MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR SEPEDA MOTOR MELEPAS, MEMASANG, DAN MENYETEL RODA OTO.SM02.022.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR SEPEDA MOTOR
MELEPAS, MEMASANG, DAN MENYETEL RODA
OTO.SM02.022.01
BUKU INFORMASI
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Daftar Isi ...............................................................................................................1 BAB I PENGANTAR .............................................................................................2
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ................................2 1.2. Penjelasan Modul ..........................................................................2 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC).............................................3 1.4. Pengertian-pengertian Istilah.........................................................4
BAB II STANDAR KOMPETENSI.............................................................................5
2.1. Peta Paket Pelatihan ....................................................................5 2.2. Pengertian Unit Standar ...............................................................5 2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ...................................................5
2.3.1. Judul Unit .......................................................................6 2.3.2. Kode Unit ........................................................................6 2.3.3. Deskripsi Unit ..................................................................6 2.3.4. Elemen Kompetensi .........................................................6 2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja .........................................................6 2.3.6. Batasan Variabel .............................................................7 2.3.7. Panduan Penilaian ...........................................................7 2.3.8. Kompetensi Kunci ............................................................9
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ........................................................10
3.1. Strategi Pelatihan .........................................................................10 3.2. Metode Pelatihan .........................................................................10
BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI ......................................................................12 BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ..18
5.1. Sumber Daya Manusia ..................................................................18 5.2. Sumber-sumber Perpustakaan ......................................................18
PENGANTAR 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi
• Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi? Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.
• Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja? Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.
1.2. Penjelasan Modul
1.2.1. Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri :
• Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih. • Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan
menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
1.2.1. Isi Modul a. Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.
b. Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.
• Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
• Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.
• Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.
• Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.
• Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
• Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. • Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.1. Pelaksanaan Modul Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
• Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.
• Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. • Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
• Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :
• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. • Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
• Memberikan jawaban pada Buku Kerja. • Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja. • Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
• Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency). Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.
• Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah : a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan. Standardisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan. Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti. Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. Sertifikasi Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.
Apakah Standar Kompetensi? Setiap Standar Kompetensi menentukan :
a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi. c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini? Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”. Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan? Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu. Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi? Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali. 2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : • mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. • mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
• menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1. Judul Unit
Melepas, Memasang, dan Menyetel Roda
2.3.2. Kode Unit OTO.SM02.022.01
2.3.3. Deskripsi Unit Unit ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk melepas, memasang, dan menyetel roda sepeda motor 2 langkah dan 4 langkah hingga ukuran 250 cc.
2.3.4. Elemen Kompetensi Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
01 Mengidentifikasi konstruksi jenis roda dan sistem pemasangannya
1.1. Pengkonstruksian roda dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen/ sistem lainnya.
1.2. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
1.3. Roda diperiksa untuk mengidentifikasi tanda dan titik pemasangannya.
1.4. Konstruksi roda diklasifikasikan berikut metode pemasangannya.
02 Melepas roda-roda 2.1. Identifikasi prosedur keamanan untuk melepas roda.
2.2. Kunci-kunci dan perlengkapan diperiksa terlebih dahulu sebelum digunakan sesuai dengan spesifikasi dan kondisi keamanan.
2.3. Penggunaan peralatan dan perlengkapan serta pengaturan area kerja yang aman dilakukan secara memadai.
2.4. Perecanaan urutan kerja dan titik-titik pengujian keselamatan dibutuhkan.
2.5. Kendaraan/mesin/peralatan diangkat dan disangga.
2.6. Kedua roda dilepas pada permukaan/lantai yang rata
2.7. Prosedur untuk melepas roda-roda diikuti.
03 Memeriksa roda 3.1. Roda dan metode pemasangannya diperiksa dari kerusakan dan keausan,
kelayakan, material asing, dan keretakan.
3.2. Pemeriksaan spesifikasi dilakukan dengan
membandingkan kondisi keadaan ban.
3.3. Temuan yang didapat, dilaporkan dan direkomendasikan.
04 Memasang roda 4.1. Momen pengencangan dilakukan sesuai dengan urutan roda dan spesifikasinya.
4.2. Pekerjaan dilakukan sesuai dengan
spesifikasi.
4.3. Penggunaan peralatan dan perlengkapan keamanan di tempat kerja.
4.4. Pemasangan roda-roda dilakukan dengan aman dan urutan pengencangan dan momen pengencangan dipastikan sesuai
dengan spesifikasi.
