Top Banner
Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 1 BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA 2019 GKI Kota Wisata @pani a paska 2019
32

BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Oct 28, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 1

BOOKLET LITURGISAAT TEDUH KELUARGAMINGGU SENGSARA 2019

GKI Kota Wisata

@pani a paska 2019

Page 2: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …
Page 3: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 3

Dari Panitia Paska 2019GKI Kota Wisata

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapiberubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat

membedakan manakah kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenankepada Allah dan yang sempurna”.

Roma 12:2

Salam damai dalam Kristus Yesus,

Salib Yesus Mengubahku menjadi tema besar yang men-dasari semua rangkaian kegiatan Paska GKI Kota Wisata tahunini. Melalui tema ini, kita mengingat kembali akan anugerahterbesar yang Allah berikan, yaitu penebusan dosa melalui pe-ngorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Menerima Yesus sebagaiTuhan dan Juruselamat pribadi memampukan kita dengan ren-dah hati membuka diri dan bersedia diubahkan agar semakin se-rupa dengan Kristus.

Melalui Paska, kami merindukan setiap orang mengalamiperjumpaan pribadi dengan Kristus dan mengalami pembaha-ruan budi hari lepas hari sehingga terwujud nyata melalui peru-bahan sikap hidup baik di rumah, lingkungan sekolah, pekerjaan,gereja dan masyarakat. Waktu Teduh bagi Keluarga diharapkandapat membawa setiap keluarga membangun waktu teduh bersa-ma.

Selama Minggu Prapaska ke-6, keluarga memiliki ke-sempatan untuk membangun waktu teduh bersama mulai Senin,15 April 2019 hingga Sabtu, 20 April 2019 melalui saat teduh

Page 4: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 4

keluarga, ibadah di gereja maupun persekutuan Kombas. Kira-nya kebiasaan ini terus berlanjut dan membawa setiap keluargamakin serupa dengan Kristus. Mari, kita mempergunakan setiapwaktu yang Tuhan anugerahkan untuk membangun hubunganpribadi dengan Tuhan melalui waktu teduh yang berkualitas danmemberi diri untuk terus diubahkan melalui firman-Nya. Biarlahsegala kemuliaan hanya bagi Dia!.

Page 5: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 5

Senin, 15 April 2019

1. Nyanyian Pembukaan (memilih salah satu lagu dalam kum-pulan lagu hal. 25-28)

2. Doa (salah seorang anggota keluarga memimpin doa)3. Pembacaan Alkitab Yoel 2:12-274. Renungan

Kita adalah Debu dan AbuJakarta, CNN Indonesia - Tiga tersangka kasus duga-an kampanye hitam berinisial ES (49), IP (45), dan CW (44)ditahan di Mapolres Karawang, Selasa (26/2) setelah ditetap-kan sebagai tersangka.

Mereka dipindahkan dari Polda Jabar kePolres Karawang karena lokasi tindak pidana berada di wila-yah Karawang.” Begitulah isi berita mengenai tiga orang ibuyang melakukan kampanye hitam. Salah satu kejadian yangdapat menunjukkan keegoisan dan kesombongan manusia.

Dalam contoh kasus di atas, manusia merasa berhakmenghakimi dan menjatuhkan sesama manusia. Manusia me-rasa berkuasa atas masa depan. Dalam masa menjelang Paskaini kita diajak untuk menyadari siapa diri kita di hadapanAllah. Kita hanyalah debu yang diberikan nafas kehidupanoleh Allah sehingga bisa hidup (Kejadian 2:7). Kita tidakpantas menjadi orang yang sombong.

Dalam perikop yang kita baca, Yoel menyerukan agarumat Tuhan bertobat dengan sungguh-sungguh dan hancurhati lalu berbalik kepada Tuhan (Yoel 2:12-14). Kita perlumengaku dosa sehingga Allah berkenan berbelas kasihan danmengampuni dosa kita. Sebab Allah adalah pengasih danpenyayang. Ketika kita mengaku dosa kita, maka Ia akan

Page 6: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 6

mengampuni dosa kita dan menyucikan kita dari segalakesalahan (1 Yohanes 1:9). Ketika kita menyadari siapa kitadi hadapan Allah, maka kita tidak akan berani bermain-maindengan kasih Tuhan dan kita siap untuk memperingati dandijamah oleh kasih Allah yang begitu besar lewat pengor-banan-Nya.

