Top Banner
ODONTOGENESIS Drg Rehulina Ginting, drg., M.Kes A. Origin Neural Crest  dalam Proses Odontogenik  Neural crest Dalam tah apan emb rio logi , zigot akan ber kembang menjadi mor ula kemudi an menjadi  blastula. Pada tahap blastula, sel dapat dibagi menjadi sel embrioblas dan sel trofoblas. Pada hari ke-8 Intra Uterine, sel-sel embriobl as berdi feren siasi membentu k bilaminar germ disk  yang terdiri dari ektoder m dan endoder m. Selanjutny a bilaminar germ disk ini akan berkembang menja di trilaminar  germ disk  yang terdiri dari ektoderm, mesoderm dan endoderm. emudian lapisan ektoderm ini akan menebal dan membentuk neural plate. Neural plate akan berin!aginasi ke dalam sehingga ujung-ujung dari neural plate ini akan naik dan membentuk neural fold .  Neural fold  akan bersatu dan membentuk neural "ambar # $ a. %eural plak  b. %eural fold &. %eural tube. Setelah tabung neural terbentuk, sejumlah sel-sel berpisah dari neuroektoderm yang dinamakan neural crest . Sel neural crest  berasal dari bagian paling dorsal dari neural tube. Sel-sel ini mempunyai kemampuan yang besar untuk bermigrasi dan berdiferensiasi dalam perkembangan embrio. Selain itu, sel-sel ini juga merupakan dasar dari pembentukan struktur tubuh lain seperti spinal sensorik ganglia, saraf simpatik, sel Schwann, sel pigmen dan meningen. Dalam embrio mamalia, sel-sel neural crest  ini membelah dari aspek lateral dari neural plate.
39

BO 2.1 (1) Odontogenesis

Jun 02, 2018

Download

Documents

hananuradinda
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 1/38

ODONTOGENESIS

Drg Rehulina Ginting, drg., M.Kes

A. Origin Neural Crest  dalam Proses Odontogenik 

 Neural crest 

Dalam tahapan embriologi, zigot akan berkembang menjadi morula kemudian menjadi

 blastula. Pada tahap blastula, sel dapat dibagi menjadi sel embrioblas dan sel trofoblas. Pada hari ke-8Intra Uterine, sel-sel embrioblas berdiferensiasi membentuk bilaminar germ disk   yang terdiri dari

ektoderm dan endoderm. Selanjutnya bilaminar germ disk ini akan berkembang menjadi trilaminar 

 germ disk  yang terdiri dari ektoderm, mesoderm dan endoderm. emudian lapisan ektoderm ini akanmenebal dan membentuk neural plate. Neural plate akan berin!aginasi ke dalam sehingga ujung-ujung

dari neural plate ini akan naik dan membentuk neural fold . Neural fold  akan bersatu dan membentuk 

neural

"ambar # $ a. %eural plak 

 b. %eural fold

&. %eural tube.

Setelah tabung neural terbentuk, sejumlah sel-sel berpisah dari neuroektoderm yang dinamakan

neural crest . Sel neural crest  berasal dari bagian paling dorsal dari neural tube. Sel-sel ini mempunyaikemampuan yang besar untuk bermigrasi dan berdiferensiasi dalam perkembangan embrio. Selain itu,

sel-sel ini juga merupakan dasar dari pembentukan struktur tubuh lain seperti spinal sensorik ganglia,saraf simpatik, sel Schwann, sel pigmen dan meningen. Dalam embrio mamalia, sel-sel neural crest  ini

membelah dari aspek lateral dari neural plate.

#

Page 2: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 2/38

Dalam penginduksiannya, sel neural crest   mengalami transformasi epithelial-mesenchymal ,

suatu proses dimana zat adhesif sel dan organisasi sitoskeletal berubah, memungkinkan mereka untuk 

 bermigrasi dari tabung neural. Sel neural crest  bermigrasi dari developing dorsal neural tube. Neural 

crest  yang terinduksi mengekspresikan slug  yang merupakan karakteristik dari sel yang berpisah darilapisan epitel dan bermigrasi sebagai sel mesenkim.

'igrasi dari sel neural crest meliputi hilangnya cell-to-cell adhesion molecules  yang

dipengaruhi oleh turunnya kadar %-()', %-&adherin and *-&adherin yang menggunakan ion kalsiumuntuk melekat seperti sel. Sel neural crest  yang bermigrasi berjalan menuju basal lamina. 'ereka

dapat menembus basal lamina dan berjalan menuju matriks ekstraseluler melalui integrin. +ubungan

antara sel neural crest   dan matriks ekstraseluler bertambah. +al ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kadar integrin pada permukaan sel. Sel neural crest  bermigrasi dan menjadi &ikal bakal

 bagian tubuh lain termasuk sensorik ganglia dan melanosit.

angkah-langkah sel neural crest  sebelum bermigrasi menjadi berbagai jalur yang berbeda $

#. Sel neural crest  memanjang dan organela-organela bermigrasi mendekati daerah basal dari

epithelium.. ontak antar sel hilang dan karakteristik sel mulai menyerupai jaringan mesenkim.

/. Sel basal melepaskan zat yang dapat menembus basal lamina yang mengakibatkan degradasi

yang akhirnya meme&ah sel basal dan menjadi mesenkim.0. Sel apikal akan membentuk basal lamina yang baru.

Gamar ! " Migrasi

Neural #rest 

"anbar / $ %eural &rest.

Page 3: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 3/38

Se&ara umum, sel neural &rest berdiferensiasi menjadi mesoderm dan berkembang menjadi $

1. Branchial arch cartilages

. $aringan gigi ke&uali enamel

3. Satellite (Schwann) cells0. 'eninges

Sel neural crest   berperan penting dalam pembentukkan regio kepala. Selain membantu dalam

 pembentukan ganglia sensorik kranium, juga berdiferensiasi untuk membentuk sebagian besar jaringan

ikat di kepala. 1aringan ikat embrionik merupakan turunan dari mesoderm dan dikenal sebagaimesekim. Selain itu, migrasi sel neural crest  %uga er&eran &enting dalam &ementukkan 'a%ah

dan gigi. Semua %aringan &ada gigi (ke#uali enamel dan sementum) dan semua %aringan

&en*angga diturunkan se#ara langsung dari neural crest . Kegagalan &ada &ementukkan,

&roli+erasi, kesalahan genetik, kesalahan migrasi dan melemahn*a akti+itas neural   crest   da&at

men*eakan tidak adan*a enih gigi *ang terentuk mau&un &erkemangan gigi *ang

anormal.

 

. S2)DIU' P*32U'U+)% D)% P*3*')%")% "I"I

. TA-AP /D

Gamar 0 "Taha& &erkemangan gigi

2ahap perkembangan gigi adalah sebagai berikut $

. Inisiasi (bud stage)

mgg 4-5 dalam kandungan

!. Proli+erasi (cap stage)

mgg 6 dalam kandungan

1. -istodi+erensiasi (bell stage)

a7al $ minggu# dalam kandungan

lanjut $ minggu #5 dalam kandungan

/

Page 4: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 4/38

2erjadi diferensiasi seluler pada tahap ini. Sel-sel epitel email dalam 9inner email 

epithelium: menjadi semakin panjang dan silindris, disebut sebagai ameloblas yang akan

 berdiferensiasi menjadi email dan sel-sel bagian tepi dari papila gigi menjadi odontoblasyang akan berdiferensiasi menjadi dentin.

0. Mor+odi+erensiasiSel pembentuk gigi tersusun sedemikian rupa dan dipersiapkan untuk menghasilkan bentuk 

dan ukuran gigi selanjutnya. Proses ini terjadi sebelum deposisi matriks dimulai.

'orfologi gigi dapat ditentukan bila epitel email bagian dalam tersusun sedemikian rupasehingga batas antara epitel email dan odontoblas merupakan gambaran dentinoenamel 

 unction yang akan terbentuk.  !entinoenamel unction mempunyai sifat khusus yaitu

 bertindak sebagai pola pembentuk setiap ma&am gigi. 2erdapat deposit email dan matriksdentin pada daerah tempat sel-sel ameloblas dan odontoblas yang akan menyempurnakan

gigi sesuai dengan bentuk dan ukurannya.

2. A&osisi

3. Maturasi(4ro'n Stage)

2ahap bud adalah suatu tahap permulaan pembentukan kuntum gigi yang merupakan hasil

 proliferasi sel-sel ektodermal pada lapisa lamina dentis. 2ahap bud ini berlangsung pada minggu ke-#IU. )dapun perubahan yang paling nyata dan paling dominant terjadi pada tahap bud ini proliferasi

 jaringan ektodermal dan jaringan mesenkimal yang terus berlanjut.

"ambar 4 $ *kstensi a7al epitelium disebut tooth bud

"ambar 5 $ Proses pembentukan tooth bud, meluas dari dental lamina

0

Page 5: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 5/38

"ambar 6 $ Perpanjangan lanjutan, mesen&hym mulai &ondensasi disekita bagian dasar.

"ambar 8 $ *;pansi oleh proliferasi sel sepanjang sisi bagian dalam, akanmembentuk 

enamel organ.

untum gigi desidui berbentuk o!al yang telah terbentuk pada tahap bud inilah yang kemudian dikenal

sebagai organ enamel. Sel-sel pada organ enamel gigi ini berisi lebih banyak 3%) 9ribonukleata&id:,lebih sedikit glikogen,dan akti!itas enzim oksidatif yang lebih besar dibandingkan sel-sel yang

terdapat pada jaringan ektodermal yang berdekatan dengan organ enamel gigi desidui tersebut. 3%)

diperlukan dalam pembentukan ribosom. 3ibosom merupakan beberapa partikel ribonukleoproteinyang penting bagi sintesa protein. 3ibosom yang telah terbentuk bisa ditemui melekat pada organela

sitoplasma ataupun bebas di dalam sitoplasma. )danya organela-organela sitoplasma dalam sel-sel

organ enamel menandakan bah7a sel-sel organ enamel sudah mulai mengadakan metabolisme untuk memenuhi kebutuhan sel-sel organ enamel itu sendiri dan mempersiapkan sel-sel organ enamel

sehingga mampu mensintesa protein yang menjadi matriks organik dalam pembentukan enamel.

