisa 

apabila  dikemudian  hari  yang  masih  dalam  jangka  waktu  sewa  kontrak  terjadi  perombakan bangunan yang dilakukan oleh SMR. 

 Kewajiban SMR, antara lain sebagai berikut :  ‐ Wajib menjamin kebenaran atas hak pemilik/penguasaan bangunan  tersebut, dan menyatakan 

tidak dalam persengketaan.  

77

Page 92: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

‐ Wajib mengembalikan nilai sewa kontrak kantor yang akan diperhitungkan secara proporsional untuk waktu yang tersisa apabila dikemudian hari yang masih dalam jangka waktu sewa kontrak terjadi perombakan bangunan yang dilakukan oleh SMR. 

 

Hak SMR, antara lain sebagai berikut :  ‐ Menerima pembayaran atas  sewa  kotrak  sesuai dengan nilai  yang  telah disepakati oleh  kedua 

belah pihak sebesar Rp6.000.000,‐ (enam juta Rupiah).   

10. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA  

Sehubungan dengan maksud dan tujuan usaha SMR, SMR telah menandatangani perjanjian‐perjanjian penting  yang  dilakukan  oleh  dan  antara  SMR  dengan  pihak  ketiga.  Adapun  perjanjian  pejanjian tersebut antara lain adalah sebagai berikut:  

1. Berdasarkan Surat Perjanjian/Kesepakatan Bersama yang telah disepakati dan disetujui oleh SMR dengan Masyarakat Pemilik Lahan, antara lain:  No.  Nama  Alamat  Tanggal 

Perjanjian Nomor Perjanjian 

1.   Simson Bulla dan Seprianus Bulla 

Supul Rt.006/Rw.003 Desa Supul  10 Juni 2010  001/SKB/SMR/2010 

2.   Yakobus Liunima  Desa  Nobesa,  Kecamatan  AmanubanTengah, Timor Tengah Selatan  

5 Agustus 2010  002/SKB/SMR/2010 

3.   Jacob Arnoldus Benu  

RT  001/RW  001  Desa  Tublopo,Kecamatan Amanuban Barat   

23 Agustus 2010  003/SKB/SMR/2010 

4.   Arnoldus Nubantonis 

RT  003/RW  002  Desa  Nobesa,Kecamatan  Amanuban  Tengah,  TimorTengah Selatan 

23 Agustus 2010  004/SKB/SMR/2010 

5.   Imanuel Liunima  Desa  Nobesa,  Kecamatan  AmanubanTengah, Timor Tengah Selatan  

27 Agustus 2010  005/SKB/SMR/2010 

6.   Deki Liunima  Desa  Nobesa,  Kecamatan  AmanubanTengah, Timor Tengah Selatan  

27 Agustus 2010  006/SKB/SMR/2010 

7.   Samuel Liunima  Desa  Nobesa,  Kecamatan  AmanubanTengah, Timor Tengah Selatan  

27 Agustus 2010  007/SKB/SMR/2010 

8.   Zakarias Nubantonis 

RT  001/RW  001  Desa  Nobesa,Kecamatan  Amanuban  Tengah,  TimorTengah Selatan   

6 September 2010 

008/SKB/SMR/2010 

9.   Ruben A. Betty  RT  003/RW  002  Desa  Nobesa,Kecamatan  Amanuban  Tengah,  TimorTengah Selatan 

14 September 2010 

009/SKB/SMR/2010 

10  Daniel Benu  Desa  Nobi‐nobi  Kecamatan  AmanubanTengah 

15 September 2010 

010/SKB/SMR/2010 

11  Yeheskial Liunima  

RT  006/RW  003  Desa  Nobesa,Kecamatan  Amanuban  Tengah,  TimorTengah Selatan 

15 September 2010 

011/SKB/SMR/2010 

12  Melianus Betty  RT  006/RW  002  Desa  Nobesa,Kecamatan  Amanuban  Tengah,  TimorTengah Selatan 

22 September 2010 

012/SKB/SMR/2010 

13  Obeth Bulla dan Zeth Bulla 

Rt. 001/Rw. 002 Desa Supul, KecamatanKuatnana  

27 September 2010 

013/SKB/SMR/2010 

14  Alexander Nubantonis 

RT  003/RW  002  Desa  Nobesa,Kecamatan  Amanuban  Tengah,  TimorTengah Selatan 

9 Oktober 2010  014/SKB/SMR/2010 

15  Yohanis Talanalias Habel Talan 

Tubmonas  Rt.015/Rw.  007  DesaTubmonas 

14 Oktober 2010  015/SKB/SMR/2010 

16  Elkana Oetpah   Naplel Rt.012/Rw.005 Desa Supul   14 Oktober 2010  016/SKB/SMR/2010 

17  Boas Nesimnasi dan Yohanis Nesimnasi  

Faut Esu Rt. 012/ Rw. 005 Desa Supul   14 Oktober 2010  017/SKB/SMR/2010 

18  Imanuel Benu  RT 005/RW 003 Dusun  III, Desa Nobesa,Kecamatan  Amanuban  Tengah,  TimorTengah Selatan 

1 Nopember 2010 

018/SKB/SMR/2010 

78

Page 93: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

19  Eliaser Bulla  Rt.  007  /Rw.  004  Oepun  KecamatanKuatnana  

04 Nopember 2010 

019/SKB/SMR/2010 

20  Gideon Betty   RT  006/RW  003  Desa  Nobesa,Kecamatan  Amanuban  Tengah,  TimorTengah Selatan 

6 Nopember 2010 

020/SKB/SMR/2010 

21  Simson Betty   RT  005/RW  003  Desa  Nobesa,Kecamatan  Amanuban  Tengah,  TimorTengah Selatan 

6 Nopember 2010 

021/SKB/SMR/2010 

22  Lenonard Liunima 

RT  001/RW  001  Desa  Nobesa,Kecamatan  Amanuban  Tengah,  TimorTengah Selatan   

6 Nopember 2010 

022/SKB/SMR/2010 

23  Yulius Betty  RT  006/RW  003  Desa  Nobesa,Kecamatan  Amanuban  Tengah,  TimorTengah Selatan 

6 Nopember 2010 

023/SKB/SMR/2010 

24  Yupiter Betty  RT  006/RW  003  Desa  Nobesa,Kecamatan  Amanuban  Tengah,  TimorTengah Selatan 

6 Nopember 2010 

024/SKB/SMR/2010 

25  Samuel Nesimnasi  

Faut  Esu  RT  012/  RW  005  Desa  SupulKecamatan Amanuban Barat 

06 Nopember 2010 

025/SKB/SMR/2010 

26  Jhon Akailupa  RT  024/RW  006  Kelurahan  Tuak  DaunMerah,  Kecamatan  Oebobo,  KotaKupang 

8 Nopember 2010 

026/SKB/SMR/2010 

27  Yusuf Nesimnasi   Tuapakas RT 006/RW 004 Desa TuapakasKecamatan Kuatnana 

8 Nopember 2010 

027/SKB/SMR/2010 

28  Deky Benu  RT  005/RW  003  Desa  Nobesa,Kecamatan  Amanuban  Tengah,  TimorTengah Selatan 

30 Nopember 2010 

028/SKB/SMR/2010 

29  Benedictus Liunima 

RT 006/RW 003 Desa Noebesa    8 Desember 2010 

029/SKB/SMR/2010 

30  Barnabas Nesimnasi 

Faut Esu Desa Supul RT 012/RW 005   8 Desember 2010 

030/SKB/SMR/2010 

31  Noh Faot  RT 018/RW 007 Desa Supul   8 Desember 2010 

031/SKB/SMR/2010 

32  Piter Banu  Maunum Niki‐Niki RT 020/RW 008  8 Desember 2010 

032/SKB/SMR/2010 

33  Obed Faot  Oefenu RT 011/ RW 005 Desa Supul  8 Desember 2010 

033/SKB/SMR/2010 

34  Frans Nesimnasi  RT 001/ RW 002 Desa Tuapakas    13 Desember 2010 

034/SKB/SMR/2010 

35  Lukas Kause   RT 010/RW 005 Desa Tabuhue  13 Desember 2010 

035/SKB/SMR/2010 

36  Cornelius Betty  RT 006/RW 003 Desa Supul   13 Desember 2010 

036/SKB/SMR/2010 

37  Daniel Faot  RT 012/RW 006 Desa Supul  13 Desember 2010 

037/SKB/SMR/2010 

38  Marthen Betty  RT 013/ RW 005 Desa Supul   23 Desember 2010 

038/SKB/SMR/2010 

39  Bernardus Liunima 

RT 002/RW 001 Desa Noebesa  23 Desember 2010 

039/SKB/SMR/2010 

40  Marcelina Telnoni 

RT 009/RW 003 Niki‐Niki  23 Desember 2010 

040/SKB/SMR/2010 

    

79

Page 94: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Menjelaskan antara lain:  - Bahwa masyarakat yang namanya disebut diatas  selaku pemilik  tanah/tuan  tanah  (“masyarakat”) atas bidang tanah yang dimaksud, meminta kepada Pihak SMR untuk dapat melaksanakan kegiatan penambangan secara mekanis atau dengan alat berat di bidang tanah yang ada kandungan Mineral Logam Mangan karena akan sangat membantu untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.  

- Bahwa  masyarakat  menyatakan  kesediaan  dan  mendukung    kegiatan  SMR  untuk  melakukan kegiatan  pertambangan  dengan memberikan  hak  pengelolaan  di  bidang  tanah  yang  dimaksud, termasuk  dan  tidak  terbatas  untuk  menyerahkan  dan  menggunakan  bidang  tanah,  melakukan kegiatan  pembukaan  pembukaan  lahan  (land  clearing),  pembuatan  jalan  akses  baru  ke  area tambang, perbaikan jalan akses yang sudah ada, pengangkutan hasil tambang, dan penjualan hasil (selanjutnya  disebut  “Hak  Pengelolaan”),  dan  SMR  sebagai  pemegang  IUP  telah menerima  Hak Pengelolaan tersebut diatas.  

- Bahwa masyarakat berkewajiban untuk menyerahkan setiap hasil penambangan seluruhnya kepada SMR. 

- Bahwa SMR bersedia melaksanakan Hak Pengelolaan yang diserahkan oleh masyarakat, dan atas penyerahan Hak Pengelolaan  tersebut, SMR menunjuk masyarakat untuk melakukan pengawasan dan pemilahan atas Mineral Logam Mangan sehubungan dengan Hak Pengelolaan yang dalam hal ini kegiatan penambangan pada bidang  tanah masyarakat,  selanjutnya disebut  “Pengawasan dan Pemilahan”). Bahwa masyarakat dalam melaksanakan Pengawasan dan Pemilahan  tersebut wajib menyerahkan setiap dan seluruh Mineral Logam Mangan kepada SMR.  

- Bahwa  SMR  atas  jasa  Pengawasan  dan  Pemilahan  tersebut  bersedia membayar  sejumlah  uang kepada  masyarakat  sebesar  Rp400,‐  (empat  ratus  Rupiah)  per  kilogram  atau  sama  dengan Rp400.000,‐ (empat ratus ribu Rupiah) per metric ton Mineral Logam Mangan hasil penambangan pada bidang tanah masyarakat. Pembayaran ini sudah termasuk upah tenaga kerja masyarakat yang telah  membantu  memilah  dan  mengumpul  Mineral  Logam  Mangan.  Pihak  SMR  wajib  untuk membayar  dan  memenuhi  kewajiban‐kewajiban  yang  timbul  sehubungan  dengan  IUP  tersebut diatas.  

- Apabila  dikemudian  hari  ada  pihak  lain/  pihak  ketiga  yang melakukan  tuntutan  hak  atau  terjadi perselisihan internal keluarga dari masing‐masing pemilik bidang tanah, maka sepenuhnya menjadi tanggung  jawab  dari  masing‐masing  pemilik  bidang  tanah,  dan  oleh  karenanya  masing‐masing pemilik  lahan dengan  ini membebaskan  SMR  dari  setiap dan  seluruh  tanggung  jawab dan wajib mengganti  semua  biaya,  ongkos  dan/atau  kerugian  yang  mungkin  diderita  oleh  SMR  akibat tuntutan tersebut.  

- Jangka waktu  Perjanjian  adalah  ini  adalah  selama  IUP Operasi  Produksi  nomor  39/KEP/HK/2010 tanggal 28 Januari 2010 tentang Pemberian Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi kepada SMR  yang  berlaku  selama  20  tahun  termasuk  atas  perpanjangan  dan  perubahan‐perubahannya, dimulai sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian tersebut dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan Para Pihak. 

‐  Hal‐hal  yang  belum  cukup  diatur  dalam  Perjanjian  ini  akan  diatur  atau  suatu  penambahan  atas 

Perjanjian  ini apabila dianggap perlu akan diatur  lebih  lanjut dalam suatu perjanjian  lainnya yang 

disetujui secara tertulis oleh Para Pihak.  

- Setiap  perselisihan  atau  perbedaan  pendapat  dalam  Perjanjian  ini  akan  diselesaikan  secara musyawarah untuk mufakat oleh Para Pihak. Apabila  tidak  tercapai mufakat, Para Pihak  sepakat untuk menyelesaikannya di Pengadilan Negeri Soe.      

Berdasarkan  Surat  Perjanjian/Kesepakatan  Bersama  yang  telah  disepakati  dan  disetujui  oleh  SMR dengan masyarakat pemilik  lahan di Desa Supul di atas, pihak SMR  juga telah menerima Pernyataan Dukungan Kegiatan Pertambangan dari warga masyarakat selaku pemilik lahan di masing‐masing Desa Supul, Desa Noebesa, Dusun C Desa Lakat, Dusun D Ayotoko Desa Lakat, Desa Tumu, Desa Tubmonas, dan Desa Nobi‐Nobi.  2. Perjanjian Pengangkutan Batu Mangan nomor 001/SMR/VII/2011 tanggal 4 Juli 2011 yang dibuat 

oleh dan antara SMR dan Tony Sianto. Objek  :  ‐  10 (sepuluh) unit Mitsubishi Fuso 10 ban     ‐  10 (sepuluh) unit Dump Truck 6 ban  

80

Page 95: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Jangka Waktu  :  1 (satu) tahun terhitung dari tanggal 5 Juli 2011 sampai dengan 4 Juli 2012. 

Harga Pengangkutan  :  Harga  satuan  untuk  pengangkutan  Rp90.000,‐/ton  (sembilan puluh ribu Rupiah). 

Hak dan Kewajiban Para Pihak: Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR Memberikan pekerjaan pengangkutan Batu Mangan kepada Tony Sianto; 

SMR Membayar pekerjaan pengangkutan Batu Mangan secara harian (2 atau 3) hari Tony Sianto sesuai dengan harga yang disepakati dalam perjanjian; 

SMR bertanggung  jawab untuk menunjuk wakil  atau pengawas untuk mengawasi pelaksanaan operasi penambangan; 

SMR  akan membayar  secara  harian  berdasarkan  tonase  yang  diangkut,  sesuai  dengan  berita acara  yang  telah disepakati dan ditandatangani bersama oleh wakil dari  SMR dan Tony  Sianto tanpa ada penundaan yang tidak wajar. 

 

Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR  berhak  untuk menyetujui  atau  tidak menyetujui  salah  satu  atau  semua  karyawan  Tony Sianto; 

SMR dapat pada suatu saat meminta secara tertulis penggantian karyawan Tony Sianto, apabila menurut  pertimbangan  SMR  sendiri  bahwa  karyawan  Tony  Sianto  tersebut mempunyai  sikap kerja  yang  tidak  baik  di  tempat  kerja  atau  dimana  saja  pada  waktu  ditugaskan  dalam pelakasanaan perjanjian; 

SMR  berhak  memutuskan  perjanjian  tanpa  peringatan  dan  tanpa  menunggu  keputusan pengadilan  apabila  wakil  dari  Tony  Sianto  ditemukan  melakukan  dan/atau  terlibat  dalam penggelapan dan/atau pemalsuan dokumen sehingga menyebabkan kerugian keuangan terhadap SMR. 

 

Kewajiban Tony Sianto antara lain sebagai berikut: 

Tony  Sianto  menyediakan  sarana  berupa  Truk  serta  prasarana  penunjang  lainnya  di  lokasi pekerjaan SMR; 

Tony Sianto harus memeriksa dan memahami  keadaan  lapangan  terutama  keadaan  jalan  yang ada sekarang, dan harus mempelajari dan memahami standar‐standar pemeliharaan  jalan yang berlaku; 

Tony Sianto harus menyediakan operator dan mekanik yang kompeten untuk pengoperasian dan perawatan  truk  secara  benar  dan  sesuai  dengan  perintah  dan  petunjuk  SMR  dan  upah  untuk operator/driver dan mekanik menjadi tanggungan Tony Sianto; 

Tony Sianto harus menyediakan suku cadang dan pelumas untuk perawatan dan perbaikan truk; 

Tony Sianto harus menjamin bahwa truk dalam kondisi layak dan sesuai untuk digunakan; 

Tony Sianto harus bertanggung  jawab terhadap semua risiko kecelakaan yang menyangkut truk, dan/atau  karyawan  Tony  Sianto  dalam  pelaksanaan  perjanjian  ini  dan  harus  menyelesaikan dengan sebaik mungkin; 

Tony Sianto harus menyediakan asuransi yang mencakup setiap kewajiban terhadap Pihak Ketiga yang mungkin terjadi karena tindakan dari karyawan Tony Sianto dan/atau karena pengoperasian truk selama jangka waktu perjanjian. 

 Hak Tony Sianto antara lain sebagai berikut: 

Tony Sianto berhak mendapatkan pembayaran dari SMR sesuai dengan perjanjian; 

Tony  Sianto berhak mengakhiri perjanjian melalui pemberitahuan  tertulis  kepada  SMR  apabila pemerintah membatalkan ijin usaha SMR; 

Tony  Sianto berhak mengakhiri perjanjian melalui pemberitahuan  tertulis  kepada  SMR  apabila SMR  dinyatakan  atau  sedang  dalam  proses  pengajuan  pernyataan  pailit  dan/atau  Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). 

     

81

Page 96: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

3. Perjanjian Pengangkutan Batu Mangan nomor 002/SMR/VII/2011 tanggal 4 Juli 2011 yang dibuat oleh dan antara SMR dan PT Suntraco Intim Transport. Objek  :  ‐   Jenis alat 20” Container, jumlah 30 unit, kapasitas 22 Ton 

    ‐   Jenis alat Kapal Angkutan Container,  jumlah 3 kapal, kapasitas 5000 Ton 

    ‐   Jenis alat Depo Container, Jumlah 1 unit, kapasitas 50 Container Jangka Waktu  :   1 (satu) tahun terhitung dari tanggal 4 Juli 2011 sampai  dengan 3 

Juli 2012. Harga Pengangkutan  :  ‐  Harga  satuan  untuk  pengangkutan  Rp4.050.000,‐  /container 

(empat juta lima puluh ribu Rupiah).      ‐  Biaya  pengiriman  Rp20.000,‐  /pengiriman  (dua  puluh  ribu 

Rupiah)  Hak dan Kewajiban Para Pihak: Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

Berhak memutuskan  perjanjian  tanpa  peringatan  dan  tanpa menunggu  keputusan  Pengadilan apabila wakil  dari  PT  Suntraco  Intim  Transport  ditemukan melakukan  dan/atau  terlibat  dalam penggelapan dan/atau pemalsuan dokumen sehingga menyebabkan kerugian keuangan terhadap SMR; 

Berhak  untuk mengakhiri  perjanjian melalui  pemberitahuan  tertulis  kepada  PT  Suntraco  Intim Transport tanpa harus membayar kepada PT Suntraco Intim Transport apabila PT Suntraco Intim Transport  dinyatakan  atau  sedang  dalam  proses  pengajuan  pernyataan  pailit  dan/atau Penundaan  Kewajiban  Pembayaran  Utang  (PKPU)  dan  PT  Suntraco  Intim  Transport memberitahukan  kepada  SMR  tentang  terjadinya  keadaan  memaksa  dan  kondisi  keadaan memaksa  ini  tetap  berlangsung  dalam  jangka  waktu  90  (sembilan  puluh)  hari  sejak  tanggal pemberitahuan tertulis.  

Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR  mempunyai  tanggung  jawab  untuk  menunjuk  wakil  atau  pengawas  untuk  mengawasi pelaksanaan operasi pengangkutan; 

Membayar pekerjaan pengangkutan batu mangan yang disepakati dalam perjanjian.  

Hak PT Suntraco Intim Transport antara lain sebagai berikut: 

PT Suntraco Intim Transport berhak untuk mengakhiri perjanjian melalui pemberitahuan tertulis kepada  SMR apabila  SMR mengubah  atau menunda  sifat  atau  ruang  lingkup operasi bisnisnya yang mengakibatkan  pemerintah mengambil  alih  sebagian  atau  seluruh  asetnya,  atau  apabila pemerintah membatalkan ijin usaha SMR; 

PT Suntraco Intim Transport berhak untuk mengakhiri perjanjian melalui pemberitahuan tertulis kepada  SMR  apabila  SMR  dinyatakan  atau  sedang  dalam  proses  pengajuan  pernyataan  pailit dan/atau penundaan kewajiban pembayaran utang; 

Mendapatkan pembayara dari  SMR  atas pekerjaan pengangkutan batu mangan  sesuai dengan perjanjian. 

 Kewajiban PT Suntraco Intim Transport antara lain sebagai berikut: 

PT  Suntraco  Intim  Transport  bertanggung  jawab  atas  keamanan  dan  keutuhan  barang‐barang milik SMR sampai diterima di tempat tujuan sesuai berita acara dan packing list yang ada; 

PT  Suntraco  Intim Transport bertanggung  jawab untuk menyerahkan barang‐barang milik  SMR kepada orang dan/atau perusahaan yang ditunjuk oleh SMR di Surabaya. 

 4. Perjanjian  Lease  nomor  F1‐SCB‐09‐0000680  tanggal  17  Desember  2009  yang  dibuat  oleh  dan 

antara PT U Finance Indonesia (”U Finance”) dan SMR. Objek   :   1  Unit  Mitsubishi  Strada  Triton  DC  GLX  2.8  M/T  tahun  2009 

dengan  nomor  rangka  MMB  JNKB709D054542  dengan  nomor mesin 4M4OUAB6822 

Jangka Waktu   :   36 bulan. Pembayaran Leasing   :   Rp8.567.000,‐  (delapan  juta  lima  ratus  enam  puluh  tujuh  juta 

Rupiah) per bulan. 

82

Page 97: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

 Hak dan Kewajiban Para Pihak: Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR berkewajiban untuk mernbayar uang sewa Lease rnelalui rekening Bank dari U Finance atau melalui rekening lain sesuai pemberitahuan dari U Finance dengan transfer telegrafik dalam mata uang Rupiah;. 

SMR wajib mernbayar biaya administrasi sebesar Rp700.000,‐ (tujuh ratus ribu Rupiah); 

Apabila diperlukan pemberitahuan kepada SMR, maka dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sesudah pemberitahuan tersebut, SMR harus membeli peralatan sesuai dengan harga pada nilai ganti rugi yang ditetapkan; 

Sewaktu‐waktu atas permintaan U Finance, SMR wajib segera membayarkan suatu  jumlah yang cukup  untuk  menjamin  U  Finance  terhadap  biaya‐biaya  tersebut,  pemotongan  atas  nilai pengembalian tersebut, kenaikan biaya‐biaya tersebut, kewajiban tersebut; 

SMR wajib menempatkan uang  jaminan sebesar Rp60.000.000,‐  (enarn puluh  juta Rupiah) yang dibayar pada saat penandatangan perjanjian lease. 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

Apabila  suatu  saat  terbukti  dan/atau  menjadi  tidak  sah  bagi  U  Finance  untuk  membuat, membiayai atau memperoleh  ijin untuk mempunyai tagihan baik seluruh maupun sebagian dari jumlah uang sewa maka U Finance akan segera memberitahu kepada SMR, apabila mengetahui kejadian tersebut. 

 Kewajiban U Finance antara lain sebagai berikut: 

U  Finance  lndonesia mengeluarkan  suatu  biaya  sebagai  akibat  dari  diadakannya  Perjanjian  ini serta melaksanakan kewajiban sesuai dengan Perjanjian ini; 

U  Finance  berkewajiban  untuk  melakukan  pembayaran  (yang  merupakan  suatu  pembayaran pajak atas pendapatan bersih secara keseluruhan) atas atau jumlah yang diperhitungkan dengan mengacu pada  jumlah pembayaran‐pembayaran di muka yang telah atau dapat diterima oleh U Finance. 

 Hak U Finance antara lain sebagai berikut:  

Menerima Pembayaran Leasing beserta bunga yang dibayar oleh SMR; 

Menerima Dana Jaminan yang dibayarkan oleh SMR.  5. Perjanjian Sewa Guna Usaha Nomor JLLS110389930 tanggal 24 Maret 2011, yang dibuat oleh dan 

antara PT Tifa Finance (”TIFA”) dan SMR. Objek   :   2 Unit Hydraulic Excavator Caterpillar Model 320D dengan nomor 

seri FAL04930 & FAL04932. Jangka Waktu   :   36 bulan. Biaya Angsuran   :   Rp64.613.000,‐ (enam puluh empat juta enam ratus tiga belas ribu 

Rupiah) per bulan.  Hak dan Kewajiban Para Pihak:  Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR wajib melakukan  pembayaran  uang  sewa  guna  usaha  kepada  TIFA  dengan  jumlah, mata uang, cara dan tempat pembayaran sebagaimana diuraikan dalam butir (8), (9), (10) dan (16) dari daftar. 

SMR  wajib memeriksa  barang modal  dan memberikan  suatu  tanda  penerimaan  kepada  TIFA setelah menerima barang modal.  

SMR wajib memberitahukan TIFA apabila menemukan kerusakan dan atau keluhan atas barang modal paling  lambat dalam  jangka waktu 3  (tiga) hari kerja  terhitung sejak diterimanya barang modal tersebut. 

SMR wajib pada  setiap waktu dan dengan ongkos  serta biaya  sendiri mengikuti dengan penuh tanggung  jawab  dan  mematuhi  setiap  nasihat‐nasihat  atau  anjuran‐anjuran  pabrik  pembuat barang modal perihal pemakaian dan perawatannya; 

83

Page 98: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

SMR wajib pada  setiap waktu dan dengan ongkos  serta biaya  sendiri  secara  teratur dan patut memeriksa barang modal; 

SMR wajib menjaga dan memperbaiki barang modal sebaik‐baiknya dan mengganti bagian‐bagian yang hilang,  rusak, patah, aus atau usang dengan  suku  cadang yang diberikan atau disarankan oleh  pabrik  pembuat  barang  modal  atau  dengan  persetujuan  TIFA  terlebih  dahulu  untuk mengganti dengan suku cadang yang mutu dan nilainya sama dengan itu; 

Menjamin bahwa barang modal dijalankan dengan cara yang baik dan pantas oleh orang‐orang yang  ahli  dan  akan memenuhi  segala  persyaratan  jika  dikehendaki  oleh  peraturan‐peraturan untuk memiliki surat izin dalam penggunaannya; 

Membayar pada waktunya semua biaya perawatan, perbaikan‐perbaikan dan penggantian suku cadang, pekerjaan lain dan menjaga barang modal supaya tidak tersangkut dalam suatu perkara sehingga disita karena suatu proses hukum; 

Apabila terjadi kerugian, SMR atas biayanya sendiri akan mengganti bagian yang rusak sehingga menjadi baik dan bisa dipakai lagi. 

Membayar  pada  waktunya  seluruh  biaya‐biaya  pendaftaran,  lisensi,  pajak‐pajak  dan pengeluaran‐pengeluaran  lainnya  yang  harus  dibayar  (bila  ada)  sehubungan  dengan  barang modal  dan/atau  Pejanjian  ini  atau  pelaksanaan  opsi membeli  barang modal  pada  akhir masa sewa guna usaha atau penjagaan dan pemakaiannya dan menunjukkan kepada TIFA bila diminta kwitansi  atau  bukti  pembayaran  lain  yang  terakhir  untuk  segala  pembayaran‐pembayaran tersebut  dan  apabila  SMR  lalai  melakukan  semua  itu,  maka  TIFA  diperkenaankan  untuk membayar  semua  atau  sebagian  pembayaran  yang  tertinggal  dan  SMR  wajib  rnenggantinya seketuntuk  membayar  semua  atau  sebagian  pembayaran  yang  tertinggal  dan  SMR  wajib menggantinya  seketika  dan  sekaligus  pada  saat  permintaan  pertama  penggantian  dimintakan TIFA kepada SMR; 

SMR  wajib  untuk  segera  memberitahukan  kepada  TIFA  dan  atas  biaya  SMR  sendiri  dengan seketika membebaskan kembali barang modal dari pihak ketiga tersebut; 

SMR wajib menutup asuransi hingga berakhirnya masa sewa dan/atau sampai dilunasinya seluruh kewajiban SMR berdasarkan perjanjian ini. 

SMR wajib membayar denda karena lewat waktu sebagaimana ditetapkan pada butir (11) dalam daftar dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pembayaran penuh. 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR  berhak  menentukan  terhadap  resiko‐resiko  apa  barang  modal  harus  diasuransikan  dan besarnya asuransi harus cukup untuk menutup nilai barang modal; 

SMR  berhak mengasuransikan  barang modal  terhadap  tuntutan  ganti  rugi  pihak  ketiga  yang timbul dari penjagaan/pemeliharaan atau pemakaian barang modal, asuransi mana ditutup atas nama TIFA, tetapi atas biaya SMR, sebesar jumlah yang dirasa cocok oleh TIFA. 

 Kewajiban TIFA antara lain sebagai berikut: 

Mengatur penyerahan (tetapi dengan ongkos dan biaya SMR) barang modal;   

Apabila dirasa perlu TIFA wajib sebaik‐baiknya mengupayakan kepada penjual untuk mengadakan barang modal bagi SMR. 

 Hak TIFA antara lain sebagai berikut: 

TIFA  berhak menerima  pembayaran  secara  langsung  dari  SMR  atas  fasilitas  sewa  guna  usaha sesuai dengan perjanjian ini.  

TIFA berhak menempelkan  Plakat  atau  etiket pada barang modal  yang disewa  guna usahakan kepada SMR. 

TIFA berhak menerima semua hasil klaim asuransi apabila kejadian yang diasuransi terjadi.  6. Pejanjian Sewa Guna Usaha (Lease Agreement) nomor : HLLS100177470 tanggal 14 Januari 2010, 

Perubahan  Terhadap  Perjanjian  Sewa  Guna  Usaha  nomor  HLLS  100177470‐1  tanggal  5 Februari 2010 ("Perjanjian 1"), dan terakhir dirubah dengan Amandemen Atas Pejanjian Sewa Guna Usaha nomor HLLS100177470 tanggal 23 Desember 2010 ("Amandemen Perjanjian 1), yang dibuat oleh dan antara TIFA dan SMR. 

84

Page 99: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Obyek   :   5 (lima) Unit Truck MAN CLA 26.280 (280 HP) 6x4  Jangka waktu   :   39 Bulan Biaya Angsuran   :   ‐  sewa guna ke 1 s/d ke 3 sebesar Rp45.980.000,‐  (empat puluh 

lima juta sembilan ratus delapan puluh ribu Rupiah)   ‐  sewa  guna  ke  4  s/d  ke  39  sebesar  Rp118.393.000,‐  (seratus 

delapan belas juta tiga ratus sembilan puluh tiga ribu Rupiah)  Hak dan Kewajiban Para Pihak: Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR wajib melakukan  pembayaran  uang  sewa  guna  usaha  kepada  TIFA  dengan  jumlah, mata uang, cara dan tempat pembayaran sebagaimana diuraikan dalam butir (8), (9), (10) dan (16) dari daftar; 

SMR  wajib memeriksa  barang modal  dan memberikan  suatu  tanda  penerimaan  kepada  TIFA setelah menerima barang modal; 

SMR wajib memberitahukan TIFA apabila menemukan kerusakan dan atau keluhan atas barang modal paling  lambat dalam  jangka waktu 3  (tiga) hari kerja  terhitung sejak diterimanya barang modal tersebut; 

SMR wajib menjaga dan memperbaiki barang modal sebaik‐baiknya dan mengganti bagian‐bagian yang hilang,  rusak, patah, aus atau usang dengan  suku  cadang yang diberikan atau disarankan oleh  pabrik  pembuat  barang  modal  atau  dengan  persetujuan  TIFA  terlebih  dahulu  untuk mengganti dengan suku cadang yang mutu dan nilainya sama dengan itu; 

SMR wajib membayar premi‐premi asuransi yang ditentukan dalam perjanjian serta pembayaran premi perpanjangan asuransi; 

SMR wajib menutup asuransi hingga berakhirnya masa sewa dan/atau sampai dilunasinya seluruh kewajiban SMR berdasarkan perjanjian ini;  

SMR wajib membayar denda karena lewat waktu sebagaimana ditetapkan pada butir (11) dalam daftar dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pembayaran penuh; 

SMR  dengan  segera  dan  atas  permintaan  TIFA  wajib memberikan  laporan  khusus  mengenai keadaan keuangannya; 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR dapat mulai menggunakan barang modal sesuai dengan ketentuan‐ketentuan perjanjian ini sejak tanggal SMR memberikan tanda terima kepada TIFA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1; 

SMR  berhak mengasuransikan  barang modal  terhadap  tuntutan  ganti  rugi  pihak  ketiga  yang timbul dari penjagaan atau pemeliharaan atau pemakaian barang modal. 

 Kewajiban TIFA antara lain sebagai berikut: 

TIFA  wajib  menyewa  guna  usahakan  barang  modal  kepada  SMR  selama  jangka  waktu  yang tertera dalam perjanjian dengan ketentuan serta syarat‐syarat sebagaimana diuraikan dalam pe janjian; 

Apabila  dirasa  perlu,  TIFA  wajib  sebaik‐baiknya  mengupayakan  kepada  penjual  untuk mengadakan barang modal bagi SMR.  

 

Hak TIFA antara lain sebagai berikut: 

TIFA  berhak menerima  pembayaran  dari  SMR  atas  fasilitas  sewa  guna  usaha  sesuai  dengan perjanjian ini;  

TIFA berhak menempelkan  Plakat  atau  etiket pada barang modal  yang disewa  guna usahakan kepada SMR; 

TIFA berhak menerima semua hasil klaim asuransi apabila kejadian yang diasuransikan terjadi; 

TIFA berhak memungut uang jaminan sewa guna usaha dalam bentuk Deposito; 

TIFA berhak mengakhiri atau membatalkan perjanjian ini berdasarkan kejadian‐kejadian tertentu.  

Perjanjian  Sewa  Guna  Usaha  (Lease  Agreement)  nomor  :  HLLS100581770A  tanggal  26 Mei  2010 ("Perjanjian  2")  dan  telah  terakhir dirubah  dengan Amandemen Atas  Perjanjian  Sewa Guna Usaha nomor HLLS100581770A  tanggal 23 Desernber 2010  ("Amandemen Perjanjian 2”), yang dibuat oleh dan antara TIFA dan SMR. 

85

Page 100: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Objek   :   4  Unit  Caterpillar  Hydraulic  Excavator  Model  320D  Caterpilar tahun  2009  dengan  nomor  seri  FAL02843,  FAL02549,  FAL02457, FAL02484 

Jangka Waktu  :   36 bulan Biaya Angsuran  :   Rp83.819.000,‐  (delapan  puluh  tiga  juta  delapan  ratus  sembilan 

belas ribu Rupiah) per bulan  Hak dan Kewajiban Para Pihak:  Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR wajib melakukan  pembayaran  uang  sewa  guna  usaha  kepada  TIFA  dengan  jumlah, mata uang, cara dan tempat pembayaran sebagaimana diuraikan dalam butir (8), (9), (10) dan (16) dari daftar; 

SMR  wajib memeriksa  barang modal  dan memberikan  suatu  tanda  penerimaan  kepada  TIFA setelah rnenerima barang modal; 

SMR wajib memberitahukan TIFA apabila menemukan kerusakan dan atau keluhan atas barang modal paling  lambat dalam  jangka waktu 3  (tiga) hari kerja  terhitung sejak diterimanya barang modal tersebut; 

SMR wajib menjaga dan memperbaiki barang modal sebaik‐baiknya dan mengganti bagian‐bagian yang hilang,  rusak, patah, aus atau usang dengan  suku  cadang yang diberikan atau disarankan oleh  pabrik  pembuat  barang  modal  atau  dengan  persetujuan  TIFA  terlebih  dahulu  untuk mengganti dengan suku cadang yang mutu dan nilainya sama dengan itu; 

SMR wajib membayar premi‐premi asuransi yang ditentukan dalam perjanjian serta pembayaran prerni perpanjangan asuransi; 

SMR wajib menutup asuransi hingga berakhirnya masa sewa danlatau sampai dilunasinya seluruh kewajiban SMR berdasarkan pe rjanjian ini; 

SMR wajib membayar denda karena lewat waktu sebagaimana ditetapkan pada butir (11) dalam daftar dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pembayaran penuh; 

SMR  dengan  segera  dan  atas  perrnintaan  TIFA  wajib memberikan  laporan  khusus mengenai keadaan keuangannya; 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR dapat mulai menggunakan barang modal sesuai dengan ketentuan‐ketentuan perjanjian ini sejak tanggal SMR memberikan tanda terima kepada TIFA sebagaimana dirnaksud dalam Pasal 4 ayat 1; 

 

SMR  berhak mengasuransikan  barang modal  terhadap  tuntutan  ganti  rugi  pihak  ketiga  yang timbul dari penjagaan atau pemeliharaan atau pemakaian barang modal. 

Kewajiban TIFA antara lain sebagai berikut: 

TIFA  wajib  menyewa  guna  usahakan  barang  modal  kepada  SMR  selama  jangka  waktu  yang tertera  dalam  perjanjian  dengan  ketentuan  serta  syarat‐syarat  sebagaimana  diuraikan  dalarn perjanjian;  

Apabila  dirasa  perlu,  TIFA  wajib  sebaik‐baiknya  mengupayakan  kepada  penjual  untuk mengadakan barang modal bagi SMR. 

 Hak TIFA antara lain sebagai berikut: 

TIFA  berhak menerima  pembayaran  dari  SMR  atas  fasilitas  sewa  guna  usaha  sesuai  dengan perjanjian ini; 

TIFA berhak menempelkan plakat  atau  etiket pada barang modal  yang disewa  guna usahakan kepada SMR; 

TIFA berhak menerima semua hasil claim asuransi apabila kejadian yang diasuransikan terjadi; 

TIFA berhak memungut uang jaminan sewa guna usaha dalam bentuk Deposito; 

TIFA berhak mengakhiri atau membatalkan perjanjian ini berdasarkan kejadian‐kejadian tertentu.  Perjanjian  Sewa  Guna  Usaha  (Lease  Agreement)  nornor  :  HLLS100581770B  tanggal  26 Mei  2010 ("Perjanjian 3”) dan  terakhir dirubah dengan Amandemen Atas Perjanjian Sewa Guna Usaha nomor 

86

Page 101: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

HLLS10581770B tanggal 23 Desember 2010 ("Amandemen Perjanjian 3"), yang dibuat oleh dan antara TIFA dan SMR.  Objek   :   2 unit Komatsu Bulldozer D85E‐SS‐2A  tahun 2009 dengan nomor 

rangka 4887 dan 4888 Jangka Waktu   :   36 bulan Biaya Angsuran   :   Rp83.819.000,‐  (delapan  puluh  tiga  juta  delapan  ratus  sembilan 

belas ribu Rupiah) per bulan  Hak dan Kewajiban Para Pihak: Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR wajib melakukan  pembayaran  uang  sewa  guna  usaha  kepada  TIFA  dengan  jumlah, mata uang, cara dan tempat pembayaran sebagaimana diuraikan dalam butir (8), (9), (10) dan (16) dari daftar; 

SMR  wajib memeriksa  barang modal  dan memberikan  suatu  tanda  penerimaan  kepada  TIFA setelah menerima barang modal; 

SMR wajib memberitahukan TIFA apabila menemukan kerusakan dan atau keluhan atas barang modal paling  lambat dalam  jangka waktu 3  (tiga) hari kerja  terhitung sejak diterimanya barang modal tersebut; 

SMR  wajib  menjaga  dan  rnemperbaiki  barang  modal  sebaik‐baiknya  dan  mengganti  bagian‐bagian  yang  hilang,  rusak,  patah,  aus  atau  usang  dengan  suku  cadang  yang  diberikan  atau disarankan  oleh  pabrik  pembuat  barang modal  atau  dengan  persetujuan  TIFA  terlebih  dahulu untuk mengganti dengan suku cadang yang rnutu dan nilainya sama dengan itu; 

SMR wajib membayar premi‐premi asuransi yang ditentukan dalam perjanjian serta pembayaran premi perpanjangan asuransi; 

SMR wajib menutup asuransi hingga berakhirnya masa sewa dan/atau sampai dilunasinya seluruh kewajiban SMR berdasarkan perjanjian ini; 

SMR wajib rnembayar denda karena lewat waktu sebagaimana ditetapkan pada butir (11) dalam daftar dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pembayaran penuh; 

SMR  dengan  segera  dan  atas  permintaan  TIFA  wajib memberikan  laporan  khusus  mengenai keadaan keuangannya; 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR dapat mulai menggunakan barang modal sesuai dengan ketentuan‐ketentuan perjanjian ini sejak tanggal SMR memberikan tanda terima kepada TIFA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 ; 

SMR  berhak mengasuransikan  barang modal  terhadap  tuntutan  ganti  rugi  pihak  ketiga  yang timbul dari penjagaan atau pemeliharaan atau pemakaian barang modal. 

 Kewajiban TIFA antara lain sebagai berikut:  

TIFA  wajib  menyewa  guna  usahakan  barang  modal  kepada  SMR  selama  jangka  waktu  yang tertera  dalam  perjanjian  dengan  ketentuan  serta  syarat‐syarat  sebagaimana  diuraikan  dalarn perjanjian; 

Apabila  dirasa  perlu,  TIFA  wajib  sebaik‐baiknya  mengupayakan  kepada  penjual  untuk mengadakan barang modal bagi SMR. 

 Hak TIFA antara lain sebagai berikut:  

TIFA  berhak menerima  pembayaran  dari  SMR  atas  fasilitas  sewa  guna  usaha  sesuai  dengan perjanjian ini; 

TIFA berhak menempelkan  Plakat  atau  etiket pada barang modal  yang disewa  guna usahakan kepada SMR; 

TIFA berhak menerima semua hasil claim asuransi apabila kejadian yang diasuransikan terjadi; 

TIFA berhak memungut uang jaminan sewa guna usaha dalam bentuk Deposito; 

TIFA berhak mengakhiri atau membatalkan pejanjian ini berdasarkan kejadian‐kejadian tertentu.   

87

Page 102: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Perjanjian Sewa Guna Usaha (Lease Agreement) nomor : HLLS101286480 tanggal 23 Desemebr 2010 ("Perjanjian 4"), yang dibuat oleh dan antara TIFA dan SMR Objek  :  3 (tiga) unit Truck Man CLA Tahun 2010  Jangka Waktu  :  36 (tiga puluh enam) bulan Biaya Angsuran   :  Rp73.936.000,00  (tujuh puluh  tiga  juta  sembilan  ratus  tiga puluh 

enam ribu Rupiah).  Hak dan Kewajiban Para Pihak: Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR wajib melakukan  pembayaran  uang  sewa  guna  usaha  kepada  TIFA  dengan  jumlah,  rnata uang, cara dan tempat pembayaran sebagaimana diuraikan dalam butir (8), (9), (10) dan (16) dari daftar;  

SMR wajib  rnemeriksa  barang modal  dan memberikan  suatu  tanda  penerimaan  kepada  TIFA setelah menerima barang modal; 

SMR wajib rnemberitahukan TIFA apabila rnenemukan kerusakan dan atau keluhan atas barang modal paling  larnbat dalam  jangka waktu 3  (tiga) hari kerja  terhitung sejak diterimanya barang modal tersebut; 

SMR  wajib  rnenjaga  dan  memperbaiki  barang  modal  sebaik‐baiknya  dan  mengganti  bagian‐bagian  yang  hilang,  rusak,  patah,  aus  atau  usang  dengan  suku  cadang  yang  diberikan  atau disarankan  oleh  pabrik  pembuat  barang modal  atau  dengan  persetujuan  TIFA  terlebih  dahulu untuk mengganti dengan suku cadang yang mutu dan nilainya sama dengan itu; 

SMR wajib rnembayar premi‐premi asuransi yang ditentukan dalam perjanjian serta pembayaran premi perpanjangan asuransi; 

SMR  wajib  menutup  asuransi  hingga  berakhirnya  rnasa  sewa  dan/atau  sampai  dilunasinya seluruh kewajiban SMR berdasarkan perjanjian ini;  

SMR wajib mernbayar denda karena lewat waktu sebagaimana ditetapkan pada butir (11) dalam daftar dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pembayaran penuh; 

SMR  dengan  segera  dan  atas  permintaan  TIFA  wajib memberikan  laporan  khusus  mengenai keadaan keuangannya; 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR dapat mulai menggunakan barang modal sesuai dengan ketentuan‐ketentuan perjanjian ini sejak tanggal SMR memberikan tanda terima kepada TIFA sebagairnana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1; 

SMR  berhak mengasuransikan  barang modal  terhadap  tuntutan  ganti  rugi  pihak  ketiga  yang timbul dari penjagaan atau pemeliharaan atau pemakaian barang modal. 

 Kewajiban TIFA antara lain sebagai berikut: 

TIFA  wajib  menyewa  guna  usahakan  barang  modal  kepada  SMR  selama  jangka  waktu  yang tertera  dalam  perjanjian  dengan  ketentuan  serta  syarat‐syarat  sebagaimana  diuraikan  dalam perjanjian;  

Apabila  dirasa  perlu,  TIFA  wajib  sebaik‐baiknya  mengupayakan  kepada  penjual  untuk mengadakan barang modal bagi SMR. 

 Hak TIFA antara lain sebagai berikut: 

TIFA  berhak menerima  pembayaran  dari  SMR  atas  fasilitas  sewa  guna  usaha  sesuai  dengan perjanjian ini; 

TIFA berhak menempelkan plakat  atau  etiket pada barang modal  yang disewa  guna usahakan kepada SMR; 

TIFA berhak menerima semua hasil claim asuransi apabila kejadian yang diasuransikan terjadi; 

TIFA berhak memungut uang jaminan sewa guna usaha dalam bentuk Deposito; 

TIFA berhak mengakhiri atau membatalkan perjanjian ini berdasarkan kejadian‐kejadian tertentu.  Bahwa berdasarkan Amandemen Perjanjian 1, Amandernen Perjanjian 2, Amandemen Perjanjian 3 dan  Perjanjian  4,  TIFA  dan  SMR  telah  saling  setuju  dan  sepakat  untuk  mengadakan perubahan/penambahan  pada  Pasal  26  ayat  1  dengan  menambah  klausul  1d  dan 

88

Page 103: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

merubah/menambah Pasal 27 sebagaimana tercantum dalam Perjanjian 1, Perjanjian 2 dan Perjanjian 3, menjadi sebagai berikut:  Pasal 26 ayat 1 d  Apabila SMR telah memenuhi dan melunasi seluruh kewajiban SMR kepada TIFA berdasarkan: 

Perjanjian  Sewa  Guna  Usaha  nomor  HLLLS100177470  tanggal  14  Januari  2010,  yang ditandatangani dihadapan Hesti  Sulistiati Bimanto,  S.H., Notaris di  Jakarta  (selanjutnya berikut turutan, lampiran, perubahan, dan/atau penambahannya); 

Perjanjian  Sewa  Guna  Usaha  nomor  HLLS1005817708A  tanggal  26  Mei  2010,  yang ditandantangani dihadapan I Gede Buda Gunamanta, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya berikut turutan, lampiran, perubahan, dan/atau penambahannya); 

Perjanjian  Sewa  Guna  Usaha  nomor  HLLLS101286480  tanggal  23  Desember  2010,  yang ditandantangani dihadapan I Gede Buda Gunamanta, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya berikut turutan, lampiran, perubahan, dan/atau penambahannya) 

 Pasal 27  Cross Collateral dan/atau Cross Default  Perjanjian ini merupakan satu kesatuan (Cross Collateral dan/atau Cross Default) dengan: 

Perjanjian  Sewa  Guna  Usaha  nomor  HLLLS100177470  tanggal  14  Januari  2010,  yang ditandantangani dihadapan Hesti Sulistiati Bimanto, S.H., Notaris di Jakarta. 

Perjanjian  Sewa  Guna  Usaha  nomor  HLLS1005817708A  tanggal  26  Mei  2010,  yang ditandantangani dihadapan I Gede Buda Gunamanta, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya berikut turutan, lampiran, perubahan, danlatau penambahannya); 

Perjanjian  Sewa  Guna  Usaha  nomor  HLLLS101286480  tanggal  23  Desember  2010,  yang ditandantangani dihadapan I Gede Buda Gunamanta, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya berikut turutan, lampiran, perubahan, danlatau penambahannya);   

oleh  dan  antara  SMR  dimana  apabila  terjadi  wanprestasi  dalam  satu  dan/atau  lebih  perjanjian tersebut, maka  SMR  dianggap wanprestasi  dalam  Perjanjian  ini,  sedemikian  sehingga  TIFA  berhak melakukan tindakan‐tindakan sebagaimana diatur dalam pasal 6 jo pasal 20 Perjanjian ini.  7. Perjanjian  Lease Agreement Nomor:  002756411/01/0712010  tanggal  15  Juli  2010  yang  dibuat 

oleh dan antara PT Dipo Star Finance (“DSF”) dan SMR.  

Obyek  :   3 Unit Mitsubishi ‐ Colt Diesel Fe Super HD Tahun 2010 Plat Hitam Jangka waktu   :   36 Bulan Biaya Angsuran   :   Rp21.319.400,‐ (dua puluh satu juta tiga ratus sembilan belas ribu 

empat ratus Rupiah)  Hak dan Kewajiban Para Pihak: Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut:  

SMR berkewajiban untuk membayar  lunas kepada DSF seluruh uang sewa  lease yang tercantum dalam perjanjian dan harus membayar secara mengangsur; 

SMR akan membayar kepada DSF sejumlah uang sebagai Deposito Jaminan;  

SMR wajib membayar  lunas pada waktunya semua ongkos‐ongkos pendaftaran, ongkos‐ongkos lisensi, pajak‐pajak dan pengeluaran‐pengeluaran lainnya yang mesti dibayar sehubungan dengan barang, termasuk penjagaan dan pemakaiannya serta segera menunjukan secara lengkap kepada DSF bila diminta kuitansi terakhir untuk segala pembayaran‐pembayan tersebut; 

SMR wajib mengasuransikan barang  tersebut atas nama DSF  selama  jangka waktu  lease untuk melindungi kepentingan‐kepentingan para pihak terhadap risiko kerugian, kerusakan, kehilangan, kecurian,  pertanggungjawaban  pihak  ketiga,  iuka  pribadi  sampai  kematian  pihak  ketiga  yang disebabkan oleh barang tersebut atau pemakaiannya 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR memiliki hak untuk membeli barang tersebut apabila perjanjian lease ini telah berakhir 

SMR  berhak  memilih  memperbaharui  perjanjian  lease  dengan  syarat‐syarat  yang  disepakati nantinya oleh para pihak 

89

Page 104: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Kewajiban DSF antara lain sebagai berikut: 

Menyerahkan kembali kepada SMR kuitansi blangko rangkap dua dan BPKB yang diserahkan oleh SMR apabila SMR membeli kendaraan setelah seluruh kewajiban keuangan SMR dalam Perjanjian Lease ini dilaksanakan dengan semestinya. 

 Hak DSF antara lain sebagai berikut: 

Dalam  kejadian  tertentu,  DSF  berhak  untuk  melakukan  salah  satu  atau  sekaligus  beberapa tindakan berikut : 

a. Menyatakan  segera  agar  SMR membayar  seluruh  angsuran  Sewa  Lease, Deposito  jaminan serta nilai akhir yang masih belum dibayarkan.  

b. Menuntut  pengembalian  Barang  tersebut  dari  SMR  atau  mengambil  langsung  barang tersebut  dari  SMR  tanpa  harus  didahului  oleh  suatu  Penetapan  Pengadilan  atau  Putusan Pengadilan dan juga tanpa melaui Juru Sita Pengadilan atau Surat Peringatan Lainnya 

c. Mengakhiri Perjanjian Lease ini secara sepihak tanpa melalui perantara Hakim  8. Perjanjian  Pembiayaan  Konsumen  Nomor:  9640500945‐PK‐001  tanggal  13  Agustus  2010  yang 

dibuat oleh dan antara PT BCA FINANCE (“BCA Finance”) dan SMR. Obyek   :  lsuzu New Panther TBR 54F Turbo H Touring 2007 dengan nomor 

Chassis MHCTBR5F7K284465 dan nomor mesi E284465 Jangka waktu   :   36 Bulan Biaya Angsuran   :   Rp4.736.900,‐  (empat  juta  tujuh  ratus  tiga  puluh  enam  ribu 

sembilan ratus Rupiah).  Hak dan Kewajiban Para Pihak: Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut : 

SMR  wajib  melakukan  pembayaran  bunga  sebesar  suku  bunga  sebagaimana  diatur  dalam perjanjian ini; 

Pembayaran  kembali  dilakukan  oleh  SMR  dengan  cara  mengangsur  setiap  bulan  dan  terus‐menerus serta  tidak  terputus yaitu pada  tanggal yang sama dengan  tanggal penarikan/realisasi Fasilitas Pembiayaan pada setiap bulannya atau tanggal lain yang disetujui oleh BCA Finance; 

SMR  senantiasa wajib melakukan pemeliharaan atas Barang atau Barang  jarninan  secara wajar dan  sebagaimana  mestinya,  melakukan  pemeliharaan/perbaikan  pada  bengkel‐bengkel  resmi yang  ditunjuk/direkomendasikan  serta  menurut  tata  cara  dan  petunjuk  penggunaan, pemeliharaan yang dikeluarkan oleh produsen Barang atau Barang Jaminan; 

SMR  wajib  rnembayar  seluruh  biaya‐biaya  yang  timbul  atas  perjanjian  ini  antara  lain  biaya administrasi,  provisi,  bea  materai,  biaya  proses  pembiayaan,  biaya  penyimpanan  dokurnen jaminan, pengamanan dan pemeliharaan Barang/Barang Jaminan, Biaya Penagihan dan litigasi. 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR berhak mendapatkan fasilitas pembiayaan dari BCA Finance.  Kewajiban BCA Finance 

BCA Finance wajib mernberikan fasilitas pembiayaan konsurnen kepada SMR.  Hak BCA Finance antara lain sebagai berikut: 

BCA  Finance  berhak  melakukan  konfimasi  pembelian  atau  pemesanan  atas  barang  kepada Penjual; 

BCA Finance berhak mengurus, menerima, rnengambil serta menatausahakan seluruh dokumen kepemilikan  barang, membuat, meminta  dibuatkan  serta  rnenandatangani  tanda  penerimaan atas dokumen kepemilikan barang tersebut; 

BCA  Finance  berhak  untuk  memutuskan  dan  rnengakhiri  perjanjian  secara  sepihak  dengan mengesarnpingkan ketentuan pasal 1266 dan 1267 KUH Perdata dalam ha1 te rjadinya kejadian‐kejadian tertentu; 

   

90

Page 105: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

9. Perjanjian  Lease nomor  0027928/1/01/10/2010  tertanggal  08 Oktober  2010,  yang dibuat oleh dan antara PT Dipo Star Finance (”DSF”) dan SMR. Objek   :   7 Unit Mitsubishi Colt Diesel FE Super HD  Jangka Waktu   :   36 bulan Biaya Angsuran   :   Rp49.921.200,‐  (empat  puluh  sembilan  juta  sembilan  ratus  dua 

puluh satu ribu dua ratus Rupiah) per bulan.   Hak dan Kewajiban Para Pihak: Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR berkewajiban untuk membayar  lunas kepada DSF seluruh uang sewa  lease yang tercantum dalam pejanjian dan harus membayar secara mengangsur; 

SMR akan membayar kepada DSF sejumlah uang sebagai Deposito Jaminan; 

SMR wajib membayar  lunas pada waktunya semua ongkos‐ongkos pendaftaran, ongkos‐ongkos lisensi, pajak‐pajak dan pengeluaran‐pengeluaran lainnya yang mesti dibayar sehubungan dengan Barang, termasuk penjagaan dan pemakaiannya serta segera menunjukan secara lengkap kepada DSF bila diminta kuitansi terakhir untuk segala pembayaran‐pembayan tersebut; 

 

SMR wajib mengasuransikan barang  tersebut atas nama DSF  selama  jangka waktu  lease untuk melindungi kepentingan‐kepentingan para pihak terhadap risiko kerugian, kerusakan, kehilangan, kecurian,  pertanggungjawaban  pihak  ketiga,  luka  pribadi  sampai  kematian  pihak  ketiga  yang disebabkan oleh barang tersebut atau pemakaiannya. 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR memiliki hak untuk membeli barang tersebut apabila pe rjanjian lease ini telah berakhir 

SMR  berhak  memilih  memperbaharui  pejanjian  lease  dengan  syarat‐syarat  yang  disepakati nantinya oleh para pihak. 

 Kewajiban DSF antara lain sebagai berikut: 

Menyerahkan kembali kepada SMR kuitansi blangko rangkap dua dan BPKB yang diserahkan oleh SMR apabila SMR rnembeli kendaraan setelah seluruh kewajiban keuangan SMR dalam Perjanjian Lease ini dilaksanakan dengan semestinya. 

 Hak DSF antara lain sebagai berikut: 

Dalam  kejadian  tertentu,  DSF  berhak  untuk  melakukan  salah  satu  atau  sekaligus  beberapa tindakan berikut : 

a. Menyatakan  segera  agar  SMR membayar  seluruh  angsuran  Sewa  Lease, Deposito  jaminan serta nilai akhir yang masih belum dibayarkan;  

b. Menuntut  pengembalian  barang  tersebut  dari  SMR  atau  mengambil  langsung  barang tersebut  dari  SMR  tanpa  harus  didahului  oleh  suatu  Penetapan  Pengadilan  atau  Putusan Pengadilan dan juga tanpa melaui Juru Sita Pengadilan atau Surat Peringatan Lainnya; 

c. Mengakhiri Pe rjanjian Lease ini secara sepihak tanpa melalui perantara Hakim.  10. Perjanjian  Lease  nomor  0027676/1/01/08/2010  tertanggal  06 Agustus  2010,  yang  dibuat  oleh 

dan antara PT Dipo Star Finance (”DSF”) dan SMR. Objek   :   1 Unit Mitsubishi  L200  Strada  E‐2 Double Cabin CR  ‐ GLX  Triton 

2010  dengan  nomor  rangka MMBJNKB70AD038952  dan  nomor mesin 4M40UAB9707. 

