Top Banner
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. MENEMBUS BATAS KEINGINAN
498

BMRI Annual Report 2009

Jun 23, 2015

Download

Documents

zaazmi

Laporan Tahunan Bank Mandiri tahun 2009
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BMRI Annual Report 2009

LAPORAN TAHUNANPT Bank Mandiri (Persero)Tbk.

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

Page 2: BMRI Annual Report 2009

DRAFT (March 25, 2010)1. Foto- foto masih draft, fotografer akan

memberikan pilihan2. Narasi Direktorat SBU belum menggu-

nakan hasil interview Bursons3. Narasi Direktorat non SBU sebagian besar sudah mendapatkan approval direktur4. Cover masih lowrest, nantinya akan di

lakukan Digital Imaging agar logo dan awan lebih real

5. Alt. cover in progress

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

LAPORAN TAHUNAN 2009PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

1

Page 3: BMRI Annual Report 2009

Bank Mandiri didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, digabungkan ke dalam Bank Mandiri. Keempat Bank tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan perbankan di Indonesia dimana sejarahnya berawal pada lebih dari 140 tahun yang lalu.

Proses panjang pendirian Bank Bumi Daya bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi bank tersebut. Pada tahun 1965, Bank Umum Negara digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV. Kemudian pada tahun 1968, Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya.

Bank Dagang Negara merupakan salah satu bank tertua di Indonesia, pertama kali dibentuk dengan nama Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV, dimana selanjutnya pada tahun 1960 dinasionalisasikan serta berubah nama

menjadi Bank Dagang Negara, sebuah bank Pemerintah yang membiayai sektor industri dan pertambangan.

Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia berawal dari perusahaan dagang Belanda, N.V. Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1824 dan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pada tahun 1960, pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahaan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968, Bank Negara Indonesia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor-Impor, yang akhirnya menjadi Bank Ekspor Impor Indonesia, bank pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor.

Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah bank industri yang didirikan pada tahun 1951 dengan misi untuk mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, industri dan pertambangan. Pada tahun 1960, Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara dan BIN kemudian digabung dengan Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.

WARISAN TAK TERNILAI

Berbekal sejarah panjang yang telah dilalui dalam riwayat perbankan Indonesia, Bank Mandiri telah dan akan senantiasa memberikan kontribusi terbaiknya dalam mendukung pertumbuhan serta perkembangan perekonomian nasional dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

2

Page 4: BMRI Annual Report 2009

Kini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun. Masing-masing dari empat bank bergabung telah memainkan peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

KONSOLIDASI DAN INTEGRASI

Setelah selesainya proses merger, Bank Mandiri kemudian memulai proses konsolidasi, termasuk pengurangan cabang dan pegawai. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan melalui iklan dan promosi.

Salah satu pencapaian penting adalah penggantian secara menyeluruh platform teknologi. Bank Mandiri mewarisi sembilan sistem perbankan dari keempat legacy banks. Setelah investasi awal untuk konsolidasi sistem yang berbeda tersebut, Bank Mandiri mulai melaksanakan program penggantian platform yang berlangsung selama tiga tahun, di mana program pengganti tersebut difokuskan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi di segmen retail banking.

Pada saat ini, infrastruktur teknologi informasi Bank Mandiri sudah mampu melakukan pengembangan e-channel & produk retail dengan Time to Market yang lebih baik.

Nasabah Bank Mandiri yang terdiri dari berbagai segmen merupakan

penggerak utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan sektor usaha, nasabah Bank Mandiri bergerak di bidang usaha yang sangat beragam. Sebagai bagian dari upaya penerapan prudential banking & best-practices risk management, Bank Mandiri telah melakukan berbagai perubahan. Salah satunya, persetujuan kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan ‘four-eye principle’ , dimana persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan pemasaran dan business unit. Sebagai bagian diversifikasi risiko dan pendapatan, Bank Mandiri juga berhasil mencetak kemajuan yang signifikan dalam melayani Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan nasabah ritel. Pada akhir 1999, porsi kredit kepada nasabah corporate masih sebesar 87% dari total kredit, sementara pada 31 Desember 2009, porsi kredit kepada nasabah UKM dan mikro telah mencapai 42,22% dan porsi kredit kepada nasabah consumer sebesar 13,92%, sedangkan porsi kredit kepada nasabah corporate mencakup 43,86% dari total kredit.

Sejak awal didirikan, Bank Mandiri terus bertekad untuk membentuk SDM handal dan profesional serta bekerja berdasarkan prinsip good corporate governance, dengan pengawasan dan kepatuhan yang sesuai dengan standar internasional. Dalam 3 tahun terakhir Bank Mandiri memperoleh predikat sebagai bank paling terpercaya, sebagai apresiasi upaya kami untuk terus menjaga penerapan good governance.

Pada saat ini, berkat kerja keras dari 22.909 pegawai yang tersebar di 1.095 kantor cabang dalam negeri dan 5 kantor cabang luar negeri termasuk perwakilannya serta didukung oleh anak perusahaan yang bergerak di bidang pasar modal, perbankan syariah, asuransi jiwa, bank dengan fokus di segmen mikro dan pembiayaan konsumen, Bank Mandiri menyediakan solusi keuangan yang menyeluruh bagi perorangan dan perusahaan, baik swasta maupun milik Negara, komersial, usaha kecil dan mikro dengan kualitas pelayanan prima, dimana dalam tiga tahun terakhir secara berturut-turut Bank Mandiri mendapat penghargaan sebagai yang terbaik dalam hal kualitas pelayanan.

Sesudah menyelesaikan program transformasi semenjak 2005 sampai dengan tahun 2009, Bank Mandiri sedang bersiap melaksanakan transformasi tahap berikutnya dengan merevitalisasi visi dan misi untuk menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif.

WARISAN TAK TERNILAI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

3

Page 5: BMRI Annual Report 2009

• The Banker Award 2009 Bank Of The Year 2009 : Indonesia

• Penghargaan sebagai Perusahaan sangat Terpercaya (Good Corporate Governance) terbaik di Indonesia

• Best Local Cash Management Bank Votrd By Financial Institutions

• Best Local Currency Cash Management Services (by Currency) IDR

• Best Local Cash Management Bank in Indonesia as voted by Corporates (Large : rank 1 ; Medium : rank 2; Small : rank 3)

The Best Indonesia Contact Center, Kategori : Excellent Achievement (selama 2 tahun berturut-turut membuktikan memiliki layanan operasional Call Center Terbaik di Indonesia dan Asia Pacific)

Banking Efficiency Award 2009 untuk kategori BANK BUMN

Top 100 Emiten 2009 - Best Listed Companies Kategori Bank dengan Kapitalisasi Pasar > Rp 2,5 Triliun

• The Best Local Private Bank in Indonesia – 2009• Euromoney Award 2009 For Excellence : Country Award , The

Best Bank In Indonesia 2009

Alpha Southeast Asia’s 3rd Annual Best Financial Institution AwardsKategori:• Best Bank in Indonesia award for the period 2008-2009 • Best Trade Finance Bank• Best Private Wealth Management

PENGHARGAAN DITERIMA TAHUN 2009

PENGHARGAAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

4

Page 6: BMRI Annual Report 2009

PENGHARGAAN DITERIMA TAHUN 2009

Tax Award – Bank Mandiri Sebagai Tempat Pembayaran Pajak Favorit Kedua Tahun 2008

• The Best Investor Relations (Rank 1)• The Best Managed Company (Rank 4)• The Best Corporate Governance (Rank 5)• The Best Corporate Social Responsibility (Rank 6)• The Best Most Committed to a strong Dividend Policy (Rank3)• Finance Asia Country Awards : Best Cash Management Bank in

Indonesia

Perusahaan Paling Membanggakan: Sektor Perbankan

ISO 9001: 2000 bidang Manajemen Kearsipan

Customer Innovation Award; category: Innovation (Program Software AG & Partners Innovation Awards 2008)

Top Brand Award 2009 untuk kategori Credit Card

CSR Awards 2008 – Gold bidang sosial dan ekonomi jasa perbankan dan telematika

Outstanding Achievement Award for Debit 2008

PENGHARGAAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

5

Page 7: BMRI Annual Report 2009

PENGHARGAAN DITERIMA TAHUN 2009

Indonesian Service Quality Award 2009 Untuk kategori :• Priority Banking Services ( urutan ke-2)• Regular Banking Services – Domestic Banking ( urutan ke-2)

Good Corporate Governance Award 2009 Kategori : Best GCG SOE

Six Sigma Excellence Award 2009 dalam kategori Best Defect Elimination in Service & Transactions

ABFI Banking Award Best Performing Banking 2009Kategori Bank Persero

Corporate Governance Asia Recognition Awards 2009: Asia’s Best Companies for Corporate Governance

Anugerah Media Humas 2009 Sebagai Juara Umum dgn merebut penghargaan:• Juara 1 Website BUMN, • Juara 1 Penerbitan Internal BUMN,• Juara 3 Profil Lembaga Cetak BUMN,

Asia Responsible Entrepreneurship Awards Kategori Investment in People

The Best Bank Services Excellence 2008/2009

Lafferty Cards Asia 2009: Indonesia Best Reward Program- Kartu Debit Mandiri

PENGHARGAAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

6

Page 8: BMRI Annual Report 2009

PENGHARGAAN DITERIMA TAHUN 2009

STP Award 2008 (Straight Through Processing) Untuk : exceptional quality of payment messages

• CALL CENTER AWARD for Excellence Service Performance, Untuk Kategori: Call Center Banking Services

• CALL CENTER AWARD for Excellence Service Performance, Untuk Kategori: Call Center Credit Card Services

• ISO 9001:2008 Certification untuk Seksi Bank Garansi 1 dan 2

• ISO 9001:2008 Certification untuk Seksi Legal & Collateral Document Management

STP Award 2008 (Straight Through Processing), Untuk : exceptional quality of payment messages

STP Award 2008 (Straight Through Processing), Untuk : exceptional quality of payment messages

• Contact Center World Award 2009 (Silver Award) kategori: The Best Contact Center Outbond Call Campaign

• Contact Center World Award 2009 (Silver award) kategori IT Support

• Contact Center World Award 2009 (Silver award) kategori Workforce Management Planning

• Best Arranger of Indonesian Loans 2009 dari Majalah Euroweek Asia - Euromoney

• Industrial Deal of the Year 2009 dari Majalah Project Finance - Euromoney.

PENGHARGAAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

7

Page 9: BMRI Annual Report 2009

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

2005 2006 2007 2008 2009 2009 Rp. Miliar Rp. Miliar Rp. Miliar Rp. Miliar Rp. Miliar USD juta Diaudit Diaudit Diaudit Diaudit Diaudit

LABA RUGI KONSOLIDASIAN

Pendapatan Bunga Bersih 8.955 10.345 12.355 14.800 16.777 1.786

Pendapatan Selain Bunga 1) 2.489 2.733 3.377 4.600 5.663 603

Pendapatan Operasional 2) 11.444 13.078 15.732 19.400 22.440 2.389

Beban Overhead 3) 6.267 6.269 7.451 8.426 9.178 977

Beban Penyisihan / (Pembalikan) Penghapusan Aktiva Produktif dan Komitmen & Kontinjensi 4.445 3.634 2.053 2.765 1.185 126

Laba Operasional 1.188 2.711 6.213 7.910 10.434 1.111

Beban Penyisihan / (Pembalikan) Penghapusan Lainnya (1.057) (129) (313) (170) 810 86

Laba (rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Dan Hak Minoritas 1.233 2.831 6.333 8.069 10.824 1.152

Laba (Rugi) Bersih 603 2.421 4.346 5.313 7.155 762

Laba Bersih per Saham Dasar (rupiah) 29,90 119,08 209,78 254,51 341,72 -

NERACA KONSOLIDASIAN

Jumlah Aktiva 263.383 267.517 319.086 358.439 394.617 42.002

Aktiva Produktif (Bruto) 244.147 245.702 286.477 334.412 368.774 39.252

Aktiva Produktif (Neto) 229.059 229.004 2 7 1 .227 320.573 354.903 37. 776

Kredit yang diberikan 106.853 117.671 138.530 174.498 198.547 21.133

Penyisihan Penghapusan Kredit 4) (11.824) (14.389) (13.042) (11.860) (12.452) (1.325)

Jumlah Dana Pihak Ketiga 206.289 205.708 247.355 289.112 319.550 34.013

Jumlah Kewajiban - Termasuk hak Minoritas 240.168 241.176 289.842 327.925 359.508 38.266

Jumlah Ekuitas 23.215 26.341 29.244 30.514 35.109 3.737

RASIO-RASIO KEUANGAN

Imbal Hasil Rata-rata Aktiva (ROA) – sebelum pajak 5) 0,5 % 1,1 % 2,3 % 2,5 % 3,0 %

Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) – setelah pajak 6) 2,5 % 10,0 % 15,8 % 18,1 % 22,1 %

Marjin Pendapatan Bunga Bersih 4,1 % 4,7 % 5,2 % 5,5 % 5,2 %

Rasio Pendapatan Selain Bunga terhadap Pendapatan Operasional 21,7 % 20,9 % 20,9 % 23,1 % 24,6 %

Rasio Beban Overhead terhadap Pendapatan Operasional 7) 55,6 % 48,9 % 46,7 % 42,3 % 40,2 %

Rasio Beban Overhead terhadap Jumlah Aktiva 2,4 % 2,3 % 2,3 % 2,4 % 2,3 %Rasio Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/ NPL) - Bruto 25,2 % 16,3 % 7,2 % 4,7 % 2,8 %

Rasio Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/ NPL) – Neto 15,3 % 5,9 % 1,5 % 1,1 % 0,4 %

Penyisihan Penghapusan Kredit terhadap Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/NPL) 44,0 % 74,8 % 109,0 % 127,1 % 200,5 %

Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga – Non Bank 51,7 % 57,2 % 54,3 % 59,2 % 61,4 %

Rasio Kecukupan Modal Inti (Tier 1 Capital Ratio ) 8) 18,0 % 19,6 % 17,3 % 12,8 % 12,5 %

Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/ CAR ) 9) 23,7 % 25,3 % 21,1 % 15,7 % 15,6 %

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

8

Page 10: BMRI Annual Report 2009

CATATAN :

1) Termasuk keuntungan/kerugian dari kenaikan nilai dan penjualan surat-surat berharga dan Obligasi Pemerintah.

2) Pendapatan bunga bersih + Pendapatan selain bunga.

3) Beban umum dan administrasi + Beban gaji & tunjangan pegawai.

4) Termasuk pendapatan yang ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN.

5) Laba sebelum taksiran pajak penghasilan dan hak minoritas dibagi dengan rata-rata saldo triwulanan jumlah aktiva pada tahun yang bersangkutan.

6) Laba bersih dibagi rata-rata saldo triwulanan jumlah ekuitas pada tahun yang bersangkutan.

7) Beban overhead dibagi Pendapatan operasional tidak termasuk keuntungan dari kenaikan nilai dan penjualan surat-surat berharga dan Obligasi Pemerintah.

8) Perhitungan rasio kecukupan modal inti (Tier I Capital Ratio) dan rasio kecukupan modal (CAR) berdasarkan angka bank saja.

9) CAR dengan risiko kredit.10) Ikhtisar keuangan tahun 2009, 2008, 2007,

2006, dan 2005 diatas, diambil dan/atau dihitung dari laporan keuangan konsolidasian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Anak Perusahaan. Laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan tahun yang berakhir 31 Desember 2009 telah di audit oleh Kantor

Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan, a member firm of PricewaterhouseCoopers Global Network. Laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, anggota Ernst & Young Global; laporan keuangan konsoliadasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 di audit oleh Preasetio, Sarwoko & Sandjaja, anggota Ernst & Young Global. Untuk tujuan perbandingan, beberapa informasi keuangan untuk tahun 2008 dan 2007 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian informasi keuangan tahun 2009.

‘05

‘06

‘07

‘08

‘09

21.192

21.062

21.631

22.909

22.408

‘05

‘06

‘07

‘08

‘09

909

924

956

1.027

1.095

4.000 8.000 12.000 16.000 20.000 24.000 500 600 700 800 900 1.000

‘05

‘06

‘07

‘08

‘09

6.025

6.265

7.051

7.851

12.666

‘05

‘06

‘07

‘08

‘09

2.560

2.800

3.186

4.120

4.996

1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000

2 4 6 8 10 12 (juta)

‘05

‘06

‘07

‘08

‘09

5.425.825

6.067.727

7.608.434

8.831.807

10.104.159

JUMLAH REKENING DANA PIHAK KETIGA PER 31 DESEMBER

JUMLAH KANTOR CABANG

JUMLAH ATM JUMLAH ATM - LINK

JUMLAH PEGAWAI

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

9

Page 11: BMRI Annual Report 2009

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA

EDWIN GERUNGANKomisaris Utama dan Komisaris Independen

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

10

Page 12: BMRI Annual Report 2009

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA

KEPADA PARA STAKEHOLDERS, PEMEGANG SAHAM SERTA MASYARAKAT,

Tahun 2009 yang merupakan tahun kedua dari fase Outperform the Market Bank Mandiri telah berhasil diselesaikan dengan baik. Pencapaian tersebut tak lepas dari upaya dan komitmen seluruh jajaran Manajemen dan Pegawai Bank Mandiri untuk menjadikan Bank Mandiri sebagai The Indonesia’s Most Admired and Progressive Financial Institution.

Sejak triwulan pertama dan kedua di tahun 2009, krisis keuangan global terus berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini menyebabkan perlambatan pada pertumbuhan kredit dan likuiditas, baik dalam Rupiah maupun Dollar AS. Namun, dengan berbekal pengalaman dan rangkaian inisiatif yang telah kami lakukan di tahun sebelumnya serta ditambah dengan pemahaman yang mendalam terhadap kondisi pasar ke depan menjadi kunci keberhasilan yang membantu kami dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut.

Di tahun 2009 kami bersyukur Bank Mandiri berhasil memperoleh beberapa pencapaian penting (milestones). Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp. 7,2 triliun, meningkat sebesar 34,7% dari Rp. 5,3 triliun di

tahun 2008. Angka ini merupakan laba bersih tertinggi dalam 11 (sebelas) tahun terakhir sejak Bank Mandiri berdiri dan pencatatan laba bersih tersebut terjadi dalam dua tahun berturut-turut. Pencapaian ini juga diikuti oleh perbaikan pada indikator-indikator penting lainnya termasuk pertumbuhan pada fee-based income, kredit dan dana pihak ketiga. Bank Mandiri juga mencatat peningkatan rasio-rasio utama seperti rasio imbal hasil rata-rata ekuitas (ROE) yang mencapai 22,1%, rasio imbal hasil rata-rata aktiva (ROA) yang telah mencapai 3%, dan efisiensi biaya, dimana biaya mengalami penurunan sebesar 40,2%. Bersamaan dengan pengembangan bisnis, Bank Mandiri tetap fokus terhadap peningkatan kualitas aset selama tahun 2009, yang menghasilkan tingkat NPL gross dan net masing-masing menjadi 2,8% dan 0,4%. Pada saat yang sama, kami juga terus fokus pada pengembangan pembiayaan segmen ritel dan berusaha mencapai efisiensi di berbagai aspek operasional.

Perlu kita catat bahwa perbaikan kinerja yang berkesinambungan tersebut tercapai di tengah-tengah kondisi makro ekonomi global yang masih dipenuhi ketidak-pastian. Disiplin dalam pengelolaan likuiditas dengan terus menurunkan pembiayaan dengan mata uang asing di tahun

Dewan Komisaris senantiasa melanjutkan upaya untuk meningkatkan kualitas pengawasan dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki kualitas layanan Bank, dengan menyediakan tata kelola korporasi yang baik (good corporate governance)

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

11

Page 13: BMRI Annual Report 2009

memperkuat implementasi dari performance based culture untuk memastikan peningkatan produktivitas yang lebih baik dalam dalam rangka optimalisasi nilai saham bagi para pemegang saham. Berbagai tantangan akan terus berlanjut, namun dengan dukungan dan dedikasi dari tim kami yang sangat baik, kami akan mencapai misi kami untuk menjadi lembaga keuangan Indonesia yang paling dikagumi & selalu progresif.

Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder dan nasabah Bank Mandiri atas dukungan dan kepercayaannya yang telah diberikan selama ini.

EDWIN GERUNGAN Komisaris Utama dan Komisaris Independen

sistem remunerasi yang baru yaitu menetapkan tantiem dan gaji Direksi berdasarkan prestasi. Pada periode sebelumnya belum dapat dilakukan pembedaan sistem remunerasi seperti yang baru kami laksanakan. Pada saat ini juga, persentase kenaikan gaji anggota direksi ditetapkan berdasarkan kinerja masing-masing. Hal ini merupakan pertama kalinya metode ini diterapkan pada bank milik pemerintah. Pendekatan baru terhadap sistem remunerasi ini juga mendapatkan dukungan positif dari pemegang saham dan Pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas.

Memasuki tahun 2010 terdapat beberapa tantangan yang harus kami hadapi diantaranya kondisi pasar internasional yang masih belum pulih sepenuhnya karena adanya berbagai masalah yang harus dihadapi oleh negara-negara Eropa, seperti Yunani, Spanyol dan Portugal dan kami akan terus memantau perekonomian global berikut fase pemulihannya. Persaingan dalam industri perbankan nasional juga semakin meningkat. Sementara itu, komitmen untuk menjadikan Bank Mandiri sebagai lembaga keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif mendorong kami untuk terus bertransformasi dengan melakukan revitalisasi visi dan misi perusahaan. Dalam 5 (lima) tahun mendatang, kami akan berupaya untuk lebih fokus pada pengembangan di 3 (tiga) area; transactional banking di segmen wholesale, menjadi nomor 1 (satu) di pembayaran ritel dan memimpin di segmen pembiayaan ritel.

Secara keseluruhan, Dewan Komisaris akan terus men-supervisi kebijakan-kebijakan Bank secara seksama dan

2009, pengembangan bisnis yang terarah dan fokus pada sektor-sektor yang tahan krisis serta nasabah-nasabah yang terbaik di masing-masing sektor dan wilayah geografis, memungkinkan kami untuk terus memperbaiki kinerja di saat-saat yang cukup sulit seperti yang baru kita lalui di tahun 2009.

Dewan Komisaris senantiasa melanjutkan upaya untuk meningkatkan kualitas pengawasan dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki kualitas layanan Bank, dengan menyediakan tata kelola korporasi yang baik (good corporate governance) melalui empat komite utama:Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi & Nominasi, Komite Good Corporate Governance. Keempat Komite ini merupakan sarana bagi kami untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap seluruh aktivitas Bank, serta untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik selalu menjadi hal utama dalam penyelenggaraan kegiatan harian Bank.

Fungsi Komite Audit adalah memastikan seluruh transaksi dijalankan sesuai dengan prosedur dan peraturan-peraturan terkait. Fungsi pengelolaan dari Komite Kebijakan Risiko adalah memastikan bahwa Bank memiliki likuiditas yang memadai baik dalam Rupiah maupun Dollar AS terkait dengan adanya ketidakpastian di dalam pasar sebagai akibat dari krisis global, terutama pada semester pertama tahun 2009.

Pada tahun 2009, Komite Nominasi dan Remunerasi, dengan fokus spesifik pada sumber daya manusia menciptakan sebuah

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

12

Page 14: BMRI Annual Report 2009

DEWAN KOMISARIS

1. Edwin Gerungan Komisaris Utama & Komisaris Independen 2. Muchayat Wakil Komisaris Utama

3. Mahmuddin Yasin Komisaris

4. Soedarjono Komisaris Independen

5. Pradjoto Komisaris Independen

6. Gunarni Soeworo Komisaris Independen

6.3.5.1.

4. 2.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

13

Page 15: BMRI Annual Report 2009

Edwin GerunganKomisaris Utama Dan Komisaris Independen

Muchayat Wakil Komisaris Utama

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

Lahir pada tahun 1948. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar sarjana dari Principia College, Illinois pada bulan Juni 1972 dan bergabung dengan Citibank N.A. bulan Agustus 1972. Puncak karier beliau selama 25 tahun di Citibank pada saat menduduki posisi jabatan Head of Treasury and Financial Markets.

Bergabung dengan Atlantic Richfield tahun 1997, sebagai Senior Advisor. Tahun 1999, beliau kembali berkarier di dunia perbankan dan bergabung dengan Bank Mandiri menduduki posisi Executive Vice President – Treasury & International.

Tahun 2000 sampai tahun 2001, beliau bekerja sebagai Kepala BPPN yang membawahi bidang restrukturisasi perusahaan, perbankan dan program penjaminan serta asset disposals.

Tahun 2002 beliau ditunjuk menjadi Komisaris Bank Central Asia. Kemudian beliau juga menjabat sebagai Komisaris Bank Danamon pada kurun waktu September 2003 sampai dengan Mei 2005.

Pada bulan Mei 2005, beliau ditunjuk menjadi Komisaris Utama Bank Mandiri. Pada bulan Oktober 2007, beliau ditunjuk sebagai Direktur Utama BHP Billiton Indonesia.

Lahir pada tahun 1950. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya tahun 1978, memperoleh gelar Master tahun 1983, dan Certificate Industrial Management dari Institut National Polytechnique de Lorraine (INPL) di Nancy, Perancis tahun 1984.

Beliau memulai karier sebagai Pengajar (Dosen) di Fakultas Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya tahun 1979. Tahun 1982, beliau ditunjuk sebagai Wakil Ketua Jurusan Fakultas Teknik Kimia sampai dengan tahun 1984.

Dari tahun 1990 sampai tahun 1996, beliau menjabat Komisaris Utama PT. Surabaya Artha Selaras Securitas di Surabaya. Tahun 1996 beliau menduduki posisi Komisaris PT. IEF Consultan, kemudian menjadi Koordinator Pencatatan Efek (Listing Committee) Bursa Efek Surabaya (BES).

Tahun 1998 sampai tahun 1999, beliau menjabat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR – RI). Tahun 2001 beliau terpilih sebagai Wakil Ketua KPKPN untuk masa jabatan tiga tahun.

Beliau menduduki posisi sebagai Komisaris Utama Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 pada tahun 2003. Pada bulan Mei 2005, beliau ditunjuk menjadi Komisaris Bank Mandiri.

Jabatan profesional lainnya meliputi Wakil Ketua KADIN tahun 2004 dan Ketua Ikatan Konsultan nasional Indonesia dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2002.

DEWAN KOMISARIS

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

14

Page 16: BMRI Annual Report 2009

DEWAN KOMISARIS

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

SoedarjonoKomisaris Independen

Lahir pada tahun 1954. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana Jakarta pada tahun 1982 dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari Washington University St Louis USA pada tahun 1986.

Pada tahun 2000 beliau menjabat sebagai Deputi Ketua BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) sampai dengan tahun 2001. Pada tahun 2004 sampai dengan bulan Mei 2008 beliau menduduki posisi sebagai Komisaris Utama PT. Pupuk Sriwidjaja.

Tahun 2005 beliau ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT. Socfin Indonesia selama kurun waktu 2 tahun sampai dengan tahun 2007. Pada tahun 2007 beliau menjabat Komisaris PT. Telekomunikasi Indonesia dan pada bulan Oktober 2008 beliau ditunjuk sebagai Komisaris di Bank Mandiri

Pada tahun 1995 mengikuti Training Securities di Merrill Lynch New York dan Indonesia Executive Program di General Electric, Crotonville New York. Memperoleh pelatihan khusus Advanced Management Training dari Oregon University pada tahun 1996.

Lahir pada tahun 1939. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia tahun 1965 dan memulai karier sebagai Akuntan di kantor Akuntan Negara Yogyakarta tahun 1966.

Beliau tetap berkarier di Kantor Akuntan Negara setelah berganti nama menjadi Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP), dan menjadi Deputi Kepala pada periode tahun 1989 sampai dengan 1991.

Pada tahun 1993 ditunjuk sebagai Kepala BPKP dan menjabat selama 6 tahun. Beliau juga Kepala Bapeksta untuk Fasilitas Ekspor di Departemen Keuangan dari tahun 1991 sampai dengan tahun 1993.

Tahun 1998 sampai 2003 beliau menjabat sebagai Komisaris Bank Mandiri, juga menjabat Ketua Komite Audit. Beliau menjabat Komisaris Utama Bank Danamon dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2002, juga menjabat Ketua Tim Pengawas Bank International Indonesia dari tahun 2002 sampai tahun 2003.

Sejak tahun 2004, beliau menjabat Komisaris Utama PT. Danareksa (Persero), dan ditunjuk kembali menjadi Komisaris Bank Mandiri pada bulan Mei 2005.

Beliau juga pernah memegang posisi penting di berbagai organisasi profesi lainnya termasuk sebagai Ketua Ikatan Akuntan Indonesia dari tahun 1994 sampai dengan tahun 1998.

Mahmuddin Yasin Komisaris

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

15

Page 17: BMRI Annual Report 2009

DEWAN KOMISARIS

PradjotoKomisaris Independen

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

Lahir pada tahun 1953. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia tahun 1981 dan berkarier di PT. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) selama dua belas tahun, kemudian melanjutkan pendidikan Master di Faculty of Economy Universitas Kyoto Jepang tahun 1994.

Tahun 1994, bergabung dengan Kantor Konsultan Hukum Pradjoto & Associates, hingga mencapai posisi Senior Partner. Dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2001, menjadi tenaga pengajar pada Program Magister Manajemen Universitas Atmajaya, Jogjakarta.

Tahun 2000, terpilih menjadi anggota Komisi Hukum Nasional Republik Indonesia, dimana beliau menjadi Tim Perumus Perubahan UU Kepailitan. Beliau juga adalah anggota Komisi Ombudsman Nasional dan Komite Ombudsman BPPN.

Tahun 2001, menjadi anggota Tim Gabungan Tindak Pidana Korupsi (TGTPK), Ketua Ombudsman BPPN dan anggota Oversight Committee BPPN.

Tahun 2003 dan 2004, menjadi anggota Tim Independen Divestasi Bank Danamon dan Bank Permata serta anggota Tim Panel Arsitektur Perbankan Indonesia (API).

Pada tahun 2005, ditunjuk sebagai tenaga ahli Kejaksaan Agung RI dan sekaligus anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi).

Pada periode tahun 2002 sampai dengan bulan September 2006 beliau menjabat sebagai Komisaris di Bank International Indonesia kemudian mengundurkan diri untuk melanjutkan tugas menjadi Komisaris di Bank Mandiri.

Pada bulan Mei 2005 ditetapkan menjadi Komisaris Independen di Bank Mandiri. Pada tahun 2005 ditunjuk sebagai Penasehat Dewan Gubernur BI.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

16

Page 18: BMRI Annual Report 2009

DEWAN KOMISARIS

Gunarni SoeworoKomisaris Independen

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

Lahir pada tahun 1943. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran, Bandung tahun 1968 dan bekerja pada PT. Unilever di bidang penjualan pada tahun yang sama.

Bergabung dengan Citibank NA, Jakarta tahun 1970 dan menduduki posisi Credit Department Head sebelum ditugaskan ke New York tahun 1976. Beliau kembali ke Jakarta tahun 1978 menduduki posisi Division Head of Corporate Banking Group.

Tahun 1987, beliau bergabung dengan Bank Niaga, Jakarta sebagai Senior Vice President and Group Head, Marketing & Credit. Dipromosikan sebagai Direktur Bank Niaga membawahi Marketing and Credit Directorate pada tahun 1989, dan ditunjuk sebagai Direktur Utama sejak tahun 1994 selama jangka waktu 5 tahun.

Tahun 1999 sampai dengan tahun 2007, beliau ditunjuk sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Niaga, dan pada bulan Mei 2005 ditunjuk sebagai Komisaris Independen Bank Mandiri.

Beliau merupakan anggota Dewan Ekonomi Nasional pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid dan Komite Pengawas BPPN (Oversight Committee). Terpilih sebagai Ketua Perbanas sejak tahun 1999 sampai tahun 2003.

Tahun 1999 sampai dengan tahun 2004, beliau menjabat Wakil Ketua Komite Nasional Good Corporate Governance. Saat ini beliau juga menjabat anggota Dewan Penasehat Institut Bankir Indonesia dan Perbanas. Beliau juga terpilih sebagai Wakil Ketua IRPA (Indonesian Risk Professional Association).

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

17

Page 19: BMRI Annual Report 2009

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

AGUS MARTOWARDOJO Direktur Utama

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

18

Page 20: BMRI Annual Report 2009

PEMEGANG SAHAM YANG TERHORMAT,

Tahun 2009 menandai berakhirnya tahap pertama transformasi Bank Mandiri yang telah dimulai sejak tahun 2005. Tahun 2009 juga merupakan tahun kedua fase “Outperform the Market”, dimana Bank Mandiri berhasil mengukir sejumlah prestasi baru, meskipun Bank Mandiri harus menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian sebagai akibat dari krisis ekonomi global. Kami terus fokus untuk bisa menjalankan strategi utama kami untuk dapat melampaui berbagai milestone keuangan maupun non keuangan.

Sasaran bisnis kami tahap pertama pada periode transformasi sejak tahun 2005 hingga 2009 adalah untuk menjadi “Dominant Multi Specialist Bank” di Indonesia. Kami berhasil mencapai tujuan tersebut dengan mencatat pertumbuhan di berbagai strategic business unit (SBU) kami, yaitu Corporate Banking, Commercial Banking, Micro and Retail Banking, Consumer Finance serta Treasury and International Banking serta target kapitalisasi pasar yang kami canangkan di awal transformasi. Direktorat Special Asset Management kami bekerja sangat baik dengan keberhasilannya meningkatkan kualitas aset secara signifikan dan menurunkan tingkat kredit bermasalah (NPL). Kami juga dapat memperluas

jaringan distribusi di semua segmen dan terus melakukan investasi di bidang sumber daya manusia, manajemen risiko dan platform teknologi untuk mendukung ekspansi usaha. Kami juga meningkatkan sinergi antara berbagai SBU dan anak perusahaan untuk memberikan manfaat bagi para nasabah.

Hasil dari tahap pertama transformasi sangatlah nyata ditunjukkan pada kinerja operasional dan keuangan kami. Laba bersih kami di tahun 2009 mencapai Rp 7,2 triliun dibandingkan dengan Rp 603 miliar di tahun 2005 atau meningkat hampir 12x dalam 4 tahun. ROE mencapai 22,1% pada tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2005 yang hanya 2,5%. Fee-based income mencapai Rp 5,7 triliun pada tahun 2009 dibandingkan dengan Rp 2,5 triliun di tahun 2005. Pada penghujung tahun 2009 Bank Mandiri mampu melampaui milestone utama menjadi Dominant Multi Specialist Bank, yaitu mencapai market capitalization sebesar Rp 100 triliun atau meningkat 3 kali dibandingkan dengan pada bulan Mei 2005 ketika kami memulai perjalanan transformasi kami.

Di tahun 2010, kami akan memulai tahap kedua dari transformasi kami dengan melakukan revitalisasi atas visi kami yaitu untuk menjadi lembaga keuangan Indonesia yang

Kami akan meneruskan prestasi yang telah kami capai di tahun 2009 untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkesinambungan dan berimbang dalam lima tahun ke depan. Kami akan mewujudkan visi kami untuk menjadi lembaga keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif di mata para nasabah, masyarakat dan pemegang saham

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

Lanjut ke halaman 24

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

19

Page 21: BMRI Annual Report 2009

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO 2009

Prospek dan Tantangan Pemulihan Ekonomi Global.

Kondisi perekonomian global terus mengalami pemulihan di semester kedua tahun 2009. Hal ini tidak terlepas dari dukungan optimal pemerintah di berbagai negara. Paket stimulasi fiskal dan moneter bernilai triliunan USD sukses mengangkat perekonomian dunia dari dasar krisisnya. Merespon perkembangan kebijakan yang sangat agresif ini, aktivitas pasar keuangan juga terlihat membaik. Indeks saham di berbagai belahan dunia meningkat antara 30% hingga 60% dari bottom yang terjadi pada periode Oktober 2008 - Maret 2009. Peningkatan terjadi khususnya pada negara-negara berkembang yang menunjukkan daya tahan terhadap krisis seperti Cina, India dan ASEAN.

Prospek perekonomian terus mengalami revisi positif. IMF pada bulan Januari 2010 memperkirakan kontraksi perekonomian global tahun 2009 terjadi sebesar -0.8% lebih kecil daripada proyeksi di bulan Juni 2009 sebesar -1.4%. Untuk tahun 2010, IMF memperkirakan ekonomi dapat tumbuh sebesar 3.9% naik dari proyeksi sebelumnya di 2.5%. Negara-negara maju diperkirakan masih akan mempertahankan kebijakan ekonomi yang longgar untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Meskipun kondisi ekonomi global pada tahun 2010 diperkirakan lebih baik dari 2009, namun diperkirakan terdapat tiga risiko utama yang berdampak negatif terhadap pemulihan. Pertama adalah risiko likuiditas, negara-negara maju umumnya masih akan menerapkan kebijakan yang longgar yang berimplikasi

Impor

Ekspor

Pembentukan Modal Tetap Bruto

Konsumsi Pemerintah

Konsumsi Rumah Tangga

PRODUK DOMESTIK BRUTO

709833

9321,032

510493

196169

1,2491,191

200 400 600 800 1,000 1,200 1,400

2009 2008

Q109

Q209

Q309

Q409

BI RATE DAN INFLASI

7.757.92

73.56

6.52.83

6.52.78

1.5 3 4.5 6 7.5 9 11.5

BI Rate (%) Inflasi, YoY (%)

Q109

Q209

Q309

Q409

CADANGAN DEVISA DAN NILAI TUKAR

54.811.555

57.610.208

62.39.663

66.19.390

10 20 30 40 50 60 70

Cadangan Devisa (USD miliar) Nilai Tukar Rp/ USD (Rp. Ribu)

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

20

Page 22: BMRI Annual Report 2009

kepada kondisi likuiditas yang tinggi. Disisi lain, penyerapan likuiditas ini oleh sektor riil masih belum optimal karena daya beli masyarakat dan prospek bisnis belum kembali normal. Dalam situasi ini bahaya inflasi dan asset bubble akan meningkat yang pada gilirannya dapat menimbulkan potensi krisis baru.

Kedua adalah kerentanan fiskal, untuk menanggulangi krisis global yang terjadi pada periode 2008-2009 banyak negara memberikan stimulus fiskal dalam jumlah yang masif. Dengan demikian saat ini, banyak negara-negara tersebut yang memiliki daya tahan fiskal yang rendah yang ditunjukkan oleh tingginya rasio defisit fiskal maupun rasio hutang publik terhadap pendapatan domestik bruto. Beberapa lembaga pemeringkat seperti S&P, Moodys dan Fitch telah menurunkan rating atau credit outlook dari Yunani, Spanyol, Portugal dan Jepang akibat prospek fiskal yang negatif ini.

Risiko perekonomian global terakhir adalah penarikan stimulasi ekonomi (exit strategy) yang kurang cermat (ill-timing atau terlalu drastis). Kondisi ekonomi global meskipun telah pulih namun masih belum berada pada tingkat yang normal. Tingkat pengangguran di beberapa negara masih berada pada kisaran 8% s/d 10%. Tingginya tingkat pengangguran menyebabkan daya beli masyarakat menjadi lemah sehingga mengurangi motivasi perusahaan untuk ekspansi produksi. Disamping itu sektor perbankan juga belum dapat melaksanakan fungsi intermediasi secara baik karena keterbatasan modal dan sikap membatasi risiko (risk averse). Dengan demikian jika penarikan stimulasi ekonomi tidak dilakukan secara baik maka confidence pelaku ekonomi

dapat terguncang sehingga proses pemulihan akan terhambat.

Kinerja Perekonomian Indonesia di Tengah Krisis.

Dampak krisis global juga dialami oleh Indonesia. Pertumbuhan ekonomi turun dari 6.1% pada tahun 2008 menjadi 4.5% pada 2009. Perdagangan luar negeri mengalami kontraksi sebesar 9,7% dan investasi swasta hanya tumbuh sebesar 3.3% (jauh dibawah tahun 2008, yang mencapai 11.7%). Konsumsi domestik dapat bertahan untuk tetap tumbuh di 4.5%, terutama karena adanya aktivitas Politik (Pemilu dan Pilpres). Kinerja ini cukup bagus mengingat negara-negara lain umumnya mengalami kontraksi.

Daya tahan ekonomi Indonesia terhadap krisis cukup tinggi. Hal ini disebabkan relatif rendahnya keterkaitan dengan luar negeri. Sebagai suatu ukuran, rasio Ekspor Indonesia terhadap GDP tahun 2008 hanya sebesar 27%. Fundamental ekonomi lainnya juga cukup solid, rasio utang luar negeri terhadap GDP tahun 2009 hanya sebesar 31.5% sedangkan rasio defisit fiskal adalah konservatif disekitar 1,6%. Indikator ekonomi yang sangat baik ini memberikan keyakinan bagi para investor dan menghindari adanya gejolak pasar. Disamping itu, pemerintah juga memberikan stimulus fiskal senilai Rp71.3 Triliun dalam bentuk insentif produksi, perdagangan, keringanan pajak dan pengeluaran proyek. Hal ini sangat membantu untuk mengurangi dampak krisis dengan menstimulasi permintaan dalam negeri.

Penguatan Nilai Tukar Rupiah.

Pada 4Q08 hingga 1Q09 terdapat aliran dana keluar (capital outflow) yang

menyebabkan tekanan pada nilai tukar. Rupiah sempat diperdagangkan pada kisaran Rp12.000/USD pada bulan November 2008, posisi terlemah sejak tahun 1998. Sejalan dengan pulihnya psikologi pasar global, sejak kuartal kedua aliran dana asing masuk ke Indonesia dan menyebabkan Rupiah terus menguat mencapai Rp9.390/USD pada akhir tahun 2009.

Arus dana asing ini telah menyebabkan neraca pembayaran mengalami surplus. Pada tahun 2009, dana asing yang masuk tercatat sebesar USD10.1 milyar. Aliran dana juga telah meningkatkan cadangan devisa yang mencapai USD66 Milyar di tahun 2009 dari USD52 Milyar di tahun 2008. Surplus neraca pembayaran diperkirakan akan bertahan hingga tahun 2010, mengingat instrumen investasi Indonesia masih memiliki daya tarik.

Tekanan Inflasi Masih Rendah.

Sejalan dengan melemahnya daya beli akibat krisis, maka tekanan harga dari sisi permintaan juga menurun. Tingkat inflasi tahun 2009 hanya mencapai 2.78% jauh di bawah inflasi tahun 2008 yang mencapai 11.06%. Tingkat inflasi ini juga berada di bawah ekspektasi dan target BI yakni 4%. Selain dampak resesi ekonomi dunia, rendahnya tingkat inflasi di tahun 2009 juga bersumber dari (1) turunnya harga komoditas, (2) apresiasi nilai tukar rupiah dan (3) harga pangan yang stabil.

Tingkat Bunga Acuan Berada Pada Level Yang Rendah.

Upaya untuk menanggulangi dampak krisis juga dilakukan melalui kebijakan moneter. Sejak Desember 2008, BI terus

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

21

Page 23: BMRI Annual Report 2009

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO 2009

menurunkan suku bunga acuan (BI rate) dari sekitar 9.25% hingga mencapai 6.50% di bulan Juli 2009. Suku bunga acuan dipertahankan pada tingkat yang rendah yaitu 6.50% hingga saat ini. Bank Indonesia menempuh kebijakan longgar karena tingkat inflasi yang rendah dan nilai tukar yang cenderung menguat (dan stabil). Disamping itu, sikap kebijakan moneter negara maju yang juga longgar turut memberikan ruang bagi BI untuk menahan suku bunga pada tingkat yang rendah.

Kinerja Perbankan Indonesia.

Realisasi kredit turun secara signifikan. Pada tahun 2008, kredit masih tumbuh sebesar 30.5% YoY sedangkan pada tahun 2009 hanya tumbuh sebesar 10.7%. Rendahnya pertumbuhan kredit ini disebabkan berbagai faktor baik dari sisi permintaan maupun penawaran. Sebagai respon krisis, perbankan melakukan pengetatan terhadap standar kredit dan memilih untuk menaruh dana pada instrumen likuid, seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara (SUN). Pada akhir tahun 2009, posisi bank di SBI mencapai Rp286 Triliun dan Rp257 Triliun di SUN. Realisasi kredit juga rendah akibat lemahnya permintaan. Fasilitas kredit yang disetujui tetapi tidak digunakan (undisbursed loan) meningkat dari Rp248 triliun (Desember 2008) ke Rp324 triliun (Desember 2009).

Sikap lebih berhati-hati juga terlihat dari indikator perbankan lainnya. Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki tendensi menurun. Pada akhir tahun 2008, posisi LDR perbankan nasional berada pada 74.6% sedangkan di akhir tahun 2009 indikator ini telah turun ke 73.9%. Perbankan juga terlihat mengurangi

Q109

Q209

Q309

Q409

DANA PIHAK KETIGA NASIONAL

3101,476

2911,532

3041,554

3161,657

250 500 750 1,000 1,250 1,500 1,750

Dana Valas (Rp. Triliun) Dana Rupiah (Rp. Triliun)

Q109

Q209

Q309

Q409

PENYALURAN KREDIT NASIONAL

2441060

2151120

2001166

2091438

250 500 750 1,000 1,250 1,500 1,750

Kredit Valas (Rp. Triliun) Kredit Rupiah (Rp. Triliun)

Q109

Q209

Q309

Q409

NPL (%)

3.93

3.94

3.80

3.31

1 2 3 4 5 6 7

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

22

Page 24: BMRI Annual Report 2009

eksposure terhadap risiko valuta asing. LDR valas telah turun dari 86.64% (Desember 2008) ke 66.1% (Desember 2009). Kencederungan pengurangan eksposure khsusnya terlihat pada kategori bank swasta devisa nasional dan bank asing (foreign dan joint venture).

Sepanjang tahun 2009, perbankan dapat mempertahankan kualitas kredit. Non Performing Loan (NPL) dapat dijaga pada kisaran 4%. Dengan tingkat kualitas kredit yang tinggi maka perbankan Indonesia dapat menjaga modalnya secara memadai. Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan nasional per Desember 2009 masih berada di 17.4% jauh diatas tingkat yang disyaratkan BI, yakni 8%. CAR yang tinggi memberikan kemampuan kepada bank untuk melakukan ekspansi kredit.

Perkiraan Kinerja Makro Ekonomi Indonesia di 2010.

Pemulihan ekonomi Indonesia diprediksi akan berlanjut di tahun 2010. Perekonomian diperkirakan mengalami ekspansi sebesar 5.2%-5.5% ditopang oleh kenaikan ekspor dan investasi swasta. Tahun ini, ekspor diperkirakan tumbuh sebesar 8.2% membaik dari kondisi kontraksi sebesar 12.6% tahun 2009. Sedangkan investasi swasta (gross fixed capital formation) dapat tumbuh sebesar 7.7% meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan angka tahun 2009 sebesar 3.6%. Konsumsi sektor swasta diperkirakan stabil pada 5.4% sedangkan belanja negara diprediksi menurun pada level 6.0% (dari 11.2%). Turunnya belanja negara disebabkan oleh selesainya program stimulus fiskal.

Tingkat inflasi di tahun 2010 diprediksi cukup terkendali pada kisaran 6.2%.

Diperkirakan inflasi akan lebih rendah dari ekspektasi. Hal ini terjadi karena pemerintah tengah mengusulkan penambahan pos subsidi untuk administered price seperti BBM, listrik, transportasi dan gas. Jika disetujui maka harga komoditas tersebut akan stabil dan mengurangi tekanan terhadap tingkat harga. Disamping itu, nilai tukar yang diperkirakan terus menguat akan mengurangi besaran inflasi, khususnya dari sisi supply.

Dengan prospek tingkat inflasi yang rendah, maka Bank Indonesia (BI) memiliki ruang untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat yang akomodatif seperti saat ini di 6.5%. Kedepan dengan tingkat inflasi yang cenderung meningkat dan juga sejalan dengan siklus pemulihan global maka BI diperkirakan akan melakukan pengetatan moneter. Kenaikan BI rate diperkirakan terjadi pada akhir kuartal kedua hingga kuartal ketiga, serta berlangsung secara terukur hingga mencapai 7.25% diakhir tahun 2010.

Nilai tukar juga diperkirakan mengalami penguatan. Indonesia sebagai wilayah dengan prospek ekonomi positif diperkirakan akan banyak menarik dana-dana asing. Menurut data Institute International Finance, dana asing yang masuk ke wilayah Asia dapat mencapai USD273 milyar di tahun 2010, meningkat 43% dari tahun 2009. Di sisi lain, neraca perdagangan Indonesia diperkirakan juga masih mencatat surplus sebesar USD1.79 milyar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa supply USD akan relatif lebih banyak daripada demand nya. Hal ini membantu posisi Rupiah untuk menguat. Untuk tahun 2010, rupiah diprediksi mengalami apresiasi hingga Rp8.927/USD di akhir tahun.

Kondisi perbankan Indonesia saat ini berbeda dengan kebanyakan kondisi perbankan negara maju yang mengalami kenaikan NPL dan penurunan modal. Kondisi perbankan yang relatif kuat ini memberikan kemampuan untuk melakukan ekspansi di tahun 2010. Pertumbuhan kredit 2010 diperkirakan meningkat menjadi 20-25% terutama dipicu oleh pemulihan optimisme pelaku bisnis. Perbankan Indonesia mampu mengakomodasi pertumbuhan kredit ini karena rendahnya beban penghapusan kredit dan relatif tingginya permodalan.

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

23

Page 25: BMRI Annual Report 2009

paling dikagumi dan selalu progresif. Kami akan meneruskan perjalanan transformasi yang telah kami capai di tahun 2009 untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkesinambungan dan berimbang dalam lima tahun ke depan. Untuk merealisasikan visi tersebut Bank Mandiri akan terus membangun hubungan yang mendalam dengan para nasabah kami, baik bisnis maupun individual. Bersama dengan bertumbuhnya para nasabah kami, kami akan tumbuh bersama dengan Indonesia. Kami sepenuhnya menyadari harapan para pemegang saham yang terus meningkat dan industri yang semakin kompetitif. Bank Mandiri akan terus berupaya meningkatkan keunggulan bisnis dan operasionalnya, meningkatkan dan memperbaiki infrastruktur, memperkuat platform tata kelola, dan melakukan investasi sumber daya manusia untuk mewujudkan visi kami dalam lima tahun ke depan. Kami berharap bahwa menjadi lembaga keuangan yang dikagumi, kami akan dikenal karena kinerja kami yang berkesinambungan, SDM kami yang berkualitas serta kerja keras dan kerjasama kami.

MAKROEKONOMI DAN PERKEMBANGAN PERBANKAN INDONESIA DI TAHUN 2009

Sebagai bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri memainkan peran penting dalam ekonomi dan industri perbankan nasional. Krisis ekonomi global, yang awalnya berasal dari runtuhnya industri kepemilikan properti di Amerika Serikat, mulai mempengaruhi kepercayaan komunitas bisnis di Indonesia pada awal tahun 2009.

Efek dari krisis global tersebut secara khusus dirasakan dengan terjadinya

pengetatan likuiditas yang sangat cepat di sektor perbankan pada awal tahun 2009. Otoritas moneter dan fiskal Indonesia bertindak cepat untuk mencegah dampak potensial akibat pengetatan likuiditas dan kekhawatiran para investor. Langkah-langkah kebijakan fiskal dan moneter yang terintegrasi segera diterapkan dan pada triwulan kedua tahun 2009 tampak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia masih dapat terus berkembang, meskipun pada tingkat yang menurun dibanding tahun sebelumnya.

Pada tahun 2009, ekonomi Indonesia dapat tetap tumbuh 4,5%, yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi ketiga di antara negara-negara di Asia Pasifik setelah China dan India. Inflasi terjaga pada 2,78%, tingkat terendah dalam 10 tahun terakhir. Cadangan devisa juga terus meningkat mencapai US$ 66,1 miliar dengan nilai tukar menguat ke Rp 9.395 per dollar AS pada akhir tahun 2009. Meskipun terjadi penurunan perdagangan internasional, Indonesia tetap mencatat surplus perdagangan sebesar US$ 19,68 miliar (Kementerian Perdagangan, Republik Indonesia) sepanjang tahun 2009.

Seiring dengan kondisi ekonomi Indonesia yang relatif resilient terhadap perekonomian global, perbankan Indonesia juga cenderung memperlihatkan kinerja yang membaik di 2009 dibandingkan 2008. Laba dari sektor perbankan mencapai Rp 45,2 triliun pada tahun 2009, meningkat 47,7% dari Rp 30,6 triliun di tahun 2008. Total kredit tumbuh 9,96% pada tahun 2009, memang lebih rendah dibandingkan tahun 2008 sebesar 30% akibat ketidakpastian dampak dari krisis ekonomi global terhadap perekonomian

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

24

Page 26: BMRI Annual Report 2009

domestik serta menurunnya ekspor secara signifikan. Namun NPL sektor perbankan hanya naik tipis 3,3% pada tahun 2009, dari 3,2% di tahun 2008 dan keseluruhan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio atau CAR) industri cukup sehat di tingkat 16,8% pada tahun 2009.

Sektor perbankan Indonesia juga terus menarik bagi investor internasional terbukti dari beberapa pengambilalihan Bank-Bank Indonesia oleh pemilik asing. Industri ini juga siap untuk terus tumbuh seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang diperkirakan akan membaik pada tahun 2010.

BEBERAPA INISIATIF BARU UNTUK MEMBANGUN DAN MEMPERTAHANKAN PERTUMBUHAN

Sepanjang tahun 2009, Bank Mandiri telah melakukan sejumlah inisiatif penting sebagai bagian dari strategi ini, mencakup:

• Terus menciptakan momentum pertumbuhan untuk pertumbuhan kredit, fee based income, dana murah serta terus memperkuat neraca.

• Memperkuat permodalan dan melakukan pertumbuhan non-organik sebagai platform pertumbuhan masa datang.

• Mengembangkan jaringan dengan penambahan cabang-cabang, Commercial Banking Centers (CBC), dan Small Business Development Centers (SBDC), yang memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas pelayanan dan kenyamanan para nasabah kami.

• Melanjutkan pembangunan budaya baru dan keterlibatan pegawai.

• Melakukan upaya yang terus menerus untuk menyelesaikan NPL, baik

melalui restrukturisasi maupun penagihan, serta melakukan divestasi terhadap non core assets.

• Melakukan upaya aliansi antar unit bisnis dan anak perusahaan yang lebih erat.

• Menerapkan manajemen risiko yang sehat secara konsisten dan menyeluruh, dengan mengembangkan metodologi best practices dalam mengukur risiko.

Inisiatif-inisiatif ini, yang merupakan bagian dari tahap transformasi yang diluncurkan pada tahun 2005, menghasilkan berbagai prestasi baru bagi Bank Mandiri sepanjang tahun 2009. Laba bersih meningkat 2009 dari 2008. Dibandingkan laba yang dicatat Bank Mandiri pada tahun 2005, tingkat laba yang dicapai di tahun 2009 ini meningkat hampir 12 kali lipat. Prestasi lainnya di tahun 2009 adalah pengurangan signifikan kredit bermasalah ke level 2,8% dari 25,2% di tahun 2005. Kepercayaan para pemegang saham dan stakeholders terhadap kinerja Bank Mandiri semakin nyata dengan keberhasilan kami mencatat kapitalisasi pasar lebih dari Rp 110 triliun pada bulan Oktober 2009, yang merupakan tingkat kapitalisasi tertinggi yang berhasil dicapai sejak Bank Mandiri melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada tahun 2003.

Bank Mandiri mengembangkan jaringan distribusi menjadi 1.095 cabang, 4.996 jaringan ATM, 20 unit mobile banking, dan 811 outlet micro banking di seluruh Indonesia. Pada tahun 2009, Bank Mandiri mempercepat pertumbuhan di segmen pembiayaan konsumen melalui akuisisi PT. Tunas Financindo Sarana, yang kemudian berganti nama menjadi Mandiri Tunas Finance.

Pada bulan Desember 2009, Bank Mandiri berhasil memperoleh Rp 3,5 triliun melalui penerbitan obligasi subordinasi, yang merupakan obligasi subordinasi terbesar dalam denominasi Rupiah. Keberhasilan program peningkatan modal tersebut memperkokoh keyakinan para investor terhadap tahapan transformasi Bank Mandiri.

Atas berbagai prestasi yang berhasil kami capai sepanjang tahun 2009, dengan bangga kami menerima sejumlah penghargaan penting dari berbagai lembaga domestik dan internasional penting seperti “The Best Bank in Service Excellence” untuk tahun kedua dan “The Best Bank in Corporate Governance” dari Corporate Governance Asia dan Institute for Corporate Governance.

Kini perkenankan kami memaparkan kinerja kami di beberapa bidang berikut:

1. Mempertahankan momentum pertumbuhan bisnis

Sejak awal tahun 2009, kami di Bank Mandiri telah melakukan antisipasi kemungkinan terburuk. Prudential Banking adalah salah satu inti dari strategi bisnis kami selama ini. Kami sengaja mengurangi ekspansi kredit kami sepanjang tahun 2009 dan kredit tumbuh hanya 13% dibandingkan 30% di tahun 2008. Di dalam portofolio kredit Corporate Banking, kami juga merevitalisasi portofolio kredit kami sehingga 65% rekening korporasi kami berada pada peringkat antara A dan AAA yang menunjukkan kualitas aset yang lebih baik pada tahun 2009, sementara 3 tahun sebelumnya hanya 51% dari nasabah kami yang berada dalam kategori ini. Sebagian besar

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

25

Page 27: BMRI Annual Report 2009

klien-klien wholesale kami menunjukkan kemampuan mereka untuk bertahan ditengah-tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global, dimana hal ini memberikan kontribusi pada kualitas aset yang lebih baik sepanjang tahun 2009.

Dalam kondisi yang masih penuh diliputi ketidakpastian, terutama di awal tahun 2009, kami juga bertindak cepat untuk terus memperkuat basis pendanaan kami. Pada tahun 2009, total dana pihak ketiga Bank Mandiri mencapai Rp 319,6 triliun, atau naik 10,5% dari Rp 289,1 triliun di tahun 2008 atau 59% dari Rp 206,3 triliun di tahun 2005. Berbagai upaya terus kami lakukan untuk menarik dana murah, upaya tersebut berhasil meningkatkan pertumbuhan rekening tabungan dan giro. Rekening tabungan dan giro masing-masing tumbuh sebesar 19,8% dan 5,2% pada tahun 2009, sementara deposito tumbuh 6,4%.

Micro and Retail Banking kami terus menunjukkan kemajuan signifikan di tahun 2009. Volume kredit untuk segmen Micro Banking tumbuh 44%, sementara volume kredit untuk usaha kecil dan menengah tumbuh 12,3%. Bisnis Commercal Banking kami berhasil meningkatkan perolehan kredit sebesar 17,3% pada tahun 2009. Bisnis perbankan syariah, yang ditawarkan melalui anak perusahaan kami, Bank Syariah Mandiri (BSM) juga berhasil meningkatkan aset dan jaringan distribusinya. Pada tahun 2009, aset BSM meningkat sebesar 29,1% menjadi Rp 22.037 miliar. BSM juga menambah 77 jaringan distribusi menjadi total 390 cabang sepanjang tahun 2009.

Kami juga meningkatkan pendapatan fee based hingga mencapai Rp 5,7

triliun pada tahun 2009, naik 21,7% dari tahun 2008. Pendapatan fee based menyumbang 24,6% pada pendapatan operasional bank pada tahun 2009, meningkat dari 23,3% pendapatan operasional bank di tahun 2008. Pelaksanaan inisiatif “Outperform The Market” yang kami lakukan dengan terarah menghasilkan berbagai peningkatan signifikan terhadap kinerja mendasar kami. Laba bersih mencapai Rp 7,2 triliun pada tahun 2009, meningkat sebesar 34,7% dari tahun 2008 atau naik 82,4% dari tahun 2005. Hasil ini juga terlihat dari perbaikan Return on Equity (ROE) yang mencapai 22,07% pada tahun 2009 dibandingkan 18,06% di tahun 2008 atau 2,53% di tahun 2005.

Suatu kemajuan signifikan berhasil dicapai pada kredit bermasalah dimana Bank Mandiri berhasil mencapai tingkat 2,8% (gross), yang jauh lebih rendah daripada target NPL (gross) 4,7%. Program penagihan dan keberhasilan melaksanakan program-program restrukturisasi kredit memberikan kontribusi pada keberhasilan kami memperkecil tingkat NPL Bank Mandiri. Sementara jumlah NPL terus menurun, kami secara konservatif terus meningkatkan rasio cash coverage terhadap NPL menjadi sebesar 200,5% pada tahun 2009 dibandingkan 127,1% di tahun 2008 dan sudah sangat jauh diatas 44,0% di tahun 2005.

2. Pengembangan jaringan dan modernisasi channel

Salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dana murah adalah perluasan jaringan distribusi kami. Pada tahun 2009, kami menambah 68 kantor cabang, 876 unit ATM, dan 6,121 unit EDC. Selain itu, kami terus melakukan

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

26

Page 28: BMRI Annual Report 2009

investasi untuk meningkatkan fitur-fitur bernilai tambah dan pembayaran lainnya atau saluran distribusi termasuk melalui SMS, internet, selular, dan Call Center 1400 kami.

Selain daripada pengembangan cabang-cabang, kami juga menambah 2 Commercial Banking Center (CBC) dan 4 CBC Floor. Mulai di tahun 2009 kami juga melebarkan network untuk segmen korporasi dengan membuka corporate floor di Medan dan Surabaya serta corporate desk di Bandung dan Palembang.

Pada tahun 2009 kami juga secara signifikan menambah 356 outlet micro yang terdiri dari 200 MBU dan 156 sales outlet. Hal yang menarik adalah bahwa kami membuka outlet micro yang tidak

lagi berada dalam satu lokasi cabang-cabang kami, sebagai platform bagi pengembangan micro banking di masa mendatang.

3. Memperkuat modal dan tumbuh non-organik

Inisiatif penting lainnya yang dilakukan adalah memperkuat modal kami melalui penerbitan pinjaman subordinasi denominasi Rupiah sebesar Rp 3,5 triliun pada tanggal 14 Desember 2009. Awalnya kami hanya menargetkan Rp 3 triliun, namun mengingat tingginya tingkat permintaan, kami kemudian menaikkan jumlah penawaran sebesar Rp 500 miliar. Penerbitan pinjaman subordinasi tersebut merupakan yang pertama sejak Bank Indonesia menerbitkan peraturan No. 10/15/

PBI/2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Tingkat permintaan yang tinggi ini juga membuktikan kepercayaan para investor yang sangat kuat terhadap kinerja Bank Mandiri hingga saat ini dan strategi bisnis kami ke depan. Per akhir tahun 2009, tingkat CAR kami mencapai 15,43%, jauh di atas ketentuan minimum yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 8%. Struktur modal yang lebih kuat akan mendukung rencana ekspansi Bank Mandiri seiring dengan mulai dilaksanakannya tahap kedua transformasi mulai tahun 2010.

Meskipun kami bertindak hati-hati untuk mengurangi potensi akibat krisis ekonomi global terhadap Bank Mandiri khususnya pada semester pertama tahun 2009, kami juga tetap awas

3 STRATEGI UTAMA WHOLESALE TRANSACTIONS, RETAIL PAYMENTS & HIGH YIELD LOANS

MENJADI LEMBAGA KEUANGAN YANG PALING DIKAGUMI DAN PROGRESIF DI INDONESIA

No. 1 Kapitaliasi Pasar terbesar di Indonesia tahun 2014

• Menghilangkan ‘silos’ untuk menyediakan solusi yang terintegrasi bagi nasabah dan program aliansi.

• Memperbaharui infrastruktur penting (cabang, IT, operations, risk, PMS) agar dapat memberikan pengalaman nasabah terbaik.

• Memperkuat kinerja sumber daya manusia, kerja sama dan inovasi.

Memperkuat sektor Wholesale Transaction Banking• Solusi komprehensif

pada transaksi dan pembiayaan.

• Pendekatan hubungan secara menyeluruh sebagai lembaga terdepan di Indonesia.

Menjadi bank pilihan untuk retail deposit & payment• Mengembangkan

solusi pembayaran yang inovatif.

• Melayani transaksi retail payment secara unik untuk masing-masing segment.

Mencapai posisi #1 atau #2 pada segmen pembiayaan retail • Memperkuat posisi

di pembiayaan pada segmen individu.

• Membangun segmen micro.

• Terdepan dalam Syariah di Indonesia

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

27

Page 29: BMRI Annual Report 2009

untuk bisa tumbuh secara non organik. Pada tahun 2009, mengakuisisi Mandiri Tunas Finance untuk mengembangkan portofolio kami ke segmen kredit otomotif. Sektor otomotif adalah salah satu sektor pembiayaan konsumen yang tumbuh pesat di Indonesia. Akuisisi atas Mandiri Tunas Finance, yang mengoperasikan 32 cabang di seluruh nusantara, merupakan batu loncatan bagi bisnis pembiayaan konsumen Bank Mandiri di tahun 2009.

Kami juga mengawasi dengan ketat biaya-biaya overhead meskipun kami menikmati pertumbuhan yang kuat di tahun 2009. Rasio efisiensi biaya (cost efficiency ratio atau CER) kami tercatat sebesar 40,2% pada tahun 2009, di bawah rata-rata pesaing utama sebesar 43,36%. Meskipun kami menerapkan inisiatif pengawasan biaya yang ketat, kami terus melakukan investasi pada pegawai kami melalui berbagai pelatihan dan retensi bakat dan mempertahankan tingkat pengeluaran modal yang dibutuhkan untuk memperkuat infrastruktur kami untuk terus tumbuh.

4. Memperkuat Sinergi Strategis dan Aliansi Antar Unit-Unit Bisnis Strategis

Penguatan sinergi dan aliansi antar unit bisnis sangatlah penting dalam pertumbuhan bisnis kami di tahun 2009. Sebagai bank terbesar di Indonesia, basis pelanggan kami yang kuat, bervariasi dan ekstensif merupakan platform alami untuk aliansi antar berbagai unit bisnis strategis yang kami miliki. Kami secara berkala melakukan survei untuk mengidentifikasi nasabah-nasabah potensial untuk aliansi tersebut, yang tentunya juga membantu meningkatkan pangsa pasar SBU yang berbeda.

Sinergi strategis dan kerjasama tersebut juga melibatkan anak-anak perusahaan kami, termasuk Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, AXA Mandiri, Mandiri Manajemen Investasi, Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) dan Mandiri Tunas Finance. Beberapa contoh sukses penerapan sinergi strategis dan aliansi tersebut antara lain peluncuran pembayaran e-card untuk para pelanggan Pertamina (perusahaan minyak dan gas negara terkemuka) dan Jasa Marga (operator jalan tol terkemuka di Indonesia).

Layanan pelanggan bernilai tambah merupakan inti dari upaya sinergi strategis dan aliansi antar unit bisnis yang kami lakukan. Selama dua tahun berturut-turut, Bank Mandiri dianugerahi peringkat pertama dalam hal kualitas layanan oleh Marketing Research Indonesia (MRI).

5. Mengembangkan Manajemen Risiko sesuai Best Practice

Pada tahun 2009, inisiatif ekspansi bisnis kami juga dilakukan dengan memastikan pengelolaan, sistem dan prosedur manajemen risiko yang kami laksanakan selaras dengan international best practice. Selain mematuhi peraturan Bank Indonesia, sistem pasar, operasional, dan manajemen risiko kredit kami harus diselaraskan dengan pedoman Basel II. Kami terus meningkatkan rating dan sistem penilaian internal kami untuk mengukur kualitas aset yang kami miliki, termasuk portofolio kredit. Kami telah mengembangkan rating Kriteria Penerimaan Risiko (Risk Acceptance Criteria atau RAC) per industri. Sistem rating dan penilaian internal ketat tersebut berkontribusi pada peningkatan signifikan terhadap

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

28

Page 30: BMRI Annual Report 2009

kualitas aset dan tingkat NPL kami pada tahun 2009.

Kami menerapkan Manajemen Risiko Perusahaan (Enterprise Risk Management atau ERM) sebagai bagian dari peningkatan perangkat dalam proses bisnis dan Manajemen Risiko Operasional (Operational Risk Management atau ORM) hingga 90% dari semua unit kerja di Bank Mandiri, mengkonsolidasikan manajemen risiko kantor-kantor cabang internasional dan anak-anak perusahaan kami, dan melakukan tinjauan setiap triwulan terhadap risiko operasional semua unit bisnis.

Kami juga mendirikan Risk Academy intern untuk memperluas pengetahuan dan keahlian pegawai kami dalam hal manajemen risiko.

6. Investasi Berkelanjutan pada Pegawai

Pegawai adalah aset utama Bank Mandiri dan kami menyadari kebutuhan untuk terus berinvestasi meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka agar mampu memberikan pelayanan dan praktek terbaik di kelasnya. Selain memberikan panduan jelas perkembangan karir mereka, kami juga melakukan investasi melalui serangkaian program pelatihan yang ditujukan untuk mendapatkan pengetahuan baru dan memperkuat kemampuan kepemimpinan untuk lebih meningkatkan kapasitas sumber daya kami dan mendorong keterlibatan. Kami juga mengembangkan berbagai Banking Academy internal selain program pengembangan pegawai Officer Development Program (ODP), Staf Development Program (SDP)

serta pengembangan eksekutif, bagi anggota direksi dan manajemen senior.

Pengembangan profesional berkelanjutan sumber daya manusia yang kami laksanakan turut berkontribusi pada pencapaian dan peningkatan kinerja bisnis kami dari tahun ke tahun dan kami terus melanjutkan fokus kami ini pada tahun 2010. Bank Mandiri berkomitmen untuk menyediakan lingkungan kerja yang dinamis untuk mendorong inovasi dan kerjasama tim guna memenuhi kebutuhan dan harapan semua nasabah kami di tahun 2010 dan seterusnya.

RENCANA TRANSFORMASI 2010-2014

Kami menyadari sepenuhnya persaingan industri perbankan di Indonesia akan semakin ketat di masa datang seiring dengan kebijakan pemerintah untuk terus membuka peluang investasi internasional. Hal ini akan menjadi sebuah tantangan, tapi ini merupakan tantangan yang kami yakin dapat kami atasi karena Bank Mandiri memiliki visi, strategi dan sumber daya untuk terus mencapai kinerja yang lebih tinggi dan meraih berbagai prestasi baru dengan strategi tersebut.

Menyadari berbagai tantangan serta aspirasi untuk menjadi perwakilan Indonesia sebagai Top 3 di ASEAN di 2020 kami mencanangkan dimulainya tahap kedua transformasi Bank Mandiri (2010 – 2014) untuk menjadi lembaga keuangan Indonesia yang terpandang dan maju di Indonesia pada tahun 2014. Tujuan kami di Bank Mandiri dibagi ke dalam tiga bidang prioritas sebagai berikut:

1. Untuk menjadi Retail Payment Bank terbaik di Indonesia, memfokuskan pada penerapan solusi pembayaran inovatif untuk meningkatkan pengalaman perbankan bagi para nasabah.

2. Untuk menjadi Wholesale Transaction Bank terbaik di Indonesia, memperkuat wholesale lending business kami dan mencapai lebih dari 30% dan 15-20% pangsa pasar untuk masing-masing corporate dan commercial banking.

3. Untuk menjadi pemain utama pembiayaan ritel di Indonesia, menjadi pemain nomor 1 (satu) di perbankan konsumen, salah satu pemain utama di micro banking dan pemain dominan di perbankan Syariah.

Dalam lima tahun mendatang kami berharap bahwa kami akan dapat terus secara berkesinambungan meningkatkan ROE sehingga mencapai 25% dalam kurun waktu lima tahun mendatang, ditengah persaingan serta ekspektasi nasabah yang terus meningkat. Dengan peningkatan ROE tersebut, kami akan dapat terus meningkatkan nilai kapitalisasi pasar kami sehingga dapat menembus Rp.225 triliun untuk menjadi Top 5 Bank dari sisi market kapitalisasi di tahun 2014 untuk kemudian menjadi Top 3 di tahun 2020 mendatang.

Kami yakin kami akan dapat meraih prestasi-prestasi baru ini dalam lima tahun mendatang melalui penguatan sinergi strategis dan aliansi antar unit bisnis kami, penawaran produk, jasa dan solusi perbankan terbaru yang sesuai dengan kebutuhan nasabah kami yang jumlahnya besar dan beragam, investasi berkelanjutan

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

29

Page 31: BMRI Annual Report 2009

saat kami memulai tahap kedua transformasi kami untuk menjadi lembaga keuangan Indonesia yang paling terpandang dan maju yang tentunya akan menjadi aset bagi Indonesia.

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Agus MartowardojoDirektur Utama

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

terhadap pegawai dan sistem kami, perluasan jaringan distribusi kami, dan memperkuat manajemen risiko, audit internal serta sistem dan prosedur tata kelola kami yang akan mengurangi potensi risiko seiring pertumbuhan bank.

Untuk melaksanakan tahap selanjutnya dari strategi kami dan visi yang diperbaharui, kami telah:

1. Membangun organisasi baru untuk menyelaraskan dengan visi yang baru termasuk mendirikan unit-unit pengembangan jaringan mikro untuk mempercepat pengembangan outlet-outlet mikro kami, mendirikan direktorat baru untuk mengelola hubungan pendanaan kelembagaan, dan memberikan fokus yang lebih terarah untuk membangun berbagai saluran elektronik

2. Menetapkan 45 inisiatif spesifik dengan tujuan dan ruang lingkup yang jelas

3. Membangun tim implementasi yang berada di bawah pengawasan direktorat Change Management Office (CMO) yang terdiri dari SDM yang berasal dari berbagai unit bisnis lainnya.

Tahap pertama transformasi Bank Mandiri (2005-2009) telah menghasilkan sejumlah prestasi baru bagi bank, pemegang saham dan stakeholders. Kami sangat menghargai kepercayaan dan keyakinan para pemegang saham dan stakeholders terhadap Bank Mandiri. Kami tentunya terus mengharapkan dukungan anda

DIREKSI

1. Agus Martowardojo Direktur Utama

2. I Wayan Agus Mertayasa Wakil Direktur Utama

3. Zulkifli Zaini Direktur Commercial Banking

4. Sasmita Direktur Technology & Operations

5. Abdul Rachman Direktur Special Asset Management

6. Sentot A. Sentausa Direktur Risk Management

7. Bambang Setiawan Direktur Corporate Secretary, Legal

& Customer Care

8. Riswinandi Direktur Corporate Banking

9. Thomas Arifin Direktur Treasury & International

Banking

10. Budi G. Sadikin Direktur Micro & Retail Banking

11. Ogi Prastomiyono Direktur Compliance & Human

Capital

EVP KOORDINATOR

12. Pahala N. Mansury EVP Koordinator Finance & Strategy

Chief Financial Officer

13. Haryanto T. Budiman EVP Koordinator Change

Management Office

14. Mansyur S. Nasution EVP Koordinator Consumer Finance

15. Riyani T. Bondan EVP Koordinator Internal Audit

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

30

Page 32: BMRI Annual Report 2009

10.

6.14

.12

.13

.7.

9.8.

1.11

.5.

3.15

.2.

4.

Page 33: BMRI Annual Report 2009

Lahi

r pad

a ta

hun

1956

dan

men

yele

saik

an p

endi

dika

n se

rta

mem

pero

leh

geSa

rjan

a Ek

onom

i dar

i Uni

vers

itas

Indo

nesi

a. S

elai

n it

u be

liau

men

yele

saik

anbe

rbag

ai c

ours

e di

beb

erap

a in

stit

usi.

Belia

u m

emul

ai k

arir

perb

anka

n se

bag

Inte

rnat

iona

l Loa

n O

ffice

r di B

ank

of A

mer

ica.

Pada

tah

un 1

986

belia

u ke

mud

ian

berg

abun

g de

ngan

Ban

k N

iaga

dan

ter

akm

endu

duki

pos

isi s

ebag

ai V

ice

Pres

iden

t, Co

rpor

ate

Bank

ing

Hea

d, C

orpo

rat

Bank

ing

Gro

up.

Pada

tah

un 1

995,

bel

iau

kem

udia

n di

min

ta u

ntuk

men

jadi

Dire

ktur

Uta

ma

PT. B

ank

Bum

iput

era

dan

pada

tah

un 1

998

ditu

gask

an s

ebag

ai D

irekt

ur U

t aBa

nk E

kspo

r Im

por I

ndon

esia

(Per

sero

).

Sela

ma

kuru

n w

aktu

tah

un 1

999

sam

pai d

enga

n 20

02,

bel

iau

bert

ugas

seb

Man

agin

g D

irect

or B

ank

Man

diri

yang

mem

baw

ahka

n be

rbag

ai b

idan

g te

rmR

isk

Man

agem

ent

and

Cred

it R

estr

uctu

ring,

Ret

ail B

anki

ng d

an O

pera

tion

s,

tera

khir

mem

impi

n bi

dang

Hum

an R

esou

rces

and

Sup

port

Ser

vice

s.

Pada

bul

an O

ktob

er 2

00

2, s

etel

ah m

enja

bat

seba

gai P

enas

ehat

unt

uk K

etu

BPPN

, bel

iau

ditu

gask

an m

enja

di D

irekt

ur U

tam

a PT

. Ban

k Pe

rmat

a Tb

k. (m

eda

ri PT

. Ban

k Ba

li Tb

k., P

T. B

ank

Uni

vers

al T

bk.,

PT. B

ank

Prim

a Ek

spre

s, B

ank

Med

ia, B

ank

Patr

iot)

.

Sem

enja

k M

ei 2

00

5, b

elia

u di

min

ta u

ntuk

mem

impi

n PT

Ban

k M

andi

ri (P

ers

Tbk.

seb

agai

Dire

ktur

Uta

ma

sam

pai s

ekar

ang.

Bel

iau

juga

akt

if da

lam

ber

baor

gani

sasi

pro

fesi

ter

mas

uk s

ebag

ai K

etua

Ikat

an B

anki

r Ind

ones

ia s

emen

jabu

lan

Des

embe

r 20

05

dan

seja

k bu

lan

Juni

20

06

men

jaba

t K

etua

Um

um

HIM

BAR

A.

Belia

u ju

ga m

enja

bat

seba

gai K

etua

Dew

an P

enas

ihat

Per

bana

s se

jak

bula

n20

06

untu

k pe

riode

20

06

- 20

09

dan

perio

de 2

00

9 - 2

012

dan

seb

elum

nym

enja

bat

seba

gai K

etua

Per

bana

s pe

riode

20

03

- 20

06.

Bel

iau

juga

men

jase

baga

i Ket

ua B

anke

rs C

lub

Indo

nesi

a da

ri ta

hun

200

0 s

ampa

i den

gan

200

Belia

u ju

ga t

erpi

lih s

ebag

ai A

nggo

ta D

ewan

Per

tim

bang

an K

AD

IN In

done

sia

perio

de 2

00

8 - 2

013

pad

a bu

lan

Des

embe

r 20

08.

Pada

tah

un 2

00

6, t

erpi

lih o

leh

Asi

amon

ey s

ebag

ai B

est

Indo

nesi

an E

xecu

tiv

mem

pero

leh

Lead

ersh

ip A

chie

vem

ent

Aw

ard

dari

The

Asi

an B

anke

r. Pa

da t

a20

07

belia

u m

empe

role

h pe

ngha

rgaa

n se

baga

i Top

Ban

ker 2

00

7 da

ri M

ajal

Inve

stor

.

Pada

bul

an D

esem

ber 2

00

8 be

liau

terp

ilih

seba

gai T

op E

xecu

tive

Nat

iona

l Bda

nTo

koh

Fina

nsia

lInd

ones

iaol

ehM

ajal

ahIn

vest

orPa

data

hun

200

9A

sia

Agu

s M

arto

war

dojo

D

irekt

ur U

tam

a

NA

MA

DA

N J

AB

ATA

NB

IOG

RA

FI

Page 34: BMRI Annual Report 2009

DIREKSI

Lahir pada tahun 1947. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Brawijaya Malang tahun 1973. Beliau memulai karir di Bank Bumi Daya (BBD) pada tahun 1973 sebagai Analis Kredit, kemudian pada tahun 1986 ditugaskan sebagai Branch Manager. Pada tahun 1991, dipromosikan menjadi General Manager Bank Bumi Daya Los Angeles AS. Tahun 1992 dimutasikan ke HongKong, menjadi Chief Executive BBD International Finance HongKong merangkap sebagai Chief Representative BBD HongKong. Tahun 1993, kembali ke Amerika Serikat dan menjabat sebagai General Manager BBD New York.

Pada tahun 1994 sampai dengan tahun 1999, beliau ditugaskan menjadi Direktur di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), membawahi bidang Treasury & International Banking, Financial Accounting and Credit Restructuring. Sejak tanggal 1 Juli 1999, beliau bertugas sebagai Executive Vice President Risk Management sampai dengan bulan Juli 2001 dan kemudian sejak Agustus 2001 menjadi Senior Executive Vice President Coordinator Human Resources, Compliance and Corporate Secretary di Bank Mandiri.

Tahun 2002, beliau ditunjuk menjadi Managing Director Human Resources, Compliance and Corporate Secretary dan pada bulan April 2003 sampai dengan bulan Mei 2005, ditugaskan menjadi Managing Director membawahi bidang Risk Management. Pada bulan Mei 2005, beliau dipromosikan menjadi Wakil Direktur Utama merangkap Chief Financial Officer Finance & Strategy dan masih menjabat sebagai Wakil Direktur Utama sampai sekarang.

Lahir pada tahun 1956 dan menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung tahun 1980 dan memperoleh gelar MBA Finance dari Washington University USA pada tahun 1994. Beliau memulai karir sebagai Civil & Structural Engineer pada Wiratman and Associate tahun 1980. Memulai karir perbankan sebagai Account Officer di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada tahun 1988.

Tahun 1994, menjabat Head of Project Finance Bapindo Cabang Surabaya dan pada tahun 1996 menjabat sebagai Wakil Kepala Cabang Bapindo Cabang Bandung. Tahun 1998 beliau menjabat Kepala Cabang di Jambi. Seiring proses merger Bank Mandiri, beliau menduduki posisi Senior Manager dan Team Leader Credit Risk Management. Pada bulan September 1999 sampai dengan Januari 2003 beliau ditunjuk sebagai Vice President and Division Head, Government Relationship Management sampai tahun 2003.

Pada bulan Januari 2003, beliau menjabat Senior Vice President dan Group Head Retail Risk Management, dan pada bulan September 2003, beliau diangkat sebagai Managing Director & Senior Executive Vice President Distribution Network bertanggung jawab atas Cabang, Operations, Procurement dan Assets Management.

Pada bulan Juni 2006, beliau ditugaskan menjadi Direktur Commercial Banking sampai sekarang bertanggung jawab atas segment Commercial Business Banking, Wholesale Product Management, dan mensupervisi Bank Syariah Mandiri.

I Wayan Agus Mertayasa Wakil Direktur Utama

Zulkifli ZainiDirektur Commercial Banking

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

35

Page 35: BMRI Annual Report 2009

SasmitaDirektur Technology & Operations

Abdul Rachman Direktur Special Asset Management

DIREKSI

Lahir pada tahun 1951. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Muda dari Akademi Akuntansi Indonesia Jakarta tahun 1975. Memulai karir di Bank Dagang Negara (BDN) Jakarta tahun 1974 pada Divisi Accounting dan terakhir menjabat Kepala Bagian Sistem & Prosedur Urusan Luar Negeri pada tahun 1988. Tahun 1991 sampai tahun 1994 menjabat Operation Manager Staco International Finance Ltd. HongKong. Tahun1994 menjabat Assistant Managing Director Staco International Finance Ltd HongKong.

Tahun 1997, menjabat Kepala Cabang BDN Kanwil XII Kota Baja Cilegon dan terpilih menjadi Tim Manajemen Bank Modern Jakarta tahun 1998. Pada tahun 1999 bergabung dengan Tim Merger Bank Mandiri sebagai wakil dari BDN.

Seiring proses merger Bank Mandiri beliau ditunjuk sebagai sebagai Division Head Operation & Branch Operation System Bank Mandiri sampai tahun 2001. Pada tahun 2001 terpilih menjadi Tim Manajemen Bank Internasional Indonesia (BII).

Tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 menjabat sebagai Group Head Central Operations. Tahun 2004 beliau diangkat menjadi Group Head Jakarta Network dan pada bulan Mei 2005 diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri membawahi bidang Small Business & Micro Banking Directorate. Menjelang akhir tahun beliau juga mengkoordinasikan Direktorat Human Capital and Compliance. Sejak bulan Mei 2006 hingga sekarang, beliau ditugaskan menjadi Direktur Technology & Operations.

Lahir pada tahun 1954 dan lulus dengan menyandang gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Padjajaran Bandung pada tahun 1980 dan gelar MBA jurusan Financial Management dari Kansas State University USA tahun 1989. Mengikuti short course dalam dan luar negeri antara lain Pasific Rim Bankers Program, USA dan Advance Management Course Insead, France dan Essentials of Leadership, London Business School dan Turnaround Management Strategis Harvard Business School.

Bergabung dengan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) Jakarta tahun 1981. Pada tahun 1990 ditempatkan di Bapindo HongKong dan sejak tahun 1993 menduduki jabatan sebagai general manager HongKong Branch. Jabatan terakhir di Bapindo adalah Kepala Divisi Perbankan Internasional. Seiring proses merger Bank Mandiri, beliau ditunjuk sebagai Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Jakarta.

Pada bulan Desember 2003 sampai dengan bulan Mei 2005 menjabat sebagai Komisaris Bank Syariah Mandiri. Pada bulan Juli 2003 sampai dengan bulan Agustus 2004 menjabat sebagai Komisaris Mandiri Sekuritas. Pada bulan Mei 2005 beliau ditunjuk menjadi Managing Director & Senior Executive Vice President Corporate Banking sampai tahun 2008.

Pada bulan Maret 2008, beliau ditunjuk sebagai Managing Director Special Asset Management sampai dengan bulan Desember 2009.

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

36

Page 36: BMRI Annual Report 2009

Sentot A. Sentausa Direktur Risk Management

Bambang SetiawanDirektur Corporate Secretary, Legal & Customer Care

DIREKSI

Lahir pada tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan Sarjana jurusan Statistik dari Universitas Padjajaran Bandung tahun 1983 dan memperoleh gelar MBA dari Monash University, Melbourne, Australia tahun 1994. Beberapa short course yang diikuti antara lain Strategic Agility Leading Flexibility Organizations, Harvard Business School USA, Leadership at The Peak, Center for Creative Leadership, USA.

Mengawali karir di dunia perbankan tahun 1986 sebagai Officer di Divisi Riset dan Pengembangan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). Kemudian ditugaskan di Direktorat Treasury bidang Asset dan Liabilities Committee (ALCO), Wakil Kepala Cabang Bapindo Palembang, dan Kepala Cabang di dua cabang lainnya.Seiring proses merger Bank Mandiri, beliau menjabat Vice President and Division Head, Global Markets & Treasury Controlling. Pada tahun 2000, menjabat Division Head Market, Operational and Legal Risk, dan menjabat Division Head Procurement and Fixed Assets pada tahun 2001. Tahun 2001, beliau ditunjuk sebagai Vice President and Regional Risk Manager, di Bank Mandiri Wilayah VIII di Surabaya. Pada tahun 2003, beliau menduduki jabatan Group Head and Senior Vice President untuk Procurement & Fixed Assets. Tahun 2004, beliau ditugaskan menjadi Senior Vice President & Group Head Consumer Risk Group, dan pada awal tahun 2005 menjadi Portfolio and Operational Risk Group Head. Pada bulan Juni 2005, beliau ditunjuk sebagai Koordinator, Risk Management Directorate, merangkap sebagai Group Head Portfolio and Operational Risk.

Bulan Mei 2006, beliau diangkat menjadi Direktur Risk Management sampai sekarang.

Lahir pada tahun 1958 dan Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi di Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 1984 dan melanjutkan pendidikan Master serta memperoleh gelar Master of Business Administration dari Temple University, Philadelphia, Pennsylvania pada tahun 1993. Mengikuti berbagai pendidikan di dalam dan luar negeri antara lain Executive Trainings for CFO di Wharton School, University of Pennsylvania, Effective Corporate Board di Harvard Business School dan Essential of Leadership di London Business School, UK.

Beliau memulai karir di Bank Bumi Daya (BBD) tahun 1985 sebagai Tata Usaha Satuan Kerja Audit Intern dengan jabatan terakhir Pemimpin Bagian Laporan Keuangan. Seiring proses merger Bank Mandiri beliau ditunjuk sebagai Group Head Accounting dari bulan Juli 1999 sampai dengan Januari 2001 dan kemudian beliau ditunjuk untuk menduduki posisi Project Head of Financial Control.

Pada tahun 2003, beliau ditunjuk sebagai Group Head Compliance. Bulan Juli 2004, beliau memperoleh penugasan dari Presiden RI menjadi Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan sampai tahun 2005. Bulan November 2005, beliau kembali ke Bank Mandiri menduduki posisi Group Head Accounting.

Sejak bulan Februari 2006 beliau ditugaskan sebagai Executive Vice President Coordinator Information and Technology merangkap Group Head Accounting hingga Mei 2006. Pada tanggal 22 Mei 2006 oleh RUPS beliau ditunjuk menjadi Direktur Bank Mandiri yang kemudian ditugaskan selaku Direktur yang membidangi Compliance, Legal, Learning Center dan Human Capital sampai dengan tanggal 17 Desember 2008, selanjutnya beliau ditugaskan sebagai Direktur yang membidangi Corporate Secretary, Legal, Customer Care dan Culture & Service Specialist sampai saat ini.

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

37

Page 37: BMRI Annual Report 2009

DIREKSI

Riswinandi Direktur Corporate Banking

Thomas ArifinDirektur Treasury & International Banking

Lahir pada tahun 1957 dan menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 1983. Memulai karir sebagai Senior Assistant di SGV Utomo pada tahun 1984. Selanjutnya tahun 1986 mulai berkarir di PT. Bank Niaga Tbk selama kurun waktu 13 tahun, khususnya dalam pengelolaan kredit korporasi (Corporate Banking), juga sebagai Kepala Cabang (General Manager) Bank Niaga di Los Angeles, Amerika Serikat dan terakhir menjabat sebagai Vice President Human Resources (Group Head).

Tahun 1999 bekerja di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dengan jabatan terakhir sebagai Senior Vice President-Loan Work Out & Collection Division Head di BPPN sampai dengan tahun 2001. Dalam tahun yang sama (2001) melanjutkan karir di PT. Bank Danamon Tbk, menjabat sebagai Executive Vice President - Corporate Lending Division dan terakhir menjabat sebagai Direktur PT. Bank Danamon Tbk sampai dengan Juni 2003.

Pada bulan September 2003, ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sampai dengan bulan Mei 2005. Selanjutnya terhitung bulan Oktober 2005 bertugas sebagai Executive Vice President - Credit Recovery II. Pada bulan Mei 2006, ditunjuk sebagai Direktur Special Asset Management PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. hingga Maret 2008, selanjutnya bertugas sebagai Direktur Corporate Banking sampai saat ini.

Lahir pada tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Matematika dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1985, Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1986 dan menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Indonesia pada tahun 1990.

Beliau memperoleh beasiswa dari European Community dan ASEAN Countries untuk melanjutkan pendidikan Master di European University, Toulouse, Perancis dan memperoleh gelar Master of Business Administration (International Business) pada tahun 1993. Beliau juga telah mengikuti Executive Program yang diselenggarakan oleh INSEAD , Northwestern University dan Wharton Business School - University of Pennsylvania USA.

Pada tahun 2004, beliau memperoleh Scholarship Training sponsored by Swedish International Development Agency (SIDA) dalam Advanced Training of Risk Management in Banking KPMG di Stockholm, Sweden. Beliau memiliki Sertifikasi Risiko (CRPSM) dan saat ini adalah Ketua Perhimpunan Pedagang Surat Utang Negara (HIMDASUN).

Mengawali karir pada tahun 1986 sebagai Account Officer PT. Bank Bali Tbk. Pada tahun 1997, beliau dipromosikan menjadi First Vice President, General Manager di Los Angeles Branch, USA. Seiring proses merger PT. Bank Bali Tbk. Beliau ditunjuk sebagai General Manager, Risk Management Group PT. Bank Permata Tbk. pada tahun 2003-2006.

Pada tahun 2006, beliau bergabung dengan Bank Mandiri dan menjabat sebagai Direktur Treasury and International Banking sampai sekarang.

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

38

Page 38: BMRI Annual Report 2009

DIREKSI

Budi G. Sadikin Direktur Micro & Retail Banking

Ogi PrastomiyonoDirektur Compliance & Human Capital

Lahir pada tahun 1964 dan menyelesaikan pendidikan sarjana fisika nuklir dari Institut Teknologi Bandung tahun 1988. Mendapatkan Sertifikasi Chartered Financial Consultant dan Certified Life Underwriter dari Singapore Insurance Institute pada tahun 2004.

Mengawali karir pada tahun 1988 sebagai Information Technology Officer di IBM Asia- Pacific Headquarter, Tokyo, Japan dengan jabatan terakhir sebagai Systems Integration & Professional Services Manager pada tahun 1994. Bergabung dengan PT. Bank Bali Tbk., dan berturut-turut menjabat sebagai General Manager Electronic Banking, Chief General Manager Wilayah Jakarta, dan Chief General Manager Human Resources hingga tahun 1999.

Selanjutnya, beliau bergabung dengan ABN AMRO Bank Indonesia, jabatan terakhir beliau adalah Senior Vice President, Director of Consumer & Commercial Banking ABN AMRO Indonesia & Malaysia hingga tahun 2004. Tahun 2004, beliau bergabung dengan PT. Bank Danamon Tbk., sebagai Executive Vice President Consumer Banking dan Direktur Adira Quantum Multi Finance.

Beliau bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2006 dan menjabat sebagai Direktur Micro & Retail Banking sampai sekarang.

Lahir pada tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknologi Pertanian di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1984 dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari University of Notre Dame Indiana USA pada tahun 1994.

Beliau memulai karir di Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) pada tahun 1986 sebagai Loan Officer Biro Kredit Perkebunan dan terakhir menjabat Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan pada tahun 1999.

Seiring proses merger Bank Mandiri beliau ditunjuk sebagai Kepala Divisi Compliance sampai dengan Januari 2001 dan kemudian beliau ditunjuk untuk menduduki posisi Project Head IPO Working Team, hingga Bank Mandiri menjadi perusahaan publik pada Juli 2003.

Pada bulan Desember 2003, beliau ditunjuk sebagai Direktur Bank Syariah Mandiri dan menjabat sampai dengan Juni 2005. Beliau kembali ke Bank Mandiri dan menduduki posisi Group Head Compliance. Sejak bulan Januari 2006 sampai dengan Mei tahun 2008 beliau menjabat sebagai Group Head Internal Audit.

Pada bulan Mei 2008 oleh RUPS beliau diangkat menjadi Direktur Bank Mandiri, dan sampai dengan saat ini membidangi Compliance dan Human Capital.

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

39

Page 39: BMRI Annual Report 2009

Haryanto T. Budiman EVP Koordinator Change Management Office

EVP KOORDINATOR

Pahala N. MansuryEVP Koordinator Finance & Strategy dan Chief Financial Officer

Lahir pada tahun 1971. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia dan memperoleh gelar MBA Finance dari Stern School of Business, New York University, USA.

Beliau memulai karir sebagai Change Management Consultant di Andersen Consulting Jakarta sampai dengan tahun 1997. Pada tahun 1998, bekerja pada perusahaan pengelolaan investasi secara paruh waktu di New York, Amerika Serikat.

Selepas itu, beliau menduduki jabatan Senior Consultant di Booz Allen Hamilton kemudian, beliau menjabat sebagai Project Leader pada The Boston Consulting Group sampai dengan tahun 2003, dengan penugasan di berbagai proyek di sektor perbankan.

Beliau bergabung dengan Bank Mandiri dan menduduki berbagai posisi diantaranya Group Head Corporate Development, Change Management Office, Accounting dan Economic Research dalam kurun waktu 2003 sampai dengan tahun 2006.

Sejak tahun 2006, beliau menduduki jabatan sebagai EVP Coordinator Finance & Strategy dan Chief Financial Officer. Saat ini beliau juga aktif sebagai pengurus di CFA Indonesia sebagai Vice President.

Lahir pada tahun 1968 dan menyelesaikan pendidikan sarjana (Bachelor of Science) di jurusan Aerospace Engineering dari Texas A&M University pada tahun 1990 dan meraih gelar Master of Science (M.Sc) di jurusan Engineering Mechanics dari Virginia Polytechnic Institute & State University pada tahun 1991. Beliau meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph. D) di bidang Structures Technology dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat pada tahun 1996.

Selain pendidikan formal, beliau juga mengikuti berbagai pelatihan manajemen di bidang strategi, organisasi dan manajemen operasional yang diselenggarakan oleh McKinsey & Company serta Program Pelatihan Eksekutif di Harvard Business School dan di Graduate School of Business, Stanford University di Amerika Serikat.

Mengawali karir di perusahaan konsultan McKinsey & Company. Selama bergabung dengan McKinsey sejak tahun 1996 sampai dengan 2006, ditugaskan di Amerika Serikat, Australia, Indonesia, India, Korea Selatan, Malaysia, dan Singapura untuk menangani proyek-proyek strategis, organisasi, dan manajemen operasional di berbagai perusahaan besar (termasuk institusi-institusi keuangan terkemuka) di negara-negara tersebut. Jabatan terakhir di McKinsey adalah sebagai Associate Partner dan Direktur di PT. McKinsey Indonesia.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 2006 dan menduduki posisi jabatan Executive Vice President (EVP) Coordinator di Direktorat Change Management Office.

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

40

Page 40: BMRI Annual Report 2009

EVP KOORDINATOR

Mansyur S. NasutionEVP Koordinator Consumer Finance

Riyani T. BondanEVP Koordinator Internal Audit

Lahir pada tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan sarjana pada Institut Pertanian Bogor (IPB) di bidang peternakan di tahun 1981, memperoleh gelar Master of Science in Resource Economics pada tahun 1991 dari Colorado State University.

Karirnya dimulai pada sektor pertanian dan peternakan dari tahun 1981 sampai dengan 1983 pada Gabungan Koperasi Susu Indonesia dan Center for Agribusiness Development.

Beliau bergabung dengan Bank Bumi Daya pada tahun 1983 sebagai Credit Analyst dan Pada tahun 1997 menjabat sebagai Pemimpin Bagian Kredit BUMN. Setelah bergabung dengan Bank Mandiri, Beliau menduduki berbagai posisi jabatan di Bank Mandiri antara lain Division Head Credit Risk Review (1999-2000), Division Head Commercial Credit Risk (2000-2002), Jakarta Regional Risk Manager (2003-2004), Regional Manager Kantor Wilayah VII Semarang ( 2004-2005), Group Head Consumer Risk (2005-2006), Group Head Commercial Risk (2006),Group Head Corporate Secretary (2006-2008). Beliau mengikuti berbagai pendidikan dan kursus di dalam dan di luar negeri, antara lain pendidikan kepemimpinan bank (SESPIBANK) di Institut Bankir Indonesia , serta Leadership Training di Harvard Business School dan IMD International.

Beliau ditunjuk sebagai Executive Vice President Coordinator untuk mensupervisi Direktorat Consumer Finance pada bulan Oktober 2008 sampai dengan sekarang.

Lahir pada tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Sarjana dari Institut Pertanian Bogor tahun 1984 dan memperoleh gelar MBA dari University of Illinois, Urbana Champaign USA pada tahun 1994.

Beliau memulai karir sebagai Analis Kredit pada Biro Kredit Perkebunan PT. Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) tahun 1987. Pada tahun 1994, beliau menjabat Kepala Seksi Biro Korporasi. Tahun 1997 sampai tahun 1999 beliau ditunjuk sebagai Executive Secretary to President Director.

Seiring proses merger Bank Mandiri, beliau menduduki posisi Group Head (Kepala Bagian) Corporate & Commercial Credit Division. Pada tahun 2000 sampai dengan 2001 beliau ditunjuk menduduki jabatan Kepala Bagian Commercial Credit III dan tahun 2001 sampai tahun 2002 menjabat posisi Department Head Consumer Credit Risk Approval.

Tahun 2002 beliau ditunjuk sebagai Group Head (Kepala Divisi) Retail Credit Risk Approval sampai dengan tahun 2003 dan selanjutnya menduduki posisi sebagai Group Head Learning Center selama kurun waktu 2 tahun sampai tahun 2005.