4

Page 6: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 6/38

Page 7: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 7/38

"ambar ## $ Perkembangan gigi

!. TA-AP 4AP (TOPI)

enih gigi mulai dibentuk sejak janin berusia 6 minggu dan berasal dari lapisan ektodermal

serta mesodermal. agian terbesar gigi berasal dari mesoderm, bagian lainnya dari ektoderm. apisanektodermal berfungsi membentuk email9menutupi dentin pada mahkota gigi: dan odontoblas.Sedangkan mesodermal membentuk dentin 9mengelilingi rongga pulpa:,pulpa, semen 9menutupi

dentin pada akar gigi:, membran periodontal dan tulang al!eolar. Pertumbuhan dan perkembangan gigi

dibagi dalam tiga tahap, yaitu perkembangan, kalsifikasi, dan erupsi.Perkembangan a7al rongga mulut pada masa embrional berasal dari jaringan ektodermal yang terdiri

dari sel-sel low columnar  kemudian berubah menjadi sel-sel s"uamous dan sel-sel stratified . 1aringan

ektodermal ini kemudian akan berkembang membentuk bibir, dagu dan gigi. Pada perkembangan a7al

rongga mulut jaringan ektodermal masih dipisahkan dari jaringan mesenkimal oleh basementmembrane 9membran basal berupa selaput atau jaringan tipis yang memisahkan dua sistem yang

 berbeda:.

2ahap &ap dimulai pada minggu ke ## intrauterin. 2ahap ini ditandai dengan kondensasi dari jaringanektomesenkim, hasil dari sel yang gagal memproduksi substansi ekstraseluler. ondensasi

ektomesenkim ini akan mendesak bagian ba7ah organ enamel sehingga akan menyerupai bentuk 

sebuah topi 9&ap: dengan bola di ba7ahnya. agian topi ini dikenal sebagai organ enamel. entuk  bola yang di ba7ahnya merupakan kondensasi dari ektomesenkim, kondensasi ini akan membentuk 

 papilla dentis. =rgan enamel akan membentuk enamel dari gigi sedangkan papilla dentis akan

membentuk dentin dan pulpa.

6

Page 8: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 8/38

(eruk enamel 9enamel ni&he: merupakan struktur yang jelas terlihat dalam pemotongan se&ara

histologis. *namel ni&he ini terbentuk karena lamina dental lebih berbentuk lembaran daripada

 berbentuk untaian dan sering berbentuk &ekungan yang berisi jaringan ikat. >ungsi dari enamel ni&he

ini masih belum jelas. *namel ni&he ini diikat oleh enamel organ dan lamina dental.

"ambar #$ *namel %i&he

1aringan ektomesenkim yang terkondensasi akan membatasi dental papilla dan membungkus

enamel organ. 1aringan ini kemudian membentuk lapisan yang bertambah padat dan berkembangmenjadi lapisan fibrosa yaitu kantung gigi 9dental sa&:. arena organ enamel menduduki dental

 papilla dan mempunyai bentuk seperti topi, maka tahap ini juga disebut sebagai tahap topi 9&ap stage:.

=rgan enamel, dental papilla, dan dental sa& akan bersama-sama membentuk tooth germ.

Struktur ini mendukung jaringan dental yang lain seperti enamel, pulpa dan jaringan pendukung darigigi. Perkembangan gigi yang penting terjadi pada tahap akhir dari &ap stage dan berlanjut selama

transisi tooth germ dari &ap stage ke bell stage 9tahap lon&eng:.

Pada tahap ini sel-sel organ enamel akan mengalami differensiasi 9perubahan bentuk, sifat ataufungsi khusus pada sel sehingga menghasilkan sel yang berbeda dari sel aslinya: sehingga pada organ

enamel akan tampak tiga lapisan sel-sel yang berbeda, yaitu$

#. =uter *namel *pithelium 9epitel enamel bagian luar:

=uter *namel *pithelium tersusun oleh sel-sel lo7 &uboidal dan merupakan sel-sel perifer danterletak pada bagian yang &embung organ enamel.

. Inner *namel *pithelium 9epitel enamel bagian dalam:

Inner *namel *pithelium tersusun oleh sel-sel lo7 &olumnar pada bagian yang &ekung organ

enamel. apisan sel-sel inner enamel epithelium tersebut dipisahkan dari jaringan mesenkimal papila dentis dan dental sakus oleh membran basal yang halus dan mudah rusak yaitu berupa

matriks ekstraselular 

/. 3etikulum Stelata 9enamel pulp:3etikulum stelata terletak diantara outer enamel epithelium dan inner enamel epithelium yang

akan mengisi bagian inti organ enamel. Sel-sel pada bagian tengah organ enamel ini

dipisahkan oleh &airan interselluler yang kaya akan &airan mukus yaitu albumin danglikosaminoglikan tapi sel-sel ini masih tetap menyatu karena adanya desmosom 9sambungan

lekat antar sel yang mengikat dua sel sesamanya:. "likosaminoglikan merupakan sel hidrofilik 

dan akan menarik air ke organ enamel. 'eningkatnya jumlah &airan dalam ekstraseluler organenamel menyebabkan sel bagian sentral dipaksa berpisah. arena sel-sel ini mempertahankan

ikatannya melalui ikatan desmosom, maka bentuk sel ini akan menjadi seperti bintang.

8

Page 9: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 9/38

"ambar #/ $ Stadium (ap

Pada tahap &ap juga telah dijumpai adanya enamel knot dan enamel &ord. *namel knot

merupakan sekumpulan sel-sel yang berada di tengah-tengah lapisan inner enamel epithelium. *namel

knot ini dapat dilihat dengan jelas pada &ap stage gigi molar. *namel knot bermitosis dengan sangat&epat, menonjol ke arah papila dentis, enamel knot berperan dalam pembentukkan pola fisur gigi.

"ambar #0 $

=* ? =ral *pithelium* ? *namel not

D ? Dental amina

DP ? Dental PapilaD> ? Dental >olli&le

? ateral amina

<

Page 10: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 10/38

*namel &ord merupakan sekumpulan sel-sel yang terletak mulai dari lapisan stratum intermedium

sampai ke lapisan retikulum stelata dan tegak lurus terhadap enamel knot. *namel &ord ini akan

melapisi tepi in&isal atau tepi kuspid gigi yang sedang berkembang. edua struktur ini berfungsi

untuk mempermudah pembentukkan bangunan dan orientasi mahkota gigi.

"ambar #4 $Perkembangan a7al gigi manusia.

*arly human tooth de!elopment. Isaa& s&hour, .S., D.D.S., '.S. Department of +istology, (ollege

of Dentistry, Uni!ersity of Illinois, (hi&ago, ill.

  Dl ? dental lamina

*n ? *namel ni&he*k ? enamel knot

Dp ? dental papila

Setiap tooth germ memiliki enamel knot primer tunggal pada &ap stage, dan ketika enamel knot primer ini hilang, enamel knot sekunder akan mun&ul pada kusp molar. Peranan fisis dari enamel knot

masih belum ditemukan. edua struktur ini baik enamel knot dan enamel &ord mun&ul pada tahap &ap perkembangan organ enamel dan akan hilang sebelum pembentukan enamel dimulai.

#

Page 11: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 11/38

"ambar #5 $Perkembangan a7al gigi manusia

=& ? oral &a!ity

*& ? enamel &ord=ep ? outer enamel epithelium

Iep ? Inner enamel epithelium

Dp ? dental papilla

 

1. TA-AP E55 (5ON4ENG)

2ahap bell merupakan kelanjutan perubahan bentuk organ enamel dari bentuk topi menjadi suatu

struktur yang berbentuk bel. +al ini diakibatkan proliferasi sel-sel organ enamel masih tetap berlanjutdisertai desakan kondensasi jaringan mesenkimal yang terus meningkat dan meluas pada daerah yang

&ekung pada organ enamel sehingga organ enamel akan memiliki struktur seperti bell.

Selama 2ahap ell berlangsung hubungan organ enamel dengan lamina dentis yang pada tahap uddan (ap masih menyatu pada akhirnya akan terputus karena kondensasi jaringan mesenkimal yang

menjadi dental sakus akan membungkus keseluruhan organ enamel dan papilla dentis yang sedang

 berkembang. Selain menjadi dental sakus, kondensasi jaringan mesenkimal ini juga akan membentuk 

 jaringan periodonsium seperti sementum, ligament periodontal, dan tulang al!eolar.

Gamar 6 " Taha& ell

##

Page 12: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 12/38

Taha& bell  a'al

Pada tahap ell a7al, terjadi perubahan bentuk organ enamel dari bentuk topi menjadi suatu struktur 

yang berbentuk bel. omponen pembentuk gigi pada tahap ini yaitu, organ enamel, papilla dentis dandental sakus telah berkembang dengan sempurna.

Diferensiasi sel-sel organ enamel pada tahap ell a7al masih terus berlanjut sehingga menghasilkan

empat lapisan sel yang sebelumnya hanya terdiri dari tiga lapisan sel pada tahap (ap. apisan sel yang baru mun&ul pada tahap bell tersebut adalah selapis tambahan yang terdiri dari sel-sel gepeng,yaitu

stratum intermedium, yang jelas terletak diantara inner enamel epithelium dan retikulum stelata.

Sementara dental papila dan folikel menjadi lebih berkembang pada tahap ini.

Em&at la&isan sel *ang da&at dilihat &ada taha& ell, *aitu "

#. Outer Enamel E&ithelium

Pada tahap ell a7al, sel-sel =uter *namel *pithelium yang semula adalah o7 (uboidal akan

 berubah menjadi bentuk yang lebih &uboidal. Sel-sel tersebut saling dihubungkan antar sel maupundengan sel pada reti&ulum endoplasma oleh desmosome. Sel-sel =uter *namel *pithelium ini telah

memiliki organela-organela sitoplasma yang lebih baik seperti retikulum endoplasma yang

 permukaannya kasar 9telah memiliki ribosom:, mitokondria dan aparatur golgi dalam jumlah yangsedang. )danya Pleksus kapiler turut mengelilingi outer enamel epithelium. apisan outer enamel

epithelium terlibat dalam menyokong bentuk organ enamel dan juga pertukaran substansi antara

enamel organ dan dental sakus. apisan ini juga dapat berperan dalam pembentukan akar.