Kita adalah debu yang tidak berharga, namun begitudikasihi oleh Allah. Tak ada satu pun bagian hidup kita yangterlewat dari-Nya. Adakah dosa yang belum kita akui di hada-pan Allah? baik itu perseteruan antar saudara, sesama ataudengan pasangan; kelalaian mengikuti perintah Tuhan dalamkehidupan sehari-hari; melakukan kecurangan demi keun-tungan diri sendiri; keinginan untuk memuaskan keinginandaging, dan lain sebagainya. Mari kita mengakui dosa denganjujur dan bertobat dengan hancur hati sehingga Allahmengampuni dosa-dosa kita dan kehidupan kita menjadipersembahan yang hidup dan berkenan pada-Nya. (ENT)

5. Doa Syafaat (dimulai dengan sharing pokok doa anggotakeluarga, lalu saling mendoakan)

6. Nyanyian Bersama (memilih salah satu lagu dalam kumpulanlagu hal.25-28)

7. Doa Penutup (salah seorang anggota keluarga memimpindoa)

Page 7: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 7

Selasa, 16 April 2019

1. Nyanyian Pembukaan (memilih salah satu lagu dalam kum-pulan lagu hal. 25-28)

2. Doa (salah seorang anggota keluarga memimpin doa)3. Pembacaan Alkitab Matius 26:31-354. Renungan

Anugerah Tuhan ditengah Kesombongan RohaniPetrus adalah salah seorang murid pertama yang di-

panggil oleh Tuhan Yesus melalui kejadian spektakuler. Ikanyang tidak diperoleh sepanjang malam, akhirnya didapatkanpada siang hari. Semua itu karena nasihat Tuhan Yesus danPetrus patuh pada nasihat tersebut. Di dalam perjalanannyamengikut Yesus, ada banyak kejadian ajaib yang dilihatPetrus. Ia melihat mertuanya yang sakit keras disembuhkan,ia juga melihat Yesus dimuliakan di atas gunung.

Namun pada saat bersamaan kesombongan mulai mera-suki diri Petrus. Terlihat ketika Yesus memberitahukan paramurid-Nya bahwa Ia akan ke Yerusalem dan disalibkan,dengan beraninya Simon menarik Yesus ke samping dan me-negur Dia. Hal ini kontras sekali dengan perikop sebelumnyayang mencatat ketika Petrus mengaku bahwa Yesus adalahMesias, Anak Allah yang hidup.

Puncak kesombongan Petrus ada di ayat 33 dalamperikop yang kita baca. Dengan lantang Simon membantahperkataan Yesus. Petrus mengatakan bahwa sekali pun iatidak akan pernah menyangkal Yesus. Namun Yesus masihbersabar dan mengatakan bahwa Petrus akan menyangkaldiriNya sebanyak tiga kali. Melalui perkataan ini Yesus sea-kan-akan hendak menyadarkan Petrus yang telah begitu som-bong. Petrus sempat menganggap Firman Tuhannya tidak lagi

Page 8: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 8

berotoritas. Iblis berhasil memerdaya Simon. Semua hal yangpernah dilihatnya menjadikan Simon sombong dan bertindakseakan-akan dia lebih tahu akan segala sesuatu, bahkan lebihdari Yesus yang dia sebut Mesias, Anak Allah yang hidup.

Pun demikian, Tuhan Yesus tetap menemui Petrussetelah kebangkitan-Nya (Yohanes 21:15-19). Tuhan justrumemulihkan kehidupan Petrus dan memberikannya kesem-patan baru untuk menggembalakan domba-domba-Nya.

Bukankah kita seringkali bersikap seperti Petrus? Fokushidup kita berubah; bukan lagi kepada Allah melainkan kepa-da diri kita sendiri. Pengalaman-pengalaman bersama Allahjustru membuat kita sombong, bukannya semakin rendah hati.Padahal tujuan dari mukjizat Allah adalah untuk menguatkaniman kepada Allah. Mungkin kita telah jatuh ke dalam dosakesombongan rohani. Sungguh suatu anugerah apabila Allahberkenan memakai kita di manapun kita berada, namun seha-rusnya kesempatan itu dipergunakan untuk semakinmemuliakan Tuhan, bukan diri kita. Mari kita belajar dariPetrus yang menghargai dan memakai kesempatan yangTuhan berikan untuk semakin tunduk kepada Allah dan men-jadi berkat bagi orang lain. (ENT)

5. Doa Syafaat (dimulai dengan sharing pokok doa anggotakeluarga, lalu saling mendoakan)

6. Nyanyian Bersama (memilih salah satu lagu dalam kumpulanlagu hal.25-28)

7. Doa Penutup (salah seorang anggota keluarga memimpindoa)

Page 9: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 9

Rabu, 17 April 2019

1. Nyanyian Pembukaan (memilih salah satu lagu dalam kum-pulan lagu hal.25-28)

2. Doa (salah seorang anggota keluarga memimpin doa)3. Pembacaan Alkitab Lukas 24:36-494. Renungan

Merasakan dan BersaksiSaudara, pernahkah Anda merasakan makanan yang be-

gitu enak? Bagaimana reaksi Anda? Suatu ketika saya men-gecap makanan yang enak, saya tidak tahan untuk menga-takan betapa enaknya makanan tersebut.