Tahun 2005 beliau menduduki posisi sebagai Group Head Corporate Risk dan pada bulan Juni 2008 beliau ditunjuk untuk menjabat sebagai Group Head Internal Audit Group. Pada bulan Oktober 2008 beliau ditunjuk sebagai EVP Coordinator Internal Audit sampai saat ini

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

41

Page 41: BMRI Annual Report 2009

STRUKTUR ORGANISASI

Dew

an K

omis

aris

Dire

ktur

Kom

ite

diba

wah

Dire

ksi

EVP

Koo

rdin

ator

Gro

up H

ead

Spec

ialis

t se

ting

kat

Gro

up H

ead

Ana

k Pe

rusa

haan

Uta

ma

Ris

k an

d Ca

pita

l Com

mit

tee

Info

rmat

ion

& T

echn

olog

y Co

mm

itte

ePe

rson

nel P

olic

y Co

mm

itte

eW

hole

sale

Exe

cuti

ve C

omm

itte

eR

etai

l & S

uppo

rt E

xecu

tive

Com

mit

tee

Corp

orat

eBa

nkin

g

Risw

inan

di

Corp

orat

eBa

nkin

g I

Corp

orat

eBa

nkin

g II

Corp

orat

eBa

nkin

g III

Man

diri

Seku

rita

s

Man

diri

Tuna

sFi

nanc

e

Synd

icat

ed &

Stru

ctur

edFi

nanc

e

Jaka

rta

Com

mer

cial

Sale

s

Regi

onal

Com

mer

cial

Sale

s 1

Regi

onal

Com

mer

cial

Sale

s 2

Who

lesa

lePr

oduc

t M

anag

emen

t

Smal

l Bu

sine

ss 1

Smal

l Bu

sine

ss 2

Bank

Sya

riah

Man

diri

Com

mer

cial

Bank

ing

Zulk

ifli Z

aini

Mas

s &

Elec

tron

icBa

nkin

g

Wea

lth

Man

agem

ent

AX

A M

andi

riFi

nanc

ial

Serv

ice

Bank

Sin

arH

arap

an B

ali

Jaka

rta

Net

wor

k

Regi

onal

Net

wor

k

Mic

roBu

sine

ss

Mic

ro &

Ret

ail

Bank

ing

Budi

G. S

adik

in

Cons

umer

Card

Cons

umer

Loan

s

Cons

umer

Fina

nce

Man

syur

S. N

asut

ion

Inte

rnat

iona

l Ba

nkin

g &

Capi

tal M

arke

t Se

rvic

es

Trea

sury

Bank

Man

diri

(Eur

ope)

Lim

ited

Trea

sury

&In

tern

atio

nal B

anki

ng

Thom

as A

rifin

Cred

itRe

cove

ry I

Cred

itRe

cove

ry II

Ass

etM

anag

emen

t

Spec

ial A

sset

Man

agem

ent

Abd

ul R

achm

an

Com

plia

nce

Hum

anCa

pita

l Se

rvic

e

Hum

anCa

pita

lS

trat

egy

&Po

licy

Lear

ning

Cent

er

Com

plia

nce

&H

uman

Cap

ital

Ogi

Pra

stom

iyon

oIn

tern

al A

udit

Riya

ni T

. Bon

dan

Mar

ket &

Ope

rati

onal

Risk

Cred

it R

isk

& P

olic

y

Corp

orat

eR

isk

Com

mer

cial

Risk

Ret

ail &

Cons

umer

R

isk

Risk

Man

agem

ent

Sent

ot A

. Sen

taus

aWak

il D

irek

tur U

tam

aI W

ayan

Agu

s M

erta

yasa

Inve

stor

Rela

tion

s

Stra

tegy

&Pe

rfor

man

ce

Acc

ount

ing

Proc

urem

ent

& F

ixed

Ass

et

Chie

f of

Econ

omis

t

Fina

nce

&St

rate

gy

Paha

la N

. Man

sury

IT

Ope

rati

ons

IT B

usin

ess

Solu

tion

&A

pplic

atio

nSe

rvic

es

Plan

ning

Polic

ies,

Proc

edur

esA

rchi

tect

ure

Cred

itO

pera

tion

s

Cent

ral

Ope

rati

ons

Elec

tron

icCh

anne

lO

pera

tion

Tech

nolo

gy &

Ope

rati

ons

Sasm

ita

Corp

orat

eSe

cret

ary

Lega

l

Cust

omer

Care

Corp

orat

e Se

cret

ary,

Lega

l & C

usto

mer

Car

e

Bam

bang

Set

iaw

an

Dew

an K

omis

aris

Edw

in G

erun

gan

- K

omis

aris

Uta

ma/

K

omis

aris

Inde

pend

enM

ucha

yat

- W

akil

Kom

isar

is U

tam

aM

ahm

uddi

n Ya

sin

- K

omis

aris

Soe

darj

ono

- K

omis

aris

Inde

pend

enPr

adjo

to

- K

omis

aris

Inde

pend

en

Gun

arni

Soe

wor

o -

Kom

isar

is In

depe

nden

Dir

ektu

r Uta

ma

Agu

s M

arto

war

dojo

Cult

ure

&Se

rvic

eSp

ecia

list

Chan

geM

anag

emen

t O

ffice

Har

yant

o T.

Bud

iman

Corp

orat

e Ba

nkin

g A

gro-

Base

d

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

42

Page 42: BMRI Annual Report 2009

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISISMANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

43

Page 43: BMRI Annual Report 2009

BAHASAN SERTA ANALISIS TENTANG HASIL USAHA DAN KONDISI KEUANGAN BANK MANDIRI.

Bahasan mengenai operasional Bank Mandiri, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 ini sebaiknya dibaca bersama-sama dengan Laporan Keuangan Konsolidasian yang lengkap, termasuk catatan-catatan di dalamnya yang terdapat pada bab berikutnya.

Bahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Bank Mandiri dan Anak Perusahaan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 yang disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan tersebut telah di audit oleh auditor independen KAP Haryanto Sahari & Rekan, a member firm of PricewaterhouseCoopers Global Network. Data keuangan tahun 2009 juga disajikan

WAYAN AGUS MERTAYASAWakil Direktur Utama

Laba per saham tahun 2009 meningkat 34,1% dari Rp255 pada tahun 2008 menjadi

Rp342. Total laba operasional Bank Mandiri mencapai Rp10.434 miliar, yang terbesar

di Indonesia, sementara laba bersih tumbuh 34,7% mencapai Rp7.155 miliar.

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

44

Page 44: BMRI Annual Report 2009

dalam US Dollar dengan menggunakan kurs pada tanggal 31 Desember 2009 yaitu USD1 = Rp9.395

Kecuali dinyatakan lain, semua informasi keuangan yang berhubungan dengan Bank Mandiri dinyatakan secara konsolidasi sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Bahasan serta analisis tentang hasil usaha dan kondisi keuangan ini disajikan dalam 3 bagian sebagai berikut :

TINJAUAN MENGENAI KINERJA DAN KONDISI KEUANGAN Memberikan tinjauan mengenai 12 (duabelas) kinerja & kondisi keuangan utama. Tinjauan ini juga menyajikan kinerja dan kondisi keuangan Bank

Pemerintah dan Bank Swasta lainnya. Pembahasan yang lebih rinci atas kinerja dan kondisi keuangan tersebut disajikan pada bagian lain pembahasan umum dan analisis manajemen mengenai hasil usaha dan kondisi keuangan.

HASIL USAHA Memberikan kajian mengenai kinerja keuangan yang disusun berdasarkan Laporan Laba Rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

KONDISI KEUANGAN Memberikan kajian mengenai kinerja keuangan yang disusun berdasarkan Neraca, Laporan Arus Kas serta Laporan Komitmen dan Kontinjensi, yang disajikan pada halaman selanjutnya.

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

DAFTAR ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI

No Nama Perusahaan Bidang Usaha Kepemilikan (%)

1. Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL) Perbankan 100,00

2. Mandiri International Remittance (MIR)

Sendirian Berhad Jasa Pengiriman Uang 100,00

3. PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) Perbankan Syariah 99,99

4. PT. Usaha Gedung Bank Dagang Negara Pengelolaan Properti 99,00

5. PT. Mandiri Sekuritas Sekuritas 95,69

6. PT. Bumi Daya Plaza Pengelolaan Properti 93,33

7. PT. Bank Sinar Harapan Bali Perbankan 81,46

8. PT. Mandiri Tunas Finance Pembiayaan 51,00

9. PT. AXA Mandiri Financial Services Asuransi 49,00

10. PT. Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia Perusahaan Induk 34,00

11. PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia Depository 10,00

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

45

Page 45: BMRI Annual Report 2009

SEKILAS TENTANG KINERJA DAN KONDISI KEUANGAN BANK MANDIRI 1)

BANK MANDIRI

MARJIN PENDAPATAN BUNGA BERSIH

BANK LAIN

- Marjin pendapatan bunga bersih pada tahun 2009 mengalami sedikit penurunan menjadi 5,2% dari 5,5% pada tahun sebelumnya.

- penurunan tersebut terutama disebabkan meningkatnya cost of funds dari 4,4% ditahun 2008 menjadi 4,8% di tahun 2009.

- Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) pada tahun 2009 mengalami peningkatan yang cukup baik menjadi 22,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 18,1%.

- Peningkatan tersebut terutama disebabkan peningkatan laba bersih yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

- Pada tahun 2009, marjin pendapatan bunga bersih Bank Pemerintah mengalami sedikit penurunan, sedangkan marjin pendapatan bunga bersih Bank Swasta meningkat.

- Marjin pendapatan bunga bersih Bank Pemerintah untuk tahun 2009 sebesar 7,7%, sedangkan Bank Swasta sebesar 7,5%.

- Imbal hasil rata-rata ekuitas Bank Pemerintah maupun Bank Swasta mengalami peningkatan pada tahun 2009.

- ROE Bank Pemerintah untuk tahun 2009 sebesar 23,2%, sedangkan Bank Swasta sebesar 21,8%.

- ROA tahun 2009 meningkat sebesar 20,0% menjadi 3,0% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 2,5%.

- Peningkatan tersebut terutama disebabkan laba bersih yang meningkat sebesar 34,7% di tahun 2009 dibandingkan assets yang tumbuh hanya 10,1%.

- Imbal Hasil Rata-rata Aktiva (ROA) Bank Pemerintah maupun Bank Swasta pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya masing-masing menjadi 2,8% dan 2,6%.

- Rata-rata ROA perbankan pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang semula 2,50% menjadi 2,80%.

IMBAL HASIL RATA-RATA EKUITAS (ROE)

(%) 30

24

18

12

6

0‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

(%) 10

8

6

4

2

0‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

IMBAL HASIL RATA-RATA AKTIVA (ROA)

(%) 5

4

3

2

1

0‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

Bank Mandiri Bank Pemerintah Bank Swasta

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

46

Page 46: BMRI Annual Report 2009

RASIO BIAYA TERHADAP PENDAPATAN BERSIH 2)

RASIO KREDIT KOLEKTIBILITAS DPK TERHADAP TOTAL KREDIT

- Upaya efisiensi yang dilakukan Bank Mandiri menyebabkan terjadi penurunan rasio biaya terhadap pendapatan bersih yang cukup baik dari 42,3% menjadi 40,2% pada tahun 2009.

- Pertumbuhan biaya overhead hanya sebesar 8,9% dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan operasional sebesar 15,7% menunjukkan pengendalian biaya yang baik.

- Rasio kredit dalam perhatian khusus di tahun 2009 mengalami sedikit peningkatan dari 9,1% pada tahun 2008 menjadi 9,5%.

- Secara nominal jumlah kredit dalam perhatian khusus pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp18.838 miliar.

- Rasio biaya terhadap pendapatan bersih Bank Pemerintah sebesar 42,2% lebih baik dibandingkan dengan Bank Swasta lainnya yaitu 46,9%.

- Rasio kredit dalam perhatian khusus Bank Pemerintah maupun Bank Swasta mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya masing-masing menjadi 6,1% dan 4,3%.

(%) 25

20

15

10

5

0

(%)60

50

40

30

20

0‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

RASIO KREDIT BERMASALAH – BRUTO- Rasio Kredit Bermasalah – Bruto pada tahun 2009 mengalami perbaikan dari 4,7% pada tahun 2008 menjadi 2,8%.

- Sementara itu, Rasio Kredit Bermasalah – Neto pada tahun 2009 juga menurun menjadi sebesar 0,4%.

- Rasio kredit bermasalah bruto Bank Pemerintah lainnya maupun Bank Swasta pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, masing-masing menjadi 4,6% dan 2,4%.

BANK MANDIRI BANK LAIN

(%) 30

24

18

12

6

0

Bank Mandiri Bank Pemerintah Bank Swasta

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

47

Page 47: BMRI Annual Report 2009

PENYISIHAN PENGHAPUSAN KREDIT TERHADAP KREDIT BERMASALAH

RASIO KREDIT TERHADAP DANA PIHAK KETIGA – NON BANK

- Penyisihan penghapusan kredit terhadap kredit bermasalah mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari 127,1% menjadi 200,5% lebih tinggi dibanding rata-rata Bank Swasta dan Bank Pemerintah lainnya. Hal tersebut menunjukkan prinsip kehati-hatian.

- Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga – non Bank tahun 2009 mengalami peningkatan dari 59,2% pada tahun 2008 menjadi 61,4%.

- Hal ini disebabkan karena pertumbuhan kredit sebesar 13,8% lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan DPK sebesar 10,5%.

- Bank Swasta lebih konservatif dalam pembentukan PPAP dibandingkan dengan Bank Pemerintah lainnya.

- Hal ini ditunjukkan oleh rasio PPAP terhadap NPL (143,5%) yang lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Pemerintah lainnya (124,4%).

- Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga Bank Pemerintah lainnya sebesar 76,3% lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Swasta yaitu sebesar 68,8%.

(%) 100

80

60

40

20

0

(%) 250

200

150

100

50

0

(%) 5

4

3

2

1

0

RASIO BEBAN OVERHEAD TERHADAP JUMLAH AKTIVA

- Rasio beban overhead terhadap jumlah aktiva mengalami kenaikan menjadi 2,3%, lebih rendah dibandingkan Bank Pemerintah lainnya maupun Bank Swasta.

- Sebagai bank terbesar, Bank Mandiri memiliki keunggulan komparatif dalam skala operasi dan efisiensi.

- Rasio beban overhead terhadap aktiva Bank Pemerintah pada tahun 2009 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 3,1%, sedangkan rasio beban overhead terhadap aktiva Bank Swasta mengalami peningkatan menjadi 3,7%.

BANK MANDIRI BANK LAIN

‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

Bank Mandiri Bank Pemerintah Bank Swasta

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

SEKILAS TENTANG KINERJA DAN KONDISI KEUANGAN BANK MANDIRI 1)

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

48

Page 48: BMRI Annual Report 2009

BANK MANDIRI BANK LAIN

RASIO DANA MURAH- Rasio dana murah Bank Mandiri pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2008 menjadi 58,4%.

- Jumlah dana murah meningkat sebesar 13,7%, sedangkan jumlah dana mahal hanya meningkat sebesar 6,4%. Hal ini menyebabkan rasio dana murah meningkat.

- Komposisi dana murah Bank Pemerintah lainnya mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 56,7%. Sedangkan dana murah Bank Swasta mengalami peningkatan menjadi 58,7%

(%)70

60

50

40

30

0

Catatan :1) Data untuk Bank Pemerintah, merupakan rata-rata data keuangan BRI, BNI dan BTN, sedangkan data Bank Swasta merupakan rata-rata data keuangan BCA, Bank Danamon, BII, Bank

Lippo dan Bank Niaga yaitu 5 bank swasta terbesar menurut total aktiva yang datanya tersedia semenjak tahun 2005. Untuk data Bank Swasta tahun 2008 dan 2009 merupakan rata-rata data keuangan BCA, Bank Danamon, BII dan Bank CIMB Niaga.

2) Rasio Biaya terhadap pendapatan bersih = Beban overhead/Pendapatan operasional (tidak termasuk pendapatan kenaikan nilai dan keuntungan penjualan surat berharga dan Obligasi

Pemerintah).

‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

RASIO KECUKUPAN MODAL INTI- Rasio Kecukupan Modal Inti

mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 12,5%.

- Penurunan disebabkan pertumbuhan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebesar Rp. 23 triliun atau 13,3 %.

- Rata-rata Rasio Kecukupan Modal Inti perbankan mengalami sedikit sedikit peningkatan menjadi 13,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 12,9%.

- Sistem perbankan memiliki kecukupan modal yang sangat baik untuk mengantisipasi kebutuhan pertumbuhan.

(%) 25

20

15

10

5

0‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

RASIO KECUKUPAN MODAL (CAR)- Rasio Kecukupan Modal (CAR) Bank Mandiri dengan Risiko Kredit pada tahun 2009 sebesar 15,6% jauh diatas kebutuhan modal menurut regulasi (8%), serta diatas rata-rata CAR perbankan.

- Dengan CAR yang cukup tinggi tersebut memungkinkan Bank Mandiri terus mengembangkan usaha.

- Secara umum, CAR sistem perbankan di tahun 2009 relatif stabil dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 15,3%, jauh di atas kebutuhan modal menurut regulasi (8%).

(%) 30

25

20

15

10

0‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09

Bank Mandiri Bank Pemerintah Bank Swasta

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

49

Page 49: BMRI Annual Report 2009

Pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 13,4% dari Rp14.800 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp16.777 miliar pada tahun 2009. Peningkatan tersebut terutama disebabkan membaiknya kolektibilitas kredit dan bertumbuhnya kredit sehingga mengakibatkan peningkatan pendapatan bunga bersih.

Kami sajikan pula pendapatan bunga yang berasal dari aktiva produktif, biaya bunga dana pihak ketiga serta marjin pendapatan bunga bersih – bank saja

RINGKASAN PERHITUNGAN LABA (RUGI) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 31 DESEMBER 2009

2008 2009 % Perubahan Rp. Miliar Rp. Miliar USD Juta

Pendapatan Bunga 27.336 32.599 3.470 19,3 %

Beban Bunga (12.537) (15.822) (1.684) 26,2 %

Pendapatan Bunga - bersih 14.800 16.777 1.786 13,4 %

Pendapatan Provisi, Komisi dan Fee 3.423 4.311 459 25,9 %

Pendapatan Transaksi Valuta Asing 789 637 68 (19,3 %)

Keuntungan (kerugian) penjualan

Surat Berharga & Obligasi Pemerintah (54) 181 19 435 %Keuntungan (Kerugian) atas penurunan nilaiSurat Berharga & Obligasi Pemerintah 1 (2) - (300 %)

Pendapatan Operasional Lainnya 441 536 57 21,5 %

Pendapatan Operasional 19.400 22.440 2.389 15,7 %

Beban penyisihan penghapusanaktiva produktif dan komitmen & kontinjensi serta lainnya (net) (2.595) (1.996) (212) (23,1 %)

Beban Umum & Administrasi (3.862) (4.325) 460 12,0 %

Beban Personalia (4.564) (4.854) (517) 6,4 %

Beban operasional Lainnya –Beban Lainnya (469) (831) (88) 77,2 %

Laba Operasional 7.910 10.434 1.111 31,9 %

Pendapatan (Beban) Non Operasional – bersih 158 390 42 146,8 %

Laba sebelum pajak dan Hak Minoritas 8.068 10.824 1.152 34,2 %

Laba Bersih 5.313 7.155 762 34,7 %

PENDAPATAN BUNGA BERSIH

HASIL OPERASIONAL • Laba per saham (EPS) sebesar Rp341,72• Laba bersih meningkat 34,7% menjadi Rp7.155 miliar • Pendapatan provisi, komisi dan fee meningkat 25,9% menjadi Rp4.311 miliar• Jumlah pendapatan operasional sebesar Rp22.440 miliar

(%) 12

10

8

6

4

2

0‘06 ‘07 ‘08 ‘09

7,30 %

4,80 % 4,44 %4,84 %

11,40 % 9,80 % 9,80 %

9,84 %

4,43

%

5,19

%

5,48

%

5,20

%

Pendapatan Bunga Biaya Bunga Dana Marjin Pendapatan Bunga Bersih

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

50

Page 50: BMRI Annual Report 2009

RINCIAN VOLUME RATA-RATA (Rp miliar), YIELD DAN PENDAPATAN BUNGA UNTUK MASING-MASING MATA UANG – BANK SAJARUPIAH

2006 2007 2008 2009Keterangan Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata

Kredit 69.968 13,00% 73.617 12,30% 99.971 11,98% 133.988 12,80%

Obligasi Pemerintah 91.591 11,80% 90.202 7,80% 88.175 8,84% 87.879 8,25%

Interest Earning Assets 176.907 12,60% 183.223 9,90% 205.351 10,36% 243.633 10,80%

SBI 1 bulan 11,90% 8,63% 9,10% 6,46%

2006 2007 2008 2009Keterangan Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata

Kredit 29.970 4,70% 35.097 7,10% 36.895 6,26% 31.619 6,33%

Interest Earning Assets 42.715 4,80% 45.311 6,60% 50.512 5,25% 60.007 3,66%

VALUTA ASING

RINCIAN VOLUME RATA-RATA (Rp miliar) DAN BIAYA DANA UNTUK MASING-MASING MATA UANG – BANK SAJARUPIAH

2006 2007 2008 2009Keterangan Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata

Giro 30.174 3,30% 36.116 2,60% 42.030 2,85% 46.180 3,61%

Tabungan 45.697 4,50% 61.941 3,70% 76.132 3,12% 82.504 2.78%

Deposito Berjangka 94.448 11,10% 75.727 7,40% 77.408 7,56% 103.663 8,36%

Interest Bearing Liabilities 177.659 7,80% 180.696 5,00% 201.393 4,75% 237.338 5,36%

2006 2007 2008 2009Keterangan Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata

Giro 12.727 2,60% 15.151 1,90% 19.748 1,65% 29.043 1,10%

Deposito Berjangka 15.269 4,00% 13.871 3,70% 16.973 3,30% 17.107 3,06%

Interest Bearing Liabilities 33.532 4,10% 35.885 3,50% 46.868 2,93% 51.389 2,10%

VALUTA ASING

Marjin pendapatan bunga pada akhir tahun 2009 mengalami sedikit penurunan dari sebesar 5,5% menjadi 5,2%.

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

51

Page 51: BMRI Annual Report 2009

PENDAPATAN BUNGA KREDIT

Yield pendapatan bunga kredit (bank saja)-rupiah pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari 12,0% menjadi 12,8%, sedangkan yield pendapatan bunga kredit valuta asing relatif stabil yaitu 6,3%.

Kontribusi pendapatan bunga yang berasal dari kredit pada tahun 2009 meningkat menjadi 64,6% dari total pendapatan bunga sebesar Rp32.599 miliar, hal ini terutama disebabkan perbaikan kualitas kredit, serta jumlah penyaluran kredit yang terus meningkat.

Secara nominal total pendapatan bunga kredit yang diberikan meningkat 32,0% dari Rp15.958 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp21.064 miliar pada tahun 2009.

Volume rata-rata kredit yang diberikan juga meningkat dari Rp152.187 miliar

pada tahun 2008 menjadi Rp183.618 miliar pada tahun 2009.

Rata-rata Base Lending Rate kredit rupiah maupun valas pada tahun 2009 lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan tersebut terjadi pada hampir pada semua segmen kredit.

Rata-rata Base Lending Rate untuk masing-masing segmen kredit pada tahun 2008 dan 2009 adalah:

KOMPOSISI PENDAPATAN BUNGA (Rp. Miliar)

2007 2008 2009Keterangan

Rp. Miliar % dari total Rp. Miliar % dari total Rp. Miliar % dari total

Kredit 12.630 52,78 % 15.958 58,38 % 21.064 64,62 %

Obligasi Pemerintah 7.418 31,00 % 7.799 28,53 % 7.437 22,81 %

Penempatan 756 3,16 % 662 2,42 % 475 1,46 %

Surat Berharga 1.760 7,36 % 1.625 5,94 % 2.199 6,75 %

Lainnya 1.365 5,70 % 1.292 4,73 % 1.424 4,37 %

T o t a l 23.929 100,00 % 27.336 100,00 % 32.599 100,00 %

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

52

Page 52: BMRI Annual Report 2009

Pada akhir tahun 2009 sebesar 2,0% dari kredit rupiah merupakan NPL, menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 3,2%, sedangkan 8,3% dari kredit valas merupakan NPL menurun dari sebelumnya sebesar 12,7%.

Pendapatan bunga kredit untuk kolektibilitas 4 dan 5 harus dibukukan sebagai pengurang pokok kredit.

PENDAPATAN BUNGA OBLIGASI PEMERINTAH

Yield pendapatan bunga Obligasi Pemerintah pada tahun 2009 mengalami sedikit penurunan 8,8% pada tahun 2008 menjadi 8,3% pada tahun 2009.

Kontribusi pendapatan bunga yang berasal dari Obligasi Pemerintah pada tahun 2009 juga mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun

sebelumnya dari 28,5% menjadi 22,8% dari total pendapatan bunga.

Secara nominal total pendapatan bunga Obligasi Pemerintah menurun 7,0% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari Rp7.799 miliar menjadi Rp7.254 miliar.

Volume rata-rata Obligasi Pemerintah menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari Rp88.643 miliar menjadi Rp88.475 miliar.

Rupiah Valas

‘06

‘07

‘08

‘09

‘06

‘07

‘08

‘09

5 10 15 20 25 5 10 15 20 25

MICRO CONSUMER

‘06

‘07

‘08

‘09

RATA-RATA BASE LENDING RATE UNTUK MASING-MASING SEGMEN KREDIT PADA TAHUN 2008 DAN 2009 ADALAH :

CORPORATE COMMERCIAL SMALL

‘06

‘07

‘08

‘09

‘06

‘07

‘08

‘09

5 10 15 20 25 5 10 15 20 25 5 10 15 20 25

19,51% 14,51%

18,44% 11,10%

19,75% 11,77%

11,18%

5,59%

12,49% 13,35% 14,28%

8,99% 9,96% 10,65%

9,82% 10,64% 11,31%

5,78% 6,02% 6,59%

6,38%

9,96% 10,60%

6,69% 6,83%

6,23%

5,19% 5,53%

6,48% 6,96%

18,42% 11,32%

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

53

Page 53: BMRI Annual Report 2009

KOMPOSISI BEBAN BUNGA (Rp. Miliar)

2007 % dari Total 2008 % dari Total 2009 % dari Total

Giro 1.252 10,95 % 1.386 11,20 % 1.852 11.81 %

Tabungan 2.310 20,21 % 2.579 20,85 % 2.539 16,20 %

Deposito Berjangka 6.466 56,57 % 7.022 56,76 % 9.862 62,92 %

Lainnya 1.403 12,27 % 1.384 11,19 % 1.422 9,07 %

T o t a l 11.431 100,00 % 12.371 100,00 % 15.675 100,00 %

2006 20082007 2009

KOMPOSISI PENDAPATAN BUNGA PORTFOLIO OBLIGASI PEMERINTAH UNTUK TAHUN 2008 DAN 2009

Diperdagangkan

Tersedia untuk Dijual

Dimiliki Hingga-Jatuh Tempo

Total

73

28

2

176

7.444

2.175

2.304

2.093

3.221

10.841

5.170

7.418

5.466

7.799

5.195

7.254

KOMPOSISI PENDAPATAN BUNGA OBLIGASI PEMERINTAH BERDASARKAN SUKU BUNGA UNTUK TAHUN 2008 DAN 2009

Bunga Tetap

BungaMengambang

Total

324

142

264

497

10.344

7.094

7.657

6.990

10.841

7.418

7.799

7.254

BUNGAOBLIGASI

PORTFOLIOOBLIGASI

20072007 2008 2009

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

54

Page 54: BMRI Annual Report 2009

Pendapatan inti (Core Earnings) pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 18,9% dari sebesar Rp9.768 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp11.614 miliar, dan memberikan kontribusi terhadap laba operasional

sebelum penyisihan penghapusan sebesar 93,4%.

Laba Operasional sebelum penyisihan penghapusan pada tahun 2009 mengalami peningkatan, dari Rp10.505

miliar pada tahun 2008 menjadi Rp12.430 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya pendapatan inti (Core Earnings) karena meningkatnya pendapatan bunga bersih serta pendapatan fee-income.

Beban bunga meningkat sebesar 26,7% dari Rp12.371 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp15.675 miliar pada tahun 2009. Beban bunga simpanan terhadap total beban bunga mengalami peningkatan dari sebelumnya 93,5% menjadi 96,3%.

Volume rata-rata simpanan Rupiah meningkat sebesar 17,1% dari Rp218.570 miliar pada tahun 2008

menjadi Rp255.867 miliar pada tahun 2009. Sejalan dengan membaiknya komposisi dana, volume rata-rata giro dan tabungan rupiah meningkat sebesar 8,8% dari Rp136.722 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp148.774 miliar pada tahun 2009.

Sedangkan volume rata-rata deposito berjangka rupiah mengalami peningkatan sebesar 30,8% dari

Rp81.848 miliar menjadi Rp107.093 miliar.

Volume rata-rata simpanan valuta asing meningkat sebesar 23,4% dari Rp29.815 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp36.784 miliar pada tahun 2009. Peningkatan tersebut terutama terjadi pada Giro dari Rp12.799 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp18.853 miliar pada tahun 2009.

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA

2008 2009

Pendapatan transaksi

valuta asing - bersih 789 637

Provisi dan komisi lainnya 3.423 4.311

Lain-lain 441 536

Jumlah pendapatan

operasional lainnya 4.653 5.484

Rp. Miliar

Pendapatan operasional lainnya pada tahun 2009 mengalami peningkatan dari sebesar Rp4.653 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp5.484 miliar. Pendapatan bersih atas transaksi valuta asing mengalami penurunan sebesar 19,3% dari Rp789 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp637 miliar pada tahun 2009.

Pendapatan lain-lain meningkat sebesar 21,5% dari Rp441 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp536 miliar pada tahun 2009.

LABA OPERASIONAL SEBELUM PENYISIHAN PENGHAPUSAN Rp. Miliar

Catatan :1) Terdiri dari pendapatan bunga bersih, pendapatan provisi, komisi dan fee serta pendapatan lainnya

dikurangi dengan biaya overhead dan biaya operasional lainnya. Untuk tahun 2007 termasuk non recurring pendapatan bunga sebesar Rp425 miliar.

2005 2006 2007 2008 2009

Pendapatan Inti (Core Earnings) 1) 4.335 5.589 7.424 9.768 11.614

Pendapatan (Kerugian) Transaksi Valas 74 380 314 789 637

Laba Kenaikan Nilai & Penjualan Obligasi

Pemerintah dan Surat Berharga 166 247 214 (52) 179

Total Laba Operasional sebelum

penyisihan penghapusan 4.575 6.216 7.952 10.505 12.430

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

55

Page 55: BMRI Annual Report 2009

PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI LAINNYA UNTUK TAHUN 2008 DAN 2009 (Rp. Miliar)

Pendapatan provisi dan komisi lainnya meningkat sebesar 25,9% dari Rp3.423 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp4.311 miliar pada tahun 2009. Kontribusi provisi dan komisi lainnya terhadap total pendapatan operasional lainnya pada tahun 2009 sebesar 78,6%.

Catatan :1) Terdiri dari Kartu Debit & ATM, Sindikasi, Payment Point dll

Administrasi kredit & simpanan 1.111 32,5% 1.359 31,5%Lainnya 1) 726 21,2% 956 22,2%Anak Perusahaan 477 13,9% 578 13,4%Pembukaan L/C, Bank Garansi & Pasar Modal 465 13,6% 519 12,0%Transfer, Inkaso, Kliring & Referensi Bank 217 6,3% 230 5,4%Reksadana 49 1,4% 68 1,6%Kartu Kredit 378 11,1% 601 13,9%Total 3.423 100,0% 4.311 100,0%

Bank Mandiri sepenuhnya mengikuti ketentuan Bank Indonesia dalam pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif untuk kredit yang diberikan.

Kebijakan Bank Mandiri dalam pembentukan PPAP kredit: • Lancar 1% • Dalam Perhatian Khusus 5% • Kurang Lancar 15% • Diragukan 50% • Macet 100%

(PENYISIHAN)/PEMBALIKAN PENYISIHAN

Jumlah beban penyisihan penghapusan bersih mengalami penurunan sebesar 23,1% dari Rp2.595 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp1.996 miliar pada tahun 2009. Penurunan tersebut terutama disebabkan berkurangnya pembentukan penyisihan untuk aktiva produktif dari Rp2.986 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp1.148 miliar pada tahun 2009 yang diimbangi dengan pembentukan penyisihan lainnya sebesar Rp810 miliar.

20082008 20092009

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

56

Page 56: BMRI Annual Report 2009

KEUNTUNGAN/(KERUGIAN) ATAS PERUBAHAN NILAI SURAT-SURAT BERHARGA DAN OBLIGASI PEMERINTAH

BEBAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF DAN PENYISIHAN LAINNYA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2008 DAN 2009

2008 2009 2007 2008

Penyisihan penghapusan kredit 2.299 1.540

(Pembalikan)/penyisihan aktiva produktif lainnya 687 (392)

Jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif 2.986 1.148

(Pembalikan)/penyisihan lainnya dan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi (391) 848

Jumlah penyisihan penghapusan bersih 2.595 1.996

Rp. Miliar

Keuntungan atas perubahan nilai surat berharga dan obligasi pemerintah pada tahun 2009 sebesar Rp2 miliar meningkat 100% dibandingkan dengan tahun 2008 yaitu sebesar Rp1 miliar dengan rincian :

KEUNTUNGAN/(KERUGIAN) DARI PENJUALAN SURAT BERHARGA DAN OBLIGASI PEMERINTAH

2008 2009 2007 2008

Surat-surat berharga (24) 162

Obligasi Pemerintah 1) (30) 19

Total (54) 181

Rp. Miliar

Keuntungan atas penjualan surat berharga dan Obligasi Pemerintah pada tahun 2009 sebesar Rp181 miliar, sedangkan pada tahun 2008 menderita kerugian sebesar Rp54 miliar dengan rincian :

Catatan :1) Termasuk penjualan Obligasi Pemerintah yang dibeli di Pasar Sekunder

Catatan :1) Termasuk penjualan Obligasi Pemerintah yang dibeli di Pasar Sekunder

2008 2009 2007 2008

Surat-surat berharga 1 (4)

Obligasi Pemerintah 1) - 2

Total 1 2

Rp. Miliar

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

57

Page 57: BMRI Annual Report 2009

RINCIAN BIAYA OVERHEAD UNTUK TAHUN 2008 DAN 2009

Beban Umum & Administrasi 2008 2009 % Perubahan

IT & Telekomunikasi 792 702 (11,4 %)

Sewa, pemeliharaan. penyusutan & lainnya 1.008 1.169 16,0 %

Promosi & Sponsorship 553 642 16,1 %

Transportasi & Biaya Perjalanan 302 309 2,3 %

Jasa Professional & Lainnya 397 462 16,4 %

Terkait Pegawai 316 450 42,4 %

Anak Perusahaan 494 591 19,6 %

Total 3.862 4.325 12,0 %

Beban Gaji & Tunjangan

Gaji Kotor 1.427 1.532 7,4 %

Tunjangan 2.039 2.087 2,4 %

Post Employement Benefits 1) 418 386 (7,7 %)

Training 212 200 (5,7 %)

Anak Perusahaan 468 649 38,7 %

Total 4.564 4.854 6,4 %

Rp. MiliarCatatan :1) Mulai tahun 2005, kami mengakui cadangan

atas manfaat Masa Bebas Tugas (MBT), yaitu suatu jangka tertentu sebelum usia pensiun yang membebaskan pegawai dari tugas-tugas rutin dengan tetap memperoleh fasilitas kepegawaian yang ditentukan meliputi gaji, tunjangan cuti, THR dll.

Jumlah yang dicadangkan pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp973 miliar dan Rp794 miliar

Beban operasional lainnya meningkat dari Rp8.895 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp10.010 miliar pada tahun 2009. Beban umum dan administrasi mengalami kenaikan sebesar 12,0% dari Rp3.862 miliar pada tahun 2008

menjadi Rp4.325 miliar pada tahun 2009, demikian juga beban gaji dan tunjangan mengalami kenaikan sebesar 6,4% dari Rp4.564 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp4.854 miliar pada tahun 2009.

Catatan :1) Termasuk biaya yang berhubungan dengan penjaminan atas dana pihak ketiga dalam program penjaminan pemerintah

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA

2008 2009 2007 2008

Beban umum dan administrasi 3.862 4.325

Beban gaji dan tunjangan 4.564 4.854

Lain-lain – bersih 1) 469 831

Jumlah beban operasional lainnya 8.895 10.010

Rp. Miliar

Beban lain-lain – bersih mengalami peningkatan dari Rp469 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp831 miliar pada tahun 2009.

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

58

Page 58: BMRI Annual Report 2009

PENDAPATAN NON OPERASIONAL BERSIH

Pendapatan Non Operasional Bersih pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari Rp158 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp390 miliar pada tahun 2009.

PENYISIHAN UNTUK PAJAK PENGHASILAN

Beban pajak penghasilan meningkat dari Rp2.753 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp3.626 miliar pada tahun 2009.

Bank Mandiri menerapkan metode kewajiban (liability method) untuk menentukan beban pajak penghasilan, Pada metode ini, aktiva dan hutang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer (temporary differences) antara nilai aktiva dan

kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar pengenaan pajak atas aktiva dan kewajiban tersebut setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mengakui adanya manfaat pajak di masa datang seperti rugi menurut pajak yang belum digunakan apabila kemungkinan besar manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang.

Pos-pos yang dapat dikategorikan sebagai perbedaan temporer (temporary differences) adalah :

a. Penyusutan aktiva tetap.b. Penyisihan biaya pegawai.c. Penyisihan penghapusan aktiva

produktif dan komitmen & kontinjensi.

d. Penyisihan kerugian atas kasus hukum.

e. Keuntungan (kerugian) atas kenaikan/penurunan nilai surat berharga dan Obligasi Pemerintah.

Aktiva dan hutang pajak penghasilan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan diterapkan pada periode aktiva atau kewajiban tersebut direalisasi atau diselesaikan, berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aktiva Pajak Tangguhan – bersih pada 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp6.014 miliar, sedangkan pada 31 Desember 2008 sebesar Rp6.124 miliar.

Pemerintah telah mengumumkan adanya perubahan terhadap pajak penghasilan yang akan berlaku sejak 1 Januari 2009, yang menyatakan bahwa pajak penghasilan untuk Bank akan dikenakan satu tarif sebesar 28% pada tahun 2009 dan akan berkurang menjadi 25% sejak 2010. Perubahan dalam tarif pajak ini menyebabkan penyesuaian dalam perhitungan pajak tangguhan.

LABA DAN NILAI BUKU PER SAHAM

2008 2009

Laba per saham dasar 255 342

Nilai Buku per saham 1.462 1.677

Rupiah

Laba per Saham (EPS) adalah laba bersih dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun berjalan.

Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham beredar yang digunakan sebagai pembagi dalam menghitung laba per saham pada tahun 2009 sebanyak 20.961.252.565 lembar dan pada tahun 2008 sebanyak 20.929.439.763 lembar.

Laba per saham dasar pada tahun 2009 adalah sebesar Rp342, sedangkan pada tahun 2008 sebesar Rp255. Laba bersih untuk tahun 2009 meningkat sebesar 34,7% dari Rp5.313 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp7.155 miliar.

Kenaikan laba bersih terutama disebabkan meningkatnya pendapatan bunga bersih dari Rp14.800 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp16.177

miliar pada tahun 2009 dan kenaikan pendapatan operasional lainnya dari Rp4.653 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp5.484 miliar pada tahun 2009.

Nilai Buku per saham Bank Mandiri per 31 Desember 2009 meningkat 14,7% menjadi Rp1.677 dari Rp1.462 pada akhir tahun 2008.

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

59

Page 59: BMRI Annual Report 2009

RINGKASAN NERACA KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2009 1)

2008 2009 % (Rp. Miliar) USD Juta (Rp. Miliar) USD Juta Perubahan

Total Aktiva 358.439 32.884 394.617 42.003 10,1 %

Kas & Penempatan pada BI 56.694 5.201 57.673 6.139 1,7 %

Giro & Penempatan pada Bank Lain – Neto 23.161 2.125 26.575 2.829 14,7 %

Surat Berharga yang dimiliki – Neto 3.324 305 7.634 813 129,7 %

Obligasi Pemerintah 88.259 8.097 89.133 9.487 1,0 %

Diperdagangkan 44 4 430 46 877,3 %

Tersedia untuk Dijual 26.244 2.408 25.916 2.758 (1,3 %)

Dimiliki hingga jatuh tempo 61.971 5.685 62.787 6.683 1,3 %

Kredit yang diberikan 174.498 16.009 198.547 21.133 13,8 %

Performing 165.170 15.153 192.335 20.472 3,9 %

Non Performing 9.328 856 6.212 661 (33,4 %)

Penyisihan Penghapusan (11.860) (1.088) (12.452) (1.325) 5,0 %

Kredit – Neto 162.638 14.921 186.095 19.808 14,4 %

Total Deposits – Non Bank 289.112 26.524 319.550 34.013 10,5 %

Giro 69.087 6.338 72.697 7.738 5,2 %

Tabungan 94.954 8.711 113.795 12.112 19,8 %

Deposito Berjangka & Sertifikat Deposito 125.071 11.466 133.058 14.163 6.4 %

Ekuitas 30.514 2.799 35.109 3.737 15,1 %

KAS DAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA

Kas dan Penempatan pada Bank Indonesia mengalami kenaikan sebesar 1,7% dari Rp56.694 miliar pada 31 Desember 2008 menjadi Rp57.673 miliar per 31 Desember 2009. Penempatan pada Bank Indonesia pada akhir tahun 2009 sebesar Rp48.805 miliar dengan rincian sebagai berikut:

a. Giro Rp16.056 miliarb. Sertifikat BI Rp13.651 miliarc. Lainnya Rp19.098 miliar

Jumlah aktiva mengalami kenaikan sebesar 10,1% dari Rp358.439 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp394.617 miliar pada 31 Desember 2009.

Sedangkan Kas pada 31 Desember 2009 sebesar Rp8.868 miliar meningkat 5,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Rp8.389 miliar.

GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN.

Giro dan Penempatan pada Bank Lain mengalami kenaikan sebesar 14,7% dari Rp23.161 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp26.575 miliar pada tanggal 31 Desember 2009, terutama disebabkan peningkatan penempatan pada Bank lain dari

Rp15.666 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp19.085 miliar pada tanggal 31 Desember 2009.

SURAT BERHARGA YANG DIMILIKI

Surat Berharga yang dimiliki mengalami peningkatan yang cukup significan dari Rp3.324 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp7.634 miliar pada tanggal 31 Desember 2009.

Catatan :1) Disajikan sesuai format publikasi

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

60

Page 60: BMRI Annual Report 2009

OBLIGASI PEMERINTAH BERDASARKAN PORTFOLIO DAN SUKU BUNGA

OBLIGASI PEMERINTAH BERDASARKAN JATUH TEMPO

Diperdagangkan Tersedia Dimiliki hingga Total % dari total untuk Dijual jatuh tempo

Suku Bunga Tetap 430 406 3.042 3.878 4,4

Suku Bunga Mengambang - 25.510 59.745 85.255 95,6

Total 430 25.916 62.787 89.133 100,0

% dari total 0,5 29,1 70,4 100,0

Diperdagangkan Tersedia Dimiliki hingga Total % dari total untuk Dijual jatuh tempo

Kurang dari 1 tahun 371 - 1.366 1.737 2,0%

1 – 5 tahun 59 651 729 1.439 1,6%

5 – 10 tahun - 19.727 40.539 60.266 67,6%

Lebih dari 10 tahun - 5.538 20.153 25.691 28,8%

Total 430 25.916 62.787 89.133 100,0%

KREDIT YANG DIBERIKAN

2008 2009

Rasio kredit terhadap total aktiva 48,7% 50,3%

Rasio pendapatan bunga kredit

terhadap total pendapatan bunga 58,4% 64,8%

Rp. Miliar

Rp. Miliar

Per 31 Desember 2009 Bank Mandiri memiliki Obligasi Pemerintah sebesar Rp89.133 miliar (nilai wajar), yang merupakan 22,6% dari total aktiva Bank. Obligasi tersebut terdiri dari obligasi bunga tetap dan obligasi bunga mengambang. Atas portfolio tersebut, obligasi bunga tetap memiliki tingkat suku bunga antara 6,75% sampai 15,58% per tahun, sedangkan obligasi bunga mengambang memiliki tingkat suku bunga sebesar tingkat suku bunga SBI 3

(tiga) bulan. Per 31 Desember 2009 porsi obligasi bunga mengambang sebesar 95,6% dari total portfolio Obligasi Pemerintah.

Pada tahun 2009 keuntungan atas penjualan Obligasi Pemerintah sebesar Rp19 miliar, sedangkan keuntungan yang belum direalisasi atas Obligasi Pemerintah pada tahun yang sama Rp2 miliar.

Sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, dinilai berdasarkan harga pasar setiap bulannya sedangkan untuk Obligasi Pemerintah yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat berdasarkan harga perolehan.

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

61

Page 61: BMRI Annual Report 2009

36.994

16.531

4.951

4.531

9.447

72.454

Corporate

Commercial

Small Business

Micro Banking

Consumer

Total

PEMBERIAN KREDIT BERDASARKAN SEGMEN(Rp. Miliar)

159.007

72.454

(16.747)

(27.772)

(5.030)

(2.224)

179.688

Saldo 31 Des. 2008

Pemberian kredit

Angsuran

Pelunasan

Pengaruh kurs

Lain-lain

Saldo 31 Des. 2009

MUTASI KREDIT YANG DIBERIKAN SELAMA TAHUN 2009 (BANK SAJA) (Rp. Miliar)

8.531

1.892

(2.169)

(1.286)

(2.224)

646

5.390

Saldo 31 Des. 2008

Downgrade ke NPL

Upgrade dari NPL

Penerimaan kembali

Penghapusbukuan

Lain-lain

Saldo 31 Des. 2009

MUTASI KREDIT NON PERFORMING (BANK SAJA)(Rp. Miliar)

Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah kredit yang diberikan bruto Bank Mandiri secara konsolidasi adalah sebesar Rp198.547 miliar atau 50,3%

dari total aktiva bank. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 13,8% dibandingkan dengan 31 Desember 2008 yaitu sebesar Rp174.498 miliar.

Dibawah ini kami sajikan pertumbuhan total kredit dan kredit non performing (bank saja) selama tahun 2008 sebagai berikut:

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

62

Page 62: BMRI Annual Report 2009

MUTASI KREDIT NON PERFORMING BERDASARKAN SEGMEN

Corporate Commercial Small Micro Consumer Total

Upgrade dari NPL 1.639 485 9 1 35 2.169

Downgrade ke NPL 392 731 406 98 265 1.892

Lain-lain 600 970 225 164 265 2.224

Rp. Miliar

KOMPOSISI KREDIT (BANK SAJA) PER 31 DESEMBER 2008

Ukuran Kredit (Rp. Miliar) Jumlah Rekening Saldo (Rp. Miliar)

Total

NPL Total NPL 1)

Rekening % Rp %

< 25 780.441 44.932 5,8% 62.955 2.540 4,0 %

>= 25 s.d < 100 681 15 2,2% 32.820 757 2,3 %

>= 100 s.d < 500 210 10 4,8% 42.456 2.093 4,9 %

>= 500 s.d < 1.000 21 - - 14.310 - -

>= 1.000 15 - - 27.147 - -

TOTAL 781.368 34,799 5,9% 179.688 5.390 3,0 % 1)

Catatan :1) Termasuk penyisihan karena restrukturisasi.

KREDIT BERDASARKAN BUSINESS UNIT PADA 31 DESEMBER 2009 (BANK SAJA)

Business Unit Kol Baki Debet

Total % Rupiah Valas

CORPORATE

1 54.267 11.817 66.085 94,6

2 1.040 933 1.973 2,8

3 - - - -

4 - 369 369 0,5

5 82 1.316 1.398 2,0

Subtotal Corporate 55.389 14.435 69.825 38,9

Non performing loan 82 1.685 1.767 2,5

COMMERCIAL

1 41.318 4.694 46.012 97,5

2 1.318 694 2.012 4,1

3 243 - 243 0,5

4 200 2 202 0,4

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

63

Page 63: BMRI Annual Report 2009

Business Unit Kol Baki Debet

Total % Rupiah Valas

5 771 18 789 1,6

Subtotal Commercial 43.850 5.408 49.258 27,4

Non performing loan 1.214 20 1.234 2,5

SMALL

1 15.430 58 15.488 90,6

2 1.109 3 1.112 6,5

3 66 - 66 0,4

4 96 - 96 0,6

5 338 - 338 2,0

Subtotal Small 17.039 61 17.100 9,5

Non performing loan 500 - 500 2,9

MICRO

1 4.262 - 4.262 79,2

2 806 - 806 15,0

3 52 - 52 0,9

4 61 - 61 1,0

5 200 - 200 3,7

Subtotal Micro 5.381 - 5.381 3,0

Non performing loan 313 - 313 5,8

SPECIAL ASSETS MANAGEMENT

1 250 15 265 2,6

2 3.898 5.189 9.087 88,7

3 143 30 173 1,7

4 22 - 22 0,2

5 283 420 703 6,9

Subtotal SAM 4.596 5.654 10.250 5,7

Non performing loan 448 450 898 8,8

CONSUMER

1 20.549 - 20.549 87,1

2 2.472 - 2.472 10,5

3 81 - 81 0,3

4 121 - 121 0,5

5 371 - 371 1,6

Subtotal Consumer 23.594 - 23.594 13,2

Non performing loan 573 - 573 2,4

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

64

Page 64: BMRI Annual Report 2009

KREDIT YANG DIRESTRUKTURISASI

Dari total kredit yang diberikan per 31 Desember 2009, sebesar 8,6% atau Rp17.104 miliar merupakan kredit yang pernah direstrukturisasi. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 3,3% dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2008 yaitu Rp16.560 miliar.

MUTASI KREDIT YANG PERNAH DIRESTRUKTURISASI TAHUN 2009

SALDO AWAL (Rp. Miliar) 16.560

Tambahan restrukturisasi 5.660

Pembayaran (1.484)

Penghapusbukuan (739)

Lain-lain 1) (2.893)

SALDO AKHIR (Rp. Miliar) 17.104

Catatan :1) Termasuk pembayaran sebagian, selisih kurs karena penjabaran mata uang

asing dan fluktuasi kredit modal kerja.

SKEMA DAN JUMLAH KREDIT YANG PERNAH DIRESTRUKTURISASI

Catatan :1) Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari penurunan tingkat suku bunga, penjadualan

kembali bunga yang tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.

2008 2009 %

Kredit jangka panjang dengan opsi saham (KJPOS) 380 190 1,1

Fasilitas kredit tambahan 1.322 295 1,7

Perpanjangan jangka waktu kredit 8.019 6.764 39,6

Perpanjangan jangka waktu & penurunan suku bunga 4.486 310 1,8

Perpanjangan jangka waktu & skema restrukturisasi lain-lain 1) 2.353 9.546 55,8

Total 16.560 17.104 100

Rp. Miliar

Business Unit Kol Baki Debet

Total % Rupiah Valas

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

TREASURY & INTERNATIONAL BANKING

1 288 3.844 4.132 92,2

2 - 44 44 1,0

3 - - - -

4 - 33 33 0,7

5 - 274 274 6,1

Subtotal International Banking 288 4.195 4.483 2,5

Non performing loan - 307 307 6,9

Total Kredit 149.935 29.753 179.688

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

65

Page 65: BMRI Annual Report 2009

KREDIT YANG DIHAPUSBUKUKAN

Pada tahun 2009, Bank Mandiri menghapusbukukan kredit yang diberikan sebesar Rp2.224 miliar dan menerima kembali kredit yang telah dihapusbukukan sebesar Rp2.264 miliar dari kredit yang telah dihapusbukukan sebelum dan selama tahun 2009.

Saldo kredit yang dihapusbukukan per 31 Desember 2009 sebesar Rp32.610 miliar. Portfolio kredit yang telah dihapusbuku tersebut tidak dicatat dalam laporan keuangan.

MUTASI KREDIT YANG TELAH DIHAPUSBUKU TAHUN 2008 DAN 2009 (BANK SAJA)

Catatan: 1) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

2008 2009

Saldo awal tahun 28.858 34.511

Penghapusbukuan 5.507 2.224

Penerimaan kembali (2.308) (2.264)

Lain-Lain 1) 2.454 (1.861)

Saldo akhir tahun 34.511 32.610

Rp. Miliar

KREDIT YANG DIBELI DARI BPPN

Termasuk dalam saldo kredit yang diberikan per 31 Desember 2009 adalah kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp157 miliar, seluruhnya telah dilakukan pengikatan kredit baru. Bank mencatat selisih antara nilai pokok kredit dengan harga pembelian sebagai penyisihan penghapusan aktiva produktif.

KREDIT YANG DIBELI DARI BPPN PADA 31 DESEMBER 2007 DAN 2008

2008 2009

Baki Debet 289 157

Pendapatan yang ditangguhkan 1 -

PPAP - -

Pendapatan bunga & pendapatan lain yang terkait dengan kredit yang dibeli dari BPPN 36 -

Rp. Miliar

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

66

Page 66: BMRI Annual Report 2009

MUTASI KREDIT YANG DIBELI DARI BPPN

Catatan :1) Pada tahun 2003 termasuk kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp160 miliar yang sebelumnya

dicatat pada aktiva lain-lain, Pada tahun 2004 terdapat adjustments untuk pendapatan yang ditangguhkan

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Saldo awal tahun 5.457 5.249 5.075 4.771 3.050 496 289

Pembayaran (242) (464) (515) (640) (2.086) (243) (132)

Hapus Buku - (86) (27) (743) (578) - -

Pembelian & Adjustments 1) 399 (64) - - - - -

Pengaruh Kurs (365) 441 238 (338) 110 37 -

Saldo akhir tahun 5.249 5.075 4.771 3.050 496 289 157

Rp. Miliar

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Lancar 2.310 2.142 631 471 315 267 157

Dalam Perhatian Khusus 1.002 433 436 2.073 180 2 -

Kurang Lancar 14 557 571 6 - - -

Diragukan 100 5 156 - - - -

Macet 1.823 1.938 2.977 500 - 20 -

Total 5.249 5.075 4.771 3.050 496 289 157

NPL 36,9% 49,3% 77,6% 16,6% 0% 6,9% 0%

Rp. MiliarKOLEKTIBILITAS KREDIT YANG DIBELI DARI BPPN

SIMPANAN

Pada 31 Desember 2009 jumlah simpanan meningkat sebesar 10,5% dari sebesar Rp289.112 miliar menjadi Rp319.550 miliar.

Peningkatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya tabungan yang cukup signifikan sebesar 19,8% dari Rp94.954 miliar menjadi

Rp113.795 miliar, sedangkan deposito berjangka dan giro meningkat sebesar 5,9% dari Rp194.158 miliar menjadi Rp205.755 miliar

Rasio dana murah terhadap total simpanan meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang semula 56,7% menjadi 58,3%.

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

67

Page 67: BMRI Annual Report 2009

BERIKUT INI DISAJIKAN KOMPOSISI SIMPANAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2009

2008 2009

Giro 23,9% 22,7%

Tabungan 32,8% 35,6%

Deposito Berjangka &

Sertifikat Deposito 43,3% 41,6%

KOMPOSISI SIMPANAN ( BANK SAJA) PER 31 DESEMBER 2009

Valuta Giro Deposito Tabungan Total

CORPORATE

Rp 27.967 28.061 385 56.413

Valuta Asing 9.435 5.123 372 14.930

Jumlah 37.402 33.184 757 71.343

COMMERCIAL

Rp 15.535 9.615 1.161 26.311

Valuta Asing 6.600 2.119 683 9.402

Jumlah 22.135 11.734 1.844 35.713

MICRO & RETAIL

Rp 7.490 68.023 95.221 170.735

Valuta Asing 1.373 6.680 8.107 16.160

Jumlah 8.863 74.703 103.328 186.895

TREASURY & INTERNATIONAL

Rp 827 2.807 22 3.657

Valuta Asing 635 981 498 2.114

Jumlah 1.462 3.788 520 5.771

Total 69.862 123.409 106.449 299.722

Rp. Miliar

EKUITAS

Total ekuitas mengalami peningkatan sebesar 15,1% dari Rp30.514 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp35.109 miliar pada tanggal 31 Desember 2009. Kenaikan ini

Jumlah Total Simpanan

Rp289.112 miliar

Jumlah Total Simpanan

Rp319.550 miliar

2008 20092008 2009

terutama disebabkan meningkatnya saldo laba dari Rp13.179 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp17.859 miliar pada tanggal 31 Desember 2009.

Pendistribusian laba bersih tahun 2008 yang dilaksanakan pada tahun 2009 adalah pembayaran dividen, cadangan umum serta Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Bank Mandiri

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

68

Page 68: BMRI Annual Report 2009

POSISI LIKUIDITAS BANK MANDIRI PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2009

2008 2009

Aktiva Lancar 1) 81.178 86.817

Obligasi Pemerintah yang dimiliki untuk

diperdagangkan dan tersedia untuk dijual. 28.288 26.346

Rasio kredit terhadap simpanan 2) 60,4% 62,1%

Aktiva lancar terhadap jumlah aktiva 22,6% 22,0%

Aktiva lancar terhadap simpanan 2) 28,1% 27,2%

Rp. Miliar

Catatan: 1) Aktiva lancar terdiri dari : kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada

Bank Indonesia , bank dan lembaga keuangan lain, serta surat-surat berharga (tidak termasuk Obligasi Pemerintah) dalam portfolio diperdagangkan dan tersedia untuk dijual)

2) Simpanan tidak termasuk simpanan dari bank lain.

pada pasar uang antar bank, dan pembayaran biaya operasional (termasuk biaya gaji dan tunjangan, serta biaya umum dan administrasi).

Total aktiva lancar pada tahun 2009 mencapai Rp86.817 miliar, menunjukkan likuiditas yang sangat baik. Total aktiva lancar di akhir tahun 2009 mencapai 22,0% dari total aktiva atau 27,2% dari total simpanan juga mengindikasikan kondisi likuiditas yang baik.

Bank Mandiri juga menggunakan portfolio Obligasi Pemerintah untuk mendukung likuiditas dan meningkatkan aktiva produktif melalui collateral fund borrowing serta transaksi penjualan dengan janji dibeli kembali. Bank Mandiri telah menjual Obligasi Pemerintah sebesar Rp316 miliar dengan janji untuk dibeli kembali pada bulan Mei 2010.

Arus kas dari dana pihak ketiga juga secara signifikan mempengaruhi posisi

likuiditas bank. Pada tahun 2009, Bank Mandiri memiliki arus kas masuk dari peningkatan jumlah deposito berjangka, tabungan dan giro.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Arus kas masuk bersih dari aktivitas operasi untuk tahun 2009 adalah sebesar Rp12.360 miliar terutama berasal dari pendapatan bunga dan pendapatan provisi & komisi masing-masing sebesar Rp32.078 miliar dan 5.270 miliar. Arus kas masuk bersih tersebut juga dipengaruhi oleh peningkatan giro, tabungan dan deposito berjangka sebesar Rp33.514 miliar yang diimbangi dengan beban bunga sebesar Rp15.879 miliar serta tambahan pemberian kredit sebesar Rp24.906 miliar.

Pada tahun 2008 arus kas masuk bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp522 miliar terutama berasal dari pendapatan bunga sebesar Rp26.118 miliar, di mana kredit yang diberikan memberikan pendapatan sebesar Rp15.958 miliar. Arus kas masuk bersih juga dipengaruhi oleh penerimaan provisi dan komisi sebesar Rp4.263 miliar dan peningkatan giro, tabungan dan deposito berjangka sebesar Rp39.636 miliar, yang diimbangi dengan arus kas keluar dari beban bunga sebesar Rp12.165 miliar serta tambahan pemberian kredit sebesar Rp36.150 miliar.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi selama tahun 2009 sebesar Rp4.716 miliar terutama disebabkan adanya kenaikan atas surat berharga yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali sebesar Rp4.269 miliar

telah melaksanakan pembayaran dividen tahun buku 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp88,55 dan Rp187,11 per lembar saham atau secara total masing-masing sebesar Rp1.859 miliar dan Rp3.912 miliar.

Kegiatan usaha Bank Mandiri selama tahun 2009 sebagian besar didanai oleh kombinasi penerimaan dari pendapatan bunga atas kredit yang diberikan, komisi dan provisi, peningkatan jumlah simpanan. Selain itu, Bank Mandiri telah memanfaatkan pasar uang antar bank. Bank Mandiri juga mempertahankan cadangan likuiditas, yang biasanya berjumlah lebih besar daripada Giro Wajib Minimum Bank Indonesia, untuk mengantisipasi penarikan simpanan dalam jumlah besar oleh nasabah.

Bank Mandiri menggunakan sebagian besar dananya untuk pembayaran beban bunga atas dana pihak ketiga dan pinjaman yang diterima, pemberian kredit dan pembayaran kembali pinjaman yang diterima, penempatan

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

69

Page 69: BMRI Annual Report 2009

Realisasi Anggaran

2008 2009 2010

Tanah dan bangunan 126 189 109

Peralatan Kantor, Komputer, Perangkat Lunak dan 488 594 397

Kendaraan 94

Implementasi Renovasi kantor - - 799

Jumlah 614 783 1.399

Rp. Miliar

BELANJA MODAL Berikut ini kami sajikan realisasi belanja modal untuk tahun 2008 dan 2009 serta anggaran tahun 2010:

KOMITMEN & KONTINJENSI

Jumlah Komitmen & Kontinjensi yang mempunyai risiko kredit per 31 Desember 2009 mengalami peningkatan sebesar 17,2% dibandingkan dengan tahun 2008. Peningkatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan valuta asing serta bank garansi yang diterbitkan baik rupiah maupun valuta asing.

dan pembelian aktiva tetap sebesar Rp651 miliar.

Pada tahun 2008 arus kas masuk bersih dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp2.401 miliar terutama berkaitan dengan penurunan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali sebesar Rp2.657 miliar, penurunan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp286 miliar serta pembelian aktiva tetap sebesar Rp614 miliar.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Selama tahun 2009 arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp4.468 miliar antara lain untuk pembayaran pinjaman yang diterima sebesar Rp13.818 miliar yang diimbangi dengan penambahan atas pinjaman yang diterima sebesar Rp8.391 miliar. Arus kas bersih tersebut juga digunakan untuk pembayaran dividen, dana Program Kemitraan , Bina Lingkungan dan tantiem sebesar

Rp2.476 miliar serta kenaikan pinjaman subordinasi sebesar Rp3.350 miliar.

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2008 sebesar Rp9.158 miliar yang antara lain digunakan untuk pembayaran dividen dan Dana Program Kemitraan & Bina Lingkungan dan tantiem sebesar Rp4.085 miliar, pelunasan surat berharga yang diterbitkan sebesar Rp3.034 miliar serta surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali sebesar Rp1.932 miliar.

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

70

Page 70: BMRI Annual Report 2009

Penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi yang telah dibentuk pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp329 miliar dan Rp316 miliar.

2008 2009

RUPIAH

Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan 1.637 1.356

Bank garansi yang diterbitkan 8.130 9.807

Standby letters of credit 620 1.031

10.387 12.194

MATA UANG ASING

Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan 3.813 6.381

Bank garansi yang diterbitkan 7.112 7.518

Standby letters of credit 3.684 3.207

14.609 17.106

24.996 29.300

Rp. Miliar

KOMITMEN & KONTINJENSI YANG MEMPUNYAI RISIKO KREDITPER 31 DESEMBER 2008 DAN 2009

RASIO KEUANGAN LAINNYA (BANK SAJA) Tabel berikut menyajikan rasio keuangan lainnya, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia :

Rasio 2008 2009

Aktiva Produktif Bermasalah 3,0 % 1,7 %

Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif 4,0 % 3,6 %

Pemenuhan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 103,8 % 107,3 %

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional 1) 73,7 % 70,7 %

Persentase Pelanggaran BMPK

Pihak Terkait 0,0 % 0,0 %

Pihak Tidak Terkait 0,0 % 0,0 %

Persentase Pelampauan BMPK

Pihak Terkait 0,0 % 0,0 %

Pihak Tidak Terkait 0,0 % 0,0 %

Giro Wajib Minimum Rupiah 5,5 % 5,0 %

Posisi Devisa Netto 2) 9,9 % 3,4 %

Catatan:1) Beban operasional termasuk beban bunga & beban PPAP serta beban penyisihan lainnya dibagi pendapatan operasional termasuk pendapatan bunga2) Perhitungan devisa netto termasuk akun neraca dan rekening administratif

KOLEKTIBILITAS KOMITMEN & KONTINJENSI PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2009

Rp. Miliar

2008 2009

Performing 24.933 29.259

Non Performing 63 41

PEMBAHASAN UMUM DANANALISIS MANAJEMEN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

71

Page 71: BMRI Annual Report 2009

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

72

Page 72: BMRI Annual Report 2009

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

LAPORAN• TUGAS PENGAWASAN DEWAN

KOMISARIS

• GOOD CORPORATE GOVERNANCE

• CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

• KOMITE PIHAK INDEPENDEN NON

DEWAN KOMISARIS & CORPORATE

SECRETARY

• SIARAN PERS

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

73

Page 73: BMRI Annual Report 2009

a. Laba bersih tumbuh signifikan dari Rp 603 milyar di tahun 2005 menjadi Rp 7,2 Triliun di tahun 2009 (audited) atau naik 12 kali lipat.

b. Return on Equity (ROE) meningkat signifikan dari 2,5% di tahun 2005 menjadi 22,07% di tahun 2009 atau naik 9 kali lipat.

c. Non Performing Loan (NPL) berhasil turun signifikan dari sebesar 25,2% (gross) dan 15,34% (netto) di tahun 2005 menjadi sebesar 2,8% (gross) dan 0,42% (netto) di tahun 2009.

d. Penurunan NPL tersebut juga diiringi dengan peningkatan coverage PPAP terhadap NPL dari sebesar 43,97% pada tahun 2005 menjadi 200,45% pada tahun 2009.

e. Dari sisi efisiensi operasional, Bank Mandiri mampu memperbaiki Cost Efficiency Ratio (CER) dari 55,6% pada tahun 2005 menjadi 40,2% pada tahun 2009.

Peningkatan kinerja yang berhasil dicapai Bank Mandiri sejak tahun 2005 tersebut pada akhirnya memberikan dampak positif pada peningkatan harga saham Bank Mandiri (BMRI). Harga saham BMRI di Bursa Efek Indonesia berhasil mencapai Rp 5.300 pada tanggal 7 Oktober 2009 dan menjadikan kapitalisasi pasar BMRI sebesar Rp 111,1 triliun, melampaui aspirasi awal yang ingin dicapai di tahun 2010 yaitu sebesar Rp.100 triliun.

Ditinjau dari pencapaian target yang telah ditetapkan dalam Key Performance Indicator (KPI) tahun 2009, Bank Mandiri telah mencapai hampir semua target dan rencana kerja dengan sangat baik.

2. PENGELOLAAN LIKUIDITAS Kondisi makro ekonomi dan likuiditas pasar global

maupun domestik menunjukkan perkembangan membaik, namun masih tetap perlu berhati-hati sehingga posisi likuiditas harus dijaga. Dalam hal ini Manajemen telah mampu melakukan pengelolaan likuiditas yang baik, tercermin dari pertumbuhan dana masyarakat yang cukup besar termasuk pendanaan yang berasal dari luar negeri diantaranya dari Asian Development Bank (ADB), International Financial

LAPORAN TUGAS PENGAWASANDEWAN KOMISARIS

Pelaksanaan pengawasan terhadap Bank Mandiri senantiasa dilakukan secara proaktif guna mengarahkan dan memberikan shareholder value untuk Bank supaya terus tumbuh berkesinambungan berlandaskan penerapan prinsip-prinsip good corporate governance serta merefleksikan etika dan budaya tata kelola yang baik dalam struktur dan kebijakan Bank.

Arahan dan pemberian nasihat kepada Direksi, dilakukan sejak perumusan strategi yang diikuti pada tahap implementasi program, dilanjutkan dengan pemantauan kinerja disertai upaya memastikan penerapan manajemen risiko dan good corporate governance dilaksanakan secara komprehensif, efektif dan efisien.

Dewan Komisaris berpendapat bahwa dalam periode tahun 2009, manajemen telah bersungguh-sungguh untuk terus berupaya melanjutkan tahapan tranformasi dalam mewujudkan visi Bank. Pencapaian yang baik telah ditunjukkan dalam pertumbuhan bisnis, peningkatan profitabilitas, peningkatan mutu pelayanan dan perbaikan tata kelola. Selain pencapaian kinerja keuangan serta pengelolaan likuiditas. Secara umum pengawasan Dewan Komisaris difokuskan terhadap beberapa permasalahan utama yang terkait program perbaikan kinerja dan pencapaian target Bank, yaitu meliputi: Kinerja Keuangan Bank, Pengelolaan Likuiditas, Penanganan Kredit Bermasalah/Non Performing Loan (NPL), Corporate Governance, Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Operasional Bank, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pelaksanaan Management Stock Option Plan (MSOP) dan Hal-hal Lain Yang Perlu Mendapat Perhatian Manajemen.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, dapat disampaikan bahwa secara garis besar program kerja dan target tahun 2009 dapat dilaksanakan dan dicapai dengan baik.

Atas pelaksanaan program kerja dan pencapaian target tersebut, Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya berpendapat sebagai berikut:

1. KINERJA KEUANGAN BANK Proses transformasi yang dilaksanakan Bank Mandiri

sejak tahun 2005 hingga akhir tahun 2009, telah berhasil mendorong peningkatan kinerja Bank Mandiri (konsolidasi) selama 5 (lima) tahun terakhir yang tercermin dari berbagai indikator keuangan utama yaitu:

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

74

Page 74: BMRI Annual Report 2009

LAPORAN TUGAS PENGAWASANDEWAN KOMISARIS

Corporation (IFC) dan Agence France de Development (AFD) pada bulan November 2009, yang dapat digunakan untuk mendanai aktivitas Bank Mandiri.

Hal ini mencerminkan bahwa kepercayaan masyarakat luas dan investor terhadap Bank Mandiri sangat baik. Dengan pertumbuhan dana tersebut LDR Bank Mandiri khususnya LDR Valas mengalami penurunan yang cukup significan dari sebesar 80,5% di tahun 2008 menjadi 68,2% di tahun 2009 sehingga cenderung mengakibatkan over likuid. Disisi lain tentu memperkuat kemampuan Bank Mandiri untuk mengantisipasi dampak gejolak ekonomi global.

a. Penghimpunan Dana

Dibidang penghimpunan dana, secara umum pelaksanaan program kerja telah berjalan selaras dengan strategi bank. Walaupun pencapaian total dana masyarakat melebihi target yang ditetapkan, namun realisasi penghimpunan dana murah (giro dan tabungan) masih perlu ditingkatkan.

Strategi yang telah ditetapkan meliputi fokus pada targeted customer, mengembangkan produk/fitur, mengoptimalkan infrastruktur & perangkat teknologi yang mendukung operasional cabang dan jaringan distribusi yang luas untuk pengembangan retail payment, disertai peningkatan pelayanan dan program promosi/marketing yang berkesinambungan.

Adapun program kerja yang telah dilaksanakan mencakup:

1. Meningkatkan dana murah melalui optimalisasi target market debitur individual, Bundling product Tabungan Rencana Mandiri & Payroll, meningkatkan dana dari Tabungan TKI dan Haji, serta meningkatkan jumlah rekening Tabungan Rencana Mandiri (TRM) sehingga peningkatan jumlah rekening tabungan mencapai 1,52 juta rekening di akhir Tahun 2009 (target peningkatan 1 juta rekening).

2. Optimalisasi pemanfaatan Giro sebagai operating account dari fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah baru.

3. Mengembangkan relationship untuk meningkatkan penghimpunan dana dari Departemen/Lembaga pemerintah.

4. Memaksimalkan penetrasi bisnis atas nasabah baru yang potensial antara lain melalui penentuan target customers atas dasar sektor unggulan, top player & cluster daerah unggulan.

5. Memaksimalkan potensi bisnis nasabah eksisting melalui identifikasi kebutuhan atas dasar potensi nasabah serta mengembangkan product bundling sesuai kebutuhan nasabah

6. Meningkatkan efektivitas aliansi dengan nasabah corporate dan commercial sebagai strategic partner, memasarkan produk reksadana terproteksi & konvensional, meningkatkan brand image melalui media above the line, serta program Promosi berupa sponsorship, gift/souvenir, cash back serta program diskon.

7. Bank Mandiri juga memperluas kerjasamanya dengan hampir 1.200 bank koresponden yang terdapat di 106 negara.

8. Melakukan penjajakan dan mendapatkan komitmen pendanaan dan international trade finance line sebesar US$ 500 juta dari Asian Development Bank (ADB), International Financial Corporation (IFC) dan Agence France de Development (AFD).

9. Bank Mandiri telah melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 dengan nilai nominal sebesar Rp 3,5 Triliun yang telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia tanggal 14 Desember 2009.

b. Penempatan Dana

Dibidang penempatan dana, pengembangan bisnis dilaksanakan melalui ekspansi kredit secara selektif dan pada segmen yang profitable dan mengoptimalkan sektor-sektor yang dapat tumbuh dengan baik dan merupakan sektor yang termasuk dalam industry class sangat disarankan disertai upaya penyempurnaan proses, kebijakan, dan pengawasan kredit sehingga tetap memperhatikan azas kehati-hatian.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

75

Page 75: BMRI Annual Report 2009

Program kerja yang telah dilaksanakan antara lain:

1. Mengefektifkan ekspansi kredit (termasuk meningkatkan pemasaran kredit investasi), mengoptimalkan penggunaan KMK fixed dengan aktifitas di rekening giro sebagai operating account.

2. Memaksimalkan potensi bisnis melalui identifikasi kebutuhan atas dasar potensi nasabah dan mengembangkan product sesuai kebutuhan nasabah.

3. Memaksimalkan penetrasi bisnis atas nasabah baru yang potensial antara lain melalui penentuan target customers (atas dasar sektor unggulan, top player & cluster daerah unggulan).

4. Melakukan kerjasama dengan koperasi, BUMN, asosiasi dan institusi lainnya dalam penyaluran Program Kemitraan, memperkuat penawaran produk consumer loan dengan fokus pada pengembang berskala menengah, besar dan brokerage house.

5. Melaksanakan ekspansi kredit secara prudent pada segmen Mikro yang didukung dengan kegiatan kerjasama aliansi dengan mitra Corporate dan Commercial dalam pembiayaan mikro, aktivitas komunikasi dan program promosi yang terarah untuk mendukung pemasaran produk.

6. Melakukan supervisi kredit secara intensif untuk meningkatkan kualitas aktiva produktif dengan memastikan terlaksananya prosedur pemrosesan sampai dengan pencairan kredit sesuai aturan yang berlaku, mengendalikan debitur yang downgrade melalui penagihan secara intensif, meningkatkan monitoring terhadap performance collector serta melakukan write off secara berkala.

3. PENANGANAN KREDIT BERMASALAH/NON PERFORMING LOAN (NPL)

Dewan Komisaris melalui Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko memonitor berbagai upaya yang dilakukan manajemen dalam menjaga NPL sesuai ketentuan Bank Indonesia, termasuk memonitor pengaruh perkembangan kondisi makro terhadap kualitas aktiva produktif pada umumnya.

Disamping itu, terkait dengan penanganan NPL, Dewan Komisaris tetap memberikan perhatian atas hal-hal yang telah dilakukan manajemen sebagai berikut:

a. Manajemen telah berhasil melakukan penyelesaian atas kredit bermasalah dari Top Obligor dalam jumlah yang signifikan. Namun demikian untuk sisa penyelesaian obligor macet Top 30 yang tidak memiliki kemungkinan untuk direstrukturisasi ataupun pelunasan kewajiban perlu dilakukan tindakan tegas termasuk melalui jalur hukum.

b. Upaya menjaga dan meningkatkan risk control system pada aktivitas perkreditan terutama segmen corporate, commercial, micro & retail, dan consumer finance, termasuk penyempurnaan kualitas business process secara end to end.

c. Proses restrukturisasi perlu terus diiringi dengan Strategi menjaga dan meningkatkan kualitas kredit pasca restrukturisasi kredit secara disiplin sehingga tidak terjadi penurunan kembali kolektibilitas kredit yang telah direstrukturiasi (relaps).

d. Sejalan dengan fokus Bank Mandiri ke depan untuk pertumbuhan High Yield Business maka perlu ditingkatkan terus infrastruktur pengelolaan risiko kredit di segmen small business, consumer loan maupun mikro banking terus dikembangkan.

4. CORPORATE GOVERNANCE, MANAJEMEN RISIKO DAN SISTEM PENGENDALIAN OPERASIONAL BANK.

Implementasi corporate governance dan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian operasional Bank, secara umum dapat dilaporkan telah dilaksanakan dengan baik dan penyempurnaannya terus diupayakan secara berkelanjutan. Sehubungan dengan hal tersebut, Dewan Komisaris mencatat beberapa hal sebagai berikut:

a. Hasil self assessment Bank Mandiri atas pelaksanaan Good Corporate Governance (transparency, accountability, responsibility, independency dan fairness) periode tahun 2009 untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah

LAPORAN TUGAS PENGAWASANDEWAN KOMISARIS

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

76

Page 76: BMRI Annual Report 2009

dengan PBI No.8/14/PBI/2006, menunjukkan nilai komposit 1,1 dengan predikat ”Sangat Baik”.

Selain itu, terkait dengan penerapan GCG, Bank Mandiri memperoleh penghargaan sebagai Perusahaan dengan predikat ”Sangat Terpercaya” (peringkat 1 dengan nilai 90,65) pada Corporate Governance Perception Index 2008 yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance pada tahun 2009, dan sekaligus memperoleh penghargaan sebagai Perusahaan dengan kategori Sangat terpercaya dan Emiten Keuangan Terbaik.

b. Bank Mandiri telah melakukan penyempurnaan terhadap legalitas operasional perusahaan penyedia layanan jasa pengiriman uang, yaitu Mandiri International Remittance (MIR) yang berlokasi di Kuala Lumpur, di mana kepemilikan Bank Mandiri sebesar 100% dengan mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia vide surat No. 10/548/DPB1 tanggal 14 November 2009.

c. Terhadap pelaksanaan rencana divestasi atas PT. Usaha Gedun BDN (UGBDN) dan PT. Bank Bumi Daya Plaza (BDP), telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No. 11/1/DPB1/TPB1-1 tanggal 6 Januari 2009, arahan divestasi utamanya akan dilakukan kepada internal Bank Mandiri terlebih dahulu dengan pertimbangan Bank secara keseluruhan. Adapun action plan UGBDN dan BDP telah dicantumkan dalam Rencana Bisnis Bank Mandiri 2010-2012.

d. Review secara berkala terhadap penerapan manajemen risiko yang dilakukan Bank, antara lain terhadap portfolio kredit di atas Rp.1 triliun. Selain itu, Dewan Komisaris senantiasa memonitor kepatuhan terhadap ketentuan kehati-hatian yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, antara lain Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan penetapan Capital Adequacy Ratio (CAR).

e. Terkait dengan Tingkat Kesehatan Bank Mandiri, Bank Indonesia memberikan hasil peringkat komposit 2 dengan predikat Baik untuk posisi 30 September 2009 dan kecukupan sistem pengendalian risiko

untuk risiko kredit Bank Mandiri, Bank Indonesia menggolongkan acceptable untuk posisi 30 September 2009, sesuai surat No.12/1/DPB1/TPB1-1/Rahasia tanggal 8 Januari 2010 perihal Informasi Predikat Penilaian Kecukupan Risk Control System untuk Risiko Kredit, Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank Mandiri Posisi 30 September 2009.

f. Rencana penyelesaian Bank Mandiri atas Mandatory Convertible Bond (MCB) PT. Garuda Indonesia (Persero) yang Bank konversikan menjadi penyertaan modal sementara pada nasabah, hal ini telah dicatatkan dalam Pelaporan Bank per 31 Desember 2009.

Dewan Komisaris melalui surat No. COM/048/2009 tanggal 6 Juli 2009 telah memberikan persetujuan penyusunan Arsitektur Kebijakan dan Prosedur Bank Mandiri.

5. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam hal pengembangan sumber daya manusia, implementasi program telah diupayakan agar selaras dan terintegrasi sehingga dapat secara optimal mendukung pencapaian target dan rencana bisnis, sebagai berikut:

a. Program internalisasi Budaya perusahaan yang mencakup nilai-nilai kebersamaan Trust, Integrity, Profesionalisme, Customer Focus dan Excellence (TIPCE) telah dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan untuk seluruh jajaran pegawai.

b. Penyempurnaan strategi dan kebijakan Human Capital telah difokuskan pada pengembangan leadership dan capabilities yang efektif, peningkatan ketahanan (resiliance), peningkatan engagement serta penguatan budaya kerja dan penerapan best practices dalam pengelolaan Human Capital secara terintegrasi guna meningkatkan professionalisme dan produktivitas pegawai. Penyempurnaan strategi dan kebijakan tersebut seiring dengan strategi kompensasi yang kompetitif yang didasari pada jiwa “pay for performance” agar senantiasa dapat memotivasi pegawai.

LAPORAN TUGAS PENGAWASANDEWAN KOMISARIS

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

77

Page 77: BMRI Annual Report 2009

c. Kebijakan resourcing telah mencakup kriteria dan proses serta akuntabilitas untuk mendapatkan kualitas pegawai yang diharapkan dalam waktu yang ditentukan. Kebijakan tersebut juga mencakup kebijakan outsourcing yang meliputi syarat-syarat pelaksanaan proses pengelolaan penyedia jasa outsourcing, termasuk jenis pekerjaan yang dapat di-outsource dan bentuk dari kegiatan outsource tersebut.

d. Program kerja telah dilaksanakan untuk meningkatkan profesionalisme dan produktivitas pegawai, antara lain:

1. Grand launching employee services centre yang terdiri dari call centre & walk in centre yang juga disebut hc4U.

2. Pengembangan business learning academies.3. Implementasi program coaching & leadership

development yang terintegrasi dalam people development framework.

4. Mengimplementasikan modul e-recruitment yang terintegrasi .

5. Penajaman Mandiri Employee Appraisal System & Talent Management System.

6. Perbaikan terhadap process penentuan remunerasi dan insentif.

7. Perbaikan jalur karir.

6. PELAKSANAAN MANAGEMENT STOCK OPTION PLAN (MSOP)

Dewan Komisaris selama tahun 2009 juga melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan eksekusi atas Management Stock Option Plan (MSOP), sebagaimana diamanatkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Bank Mandiri tanggal 29 September 2003 yang menetapkan kebijakan pelaksanaan dan pengawasan serta penerima untuk program MSOP Tahap 1, RUPS Tahunan Bank Mandiri tanggal 16 Mei 2005 untuk MSOP Tahap 2 dan RUPS Tahunan Bank Mandiri tanggal 22 Mei 2006 untuk MSOP Tahap 3.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 jumlah total penerbitan saham baru Bank Mandiri hasil eksekusi MSOP Tahap 1 adalah sebanyak 375.365.957 lembar

saham *), MSOP Tahap 2 sebanyak 304.942.052 lembar saham dan MSOP Tahap 3 sebanyak 225.339.779 lembar saham. Jumlah keseluruhan lembar saham hasil konversi MSOP yang diterbitkan sampai dengan 31 Desember 2009 sebanyak 905.647.788 lembar saham.

Penambahan jumlah saham beredar hasil dari eksekusi MSOP tersebut ditindaklanjuti dengan perubahan Anggaran Dasar untuk melakukan penambahan atas modal ditempatkan dan disetor penuh Bank Mandiri.

*) Keterangan :

Jangka waktu MSOP tahap 1 (option live) telah berakhir pada

13 Juli 2008

7. HAL-HAL LAIN YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN MANAJEMEN

Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja dan pelaksanaan program kerja Bank Mandiri Tahun 2009 maka Dewan Komisaris menyampaikan beberapa hal yang perlu terus-menerus mendapat perhatian manajemen antara lain sebagai berikut:

a. Sejalan dengan visi menjadi Indonesia’s most admired and progressive financial institution, maka pengembangan bisnis berupa penghimpunan dana, pengembangan fitur produk, optimalisasi infrastruktur dan perangkat teknologi, perluasan jaringan distribusi harus dilengkapi dengan langkah-langkah strategis untuk melakukan monitoring dan mendorong pencapaian kinerja yang sustainable serta dilaksanakan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip good corporate governance.

b. Dalam rangka untuk mengendalikan cost of funds dan mengelola risiko likuiditas secara prudent dengan tetap mempertimbangkan aspek efisiensi, Dewan Komisaris menyarankan kepada Direksi untuk menyeimbangkan pengelolaan kebutuhan likuiditas dengan pengelolaan efesiensi. Jumlah likuiditas yang ada tentunya perlu disesuaikan dari waktu ke waktu dan perlu disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan likuiditas pasar yang saat ini menunjukan trend membaik.

c. Dalam kondisi makro global yang masih dipenuhi ketidakpastian, Bank Mandiri agar terus memperbaiki

LAPORAN TUGAS PENGAWASANDEWAN KOMISARIS

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

78

Page 78: BMRI Annual Report 2009

bisnis model di luar negeri termasuk di HongKong dan Bank Mandiri Europe Limited, serta menghindari bisnis-bisnis dengan profil risiko yang tinggi. Dewan Komisaris menghargai upaya Direksi untuk mempertahankan cabang HongKong dengan arahan agar fokus pada peningkatan shareholder value dan meninggalkan marginal bisnis yang beresiko tinggi serta menyiapkan business model yang lebih sesuai dengan core competencies cabang HongKong.

d. Pengembangan micro banking dalam jangka panjang, agar senantiasa memperhatikan kondisi dan pangsa pasar, target nasabah, teknis operasional, pengendalian risiko serta profitabilitas segmen dimaksud. Pengembangan outlet yang dibutuhkan sesuai business plan, tentunya juga perlu mempertimbangkan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan serta bagaimana dapat mencari, merekrut dan mempertahankan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

e. Dalam rangka pengamanan transaksi reksadana dimana Bank Mandiri bertindak sebagai penjual maka perlu dilakukan upaya-upaya antara lain yaitu secara reguler bersama dengan manajer investasi mengundang investor reksadana untuk menjelaskan bahwa produk reksadana bukan produk Bank dan risiko ditanggung oleh investor; menyampaikan kepada investor reksadana mengenai laporan posisi investasi secara berkala; public education kepada investor/calon

Selama tahun 2009, Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan serta pemberian nasihat kepada Direksi dibantu oleh Komite-Komite yaitu :1. Komite Audit2. Komite Pemantau Risiko3. Komite Remunerasi dan Nominasi4. Komite Good Corporate Governance

Seluruh Komite tersebut telah melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik dan telah memberikan laporan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu menjadi perhatian Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Demikian laporan Dewan Komisaris atas pelaksanaan program pengawasan selama tahun 2009.

LAPORAN TUGAS PENGAWASANDEWAN KOMISARIS

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

79

Page 79: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Bank Mandiri merupakan Bank Umum Publik. Meskipun mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah, namun pengelolaan Bank Mandiri dilaksanakan secara profesional, transparan dengan tetap berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudential banking), Best Practices, serta Budaya Perusahaan yang terdiri dari nilai-nilai kebersamaan (shared values), yang merupakan pencerminan dari tanggung jawab utama kepada seluruh stakeholder.

Bank Mandiri merupakan hasil penggabungan 4 (empat) bank yakni Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Import Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia yang merger secara legal dilakukan pada Juli tahun 1999. Pada bulan Juli 2003, Bank Mandiri berhasil melakukan Go Public dan mampu tercatat sebagai IPO tersukses pasca krisis. Seiring dengan berjalannya proses transformasi, Bank Mandiri bertekad untuk menjadi Regional Champion Bank pada tahun 2010.

Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) merupakan unsur penting di industri perbankan mengingat risiko dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan semakin meningkat. Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan proses jangka panjang yang memberikan hasil berupa sustainable value. Implementasi GCG sebagai sebuah sistem dilakukan melalui proses intern yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pegawai. Sejak diterapkannya GCG, Bank Mandiri mengalami perubahan yang lebih baik, terutama dengan meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) hingga dapat bekerja lebih efisien, efektif, kompetitif dan profesional didukung oleh budaya etos kerja yang mumpuni. Selain peningkatan kualitas SDM, penerapan GCG secara konsisten telah meningkatkan kinerja bank sehingga dapat memperkuat posisi daya saing perusahaan yang pada akhirnya akan menarik minat dan kepercayaan investor sehingga Bank Mandiri dapat tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang.

Implementasi GCG di Bank Mandiri dilaksanakan dengan berlandaskan prinsip-prinsip GCG yang terdiri dari 5 (lima) tahap, yaitu:1. Governance Commitment2. Governance Structure3. Governance Mechanism *)

4. Sosialisasi dan Evaluasi5. Walking the talk

*) Keterangan:

Sehubungan dengan penjelasan butir 1 dan 2, maka penjelasan mengenai butir

3, 4, dan 5 dapat dilihat pada halaman 127 dan seterusnya.

I. GOVERNANCE COMMITMENT

Bank Mandiri mempunyai keyakinan bahwa implementasi GCG akan berjalan dengan baik kalau dilandasi komitmen yang kuat dari seluruh jajaran Bank Mandiri.

Pada tahapan ini dilakukan perumusan kembali visi, misi dan strategi Bank Mandiri, yang diselaraskan dengan komitmen manajemen terhadap pentingnya penerapan GCG dalam menjalankan usahanya. Visi dan misi tersebut selanjutnya dilengkapi dengan strategi bisnis yang spesifik untuk masing-masing Strategic Busines Unit (SBU), yang terdiri dari Corporate Banking, Commercial Banking, Treasury & International Banking, Micro & Retail Banking dan Consumer Finance.

Melengkapi komitmen visi, misi dan strategi bisnis, pada tahapan Perumusan Governance Commitment Bank Mandiri juga melakukan revitalisasi budaya perusahaan agar dapat memberikan keyakinan dan panduan yang lebih kuat. Revitalisasi tersebut dilakukan melalui penetapan budaya perusahaan yang dikenal dengan ”TIPCE” yaitu: Trust, Integrity, Professionalism, Customer focus dan Excellence. TIPCE tersebut kemudian dijabarkan dalam rumusan Pedoman 10 (sepuluh) Perilaku Utama bagi insan Bank Mandiri sebagai berikut :1. Saling menghargai dan bekerja sama.2. Jujur, tulus dan terbuka.3. Disiplin dan konsisten.4. Berpikir, berkata dan bertindak terpuji.5. Kompeten dan bertanggung jawab.6. Memberikan solusi dan hasil terbaik.7. Inovatif, proaktif dan cepat tanggap.8. Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan.9. Orientasi pada nilai tambah dan perbaikan terus menerus.10. Peduli lingkungan.

II. GOVERNANCE STRUCTURE

Untuk mendukung tercapainya Visi, Misi dan Strateginya, Bank Mandiri telah melaksanakan penyempurnaan struktur organisasi yang menjamin adanya check and balance dan mencerminkan akuntabilitas yang jelas dan tegas dari masing-masing organ perusahaan. Governance Structure ini kemudian dituangkan dalam Anggaran Dasar Bank Mandiri dan GCG Charter berupa penataan fungsi, tugas dan wewenang masing-masing organ perseroan antara lain Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi.

Melalui tahapan ini Bank Mandiri telah melakukan beberapa hal penting terkait dengan penyempurnaan Governance Structure, yaitu melalui pemenuhan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris serta pembentukan Komite-komite. Adapun penjelasan mengenai struktur tata kelola perusahaan adalah sebagai berikut:

PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

80

Page 80: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

A. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST)

Pada tanggal 4 Mei 2009, Bank Mandiri telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), dengan keputusan sebagai berikut:

1. Keputusan Agenda Pertama

a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan menyetujui Laporan Tugas Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk tahun buku 2008.

b. Mengesahkan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku 2008 yang telah diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II.

2. Keputusan Agenda Kedua Menyetujui dan menetapkan penggunaan Laba bersih tahun buku 2008 sebesar Rp. 5.312.821.488.698.

3. Keputusan Agenda Ketiga a. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit

Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. b. Menetapkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II sebagai

Auditor yang akan mengaudit Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.

c. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik dan Auditor tersebut.

4. Keputusan Agenda Keempat a. Menyetujui penyesuaian gaji Direktur Utama menjadi sebesar Rp. 166 juta netto per bulan atau kenaikannya sebesar

11,06% dari gaji netto yang berlaku saat ini dengan pembulatan ke bawah dalam angka jutaan penuh yang berlaku terhitung sejak tanggal 1 Januari 2009.

b. Gaji anggota Direksi, honorarium anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris yaitu Direktur Utama sebesar 100%, Komisaris Utama sebesar 50%, Wakil Komisaris Utama 47,5%, anggota Dewan Komisaris lainnya sebesar 45% dan Sekretaris Dewan Komisaris sebesar 18,75% masing-masing dari gaji Direktur Utama; adapun gaji Wakil Direktur Utama dan anggota Direksi lainnya ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan bobot pekerjaan, pencapaian kinerja dan kontribusi masing-masing Direktur yang bersangkutan selama tahun buku 2008.

c. Menyetujui pemberian tantiem sebesar Rp. 61,65 miliar atau sebesar 1,16% gross dari laba bersih Perseroan periode 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 yang telah dianggarkan sebelumnya, untuk dibayarkan kepada segenap anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris yang menjabat dalam tahun 2008.

d. Porsi tantiem untuk anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris adalah sebesar 22,14% dari total tantiem, dengan proporsi tantiem Komisaris Utama sebesar 100%, Wakil Komisaris Utama sebesar 95%, anggota Dewan Komisaris lainnya sebesar 90% dan Sekretaris Dewan Komisaris sebesar 37,5% masing-masing dari tantiem Komisaris Utama dengan mempertimbangkan lamanya menjabat pada tahun 2008; sedangkan porsi tantiem untuk Direksi adalah sebesar 77,86% dari total tantiem, dibagikan kepada masing-masing anggota Direksi dengan proporsi yang akan ditentukan dalam Rapat Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan pencapaian kinerja dan kontribusi serta lamanya menjabat masing-masing anggota Direksi pada tahun 2008.

5. Keputusan Agenda Kelima Menyetujui pelimpahan kewenangan RUPS kepada Dewan Komisaris untuk menyetujui penambahan modal ditempatkan

dan disetor Perseroan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 29 Mei 2009.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

81

Page 81: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

B. DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

Susunan Anggota Dewan Komisaris• Edwin Gerungan Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen• Muchayat Wakil Komisaris Utama• Mahmuddin Yasin Komisaris• Soedarjono Komisaris Independen• Pradjoto Komisaris Independen• Gunarni Soeworo Komisaris Independen

Komisaris IndependenSesuai PBI No.8/4/PBI/2006 sebagaimana diubah dengan PBI No.8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Bank harus memiliki Komisaris Independen yakni anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. PBI tersebut juga mengatur bahwa paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris1. Melakukan Pengawasan terhadap pengurusan Bank yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi

termasuk mengenai rencana kerja, pengembangan Bank, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS dan atau RUPS Luar Biasa dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Keputusan RUPS dan atau RUPS Luar Biasa secara efektif dan efisien serta terpeliharanya efektivitas komunikasi antara Dewan Komisaris dengan Direksi, Auditor Eksternal dan Otoritas Pengawas Bank atau Pasar Modal.

3. Menjaga kepentingan Bank dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada RUPS.

4. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut.

5. Memberikan pendapat dan saran atas Rencana Kerja dan Anggaran tahunan yang diusulkan Direksi dan mengesahkannya sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar.

6. Memonitor perkembangan kegiatan Bank.

7. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Bank.

Sehubungan dengan hal tersebut, dan dalam rangka mendukung GCG Bank, pemegang saham dalam RUPS telah menetapkan Komisaris Independen dengan jumlah dan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku guna menjalankan tugas pengawasan terhadap Bank dan kelompok usaha Bank. Sampai dengan saat ini anggota Dewan Komisaris berjumlah 6 (enam) orang dimana 4 (empat) diantaranya merupakan Komisaris Independen.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

82

Page 82: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

Edwin Gerungan 18 18 0 100 %

Muchayat 18 18 0 100 %

Mahmuddin Yasin 18 18 0 100 %

Soedarjono 18 18 0 100 %

Pradjoto 18 18 0 100 %

Gunarni Soeworo 18 18 0 100 %

TRAINING/SEMINAR DEWAN KOMISARIS

Nama Jenis

Soedarjono IIA International Conference 2009-Johannesberg

Gunarni Soeworo Leadership Forum

8. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Bank.

9. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya (a) pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan dan (b) keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.

Rekomendasi Dewan Komisaris Dalam rangka pencapaian kinerja bank yang lebih baik dan sustainable, Dewan Komisaris telah menyampaikan rekomendasi sebagai berikut:

1. Bank Mandiri perlu melakukan legal review secara berkala terhadap dokumen perjanjian/kontrak termasuk perjanjian kredit oleh pihak independen agar dapat melakukan identifikasi Risiko Hukum secara dini dan melakukan mitigasinya.

2. Terkait dengan jumlah perkara hukum perdata di Bank Mandiri yang sebagian besar berasal dari transaksi kredit, maka terhadap kasus-kasus hukum tersebut perlu dilakukan legal review dan dilengkapi dengan legal dokumen yang benar dan cukup untuk memperkuat alat bukti di pengadilan.

3. Diperlukan strategi dan program kerja masing-masing bisnis unit agar dapat melakukan aliansi antar bisnis unit untuk meningkatkan produk tabungan serta penggunaan transactional account secara intensif.

4. Bank Mandiri perlu melakukan uji kehandalan dan keamanan terhadap sistem informasi bank antara lain dengan menyewa profesional hacker.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

83

Page 83: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

5. Agar Bank tetap berhati-hati dalam menghadapi perusahaan yang mempunyai struktur organisasi dan kepemilikan yang kompleks dan mempunyai unit usaha di negara-negara “tax heaven” karena berdasarkan pengalaman, perusahaan/debitur seperti ini cenderung menimbulkan masalah bagi bank.

6. Terkait dengan maraknya penipuan/manipulasi penarikan tabungan dengan menggunakan kartu ATM palsu, maka untuk menjaga/melindungi operasional ATM agar dilakukan pengamanan dan pengadministrasian persedian kartu ATM dan PIN sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

7. Sistem pengendalian terpadu yang telah dibuat untuk pencegahan fraud agar dilaksanakan dengan benar dan dipantau terus namun jangan sampai menghambat bisnis dan mengganggu pelayanan kepada nasabah.

8. Untuk memenangkan persaingan di sektor bisnis mikro, maka Bank Mandiri harus mempunyai “product differentiation” serta harus mulai memikirkan dan membuat business plan untuk 5 sampai dengan 10 tahun ke depan baik dari segi pangsa pasar, operasional dan profitability dalam bidang Kredit Mikro.

9. Sehubungan dengan kondisi makro ekonomi dan likuiditas pasar global maupun domestik yang menunjukkan perkembangan membaik, sebaiknya Bank Mandiri mereview ulang posisi likuiditas Rupiah maupun valas yang dirasakan terlalu tinggi, terutama likuiditas valas, sehingga dapat menurunkan cost of fund dan melakukan pengelolaan risiko likuiditas secara prudent namun tetap mempertimbangkan aspek efisiensi.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

84

Page 84: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

C. KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS

KOMITE AUDIT

Komite Audit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sudah dibentuk sejak tanggal 19 Agustus 1999 berdasarkan Keputusan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. 013/KEP/KOM/1999 dan diperbaharui berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. 001/KEP/KOM/2005 tanggal 1 Juli 2005.

Tujuan Pembentukan Komite Audit

Pembentukan Komite Audit Bank Mandiri dilaksanakan dengan mengacu kepada Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. 117/M-MBU/2002, Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-29/PM/2004 dan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Corporate Governance bagi bank umum dengan tujuan untuk membantu memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasannya serta dalam memberikan nasehat kepada Direksi atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian intern, efektivitas pemeriksaan auditor eksternal dan internal, efektivitas pelaksanaan manajemen risiko serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Metodologi yang digunakan Komite Audit dalam menjalankan tugasnya adalah:a. Melakukan review atas laporan-laporan yang diterima langsung dari unit-unit kerja dan atau yang diterima melalui Komisaris.b. Melakukan review atas laporan hasil pemeriksaan auditor intern dan ekstern.c. Mengadakan rapat/diskusi dengan unit-unit kerja, auditor intern dan ekstern.

