Top Banner
SERI SIKLUS PNPM- Mandiri Perkotaan Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan BUKU 1 Pemetaan Swadaya 2 PJM Pronangkis 4 Membangun BKM 3 BLM KSM Review: PJM, Kelembagaan, Keuangan 7 Pelaksanaan dan Pemantauan 6 1 Refleksi Kemiskinan Sinergi dengan Perencanaan Daerah 5 0 Rembug Kesiapan Masyarakat Direktorat Jenderal Cipta Karya DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Perkotaan
20

Buku 1 Siklus PNPM MP

Nov 23, 2015

Download

Documents

Budi Liberty

Siklus PNPM MP
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • SERI SIKLUSPNPM- Mandiri Perkotaan

    Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

    BUKU 1

    PemetaanSwadaya

    2PJM

    Pronangkis

    4

    MembangunBKM

    3

    BLM

    KSM

    Review: PJM,Kelembagaan,

    Keuangan

    7Pelaksanaan

    danPemantauan

    6

    1Refleksi

    Kemiskinan

    Sinergidengan

    PerencanaanDaerah

    5

    0RembugKesiapan

    Masyarakat

    Direktorat Jenderal Cipta Karya

    DEPARTEMEN

    PEKERJAAN

    UMUMPerkotaan

  • Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan

    Penyusun: Marnia Nes

    Penyunting: Sonny Hk.

    Tata-letak & Illustrasi: Eddie B. Handono

    Cetakan pertama, januari 2008

    Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri - Perkotaan

    Departemen Pekerjaan UmumDirektorat Jenderal Cipta Karya

    Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan

  • 1. Pengantar

    Siklus PNPM-P2KP

    1

    PNPM-Mandiri Perkotaan bertujuan untuk membantu masyarakat mengorganisasikandirinya dari mulai menemukenali masalah atau kebutuhan, bagaimana merencanakanpemecahan masalah, menyusun program, melaksanakan dan memantau sertamengevaluasi kegiatan untukmenanggulangi kemiskinan.

    Bantuan yang diberikan oleh pemerintah melalui PNPM-Mandiri Perkotaan, bukanhanya semata-mata bantuan berupa uang akan tetapi lebih merupakan bantuanteknis pendampingan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan dalamrangka perubahan sikap perilaku masyarakat agar dapat menanggulangi masalahkemiskinan secara mandiri. Oleh karena itu proses yang dikembangkan adalah prosespembelajaranmasyarakat.

    Proses pendampingan untuk pembelajaran, dilakukan melalui tahapan yang disebutdengan siklus PNPM-Mandiri Perkotaan. Tahapan ini sebetulnya merupakan tahapanyang biasa dilakukan dalam proses pembangunan (daur program pembangunan)hanya saja pada PNPM-Mandiri Perkotaan setiap tahapan diberi nama khusus.

    Diharapkanmelalui proses pembelajaran ini, untuk selanjutnyamasyarakat akan,akanterbiasa setiap tahun menjalankan siklus (proses pembangunan) secara menerus danberekelanjutan tanpa harus bergantung lagi kepada pendampingan dari PNPM-P2KP.Pada proses inilah pendampingan proyek akan berubah menjadi programnyamasyarakat.

  • Merupakan proses awal dalam siklus PNPM Manidir Perkotaan Siklus ini dilaksanakankarena PNPM-Mandiri Perkotaan adalah upaya penanggulangan kemiskinan yangdiintervensi oleh pihak luar (pemerintah), sehingga masyarakat harus diberikesempatan untuk mengambil keputusan berkehendak untuk menerima ataumenolak PNPMMandiri Perkotaan sebagai alternatif pemecahanmasalah. Oleh karenaitu RKM adalah proses awal yang penting dari wujud pembangunan partisipatif, karenamasyarakatlah yang berhak untuk menentukan apakah mereka akan melakukanupaya penanggulangan kemiskinannya sendiri.

    Keputusan untuk menolak atau menerima program harus merupakan kesepakatanseluruh warga masyarakat, bukan hanya ditentukan oleh beberapa orang tertentusaja. Agar warga masyarakat mampu menentukan keputusan apa yang harus diambil,tentu pada tahap awal masyarakat harus mengetahui apa itu PNPM P2KP, tahapanyang harus dilakukan, konsekuensi yang harus dihadapi dan komitmen yang harusdiberikan apabila program ini dijalankan.