Bagaimana dengan Kabar sukacita Injil? Sudahkah kitamengecap indahnya dan nikmatnya kabar Injil tersebut? Ka-bar Injil tentang Tuhan Yesus yang mau mati menggantikanhukuman dosa kita. Jika kita sudah merasakan nikmatnya ka-bar sukacita tersebut tentunya kita tidak akan segan untukbisa menceritakan kepada orang-orang, setidaknya orangterdekat kita, terlebih lagi kita akan senang jika orang lainbisa merasakan nikmat kabar sukacita yang sama tersebut.

Tuhan Yesus memberi pesan kepada para murid untukbersaksi mengenai Injil ke seluruh dunia. Dalam Lukas 24: 48tertulis, “Kamu adalah saksi…” Perkataan Tuhan Yesus ituhendak menegaskan kepada para murid bahwa mereka bersa-ma dengan komunitas hendaklah menyaksikan kebangkitanTuhan Yesus. Saksi bukan hanya sebuah himbauan tetapimerupakan identitas yang melekat pada diri para murid. Apa-pun situasinya, di manapun mereka berada para murid adalahsaksi. Identitas sebagai saksi ini harus dihidupi dan bukanhanya sekedar label yang melekat saja.

Petrus dan Yohanes sebagai bagian dari komunitas para

Page 10: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 10

murid telah memberikan teladan yang tepat dalam menjadi saksimengenai pengkabaran Injil. Petrus berani menyatakan imannyadalam kondisi apa pun dan di mana pun ia berada. Kesaksian

Petrus menuntun pada pertobatan. Dalam bahasa Yunani,“metanoia” atau bertobat secara literal berarti perubahan polapikir (change of mind). Keselamatan mengandung arti adanyaperubahan dalam pola pikir seseorang mengenai dosa dan Ju-ruselamat. Orang-orang yang mendengarkan perkataan Petruspada waktu itu berpikir bahwa Yesus bukanlah Mesias. Sekarangmereka perlu untuk mengubah pola pikir mereka dan percayabahwa Tuhan Yesus adalah Mesias. Pertobatan yang sejati ada-lah mengakui bahwa apa yang dikatakan Allah itu benar, dankarena hal itu benar, maka kita perlu untuk mengubah pola pikirkita mengenai dosa-dosa kita dan tentang Juruselamat kita.

Kita sebagai orang Kristen diingatkan mengenai identitaskita sebagai saksi. Kita dipanggil untuk menyaksikan kabar ke-bangkitan Tuhan Yesus yang menjadi bukti bahwa Tuhan Yesusbenar-benar Mesias. Saksi juga menjadi wujud syukur kita padaAllah yang telah memprakarsai karya keselamatan. Denganmenjadi saksi, kita mengenalkan Juruselamat yang sejati danyang menuntun kepada hidup kekal kepada banyak orang.

Hari ini, mari kita berkomitmen untuk menjadi saksi,menyatakan kasih-Nya kepada orang-orang yang kita temui,baik teman di sekolah, rekan sekerja, maupun orang-orang yangAllah ijinkan kita temui hari ini. Mari kita saksikan kasih dankebangkitan-Nya melalui kata dan karya kita. Biarlah semuabangsa menyembah Dia, Sang Raja segala raja yang sudah ter-lebih dahulu mengasihi kita di saat kita masih berdosa. (ENT)

Page 11: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 11

5. Doa Syafaat (dimulai dengan sharing pokok doa anggotakeluarga, lalu saling mendoakan)

6. Nyanyian Bersama (memilih salah satu lagu dalam kumpulanlagu hal. 25-28)

7. Doa Penutup (salah seorang anggota keluarga memimpindoa)

Page 12: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 12

Kamis, 18 April 2019Mengikuti Kebaktian Kamis Putih Pk 19.30 WIB di gereja

Jumat, 19 April 2019Mengikuti Kebaktian Jumat Agung (Perjamuan Kudus) Pk 06.30atau 09.30 WIB di gereja (hanya 2x kebaktian).

Kebaktian Kamis Putih“ANAK DOMBA YANG SEMPURNA”

18 April 2019, Pk. 19.30 WIB

Kebaktian Jumat Agung“SALIB: JALAN YANG PARADOKSAL”

-Perjamuan Kudus-19 April 2019, Pk. 06.30 dan 09.30 WIB

Page 13: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 13

Sabtu, 20 April 2019

Pemahaman Sabtu SunyiMakna Perayaan Sabtu Sunyi adalah umat percaya merayakankesendirian Yesus dalam makam-Nya dengan berpuasa dan ber-pantang.

