Top Banner
PKn BUDAYA POLITIK DI INDONESIA Nama : Nawang wulan Kelas : xi ips 3 Absen : 12
24

Budaya politik

Jun 22, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Budaya politik

PKnBUDAYA POLITIK DI

INDONESIA

Nama : Nawang wulan JFKelas : xi ips 3Absen : 12

Page 2: Budaya politik

Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama

oleh masyarakat. Namun, setiap unsur masyarakat berbeda budaya politiknya,

seperti antara masyarakat umum dengan para elitnya. Seperti juga di Indonesia,

menurut Benedict R. Anderson, kebudayaan Indonesia cenderung

membagi secara tajam antara kelompok elite dengan kelompok massa.

Page 3: Budaya politik

Almond dan Verba mendefinisikan budaya politik sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga negara

terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada di dalam sistem

itu.

Page 4: Budaya politik

Budaya politik adalah aspek politik dari nilai-nilai yang terdiri atas pengetahuan, adat istiadat, takhayul, dan mitos. Semuanya dikenal dan diakui oleh sebagian masyarakat. Budaya politik tersebut memberikan alasan rasional untuk menolak atau menerima nilai-nilai dan norma lain.

Hakikat dan ciri budaya politik menyangkut masalah nilai-nilai adalah prinsip dasar yang melandasi suatu pandangan hidup yang berhubungan dengan masalah tujuan.

Pengertian Umum Budaya Politik

Page 5: Budaya politik

Sidney VerbaBudaya politik adalah suatu sistem kepercayaan empirik, simbol-simbol ekspresif, dan nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi di mana tindakan politik dilakukan.

Alan R. BallBudaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.

Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli

Page 6: Budaya politik

Orientasi KognitifBerupa pengetahuan tentang kepercayaan pada politik, peranan, dan segala kewajiban serta input dan outputnya.

Orientasi AfektifBerupa perasaan terhadap sistem politik, peranannya, para aktor, dan penampilannya.

Orientasi EvaluatifBerupa keputusan dan pendapat tentang objek-objek politik secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria informasi dan perasaan.

Komponen-Komponen Budaya Politik

Page 7: Budaya politik

Berdasarkan Sikap Yang Ditunjukkan• Budaya Politik Militan

Budaya politik militan tidak memandang perbadaan sebagai usaha mencari alternatif yang terbaik tetapi melihatnya sebagai usaha jahat dan menantang. Bila terjadi krisis, yang dicari adalah kambing hitamnya, bukan peraturannya yang mungkin salah.

Tipe-tipe Budaya Politik

Page 8: Budaya politik

• Budaya Politik ToleransiBudaya politik toleransi adalah budaya politik yang pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai. Budaya politik ini berusaha mencari konsensus yang wajar.

• Budaya politik yang memiliki sikap mental absolut

• Budaya politik yang memiliki sikap mental akomodatif

Page 9: Budaya politik

Berdasarkan Orientasi Politiknya• Budaya Politik Parokial

Tingkat partisipasi politiknya sangat rendah, yang disebabkan faktor kognitif.

• Budaya Politik KaulaMasyarakat bersangkutan sudah relatif maju, tetapi masih bersifat pasif.

Page 10: Budaya politik

• Budaya Politik PartisipanBudaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik sangat tinggi.

Page 11: Budaya politik

Sosialisasi politik merupakan salah satu dari fungsi-fungsi input sistem politik yang berlaku di negara manapun baik

yang menganut sistem politik demokratis, otoriter, diktator, maupun

sistem politik lainnya. Sosialisasi politik merupakan proses pembentukan sikap

dan orientasi politik pada anggota masyarakat.

Sosialisasi Pengembangan Budaya Politik

Page 12: Budaya politik

Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orangtua dan anak, presiden dan polisi.

Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.

Pengenalan melalui institusi politik yang impersonal, seperti kongres, mahkamah agung, dan pemilu.

Perkembangan pembedaan antara institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang diasosiasikan dengan institusi ini.