    Diharapkan seluruh masyarakat mendapatkan informasi yang cukup, oleh karena ituproses penyebaran informasi ini harus diberikan kepada sebanyak-banyaknya wargamasyarakat, di tingkat RT, RW, kelurahan kepada kelompok pemuda, laki-laki,perempuan dan sebagainya.

    Setelah masyarakat memahami, akan dilakukan musyawarah (rembug) warga untukmenentukan apakan warga masyarakat akan menerima atau menolak program yangditawarkan oleh pemerintah melalui fasilitator. Peserta RKM terdiri dari sebanyakbanyaknya warga masyarakat dari berbagai wilayah dan berbagai kelompok. Penting

    2

    Rembug Kesiapan Masyarakat

    Siklus PNPM-P2KP

  • diperhatikan bahwa harus ada perwakilan yang cukup dari kelompok perempuan,jangan sampai kesepakatan yang diambil hanya ditentukan oleh kaum laki-laki saja,karena permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan dan tanggung jawabsemua pihak.

    Apabila masyarakat menerima program ini, maka perlu adanya komitmen darimasyarakat mengenai: 1) harus adamotor penggerak (relawan) dari masyarakat yangakan ikut memfasilitasi semua tahapan kegiatan. 2) masyarakat harus ikut dalamsetiap diskusi dan musyawarah dalam kegiatan siklus yang akan dilakukan 3) adaswadayamasyarakat untuk setiap tahapan kegiatan.

    Refleksi Kemiskinan dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran kritis masyarakatterhadap akar penyebab masalah kemiskinan. Kesadaran kritis ini menjadi pentingkarena selama ini seringkali dalam berbagai program hanya menempatkanmasyarakat sebagai 'objek', seringkali masyarakat diajak untuk melakukan berbagaiupaya pemecahan masalah tanpa mengetahui dan menyadari masalah yangsebenarnya (masalah dirumuskan oleh 'Orang Luar'). Kondisi tersebut menyebabkandalam pemecahan masalah masyarakat hanya sekedar melaksanakan kehendak'Orang Luar' atau karena tergiur dengan 'iming-iming' bantuan uang, bukanmelaksanakan kegiatan karena benar-benar menyadari bahwa kegiatan tersebutmemang bermanfaat bagi pemecahanmasalahmereka.

    Dalam pelaksanaannya, ada 2 hal penting yang harus dilakukan dalam RefleksiKemiskinan, yaitu Olah Rasa dan Olah Pikir, sehingga pendalaman yang dilakukanmelibatkanmental, rasa dan karsa.

    3

    Refleksi Kemiskinan

    Siklus PNPM-P2KP

  • Olah Pikir.

    ,

    -

    Proses ini merupakan analisis kritis terhadap permasalahan kemiskinanyang dihadapi masyarakat, untuk membuka mekanisme mekanisme yang selama inisering tidak tergali dan tersembunyi di dalamnya. Analisa kritis terhadappermasalahan kemiskinan sering juga disebut sebagai analisa sosial, artinya mencarisecara kritis hubungan sebab akibat, sampai hal hal yang paling dalam sehingga dapatditemukan akar permasalahan kemiskinan yang sebenarnya. Setiap kondisi,baik itueksternal maupun internal, harus ditelusuri dan kemudian dicari hubungan sebabakibatnya dalam suatu kerangka yang logis. Dalam hal ini setiap orang yang terlibatdalam refleksi akan belajar untuk berpikir analitis dan logis, sehingga diharapkantumbuh kesadaran kritis terhadap berbagai penyebab kemiskinan yang berakar padalunturnya nilai nilai kemanusiaan seperti dapat dilihat dalam bagan di bawah ini.

