BPL Foundation Profile

BPL FoundationConnecting Law & Entrepreneurship

Selamat datang di era network society (masyarakat jaringan) atau dikenal juga dengan masyarakat informasi. Castell dalam karyanya yang berjudul The Rise of the Network Society—yang menjadi salah satu rujukan penting dalam perkembangan konsep globalisasi—menyatakan bahwa masyarakat informasi lahir dari revolusi teknologi informasi. Teknologi revolusioner dalam bidang informasi dan komunikasi tak pelak lagi membuat suatu jaringan informasi baru yang mampu melewati batas negara dan benua. Bermula dari ditemukannya komputer, lalu internet, hingga kemudian meluncur bebas membentuk media sosial baru berbasis digital.

Apa yang dahulu kita pahami sebagai batas wilayah semakin menipis. Informasi dan pertukaran wawasan bisa melesat dengan cepat dan terbentuklah sebuah tatanan dunia baru yang tak lagi berpijak pada kepemilikan harta benda secara nyata. Hari ini, siapa yang menguasai opini dan informasi publik di media digital, maka dialah yang berkuasa. Perubahan signifikan tidak hanya ada dalam dunia informasi yang membuat segala sesuatunya menjadi terhubung.

Perekonomian dunia pun berubah dari waktu ke waktu. Pasar global menerpa kebijakan ekonomi di berbagai negara. Keinginan untuk meminimalisir proteksi dan batasan mewarnai sejumlah kesepatakan internasional. Pasca CAFTA yang berlaku awal Januari 2010 kini giliran MEA yang harus dihadapi.

Dari Kami untuk Indonesia

Rika IsvandiaryDirektur Eksekutif BPL Foundation

Seperti sebelumnya, berbagai perjanjian internasional ditujukan pada satu arah yang sama: perdagangan bebas. Sebagai negara yang harus ikut serta dalam pergaulan internasional, Indonesia tidak mungkin bisa menghindar. Namun, kenyataan di dalam negeri tampaknya tidak terlalu menggembirakan. Indonesia belum mampu menjadi “Tuan” di tanahnya sendiri. Produk asing membanjiri pasar Indonesia setelah berlakunya CAFTA dan pengusaha Indonesia belum kuasa untuk membendung.

Ini tak mengherankan, mengingat jumlah pengusaha di negeri ini masih kurang dari 2%. Kalah jauh dari jumlah pengusaha di negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Pengusaha yang ada pun, sebagian besar adalah pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang memiliki berbagai keterbatasan, salah satunya dalam aspek hukum. Tentu hal ini tak boleh dibiarkan. Kita setidaknya punya dua pekerjaan rumah. Pertama, bagaimana melahirkan entrepreneur muda yang melek teknologi informasi. Kedua, membekali para entrepreneur ini dengan pemahaman hukum yang mumpuni—semisal legalitas usaha, merek, ekspor-impor, perjanjian, dan standart kualitas produk—agar mampu menembus pasar global.

Untuk tujuan itulah Bina Pengetahuan Legal (BPL) Foundation dibentuk. Sebagai upaya kami dalam melahirkan entrepreneur yang sadar hukum dan go digital. Tentu kami tak bisa berkerja sendirian. Partisipasi berbagai pihak kiranya dapat menjadi roda penggerak agar mimpi dan cita-cita ini bisa terwujud.

BPL FoundationConnecting Law & Entrepreneurship 3

KAMI BEKERJA UNTUK MENGHUBUNGKAN DAN

MENGINTEGRASIKAN PEMAHAMAN HUKUM DENGAN PERKEMBANGAN

ENTREPRENEURSHIP DI ERA GLOBAL

CSRBPL

Foundation lahir sebagai

bagian Corporate

Social Responsibility

(CSR) dari SLN Group

Pendanaan BPL

Foundation diperoleh dari CSR, donasi,

kerjasama kegiatan, infaq dan

shodaqoh.

FundingBPL Foundation

fokus pada pengembangan entrepreneurshi

p melalui penyadaran hukum dan

pelatihan digital

FocusBPL

Foundation didirkan

berdasarkan Akta Nomor 7 Tanggal 12

Februari 2015

Legal


KONSEPConnecting Law & Entrepreunership

Mengapa Hukum & Entrepreneurship Harus Terhubung?

Hukum bukan saja seperangkat norma dan aturan. Hukum lahir, tumbuh dan berkembang di masyarakat sebagai sebuah konsesus dan tatanan untuk hidup bersama secara damai. Karenanya hukum akan selalu terkait dengan berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali dengan entrepreneurship yang kini menjadi tren baru

Hukum Sebagai Panglima

Entrepreneurship adalah cara berpikir dan bertindak yang didasari oleh kemampuan melihat dan menangkap peluang. Entrepreneur pada dasarnya adalah manusia berwatak pemberani yang berorientasi pada peluang dan tindakan. Namun keberanian saja tidak cukup. Pemahaman terhadap semua lini juga harus dimiliki, salah satunya pemahaman hukum

Karakter Entrepreneurship

Pertumbuhan kewirausahaan di Indonesia masih memprihatinkan. Jumlah wirausaha masih kurang dari 2% dari total penduduk Indonesia. Untuk mendukung peningkatan kewirausahaan nasional dibutuhkan entrepreneur muda yang siap bersaing. Kapabilitas hukum mutlak diperlukan untuk menghadapi dunia global. Kebijakan pun harus dipantau agar memberi ruang untuk entreprenenur muda terus berkarya.