Jangka Waktu   :   36 bulan. Biaya Angsuran   :   Rp7.231.500,‐ (tujuh juta dua ratus tiga puluh satu ribu lima ratus 

Rupiah) per bulan.  Hak dan Kewajiban Para Pihak: Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR berkewajiban untuk membayar  lunas kepada DSF seluruh uang sewa  lease yang tercantum dalam perjanjian dan harus membayar secara mengangsur; 

SMR akan membayar kepada DSF sejumlah uang sebagai Deposito Jaminan; 

91

Page 106: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

SMR wajib membayar  lunas pada waktunya semua ongkos‐ongkos pendaftaran, ongkos‐ongkos lisensi, pajak‐pajak dan pengeluaran‐pengeluaran lainnya yang mesti dibayar sehubungan dengan barang, terrnasuk penjagaan dan pemakaiannya serta segera menunjukan secara lengkap kepada DSF bila diminta kuitansi terakhir untuk segala pembayaran‐pembayan tersebut; 

SMR wajib mengasuransikan barang  tersebut atas nama DSF  selama  jangka waktu  lease untuk melindungi kepentingan‐kepentingan para pihak terhadap risiko kerugian, kerusakan, kehilangan, kecurian,  pertanggungjawaban  pihak  ketiga,  luka  pribadi  sampai  kematian  pihak  ketiga  yang disebabkan oleh barang tersebut atau pemakaiannya. 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR memiliki hak untuk membeli barang tersebut apabila perjanjian lease ini telah berakhir;  

SMR  berhak  memilih  memperbaharui  perjanjian  lease  dengan  syarat‐syarat  yang  disepakati nantinya oleh para pihak. 

 Kewajiban DSF antara lain sebagai berikut: 

Menyerahkan kernbali kepada SMR kuitansi blangko rangkap dua dan BPKB yang diserahkan oleh SMR apabila SMR membeli kendaraan setelah seluruh kewajiban keuangan SMR dalarn Perjanjian Lease ini dilaksanakan dengan semestinya. 

 Hak DSF antara lain sebagai berikut: 

Dalam  kejadian  tertentu,  DSF  berhak  untuk  melakukan  salah  satu  atau  sekaligus  beberapa tindakan berikut : 

a. Menyatakan  segera  agar  SMR membayar  seluruh  angsuran  Sewa  Lease, Deposito  jaminan serta Nilai Akhir yang masih belum dibayarkan; 

b. Menuntut  pengembalian  barang  tersebut  dari  SMR  atau  mengambil  langsung  Barang tersebut  dari  SMR  tanpa  hams  didahului  oleh  suatu  Penetapan  Pengadilan  atau  Putusan Pengadilan dan juga tanpa melaui Juru Sita Pengadilan atau Surat Peringatan Lainnya; 

c. Mengakhiri Pe rjanjian Lease ini secara sepihak tanpa melalui perantara Hakim.  11. Perjanjian  Sewa  Guna  Usaha  Nomor  100.01037186.1/01.100.910.00.110190.4  tanggal  21 

Februari 2011 yang dibuat oleh dan antara PT Astra Sedaya Finance (”ASF”) dan SMR . Obyek   :   1  unit  Buldozer  Komatsu  D85ESS‐2  tahun  2010  dengan  nomor 

rangka J14230. Jangka waktu   :   36 Bulan. Biaya Angsuran   :   Rp56.046.000,‐  (lima  puluh  enam  juta  empat  puluh  enam  ribu 

Rupiah).  Hak dan Kewajiban Para Pihak: Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

Sebelum  dan  pada  waktu  barang  modal  diserahkan  oleh  penjual,  SMR  wajib  meneliti  jenis, model,  spesifikasi  dan/atau  rincian  lainnya,  serta meneliti  kondisi  dan  kelengkapan  dan/atau jumlah barang modal; 

SMR  wajib membayar  uang  sewa  guna  usaha  tepat  pada  waktunya  sebagaimana  ditentukan dalam perjanjian; 

SMR wajib menyerahkan kepada ASF kwitansi blanko  rangkap 3  (tiga) dibubuhi materai cukup, lengkap dengan nama, alamat dan tanda tangan, serta cap perusahaan SMR, jika ada; dan BPKB dan faktur kendaraan (Barang Modal), kesemuanya itu akan dikembalikan oleh ASF kepada SMR setelah semua kewajiban SMR berdasarkan Perjanjian berakhir; 

SMR,  apabila  diminta  oleh  ASF,  wajib  memperlihatkan  kepada  ASF  bukti‐bukti  tentang keberadaan,  status,  perizinan,  keadaan  fisik,  kondisi  teknis,  cara  pengoperasian,  pemakaian, pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya‐biaya yang telah dikeluarkan untuk barang modal. 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR berhak menyewa guna usaha barang modal yang dimaksud dalam perjanjian ini;  

SMR  berhak  untuk menentukan  jenis, model,  spesifikasi  dan/atau  rincian  lainnya  dari  barang modal. 

92

Page 107: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

 Kewajiban ASF antara lain sebagai berikut: ASF wajib sesuai unstruksi dari SMR membeli barang modal, dengan jenis, model, spesifikasi danlatau rincian lainnya sebagairnana tercantum dalam perjanjian.   Hak ASF antara lain sebagai berikut: 

ASF berhak untuk memeriksa keadaan barang modal, baik keberadaan, status, perizinan, keadaan fisik, kondisi  teknis,  cara pengoperasian, pemakaian, pemeliharaan dan perbaikan,  serta biaya‐biaya, yang telah dikeluarkan untuk barang modal; 

Dalam  kejadian  tertentu,  ASF  berhak  untuk  melakukan  salah  satu  atau  sekaligus  beberapa tindakan berikut: 

a. Menyatakan  segera  agar  SMR membayar  seluruh  angsuran  sewa  lease,  deposito  jaminan serta nilai akhir yang masih belum dibayarkan; 

 

b. Menuntut  pengembalian  Barang  tersebut  dari  SMR  atau  mengambil  langsung  barang tersebut  dari  SMR  tanpa  harus  didahului  oleh  suatu  Penetapan  Pengadilan  atau  Putusan Pengadilan dan juga tanpa melaui Juru Sita Pengadilan atau Surat Peringatan Lainnya; 

c. Mengakhiri Perjanjian Lease ini secara sepihak tanpa rnelalui perantara Hakim.  12. Perjanjian  Kredit  Pemilikan Mobil  nomor  1875/Krd/JJKJ/09/2009  tanggal  30  September  2009 

yang dibuat oleh dan antara PT Bank Jasa Jakarta (”Bank Jasa”) dengan SMR. Obyek   :   Mitsubishi Triton CLX Double Cabin dengan nomor mesin 4M40‐

UAB6496. Jangka waktu   :   35 (tiga puluh lima) bulan. Biaya angsuran   :   Rp7.717.000,‐ (tujuh juta tujuh ratus tujuh belas ribu Rupiah 

 Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR berkewajiban untuk membayar  lunas secara mengangsur kepada Bank Jasa sejumlah uang yang tercantum dalam perjanjian; 

SMR wajib mempergunakan  fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank  Jasa sesuai dengan  tujuan penggunaan fasilitas kredit sebagaimana dimaksud dalam pe rjanjian; 

SMR wajib  segera memberitahukan kepada Bank  Jasa atas  setiap peristiwa atau keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan usaha SMR, atau  terjadi pelanggaranlkelalaian oleh SMR berikut tindakan yang dilakukan oleh SMR untuk memperbaiki pelanggaran atau kelalaian tersebut.  

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR berhak menerima pengembalian  kelebihan dalam pelaksanaan penjualan barang  jaminan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian. 

 Kewajiban Bank Jasa antara lain sebagai berikut: 

PT  Bank  Jasa  Jakarta  wajib  mengembalikan  kelebihan  dalam  pelaksanaan  penjualan  barang jaminan sebagaimana dimaksud dalam pe rjanjian 

 Hak PT Bank Jasa Jakarta antara lain sebagai berikut: 

Dalam kejadian tertentu, Bank Jasa berhak untuk melakukan salah satu atau sekaligus beberapa tindakan berikut : 

a. Menyatakan  segera  agar  SMR membayar  seluruh  angsuran  sewa  lease,  deposit0  jaminan serta nilai akhir yang masih belum dibayarkan; 

b. Menuntut  pengembalian  barang  tersebut  dari  SMR  atau  mengambil  langsung  barang tersebut  dari  SMR  tanpa  hams  didahului  oleh  suatu  penetapan  pengadilan  atau  putusan pengadilan dan juga tanpa melaui juru sita pengadilan atau surat peringatan lainnya; 

c. Mengakhiri Pe rjanjian Lease ini secara sepihak tanpa melalui perantara Hakim.     

93

Page 108: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

13. Perjanjian Lease Nomor 0027205/1/01/05/2010 tanggal 4 Mei 2010 yang dibuat oleh dan antara PT Dipo Star Finance (“DSF”) dengan SMR. Obyek   :   1  unit  Truck Mitsubishi  Colt  Diesel  Tahun  2010  dengan  nomor 

rangka MHMFE75P6AK003957 dan nomor mesin 4D34TF54844 Jangka waktu   :   36 (tiga puluh enam) Bulan. Biaya angsuran   :   Rp6.271.700,‐  (enam  juta  dua  ratus  tujuh  puluh  satu  ribu  tujuh 

ratus Rupiah).  Hak dan Kewajiban Para Pihak: Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut:  

SMR berkewajiban untuk membayar  lunas kepada DSF seluruh uang sewa  lease yang tercantum dalam perjanjian dan haws membayar secara mengangsur; 

SMR akan membayar kepada DSF sejumlah uang sebagai Deposito Jaminan; 

SMR wajib membayar  lunas pada waktunya semua ongkos‐ongkos pendaftaran, ongkos‐ongkos lisensi, pajak‐pajak dan pengeluaran‐pengeluaran lainnya yang mesti dibayar sehubungan dengan barang, termasuk penjagaan dan pemakaiannya serta segera menunjukan secara lengkap kepada DSF bila diminta kuitansi terakhir untuk segala pembayaran‐pernbayaran tersebut;  

SMR wajib mengasuransikan barang  tersebut atas nama DSF  selama  jangka waktu  lease untuk melindungi kepentingan‐kepentingan para pihak terhadap risiko kerugian, kerusakan, kehilangan, kecurian,  pertanggungjawaban  pihak  ketiga,  luka  pribadi  sampai  kematian  pihak  ketiga  yang disebabkan oleh barang tersebut atau pemakaiannya. 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut:  

SMR memiliki hak untuk membeli batang tersebut apabila pejanjian lease ini telah berakhir; 

SMR  berhak  memilih  memperbaharui  perjanjian  lease  dengan  syarat‐syarat  yang  disepakati nantinya oleh para pihak. 

 Kewajiban DSF antara lain sebagai berikut: 

Menyerahkan kembali kepada SMR kuitansi blangko rangkap dua dan BPKB yang diserahkan oleh SMR apabila SMR membeli kendaraan setelah seluruh kewajiban keuangan SMR dalam Perjanjian Lease ini dilaksanakan dengan semestinya. 

 Hak DSF antara lain sebagai berikut:  

Dalam  kejadian  tertentu,  DSF  berhak  untuk  melakukan  salah  satu  atau  sekaligus  beberapa tindakan berikut: 

a. Menyatakan  segera  agar  SMR membayar  seluruh  angsuran  sewa  lease,  deposito  jaminan serta nilai akhir yang masih belum dibayarkan.  

b. Menuntut  pengembalian  barang  tersebut  dari  SMR  atau  mengambil  langsung  barang tersebut  dari  SMR  tanpa  hams  didahului  oleh  suatu  penetapan  pengadilan  atau  putusan pengadilan dan juga tanpa melaui juru sita pengadilan atau surat peringatan lainnya 

c. Mengakhiri perjanjian lease ini secara sepihak tanpa melalui perantara Hakim.  14. Perjanjian Lease Nomor 0029029/1/01/06/2011 tanggal 9 Juni 2011 yang dibuat oleh dan antara 

PT Dipo Star Finance (”DSF”) dengan SMR  Obyek   :   1  (satu)  unit Mitsubishi  Colt  Diesel  FE  Super  HD  2011  dengan 

nomor  rangka  MHMFE75P6BK009577      dan  nomor  mesin 4D34TG58103 

Jangka waktu   :   36 (tiga puluh enam) bulan Biaya angsuran   :  Rp7.579.300,‐ (tujuh juta lima ratus tujuh puluh sembilan ribu tiga 

ratus  Rupiah)   Hak dan Kewajiban Para Pihak: Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR  berkewajiban untuk membayar lunas kepada DSF seluruh uang sewa lease yang jumlah dan mata uangnya tercantum dalam perjanjian; 

SMR akan membayar kepada DSF sejumlah uang sebagai Deposito Jaminan; 

94

Page 109: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

SMR wajib membayar  lunas pada waktunya semua ongkos‐ongkos pendaftaran, ongkos‐ongkos lisensi, pajak‐pajak dan pengeluaran‐pengeluaran lainnya yang mesti dibayar sehubungan dengan Barang, termasuk penjagaan dan pemakaiannya serta segera menunjukan secara lengkap kepada DSF bila diminta kuitansi terakhir untuk segala pembayaran‐pembayan tersebut;   

SMR wajib mengasuransikan barang  tersebut atas nama DSF  selama  jangka waktu  lease untuk melindungi kepentingan‐kepentingan para pihak terhadap risiko kerugian, kerusakan, kehilangan, kecurian,  pertanggungjawaban  pihak  ketiga,  luka  pribadi  sampai  kematian  pihak  ketiga  yang disebabkan oleh barang tersebut atau pemakaiannya.  

 Hak SMR  antara lain sebagai berikut: 

SMR memiliki hak untuk membeli barang tersebut apabila perjanjian lease ini telah berakhir;  

SMR  berhak  memilih  memperbaharui  perjanjian  lease  dengan  syarat‐syarat  yang  disepakati nantinya oleh para pihak.  

 Kewajiban DSF antara lain sebagai berikut: Menyerahkan kembali kepada SMR kuitansi blangko rangkap dua dan BPKB yang diserahkan oleh SMR apabila SMR membeli kendaraan setelah seluruh kewajiban keuangan SMR dalam Perjanjian Lease ini dilaksanakan dengan semestinya.  Hak DSF antara lain sebagai berikut: 

Dalam  kejadian  tertentu,  DSF  berhak  untuk  melakukan  salah  satu  atau  sekaligus  beberapa tindakan berikut:  a. Menyatakan  segera  agar  SMR membayar  seluruh  angsuran  sewa  lease,  deposito  jaminan 

serta nilai akhir yang masih belum dibayarkan; b. Menuntut  pengembalian  Barang  tersebut  dari  SMR  atau  mengambil  langsung  barang 

tersebut  dari  SMR  tanpa  harus  didahului  oleh  suatu  penetapan  pengadilan  atau  putusan pengadilan dan juga tanpa melaui juru sita pengadilan atau surat peringatan lainnya; 

c. Mengakhiri perjanjian lease ini secara sepihak tanpa melalui perantara Hakim.  15. Akta Perjanjian Induk Sewa Guna Usaha nomor 27 tanggal 7 April 2011 dibuat dihadapan Nathalia 

Alfina Jinata, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, termasuk didalamnya Finance Lease/Sewa Guna Usaha  Dengan  Hak  Opsi  nomor  10‐LS‐0006880‐001  (2473‐001‐J‐6880)  tanggal  21  April  2011, Finance Lease/Sewa Guna Usaha Dengan Hak Opsi nomor 10‐LS‐0006947‐002 (2473‐0020‐J‐6947) tanggal 8  Juni 2011, Finance Lease/Sewa Guna Usaha Dengan Hak Opsi nomor 10‐LS‐0006948‐003  (2473‐003‐J‐6948)  tanggal 8  Juni 2011, dan Finance Lease  /Sewa Guna Usaha Dengan Hak Opsi  nomor  10‐LS‐0006950‐005  (2473‐005‐J‐6950)  tanggal  8  Juni  2011,  yang  dibuat  oleh  dan antara SMR dan PT Chandra Sakti Utama Leasing.  

Obyek   :  2 (dua) unit Caterpillar 320D2 Hydraulic Excavator dengan nomor seri BZP02126 dan BZP02127 

Jangka waktu   :   36 (tiga puluh enam) bulan Biaya angsuran   :   Rp60.433.700,‐ (enam puluh  juta empat ratus tiga puluh tiga ribu 

tujuh ratus Rupiah)  Finance  Lease  /Sewa Guna Usaha Dengan Hak Opsi nomor  10‐LS‐0006947‐002  (2473‐0020‐J‐6947) tanggal 8 Juni 2011 Obyek   :  3 (tiga) unit Caterpillar 320D2 Hydraulic Excavator dengan nomor 

seri BZP02128, BZP02129, dan BZP02130 Jangka waktu   :   36 (tiga puluh enam) bulan Biaya angsuran   :   Rp90.650.600,‐  (sembilan puluh  juta enam  ratus  lima puluh  ribu 

enam ratus Rupiah)  Finance  Lease  /Sewa  Guna  Usaha  Dengan  Hak  Opsi  nomor  10‐LS‐0006948‐003  (2473‐003‐J‐6948) tanggal 8 Juni 2011 Obyek   :  3 (tiga) unit Caterpillar 320D2 Hydraulic Excavator dengan nomor 

seri BZP02131, BZP02132, dan BZP02133 

95

Page 110: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Jangka waktu   :   36 (tiga puluh enam) bulan Biaya angsuran   :   Rp90.650.600,‐  (sembilan puluh  juta enam  ratus  lima puluh  ribu 

enam ratus Rupiah)  Finance  Lease  /Sewa  Guna  Usaha  Dengan  Hak  Opsi  nomor  10‐LS‐0006950‐005  (2473‐005‐J‐6950) tanggal 8 Juni 2011 Obyek   :  1(satu) Caterpillar 120‐K Motor Grader Jangka waktu   :   36 (tiga puluh enam) bulan   Biaya angsuran   :   Rp37.901.000,‐  (tiga  puluh  tujuh  juta  sembilan  ratus  satu  ribu 

Rupiah)  Untuk keempat Finance Lease/Sewa Guna Usaha Dengan Hak Opsi di atas, hak dan kewajiban para pihak adalah sebagai berikut:  Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

Membayar  seluruh  uang  sewa  dan  pembayaran‐pembayaran  lain  yang  dilakukan  berdasarkan ketentuan‐ketentuan dalam perjanjian; 

Memberikan jaminan kepada PT Chandra Sakti Utama Leasing sesuai dengan perjanjian; 

Dengan biaya sendiri, mendapatkan dan menjaga agar dalam keadaan baik  seluruh  lisensi,  ijin, persetujuan dan dokumen‐dokumen sejenis lainnya yang diperlukan untuk menggunakan barang modal dan membuat barang modal digunakan untuk tujuan usaha saja dan sesuai dengan seluruh hukum  dan  perundangan  yang  berlaku  oleh  personil  yang  cakap  dan  benar‐benar berkemampuan, dan sesuai dengan buku pegangan, gambar dan  instruksi pabrikan, arsitek atau kontraktor; 

Secara tepat waktu membayar seluruh biaya pendaftaran, biaya ijin, tarif, pajak, termasuk Pajak Bumi  dan  Bangunan  dan  pengeluran‐pengeluaran  lain  yang  harus  dibayar  dalam  kaitannya dengan  barang  modal  dan  penggunaannya,  atau  perjanjian  ini,  dan  memberikan  kepada  PT Chandra Sakti Utama Leasing ketika pertama kali diminta, tanda terima atas semua pembayaran tersebut. 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

Sekurang‐kurangnya 14 (empat belas) hari mendapatkan pemberitahuan dari      PT Chandra Sakti Utama Leasing atas setiap perubahan dalam tarif acuan sewa pada tanggal pembayaran sewa dan hasil pembayaran kewajiban yang telah disesuaikan pada tanggal pembayaran sewa tersebut; 

Apabila  ada  perubahan  dalam  terif  acuan  uang  sewa  yang  mengakibatkan  dilakukannya penyesuaian terhadap nilai sisa, PT Chandra Sakti Utama Leasing harus segera memberitahu SMR mengenai perubahan tersebut dan kewajiban pembayaran akibat penyesuaian itu. 

 Kewajiban PT Chandra Sakti Utama Leasing antara lain sebagai berikut: 

PT Chandra Sakti Utama Leasing harus membeli Barang Modal (bebas dari segala gadai, hipotik, sewa, pembebanan atau penjaminan dalam bentuk apapun  juga) pada  tanggal pembelian atau pada  tanggal  lain  sebagaimana  disetujui  oleh  para  pihak  dengan  ketentuan  yang  terdapat  di dalam perjanjian; 

Sekurang‐kurangnya 14  (empat belas) hari  sebelum  tiap  tanggal pembayaran  sewa PT Chandra Sakti Utama Leasing harus memberitahu SMR atas setiap perubahan dalam tarif acuan sewa pada tanggal pembayaran sewa dan hasil pembayaran kewajiban yang telah disesuaikan  pada tanggal pembayaran sewa tersebut. 

 Hak PT Chandra Sakti Utama Leasing antara lain sebagai berikut: 

Memasuki tanah dan bangunan SMR (termasuk tanah dan bangunan di bawah pengawasan atau pengurusan  SMR)  dimana  barang  modal  diperkirakan  ditempatkan  untuk  memeriksa  atau menguji, mengawasi penggunaan barang modal; 

Memeriksa  dan  membuat  fotokopi  dari  buku‐buku  dan  catatan‐catatan  SMR  yang  berkaitan dengan  barang  modal  dan  untuk  tujuan‐tujuan  tersebut,  atas  permintaan  PT  Chandra  Sakti Utama  Leasing,  SMR  harus  menyediakan  buku‐buku  dan  catatan‐catatan  tersebut  bagi  PT Chandra Sakti Utama Leasing atau wakil PT Chandra Sakti Utama Leasing. 

 

96

Page 111: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

16. Perjanjian  Sewa Guna Usaha Nomor  100.01037186.1/01.100.910.00.110230.7  tanggal  29  April 2011 yang dibuat oleh dan antara PT Astra Sedaya Finance (”ASF”) dan SMR Obyek   :    1  (satu) unit Komatsu Buldozer D85ESS‐2 Heavy Equipment/2011 

dengan nomor serial J14649 Jangka waktu  :    36 (tiga puluh enam) Bulan Biaya Angsuran   :   Rp49.930.000,‐  (empat  puluh  sembilan  juta  sembilan  ratus  tiga 

puluh ribu Rupiah)  Hak dan Kewajiban Para Pihak:  Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

Sebelum  dan  pada  waktu  barang  modal  diserahkan  oleh  penjual,  SMR  wajib  meneliti  jenis, model,  spesifikasi  dan/atau  rincian  lainnya,  serta meneliti  kondisi  dan  kelengkapan  dan/atau jumlah barang modal; 

SMR  wajib membayar  uang  sewa  guna  usaha  tepat  pada  waktunya  sebagaimana  ditentukan dalam perjanjian; 

 

SMR wajib menyerahkan kepada ASF kwitansi blanko  rangkap 3  (tiga) dibubuhi materai cukup, lengkap dengan nama, alamat dan tanda tangan, serta cap perusahaan SMR, jika ada; dan BPKB dan faktur kendaraan (Barang Modal), kesemuanya itu akan dikembalikan oleh ASF kepada SMR setelah semua kewajiban SMR berdasarkan Perjanjian berakhir; 

SMR,  apabila  diminta  oleh  ASF,  wajib  memperlihatkan  kepada  ASF  bukti‐bukti  tentang keberadaan,  status,  perizinan,  keadaan  fisik,  kondisi  teknis,  cara  pengoperasian,  pemakaian, pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya‐biaya yang telah dikeluarkan untuk barang modal. 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR berhak menyewa guna usaha barang modal yang dimaksud dalam perjanjian ini; 

SMR  berhak  untuk menentukan  jenis, model,  spesifikasi  dan/atau  rincian  lainnya  dari  barang modal. 

 Kewajiban ASF antara lain sebagai berikut: 

ASF wajib  sesuai  unstruksi  dari  SMR membeli  barang modal,  dengan  jenis, model,  spesifikasi dan/atau rincian lainnya sebagaimana tercantum dalam perjanjian. 

 Hak ASF antara lain sebagai berikut: 

ASF berhak untuk memeriksa keadaan barang modal, baik keberadaan, status, perizinan, keadaan fisik, kondisi  teknis,  cara pengoperasian, pemakaian, pemeliharaan dan perbaikan,  serta biaya‐biaya, yang telah dikeluarkan untuk barang modal; 

Dalam  kejadian  tertentu,  ASF  berhak  untuk  melakukan  salah  satu  atau  sekaligus  beberapa tindakan berikut:  

a. Menyatakan  segera  agar  SMR membayar  seluruh  angsuran  sewa  lease,  deposito  jaminan serta nilai akhir yang masih belum dibayarkan; 

b. Menuntut  pengembalian  Barang  tersebut  dari  SMR  atau  mengambil  langsung  barang tersebut  dari  SMR  tanpa  harus  didahului  oleh  suatu  Penetapan  Pengadilan  atau  Putusan Pengadilan dan juga tanpa melaui Juru Sita Pengadilan atau Surat Peringatan Lainnya; 

c. Mengakhiri Perjanjian Lease ini secara sepihak tanpa melalui perantara Hakim.  

17. Perjanjian  Sewa  Guna  Usaha  Nomor  100.01037186.1/01.100.910.00.110772.4  tanggal  1  Juni 2011 yang dibuat oleh dan antara PT Astra Sedaya Finance (“ASF”) dan SMR Obyek   :    1  (satu) unit Komatsu Buldozer D85ESS‐2 Heavy Equipment/2011 

dengan nomor serial J14841  Jangka waktu  :    36 (tiga puluh enam) Bulan  Biaya Angsuran  :   Rp49.227.000,‐  (empat puluh  sembilan  juta dua  ratus dua puluh 

tujuh ribu Rupiah)   

97

Page 112: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Hak dan Kewajiban Para Pihak:  Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

Sebelum  dan  pada  waktu  barang  modal  diserahkan  oleh  penjual,  SMR  wajib  meneliti  jenis, model,  spesifikasi  dan/atau  rincian  lainnya,  serta meneliti  kondisi  dan  kelengkapan  dan/atau jumlah barang modal; 

SMR  wajib membayar  uang  sewa  guna  usaha  tepat  pada  waktunya  sebagaimana  ditentukan dalam perjanjian; 

SMR wajib menyerahkan kepada ASF kwitansi blanko  rangkap 3  (tiga) dibubuhi materai cukup, lengkap dengan nama, alamat dan tanda tangan, serta cap perusahaan SMR, jika ada; dan BPKB dan faktur kendaraan (Barang Modal), kesemuanya itu akan dikembalikan oleh ASF kepada SMR setelah semua kewajiban SMR berdasarkan Perjanjian berakhir; 

SMR,  apabila  diminta  oleh  ASF,  wajib  memperlihatkan  kepada  ASF  bukti‐bukti  tentang keberadaan,  status,  perizinan,  keadaan  fisik,  kondisi  teknis,  cara  pengoperasian,  pemakaian, pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya‐biaya yang telah dikeluarkan untuk barang modal. 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR berhak menyewa guna usaha barang modal yang dimaksud dalam perjanjian ini; 

SMR  berhak  untuk menentukan  jenis, model,  spesifikasi  dan/atau  rincian  lainnya  dari  barang modal. 

 Kewajiban ASF antara lain sebagai berikut: 

ASF wajib  sesuai  unstruksi  dari  SMR membeli  barang modal,  dengan  jenis, model,  spesifikasi dan/atau rincian lainnya sebagaimana tercantum dalam perjanjian. 

 Hak ASF antara lain sebagai berikut: 

ASF berhak untuk memeriksa keadaan barang modal, baik keberadaan, status, perizinan, keadaan fisik, kondisi  teknis,  cara pengoperasian, pemakaian, pemeliharaan dan perbaikan,  serta biaya‐biaya, yang telah dikeluarkan untuk barang modal;  

Dalam  kejadian  tertentu,  ASF  berhak  untuk  melakukan  salah  satu  atau  sekaligus  beberapa tindakan berikut:  a. Menyatakan  segera  agar  SMR membayar  seluruh  angsuran  sewa  lease,  deposito  jaminan 

serta nilai akhir yang masih belum dibayarkan; b. Menuntut  pengembalian  Barang  tersebut  dari  SMR  atau  mengambil  langsung  barang 

tersebut  dari  SMR  tanpa  harus  didahului  oleh  suatu  Penetapan  Pengadilan  atau  Putusan Pengadilan dan juga tanpa melaui Juru Sita Pengadilan atau Surat Peringatan Lainnya; 

c. Mengakhiri Perjanjian Lease ini secara sepihak tanpa melalui perantara Hakim.  

18. Perjanjian  Sewa  Guna  Usaha  Nomor  100.01037186.1/01.100.910.00.110773.2  tanggal  1  Juni 2011 yang dibuat oleh dan antara PT Astra Sedaya Finance (“ASF”) dan SMR. Obyek   :   1  (satu) unit Komatsu Buldozer D85ESS‐2 Heavy Equipment/2011 

dengan nomor serial J14845 Jangka waktu  :   36 (tiga puluh enam) Bulan  Biaya Angsuran   :   Rp49.227.000,‐  (empat puluh  sembilan  juta dua  ratus dua puluh 

tujuh ribu Rupiah)  Hak dan Kewajiban Para Pihak:  Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

Sebelum  dan  pada  waktu  barang  modal  diserahkan  oleh  penjual,  SMR  wajib  meneliti  jenis, model,  spesifikasi  dan/atau  rincian  lainnya,  serta meneliti  kondisi  dan  kelengkapan  dan/atau jumlah barang modal; 

SMR  wajib membayar  uang  sewa  guna  usaha  tepat  pada  waktunya  sebagaimana  ditentukan dalam perjanjian; 

SMR wajib menyerahkan kepada ASF kwitansi blanko  rangkap 3  (tiga) dibubuhi materai cukup, lengkap dengan nama, alamat dan tanda tangan, serta cap perusahaan SMR, jika ada; dan BPKB 

98

Page 113: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

dan faktur kendaraan (Barang Modal), kesemuanya itu akan dikembalikan oleh ASF kepada SMR setelah semua kewajiban SMR berdasarkan Perjanjian berakhir; 

SMR,  apabila  diminta  oleh  ASF,  wajib  memperlihatkan  kepada  ASF  bukti‐bukti  tentang keberadaan,  status,  perizinan,  keadaan  fisik,  kondisi  teknis,  cara  pengoperasian,  pemakaian, pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya‐biaya yang telah dikeluarkan untuk barang modal. 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR berhak menyewa guna usaha barang modal yang dimaksud dalam perjanjian ini; 

SMR  berhak  untuk menentukan  jenis, model,  spesifikasi  dan/atau  rincian  lainnya  dari  barang modal. 

 Kewajiban ASF antara lain sebagai berikut: 

ASF  wajib  sesuai  instruksi  dari  SMR membeli  barang modal,  dengan  jenis, model,  spesifikasi dan/atau rincian lainnya sebagaimana tercantum dalam perjanjian. 

 Hak ASF antara lain sebagai berikut: 

ASF berhak untuk memeriksa keadaan barang modal, baik keberadaan, status, perizinan, keadaan fisik, kondisi  teknis,  cara pengoperasian, pemakaian, pemeliharaan dan perbaikan,  serta biaya‐biaya, yang telah dikeluarkan untuk barang modal;  

Dalam  kejadian  tertentu,  ASF  berhak  untuk  melakukan  salah  satu  atau  sekaligus  beberapa tindakan berikut :  

Menyatakan  segera agar SMR membayar  seluruh angsuran  sewa  lease, deposito  jaminan  serta nilai akhir yang masih belum dibayarkan; 

Menuntut pengembalian Barang  tersebut dari  SMR  atau mengambil  langsung barang  tersebut dari SMR tanpa harus didahului oleh suatu Penetapan Pengadilan atau Putusan Pengadilan dan juga tanpa melaui Juru Sita Pengadilan atau Surat Peringatan Lainnya; 

Mengakhiri Perjanjian Lease ini secara sepihak tanpa melalui perantara Hakim.  

19. Perjanjian Sewa Guna Usaha Nomor 0029036/1/01/06/2011 tanggal 9 Juni 2011 yang dibuat oleh dan antara PT Dipo Star Finance (”DSF”) dan SMR. 

  

Obyek   :   1  (satu) unit Mitsubishi  L  200  Strada    E‐2  Single  Cab‐GLX  Triton 2011  dengan  nomor  rangka MMBENKB70BD047017  dan  nomor mesin 4M40UAC4419 

Jangka waktu  :   36 (tiga puluh enam) bulan Biaya Angsuran   :   Rp6.067.900,‐  (enam  juta  enam  puluh  tujuh  ribu  sembilan  ratus 

Rupiah)  Hak dan Kewajiban Para Pihak:  Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR  berkewajiban untuk membayar lunas kepada DSF seluruh uang sewa lease yang tercantum dalam perjanjian dan harus membayar secara mengangsur; 

SMR akan membayar kepada DSF sejumlah uang sebagai Deposito Jaminan; 

SMR wajib membayar  lunas pada waktunya semua ongkos‐ongkos pendaftaran, ongkos‐ongkos lisensi, pajak‐pajak dan pengeluaran‐pengeluaran lainnya yang mesti dibayar sehubungan dengan barang, termasuk penjagaan dan pemakaiannya serta segera menunjukan secara lengkap kepada DSF bila diminta kuitansi terakhir untuk segala pembayaran‐pembayan tersebut;   

SMR wajib mengasuransikan barang  tersebut atas nama DSF  selama  jangka waktu  lease untuk melindungi kepentingan‐kepentingan para pihak terhadap risiko kerugian, kerusakan, kehilangan, kecurian,  pertanggungjawaban  pihak  ketiga,  luka  pribadi  sampai  kematian  pihak  ketiga  yang disebabkan oleh barang tersebut atau pemakaiannya. 

  

99

Page 114: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR memiliki hak untuk membeli barang tersebut apabila perjanjian lease ini telah berakhir; 

SMR  berhak  memilih  memperbaharui  perjanjian  lease  dengan  syarat‐syarat  yang  disepakati nantinya oleh para pihak. 

 Kewajiban DSF antara lain sebagai berikut: 

Menyerahkan kembali kepada SMR kuitansi blangko rangkap dua dan BPKB yang diserahkan oleh SMR apabila SMR membeli kendaraan setelah seluruh kewajiban keuangan SMR dalam Perjanjian Lease ini dilaksanakan dengan semestinya. 

 Hak DSF antara lain sebagai berikut: 

Dalam  kejadian  tertentu,  DSF  berhak  untuk  melakukan  salah  satu  atau  sekaligus  beberapa tindakan berikut :  a. Menyatakan  segera  agar  SMR membayar  seluruh  angsuran  Sewa  Lease, Deposito  jaminan 

serta Nilai Akhir yang masih belum dibayarkan; b. Menuntut  pengembalian  Barang  tersebut  dari  SMR  atau  mengambil  langsung  Barang 

tersebut  dari  SMR  tanpa  harus  didahului  oleh  suatu  Penetapan  Pengadilan  atau  Putusan Pengadilan dan juga tanpa melaui Juru Sita Pengadilan atau Surat Peringatan Lainnya; 

c. Mengakhiri Perjanjian Lease ini secara sepihak tanpa melalui perantara Hakim. 20. Perjanjian  Sewa Guna Usaha Nomor  0029154/1/01/07/2011  tanggal  06  Juli  2011  yang  dibuat 

oleh dan antara PT Dipo Star Finance (“DSF”) dan SMR. Obyek   :    1  (satu)  unit Mitsubishi  L  200  Strada    E‐2  single  Cab‐GLX  Triton 

2010  dengan  nomor  rangka MMBENKB70AD037568  dan  nomor mesin 4M40UAB9567 

Jangka waktu  :   36 (tiga puluh enam) bulan Biaya Angsuran   :   Rp5.967.800,‐ (lima juta sembilan ratus enam puluh tujuh delapan 

ratus Rupiah)  Hak dan Kewajiban Para Pihak:  Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR  berkewajiban untuk membayar lunas kepada DSF seluruh uang sewa lease yang tercantum dalam perjanjian dan harus membayar secara mengangsur; 

SMR akan membayar kepada DSF sejumlah uang sebagai Deposito Jaminan; 

SMR wajib membayar  lunas pada waktunya semua ongkos‐ongkos pendaftaran, ongkos‐ongkos lisensi, pajak‐pajak dan pengeluaran‐pengeluaran lainnya yang mesti dibayar sehubungan dengan barang, termasuk penjagaan dan pemakaiannya serta segera menunjukan secara lengkap kepada DSF bila diminta kuitansi terakhir untuk segala pembayaran‐pembayan tersebut;    

SMR wajib mengasuransikan barang  tersebut atas nama DSF  selama  jangka waktu  lease untuk melindungi kepentingan‐kepentingan para pihak terhadap risiko kerugian, kerusakan, kehilangan, kecurian,  pertanggungjawaban  pihak  ketiga,  luka  pribadi  sampai  kematian  pihak  ketiga  yang disebabkan oleh barang tersebut atau pemakaiannya. 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR memiliki hak untuk membeli barang tersebut apabila perjanjian lease ini telah berakhir; 

SMR  berhak  memilih  memperbaharui  perjanjian  lease  dengan  syarat‐syarat  yang  disepakati nantinya oleh para pihak. 

 Kewajiban DSF antara lain sebagai berikut: 

Menyerahkan kembali kepada SMR kuitansi blangko rangkap dua dan BPKB yang diserahkan oleh SMR apabila SMR membeli kendaraan setelah seluruh kewajiban keuangan SMR dalam Perjanjian Lease ini dilaksanakan dengan semestinya. 

    

100

Page 115: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Hak DSF antara lain sebagai berikut: 

Dalam  kejadian  tertentu,  DSF  berhak  untuk  melakukan  salah  satu  atau  sekaligus  beberapa tindakan berikut :   Menyatakan  segera  agar  SMR membayar  seluruh  angsuran  Sewa  Lease, Deposito  jaminan 

serta nilai akhir yang masih belum dibayarkan;  Menuntut  pengembalian  Barang  tersebut  dari  SMR  atau  mengambil  langsung  Barang 

tersebut  dari  SMR  tanpa  harus  didahului  oleh  suatu  Penetapan  Pengadilan  atau  Putusan Pengadilan dan juga tanpa melaui Juru Sita Pengadilan atau Surat Peringatan Lainnya; 

Mengakhiri Perjanjian Lease ini secara sepihak tanpa melalui perantara Hakim.  

21. Perjanjian  Jual  Beli  dengan  Angsuran  tanggal  17 Maret  2011  antara  SMR  dan  Petra  Subada Budihardja. Obyek Perjanjian  :   1 (satu) Unit Mobil Mazda / CX7 2.3 ATGT dengan nomor  polisi B 

1973 SFV Harga Transaksi  :  Rp480.000.000,00 (empat ratus delapan puluh juta Rupiah) Cara Pembayaran  :   ‐   tanggal 24 Maret  sebesar Rp346.280.000,00  (tiga  ratus  empat 

puluh enam juta dua ratus delapan puluh ribu  Rupiah)   

    ‐   sisanya  Rp133.720.000,00  (seratus  tiga  puluh  tiga  tujuh  ratus dua  puluh  juta  Rupiah)  diangsur  sebanyak  8  (delapan)  kali sebesar Rp16.715.000,00 (enam belas juta tujuh ratus lima belas ribu Rupiah) mulai bulan April 2011  sampai dengan November 2011 setiap tanggal 13 

Penyerahan BPKB  :   pada saat pelunasan  

22. Fasilitas  Pembiayaan  Factoring  berdasarkan  Surat  nomor  284A/DF/Dir/XII/10  tertanggal  6 Desember  2010,  perihal  Persetujuan  Pembiayaan  Fasilitas  Factoring,  Akta  Perjanjian  Jual  Beli Piutang nomor 132 tanggal 28 Desember 2010, dibuat dihadapan Sugito Tedjamulja, S.H, Notaris di  Jakarta dan Surat nomor 094A/DF/Dir/lll/11  tertanggal 24 Maret 2011, perihal Perpanjangan Jangka Waktu  Fasilitas  Factoring,  yang  dibuat  oleh  dan  antara  PT  Danpac  Finance  (“Danpac Finance’) dan SMR. 

 

Jenis Pembiayaan : Fasilitas Pembiayaan Factoring Jangka waktu  :   28  Desember  2010  sampai  dengan  28  Desember  2012 

berdasarkan  surat  permohonan  perpanjangan  dari  SMR  nomor 019/SMR‐JKT/11/2011  tanggal  07  Februari  2011  yang  telah disetujui  perpanjangannya  berdasarkan  surat  Danpac  Nomor 094A/DF/Dir/III/11 tanggal 24 Maret 2011. 

Total Fasilitas  :  Rp35.000.000.000.‐ (tiga puluh lima miliar Rupiah). Tingkat Suku Bunga   :   11%/p.a./Floating  Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR dari waktu ke waktu selama masa berlakunya pejanjian ini akan menawarkan untuk menjual kepada  Danpac  Finance  segala  piutang  yang  timbul  karena  penjualan  kredit  yang  telah dilaksanakannya.  

SMR akan menyerahkan suatu daftar rangkap dua mengenai segala piutang dalam bentuk yang sewaktu‐waktu akan ditentukan oleh pihak Danpac Finance. 

SMR  akan membayar  ataupun mengganti ataupun membayar  kembali  kepada Danpac  Finance sebagaimana  mestinya  segala  pajak,  pungutan,  bea  cukai  dan  pungutan  lainnya  dan  segala pungutan  perbankan  lain  berkenaan  dengan  atau  yang  berkaitan  dengan  penjualan‐penjualan kredit  

SMR  akan memberikan  kepada Danpac  Finance  laporan  rekening  bulanan  dalam  bentuk  serta memuat  informasi  yang  dari  waktu  ke  waktu  akan  ditentukan  berdasarkan  kebijaksanaan sepenuhnya dari dan oleh Danpac Finance. 

   

101

Page 116: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

SMR  berkewajiban  untuk  mengungkapkan  kepada  Danpac  Finance  segala  informasi  yang diperoleh dan diketahui oleh SMR yang penting dan dapat mempengaruhi secara bagaimanapun risiko  yang dapat diterima oleh Danpac  Finance berdasarkan pejanjian  ini dalam hubungannya dengan penjualan kredit tersebut. 

SMR  akan  memelihara  buku  catatan  yang  benar  seksama  pada  setiap  waktu,  dan  akan memperkenankan Danpac Finance atau akuntan atau agennya untuk memeriksa dan membuat ikhtisar‐ikhtisar dari buku‐buku, rekening‐rekening dan laporan keuanggannya. 

SMR memberikan surat‐surat  jaminan kepada Danpac Finance untuk dijadikan aguanan selama ketentuan yang tercantum dalam perjanjian Jual Piutang (Factoring) belum dipenuhi seluruhnya oleh penjual. 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut : 

SMR berhak menerima  fasilitas pembiayaan dari Danpac Finance apabila SMR  telah memenuhi seluruh ketentuan yang telah disetujui oleh Danpac Finance  

 Kewajiban Danpac Finance sebagai berikut : ‐  Danpac Finance wajib melakukan pemeriksaan terhadap setiap piutang dagang yang diajukan oleh 

SMR.  Hak Danpac Finance sebagai berikut :  

Dalam  hal  Danpac  Finance menerima  penawaran  penjualan  piutang  dari  SMR  maka  Danpac Finance  berhak  atas  segala  keuntungan  dan  kepentingan  yang  dimiliki  oleh  SMR  baik  dimasa lampau, masa  kini  atau masa  depan  yang  berkenan  dengan  piutang  tersebut  namun  Danpac Finance  tidak bertanggung  jawab  atas  kewajiban‐kewajiban  SMR berkenaan dengan penjualan Kredit tersebut. 

Danpac  Finance  berhak  atas  biaya  anjak  piutang  tersebut  pada  saat  diterimanya  piutang bersangkutan, dan biaya anjak piutang tersebut akan dipotong dari harga pembelian piutang. 

Danpac Finance setiap waktu berhak untuk mendapat inforrnasi berkenan dengan pelanggan dari SMR, yang berdasarkan pertimbangannya dipandang perlu, dan atas permintaan Danpac Finance inforrnasi tersebut hams segera diberikan oleh SMR. 

Berdasarkan surat keterangan nomor 268/DF/Dir/VIII/11 tanggal 18 Agustus 2011, yang dikeluarkan oleh  PT  Danpac  Finance menerangkan  bahwa  PT  Danpac  Finance,  dapat menyetujui  permohonan tidak dikenakan penalty atas pelunasan lebih awal, apabila rencana pelunasan tersebut diberitahukan terlebih dahulu kepada PT Danpac Finance 2 minggu sebelumnya.  23. Perjanjian Kredit dengan memakai Jaminan berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Dengan Memakai 

Jaminan nomor 52 tanggal 14 Desember 2010, dibuat dihadapan Sugito Tedjamulja, S.H., Notaris di Jakarta dan telah dirubah berdasarkan Surat dari PT Bank Windu Kentjana Internasional, Tbk., nomor 062a/BW/DIR/EXT/ll/11 tanggal 28 Februari 2011, perihal Persetujuan Perubahan Syarat dan Ketentuan Perjanjian Kredit, yang dibuat oleh dan antara SMR dan PT Bank Windu Kentjana Intemasional, Tbk. (“Bank Windu”). 

 Obyek   : Fasilitas Kredit Demand Loan Jangka waktu  :  48  (empat  puluh  delapan)  bulan  terhitung  sejak  tanggal 

penandatanganan  Akta  Perjanjian  Kredit  yaitu  pada  tanggal  14 Desember  2010,  dan  akan  berakhir  pada  tanggal  14  Desember 2014 

Jumlah Fasilitas  :   setinggi‐tingginya  USD  6,000,000  (enam  juta  dolar  Amerika Serikat) 

Jaminan    :   ‐  sebidang  tanah Hak Guna Bangunan, yang  terletak di: Propinsi Jawa  Tengah.  Kabupaten  Semarang,  Kecamatan  Ungaran, Kelurahan Genuk, seluas 3.680M2 (tiga ribu enam ratus delapan puluh meter persegi), diuraikan dalam Surat Ukur  tertanggal 4 September  2006,  No.01957/Genuk/2006,  menurut  sertifikat nomor 112, yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang. 

    ‐  sebidang  tanah Hak Guna Bangunan, yang  terletak di: Propinsi 

102

Page 117: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Jawa  Tengah.  Kabupaten  Semarang,  Kecamatan  Ungaran, Kelurahan  Genuk,  seluas  840 M2  (delapan  ratus  empat  puluh meter  persegi),  diuraikan  dalam  Surat  Ukur  tertanggal  4 September  2006  No.01956/Genuk/2006,  menurut  sertifikat nomr 113,    yang dikeluarkan oleh Badan  Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang. 

    ‐  sebidang  tanah Hak Guna Bangunan, yang  terletak di: Propinsi Jawa  Tengah.  Kabupaten  Semarang,  Kecamatan  Ungaran, Kelurahan Gedanganak, seluas 96.940M

2 (sembilan puluh enam ribu  sembilan  ratus  empat  puluh  meter  persegi),  diuraikan dalam  Surat  Ukur  tertanggal  4  September  2006, No.O2380/Gedanganak/2006,  menurut  sertifikat  tertanggal 441, yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang. 

    Seluruhnya dengan Surat Kuasa Menjual yang akan dibuat secara Notariil.  Seluruh  Sertifikat  Hak  Guna  Bangunan  tersebut  adalah dengan nama pemegang hak PT Kusuma Persada, berkedudukan di Semarang. 

Sertifikat  Hak  Guna  Bangunan  tersebut  adalah  dengan  nama  pemegang  hak  PT  Kusuma  Persada, berkedudukan di Semarang. Bahwa PT Kusuma Persada bersedia dan setuju menjaminkan aset‐aset tersebut diatas pada PT Bank Windu Kentjana International, Tbk., atas pinjaman yang dilakukan oleh SMR pada PT Bank Windu Kentjana  Internasional, Tbk., berdasarkan Perjanjian Pemberian  Jaminan yang dibuat oleh dan antara SMR dan PT Kusuma Persada tertanggal 3 Ferbuari 2011.  Hak dan Kewajiban Para Pihak, antara lain : Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

Atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Windu. SMR berkewajiban untuk membayar bunga kepada bank sebesar 5,5% (lima koma lima persen) efektif per tahun atas jumlah yang terhutang; 

SMR wajib mencadangkan sejumlah dana untuk pembayaran bunga Demand Loan pada setiap 1 (satu) hari kerja sebelum pembayaran bunga dari tiap‐tiap bulannya;  

SMR juga harus membayar kepada Bank Windu, biaya administrasi kredit sebesar Rp.5.000.000,‐ (lima juta Rupiah); 

Apabila SMR  lalai membayar  lunas kepada Bank Windu sesuatu  jumlah uang yang wajib dibayar berdasarkan  perjanjian  ini,  maka  SMR  wajib  membayar  bunga  denda  danlatau  apabila  SMR menarik  fasilitas  Kredit Demand  Loan  yang diberikan, maka  SMR wajib membayar denda  atas sejumlah  terhutang yaitu untuk  setiap keterlambatan pembayaran kembali hutang pokok yang tertunggak  adalah  sebesar  3%  (tiga  persen)  perbulan  dan  untuk  kelebihan  penarikan  fasilitas kredit Demand Loan (DL) adalah sebesar 3% (tiga persen) per bulan dan SMR wajib melunasi pada saat menerima pernberitahuan tertulis dari Bank Windu; 

SMR wajib untuk melakukan pembayaran‐pembayaran untuk melunasi atau mengangsur hutang‐hutangnya  kepada  Bank Windu  menurut  sebagaimana  mestinya  dikantor  pusat  Bank Windu kecuali  Bank Windu  secara  tertulis menentukan  lain,  pada  hari  kerja  dan  jam  kerja,  dengan mendapat tanda pembayaran; 

SMR wajib untuk mematuhi  segala  peraturan‐peraturan dan  kebiasaan Bank Windu baik  yang sekarang ada maupun yang akan diadakan atau diberlakukan dikemudian hari oleh Bank Windu berkenaan dengan pemberian fasilitas kredit tersebut dalam akta ini; 

SMR  wajib  membayar  semua  kewajiban  pajak  dan  beban‐beban  lainnya  yang  ditetapkan pemerintah sebagaimana mestinya; 

SMR wajib mengasuransikan barang yang dijaminkan kepada Bank Windu berdasarkan perjanjian kredit  kepada perusahaan  asuransi  yang disetujui oleh Bank Windu hingga  jumlah dan  syarat‐syarat yang disetujui oleh Bank Windu;  

SMR  wajib  memberitahukan  kepada  Bank  Windu  segera  tiap‐tiap  kejadian  yang  dapat mempunyai pengaruh buruk  kepada usaha  SMR  atau menyebutkan  keterlambatan  SMR untuk membayar bunga atau hutang pokok dari fasilitas ini;  

SMR wajib rnenyerahkan kepada Bank Windu  fotokopi setiap pembaharuan kin usaha dan  izin‐izin lainnya dari SMR serta melampirkan fotokopi NPWP dari SMR;  

103

Page 118: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

SMR  wajib  memberitahukan  kepada  Bank  Windu  setiap  ada  pengubahan  anggaran  dasar, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta susunan pemegang saham SMR; 

SMR  wajib  menyerahkan  kepada  Bank  Windu  laporan  keuangan  semesteran  dan  laporan keuangan  tahunan yang  terdiri dari neraca dan perhitungan  laba  rugi  yang dibuat oleh Direksi SMR dan Akuntan Publik yang terdaftar; 

SMR wajib menempatkan pinjaman Bank Windu  sebagai  Senior Debt  terhadap pinjaman  SMR pada pemegang saham SMR;  

Segala  hutang  SMR  pada  Bank Windu  berikut  bunga  dan  ongkos‐ongkos  lainnya  yang  timbul berdasarkan Perjanjian Kredit, dapat ditagih dengan seketika dan sekaligus oleh Bank Windu. Dan wajib dibayar dengan seketika dan sekaligus lunas oleh SMR; 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut : 

Bank  Windu  dengan  ini  mengikatkan  diri  untuk  memberikan  fasilitas  kredit  kepada  SMR sebagaimana  termaksud  diatas,  dengan  ketentuan  bahwa  Bank  Windu  bahwa  setiap  waktu berhak menyesuaikan jumlah fasilitas kredit yang diberikan kepada SMR. 

 Kewajiban Bank Windu: 

Memberikan fasilitas kredit Demand Loan apabila SMR telah memenuhi seluruh kewajiabannya.  Hak Bank Windu sebagai berikut : 

Bank Windu berhak menentukan sendiri besarnya jumlah‐jumlah uang yang terhutang dan wajib dibayar kembali oleh SMR kepada Bank Windu yang timbul berdasarkan pejanjian Kredit danlatau perjanjian  ‐perjanjian  lainnya baik  yang  telah maupun  yang  akan dibuat oleh dan  antara Bank Windu dengan SMR. 

Bank  Windu  berhak  untuk  menghentikan  dengan  seketika  tanpa  somasi  lagi  mengakhiri perjanjian  kredit dan menuntut pembayaran dengan  seketika dan  sekaligus  lunas dari  jumlah‐jumlah uang yang terutang oleh SMR berdasarkan perjanjian. 

Bilamana  Bank  Windu  menjalankan  hak‐hak  dan  hak‐hak  istimewanya  yang  timbul  dari berdasarkan Perjanjian Kredit serta perjanjian lainnya dikemudian hari, Bank Windu berhak untuk menetapkan sendiri besarnya jurnlah‐jumlah uang yang terutang dan wajib dibayar kembali oleh SMR kepada Bank Windu yang timbul berdasarkan perjanjian. 

Bank  Windu  berhak  tanpa  perlu  mendapat  persetujuan  dari  SMR  untuk mengalihkan/memindahkan atau mengoperkan  seluruh atau  sebagian hak dan kewajiban Bank berdasarkan pejanjian kredit kepada pihak lain yang ditetapkan oleh Bank Windu. 

Berdasarkan  surat  keterangan  nomor  015/BW/ABD‐Ext/VIII/11  tanggal  24  Agustus  2011,  yang dikeluarkan oleh PT Bank Windu Kentjana  International, Tbk., menerangkan bahwa pelunasan  lebih awal sebagian atau seluruh pinjaman dapat dilakukan tanpa dikenakan penalty.  24. Perjanjian Kredit yang dibuat oleh dan antara SMR dengan PT Bank Pan Indonesia, Tbk. (“ PT Bank 

Panin Tbk”), yang telah dicatatkan dalam Akta Perjanjian Kredit nomor 02, yang dibuat dihadapan Notaris Sandrawati, Sarjana Hukum Notaris di Jakarta Selatan, yang keterangannya antara lain : Obyek   :   Pinjaman Kredit Jangka waktu   :   tidak  lebih dari 60 (enam puluh) kali angsuran bulanan, terhitung 

sejak tanggal 30 April 2011 sampai tanggal 31 Maret 2016 Total Fasilitas   :   Rp4.000.000.000,‐ (empat miliar Rupiah) Jaminan   :   ‐  sebidang  tanah  Hak  Milik  Atas  Satuan  Rumah  Susun  Nomor 

18/VI/I/Sunter, berdiri diatas sebidang Hak Guna Bangunan nomor 2533,  seluas  192,88  M2  yang  terletak  di  Kelurahan  Sunter  Jaya, Kecamatan  Tanjung  Priok,  Kotamadya  Jakarta Utara,  Provinsi  DKI Jakarta atas nama SMR yang dibebankan dengan Hak Tanggungan Peringkat  Pertama  senilai  Rp1.000.000.000,  (satu  miliar  Rupiah) berdasarkan  Akta  nomor  03  tahun  2011  yang  dibuat  dihadapan Audrey  Thumewa,  S.H.,  Pejabat  Pembuat  Akta  Tanah,  di  Jakarta Utara; 

    ‐  sebidang  tanah  Hak  Milik  Atas  Satuan  Rumah  Susun  Nomor 19/VI/I/Sunter  Jaya,  berdiri  diatas  sebidang  Hak  Guna  Bangunan nomor  2533,  seluas  26852 M2  yang  terletak  di  Kelurahan  Sunter 

104

Page 119: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Kotamadya  Jakarta Utara, Provinsi DKI  Jakarta  atas  nama  SMR  yang  dibebankan  dengan  Hak Tanggungan  Peringkat  Pertama  senilai  Rp1.600.000.000,‐  (satu miliar enam  ratus  juta Rupiah) berdasarkan Akta nomor 04  tahun 2011  yang  dibuat  dihadapan  Audrey  Thumewa,  S.H.,  Pejabat Pembuat Akta Tanah, di Jakarta Utara; 

    ‐  sebidang  tanah Hak Milik Nomor 4665/Pondok Pinang, seluas 267 M2  yang  terletak  di  Kelurahan  Pondok  Pinang,  Kecamatan Kebayoran  Lama, Kotamadya  Jakarta  Selatan, Provinsi DKI  Jakarta atas nama Dwijawanti Widiatmadja,  S.H  yang dibebankan dengan Hak Tanggungan Peringkat Pertama senilai Rp.2.400.000.000,‐ (dua miliar empat  ratus  juta Rupiah) berdasarkan Akta nomor 02  yang dibuat  dihadapan  Audrey  Thumewa,  S.H.,  Pejabat  Pembuat  Akta 

Tanah, di Jakarta Utara;  Hak dan Kewajiban Para Pihak, antara lain : Kewajiban SMR antara lain : 

SMR  menjamin  dan  mengikatkan  diri  bahwa  untuk  nantinya  selama  pinjaman  kredit  belum terlunasi maka SMR wajib memberitahukan kepada Bank Panin setiap perubahan anggaran dasar SMR. 

Wajib membayar bunga kepada Bank Panin  sebesar 10,50%  (sepuluh koma  lima puluh persen) pertahun dan provisi sebesar 0,50% (no1 koma lima puluh persen) per lima tahun dibayar dimuka tidak lebih dari 60 (enam puluh) bulan 

Wajib membayar biaya administrasi sebesar Rp1.000.000,‐ (satu juta Rupiah) 

Wajib melunasi pinjaman kredit dalam waktu tidak lebih dari 60 (enam puluh) bulan  

Apabila SMR lalai mernbayar kewajiban angsuran, maka SMR wajib membayar denda sebesar 4 % per bulan dari angsuran pokok beserta bunganya 

SMR wajib bekejasama dengan Bank Panin dalam ha1 pembaharuan dokumen  yang berkaitan dengan persyaratan kredit 

Segala biaya penagihan Hutang Pokok berikut bunganya dan biaya‐biaya  lain  termasuk ongkos untuk  menagih  hutang  itu  didalam  dan  diluar  pengadilan  serta  ongkos  pembuatan  akta  ini menjadi tanggungan dan wajib dibayar oleh SMR 

SMR  wajib  menyerahkan  laporan  keuangan  internal  kepada  Bank  Panin  Apabila  menurut pertimbangan  Bank  Panin  barang‐barang  yang  dijaminkan  sebagaimana  tersebut  diatas  tidak rnencukupi  lagi  untuk  dipakai  sebagai  jaminan  untuk  membayar  hutang,  maka  Bank  Panin, berhak merninta tambahan jaminan dan SMR wajib untuk memenuhinya. 

