MAKALAH BUDAYA BATIK SOLO DIKALANGAN MASYARAKATNYA Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliahPendidikan Agama Islam DI SUSUN OLEH : Muhammad Abassi Ali Bilhadj (113500025) PRODI / KELAS : ILMU KOMUNIKASI / A Telkom Economics & Business School
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAKALAH
BUDAYA BATIK SOLO DIKALANGAN MASYARAKATNYA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliahPendidikan Agama Islam
DI SUSUN OLEH :
Muhammad Abassi Ali Bilhadj (113500025)
PRODI / KELAS :
ILMU KOMUNIKASI / A
Telkom Economics & Business School
Ilmu Komunikasi
2013 – 2014
MOTTO
Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan
bila anda sedang takut, jangan terlalu takut.
Karena keseimbangan sikap adalah penentu
ketepatan perjalanan kesuksesan anda.
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita
adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil.
Anda hanya dekat dengan mereka yang anda
sukai. Dan seringkali anda menghindari orang
yang tidak anda sukai, padahal dari dialah
Anda akan mengenal sudut pandang yang baru.
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi
pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus
belajar, akan menjadi pemilik masa depan.
(MARIO TEGUH)
Kata Pengantar
Puji Syukur atas kehadirat Allah ‘Azza wa Jalla yang telah memberikan
nikmat iman dan Islam kepada kita. Shalawat serta salam kita haturkan pada
Rosulullah Muhammad SAW , keluarga , sahabat , dan kita sebagai generasi
penerusnya hingga akhir zaman.
Adapun penulisan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, yang diberikan ibu Iis Suryani sebagai
dosen pengampu.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam makalah. Untuk itu
saya memohon bimbingan lebih lanjut dari Ibu dosen guna penyempurnaan
makalah ini. Dalam kesempatan ini izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu dosen selaku pembimbing yang telah membantu terciptanya makalah
ini. Akhir kata , semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi amal sholeh
bagi penulis , amin.
Bandung, 13 November
2013
Penyusun
BUDAYA BATIK SOLO DIKALANGAN MASYARAKATNYA
Halaman Judul
Halaman Motto
Kata pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang1.2. Tujuan Penulisan1.3. Manfaat penulisan
BAB II MENGENAL BATIK SOLO
1.1. Pengertian Batik 1.2. Sejarah batik Solo1.3. Jenis – jenis motif batik Solo1.4. Cara pembuatan batik1.5. Musium batik tua danar hadi Solo
BAB III MENGENAL BATIK SOLO DIKALANGAN MASYARAKATNYA
1.1. Batik sebagai identitas kota Solo1.2. Kampung batik di kota Solo1.3. Solo batik carnaval1.4. Filosofi motif batik pada masyarakat jawa
BAB IV PENUTUP
1.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang penulisan masalah
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memnuhi tugas mata
kuliah pendidikan kewarganegaraan. Tugas ini disusun dengan mempelajari
materi tentang “Budaya batik solo dikalangan masyarakatnya” dimana materi ini
akan menjadi pembelajaran kepada kita untuk menerapkan unsur budaya yang
dicontohkan masyarakat solo.
1.2. Tujuan penulisan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mendapatkan nilai pada mata
kuliah pendidikan kewarganegaraan dan menuntaskan tugas dari kajian materi
yang telah diberikan. Selain itu tugas ini bertujuan untuk pelatihan dalam
mengenali dan menganalisis suatu unsur budaya dan sosial pada masyarakat solo.
1.3. Manfaat penulisan
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah kita dapat mempelajari
dan menganalisis unsur budaya dan sosial pada masyarakat solo, dan kita bisa
mengambil hikmah atas semua yang dicintohkan masyarakat solo.