Struktur dan Keanggotaan Komite Audit• Gunarni Soeworo Sebagai Ketua (Komisaris Independen)• Soedarjono Sebagai Anggota (Komisaris Independen)• Zulkifli Djaelani Sebagai Anggota (Pihak Independen)• Imam Sukarno Sebagai Anggota (Pihak Independen)

Tugas dan Tangung Jawab Komite Audit

Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai laporan dan atau hal-hal lain yang disampaikan Direksi, serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris berdasarkan Audit Committee Charter yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris pada tanggal 30 Juni 2007, dengan cara:

1. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas semua informasi keuangan yang disajikan Manajemen.2. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas efektifitas pelaksanaan pengendalian intern atau internal control.3. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas efektifitas pelaksanaan hasil pemeriksaan oleh Satuan Kerja Audit Intern.4. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas: a. Independensi dan obyektifitas Kantor Akuntan Public (KAP) yang akan mengikuti vendor. b. Biaya jasa Audit dan cakupan Audit yang diajukan oleh KAP terpilih. c. Pelaksanaan perkembangan Audit yang dilakukan Oleh KAP d. Laporan hasil Audit yang disampaikan oleh KAP5. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.6. Melakukan penelaahan dan pemantauan serta melaporkan berbagai risiko yang potensial akan terjadi.7. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut oleh Manajemen yang berkaitan dengan temuan

hasil pemeriksaan Satuan Kerja Audit Intern, Kantor Akuntan Public, Direktorat Pengawasan Bank-Bank Indonesia dan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

85

Page 85: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Selama tahun 2009 Komite Audit telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

b. Hasil akhir audit Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun Buku 2008, beserta Management Letter dan laporan atas kepatuhan atas perundang-undangan dan laporan hasil pemeriksaan sesuai PSA 62 berkaitan dengan kepatuhan pengendalian internal.

c. Rencana dan cakupan audit Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun Buku 2009.

d. Perkembangan pelaksanaan audit (audit progress) Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun Buku 2009 dan temuan-temuan awal yang perlu mendapat perhatian.

6. Melakukan pertemuan bersama-sama dengan Komite Pemantau Risiko untuk membahas antara lain :a. Membahas 10 jenis Operational Risk terbesar yang

berpotensi fraud serta mitigasinya.b. Mereview implementasi pelaksanaan basel II.

7. Melakukan pertemuan dengan Human Capital Services Group, Human Capital Strategy & Policy Group dan Learning Center Group untuk membahas antara lain :a. Persiapan Sumber Daya Manusia (Standar Kompetensi)

untuk menunjang konsep Dominant Multispecialist Bank.b. Kebijakan dan pelaksanaan “Home Base” pegawai dan

rotasi pegawai.

8. Melakukan pertemuan dengan Central Operations Group untuk membahas antara lain pelaksanaan Operasional dan Pengendalian Risiko Operasional dan harmonisasi Sistem Integrasi Aplikasi Eximbills dan eMAS.

9. Melakukan tugas dan kegiatan lain yang diberikan Dewan Komisaris terkait dengan laporan Komisaris Utama dan Dewan Komisaris yang harus disampaikan kepada Bank Indonesia, yaitu laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil Audit Intern semester II/2008 dan semester I/2009; laporan pengawasan rencana bisnis Bank semester II/2008 dan semester I/2009.

FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

Gunarni Soeworo 27 27 0 100 %

Soedarjono 27 27 0 100 %

Zulkifli Djaelani 27 27 0 100 %

Imam Soekarno 27 27 0 100 %

Keterangan :Rapat komite dianggap sah apabila dihadiri paling kurang 51% dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris dan Pihak Independen. Keputusan Rapat dilakukan berdasarkan Musyawarah Mufakat, dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasar-kan suara terbanyak.

1. Melakukan pertemuan dengan Accounting Group untuk membahas antara lain perkembangan pemilihan Kantor Akuntan Publik untuk Laporan Keuangan Bank Mandiri tahun Buku 2009 dan masalah-masalah dalam implementasi PSAK 50 (revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK 55 (revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

2. Melakukan pertemuan dengan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) untuk membahas antara lain:a. Mengenai temuan-temuan signifikan hasil pemeriksaan

SKAI, terutama yang berkaitan dengan implementasi kebijakan dan peraturan, sistem dan prosedur, sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Temuan-temuan signifikan dan kasus-kasus fraud.c. Mengenai perkembangan terakhir penyelesaian kasus-

kasus hukum dan mitigasinya.

3. Melakukan pertemuan dengan Compliance Group untuk membahas antara lain:a. Temuan-temuan hasil pemeriksaan Bank Indonesia tahun

2008, tindak lanjut yang sudah dilakukan dan temuan-temuan penting yang tindak lanjutnya masih dalam proses.

b. Perkembangan transaksi-transaksi mencurigakan.c. Masalah-masalah Kepatuhan selama tahun 2009 dan

perbaikannya.

4. Melakukan pertemuan dengan Legal Group untuk membahas 10 kasus hukum terbesar dan mitigasinya.

5. Melakukan pertemuan dengan Kantor Akuntan Publik yang terpilih untuk melakukan audit Laporan Keuangan Bank Mandiri guna membahas mengenai :a. Perkembangan pelaksanaan audit (audit progress) Laporan

Keuangan Bank Mandiri Tahun Buku 2008 dan temuan-temuan signifikan yang perlu mendapat perhatian.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

86

Page 86: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

KOMITE PEMANTAU RISIKO

Sampai dengan saat ini, kondisi ekonomi global dilihat dari segi sektor keuangan maupun sektor industri manufacturing masih belum cukup stabil. Ini tercermin dari tingkat pengangguran yang tinggi dan semakin meningkat di sebagian besar negara. Per Desember 2009, tingkat pengangguran di Amerika Serikat mencapai 10%, Canada 8,5%, Uni Eropa 9,8%, Australia 5,7%, Jepang 5,2%, China 4,3% dan India 7,4%.

Walaupun suku bunga pinjaman di negara-negara maju tersebut terendah sepanjang sejarah, namun perusahaan-perusahaan besar maupun kecil masih takut

untuk berinvestasi. Mereka khawatir dengan tingkat pengangguran yang tinggi tersebut dan diperkirakan masih akan tetap tinggi sampai dengan 5-7 tahun mendatang. Tingkat pengangguran yang tinggi akan menekan daya beli masyarakat.

Berdasarkan keadaan tersebut diatas, Komite Pemantau Risiko selama tahun 2009 bekerja secara lebih proaktif, dan prudent di dalam menganalisa, mengelola dan memitigasi risiko-risiko yang ada dan yang akan ada. Komite juga melakukan analisa profil risiko bank secara konsolidasi dengan anak-anak perusahaan.

Tahun 2009, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan pertemuan secara intensif sebanyak 33 kali dengan pihak-pihak yang dianggap relevan dalam masalah risiko yang akan dibahas. Masalah risiko yang diprioritaskan dan difokuskan antara lain sebagai berikut:

1. Kondisi likuiditas bank baik dalam mata uang rupiah maupun US dollar.

2. Menjaga dan meningkatkan Net Interest Margin bank karena adanya tekanan dari biaya dana deposito.

3. Bersama dengan Manajemen melakukan simulasi stress testing terhadap Non Performing Loan berdasarkan asumsi-asumsi parameter makro.

4. Menjaga permodalan bank (CAR) pada tingkat yang cukup namun efisien.

5. Risiko yang terkait dengan posisi foreign exchange trading dan obligasi/Surat Utang Negara serta menghindar dari produk-produk derivatif.

6. Menjaga Loan to Deposit Ratio bank ( baik dalam mata uang Rupiah maupun US dollar) pada tingkat/ komposisi yang optimal dan juga BMPK baik terhadap pihak terkait maupun tidak terkait.

7. Memantau profil risiko dan termasuk secara konsolidasi dengan anak perusahaan.

8. Mereview dampak risiko akibat adanya perubahan peraturan dari otoritas moneter.

9. Secara berkala membahas dengan unit-unit terkait tentang implementasi dari pada penataan kembali organisasi yang berbasis SBU.

10. Memastikan bahwa terdapat sumber Daya Manusia yang berkualitas untuk menunjang pertumbuhan kredit.

Struktur dan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko • Soedarjono Sebagai Ketua (Komisaris Independen)• Edwin Gerungan Sebagai Anggota (Komisaris Independen)• Gunarni Soeworo Sebagai Anggota (Komisaris Independen)• Tama Widjaja Sebagai Anggota (Pihak Independen)• Group Head Market & Operational Risk Sebagai Sekretaris (ex-officio) – Non Voting Member

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

87

Page 87: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko

1. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen risiko yang berkaitan dengan pengendalian risiko dibidang pengelolaan asset & liability, likuiditas, perkreditan serta operasional sebelum mendapat persetujuan Dewan Komisaris.

2. Mendiskusikan dengan Direksi atau unit kerja terkait dengan manajemen risiko, menguji pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan membahasnya dalam rapat Dewan Komisaris atau rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.

3. Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan peraturan- peraturan internal tentang kebijakan manajemen risiko.

4. Mempertimbangkan aspek risiko produk dan perubahan keadaaan atau kejadian yang berasal dari internal maupun eksternal Bank.

5. Secara periodik mengkaji manajemen risiko dan pedoman pelaksanaannya dan penyesuaiannya.

6. Mengevaluasi akurasi model dan validitas data pengukuran risiko.

7. Mengikuti dan mempelajari keputusan Risk and Capital Committee.

8. Mengkaji konsep laporan triwulanan profil risiko Bank secara individual dan konsolidasi serta menyampaikan masukan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu didiskusikan lebih lanjut dengan Direksi.

Komite Pemantau Risiko juga bekerja sama dengan Komite Audit mengadakan rapat gabungan dengan mengundang pihak-pihak terkait dalam masalah risiko yang akan dibahas.Adapun kajian-kajian yang dilakukan antara lain sebagai berikut:

1. Melakukan review terhadap kebijakan-kebijakan operational bank sehingga bisa mencegah/ meminimalisasi terjadinya fraud.2. Memonitor tahapan kemajuan dari implementasi Basel II dan PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006).3. Mengukur potensi risiko hukum dan melakukan pencegahannya.4. Memperbaiki secara berkala hal-hal penting yang belum sesuai/comply dengan peraturan baru Bank Indonesia.

FREKUENSI RAPAT KOMITE PEMANTAU RISIKO

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

Soedarjono 33 33 0 100 %

Edwin Gerungan 33 4 29 12,12 %

Gunarni Soeworo 33 31 2 93,94 %

Tama Widjaja 33 32 1 96,97 %

Group Head Market &

Operational Risk 33 33 0 100 %

Keterangan :Rapat sah dan dapat mengambil keputusan apabila dihadiri 2/3 dari jumlah anggota komite dan harus dihadiri oleh Ketua komite. Dalam hal Ketua komite karena sesuatu hal tidak dapat hadir, sedangkan masalah yang dibahas sangat mendesak, Ketua dapat menunjuk salah seorang ang-gota untuk memimpin rapat. Keputusan rapat adalah sah bila disetujui oleh lebih dari ½ dari jumlah anggota yang hadir.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

88

Page 88: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan penetapan kualifikasi dan proses nominasi serta remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif.

Struktur dan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi• Edwin Gerungan Sebagai Ketua (Komisaris Independen)• Muchayat Sebagai Anggota (Komisaris)• Soedarjono Sebagai Anggota (Komisaris Independen)• Pradjoto Sebagai Anggota (Komisaris Independen)• Gunarni Soeworo Sebagai Anggota (Komisaris Independen)• Mahmuddin Yasin Sebagai Anggota (Komisaris)• Group Head - Sebagai Sekretaris (ex-officio) Human Capital – Non Voting Member

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi

1. Menyusun konsep dan analisa yang berhubungan dengan fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi.

2. Membantu Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Komisaris dan Direksi.

3. Membantu Dewan Komisaris dalam penetapan Kebijakan Umum Sumber Daya Manusia.

4. Merekomendasikan persetujuan perubahan struktur organisasi sampai dengan satu tingkat di bawah Direksi.

5. Membantu Dewan Komisaris memperoleh dan menganalisa data bakal calon pejabat satu tingkat di bawah Direksi secara triwulanan dan setiap waktu jika ada perubahan.

6. Membantu Dewan Komisaris dalam memberikan rekomendasi tentang opsi kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai, antara lain opsi saham serta pengawasan pelaksanaannya.

7. Memiliki data base calon-calon Direksi dan Dewan Komisaris.

8. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :

a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.

9. Memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

10. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

11. Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

89

Page 89: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Komite Remunerasi dan Nominasi telah melangsungkan 3 (tiga) kali pertemuan dengan beberapa agenda penting antara lain:1. Mengusulkan kenaikan gaji Board Of Director (BOD) dan honorarium Board Of Commisioner (BOC) serta besaran tantiem

bagi BOC dan BOD untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.2. Melakukan evaluasi kinerja Direksi secara periodik.3. Memberikan rekomendasi sistem penentuan kenaikan gaji Board Of Director (BOD) untuk disampaikan kepada Rapat

Umum Pemegang Saham.

FREKUENSI RAPAT KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

Edwin Gerungan 3 3 0 100 %

Muchayat 3 3 0 100 %

Mahmuddin Yasin 3 3 0 100 %

Soedarjono 3 3 0 100 %

Pradjoto 3 3 0 100 %

Gunarni Soeworo 3 3 0 100 %

Group Head Human Capital 3 3 0 100 %

Keterangan :Rapat komite Remunerasi dan Nominasi hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Group Head Human Capital Group. Keputusan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dalah hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputu-san dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

90

Page 90: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Sebagai wujud komitmen Bank Mandiri dalam menegakkan Good Corporate Governance (GCG), pada tanggal 18 Juli 2005 Dewan Komisaris telah membentuk Komite GCG guna membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan serta memperkuat implementasi prinsip-prinsip GCG.

Struktur dan Keanggotaan Komite GCG • Muchayat Sebagai Ketua (Komisaris)• Gunarni Soeworo Sebagai Anggota (Komisaris Independen)• Mahmuddin Yasin Sebagai Anggota (Komisaris)• Group Head Compliance Sebagai Sekretaris (ex-officio) – Non Voting Member

Tugas dan Tanggung Jawab Komite GCG

1. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris mengenai arah kebijakan dan perbaikan implementasi prinsip-prinsip GCG yang dapat diterapkan di dalam perusahaan.

2. Mengawasi efektivitas implementasi GCG yang dilakukan oleh Direksi dalam upaya membangun Corporate Image serta budaya patuh (Sense of Complying) yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran Bank di setiap unit kerja secara total (Total Quality Compliance – TQC) sehingga memberikan iklim bisnis yang sehat dan lingkungan kerja yang kondusif.

3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait dengan kewajiban perusahaan dalam memperhatikan dan mengakomodasi kepentingan Pemegang Saham Minoritas (Minority Shareholder) dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Memastikan bahwa proses nominasi calon Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif telah dilaksanakan berdasarkan kualifikasi yang jelas, proses seleksi yang transparan serta memenuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Memastikan bahwa perusahaan memiliki kebijakan evaluasi kinerja bagi masing-masing anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan Pejabat Eksekutif yang pelaksanaannya dilakukan secara transparan, dan dikaitkan dengan paket dan struktur remunerasinya.

6. Memastikan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi memiliki komitmen untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan (conflict of interest), perangkapan jabatan dan perilaku insider trading sebagaimana dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Menjaga Rahasia Bank dan kerahasiaan atas seluruh dokumen dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas Komite.

8. Melaporkan hasil kegiatan Komite GCG kepada Dewan Komisaris untuk dituangkan dalam Laporan Tahunan Bank.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk membangun budaya patuh (sense of complying) terhadap regulasi, Komite GCG telah menyusun program kerja 2009 dan telah melakukan monitoring pemenuhan ketentuan BI mengenai GCG sebagai sebagai berikut:

1. Menindaklanjuti Hasil Penilaian Implementasi GCG oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dalam CGPI 2007 yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) pada akhir tahun 2008. Hasil penilaian implementasi GCG oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dalam Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2007 yang pelaksanaannya diadakan pada akhir tahun 2008 telah dilaporkan kepada Komisaris Utama vide surat No.COM.GCG/002/2009 tanggal 29 Januari 2009.

2. Rating GCG oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), Sehubungan keikutsertaan Bank Mandiri dalam Good Corporate Governance Perception Index 2008 (CGPI 2008) yang diselenggarakan oleh IICG.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

91

Page 91: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

3. Melaksanakan sosialisasi GCG di Kantor-kantor Wilayah.

4. Memonitor pelaksanaan self assessment, dalam rangka memenuhi PBI No.8/4/PBI/2006 sebagaimana diubah dengan PBI No.8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, telah dilakukan penyusunan self assessment penerapan Good Corporate Governance. Penyusunan tersebut antara lain dapat dipergunakan sebagai sarana untuk mengidentifikasi penerapan Good Corporate Governance sekaligus untuk menyusun langkah korektif maupun rencana tindak lanjut yang diperlukan. Untuk periode tahun 2009, hasil pembobotan menunjukkan nilai Komposit 1,1 dengan predikat “Sangat Baik”.

FREKUENSI RAPAT KOMITE GCG

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

Muchayat 1 1 0 100 %

Gunarni Soeworo 1 1 0 100 %

Mahmuddin Yasin 1 0 1 0 %

Group Head Compliance 1 1 0 100 %

Keterangan :Rapat komite sekurang-kurangnya dihadiri oleh 2/3 dari jumlah anggota komite dan harus dihadiri oleh Ketua Komite. Pengam-bilan keputusan harus disetujui oleh lebih dari ½ dari jumlah anggota komite yang hadir.

KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS

KOMITE AUDIT Ketua : Gunarni Soeworo (Komisaris Independen) Anggota : Soedarjono (Komisaris Independen) Zulkifli Djaelani (Pihak Independen) Imam Soekarno (Pihak Independen)

KOMITE Ketua : Soedarjono (Komisaris Independen)PEMANTAU RISIKO Anggota : Edwin Gerungan (Komisaris Independen) Gunarni Soeworo (Komisaris Independen) Tama Widjaja (Pihak Independen) Group Head Market & Operational Risk (Sebagai sekretaris ex-officio Non Voting Member)

KOMITE Ketua : Edwin Gerungan (Komisaris Independen)RENUMERASI & Anggota : Muchayat (Komisaris)NOMINASI Soedarjono (Komisaris Independen) Pradjoto (Komisaris Independen) Gunarni Soeworo (Komisaris Independen) Mahmuddin Yasin (Komisaris) Group Head Human Capital (Sebagai Sekretaris ex-officio Non Voting Member)

KOMITE GOOD Ketua : Muchayat (Komisaris)CORPORATE Anggota : Gunarni Soeworo (Komisaris Independen)GOVERNANCE Mahmuddin Yasin (Komisaris) Group Head Compliance (Sebagai Sekretaris ex-officio Non Voting Member)

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

92

Page 92: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

D. DIREKSI

Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan anggaran dasar.

Susunan Anggota Direksi

• Agus Martowardojo Direktur Utama• I Wayan Agus Mertayasa Wakil Direktur Utama• Zulkifli Zaini Direktur Commercial Banking• Sasmita Direktur Technology & Operations • Abdul Rachman Direktur Special Asset Management• Sentot A. Sentausa Direktur Risk Management• Bambang Setiawan Direktur Corporate Secretary, Legal & Customer Care• Riswinandi Direktur Corporate Banking• Thomas Arifin Direktur Treasury & International Banking• Budi G. Sadikin Direktur Micro & Retail Banking• Ogi Prastomiyono Direktur Compliance & Human Capital

Selain itu, dalam menjalankan tugasnya Direksi dibantu oleh EVP Coordinator dengan susunan anggota sebagai berikut

Pahala N. Mansury EVP Coordinator Finance & Strategy; Chief Financial OfficerHaryanto T. Budiman EVP Coordinator Change Management OfficeMansyur S. Nasution EVP Coordinator Consumer FinanceRiyani T. Bondan EVP Coordinator Internal Audit

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

I. DIREKTUR UTAMA

1. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengurusan Perseroan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan keputusan RUPS Perseroan dengan mengindahkan ketentuan yang berlaku.

2. Mengkoordinasikan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas yang berhubungan dengan unit Bisnis dan unit Supporting meliputi Direktorat Corporate Banking, Direktorat Commercial Banking, Direktorat Micro & Retail Banking, Direktorat Consumer Finance, Direktorat Treasury & International Banking, Direktorat Spesial Asset Management, Direktorat Risk Management, Direktorat Technology & Operations, Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care, Direktorat Compliance & Human Capital, Direktorat Finance & Strategy, Direktorat Change Management Office, dan Direktorat Internal Audit agar berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.

3. Mengarahkan dan mensupervisi Direktorat-Direktorat dibawahnya berkoordinasi dengan Wakil Direktur Utama, secara berkesinambungan dalam melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing agar tetap pada jalur strategi jangka panjang Perseroan dan menangani persaingan dalam pasar.

4. Mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan pasar dengan mendorong business unit memasarkan produk dan jasa dengan lebih dinamis dan kompetitif.

5. Meningkatkan citra Perseroan baik di tingkat nasional maupun internasional dan turut membina hubungan baik dengan bank-bank koresponden, investment bank, lembaga keuangan, nasabah dan otoritas moneter baik dalam negeri maupun luar negeri.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

93

Page 93: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

6. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

7. Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan.

9. Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan, dan untuk perbuatan tertentu atas tanggung jawabnya sendiri, berhak mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya, dengan memberikan kepadanya atau kepada mereka kekuasaan untuk perbuatan tertentu tersebut yang diatur dalam surat kuasa.

II. WAKIL DIREKTUR UTAMA

1. Kebijakan dan Strategi.

a. Membantu Direktur Utama dalam memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran serta sosialisasi kebijakan seluruh bidang yang dikoordinasi.

b. Membantu Direktur Utama dalam memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan dan action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.

2. Kegiatan Operasional.

a. Memastikan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas yang berhubungan dengan Direktorat Spesial Asset Management, Direktorat Corporate Banking, Direktorat Commercial Banking, Direktorat Micro & Retail Banking, Direktorat Consumer Finance, Direktorat Treasury & International Banking, Direktorat Compliance & Human Capital, Direktorat Risk Management, Direktorat Finance & Strategy, Direktorat Technology & Operations, Direktorat Change Management Office, dan Corporate Secretary Group agar berjalan dengan lancar, efektif dan efisien serta terkoordinasi dengan baik.

b. Membantu Direktur Utama dalam mengarahkan dan mensupervisi Direktorat-direktorat dan Group-group di bawahnya secara berkesinambungan dalam menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing agar tetap pada jalur strategi jangka panjang Perseroan dan menangani persaingan dalam pasar.

c. Membantu Direktur Utama dalam mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan pasar dengan mendorong business unit memasarkan produk dan jasa dengan lebih dinamis dan kompetitif.

d. Membantu Direktur Utama dalam meningkatkan citra Perseroan baik di tingkat Nasional maupun International dan turut membina hubungan baik dengan bank-bank koresponden, investment bank, lembaga keuangan, nasabah dan otoritas moneter baik dalam negeri maupun luar negeri.

e. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

f. Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

g. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan.

h. Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

94

Page 94: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

III. DIREKTUR COMMERCIAL BANKING

1. Kebijakan dan Strategi.

a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran serta sosialisasi kebijakan dalam bidang Commercial Banking dan bertindak sebagai pembina PT. Bank Syariah Mandiri.

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.

2. Kegiatan Operasional.

a. Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan seluruh fungsi kerja Jakarta Commercial Sales Group dalam mengembangkan dan memasarkan produk dan aliansi sehingga lebih marketable dan profitable.

b. Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan seluruh fungsi kerja Regional Commercial Sales 1 Group, Regional Commercial Sales 2 Group dalam mengembangkan dan memasarkan produk dan aliansi sehingga lebih marketable dan profitable.

c. Mengarahkan dan mengkoordinasikan fungsi kerja Wholesale Product Management Group dalam mengembangkan produk sehingga menciptakan produk dan kebijakan yang kompetitif.

3 Sumber Daya Manusia.

Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi bidang Commercial Banking, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.

IV. DIREKTUR TECHNOLOGY & OPERATIONS

1. Kebijakan dan Strategi.

a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat Technology & Operations.

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.

2. Kegiatan Operasional.

a. Mengkoordinasi perumusan kebijakan yang berhubungan dengan Technology & Operations.

b. Mengarahkan dan mensupervisi group-group dibawahnya secara berkesinambungan dalam menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing agar tetap pada jalur strategi jangka panjang Perseroan dan Direktorat Technology & Operations.

c. Mengembangkan Information Technology untuk bekerja sebagai mitra bisnis dengan seluruh unit kerja organisasi Perseroan dan memastikan bahwa Perseroan telah mempunyai solusi teknologi yang paling tepat untuk situasi saat ini dan kebutuhan bisnis di masa mendatang melalui perencanaan teknologi informasi yang efektif dan efisien, pengembangan, pencapaian, pengimplementasian, pemeliharaan dan dukungan yang berkelanjutan.

d. Mengarahkan aktivitas Pengadaan, maintenance, warehousing and archiving, service and facilities agar efektif dan efisien serta memastikan dokumen-dokumen Perseroan tersimpan dengan aman dan dapat dicari kembali dengan cepat dan efisien.

3. Sumber Daya Manusia.

Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi Pejabat di Direktorat Technology & Operations, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

95

Page 95: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

V. DIREKTUR SPECIAL ASSET MANAGEMENT

1. Kebijakan dan Strategi.

a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan, strategi, pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan dalam bidang Special Asset Management.

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.

c. Mengkoordinir penetapan ukuran-ukuran kinerja dan sasaran tahunan, sasaran jangka menengah, serta jangka panjang bidang credit recovery dan asset management serta meyakini bahwa penetapan ukuran dan sasaran tersebut disusun sesuai dengan kebijakan Perseroan.

2. Kegiatan Operasional.

a. Memimpin dan mengkoordinir perumusan kebijakan serta strategi yang berhubungan dengan kegiatan operasional recovery & restrukturisasi untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang secara komprehensif.

b. Mengkoordinir upaya penyehatan kredit bermasalah melalui usaha-usaha restrukturisasi dan recovery, baik dilakukan secara internal maupun melalui kerjasama dengan pihak ketiga.

c. Mengkoordinir penyusunan rekomendasi penghapusbukuan atas kredit bermasalah dilakukan secara tepat waktu.

d. Mengkoordinir pengelolaan dan penagihan kredit ektrakomtabel.

e. Memaksimalkan kepentingan Perseroan dalam hubungan dengan pihak ketiga (BI, BPK, Departemen Keuangan, Kementerian BUMN).

f. Mengkoordinir tindak lanjut pemindahan kredit bermasalah dari unit bisnis kepada unit recovery dan pengembalian kredit bermasalah dari unit recovery kepada unit terkait dengan lancar dan tepat waktu.

g. Memimpin dan mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan pasar yang berkaitan dengan bidang Asset Management.

h. Memimpin dan mengkoordinasi aktivitas recovery & restrukturisasi secara agresif sesuai kebijakan Perseroan.

3. Sumber Daya Manusia.

Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi bidang Special Asset Management, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.

VI. DIREKTUR RISK MANAGEMENT

1. Kebijakan dan Strategi.

a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat Risk Management.

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.

2. Kegiatan Operasional.

a. Mengkoordinasi perumusan kebijakan yang berhubungan dengan Risk Management.

b. Mengarahkan dan mensupervisi group-group dibawahnya secara berkesinambungan dalam menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing agar tetap pada jalur strategi bank.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

96

Page 96: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

c. Mengembangkan organisasi kerja Risk Management sehingga Perseroan memiliki policy, prosedur dan metode yang handal dalam menerapkan risk management.

d. Memonitor kepatuhan dan pelaksanaan pengawasan melekat pada semua unit kerja organisasi Risk Management.

e. Mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan pasar agar

business unit dapat memasarkan produk dan jasa dengan dinamis dan kompetitif.

3. Sumber Daya Manusia.

Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi Pejabat di Direktorat Risk Management, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.

VII. DIREKTUR CORPORATE SECRETARY, LEGAL & CUSTOMER CARE

d. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan memonitor Brand Standardization melalui Brand Implementation pada point of contract yang utama.

e. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan memonitor penanganan permasalahan hukum yang bersifat kompleks dan/atau bankwide melalui pemberian advis hukum kepada unit kerja, manajemen maupun dengan mengoptimalkan legal officer.

f. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan memonitor legal action secara efektif melalui penanganan perkara secara terintegrasi dengan target yang jelas.

g. Meyakini dan mengkoordinasikan bahwa penyusunan kebijakan, manual, Standar Operating Procedures maupun keputusan yang diterbitkan oleh Perseroan telah sesuai dengan best industry practice, memiliki basis hukum yang memadai dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku serta tidak melanggar prinsip kehati-hatian.

h. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan-kegiatan implementasi Budaya Taat Hukum (Law as a second Nature) yang dilakukan di dalam lingkungan Perseroan.

i. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan strategi service Perseroan, konsolidasi komunikasi dan program-program internal untuk meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah.

j. Mengkoordinasikan dan mengarahkan optimalisasi penggunaan data nasabah untuk mendukung aktivitas bisnis Perseroan.

1. Kebijakan dan Strategi.

a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care.

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta pelaksanaan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang dalam Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.

2. Kegiatan Operasional.

a. Mengkoordinasi serta memimpin penyusunan dan pelaksanaan strategi komunikasi Perseroan dalam arti luas dalam upaya menjaga dan mempertahankan reputasi Perseroan sebagai perusahaan terbuka.

b. Mengarahkan terlaksananya keterbukaan informasi Perseroan baik dalam bentuk public expose maupun bentuk-bentuk keterbukaan informasi lainnya dengan mengacu pada ketentuan perundang-undangan, Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Bapepam-LK, dan Peraturan Bursa Efek Indonesia.

c. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan memonitor penyelenggaraan Corporate Action serta kegiatan internal Perseroan lainnya termasuk tetapi tidak terbatas pada pelaksanaan kegiatan sebagaimana tercatat dalam Calendar of Event maupun kegiatan lain berupa rapat-rapat intern Perseroan.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

97

Page 97: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

k. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan serta pengelolaan prosedur penanganan keluhan maupun sengketa nasabah.

l. Mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan serta evaluasi corporate culture, sehingga senantiasa dapat mendukung pencapaian tujuan bank.

m. Mengarahkan dan memastikan implementasi standar layanan, perilaku dan nilai-nilai budaya perusahaan telah sesuai dengan program transformasi budaya Perseroan.

n. Mengarahkan dan mengkoordinasikan pencapaian kinerja Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care.

3. Sumber Daya Manusia.

Memimpin dan mengarahkan kebijakan Sumber Daya Manusia Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan, dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.

VIII. DIREKTUR CORPORATE BANKING

1. Kebijakan dan Strategi.

a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan, strategi, pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan dalam bidang Corporate Banking dan bertindak sebagai pembina PT. Mandiri Sekuritas (Perusahaan Anak).

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.

2. Kegiatan Operasional.

a. Memimpin dan mengkoordinir perumusan kebijakan serta strategi yang berhubungan dengan kegiatan operasional Corporate Banking untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang secara komprehensif.

b. Memimpin dan mengarahkan serta mensupervisi group-group dibawahnya serta anak perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya secara berkesinambungan dalam menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing agar sejalan dengan kebijakan Perseroan, serta menangani persaingan pasar dalam bidang Corporate Banking.

c. Memimpin dan mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan pasar yang berkaitan dengan bidang Corporate Banking.

d. Memimpin, mengarahkan, dan mengkoordinasi pengembangan serta penawaran produk-produk Corporate Banking yang terbaik, dan memastikan bahwa pengembangan serta penawaran tersebut merupakan produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

e. Memimpin dan mengkoordiansi pengaturan produk Corporate Banking secara agresif dengan mengindahkan kebijakan Perseroan dan prinsip kehati-hatian.

f. Memimpin dan mengkoordinasi secara efektif promosi produk-produk Corporate Banking sesuai dengan riset pasar dan segmen nasabah.

g. Melakukan pembinaan hubungan dengan nasabah melalui kunjungan (on the spot) dan pemantauan proyek nasabah secara berkala.

3. Sumber Daya Manusia.

Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi bidang Corporate Banking, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

98

Page 98: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

IX. DIREKTUR TREASURY & INTERNATIONAL BANKING

1. Kebijakan dan Strategi.

a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan, strategi, pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan dalam bidang Treasury & International Banking dan bertindak sebagai pembina BMEL (Perusahaan Anak).

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.

2. Kegiatan Operasional.

a. Memimpin dan mengkoordinir perumusan kebijakan serta strategi yang berhubungan dengan kegiatan operasional Treasury & International Banking untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang secara komprehensif.

b. Mengarahkan dan mensupervisi group-group di bawahnya serta anak perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya secara berkesinambungan dalam menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing agar sejalan dengan kebijakan Perseroan, serta menangani persaingan pasar dalam bidang Treasury & International Banking sesuai kebijakan Perseroan.

c. Memimpin dan mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan pasar yang berkaitan dengan bidang Treasury & International Banking.

d. Memimpin, mengarahkan, dan mengkoordinasi pengembangan serta penawaran produk-produk Treasury & International Banking yang terbaik, dan memastikan bahwa pengembangan serta penawaran tersebut merupakan produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

e. Memimpin dan mengkoordinasi pengaturan produk Treasury & International Banking secara agresif dengan tetap mengindahkan kebijakan Perseroan dan prinsip kehati-hatian.

f. Memimpin dan mengkoordinasi secara efektif promosi produk-produk Treasury & International Banking sesuai dengan riset pasar dan segmen nasabah.

g. Memimpin dan mengarahkan front liner marketers untuk dapat menjalankan Standar Prosedur Kerja (SOP) dalam bidang Treasury & International Banking secara benar.

h. Bertindak sebagai Direktur Pengganti sesuai dengan ketentuan Tata Tertib Direksi.

3. Sumber Daya Manusia.

Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi bidang Treasury & International Banking, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.

X. DIREKTUR MICRO & RETAIL BANKING

1. Kebijakan dan Strategi.

a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran serta sosialisasi kebijakan dalam bidang Micro & retail Banking dan bertindak sebagai pembina PT. AXA Mandiri Financial Services dan PT. Mandiri Manajemen Investasi.

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.

2. Kegiatan Operasional.

a. Memimpin dan mengkoordinir perumusan kebijakan serta strategi yang berhubungan dengan kegiatan operasional Micro & Retail Banking untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang secara komprehensif.

b. Mengarahkan dan mensupervisi group-group dibawahnya serta anak perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya secara berkesinambungan dalam menjalankan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

99

Page 99: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

tugas-tugas yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing agar sejalan dengan kebijakan Perseroan, serta menangani persaingan pasar dalam bidang Micro & Retail Banking.

c. Memimpin dan mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan pasar yang berkaitan dengan bidang Micro & Retail Banking.

d. Memimpin, mengarahkan, dan mengkoordinasi pengembangan serta penawaran produk-produk Micro & Retail Banking yang terbaik, dan memastikan bahwa pengembangan serta penawaran tersebut merupakan produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

e. Memimpin dan mengkoordinasi pengaturan produk Micro & Retail Banking secara agresif dengan mengindahkan kebijakan Perseroan dan prinsip kehati-hatian.

f. Memimpin dan mengkoordinasi secara efektif advertising dan promosi produk-produk Micro & Retail Banking sesuai dengan riset pasar dan segmen nasabah.

g. Memimpin dan mengarahkan front liner marketers untuk dapat menjalankan Standar Prosedur Kerja (SOP) dalam bidang Micro & Retail Banking secara benar.

h. Mengkoordinasi dan mengarahkan kebijakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

i. Bertindak sebagai Direktur Pengganti sesuai dengan ketentuan Tata Tertib Direksi.

3. Sumber Daya Manusia.

Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi bidang Micro & Retail Banking, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.

b. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi dalam pelaksanaan system perekrutan, penempatan, mutasi, dan pengembangan pegawai untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang secara komprehensif.

c. Mengarahkan dan mengkoordinasikan kebijakan hubungan kerja yang produktif antara Bank dengan pegawai baik secara individu maupun Unit Kerja.

d. Mengarahkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan dan evaluasi corporate culture, sehingga senantiasa dapat mendukung pencapaian tujuan Bank.

e. Mengkoordinasi dan mengarahkan pelaksanaan system training sesuai kebutuhan bank yang disajikan dengan produktifitas dan kualitas yang tinggi.

f. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

XI. DIREKTUR COMPLIANCE & HUMAN CAPITAL

1. Kebijakan dan Strategi.

a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat Compliance & Human Capital.

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.

c. Mengkoordinasikan penetapan Peraturan Dana Pensiun beserta perubahannya, penunjukan serta pemberhentian Pengurus dan Dewan Pengawas, selaku Direktur yang membawahi Dana Pensiun Bank Mandiri.

2. Kegiatan Operasional.

a. Mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

100

Page 100: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

m. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kebijakan, manual SOP maupun keputusan yang diterbitkan oleh Bank sehingga memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak melanggar prinsip kehati-hatian serta sesuai dengan best industry practice.

n. Mengkoordinasikan pencapaian kinerja Direktorat Compliance & Human Capital.

3. Sumber Daya Manusia.

a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi Pejabat di Direktorat Compliance & Human Capital, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan.

b. Memantau pelaksanaan penyampaian kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada jajaran Pegawai.

g. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku.

h. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Pihak Eksternal.

i. Memantau tindak lanjut temuan dan rekomendasi dari auditor internal dan/atau auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya.

j. Mengarahkan dan mencegah Direksi lainnya agar tidak menempuh kebijakan dan/atau menetapkan keputusan yang menyimpang dari peraturan perundang-undangan yang berlaku.

k. Mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan incentive system, benefits, dan compensation dapat berjalan dengan baik.

l. Melakukan tugas selaku anggota Personnel Policy Committee yang diangkat sebagai Wakil Ketua II dan menjadi anggota non voting member untuk komite-komite yang dibentuk di bawah koordinasi Direksi.

XII. EXECUTIVE VICE PRESIDENT – KOORDINATOR FINANCE & STRATEGY/ CHIEF FINANCIAL OFFICER (CFO)

1. Kebijakan dan strategi.

a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat Finance & Strategy.

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.

2. Kegiatan Operasional.

a. Memimpin dan mengarahkan strategi bisnis, tujuan dan target financial jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek Bank Mandiri secara komprehensif.

b. Memimpin dan mengkoordinasikan fungsi kerja Investor Relations dalam rangka melakukan komunikasi keuangan kepada investor secara efektif, efisien, transparan, akuntabel, tepat waktu, dan meningkatkan kualitas laporan tahunan Perseroan sebagai perusahaan public.

c. Memimpin dan mengarahkan aktifitas pembukuan dan pelaporan (Accounting) agar memiliki sistem keuangan dengan pengawasan, kebijaksanaan, dan prosedur yang tepat untuk dapat menghasilkan informasi keuangan dan MIS yang tepat waktu, lengkap konsisten, handal dan terukur.

d. Mengarahkan dan memimpin aktivitas procurement, maintenance, warehousing, servis dan fasilitas agar efektif dan efisien, serta memastikan dokumentasi procurement tersimpan dengan aman dan tertib serta efisien.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

101

Page 101: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

e. Mengarahkan dan memimpin pembelian, pemeliharaan, dan penjualan fixed asset (kecuali yang tidak aktif digunakan oleh Bank) secara efektif dan efisien serta dilaksanakan dengan transparan.

3. Sumber Daya Manusia.

Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM di bawah koordinasi Pejabat di Direktorat Finance & Strategy termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan, dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.

e. Memonitor dan mengarahkan program aliansi strategis, Corporate Culture dan Branding agar implementasinya dapat diselesaikan tepat waktu, efisiensi dan memberi manfaat yang sesuai.

f. Memimpin penyusunan analisa studi kelayakan dan project brief (termasuk analisa profitabilitas) potensi sinergi program aliansi strategis antar business unit.

g. Memimpin dan mengkoordinasi inisiatif strategis baik dari sisi waktu, biaya dan relaisasi manfaat sesuai dengan project charter.

h. Memimpin inisiatif yang berhubungan dengan pertumbuhan inorganic (merger & akuisisi).

3. Sumber Daya Manusia.

Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi Direktorat Change Management Office termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.

XIV. EXECUTIVE VICE PRESIDENT – KOORDINATOR CONSUMER FINANCE

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.

1. Kebijakan dan Strategi.

a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat Change Management Office.

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.

2. Kegiatan Operasional.

a. Memimpin dan mengarahkan evaluasi terhadap para calon legal, financial dan valuation specialist.

b. Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan reorganisasi pembentukan SBU dalam Direktorat maupun dengan unit lain di Bank Mandiri.

c. Melakukan koordinasi implementasi reorganisasi pembentukan SBU dengan konsultan manajemen.

d. Merekomendasikan implikasi reorganisasi pembentukan SBU pada kebijakan Human Resources serta penyelarasan tenaga kerja yang dibutuhkan.

XIII. EXECUTIVE VICE PRESIDENT – KOORDINATOR CHANGE MANAGEMENT OFFICE

1. Kebijakan dan Strategi.

a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan, strategi, pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan dalam bidang Consumer Finance.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

102

Page 102: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

pengembangan serta penawaran tersebut merupakan produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

e. Memimpin dan mengkoordinasi pengaturan produk Consumer Finance secara agresif dengan mengindahkan kebijakan Perseroan dan prinsip kehati-hatian.

f. Memimpin dan mengkoordinasi secara efektif promosi produk-produk Consumer Finance sesuai dengan riset pasar dan segmen nasabah.

g. Memimpin dan mengarahkan front liner marketers untuk dapat menjalankan Standar Prosedur Kerja (SOP) dalam bidang Consumer Finance.

3. Sumber Daya Manusia.

Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi bidang Consumer Finance, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital

2. Kegiatan Operasional.

a. Memimpin dan mengkoordinir perumusan kebijakan serta strategi yang berhubungan dengan kegiatan operasional Consumer Finance untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang secara komprehensif.

b. Mengarahkan dan mensupervisi group-group di bawahnya serta anak perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya secara berkesinambungan dalam menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing agar sejalan dengan kebijakan Perseroan, serta menangani persaingan pasar dalam bidang Consumer Finance.

c. Memimpin dan mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan pasar yang berkaitan dengan bidang Consumer Finance.

d. Memimpin, mengarahkan, dan mengkoordinasi pengembangan serta penawaran produk-produk Consumer Finance yang terbaik, dan memastikan bahwa

XV. EXECUTIVE VICE PRESIDENT – KOORDINATOR INTERNAL AUDIT

dengan pelaksanaan operasional Bank dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan oleh manajemen.

b. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil analisa dan evaluasi terhadap usulan atau kebijakan mengenai sistem dan prosedur yang baru untuk memastikan bahwa kebijakan sistem dan prosedur tersebut telah mencakup aspek-aspek pengendalian intern.

c. Menilai penerapan manajemen risiko PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan mengkaji ulang penilaian risiko (laporan profil risiko) yang dihasilkan oleh satuan kerja manajemen risiko, membantu mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko serta memberikan rekomendasi dan solusi peningkatan kualitas Manajemen Risiko.

d. Membantu memberikan assurance mengenai penerapan governance dengan melakukan penialaian dan memberikan rekomendasi dan solusi untuk memperbaiki governance process.

1. Kebijakan dan Strategi.

a. Merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan strategi kegiatan Internal Audit dengan penekanan pada bidang/aktivitas yang mempunyai risiko tinggi serta mengevaluasi prosedur/control system yang ada untuk mencapai sasaran yang konsisten dengan Internal Audit Charter dan tujuan Bank.

b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang Direktorat Internal Audit agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.

2. Kegiatan Operasional.

a. Menjamin terselenggaranya evaluasi dan peran aktif Internal Audit dalam meningkatkan efektivitas Sistem Pengendalian Intern secara berkesinambungan berkaitan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

103

Page 103: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

FREKUENSI RAPAT DIREKSI

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

Agus Martowardojo 70 53 17 76 %

I Wayan Agus Mertayasa 70 61 9 87 %

Zulkifli Zaini 70 62 8 89 %

Sasmita 70 61 9 87 %

Abdul Rachman 70 60 10 86 %

Sentot A. Sentausa 70 60 10 86 %

Bambang Setiawan 70 64 6 91 %

Riswinandi 70 58 12 83 %

Thomas Arifin 70 57 13 81 %

Budi G. Sadikin 70 63 7 90 %

Ogi Prastomiyono 70 58 12 83 %

e. Mengevaluasi kecukupan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah dilakukan oleh Auditee untuk meyakini sistem pengendalian intern, pengelolaan risiko dan governance proses telah dilaksanakan secara memadai.

f. Membina, mensupervisi dan mengkoordinasikan Regional Internal Control (RIC) dengan Internal Audit dalam menjalankan fungsi pemeriksaan agar terlaksana secara efektif dan efisien.

g. Mengkoordinir kelancaran pelaksanaan tugas Auditor Ekstern dan memonitor tindaklanjut hasil Auditor Ekstern.

h. Melaporkan pelaksanaan tugas dan tangung jawab Internal Audit kepada pihak intern dan ekstern sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Sumber Daya Manusia.

Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah supervisi Direktorat Internal Audit termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

104

Page 104: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PELAKSANAAN TRAINING DIREKSI

Nama Jenis

Agus Martowardojo Achieving Breakthrough Service: Leveraging Employee and

Customer Satisfaction for Profit and Growth, HBS – MA, USA

I Wayan Agus Mertayasa Global Strategic Management, HBS – Boston, MA USA &

London

Zulkifli Zaini Executive Program in Strategy & Organization – Palo Alto, CA

USA

Sasmita IMD – Orchestrating Winning Performance, Geneva-Switzerland

Abdul Rachman Leadership for Senior Executives, HBS - USA

Sentot A. Sentausa Leadership at the Peak, Center for Creative Leadership,

Colorado Spring-USA

Bambang Setiawan Essential of Leadership London Business School, UK – London,

UK

Riswinandi Leading Change and Organizational Renewal, HBS – Boston,

MA, USA

Thomas Arifin Wharton, Investment Strategies and Portfolio Management –

Philadelphia, USA

Budi G. Sadikin Global Strategic Management, HBS – Boston, MA, USA

Ogi Prastomiyono Corporate Governance: Effectiveness and Accountability in the

Boardroom – Evanston, IL, USA

PELAKSANAAN TRAINING/SEMINAR EVP COORDINATOR

Nama Jenis

Pahala N. Mansury Leadership Forum

Haryanto T. Budiman Leadership Forum

Seminar John Kotter Asia Tour 2009 – Seattle, London

Singapore, The Effective Use of Power, Stanford University, CA,

USA

Mansyur S. Nasution Leadership Forum, High Performance Leadership – Switzerland

Riyani T. Bondan Leadership Forum, The Looking Glass Experience – Brussels,

Belgium

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

105

Page 105: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

E. KOMITE DI BAWAH DIREKSI

Frekuensi Rapat Komite Di Bawah Direksi

RISK & CAPITAL COMMITTEE (RCC):

Risk & Capital Committee (RCC) yang terdiri atas 4 (empat) sub komite adalah komite yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam menjalankan fungsi pengendalian sesuai bidang tugas masing-masing sub komite.

Risk & Capital Committee (RCC) terdiri atas 4(empat) sub komite yaitu:1. Risk Management Committee (RMC)2. Asset and Liabilities Committee (ALCO)3. Capital and Investment Committee (CIC)4. Operational Risk Committee (ORC)

RISK MANAGEMENT COMMITTEE (RCC-RMC)

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS

Agus Martowardojo 7 0 7 0 %

I Wayan Agus Mertayasa 7 7 0 100 %

Sasmita 7 5 2 71 %

Sentot A. Sentausa 7 6 1 86 %

Bambang Setiawan 7 4 3 57 %

Pahala N. Mansury 7 6 1 86 %

Haryanto T. Budiman 7 7 0 100 %

NON - PERMANENT VOTING MEMBERS

Zulkifli Zaini 7 6 1 86 %

Abdul Rachman 7 5 2 71 %

Riswinandi 7 5 2 71 %

Thomas Arifin 7 5 2 71 %

Budi G. Sadikin 7 4 3 57 %

Mansyur S. Nasution 7 7 0 100 %

CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS

Ogi Prastomiyono 7 4 3 57 %

Riyani T. Bondan 7 0 7 0 %

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

106

Page 106: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Tugas dan Tanggung Jawab Risk Management Committee (RCC-RMC)

yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities), seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Perseroan yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan.

4. Menetapkan metodologi Risk Based Pricing, Risk Adjusted Performance Measurement dan Limit Structure.

5. Menetapkan metodologi perhitungan kecukupan modal untuk mengcover credit risk, market risk dan operational risk.

1. Menyetujui dan memutuskan perubahan Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) untuk selanjutnya dimintakan pengesahan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.

2. Melakukan penyempurnaan penerapan Manajemen Risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi internal dan eksternal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko Perseroan.

3. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis

Pada tahun 2009 RCC-RMC telah melakukan pembahasan hal-hal sebagai berikut:

1. Melakukan review atas Potensial Future Exposure (PFE).

2. Melakukan review atas kewenangan RCC-RMC.

3. Melakukan review atas Industry Portfolio Classification (Portfolio Guidelines).

4. Menetapkan beberapa penyempurnaan kebijakan diantaranya Standar Prosedur Treasury (SPT), Kebijakan perkreditan Bank Mandiri (KPBM), Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM).

5. Menetapkan beberapa limit yang digunakan dalam mengelola posisi, termasuk limit VAR & limit stress testing.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

107

Page 107: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

ASSETS AND LIABILITIES COMMITTEE (RCC-ALCO)

Wewenang dan Tanggung jawab Assets & Liabilities Committee secara umum memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk menetapkan kebijakan, batasan-batasan dan pedoman strategi pengelolaan assets dan liabilities yang mencakup:

1. Pengembangan, kaji ulang dan modifikasi strategi Assets dan Liabilities Management (ALM).

2. Evaluasi posisi bank dan strategi ALM guna memastikan bahwa hasil risk taking position Perseroan telah konsisten dengan tujuan pengelolaan risiko likuiditas, risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.

3. Kaji ulang penetapan harga (pricing) aktiva dan pasiva untuk memastikan bahwa pricing tersebut dapat mengoptimalkan hasil penanaman dana, meminimumkan biaya dana, dan memelihara struktur neraca Perseroan, sesuai dengan strategi ALM Perseroan.

4. Kaji ulang deviasi antara hasil actual dengan proyeksi anggaran dan rencana bisnis Perseroan.

5. Penyampaian informasi kepada Direksi mengenai setiap perkembangan ketentuan dan peraturan terkait yang mempengaruhi strategi dan kebijakan ALM.

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS

Agus Martowardojo 15 2 13 13 %

I Wayan Agus Mertayasa 15 12 3 80 %

Zulkifli Zaini 15 14 1 93 %

Abdul Rachman 15 11 4 73 %

Sentot A. Sentausa 15 14 1 93 %

Riswinandi 15 8 7 53 %

Thomas Arifin 15 12 3 80 %

Budi G. Sadikin 15 14 1 93 %

Pahala N. Mansury 15 11 4 73 %

Mansyur S. Nasution 15 14 1 93 %

NON - PERMANENT VOTING MEMBERS

Sasmita 15 11 4 73 %

Bambang Setiawan 15 6 9 40 %

Haryanto T. Budiman 15 11 4 73 %

CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS

Ogi Prastomiyono 15 7 8 47 %

Riyani T. Bondan 15 2 13 13 %

Pada tahun 2009 RCC-ALCO telah melakukan pembahasan hal-hal sebagai berikut:

1. Perkembangan Kondisi Likuiditas Rupiah dan Valas, safety level likuiditas rupiah dan valas serta core deposit DPK.2. Penentuan batas early warning Signal (EWS) Rupiah dan Valas yang optimal, dalam mengelola liquiditas.3. Mereview Suku Bunga DPK Rupiah dan Valas, serta penetapan wewenang memutus untuk special rate.4. Mereview suku bunga kredit rupiah maupun valas.5. Pengelolaan Risiko Suku Bunga Kredit Bunga Tetap.6. Penetapan Suku Bunga Fixed, termasuk untuk mengelola joint financing dan plafond fixed rate tersebut.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

108

Page 108: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

CAPITAL & INVESTMENT COMMITTEE (RCC-CIC)

Tugas dan Tanggung Jawab Capital & Investment Committee (RCC-CIC)

1. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas rencana penyertaan modal baru dan divestasi untuk Perusahaan Anak, untuk diajukan ke Rapat Direksi.

2. Melakukan evaluasi dan mengambil keputusan mengenai tambahan penyertaan modal untuk Perusahaan Anak, sepanjang penambahan modal tersebut tidak merubah status menjadi pemilik mayoritas (controlling shareholder) pada perusahaan anak.

3. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas inisiatif strategis pengelolaan permodalan sesuai dengan strategis dan rencana pertumbuhan Bank Mandiri serta ketersediaan modal untuk menjaga tingkat kecukupan modal Bank Mandiri, untuk diajukan ke Rapat Direksi.

4. Melakukan evaluasi berkala atas kinerja keuangan penyertaan modal pada Perusahaan Anak.

5. Melakukan evaluasi kinerja keuangan dan pengurus Perusahaan Anak dan memberikan rekomendasi kepengurusan untuk diajukan ke Rapat Direksi.

6. Menetapkan kebijakan pengelolaan Perusahaan Anak yang mencakup kebijakan atas supervisi bisnis dan monitoring kinerja Perusahaan Anak , persetujuan Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Jangka Menengah, Rencana Jangka Panjang serta pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan Anak.

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS GROUP A

Agus Martowardojo 7 6 1 86 %

I Wayan Agus Mertayasa 7 5 2 71 %

Sentot A. Sentausa 7 5 2 71 %

Pahala N. Mansury 7 7 0 100 %

Haryanto T. Budiman 7 5 2 71 %

PERMANENT VOTING MEMBERS GROUP B

Sasmita 5 5 0 100 %

Abdul Rachman 4 4 0 100 %

Zulkifli Zaini 6 6 0 100 %

Riswinandi 5 5 0 100 %

Budi G. Sadikin 4 4 0 100 %

Thomas Arifin 3 3 0 100 %

Mansyur S. Nasution 5 5 0 100 %

NON - PERMANENT VOTING MEMBERS

Bambang Setiawan 5 5 0 100 %

CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS

Ogi Prastomiyono 7 7 0 100 %

Riyani T. Bondan 3 3 0 100 %

Keterangan : Jumlah rapat untuk masing-masing group kehadiran sesuai dengan agenda pembahasan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

109

Page 109: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Pada tahun 2009 RCC-CIC telah melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Membahas usulan agenda RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa yang diajukan oleh perusahaan anak dan selanjutnya memberikan keputusan atas agenda-agenda yang akan dilaksanakan dalam RUPS/RUPSLB. Agenda-agenda RUPS/RUPSLB yang diputus dalam Rapat C&IC antara lain pengesahan laporan keuangan, penggunaan saldo laba, pembagian dividen, penunjukan pengurus perusahaan anak, penunjukan Kantor Akuntan Publik, perubahan anggaran dasar, penetapan remunerasi dan tantiem pengurus.

2. Memberikan persetujuan atas usulan Arahan Investasi yang baru untuk Dana Pensiun di lingkungan Bank Mandiri dan sekaligus mencabut Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 115/KEP.DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri, Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 116/KEP.DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri Satu, Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 117/KEP.DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri Dua, Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 118/KEP.DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga, dan Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 119/KEP.DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri Empat.

3. Memberikan persetujuan atas rencana penerbitan pinjaman subordinasi rupiah dalam rangka memperkuat struktur permodalan Bank Mandiri. Bank Mandiri berinisiatif memperkuat struktur permodalan agar ruang gerak Bank Mandiri menjadi lebih fleksibel dalam menangkap peluang bisnis di masa mendatang. Untuk itu, opsi yang dipilih Bank Mandiri adalah menerbitkan Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 sebesar Rp3,5 triliun yang dapat diperhitungkan sebagai modal pelengkap dalam perhitungan CAR.

4. Memberikan persetujuan atas beberapa inisiatif Anak Perusahaan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham seperti pengambil alihan 2% saham AXA di AMFS.

7. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas rencana alokasi modal dan tambahannya pada Strategic Business Unit, untuk diajukan ke rapat Direksi.

8. Melakukan evaluasi berkala atas kinerja keuangan penyertaan untuk alokasi modal Strategic Business Unit.

9. Menetapkan kebijakan dan arahan investasi Dana Pensiun dalam kedudukan Bank Mandiri sebagai pendiri.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

110

Page 110: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

OPERATIONAL RISK COMMITTEE (RCC-ORC)

Tugas dan Tanggung Jawab Operational Risk Committee (RCC-ORC)

1. Menyusun dan atau mengubah Kebijakan Operasional Bank Mandiri (KOBM) untuk selanjutnya dimintakan pengesahan kepada seluruh Direksi dan Dewan Komisaris.

2. Menetapkan prosedur operasional yang bersifat strategis berikut perubahan-perubahannya.

3. Memberikan arahan, pengawasan terhadap pelaksanaan operasional Perseroan yang bersifat strategis.

4. Menetapkan solusi serta pelaksanaan penyelesaian atas permasalahan Operasional Perseroan yang tidak dapat diselesaikan pada level di bawahnya.

5. Mendelegasikan sebagian kewenangan yang telah dimiliki berdasarkan surat keputusan ini kepada Direktur Bidang/ EVP Coordinator dengan hak untuk mendelegasikan kembali kepada pebajat-pejabat yang ditunjuk secara berjenjang. Pendelegasian ini tidak meliputi kewenangan memutus kredit dan atau kewenangan lain yang diatur secara tersendiri.

6. Menetapkan limit (cadangan) risiko operasional dengan mempertimbangkan eksposur risiko dan pengalaman kerugian masa lalu yang diakibatkan oleh risiko operasional sesuai ketentuan yang berlaku.

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS GROUP A

Agus Martowardojo 8 2 6 25 %

I Wayan Agus Mertayasa 10 8 2 80 %

Sasmita 12 12 0 100 %

Sentot A. Sentausa 12 12 0 100 %

Haryanto T. Budiman 12 8 4 67 %

PERMANENT VOTING MEMBERS GROUP B

Zulkifli Zaini 6 5 1 83 %

Abdul Rachman 8 7 1 88 %

Riswinandi 5 3 2 60 %

Thomas Arifin 6 4 2 67 %

Budi G. Sadikin 9 6 3 67 %

Pahala N. Mansury 8 6 2 75 %

Mansyur S. Nasution 5 5 0 100 %

CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS

Bambang Setiawan 10 6 4 60 %

Ogi Prastomiyono 11 6 5 55 %

Riyani T. Bondan 10 1 9 10 %

Keterangan : Jumlah rapat untuk masing-masing group kehadiran sesuai dengan agenda pembahasan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

111

Page 111: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Pada tahun 2009, RCC ORC Operational Risk Committee telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

1. Memberikan persetujuan atas tinjauan tarif Transaction Banking.

2. Mereview dan memberikan persetujuan atas Standar Prosedur Operasional (SPO), termasuk untuk aktivitas pengadaan dan pengelolaan informasi nasabah.

3. Mereview dan memberikan persetujuan atas Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk produk/segment tertentu seperti SPO Wealth Management, SPO Produk Jasa Capital Market, SPO produk atau aktivitas baru dan SPO produk jasa retail lainnya.

4. Mereview dan menyetujui SPO untuk pedoman pemeriksaan Internal Audit dan Audit Charter serta berbagai pedoman lainnya.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

112

Page 112: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Tugas dan tanggung Jawab Personnel Policy Committee

1. Menetapkan kebijakan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM).

2. Menetapkan kebijakan perencanaan pegawai.

3. Menetapkan kebijakan sistem rekrutmen dan kontrak pegawai.

4. Menetapkan kebijakan pengembangan dan perubahan struktur organisasi perusahaan.

5. Menetapkan kebijakan sistem peringkat jabatan (job grading).

6. Menetapkan kebijakan sistem penilaian pegawai.

7. Menetapkan kebijakan sistem kompensasi, benefit dan fasilitas pegawai.

8. Menetapkan kebijakan sistem pelatihan dan pengembangan pegawai.

9. Menetapkan kebijakan Sistem Jalur Karir Pegawai, termasuk kebijakan promosi, mutasi, rotasi dan detasering.

10. Menetapkan kebijakan Talent Management dan Succession Plan pegawai.

11. Menentukan kebijakan arah dari budaya kerja serta nilai-nilai perusahaan agar sejalan dengan visi, misi dan strategi perusahaan.

12. Menetapkan kebijakan sistem peraturan disiplin pegawai dan kebijakan pemberhentian pegawai.

13. Menetapkan kebijakan sistem dan kesejahteraan pensiunan pegawai.

14. Menetapkan kebijakan arah dan pengembangan Sistem Informasi Human Capital.

15. Menetapkan kebijakan batas kewenangan dalam menjalankan manajemen Human Capital.

16. Menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan Hubungan Industrial.

17. Menetapkan kebijakan SDM yang berkaitan dengan Perusahaan Anak Bank Mandiri, Dana Pensiun Bank Mandiri dan Yayasan terkait Bank Mandiri, serta Perusahaan Anak dari Perusahaan Anak Bank Mandiri, Dana Pensiun Bank Mandiri dan Yayasan terkait Bank Mandiri.

18. Hal-hal lain yang berkaitan dengan pengelolaan SDM.

PERSONNEL POLICY COMMITTEE (PPC)

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS

Agus Martowardojo 6 6 0 100 %

I Wayan Agus Mertayasa 6 4 2 67 %

Ogi Prastomiyono 6 6 0 100 %

Budi G. Sadikin 6 5 1 83 %

NON - PERMANENT VOTING MEMBERS

Pahala N. Mansury 6 4 2 67 %

Haryanto T. Budiman 6 4 2 67 %

Sentot A. Sentausa 1 1 0 100 %

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

113

Page 113: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Pada Tahun 2009 Personnel Policy Committee (PPC) yang telah melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Menetapkan kebijakan Sumber Daya Manusia, tunjangan penampilan dan tunjangan lokasi zona 3 khusus.

2. Menetapkan kebijakan sistem jalur karir pegawai diantaranya dengan menetapkan Career Progression pimpinan dan pelaksana, menetapkan kebijakan Local Staff Development Program (LSDP) serta menetapkan kajian Job Grade dan Corporate Title.

3. Menetapkan program kesehatan pensiunan interim.

4. Menetapkan HC Strategy.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

114

Page 114: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

INFORMATION TECHNOLOGY COMMITTEE (IT-COMMITTEE)

Tugas Information & Technology Committee

1. Memastikan bahwa IT Strategy Plan tetap konsisten dengan strategic objectives dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

2. Memastikan proyek-proyek IT tetap sesuai dengan IT Strategic Plan, dengan penekanan pada efisiensi dan efektivitas.

3. Memastikan proyek-proyek IT dilaksanakan sesuai dengan project charter yang telah disetujui.

4. Memastikan telah disesuaikannya berbagai masalah di antara bisnis unit yang terkait IT secara efektif, efisien dan tepat waktu.

5. Melaporkan kepada rapat Direksi mengenai hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi.

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBER

Agus Martowardojo 6 1 5 17 %

I Wayan Agus Mertayasa 6 4 2 67 %

Sasmita 6 6 0 100 %

Sentot A. Sentausa 6 5 1 83 %

Haryanto T. Budiman 6 5 1 83 %

NON - PERMANENT VOTING MEMBERS

Zulkifli Zaini 6 5 1 83 %

Abdul Rachman 6 4 2 67 %

Bambang Setiawan 6 1 5 17 %

Riswinandi 6 5 1 83 %

Thomas Arifin 6 4 2 67 %

Budi G. Sadikin 6 5 1 83 %

Pahala N. Mansury 6 5 1 83 %

Mansyur S. Nasution 6 5 1 83 %

CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS

Ogi Prastomiyono 6 3 3 50 %

Riyani T. Bondan 6 4 2 67 %

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

115

Page 115: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Wewenang dan Tanggung jawab Information & Technology Committee adalah:

1. Menetapkan kerangka acuan strategis untuk mengelola IT Resources.

2. Memberi arahan, pengawasan dan keputusan terhadap perencanaan, pengembangan dan penambahan sistem IT yang bersifat strategis.

3. Mengajukan kepada Direksi untuk mendapatkan pengesahan atas IT Strategic Plan dan/atau perubahannya serta alokasi budget IT Strategic Plan tersebut.

4. Memonitor proyek-proyek yang terkait IT Strategic Plan.

5. Menyelesaikan masalah-masalah di antara bisnis unit yang terkait dengan IT yang tidak dapat terselesaikan pada level proyek.

6. Memutuskan kebijakan dan rencana tindakan atas proyek-proyek beserta anggarannya, termasuk atas program-program dan proyek-proyek dalam ruang lingkup program, dalam rangka mengamankan asset IT dan meyakinkan kesinambungan layanan IT.

7. Menetapkan prioritas dan alokasi anggaran IT yang telah diputuskan oleh Direksi

8. Membentuk, mengubah dan membubarkan Sub-Komite di bawah Information & Technology Committee.

9. Dalam kapasitasnya sebagai komite, Information & Technology Committee tidak memiliki kewenangan untuk bertindak mewakili untuk dan atas nama Perseroan untuk melakukan pengikatan atau menandatangani perjanjian dengan pihak ketiga, hal mana harus dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar.

Pada tahun 2009, IT Committee telah menetapkan hal-hal sebagai berikut:

1. Persetujuan Struktur IT Governance, dengan penambahan Program Steering Committee sebagai sub-komite dari IT Committee.

2. Persetujuan Program Governance, berikut struktur Program Steering Committee dan 5 (lima) program yang diusulkan yaitu Wholesale & Retail Payment, High Yield Loan, Information on Demand, Enterprise Risk Management dan Modernisasi E-Channel.

3. Persetujuan alokasi anggaran untuk inisiatif modernisasi e-channel.4. Persetujuan alokasi anggaran untuk inisiatif Strategi IT.5. Persetujuan inisiatif yang perlu dipenuhi dari resource pool.6. Persetujuan inisiatif IT 2010 yang terdiri dari 7 (tujuh) kelompok utama dan terbagi atas tiga tier yaitu 1A, 1B dan 2.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

116

Page 116: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

WHOLESALE EXECUTIVE COMMITTEE (WEC)

Tugas dan tanggung Jawab Wholesale Executive Committee

1. Menjalankan fungsi pengendalian dalam menetapkan strategi dan prosedur pada produk dan aktivitas serta pendukung dalam bidang wholesale yang meliputi Corporate Banking, Commercial banking, Treasury & International Banking, Special Assets Management. Khusus penetapan strategi dan prosedur yang terkait produk, aktivitas dan pendukung dalam bidang Small Business telah tercakup dalam Retail & Support Executive Committee sedangkan pengelolaan dan supervisinya tetap berada di Direktorat Commercial Banking.

2. Menetapkan dan memutuskan masalah-masalah yang terkait lintas Direktorat terkait dengan Performance Management System (PMS), melalui koordinasi dengan Direktur Bidang terkait.

3. Menetapkan usulan penyempurnaan Standar Prosedur Kredit (SPK) Corporate, Commercial, Financial Institution dan Kantor Luar Negeri.

4. Menetapkaan hal-hal terkait dengan sistem dan prosedur pada bidang wholesale yang meliputi Corporate Banking, Commercial banking, Treasury & International Banking, Special Assets Management termasuk penuangan kebijakannya dalam Manual Produk dan mengatur pengembangan serta perubahannya.

5. Melakukan kajian dan monitoring atas inisiatif strategis terkait dengan bidang wholesale yang meliputi Corporate Banking, Commercial Banking, Treasury & International Banking, Special Assets Management dan menetapkan hal-hal lain terkait dengan bidang wholesale tersebut.

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Diwakili Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS

Zulkifli Zaini 12 12 0 0 100 %

Riswinandi 12 6 1 6 50 %

Thomas Arifin 12 7 0 5 58 %

Sentot A. Sentausa 12 7 3 5 58 %

Abdul Rachman 12 9 0 3 75 %

Haryanto T. Budiman 12 8 0 4 67 %

NON - PERMANENT VOTING MEMBERS

Wayan Agus Mertayasa 1 1 0 0 100 %

Sasmita 2 2 0 0 100 %

Mansyur S. Nasution 3 3 0 0 100 %

CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS

Ogi Prastomiyono 12 1 11 11 8 %

Pada tahun 2009, Wholesale Executive Committee telah menetapkan berbagai hal termasuk:

1. Memberikan persetujuan beberapa produk baru seperti Mandiri Giro Escrow, Mandiri Giro Premier, dan Mandiri Giro Solusi.2. Persetujuan Produk Kredit Agunan Deposito.3. Persetujuan Produk Mandiri Bilateral Trade financing.4. Persetujuan Produk Mandiri Export Credit Agency.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

117

Page 117: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

RETAIL AND SUPPORT EXECUTIVE COMMITTEE (RSEC)

Tugas dan Tanggung Jawab Retail & Support Executive Committee, menjalankan fungsi pengendalian dalam:

1. Menetapkan strategi dan prosedur pada produk dan aktivitas serta pendukung dalam bidang retail yang meliputi Micro & Retail Banking, Consumer Finance dan Small Business dimana pengelolaan dan supervisi Small Business tetap berada di Direktorat Commercial Banking.

2. Menetapkan standarisasi dan strategi yang terkait dengan ruang lingkup pengadaan barang dan jasa, general services, dan real estate yang bersifat bankwide.

3. Menetapkan dan memutuskan masalah-masalah yang bersifat lintas Direktorat terkait dengan Performance Management System (PMS) melalui koordinasi dengan Direktur Bidang terkait.

4. Menetapkan usulan penyempurnaan Standar Prosedur Kredit (SPK) Small Business, Mikro dan Consumer.

5. Menetapkan hal-hal terkait dengan sistem dan prosedur pada bidang retail yang meliputi Micro & Retail Banking dan Consumer Finance serta Small Business termasuk penuangan kebijakannya dalam Manual Produk dan mengatur pengembangan serta perubahannya.

6. Melakukan kajian dan monitoring atas inisiatif strategis terkait dengan bidang retail yang meliputi Micro & Retail Banking dan Consumer Finance serta Small Business dan menetapkan hal-hal lain yang terkait dengan kebijakan bidang retail yang meliputi Micro & Retail Banking dan Consumer Finance serta Small Business.

Pada tahun 2009, Retail & Support Executive Committee telah membahas berbagai hal antara lain:

1. Penyempurnaan Organisasi Retail & Support Executive Committee.2. Penyempurnaan Manual Produk Kredit Mikro.3. Penyempurnaan SPK Small Business, SPK Micro Business dan SPK Consumer.4. Revisi Ketentuan Kredit Wirausahawan Mandiri (KWM) serta Kredit Multiguna Usaha (KMU).5. Program Pengembangan Cluster Bisnis Cikarang Jababeka.6. Progress Report Scoring untuk program cross sell kartu kredit.7. Pembentukan Mandiri Micro Unit (MMU).8. Program Branch Contest 2009.9. Produk Kredit Tanaman Semusim.10. Reformat dan revisi Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E).11. Review Program Referral Mandiri Tunas Finance.

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS

Budi G. Sadikin 8 8 0 100 %

Sentot A. Sentausa 8 8 0 100 %

Sasmita 8 5 3 63 %

Mansyur S. Nasution 8 7 1 88 %

Pahala N. Mansury 8 8 0 100 %

Haryanto T. Budiman 8 4 4 50 %

NON - PERMANENT VOTING MEMBERS

Zulkifli Zaini 6 6 0 100 %

CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS

Ogi Prastomiyono 8 8 0 100 %

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

118

Page 118: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

BRAND COMMITTEE

Tugas dan Tanggung Jawab Brand Committee

1. Menjalankan fungsi pengendalian dalam menetapkan strategi komunikasi dan implementasi corporate brand dan product brand.

2. Menetapkan penyelesaian masalah yang melibatkan lintas Direktorat terkait dengan implementasi brand, melalui koordinasi dengan Direktur bidang terkait.

3. Menetapkan strategi implementasi brand, termasuk tetapi tidak terbatas pada program strategic brand analysis, brand strategy development, visual identity creation, employee brand training dan identity implementation.

4. Menetapkan delegasi kewenangan untuk menyetujui atau memutus desain materi iklan baik Above The Line maupun Below The Line kepada Group Head Corporate Secretary yang tidak bersifat strategis dan sudah terdapat dalam brand guidelines.

5. Melakukan kajian dan monitoring atas inisiatif strategis terkait dengan implementasi branding di semua touch point.

6. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan strategy dan implementasi corporate brand dan product brand.

Pada tahun 2009, Brand Committee telah membahas berbagai hal antara lain:

1. Pedoman pembuatan logo program, product, product services serta tagline bagi internal Bank Mandiri.2. Pengembangan Signage Bank Syariah Mandiri.3. Desain dan penggunaan logo Mandiri pada kartu nasabah.4. Penambahan dan desain Splash Screen pada Website Bank Mandiri.5. Desain street sign dan desain kartu Mandiri debit cobranding.6. Standarisasi Penempatan & regulasi wallsign cabang.7. Regulasi dan penyempurnaan desain wall tenant sign.8. Penyusunan pedoman iklan bersama.

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

PERMANENT VOTING MEMBERS

Bambang Setiawan 9 9 0 100 %

Abdul Rachman 9 5 4 56 %

Budi G. Sadikin 9 8 1 89 %

Pahala N. Mansury 9 8 1 89 %

Haryanto T. Budiman 9 5 4 56 %

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

119

Page 119: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

CREDIT COMMITTEE

Dalam rangka menjamin pemberian kredit yang prudent serta sesuai prinsip-prinsip manajemen risiko yang best practice, Bank Mandiri telah melakukan perombakan proses pemberian kredit secara fundamental. Setiap pemberian kredit di segment wholesale harus dilakukan melalui pembahasan di forum Rapat Komite Kredit sebagai sarana penerapan four-eye principle serta proses check and balance antara Bisnis Unit sebagai unit Inisiator dengan Risk Management selaku Unit Mitigasi Risiko. Dalam komite tersebut Legal Group dan Compliance Group juga harus selalu hadir untuk memberikan pendapat dari sisi legal dan kepatuhan guna memperkuat aspek independensi, menghindari dominasi salah satu unit, menghindari conflict of interest dan memastikan pengambilan keputusan yang objektif dan bebas tekanan.

Rapat Komite Kredit telah berkembang menjadi forum untuk diskusi guna menguji kelayakan serta validitas argumentasi proposal kredit secara objektif. Pada tahap awal proses ini terasa sulit dan membutuhkan waktu yang panjang. Namun demikian seiring dengan berjalannya waktu dan semakin tingginya pemahaman organisasi untuk menyalurkan kredit yang berkualitas, proses tersebut akhirnya dapat berjalan dengan lebih cepat dan lancar. Percepatan proses tersebut juga didukung oleh proses pre-screen target market antara Unit Bisnis dan Risk Management sejak awal.

HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah hubungan check and balances untuk kemajuan dan

kesehatan Bank. Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan fungsinya masing-masing bertanggung jawab atas kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang. Hal ini tercermin pada:

1. Terpeliharanya kesehatan Bank sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kriteria yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

2. Terlaksananya dengan baik manajemen risiko maupun sistem pengendalian internal.

3. Tercapainya imbal hasil yang wajar bagi pemegang saham.

4. Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar.5. Terpenuhinya implementasi GCG.6. Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas

manajemen di semua lini organisasi.

Untuk dapat memenuhi tanggung jawab dan melaksanakan hubungan check and balances tersebut, Dewan Komisaris dan Direksi telah menyepakati hal-hal sebagai berikut:

1. Visi, misi dan corporate values.2. Sasaran usaha, strategi, rencana jangka panjang maupun

rencana kerja dan anggaran tahunan.3. Kebijakan dalam memenuhi ketentuan perundang-

undangan, anggaran dasar dan prudential banking practices termasuk komitmen untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan.

4. Kebijakan dan metode penilaian kinerja Bank, unit-unit kerja dalam Bank dan personalianya.

5. Struktur organisasi ditingkat eksekutif yang mampu mendukung tercapainya sasaran usaha Bank.

RETAIL AND SUPPORT EXECUTIVE COMMITTEE (RSEC)

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

120

Page 120: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

FREKUENSI RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI/EVP KOORDINATOR

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran

KOMISARIS

Edwin Gerungan 10 9 1 90 %

Muchayat 10 5 5 50 %

Mahmuddin Yasin 10 8 2 80 %

Soedarjono 10 10 0 100 %

Pradjoto 10 8 2 80 %

Gunarni Soeworo 10 9 1 90 %

DIREKSI

Agus Martowardojo 10 8 2 80 %

I Wayan Agus Mertayasa 10 8 2 80 %

Zulkifli Zaini 10 8 2 80 %

Sasmita 10 8 2 80 %

Abdul Rachman 10 9 1 90 %

Sentot A. Sentausa 10 8 2 80 %

Bambang Setiawan 10 8 2 80 %

Riswinandi 10 5 5 50 %

Thomas Arifin 10 7 3 70 %

Budi G. Sadikin 10 9 1 90 %

Ogi Prastomiyono 10 6 4 60 %

EVP KOORDINATOR

Pahala N. Mansury 10 8 2 80 %

Haryanto T. Budiman 10 8 2 80 %

Mansyur S. Nasution 10 6 4 60 %

Riyani T. Bondan 10 8 2 80 %

RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Rapat Dewan Komisaris dan Direksi diselenggarakan secara rutin untuk membahas hal-hal yang bersifat strategis.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

121

Page 121: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

RISK &CAPITAL COMMITTEE

KOMITE DI BAWAH KOORDINASI DIREKSI

RISK MANAGEMENT COMMITTEE (RMC) Ketua : Direktur Utama

Wakil Ketua : Wakil Direktur UtamaSekretaris : Group Head Credit Risk & policyI. Anggota Dengan Hak Suara a. Anggota Tetap

1. Direktur Utama2. Wakil Direktur Utama3. Direktur Technology & Operations4. Direktur Risk & Management5. Direktur Corporate Secretary, Legal &

Customer Care

6. EVP Coordinator Finance & Strategy7. EVP Coordinator Change Management

Office b. Anggota Tidak Tetap Anggota Direksi dan EVP Coordinator terkait lainnya yang hadir sebagai undanganII. Anggota Pemberi Kontribusi tanpa Hak Suara a. Anggota Tetap b. Anggota Tidak Tetap

ASSET & LIABILITIES COMMITTEE (ALCO) Ketua : Direktur Utama

Wakil Ketua : Wakil Direktur UtamaSekretaris : Group Head Market & Operational RiskI. Anggota Dengan Hak Suara a. Anggota Tetap

1. Direktur Utama2. Wakil Direktur Utama3. Direktur Commercial Banking4. Direktur Special Assets Management5. Direktur Risk Management

6. Direktur Corporate Banking7. Direktur Treasury & International Banking8. Direktur Micro & retail Banking9. EVP Coordinator Finance & Strategy10. EVP Coordinator Consumer Finance

b. Anggota Tidak Tetap Anggota Direksi dan EVP Coordinator terkait lainnya yang hadir sebagai undanganII. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa Hak Suara a. Anggota Tetap b. Anggota Tidak tetap

OPERATIONAL RISK COMMITTEE (ORC)

Ketua : Direktur UtamaWakil Ketua : Wakil Direktur UtamaSekretaris 1 : Group Head Market & Operational RiskSekretaris 2 : Group Head Policies, Procedures, Planning & ArchitectureI. Anggota Dengan Hak Suara a. Anggota Tetap

Group A. Anggota tetap yang hadir pada setiap Rapat Komite1. Direktur Utama2. Wakil Direktur Utama3. Direktur Technology & Operations4. Direktur Risk Management

5. EVP Coordinator Change Management Office

Group B. Anggota tetap yang hadir sesuai keterkaitan dengan topik

1. Direktur Commercial Banking 2. Direktur Special Assets Management 3. Direktur Corporate Banking 4. Direktur Micro & Retail Banking 5. Direktur Treasury & International Banking 6. EVP Coordinator Finance & Strategy 7. EVP Coordinator Consumer Finance

II. Anggota Pemberi Kontribusi tanpa hak suara a. Anggota tetap b. Anggota tidak tetap

CAPITAL & INVESTMENT COMMITTEE (CIC)

Ketua : Direktur UtamaWakil Ketua : Wakil Direktur UtamaSekretaris : Group Head Strategy & PerformanceI. Anggota Dengan Hak Suara a. Anggota tetap

Group A : Anggota tetap yang hadir padasetiap Rapat

1. Direktur Utama 2. Wakil Direktur Utama 3. Direktur Technology & Operations 4. Direktur Risk Management 5. EVP Coordinator Change Management

Office

Group B : Anggota tetap yang hadir sesuai keterkaitan dengan agenda

1. Direktur Commercial Banking 2. Direktur Technology & operations 3. Direktur Special Assets Management 4. Direktur Corporate Banking 5. Direktur Micro & Retail Banking 6. Direktur Treasury & International

banking 7. EVP Coordinator Consumer Finance b. Anggota Tidak tetapII. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa hak Suara a. Anggota Tetap b. Anggota Tidak tetap

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

122

Page 122: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PERSONNEL POLICY COMMITTEE (PPC)

Ketua : Direktur UtamaWakil Ketua : Wakil Direktur UtamaSekretaris 1 : Group Head Human Capital ServicesSekretaris 2 : Group Head Human Capital Strategy & PolicyAnggota :1. Anggota dengan hak suara a. anggota tetap

1. Direktur Utama2. Wakil Direktur Utama3. Direktur Compliance & Human Capital4. Direktur Micro & Retail Banking

b. anggota tidak tetap1. Direktur Commercial Banking2. Direktur Technology & Operations

3. Direktur Special Assets Management4. Direktur Risk Management5. Direktur Corporate Secretary, Legal and

Customer Care6. Direktur Corporate Banking7. Direktur Treasury & International

Banking8. EVP Coordinator Finance & Strategy9. EVP Coordinator Change Management Office10.EVP Coordinator Consumer Finance

2. Anggota tidak tetap tanpa hak suara EVP Coordinator Internal Audit3. Anggota Pemberi Kontribusi tanpa hak suara a. anggota tetap b. anggota tidak tetap

INFORMATION TECHNOLOGY COMMITTEE (IT COMMITTEE)

Ketua : Direktur UtamaWakil Ketua : Wakil Direktur UtamaSekretaris : Group Head IT Business Solutions & Applications ServicesAnggota :1. Anggota dengan hak suara a. anggota tetap

1. Direktur Utama2. Wakil Direktur Utama3. Direktur Technology & Operations4. Direktur Risk Management5. EVP Coordinator Change Management Office

b. anggota tidak tetap 1. Direktur Commercial Banking

2. Direktur Corporate Banking3. Direktur Micro & Retail Banking4. EVP Coordinator Finance & Strategy5. EVP Coordinator Consumer Finance6. Direksi/EVP Coordinator yang terkait dengan agenda komite, kecuali EVP Coordinator Internal Audit

2. Anggota tetap tanpa hak suara Direktur Compliance & Human Capital atau

Group Head Compliance atau Department Head atau pejabat Compliance Group yang ditunjuk.

3. Anggota Pemberi Kontribusi tanpa hak suara a. anggota tetap

b. anggota tidak tetap

WHOLESALEEXECUTIVE COMMITTEE (WEC)

Ketua : Direktur Commercial BankingSekretaris : Group Head Wholesale Product ManagementI. Anggota yang Memiliki Hak Suara a. Anggota Tetap

1. Direktur Commercial Banking2. Direktur Corporate Banking3. Direktur Treasury & international

Banking4. Direktur Risk Management

5. Direktur Special Asset Management6. EVP Coordinator Change Management

Office b. Anggota Tidak tetap Anggota Direksi dan EVP Coordinator terkait lainnya yang hadir sebagai undanganII. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa hak Suara a. anggota tetap b. anggota tidak tetap

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

123

Page 123: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

CORPORATE SECRETARY

Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pemodal, Bank Mandiri sebagai perusahaan publik membentuk Sekretaris Perusahaan yang berperan sebagai satu-satunya penghubung Bank dengan para investor, pelaku pasar modal, regulator dan juga para pengamat.

Sekretaris Perusahaan memfasilitasi komunikasi yang efektif dan memastikan tersedianya informasi untuk berbagai pihak serta berperan sebagai penghubung utama antara Bank, BAPEPAM-LK, Bursa Efek Indonesia dan publik.

CREDIT COMMITTEE

*) Dengan perubahan organisasi per tanggal 11 Januari 2010, maka akan juga mengubah keanggotaan komite.

BRAND COMMITTEE Ketua : Direktur Corporate (merangkap anggota) Secretary, Legal & Customer CareSekretaris : Group Head Corporate SecretaryAnggota1. Anggota dengan hak suara a. anggota tetap

1. Direktur Corporate Secretary, Legal & Customer Care2. Direktur Special Asset Management

3. Direktur Micro & Retail Banking4. EVP Coordinator Finance & Strategy5. EVP Coordinator Change Management

Office b. anggota tidak tetap Anggota Direksi

lainnya yang terkait dan hadir sebagai undangan

2. Anggota Pemberi Kontribusi tanpa hak suara a. anggota tetap b. anggota tidak tetap

RETAIL & SUPPORT EXECUTIVE COMMITTEE (RSEC)

6. EVP Coordinator Change Management Office

b. Anggota Tidak tetap1. Direktur Commercial Banking2. Anggota Direksi terkait lainnya yang

hadir sebagai undanganII. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa hak Suara a. anggota tetap b. anggota tidak tetap

Ketua : Direktur Micro & Retail BankingSekretaris : Group Head Jakarta NetworkI. Anggota Dengan Hak Suara a. Anggota Tetap

1. Direktur Micro & Retail Banking2. Direktur Risk Management3. Direktur Technology & Operations4. EVP Coordinator Consumer Finance5. EVP Coordinator Finance & Strategy

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

124

Page 124: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN AUDIT EKSTERN

A. FUNGSI KEPATUHAN

Industri perbankan merupakan salah satu industri yang sarat dengan ketentuan (highly regulated industry) karena berkaitan dengan jasa pelayanan dan penanganan dana serta kepercayaan dari nasabah yang menempatkan dananya di bank.

DIREKTUR KEPATUHAN

Mengacu pada PBI No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum yang mengatur tata cara penugasan anggota direksi sebagai Direktur Kepatuhan, Direktur Utama bersama Dewan Komisaris dengan persetujuan Bank Indonesia menugaskan salah satu seorang Direksi sebagai Direktur Kepatuhan.

Fungsi kepatuhan dilaksanakan oleh Jajaran Kepatuhan yang terdiri dari Direktur Kepatuhan, Compliance Group Head dan Kepala Unit Kepatuhan di Unit Kerja.

Dalam melaksanakan fungsinya, Jajaran Kepatuhan harus memegang teguh independensi dalam mengungkapkan pandangan serta pemikiran tanpa memihak kepada kepentingan pihak lain, menjunjung tinggi integritas serta tidak menggunakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi/golongan di luar kepentingan Bank.

Dalam pelaksanaan kepatuhan, Bank Mandiri mempunyai komitmen sebagai berikut:

1. Bank Mandiri melaksanakan kepatuhan secara total sehingga seluruh kegiatannya selalu mematuhi peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku serta menerapkan prinsip kehati-hatian.

2. Kepatuhan dimaksud tidak hanya terbatas pada apa yang tertulis secara harfiah, tetapi juga terhadap jiwa dan semangat yang mendasarinya. Hal ini penting untuk menjaga reputasi Bank Mandiri sebagai institusi yang bergerak di bidang jasa keuangan.

3. Seluruh jajaran Bank Mandiri bertanggung jawab penuh secara individu untuk memastikan kepatuhan dalam setiap kegiatan di bidang masing-masing.

Dengan adanya komitmen tersebut diharapkan spirit kepatuhan terintegrasi dan dapat menstimulasi seluruh jajaran Bank Mandiri untuk berbudaya patuh di setiap saat dan dalam segala hal.

Pelaksanaan Kepatuhan tahun 2009

1. Melaksanakan Forum Quality Assurance & Compliance (QAC).

2. Mengkaji efektifitas fungsi, tugas dan tanggung jawab QAC guna mengoptimalkan peran QAC sebagai pelaksana fungsi kepatuhan.

3. Menyelesaikan pembuatan metodologi rancang bangun Compliance Risk Management (CRM) dalam rangka mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang dapat meningkatkan eksposur risiko kepatuhan, serta melakukan tindakan korektif yang tepat waktu terhadap potensi pelanggaran dan ketidakpatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku.

4. Melaksanakan Forum Kepatuhan.

B. FUNGSI AUDIT INTERN, EFEKTIVITAS DAN CAKUPAN AUDIT INTERN DALAM MENILAI SELURUH ASPEK DAN UNSUR KEGIATAN BANK.

1. Peran dan Fungsi Audit Intern

Audit Intern memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga dan mengamankan kegiatan usaha Bank. Audit Intern merupakan salah satu unsur sistem pengendalian intern Bank yang memiliki kesempatan, tantangan, dan tanggung jawab untuk berperan aktif dalam membantu pencapaian visi dan misi Bank, melalui peran assurance & consulting-nya.

Fungsi utama audit intern dilakukan oleh Direktorat Internal Audit (DIA). Guna mendukung pelaksanaan fungsi audit intern, DIA dapat meminta bantuan unit/fungsi pemeriksa lainnya misalnya Regional Internal Control (RIC).

Secara umum pelaksanaan kegiatan Audit Intern Bank Mandiri selama tahun 2009 telah dilakukan dengan program

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

125

Page 125: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

audit untuk kepentingan assurance dan program consulting di bidang internal control, risk management dan governance process.

Selain melaksanakan audit yang merupakan fungsi assurance, Audit Intern juga mendukung pelaksanaan kerja yang menjadi fokus Bank Mandiri secara keseluruhan seperti mendorong pencapaian bisnis, service, efisiensi biaya, penerapan azas kehati-hatian (prudential banking practices) dan penerapan good corporate governance.

2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pekerjaan Audit Intern mencakup semua area operasi Bank Mandiri sendiri maupun subsidiary/afiliasinya untuk menentukan kualitas pengendalian intern, manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan.

Program audit terhadap keseluruhan audit universe telah disusun dengan suatu mekanisme yang sistematis dan konsisten. Prioritisasi audit tertuang dalam annual audit plan yang disusun atas dasar penilaian risiko secara bankwide oleh Top Management (Enterprise Risk Assessment/ERA), ketentuan regulator, arahan management dan Komite Audit, risk profile, hasil audit yang lalu serta periode terakhir pelaksanaan audit.

3. Perencanaan dan Realisasi Audit Tahun 2009

A. Rencana Audit Intern Dari urutan prioritas untuk tahun 2009 Audit Intern merencanakan 77 (tujuh puluh tujuh) assignment (181 (seratus delapan puluh satu) unit kerja/ aktivitas/ produk/ transaksi), terdiri dari:

a. 51 (lima puluh satu) assurance (122 unit kerja/aktivas/produk/transaksi).

b. 10 (sepuluh) review/consulting 10 unit kerja/aktivitas/produk/transaksi.

c. 8 (delapan) penugasan yang sifatnya mandatory (8 unit kerja/aktivitas/ produk/transaksi).

d. 8 (delapan) penugasan khusus (34 investigasi & 7 review aktivitas).

B. Realisasi Audit InternRealisasi audit selama tahun 2009 mencapai 187 (seratus delapan puluh tujuh) penugasan audit (103,31 % dari target audit tahun 2009 sebanyak 181 penugasan audit), terdiri dari:

a. 119 (seratus sembilan belas) unit kerja/aktivitas/produk/transaksi (assurance).

b. 22 (dua puluh dua) unit kerja/aktivitas/produk/transaksi (review/consulting).

c. 8 (delapan) unit kerja/aktivitas/produk/transaksi (mandatory).

d. 38 (tigapuluh delapan) penugasan khusus.

4. Hasil Temuan Audit

Hasil audit umum dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) permasalahan pokok, yaitu Bidang Perkreditan, Kantor Pusat, Teknologi Informasi, Jaringan Distribusi (Cabang, KP Pembina Sistem dan Produk), Afiliasi (Perusahaan Anak & atau terafiliasi) sebanyak 179 (seratus tujuh puluh sembilan) permasalahan. Selama tahun 2009 telah dilakukan 38 (tigapuluh delapan) penugasan khusus dibeberapa unit kerja/aktivitas/produk.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

126

Page 126: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

C. FUNGSI AUDIT EKSTERN, EFEKTIVITAS PELAKSANAAN AUDIT EKSTERN DAN KEPATUHAN BANK TERHADAP KETENTUAN MENGENAI HUBUNGAN ANTARA BANK, AKUNTAN PUBLIK DAN BANK INDONESIA BAGI BANK KONVENSIONAL

Pengawasan terhadap Bank Mandiri dilaksanakan oleh internal auditor dan eksternal auditor. Pengawasan oleh eksternal auditor dilaksanakan oleh Bank Indonesia, Badan Pemeriksa Keuangan dan Kantor Akuntan Publik.

Internal Audit bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan kegiatannya dengan kegiatan eksternal audit. Melalui

koordinasi tersebut diharapkan dapat dicapai hasil audit yang komprehensif dan optimal. Koordinasi dapat dilakukan melalui pertemuan secara periodik untuk membicarakan hal-hal yang dianggap penting bagi kedua belah pihak.

III. GOVERNANCE MECHANISM

Dalam tahapan ini dilakukan penyempurnaan terhadap aturan mekanisme kerja di Bank Mandiri yang dituangkan di dalam kebijakan-kebijakan, standar prosedur dan petunjuk teknis lainnya yang senantiasa berlandaskan kepada prinsip-prinsip GCG antara lain : Penyusunan GCG Charter, Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri, Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa, Kebijakan Produk, Pedoman Disiplin Pegawai, dan berbagai kebijakan lainnya.

Selama tahun 2009 Bank Mandiri melakukan review secara menyeluruh terhadap peraturan-peraturan Internal Bank Mandiri dengan menyempurnakan Arsitektur Kebijakan dan Prosedur Bank Mandiri yang telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris dan Direksi melalui rapat gabungan tanggal 24 Juni 2009, dengan penjelasan sebagai berikut:

A. Arsitektur Kebijakan dan Prosedur Bank Mandiri Kebijakan dan Prosedur Bank Mandiri disusun dengan tatanan sebagai berikut:

1. Anggaran Dasar, yang merupakan rujukan tertinggi dalam penyusunan Kebijakan dan Prosedur.

2. Level Kebijakan, yang bersifat high level terdiri dari beberapa pembidangan sesuai dengan regulasi tertentu.

3. Level Prosedur, merupakan penjabaran dari Kebijakan yang mengatur end to end aktivitas secara umum.

4. Corporate Values, terdiri dari Good Corporate Governance, Code of Conduct, TIPCE dan Business Ethic menjadi dasar yang menjiwai setiap penyusunan Kebijakan dan Prosedur.

D. JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD)

Jumlah kasus yang dilakukan oleh

Internal Fraud dalam 1 tahun Pengurus Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap

2008 2009 2008 2009 2008 2009

Total Fraud - - 9 5 3 4

Telah diselesaikan - - 3 5 2 4

Dalam proses penyelesaian di internal Bank - - 6 0 1 0

Belum Diupayakan penyelesaiannya - - 0 0 0 0

Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum - - 3 1 0 1

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

127

Page 127: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

B. Pengelompokan Kebijakan Bank Mandiri

Terdapat 2 (dua) Pilar Kebijakan yaitu Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) dan Kebijakan Sistem Pengendalian Internal Bank Mandiri (KSPIBM) serta 3 (tiga) kelompok Kebijakan yang bersifat logical terdiri dari:

1. Kelompok Kebijakan Bisnis.2. Kelompok Kebijakan Operasional.3. Kelompok Kebijakan Pengendalian.

Masing-masing kelompok terdiri dari beberapa Kebijakan yang mencerminkan aktivitas dari setiap unit kerja.

C. Pengesahan Kebijakan dan Prosedur Bank Mandiri

1. Level Kebijakan disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi.

2. Level Prosedur disahkan oleh Direksi.

Dengan disetujuinya Arsitektur Kebijakan dan Prosedur Bank Mandiri, seluruh ketentuan internal Bank Mandiri tidak diperkenankan disusun dalam bentuk Surat Edaran (SE), Standar Operasional Manual (SOM) dan Standard Operating Procedure (SOP).

IV. SOSIALISASI DAN EVALUASI

Untuk menjamin terlaksananya implementasi GCG, telah dilakukan sosialisasi tidak hanya terkait dengan prinsip-prinsip GCG, namun termasuk sosialisasi terhadap budaya perusahaan, inisiatif strategis, dan kebijakan. Sedangkan dalam rangka monitoring implementasi GCG, Bank Mandiri melakukan evaluasi. Tujuan dari sosialisasi dan evaluasi tersebut adalah agar seluruh jajaran Bank dapat memahami dan melaksanakan Visi, Misi dan Strategi serta prinsip-prinsip GCG dimaksud dengan pemahaman dan standar yang sama di seluruh jajaran pegawai Bank Mandiri.

A. Tahapan Sosialisasi, dilaksanakan kepada seluruh jajaran Bank Mandiri maupun stakeholder melalui berbagai cara, antara lain:

1. Pengarahan Direktur Utama kepada jajaran Senior Manajemen sampai dengan level pegawai dalam bentuk kunjungan langsung ke Kantor Wilayah / Unit Kerja terkait.

2. Management meeting, workshop dan rapat kerja yang dilakukan secara berkala.

3. Media komunikasi antara lain berupa video, majalah Mandiri, Knowledge Management System (KMS) dan website Bank Mandiri.

4. Sosialisasi secara langsung baik di Kantor Pusat maupun Kantor Wilayah, training /kelas-kelas, serta focus group.

5. e-learning modul GCG.

6. Sosialisasi kepada pihak eksternal, antara lain melalui forum-forum Corporate Governance seperti Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), diskusi rutin yang diselenggarakan oleh Perusahaan-Perusahaan BUMN dan dalam seminar-seminar GCG berskala nasional maupun internasional.

7. Sosialisasi mengenai Visi, Misi, Strategi dan implementasi GCG kepada para stakeholder melalui Annual Report, sehingga diharapkan implementasi GCG di Bank Mandiri dapat dengan mudah diketahui oleh seluruh stakeholders.

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkembangkan prinsip-prinsip GCG kepada seluruh jajaran dan untuk penerapan GCG di setiap bidang pekerjaanya di Bank Mandiri, telah dilaksanakan 5 (lima) kali sosialisasi Good Corporate Governance di Kanwil-kanwil , yaitu:

1. Tanggal 9 Februari 2009 di Kanwil X – Makassar2. Tanggal 14 Februari 2009 di Kanwil IV – Jakarta3. Tanggal 19 Februari 2009 di Kanwil VIII – Surabaya4. Tanggal 6 Maret 2009 di Kanwil VII – Semarang5. Tanggal 14 Maret 2009 di Kanwil V - Jakarta

B. Tahapan Evaluasi

Dalam rangka monitoring implementasi GCG, Bank Mandiri melakukan evaluasi terhadap proses kerja, monitoring realisai terhadap target-target yang telah ditetapkan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Performance Review Bulanan yaitu review bulanan terhadap performance kinerja masing-masing SBU dan supporting unit yang dihadiri oleh seluruh Direksi serta senior management.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

128

Page 128: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

No Aspek yang dinilai Bobot (a) Peringkat (b) Nilai (a) x (b) Catatan

1 Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung

Jawab Dewan Komisaris

2 Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung

Jawab Direksi

3 Kelengkapan dan Pelaksanaan

Tugas Komite

4 Penanganan Benturan Kepentingan

5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank

6 Penerapan Fungsi Audit Intern

Seluruh pelaksanaan tugas dan tang-

gung jawab Dewan Komisaris telah

memenuhi prinsip-prinsip GCG dan

ketentuan yang berlaku.

Seluruh pelaksanaan tugas dan tang-

gung jawab Direksi telah memenuhi

prinsip-prinsip GCG dan ketentuan yang

berlaku.

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

Komite, kecukupan struktur dan kom-

petensi telah sesuai dengan prinsip-

prinsip GCG.

Bank telah memiliki kebijakan, sistem

dan prosedur penyelesaian benturan

kepentingan.

Pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank dan

independensi Direktur Kepatuhan serta

Satuan Kerja Kepatuhan telah berjalan

sangat efektif.

Penerapan fungsi audit intern bank telah

berjalan efektif dan memenuhi pedoman

intern sesuai dengan standar minimum

yang telah ditetapkan dalam SPFAIB.

SKAI telah menjalankan fungsinya

secara independen dan objektif.

10 % 1 0.10

20 % 1 0.20

10 % 1 0.10

10 % 1 0.10

5 % 1 0.05

5 % 1 0.05

2. Penilaian Key Performance Indicator (KPI) setiap 6 (enam) bulan sekali, yang dilakukan untuk menilai setiap pencapaian target yang telah ditetapkan dibandingkan dengan realisasi pencapaiannya.

3. Laporan realisasi Rencana Bisnis Bank kepada Dewan Komisaris dan Bank Indonesia setiap 6 (enam) bulan sekali.

4. Pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris dalam RUPS setiap tahun.

5. Pemeriksaan BI khusus GCG yang telah dilakukan pada tahun 2006, 2007, 2008 dan 2009.

6. Self Assessment Pelaksanaan GCG sesuai ketentuan BI, dimana pada tahun 2009 Bank Mandiri memperoleh nilai komposit 1,1 dengan predikat “Sangat Baik.”

Bank Mandiri menyadari bahwa aspek Good Corporate Governance adalah suatu proses yang berkelanjutan. Dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan GCG yang baik, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, secara berkala Bank Mandiri melakukan self assessment terhadap kecukupan pelaksanaan GCG. Berdasarkan hasil self assessment tersebut, nilai komposit Bank Mandiri adalah 1,1 dengan predikat Sangat Baik. Berikut ini adalah kesimpulan umum hasil self assessment GCG.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

129

Page 129: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

No Aspek yang dinilai Bobot (a) Peringkat (b) Nilai (a) x (b) Catatan

7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern

8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko

dan Pengendalian Intern

9 Penyediaan Dana Kepada Pihak

Terkait (Related Party) dan Debitur

Besar (Large Exposure)

10 Transparansi Kondisi Keuangan dan

Non Keuangan Bank, Laporan pelak

sanaan GCG dan laporan internal

11 Rencana Strategis Bank

5 % 1 0.05

7.5 % 2 0.15

7.5 % 1 0.08

15 % 1 0.15

5 % 1 0.05

Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik

telah efektif dan memenuhi dengan

persyaratan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Penerapan fungsi manajemen risiko dan

pengendalian intern Bank telah efektif,

sesuai dengan tujuan, ukuran dan

kompleksitas usaha serta risiko yang

dihadapi Bank, namun perlu dilakukan

penyempurnaan sehingga tidak terda-

pat kelemahan dalam penerapannya.

Bank telah memiliki kebijakan, sistem

dan prosedur tertulis untuk penyediaan

dana kepada pihak terkait dan penye-

diaan dana besar serta, tidak terdapat

pelanggaran dan pelampauan BMPK.

Bank telah menyampaikan informasi

keuangan dan non keuangan secara

transparan kepada publik melalui

homepage Bank dan media yang mudah

diakses. Cakupan informasi keuangan

dan non keuangan tersedia sangat tepat

waktu, lengkap, akurat dan utuh.

Rencana korporasi (corporate plan) dan

rencana bisnis bank (business plan)

disusun secara realistis serta mem-

perhatikan faktor eksternal maupun

internal serta disesuaikan dengan visi

dan misi Bank.

Kesimpulan Umum hasil Self Assessment Pelaksanaan GCG yang baik, dibuat untuk memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam PBI No.8/4/PBI/2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No.8/14/PBI/2006 dan SE BI No.9/12/DPNP mengenai Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum.

Nilai Komposit Predikat Komposit

Nilai Komposit < 1.5 Sangat Baik

1.5 < Nilai Komposit < 2.5 Baik

2.5 < Nilai Komposit < 3.5 Cukup Baik

3.5 < Nilai Komposit < 4.5 Kurang Baik

Nilai Komposit > 4.5 Tidak baik

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

130

Page 130: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

HASIL PENILAIAN RATING GCG OLEH PENILAI INDEPENDEN - THE INDONESIAN INSTITUTE FOR CORPORATE GOVERNANCE (IICG)

Sehubungan keikutsertaan Bank Mandiri dalam Good Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2008 yang diselenggarakan oleh IICG pada tahun 2009 telah dilaksanakan beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Self Assesment

Tahap pengisian kuesioner self assessment yang terkait dengan penyelarasan sistem GCG dalam proses bisnis.

2. Pengumpulan Dokumen Perusahaan

Tahap pengumpulan dokumen dan penyampaian bukti/data yang mendukung penerapan Corporate Governance serta yang terkait dengan penyelarasan sistem GCG dalam proses bisnis.

3. Pembuatan Makalah dan Presentasi

Tahap pembuatan makalah dan presentasi dengan tema: ”GCG Dalam Perspektif Manajemen Stratejik di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk”.

4. Observasi ke Perusahaan

Tahap presentasi makalah oleh Direktur Utama serta observasi oleh IICG ke Bank Mandiri telah dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2009.

5. Tahap pengumuman pemenang pada tanggal 23 Desember 2009 dengan hasil Bank Mandiri memperoleh penghargaan sebagai Perusahaan dengan kategori “Sangat Terpercaya dan Emiten Keuangan Terbaik” (peringkat 1 dengan skor 90,65) yang diserahkan pada tanggal 23 Desember 2009 serta telah diumumkan di Majalah SWA.

Dengan pencapaian hasil penilaian tersebut maka pada CGPI 2008 Bank Mandiri telah berhasil mempertahankan prestasi sebagai Juara Umum 3 (tiga) tahun berturut-turut (CGPI 2006, 2007, dan 2008).

V. KONSISTENSI PENERAPAN

Pada akhirnya Bank Mandiri menyadari bahwa keempat tahapan yang telah diuraikan sebelumnya akan kurang bermakna apabila implementasinya tidak dilakukan secara disiplin serta konsisten, dimana prinsip-prinsip GCG diwujudkan dalam tindakan nyata oleh seluruh jajaran manajemen Bank Mandiri.

Dalam mewujudkan tahapan ini (konsistensi penerapan) maka diperlukan keteladanan Top Management dan Senior Management yang berperan sebagai Change Champion dan Change Agent di setiap unit kerja, dan sebagai role-model yang menerapkan budaya perusahaan dan prinsip- prinsip GCG secara konsekuen.

Contoh konsistensi penerapan adalah Bank Mandiri mendedikasikan pegawai yang terpilih di masing-masing unit kerja untuk menjadi Change Agent sebagai salah satu cara mempercepat internalisasi budaya perusahaan yang baru serta adanya kewajiban pegawai untuk membuat Pernyataan Tahunan yang memuat semua keadaan atau situasi yang memungkinkan timbulnya pelanggaran/ketidakpatuhan terhadap Code Of Conduct.

Bank Mandiri meyakini bahwa penerapan budaya perusahaan yang konsisten dan disiplin akan menjadikan perusahaan memiliki tata kelola yang solid dan sustainable dalam jangka panjang, tidak hanya sekedar mencapai kinerja semu dalam jangka pendek.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

131

Page 131: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

HAL-HAL TERKAIT PELAKSANAAN GCG

Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank yang belum diungkap dalam laporan lainnya:

Bank Mandiri telah menyampaikan seluruh laporan kondisi keuangan dan non keuangan secara transparan kepada publik melalui berbagai sarana media cetak maupun elektronik, termasuk publikasi laporan keuangan di website Bank Mandiri, BI dan BUMN online.

Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang Mencapai 5% atau Lebih Dari Modal Disetor

Kepemilikan Saham Mencapai 5% atau lebih dari Modal Disetor

Nama Bank Mandiri Perusahaan Lainnya Bank Lain Lembaga Keuangan Keterangan Bukan Bank

DEWAN KOMISARIS

Edwin Gerungan - - - - Tidak Ada

Muchayat - - - - Tidak Ada

Mahmuddin Yasin - - - - Tidak Ada

Soedarjono - - - - Tidak Ada

Pradjoto - - - - Tidak Ada

Gunarni Soeworo - - - - Tidak Ada

DIREKSI

Agus Martowardojo - - - - Tidak Ada

I Wayan Agus Mertayasa - - - - Tidak Ada

Zulkifli Zaini - - - - Tidak Ada

Sasmita - - - - Tidak Ada

Abdul Rachman - - - - Tidak Ada

Sentot A. Sentausa - - - - Tidak Ada

Bambang Setiawan - - - - Tidak Ada

Riswinandi - - - - Tidak Ada

Thomas Arifin - - - - Tidak Ada

Budi G. Sadikin - - - - Tidak Ada

Ogi Prastomiyono - - - - Tidak Ada

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

132

Page 132: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank

Tidak terdapat hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya. Direksi lainnya dan/ atau Pemegang Saham Pengendali Bank sebagaimana digambarkan pada tabel berikut.

Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang Mencapai 5% atau Lebih Dari Modal Disetor

Hubungan Keluarga Dengan

Dewan Direksi Pemegang Dewan Direksi Pemegang Nama Komisaris Saham Komisaris Saham Pengendali Pengendali

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

DEWAN KOMISARIS

Edwin Gerungan ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

Muchayat ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

Mahmuddin Yasin ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

Soedarjono ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

Pradjoto ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

Gunarni Soeworo ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

DIREKSI

Agus Martowardojo ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

I Wayan Agus Mertayasa ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

Zulkifli Zaini ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

Sasmita ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

Abdul Rachman ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

Sentot A. Sentausa ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

Bambang Setiawan ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

Riswinandi ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

Thomas Arifin ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

Budi G. Sadikin ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

Ogi Prastomiyono ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

133

Page 133: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Paket/ Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris dan Direksi

1) Meliputi THR, cuti, kesehatan dan Handphone2) Termasuk tantiem 2 orang Dewan Komisaris dan 1 orang Direksi yang telah berhenti tahun 2008 3) 2 orang Direksi mendapatan tunjangan karena tidak menempati rumah Dinas4) Pihak Independen adalah pihak diluar bank yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan

saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen

Jenis Remunerasi & Jumlah Diterima dalam 1 Tahun (2008)

Fasilitas lain Dewan Komisaris Direksi Pihak Independen 4)

Orang Jutaan Rp Orang Jutaan Rp Orang Jutaan Rp

REMUNERASI

Gaji 6 7.425 11 27.571 3 1058

Bonus - - - - 4 480

Tunjangan Rutin 1) 6 5.088 11 12,817 3 249

Tantiem 2) 8 12.836 11 48.000 - -

FASILITAS LAIN DALAM BENTUK NATURA

Perumahan (tidak dapat dimiliki) 3) - - 11 1.008 - -

Transportasi (tidak dapat dimiliki) 5 2.891 11 3.871 - -

Santunan (dapat dimiliki) 6 1,541 11 4.697 - -

Jumlah Remunerasi per orang Jumlah Jumlah Direksi Jumlahdalam 1 Tahun Dewan Komisaris Pihak Independen

Di atas Rp. 2 miliar - 11 -

Di atas Rp. 1 miliar s.d Rp. 2 miliar 6 - -

Di atas Rp. 500 juta s.d Rp. 1 miliar - - 1

Rp. 500 juta ke bawah - - 2

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

134

Page 134: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Shares Option

Nama Saham Saham Saham Saham Saham Total Opsi Opsi Opsi Bonus Diskon MSOP 1 MSOP 2 MSOP 3 Saham Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

DEWAN KOMISARIS

Edwin Gerungan - - - - - - - - -

Muchayat - - - - - - - - -

Mahmuddin Yasin - - - - - - - - -

Soedarjono - - - - - - - - -

Pradjoto - - - - - - - - -

Gunarni Soeworo - - - - - - - - -

KOMITE AUDIT

Zulkifli Djaelani - - - - - - - - -

DIREKSI

Agus Martowardojo - - - 3,148,399 7,103,807 10,252,206 - - -

I Wayan Agus Mertayasa - - 8 1,535,507 2,852,450 4,387,965 - - -

Zulkifli Zaini 60,038 - 384,562 2,422,115 3,525,956 6,392,671 - - -

Sasmita 60,038 225,000 998,562 2,422,115 3,500,456 7,206,171 - - -

Abdul Rachman 57 176 1,036,436 2,422,115 3,490,956 6,949,740 - - -

Sentot A. Sentausa 49,985 105,000 354 2,179,853 2,529,456 4,864,648 - - -

Bambang Setiawan 49,985 - 354 1,729,853 2,160,956 3,941,148 - - -

Riswinandi - - - - 4,618,956 4,618,956 - - -

Thomas Arifin - - - - 2,462,956 2,462,956 - - -

Budi G. Sadikin - - - - 3,400,456 3,400,456 - - -

Ogi Prastomiyono 485 442 354 86,000 349,787 437,068 - - -

EVP KOORDINATOR

Pahala N. Mansury - - - 100 1,005,000 1,005,100 - - -

Haryanto T. Budiman - - - - 186,500 186,500 - - -

Mansyur S. Nasution 42,299 26,766 141 300 11,643 81,149 - - -

Riyani T. Bondan 4,485 443 354 100 287 5,669 - - -

Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah1. Rasio Gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah : 30,75 : 12. Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah : 1,14 : 13. Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah : 1,11 : 14. Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi : 3,15 : 1

Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan : Tidak ada

Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi Bank : Tidak ada

Permasalahan HukumData perkara baik perdata maupun pidana posisi 31 Desember 2009

Permasalahan Hukum Jumlah Perdata Jumlah Pidana

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan-

hukum yang tetap) 183 perkara 7 perkara

Dalam proses penyelesaian 522 perkara 34 perkara

Total 705 perkara 41 perkara

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

135

Page 135: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERMASUK SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Implementasi manajemen risiko dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank, melalui tahapan proses manajemen risiko yaitu: identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko pada semua level. Cakupan laporan berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko Bank Mandiri adalah sbb:

1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi

a. Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam melakukan persetujuan dan peninjauan berkala mengenai strategi dan kebijakan risiko yang mencakup batas toleransi Bank terhadap risiko, siklus perekonomian domestik dan internasional serta dirancang untuk keperluan jangka panjang.

b. Direksi bertanggung jawab untuk mengimplementasikan strategi dan kebijakan risiko tersebut dengan cara menjabarkan dan mengkomunikasikan kebijakan dan strategi risiko, memantau dan mengendalikan risiko dan mengevaluasi penerapan kebijakan dan strategi dimaksud.

c. Direksi memantau kondisi internal dan perkembangan kondisi eksternal, memastikan penetapan strategi Bank telah memperhitungkan dampak risiko dan memastikan Bank memiliki satuan kerja yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang mendukung perumusan dan pemantauan pelaksanaan strategi termasuk corporate plan dan business plan.

d. Direksi menetapkan prosedur kaji ulang yang memadai terhadap akurasi metodologi penilaian risiko, kecukupan implementasi SIM risiko, dan kebijakan prosedur dan limit risiko.

e. Direksi menetapkan struktur organisasi yang mencerminkan secara jelas mengenai batas wewenang, tanggung jawab dan fungsi, serta independensi antar unit bisnis dengan unit kerja manajemen risiko.

2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit

a. Bank memiliki kebijakan dan prosedur tertulis yang memenuhi prinsip transparansi, peningkatan kualitas pelayanan nasabah & stakeholders dan kebijakan tersebut juga harus sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Kebijakan manajemen risiko bank disusun sesuai dengan misi, strategi bisnis, kecukupan permodalan, kemampuan SDM dan risk appertite Bank.

c. Bank melakukan evaluasi dan pengkinian kebijakan manajemen risiko dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi internal dan eksternal.

d. Penetapan limit risiko telah memadai, yang meliputi limit per produk/transaksi, per jenis risiko dan per aktivitas fungsional dan melakukan monitoring limit secara periodik.

3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko

a. Bank melakukan proses identifikasi dan pengukuran risiko secara tepat terhadap setiap produk/transaksi yang mengandung risiko.

b. Bank telah memiliki sistem pemantauan eksposur risiko yang memadai, meliputi adanya fungsi yang independen yang melakukan pemantauan terhadap eksposur risiko secara rutin, adanya sistem informasi yang akurat dan tepat waktu dan adanya feed back dan tindak lanjut perbaikan/penyempurnaan.

4. Sistem Pengendalian Intern Yang Menyeluruh

a. Terdapat penetapan wewenang dan tanggung jawab pemantauan kepatuhan kebijakan, prosedur dan limit.

b. Terdapat penetapan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas dari satuan kerja operasional kepada satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian.

c. Terdapat prosedur yang cukup untuk memastikan kepatuhan bank terhadap ketentuan.

d. Satuan kerja audit intern melakukan audit secara berkala dengan cakupan yang memadai, mendokumentasikan temuan audit dan tanggapan manajemen atas hasil audit, serta melakukan review terhadap tindak lanjut temuan audit.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

136

Page 136: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar

Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik

Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik

Kegiatan Jumlah (dalam juta Rp)

Program BUMN Peduli -

Program BUMN Pembina terdiri dari :

a. Bencana Alam 2,629. 7 7

b. Pendidikan dan Pelatihan 41,627.33

c. Sarana dan Prasarana Umum 5,376.33

d. Sarana Ibadah 7,503.09

e. Kesehatan 2,600.80

f. Olahraga -

g. Pelestarian alam 8.856.38

TOTAL 68,593.71

Penyediaan Dana Jumlah

Debitur Nominal (jutaan Rp)

Kepada Pihak Terkait 13 2.369.275

Kepada Debitur Inti

a. Individu 4 9.227.215

b. Group 21 43.373.192

Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:

A. Untuk kegiatan sosial sebagai berikut:

B. Untuk kegiatan politik : NIHIL

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

137

Page 137: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

RENCANA STRATEGIS BANK

A. RENCANA JANGKA PANJANG

Dalam menghadapi berbagai tantangan dan persaingan bisnis perbankan di Indonesia yang semakin ketat, Bank Mandiri harus segera melakukan proses transformasi lanjutan. Untuk melakukan proses transformasi lanjutan/transformasi tahap kedua (2010-2014) tersebut, Bank Mandiri melakukan revitalisasi atas visinya. Visi jangka panjang Bank Mandiri di 2014 adalah ”To be Indonesia’s most admired and progressive financial institution”. Rumusan ini diterjemahkan dalam bahasa Indonesia ”Menjadi lembaga keuangan di Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif”. Secara lebih detail, rumusan visi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Bank Mandiri berkomitmen dalam membangun hubungan jangka panjang yang didasari atas kepercayaan, baik dengan nasabah bisnis maupun perseorangan. Bank Mandiri melayani seluruh nasabah dengan standar layanan internasional melalui penyediaan solusi keuangan yang inovatif. Bank Mandiri ingin dikenal karena kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama tim yang terbaik.

b. Dengan mewujudkan pertumbuhan dan kesuksesan bagi pelanggan, Bank Mandiri mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara konsisten bagi pemegang saham.

Visi tersebut kemudian dikomunikasikan ke berbagai stakeholder dengan rumusan sebagai berikut:

1. Customers

Perseroan sebagai mitra keuangan yang terpilih, dapat dipercaya, dan selalu siap membantu nasabah. Untuk itu Perseroan akan memposisikan diri sebagai penasehat keuangan terpercaya, Bank yang dapat diandalkan, serta selalu siap 24 jam setiap harinya bagi para nasabahnya.

2. Employees

Dalam jangka panjang Perseroan adalah tempat yang terbaik bagi para pegawai untuk terus maju & berkembang melalui inovasi dan kerjasama tim yang solid. Perseroan akan memposisikan diri sebagai “rumah

kedua” bagi para pegawainya yang memungkinkan proses pengembangan diri bagi setiap pegawai dan membangun kerjasama tim yang kuat.

3. Investor

Perseroan ingin menjadikan sahamnya sebagai saham unggulan di Indonesia dan selalu diminati oleh para investor (Indonesian Anchor Stock) secara konsisten melalui pencapaian kinerja terbaik secara berkelanjutan.

Dalam melakukan proses transformasi lanjutan untuk mencapai visi menjadi lembaga keuangan di Indonesia yang paling dikagumi dan paling progresif, pada tahun 2014 Perseroan ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia dan posisi 5 besar di ASEAN.

Sementara itu di 2020 nanti, Perseroan diharapkan akan menjadi satu-satunya bank dari Indonesia yang akan menjadi salah satu dari tiga bank terbesar di Asia Tenggara dalam nilai kapitalisasi pasar.

Untuk mencapai hal tersebut, strategi pertumbuhan kedepan akan difokuskan pada 3 (tiga) area kunci sebagai berikut:

1. Memperkuat leadership dalam bisnis Wholesale Transaction Banking (WTB). Hal ini akan dicapai dengan menawarkan solusi transaksi keuangan yang komprehensif dan membangun hubungan yang holistik untuk melayani institusi Corporate & Commercial yang terpandang di Indonesia.

2. Menjadi bank pilihan nasabah dibidang Retail Deposit. Untuk mencapai hal tersebut, Perseroan akan menyediakan layanan yang akan memberikan pengalaman perbankan yang unik & unggul bagi para nasabahnya (differentiated customer experience) serta memberikan solusi bertransaksi yang inovatif.

3. Meraih posisi #1 atau #2 dalam segmen pembiayaan ritel. Perseroan mentargetkan untuk memenangkan persaingan di bisnis mortgage, personal loan, dan consumer cards. Selain itu, Perseroan juga mentargetkan untuk menjadi salah satu pemain utama di micro banking, serta menjadi pemenang di persaingan bisnis perbankan syariah.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

138

Page 138: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Ketiga area fokus tersebut juga akan didukung dengan penguatan organisasi untuk memberikan solusi layanan terpadu, peningkatan infrastruktur (cabang, IT, operations, risk management) serta penguatan sumber daya manusia (SDM).

B. RENCANA JANGKA MENENGAH

Dalam jangka menengah, Bank Mandiri telah menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2010 – 2012 dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal yang dihadapi dan menggunakan asumsi dan parameter yang selaras dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan terkini agar target dan arah yang ditetapkan menjadi realistis, menantang (challenging) namun tetap dapat dicapai (achievable). Adapun program kerja tersebut adalah sebagai berikut:

1. Rencana Pengembangan Jaringan Kantor, Cabang, ATM dan EDC

Dalam rangka menghadapi perkembangan ekonomi domestik yang sangat cepat dan menggali peluang serta potensi bisnis di seluruh tanah air, Bank Mandiri merencanakan untuk memperluas jaringan usaha di dalam negeri melalui penambahan jaringan kantor, cabang, ATM dan EDC, dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Rencana Pembukaan Jaringan Kantor

Bank Mandiri berencana membuka jaringan kantor baru untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis disetiap segmen melalui pembukaan Commercial Business Banking (CBC), Business Banking District Center (BBDC), dan Micro Business Unit (MBU).

b. Rencana Pembukaan Cabang

Bank Mandiri berencana membuka kantor cabang baru, dalam rangka pertumbuhan bisnis baik dana pihak ketiga maupun kredit. Pengembangan cabang difokuskan pada lokasi yang memiliki tingkat attractiveness yang tinggi yaitu memiliki volume bisnis besar, pertumbuhan bisnis tinggi, namun market share masih rendah.

c. Rencana Penambahan ATM dan EDC

Bank Mandiri berencana akan menambah jumlah ATM dan EDC, karena jaringan ATM dan EDC yang luas merupakan salah satu kunci utama untuk memenangkan persaingan menjadi transactional bank.

2. Membangun sinergi dan aliansi antar Strategic Business Unit (SBU)

Tuntasnya implementasi organisasi berbasis Strategic Business Unit (SBU) di Bank Mandiri, tidak berhenti pada kejelasan akuntabilitas masing-masing SBU. Lebih dari itu diharapkan mampu membangun sinergi yang optimal, baik antara seluruh SBU, SBU dengan Corporate Center maupun SBU dengan Shared Services. Dengan skala organisasi Bank Mandiri yang besar, efektivitas implementasi strategi hanya dapat dicapai melalui sinergi antar seluruh SBU agar dapat membangun keunggulan skala dan kelengkapan bisnis. Sinergi yang tepat antar SBU juga diharapkan dapat menemukan peluang-peluang cerukan bisnis yang selama ini belum tergarap karena membutuhkan penanganan lintas SBU (connecting the business).

Untuk dapat mewujudkan hal tersebut maka akan dilakukan pembenahan mekanisme sinergi melalui identifikasi dan penetapan target nasabah wholesale untuk cross-selling dengan produk high yield, penetapan Key Performance Indicator (KPI) yang jelas, product bundling dan penerapan metode transfer pricing.

3. Rencana Pertumbuhan Non Organik & optimalisasi anak perusahaan

Bank Mandiri akan selalu memanfaatkan peluang untuk menjajaki pertumbuhan non organik sepanjang upaya tersebut memberikan nilai tambah bagi Bank Mandiri. Dalam rangka untuk lebih meningkatkan pengembangan bisnis, beberapa rencana strategi inisiatif non organik yang dilakukan oleh Bank Mandiri antara lain adalah:

a. Melanjutkan pengembangan bisnis pegadaian melalui pembukaan konter layanan gadai Bank Syariah Mandiri.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

139

Page 139: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

b. Melanjutkan pengembangan Dana Pensiun Lembaga Keuangan agar dapat menjadi salah satu unit bisnis penyumbang likuiditas dan fee based income.

c. Melaksanakan berbagai penempatan dana untuk melakukan pertumbuhan non organik, antara lain:

• Melakukan kajian dan penjajakan untuk melakukan akuisisi terhadap perusahaan General Insurance untuk meng-capture sinergi dan peluang bisnis industri asuransi umum yang cukup besar.

• Melanjutkan penambahan penyertaan modal kepada Mandiri International Remittance.

• Menambah kepemilikan AMFS 2% untuk meningkatkan porsi kepemilikan Bank Mandiri pada AMFS menjadi 51%.

• Melakukan kajian dan penjajakan untuk melakukan akuisisi terhadap bank dengan skala menengah (midsize bank) dalam rangka untuk memperkuat penetrasi dan pertumbuhan bisnis Bank Mandiri di segmen yang merupakan core bisnis spesifik bank yang akan diakuisisi.

d. Melakukan kajian terhadap kepemilikan saham Bank Mandiri pada BMEL.

e. Setelah pembukaan remittance office di Malaysia, Bank Mandiri akan melakukan penjajakan dan pengkajian untuk melakukan pembukaan cabang di Malaysia sebagai strategi follow the worker.

f. Memperkuat struktur permodalan untuk Bank Syariah Mandiri dan optimalisasi permodalan untuk Mandiri Sekuritas.

g. Melakukan penjajakan dan pengkajian kerjasama/joint venture dengan PT. Pos Indonesia untuk memperkuat bisnis retail.

4. Mengoptimalisasikan sinergi dan aliansi dengan anak perusahaan

Sejalan dengan rencana pertumbuhan bisnis Bank Mandiri melalui non organic growth, maka Bank Mandiri akan terus

memperkuat pilar bisnis pendukung yang telah dimiliki Bank Mandiri saat ini yaitu investment banking melalui Mandiri Sekuritas, asuransi melalui AXA Mandiri Financial Services, perbankan syariah melalui Bank Syariah Mandiri, bank specialist (niche banking) melalui Bank Sinar Harapan Bali dan multifinance melalui Mandiri Tunas Finance.

C. RENCANA JANGKA PENDEK

Fokus utama Bank Mandiri tahun 2010, yang merupakan tahun pertama implementasi Corporate Plan 2010- 2014 adalah pada pertumbuhan bisnis & profitabilitas dengan ekspektasi di atas pertumbuhan pasar sehingga mampu menjadi pemimpin pasar (market leader). Adapun beberapa tantangan utama yang perlu mendapat perhatian khusus Bank Mandiri di tahun 2010 untuk menjadi market leader adalah sebagai berikut:

1. Pangsa pasar Bank Mandiri masih belum optimal. Saat ini pangsa pasar dana Bank Mandiri hanya sekitar 15,04%, pangsa pasar kredit sekitar 12,5%, pangsa pasar asset sekitar 14,4% dan pangsa pasar pendapatan sebesar 12,4%.

2. Meskipun telah menunjukkan peningkatan, namun Bank Mandiri belum merupakan Bank dengan profitabilitas tertinggi.

3. Pencapaian high yield loan hingga saat ini masih dapat di tingkatkan sebagai Bank terbesar dengan network terluas, Bank Mandiri memiliki potensi pasar dan customer base yang sangat besar.

4. Dari aspek fitur produk dan teknologi, e-channel Bank Mandiri sudah kompetitif, namun masih dibutuhkan terobosan untuk mengedukasi nasabah dan mempromosikan keunggulan e-channel Bank Mandiri agar nasabah lebih mengenal dan memiliki persepsi positif terhadap produk e-channel Bank Mandiri.

Berdasarkan tantangan utama tersebut, Bank Mandiri telah merumuskan sepuluh target utama yang akan di capai di tahun 2010, yaitu:

1. Peningkatan Return on Equity (ROE) secara bertahap menuju 25% dalam 5 tahun.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

140

Page 140: BMRI Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

2. Peningkatan Market Share Revenue secara bertahap menuju 16% di 2014.

3. Pertumbuhan Market Capitalization terbesar dibanding para pesaing utama.

4. Pertumbuhan kredit diatas pasar pada sektor-sektor sesuai dengan portfolio guideline yang telah ditetapkan dengan tetap mempertahankan kualitas sehingga gross NPL dibawah 4%.

5. Peningkatan volume kredit berbunga tinggi (high yield loan), yaitu di segmen micro banking, small business, consumer loan dan credit card, sehingga Net Interest Margin (NIM) mencapai minimal 5,4%.

6. Peningkatan retail transaction banking untuk mendorong perbaikan komposisi dana murah hingga fee based income retail tumbuh lebih besar dari 25%.

7. Peningkatan wholesale transaction services untuk mendorong peningkatan fee based income wholesale tumbuh minimal sebesar 25%, serta pertumbuhan dana murah wholesale secara berkesinambungan.

8. Pencapaian aliansi bisnis antar SBU sesuai target dengan pendekatan relationship dengan nasabah.

9. Peningkatan kualitas layanan cabang dan e-channel dengan target peringkat ke satu Best Bank Service Excellence.

10.Pengembangan infrastruktur jaringan/distribusi sesuai waktu, dengan tetap menjaga dan mengendalikan efisiensi operasional dengan batasan Cost Efficiency Ratio.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

141

Page 141: BMRI Annual Report 2009

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Strategi Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Mandiri terdiri dari Program Strategis yang fokus pada pendidikan dan Program Responsif yang lebih terarah dan terintegrasi sejalan dengan program pemerintah dan kebutuhan masyarakat.

Bank Mandiri mencanangkan tahun 2009 sebagai Tahun Wirausaha Mandiri melanjutkan program yang telah dimulai pada tahun 2007 dengan fokus pelaksanaan CSR strategis Bank Mandiri untuk mengatasi jumlah pengangguran di Indonesia dengan mendukung penciptaan pengusaha-pengusaha baru di sektor UMKM untuk dapat menjelma menjadi salah satu pilar perekonomian bangsa Indonesia.

Untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran diperlukan peningkatan jumlah pendirian usaha, khususnya sektor UMKM. Sesuai data Badan Pusat Statistik, Usaha Kecil dan Menengah mampu menyerap tenaga kerja hingga 85% dari total jumlah tenaga kerja dan sebagian besar merupakan sektor agriculture yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk itu sektor UMKM harus mendapat dukungan untuk dapat tumbuh dengan optimal dan seperti yang kita ketahui bersama penggerak sektor UMKM adalah para wirausahawan

yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja yang lebih luas.

Berangkat dari kondisi tersebut Bank Mandiri tetap menjadikan Program Wirausaha Mandiri yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang mandiri. Program ini dirancang bagi seluruh masyarakat khususnya mahasiswa serta alumni untuk mendapatkan ilmu mengenai wirausaha yang baik. Peserta tidak hanya dibekali sebatas pada pendidikan formal saja namun juga diberikan simulasi praktek dan dukungan lainnya dalam menjalankan usahanya di kemudian hari sehingga mereka dapat menjadi pengusaha yang berhasil. Dipilihnya kalangan mahasiswa dan alumni sebagai target, adalah dengan mempertimbangkan kemampuan intelektual peserta yang diharapkan dapat menyerap program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) yang kami berikan secara lebih baik.

RANGKAIAN KEGIATAN PROGRAM WIRAUSAHA MANDIRI DIBERIKAN SECARA KOMPREHENSIF DARI HILIR SAMPAI HULU

KULIAH UMUM WIRAUSAHA

PROGRAM KEMITRAAN

TRAINING WIRAUSAHA

PROGRAM PEMBINAAN

WORKSHOP WMM

AWARD WIRAUSAHA

KOMPETISI BUSINESS

PLANT

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

142

Page 142: BMRI Annual Report 2009

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

WORKSHOP WIRAUSAHA MUDA MANDIRI

Program Wirausaha Muda Mandiri diimplementasikan melalui beberapa program yang berkelanjutan, antara lain Workshop Wirausaha Muda Mandiri 2009. Workshop Wirausaha Mandiri yang bertujuan memberikan gambaran kepada para generasi muda mengenai kondisi perekonomian Indonesia saat ini dan ada pilihan selain menjadi seorang pencari kerja serta sharing pengalaman dari pemenang program Wirausaha Mandiri 2008 yang merupakan contoh generasi muda yang berhasil menjadi seorang pengusaha yang sukses. Dilaksanakan di sembilan kota besar di Indonesia yaitu Semarang, Bandung, Manado, Malang, Medan, Banjarmasin, Palembang, Denpasar dan Bogor. Program ini diikuti oleh 6.117 mahasiswa dari 125 perguruan tinggi, meningkat pesat jika dibandingkan dengan pelaksanaan di tahun 2007 yang diikuti oleh 650 mahasiswa dari 18 perguruan tinggi.

Workshop Wirausaha Muda Mandiri diadakan di beberapa kampus Perguruan Tinggi Negeri dan bertujuan untuk mengubah mindset generasi muda dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. Kegiatan ini juga diisi dengan sesi sharing dari pengusaha sukses seperti bapak. Dr. Ir. Ciputra, Bapak Franciscus Welirang dan ibu Anne Avantie.

PENGHARGAAN WIRAUSAHA MUDA MANDIRI

Untuk memberikan apresiasi kepada generasi muda yang sudah berani berwirausaha, Bank Mandiri memberikan penghargaan melalui Program Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri 2009 . Program tersebut merupakan langkah lanjutan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan dan mendorong bertambahnya jumlah wirausahawan muda, terutama dikalangan mahasiswa dan alumni. Beberapa tahapan program dilaksanakan secara berkesinambungan oleh tim Wirausaha Mandiri di sepuluh Kantor Wilayah Bank Mandiri bekerja sama dengan delapan PTN/PTS. Setelah melewati beberapa tahapan seleksi, Program Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri menobatkan dua belas orang generasi muda sebagai juara untuk kategori Mahasiswa Diploma dan Sarjana serta kategori Pascasarjana dan Alumni maksimal 5 tahun. Program Penghargaan Wirausaha Mandiri 2009 kali ini diikuti oleh 1.706 mahasiswa dari 200 perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia yang tersebar di 27 propinsi. Program ini dilaksanakan dengan melibatkan secara penuh seluruh Kantor Wilayah Bank Mandiri dan PTN/PTS di 9 kota yaitu Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makassar dan Denpasar.

2007 2008 2009

Jumlah Kota Pelaksana 1 9 9

Jumlah Mahasiswa Peserta 650 4.428 6.117

Jumlah Ptn/Pts Asal Peserta 18 123 125

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

143

Page 143: BMRI Annual Report 2009

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

2007 2008 2009

Jumlah Peserta 488 1.057 1.706

Jumlah Mahasiswa Peserta 7 24 27

Jumlah Ptn/Pts Asal Peserta 26 198 200

AWI-AWI MANDIRI

Program Awi-Awi Mandiri 2009 diharapkan menjadi melting pot bagi para pelaku industri kriya dan akademisi bambu. Program ini dicanangkan sebagai “OSCAR” dalam sektor desain kerajinan berbahan baku bambu, sekaligus dapat menjadi program yang mendorong industri kerajinan berbahan baku bambu dan tumbuhkembangnya wirausaha mandiri yang dapat mengharumkan nama kriya Indonesia di mancanegara. Dalam dua tahun terakhir Bank Mandiri bekerja sama dengan Saung Angklung Udjo melaksanakan Program Awi-Awi Mandiri ini (dalam bahasa Sunda, awi-awi berarti bambu). Jika pada tahun 2008 lalu Program Awi-Awi Mandiri hanya dipusatkan di kota Bandung, maka pada tahun 2009 ini Program Awi-Awi Mandiri telah dilaksanakan di 5 kota yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Denpasar, yang terdiri dari seminar, program workshop mengenai kerajinan dan pengembangan sentra usaha bambu, pameran karya dan temu pasar serta penganugerahan karya terbaik dengan tema “Kharisma Awitama Karya”. Kegiatan ini mempertemukan semangat dan inovasi mahasiswa dengan keahlian pengrajin bambu, sehingga diharapkan dapat meningkatkan competitive & comparative advantage produk dalam negeri, khususnya produk bambu serta menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan mahasiswa seni dan pengrajin bambu.

Angklung Resital Alat musik angklung pada saat ini tengah dihadapkan pada perkembangan dunia industri yang sangat cepat, sehingga senantiasa dibutuhkan inovasi dan kreatifitas agar angklung sebagai salah satu icon budaya Indonesia tetap dapat mempunyai tempat di masyarakat. Revitalisasi citra luhur budaya Indonesia hanya dapat dilakukan dengan adanya etos kebangsaan, semangat kebersamaan dan orientasi keunggulan. Untuk itu Bank Mandiri bersama dengan Saung Angklung Udjo menggelar angklung resital yang bertujuan untuk mempromosikan seni budaya angklung di Indonesia di kalangan generasi muda dengan mengikutsertakan siswa tingkat SD, SMP dan SMA dalam kegiatan dimaksud. Kegiatan Angklung Resital bertujuan antara lain untuk edukasi bagi tiap tingkatan usia mengenai musik tradisional dari bambu, memperkenalkan dan mendekatkan angklung sebagai musik bambu pada setiap tingkatan usia pendidikan, menumbuhkan jiwa kompetitif bagi pengembangan seni tradisional, mendekatkan angklung sebagai seni tradisional pada khalayak umum serta menentukan indikator keberhasilan sebuah proses pelatihan angklung sebagai wujud dari hasil apresiasi seni dan budaya. Rangkaian kegiatan Angklung Resital 2009, yaitu Road Show Angklung Clinic di beberapa SD, SMP dan SMA di kota Bandung, Jakarta, Palembang, Surabaya dan Semarang, proses seleksi

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

144

Page 144: BMRI Annual Report 2009

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

2007 2008 2009

Pelajar 20 41 56

Mahasiswa 200 1.035 1.780

sekolah yang mengikuti angklung resital serta malam penganugerahan pertunjukan angklung terbaik dengan tema : Rime, Rhytm and Dinamic Sound of Nature Harmony.

BEASISWA WIRAUSAHA MUDA MANDIRI

Dalam mempersiapkan insan wirausaha yang mumpuni dan berbekal ilmu yang tinggi, Bank Mandiri bekerja sama dengan 56 perguruan tinggi negeri/swasta terbaik di Indonesia melaksanakan Program Beasiswa Wirausaha Muda Mandiri. Pada tahun 2009, Pemberian Beasiswa Wirausaha Mandiri kepada 1.680 mahasiswa yang telah menjadi entrepreneur, meningkat dibandingkan dengan pelaksanaan di tahun 2008 yang diberikan kepada 1.200 mahasiswa dari 40 perguruan tinggi, beasiswa yang berjangka waktu 1 tahun ini diberikan sebagai apresiasi Bank Mandiri kepada mahasiswa yang sudah berani menjadi wirausaha muda, Beasiswa Wirausaha Muda Mandiri untuk 30 Mahasiswa Universitas Samratulangi.

PROGRAM PENDAMPINGAN /PEMBINAAN BERWIRAUSAHA

Untuk melengkapi program pembinaan bagi generasi muda yang sudah menjadi wirausahawan, Bank Mandiri melaksanakan Program Pendampingan Berwirausaha selama satu tahun penuh bekerja sama dengan sebuah lembaga yang ahli di bidangnya.

Seleksi peserta program ini dilaksanakan cukup ketat, mengingat program ini diharapkan mampu menjadi sebuah program yang komprehensif sehingga bukan hanya memberikan pendidikan/pelatihan saja, namun mampu membedah kebutuhan, kendala dan solusi yang harus dijalankan oleh Wirausahawan baik dari sisi manajemen keuangan, personalia sampai dengan strategi promosi yang harus dilakukan oleh wirausahawan tersebut. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 adalah Pembinaan bagi 6 orang Finalis Program Penghargaan WMM 2009 dari Kanwil II Palembang - kerjasama dengan LPM UNSRI, Promosi Peserta WMM pemilik usaha franchise-Tabloid Kontan Edisi Khusus Waralaba (Hendy Setiono, Hengky Eko, Andi Sufariyanto dan Firmansyah), Keikutsertaan Pemenang WMM 2007 (Sdr. Elang Gumilang) dalam Penganugerahan Indonesian CSR Awards 2008 dan CSR Best Practice Expo, Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (a/n : Riezka Rahmatiana dan M. Avip Firmansyah), Pembinaan Finalis dan Pemenang WMM 2007 & 2008 dalam Program APEA (a/n: Hendy Seyiono, Saptuari Sugiharto, Henky Eko Sriyantono dan Firmansyah Budi Prasetyo), Program Mentoring (BootCamp) Bagi Pemenang dan Finalis WMM 2007 & 2008.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

145

Page 145: BMRI Annual Report 2009

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

PAMERAN

Sebagai bagian dari program pengembangan kewirausahaan bagi pengusaha muda yang tergabung dalam program Wirausaha Muda Mandiri maupun Mitra Binaan, Bank Mandiri senantiasa mengikutsertakan produk-produk yang mereka hasilkan pada pameran-pameran yang dilaksanakan di dalam negeri maupun di luar negeri.

Kegiatan pameran yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 Pameran Pekan Raya Jakarta bagi Pemenang WMM 2008 (a/n Denny Delyandri dan Sinta), Keikutsertaan Anak WMM dalam Pameran Himpunan Pengusaha Muda indonesia (HIPMI) Expo 2009 (a/n : Hendy Setiono dan Firmansyah), Partisipasi keikutsertaan Finalis WMM 2009 (a/n Andi Sufariyanto) ke Festifal Indonesia 2009 di Paris tanggal 16-17 Mei 2009, Pameran Gelar Karya PKBL BUMN 2009.

Keikutsertaan Finalis WMM 2008 (Sdr. Wahyu Aditya) dalam Pameran INAICTA 2009 di JCC, Pameran Franchise Expo - Balai Kartini Jakarta tanggal 20-22 Februari 2009, Pembinaan Finalis dan Pemenang WMM 2007 & 2008 dalam Program APEA (a/n: Hendy Seyiono, Saptuari Sugiharto, Henky Eko Sriyantono dan Firmansyah Budi Prasetyo).

PROGRAM TV WIRAUSAHA MANDIRI

Untuk lebih mengkomunikasikan dan membesarkan program Wirausaha Muda Mandiri, Bank Mandiri menayangkan program Wirausaha Muda Mandiri di sebuah stasiun televisi pada setiap hari Minggu jam 10.05 – 10.30 WIB. Konsep program ini cukup ringan namun berbobot dan penuh dengan tips-tips berwirausaha sehingga diharapkan mampu menginspirasi generasi muda sehingga semakin mantap dalam berwirausaha. Kegiatan tahun 2009 adalah membuat 17 episode TV program WMM.

PROGRAM KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS

Bank Mandiri menyadari bahwa untuk mampu menggerakkan kewirausahaan dengan mengubah pola pikir mahasiswa tersebut bukanlah hal yang mudah. Perlu dukungan dari Perguruan Tinggi, keluarga dan lingkungan sekitar secara maksimal. Salah satu kendalanya adalah kecenderungan sistem pendidikan perguruan tinggi di Indonesia yang lebih menyiapkan mahasiswanya sebagai pencari kerja. Atas hal tersebut, Bank Mandiri membuat Modul Kewirausahaan bekerjasama dengan universitas negeri yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran, Univesitas Indonesia, Institut Tehnologi Bandung, Institut Tehnologi Sepuluh November Surabaya, Institut Pertanian Bogor, serta penyerahan modul pada 57 Perguruan Tinggi Negeri.

Program Pembinaan Bagi Pemenang dan Finalis WMM 2008 - bekerjasama dengan ActionCOACH, Partisipasi keikutsertaan Dewan Pengembangan Program Kemitraan (DPPK) dalam World Association for Cooperative Education (WACE) Conference 2009, Partisipasi Seminar, Dialog dan Pameran Mengatasi Krisis Bersama UMKM melalui Gerakan Cinta Produk Dalam Negeri - kerjasama dengan PI UMKM.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

146

Page 146: BMRI Annual Report 2009

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Kegiatan CSR lain yang dilakukan oleh Bank Mandiri di luar rangkaian Program Wirausaha Muda Mandiri adalah:

MANDIRI PEDULI PENDIDIKAN

Tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia mengakibatkan rendahnya kemampuan masyarakat dalam mengecap dunia pendidikan. Oleh karena itu Bank Mandiri memilih pendidikan sebagai dasar utama untuk memajukan bangsa. Program Mandiri Peduli Pendidikan merupakan tanggung jawab sosial bank Mandiri terhadap dunia pendidikan kepada masyarakat tidak mampu yang memiliki prestasi disekolah namun tidak dapat bersekolah karena ketiadaan biaya ataupun karena menjadi korban bencana alam, serta mahasiswa berprestasi dan mempunyai kepedulian terhadap lingkungannya. Selain itu Bank Mandiri juga membantu sarana dan prasarana pendidikan serta pembangunan fasilitas gedung sekolah, sehingga proses belajar mengajar dapat lebih efektif.

Untuk tahun 2009, beberapa program yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memperoleh pendidikan dasar antara lain, beasiswa pendidikan untuk 2.000 anak asuh kerjasama dengan GNOTA, beasiswa pada 423 siswa TK, SD, SMP / Mts yang merupakan perwakilan dari 33 propinsi - kerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan Pusat (DWPP ), serta Beasiswa bagi 10 anak berprestasi selama 3 tahun - kerjasama dengan ILUNI , dan beasiswa pada 85 siswa dari 17 SMKN di Jakarta Selatan. Selain itu untuk mahasiwa berprestasi diberikan pula Beasiswa Mandiri Prestasi bagi mahasiswa FKM UI dan SMP Yapobri II Pasar Minggu, lima orang mahasiswa Universitas Pakuan, sepuluh mahasiswa STIE Perbanas Surabaya, sepuluh mahasiswa Universitas Pendidikan Nasional – Denpasar, Beasiswa Mandiri Prestasi (20 mahasiswa) dan Beasiswa kepada 500 mahasiswa melalui Yayasan Karya Salemba Empat.

Sarana prasarana yang telah diberikan oleh Bank Mandiri untuk dunia pendidikan antara lain pemberian peralatan 112 Unit Komputer untuk SD YPK Immanuel, SD Yapis - Serui, SMPN 2 dan SAMN 1 Purbalingga, Universitas Muhamadiyah - Luwuk, Universitas Topotika - Luwuk, Pondok Pesantren Darunna’im Pontianak, STKIP PGRI Bandar Lampng, sekolah dasar di Pare-Pare, 2 sekolah di Kabupaten Serui, 5 sekolah di Gorontalo, SD Kristen Makale dan SMPN 1 Mangkedek - Tana Toraja, SD 04 Pagi Pondok Kelapa - Jakarta Timur, 3 SMP dan 3 SMA di Banjarmasin, SMUN 2, SMA Gabungan, SMAN 1 dan SMPN1 serta untuk Univ. Cendrawasih Kabupaten Jayapura. Pengadaan Peralatan Laboratorium Fisika SMA Katolik Santo Agustinus Kediri, Rehabilitasi SMP dan SMA Labschool YP - UNJ yang terbakar, Pemberian bantuan peralatan Sekolah untuk Masyarakat kurang mampu di sekitar Wilayah Cilandak, Cideng, Sunter dan Gondangdia, Perlengkapan Laboratorium Manajemen untuk Universitas Jend. Sudirman – Purwokerto, serta pemberian komputer beserta jaringannya kepada SMP Mabad, SMA Mabad dan Madrasah Ibtidaiyah. Sarana Pendidikan untuk SMP Muhammadiyah 17, Bantuan Lab. Komputer Rumah Autis Bekasi, Renovasi perpustakaan Laboratorium bengkel SMAK Bhakti Trikora, Jakarta

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

147

Page 147: BMRI Annual Report 2009

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Barat, Laboratorium Bahasa SMKN 2 Depok, Mesin Mobil untuk Bengkel SMKN 1 Bekasi, serta Buku Perpustakaan dan peralatan sekolah pakaian seragam untuk SD Pulau Pari 02, Pulau Lancang Kepulauan seribu.Sarana pendidikan untuk Yayasan Nurun Nisa, partisipasi dalam penyelenggaraan International Conference of Young Scientist (ICYS) oleh Surya Institute, serta Pembangunan Sekolah SMP Islam Kembang Kuning Sukabumi.

Untuk memberikan pengenalan pendidikan perbankan, Bank Mandiri juga menerima kunjungan dari sekolah-sekolah dalam bentuk karya wisata Bank Mandiri Kantor Pusat/Museum Bank Mandiri maupun program magang serta dilakukan pengajaran langsung oleh manajemen Bank Mandiri di sekolah – sekolah melalui program Mandiri Edukasi yaitu dengan melaksanakan Program Edukasi Perbankan bagi 1.160 warga disekitar lingkungan Bank Mandiri di 29 kota, program mengajar di 360 sekolah (SD-SMA dan 9 Perguruan Tinggi), selain itu dilaksanakan pula Pelatihan matematika bagi guru SD - SMA oleh Yayasan Islamic Center Baitussalam, Komputer dan pelatihan membuat batik tulis di Yayasan Bina Insan Mandiri serta Pelatihan entrepreneur untuk masyarakat Tasikmalaya.

Program lainnya yang telah dilaksanakan oleh Bank Mandiri untuk dunia pendidikan antara lain penghargaan kepada 231 guru berprestasi dan daerah terpencil seluruh Indonesia bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional. Selain itu dilaksanakan pula kegiatan, partisipasi kegiatan olimpiade mini antar SMP/MTs se-kota Kendari yang diselenggarakan oleh SMAN 1 Kendari, Paket Perlengkapan Pendidikan untuk 200 siswa SD dalam rangka Hari Kesetiakawanan Nasional (HKSN) dan Hari Ibu - kerjasama dengan Yayasan Prestasi Anak Bangsa, partisipasi menyambut Hari Anak Nasional - kerjasama dengan Komunitas Perempuan Indonesia Peduli, partisipasi dalam Gerakan Semua Harus Sekolah yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Nasional Sulut, Partisipasi dalam Konferensi Asian International Model United Nations (AIMUN) - Universitas Gadjah Mada,

MANDIRI PEDULI LINGKUNGAN

Program Mandiri Peduli lingkungan merupakan bentuk tanggung jawab sosial Bank Mandiri terhadap lingkungan di sekitar wilayah usaha Bank Mandiri. Tahun 2009 bank Mandiri telah memberikan perhatian untuk sarana ibadah, antara lain pembangunan Masjid Al Agsa - Kabupaten Wamena, Renovasi 4 musholla di Palembang, Musholla Taqwa Titian Tareh , Musholla Cubadak Ampo Sumatera Barat, Madrasah Ibtidaiyah Al. Ma’arif Merauke selain itu Bank Mandiri membangun 2 gereja yaitu Gereja Rehobot dan Gereja Advent di Kabupaten Jayapura, Gereja GKI “Lahai Roi”, Fak-Fak, Gereja Katolik Kristen Hidup Merauke.

Program Bank Mandiri dalam upaya peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat diwujudkan antara lain melalui pembangunan kampung ternak di Pontianak (pendidikan dan pelatihan bagi peternak). Di bidang kesehatan, pada tahun 2009 Bank Mandiri menunjukkan kepedulian dengan melaksanakan kegiatan Donor Darah dan pengobatan gratis di 6 kompleks

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

148

Page 148: BMRI Annual Report 2009

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Bank Mandiri di Jakarta Komplek Rempoa, Pesing, Pancoran, Cempaka Putih, Cilandak, Pal Batu, diikuti oleh 380 pendonor dan 1430 pasien untuk pengobatan, serta penanggulangan penyakit TBC bagi 3.000 penderita dari keluarga tidak mampu bekerja sama dengan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI). Kerja sama tersebut merupakan kerjasama Tahap V yang telah berlangsung sejak tahun 2005. Selain itu, Bank Mandiri juga berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Program Ketahanan Pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam bentuk pemberian bantuan sembako bagi masyarakat kurang mampu.

Kegiatan lain yang berkaitan dengan bencana, pada tahun 2009, Bank Mandiri membuka dapur umum selama 2 minggu di kerjasama dengan Brimob Jabar, memberikan bantuan sembako pada desa Cibereum Pengalengan pada saat terjadi gempa bumi di Tasikmalaya, memberikan bantuan kepada korban gempa bumi di Padang dan sekitarnya, serta peristiwa bencana jebolnya tanggul Situ Gintung.

Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan Bank Mandiri membantu 5 unit komputer untuk kepolisian sulawesi Utara, Perahu Pintar (Perpustakaan Terapung) untuk Korem 101/Antasari, alat pertanian untuk Suku Dana di Kabupaten Wamena, Penyelenggaraan Talk Show dengan tema “Hidup Sehat dengan Perilaku Seks Aman” di 5 kota yaitu : Jakarta, Pekanbaru, Bandung, Balikpapan dan Semarang - kerjasama dengan Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).

Partisipasi dalam Festival Dalang Bocah Tingkat Nasional.

Kegiatan lain yang berkaitan dengan keagamaan Bank Mandiri, pelaksanaan kegiatan buka puasa bersama serentak 10.000 anak yatim di seluruh Indonesia, serta penyerahan 30.000 sembako anak yatim Masinis dan petugas penjaga pintu perlintasan kereta api, Kepolisian serta, Masyarakat umum/kaum dhuafa yang tinggal sekitar kantor maupun rumah dinas Bank Mandiri di seluruh Kantor Wilayah Bank Mandiri dan Kantor Pusat.

PROGRAM KEMITRAAN

Melalui Program Kemitraan, Bank Mandiri berupaya untuk mengembangkan usaha kecil sehingga mampu menjadi pengusaha yang tangguh, mandiri dan beretika serta mempersiapkan pengusaha kecil untuk mampu mengakses fasilitas perbankan secara komersial.

Program Kemitraan diimplementasikan dalam bentuk pinjaman dan pendidikan/pelatihan serta pendampingan usaha untuk meningkatkan produktivitas usaha kecil. Dalam Program Kemitraan ini, para pengusaha kecil disejajarkan sebagai mitra sehingga mereka lebih dikenal dengan sebutan Mitra Binaan Mandiri.

Tercatat sebanyak 6.209 pengusaha kecil telah menjadi Mitra Binaan Mandiri pada tahun 2009 sehingga total Mitra Binaan Mandiri sampai dengan tahun 2009 mencapai 45.182 pengusaha.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

149

Page 149: BMRI Annual Report 2009

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Tahap awal dalam Program Kemitraan adalah memberikan pinjaman bagi usaha kecil, khususnya bagi usaha kecil yang belum mampu mengakses fasilitas perbankan secara komersial. Pinjaman yang diberikan kepada mitra binaan Mandiri bukan bersifat komersial, sehingga persyaratan dan angsuran pun disesuaikan dengan kemampuan usaha mitra binaan Mandiri.

Melalui serangkaian pendidikan/pelatihan, Mitra Binaan Mandiri dipersiapkan untuk mampu membuat pembukuan dasar, manajemen sederhana, melakukan promosi dan pengemasan hasil produksinya. Pendidikan tahap selanjutnya diberikan untuk meningkatkan kemampuan produksi dan pemasaran produk Mitra Binaan Mandiri. Selain pendidikan/pelatihan, Mandiri juga membimbing Mitra Binaan mandiri melalui program pendampingan yang komprehensif selama 1 tahun penuh.

Untuk memperluas pemasaran produk, Bank Mandiri mengikutsertakan Mitra Binaan Mandiri dalam berbagai pameran baik untuk skala lokal, nasional bahkan internasional. Selain melalui pameran, produk Mitra Binaan Mandiri tersebut juga dibantu pemasarannya melalui media promosi dalam bentuk pemasangan profil Mitra Binaan Mandiri di media berskala nasional seperti Kompas, Media Indonesia, Majalah Wirausaha dan Keuangan serta media internet.

Usaha-usaha promosi ini diharapkan dapat memberikan fasilitas pembinaan yang terbaik serta menghasilkan Mitra Binaan Mandiri yang berkualitas dan siap bersaing secara sehat.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

150

Page 150: BMRI Annual Report 2009

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

DATA PENYALURAN DANA BINA LINGKUNGAN BANK MANDIRI

No. Keterangan Nilai

1. Seluruh beasiswa selain Beasiswa WM 1,593,083,333.33 2. Pemberian sarana belajar ke sekolah dan perguruan tinggi 1,944,135,772.00 3. Program Edukasi Mandiri 4,792,300,000.00 4. Pembiayaan Pendidikan 2.000 Anak Asuh - kerjasama dengan GN-OTA 240,000,000.00 5. Penghargaan bagi 231 guru berprestasi dari 33 propinsi 1,732,500,000.00 6. Program Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2009 3,916,212,000.00 7. Workshop Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2009 di 9 Kota 11,135,247,400.00 8. Beasiswa Wirausaha Mandiri 8,346,900,000.00 9. Pembuatan Modul Kewirausahaan 1,292,500,000.00 10. Program Awi-Awi Mandiri 2009 597,825,000.00 11. Program Angklung Resital 2009 - kerjasama dengan Saung Angklung Udjo (SAU) 145,000,000.00 12. Program Mentoring (BootCamp) Bagi Pemenang dan Finalis WMM 2007 & 2008 376,822,000.00 13. TV Program WM 17 episode 2,285,186,363.00 14. Profil WM di Media 1,029,641,466.00 15. Pendampingan WM 709,500,000.00 16. Pameran WM 165,580,000.00 17. Anggaran untuk Direktorat dan Kanwil 1,541,786,500.00 18. Donor darah dan pengobatan gratis di 6 komplek perumahan Bank Mandiri (Pancoran, Cempaka Putih, Cilandak, Pesinng, Pondok Pinang dan Rempoa) 397,640,000.00 19. Pengobatan bagi 3.000 penderita TBC - kerjasama Tahap V dengan PPTI 555,500,000.00 20. Anggaran untuk Direktorat dan Kanwil 930,943,880.00 21. Program Penanaman 500.000 pohon 8,750,000,000.00 22. Untuk Direktorat & Kanwil 106,376,000.00 23. Bantuan kepada korban bencana alam 2,643,903,832.50 24. Program Renovasi 20 Pasar 1,100,000,000.00 25. Kawasan Kreatif Mandiri di kawasan Pasir Layung - Bandung bekerjasama dengan Saung Angklung Udjo (SAU) 1,125,000,000.00 26. Kegiatan lainnya 2,599,540,260.00 27. Renovasi Rumah Ibadah 2,104,847,323.00 28. Kegiatan Keagamaan 5,379,600,000.00 29. Pembagian sembako 749,200,000.00

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

151

Page 151: BMRI Annual Report 2009

KOMITE PIHAK INDEPENDEN NON DEWAN KOMISARIS & CORPORATE SECRETARY

Menyelesaikan pendidikan MBA di Fort Hays State University, Kansas, USA.Mengawali karirnya di perbankan pada tahun 1987 sebagai Trainee di PT. Bank Niaga. Pada tahun 1990 sebagai Treasury Manager di PT. Fuji Bank International Indonesia. Pada tahun 1993 beliau menjadi General Manager, Group Treasury, PT. Raja Garuda Mas.

Pada tahun 2001 beliau sempat menjabat sebagai Senior Vice President Treasury & International Banking Group Head, PT. Bank Bumiputera Indonesia Tbk., sebelum diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. pada tahun 2006.

Sempat menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta sampai dengan tahun 1975. Memulai karir sebagai Assistant Accountant PT. Rohm & Haas Indonesia pada tahun 1975.

Dalam perjalanan karirnya, beliau pernah menjabat sebagai pimpinan cabang dan pemimpin wilayah di Bank Niaga antara tahun 1986 - 1994 sebelum akhirnya menjabat sebagai Direktur Operasi & Sumber Daya Manusia, Bank Niaga pada tahun 1994. Sejak tahun 1999 beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk.

Menyelesaikan pendidikan S1 dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1980. Memulai karir di Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) pada tahun 1981. Dalam perjalanan karirnya beliau sempat menjabat sebagai Regional Manager Wilayah VII (Semarang) dan Wilayah VIII (Surabaya) kemudian menjadi Group Head Central Operations dan Group Head Micro Business.

Pada tahun 2008, beliau ditunjuk sebagai Group Head Corporate Secretary sampai sekarang.

Tama Widjaja Anggota Komite Pemantau Risiko

Sukoriyanto Saputro Corporate Secretary

Zulkifli Djaelani Anggota Komite Audit

NAMA DAN JABATAN BIOGRAFI

Imam Sukarno Anggota Komite Audit

Menyelesaikan pendidikan S1 dari Universitas 17 Agustus 1945 pada tahun 1973 dan Master Management dari Asian Institute of Management - Manila tahun 1985. Memulai karir di Bagian Neraca Pembayaran & Moneter – Urusan Ekonomi & Statistik Bank Indonesia tahun 1975. Dalam perjalanan karirnya, beliau pernah menjabat sebagai Direktur Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat pada tahun 1998 - 2000, Direktur Direktorat Perizinan & Informasi Perbankan pada tahun 2000 - 2002 serta Team Pengawas Bank Universal pada tahun 2002. Sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

152

Page 152: BMRI Annual Report 2009

JANUARI

2 Januari 2009 Kunjungan ke Cabang Kramat dan Juanda. Transaksi financial Bank Mandiri mencapai Rp. 21,2 Triliun perhari selama libur akhir tahun 2008

20 Januari 2009 Peduli Pendidikan Bank Mandiri warnai Manokwari dan jayapura

21 Januari 2009 Bank Mandiri & Rumah Perubahan Indonesia

22 Januari 2009 Bank Mandiri dukung Perekonomian Papua (KUR)

22 Januari 2009 Mandiri mobile tingkatkan layanan Bagi Nasabah

30 Januari 2009 Bank Mandiri dukung Sumber Pendanaan APBN dengan Sukuk Ritel

FEBRUARI

6 Februari 2009 Bank Mandiri capai target keuangan utama 2008

6 Februari 2009 Tunas Financindo. Bank Mandiri tanda tangani akta pembelian 51% saham PT. Tunas Financindo Sarana

10 Februari 2009 Mandiri Investasi Keluarga

11 Februari 2009 Panen raya Bojonegoro

11 Februari 2009 Top Branding Kartu Kredit

15 Februari 2009 Bank Mandiri Lampaui Target Penjualan Sukuk Ritel Seri SR001

23 Februari 2009 Free trade Zone Batam

25 Februari 2009 Dukung Maritim di Tanah Air, Kredit Maritim Mandiri Tumbuh 118%

MARET

1 Maret 2009 Bank Mandiri Siap Menjadi Mitra Investor Timur Tengah

4 Maret 2009 Rp200 Miliar kredit Koperasi , Bank Mandiri dukung Koperasi Astra International

11 Maret 2009 Penanaman 500 ribu Pohon

14 Maret 2009 Pembukaan KC Sumbawa/Pemberian Bantuan Renovasi Maumere

18 Maret 2009 Dukung Sektor UKMK pada 2008 Bank Mandiri Salurkan Kredit senilai Rp23,19 Triliun

18 Maret 2009 Kartu Kredit Bank Mandiri luncurkan Program ”Buy One Get One Free” Tiket Pesawat Sriwijaya Air

25 Maret 2009 Bank Mandiri tingkatkan Mitra Binaan Kredit Usaha Mikro di Surabaya

25 Maret 2009 Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp63 Miliar kepada 3 koperasi plasma di Kalimantan Barat

30 Maret 2009 Press Conference Triwulan IV/2008

APRIL

1 April 2009 Mandiri Tunas Finance Grand Launching

11 April 2009 Kesiapan Bank Mandiri menjelang Libur Paskah

21 April 2009 Lebih dari Rp1 Miliar Hadiah Superejeki, Apresiasi Bank Mandiri kepada Nasabah Pembayar Kredit tepat waktu

24 April 2009 Bank Mandiri dukung Penyelenggaraan Jasa Perbankan untuk TKI

29 April 2009 Bank Mandiri Tingkatkan total kredit Rp176,9 Triliun, Tumbuh 30,5%

MEI

04 Mei 2009 Bank Mandiri Perkuat Struktur Permodalan

10 Mei 2009 Peran Perbankan dalam Pengembangan Ekonomi Kelautan

19 Mei 2009 Kerjasama dengan Citraland Celebes Makasar

20 Mei 2009 Mandiri Luncurkan fitur pembelian berkala reksadana secara otomatis

28 Mei 2009 Bank Mandiri Mitra Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

28 Mei 2009 Mandiri ditunjuk sebagai lead sindikasi Semen Tonasa

29 Mei 2009 SMS & Win Baleno

SIARAN PERS

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

153

Page 153: BMRI Annual Report 2009

SIARAN PERS

29 Mei 2009 Pertumbuhan Q1/2009 Commercial Banking Bank Mandiri beri kontribusi terbesar

JUNI

9 Juni 2009 Mandiri Pertahankan The Best Bank Service Excellence

16 Juni 2009 Bank Mandiri Raih First Winner Six Sigma Excellence Award 2009 tingkat Asia

17 Juni 2009 Bank Mandiri Gandeng ASEI dalam Asuransi Pembiayaan Tagihan

18 Juni 2009 Wirausaha Muda Mandiri di Medan

22 Juni 2009 Mandiri Ditunjuk sebagai Lead Sindikasi Semen Tonasa

24 Juni 2009 Bank Mandiri Gandeng Solo Paragon

25 Juni 2009 Kucurkan 500 Milyar, Mandiri Gandeng Indo mobil Finance

JULI

10 Juli 2009 Bank Mandiri Kerjasama Kredit Sindikasi dengan BEI di Singapura

11 Juli 2009 Mandiri Tingkatkan SDM melalui pengembangan Leadership

13 Juli 2009 PT. KSEI kembali tunjuk Mandiri sebagai Bank Pembayaran Periode 2009-2011

15 Juli 2009 CSR Bank Mandiri Luncurkan “Perahu Pintar” dan Hutan Kantor”

15 Juli 2009 Wirausaha Muda Mandiri di Palembang

16 Juli 2009 Mandiri kembali raih The Best Bank in Indonesia 2009

29 Juli 2009 Mandiri KPR Duo Dukung Properti Lippo Group

28 Juli 2009 Wirausaha Muda Mandiri di Semarang

29 Juli 2009 Laporan Keuangan Triwulan II/2009

30 Juli 2009 Bank Mandiri Dukung Kebijakan Industri Migas

31 Juli 2009 Mandiri Kucurkan Kredit Rp1,25 Triliun untuk Pertamina

AGUSTUS

5 Agustus 2009 Wirausaha muda Mandiri di Bandung

8 Agustus 2009 Launching Mandiri Fiesta

11 Agustus 2009 Bank Mandiri Dukung Universitas Muhammadyah Yogyakarta

12 Agustus 2009 40 ribu Pelajar/Mahasiswa Hadiri Program Edukasi Perbankan Bank Mandiri, 1200 Mahasiswa terima Beasiswa senilai Rp7,3 Miliar

14 Agustus 2009 Undian Mandiri Fiesta 14 Agustus 2009

14 Agustus 2009 Bank Mandiri berikan apresiasi dunia pendidikan

14 Agustus 2009 Kerjasama dengan Kimia Farma

18 Agustus 2009 Bank Mandiri memberikan apresiasi kepada guru berdedikasi di Jawa Barat

18 Agustus 2009 Wirausaha muda Mandiri di Denpasar

18 Agustus 2009 Dana Pihak Ketiga Indonesia Timur Meningkat

19 Agustus 2009 Bank Mandiri dukung industri Pariwisata

20 Agustus 2009 Penurunan Suku Bunga

21 Agustus 2009 Kerjasama Remittance Yuan China dengan Bank of China dan OCBC

22 Agustus 2009 Indomaret Card

27 Agustus 2009 Bank Mandiri dukung Kegiatan Financial Penyediaan Jasa Pengeboran

28 Agustus 2009 Mandiri Fiesta Minggu ke-3

SEPTEMBER

1 September 2009 Perkuat Modal, Mandiri Terbitkan Subdebt

9 September 2009 Buka Puasa bersama Anak Yatim

10 September 2009 Bank Mandiri Kesiapan menjelang Lebaran

11 September 2009 Bank Mandiri Siap Hadirkan Layanan Pengiriman Uang di Malaysia

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

154

Page 154: BMRI Annual Report 2009

SIARAN PERS

12 September 2009 Mandiri Fiesta

13 September 2009 Mandiri Fokus Tuntaskan Kredit Bermasalah Debitur Besar

14 September 2009 Perjanjian Kerjasama dengan Pupuk Kaltim

22 September 2009 Bank Mandiri finalkan Kesepakatan Penyelesaian Kewajiban dengan Garuda Indonesia

28 September 2009 Tingkatkan Kepedulian sosial Mandiri gelar Donor Darah dan pengobatan gratis

27 September 2009 Transaksi ATM Bank Mandiri Capai Rp29,9 triliun selama libur Lebaran 2009

OKTOBER

1 Oktober 2009 Kembangkan Kawasan Timur Mandiri Gelar Papua Investment Day

1 Oktober 2009 9 Kantor Cabang Bank Mandiri Di Sumbar sudah beroperasi Normal

2 Oktober 2009 Memasuki Usai 11 Tahun , Mandiri Pertajam Fokus Bisnis

7 Oktober 2009 Bank Mandiri Terus Mendorong Generasi Muda Berwirausaha

4 Oktober 2009 Mandiri Sisihkan Rp6,3 Miliar untuk membantu korban gempa Padang

14 Oktober 2009 Mandiri Salurkan Kredit Sindikasi Rp1,8 Triliun ke PLN

14 Oktober 2009 Penanganan Kasus Burhan Uray

18 Oktober 2009 Penunjukkan sebagai Bank Operasional

24 Oktober 2009 Bank Mandiri Kerjasama dengan Saung Udjo

25 Oktober 2009 Penurunan Suku Bunga

29 Oktober 2009 Kinerja Bank Mandiri Q3/2009

NOVEMBER

2 November 2009 Wirausaha Muda Mandiri di Yogyakarta

3 November 2009 Mandiri Fiesta

8 November 2009 Penerbitan Subdeb

9 November 2009 Wirausaha muda Mandiri di Makasar

13 November 2009 Wirausaha muda Mandiri di Makasar

18 November 2009 Kerjasama Bank Mandiri dan ADB

25 November 2009 Kerjasama ADB Trade Finance

27 November 2009 Idul Adha

29 November 2009 Grand Launching Malaysia International Remittance

DESEMBER

3 Desember 2009 Dukungan Mandiri pada industri Kelapa Sawit

3 Desember 2009 Kerjasama dengan Tiansi Indonesia

4 Desember 2009 Investor Summit

10 Desember 2009 Pemberian Hibah pada penderita TBC yang tidak mampu

14 Desember 2009 Sindikasi dengan PLN

16 Desember 2009 Bank Mandiri Hibahkan Rp240juta untuk 20.000 anak asuh

22 Desember 2009 Bank Mandiri Kucurkan Kredit Rp600 Miliar ke anak usaha Gozco

23 Desember 2009 Kesiapan Bank Mandiri menjelang akhir tahun

29 Desember 2009 Bank Mandiri ditunjuk untuk menyalurkan dana APBN 2010-2012

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

155

Page 155: BMRI Annual Report 2009

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

156

Page 156: BMRI Annual Report 2009

WHOLESALE BANKING

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

157

Page 157: BMRI Annual Report 2009

RISWINANDIDirektur Corporate Banking

Fondasi organisasi berbasis industri yang fokus, target segmen nasabah yang luas, kesiapan SDM yang kompeten dan ketersediaan infrastruktur yang baik, siap mengantarkan Corporate Banking menjadi bagian dari transformasi menuju wholesale transaction banking.

PENCAPAIAN 2009

Di tengah-tengah berbagai tantangan dan ketidakpastian pasar finansial yang terjadi selama tahun 2009, Corporate Banking telah berhasil membangun momentum pertumbuhan dan melampaui target yang ditetapkan. Bisnis Corporate Banking mengalami peningkatan tidak hanya dari sisi kredit, melainkan juga sisi fee based income dan pertumbuhan jumlah nasabah. Di tahun

2009, volume bisnis (kredit dan dana) Corporate Banking tumbuh sebesar 8,46% dibandingkan tahun 2008 menjadi Rp 141 triliun. Pertumbuhan tersebut didorong oleh tumbuhnya volume kredit sebesar 12,5%, terutama di sektor-sektor yang masih memiliki ruang tumbuh antara lain pertanian, konstruksi, pengangkutan, pergudangan dan komunikasi serta jasa-jasa dunia usaha lainnya seperti lembaga keuangan, dimana pemain-pemain

terbaik di sektor ekonomi prospektif tersebut telah menjadi debitur Corporate Banking.

Volume kredit meningkat menjadi sebesar Rp69,8 triliun, yang diperoleh bukan hanya melalui peningkatan penggunaan fasilitas kredit existing customers, tetapi juga melalui keberhasilan mengakuisisi 24 debitur baru yang memiliki nama baik sepanjang tahun 2009.

WHOLESALE BANKINGCorporate Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

158

Page 158: BMRI Annual Report 2009

‘07

‘08

‘09

1 2 3 4 5

CONTRIBUTION MARGIN (Rp. Trilliun)

‘07

‘08

‘09

20 40 60 80 100

TOTAL DEPOSITS (Rp. Trilliun)

‘07

‘08

‘09

20 30 40 50 60

COST OF LIABILITIES (%)

2 4 6 8 10

ValasRupiah

5 10 15 20 25

NPL (%)

ValasRupiah

NET INTEREST INCOME (Rp. Trilliun)

0.5 1.5 2.5 3.5 4.5 15 30 45 60 75

OVERHEAD EXPENSES (Rp. Miliar) 1)

PersonelGeneral & Administrative

TOTAL LOANS (Rp. Trilliun)

5 10 15 20 25

ValasRupiah

1) Di luar premi penjaminan

LOAN YIELD (%)

FEE INCOME (Rp. Miliar)

200 400 600 800 1000

ValasRupiah

ValasRupiah

ValasRupiah

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

WHOLESALE BANKINGCorporate Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

159

Page 159: BMRI Annual Report 2009

Pertumbuhan volume kredit juga didukung oleh peningkatan utilisasi fasilitas kredit yang diberikan, terutama pada kredit modal kerja valas, dari kisaran 50% pada akhir tahun 2008 meningkat menjadi 55% pada akhir tahun 2009. Tingkat utilisasi tersebut terus akan dipertahankan pada kondisi optimal sehingga dapat meminimalisir komitmen fasilitas kredit yang belum digunakan.

Secara kualitas, portofolio kredit Corporate Banking terus mengalami perbaikan di sepanjang tahun 2009. Persentase non performing loan menurun menjadi 2,53% dari sebesar 4,35% di tahun 2008, hal ini disebabkan oleh perbaikan kolektibilitas beberapa nasabah.

Pencapaian volume dana sebesar Rp71 triliun terutama didorong oleh pertumbuhan volume dana rupiah sebesar 10,64%. Komposisi dana murah (giro dan tabungan bisnis) dengan deposito masih terjaga dengan baik, sebesar 53% : 47%.

Dibandingkan dengan pencapaian tahun 2008, fee based income mengalami pertumbuhan sebesar 49% atau mencapai Rp 631 miliar.

Dengan tujuan perluasan bisnis dan peningkatan customer base, di tahun 2009 Corporate Banking berhasil terpilih menjadi Bank Operasional 1 atas penyaluran dana-dana APBN di 15 wilayah Direktorat Jenderal Perbendaraan Negara (DJPBN), dan menjalin kerjasama dalam pengelolaan dana-dana Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan BP Migas.

Faktor lain yang mendukung kinerja Corporate Banking adalah keberhasilan

implementasi budaya kerja dan Good Corporate Governance di Bank Mandiri, serta dukungan jaringan dan pelayanan terbaik kantor Cabang. Semua itu mendukung upaya peningkatan kepercayaan, kenyamanan dan kemudahan bertransaksi nasabah, serta menjadi modal yang kuat bagi Corporate Banking untuk tumbuh.

OPTIMALISASI KOMPOSISI BUSINESS MIX

Komposisi volume bisnis Corporate Banking berdasarkan kelompok kepemilikan nasabah mengalami pergeseran. Volume kredit dari kelompok nasabah BUMN/ lembaga pemerintah yang di awal tahun masih sangat mendominasi,mulai diimbangi dengan tumbuhnya hubungan bisnis dengan nasabah swasta, terutama perusahaan swasta yang telah go public. Secara bertahap, diupayakan komposisi tersebut bergeser menuju ke arah yang lebih seimbang dan optimal.

Dari sisi pertumbuhan eksposur kredit per sektor ekonomi, selama tahun 2009 pertumbuhan tertinggi secara berurutan bergeser ke sektor pertanian, perburuan & sarana pertanian (43.4%), sektor konstruksi (26.5%), sektor pengangkutan, pergudangan dan komunikasi (25.9%) serta sektor jasa dunia usaha lainnya seperti lembaga keuangan dan jasa surveyor (24.4%). Sementara di tahun 2008, sektor ekonomi dengan pertumbuhan eksposur kredit tertinggi secara berurutan adalah lembaga keuangan dan jasa surveyor (117,9%), sektor konstruksi (61,1%), sektor pengangkutan, pergudangan & telekomunikasi (58,6%), serta sektor perindustrian (54,8%)

CORPORATE BANKING

JIANTOK HARDJIMANCorporate Banking I Group

RUSTAM S. SIRAITCorporate Banking II Group

SUPRIYUSMANCorporate Banking III Group

SUNARSOCorporate Banking Agro Based Group

ALEXANDRA ASKANDARSyndicated & StructuredFinance Group

WHOLESALE BANKINGCorporate Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

160

Page 160: BMRI Annual Report 2009

Mengantisipasi dampak krisis global, Corporate Banking juga mengurangi eksposure kredit valas,sehingga dibandingkan tahun 2008, kredit valas mengalami penurunan sebesar 24%, sedangkan pertumbuhan kredit rupiah mencapai sebesar 28%.

POTENSI PENGEMBANGAN

Kerjasama dan inisiasi bisnis yang telah dilakukan di tahun 2009 memberikan peluang dan potensi pengembangan bisnis yang dapat dieksplorasi bersama Strategic Bisnis Unit (SBU) lain melalui strategi value chain dan program aliansi.

Di tahun 2010, Corporate Banking juga akan meningkatkan layanan dan melakukan eksplorasi potensi bisnis di segmen nasabah Multi National Company (MNC) dengan penyediaan produk-produk yang customized dan beragam disesuaikan dengan karakter

bisnis nasabah serta dukungan dari tim Syndicated & Structured Finance.

Pengembangan potensi bisnis korporasi di luar Jakarta dikembangkan melalui optimalisasi peran/fungsi unit kerja Corporate Banking yang ditempatkankan di regional (Surabaya dan Medan) dengan layanan yang lebih lengkap dan komprehensif.

MEMPERKUAT ORGANISASI & KAPABILITAS

Peningkatan kinerja Corporate Banking tidak terlepas dari organisasi Corporate Banking yang semakin solid dan terus mendukung pengembangan bisnis Bank Mandiri di pasar korporasi. Di tahun 2009 Corporate Banking telah melakukan transformasi penyempurnaan organisasi yang berfokus pada industri (industry focused organization) melalui realokasi pengelolaan account, pembentukan

funding desk dan refinement unit kerja Syndicated and Structured Finance, serta meningkatkan sinergi dengan Mandiri Sekuritas.

Organisasi yang berfokus pada industri ini didukung juga dengan peningkatan kapabilitas, pengetahuan, ketrampilan dan keahlian sumber daya manusia terhadap sektor industri yang dikelola. Sehingga diharapkan menjadi lebih baik dalam memberikan layanan kepada nasabah.

Kedepannya, baik pengembangan organisasi maupun peningkatan kapabilitas sumber daya manusia Corporate Banking diarahkan sejalan dengan kebutuhan memperkuat organisasi Corporate Banking menjadi bagian dari Wholesale Transaction Banking.

WHOLESALE BANKINGCorporate Banking

Corporate Banking dengan customer base-nya yang besar dan terus berkembang, merupakan modal dasar bagi pengembangan strategi kolaborasi aliansi antar bisnis unit untuk peningkatan bisnis Bank Mandiri.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

161

Page 161: BMRI Annual Report 2009

PRIORITAS TAHUN 2010 - TRANSFORMASI TAHAP II

Di tahun 2010 Corporate Banking akan fokus pada pengembangan strategi Wholesale Transaction Banking melalui serangkaian langkah strategis yang sesuai dengan fokus strategi Bank Mandiri.

Pertama, semakin memperkuat fokus organisasi atas dasar Industri termasuk melakukan investasi terkait pengembangan sumber daya manusia untuk menjamin kesiapan organisasi dalam mendukung pertumbuhan bisnis yang dapat melampaui pertumbuhan pasar.

Kedua, mengembangkan organisasi yang fokus dalam mengoptimalkan potensi pertumbuhan bisnis wholesale transaction, pengendapan dana dan perolehan fee based income dengan penguatan fungsi product team, baik product sales specialist maupun product development dan tetap meningkatkan standar layanan dan daya saing produk.

Ketiga, meningkatkan kolaborasi aliansi antar bisnis unit dalam rangka mengoptimalkan potensi bisnis nasabah dari hulu ke hilir dengan tawaran produk dan layanan yang bervariasi sesuai kebutuhan.

Keempat, mengoptimalkan peran sinergis Syndicated & Structured Finance Group dan Mandiri Sekuritas dalam percepatan pengembangan wholesale transaction banking dengan menyediakan produk-produk yang sophisticated dan komprehensif sesuai kebutuhan nasabah.

WASPADA & PROAKTIF

Dalam mengantisipasi dampak krisis ekonomi global, Corporate Banking akan selalu waspada terhadap kemungkinan memburuknya kondisi keuangan dan bisnis nasabah. Tindakan dan langkah-langkah antisipatif akan terus dilakukan dan diprioritaskan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit nasabah dan meningkatnya NPL Corporate Banking. Monitoring transaksi keuangan dan kondisi bisnis nasabah ditingkatkan, terutama di sektor-sektor industri yang sensitif terhadap dampak krisis global. Kondisi keuangan nasabah menjadi faktor yang sangat diperhatikan. Pengurangan eksposur nasabah akan menjadi salah satu langkah alternatif yang menjadi pertimbangan, bila kondisi keuangan nasabah memburuk. Pengembangan dan peningkatan implementasi Cash Management untuk nasabah korporasi akan mempermudah pelaksanaan monitoring tersebut.

Berdasarkan hasil monitoring dan review yang dilakukan, untuk debitur yang dikelompokkan menjadi nasabah watchlist, bersama Corporate Risk Group, Corporate Banking akan menetapkan account strategy yang sesuai untuk setiap nasabah watchlist dan menerapkannya dengan tertib.

Disamping itu, seluruh jajaran Corporate Banking akan memperkuat dan meningkatkan disiplin dokumentasi perkreditan yang diarahkan untuk menyelamatkan asset Bank.

WHOLESALE BANKINGCorporate Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

162

Page 162: BMRI Annual Report 2009

MANDIRI SEKURITAS

Meski secara umum dampak krisis keuangan global masih dirasakan pada tahun 2009, namun kondisi pasar modal Indonesia menunjukkan kinerja yang mengesankan. Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia mencatat kenaikan sebesar 85,85% dibandingkan dengan posisi pada akhir tahun 2008. IHSG akhir tahun 2009 ditutup pada posisi 2.518,994 naik 1.163,586 point atau 85,85% dari posisi akhir 2008 sebesar 1.355,408. Bursa Efek Indonesia tahun 2009 juga mencetak kenaikan nilai kapitalisasi pasar menjadi sebesar Rp2.019 triliun atau naik 87,64% dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 1.076 triliun

Momentum tersebut sudah barang tentu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Mandiri Sekuritas dengan berbekal tekad, komitmen, kemampuan serta pengalaman yang dimiliki untuk meningkatkan pencapaian dan kinerja pada semua lini usaha yang digeluti.

Tahun 2009 ditandai Mandiri Sekuritas dengan keberhasilan memperoleh dan menyelesaikan beberapa mandat untuk menangani transaksi penting seperti penjaminan emisi efek, advisory dan pinjaman sindikasi. Mandiri Sekuritas juga melanjutkan dominasinya pada perdagangan saham dan obligasi negara di pasar sekunder.

Atas pencapaian tersebut, Mandiri Sekuritas kembali meraih berbagai penghargaan internasional diantaranya sebagai Best Domestic Bond House 2009 in Indonesia dari Majalah The Asset, Best Investment Bank in Indonesia untuk kelima kalinya berturut-turut dari Global Finance, Perusahaan Sekuritas Terbaik

untuk 2 tahun berturut-turut dari Bisnis Indonesia, dan #2 Best Local Brokerage House in Indonesia 2009 dari Asiamoney.

Penghargaan lain yang tak kalah membanggakan juga diperoleh untuk transaksi IPO Bank BTN, di mana Mandiri Sekuritas bertindak sebagai Joint Lead Underwriter dan Bookrunner, sebagai Best IPO in 2009 dari The Asset dan Best Mid-Cap IPO Deal of the Year in Southeast Asia 2009 dari Alpha Southeast Asia.

INVESTMENT BANKING

Meredanya gejolak pasar juga berimbas positif kepada kegiatan usaha Investment Banking. Dalam pasar penjaminan emisi saham (IPO), berdasarkan data Bloomberg, Mandiri Sekuritas berhasil memperbaiki posisinya di pasar domestik dari posisi ke-7 ditahun 2008 menjadi posisi pertama ditahun 2009 dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 28%. Transaksi penting yang perlu dicatat adalah saat Mandiri Sekuritas berhasil menangani IPO Bank BTN, yang merupakan program privatisasi, senilai Rp 1,89 triliun dengan sukses dan tercatat sebagai IPO dengan nilai terbesar di tahun 2009.

Sedangkan pada pasar penjaminan emisi surat utang, Mandiri Sekuritas tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama dengan mencatat kinerja mengesankan dan keberhasilan dalam menyelesaikan mandat berbagai transaksi penting diantaranya Obligasi Subordinasi Bank Mandiri senilai Rp 3,50 triliun, Obligasi PLN senilai Rp 2,70 triliun, Obligasi Subrodinasi Bank BRI senilai Rp 2 triliun dan emisi obligasi Indosat senilai Rp 1,30 triliun.

WHOLESALE BANKINGCorporate Banking: Mandiri Sekuritas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

163

Page 163: BMRI Annual Report 2009

MANDIRI SEKURITAS

Melengkapi daftar transaksi di atas, Mandiri Sekuritas juga berhasil menyelesaikan sejumlah mandat transaksi seperti shares sellback dan jasa penasehat keuangan untuk beberapa perusahan terkemuka.

CAPITAL MARKETS

Seiring dengan membaiknya kondisi pasar sepanjang tahun 2009, Mandiri Sekuritas juga berhasil menunjukkan kinerja yang memuaskan dalam hal transaksi efek di pasar sekunder. Untuk transaksi saham, Mandiri Sekuritas berhasil membukukan transaksi sebesar Rp 44,20 triliun dan menguasai pangsa pasar sebanyak 2,30%. Mandiri Sekuritas juga tetap menjadi salah satu broker teraktif dalam perdagangan obligasi khususnya surat utang negara dengan mencatat nilai transaksi senilai Rp 21,40 triliun dan menguasai pangsa pasar sebesar 10%.

Di masa datang, Mandiri Sekuritas berkomitmen untuk meningkatkan kinerja usaha di sektor brokerage dengan memperluas jaringan di seluruh Indonesia sehingga dapat semakin menjangkau lebih banyak investor. Selain itu, Mandiri Sekuritas juga merencanakan untuk menambah berbagai fasilitas seperti on-line trading dan sebagainya guna memudahkan nasabah dalam bertransaksi.

INVESTMENT MANAGEMENT

Pemulihan kondisi Pasar Modal secara berangsur-angsur juga berdampak positif terhadap industri reksa dana yang ditandai dengan kenaikan Nilai Aktiva Bersih (NAB) atas produk-produk reksa dana secara cukup signifikan. Mandiri Sekuritas melalui anak perusahaannya Mandiri Manajemen Investasi (MMI), juga berhasil meningkatkan jumlah

dana kelolaan dari Rp 7,75 triliun di akhir tahun 2008 menjadi Rp 14,62 triliun di akhir tahun 2009 atau tumbuh sebesar 88%. Selama tahun lalu, MMI juga cukup agresif dalam menerbitkan produk reksa dana baru yang sebagian besar berjenis terproteksi yang masih diminati oleh sebagian besar investor.

Dalam upaya memperluas pangsa pasar dan meningkatkan dana kelolaan, MMI secara intensif terus melakukan riset guna menerbitkan produk inovatif sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan pasar. Di sisi lain, MMI juga bekerjasama erat dengan Bank Mandiri maupun dengan pihak lain baik dalam hal pengembangan produk reksa dana maupun pada sisi pendistribusiannya.

Rank Perusahaan Efek Jumlah (miliar Rp) Pangsa Pasar (%) Jumlah Issue

1 Mandiri Sekuritas 1.094,40 28 3

2 CIMB 944,02 24 1

3 Bahana Securities 375,01 10 2

4 BNP Paribas Group 333,03 9 1

5 Danareksa Sekuritas 333,03 9 1

6 Dinamika Usahajaya 160 4 1

7 OSK Nusadana Securities Indonesia 150 4 1

8 Lautandhana Securindo 99,75 3 1

9 Ciptadana Sekuritas 67,78 2 1

10 Indo Premier Securities 67,78 2 1

11 Lainnya 228,73 6 6

Total 3.853,53 100 19

PERINGKAT PENJAMIN EMISI SAHAM TAHUN 2009

Sumber: Bloomberg

WHOLESALE BANKINGCorporate Banking: Mandiri Sekuritas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

164

Page 164: BMRI Annual Report 2009

MANDIRI SEKURITAS (AWARDS)

Best Investment Bank in Indonesia 2005 – 2009 – Global Finance

Best Domestic Bond House 2009

Best Mid-Cap IPO Deal of the Year in Southeast Asia 2009 for Bank BTN IPO – Alpha Southeast Asia

Best Bond House in Indonesia 2009 - FinanceAsia

#2 Best Local Brokerage House in Indonesia 2009 - Asiamoney

Perusahaan Sekuritas Terbaik 2008 - 2009 – Bisnis Indonesia

The Most Active Underwriter 2009 - Pinnacle - Pefindo

WHOLESALE BANKINGCorporate Banking: Mandiri Sekuritas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

165

Page 165: BMRI Annual Report 2009

ZULKIFLI ZAINIDirektur Commercial Banking

Di tahun 2009, kontribusi margin Direktorat Commercial Banking meningkat sebesar 42% atau mencapai Rp 4,4 triliun dari Rp 3,1 triliun di tahun 2008. Kinerja baik tersebut menunjukan komitmen kami dalam mengembangkan bisnis Commercial Banking secara berkesinambungan, melalui implementasi inisiatif-inisiatif strategis yang terencana, terukur, dan termonitor, baik di sisi produk, standar layanan, proses bisnis dan organisasi, serta SDM (Sumber Daya Manusia).

KINERJA KEUANGAN TAHUN 2009

Pencapaian kinerja yang sangat baik di tahun 2009 semakin memantapkan langkah kami untuk memasuki tahap transformasi lanjutan pada tahun 2010 ini dan mewujudkan tekad untuk tetap menjadi “penyedia layanan solusi bisnis dan keuangan yang terbaik dan terkemuka kepada nasabah”.

Untuk meningkatkan fokus pelayanan kepada nasabah, di tahun 2009 telah dilakukan beberapa pembenahan internal, diantaranya penggabungan dan konsolidasi organisasi Small Business Group menjadi bagian dari Direktorat Commercial Banking. Sebelum bergabung dengan Direktorat Commercial Banking, Small Business Group berada di bawah supervisi Direktorat Micro & Retail

Banking. Dengan bergabungnya Small Business Group ke Direktorat Commercial Banking, maka saat ini Direktorat Commercial Banking membawahi unit-unit di Commercial Sales dan Small Business. Selain itu, Direktorat Commercial Banking juga melakukan supervisi pengembangan bisnis perusahaan anak di segmen perbankan syariah melalui PT. Bank Syariah Mandiri.

WHOLESALE BANKINGCommercial Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

166

Page 166: BMRI Annual Report 2009

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

TOTAL LOANS (Rp. Triliun) 1)

15 30 45 60 75

ValasRupiah

TOTAL DEPOSITS (Rp. Triliun) 2)

10 20 30 40 50

ValasRupiah

1 2 3 4 5

CONTRIBUTION MARGIN (Rp. Triliun)

1 2 3 4 5

NET INTEREST INCOME (Rp. Triliun) FEE INCOME 3) (Rp. Miliar)

100 200 300 400 500

OVERHEAD EXPENSES (Rp. Miliar)

70 140 210 280 350

PersonelGeneral & Administrative

1) Tahun 2009 termasuk Small Business Loans 3) Fee Income dalam grafik tidak termasuk laba perusaan anak PT. Bank Syariah Mandiri2) Termasuk perpindahan pengelolaan nasabah ke segmen lainnya di 2009

5 10 15 20 25

ValasRupiah

LOAN YIELD (%) COST OF LIABILITIES (%)

ValasRupiah

4 6 8 10 12

NPL (%)

1 2 3 4 5

ValasRupiah

DISTRIBUTIONS

• Commercial Banking Center (CBC) 19• Commercial Floor 19• Trade Servicing Center (TSC) 11• Trade Servicing Desk (TSD) 8

• Cluster Small Business 3• Small Business District Center (SBDC) 24• SBDC Floor 51• SBDC Desk 87

WHOLESALE BANKINGCommercial Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

167

Page 167: BMRI Annual Report 2009

Di tengah kondisi makro ekonomi yang kurang kondusif sebagai dampak dari krisis ekonomi global, di akhir tahun 2009 Direktorat Commecial Banking berhasil mencapai sebagian besar target kinerja keuangan serta implementasi strategi bisnis yang ditetapkan untuk tahun 2009.

Di bidang Perkreditan, strategi pertumbuhan bisnis Direktorat Commercial Banking diantaranya melalui penentuan targeted customer yaitu nasabah-nasabah utama di sektor unggulan di setiap wilayah, pengembangan kredit Small Business melalui pendekatan cluster di wilayah potensial, peningkatan pemasaran KMK Fixed untuk menjaga portfolio sustainability kredit, penyederhanaan proses dan format dokumen perkreditan untuk meningkatkan Turn Around Time proses kredit, serta ekspansi nasabah baru melalui peningkatan penyaluran kredit di sektor unggulan seperti Sektor Perdagangan, Perkebunan Kelapa Sawit, Pertambangan Batu Bara dan Transportasi.

Melalui upaya keras dan sistematis dalam mengimplementasikan strategi di bidang perkreditan tersebut, maka volume kredit mencapai Rp 66.156 miliar atau tumbuh 17.3% dari tahun lalu. Pencapaian kredit tersebut terdiri dari kredit Commercial Sales sebesar Rp 49.056 miliar, atau meningkat 18.0% dibanding tahun sebelumnya, dan kredit Small Business sebesar Rp 17.100 miliar yang meningkat sebesar 15.4% dibanding tahun sebelumnya. Jumlah debitur kelolaan Direktorat Commercial Banking per Desember 2009 mencapai 27.319 debitur dengan total rekening sebanyak 37.667 rekening, terdiri dari debitur Commercial sebanyak 1.795 debitur (4.281 rekening) dan debitur

Small Business sebanyak 25.524 debitur (33.386 rekening). Pertumbuhan kredit tersebut meningkatkan market share Segmen Commercial menjadi 10,3% dan di Segmen Small Business sebesar 10,1%.

Ditinjau dari pendapatan sisi asset, portfolio yield kredit rupiah sebesar 12,73% di atas required yield kredit rupiah posisi Desember 2009 sebesar 10,27%, sedangkan portfolio yield kredit valas sebesar 8,38% di atas required yield valas posisi Desember 2009 sebesar 5,60%.

Meskipun volume kredit tetap tumbuh, namun Direktorat Commercial Banking tetap fokus untuk menjaga kualitas aset. Strategi yang diterapkan di tahun 2009 untuk menjaga kualitas aset diantaranya dengan melakukan monitoring secara ketat debitur kolektibilitas 2 dan debitur watch list serta melakukan penagihan tunggakan secara intensif, serta koordinasi intensif dengan unit terkait atas penanganan kredit yang telah menjadi Non Performing Loan (NPL). Atas upaya tersebut, posisi NPL gross Direktorat Commercial Banking untuk posisi Desember 2009 terjaga di tingkat 2.32% dari total kredit yang disalurkan.

Untuk Dana Pihak Ketiga, pengembangan bisnis diantaranya dilakukan dengan mengoptimalkan funding mix, pemberian fasilitas cash management untuk nasabah potensial, serta penerapan pricing strategy yang disertai dengan syarat peningkatan transaksi nasabah di rekening giro dan peningkatan product holding.

Sepanjang tahun 2009 Bank Mandiri juga menetapkan kebijakan untuk menata ulang pengelolaan nasabah.

COMMERCIAL BANKING

FRANSISCA NELWAN MOKJakarta Commercial Sales Group

ROYKE TUMILAARRegional Commercial Sales 1 Group

SANTOSO B. RIYANTORegional Commercial Sales 2 Group

CORNELIS P. TEHUSIJARANAWholesale Product Management Group

RAFJON YAHYASmall Business 1 Group

Small Business 2 Group

WHOLESALE BANKINGCommercial Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

168

Page 168: BMRI Annual Report 2009

Atas dasar ini, maka terjadi pengalihan dana dari Direktorat Commercial Banking ke direktorat lain. Dikarenakan pengalihan ini, maka dana pihak ketiga Direktorat Commercial Banking mengalami penurunan menjadi Rp35.713 miliar, atau menurun 8.0% dari tahun lalu. Pencapaian volume dana mengakibatkan pencapaian market share dana masyarakat segmen Commercial menjadi 14.5% dan Small Business sebesar 1.8%, adapun kontribusi pada pencapaian market share dana Bank Mandiri menjadi 15.6%. Ditinjau dari komposisi dana murah (Giro dan Tabungan Bisnis), struktur dana murah Direktorat Commercial Banking tetap terjaga dengan porsi 68.0% dari total volume dana pihak ketiga, atau sebesar Rp 24.808 miliar, sedikit meningkat apabila dibandingkan dengan posisi 2008 yang sebesar 66,8%. Jumlah nasabah funding kelolaan Direktorat Commercial Banking hingga Desember 2009 mencapai 106.690 nasabah, terdiri dari Commercial sebanyak 91.518 nasabah dan Small Business sebanyak 15.172 nasabah.

Ditinjau dari pendapatan sisi liabilities, cost of fund rupiah mencapai 4,73%, cenderung meningkat apabila dibandingkan dengan tahun lalu yang 4,12%. Sedangkan cost of fund valas mencapai 1,68%.