SMR  diwajibkan  untuk  menutup  asuransi  kebakaran  atas  bangunan  yang  diberikan  sebagai jaminan dan mengenai surat atau yang dokumen berhubungan dengan asuransi  tersebut wajib diserahkan kepada Bank Panin. 

SMR wajib memberitahukan  teriebih  dahulu  kepada  Bank  Panin  apabila  atas  bangunan  yang dijaminkan tersebut akan disewakan kepada pihak lain  

 Hak SMR antara lain : 

SMR berhak menerima pinjaman kredit dari Bank Panin setelah melengkapi dan memenuhi setiap persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Panin. 

 Kewajiban Bank Panin, antara lain : 

Bank Panin wajib memberikan pinjaman kredit apabila SMR telah memenuhi setiap persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Panin. 

Apabila terjadi perubahan pada tarif suku bunga danlatau karena sebab‐sebab  lain berdasarkan penilaian atau atas pertimbangan Bank Panin, maka besamya angsuran yang wajib diabayarkan oleh  SMR  akan  diberitahukan  secara  tertulis  oleh Bank  Panin,  kepada  dan mengikat  terhadap SMR 

 Hak Bank Panin, antara lain : 

Berhak menerima pemberian bunga atas pemberian pinjaman kredit kepada SMR 

Berhak menerima pembayaran denda dari SMR apabila SMR lalai membayar angsuran 

105

Page 120: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Berhak melakukan kunjungan ke lokasi Bangunan yang dijadikan Jaminan  Berdasarkan surat keterangan nomor 2476/SEM/EXT/2011 tanggal 18 Agustus 2011, yang dikeluarkan oleh  PT  Bank  Panin,  Tbk.,  menerangkan  bahwa  Bank  Panin,  tidak  keberatan  atas  permohonan percepatan  pelunasan  atas  fasilitas  kredit  tersebut  dan  atas  pelunasan  dipercepat  tersebut  tidak dikenakan penalty dengan ketentuan bahwa pelunasan wajib dilakukan pada tanggal angsuran.  25. Pejanjian Jual Beli nomor 005/XI/ZJl2010 tanggal 23 November 2010 yang dibuat oleh dan antara 

SMR dengan Zhanjiang Junyu Minerals Co., LTD, yang keterangan antara lain sebagai berikut : Obyek   :   Mineral Mangan yang ditambang oleh SMR di NTT dengan jumlah 

15.000 DMT dengan toleransi +/‐10%, kualitas A : MN> atau sama dengan 50% dengan spesifikasi jaminan dalam pe janjian. 

Harga   :   Rp2.100.000,‐ (dua Juta seratus ribu Rupiah) per DMT. Jadwal Pengiriman  :   April 2011. Jangka Waktu  :   Berlaku  sampai  dengan  jumlah  batu  mangan  sebanyak  15.000 

DMT terpenuhi.  Hak dan Kewajiban Para Pihak: Hak SMR antara lain : 

Menerima pembayaran dari Zhanjiang Junyu Mineral, Co., LTD. atas barang yang telah dipesan. 

Menerima  pembayaran  Down  Payment  dari  Zhanjiang  Junyu  Mineral,  Co.,  LTD.  sebesar Rp15.000.000.000,‐  (lirna  belas miliar  Rupiah)  yang  akan  diterima  oleh  SMR  sebesar  50%  dari setiap pengiriman. 

 Kewajiban SMR antara lain : 

Menyediakan Mineral Mangan dengan spesifikasi :  Unsur FE max. 3%  SiO2 Max. 6%  S Max 0.2%  P Max 0.06%  Al203 2%  MgO 1%  Moisture Content Max 8% 

SMR wajib dan bertanggungjawab untuk mengirim Mangan kepada Zhanjiang Junyu Mineral, Co., LTD. sesuai dengan jumlah yang telah disepakati. 

 Hak Zhanjiang Junyu Mineral, Co., LTD., antara lain sebagai berikut : 

Menerima pengiriman Mangan yang telah ditambang oleh SMR di NTT sesuai dengan spesifikasi dan jumlah yang telah disepakati; 

Menolak  barang  yang  dikirim  oleh  SMR  apabila  tidak  sesuai  dengan  kualitas  yang  telah disepakati. 

 Kewajiban Zhanjiang Junyu Mineral, Co., LTD., antara lain : 

Membayar Down  Payment  dan  perlunasan  atas  pesanan Mangan  kepada  SMR  yang  besamya telah disepakati dalam perjanjian. 

 26. Perjanjian  Jual Beli nomor 003/XI/ZDJH/2010  tanggal 22 November 2010 yang dibuat oleh dan 

antara  SMR  dengan  Zhanjiang  Development  District  Jinghong  Trade  Limited  Company,  yang keterangan antara lain sebagai berikut : Obyek  :  Mineral Mangan yang ditambang oleh SMR di NTT dengan jumlah 

10.000 DMT dengan  toleransi +Ilo%, kualitas A  : MN> atau sama dengan 50% dengan spesiftkasi jaminan dalam pe rjanjian. 

Harga  :  Rp2.100.000,‐ (dua Juta seratus ribu Rupiah) per DMT. Jadwal Pengiriman  :   April 2011. Jangka Waktu  :  Berlaku  sampai  dengan  jumlah  batu  mangan  sebanyak  10.000 

DMT terpenuhi.  

106

Page 121: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Hak dan Kewajiban Para Pihak: Hak SMR antara lain : 

Menerima  pembayaran  dari  Zhanjiang Development District  Jinghong  Trade  Limited  Company atas barang yang telah dipesan; 

Menerima  pembayaran  Down  Payment  dari  Zhanjiang  Development  District  Jinghong  Trade Limited Company  sebesar Rp10.000.000.000,‐  (sepuluh miliar Rupiah)  yang  akan diterima oleh SMR sebesar 50% dari setiap pengiriman. 

 Kewajiban SMR antara lain : 

Menyediakan Mineral Mangan dengan spesifikasi :  Unsur FE max. 3%  Si02 Max. 6%  S Max 0.2%  P Max 0.06%   Al203 2%  MgO 1%  Moisture Content Max 8% 

SMR  wajib  dan  bertanggungjawab  untuk  mengirim  Mangan  kepada  Zhanjiang  Development District Jinghong Trade Limited Company sesuai dengan jumlah yang telah disepakati.  

 Hak Zhanjiang Development District Jinghong Trade Limited Company antara lain sebagai berikut: 

Menerima pengiriman Mangan yang telah ditambang oleh SMR di NTT sesuai dengan spesifikasi dan jumlah yang telah disepakati. 

Menolak barang yang dikirim oleh SMR apabila tidak sesuai dengan kualitas yang telah disepakati  Kewajiban Zhanjiang Development District Jinghong Trade Limited Company antara lain: 

Mernbayar Down  Payment  dan perlunasan  atas  pesanan Mangan  kepada  SMR  yang  besarnya telah disepakati dalam perjanjian. 

 27. Perjanjian Sewa Kontrak Kantor tanggal 3 Januari 2011 yang dibuat oleh dan antara SMR dan TN.  

Objek  :  Sebuah bangunan perkantoran di Wisma SMR,  Jalan Yos Sudarso Kav. 89 lantai 5 Ruang 01. 

Jangka Waktu  :  5 (lima) tahun sejak 3 Januari 2011 sampai dengan 2 Januari 2015. Biaya sewa  :  Rp6.000.000,‐ (enam juta Rupiah) untuk jangka waktu 5 tahun. 

   Hak dan Kewajiban Para Pihak:  Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut:  

Wajib menjamin kebenaran atas hak pemilik/penguasaan bangunan  tersebut, dan menyatakan tidak dalam persengketaan;  

Wajib mengembalikan nilai sewa kontrak kantor yang akan diperhitungkan secara proporsional untuk waktu yang tersisa apabila dikemudian hari yang masih dalam jangka waktu sewa kontrak terjadi perombakan bangunan yang dilakukan oleh SMR. 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut :  

Menerima pembayaran atas  sewa  kotrak  sesuai dengan nilai  yang  telah disepakati oleh  kedua belah pihak sebesar Rp6.000.000,‐ (enam juta Rupiah).  

 Kewajiban TN antara lain sebagai berikut: 

Wajib membayar sewa kontrak sesuai dengan nilai yang telah disepakati oleh kedua belah pihak sebesar Rp6.000.000,‐ (enam juta Rupiah); 

Wajib merawat bangunan yang disewa tersebut.     

107

Page 122: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Hak TN antara lain sebagai berikut: 

Berhak menempati bangunan yang telah disewa;  

Berhak  menerima  pengembalian  nilai  kontrak  secara  proporsional  untuk  waktu  yang  tersisa apabila  dikemudian  hari  yang  masih  dalam  jangka  waktu  sewa  kontrak  terjadi  perombakan bangunan yang dilakukan oleh SMR. 

 28. Perjanjian Sewa Kontrak Kantor tanggal 1 Desember 2010, yang dibuat oleh dan antara Perseroan 

dan SMR. Objek  :  Sebuah bangunan perkantoran di Wisma SMR,  Jalan Yos Sudarso 

Kav. 89 lantai 5 Ruang 01‐02 Jangka Waktu  :  5 (lima) tahun sejak 3 Januari 2011 sampai dengan 2 Januari 2015 Biaya sewa  :  Rp6.000.000,‐ (enam juta Rupiah) untuk jangka waktu 5 tahun 

 Hak dan Kewajiban Para Pihak:  Kewajiban Perseroan antara lain sebagai berikut: 

Wajib membayar sewa kontrak sesuai dengan nilai yang telah disepakati oleh kedua belah pihak sebesar Rp6.000.000,‐ (enam juta Rupiah); 

Wajib merawat bangunan yang disewa tersebut.  Hak Perseroan antara lain sebagai berikut: 

Berhak menempati bangunan yang telah disewa;  

Berhak  menerima  pengembalian  nilai  kontrak  secara  proporsional  untuk  waktu  yang  tersisa apabila  dikemudian  hari  yang  masih  dalam  jangka  waktu  sewa  kontrak  terjadi  perombakan bangunan yang dilakukan oleh SMR. 

 Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut:  

Wajib menjamin kebenaran atas hak pemilik/penguasaan bangunan  tersebut, dan menyatakan tidak dalam persengketaan; 

Wajib mengembalikan nilai sewa kontrak kantor yang akan diperhitungkan secara proporsional untuk waktu yang tersisa apabila dikemudian hari yang masih dalam jangka waktu sewa kontrak terjadi perombakan bangunan yang dilakukan oleh SMR. 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut:  

Menerima pembayaran atas  sewa  kotrak  sesuai dengan nilai  yang  telah disepakati oleh  kedua belah pihak sebesar Rp6.000.000,‐ (enam juta Rupiah).  

 29. Perjanjian Sewa Kontrak Kantor tanggal 3 Desember 2010, yang dibuat oleh dan antara SMR dan 

AKAR.  Objek  :  Sebuah bangunan   perkantoran di Wisma SMR, Jalan Yos Sudarso 

Kav. 89 lantai 5 Ruang 501 Jangka Waktu  :  5 (lima) tahun sejak 5 Januari 2011 sampai dengan  5 Januari 2015 Biaya sewa  :  Rp6.000.000,‐ (enam juta Rupiah) untuk jangka waktu 5 tahun 

 Hak dan Kewajiban Para Pihak:  Kewajiban AKAR antara lain sebagai berikut: 

Wajib membayar sewa kontrak sesuai dengan nilai yang telah disepakati oleh kedua belah pihak sebesar Rp6.000.000,‐ (enam juta Rupiah); 

Wajib merawat bangunan yang disewa tersebut.  

Hak AKAR antara lain sebagai berikut: 

Berhak menempati bangunan yang telah disewa;  

Berhak  menerima  pengembalian  nilai  kontrak  secara  proporsional  untuk  waktu  yang  tersisa apabila  dikemudian  hari  yang  masih  dalam  jangka  waktu  sewa  kontrak  terjadi  perombakan bangunan yang dilakukan oleh SMR. 

108

Page 123: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

 Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut:  

Wajib menjamin kebenaran atas hak pemilik/penguasaan bangunan  tersebut, dan menyatakan tidak dalam persengketaan;  

Wajib mengembalikan nilai sewa kontrak kantor yang akan diperhitungkan secara proporsional untuk waktu yang tersisa apabila dikemudian hari yang masih dalam jangka waktu sewa kontrak terjadi perombakan bangunan yang dilakukan oleh SMR. 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut :   

Menerima pembayaran atas  sewa  kotrak  sesuai dengan nilai  yang  telah disepakati oleh  kedua belah pihak sebesar Rp6.000.000,‐ (enam juta Rupiah).  

 30. Perjanjian Sewa Menyewa Bangunan tanggal 1 Oktober 2010 yang dibuat oleh dan antara SMR 

dan Rosliati Pohan. Obyek   :   sebuah Gudang, Gedung Kantor berikut 1 (satu) unit gudang yang   

menyatu  dengan  kantor  dan  sebuah  rumah  tinggal  (mess)  yang   beralamat  di  Jalan  Raya  Niki‐Niki,  Desa  Supul,  Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan, seluas 15 X 21 M2. 

Jangka Waktu   :   3  (tiga)  tahun  sejak  01 Oktober  2010  sampai  dengan  1 Oktober 2013  

Harga Sewa   :   Rp150.000.000,‐  (seratus  lima  puluh  juta  Rupiah)  per  3  (tiga) tahun  

 Hak dan Kewajiban Para Pihak antara lain :   Hak SMR antara lain :  

SMR menggunakan Bangunan tersebut untuk gudang, kantor dan tempat tinggal karyawan   Kewajiban SMR antara lain :  

SMR membayar  sewa kontrak yang besarnya Rp150.000.000,‐  (seratus  lima puluh  juta Rupiah) dengan cara ditransfer kerekening milik Rosliati Pohan;  

SMR  berkewajiban  untuk memelihara  Bangunan  tersebut  secara  baik  dan  apabila  kontrak  ini berakhir   dikembalikan  kepada Rosliati Pohan  sesuai dengan  kondisi  semula  atau  saat  kontrak ditandatangani. 

 Hak Rosliati Pohan antara lain :  

Menerima pembayaran sewa kontrak dari SMR dengan cara ditransfer; 

Berhak membatalkan  perjanjian  ini  apabila  SMR menggunakan  bangunan  yang  disewa  secara menyimpang.  

 Kewajiban Rosliati Pohan antara lain :  

Menyerahkan bangunan untuk disewakan kepada SMR.   31. Perjanjian Sewa Guna Usaha Dengan Hak Opsi nomor 100.01037186.1/01.100.910.00.110789.9 

tanggal 26 Juli 2011 yang dibuat oleh dan antara SMR dan PT Astra Sedaya Finance (“ASF”). Obyek   :   1  (satu)  unit  Komatsu  Buldozer  D85ESS‐2  Heavy  Equipment  / 

2011. Jangka Waktu   :   36 (tiga puluh enam) bulan  Biaya Angsuran   :   Rp49.175.000,‐  (empat  puluh  sembilan  juta  seratus  tujuh  puluh   

lima ribu Rupiah)      

109

Page 124: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Hak dan Kewajiban Para Pihak:  Kewajiban SMR antara lain sebagai berikut: 

Sebelum  dan  pada  waktu  barang  modal  diserahkan  oleh  penjual,  SMR  wajib  meneliti  jenis, model,  spesifikasi  dan/atau  rincian  lainnya,  serta meneliti  kondisi  dan  kelengkapan  dan/atau jumlah barang modal; 

SMR  wajib membayar  uang  sewa  guna  usaha  tepat  pada  waktunya  sebagaimana  ditentukan dalam perjanjian; 

SMR wajib menyerahkan kepada ASF kwitansi blanko  rangkap 3  (tiga) dibubuhi materai cukup, lengkap dengan nama, alamat dan tanda tangan, serta cap perusahaan SMR, jika ada; dan BPKB dan faktur kendaraan (Barang Modal), kesemuanya itu akan dikembalikan oleh ASF kepada SMR setelah semua kewajiban SMR berdasarkan Perjanjian berakhir; 

SMR,  apabila  diminta  oleh  ASF,  wajib  memperlihatkan  kepada  ASF  bukti‐bukti  tentang keberadaan,  status,  perizinan,  keadaan  fisik,  kondisi  teknis,  cara  pengoperasian,  pemakaian, pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya‐biaya yang telah dikeluarkan untuk barang modal. 

 Hak SMR antara lain sebagai berikut: 

SMR berhak menyewa guna usaha barang modal yang dimaksud dalam perjanjian ini; 

SMR  berhak  untuk menentukan  jenis, model,  spesifikasi  dan/atau  rincian  lainnya  dari  barang modal. 

 Kewajiban ASF antara lain sebagai berikut: 

ASF  wajib  sesuai  instruksi  dari  SMR membeli  barang modal,  dengan  jenis, model,  spesifikasi dan/atau rincian lainnya sebagaimana tercantum dalam perjanjian. 

 Hak ASF antara lain sebagai berikut: 

ASF berhak untuk memeriksa keadaan barang modal, baik keberadaan, status, perizinan, keadaan fisik, kondisi  teknis,  cara pengoperasian, pemakaian, pemeliharaan dan perbaikan,  serta biaya‐biaya, yang telah dikeluarkan untuk barang modal; 

Dalam  kejadian  tertentu,  ASF  berhak  untuk  melakukan  salah  satu  atau  sekaligus  beberapa tindakan berikut :  a. Menyatakan  segera  agar  SMR membayar  seluruh  angsuran  sewa  lease,  deposito  jaminan 

serta nilai akhir yang masih belum dibayarkan; b. Menuntut  pengembalian  Barang  tersebut  dari  SMR  atau  mengambil  langsung  barang 

tersebut  dari  SMR  tanpa  harus  didahului  oleh  suatu  Penetapan  Pengadilan  atau  Putusan Pengadilan dan juga tanpa melaui Juru Sita Pengadilan atau Surat Peringatan Lainnya; 

c. Mengakhiri Perjanjian Lease ini secara sepihak tanpa melalui perantara Hakim.   11. KETERANGAN  TENTANG  KENDARAAN  YANG  DIMILIKI  ATAU  DIKUASAI  YANG  DIGUNAKAN 

UNTUK BEROPERASI ANAK PERUSAHAAN  Anak Perusahaan memiliki dan atau menguasai beberapa kendaraan yang dimiliki atau dikuasai Anak Perusahaan  untuk  digunakan  dalam menjalankan  kegiatan  usahanya  berupa  benda  tidak  bergerak dan benda bergerak, sebagai berikut:   

No  Nama Pemilik Bentuk dan Status Kepemilikan 

Lokasi 

Benda tidak bergerak 

1. SMR  Kantor, Sertipikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun nomor 18/VI/I tanggal 30 Oktober 1996  

Wisma  SMR  nomor 1, lantai V Blok I  

2. SMR  Kantor, Sertipikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun nomor 19/VI/I tanggal 30 Oktober 1996  

Wisma  SMR  nomor 2, lantai V Blok I  

 

110

Page 125: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

No  Nama Pemilik Jenis Kendaraan 

Merk Nilai (Rupiah) Tahun Kepemilikan 

Benda bergerak   

1.   PT Muara Perdana 

Mobil penumpang 

Mercedez Benz 

64.322.917 23  Desember 2010  

2.   SMR  Mobil  angkutan barang 

Mitsubishi Pick Up L200  

142.968.750 26 Juli 2010 

3.   SMR  Mobil penumpang 

Daihatsu Jeep Rocky F79  

85.312.500 24  Agustus 2010 

4.   SMR  Mobil penumpang 

Daihatsu Jeep F75  

63.937.500 22  Oktober 2010 

5.   SMR  Mobil penumpang 

Daihatsu Jeep Rocky F69  

71.093.750 24  Agustus 2010 

6.   PT Tiara Marga Trakindo  

Mobil  angkutan barang 

Daihatsu Pick Up 

92.031.250 26  Oktober 2010 

7.   SMR  Mobil penumpang 

Jeep Ford Everest  

150.156.250 13  Oktober 2010 

8.   SMR  Mobil  angkutan barang 

Mitsubishi Dump Truck  

179.218.750 23  Desember 2010 

9.   SMR  Mobil penumpang 

Toyota Kijang 

‐ 11  Februari 2011 

10.   SMR  Motor  Kawasaki LX 150 C  

53.500.000 12 May 2010 

11.   SMR  Motor  Kawasaki LX 150 C  

53.500.000 12 May 2010 

12.   SMR  Motor  Kawasaki LX 150 C  

53.500.000 12 May 2010 

13.   SMR  Motor  Kawasaki LX 150 C  

37.187.500 20 Juli 2010 

14.   SMR  Motor  Kawasaki LX 150 C  

37.187.500 20 Juli 2010 

15.   SMR  Motor  Kawasaki LX 150 C  

69.375.000 13  Oktober 2010 

16.   SMR  Motor  Kawasaki LX 150 C  

69.375.000 13  Oktober 2010 

17.   PT Natbour Resources Indonesia  

Motor  Kawasaki LX 150 C 

69.375.000 13  Oktober 2010 

              

111

Page 126: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

No  Nama Pemilik Jenis Kendaraan 

Merk Nilai (Rupiah) Tahun Kepemilikan 

18.   PT Natbour Resources Indonesia  

Motor  Kawasaki LX 150 C 

69.375.000 13  Oktober 2010 

19.   PT Natbour Resources Indonesia  

Motor  Kawasaki LX 150 C 

39.843.750 21  Oktober 2010 

20.   PT Natbour Resources Indonesia 

Motor  Kawasaki LX 150 C 

39.843.750 21  Oktober 2010 

21.   SMR  

Motor  Kawasaki KLX 250 S 

‐ 9 Maret 2011

22.   SMR  

Motor  Kawasaki D Tracker 

‐ 9 Maret 2011

23.   SMR  

Motor  Honda CS‐1 8.875.000 1 Januari 2009

24.   SMR  

Motor  Honda CS‐1 13.666.667 3 Juni 2010 

25.   SMR  Excavator  Caterpillar ‐ ‐ 

26.   SMR  Excavator  Caterpillar ‐ ‐ 

27.   SMR  Mobil penumpang 

Daihatsu Terios TX M/T 

‐ 16  November 2010 

28.   SMR  Mobil penumpang 

Daihatsu Terios TX MC 

‐ 1 Maret 2011

29.   SMR  Mobil penumpang 

Jeep Ford Everest 

‐ 16 Juni 2011 

30.   SMR  Mobil penumpang 

Jeep Ford Everest 

‐ 1 Juli 2011 

 Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan terhadap kendaraan bermotor berupa:   (i) untuk 1 (satu) unit mobil Mercedes Benz dengan nomor polisi R 1833 AB, sebagaimana dimaksud 

di  atas  sedang  dalam  proses  pengurusan  untuk  menjadi  atas  nama  SMR  berdasarkan  Surat Keterangan dari Biro Jasa “LINA“ tanggal 25 Juni 2011;   

(ii) untuk  1  (satu)  unit mobil Daihatsu  Pick Up  B  9714  PA  sebagaimana  dimaksud  di  atas  sedang dalam proses pengurusan untuk menjadi atas nama SMR berdasarkan Surat Keterangan dari Biro Jasa “LINA“ tanggal 25 Juni 2011; dan  

 (iii) 4 (empat) unit sepeda motor Kawasaki LX 150 C untuk nomor polisi B 6576 PNU, B 6577 PNU, B 

6439 PNW, dan B 6151 PNX,  sebagaimana dimaksud di atas  sedang dalam proses pengurusan untuk menjadi atas nama SMR berdasarkan surat keterangan tanggal 7 Juli 2011 yang dikeluarkan oleh CV Mitra Exspress 

          

112

Page 127: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Berikut  adalah  kendaraan  yang  dikuasai  Anak  Perusahaan  yang  keseluruhannya  atas  nama  SMR melalui perjanjian sewa guna usaha:  No  Jenis  Merk  Jumlah 

(Unit) No Perjanjian Sewa  Guna Usaha 

Nama Perusahaan  

Jangka Waktu Perjanjian 

Tahun Kepemilikan 

1. Mobil Berpenumpang 

Mitsubishi Strada Triton  DC GLX  2.8 M/T 

1  F1‐SCB‐09‐0000680 

PT U Finance  36 bulan  17 Desember 2009 

2. Excavator  Caterpillar Model 320D 

2  JLLS110389930 

PT  Tifa Finance 

36 bulan  24  Maret 2011 

3. Truck  MAN  CLA 26.280  (280 HP) 6X4 

5  HLLS100177470 

PT  Tifa Finance 

39 Bulan  14  Januari 2010 

4. Excavator   Caterpilar 320D 

4  HLLS100581770 

PT  Tifa Finance 

36 bulan  26 Mei 2010 

5. Bulldozer   Komatsu D85E‐SS‐2A 

2  HLLS100581770 

PT  Tifa Finance 

36 bulan  26 Mei 2010 

6. Truck  Man CLA  3  HLLS10128648 

PT  Tifa Finance 

36 bulan  23 Desember 2010 

7. Colt  Diesel Fe Super HD 

Mitsubishi  3  0027564/1/01/07/2010 

PT  Dipo  Star Finance 

36 bulan  15 Juli 2010 

8. Mobil berpenumpang 

Isuzu  New Panther TBR  54F Turbo  H Touring 2007 

1  9640500945‐PK‐001 

PT  BCA Finance  

36 bulan  13  Agustus 

2010  

9. Colt  Diesel Fe Super HD 

Mitsubishi  7  0027928/1/01/10/2010 

PT  Dipo  Star Finance 

36 bulan  08  Oktober 2010  

10. Mobil penumpang 

Mitshubishi L200 Strada E‐2  DBL Cabin  CR GLX  Triton 2010 

1  0027676/1/01/08/2010 

PT  Dipo  Star Finance 

36 bulan  06  Agustus 

2010 

11. Buldozer  Komatsu D85ESS‐2 tahun 2010 

1  100.01037186.1/01.100.910.00.110190.4 

PT  Astra Sedaya Finance 

36 bulan  21  Februari 2011 

12. Mobil penumpang 

Mitsubishi Triton  GLX Double Cabin 

1  100.01037186.1/01.100.910.00.110190.4  

PT  Astra Sedaya Finance 

35 bulan  21  Februari 2011  

13. Mobil penumpang 

Mitsubishi Triton  GLX Double Cabin 

1  1875/Krd/JJKJ/09/2009  

PT Bank  Jasa Jakarta 

36 bulan  30 September 2009 

14. Truk  Mitsubishi Colt  Diesel Tahun 2010 

1  

0027205/1/01/05/2010 

PT  Dipo  Star Finance  

36 bulan  4 Mei 2010  

113

Page 128: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

15. Truk  Mitsubishi Colt  Diesel FE  Super HD  2011 

1  0029029/1/01/06/2011 

PT  Dipo  Star Finance 

36 bulan  9 Juni 2011 

16. Excavator  Caterpillar 320D2 

2  10‐LS‐0006880‐001 (2473‐001‐J‐6880) 

PT  Chandra Sakti  Utama Leasing 

36 bulan  21  April 2011 

17. Excavator  Caterpillar 320D2 

3  10‐LS‐0006947‐002 (2473‐0020‐J‐6947) 

PT  Chandra Sakti  Utama Leasing 

36 bulan  8 Juni 2011  

18. Excavator  Caterpillar 320D2 

3  10‐LS‐0006948‐003 (2473‐003‐J‐6948) 

PT  Chandra Sakti  Utama Leasing 

36 bulan  8 Juni 2011  

19. Motor Grader 

Caterpillar 120‐K 

1  10‐LS‐0006950‐005 (2473‐005‐J‐6950) 

PT  Chandra Sakti  Utama Leasing 

36 bulan  8 Juni 2011 

20. Buldozer  Komatsu Buldozer D85ESS‐2 Heavy Equipment/2011 

1  100.01037186.1/01.100.910.00.110230.7 

PT  Astra Sedaya Finance 

36 bulan  29  April 2011 

21. Buldozer  Komatsu Buldozer D85ESS‐2 Heavy Equipment/2011 

1  100.01037186.1/01.100.910.00.110772.4 

PT  Astra 

Sedaya 

Finance  

36 bulan  1 Juni 2011 

22. Buldozer  Komatsu Buldozer D85ESS‐2 Heavy Equipment/2011 

1  100.01037186.1/01.100.910.00.110773.2 

PT  Astra Sedaya Finance 

36 bulan  1 Juni 2011  

23. Mobil penumpang 

Mitsubishi L200 Strada  E‐2  Single Cab‐GLX Triton 2011 

1  0029036/1/01/06/2011 

PT  Dipo  Star Finance 

36 bulan  9 Juni 2011 

24. Mobil penumpang 

Mitsubishi L200 Strada  E‐2  Single Cab‐GLX Triton 2011 

1  0029154/1/01/07/2011 

PT  Dipo  Star Finance 

36 bulan  06 Juli 2011 

25. Buldozer  Komatsu Buldozer D85ESS‐2 Heavy Equipment / 2011 

1  100.01037186.1/01.100.910.00.110789.9 

PT  Astra Sedaya Finance 

36 bulan  26 Juli 2011 

26. Mobil penumpang 

Mazda  / CX7  2.3 ATGT 

1    Petra Subada Budihardja 

November 

2011 

17  Maret 

2011 

     

114

Page 129: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

12. ASURANSI   Perseroan  dan  Anak  Perusahaan  mengasuransikan  aset‐aset  yang  dimilikinya  pada  beberapa perusahaan  asuransi  pihak  ketiga  sehubungan  dengan  kegiatan  operasinya.  Informasi  mengenai daftar asset yang diasuransikan adalah sebagai berikut :   

No.  Perusahaan Asuransi 

Masa Berlaku Pihak Tertanggung 

Jenis Asuransi 

Nilai 

1. PT Asuransi Qbe Pool 

1  Juli  2011  – 1 Juli 2012 

SMR Asuransi Alat Berat 

Rp650.000.000,‐ (enam ratus lima puluh juta Rupiah). 

2. PT Asuransi Qbe Pool 

1  Juli  2011  – 1 Juli 2012 

SMR Asuransi Alat Berat 

Rp650.000.000,‐ (enam ratus lima puluh juta Rupiah). 

3. PT  Arthagraha General Insurance 

9  September 2009  – 9  September 2012 

PT Bank Jasa Jakarta QQ. 

SMR 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

Rp301.000.000,‐ (tiga ratus satu juta Rupiah). 

4. PT Asuransi Jaya Proteksi 

17  Desember 2009  – 17  Desember 2012 

U Finance Indonesia QQ. SMR 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

Tahun ke 1: Rp305.000.000,‐ (tiga ratus lima juta Rupiah). 

Tahun ke 2 Rp259.250.000,‐ (dua ratus lima puluh sembilan juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah). 

Tahun ke 3 Rp213.500.000,‐ (dua ratus tiga belas juta lima ratus ribu Rupiah). 

5. PT  Asuransi Sinarmas 

12  Februari 2011  –    12 Februari 2012 

PT Tifa Finance QQ. 

SMR 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

Rp3.553.000.000,‐ (tiga miliar lima ratus lima puluh tiga juta Rupiah)  

6. PT  Asuransi Raksa Pratikara 

3  Mei  2010  –3 Mei 2013 

PT Dipo Star Finance QQ. 

SMR 

Asuransi Kendaraan Bermotor  

Tahun ke 1 Rp248.000.000,‐ (dua ratus empat puluh delapan juta Rupiah). 

Tahun ke 2 Rp198.400.000,‐ (seratus sembilan puluh delapan juta empat ratus ribu Rupiah). 

Tahun ke 3 Rp173.600.000,‐ (seratus tujuh puluh tiga enam ratus ribu Rupiah).  

115

Page 130: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

No.  Perusahaan Asuransi 

Masa Berlaku Pihak Tertanggung 

Jenis Asuransi 

Nilai 

7. PT  Asuransi Sinarmas 

17  Juni  2011  –17 Juni 2012 

PT Tifa Finance QQ. 

SMR 

Asuransi Alat Berat 

Rp3.000.000.000,‐ 

(tiga miliar Rupiah). 

8. PT  Asuransi Sinarmas 

4  Juni  2011  – 4 Juni 2012 

PT Tifa Finance QQ. 

SMR 

Asuransi Alat Berat 

Rp3.000.000.000,‐ (tiga miliar Rupiah).  

9. PT  Asuransi Tokio Marine 

15  Juli  2010  –15 Juli 2013 

PT Dipo Star Finance QQ. 

SMR 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

Rp847.500.000,‐ (delapan ratus empat puluh tujuh juta lima ratus ribu Rupiah)  

10. PT  Asuransi Central Asia 

13 Agustus 2010 –  13 Agustus 2013 

PT BCA Finance QQ. BCA QQ. SMR QQ. Kuntarti 

Sosro Djojo 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

Rp175.000.000,‐ (seratus tujuh puluh lima juta Rupiah)  

11. PT  Asuransi MSIG Indonesia 

5  Agustus  2010 –  5 Agustus 2013 

PT Dipo Star Finance QQ. 

SMR 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

Rp289.000.000,‐ (dau ratus delapan puluh sembilan juta Rupiah) 

12. PT  Asuransi Mitra Maparya 

8  Oktober  2010 –  8 Oktober 2013 

PT Dipo Star Finance QQ. 

SMR 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

Perlengkapan Tambahan total Rp91.250.000,‐ (sembilan puluh satu juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah) 

Kendaraan bermotor total Rp617.500.000,‐ (enam ratus tujuh belas juta lima ratus ribu Rupiah) 

TJH Rp5.000.000,‐ (lima juta Rupiah) 

Dump Truck Rp36.500.000,‐ (tiga puluh enam juta lima ratus ribu Rupiah). 

13. PT  Asuransi Sinarmas 

23  Desember 2010  –  23 Desember 2011 

PT Tifa Finance QQ. 

SMR 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

Rp2.880.000.000,‐ (dua miliar delapan ratus delapan puluh juta Rupiah).  

14. PT Asuransi AXA Indonesia 

25  Juni  2011  –24 Juni 2012 

SMR Asuransi Kendaraan Bermotor 

Rp184.000.000,‐ (seratus delapan puluh empat juta Rupiah). 

116

Page 131: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

No.  Perusahaan Asuransi 

Masa Berlaku Pihak Tertanggung 

Jenis Asuransi 

Nilai 

15. PT Asuransi AXA Indonesia 

25  Juni  2011  –24 Juni 2012 

SMR Asuransi Kendaraan Bermotor 

‐ Rp177.000.000,‐ (seratus tujuh puluh juta Rupiah) untuk 1 (satu) Unit Mitsubishi Colt Diesel dengan nomor polisi B 9481 HT; ‐ Rp110.000.000,‐ (seratus sepuluh juta Rupiah) untuk 1 (satu) Unit Mitsubishi L200 dengan nomor polisi B 9873 DN 

‐ Rp95.000.000,‐ (sembilan puluh lima juta Rupiah) untuk 1 (satu) Unit Hiline Pick Up dengan nomor polisi B 9714 PA 

 

16. PT  Zurich Insurance Indonesia 

8  November 2010  –  8 November 2013 

PT BII Finance 

Center QQ. SMR 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

Tahun ke 1 Rp182.300.000,‐ (seratus delapan puluh dua juta tiga ratus ribu Rupiah). 

Tahun ke 2 Rp154.955.000,‐ (seratus lima puluh empat juta sembilan ratus lima puluh lima ribu Rupiah). 

Tahun ke 3 Rp136.725.000,‐ (seratus tiga puluh enam juta tujuh ratus dua puluh lima ribu Rupiah). 

17. PT  Asuransi Astra Buana 

28  Februari 2011  –  28 Februari 2012 

PT Astra Sedaya 

Finance QQ. SMR 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

Rp2.354.088.000,‐ (dua miliar tiga ratus lima puluh empat juta delapan puluh delapan ribu Rupiah).  

18. PT  Asuransi Raksa Pratikara 

24 Maret 2011 –24 Maret 2012 

PT Tifa Finance QQ. 

SMR 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

Rp2.327.925.600,‐ (dua miliar tiga ratus dua puluh tujuh juta sembilan ratus dua puluh lima ribu enam ratus Rupiah). 

117

Page 132: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

No.  Perusahaan Asuransi 

Masa Berlaku Pihak Tertanggung 

Jenis Asuransi 

Nilai 

19. PT  Zurich Insurance Indonesia 

25  Februari 2011  –  25 Februari 2014 

PT BII Finance 

Center QQ. SMR 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

Tahun ke Rp198.100.000,‐ (seratus sembilan puluh delapan juta seratus ribu Rupiah). 

Tahun ke 2 Rp168.385.000,‐ (seratus enam puluh delapan juta tiga ratus delapan puluh lima ribu Rupiah). 

Tahun ke 3 Rp148.575.000,‐ (seratus empat puluh delapan juta lima ratus tujuh puluh lima ribu Rupiah). 

20. PT  Sarana Lindung Upaya 

19  Mei  2011  –19 Mei 2012 

SMR Asuransi Kendaraan Bermotor 

Rp145.000.000,‐ (seratus empat puluh lima juta Rupiah).  

21. PT  Asuransi Raksa Pratikara 

13  April  2010  –15  Desember 2011 

PT Mitsui Leasing Capital 

Indonesia QQ. Petra Subada Budiharja 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

‐ Rp580.000.000,‐

(lima  ratus  delapan 

puluh juta Rupiah) 

‐  Rp493.000.000,‐ 

(empat  ratus 

sembilan  puluh  tiga 

ribu Rupiah) 

22. PT Asuransi AXA Indonesia 

14  Juni  2011  –13 Juni 2012

SMR Asuransi Kendaraan Bermotor 

‐ Rp22.000.000,‐ (dua puluh dua juta Rupiah) untuk masing‐masing unit motor Kawasaki TrailKLX 150S. ‐ Rp15.000.000,‐ (lima belas juta Rupiah) untuk motor dengan nomor polisi DH3107 EC. ‐ Rp18.000.000,‐ (delapan belas juta Rupiah) untuk motor dengan nomor polisi DH 6872 H. ‐ Rp56.000.000,‐ (lima puluh enam juta Rupiah) untuk motor dengan nomor polisi B 6008 USW. ‐ Rp58.000.000,‐ (lima puluh delapan juta 

118

Page 133: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

No.  Perusahaan Asuransi 

Masa Berlaku Pihak Tertanggung 

Jenis Asuransi 

Nilai 

Rupiah) untuk motor dengan nomor polisi B 6891 USO.  

23. PT  Sarana Lindung Upaya  

19  April  2011  –19 April 2012 

SMR Asuransi Kebakaran 

Rp1.106.529.750,‐ (satu miliar seratus enam juta lima ratus dua puluh sembilan ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah).  

24. PT  Zurich Insurance Indonesia 

16  Juni  2011 sampai  dengan 16 Juni 2014 

PT BII Finance 

Center QQ. SMR 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

Tahun 1, Rp400.000.000,‐ (empat ratus juta Rupiah). 

Tahun ke 2, Rp340.000.000,‐ (tiga ratus empat puluh juta Rupiah). 

Tahun ke 3, Rp300.000.000,‐ (tiga ratus juta Rupiah). 

25. PT  Zurich Insurance Indonesia 

30  Juni  2011 sampai  dengan 30 Juni 2014 

PT BII Finance 

Center QQ. SMR 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

Tahun 1, Rp400.000.000,‐ (empat ratus juta Rupiah). 

Tahun ke 2, Rp340.000.000,‐ (tiga ratus empat puluh juta Rupiah). 

Tahun ke 3, Rp300.000.000,‐ (tiga ratus juta Rupiah). 

26. PT  Asuransi Mitra Maparya 

10  Juni  2011  –10 Juni 2014 

PT Dipo Star Finance QQ. 

SMR 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

Tahun 1, Rp300.500.000,‐ (tiga ratus juta lima ratus ribu Rupiah). 

Tahun ke 2, Rp5.000.000,‐ (lima juta Rupiah). 

Tahun ke 3, Rp240.400.000,‐ (dua ratus empat puluh juta empat ratus ribu Rupiah). 

Tahun ke 4, Rp210.350.000,‐ (dua ratus sepuluh juta tiga ratus lima puluh ribu Rupiah). 

119

Page 134: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

No.  Perusahaan Asuransi 

Masa Berlaku Pihak Tertanggung 

Jenis Asuransi 

Nilai 

27. PT  Asuransi Raksa Pratikara 

15  Juni  2011 sampai  dengan 15 Juni 2012 

PT Chandra Sakti Utama Leasing QQ. 

SMR 

Asuransi Alat Berat 

US$ 1,145,000 

28. PT  Asuransi Astra Buana 

19  Mei  2011 sampai  dengan 19 Mei 2012 

PT Astra Sedaya 

Finance QQ. SMR 

Asuransi Alat Berat 

Rp2.097.172.000,‐ 

(dua miliar sembilan 

puluh tujuh juta 

seratus tujuh puluh 

dua ribu Rupiah) 

29. PT  Asuransi Astra Buana 

22  Juni  2011 sampai  dengan 22 Juni 2012 

PT Astra Sedaya 

Finance QQ. SMR 

Asuransi Alat Berat 

Rp2.067.648.000,‐ (dua miliar enam puluh tujuh juta enam ratus empat puluh delapan ribu Rupiah) 

30. PT  Asuransi Astra Buana 

22  Juni  2011 sampai  dengan 22 Juni 2012 

PT Astra Sedaya 

Finance QQ. SMR 

Asuransi Alat Berat 

Rp2.067.648.000,‐ (dua miliar enam puluh tujuh juta enam ratus empat puluh delapan ribu Rupiah) 

31. PT  Asuransi Mitra Maparya 

10  Juni  2011 sampai  dengan 10 Juni 2014 

PT Dipo Star Finance QQ. 

SMR 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

10 Juni 2011 s/d 10 Juni 2012 kendaraan bermotor 

Rp242.500.000,‐0 (dua ratus empat puluh dua juta lima ratus ribu Rupiah); 

10 Juni 2011 s/d 10 Juni 2014 TJH Pihak Ketiga Rp10.000.000,‐ (sepuluh juta Rupiah); 

10 Juni 2011 s/d 10 Juni 2013 kendaraan bermotor Rp194.000.000,‐ (seratus sembilan puluh empat juta Rupiah); 

10 Juni 2013 s/d 10 Juni 2014 kendaraan bermotor Rp169.750.000,‐ (seratus enam puluh sembilan juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah) 

120

Page 135: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

No.  Perusahaan Asuransi 

Masa Berlaku Pihak Tertanggung 

Jenis Asuransi 

Nilai 

32. PT  Asuransi Mitra Maparya 

6  Juli  2011 sampai  dengan 6 Juli 2014 

PT  Dipo  Star Finance  QQ. SMR 

Asuransi Kendaraan Bermotor 

6 Juli 2011 s/d 6 Juli 2012 kendaraan bermotor Rp238.500.000,‐ (dua ratus tiga puluh delapan juta lima ratus ribu Rupiah); 

6 Juli 2011 s/d 6 Juli 2014 TJH Pihak Ketiga Rp5.000.000,‐ (lima juta Rupiah); 

6 Juli 2012 s/d 6 Juli 2013 kendaraan bermotor Rp190.800.000,‐ (seratus sembilan puluh juta delapan ratus ribu Rupiah); 

6 Juli 2013 s/d 6 Juli 2014 kendaraan bermotor Rp166.950.000,‐ (seratus enam puluh enam juta sembilan ratus lima puluh ribu Rupiah) 

33. PT  Asuransi Astra Buana 

26  Juli  2011 sampai  dengan 26 Juli 2012 

PT Astra Sedaya 

Finance QQ. SMR 

Asuransi Alat Berat 

Rp2.065.470.000,‐ (dua miliar enam puluh lima juta empat ratus tujuh puluh ribu Rupiah) 

 Manajemen  berpendapat  bahwa  nilai  pertanggungan  tersebut  adalah  cukup  untuk  menutupi kemungkinan  kerugian  atas  aset  yang  dipertanggungkan.  Tidak  terdapat  hubungan  afiliasi  antara Perseroan terhadap Pihak Asuransi.  13. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN  Sehubungan dengan kemungkinan keterlibatan Perseroan dan Anak Perusahaan, anggota Direksi dan Dewan  Komisaris  Perseroan  dan  Anak  Perusahaan,  dalam  perkara‐perkara  perdata,  pidana, administrasi  negara,  perselisihan  hubungan  industrial,  perpajakan maupun  kepailitan,  penundaan kewajiban  pembayaran  utang  atau  pembubaran  atau  pemeriksaan  oleh  pengadilan  atau  instansi lainnya  yang  berwenang  termasuk  yang  dimaksud  dalam  Undang‐undang  nomor  40  tahun  2007 tentang  Perseroan  Terbatas di hadapan badan‐badan peradilan umum dan  Pengadilan  Tata Usaha Negara,  Badan  Arbitrase  Nasional  Indonesia  (BANI)  atau  pada  Pengadilan  Hubungan  Industrial, Pengadilan  Pajak  dan  Pengadilan Niaga,  sampai  dengan  Prospektus  ini  diterbitkan,  Perseroan  dan Anak Perusahaan, maupun masing‐masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan anak perusahaan, tidak sedang terlibat perkara‐perkara perdata, pidana, administrasi negara, perselisihan 

121

Page 136: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

hubungan  industrial, perpajakan maupun kepailitan, penundaan kewajiban pembayaran utang atau pembubaran atau pemeriksaan oleh pengadilan atau instansi lainnya yang berwenang termasuk yang dimaksud  dalam  Undang‐undang  nomor  40  tahun  2007  tentang  Perseroan  Terbatas,  di  badan peradilan  umum  dan  arbitrase,  pengadilan  tata  usaha  negara,  pengadilan  hubungan  industrial, pengadilan  pajak  dan  pengadilan  niaga,  serta  tidak  terlibat  sengketa  hukum  lainnya  (di  luar pengadilan) yang secara material dapat memberi pengaruh negatif  (material adverse effect) kepada keuangan  dan/atau  kelangsungan  kegiatan  usaha  (going  concern)  dan  penawaran  umum  perdana saham Perseroan. 

122

Page 137: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

VIII. KEGIATAN  DAN  PROSPEK  USAHA  PERSEROAN  DAN ANAK‐ANAK PERUSAHAAN 

  1. TINJAUAN UMUM  Perseroan  berdomisili  di  Jakarta  Utara.  Perseroan  berusaha  dalam  bidang  pembangunan  dan perdagangan. Saat ini Perseroan belum memulai kegiatan operasionalnya. Perseroan merupakan suatu perusahaan induk yang mempunyai Anak Perusahaan yaitu : 1. SMR,  yang  bergerak  dibidang  pertambangan  batu mangan.  SMR  berdomisili  di  Jakarta Utama 

dengan  lokasi  pertambangan  di  Timor  Tengah  Selatan,  Nusa  Tenggara  Timur.  Kepemilikan Perseroan di SMR adalah sebesar 99,68%. 

2. AKAR, yang bergerak dibidang usaha perdagangan dan masih dalam tahap pengembangan. AKAR berlokasi di Jakarta Kepemilikan Perseroan di AKAR adalah sebesar 99,00%. 

3. TN,  yang  bergerak  dibidang  usaha  perdagangan  dan masih  dalam  tahap  pengembangan.  TN berlokasi di Jakarta Kepemilikan Perseroan di TN adalah sebesar 99,00%. 

 2. KEGIATAN USAHA 

 2.1 Perseroan  Berdasarkan anggaran dasar Perseroan maksud dan tujuan Perseroan ialah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, jasa, industri, pengangkutan, perbengkelan, dan pembangunan. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan Perseroan belum melakukan kegiatan usahanya.  Perseroan  hingga  saat  ini  belum  memulai  kegiatan  operasionalnya,  oleh  karena  itu  pendapatan Perseroan  seluruhnya  berasal  dari Anak  Perusahaan,  berikut  adalah  tabel  pertumbuhan  penjualan Perseroan berdasarkan kontribusi penjualan dari Anak Perusahaan :  

(dalam jutaan Rupiah) 

 31 Maret  31 Desember 

2011  2010  2009  2008  2007  2006 

SMR  6.964  23.860  ‐  ‐  ‐  ‐ 

‐ Ekspor – pihak ketiga             

Zhanjiang Junyu Minerals Co., Ltd  6.138  15.647  ‐  ‐  ‐  ‐ 

Lain‐lain  826  821  ‐  ‐  ‐  ‐ 

Lokal  ‐  7.381  10.196  ‐  ‐  ‐ 

AKAR  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐ 

TN  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐ 

 2.2 Anak Perusahaan 2.2.1 SMR 2.2.1.1 Umum  SMR bergerak dibidang usaha pertambangan yaitu pertambangan batu mangan. SMR memiliki IUP‐OP No. 39/KEP/HK/2010  tanggal 28  Januari 2010, dengan  lokasi pertambangan batu mangan di daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur yang mencakup Desa Supul, Desa Lakat, Desa Tubmonas, Desa Noebesa dan Desa Nobi‐Nobi dengan  luas area Wilayah  Ijin Usaha Pertambangan (WIUP) kurang lebih 4.550 hektar.   Batu mangan adalah bahan  tambang bersifat  logam berwarna putih  keabu‐abuan, keras dan getas mirip  besi,  tetapi  tidak magnetis.  Lambang  kimia  batu mangan  adalah Mn.  Sifat  kimia  dari  batu mangan  ini  adalah  kimia  aktif, merupakan  logam  keras dan  sangat  rapuh,  sulit untuk mencair  tapi mudah teroksidasi.  

123

Page 138: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

 Industri pemakai  (end user) batu mangan adalah  industri baja dan produser ferroalay. Batu mangan berguna  sebagai bahan baku  industri,  seperti untuk pembuatan baterai, keramik, bahan kimia, dan baja.  Namun  saat  ini  mangan  paling  banyak  digunakan  untuk  kebutuhan  industri  baja  yang penggunaannya mencapai 90% (sumber : majalah Tambang, 3 November 2008). Kandungan mangan dapat menghasilkan baja dengan kualitas bagus, yaitu  lebih kuat dan  ringan dibandingkan baja dari bahan mentah  lain.  Kualitas  demikian membuat  batu mangan menjadi  bahan  baku  paling  banyak dicari oleh  kalangan  industri baja  akhir‐akhir  ini  (sumber http://berdikarionline.com).  Sebagaimana diketahui,  industri  baja merupakan  salah  satu  industri  dasar  (hulu)  yang  sangat  dibutuhkan,  baik untuk kebutuhan konstruksi, elektronik, otomotif dan lain‐lain.  Berikut adalah keterangan mengenai karakteristik batu mangan: Lambang  : Mn Nomor Atom  : 25 Warna  : Abu‐abu besiKepadatan  : 7,43 g/cm  Titik Lebur  : 1.247 C Titik Didih  : 2.061 C   

Batu Mangan SMR  memulai  produksi  secara  komersil  pada  tahun  2010.  Selama  tahun  2010  SMR  telah memproduksi  135.000  ton  batu mangan.  SMR  akan meningkatkan  kapasitas  produksinya  sampai dengan 325.000  ton pada akhir  tahun 2012. SMR melakukan  sendiri  seluruh operasi penambangan batu mangan dan pengakutan batu mangan.   Kantor SMR beralamat di Wisma SMR lantai 5, Suite 501, Jl. Yos Sudarso Kav 89, Jakarta 14350. Lokasi pertambangan SMR beralamat di Jalan Niki‐Niki Desa Supul, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan.  2.2.1.2 Area Konsesi dan Proyek Pertambangan   Area konsesi SMR terletak di kecamatan Kuatnana dan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, di Propinsi Nusa Tenggara Timur, dengan luas WIUP sebesar 4.550 hektar. Dari seluruh WIUP tersebut,  terdapat  sekitar 3.749,56 hektar  yang berada di dalam  kawasan hutan produksi.  Saat  ini hasil produksi batu mangan SMR dari area konsesi seluas 800,44 yang berada di desa Supul.  Sebagaimana  yang disyaratkan oleh  ketentuan perundang‐undangan, untuk melakukan produksi di area hutan produksi harus mendapatkan Ijin dari Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. Untuk itu SMR sedang dalam proses pengurusan  Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan seluas 1.106 hektar. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai target produksi SMR.  

124

Page 139: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Konsesi SMR terbagi dalam beberapa blok dan tersebar di 6 (enam) enam desa, yaitu Supul, Noebesa, Lakat, Tumonas, Tumu dan Nobi‐Nobi. Berikut adalah peta yang mengambarkan lokasi masing‐masing area konsesi Perseroan.  

 Sumber : Perseroan 

 2.2.1.3 Ijin Usaha Pertambangan (“IUP”)  Ijin Usaha Pertambangan  (“IUP”) adalah wewewang yang diberikan oleh Pemerintah kepada Badan, Perorangan untuk melaksanakan usaha pertambangan. Kegiatan pertambangan SMR pada awalnya dilaksanakan  berdasarkan  KP  yang  diperoleh  dari  Pemerintah  Daerah.    Di  dalam  KP  terdapat ketentuan‐ketentuan  yang  wajib  ditaati  oleh  pemilik  KP  dalam  menjalankan  kegiatan pertambangannya di wilayah pertambangan yang ditetapkan di dalam KPnya. Pemilik KP diwajibkan untuk membayar  iuran  tetap  tahunan  untuk  setiap  hektar  dari wilayah  KPnya. Apabila  pemilik  KP mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga atau mengubah komposisi pemegang sahamnya, maka pemilik  KP  harus  terlebih  dahulu  mendapatkan  Persetujuan  dari  Bupati  yang  menerbitkan  KP tersebut.  KP  dapat  dicabut  apabila  pemilik  KP  tidak  dapat mememuhi  kewajiban‐kewajiban  yang diatur dalam KP tersebut.  Berdasarkan persyaratan dalam UU pertambangan No 4  SMR  telah mengubah KP  yang dimilikinya menjadi  IUP untuk mememuhi persyaratan  sebagaimana diatur dalam UU Pertambangan  tersebut. Dalam  sistem baru  ini,  terdapat 2  (dua)  ijin usaha  yaitu  Ijin Usaha Produksi  (”IUP”) dan  Ijin Usaha Pertambangan Khusus (“IUPK”).  IUP hanya terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu:   

IUP berdasarkan Undang‐undang Pertambanga No. 4 

Cakupan Kegiatan Maksimum Periode dan Luas Wilayah 

IUP Eksplorasi  Penyelidikan umum, eksplorasi dan studi kelayakan dari proses pertambangan 

Sampai dengan 7 (tujuh) tahun.Maksimum luas wilayah 50.000 hektar. 

IUP Operasi Produksi Konstruksi, pertambangan, pemurnian dan pengolahan, penjualan dan transportasi 

Sampai dengan 20 (dua puluh) tahun, dapat diperpanjang sebanyak 2 (dua) kali masing‐masing 10 (sepuluh) tahun. Maksimum luas wilayah 15.000 hektar 

    

125

Page 140: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Berdasarkan UU Pertambangan No 4, pemberian  IUP dilakukan melalui proses  lelang yang diadakan oleh  pemerintah  kabupaten/kota,  pemerintah  propinsi  atau  pemerintah  pusat,  tergantung  pada lokasi  wilayah  konsesi.  Sedangkan  IUPK  diberikan  oleh  pemerintah  pusat  untuk  daerah‐daerah konsesi  yang  kandungan  mineralnya  dicadangkan  untuk  kepentingan  strategis  nasional,  dimana prioritas pengelolaannya diberikan kepada BUMN dan yang kemudian melalui proses  lelang dibuka bagi  perusahaan  swasta  yang  ingin  ikut  berpartisipasi.  Baik  IUP  dan  IUPK  dapat  dimiliki  oleh perusahaan‐perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA).  Berdasarkan  IUP‐OP  SMR  No  39/KEP/HK/2010  tanggal  28  Januari  2010  lokasi  SMR  adalah  seluas 3.749,56 hektar yang  terletak pada  sebagaian kawasan hutan  Loab Tumbesi dengan  fungsi  sebagai hutan produksi, dan SMR sedang dalam proses pengurusan permohonan  Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan  (IPPKH) untuk  kegiatan produksi  tambang mangan di Desa  Supul, Kecamatan Kuatnana dan Desa  Noebesa  Kecamatan  Amanuban  Tengah,  Kabupaten  Timor  Tengah  Selatan,  Provinsi  Nusa Tenggara  Timur,  kepada  Kementerian  Kehutanan  Republik  Indonesia,  untuk  lahan  seluas  1.106,6 hektar  sesuai  dengan  pertimabangan  teknis  penggunaan  kawasan  hutan  Pemerintah  Kota  Provinsi Nusa Tenggara Timur Dinas Kehutanan.  Sejak tahun 2008 hingga 2011 SMR memperoleh surat pernyataan dukungan dari warga masyarakat pemilik  tanah,  tua  adat,  dan  aparat  desa  dari  enam  desa  di  kecamatan  Kuatnana  dan  Amanuban Tengah, yang berisi pernyataan dukungan atas kegiatan penambangan mangan di wilayah lahan yang mereka  miliki.  Pada  tahun  2011,  SMR  diwakili  oleh  penjabat  Direktur  Uatama/Kuasa  Direksi, menandatangani  Surat  Pernyataan  Dukungan  Kegiatan  Penambangan.  Surat  ini  berisi  pernyataan dukungan dari para pemilik  tanah  terkait  kegiatan  SMR dengan memberikan hak pengelolaan  atas tanah yang dimiliki, yang berlaku selama masa Ijin Usaha Pertambangan, dan perpanjangannya, yang dimiliki oleh SMR. Hak pengelolaan tersebut termasuk namun tidak terbatas untuk menyerahkan dan menggunakan  lahan/bidang  tanah, melakukan  kegiatan  pembukaan  lahan,  pembuatan  jalan  akses baru ke area tambang, perbaikan  jalan akses yang sudah ada, dan pengangkutan hasil tambang dan penjualan hasil tambang di wilayah tersebut.  Berikut adalah penjelasan singkat dari setiap tahap Proses Penambangan SMR  Tahap Penyelidikan Umum Selama  tahap  penyelidikan  umum,  pemegang  IUP  diharuskan  melaksanakan  penyelidikan  umum dalam wilayah  kontraknya  untuk mengetahui  kemungkinan  lokasi  cadangan  batu mangan  secepat mungkin  setelah  penandatanganan  IUP.  Setiap  penemuan  cadangan  batu  mangan  dengan  skala signifikan  harus  diberitahukan  kepada  Pemerintah.  Tahap  penyelidikan  umum  berdasarkan  IUP berakhir 12 bulan setelah  tanggal  IUP. Setelah  itu area yang  tidak  teridentifikasi memiliki cadangan Batu Mangan yang dipandang ekonomis harus dikembalikan kepada Pemerintah.  Tahap Eksplorasi Setelah  Tahap  Penyelidikan  Umum,  pemegang  IUP  diharuskan  mengeksplorasi  daerah  dimana terdapat cadangan Batu Mangan yang dipandang ekonomis. Jangka waktu eksplorasi berdasarkan IUP berakhir  36  bulan  setelah  Tahap  Penyelidikan  Umum  tetapi  dapat  diperpanjang  hingga  dua  kali periode  12  bulan.  Setelah  tahap  tersebut  area  tambangan  yang  tidak  teridentifikasi  memiliki cadangan Batu Mangan yang dipandang ekonomis harus dikembalikan kepada Pemerintah.  Tahap Studi Kelayakan Setelah Tahap Eksplorasi, pemegang IUP diharuskan melaksanakan studi kelayakan terhadap wilayah kontrak  yang  tersisa.  Tahap  Studi  Kelayakan  dilakukan  dalam  periode  12  bulan.  Pada  akhir  studi tersebut, pemegang IUP wajib menyerahkan laporan kepada Pemerintah tentang kelayakan ekonomis wilayah IUP tersebut.      

