Top Banner
Bronkitis dan Bronkiektasis
25

BroNkitis N Bronkietasis

Nov 24, 2015

Download

Documents

Hendri Pratama
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Bronkitis dan Bronkiektasis

  • BronkitisBronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).

  • Etiology Infeksi berulangSinusitis kronis Bronkiektasis Alergi Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak

  • Infeksi iritatifBerbagai jenis debu Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida Tembakau dan rokok lainnya.

  • Gejala batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan) sesak nafas ketika melakukan olah raga sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu) lelah wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan pipi tampak kemerahan

  • V. KOMPLIKASI Infeksi berulang,pneumotoraks spontan, eritrositosis karena hipoksia kronik, gagal nafas dan kor pulmonal

  • VI. DIAGNOSIS 1. anamnesis 2. Pemeriksaan fisikPasien biasanya tampak kurus dengan barrel-shaped chest (diameter anteroposterior dada meningkat)Fremitus taktil dada berkurang atau tidak adaPerkusi dada hipersonor, peranjakan hati mengecil, batas paru hati lebih rendah, pekak jantung berkurang.Suara nafas berkurang dengan ekspirasi memanjang

  • 3.Pemeriksaan radiologyFoto toraks pada bronchitis kronik memperlihatkan tubular shadow berupa bayangan garis-garis yang pararel keluar dari hilus menuju apeks paru dan corakan paru yang bertambah.

  • 4. pemeriksaan fungsi paru5. pemeriksaan Gas darah6. Pemerisaan Laboratorium darah : hitung sel darah putih

  • Penatalaksanaan Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau acetaminophen; kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan acetaminophen. Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.

    Antibiotik diberikan kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adalah infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi) dan penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paru-paru

  • ASUHAN KEPERAWATAN1. Data Subyektif :Batuk yang terus menerus disertai dahak.Kadang terjadi kesulitan bernafas.Tidur sering terganggu karena seringnya batuk.Anoreksia.Badan terasa lemas dan malas beraktivitas.Nyeri telan

  • 2. Data Obyektif :a. InspeksiPernafasan cuping hidung.Keadaan umum lemah.CyanosisTerlihat penggunaan otat pernafasan.

    Data lainPasien tampak cemas dan gelisah.Sering terbangun karena batuk.Nafsu makan menurun.Sputum berlebihan (hijau putih atau kuning)

    AuskultasiTerdengar suara ronchi dan mengi.PerkusiBiasanya hipersonor.

  • BRONKIEKTASIS

  • Pengertian Bronkiektasis merupakan kelainan morfologis yang terdiri dari pelebaran bronkus yang abnormal dan menetap disebabkan kerusakan komponen elastis dan muscular dinding bronkus ( Soeparman & Sarwono, 1990).Bronkiektasis berarti suatu dilatasi yang tak dapat pulih lagi dari bronchial yang disebabkan oleh episode pnemonitis berulang dan memanjang,aspirasi benda asing, atau massa ( mis. Neoplasma) yang menghambat lumen bronchial dengan obstruksi ( Hudak & Gallo,1997). Bronkiektasis adalah dilatasi permanen abnormal dari salah satu atau lebih yang cabang-cabang bronkus yang besar ( Barbara E, 1998).

  • II. Etiologia. Proses peradangan (Inflamasi)b. Sumbatan dibagian proksimalc. Kelainan Kongetal d. Kekurangan mekanisme pertahanan.

  • Manisfestasi Kliniks

    batuk kronik dan pembentukkan sputum purulen dalam jumlah yang sangat banyak. Spesimen sputum akan secara khas akan membentuk 3 lapisan dari atas kebawah Lapisan atas berbusaLapisan tengah beningLapisan bawah partikel tebalProduksi dahak bisa mencapai 300-400 cc sehari, terbanyak diwaktu pagi.

    batuk darah (hemoptisis)

    kadang-kadang didapatkan adanya sesak nafas, kelemahan dan penurunana berat badan

    Ronki basah pada daerah yang mengalami kelainan, kadang-kadang terdengar wheezing local.