4.5. Kerja roda diperiksa untuk pemasangan roda yang benar dan mencegah
kemungkinan keausan.
4.6. Seluruh kegiatan pemeliharaan/servis dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan
perusahaan.
2.3.6 BATASAN VARIABEL 1. Batasan konteks : Standar kompetensi ini digunakan untuk sepeda motor hingga ukuran
2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk : 2.1 Spesifikasi pabrik untuk kendaraan. 2.2 Spesifikasi pabrik untuk komponen/produk. 2.3 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan. 2.4 Kode area tempat kerja. 2.5 Kebutuhan pelanggan. 2.6 Kode area tempat kerja.
3. Pelaksanaan K3L harus memenuhi :
3.1 Undang-undang tentang K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan).
3.2 Penghargaan di bidang industri. 4. Peralatan-peralatan dapat termasuk :
4.1 Perlengkapan pengangkat. 4.2 Perlengkapan penyangga. 4.3 Peralatan tangan/hand tools dan power tools.
5. Kegiatan : Kegiatan harus dilakukan pada kondisi kerja normal dan harus termasuk : Dapat dikerjakan di dalam atau di luar bengkel. 2.3.7 PANDUAN PENILAIAN 1. Pengetahuan dan keterampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan
atau tidak melalui pekerjaan.
2. Penilaian keterampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, maka penilaian dapat dilakukan melalui simulasi.
3. Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung.
4. Kompetensi harus dinilai sesuai dengan konteks kualifikasi yang sedang diperhatikan.
5. Aspek-aspek penting : Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu
menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut: 5.1 Mengangkat dan menyangga kendaraan dengan aman. 5.2 Melepas dan mengganti roda tanpa merusak
6.2 Tipe dan klasifikasi roda. 6.3 Konstruksi dan bahan roda. 6.4 Persyaratan keselamatan diri. 6.5 Menggunakan momen pengencangan ketika mengencangkan mur
roda. 6.6 Memperhatikan keselamatan ketika menangani pekerjaan. 6.7 Mengangkat dan menyangga kendaraan sesuai prosedur. 6.8 Melakukan teknik penanganan secara manual.
7. Penilaian praktek :
7.1 Mengakses, memahami, dan menerapkan informasi teknik. 7.2 Mengangkat dan menyangga kendaraan/mesin. 7.3 Mengganti roda. 7.4 Mengikuti SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan. 7.5 Memperhatikan pencegahan kecelakaan.
2.3.8 KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan/perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan
tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki. d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda. Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada
tahap belajar. b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan
Anda. Pengamatan terhadap tugas praktik a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang
telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan. Implementasi a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik. c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh. Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
3.2. Metode Pelatihan Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja. Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
Gambar 4.11. Pembacaan Kode pada Ban ( Astra Honda Motor )
4.9 RODA DEPAN DAN REM (REM TROMOL)
Gambar 4.12. Konstruksi pada roda depan rem tromol
1. Melepas dan Membongkar o Angkat roda depan permukaan tanah, topang dengan balok kayu. o Lepaskan mur as roda o Lepaskan kabel speedometer o Lepaskan kabel rem depan o Lepaskan as dan roda depan o Lepaskan panel rem depan dan roda. o Lepaskan kanvas rem dari panel.
o Lepaskan oil seal Perhatikan Oil seal yang sudah dilepas harus diganti dengan yang baru
o Lepaskan gas speedometer dengan circlip o Lepaskan mur dan baut pengungkit rem lepaskan pengungkit rem petunjuk batas,
pemakaian rem, washer, O-ring, tuas pengangkut. 2. Pemeriksaan dan Pembongkaran
a. Gear Box Speedometer Putarlah gear speedometer (1) dan periksa apakah gear dapat diputar dengan lancar bersama-sama dengan pinion speedometer (2).
Gambar 4.13. Gear Box Speedometer
b. Bearing Roda 1) Putarlah bearing dengan jari untuk mengetahui bila terjadi putaran tidak normal, kelainan bunyi, dan putaran tidak lancar pada saat bearing terpasang pada roda. Lepaskan bearing mengikuti rose dun berikut apabila terjadi sesuatu di luar kebiasaan.
Gambar 4.14. Pemeriksaan Bearing Roda
2) Masukkan adaptor (I) ke dalam bearing roda seperti terlihat pada gambar. Masukkan pasak (2) dan arah yang berlawanan.