Pada perayaan Sabtu Sunyi, umat percaya menghayati masatransisi dari peristiwa kematian Yesus dan kebangkitan-Nya.Dalam masa transisi tersebut mengandung dua aspek yang salingmenyatu, yaitu kedukaan dan harapan. Dimensi kedukaan adalahkarena Yesus telah wafat di atas kayu salib yang telah dirayakanpada Jumat Agung, dan dimensi harapan karena Yesus akanbangkit dari kematian-Nya pada hari Paskah. Dalam perayaanSabtu Sunyi, dimensi kedukaan dan harapan dilabuhkan dalamsikap iman. Seraya merenungkan makna kefanaan manusia didepan jenasah Yesus yang berada di dalam makam, umatmenghayati makna Sabtu Sunyi dengan keheningan dan sikapmeditatif.

Sabtu Sunyi merupakan masa transisi yang menghubungkanmisteri kematian dan kebangkitan Kristus. Untuk itu setiap umatpercaya dipanggil untuk berjaga-jaga dalam keheningan menan-tikan peristiwa kebangkitan Kristus dari kuasa maut.

Page 14: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 14

Petunjuk pelaksanaan: Tata Kebaktian Sabtu Sunyi ini mengedepankan pemahaman

dan perenungan. Para pengurus Kombas diharapkan mem-persiapakan petugas kebaktian yang disyaratkan pada tatakebaktian ini.

Suasana ruang kebaktian diusahakan tidak terlalu terang,bahkan lebih baik jika menggunkan lilin saja. Tidak adakhutbah dalam tata kebaktian ini. Pemahaman dan refleksidiperoleh dari kemampuan para petugas dalam membacakanmateri renungan dengan jelas dan menyentuh.

Untuk nyanyian umat, diiringi dengan gitar atau piano.

Kebaktian Sabtu Sunyi-Persekutuan Kombas-“SUNYINYA KEMATIAN”

Sabtu, 20 April 2019

Page 15: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 15

TATA KEBAKTIAN SABTU SUNYI“Sunyinya Kematian”

Persekutuan Komunitas Basis (Kombas)20 April 2019

1. Pengantar Kebaktian (oleh liturgos)2. Saat Teduh

Umat secara pribadi dengan sikap khidmat, dan fokus kepadakehadiran Tuhan dalam keheningan.

3. Nyanyian Umat

NKB 85:1-2 Kar’na Kasihnya

Mengapa Yesus turun dari sorga,masuk dunia g’lap penuh cela;berdoa dan bergumul dalam taman,cawan pahit pun dit’rimaNya?Mengapa Yesus menderita, didera,dan mahkota duri pun dipakaiNya?Mengapa Yesus mati bagi saya?KasihNya, ya kar’na kasihNya.

Mengapa Yesus mau pegang tanganku,bila ‘ku di jalan tersesat?Mengapa Yesus b’ri ‘ku kekuatan,bila jiwaku mulai penat?Mengapa Yesus mau menanggung dosaku,b’ri ‘ku damai serta sukacitaNya?Mengapa Dia mau melindungiku?KasihNya, ya kar’na kasihNya.

Page 16: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 16

4. Doa (dibawakan oleh liturgos)

Bapa sorgawi, kami datang di hadirat-Mu pada perayaan Sab-tu Sunyi ini. Jiwa kami penat dengan dosa-dosa dan kesalahankami. Namun dengan rahmat-Mu Engkau berkenan datang didalam penebusan Kristus. Ia wafat bagi kami, dan dalam pe-rayaan Sabtu Sunyi, Ia berada di dalam makam, yaitu alammaut. Di dalam Dia, kami menerima pengampunan dosa. Didalam Dia kami juga memiliki pengharapan akan kebangkitandan kehidupan kekal. Amin.

5. Pembacaan Alkitab

Petugas 1:Ayub 14:1-14 adalah menyadarkan kefanaan keberadaanmanusia dengan membandingkan dengan kehidupan pohonyang tetap hidup walau ditebang.(selanjutnya Kitab Ayub 14:1-14 dibacakan)

Petugas 2:Mazmur 31:1-4, 15-16 mempersaksikan harapan umatpercaya akan pertolongan Allah sebab Tuhan adalah gunungbatu dan perlindungan yang kokoh.(selanjutnya Kitab Mazmur 31:1-4, 15-16 dibacakan)

Petugas 3:Surat 1 Petrus 4:1-8 mempersaksikan Kristus sebagai modelpribadi yang taat kepada kehendak Allah dan menjadiPenyelamat pula bagi jiwa-jiwa yang dihukum dalam neraka.(selanjutnya Surat 1 Petus 4:1-8 dibacakan)