    4

    Siklus PNPM-P2KP

    K

    E

    M

    I

    S

    K

    I

    N

    A

    N

    POLITIK YG TDKMEMBUKA AKSES KPD

    KAUM MISKIN,KURANG PARTISIPASI

    EKONOMI YG TDKMEMIHAK; TDK ADA

    KESEMPATAN, T DK ADAAKSES KE SUMBERDAYA,

    DSB

    SOSIAL YG SEGREGATIF;MARGINALISASI,

    INTERNALISASI BUDAYAMISKIN, DSB

    FISIK ; LINGKUNGANKUMUH,

    ILEGAL, DSB

    KEBIJAKANYG TDK

    BERPIHAK/ADIL

    INSTITUSIPENGAMBILKEPUTUSAN

    YGTDK MAMPU

    MENERAPKANNILAI-NILAIUNIVERSAL

    KEMANUSIAAN

    PENYEBAB KEMISKINAN

    Penyebab tk 4

    Penyebab tk 3 Penyebab tk 2

    ORANGYG TIDAK BAIK

    DAN MURNI

    Dampak

    Penyebab tk 1

  • Olah Rasa: adalah upaya untuk merefleksikan ke dalam terutama yang menyangkutsikap dan perilaku mereka terhadap permasalahan kemiskinan. Upaya olah rasa lebihmenyentuh 'hati' masing masing orang yang terlibat dalam proses refleksi untukmerenungkan apa yang telah diperbuat, dilakukan, sumbangan apa yang telahdiberikan untuk melakukan upaya penanggulangan kemiskinan dan bagikesejahteraan dan perbaikan hidup masyarakat. Artinya dalam olah rasa lebihmenitikberatkan kepada sikap dan perilaku yang berhubungan dengan nilai nilai luhurmanusia (memanusiakan manusia). Diharapkan akan tumbuh kesadaran masing-masing bahwa manusia yang berdaya adalah 'Manusia yang mampu menjalankanfitrahnya sebagai manusia, manusia yang berbeda dengan makhluk lain, yaitumanusia yang mampu memberi dan mengabdikan kehidupannya untuk kesejahteraanumatmanusia'.

    Dari olah pikir dan olah rasa di atas, diharapkan cara pandang peserta yang terlibatdalam diskusi akan berubah dan berimplikasi pada:

    Kesadaran bahwa seharusnya mereka tidak menjadi bagian yang menambahpersoalan, tetapi merupakan bagian dari pemecahan masalah dengan caraberkehendak untuk memelihara nilai-nilai luhur kemanusiaan.

    Tumbuhnya pemahaman bahwa sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai nilailuhur, merupakan awal dari tumbuhnya modal sosial, sehingga dapatmenumbuhkan kepercayaan pihak luar terhadapmasyarakat setempat.

    Tumbuhnya kesadaran untuk malakukan upaya perbaikan, yang dimulai dari dirisendiri. Sehingga setiap anggota masyarakat seharusnya mampu untukmemberikan sumbangan (baik tenaga, waktu,pikiran, ruang bagi kelompok lainuntuk berpartisipasi, berdemokrasi, dsb) untuk bersama sama menanggulangimasalah kemiskinan (baca: untuk kesejahteraanmasyarakat)

    5

    Siklus PNPM-P2KP

    Catatan:

    Proses refleksikemiskinan secara rincidapat dilihat padaPanduan DiskusiRefleksi KemiskinanPNPM-Mandiri

  • Dalam proses identifikasi kebutuhan masyarakat, siklus lanjutan dari RefleksiKemiskinan adalah Pemetaan Swadaya. Dalam siklus ini masyarakat melakukanproses belajar untuk :

    Bagaimana kondisi nyata dari masalah masalah yangdikemukakan dan dirumuskan pada saat refleksi kemiskinan (sosial, ekonomi,lingkungan, kelembagaan, kepemimpinan)? Masalah-masalah tersebut harusdidukung oleh data dan fakta, sehingga diperlukan proses penelitian untukmengumpulkan informasi yang diperlukan.

    Informasi dan fakta yang sudah didapatkan dianalisa dan dikajibersama. Proses ini merupakan analisa kritis terhadap berbagai kondisi yang adaberdasarkan informasi dan fakta tadi untuk dicari sebab akibatnya termasukkelompok kelompok yang terkena dampak dari masalah yang ada ( kelompoksasaran ). Setiap informasi yang muncul dianalisa apakah hal tersebut merupakanmasalah yang sebenarnya atau hanyamerupakan gejala saja.

    Pada tahapan ini masalah yang sudah ditemukan dandisepakati bersama dikelompokkan (pengorganisasian masalah), kemudiandianalisa hubungan sebab akibatnya dengan kembali membuat pohon masalahseperti yang dilakukan dalam refleksi kemiskinan. Dengan demikian dalammelakukan analisa kritis akan terjadi proses refleksi yang berulang ulang. Artinyarefleksi kemiskinan tidak hanya terjadi pada saat siklus yang pertama akan tetapiterus dilakukan dalam siklus Pemetaan swadaya.

    Menggali informasi.

    Mengkaji.

    Merumuskan masalah.