126

Page 141: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Tahap Konstruksi Setelah memperoleh seluruh Persetujuan dan  ijin yang diperlukan, Tahap Konstruksi dimulai dimana pemegang  IUP  wajib  membangun  infrastruktur  dan  fasilitas  penambangan  yang  diperlukan  agar proyek penambangan beroperasi. Pekerjaan konstruksi biasanya harus diselesaikan dalam waktu 36 bulan setelah akhir dari Tahap Studi Kelayakan.  Tahap Operasi Setelah  Tahap  Konstruksi  berakhir  dan  setelah  memperoleh  seluruh  Persetujuan  dan  ijin  yang diperlukan, Tahap Operasi dimulai.  IUP berlaku efektif selama 20  (dua puluh)  tahun setelah memperoleh  ijin eksploitasi. Perpanjangan dimungkinkan dengan kesepakatan antara Pemerintah dan pemegang IUP.  2.2.1.4 Produk Batu Mangan  Batu mangan yang diproduksi SMR adalah produk dengan spesifikasi  tunggal dimana hasil produksi batu mangan Perseroan memiliki kualitas dengan kadar diatas 47%.   Berikut  adalah  spesifikasi  khusus  Produk  SMR  berdasarkan  Report  of Analysis  yang dilakukan  oleh Sucofindo pada tanggal 10 – 11 September 2009  

Parameter Unit Hasil

Manganese (Mn) Total % 47,47Iron Trioxide (Fe2O3)  % 0,68Aluminium Trioxide (AI2O3) % 4,75Calcium Oxide (CaO)  % 0,24Magnesium Oxide (MgO) % 0,02Manganese Dioxide (MnO2) % 75,13Chromium Trioxide (Cr2O3) % 0,06Sodium Oxide (Na2O) % 0,21Potassium Oxide (K2O) % 0,68Silicon Dioxide (SiO2) % 5,36Titanium Dioxide (TiO2) % 0,27Loss On Ignition (LOI) % 12,56Phosphorus (P)  % 0,065Sulfur (S)  % 0,107Moisture Content (MC) %, AR 0,58*AR (As received basis) 

 2.2.1.5 Cadangan Batu Mangan  LAPI  ITB telah melakukan penelaahan atas perkiraan cadangan yang dimiliki SMR, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh LAPI ITB sesuai laporan tanggal 4 Februari 2011 jumlah cadangan sumber daya mangan adalah  sebesar 2.734.970  ton. Penelahaan dilakukan  terdapat 791 hektar atau hanya 17% dari  luas  total  IUP‐OP SMR yang seluas sekitar 4.550 hektar. Dengan demikian masih  terdapat kemungkinan  mangan  di  daerah‐daerah  lainnya,  jika  dilakukan  eksplorasi  lanjutan  yang  berupa pengeboran.  Berikut adalah jumlah sumber daya mangan di daerah IUP‐OP SMR untuk mangan dengan kadar lebih besar dari 50%  

Uraian  Terukur Terindikasi Terduga 

Sumber daya IUPP SMR  1.440.000 3.225.400  2.503.000Jumlah terukur + terindikasi (insitu)  ‐ 4.665.400  ‐Jumlah terduga  ‐ ‐  2.503.000

 

127

Page 142: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Berikut adalah jumlah sumber daya mangan di daerah IUP‐OP SMR untuk mangan dengan kadar lebih besar 10 ‐ 30%  

Uraian  Terukur Terindikasi Terduga 

Sumber daya IUPP SMR  1.006.600 2.253.300  1.736.000Jumlah terukur + terindikasi (insitu)  ‐ 3.259.900  ‐Jumlah terduga  ‐ ‐  1.736.000

 Berdasarkan  laporan yang dibuat oleh LAPI  ITB, perhitungan cadangan hanya dapat dilakukan pada sumberdaya terukur dan terindikasi. Jumlah kedua sumberdaya ini untuk mangan yang berkadar lebih dari 50% adalah  sebesar 4.665.400 metrik  ton, dimana perhitungan cadangan  tidak dilakukan pada mangan yang berkadar 10‐30%.   Dari  jumlah  sumberdaya  terukur dan  terindikasi yang berkadar  lebih dari 50%  tersebut yang dapat ditambang (mineable) adalah sebesar 3.907.100 metrik ton. Dikarenakan terdapat sumberdaya yang memiliki  topografi  dan  geometri  yang  ekstrem  (hampir  tegak).  Kemiringan  yang  hampir  tegak tersebut  mengakibatkan  semakin  banyak  “bench”  penambangan  yang  harus  dibuat,  yang mengakibatkan semakin banyak juga tanah penutup (waste/overburden) yang akan dihasilkan. Waste yang terlalu banyak mengakibatkan penambangan menjadi tidak ekonomis.  SMR  hingga  saat  ini masih menggunakan  penambangan  semi mekanik  dimana  proses  pemilahan, packing  dan  loading mengunakan  tenaga manusia, maka  dari  jumlah minebale  sebesar  3.907.100 akan terdapat mining lost sebesar 30%. Sehingga cadangan mangan setelah dikurangi oleh mining lost akibat motode penambangan semi mekanik adalah sebesar:  

3.907.100 metrik ton X 30% = 2.734.970 metrik ton  Berdasarkan  laporan LAPI  ITB, dengan melakukan pengolahan  lebih  lanjut, mining  lost yang sebesar 30% tersebut dapat di recovery sebanyak 90%.  Sehingga cadangan mangan SMR menjadi sebesar:  

2.734.970 metrik ton + (90% X 1.172.130 metrik ton) = 3.789.887 metrik ton   2.2.1.6 Kapasitas Produksi   SMR memulai  produksi  batu mangannya  pada  tahun  2010,  dimana  pada  tahun  2010  SMR  telah memproduksi sebanyak 12.000 ton per bulan.   Tabel berikut adalah ringkasan data volume produksi, volume penjualan dan rata‐rata harga jual per ton untuk masing‐masing periode.  

Keterangan 31 Maret 31 Desember 2011 2010 2009 2008 

Kapasitas produksi (ton)  9.000 30.000 ‐ ‐ Rata‐rata Kapasitas terpakai (ton)  2.732 12.331 ‐ ‐ 

            

128

Page 143: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

 Berikut adalah bagan proses produksi :                       Sumber : Perseroan  2.2.1.7 Kegiatan Operasi Penambangan dan Logistik  Berikut adalah langkah‐langkah yang dilakukan Perseroan dalam menjalankan usahanya pertambangannya yang terdiri atas 5 langkah utama meliputi:  1. Eksplorasi 

Aktivitas eksplorasi  termasuk pengumpulan data, pemodelan geologi, evaluasi kondisi keuangan dan  riset pasar.  Pengumpulan  data  adalah  proses  identifikasi  lokasi,  bentuk  dan  kualitas  cadangan  batu mangan. Proses ini dilakukan berdasarkan pemetaan geologi, yang berupa survei kondisi permukaan tanah. 

 Pemodelan geologi adalah proses transfer data dari setiap titik observasi ke dalam bentuk maket 3 dimensi lapiran batu mangan. Hal  ini diperlukan untuk memperkirakan  kandungan batu mangan  yang  tersedia di suatu  lapisan  dan  berdampak  pada  pemilihan metode  penambangan  tertentu.  Pemodelan  geologi  juga dapat  memberikan  informasi  mengenai  kualitas  batu  mangan.  Perseroan  menunjuk  LAPI  ITB  untuk melakukan perhitungan estimasi sumber daya dan cadangan batu mangan di area IUP. 

 Berdasarkan laporan LAPI ITB perhitungan cadangan hanya menempati 17% atau 791 hektar di daerah IUP‐OP SMR. Data‐data tersebut kemudian diterjemahkan sebagai cadangan terukur + terindikasi dan cadangan terduga.  SMR  melakukan  aktivitas  pengumpulan  data  dan  memperbaharui  model  geologi  secara  terus menerus  sesuai  perkembangan  metode  pengukuran  untuk  menambah  tingkat  keyakinan/kepercayaan terhadap cadangan yang dimiliki. 

 SMR melakukan evaluasi keuangan untuk menentukan apakah pelaksanaan penambangan atau perluasan daerah penambangan memang  layak secara ekonomis untuk dilakukan. Evaluasi  ini mencakup harga batu mangan,  permintaan  produk,  investasi  modal  yang  dibutuhkan,  penambangan,  biaya  pemrosesan  dan transportasi.  Selain  itu  Perseroan melakukan  riset  pasar  untuk memperoleh  informasi mengenai  tingkat permintaan batu mangan, harga batu mangan dan juga pelanggan batu mangan yang potensial.  Berikut adalah biaya eksplorasi dan pengembangan yang telah dikeluarkan : 

(dalam ribuan Rupiah) 

Keterangan 31 Maret  31 Desember 2011  2010  2009  2008 

Biaya eksplorasi dan pengembangan  90.686.939  90.659.461  90.430.351  27.831.874‐ 

 

Pembukaan Lahan

Pembuangan Over Burden Penambangan PemilihanPengangkutan ke

stockpile

StockpilePacking

Pengiriman ke Pelabuhan

Pengapalan

Pembukaan Lahan

Pembuangan Over Burden Penambangan PemilihanPengangkutan ke

stockpile

StockpilePacking

Pengiriman ke Pelabuhan

Pengapalan

129

Page 144: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

 

 2. Perencanaan Penambangan 

Dengan  data  yang  terkumpul  dari  aktivitas  eksplorasi  awal,  SMR  menyusun  rencana penambangan  jangka  panjang  dan  rencana  produksi.  Aspek‐aspek  lain  yang  turut dipertimbangkan  antara  lain  kondisi  alam  yang mencakup  topografi, desa  sekitar dan  rencana rehabilitasi pasca penambangan. Sejalan dengan data eksplorasi yang terus berkembang, model geologi diperbaharui secara berkesinambungan sebagai dasar perubahan rencana penambangan. 

 3. Penambangan Batu Mangan. 

Metode  penambangan  yang  dilakuan  adalah  dengan  metode  semi  mekanik,  dimana penambangan  dilakukan  dengan  mengeruk  lapisan  batu  mangan  menggunakan  ekskavator (gambar A). Hasil pengerukan  tersebut kemudian dipindahkan ke area khusus untuk kemudian dilakukan proses pemilihan, packing dan loading menggunakan tenaga kerja manusia (gambar B).   Berdasarkan kadarnya  terdapat 2  jenis mineralisasi mangan yang  terdapat di area konsesi SMR yaitu mangan dengan kadar Mn  lebih dari 50% dan kadar Mn dengan kadar antara 10%  ‐ 30%. Batu mangan  yang  diproduksi  oleh  SMR  hanya  batu mangan  berkadar Mn  diatas  47%,  oleh karena itu dilakukan proses pemilihan. Kadar mangan dengan Mn diatas 50% bercirikan keras dan pejal dengan warna  abu‐abu metalik, mengandung mineral oksida mangan  terutama pirolusit, sedangkan mangan dengan kadar Mn 10% ‐ 30% bercirikan relatif lunak dan lepas‐lepas dengan warna  umumnya  abu‐abu.  Proses  pemilihan  ini mengunakan  tenaga manusia  dimana  berisiko akan adanya mining lost. ] 

  

Gambar A  Gambar B Sumber : Perseroan  

 Batu  mangan  yang  telah  dipilih  kemudian  dimasukkan  kedalam  karung‐karung  yang  masing‐masing beratnya 50kg, karung‐karung tersebut kemudian dikumpulkan di stockpile sampai jumlah tertentu untuk dikirim.  Penambangan Perseroan beroperasi pada hari kerja selama 8 jam pershift, kecuali apabila terjadi gangguan  cuaca  seperti  hujan.  Perseroan  memperkerjakan  2  (dua)  shift  penambangan  yang bekerja dimana shift pertama bekerja untuk pengumpulan batu mangan yang bekerja di pagi dan siang hari,  shift  kedua bekerja untuk pengupasan  tanah  yang bekerja  selama  sore dan malam hari.    Lokasi  tambang Perseroan memiliki  fasilitas kantor dan  tempat menginap bagi karyawan SMR, dilengkapi dengan fasilitas jalan, listrik, sarana air bersih dan klinik pengobatan. 

 4. Pengangkutan Batu Mangan 

Batu mangan  yang  diperoleh  dari  hasil  penambangan  diangkut  dengan  truk  untuk  kemudian dibawa ke gudang  (stockpile) yang berjarak antara 10‐15 km  (tergantung dari  lokasi mana batu mangan  tersebut ditambang).  Jalan yang dilalui oleh  truk  tersebut adalah  jalan dengan  lapisan batu pasir sehingga bisa dilalui oleh truk berkapasitas 8‐20ton.  

 

130

Page 145: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Dari  stockpile batu mangan  tersebut dibawa dengan  truk  ke Pelabuhan Tenau di Kupang yang berjarang  kurang  lebih  175km.  SMR  menunjuk  pihak  ketiga  untuk  melakukan  operasi pengangkutan batu mangan dari stockpile ke pelabuhan. 

 

5. Pengapalan dan Transportasi Batu Mangan Di pelabuhan Tenau Kupang, batu mangan diangkut dengan menggunakan vessel atau container yang  berkapasitas  sekitar  20.000  –  25.000  DWT.  Bila  batu  mangan  diangkut  dengan menggunakan  vessel  maka  batu  mangan  dapat  langsung  dikirim  ke  pelanggan  SMR  di  Cina. Sedangkan bila menggunakan container maka batu mangan harus diangkut ke Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, untuk kemudian  dilanjutkan ke negara tujuan. 

 2.2.1.8 Pengendalian Kualitas  Proses pengendalian kualitas dilakukan mulai dari pengambilan sample di lapangan oleh tim geologis SMR  sebelum mulai dilakukannya eksplorasi dimana bila hasil dari analisa ditemukan batu mangan dengan  kadar  sesuai  standar  produk  SMR maka  akan  dilakukan  eksplorasi  di  area  pertambangan tersebut, selain itu SMR juga mengirimkan sample hasil eksplorasi batu magan ke laboratorium untuk mengetahui kadar batu mangan untuk memastikan kualitas batu mangan  sesuai dengan ketentuan spesifikasi  yang  tertera  dalam  perjanjian  jual  beli,  analisa  kadar  batu mangan  di  laboratorium  di lakukan oleh pihak independen.  Pengendalian mutu dilakukan oleh pihak SMR dan Pihak Independen (PT Sucofindo (Persero)), dimana sample diambil untuk setiap lapisan batu mangan yang berbeda, dimana kemudian sample dibawa ke laboratorium  untuk  dicek  kadar  mangannya.  Pegawai  SMR  yang  bertanggung  jawab  dalam pengendalian  mutu  harus  telah  mengikuti  sejumlah  training  yang  diselenggarakan  oleh  SMR, sedangkan pihak  independen yang bertanggung  jawab adalah pihak yang telah melakukan verifikasi sebagaimana  tertuang  dalam  Keputusan Menteri  Perdagangan  Republik  Indonesia  nomor  384/M‐DAG/KEP/6/2008 tanggal 27 Juni 2008 tentang Penetapan Surveyor sebagai Pelaksana Verifikasi atau Penulusan  Teknis  terhadap  ekspor  produk  pertambangan  tertentu,  Lampiran  Keputusan Menteri Perdagangan R.I nomor 384/M‐DAG/KEP/6/2008 tanggal 27 Juni 2008.  Sampai dengan Prospektus  ini diterbitkan SMR belum pernah melanggar perjanjian dan SMR belum pernah mengalami  kondisi  dimana  pengiriman  batu mangan  ditolak  oleh  pelanggan  karena  tidak memenuhi spesifikasi.  2.2.1.9 Fasilitas Infrastruktur  Untuk menunjang produktivitas, SMR membangun infrastruktur di area konsesi, diantaranya :  Jalan utama menuju desa sepanjang 41,2 km  Pelebaran jalan sepanjang 17,8 km.  Jaringan komunikasi/internet 

 Dalam  jangka menengah  SMR  akan membangun  sarana dan prasarana di  area pertambangan baik jalan baru maupun perbaikan jalan desa yang sudah ada, selain itu SMR akan membangun stock pile, fasilitas listrik dan air.   Dalam  jangka  panjang  Perseroan  berencana  untuk  membangun  akses  jalan  tambahan  sehingga memudahkan  logistik dan dapat mempersingkat waktu  tempuh pengiriman batu mangan dari area penambangan  ke  stock  pile.  Selain  itu  Perseroan  akan menyediakan  lahan  seluas  sekitar  5  hektar untuk  fasilitas proses pencucian dan pemisahan batu mangan di daerah Soe. Proses Pencucian dan pemisahan batu mangan tersebut berguna untuk meningkatkan kualitas batu mangan.  Perseroan  berkeyakinan  bahwa  kebijakan  yang  dilakukan  saat  ini  akan  dapat  membantu meningkatkan  proses  logistik,  mengurangi  biaya,  mengurangi  cycle  time,  biaya  per  unit  dan demurrage costs, dan juga membantu Perseroan dalam melakukan manajemen tambang, persediaan, transportasi dan pengangkutan dengan lebih efisien.  

131

Page 146: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

2.2.1.10 Keselamatan Kerja Dan Lingkungan  Keselamatan Kerja SMR sangat mengutamakan keselamatan kerja pada seluruh aspek operasionalnya, dan menerapkan standar Pemerintah dalam hal kesehatan dan keselamatan industrial. Keselamatan kerja adalah faktor penting  yang  SMR  perhitungkan  dalam  penyusunan  rencana  ekspansi  dan  peningkatan  kapasitas produksi  SMR.  SMR  selalu  berusaha  untuk meminimalkan  risiko  kecelakaan,  cedera,  dengan  cara mengawasi dan meningkatkan standar kesehatan dan keselamatan. Walaupun SMR belum memiliki sistem  formal  untuk manajemen  kesehatan  dan  keselamatan  kerja,  SMR  telah merumuskan  dan mengikuti kebijakan‐kebijakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman. SMR melakukan audit atas  kegiatan  penambangan  setiap  tiga  bulan  untuk mengawasi  penerapan  panduan  keselamatan tersebut. Tambang SMR pernah terjadi kecelakaan namun diklasifikasikan sebagai kecelakaan ringan. Risiko utama  keselamatan di  lokasi  tambang  SMR berkaitan dengan  kecelakaan di  jalan, walaupun SMR  secara  terus  menerus  berusaha  untuk  meningkatkan  standar  keselamatan  di  setiap  aspek operasional SMR.  Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Kegiatan usaha SMR  tunduk kepada Undang‐undang dan peraturan perundang‐undangan  termasuk tunduk kepada peraturan perundang‐undangan  lingkungan hidup di  Indonesia. Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) adalah badan pemerintah yang bertugas untuk menerapkan dan mengawasi pelaksanaan kebijakan Pemerintah di bidang  lingkungan hidup, dalam bidang pengendalian dampak lingkungan, dan pengawasan operasi penambangan SMR oleh badan pemerintah daerah. KLH berada langsung  di  bawah  Presiden  dan  berkoordinasi  dengan  Badan  atau Departemen milik  Pemerintah lainnya  termasuk Kementerian Energi dan  Sumber Daya Mineral  (ESDM) dalam hal pertambangan. SMR berkomitmen untuk berusaha menerapkan manajemen  lingkungan hidup  yang  sesuai dengan peraturan yang berlaku.   Perlindungan  lingkungan  hidup  di  Indonesia  diatur  oleh  beberapa  undang‐undang,  peraturan  dan keputusan, termasuk:  Undang‐undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 

(“UU 32/2009);  Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan atau 

AMDAL;  Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha 

dan/atau  Kegiatan  yang  Wajib  Dilengkapi  dengan  Analisis  Mengenai  Dampak  Lingkungan (”Peraturan 11/2006); 

Keputusan  Menteri  Energi  dan  Sumber  Daya  Mineral  No.  1453K/29/MEM/2000  tentang Pedoman  Teknis  Penyelenggaraan  Tugas  Pemerintah  di  Bidang  Pertambangan  Umum (”Keputusan 1453”); 

Keputusan  Menteri  Energi  dan  Sumber  Daya  Mineral  No.  1457/K/28/MEM/2000  tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Lingkungan di Bidang Pertambangan dan Energi (”SK 1457”);  

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18 tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang (”Peraturan 18/2008); dan 

Peraturan  Menteri  Lingkungan  Hidup  No.  13  Tahun  2010  tentang  Upaya  Pengelolaan Lingkungan  Hidup  dan  Upaya  Pemantauan  Lingkungan  Hidup  dan  Surat  Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. 

 SMR telah memperoleh: 1. Kerangka  Acuan  Analisis  Dampak  Lingkungan  Hidup  (KA‐ANDAL)  Rencana  usaha  Dan/Atau 

Kegiatan  Penambangan Mangan,  sesuai  dengan  surat  keputusan Bupati  Timor  Tengah  Selatan nomor 48/KEP/HK/2009 tanggal 16 Mei 2009 tentang Persetujuan Kesepakatan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA‐ANDAL) Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Penambangan Mangan oleh SMR di Desa Supul Kecamatan Kuatnana dan Desa Noebesa kecamatan Amanuban Tengah. 

2. Analisis Dampak Lingkungan Hidup  (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup  (RKL) dan Rencana  Pemantauan  Lingkungan  Hidup  (RPL)  sesuai  dengan  surat  keputusan  Bupati  Timor 

132

Page 147: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Tengah Selatan nomor 48/KEP/HK/2009 tanggal 16 Mei 2009  tentang Persetujuan Kesepakatan Lingkungan  Hidup  terhadap  Analisis  Dampak  Lingkungan  (ANDAL),  Rencana  Pengelolaan Lingkungan  Hidup  (RKL),  Rencana  Pemantauan  Lingkungan  Hidup  (RPL)  dari  Rencana  Usaha Dan/Atau  Kegiatan  Penambangan Mangan  oleh  SMR  di Desa  Supul  Kecamatan  Kuatnana  dan Desa Noebesa kecamatan Amanuban Tengah Kabupaten Timor Tengah Selatan. 

 2.2.1.11 Pemasaran dan Penjualan  SMR mengelola  pemasaran  dan  penjualan  batu mangan melalui  divisi  pemasaran  internal.  Divisi pemasaran SMR didukung oleh tim pemasaran yang berpengalaman yang bertanggung  jawab untuk memelihara  hubungan  dengan  pelanggan.  Seluruh  produk    batu mangan  SMR  saat  ini  dibeli  oleh perusahaan perdagangan lokal dan internasional.   

Pembeli produk  SMR  saat  ini dilakukan  secara  kontrak  yang umumnya diukur berdasarkan  volume batu  mangan  yang  dipasok.  Harga  penjualan  batu  mangan  umumnya  ditentukan  berdasarkan negosiasi antara SMR dengan pelanggan.  

Penjualan  batu  mangan  SMR  dilakukan  dalam  mata  uang  Rupiah  sebagai  acuan.  Persyaratan pembayaran dan pengiriman batu mangan  telah diatur dalam  kontrak. Baik untuk pembelian  lokal dan  internasional metode pembayaran yang dilakukan adalah dengan Telegraphic Transfer, dengan sistem pembeli membayar Down Payment sebelum barang dikirim, dan akan dilunasi pada saat batu mangan siap dikirim dari Pelabuhan Tenau, Kupang.   Tabel berikut ini menggambarkan volume penjualan batu mangan SMR :   

Keterangan 31 Maret 31 Desember 2011 2010 2009 2008 

Penjualan (ton) 3.316 11.908 5.256 ‐ Penjualan (jutaan Rp)  6.964 23.860 10.196 ‐ 

 Tabel berikut ini adalah penjualan batu mangan berdasarkan jenis pelanggan:  

(dalam jutaan Rupiah) 

Keterangan 31 Maret 31 Desember 2011 2010 2009 2008 

Ekspor  6.964 16.479 ‐ ‐ Lokal  ‐ 7.382 10.196 ‐ Jumlah  6.964 23.860 10.196 ‐ 

 SMR  saat  ini  mengekspor  seluruh  batu  mangannya  dan  masih  tergantung  kepada  salah  satu pelanggan dimana pelanggan  tersebut membeli  lebih dari  80% batu mangan  yang diproduksi  oleh SMR.  SMR masih  tergantung  kepada  pelanggan  tersebut  dikarenakan  hingga  saat  ini  SMR  belum meningkatkan hasil produksi batu mangannya sehingga SMR belum dapat melakukan pemasaran ke pihak pelanggan  lain dikarenakan  terbatas hasil produksi batu mangan SMR. Dikarenanya  tingginya tingkat  ketergantungan  SMR  kepada  pelanggan  tersebut,  oleh  karena  itu  SMR  berusaha  untuk memenuhi  syarat  yang dikehendaki oleh pelanggan  tersebut diantaranya  adalah  kualitas minimum batu mangan yang dikehendaki, yaitu batu mangan yang berkadar mangan minimal 47%. Dan untuk batu  mangan  yang  diperkirakan  berkadar  mangan  dibawah  47%  tetap  berada  di  area  tambang, dikarenakan batu mangan yang berkadar di bawah 47% tidak ditambang oleh SMR.  Tabel berikut ini adalah % tingkat ketergantungan penjualan batu mangan terhadap pelanggan SMR  

(dalam jutaan Rupiah kecuali dalam %) 

Keterangan 31 Maret 31 Desember

2010  % 2010 % 2009 % 2008  % 

Ekspor       Zhanjiang Junyu Mineral Co., Ltd  6.138  88,14 15.647 65,58 ‐ ‐  ‐ Lain‐lain  826  11,86 831 3,48 ‐ ‐  ‐        Lokal – pihak ketiga       Tn. Khong  ‐  ‐ ‐ 3.434 33,68  ‐  ‐ 

133

Page 148: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Keterangan 31 Maret 31 Desember

2010  % 2010 % 2009 % 2008  % 

CV Anugerah Bumi Nusantara  ‐  ‐ ‐ 3.235 31,73  ‐  ‐ PT Alpha Surya Cemerlang ‐  ‐ ‐ 1.800 17,66  ‐  ‐ CV Perkasa Mandiri  ‐  ‐ 4.382 18,37 ‐ ‐ ‐  ‐ Lain‐lain  ‐  ‐ 3.000 12,57 1.726 16,93  ‐  ‐ 

Total  6.964  100,00 23.860 100,00 10.196 100,00  ‐  ‐ 

 Berikut adalah kontrak penjualan SMR :  

1. Kontrak Perjanjian Penjualan dengan Zhanjiang Junyu Minerals Co. Ltd. Masa berlaku kontrak  23 November 2010 sampai dengan dipenuhi jumlah kuantitas batu 

mangan sebanyak 15.000 DMT dengan toleransi kurang lebih 10% Nilai Kontrak  Rp2.100.000,‐ per DMT Mekanisme Pembayaran  FOB Pelabuhan Kupang, Indonesia Syarat & Kondisi Lainnya  Kedua belah pihak menyetujui atas adanya transaksi pembayaran 

uang muka sebesar Rp15.000.000.000,‐ Perpanjangan Kontrak  Tidak ada Pemutusan Kontrak  Tidak ada Sampai dengan 9 September 2011 SMR sudah memenuhi kontrak penjualan sebanyak 6.924 DMT  

2. Kontrak Perjanjian Penjualan dengan Zhanjiang Development District Jinghong Trade Limited Company. Masa berlaku kontrak  22 November 2010 sampai dengan dipenuhinya  jumlah kuantitas 

batu mangan sebanyak 10.000 DMT dengan tolenrasi kurang lebih 10%. 

Nilai Kontrak    Rp2.100.000,‐ per DMT Mekanisme Pembayaran  FOB Pelabuhan Kupang Syarat & Kondisi Lainnya  Kedua belah pihak menyetujui atas adanya transaksi pembayaran 

uang muka sebesar Rp10.000.000.000,‐ Perpanjangan Kontrak  Tidak ada Pemutusan Kontrak  Tidak ada Sampai dengan 9 September 2011 SMR sudah memenuhi kontrak penjualan sebanyak 2.112 DMT 

 Untuk saat  ini kontrak/pelanggan SMR hanya terdiri dari 2 pihak, namun di masa yang akan datang SMR  bermaksud  untuk menjual  batu mangan  langsung  ke  end  user  seperti  ke  industri  baja  dan produser  ferroaloy.  SMR  berkeyakinan  dengan  tim  pemasaran  yang  dimiliki  peluang  untuk mendapatkan kontrak/pelanggan baru akan dapat dilakukan di masa yang akan datang.  Tidak  ada hubungan  afiliasi  antara Perseroan dan Anak Perusahaan dengan pihak  Zhanjiang  Junyu Minerals Co. Ltd dan Zhanjiang Development District Jinghong Trade Limited Company.  2.2.2 AKAR  

Berdasarkan  anggaran  dasar  maksud  dan  tujuan  AKAR  ialah  berusaha  dibidang  perdagangan, pembangunan, perindustrian, percetakan, pertanian,  jasa dan angkutan. Sampai dengan prospektus ini diterbitkan AKAR belum memulai kegiatan operasionalnya.  2.2.3 TN  

Sesuai  dengan  Akta  Pendirian  TN  maksud  dan  tujuan  serta  kegiatan  usaha  TN  adalah  bidang pertambangan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas TN dapat melaksanakan kegiatan usaha  pertambangan mineral  bukan  logam meliputi  intan,  korundum,  grafit,  arsen,  pasir  kuarsa, fluorspar,  kriolit.  Sampai  dengan  prospektus  ini  diterbitkan  TN  belum  memulai  kegiatan operasionalnya.   

134

Page 149: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

 3. KEUNGGULAN KOMPETITIF  

Jelaskan  beberapa  keunggulan  kompetitif  Perseroan  dan  Anak  Perusahaan  dibandingkan  dengan pesaingnya. ‐ Anak  Perusahaan  Perseroan  adalah  perusahaan  pertama  yang  mendapatkan  IUP  untuk eksploitasi mangan (sumber: Dinas Pertambangan NTT, Agustus 2010) Pada  tahun 2010 Perseroan melalui SMR mendapatkan  IUP untuk mengeksploitasi batu mangan. Dengan  demikian  Perseroan  telah  memiliki  pengalaman  ekploitasi  batu  mangan  dibanding pesaingnya di Indonesia.  

‐ Didukung tenaga ahli yang kompeten. Perseroan  berkeyakinan  bahwa  tim  manajemen  Perseroan  dan  Anak  Perusahaan  memiliki pengalaman  dan  keahlian  dalam  mengelola  perusahaan  batu  mangan.  Setiap  anggota  tim manajemen  memiliki  pengalaman  di  bidangnya  masing‐masing,  Selain  itu  pemegang  saham Perseroan telah berkecimpung di  industri pertambangan, sehingga memberikan pemahaman yang mendalam kepada manajemen tim yang merupakan faktor penentu dalam keberhasilan Perseroan dan Anak Perusahaan mengelola kegiatan usahanya. 

 

‐ Potensi konsesi yang luas dengan cadangan yang besar. Berdasarkan IUP total area konsesi SMR adalah sebesar 4.550 hektar, dimana saat  ini baru sekitar 800,44 hektar yang telah di ekplorasi oleh SMR. Berdasarkan estimasi cadangan batu mangan SMR berdasarkan laporan evaluasi yang dilakukan oleh LAPI ITB cadangan terukur dan terindikasi untuk mangan  yang  berkadar  lebih  dari  50%  adalah  sebesar  4.665.400  metrik  ton.  Hasil  tersebut diperoleh dari data mangan yang tersedia di sekitar 791 hektar atau 17% dari total luas IUP‐OP SMR yang  sebesar  4.550  hektar.  Perseroan  berkeyakinan  dengan  memiliki  cadangan  (reserves)  dan sumber  daya  (resources)  yang  besar  sesuai  dengan  hasil  laporan  evaluasi  tahun  2011  yang dilakukan LAPI ITB, Perseroan dapat mempertahankan pertumbuhan produksi batu mangan dimasa yang akan datang. 

‐ Kadar yang relatif tinggi Seluruh  cadangan  dan  sumber  daya  batu mangan  SMR merupakan  batu mangan  yang  berkadar relatif  tinggi,  dengan  kadar  diatas  47%.  Kualitas  batu mangan  dengan  kadar  yang  relatif  tinggi tersebut dapat dibuktikan oleh kemampuan SMR untuk menawarkan harga  jual yang tinggi untuk batu mangan hasil produksi SMR dan diterima dengan baik oleh pelanggan SMR. 

 4. STRATEGI USAHA  Visi Perseroan dan Anak Perusahaan adalah menjadi salah satu perusahaan terbaik dalam eksplorasi, pengembangan dan konversi sumber daya alam di Asia Tenggara.  Perseroan dan Anak Perusahaan berencana mewujudkan visi  tersebut dengan menerapkan  strategi sebagai berikut :  Meningkatkan hasil produksi 

Perseroan dan Anak Perusahaan bermaksud untuk terus meningkatkan produksi batu mangan melalui antara  lain eksplorasi dan pengembangan kegiatan penambangan di wilayah konsesi pertambangan  yang  sudah  ada.  Perseroan  dan  Anak  Perusahaan  pada  saat  ini  memiliki kapasitas pengolahan batu mangan sekitar 30.000 metrik ton per tahun dan bermaksud untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 75.000 metrik ton per tahun pada tahun 2012  

Mengembangkan infrastruktur agar mampu meningkatkan produski dan mengurangi biaya Untuk mencapai target produksi yang diinginkan, Perseroan dan Anak Perusahaan akan terus meningkatkan  dan  mengembangkan  infrastruktur  yang  diperlukan.  Perseroan  dan  Anak Perusahaan saat  ini memiliki kapasitas  infrastruktur terpasang yang signifikan dan berencana untuk melakukan  investasi  tambahan yang mengembangkan  infrastruktur batu mangan yang ada  saat  ini.  Perseroan  dan  Anak  Perusahaan  akan  melanjutkan  implementasi  dan pengembangan dan peningkatan infrastruktur sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan pada akhirnya menurunkan biaya produksi.    

135

Page 150: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Meningkatkan  cadangan  batu mangan  dengan mencari  sumber  daya  cadangan  baru  dan meningkatkan usaha‐usaha eksplorasi. Perseroan  dan  Anak  Perusahaan  bermaksud  untuk  terus  melakukan  kegiatan  eksplorasi dengan tujuan untuk meningkatkan cadangan batu mangan terukur + terindikasi dan terduga serta  terus  mengevaluasi  peluang  untuk  memperoleh  wilayah  tambang  baru  untuk memfasilitasi pertumbuhan dan produksi bata mangan di masa depan. Perseroan dan Anak Perusahaan  berkeyakinan  bahwa  kegiatan  eksplorasi  yang  terus  menerus  memungkinkan Perseroan  dan  Anak  Perusahaan  untuk merencanakan  kegiatan  penambangan  secara  lebih efisien  dan modern  guna memenuhi  target  produksi  dan mencapai  pertumbuhan  produksi yang berkelanjutan.  

Mengembangkan dan melakukan diversifikasi basis pelanggan. Saat ini SMR masih menjual seluruh hasil produksinya ke perusahaan perdagangan (trader) di China. Di masa yang akan datang SMR bermaksud untuk dapat menjual hasil produksi ke end user  seperti ke industri baja dan produser ferroalloy.  

Melanjutkan fokus pada keselamatan kerja, perlindungan atas lingkungan hidup, keunggulan kinerja dan hubungan dengan masyarakat. Perseroan  dan  Anak  Perusahaan  memiliki  komitmen  untuk  mempertahankan  standar internasional  yang  tinggi dengan  keselamatan  kerja, perlindungan  atas  lindungan hidup dan hubungan  dengan  masyarakat  dalam  setiap  proyek.  SMR  mengoperasikan  daerah penambangan    seluas 4.550 hektar dengan desa‐desa yang berdekatan dengan area konsesi SMR. Untuk kelangsungan dan keberhasilan  jangka panjang, Perseroan dan Anak Perusahaan berkeyakinan pentingnya untuk menjalin hubungan yang erat dan memberikan manfaat bagi komunitas  masyarakat  setempat.  Perseroan  dan  Anak  Perusahaan  terus  melanjutkan pembinaan  jaringan  komunitas  lewat  program‐program pengembangan  yang berfokus  pada kesehatan, pendidikan dan bantuan teknis selain  juga pencipataan usaha dan  lapangan kerja untuk masyarakat, dimana Perseroan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa usaha‐usaha tersebut  sebagai  bagian  yang  tidak  terpisahkan  untuk  menciptakan  stabilitas  dan pengembangan bisnis dan operasinya. 

 5. PERSAINGAN & PROSPEK USAHA  Persaingan Usaha  Hingga saat ini Perseroan melalui SMR merupakan perusahaan pertama yang telah mendapatkan IUP Eksplorasi dan  IUP Operasi Produksi yang belum mempunyai  saingan di  Indonesia karena  tambang batu mangan  yang  ada  saat  ini masih  berupa  tambang  rakyat  (sumber  Dinas  Pertambangan  NTT Agustus 2010). Sedangkan untuk persaingan di pasar internasional pesaing datang dari negara‐negara yang memproduksi batu mangan dalam  jumlah besar, seperti Gabon, Australia, China, Brazil, Afrika Selatan, Ukraina. Selain itu kualitas batu mangan SMR adalah salah satu yang terbaik di dunia. Dimana berdasarkan  hasil  foto  satelit  dan  uji  laboratorium,  mangan  di  Timor  dan  Flores,  khususnya  di Manggarai memiliki kadar  terbaik di dunia di atas 50 persen  (sumber www.batukar.info 26 August 2010).  Pada  umumnya  persaingan  antar  produsen  batu mangan  di  internasional  didasarkan  pada  faktor kualitas, biaya pengiriman dan harga batu mangan  itu sendiri. Pencarian batu mangan ke NTT akan terus ada dan bertambah dalam beberapa tahun ke depan, bahkan bisa lebih lama. Alasan utamanya sederhana, yaitu pemenuhan kebutuhan  industri di negeri Tiongkok dan Asia Timur  lainnya  (Jepang dan Korea) yang  cenderung mencari  sumber bahan baku  terbaik dan  terdekat, dibandingkan harus mendatangkan  komoditi  tersebut  dari  Ukraina  ataupun  Afrika  Selatan  yang memakan  biaya  lebih besar (http://berdikarionline.com 23 September 2010).  

  

 

136

Page 151: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Berikut adalah estimasi rata‐rata kualitas batu mangan dunia*  2003 – 2009  

 

50%47% 46%

44% 44%

38%35% 35%

31%

20%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Brazil Perseroan Gabon Austalia South Africa Mexico India World

Average

Ukraine China

 *Prospektus IPO CITIC Dameng Tahun 2010, Bursa Saham Hong Kong  SMR saat ini menjual seluruh batu mangan yang dihasilkan kepada para konsumen di Cina. SMR saat ini memiliki  keunggulan  kompetitif  yakni  kadar mangan  yang  cukup  tinggi,  dengan  kadar  Fe  yang relatif  rendah.  Selain  itu,  SMR  juga memiliki  keuntungan  biaya  angkutan  yang  kompetitif  apabila dibandingkan dengan para pesaingnya. Di Cina,  SMR bersaing dengan perusahaan‐perusahaan RRC yang besar dan perusahaan‐perusahaan pertambangan internasional. Sementara banyak dari pesaing yang berbasis di Cina saat ini dirugikan oleh terbatasnya infrastruktur angkutan, yang harus diangkut melalui darat. Dengan perbaikan sarana pengangkutan komoditas di Cina, maka para pesaing RRC di masa yang akan datang dapat memiliki biaya angkutan yang lebih rendah dari pada SMR. Pasar di RRC sangat  terbagi‐bagi dan SMR menghadapi persaingan harga dari beberapa produsen kecil setempat yang menghasilkan batu mangan dengan biaya  yang  secara  signifikan  lebih  rendah dari pada  SMR karena berbagai faktor, termasuk belanja mereka yang lebih rendah berkenaan dengan keselamatan kerja dan kepatuhan terhadap peraturan  Produksi mangan di Indonesia tidak mencapai 10 persen total produksi dunia, sehingga pasar mangan cenderung melirik Afrika Selatan, Ukraine, Australia, China,  India, dan Brasil yang memiliki produksi besar untuk memenuhi permintaan. Namun demikian karena di wilayah Nusa Tenggara Timor kualitas mangannya  tinggi,  sehingga  banyak  investor  melirik  batu  mangan  dari  wilayah  tersebut  untuk diantarpulaukan dan selanjutnya diekspor ke luar negeri, terutama ke China dan Vietnam. pembuatan besi  dan  baja  sangat  membutuhkan  mangan  dengan  kadar  tinggi  mencapai  di  atas  40  persen. Berdasarkan  penelitian  para  investor  tambang  dunia,  potensi  mangan  di  Nusa  Tenggara  Timur terdapat  di  Pulau  Timor  yaitu  di  Kupang,  Timor  Tengah  Selatan,  Timor  Tengah  Utara,  dan  Belu.  (sumber : Antara 5 Agustus 2010 dan www.floresnews.com 6 Agustus 2010)  Prospek Usaha Batu Mangan (sumber : www.majalahtambang.com 3 November 2008)   Prospek  batu  mangan  sangat  bergantung  pada  industri  baja  dunia.  Saat  ini  90  persen  produksi mangan masih dikonsumsi  industri baja. China menjadi konsumer  terbesar sementara China, Afrika Selatan dan Ukraina merupakan  produsen mangan  terbesar  dunia. Mangan merupakan  salah  satu produk pertambangan dengan  kegunaan  luar biasa. Komoditi  yang  termasuk dalam  kelompok dua belas mineral di kulit bumi menjadi bahan baku yang  tidak  tergantikan di  industri baja dunia. Ferro Mangan dan Silico Mangan merupakan dua bentuk mangan yang banyak digunakan industri baja.     

137

Page 152: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Mangan  juga  digunakan  untuk  produksi  baterai  kering,  keramik,  gelas  dan  kimia.  Sebagian  besar produksi mangan dunia saat ini diserap industri baja. Terdapat 90 persen dari total produksi mangan dunia  kini  digunakan  di  industri  baja.  Dengan  komposisi  seperti  itu,  dapat  dipastikan  supply  dan demand mangan dunia bergantung pada supply dan demand baja.   Berdasarkan data Roskill Metal, produksi baja dunia dalam beberapa tahun ini terus meningkat. Pada 2008,  Permintaan  baja  dunia  bertumbuh mendekati  7  persen.  Sementara  pada  2015  diperkirakan permintaan  baja meningkat  4  sampai  5  persen  dari  yang  sekarang.  Sementara  berdasarkan  data International  Iron  dan  Steel  Institute  produksi  baja  dari  67  negara mengalami  pertumbuhan  10,2 persen dari tahun 2006.   Permintaan  baja  dunia  yang  menunjukan  performa  terbaiknya  dipicu  akselerasi  pertumbuhan ekonomi  dari  beberapa  negara.  Pertumbuhan  yang  demikian  pesat  terjadi  pada  beberapa  sektor industri  yang berbahan baku baja  seperti  industri  automotif.  Selain  itu pembangunan  infrastruktur yang giat dilakukan beberapa negara juga memicu permintaan baja dunia meningkat.   Selama  ini motor  penggerak  dari  peningkatan  permintaan  baja  adalah  dua  negara  yang memang disebut sebut sebagai the miracle country yang juga berpopulasi penduduk terbesar dunia yakni China dan  India. Negara  lain  yang permintaan bajanya meningkat diantaranya berasal dari  kawasan Asia pasifik seperti Jepang, Korea Selatan dan Taiwan. Juga ada beberapa negara di Timur Tengah, Eropa Timur dan Amerika Latin. Peningkatan permintaan baja tersebut turut mengerek permintaan mangan. Konsumsi mangan pada 2007 mengalami peningkatan secara luar biasa yakni mencapai kurang lebih 80 persen lebih besar dibanding 2006. Dan jenis campuran Silicon Mangan merupakan jenis campuran mangan  dengan  pertumbuhan  permintaan  yang  paling  cepat  dan  besar.  Tahun  ini  perkiraan prosentase pertumbuhannya mencapai 4 persen.  Prospek Perusahaan  Perseroan  merupakan  perusahaan  yang  bergerak  dalam  bidang  jasa,  industri  pengangkutan, perbengkelan dan pembangunan.  Perseroan mempunyai 3 (tiga) anak perusahaan, yakni PT Adikarsa Alam  Resources  (AKAR)  dan  PT  Transentra  Nusantara  (TN)  yang  keduanya  bergerak  di  bidang perdagangan dan pertambangan namun saat  ini masih dalam  tahap pengembangan. Saat  ini, bisnis Perseroan  masih  sepenuhnya  dikontribusi  oleh  bisnis  anak  perusahaan  yang  bergerak  di  bidang pertambangan batu mangan melalui PT Soe Makmur Resources  (SMR) dengan kepemilikan sebesar 99,7%. SMR memulai bisnis batu mangan secara komersial baru sejak 28 Januari 2010.  Berlokasi di Nusa Tenggara Timur, SMR mempunyai  ijin usaha pertambangan operasi produksi  (IUP‐OP) dan Wilayah  Ijin Usaha Pertambangan  (WIUP) di Kecamatan Kuatnana dan Amunaban Tengah seluas 4.550 hektar. Jumlah cadangan terbukti berdasarkan hasil evaluasi PT LAPI ITB adalah sebesar 2.734.970 ton yang terdiri dari 9 blok. Dari 9 blok tersebut, perusahaan baru mengoperasikan 6 blok dengan total produksi sebagai berikut:  

Nama Blok  2010 3M11 

Blok 1  4.042 895 

Blok 2  616 137 

Blok 3 & 5  6.682 1.480 

Blok 4  563 125 

Blok 7  389 86 

Lain‐lain (masing‐masing dibawah 100.000 mt) 3 9 

Total  12.331 2.732 

Sumber: Perseroan   

Kualitas mangan  SMR  tergolong  premium,  yakni  diatas  50%  atau  diatas  rata‐rata  kualitas mangan dunia  yang hanya berkisar  antara 35%‐45%. Harga  jual batu mangan  SMR ditentukan berdasarkan kadar. Oleh karena  itu, dengan kadar mangan yang tinggi, SMR menikmati tingginya harga  jual yang 

138

Page 153: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

saat  ini mencapai  Rp2,1  juta/ton.  Sementara  biaya  rata‐rata  produksi  hanya  sebesar  Rp1,2  juta. Dengan demikian, perusahaan bisa memperoleh marjin kotor hampir mencapai 50%.  Namun  demikian,  kendala  Perseroan  untuk  meningkatkan  kinerja  keuangannya  terletak  pada peningkatan  produksi  SMR  sebab  meski  teknik  penambangan  dilakukan  secara  open  pit  mining, namun keterbatasan jumlah alat operasional untuk melakukan ekstraksi batu mangan menjadi faktor penyebab  rendahnya  output.  Saat  ini  SMR mengoperasikan  14  excavator  dan  5  bulldozer  untuk ekstraksi batu mangan di 6 blok  yang dioperasikan. Dengan  tambahan  alat operasional pasca  IPO, Perseroan berkeyakinan bahwa produksi batu mangan dapat ditingkatkan dari 22.800  ton di  2011 menjadi 45.600 ton di 2012 sehingga laba bersih Perseroan dapat meningkat dari negatif Rp11 miliar menjadi  positif  Rp15  miliar.  Selain  dapat  meningkatkan  kinerja  laba  bersih  Perseroan  secara signifikan,  tambahan  permodalan  pasca  IPO  juga  akan  berdampak  positif  terhadap  kondisi  utang Perseroan,  sebab  sebesar  16%  atau  sekitar  Rp82  miliar  dari  total  dana  IPO  Rp300  miliar,  akan digunakan untuk pelunasan utang Perseroan pada sejumlah bank, sehingga pasca IPO, Perseroan akan berada dalam kondisi net cash dimana semua modal kerja dan investasi akan sepenuhnya didanai dari modal sendiri.  Prospek  batu mangan  sangat  tergantung  dengan  prospek  baja.  Dengan  demkian  kegiatan  usaha Perseroan mempunyai prospek yang cerah di masa mendatang mengingat pertumbuhan permintaan baja  naik  seiring  dengan  laju  pertumbuhan  ekonomi  negara.  Semakin  tinggi  laju  pertumbuhan ekonominya maka semakin besar permintaan bajanya. Indonesia sebagai negara berkembang dengan memiliki jumlah penduduk yang besar diproyeksikan akan tumbuh dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5‐7% dimana sektor pendukung utama adalah konstruksi dan industri. Sektor ini memerlukan bahan baja yang cukup besar.  Peluang  lain  adalah  konsumsi  baja  per  capital  Indonesia  jua masih  rendah  dibandingkan  dengan negara‐neraga  di  ASEAN  yaitu  sebesar  29kg/orang  di  tahun  2009  sedangkan  Vietnam  sebesar 123/kg/orang, Malaysia sebesar 256 kg/orang, Thailand sebesar 154kg/orang dan Singapore sebesar 515kg/orang.  Dengan  laju  pertumbuhan  ekonomi  sebesar  5‐7%  pada  4  tahun mendatang  (2015) diharapkan konsumsi produk baja  Indonesia meningkat dari 6,57  juta metrik ton menjadi 10,72  juta metrik ton, atau dengan rata‐rata peningkatan per tahun sebesar 8,5%.  6. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (Corporate Social Responsibility – CSR)  Perseroan  dan  Anak  Perusahaan  telah  berinisiatif  membina  program‐program  pengembangan masyarakat  yang  dilakukan  di  daerah‐daerah  dimana  Perseroan  dan  Anak  Perusahaan  beroperasi. Program‐program  tersebut  dirancang  untuk  melestarikan  lingkungan  dan  meningkatkan  kualitas hidup masyarakat setempat.  Program‐program yang disponsori oleh Perseroan dan Anak Perusahan beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :  Menciptakan kesempatan kerja bagi penduduk setempat di lokasi penambangan.   Pembangunan  infrastruktur  untuk  kepentingan  umum  seperti  jalan,  fasilitas  olahraga  dan 

fasilitas untuk peningkatan penyediaan dan pengolahan air bersih.  Instalasi listrik untuk 900 keluarga. 

 

Sejak  SMR  mulai  melakukan  kegiatan  operasionalnya  pada  tahun  2008,  SMR  telah  melakukan kegiatan  CSR,  namun  baru  pada  tahun  2010  SMR menyalurkan  dana  untuk  kegiatan  CSR  sebesar Rp300.000.000,‐  untuk  instalasi  listrik  900  keluarga.  Sedangkan  pada  tahun  2008,  2009  SMR melakukan kegiatan CSR dengan membantu masyarakat  lingkungan sekitar melalui bantuan dengan meminjamkan aset SMR berupa kendaraan operasional SMR untuk keperluan pembukaan jalan desa.  7. Tata Kelola Manajemen (Good Corporate Governance ‐ GCG)  Manajemen Perseroan dan Anak Perusahaan percaya bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik  secara  konsisten merupakan  bagian  yang  penting  bagi  Perseroan.  Untuk  keperluan  tersebut, manajemen  Perseroan  telah  membuat  suatu  kebijakan  tata  kelola  perusahaan  yang  disebut 

139

Page 154: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

“Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik”. Pedoman tersebut disusun sesuai dengan Tata Kelola Perusahaan berstandar  internasional. Pedoman  ini akan menjadi panduan bagi Perseroan dan Anak Perusahaan dalam penentuan peraturan perusahaan, sistem, prosedur dan aktvitas bisnis lainnya.   Pedoman  Tata  Kelola  Perusahaan  Yang  Baik  berisi  kebijakan‐kebijan  atas  visi, misi  dan  Pedoman Perilaku;  rencana  strategis,  rencana  usaha,  perencanaan  keuangan  (anggaran)  dan  pengawasan kinerja;  pemegang  saham;  Dewan  Komisaris  dan  Direksi;  sistem manajemen  risiko,  pengendalian internal  dan  audit;  pemangku  kepentingan  (stakeholders);  kebutuhan  (transparansi)  dan pengungkapan (disclosure) dan benturan kepentingan.   

140

Page 155: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

IX. INDUSTRI PERTAMBANGAN BATU MANGAN  

PERATURAN PERTAMBANGAN 

Berdasarkan Undang‐undang Dasar Negara Republik Indonesia, seluruh sumber daya alam dikuasai dan diatur oleh Negara bagi  kepentingan bangsa dan  kemakmuran  rakyat. Kegiatan pertambangan di  Indonesia diatur berdasarkan Undang‐Undang No. 11 tahun 1967 mengenai Ketentuan‐Ketentuan Pokok‐Pokok Pertambangan (“Undang‐Undang Pertambangan 11”) dan peraturan pelaksanaannya yaitu Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1969 mengenai  Pelaksanaan  Undang‐Undang  Pertambangan  sebagaimana  telah  diubah  dengan  Peraturan Pemerintah No.  79  tahun 1992 dan  Peraturan  Pemerintah No  75  tahun  2001  (“Peraturan  Pemerintah 75”) serta Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral  (ESDM) No. 1614 tahun 2004 mengenai Panduan Pemrosesan  Permohonan  Kontrak  Karya  dan  Perjanjian  Karya  Pengusahaan  Pertambangan Batubara  dalam rangka Penanaman Modal Asing (“Keputusan 1614”).  Undang‐Undang Pertambangan 11 menetapkan bahwa wewenang atas dan kendali serta pengaturan sumber daya mineral  yang  strategis  dan  vital,  termasuk  batubara,  di  Indonesia  diberikan  Kepada Menteri  ESDM, sementara wewenang atas dan kendali serta pengaturan atas sumber daya mineral yang  tidak strategis dan tidak vital diberikan kepada pemerintah daerah dimana sumber daya mineral berada.  Undang‐Undang Pertambangan 11 juga menetapkan bahwa kegiatan pertambangan umum, termasuk namun tidak  terbatas  pada,  survey  umum,  eksplorasi  atas  sumber  daya  mineral  dapat  dilakukan  oleh  lembaga Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara dan badan hukum Indonesia melalui Kuasa Pertambangan. Ketentuan‐ketentuan  lebih  lanjut  berkenaan  dengan  isi,  wewenang,  batas  dan  aspek  tertentu  lainnya  dari  Kuasa Pertambangan  akan diatur oleh  Peraturan Pemerintah  sebagai pelaksanaan Undang‐Undang  Pertambangan 11.  Berdasarkan  Undang‐Undang  Pertambangan  11,  Pemerintah  adalah  pemegang  kuasa  pertambangan  atas seluruh  sumber  daya  alam  di  wilayah  pertambangan  Indonesia  dan  berwenang  melaksanakan  kegiatan pertambangan selaku pemilik dari kuasa tersebut. Dalam melaksanakan kewenangannya tersebut Pemerintah dapat menunjuk  kontraktor  dan mengadakan  perjanjian  dengan  kontraktor  tersebut  untuk melaksanakan kegiatan pertambangan.  Syarat‐syarat dan  ketentuan dalam perjanjian kerjasama antara Pemerintah  selaku pemilik hak pertambangan dan kontraktor tersebut akan diuraikan di bawah ini.  Produk Mangan  Mangan  adalah unsur  kimia  (Mn)  yang merupakan  salah  satu unsur  terbesar pembentuk  kerak bumi. Oleh karenanya endapan mangan biasanya dapat ditemukan pada  lingkungan batuan vulkanik  terutama diantara rekahan batuan gamping  (kapur). Bentuk mangan sendiri hampir menyerupai batu gamping namun bedanya mangan mempunyai warna keabu‐abuan hingga kehitam‐hitaman.   Batuan Mangan    Singkapan Batuan Mangan di Soe Makmur Resources 

   

Sumber: Perseroan  Sumber: Perseroan 

141

Page 156: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Sebagai  logam  transisi,  sekitar  90%  dari  produksi  mangan  dunia  saat  ini  diperuntukkan  sebagai  bahan campuran pembuatan baja dimana substitusi mangan hingga saat ini sulit ditemukan. Karena baja terbuat dari besi,  maka  besi  dan  mangan  merupakan  bahan  komplemen  dalam  pembuatan  baja.  Sebab  mangan meningkatkan kualitas tempaan baja baik dari segi kemampuan pengerasan dan kekuatannya. Sebelum kedua logam  tersebut dicampur menjadi baja, maka baik mangan dan besi harus menjalani proses peleburan. Bijih mangan harus terlebih dahulu diubah menjadi alloy (bahan campuran) yang termasuk didalamnya melibatkan bijih besi. Sebab sebelum dicampur, semakin tinggi kandungan mangan maka semakin rendah kadar karbon‐nya. Perlu dicatat bahwa pembentuk kekerasan besi adalah karbon (C). Setelah melalui proses  lanjutan, bijih mangan akan berubah menjadi 3  jenis yakni high carbon  ferromanganese  (Hc FeMn),  silica  ferromanganese (SiMn), dan  refined  ferromanganese  (RF FeMn). Dari ketiga  jenis  tersebut,  ferromangan dan silicon mangan yang paling banyak digunakan dalam industri baja dengan kontribusi masing‐masing 35% dan 56%. Disisi lain, bijih  besi  juga  harus  menjalani  proses  peleburan  terlebih  dahulu  sebelum  akhirnya  bersama  mangan membentuk logam baja.   