Page 17: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 17

PF:Injil Matius 27:57-66 mempersaksikan jenasah Yesus diku-burkan di makam milik Yusuf dari Arimatea dan di depanmakam Yesus tersebut duduk Maria, ibunya dan Maria Mag-dalena. Seperti dahulu Maria, ibu Yesus dan Maria Magdale-na yang sedang duduk di depan makam Yesus, apakah yangakan kita renungkan dan maknai jika kita berada di depanmakam Yesus? Apakah makna Sabtu Sunyi dalam kehidupanumat? Apakah perayaan Sabtu Sunyi yang termasuk dalamperayaan Triduum (Tiga hari Suci), yaitu Kamis Putih, JumatAgung, Sabtu Sunyi, dan Paskah memiliki tempat yang khu-sus dalam karya keselamatan Allah? Jenasah Kristus sedangberada dalam makam, apakah kesaksian Alkitab tersebutmemiliki arti dalam kehidupan umat pada masa kini?Bukankah makam merupakan realitas ketiadaan, yaitu akhirdari kehidupan seseorang. Yesus, Sang Mesias telah tiada.(selanjutnya Injil Matius 27:57-66 dibacakan)

Doa (oleh PF):Datanglah ya Roh Kudus untuk Firman-Mu. Datanglah RohKudus agar di tengah-tengah perayaan Sabtu Sunyi. Teduh-kanlah hati kami dalam iman dan pengharapan. Bersabdalahmelalui renungan firman-Mu ini. Dalam nama Tuhan Yesus.Amin.

6. Renungan 1 (dibacakan oleh PF)Maria, ibu Yesus, Maria Magdalena, dan para murid Yesusyang lain sebagai umat Israel menyadari bahwa saat itu tidakada lagi harapan. Yesus telah wafat. Dia telah meninggalkanmereka. Semua telah berakhir sebagaimana dinyatakan olehAyub, yaitu: “Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, sepertibayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat ber-

Page 18: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 18

tahan” (Ayb. 14:2). Ungkapan Ayub menggambarkan manu-sia seperti bunga yang berkembang lalu layu dan hilanglenyap. Keberadaan manusia begitu singkat dan fana. Bahkandibandingkan dengan pohon, keberadaan manusia tidak dapatmenandingi daya hidup sebuah pohon. Ayub 14:7 berkata:“Karena bagi pohon masih ada harapan: apabila ditebang,ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti tumbuh.”Namun kalau manusia telah ditebang, ia tidak dapat hidupkembali. Karena itu saat para murid melihat Yesus wafat dandimakamkan, di dalam hati mereka bertanya: “Tetapi bilamanusia mati, maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa,di manakah ia?” (Ayb. 14:10).

Para murid waktu itu belum memahami makna janji Yesusyang akan bangkit. Waktu itu iman Paskah sama sekali tidakdimiliki oleh para murid Yesus yang sedang berdukacita dantrauma dengan kematian Yesus. Di tengah-tengah realitas“ketiadaan yang absolut” (kematian) dan “ketiadaan yangrelatif” (keputusasaan, kepedihan, dan ketiadaan maknahidup) umat membutuhkan iman Paskah, yaitu kuasa kebang-kitan Kristus.

Berita dari Yesus bahwa Ia akan bangkit pada hari ketiga ter-nyata direspons dengan sikap tidak percaya, yaitu dengan si-kap kesedihan. Janji Yesus bahwa Ia akan bangkit yang mem-beri harapan ternyata terkubur oleh kesedihan hati para murid.Peristiwa salib bagi para murid bukan hanya suatu kesedihan,namun juga suatu trauma yang menggoncangkan iman.Kesedihan dan trauma menutup mata iman, sehingga umattidak mampu melihat harapan dan kuasa Allah di balik reali-tas ketiadaan itu. Sama seperti dua orang murid Yesus yang

Page 19: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 19

pergi ke Emaus, mereka tidak dapat mengenali Yesus yangtelah bangkit dan berdiri di hadapan mereka (Luk. 24:16-17).

Orientasi iman yang seringkali dihidupi oleh umat sebagaitindakan iman yang terarah pada “trauma kisah JumatAgung,” sehingga umat membiarkan kuasa kematian men-cabik-cabik realitas kehidupan mereka. Karena itu tidaklahmengherankan jikalau beberapa umat dikuasai oleh pengala-man-pengalaman traumatis sepanjang hidupnya. Kita dapatmenjumpai orang-orang yang kehilangan makna hidupnyasecara tragis karena kehilangan seseorang yang mereka kasihisehingga memilih mengakhiri hidupnya atau menghancurkankehidupan orang lain.

Iman Paskah bukan hanya mampu menyikapi realitas ke-tiadaan dengan penuh makna, namun juga mengubah keti-adaan ke dalam hidup abadi bersama Kristus yang bangkit.Dengan iman Paskah, umat diperbarui dari situasi ketiadaanmenjadi ciptaan baru di dalam Kristus.