Di bidang Fee Based Income, strategi yang ditempuh Direktorat Commercial Banking selama tahun 2009 adalah meningkatkan pemasaran Product Push (produk unggulan) yang bersumber dari Trade dan Cash Management (Transaction Banking), memperluas pemasaran produk ekspor diantaranya Forfaiting dan Auto Purchase, serta melakukan penjualan produk bundling

dan intergrasi antar produk transaction sesuai dengan tipe dan siklus bisnis nasabah. Di bidang Trade Services, Bank Mandiri menghadapi tantangan keras sebagai dampak krisis perekonomian global sehingga volume transaksi trade finance Bank Mandiri menurun hingga 26.8% dibandingkan dengan tahun lalu atau mencapai Rp 90.07 triliun, dengan pangsa pasar sebesar 16% untuk transaksi ekspor dan 37% untuk transaksi impor. Namun, berkat kerja keras dan komitmen dalam melakukan inisiatif strategi untuk meningkatkan fee based, pendapatan fee based Direktorat Commercial Banking menunjukan peningkatan yang signifikan, khususnya pendapatan fee yang diperoleh dari bisnis Commercial & Small Business (tanpa memperhitungkan laba Perusahaan Anak Bank Syariah Mandiri) yang mencapai Rp 417 miliar atau mengalami kenaikan 46,8% dibanding tahun sebelumnya. Pendapatan fee tersebut terdiri dari pendapatan Commercial Sales sebesar Rp 351 miliar yang meningkat 23.6% dibanding tahun sebelumnya, dan pendapatan Small Business sebesar Rp 66 miliar yang meningkat sebesar 53.5% dibanding tahun sebelumnya. Apabila memperhitungkan pendapatan dari Bank Syariah Mandiri yang mencapai Rp 289,6 miliar, maka pendapatan fee income Direktorat Commercial Banking mencapai Rp 706,6 miliar.

Sejalan dengan meningkatnya volume bisnis di tahun 2009, Direktorat Commercial Banking berhasil membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 4.646 miliar. Adapun kontribusi margin yang dapat dibukukan Direktorat Commercial Banking mencapai Rp 4.449 miliar atau naik 42% dari tahun sebelumnya.

IMPLEMENTASI INISIATIF STRATEGIS TAHUN 2009

Pencapaian kinerja finansial yang baik di tahun 2009 ditunjang oleh konsistensi Direktorat Commercial Banking dalam mengimplementasikan tiga pilar utama, yaitu pencapaian kinerja finansial sesuai target yang ditetapkan, penerapan nilai-nilai budaya perusahaan, dan implementasi Good Corporate Governance. Disamping itu, kinerja baik di tahun 2009 juga ditunjang oleh keberhasilan implementasi inisiatif strategis diantaranya adalah:

Pertama, pengembangan jaringan di wilayah-wilayah potensial di seluruh Indonesia. Sepanjang tahun 2009, kami melakukan perluasan jaringan Commercial Sales dengan dibentuknya 2 Commercial Banking Center (CBC) yaitu CBC Surabaya Pemuda dan CBC Balikpapan, 4 Commercial Floor, dan 6 Trade Servicing Desk (TSD). Sejalan dengan beralihnya supervisi Small Business dari Direktorat Micro & Retail Banking ke Direktorat Commercial Banking, maka dilakukan penambahan jaringan Small Business untuk mendukung fokus bisnis Direktorat Commercial Banking, yaitu dengan membentuk 6 Small Business District Center (SBDC) yaitu di Pematangsiantar, Batam, Padang, Tangerang, Solo dan Balikapapan, serta mengembangkan 3 Cluster Small Business yaitu di Jababeka, Pasar 16 Ilir Palembang dan Pasar Atom Surabaya. Selain itu, penyempurnaan organisasi Small Business juga dilakukan di level wilayah melalui pembentukan 51 SBDC Floor dan 87 SBDC Desk di wilayah potensial/cluster bisnis. Dengan demikian, untuk jaringan Commercial Sales, saat ini kami telah

WHOLESALE BANKINGCommercial Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

169

Page 169: BMRI Annual Report 2009

memiliki 19 CBC, 19 Commercial Floor, 11 Trade Servicing Center (TSC), 8 TSD. Sementara untuk Small Business, kami telah memiliki 3 Cluster Small Business, 24 SBDC, 51 SBDC Floor dan 87 SBDC Desk. Terkait dengan pengembangan organisasi Wholesale Transaction Banking, telah dibentuk organisasi Tim Transaction Banking di setiap CBC untuk menangani nasabah non debitur dan secara proaktif menawarkan produk transaction banking.

Kedua, Commercial Banking terus memperkuat pelaksanaan program aliansi dengan nasabah besar yang memiliki keterkaitan bisnis yang luas (hulu – hilir) sepanjang mata rantai usahanya (value chain financing) yang bergerak di bidang konstruksi, manufaktur, perdagangan dan telekomunikasi. Program aliansi dengan anchor nasabah Corporate telah terjalin sebanyak 9 nasabah, serta terus mengupayakan peningkatan realisasi value chain dengan nasabah turunannya. Selain itu, pengembangan aliansi dengan 17 anchor nasabah Commercial juga sudah terjalin dengan cukup baik. Selama tahun 2009, revenue yang diperoleh dari implementasi program aliansi di Commercial Banking mencapai Rp 10.9 miliar (meningkat 159% dari periode tahun lalu) dengan peningkatan product holding nasabah menjadi rata-rata 6.68 produk. Selain aliansi, sinergi dengan unit bisnis lain juga dilakukan dalam memasarkan produk-produk unggulan, diantaranya mitra karya, payroll, dan EDC (Electronic Data Capture).

Ketiga, pengembangan sistem dan infrastruktur pendukung wholesale transaction melalui peningkatan infrastruktur IT yang salah satunya

dilakukan untuk mendukung implementasi pembaruan Cash Management System (CMS) menjadi Mandiri Cash Management (MCM) melalui Project Cash Management Engine yang dibagi di dalam 2 tahap. Pengembangan Cash Management Engine Tahap I telah selesai dilakukan di tahun 2009, dan pengembangan Cash Management Engine Tahap II serta pengembangan aplikasi End to End Trade Finance masih dalam proses finalisasi. Dengan dukungan infrastruktur IT tersebut, terjadi peningkatan nasabah pengguna Cash Management sebesar 25%, sehingga pada akhir tahun 2009 total pengguna Cash Management (termasuk CMS dan MCM) mencapai 4.733 nasabah.

Keempat, peningkatan berkesinambungan dalam penyempurnaan/pengembangan produk dan layanan sesuai dengan karakteritik bisnis nasabah agar produk yang dihasilkan dapat lebih kompetitif di pasar. Di tahun 2009 telah dilakukan pengembangan 16 produk yaitu produk KAD, KSM telekomunikasi, Mandiri Supplier Financing, Giro Premier, Giro Escrow, Kredit Wirausaha Mandiri, Kredit kontraktor pertambangan, Treasury Line, Kredit Multiguna Usaha, Kredit Tanaman Semusim (termasuk khusus untuk tembakau), Kredit Ketahanan Pangan & Energi (KKPE), Rekening Giro untuk Badan Hukum Asing, Pembiayaan kepada End-User, Rekening Global Fund, dan Surat Keterangan Bank. Selain itu, dilakukan juga pengembangan 2 bundling product yaitu Mandiri Giro Solusi, dan Bundling Small untuk Cluster Jababeka – Cikarang. Adapun program bundling difokuskan untuk mendorong peningkatan wholesale transaction dan akuisisi nasabah Small Business.

WHOLESALE BANKINGCommercial Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

170

Page 170: BMRI Annual Report 2009

Kelima, penyempurnaan bisnis proses yang berkesinambungan, terutama untuk Small Business, yang dilakukan melalui penyederhanaan format Nota Analisa Kredit (NAK), penyederhanaan proses kredit baik untuk kredit perpanjangan maupun kredit baru, perbaikan scoring system, serta mengoptimalkan fungsi verificator.

Keenam, inisiatif terkait pengembangan program marketing juga telah terlaksana dengan baik, antara lain telah tersedianya program video Commercial Banking, pemuatan iklan di beberapa media cetak dan elektronik, penyediaan souvenir, brosur dan pelaksanaan sponsorship antara lain pada event terkait oil & gas exhibition, GAPKINDO, Papua Investment Day, dan Trade Expo Indonesia.

Ketujuh, peningkatan kualitas SDM melalui pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan yang khusus di

Di tahun 2009, kontribusi margin Direktorat Commercial Banking meningkat sebesar 42% atau mencapai Rp 4,4 triliun dari Rp 3,1 triliun di tahun 2008.

42% Peningkatan kontribusi margin

desain untuk memenuhi kebutuhan Direktorat Commercial Banking, meliputi leadership, managerial & selling skills, perkreditan dan product knowledge yang ditujukan untuk semua tingkatan pegawai. Untuk mendukung peningkatan product knowledge tim sales Transaction Banking, telah diadakan assessment product transaction, sosialisasi dan pelaksanaan training, termasuk optimalisasi Commercial Banking Academy.

Kedelapan, pencapaian kinerja Direktorat Commercial Banking yang baik pada tahun ini dilandasi juga oleh komitmen seluruh jajaran Direktorat Commercial Banking dalam penerapan budaya perusahaan yang kuat dan konsisten, dengan fokus pada penerapan budaya berbasis kinerja (performance culture), peningkatan risk awareness (risk culture), peningkatan kompetensi dan entrepreneurship pegawai (learning & sharing culture), dan

membangun semangat kebersamaan dan kepedulian pegawai (social responsibility culture & teamwork).

SASARAN 2010

Sebagai kelanjutan dari proses transformasi Bank Mandiri, di tahun 2010-2014 Bank Mandiri telah menentukan 3 (tiga) area bisnis utama sebagai key success factors, yaitu memperkuat keunggulan di bidang Wholesale Transaction Banking, meningkatan bisnis Retail Payment & Deposit, dan mengembangkan High Yield Business.

Rencana jangka panjang 2010-2014 untuk Direktorat Commercial Banking adalah mendukung pertumbuhan market share yang positif, dan tetap menjadi penyedia layanan solusi bisnis yang terbaik dan terkemuka kepada nasabah. Hal ini dilakukan dengan ikut mengambil bagian dalam

WHOLESALE BANKINGCommercial Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

171

Page 171: BMRI Annual Report 2009

pengembangan inisiatif terkait Wholesale Transaction Banking, khususnya untuk nasabah Segmen Commercial; dan inisiatif terkait Retail Payment & Deposit dan Business Banking, khususnya dalam pengembangan portfolio dana dan transaksi dari nasabah Segmen Small Business.

Untuk mendukung visi Bank Mandiri di bidang Wholesale Banking, Direktorat Commercial Banking akan memberikan pelayanan yang lebih sophisticated, customized dan lengkap. Hal ini dilakukan dengan mengefektifkan aliansi diantara unit kerja sehingga dapat memberikan total solusi bisnis terbaik bagi nasabah melalui pengembangan produk dan layanan yang inovatif serta dapat diandalkan, ketersediaan produk termasuk product bundling yang berkualitas, layanan responsif, dan penetapan harga yang kompetitif. Dengan model Integrated Wholesale Transaction Banking, diharapkan Direktorat Commercial Banking dapat bersaing dengan pesaing utama untuk mendapatkan potensi revenue dari Wholesale Banking Deposit dan fee income di segmen Commercial. Selain itu, pengembangan bisnis Wholesale Transaction, Direktorat Commercial Banking juga akan mendukung bisnis Bank Mandiri melalui peningkatan share of wallet nasabah, peningkatan revenue dari nasabah baru, dan mengendalikan NPL.

Agar strategi dapat berjalan secara efektif, efisien dan tepat waktu, maka telah dicanangkan strategi yang fokus untuk Commercial Sales, dimana prioritas strategi yang akan dijalankan adalah mempertahankan posisi Bank Mandiri yang cukup baik di Segmen Large Commercial,

mempercepat pertumbuhan Segmen Middle Commercial di sektor-sektor yang atraktif, serta meningkatkan market share di Segmen Regional Governments melalui pemasaran produk dana & transaction banking. Selain itu, dilakukan penetapan value preposition yang menjadi competitive advantage segmen Commercial, yaitu menciptakan hubungan bisnis yang excellence, dan penawaran solusi yang menjawab kebutuhan nasabah. Adapun kunci untuk mendukung pencapaian tujuan dan strategi di atas adalah model relationship yang berorientasi pada nasabah, proses bisnis yang efisien, performance management yang kuat, dan implementasi inisiatif antar SBU, antara lain dalam bentuk pengembangan program aliansi dan pemberdayaan fungsi CEO Wilayah.

Sementara itu, untuk mendukung inisiatif terkait Retail Payment & Deposit dan Business Banking, strategi yang akan dilakukan melalui pengembangan Small Business adalah fokus pada nasabah segmen Small Business dengan usaha berskala besar atau limit kredit di atas Rp 500 juta di wilayah potensial di seluruh Indonesia. Adapun value preposition yang menjadi competitive advantage di segmen Small adalah service yang nyaman dan mudah dari sisi produk dan channel, proses cepat dan transparan, serta penawaran produk yang kompetitif dan responsif terhadap kebutuhan nasabah. Berdasarkan value preposition tersebut, business model yang ditetapkan didasarkan pada relationship-based di BBC serta penyediaan layanan transaction banking melalui multi-channel (cabang, electronic channel, call center, dsb.). Adapun kunci untuk mendukung pencapaian tujuan dan strategi tersebut adalah perbaikan

WHOLESALE BANKINGCommercial Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

172

Page 172: BMRI Annual Report 2009

terus-menerus di sisi layanan, termasuk re-branding nama Small Business menjadi Business Banking, serta penyelarasan nama sales distribution Small Business dari Small Business District Center (SBDC) menjadi Business Banking Center (BBC). Re-branding tersebut ditujukan untuk lebih menonjolkan fokus bisnis Small Business yaitu memberikan layanan dan pembiayaan untuk pebisnis/kegiatan produktif. Selain itu dilakukan peningkatan customer facing time dari Relationship Manager, sehigga fokus pada kegiatan selling, peningkatan kompetensi SDM, serta efektifitas program aliansi.

Kami juga akan terus berupaya untuk menciptakan SDM yang kompeten, melalui optimalisasi Commercial Banking Academy untuk program pengembangan pegawai dengan lebih terencana, training pegawai, antara lain dalam bentuk pelaksanaan assessment perkreditan dan product knowledge, training soft skills dan hard skills, serta program pengembangan pegawai talent. Selain itu juga akan dilaksanakan forum peningkatan motivasi pegawai dan sharing knowledge antar pegawai, dalam bentuk Motivation Tune Up, Team Leader Forum dan Change Agent Forum minimal 1 (satu) kali dalam setahun.

Pengembangan kompetensi SDM tersebut juga didukung oleh implementasi budaya di seluruh unit kerja Direktorat Commercial Banking, dengan fokus program pada peningkatan kinerja dan business process reengineering, peningkatan budaya knowledge management dan effective communication, penciptaan semangat aliansi, jiwa services dan peduli lingkungan.

Pelaksanaan inisiatif tersebut diikuti dengan sistem monitoring yang diharapkan dapat menghasilkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkesinambungan. Dengan demikian, kami memiliki keyakinan besar untuk dapat meningkatkan volume bisnis di tahun 2010 sesuai target yang ditetapkan dengan tetap berpegang pada penerapan nilai-nilai budaya Bank Mandiri (Trust, Integrity, Professionalism, Customer Focus, Excellence), dan implementasi Good Corporate Governance secara konsisten dalam mewujudkan “Commercial Banking: Innovate - Lead - Victory”.

WHOLESALE BANKINGCommercial Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

173

Page 173: BMRI Annual Report 2009

BANK SYARIAH MANDIRI

PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) didirikan pada tanggal 1 November 1999. Kinerja keuangan BSM mengalami perkembangan yang menggembirakan, baik aset, pendanaan, pembiayaan, maupun modal, yaitu sebagai berikut:

ASET: Tumbuh sebesar Rp 4.945 miliar (28,97%), yaitu tumbuh dari posisi Rp 17.066 miliar di akhir 2008 ke posisi Rp 22.010 miliar di akhir 2009.

Dana Pihak ke Tiga (DPK): DPK BSM tumbuh sebesar Rp 4.439 miliar (29,79%), yaitu tumbuh dari posisi Rp 14.899 miliar di akhir 2008 ke posisi Rp 19.338 miliar di akhir 2009.

Pada akhir tahun 2009, BSM memiliki lebih dari 1,59 juta rekening pendanaan, baik rekening individu maupun rekening perusahaan.

Per 31 Desember 2009, DPK BSM merupakan 6,05% dari jumlah DPK Bank Mandiri (konsolidasi).

PEMBIAYAAN:

Pembiayaan BSM tumbuh sebesar Rp 2.785 miliar atau 20,97%, yaitu tumbuh dari posisi Rp 13.278 miliar di akhir 2008 ke posisi Rp 16.063 miliar di akhir 2009.

Pada akhir tahun 2009, BSM memiliki lebih dari 123 ribu nasabah pembiayaan.

Per 31 Desember 2009, total pembiayaan BSM merupakan 8,09% dari jumlah portfolio kredit Bank Mandiri (konsolidasi).

EKUITAS: Total ekuitas BSM tumbuh sebesar Rp 392 miliar (32,44%), yaitu tumbuh dari posisi Rp 1.208 miliar di akhir 2008 ke posisi Rp 1.600 miliar di akhir 2009.

BSM membukukan laba sebesar Rp290,982 miliar, dengan Return on Equity (ROE) sebesar 21,41%.

Kami terus menguatkan dukungan terhadap BSM salah satunya melalui penambahan modal pada tahun 2009 sebesar Rp 100 miliar, baik dalam bentuk dana tunai. Sejak BSM berdiri hingga akhir 2009, kami tetap merupakan pemegang saham mayoritas BSM dengan menguasai 99,9% saham.

Pangsa pasar BSM di industri perbankan syariah Indonesia mencapai 33,30%, asset, 34,26% pembiayaan, dan 37,00% pendanaan. BSM merupakan bank syariah dengan pangsa pasar terbesar di industri perbankan syariah Indonesia.

Untuk menunjang kegiatan bisnis, BSM memiliki beragam produk pendanaan, pembiayaan, dan produk jasa-jasa perbankan lainnya. Produk pendanaan BSM terdiri atas berbagai ragam tabungan, deposito, dan giro. Produk pembiayaan terdiri atas pembiayaan konsumer, komersial, dan korporasi. Skema pembiayaan tersebut dapat digunakan untuk membiayai berbagai sektor usaha seperti sektor perdagangan grosir, pertanian, industri, perdagangan retail dan perumahan, sarana dan prasarana umum termasuk telekomunikasi, dll. Pada akhir 2009, porsi terbesar pembiayaan BSM disalurkan pada sektor UMKM (Usaha Menengah, Kecil, dan

Mikro), dengan porsi pembiayaan mencapai 61.31% atau Rp 9.8 triliun.

BSM juga menawarkan produk-produk jasa perbankan yang lengkap dan modern, meliputi jasa pengiriman uang (remittance) rupiah dan valas baik lokal maupun internasional, pembayaran berbagai macam tagihan (billing) seperti pembayaran listrik, air, telepon, pajak, dll, serta pembelian (purchasing) berbagai macam voucher. Kesemuanya dilayani secara online.

Dalam rangka menjangkau seluruh lapisan nasabah, BSM menyediakan produk dan layanan melalui jaringan fisik dan virtual. Jaringan fisik per akhir 2009 meliputi outlet sebanyak 390 buah di 24 provinsi di Indonesia dan jaringan ATM sebanyak lebih dari 40 ribu buah di seluruh wilayah Indonesia dan Malaysia. Jaringan ATM tersebut meliputi jaringan ATM BSM sebanyak 220 buah, ATM Mandiri sebanyak 4.630 buah, ATM Bersama sebanyak 20.096 buah, dan ATM Prima sebanyak 13.663. BSM juga mendukung layanan transaksi perbankan melalui jaringan virtual internet menggunakan BSM Net Banking serta telepon genggam menggunakan layanan SMS Banking dan BSM Mobile Banking GPRS.

Fokus pengembangan bisnis Bank Syariah Mandiri agar diarahkan pada bisnis retail banking. Untuk menghadapi persaingan di segmen perbankan syariah yang semakin ketat, maka strategi yang akan dilakukan oleh BSM di tahun 2010 salah satunya melalui pembiayaan segmen high yield termasuk Bisnis Gadai, Warung Mikro, dan CFBC (Consumer Financing Business Center). Selain itu, BSM akan terus memperluas jaringan infrastruktur termasuk jaringan kantor, jaringan ATM, dan peningkatan kualitas SDM.

WHOLESALE BANKINGCommercial Banking: Bank Syariah Mandiri

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

174

Page 174: BMRI Annual Report 2009

PENGHARGAAN YANG DITERIMA BANK SYARIAH MANDIRI DI 2009

Best Brand dari SWA Magazine (Word of Mouth Marketing Award)

Best HRD dari Indonesia Central Bank (Sharia Acceleration Award) ISO 9001:2000 on banking HRD from Lloyd Register Quality Assurance - London (1st in Indonesia)

Best Loyalty Customer dari InfoBank & MarkPlus (IBLA)

Best Efficiency dari Binis Indonesia (Banking Efficiency Award)

Best Outlet Productivity dari Indonesia Central Bank (Sharia Acceleration Award)

Best Performance Banking 2009 dari ABFI Banking Award (ABFI Institute Perbanas)

Best Sharia Banking dari Karim Business Consulting (KBC)

STP Award, Citibank, New York

Bank Syariah Terbaik dari Globe Media Group

WHOLESALE BANKINGCommercial Banking: Bank Syariah Mandiri

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

175

Page 175: BMRI Annual Report 2009

THOMAS ARIFINDirektur Treasury and International Banking

Direktorat Treasury & International Banking memiliki peran sentral dalam mengelola assets dan liabilities, menjaga kelangsungan bisnis dari aspek likuditas dan solvabilitas, serta ikut mendorong pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana.

Ketika krisis ekonomi global mulai berdampak pada Indonesia di akhir tahun 2008, Bank Mandiri dengan cepat mengambil inisiatif untuk memastikan tingkat likuiditas yang mencukupi, memperkuat struktur pendanaannya, dan meminimalisasi dampak volatilitas nilai tukar valas. Memburuknya perdagangan global sejak kuartal III 2008 telah berdampak negatif pada aktifitas bisnis dan pasar valas di Indonesia. Direktorat Treasury and International Banking Bank Mandiri yang bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan treasury, perbankan

internasional dan bisnis pasar modal, berada pada posisi terdepan dalam menerapkan strategi yang proaktif dan tanggap bagi Bank Mandiri dalam menghadapi dampak dari ketidakpastian yang diakibatkan oleh krisis ekonomi secara global.

KINERJA TAHUN 2009

Walaupun menghadapi berbagai tantangan di tahun 2009, direktorat Treasury and International Banking Bank Mandiri menunjukkan kinerja

yang positif sepanjang tahun ini. Total contribution margin mencapai Rp 1,38 triliun di tahun 2009 meningkat 71.86% dibanding tahun 2008 yang sebesar Rp 803 miliar Pendapatan fee based mencapai Rp 996,0 miliar di tahun 2009, atau meningkat sebesar 8,5% dibanding tahun 2008. Pendapatan dari transaksi valuta asing memberikan kontribusi sebesar Rp 511,1 miliar terhadap keseluruhan pendapatan fee based di tahun 2009. Total nilai transaksi valuta asing dengan nasabah mencapai US$29,66 miliar, dan transaksi

WHOLESALE BANKINGTreasury and International Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

176

Page 176: BMRI Annual Report 2009

‘07

‘08

‘09

0.5 1 1.5 2 2.5

OPERATING PROFIT (Rp. Trilliun)

‘07

‘08

‘09

1 2 3 4 5

TOTAL DEPOSITS (Rp. Trilliun)

‘07

‘08

‘09

1 2 3 4 5

DISTRIBUTIONS

4 8 16 28 32

FEE INCOME (Rp. Triliun)

0,5 1 1,5 2 2,5 3 6 9 12 15

LOAN YIELD (%)

TOTAL LOANS (Rp. Trilliun)

3 6 9 12 15

ValasRupiah

COST OF LIABILITIES (%)

OVERHEAD EXPENSES (Rp. Miliar)

ValasRupiah

ValasRupiah

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

PersonelGeneral & Administrative

30 60 90 120 150

Regional Treasury Marketing (RTM)Sub Regional Treasury Marketing (Sub RTM)

ValasRupiah

WHOLESALE BANKINGTreasury and International Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

177

Page 177: BMRI Annual Report 2009

sebesar US$ 500 juta dari Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC), dan Agence Française de Développement (AFD) pada bulan November 2009, yang dapat digunakan untuk mendanai aktifitas usaha. Kemampuan Bank Mandiri untuk mendapatkan komitmen pendanaan melalui institusi keuangan internasional seperti ADB dan IFC membuktikan tingkat kepercayaan dan keyakinan yang tinggi di kalangan komunitas keuangan internasional terhadap Bank Mandiri. Direktorat Treasury and International Banking Bank Mandiri juga menyalurkan pinjaman sebesar Rp 4,48 triliun atau meningkat sebesar 3,8% dari tahun 2008. Meningkatnya pendanaan dan kredit ini berdampak pada pendapatan bunga bersih dari direktorat Treasury and International Banking yang mencapai Rp 671,2 miliar pada tahun 2009.

Selain itu Bank Mandiri juga memfokuskan pada perluasan jangkauan produk dan jasanya di seluruh Indonesia serta pasar internasional. Dengan dukungan oleh 28 kantor cabang yang terdapat di seluruh Indonesia, RTM membantu nasabah dalam pengelolaan transaksi valas mereka serta memberikan solusi treasury lainnya dengan lebih efisien sebagai bagian nilai tambah dari fasilitas dan infrastruktur modern yang telah dimiliki di tahun sebelumnya. Komitmen untuk memberikan harga dan solusi yang kompetitif bagi nasabah menempatkan Bank Mandiri dalam posisi terdepan dalam transaksi treasury.

Bank Mandiri juga memperluas kerjasamanya dengan hampir 1.200 bank koresponden yang terdapat di 106 negara untuk aspek pembiayaan perdagangan (trade finance), solusi

treasury, remittance/pengiriman uang dan risk sharing. Bank Mandiri telah mendirikan Mandiri International Remittance di Malaysia, dimana institusi ini akan membantu pekerja asal Indonesia di Malaysia untuk mengirim uang ke keluarga mereka di tanah air.

Selanjutnya, Bank Mandiri juga membangun kerjasama dengan bank koresponden di Cina seperti Bank of China dan Industrial Commercial Bank of China (ICBC). Inisiatif Bank Mandiri di Malaysia dan Cina akan meningkatkan aktifitas perdagangan Indonesia dengan Malaysia dan Cina selain negara-negara di Asia Pasifik lainnya seperti Korea, Jepang, Taiwan, dan Brunei Darusalam. Cabang-cabang Bank Mandiri di Hong Kong dan London juga telah berhasil membukukan kinerja positifnya di tengah iklim ekonomi global yang masih belum pasti. Pada tahun 2009, kantor luar negeri Bank Mandiri mencatatkan keuntungan sebesar Rp 213,5 miliar.

Pada tahun 2009, Bank Mandiri secara aktif mempromosikan Mandiri Direct Settlement (MDS), untuk membantu memfasilitasi pengiriman dalam mata uang dolar AS dari Bank Mandiri ke bank lokal serta sebaliknya dengan tingkat efisiensi biaya dan waktu yang lebih tinggi tanpa harus melalui bank koresponden yang berada di Amerika Serikat. Sejak peluncuran perdananya pada tahun 2007, sistem MDS ini telah membuktikan bahwa kehadirannya lebih dari sekedar memenuhi permintaan pasar seperti yang tercermin dari bertambahnya jumlah bank lokal yang berpartisipasi dalam program ini.

Untuk bisnis pasar modal, Bank Mandiri terus memperkokoh dominasinya di Indonesia melalui kerjasama dengan sekitar 60% perusahaan anggota bursa

valuta asing interbank mencapai US$36,93 miliar di tahun 2009.

Basis nasabah Bank Mandiri yang besar dan adanya perluasan usaha treasury melalui unit Regional Treasury Marketing (RTM) yang terdapat di berbagai kota besar di Indonesia. Hal ini mendorong perluasan pangsa pasar Bank Mandiri untuk transaksi valuta asing dengan nasabah menjadi 17% di tahun 2009 dari 13% di tahun 2008. Selain transaksi valuta asing, Bank Mandiri juga melayani transaksi surat berharga baik untuk segmen korporasi maupun ritel. Hal tersebut tidak hanya memperkuat customer based tetapi juga menjadi salah satu sumber penerimaan fee based income untuk transaksi surat berharga

Bank Mandiri juga berhasil meningkatkan pertumbuhan dananya. Di tahun 2009, total dana masyarakat meningkat sebesar 18,13% menjadi Rp 5,77 triliun di akhir tahun. Sebagai bagian dari langkah Bank Mandiri untuk memperkuat struktur pendanaan serta antisipasi menghadapi dampak krisis ekonomi global, Bank Mandiri telah melakukan penjajakan dan mendapatkan komitmen pendanaan dan international trade finance line

TREASURY &INTERNATIONAL BANKING

IMAN NUGROHO SOEKOInternational Banking & Capital Market Services Group

VINCENT NANGOITreasury Group

WHOLESALE BANKINGTreasury and International Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

178

Page 178: BMRI Annual Report 2009

lokal atau 72 dari 121 perusahaan yang telah menunjuk Bank Mandiri sebagai payment bank di tahun 2009. Prestasi Bank Mandiri ini tercermin dalam volume Asset Under Management (AUM) yang mencapai dua kali lebih besar di tahun 2009 sebesar Rp 5,7 triliun dibandingkan Rp 2,5 triliun pada tahun 2008. Selain menyediakan jasa payment bank, Direktorat Treasury & International Banking juga memberikan layanan pasar modal lain seperti kustodian, jasa wali amanat, escrow agent, paying agent, security agent dan receiving bank bagi emiten yang akan melaksanakan Initial Public Offering (IPO).

TANTANGAN DAN PELUANG DI TAHUN 2010

Pada tahun 2010, Direktorat Treasury and International Banking akan terus memantau dampak pemulihan ekonomi secara global terhadap Indonesia, khususnya pada kinerja perdagangan

internasional. Strategi yang dimiliki Bank Mandiri dan pendekatan bisnis secara proaktif, sistem manajemen risiko yang komprehensif, komitmen transparansi untuk memberikan informasi tepat waktu kepada nasabah, kolaborasi yang berkelanjutan dalam unit usaha yang beragam, perluasan produk dan distribusi, serta peningkatan secara konsisten dalam kualitas pelayanan merupakan kunci tercapainya kinerja yang positif terlepas dari tantangan yang dihadapi sepanjang tahun 2009.

Kami sangat optimis akan dapat terus meningkatkan kinerja kami di tahun 2010 dengan memperkuat manajemen risiko dan mengambil langkah-langkah inisiatif baru.

Direktorat Treasury and International Banking akan terus menyediakan pendanaan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kepemilikan high

Pada tahun 2009 Bank Mandiri telah membuka Mandiri International Remittance di Malaysia sebagai salah satu awal perjalanan Bank Mandiri untuk meningkatkan daya saing di kawasan Asia Tenggara.

yield asset Bank Mandiri. Dalam rangka mengembangkan transaksi wholesale banking, Direktorat akan terus mengembangkan pelayanan nasabah dalam transaksi valuta asing serta surat berharga, meningkatkan kemudahan akses nasabah untuk melakukan transaksi dan pada waktu yang bersamaan, meningkatkan dan mengoptimalisasi berbagai unit usaha dan mitra perbankan Bank Mandiri. Sistem transaksi valuta asing secara online akan diperluas untuk memberikan layanan yang lebih cepat dan efisien kepada nasabah. Di waktu bersamaan, pengucuran kredit akan dilakukan seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Kedepannya Bank Mandiri akan terus membangun kinerja yang kokoh di bidang treasury, perbankan internasional dan bisnis pasar modal guna mencapai prestasi-prestasi baru di tahun 2010.

WHOLESALE BANKINGTreasury and International Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

179

Page 179: BMRI Annual Report 2009

ABDUL RACHMANDirektur Special Asset Management

Rasio gross NPL Bank Mandiri dapat diturunkan secara signifikan dari 4,7% menjadi 2,6%, jauh dibawah target yang ditetapkan.

Direktorat Special Asset Management (Direktorat SAM) bertugas menangani kredit-kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL), mengelola kepemilikan saham pada perusahaan-perusahaan anak non core business , properti terbengkalai serta aktiva (ATTB Non produktif). Tugas utama Direktorat SAM adalah melakukan restrukturisasi kredit atas debitur-debitur yang dinilai masih memiliki

prospek yang baik, melakukan upaya penyelesaian kredit pada debitur yang sudah tidak memiliki prospek, melakukan divestasi kepemilikan saham perusahaan non core serta optimalisasi penggunaan dan divestasi terhadap properti terbengkalai maupun ATTB non Produktif.

Dalam menjalankan tugasnya, Direktorat SAM didukung oleh

kekuatan internal yang dimiliki, antara lain organisasi yang efektif dan efisien, para Recovery Manager yang mempunyai kompetensi dan pengalaman tinggi serta Legal officer yang tersebar di setiap wilayah. Namun demikian disadari juga bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti besarnya portofolio dan jumlah debitur yang ditangani yang menyebabkan penanganan debitur

WHOLESALE BANKINGSpecial Asset Management

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

180

Page 180: BMRI Annual Report 2009

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

TOTAL LOANS (Rp. Triliun)

5 10 15 20 25

ValasRupiah

NPL (%)

20 40 60 80 100

ValasRupiah

RESTRUKTURISASI (Rp. Triliun)

2 4 6 8 10

COLLECTION POKOK (Rp. Triliun)

2 4 6 8 10

COLLECTION BUNGA (Rp. Triliun)

1 2 3 4 5

COLLECTION OFF- BALANCE SHEET (Rp. Triliun)

1 2 3 4 5

FEE INCOME (Rp. Miliar)

100 200 300 400 500

OVERHEAD EXPENSES (Rp. Miliar)

20 40 60 80 100

PersonelGeneral & Administrative

JUMLAH PEGAWAI

100 200 300 400

WHOLESALE BANKINGSpecial Asset Management

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

181

Page 181: BMRI Annual Report 2009

harus berdasarkan prioritas. Masalah lain yang dihadapi terkait adanya masalah hukum serta peraturan-peraturan yang membatasi Bank Mandiri sebagai BUMN dalam melakukan restrukturisasi kredit macetnya.

Selama tahun 2009, kami mencatat beberapa inisiatif telah dapat dilaksanakan dengan baik. Inisiatif-inisiatif tersebut adalah pelaksanaan restrukturisasi dan pelunasan kredit bermasalah sehingga rasio gross NPL Bank Mandiri dapat diturunkan secara signifikan dari 4,7% menjadi 2,6%, melampaui target yang ditetapkan: Collection kredit ekstrakomtabel sebesar Rp. 2.071 miliar. Sementara total restrukturisasi yang berhasil diselesaikan di tahun 2009 adalah Rp. 5.521 miliar sehingga coverage PPA terhadap NPL akhir tahun 2009 dapat ditingkatkan menjadi di atas 200%; serta melakukan divestasi terhadap kepemilikan saham pada perusahaan non-core business maupun properti terbengkalai atau ATTB Non Produktif dengan nilai total sebesar Rp. 218 miliar (termasuk di antaranya penjualan asset ex Golden Key Group dan pengalihan BOT UGBDN sebesar Rp. 131 miliar).

Krisis ekonomi pada awal tahun 2009 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja debitur terutama yang berorientasi ekspor, terdapat beberapa debitur yang turun kolektibilitas yang kemudian dilakukan restrukturisasi sederhana sehingga dapat membaik

kembali. Pelaksanaan penyelesaian kredit bermasalah melalui legal action (baik somasi, eksekusi Hak Tanggungan, pengajuan pailit maupun gugatan perdata) telah dilakukan terhadap 23 debitur dengan nilai kewajiban sebesar Rp. 5,745 miliar. Selain itu, kami juga secara aktif melakukan lelang agunan atas asset debitur. Beberapa debitur besar yang berhasil dilelang agunannya antara lain Suba Indah dan Anugrah Lingkar Selatan dengan collection masing-masing Rp. 101 miliar dan Rp. 264 miliar. Beberapa debitur masih dalam pembahasan restrukturisasi untuk menurunkan kredit bermasalah.

Langkah antisipasi penambahan kredit bermasalah dengan terus meningkatkan kerjasama dengan Business Unit melalui implementasi early warning system terhadap debitur yang masih performing, yaitu dengan melaksanakan early restructuring dan joint effort dalam rangka simple restructuring debitur kelolaan Bisnis Unit. Hal ini penting karena kami dapat mendeteksi lebih dini atas permasalahan debitur, memberikan solusi dengan segera dan akhirnya dapat mencegah kesulitan debitur menjadi lebih buruk yang pada akhirnya berpengaruh pada kualitas kreditnya. Terhadap debitur existing paska restrukturisasi, kami melaksanakan loan monitoring secara intensif, serta melakukan tindakan-tindakan antisipatif terhadap permasalahan-permasalahan debitur yang mungkin terjadi dengan tetap berpedoman

SPECIAL ASSET MANAGEMENT

E. WISETO BAROTOCredit Recovery I Group

HENRY SIHOTANGCredit Recovery II Group

AGUS SUDIARTOAsset Management Group

WHOLESALE BANKINGSpecial Asset Management

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

182

Page 182: BMRI Annual Report 2009

Pelaksanaan penyelesaian kredit melalui legal action telah dilakukan terhadap 23 debitur dengan nilai kewajiban sebesar Rp. 5,7 triliun.

pada ketentuan yang ada. Hubungan baik dengan calon investor potensial tetap dijaga untuk mendapatkan peluang melaksanakan divestasi saham dan fixed asset pada saat ini maupun pada masa yang akan datang.

Dengan langkah-langkah antisipatif ini, kami yakin bahwa pelaksanaan legal action dan restrukturisasi secara bersama-sama dengan Business Unit dan Risk Management Unit akan lebih meningkatkan kinerjanya di tahun 2010. Untuk itu, kami akan melakukan legal action lanjutan kepada 15 debitur non-kooperatif dengan total kewajiban sebesar Rp. 2.300 miliar dan percepatan restruktrurisasi kepada debitur non performing loan yang masih tersisa.

WHOLESALE BANKINGSpecial Asset Management

Dalam kerangka pengembangan Bank Mandiri, penurunan atas asset bermasalah terus dilakukan dan menjaga NPL berada di level yang rendah dengan terus menerus mengupayakan upaya restrukturisasi dan collection secara efektif.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

183

Page 183: BMRI Annual Report 2009

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

184

Page 184: BMRI Annual Report 2009

RETAIL BANKING

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

185

Page 185: BMRI Annual Report 2009

BUDI G. SADIKINDirektur Micro and Retail Banking

Direktorat MRB berhasil mengoptimalkan interest margin dan mengendalikan cost of fund dengan mengupayakan peningkatan portofolio micro loan dan perbaikan komposisi dana murah melalui peningkatan penghimpunan dana ritel, khususnya produk giro dan tabungan.

MICRO & RETAIL BANKING

Upaya transformasi yang dilakukan oleh Direktorat Micro & Retail Banking pada tahun 2009 menghasilkan pencapaian-pencapaian baru yang penting, baik dari sisi pangsa pasar, komposisi pendanaan, fee based, basis nasabah, kanal transaksi dan cakupan distribusi. Berbagai pencapaian baru tersebut berhasil diraih di tengah berbagai tantangan yang harus dihadapi sebagai akibat

dari memburuknya perekonomian global yang sempat memicu terjadinya pengetatan likuiditas di sektor perbankan Indonesia pada semester pertama tahun 2009.

PERTUMBUHAN DAN PERLUASAN YANG BERKESINAMBUNGAN DI 2009

Walaupun harus menghadapi berbagai tantangan di tahun 2009, direktorat Micro & Retail Banking tetap fokus pada strategi utamanya yaitu memperluas

basis nasabah, memperbaiki komposisi pendanaan, memperkuat loyalitas nasabah serta memperluas pondasi jaringan dan transaksi yang dimiliki. Jumlah rekening di direktorat Micro & Retail Banking di tahun 2009 mencapai 9,9 juta rekening, meningkat sebesar 15% dibandingkan pada tahun 2008.

Untuk mendukung perluasan usaha, direktorat Micro & Retail Banking juga menambah jumlah cabang. Pada tahun 2009, direktorat ini menambah 68

RETAIL BANKINGMicro and Retail Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

186

Page 186: BMRI Annual Report 2009

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

TOTAL LOANS (Rp. Trilliun) 1)

4 8 12 16 20

ValasRupiah

TOTAL DEPOSITS (Rp. Trilliun) 2)

35 70 105 140 175

ValasRupiah

CONTRIBUTION MARGIN (Rp. Triliun)

1 2 3 4 5

FEE INCOME (Rp. Triliun)

0,5 1 1,5 2 2.6

OVERHEAD EXPENSES (Rp. Triliun)

0,5 1 1,5 2 2,5

PersonelGeneral & Administrative

LOAN YIELD (%)

5 10 15 20 25

ValasRupiah

COST OF LIABILITIES (%)

2 4 6 8 10

ValasRupiah

NPL (%)

2 3 4 5 6

DISTRIBUTIONS

‘07 ‘08 ‘09

Cabang 956 1,027 1,095

Outlet Micro 300 600 800

Priority Outlet 27 33 39

Mandiri ATM 3,186 4,120 4,996

Mandiri EDC 23,690 27,611 33,732

RETAIL BANKINGMicro and Retail Banking

1) Mulai tahun 2009 kredit small business dialihkan pengelolaannya ke Direktorat Commercial 2) Mulai tahun 2009 sebagian pengelolaan dana pendapatan dialihkan dari commercial banking ke micro & retail banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

187

Page 187: BMRI Annual Report 2009

cabang baru sehingga jumlah cabang secara total meningkat menjadi 1.095 dari 1.027 cabang pada tahun 2008. Dan Bank Mandiri melayani nasabah perbankan mikro melalui 800 outlet di seluruh Indonesia.

Bank Mandiri juga memperluas jaringan kantor untuk melayani nasabah perbankan prioritas yang dimilikinya dan pada tahun 2009 menambah 6 outlet Mandiri Prioritas baru dan 10 lounge baru sehingga secara total saat ini terdapat 39 Priority Outlets dan 50 Lounges di seluruh Indonesia.

Selain jaringan kantor cabang, Bank Mandiri juga memperluas jaringan ATM dan mobile banking yang dimilikinya. Sepanjang tahun 2009, Bank Mandiri menambah 876 unit ATM baru sehingga total jaringan ATM yang dimiliki Bank Mandiri di seluruh Indonesia mencapai 4.996 unit. Selama 2009, ATM Bank Mandiri memfasilitasi lebih dari 512,2 juta transaksi. Transaksi kartu debit mencapai 15,4 juta transaksi pada tahun 2009, atau peningkatan sebesar 34,8% dari tahun 2008. Usaha kartu debit Bank Mandiri mencapai tonggak sejarah baru di tahun 2009 dengan memperoleh penghargaan “Program Pemberian Hadiah Terbaik untuk Kartu Debit di Indonesia” (“The Best Reward Program for Debit Card in Indonesia”) dari Lafferty Group.

Bank Mandiri juga telah mengeluarkan 20 unit mobile banking yang siap memberikan jasa perbankan ritel kepada nasabah seperti layanan uang tunai, ATM, pembukaan rekening, dan internet banking. Unit-unit mobile banking tersebut telah tersedia di beberapa kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Palembang, Batam,

Semarang, Malang, Yogyakarta, Pekanbaru, Makasar, Balikpapan, dan Denpasar. Dan sebagai salah satu bagian dari strategi untuk meningkatkan kemampuan transaksi perbankan, Bank Mandiri secara berkesinambungan memperluas dan meningkatkan jasa nilai tambah (value add service) yang ditawarkan melalui jalur online termasuk SMS, internet, dan EDC. Pada tahun 2009, transaksi perbankan melalui internet (internet banking) tumbuh sebesar 175,6% menjadi 43,5 juta transaksi, sementara transaksi melalui SMS meningkat sebesar 86,2% menjadi 141,4 juta transaksi termasuk non-financial transaction. Pertumbuhan yang sangat signifikan dari transaksi online ini menandakan tingginya tingkat kepercayaan dan keyakinan yang dimiliki para nasabah ritel terhadap mekanisme transaksi online atau e-channels yang dimiliki Bank Mandiri.

Pada tahun 2009, direktorat Micro & Retail Banking juga melakukan kerjasama dengan unit-unit bisnis Bank Mandiri lainnya dalam memperkenalkan sistem pembayaran ritel baru untuk para nasabah Jasa Marga (operator jalan tol) dan Pertamina (perusahaan minyak dan gas milik negara). Jumlah total pengguna Kartu e-toll mencapai 99.454 pada tahun 2009 dan jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan akan dibukanya beberapa ruas jalan tol baru pada tahun 2010.

PERBAIKAN KOMPOSISI PENDANAAN

Bank Mandiri terus memperbaiki komposisi pendanaannya sepanjang tahun. Pada tahun 2009, jumlah dana pihak ketiga di direktorat Micro & Retail Banking mencapai Rp187,7 triliun,

MICRO & RETAIL BANKING

HERI GUNARDIJakarta Network Group

MARWAN BUDIARSYAHRegional Network Group

TARDIMicro Business Group

WIDHAYATI DARMAWANMass & Electronic Banking Group

INKAWAN D. JUSIWealth Management Group

RETAIL BANKINGMicro and Retail Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

188

Page 188: BMRI Annual Report 2009

meningkat 17,9% dari tahun 2008. Karena Bank Mandiri harus menjaga kestabilan tingkat likuiditas, jumlah deposito pada tahun 2009 meningkat sebesar Rp 6,8 triliun menjadi Rp 75,3 triliun dibandingkan dengan Rp 68,5 triliun pada tahun 2008. Tabungan meningkat sebesar 19,54% menjadi Rp103,3 triliun dari Rp 86,4 triliun pada tahun 2008. Pada tahun 2009, tabungan memberikan kontribusi sebesar 55,1% dari total dana pihak ketiga dibandingkan dengan 52,0% pada tahun 2008. Keberhasilan Bank Mandiri dari sisi produk tabungan ini diakui oleh kalangan industri perbankan dan diberi penghargaan pada posisi kedua untuk kategori Rekening Tabungan terbaik oleh Penghargaan Loyalitas Perbankan Indonesia (The Indonesian Bank Loyalty Award) tahun 2008-2009.

Outlet Mandiri Prioritas dengan cabang-cabang regular kelolaan nya yang menjual produk-produk segment wealth management selama tahun 2009 telah berhasil menjual sukuk retail dan meraih prestasi dengan ditetapkannya Bank Mandiri sebagai Agen Penjual terbaik kategori Bank untuk penerbitan dan penjualan Sukuk Ritel seri SR-001, dimana kontribusi penjualan Bank Mandiri sebesar Rp. 1,37 triliun (24,7% dari market share penjualan nasional). Disamping itu, keberhasilan dalam menjual obligasi retail juga membawa Bank Mandiri ditetapkan sebagai Agen penjual terbaik ORI 006 dengan penjualan yang dicapai sebesar Rp. 1,58 triliun (18,6% dari market share penjulan nasional).

Portofolio kredit untuk usaha kecil dan menengah tumbuh sebesar 12,3% menjadi Rp 23 triliun pada tahun

2009, sementara jumlah kredit mikro meningkat sebesar 44% menjadi Rp.3,8 triliun. Walaupun pembukuan kredit melonjak dengan pesat, Bank Mandiri pada tahun 2009 tetap dapat menjaga tingkat NPL gross yang rendah untuk portofolio usaha kecil dan menengah serta untuk nasabah perbankan mikro yaitu masing-masing sebesar 2,3% dan 1,2%. Direktorat ini juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat atau KUR sebesar Rp 1,04 triliun, terutama melalui koperasi dan kelompok tani, yang mencapai 36.798 nasabah. Tingkat NPL gross untuk portofolio kredit KUR adalah sebesar 1,9% pada tahun 2009.

SINERGI DENGAN ANAK PERUSAHAAN

Usaha perbankan mikro Bank Mandiri sebagian dilakukan melalui anak perusahaannya, yaitu Bank Sinar Harapan Bali (BSHB). Bank yang merupakan salah satu penyedia jasa mikro utama di Bali tersebut memiliki 99 kantor cabang di seluruh Bali. BSHB membukukan keuntungan bersih sebesar Rp 12,8 miliar pada tahun 2009, meningkat 50,65% dari tahun 2008. Jumlah aset yang dimiliki bank tersebut mencapai Rp 651,61 miliar pada tahun 2009, meningkat sebesar 63,6% dari tahun 2008. Portofolio kredit difokuskan untuk nasabah pada segmen jasa, hotel, dan restoran, yang merupakan sektor-sektor utama perekonomian di Bali.

Sinergi Bank Mandiri dengan anak perusahaan AMFS di tahun 2009, menghasilkan pendapatan premi sebesar Rp1,59 triliun dan memberikan kontribusi feebased Rp 149 miliar bagi Bank Mandiri. Sementara Aset AMFS mencapai Rp6,0 triliun dengan rasio Risk based capital mencapai 790.5% jauh melebihi

dari persyaratan dari Departmen Keuangan yang sebesar 120%, AMFS selain meberikan pelayanan produk asuransi jiwa ke segmen retail individu juga memberikan layanan produk bagi nasabah pemegang kartu kredit dan nasabah consumer loan Bank Mandiri. Dengan kinerja yang baik selama tahun 2009 AMFS memperoeh penghargaan dari majalah Media Asuransi sebagai Best Life Insurance Company, penghargaan dari Asosiasi Asuransi Jiwa (AAJI) sebagai Top Agent by Company 2008, Bancassurance Top Policy 2008, runner up Bancassurance Rookie of The Year 2008 , penghargaan dari lembaga Omnitouch International sebagai “The Best Customer Education 2009.

Sinergi Bank Mandiri dengan anak perusahaan PT. Mandiri Manajemen Investasi (MMI) sampai dengan tahun 2009, menghasilkan penjualan produk AUM reksadana Rp 5.71 trilun yang tersedia pada 487 cabang Bank Mandiri sebagai distributor agen penjual/ referral yang memiliki Lisensi WAPERD dari Bapepam dan di 14 distributor (agen penjual reksadana) lain nya yang tersebar di Indonesia dan 1 (satu) distributor berada di luar negeri. Sedangkan total penjualan produk AUM reksadana pada distributor selain Bank Mandiri mencapai Rp 8.90 triliun.

Selama Tahun 2009, MMI telah berhasil membukukan pendapatan gross 107,58 miliar dan membukukan laba bersih sebesar Rp10.98 miliar. Sementara itu, aset MMI per 31 December 2009 tercatat sebesar Rp 93.32 miliar.

MMI menyediakan beragam layanan jasa pengelolaan dana dalam bentuk: Reksa Dana (Mutual Fund) Pasar

RETAIL BANKINGMicro and Retail Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

189

Page 189: BMRI Annual Report 2009

Uang, Pendapatan Tetap, Campuran, Saham dan Reksa Dana Terstruktur, Discretionary Fund, dan Penasihat Investasi (Advisory).

Selama tahun 2009, MMI telah meluncurkan 25 Reksa Dana yang terdiri dari 22 Reksa Dana Terproteksi, 1 Reksa Dana Penyertaan Terbatas, dan 2 Reksa Dana Konvensional (yaitu Mandiri Investa Dana Syariah dan Mandiri Investa Keluarga).

Market share MMI telah meningkat dari 9,53% di tahun 2008 menjadi 12,71%. di tahun 2009 dan Asset Under Management kelolaan meningkat 88,6% dari Rp7,75 triliun di tahun 2008 menjadi Rp14,62 triliun di tahun 2009.

Berpegang pada prinsip “Berawal dari Kepercayaan” dan implementasi terhadap international best practice, MMI selalu memberikan pelayanan terbaik terhadap seluruh pemangku kepentingan seperti rekan bisnis dan juga investor, yang dibuktikan dengan pengakuan publik terhadap keberhasilan MMI dalam mengelola perusahaan maupun produknya dalam berbagai penghargaan:

• Reksa Dana Pasar Uang Terbaik 2009 untuk produk Mandiri Investa Pasar Uang dari Majalah Investor

• Reksa Dana Campuran Syariah Terbaik 2007, 2008, 2009 untuk produk Mandiri Investa Syariah Berimbang dari Majalah Investor

• Dana Kelolaan Terbesar Kategori Capital Market 2009 untuk produk

• Mandiri Investa Atraktif Syariah dari Karim Business Consulting

PROGRAM WIRAUSAHA MUDA MANDIRI

Sadar akan pentingnya peran wirausahawan dalam perekonomian Indonesia, Bank Mandiri melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) melaksanakan serangkaian kegiatan untuk mendorong munculnya figur wirausaha masa depan di Indonesia. Pada tahun ketiga, program Wirausaha Mandiri telah menyelesaikan penyusunan Modul Kewirausahaan bekerjasama dengan Univesitas Indonesia (UI), Institut Tehnologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Padjajaran (UNPAD) dan Institut Tehnologi Sepuluh November Surabaya, menyelenggarakan Workshop Wirausaha Mandiri di 9 kota besar di Indonesia yang berhasil menarik 6.117 mahasiswa dan calon-calon wirausahawan, memberikan beasiswa kepada 1.680 mahasiswa dari 56 PTN/PTS diseluruh Indonesia, dan tetap memberikan Penghargaan Wirausaha Mandiri kepada generasi muda yang telah berhasil berwirausaha dan menjadikan generasi muda sebagai ikon generasi muda yang sukses dan beretika.

SASARAN DI TAHUN 2010

Memasuki tahun 2010, direktorat Micro & Retail Banking akan terus mengupayakan tercapainya visi untuk menjadi retail franchise yang terdepan. Hal ini dapat dicapai melalui berbagai program strategis. Pertama-tama adalah dengan memperluas jaringan Micro & Retail Banking dengan menambah setidaknya 60 kantor cabang, lebih dari 2.000 jaringan ATM, dan 25.000 fasilitas EDC baru.

RETAIL BANKINGMicro and Retail Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

190

Page 190: BMRI Annual Report 2009

Jumlah outlet perbankan mikro akan ditingkatkan sehingga menjadi sekitar 1000 cabang sampai dengan akhir tahun 2010.

Kedua adalah dengan memperkuat posisi dan reputasi Bank Mandiri di mata para nasabah. Hal ini termasuk kegiatan promosi produk tabungan bank melalui tayangan “Mandiri Fiesta”, yaitu sebuah program tayangan yang cukup sukses dan menerima peringkat yang tinggi serta pangsa top of mind diantara berbagai program TV di Indonesia.

Ketiga adalah menyempurnakan tingkat pelayanan di seluruh kegiatan usaha secara terus-menerus. Hal ini termasuk memperluas penerimaan murid di Akademi Micro & Retail Banking yang dimiliki Bank, yang menyediakan beberapa program yang terdiri dari pengelolaan kantor

cabang, sekolah usaha mikro, dan sekolah manajemen ritel dan wealth management.

Keempat adalah melalui peningkatan aliansi silang dan sinergi dengan unit-unit bisnis lain dan anak-anak perusahaan. Melalui berbagai tindakan strategis tersebut dan secara konsisten menjamin pemberian layanan yang berkualitas kepada para nasabah Micro & Retail Banking, Bank Mandiri optimis dapat menjadi bank mikro dan ritel pilihan utama di Indonesia.

Tumbuh berkesinambungan lebih dari 8,7 juta nasabah dan 10 juta rekening, mengandalkan infrastruktur layanan terluas dan kanal elektronik yang handal dengan kualitas terbaik.

8,7 juta nasabah

RETAIL BANKINGMicro and Retail Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

191

Page 191: BMRI Annual Report 2009

BANK SINAR HARAPAN BALI

Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) merupakan salah satu bank terkemuka di Provinsi Bali yang fokus pada pembiayaan segmen mikro dan kecil yang berdiri sejak tahun 1970 dan diakuisisi oleh Bank Mandiri pada bulan Mei 2008. Hasil proses akuisisi tersebut, BSHB menjadi perusahaan patungan antara Bank Mandiri (80%) dan pemegang saham lainnya (20%).

Pada tahun 2009 BSHB berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp11,9 miliar meningkat 34,83% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, aset BSHB per 31 Desember 2009 tercatat sebesar Rp 648,2 miliar (tumbuh 62.74%) dengan rasio kecukupan modal CAR sebesar 25,57%. Rasio-rasio keuangan lainnya juga menunjukan performa yang baik yaitu LDR 97,45%, NIM 12,37%, ROA 3,68%, ROE 11,48% dan NPL gross 0,68%.

Sebagai bank yang fokus pada segmen Mikro dan Kecil, BSHB menerapkan stategi pengembangan usaha dengan membangun cabang-cabang yang

berada dekat pada target pasarnya yaitu nasabah segmen mikro. Pada tahun 2009 ini BSHB telah membuka 33 kantor cabang baru sehingga total BSHB telah memiliki 99 kantor cabang yang tersebar di seluruh Bali.

Portofolio pembiayaan Mikro dan Kecil BSHB meliputi 88% dari total kredit yang disalurkan, dan 59% diantaranya disalurkan pada usaha produktif yaitu untuk pembiayaan di sektor perdagangan, restoran dan hotel yang merupakan segmen usaha yang berkembang di Bali.

PT. Mandiri Manajemen Investasi, atau lebih dikenal dengan Mandiri Investasi, merupakan anak perusahaan dari PT. Mandiri Sekuritas dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang mulai terbentuk pada bulan Desember 2004, dengan komposisi kepemilikan PT. Mandiri Sekuritas 99% dan Koperasi Pegawai Mandiri 1% .

Saat ini produk Reksa Dana Mandiri Investasi telah didistribusikan pada 487 cabang Bank Mandiri sebagai

PT. MANDIRI MANAJEMEN INVESTASI

agen penjual/ referral yang memiliki Lisensi Waperd dari Bapepam dan di 14 distributor (agen penjual reksadana) yang tersebar di Indonesia dan 1 (satu) distributor berada di luar negeri.

Selama Tahun 2009, Mandiri Investasi telah berhasil membukukan pendapatan Rp 107,6 miliar dan membukukan laba bersih sebesar Rp10.97 miliar. Sementara itu, aset Mandiri Investasi per 31 Desember 2009 tercatat sebesar Rp 93,32 miliar dengan rasio kecukupan modal (MKBD, yang merupakan indikator kesehatan perusahaan manajemen investasi), 14 kali dari ketentuan.

Mandiri Investasi menyediakan beragam layanan jasa pengelolaan dana dalam bentuk: Reksa Dana (Mutual Fund) Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran,

Saham dan Terproteksi, Discretionary Fund, dan Penasihat Investasi (Advisory).

Pada tahun 2009, Mandiri Investasi telah meluncurkan 25 Reksa Dana yang terdiri dari 22 Reksa Dana Terproteksi, 1 Reksa Dana Penyertaan Terbatas, dan 2 Reksa Dana Konvensional (yaitu Mandiri Investa Dana Syariah dan Mandiri Investa Keluarga ).

Market share Mandiri Investasi telah meningkat dari 9,53% di tahun 2008 menjadi 12,30%. di tahun 2009 dan Asset Under Management kelolaan meningkat 88,6% dari Rp7,75 triliun di tahun 2008 menjadi Rp14,62 triliun di tahun 2009.

RETAIL BANKINGMicro and Retail Banking

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

192

Page 192: BMRI Annual Report 2009

PT. AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES

PT. AXA Mandiri Financial Services (AMFS) merupakan perusahaan patungan antara Bank Mandiri (49%) dan AXA (51%) yang beroperasi sejak Desember 2003, dan saat ini secara representatif berada di lebih dari 848 cabang Bank Mandiri yang tersebar di sepuluh wilayah, dengan menempatkan lebih dari 1.329 Financial Advisor dan 106 Sales Manager.

Selama tahun 2009, AMFS telah berhasil membukukan pendapatan premi sebesar Rp1,59 triliun dengan laba bersih sebesar Rp211,4 miliar. Sementara itu, aset AMFS per 31 Desember 2009 tercatat sebesar Rp6 triliun dengan rasio kecukupan modal (RBC/risk based capital, yang merupakan indikator kesehatan perusahaan asuransi), sebesar 809,1%, jauh melebihi ketentuan minimum dari Departemen Keuangan sebesar 120%.

AMFS menawarkan layanan perencanaan keuangan dan manajemen kekayaan melalui berbagai produk asuransi dan investasi yang memberikan nilai tambah kepada nasabah Mandiri. Untuk bisnis individu (ritel), AMFS menawarkan produk kombinasi asuransi dan investasi (unit-linked) yang memiliki beragam pilihan yang fleksibel dengan tingkat keuntungan yang optimal untuk memenuhi beragam kebutuhan seperti tabungan hari tua, dana pendidikan ataupun tujuan keuangan lainnya dimasa datang. Disamping produk unit-linked tersebut, AMFS juga menawarkan produk asuransi tradisional seperti Mandiri Jiwa Sejahtera, Mandiri Hospital Saving,

Mandiri Income Replacement dan Mandiri Jaminan Kesehatan yang memberikan tingkat proteksi yang lebih tinggi untuk pertanggungan jiwa dan kesehatan selain serangkaian asuransi perlindungan tambahan (riders).

Sementara untuk bisnis grup, AMFS juga menyediakan perlindungan asuransi bagi nasabah pemegang kartu kredit (Mandiri Protection) dan nasabah consumer loan Bank Mandiri. Ditahun 2009, AMFS juga meluncurkan produk Unit Link yang berbasis syariah, sehingga memberikan pilihan produk yang lebih beragam bagi nasabah Bank Mandiri.

Dengan kinerja yang baik ini, selama tahun 2009 AMFS memperoleh beberapa penghargaan antara lain penghargaan dari Majalah Media Asuransi kategori Best Life Insurance Company, penghargaan dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dalam ajang Top Agent Award sebagai Top Agent by Companies 2008, Bancassurance Top Policy 2008 dan Runner-up Bancassurance Rookie of The Year serta mendapat penghargaan Silver Award dari lembaga Omnitouch Intenational sebagai The Best Customer Education.

RETAIL BANKINGMicro and Retail Banking: AXA Mandiri

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

193

Page 193: BMRI Annual Report 2009

MANSYUR S. NASUTIONEVP Koordinator Consumer Finance

Direktorat Consumer Finance dalam 5 tahun ke depan bertekad menjadi pemimpin pasar di hampir seluruh produk kredit konsumsi, menjadi pemain terbesar No. 2 di kartu kredit dan meraih kontribusi market share yang signifikan di kredit otomotif.

Pada tahun 2009, Consumer Finance dapat melalui tantangan persaingan yang ketat di tengah-tengah krisis ekonomi global guna mencapai target dan prestasi baru. Direktorat ini bertanggungjawab terhadap kebutuhan pembiayaan konsumen berupa kredit kepemilikan rumah, kredit Mitra Karya (payroll loans), kredit tanpa agunan, kartu kredit dan pembiayaan kendaraan

bermotor. Sasaran kami adalah menjadi penyedia layanan keuangan yang paling inovatif di Indonesia dan sepanjang tahun, kami telah menerapkan beragam program pemasaran dan berinisiatif meluncurkan produk baru dengan tetap mempertahankan konsistensi untuk fokus pada strategi segmentasi produk dalam mendukung kinerja dan pertumbuhan usaha Consumer Finance.

KUNCI KEBERHASILAN DAN PENGHARGAAN INDUSTRI SELAMA 2009

Di tahun 2009, pendapatan bunga bersih sebesar Rp1,955 miliar dan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp356 miliar sehingga menghasilkan kontribusi margin bersih sebesar Rp 1,509 miliar yang menandai

RETAIL BANKINGConsumer Finance

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

194

Page 194: BMRI Annual Report 2009

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

TOTAL LOANS (Rp. Triliun)

5 10 15 20 25

CONTRIBUTION MARGIN (Rp. Miliar)

400 800 1200 1600 2000

NET INTEREST INCOME (Rp. Trilliun)

0,5 1 1,5 2 2,5

FEE INCOME (Rp. Miliar) 1)

100 200 300 400 500

OVERHEAD EXPENSES (Rp. Miliar)

40 80 120 160 200

PersonelGeneral & Administrative

NPL (%)

1 2 3 4 5

TOTAL LOAN DISBURSED (Rp. Triliun)

2 4 6 8 10

SALES VOLUME OF CARD (Rp. Trilliun)

2 4 6 8 10

DISTRIBUTIONS

CLBC CLBO

‘07 15 41

‘08 20 36

‘09 20 36

RETAIL BANKINGConsumer Finance

1) Termasuk Rp. 68 miliar non-recovery fee di 2008

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

195

Page 195: BMRI Annual Report 2009

peningkatan sebesar 83% dari Rp831 miliar di tahun 2008.

Bisnis Consumer Finance Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit yang tinggi di tengah ketatnya persaingan pada segmen pembiayaan konsumen tersebut. Total kredit meningkat sebesar 22% menjadi Rp23,6 triliun di tahun 2009 dari Rp19,3 triliun di tahun 2008, sementara industri mencatat pertumbuhan sebesar 19% di tahun 2009. Di akhir tahun 2009, pangsa pasar kredit konsumsi Bank Mandiri sebesar 5,49%, atau meningkat dari 5,35% di tahun 2008. Pada saat yang bersamaan, Bank Mandiri sebagai bank yang menjalankan prinsip kehati-hatian (prudent) tetap menekankan pada kualitas aset yang memberi andil dalam mempertahankan tingkat NPL pada kisaran 2,43% di tahun 2009 dibandingkan dengan 2,45% di tahun 2008.

Sebagai bagian dari strategi non organik perusahaan, Bank Mandiri telah menyelesaikan pengambilalihan PT. Tunas Financindo Sarana, yang selanjutnya diberi nama Mandiri Tunas Finance. Mandiri Tunas Finance merupakan penyedia kredit kendaraan bermotor dan pinjaman konsumen terbesar kelima, yang juga merupakan sektor usaha yang tengah berkembang pesat di Indonesia. Akuisisi Mandiri Tunas Finance yang memiliki 32 cabang di seluruh Indonesia, membantu mendongkrak pangsa pasar Bank Mandiri di bidang kredit pinjaman kendaraan bermotor. Sementara itu total kredit kendaraan bermotor sendiri telah mencapai Rp1,957 miliar di tahun 2009, meningkat 15.9% dibanding tahun 2008 yang sebesar Rp 1,689 miliar.

Selain itu, Mandiri Tunas Finance juga terus mengembangkan jaringan distribusinya, menawarkan harga yang kompetitif dan meningkatkan kualitas layanan proses persetujuan kredit yang menguntungkan bagi nasabah.

Bank Mandiri juga memperluas pangsa pasarnya pada segmen kredit kepemilikan rumah. Nilai kredit kepemilikan rumah sendiri tumbuh 24,5% di tahun 2009 mencapai Rp10,02 triliun dari Rp8.05 triliun di tahun 2008. Bisnis Consumer Finance Bank Mandiri memiliki 317.601 rekening dan menjalin kerjasama dengan 420 pengembang properti di Indonesia, sehingga mengukuhkan Bank Mandiri sebagai salah satu bank yang menawarkan fasilitas kredit kepemilikan rumah terbesar di negeri ini. Atas pencapaian prestasi dalam segmen kredit kepemilikan rumah ini, Bank Mandiri memperoleh penghargaan “The First Bank of Choice for Mortgage Financing” atau “Bank Pilihan Utama untuk Pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah” dari Indonesia Property & Bank Award 2009.

Selain itu Bank Mandiri terus memperbesar porsi Personal Loan (tumbuh 30.8% di tahun 2009) yang memiliki yield signifikan melalui fasilitas kredit Mitrakarya kepada pegawai perusahaan (payroll loans) yang tumbuh sebesar 24.3% dan Kredit Tanpa Agunan yang tumbuh 62.2% dan ditunjang juga oleh penawaran kredit beragunan (unsecured dan secured loans) sesuai kebutuhan pegawai.

Bisnis kartu kredit Bank Mandiri juga telah mencatatkan pertumbuhan yang kokoh di tahun 2009 dan mengukuhkan posisi Bank Mandiri

CONSUMER FINANCE

HANDAYANIConsumer Card Group

SARASTRI BASKOROConsumer Loans Group

RETAIL BANKINGConsumer Finance

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

196

Page 196: BMRI Annual Report 2009

sebagai yang terdepan dalam industri kartu kredit di Indonesia. Pada tahun 2009, jumlah kartu kredit Bank Mandiri telah meningkat 21% dari tahun 2008 menjadi 1,608,123 kartu dengan receivable sebesar Rp 2.989 Milyar dan Fee Based sebesar Rp 254 Milyar. Pertumbuhan ini membantu peningkatan pangsa pasar Bank Mandiri dalam industri kartu kredit menjadi 8,29% di tahun 2009.

Sebagai tambahan dari program pemasaran yang agresif dan terarah, direktorat Consumer Finance juga secara intensif bersinergi dengan unit bisnis Bank Mandiri lainnya seperti Corporate Banking, Commercial Banking dan Micro & Retail Banking. Inisiatif utama lain yang diterapkan pada tahun 2009 untuk bisnis kartu kredit termasuk pengembangan Call Center serta penerapan kartu berbasis-EMV untuk pemegang kartu

Visa dan MasterCard dimana dengan menggunakan kartu jenis ini pemegang kartu mendapatkan tingkat keamanan yang lebih tinggi.

Pada saat yang bersamaan, Direktorat Consumer Finance bekerjasama dengan tim manajemen risiko terus memantau kualitas aset melalui penerapan penilaian kredit dan perilaku. Fokus pada kualitas aset secara konsisten ini membantu untuk menjaga tingkat NPL pada bisnis kartu kredit sebesar 2,34% di tahun 2009. Pencapaian Bank Mandiri pada bisnis kartu kredit ini diakui sebagai yang terbaik untuk kawasan Asia Pasifik dengan pemberian penghargaan “Number 1 in Credit Card Management in Asia” (“Manajemen Kartu Kredit Nomor 1 di Asia”) dari The Asian Banker.

Kesetiaan nasabah adalah kunci utama atas pertumbuhan bisnis kartu kredit di

Bank Mandiri. Sepanjang tahun 2009, Bank Mandiri menawarkan kartu kredit yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah pada berbagai segmen. Bank juga telah meluncurkan berbagai rangkaian kegiatan promosi untuk terus menjaga dan mengembangkan loyalitas nasabah terhadap Bank Mandiri. Dengan terus memberikan perhatian besar pada kebutuhan nasabah, Bank Mandiri juga berhasil meningkatkan efisiensi dan efektifitas pada proses internalnya melalui penerapan ISO 9001:2000 – Quality Management Systems untuk proses transaksi di bank dan Standar Penanganan Data Elektronik (SPDE). Semua upaya ini bertujuan meningkatkan kesetiaan nasabah, sehingga dapat menghantar Bank Mandiri memperoleh penghargaan “Indonesia Bank Loyalty Award 2009” dari majalah Infobank.

Produktivitas pegawai Direktorat Consumer Finance meningkat signifikan sebesar 73%, dengan kontribusi Rp.1,68 miliar per pegawai.

73%

RETAIL BANKINGConsumer Finance

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

197

Page 197: BMRI Annual Report 2009

INISIATIF AGRESIF DI TAHUN 2010

Strategi pengembangan bisnis Consumer Finance akan diarahkan untuk mendukung pengembangan high yield business Bank Mandiri. Produk high yield yang akan lebih dikembangkan adalah credit card, personal loan, dan automotive dengan fokus pada penajaman target market di masing-masing daerah potensial, pengembangan produk yang variatif dan inovatif, strategi pemasaran yang terfokus, pricing strategy dan fitur produk yang inspiratif serta manajemen risiko yang dinamis. Aliansi strategis dengan unit bisnis lain dioptimalkan serta memanfaatkan jaringan cabang untuk melakukan cross selling produk-produk kartu kredit, KPR dan kredit perorangan lainnya.

Pada tahun 2010, kami mulai menerapkan rencana korporasi baru kami untuk periode 2010 sampai dengan 2014 dan sasaran kami adalah untuk menjadi yang terdepan pada segmen kredit perorangan (personal loans) dan kredit kepemilikan rumah serta menjadi bank pilihan utama dalam jasa pembiayaan kendaraan. Kami juga memiliki sasaran untuk menjadi bank terbesar kedua dalam bisnis kartu kredit di tahun 2014.

Semua tujuan ini akan dicapai melalui beberapa inisiatif yang akan terfokus pada pemasaran, jaringan informasi teknologi (IT), dan infrastruktur. Pada bisnis kartu kredit, kami akan lebih meningkatkan penerapan program Customer Lifecycle Management (CLM), yang akan memberikan kontribusi untuk mengoptimalisasi strategi penjualan dan pemasaran pada bisnis kartu kredit. Sementara dalam segmen kredit perorangan, kami akan

mengembangkan kredit tanpa agunan Mitra Karya (unsecured payroll loans) yang akan ditawarkan melalui strategi aliansi dengan unit bisnis lain yang ada di Bank Mandiri. Kami juga memiliki rencana untuk memperluas jaringan kami dengan menambahkan 5 kantor cabang consumer loans business untuk mendukung operasional kegiatan pinjaman kredit konsumen selain 5 pusat penjualan (sales centers) baru.

Sistem manajemen risiko yang kuat dan kemampuan serta kehandalan sumber daya manusia kami adalah pondasi dari strategi pertumbuhan usaha kami. Kami juga akan terus berinvestasi pada pegawai kami agar dapat memberikan solusi bernilai tambah kepada nasabah. Dasar-dasar pertumbuhan telah dibentuk dan direktorat Consumer Finance siap untuk memulai mencatatkan prestasi-prestasi baru di tahun 2010.

RETAIL BANKINGConsumer Finance

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

198

Page 198: BMRI Annual Report 2009

MANDIRI TUNAS FINANCE

Mandiri Tunas Finance (MTF) didirikan dengan nama PT. Tunas Financindo Sarana merupakan lembaga pembiayaan yang fokus pada pembiayaan kendaraan bermotor yang berdiri sejak tahun 1989 dan diakusisi Mandiri pada bulan Februari 2009. Hasil proses akusisi tersebut, MTF menjadi perusahaan patungan antara Bank Mandiri (51%) dan PT. Tunas Ridean (49%).

Sebagai perusahaan pembiayaan MTF mempunyai VISI menjadi perusahaan pembiayaan Otomatif Terbaik, Terbesar dan Terpercaya di Indonesia dengan strategi menjadi Top Of Mind dalam industri pembiayaan, tersedia di setiap wilayah Indonesia dan memiliki sales force yang efektif.

Pada tahun 2009 MTF berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp60,02 miliar dengan rasio keuangan ROA 4.51% dan ROE 19.88% serta Gross NPL/Total Kredit sebesar 0.73%. MTF memiliki 33 kantor cabang yang berlokasi di beberapa tempat di Indonesia. Dengan aliansi antara MTF dan cabang Mandiri menjadikan MTF memiliki jaringan di seluruh Indonesia. Sinergi juga berlanjut dengan cross sell dengan customer based yang besar dari Mandiri dan fleet financing corporate commercial. Selain itu MTF juga memiliki captive dealer yang terdiri dari

Tunas Group-Toyota, Daihatsu, Isuzu, Mercedes, BMW, Tunas Used Motor dan Tunas Used Car.

Untuk mendukung Visi MTF maka pada tahun 2010 MTF direncanakan untuk membuka 16 cabang baru dan 25 outlet baru serta enhancement IT untuk otomasi seluruh bisnis proses di MTF, rencana ini diperkirakan dapat lebih meningkatkan pembiayaan kendaraan bermotor secara signifikan.

Strategi ini yang didukung oleh program referral yang memanfaatkan sinergi sumber daya yang ada di Mandiri dan MTF yang terdiri dari jumlah pegawai yang besar, jumlah nasabah yang banyak, jumlah cabang yang banyak dan tersebar, dana funding yang berlimpah, jaringan showroom yang luas dan brand image yang berkualitas. Strategi lainnya adalah Stock Financing, yaitu suatu fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh Bank Mandiri kepada showroom register/non-register melalui Mandiri Tunas Finance sebagai agent channeling untuk meningkatkan kerjasama dalam pembiayaan kendaraan bermotor. Adapun produk-produk yang tersedia antara lain: Mandiri mobil yaitu pembiayaan mobil baru atau bekas untuk keperluan pribadi atau usaha dengan sumber penghasilan dari total penghasilan, Mandiri fleet mobil, yaitu pembiayaan mobil baru atau mobil bekas bagi perusahaan untuk keperluan operasional dengan sumber pembayaran angsuran dari keuangan perusahaan, Mandiri motor, yaitu pembiayaan sepeda motor baru atau sepeda motor bekas untuk pribadi atau

usaha dengan sumber penghasilan dari total penghasilan dan Mandiri fleet motor yaitu pembiayaan motor baru atau motor bekas bagi perusahaan untuk keperluan operasional dengan sumber pembayaran angsuran dari keuangan perusahaan.

Selain mendorong ekspansi pembiyaan, MTF juga menerapkan Risk Management Information System (RMIS) untuk memonitor risiko kredit portofolio sehingga dapat terukur dan menghasilkan return yang maksimal.

RETAIL BANKINGConsumer Finance: Mandiri Tunas Finance

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

199

Page 199: BMRI Annual Report 2009

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

200

Page 200: BMRI Annual Report 2009

CORPORATE CENTER & SHARED SERVICES

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

201

Page 201: BMRI Annual Report 2009

4 building block: organisasi & SDM; kebijakan, guidelines, dan prosedur; Data & System; serta penggunaan model & analisis.

1. ORGANISASI & SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk mendukung penerapan manajemen risiko, secara organisasi pada level Dewan Komisaris telah dibentuk Komite Pemantau Risiko. Selanjutnya, pada level Direksi telah

SENTOT A. SENTAUSADirektur Risk Management

Peningkatan risk awareness untuk seluruh pegawai Bank Mandiri dilakukan secara

terus menerus melalui sosialisasi maupun program yang sejalan dengan internalisasi

budaya perusahaan.

Pembentukan Risk Management Unit sebagai unit yang paling awal pada saat merger menjadi Bank Mandiri, menunjukkan bahwa pengelolaan risiko adalah bidang yang diutamakan dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan bisnis di Bank Mandiri. Penerapan manajemen risiko di Bank Mandiri telah melalui suatu proses yang panjang, dan telah mengalami beberapa kali evolusi, dari proses check and balance hingga menjadi pengarah dalam pelaksanaan bisnis

yang ekspansif namun tetap hati-hati. Belajar dari pengalaman Bank-Bank yang global, Bank Mandiri berupaya menerapkan manajemen risiko terkini sesuai international best practice tanpa melupakan kondisi lokal Indonesia dan tetap memenuhi segala ketentuan regulator.

Dalam prakteknya, penerapan manajemen risiko di Bank Mandiri menggunakan pendekatan ERM (Enterprise Risk Management), yang dibangun oleh

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESRisk Management

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

202

Page 202: BMRI Annual Report 2009

STRUKTUR TATA KELOLA MANAJEMEN RISIKO SECARA KESELURUHAN

DEWAN KOMISARIS

DIREKSI

RISK & CAPITAL COMMITTEE

• Interest Rate Risk

• Liquidity Risk

• Forex Risk

RISK MANAGEMENT

COMMITTEE

• Market Risk

• Credit Risk

• New Product &

Activities

• Capital

Management

ASSET & LIABILITY

COMMITTEE

CAPITAL INVESTMENT

COMMITTEE

Strategy and

Policy on Capital

& Investment

Allocation

OPERATIONAL RISK

COMMITTEE

• Operational Risk

• Legal Risk

• Reputation Risk

• Strategic Risk

• Compliance Risk

SBUs RISK MANAGEMENT UNIT COMPLIANCE & AUDIT

BUILDING BLOCK RISK MANAGEMENT

people & organization

data &system

model & analytics

policies, guidelines,procedures

dibentuk Risk & Capital Committee yang terdiri dari subkomite Risk Management Committee, Asset & Liabilities Committee, Operational Risk Committee, dan Capital & Investment Committee.

Pelaksanaan pengelolaan risiko secara khusus dilaksanakan oleh Direktorat Risk Management yang terdiri atas Credit Risk & Policy Group, Market & Operational Risk Group, Corporate Risk Group, Commercial Risk Group, Retail & Consumer Risk Group.

Peningkatan risk awareness untuk seluruh pegawai Bank Mandiri dilakukan secara terus menerus melalui sosialisasi maupun program

yang sejalan dengan internalisasi budaya perusahaan. Sedangkan untuk peningkatan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan tehnis terkait pengelolaan risiko, pada 2009 telah dibentuk Risk Management Academy (RMA) yang secara rutin menyelenggarakan pelatihan secara in house baik bagi pegawai di lingkungan Direktorat Risk Management maupun Direktorat lainnya.

2. KEBIJAKAN & PROSEDUR

Sebagai landasan operasional pengelolaan risiko, Bank telah menyusun Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) yang secara periodik direview dan direvisi

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESRisk Management

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

203

Page 203: BMRI Annual Report 2009

sesuai dengan kondisi lingkungan bisnis dan regulasi terkini.

Melengkapi KMRBM, untuk area bisnis yang lebih spesifik, Bank telah memiliki Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri (KPBM), Kebijakan Treasury Bank Mandiri (KTBM), dan Kebijakan Operasional Bank Mandiri (KOBM). Masing-masing kebijakan ini, dijelaskan secara lebih rinci pada level operasi dalam bentuk Standar Prosedur Kredit (SPK) untuk setiap segmen kredit, Standar Prosedur Treasury (SPT) untuk Trading Book dan ALM (Asset Liability Management) serta Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk setiap aktivitas operasi bank. Keseluruhan perangkat kebijakan ini merupakan bagian dari arsitektur kebijakan yang berlaku di Bank Mandiri, yang direview secara berkala minimal sekali dalam setahun.

3. SISTEM & DATA

Secara terus-menerus, Bank mengembangkan sistem terkait manajemen risiko agar dapat mendukung proses bisnis yang lebih efisien dan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan hati-hati. Pada tahun 2009, Bank berinisiatif untuk mengimplementasikan ILP (Integrated Loan Processing) disamping LOS (Loan Origination System) untuk menjaga kualitas data baik di segmen korporasi, komersial maupun retail. Pada saat yang sama Bank juga mengimplementasikan Integrated Collection System yang tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas aktivitas collection, khususnya di segmen konsumer dan ritel. Untuk kegiatan treasury, Bank telah mengimplementasikan Summit System sebagai upaya untuk

RISK MANAGEMENT

PARDI SUDRADJATMarket & Operational Risk Group

SETYOWATICredit Risk & Policy Group

SULAEMANCorporate Risk Group

KARTINI SALLYCommercial Risk Group

SANTAPUTRA PITARetail & Consumer Risk Group

mengelola risiko trading book. Untuk mendapatkan gambaran profil risiko Bank Mandiri baik selaku perusahaan induk maupun profil risiko Bank yang terkonsolidasi dan terintegrasi sudah dengan Perusahaan Anak, Bank telah mengimplementasikan Risk Profile Mandiri (RPM) system.

Tahun 2009 juga ditandai dengan dimulainya proyek ERM system, yaitu suatu sistem yang dapat memantau pengelolaan risiko secara holistik, dan mampu menghitung modal untuk mengcover semua jenis risiko, serta menentukan penilaian kinerja berbasis risiko untuk semua unit bisnis, produk dan jasa bank.

Untuk mendukung dan menjaga kualitas data sebagai bagian yang vital dalam pengelolaan risiko dan pengambilan keputusan strategis, pada tahun 2009 dimulai inisiatif “Data Quality Awareness (DQA)” sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari implementasi ERM Project. DQA diimplementasikan sejalan dengan proses internalisasi budaya perusahaan, khususnya untuk meningkatkan “risk awareness” seluruh jajaran Bank Mandiri.

4. MODEL & ANALYTICS

Sesuai dengan best practice internasional, Bank secara berkelanjutan menerapkan pengukuran risiko melalui pendekatan permodelan kuantitatif maupun kualitatif melalui pengembangan model risiko seperti rating, scoring, model VaR, dan model lainnya sebagai pelengkap atas judgmental decision making. Untuk menjaga keandalan dan validitas model, secara periodik model tersebut dilakukan kalibrasi,

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESRisk Management

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

204

Page 204: BMRI Annual Report 2009

dan divalidasi. Sehubungan dengan hal tersebut, Bank secara khusus membentuk unit Model Risk Validation.

5. ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (ERM)

ERM merupakan pengelolaan risiko secara terintegrasi, yang menghubungkan antara strategic planning, risk appetite, execution, risk assessment dan performance evaluation, dalam upaya memaksimalkan shareholder value.

ERM diterapkan melalui pendekatan two-prong yaitu:

1. Pengelolaan risiko pada aktivitas operasional; ditujukan untuk mengelola risiko agar tidak melebihi toleransi risiko yang sudah ditetapkan, meliputi pengelolaan risiko kredit melalui front end, middle end dan back end, pengelolaan risiko pasar dan likuiditas melalui sistem limit, dan pengelolaan risiko operasional dengan menggunakan ORM tools seperti RCSA (risk and control self assessment, key risk indicators dan Mandiri Loss Event Database). Bank melakukan pengelolaan risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yaitu risiko kredit, pasar, likuiditas, dan operasional. Termasuk dalam pengelolaan risiko operasional adalah risiko legal, risiko reputasi, risiko strategis, dan risiko kepatuhan yang dalam pelaksanaannya telah tercermin dalam laporan profil risiko secara terkonsolidasi, termasuk Perusahaan Anak.

2. Memastikan kecukupan modal untuk mengcover risiko kredit,

risiko pasar dan risiko operasional, baik dalam kondisi normal maupun kondisi stress.

Modal untuk mengcover risiko menjadi dasar bagi Bank dalam mengimplementasikan VBM (value based management) dengan pengukuran RORAC (return on risk adjusted capital) sehingga Bank dapat mengidentifikasi unit bisnis, segmen, produk, wilayah yang memberikan nilai tambah bagi Bank. Dengan demikian, Bank dapat fokus mengembangkan bisnis yang paling memberikan nilai tambah bagi Bank. Dengan ERM, manajemen risiko sudah melekat dengan perencanaan bisnis jangka panjang dan sustainable.

A. PENGELOLAAN RISIKO PADA AKTIVITAS OPERASIONAL

1. PENGELOLAAN RISIKO KREDIT

Secara prinsip pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat transaksional maupun tingkat portofolio. Pada tingkat transaksional diterapkan prinsip four–eye, yaitu setiap pemutusan kredit melibatkan Business Unit dan Credit Risk Management Unit secara independen untuk memperoleh keputusan yang obyektif. Mekanisme four-eye dilakukan oleh Credit Committee sesuai limit kewenangan, dimana proses pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Komite Kredit.

Pemegang Kewenangan Memutus Kredit sebagai anggota Credit Committee memiliki kompetensi, kemampuan dan integritas yang

tinggi, sehingga proses pemberian kredit dapat dilakukan secara obyektif, komprehensif dan hati-hati.

Portfolio Guidelines Pada tingkat portfolio, pengelolaan

risiko dilakukan dengan pendekatan active portfolio management di mana Bank secara proaktif memelihara diversifikasi portfolio pada tingkat optimal dengan risk exposure sesuai dengan risk appetite yang ditetapkan oleh Bank. Dalam pelaksanaannya Bank menggunakan alat bantu (tools) yang dinamakan Portfolio Guideline (PG). PG terdiri dari tiga bagian yaitu Industry Classification, Industry Acceptance Criteria dan Industry Limit.

Industry Classification (IC) mengelompokan sektor industri ke dalam 3 kelompok berdasarkan prospek industri dan risiko. IC digunakan Bank dalam menetapkan target market industry. Alat bantu yang ke dua adalah Industry Acceptance Criteria (IAC) yang merupakan kriteria dasar yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan kriteria dan kualifikasi debitur yang dapat diterima risikonya oleh Bank pada sektor industri tertentu. IAC digunakan Bank dalam menetapkan targeted customer. Tool ke tiga adalah Industry Limit (IL) yang memberikan batasan jumlah exposure maksimal yang dapat diberikan pada sektor industri tertentu.

Dengan diterapkannya portfolio guideline, kini Bank secara proaktif membidik perusahaan terbaik (winner players) pada industri

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESRisk Management

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

205

Page 205: BMRI Annual Report 2009

prioritas yang dapat memberikan nilai tambah secara ekonomis sebagai targeted customer.

Proses seleksi secara proaktif ini telah menciptakan hubungan kemitraan yang professional dan berkelanjutan (sustainable) serta bersifat jangka panjang antara Bank dengan nasabah atau calon nasabah.

PG secara rutin di review dan sudah dilakukan back testing sehingga senantiasa relevan dan up-to-date serta memiliki predictive value pada tingkat yang dapat diterima. Sebagai langkah antisipatif (early warning signal), dilakukan proses stress test terhadap portfolio Bank secara berkala untuk mengetahui perubahan kualitas portfolio Bank per segmen atau per sektor industri, akibat perubahan beberapa parameter kondisi ekonomi ekstrim yang mungkin terjadi (extreme plausible). Hasil stress test digunakan sebagai langkah antisipatif Bank mempersiapkan alternatif mitigasi risiko, apabila kondisi ekstrim tersebut terjadi.

Underwriting Methodology Untuk mengidentifikasi serta

mengukur risiko tingkat transaksional pada setiap aplikasi kredit yang diproses, digunakan sistem Rating dan Scoring. Bank merancang sistem Rating/Scoring berdasarkan karakteristik segmen kredit yang ada di Bank Mandiri, yaitu segmen korporat, kredit menengah kecil, kredit mikro, kredit konsumer, dan kartu kredit.

Untuk menjaga kualitas rating dan scoring system , Bank menyusun Pedoman Penyusunan dan Pengembangan Model Credit Rating dan Credit Scoring. Sistem monitoring kinerja model dilakukan melalui penyusunan laporan Credit Scoring Review dan Rating Outlook, yang diterbitkan secara triwulan dan semesteran. Rating dan scoring yang digunakan divalidasi oleh unit independen di luar unit pengembang model.

Sehubungan dengan penerapan Basel II, rating dan scoring yang digunakan sudah dapat memberikan nilai Probability of Default (PD), selain peringkat (rating) debitur. Untuk melengkapi kemampuan dalam pengukuran economic capital, Bank sedang mengembangkan pemodelan Exposure at Default (EAD) & Loss Given Default (LGD).

Selain sistem Rating dan Scoring yang digunakan untuk membedakan kualitas debitur, Bank menggunakan spread sheet keuangan yang disebut dengan Nota Analisa Kredit (NAK) yang komprehensif untuk menentukan kelayakan debitur, dan menentukan limit kredit debitur. Selain itu bank mengembangkan sistem Loan Monitoring System

PORTFOLIO GUIDELINES

IndustryClass

IndustryLimit

IndustryAcceptance

Criteria

Portfolio Guideline

Targeted ProspectiveIndustry

Eligible IndividualCustomer

Maximum ExposureLimit

PORTFOLIOGUIDELINES

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESRisk Management

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

206

Page 206: BMRI Annual Report 2009

28%

yang telah terintegrasi dalam sistem ILP (Integrated Loan Processing)/LOS (Loan Origination System) untuk memonitor kredit yang sudah ada dalam portfolio, agar dapat dilakukan antisipasi apabila terjadi masalah. Sistem ILOP sudah dapat melakukan proses secara end-to-end.

Sebagai upaya memitigasi risiko kredit untuk masing-masing debitur, Credit Committee menentukan Struktur Kredit termasuk covenant yang tepat sesuai kebutuhan dan kondisi debitur, sehingga kredit yang diberikan benar-benar efektif dan menguntungkan bagi debitur maupun Bank Mandiri.

Credit Monitoring Bank melakukan credit monitoring

terhadap seluruh debitur sekurang-kurangnya secara triwulanan. Untuk mengidentifikasi debitur - debitur yang berpotensi mengalami

kesulitan pembayaran kewajiban kredit, Bank menggunakan Loan Monitoring System. Pada proses monitoring, Bank melakukan deteksi dini dengan analisa Watch List (Early Warning Analysis) terhadap seluruh kredit debitur Corporate dan Commercial. Berdasarkan hasil analisa tersebut, Bank menetapkan account strategy dan tindakan secara dini untuk mencegah terjadinya NPL.

Untuk segmen retail dan konsumer dilakukan monitoring pada tingkat portfolio melalui analisa portfolio dari berbagai aspek (kualitas dan kuantitas portfolio dari berbagai perspektif: industri, wilayah, produk, jenis kredit, unit bisnis, segmen dll). Bank juga mempunyai dashboard report risk profile yang menggambarkan inherent risk portfolio kredit dan efektifitas mekanisme kontrolnya. Kedua

report ini di update setiap bulan dan diinformasikan kepada direksi dan unit-unit perkreditan (unit bisnis, unit risiko dan unit supporting), sehingga kondisi dan perkembangan portfolio selalu termonitor dan strategi yang ditetapkan tepat waktu dan selalu in line dengan kondisi perkreditan.

Untuk monitoring kondisi portfolio terhadap perkembangan kondisi perekonomian Bank melakukan simulasi dampak memburuknya kondisi perekonomian terhadap portfolio. Berdasarkan hal tersebut, Bank menetapkan langkah-langkah yang bersifat antisipatif. Efektifitas langkah antisipasi ini dapat dilihat pada performa Bank semester I/2009 yang menunjukkan tingkat NPL tetap membaik di saat bank-bank lain mengalami kenaikan NPL. Pada akhir tahun 2008 terjadi gejolak ekonomi dunia akibat kasus

Dengan diterapkannya portfolio guideline, kini Bank secara proaktif membidik perusahaan terbaik (winner players) pada industri prioritas yang dapat memberikan nilai tambah secara ekonomis sebagai targeted customer.

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESRisk Management

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

207

Page 207: BMRI Annual Report 2009

Other 35,5 % • Pertambangan (5,6 %) • Industri tekstil (2,9 %) • Industri bahan kertas (2,5 %) • Listrik, gas, dan air (1,6 %) • Jasa-jasa (1,0 %) • Industri lainnya (6,1 %) • Lain-lain (15,6 %)

subprime mortgage di USA, Bank berhasil mengambil langka-langka antisipatif yang sangat efektif sehingga sepanjang Semester I-2009 bank tetap berada dalam kondisi baik.

Portfolio Management Risiko konsentrasi merupakan

salah satu risiko yang timbul dari eksposur yang berlebihan kepada suatu individu atau entitas, wilayah geografis, sektor industri, atau produk tertentu yang berpotensi menimbulkan kerugian kepada Bank. Untuk menghindari terjadinya konsentrasi risiko kredit pada suatu industri tertentu atau debitur tertentu, Bank secara aktif melakukan pembatasan eksposur melalui Kebijakan Limit (Industry Limit dan Limit Debitur). Penetapan limit didasarkan pada ketersediaan modal bank, batasan exposure risiko yang dapat diterima (risk appetite),

tingkat diversifikasi dan juga prospek bisnisnya.

Industry Limit merupakan salah satu kebijakan limit yang menetapkan alokasi portfolio maximum per industri (berdasarkan Industry Class) yang memperhitungkan faktor-faktor tersebut di atas sehingga limit yang ditetapkan tidak berupa single limit tetapi terdiri dari beberapa tingkatan limit. Industri dengan klasifikasi “Sangat Disarankan” memiliki limit s.d. 20%, klasifikasi “Disarankan” limit s.d. 15%, dan klasifikasi “Selektif” limit s.d. 7,5%.

Pembatasan limit debitur ditetapkan

melalui ketentuan in-house limit yang merupakan batas maksimum pemberian kredit oleh Bank (BMPK Internal), di mana besarnya limit in-house lebih konservatif dari BMPK. Tujuan penetapan in-house limit tersebut agar pemberian kredit kepada pihak terkait debitur/group serta BUMN, tidak melampaui BMPK yang ditetapkan Bank Indonesia.

Credit Collection & Recovery Retail & Consumer Lending

Kebijakan penanganan collection Sebagai bagian dari Direktorat Risk Management, kebijakan penanganan dan recovery untuk kredit yang bersifat massal (mass production) di segmen retail dan consumer, dibuat secara lebih fokus, sistematis, agresif dan terpadu berdasarkan jenis produk dan masing-masing bucket collection. Kebijakan tersebut didukung oleh Automated Collection System yang sifatnya end-to-end dan dilengkapi dengan collection tools antara lain :

KOMPOSISI KREDIT PER SEKTOR EKONOMI

Perdagangan 12,5 %Industri makanan, minuman 11,1 %Pertanian 10,9 %Jasa-jasa dunia usaha 9,2 %Pengangkutan 8,1 %Industri pengolahan kimia dan hasil bumi 6,9 %Kontruksi 6,1 %

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESRisk Management

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

208

Page 208: BMRI Annual Report 2009

a. Call Monitoring System untuk memonitor/merekam seluruh kegiatan penagihan yang dilakukan melalui telepon guna meminimalisir Reputational Risks dan digunakan sebagai alat untuk training/coaching

b. Auto Predictive Dialer (Melita) untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas proses collection Kartu kredit yang terintegrasi dengan Behavior Score.

Strategi penagihan berdasarkan Collection & Recovery Score pada produk kartu kredit telah dilaksanakan sejak kuartal II tahun 2009 untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses penagihan. Review dan penyempurnaan terhadap implementasi scoring tersebut dilakukan secara periodik sesuai dengan perkembangan bisnis terkini. Bank akan terus melakukan enhancement terhadap Automated Collection System terkait Debt Relief Program (restrukturisasi) kartu kredit sebagai upaya pemenuhan ketentuan Bank Indonesia mengenai pembatasan pengaturan kolektibilitas kredit restrukturisasi.

2. PENGELOLAAN RISIKO PASAR

Risiko Pasar – Trading Book Dalam pengelolaan risiko pasar

trading book, Bank menerapkan prinsip segregation of duties. Terdapat pemisahan fungsi antara pihak yang melakukan transaksi, yang melakukan pencatatan transaksi, verifikasi, valuasi , serta pengukuran risiko pasarnya

termasuk penghitungan kewajiban pemenuhan modal minimum (KPMM). Disamping itu, dilakukan pemisahan antara unit yang melakukan transaksi dengan unit settlement, dan unit pembuat kebijakan, prosedur dan penetapan limit, yang memonitor pemenuhan ketentuan dan pengujian posisi dalam kondisi pasar yang berubah serta pelaporan yang tepat waktu.

Pengelolaan risiko pasar dilakukan antara lain melalui monitoring aktivitas trading treasury dan menetapkan limit transaksi yang meliputi Value at Risk Limit (VaR Limit), limit nominal dealer, dan dealer loss limit yang dilaporkan dalam Trading Risk Profile secara periodik yaitu harian, mingguan dan bulanan.

Laporan bulanan didalamnya termasuk mengenai perhitungan Stress Testing/Scenario Analysis yang mengukur pergerakan kondisi pasar abnormal secara kuantitatif, dan hasil back testing untuk menilai efektivitas pengukuran VaR dan akurasi metodologi yang digunakan.

Dalam merespon perubahan harga faktor pasar (nilai tukar dan suku bunga) dan volume bisnis, Bank telah meninjau kembali penetapan besarnya risk factor atau Potential Future Exposure (PFE) dan besarnya limit VAR untuk melakukan aktivitas treasury.

Bank telah siap melakukan perhitungan KPMM risiko pasar dengan menggunakan Model Internal yang menggunakan model VaR. Metode Value at Risk dilakukan

dengan menggunakan confidence level 99% dan holding period 10 hari. Perhitungan VaR untuk penggunaan internal dilakukan dengan confidence level 99% dan holding period 1 hari.

Untuk memastikan model VaR telah cukup akurat, Bank melakukan proses Back Testing.

Risiko Pasar – Banking Book Risiko Pasar banking book terdiri dari risiko suku bunga yang diakibatkan oleh aktivitas perbankan (assets & liabilities) dan risiko nilai tukar. Risiko pasar banking book dikelola dengan tujuan agar neraca Bank dapat bertahan pada perubahan suku bunga dan nilai tukar, sehingga pencapaian NII (net interest income) dan nilai ekonomis dari modal dapat dikendalikan sesuai dengan toleransi risiko bank.

Bank melakukan pengelolaan risiko suku bunga dan risiko nilai tukar dengan menjaga agar posisi neraca Bank sejalan dengan prediksi arah pergerakan faktor suku bunga dan nilai tukar. Risiko suku bunga terutama terjadi karena terjadi gap suku bunga (repricing gap). Repricing gap terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan dalam scheduled maturity atau waktu repricing antara aset, kewajiban dan komponen off balance sheet yang dimiliki oleh Bank. Mismatch suku bunga yang terjadi dikelola dengan menggunakan antara lain interest rate swaps.

Risiko nilai tukar terutama disebabkan oleh risiko transaksi

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESRisk Management

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

209

Page 209: BMRI Annual Report 2009

perbankan dalam valuta asing. Risiko transaksi dikelola dengan melakukan pemantauan terhadap posisi devisa netto (PDN) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, dan ketentuan internal yang lebih prudent. Selama tahun 2009, dampak fluktuasi nilai tukar terhadap posisi finansial Bank tidak signifikan. Per 31 Desember 2009, PDN Neraca sebesar 9,09% dan PDN keseluruhan (absolut) sebesar 3,44% dari modal.