Keterkaitan Industri Mangan, Besi dan Baja

 

Sumber: African Development Bank Group, Juni 2011

 Selain  banyak  digunakan  dalam  industri  baja,  mangan  juga  banyak  digunakan  sebagai  bahan  pembuatan baterai  kering,  kimia  sebagai  depolariser,  korek  api,  sebagai  penghilang  warna  hijau  pada  gelas  yang disebabkan oleh pengotor besi serta pemberi warna lembayung pada kaca. Sebagai bahan yang esensial dalam produk  industri  sehari‐hari,  supply mangan  tidak  terlalu  tinggi mengingat hingga  saat  ini  belum  ada  teknik eksplorasi yang standar disebabkan kondisi keterdapatannya yang sulit ditelusuri. Tidak seperti batu bara yang keterdapatannya dapat ditelusuri  lewat seam  tertentu yang biasanya mamanjang, keberadaan batu mangan bisa tersebar dalam tidak mengikuti seam tertentu.  Industri Mangan  Karena  keterkaitannya  yang  tinggi  terhadap  industri  baja,  maka  bisa  dikatakan  prospek  industri  mangan tergantung pada  industri baja. Berdasarkan data dari US Geological Survey, per akhir 2010, produksi mangan dunia mengalami kenaikan sebesar 20% menjadi 13  juta metric  ton, atau  lebih  tinggi dibanding  tahun 2009 dimana pada tahun tersebut, produksi mangan mengalami penurunan 18% menjadi 10,8 juta metric ton (mt) dibanding total produksi 2008 sebesar 12,7 juta mt.   Sementara  itu pada saat yang sama, produksi baja dunia menurut WorldSteel Association naik 16% menjadi 1.414  juta mt  dibanding  1.220  juta mt.  China  tetap menjadi  negara  terbesar  baik  dari  segi  produksi  bijih mangan maupun produksi baja nya, dengan market share sebesar 22% atas total produksi mangan dunia dan 44% atas total produksi baja dunia. Meski menjadi produsen terbesar, namun impor China atas mangan sangat tinggi,  yang mencapai 11,6  juta mt di 2010,  atau  setara dengan 89% produksi mangan dunia. Hal  tersebut selain disebabkan oleh faktor pertumbuhan ekonomi juga disebabkan oleh kualitas mangan China yang cukup 

142

Page 157: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

rendah dimana  kualitas mangan China  saat  ini berada di Mn 20‐30%,  sementara  rata‐rata  kualitas mangan negara lain diatas 30%.    Produksi Mangan Dunia    Produksi Baja Dunia  

Negara 

(dalam ribuan ton) 

2009  2010  % Chg  Reserves 

Amerika  ‐   ‐     ‐  

Australia  2,140   2,400   12%  93,000  

Brazil  730   830   14%  110,000  

China  2,400   2,800   17%  44,000  

Gabon  881   1,400   59%  52,000  

India  980   1,100   12%  56,000  

Mexico  169   210   24%  4,000  

South Africa  1,900   2,200   16%  120,000  

Ukraine  375   580   55%  140,000  Other Countries  1,240   1,400   13%  small Total (Rounded)  10,800  13,000   20%  630,000  

 

 

Negara 

(dalam juta ton) 

2009  2010  % Change 

China  574   627   9% 

EU  139   173   24% 

Japan  88   110   25% 

USA  58   81   38% 

Russia  60   67   12% 

India  63   67   6% 

South Korea  49   59   20% 

Germany  33   44   34% 

Ukraine  30   34   12% 

ROW  127   154   21% 

Total  1,220   1,414   16%  

Sumber: US Geological Survey Januari 2011    Sumber: WorldSteel Association Pebruari 2011 

 Negara Penghasil Mangan Berdasarkan Kualitas     

Negara  Australia  Brazil  China  Gabon  Ghana  India  Mexico South Africa  Ukraine 

Content  37% ‐ 53%  37% ‐ 51%  20% ‐ 30%  45% ‐ 53% 32% ‐ 34% 10% ‐ 54% 36% ‐ 37% 30% ‐ 48%  30% ‐ 35% 

Sumber: US Geological Survey Januari 2011 

 Selain sebagai negara penghasil baja terbesar, China saat  ini  juga merupakan negara konsumsi baja terbesar dunia dengan porsi konsumsi hingga 31% disusul oleh Uni Eropa sebesar 17%. Dengan demikian, outlook baja dan mangan akan juga akan tergantung pada tren pertumbuhan ekonomi kedua negara tersebut terutama di sektor  konstruksi, mesin  dan  otomotif.  Saat  ini,  48%  baja  dunia  diserap  oleh  sektor  konstruksi,  24%  oleh pembuatan mesin dan 11% untuk industri otomotif/transportasi.  Konsumsi Baja Dunia, 2010  Penggunaan Baja Dunia, 2010

China, 31%

EU (25), 17%

Other Asia, 14%

Nafta, 15%

CIS, 5%

Japan, 7%Others,

9%

Other Europe, 3%

Construction, 48%

Machinery, 24%

Transport, 11%

Appliances, 4%

Fabrication, 4%

Oil and Gas, 4%Shipbuilding, 2% Other, 4%

Sumber: Tata Steel September 2010  Sumber: SteelOnTheNet September 2010  Hingga akhir 2011, konsumsi baja dunia diprediksi akan  lebih dari 1,4 miliar mt. Hal  tersebut didukung oleh produksi hingga Januari 2011 dunia yang sudah mencapai 119 juta mt, atau naik 5,3% dibanding periode yang sama  tahun sebelumnya. Produksi China per  Januari  juga mengalami kenaikan 0,5% dibanding periode yang sama  tahun  sebelumnya  menjadi  52,8  juta  mt.  Korea  Selatan  mencatat  kenaikan  produksi  sebesar  24% dibanding  periode  yang  sama  tahun  sebelumnya menjadi  5,6  juta mt.  Faktor  yang memicu  pertumbuhan produksi  baja  di  dunia  saat  ini  digerakkan  oleh  ekspektasi  pertumbuhan  ekonomi  dunia  yang  sudah menunjukkan  gejala  peningkatan,  ditambah  lagi  kebutuhan  Jepang  akan  baja  meningkat  sebagai  usaha percepatan pembangunan kembali industrinya. Optimisme para produsen baja terlihat dari utilization ratio di 

143

Page 158: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

2011 yang naik ke level 80% dibanding rata‐rata tahun 2010 sebesar hanya 75%. Semakin tinggi produksi baja mengimplikasi tingginya permintaan akan mangan.   Produksi Baja Dunia, China dan Negara Lainnya Kapasitas Pabrik Baja Dunia 

 

Sumber: WorldSteel Association Juni 2011 Sumber: WorldSteel Association Juni 2011 Harga  mangan  dunia  dinyatakan  berdasarkan  persentase  kandungannya.  Yang  menarik,  berdasarkan pengamatan selama 10 tahun terakhir, harga mangan cenderung mengikuti fluktuasi harga minyak dunia. Hal ini disebabkan mangan sebagai bahan penting dalam pembuatan baja, dimana baja banyak digunakan untuk industri  infrastruktur,  mesin  dan  otomotif  yang  semuanya  membutuhkan  konsumsi  bahan  bakar  minyak. Melihat  tren  kenaikan harga minyak  yang diindikasi dari pelemahan dollar, maka harga mangan  kami  lihat masih akan solid kedepan.   

Harga Mangan 

US$8.7 per Mn 1% CIF for Mn 44% US$8,35 per Mn 1% CIF for Mn 48% US$9.4 per Mn 1% CIF for Mn above 48% or high grades 

Sumber: Tex Report, Pebruari 2011  Harga Mangan Terhadap Harga Minyak  Harga Minyak Terhadap Dollar 

Sumber: InfoMine, Juni 2011  Sumber: InfoMine, Agustus 2011    

144

Page 159: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

X. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING  

 Angka‐angka  ikhtisar data keuangan penting di bawah  ini berasal dari dan atau dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 serta tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan   tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan (1) penyajian kembali laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada  tanggal‐tanggal 31 Desember  2009 dan 2008 dan  laporan posisi  keuangan  tanggal 1  Januari  2008/31 Desember 2007 (2) penerapan PSAK yang efektif 1 Januari 2011 (3) penerbitan kembali laporan keuangan dan untuk laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 serta tahun yang berakhir pada tanggal‐tanggal  tersebut  yang  telah  diaudit  oleh  Kantor  Akuntan  Publik  Leonard, Mulia &  Richard  dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 tidak diaudit.  Laporan posisi keuangan konsolidasian   

(dalam ribuan Rupiah) 

Keterangan 31 Maret  31 Desember 

2011  2010  2009  2008  2007  2006* 

ASET             

ASET LANCAR             

Kas dan bank  15.948.471  5.197.699  109.649  383.789  5.102  245.607 

Piutang usaha ‐ pihak ketiga  3.007.867  3.224.667  ‐  ‐  ‐  ‐ 

Piutang lain‐lain – pihak ketiga  196.314  162.446  75.800  ‐  ‐  ‐ 

Persediaan  1.824.010  2.827.165  1.353.173  1.181.040  ‐  ‐ 

Biaya dibayar di muka  483.132  368.424  4.022.786  678.125  ‐  ‐ 

Uang muka pajak  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐  190.799 

Aset lancar lainnya  1.498.360  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐ 

JUMLAH ASET LANCAR  22.958.154  11.780.401  5.561.408  2.242.955  5.102  436.406        

ASET TIDAK LANCAR             

Piutang kepada pihak yang berelasi  593.062  9.869.052  240.000  240.000  240.000  ‐ 

Aset pajak tangguhan ‐ bersih  9.230.232  7.589.860  3.087.189  300.297  ‐  ‐ Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp29.447.885,‐ ribu pada tahun 2011, Rp25.218.465,‐ ribu pada tahun 2010, Rp10.104.400,‐  ribu pada tahun 2009 dan Rp4.525,‐ ribu pada tahun 2008 dan Rp3.394,‐ribu pada tahun 2007  70.781.941  73.633.868  57.036.933  28.140.000  1.131  2.263 

Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp73.891,‐  ribu pada tahun 2011 dan Rp64.969,‐ ribu pada tahun 2010 dan Rp24.700,‐ ribu pada tahun 2009  90.686.939  90.659.461  90.430.351  27.831.874  ‐  ‐ 

Aset tidak lancar lainnya  73.234  73.234  72.400  ‐  ‐  ‐ 

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR  171.365.407  181.825.474  150.866.873  56.512.171  241.131  2.263 

JUMLAH ASET  194.323.562  193.605.875  156.428.281  58.755.125  246.233  438.668 

               

LIABILITAS             

LIABILITAS JANGKA PENDEK             

Hutang usaha – pihak ketiga  350.802  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐ 

Hutang jangka pendek             

145

Page 160: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

(dalam ribuan Rupiah) 

Keterangan 31 Maret  31 Desember 

2011  2010  2009  2008  2007  2006* 

  Pinjaman bank (US$6.000.000)  ‐  53.946.000  ‐ ‐ 

‐  ‐ 

  Pinjaman lainnya  ‐  26.750.000  ‐  ‐  ‐  ‐ 

Hutang lain‐lain  494.890  602.370  ‐  ‐  ‐  ‐ 

Biaya masih harus dibayar  4.098.534  1.985.652  347.439  ‐  ‐  ‐ 

Hutang pajak  447.939  425.957  147.116  1.897  ‐  ‐ 

Pendapatan diterima dimuka  26.473.619  26.723.619  4.223.619  3.664.200  ‐  ‐ Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun :             

  Pinjaman bank  800.000  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐ 

  Hutang sewa pembiayaan  5.265.158  4.155.196  148.165  ‐  ‐  ‐ 

  Hutang pembiayaan konsumen  222.117  168.689  73.796  ‐  ‐  ‐ 

  Lain‐lain  ‐  ‐  6.951.457  ‐  ‐   

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK  38.153.059  114.757.482  11.891.593  3.666.097  ‐  ‐ 

               

LIABILITAS JANGKA PANJANG             

Hutang kepada pihak yang berelasi  302.505  172.034  61.336.351  51.785.434  ‐  ‐ Liabilitas  jangka  panjang  – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun             

  Pinjaman bank  55.454.000  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐ 

  Pinjaman lainnya  26.750.000  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐ 

  Hutang sewa pembiayaan  8.759.688  7.523.360  104.876  ‐  ‐  ‐ 

  Hutang pembiayaan konsumen  288.559  232.681  141.183  ‐  ‐  ‐ Keuntungan tangguhan asset dijual dan disewa‐balik  84.474  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐ 

Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja  989.168  889.172  261.879  19.559     Penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup  92.449  80.975  29.185  ‐  ‐  ‐ 

Uang muka setoran modal  ‐  ‐  94.700.000  4.700.000  ‐  ‐ 

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG  92.720.843  8.898.222  156.573.473  56.504.993  ‐  ‐ 

JUMLAH LIABILITAS  130.873.902  123.655.704  168.465.066  60.171.089  ‐  ‐ 

             

EKUITAS             Modal saham ‐ nilai nominal Rp1.000.000,‐ (dalam satuan penuh Rupiah) per saham             

Modal  dasar  ‐  400.000  saham  pada tahun  2011  dan  2010  dan  2.000 saham  pada  tahun  2009,  2008  dan 2007             

Modal ditempatkan dan disetor penuh ‐  100.000  saham  pada  tahun  2011 dan  2010  dan  1.200  saham  pada tahun 2009, 2008 dan 2007  100.000.000  100.000.000  1.200.000  1200.000  1.200.000  1.200.000 

Defisit   (7.780.915)   (1.290.243)  (955.152)  (955.032)  (953.767)  (761.332) 

Komponen Ekuitas lainnya             Selisih  nilai  transaksi  restrukturisasi 

entitas sepengendali  (28.990.531)  (28.990.531)  ‐  ‐  ‐  ‐ Proforma  modal  yang  timbul  dari 

transaksi  restrukturisasi  entitas pengendali  ‐  ‐  (12.281.633)  (1.660.932)  ‐  ‐ 

  63.228.554  69.719.226  (12.036.785)  (1.415.964)  246.233  438.668 

Kepentingan nonpengendali  221.106  230.945  ‐  ‐  ‐  ‐ 

JUMLAH EKUITAS  63.449.660  69.950.171  (12.036.785)  (1.415.964)  246.233  438.668 

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS  194.323.562  193.605.875  156.428.281  58.755.125  246.233  438.668 

*unaudited 

146

Page 161: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian    (dalam ribuan Rupiah)

Keterangan 

Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 

Tahun yang berakhir pada tanggal‐tanggal 31 Desember

2010  2009  2008  2007  2006* 

PENJUALAN  6.964.054 23.860.195 10.195.829 ‐  ‐  ‐BEBAN POKOK PENJUALAN  (9.521.648) (28.503.792) (14.833.023) ‐  ‐  ‐RUGI BRUTO  (2.557.594) (4.643.597) (4.637.194) ‐  ‐  ‐Beban penjualan  (76.977) (1.762.739) (71.000.000) ‐  ‐  ‐Beban umum dan administrasi  (5.067.821) (13.401.934) (6.405.133) (2.264.306)  (1.131)  (701.712)Beban eksplorasi  (234.631) (371.714) (2.252.553) ‐   Pendapatan operasi lainnya  1.703.863 208.350 2.725 1.811  ‐  ‐Pendapatan jasa giro  ‐ ‐ ‐ ‐  38  193Beban administrasi bank  ‐ ‐ ‐ ‐  (540)  (461)Beban operasi lain‐lain   (1.917.723) (1.364.081) (44.557) ‐  (3)  ‐Beban pajak  ‐ ‐ ‐ ‐  (190.799)  ‐RUGI SEBELUM PAJAK  (8.150.883) (21.335.715) (13.407.713) (2.262.494)  (192.435)  (701.979)PENGHASILAN PAJAK ‐ Tangguhan 1.640.373 4.502.671 2.786.892 300.297  ‐  ‐RUGI NETO PERIODE BERJALAN  (6.510.511) (16.833.044) (10.620.821) (1.962.197)  (192.435)  (701.979)PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF 

LAIN  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐ JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF SETELAH EFEK PENYESUAIAN PROFORMA  (6.510.511)  (16.833.044)  (10.620.821)  (1.962.197)  (192.435)  (701.979) 

EFEK PENYESUAIAN PROFORMA ‐ 16.497.953 10.620.701 1.960.932  (192.435)  (701.979)JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF SEBELUM EFEK PENYESUAIAN PROFORMA  (6.510.511)  (335.091)  (120)  (1.266)  (192.435)  (701.979) 

Rugi yang dapat diatribusikan kepada:     Pemilik entitas induk  (6.490.672) (335.091) (120) (1.266)  ‐  ‐Kepentingan nonpengendali  (19.839) ‐ ‐ ‐  ‐  ‐

RUGI  NETO  PER  SAHAM  SETELAH EFEK  PENYESUAIAN  PROFORMA (dalam satuan penuh Rupiah)  (65.105)  (14.027.537)  (8.850.684)  (1.635.164)  ‐  ‐ 

     SEBELUM  EFEK  PENYESUAIAN PROFORMA  (dalam  satuan  penuh Rupiah)  (65.105)  (3.351)  (100)  (1.055)  ‐  ‐ 

*unaudited 

 Rasio‐Rasio Penting 

Keterangan 31 Maret 31 Desember 

2011 2010 2009 2008  2007  2006*

Rasio Pertumbuhan   Penjualan   n/a

(1)  ‐134,02%  100,00%  n/a

(2)  n/a

(2)  n/a

(2) 

Rugi Sebelum Pajak  n/a(1)  ‐59,13%  ‐492,61%  1.075,72%  72,59%  n/a

(2) 

Jumlah Aset  n/a(1)  23,77%  166,24%  23.761,60%  ‐43,87%  n/a

(2) 

Jumlah Liabilitas   n/a(1)  ‐26,60%  179,98%  100,00%  n/a

(2)  n/a

(2) 

Jumlah Ekuitas  n/a(1)  681,14%  ‐750,08%  ‐675,05%  ‐43,87%  n/a

(2) 

             

Rasio Keuangan             

Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek  60,17%  10,27%  46,77%  61,18%  n/a(2)  n/a

(2) 

Jumlah Liabilitas/Jumlah Ekuitas  206,26%  176,78%  ‐1.399,59%  ‐4.249,48%  0,00%  0,00% 

Jumlah Liabilitas/Jumlah Aset  67,35%  63,87%  107,69%  102,41%  0,00%  0,00% 

             

Rasio Usaha             

Rugi Bruto/ Penjualan  ‐36,73%  ‐19,46%  ‐45,48%  n/a(2)  n/a

(2)  n/a

(2) 

Rugi Sebelum Pajak/ Penjualan  ‐117.04%  ‐89,42%  ‐131,50%  n/a(2)  n/a

(2)  n/a

(2) 

Total Rugi Komprehensif/ Penjualan  ‐93,49%  ‐1,40%)  ‐0,00%  n/a

(2)  n/a

(2)  n/a

(2) 

Total Rugi Komprehensif /Jumlah Aset 

‐3,35%  ‐0,17%  ‐0,00%  ‐0,00%  ‐78,15% 

160,03% 

Total Rugi Komprehensif /Ekuitas

‐10,26%  ‐0,48%  0,00%  0,09%  ‐78,15% 

160,03% 

(1) tidak dapat diperbandingkan (2) data tidak tersedia         *unaudited 

147

Page 162: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

XI. EKUITAS  Permodalan  

Tabel  di  bawah  ini menggambarkan  posisi  ekuitas  Perseroan  dan  Entitas  Anak  yang  berasal  dari  laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 serta tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun yang berakhir pada tangggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan (1) penyajian kembali laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada  tanggal‐tanggal 31 Desember  2009 dan 2008 dan  laporan posisi  keuangan  tanggal 1  Januari  2008/31 Desember 2007 (2) penerapan PSAK yang efektif 1 Januari 2011 (3)penerbitan kembali laporan keuangan, dan laporan keuangan Perseroan  tanggal 31 Desember 2009 dan 2008  serta  tahun  yang berakhir pada  tanggal‐tanggal  tersebut yang  telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Leonard, Mulia & Richard dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.  

(dalam ribuan Rupiah) 

Keterangan 31 Maret  2011 

31 Desember 

2010  2009  2008 

EKUITAS         Modal saham ‐ nilai nominal Rp1.000.000,‐ (dalam satuan penuh Rupiah) per saham         

Modal dasar ‐ 400.000 saham pada tahun 2011 dan 2010 dan 2.000 saham pada tahun 2009 dan 2008         

 

Modal ditempatkan dan disetor penuh ‐ 100.000 saham pada tahun 2011 dan 2010 dan 1.200 saham pada tahun 2009 dan 2008  100.000.000  100.000.000  1.200.000  1.200.000 

Defisit   (7.780.915)   (1.290.243)  (955.152)  (955.032) 

Komponen Ekuitas lainnya :         Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas  sepengendali  (28.990.531)  (28.990.531)  ‐  ‐ 

Proforma modal yang timbul dari transaksi         restrukturisasi entitas pengendali  ‐  ‐  (12.281.633)  (1.660.932)‐ 

    63.228.554  69.719.226  (12.036.785)  (1.415.964) 

Kepentingan nonpengendali  221.106  230.945  ‐  ‐ 

JUMLAH EKUITAS  63.449.660  69.950.171  (12.036.785)  (1.415.964) 

 

Setelah tanggal 31 Maret 2011 tidak ada perubahan struktur permodalan pada Perseroan, kecuali pemecahan nilai  nominal  saham  dalam  Perseroan,  yang  semula  masing‐masing  saham  bernilai  nominal  sebesar Rp1.000.000,‐  (satu  juta  Rupiah)  diubah menjadi masing‐masing  saham  bernilai  nominal  Rp100,‐  (seratus Rupiah), berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 28 tanggal 4 Juli 2011, dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di  Jakarta Utara, yang  telah mendapat Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU‐33920.AH.01.02.Tahun 2011  tanggal  6  Juli  2011  dan  telah  terdaftar  dalam  Daftar  Perseroan  yang  diselenggarakan  oleh Menteri Hukum  dan  Hak  Asasi Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐0055181.AH.01.09.  Tahun  2011 tanggal 6 Juli 2011, pendaftaran dalam Daftar Perusahaan dalam rangka UU WDP akan diurus oleh Perseroan dan sesuai dengan Surat Keterangan nomor 113/KET‐N/VIII/2011  tanggal 25 Agustus 2011 yang dikeluarkan oleh Humberg  Lie,  S.H.,  S.E., MKn.,   Notaris  di  Jakarta Utara,  pengumuman  dalam  Berita Negara  Republik Indonesia sedang dalam proses pengurusan.  Pada tanggal 26 Juli 2011, Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada Ketua Bapepam dan LK.  Jumlah  saham  yang  ditawarkan  kepada masyarakat  berkenaan  dengan  Penawaran Umum  ini  sebanyak 500.000.000 (lima ratus juta) saham biasa atas nama yang merupakan saham baru yang berasal dari portepel atau sebesar 33,33% (tiga puluh tiga koma tiga puluh tiga persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh, dengan nilai nominal Rp100,‐ (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Penawaran sebesar Rp600,‐ (enam ratus Rupiah) setiap saham.  

148

Page 163: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Seandainya  perubahan  ekuitas  Perseroan  karena  adanya  Penawaran  Umum  saham  kepada  masyarakat sebanyak 500.000.000 (lima ratus juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,‐ (seratus Rupiah) per saham dengan harga Penawaran sebesar Rp600,‐ (enam ratus Rupiah) setiap saham, terjadi pada tanggal 31 Desember 2011, maka Proforma Ekuitas Perseroan pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut:  

 (dalam ribuan Rupiah) 

Uraian Modal 

Ditempatkan & Disetor Penuh 

Agio Saham 

Selisih Nilai Transaksi 

Restrukturisasi Entitas 

Sepengendali 

Defisit Kepentingan 

Non Pengendali 

Jumlah Ekuitas 

Posisi ekuitas menurut Laporan Keuangan per tanggal 31 Maret 2011  100.000.000  ‐  (28.990.531)  (7.780.915)  221.106  63.449.660 

Perubahan  Ekuitas  setelah tanggal 31 Desember 2011  jika diasumsikan  terjadi  pada tanggal tersebut:             

Penawaran  Umum  sebanyak 500.000.000  (lima  ratus  juta) Saham  Biasa  Atas  Nama dengan  harga  penawaran  Rp 600,‐  (enam  ratus  Rupiah) (setelah  dikurangi  biaya  emisi saham sebesar Rp15.000.000,‐)  50.000.000  235.000.000  ‐  ‐  ‐  285.000.000 

Proforma  Ekuitas  pada  tanggal 31  Desember  2011  setelah Penawaran  Umum  kepada pemegang saham dilaksanakan  150.000.000  235.000.000  (28.990.531)  (7.780.915)  221.106  348.449.660 

    

 

149

Page 164: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

XII. KEBIJAKAN DIVIDEN KAS   Para Pemegang Saham Perseroan yang merupakan hasil dari pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana mempunyai  hak  yang  sama  dan  sederajat  dalam  segala  hal  dengan  pemegang  saham  lama  sesuai  dengan ketentuan‐ketentuan Anggaran Dasar Perseroan termasuk hak atas Dividen Kas.  Berdasarkan  UUPT,  pembayaran  dilakukan melalui  keputusan  pemegang  saham  pada  RUPS  tahunan  atas rekomendasi dari Direksi Perseroan. Perseroan dapat melakukan pembayaran dividen dalam tahun manapun di luar dari laba bersih Perseroan dari tahun sebelumnya. Sebelum berakhirnya tahun buku Perseroan, dividen interim dapat dibagikan selama diizinkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan  jika pembagian dividen  interim tersebut tidak menyebabkan jumlah kekayaan bersih Perseroan lebih kecil dari jumlah modal ditempatkan dan disetor  serta  cadangan  wajib.  Pembagian  tersebut  ditentukan  oleh  Direksi  setelah  disetujui  oleh  Dewan Komisaris. Apabila  setelah akhir  tahun buku  tersebut, Perseroan mengalami kerugian, maka dividen  interim yang  telah  dibagikan  harus  dikembalikan  oleh  pemegang  saham  kepada  Perseroan.  Direksi  dan  Dewan Komisaris  akan bertanggung  jawab  secara  renteng  jika dividen  interim  tersebut  tidak dikembalikan  kepada Perseroan.  Setelah Penawaran Umum  ini, Perseroan bermaksud untuk membayarkan dividen kepada pemegang  saham Perseroan dalam  jumlah  sekitar 30%  (tiga puluh persen) dari  laba bersih  konsolidasi Perseroan  sejak  tahun buku 2012 setelah menyisihkan cadangan yang diharuskan. Perseroan tidak membagikan deviden untuk tahun buku  2011  dikarena  kondisi  keuangan  Perseroan  belum  memungkinkan  untuk  membagi  deviden  kepada pemegang  saham  Perseroan.  Tingkat  dividen  Perseroan  juga  dipengaruhi  oleh  aliran  dana  dan  rencana investasi  dari  Perseroan  dan  Entitas  AnakEntitas  Anak,  disamping  batasan  peraturan  perundangan  yang digambarkan di atas dan persyaratan  lainnya,  termasuk pembayaran dividen tunai oleh Entitas Anak kepada Perseroan,  kepatuhan  pada  persyaratan  fasilitas  kredit  untuk  memastikan  kemampuan  Perseroan  dalam memenuhi  kewajiban  kepada  kreditur,  kondisi  keuangan  dan  prospek  usaha  di  masa  mendatang  dari Perseroan, dan  faktor‐faktor yang dianggap  relevan oleh Direksi Perseroan dan pemegang  saham,  termasuk pemegang saham pengendali. 

150

Page 165: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

 

XIII.  PERPAJAKAN  Pajak Penghasilan atas dividen dikenakan  sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang‐Undang Republik  Indonesia No. 36  tahun 2008  yang merupakan perubahan  terakhir    atas Undang‐Undang No.  7  Tahun  1983  tentang  Pajak Penghasilan, penerima dividen  atau pembagian  keuntungan  yang diterima oleh Perseroan Terbatas  sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis atau Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha  yang  didirikan  dan  bertempat  kedudukan  di  Indonesia  juga  tidak  termasuk  sebagai  Objek  Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat‐syarat dibawah ini terpenuhi :   1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan 2. Bagi  Perseroan  Terbatas,  Badan  Usaha Milik  Negara  dan  Badan  Usaha Milik  Daerah  yang  menerima 

dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari  jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut. 

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik  Indonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994 tentang Bidang‐bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Tidak Termasuk Sebagai Objek Pajak Penghasilan adalah penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun  yang  pendiriannya  telah  disahkan  oleh Menteri  Keuangan  Republik  Indonesia  antara  lain  berupa dividen dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.  Sesuai dengan  Peraturan  Pemerintah Republik  Indonesia No. 14  Tahun  1997  tentang  Perubahan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, ditetapkan sebagai berikut:  1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan 

dari  transaksi  penjualan  saham  di  Bursa  Efek  dikenakan  Pajak  Penghasilan  sebesar  0,1%  (satu  per seribu) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Penyetoran Pajak Penghasilan yang terhutang  dilakukan  dengan  cara  pemotongan  oleh  penyelenggara  Bursa  Efek  melalui  perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham; 

2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5% (lima per seribu) dari nilai seluruh saham pendiri yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum. 

3.  Penyetoran  tambahan  Pajak  Penghasilan  yang  terhutang dapat dilakukan oleh  Perseroan  atas nama masing‐masing pemilik saham pendiri dalam  jangka waktu selambat‐lambatnya 1  (satu) bulan setelah saham  tersebut  diperdagangkan  di  Bursa  Efek. Namun  apabila  pemilik  saham  pendiri  tidak memilih metode pembayaran berdasarkan 0,5% Pajak Penghasilan yang bersifat final, maka penghitungan Pajak Penghasilannya  dilakukan  berdasarkan  tarif  Pajak  Penghasilan  yang  berlaku  umum  sesuai  Undang‐Undang No. 36 tahun 2008. 

Peraturan pemerintah atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek di atas juga berlaku untuk Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia.  Dividen yang diterima atau diperoleh pemegang saham Wajib Pajak Dalam Negeri selain dari pihak‐pihak yang memenuhi syarat di atas dan bentuk usaha  tetap dari Wajib Pajak Luar Negeri dikenakan Pajak Penghasilan sesuai pasal  23 Undang‐Undang No. 36  tahun 2008.  Perusahaan  yang membayar dividen harus memotong pajak penghasilan pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto sesuai dengan pasal 23 Undang‐Undang Pajak Penghasilan. Pemotongan pajak penghasilan pasal 23  ini merupakan kredit pajak untuk pajak penghasilan  tahunan  yang  terhutang  oleh  pemegang  saham Wajib  Pajak  Dalam  Negeri  dan  bentuk  usaha tetap.      

151

Page 166: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

Besarnya tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri berdasarkan ketentuan pasal 17 ayat 2c,tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen  yang  dibagikan  kepada  wajib  pajak  orang  pribadi  dalam  negeri  adalah  paling  tinggi  sebesar  10% (sepuluh persen) dan bersifat final. Penetapan mengenai besarnya tarif tersebut berdasarkan ketentuan Pasal 17  ayat 2d diatur dengan Peraturan Pemerintah No.19  tahun 2009  tentang pajak Penghasilan  atas Dividen yang Diterima atau diperoleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri.  Berdasarkan Pasal 26 ayat 1, dividen yang dibayar atau terhutang kepada Wajib Pajak Luar Negeri yang berasal dari  laba ditahan akan dikenakan  tarif sebesar 20%  (dua puluh persen) dari kas yang dibayarkan  (dalam hal dividen  tunai) atau 20%  (dua puluh persen) dari nilai pari  (dalam hal dividen  saham). Kepada mereka yang merupakan  penduduk  dari  suatu  negara  yang  telah menandatangani  suatu  Perjanjian  Penghindaran  Pajak Berganda (P3B) dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No.SE‐03/PJ.101/1996 tanggal 29  Maret  1996  tentang  Penerapan  Persetujuan  Penghindaran  Pajak  Berganda  (P3B),  dapat  memperoleh fasilitas tarif yang lebih rendah dengan ketentuan harus menyerahkan Sertifikat Domisili asli yang diterbitkan Kantor Pajak negara asal. Sertifikat ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan selanjutnya harus diperpanjang. Namun  untuk  bank,  selama  bank  tersebut  tidak mengubah  alamat  seperti  yang  tercantum  pada  sertifikat tersebut, sertifikat tersebut tetap berlaku.  CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM  INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN  PAJAK MASING‐MASING MENGENAI  AKIBAT  PERPAJAKAN  YANG  TIMBUL  DARI  PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI. 

 

152

Page 167: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

 

XIV.   PENJAMINAN EMISI EFEK   1. Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek  Sesuai  dengan  ketentuan  dan  persyaratan  yang  dinyatakan  dalam  Akta  Perjanjian  Penjaminan  Emisi  Efek Penawaran Umum PT SMR Utama Tbk No.116  tanggal 21  Juli 2011, Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT SMR Utama Tbk No. 171 tanggal 25 Agustus 2011 dan Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT SMR Utama Tbk No. 211 tanggal 28 September 2011, yang ketiganya dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn,  Notaris  di  Jakarta  Utara,  para  Penjamin  Emisi  Efek  yang  namanya  disebut  dibawah  ini,  secara bersama‐sama maupun sendiri‐sendiri, menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Akan  Ditawarkan  Perseroan  kepada  masyarakat  sesuai  bagian  penjaminannya  masing‐masing  dengan kesanggupan penuh  (full commitment) dan mengikat diri untuk membeli sisa saham yang  tidak habis  terjual dengan  Harga  Penawaran  Perdana  pada  tanggal  penutupan  Masa  Penawaran  sesuai  dengan  bagian penjaminannya masing‐masing.  Perjanjian Emisi Efek  ini menghapuskan perikatan  sejenis baik  tertulis ataupun  tidak  tertulis yang  telah ada sebelumnya dan yang akan ada dikemudian hari antara Emiten dengan Penjamin Emisi Efek.  Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut serta dalam Penjaminan Emisi Saham Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing‐masing sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.A.7 tentang Tanggung Jawab  Manajer  Penjatahan  Dalam  Rangka  Pemesanan  dan  Penjatahan  Efek  dalam  Penawaran  Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep‐45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum.   Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi Penjaminan Emisi dalam Penawaran Umum Perseroan adalah sebagai berikut :  

No  Penjamin Emisi Efek Porsi Penjaminan  % 

(jumlah lembar)  Jumlah Rupiah   

  Penjamin Pelaksana Emisi Efek         

1  PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas  439.350.000  263.610.000.000  87,87 

         

  Penjamin Pelaksana Efek       

1  PT Pacific Capital   52.650.000  31.590.000.000  10,53 

2  PT Erdhika Elite Sekuritas  5.500.000  3.300.000.000  1,10 

3  PT Dinamika Usahajaya  500.000  300.000.000  0,10 

4  PT Onix Capital Tbk  500.000  300.000.000  0,10 

5  PT Minna Padi Investama  500.000  300.000.000  0,10 

6  PT Danasakti Securities  500.000  300.000.000  0,10 

7  PT Lautandhana Securindo  500.000  300.000.000  0,10 

         

  TOTAL  500.000.000  300.000.000.000  100,00 

 

 

 

 

 

 

 

153

Page 168: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

 

Berdasarkan  Undang‐undang  Republik  Indonesia  No.8  tahun  1995  tentang  Pasar  modal  dan  Peraturan Pelaksanaannya,yang dimaksud dengan pihak yang mempunyai hubungan afiliasi adalah sebagai berikut:  

1. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan  sampai derajat kedua,baik  secara horizontal maupun vertikal; 

2. Hubungan antara para pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut; 3. Hubungan  antara  2  Perusahaan  dimana  terdapat  satu  atau  lebih  dari  anggota Direksi  atau Dewan 

Komisaris yang sama; 4. Hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik  langsung maupun  tidak  langsung, mengendalikan 

atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; 5. Hubungan antara 2 Perusahaan yang dikendalikan,baik  langsung maupun  tidak  langsung,oleh pihak 

yang sama; atau 6. Hubungan antara perusahaan dan Pemegang Saham Utama. 

 Penjamin Pelaksana Emisi dan para Penjamin Emisi Efek  seperti  tersebut di atas menyatakan dengan  tegas tidak terafiliasi dengan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang‐Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal.  2. Penentuan Harga Penawaran Umum Saham Pada Pasar Perdana 

 Harga penawaran  ini ditentukan berdasarkan harga  kesepakatan dan negosiasi Perseroan dengan Penjamin Emisi  dan,berdasarkan  hasil  penawaran  awal  (bookbuilding)  yang  dilakukan  pada  tanggal  20‐28  September 2011,  maka  ditetapkan  harga  penawaran  umum  perdana  saham  Perseroan  adalah  Rp600.‐  (enam  ratus Rupiah) per lembar saham.  Penetapan harga penawaran juga mempertimbangkan berbagai faktor sebagai berikut :  Kondisi pasar saat bookbuilding dilakukan;  Permintaan investor domestik;  Permintaan dari calon investor yang berkualitas;  Kinerja keuangan Perseroan;  Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat dan prospek usaha  Status dari perkembangan terakhir Perseroan;  Penilaian berdasarkan rasio perbandingan Price Earnings  (P/E) Ratio dari beberapa perusahaan publik 

yang tercatat di bursa efek regional yang dapat dijadikan perbandingan; dan  Mempertimbangkan kinerja saham di pasar sekunder. 

 Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga Saham Perseroan akan terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan Saham Perseroan akan terus berkembang secara aktif di BEI.           

154

Page 169: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

XV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL  

 

Lembaga dan profesi penunjang pasar modal yang berpartisipasi dalam rangka Penawaran Umum  ini adalah sebagai berikut:  1.  Akuntan Publik  Purwantono, Suherman & Surja     Gedung Bursa Efek Indonesia 

Menara 2, Lantai 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52‐53 Jakarta 12190 

  No STTD  116/BL/STTD‐AP/2010 tanggal 22 Juli 2010   Keanggotaan Asosiasi  No. 970003   Surat Penunjukan  0881/PSS‐AS/2011 tanggal 4 Maret 2011   Fungsi utama akuntan publik dalam rangka penawaran umum saham ini adalah untuk melaksanakan 

audit  berdasarkan  standar  yang  ditetapkan  oleh  Institut  Akuntan  Publik  Indonesia  (IAPI).  Standar tersebut mengharuskan  akuntan  publik merencanakan  dan melaksanakan  audit  agar memperoleh keyakinan memadai  bahwa  laporan  keuangan  bebas  dari  salah  saji  yang material.  Akuntan  publik bertanggungjawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan berdasarkan audit yang dilakukan.  

2.  Notaris    Humberg Lie, S.H., S.E., MKn    Jalan Raya Pluit Selatan 103, 

Jakarta 14450   STTD    No. 04/BL/STTD‐N/2006 tanggal 27 Juni 2006   Surat Penunjukan  No. 02/SMRU‐JKT/II/2011 tanggal 21 Februari 2011   Ruang  lingkup  tugas notaris  selaku profesi penunjang dalam  rangka Penawaran Umum  antara  lain 

adalah menyiapkan dan membuatkan akta‐akta sehubungan dengan Penawaran Umum, antara  lain perubahan  seluruh  anggaran  dasar  Perseroan,  perjanjian  penjaminan  emisi  efek  dan  perjanjian pengelolaan administrasi saham dan waran sesuai dengan Peraturan  Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris.  

3.  Konsultan Hukum   ADAMS & CO., Counsellors at Law     Wisma Bumiputera, Lantai 15

Jl.Jend.Sudirman Kav.75 Jakarta 12910 

  STTD  No. 99/BL/STTD‐KH/2011 tanggal 10 Februari 2011   Keanggotaan Asosiasi  Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal  

No. Anggota : 201014   Surat Penunjukan  No. 01/SMRU‐JKT/II/2011 tanggal 21 Februari 2011   Pedoman Kerja  Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal 

yang  berlaku  dilandasi  dengan  prinsip  keterbukaan  dan meterialitas  

  Tugas  dan  tanggungjawab  konsultan  hukum  dalam  rangka  Penawaran  Umum  ini,  sesuai  dengan Standar  Profesi  dan  Peraturan  Pasar  Modal  yang  berlaku,  meliputi  pemeriksaan  dan  penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimiliki konsultan hukum atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan  keterangan  lain  yang  berhubungan  dengan  itu  yang  disampaikan  oleh  Perseroan  kepada konsultan hukum. Hasil pemeriksaan dan penelitian hukum tersebut telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas Dari  Segi Hukum  yang menjadi  dasar  Pendapat Hukum  yang diberikan  secara  obyektif  dan mandiri,  serta  guna meneliti  informasi  yang dimuat dalam  Prospektus  sepanjang menyangkut  segi hukum,  sebagaimana  diharuskan  dalam  rangka  penerapan  prinsip‐prinsip  keterbukaan  yang berhubungan dengan Penawaran Umum.  

   

155

Page 170: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

 

4.  Biro Administrasi Efek  PT Ficomindo Buana Register    Mayapada Tower Lt.10 Suite 02B

Jl. Jend. Sudirman Kav.28 Jakarta 12920 

  Keanggotaan Asosiasi  ABI/VI/2010‐002  Izin Usaha  Kep02/PM/BAE/2000  Surat Penunjukkan No. 19/FBR_PNWRN/II/11 tanggal 23 Maret 2011    

Tugas dan tanggung  jawab Biro Administrasi Efek  (BAE) dalam Penawaran Umum  ini, sesuai dengan Standar  Profesi dan  Peraturan  Pasar Modal  yang berlaku, meliputi  penerimaan pemesanan  saham berupa  Daftar  Pemesanan  Pembelian  Saham  (DPPS)  dan  Formulir  Pemesanan  Pembelian  Saham (FPPS) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari penjamin emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan  penjatahan  saham,  serta  melakukan  administrasi  pemesanan  pembelian  saham  sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE.   Bersama‐sama dengan penjamin emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan saham yang 

tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Dalam hal 

terjadinya  pemesanan  yang  melebihi  jumlah  saham  yang  ditawarkan,  BAE  melakukan  proses 

penjatahan  sesuai  dengan  rumus  penjatahan  yang  ditetapkan  oleh  penjamin  emisi,  mencetak 

konfirmasi  penjatahan  dan  menyiapkan  laporan  penjatahan.  BAE  juga  bertanggungjawab 

menerbitkan  formulir  konfirmasi  penjatahan  (FKP)  atas  nama  pemesan  yang  mendapatkan 

penjatahan  dan  menyusun  laporan  Penawaran  Umum  Perdana  sesuai  dengan  peraturan  yang 

berlaku. 

5.  Penilai   Independen  Ihot, Dolar & Rekan    Graha Roi Formula Lt. 3 Suite 302

Jl. Sultan Iskandar Muda No. 222 Jakarta 12240 

  STTD  No. 37/BL/STTD‐P/A/2008 tanggal 4 Nopember 2008    Surat Penunjukan  No. 033/IDR‐KK/II/2011 tanggal 18 Februari 2011   Keanggotaan Asosiasi  No. 96‐S‐00724   

Tugas dan tanggungjawab Penilai dalam Penawaran Umum ini meliputi :  Pemeriksaan  fisik  secara  langsung di masing‐masing  lokasi, penganalisaan data untuk menentukan nilai pasar untuk penggunaan yang ada dari aset tetap yang dimiliki Perseroan. Dalam melaksanakan tugas penilaian untuk mengungkapkan pendapat mengenai nilai pasar untuk penggunaan yang ada atas aset tetap Perseroan, Penilai senantiasa mengacu kepada Standar Penilaian Indonesia (SPI) serta Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) serta peraturan pasar modal yang berlaku.  

   Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal menyatakan baik secara langsung maupun tidak langsung tidak mempunyai  hubungan  afiliasi  dengan  Perseroan  sebagaimana  didefinisikan  dalam Undang‐Undang N0.8 Tahun 1995  tanggal 10 Nopember 1995,  tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik  Indonesia Nomor 64 Tahun 1995, Tambahan Nomor 3608.    

156

Page 171: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

XIX. ANGGARAN DASAR PERSEROAN 

  Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam prospektus ini merupakan Anggaran Dasar Perseroan  yang  terakhir,  berdasarkan  Keputusan  Sirkular  Pemegang  Saham  Perseroan  Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tertanggal 4 Juli 2011, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 28 tanggal 4 Juli 2011, dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, Notaris di  Jakarta Utara, yang telah mendapat Persetujuan dari  Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  di  bawah  nomor  AHU‐33920.AH.01.02.Tahun  2011  tanggal  6  Juli  2011  dan  telah  terdaftar  dalam  Daftar  Perseroan  yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia di bawah nomor AHU‐0055181.AH.01.09.Tahun  2011  tanggal  6  Juli  2011,  sesuai  dengan  Surat  Pernyataan  Direksi Perseroan  tertanggal 8  Juli 2011 pendaftaran dalam Daftar Perusahaan dalam  rangka UU WDP dan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia akan diurus oleh Perseroan.  

Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1 

 1. Perseroan  Terbatas  ini  bersama  PT.  SMR Utama  Tbk.  (selanjutnya  dalam  Anggaran Dasar 

disingkat dengan “Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Utara. 2. Perseroan  dapat membuka  kantor  cabang  dan  perwakilan  di  tempat  lain,  baik  di  dalam 

maupun  di  luar  wilayah  Republik  Indonesia  sebagaimana  ditetapkan  olh  Direksi  dengan persetujuan Dewan Komisaris. 

 Jangka Waktu Berdirinya Peseroan 

Pasal 2  Perseroan  didirikan  untuk  jangka waktu  yang  tidak  terbatas  terhitung  sejak  tanggal  11 Nopember 2003  dan  telah  memperoleh  pengesahan  status  badan  hokum  berdasarkan  Keputusan  Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia pada  tanggal 21 Nopember 2003 Nomor C‐28091HT.01.01.TH.2003.  

Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha Pasal 3 

 1. Maksud  dan  tujuan  Perseroan  ialah menjalankan  usaha  dalam  bidang  perdagangan,  jasa, 

industri, pengangkutan, perbengkelan dan pembangunan. 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan 

usaha sebagai berikut: a. menjadi  pedagang,  agen,  leveransir,  pengecer,  supplier,  distributor  dan 

keagenan/perwakilan dari perusahaan‐perusahaan dalam negeri baik secara interinsulair dan lokal maupun luar negeri dari segala jenis barang dagangan, termasuk namun tidak terbatas pada hasil  tambang,  sumberdaya  energi,  alat‐alat pertambangan, dan  alat‐alat  konstruksi, baik atas perhitungan  sendiri maupun atas perhitungan pihak  lain  secara  komisi  termasuk selaku eksportir dan importir. 

b. menjalankan usaha dalam bidang jasa, termasuk jasa yang terkait bidang sumebrdaya energi, kelistrikan, konsultan di bidang energi, jada kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak. 

c. mendirikan  dan  menjalankan  usaha‐usaha  baik  secara  langsung  maupun  melalui  anak perusahaan dalam berbagai bidang industri terkait dengan sumebr alam, sumberdaya energi, energi listrik, dan memasarkan hail produksinya di dalam maupun di luar negeri. 

d. menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan di darat, laut, sungai maupun udara. e. menjalankan  usaha  dalam  bidang  perbengkelan,  meliputi  perawatan,  pemeliharaan 

perbaikan  (maintenance)  kendaraan  bermotor,  alat‐alat  berat  atau  berbagai  jenis mesin, termasuk membuka gerai penjualan kendaraan bermotor, alat‐alat berat maupun berbagai jenis mesin, pemasangan dan penjualan aksesorisnya. 

295

Page 172: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

f. menjalankan  usaha  dalam  bidang  pembangunan  pembangkit  tenaga  listrik  berikut  usaha yang  terkait  dengan  pembangkit  tenaga  listrik,  termasuk  usaha  dan  jasa  penunjang ketenagalistrikan. 

 Modal Pasal 4 

 1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp400.000.000.000,‐ (empat ratus milyar Rupiah), terbagi 

atas  4.000.000.000  (empat milyar)  saham, masing‐masing  saham  bernilai  Rp100,‐  (seratus Rupiha). 

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 25% (dua puluh  lima persen) atau sejumlah  100.000.000.000  (seratus milyar  Rupiah)  oleh  Para  Pemegang  Saham  yang  telah mengambil bagian saham dan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada akhir akta. 

3. Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Direksi menurut keperluan modal Perseroan  pada  waktu  dan  dengan  harga  serta  persyaratan  yang  ditetapkan  oleh  Rapat Direksi  dengan  persetujuan  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  (selajutnya  cukup  disebut dengan  ”RUPS”)  dengan mengindahkan  ketentuan  dalam  Anggaran  Dasar  dan  peraturan perundang‐undangan di bidang Pasar Modal dengan ketentuan pengeluaran saham itu tidak dengan harga dibawah pari. 

4. Kecuali sebagaimana ditentukan ayat 7 Pasal 4  ini,  jika saham yang masih dalam simpanan akan  dikeluarkan  dengan  cara  penawaran  umum  terbatas  dengan  hak  memesan  efek terlebih dahulu  (selanjutnya cukup disingkat dengan ”Penawaran Umum Terbatas”) kepada para pemegang saham, maka seluruh pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal sebagaimana ditetepkan oleh Direksi berdasarkan keputusan  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  yang menyetujui  Penawaran  Umum  Terbatas tersebut mempunyai  hak  terlebih  dahulu untuk membeli  saham  yang hendak  dikeluarkan tersebut (selanjutnya disebut ”Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu” atau disingkat ”HMETD”) seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki (proporsional). HMETD  tersebut  dapat  dijual  dan  dialihkan  kepada  pihak  lain,  dengan  mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang‐undangan di bidang Pasar Modal. Direksi  harus mengumumkan  keputusan  tentang  pengeluaran  saham  dengan  penawaran umum  terbatas  tersebut dalam  sekurang‐kurangnya 1  (satu)  surat  kabar harian berbahasa Indonesia  yang  berperedaran  luas  dalam  wilayah  Republik  Indonesia  sesuai  dengan pertimbangan  Direksi.  Para  pemegang  saham  atau  pemegang  HMETD  tersebut  berhak membeli  saham  yang  akan  dikeluarkan  tersebut  sesuai  dengan  jumlah  HMETD  yang dimilikinya  pada waktu  dan  dengan  persyaratan  yang  ditetapkan  dalam  keputusan  Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud dalam ayat 3 Pasal 4 ini. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham etrsebut di atas, para pemegang saham atau para pemegang HMETD tidak melaksanakan hak atas pembelian saham yang ditawarkan kepada mereka sesuai dengan  jumlah HMETD yang dimiilikinya dengan membayar  lunas secara tunai harga saham yang ditawarkan  itu kepada Perseroan, maka  saham  tersebut  akan  dialokasikan  kepada  para  pemegang  saham  yang hendak membeli  saham  dalam  jumlah  yang  lebih  besar  dari  porsi  HMETD‐nya  sebanding dengan jumlah HMETD yang telah dilaksanakan, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang‐undangan di bidang Pasar Modal. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian: (i) Jika penambahan modal Perseroan dengan cara Penawaran Umum Terbatas tersebut 

jumlah maksimumnya  belum  ditetapkan  serta  dilakukan  tanpa  adanya  jaminan  dari pembeli  siaga,  maka  sisa  saham  yang  tidak  diambil  bagian  tersebut  tidak  jadi dikeluarkan dan tetap dalam simpanan Perseroan; 

(ii) Jika penambahan modal Perseroan dengan cara Penawaran Umum Terbatas tersebut telah ditetapkan  jumlahnya serta dilakukan dengan  jaminan dari pihak  tertentu yang bertindak  sebagai  pembeli  siaga  dalam  Penawaran  Umum  Terbatas  tersebut,  yang telah menyatakan kesediaannya untuk membeli sisa saham tersebut, maka sisa saham tersebut wajib dialokasikan kepada pembeli siaga, demikian dengan harga dan syarat 

296

Page 173: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

yang tidak lebih ringan daripada yang telah ditetapkan dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut; 

demikian  dengan  mengindahkan  ketentuan  Anggaran  Dasar  dan  peraturan  perundang‐undangan di bidang Pasar Modal. 

5. Ketentuan ayat 3 dan 4 di atas secara mutatis mutandis juga berlaku di dalam hal Perseroan hendak mengeluarkan efek yang dapat ditukar dengan saham atau efek yang mengandung 

hak untuk memperoleh  saham  seperti obligasi  konversi, waran  atau efek  konversi  lainnya 

yang dapat mempengaruhi komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan, satu dan lainnya 

dengan mengindahkan  peraturan  perundang‐undangan  di  bidang  Pasar Modal,  dan  tidak mengurangi  izin  pihak  yang  berwenang  ‐sejauh  disyaratkan  berdasarkan  peraturan 

perundang‐undangan (selanjutnya cukup disebut “Efek Bersifat Ekuitas”).  

6. Jika  saham  yang masih dalam  simpanan hendak   dikeluarkan oleh Perseroan  kepada para pemegang efek  yang dapat ditukar dengan  saham atau efek  yang mengandung hak untuk 

memperoleh  saham  seperti obligasi konversi, waran atau efek konversi  lainnya yang  telah 

dikeluarkan oleh Perseroan berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, maka Direksi berwenang melakukan pengeluaran saham dimaksud tanpa memberikan hak kepada 

para pemegang saham yang ada pada saat  itu untuk membeli  terlebih dahulu saham yang 

akan  dikeluarkan  tersebut,  satu  dan  lainnya  dengan  mengindahkan  ketentuan  Anggaran Dasar dan peraturan perundang‐undangan di bidang Pasar Modal.  

7. Direksi berwenang mengeluarkan saham, efek yang dapat ditukar dengan saham atau efek 

yang mengandung hak untuk memperoleh saham seperti obligasi konversi, waran atau efek 

konversi  lainnya  dengan  penawaran  terbatas  (private  placement)  atau  penawaran  umum (kedua,  ketiga dan  selanjutnya)  sesuai dengan  keputusan Rapat Umum Pemegang  Saham, 

tanpa memberikan HMETD kepada para pemegang saham yang ada, dalam hal pengeluaran 

tersebut:  a. ditujukan kepada karyawan Perseroan; 

b. ditujukan  kepada  pemegang  obligasi  atau  Efek  lain  yang  dapat  dikonversi  menjadi 

saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham; c. dilakukan dalam  rangka  reorganisasi dan/atau  restrukturisasi yang  telah disetujui oleh 

Rapat Umum Pemegang Saham; dan/atau  

d. dilakukan  sesuai  dengan  peraturan  di  bidang  Pasar  Modal  yang  memperbolehkan penambahan modal tanpa HMETD. 

Saham, efek yang dapat ditukar dengan saham atau efek yang mengandung hak untuk 

memperoleh  saham  seperti  obligasi  konversi, waran  atau  efek  konversi  lainnya  yang 

dikeluarkan tersebut dapat dijual Perseroan kepada pihak dengan harga, jumlah, jangka waktu,  dan  persyaratan  yang  ditentukan  oleh  Rapat  Direksi  berdasarkan  keputusan 

Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang‐

undangan di bidang Pasar Modal.  8. Dalam  hal  peningkatan  jumlah  saham  yang  ditempatkan  lebih  lanjut  sehubungan  dengan 

peningkatan modal dasar Perseroan, maka ketentuan dalam ayat 3, 4, 5, 6 dan 7 Pasal 4 ini 

berlaku pula secara mutatis mutandis bagi pengeluaran saham karena adanya peningkatan modal dasar tersebut. 

9. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang 

diterbitkan mempunyai hak‐hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk 

mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. 

10. Penambahan modal  dasar  yang  mengakibatkan  modal  ditempatkan  dan  disetor  menjadi 

kurang dari 25% (dua puluh lima perseratus) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang : a. telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menambah modal 

dasar; 

b. telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; c. penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua 

puluh  lima  perseratus)  dari modal  dasar wajib    dilakukan  dalam  jangka waktu  paling 

lambat  6  (enam)  bulan  setelah  persetujuan Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi Manusia sebagaimana  dimaksud dalam butir b diatas;  

297

Page 174: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

d. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam butir c di atas tidak 

terpenuhi  sepenuhnya maka  Perseroan  harus mengubah  kembali  anggaran  dasarnya, sehingga modal dasar dan modal disetor memenuhi ketentuan Pasal 33 ayat (1) dan ayat 

(2)  Undang‐Undang  Nomor  40  Tahun  2007  tentang  Perseroan  Terbatas  (untuk 

selanjutnya disingkat dengan ”UUPT”) dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam butir c diatas tidak terpenuhi; 

e. Persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam butir a diatas 

termasuk  juga  persetujuan  untuk mengubah  anggaran  dasar  sebagaimana  dimaksud 

dalam butir d diatas. Perubahan  anggaran  dasar  dalam  rangka  penambahan  modal  dasar  menjadi  efektif 

setelah  terjadinya  penyetoran  modal  yang  mengakibatkan  besarnya  modal  disetor 

menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima perseratus) dari modal dasar dan mempunyai hak‐hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak 

mengurangi  kewajiban  Perseroan  untuk  mengurus  persetujuan  perubahan  anggaran 

dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut 

 Saham Pasal 5 

 

1. Semua  saham  yang  dikeluarkan  oleh  Perseroan  adalah  saham  atas  nama  sebagaimana terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan. 

2. Setiap  saham memberikan  kepada  pemiliknya  hak  yang  tidak  dapat  dibagi  sebagaimana 

dimaksud dalam Pasal 52 UUPT. 3. Jika  suatu  tindakan  Perseroan  mengakibatkan  terjadi  pecahan  nilai  nominal  saham, 

ketentuan mengenai perlakukan pencahan nilai nominal saham, hak pemegang pecahan nilai 

nominal  saham dan bukti pemilikan pecahan nilai  saham  akan ditetapkan di dalam Rapat Umum  Pemegang  Saham  yang  memutuskan  tindakan  Perseroan  yang  mengakibatkan 

terjadinya pecahan nilai nominal saham tersebut. 

4. Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum sebagai pemilik dari satu saham, 

yaitu  yang  namanya  tercatat  sebagai  pemilik  ‐saham  yang  bersangkutan  dalam  Daftar Pemegang Saham Perseroan. 

5. Apabila  saham  karena  sebab  apapun menjadi milik  beberapa  orang, maka mereka  yang 

memiliki  bersama‐sama  itu  diwajibkan  untuk  menunjuk  seorang  di  antara  mereka  atau seorang  lain sebagai kuasa mereka bersama dan hanya nama kuasa bersama mereka yang 

berhak  dimasukkan  dalam  Daftar  Pemegang  Saham  dan  hanya  yang  ditunjuk  atau  diberi 

kuasa  itu sajalah yang berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut.  

6. Selama ketentuan ayat 4 di atas belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut 

tidak  berhak  mengeluarkan  suara  dalam  Rapat  Umum  Pemegang  Saham,  sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan. 

7. Seorang pemegang saham menurut hukum harus tunduk kepada ketentuan Anggaran Dasar 

dan  kepada  semua  keputusan  yang  diambil  dengan  sah  dalam  Rapat  Umum  Pemegang Saham serta peraturan perundang‐undangan.  

8. Untuk  saham  Perseroan  yang  tercatat  pada  bursa  efek  berlaku  peraturan  perundang‐

undangan  di  bidang  Pasar  Modal  dan  peraturan  bursa  efek  dimana  saham  Perseroan 

dicatatkan. 9. Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham atau surat kolektif saham yang bentuk dan 

isinya  sebagaimana diatur dalam  ayat 10, 11, 12, 13 dan 14 di bawah  ini  atau  konfirmasi 

pencatatan saham sebagaimana diatur dalam ayat 15 dan 16 di bawah ini. 10. Apabila dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap saham diberi sehelai surat saham. Biaya 

yang dikeluarkan untuk setiap penerbitan surat  saham sesuai dengan peraturan perundang‐

undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan bursa efek dimana saham Perseroan tercatat pada waktu itu.  