!. Retikulum Stelata

1aringan reti&ulum stelata telah berkembang sempurna pada tahap ell dan membentuk isi

utama dari organ enamel yang kemudian dikenal sebagai enamel pulp.3uang interstisislnya dipenuhi oleh &airan,yang diakibatkan oleh meningkatnya efek osmoti& dari

konsentrasi glikosaminoglikan 9ekstraselular: yang tinggi. arakterisik sel pada lapisan ini berupa

adanya bagian sentral tubuh yang memiliki nu&leus dan proses sitoplasmik yang ber&abang-&abangserta panjang. Sel-selnya mengandung sedikit reti&ulum endoplasmik, namun adanya material golgi,

mikro!esikel, dan mikro!illi pada permukaan sel telah dianggap sebagai indikasi bah7a sel tersebut

memiliki peranan terhadap sekresi dari material ekstraselular.3etikulum stelata berfungsi mekanis, hal ini disebabkan karena konsistensi &airan interseluler 

kaya akan albumin seperti bantalan untuk melindungi jaringan-jaringan gigi yang masih lembut dari

gangguan-gangguan fisik. +al ini berhubungan dengan perlindungan dari jaringan dental terhadapgangguan fisik serta pertahanan akan bentuk gigi. 2ekanan hidrostatik pada retikulum stelata memiliki

keseimbangan dengan tekanan akibat pertumbuhan dental papilla. )dapun perubahan dari tiap tekanan

tersebut akan menyebabkan perubahan terhadap garis luar inner enamel epithelium yang berperan

sangat penting selama proses morfogenesis mahkota gigi.  Selain berfungsi dalam hal mekanis, reti&ulum stelata juga berfungsi untuk kebutuhan nutrisi

yang memberi makanan oleh karena adanya glikosaminoglikan yang perlu bagi sel-sel pembentuk 

enamel. (airan interselular yang terdapat pada reti&ulum stelata bersifat hidrofilik hal ini karena &airaninterselular tersebut memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dari sel-sel yang berada di sekitar organ

enamel. Sifat hidrofilik sel-sel organ enamel ini akan menarik air ke dalam organ enamel. Sebelum

amelogenesis berlangsung, sel-sel reti&ulum stelata menyusut karena kehilangan &airan interselular sehingga akan sulit dibedakan dengan sel-sel stratum intermedium. Perubahan ini dimulai pada pun&ak 

kuspid atau tepi insisal dan akan meluas ke regio ser!ikalis.

1 Stratum Intermedium

apisan stratum intermedium terdiri dari dua atau tiga lapis sel-sel skuamous yang terletak 

diantara inner enamel epithelium dan reti&ulum stelata. Sel-sel ini dilekatkan dengan rapat olehdesmosom. apisan ini diyakini memegang peranan dalam amelogenesis dengan &ara mengontroldifusi &airan dan mineral yang masuk dan keluar dari ameloblas 9sel-sel pembentuk enamel:.

Disamping itu stratum intermedium juga berperan sebagai sumber enzim yang dibutuhkan di dalam

mekanisme kalsifikasi seperti alkalin pospatase dan kalsium )2P-ase 9)denosin 2ri Phospatase:.apisan stratum intermedium ini tidak ditemukan dalam pembentukan akar gigi geligi. apisan ini

 berperan dalam sintesis protein, dengan transport material untuk dan dari ameloblast ataupun dengan

konsentrasi material.

#

Page 13: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 13/38

0. Inner Enamel E&ithelium

Pada tahap ell ini sel-sel inner enamel epithelium yang semula lo7 &olumnar akan berubah

 bentuk menjadi tall &olumnar dengan inti tepat ditengah-tengah sel-sel tall &olumnar epithelium.

"ambar #8 $ +istologi jaringan gigi pada tahap bell

Pada tahap ell juga berlangsung perubahan histodiferensiasi dan morfodiferensiasi. +istodiferensiasi

adalah proses pembentukan sel-sel spesialisasi yang mengalami perubahan histologis dalamsusunannya. Perubahan histodiferensiasi disini men&akup perubahan sel-sel inner enamel epithelium

oragn enamel menjadi ameloblas dan perubahan sel-sel perifer papilla dentis menjadi odontoblas 9sel-

sel pembentuk dentin:. 'orfodiferensiasi adalah susunan sel-sel dalam perkembangan bentuk jaringan

atau organ yang menimbulkan produksi bentuk akhir jaringan atau organ. Perubahan morfodiferensasidisini men&akup pembentukan pola morfologi atau bentuk dasar dan ukuran relati!e dari mahkota gigi

yang akan dibentuk.

Perubahan histodiferensasi pada sel-sel inner enamel e&ithelium men%adi amelolas dimulai pada bagian paling koronal atau paling kuspid daripada bakal gigi dan akan berlanjut ke bagian lup

ser!ikal bakal gigi desidui.

Perubahan histodiferensiasi ameloblas ini ditandai dengan perubahan-perubahan yang berlangsung di dalam sel7sel amelolas, antara lain$ organela-organela sitoplasma sel-sel ameloblas

telah berkembang dengan lebih baik seperti reti&ulum endoplasma telah memiliki sisterna 9ruangan

 pengumpul &airan: yang berlokasi pada bagian api&al sitoplasma, aparat golgi, mitokondria pada

 bagian basal sitoplasma. Perubahan-perubahan ini menandakan bah7a sel-sel ameloblas telahdipersiapkan untuk mensintesa dan mensekresi matriks organi& enamel. Pada taha& ini 'alau&un

amelolas sudah ada teta&i elum memiliki kemam&uan untuk mementuk enamel karena

&eruahan histodi+erensiasi ini han*a mem&erlengka&i amelolas untuk mensintesa dan

menskresi &rotein matriks enamel. Selan%utn*a sel7sel &eri+er &a&illa dentis untuk 

erdi+erensiasi men%adi odontolas.

=dontoblas berisi lebih banyak reticulum endoplasma  yang kasar dan aparatur golgi.Pembuluh-pembuluh darah ke&il mulai ada pada papilla dentis untuk men*ediakan #airan, nutrisi,

dan oksigen *ang diutuhkan untuk &ertumuhan sel7sel &ementuk gigi. Papila dentis juga telah

menghasilkan glikosaminoglikan dalam jumlah yang banyak. Seperti halnya amelolas *ang elum

mam&u untuk mementuk enamel, maka odontoblas yang telah ada pada tahap ini juga belum

mampu untuk membentuk dentin karena odontolas %uga elum &un*a kemam&uan untuk mensintesa dan mensekresi &rotein matriks dentin *ang di&erlukan dalam &ementukan dentin.

Pada tahap ell ini juga akan dijumpai &ermulaan &ementukan kontur (garis luar) akar

gigi desidui *ang ter%adi karena u%ung7u%ung sel7sel outer enamel e&ithelium dan sel7sel inner

enamel e&ithelium terus er&roli+erasi mengarah ke %aringan mesenkimal (ke a&i#al)

mementuk Sheath o+ hert'ig *ang meru&akan #etakan &erkemangan akar gigi geligi.

$aringan mesenkimal dental sakus &ada taha& ini akan terlihat memiliki ka&iler7ka&iler *ang

akan men*ediakan su&lai nutrisi untuk keutuhan akti8itas organ enamel *ang tidak disu&lai

&emuluh darah.

#/

Page 14: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 14/38

Diferensiasi dari dental papila lebih terlihat jelas daripada organ enamel. Sel-sel ddari dental

 papila memiliki bentuk dan profil yang ber!ariasi. Sel tersebut mengandung lebih banyak retikulum

endoplasmik dengan permukaan yang kasar serta material golgi dari&ada  inner enamel epithelium

dan ribosom yang ada. 2idak tampak ada desmosom diantara sel. +anya sedikit fibril ekstraseluler 

yang ada. Pembuluh darah ke&il mulai mengin!asi dental papila pada tahap ini. +al tersebut dilakukan

sebagai persiapan terhadap jaringan genesis padat. Dental papila menghasilkan glikosaminoglikandalam jumlah yang &ukup.

Diantara benih gigi yang sedang tumbuh dengan dinding jaringan tulang yang sedang berkembang,terdapat jaringan mesenkim dental sakus yang di dalamnya terdiri dari / lapisan yang dapat dibedakan

se&ara umum, yaitu @

a. 5a&isan dalam, yaitu lapisan pembuluh darah, pengentalan fibro&ellular, atau / sel menebal danmengelilingi benih gigi

 b.  5a&isan luar, yaitu jaringan mesenkimal yang tidak mengandung pembuluh darah yang membatasi

dental sakus dengan tulang al!eolar yang sedang berkembang.

&. 5a&isan tengah dibuat dari jaringan ikat longgar yang tidak ditandai konsentrasi pembuluh darah.

  ebanyakan jumlah sel dalam dental sakus pada tahap bell hanya mengandung sedikit organel

sitoplasmik.

Selama tahap perkembangan a7al pada masa embrional, ketiga struktur sampingan berikut dapat

terlihat dalam hubungannya dengan organ enamel.

• Enamel knot

*namel knot merupakan sekumpulan sel-sel yang berada di tengah-tengah lapisan inner enamel

epithelium yang bermitosis dengan sangat &epat, menonjol ke arah papila dentis dan berperan dalam pembentukan pola fisur gigi.

Enamel #ord*namel &ord merupakan sekumpulan sel-sel yang terletak mulai dari lapisan stratum intermedium

sampai ke lapisan retikulum stelata dan tegak lurus terhadap enamel knot.*namel &ord ini akan melapisi tepi in&isal atau tepi &uspid gigi yang sedang berkembang, yang

 berfungsi untuk mempermudah pembentukan bangunan dan orientasi mahkota gigi.

 2elah diperkirakan bah7a enamel &ord dapat terlibat dalam proses dimana terjadi transformasi daritahap &ap menjadi tahap bell, berlaku sebagai pengikat mekanikal , ataupun sebagai titik fokus

terhadap asal mula terbentuknya sel-sel reti&ulum stelata.

• Enamel ni#he

enih gigi dapat saja memiliki perlekatan double terhadap dental lamina,baik pada sisi lateral maupun

sisi medial enamel.

Gamar 9" Perkemangan gigi &ada taha& ell#0

Page 15: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 15/38

Page 16: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 16/38

• Perkemangan dari dental lamina

Dental lamina tumbuh keba7ah dan kebelakang dari gigi molar kedua desidui ke regio posterior dari perkembangan rahang dimana itu berhasil memberikan erupsi untuk gigi molar 

 permanen. =leh karena itu, gigi molar permanen tidak menunjukkan adanya hubungan bebas

langsung ke epitel oral. 'engikuti perkembangan gigi, dental lamina kemudian mengalamidegenerasi. eberapa dari sisa-sisa lamina dapat berproliferasi dan menghasilkan sedikit

 jaringan epitel, yang disebut kelenjar Serres.

• Interaksi e&itel dan mesenkim selama odontogenesis

Proses dasar dari perkembangan gigi melibatkan aksi dan reaksi antara organ epitel enamel dan

 jaringan mesenkim dental papila. Perkembangan gigi memang sering digunakan sebagai modeluntuk pembelajaran interaksi epitelBmesenkim, yang mana interaksinya umumnya sama dengan

 banyak sistem perkembangan lainnya seperti perkembangan folikel rambut dan kelenjar air 

ludah. Sebelum menjelaskan interaksi ini, sebutan harusnya terbuat dari origin mesenkimal.

