Top Banner
BUDAYA POLITIK BUDAYA POLITIK SAMSUL HUDA,.SH.MH SAMSUL HUDA,.SH.MH
25

BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

Jan 25, 2016

Download

Documents

richi_sachi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

BUDAYA POLITIKBUDAYA POLITIK

SAMSUL HUDA,.SH.MHSAMSUL HUDA,.SH.MH

Page 2: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)
Page 3: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

PROLOGPROLOG

Konsep tentang budaya politik mulai dikenal Konsep tentang budaya politik mulai dikenal terutama sejak aliran perilaku (behavioralism). terutama sejak aliran perilaku (behavioralism). Namun istilah ini mengandung kontroversial Namun istilah ini mengandung kontroversial karena tidak jelas konsepnya. karena tidak jelas konsepnya.

Para pengkritiknya menyebutkan, Para pengkritiknya menyebutkan, penggabungan dua konsep budaya dan politik penggabungan dua konsep budaya dan politik saja sudah mengandung kebingungan apalagi saja sudah mengandung kebingungan apalagi jika dijadikan konsep menjelaskan fenomena jika dijadikan konsep menjelaskan fenomena politik.            politik.           

Page 4: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

dalam literatur politik khususnya pendekatan dalam literatur politik khususnya pendekatan perilaku, istilah ini kerapkali digunakan untuk perilaku, istilah ini kerapkali digunakan untuk menjelaskan fakta yang hanya dilakukan menjelaskan fakta yang hanya dilakukan dengan pendekatan kelembagaan atau dengan pendekatan kelembagaan atau pendekatan sistemik. Dengan kata lain pendekatan sistemik. Dengan kata lain menjelaskan dengan pendekatan budaya menjelaskan dengan pendekatan budaya politik adalah upaya menembus secara lebih politik adalah upaya menembus secara lebih dalam perilaku politik seseorang atau sebuah dalam perilaku politik seseorang atau sebuah kelompok. kelompok.

Page 5: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

Menurut Gabriel Almond  (1966)budaya politik Menurut Gabriel Almond  (1966)budaya politik adalah pola sikap dan orientasi individu terhadap adalah pola sikap dan orientasi individu terhadap politik diantara anggota sistem politik. Orientasi politik diantara anggota sistem politik. Orientasi individu itu memiliki sejumlah komponen yakni :individu itu memiliki sejumlah komponen yakni :

1. Orientasi Kognitif  : pengetahuan, keyakinan1. Orientasi Kognitif  : pengetahuan, keyakinan 2. Orientasi Afektif  : perasaan terkait, keterlibatan, 2. Orientasi Afektif  : perasaan terkait, keterlibatan,

penolakan dan sejenisnya tentang ibyek politik penolakan dan sejenisnya tentang ibyek politik 3. Orientasi Evaluasi : penilaian dan opini tentang 3. Orientasi Evaluasi : penilaian dan opini tentang

obyek politik yang biasanya melibatkan nilai-nilai obyek politik yang biasanya melibatkan nilai-nilai standar terhadap obyek politik dan standar terhadap obyek politik dan

Page 6: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

kejadian-kejadian.Orientasi individu terhadap obyek kejadian-kejadian.Orientasi individu terhadap obyek politik dapat dipandang dari tiga hal itu. Oleh karena politik dapat dipandang dari tiga hal itu. Oleh karena itu seorang individu mungkin memiliki tingkat itu seorang individu mungkin memiliki tingkat akurasi tinggi terhadap cara kerja sistem politik, siapa akurasi tinggi terhadap cara kerja sistem politik, siapa pemimpinnya dan masalah-masalah dari pemimpinnya dan masalah-masalah dari kebijakannya. Inilah yang disebut dimensi kebijakannya. Inilah yang disebut dimensi kognitif.Namun ia mungkin memiliki perasaan kognitif.Namun ia mungkin memiliki perasaan alienasi atau penolakan terhadap sistem. Mungkin alienasi atau penolakan terhadap sistem. Mungkin keluarga atau sahabatnya sudah punya sikap seperti keluarga atau sahabatnya sudah punya sikap seperti itu. Mungkin ia tak merespon tuntutan terhadapnya itu. Mungkin ia tak merespon tuntutan terhadapnya oleh sistem. Itulah yang disebut dimensi afektif oleh sistem. Itulah yang disebut dimensi afektif