Untuk memperkuat pengelolaan risiko pasar suku bunga banking book, Bank melakukan simulasi, analisa sensitivitas, stress testing dan gap analysis.

Manajemen Pricing Sebagai bagian dari pengelolaan risiko suku bunga, Bank menerapkan kebijakan pricing baik untuk produk dana maupun produk kredit. Kebijakan Pricing merupakan salah satu strategi yang dilakukan dalam upaya mendukung Bank menguasai revenue market share dengan cara memaksimalkan Net Interest Margin (NIM).

Dalam penetapan pricing Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank mempertimbangkan faktor internal antara lain biaya dana, struktur dan target pendanaan, serta faktor eksternal antara lain likuiditas pasar dan suku bunga pasar. Dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal tersebut, Bank menerapkan strategi aggressive atau defensive.

Untuk penetapan pricing Kredit, Bank menerapkan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (Risk Based

VAR DAN BACK TESTING TAHUN 2009

25

15

5

0

(5)

(15)

(25)

(Rp. Miliar)

21

Des

’07

15 J

an ’0

8

9 F

eb ’0

8

5 M

ar ’0

8

30

Mar

’08

24

Ap

r ’0

8

19 M

ei ’0

8

ANALISIS SENSITIVITAS SUKU BUNGA

Keterangan Desember 2008 Desember 2009

NII Sensitivity 100 bps, NII 12 Mo

(% terhadap target NII) 0.94 % 0.72 %

EVE Sensitivity (100 bps; % Equity) 1.45 % 0.77 %

Earning at Risk (% Equity) 1.66 % 0.50 %

Capital at Risk (% Equity) 2.33 % 2.31 %

VALUE AT RISK PER 31 DESEMBER 2009 Rp. Miliar

VaR Akhir Maksimum Minimum Rata Akhir thn ‘09 -rata thn ‘08

FX VaR 2,84 16,44 0,38 2,83 18,07

IR VaR 1,57 20,95 0,97 7,89 19,07

Correlation Effect (1,22)

Total VaR 3,20 25,00 1,28 8,82 26,18

Utilisasi VaR 6,6% 41,0% 2,1% 14,5% 42,9%

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESRisk Management

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

210

Page 210: BMRI Annual Report 2009

Pricing). Struktur pembentukan suku bunga kredit, terdiri dari Cost of Funds, Overhead Cost, Cost of Allocated Capital dan Risk Premium. Bank menetapkan Required Yield yang merupakan tingkat imbal hasil minimum yang menjadi target Bank.

3. PENGELOLAAN RISIKO LIKUIDITAS

Likuiditas merupakan kemampuan Bank untuk memenuhi seluruh kewajiban finansial yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu dengan harga wajar. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, kewajiban kepada counterparty dan komitmen kredit kepada debitur. Risiko likuiditas disebabkan oleh ketidakmampuan Bank untuk menyediakan likuiditas dengan harga wajar yang akan berdampak kepada profitabilitas dan modal Bank.

Untuk mengelola risiko likuiditas, Bank menetapkan kebijakan antara lain pemeliharaan cadangan likuiditas setiap saat secara optimal, yaitu antara risiko likuiditas dan biaya memelihara aset likuid. Upaya lain dalam pengelolaan risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan limit risiko likuiditas, dan memantau realisasi indikator risiko likuiditas terhadap limit. Selain itu, secara periodik bank melakukan penyusunan scenario analysis dan contingency plan, dan menyusun strategi pendanaan kebutuhan likuiditas sesuai dengan kondisi internal dan eksternal.

Likuiditas Bank saat ini diukur melalui tingkat primary reserve dan

secondary reserve. Primary reserve adalah kas di cabang-cabang dan saldo Giro Wajib Minimum (GWM) Primer di Bank Indonesia. Per 31 Desember 2009, Bank memelihara GWM Primer sebesar 5,71% dari total dana pihak ketiga Rupiah dan 1,01% dari total dana pihak ketiga valuta asing.

Secondary reserve Bank ditempatkan dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), penempatan antar bank (termasuk ekses likuiditas valas yang ditempatkan pada rekening Nostro) dan efek-efek yang mudah diperjualbelikan (portfolio trading dan available for sale).

Per 31 Desember 2009, Bank memelihara Secondary Reserve sebesar 16,23% dari total dana masyarakat.

Konsentrasi Dana Nasabah Besar menunjukkan seberapa besar ketergantungan Bank terhadap sumber dana yang berasal dari

nasabah besar yang umumnya bersifat rentan dan tidak stabil.

Per 31 Desember 2009, simpanan 50 deposan terbesar Bank adalah sebesar 15,6% dari total dana masyarakat (tidak termasuk simpanan dari bank lain), membaik dibandingkan per 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007 sebesar masing-masing 17,3% dan 19,0%.

Bank menggunakan metodologi liquidity gap untuk mengestimasi potensi risiko likuiditas yang akan dihadapi Bank di masa mendatang. Berdasarkan rencana bisnis Bank dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2010, sampai dengan 12 bulan ke depan likuiditas Bank diproyeksikan akan berada dalam posisi surplus yang optimal.

4. PENGELOLAAN RISIKO OPERASIONAL

Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan atau tidak

RASIO SECONDARY RESERVE TERHADAP DANA MASYARAKAT (%)

RASIO SIMPANAN NASABAH BESAR TERHADAP DANA MASYARAKAT (%)

5 10 15 20 5 10 15 20

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESRisk Management

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

211

Page 211: BMRI Annual Report 2009

Untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan pengelolaan risiko operasional, Bank sudah melakukan alignment metodologi risiko operasional dengan pola Risk Based Audit, sehingga dapat dihindarkan pekerjaan duplikasi yang tidak efisien. Pada kolaborasi ini, hasil penilaian risiko suatu unit kerja, menjadi dasar proses pemeriksaan audit berdasarkan profil risiko.

Inisiatif baru tahun 2009, Bank menyediakan media Letter to CEO sebagai bentuk implementasi Whistle Blowing System, dalam rangka menunjang pengelolaan risiko operasional.

Proses pengelolaan risiko operasional dilakukan oleh seluruh unit kerja Bank. Pelaksanaan implementasi ORM tools dibantu oleh ORM Coordinator (dilakukan oleh Regional Internal Control untuk kantor wilayah, dan dilakukan oleh Quality Assurance & Compliance untuk unit kerja kantor pusat). Implementasi ORM tools didiskusikan serta dilaporkan pada Forum Manajemen Risiko Operasional, baik di tingkat Wilayah ataupun Pusat melalui Operational Risk Committee.

Unit kerja melakukan proses pengelolaan risiko operasional dengan cara: menentukan target kerja utama dari unit kerja, kemudian mengidentifikasi risiko yang dapat menggagalkan rencana tersebut. Bank menilai risiko dari sisi dampak (impact) dan frekuensi kejadian (likelihood), memantau trend risiko yang ada di

unit kerja. Selanjutnya unit kerja menilai perangkat manajemen risiko yang sudah ada. Apabila diperlukan perbaikan, unit kerja menentukan action plan untuk dapat melakukan mitigasi risiko dengan baik. Dari proses tersebut, Unit kerja menghasilkan profil risiko operasional yang menggambarkan eksposur risiko operasional unit kerja yang akan dijadikan dasar dalam pembuatan profil risiko operasional Bank. Laporan profil risiko operasional tingkat korporasi (bankwide) yang sudah di review oleh unit Internal Audit dipresentasikan kepada Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Bank Indonesia secara periodik.

Business Continuity Management Bank telah memiliki suatu

rencana komprehensif yang berisi langkah-langkah yang harus diambil sebelum, selama dan setelah terjadinya suatu keadaan darurat secara terdokumentasi, teruji untuk menjamin kelangsungan operasional Bank dalam bentuk Kebijakan Business Continuity Planning (BCP), Disaster Recovery Plan (DRP) dan pembentukan Disaster Recovery Center (DRC) sejak tahun 2003. Kebijakan kelangsungan usaha disempurnakan secara berkala dan pada tahun 2010 dibentuk satu unit kerja khusus yang akan menangani hal ini secara komprehensif. Supaya penerapan pengelolaan risiko menjadi lebih proaktif, Bank memanfaatkan sarana e-Learning untuk mengembangkan budaya pengelolaan risiko.

berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Risiko operasional mencakup risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko reputasi dan risiko strategik.

Pengelolaan risiko operasional bertujuan untuk meningkatkan risk awareness, memahami eksposure risiko operasional pada unit kerja dan Bank, perbaikan proses internal secara berkelanjutan serta menurunkan frekuensi dan/atau dampak dari suatu kerugian akibat risiko operasional, sehingga level risiko operasional dapat ditekan sesuai toleransi risiko bank.

Untuk melakukan pengelolaan terhadap risiko operasional, Bank mempergunakan perangkat (ORM Tools).

Kerangka kerja manajemen risiko operasional memperhatikan regulasi Bank Indonesia dan Basel II, dan ketentuan internal Bank yang berlaku. Kebijakan risiko operasional dituangkan dalam Kebijakan Operasional Bank Mandiri (KOBM), dan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang berisi teknis pengelolaan risiko operasional baik aspek governance, prosedur dan sistem pelaporan.

Untuk melakukan mitigasi risiko pada produk dan aktivitas baru, Bank melakukan assessment terhadap 8 (delapan) jenis risiko yang diperkirakan dapat menjadi hambatan, dengan mengacu pada SPO Produk dan Aktivitas Baru (PAB).

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESRisk Management

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

212

Page 212: BMRI Annual Report 2009

PROSES MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL

PENGENDA

LIA

N

IDEN

TIFIKASI PENGUKURA

N

PEMANTAUAN

SASARANBISNIS

Stress testing memberikan early warning signal kepada pihak manajemen Bank dengan menggambarkan hasil simulasi bisnis jika kondisi ekstrim terjadi, seberapa besar kerugian yang timbul serta bagaimana dampaknya terhadap modal. Dengan melakukan stress testing, Bank akan menyusun contingency plan guna mengantisipasi dampak kondisi ekstrim yang terjadi.

Berdasarkan pelaksanaan stress testing, nilai rasio kecukupan

ORM TOOLS

ORM Tools

Risk & Control Self Assessment (RCSA)

Mandiri Loss Event Database (MLED)

Key Risk Indicator (KRI)

Penjelasan

RCSA dipergunakan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko yang melekat pada aktivitas, dan menilai kualitas kontrol. RCSA dilakukan melalui proses workshop, dimana unit kerja melakukan proses identifikasi risiko serta control atas seluruh proses kerja utama , memantau trend tingkat risiko melekat, serta melakukan rencana perbaikan kontrol dalam bentuk action plan, dan memonitor realisasi rencana tersebut.

Bank menggunakan MLED untuk mencatat kerugian-kerugian akibat risiko operasional yang terjadi pada masing-masing unit kerja. Selain untuk pengelolaan risiko, data MLED menjadi dasar dalam model perhitungan kebutuhan modal untuk mengcover risiko operasional dengan menggunakan metode Advanced Measurement Approach (AMA).

KRI merupakan indikator kuantitatif yang dimanfaatkan untuk memberikan indikasi tingkat risiko melekat pada key proses dalam satu tahapan unit bisnis/supporting atau end-to-end processing. Dengan indikator ini bank memonitor risiko atas dasar suatu batas tertentu (threshold). Kejadian yang melewati batas, akan menginisiasi tindakan perbaikan atau pengamanan.

5. SIMULASI KONDISI TERBURUK & STRESS TESTING

Stress Testing sebagai bagian dari manajemen risiko merupakan suatu metode untuk mengevaluasi ketahanan Bank dalam menghadapi suatu skenario kejadian eksternal yang bersifat luar biasa (exceptional) tetapi mungkin terjadi (plausible) sebagai dasar dalam pengambilan keputusan Bank, serta pemenuhan ketentuan Bank Indonesia maupun Basel II.

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESRisk Management

modal Bank masih di atas ketentuan yang berlaku yang mencerminkan ketahanan Bank dalam menghadapi kondisi ekstrim sesuai skenario yang ditetapkan.

6. VALIDASI MODEL

Dalam rangka pengendalian Intern bagi Bank, bagian dari penerapan Basel II pilar 1 dan pilar 2, dan pemenuhan ketentuan Bank Indonesia, Bank telah memiliki suatu unit kerja validasi yang independent di dalam Direktorat Risk Management. Ruang lingkup dari unit kerja ini adalah seluruh model risiko yang ada dan dipergunakan di Direktorat Risk Management. Selain dari pada itu, fungsi lain dari unit ini adalah memberikan advisory terhadap pengembangan model yang telah ada maupun yang akan ada dimasa yang akan datang.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

213

Page 213: BMRI Annual Report 2009

adalah sebesar 15,43%. Proyeksi KPMM setelah memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar per Desember 2010, 2011 dan 2012 masih menunjukkan tingkat kecukupan modal yang memadai.

Pada tanggal 27 Januari 2009, Bank Indonesia mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. 11/3/DPNP perihal Perhitungan Asset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar. Menindaklanjuti hal tersebut, Bank telah melakukan simulasi perhitungan ATMR dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Risiko Operasional.

Dalam rangka persiapan penerapan Basel II, Bank telah melakukan simulasi perhitungan beban modal risiko kredit dengan pendekatan standardized yang dilakukan dengan berpedoman kepada Consultative Paper Bank Indonesia. Hasil perhitungan simulasi ini

menunjukkan ATMR risiko kredit untuk posisi 31 Desember 2009 sebesar Rp 210,01 T.

6. PENGELOLAAN RISIKO PERUSAHAAN ANAK

Sejalan dengan penerapan PBI No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan SE BI No. 8/27/DPNP tanggal 27 November 2006, Bank melaksanakan konsolidasi pengelolaan risiko dengan anak perusahaan (Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, Bank Mandiri Europe, Bank Sinar Harapan Bali, dan AXA Mandiri) secara bertahap. Sebagai landasan bagi konsolidasi, telah dilaksanakan penyelarasan kebijakan dan ketentuan antara Bank sebagai perusahaan induk dengan perusahaan-perusahaan anak tersebut yang diikuti dengan penyelenggaraan Forum ERM.

7. RISK CULTURE SURVEY

Di tahun 2009 Bank Mandiri bekerja sama dengan konsultan independen

Pada tahun 2009 telah dilakukan validasi terhadap 10 (sepuluh) jenis model di Direktorat Risk Management. Model-model tersebut mencakup penggunaan internal model untuk mengukur risiko pasar, model rating korporasi serta model scoring untuk segmentasi retail & consumer loan (kredit Mitra Karya, Usaha Mikro, Kendara, dan Behavior Scoring Credit Card).

B. KECUKUPAN MODAL

Perhitungan kecukupan modal telah dihitung sesuai ketentuan Bank Indonesia yang mencakup risiko pasar, risiko operasional dan risiko kredit.

Kebutuhan modal minimum risiko pasar per Desember 2009 dengan menggunakan Model Standar adalah sebesar Rp127.94 Milyar, sehingga nilai KPMM setelah memperhitungkan unsur risiko kredit dan risiko pasar

SIMULASI KOMPOSISI BEBAN MODAL PER 1 DESEMBER 2009

α OR 5%

ATMR Risiko Pasar 1%ATMR Risiko Operasional 4%ATMR Risiko Kredit 95%

α OR 15%

ATMR Risiko Pasar 1%ATMR Risiko Operasional 12%ATMR Risiko Kredit 87%

α OR 10%

ATMR Risiko Pasar 1%ATMR Risiko Operasional 8%ATMR Risiko Kredit 91%

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESRisk Management

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

214

Page 214: BMRI Annual Report 2009

PriceWaterhouseCoopers melakukan Risk Culture Survey untuk identifikasi kekuatan dan potensi permasalahan terkait penerapan Manajemen Risiko dan budaya kontrol perusahaan serta mengidentifikasi unit kerja yang belum memiliki kesamaan pemahaman budaya (risiko).

Dari hasil survey diketahui bahwa nilai seluruh aspek Key Attributes of Effective Risk Management Bank Mandiri lebih baik dibandingkan dengan PwC benchmark (Tabel 1).

Walaupun nilai overall untuk setiap aspek effective risk management Bank Mandiri lebih besar dari PwC

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESRisk Management

KEY ATTRIBUTES OF EFFECTIVE RISK MANAGEMENT

Leadership & Strategy 1.13 1.21

1. Integrity & Ethical Values 1.21 1.22

2. Communicate Mission & Objectives 1.05 1.20

Accountability & Reinforcement 0.89 1.08

3. Assignment of Authority & Responsibility 0.99 1.08

4. Human Resource Policies and Practices &

Performance Measurement 0.76 0.97

People & Communication 0.69 0.84

5. Commitment to Competence 0.65 0.80

6. Information & Communication 0.73 0.88

Risk Management & Infrastructure 0.80 0.97

7. Identity & Assess Risk 0.77 0.86

8. Establish Processes & Controls 0.84 1.07

Key Attribute and Sub-Attribute PWV Bank Benchmark Mandiri

benchmark, namun masih terdapat 4 hal yang mendapat kategori “Perhatian” dan perlu dilakukan perbaikan, yaitu:

1. Proses promosi dan reward2. Risiko Turnover pegawai3. Kebutuhan training manajemen

risiko dan kontrol4. Pengaruh faktor eksternal dalam

pencapaian target

Penyempurnaan pengelolaan risiko di Bank Mandiri dilakukan secara berkelanjutan agar Risk Management mendukung transformasi lanjutan Bank Mandiri dengan tetap memenuhi ketentuan regulasi dan perkembangan bisnis Bank.

Hasil Risk Culture Survey Bank Mandiri memperoleh nilai overall sebesar 1.02 (skala -2 s/d +2) dengan kategori Baik. Di mana nilai overall Bank Mandiri lebih besar dari pada nilai benchmark yang dimiliki PwC, yaitu sebesar 0.89.

RISK CULTURE SURVEY

MANDIRIPwCBENCHMARK

(2,00) (1,00) 0 1,00 2,00

Strongly Disagree Neutral Agree Strongly Disagree Agree

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

215

Page 215: BMRI Annual Report 2009

SASMITADirektur Technology & Operations

Ketersediaan layanan yang prima semakin menjadi prioritas kami dalam menciptakan layanan operasional terbaik. Hal ini kami lakukan dengan senantiasa secara optimal terus menjaga standar mutu produk dan layanan yang memenuhi harapan seluruh stakeholder melalui dukungan infrastruktur teknologi & operasional yang melebihi harapan. Tersedianya layanan perbankan 24 x 7, kelengkapan produk dan jasa untuk semua segmen nasabah serta keamanan dalam setiap transaksi merupakan hasil kerja keras kami. Semua itu kami lakukan untuk menciptakan layanan perbankan yang menembus batas keinginan dalam penyediaan layanan operasional Bank Mandiri.

TRANSFORMASI DIREKTORAT TECHNOLOGY & OPERATIONS

Sejak pelaksanaan transformasi Bank Mandiri 2005, Direktorat Technology & Operations mempunyai peran yang besar, melalui penyempurnaan tata

kelola, peningkatan efisiensi operasional Bank Mandiri dengan menurunkan biaya transaksi,implementasi solusi teknologi dan peningkatan kapasitas operasional untuk memenuhi kebutuhan unit bisnis serta meningkatkan manfaat “economies of scale” melalui konsolidasi

unit operasional. Selain itu kami juga berhasil meningkatkan pemanfaatan aset bangunan dengan secara konsisten terus mengembangkan Sentra Mandiri sehingga dapat menyelaraskan dan memperkuat koordinasi proses operasional Bank secara tersentralisasi

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESTechnology & Operations

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

216

Page 216: BMRI Annual Report 2009

Selain itu hasil transformasi Direktorat Technology & Operations juga tercermin dari keberhasilan meningkatkan peringkat survei Banking Service Excellence secara berkesinambungan yang pada akhirnya berhasil meraih peringkat pertama. Berbagai pencapaian tersebut dapat diperoleh melalui kerja keras tiap pegawai Direktorat Technology & Operations dengan selalu mengutamakan layanan operasional yang berbiaya rendah namun tetap kompetitif, memenuhi perubahan kebutuhan pasar, bisnis dan nasabah secara cepat, mempertahankan dan meningkatkan kualitas service excellence; serta meningkatkan efektifitas operasional.

Di masa mendatang Direktorat Technology & Operations akan terus meningkatkan upaya untuk dapat mempersingkat “time to market” pada pengembangan produk dan layanan baru, serta memudahkan “time to change” dalam rangka mendukung perubahan organisasi untuk menangkap peluang penciptaan nilai dan pertumbuhan strategis.

PENYEMPURNAAN TATA KELOLA & PROSES BISNIS, EFISIENSI OPERASIONAL, OPTIMALISASI

KAPASITAS INFRASTRUKTUR, SERTA SERVICE EXCELLENCE

Kami melanjutkan pelaksanaan tata kelola yang baik di bidang teknologi & operasional yang selalu menjadi perhatian utama, mengingat hal tersebut mempengaruhi citra Bank Mandiri. Untuk itu kami telah melakukan penyempurnaan dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, antara lain ditunjukkan melalui pengendalian kesalahan seminimal mungkin, peningkatan keamanan, tindakan pencegahan dari fraud, dan penetration (internal dan eksternal). Hal serupa juga kami terapkan dalam bidang operasional kredit, melalui tata kelola administrasi perkreditan yang baik dengan memastikan kelengkapan dan kebenaran data-data nasabah, penilaian agunan sesuai ketentuan regulator, serta prosedur pencairan kredit sesuai persyaratan. Keberhasilan kami melaksanakan tata kelola dan kepatuhan secara baik tercermin dengan tidak adanya error pada transaksi treasury operations dan outgoing RTGS, sedangkan proses penerbitan Bank Garansi memiliki error rate yang terkendali dengan baik hanya mencapai 0,29%, dimana kedepan akan terus

disempurnakan. Demikian halnya dengan perbaikan proses bisnis secara konsisten terutama pada proses kliring, RTGS dan penerbitan Bank Garansi telah berhasil mengoptimalkan kinerja SDM sebesar 37,7%.

Untuk menjamin kepastian dan kelancaran operasional, kami secara konsisten melakukan penyempurnaan kebijakan dan prosedur bidang teknologi dan operasional yang sejalan dengan Arsitektur Kebijakan dan Prosedur Bank Mandiri.

Upaya untuk dapat secara konsisten meningkatkan manfaat “economies of scale” melalui konsolidasi unit operasional, dilakukan dengan optimalisasi penggunaan Sentra Mandiri untuk meningkatkan koordinasi antar unit kerja operasional. Selain itu, dengan sentralisasi pemanfaatan jaringan komunikasi untuk voice, data, image, didapatkan manfaat “economies of scale” sehingga menghasilkan biaya transaksi yang lebih rendah dan memberikan manfaat bisnis yang lebih tinggi. Optimalisasi jaringan komunikasi telah memberikan jaringan yang efisien untuk melaksanakan sentralisasi back office, operasional cabang serta e-channel.

TOTAL REKENING (Ribu)

4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 400 800 1.200 1.600 1.800

RASIO TRANSAKSI MONETARY E - CHANNEL : CABANG

TOTAL TRANSAKSI (Juta)

Total Transaksi MonetaryTotal Transaksi

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

‘07

‘08

‘09

71 : 29

74 : 26

82 : 18

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESTechnology & Operations

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

217

Page 217: BMRI Annual Report 2009

Di tahun 2009 kami melaksanakan optimalisasi kehandalan infrastruktur teknologi, terutama pada infrastruktur yang bersifat kritikal melalui implementasi penambahan high availability blade server dan implementasi platform berbasis UNIX, sehingga skalabilitas pemrosesan transaksi serta pemenuhan SLA yang lebih baik.

Sejalan dengan upaya kami menurunkan biaya transaksi, dengan pengalihan transaksi pada electronic channel yang berbiaya rendah, pada 2009 kami telah berhasil menurunkan biaya transaksi sebesar 10,5%, dengan meningkatnya rata-rata komposisi volume transaksi finansial e-channel terhadap cabang selama tahun 2009 menjadi 82:18 dari 74:26 pada rata-rata tahun 2008. Di sisi lain, peningkatan volume bisnis juga tercermin pada indikator pertumbuhan volume transaksi selama tahun 2009 sebesar 1,4 Milyar transaksi dari 1,2 Milyar transaksi selama tahun 2008. Posisi Bank Mandiri sebagai Supply Chain Bank bagi nasabah Commercial & Corporate dan Payment Bank bagi nasabah Consumer & Retail juga terlihat dari peningkatan volume transaksi remittance, untuk kliring debet pada tahun 2009 mencapai 6,3 juta transaksi atau mengalami kenaikan sebesar 1% dibandingkan tahun sebelumnya meskipun nilai transaksi mengalami penurunan sebesar 3% atau Rp 199,47 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan transaksi kliring kredit mencapai 11,2 juta transaksi mengalami kenaikan 10% dibandingkan tahun 2008, dengan nilai transaksi sebesar Rp. 103,1 triliun atau naik 7% dibandingkan tahun sebelumnya. Transaksi RTGS pada tahun 2009 tercatat sebesar Rp. 5.900 triliun dengan volume mencapai 3,28 juta transaksi. Nilai transaksi ini mengalami penurunan sebesar Rp. 940 triliun atau sebesar

TECHNOLOGY & OPERATIONS

SURESH GUMMALAMIT Business Solutions & Application Services Group

O.C. HARRY PUDJIATMOKOIT Operations Group

MOHAMMAD GUNTURPlanning, Policies, Procedures, & Architecture Group

CHRISNA PRANOTOCredit Operations Group

HERRY RUKMANACentral Operations Group

O.C. HARRY PUDJIATMOKOElectronic Channel Operation Group

13% dibandingkan nilai transaksi RTGS 2008, namun demikian volume transaksi mengalami peningkatan 340 ribu atau 12% dibandingkan volume transaksi tahun 2008.

Kesungguhan kami untuk selalu memberikan layanan prima kepada nasabah diwujudkan melalui beberapa inisiatif peningkatan kualitas fisik dan non-fisik telah membuahkan hasil yang menggembirakan dengan keberhasilan meraih beberapa penghargaan penting terkait layanan prima CALL CENTER AWARD for Excellence Service Performance dari CARRE – CCSL (Center of Customer Satisfaction & Loyalty) dan The Best Contact Center of The Year dari Contact Center Association Malaysia.

Selain pencapaian-pencapaian tersebut, masih terdapat beberapa hal yang perlu disempurnakan terkait teknologi & operasional seperti perlunya dilaksanakan security assessment secara menyeluruh, terutama pada electronic channel dan cabang.

SASARAN STRATEGIS 2010

Setelah melalui kondisi perekenomian yang kurang kondusif pada awal tahun 2009, pada tahun 2010 ini pertumbuhan bisnis yang agresif dan outward looking akan menjadi sasaran utama untuk mendorong pertumbuhan High Yield Business, Retail Deposit & Payment dan Wholesale Transactions sesuai dengan Corporate Plan Bank Mandiri 2010 - 2014. Selaras dengan target pertumbuhan bisnis, pengembangan teknologi dan operasional terbagi atas 5 program yaitu :

1. Mendukung pertumbuhan High Yield Business dengan implementasi Loan Factory Solutions guna meningkatkan Turn Around Time, pengembangan

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESTechnology & Operations

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

218

Page 218: BMRI Annual Report 2009

solusi bisnis Micro Banking yang komprehensif.

2. Meningkatkan jangkauan bisnis Bank Mandiri melalui program Retail Payment, e-Channel Modernization, & Branch Infrastructure dengan mendominasi industri spesifik melalui konsolidasi semua payment services untuk layanan B2B.

3. Mengembangkan Wholesale Transaction Banking dengan memberikan layanan treasury, cash management dan trade finance yang terbaik, serta meningkatkan kapabilitas dan utilisasi sistem berbasis Service Oriented Architecture (SOA).

4. Implementasi Enterprise Risk Management dengan cara menerapkan manajemen risiko secara pragmatis dan sesuai dengan best practice terkini.

5. Mewujudkan Information on Demand dalam rangka menyediakan informasi yang akurat, pada waktu yang tepat untuk kebutuhan user yang berwenang dengan menggunakan media yang handal.

Disamping program - program tersebut, kami akan meningkatkan upaya penyempurnaan proses bisnis, termasuk melanjutkan rencana untuk melakukan konsolidasi fungsi-fungsi operasional yang saat ini masih terdapat di unit bisnis, seperti billing processing, call center, dan operasional kredit. Terkait pengelolaan aspek efisiensi transaksi dan layanan kami akan terus mengupayakan penurunan biaya transaksi dengan target 10%, melalui program efisiensi dan pengendalian biaya secara optimal, serta peluang penggunaan teknologi baru yang berbiaya rendah. Untuk mempertahankan kualitas layanan dan memastikan kapasitas infrastruktur IT sesuai dengan kebutuhan dan mampu mengakomodasi pertumbuhan bisnis,

dilaksanakan peremajaan infrastruktur cabang. Kami akan memperkuat “foot-print” di kawasan regional, melalui standarisasi kantor cabang luar negeri dengan konsep hubbing. Seiring dengan tumbuhnya volume bisnis dan peningkatan efisiensi, maka manfaatnya akan dirasakan nasabah berupa; harga yang bersaing, proses yang lebih cepat dan waktu layanan yang lebih panjang.

Melalui sasaran strategis 2010 tersebut, diharapkan Direktorat Technology & Operations dapat memberikan dukungan kepada unit bisnis dengan lebih optimal agar target pertumbuhan bisnis yang diharapkan dapat dicapai, serta secara konsisten memberikan layanan prima kepada seluruh stakeholder. Sehingga, Bank Mandiri akan dapat memberikan solusi keuangan yang inovatif dan berstandar internasional yang dapat memenuhi seluruh harapan nasabah.

Kami terus melakukan terobosan-terobosan untuk peningkatan pelaksanaan tata kelola dan kepatuhan secara baik tercermin dengan melalui keberhasilan kami menekan error rate hingga 0% untuk outgoing RTGS dan transaksi.

0%

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESTechnology & Operations

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

219

Page 219: BMRI Annual Report 2009

OGI PRASTOMIYONODirektur Compliance and Human Capital

Penyempurnaan dan penataan Human Capital ditekankan pada penciptaan kebijakan yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Hal ini dilakukan agar Human Capital dapat menunjang pencapaian visi Bank Mandiri.

Dalam upaya mendukung pencapaian visi Bank Mandiri, Direktorat Compliance & Human Capital terus melakukan berbagai penyempurnaan dan penajaman strategi di bidang Human Capital dan Compliance, dengan mencanangkan misi strategisnya yakni “Accelerating Human Capital Value Creation”. Untuk mencapai misi tersebut, Strategi Human Capital difokuskan pada 4 hal utama, yakni:

• Meningkatkan kapabilitas leadership. • Meningkatkan keterikatan emosional

(engagement) pegawai. • Mengembangkan budaya yang efektif,

serta • Membangun praktik pengelolaan

human capital yang terbaik.

Misi ini dilandasi dengan pengembangan budaya yang menjunjung tinggi penerapan prinsip kehati-hatian,

manajemen risiko serta Good Corprate Governance (GCG).

Proses Accelerating Human Capital Value Creation dilakukan dengan mengacu pada “Human Capital Lifecycle” yang menjadi dasar utama penyempurnaan dan penataan Human Capital, dengan penekanan pada penciptaan kebijakan yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Hal ini dilakukan

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESCompliance and Human Capital

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

220

Page 220: BMRI Annual Report 2009

agar Human Capital dapat menunjang pencapaian visi Bank Mandiri.

Beberapa inisiatif strategis dirancang dan disusun secara komprehensif, mengacu pada “HC Best Practices” yakni:

ORGANIZATION DEVELOPMENT

Dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis, diperlukan organisasi yang efisien, efektif dan mampu bersaing di market. Untuk itu, pengembangan organisasi difokuskan dengan melakukan organization review, sehingga bisnis unit dapat menjadi lebih efektif. Beberapa hal telah dilakukan diantaranya adalah melakukan job evaluation dan menetapkan peringkat jabatan (job grade) pada unit-unit yang mengalami perubahan organisasi, menghitung kebutuhan penambahan pegawai secara tepat, merancang dan mengimplementasikan model-model career development yang dapat memberikan kesempatan bagi pegawainya untuk tumbuh baik dari segi kapabilitas, leadership maupun karir.

WORKFORCE PLANNING & STAFFING

Pertumbuhan organisasi yang cepat perlu didukung dengan strategi pemenuhan pegawai yang tepat dan akurat. Sejalan dengan hal tersebut, resourcing policy, disesuaikan agar mampu memenuhi kebutuhan bisnis secara time to market dan sesuai dengan best practice di perbankan. Penajaman strategi resourcing juga terus ditata agar dapat mendukung operasional bank, baik dari segi jumlah, kompetensi maupun ketepatan waktu.

Pegawai baru juga dipersiapkan agar menjadi talent yang unggul dan tangguh.

Program ”Mandiri Jumpstart”, yang merupakan program pembelajaran yang bersifat komprehensif untuk membekali pegawai dengan pengetahuan, peralatan dan dukungan untuk membantu proses pengenalan serta integrasi kedalam organisasi dan budaya dengan cepat dan efektif telah diciptakan dan akan diimplementasikan secara penuh pada tahun 2010.

Jalur penerimaan pegawai Officer Development Program (ODP) sebagai kunci pegawai pimpinan Bank Mandiri di masa datang ditata kembali melalui perbaikan tahapan dan metode seleksinya. Proses seleksi disempurnakan agar mampu menggali potensi yang dimiliki oleh kandidat, untuk memenuhi kebutuhan pegawai pimpinan di masa depan, serta sesuai dengan kebutuhan bisnis unit.

Perbaikan resourcing proses di atas dilakukan dengan menyusun resourcing guidelines baru yang lebih ringkas, sederhana, serta menyempurnakan infrastruktur melalui automation resourcing process dengan online

e-Recruitment, agar lebih cepat dan efisien. Dengan dilakukannya penyempurnaan ini, maka seluruh kebutuhan pegawai tahun 2009 dapat dipenuhi oleh Human Capital.

Disamping penyelarasan di bidang resourcing policy, penyempurnaan outsourcing policy juga dilakukan agar pengelolaannya menjadi lebih efektif. Penataan kembali outsourcing policy, khususnya dalam hal tanggung jawab pengelolaan, jenis pekerjaan yang dapat dioutsourcekan serta vendor management yang lebih baik.

LEARNING & DEVELOPMENT

Dalam upaya peningkatan kapabilitas leadership, Bank Mandiri telah menyusun beberapa program agar para leaders memiliki global outlook leadership yang kuat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menghadirkan pembicara-pembicara bertaraf international untuk memberikan gambaran best practices mengenai trend perkembangan leadership serta budaya organisasi kepada

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESCompliance and Human Capital

HUMAN CAPITAL LIFECYCLE

BUDAYA & KEPEMIMPINAN(Perubahan Paradigma & Perilaku Individu secara keseluruhan

(Perbaikan dalam Kebijakan, Proses, People Capabilities & TeknologiSTRATEGI & TAKTIK PENERAPAN HC

2. Workforce Planning & Staffing

3. Learning & Development

4. Employee Relation

5. Performance Management & Reward

6. Talent Management1. Organization

Development

HUMAN CAPITAL LIFECYCLE

TALENT

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

221

Page 221: BMRI Annual Report 2009

para leader dalam acara ”Leadership Development and Executive Briefing Series”. Inisiatif ini didukung dengan pengiriman para leaders untuk mengikuti Executive Training ke universitas terkemuka di dunia.

Disamping upaya pengembangan leadership di atas, learning development juga disusun agar lebih fokus, efektif serta dapat menunjang kinerja bisnis. Untuk itu, telah dibentuk akademi-akademi sesuai dengan kebutuhan pengembangan Strategic Business Unit, yakni: Micro & Retail Banking Academy, Risk Management Academy, Corporate Banking Academy, Commercial Banking Academy, Treasury & International Banking Academy, Technology & Operations Academy, serta Audit, Compliance & Governance Academy.

Penyelenggaraan pelatihan juga terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan melalui regular inhouse, serta pengiriman pegawai pada program training public di lembaga-lembaga pendidikan terkemuka nasional maupun internasional.

EMPLOYEE RELATIONS

Bank Mandiri terus berupaya meningkatkan engagement pegawai agar dapat memberikan kinerja yang maksimal bagi perusahaan. Beberapa program telah dibangun untuk mencapai hal tersebut, dimana salah satunya adalah dengan diimplementasikannya secara penuh Employee Service Center atau dikenal dengan ”hc4U”. Melalui sarana ini, pegawai dari seluruh nusantara dapat memperoleh informasi kepegawaian dengan mudah, cepat dan akurat melalui satu pintu.

Pada tahun 2009 ini, Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk tahun 2009–

2011 telah ditandatangani antara Manajemen dengan Serikat Pegawai Bank Mandiri (SPBM). Pelaksanaan penandatanganan PKB ini, untuk pertama kalinya disaksikan secara langsung oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Proses ini merefleksikan kondisi kerja yang harmonis di Bank Mandiri.

PERFORMANCE MANAGEMENT & REWARD

Human Capital, pada tahun 2009, juga telah melakukan berbagai inovasi dan breakthrough di bidang performance management and rewards. Mid Year Performance Review untuk pertama kalinya diimplementasikan pada tahun 2009. Hal ini dilakukan untuk memastikan target kinerja pegawai telah sesuai dengan yang diharapkan oleh Line Manager. Disamping itu, Mid Year Peformance Review dilakukan untuk mencari solusi/ antisipasi penyelesaian kinerja pada tingkat awal.

Inovasi bidang rewards juga dilakukan sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan kinerja pegawai. Implementasi pemberian tunjangan untuk jabatan tertentu dan tunjangan khusus bagi pegawai di daerah-daerah tertentu yang dipandang perlu untuk diberikan suatu tunjangan sebagai kompensasi untuk kondisi inflasi dari daerah dimaksud, juga telah dilakukan. Pengelolaan cuti pegawai juga disempurnakan melalui metode ”block leave”. Melalui sistem ini, cuti pegawai dapat dilaksanakan secara efektif. Metode ini akan diimplementasikan secara efektif pada tahun 2010.Upaya inovasi dan pengembangan sistem rewards lainnya akan terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan motivasi pegawai Bank Mandiri.

COMPLIANCE AND HUMAN CAPITAL

MUSTASLIMAHCompliance Group

KRESNO SEDIARSIHuman Capital Services Group

SANJAY N. BHARWANIHuman Capital Strategy & Policy Group

I NENGAH RENTAYALearning Center Group

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESCompliance and Human Capital

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

222

Page 222: BMRI Annual Report 2009

2010

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESCompliance and Human Capital

Tahun 2010, Direktorat Compliance & Human Capital telah mencanangkan misinya “Accelerating Human Capital Value Creation to be Indonesia’s most Admired and Progressive Financial Institution Moving to High Gear”.

TALENT MANAGEMENT & SUCESSION PROGRAM Pengembangan melalui Talent Management dan Succession Planning juga ditata kembali untuk mempersiapkan suksesor pemimpin Bank Mandiri di masa datang. Penyempurnaan dilakukan secara menyeluruh dari metode pemilihan, enhancement, assignment hingga placement pada jabatan yang strategis. Keseluruhan tahapan pengembangan ini dilakukan melalui pendekatan yang menitikberatkan pada kekuatan seseorang atau “strengths based approach”.

Pengembangan berbasis strengths ini didukung dengan proses coaching oleh ”internal coach” yang telah terlatih dan disiapkan dengan matang. Hal ini dilakukan, agar para internal coach dapat memahami kekuatan, serta dapat mengoptimalkan kinerja pegawai sesuai dengan kekuatan yang dimilikinya. Program pengembangan ini dilaksanakan

dengan menekankan pada perencanaan, pengembangan, serta monitoringnya.

INFRASTRUKTUR

Tercapainya operational excellence selalu menjadi prioritas utama bagi Human Capital dalam memberikan support bagi pegawai dan unit kerja. Untuk itu, sistem dan infrastruktur juga dibenahi agar menjadi lebih baik. Penyempurnaan sistem payroll dan pengelolaan travel management telah dilakukan dengan mengoptimalkan infrastruktur yang dimiliki. Melalui optimalisasi sistem dan infrastruktur ini, maka proses administrasi human capital menjadi lebih efisien dan cepat, baik dari sisi biaya maupun sumber daya.

PELAKSANAAN TUGAS DI BIDANG KEPATUHAN

Prudential BankingBank Mandiri berkomitmen untuk

melaksanakan kepatuhan secara total sehingga seluruh kegiatannya selalu mematuhi peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku serta menerapkan prinsip kehati-hatian, antara lain tercermin dalam pelaksanaan Prudential Banking diantaranya yaitu:• Tidak terjadi pelampauan dan

pelanggaran BMPK baik terhadap pihak terkait maupun pihak tidak terkait.

• Tidak memberikan fasilitas kredit yang dilarang oleh Pemerintah dan peraturan-peraturan yang lain.

• Tidak melanggar Giro Wajib Minimum (GWM).

• Tidak melanggar ketentuan Posisi Devisa Netto (PDN).

• Tidak melanggar Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

Good Corporate Governance, Know Your Customer dan Anti Money LaunderingSerangkaian perubahan dilakukan dan diterapkan secara konsisten, yakni dengan melakukan proses transformasi organisasi

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

223

Page 223: BMRI Annual Report 2009

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESCompliance and Human Capital

melalui perbaikan tata kelola perusahaan yang taat pada prinsip-prinsip GCG.

Keberhasilan Bank Mandiri dalam memperkuat penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance didukung oleh hasil riset dan pemeringkatan implementasi GCG oleh pihak independen yaitu Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dimana Bank Mandiri memperoleh peringkat 1 (nilai 90.65) dengan predikat sebagai perusahaan “Sangat Terpercaya” dan “Emiten Keuangan Terbaik”. Dari kalangan internasional, Bank Mandiri juga memperoleh penghargaan sebagai Asia’s Best Companies For Corporate Governance dalam Recognition Awards 2009 yang diselenggarakan oleh Corporate Governance Asia.

Penerapan prinsip Know Your Customer (KYC) dan pencegahan tindak pidana pencucian uang (Anti Money Laundering/AML) secara konsisten diimplementasikan dan terus disempurnakan baik dari sisi kebijakan maupun prosedur operasionalnya. Inisiatif-inisiatif yang dilaksanakan untuk memperkuat penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT), antara lain:• Implementasi sistem otomasi Anti

Money Laundering (AML Solution) di kantor cabang Hong Kong dan Singapura untuk monitoring transaksi yang terindikasi mencurigakan.

• Desentralisasi sistem AML Solution di seluruh Regional Internal Control (RIC) Kantor Wilayah sebagai bagian dari program pengendalian terpadu untuk pencegahan fraud dan mendeteksi adanya indikasi transaksi keuangan mencurigakan.

• Pembuatan dan pendistribusian Alat

Peraga AML-KYC “Show and Tell” untuk front liner.

• Mengembangkan modul training “Combating Financial and Transactional Crime” untuk pegawai pimpinan dan pelaksana.

Disamping itu, untuk melengkapi fungsi dan tugas Quality Assurance & Compliance (QAC), selama tahun 2009, telah diterbitkan buku kebijakan kepatuhan Bank Mandiri, buku panduan dan review kepatuhan, disusun panduan Compliance Risk serta telah diimplementasikan Sistem Komunikasi Pelaporan Kepatuhan (SKPK) unit kerja.

PROGRAM PENGEMBANGAN PERIODE SELANJUTNYA

Bidang Human Capital Untuk periode selanjutnya, pengembangan Human Capital tetap diarahkan untuk mendukung pencapaian visi Bank Mandiri, serta mengakselerasi program yang telah disusun agar mampu memenuhi harapan stakeholder. Untuk itu, pada tahun 2010, Direktorat Compliance & Human Capital telah mencanangkan misinya “Accelerating Human Capital Value Creation to be Indonesia’s Most Admired and Progressive Financial Institution Moving to High Gear”. Human Capital Bank Mandiri akan terus diperbaiki dan disempurnakan melalui inovasi yang produktif. Beberapa langkah pembaharuan telah dicanangkan untuk dilakukan pada tahun 2010 diantaranya:• Pengembangan kapabilitas leadership

melalui Great Leader Program dan Management Development Program

• Pelaksanaan Program Master Degree (S2) di universitas terkemuka dunia.

• Penyempurnaan performance based reward, health care serta recognition programs.

• Penyempurnaan SAP dan pelaksanaan

Employee Self Services di seluruh unit kerja.

• Pengembangan Culture melalui penciptaan program budaya yang sustainable, monitoring yang efektif serta menanamkan mindset aliansi dan jiwa service pada seluruh insan Bank Mandiri.

Bidang Kepatuhan Penyempurnaan di bidang kepatuhan juga terus diupayakan melalui penyempurnaan dari aspek metodologi, organisasi dan sistem informasi terkait.

• Dari aspek metodologi, akan dilakukan compliance risk statement agar semua risiko kepatuhan yang signifikan diidentifikasi, didokumentasikan dan dimitigasi secara efektif. Dengan demikian diharapkan non-compliance event yang signifikan dapat diantisipasi sehingga target “No Surprise” yang telah dicanangkan dapat dicapai.

• Di bidang organisasi, perbaikan struktur organisasi akan dilakukan didasarkan pada karakteristik risiko kepatuhan yang terdapat pada lines of business Bank Mandiri serta peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.

• Dari segi sistem informasi, pengembangan akan dilakukan untuk mendukung manajemen komunikasi dan informasi yang efektif.

Direktorat Compliance & Human Capital yakin bahwa melalui penciptaan SDM yang berkualitas serta pengelolaan bidang kepatuhan yang baik akan menciptakan masa depan perusahaan yang gemilang. Untuk itu, Direktorat Compliance & Human Capital terus berupaya melahirkan berbagai inisiatif strategis dan kebijakan yang sejalan dalam mendukung visi Bank Mandiri: “To be Indonesia’s most admired and progressive financial institution”.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

224

Page 224: BMRI Annual Report 2009

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESCompliance and Human Capital

KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN PENDIDIKAN

‘06 ‘‘07 ‘08 ‘09

0,5

0,4

0,3

0,2

0,10,14

0,29

0,35

0,45

PRODUKTIVITAS PEGAWAI EBT/JUMLAH PEGAWAI (Rp. Milliar)

4.000 4.500 5.000 5.500 6.000

‘05

‘06

‘07

‘08

‘09

5.721

5.545

5.335

4.991

4.602

SLTA Setara

1.000 2.000 3.000 4.000 5.000

‘05

‘06

‘07

‘08

‘09

3.181

3.180

2.962

2.946

3.146

D3 DAN D4

JUMLAH PEGAWAI

5.000 10.000 15.000 20.000 25.000

‘05

‘06

‘07

‘08

‘09

21.192

21.062

21.631

22.408

22.909

2.500 5.000 7.500 10.000 15.000

‘05

‘06

‘07

‘08

‘09

10.850

10.890

11.823

12.745

13.820

S1

‘05

‘06

‘07

‘08

‘09

250 500 1.000 1.500 2.000

1.440

1.447

1.511

1.526

1.541

S2 DAN S3

TRAINING

50.000 100.000 150.000 200.000 250.000

‘05

‘06

‘07

‘08

‘09 206,733

216,285

237,860

113,974

BIAYA TRAINING (miliar Rp.) JENIS TRAINING

Inhouse 8.609

Public Class 627

Sosialisasi 5.854

Special Project 11.272

Academy 863

20.000 30.000 40.000 50.000 60.000

‘05

‘06

‘07

‘08

‘09

JUMLAH PESERTA TRAINING

23.380

50.851

27.225

12.690

58.814

123,367

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

225

Page 225: BMRI Annual Report 2009

BAMBANG SETIAWANDirektur Corporate Secretary, Legal & Customer Care

Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care mendukung visi Bank Mandiri menjadi Indonesia’s most admired and progressive financial institution, melalui pencapaian selama tahun 2009 yaitu terjaganya reputasi yang prima, tercapainya

service excellence yang terbaik, terbangunnya budaya perusahaan yang kokoh dan posisi hukum yang kuat. Keseluruhannya merupakan dukungan korporasi yang handal untuk meningkatkan nilai perusahaan secara berkesinambungan.

Selama tahun 2009 telah banyak pencapaian yang diraih oleh unit-unit kerja yang berada dalam supervisi Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care. Pencapaian-pencapaian utama yang menjadi landasan fundamental tercapainya

Mewujudkan Bank Mandiri sebagai korporasi yang sangat terpercaya dengan service excellence yang terbaik, posisi hukum yang kuat dan budaya perusahaan yang kokoh, merupakan tujuan utama kami. Goals ini kami capai melalui berbagai inisiatif dan aktivitas: menjaga dan meningkatkan reputasi perusahaan, memperkuat citra Bank Mandiri sebagai perusahaan terbuka yang terkemuka dan terpercaya, menjaga dan meningkatkan kualitas service excellence pada semua contact points, memberikan dukungan korporasi yang handal untuk meningkatkan nilai perusahaan, menjaga posisi hukum perusahaan dan melakukan transformasi budaya berkelanjutan.

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESCorporate Secretary, Legal & Customer Care

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

226

Page 226: BMRI Annual Report 2009

visi Bank Mandiri adalah predikat sebagai bank yang menyediakan service excellence yang terbaik di Indonesia (Best Bank Service Excellence) pada tahun 2007/2008 dan 2008/2009 sesuai hasil riset dan survey Marketing Research Indonesia dan Majalah Infobank. Selain itu, dalam tahun 2009 reputasi Bank Mandiri sangat terjaga dan meningkat dengan baik, tercermin dari tercapainya Publicity Effectiveness Level yang baik yang mempunyai makna bahwa Bank Mandiri memperoleh exposure pemberitaan yang positif di media massa. Pencapaian utama lainnya adalah posisi hukum Bank Mandiri yang terjaga secara berkelanjutan, meningkatnya kualitas penanganan pengaduan nasabah serta terimplementasikannya budaya kerja secara efektif dengan indikator antara lain terwujudnya 8.212 change agents atau lebih dari 35% dari total pegawai, yang membentuk keseluruhan jajaran pegawai yang menjalankan nilai-nilai trust, integrity, professionalism, customer focus dan excellence.

Secara terinci beberapa pencapaian utama tahun 2009 adalah sebagai berikut:

1. Terlaksananya monitoring dan penyempurnaan terus menerus atas standard layanan Bank Mandiri baik untuk front liners maupun supporting units guna menghasilkan standar layanan terkini yang sesuai dengan ekspektasi nasabah, merupakan langkah penting untuk mengukuhkan posisi Bank Mandiri sebagai service leader.

2. Tersusunnya blue print strategy service excellence Bank Mandiri 2010-2014 yang diantaranya menetapkan jiwa service dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh seluruh pegawai/

unit kerja guna menciptakan pengalaman yang unik dan positif pada seluruh contact point Bank Mandiri.

3. Implementasi program nasional corporate culture secara menyeluruh pada semua lini menghasilkan 8.212 change agent yang tersebar di seluruh Indonesia. Change agent yang efektif, tim budaya yang solid serta pimpinan yang menjadi panutan dan memberikan inspirasi, adalah suatu kondisi yang ingin dicapai untuk menjaga nilai-nilai yang diyakini baik oleh seluruh insan Bank Mandiri. Hasil nyata ini divisualisasikan melalui penyelenggaraan Culture Fair dan Culture Excellence Award setiap tahun dengan memberikan penghargaan kepada unit-unit kerja dan change agent terbaik dalam implementasi budaya kerja.

4. Penyelesaian secara substantial kasus-kasus perdata yang mencapai sekitar 82% dari seluruh perkara backlog yang ada. Kinerja ini

Inisiatif Strategis Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care Bank Mandiri

Optimalisasi commu-nication channels &

implementasi branding

Implementasi program budaya, continous

learning & akselerasi transformasi budaya

Law as a second nature

produktivitas &

efisiensi

Corporate action & implementasi organisasi yang

optimal

Service excellence &service leader

Peningkatan Risk Awareness

merupakan hasil konkret dari peningkatan kompetensi dan perbaikan proses kerja semua unit legal secara nasional.

5. Memberikan dukungan/solusi dari aspek legal, baik preventif maupun represif terhadap berbagai inisiatif dan tindakan operasional Bank, dan melakukan legal action yang efektif terhadap nasabah, debitur dan pihak ketiga lainnya yang beritikad tidak baik.

6. Penyampaian pesan dan informasi korporasi secara efektif kepada seluruh pemangku kepentingan melalui penyelenggaraan berbagai event korporasi yang melibatkan nasabah maupun pegawai secara teratur dan berkesinambungan.

7. Penyelenggaraan berbagai aksi korporasi yang terencana, tertib dan sejalan dengan ketentuan Pasar Modal, diantaranya pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham, Penawaran Umum Obligasi

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESCorporate Secretary, Legal & Customer Care

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

227

Page 227: BMRI Annual Report 2009

CORPORATE SECRETARY,LEGAL & CUSTOMER CARE

SUKORIYANTO SAPUTROCorporate Secretary Group

RIDZKI JUNIADILegal Group

BASU VITRI MANUGRAHANICustomer Care Group

BAMBANG ARI PRASODJOCulture & Service Specialist

Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 sebesar Rp3,5 triliun, publikasi laporan keuangan secara berkala, dan keterbukaan informasi (corporate disclosures) yang merupakan bentuk pemenuhan kepatuhan terhadap ketentuan Pasar Modal dan penghormatan terhadap seluruh pemangku kepentingan sebagai implementasi prinsip good corporate governance.

8. Standarisasi penggunaan brand baru Bank Mandiri yang menampilkan wajah dan semangat baru, serta mencerminkan kesiapan menjadi bank yang terdepan, terpercaya dan tumbuh bersama seluruh pemangku kepentingannya. Standarisasi dilakukan bertahap sesuai tenggat waktu pembaharuan atas seluruh materi touch point baik yang tangible maupun intangible dengan tujuan menjaga citra perusahaan melalui konsistensi dan standarisasi pada implementasinya sehingga tercipta brand experience yang positif bagi seluruh pemangku kepentingan.

9. Corporate social responsibility (CSR) dilaksanakan selaras dengan visi dan misi Bank Mandiri sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat luas. Program CSR diimplementasikan melalui dua kelompok program: strategis dan responsif. Program strategis unggulan tahun 2009 berbasiskan pendidikan kewirausahaan (entrepreneurship) yaitu Program Wirausaha Mandiri yang bertujuan membangun semangat entrepreneurship bagi masyarakat Indonesia melalui berbagai kegiatan pembinaan dan dukungan usaha; sedangkan program responsif mencakup bidang pendidikan, kesehatan, budaya,

olahraga, lingkungan hidup, sarana ibadah dan bantuan bagi korban bencana alam, baik saat masa tanggap darurat, pasca bencana maupun pemulihannya.

10. Peningkatan kualitas customer data base dan optimalisasi penggunaan data nasabah (Customer Information File) untuk mendukung bisnis dan layanan .

Meskipun banyak pencapaian yang diraih pada tahun 2009, upaya penyempurnaan terus dilakukan diantaranya meningkatkan efektivitas komunikasi korporasi guna membangun sentimen positif bagi reputasi Bank Mandiri, menumbuhkan kesadaran hukum ”law as a second nature” melalui pembelajaran dan pencegahan serta meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai budaya Bank Mandiri dan standar layanan prima pada seluruh jajaran pegawai.

RENCANA KERJA 2010

Kami berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan reputasi Perseroan sebagai perusahaan terbuka yang terkemuka yang menerapkan prinsip good corporate governance dengan berlandaskan budaya kerja Bank Mandiri dan kepatuhan hukum demi menciptakan service excellence.

Sehubungan hal tersebut, Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care mencanangkan inisiatif strategis dalam mendukung terwujudnya cita-cita Bank Mandiri, sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan seluruh communication channels yang ada untuk memperkuat reputasi Bank Mandiri dan mangimplementasikan branding standard pada seluruh touch point.

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESCorporate Secretary, Legal & Customer Care

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

228

Page 228: BMRI Annual Report 2009

28%

2. Melaksanakan program lanjutan implementasi budaya dan mendorong continuous learning untuk mengakselerasi transformasi budaya.

3. Melakukan upaya penanganan perkara melalui lembaga alternatif penyelesaian sengketa, mengakselerasi penyelesaian perkara, memberikan advis hukum dan bantuan hukum secara on site terhadap transaksi operasional perbankan baik secara preventif maupun represif, dan memberikan pemahaman aspek hukum kepada debitur.

4. Mempertahankan posisi Bank Mandiri sebagai service leader dan menyeragamkan kualitas layanan prima di seluruh wilayah, mengimplementasikan blue print service excellence, menyusun blue print operational excellence, melakukan survey kepuasan nasabah,

serta menyelesaikan dan menurunkan pengaduan nasabah.

5. Meningkatkan kualitas data base informasi nasabah.

6. Melaksanakan aksi korporasi sesuai ketentuan.

7. Menjaga keamanan aset dan operasional Bank Mandiri serta lingkungannya.

8. Memonitor dan meningkatkan kualitas penerapan budaya perusahaan, mengembangkan dan mengimplementasikan organisasi sesuai fungsinya, dan pemenuhan pegawai secara optimal.

9. Melaksanakan training, coaching, rotasi dan mutasi pegawai sesuai kebutuhan secara optimal, meningkatkan produktivitas pegawai melalui percepatan Service Level

Agreement, dan efisiensi penggunaan anggaran biaya umum, biaya administrasi, biaya tenaga kerja dan investasi.

10. Meningkatkan risk awareness dan meminimalkan human error.

Kami berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan reputasi perseroan sebagai perusahaan terbuka yang terkemuka yang menerapkan prinsip good corporate governance dengan berlandaskan budaya kerja Bank Mandiri dan kepatuhan hukum demi menciptakan service excellence.

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESCorporate Secretary, Legal & Customer Care

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

229

Page 229: BMRI Annual Report 2009

RIYANI T. BONDANEVP Koordinator Internal Audit

Tugas utama Internal Audit adalah harus menjadi katalis dan penjaga proses transformasi

di Bank Mandiri dengan cara memberikan reasonable assurance bahwa seluruh proses

dalam organisasi telah berfungsi secara efektif serta memberikan early warning signal

untuk pencegahan masalah maupun untuk perbaikan/kesempurnaan di setiap bidang,

baik di level Bank maupun level perusahaan anak/afiliasi.

Dalam rangka mencapai misi Bank Mandiri untuk menjadi Regional Champion Bank pada tahun 2010, maka organisasi Internal Audit harus mampu melaksanakan praktek audit bertaraf internasional. Oleh karena itu, Direktorat Internal Audit secara kontinyu melaksanakan inisiatif-inisiatif untuk perbaikan

metodologi, sumber daya manusia, organisasi dan system. Implementasi dari inisiatif-inisiatif tersebut telah dimulai sejak tahun 2006 melalui program transformasi dengan fokus pada penerapan Risk Based Audit , peningkatan kompetensi auditor, dan implementasi Sistem Informasi Manajemen Audit.

Memperhatikan tahun 2009 merupakan tahun terakhir fase “Shaping the end game” dari 3 tahapan program transformasi Bank Mandiri yang terdiri dari back on track, outperform the market, and shaping the end game , maka Direktorat Internal Audit pada tahun 2009 melaksanakan program audit

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESInternal Audit

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

230

Page 230: BMRI Annual Report 2009

Untuk memastikan program audit untuk kepentingan assurance dapat dilaksanakan secara efektif, Direktorat Internal Audit menggunakan metode, system dan approach sebagai berikut :

a. Implementasi Risk Based Audit

Dengan semakin lengkapnya unit-unit kerja yang memiliki profil risiko maka implementasi Risk Based Audit dengan metodologi Risk Based Audit mengalami peningkatan yaitu mencapai 92 penugasan audit. Program audit dengan metode RBA ini diberlakukan untuk mengcover risiko operational, credit dan market.

b. Implementasi SIMA

Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Audit (SIMA) sebagai tools untuk otomasi proses audit juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2008, yaitu digunakan dalam 84 penugasan baik untuk penugasan audit dalam rangka assurance maupun penugasan dalam rangka audit khusus/investigasi.

c. Unit Contact Person (UCP)

UCP adalah auditor yang ditunjuk untuk memonitor suatu unit kerja guna mengetahui kondisi unit kerja secara berkelanjutan agar dapat mendeteksi lebih dini kondisi tertentu pada unit kerja dan selanjutnya menginformasikan kepada unit kerja dimaksud untuk dilakukan antisipasinya.

d. Regional Internal Control Associate (RICA)

RICA merupakan inisiatif Manajemen Internal Audit untuk meningkatkan kompetensi jajaran RIC dengan menunjuk Auditor di Direktorat Internal Audit untuk menjadi associate bagi pemeriksa di Regional Internal Control. RIC associate berfungsi sebagai mentor, help desk, termasuk menjadi trainer dalam menerapkan Metodologi Risk Based Audit (RBA), Sistem Informasi Manajemen Pemeriksaan (SIMP) serta pemahaman manajemen risiko dan teknik audit lainnya.

e. Internal Auditor Capability Model (IACM)

IACM diselenggarakan Direktorat Internal Audit guna memenuhi kualifikasi best practices mengacu kepada Standard of Professional Practice for Internal Auditors (SPPIA). Proses yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 antara lain tersusunnya General IA Development Plan, assessor training, assessment activities, dan role play coaching oleh atasan kepada bawahan.

dalam rangka assurance sebanyak 275 penugasan audit dan 1 program consulting kepada perusahaan anak.

Peran Direktorat Internal Audit dalam early warning signal mechanism diwujudkan dalam bentuk evaluasi terhadap kecukupan internal control dalam kebijakan, prosedur, produk & aktivitas baru

serta program consulting kepada anak perusahaan yang baru diakuisisi Bank Mandiri pada tahun 2009, yaitu PT. Bank Sinar Harapan Bali (PT. BSHB).

Fokus Direktorat Internal Audit dalam program consulting ini adalah sebagai bagian pasca akuisisi yaitu untuk mendapatkan keyakinan

bahwa fungsi Internal Audit PT. BSHB dapat dilaksanakan dengan efektif.

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESInternal Audit

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

231

Page 231: BMRI Annual Report 2009

HARYANTO T. BUDIMANEVP Koordinator Change Management Office

Memasuki tahun kedua fase Outperform the Market transformasi Bank Mandiri 2005-2010, Change Management Office (“CMO”), sebagai think tank Bank Mandiri, terus berperan aktif dalam memimpin inisiatif-inisiatif strategis yang terkait dengan pertumbuhan non-organik termasuk di dalamnya akuisisi Tunas Finance dan penyelarasan perusahaan anak paska akusisi, serta inisiatif strategis yang terkait dengan optimalisasi pertumbuhan organik termasuk di dalamnya penyelarasan organisasi di tingkat wilayah melalui implementasi CEO Wilayah dan penyempurnaan program aliansi antar unit kerja. Di samping itu, CMO juga turut berperan dalam penyusunan maupun implementasi inisiatif-inisiatif lain yang sifatnya “built-for-the future” guna mendukung proses transformasi Bank Mandiri yang akan terus berkelanjutan.

Change Management Office (CMO) adalah Direktorat khusus yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam memandu proses transformasi 2005-

2010 yang terdiri dari 3 Fase yaitu: (1) Back-on-Track (2005-2007), (2) Outperform the Market (2008-2009) dan (3) Shaping the End-Game (2010).

Memasuki tahap akhir fase Outperform the Market di tahun 2009, CMO berperan aktif dalam implementasi inisiatif-inisiatif strategis guna

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESChange Management Office

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

232

Page 232: BMRI Annual Report 2009

meningkatkan pangsa pasar dan menciptakan nilai tambah bagi Bank Mandiri dengan focus pada 3 bidang utama, yaitu : (1) Pertumbuhan non-organik melalui akuisisi, (2) Optimalisasi pertumbuhan organik melalui penajaman fungsi pimpinan wilayah dan aliansi (3) Inisiatif-inisiatif strategis fondasi masa depan (“built-for-the future” initiatives).

1. Pertumbuhan Non Organik melalui Akuisisi

Untuk memperkuat penetrasi pasar Bank Mandiri ke dalam segmen consumer khususnya di segmen pembiayaan kendaraan bermotor, di tahun kedua fase Outperform the Market, Bank Mandiri telah menyelesaikan proses akuisisi atas PT. Tunas Financindo Sarana (“Tunas Finance”). Tunas Finance merupakan perusahaan pembiayaan (multifinance) kendaraan bermotor yang memiliki pengalaman usaha selama hampir 20 tahun dengan fokus usaha pada pembiayaan mobil baru, mobil bekas, dan sepeda motor.

Proses akuisisi Tunas Finance telah dimulai sejak tahun 2008 dengan ditandatanganinya Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) atas pembelian 51% saham Tunas Finance pada tanggal 27 Juni 2008. Sebagai tindak lanjut PPJB, pada tanggal 23 September 2008 telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSBL) Bank Mandiri yang memberikan persetujuan penuh atas rencana akuisisi tersebut. Setelah memperoleh persetujuan akusisi dari regulator dalam hal ini Bank Indonesia dan Bapepam/LK, pada

tanggal 6 Februari 2009 dilakukan penandatanganan Akta Jual Beli (AJB) akuisisi Tunas Finance yang sekaligus menjadi penanda resmi bergabungnya Tunas Finance menjadi anak perusahaan Bank Mandiri.

Bergabungnya Tunas Finance yang memiliki dukungan jaringan distribusi yang luas, infrastruktur pendukung yang kuat, proses kredit yang cepat, dan dukungan jaringan dealership dari Tunas Group diharapkan dapat menghasilkan sinergi bisnis yang kuat dengan Bank Mandiri. Melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani pada tanggal 6 Februari 2009, Bank Mandiri telah berkomitmen untuk secara konsisten menyediakan sumber pendanaan yang memadai kepada Tunas Finance dalam bentuk kerja sama pembiayaan dengan skema joint financing. Sinergi ini diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan bisnis dan peningkatan portfolio pembiayaan consumer di Bank Mandiri khususnya dalam segmen pembiayaan kendaraan bermotor. Untuk mencerminkan sinergi bisnis tersebut, Tunas Finance telah melakukan re-branding nama bisnisnya menjadi Mandiri Tunas Finance.

Pada tahun 2009 Bank Mandiri juga melakukan penambahan penyertaan modal kepada Bank Sinar Harapan Bali (“BSHB”) sebesar 1.46% dengan melakukan pembelian seluruh saham BSHB yang dimiliki oleh Direktur Utama BSHB sebagaimana tercantum dalam Akta No. 52 tanggal 22

Oktober 2009 yang dibuat dan ditandatangani dihadapan Notaris Ni Wayan Widastri, SH. Pelaksanaan penambahan penyertaan modal pada BSHB dilakukan dalam rangka memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance yang antara lain mensyaratkan bahwa Direktur Utama Bank harus berasal dari pihak yang independen. Dengan penambahan penyertaan modal tersebut, kepemilikan Bank Mandiri terhadap BSHB mengalami peningkatan menjadi 81.46%.

CMO juga mendukung Direktorat Micro and Retail Banking dalam rencana peningkatan kepemilikan Bank Mandiri di PT. AXA Mandiri Financial Services (“AXA Mandiri”) menjadi 51% melalui pembelian secara langsung atas 2.027.844 lembar saham atau 2% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam AXA Mandiri dari National Mutual International Pty. Ltd. Peningkatan kepemilikan ini akan mengakibatkan beralihnya kepemilikan mayoritas di AXA Mandiri kepada Bank Mandiri.

Selain berperan aktif dalam melakukan kajian dan pelaksanaan inisiatif non-organik, CMO juga berperan aktif dalam penciptaan value dari perusahaan yang telah diakuisisi. Inisiatif yang dilakukan tidak hanya terkait dengan pengembangan bisnis tetapi juga mencakup upaya konsolidasi kebijakan dan manajemen risiko. Salah satu inisiatif yang dilakukan diantaranya melakukan asistensi dalam review dan penyusunan kebijakan Perusahaan Anak yang meliputi Kebijakan Perkreditan,

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESChange Management Office

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

233

Page 233: BMRI Annual Report 2009

Kebijakan Operasional, serta kebijakan Pengendalian Internal untuk memastikan terlaksananya Good Corporate Governance pada Perusahaan Anak serta menyusun kajian dalam rangka akselerasi pengembangan bisnis di Perusahaan Anak.

2. Optimalisasi pertumbuhan organik melalui penajaman fungsi pimpinan wilayah dan aliansi

Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Bank Mandiri menerapkan model bisnis dan organisasi yang berbasiskan Strategic Business Unit (“SBU”). Dengan model bisnis SBU tersebut, diperlukan aliansi yang kuat antar unit bisnis sehingga dapat tercipta sinergi yang optimal dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah. Sejak tahun 2007, Bank Mandiri telah mengimplementasikan program aliansi strategis, dan dari tahun ke tahun Bank Mandiri terus melakukan pengembangan dan penyempurnaan sebagai upaya untuk meningkatkan pangsa pasar revenue di seluruh segmen.

Di tahun 2009 CMO beserta unit kerja terkait telah melaksanakan penyempurnaan (refinement) atas inisiatif aliansi strategis. Hal tersebut dilakukan dengan penyusunan suatu program yang terstruktur, yang terdiri dari pembentukan team project penyusun proses bisnis aliansi serta prinsip aliansi. Selain itu juga telah ditentukan kriteria penetapan tingkatan nasabah yang nantinya akan ditetapkan perlakuan atau strategi khusus untuk setiap tingkatan nasabah sesuai dengan

analisa. Lebih lanjut juga telah ditetapkan target aliansi dalam Key Performance Indicator (“KPI”), goal setting pegawai, serta skema insentif aliansi juga diharapkan dapat memacu kinerja pegawai demi tercapainya kesuksesan pelaksanaan aliansi strategis di Bank Mandiri. Selama bulan November hingga Desember 2009 telah dilaksanakan beberapa pilot project dan penetapan nasabah corporate dan commercial sebagai target aliansi.

Aliansi di Bank Mandiri dilakukan secara menyeluruh baik antar SBU, SBU dengan Supporting Unit maupun SBU dengan Kanwil. Target wilayah, area dan cabang harus disinkronisasi dengan target SBU agar tercapai dua hal utama yaitu penguatan aliansi dan penggalian potensi pasar yang maksimal di setiap wilayah. Hal ini juga yang akhirnya mendasari terciptanya konsep penguatan peran pimpinan wilayah dan organisasi di tingkat wilayah melalui implementasi konsep CEO Wilayah. CMO disini berperan untuk mensinergikan grup-grup terkait serta melakukan sosialisasi ke seluruh kantor wilayah Bank Mandiri. Dengan adanya konsep CEO Wilayah, maka Regional Manager, Area Manager (khususnya untuk area yang lokasinya tidak satu kota dengan Kanwil) dan Kepala Cabang (khususnya untuk cabang yang lokasinya tidak satu kota dengan Area) secara internal akan ditetapkan sebagai CEO Wilayah yang bertanggung jawab penuh atas pengelolaan seluruh bisnis di wilayahnya. Melalui penguatan peran ini, diharapkan penetrasi dan aliansi bisnis di wilayah akan lebih efektif karena memiliki

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESChange Management Office

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

234

Page 234: BMRI Annual Report 2009

garis komando dan koordinasi yang lebih jelas dan tegas, tanpa menghilangkan akuntabilitas masing-masing SBU.

3. Inisiatif-inisiatif strategis fondasi masa depan (“built-for-the future” initiatives)

Sebagai unit yang berfungsi sebagai “think tank” Bank Mandiri, CMO juga berperan aktif dalam implementasi berbagai inisiatif strategis yang memberikan nilai tambah dalam proses transformasi dalam organisasi Bank Mandiri. Selama tahun 2009 CMO membantu melakukan penyelarasan dalam organisasi Bank Mandiri yakni dalam bentuk penyusunan kajian penataan struktur organisasi di beberapa Direktorat baik SBU, Risk Management maupun Supporting Unit. Reorganisasi ini dilakukan untuk menjadikan unit bisnis yang lebih lincah, sehingga lebih fleksibel dalam mengantisipasi perkembangan dan kebutuhan bisnis.

Selaras dengan proses reorganisasi dengan penerapan budaya berbasis kinerja, di tahun 2009 CMO membantu Human Capital Strategy & Policy Group dalam melakukan penyempurnaan

terhadap mekanisme penilaian kinerja pegawai. Penyempurnaan yang dilakukan antara lain meliputi pengembangan Performance Management System yang tidak hanya didasarkan atas KPI (result) saja, namun juga meliputi faktor kualitatif (process, context). Di samping itu CMO juga membantu dalam implementasi Performance Management System termasuk penentuan reward mechanism di seluruh organisasi sampai tingkat Direksi.

Sejalan dengan hal tersebut, CMO juga turut terlibat dalam perumusan program transformasi budaya lanjutan Bank Mandiri, dengan melakukan penyusunan grand strategy transformasi budaya Bank Mandiri yang terdiri dari penyempurnaan program budaya yang telah dijalankan serta penyusunan grand design Change & Culture Academy. Transformasi budaya lanjutan Bank Mandiri ini bertujuan untuk menumbuhkan perilaku spesifik seluruh insan Bank Mandiri yang nantinya dapat mendukung kinerja masing-masing individu sesuai dengan main function-nya.

Direktorat CMO akan terus mengawal proses transformasi

Bank Mandiri melalui keterlibatan langsung dalam implementasi berbagai inisiatif strategis serta menjadi katalisator untuk mempercepat pertumbuhan bisnis Bank Mandiri.

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESChange Management Office

Terjadi sinergi yang kuat antara Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia, dengan Tunas Finance yang merupakan salah satu perusahaan pembiayaan yang didukung oleh jaringan distribusi Tunas Group yang kuat.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

235

Page 235: BMRI Annual Report 2009

PAHALA N. MANSURYEVP Koordinator Finance & Strategy dan Chief Financial Officer

Direktorat Finance & Strategy di tahun 2009 berhasil menuntaskan penyusunan

Rencana Jangka Panjang dan memperkuat modal sebagai platform transformasi 5

(lima) tahun kedepan.

Tahun 2009 memiliki makna yang sangat penting bagi Direktorat Finance & Strategy terutama dilihat dari aspek pencapaian kinerja keuangan Bank Mandiri dan penyusunan rumusan strategi serta langkah transformasi lanjutan Bank Mandiri. Disamping itu, sepanjang tahun 2009 Market Capitalization Bank Mandiri juga berhasil mencatat peningkatan yang sangat signifikan hingga sempat mencapai lebih dari Rp110 triliun, atau melebihi aspirasi

program transformasi sebesar Rp100 triliun yang sebenarnya ditargetkan untuk dicapai ditahun 2010. Keberhasilan tersebut tentunya tidak lepas dari kedisiplinan dan kerja keras seluruh Strategic Business Unit (SBU) Corporate Center maupun Shared Services yang telah menjalankan fungsi dan perannya masing-masing, sekaligus bersama-sama bersinergi dengan stakeholder untuk mendukung pencapaian target transformasi yang telah ditetapkan.

PENCAPAIAN KINERJA DIREKTORAT FINANCE & STRATEGY TAHUN 2009

Melihat berbagai pencapaian yang telah Bank Mandiri raih hingga tahun 2009, Direktorat Finance & Strategy telah mengambil berbagai inisiatif untuk meningkatkan dan memperluas peran strategisnya terutama untuk meyakinkan bahwa Bank Mandiri kedepannya akan terus tumbuh secara sustainable dengan fokus dan strategi yang tepat. Dalam hal ini, di

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESFinance and Strategy

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

236

Page 236: BMRI Annual Report 2009

tahun 2009 telah disusun Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) Bank Mandiri tahun 2010-2014 dan memperkuat modal sebagai platform bagi transformasi Bank Mandiri 5 (lima) tahun kedepan. Sementara itu di tahun 2009, Direktorat Finance & Strategy juga tetap fokus pada penerapan performance based culture, penyediaan data laporan keuangan yang akurat, transparan dan tepat waktu, pengelolaan corporate image melalui pengembangan equity story yang komprehensif dan compelling, serta pengelolaan dan pengendalian program efisiensi operasional yang berkelanjutan. Secara lebih detail beberapa pencapaian dari program kerja utama Direktorat Finance & Strategy adalah sebagai berikut:

1. PENYUSUNAN RENCANA JANGKA PANJANG BANK MANDIRI TAHUN 2010 - 2014

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, peta persaingan industri perbankan nasional maupun internasional telah mengalami perubahan yang sangat signifikan. Perubahan tersebut terutama dipengaruhi oleh dampak global ekonomi krisis yang terjadi sejak pertengahan tahun 2007, perkembangan teknologi yang semakin canggih, perkembangan beberapa segmen perbankan yang sangat atraktif serta kondisi persaingan yang semakin ketat. Dari sisi internal, sampai dengan akhir tahun 2009 Bank Mandiri juga telah berhasil menjadi lembaga keuangan terkemuka di Indonesia dengan mencatat berbagai keberhasilan baik dari aspek keuangan maupun non keuangan. Meskipun demikian, kami menyadari bahwa untuk terus dapat

bertahan dan menjadi pemenang dalam persaingan, Bank Mandiri harus memiliki strategi yang tepat dan sesuai dengan perkembangan industri terkini termasuk peluang dan tantangan yang ada dimasa datang. Mempertimbangkan hal tersebut, sejak pertengahan hingga akhir tahun 2009 Direktorat Finance & Strategy melakukan penyusunan Corporate Plan Bank Mandiri Tahun 2010-2014. Penyusunan Corporate Plan diawali dengan pelaksanaan review dan assesment atas kondisi persaingan, peluang pasar dan posisi Bank Mandiri saat ini dalam peta persaingan perbankan nasional. Atas dasar hasil review dan assestment tersebut maka dilakukan pendalaman atas area bisnis yang memiliki peluang paling besar dan paling menarik bagi Bank Mandiri, dalam hal ini juga ditetapkan strategi untuk masing-masing area. Corporate Plan Bank Mandiri 2010-2014 pada akhirnya telah menetapkan area fokus pertumbuhan Bank Mandiri 5 (lima) tahun kedepan yaitu area wholesale transaction banking, high yield business dan retail payment & deposits, aliansi antar BU dan sinergi antar Mandiri Group.

2. PENERAPAN PERFORMANCE-BASED CULTURE

a. Meningkatkan efektifitas fungsi decision support.

Semenjak pengembangan based culture di tahun 2007 contribution margin SBU (diluar Special Asset Management) tumbuh 57% termasuk melalui pembentukan fungsi Controllership atau Decision Support di setiap SBU, yaitu Corporate Banking, Commercial

Banking, Treasury & International, Micro & Retail Banking, Consumer Finance dan Special Asset Management, telah diperkuat dan dipertajam selama tahun 2009.

b. Meningkatkan integrasi dan keselarasan KPI antar BU dan juga antar BU dengan support unit.

Pada tahun 2009 telah diupayakan peningkatan kualitas dari KPI dan juga score card yang digunakan, termasuk mulai digunakannya Return on Risk Adjusted Capital pada Business Unit sampai dengan tingkatan 1 (satu) level di bawah Direksi. Meskipun belum memperoleh bobot, penggunaan KPI tersebut merupakan bagian dari transformasi lanjutan Performance Management System Bank Mandiri.

c. Memperkuat struktur permodalan. Pertumbuhan kredit yang signifikan

dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini telah mendorong peningkatan riskweighted assets yang menyebabkan menurunnya rasio permodalan perbankan. Untuk mempertahankan momentum pertumbuhan secara berkelanjutan, Bank Mandiri berinisiatif memperkuat struktur permodalan. Pada triwulan IV tahun 2009 Direktorat Finance & Strategy memberi dukungan dalam menerbitkan obligasi subordinasi Rupiah yang ditujukan untuk memperkuat struktur permodalan serta meningkatkan struktur dana jangka panjang Bank Mandiri. Pada tanggal 14 Desember 2009 yang lalu Bank Mandiri telah berhasil mencatatkan

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESFinance and Strategy

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

237

Page 237: BMRI Annual Report 2009

e. Pengembangan value-based management.

Sebagai kelanjutan dari performance based culture. Untuk tahun 2009, kami juga telah melaksanakan penyempurnaan bebagai inisiatif terkait active capital management di antaranya melalui pengembangan Performance Management System melalui penerapan Value Based Management (VBM) dimana VBM menjadi alat bantu manajemen dalam pengukuran kinerja tiap SBU dengan melakukan pengelolaan Economic Profit dan Capital Allocation yang akurat, reliable dan sistematis. Penerapan VBM ini mampu mendorong kinerja SBU menjadi lebih baik dan berorientasi kepada value creation serta mendukung metode dan sistem reward/insentif yang terintegrasi

3. PENINGKATAN EFISIENSI OPERASIONAL SERTA PENERAPAN PENGADAAN YANG SESUAI DENGAN BEST PRACTICES.

Dalam rangka optimalisasi efektivitas dan efisiensi pengelolaan infrastruktur Bank Mandiri, kami juga telah melakukan kajian ulang atas berbagai program dan aktivitas untuk peningkatan efisiensi. Diantaranya adalah melalui Program Management Bankwide Implementasi Efisiensi Operasional. Hasil dari penerapan efisiensi operasional tersebut terlihat dari penurunan Cost Efficiency Ratio dari 40,6% pada tahun 2008 menjadi 37,9% pada tahun 2009. Pada tahun 2009, biaya operasional juga berhasil dikendalikan dengan cukup baik dimana total biaya operasional hanya tumbuh 6,7%, dibawah peningkatan

obligasi subordinasi rupiah yang diberi nama Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 di Bursa Efek Indonesia. Obligasi subordinasi rupiah tersebut berjumlah Rp3,5 Triliun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun dan mendapat rating tertinggi untuk obligasi subordinasi. Penerbitan obligasi rupiah tersebut merupakan penerbitan obligasi rupiah korporasi terbesar di Indonesia. Obligasi subordinasi rupiah tersebut juga telah disetujui Bank Indonesia untuk dicatat sebagai Low Tier 2 Capital, tidak lama setelah listing di Bursa Efek, sehingga berdampak langsung pada rasio kecukupan modal (CAR) Bank Mandiri yang semakin meningkat.

d. Pengelolaan Perusahaan Anak.

Di tahun 2009 telah dibentuk satu Unit Kerja setingkat Departemen di Direktorat Finance & Strategy yang secara khusus akan menangani pengelolaan perusahaan anak secara intensif dan komprehensif. Selain melalui pengawasan oleh Dewan Komisaris dan Direktorat Internal Audit Bank Mandiri di perusahaan anak, Bank Mandiri juga melakukan pengelolaan perusahaan anak melalui mekanisme berganda yaitu oleh Unit Bisnis sebagai Unit yang mensupervisi dan melakukan monitoring kinerja perusahaan anak dan oleh Capital & Investment Committee (C&IC). Selain mensupervisi kinerja, C&IC juga melaksanakan fungsi pengelolaan kegiatan penempatan modal sebagai bagian dari kegiatan pengembangan usaha.

FINANCE AND STRATEGY

JONATHAN ZAXInvestor Relations Group

AGUS DWI HANDAYAStrategy & Performance Management Group

BUDI SULISTIOAccounting Group

RAIZAL MUNIRProcurement & Fixed Asset Group

Chief of Economist Group

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESFinance and Strategy

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

238

Page 238: BMRI Annual Report 2009

pendapatan operasional yang mencapai sebesar 22,8%.

4. PELAPORAN ATAS DASAR BEST PRACTICES.

Sehubungan dengan implementasi PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) efektif 1 Januari 2010, ditahun 2009 kami secara terus menerus menyempurnakan metode perhitungan dan data historis yang digunakan untuk menghitung penyisihan penghapusan kolektif dan individual untuk debitur-debitur kredit dalam rangka implementasi kedua PSAK tersebut.

Kami telah melakukan persiapan yang diperlukan untuk dapat menerapkan PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) mulai 1 Januari 2010. Berdasarkan penilaian Manajemen, penerapan standar tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap posisi keuangan konsolidasian Bank pada tanggal 1 Januari 2010

5. MEMPERKUAT CORPORATE IMAGE BANK MANDIRI.

Di tahun 2009 kami juga melakukan berbagai inisiatif untuk semakin memperkuat corporate image Bank Mandiri melalui pengembangan equity story yang komprehensif dan compelling untuk mengoptimalkan company value Bank Mandiri. Selama tahun 2009 kami melaksanakan road show sebanyak 11 kali dengan international analyst/investor dan 16 kali dengan local investor/analyst. Disamping itu kami juga telah terus melakukan penyempurnaan website kami untuk memberikan kemudahan bagi stakeholder dalam mengakses

segala informasi mengenai perkembangan Bank Mandiri.

Untuk mendukung Bank Mandiri menjadi thought leader dibidang perbankan, ditahun 2009 kami juga menyusun berbagai kajian dan menyediakan model dan melaksanakan review industry rating 25 (dua puluh lima) sektor dan pelaksanaan event yang berskala nasional untuk membahas outlook ekonomi, diantaranya “Papua Investment Day” dimana Bank Mandiri menjadi fasilitator yang menjembatani eksplorasi dan optimalisasi potensi daerah antara Pemerintah Daerah Papua dengan para calon investor.

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT FINANCE & STRATEGY TAHUN 2010

Pengembangan Direktorat Finance & Strategy di tahun 2010 diarahkan untuk menjadikan Direktorat Finance & Strategy sebagai Finance Function secara best practices yang mampu mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki Bank Mandiri. Dengan bergabungnya fungsi Corporate Secretary ke dalam Direktorat Finance & Strategy maka fokus kerja tahun 2010 juga akan semakin dipertajam terutama untuk memperkuat corporate image dan mengoptimalkan company value Bank Mandiri. Di tahun 2010, rencana strategis Direktorat Finance & Strategy akan mengusung tema ”Reduce, Automate dan Optimize” yang dijabarkan melalui program kerja sebagai berikut:

1. Reduce

a. Melakukan inisiatif pengendalian biaya operasional dan investasi

secara bankwide untuk memastikan pencapaian tingkat efisiensi yang tinggi sesuai best practice, dan memastikan keefektifan tujuan penggunaan anggaran biaya terhadap hasil yang dicapai.

b. Merealisasikan Aset Pajak Tangguhan sehingga dapat mengurangi pembayaran pajak yang disebabkan adanya koreksi fiskal negatif.

c. Mengoptimalkan penggunaan SAP Controlling untuk pencatatan transaksi terkait Biaya Umum & Administrasi, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Operasional Lainnya dan Biaya Non Operasional. Penggunaan SAP Controlling diharapkan dapat mengurangi pencatatan yang sifatnya manual dan menciptakan laporan yang lebih akurat dan tepat waktu.

2. Automate

a. Implementasi proyek Enterprise Information System untuk mendorong otomasi dan efisiensi penyusunan laporan kepada Top Management dan penyediaan best practice reports kepada Top Management sebagai dasar pengambilan keputusan.

b. Melakukan pengembangan dan implementasi sistem yang akan digunakan untuk menerapkan PSAK 50 dan 55 (revisi 2006). Inisiatif yang akan dilaksanakan antara lain mereview kembali proses penerapan PSAK 50 & 55 (revisi 2006) bersama konsultan pendamping guna memastikan data yang dihasilkan oleh sistem sesuai permintaan dan ketentuan,

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESFinance and Strategy

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

239

Page 239: BMRI Annual Report 2009

utama dalam RKAP 2011. Hal ini ditujukan untuk mengurangi proses perhitungan yang bersifat manual, meningkatkan kualitas laporan yang dihasilkan, serta memudahkan users mencapai value creations pada masing-masing unit kerja.

d. Perbaikan equity story dengan melakukan penajaman content dan penyeimbangan materi keuangan dan non keuangan (strategi bisnis). Manfaat dari rencana strategis ini adalah untuk memberikan persepsi positif bagi analyst dan investor sehingga diharapkan mampu meningkatkan valuasi Bank Mandiri.

Melalui berbagai inisiatif strategis tersebut, diharapkan Direktorat Finance & Strategy dapat menjadi katalis untuk mendorong pencapaian visi Bank Mandiri sebagai lembaga keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan tumbuh secara progresif.

menyiapkan interim solution untuk penerapan PSAK tersebut, dan meningkatkan pemahaman seluruh unit kerja dengan melakukan training dan sosialisasi PSAK 50 & 55 (revisi 2006) kepada unit kerja terkait secara berkesinambungan.

3. Optimize

a. Memastikan implementasi Corporate Plan Bank Mandiri 2010-2014 di masing-masing SBU berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan. Dalam hal ini termasuk penetapan target yang sejalan dengan Corporate Plan Bank Mandiri 2010-2014 serta pelaksanaan tracking atas pencapaian target dan pelaksanaan inisiatif strategis di masing-masing unit kerja.

b. Mempertajam strategi komunikasi Bank Mandiri ke publik dan memperkuat brand Bank Mandiri sebagai top of mind di masyarakat Indonesia. Hal ini akan dilaksanakan dengan meningkatkan peranan publikasi, sponsorship, advertising, dan donasi untuk meningkatkan citra Bank Mandiri, meningkatkan hubungan media sebagai bagian dari strategi komunikasi strategis, meningkatkan pelayanan kepada stakeholders terutama yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan informasi tentang Bank Mandiri dan melakukan analisis dan review terhadap pelaksanaan implementasi brand dalam berbagai touch points.

c. Menyempurnakan metodologi VBM untuk dapat diimplementasikan sebagai salah satu ukuran kinerja

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESFinance and Strategy

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

240

Page 240: BMRI Annual Report 2009

Jumlah Subordinate bonds yang diterbitkan Bank Mandiri di tahun 2009, bond korporasi domestik terbesar dengan tenor 7 tahun yang pertama di Indonesia.

3.5t

REDUCE

Eficient finance functions,

responsive to user

request

AUTOMATE

Provide more analytics

than processing

OPTIMIZE

Optimize the use

resource & aligning

objective

CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICESFinance and Strategy

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

241

Page 241: BMRI Annual Report 2009

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

242

Page 242: BMRI Annual Report 2009

INFORMASIPERUSAHAAN• INFORMASI PEMEGANG SAHAM

• PRODUK DAN LAYANAN

• MANAJEMEN

• GROUP HEADS

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

243

Page 243: BMRI Annual Report 2009

INFORMASI PEMEGANG SAHAM

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Pada tanggal 4 Mei 2009, Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dengan keputusan sebagai berikut:

1. KEPUTUSAN AGENDA PERTAMA

1 a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja - anggota Ernst & Young Global, dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian” sebagaimana dinyatakan dalam laporannya No. RPC-9714 tanggal 24 Februari 2009 dan menyetujui Laporan Tugas Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk tahun buku 2008.

1 b. Mengesahkan Laporan Tahunan pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku 2008 yang telah diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi DKI Jakarta II, dengan kesimpulan “Secara umum pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 dan Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003” sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Hasil Evaluasi Kinerja No. LHE-1452/

PW30/4/2009 tanggal 6 April 2009.

2. Selanjutnya dengan disetujuinya Laporan Tahunan Perseroan termasuk disahkannya Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 2008 dan Laporan Tugas Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, dan telah disahkannya Laporan Tahunan pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, RUPS memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada segenap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2008, sejauh tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan serta Laporan Tahunan pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku 2008; pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab tersebut juga berlaku bagi Sdr. Yap Tjay Soen, Sdr. Richard Claproth dan Sdr. Omar S. Anwar selama yang bersangkutan menjabat pada tahun 2008.

2. KEPUTUSAN AGENDA KEDUA

Menyetujui dan menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan tahun buku 2008 sebesar Rp5.312.821.488.698,00 sebagai berikut:

1. 35% dari laba bersih Perseroan periode 1 Januari 2008 sampai dengan

31 Desember 2008 atau sebesar Rp1.859.487.521.044,30 dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham.

Pembayaran dividen tunai sebesar kurang lebih Rp88,55 per lembar saham akan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Khusus dividen bagian Pemerintah yang berasal dari 14 miliar lembar saham akan disetorkan ke rekening Bendahara Umum Negara (BUN) No.502.000000 di Bank Indonesia.

b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk mengatur tata cara pembayaran dividen tunai tersebut serta mengumumkannya sesuai ketentuan yang berlaku.

2. 1% dari laba bersih Perseroan periode 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 atau sebesar Rp53.128.214.886,98 dialokasikan untuk Program Kemitraan dan sebesar 3% dari laba bersih Perseroan periode 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 atau sebesar Rp159.384.644.660,94 untuk Program Bina Lingkungan. Penggunaan dana PKBL tersebut selanjutnya harus dilaporkan kepada RUPS Tahunan mendatang.

3. 0,5% dari laba bersih Perseroan periode 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 atau sebesar Rp26.564.107.443,49 digunakan sebagai Cadangan Wajib.

4. 60,5% dari laba bersih Perseroan periode 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 atau

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

244

Page 244: BMRI Annual Report 2009

INFORMASI PEMEGANG SAHAM

sebesar Rp3.214.257.000.662,29 ditetapkan sebagai Laba Ditahan.

3. KEPUTUSAN AGENDA KETIGA

1. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan (A member firm of PricewaterhouseCoopers global network) sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.

2. Menetapkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi DKI Jakarta II sebagai Auditor yang akan mengaudit Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.

3. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik dan Auditor tersebut.

4. KEPUTUSAN AGENDA KEEMPAT

1. Menyetujui penyesuaian gaji Direktur Utama menjadi sebesar Rp166 juta netto per bulan atau kenaikannya sebesar 11,06% dari gaji netto yang berlaku saat ini dengan pembulatan ke bawah dalam angka jutaan penuh yang berlaku terhitung sejak tanggal 1 Januari 2009.

2. Gaji anggota Direksi, honorarium anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris

yaitu: Direktur Utama sebesar 100%, Komisaris Utama sebesar 50%, Wakil Komisaris Utama sebesar 47,5%, anggota Dewan Komisaris lainnya sebesar 45% dan Sekretaris Dewan Komisaris sebesar 18,75%, masing-masing dari gaji Direktur Utama; adapun gaji Wakil Direktur Utama dan anggota Direksi lainnya ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan bobot pekerjaan, pencapaian kinerja dan kontribusi masing-masing Direktur yang bersangkutan selama tahun buku 2008.

3. Menyetujui pemberian tantiem sebesar Rp61,65 miliar atau 1,16% gross dari laba bersih Perseroan periode 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 yang telah dianggarkan sebelumnya, untuk dibayarkan kepada segenap anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris yang menjabat dalam tahun 2008.

4. Porsi tantiem untuk anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris adalah sebesar 22,14% dari total tantiem, dengan proporsi tantiem Komisaris Utama sebesar 100%, Wakil Komisaris Utama sebesar 95%, anggota Dewan Komisaris lainnya sebesar 90% dan Sekretaris Dewan Komisaris sebesar 37,5% masing-masing dari tantiem Komisaris Utama dengan mempertimbangkan lamanya menjabat pada tahun 2008; sedangkan porsi tantiem untuk Direksi adalah sebesar 77,86% dari total tantiem, dibagikan kepada masing-masing anggota

Direksi dengan proporsi yang akan ditentukan dalam Rapat Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan pencapaian kinerja dan kontribusi serta lamanya menjabat masing-masing anggota Direksi pada tahun 2008.

5. Pajak atas tantiem ditanggung penerima dan tidak boleh dibebankan kepada Perseroan.

5. KEPUTUSAN AGENDA KELIMA

Menyetujui pelimpahan kewenangan RUPS kepada Dewan Komisaris untuk menyetujui penambahan modal ditempatkan dan disetor Perseroan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 29 Mei 2009.

PEMBAYARAN DIVIDEN

Dividen Tunai Final – Tahun Buku 2008.Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan pada tanggal 4 Mei 2009, Perseroan melaksanakan pembagian dividen tunai final kepada seluruh pemegang saham sebesar 35% dari laba bersih Perseroan tahun buku 2008 atau sebesar Rp1.859.487.521.044,30. Jumlah tersebut setara dengan Rp88,89584 per lembar saham yang dibagikan kepada 20.917.597.315 lembar saham dan dibayarkan pada tanggal 12 Juni 2009.

Dividen Tunai Interim – Tahun Buku 2009.Berdasarkan keputusan Rapat Direksi pada tanggal 9 November 2009 dan persetujuan Dewan Komisaris melalui surat No. COM/089/2009 tanggal 11 November 2009, Perseroan melaksanakan pembagian dividen tunai interim kepada seluruh pemegang sahamnya sebesar Rp403.975.250.285,04 dimana tiap

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

245

Page 245: BMRI Annual Report 2009

INFORMASI PEMEGANG SAHAM

saham dibagikan dividen tunai interim sebesar Rp19,26433 dan dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2009.

KRONOLOGIS PENAMBAHAN DAN PENCATATAN SAHAM

Saham yang dikeluarkan oleh Perseroan terdiri dari 1 (satu) lembar Saham Seri A Dwiwarna dan Saham Biasa Atas Nama Seri B. Saham Seri A Dwiwarna dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dapat dipindahtangankan.

Saham Seri A Dwiwarna adalah saham yang memberikan hak istimewa kepada pemegangnya dalam hal sebagai berikut:

• RUPS sehubungan dengan peningkatan modal harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna;

• RUPS untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna;

• RUPS sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna;

• RUPS sehubungan dengan penggabungan, peleburan dan pengambilalihan harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna; dan

• RUPS sehubungan dengan pembubaran dan likuidasi harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna.

Pada saat divestasi melalui penawaran perdana tanggal 14 Juli 2003, jumlah saham Bank Mandiri yang Ditempatkan dan Disetor Penuh terdiri dari 1 (satu) lembar saham Seri A Dwiwarna dan 19.999.999.999 lembar Saham Biasa Atas Nama Seri B yang dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya. Pemerintah menawarkan Saham Biasa Atas Nama Seri B sejumlah 4.000.000.000 lembar saham atau 20% dari jumlah saham Bank Mandiri yang ditempatkan dan disetor penuh dengan nominal Rp500 dan harga penawaran perdana Rp675 per lembar saham.

Kemudian pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah melakukan program divestasi lanjutan atas saham Bank Mandiri melalui penawaran sekunder sejumlah 2.000.000.000 lembar Saham Biasa

Atas Nama Seri B atau 10% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran sebesar Rp1.450 per lembar saham.

Selain keputusan untuk melaksanakan divestasi melalui penawaran perdana, pemegang saham Bank Mandiri dalam RUPS-LB tanggal 29 Mei 2003 juga menyetujui rencana kepemilikan saham oleh pegawai dan manajemen melalui Program Penjatahan Saham Employee Stock Allocation (ESA) dan Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen Management Stock Option Plan (MSOP). ESA terdiri dari (i) Pemberian Bonus Saham (Bonus Share Plan) dan (ii) Penjatahan Saham Dengan Diskon (Share Purchase at Discount) sebesar 80% dari harga penawaran perdana. Sedangkan MSOP diberikan kepada Direksi dan manajemen senior pada tingkatan tertentu sebagai insentif bagi kinerja yang berkelanjutan. Direksi menjadi pengelola dan pelaksana program ESA dan MSOP dibawah pengawasan Dewan Komisaris.

Pelaksanaan MSOP dilakukan melalui penerbitan saham baru. Bank Mandiri telah melakukan pencatatan pre-list sebanyak 1.000.000.000 lembar opsi

DEWAN KOMISARIS

1. Komisaris Utama merangkap : Edwin Gerungan

Komisaris Independen

2. Wakil Komisaris Utama : Muchayat

3. Komisaris : Mahmuddin Yasin

4. Komisaris Independen : Soedarjono

5. Komisaris Independen : Pradjoto

6. Komisaris Independen : Gunarni Soeworo

DIREKSI

1. Direktur Utama : Agus Martowardojo

2. Wakil Direktur Utama : I Wayan Agus Mertayasa

3. Direktur : Zulkifli Zaini

4. Direktur : Sasmita

5. Direktur : Abdul Rachman

6. Direktur : Sentot A. Sentausa

7. Direktur : Bambang Setiawan

8. Direktur : Riswinandi

9. Direktur : Thomas Arifin

10. Direktur : Budi G. Sadikin

11. Direktur : Ogi Prastomiyono

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

246

Page 246: BMRI Annual Report 2009

INFORMASI PEMEGANG SAHAM

saham yang telah disetujui oleh Bursa Efek Jakarta melalui suratnya No.S-1065/BEJ.PSJ/P/07-2004 tanggal 13 Juli 2004 dan oleh Bursa Efek Surabaya melalui surat No.JKT-023/LIST-EMITEN/BES/VII/2004 tanggal 13 Juli 2004.