    6

    Pemetaan Swadaya

    Siklus PNPM-P2KP

  • Pada pelaksanaannya proses penggalian informasi, analisa masalah, dan perumusanmasalah seringkali tidak berdiri sendiri sendiri, akan tetapi merupakan proses yangdilaksanakan sekaligus. Metode dan teknik yang dikembangkan untuk PemetaanSwadaya adalah metode yang lebih menekankan pada proses diskusi masyarakat.Alat-alat kajian ( ) yang dikembangkan adalah alat untuk mengajak masyarakatterlibat dalam proses penggalian informasi, analisa dan perumusanmasalah/kebutuhan, sehingga melalui proses tersebut sebetulnya masyarakat yangterlibatmenjadi peneliti bagi diri dan kehidupan lingkungannya sendiri.

    Dengan terlibat dalam proses Pemetaan Swadaya masyarakat diharapkan mampuuntuk:

    Memahami persoalan nyata mereka sendiri berdasarkan pada fakta dan informasiyang ada, sehingga yang mereka rumuskan bukan daftar keinginan tetapi daftarkebutuhan yang bermanfaat untuk lingkungannya terutama dalam rangkapenanggulangan kemiskinan.

    Pemecahan masalah (pemenuhan kebutuhan) tidak didasarkan pada kehendakdan semata-mata bantuan 'orang luar' akan tetapi lebih banyak mengutamakankemampuan sumberdaya dan swadayamasyarakat.

    Bagi 'orang dalam' (masyarakat) kegiatan ini menjadi proses belajar danpenyadaran tentang keadaan kehidupan dan lingkungan yang mereka hadapi,sehingga diharapkan terjadi pemahaman terhadap kondisi warga dilingkungannya (mengapa si A miskin, bagaimana kondisi si B, dsb). Penyadaran inimerupakan renungan terhadap permasalah dirinya dan orang lain dilingkungannya sehingga diharapkan tumbuh kepedulian terhadap warga sekitardan terdorong untuk mencari jalan keluar dari keadaan-keadaan yang dianggapmengganggu (masalah).

    tools

    7

    Siklus PNPM-P2KP

  • Bagi 'orang luar' (lembaga pengembang program). Kegiatan ini merupakan prosesbelajar dan 'penyadaran' dalam memahami keadaan masyarakat , serta carapandang dan nilai-nilai masyarakat yang mempengaruhi kehidupan mereka.Proses belajar ini juga akan menimbulkan dukungan masyarakat terhadapprogram yang didampinginya, apabila benar-benar berdasarkan kebutuhankebutuhan masyarakat, serta program kemudian dikembangkan oleh masyarakatsendiri.

    8

    K

    E

    M

    I

    S

    K

    I

    N

    A

    N

    POLITIK YG TDKMEMBUKA AKSES KPDKAUM MISKIN, KURANG

    PARTISIPASI

    EKONOMI YG TDKMEMIHAK; TDK ADA

    KESEMPATAN, TDK ADAAKSES KE SUMBERDAYA,

    DSB

    SOSIAL YG SEGREGATIF;MARGINALISASI,

    INTERNALISASI BUDAYAMISKIN, DSB

    FISIK ; LINGKUNGANKUMUH,

    ILEGAL, DSB

    INSTITUSIPENGAMBILKEPUTUSAN

    YGTDK MAMPU

    MENERAPKANNILAI-NILAIUNIVERSAL

    KEMANUSIAAN

    PENYEBAB KEMISKINAN

    Penyebab tk 4 Penyebab tk 3 Penyebab tk 2

    ORANGYG TIDAK BAIK

    DAN MURNI

    Dampak Penyebab tk 1

    Kajian

    Kelembagaan

    Kajian

    kebijakan

    Kajian

    kepemimpinan

    Berbagai kajian masalahekonomi, lingkungan dan

    sosialKK miskin

    KEBIJAKANYG TDK

    BERPIHAK/

    ADIL

    Catatan:

    Proses pemetaanswadaya secara rincidapat dilihat padaBuku AcuanPelaksanaanPemetaan Swadaya.

    Siklus PNPM-P2KP

  • Siklus ini merupakan jawaban dari kebutuhan masyarakat terhadap adanya organisasimasyarakat warga yang mampu menerapkan nilai nilai luhur yang dimotori olehpemimpin yang mempunyai kriteria yang sudah ditetapkan oleh masyarakat sebagaijawaban dari hasil analisa kelembagaan dan refleksi kepemimpinan yang sudahdilaksanakan dalam siklus Pemetaan Swadaya.