Itu sepertinya mungkin untuk sel ektomesenkimal dari migrasi neural &rest ke perkembanganrahang dan kontribusinya kepada pembentukan dari dental papila dan pengenalan dari organ

enamel. Sel pembentuk dentin 9odontoblast: dalam Camphibian dapat terlihat berasal dari sel

Cneural &rest. Peranan penting dari neural &rest dalam perkembangan gigi amphibian telahditunjukkan oleh eksperimen yang melibatkan baik pemindahan neural &rest 9pada kasus

dimana gigi tidak terbentuk di rahang: atau transplantasi mereka ke sisi yang berbeda.

9meliputi pembentukan gigi dalam sisi yang berbeda ini:.Pada embrio mamalia, melalui sel neural &rest telah ditandai dengan perpindahan

kearah perkembangan rahang. 9 dapat diketahui karena karakteristiknya yang tinggi akan 3%),

alkalin fosfat dan glikogen:, sifat setelah itu belum terbentuk karena mereka dianggapmemainkan peranan penting pada perkembangan gigi.

etergantungan dari epitel dan mesenkim pada perkembangan gigi diilustrasikandengan fakta bah7a, seharusnya organ enamel terpisah dari dental papila 9dengan

mengelilingnya lapisan Ctooth germE pada trypsin: pada tahap a7al dalam perkembangan dan berkembang terpisah:, diferensiasi berikutnya terhenti. 1ika komponen menyatu dalam

 jaringan pertumbuhan selanjutnya mereka akan berkembang dan berdiferensiasi.

4. Amelogenesis

 Pementukan Enamel

)meloblas merupakan sel epitel bagian dalam enamel yang memproduksi matriks organ

enamel yang mana merupakan garam mineral yang nantinya akan mengkristalkan 9mengeluarkan:

&airan dan membentuk enamel. Proses ini disebut amelogenesis.'enurut fungsinya, jangka 7aktu hidup sel-sel epitel enamel dalam dapat dibagi menjadi enamtahap $

() mor+ogenik :mor&hogeni#;

(!) organisir :organi<ing;

(1) &emerian entuk :+ormati8e;

(0) maturasi :maturati8e;

(2) &erlindungan :&rote#ti8e;

95: desmolitik :desmol*ti#F

arena differensiasi ameloblas paling berkembang di bagian tepi in&isal atau ujung-ujung pun&ak dan

 paling sedikit berkembang di bagian &er!i&al loop, semua atau sebagian tahap-tahap perkembanganameloblas dapat diamati pada satu benih gigi.

a.d.. Taha& mor+ogenik

Sebelum ameloblas se&ara keseluruhan berdiferensiasi dan memproduksi enamel, mereka berinteraksi dengan sel-sel mesenkim yang berdekatan, menentukan bentuk dari

dentinoenamel unction dan mahkota. Selama tahap morfogenik ini, sel-selnya pendek dan

kolumnar, dengan nukleus berbentuk o!al yang besar yang hampir mengisi badan sel."olgi aparatus dan sentriol-sentriol terletak di akhir proksimal dari sel, sedangkan

mitokondria dihilangkan di seluruh bagian sitoplasma.

#5

Page 17: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 17/38

'enjelang pembedaan ameloblas, garis-garis akhir B terminal mun&ul se&ara serentak dengan

migrasi mitokondria ke daerah basal dari sel. "aris-garis akhir B terminal menampilkan titik-

titik sentuhan dekat di antara sel-sel. 'ereka sebelumnya diper&aya terdiri dari substansi

intercellular  yang tebal, tetapi di ba7ah mikroskop elektron ditemukan bah7a merka terdiridari membran sel yang berla7anan, dihubungkan dengan kondensasi B pengentalan

sitoplasma 9underlying cytoplasm:.

*pitel enamel dalam dipisahkan dari jaringan ikat dental papilla oleh sebuah basal laminayang halus. apisan pulpal yang berdekatan tidak mempunyai sel, sempit, daerah terang

mengandung jaringan-jaringan argiofil yang halus dan proses-proses sitoplasma dari sel-sel

 permukaan dari pulpa.

a.d.!. Taha& organisasi

Pada tahap organisasi perkembangan, epitel enamel dalam berinteraksi dengan sel-sel

 jaringan ikat yang berdekatan, yang mana berdiferensiasi menjadi odontoblas. 2ahap iniditandai dengan perubahan penampilan sel-sel inner enamel epithelium. Sel-sel ini menjadi

lebih panjang, dan daerah-daerah yang tidak mempunyai nukleus di ujung-ujung distal sel-sel

menjadi hampir sepanjang bagian-bagian proksimal yang mengandung nukleus. Pada

 persiapan untuk perkembangan ini, sebuah perubahan sifat fungsional yang berla7anan darisel-sel ini mengambil tempat dengan migrasi dari sentriol-sentriol dan badan-badan "olgi

dari ujung-ujung proksimal sel ke bagian ujung-ujung distal.

'etode-metode pe7arnaan khusus menunjukkan keberadaan granul-granul halus asidofilik  pada bagian proksimal sel. Penelitian dengan mikroskop elektron memperlihatkan granul-

granul ini sebenarnya merupakan mitokondria, yang telah menjadi terpusat pada bagian dari

sel tersebut. Pada saat yang sama daerah yang tidak mempunyai sel di antara epitel enameldalam dan dental papilla menghilang, mungkin karena perpanjangan sel-sel epitel terhadap

 papilla. Dengan demikian sel mendekati sel-sel jaringan ikat pulpa, yang berdiferensiasi

menjadi odontoblas. Selama fase terminal pada tahap organisir ini, pembentukan dentin oleh

odontoblas dimulai.Penampilan pertama dentin terlihat seperti fase kritis pada siklus hidup inner enamel 

epithelium. Sepanjang dentin berhubungan dengan jaringan ikat dental papilla, dia menerima

nutrisi dari pembuluh-pembuluh darah di jaringan ini. etika dentin terbentuk, bagaimanapun juga dentin menghentikan ameloblas dari sumber utama nutrisi, dan dari sejak itu ameloblas-

ameloblas disuplai oleh kapiler-kapiler yang di sekitar dan bahkan akan memasuki outer 

enamel epithelium. Perubahan dari sumber nutrisi ditandai dengan proliferasi kapiler-kapiler  pada dental sakus dan dengan reduksi dan hilangnya retikulum stelata se&ara perlahan-lahan.

Dengan demikian jarak antara kapiler-kapiler dan stratum intermedium dan lapisan ameloblas

menjadi lebih pendek. Per&obaan-per&obaan dengan pe7arnaan !ital membuktikan perubahan pada aliran nutrisi.

a.d.1. Taha& &emerian entuk 

)meloblas-ameloblas memasuki tahap pembentukan mereka setelah lapisan pertama dentin

terbentuk. eberadaan dentin tampaknya penting B diperlukan dalam pembentukkan a7almatriks enamel dimana dentin diperlukan oleh sel-sel epitel untuk mendekati jaringan ikat

 pulpa se7aktu perubahan odontoblas-odontoblas dan a7al pembentukan dentin. Interaksi

timbal balik di antara sekelompok sel dan yang lain adalah salah satu dapr prinsip-prinsip pokok organogenesis dan histodiferensiasi.

etika pembentukan matriks enamel, ameloblas-ameloblas mempertahankan panjang dan

 penyusunan yang kira-kira sama. Perubahan-perubahan pada pengaturan dan jumlah organel-organel sitoplasmik dan pemasukan-pemasukan dihubungkan dengan permulaan sekresi

matriks enamel.

Perubahan nyata paling a7al adalah perkembangan prosesus-prosesus sel tumpul di

 pemukaan-permukaan ameloblas, yang memasuki basal lamina dan predentin.

a.d.0. Taha& maturasi

'aturasi enamel 9mineralisasi sempurna: terjadi setelah hampir seluruh ketebalan matriksenamel terbentuk di daerah oklusal dan in&isal. Pada bagian-bagian se!ikal mahkota, pembentukan matriks enamel pada saat ini masih berkembang. Selama maturasi enamel,

ameloblas-ameloblas sedikit berkurang panjangnya dan melekat ke matriks enamel. Sel-sel

stratum intermedium kehilangan bentuk kuboidal dan penyusunan teraturnya dan mengambilalih bentuk poros. Diyakini bah7a ameloblas-ameloblas juga berperan pada proses maturasi

enamel. Selama proses maturasi, ameloblas-ameloblas memperlihatkan mikro!illi pada

ekstremitas-ekstremitas distal dan adanya !akuola-!akuola sitoplasma yang mengandungmateri yang menyerupai matriks enamel.

#6

Page 18: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 18/38

"ambar $ enamel organ pada dentinoenamel jun&tion

Am " amelolas

TP " Prosesus Tomes

PE " &reenamel

En " enamel *ang telah termineralisasi sem&urna

Od " odontolas

PD " &redentin

De " dentin

a.d.2. Taha& &erlindungan

etika enamel telah berkembang sempurna dan sepenuhnya kalsifikasi B mengeras,ameloblas-ameloblas berhenti untuk diatur pada lapisan yang terurai dengan baik dan tidak dapat lagi dibedakan dari sel-sel stratum intermedium dan outer enamel epithelium apisan-

lapisan sel ini kemudian membentuk sebuah epitel stratified yang menutupi B membungkus

enamel, yang dinamakan epitel enamel yang telah berkurang 9reduced enamel epithelium:.>ungsi epitel enamel yang telah berkurang adalah melindungi enamel de7asa dengan

memisahkannya dari jaringan ikat sampai gigi erupsi. 1ika jaringan ikat berkontak dengan

enamel maka anomali-anomali akan berkembang. Pada kondisi-kondisi ini, enamel akandiabsorbsi atau dibungkus sebuah lapisan sementum.

Selama fase siklus hidup ameloblas-ameloblas, epitel enamel organ akan ditarik dari ujung

ser!ikal enamel. Sel-sel mesenkim akan menyimpan sementum yang tidak berserat 9afibrillar 

cementum: pada permukaan enamel.a.d.3. Taha& desmolitik 

*pitel enamel yang telah berkurang berpoliferasi dan kelihatannya menghasilkan

kemunduran B pertumbuhan yang terhenti pada jaringan ikat, memisahkannya dari epitelrongga mulut sehingga gabungan kedua epitel dapat terjadi. Itu mungkin karena sel-sel epitel

menghasilkan enzim-enzim yang mampu menghan&urkan serat-serat jaringan ikat oleh

desmolisis. Degenerasi B kemunduran epitel enamel yang telah berkurang sebelum 7aktunyaakan men&egah erupsi gigi.

Pada basis struktur yang berlebihan dan penyusunan, dua proses amelogenesis dilibatkan pada perkembangan enamel $ pembentukan matriks organik dan mineralisasi. 'eskipun

 permulaan mineralisasi tidak menunggu selesainya pembentukan matriks, dua proses tersebutakan dipisahkan.