 

298

Page 175: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

11. Surat  kolektif  saham  dapat  dikeluarkan  sebagai  bukti  pemilikan  2  (dua)  atau  lebih  saham 

yang dimiliki oleh seorang pemegang saham. 12. Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan: 

a. Nama dan alamat pemegang saham 

b. Nomor surat saham; c. Tanggal pengeluaran surat saham; 

d. Nilai nominal saham; 

e. Lain‐lain  hal  yang  dianggap  perlu  oleh  Perseroan  dan  diharuskan  oleh  peraturan 

perundang‐undangan dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar. 13. Pada surat kolektif saham sekurang‐kurangnya harus dicantumkan:  

a. Nama dan alamat pemegang saham 

b. Nomor surat kolektif saham c. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham 

d. Nilai nominal saham 

e. Jumlah saham f. Lain‐lain  hal  yang  dianggap  perlu  oleh  Perseroan  dan  diharuskan  oleh  peraturan 

perundang‐undangan dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar. 

14. Surat saham dan surat kolektif saham harus dicetak sesuai peraturan perundang‐undangan di bidang Pasar Modal dan harus ditandatangani oleh anggota Direksi dari dan yang mewakili 

Direksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar. 

15. Untuk  saham  yang  termasuk  dalam  Penitipan  Kolektif  pada  Lembaga  Penyimpanan  dan 

Penyelesaian  atau  pada  Bank  Kustodian  (khusus  dalam  rangka  kontrak  investasi  kolektif), diterbitkan dalam bentuk Konfirmasi Pencatatan Saham yang ditandatangani oleh anggota 

Direksi  yang  berwenang mewakili Direksi  sesuai  dengan  ketentuan  Angggaran Dasar  atau 

tanda tangan tersebut dicetak langsung pada Konfirmasi Pencatatan Saham.  16. Konfirmasi Pencatatan Saham yang dikeluarkan Direksi untuk saham  .yang termasuk dalam 

Penitipan Kolektif sekurangnya harus mencantumkan :  

a. Nama dan alamat  Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian yang melaksanakan Penitipan Kolektif yang bersangkutan;  

b. Tanggal pengeluaran Konfirmasi Pencatatan Saham; 

c. Jumlah saham yang tercakup dalam Konfirmasi Pencatatan Saham; d. Jumlah nilai nominal saham yang tercakup dalam Konfirmasi Pencatatan Saham; 

e. Ketentuan bahwa  setiap  saham dalam Penitipan Kolektif dengan klasifikasi yang  sama 

adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain;  

f. Persyaratan  yang  ditetapkan  oleh  Direksi  untuk  pengubahan  Konfirmasi  Pencatatan saham. 

 

Pengganti Surat Saham Pasal 6 

 

1. Apabila  surat  saham  rusak,  lusuh  atau  usang  atau  tidak  dapat  dipakai  lagi,  maka  atas permintaan tertulis dari pemegang saham yang bersangkutan dengan penyerahan atas surat 

saham  asli  atau  sisa  surat  saham  asli  tersebut,  Direksi  akan mengeluarkan  surat  saham 

pengganti, setelah surat saham yang rusak,  lusuh, atau usang, atau tidak dapat dipakai  lagi tersebut  diserahkan  kembali  kepada  Direksi,  dengan  mengenakan  biaya  sesuai  dengan 

peraturan  perundang‐undangan  di  bidang  Pasar Modal  dan  peraturan  bursa  efek  dimana 

saham Perseroan tercatat pada waktu itu a. Asli  surat  saham  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  1  kemudian  dihapuskan  setelah 

memberikan  penggantian  surat  saham  dan  oleh  Direksi  dibuat  berita  acara  untuk 

dilaporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya. 

b. Apabila  surat  saham  hilang,  rusak  sehingga  tidak  dapat  terbaca  (musnah)  atau  dicuri maka atas permintaan  tertulis dari pemegang  saham yang bersangkutan, Direksi akan 

mengeluarkan  surat  saham  pengganti  dengan  mengenakan  biaya  sesuai  dengan 

peraturan perundang‐undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan bursa efek dimana saham Perseroan  tercatat pada waktu  itu setelah menurut pendapat Direksi hilangnya 

299

Page 176: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

atau musnahnya saham itu cukup dibuktikan dan dengan jaminan yang dipandang perlu 

oleh  Direksi  untuk  tiap  peristiwa  yang  khusus  dan  khusus  untuk  saham  yang  hilang, Perseroan  telah mendapatkan  dokumen  pelaporan  dari  Kepolisian Republik  Indonesia 

atas hilangnya surat saham tersebut. Dalam hal surat saham hilang, rusak sehingga tidak 

dapat  terbaca  (musnah),  atau  dicuri,  pemegang  saham  atau  orang  yang  berhak menerima  surat  saham  baru  tersebut  harus menanggung  kerugian  yang  diderita  oleh 

Perseroan akibat dari penerbitan surat saham pengganti tersebut.  

2. Tentang  rencana pengeluaran pengganti surat saham karena hilang atau  rusak sama sekali 

atau dicuri harus diumumkan oleh Direksi di bursa efek di mana saham Perseroan dicatatkan dalam  waktu  paling  kurang  14  (empat  belas)  hari  sebelum  pengeluaran  pengganti  surat 

saham, dan dengan  iklan dalam sedikitnya 1  (satu) surat kabar harian berbahasa  Indonesia 

yang  beredar  di  tempat  kedudukan  Perseroan  sedikitnya  30  (tiga  puluh)  hari  sebelum pengeluaran penggantinya itu.  

3.  Untuk  saham  yang  tercatat  pada  bursa  efek  berlaku  peraturan  perundang‐undangan  di 

bidang  Pasar Modal  dan  peraturan  bursa  efek  dimana  saham  tersebut  tercatat,  dengan memperhatikan peraturan perundang‐undangan. 

4. Setelah pengganti surat saham tersebut dikeluarkan, maka asli surat saham tidak berlaku lagi 

terhadap Perseroan. 5. Semua biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham sebagaimana diuraikan dalam ayat 1 

dan  ayat  3  Pasal  6  ini  termasuk  tapi  tidak  terbatas  pada  biaya  penyelidikan  untuk  surat 

saham  yang  dimaksud  dalam  ayat  3  ‐ini  ditanggung  oleh  pemegang  saham  yang 

bersangkutan. Ketentuan dalam ayat 1 sampai dengan ayat 7 pasal 6 ini, secara mutatis mutandis juga berlaku 

bagi pengeluaran pengganti surat kolektif saham. 

 Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus 

Pasal 7 

 1. Direksi Perseroan mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus 

sesuai dengan ketentuan Pasal 50,  Pasal 100, Pasal 101, dan Pasal 116 UUPT serta peraturan 

perundangundangan  di  bidang  Pasar  Modal  dan  peraturan  bursa  efek  dimana  saham Perseroan dicatatkan. 

2. Pemegang  saham  harus memberitahukan  setiap  perpindahan  tempat  ‐tinggalnya  dengan 

surat  kepada Direksi  Perseroan.  Selama  pemberitahuan  itu  belum  dilakukan, maka  segala 

panggilan dan pemberitahuan  kepada pemegang  saham  adalah  sah  jika dialamatkan pada alamat pemegang saham yang paling akhir dicatat dalam Daftar Pemegang Saham. 

3. Perubahan  pada  Daftar  Pemegang  Saham  harus  disetujui  Direksi  dan  dibuktikan  dengan 

penandatanganan  pencatatan  atas  perubahan  tersebut  oleh  anggota  Direksi  yang  berhak mewakili Direksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar.  

4. Setiap pendaftaran  atau pencatatan dalam Daftar  Pemegang  Saham  termasuk pencatatan 

mengenai suatu penjualan, pemindahtanganan, pengagunan dengan gadai atau  fidusia dan bentuk  jaminan  lain yang menyangkut saham atau hak atau kepentingan atas saham harus 

dilakukan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan untuk saham yang tercatat pada bursa efek 

berlaku  peraturan  perundang‐undangan  di  bidang  Pasar Modal  dan  peraturan  bursa  efek dimana saham tersebut dicatatkan dengan memperhatikan peraturan perundang‐undangan. 

 

Penitipan Kolektif Pasal 8 

 

1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat 

dalam  Daftar  Pemegang  Saham  Perseroan  atas  nama  Lembaga  Penyimpanan  dan Penyelesaian  untuk  kepentingan  pemegang  rekening  pada  Lembaga  Penyimpanan  dan 

Penyelesaian. 

  

300

Page 177: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

2. Saham  dalam  Penitipan  Kolektif  pada  Bank  Kustodian  atau  Perusahaan  Efek  yang  dicatat 

dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan ‐Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank 

Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut. 

3. Apabila  saham  dalam  Penitipan  Kolektif  pada  Bank  Kustodian  merupakan  bagian  dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak  investasi kolektif dan  tidak  termasuk dalam 

Penitipan  Kolektif  pada  Lembaga  Penyimpanan  dan  Penyelesaian,   maka  Perseroan  akan 

mencatatkan  saham  tersebut  dalam  Daftar  Pemegang  Saham  Perseroan  atas  nama  Bank 

Kustodian untuk  kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk  kontrak investasi kolektif tersebut. 

4. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi kepada Lembaga Penyimpanan dan 

Penyelesaian  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  1  Pasal  8  di  atas  atau  Bank  Kustodian sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 pasal 8 di atas sebagai  tanda bukti pencatatan dalam 

Daftar Pemegang Saham Perseroan. 

5. Perseroan  wajib memutasikan  saham  dalam  Penitipan  Kolektif  yang  terdaftar  atas  nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk 

kontrak investasi kolektif dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama Pihak 

yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud. Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank 

Kustodian kepada Perseroan ‐atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan. 

6. Lembaga  Penyimpanan  dan  Penyelesaian,  Bank  Kustodian  atau  Perusahaan  Efek  wajib 

menerbitkan konfirmasi kepada pemegang  rekening sebagai  tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek.  

7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari  jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan 

Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain. 8. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham 

tersebut  hilang  atau  musnah,  kecuali  Pihak  yang  meminta  mutasi  dimaksud  dapat 

memberikan bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa Pihak tersebut benar‐benar sebagai pemegang saham dan surat saham tersebut benar hilang atau musnah. 

9. Perseroan  wajib menolak  pencatatan  saham  ke  dalam  Penitipan  Kolektif  ‐apabila  saham 

tersebut  dijaminkan,  diletakkan  dalam  sita  berdasarkan  penetapan  pengadilan  atau  disita untuk pemeriksaan perkara pidana.  

10. Pemegang  rekning  Efek  yang  Efeknya  tercatat  dalam  Penitipan  Kolektif  berhak  hadir 

dan/atau mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan  jumlah 

saham yang dimilikinya pada rekening tersebut.  11. Bank  Kustodian  dan  Perusahaan  Efek  wajib menyampaikan  daftar  rekening  Efek  beserta 

jumlah  saham Perseroan  yang dimiliki oleh masing‐masing pemegang  rekening pada Bank  

Kustodian dan Perusahaan Efek  tersebut  kepada  Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk  selanjutnya diserahkan  kepada Perseroan paling  lambat 1  (satu) hari  kerja  sebelum 

panggilan Rapat  Umum Pemegang Saham. 

12. Manajer  Investasi  berhak  hadir  dan mengeluarkan  suara  dalam  Rapat  Umum  Pemegang Saham atas saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian 

yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif 

dan tidak ‐termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan  ketentuan  bahwa  Bank  Kustodian  tersebut  wajib  menyampaikan  nama  Manajer 

Investasi  tersebut  kepada  Perseroan  paling  lambat  1  (satu)  hari  kerja  sebelum  panggilan 

RUPS. 13. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak‐hak  lain sehubungan dengan 

pemilikan  saham  kepada  Lembaga  Penyimpanan  dan  Penyelesaian  atas  saham  dalam 

Penitipan Kolektif pada  Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan  seterusnya  Lembaga 

Penyimpanan dan Penyelesaian  tersebut menyerahkan dividen,  saham bonus  atau hakhak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing‐masing 

pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut. 

  

301

Page 178: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak‐hak  lain sehubungan dengan 

pemilikan  saham  kepada  Bank  Kustodian  atas  saham  dalam  Penitipan  Kolektif  pada  Bank Kustodian  yang  merupakan  bagian  dari  portofolio  Efek  Reksa  Dana  berbentuk  kontrak 

investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpan dan 

Penyelesaian. 15. Batas waktu penentuan pemegang  rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, 

saham bonus  atau hak‐hak  lainnya  sehubungan dengan pemilikan  saham dalam Penitipan 

Kolektif ditentukan  oleh  RUPS  ‐dengan  ketentuan bahwa Bank  Kustodian  dan  Perusahaan 

Efek wajib  menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang  dimiliki  oleh  masing‐masing  pemegang  rekening  Efek  tersebut  kepada  Lembaga 

Penyimpanan dan Penyelesaian, paling  lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan 

pemegang  saham  yang  berhak  untuk  memperoleh  dividen,  saham  bonus  atau  hak‐hak lainnya,  untuk  selanjutnya  diserahkan  kepada  Perseroan  paling  lambat  1  (satu)  hari  kerja 

setelah  tanggal  yang  menjadi  dasar  penentuan  pemegang  saham  yang  berhak  untuk 

memperoleh dividen, saham bonus atau hak‐hak lainnya tersebut.   

Pemindahan Hak atas Saham 

Pasal 9  

1. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik semula yang telah terdaftar 

dalam Daftar Pemegang Saham harus tetap dianggap sebagai pemegang saham sampai nama 

dari pemegang saham yang baru telah dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham, satu dan lain dengan tidak mengurangi izin dari pihak yang berwenang.  

2. Setiap  pemindahan  hak  atas  saham  harus  berdasarkan  akta  pemindahan  hak  yang 

ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang sah. Setiap biaya yang dikenakan berkenaan dengan pemindahan hak atas saham harus 

sesuai dengan peraturan perundang‐undangan di bidang pasar modal dan peraturan  ‐bursa 

efek dimana saham Perseroan tercatat. a. Akta  pemindahan  hak  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  2  harus  berbentuk 

sebagaimana  ditentukan  dan/atau  yang  dapat  diterima  oleh  Direksi  dan  salinannya 

disampaikan Perseroan dengan ketentuan bahwa dokumen pemindahan hak atas saham yang  tercatat pada bursa efek dimana saham Perseroan  tercatat pada waktu  itu harus 

memenuhi peraturan perundang‐undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan bursa 

efek dimana saham tersebut tercatat.  

b. Pemindahan  hak  atas  saham  yang  tercatat  dalam  rekening  pada  Penitipan  Kolektif dicatat sebagai mutasi antar rekening ataupun sebagai mutasi dari suatu rekening dalam 

Penitipan  Kolektif  ke  atas  nama  individu  pemegang  saham  yang  bukan  pemegang 

rekening dalam Penitipan Kolektif dengan melaksanakan pencatatan atas pemindahan hak atas saham oleh Direksi Perseroan sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 Pasal 8 di 

atas.  

3. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar telah dipenuhi.  

4. Pemindahan  Hak  atas  Saham  harus mendapat  persetujuan  dari  Instansi  berwenang,  jika 

peraturan perundang‐undangan mensyaratkan hal tersebut. 5. Mulai hari panggilan Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan hari dilaksanakan Rapat 

Umum Pemegang Saham, pemindahan hak atas saham tidak diperkenankan.  

6. Apabila karena warisan, perkawinan atau  sebab  lain  saham  tidak  lagi menjadi milik Warga Negara  Indonesia  atau  badan  hukum  Indonesia  atau  apabila  seorang  pemegang  saham 

kehilangan kewarganegaraan  Indonesianya, maka dalam  jangka waktu 1 (satu) tahun orang 

atau badan hukum tersebut wajib memindahkan hak atas sahamnya kepada seorang Warga 

Negara Indonesia atau suatu badan hukum Indonesia sesuai ketentuan Anggaran Dasar.  

 

  

302

Page 179: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

7. Direksi  wajib mencatat  pemindahan  hak  atas  saham,  tanggal,  dan  hari  pemindahan  hak 

tersebut  dalam  daftar  pemegang  saham  dan/atau  daftar  khusus  tersebut  di  atas  dan memberitahukan  perubahan  susunan  pemegang  saham  kepada Menteri  Hukum  dan  Hak 

Asasi Manusia  Republik  Indonesia  untuk dicatat dalam  daftar  Perseroan  paling  lambat  30 

(tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pencatatan pemindahan hak.  8. Direksi  dapat  menolak  untuk  mendaftar  pemindahan  hak  atas  saham  dalam  Daftar 

Pemegang Saham apabila cara yang disyaratkan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan cara 

yang ditentukan oleh Rapat Direksi tidak dipenuhi atau hal  lain yang disyaratkan oleh pihak 

yang berwenang tidak dipenuhi.  9. Apabila Direksi menolak untuk mencatat pemindahan hak atas  saham, maka Direksi wajib 

mengirimkan  pemberitahuan  penolakan  kepada  pihak  yang  akan  memindahkan  haknya 

dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permohonan pendaftaran itu diterima oleh  Direksi. Mengenai saham Perseroan yang  tercatat pada bursa efek setiap penolakan untuk 

mencatat pemindahan hak atas saham harus sesuai dengan peraturan perundang‐undangan 

di bidang Pasar Modal dan peraturan bursa efek dimana saham Perseroan tercatat. 10. Daftar Pemegang Saham harus ditutup pada hari kerja terakhir dari bursa efek di  Indonesia 

sebelum  diiklankannya  pemanggilan  untuk  Rapat  Umum  Pemegang  Saham,  untuk 

menetapkan nama para pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud.  

11. Orang yang mendapat hak atas saham sebagai akibat kematian seorang  ‐pemegang saham 

atau  karena  suatu  alasan  lain  yang menyebabkan pemilikan  suatu  saham beralih menurut 

hukum, dengan mengajukan bukti hak sebagaimana sewaktu‐waktu disyaratkan oleh Direksi, dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftarkan sebagai pemegang saham. 

12. Pendaftaran  hanya  dapat  dilakukan  apabila  Direksi  dapat  menerima  baik  bukti  hak  itu, 

dengan  memperhatikan  ketentuan  dalam  Anggaran  Dasar  dan  peraturan  perundang‐undangan  di  bidang  Pasar  Modal  serta  peraturan  bursa  efek  dimana  saham  Perseroan 

dicatatkan pada waktu itu. 

13. Semua  pembatasan,  larangan  dan  ketentuan  dalam  Anggaran  Dasar  yang mengatur  hak untuk memindahkan hak  atas  saham dan pendaftaran pemindahan hak  atas  saham harus 

berlaku terhadap setiap peralihan hak menurut ayat 9  Pasal ini. 

 Rapat Umum Pemegang Saham 

Pasal 10 

 

1. Dalam Anggaran Dasar  ini Rapat Umum Pemegang Saham berarti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham lainnya yang disebut juga Rapat Umum 

Pemegang Saham Luar Biasa, kecuali dengan tegas ditentukan lain. 

2. Direksi menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan setiap tahun yang wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. 

3. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan : 

a. Direksi menyampaikan laporan tahunan sesuai dengan ketentuan Pasal 66, Pasal 67 dan Pasal 68 UUPT. 

b. Ditetapkan penggunaan laba bersih, sesuai dengan ketentuan Pasal ‐‐‐‐ 70 dan Pasal 71 

UUPT. c. Dilakukan penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar. 

d. Jika perlu mengisi lowongan jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. 

e. Diputuskan  mata  acara  lainnya  yang  telah  diajukan  sebagaimana  mestinya  sesuai dengan ketentuan UUPT dan Anggaran Dasar.  

4. Persetujuan  laporan  tahunan  dan  pengesahan  laporan  keuangan  oleh  Rapat  Umum 

Pemegang Saham Tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab 

sepenuhnya kepada anggota Direksi atas pengurusan dan kepada anggota Dewan Komisaris atas  pengawasan  yang  telah  dijalankan  selama  tahun  buku  yang  lalu,  sejauh  tindakan 

tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan laporan keuangan. 

  

303

Page 180: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

Rapat  Umum  Pemegang  Saham  Luar  Biasa  dapat  diselenggarakan  sewaktu‐waktu 

berdasarkan  kebutuhan  untuk membicarakan  dan memutuskan mata  acara  rapat,  namun tidak berwenang membicarakan dan memutuskan mata acara Rapat sebagaimana dmaksud 

dalam ayat 3 butir a dan b tersebut di atas. 

 Tempat, Pemanggilan dan Pimpinan Rapat Umum Pemegang Saham 

Pasal 11 

 

1. Rapat Umum Pemegang  Saham diadakan di  tempat  kedudukan  Perseroan  atau di  tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya yang ‐utama atau di tempat Perseroan melakukan 

kegiatan  usahanya  yang  utama  atau  di  tempat  kedudukan  bursa  efek  di  tempat  dimana 

saham Perseroan dicatatkan sepanjang berada di dalam wilayah Negara Republik Indonesia. 2. Rapat  Umum  Pemegang  Saham  dilangsungkan  dengan  melakukan  pemberitahuan  dan 

pemanggilan berdasarkan ketentuan Pasal 81, Pasal 82, Pasal 83, dan Pasal 86 UUPT serta 

Pasal 79 ayat 1, 5, 6, dan 7 dan Pasal 80 UUPT, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan  di  bidang  Pasar  Modal  dan  dengan  ketentuan  bahwa  pemanggilan 

Rapat Umum Pemegang Saham harus dilakukan sekurangnya 14 (empat belas) hari sebelum 

tanggal  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  dengan  tidak  memperhitungkan  tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat Umum Pemegang Saham.  

3. Usul dari pemegang  saham harus dimasukan dalam  acara Rapat Umum Pemegang  Saham 

dalam hal : 

a. usul yang bersangkutan telah diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih pemegang saham yang memiliki sedikitnya 10% (sepuluh persen) dari keseluruhan 

jumlah saham dengan hak suara;  

b. usul  yang  bersangkutan  telah  diterima  oleh Direksi  sedikitnya  7  (tujuh)  hari  sebelum tanggal  pemanggilan  untuk  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  yang  bersangkutan 

dikeluarkan; 

c. menurut  pendapat  Direksi  usul  itu  dianggap  berhubungan  langsung  dengan  usaha Perseroan. 

4. Apabila dalam Anggaran Dasar  tidak ditentukan  lain, maka Rapat Umum Pemegang Saham 

dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris  yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris untuk itu,  dalam  hal  Rapat Dewan  Komisaris  tidak melakukan  penunjukan,  Rapat  dipimpin  oleh 

salah seorang anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham, 

dalam  hal  tidak  ada  seorang  pun  dari  anggota  Dewan  Komisaris  yang  hadir, maka  Rapat 

Umum Pemegang Saham diketuai oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, 

Rapat Umum Pemegang  Saham dipimpin oleh  salah  seorang  anggota Direksi  lainnya  yang 

hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dan dalam hal semua anggota Direksi tersebut tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada 

pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham diketuai oleh seorang pemegang saham 

yang dipilih oleh dan dari antara ‐mereka yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham.  5. Dari  segala  hal  yang  dibicarakan  dan  diputuskan  dalam  Rapat  Umum  Pemegang  Saham 

dibuat Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, yang  ‐untuk pengesahannya ditandatangani 

oleh Ketua Rapat dan paling sedikit 1  (satu) orang pemegang saham atau kuasa pemegang saham yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang 

Saham. Penandatangan yang dimaksud di atas tidak disyaratkan apabila risalah Rapat Umum 

Pemegang Saham tersebut dibuat dengan akta notaris.  

Kuorum, Hak Suara, dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham 

Pasal 12 

 1. Apabila  Anggaran  Dasar  tidak  menentukan  lain,  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  dapat 

dilangsungkan apabila kuorum kehadiran sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 86, Pasal 88, 

dan  Pasal  89  UUPT  juncto  Pasal  38  ayat  (2)  dan  atau  peraturan  perundang‐undangan  di bidang Pasar Modal. 

304

Page 181: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

2. Rapat  Umum  Pemegang  Saham  dalam  rangka  pengeluaran  Efek  Bersifat  Ekuitas  dapat 

dilangsungkan apabila kuorum kehadiran sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 86 ayat  (1) dan  (4) UUPT  juncto. Pasal 42 ayat  (2)  telah dipenuhi dan Rapat Umum Pemegang Saham 

dalam  rangka  pengeluaran  Efek  Bersifat  Ekuitas  tersebut  dapat  mengambil  keputusan 

berdasarkan  ketentuan  Pasal  42  ayat  (2)  juncto  Pasal  87  UUPT  dengan  memperhatikan peraturan perundang‐undangan di bidang Pasar Modal. 

3. Pemungutan  suara  mengenai  diri  orang  dilakukan  dengan  surat  tertutup  yang  tidak 

ditandatangani  dan  mengenai  hal  lain  secara  lisan,  kecuali  apabila  ketua  Rapat  Umum 

Pemegang Saham menentukan  lain tanpa ada keberatan dari 1  (satu) atau  lebih pemegang saham  yang  hadir  dalam  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  yang  bersama‐sama  mewakili 

sedikitnya  10%  (sepuluh  persen)  dari  jumlah  seluruh  saham  yang  dikeluarkan  Perseroan 

dengan hak suara. 4. Pemegang saham baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri 

Rapat  Umum  Pemegang  Saham  dan  menggunakan  hak  suaranya  sesuai  dengan  jumlah 

saham yang dimilikinya.  5. Dalam  pemungutan  suara,  anggota  Direksi,  anggota  Komisaris  dan  karyawan  Perseroan 

dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang ‐saham dalam rapat.  

6. Pengambilan suara termasuk di dalamnya perhitungan suara blanko (abstain) akan dilakukan berdasarkan  ketentuan  hukum  termasuk  peraturan  perundang‐undangan  di  bidang  Pasar 

Modal. 

7. Kecuali  ditentukan  lain  dalam  Anggaran  Dasar  ini,  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  dapat 

mengambil keputusan sesuai dengan Pasal 87, ‐Pasal 88, dan Pasal 89 UUPT dan juga sesuai Pasal  38  ayat  (2) UUPT dengan memperhatikan peraturan perundang‐undangan di bidang 

Pasar Modal.  

8. Keputusan  berkenaan  dengan  transaksi  yang mempunyai  benturan  kepentingan,  kuorum, dan pengambilan keputusan dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Badan Pengawas 

Pasar  Modal  Nomor  IX.E.1  Mengenai  Benturan  Kepentingan  Transaksi  Tertentu  dan 

Peraturan  Badan  Pengawas  Pasar Modal  dan  Lembaga  Keuangan Nomor  IX.J.1 mengenai Pokok‐Pokok  Anggaran Dasar  Perseroan  Yang Melakukan  Penawaran Umum  Efek  Bersifat 

Ekuitas dan Perusahaan Publik. 

9. Setiap hal yang diajukan oleh para pemegang saham selama pembicaraan atau pemungutan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham harus memenuhi semua syarat, sebagai berikut 

Menurut pendapat Ketua Rapat hal tersebut berhubungan langsung dengan salah satu acara 

rapat yang bersangkutan; dan  

a. Menurut  pendapat  Ketua  Rapat  hal  tersebut  berhubungan  langsung  dengan  kegiatan usaha Perseroan dan tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan. 

b. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham 

dibuat  Berita  Acara  Rapat  oleh  Notaris.  Berita  acara  Rapat  Umum  Pemegang  Saham tersebut menjadi  bukti  yang  sah  terhadap  semua  pemegang  saham  dan  pihak  ketiga 

tentang  keputusan  dan  segala  sesuatu  yang  terjadi  dalam  Rapat  Umum  Pemegang 

Saham.   

Direksi 

Pasal 13  

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri dari  sedikitnya 2 (dua)  orang 

Direktur, seorang diantaranya diangkat menjadi  ‐Direktur Utama, dan bila dipandang perlu dapat diangkat seorang atau lebih Wakil Direktur Utama.  

2. Anggota Direksi  diangkat  oleh  Rapat Umum  Pemegang  Saham dari  calon  yang memenuhi 

persyaratan sesuai ketentuan Pasal 93 UUPT serta persyaratan  lain berdasarkan ketentuan 

peraturan perundang‐undangan di bidang Pasar Modal, untuk  jangka waktu 5  (lima)  tahun terhitung  sejak  tanggal  dari  Rapat Umum  Pemegang  Saham  yang mengangkatnya  sampai 

penutupan  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  tahunan  yang  ketiga  setelah  tanggal 

pengangkatannya,  dengan  tidak  mengurangi  hak  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  untuk memberhentikannya sewaktu‐waktu sesuai dengan ketentuan Pasal 105 UUPT. 

305

Page 182: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

3. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali. 

4. Anggota  Direksi  dapat  diberi  gaji  dan/atau  tunjangan  lainnya  termasuk  santunan  purna jabatan sesuai dengan ketentuan Pasal 96 UUPT. Kenaikan gaji dan tunjangan yang diberikan 

kepada  anggota  Direksi  harus  berdasarkan  keputusan  Rapat  Umum  Pemegang  Saham, 

dimana  usul mengenai  jumlah  keseluruhan  kenaikan  gaji  dan  tunjangan  anggota  Direksi tersebut harus telah dicantumkan dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham yang 

bersangkutan.  

5. Apabila  oleh  suatu  sebab  jabatan  anggota  Direksi  lowong, maka  dalam  jangka waktu  60 

(enam puluh) hari  sejak  terjadi  lowongan,  harus diselenggarakan Rapat Umum  Pemegang Saham,  untuk mengisi  lowongan  itu. Masa  jabatan  seorang  yang  diangkat  untuk   mengisi 

lowongan  tersebut  adalah  sisa masa  jabatan  dari  anggota  Direksi  yang  jabatannya  telah 

menjadi lowong tersebut.  6. Apabila oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka 

waktu 60 (enam puluh) hari sejak terjadinya lowongan tersebut harus diselenggarakan Rapat 

Umum Pemegang Saham untuk mengangkat Direksi baru, dan untuk  sementara Perseroan diurus oleh Dewan Komisaris. 

7. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan 

secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan sekurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Kepada anggota Direksi yang mengundurkan diri 

sebagaimana  tersebut  di  atas  tetap  dapat  dimintakan  pertanggungjawabannya  sebagai 

anggota Direksi sejak pengangkatan yang bersangkutan sampai dengan tanggal pengunduran 

dirinya  dalam  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  berikutnya.  Dalam  hal  Perseroan  tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari 

setelah diterimanya surat pengunduran diri, maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut, 

pengunduran diri anggota Direksi menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. 

8. Dalam  hal  anggota  Direksi  mengundurkan  diri  sehingga  mengakibatkan  jumlah  anggota 

Direksi menjadi kurang dari 2 (dua) orang, maka pengunduran diri tersebut menjadi berlaku apabila  telah  disetujui  oleh  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  yang  sekaligus  mengangkat 

anggota Direksi yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Direksi. 

9. Jabatan anggota Direksi akan berakhir apabila : a. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 7;  

b. tidak  lagi  memenuhi  persyaratan  perundang‐undangan  atau    ketentuan  bursa  efek 

dimana  saham  Perseroan  dicatatkan  pada  waktu  itu,  termasuk  tetapi  tidak  terbatas 

karena menjadi tidak waras ‐atau pailit;  c. meninggal dunia;  

d. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 

10. Dalam hal  terjadi pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian anggota Direksi, Direksi wajib memberitahukan  perubahan  anggota Direksi  kepada Menteri Hukum  dan Hak Asasi 

Manusia Republik Indonesia untuk dicatat dalam daftar Perseroan dalam jangka waktu paling 

lambat  30  (tiga  puluh)  hari  terhitung  sejak  tanggal  keputusan  Rapat  Umum  Pemegang Saham, tersebut. 

 

Tugas dan Wewenang Direksi Pasal 14 

 

1. Direksi mengurus Perseroan sesuai dengan ketentuan Pasal 92 ayat 1 dan 2 UUPT. 2. Didalam  menjalankan  pengurusan  sebagaimana  dimaksud  ayat  1,  Direksi  wajib 

melaksanakan  tugasnya  dengan  itikad  baik  dan  penuh  tanggungjawab  sesuai  dengan 

ketentuan Pasal 97 UUPT dan dengan memperhatikan peraturan perundang‐undangan. 

  

 

   

306

Page 183: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

3. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di  luar Pengadilan  tentang  segala hal dan 

dalam  segala  kejadian,  mengikat  Perseroan  dengan  pihak  lain  dan  pihak  lain  dengan Perseroan,  serta menjalankan  segala  tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun 

kepemilikan, atas harta kekayaan dengan pembatasan bahwa untuk :  

a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan  (tidak  termasuk mengambil uang Perseroan di Bank). 

b. Mendirikan  suatu  usaha  baru  atau  turut  serta  pada  perusahaan  lain  baik  di  dalam 

maupun di luar negeri. 

harus dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris.  4. Direksi  wajib  meminta  persetujuan  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  untuk  mengalihkan 

kekayaan Perseroan atau menjadikan  jaminan utang  ‐kekayaan Perseroan yang merupakan 

lebih dari 50% (limapuluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau  lebih, baik  yang berkaitan  satu  sama  lain maupun  tidak dalam  jangka waktu 1  (satu) 

tahun  buku  sesuai  dengan  ketentuan  Pasal  102  UUPT  dan  atau  peraturan  perundang‐

undangan di bidang Pasar  Modal.  5. Salah 1 (satu) orang anggota Direksi, berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama 

Direksi serta mewakili Perseroan. 

6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir atau berhalangan  yang  tidak  perlu  dibuktikan  kepada pihak  ketiga,  rapat Direksi  dipimpin  oleh 

Wakil Direktur Utama, dalam hal ‐Wakil Direktur Utama tidak dapat hadir atau berhalangan 

yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat Direksi dipimpin oleh seorang anggota 

Direksi yang dipilih oleh dan dari antara anggota Direksi yang hadir. 7. Dalam  hal  Perseroan  mempunyai  kepentingan  yang  bertentangan  dengan  kepentingan 

pribadi seorang anggota Direksi, maka perseroan akan  diwakili oleh anggota Direksi lainnya 

yang  tidak  mempunyai  benturan  kepentingan  dan  dalam  hal  Perseroan  mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan  seluruh anggota Direksi, maka dalam 

hal  ini  Perseroan  diwakili  oleh  Dewan  Komisaris,  satu  dan  lain  dengan  memperhatikan 

peraturan  perundang‐undangan  di  bidang  Pasar  Modal  tentang  benturan  kepentingan transaksi tertentu. 

 

Rapat Direksi Pasal 15 

 

1. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh Direktur Utama 

atau  oleh  seorang  atau  lebih  anggota  Direksi  atau  atas  permintaan  tertulis  dari  Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama‐

sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. 

2. Panggilan  Rapat  Direksi  dilakukan  oleh  anggota  Direksi  yang  berhak  mewakili  Direksi menurut ketentuan Anggaran Dasar. 

3. Panggilan  Rapat Direksi  harus  disampaikan  dengan  surat  tercatat  atau  dengan  surat  yang 

disampaikan  langsung kepada setiap anggota Direksi  ‐dengan mendapat  tanda  terima yang layak atau dengan telefax, telex, sekurang‐kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum rapat diadakan, 

dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. 

Apabila hal‐hal yang hendak dibicarakan perlu segera diselesaikan,  jangka waktu panggilan itu dapat dipersingkat menjadi tidak kurang dari 3 (tiga) hari dengan tidak memperhitungkan 

tanggal panggilan dan tanggal rapat.  

4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat. 5. Rapat  Direksi  diadakan  di  tempat  kedudukan  Perseroan  atau  tempat  kegiatan  utama 

Perseroan. 

Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak 

disyaratkan  dan  Rapat  Direksi  dapat  diadakan  di  tempat  lainnya  sebagaimana  yang ditentukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut ketentuan Pasal 14 

ayat  5  Anggaran  Dasar  dan  rapat  tersebut  berhak  mengambil  keputusan  yang  sah  dan 

mengikat.  

307

Page 184: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

6. Rapat Direksi dapat juga dilakukan melalui media video confrence atau melalui sarana media 

elektronik  lainnya  yang  memungkinkan  semua  peserta  Rapat  Direksi  saling  melihat  dan mendengar  secara  langsung  serta  berpartisipasi  dalam  Rapat  Direksi.  Ketentuan  kuorum 

kehadiran  dan  persyaratan  pengambilan  keputusan  Rapat  Direksi  yang  ‐diselenggarakan 

dengan  cara  ini  adalah  sama  dengan  ketentuan  yang  berlaku  bagi  Rapat  Direksi  yang diselenggarakan  dengan  kehadiran  langsung  tanpa  menggunakan  media  elektronik 

sebagaimana diatur dalam ayat 9 dan 10 Pasal 15  ini. Ketentuan mengenai Berita Acara  ‐

Rapat Direksi yang dilakukan melalui media video conference atau media elektronik  lainnya 

tersebut ditandatangani oleh semua peserta Rapat.  7. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama dan dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir 

atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi 

akan dipimpin oleh seorang anggota Direksi lainnya yang ditunjuk oleh Rapat Direksi.  8. Seorang  anggota  Direksi  dapat  diwakili  dalam  Rapat  Direksi  hanya  oleh  anggota  Direksi 

lainnya berdasarkan surat kuasa.  

9. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Direksi hadir dan/atau diwakili dalam rapat. 

10. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal 

keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 50% (lima puluh persen) dari 

jumlah anggota Direksi hadir dan/atau diwakili dalam rapat.  

11. Seorang  anggota Direksi  tidak  dapat memberikan  suaranya  dalam  Rapat  yang membahas 

suatu kontrak atau usulan kontrak atau suatu rencana dimana yang bersangkutan memiliki kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung.  

12. Apabila  suara  yang  setuju  dan  yang  tidak  setuju  berimbang,  maka  ketua  rapat  Direksi 

mempunyai  suara  yang menentukan,  kecuali  dalam  rapat  Direksi  dimana  hadir  dan/atau diwakili  hanya  2  (dua)  orang  anggota  Direksi  atau  dimana  hanya  2  (dua)  orang  anggota 

Direksi  yang  dapat  mengeluarkan  suara  dalam  rapat,  maka  ketua  rapat  Direksi  tidak 

mempunyai suara yang menentukan.  13. a. Setiap  anggota  Direksi  yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara  dan  tambahan  1 

(satu) suara untuk setiap anggota Direksi yang diwakilinya. 

b.  Pemungutan  suara mengenai  diri  orang  dilakukan  dengan  surat  suara  tertutup  tanpa tanda  tangan,  sedangkan pemungutan  suara  yang mengenai hal‐hal  lain dilakukan    secara 

lisan, kecuali ketua rapat menentukan tanpa ada keberatan dari yang hadir.  

c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap 

  tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.  14. Berita Acara Rapat Direksi harus dibuat oleh  seorang yang hadir dalam  rapat dan ditunjuk 

oleh Ketua Rapat, dan kemudian ditandatangani oleh Ketua Rapat dan salah seorang anggota 

Direksi  lainnya  yang  hadir  dan  ditunjuk  untuk  itu  oleh  rapat  tersebut,  untuk memastikan kelengkapan dan kebenaran Berita Acara tersebut. Berita Acara ini merupakan bukti yang sah 

untuk para anggota Direksi dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan yang diambil dalam 

rapat  yang  bersangkutan.  Apabila  Berita  Acara  dibuat  oleh  Notaris,  penandatanganan demikian tidak disyaratkan.  

15. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan rapat Direksi, dengan 

ketentuan semua anggota Direksi  telah memberikan persetujuan mengenai usul keputusan tersebut  dengan  menandatangani  persetujuan  secara  tertulis.  Keputusan  yang  diambil 

dengan  cara  demikian mempunyai  kekuatan  yang  sama  dengan  keputusan  yang  diambil 

dengan sah dalam rapat Direksi.  

Dewan Komisaris 

Pasal 16 

 1. Dewan  Komisaris  terdiri  dari  sedikitnya  2  (dua)  orang  anggota Dewan  Komisaris,  seorang 

diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama.  

  

308

Page 185: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

2. Anggota  Dewan  Komisaris  diangkat  oleh  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  dari  calon  yang 

memenuhi persyaratan sesuai ketentuan Pasal 110 UUPT serta persyaratan lain berdasarkan ketentuan  peraturan  ‐perundang‐undangan  di  bidang  Pasar Modal,  untuk  jangka waktu  5 

(lima)  tahun  terhitung  sejak  tanggal  dari  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  yang 

mengangkatnya  sampai  penutupan  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  tahunan  yang  ketiga setelah  tanggal  pengangkatannya,  dengan  tidak mengurangi  hak  Rapat  Umum  Pemegang 

Saham untuk memberhentikannya sewaktu‐waktu sesuai dengan ketentuan Pasal 119 UUPT. 

Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.  

3. Anggota Dewan Komisaris dapat diberi gaji atau honorarium dan tunjangan yang jumlahnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.  

4. Kenaikan  gaji  dan  tunjangan  yang  diberikan  kepada  anggota  Dewan  Komisaris  harus 

berdasarkan  keputusan  Rapat  Umum  Pemegang  Saham,  dimana  usul  mengenai  jumlah keseluruhan  kenaikan  tersebut harus  telah dicantumkan dalam pemanggilan Rapat Umum 

Pemegang Saham. Wewenang untuk menentukan besarnya gaji dan/atau tunjangan  lainnya 

untuk masing‐masing anggota Dewan  Komisaris oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Rapat Dewan Komisaris. 

5. Dalam hal oleh suatu sebab  jabatan anggota Dewan Komisaris  lowong, maka dalam  jangka 

waktu  60  (enam  puluh)  hari  setelah  terjadinya  lowongan,  harus  diselenggarakan  Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi lowongan tersebut. 

6. Masa  jabatan seseorang yang diangkat untuk mengisi  lowongan  tersebut adalah  sisa masa 

jabatan  dari  anggota  Dewan  Komisaris  yang  jabatannya  telah  menjadi  lowong  tersebut. 

Seorang  anggota  Dewan  Komisaris  berhak  mengundurkan  diri  dari  jabatannya  dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan sekurangnya 

30 (tiga puluh) hari sebelum ‐tanggal pengunduran dirinya.  Kepada  anggota  Dewan 

Komisaris  yang mengundurkan  diri  sebagaimana  tersebut  di  atas,  tetap  dapat  dimintakan pertanggungjawaban  sebagai  anggota  Dewan  Komisaris  sejak  pengangkatan  yang 

bersangkutan  hingga  saat  pengunduran  dirinya  dalam  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  ‐

berikutnya.  Dalam  hal  Perseroan  tidak  menyelenggarakan  Rapat  Umum  Pemegang Saham dalam  jangka waktu  60  (enam puluh)  hari  setelah  diterimanya  surat  pengunduran 

diri,  maka  dengan  lampaunya  kurun  waktu  tersebut,  pengunduran  diri  anggota  Dewan 

Komisaris menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. 7. Dalam  hal  anggota  Dewan  Komisaris mengundurkan  diri  sehingga mengakibatkan  jumlah 

anggota  Dewan  Komisaris  menjadi  kurang  dari  2  (dua)  orang,  maka  pengunduran  diri 

tersebut menjadi berlaku apabila  telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham yang 

sekaligus mengangkat anggota Dewan Komisaris yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Dewan Komisaris. 

8. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir dalam hal :  

a. kehilangan kewarganegaraan Indonesia; b. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 6 pasal ini;  

c. tidak  lagi  memenuhi  persyaratan  perundang‐undangan  atau  ketentuan  bursa  efek 

dimana  saham  Perseroan  dicatatkan  pada  waktu  itu,  termasuk  tetapi  tidak  terbatas karena menjadi tidak waras atau pailit; 

d. meninggal dunia; 

e. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 9. Dalam  hal  terjadinya  pengangkatan,  penggantian,  dan  pemberhentian  anggota  Dewan 

Komisaris,  Direksi  wajib  memberitahukan  perubahan  anggota  Dewan  Komisaris  tersebut 

kepada Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi Manusia  Republik  Indonesia  untuk  dicatat  dalam daftar  Perseroan  dalam  jangka  waktu  paling  lambat  30  (tiga  puluh)  hari  terhitung  sejak 

tanggal keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. 

 

Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris Pasal 17 

 

1. Dewan  Komisaris  melakukan  pengawasan  atas  kebijakan  manajemen  Perseroan  serta memberi nasihat kepada Direksi sesuai ketentuan Pasal 108 UUPT. 

309

Page 186: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

2. Dewan  Komisaris  setiap  waktu  dalam  jam  kerja  kantor  Perseroan  berhak  ‐memasuki 

bangunan  dan    halaman  atau  tempat  lain  yang  dipergunakan  atau  yang  dikuasai  oleh Perseroan  dan  berhak  memeriksa  semua  pembukuan,  surat  dan  alat  bukti  lainnya, 

memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain‐lain serta berhak untuk mengetahui 

segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 3. Direksi dan  setiap  anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan  tentang  segala hal 

yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris. 

4. Dewan Komisaris berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris berhak memberhentikan 

untuk sementara anggota Direksi sesuai ketentuan Pasal 106 UUPT dengan memperhatikan peraturan  perundang‐undangan di bidang Pasar Modal. 

5. Dalam  hal  Dewan  Komisaris  melakukan  tindakan  pengurusan  Perseroan  dalam  keadaan 

tertentu dan untuk jangka waktu tertentu, berlaku  ketentuan Pasal 118 ayat (2) UUPT.  

Rapat Dewan Komisaris 

Pasal 18  

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 di atas mutatis mutandis berlaku bagi Rapat 

Dewan  Komisaris.  

Rencana Kerja, Tahun Buku dan Laporan Tahunan. 

Pasal 19 

 1. Direksi  menyampaikan  rencana  kerja  yang  memuat  juga  anggaran  ‐tahunan  Perseroan 

kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan, sebelum tahun buku dimulai. 

2. Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.  

3. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga 

puluh  satu)  Desember.  Pada  setiap  akhir  bulan  Desember  tiap  tahun,  buku  Perseroan ditutup. 

Dalam  waktu  paling  lambat  4  (empat)  bulan  setelah  buku  Perseroan  ditutup  Direksi 

menyusun  laporan  tahunan  sesuai  ketentuan  peraturan  perundang‐undangan  yang ditandangani oleh semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk diajukan dalam Rapat 

Umum Pemegang  Saham  ‐Tahunan.  Laporan Tahunan  tersebut harus disediakan di  kantor 

Perseroan  paling  lambat  14  (empat  belas)  hari  sebelum  tanggal  Rapat  Umum  Pemegang 

Saham Tahunan diselenggarakan, agar dapat diperiksa oleh para pemegang saham. 4. Direksi  menyusun  dan  menyediakan  laporan  tahunan  di  kantor  Perseroan,  dan  setelah 

neraca  dan  laporan  laba  rugi  dari  laporan  keuangan mendapat  pengesahan  Rapat Umum 

Pemegang  Saham,  Direksi menyampaikan  neraca  dan  laporan  laba  rugi  tersebut  kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan mengumumkannya dalam surat kabar berbahasa 

Indonesia  sesuai  dengan  ketentuan  Pasal  66,  Pasal  67  dan  Pasal  68  UUPT  dengan 

memperhatikan  Peraturan  Badan  Pengawas  Pasar  Modal  No.  X.K.2  tentang  Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.  

 

Penggunaan Laba dan Pembagian Dividen dan Dividen Interim Pasal 20 

 

1. Penggunaan  laba bersih Perseroan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang  Saham  sesuai dengan ketentuan Pasal 70 dan Pasal 71 UUPT.  

2. Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir sesuai 

dengan ketentuan Pasal 72 UUPT. 

  

 

  

310

Page 187: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

3. Dividen  hanya  dapat  dibayarkan  sesuai  keputusan  Rapat Umum  Pemegang  Saham  dalam 

keputusan  mana  juga  harus  ditentukan  waktu  pembayaran  dan  bentuk  dividen.  Dividen  untuk satu saham harus dibayarkan kepada orang atau badan hukum atas nama siapa saham 

itu terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham pada hari kerja yang akan ditentukan oleh atau 

atas  wewenang  dari  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  dalam  mana  keputusan  untuk pembagian dividen diambil. Hari pembayaran harus diumumkan oleh Direksi kepada semua 

pemegang  saham.  Pasal  83  UUPT  berlaku  secara  mutatis  mutandis  bagi  pengumuman 

tersebut.  

4. Terhadap  dividen  yang  tidak  diambil  oleh  Pemegang  Saham  berlaku  ketentuan  Pasal  73 UUPT. Cadangan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 UUPT, yang belum digunakan untuk 

menutup kerugian dan  jumlah cadangan yang melebihi 20%  (duapuluh persen) dari  jumlah 

modal ditempatkan dan disetor yang penggunaannya belum ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang  Saham  harus  dikelola  dengan  cara  yang  tepat menurut  pertimbangan  Direksi 

setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris serta dengan memperhatikan peraturan 

perundang‐undangan.  

 

Perubahan Anggaran Dasar Pasal 21 

 

Rapat Umum  Pemegang  Saham  untuk  perubahan  Anggaran Dasar  Perseroan  dilakukan  sesuai 

dengan Pasal  86, Pasal 87, dan Pasal 88 UUPT, dan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan  di  bidang  Pasar Modal  termasuk  ketentuan  Peraturan  Badan  Pengawas 

Pasar  Modal  Dan  Lembaga  Keuangan  Nomor  IX.J.1  mengenai  Pokok‐Pokok  Anggaran  Dasar 

Perseroan Yang Melakukan  ‐Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahan Publik dan Peraturan bursa efek dimana saham Perseroan dicatatkan. 

 

Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan Pasal 22 

Dalam  hal  Perseroan  melakukan  Penggabungan,  Peleburan,  Pengambilalihan  dan/atau 

Pemisahan tindakan tersebut dilakukan sesuai dengan Pasal 89, Pasal 122, Pasal 123, Pasal 124, Pasal 125, Pasal 126, Pasal 127, Pasal 128, Pasal 129, Pasal 130, Pasal 131, Pasal 132, Pasal 133, 

Pasal  135  dan  Pasal  137 UUPT,  dan  dengan memperhatikan  ketentuan  peraturan  perundang‐

undangan di bidang Pasar Modal  termasuk ketentuan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal 

Nomor  IX.G.1 mengenai  Penggabungan  Usaha  atau  Peleburan  Usaha  Perusahaan  Publik  atau Emiten dan ketentuan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan nomor 

IX.J.1 mengenai Pokok‐Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek 

Bersifat  Ekuitas  Dan  Perusahaan  Publik  serta  peraturan  bursa  efek  di  tempat  dimana  saham Perseroan dicatatkan. 

 

Pembubaran dan Likuidasi Pasal 23 

 

Dalam  hal  Perseroan  dibubarkan  harus  diadakan  likuidasi  sesuai  dengan  ketentuan  Pasal  142, Pasal 143 Pasal 147, Pasal 148, Pasal 149, Pasal 150, Pasal 151 dan Pasal 152 UUPT. 

 

Peraturan Penutup Pasal 24 

 

Segala sesuatu yang  tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar  ini, akan diputuskan 

dalam Rapat Umum Pemegang Saham.  

311

Page 188: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

XX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM   1. Pemesanan Pembelian Saham 

 Pemesanan  pembelian  saham  harus  dilakukan  sesuai  dengan  ketentuan‐ketentuan  yang tercantum  dalam  Formulir  Pemesanan  Pembelian  Saham  (selanjutnya  disebut  “FPPS”)  dan Prospektus  ini.  Pemesanan  pembelian  saham  dilakukan  dengan menggunakan  FPPS  asli  yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek yang  namanya  tercantum  pada  Bab  XXII  dalam  Prospektus  ini.  FPPS  dibuat  dalam  5  (lima) rangkap.  Pemesanan  yang  telah  diajukan  tidak  dapat  dibatalkan  oleh  Pemesan.  Pemesanan pembelian  saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan‐ketentuan  tersebut di atas  tidak akan dilayani. Pemesanan pembelian saham dapat menggunakan FPPS copy namun harus diganti dengan  FPPS asli pada  saat pengembalian  formulir pemesanan dan harus disampaikan  kepada Para Penjamin Emisi Efek.  Setiap pemesanan  saham harus  telah memiliki  rekening efek pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di KSEI. 

 2. Pemesan yang berhak 

 Pemesan  yang  berhak melakukan  pemesanan  pembelian  saham  adalah  Perorangan  dan/  atau Lembaga/Badan Usaha sebagaimana diatur dalam Undang‐Undang No. 8 Tahun 1995, tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.  Kep‐48/PM/1996  tanggal  17  Januari  1996,  sebagaimana  diubah  dengan  Keputusan  Ketua Baeppam  No.  Kep‐45/PM/2000  tanggal  27  Oktober  2000  tentang  Tanggung  Jawab  Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. 

 3. Jumlah Pemesanan  

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang‐kurangnya 500 (lima ratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 500 (lima ratus) saham. 

 4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif 

 Saham‐saham yang ditawarkan  ini  telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas Pada Penitipan Kolektif yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI nomor SP‐0019/PE/KSEI/0711 tanggal 25 Juli 2011:  A.     Dengan didaftarkannya  saham  tersebut di KSEI maka atas Saham yang ditawarkan berlaku 

ketentuan sebagai berikut : 1. Perseroan  tidak menerbitkan  saham  dalam  bentuk  Surat  Kolektif  Saham  (SKS),  tetapi 

saham  tersebut  akan  didistribusikan  dalam  bentuk  elektronik  yang  diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam rekening efek selambat‐lambatnya pada tanggal 7 Oktober 2011. 

2. Sebelum saham‐saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan di Bursa Efek,  pemesan  akan  memperoleh  bukti  kepemilikan  saham  dalam  bentuk  Formulir Konfirmasi Penjatahan (“FKP”). 

3. KSEI,  Perusahaan  Efek,  atau  Bank  Kustodian  akan  menerbitkan  konfirmasi  tertulis kepada  pemegang  rekening  sebagai  surat  konfirmasi  mengenai  kepemilikan  Saham. Konfirmasi  Tertulis  merupakan  surat  konfirmasi  yang  sah  atas  Saham  yang  tercatat dalam rekening efek. 

4. Pengalihan kepemilikan Saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar rekening efek di KSEI. 

 

312

Page 189: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

5. Pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas dividen, Saham bonus, hak memesan efek terlebih dahulu, dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak‐hak lainya yang melekat pada Saham. 

6. Pembayaran  dividen,  Saham  bonus,  dan  perolehan  atas  hak memesan  efek  terlebih dahulu kepada Pemegang Saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh  Perseroan,  melalui  Rekening  Efek  di  KSEI  untuk  selanjutnya  diteruskan  kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang menjadi pemegang rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian. 

7. Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, Pemegang Saham yang  menghendaki  sertifikat  saham  dapat  melakukan  penarikan  saham  keluar  dari Penitipan  Kolektif  di  KSEI  setelah  saham  hasil  Penawaran  Umum  didistribusikan  ke dalam Rekening Efek Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang telah ditunjuk. 

8. Penarikan  tersebut  dilakukan  dengan  mengajukan  permohonan  penarikan  saham kepada KSEI melalui Perusahan Efek/Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek. 

9. Saham‐saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Saham selambat‐lambatnya 5  (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang  saham  sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham. 

10. Pihak‐pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas Saham Perseroan wajib menunjuk  Perusahaan  Efek  atau Bank  Kustodian  yang  telah menjadi  Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan Saham tersebut. 

 B. Saham‐saham  yang  telah  ditarik  keluar  dari  Penitipan  Kolektif  KSEI  dan  diterbitkan  Surat 

Kolektif Sahamnya  tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian  transaksi bursa.  Informasi 

lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi atau 

Agen Penjualan di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan. 

 5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham 

 Selama Masa Penawaran, para Pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian saham selama  jam kerja dan harus disampaikan kepada Para Penjamin Emisi Efek dimana FPPS diperoleh.  Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) formulir dan wajib diajukan oleh Pemesan yang bersangkutan dengan melampirkan fotocopy jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran Dasar bagi badan hukum) dan melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan.  Bagi  pemesan  badan  usaha  asing,  disamping  melampirkan  fotocopy  paspor/KIMS  (Kartu  Ijin Menetap  Sementara),  AOA  (Article  of  Association/Anggaran  Dasar)  dan  POA  (Power  of Attorney/Surat  Kuasa),  wajib  mencantumkan  pada  FPPS,  nama  dan  alamat  tempat  domisili hukum yang sah secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan. Penjamin Pelaksana Emisi Efek.  Penjamin Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila FPPS  tidak  diisi  dengan  lengkap  atau  bila  persyaratan  pemesanan  pembelian  saham  tidak terpenuhi.  

6. Masa Penawaran  Masa penawaran akan berlangsung 1(satu) hari kerja pada  tanggal 3 Oktober 2011 pada pukul 10.00 ‐ 16.00 WIB.  

313

Page 190: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

7. Tanggal Penjatahan Tanggal  penjatahan  dimana  penjatahan  saham  akan  dilakukan  oleh  Penjamin  Pelaksana  Emisi Efek dan Perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 5 Oktober 2011.  

8. Pemesanan Pembelian Saham Secara Khusus Pemesanan  pembelian  saham  secara  khusus  pada  harga  perdana  oleh  para  karyawan  dan manajemen  Perseroan  dapat  diajukan  langsung  kepada  Perseroan  tanpa  melalui  Penjamin Pelaksana  Emisi  Efek  atau  Agen  Penjual  selama  masa  penawaran  dengan  jumlah  sebanyak‐banyaknya  10  (sepuluh)  persen  dari  jumlah  keseluruhan  saham  yang  ditawarkan  dalam Penawaran Umum ini.   

9. Syarat Pembayaran Pembayaran dapat dilakukan dengan uang  tunai, RTGS, pemindahbukuan  (PB),  cek  atau wesel bank  dalam mata uang Rupiah dan  dibayarkan  oleh pemesan  yang bersangkutan  (tidak dapat diwakilkan) dengan membawa tanda  jati diri dan FPPS yang sudah diisi  lengkap dan benar pada Penjamin Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan dan semua setoran harus dimasukkan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada : 

 Bank Mayapada Kantor Pusat Operasional 

No. Rekening: 100.30.01672.6 Atas Nama: PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas 

 Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pihak  yang mengajukan  (menandatangani)  FPPS,  (cek  dari milik/atas  nama  pihak  ketiga  tidak dapat  diterima  sebagai  pembayaran)  dan  sudah  harus  diterima  secara  efektif  (in  good  funds) pada tanggal 6 Oktober 2011 pada pukul 15.00 WIB. Apabila pembayaran tersebut tidak diterima pada tanggal dan waktu serta rekening di atas, maka FPPS yang diajukan dianggap batal dan tidak berhak  atas  penjatahan.  Pembayaran  dengan  menggunakan  cek  atau  transfer  atau pemindahbukuan bilyet giro hanya berlaku pada hari pertama.  Semua  biaya  bank  dan  biaya  transfer  sehubungan  dengan  pembayaran  tersebut  menjadi tanggung  jawab  pemesan.  Semua  cek  dan  bilyet  giro  bank  akan  segera  dicairkan  pada  saat diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau bilyet giro ditolak oleh bank, maka pemesanan pembelian  saham  yang bersangkutan otomatis dianggap batal. Untuk pembayaran pemesanan pembelian  saham  secara  khusus,  pembayaran  dilakukan  langsung  kepada  Perseroan.  Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer account dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotocopy  Lalu  Lintas  Giro  (LLG)  dari  bank  yang  bersangkutan  dan  menyebutkan  nomor FPPS/DPPS‐nya.  Pembayaran  melalui  ATM  tidak  berlaku.  Dalam  1  (satu)  Slip  Setoran  tidak diperkenankan  untuk  diisi  dengan  campuran  jenis  pembayaran,  misalnya  tunai  tidak  dapat digabung dengan bilyet giro. 