    Organisasi masyarakat warga yang dibangun bisa berbentuk paguyuban atauperhimpunan yangmempunyai ciri-ciri:

    Adanya kesetaraan dimana komunitas terbentuk sebagai himpunan warga yangsetara di suatu kelurahan.

    Setiap anggota atau warga berhimpun secara proaktif, yaitu telahmempertimbangkan berbagai aspek sebelum bertindak, karena adanya ikatankesamaan ( ), seperti kepentingan, persoalan, tujuan, dsb

    Tiap anggota atau warga berhimpun secara sukarela, bukan karena terpaksa

    Membangun semangat saling percaya

    Bekerjasama dalam kemitraan

    Secara damai memperjuangkan berbagai hal, termasuk dalam hal inimenanggulangi kemiskinan

    Selalu menghargai keragaman dan dan hak azasi manusia sebagai dasarmembangun sinergi

    commond bond

    9

    Pembangunan BKM/LKM

    Siklus PNPM-P2KP

  • Menjunjung nilai nilai demokrasi dalam setiap keputusan yang diambil dansecara intensif melakukan musyawarah

    Selalu mempertahankan otonomi atau kemerdekaan dari bebagai pengaruhkepentingan

    Mampu bekerja secara mandiri

    Di luar institusi pemerintah

    Di luar institusi militer

    Di luar institusi agama

    Di luar institusi pekerjaan atau usaha

    Di luar institusi keluarga

    Organisai Masyarakat Warga (paguyuban atau perhimpunan) tersebut dipimpin olehpemimpin kolektif, yang beranggotakan antara 9 sampai 11 orang. LembagaKepemimpinan Kolektif ini secara generik diberi nama 'BKM/LKM'. Kriteria pemimpinkolektif ini ditentukan olehmasyarakat yang dilakukan dalam refleksi kepemimpinan.

    Membentuk panitia pemilihan yang dipilih oleh warga masyarakat. Panitiamenyusun mekanisme pemilihan yang akan dipilih di kelurahan/desa setempat.Proses pemilihan anggota BKM/LKM adalah rahasia, tanpa pencalonan dan tanpakampanye. Setiap warga dewasa pada masyarakat setempat menuliskanbeberapa nama yang menurut mereka memenuhi kriteria yang telah disepakati,artinya anggota BKM yang dipilih adalah yang merepresentasikan nilai-nilai luhur,bukan atas dasar keterwakilan wilayah, agama, ras, golongan, dan lainsebagainya.

    Posisi organisasi masyarakat warga:

    Tahapan pembentukan 'BKM/LKM' yaitu:

    10

    Siklus PNPM-P2KP

    Pemimpin yang baiklahir dari para pemilihyang cerdas

  • Mekanisme pemilihan dilakukan berjenjang dari RT, RW, Kelurahan/Desaberdasarkan pada kohesifitas (keakraban hubungan sosial) di antara wargamasyarakat setempat. (mekanisme pemilihan dapat dilihat pada Buku PanduanPembentukan BKM/LKM).

    Membentuk Tim Perumus untuk menyusun draft AD/ART BKM. Draft AD/ART yangsudah disusun kemudian diuji publik dengan cara melakukan rembug rembugdengan komunitas komunitas di kelurahan/desa setempat. Langkah selanjutnya,draft yang sudah diperbaiki berdasarkan hasil uji publik dibahas dan disahkanpada rembug warga tingkat kelurahan/desa pada saat pemilihan anggota BKMtingkat kelurahan/Desa.

    Setiap warga dewasa di kelurahan/desa setempat baik laki-laki maupunperempuan berhak sebagai pemilih.

    Kelompok Swadaya Masyarakat adalah kelompok sosial pada tingkat akar rumput,yang mempunyai kegiatan kegiatan sosial kemasyarakatan, ekonomi danpemeliharaan lingkungan. Dalam PNPM Mandiri Perkotaan diharapkan warga miskindapat terlibat dan menerima manfaat dari kelompok ini, dengan cara menjadianggotanya dan diperlakukan adil seperti anggotamasyarakat yang lainnya.