    Demam berulang

  • Komplikasi

    Ada beberapa komplikasi bronkiektasis yang dapat dijumpai pada pasien, antara lain :

    Bronkitis KronikPneumonia dengan atau tanpa atelektasis. Pleuritis. efusi pleura atau empiema(jarang)abses metastasis diotak. sinusitis . Kor Pulmonal Kronik (KPK), kegagalan pernafasan.

  • Pemeriksaan DiagnostikPemerisaan Laboratorium.Pemeriksaan sputum.

    Pemeriksaan darah tepi.Biasanya ditemukan dalam batas normal. Kadang ditemukan adanya leukositosis menunjukkan adanya supurasi yang aktif dan anemia menunjukkan adanya infeksi yang menahun.

    Pemeriksaan urinaDitemukan dalam batas normal, kadang ditemukan adanya proteinuria yang bermakna yang disebabkan oleh amiloidosis, Namun Imunoglobulin serum biasanya dalam batas normal Kadan bisa meningkat atau menurun.

  • Pemeriksaan EKGPemeriksaan tambahan untuk mengetahui faktor predisposisi dilakukan pemeriksaan :Pemeriksaan imunologiPemeriksaan spermatozoaBiopsi bronkus dan mukosa nasal( bronkopulmonal berulang).Pemeriksaan Radiologi.Foto dada PA dan LateralPemeriksaan bronkografi

  • Penatalaksanaan

    Tujuan pengobatan adalah memperbaiki drainage sekret dan mengobati infeksi.Penatalaksanaan meliputi :Pemberian antibiotik dengan spekrum luas ( Ampisillin,Kotrimoksasol, atau amoksisilin) selama 5- 7 hari pemberianDrainage postural dan latihan fisioterapi untuk pernafasan.serta batuk yang efektif untuk mengeluarkan sekret secara maksimal

    Pada saat dilakukan drainage perlu diberikan bronkodilator untuk mencegah bronkospasme dan memperbaiki drainage sekret. Serta dilakukan hidrasi yang adekuat untuk mencegah sekret menjadi kental dan dilengkapi dengan alat pelembab serta nebulizer untuk melembabkan sekret.

  • Asuhan KeperawatanPengkajianBronkitis1. Data Subyektif :Batuk yang terus menerus disertai dahak.Kadang terjadi kesulitan bernafas.Tidur sering terganggu karena seringnya batuk.Anoreksia.Badan terasa lemas dan malas beraktivitas.2. Data Obyektif : a. InspeksiPernafasan cuping hidung.Keadaan umum lemah.Cyanosis, Terlihat penggunaan otat pernafasan.Data lainPasien tampak cemas dan gelisah.Serinmg terbangun karena batuk.Nafsu makan menurun.Sputum berlebihan (hijau putih atau kuning)AuskultasiTerdengar suara ronchi dan mengi.PerkusiBiasanya hipersonor

  • 2. Data Obyektif : InspeksiPernafasan cuping hidung.Keadaan umum lemah.CyanosisTerlihat penggunaan otat pernafasan.Data lainPasien tampak cemas dan gelisah.Serinmg terbangun karena batuk.Nafsu makan menurun.Sputum berlebihan (hijau putih atau kuning)

    AuskultasiTerdengar suara ronchi dan mengi.

    PerkusiBiasanya hipersonor

  • Diagnosa KeperawatanTak efektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret atau sekresi kentalkerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai oksigen dan kerusakan alveoliPerubahan perfusi jaringan berhubungan dengan tidak adequatnya suplay oksigenisasi kejaringan.Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan adanya proses inflamasiIntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan.Resti nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan produksi sputum, anorekiaResti volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan berhubungan output yang berlebihan ( proses evaporasi, sputum berlebihan )

  • Intervensi Tujuannya berfokus pada : Menjaga kebersihan jalan nafasMencegah terjadi kerusakan pertukaran gasPerfusi jaringan kembali adequatSuhu tubuh kembali normal 36-37 cMampu melakukan aktivititas seoptimal mungkinTidak terjadi perubahan nutrisi Tidak terjadi perubahan cairan elektrolit kurang dari kebutuhan

  • Terima Kasih