#8

Page 19: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 19/38

. Pementukan matriks enamel

)meloblas-ameloblas memulai akti!itas sekresinya ketika sejumlah ke&il dentin dikorbankan.

)meloblas-ameloblas kehilangan penonjolan-penonjolan yang menembus basal lamina yang

memisahkannya dari predentin. Selama berlangsungnya proses penyimpanan B pengendapanenamel, sebuah lapisan enamel yang tipis dan berlanjut dibentuk sepanjang dentin. Ini disebut

membran dentinoenamel.

• Perkemangan &rosesus Tomes

Permukaan ameloblas-ameloblas yang sedang berkembang tidak halus. )danya interdigitasi

sel-sel dan batang-batang enamel yang mereka hasilkan. Interdigitasi ini sebagian adalah hasildari fakta bah7a panjang aksis ameloblas-ameloblas tidak sejajar dengan panjang aksis batang-

 batang. Penonjolan ameloblas-ameloblas ke matriks enamel dinamakan prosesus 2omes.

Diper&aya bah7a prosesus-prosesus ini berubah menjadi matriks enamel, tetapi penelitiandengan mikroskop elektron baru-baru ini menunjukkan bah7a sintesis matriks dan sekresi oleh

ameloblas-ameloblas sangat mirip dengan prosesus-prosesus yang mun&ul di sel-sel sekresi

 protein yang lain. Galaupun prosesus 2omes sebagian diberi batas oleh septum-septum B septa

yang tidak sempurna, prosesus ini juga mempunyai &iri khas granul-granul sekresi seperti

retikulum endoplasma kasar dan mitokondria.

• Garis7garis distal terminal

Se7aktu prosesus 2omes mulai terbentuk, garis-garis terminal mun&ul pada ujung-ujung distalameloblas, memisahkan prosesus 2omes dari sel yang tepat. Se&ara struktural, garis-garis

terminal terletak di pengentalan substansi sitoplasma yang berhubungan dekat dengan

membran sel yang menebal. 'ereka terlihat saat tahap produksi enamel pada ameloblas, tetapifungsi sebenarnya belum diketahui.

)meloblas-ameloblas membungkus enamel yang sedang matang B maturasi. Pada mikroskop

&ahaya, kita dapat melihat bah7a ameloblas-ameloblas dibandingkan dengan enamel yangsedang maturasi adalah &enderung lebih pendek daripada ameloblas-ameloblas bila

dibandingkan dengan enamel yang telah terbentuk.)meloblas-ameloblas pendek ini mempunyai permukaan ber!illi yang dekat dengan enamel,

dan ujung-ujung sel dibungkus dengan mitokondria. 'orfologi ini adalah &iri khas sel-selabsorbsi, dan diperlihatkan bah7a ameloblas dengan jelas mengangkut komponen-komponen

dari matriks. >akta bah7a komponen-komponen organik seperti juga air kehilangan pada

 proses mineralisasi, adalah perbedaan yang nyata di antara enamel dan jaringan-jaringan yangtermineralisasi lainnya. ebih dari <H protein yang tersekresi pada a7alnya hilang saat

maturasi enamel, dan yang tertinggal membentuk pembungkus di sekeliling kristal-kristal

indi!idu, meskipun akan ada isi dari zat organik yang lebih tinggidi daerah sarung prisma9 prism sheath: di mana perubahan mendadak pada orientasi kristal terjadi. Pada mikroskop

elektron, beberapa subtahap dapat teridentifikasi pada peralihan ameloblasdari tahap pemberian

 bentuk melalui tahap maturasi. Perubahan-perubahan adalah jelas pada organel-organel selular dari mereka yang berhubungan dengan sintesis protein dan sekresi ke mereka yang berhubungan dengan absorbsi. Sebagai tambahan, terjadi susunan perubahan pada kontak sel

dengan sel dan komunikasi antara lapisan-lapisan sel mun&ul.

4ara amelolas mensintesis matriks organik enamel $a. =rganela sel ameloblas yaitu ribosom yang melekat pada 3* akan mensintesa protein yang

dibutuhkan dalam pembentukan enamel dalam bentuk proenamelin.

 b. Aesikel transfer yang berasal dari 3* akan mentrasfer proenamelin ke badan golgi.Didalam sakulus 9kantung: badan golgi, proenamelin akan mengalami glikolasi 9pengikatan

 protein dengan gugus glukosa:.

&. Proenamelin yang telah berikatan dengan gugus glikosil tersebut akan dikumpulkan

didalam !esikel sekretori 9granula sekretori: yang terdapat pada sel ameloblas.d. Didalam !esikel sekretori proenamelin akan mengalami proses fosforilasi 9proses

 pemasukan gugus phosphate kedalam molekul organik: menjadi bentuk polipeptida

9 senya7a protein yang terdiri dari atau lebih molekul asam amino:.e. Aesikel sekretori mensekresikan matriks organik enamel ke prosesus 2omes. Prosesus

2omes terdapat pada ujung ameloblas yang pada a7alnya berlokasi di dekat bagian dentin

yang terkalsifikasi yaitu dentinoenamel unction. Prosesus 2omes kemudian mensekresimatriks organik enamel keluar dari ameloblas dengan &ara eksitosis dalam bentuk yang

telah matang.

#<

Page 20: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 20/38

!. Mineralisasi dan maturasi matriks enamel

'ineralisasi matriks enamel mengambil tempat pada dua tahap, meskipun jarak 7aktu di

antara dua terlihat sangat ke&il.

a. tahap pertama'ineralisasi langsung sebagian terjadi di segmen-segmen matriks dan substansi

interprismatik ketika digugurkan. )nalisa-analisa kimia mengindikasikan bah7a

 pemasukan a7al sejumlah 4H sampai /H dari total isi mineral pada akhirnya. 2elahditunjukkan sebelumnya dengan mikroskop elektron dan difraksi yang mineral pertama

ini sebenarnya adalah bentuk crystalline apatite.

 b. 2ahap kedua atau tahap maturasiDitandai dengan penyelesaian mineralisasi se&ara perlahan-lahan.

Proses maturasi mulai dari ketinggian mahkota dan berkembang se&ara ser!ikal.

agaimanapun juga, pada setiap tingkat, maturasi tampaknya dimulai pada akhir dentinal batang-batang. Dengan demikian ada penggabungan dari dua proses $ setiap

 batang matang dari ketebalan permukaan, dan susunan batang-batang yang sedang

maturasi adalah dari &usp-&usp ke ujung in&isal menuju garis ser!ikal.

'aturasi dimulai sebelum matriks men&apai ketebalan penuhnya. 'aka maturasi berlanjut ke matriks dalam yang terbentuk pertama kali pada saat yang sama seperti

mineralisasi terjadi di matriks luar yang baru terbentuk. agian depan yang sedang

membuat kemajuan adalah pada kesejajaran pertama ke dentinoenamel unction  dankemudian ke permukaan luar enamel. 'engikuti pola dasar ini, bagian-bagian in&isal

dan oklusal men&apai kematangan lebih dari bagian-bagian ser!ikal.

Pada tingkat ultrastruktural, maturasi ditandai dengan pertumbuhan kristal-kristal yangterlihat pada fase utama. Dengan serentak matriks organik berangsur-angsur menjadi

tipis dan lebih lebar untuk memberi ruang bagi kristal-kristal yang sedang tumbuh.

)nalisis kimia memperlihatkan hilangnya !olume matriks organik yang disebabkan

oleh pengambilan jumlah substansi protein sama seperti air.

Proses &ematangan enamel erlangsung dengan #ara seagai erikut $

a. Prosesus 2omes mensekresi matriks organik yang matang dan disertai juga dengankeluarnya air dari matriks organik dalam jumlah besar.

 b. Pada 7aktu air dan protein keluar dari matriks organik enamel, pada 7aktu yang sama pula

ion-ion anorganik 9kalsium dan phospat: akan masuk ke dalam matriks organik tersebut danakan membentuk kristal hidroksiapatit. eluarnya air dari matriks organik enamel ini

disebabkan oleh adanya pengaruh dari al#aline phosphatase  yang berasal dari lapisan

stratum intermedium mengakibatkan tekanan osmoti& pada lapisan intermedium lebihmengakibat tekanan osmotik pada lapisan intermedium lebih tinggi daripada sel sekitarnya.

&. Selanjutnya konsistensi kristal hidroksiapapit akan berubah dari yang lunak menjadi lebih

keras. +al ini terjadi akibat adanya perubahan dalam kadar ion-ion anorganiknya.

ristal hidroksiapatit yang telah mengendap pada matriks organik enamel disebut denganenamel rod . $namel rod  adalah satuan morfologik yang paling utama pembentuk enamel yang

dibentuk ameloblas. Pada satu mahkota gigi terdapat kira-kira 4-# juta. $namel rod  yang satu

dengan enamel rod yang lain akan disatukan oleh enamel interrod   9enamel antar batang:.omposisi enamel rod   dan enamel interrod   adalah sama, yaitu hidroksiapatit dan matriks

organik enamel, perbedaan hanya pada kadar ion anorganiknya.

Proses pematangan enamel ini dimulai pada ujung kuspid atau tepi in&isal ke regio ser!ikalgigi. pematangan enamel akan tetap berjalan meskipun erupsi gigi desidui telah terjadi.

Pematangan enamel ini dapat juga terjadi akibat pengaruh dari luar gigi itu sendiri, antara lain

ion pospat dan ion-ion flourida serta elemen-elemen langka 9trace: yang lain yang terdapat

 pada sali!a.

Page 21: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 21/38

D. Dentinogenesis

Perpanjangan odontoblas memperoleh protein untuk memproduksi sel. Proses perkembangan batas

 proksimal pada sel, berdekatan dengan dentinoenamel jun&tion. Se&ara berangsur-angsur sel bergerak ke ruang pulpa, dan sel berproses, dikenal dengan proses odontoblas. =dontoblas dalam pembentukan

matriks dentinal sama pada osteoblas se7aktu bergerak ke arah lain dari spikula pada tulang.

Pertambahan pada dentin dibentuk sepanjang dentinoenamel jun&tion. Dentinal matriks adalah jalinan pertama serabut kolagen, dalam 0 jam akan terkalsifikasi, disebut predentin sebelum kalsifikasi dan

dentin setelah terkalsifikasi. Suatu saat dental papila akan menjadi dental pulpa yang dikelilingi dentin.

=dontoblas menopang proses perpanjangan di tubulus dentin. Se7aktu odontoblas berfungsi,odontoblas menempati lapisan yang paling dasar dari sel organ menjadi lebih jelas di sel sitoplasma.