Umat Merenung (dengan menyanyikan lagu)KJ. 453:1 “Yesus Kawan Sejati”

Yesus kawan yang sejatibagi kita yang lemah.Tiap hal boleh dibawadalam doa padaNya.O, betapa kita susahdan percuma berlelah,bila kurang pasrah diridalam doa padaNya.

Page 20: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 20

7. Renungan 2 (dibacakan oleh PF)Di tengah realitas kematian Yesus di atas kayu salib yangsemula dianggap oleh para murid dan musuh-musuh-Nya bah-wa karya Kristus telah berakhir, justru Surat 1 Petrus 4:6mempersaksikan karya Kristus yang semakin meluas danmenembus dunia orang mati. Surat 1 Petrus 4:6 mempersaksi-kan: “Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepa-da orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semuamanusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidupmenurut kehendak Allah.” Kematian Kristus tidak meniada-kan atau menghentikan karya keselamatan Allah dalam ke-hidupan umat manusia, bahkan mampu menjangkau manusiayang telah meninggal dan berada dalam hukuman abadi dineraka. Masa transisi antara peristiwa Jumat Agung dan peri-stiwa Paskah bukanlah masa transisi yang pasif. Di antarakedua momen kematian dan kebangkitan Kristus, sebab RohKristus masuk ke dalam penjara maut, yaitu neraka.

Surat 1 Petrus 4:6 merupakan bagian dari 1 Petrus 3:19 yangberkata: “dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakanInjil kepada roh-roh yang di dalam penjara.” Kesaksian 1Petrus 3:19 tersebut menunjuk pada aktivitas Kristus dalamdunia Roh. Sebagaimana Kristus telah hidup dalam duniaRoh, dia juga akan melakukan sesuatu dalam dunia Roh. SaatYesus wafat, Roh-Nya tidak berdiam diri tanpa karya kesela-matan dan penebusan. Sebaliknya Roh Kristus menyatakankarya keselamatan Allah dengan membebaskan roh-roh yangpada zaman Nuh tidak taat kepada Allah (1Petr. 3:20). Karyakeselamatan Kristus tidak hanya melingkupi dimensi waktukini dan mendatang, namun juga dimensi masa lampau.Dalam keheningan Sabtu Sunyi, Kristus memberitakan kabar

Page 21: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 21

baik, yaitu Injil sehingga umat yang telah terpenjarakan olehkuasa dosa dan hukuman Allah diselamatkan.

Karya keselamatan Allah di dalam Kristus merangkum se-luruh sejarah dan kehidupan umat manusia. Dengan demikiandalam keheningan Sabtu Sunyi, umat merayakan karyakeselamatan Allah di dalam Kristus yang menembus dimensiwaktu dan sejarah kehidupan umat manusia. Keheningan Sab-tu Sunyi mengandung keyakinan dan kepastian keselamatanAllah yang berkarya melampaui akal dan pengertian manusia,sehingga karya penebusan Kristus merangkum seluruh eksis-tensi umat manusia sepanjang abad tanpa terkecuali.

Umat MerenungKJ. 453:2 “Yesus Kawan Sejati”

Jika oleh pencobaankacau-balau hidupmu,jangan kau berputus asa;pada Tuhan berseru!Yesus Kawan yang setia,tidak ada taraNya.Ia tahu kelemahanmu;naikkan doa padaNya!

8. Renungan 3 (dibacakan oleh PF)Kesaksian surat 1 Petrus 3:19 ditempatkan konteks“kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tu-han” (1Petr. 3:15). Demikian pula Surat 1 Petrus 4:6 ditem-patkan dalam konteks “kamu tidak turut mencemplungkandiri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidak-senonohan.” Jadi kesaksian karya keselamatan atau pene-busan Kristus di dalam neraka ditempatkan dalam panggilan

Page 22: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 22

agar umat dalam kehidupan di tengah dunia ini senantiasa ku-dus dan tidak melakukan ketidak-senonohan.

Karya penebusan Kristus kepada jiwa-jiwa di neraka bukandimaksudkan menghibur umat, yaitu Kristus kelak pada akhirzaman akan menyelamatkan mereka dari hukuman Allah dineraka. Penghiburan yang dangkal seperti ini dapat men-dorong umat untuk hidup dalam kubangan dosa dan merekaakan tetap merasa aman. Mereka akan merasa tetap amansebab walau mereka kelak mengalami hukuman Allah dineraka atas perbuatan-perbuatan yang jahat, Kristus akan me-nyelamatkan. Akibatnya mereka tidak akan pernah bertobatdan hidup dalam pembaruan. Mereka akan hidup secara sem-barang dan mengikuti keinginan dan hawa-nafsu duniawi,karena yakin pada akhirnya di dalam Kristus, Allah pasti akanmenyelamatkan mereka dari hukuman kekal.