    Pengembangan KSM tidak harus membentuk baru, tetapi bisa menggunakankelompok-kelompok sosial yang sudah ada di masyarakat asalkan warga miskinmempunyai peluang untuk terlibat di dalam kelompok, dan penerima manfaatlangsung (bantuan program) adalah warga miskin. Oleh karena itu hasil identifikasikelompok sosial, hubungan sosial, modal sosial dan hasil kajian ekonomi danlingkungan dalam siklus Pemetaan swadaya menjadi dasar untuk pengelompokanmasyarakat, terutama bagaimana startegi agar wargamiskin terlibat.

    11

    Pengembangan KSM

    Siklus PNPM-P2KP

  • Jenis kegiatan dalam satu kelompok bisa gabungan antara kegiatan ekonomi,kegiatan sosial maupun kegiatan lingkungan. Contoh-contoh kegiatan yang dapatdikembangkan adalah: kegiatan simpan-pinjam antar anggota kelompok, bantuanpinjaman modal usaha untuk anggota kelompok miskin, pengelolaan kartu sehat,tabungan pendidikan dan sebagainya. Paling penting adalah bahwa kelompok inidibentuk atau dikembangkan bukan untuk menjadi pembenaran untuk mendapatkanbantuan uang dari PNPM-Mandiri Perkotaan, tetapi menjadi wahana bersama untuksaling belajar memecahkan masalah, saling peduli dan menghargai di antaraanggotanya dan kalau sudah semakin berkembang dapat menumbuhkankepercayaan ( ) dari pihak luar.

    PJM pronangkis adalah perencanaan partisipatif warga untuk mengembangkanprogram penanggulangan kemiskinan, baik jangka pendek selama satu tahunmaupun jangkamenengah selama 3 tahun. Program dikembangkan berdasarkan hasilkajianmasalah (kebutuhan) dan analisa potensi dalam Pemetaan Swadaya.

    Walaupun siklus ini merupakan siklus lanjutan dari pemetaan swadaya akan tetapipelaksanaannya setelah pembangunan BKM dan pengembangan KSM. Kegiatan inidillakukan belakangan, dengan dasar pemikiran bahwa anggota BKM/LKM lah yangakan mengambil keputusan untuk pengembangan program program mana darikebutuhan masyarakat yang menjadi prioritas untuk dikembangkan. Di sisi lainpenerima manfaat dari program ini diprioritaskan warga miskin yang sudahdiidentifikasi dalam pemetaan swadaya, dan tergabung dalam KSM, sehingga KSMdibentuk bukan karena adanya Pronangkis tetapi justru sebaliknya penerima manfaatprogram didasarkan kepada KSM yang sudah ada.

    trust

    12

    PJM Pronangkis

    Siklus PNPM-P2KP

  • Dalam pengembangan PJM pronangkis, sumberdaya baik manusia maupunsumberdaya lainnya diharapkan bukan hanya dari PNPM-Mandiri Perkotaan, akantetapi harus dihimpun pemenuhannya dari swadaya masyarakat, dinas/pemerintahsetempat dan lembaga-lembaga lain yang mempunyai program yang sejalan denganPJM Pronangkis yang disusun olehmasyarakat.

    Setelah satu tahun program berjalan, dilakukan evaluasi tahunan untuk melihat danmengkaji kembali apakah program yang dikembangkan sudah tepat tujuan dan tepatsasaran dan bagaimana hasilnya. Kegiatan ini juga sekaligus untuk memperbaharuidata-data yang ada, sehingga kesalahan-kesalahan akan segera dapat ditemukan dandapat diperbaiki. Berdasarkan hasil evaluasi, kemudian dilakukan perbaikan programapabila diperlukan.

    13

    Siklus PNPM-P2KP

  • Setelah masyarakat mempunyai PJM Pronangkis, tentu ini bisa menjadi bagian dariperencanaan program keluarahan. Artinya PJM Pronangkis harus diperjuangkan olehBKM/LKM agar menjadi bagian dari proses perencanaan kelurahan melaluimusrenbang. Diharapkan untuk selanjutnya bisa diajukan dalam musbangkecamatan dan kota/kabupaten.

    Agar PJM Pronangkis bisa diakomodir dalam perencanaan pembangunan daerah,selain melalui musbangkel, BKM juga bisa langsung mempresentasikan programkepada dinas-dinas terkait dalam proses perencanaan strategis satuan kerjaperangkat daerah (Renstra SKPD).

    Selain melalui musrenbang, BKM/LKM juga bisa memperjuangkan PJM Pronangkis iniuntuk dapat bermitra dengan pihak-pihak lain seperti lembaga swadaya masyarakat,kelompok peduli, pihak swasta, lembaga donor dan sebagainya.