3) Dorong keluar bearing roda dengan memukul pasak. Lepaskan bearing yang masih terpasang dengan cara serupa.
c. As Roda Gunakan dial gauge, periksa as roda apakah ada kelengkungan ganti apabila kelengkungan melebihi batas.Batas kelengkungan: 0,25 mm
Gambar 4.16 Pemeriksaan As roda
d. Roda Periksa ketidakstabilan roda, ketidakstabilan diakibatkan adanya keausan atau kekendoran roda dapat dikurangi dengan mengganti bearing. Bila penggantian bearing tidak dapat mengurangi ketidakstabilan, ganti roda dengan yang baru. Batas penyimpangan ( dari horizontal): 2,0 mm
Gambar 4.17. Pemeriksaan Roda
e. Jari-Jari Pastikan bahwa semua jari-jari terpasang kencang, dan kencangkan bila perlu dengan menggunakan alat khusus. Spoke nipple: 2,0 Nm (0,2 kg.m)
f. Rem Tromol Ukur diameter dalam tromol untuk me ngetahui keausan. Bila ukuran melebihi batas pemakalan ganti dengan tromol yang baru. Batas ukuran tersebut ter dapat pada trornol.
g.Kanvas Rem Periksa ketebalan kanvas rem dan ketebalannya dapat diketahui kanvas rem masih dapat dipakai atau harus diganti. Batas pemakaian: 1,5 mm
Gambar 4.19. Pengukuran ketebalan kanvas rem
3. Perakitan dan Pemasangan Perakitan dan pemasangan kembali roda dan rem depan adalah kebalikan daripada saat pelepasan dan pembongkaran. Perhatikan point-point berikut ini.
a. Melumasi Bearing 1) Lumasi bearing dengan gemuk (contoh pada motor Suzuku dapat menggunakan Suzuki Super Grease “A” sebelum pemasangan.
Gambar 4.20. Pelumasan bearing dengan gemuk
2) Gunakan alat khusus pemasang bearing (1), tekan bearing ke dalam roda. Pasanglah bearing roda sebelah kiri dahulu baru kemudian sebelah kanan. 3) Perhatikan gambar herikut untuk proses pengepresan bearing. Perhatikan ! Sisi bearing yang tertutup harus menghadap keluar
4) Lumasi pin dan as pengungkit kanvas rem dengan gemuk sebelum memasang kanvas rem.
b. Panel Rem
c. Tuas Pengungkit Rem Pada saat memasang tuas pengungkit rem dan pengontrol batas pemakan rem. Perhatikan tanda garis pada tuas pengungkit dan tanda titik pada pengontrol batas pemakaian rem.
d. Gear Box Speedometer dan Roda Depan 1. Lumasi gigi-gigi pcnggerak speedo meter sebelum dipasang 2. Pasanglah panel rem depan dan arahkan sisi yang menonjol tepat ke dalam celah yang ada pada control 3. Sambungkan kabel speedometer. Putarlah roda dengan tangan, periksa apakah speedometer bekerja dengan baik.
Gambar 4.22. Konstruksi Roda depan dengan rem cakram
1. Melepaskan dan Pembongkaran Roda Depan
a. Lepaskan roda depan dengan cara yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
b. Rem Depan Lepaskan pelat-pelat pengunci. Lepaskan piringan rem dengan membuka baut—bautnya.
2. Pemeriksaan dan Pembongkaran
Pemeriksaan dan pembongkaran pada roda depan dengan rem cakram ini prosesnya sama dengan pemeriksaan dan pembongkaran pada roda depan dengan rem tromol. Sehingga penjelasan berikut akan dijelaskan mengenai Piringan Rem
Periksalah apakah terjadi kerusakan atau keretakan pada piringan rem.ketebalannya dengan menggunakan mikrometer, gantilah piringan rem apabila keausannya sudah melampaui batas pemakaian atau terdapat kerusakan lainnya. Batas pemakaian: 3,0 mm. Dan periksa kelengkungannya, apahila kelengkungan melebihi batas yang diijinkan.maka gantilah dengan yang baru. Batas kelengkungan piringan rem : 0,3 u
3. Perakitan dan Pemasangan a. Bearing Roda Perakitan dan pemasangan bearing roda dapat dilihat pada halaman sebelumnya. b. Piringan Rem Pastikan bahwa piringan rem bersih. Kencangkan baut— bautnya sesuai dengan kekencangan yang dianjurkan dan bengkokkan pelat—pelat pengunci agar baut—baut tidak mengendor dan lepas. Batas kekencangan baut dapat dilihat pada manual book. c. Gear Box Speedometer dan Roda Depan Perakitan dan pemasangan lihat halaman sebelum ini. d. Penggantian Kanvas Rem