Pada hari Sabtu Sunyi ini kita masih berpuasa dengan ber-tarak (berpantang). Karena itu marilah kita menghayati maknapuasa tersebut untuk berlatih menguasai keinginan daging danmengendalikan hawa-nafsu. Dengan demikian kita tidak lagihidup menurut keinginan duniawi, dan beranggapan bahwaKristus akan menyelamatkan mereka bila kelak dihukumAllah di neraka. Karya keselamatan Allah di tengah-tengahketiadaan, yaitu kematian dan hukuman kekal justru memam-pukan umat untuk meniadakan keinginan hawa-nafsu denganhidup kudus.

Umat MerenungKJ. 453:3 “Yesus Kawan Sejati”

Adakah hatimu sarat,jiwa-ragamu lelah?

Page 23: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 23

Yesuslah Penolong kita;naikkan doa padaNya!Biar kawan lain menghilang,Yesus Kawan yang baka.Ia mau menghibur kitaatas doa padaNya.

9. Umat BerdoaDoa Syafaat (oleh PF)Dilanjutkan dengan Doa Penutup

Doa Penutup (diucapkan bersama)Allah Bapa yang Maha Baik, di dalam Kristus Engkau me-nyingkapkan kehadiran-Mu di tengah kesedihan dankedukaan. Di tengah kehidupan yang gagal, derita karena sa-kit, derita karena kejahatan, dan kematian, Engkau hadir.Keberdiaman-Mu tidak meniadakan kuasa dan karya penyela-matan-Mu. Kuatkan hati kami menghadapi derita dan persoa-lan hidup ini. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.

Respon Umat:Umat menyanyikan “Bapa Terima-kasih”

Bapa trima-kasihBapa trima-kasihBapa di dalam surgaPuji trima-kasih.Amin.

Catatan:Tata Kebaktian dan materi renungan diambil dari blogPdt. Yohanes Bambang Mulyono dan sudah dihubungi

sebelumnya oleh PIC dari Tim Kepanitiaan (MEA).

Page 24: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 24

Minggu, 21 April 2019

Mengikuti Kebaktian Minggu Paska Pk 05.00, 09.00 atau 17.00WIB di gereja.

Kebaktian Minggu Paska“MENGHADIRKAN KEHIDUPAN”

21 April 2019, Pk. 05.00, 09.00 WIB

“EMAUS:PERJUMPAAN YANG MENGUBAHKAN”

21 April 2019, Pk. 17.00 WIB

Page 25: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 25

Lagu-lagu Saat Teduh Keluarga

Selamat Pagi BapaSelamat pagi BapaSelamat pagi YesusSelamat pagi Roh KudusT’rima kasih atas anugerah-Mu semalam t’lah berlaluKu memuji, ku bersyukur memuliakan nama-MuAllah Bapa Putra Roh Kudus, t’rima kasih

Selidiki AkuSelidiki aku, lihat hatikuApakah ku sungguh mengasihi-Mu, YesusKau yang Maha Tahu dan menilai hidupkuTak ada yang tersembunyi bagi-MuT’lah kulihat kebaikan-Mu yang tak pernah habis di hidupkuKu berjuang sampai akhirnya Kau dapati aku tetap setia

S’perti yang Kau InginiBukan dengan barang fana Kau membayar dosakuDengan darah yang mahal Tiada noda dan celahBukan dengan emas perak Kau menebus dirikuOleh segenap kasih dan pengorbanan-Mu

Ku telah mati dan tinggalkan cara hidupku yg lamaSemuanya sia-sia dan tak berarti lagiHidup ini kuletakkan pada mezbah-Mu, ya TuhanJadilah padaku seperti yang Kau ingini

Page 26: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 26

KJ 402. Kuperlukan JuruselamatKuperlukan Jurus'lamat, agar jangan 'ku sesat;s'lalu harus kurasakan bahwa Tuhanku dekat.Maka jiwaku tenang, takkan takut dan enggan;Bila Tuhanku membimbing, 'ku di malam pun tent'ram.

Kuperlukan Jurus'lamat dalam langkah juangku;siang malam, suka duka dengan Tuhan kutempuh.Maka jiwaku tenang, takkan takut dan enggan;Bila Tuhanku membimbing, 'ku di malam pun tent'ram.

KJ 387. Ku Heran, Allah Mau MembriKu heran, Allah mau memb'ri rahmat-Nya padakudan Kristus sudi menebus yang hina bagai ku!Namun 'ku tahu yang kupercaya dan aku yakin 'kan kuasaNyaIa menjaga yang kutaruhkan hingga hariNya kelak!

Ku heran, oleh rahmatNya hatiku berimandan oleh kuasa Sabda-Nya jiwaku pun tent'ram.Namun 'ku tahu yang kupercaya dan aku yakin 'kankuasaNyaIa menjaga yang kutaruhkan hingga hariNya kelak!