    14

    Sinergi PJM Pronangkis dengan

    Perencanaan Pembangunan Daerah

    Siklus PNPM-P2KP

  • Program yang sudah disusun akan dilaksanakan oleh warga masyarakat sesuaidengan penanggung-jawab masing-masing sub program. Kegiatan bisa dilaksanakanoleh panitia pembangunan prasarana, KSM yang difasilitasi oleh relawan yangtergabung dalamUnit-unit pengelola pada BKM/LKM.

    Dalam pelaksanaan kegiatan harus dibangun keterbukaan (transparansi) dan dapatdipertanggungjawabkan. Oleh karena itu seluruh warga masyarakat berhakmengetahui seluruh pelaksanaan program termasuk dana yang dikeluarkan. Untukdasar pertanggungjawaban semua pemasukan dan pengeluaran keungan harusdicatat dalam pembukuan.

    Selain para pengelola program belajar bertanggungjawab dan terbuka, masyarakatdalam tahap ini juga belajar untukmelakukan kontrol terhadap jalannya program.

    Kontrol dari warga masyarakat sebagai wujud kepedulian warga dapat dilakukandengan cara ikut memantau setiap kegiatan dan memberitahukan kepada BKM danpihak-pihak lain yang terkait dengan program yang dilaksanakan.

    Selain keterlibatan seluruh warga secara khusus BKM/LKM, Unit-unit pengelola danrelawan akan melakukan pemantauan untuk mengetahui bagaimana jalannyakegiatan yang dilakukan oleh panitia, KSM dan lembaga lainnya.

    15

    Pelaksanaan dan Pemantauan Program

    Siklus PNPM-P2KP

  • 16

    Dalam setiap tahapan program penting untuk mengetahui apakah program yangdilaksanakan berjalan sesuai rencana, bagaimana hasilnya? Apakah target yangditentukan sudah tercapai, apakah ada hal-hal yang harus diperbaiki. Kegiatan inidisebut dengan kegiatan evaluasi.

    Evaluasi biasanya dilakukan dalam 2 cara yaitu:

    1) Evaluasi rutin pada saat program sedang berjalan, untukmengetahui apakah dalamperjalanannya pelaksanaan program harus diperbaiki. Evaluasi ini bisa dilakukandalam pertemuan rutin anggota BKM, di tingkat Unit Pelaksana, musyawarah wargadan BKM dan sebagainya.

    2) Evaluasi akhir program. Proses evaluasi ini disebut dengan review PJM Pronangkis,review kelembagaan, review keuangan dan evaluasi lainnya sesuai kebutuhan.

    Semua tahapan siklus yang sudah dijelaskan, semestinya bukan hanya terjadi ketikaada fasilitator PNPM-Mandiri Perkotaan, akan tetapi menjadi siklus yang terusberulang setiap tahun sebagai daur program penanggulangan kemiskinan dikelurahan/desa sehingga kegiatan penanggulangan kemiskinan akan berkelanjutan.

    Siklus PNPM-PNPM Mandiri Perkotaan Sebagai Daur Program

    Evaluasi Program

    Siklus PNPM-P2KP

  • 17

    Dalam konteks daur programdapat dilihat bahwa:

    Refleksi Kemiskinan danPemetaan Swadaya merupakantahap identifikasi masalah.

    Pembangunan BKM/LKM,pembangunan KSM dan PJMPronangkis merupakan tahapanperencanaan (rencanapemecahan masalah).

    Kegiatan pelaksanaan danpemantauan merupakan tahapimplementasi program.

    Review PJM, reviewkelembagaan, review keuangandan review masalah lainnyamerupakan tahapan evaluasiprogram.

    PemetaanSwadaya

    2PJM

    Pronangkis

    4

    MembangunBKM

    3

    BLM

    KSM

    Review: PJM,Kelembagaan,

    Keuangan

    7Pelaksanaan

    danPemantauan

    6

    1Refleksi

    Kemiskinan

    Sinergidengan

    PerencanaanDaerah

    5

    IdentifikasiMasalah

    TahapPelaksanaanTahap

    Evaluasi

    TahapPerencanaan

    Siklus PNPM-P2KP

    0RembugKesiapan

    Masyarakat

  • Direktorat Jenderal Cipta Karya

    DEPARTEMEN

    PEKERJAAN

    UMUMPerkotaan