1. Kendorkan pin—pin kanvas rem 2. Lepaskan kaliper dengan membuka baut 3. Lepaskan terlebih dahulu pin—pinya.
e. Melepaskan Kailper dan Pembongkaran
1) Lepaskan selang minyak rem dan kaliper dengan terlebih dahulu melepas baut pemegangnva, tampung minyak rem ke dalam tabung.
2) Lepaskan baut kaliper 3) Lepaskan kaliper. 4) Lepaskan pin kanvas rem 5) Lepaskan kanvas rem 6) Lepaskaii pegas kanivas rem 7) Lepaskan pegangan kaliper 8) Tahan piston dengan kain lap untuk menjaga agar piston tidak terlempar
keluar dan tiup piston dengan air gun. 9) Lepaskan karet penahan debu dan seal piston (8).
f. Pemeriksaan Kaliper
1. Periksalah permukaan piston dan dinding tabung kaliper apakah terjadi goresan atau kerusakan lainnya. 2.Komponen karet selang sudah dilepas tidak boleh dipakai lagi harus diganti dengan yang baru.
Perakitan dan Pemasangan kembali kaliper, dimana Perakitan dan pemasangan kembali kaliper adalah kebalikan dari pembongkaran dan pelepasan. Perhatikan hal-hal sebagai berikut.
1) Cucilah komponen-komponen kaliper tersebut dengan cairan dianjurkan. Perhatian ! Cucilah komponen-komponen kaliper dengan minyak sebelurn perakitan. Jangan bersihkan komponen-komponen kaliper dengan lap.
Pada saat mencuci, pergunakan minyak rem yang dianjurkan jangan pergunakan cairan yang lain. Gantilah karet penahan debu dan seal piston pada merakit kembali. Lumasilah seal piston dengan minyak pada saat pemasangan.
2) Pasang seal piston dan karet penahan debu 3) Pasang piston 4) Lumasi as kaliper 5) Pasang kanvas rem ‘pad set 6) Kencangkan baut-baut kaliper sesuai batas pengencangan yang dianjurkan Catatan: Sebelum memasang kaliper, tekan piston masuk ke dalam kaliper.. 7) Buang udara melalui katup pembuangan udara setelah pemasangan kaliper.
Melepaskan Master Cylinder dan Pembongkaran Urutan melepaskan master cylinder adalah sebagai berikut: 1) Kaca spion. 2) Tutup kemudi. 3) Kabel penghubung lampu rem 4) Baut selang minyak rem 5) Baut-baut master cylinder 6) Tuas rem 7) Kabel lampu rem 8) Lepaskan tutup reservoir dan diapragma (7). 9) Keluarkan minyak rem. 10)Lepas penahan debu 11)Lepas cirelip dengan menggunakan alat khusus. 12)Lepas piston Pemeriksaan Master Cylinder 1. Periksa lubang master cylinder dan piston apakah terjadi goresan atau kerusakan lainnya. Periksa keausan tutup piston dan karet penahan debu atau kerusakan lain yang terjadi. Perakitan dan pemasangan Kembali Master Cylinder adalah kebalikan dari pembongkaran master silinder.
Gambar 4.23. Perakitan dan Pemasangan kembali master silinder
Perhatikan hal-hal berikut: Cucilah komponen-komponen master cylinder dengan minyak rem, sebelum perakitan. Jangan pergunakan cairan lain seperti bensin untuk mencuci komponen-komponen tersebut. Jangan membersihkan komponen-komponen tersehut dengan kain lap Lumasi dengan minyak rem lubang silinder dan semua komponen yang akan dipasang ke dalamnya. Saat memasang circlip, pastikan bahwa sisi circlip yang tajam menghadap keluar. Pada saat memasang master cylinder pada stang kemudi, sesuai kan permukaan datar pada pemegang master cylinder (A) mengha dap tanda titik (B) pada kemudi dan kencangkan baut sebelah atas terlebih dahulu sebagaimana terlihat pada gambar.