BAB II
MENGENAL BATIK SOLO
1.1. Pengertian Batik
Batik adalah lukisan yang dibuat pada kain dengan bahan lilin dan
pewarna (naptol), menggunakan alat canting atau kuas serta teknik tutup
celup. Dalam perkembangannya, untuk mempercepat proses membatik
digunakan cap. Itulah sebabnya, karya batik dengan canting dan cap dikenal
dengan istilah batik tulis dan batik cap. Batik memiliki fungsi ganda, yaitu
kebutuhan akan pakaian, penutup tempat tidur, sarung bantal, dan
sebagainya. Secara estetis, batik lukis bisa dibingkai dan dijadikan menjadi
perhiasan ruangan.
Desain ragam hias untuk pola batik, Ragam hias dalam seni rupa
bisa berfungsi mengisi kekosongan suatu bidang dan juga berfungsi
simbolis. Ragam hias berkaitan dengan pola hias dan motif. Pola hias
merupakan unsur dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
merancang suatu hiasan. Sedangkan, motif hias merupakan pokok pikiran
dan bentuk dasar dalam perwujudan ragam hias, meliputi bentuk alami dan
hasil kreasi manusia.
Jadi, ragam hias adalah susunan pola hias yang menggunakan motif-
motif hias dengan kaidah tertentu pada suatu bidang atau ruang sehingga
menghasilkan bentuk yang indah. Ragam hias dapat dibedakan menjadi 3
motif yaitu sebagai berikut:
a. Motif geometris, meliputi pilin ganda, tumpal, meander, swastika, dan
kawung
b. Motif nongeometris, meliputi manusia, binatang, dan tumbuhan
c. Motif benda mati, meliputi air, api, awan, batu, gunung, dan matahari.
1.2. Sejarah batik solo
Sejarah batik berkaitan dengan sejarah majapahit dan penyebaran
agama islam di tanah jawa. Dalam catatan perkembangan batik banyak di
lakukan pada masa masa jaman kerajaan mataram, kemudian pada masa
kerajaan solo dan Yogyakarta, jadi batik telah di kenal pada jama kerajaam
majapahit dan dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja
berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik
rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-
XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya adalah
batik tulis. sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah
perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan
ajaran agama islam banyak daerah pusat perbatikan di jawa adalah daerah
santri-santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh
tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda. Kesenian
batik adalah dalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaianyang menjadi
salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya
batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk
pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari
pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa
oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan
selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya
untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya
pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari,
baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu
adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai
terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain
dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari
soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur. Pada jaman Majapahit
dapat di telusuri di daerah mojokerto, tulungagung. Mojokerto adalah
daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit karena semasa
dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit.
Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di
Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat
digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah
Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal
dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit
daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak
mau tunduk kepada kerajaan Majapahit. Daerah pembatikan sekarang di
Mojokerto terdapat di Kwali, Mojosari, Betero dan Sidomulyo. Diluar
daerah Kabupaten Mojokerto ialah di Jombang. Pada akhir abad ke-XIX ada
beberapa orang kerajinan batik yang dikenal di Mojokerto, bahan-bahan
yang dipakai waktu itu kain putih yang ditenun sendiri dan obat obat batik
dari soga jambal, mengkudu, nila tom, tinggi dan sebagainya.
1.3. Jenis – jenis motif batik solo
Batik Solo memiliki berbagai macam motif, namun yang paling
banyak digemari serta merupakan motif yang khas pada batik solo yaitu ada
lima motif, diantaranya motif sido asih dengan motif geometris berpola
dasar segi empat dengan arti keluhuran, motif ratu ratih yang diambil dari
kata ratu patih, yang menggambarkan kemuliaan, motif parang kusuma yang
merupakan motif diagonal berupa garis berlekuk-lekuk yang berarti bunga,
motif bokor kencana yaitu motif geometris berpola dasar yang berbentuk
lung-lungan yang berarti harapan, keagungan, dan kewibawaan, motif sekar
jagad yang merupakan perulangan geometris dengan cara ceplok yang
mengandung arti keindahan dan keluhuran kehidupan di dunia.
Berikut jenis – jenis motif yang ada dikota solo, diantaranya adalah :