 10. Bukti Tanda Terima 

Para  Penjamin  Emisi  Efek  yang menerima pengajuan  FPPS  akan menyerahkan  kembali  kepada pemesan,  tembusan dari  FPPS  lembar  ke 5  sebagai bukti  tanda  terima  pemesanan  pembelian saham.  Bukti  tanda  terima  pemesanan  pembelian  saham  tersebut  bukan merupakan  jaminan dipenuhinya  pemesanan.  Bukti  tanda  terima  tersebut  harus  disimpan  untuk  kelak  diserahkan kembali  pada  saat  pengembailan  uang  pemesanan  dan/atau  penerimaan  Formulir  Konfirmasi Penjatahan atas pemesanan pembelian saham. Bagi pemesan pembelian saham secara khusus, bukti tanda terima pemesanan pembelian saham akan diberikan langsung oleh Perseroan. 

 11. Penjatahan Saham 

Pelaksanaan  penjatahan  saham  akan  dilakukan  oleh  Penjamin  Pelaksana  Emisi  Efek  selaku Manajer Penjatahan sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.  Kep‐48/PM/1996  tanggal  17  Januari  1996,  sebagaimana  diubah  dengan  Keputusan  Ketua Bapepam  No.  Kep‐45/PM/2000  tanggal  27  Oktober  2000  tentang  Tanggung  Jawab  Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.  

314

Page 191: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

Manajer Penjatahan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada Bapepam mengenai  kewajaran  dari  pelaksanaan  penjatahan  dengan  berpedoman  kepada  peraturan Bapepam No.  VIII.G.12  Lampiran  Keputusan  Ketua  Bapepam  nomor  Kep‐17/PM/2004  tentang Pedoman  Pemeriksaan  Oleh  Akuntan  Atas  Pemesanan  dan  Penjatahan  Efek  Atau  Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam nomor IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam nomor Kep‐45/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan nomor  IX.A.7 tentang Tanggung  Jawab Manajer Penjatahan  Dalam  Rangka  Pemesanan  Dan  Penjatahan  Efek  Dalam  Penawaran  Umum  paling lambat 30 hari sejak tanggal penjatahan. Perseroan akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum kepada Bapepam dan LK paling lambat    10  (sepuluh)  hari  sejak  efektifnya  Pernyataan  Pendaftaran  sesuai  dengan  Peraturan Bapepam  nomor  IX.A.2  Lampiran  Keputusan  Ketua Bapepam  nomor  Kep‐25/PM/2003  tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.  (I) Penjatahan Pasti (“Fixed Allotment”) 

Dalam  Penawaran Umum  ini,  Penjatahan  Pasti  dibatasi  sampai  dengan  jumah maksimum 95% (sembilan puluh lima persen) dari jumlah yang ditawarkan  Dalam hal penjatahan terhadap suatu Penawaran Umum dilaksanakan dengan menggunakan Sistem  Penjatahan  Pasti,  maka  penjatahan  tersebut  hanya  dapat  dilaksanakan  apabila memenuhi persyaratan‐persyaratan sebagai berikut : a. Manajer penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak‐pihak yang akan 

mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum;  b. Dalam hal  terjadi kelebihan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi 

Efek, Agen Penjualan Efek atau pihak‐pihak terafiliasi dengannya dilarang membeli atau memiliki saham untuk mereka sendiri;  

 c. Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi 

Efek,Agen Penjualan Efek atau pihak‐pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual saham yang  telah  dibeli  atau  akan  dibelinya  berdasarkan  kontrak  penjaminan  Emisi  Efek, kecuali  melalui  Bursa  Efek  jika  telah  diungkapkan  dalam  Prospektus  bahwa  saham tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek; dan 

 d. Sebanyak‐banyaknya 475.000.000 (empat ratus tujuh puluh  lima  juta) saham atau 95% 

(sembilan puluh  lima persen) dari  jumlah  saham  yang ditawarkan  kepada Masyarakat dialokasikan untuk berbagai ragam investor institusi domestik, termasuk reksa dana dan asset management,  asuransi,  dana  pensiun  dan  berbagai  institusi  lokal  lainnya  serta nasabah perorangan. 

 (II) Penjatahan Terpusat (“Pooling”) 

Penjatahan  terpusat  dibatasi  sampai  dengan  5%  (lima  persen)  dari  jumlah  saham  yang ditawarkan.  Jika  jumlah  efek  yang  dipesan  melebihi  jumlah  efek  yang  ditawarkan  melalui  suatu Penawaran Umum, maka Manajer Penjatahan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa efek sebagai berikut : i. Para pemesan yang  tidak dikecualikan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa, 

jika  terdapat  cukup  satuan  perdagangan  yang  tersedia.  Dalam  hal  jumlahnya  tidak mencukupi,  maka  satuan  perdagangan  yang  tersedia  akan  dibagikan  dengan  diundi. Jumlah  saham  yang  termasuk  dalam  satuan  perdagangan  dimaksud  adalah  satuan perdagangan penuh  terbesar yang ditetapkan oleh Bursa dimana saham  tersebut akan dicatatkan. 

ii. Apabila masih  terdapat efek yang  tersisa, maka setelah satuan perdagangan dibagikan kepada  Pemesan,  pengalokasian  dilakukan  secara  proporsional  dalam  satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para Pemesan. 

  

315

Page 192: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

(III) Penjatahan Bagi Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa  

Jika  para  pemesan  pegawai  Perusahaan  dan  pemesan  yang  tidak mempunyai  hubungan istimewa telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham  tersebut  dibagikan  secara  proporsional  kepada  para  pemesan  yang  mempunyai hubungan istimewa. 

 12. Pembatalan Atau Penundaan Penawaran Umum 

 Pembatalan atau penundaan penawaran umum dilakukan berdasarkan Peraturan Bapepam & LK nomor IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK nomor Kep‐122/BL/2009 tentang Tata Cara  Pendaftaran  Dalam  Rangka  Penawaran  Umum.  Dalam  jangka  waktu  sejak  efektifnya Pernyataan  Pendaftaran  sampai  dengan  berakhirnya masa  Penawaran  Umum,  Emiten  dapat menunda  masa  Penawaran  Umum  untuk  masa  paling  lama  3  (tiga)  bulan  sejak  efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum, dengan ketentuan: 

 1. Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Emiten yang meliputi : 

a. Banjir,  gempa  bumi,  gunung meletus,  kebakaran,  peperangan  atau  huru  hara  di Indonesia yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usah Emiten;  

b. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun  lebih dari 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut‐turut. 

c. Terjadi  peristiwa  lain  yang  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  kelangsungan usaha  Emiten  yang  disetujui  terlebih  dahulu  oleh  Bapepam‐LK  sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No.IX.A.2. 

2. Emiten wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. Mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran 

Umum  dalam  paling  kurang  satu  surat  kabar  harian  berbahasa  Indonesia  yang mempunyai  peredaran  nasional  paling  lambat  satu  hari  kerja  setelah  penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Emiten dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya, 

b. Menyampaikan  informasi  penundaan  masa  Penawaran  Umum  atau  pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada Bapepam dan LK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a, 

c. Menyampakan  bukti  pengumuman  sebagaimana  dimaksud  dalam  poin  a  kepada Bapepam dan LK palng lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud, dan 

d. Emiten menunda masa  Penawaran  Umum  atau membatalkan  Penawaran  Umum yang  sedang dilakukan, dalam hal pesanan efek  telah dibayar maka Emiten wajib mengembalikan uang pemesanan Efek kepada pemesan palng  lambat 2  (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut. 

Dalam hal terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan lebih dari 1 (satu) pemesanan, baik secara langsung  maupun  tidak  langsung,  maka  Penjamin  Emisi  Efek  wajib  membatalkan  pesanan tersebut. 

 13. Pengembalian Uang Pemesanan 

 1 Penjatahan  akan  dilakukan  apabila  pemesanan  saham  melampaui  jumlah    saham  yang 

ditawarkan.  Penjatahan  ditentukan  oleh  Penjamin  Pelaksana  Emisi  Efek  dengan memperhatikan  ketentuan  ketentuan  peraturan  perundang‐undangan  yang  berlaku  dengan memperhatikan hal‐hal sebagai berikut : (i)     Penjatahan dilakukan sedemikian rupa untuk mencapai suatu pengikut sertaan yang  luas 

dalam pemilikan saham. (ii) Pemesanan Khusus akan dikabulkan sesuai dengan jumlah dan ketentuan dalam peraturan 

perundang‐undangan di bidang Pasar Modal. (iii) Tanpa mengurangi ketentuan‐ketentuan di atas dalam penjatahan harus diusahakan untuk 

mengabulkan  sedapat  mungkin  pemesanan‐pemesanan  saham  yang  sah  dalam  jumlah kecil yang diajukan.  

316

Page 193: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

(iv) Dalam hal terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan lebih dari 1 (satu) pemesanan, baik secara  langsung maupun  tidak  langsung, maka  Penjamin  Emisi  Efek wajib membatalkan pesanan tersebut. 

(v) Penjamin Pelaksana Emisi Efek dapat menutup masa penawaran lebih dini apabila jumlah pesanan  yang  masuk  telah  melebihi  jumlah  saham  yang  ditawarkan  dengan  tidak mengabaikan ketentuan yang berlaku bahwa masa penawaran sekurang‐kurangnya 3 (tiga) hari kerja dan setelah terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari BAPEPAM & LK. 

 2 Pelaksanaan  keputusan  penjatahan  saham  ditetapkan  oleh  Penjamin  Pelaksana  Emisi  Efek 

dengan memperhatikan Keputusan Ketua BAPEPAM nomor : KEP‐48/PM/1996, tanggal 17‐01‐1996  (tujuh belas  Januari seribu sembilan ratus sembilan puluh enam) diubah dengan nomor KEP‐45/PM/2000  tanggal  27‐10‐2000  (dua  puluh  tujuh  Oktober  dua  ribu)  berikut  segenap perubahan dan/atau penambahannya. 

 3 Penjatahan  sebagaimana  dimaksud  dalam  pasal  10.1.  dan  pasal  10.2.  di  atas  harus  sudah 

selesai  selambat‐lambatnya  pada  tanggal  yang  akan  ditentukan  dalam  suatu  perjanjian tambahan/  perubahan  atas  Perjanjian  Penjaminan  Emisi  Efek  yang merupakan  bagian  yang tidak  terpisahkan  dengan  Perjanjian  Penjaminan  Emisi  Efek.  Penjamin  Emisi  Efek  harus berusaha  untuk  memastikan  bahwa  penjatahan  akan  dilakukan  pada  suatu  tanggal  yang disetujui bersama oleh Emiten dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek terhitung sejak tanggal penutupan Masa Penawaran, namun demikian tidak akan  lebih  lambat dari 3 (tiga) Hari Kerja sejak tanggal penutupan Masa Penawaran. 

 4 Selambat‐lambatnya  pada  pukul  16.00 WIB  (enam  belas Waktu  Indonesia  Barat)  pada  Hari 

Kerja  terakhir  setelah penutupan Masa Penawaran, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk wajib menyampaikan kepada Emiten. Daftar Pemesanan Saham  yang  sah,  yang  diisi  lengkap  sebagaimana  mestinya,  dengan  merinci  nama‐nama, alamat‐alamat dari pemesan‐pemesan yang dikabulkan serta  jumlah saham untuk dicatatkan dalam Daftar Pemegang Saham atas nama pemesan‐pemesan yang diterima baik; danFormulir Pemesanan Pembelian Saham. 

 5 Dengan  memperhatikan  ketentuan  mengenai  penjatahan  tersebut  di  atas,  apabila  terjadi 

kelebihan  pemesanan,  maka  Penjamin  Emisi  Efek  bertanggung  jawab  dan  wajib mengembalikan kepada para pemesan uang pembayaran yang telah diterimanya sehubungan dengan pembelian saham selekas mungkin, namun bagaimanapun juga tidak lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Akhir Penjatahan.  

 Pengembalian  uang  tersebut  harus  dilakukan  dalam  bentuk  cek  atau  bilyet  giro  atas  nama pemesan, dengan menunjukkan atau menyerahkan bukti tanda terima pemesanan saham pada Penjamin  Emisi  Efek  dimana  Formulir  Pemesanan  Pembelian  Saham  semula  diajukan,  dan untuk hal tersebut para pemesan tidak dikenakan biaya bank ataupun biaya pemindahan dana. 

 6 Untuk  para  Pemesan  Khusus  pengembalian  uang  diatur  dan  dilaksanakan  langsung  oleh 

Emiten.  7 Tentang  pengembalian  uang  pemesanan  sehubungan  dengan  pengakhiran  atau  pembatalan 

dari Penawaran Umum saham tersebut berlaku ketentuan sebagai berikut :  

Apabila hal tersebut terjadi sebelum Tanggal Pembayaran, maka pengembalian uang tersebut menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi Efek, dengan demikian Emiten harus dibebaskan dari tanggung  jawabnya  atas  segala  tuntutan  yang  disebabkan  oleh  tidak  dilaksanakannya pengembalian uang dan ganti rugi tersebut.  Apabila hal tersebut terjadi setelah Tanggal Pembayaran, maka Emiten wajib mengembalikan uang pemesanan tersebut kepada para pemesan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek. 

  

317

Page 194: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

8 Apabila Perjanjian Penjaminan Emisi Efek berakhir karena sebab‐sebab yang tercantum dalam sebagaimana  yang  tercantum  dalam  point  12  diatas  dan  mengakibatkan  pembatalan  dari Penawaran Umum saham, maka baik Penjamin Emisi Efek wajib mengembalikan kepada para pemesan  uang  pembayaran  yang  telah  diterima  sehubungan  dengan  pemesanan  saham, selekas mungkin namun bagaimanapun  juga tidak  lebih  lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal pembatalan Penawaran Umum atau pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. 

 Keterlambatan  pembayaran  atas  pengembalian  uang  tersebut  akan  disertai  ganti  rugi  yang akan diperhitungkan dari hari kelima sejak berakhirnya Perjanjian Penjaminan Emisi Efek atau tanggal  pembatalan  Penawaran  Umum,  yang  besarnya  dihitung  berdasarkan  tingkat  bunga Sertifikat Bank  Indonesia 1  (satu) bulan ditambah 2 %  (dua persen) per  tahun  yang berlaku pada saat itu, untuk setiap hari keterlambatan. 

 14. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Atas Pemesanan Pembelian Saham 

 Distribusi Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham kepada masing‐masing rekening efek pemesan saham  pada  para  Penjamin  Emisi  Efek  dan  Agen  Penjualan  dimana  FPPS  yang  bersangkutan diajukan akan dilaksanakan  selambat‐lambatnya 1  (satu) hari kerja  setelah  tanggal penjatahan. FKP atas pemesanan pembelian saham tersebut dapat diambil di BAE dengan menunjukkan tanda jati  diri  pemesan  dan  menyerahkan  bukti  tanda  terima  pemesanan  pembelian  saham. Penyerahan FKP bagi pemesan pembelian saham secara khusus akan dilakukan oleh Perseroan.  

15. Lain‐Lain  

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian  saham  secara keseluruhan atau  sebagian. Pemesanan berganda yang diajukan  lebih dari satu formulir akan diperlakukan sebagai 1 (satu) pemesanan untuk keperluan penjatahan.  Sejalan  dengan  ketentuan  dalam  Keputusan  Ketua Bapepam No.  Kep‐48/PM/1996,  tanggal  17 Januari  1996  sebagaimana  diubah  dengan  Keputusan  Ketua  Bapepam  No.  Kep‐45/PM/2000 tanggal  27  Oktober  2000  tentang  Tanggung  Jawab  Manajer  Penjatahan  Dalam  Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, setiap pihak dilarang baik  langsung maupun tidak langsung untuk mengajukan lebih dari 1 (satu) pemesanan untuk setiap Penawaran Umum. 

 

318

Page 195: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

XXI. PENYEBARLUASAN  PROSPEKTUS  DAN  FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM 

  Prospektus  dan  Formulir  Pemesanan  Pembelian  Saham  dapat  diperoleh  pada  kantor  Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek sebagai berikut: 

 PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK 

   

PT. ANDALAN ARTHA ADVISINDO SEKURITAS Equity Tower, Lt. 22 

Jl. Jendral Sudirman Kav. 52‐53 Jakarta 12190 

Tel. (021) 2991 6600 Fax. (021) 515 2644 

 PENJAMIN EMISI EFEK 

PT Pacific Capital

Sona Topas Tower Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav 26 

Jakarta 12920 Telp 021 252 4930 Fax 021 252 4931 

 PT Erdikha Elit Sekuritas

Sucaco Building lt 3 Kebon Sirih kav 71 Jakarta 10340 

Telp 021 3983 6420 Fax 021 315 2841 

 

PT Danasakti Securities Jl. Tanah Abang III No. 6 

Jakarta 10160 Telp 021 231 2345 Fax 021 231 4880 

 

PT Dinamika UsahajayaJl. KS. Tubun III/15 Jakarta 11410 

Telp 021 533 0987 Fax 021 533 0991 

PT Lautandhana Securindo Wisma Kyoei Prince Lantai 15 

Jl. Jend Sudirman Kav 3 Jakarta 10220 

Telp 021 5785 1818 Fax 021 5785 1637 

 PT Minna Padi Investama

Equity Tower Lt.11 Jl. Jend Sudirman Kav 52‐53 

Jakarta 12190 Telp 021 525 5555 Fax 321 525 6666 

 

PT Onix Capital Tbk Deutsche Bank Building Lt.15 

Jl. Imam Bonjol No 80 Jakarta 10310 

Telp 021 3190 1777 Fax 021 3190 1616 

  

319

Page 196: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 197: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

 

LAMPIRAN  : Perhitungan Cadangan Pertambangan Mangan di Daerah IUP Produksi Mangan PT Soe Makmur Resources Tbk  

 

Page 198: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 199: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email
Page 200: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 201: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

i  

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ i DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ ii DAFTAR TABEL ................................................................................................................ iii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... iv BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1

1.2 Tujuan ........................................................................................................................... 1

1.3 Deliverable .................................................................................................................... 1

BAB 2 PERHITUNGAN CADANGAN MANGAN DI PT. SMR ........................................... 2 2.1 Sumberdaya mangan PT. SMR .................................................................................... 2

2.2 Metoda perhitungan cadangan ..................................................................................... 5

2.3 Hasil perhitungan cadangan mangan PT. SMR ............................................................ 11

2.4 Evaluasi Ekonomi ......................................................................................................... 17

2.4.1 Rencana Produksi ............................................................................................... 18

2.4.2 Umur tambang dan Pendapatan ......................................................................... 20

2.4.3 Biaya Investasi .................................................................................................... 21

2.4.4 Biaya Penggalian dan Operasi ........................................................................... 21

BAB 3 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .................................................................... 23 3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 23

3.2 Rekomendasi ................................................................................................................ 23

DAFTAR PUSTAKA

Page 202: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

ii  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1a Sebaran sumberdaya mangan di bagian barat daerah IUP-OP PT. SMR ... 3

Gambar 2.1b Sebaran sumberdaya mangan di bagian barat daerah IUP-OP PT. SMR ... 4

Gambar 2.2 llustrasi yang menunjukkan bahwa semua lapisan mangan dapat

ditambang karena geometri lapisan mangan yang tidak terlalu curam ......... 6

Gambar 2.3 llustrasi yang menunjukkan bahwa tidak semua lapisan mangan dapat

ditambang karena geometri lapisan mangan yang terlalu curam ................. 6

Gambar 2.4 Foto yang menunjukkan penggunaan alat-alat berat dalam proses

penggalian mangan di IUP-OP PT. SMR .................................................... 7

Gambar 2.5 Foto yang menunjukkan proses pemilahan dan packing yang

menggunakan tenaga manusia .................................................................... 8

Gambar 2.6 Foto yang menunjukkan mining lost akibat metoda penambangan semi

mekanis. ....................................................................................................... 8

Gambar 2.7 Poligon cadangan tertambang bagian barat wilayah evaluasi, menunjukkan

nisbah kupas pada setiap titik pengamatan ................................................. 11

Gambar 2.8 Poligon cadangan tertambang bagian timur wilayah evaluasi,

menunjukkan nisbah kupas pada setiap titik pengamatan .......................... 12

Page 203: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

iii  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1a Jumlah sumberdaya mangan di daerah IUP-OP PT. SMR untuk mangan

dengan kadar lebih besar dari 50% ................................................................. 2

Tabel 2.1b. Jumlah sumberdaya mangan di daerah IUP-OP PT. SMR untuk mangan

dengan kadar 10 – 30% ................................................................................... 2

Tabel 2.2 Daftar lengkap poligon perhitungan cadangan mangan grade 1 ..................... 12

Tabel 2.3 Poligon Perhitungan cadangan dengan tonase Mn Grade 1 lebih besar dari

25.000 ton ........................................................................................................ 16

Tabel 2.4 Rencana produksi tambang pada beberapa tahapan selama umur tambang . 18

Tabel 2.5 Skenario Umur Tambang dengan laju produksi tahunan ROM Mn Grade ...... 19

Tabel 2.6 Matriks estimasi produksi tahunan overburden dan waste pengotor bijih (kT)

pada tiap tahap umur tambang ........................................................................ 20

Tabel 2.7 Rencana Produksi ROM Mn Grade 1 dan perkiraan pendapatan dari produksi

bersih yang dijual seluruhnya, dengan eskalasi harga jual produk naik 5% setiap

tahunnya. .......................................................................................................... 20

Tabel 2.8 Total investasi pada tahun pertama, termasuk PPN ....................................... 21

Tabel 2.9 Biaya operasi penambangan pada empat tahun pertama umur tambang,

dalam ribuan rupiah ......................................................................................... 22

Page 204: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

iv  

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Perhitungan Biaya Investasi

LAMPIRAN 2 Asumsi - Asumsi Biaya

LAMPIRAN 3 Perhitungan Harga Pokok Penjualan Penambangan

LAMPIRAN 4 Proyeksi Depresiasi & Amortisasi Aktiva

LAMPIRAN 5 Analisis Kelayakan Proyek

LAMPIRAN 6 Proyeksi Laba Rugi

LAMPIRAN 7 Proyeksi Neraca

Page 205: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

1  

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

PT. SMR meminta PT. LAPI-ITB untuk melakukan analisis cadangan mangan di

daerah IUP-OP-nya yang terletak di daerah Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Sebelumnya, PT. LAPI-ITB telah memberikan expert opinion beserta perhitungan

independen terhadap sumberdaya mangan di PT. SMR.

Cadangan adalah sumberdaya yang dapat ditambang (mineable). Dengan demikian,

untuk dapat mengetahui jumlah cadangan, diperlukan analisis mineable parameters

yang dapat mempengaruhi jumlah cadangan. Dalam pekerjaan ini, PT. LAPI ITB

melakukan analisis terhadap semua parameter tersebut (dibahas dalam sub bab

2.2). Selanjutnya, jumlah sumberdaya mangan yang sebelumnya telah dihitung,

dikurangi dengan batasan-batasan mineable parameter ini akan menghasilkan

angka cadangan mangan di IUP-OP PT. SMR.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengetahui angka cadangan mangan di IUP-

OP PT. SMR.

1.3 Deliverable

Hasil yang diharapkan dari pekerjaan ini adalah:

- jumlah cadangan mangan di daerah IUP-OP PT. SMR.

- rekomendasi pengelolaan cadangan mangan di daerah IUP-OP PT. SMR.

Page 206: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

2  

BAB 2 PERHITUNGAN CADANGAN MANGAN DI PT. SMR

2.1 Sumberdaya mangan PT. SMR

Dari pekerjaan sebelumnya, diperoleh angka sumberdaya mangan di daerah PT.

SMR seperti tercantum dalam Tabel 2.1. dan Gambar 2.1. Perlu ditegaskan kembali

bahwa angka sumberdaya ini diperoleh dari data mangan yang tersedia di sekitar

791 Ha dari total luas IUP-OP PT. SMR yang sebesar 4550 Ha, atau hanya sekitar

17% dari luas total IUP-OP PT. SMR. Masih terdapat kemungkinan mangan di

daerah-daerah lainnya, jika dilakukan eksplorasi lanjutan yang berupa pemboran.

Tabel 2.1a. Jumlah sumberdaya mangan di daerah IUP‐OP PT. SMR untuk mangan dengan kadar lebih besar dari 50% 

Tabel 2.1b. Jumlah sumberdaya mangan di daerah  IUP‐OP PT. SMR untuk mangan dengan kadar 10 – 30% 

Uraian Terukur Terindikasi Terduga Sumberdaya IUPP SMR 1,440,000 3,225,400 2,503,000 Jumlah Terukur + Terindikasi (insitu) 4,665,400 Jumlah Terduga 2,503,000

 

Uraian Terukur Terindikasi Terduga Sumberdaya IUPP SMR 1,006,600 2,253,300 1,736,000 Jumlah Terukur + Terindikasi (insitu) 3,259,900Jumlah Terduga 1,736,000

 

Page 207: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

3  

Gambar 2.1a Sebaran sumberdaya mangan di bagian barat daerah IUP‐OP PT. SMR 

Page 208: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

4  

Gambar 2.1b Sebaran sumberdaya mangan di bagian barat daerah IUP‐OP PT. SMR 

Page 209: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

5  

Berdasarkan SNI, perhitungan cadangan hanya dapat dilakukan pada sumberdaya

terukur dan terindikasi. Jumlah kedua sumberdaya ini untuk mangan yang berkadar

lebih dari 50% adalah sebesar 4,665,400 metrik ton. Sebagai catatan, perhitungan

cadangan tidak dilakukan pada mangan yang berkadar 10-30%. Metoda untuk

menghitung jumlah cadangan dari jumlah sumberdaya seperti disebutkan di atas

dibahas dalam sub bab di bawah ini.

2.2 Metoda perhitungan cadangan

Cadangan adalah sumberdaya yang dapat ditambang (mineable). Parameter-

parameter penambangan tersebut adalah:

– Batasan topografi dan geometri bahan galian

Jika sumberdaya tersebut berada pada topografi yang cukup landai, dan

mempunyai geometri (terutama kemiringan lapisan) yang tidak terlau curam,

maka bisa dikatakan bahwa hampir semua sumberdaya dapat ditambang. Akan

tetapi, jika sumberdaya tersebut memiliki topografi dan geometri (terutama

kemiringan) yang ekstrem, maka ada beberapa bagian dari sumberdaya tersebut

yang tidak dapat ditambang. Pengurangan sumberdaya ini disebut sebagai

mining lost. Hal ini tentunya akan mengurangi angka cadangan. Gambar 2.2

mengilustrasikan bahwa hampir semua sumberdaya dapat ditambang, karena

kemiringan lapisan dari sumberdayanya relatif datar. Sementara itu, Gambar 2.3

mengilustrasikan bahwa terdapat beberapa bagian sumberdaya yang tidak dapat

ditambang karena memiliki kemiringan yang ekstrem (hampir tegak). Kemiringan

yang hampir tegak tersebut mengakibatkan semakin banyak ‘bench’

penambangan yang harus dibuat, yang mengakibatkan semakin banyak juga

tanah penutup (waste/overburden) yang akan dihasilkan. Waste yang terlalu

banyak mengakibatkan penambangan menjadi tidak ekonomis.

Page 210: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

6  

Gambar 2.2 Illustrasi yang menunjukkan bahwa semua lapisan mangan dapat ditambang 

karena geometri lapisan mangan yang tidak terlalu curam 

Gambar 2.3 Illustrasi yang menunjukkan bahwa tidak semua lapisan mangan dapat 

ditambang karena geometri lapisan mangan yang terlalu curam 

Page 211: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

7  

– Penambangan

Metoda penambangan di PT. SMR adalah semi-mekanik. Pada proses

penggalian memang digunakan alat-alat berat (Gambar 2.4), tetapi pada proses

pemilahan, packing, dan loading, digunakan tenaga manusia (Gambar 2.5).

Proses yang menggunakan tenaga manusia ini juga menghasilkan mining lost

seperti ditunjukkan pada Gambar 2.6. Hasil analisis yang dilakukan

menghasilkan angka mining lost akibat proses ini adalah sebesar 30%.

Gambar  2.4  Foto  yang  menunjukkan  penggunaan  alat‐alat  berat  dalam  proses penggalian mangan di IUP‐OP PT. SMR 

Page 212: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

8  

Gambar 2.5 Foto yang menunjukkan proses pemilahan dan packing yang menggunakan tenaga manusia 

Gambar 2.6 Foto yang menunjukkan mining lost akibat metoda penambangan semi 

mekanis. 

Mangan

Page 213: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

9  

Dengan proses yang relatif mudah yang hanya melibatkan pencucian dan

pemisahan secara gravitasi, mining lost karena proses penambangan ini dapat

di-recover sebesar 90%. Hanya diperlukan sedikit biaya tambahan untuk proses

ini seperti dibahas pada sub bahasan keekonomian.

– Pengolahan

Seperti telah dijelaskan diatas, perhitungan cadangan hanya dilakukan pada

mangan yang berkadar lebih besar dari 50%. Mangan dengan kadar seperti ini

dapat langsung dijual tanpa dilakukan pengolahan. Dengan demikian, tidak

terdapat mining lost akibat proses pengolahan.

– Ekonomi

Perhitungan keekonomial penambangan mangan di PT. SMR dibahas secara

mendalam dalam sub bahasan 2.4.

– Pasar

PT. SMR memiliki kontrak berjangka – jangka panjang dengan pembeli. Kontrak

ini menyatakan bahwa berapapun produksi PT. SMR akan dibeli oleh pembeli.

Dengan demikian, tidak terdapat batasan cadangan akibat dari pasar mangan.

– Lingkungan

Batasan-batasan lingkungan yang dapat mempengaruhi jumlah cadangan yang

dapat ditambang adalah tipe hutan, yaitu hutan lindung dan taman nasional,

serta sungai-sungai besar. IUP-OP PT. SMR terletak di daerah lahan kritis tidak

terdapat batasan penambangan akibat jenis hutan. Sementara itu, perhitungan

sumberdaya yang telah dilakukan sebelumnya tidak mengikutsertakan

sumberdaya yang terdapat di sungai-sungai besar seperti Sungai Noebesa.

Dengan demikian, tidak terdapat pengurangan angka cadangan karena kondisi

lingkungan ini.

Page 214: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

10  

Sebagai tambahan, hasil penambangan mangan tidak menghasilkan limbah

yang beracun karena semuanya menggunakan proses mekanis, bukan kimiawi.

Dengan demikian, tidak diperlukan pengolahan limbah beracun (detoxinasi),

sehingga hal ini tentunya akan mengurangi biaya keekonomian penambangan

yang diakibatkan oleh pengelolaan lingkungan.

Kewajiban setiap pemegang IUP-OP adalah melakukan reklamasi pasca

tambang. Biaya reklamasi pasca tambang ini sudah dimasukkan dalam analisis

keekonomian seperti dibahas pada sub bahasan 2.4 Evaluasi Keekonomian.

– Sosial dan politik

PT. SMR selama ini membayar fee ke pemilik lahan untuk setiap mangan yang

dihasilkan. Pembayaran fee ini telah dimasukkan kedalam perhitungan

keekonomian cadangan yang dibahas dalam sub bahasan 2.4 dibawah. Selama

ini, sistem fee ini tidak menimbulkan masalah dengan pemilik lahan. Kemudian,

sistem penambangan semi-mekanis yang melibatkan banyak tenaga manusia

juga berhasil menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang relatif banyak. Hal ini

menyebabkan selama ini penambangan yang dilakukan oleh PT. SMR tidak

menimbulkan gejolak sosial kemasyarakatan. Sementara itu, PT. SMR juga

melakukan kewajiban ke pemerintah dalam bentuk pembayaran royalti untuk

setiap mangan yang dihasilkan. Berdasarkan semua pertimbangan di atas,

sampai saat ini, tidak terdapat permasalahan sosial yang cukup berarti yang

dapat mempengaruhi produksi dan cadangan mangan di daerah PT. SMR

Resume

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi angka cadangan mangan di daerah IUP-OP PT. SMR adalah

batasan topografi dan geometri bahan galian, dan metoda penambangan.

Page 215: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

11  

2.3 Hasil perhitungan cadangan mangan PT. SMR

Batasan topografi dan geometri bahan galian

Poligon sumberdaya dapat dilihat pada Gambar 2.7 dan 2.8, dimana perbedaan

warna menggambarkan tingkat nisbah kupas. Poligon berwarna biru, biru muda,

kuning, dan merah secara berurutan menunjukkan nisbah kupas semakin besar. Hal

ini juga berarti tahapan umur tambang pertama, kedua, ketiga dan keeempat.

 Gambar 2.7 Poligon cadangan tertambang bagian barat wilayah evaluasi,menunjukkan nisbah kupas pada setiap titik pengamatan. 

 

Page 216: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

12  

 

Gambar 2.8 Poligon cadangan tertambang bagian timur wilayah evaluasi,menunjukkan nisbah kupas pada setiap titik pengamatan. 

 Daftar tonase cadangan pada setiap poligon yang tampak pada Gambar 2.2 dan 2.3

di atas dapat dilihat pada Tabel 2.2. dan 2.3. dibawah ini.

 Tabel 2.2 Daftar lengkap poligon perhitungan cadangan mangan grade 1 

No  POLIGID 

LUAS   Tebal rata‐rata  SG  Tonase  Mn Grd 1 POLIGON  Mn Grd 1  Mn Grd 1 

m2 m ton/m3 ton 1  P1AA  15,740  0.24  4  14,796 

2  P1AB  8,910  1.72  4  61,302 

3  P1AC  9,629  0.08  4  3,081 

4  P1AD  10,059  0.34  4  13,681 

5  P1AE  8,689  0.21  4  7,299 

6  P1AF  20,605  0.58  4  47,802 

7  P1BA  7,218  0.23  4  6,641 

8  P1BB  10,050  0.23  4  9,246 

9  P2A  39,738  0.05  4  7,948 

Page 217: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

13  

No  POLIGID 

LUAS   Tebal rata‐rata  SG  Tonase  Mn Grd 1 POLIGON  Mn Grd 1  Mn Grd 1 

m2 m ton/m3 ton 10  P2C  6,736  0.06  4  1,617 

0  P2D  0  0.04  4  0 

11  P3A  4,720  1.00  4  18,881 

12  P3B  54,889  0.96  4  210,772 

13  P3C  25,133  0.27  4  27,144 

14  P3D  13,227  0.08  4  3,968 

15  P3E 15,566 0.19 4  11,830 

16  P3F  471,090  0.35  4  659,526 

17  P3G  6,407  0.24  4  6,151 

18  P3H  14,238  0.75  4  42,714 

19  P3I  69,110  0.38  4  105,048 

20  P3J  6,612  0.30  4  7,934 

0  P3K 0 0.04 4  0 

0  P3L  0  0.04  4  0 

21  P3M  29,421  0.08  4  8,826 

22  P3N  8,071  0.10  4  3,229 

23  P3O  9,207  0.10  4  3,683 

24  P3P  9,970  0.06  4  2,393 

25  P3Q  6,818 0.12 4  3,273 

26  P3R  10,529  0.06  4  2,527 

27  P3S  24,495  0.18  4  17,636 

28  P4A  59,156  0.09  4  21,296 

29  P4B  17,668  0.10  4  7,067 

30  P4C  17,297  0.07  4  4,843 

31  P4D  33,988  0.08  4  10,876 

32  P5A  6,915  0.06  4  1,660 

33  P5B  17,993  0.14  4  10,076 

0  P5C 0 0.04 4  0 

34  P5D  8,560  0.12  4  4,109 

35  P6AA  12,917  0.10  4  5,167 

0  P6AB  0  0.02  4  0 

36  P6BA  5,595  0.04  4  895 

37  P6BB  89,444  0.08  4  28,622 

0  P6BC  0  0.04  4  0 

38  P6BD  4,667  0.05  4  933 

39  P6BE  99,985  0.10  4  39,994 

40  P6BF  17,667 0.11 4  7,774 

41  P7 1,016 0.20 4  813 

42  P8  17,667  0.14  4  9,893 

43  P9AA  7,199  0.15  4  4,319 

44  P9AB  14,440 0.10 4  5,776 

45  P9AC  36,734  0.07  4  10,286 

Page 218: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

14  

No  POLIGID 

LUAS   Tebal rata‐rata  SG  Tonase  Mn Grd 1 POLIGON  Mn Grd 1  Mn Grd 1 

m2 m ton/m3 ton 46  P9AD  36,210  0.08  4  11,587 

0  P9B  0  0.03  4  0 

47  P10AA  24,304  0.10  4  9,722 

48  P10AB  8,337  0.12  4  4,002 

0  P10AC  0  0.03  4  0 

49  P10AD  6,277  0.08  4  2,009 

50  P10AE  7,427 0.06 4  1,783 

51  P10AF  10,204  0.05  4  2,041 

52  P10AG  17,668  0.05  4  3,534 

53  P10BA  22,741  0.07  4  6,367 

54  P10BB  17,668  0.07  4  4,947 

55  P10BC  11,306  0.09  4  4,070 

56  P10BD  18,722 0.12 4  8,612 

0  P10BE  0  0.06  4  0 

57  P11A  4,727 0.06 4  1,134 

58  P11B  23,437  0.12  4  11,250 

59  P11C  80,913  0.06  4  19,419 

60  P11D  7,912  0.06  4  1,899 

61  P11E  21,899  0.09  4  7,446 

0  P11F  0 0.04 4  0 

62  P11G  18,700 0.08 4  5,984 

63  P11H  29,232  0.13  4  15,551 

0  P11I  0  0.01  4  0 

0  P11J  0  0.02  4  0 

64  P12A  8,717  0.06  4  2,092 

65  P12B  10,673  0.04  4  1,708 

66  P12C  8,932  0.06  4  2,144 

67  P12D  8,334 0.08 4  2,667 

68  P12E  4,897  0.06  4  1,175 

69  P13  17,668  0.15  4  10,601 

70  P14 17,668 0.06 4  4,240 

71  P15  17,667  0.08  4  5,654 

72  P16  17,667  0.06  4  4,240 

0  P17A  0  0.04  4  0 

73  P17B  10,794 0.08 4  3,454 

74  P17C  28,317 0.05 4  5,663 

0  P17D  0  0.02  4  0 

75  P17E  17,668  0.07  4  4,947 

76  P17F  174,035  0.22  4  153,151 

77  P17G  11,590  0.08  4  3,477 

78  P18A  17,663  0.27  4  19,076 

79  P18B S  650,490  0.63  4  1,634,031 

Page 219: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

15  

No  POLIGID 

LUAS   Tebal rata‐rata  SG  Tonase  Mn Grd 1 POLIGON  Mn Grd 1  Mn Grd 1 

m2 m ton/m3 ton 80  P18B N  86,386  0.14  4  48,376 

81  P18C  14,546  0.17  4  9,891 

82  P18D  21,604  0.17  4  14,691 

83  P18E  7,100  0.25  4  7,100 

84  P18F  215,348  0.16  4  137,823 

85  P18G  60,602  0.11  4  26,665 

86  P18H  6,138  0.37  4  9,084 

0  P18I  0  0.02  4  0 

87  P18J  14,229  0.05  4  2,561 

88  P18K  4,285  0.10  4  1,714 

89  P19  32,768  0.16  4  20,971 

90  P20AA  10,463  0.10  4  4,185 

91  P20AB  11,743  0.08  4  3,758 

92  P20AC  14,293 0.11 4  6,289 

93  P20AD  15,323 0.08 4  4,597 

94  P20AE  24,515  0.10  4  9,806 

95  P20BA  139,965  0.27  4  151,162 

96  P20BB  13,001  0.10  4  5,200 

97  P21A  9,285  0.09  4  3,342 

98  P21B  7,066  0.23  4  6,500 

0  P21C  0  0.04  4  0 

99  P21D  3,650 0.35 4  5,109 

100  P24A  8,543 0.13 4  4,442 

101  P24B  7,545  0.12  4  3,622 

102  P24C  9,839  0.09  4  3,542 

103  P24D  9,632  0.07  4  2,697 

104  P24E  20,537  0.10  4  8,215 

105  P24F  9,857  0.21  4  8,280 

106  P24G  8,084  0.23  4  7,437 

107  P24H  10,613  0.06  4  2,547 

108  P24I  6,073  0.11  4  2,672 

109  P24J  17,669  0.14  4  9,895 

110  P24K  8,324  0.06  4  1,998 

111  P24L  11,424  0.18  4  8,225 

112  P24M  8,109  0.12  4  3,892 

113  P24N  8,788  0.53  4  18,630 

   TOTAL  3,633,596  1) Cadangan   4,027,942 

      2)Cadangan (Mineable  

@ Mn Grade 1) ‐  97% x  (1)   3,907,100  

 

 

Page 220: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

16  

Tabel 2.3 Poligon Perhitungan cadangan dengan tonase Mn Grade 1   

lebih besar dari 25.000 ton 

No  POLIGID 

LUAS   Mean Thickness  SG  Tonase  Mn Grd 1 POLIGON  Mn Grd 1  Mn Grd 1 

m2 m ton/m3 ton 1  P1AB  8,910  1.72  4  61,302 

2  P1AF  20,605  0.58  4  47,802 

3  P3B 54,889 0.96 4  210,772 

4  P3F  471,090  0.35  4  659,526 

5  P3I  69,110  0.38  4  105,048 

6  P6BB  89,444  0.08  4  28,622 

7  P6BE  99,985  0.10  4  39,994 

8  P17F  174,035  0.22  4  153,151 

9  P18B S  650,490  0.63  4  1,634,031 

10  P18B N  86,386  0.14  4  48,376 

11  P18G  60,602  0.11  4  26,665 

12  P18F  215,348  0.16  4  137,823 

3,126,447 

Resume

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, batasan topografi dan geometri bahan galian

memberikan angka jumlah cadangan mangan di IUP-OP PT. SMR sebesar

3,907,100 ton.

Penambangan

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, metoda penambangan yang dilakukan PT.

SMR, yaitu metoda semi mekanis, menghasilkan mining lost sebesar 30%. Akan

tetapi, dengan pengolahan lebih lanjut (dibahas di keekonomian), sebanyak 90%

dari mining lost tersebut dapat di-recover. Dengan mempertimbangan hal ini, maka

jumlah cadangan mangan di daerah IUP-OP PT. SMR adalah sebagai berikut:

- Tanpa recovery mining lost:

Cadangan mangan = 70% x 3,907,100 ton = 2,734,970 ton - Dengan recovery mining lost:

Cadangan mangan = 2,734,970 + (90% x 1,172,130) = 3,789,887

Page 221: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

17  

Angka-angka ini adalah angka-angka akhir cadangan mangan di IUP-OP PT. SMR

yang dievaluasi di studi ini.

2.4 Evaluasi Ekonomi Layak atau tidaknya pertambangan suatu mineral sangat tergantung pada faktor

ekonomi di mana kegiatan ekstraksi suatu mineral diusahakan untuk mendapatkan

keuntungan secepat mungkin pada harga yang pantas. Selama umur tambang

lazimnya produksi dirancang sedemikian rupa sehingga penggalian dilakukan

terlebih dahulu pada daerah / blok model tambang dengan nisbah kupas (SR atau

Stripping Ratio) dan nisbah limbah (WoR) terkecil terlebih dahulu. Walaupun ke dua

parameter nisbah ini tidak memberikan gambaran secara langsung keekonomian

bijih mangan (dibandingkan parameter lainnya seperti NPV atau NCF setiap

poligon), namun parameter tersebut secara langsung menentukan kapasitas operasi

penggalian, pengangkutan, dan pengolahandalam operasi pertambangan baik

lapisan penutup maupun bijih.

Dalam evaluasi ini, diasumsikan sumberdaya bijih mangan pirolusit insitu tergali

seluruhnya, dan terpilah manual sebesar lebih kurang 70%, atau mining lost (30%)

akibat penggalian manual, dan bijih dari mining lost (limbah sebelum pengolahan

kembali) tersebut dipindahkan ke stockpile khusus sebagai limbah berharga yang

terpisah dari timbunan lapisan penutup. Karena sampai dengan penulisan laporan

belum adanya informasi mengenai metoda dan peralatan yang dibutuhkan untuk

pemurnian secara mekanis bijih dari mining lost tersebut, maka dalam laporan ini

juga belum memperhitungkan biaya-biaya yang berhubungan dengan pengolahan

kembali limbah berharga tersebut. Demikian pula halnya dengan perhitungan biaya

pemurnian limbah berharga tersebut untuk menghasilkan logam mangan dari bijih

kadar lebih rendah.

Page 222: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

18  

2.4.1 Rencana Produksi Rencana Produksi di Mulut Tambang

Pembagian poligon pada Gambar 2.2 dan 2.3mengilustrasikan rancangan umum

tambang pada beberapa tahap umur tambang. Rencana produksi di mulut tambang

yaitu berupa produksi volume lapisan penutup (overburden), tonase limbah

(pengotor bijih mangan), tonase limbah bijih mangan (termasuk bijih mangan grade

1 dan grade 2), dan tonase produk mangan grade 1.

Pada tahap pertama rencana penambangan dilakukan direkomendasikan pada

poligon-poligon rencana tambang dengan agregat nisbah kupas rata-rata kurang

dari 1 BCM/ton dan nisbah limbah (unit waste/unit ore) sebesar 0,2, sedangkan pada

tahap ke dua dilakukan pada poligon dengan agregrat SR dan WoR lebih besar

daripada tahap pertama, yaitu berturut-turut sebesar 2,5 BCM/ton dan 0,41.Seperti

dapat dilihat pada Tabel 2.4, terdapat peningkatan nilai SR yang sangat besar pada

tahap ke 3 dan 4 yaitu pada fasa akhir umur tambang. Hal ini karena dari data profil

di permukaan yang ada, ketebalan gabungan lapisan bijih mangan kadar tinggi di

sebagian besar lokasi poligon di ke dua tahap ini ditemukan tipis.

Tabel 2.4 Rencanaproduksitambangpada beberapa tahapan selama umur tambang 

TAHAP VOLUME 

LAPISAN PENUTUP ROM BIJIH 

ROM LIMBAH 

ROM MN Grd 1 

RECOVERED Mn Grd 1  SR  WoR 

x1000 M3  kT kT kT kT 

TAHAP 1  2,720  3,580 725 1,608 1,126   0.96  0.20

TAHAP 2  9,440  4,523 1,868 1,170 819   2.50  0.41

TAHAP 3  15,870  2,696 3,940 835              585   7.35  1.46

TAHAP 4  6,690  565 660 302 214  21.86  1.17

TOTAL  28,030  10,799 6,533 3,609 2,529  2.60  0.60

 

Skenario produksi produk mangan Grade 1 pada kapasitas produksi 150, 200, 250,

dan 300 kilo ton setiap tahun diringkas pada tabel 2.5 di bawah ini. Dapat dilihat

bahwa pada tahap pertama umur tambang, dengan produksi sebesar 150 kT setiap

Page 223: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

19  

tahunnya, diperoleh umur tambang lebih kurang 11 tahun, dengan perkiraan

produksi ROM mangan Grade 1 sebesar 1608 kT, atau sebesar lebih kurang 41%

dari jumlah rencana produksi selama umur tambang. Dengan metode pemilahan

mangan grade 1 dilakukan dengan tenaga manusia, maka skenario tambang adalah

seperti ditunjukkan pada Tabel 2.6.

Tabel 2.5 Skenario Umur Tambang dengan laju produksi tahunan  

ROM Mn Grade 1 

TAHAP @150 kTpa  @200 kTpa  @250 kTpa  @300 kTpa 

Thn  Thn  Thn  Thn 

TAHAP 1  10.7  8.0  6.4  5.4 TAHAP 2  7.8 5.9 4.7 3.9 TAHAP 3  5.6  4.2  3.3  2.8 TAHAP 4  2.0  1.5  1.2  1.0 

TOTAL LOM (TAHUN) 

24.1  18.1  14.5  12.0 

 

Selanjutnya dengan menganggap pembagian produksi lapisan penutup dan limbah

bukan bijih dengan kapasitas alat gali yang sama setiap tahunnya selama tahap

pertama 11 tahun umur tambang, didapatkan tonase material sebesar 651.000 ton

per tahun pada tahap pertama, dan 4.031.000 ton per tahun pada tahap kedua pada

tahun pertama paruh kedua umur tambang. Material ini dipisahkan dan dipindahkan

pada dari lokasi penggalian, dengan maksimum jarak 1 km dari lokasi penggalian.

Walaupun umur tambang maksimum 24 tahun pada skala produksi terkecil pada

Tabel 2.5 (150 kTpa), perhitungan kelayakan ekonomi hanya dilakukan pada umur

tambang tahap pertama dan satu tahun pertama tahap ke dua saja dengan

pengingkatan kapasitas produksi pada tahap ke dua. Kelayakan pertambangan

mangan untuk 12 tahun pertama (separuh umur tambang), di mana strategi tambang

seperti tersebut di atas diyakini akan menghasilkan tingkat pengembalian terbesar.

Page 224: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

20  

Tabel 2.6 Matriks estimasi produksi tahunan overburden dan waste pengotor bijih 

(kT) pada tiap tahap umur tambang 

TAHAP  @150 kTpa  @200 kTpa  @250 kTpa  @300 kTpa   kT  kT  kT  kT 

TAHAP 1  651 868 1,085  1,302TAHAP 2  3,023 4,031 5,038  6,046TAHAP 3  7,265 9,686 12,108  14,530TAHAP 4  7,866 10,488 13,110  15,732

TOTAL Selama Umur Tambang (ton) 

87,049  87,049  87,049  87,049 

 

2.4.2 Umur tambang dan Pendapatan Produksi produk mangan grade 1 yang didapatkan dari 10 tahun tahap pertama dan

1 tahun pertama tahap ke 2 direkomendasikan dalam Tabel 2.7 di bawah ini:

Tabel 2.7 Rencana Produksi ROM Mn Grade 1 dan perkiraan pendapatan dari produksi bersih yang dijual seluruhnya, dengan eskalasi harga jual produk naik 5% 

setiap tahunnya. 

Tahun  Rencana Produksi  Produksi Bersih*)  Harga Jual  Pendapatan  

   (ROM Mn) ton  (Mn Sale) ton  Rp. /Ton  (juta rupiah)  

2010  150,000  12,000  2,100,000  25,200 

2011  150,000  36,000  2,205,000  79,380 

2012  150,000  75,000  2,315,250  173,644 

2013  150,000  112,500  2,431,013  273,489 

2014  150,000  135,000  2,552,563  344,596 

2015  150,000  135,000  2,680,191  361,826 

2016  150,000  135,000  2,814,201  379,917 

2017  150,000  145,500  2,954,911  429,940 

2018  150,000  145,500  3,102,656  451,437 

2019  150,000  145,500  3,257,789  474,008 

2020  150,000  145,500  3,771,298  548,724 

2021  200,000  194,000  3,591,713  696,792 

*) produksi bersih  dianggap meningkat sekitar 50% setiap tahunnya sejak tahun 2011, sampaidengan maksimum 97% dari kapasitas produksi ROM Mn Grade 1 sejak tahun ke 8. 

    

Page 225: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

21  

2.4.3 Biaya Investasi Total biaya investasi yang dibutuhkan untuk penambangan mangan, penumpukan di

stockpiles, pembuatan jalan dan untuk pendukung tambang dapat dilihat pada Tabel

2.8 di bawah ini.

Tabel 2.8 Total investasi pada tahun pertama, termasuk PPN 

Komponen investasi Pembelian  

 Rp.(x 1 juta)  

Akuisisi Lahan Stockpiles  4,125 Perlengkapan Tambang Utama  96,273 Perlengkapan Pendukung  11,495 Prasarana Pendukung   12,980 Akses Desa dan Jalan Tambang  33,000 

TOTAL 157,873 

 

 

2.4.4 Biaya Penggalian dan Operasi Tabel 2.9 di bawah ini meringkas biaya operasi pertambangan, yaitu biaya langsung

yang terjadi dari operasi pertambangan, dan pendukung operasi pertambangan yang

memuat biaya operasi langsung berupa biaya pertambangan.

Dari konsep rancangan tambang di Wilayah IUP-OP PT. SMR strategi tersebut

dijabarkan dengan memperhitungkan kontribusi terbesar pembiayaan tambang, yaitu

biaya operasi di mulut tambang (ROM) dan di stockpile bijih dan produk. Unsur biaya

operasi tersebut antara lain biaya pengupasan dan penimbunan lapisan penutup

yang berkorelasi langsung dengan nisbah kupas, biaya penggalian bijih, biaya

pemindahan dan penimbunan bijih berkadar lebih rendah.

Page 226: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

22  

Tabel 2.9 Biaya operasi penambangan pada empat tahun pertama umur tambang,  dalam ribuan rupiah 

 

Keterangan  2010  2011  2012  2013 

Biaya Variabel : 

Biaya Pengambilan Batu   4,800,000   4,688,000   31,212,000    42,978,924 Biaya Analisis Mangan   12,000   39,600   90,750    134,764 Transportasi Hauling ke Stock Pile   720,000   2,268,000   4,961,250    7,032,572 Biaya Transportasi Hauling ke Pelabuhan 

1,200,000 3,780,000  8,268,750  11,720,953 

Biaya Bongkar Muat  V   240,000   756,000   1,653,750    2,344,191 Biaya Bongkar Muat  P  240,000  756,000  1,606,500    2,457,945 Biaya Lain‐lain   120,000   378,000   811,125    1,127,869 

Biaya Tenaga Kerja Langsung   2,289,690  12,593,295   13,738,140    14,882,985 Biaya Bahan Bakar ATU   13,320,000  43,281,000   48,024,900    53,030,801 Biaya Royalti   585,000   1,790,100   3,803,963    5,238,056 Biaya Kas Desa  600,000  1,836,000  3,901,500    5,372,366 

Jumlah Biaya Variabel   24,126,690   2,165,995  118,072,628   146,321,426 Biaya Tetap :   Biaya Pemeliharaan Aktiva   347,596   2,896,636   2,896,636    2,896,636 Biaya Restrbusi Jalan   21,600   66,096   140,454    214,895 Biaya Lingkungan K3   120,000   370,800   795,675    1,229,318 Biaya Iuran IUP   100,000   100,000   100,000    100,000 

Total Biaya Tetap   589,196   3,433,532   3,932,765    4,440,849 

Jumlah Biaya Produksi   24,715,886   5,599,527  122,005,393   150,762,274 

Harga Pokok Produksi (/ton)   2,060   2,378   1,627    1,489 

Persediaan Bahan Baku (+)   1,353,173   4,529,281   7,035,578    10,027,840 Persediaan Bahan Akhir (‐)   4,529,281   7,035,578   10,027,840    12,391,420 Harga Pokok Penjualan   21,539,778   3,093,231  119,013,130   148,398,695 

Harga Pokok Penjualan (/ton)   1,956   2,442   1,658    1,498 

 

Berdasarkan komponen biaya dan pendapatan tersebut, dapat dihitung tingkat

kelayakan ekonomi dengan parameter seperti NPV, IRR, dan lain-lain. Dari hasil

perhitungan dengan menggunakan spreadsheet program didapatkan NPV sebesar

141,954 milyar rupiah, dan IRR sebesar 33%.

Perhitungan keekonomian selengkapnya diberikan pada lampiran dari laporan ini.

Page 227: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

23  

BAB 3 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai

berikut:

1. Hanya batasan tambang dan metoda penambangan yang mengurangi angka

cadangan di PT. SMR

2. Jumlah cadangan mangan di IUP-OP PT. SMR adalah sebagai berikut:

– 2,734,970 ton jika tidak dilakukan recovery terhadap mining lost akibat

penambangan semi mekanis

– 3,789,887 ton jika dilakukan recovery terhadap mining lost akibat

penambangan semi mekanis.

3.2 Rekomendasi

Hal-hal yang direkomendasikan untuk dilakukan oleh PT. SMR adalah sebagai

berikut:

1. Melakukan recovery terhadap mining lost akibat penambangan karena recovery

ini hanya melibatkan proses yang cukup sederhana (pencucian dan pemisahan),

dan hanya memerlukan biaya yang relatif kecil.

2. Melakukan eksplorasi lanjutan untuk menambah sumberdaya dan cadangan.

Seperti telah dijelaskan di atas, data mangan yang tersedia hanya melingkupi

17% dari total IUP-OP PT. SMR. Eksplorasi di daerah-daerah yang lain sangat

potensial untuk menambah cadangan mangan di PT. SMR. Untuk tahap awal,

perlu dilakukan eksplorasi dengan menambah kerapatan data di lokasi-lokasi

sumberdaya terduga sehingga statusnya dapat ditingkatkan menjadi terindikasi

atau terukur. Jika statusnya telah meningkat, maka perhitungan cadangan dapat

dilakukan sehingga jumlah cadangan dapat bertambah dalam jumlah yang cukup

signifikan.

Page 228: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

24  

3. Menyusun strategi untuk pengembangan mangan dengan kadar 10-30%.

Mangan dengan kadar ini hanya perlu dilakukan pengolahan yang cukup

sederhana untuk menaikkan kadarnya. Pengolahan ini juga tidak membutuhkan

biaya yang cukup besar. Dengan demikian, strategi pengembangan mangan

dengan kadar ini juga akan dapat menambah cadangan dengan signifikan.