Proses sosialisasi politik

Page 13: Budaya politik

Pertumbuhan penduduk di negara-negara berkembang dapat melampaui kapasitas mereka untuk “memodernisasi” keluarga tradisional lewat industrialisasi dan pendidikan.

Sering terdapat perbedaan yang besar dalam pendidikan dan nilai-nilai tredisional antara jenis-jenis kelamin, sehingga kaum wanita lebih erat terikat pada nilai tradisional. Namun, si ibu dapat memaninkan satu peranan penting pada saat sosialisasi dini dari anak.

Faktor penting dalam sosialisasi politik pada masyarakat

berkembang

Page 14: Budaya politik

Pengaruh urbanisasi. Yang selalu dianggap sebagai satu kekuatan perkasa untuk menumbangkan nilai-nilai tradisional. Paling sedikitnya secara parsial juga terimbangi oleh peralihan nilai-nilai ke dalam daerah-daerah perkotaan, khususnya dengan pembentukan komunitas-komunitas kesukuan dan etnis di daerah-daerah ini.

Page 15: Budaya politik

Proses sosialisasi politik sesungguhnya berlanjut terus sepanjang hidup setiap

orang. Seperti contoh yang dikemukakan Almond, bahwa suatu perang yang besar, ataupun depresi ekonomi, pengalaman fasisme di Italia, atau Nazi di Jerman, merupakan pengalaman belajar yang

dahsyat yang tidak dimediakan (dikomunikasikan) melalui institusi sosial

yang manapun.

Page 16: Budaya politik

Partisipasi Politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, seperti memilih pimpinan negara

atau upaya-upaya mempengaruhi kebijakan pemerintah

PARTISIPASI POLITIK

Page 17: Budaya politik

Modernisasi dalam segala bidang kehidupan yang menyebabkan masyarakat makin banyak menuntut untuk ikut dalam kekuasaan politik.

Perubahan-perubahan struktur kelas sosial. Masalah siapa yang berhak berpartisipasi dan pembuatan keputusan politik menjadi penting dan mengakibatkan perubahan dalam pola partisipasi politik.

Penyebab timbulnya gerakan ke arah partisipasi lebih luas dalam

proses politik

Page 18: Budaya politik

Konflik antarkelompok pemimpin poolitik, jika timbul konflik antarelit, maka yang dicari adalah dukungan rakyat. Terjadi perjuangan kelas penentang melawan kaum aristokrat yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi, dan kebudayaan.

Keterlibatan pemerintah yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Meluasnya ruang lingkup aktivitas pemerintah sering merangsang timbulnya tuntutan-tuntutan yang terorganisasi akan kesempatan untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan politik.

Page 19: Budaya politik

Pengaruh kaum intelektual dan komunikasi massa modern. Ide demokratisasi partisipasi telah menyebar ke bangsa-bangsa baru sebelum mereka mengembangkan modernisasi dan industri yang cukup matang.

Page 20: Budaya politik

Kegiatan pemilihan Lobbying Kegiatan organisasi Mencari koneksi Tindakan kekerasan

KEGIATAN UTAMA DALAM PARTISIPASI POLITIK

Page 21: Budaya politik

Menduduki jabatan politik atau administratif

Mencari jabatan politik atau administratif Keanggotaan aktif suatu organisasi politik Keanggotaan pasif suatu organisasi politik Keanggotaan aktif suatu organisasi semu

politik (quasi-political)

Tingkatan partisipasi politik

Page 22: Budaya politik

Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik (quasi-political)

Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainya

Partisipasi dalam diskusi politik informal minat umum dalam bidang politik

Voting (pemberian suara)

Page 23: Budaya politik

Tingkatan partisipasi politik ini mencerminkan kapasitas partisipan

dalam berpartisipasi politik. Semakin tinggi tingkatan yang ditempati oleh seseorang atau sekelompok orang,

semakin tinggi pula tingkatan partisipasi politiknya. Namun tidak demikian dengan

lingkup partisipasi politiknya, semakin tinggi malah semakin sedikit, artinya

semakin mengerucut pada jumlah tertentu.

Page 24: Budaya politik

TERIMA KASIH