Penampilan dari glanular retikulum endoplasmik, kompleks golgi dan mitokondria menandakan

 protein-produksi alami dari sel ini. =dontoblas mengeluarkan protein se&ara ekstrem melalui pembuluh pada ujung dari sel dan sepanjang proses sel. 'atriks kolagen dentinal dikeluarkan dalam

 penambahan tulang atau enamel yang berfungsi setiap hari pada pembentukan jaringan keras.

Dentinogenesis ada ! =ase

. =ase sintesa dan sekresi matriks organi# &ementukan dentin

>ase ini disebut juga fase organik dentinogenesis. Pada fase ini protein-protein yang diperlukan dalam pembentukan matriks organik dentin dijumpai dalam jumlah yang banyak pada bagian sisterna

retikulum endoplasma yang kasar dan mulai disekresi dalam bentuk prekursor 9zat pendahulu yang

 belum aktif dan matur: ke aparat golgi melalui !esikel yang berasal dari retikulum endoplasma9!esikel transport:. Di dalam sakulus 9kantung: aparat golgi terjadi modifikasi molekul-molekul

 protein yang membentuk prokolagen dengan &ara glikosilasi 9peningkatan protein dengan gugus

glikosil:. Prokolagen ini akan disekresikan ke prosesus odontoblas melalui !esikel yang berasal dari

aparat golgi 9!esikel sekretori:. Prokolagen yang ada pada prosesus odontoblas ini akan disekresikankeluar dari sel odontoblas dengan &ara eksositosis dalam bentuk tropokolagen 9bentuk molekul akhir 

kolagen: yang memiliki karakter matriks organik dentin yang matang.

!. =ase Maturasi Dentin

'aturasi dentin mulai berkembang bila !esikel matriks pada sel-sel odontoblas mulai mun&ul. Aesikel

matriks adalah organela pada sitoplasma sel yang dibatasi membran di tempat-tempat kalsifikasi.

Aesikel matriks mun&ul hanya pada saat fase maturasi dentin dimulai. Aesikel matriks akanmenghasilkan kristal hidroksiapatit halus dan berfungsi sebagai tempat bagi pengendapan mineral

selanjutnya pada kolagen sekitarnya. omponen-komponen yang terdapat pada !esikel matriks dalam

 proses kalsifikasi dentin adalah sebagai berikut$

• Aesikel membran berisi kalsium )2P-ase yang diperlukan dalam mekanisme kalsifikasi dentin

khususnya dalam mengarahkan transportasi ion-ion kalsium keluar dari sel odontoblas

• Aesikel membran kaya akan pospatidilserin yang mengandung pospat dalam bentuk 

 posposerin. Pospatidilserin berpotensi untuk mengikat kalsium• Aesikel matriks memiliki membran yang mengandung enzim yang mampu meningkatkan

konsentrasi pospat9alkali pospatase:

• Aesikel membran mengandung protein yang mampu mengikat kalsium yang peranannya sama

dengan kumpulan granula-granula kalsium pospatase pada mitokondria

• 'embran !esike matriks mengandung adenilsiklase yang terlibat dalam proses kalsifikasi

Dengan kelima karakteristik yang dimiliki !esikel matriks tersebut mengindikasikan bah7a !esikel

matriks berperan sebagai mediator dalam pembentukan kristal hidroksiapatit di dalam matriks organik 

dentin pada proses kalsifikasi dentin. +al ini disebabkan karena !esikel matriks mampumengumpulkan,menyimpan dan menghimpun kalsium dan pospat sehingga menghasilkan endapan

kalsium pospat yang pada a7alnya masih dalam bentuk yang belum mengalami pengkristalan.

Proses pematangan dentin 9kalsifikasi: terjadi apabila !esikel matriks melepaskan kristalin-kristalin kedalam matriks organik dentin yang telah terlebih dahulu disekresikan oleh %omes& processesmembentuk dentin.

 Pembentukan matriks kolagen diikuti deposisi dari kristal kalsium phospate 9hydroksiapatit: di dalam

matriks.

#

Page 22: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 22/38

 alsifikasi inisial mun&ul kristal dalam pembuluh ke&il pada permukaan dan dalam serabut kolagen.

Perkembangan kristal, menyebar dan bergabung sampai kalsifikasi matriks komplit. +anya dengan

&ara yang baru pertumbuhan sekumpulan dari matriks dentinal sepanjang tepi pulpa tidak 

terkalsifikasi. Pembentukan matriks dan mineralisasi merupakan hubungan yang tertutup. Prosesmineralisasi dengan peningkatan density mineral dentin. Suatu saat peningkatan pertumbuhan dentin

terjadi sepanjang batas pulpa, berbatasan dengan perifer dari formasi predentin sebelum terkalsifikasi

dan menjadi dentin.

Ma#am7Ma#am Dentin

1. transparan dentin ialah dentin yang 7arnanya transparan, yang terdapat di daerah yang belummengalami in!asi bakteri, di sekeliling zona yang mengalami dekalsifiksasi 9 penurunan bentuk 

garam (a:. ona ini meluas dari tepi ke tepi sekitar karies dentin.tubula dentin dari zona

transparan berisi bahan-bahan granulasi yang terdapat pada dentin biasa atau dentin yang mati

'.  %o!odentin ialah dentin noramalBdentin yang baru di ba7ah transparen dentin.

3. sekunder dentin ialah dentin yang terbentuk pada dinding sebelah dari rongga pulpa.

"ambar # $ 2ubulus Dentin

"ambar $Posisi dentin diantara ameloblast dan dentin

Page 23: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 23/38

Si+at7Si+at =isik 

Dentin ber7arna kuning berbeda dengan enamel yang ber7arna putih. Dentin terdiri dari 6H

kristal hydro;yapatite inorganik, H organik kolagen fiber dengan tambahan protein lain dan #H

air. Dengan H kurang mineral dari enamel, dentin lebih lunak dari enamel tetapi lebih keras daritulang atau sementum. =leh karena itu, ia lebih radiolusen dibanding enamel dan radioopaJ dari pulpa.

Klasi+ikasi DentinDentin terdiri dari primer, sekunder dan tertier dentin. erdasarkan struktur, dentin primer 

terdiri dari mantle dan &ir&umpulpal dentin. Dentin &rimer membentuk badan gigi@ dentin sekunder

hanya terbentuk setelah gigi erupsi. Dentin tertier terbentuk hanya pada respon trauma ke atas pulpa.

Dentin Primer

'antle dentin adalah dentin primer yang pertama terbentuk. Ia pertama deposisi padadentinoenamel jun&tion9D*1: dan membesar kira-kira #4Km dari D*1 ke zona interglobular atau

globular dentin. (ir&umpulpal dentin melapisi mantle dentin dan bentuk lapisan tebal yaitu kira-kira 5-

8 mm pada mahkota dan sedikit nipis pada akar.

ona dentin ini mempunyai perbedaan struktur. 'antle dentin terdiri dari kolagen fiber besar,ada yang .#-. Km diameter, berbeda matriks &ir&umpal dentin yaitu 4 hingga nanometer9nm:.

>iber pada &ir&umpal dentin adalah sepuluh kali lebih ke&il dari mantle dentin. 'antle dentin juga

mengalami mineralisasi yang kurang dan mempunyai beberapa kekurangan daripada &ir&umpaldentin.

'antle dentin adalah bebas dari kekurangan perkembangan. Ia berhubungan dengan enamel

 pada D*1 dan pada sentral zona globular dentin. )rea globular dentin biasanya hanya terdapat padamahkota tapi dapat melanjut ke akar. ona matriks dentin seperti itu tidak mineralisasi sepenuhnya dan

area globular &al&ospherites tidak berikatan dengan benar.

"lobular dentin mengandung area yang hipomineralisasi di antara globules, dikenali ruang

interglobular. 3uang interglobular bukan ruang sebenar tetapi area yang mengalami mineralisasikurang. 2ubulus dentin membesar tanpa interupsi pada zona ini, menandakan kekurangan mineralisasi

dan bukan kekurangan pada pembentukan matriks. Interglobular dentin dapat kelihatan terutama pada

kekurangan !itamin D yang mengefek mineralisasi gigi dan tulang. Dentin primer mengalami deposisirhythmi& setiap hari yaitu kira-kira 0Km.

"ambar / $ Potongan gigi berupa enamel, dentin dan diagram gigi.

). Struktur enamel, dentin dan sementum .. Diagram dntin, menunjukan &ur!ature S dari tubulus dentin 9tanda panah:

/

Page 24: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 24/38

"ambar 0 $ "ambaran histologi mantle dentin pada daerah dentinoenamel jun&tion

9atas: dan interglobular dentin9 ba7ah:.

"ambar 4 $ Struktur dentin

Dentin Sekunder

Dentin sekunder terbentuk se&ara dalam ke dentin primer mahkota dan akar. Ia berkembangsetelah mahkota mengalami fungsi oklusal dan akarnya hampir terbentuk sepenuhnya. Dentin ini

deposisi lebih lambat dari dentin primer, dan hanya lebih kurang #.-#.4 Km terpisah. 'enurut kajian

ahli gigi, setelah mahkota memulakan fungsi klinikal, otak menghantarkan sinyal untuk meperlambat

 pembentukan dentin. 2ubulus dentin primer dan sekunder berterusan. Ini terganggu apabila deposisidentin sekunder tidak rata.

0

Page 25: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 25/38

"ambar 5 $ Primer dentin 9kiri: dan sekunder 9kanan:

Dentin TertierDentin tertier atau dentin reperatif timbul akibat stimulasi pulpa dan hanya terbentuk pada

ka7asan akti!asi odontoblasti&. Galaupun pembentukan adalah hasil dari attrisi, abrasi, karies, atau

 prosedur restorasif, dentin in deposisi hanya area yang distimulasi. Ia dapat mengalami deposisi se&ara berterusan yang memyebabkan dentin kelihatan tidak sama dengan tubulus yang berlingkar.

=dontoblast, fibroblast, dan sel darah dijumpai pada tipe dentin ini. Dentin ini jika terbentuk lambat

karena beberapa stimuli ke&il akan kelihatan lebih sama, berbentuk seperti dentin primer atausekunder. Dentin ini pada umumnya kelihatan seperti tulang dan bukan seperti dentin yang dikenal

osteodentin. Ia juga dapat mun&ul seperti kombinasi beberapa tipe.

 "ambar 6 $ 3eparatif dentin terbentuk pada area diba7ah preparasi ka!itas. 2ubulus dentin

diba7ah dasar ka!itas disebabkan respon reparatif dentin.

4

Page 26: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 26/38

Page 27: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 27/38

"ambar < $ Proses odontoblas pada tubulus dentin.

