PKn BUDAYA POLITIK DI INDONESIA Nama : Nawang wulan Kelas : xi ips 3 Absen : 12
PKnBUDAYA POLITIK DI
INDONESIA
Nama : Nawang wulan JFKelas : xi ips 3Absen : 12
Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama
oleh masyarakat. Namun, setiap unsur masyarakat berbeda budaya politiknya,
seperti antara masyarakat umum dengan para elitnya. Seperti juga di Indonesia,
menurut Benedict R. Anderson, kebudayaan Indonesia cenderung
membagi secara tajam antara kelompok elite dengan kelompok massa.
Almond dan Verba mendefinisikan budaya politik sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga negara
terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada di dalam sistem
itu.
Budaya politik adalah aspek politik dari nilai-nilai yang terdiri atas pengetahuan, adat istiadat, takhayul, dan mitos. Semuanya dikenal dan diakui oleh sebagian masyarakat. Budaya politik tersebut memberikan alasan rasional untuk menolak atau menerima nilai-nilai dan norma lain.
Hakikat dan ciri budaya politik menyangkut masalah nilai-nilai adalah prinsip dasar yang melandasi suatu pandangan hidup yang berhubungan dengan masalah tujuan.
Pengertian Umum Budaya Politik
Sidney VerbaBudaya politik adalah suatu sistem kepercayaan empirik, simbol-simbol ekspresif, dan nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi di mana tindakan politik dilakukan.
Alan R. BallBudaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.
Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli
Orientasi KognitifBerupa pengetahuan tentang kepercayaan pada politik, peranan, dan segala kewajiban serta input dan outputnya.
Orientasi AfektifBerupa perasaan terhadap sistem politik, peranannya, para aktor, dan penampilannya.
Orientasi EvaluatifBerupa keputusan dan pendapat tentang objek-objek politik secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria informasi dan perasaan.
Komponen-Komponen Budaya Politik
Berdasarkan Sikap Yang Ditunjukkan• Budaya Politik Militan
Budaya politik militan tidak memandang perbadaan sebagai usaha mencari alternatif yang terbaik tetapi melihatnya sebagai usaha jahat dan menantang. Bila terjadi krisis, yang dicari adalah kambing hitamnya, bukan peraturannya yang mungkin salah.
Tipe-tipe Budaya Politik
• Budaya Politik ToleransiBudaya politik toleransi adalah budaya politik yang pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai. Budaya politik ini berusaha mencari konsensus yang wajar.
• Budaya politik yang memiliki sikap mental absolut
• Budaya politik yang memiliki sikap mental akomodatif
Berdasarkan Orientasi Politiknya• Budaya Politik Parokial
Tingkat partisipasi politiknya sangat rendah, yang disebabkan faktor kognitif.
• Budaya Politik KaulaMasyarakat bersangkutan sudah relatif maju, tetapi masih bersifat pasif.
• Budaya Politik PartisipanBudaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik sangat tinggi.
Sosialisasi politik merupakan salah satu dari fungsi-fungsi input sistem politik yang berlaku di negara manapun baik
yang menganut sistem politik demokratis, otoriter, diktator, maupun
sistem politik lainnya. Sosialisasi politik merupakan proses pembentukan sikap
dan orientasi politik pada anggota masyarakat.
Sosialisasi Pengembangan Budaya Politik
Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orangtua dan anak, presiden dan polisi.
Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
Pengenalan melalui institusi politik yang impersonal, seperti kongres, mahkamah agung, dan pemilu.
Perkembangan pembedaan antara institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang diasosiasikan dengan institusi ini.
Proses sosialisasi politik
Pertumbuhan penduduk di negara-negara berkembang dapat melampaui kapasitas mereka untuk “memodernisasi” keluarga tradisional lewat industrialisasi dan pendidikan.
Sering terdapat perbedaan yang besar dalam pendidikan dan nilai-nilai tredisional antara jenis-jenis kelamin, sehingga kaum wanita lebih erat terikat pada nilai tradisional. Namun, si ibu dapat memaninkan satu peranan penting pada saat sosialisasi dini dari anak.
Faktor penting dalam sosialisasi politik pada masyarakat
berkembang
Pengaruh urbanisasi. Yang selalu dianggap sebagai satu kekuatan perkasa untuk menumbangkan nilai-nilai tradisional. Paling sedikitnya secara parsial juga terimbangi oleh peralihan nilai-nilai ke dalam daerah-daerah perkotaan, khususnya dengan pembentukan komunitas-komunitas kesukuan dan etnis di daerah-daerah ini.
Proses sosialisasi politik sesungguhnya berlanjut terus sepanjang hidup setiap
orang. Seperti contoh yang dikemukakan Almond, bahwa suatu perang yang besar, ataupun depresi ekonomi, pengalaman fasisme di Italia, atau Nazi di Jerman, merupakan pengalaman belajar yang
dahsyat yang tidak dimediakan (dikomunikasikan) melalui institusi sosial
yang manapun.
Partisipasi Politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, seperti memilih pimpinan negara
atau upaya-upaya mempengaruhi kebijakan pemerintah
PARTISIPASI POLITIK
Modernisasi dalam segala bidang kehidupan yang menyebabkan masyarakat makin banyak menuntut untuk ikut dalam kekuasaan politik.
Perubahan-perubahan struktur kelas sosial. Masalah siapa yang berhak berpartisipasi dan pembuatan keputusan politik menjadi penting dan mengakibatkan perubahan dalam pola partisipasi politik.
Penyebab timbulnya gerakan ke arah partisipasi lebih luas dalam
proses politik
Konflik antarkelompok pemimpin poolitik, jika timbul konflik antarelit, maka yang dicari adalah dukungan rakyat. Terjadi perjuangan kelas penentang melawan kaum aristokrat yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
Keterlibatan pemerintah yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Meluasnya ruang lingkup aktivitas pemerintah sering merangsang timbulnya tuntutan-tuntutan yang terorganisasi akan kesempatan untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan politik.
Pengaruh kaum intelektual dan komunikasi massa modern. Ide demokratisasi partisipasi telah menyebar ke bangsa-bangsa baru sebelum mereka mengembangkan modernisasi dan industri yang cukup matang.
Kegiatan pemilihan Lobbying Kegiatan organisasi Mencari koneksi Tindakan kekerasan
KEGIATAN UTAMA DALAM PARTISIPASI POLITIK
Menduduki jabatan politik atau administratif
Mencari jabatan politik atau administratif Keanggotaan aktif suatu organisasi politik Keanggotaan pasif suatu organisasi politik Keanggotaan aktif suatu organisasi semu
politik (quasi-political)
Tingkatan partisipasi politik
Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik (quasi-political)
Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainya
Partisipasi dalam diskusi politik informal minat umum dalam bidang politik
Voting (pemberian suara)
Tingkatan partisipasi politik ini mencerminkan kapasitas partisipan
dalam berpartisipasi politik. Semakin tinggi tingkatan yang ditempati oleh seseorang atau sekelompok orang,
semakin tinggi pula tingkatan partisipasi politiknya. Namun tidak demikian dengan
lingkup partisipasi politiknya, semakin tinggi malah semakin sedikit, artinya
semakin mengerucut pada jumlah tertentu.
TERIMA KASIH