Gambar 4.24. Pemasangan master silinder pada stang kemudi
Gambar 4.25. Konstruksi roda belakang dan kelengkapannya
Membuka dan Pembongkaran o Topanglah kendaraan dengan penopang tengah. o Lepaskan mur penyetel rem belakang (1). o Lepaskan pin dan mur pemegang panel belakang (2). o Lepaskan tutup rantal (3) dengan melepas baut—bautnya o Lepaskan as roda belakang (1). o Kendorkan mur penyetel rantai (2) sebelah kiri dan kanan. o Tarik keluar as roda belakang. o Lepaskan rantai dan gigi roda belakang. o Lepaskan roda belakang. o Lepaskan gigi roda belakang dan trornoinya. o Lepaskan karet peredam keluar dan hub roda. o Luruskan pelat pengunci mur gigi roda belakang. o Lepaskan gigi roda belakang dengan membuka baut-bautnya. o Lepaskan spacer (1) keluar dan pcrmukaan dan gigi roda belakang.
Gambar 4.26 Melepas spacer
o Buka oil seal dengan alat khusus. o Lepaskan bearing drum gigi roda belakang sebagaimana saat membuka
o Lepaskan panel kanvas rem roda. o Lepaskan kanvas rem dan panel. o Lepaskan mur dan baut tuas pengungkit kanvas rem o Lepaskan komponen-kornponen yang terpasang pada panel. pengungkit,
penunjuk batas pemakaian rem, washer, 0-ring, dan cam. Pemeriksaan dan pembongkaran a. Roda Belakang dan Komponennya Periksa bearing roda, as roda, jari- rem tromol rem. dan bearing drum gear roda belakang. Cara pemeriksaan lihat pembahasan hal tersebut pada halaman-halaman sehelumnya b.Peredam Roda Belakang Periksa keausan dan kerusak an pada karet peredam. c. Gigi Roda Belakang Periksa keausan gigi-gigi roda belakang. Apabila terjadi keausan sebagaimana terlihat pada tombol maka harus diganti de ngan yang baru sekaligus dengan rantainya.
Gambar 4.27 Perbedaan gigi yang masih normal dan yang sudah mengalami aus
3. Perakitan dan Pemasangan Kembali Perakitan dan penlasangan kembali roda rem dan rem belakang adalah kebalikan dari saat melepaskan dan rnembongkar. Perhatikan hal-hal sebagai benikut: a. Bearing Roda Lumasi bearing dengan gemuk sebelum dipasang. Pergunakan alat khusus pemasang bearing (1) pasang bearing pada roda. Pertama pasang bearing sebelah kanan kemudian sebelah kiri. Perhatikan gambar berikut untuk prosedur pengepresan bearing Perhatian: Bearing yang ada tutupnya harus menghadap keluar.
Pasang bearing dengan rnenggunakan alat khusus. b. Bearing Drum Gigi Roda Belakang c. Gigi Roda Belakang Kencangkan mur-mur gigi roda dengan batas pengencangan yang telah ditentukan dan bengkokkan pelat penahan mur sebaik mungkin. Batas kekencangan mur: 13 Nm (1.3 kg-m). Catatan: ”Pasang gigi roda dengan tanda tulisan menghadap keluar”. d As/Cam Rem Lumasi dengan gemuk pada as pengungkit rem sebelum memasang kanvas rem. e. Tuas Pengungkit Rem Saat memasang petunjuk batas pemakaian rem dan tuas pengungkit rem, luruskan tanda (1) pada as pengungkit dengan tanda titik (2) pada pelat petunjuk seperti pada gambar.
Gambar 4.29 Pemasangan tuas pengungkit
f. Roda Belakang Stel tegangan rantai setelah pemasangan roda belakang. Kencangkan mur as roda belakang pada kekencangan tertentu. Kencangkan mur pengatur rantai sebaik mungkin.
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
5.1. Sumber Daya Manusia
Pelatih Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar. b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar. c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda. d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
Anda perlukan untuk belajar Anda. e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. Penilai Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda. Teman kerja/sesama peserta pelatihan Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda. 5.2. Sumber-sumber Perpustakaan Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini. Sumber-sumber tersebut dapat meliputi : 1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis 2. Lembar kerja 3. Diagram-diagram, gambar 4. Contoh tugas kerja 5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi. Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.