Menjadikan Keduanya Terhubung



Hukum

Entrepreneurship

Pengawasan Pelat ihan

Pendampingan Part isipasi

Kebijakan HukumPro

Entrepreneurship

Praktisi HukumPaham

Entrepreneurship

EntrepreneurSadar Hukum

EntrepreneurIkut MenentukanKebijakan Hukum

GLOBALISASI

Bagaimana Menghubungkan Hukum & Entrepreneurship?

Kompetensi HukumKami berupaya meningkatkan KOMPETENSIpraktisi hukum melalui pelatihan penulisandokumen hukum khususnya yang berkaitandengan hukum bisnis

EntrepreneurshipKami berusaha membangun semangatENTREPRENEURSHIP dan pemahamanhukum generasi mendatang

Small BusinessLegal Partner (SMILE)Bersama berbagai pihak kami mendampingiUKM demi mewujudkan UKM Sadar Hukum

Apa yang Kami lakukan?


Kami peduli dengan kebutuhan masyarakat, setiap kegiatan yang kami selenggarakan telah melewati proses need assesment

Kami Mendiskusikan dengan berbagai ahli dan professional setiap langkah dan pilhan yang akan kami ambil.

Tidak hanya menyumbangkan pikiran, kami bergerak secara nyata bersama masyarakat melalui berbagai kegiatan yang diarahkan untuk mencari solusi atas permasalahan yang kami temukan

Setiap kegiatan yang kami lakukan selalu ditujukan untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik

WeCare

WeLearn

WeLearn

WeChange


Bagaimana Kami Bekerja?

PROGRAM

English For Lawyers (EFL)EFL hadir, sebagai ruang belajar untuk memahami penyusunan dokumen hukum dalam bahasa Inggris dari para praktisi dan ahli di bidangnya. Kemampuan menyusun dokumen hukum—khususnya yang berkaitan dengan hukum bisnis—sangat diperlukan dalam persaingan global, dimana investor asing bisa menanamkan modalnya di Indonesia, pun sebaliknya.


Hafidz Go DigitalSebagai respon dari perkembangan informasi dan kompetisi global yang semakin cepat, Rumah Tahfidz Ar Rahman diba-ngun untuk mempersiapkan Digital Specialist berkarakter Qur’an. Tidak hanya difasilitasi untuk menghapal Al Qur’an, peserta kegiatan juga mendapatkan pelatihan entrepreneur-ship dan digital marketing sebagai modal untuk mandiri dan mampu bersaing di era global



Legalpreneur Intensive(Legalpreneursive)

Menghadapi persaingan global, praktisi hukum di Indonesia dituntut tidak hanya memahami peraturan dan mampu memberikan pendapat hukum. Praktisi hukum juga harus memiliki strategi dan kemampuan entrepreneurship. Kelas intensif ini ditujukan untuk menghasilkan legalpreuner di Indonesia yang mampu menganalisis pasar, membangun usaha dan “melek” teknologi


School of BusinessSelama beberapa waktu terakhir, hukum ekonomi Islam menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Berbagai akad terus digali untuk menjadi solusi alternatf krisis ekonomi yang acapkali menimpa negara maju ataupun berkembang. Bekerja sama dengan Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia, kegiatan ini dikembangkan untuk memperkenalkan pada entrepreneur di Indonesia beberapa akad yang lazim digunakan dalam transaksi ekonomi syariah


Bincang UKMRuang diskusi seputar kebijakan dan permasalahan hukum yang dihadapi UKM. Dihadiri oleh pelaku UMKM. Pendamp-ing berasal tim legal BPL Foundation yang didukung oleh BP Lawyers, Smartcolaw, Kantor Pengacara, dan Pro Legal. Selain aspek legal bisnis mikro,kecil dan menengah, bincang UKM juga dilengkapi dengan konsultasi hukum secara per-sonal


Panduan UKMMelek Hukum

UKM memiliki potensi ekonomi yang besar. Sayangnya potensi yang besar ini tidak ditunjang dengan pemahaman yang baik di bidang hukum sehingga mengakibatkan berbagai permasalahan. Untuk itu dibutuhkan panduan praktis untuk memahami hukum yang berkaitan dengan UKM secara sederhana, ringan dan mudah dimengerti.


Startup-morfosaSeminar dan workshop gratis untuk start up, UKM, social entrepreneur dan organisasi non profit. Berisi materi mengenai entrepreneurship, aspek legal, fundraising, branding, dan digital marketing. Ditujukan agar pelaku UKM dan penggiat non profit memiliki kemampuan dan kapabilitas untuk bersaing menghadapi era global.

Bergerak Bersama Kami


“Alone we can do so little;together we can do so much”

(Hellen Keller)


www.bplfoundation.or.id

[email protected]@gmail.com

T : (62) 21 2278 3385H : 0812 9411 6724

Komplek PWRJl. Taman Margasatwa Ragunan No.43 Jakarta Selatan