Page 229: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email
Page 230: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

PT. Soe Makmur ResourceSTUDY KELAYAKAN PENAMBANGAN DAN PENJUALAN MANGANPERHITUNGAN BIAYA INVESTASILampiran - 1

No. Uraian Satuan Harga Satuan JumlahA Biaya Investasi PenambanganI Biaya Praoperasi

Survey dan Penelitian 0Perijinan 0

Sub Total I 0

II Investasi Penambangan Mangana. Pembebasan Lahan Tambangb. Alat Berat

1 Excavator 19 Bh 1,125,000,000 21,834,971,9102 Buldozer 2 Bh 1,980,000,000 3,960,000,0003 Grader 1 Bh 1,440,000,000 1,440,000,0004 Compactor 12 Ton 1 Bh 765,000,000 765,000,0005 Wheeloader 6 Bh 1,170,000,000 7,394,662,921

Jumlah 35,394,634,831c. Mesin Dan peralatan

1 Generator Set kapasitas 500 KVA 2 Bh 650,000,000 1,300,000,0002 Generator Set kapasitas 5 KVA 15 Bh 25,000,000 375,000,0003 Tanki Solar 2 Bh 50,000,000 100,000,0004 Tanki Air 2 Bh 50,000,000 100,000,0005 Conveyor 2 Unit 300,000,000 600,000,0006 Elektrikal 1 ls 500,000,000 500,000,000

Jumlah 2,975,000,000d. Alat Angkut

1 DumpTruck Kapasitas 20 Ton 35 Bh 1,100,000,000 38,829,588,0152 Dump Truck 8 Ton 7 Bh 350,000,000 2,621,722,8463 Mobil Jeep 8 Bh 450,000,000 3,600,000,0004 Mobil Pick Up 10 Bh 325,000,000 3,250,000,0003 Motor 20 Bh 25,000,000 500,000,000

Jumlah 48,801,310,861c. Bangunan

1 Bangunan Kantor 1,000 m2 2,500,000 2,500,000,0002 Bangunan Camp Staff 750 m2 2,500,000 1,875,000,0003 Bangunan Camp Non Staff 1,000 m2 2,500,000 2,500,000,0004 Bangunan Kantin dan Loundry 300 m2 2,500,000 750,000,0005 Bangunan Ibadah 200 m2 2,500,000 500,000,0006 Bangunan Klinik 100 m2 2,500,000 250,000,0007 Bangunan Workshop 250 m2 2,500,000 625,000,000

9,000,000,000Sub Total II 96,170,945,693

III. Sarana dan Prasarana1 Pembuatan Jalan

Jalan Perbaikan Jalan Desa (12 m) 15 Km 500,000,000 7,500,000,000Pembukaan Jalan Desa Baru (12 M) 10 Km 750,000,000 7,500,000,000Jalan Tambang (12 m) 20 Km 750,000,000 15,000,000,000

Sub Total III 30,000,000,000Total Investasi Penambangan 126,170,945,693

B. Investasi Stock Piles a. Tanah dan Bangunan

1 Tanah 2.5 Ha 150,000 3,750,000,000Sub Total 3,750,000,000

b Bangunan1 Bangunan Kantor 600 m2 1,750,000 1,050,000,0002 Bangunan Mess 1,000 m2 1,750,000 1,750,000,000

Sub Total 2,800,000,000c Alat Angkut

1 Truck Kapasitas 20 Ton 4 Bh 350,000,000 1,400,000,0002 Kendaran 2 bh 300,000,000 600,000,000

Sub Total 2,000,000,000d Alat Berat

1 Buldozer 2 Bh 1,980,000,000 3,960,000,0002 Loader 2 Bh 1,170,000,000 2,340,000,000

Sub Total 6,300,000,000Mesin dan Peralatan 1 ls 2,500,000,000 2,500,000,000

Jumlah 17,350,000,000Biaya Investasi 143,520,945,693

Page 231: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

PT. Soe Makmur Resource

STUDY KELAYAKAN PENAMBANGAN DAN PENJUALAN MANGANASUMSI-ASUMSI BIAYALam

piran - 2PROYEKSI

URAIAN

105%105%

105%105%

105%105%

105%105%

105%105%

105%105%

Hari Kerja

365365

365365

365365

365365

365365

365365

365

Kurs USD

1 USD

9,000

9,000

9,000

9,000

9,000

9,000

9,000

9,000

9,000

9,000

9,000

9,000

9,000

9,000

1

Harga Jual

Grade 1

1 Ton235

U

SD2,100,000

2,205,0002,315,250

2,431,0132,552,563

2,680,1912,814,201

2,954,9113,102,656

3,257,7893,420,679

3,591,7133,771,298

% Kenaikan harga Jual/tahun

5.0%5.0%

5.0%5.0%

5.0%5.0%

5.0%5.0%

5.0%5.0%

5.0%5.0%

2

Biaya Biaya Mangan

Biaya Analisis Mangan

1,000

/Ton1,000

1,100

1,210

1,331

1,464

1,611

1,772

1,949

2,144

2,358

2,594

2,853

3,138

Biaya Transportasi Hauling ke Stock Pile

60,000

/Ton60,000

63,000

66,150

69,458

72,930

76,577

80,406

84,426

88,647

93,080

97,734

102,620

107,751

Biaya Transportasi Hauling ke Pelabuhan

100,000

/Ton100,000

105,000

110,250

115,763

121,551

127,628

134,010

140,710

147,746

155,133

162,889

171,034

179,586

Biaya Bongkar Muat V

20,000

/Ton20,000

21,000

22,050

23,153

24,310

25,526

26,802

28,142

29,549

31,027

32,578

34,207

35,917

Biaya Bongkar Muat P

20,000

/Ton20,000

21,000

21,420

21,848

22,285

22,731

23,186

23,649

24,122

24,605

25,097

25,599

26,111

Biaya Lain-lain10,000

/Ton

10,000

10,500

10,815

11,139

11,474

11,818

12,172

12,538

12,914

13,301

13,700

14,111

14,534

3

Perhitungan Biaya-biaya Penambangan

Biaya Bahan Bakar ATU60,000

R

P/Ton

60,000

63,000

66,150

69,458

72,930

76,577

80,406

84,426

88,647

93,080

97,734

102,620

107,751

Biaya Restrbusi Jalan

1,800

RP

/Ton1,800

1,836

1,873

1,910

1,948

1,987

2,027

2,068

2,109

2,151

2,194

2,238

2,283

Biaya Lingkungan K310,000

R

P/Ton

10,000

10,300

10,609

10,927

11,255

11,593

11,941

12,299

12,668

13,048

13,439

13,842

14,258

Biaya Pengambilan M

angan400,000

R

P/Ton

400,000

408,000

416,160

424,483

432,973

441,632

450,465

459,474

468,664

478,037

487,598

497,350

507,297

Kas Desa

50,000

RP

/Ton50,000

51,000

52,020

53,060

54,122

55,204

56,308

57,434

58,583

59,755

60,950

62,169

63,412

Biaya Royalti

48,750

RP

/Ton48,750

49,725

50,720

51,734

52,769

53,824

54,900

55,998

57,118

58,261

59,426

60,614

61,827

PPn dan PBB0.52

USD

/Ton0.52

0.53

0.54

0.55

0.56

0.58

0.59

0.60

0.61

0.62

0.64

0.65

0.66

3

Kenaikan Biaya-biaya

Batu Bara%

0%5%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

5%

Biaya Tenaga Kerja Langsung%

0%10%

10%10%

10%10%

10%10%

10%10%

10%10%

10%

Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung%

0%10%

10%10%

10%10%

10%10%

10%10%

10%10%

10%

Biaya Transportasi Vessel%

0%5%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

5%

Biaya Transportasi Hauling ke Pelabuhan

%0%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

Biaya Bongkar Muat V

%0%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

Biaya Bongkar Muat P

%0%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

Biaya Bahan Bakar%

0%5%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

5%

Biaya Operasional Kantor

%0%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

5%5%

Biaya Restrbusi Jalan

%0%

2%2%

2%2%

2%2%

2%2%

2%2%

2%2%

Biaya Lingkungan K3%

0%3%

3%3%

3%3%

3%3%

3%3%

3%3%

3%

Biaya Royalti

%0%

2%2%

2%2%

2%2%

2%2%

2%2%

2%2%

PPn dan PBB%

0%2%

2%2%

2%2%

2%2%

2%2%

2%2%

2%

4

Perputaran

Persediaan BatubaraH

ari30

3030

3030

3030

3030

3030

3030

Piutang Usaha

Hari

1515

1515

1515

1515

1515

1515

15

Hutang U

sahaH

ari7

77

77

77

77

77

77

20222017

20182019

20132014

20152016

20202021

Satuan2010

20112012

Page 232: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

PT. S

oe M

akm

ur R

esou

rce

STUD

Y KE

LAYA

KAN

PENA

MBAN

GAN

DAN

PENJ

UALA

N MA

NGA N

Perh

itung

an H

arga

Pok

ok P

enju

alan

Pen

amba

ngan

Lam

pira

n 3

Kete

rang

an

Biay

a Va

riabe

l :

Biay

a Pe

ngam

bila

n Ba

tu4,

800,

000,

000

14

,688

,000

,000

31

,212

,000

,000

42

,978

,924

,000

52

,606

,202

,976

56

,639

,345

,204

57

,772

,132

,108

63

,510

,830

,564

64

,781

,047

,176

66

,076

,668

,119

67

,398

,201

,482

91

,661

,554

,015

Biay

a An

alis

is M

anga

n12

,000

,000

39

,600

,000

90

,750

,000

134,

763,

750

17

7,88

8,15

0

206,

547,

908

22

7,20

2,69

8

269,

361,

421

29

6,29

7,56

3

325,

927,

320

35

8,52

0,05

2

525,

829,

409

Biay

a Tr

ansp

orta

si H

aulin

g ke

Sto

ck P

ile72

0,00

0,00

0

2,

268,

000,

000

4,

961,

250,

000

7,03

2,57

1,87

5

8,

861,

040,

563

9,82

0,98

6,62

3

10

,312

,035

,955

11

,669

,787

,355

12

,253

,276

,723

12

,865

,940

,559

13

,509

,237

,587

18

,912

,932

,622

Biay

a Tr

ansp

orta

si H

aulin

g ke

Pel

abuh

an1,

200,

000,

000

3,

780,

000,

000

8,

268,

750,

000

11,7

20,9

53,1

25

14,7

68,4

00,9

38

16,3

68,3

11,0

39

17,1

86,7

26,5

91

19,4

49,6

45,5

92

20,4

22,1

27,8

72

21,4

43,2

34,2

65

22,5

15,3

95,9

79

31,5

21,5

54,3

70

Biay

a Bo

ngka

r Mua

t V

240,

000,

000

756,

000,

000

1,65

3,75

0,00

0

2,

344,

190,

625

2,95

3,68

0,18

8

3,

273,

662,

208

3,43

7,34

5,31

8

3,

889,

929,

118

4,08

4,42

5,57

4

4,

288,

646,

853

4,50

3,07

9,19

6

6,

304,

310,

874

Biay

a Bo

ngka

r Mua

t P

240,

000,

000

756,

000,

000

1,60

6,50

0,00

0

2,

457,

945,

000

3,00

8,52

4,68

0

3,

068,

695,

174

3,13

0,06

9,07

7

3,

440,

989,

272

3,50

9,80

9,05

8

3,

580,

005,

239

3,65

1,60

5,34

3

4,

966,

183,

267

Biay

a La

in-la

in12

0,00

0,00

0

37

8,00

0,00

0

81

1,12

5,00

0

1,12

7,86

9,31

3

1,

394,

046,

470

1,51

5,63

8,30

1

1,

561,

107,

450

1,73

3,00

2,72

6

1,

784,

992,

808

1,83

8,54

2,59

2

1,

893,

698,

870

2,60

0,67

9,78

1

Biay

a Te

naga

Ker

ja L

angs

ung

2,28

9,69

0,00

0

12,5

93,2

95,0

00

13,7

38,1

40,0

00

14,8

82,9

85,0

00

16,0

27,8

30,0

00

17,1

72,6

75,0

00

18,3

17,5

20,0

00

19,4

62,3

65,0

00

20,6

07,2

10,0

00

21,7

52,0

55,0

00

22,8

96,9

00,0

00

22,8

96,9

00,0

00

Biay

a Ba

han

Baka

r ATU

13,3

20,0

00,0

00

43,2

81,0

00,0

00

48,0

24,9

00,0

00

53,0

30,8

01,2

50

57,3

23,2

74,7

50

60,1

89,4

38,4

88

63,1

98,9

10,4

12

67,2

45,3

29,1

99

70,6

07,5

95,6

59

74,1

37,9

75,4

42

77,8

44,8

74,2

14

108,

982,

823,

899

Biay

a R

oyal

ti58

5,00

0,00

0

1,

790,

100,

000

3,

803,

962,

500

5,23

8,05

6,36

3

6,

411,

380,

988

6,90

2,92

0,19

7

7,

040,

978,

601

7,74

0,38

2,47

5

7,

895,

190,

125

8,05

3,09

3,92

7

8,

214,

155,

806

11,1

71,2

51,8

96

Biay

a Ka

s D

esa

600,

000,

000

1,83

6,00

0,00

0

3,90

1,50

0,00

0

5,

372,

365,

500

6,57

5,77

5,37

2

7,

079,

918,

151

7,22

1,51

6,51

4

7,

938,

853,

821

8,09

7,63

0,89

7

8,

259,

583,

515

8,42

4,77

5,18

5

11

,457

,694

,252

Jum

lah B

iaya V

ariab

el24

,126,6

90,00

0

82,16

5,995

,000

11

8,072

,627,5

00

146,3

21,42

5,800

17

0,108

,045,0

73

182,2

38,13

8,292

18

9,405

,544,7

24

206,3

50,47

6,544

21

4,339

,603,4

54

222,6

21,67

2,831

23

1,210

,443,7

12

311,0

01,71

4,385

Biay

a Te

tap

:

Biay

a Pe

mel

ihar

aan

Aktiv

a34

7,59

6,33

7

2,

896,

636,

142

2,

896,

636,

142

2,89

6,63

6,14

2

2,

896,

636,

142

2,89

6,63

6,14

2

2,

896,

636,

142

2,89

6,63

6,14

2

2,

896,

636,

142

2,89

6,63

6,14

2

2,

896,

636,

142

2,89

6,63

6,14

2

Biay

a R

estrb

usi J

alan

21,6

00,0

00

66,0

96,0

00

140,

454,

000

21

4,89

4,62

0

263,

031,

015

26

8,29

1,63

5

273,

657,

468

30

0,84

0,77

6

306,

857,

592

31

2,99

4,74

4

319,

254,

639

43

4,18

6,30

8

Biay

a Li

ngku

ngan

K3

120,

000,

000

370,

800,

000

795,

675,

000

1,

229,

317,

875

1,51

9,43

6,89

4

1,

565,

020,

000

1,61

1,97

0,60

0

1,

789,

466,

474

1,84

3,15

0,46

8

1,

898,

444,

982

1,95

5,39

8,33

2

2,

685,

413,

709

Biay

a Iu

ran

IUP

100,

000,

000

100,

000,

000

100,

000,

000

10

0,00

0,00

0

100,

000,

000

10

0,00

0,00

0

100,

000,

000

10

0,00

0,00

0

100,

000,

000

10

0,00

0,00

0

100,

000,

000

10

0,00

0,00

0

Tota

l Biay

a Tet

ap58

9,196

,337

3,433

,532,1

42

3,932

,765,1

42

4,4

40,84

8,637

4,779

,104,0

51

4,8

29,94

7,778

4,882

,264,2

11

5,0

86,94

3,393

5,146

,644,2

03

5,2

08,07

5,869

5,271

,289,1

13

6,1

16,23

6,160

Ju

mlah

Biay

a Pro

duks

i24

,715,8

86,33

7

85,59

9,527

,142

12

2,005

,392,6

42

150,7

62,27

4,437

17

4,887

,149,1

24

187,0

68,08

6,069

19

4,287

,808,9

34

211,4

37,41

9,937

21

9,486

,247,6

56

227,8

29,74

8,699

23

6,481

,732,8

25

317,1

17,95

0,545

Harg

a Pok

ok P

rodu

ksi

2,059

,657

2,3

77,76

5

1,626

,739

1,4

89,01

0

1,439

,400

1,4

58,62

1

1,514

,915

1,5

29,66

1

1,587

,891

1,6

48,25

3

1,710

,846

1,7

20,66

2

Pers

edia

an B

ahan

Bak

u (+

)1,

353,

172,

555

4,

529,

281,

019

7,

035,

577,

573

10,0

27,8

40,4

91

12,3

91,4

19,8

17

14,3

74,2

86,2

29

15,3

75,4

59,1

29

15,9

68,8

61,0

08

17,3

78,4

18,0

77

18,0

39,9

65,5

61

18,7

25,7

32,7

70

18,7

25,7

32,7

70

Pers

edia

an B

ahan

Akh

ir (-)

4,52

9,28

1,01

9

7,03

5,57

7,57

3

10,0

27,8

40,4

91

12,3

91,4

19,8

17

14,3

74,2

86,2

29

15,3

75,4

59,1

29

15,9

68,8

61,0

08

17,3

78,4

18,0

77

18,0

39,9

65,5

61

18,7

25,7

32,7

70

19,4

36,8

54,7

53

26,0

64,4

89,0

86

Har

ga P

okok

Pen

jual

an21

,539

,777

,873

83

,093

,230

,588

11

9,01

3,12

9,72

5

148,

398,

695,

112

17

2,90

4,28

2,71

2

186,

066,

913,

170

19

3,69

4,40

7,05

5

210,

027,

862,

868

21

8,82

4,70

0,17

3

227,

143,

981,

490

23

5,77

0,61

0,84

2

309,

779,

194,

229

Harg

a Pok

ok P

enju

alan

1,955

,726

2,4

41,95

1

1,657

,691

1,4

97,57

8

1,442

,846

1,4

57,11

7

1,510

,288

1,5

28,53

0

1,583

,105

1,6

43,29

2

1,705

,702

1,7

16,10

4

2021

2019

2017

2018

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2020

Page 233: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

PT. Soe Makmur Resource

STUDY KELAYAKAN PENAMBANGAN DAN PENJUALAN MANGANPROYEKSI DEPRESIASI & AMORTISASI AKTIVALam

piran 4PROYEKSI

URAIAN

Harga Perolehan AwalTam

bang1

Tanah-

0

00

00

00

00

00

2 Bangunan

4,774,125,098

4,774,125,09813,774,125,098

13,774,125,09813,774,125,098

13,774,125,09813,774,125,098

13,774,125,09813,774,125,098

13,774,125,09813,774,125,098

13,774,125,0983

Mesin dan Peralatan

1,239,026,850

1,239,026,8504,214,026,850

4,214,026,8504,214,026,850

4,214,026,8504,214,026,850

8,569,724,3508,569,724,350

8,569,724,3508,569,724,350

8,569,724,3504

Alat Angkutan28,309,736,292

28,309,736,29278,421,908,577

78,421,908,57778,421,908,577

78,421,908,57778,421,908,577

151,791,140,019151,791,140,019

151,791,140,019151,791,140,019

151,791,140,0195

Alat Berat-

0

35,394,634,83135,394,634,831

35,394,634,83135,394,634,831

35,394,634,83187,215,919,688

87,215,919,68887,215,919,688

87,215,919,68887,215,919,688

6 Sarana dan Prasarana

-

030,000,000,000

30,000,000,00030,000,000,000

30,000,000,00030,000,000,000

73,923,000,00073,923,000,000

73,923,000,00073,923,000,000

73,923,000,000Investasi Stock Pile

-

00

00

00

00

00

01

Tanah-

0

3,750,000,0003,750,000,000

3,750,000,0003,750,000,000

3,750,000,0003,750,000,000

3,750,000,0003,750,000,000

3,750,000,0003,750,000,000

2 Bangunan

-

02,800,000,000

2,800,000,0002,800,000,000

2,800,000,0002,800,000,000

2,800,000,0002,800,000,000

2,800,000,0002,800,000,000

2,800,000,0003

Mesin dan Peralatan

-

02,500,000,000

2,500,000,0002,500,000,000

2,500,000,0002,500,000,000

6,160,250,0006,160,250,000

6,160,250,0006,160,250,000

6,160,250,0004

Alat Angkutan-

0

2,000,000,0002,000,000,000

2,000,000,0002,000,000,000

2,000,000,0004,928,200,000

4,928,200,0004,928,200,000

4,928,200,0004,928,200,000

5 Inventaris Kanto r

-

06,300,000,000

6,300,000,0006,300,000,000

6,300,000,0006,300,000,000

15,523,830,00015,523,830,000

15,523,830,00015,523,830,000

15,523,830,0006

Sarana dan Prasarana-

0

00

00

00

00

00

00

00

00

00

00

Biaya Praoperasi159,272,694,435

159,272,694,435159,272,694,435

159,272,694,435159,272,694,435

159,272,694,435159,272,694,435

159,272,694,435159,272,694,435

159,272,694,435159,272,694,435

159,272,694,435Sub Total

34,322,888,24034,322,888,240

179,154,695,356179,154,695,356

179,154,695,356179,154,695,356

179,154,695,356368,436,189,155

368,436,189,155368,436,189,155

368,436,189,155368,436,189,155

Penambahan Aktiva

Tambang

1Tanah

00

00

00

00

00

00

2Bangunan

-

9,000,000,0000

00

00

3M

esin dan Peralatan-

2,975,000,000

00

00

4,355,697,5000

00

00

4Alat Angkutan

-

50,112,172,2850

00

73,369,231,4425

Alat Berat35,394,634,831

00

00

51,821,284,8570

00

00

6Sarana dan Prasarana

30,000,000,0000

00

043,923,000,000

00

00

0

Investasi Stock Pile1

Tanah3,750,000,000

02

Bangunan2,800,000,000

03

Mesin dan Peralatan

02,500,000,000

3,660,250,0004

Alat Angkutan2,000,000,000

2,928,200,0005

Alat Berat6,300,000,000

9,223,830,0006

Sarana dan Prasarana0

00

00

00

00

00

0

1 Biaya Praoperasi

159,272,694,435

0Sub Total

-

144,831,807,116

00

00

189,281,493,7990

00

00

Harga Perolehan Akhir Tam

bang1

Tanah0

00

00

00

00

00

02

Bangunan4,774,125,098

13,774,125,09813,774,125,098

13,774,125,09813,774,125,098

13,774,125,09813,774,125,098

13,774,125,09813,774,125,098

13,774,125,09813,774,125,098

13,774,125,0983

Mesin dan Peralatan

1,239,026,8504,214,026,850

4,214,026,8504,214,026,850

4,214,026,8504,214,026,850

8,569,724,3508,569,724,350

8,569,724,3508,569,724,350

8,569,724,3508,569,724,350

4Alat Angkutan

28,309,736,29278,421,908,577

78,421,908,57778,421,908,577

78,421,908,57778,421,908,577

151,791,140,019151,791,140,019

151,791,140,019151,791,140,019

151,791,140,019151,791,140,019

5Alat Berat

035,394,634,831

35,394,634,83135,394,634,831

35,394,634,83135,394,634,831

87,215,919,68887,215,919,688

87,215,919,68887,215,919,688

87,215,919,68887,215,919,688

6 Sarana dan Prasarana

030,000,000,000

30,000,000,00030,000,000,000

30,000,000,00030,000,000,000

73,923,000,00073,923,000,000

73,923,000,00073,923,000,000

73,923,000,00073,923,000,000

Investasi Stock Pile1

Tanah0

3,750,000,0003,750,000,000

3,750,000,0003,750,000,000

3,750,000,0003,750,000,000

3,750,000,0003,750,000,000

3,750,000,0003,750,000,000

3,750,000,0002

Bangunan0

2,800,000,0002,800,000,000

2,800,000,0002,800,000,000

2,800,000,0002,800,000,000

2,800,000,0002,800,000,000

2,800,000,0002,800,000,000

2,800,000,0003

Mesin dan Peralatan

02,500,000,000

2,500,000,0002,500,000,000

2,500,000,0002,500,000,000

6,160,250,0006,160,250,000

6,160,250,0006,160,250,000

6,160,250,0006,160,250,000

4Alat Angkutan

02,000,000,000

2,000,000,0002,000,000,000

2,000,000,0002,000,000,000

4,928,200,0004,928,200,000

4,928,200,0004,928,200,000

4,928,200,0004,928,200,000

5Alat Berat

06,300,000,000

6,300,000,0006,300,000,000

6,300,000,0006,300,000,000

15,523,830,00015,523,830,000

15,523,830,00015,523,830,000

15,523,830,00015,523,830,000

6 Sarana dan Prasarana

00

00

00

00

00

00

1 Biaya Praoperasi

159,272,694,435304,104,501,551

159,272,694,435159,272,694,435

159,272,694,435159,272,694,435

348,554,188,234159,272,694,435

159,272,694,435159,272,694,435

159,272,694,435159,272,694,435

Sub Total193,595,582,675

483,259,196,907338,427,389,791

338,427,389,791338,427,389,791

338,427,389,791716,990,377,388

527,708,883,590527,708,883,590

527,708,883,590527,708,883,590

527,708,883,590

20202021

20162017

20182019

20102012

20132014

20112015

Page 1

Page 234: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

PROY

EKSI

URAI

AN20

2020

2120

1620

1720

1820

1920

1020

1220

1320

1420

1120

15

Depr

esias

i & A

mor

tisas

iTa

mba

ng1

Tana

h0.

00%

00

00

00

00

00

00

2Ba

ngun

an5.

00%

068

8,70

6,25

568

8,70

6,25

568

8,70

6,25

568

8,70

6,25

568

8,70

6,25

568

8,70

6,25

568

8,70

6,25

568

8,70

6,25

568

8,70

6,25

568

8,70

6,25

568

8,70

6,25

53

Mes

in d

an P

eral

atan

10.0

0%0

421,

402,

685

421,

402,

685

421,

402,

685

421,

402,

685

421,

402,

685

856,

972,

435

856,

972,

435

856,

972,

435

856,

972,

435

856,

972,

435

856,

972,

435

4Al

at A

ngku

tan

10.0

0%-

7,

842,

190,

858

7,84

2,19

0,85

87,

842,

190,

858

7,84

2,19

0,85

87,

842,

190,

858

15,1

79,1

14,0

0215

,179

,114

,002

15,1

79,1

14,0

0215

,179

,114

,002

15,1

79,1

14,0

0215

,179

,114

,002

5Al

at B

erat

10.0

0%0

3,53

9,46

3,48

33,

539,

463,

483

3,53

9,46

3,48

33,

539,

463,

483

3,53

9,46

3,48

38,

721,

591,

969

8,72

1,59

1,96

98,

721,

591,

969

8,72

1,59

1,96

98,

721,

591,

969

8,72

1,59

1,96

96

Sara

na d

an P

rasa

rana

5.00

%0

1,50

0,00

0,00

01,

500,

000,

000

1,50

0,00

0,00

01,

500,

000,

000

1,50

0,00

0,00

03,

696,

150,

000

3,69

6,15

0,00

03,

696,

150,

000

3,69

6,15

0,00

03,

696,

150,

000

3,69

6,15

0,00

0In

vest

asi S

tock

Pile

00

00

00

00

00

00

1Ta

nah

0.00

%0

00

00

00

00

00

02

Bang

unan

5.00

%0

140,

000,

000

140,

000,

000

140,

000,

000

140,

000,

000

140,

000,

000

140,

000,

000

140,

000,

000

140,

000,

000

140,

000,

000

140,

000,

000

140,

000,

000

3M

esin

dan

Per

alat

an10

.00%

025

0,00

0,00

025

0,00

0,00

025

0,00

0,00

025

0,00

0,00

025

0,00

0,00

061

6,02

5,00

061

6,02

5,00

061

6,02

5,00

061

6,02

5,00

061

6,02

5,00

061

6,02

5,00

04

Alat

Ang

kuta

n10

.00%

020

0,00

0,00

020

0,00

0,00

020

0,00

0,00

020

0,00

0,00

020

0,00

0,00

049

2,82

0,00

049

2,82

0,00

049

2,82

0,00

049

2,82

0,00

049

2,82

0,00

049

2,82

0,00

05

Alat

Ber

at10

.00%

063

0,00

0,00

063

0,00

0,00

063

0,00

0,00

063

0,00

0,00

063

0,00

0,00

01,

552,

383,

000

1,55

2,38

3,00

01,

552,

383,

000

1,55

2,38

3,00

01,

552,

383,

000

1,55

2,38

3,00

06

Sara

na d

an P

rasa

rana

5.00

%0

00

00

00

00

00

0

1Bi

aya

Prao

pera

si5.

00%

7,96

3,63

4,72

215

,205

,225

,078

7,96

3,63

4,72

27,

963,

634,

722

7,96

3,63

4,72

27,

963,

634,

722

17,4

27,7

09,4

127,

963,

634,

722

7,96

3,63

4,72

27,

963,

634,

722

7,96

3,63

4,72

27,

963,

634,

722

Sub

Tota

l7,

963,

634,

722

30,4

16,9

88,3

5823

,175

,398

,002

23,1

75,3

98,0

0223

,175

,398

,002

23,1

75,3

98,0

0249

,371

,472

,072

39,9

07,3

97,3

8239

,907

,397

,382

39,9

07,3

97,3

8239

,907

,397

,382

39,9

07,3

97,3

82

Akum

ulas

i Dep

resia

si &

Amor

tisas

iTa

mba

ng1

Tana

h-

0

--

--

--

-

-

--

2Ba

ngun

an-

68

8,70

6,25

5

1,37

7,41

2,51

02,

066,

118,

765

2,75

4,82

5,02

03,

443,

531,

275

4,13

2,23

7,52

94,

820,

943,

784

5,50

9,65

0,03

96,

198,

356,

294

6,88

7,06

2,54

9

7,

575,

768,

804

3M

esin

dan

Per

alat

an-

42

1,40

2,68

5

842,

805,

370

1,26

4,20

8,05

51,

685,

610,

740

2,10

7,01

3,42

52,

963,

985,

860

3,82

0,95

8,29

54,

677,

930,

730

5,53

4,90

3,16

5

6,

391,

875,

600

7,24

8,84

8,03

54

Alat

Ang

kuta

n-

7,

842,

190,

858

15,6

84,3

81,7

15

23

,526

,572

,573

31,3

68,7

63,4

3139

,210

,954

,288

54,3

90,0

68,2

9069

,569

,182

,292

84,7

48,2

96,2

9499

,927

,410

,296

11

5,10

6,52

4,29

8

130,

285,

638,

299

5Al

at B

erat

-

3,53

9,46

3,48

3

7,

078,

926,

966

10,6

18,3

90,4

4914

,157

,853

,933

17,6

97,3

17,4

1626

,418

,909

,385

35,1

40,5

01,3

5343

,862

,093

,322

52,5

83,6

85,2

91

61,3

05,2

77,2

60

70,0

26,8

69,2

296

Sara

na d

an P

rasa

rana

-

1,50

0,00

0,00

0

3,

000,

000,

000

4,50

0,00

0,00

06,

000,

000,

000

7,50

0,00

0,00

011

,196

,150

,000

14,8

92,3

00,0

0018

,588

,450

,000

22,2

84,6

00,0

00

25,9

80,7

50,0

00

29,6

76,9

00,0

00In

vest

asi S

tock

Pile

1Ta

nah

-

-

-

--

--

--

-

-

-2

Bang

unan

-

140,

000,

000

28

0,00

0,00

042

0,00

0,00

056

0,00

0,00

070

0,00

0,00

084

0,00

0,00

098

0,00

0,00

01,

120,

000,

000

1,26

0,00

0,00

0

1,

400,

000,

000

1,54

0,00

0,00

03

Mes

in d

an P

eral

atan

-

250,

000,

000

50

0,00

0,00

075

0,00

0,00

01,

000,

000,

000

1,25

0,00

0,00

01,

866,

025,

000

2,48

2,05

0,00

03,

098,

075,

000

3,71

4,10

0,00

0

4,

330,

125,

000

4,94

6,15

0,00

04

Alat

Ang

kuta

n-

20

0,00

0,00

0

400,

000,

000

600,

000,

000

800,

000,

000

1,00

0,00

0,00

01,

492,

820,

000

1,98

5,64

0,00

02,

478,

460,

000

2,97

1,28

0,00

0

3,

464,

100,

000

3,95

6,92

0,00

05

Alat

Ber

at-

63

0,00

0,00

0

1,26

0,00

0,00

01,

890,

000,

000

2,52

0,00

0,00

03,

150,

000,

000

4,70

2,38

3,00

06,

254,

766,

000

7,80

7,14

9,00

09,

359,

532,

000

10,9

11,9

15,0

00

12,4

64,2

98,0

006

Sara

na d

an P

rasa

rana

-

-

-

--

--

--

-

-

-

1Bi

aya

Prao

pera

si7,

963,

634,

722

23,1

68,8

59,7

9931

,132

,494

,521

39,0

96,1

29,2

4347

,059

,763

,965

55,0

23,3

98,6

8672

,451

,108

,098

80,4

14,7

42,8

2088

,378

,377

,541

96,3

42,0

12,2

63

104,

305,

646,

985

11

2,26

9,28

1,70

7Su

b To

tal

038

,380

,623

,080

61,5

56,0

21,0

8284

,731

,419

,085

107,

906,

817,

087

131,

082,

215,

090

180,

453,

687,

162

220,

361,

084,

544

260,

268,

481,

927

300,

175,

879,

309

340,

083,

276,

691

379,

990,

674,

074

Nilai

Buk

uTa

mba

ng1

Tana

h0

00

00

00

00

00

02

Bang

unan

4,77

4,12

5,09

813

,085

,418

,843

12,3

96,7

12,5

8811

,708

,006

,333

11,0

19,3

00,0

7810

,330

,593

,824

9,64

1,88

7,56

98,

953,

181,

314

8,26

4,47

5,05

97,

575,

768,

804

6,88

7,06

2,54

96,

198,

356,

294

3M

esin

dan

Per

alat

an1,

239,

026,

850

3,79

2,62

4,16

53,

371,

221,

480

2,94

9,81

8,79

52,

528,

416,

110

2,10

7,01

3,42

55,

605,

738,

490

4,74

8,76

6,05

53,

891,

793,

620

3,03

4,82

1,18

52,

177,

848,

750

04

Alat

Ang

kuta

n28

,309

,736

,292

70,5

79,7

17,7

1962

,737

,526

,861

54,8

95,3

36,0

0447

,053

,145

,146

39,2

10,9

54,2

8897

,401

,071

,728

82,2

21,9

57,7

2767

,042

,843

,725

51,8

63,7

29,7

2336

,684

,615

,721

05

Alat

Ber

at0

31,8

55,1

71,3

4828

,315

,707

,865

24,7

76,2

44,3

8221

,236

,780

,899

17,6

97,3

17,4

1660

,797

,010

,304

52,0

75,4

18,3

3543

,353

,826

,366

34,6

32,2

34,3

9725

,910

,642

,428

06

Sara

na d

an P

rasa

rana

028

,500

,000

,000

27,0

00,0

00,0

0025

,500

,000

,000

24,0

00,0

00,0

0022

,500

,000

,000

62,7

26,8

50,0

0059

,030

,700

,000

55,3

34,5

50,0

0051

,638

,400

,000

47,9

42,2

50,0

0044

,246

,100

,000

Inve

stas

i Sto

ck P

ile0

00

00

00

00

00

1Ta

nah

03,

750,

000,

000

3,75

0,00

0,00

03,

750,

000,

000

3,75

0,00

0,00

03,

750,

000,

000

3,75

0,00

0,00

03,

750,

000,

000

3,75

0,00

0,00

03,

750,

000,

000

3,75

0,00

0,00

03,

750,

000,

000

2Ba

ngun

an0

2,66

0,00

0,00

02,

520,

000,

000

2,38

0,00

0,00

02,

240,

000,

000

2,10

0,00

0,00

01,

960,

000,

000

1,82

0,00

0,00

01,

680,

000,

000

1,54

0,00

0,00

01,

400,

000,

000

1,26

0,00

0,00

03

Mes

in d

an P

eral

atan

02,

250,

000,

000

2,00

0,00

0,00

01,

750,

000,

000

1,50

0,00

0,00

01,

250,

000,

000

4,29

4,22

5,00

03,

678,

200,

000

3,06

2,17

5,00

02,

446,

150,

000

1,83

0,12

5,00

00

4Al

at A

ngku

tan

01,

800,

000,

000

1,60

0,00

0,00

01,

400,

000,

000

1,20

0,00

0,00

01,

000,

000,

000

3,43

5,38

0,00

02,

942,

560,

000

2,44

9,74

0,00

01,

956,

920,

000

1,46

4,10

0,00

00

5Al

at B

erat

05,

670,

000,

000

5,04

0,00

0,00

04,

410,

000,

000

3,78

0,00

0,00

03,

150,

000,

000

10,8

21,4

47,0

009,

269,

064,

000

7,71

6,68

1,00

06,

164,

298,

000

4,61

1,91

5,00

00

6Sa

rana

dan

Pra

sara

na0

00

00

00

00

00

0

1Bi

aya

Prao

pera

si15

1,30

9,05

9,71

328

0,93

5,64

1,75

212

8,14

0,19

9,91

412

0,17

6,56

5,19

211

2,21

2,93

0,47

010

4,24

9,29

5,74

927

6,10

3,08

0,13

678

,857

,951

,615

70,8

94,3

16,8

9462

,930

,682

,172

54,9

67,0

47,4

5047

,003

,412

,728

Sub

Tota

l18

5,63

1,94

7,95

344

4,87

8,57

3,82

727

6,87

1,36

8,70

925

3,69

5,97

0,70

623

0,52

0,57

2,70

420

7,34

5,17

4,70

153

6,53

6,69

0,22

630

7,34

7,79

9,04

526

7,44

0,40

1,66

322

7,53

3,00

4,28

118

7,62

5,60

6,89

810

2,45

7,86

9,02

2

Pag

e 2

Page 235: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

PT. Soe Makmur Resource

STUDY KELAYAKAN PENAMBANGAN DAN PENJUALAN MANGANANALISIS KELAYAKAN PROYEKLam

piran 5

TOTAL2010

20112012

20132014

20152016

20172018

20192020

2021

Cash Inflows

EBITDA

(11,455,339,048)

(75,439,182,219)

(15,216,096,565)

26,530,167,068

62,561,288,094

81,700,320,421

62,654,417,753

96,248,220,061

105,873,643,373

114,347,855,294

96,771,146,186

527,674,444,162

sD

epresiasi dan Amortisasi

-

-

59,281,658

30,416,988,358

23,175,398,002

23,175,398,002

23,175,398,002

23,175,398,002

49,371,472,072

39,907,397,382

39,907,397,382

39,907,397,382

sPajak

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

sSalvage Value

-

-

-

207,345,174,701.25

-

-

-

-

-

102,457,869,022

Total Cash Inflow

1,004,285,743,984

(11,455,339,048)

(75,439,182,219)

(15,156,814,907)

56,947,155,426

85,736,686,097

312,220,893,125

85,829,815,756

119,423,618,064

155,245,115,445

154,255,252,676

136,678,543,569

670,039,710,567

Cash Outflows

Aktiva-

(144,831,807,116)

-

-

-

-

(189,281,493,798.69)

-

-

-

-

-

sInterest D

uring Constructions

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

sPenam

bahan Modal Kerja

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Total Cash O

utflow(334,113,300,915)

-

(144,831,807,116)

-

-

-

-

(189,281,493,798.69)

-

-

-

-

-

Net C

ash Flow670,172,443,069

(11,455,339,048)

(220,270,989,335)

(15,156,814,907)

56,947,155,426

85,736,686,097

312,220,893,125

(103,451,678,043)

119,423,618,064

155,245,115,445

154,255,252,676

136,678,543,569

670,039,710,567

Discount Factor

18.40%0.8446

0.71330.6025

0.50890.4298

0.36300.3066

0.25890.2187

0.18470.1560

0.1318

NET PRESENT VALUE (NPV)86,194,164,920

(9,675,117,439)

(157,128,113,968)

(9,131,725,328)

28,977,787,673

36,847,513,036

113,331,789,786

(31,715,796,518)

30,922,642,914

33,951,004,108

28,492,000,128

21,322,180,530

88,283,616,129

INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)33.4%

sPresent Value C

ash Inflow226,215,463,768

(9,675,117,439)

(53,813,788,448)

(9,131,725,328)

28,977,787,673

36,847,513,036

113,331,789,786

26,313,357,339

30,922,642,914

33,951,004,108

28,492,000,128

21,322,180,530

88,283,616,129

sPresent Value C

ash Outflow

(161,343,479,377.27)

-

(103,314,325,520)

-

-

-

-

(58,029,153,857)

-

-

-

-

-

sPresent Value C

ash Flow64,871,984,390

(9,675,117,439)

(157,128,113,968)

(9,131,725,328)

28,977,787,673

36,847,513,036

113,331,789,786

(31,715,796,518)

30,922,642,914

33,951,004,108

28,492,000,128

21,322,180,530

88,283,616,129

PROFITABILTY INDEX (PI)1.40

sKum

ulatif Net C

ashflow(9,675,117,439.26)

(166,803,231,407.47)

(175,934,956,736)

(146,957,169,063)

(110,109,656,027)

3,222,133,759

(28,493,662,759)

2,428,980,155

36,379,984,263

64,871,984,390

86,194,164,920

174,477,781,049

0.000.00

0.000.00

0.001.00

0.001.00

1.001.00

1.001.00

1.001.00

1.001.00

1.000.97

0.000.00

0.000.00

0.000.00

1.001.00

1.001.00

1.000.97

0.000.00

0.000.00

0.000.00

DISCOUNTED PAYBACK PERIOD (DPP)5

Tahun12

Bulans

Penjualan Bersih2,350,000,289,810

00

23,911,161,27675,030,410,959

166,222,263,699240,895,022,902

305,887,975,582342,247,576,383

360,921,258,411406,019,935,290

428,864,685,307648,350,875,160

sVariable C

ost (VC)

00

24,126,690,00082,165,995,000

118,072,627,500146,321,425,800

170,108,045,073182,238,138,292

189,405,544,724206,350,476,544

214,339,603,454311,001,714,385

sFixed C

ost (FC)

sBiaya Pem

eliharaan Aktiva0

0347,596,337

2,896,636,1422,896,636,142

2,896,636,1422,896,636,142

2,896,636,1422,896,636,142

2,896,636,1422,896,636,142

2,896,636,142

sBiaya R

estrbusi Jalan0

021,600,000

66,096,000140,454,000

214,894,620263,031,015

268,291,635273,657,468

300,840,776306,857,592

434,186,308

sBiaya Lingkungan K3

00

120,000,000370,800,000

795,675,0001,229,317,875

1,519,436,8941,565,020,000

1,611,970,6001,789,466,474

1,843,150,4682,685,413,709

sBiaya Tenaga Kerja

05,111,947,287

3,818,148,75016,685,370,000

18,098,145,00019,510,920,000

20,923,695,00022,336,470,000

23,749,245,00025,162,020,000

27,987,570,000

sBiaya O

perasional0

07,024,805,001

14,410,000,00015,851,000,000

17,436,100,00019,179,710,000

21,097,681,00023,207,449,100

25,528,194,01028,081,013,411

37,375,828,850

sBiaya Penjualan

00

99,375,0001,500,608,219

3,324,445,2744,817,900,458

6,117,759,5126,844,951,528

7,218,425,1688,120,398,706

8,577,293,70612,967,017,503

sBiaya Penyusutan dan Am

ortisasi0

059,281,658

30,416,988,35823,175,398,002

23,175,398,00223,175,398,002

23,175,398,00249,371,472,072

39,907,397,38239,907,397,382

39,907,397,382

Total FC0

012,784,605,283

53,479,277,47062,868,978,419

67,868,392,09872,662,891,565

76,771,673,308106,916,080,551

102,292,178,491106,774,368,702

124,254,049,896

BREAK EVEN POINT (BEP) dalam Rupiah

(377,615,804,642)0

0(1,418,348,112,030)

(562,332,689,690)217,036,404,306

172,872,327,686163,696,539,816

164,208,558,182224,983,970,898

208,007,093,085213,456,420,278

238,803,682,828

BEP RATA-RATA-16.07%

#DIV/0!

#DIV/0!

-5932%-749%

131%72%

54%48%

62%51%

50%37%

PROYEKSIURAIAN

Page 236: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

PT. S

oe M

akm

ur R

esou

rce

STUD

Y KE

LAYA

KAN

PENA

MBAN

GAN

DAN

PENJ

UALA

N MA

NGAN

Proy

eksi

Rugi

Lab

aLa

mpi

ran

6

URAI

AN20

1020

1120

1220

1320

1420

1520

1620

1720

1820

1920

2020

21I

III

IIIIV

VVI

VII

VIII

IXX

XIXI

I

Penj

ualan

Ber

sih23

,911

,161

,276

75

,030

,410

,959

16

6,22

2,26

3,69

9

240,

895,

022,

902

30

5,88

7,97

5,58

2

342,

247,

576,

383

36

0,92

1,25

8,41

1

406,

019,

935,

290

42

8,86

4,68

5,30

7

450,

307,

919,

573

52

1,28

7,70

5,39

5

648,

350,

875,

160

Harg

a Pok

ok P

enju

alan

Tam

bang

21,5

39,7

77,8

73

83,0

93,2

30,5

88

119,

013,

129,

725

14

8,39

8,69

5,11

2

172,

904,

282,

712

18

6,06

6,91

3,17

0

193,

694,

407,

055

21

0,02

7,86

2,86

8

218,

824,

700,

173

22

7,14

3,98

1,49

0

309,

779,

194,

229

-

Laba

Kot

or2,3

71,38

3,403

(8

,062,8

19,62

9)

47,20

9,133

,974

92

,496,3

27,79

1

132,9

83,69

2,871

156,1

80,66

3,214

167,2

26,85

1,356

195,9

92,07

2,422

210,0

39,98

5,135

223,1

63,93

8,082

211,5

08,51

1,166

648,3

50,87

5,160

Beba

n Us

aha

Biay

a O

pera

sion

al7,

024,

805,

001

14,4

10,0

00,0

00

15,8

51,0

00,0

00

17,4

36,1

00,0

00

19,1

79,7

10,0

00

21,0

97,6

81,0

00

23,2

07,4

49,1

00

25,5

28,1

94,0

10

28,0

81,0

13,4

11

30,8

89,1

14,7

52

33,9

78,0

26,2

27

37,3

75,8

28,8

50

Biay

a Se

wa

Kant

or d

an U

mum

594,

257,

912

79

2,00

0,00

0

950,

400,

000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Biay

a G

aji T

KTL

5,11

1,94

7,28

7

3,

818,

148,

750

16,6

85,3

70,0

00

18,0

98,1

45,0

00

19,5

10,9

20,0

00

20,9

23,6

95,0

00

22,3

36,4

70,0

00

23,7

49,2

45,0

00

25,1

62,0

20,0

00

26,5

74,7

95,0

00

27,9

87,5

70,0

00

27,9

87,5

70,0

00

Biay

a Pe

njua

lan

99,3

75,0

00

1,

500,

608,

219

3,32

4,44

5,27

4

4,

817,

900,

458

6,11

7,75

9,51

2

6,

844,

951,

528

7,21

8,42

5,16

8

8,

120,

398,

706

8,57

7,29

3,70

6

9,

006,

158,

391

10,4

25,7

54,1

08

12,9

67,0

17,5

03

Biay

a Am

ortis

asi

-

15,2

05,2

25,0

78

7,96

3,63

4,72

2

7,

963,

634,

722

7,96

3,63

4,72

2

7,

963,

634,

722

17,4

27,7

09,4

12

7,96

3,63

4,72

2

7,

963,

634,

722

7,96

3,63

4,72

2

7,

963,

634,

722

7,96

3,63

4,72

2

Biay

a Pe

nyus

utan

Akt

iva

59,2

81,6

58

15

,211

,763

,281

15

,211

,763

,281

15

,211

,763

,281

15

,211

,763

,281

15

,211

,763

,281

31

,943

,762

,661

31

,943

,762

,661

31

,943

,762

,661

31

,943

,762

,661

31

,943

,762

,661

31

,943

,762

,661

Tota

l Biay

a Ope

rasio

nal

12,88

9,666

,858

50

,937,7

45,32

7

59,98

6,613

,276

63

,527,5

43,46

1

67,98

3,787

,514

72

,041,7

25,53

0

102,1

33,81

6,340

97,30

5,235

,098

10

1,727

,724,4

99

10

6,377

,465,5

26

11

2,298

,747,7

18

11

8,237

,813,7

36

Beba

n Bu

nga (

dll)

937,

055,

593

2,

438,

617,

262

2,43

8,61

7,26

2

2,

438,

617,

262

2,43

8,61

7,26

2

2,

438,

617,

262

2,43

8,61

7,26

2

2,

438,

617,

262

2,43

8,61

7,26

2

2,

438,

617,

262

2,43

8,61

7,26

2

2,

438,

617,

262

Biay

a Em

isi14

,000

,000

,000

Laba

Seb

elum

Paja

k(1

1,455

,339,0

48)

(75,4

39,18

2,219

)

(1

5,216

,096,5

65)

26,53

0,167

,068

62

,561,2

88,09

4

81,70

0,320

,421

62

,654,4

17,75

3

96,24

8,220

,061

10

5,873

,643,3

73

11

4,347

,855,2

94

96

,771,1

46,18

6

527,6

74,44

4,162

Paja

k-

-

-

7,

428,

446,

779

17,5

17,1

60,6

66

22,8

76,0

89,7

18

17,5

43,2

36,9

71

26,9

49,5

01,6

17

29,6

44,6

20,1

44

32,0

17,3

99,4

82

27,0

95,9

20,9

32

147,

748,

844,

365

Laba

Ber

sih(1

1,455

,339,0

48)

(75,4

39,18

2,219

)

(1

5,216

,096,5

65)

19,10

1,720

,289

45

,044,1

27,42

8

58,82

4,230

,703

45

,111,1

80,78

2

69,29

8,718

,444

76

,229,0

23,22

8

82,33

0,455

,812

69

,675,2

25,25

4

379,9

25,59

9,797

Laba

Dita

han,

Awa

l Tah

un(4

,398,3

29,23

8)

(15,8

53,66

8,286

)

(9

1,292

,850,5

05)

(106

,508,9

47,07

0)

(8

7,407

,226,7

81)

(42,3

63,09

9,353

)

16

,461,1

31,35

0

61,57

2,312

,133

13

0,871

,030,5

77

20

7,100

,053,8

05

28

9,430

,509,6

17

35

9,105

,734,8

71

Laba

Dita

han,

Akh

ir Ta

hun

(15,8

53,66

8,286

)

(9

1,292

,850,5

05)

(106

,508,9

47,07

0)

(8

7,407

,226,7

81)

(42,3

63,09

9,353

)

16

,461,1

31,35

0

61,57

2,312

,133

13

0,871

,030,5

77

20

7,100

,053,8

05

28

9,430

,509,6

17

35

9,105

,734,8

71

73

9,031

,334,6

68

Page 237: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

PT. Soe Makmur Resource

STUDY KELAYAKAN PENAMBANGAN DAN PENJUALAN MANGANProyeksi NeracaLam

piran 7

URAIAN2010

20112012

20132014

20152016

20172018

20192020

2021I

IIIII

IVV

VIVII

VIIIIX

XXI

XIIAKTIVAAktiva Lancar :Kas dan Bank

5,193,100,641

19,757,725,976

21,675,348,790

59,071,646,069

123,100,030,656

202,837,863,302

106,816,669,327

213,088,754,451

327,779,163,315

448,610,032,843

628,739,067,846

727,778,788,391

Piutang Dagang

3,297,009,567

3,083,441,546

6,831,051,933

9,899,795,462

12,570,738,723

14,064,968,892

14,832,380,483

16,685,750,765

17,624,576,109

18,505,804,914

21,422,782,414

26,644,556,513

Persediaan 4,529,281,019

7,035,577,573

10,027,840,491

12,391,419,817

14,374,286,229

15,375,459,129

15,968,861,008

17,378,418,077

18,039,965,561

18,725,732,770

19,436,854,753

26,064,489,086

Biaya Dibayar dim

uka294,076,072

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Piutang Lain2959,076,136

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Uang M

uka-

-

Jumlah Aktiva Lancar

14,272,543,435

29,876,745,095

38,534,241,214

81,362,861,348

150,045,055,608

232,278,291,323

137,617,910,818

247,152,923,294

363,443,704,984

485,841,570,527

669,598,705,013

780,487,833,991

Aktiva Tetap :Tam

bangTanah

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Bangunan4,774,125,098

13,774,125,098

13,774,125,098

13,774,125,098

13,774,125,098

13,774,125,098

13,774,125,098

13,774,125,098

13,774,125,098

13,774,125,098

13,774,125,098

13,774,125,098

Mesin dan Peralatan

1,239,026,850

4,214,026,850

4,214,026,850

4,214,026,850

4,214,026,850

4,214,026,850

4,214,026,850

4,214,026,850

4,214,026,850

4,214,026,850

4,214,026,850

4,214,026,850

Alat Angkutan28,309,736,292

78,421,908,577

78,421,908,577

78,421,908,577

78,421,908,577

78,421,908,577

78,421,908,577

78,421,908,577

78,421,908,577

78,421,908,577

78,421,908,577

78,421,908,577

Alat Berat-

35,394,634,831

35,394,634,831

35,394,634,831

35,394,634,831

35,394,634,831

35,394,634,831

35,394,634,831

35,394,634,831

35,394,634,831

35,394,634,831

35,394,634,831

Sarana dan Prasarana-

30,000,000,000

30,000,000,000

30,000,000,000

30,000,000,000

30,000,000,000

30,000,000,000

30,000,000,000

30,000,000,000

30,000,000,000

30,000,000,000

30,000,000,000

Investasi Stock PileTanah

-

3,750,000,000

3,750,000,000

3,750,000,000

3,750,000,000

3,750,000,000

3,750,000,000

3,750,000,000

3,750,000,000

3,750,000,000

3,750,000,000

3,750,000,000

Bangunan-

2,800,000,000

2,800,000,000

2,800,000,000

2,800,000,000

2,800,000,000

2,800,000,000

2,800,000,000

2,800,000,000

2,800,000,000

2,800,000,000

2,800,000,000

Mesin dan Peralatan

-

2,500,000,000

2,500,000,000

2,500,000,000

2,500,000,000

2,500,000,000

6,160,250,000

6,160,250,000

6,160,250,000

6,160,250,000

6,160,250,000

6,160,250,000

Alat Angkutan-

2,000,000,000

2,000,000,000

2,000,000,000

2,000,000,000

2,000,000,000

4,928,200,000

4,928,200,000

4,928,200,000

4,928,200,000

4,928,200,000

4,928,200,000

Alat Berat-

6,300,000,000

6,300,000,000

6,300,000,000

6,300,000,000

6,300,000,000

15,523,830,000

15,523,830,000

15,523,830,000

15,523,830,000

15,523,830,000

15,523,830,000

Sarana dan Prasarana-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Akumulasi Penyusutan

(2,144,664,783)

(17,356,428,064)

(32,568,191,344)

(47,779,954,625)

(62,991,717,906)

(78,203,481,187)

(110,147,243,847)

(142,091,006,508)

(174,034,769,168)

(205,978,531,829)

(237,922,294,489)

(269,866,057,150)

Nilai Buku Aktiva Tetap32,178,223,457

161,798,267,292

146,586,504,012

131,374,740,731

116,162,977,450

100,951,214,170

84,819,731,509

52,875,968,848

20,932,206,188

(11,011,556,473)

(42,955,319,133)

(74,899,081,794)

Aktiva dalam

progres159,272,694,435

304,104,501,551

159,272,694,435

159,272,694,435

159,272,694,435

159,272,694,435

348,554,188,234

159,272,694,435

159,272,694,435

159,272,694,435

159,272,694,435

159,272,694,435

Biaya Perijinan - bersih-

151,309,059,713

280,935,641,752

128,140,199,914

120,176,565,192

112,212,930,470

104,249,295,749

276,103,080,136

78,857,951,615

70,894,316,894

62,930,682,172

54,967,047,450

TOTAL AKTIVA205,723,461,327

342,984,072,101

466,056,386,977

340,877,801,993

386,384,598,250

445,442,435,963

326,686,938,075

576,131,972,278

463,233,862,787

545,724,330,948

689,574,068,051

760,555,799,647

PASSIVA :Hutang Lancar :H

utang Usaha

-

1,641,634,767

2,339,829,448

2,891,331,291

3,354,000,120

3,587,607,130

3,726,067,569

4,054,964,218

4,209,325,298

4,369,337,646

6,081,714,120

-

Biaya Masih harus dibayar

40,000,000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Hutang Pajak

186,962,133

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Pendapatan diterima dim

uka26,750,000,000

26,750,000,000

26,750,000,000

26,750,000,000

26,750,000,000

26,750,000,000

26,750,000,000

26,750,000,000

26,750,000,000

26,750,000,000

26,750,000,000

26,750,000,000

Hutang Lain2

602,370,000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Hutang Jangka Pendek

354,099,997

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Kewajiban jangka panjang Jatuh tem

po-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Jumlah Hutang Lancar

27,933,432,130

28,391,634,767

29,089,829,448

29,641,331,291

30,104,000,120

30,337,607,130

30,476,067,569

30,804,964,218

30,959,325,298

31,119,337,646

32,831,714,120

26,750,000,000

Hutang Jangka Panjang :Kew

ajiban pajak Tangguhan-bersih-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Hutang Leasing

15,241,357,890

15,241,357,890

15,241,357,890

15,241,357,890

15,241,357,890

15,241,357,890

15,241,357,890

15,241,357,890

15,241,357,890

15,241,357,890

-

-

Pinjaman KM

K76,116,326,000

76,116,326,000

76,116,326,000

76,116,326,000

76,116,326,000

76,116,326,000

76,116,326,000

76,116,326,000

76,116,326,000

76,116,326,000

76,116,326,000

76,116,326,000

Hutang Pada Pem

egang Saham-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Jumlah Hutang Jangka Panjang

91,357,683,890

91,357,683,890

91,357,683,890

91,357,683,890

91,357,683,890

91,357,683,890

91,357,683,890

91,357,683,890

91,357,683,890

91,357,683,890

76,116,326,000

76,116,326,000

TOTAL HUTANG119,291,116,020

119,749,318,657

120,447,513,338

120,999,015,181

121,461,684,010

121,695,291,020

121,833,751,459

122,162,648,108

122,317,009,188

122,477,021,536

108,948,040,120

102,866,326,000

MODAL :M

odal disetor,awal

95,000,000,000

95,000,000,000

95,000,000,000

95,000,000,000

95,000,000,000

95,000,000,000

95,000,000,000

95,000,000,000

95,000,000,000

95,000,000,000

95,000,000,000

95,000,000,000

Modal Sendiri

--

--

--

--

--

-

Agio Saham200,000,000,000

200,000,000,000

200,000,000,000

200,000,000,000

200,000,000,000

200,000,000,000

200,000,000,000

200,000,000,000

200,000,000,000

200,000,000,000

200,000,000,000

Laba Ditahan

(4,398,329,238)

(15,853,668,286)

(91,292,850,505)

(106,508,947,070)

(87,407,226,781)

(42,363,099,353)

16,461,131,350

61,572,312,133

130,871,030,577

207,100,053,805

289,430,509,617

359,105,734,871

Laba Tahun Berjalan(11,455,339,048)

(75,439,182,219)

(15,216,096,565)

19,101,720,289

45,044,127,428

58,824,230,703

45,111,180,782

69,298,718,444

76,229,023,228

82,330,455,812

69,675,225,254

379,925,599,797

Total Modal79,146,331,714

203,707,149,495

188,491,052,930

207,592,773,219

252,636,900,647

311,461,131,350

356,572,312,133

425,871,030,577

502,100,053,805

584,430,509,617

654,105,734,871

1,034,031,334,668

TOTAL PASSIVA198,437,447,734

323,456,468,152

308,938,566,268

328,591,788,400

374,098,584,657

433,156,422,370

478,406,063,591

548,033,678,685

624,417,062,993

706,907,531,153

763,053,774,991

1,136,897,660,668

Page 238: Buku Komplit Ipo Smr Utama Email

Halaman ini sengaja dikosongkan