Ku heran, oleh Roh Kudus 'ku sadar dosakudan dalam Firman ku kenal siapa Penebus.Namun 'ku tahu yang kupercaya dan aku yakin 'kan kuasaNyaIa menjaga yang kutaruhkan hingga hariNya kelak!

Page 27: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 27

PKJ 270. Isilah Mataku dengan Citra Salib-MuIsilah mataku dengan citra salib-Mudengan kasih-Mu penuhi hatikuIsilah mulutku dengan syukur pada-Muhidupku seluruhnya milik-Mu.

S’gala Puji SyukurS’gala puji syukur hanya bagi-Mu TuhanSebab Kau yang layak dipujaKami mau bersorak tinggikan nama-Mu, Halleluya!

Soraklah, Halleluya! Soraklah, Halleluya! Halleluya (2x)

NKB 021. Ku Diberikan Kidung Baru'Ku diberikan kidung baru oleh Yesus Tuhankuirama lagu paling mulia, kidung kasih yang merdu

RefreinHatiku bersukacitalah, bersukacitalah, bersukacitalah.Hatiku bersukacitalah di dalam Yesus, Tuhanku.

'Ku mengasihi Tuhan Yesus yang tersalib bagikusegala dosaku dihapusNya, hingga baru kidungku. Ref:

Kumuliakan kasih Yesus dalam lagu yang merdu;kelak malaikat dalam sorga mengiringi kidungku. Ref:

NKB 211. Pakailah Waktu Anugrah TuhanmuPakailah waktu anug'rah Tuhanmu,hidupmu singkat bagaikan kembang.Mana benda yang kekal di hidupmu?Hanyalah kasih tak akan lekang.

Page 28: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 28

Refrein:Tiada yang baka di dalam dunia,s'gala yang indahpun akan lenyap.Namun kasihmu demi Tuhan Yesussungguh bernilai dan tinggal tetap.

Janganlah sia-siakan waktumu,hibur dan tolonglah yang berkeluh.Biarlah lampumu t'rus bercahaya,muliakanlah Tuhan di hidupmu. Ref:

Karya jerihmu demi Tuhan Yesus,'kan dihargai benar olehNya.Kasih yang sudah 'kau tabur di dunia,nanti 'kau tuai di sorga mulia. Ref:

NKB 154. Setialah, SetialahSetialah, setialah selama hidupmu.Ikuti jalan TuhanMu dengan tetap teguh.Meski penuh derita di dalam dunia,tetapi jangan 'kau gentar tetap setialah.

Setialah, setialah mengikut Tuhanmu.Bersaksilah di dunia tentang Penebusmuyang mati disalibkan di bukit Golgota,tetapi Dia bangkitlah, besar kuasaNya.

Setialah, setialah menjadi hambaNya.Meski besar rintanganmu, tetap percayalah.Selalu 'kau dibimbing ke air yang tenang,kelak mahkota milikmu di sorga yang terang.

Page 29: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 29

MASA RAYA PASKA 2019“SALIB YESUS MENGUBAHKU”

RABU ABU-PALMARUM-KAMIS PUTIH-JUMAT AGUNG-SABTU SUNYI-PASKA-KENAIKAN-PENTAKOSTA

Kebaktian Rabu Abu“KITA ADALAH DEBU & ABU”

6 Maret 2019Pukul 19.30 WIBGKI Kota Wisata

Minggu Prapaska I10 Maret 2019

Minggu Prapaska II17 Maret 2019

Minggu Prapaska III24 Maret 2019

Minggu Prapaska IV31 Maret 2019

Minggu Prapaska V7 April 2019

Minggu Prapaska VI(Palmarum)14 April 2019

Sabtu Sunyi(Kebaktian Kombas)

20 April 2019

Pemahaman Alkitab“YESUS DAN PILATUS”Sabtu, 13 April 2019Pk. 09.30 - 12.00 WIB

KebaktianJumat Agung

“SALIB:JALAN YANG PARADOKSAL”

19 April 2019Pk. 06.30, 09.30 WIB

KebaktianMinggu Paska

“MENGHADIRKAN KEHIDUPAN”21 April 2019

Pk. 05.00, 09.00 WIB“EMAUS:

PERJUMPAAN YANGMENGUBAHKAN”

21 April 2019, Pk. 17.00 WIB

KebaktianKamis Putih

“ANAK DOMBA YANG SEMPURNA”18 April 2019 Pk. 19.30 WIB

Page 30: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …
Page 31: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …
Page 32: BOOKLET LITURGI SAAT TEDUH KELUARGA MINGGU SENGSARA …

Booklet Liturgi Saat Teduh Keluarga-Minggu Sengsara 2019 | 32