Seluruh opsi tersebut terbagi menjadi tiga tahap yang mana MSOP Tahap 1 terdiri dari 378.583.785 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 per lembar saham.

Pada RUPS Tahunan tanggal 16 Mei 2005 dan 22 Mei 2006, pemegang saham telah menyetujui pemberian MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 sebanyak 312.000.000 lembar saham dan 309.416.215 lembar saham, dengan nilai nominal masing-masing Rp500 per lembar saham.

Sampai dengan 13 Juli 2008, yang merupakan batas waktu terakhir pelaksanaan konversi MSOP Tahap

1, terdapat total 375.365.957 opsi yang telah dieksekusi menjadi saham. Sedangkan sampai dengan 31 Desember 2009, terdapat total 304.942.052 opsi MSOP Tahap 2 dan 225.339.779 opsi MSOP Tahap 3 yang telah dieksekusi menjadi saham.

KRONOLOGIS PEMBAYARAN DIVIDEN

Ann. Date Ex. Date Rec. Date Pay Date End Date Period Type Gross Net

12-Nov-09 3-Dec-09 7-Dec-09 22-Dec-09 30-Sep-09 9M Interim 19.26433 16.374681

6-May-09 27-May-09 29-May-09 12-Jun-09 31-Dec-08 12M Final 88.89584 75.561464

2-Jun-08 20-Jun-08 24-Jun-08 3-Jul-08 31-Dec-07 12M Final 187.11 159.0435

31-May-07 20-Jun-07 22-Jun-07 29-Jun-07 31-Dec-06 12M Final 70.02 59.517

24-May-06 15-Jun-06 19-Jun-06 30-Jun-06 31-Dec-05 12M Final 14.853 12.62505

25-May-05 14-Jun-05 16-Jun-05 24-Jun-05 31-Dec-04 3M Final 70.496 -

24-Nov-04 17-Dec-04 21-Dec-04 30-Dec-04 30-Sep-04 9M Interim 60 -

24-May-04 14-Jun-04 16-Jun-04 30-Jun-04 31-Dec-03 3M Final 65 -

19-Nov-03 17-Dec-03 19-Dec-03 30-Dec-03 30-Sep-03 9M Interim 50 -

Informasi Perdagangan dan Pencatatan SahamBursa Efek IndonesiaGedung Bursa Efek Indonesia, Menara 1Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, IndonesiaTel : 62-21 515 0515www.bei.co.id

Biro Administrasi EfekDatindo EntrycomWisma Diners Club AnnexJl. Jend. Sudirman Kav 34 –35, Jakarta 12930, IndonesiaTel : 61-21 570 9009Fax. : 62-21 526 6702www.datindo.com

Akuntan PublikHaryanto Sahari & RekanPricewaterhouseCoopersJl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6Jakarta 12940 - INDONESIAP.O. Box 2473 JKP 10001Tel : +62 21 5212901Fax : +62 21 52905555/52905050www.pwc.com

Informasi bagi Investor PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.Plaza MandiriJl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38Jakarta Selatan, Jakarta 12190 IndonesiaTel : 62-21 526 5045, 5299 7777Fax. : 62-21 526 [email protected]

Corporate SecretarySukoriyanto Saputro Tel : 62-21 524 5740Fax. : 62-21 526 [email protected]

Head of Investor RelationsJonathan ZaxTel : 62-21 524 5085Fax. : 62-21 5290 [email protected]

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

247

Page 247: BMRI Annual Report 2009

INFORMASI PEMEGANG SAHAM

PEMEGANG SAHAM BANK MANDIRI

Sampai dengan 31 Desember 2009, Bank Mandiri dimiliki oleh 20.726 pemegang saham. Jumlah pemegang saham tersebut terdiri dari 19.478 pemegang saham domestik dan 835 pemegang saham asing serta 40,50% dari total pemegang saham yang tercatat tersebut merupakan pegawai Bank Mandiri.

Dalam administrasinya, biro administrasi efek mencatat setiap rekening nominee sebagai satu pemegang saham.

KEPEMILIKAN SAHAM PER 31 DESEMBER 2009

Jumlah Investor % Jumlah saham %

DOMESTIK

Pemerintah RI 1 0,00 % 14.000.000.000 66,76 %

Perorangan Indonesia 11.041 53,27 % 194.898.289 0,93 %

Pegawai 8.394 40,50 % 125.478.548 0,60 %

Koperasi 5 0,02 % 130.000 0,00 %

Yayasan 9 0,04 % 9.415.500 0,04 %

Dana Pensiun 137 0,66 % 188.342.000 0,90 %

Asuransi 41 0,20 % 279.256.500 1,33 %

Bank 1 0,00 % 91.000 0,00 %

Perseroan Terbatas 139 0,67 % 298.551.365 1,42 %

Reksadana 123 0,59 % 6 1 7 . 1 9 1 .500 2,94 %

Total 19.891 95,97 % 15.713.354.702 74,93 %

INTERNASIONAL

Perorangan Asing 74 0,36 % 6.398.500 0,03 %

Badan Usaha Asing 761 3,67 % 5.250.363.603 25,04 %

Total 835 4,03 % 5.256.762.103 25,07 %

TOTAL 20.726 100,00% 20.970.116.805 100,00%

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

248

Page 248: BMRI Annual Report 2009

INFORMASI PEMEGANG SAHAM

PEMEGANG SAHAM TERCATAT YANG MEMILIKI LEBIH DARI 5% SAHAM PER 31 DESEMBER 2009

Nama Jumlah Saham %

Pemerintah RI 14.000.000.000 66.77

IKHTISAR SAHAM BANK MANDIRI

Harga Penutupan 1 jan - 1 jan - saham Bank Mandiri (Rp.) 31 des 2008 31 des 2009 Trw 1 - 2009 Trw 2 - 2009 Trw 3 - 2009 Trw 4 - 2009

Tertinggi 3500 5150 2200 3625 4725 5150

Terendah 1190 1700 1700 2150 3200 4375

Akhir periode 2025 4700 2175 3175 4700 4700

Rata-rata 2660 3339 1872 2846 3934 4684

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

249

Page 249: BMRI Annual Report 2009

INFORMASI PEMEGANG SAHAM

GRAFIK HARGA SAHAM BANK MANDIRI

KINERJA RELATIF SELAMA 1 TAHUN

(juta) 200

180

160

140

120

100

80

60

40

20

0

Rp.6.000

5.000

4.000

3.000

2.000

1.000

0

Jan

’ 09

Feb

’ 09

Mar

’ 09

Ap

r’ 0

9

Mei

’ 09

Jun

i’ 0

9

Juli’

09

Ag

t’ 0

9

Sep

t’ 0

9

Okt

’ 09

Nop

’ 09

Des

’ 09

VOLUME PERDAGANGAN HARGA PENUTUPAN

2,5

2,0

1,5

1

0,5

0

Jan

’09

Feb

’09

Mar

’09

Ap

r’ 0

9

Mei

’09

Jun

i ’0

9

Juli

’09

Ag

t ’0

9

Sep

t ’0

9

Okt

’ 09

Nop

’ 09

Des

’ 09

BMRI IHSG INDEKS SEKTOR KEUANGAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

250

Page 250: BMRI Annual Report 2009

INFORMASI PEMEGANG SAHAM

BMRI IHSG INDEKS SEKTOR KEUANGAN

3,0000

2,5000

2,0000

1,5000

1,0000

0,5000

0,000

Ja

n ’0

5

Ap

r ’0

5

Ju

l ’0

5

Okt

’05

Ja

n ’0

6

Ap

r ’0

6

Ju

l ’0

6

Okt

’06

Ja

n ’0

7

Ap

r ’0

7

Ju

l ’0

7

Okt

’07

Ja

n ’0

8

Ap

r ’0

8

Ju

l ’0

8

Okt

’08

Ja

n ’0

9

Ap

r ’0

9

Ju

l ’0

9

Okt

’09

De

s ’0

9

KINERJA RELATIF SELAMA 5 TAHUN

1,8

1,6

1,4

1,3

1.0

0,8

0,6

0,4

0,2

0

Ja

n’ 0

7

Ap

r ’0

7

Ju

l ’0

7

Okt

’07

Ja

n ’0

8

Ap

r ’0

8

Ju

l ’0

8

Okt

’08

Ja

n ’0

9

Ap

r ’0

9

Ju

l ’0

9

Okt

’09

De

s ’0

9

KINERJA RELATIF SELAMA 3 TAHUN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

251

Page 251: BMRI Annual Report 2009

PRODUK DAN LAYANAN

Kredit Investasi Tabungan Bisnis Bank Guarantee

Kredit Modal Kerja Giro Counter Guarantee

Kredit Jangka Pendek Deposit on Call Trade Service :

Pinjaman Rekening Koran Deposito Berjangka • Pembiayaan Ekspor :

Pinjaman Transaksi Khusus Pre Export Financing, Negosiasi Wesel ekspor

• Pembiayaan Impor :

Usance Payable at Sight (UPAS), Trush Receipt

Cash Loan Dana Jasa/Non Cash Loan

Sindikasi

Sindikasi Murni

Club Deal

Arranger

Facility Agent

Security Agent

Asset Sales

Securitisasi Asset

Co marketing, beraliansi dengan Mansek untuk jasa financial Advisory

(Restructuring, Financial Advisor & Structured Finance, Debt Structure, Merger & Acquisition)

Export & Import Advisory

Pembiayaan Dalam Rangka Sindikasi Produk Dana Produk Jasa

Sindikasi Murni Giro Trade Service :

Club Deal Deposit on Call • Letter of Credit (L/C)

Deposito Berjangka • Stand By L/C

Tabungan Bisnis • Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri

• Bank Garansi

• Counter Guarantee

Jasa Dalam Rangka Sindikasi :

• Arranger

• Underwriter

• Agent (Facility Agent : Security Agent dan Escrow Agent)

Trade Finance & Service

LC Import & Trust Receipt Kredit Modal Kerja dengan Fasilitas Mandiri E-Biz card Mandiri Cash Concentration

Bill Purchasing Kredit Agunan Deposito Mandiri National Pooling

Bill Collection Kredit Investasi dalam Valuta Dollar Singapura (SGD) Mandiri Cash Management system

Open Account Financing Modal Kerja Fixed Loan Mandiri Immediate Cash

Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri / SKBDN Modal Kerja dalam Valuta Dollar Singapura (SGD) Mandiri Mass Transaction System

Standby Letter of Credit / Standy LC Kredit Modal Kerja Warehouse Receipt Mandiri Open Paymet

Bank Guarantee Mandiri Kredit Alat Berat Mandiri Virtual Account

Mandiri Kredit Modal Kerja Plus Mandiri Retail Collection Point

Kredit Modal Kerja Pertambangan Mandiri Cashier Cash Management

Kredit melalui / kepada Perusahaan Multi finance Mandiri Corporate Collection

Kredit Modal Kerja Telekomunikasi Mandiri Cash Management Bank Services

Fasilitas Treasury Line

Kredit Cash Management

WHOLESALE BANKING

CORPORATE BANKING

COMMERCIAL BANKING

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

252

Page 252: BMRI Annual Report 2009

PRODUK DAN LAYANAN

Call loan General Custody Trustee

Syndicated Loan Sub Registry SUN & SBI Payment Agent

Investment Loan Local Custody for ADR/GDR Program Security Agent

Working Capital Loan Mutual Fund Administration Escrow Agent

Two-Step Loans Discretionary Fund Administration Receiving Bank

Ship Scrapping Business Euroclear

Banker’s Acceptance Financing Securities Lending & Borrowing

Cash Collateral Loan Sub Custody

Govenrment Bonds

Corporates Bonds

Cash Transaction –

Foreign Exchange Transaction (Today, Tomorrow, Spot)

Derivative Transaction:

• Foreign Exchange Transaction

(Forward, Swap, Option)

• Interest Rate Transaction

(Interest Rate Swap, Cap, Floor)

• Foreign Exchange dan Interest Rate Transaction

(Cross Currency Swap)

- Export Usance Bills Discounting

- Export L/C Renegotiation/Forfaiting

- Trust Receipt

- Usance Payable at Sight (UPAS)

- Bilateral Trade Financing

- ECA Covered Buyers Credit

- L/C Issuance & Amendment

- L/C Advising

- L/C Negotiation

- L/C Confirmation

- Inter Mandiri Transaction

- Export Bills Collection

- Documentary Collection

- Standby L/C

- Counter Guarantee

Trade Finance Trade Service

TREASURY INTERNATIONAL BANKING PRODUCTS & SERVICES

Assets Products Custodial Services Trustee Service

International Remittance Interbank Placement Demand Deposits

International Cheque Collection Interbank Taken Time Deposits

Mandiri Direct Settlement Reverse Repo Certificate of Deposits

Vostro Account Interest Rate Swaps

Interbank Risk Participation SBI Auctions & Repo

Financial Advisory

Bank Reference

Intra-day Facility for Securities Company

Overnight Facility for Securities Company

Payment Bank for Indonesian Central –

Securities Depository (KSEI)

Mandiri Tabungan Mandiri Giro Mandiri Deposito

Mandiri Tabungan Rencana Mandiri Deposito Valas

Mandiri Tabungan Bisnis

Mandiri Tabungan Haji

Mandiri Tabungan KAPEL

Mandiri Tabungan Valas

Mandiri Tabungan TKI

Tabungan Mandiri Rekening Giro Mandiri Deposito

Others Money Market Liabilities Products

Mandiri Debit Mandiri Prabayar eChannel

Mandiri Debit Gaz Card Mandiri Internet

Indomaret Card Mandiri SMS

eToll Card Mandiri ATM

Mandiri Call

Mandiri EDC

RETAIL BANKINGPRODUK DAN JASA MASS & ELECTRONIC BANKING

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

253

Page 253: BMRI Annual Report 2009

PRODUK DAN LAYANAN

Mandiri Auto Payment

Mandiri Traveller Cheque

Mandiri Payroll Package

Mandiri Safe Deposit Box

Mandiri Western Union

Mandiri Bank Draft

Mandiri Transfer Valas

Standing Instruction

Bank Reference

Kliring / RTGS

Inkaso/Collection

Transfer

CONSUMER LOAN

MIKRO

Kredit Usaha Mikro (KUM)

Kredit Serbaguna Mikro (KSM)

Pinjaman kepada BPR

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Kredit Non Program Kredit Program

Produk Secured Produk Unsecured

SMALL BUSINESS

Kredit Investasi Kredit Multiguna Usaha (KMU)

Kredit Modal Kerja Kredit Wirausahawan Mandiri (KWM)

Kredit Koperasi Mandiri kepada Koperasi Karyawan (KKM-Kopkar)

Kredit Koperasi Mandiri kepada Non Koperasi Karyawan (KKM-Non Kopkar)

Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mandiri

Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E)

Kredit Pengembangan Energi Nabati Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP)

Kredit Talangan Pembayaran Pertaminan (KTPP)

Kredit Tempat Usaha Mandiri (KTUM)

Layanan Lainnya

a. Mandiri KPR Mandiri Mitrakarya

b. Mandiri KPR Angsuran Berjenjang Mandiri Mitrakarya Take Over

c. Mandiri KPR Flexible Mandiri Mitrakarya Top Up

d. Mandiri KPR Duo Mandiri Kredit Tanpa Agunan

e. Mandiri KPR Take Over Mandiri Kredit Tanpa Agunan Payroll

f. Mandiri KPR Top Up Mandiri Kredit Tanpa Agunan Take Over

g. Mandiri KPR Konstruksi Mandiri Kredit Tanpa Agunan Top Up

h. Mandiri KPT (Kepemilikan Tanah) Mandiri Kredit Tanpa Agunan Selected Company

i. Mandiri Multiguna Mandiri Kredit Tanpa Agunan Cross Sell

j. Mandiri Multiguna Take Over Mandiri Kredit Tanpa Agunan a/d. Kartu kredit

k. Mandiri Multiguna Top Up

l. Mandiri Tunas KPMg.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

254

Page 254: BMRI Annual Report 2009

PRODUK DAN LAYANAN

Obligasi Negara Retail (ORI) (pasar perdana dan pasar sekunder) Uang Kertas Asing : Today and Tom Benefit Nasabah

SUKUK retail (pasar perdana dan pasar sekunder) Devisa Umum: Today, Tomorrow, & Spot • Executive lounge

SUN retail Currency Forward • Majalah Lifestyle

Currency Swap • Majalah Prioritas

Currency Option • SDB

• Ulang Tahun

• Souvenir

• Airport Handling

• Benefit Lainnya, meliputi :

- Program Merchant Relationship

- Program Apresiasi

* Program Edukasi

* Sponsorship

* Golf Tournament

* Gathering

Bancassurance Assurance Mandiri Investasi Sejahtera Reksa Dana Layanan Retail Brokerage

Surat Berharga Transaksi Valuta Asing (Retail) Mandiri Prioritas

WEALTH MANAGEMENT

Mandiri Jiwa Sejahtera Reksa Dana Pasar Uang Jual Beli Saham di Pasar Sekunder bekerjasama dengan Mandiri Sekuritas

Mandiri Rencana Sejahtera Plus Reksa Dana Pendapatan Tetap

Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Reksa Dana Campuran

Perlindungan Tambahan (Riders) Reksa Dana Saham

Reksa Dana Terproteksi

Reksa Dana Indeks

Mandiri Visa Silver/Gold Platinum Program Usage :

Mandiri MasterCard Everyday/Titanium • Mandiri Power Cash

Mandiri Visa Golf • Mandiri Power Bills:

Mandiri Bethany Silver/Gold - Telco

Garda Oto Visa - TV Cable

Hypermart Silver/Gold - PLN

Corporate Card Visa Silver/Gold/Platinum - Magazines

• Mandiri Power Buy

• Mandiri Transfer Balance

• Insurance :

- Mandiri Protection

- Extra Care

- Medicare

- Critical Guard

- Travel Insurance

• Merchandising/Katalog Belanja

Partnership Program/Joint Promo :

• Power Discount

• Buy 1 Get 1

Loyalty Program :

• Power Point

• Free Golf

• Golf Tournament

• Golf Clinic

• Mileage Redeemption

• Personal Assistant Platinum

• Executive Lounge

• Airport Handling

Produk Program & Fitur

CONSUMER CARDS

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

255

Page 255: BMRI Annual Report 2009

MANAJEMEN

KOMITE DIBAWAH DEWAN KOMISARIS KOMITE DIBAWAH DIREKSI Komite Audit Komite Remunerasi & Nominasi Risk and Capital CommitteeGunarni Soeworo Edwin Gerungan Information Technology CommitteeSoedarjono Muchayat Personnel Policy CommitteeZulkifli Djaelani Soedarjono Wholesale Executive CommitteeImam Sukarno Gunarni Soeworo Retail and Support Executive Committee Mahmudin Yasin Brand Committee Credit Comittee

Komite Pemantau Risiko Komite Good Corporate Governance Soedarjono Muchayat Edwin Gerungan Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo Mahmudin Yasin Tama Widjaja

DEWAN KOMISARIS

1. Edwin Gerungan Komisaris Utama & Komisaris Independen

2. Muchayat Wakil Komisaris Utama

3. Mahmuddin Yasin Komisaris

4. Soedarjono Komisaris Independen

5. Pradjoto Komisaris Independen

6. Gunarni Soeworo Komisaris Independen

DIREKSI

1. Agus Martowardojo Direktur Utama

2. I Wayan Agus Mertayasa Wakil Direktur Utama

3. Zulkifli Zaini Direktur Commercial Banking

4. Sasmita Direktur Technology & Operations

5. Abdul Rachman Direktur Special Asset Management

6. Sentot A. Sentausa Direktur Risk Management

7. Bambang Setiawan Direktur Corporate Secretary, Legal & Customer Care

8. Riswinandi Direktur Corporate Banking

9. Thomas Arifin Direktur Treasury & International Banking

10. Budi G. Sadikin Direktur Micro & Retail Banking

11. Ogi Prastomiyono Direktur Compliance & Human Capital

EVP KOORDINATOR

1. Pahala N. Mansury EVP Koordinator Finance & Strategy

Chief Financial Officer

2. Haryanto T. Budiman EVP Koordinator Change Management Office

3. Mansyur S. Nasution EVP Koordinator Consumer Finance

4. Riyani T. Bondan EVP Koordinator Internal Audit

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

256

Page 256: BMRI Annual Report 2009

GROUP HEAD

Jiantok Hardjiman Corporate Banking I Corporate BankingRustam S. Sirait Corporate Banking II Corporate BankingSupriyusman Corporate Banking III Corporate BankingSunarso Corporate Banking Agro Based Corporate BankingAlexandra Askandar Syndicated & Structured Finance Corporate BankingFransisca Nelwan Mok Jakarta Commercial Sales Commercial BankingRoyke Tumilaar Regional Commercial Sales 1 Commercial BankingSantoso B. Riyanto Regional Commercial Sales 2 Commercial BankingC. Paul Tehusijarana Wholesale Product Management Commercial BankingRafjon Yahya Small Business 1 Commercial BankingHeri Gunardi Jakarta Network Micro & Retail BankingMarwan Budiarsyah Regional Network Micro & Retail BankingTardi Micro Business Micro & Retail BankingWidhayati Darmawan Mass & Electronic Banking Micro & Retail BankingInkawan D. Jusi Wealth Management Micro & Retail BankingHandayani Consumer Cards Consumer FinanceSarastri Baskoro Consumer Loan Consumer FinanceIman Nugroho Soeko International Banking & Treasury & International Banking Capital Market ServicesVincent Nangoi Treasury Treasury & International BankingE. Wiseto Baroto Credit Recovery I Special Asset ManagementHenry Sihotang Credit Recovery II Special Asset ManagementAgus Sudiarto Asset Management Special Asset ManagementMustaslimah Compliance Compliance & Human CapitalKresno Sediarsi Human Capital Services Compliance & Human CapitalSanjay N. Bharwani Human Capital Strategy & Policy Compliance & Human CapitalI Nengah Rentaya Learning Centre Compliance & Human CapitalPardi Sudradjat Market & Operational Risk Risk ManagementSetyowati Credit Risk & Policy Risk ManagementSulaeman Corporate Risk Risk ManagementKartini Sally Commercial Risk Risk ManagementSantaputra Pita Retail & Consumer Risk Risk ManagementJonathan Zax Investor Relations Finance & StrategyAgus Dwi Handaya Strategy & Performance Management Finance & StrategyBudi Sulistio Accounting Finance & StrategyRaizal Munir Procurement & Fixed Assets Finance & StrategySuresh Gummalam IT Business Solutions & Technology & Operations Application ServicesO.C. Harry Pudjiatmoko IT Operations Technology & OperationsMohammad Guntur Planning, Policies, Procedures & Technology & Operations ArchitectureChrisna Pranoto Credit Operations Technology & OperationsHerry Rukmana Central Operations Technology & OperationsO.C. Harry Pudjiatmoko Electronic Channel Operation Technology & OperationsSukoriyanto Saputro Corporate Secretary Corporate Secretary, Legal & Customer CareRidzki Juniadi Legal Corporate Secretary, Legal & Customer CareBasu Vitri Manugrahani Customer Care Corporate Secretary, Legal & Customer CareBambang Ari Prasodjo Culture & Service Specialist Corporate Secretary, Legal & Customer Care

GROUP HEAD GROUP DIREKTORAT

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

257

Page 257: BMRI Annual Report 2009

ALEXANDRA ASKANDAR | Syndicated & Structured Finance Group

Lahir pada Tahun 1972. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1995 dan memperoleh gelar MBA (International Management) dari Boston University, Massachusetts, USA pada tahun 1999.

Sebelum berkarier di Bank Mandiri, beliau menjabat sebagai Corporate Treasures di PT. Surveyor Indonesia, Jakarta sampai dengan tahun 1997.

Sejak awal tahun 2009, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Syndicated & Structured Finance sampai dengan sekarang.

GROUP HEADS

SUNARSO | Corporate Banking Agro Based Group

Lahir pada Tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian jurusan Agronomi dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1988 dan memperoleh gelar Magister Sains dari Universitas Indonesia pada tahun 2002.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara dengan jabatan terakhir sebagai Relationship Manager.

Sejak bulan November 2006 beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Corporate Banking Agro Based sampai dengan sekarang.

RUSTAM S. SIRAIT | Corporate Banking II Group

SUPRIYUSMAN | Corporate Banking III Group

Lahir pada Tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Sosial Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1986 dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari University Of Illinois At Urbana-Champaign, USA pada tahun 1994.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Tim Cabang Utama Bapindo Bandung Surapati.

Pada tahun 2005, beliau ditunjuk untuk menjabat sebagai Group Head Corporate Banking II sampai dengan Desember 2009.

Lahir pada Tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Perusahaan di Universitas Krisnadwipayana tahun 1983.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Bumi Daya (BBD) dengan jabatan terakhir sebagai Operation Manager Cabang Solo.

Dan sejak tahun 2007 sampai dengan saat ini, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Corporate Banking III.

CORPORATE BANKING

NAMA DAN BIOGRAFI

JIANTOK HARDJIMAN | Corporate Banking I Group

Lahir pada Tahun 1956.Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana pada tahun 1987 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari STIE IPWI tahun 1998

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Kantor Wilayah Surabaya.

Sejak bulan November 2009, beliau ditunjuk untuk menjabat sebagai Group Head Corporate Banking I sampai dengan akhir tahun 2009.

Lahir pada Tahun 1956. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Peternakan dari Universitas Padjajaran Jurusan Veterinary pada tahun 1981 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen Labora Jurusan Keuangan pada tahun 2002.

COMMERCIAL BANKING

NAMA DAN BIOGRAFI

FRANCISCA NELWAN MOK | Jakarta Commercial Sales Group

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

258

Page 258: BMRI Annual Report 2009

Lahir pada Tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Perusahaan dari Universitas Jenderal Soedirman pada tahun 1981 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Satyagama Jakarta, pada tahun 1997

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Cabang.

Sejak tahun 2007, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Regional Commercial Sales 2 sampai dengan sekarang.

SANTOSO B. RIYANTO | Regional Commercial Sales 2 Group

GROUP HEADS

Lahir pada Tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Manajemen dari Universitas Trisakti pada tahun 1987 dan memperoleh gelar Master of Business in Finance dari University of Technology Sydney, pada tahun 1999.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan jabatan terakhir sebagai Staf Profesional Tim Penyelesaian Kredit Bank Dagang Negara, Jakarta.

Pada tahun 2007 beliau menjabat sebagai Group Head Regional Commercial Sales 1 sampai dengan sekarang.

ROYKE TUMILAAR | Regional Commercial Sales 1 Group

Lahir pada Tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian jurusan Agronomi dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1982 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Sriwijaya Palembang pada tahun 2002.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim). Sejak bulan Maret 2007, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Small Business 1 sampai dengan sekarang.

RAFJON YAHYA | Small Business 1 Group

Lahir pada Tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Magister of Business Administration (MBA) di University of Southern California - LA USA pada tahun 1998.

C. PAUL TEHUSIJARANA | Wholesale Product Management Group

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Bumi Daya (BBD) dengan jabatan terakhir sebagai Pembina pada Group Pembinaan & Penyelesaian Kredit UPK Bagian Pembinaan 1 UPK.

Sejak bulan Februari 2006, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Jakarta Commercial Sales sampai dengan sekarang.

MICRO & RETAIL BANKING

NAMA DAN BIOGRAFI

HERI GUNARDI | Jakarta Network Group

Lahir pada Tahun 1962. Menyelesaikan pendidikan Master of Science jurusan Finance and Accounting dari Graduate School of Management, University of Oregon USA pada tahun 1991. Mendapatkan sertifikasi Chartered Life Underwriter dan Chartered Financial Consultant dari Singapore College of Insurance tahun 2004 dan tahun 2005.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Sub Bagian Sindikasi Surat Utang dan Fixed Income pada Urusan Treasury dan Jasa Perbankan.

Sejak bulan Januari 2009 menjabat sebagai Group Head Jakarta Network.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan jabatan terakhir sebagai Treasury Manager Kantor Cabang Los Angeles.

Sejak bulan Januari 2006 beliau menjabat sebagai Group Head Product Management yang pada tahun 2009 berganti nama menjadi Wholesale Product Management Group sampai dengan sekarang.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

259

Page 259: BMRI Annual Report 2009

INKAWAN D. JUSI | Wealth Management Group

Lahir pada Tahun 1962. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Arsitektur dari Universitas Indonesia pada tahun 1986 dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari Western Illinois University Illinois, USA pada tahun 1989.

Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2004, beliau berkarier di Euronet Sigma Nusantara dan Bank Universal dengan jabatan terakhir sebagai Vice President, Branch & Phone Banking Development Head.

Pada tahun 2009, beliau ditunjuk untuk menduduki jabatan sebagai Group Head Wealth Management sampai dengan sekarang.

WIDHAYATI DARMAWAN | Mass & Electronic Banking Group

Lahir pada Tahun 1965. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Matematika di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1989.

Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2001, beliau berkarier di Bank Bali dengan jabatan terakhir sebagai Department Head Business Alliance.

Sejak tahun 2003 beliau menempati posisi sebagai Group Head di berbagai group antara lain Electronic Banking Group, Customer Care Group dan terakhir menjabat sebagai Group Head Mass & Electronic Banking sampai dengan sekarang.

GROUP HEADS

MARWAN BUDIARSYAH | Regional Network Group

Lahir pada Tahun 1956. Menyelesaikan pendidikan Sarjana dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1980.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Cabang..

Pada tahun 2006, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Regional Network sampai dengan sekarang.

TARDI | Micro Business Group

Lahir pada Tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian Jurusan Agronomi dari Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta pada tahun 1987 dan memperoleh gelar Master Management Keuangan dari Universitas Padjajaran pada tahun 1999.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Bumi Daya (BBD) dengan jabatan terakhir sebagai Account Manager Kredit Korporasi.

Sejak tahun 2008 menduduki jabatan sebagai Group Head Micro Business sampai dengan sekarang.

Lahir pada Tahun 1960. Menyelesaikan pendidikan Sarjana di York University Toronto, Canada pada tahun 1983 dengan jurusan Mathematic Economic dan menyelesaikan Post Graduate Studies Majoring Banking and Finance dari Monash University pada tahun 1995.

SARASTRI BASKORO | Consumer Loans Group

Lahir pada Tahun 1965. Menyelesaikan pendidikan sebagai Dokter Gigi dari Universitas Airlangga pada tahun 1988 dan meperoleh gelar Magister Manajemen untuk Jurusan International Management dari Universitas Padjajaran di tahun 2001

Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada bulan Mei 2000, beliau berkarier di Bank Internasional Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Regional Card Center Manager West & Central Java.

Sejak Agustus 2004, menduduki jabatan sebagai Group Head Consumer Cards sampai dengan sekarang.

CONSUMER FINANCE

NAMA DAN BIOGRAFI

HANDAYANI | Consumer Card Group

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

260

Page 260: BMRI Annual Report 2009

GROUP HEADS

Lahir pada Tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Studi Pembangunan dari Universitas Indonesia pada tahun 1980.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) dengan jabatan terakhir sebagai General Manager BankExim Cabang Cayman Islands.

Sejak tahun 2009 beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Treasury sampai dengan sekarang.

VINCENT NANGOI | Treasury Group

TREASURY & INTERNATIONAL BANKING

Lahir pada Tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Tehnik Mesin dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1979 dan memperoleh gelar MsocSc dalam bidang Finance dari University of Birmingham, UK pada tahun 1989 atas beasiswa dari Pemerintah Inggris.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan jabatan terakhir sebagai General Manager Bapindo Cabang Hong Kong.

Sejak Januari 2009, beliau menjabat sebagai Group Head International Banking & Capital Market Services sampai dengan sekarang.

NAMA DAN BIOGRAFI

IMAN N. SOEKO | International Banking & Capital Market Services Group

HENRY SIHOTANG | Credit Recovery II Group

Lahir pada Tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi, jurusan Manajemen Perusahaan dari Universitas Krisnadwipayana Tahun 1987 dan memperoleh gelar Magister Managemen dari Universitas Satyagama Tahun 2000.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan jabatan terakhir sebagai Relationship Manager, Urusan Penyelesaian Kredit.

Sejak tahun 2008 beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Credit Recovery II sampai dengan Desember 2009.

Lahir pada Tahun 1959. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian bidang Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor di tahun 1983 dan selanjutnya Magister Manajemen bidang Keuangan dan Perbankan dari Universitas Gadjah Mada di tahun 1992.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Bumi Daya (BBD) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Kredit yang mengelola Kredit Perusahaan Korporasi.

Sejak bulan April 2006 beliau ditunjuk untuk menjabat sebagai Group Head Credit Recovery I sampai dengan Desember 2009.

SPECIAL ASSET MANAGEMENT

NAMA DAN BIOGRAFI

E. WISETO BAROTO | Credit Recovery I Group

Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2000, beliau berkarier di Bank Papan Sejahtera dengan jabatan terakhir sebagai Consumer Banking Director.

Sejak tahun 2001 beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Consumer Loans sampai dengan sekarang.

AGUS SUDIARTO | Asset Management Group

Lahir pada Tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1988 dan memperoleh gelar Magister Management dari Universitas Indonesia pada tahun 2004.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bidang Cabang Madya.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

261

Page 261: BMRI Annual Report 2009

I NENGAH RENTAYA | Learning Center Group

Lahir pada Tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Ekonomi Studi Pembangunan dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1987 dan memperoleh gelar M.I.A (Master of International Affairs) in Economic Policy and Management dari Columbia University New York pada tahun 1994.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Urusan Sumber Daya Manusia Bagian Data & Penilaian (USM).

Sejak bulan Maret 2007 sampai dengan saat ini beliau menjabat sebagai Group Head di Learning Center Group.KRESNO SEDIARSI | Human Capital Services Group

SANJAY N. BHARWANI | Human Capital Strategy & Policy Group

Lahir pada Tahun 1969. Menyelesaikan Bachelor of Technology dari The University of Ballarat - Australia. Beliau juga merupakan anggota dari The Australian Institute of Management.

GROUP HEADS

Lahir pada Tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi (Ekonomi Umum) dari Universitas gadjah Mada pada tahun 1983 dan memperoleh gelar Master of Arts (International Relations) dari Kokusai Daigaku (International University of Japan) pada tahun 1992.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Perencanaan Strategis Perusahaan.

Sejak bulan November 2008, beliau ditunjuk untuk menduduki jabatan sebagai Group Head Human Capital Services sampai dengan sekarang.

COMPLIANCE AND HUMAN CAPITAL

NAMA DAN BIOGRAFI

MUSTASLIMAH | Compliance Group

Lahir pada Tahun 1965. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1988 dengan memperoleh gelar Insinyur.

Beliau memulai karier sebagai pegawai Bank Dagang Negara di Kantor Pusat Jakarta pada tahun 1989.

Pada tahun 1999, melalui proses merger, beliau bergabung dengan Bank Mandiri. Sejak tahun 2006 beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Compliance sampai dengan sekarang.

Lahir pada Tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Tehnik Sipil dari Fakultas Teknik Sipil Universitas Indonesia pada tahun 1981 dan Sarjana Ekonomi Jurusan Management dari Universitas Indonesia pada tahun 1986 serta memperoleh gelar MBA in Finance dan International Business dari Stern School of Business , New York University USA pada tahun 1994.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Urusan International.

Sejak tahun 2006, beliau menjabat sebagai Group Head Market Risk & Operational Risk sampai dengan sekarang.

RISK MANAGEMENT

NAMA DAN BIOGRAFI

PARDI SUDRADJAT | Market & Operational Risk Group

Sejak tahun 2007 beliau ditunjuk untuk menjabat sebagai Group Head Asset Management sampai dengan sekarang.

Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2008, beliau berkarier di Bank Permata dengan jabatan terakhir sebagai HR Head of HR Centres of Expertise & Operations.

Sejak tahun 2008 beliau menempati posisi sebagai Group Head Human Capital Strategy & Policy sampai dengan sekarang.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

262

Page 262: BMRI Annual Report 2009

Lahir pada Tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro pada tahun 1982.

Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2006, beliau berkarier di Bank Danamon dengan jabatan terakhir sebagai Group Head Compliance.

Sejak tahun 2007 menduduki jabatan Group Head Credit Risk & Policy sampai dengan tahun 2009.

SETYOWATI | Credit Risk & Policy Group

Lahir pada Tahun 1967. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian Jurusan Agronomi dari Universitas Padjajaran pada tahun 1989 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1997.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) dengan jabatan terakhir sebagai Operation Manager Cabang Tangerang.

Sejak tahun 2008, beliau menjabat sebagai Group Head Corporate Risk sampai dengan sekarang.

SULAEMAN | Corporate Risk Group

FINANCE AND STRATEGY

NAMA DAN BIOGRAFI

JONATHAN ZAX | Investor Relations Group

Lahir pada Tahun 1961.Menyelesaikan pendidikan Sarjana dari Harvard University, USA pada tahun 1983 dan memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari University of Pennsylvania - The Wharton School pada tahun 1988.

Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2002, beliau berkarier di PT. HM. Sampoerna dengan jabatan terakhir sebagai Director of Corporate Development.

Sejak tahun 2002 beliau bergabung dengan Bank Mandiri dan menduduki posisi Group Head Investor Relations sampai dengan saat ini.

Lahir pada Tahun 1965. Menyelesaikan pendidikan Sarjana S1 Jurusan Kedokteran Gigi dari Universitas Indonesia pada tahun 1988 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Institut Pendidikan dan Pengembangan (IPPM) serta dari Universitas Jayabaya pada tahun 1998.

Memulai karir sebagai Officer di Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) di Jakarta pada tahun 1991 dan bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 1999.

Sejak bulan September 2006 menduduki jabatan sebagai Group Head Commercial Risk sampai dengan sekarang.

KARTINI SALLY | Commercial Risk Group

Lahir pada Tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Komputer dari Universitas City, London pada tahun 1982 dan memperoleh gelar MBA General Management dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) pada tahun 1989.

Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2003, beliau berkarier di Standard Chartered Bank, Singapore dengan jabatan terakhir sebagai Collection Head.

Sejak awal tahun 2007 beliau ditunjuk sebagai Group Head Retail & Consumer Risk Management sampai dengan tahun 2009.

SANTAPUTRA PITA | Retail & Consumer Risk Group

GROUP HEADS

AGUS DWI HANDAYA | Strategy & Performance Management Group

Lahir pada Tahun 1970. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Sumatera Utara pada tahun 1995

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) dengan jabatan terakhir sebagai Staf Analyst Kredit Korporasi.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

263

Page 263: BMRI Annual Report 2009

MOHAMMAD GUNTUR | Planning, Policies, Procedures, & Architecture Group

Lahir pada Tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan Sarjana pada Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1986 dan memperoleh gelar MM dari Universitas Gadjah Mada dan University of Kentucky USA pada tahun 1997.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Kelompok Kerja Biro Sistek Bank Exim.

Sejak tahun 2007, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Planning, Policies, Procedures & Architecture sampai dengan sekarang.

RAIZAL MUNIR | Procurement & Fixed Asset Group

Lahir pada Tahun 1959. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1984 dan memperoleh gelar Master of Information System (MSIS) pada tahun 1991 dan Master of Telecommunication (MST) pada tahun 1992 dari Universitas of Pittsburgh, Pennsylvania USA.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Perencanaan & Pemastian Kualitas, Urusan Teknologi Informasi.

Sejak tahun 2005, beliau menduduki jabatan Group Head Procurement & Fixed Asset sampai dengan saat ini.

BUDI SULISTIO | Accounting Group

Lahir pada Tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1985 dan memperoleh gelar MBA dari University of Illinois, Urbana - Champaign, USA, pada tahun 1994.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian.

Sejak tahun 2006, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Accounting sampai dengan sekarang.

GROUP HEADS

OC. HARRY PUDJIATMOKO | IT Operations Group(RANGKAP} Electronic Channel Operation Group

Lahir pada Tahun 1960. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1986, dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1997.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) di Biro Sistem dan Teknologi.

Sejak tahun 2008, selain menduduki jabatan sebagai Group Head IT Operations, beliau merangkap sebagai Group Head Electronic Channel Operations sampai dengan sekarang.

SURESH GUMMALAM | IT Business Solutions & Application Services Group

Lahir pada Tahun 1962. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Mesin dari National Institute of Technology, Rourkela, pada tahun 1984 dan memperoleh gelar Master

TECHNOLOGY & OPERATIONS

NAMA DAN BIOGRAFI

Sejak akhir tahun 2009 Beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Strategy & Performance Management sampai dengan sekarang.

di bidang Teknik Industri dari National Institute of Industrial Engineering (NITIE), Bombay pada tahun 1986.

Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2002, beliau berkarier di Bank Niaga dengan jabatan terakhir sebagai Senior Vice President, IS Development Group Head.

Sejak tahun 2004, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head IT Business Solutions & Application Services sampai dengan sekarang.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

264

Page 264: BMRI Annual Report 2009

CHRISNA PRANOTO | Credit Operations Group

HERRY RUKMANA | Central Operations Group

Lahir pada Tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum Perdata dari Universitas Padjajaran pada tahun 1984.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Bumi Daya dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Urusan Biro Direksi & Hukum UBD.

Sejak pertengahan tahun 2005, beliau ditunjuk sebagai Group Head Legal sampai dengan sekarang.

RIDZKI JUNIADI | Legal Group

Lahir pada Tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Perusahaan dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada tahun 1982 dan memperoleh gelar Magister Manajemen Keuangan dari Universitas Indonusa Esa Unggul pada tahun 1998.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Cabang Bidang Pemasaran di Cabang Jakarta Wisma Indosemen.

Sejak bulan Januari 2009, beliau menduduki jabatan Group Head Customer Care sampai dengan sekarang.

BASU VITRI MANUGRAHANI | Customer care Group

Lahir pada Tahun 1956. Menyelesaikan pendidikan sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1982 dan memperoleh gelar Master of International Relations dari International University of Japan pada tahun 1993.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Cabang Bidang Retail di Cabang Genteng Kali Surabaya.

Sejak tahun 2007, beliau ditunjuk untuk menjabat sebagai Group Head Culture and Service Specialist sampai dengan sekarang.

BAMBANG ARI PRASODJO | Culture & Service Specialist

Lahir pada Tahun 1962. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian Jurusan Agronomi dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1986 dan memperoleh gelar Magister Manajemen International Business dari Universitas Gadjah Mada tahun 1998.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) dengan jabatan terakhir sebagai Section Head International Trade & Remmitance Department - International Banking Division.

Sejak bulan Juli 2006, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Credit Operations sampai dengan sekarang.

GROUP HEADS

Lahir pada Tahun 1967. Menyelesaikan pendidikan S-1 pada tahun 1989 dan memperoleh gelar S-2 pada tahun 1999.

Bergabung dengan Bank Mandiri dan menduduki berbagai posisi diantaranya Document Analysis, Section Head dan Department Head dalam kurun waktu 1999 sampai dengan tahun 2008. Pada tahun 2008, Beliau memperoleh sertifikasi international (CDCS – Certified Documentary Credit Specialist) di bidang documentary credit dari IFSA (International Financial Services Association) School of Finance endorsed by the International Chamber of Commerce.

Sejak tahun 2009, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Central Operations sampai dengan sekarang.

Mengacu pada Biografi Anggota Komite Pihak Independen Non Dewan Komisaris & Corporate Secretary

NAMA DAN BIOGRAFI

SUKORIYANTO SAPUTRO | Corporate Secretary Group

CORPORATE SECRETARY, LEGAL & CUSTOMER CARE

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

265

Page 265: BMRI Annual Report 2009

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

266

Page 266: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANG• KANTOR WILAYAH DAN CABANG

• MICRO BANKING DISTRICT CENTERS

• MICRO BUSINESS UNITS

• COMMERCIAL BANKING CENTERS

• SMALL BUSINESS DISTRICT CENTERS

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

267

Page 267: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

WILAYAH I/MEDAN Jl. Pulau Pinang No. 1 Medan 20111 (061) 4153396, 4555434 4153273 AREA MEDAN IMAM BONJOL Jl. Imam Bonjol No. 7 Medan 20112 (061) 4150600 4527365, 4155385

Medan Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 7 Medan 20112 (061) 4150600 4527365, 4155385

Medan Pulau Pinang Jl. Pulau Pinang No. 1 Medan 20111 (061) 4519666, 4518477 4538471

Medan Zainul Arifin Jl. Imam Bonjol No. 16 D Medan 20112 (061) 4538555 4538383

Medan Gatot Subroto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 139 Medan 20112 (061) 4551162 4566626

Medan Kirana Jl. Kirana Raya No. 40-42 Medan 20112 (061) 4157555 4155269

Medan Taman Setiabudi Perumahan Taman Setiabudi Indah

Jl.Cactus Raya Blok K No. 36 G Medan 20132 (061) 8200636, 8218183, 8221189 8200121, 8219445

Kabanjahe Jl. Veteran No.23, Kabanjahe Tanah Karo 20303 (0628) 323977 20087

Medan Dharma Agung Jl. S. Parman No. 207 DE Medan 20153 (061) 4529059 4526613

Medan PLN Wilayah II Jl. Yos Sudarso No. 284 Medan 20112 (061) 6617848 6613930

Medan Pertamina Jl. Yos Sudarso No. 8-10 Medan 10513 (061) 4552406 4552406

Medan Katamso Jl. Brigjen Zain Hamid No. 28 Medan 20158 (061) 7863298 7863298

Medan Tanjung Morawa Komplek Perkebunan PTP Nusantara II (Persero)

Tanjung Morawa Deli Serdang 20362 (061) 7944866, 7944944 7944977

Medan JW Marriot Jl. Putri Hijau No. 10 Medan 20111 (061) 80010037 - 39 800010040

Medan Simpang Pos Jl. Jenderal Besar Abdul Haris Nasution No. 5 JK Medan 20142 (061) 8211084 8212040

Lubuk Pakam Jl. Dr. Sutomo No. 52, Lubuk Pakam Deli Serdang 20514 (061) 7954542, 7955704 7954091

Berastagi Jl. Veteran No. 29 Karo 22516 (0628) 91319, 91819 (0628) 91599

Pangkalan Brandan Komplek Pertamina Sumbagut Pangkalan Brandan 20857 (0620) 21000, 21490 20190

Stabat Jl. KH Zainul Arifin No. 32, Stabat Langkat 20811 (061) 8910691, 8912239 8912240

AREA MEDAN BALAIKOTA

Medan Balaikota Jl. Balaikota No. 8-10 Medan 20111 (061) 4524900 4152209, 4577691

Medan Lapangan Merdeka Jl. Balaikota No. 12-14 Medan 20111 (061) 4538122 45385666

Medan Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 109 Medan 20111 (061) 4536800 4512459

Medan Belawan Jl. Pelabuhan II Kotak Pos 15 Belawan 20411 (061) 6941152 6941733

Medan Gunung Krakatau Jl. Gunung Krakatau No. 7 G-H Medan 20239 (061) 6619000, 6629000 6619540

Medan Pusat Pasar Jl. Pusat Pasar No. 94-95 Medan 20216 (061) 4531164 4517644

Medan Asia Jl. Asia No. 97 C-D Medan 20214 (061) 7368798 7361897

Medan Letda Suyono Jl. Letda Suyono No. 220 Medan 20371 (061) 7353907, 7354338, 7356219, 7352629

7340135, 7344142

Medan Pulo Brayan Jl. Yos Sudarso Blok A No.1A, Pulo Brayan Medan 20116 (061) 6610033 6611100

Binjai Jl. Jend. Sudirman No. 292 Binjai 20711 (061) 8826000 8828064

Medan Sukaramai Wisma Kawasan Industri Medan

Jl. Pulau Batam No. 1 Medan 20242 (061) 7321603, 7321624, 7357523 7321592

Medan Jalan Cirebon Jl. Cirebon No. 97 - 99 Medan 20212 (061) 4567162, 4157547 4157246

Medan Iskandar Muda Jl. Sultan Iskandar Muda No. 24 A-B Medan 20153 (061) 4515064, 4515068, 4515070 4515065

Medan Perintis Kemerdekaan Jl. Perintis Kemerdekaan No. 5-5A Medan 20235 (061) 4532609, 4532111, 4532262 4537282

Medan Kapten Muslim Jl. Kapten Muslim No. 10 A Medan 20124 (061) 8445229, 8445231, 8445232 8445230

Medan Sisingamangaraja Jl. Sisingamangaraja No. 55 A-B Medan 20217 (061) 7333981, 7333982, 7333984 7333983

Medan Universitas Sumatera Utara Kampus USU, Gelanggang Mahasiswa USU,

Jl. Universitas No. 11 Medan 20155 (061) 8200361, 8210548 8210548

Medan Makro Bisnis Jl. Gatot Subroto No. A 15-16 Medan 20127 (061) 8463061 8473578

Tebing Tinggi Jl. Dr. Sutomo No. 17 Tebing Tinggi 20633 (0621) 21723 21093

AREA BANDA ACEH

Banda Aceh Jl. Teuku H. Daud Beureuh No. 15 H Banda Aceh 23123 (0651) 23981, 21793, 23974 25455, 636154

Banda Aceh Unsyiah Darussalam Gedung AAC Prof.Dr.Dayan Dawood, Banda Aceh 23111 (0651) 7551809 7551809

Universitas Syah Kuala, Jl. Teuku Nyak Arief

Kampus Unsyiah Darussalam

Banda Aceh Cut Meutia Jl. Cut Meutia No. 2 Banda Aceh 23242 (0651) 21386, 23381, 23575 23370

Meulaboh Jl. National No. 112 Gampong Ujong Baroh Meulaboh 23600 (0655) 7552231, 7552232, 7552233, (0655) 7552235

7552234, 7552234, 7552235

Lhokseumawe Merdeka Jl. Merdeka No. 135 C Lhokseumawe 24301 (0645)40082, 42085 42922

Lhokseumawe Pendopo Jl. Merdeka No. 1 Lhokseumawe 24315 (0645) 43702 43062

Bireuen Jl. Iskandar Muda No. 102 ABC Bireuen 24251 (0644) 22221, 323306, 324399, 324588 21444

Blang Lancang Main Office Bld. PT Arun Ngl Co Blang Lancang 24352 (0645) 652711, 654252 -

Batuphat Komplek PT Arun NGL Co. Batuphat 24352 (0645) 653157, 653158 -

Lhoksukon Kompleks Mobil Oil Inc., Point A Landing Lhoksukon 24381 (0645) 393119, 393120 -

Takengon Jl. Sengeda No. 77-78, Takengon Aceh Tengah 24512 (0643) 24408, 24409 24406

Langsa Jl. Jend. Ahmad Yani No. 20 Langsa 24416 (0641) 21023 21212

Kuala Simpang Jl. Cut Nyak Dien No. 21 A, Kuala Simpang Aceh Tamiang 24475 (0641) 31000, 333155 333499

AREA PEMATANGSIANTAR

Pematangsiantar Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 14 Pematangsiantar 21117 (0622) 22035 23211

Pematangsiantar Sutomo Jl. Sutomo No. 16 Pematangsiantar 21115 (0622) 21540, 21211 23446

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

268

Page 268: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

Balige Jl. Patuan Nagari No.10 Balige 22313 (0632) 322431 322432

Pasar Perluasan Jl. HOS Cokroaminoto No. 3B-3C Pemarang Siantar 21138 (0624) 435666 434758

Padang Sidempuan Jl. Sudirman No. 30-32 Padang Sidempuan 22718 (0634) 21032 21238

Panyabungan Jl. Willem Iskandar No. 105, Panyabungan Mandailing Natal 22913 (0636) 20925 20926

Sibolga Jl. Brigjend. Katamso No. 43 Sibolga 22522 (0631) 21376, 21591 22313

Rantau Prapat Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 Rantau Prapat 21415 (0624) 21434 21869

Rantau Prapat M. Lubis Jl. Letkol. Martinus Lubis 11 Rantau Prapat 21412 (0624) 21712 21713

Kota Pinang Jl. Bukit No. 3, Kota Pinang Labuhan Batu 21464 (0624) 496351, 496352 496431

Aek Kanopan Jl. Jend. Sudirman No. 214-216, Labuhan Batu 21457 (0624) 92411, 92932, 92934 92022

Aek Kanopan,Kec.Kualuh Hulu

Kisaran Jl. Cokroaminoto No. 65 Kisaran 21215 (0623) 41855, 41375 41857

Tanjung Balai Jl. Teuku Umar No. 48-54 Tanjung Balai 21312 (0623) 593137 597142

AREA PEKANBARU

Pekanbaru Sudirman Bawah Jl. Jend. Sudirman No. 140 Pekanbaru 28113 (0761) 31786, 32881, 32403, 32223 28683, 33500, 46920

Pekanbaru Sudirman Atas Jl. Jend. Sudirman No. 452 Pekanbaru 28115 (0761) 31021-5, 21464 36383

Pekanbaru Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 85 Pekanbaru 28115 (0761) 24888 38003

Pekanbaru Nangka Jl. Tuanku Tambusai No. 18 E-F Pekanbaru 28282 (0761) 571610, 572517 572623, 572618

Pekanbaru Jalan Riau Jl. Riau No. 12 D-E Pekanbaru 28292 (0761) 859381, 859580, 859581 47764

Ujungbatu Jl. Jenderal Sudirman No. 15, Ujungbatu Riau 28454 (0762) 61147, 61636, 61620 61148

Pangkalan Kerinci Jl. Raya Lintas Timur Pangkalan Kerinci 28381 (0761) 493696, 493719 493906

Siak Perawang Jl. Raya Perawang Km. 5, Siak Siak 28772 (0761) 693426 693468

Pekanbaru Rumbai Kompleks PT Caltex Pasific Indonesia, Rumbai Pekanbaru 28271 (0761) 592190 594398

Pekanbaru Minas Main Office PT Caltex Pasific Indonesia, Minas Pekanbaru 28885 (0761) 993894, 993895 43177

Pekanbaru Tuanku Tambusai Komplek Lancang Kuning Square, Pekanbaru 28283 (0761) 859848, 859858 859868

Jl Tuanku Tambusai No. 144

Pekanbaru Panam Jl. HR Soebrantas Kav. 3 & 4, Panam Pekanbaru 28294 (0761) 562322, 562323 562319

Dumai Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 133 A Dumai 28812 (0765) 31088 31097

Dumai Syarif Kasim Jl. Sultan Syarif Kasim No. 99 Dumai 28812 (0765) 32203-4 32204, 35249

Baganbatu Jl. Jend. Sudirman No. 219, Bagan Sinembah Rokan Hilir 28992 (0765) 51093, 51091 51092

Bengkalis Jl. Ahmad Yani, Bengkalis Bengkalis 28712 (0766) 22771, 22772 22773

Pertamina Sungai Pakning Kompleks Pertamina, Sungai Pakning, Dumai 28700 (0766) 91220 - 22 Ext. 4269

Jl. Cendana, Singai Pakning

Duri Jl. Hangtuah No. 289-292 Bengkalis 28884 (0765) 91170, 91171 91137

Duri Sudirman Jl. Jenderal Sudirman Kav. 109 Bengkalis 28884 (0765) 598795, 598791 598796

Duri Caltex Kompleks PT Caltex Pacific Indonesia, Duri Bengkalis 28884 (0765) 821500, 821156 999199

Rengat Jl. Jend. M.T. Haryono No. 11 Rengat 29319 (0769) 22070, 323357 21383

Air Molek Jl. Jend. Sudirman No. 190-192 Air Molek 29352 (0769) 41075 41074

AREA BATAM

Batam Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 90 Batam 29432 (0778) 454444, 458137, 458280 452606, 452607,

431740

Batam Lubuk Baja Jl. Imam Bonjol, Lubuk Baja Batam 29432 (0778) 458159 457830

Batam Raja Ali Haji Jl. Raya Ali Haji No. 39 Batam 29432 (0778) 456717, 456824, 456842 457988, 430295

Batam Sekupang Martadinata Jl. R.E. Martadinata, Batam 29422 (0778) 322126 322474

Komp. Harapan Business Center Blok I No.1

Batam Industrial Park Batam Industrial Park, Jl. Rasamala No. 1 Batam 29434 (0770) 611666, 611444 611333

Batam Panbil Kawasan Industri Panbil, Jl. Ahmad Yani Batam 29433 (0778) 371283, 371284 371281

Tanjung Uban Jl. Permaisuri No. 3 Tanjung Uban 29152 (0771) 81007, 81006 81008

Tanjung Balai Karimun Jl. Teuku Umar No. 9 Tj. Balai karimun 29161 (0771) 327668, 327389, 327078 327669

Batam Bandara Hang Nadim Bandara Hang Nadim Batam 29431 (0778) 761318 761317

Batam Center Gedung Otorita Batam, Batam Center Batam 29432 (0778) 462048, 462264 462216

Batam Batuaji Ruko Muka Kuning Indah II Blok E 2 Batam 29432 (0778) 395002, 395003 396476

No.3A & 5 Jl. Batuaji Baru

Batam Kawasan Industri Tunas Komplek Tunas Industrial Estate Batam 29464 (0778) 471055, 471044, 471927,

Jl. Engku Putri, Ruko No. II B 471844, 471727

Batam Tiban Jl. Tiban Raya, Komp.Tiban Garden Blok C No.20 Batam 29421 (0778) 327177, 326877 323264

Batam Kawasan Industri Kabil Kawasan Industri Kabil, Batam 29467 (0778) 711731, 711732 711733

Jl. Hang Kesturi Km.4, Nongsa

Natuna Jl. Datuk Kaya Wan Muhammad Benteng Natuna 29183 (0773) 31497, 31498, 31499 31623

No. 96-98, Ranai

Batam Nagoya Jl. Imam Bonjol Komplek Bumi Ayu Lestari Batam 29432 (0778) 452865, 450729, (0778) 433566

Blok D No. 25-27 431896, 451040

Tanjungpinang Jl. Teuku Umar No. 23 Tanjungpinang 29111 (0771) 22437, 21805 28047, 23143

Kijang Jl. Hang Jebat, Barek Motor No.9, Kijang Tanjungpinang 29151 (0771) 463377, 463507 463498

WILAYAH II/ PALEMBANG Jl. Kapten A. Rivai No. 1008 Palembang 30135 (0711) 364008 - 012, 364013 310992, 3120417, 374279AREA JAMBI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

269

Page 269: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Jambi Gatot Subroto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 60 A Jambi 36138 (0741) 31581 - 2, 21412 20066, 29966, 23644

Jambi Telanaipura Jl. Prof. Dr. Sri S.M. Sofwan, SH No. 27, Jambi 36122 (0741) 62184, 63267, 62537, 63334 62292

Telanaipura

Jambi Sam Ratulangi Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 20 Jambi 36113 (0741) 22202, 31089 22202, 26915

Jambi Dr. Sutomo Jl. Dr. Sutomo, PO BOX 14 Jambi 36113 (0741) 34374, 22864 34185

Sarolangun Jl. Lintas Sumatera Km. 1 Sarolangun 37381 (0745) 91318, 91546 91443

Jambi Sipin Jl. Kol. Abunjani No. 54 Jambi 36129 (0741) 61042 668691

Sengeti Jalan Lintas Timur Km.35, Jambi 36381 (0741) 51900 51900

Desa Sengeti, Muaro Jambi

Bajubang Jl. Pramuka No. 1, Bajubang Bajubang 21366 (0743) 21366 20066

Muara Bungo Jl. Lintas Sumatra Km. 1 Muara Bungo 37212 (0747) 21188, 21138 21137

Bangko Jl. Jend. Sudirman, Pematang Kandis Bangko 37314 (0746) 323224 323225

AREA PADANG

Padang Lapangan Imam Bonjol Jl. Bagindo Aziz Chan No. 12 Padang 31505 (0751) 31501 - 2 31505, 36726

Padang Bagindo Aziz Chan Jl. Bagindo Aziz Chan No. 21 Padang 25211 (0751) 32747, 28443 36817

Padang Sudirman Jl. Sudirman No. 2A Padang 25001 (0751) 26940, 28940, 33840 31571

Padang Taman Melati Jl. Gereja No. 34 A Padang 25118 (0751) 33338, 33339, 26162, 28332, 38422

38340, 38341, 38342

Padang Indarung Social Center PT Semen Padang Padang 25237 (0751) 27001 34160

Padang Muara Jl. Batang Arau No. 42 Padang 25215 (0751) 34872 34036

Padang Belakang Olo Jl. Belakang Olo No. 63 Padang 25116 (0751) 32726, 32748 32749

Pasaman Jl. Jend.Sudirman No.101, Pasaman Baru Pasaman Barat 26366 (0753) 466534, 466535, 466536 466532

Bukittinggi Jl. Perintis Kemerdekaan No. 3 Bukittinggi 26111 (0752) 626401 626406

Bukittinggi Aur Kuning Jl. Raya By Pass No. 42, Pasar Aur Kuning Bukittinggi 26131 (0752) 627880, 627881 627879

Payakumbuh Jl. Jenderal Sudirman No. 14 Payakumbuh 26211 (0752) 796783 s/d 796786 796789

Solok Jl. K.H. Akhmad Dahlan Solok 27322 (0755) 21123 20169

Sawahlunto Komplek Saringan No. W 27,Jl. Soekarno Hatta Sawahlunto 27421 (0754) 61144, 61146, 61477 61422

Solok Sungai Rumbai Jl. Lintas Sumatera No. 2, Sungai Rumbai Dharmasraya 27584 (0754) 583393, 583394 583395

AREA PALEMBANG SUDIRMAN

Palembang Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 419 Palembang 30134 (0711) 311177, 358325 310393, 317159

Palembang Atmo Jl. Kolonel Atmo No.118 Palembang 30125 (0711) 354144, 354245 313655

Palembang Pusri Jl. Mayor Zen No. 9, Gedung YDPK Palembang 30118 (0711) 711023 710994

Palembang R.S.U Jl. Jend. Sudirman Km. 3,5 Palembang 30126 (0711) 313498, 364020 313977

Palembang Pusat Dagang Jl. T.P. Rustam Effendi No. 550 Palembang 30125 (0711) 313767, 356436 310873

Lubuk Linggau Jl. Garuda No. 8-9 Lubuk Linggau 31616 (0733) 325350, 321925 325680

Palembang Sako Kenten Terminal Sako Kenten, Ruko K3 No.1, Sako Kenten Palembang 30762 (0711) 810771 810772

Tanjung Enim Jl. Jend. Ahmad Yani No. 8 Tanjung Enim 31711 (0734) 451033 s.d. 35, 453167 451036

Lahat Jl. Mayor Ruslan Blok A No. 7-8 Lahat 31411 (0731) 323700, 321012, 321013, 323600

322381, 322383

Muara Enim Jl. Jenderal Sudirman No. 44 Muara Enim 31315 (0734) 424148, 421363 423338

Baturaja Jl. Serma Zakaria No. 35-37 Baturaja 32116 (0735) 20688, 20687 23576

Belitang Jl. Pasar Baru Gumawang, BK 10, Belitang OKU Timur 32182 (0735) 451789, 351899 450789

Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman No. 7 Pangkalpinang 33128 (0717) 432385 421530, 432623

Mentok Jl. Yos Sudarso No. 1 / 78 Mentok 33311 (0717) 21194, 31942 21194

Sungailiat Jl. Sudirman No. 18 Sungailiat 32111 (0717) 92233, 92416 92233

Parit Tiga Jebus Jl. Air Kuang No. 2, Parit Tiga, Kec.Jebus Bangka Barat 33362 (0715) 351701, 351702 351733

Pangkalpinang Depati Amir Jl. Depati Amir No 45 A (d/h Jl. Mentok) Pangkalpinang 33133 (0717) 436701, 434468 439076

Toboali Jl. Jend. Sudirman No. 97 Toboali 33183 (0718) 42100, 42101, 42102, 42103 41415

Tanjungpandan Jl. Merdeka No. 6 Tanjungpandan 33411 (0719) 21011, 21012 21600

Manggar Jl. Jenderal Sudirman No. 414, Manggar Belitung Timur 33512 (0719) 92067, 92088 92054

AREA PALEMBANG ARIEF

Palembang Arief Jl. Kapten A. Rivai No. 27 Palembang 30129 (0711) 310952, 313020, 373271, 352346 313379, 313627

Palembang A. Rivai Jl. Kapten A. Rivai No. 39 Palembang 30135 (0711) 313455, 311556 312016

Palembang Plaju Pertamina UEP III, Jl. Kurnia Plaju 20368 (0711) 352432 352432

Palembang Pasar 16 Ilir Jl. Pasar 16 Ilir No. 165-167 Palembang 30122 (0711) 322226 311481

Prabumilih Sudirman Jl. Sudirman No. 117 Prabumulih 31121 (0713) 326000, 326093, 326094 326095

Palembang Gedung Kanwil Jl. Kapten A. Rivai No. 1008 Palembang 30137 (0711) 364008 - 12 312477

Sungai Lilin Pasar Sungai Lilin No. 33, Musi Banyuasin 30755 (0714) 322750 322125

Jl. Raya Palembang-Jambi

Pendopo Komplek Pertamina II, Jl. Cemara 18 Pendopo 31211 (0711) 90204 90808

Prabumulih Pertamina UEP II, Jl. Pramuka Prabumulih 31122 (0713) 20868 21515

Palembang Uniba Jl. Mayor Ruslan Palembang 30113 (0711) 364025 372233

Palembang Bandara Sultan Badaruddin Bandara Sultan Mahmud.Badaruddin II Palembang 30152 (0711) 410150 420183

Palembang Veteran Jl. Veteran No. A-8 Palembang 30113 (0711) 374004, 357472, 357496 350013

Sekayu Petro Muba Building, Jl. Merdeka Lk. I, Sekayu Musi Banyuasin 30711 (0714) 322900, 322901, 322902 322904

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

270

Page 270: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Palembang R. Sukamto Jl. R. Soekamto No.55 A & 55 B, Simpang Patal Palembang 30114 (0711) 360808, 357823 357670

Palembang Sukajadi Jl. Raya Palembang - Betung Km.12-13, Banyuasin 30761 (0711) 430199, 431859 431989

Sukajadi, Talang Kelapa

Bengkulu S. Parman Jl. Letjend. S. Parman No. 183 Bengkulu 38223 (0736) 20016, 22138, 21244 21361, 20464

Bengkulu Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60 Bengkulu 38115 (0736) 22881, 22916, 21062 22882, 20076

Bengkulu Curup Jl. Merdeka No. 225, Curup Rejang Lebong 39117 (0732) 325047, 325048, 325049 21804

Bengkulu Panorama Jl. Salak Raya No. 297 B, Bengkulu Bengkulu 38226 (0736) 346890 364891

AREA BANDAR LAMPUNG

Bandar Lampung Malahayati Jl. Laksamana Malahayati No. 3 Bandar Lampung 35221 (0721) 481222, 486146, 481431 489064, 473752

Bandar Lampung Telukbetung Jl. Laksamana Malahayati No. 30 Bandar Lampung 34223 (0721) 481945 486847

Bandar Lampung Cut Meutia Jl. Cut Meutiah No. 46 Bandar Lampung 35214 (0721) 486087 483849

Bandar Lampung Supratman Jl. W.R. Supratman No. 70 Bandar Lampung 35111 (0721) 486942-3 485684

Metro Jl. Jend. Sudirman No. 39 A Metro 34111 (0725) 41363 41860

Tanjungkarang Kartini Jl. Kartini No. 79 Tanjungkarang 35111 (0721) 251414 252796

Tanjungkarang Bambu Kuning Jl. Bukit Tinggi No. 21 D Tanjungkarang 35114 (0721) 255167 268602

Pringsewu Jl. Ahmad Yani No. 9, Pringsewu Tanggamus 35373 (0729) 24452, 24453 21472

Bandar Lampung Raden Intan Jl. Raden Intan No. 132 Bandar Lampung 35141 (0721) 251312, 251510 51510

Bandar Lampung Teuku Umar Jl. Teuku Umar No. 7 Bandar Lampung 35141 (0721) 774400 774500

Bandar Jaya Jl. Proklamator No. 33 A, Bandar Jaya Lampung Tengah 34163 (0725) 529999 529127

Tulang Bawang Jl. Lintas Timur, Desa Dwi Tunggal Jaya, Tulang Bawang 34596 (0726) 750700, 750165 750701

Banjar Agung

Bandar Lampung Antasari Jl. Pangeran Antasari No. 149 B - C Bandar Lampung 35133 (0721) 782555, 770163, 770282, 771026 782333

Bandar Lampung Way Halim Jl. Ki Maja No. 131 C,D,E Sepang Jaya, Way Halim Bandar Lampung 35141 (0721) 774761, 780947 773248

Kotabumi Jl. Jenderal Sudirman No. 43 Kotabumi 34516 (0724) 21392, 21539, 21611 21975, 21489

WILAYAH III/ JAKARTA KOTA Jl. Lapangan Stasiun No. 2 Jakarta Barat 11110 (021) 6922004, 2600500 6922006AREA JAKARTA KOTA

Jakarta Kota Jl. Lapangan Stasiun No. 2 Jakarta Barat 11110 (021) 2600500, 2600506 2600505, 2600508

Jakarta Bandengan Komplek Puri Deltamas Blok J 1-2, Jakarta Utara 14450 (021) 6603086, 6603087 66603981, 6690602

Jl. Bandengan Selatan No. 43

Jakarta Mitra Bahari Komplek Pertokoan Mitra Bahari Jakarta Utara 14440 (021) 6625325 - 26 6625327

Blok D No. 7, Jl. Pasar Ikan

Jakarta Pluit Selatan Jl. Raya Pluit Selatan No. 31-35 Jakarta Utara 14450 (021) 6670909, 6670101 6697201, 6670044

Jakarta Pluit Kencana Jl. Raya Pluit Kencana No. 51-53 Jakarta Utara 14450 (021) 6630763, 6601602 - 6 6601608

Jakarta Pangeran Jayakarta Jl. Pangeran Jayakarta No. 73 Jakarta Pusat 10730 (021) 6299030, 6590919 6399070

Jakarta Glodok Plaza Ruko Glodok Plaza Blok H No.45-46, Jakarta Barat 11180 (021) 6252348-7 6252615, 6261657

Jl. Pinangsia Raya

Jakarta Mangga Dua Arkade Dusit Mangga Dua No. 5, Jakarta Pusat 10730 (021) 6127281, 6124832 6127624

Jl. Arteri Mangga Dua Raya

Jakarta Mega Mal Pluit Ruko Mega Mal Pluit No. MG 46 - 47 Jakarta Utara 14450 (021) 6683566, 6670926 6670926

Jakarta Muara Karang Dalam Jl. Muara Karang Blok O / VIII Timur No. 69-70 Jakarta Utara 14440 (021) 66605170-1 6678048

Jakarta Muara Karang Raya Jl. Muara Karang Raya No. 93-95 Jakarta Utara 14450 (021) 6603481 - 82 6697914

Jakarta Glodok Sky Pasar Glodok Lt. 2 A.LO2 BKS039, Jakarta Barat 11120 (021) 6336120, 6336130 6336440

Jakarta Pinangsia Jl. Pinangsia II No. 3 D, Taman Sari Jakarta Barat 11110 (021) 6011029, 6903715 62317073

Jakarta Pluit Karang Baru Jl. Pluit Karang Utara No. 66 A, Jakarta Utara 14450 (021) 66694401, 66694402 66692630

Blok I-1 Selatan Kav 38-SEB

Jakarta ITC Mangga Dua ITC Mangga Dua Lt. I Blok B 13-14, Jakarta Utara 14410 (021) 62300268-269 62300267

Jakarta Harco Mangga Dua Ruko Agung Sedayu Blok N No. 36, Jakarta Pusat 10730 (021) 6127048, 6127049 6123134

Jl. Mangga Dua Raya

Jakarta Pasar Pagi Mangga Dua Gedung Pusat Perdagangan Grosir Mangga Dua Jakarta Utara 14430 (021) 6019947 - 48 6019257

Blok KA No.12A-14,Jl. Mangga

Jakarta WTC Mangga Dua WTC Mangga Dua Lt. 5 Blok D No. 27, Jakarta Utara 14430 (021) 30012229-2234-5 30012227

Jl. Mangga Dua Raya No. 8

Jakarta Pasar Pagi Lama Jl. Pintu Kecil III No. 54, Pasar Pagi Jakarta Utara 11230 (021) 6916434, 6926655 6909647

Jakarta Mangga Dua Square Mangga Dua Square Blok B No. 9, Jakarta Utara 14430 (021) 62312970, 70968167 62312971

Jl. Gunung Sahari Raya 1

Jakarta Pejagalan Jl. Pejagalan Raya No. 85 F/C, Tambora Jakarta Barat 11220 (021) 6930104 Ext. 10 6930105

Jakarta Ruko Tekstil Mangga Dua Ruko Tektil Blok C - 3,Jl. Mangga Dua Raya Kav. No. 4 Jakarta Utara 14430 (021) 6257050 6256151

Jakarta Jayakarta Komplek Sentral Komplek Ruko Sentral Blok A.9 & Blok A.10, Jakarta Pusat 10730 (021) 6242671 6242672

Jl. Pangeran Jayakarta No. 126-129

Jakarta Lindeteves Lindeteves Trade Center Blok RA No. 50, Jakarta Barat 11180 (021) 62310870 - 72 62310871

Jl. Hayam Wuruk No. 127

Jakarta CBD Pluit Gedung CBD Pluit Blok A No. 6, Jakarta Utara 14440 (021) 66675340, 66675342, 66675344 66675341

Jl. Raya Pluit Selatan

Jakarta Pasar Pagi Perniagaan Jl. Perniagaan Timur No. 79 Jakarta Barat 11220 (021) 6919805, 6918774, 6907948 6919464

Jakarta Mal Mangga Dua Mal Mangga Dua No. RM/16, Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta Pusat 10730 (021) 62202691/ 692 & -693 62201705

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

271

Page 271: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Jakarta Permata Kota Jl. Tubagus Angke No. 178 Komp. Permata Kota Jakarta Utara 14450 (021) 66674272, 6667144, 66674273

Blok A No. 6 Pejagalan, Penjaringan 66671734-35

Jakarta Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 112 F Jakarta Barat 11140 (021) 63854193 - 194 (021) 63854195

AREA JAKARTA S. PARMAN

Jakarta S. Parman Wisma Barito Pacific, Jl. S. Parman Kav. 62-63, Slipi Jakarta Barat 11410 (021) 5346627, 5483595 5347012

Jakarta Bandara Soekarno-Hatta Bandara Soekarno-Hatta, Terminal D & E Jakarta Barat 19100 (021) 5502062, 5506744 5501383, 5594349

Departures Terminal D

Jakarta Bandara Soekarno-Hatta Cargo Bandara Soekarno-Hatta, Cargo Area Gedung 501 Jakarta Barat 19101 (021) 5501260 5501289, 5507175

Jakarta R.S. Pelni Jl. Aipda KS Tubun 92-94, Petamburan Jakarta Barat 11410 (021) 5306784, 5363394 5480027

Jakarta Gedung Pusri Jl. Taman Anggrek-Kemanggisan Jaya Jakarta Barat 11480 (021) 5481489 5482003

Jakarta Design Center Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 53-54 Jakarta Pusat 10260 (021) 5495136-8 5495139

Jakarta R.S. Harapan Kita Jl. S. Parman Kav. 87 Jakarta Barat 11420 (021) 5681153, 5684085-1248 56963325

Jakarta Bandara Soekarno-Hatta Bandara Soekarno-Hatta, Gedung 601 Jakarta Barat 19120 (021) 5501240, 5501378, 5502426 5502427

Gedung Angkasa Pura

Jakarta Garuda Sentra Operasi Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng Jakarta Barat 19110 (021) 5590369 5590389

Jakarta R.S. Kanker Dharmais R.S. Kanker Dharmais, Jakarta Barat 11420 (021) 5681573 56943406

Jl. Let.Jend. S. Parman Kav. 84-88, Slipi

Jakarta Jalan Panjang Jl. Panjang No. 5 A, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 (021) 5327262, 5327472, 5327393 5322397

Jakarta Slipi Jaya Jl. Letjend. S. Parman Kav. 17-18, Gedung Slipi Jaya Jakarta Barat 11480 (021) 5356830, 5356646 5356917

Tangerang Taman Niaga Soewarna Taman Niaga Soewarna, Lantai Dasar Tangerang 19101 (021) 55911440, 55911242 55911441

Blok B Lot 1-5,

Bandara International Soekarno-Hatta

Jakarta Pos Pengumben Kompleks Intercon Megah Blok W.3 Jakarta Barat 11640 (021) 5864931, 5864951, 5865075 5864448

No. 20, Jl. Raya Joglo

Jakarta Teluk Mas Ruko Teluk Mas, Jl. Teluk Mas No. 18 E, Pejagalan Jakarta Utara 11450 (021) 66698324 66698325

Jakarta Pantai Indah Selatan Jl. Pantai Indah Selatan I Jakarta Utara 14460 (021) 55964740 55964739

Blok D-A Kav.No.1, Penjaringan

Jakarta Duta Harapan Indah Ruko Duta Harapan Indah Blok I Jakarta Utara 14460 (021) 66605630 66605631

No.18, Kapuk Muara

Jakarta Pantai Indah Kapuk Rukan Bukit Golf Mediterania Blok C Jakarta Utara 14460 (021) 70708601, 70708602 70708603

No.1, Pantai Indah Kapuk

Jakarta Kemanggisan Jl. Budi Raya No. 7 A-B, Kemanggisan Jakarta Barat 11480 (021) 53666265 53666264

Tangerang Mutiara Kosambi Wkawasan Pergudangan Mutiara Kosambi 2 Tangerang 15211 (021) 55310473, 55910471, 55911072 55991073

Blok A No.11

Jakarta Botanical Garden Komplek Puri Botanical Blok H7 No.3, Jl. Raya Joglo Jakarta Barat 11460 (021) 58907250, 58907251 58907240

Tangerang BNP2TKI Selapajang Gedung Pendataan Kepulangan TKI Selapajang, Tangerang 15127 5502062 5594349

Jl. Marsekal Surya Dharma, Neglasari, Selapajang

Jakarta Rawa Belong Jl. Kebon Jeruk Raya No. 24, Batusari - Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 (021) 53653802-03 53653805

Tangerang Gedung Manajemen Garuda Gedung Manajemen Garuda, Tangerang 19110 (021) 55916577 55916575

Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng

Tangerang Bandara Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3, Tangerang 19100 (021) 29963021 - 23 (021) 29963020

Gedung Angkasa Pura II Cengkareng

AREA JAKARTA KYAI TAPA

Jakarta Kyai Tapa Jl. Kyai Tapa No. 99 Jakarta Barat 11440 (021) 5634614 5634613, 5634622

Jakarta Jelambar Jl. Pangeran Tubagus Angke No. 10 Jakarta Barat 11460 (021) 5647439 5675890

Jakarta Taman Kebon Jeruk Jl. Meruya Ilir Blok A No. 19 Jakarta Barat 11650 (021) 5846762 5304127

Jakarta Roxy Mas Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 125 Jakarta Pusat 10150 (021) 6329512 6329434

Jakarta Kebon Jeruk Perjuangan Jl. Perjuangan No. 9 B, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520 (021) 5360735-7 5348757

Jakarta Jembatan Lima Jl. K.H. Moch. Mansyur No. 222 Jakarta Barat 11210 (021) 6310068 6306112

Jakarta Tomang Jl. Tomang Raya No. 32 Jakarta Barat 11430 (021) 56968006, 56968281 56968284

Jakarta RS Royal Taruma Jl. Daan Mogot No. 34 Jakarta Barat 11470 (021) 56962446 56961918

Jakarta Universitas Trisakti Kampus A Universitas Trisakti, Jakarta Barat 11440 (021) 5636491, 5636771 5636527

Jl. Kyai Tapa No. 1, Grogol

Jakarta Latumetten Jl. Prof.DR. Latumetten No. 17 E Jakarta Barat 11320 (021) 6343302 - 03 6348110

Jakarta Taman Permata Indah Jl. Kampung Gusti Blok M No.25, Penjaringan Jakarta Utara 14450 (021) 6603040, 6606262 6602987

Jakarta Grogol Muwardi Jl. Dr. Muwardi II No. 15 A, Grogol, Petamburan Jakarta Barat 11460 (021) 5632657 5632574

Jakarta Jelambar Baru Ruko Jelambar Baru, Jl.Jelambar Baru Raya 11460 (021) 5643966 56963916

No. 6B, Grogol, Petamburan Jakarta Barat

Jakarta Jembatan Dua Ruko Jembatan Dua, Jakarta Utara 14450 (021) 6619596 6620392

Jl. Jembatan Dua No.5C, Penjaringan

Jakarta Taman Duta Mas Ruko Taman Dua Mas Blok A3/46, Jakarta Barat 11460 (021) 56942316 56942339

Grogol, Petamburan

Jakarta Mohammad Mansyur Jl. KH Mahammad Mansyur No. 11 Blok A-3 Jakarta Pusat 10140 (021) 63857527 63857509

Jakarta Taman Permata Buana Ruko Taman Permata Buana, Jakarta Barat 11610 (021) 58355045 58304247

Jl. Pulau Bira III Blok D1 Kav.47, Kembangan

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

272

Page 272: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Jakarta Universitas Tarumanegara Kampus Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat 11440 (021) 56967038 56960589

Jl. Letjen. S. Parman No.1

Jakarta ITC Roxy Mas Gedung ITC Roxy Mas Blok B No. 14-15, Jakarta Pusat 10150 (021) 63859978 63859980

Jl. KH Hasyim Ashari

Jakarta Kebon Jeruk Business Park Kebon Jeruk Blok AB 5, Jakarta Pusat 11620 (021) 58908301 - 02 (021) 58908303

Jl. Raya Meruya Ilir No. 88 Meruya Utara

Jakarta Taman Aries Rukan Kencana Niaga I, Jakarta Barat 11620 (021) 58908430 - 31 (021) 58908432

Jl. Taman Aries Blok D1-1L Kembangan

Jakarta Roxy Square Gedung Roxy Square, Lantai Lower Ground Jakarta Barat 11718 (021) 56954494 56954514

Blok C3 No.7-8, Jl. Kyai Tapa No. 1

AREA JAKARTA DAAN MOGOT

Jakarta Daan Mogot Jl. Daan Mogot Jakarta Barat 11460 (021) 56961890 5606252, 5606249

Jakarta Kalideres Jl. Utama Raya Blok B No. 57 A-B, Cengkareng Jakarta Barat 11730 (021) 5450258, 5450259, 54391549 5450257

Jakarta Grenvil Grenvil Real Estate Blok BG 31-36 Jakarta Barat 11510 (021) 5689044-46 5689048

Jakarta Tanjungduren Jl. Tanjungduren Raya No. 56 A-B Jakarta Barat 11470 (021) 5666503 5666552

Jakarta Kedoya Rukan Golden Green No. 21, Jl. Arteri Kedoya Jakarta Barat 11520 (021) 5824804 5824806

Jakarta Puri Indah Jl. Puri Indah Raya Ruko Blok I / 1 Jakarta Barat 11610 (021) 5824408-9 5824410

Jakarta Kepa Duri Jl. Mangga Raya Blok Y No. 20 Jakarta Barat 11510 (021) 5656646-7 5656645

Jakarta Taman Palem Lestari Jl. Boulevar Taman Palem Lestari Blok D1 No. 19 Jakarta Barat 11730 (021) 55955409-10 55955100

Jakarta Taman Semanan Indah Komplek Perumahan Taman Semanan Indah, Jakarta Barat 11750 (021) 5407035, 5407036 54351946

Jl. Dharma Kencana Blok H No. 21

Jakarta Daan Mogot Baru Pertokoan Daan Mogot Baru, Jakarta Barat 11840 (021) 54381659, 5459397 5459827

Jl. Jimbaran Blok 7 B No. 14

Jakarta Mutiara Taman Palem Ruko Mutiara Taman Palem Blok A2 No.22, Jakarta Barat 11730 (021) 54353574, 54353584 54353122

Jl. Outer Ring Road Kamal, Cengkareng

Jakarta Taman Kedoya Baru Ruko Agave Blok B1/12A, Jl. Agave Kedoya Jakarta Barat 11520 (021) 5822882, 5823003 5823111

Jakarta Mal Puri Indah Komplek Mal Puri Indah, Lantai Dasar Unit 80, Jakarta Barat 11610 (021) 5822723, 5822778 5822302

Jl. Puri Agung, Puri Indah

Jakarta Puri Kencana Komplek Puri Bugar, Jakarta Barat 11610 (021) 5819878 5808383

Jl. Kencana Utama Raya Blok L6/G

Jakarta Mal Taman Anggrek Mal Taman Anggrek, Ground Level C 13A & C 13Z, Jakarta Barat 11470 (021) 56998570 s.d. 72 56998574

Jl. Let.Jend S.Parman Kav.21

Jakarta Galeri Niaga Mediterania Ruko Galeri Niaga Mediterania Jakarta Utara 14460 (021) 5882136 5882137

Blok X-3, Kav. No.A-8F, Kapuk Muara

Jakarta Citra Garden Jl. Peta Selatan No. 6 A-B, Kalideres Jakarta Barat 11840 (021) 54380494, 54380495 54380501

Jakarta Mediterania Tanjung Duren Ruko Garden Shopping Arcade Podomoro City Jakarta Barat 11470 (021) 56985230 - 32 (021) 56985229

Blok B No 8 AD Jl. Letjend. S. Parman Kav. 28

Jakarta Duri Kosambi Ruko Interkota, Jl Duri Kosambi Raya Jakarta Barat 11750 (021) 54366785, 54366772, 54366758 (021) 54366737

Blok C3 No 11 Cengkareng

Jakarta Jalan Arjuna Jl. Raya Arjuna Utara No. 7A Duri Kepa Jakarta Barat 11510 (021) 56970865, 56966704 (021) 56970882

Jakarta Taman Ratu Ruko Taman Ratu, Jl. Ratu Kemuning Jakarta Barat 11510 (021) 56972353, 56971804-04, (021) 56971808

Blok A2 No 9B Kav 9-10 Duri Kepa 56971816

Jakarta Palem City Ruko Miami Blok C 17.A City Resort Residences, Jakarta Barat 11730 (021) 56959891 - 92, 56959894 - 95 (021) 56959904

Jl. Lingkar Luar Kamal Raya - Cengkareng

Jakarta Podomoro City Central Park Shop Unit L-118 Lower Ground Floor, Jakarta Barat 11470 (021) 56985435 - 37 (021) 56985438

Jl Letjend S. Parman

Jakarta Peta Barat Ruko Ditra Business Park Blok A-8, Jakarta Barat 11840 (021) 29020320 - 322, 29020324 (021) 29020323

Jl Peta Barat - Cengkareng

Jakarta Taman Kencana Ruko Perumahan Taman Kencana Jakarta Barat 11820 (021) 5553438 (021) 5553165

Blok CI No. 12 Tegal Alur - Cengkareng

Jakarta Tanjung Duren Raya Jl. Tanjung Duren Raya Blok Z III Kav. 683 SEB Jakarta Barat 11470 (021) 56972378 - 380 (021) 56972375

Jakarta Sunrise Garden Perumahan Sunrise Garden Jl. Panjang Raya No. 9 E Jakarta Barat 11520 (021) 56940037 - 038 (021) 56972852

AREA JAKARTA GAMBIR

Jakarta Gambir Jl. Ir. H. Juanda No. 18 Jakarta Pusat 10120 (021) 3864026, 3808367 3808357

Jakarta Gunung Sahari Jl. Industri No. 1 Jakarta Pusat 10720 (021) 2600025 2600236

Jakarta Krekot Jl. H. Samanhudi No. 2 AB Jakarta Pusat 10710 (021) 3506002 2310314

Jakarta Juanda Jl. Ir. H. Juanda No. 25 Jakarta Pusat 10110 (021) 2310203 2310311

Jakarta Angkasa Kantor Pusat PT MNA, Jakarta Pusat 10720 (021) 6540703 6540705

Jl. Angkasa Blok B-15 Kav. 2-3

Jakarta KP Pertamina Jl. Perwira No. 2 Jakarta Pusat 10110 (021) 2310380 2310509

Jakarta Pasar Baru Jl. H. Samanhudi No. 46 Jakarta Pusat 10710 (021) 2310277 2310318

Jakarta Ketapang Indah Komplek Ketapang Indah, Jakarta Barat 11140 (021) 6336461, 6336601, 6336482 6349340, 6340164

Jl. K.H. Zainal Arifin Blok A1

Jakarta Mangga Besar Jl. Mangga Besar Raya No. 73-75 Jakarta Barat 11170 (021) 2600044 2600007, 6391113

Jakarta KPKN II Jl. Dr. Wahidin II No. 3 Jakarta Pusat 10710 (021) 3850159 3850159

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

273

Page 273: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Jakarta Krekot Bunder Ruko Krekot Bunder, Jakarta Pusat 10710 (021) 3841665 3809826

Jl. Krekot Bunder Raya No. 62, Sawah Besar

Jakarta Pademangan Jl. Pademangan IV Gang 6 No. 39 Jakarta Utara 14410 (021) 6409587, 6409588 6411910

Jakarta Batu Ceper Wisma Tigris, Jl. Batu Ceper No. 19 DEF Jakarta Pusat 10120 (021) 3500229, 3442873, 3512474 3512435

Jakarta KP BPKP KP BPKP, Jl. Hayam Wuruk Jakarta Pusat 10120 (021) 3866724, 3866725 3866724

Jakarta Departemen Keuangan Gedung 16 Lantai Departemen Keuangan, Jakarta Pusat 10710 (021) 3522074 3522072

Jl.Lapangan Banteng Timur No. 2-4

Jakarta International Expo Kemayoran Jl. Benyamin Suep Jakarta Pusat 11620 (021) 26645157, 26645158 26645159

Jakarta Gedung Askrindo Jl. Angkasa Blok B-9 Kav. 8 Jakarta Pusat 10610 (021) 6546550 6546550

Jakarta Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk No. 96 A, Tamansari Jakarta Barat 11160 (021) 6009367, 6009371, 6009374 6009375

Jakarta Karang Anyar Ruko Karang Anyar Blok C / 26 Jakarta Pusat 10740 (021) 6247384 6429405

Jakarta Juanda III Gedung Wisma Bisnis Indonesia 2, Jakarta Pusat 10120 (021) 3841225 3850544

Jl. Ir H. Juanda III No. 32

AREA JAKARTA TANJUNGPRIOK ENGGANO

Jakarta Tanjungpriok Enggano Jl. Enggano No. 42 Jakarta Utara 14310 (021) 43902536, 4351167, 4351169 43933637, 4351168

Jakarta Cakung Komplek PT KBN, Jl. Raya Cakung, Cilincing Jakarta Utara 14410 (021) 44820942 44820937

Jakarta Sunter Permai Jl. Sunter Permai Raya No. 1-4 Jakarta Utara 14350 (021) 6408766 6408763

Jakarta Tanjungpriok Yos Sudarso Jl. Yos Sudarso No. 750 Jakarta Utara 14210 (021) 43930617 43930980

Jakarta Sunter Paradise Jl. Sunter Paradise Blok F20 No. 45-A/B, Sunter Jakarta Utara 14350 (021) 6459934 686453

Jakarta Tanjungpriok Tawes Jl. Tawes No. 23, Tanjungpriok Jakarta Utara 14310 (021) 4300138 4300182

Jakarta Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 Jakarta Pusat 10510 (021) 4211167 4249658

Jakarta Perumpel Tanjungpriok Gedung Pulau Laut, Jl. Banda No. 1, Tanjungpriok Jakarta Utara 14310 (021) 4304953, 4304944, 4304952

43930230, 43904547

Jakarta Ancol Jl. Parang Tritis No. 4 Jakarta Utara 14430 (021) 6911037 6927821

Jakarta Pertamina DPKK Jl. Yos Sudarso No. 32-34 Jakarta Utara 14320 (021) 43904578 - 9 43937827

Jakarta Tanjungpriok - Kantor Departemen Agama Kota, Jakarta Utara, Jakarta Utara 14210 (021) 4300489, 4304572, 4300733

Departemen Agama Jl. Plumpang Raya Semper No.52 4308769, 4300821

Jakarta Griya Inti Sentosa Ruko Griya Inti Sentosa, Jakarta Utara 14350 (021) 65835034 - 35, 65835033

Jl. Griya Utama Blok A No. 22 65835014, 6516285

Jakarta Sunter Agung Utara Jl. Sunter Agung Utara Blok A 36 D No.25 Jakarta Utara 14350 (021) 65835132, 65835133, 64715602

65835229, 65835230

Jakarta Taman Sunter Indah Ruko Taman Sunter Indah, Jakarta Utara 14350 (021) 6514680, 6514681, 6500587 6500719

Jl. Taman Sunter Indah Blok KI-1 No. 15

Jakarta Mal Sunter Mal Sunter Lantai Dasar No.8 D, Jakarta Utara 14350 (021) 65832298, 65832299, 65832395 65831994

Jl. Danau Sunter Utara

Jakarta Prima Sunter Ruko Prima Sunter, Jakarta Utara 14350 (021) 65836180, 65836181, 2 65830953

Jl. Danau Sunter Utara Blok A Kav. No.1 6583095

Jakarta Plumpang Gedung Pusat Arsip Pertamina, Jakarta Utara 14230 (021) 43906859, 43906861 43906860

Jl. Yos Sudarso, Jembatan 3, Plumpang

Jakarta Pasar Seni Ancol Jl. Lodan Timur, Blok F Jakarta Utara 14420 (021) 6408862, 6413614 682210

Jakarta KBN Cilincing Kawasan Berikat Nusantara, Unit Usaha Jakarta Utara 14120 (021) 44851023, 44851051, 44851053 44851448

Kawasan Marunda, Jl. Lampung No.1, Cilincing

Jakarta Cakung Babek TNI Jl. Raya Cakung Cilincing Jakarta Utara 14140 (021) 44853590, 44853591, 44853593

44853592, 44853594

Jakarta Tanjungpriok Kramat Jl. Kramat Jaya No. 22 J Jakarta Utara 14260 (021) 43800873 - 75, 43912518 43800876

Blok B Kav. No.4, Tanjungpriok

AREA TANGERANG KI SAMAUN

Tangerang Ki Samaun Jl. Ki Samaun No. 214 Tangerang 15118 (021) 5523618, 5522145 5525344

Tangerang Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 9 Tangerang 15111 (021) 5522206 5525004

Tangerang Merdeka Plaza Sinar Merdeka Mas Blok A2 No. 7-8, Tangerang 15113 (021) 5516959, 5517019 5523718

Jl. Merdeka No. 53

Tangerang Cikokol Ruko Mahkota Mas Blok C No. J4 - J5, Cikokol Tangerang 15117 (021) 5543218 5543048

Tangerang Ciledug Jl. Ciledug Raya No. 77, Kav. 1-2, Ciledug Tangerang 15154 (021) 5847826, 5854693, 7329006 5847827

Tangerang Daan Mogot Jl. Daan Mogot No. 55 - 57 Tangerang 15111 (021) 5530607, 5530641 / 661 / 671 55797359 - 360

Tangerang Cikupa Pertokoan Cikupa Blok B No.3, Tangerang 15710 (021) 5960561, 5963003 5961708

Jl. Raya Serang Km. 14,8

Tangerang Pinangsia Karawaci Ruko Pinangsia Blok A No. 39, Lippo Karawaci Tangerang 15139 (021) 5516058, 5515745 5588869

Tangerang Kota Modern Perumahan Modernland Blok BR No.19, Tangerang 15117 (021) 55749147, 55749148 55749149

Jl. Jend. Sudirman

Tangerang Gading Serpong Ruko Gading Serpong Blok AA4 No. 38, Tangerang 15333 (021) 5462297, 5462330 5462220

Jl. Boulevard

Tangerang Alam Sutera Ruko Sutera Niaga I No. 71, Jl. Raya Serpong Tangerang 15325 (021) 53124348, 53124349 5398754

Tangerang Ciledug CBD Ruko Central Business Dustrict (CBD), Tangerang 15157 (021) 7324942, 7328453, 7303899 7334583

Trade Mall and Shopping Arcade,

Jl. HOS Cokroaminoto No. 93, Ciledug

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

274

Page 274: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Tangerang Bumi Permata Indah Pertokoan Bumi Permata Indah Blok R 1 No. 23, Tangerang 15157 (021) 73453233, 73456025 73450677

Jl. Raden Saleh, Karang Tengah, Ciledug

Tangerang Taman Borobudur Taman Borobudur II Blok DD No.1-2, Tangerang 15810 (021) 5912801, 5912806 5912990

Jl. Borobudur Raya, Perum II, Karawaci

Tangerang Balaraja Jl. Raya Kresek No.8-9, Balaraja Tangerang 15160 (021) 5954461, 5954463 5954464

Tangerang Curug Jl. Raya Curug Rt.02,Rw.04, Curug Kulon Tangerang 15810 (021) 5983697, 5983698 5983699

Tangerang Universitas - Jl. Boulevard Gading Serpong Tangerang 15810 (021) 54220090 54220091

Multimedia Nusantara

Serang Jl. Diponogero No. 8 Serang 42111 (0254) 205379, 201260, 205380, 202570 201533, 217723

Serang Cikande Kawasan Industri Modern Cikande, Serang 42186 (0254) 404102, 404103, 404104 400439

Komplek Ruko Modern Cikande Blok B No. 1,

Jl. Raya Cikande,

Serang Pasar Lama Jl. Maulana Hasanuddin No. 57 B Serang 42112 (0254) 220404 s.d 6 201224

Rangkasbitung Komplek Pertokoan Pasar Kota Rangkasbitung Serang 42311 (0252) 281611, 281612, 281613 281614

Blok B-1 No.1,Jl. Sunan Kalijaga,

Rangkasbitung

Cilegon Anyer Jl. Raya Anyer No. 2 Cilegon 42431 (0254) 391515 391396, 386622

Cilegon Merak Jl. Raya Merak No. 3 Cilegon 42431 (0254) 391211 391606

Cilegon Krakatau Steel Kawasan Industri Berat Cilegon, Cilegon 42431 (0254) 372124 386622

Gedung ADB Krakatau Steel

Cilegon Pasar Anyar Jl. Raya Anyer No. 103, Anyer Serang 42166 (0254) 603515 603516

WILAYAH IV/ JAKARTA THAMRIN Jl. M.H. Thamrin No. 5 Jakarta Pusat 10340 (021) 23565700, 39832922, 39832917, 39832918, 39832921, 30400144, 39832923 30400147, 30400105AREA JAKARTA KEBON SIRIH

Jakarta Kebon Sirih Jl. Tanah Abang Timur No. 1-2 Jakarta Pusat 10110 (021) 2311800, 2300800 2310604, 2310216,

2310160

Jakarta Duta Merlin Komplek Pertokoan Duta Merlin, Blok A/26-28, 10130 (021) 63866447, 63866450 / 446 6342220

Jl. Gajah Mada No. 3-5 Jakarta Pusat

Jakarta Fakhrudin Jl. K.H. Fakhrudin No.15, Tanah Abang Jakarta Pusat 10250 (021) 2301486, 2301487 2301338, 2301079

Jakarta Kebon Jati Jl. Kebon Jati No.18, Komplek Ruko No.116-117 Jakarta Pusat 10250 (021) 3914859 2303146

Jakarta Suryopranoto Jl. Suryopranoto No. 48 C-D Jakarta Pusat 10130 (021) 6304431 6307748

Jakarta Gedung Pelni Jl. Gajah Mada No. 14 Jakarta Pusat 10130 (021) 6335770 63857742

Jakarta Wisma Bisnis Indonesia Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta Pusat 10220 (021) 5900645, 5900646 5900647

Jl. KH Mas Mansyur No. 12 A

Jakarta Cideng Jl. Cideng Barat No. 87 Jakarta Pusat 10150 (021) 3450945, 3446955 3847796

Jakarta Metro Tanah Abang Gedung Pusat Grosir Metro Tanah Abang Lantai 6 Jakarta Pusat 10230 (021) 30035457, 30035458 30035469

No.6-7, Jl. K.H. Wahid Hasyim No.187-189

Jakarta Pasar Tanah Abang Blok A Pasar Regional Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat 10250 (021) 23571745, 23571748 23571746

Lt.Basement 2 Blok F No.85-86, Tanag Abang

Jakarta Departemen Hankam Jl. Merdeka Barat No. 13-14 Jakarta Pusat 10110 (021) 3828403 3840918

Jakarta Tanah Abang Bukit Pasar Tanah Abang Bukit Blok B No.3, Jakarta Pusat 10250 (021) 3456372, 31908817 3456373

Jl. Fakhrudin No. 36

Jakarta Gedung Indosat Jl. Medan Merdeka Barat No. 21 Jakarta Pusat 10110 (021) 3802614 2310141

Jakarta Gedung Depparpostel Jl. Merdeka Barat No. 17 Jakarta Pusat 10110 (021) 3867496 3520678