Intratuular? Perituular Dentin

'atriks dentin yang mengelilingi tubulus dentin dengan &epat dikenal intratubular atau peritubular dentin. Peritubular dentin ini hadir dalam tubulus sepanjang dentin ke&uali bersamaan

dengan dentin. Ia dikenal peritubular karena ia menjadi hipermineralisasi yang mengelilingi tubulus.

Galau bagaimanapun, oleh karena ia terbentuk di dalam, oleh karena itu intartubular dentin lebitepatnya. Intratubular dentin hilang dari tubulus dentin pada interglobular dentin. )rea ini adalah

kekurangan mineralisasi seperti area predentin, yang juga tidak kalsifikasi. Pada beberapa area,

intratubular yang mengalami hiperminaralisasi memenuhi penuh tubulus, seperti area disepanjangdentinoenamel jun&tion. eadaan ini juga terdapat di tubulus peripheral dekat akar berdekatan

sementum. Ini adalah area yang ada tubulus yang sangat ke&il di mana stimulus eksternal yang

 berperan. Skleroti# dentin atau trans&aran dentin adalah tuulus *ang tidak kelihatan . Skleroti&

dentin bertambah dalam jumlah dengan umur dan diper&ayai makanisme lain untuk melindungi pulpa,selain dentin reperatif. Sklerotik dentin di%um&ai &ada area attrisi, arasi, +raktur dan karies

enamel.

"ambar / @ Dentinal tubulus terdapat peritubular dentin dan inter tubular dentin.

6

Page 28: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 28/38

"ambar /# $ S&anning elektron $ sklerotik dentinal tubulus.

Intertuular Dentin

a7asan utama dentin berada di antara atau di sekeliling tubulus dentin. Intertubular dentin

ialah badan dentin yang meliputi mahkota dan akar. Dentin ini terdiri dari tipe matriks organik fiber 9 tipe I kolagen fiber dan kristal inorganik hydro;yapatite: seperti dentin intertubular. Intertubular 

dentin 7alaubagaimanapun, kurang kalsifikasi tinggi dan berubah sedikit sepanjang hidup.

Garisan In#remental

Semua dentin dideposisi se&ara in&remental, yang apabila jumlah tertentu matriks dideposisi

setiap hari,diikuti suatu penangguhan dalam akti!itasnya. penangguhan

formasi memba7a kepada alterasi matriks yang dikenali sebagai garis in&remental, garis imbri&asi ataugaris Aon *bner9line of Aon *bner:. Galaupun garis tiap hari susah untuk diidentifikasi, garis yang

terbentuk dari in&remen dalam beberapa hari9 dalam 4 hari: menghasilkan garis Km, diper&ayai

garis yang disebut @on Ener. )nalisis film ;-ray lembut menunjukkan garis ini sebagai representitif ka7asan hipokalsifikasi, paling kurang pada gigi primer dan molar satu permanen, menunjukkan

 bah7a dentin terbentuk sebelum lahir. Dentin prenatal dan postnatal dipisahkan oleh garis kontor 

dikenal sebagai garis noenatal.

"ambar / $ 'i&roradiographik $ in&remental line of !on *bner.

8

Page 29: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 29/38

"ambar // $ %eonatal line pada enamel dan dentin pada masa prenatal.

5a&isan Granular

)pabila suatu ka7asan nipis, yang telah mengalami kalsifikasi pada akar dilihat di ba7ah

&ahaya, satu lapisan dentin seperti granular dapat dilihat berdekatan sementum yang menutupi akar.

apisan ini dikenali sebagai lapisan granular atau lapisan granular 2omes. ona ini bertambah sedikitdalam lebar, dari &ementoenamel jun&tion ke ape; akar. ona ini diper&ayai hasil dari looping bagian

terminal tubulus dentin. =dontoblast bergerak pada angulasi kanan ke permukaan akar dan kemudianke pulpa, menyebabkan matriks dentin pada area ini defektik.

"ambar /0 $ lokasi lapisan granular dentin disepanjang sementoenamel jun&tion

 pada akar.

"ambar /4 $ +istologi lapisan granular pada dentin 9tengah: dan sementum 9kanan: ,

sisa sisa ligamen periodontal 9kanan:

<

Page 30: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 30/38

Proses Sel Odontolasti#

Proses sel odontoblasti& adalah ekstensi &ytoplasmik sel badan yang ditempatkan pada batas

 pulpa-dentin. Pendapat berbeda mengenai apakah proses ini memanjang sepanjang ketebalan dentin.

Perbedaan ini disebabkan oleh karena susah untuk menga7etkan dan melihat proses ini. aru-baru ini,dengan peningkatan teknik immunofluores&en&e, fraktur pembekuan dan penggantian polimer dapat

dibuktikan proses ini memanjang ke dentinoenamel jun&tion. Ia juga memanjang ke dalam enamel

untuk jarak ke&il sebagai enamel spindels. Proses odontoblasti& adalah paling besar pada diameter dekat pulpa 9/-0Km: dan merun&ing ke ka7asan dentinoenamel jun&tion9#Km:.

Proses ini terbagi pada dentinoenamel jun&tion untuk menjadi proses lebih ke&il danmikro!esikel. olagen dideposisi sepanjang batas predentinal dan lebih kurang sepanjang dinding

tubulus. 2erminal ner!us dapat dilihat pada badan sel odontoblasti& dan di dalam tubulus dentin di

ka7asn predentin. ehilangan proses odontoblasti& memba7a kepada traktus mati di dentin. )reatraktus mati ini kelihatan hitam apabila gigi dipotong dan dipan&arkan &ahaya karena udara mungkin

memasuki tubulus ini dan menyebabkan keadaan ini.

"ambar /5 $ Photomikrografi odontoblast9ba7ah: dan prosessus intak 

dan ekstensi ke dentinienamel jun&tion 9atas:

"ambar /6 $entuk spindel , meluas ke tubulus dentin mele7ati dentinoenamel jun&tion ke inner enamel.

/

Page 31: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 31/38

"ambar /8 $ Dead tra&ts 9tubulus terbuka: diba7ah restorasi ,menunjukkan sklerosis

tubulus dentin.

Dentinoenamel $un#tion

a7asan antara dentin dan enamel dikenal sebagai dentinoenamel jun&tion. Dapat dilihat

se&ara mikroskopis pada gambar 8-#/ dan 8-#5. agian tambahan pada dentinoenamel jun&tion adalahspindles enamel dan per&abangan oleh terminal tubulus dentin. Proses odontoblasti& memanjang ke

dentinoenamel jun&tion. Ini berubah jika stimulasi menyebabkan perbedaan di tubulus dan

kandungannya. ehilangan kandungan tubular mengakibatkan traktus mati9bla&k streaks:,menandakan ada udara di dalam tubulus. Pada gamabr 0 adalah sklerotik dentin yang melindungi

 pulpa dari bakteri di dalam tubulus.

Permeailitas

Permukaan luar dentin adalah kira-kira 4 kali lebih besar pada area permukaan dari permukaan dalam.

Ini karena diameter tubulus hanya #Km dekat dentinoenamel jun&tion, tubulus sangat jauh padaka7asan ini. 2etapi, ia lebih dekat pada permukaan pulpa karena tubulus besar9/-0 Km: dan

 permukaan dentin adalah 4 kali lebih ke&il. 2ubulus adalah berbentuk kon9keru&ut: dan menyebabkan

 peningkatan permeabilitas dari dinding ka!itas atau lantai ke pulpa. Sistem per&abangan tubulus

meningkatkan permeabilitas. Satu-satunya keadaan yang melindungi pulpa adalah ia mempunyaitekanan osmotik yang lebih besar dari area dentinoenamel jun&tion. (airan dengan kerap dipaksa

keluar karena tekanan ini. =leh karena itu, apabila tubulus dentin telah dipotong !esikel ke&il &airan

mun&ul pada permukaan area preparasi ka!itas. ehilangan proses odontoblasti& memproduksi traktusmati, menyebabkan peningkatan permeabilitas. =leh karena itu, faktor permeabilitas adalah

konsiderasi major dalam pembersihan preparasi ka!itas dan men&egah mikroleakage.

2ubulus dentin dihalang se&ara efektif oleh produksi lapisan smear pada lantai atau dinding

ka!itas semasa preparasi. apisan smear mengandungi partikel halus debris dentin yang diproduksi

oleh preparasi ka!itas. Partikel-partikel ini memasuki tubulus.

/#

Page 32: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 32/38

"ambar /< $ okasi dan perbedaan tubulus pada dentinoenamel jun&tion9): dan pada pulpa 9(: dan hubungan antara tubulus pada dasar ka!itas 9 dan

D: dab pada perjalanan karies melalui dentin. Ukuran tubulus pada batas

 pula9(: dapat dibedakan dengan dasar ka!itas9 dan D: dan padadentinoenamel jun&tion 9):,Deposisi dan reparatif dentin diba7ah in!asi karies.

Proses Re&erasi

Dentin terdapat sepanjang hidup. *fek pathologis karies gigi, atrisi, abrasi, dan preparasika!itas memyebabkan perobahan pada dentin. Perobahan ini disebut degenerasi odontoblasti&,

 pembentukan traktus mati, kalsifikasi tubulus menyebabkan sklerosis dan pembentukan dentin tertier.

Stimulasi odontoblast menyebabkan peningkatan dentinogenesis pada perobahan pathologis.jikastimulasi adalah ke&il untuk odontoblast hidup, dentin reperatif9tertier:akan terbentuk. Ini diper&ayai

mekanisme pertahanan pulpa untuk mempertahankan !italitasnya. Situasi kedua timbul selepas

kematian dan degenerasi odontoblast. )pabila traktus mati mun&ul,sklerosis dentin mungkin mun&uldan tertier dentin terbentuk pada pulpa. Pada keadaan ini, pulpa terus terlindung. Dengan perlindungan

yang baik, pulpa dapat mempertahankan !italitasnya. 2raktus mati dan sklerosis dentin tidak terbentuk 

 jika bo&oran dihalang.

Pementukan Akar Gigi

Pada pembentukan akar gigi sama seperti pembentukan &ro7n, proliferasi sel berlanjut padadaerah ser!ikal atau dasar dari organ enamel dimana sel epitel enamel dalam dan luar bergabung

membentuk akar. etika pembentukan koronal lengkap, sel pada daerah enamel ini terus bertumbuh

membentuk dua lapisan sel yang disebut lapisan hert7ig 9sheath of hert7ig:. Sheath of hert7ig adalahsel-sel pembentuk akar yang terdiri dari sel-sel outer enamel epithelium dan inner enamel epithelium,

tanpa adanya stratum intermedium dan retikulum stelata.