Page 7: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

Akhirnya seseorang mungkin memiliki Akhirnya seseorang mungkin memiliki penilaian moral terhadap sistem. Barangkali penilaian moral terhadap sistem. Barangkali noram-norma demokrasinya mendorong dia noram-norma demokrasinya mendorong dia menilai sistem sebagai tidak cukup responsif menilai sistem sebagai tidak cukup responsif terhadap tuntutan politik atas norma-norma terhadap tuntutan politik atas norma-norma etiknya mendorong dia mengecam tingkat etiknya mendorong dia mengecam tingkat korupsi dan nepotisme.Dimensi-dimensi ini korupsi dan nepotisme.Dimensi-dimensi ini saling berkaitan dan mungkin memiliki saling berkaitan dan mungkin memiliki kombinasi dalam berbagai cara.  kombinasi dalam berbagai cara.  Orientasi Orientasi individu dan kolektifindividu dan kolektif

Page 8: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

Walter A Rosenbaum menyebutkan, budaya Walter A Rosenbaum menyebutkan, budaya politik dapat didefinisikan dalam dua cara. politik dapat didefinisikan dalam dua cara. Pertama, jika terkonsentrasi pada individu, Pertama, jika terkonsentrasi pada individu, budaya politik merupakan fokus psikologis. budaya politik merupakan fokus psikologis. Artinya bagaimana cara-cara seseorang Artinya bagaimana cara-cara seseorang melihat sistem politik melihat sistem politik

Page 9: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

Apa yang dia rasakan dan ia pikir tentang Apa yang dia rasakan dan ia pikir tentang simbol, lembaga dan aturan yang ada dalam simbol, lembaga dan aturan yang ada dalam tatanan politik dan bagaimana pula ia tatanan politik dan bagaimana pula ia meresponnya.Kedua, budaya politik merujuk meresponnya.Kedua, budaya politik merujuk pada orientasi kolektif rakyat terhadap elemen-pada orientasi kolektif rakyat terhadap elemen-elemen dasar dalam sistem politiknya. Inilah elemen dasar dalam sistem politiknya. Inilah yang disebut “pendekatan sistem”.  yang disebut “pendekatan sistem”.   Aspek  Aspek politik sistem nilaipolitik sistem nilai                       

Page 10: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

Albert Widjaja menyatakan budaya politik Albert Widjaja menyatakan budaya politik adalah aspek politik dari sistem nilai-nilai adalah aspek politik dari sistem nilai-nilai yang terdiri ide, pengetahuan, adat istiadat, yang terdiri ide, pengetahuan, adat istiadat, tahayul dan mitos. Kesemuanya ini dikenal tahayul dan mitos. Kesemuanya ini dikenal dan diakui sebagain besar masyarakat. Budaya dan diakui sebagain besar masyarakat. Budaya politik tersebut memberi rasional untuk politik tersebut memberi rasional untuk mneolak atau menerima nilai-nilai dan norma mneolak atau menerima nilai-nilai dan norma lain lain

Page 11: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

Ia malah menyamakan budaya politik dengan Ia malah menyamakan budaya politik dengan konsep “ideologi” yang dapat berarti “sikap konsep “ideologi” yang dapat berarti “sikap mental”, “pandangan hidup”, dan “struktur mental”, “pandangan hidup”, dan “struktur pemikiran”. Budaya politik, katanya, pemikiran”. Budaya politik, katanya, menekankan ideologi yang umum berlaku di menekankan ideologi yang umum berlaku di masyarakat, bukan ideologi perorangan yang masyarakat, bukan ideologi perorangan yang sifatnya sering khusus dan beragam.  sifatnya sering khusus dan beragam. 

Page 12: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

Budaya politik merupakan sistem nilai dan Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Namun, setiap unsur masyarakat masyarakat. Namun, setiap unsur masyarakat berbeda pula budaya politiknya, seperti antara berbeda pula budaya politiknya, seperti antara masyarakat umum dengan para elitenya. masyarakat umum dengan para elitenya. Seperti juga di Indonesia, menurut Benedict R. Seperti juga di Indonesia, menurut Benedict R. O'G Anderson, kebudayaan Indonesia O'G Anderson, kebudayaan Indonesia cenderung membagi secara tajam antara cenderung membagi secara tajam antara kelompok elite dengan kelompok massa.kelompok elite dengan kelompok massa.

Page 13: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

Almond dan Verba mendefinisikan budaya politik sebagai Almond dan Verba mendefinisikan budaya politik sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem suatu sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada di dalam sistem itu. Dengan peranan warga negara yang ada di dalam sistem itu. Dengan kata lain, bagaimana distribusi pola-pola orientasi khusus kata lain, bagaimana distribusi pola-pola orientasi khusus menuju tujuan politik diantara masyarakat bangsa itu. Lebih menuju tujuan politik diantara masyarakat bangsa itu. Lebih jauh mereka menyatakan, bahwa warga negara senantiasa jauh mereka menyatakan, bahwa warga negara senantiasa mengidentifikasikan diri mereka dengan simbol-simbol dan mengidentifikasikan diri mereka dengan simbol-simbol dan lembaga kenegaraan berdasarkan orientasi yang mereka lembaga kenegaraan berdasarkan orientasi yang mereka miliki. Dengan orientasi itu pula mereka menilai serta miliki. Dengan orientasi itu pula mereka menilai serta mempertanyakan tempat dan peranan mereka di dalam sistem mempertanyakan tempat dan peranan mereka di dalam sistem politik.politik.

Page 14: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

Berikut ini adalah beberapa pengertian budaya politik Berikut ini adalah beberapa pengertian budaya politik yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk lebih yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk lebih memahami secara teoritis sebagai berikut :memahami secara teoritis sebagai berikut :

a. Budaya politik adalah aspek politik dari nilai-nilai a. Budaya politik adalah aspek politik dari nilai-nilai yang terdiri atas pengetahuan, adat istiadat, tahayul, yang terdiri atas pengetahuan, adat istiadat, tahayul, dan mitos. Kesemuanya dikenal dan diakui oleh dan mitos. Kesemuanya dikenal dan diakui oleh sebagian besar masyarakat. Budaya politik tersebut sebagian besar masyarakat. Budaya politik tersebut memberikan rasional untuk menolak atau menerima memberikan rasional untuk menolak atau menerima nilai-nilai dan norma lain.nilai-nilai dan norma lain.

Page 15: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

b. Budaya politik dapat dilihat dari aspek doktrin b. Budaya politik dapat dilihat dari aspek doktrin dan aspek generiknya. Yang pertama dan aspek generiknya. Yang pertama menekankan pada isi atau materi, seperti menekankan pada isi atau materi, seperti sosialisme, demokrasi, atau nasionalisme. sosialisme, demokrasi, atau nasionalisme. Yang kedua (aspek generik) menganalisis Yang kedua (aspek generik) menganalisis bentuk, peranan, dan ciri-ciri budaya politik, bentuk, peranan, dan ciri-ciri budaya politik, seperti militan, utopis, terbuka, atau tertutup.seperti militan, utopis, terbuka, atau tertutup.