"ambar 0 $ sheath of hert7ig

/

Page 33: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 33/38

Pembentukan akar bera7al dari saat berakhirnya deposit enamel.Sedangkan perkembangannya

dimulai sesaat sebelum erupsi mahkota gigi terjadi. etika akar memanjang terjadi pembentukan a7al

 pada akar. Panjang, kelengkungan, ketebalan dan jumlah akar semuanya tergantung dari sel-sel di

dalam akar. Sheath of hert7ig hanya membentuk dentin dan sementum tanpa membentuk enamel padaakar gigi. Saat proses pembentukan akar gigi berlangsung, sheath of hert7ig terus berpoliferasi ke arah

apikal dan mulai membungkus papila dentis ke&uali pada dasar papila dentis yang nantinya akan

menjadi foramen apikal. Papila dentis yang telah terbungkus akan berkembang menjadi pulpa.

Saat proses pembentukan dentin pada akar gigi, sel-sel inner enamel epithelium  yang terdapat

 pada seath of hert7ig tidak akan mengalami histodiferensiasi menjadi ameloblas, tetapi sel-sel inner tersebut hanya berfungsi untuk merangsang sel-sel pada bagian perifer papila dentis yang kemudian

 berdiferensiasi menjadi odontoblas. =dontoblas inilah yang nantinya akan membentuk dentin pada

akar gigi. Proses pembentukan dentin ini mirip seperti pembentukan dentin di mahkota gigi.Sel-selodontoblas berperan dalam pembentukan dentin akan mulai mensintesis matriks organik dentin dan

mensekresikan matriks organik dentin tersebut. emudian matriks organik dentin akan mengalami

kalsifikasi yang membentuk dentin pada akar gigi.

Seiring perkembangan dentin pada akar, sel-sel papilla dentis yang berada di tengah pulpa akan berdiferensiasi menjadi sel-sel fibroblast yang berfungsi mensintesa dan mensekresikan kolagen.

olagen dan matriks interseluler kemudian akan membentuk jaringan ikat pada pulpa. Selain itu pada

 pulpa akan ditemukan pembuluh pembuluh darah ke&il, saraf, limfosit, sel plasma, dan sebagainya.Sebelum proses pembentukan akar terbentuk sempurna, dentin yang telah terbentuk akan

merun&ing dari &ro7n hingga ke akar apikal batas epitel. )kar semakin menge&il ke bagian apikal dan

terbuka kira-kira #-/mm sehingga dapat mensyarafi dan menyuplai darah ke pulpa dan jaringan periodonsium. Saat proses kalsifikasi dentin pada akar berlangsung, pada 7aktu yang sama pula sheath

of hert7ig akan han&ur dengan sendirinya akibat proses fragmentasi, tetapi se&ara normal terdapat

sisa-sisa sheath of hert7ig disekitar akar. Dentin pada akar yang telah selesai terbentuk akan berkontak 

dengan sel-sel yang berasal dari dental sakus sehingga akan merangsang sel sel pada dental sakustersebut berdiferensiasi menjadi sementoblas. Sementoblas ini yang akan mensintesa matriks organik 

sementum dan mensekresikan matriks organik sementum pada dentin akar. Sementum akan menutupi

dentin akar gigi dan berfungsi mengikatkan gigi dengan membrana periodontal dan tulang al!eolar.ersamaan dengan memanjangnya akar, gigi mulai bergerak erupsi yang akan menyediakan ruangan

untuk proses pemanjangan akar. Pembentukan akar gigi yang telah sempurna terjadi selama -/ tahun

setelah erupsi gigi.

"ambar 0# $ Perkembangan struktur Sheath of +ert7ig. ). Perkembangan mahkota yang telahselesai @ . Perkembangan sheath of hert7ig @ (. perkembangan akar gigi.

et. "ambar$ D $ Dentin =$ =dontoblas

 P= $ Preodontoblas

 ( $ Sementoblas

 3' $ 3est of 'allassez

//

Page 34: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 34/38

"ambar 0 $*. Perkembangan akar 

>. 3esorbsi akar pada gigi desidui

 Pembentukan akar tunggal 

Pembentukan gigi berakar tunggal terjadi melalui pertumbuhan dental sakus, seperti tabung,disekeliling sel pulpa gigi9gam 5.8: diikuti perkembangan dentin akar9gam. 5.4):, sel dari lapisan

dalam dental sakus menginduksi sel berdekatan dari dental papilla untuk berdifferensiasi menjadi

odontoblas, yang mana akan membentuk dentin. =dontoblas akan mensekresikan matriks dentin dalam

lapisan yang berurutan atau meningkat. Seiring mineralisasi matriks dentinal dari lapisan pertama, selepitel dental sakus membelah dari permukaan dentin akar dan berhenti. Penghentian dikarenakan

degenerasi dari beberapa sel epitel. Dental sakus yang terpisah kemudian bermigrasi dari permukaan

akar. Dari yang dalam ke area follikular. Sel mesenkim atau sel ektomesenkim dari dental folikel akan bermigrasi diantara sisa grup sel epitel untuk berkontak dengan permukaan akar. Di permukaan,

mereka berdiferensiasi menjadi sementoblas dan mensekresi matriks sementum9&ementoid: yang akan bermineralisasi menjadi sementum, seiring pembentukan sementum, sisa sel dental sakus akan bermigrasi jauh ke permukaan akar. 'ereka bertahan untuk pengembangan ligamen

 periodontal9malassez: sebagai sisa epitel. Perpanjangan akar gigi terus berlanjut dengan proliferasi sel

dental sakus yang tinggal di dasar sudut diafragma epitel. Dan diikuti proliferasi sel yang berdekatandari dental papila dan dental folikel 9gbr 5.5:. Seiring pemanjangan akar gigi, pergerakan erupsi

menyediakan ruang untuk perkembangan akar lebih lanjut.Perkembangan dental sakus berhenti

dengan &epat ketika dentin akar mulai terbentuk. ona dari diafragma epitelium akan konstan dan

merupakan bagian terakhir dari dental sakus untuk berdegenerasi setelah pembentukan akar selesai.Proses perkembangan akar berlanjut sampai gigi erupsi di ka!itas oral.

/0

Page 35: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 35/38

 ambar 3 * +er#embangan a#ar tunggal

•  Multi-rooted teeth

'ulti-rooted teeth pada manusia mempunyai batang akar yang umum, yang mana merupakan

area dari dasar akar yang umumnya berlokasi di antara ser!ikal enamel dan area dimana pembagian

akar mun&ul 9gbr 5.6 dan 5.#:. Proses perkembangan multi-rooted teeth memiliki banyak kesamaandengan perkembangan akar tunggal, tetapi yang membedakannya adalah terdapatnya zona furkasi

 pada multi-rooted teeth 9gbr 5.6 dan 5.#:. Pembagian akar gigi terjadi melalui differensiasi dari

dental sakus. Dalam 7ilayah dari diafragma epitel, perpanjangan yang seperti lidah terus berkembang9gbr 5.6: dan tumbuh sampai terjadi kontak dengan satu atau dua perpanjangan yang berla7anansehingga bergabung satu sama lain. )kibatnya badan akar yang sebenarnya hanya memiliki satu

lubang yang terbuka menjadi dua atau tiga lubang. *pitelium akan terus berproliferasi dengan

ke&epatan yang sama pada batas pinggir dari masing-masing lubang dan membentuk diafragmaepithelium yang kemudian membuat jalur yang akan memanjang. )rea dari perpanjangan yang seperti

lidah tadi membentuk jembatan pada zona furkasi 9gbr 5.8:. gambaran perbesaran dari bagian bifurkasi

terlihat pada gbr 5.<.'asing-masing jembatan, sel bagian dalam dari epitel dental sakus menginduksi pembentukan

odontoblast, yang mana akan menghasilkan dentin yang berfungsi menghasilkan jarak antara masing-

masing akar.9gam.5.#:. =dontoblast terus berdiferensiasi sepanjang korona pulpa. Pembentukan

dentin akan mengikuti dental sakus dan membentuk multi-rooted teeth 9gbr.5.##:. emudian dentalsakus akan berdegenerasi dengan &ara yang sama seperti gigi berakar tunggal. 9gbr 5.##:., yang akan

menyediakan ruang untuk menyimpan sementum diatas permukaan akar.

/4

Page 36: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 36/38

 "ambar 00 $ Perkembangan multi-rooted teeth

/5

Page 37: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 37/38

DA=TAR P/STAKA

#. )lley, eith.*. . Permars =ral *mbriology and 'i&ros&opi& )natomy $ ) 2e;tbook >or Students in Dental +ygiene. #th ed. US) $ ippin&ott Gilliams L Gilkins.

. haskar.).%. #<<. =rbans =ral +istology )nd *mbriology. #

th

ed . (anada$ .(.De&ker.In&.

/. 'akalah M =dontogenesis. drg. 3ehulina "inting, '.Si

.  %an&i, )ntonio. 8. 2en (ates =ral +istology$ De!elopment, Stru&ture, )nd, >un&tion.6th ed.

US) $ 'osby.In&.

,. =sborn.1.G.#<88. Dental )natomy and *mbriology. (ambridge $ la&k7ell S&ientifi&

Publi&ations.

. "inting,3ehulina,drg.,'.Si.Proses )7al =dontogenesis Pada 'asa *mbrional, !i#tat uliah.

6. (ate,2en. =ral +istology. 6th edition. 'osby, in&.

  8 $ <-</.

8. *arly human tooth de!elopment. Isaa& s&hour, .S., D.D.S., '.S. Department of +istology,

(ollege of Dentistry, Uni!ersity of Illinois, (hi&ago, ill.

<. "rossman, ouis I, dkk /lmu $dodonti# dalam +ra#te#. *disi sebelas.#<<4. 1akarta$ *"(.

#. %asution, 'inasari Imran, drg, 0orfologi igi !esidui dan igi +ermanen .8.'edan$Usu

##. 'ery-eth allogh !ental embryology2 histology and anatomy

#. )!ery,1ames.. ,4ral !evelopment and histology $##

#/.  $ssentials of 4ral 5istology and $mbriology

777.youtube.&om

777.7aybuilder.net

777.amyrdhstudents.&om

en.7ikipedia.orgB7ikiB2oothNde!elopment

777. ncbi.nlm.nih.gov777. nidcr.nih.gov

777. ana.ed.ac.u# http$BBjdr.sagepub.&omB&ontentB!ol80Bissue4BimagesBlargeBosshardt4.jpeg

http$BBimages.google.&o.idBimgresOimgurl

777.7ikipedia.org777.slideshare.net

www.youtube.com

777.usupress.usu.a&.id

777.google.&om

/6

Page 38: BO 2.1 (1) Odontogenesis

8/11/2019 BO 2.1 (1) Odontogenesis

http://slidepdf.com/reader/full/bo-21-1-odontogenesis 38/38

 

/8