Page 16: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

c. Hakikat dan ciri budaya politik yang menyangkut masalah c. Hakikat dan ciri budaya politik yang menyangkut masalah nilai-nilai adalah prinsip dasar yang melandasi suatu nilai-nilai adalah prinsip dasar yang melandasi suatu pandangan hidup yang berhubungan dengan masalah tujuan.pandangan hidup yang berhubungan dengan masalah tujuan.

d. Bentuk budaya politik menyangkut sikap dan norma, yaitu d. Bentuk budaya politik menyangkut sikap dan norma, yaitu sikap terbuka dan tertutup, tingkat militansi seseorang sikap terbuka dan tertutup, tingkat militansi seseorang terhadap orang lain dalam pergaulan masyarakat. Pola terhadap orang lain dalam pergaulan masyarakat. Pola kepemimpinan (konformitas atau mendorong inisiatif kepemimpinan (konformitas atau mendorong inisiatif kebebasan), sikap terhadap mobilitas (mempertahankan status kebebasan), sikap terhadap mobilitas (mempertahankan status quo atau men dorong mobilitas), prioritas kebijakan quo atau men dorong mobilitas), prioritas kebijakan (menekankan ekonomi atau politik).(menekankan ekonomi atau politik).

Page 17: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

Dengan pengertian budaya politik di atas, nampaknya Dengan pengertian budaya politik di atas, nampaknya membawa kita pada suatu pemahaman konsep yang membawa kita pada suatu pemahaman konsep yang memadukan dua tingkat orientasi politik, yaitu sistem memadukan dua tingkat orientasi politik, yaitu sistem dan individu. Dengan orientasi yang bersifat dan individu. Dengan orientasi yang bersifat individual ini, tidaklah berarti bahwa dalam individual ini, tidaklah berarti bahwa dalam memandang sistem politiknya kita menganggap memandang sistem politiknya kita menganggap masyarakat akan cenderung bergerak ke arah masyarakat akan cenderung bergerak ke arah individualisme. Jauh dari anggapan yang demikian, individualisme. Jauh dari anggapan yang demikian, pandangan ini melihat aspek individu dalam orientasi pandangan ini melihat aspek individu dalam orientasi politik hanya sebagai pengakuan akan adanya politik hanya sebagai pengakuan akan adanya fenomena dalam masyarakat secara keseluruhan tidak fenomena dalam masyarakat secara keseluruhan tidak dapat melepaskan diri dari orientasi individual. dapat melepaskan diri dari orientasi individual.

Page 18: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

Pengertian Budaya Politik Pengertian Budaya Politik Menurut Para AhliMenurut Para Ahli

Terdapat banyak sarjana ilmu politik yang telah Terdapat banyak sarjana ilmu politik yang telah mengkaji tema budaya politik, sehingga terdapat mengkaji tema budaya politik, sehingga terdapat variasi konsep tentang budaya politik yang kita variasi konsep tentang budaya politik yang kita ketahui. Namun bila diamati dan dikaji lebih jauh, ketahui. Namun bila diamati dan dikaji lebih jauh, tentang derajat perbedaan konsep tersebut tidaklah tentang derajat perbedaan konsep tersebut tidaklah begitu besar, sehingga tetap dalam satu pemahaman begitu besar, sehingga tetap dalam satu pemahaman dan rambu-rambu yang sama. Berikut ini merupakan dan rambu-rambu yang sama. Berikut ini merupakan pengertian dari beberapa ahli ilmu politik tentang pengertian dari beberapa ahli ilmu politik tentang budaya politik.budaya politik.

Page 19: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

a. Rusadi Sumintapuraa. Rusadi Sumintapura

Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.para anggota suatu sistem politik.

b. Sidney Verbab. Sidney Verba

Budaya politik adalah suatu sistem kepercayaan empirik, Budaya politik adalah suatu sistem kepercayaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan nilai-nilai yang menegaskan suatu simbol-simbol ekspresif dan nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politik dilakukan.situasi dimana tindakan politik dilakukan.

Page 20: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

c. Alan R. Ballc. Alan R. Ball

Budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, Budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-nilai masyarakat yang kepercayaan, emosi dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.

d. Austin Ranneyd. Austin Ranney

Budaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan Budaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-sama; sebuah pola orientasi-orientasi terhadap objek-bersama-sama; sebuah pola orientasi-orientasi terhadap objek-objek politik.objek politik.

Page 21: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

e. Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr.e. Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr.

Budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan Budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu dari populasi.terdapat pada bagian-bagian tertentu dari populasi.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut diatas Berdasarkan beberapa pengertian tersebut diatas (dalam arti umum atau menurut para ahli), maka (dalam arti umum atau menurut para ahli), maka dapat ditarik beberapa batasan konseptual tentang dapat ditarik beberapa batasan konseptual tentang budaya politik sebagai berikut :budaya politik sebagai berikut :

Page 22: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

Pertama : bahwa konsep budaya politik lebih Pertama : bahwa konsep budaya politik lebih mengedepankan aspek-aspek non-perilaku aktual mengedepankan aspek-aspek non-perilaku aktual berupa tindakan, tetapi lebih menekankan pada berupa tindakan, tetapi lebih menekankan pada berbagai perilaku non-aktual seperti orientasi, sikap, berbagai perilaku non-aktual seperti orientasi, sikap, nilai-nilai dan kepercayaan-kepercayaan. Hal inilah nilai-nilai dan kepercayaan-kepercayaan. Hal inilah yang menyebabkan Gabriel A. Almond memandang yang menyebabkan Gabriel A. Almond memandang bahwa budaya politik adalah dimensi psikologis dari bahwa budaya politik adalah dimensi psikologis dari sebuah sistem politik yang juga memiliki peranan sebuah sistem politik yang juga memiliki peranan penting berjalannya sebuah sistem politik.penting berjalannya sebuah sistem politik.

Kedua : hal-hal yang diorientasikan Kedua : hal-hal yang diorientasikan

Page 23: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

Obyek-obyek Orientasi Politik Obyek-obyek Orientasi Politik

Obyek yang jadi orientasi politik adalah sistem Obyek yang jadi orientasi politik adalah sistem politik secara keseluruhan, peran politik atau politik secara keseluruhan, peran politik atau struktur tertentu,individu atau kelompok yang struktur tertentu,individu atau kelompok yang memikul peran tertentu, kebijakan publik yang memikul peran tertentu, kebijakan publik yang khusus. Termasuk didalamnya adalah aktor khusus. Termasuk didalamnya adalah aktor politik dan ego dari aktor politik.Almond politik dan ego dari aktor politik.Almond sendiri seperti dikutip dalam Mochtar Mas’oed sendiri seperti dikutip dalam Mochtar Mas’oed (1984) membagi tiga jenis budaya politik. (1984) membagi tiga jenis budaya politik.

Page 24: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

1.1. Budaya politik parokialBudaya politik parokial dimana kesadaran obyek dimana kesadaran obyek politiknya kecil atau tidak ada semakli terhadap politiknya kecil atau tidak ada semakli terhadap sistem politik. Kelompok ini aka ditemukan di sistem politik. Kelompok ini aka ditemukan di berbagai lapisan masyarakat.berbagai lapisan masyarakat.

2.2. Budaya politik kaulaBudaya politik kaula adalah mereka yang adalah mereka yang berorientasi terhadap sistem politik dan berorientasi terhadap sistem politik dan pengaruhnya terhadap outputs yang mempengaruhi pengaruhnya terhadap outputs yang mempengaruhi kehidupan mereka seperti tunjangan sosial dan kehidupan mereka seperti tunjangan sosial dan hukum. Namun mereka tidak berorientasi terhadap hukum. Namun mereka tidak berorientasi terhadap partisipasi dalam struktur inputs. partisipasi dalam struktur inputs.

Page 25: BUDAYA POLITIK (KEPERAWATAN)

3. Budaya politik partisipan3. Budaya politik partisipan adalah individu adalah individu yang berorientasi terhadap struktur inputs dan yang berorientasi terhadap struktur inputs dan proses  dan terlibat didalamnya atau melihat proses  dan terlibat didalamnya atau melihat dirinya sebagai potensial terlibat, dirinya sebagai potensial terlibat, mengartikulasikan tuntutan dan membuat mengartikulasikan tuntutan dan membuat keputusan.  keputusan.