Jakarta Graha 55 Jl. Tanah Abang II No. 57 Jakarta Pusat 10160 (021) 3801092 - 93, 3801104 3801174

Jakarta Wahid Hasyim Jl. Wahid Hasyim No. 183 Jakarta Pusat 10240 (021) 3141359, 3140709 3140661

AREA JAKARTA THAMRIN

Jakarta Thamrin Jl. Kebon Sirih No. 83 Jakarta Pusat 10340 (021) 2302411 2303744, 2302567

Jakarta Jalan Sunda Jl. Sunda No. 1 Jakarta Pusat 10350 (021) 2300473, 2300718, 31930396 39899056

Jakarta Menara Thamrin Jl. M.H. Thamrin Kav. 3 Jakarta Pusat 10340 (021) 2303860 2302841

Jakarta Gedung Jaya Jl. M.H. Thamrin No. 12 Jakarta Pusat 10250 (021) 2300104, 2300843, 2300849 2300316, 3903933

Jakarta Wisma Nusantara Jl. M.H. Thamrin No. 59 Jakarta Pusat 10310 (021) 2300517 2300216, 31934947

Jakarta Sabang Jl. Kebon Sirih No. 73 Jakarta Pusat 10340 (021) 3919931, 31925277 3147921, 31925285

Jakarta Sarinah Jl. M.H. Thamrin No. 11 Jakarta Pusat 10340 (021) 2300644 2300720

Jakarta Wisma Alia Jl. M. Ikhwan Ridwan Rais No. 10-18 Jakarta Pusat 10110 (021) 2311533 2310175

Jakarta RSPAD Gatot Subroto RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat 10410 (021) 3505963, 3505964, 3505966 3505967

Jl. Abdul Rahman Saleh No. 24

Jakarta Atrium Senen Ruko Segitiga Senen Blok E-21/22, Jakarta Pusat 10410 (021) 3852370 3852369

Jl. Senen Raya No. 135

Jakarta Prapatan Jl. Prapatan No. 30 Jakarta Pusat 10410 (021) 3847101, 3845507 3847110

Jakarta PLN Gambir Jl. M. Ikhwan Ridwan Rais No. 1 Jakarta Pusat 10110 (021) 3453914 3453880

Jakarta Gedung Bimantara Gedung Bimantara, Jl. Kebun Sirih 17-19 Jakarta Pusat 10340 (021) 3920105 3920017

Jakarta Departemen Agama Jl. Lapangan Banteng No. 3-4 Jakarta Pusat 10710 (021) 3504132 - 53 - 56 3504143

Jakarta Stasiun Senen Jl. Stasiun Senen No. 16 Jakarta Pusat 10410 (021) 42887720 42887731

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

275

Page 275: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

AREA JAKARTA IMAM BONJOL

Jakarta Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 61 Jakarta Pusat 10310 (021) 2301555, 2301545 2300433, 2300569

Jakarta R.S.C.M. Jl. Diponegoro No. 71 Jakarta Pusat 10430 (021) 3918301 3100145

Jakarta R.S. Jakarta Jl. Jend. Sudirman Kav. 49 Jakarta Selatan 12930 (021) 5732241-43 5710329

Jakarta Bendungan Hilir Jl. Bendungan Hilir Raya No. 82 Jakarta Pusat 10210 (021) 5711658, 5721672, 5733283 5711671

Jakarta Cik Ditiro Jl. Ki S. Mangunsarkoro No. 49 Jakarta Pusat 10310 (021) 2300112, 2300291, 544 2300837

Jakarta Wisma Indosemen Jl. Jend. Sudirman Kav. 70-71 Jakarta Selatan 12910 (021) 2510381 2510380

Jakarta Berdharma Jl. Jend. Sudirman Kav. 32-33 Jakarta Pusat 10220 (021) 5701916 5706563

Jakarta Mid Plaza Jl. Jend. Sudirman Kav. 10-11 Jakarta Pusat 10220 (021) 5704560, 5720710, 5720714 5746474

Jakarta Thamrin Nine - Jl. M.H. Thamrin Kav. 9 Jakarta Pusat 10230 (021) 31996949, 31996943 - 44 31996941-42

(d/h. Jkt Kebun Melati)

Jakarta Wisma Metropolitan Jl. Jend. Sudirman Kav. 29 Jakarta Selatan 12920 (021) 5712287, 5253208 5701647

Jakarta Plaza Dua Mutiara Plaza Dua Mutiara, Lt. 1 Ruang 103, Jakarta Pusat 12920 (021) 5208915, 5208917 5208913

Jl. Jend. Sudirman Kav. 25

Jakarta Plaza Indonesia Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30 Jakarta Pusat 10350 (021) 2300766, 2300678, 2300533 2300320

Jakarta Menteng Jl. Gereja Theresia No. 45 Jakarta Pusat 10350 (021) 3928625 3143413

Jakarta Grand Indonesia Jl. M.H. Thamrin Kav. 1 Jakarta Pusat 10310 (021) 23580830, 23580831, 23580832 23580834

Jakarta Wisma 46 Kota BNI Gedung Wisma 46-Kota BNI. Jakarta Pusat 10220 (021) 5746158, 5746159, 5746160 5746162

Jl. Jend. Sudirman Kav. 1

Jakarta Unika Atmajaya Kampus Unika Atmajaya, Jl. Jend. Sudirman No. 51 Jakarta Selatan 12930 (021) 57906502, 57906501 57906503

AREA JAKARTA CIKINI

Jakarta Cikini Jl. Cikini Raya No. 56 Jakarta Pusat 10330 (021) 31931732 31927002, 3925464

Jakarta Salemba Raya Jl. Salemba Tengah No. 4 B Jakarta Pusat 10440 (021) 3907605 3913331

Jakarta Taman Ismail Marzuki Jl. Cikini Raya No. 34-36 Jakarta Pusat 10330 (021) 2300686, 2301561 2301511

Jakarta Kramat Raya Jl. Kramat Raya No. 94-96 Jakarta Pusat 10450 (021) 3161938 3161946

Jakarta Cut Meutia Jl. Cut Meutiah No. 16 Jakarta Pusat 10340 (021) 3927781-3 2301586

Jakarta Cempaka Mas Kompleks Pertokoan Graha Cempaka Mas Jakarta Pusat 10640 (021) 42800153, 4263947 4263946

Blok A 24-25, Jl. Letjend. Suprapto

Jakarta Universitas Yarsi Jl. Letjend. Soeprapto, Cempaka Putih Jakarta Pusat 10510 (021) 4206036, 4259380 4262540

Jakarta Cempaka Putih Permai Cempaka Putih Permai Jakarta Pusat 10510 (021) 4203363 4205779

Blok A No. 20-21, Jl. Letjend. Suprapto

Jakarta Percetakan Negara Departemen Kesehatan, Dirjen PPM & PL, Jakarta Pusat 10560 (021) 42802567 42802567

Jl. Percetakan Negara No. 29

Jakarta Kenari Mas Gedung Kenari Mas Lantai 2 Blok G-5, Jakarta Pusat 10440 (021) 39842765 39840413

Jl. Kramat Raya No. 101

Jakarta R.S. Islam Jakarta Jl. Cempaka Putih Tengah 1 Jakarta Pusat 10510 (021) 42878737 4206683

Jakarta Pertamina UPMS III Jl. Kramat Raya No. 59 Jakarta Pusat 10450 (021) 3100242, 3925876 3925876

Jakarta Taspen Jl. Letjend. Suprapto, Cempaka Putih Jakarta Pusat 10510 (021) 4256546 4256537

Jakarta Rawasari Jl. Rawasari Selatan No. 29 Jakarta Pusat 10570 (021) 42801640, 42802851, 42802852

42802853, 42802854

Jakarta ITC Cempaka Mas ITC Cempaka Mas Mega Grosir, Lower Ground Jakarta Pusat 10640 (021) 42874324, 42876943, 42874774 42873090

No. 155 dan 156, Jl. Letjen. Suprapto

Jakarta Mega Grosir Cempaka Mas Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok E 1/1, Jakarta Pusat 10640 (021) 42889320, 42889321, 42906759

Jl. Letjend. Suprapto, Kemayoran 42889322

Jakarta Suprapto Jl. Letjend. Suprapto L 20 C Jakarta Pusat 10640 (021) 4206771, 4200851 4282745

Jakarta RP Soeroso Jl. R.P. Soeroso No. 2-4, Menteng Jakarta Pusat 10330 (021) 2300161, 2300163 2300146

Jakarta Kenari Lama Jl. Kenari II No. 5 Jakarta Pusat 10430 (021) 3924361 (021) 3923362

AREA JAKARTA TEBET SUPOMO

Jakarta Tebet Supomo Jl. Prof. Dr. Supomo, SH No. 43, Tebet Jakarta Selatan 12180 (021) 83790218, 83790244, 83790249 83790229

Jakarta Gedung Tira Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-3 Jakarta Selatan 12920 (021) 5209345 5209325

Jakarta Tebet Barat Jl. Tebet Barat IX No.26, Tebet Jakarta Selatan 12810 (021) 83700179, 83795438, 83792659 83700178

Jakarta Casablanca Jl. Casablanca Kav. 18 Jakarta Selatan 12180 (021) 8317028, 8317029 8317026

Jakarta Rasuna Said Gedung Enterprise, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-5 Jakarta Selatan 12920 (021) 2501256 2501249

Jakarta Graha Irama Graha Irama Lantai Dasar Jakarta Selatan 12950 (21) 52964180, 52964282, 52964184 (021) 52964179

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-1, No. 1-2

Jakarta Lapangan Ros Jl. KH Abdullah Syafie No. 14, Lapangan Ros, Tebet Jakarta Selatan 12840 (021) 83792637 83792638

Jakarta Mega Kuningan Gedung RNI, Jl. Denpasar Kav. D IIII Jakarta Selatan 12950 (021) 2522852/54-5 2522853

Jakarta Saharjo Komplek Gajah Unit F & G, Jl. Dr. Saharjo No. 111 Jakarta Selatan 12810 (021) 8293567-68, 83791680 8282349, 83791681

Jakarta Kuningan Gedung Menara Duta, Jakarta Selatan 12920 (021) 5207075 5200301

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-9

Jakarta Pasar Rumput Jl. Sultan Agung No. 59 D Jakarta Selatan 12970 (021) 8294959 8315687

Jakarta Ambassador Mall Ambassador, Jl. Prof. Dr. Satrio Jakarta Selatan 12940 (021) 57930970, 57930971 - 72 57930973

Jakarta Wisma Tugu Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 8/9 Jakarta Selatan 12940 (021) 5208814 52962641

Jakarta Tebet Timur Jl. Tebet Timur Dalam Raya N0. 115 Jakarta Selatan 12820 (021) 8290675, 8290521, 8290721 8291788

Jakarta Tebet Raya Jl. Tebet Raya No. 9 A Jakarta Selatan 12810 (021) 8310117 8310208

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

276

Page 276: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Jakarta Menara Palma Gedung Menara Palma, Jl. HR Rasuna Said Jakarta Selatan 12950 (021) 57957570, 57957571 57957572

Blok X2 Kav.6, Kuningan

AREA JAKARTA JATINEGARA TIMUR

Jakarta Jatinegara Timur Jl. Jatinegara Timur No. 58 Jakarta Timur 13310 (021) 2800033 8508770, 2800056

Jakarta Kalimalang Jl. Raya Tarum Barat Blok M I No. 2, Jakarta Timur 13450 (021) 8645943-4 8656511, 8645944

Kav. Billy Moon, Kalimalang

Jakarta Pahlawan Revolusi Jl. Pahlawan Revolusi No. 57 , Pondok Bambu Jakarta Timur 13470 (021) 8625120 8625120

Jakarta Puri Sentra Niaga Jl. Seulawah Raya, Puri Sentra Niaga Jakarta Timur 13620 (021) 86600854-5 8604829

Blok C-50, Jatiwaringin

Jakarta Pondok Bambu Jl. Pahlawan Revolusi No. 125 F/G, Pondok Bambu Jakarta Timur 13430 (021) 8612067 8612422

Jakarta Rawamangun Pegambiran Jl. Pegambiran No. 4, Rawamangun Jakarta Timur 13220 (021) 4892878 4750071

Jakarta D.I. Panjaitan Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Gedung Wika Jakarta Timur 13340 (021) 2800088 8195074

Jakarta Matraman Jl. Matraman Raya No. 31 Jakarta Timur 13150 (021) 8510772 8502389

Jakarta Jatinegara Barat Jl. Jatinegara Barat No. 142 AB Jakarta Timur 13320 (021) 8199747 8508807

Jakarta Pondok Kelapa Jl. Tarum Barat Km. 4,5, Kalimalang Jakarta Timur 13450 (021) 8645173 8652418

Jakarta Buaran Ruko Taman Buaran Indah Blok A No. 89, Jakarta Timur 13470 (021) 8608169, 8608232 86611127

Jl. Buaran Raya, Duren Sawit

Jakarta Pondok Kelapa Kavling DKI Jl. Raya Pondok Kelapa Blok D II No. 2 Jakarta Timur 13450 (021) 86900803, 86902849, 86902268 86902294

Jakarta Cipinang Jaya Jl. Cipinang Jaya No. 357, Cipinang Besar Selatan Jakarta Timur 13410 (021) 85903526, 85903545, 85903628 85903919

Jakarta Pasar Jatinegara Jatinegara Trade Center Lt.III Blok AKS Jakarta Timur 13310 (021) 85903370, 85903412 85901129

No.3, 3A & 5, Jl. Matraman Raya

Jakarta Waskita Karya Jl. Biru Laut X Kav. 10, Cawang Jakarta Timur 13340 (021) 8564421 8564422

Jakarta Klender Komplek Ruko Blok B1 No.6, Jl. I Gusti Ngurah Rai Jakarta Timur 13470 (021) 86612125 - 27 86612129

Jakarta Halim Perdanakusuma Bandara Halim Perdanakusuma No. 121 HT Jakarta Timur 13610 (021) 80889951 80889950

Jakarta Pramuka Gedung Is Plaza, Jl. Pramuka Raya Kav. 151, Jakarta Jakarta Timur 13120 (021) 8199377, 8564666 8199341

Jakarta Otto Iskandardinata Gedung Graha Marba, Lantai 1, Jakarta Timur 13330 (021) 85904114, 85903837 85903966

Jl. Otto Iskandardinata No. 64

Jakarta Duren Sawit Jl. Kolonel Sugiono No. 19 Blok O, Duren sawit Jakarta Timur 13430 (021) 86612782, 86612783 86612714

Jakarta Rawamangun Balai Pustaka Komplek Ruko Mega Indah Blok A3, Jakarta Timur 13220 (021) 47861964 47861964

Jl. Balai Pustaka Timur No. 39, Rawamangun

AREA JAKARTA PULOGADUNG

Jakarta Pulogadung Jl. Raya Bekasi Km. 21, Pulogadung Jakarta Utara 14250 (021) 4602877, 4602923 4602875, 4602879

Jakarta Kawasan Industri Pulogadung Jl. Pulobuaran No. 2, Pulogadung Jakarta Timur 13930 (021) 4600081, 46826938 46825364

Jakarta Kelapa Gading Bolevar Jl. Bolevar Raya Blok L No. 8, Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 (021) 4520245, 4520474, 45840343 4520203

Jakarta Perumnas Klender Jl. Raya Terate Putih Blok 19 No. 5 C-D, Klender Jakarta Timur 13460 (021) 86601828, 86610325, 8623321 86601823

Jakarta Kelapa Gading Barat Jl. Bolevar Barat Raya Blok LC-7 Jakarta Utara 14240 (021) 45841815, 45841816, 4504789 4504788

No. 22-23, Kelapa Gading

Jakarta Kelapa Gading Jl. Kelapa Gading Bolevar Blok TB2 Jakarta Utara 14240 (021) 4520387 4520566

No. 6-8, Kelapa Gading

Jakarta Graha Rekso Graha Rekso Building Ground & 3 Floor, Jakarta Utara 14240 (021) 45856278, 45856279, 45856266, 45856277

Jl. Bulever Artha Gading Kav. A1 45856315, 45856317,

45856866, 45856867

Jakarta Permata Ujung Menteng Ruko Permata Ujung Menteng, Jakarta Timur 13910 (021) 46833623, 46833624, 46820527

Jl. Raya Bekasi Km.25, Cakung 46833482

Jakarta Pemuda Jl. Pemuda Raya No. 3 B, Rawamangun Jakarta Timur 13220 (021) 47862247, 47862343, 47862303 47862263

Jakarta Rawamangun Pemuda Jl. Pemuda No. 10, Kav. 79 Blok A Jakarta Timur 13220 (021) 4757450 4757451, 4705267

Jakarta Pulomas Komplek Artamas, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 Jakarta Timur 13210 (021) 4714815 -17 4898109, 47868923

Jakarta Mal Kelapa Gading Mal Kelapa Gading 3, Unit LG 47, Jakarta Utara 14240 (021) 45853740 s/d 44 45853745

Jl. Bulevar Blok M, Kelapa Gading

Jakarta Kelapa Gading Inkopal Pertokoan dan Kantor Inkopal, Jakarta Utara 14240 (021) 45859414, 45859415, 45859416 45851022

Jl. Bulevar Barat Raya Blok A No. 12A,

Kelapa Gading Barat

Jakarta Kelapa Gading Hibrida Jl. Bulevar Raya Blok PA 11 No. 18 Jakarta Utara 14250 (021) 45866152, 45866153 45866154

Jakarta Kelapa Gading Bolevar Timur Jl. Raya Bolevar Timur Blok NB I No.55 Jakarta Utara 14250 (021) 4535909, 4535910, 4535911 45865866

Jakarta Kelapa Gading Bolevar Raya Jl. Raya Bolever Blok LA 6 No. 10-11 Jakarta Utara 14240 (021) 45856822, 45856823, 4530510

45856824, 45856825

Bekasi Pondok Ungu Pertokoan Naga Swalayan Blok A 17, Bekasi 17132 (021) 88852531-32 88852533

Jl. Sultan Agung

Bekasi Harapan Indah Ruko Sentra Niaga Blok SN 07, Bekasi 17131 (021) 88872211, 88872244, 88872266 88875533

Jl. Boulevard Hijau,

Komplek Perumahan Harapan Indah

Bekasi Taman Harapan Baru Ruko Taman Harapan Baru Blok A 1 Bekasi 17131 (021) 88880206, 88880367, 88977797

No.70,Kec.Medan Satria 88987570

Jakarta Kelapa Gading Square Kelapa Gading Square Blok C.18, Jakarta Utara 14240 (021) 45867831 (021) 45867832

Jl Builevar Barat, Kelapa Gading

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

277

Page 277: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

AREA BEKASI

Bekasi Juanda Jl. Ir. H. Juanda No. 155 Bekasi 17112 (021) 88358784, 88358783 88359811

Bekasi Sentra Niaga Kalimalang Jl. Jend. Ahmad Yani, Sentra Niaga Kalimalang Bekasi 17141 (021) 8853507 8862613

Blok A3 No. 6-7

Bekasi Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani, Pusat Perdagangan Bekasi 17141 (021) 8848683 8846716, 8868401

Kalimalang Blok A VIII No.17-18

Bekasi Kemang Pratama Ruko Kemang Pratama, Bekasi 17114 (021) 8271329 8271326

Jl. Kemang Pratama Raya Blok MM-02

Bekasi Plaza Pondok Gede Jl. Raya Pondok Gede No. 50 B, Pondok Gede Bekasi 17414 (021) 8485643, 8485645 8482936

Bekasi Cikarang Ruko Roxy Blok E No. 1, Bekasi 17550 (021) 89909420 - 21 dan 89900126 89909422

Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang

Jakarta Jatiwaringin Jl. Raya Jatiwaringin No. 263, Pondok Gede Bekasi 17411 (021) 8466850, 8465362 8473566

Bekasi Jakasampurna Pertokoan Duta Permai Blok B 1 No.10, Bekasi 17145 (021) 88955196, 88855291, 88964091

Jl. KH Noer Ali, Kalimalang 88855292

Bekasi Bulak Kapal Ruko Juanda Elok No. 3A, Jl. Ir. H. Juanda Bekasi 17112 (021) 8814241, 8814844, 8814002

8813871, 8814593

Cikarang Jababeka Ruko Roxy Ruko Roxy Blok B No. 3, Bekasi 17550 (021) 89840781 - 84 89840780

Jl. Kasuari Raya, Cikarang Utara

Bekasi Grand Mal Komplek Ruko Grand Mal Bekasi Kaveling B Bekasi 17135 (021) 88854988, 88854989 88854987

No. 7, Jl. Raya Sudirman

Bekasi Taman Galaxi Komplek Pertokoan Taman Galaxi, Bekasi 17147 (021) 82424918, 82424919 8205212

Jl. Galaxi Raya Blok G No. 1

Bekasi Villa Galaxi Jl. Pulo Ribung Raya Blok AR No. 25 Bekasi 17148 (021) 82425777, 82425306, 82425850 82426013

Villa Nusa Indah Komplek Perumahan Villa Nusa Indah II Bogor 16969 (021) 8214349, 8215078, 8215488 8213763

Blok U3 No.3-4

Bekasi Kalimas Ruko Kalimas, Jl. Chairil Anwar Blok C No. 3A Bekasi 17113 (021) 88353687, 88355577 8810011

Bekasi Jatibening Rukan Villa Jatibening Toll Kaveling No.A-05, Bekasi 17412 (021) 84978016 84993901

Jl. Caman Raya, Jatibening, P. Gede

Bekasi Jati Asih Jl. Raya Jati Makmur No. 53 B, Pondok Gede Bekasi 17421 (021) 8461731, 8461991, 8462059 8461819

Bekasi Cibitung Kawasan Industri MM 2100, Cibitung, Bekasi Fajar Bekasi 17520 (021) 8981217 8980344

Cikarang Ruko Sentra Ruko Sentra Cikarang Blok C No.2, Bekasi 17550 (021) 89902333, 89903742 89901502

Jl. Raya Cikarang-Cibarusah

Cikarang Jababeka Kawasan Industri Cikarang, Ruko Commercial Bekasi 17550 (021) 89832280 - 81 89832282

Blok A, No. 25-26

Tambun Naga Swalayan, Bekasi 17510 (021) 8810953, 8811029, 8811055 8810948

Jl. Raya Hasanudin Km.38, Tambun

Bekasi Grand Wisata Komplek Perumahan Grand Wisata, Bekasi 17510 (021) 70920496, 70920497 88855721

Ruko Celebration Boulevard Blok AA 9

Kav.32,Tambun

Bekasi Wisma Asri Jl. Raya Perjuangan Kav. M No. 14 Bekasi 17121 (021) 88855717 - 20 88855721

Cikarang Kota Jl. Kapten Sumantri No. 27, Cikarang Bekasi 17530 (021) 89108980, 89108987 89109131

Bekasi Komsen Jati Asih Jl. Raya jati Asih No. 26 Bekasi 17423 (021) 82415117, 82422808 82415001

Bekasi Ruko Mas Ruko Bekasi Mas Blok E 1-2, Jl. Jend. Ahmad Yani Bekasi 17141 (021) 8859663, 8858842 8858846

Bekasi Rawalumbu Ruko Kawu Jaya, Bekasi 17115 (021) 82432087, 82431966 82434581

Jl. Raya Pramuka No.1-2, Rawalumbu

Cikarang Jababeka Capitol Ruko Capitol Business Park Bekasi 17530 (021) 89841698, 89841697 89841695

Jl. Niaga Raya Blok 2 C, Jababeka, Cikarang

WILAYAH V/ JAKARTA SUDIRMAN Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta Selatan 12190 (021) 5266566, 5267368 5267371, 5267365AREA JAKARTA PLAZA MANDIRI

Jakarta Plaza Mandiri Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selatan 12190 (021) 5263553 5263654, 5263656

Jakarta Mampang Jl. Mampang Prapatan No. 61 Jakarta Selatan 12790 (021) 7995559, 7980695, 7982632 7989909

Jakarta Wisma Argo Manunggal Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 22 Jakarta Selatan 12930 (021) 2520051-3 2520054

Jakarta Gedung Bidakara Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 71-73 Jakarta Selatan 12870 (021) 83793115-9 83793120

Jakarta Krakatau Steel Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54 Jakarta Selatan 12170 (021) 5221263, 5200683 5204338, 5207277

Jakarta Pancoran Jl. Raya Pasar Minggu No.17 A Jakarta Selatan 12780 (021) 7983377 7983422

Jakarta Gatot Subroto Gedung Menara Jamsostek, Jakarta Selatan 12710 (021) 52961514, 52962256 - 57, 52961513

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 38 52962263

Jakarta Gedung Jamsostek Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan 12930 (021) 5201885 5221632

Jakarta M.T. Haryono Jl. Letjend. M.T. Haryono Kav. 17 Jakarta Selatan 12810 (021) 83792003, 8292908, 8291043-4 8297223

Jakarta Gedung Patrajasa Gedung Patrajasa, Jakarta Selatan 12950 (021) 5251621 5227993

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 32-34

Jakarta Grha Citra Caraka Grha Citra Caraka/Witel IV, Jakarta Selatan 12710 (021) 5222185-6 5205935

Jl. Jend. Gatot Subroto No. 52

Jakarta BKPM Gedung BKPM, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 44 Jakarta Selatan 12190 (021) 5225828-9 5225828

Jakarta Nindya Karya Jl. Letjend. M.T. Haryono No. 3-7 Jakarta Timur 13630 (021) 8096961 8096961

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

278

Page 278: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Jakarta Wisma IKPT Wisma IKPT, Jl. M.T. Haryono Kav.4-5 Jakarta Selatan 12820 (021) 8294717 8353987

Jakarta Dewi Sartika Jl. Dewi Sartika No.184 A, Cawang Jakarta Timur 13630 (021) 8094754-5 8094754

Jakarta Pusat Grosir Cililitan Jl. Mayjen. Sutoyo No. 76, Cililitan, Kramat Jati Jakarta Timur 13640 (021) 80016222 8004754

AREA JAKARTA SUDIRMAN

Jakarta Sudirman Plaza Bapindo, Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta Selatan 12190 (021) 5266527 5266528, 5266529

Jakarta Mayestik Jl. Kyai Maja No. 6 A1-2, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 (021) 7211466 7233715

Jakarta Ratu Plaza Perkantoran Ratu Plaza Unit GB 2A & 2B, Jakarta Pusat 10270 (021) 2510911-12 2700854

Jl. Jend. Sudirman No. 9

Jakarta DPR RI Gedung MPR/DPR RI Senayan, Jakarta Pusat 10270 (021) 5701274 5701275

Jl. Jend. Gatot Subroto

Jakarta Bursa Efek Gedung Bursa Efek Jakarta, Jakarta Selatan 12190 (021) 5153003-04 5153012

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

Jakarta Simprug Simprug Gallery Blok B, Jl. Teuku Nyak Arief No. 10 Jakarta Selatan 12220 (021) 72800986, 72800987, 7251932, 72783605

72800989

Jakarta Gedung Pusat Kehutanan Jl. Jend. Gatot Subroto, Manggala Wanabakti Jakarta Pusat 10270 (021) 5703246 5732972

Jakarta Puncak Emas Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62 Jakarta Selatan 12190 (021) 5200208 5202464

Jakarta Palmerah Jl. Palmerah Barat No. 39 Jakarta Pusat 10270 (021) 5485120 5308376

Jakarta Tendean Jl. Wolter Monginsidi No. 123 C Jakarta Selatan 12180 (021) 72800926 - 7 7393559

Jakarta Permata Hijau Pertokoan Permata Hijau Blok DC No. 25 Jakarta Selatan 12210 (021) 5346918, 5346981 5485627

Jakarta Pakubuwono Jl. Pakubuwono VI No. 39 A, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 (021) 7223462 - 63 72790837

Jakarta ITC Permata Hijau Ruko Grand ITC Permata Hijau Blok Emerald G 28, Jakarta Selatan 12210 (021) 53663322, 53663950, 53663622

Jl. Arteri Permata Hijau 53663951

Jakarta Energi Gedung The Energy, Kawasan SCBD Lot 11 A, Jakarta Selatan 12190 (021) 52892466, 52964535 52963075

Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53

Jakarta Senayan City Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot. 19 Jakarta Pusat 10270 (021) 72781423 - 5 72781493

AREA JAKARTA FALATEHAN

Jakarta Falatehan Jl. Falatehan I No.44 Jakarta Selatan 12160 (021) 2700501 - 9, 2700444, 2700234 2700516, 2700512

Jakarta Panglima Polim Jl. Panglima Polim Raya No. 192 Blok A, Jakarta Selatan 12000 (021) 2700106 2700121

Kebayoran Baru

Jakarta Kalibata Jl. Raya Pasar Minggu Km. 17 No.8 Jakarta Selatan 12740 (021) 7945427-28 7945429

Jakarta Pasar Minggu Jl. Raya Pasar Minggu No. 89 J, Pejaten Jakarta Selatan 12510 (021) 79190339, 339, 7982632 79190337

Jakarta Wolter Monginsidi Jl. Wolter Monginsidi No. 57, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12180 (021) 2702861-4 2702864

Jakarta Departemen PU Jl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110 (021) 2700017 2700018, 7397730

Jakarta PLN Pusat Jl. Trunojoyo M 1 No. 135, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160 (021) 2751091 2700019

Jakarta Grand Wijaya Jl. Wijaya II, Komp. Wijaya Grand Center Blok B 1-3 Jakarta Selatan 12160 (021) 2700107-09, 2700939 2700938

Jakarta Kemang Raya Jl. Kemang Raya No. 18 A Jakarta Selatan 12370 (021) 7199123-7, 7194805, 71791514 7190448

Jakarta Iskandarsyah Graha Iskandarsyah, Jl. Iskandarsyah Raya No. 66 Jakarta Selatan 12160 (021) 2702711-5, 2700015 2700016

Jakarta Melawai Jl. Melawai Raya No. 12-14, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160 (021) 2700346 2700352

Jakarta R.S. Pusat Pertamina Jl. Kyai Maja No. 43, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 (021) 2700347 2700347

Jakarta Kemang Plaza Kemang Plaza, Jl. Kemang Raya No. 15 C Jakarta Selatan 12790 (021) 71794582, 71794583, 71794585 71790789

Jakarta Kalibata Rawajati Ruko Kalibata Indah Blok K No. 20, Jakarta Selatan 12750 (021) 7987185 & 86, 7980932 7987152

Jl. Rawajati Timur, Kalibata

Jakarta Kemang Selatan Gedung Haery, Jl. Kemang Selatan Raya No. 151 Jakarta Selatan 12560 (021) 7812371 - 7812373 7814737

Jakarta Mabes Polri Jl. Trunojoyo No. 3, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110 (021) 2700299, 7255467 2700300

Jakarta Ampera Raya Grha Matra Jl. Ampera Raya No.11 Jakarta Selatan 12550 (021) 7813782, 7811031, 7813785

7813449, 7813781

Jakarta Pejaten Timur Jl. Raya Pasar Minggu No. 6A, Jakarta Selatan 12510 (021) 7989181, 7988776 7989755

Pejaten Timur, Pasar Minggu

Jakarta Blok M Jl. Sultan Hasanuddin No. 30, Jakarta Selatan 12160 (021) 7257981, 7257980, 7257982

Blok M Kebayoran Baru 7257977, 7257975

AREA JAKARTA PONDOK INDAH

Jakarta Pondok Indah Jl. Metro Pondok Indah Kav.II UA No. 48-50 Jakarta Selatan 12310 (021) 7507208 - 9, 7694982 7694850, 75906781

Jakarta Gandaria Jl. Gandaria Tengah III No. 21, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12130 (021) 2702865-5 2702867

Jakarta Cirendeu Jl. Cirendeu Raya, Pertokoan Prima Indah No. 10 Tangerang 15419 (021) 7444809 7444812

Jakarta Radio Dalam Jl. Radio Dalam Raya No.11-11A Jakarta Selatan 12140 (021) 2700439 2700627

Jakarta Mal Pondok Indah Pondok Indah Mal Blok B/ 2, Jakarta Selatan 12310 (021) 7506717-19 7506721

Jl. Metro Pondok Indah

Jakarta Aminta Plaza Gedung Aminta Plaza, Jakarta Selatan 12310 (021) 7512061-6 7512071

Jl. Letjend. T.B. Simatupang Kav. X

Jakarta Plaza Pondok Indah Jl. Taman Duta Kav. II UA 36-37, Pondok Indah Jakarta Selatan 12310 (021) 7507213-4 7507213

Jakarta Lebak Bulus Jl. Karang Tengah, Bona Indah Jakarta Selatan 12440 (021) 7692063 7691845

Blok A2/B7, Lebak Bulus

Jakarta Pondok Pinang Center Pertokoan Pondok Pinang Center Jakarta Selatan 12310 (021) 7507366-7 7507365

Blok A 36/38/40, Jl. Ciputat Raya

Jakarta Kebayoran Lama Jl. Raya Kebayoran Lama No. 222 Jakarta Selatan 12220 (021) 2700602-5 2700938

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

279

Page 279: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Tangerang Graha Karnos Graha Karnos, Jl. Ir. H. Juanda No. 39, Ciputat Tangerang 15412 (021) 74701725, 74701726, 74701727 74705316

Jakarta Ciputat Center Pertokoan Ciputat Center, Jl. Ciputat Raya No. 75 Tangerang 15412 (021) 7491621 7491621

Cinere Jl. Cinere Raya Kav. 32-33 Depok 16514 (021) 7541916 7547565

Jakarta Arteri Pondok Indah Jl. Sultan Iskandar Muda No. 8 A Jakarta Selatan 12240 (021) 2701173, 2701174, 2701175 7396772

Jakarta Pondok Indah Metro Jl. Metro Pondok Indah Kav.II UA Jakarta Selatan 12310 (021) 7503057 7694982

No. 24-27, Pondok Indah

Jakarta Mal Pondok Indah 2 Mal Pondok Indah 2 No. G 33 A & C, Jakarta Selatan 12310 (021) 75920455 75920452

Jl. Metro Pondok Indah

Tangerang UIN Syarif Hidayatullah Jl. Ir. H. Jianda No. 95 Ciputat Tangerang Selatan 15412 (021) 7406254, 74713655, 74713328

74713968, 74714439

Cinere PLN Gandul Kompk. Kantor PLN (Persero) UBS P3B, Depok 16514 (021) 7542646 7533209

Jl. Garuda No. 15

AREA JAKARTA FATMAWATI

Jakarta Fatmawati Jl. R.S. Fatmawati No. 8, Cilandak Jakarta Selatan 12430 (021) 7504791 7504326

Jakarta Cipete Gedung Chase Worth, Jakarta Selatan 12410 (021) 7236142-5 7236141

Jl. R.S. Fatmawati No. 75, Cipete

Jakarta Pejaten Jl. Warung Jati Barat No. 15 A, Pejaten Jakarta Selatan 12550 (021) 78831086 78831127

Jakarta Pondok Labu Jl. R.S. Fatmawati No. 8 , Pondok Labu Jakarta Selatan 12430 (021) 75816903 7699803

Jakarta Simatupang Gedung Ratu Prabu 2, Jakarta Selatan 12430 (021) 78833271, 78833356 78833414

Jl. Letjend. TB Simatupang Kav.20

Jakarta Ragunan Jl. Harsono RM No.3, Gedung D, Jakarta Selatan 12550 (021) 7805441, 5184, 5873, 7811819 7805116, 7805117

KP Departemen Pertanian

Jakarta Kawasan Komersial Cilandak Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta Selatan 12560 (021) 7801478 7801479

Kawasan Komersial Cilandak Gedung III

Jakarta Warung Buncit Raya Jl. Warung Buncit Raya No. 6, Wisma Ritra Jakarta Selatan 12740 (021) 7980666 7980644, 7970875

Jakarta Gedung Elnusa Graha Elnusa, Jakarta Selatan 12560 (021) 78831183-5 78831184

Jl. Letjend. T.B. Simatupang Kav. 1 B

Jakarta ITC Fatmawati Ruko ITC Fatmawati No. 17, Jl. RS Fatmawati Jakarta Selatan 12150 (021) 7248700, 72788815 7392522

Jakarta Mampang Imigrasi Jl. Warung Buncit Raya No. 302 H Jakarta Selatan 12760 (021) 7940450 7972146

Jakarta Fatmawati Cenderawasih Jl. Cenderawasih I No. 15 A, Cilandak Jakarta Selatan 12420 (021) 75905080 75912911

Jakarta Cilandak KKO Jl. Raya Cilandak KKO No. 5 Jakarta Selatan 12560 (021) 7818880, 7811469, 7811409

78831456, 78835622

Jakarta Jatipadang Jl. Raya Ragunan No. 8 D Jakarta Selatan 12520 (021) 7890989 78845753

Jakarta Gedung Arkadia Perkantoran Hijau Arkadia, Jakarta Selatan 12520 (021) 7816119, 7816219 7816261

Jl. Letjen. TB Simatupang Kav. 88

Jakarta Margasatwa Ruko Margasatwa View, Jakarta Selatan 12450 (021) 75912684, 75912673, 75909650 75912707

Jl. Margasatwa No.45 B, Pondok Labu

AREA JAKARTA BINTARO JAYA

Jakarta Bintaro Jaya Jl. Bintaro Utama, Bintaro Jaya Sektor I Jakarta Selatan 12330 (021) 7340924 - 29 7364068, 7364069

Jakarta Pamulang Komplek Pertokoan Pamulang Permai Tangerang 15417 (021) 7421006, 7, 8 7421009

Blok SH IX Kav. 11-14

Tangerang Bintaro Jl. Bintaro Utama 3A Blok D No. 42-43, Tangerang 15225 (021) 7362419, 7362404 7375884

Sektor III, Bintaro Jaya

Jakarta Bintaro Burung Gereja Jl. Burung Gereja Blok B2 HS 2 Jakarta Selatan 12330 (021) 7357272 7357318

No.6, Sektor II, Bintaro Jaya

Tangerang Pasar Ciputat Ruko Mutiara Center Ciputat, Tangerang 15411 (021) 7426545, 7425932, 7425635 7426021

Jl.Dewi Sartika No. B3, Ciputat

Tangerang Bumi Serpong Damai Jl. Gunung Rinjani No.13 Blok R-G, Sektor IV Tangerang 15311 (021) 5376767/68 5376769

Bumi Serpong Damai

Jakarta Gedung Lemigas Kanpus. PPPTMGB Lemigas, Jl. Ciledug Raya Jakarta Selatan 12230 (021) 2700298 2700298

Jakarta Bintaro Veteran Ruko Bintaro Veteran Raya Permai Jakarta Selatan 12330 (021) 7369215, 73691223, 73691907, 73692022

Jl. RC Veteran No. 17 E 73691931, 73887202

Jakarta Petukangan Jl. Raya Ciledug No. 5C, Petukangan Jakarta Selatan 12270 (021) 73887702 & 39, 73887620 7372450

Tangerang Pondok Cabe Mutiara Komplek Pertokoan Pondok Cabe Mutiara Tangerang 15418 (021) 7490389 7424976

Blok B-3A, Jl. Raya Parung

Tangerang Bintaro Sentra Menteng Ruko Sentra Menteng, Bintaro Jaya Tangerang 15225 (021) 74863971, 74864019 74863848

Sektor VII Blok MN 29

Tangerang Jurangmangu Ruko Pondok Aren, Jl. Raya Ceger Tangerang 15222 (021) 73887963, 73887964, 73886485

No.59, Jurangmangu 73886679

Tangerang BSD Modern Ruko Pasar Modern BSD, Sektor Commercial I Tangerang 15318 (021) 53158541, 53158542 53158543

Blok R No.59, Serpong, Jl. Pahlawan Seribu

Tangerang ITC BSD Ruko ITC BSD No.17, Jl. Pahlawan Seribu, Serpong Tangerang 15322 (021) 53161747, 53161748, 53161749 53161781

Tangerang Serpong Simpang Tiga Puspitek Serpong Tangerang 15310 (021) 7560948, 7560949 7560950

Tangerang Villa Melati Mas Ruko Villa Melati Mas Blok SR1 No. 20, Tangerang 15323 (021) 5372607, 5373144 5374357

Jl. Pahlawan Seribu, Serpong

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

280

Page 280: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Tangerang RS Eka BSD Rumah Sakit Eka Horpital CBD Tangerang 15321 (021) 53154637, 53154638, 53154640

Lot IX BSD City, Serpong 53154639

Tangerang Pamulang Siliwangi Ruko Tita, Jl. Raya Siliwangi No. 9 A, Pamulang Tangerang 15416 (021) 74718012, 74718014 74718016

AREA JAKARTA PASAR REBO

Jakarta Pasar Rebo Plaza PP, Jl. Letjend. T.B. Simatupang No. 57 Jakarta Timur 13760 (021) 8408283 8403961, 8414446

Jakarta Gedung Aneka Tambang Jl. Letjend. T.B. Simatupang, Tanjung Barat Jakarta Selatan 12530 (021) 7892956 7892953

Jakarta Cilangkap Komplek Mabes ABRI Cilangkap Jakarta Timur 13870 (021) 8711739 8711447

Jakarta Kramatjati Kokan Anggatra PUSDIKKES No. PP8-A1 dan Jakarta Timur 13510 (021) 8000455, 80882152, 8000378

PP9-A1, Jl. Raya Bogor Km. 18 8006693, 80876863

Jakarta Plaza Kramatjati Indah Jl. Raya Bogor, Pertokoan Ramayana Jakarta Timur 13510 (021) 8090364 8090324

Blok A No.11-12

Cileungsi Mal Cileungsi Blok C No. 9, Bogor 16820 (021) 82484604 - 07 82484608

Jl. Raya Narogong, Cileungsi

Jakarta Cijantung Gedung BP2TKI Lantai 1, Jl. Raya Bogor Km. 23,5 Jakarta Timur 13750 (021) 87794824, 87794874, 87794902 87797857

Cibubur Citra Grand Komplek Citra Grand Ruko 2 No. 15, Bekasi 17435 (021) 84596941, 84596942 84300086

Jl. Alternatif Km.4, Pondok Gede

Jakarta Pasar Induk Kramatjati Pasar Induk Kramatjati Blok B.AKS/001, Jakarta Timur 13540 (021) 8400248, 87781739 8400879

Jl. Raya Bogor Km.17

Jakarta Taman Mini Indonesia Indah Komplek TMII, Gedung Sasana Kriya No. B 16 Jakarta Timur 13560 (021) 8403190 8714954

Jakarta R.S. M.H. Thamrin Jl. Raya Pondok Gede No. 23 , Kramatjati Jakarta Timur 13550 (021) 8096791 8008963

Jakarta Condet Jl. Raya Condet No. 15 Jakarta 13520 (021) 80878729, 80878730, 80878731 80878727

Bekasi Ujung Aspal Jl. Raya Hankam No. 18 B-C, Bekasi 17431 (021) 84592090, 84597382 84592091

Jati Murni, Pondok Gede

Cibubur Kota Wisata Ruko Sentra Eropa Blok A No.6, Bogor 16968 (021) 84935699, 84930634, 84935675

Perumahan Kota Wisata, 84930635

Jl. Tranyogi Km.6, Cibubur

Cibubur Time Square Jl. Raya Alternatif Cibubur-Cileungsi Bekasi 17433 (021) 84303649 - 50 84303848

No. 37 G, Jatisampurna

AREA DEPOK

Depok Jl. Margonda Raya No. 2 Depok 16432 (021) 7520569, 7760903 7762684

Jakarta Cimanggis Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 28 Jakarta Timur 13710 (021) 8710013, 8710016, 8710657 8710776, 87711803

Jakarta Cibubur Jl. Lapangan Tembak, Jakarta Timur 13720 (021) 87704204-5 87704206

Pertokoan Cibubur Indah Blok. A-22 - 23

Depok Bukit Sawangan Ruko Bukit Sawangan Indah Blok F2 No.1, Depok 16518 (0251) 604904, 604905 604908

Jl.Raya Parung Km.35, Sawangan

Citeureup Jl. Mayor Oking No. 10 - 11, Citeureup Bogor 16810 (021) 87942420, 87942283, 87909462 87942683

Depok Kelapa Dua Jl. Raya Akses UI No. 88 C, Kelapa Dua, Cimanggis Depok 16951 (021) 87712226 87712226

Depok Tengah Komplek Ruko Sukmajaya No. 15, Depok 16411 (021) 7715427, 7715432 7715441

Jl. Tole Iskandar, Depok II Tengah

Depok Cisalak Jl. Raya Bogor Km.31 No.8, Cisalak Depok 16416 (021) 8734224, 8734117 8734220

Depok I Jl. Nusantara Raya No. 25 AB Depok 16432 (021) 77205078, 77205270 77205361

Depok Timur Jl. Proklamasi Raya Blok A No.7-8, Depok II Timur Depok 16417 (021) 77831443, 77829381, 77827453 77830194

Depok ITC Pertokoan ITC Depok No.49,Jl. Margonda Raya Depok 16431 (021) 77202319, 77202325 77202356

Depok Cinere Limo Jl. Cenere Raya No. 18 B, Cinere Depok 16514 (021) 7536364, 7536360 7536368

Jakarta Universitas Pancasila Jl. Raya Lenteng Agung, Srengseng Sawah Jakarta Selatan 12640 (021) 78880410, 78890342 78880410

Depok Universitas Indonesia Kampus Universitas Indonesia, Depok 16424 (021) 78849075, 78849076 78849074

Gedung Pascasarjana Fakultas Ekonomi

Depok Pondok Cina Jl. Raya Margonda No. 345 D, Pondok Cina Depok 16424 (021) 77210999, 77213388 77210888

Depok Jatijajar Jl. Raya Tole Iskandar No. 1 Depok 16415 (021) 87741872, 87744255, 87743880 87741716

Depok Kartini Pertokoan Kartini Blok A No. 11, Depok 16436 (021) 77217342, 77217343, 77217346

Jl. Kartini Raya, Pancoran Mas 77217344, 77217345

AREA BOGOR

Bogor Juanda Jl. Ir. H, Juanda No. 12 Bogor 16121 (0251) 8313644, 8320008, 8324836 8323967, 8382401

Bogor Kapten Muslihat Jl. Kapten Muslihat No. 17 Bogor 16121 (0251) 8311129 8326852

Bogor Suryakencana Jl. Suryakencana No. 310 Bogor 16123 (0251) 8381136, 8329611 381134, 353104

Cibinong Komp. Ruko Graha Cibinong No. B-1, Bogor 16917 (021) 87918731-34 87918730

Jl. Raya Jakarta Bogor Km.43, Cibinong

Bogor Warung Jambu Jl. Raya Pajajaran No. 1 - B Bogor 16153 (0251) 8387356 8319825

Bogor Tajur Jl. Raya Tajur No. 130 Bogor 16720 (0251) 8380733, 8380763 8390287

Bogor Pajajaran Ruko Bantar Kemang No.20 Q, Jl. Raya Pajajaran Bogor 16143 (0251) 8329512 8350085

Bogor Pasar Anyar Ruko Central Blok C No. 15, Jl. Dewi Sartika Bogor 16121 (0251) 8373238 8373268

Bogor Ciluar Jl. Raya Simpang Pomad Ruko No. 323 C, Ciluar Bogor 16710 (0251) 8658070 8658677

Bogor Soleh Iskandar Komplek Pertokoan 24, Bogor 16161 (0251) 8340091 8340063

Jl. KH Soleh Iskandar No. 2 H

Sukabumi Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 124 Sukabumi 43132 (0266) 221319 221236

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

281

Page 281: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Sukabumi Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani No. 44 Sukabumi 43131 (0266) 222801, 222802, 223677, 224748 221116

Cianjur Jl. Suroso No. 51 Cianjur 43211 (0263) 268383 266078

Cipanas Jl. Raya Cipanas Blok 11 No. 201, Pacet Cianjur 43553 (0263) 511037 511039

Cicurug Jl. Siliwangi No. 287 B, Cicurug Sukabumi 43159 (0266) 732512 736364

Cianjur Cokroaminoto Jl. HOS Cikroaminoto No. 172 Cianjur 43214 (0263) 261730 261749

Pelabuhan Ratu Jl. Siliwangi No. 62, Pelabuhan Ratu Sukabumi 43363 (0266) 434651, 434654 434652

Cibadak Jl. Suryakencana No. 4, Cibadak Sukabumi 43351 (0266) 5311919 537207

WILAYAH VI/ BANDUNG Jl. Soekarno Hatta No. 486 Bandung 40266 (022) 7506242, 7511878 7505810, 7506632AREA BANDUNG ASIA-AFRIKA

Bandung Asia Afrika Utara Jl. Asia Afrika No. 107 Bandung 40112 (022) 4207026, 4203461, 4336693 4206998, 4233546,

4230137

Bandung Asia Afrika Selatan Jl. Asia Afrika No. 118-120 Bandung 40261 (022) 4240282 4240281

Bandung Soekarno-Hatta Jl. Soekarno Hatta No. 486 Bandung 40266 (022) 7562950 7562944

Bandung Siliwangi Jl. Siliwangi No. 3 Bandung 40132 (022) 2506858, 2502549, 2531940

2531941, 2531942

Bandung Alun-Alun Jl. Asia Afrika No. 51 Bandung 40001 (022) 4205555 4205312

Bandung Kiara Condong Jl. Kiara Condong No. 115 Bandung 40281 (022) 7235008 - 9, 7201827 7231536, 7213891

Bandung Buah Batu Jl. Buah Batu No. 268 Bandung 40264 (022) 7320854-5 7300369

Bandung Binacitra Jl. Soekarno Hatta No. 162 Bandung 40235 (022) 5422366, 5406674, 5406693 5411336, 5409846

Bandung Metro Jl. Soekarno Hatta No. 638 Bandung 40286 (022) 7508202 7562091

Bandung Kopo Jl. Raya Terusan Kopo 228 A Bandung 40226 (022) 5425541-3 5410568

Bandung Jamika Jl. Jamika No. 33 C Bandung 40231 (022) 6403199 6403199

Bandung Sumbersari Jl. Soekarno Hatta No. 132 B Bandung 40222 (022) 6046262 6046261

Bandung Burangrang Jl. Burangrang No. 35 D Bandung 40262 (022) 7333999 7333995

Bandung Mohamad Toha Jl. Mohamad Toha No. 189 Bandung 40253 (022) 5209803, 5228190, 521163

5228203, 5228612

Bandung Soreang Jl. Raya Soreang No. 457 Bandung 40377 (022) 5892828 5896133

Bandung BKR Jl. BKR No. 124 A Bandung 40254 (022) 5222752 5226925

Bandung Taman Kopo Indah Komplek Taman Kopo Indah II Ruko IB No. 19 Bandung 40226 (022) 5421777 5421505

Bandung MTC Metro Trade Center Blok F1,Jl. Soekarno Hatta Bandung 40286 (022) 7508799, 7508846, 7508867, 7535701 7508869

Bandung Dayeuhkolot Jl. Bojongsoang No.79 Bandung 40288 (022) 7506428, 7510340, 7520802, 7568195 7504139

AREA BANDUNG SURAPATI

Bandung Surapati Jl. Surapati No. 2 Bandung 40115 (022) 4241411 4207552, 4241436

Bandung Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 730, Bandung 40282 (022) 7213707 7213708

Gerbang Puri Tirta Kencana

Bandung Martadinata Jl. R.E. Martadinata No.103 Bandung 40115 (022) 4209093 4204991

Bandung Ujungberung Jl. A. H. Nasution No. 67 Bandung 40611 (022) 7800135 7815020

Bandung Kanpus Telkom Gedung Kantor Pusat PT Telkom, Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 (022) 7206661 7206562

Garut Jl. Ahmad Yani No. 24 Garut 44115 (0262) 231698 232675

Sumedang Jl. Mayor Abdurachman No. 99 Sumedang 45323 (0261) 210275, 210276, 210277 210565

Bandung Dago Jl. Ir. H. Juanda No. 30 Bandung 40115 (022) 4208000, 4217000 4235351

Bandung STT Telkom Komplek STT Telkom, Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 (022) 7512480 7207501

Bandung Rancaekek Jl. Raya Dangdeur No. 137, Rancaekek Bandung 40394 (022) 7791010, 7791001 7791001

Bandung Jamsostek Jl. P.H. Hasan Mustapa No. 39 Bandung 40124 (022) 7217861 7217863

Bandung Gatot Subroto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 295 A Bandung 40274 (022) 7320412 7313469

Bandung Cibeunying Jl. Jend. Ahmad Yani No. 317 Bandung 40121 (022) 7218551, 7210866 7210764

Bandung Cihampelas Jl. Cihampelas No. 182 Bandung 40131 (022) 2043996 2043997

Garut Cikajang Jl. Garut Cikajang No. 99 Garut 44171 (0262) 577595, 577596 577593

Tasikmalaya Otto Iskandardinata Jl. Otto Iskandardinata No. 26 Tasikmalaya 46113 (0265) 331821 331824

Tasikmalaya Mustofa Jl. H.Z. Mustofa No. 294 Tasikmalaya 46125 (0265) 333328 333336

Tasikmalaya Sutisna Jl. Sutisna Senjaya No. 88 Tasikmalaya 46114 (0265) 323261 335059

Ciamis Jl. Ahmad Yani No. 21 Ciamis 46211 (0265) 771538 771384

Ciamis Banjar Jl. Letjend. Suwarto No. 48, Banjar Ciamis 43622 (0265) 744713, 744814 744719

AREA BANDUNG BRAGA

Bandung Braga Jl. Braga No. 133 Bandung 40111 (022) 4236030 4204444, 4238129,

4233456

Bandung Pajajaran Jl. Pajajaran No. 125 Bandung 40174 (022) 6018862, 6032301 6032296, 6002019

Bandung Setiabudi Jl. Setiabudi No. 210 Bandung 40141 (022) 2041933 234958, 2034958

Bandung R.S. Hasan Sadikin Jl. Pasteur No. 38 Bandung 40161 (022) 2042575 2031849, 2043311

Cimahi Jl. Raya Cimahi No. 612 Cimahi 40525 (022) 6644628 6644628

Bandung Pasteur Jl. Dr. Junjunan No. 155 A Bandung 40173 (022) 6020295-6 6020360

Pamanukan Jl. Ion Martasasmita No. 35, Pamanukan Subang 41254 (0260) 554555 551357

Subang Jl. Jenderal Ahmad Yani No.5 Subang 41211 (0260) 417773, 416445, 416550 416665

Jatinangor Universitas Pajajaran Kampus Universitas Pajajaran Sumedang 45363 (022) 7781948 7781949

Jl. Raya Sumedang, Jatinangor

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

282

Page 282: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Baros Leuwigajah Ruko Taman Pondok Mas Indah No. 4, Jl. Baros Cimahi 40532 (022) 6634666 6634659

Bandung Setrasari Plaza Setrasari Plaza Blok A No.5 Jl. Suria Sumantri Bandung 40146 (022) 2002465 2007496

Bandung Otista Jl. Otto Iskandardinata No. 293 Bandung 40251 (022) 4224728, 4224730 4237271

Bandung Cimindi Jl. Raya Cimindi No. 270, Bandung 40175 (022) 6631642, 6631663 6631643

Bandung Sukajadi Jl. Sukajadi No. 184 Bandung 40161 (022) 2037944 2041073

Bandung Pasar Baru Jl. Otto Iskandardinata No. 99, Pasar Baru Bandung 40111 (022) 4231727 4203166

Lembang Jl. Raya Grand Hotel No. 42, Lembang Bandung 40391 (022) 2784455, 2784700 2784972

Padalarang Jl. Raya Padalarang No. 465 A Padalarang 40553 (022) 6808214, 6808206 6808213

Purwakarta Jl. Sudirman No. 176 Purwakarta 41115 (0264) 201505 201507

Karawang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4, By Pass Kerawang 41314 (0267) 402353, 402679, 403127, 402853

403761, 405960, 408724,

414943

Karawang Tuparev Jl. Tuparev No. 44 Karawang 41312 (0267) 8454274, 8454275 8454273

Dawuan Cikampek Jl. Jend. Ahmad Yani No. 45, Dawuan Cikampek 41373 (0264) 316140 316385

Cikampek GKB PT Pupuk Kujang Kawasan PT Pupuk Kujang Cikampek 41373 (0264) 316387 311623

AREA CIREBON

Cirebon Yos Sudarso Jl. Yos Sudarso No. 11 Cirebon 45111 (0231) 205506 - 7, 234350-1, 206204 203084, 83930980

Cirebon Jalan Kantor Jl. Kantor No. 4 Cirebon 45112 (0231) 203025 201596

Cirebon Siliwangi Jl. Siliwangi No. 139 Cirebon 45124 (0231) 202125 207021

Cirebon Tegalwangi Jl. Raya Tegalwangi Km. 9 No. 58 Cirebon 45154 (0231) 321260, 321513 321026

Indramayu Panjaitan Jl. D.I. Panjaitan No. 8 Indramayu 45212 (0234) 22001 22901

Kuningan Pertokoan Siliwangi No. 39-40, Kuningan 45511 (0232) 876457, 876557 871742

Jl. Siliwangi, Kuningan

Indramayu Balongan Jl. Raya Balongan (Depo Pertamina) Indramayu 45217 (0234) 28475 28722

Jatibarang Jl. Mayor Dasuki No. 92, Jatibarang Indramayu 45273 (0234) 351450, 351440 353569

Majalengka Kadipaten Jl. Raya Timur No. 124, Kadipaten Majalengka 45453 (0233) 663007, 663008, 663010 662004

Cirebon Plered Jl. Raya Panembahan No. 51, Plered Cirebon 45154 (0231) 325438, 325439 321345

Cirebon Arjawinangun Jl. Ki Hajar Dewantoro No. 21, Kabupaten Cirebon 45162 (0231) 357676 357558

Desa Jungjang, Arjawinangun

Cirebon Ciledug Jl. Merdeka Barat No. 68, Ciledug Kabupaten Cirebon 45188 (0231) 8665727 8665726

WILAYAH VII/ SEMARANG Jl. Pemuda No. 73 Semarang 50139 (024) 3517349, 3520484, 3520487 3520485AREA SEMARANG PEMUDA

Semarang Pemuda Jl. Pemuda No. 73 Semarang 50139 (024) 3514321 3545365

Semarang Pandanaran Jl. Pandanaran No. 104 Semarang 50134 (024) 8310325 8414125

Semarang Bangkong Plaza Jl. M.T. Haryono No. 864-866, Semarang 50242 (024) 8312736 8414346

Komp. Bangkong Plaza B 4-6

Semarang Gedung Telkom Gedung PT Telkom (Persero), Jl. Pahlawan No. 10 Semarang 50241 (024) 8442595, 8303005 8445710

Semarang Kepodang Jl. Kepodang No. 32-34 Semarang 50137 (024) 3544181 3544184

Semarang R.S. Kariadi Jl. Dr. Sutomo No. 16 Semarang 50231 (024) 8412503 8317546

Semarang Majapahit Kompleks Ruko Majapahit, Jl. Majapahit No. 339 Semarang 50191 (024) 6725702, 6725704 6725703

Salatiga Jl. Diponegoro No. 36 Salatiga 50711 (0298) 321002, 324030 321331

Semarang Patrajasa Jl. Sisingamangaraja Semarang 50231 (024) 8314450 8505162

Semarang Srondol Jl. Setiabudi No. G 62 E & F Semarang 50263 (024) 7461192, 7461736, 7461737 7461191

Semarang Pelindo Kompleks Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang 50174 (024) 3585382 3563450

Jl. Coaster No. 10

Demak Jl. Sultan Fatah No. 4B Demak 59511 (0291) 6904077 - 78 (0291) 6904079

Kudus Jl. Jend. Sudirman No. 164 Kudus 59301 (0291) 438768, 432974 438769

Jepara Jl. HOS Cokroaminoto No. 4 Jepara 59417 (0291) 591555, 592666 591666

Cepu Jl. Pemuda No. 60 Cepu 58312 (0296) 424627, 424630, 424631, 424625

424632, 424737

Pati Jl. Kol. Kusnandar Komplek Ruko Pasar Puri Pati 59112 (0295) 385909, 385066, 385067 385065

Blok 6-7

Blora Jl. Alun-Alun Selatan No. 5 Blora 58215 (0296) 5100091, 5100092 531547

Kudus Alun-Alun Jl. Jenderal Sudirman No. 3 C Kudus 59312 (0291) 439902, 439903, 439904 439901

Rembang Jl. Diponegoro No. 79, Rembang Rembang 59217 (0295) 691599, 6998309 6998308

AREA SEMARANG PAHLAWAN

Semarang Pahlawan Jl. Pahlawan No. 3 Semarang 50241 (024) 8415362 8311366

Semarang Mpu Tantular Jl. Mpu Tantular No. 19 Semarang 50010 (024) 3544031-3 3517337

Semarang Sugiyopranoto Jl. Mgr. Sugiyopranoto No. 36 A-B Semarang 50246 (024) 3522790, 3522671, 3585783 3585084

Semarang Candi Baru Jl. S. Parman No. 55 K, Ruko Sultan Agung Semarang 50232 (024) 8312141, 8442550, 8506155 8505501

Ungaran Jl. Jend. Gatot Subroto No. 671 E-F, Ungaran Semarang 50511 (024) 6924296, 921989 6924295

Parakan Jl. Pahlawan No. 28, Parakan Temanggung 56254 (0293) 596471-73, 596598, 597227 596239

Weleri Jl. Utama Tengah No. 198 Weleri 51355 (0294) 644009, 642010 643460

Purwodadi Jl. R. Suprapto No. 97 A-B Purwodadi 58111 (0292) 425061 425062

Semarang Universitas Diponegoro Jl. Prof. Dr. Sudharto No. 9 B, Tembalang Semarang 50275 (024) 76480480, 76480484 76480556

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

283

Page 283: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Semarang Kawasan Industri Candi Kawasan Industri Candi Semarang 50184 (024) 7612381, 7612385 7612385

,Jl. Candi Raya Blok F1E No.1-2

Semarang Gang Pinggir Jl. Gang Pinggir No. 13 A Semarang 50137 (024) 3510537, 3512929, 3551921 3551918

Semarang MT Haryono Jl. M.T. Haryono No. 419 Semarang 50136 (024) 3586267, 3586268 3586939

Ambarawa Jl. Jenderal Sudirman No.122, Ambarawa Semarang 50162 (0298) 596741, 596742 596743

Semarang Ngaliyan Jl. Prof. Dr. Hamka No. 9 Ruko C,D,E Tugu Semarang 50189 (024) 7619378, 7614769 (024) 7614770

Magelang Jl. Sudirman No. 26, Magelang 56126 (0293) 364012, 366776 364282

Komplek Pertokoan Rejotumoto

Kutoarjo Jl. Pangeran Diponegoro No. 114, Kutoarjo Kutoarjo 54212 (0275) 642000, 642651 642652

Wonosobo Jl. Sumbing No. 18 Wonosobo 56311 (0286) 322474 322460

Muntilan Kompleks Ruko Muntilan Plaza Jl. Pemuda Muntilan 56414 (0293) 586066 586065

Temanggung Jl. Tentara Pelajar No. 1 Tamenggung 56213 (0293) 493862, 493863 491012

Magelang A. Yani Jl. Ahmad Yani No. 203 Magelang 56115 (0293) 314503 314546

AREA YOGYAKARTA

Yogyakarta Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 26 Yogyakarta 55232 (0274) 557069, 586425 561893, 586432

Yogyakarta Wisma PU Jl. Laksda Adisucipto No. 165 Sleman 55281 (0274) 560915 s/d 560919 560920, 560921

Yogyakarta Diponegoro Jl. Pangeran Diponegoro No. 107 Yogyakarta 55231 (0274) 584758, 562415 562878

Yogyakarta Katamso Jl. Brigjen. Katamso No. 69 B Yogyajarta 55121 (0274) 415392, 415616, 415388, 415389

415670, 415672

Yogyakarta Gejayan Jl. Gejayan No. 28, Condong Catur Sleman 55283 (0274) 543028, 584041, 584140 543029

Yogyakarta UGM Jl. Kaliurang, Sekip Blok L-6 Sleman 55281 (0274) 543032, 521136 543031

Yogyakarta Godean Jl. Raya Godean Km.4 No. 32 Sleman 55292 (0274) 561311 561312

Bantul Jl. Gajah Mada No. 14, Bantul Bantul 55711 (0274) 368469, 368470 368470

Yogyakarta Gedung Magister UGM Lobby Gedung Magister UGM, Sleman 55281 (0274) 521412 548956

Jl. Nusantara, Bulak Sumur

Yogyakarta Ahmad Dahlan Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 25 Yogyakarta 55121 (0274) 411753, 411784 411754

Yogyakarta STIE YKPN Kampus STIE YKPN, Jl. Seturan Sleman 55281 (0274) 486163 487657

Sleman Jl. Raya Magelang Km. 10 Sleman 55511 (0274) 865123, 868405 Ex.285 865566

Yogyakarta Suryotomo Hotel Limaran, Jl. Suryotomo No. 1 Yogyakarta 55121 (0274) 515621 515621

Yogyakarta R.S. Sardjito Jl. Kesehatan Sekip, Kotak Pos 21 Sleman 55284 (0274) 518671 518671

Yogyakarta Kaliurang Jl. Kaliurang Km.6,5 No.A 5 C, Sleman 55281 (0274) 889645, 889646 889657

Condongcatur, Depok, Sleman

Yogyakarta Universitas - Gedung Rektorat Universitas Islam Indonesia Sleman 55283 (0274) 896323 896327

Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km.14,5, Besi, Sleman

Wates Jl. Kolonel Sugiyono, Wates Kulon Progo 55611 (0274) 775319 775312

Wonosari Jl. Baron No. 34, Baleharjo, Wonosari Gunung Kidul 55811 (0274) 394433, 394713, 394271 391267

Yogyakarta Kotagede Jl. Kemasan No. 52 Kotagede Yogyakarta 55172 (0274) 4437168 - 69 4437167

AREA SOLO

Solo Sriwedari Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 294 Solo 57141 (0271) 715455 711888

Solo Purwotomo Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 329 Solo 57142 (0271) 711161 - 71896535 713896

Solo Slamet Riyadi Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 16 Solo 57111 (0271) 41940 45500

Solo Pasar Klewer Komplek Pasar Klewer Los E 27-29, Jl. Dr. Rajiman Solo 57115 (0271) 42925 635018

Solo Baru Jl. Yos Sudarso No. 387 Solo 57157 (0271) 663542, 664407, 6644096 645586

Solo RSO Dr. Soeharso RSO Prof.Dr.Soeharso, Sukoharjo 57162 (0271) 742184, 742185 742218

Jl. Jenderal Ahmad Yani, Pabelan

Sragen Plaza Atrium Blokc C-D, Sragen 57211 (0271) 890585, 894610 894611

Jl. Raya Sukowati No. 302-304

Palur Jl. Raya Palur No. 32, Jaten Karanganyar 57771 (0271) 827029 827589

Wonogiri Jl. Jenderal Sudirman No. 132 Wonogiri 57611 (0273) 323656, 323658 323657

Kartosuro Jl. Ahmad Yani No. 9 Sukoharjo 57162 (0271) 780822 780822

Klaten Jl. Pemuda Selatan No. 121, Tonggalan Klaten 57412 (0272) 325798, 327844, 327982 321277

Boyolali Jl. Kates, Pulian Boyolali 57316 (0276) 322702 325029

Delanggu Jl. Raya Delanggu No. 87, Dongkolan Delanggu 57471 (0272) 555640, 555645 555539

Karanganyar Jl. Lawu No. 386 Karanganyar 57712 (0271) 6491970 - 71 6491972

Sukoharjo Jl. Jenderal Sudirman No. 29 Sukoharjo 57551 (0271) 6594972, 6594973 6594974

AREA TEGAL

Tegal Arif Rahman Hakim Jl. Arief Rahman Hakim No. 19 Tegal 52123 (0283) 351181 353628, 358544

Tegal Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 11 Tegal 52131 (0283) 358181 351309

Pemalang Jl. Sudirman No. 59 Pemalang 52313 (0284) 321647, 324707, 324880 321433

Gombong Jl. Yos Sudarso No. 241 Gombong 54411 (0287) 473620, 473621, 473115 472695

Brebes Plaza Dedy Jaya, Jl. Jenderal Sudirman No. 109 Brebes 52212 (0283) 673535, 6735536, 3304210 3308880

Tegal Banjaran Adiwerna Jl. Raya Banjaran No. 10, Adiwerna Tegal 52194 (0283) 442255, 442377 445545

Kebumen Jl. Pahlawan No. 126 Kebumen 54311 (0287) 383747 381488

Purwokerto Jl. Jend. Sudirman No. 463 Purwokerto 53114 (0281) 632222 636687

Banjarnegara Jl. S. Parman No. 31 Banjarnegara 53411 (0286) 591333, 591999 591839

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

284

Page 284: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Purwokerto Unsoed Jl. Prof. Dr. HR Boenyamin No. 15 Purwokerto 53124 (0281) 642555, 642556 642557

Purbalingga Jl. Jenderal Sudirman No. 37 Purbalingga 53312 (0281) 891192, 895555 891977

Cilacap Jl. Jend. Ahmad Yani No. 100 Cilacap 53212 (0282) 533193, 533806 535408

Kroya Jl. Jend. Ahmad Yani No. 10 A Kroya 53282 (0282) 492086, 492105 492087

Cilacap Maos Komplek Pertamina Depot Maos, Cilacap 57232 (0282) 695026 695009

Jl. Pertamina, Maos Kidul

Majenang Jl. Diponegoro No. 85 Cilacap 53527 (0280) 623419 621141

Pekalongan Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 34 Pekalongan 51111 (0285) 425131-33 425134

Pekalongan Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk No. 5 Pekalongan 51119 (0285) 422085 421501

Pekalongan Alun-alun Jl. Alun-alun No. 3 Pekalongan 51101 (0285) 421758 421780

WILAYAH VIII/ SURABAYA Jl. Basuki Rahmat No. 129-137 Surabaya 60271 (031) 5316760 - 66 5316776, 5320641, 5316597AREA SURABAYA NIAGA

Surabaya Niaga Jl. Veteran No. 42-44 Surabaya 60175 (031) 3524223 - 6 3547571, 3533029

Surabaya Stasiun Kota Jl. Stasiun Kota No.60 C-D Kav. No.1 dan 2 Surabaya 60160 (031) 3530293, 3539366 - 67 3530951

Surabaya Pelabuhan Tanjungperak Jl. Perak Timur No.512 Blok H3-H4 Surabaya 60165 (031) 3295924, 3297929, 3295924 3294234

Surabaya Jembatan Merah Jl. Jembatan Merah No. 25-27 Surabaya 60175 (031) 3520090 - 99 3525779

Surabaya Kusuma Bangsa Jl. Kusuma Bangsa No. 106 Surabaya 60136 (031) 5323642, 5323880 5313298

Surabaya Kembang Jepun Jl. Kembang Jepun No.168-170 Surabaya 60162 (031) 3550091 - 92 3550576

Surabaya Indrapura Jl. Indrapura No. 45 Surabaya 60176 (031) 3521251 - 52, 3535715 3526653

Surabaya Tanjungperak Jl. Perak Timur No. 398 Surabaya 60164 (031) 3291792, 3292580, 3293568 3293579

Surabaya Indragiri Jl. Indragiri No.30-32 Surabaya 60241 (031) 5611360, 5681439, 5681438

5681442, 70991623

Surabaya Pahlawan Jl. Pahlawan No. 120 Surabaya 60174 (031) 3534072-74, 3552550 3530561

Tuban Jl. Basuki Rachmat No. 75 Tuban 62317 (0356) 320786, 331436, 331437 320787

Bojonegoro Jl. Teuku Umar No. 47 B Bojonegoro 62111 (0353) 892110, 892111, 892113 892114

Lamongan Jl. Lamongrejo No. 120 Lamongrejo 62213 (0322) 318200, 318300, 318773

318774, 318775

Surabaya Pasar Turi Kompleks Pertokoan Dupak Megah Blok B-6, Surabaya 60174 (031) 5345620 5345603

Jl. Dupak No. 3-9

Surabaya Pertamina Jagir Jl. Jagir, Wonokromo Surabaya 60243 (031) 8420753, 8420754 8420754

Surabaya Kapasan Jl. Kapasan No. 159 Surabaya 60141 (031) 319944, 3717529 3719944

Surabaya PT. PAL Kantor Pusat PT. PAL Surabaya 60155 (031) 3282026, 3298482 3298482

Surabaya Margorejo Jl. Raya Margorejo Indah Kav. A No. 131 - 132 Surabaya 60238 (031) 8499502, 8499773 8499031

Surabaya Armada Timur Markas Komando TNI AL, Gedung Panti - Surabaya 60155 (031) 3281075 3292354

Tjahaya Armada, Basis TNI AL Ujung

Surabaya Unika Widya Mandala Jl. Dinoyo No. 41-44 Surabaya 60265 (031) 5624344 5623963

Surabaya Kapas Krampung Jl. Kapas Krampung No.67 Kav. 06 Surabaya 60133 (031) 3737469, 3737467, 3737471 3737468

Surabaya Kedungdoro Jl. Kedungdoro No. 84 Surabaya 60251 (031) 5462851, 5462853 5462852

Surabaya Undaan Jl. Undaan Kulon No. 105 A Surabaya 60274 (031) 5484379, 5484383, 5484393

5484384, 5481997

Gresik Jl. R.A. Kartini No. 210 Gresik 61122 (031) 3981300 3981442

Gedung Utama Semen Gresik Jl. Veteran Gresik 61121 (031) 3978504, 3981745 ext. 2077 3984608

Gresik Kota Baru Jl. Sukomulyo No. 10, Manyar Gresik 61121 (031) 3956406, 3956475 3956416

AREA SURABAYA GENTENGKALI

Surabaya Gentengkali Jl. Gentengkali No. 93-95 Surabaya 60275 (031) 5319511 - 15 5316716, 5478401

Surabaya Sungkono Jl. Mayjend. Sungkono No. 121 F Surabaya 60225 (031) 5685021 - 22, 5663045 5678075

Surabaya Mulyosari Jl. Raya Mulyosari No. 360 D-E Surabaya 60113 (031) 5927468 - 70, 5930237

5930034, 5962282

Surabaya Rungkut Megah Raya Komplek Pertokoan Rungkut Megah Raya Surabaya 60293 (031) 8720705, 8720706, 8707941

Blok E/5-6, Jl. Raya Kali Rungkut No.5 8720708, 8720709

Surabaya Darmo Park Komplek Pertokoan Darmo Park I Surabaya 60256 (031) 5661745, 5661816 5672987, 5617389

Blok V No.5-6, Jl. Mayjend. Sungkono

Surabaya Darmo Permai Jl. H.R. Muhammad 36, Ruko Permata Blok B-1 Surabaya 60226 (031) 7344473-4 7344472

Surabaya Rungkut Jl. Rungkut Industri Raya No. 10 Surabaya 60293 (031) 8439193, 84322113, 8411238 8410435

Pamekasan Jl. Pangeran Diponegoro No.151 Pamekasan 69315 (0324) 331000, 330803, 330806 324302

Sumenep Jl. Raya Trunojoyo No. 55 Sumenep 69417 (0328) 669836, 669837, 669874 663775

Surabaya Pasar Atum Pusat Perbelanjaan Pasar Atum Mall Lantai 2, Surabaya 60161 (031) 3531820, 3531825 3531796

Stand No. BA 25-29, Jl. Stasiun Kota

Surabaya Bandara Juanda Bandara Juanda Surabaya 61253 (031) 2986422, 8667596, 8688419 8671661

Surabaya Pucang Anom Jl. Pucang Anom Timur No. 12 Surabaya 60282 (031) 5020126, 5020701 5024063

Surabaya Darmo Indah Komplek Ruko Darmo Indah Timur, Surabaya 60187 (031) 7328524, 7317618 7328525

Jl. Darmo Indah Timur Blok SS No.8

Surabaya Pakuwon Jl. Raya Bukit Darmo Boulevard No.8 G Surabaya 60226 (031) 7344049, 7344708 7344071

Surabaya Kupang Jaya Jl. Kupang Jaya A I No. 43 Surabaya 60189 (031) 7344674, 7344693 7344679

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

285

Page 285: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Surabaya Kenjeran Ruko Kenjeran Indah, Jl. Babatan Pantai No. 2 AB Surabaya 60113 (031) 3823303, 3823273 3823297

Surabaya Universitas Airlangga Kampus B, Universitas Airlangga, Surabaya 60286 (031) 5020365, 5020367 5020379

Jl. Airlangga No. 4-6

Sidoarjo Jl. Ahmad Yani No. 7 Sidoarjo 61219 (031) 8921327 8941577

Sidoarjo Krian Jl. Raya Krian No. 47, Krian Sidoarjo 61262 (031) 8982375, 8982376, 8982377 8971304

Sidoarjo Pahlawan Ruko Pondok Mutiara Indah Sidoarjo 61213 (031) 8922634 8922283

Blok N-02, Jl. Pahlawan

Sidoarjo Candi Jl. Raya Candi No. 42 Sidoarjo 61272 (031) 8940674, 8740694 8940682

Sidoarjo Gateway Ruko Gateway Blok C-7, Waru Sidoarjo 61256 (031) 8557335, 8557402 8554113

Sidoarjo Sepanjang Jl. Bebekan No. 23, Sepanjang Sidoarjo 61257 (031) 7860003, 7860005 7860004

Bangkalan Jl. Soekarno Hatta No. 17 B Bangkalan 69112 (031) 3096452, 3095892 (031) 3095218

Surabaya Rungkut Madya Komp. Ruko Rungkut Mutiara B-02, Surabaya 60293 (031) 8794740, 8794762 (031) 8782350

Jl. Raya Rungkut Madya

AREA SURABAYA BASUKI RAHMAT

Surabaya Basuki Rahmat Jl. Basuki Rahmat No. 129-137 Surabaya 60271 (031) 5316760 - 66 5316778, 5320631,

5316752

Surabaya Pondok Chandra Jl. Palem TC 1 / 12, Pondok Chandra Indah Surabaya 61256 (031) 866672, 8663393, 8663363 8673866

Surabaya PDAM Jl. Prof. Dr. Moestopo No. 2 Surabaya 60131 (031) 5046745 - 46 5034988

Surabaya Diponegoro Jl. Raya Diponegoro No. 155 Surabaya 60241 (031) 5662853, 5669892, 5674347 5662839, 5674348

Surabaya Bratang Binangun Jl. Ngagek Jaya Selatan, Surabaya 60284 (031) 5043531, 5043701, 5624701 5043702, 5043430

Plaza Manyar Megah Indah Blok J 5-6

Surabaya Kertajaya Jl. Dharmahusada Indah No. 130 Surabaya 32190 (0321) 5999869, 5981670 5981622

Surabaya Darmo Raya Jl. Raya Darmo No. 41 Surabaya 60625 (031) 5685574, 5685891, 5677843

5686756, 5687458

Surabaya Tunjungan Plaza Jl. Basuki Rahmat No. 2-4 Surabaya 60261 (031) 5343251 - 52 5311305

Surabaya Gubeng Jl. Kalimantan No.10 Surabaya 60281 (031) 5039839, 5033783-84,5030765 5035346

Surabaya Pemuda Jl. Pemuda No. 27-31 Surabaya 60271 (031) 5311736 - 36 - 40 - 41, 5340756 5311432

Surabaya Wiyung Komplek Ruko Taman Pondok Indah Kav.A-35, Surabaya 60222 (031) 7660056, 7664559, 7664029 7668423

Jl. Raya Menganti No. 207, Wiyung

Mojokerto Jl. Mojopahit No. 406 Mojokerto 61321 (0321) 323086, 323870, 323871 323093

Jombang Jl. Merdeka No. 115 Jombang 61413 (0321) 875141, 875541 323093

Surabaya Telkom Ketintang Jl. Ketintang No. 156 Surabaya 60245 (031) 8292659, 8292314, 8285823 8285713

Surabaya Jemursari Jl. Jemursari No. 81 Surabaya 60231 (031) 8474247, 8474458 8474376

Surabaya Menanggal Jl. A. Yani Komplek Mandiri Menanggal C1-C2 Surabaya 60243 (031) 8287568, 8287728 8288144

Surabaya Klampis Jl. Klampis Jaya No. 50 Surabaya 60117 (031) 5990060, 5990061 5995025

Surabaya Darmo Trade Center Darmo Trade Center Lt. 1 Kios A1-2, Surabaya 60241 (031) 8484490, 8484491 8484493

Jl. Wonokromo Raya

Mojosari Jl. Hayam Wuruk No. 35 C, Mojosari Mojokerto 61382 (0321) 594400, 594020 593409

Surabaya Citra Raya G-Walk Perumahan Citra Raya Gwalk Blok W-1 No.10-11 Surabaya 60216 (031) 57431000, 57431222 57431033

Surabaya Universitas Petra Jl. Siwalankerto No. 121-131 Surabaya 60236 (031) 8439040, 8494830 - 31 8436418

AREA JEMBER

Jember Alun-Alun Jl. Jend. Ahmad Yani No. 3 Jember 68118 (0331) 486671 485461, 487704

Jember Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 6-8 Jember 68137 (0331) 484691 486094

Jember Wijaya Kusuma Jl. Wijaya Kusuma No. 1 Jember 68118 (0331) 486096-8, 422687 484370

Bondowoso Jl. R.E. Martadinata No. 39, Bondowoso Bondowoso 68211 (0332) 420800, 420844 428888

Jember Ambulu Jl. Manggar No. 23, Ambulu Jember 68172 (0336) 88117, 881118 882549

Jember Tanggul Jl. PB Sudirman No. 24, Tanggul Jember 68155 (0336) 445007, 445866, 445880 445100

Probolinggo Jl. Suroyo No. 23 Probolinggo 67211 (0335) 421205 422303

Probolinggo Kraksaan Jl. Panglima Sudirman No. 119, Kraksaan Probolinggo 67282 (0335) 844399 844895

Lumajang Jl. Panglima Sudirman No. 33 Lumajang 67311 (0334) 886866 882151

Situbondo Jl. Jend. Ahmad Yani No. 102 Situbondo 68311 (0338) 671853 671854

Banyuwangi Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 2 Banyuwangi 68411 (0333) 424674, 424815 423257

Genteng Jl. Gajah Mada No. 253, Genteng Banyuwangi 68465 (0333) 845375, 845376, 845827

845116, 845784

Banyuwangi Rogojampi Jl. Raya Rogojampi No. 12-14, Rogojampi Banyuwangi 68462 (0333) 636419, 636420, 636422 636421

AREA MALANG

Malang Wahid Hasyim Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 5-7 Malang 65119 (0341) 364961 - 2 364977 - 342102

Pasuruan Jl. Panglima Sudirman No. 11 Pasuruan 67115 (0343) 420221, 426876, 428666, 416833 426875

Malang Merdeka Jl. Merdeka Barat No. 1 Malang 65119 (0341) 325658 366959

Batu Jl. Dewi Sartika No. 45, Batu Malang 65315 (0341) 592998, 596534, 596535, 512334 512335

Malang Suprapto Jl. Jaksa Agung Suprapto 65 Malang 65112 (0341) 368691 364665

Malang Griya Shanta Ruko Griya Shanta Blok MP-53, Malang 65142 (0341) 404300 404301

Jl. Soekarno - Hatta Malang

Malang Dampit Jl. Semeru Selatan No. 9, Malang 65181 (0341) 898461 - 64 898444

Dampit, Kabupaten Malang

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

286

Page 286: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Pandaan Kompleks Pandaan Delta Permai A 18-19, Pandaan 67156 (0343) 638444, 638585 639493

Jl. Surabaya - Malang

Kepanjen Jl. Ahmad Yani No. 5, Kepanjen Malang 65163 (0341) 399858 399855

Lawang Ruko Istana Lawang Blok A5, Malang 65213 (0341) 420555, 422999 422998

Jl. Dr. Soetomo, Lawang

Malang Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 50 C-D Malang 65125 (0341) 480461, 480462, 480463 480460

Malang Gatot Subroto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 9 A Malang 65127 (0341) 364441, 326477, 328391 334890

Malang MT Haryono Jl. MT Haryono No. 131 Malang 65141 (0341) 558140 - 42, 577252 558143

Malang Universitas Brawijaya Kampus Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang 65145 (0341) 573201, 573204 573204

Bangil Jl. Diponegoro F 10-11, Bangil Pasuruan 65141 (0343) 748821, 748823 748824

Malang Sawojajar Jl. Danau Toba No. E6/25 Malang 65139 (0341) 726666 726888

Kediri Jl. Diponegoro No. 17 Kediri 64123 (0354) 681396, 681430 681629

Kediri Joyoboyo Jl. Joyoboyo No. 34 A Kediri 64125 (0354) 694299, 694300, 694301 694700

Pare Jl. Panglima Besar Sudirman No. 43, Pare Kediri 64212 (0354) 398400 395489

Nganjuk Jl. Raya Ahmad Yani No. 207 Nganjuk 64418 (0358) 331662, 331663 331661

Madiun Jl. Pahlawan No. 29 Madiun 63116 (0351) 462557, 451598 463482

Madiun Sudirman Jl. Panglima Sudirman No. 38 Madiun 63132 (0351) 458444 467444

Ponorogo Jl. Urip Sumoharjo No. 102 Ponorogo 63411 (0352) 488909, 488910 484207

Tulungagung Jl. Sudirman No. 55 Tulungagung 66219 (0355) 326543-44 322571

Blitar Jl. Merdeka No. 30 Blitar 66112 (0342) 813546, 813547 813548

WILAYAH IX/ BANJARMASIN Jl. Lambung Mangkurat No. 3 Banjarmasin 70111 (0511) 3351405, 3351403, 3352249, 4366719 3365767, 69, 70, 71AREA PONTIANAK

Pontianak Diponegoro Jl. Diponegoro No. 17 Pontianak 78123 (0561) 769769 733767, 768330

Pontianak Sidas Jl. Sidas No. 2 Pontianak 78111 (0561) 734670, 747495 733672

Pontianak Ngurah Rai Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B Pontianak 78117 (0561) 734247 734147

Pontianak Tanjungpura Jl. Tanjungpura No. 110 Pontianak 78117 (0561) 734464 734752

Pontianak RS Santo Antonius Jl. K.H. Wahid Hasyim Pontianak 78115 (0561) 737454 737454

Pontianak Achmad Yani Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A Pontianak 78122 (0561) 765010 767993

Ketapang Jl. Letjen. R. Suprapto No. 1-2 Ketapang 78812 (0534) 35822, 35833, 35844 35855

Sintang Jl. Mas Tirto Haryono Sintang 78614 (0565) 24967, 24968, 24969 24973

Sanggau Jl. Ahmad Yani No. 5-6 Sanggau 78153 (0564) 24651, 24652 24653

Pontianak Siantan Jl. Khatulistiwa No. 1, Siantan Pontianak 78243 (0561) 886192 - 93, 886308, 886507 (0561) 886302

Sambas Jl. Gusti Hamzah No. 123 Sambas 79462 (0562) 391208, 391543, 391294

392567, 392675

Singkawang Jl. Merdeka No. 20 Singkawang 79122 (0562) 631335, 631389, 637546 631151

AREA BANJARMASIN

Banjarmasin Lambung Mangkurat Jl. Lambung Mangkurat No. 3 Banjarmasin 70111 (0511) 4368475, 4367812, 3365831 4367856, 3352510,

3366051

Banjarmasin Pangeran Samudera Jl. Lambung Mangkurat No. 4 Banjarmasin 70111 (0511) 3352339, 4366303 3350928

Banjarmasin A. Yani Jl. Achmad Yani No. 4 - 5 Banjarmasin 70233 (0511) 3264261, 3263333, 3262690 3257278, 3257281

Banjarmasin Mitra Plaza Jl. Pangeran Antasari, Mitra Plaza Blok B-I No.37-38 Banjarmasin 70234 (0511) 3267748, 3267749 4365751

Banjarbaru Jl. Jenderal Ahmad Yani Km.34 No. 31 D Banjarbaru 70713 (0511) 4777058, 4780926 4780777

Batulicin Jl. Raya Btulicin, Kabupaten Kota Baru Kota Baru 72171 (0518) 71480 s.d. 71483 71484

Pelaihari Jl. Ahmad Yani No. 17, Pelaihari Tanah Laut 70811 (0512) 22801, 22812, 22824, 22838 22831

Banjarmasin Pelindo III/ Trisakti Pelabuhan Trisakti, Jl. Barito Hilir No. 6 Banjarmasin 70119 (0511) 364965, 366354 366354

Banjarmasin Sentra Antasari Pusat Perbelanjaan Sentra Antasari Banjarmasin 70234 (0511) 3360900, 3361948 3361949

Blok DT.001 Lt.2, Jl. Pangeran Antasari

Kotabaru JL. Pangeran Indera Kesuma Jaya Blok 17, Kotabaru 72113 (0518) 24021,24022 (0518) 24666

Tanjung Jl. Pangeran Antasari No. 43 Tanjung 71513 (0526) 21575, 21898, 21079, 23473 21739

Barabai Pusat Perbelanjaan Murakata Barabai 71311 (0517) 43702, 44240, 44250 43701

Blok D 1 Lt.2, Jl. PHM Noor

AREA PALANGKARAYA

Palangkaraya Jl. Jend. Ahmad Yani No. 70 Palangkaraya 73111 (0536) 3222961, 3221378, 3221781, 3234283

3221969, 3224313, 3239438,

3235104, 3222702, 3230544

Muara Teweh Jl. Ahmad Yani No. 21, Muara Teweh Barito Utara 73811 (0519) 24673, 24676 24675

Pasar Kahayan Jl. Cilik Riwut Km 1 No. 19 - 20, Palangkaraya Palangkaraya 73112 (0536) 3223451 3223441

Buntok Jl. Pahlawan No. 5 Buntok Barito Selatan 73711 (0525) 23003, 23019 (0525) 22227

Sampit Jl. M.T. Haryono No. 81 A Sampit 74322 (0531) 21035 21632

Pangkalan Bun Jl. Udan Said No. 3, Pangakalan Bun Pangkalan Bun 74113 (0532) 24255, 24966, 35306, 27726 22710

Kuala Kapuas Jl. Jend. Sudirman No. 32 Kuala Kapuas 73513 (0513) 21132, 21695 21028

AREA SAMARINDA

Samarinda Mulawarman Jl. Mulawarman No. 23 Samarinda 75112 (0541) 742097, 741464, 742855, 205720,

741462, 741464, 749062 743292

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

287

Page 287: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Samarinda Kesuma Bangsa Jl. Kesuma Bangsa No. 76 Samarinda 75121 (0541) 742549 743777

Samarinda Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 9 Samarinda 75111 (0541) 200836-7, 731531 31530

Tanjung Redeb Jl. Jenderal Sudirman No. 747 Tanjung Redeb 77312 (0554) 26031, 26032, 26033 26030

Samarinda Irian Jl. Irian No. 16 C Samarinda 75111 (0541) 742066 - 67 731718

Samarinda A. Yani Jl. Hasan Basri Blok A No. 1 Samarinda 75117 (0541) 736514, 736587 736291

Tenggarong Jl. K.H. Akhmad Muksin No. 36 Kutai Kartanegara 75512 (0541) 662150, 661945, 665953, 662133

665981, 662132

Tarakan Yos Sudarso Jl. Yos Sudarso No. 10 Tarakan 77113 (0551) 25960-3 21340

Tarakan Simpang Tiga Jl. Yos Sudarso No. 25 Tarakan 71112 (0551) 21933 21359

Nunukan Jl. Tien Suharto Rt.15, Nunukan Nunukan 77182 (0556) 2025660, 2025661 2025662

Pulau Bunyu Jl. Pangkalan, RT 01, Pulau Bunyu Tarakan 77181 (0551) 24318, 25001 24318

Bontang Jl. Angkasa No. 1, Airport Road, Komp. PT Badak Bontang 75324 (0548) 21490, 21492 21489

Lhoktuan Wisma KIE PT Pupuk Kaltim, Lhoktuan, Bontang Utara 75313 (0548) 41558, 41219 41219, 41535

Jl. Pakuaji Kav. 79

Bontang Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani No. 37 Bontang 75311 (0548) 20332, 21913, 27453 27453

Sangatta Jl. Yos Sudarso II No. 17 B-C, Sangatta Kutai Timur 75611 (0549) 25084, 25085 25086

AREA BALIKPAPAN

Balikpapan Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 15 Balikpapan 76113 (0542) 733564, 427777, 424994, 422109, 424933

422882, 415593,

396950, 424994

Balikpapan Sudirman Komplek Ruko Balikpapan Permai, Balikpapan 76114 (0542) 731257 732249, 410555

Jl. Jend. Sudirman No. 642

Balikpapan Suprapto Jl. Letjend. Suprapto No. 1 Balikpapan 76131 (0542) 427000, 422840 424523

Balikpapan Klandasan Jl. Jend. Sudirman No. 71 Balikpapan 76112 (0542) 422821, 422900 422902

Balikpapan Batakan Jl. Mulawarman No. 122 Balikpapan 76115 (0542) 771191 771447

Balikpapan Telkom Divre VI Gedung Telkom, Balikpapan 76114 (0542) 872588 872588

Jl. MT. Haryono No. 169 - Ring Road

Balikpapan Muara Rapak Ruko Taman Citra Blok A3 No.2-3, Balikpapan 76125 (0542) 421559, 736952, 414708 413783

Jl. Soekarno Hatta

Tanah Grogot Jl. Gajah Mada No. 22, Tanah Grogot Kabupaten Paser 76211 (0543) 23208, 23577 22190

Balikpapan Baru Komplek Ruko Balikpapan Baru Blok D 6 No.2 Balikpapan 76114 (0542) 877976 871584

Penajam Paser Utara Jl. Propinsi Km 18 Petung Penajam Paser Utara 76143 (0542) 427777 ext.210 (0542) 422109

WILAYAH X/ MAKASSAR Jl. R.A. Kartini No. 12-14 Makassar 90111 (0411) 329097, 323547 329095AREA MANADO

Manado Dotulolong Lasut Jl. Dotulolong Lasut No. 15 Manado 95122 (0431) 866228, 863477, 863278 857579, 863577

Manado Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 47 Manado 95122 (0431) 864077, 864177, 858476 851877

Manado Sam Ratulangi Kompleks Wanea Plaza Blik I No.8, Jl.Sam Ratulangi Manado 95117 (0431) 876195 - 6, 876312, 876400 876500

Manado Toar Jl. Toar No. 4-6 Manado 95112 (0431) 863079, 868068, 860244, 863677

854376, 854155,

854743, 854745

Tomohon Komplek RS Bethesda Jl. Raya Tomohon Tomohon 95362 (0431) 354951 353844

Manado Boulevard Kompleks Megamas Blok 1A No.23, Manado 95111 (0431) 879733, 879735 879770

Jl. Piere Tendean, Boulevard

Manado Bahu Komplek Bahu mall S/ 12, Manado 95115 (0431) 860034, 860107, 843714

Jl. Wolter Monginsidi, Bahu 860143, 860228

Amurang Jl. Trans Sulawesi, Buyungon, Amurang Minahasa Selatan 95354 (0430) 22314 22316

Kotamobagu Jl. A. Yani No.51 Kotamobagu 95711 (0434) 22820, 21580, 24250 21696

Bitung Jl. Xaverius Dotulong No. 29 Bitung 95514 (0438) 21022, 21166, 32626 21763

Gorontalo Jl. Jend. Ahmad Yani No. 28 Gorontalo 96112 (0435) 824131 - 34, 823551 824305, 824062

Limboto Jl. Jend. Sudirman No. 35, Limboto Gorontalo 96211 (0435) 880512, 880653 882363

Marisa Jl. Trans Sulawesi No. 29, Marisa, Kab. Pohowato Pohuwato 96266 (0443) 210071, 210371 210522

Tahuna Jl. Dr. Sutomo No. 1 Tahuna 95813 (0432) 21051, 22590, 22820 21457

Ternate Jl. Nukila No. 51 Ternate 97721 (0921) 3122778, 3121125, 3121040, 3123005

3121722, 3121141

Ternate Mononutu Jl. A. Mononutu No. 91 Ternate 97712 (0921) 327304, 327358, 24604 327072

Buli Jl. Kp. Baru - Buli, Maba Halmahera Timur 97862 (0921) 7812736 Ext. 401 -

Tobelo Jl. Kemakmuran No. 330, Tobelo Halmahera Utara 97762 (0924) 2621492, 2621679 2621615

AREA PALU

Palu Sam Ratulangi Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 60 Palu 94111 (0451) 424971, 423975, 423942 424766

Palu Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 88 Palu 94223 (0451) 421482 - 84, 421480, 455706 421483

Palu Hasanuddin Jl. Sultan Hasanuddin No. 35 Palu 94112 (0451) 421580, 429180 424975

Poso Jl. Hasanuddin No. 13, Poso Poso 94616 (0452) 21367, 21467, 21567, 21704 21767

Donggala Jl. Moro No. 78 Donggala 94351 (0457) 71175 71161

Parigi Jl. Trans Sulawesi No. 117 Parigi 94371 (0450) 22245 - 48 22248

Luwuk Jl. Jend. Ahmad Yani No. 132 Luwuk 94711 (0461) 21143, 21144 22038

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

288

Page 288: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Toli Toli Jl. W.R. Supratman No. 1 Toli Toli 94514 (0453) 21060, 24223 - 24, 21360 21760

AREA MAKASSAR

Makassar Kartini Jl. R.A. Kartini No. 12-14 Makassar 90111 (0411) 324095, 319424, 319441, 319443 310778, 335741

Makassar Slamet Riyadi Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 8 Makassar 90111 (0411) 319963-4 317854

Makassar Sulawesi Jl. Sulawesi No. 81 Makassar 90174 (0411) 317378, 317388 320629, 320473

Makassar Cokroaminoto Jl. HOS Cokroaminoto No. 3 Makassar 90174 (0411) 323809, 317545 316488

Makassar Cendrawasih Jl. Cenderawasih No. 185 Makassar 90133 (0411) 837610 837609

Makassar Pettarani Jl. Andi Pangeran Pettarani No. 18 D Makassar 90232 (0411) 441862 441382

Makassar Panakkukang Panakkukang Mas, Jl. Bolevar No. F 89 Makassar 90231 (0411) 441605, 425290 443777

Sangguminasa Kompleks Graha Satelit Blok 12 A, Gowa 92111 (0411) 880736, 880740 840134

Jl. Sultan Hasanuddin

Bulukumba Jl. Sam Ratulangi No. 90 Bulukumba 92512 (0413) 2587965, 2587966, 2587968

2587967, 2587969

Makassar Universitas Negeri Makassar Jl. Bontolangkasa, Gunungsari Baru Makassar 90221 (0411) 874744 874747

Makassar Andalas Jl. Andalas No. 116 F Makassar 90155 (0411) 334023, 310164 310372

Makassar Veteran Jl. Veteran Utara No. 220 Makassar 90145 (0411) 319981. 332367 332354

Makassar Daya Komplek Bukit Khatulistiwa Blok B/9, Makassar 90241 (0411) 591255, 591256 591257

Jl. Perintis Kemerdekaan Km.13

Makassar RS Stella Maris Komplek RS Stella Maris, Jl. Somba Opu No. 273 Makassar 90001 (0411) 854289 854289

Semen Tonasa Komplek PT Semen Tonasa I, Kotak pos 114 Tonasa 90662 (0411) 320672 311973

Mamuju Jl. Andi Pangeran Pettarani No. 19 Mamuju 91511 (0426) 22386 21747

Watampone Jl. M.H. Thamrin No. 10 Watampone 92713 (0481) 21330, 21227 21938

Sengkang Jl. Bau Mahmud No. 1 Sengkang 90913 (0485) 324333, 324222 324111

Pare Pare Jl. Andi Isa No. 5 Pare Pare 91114 (0421) 21046, 24339, 25339, 25439, 21339 21416

Pinrang Jl. Durian No. 24 - 26 Pinrang 91211 (0421) 921367, 922145 921878

Polewali Mandar Jl. Jenderal Sudirman No. 132, Wonomulyo Polewali Mandar 91352 (0428) 51985, 51987, 51988 51986

Palopo Jl. Andi Djemma No. 123 Palopo 91921 (0471) 21313, 23672, 23673 23671

Tana Toraja Jl. Andi Mappanyukki No. 70, Rantepao Tana Toraja 91831 (0423) 23202, 23377, 25522 23302

Soroako Jl. Gamalama Kav. 2 Luwu Timur 91984 (021) 5249861, 5249862 5249584,

(0475-321044)

Ambon Pantai Mardika Jl. Pantai Mardika Ambon 97123 (0911) 354572-5 354578

Ambon Universitas Pattimura Kampus Universitas Pattimura, Jl. Ir. M. Putuhena Ambon 97233 (0911) 322500, 322636 322602

Ambon Pattimura Jl. Raya Pattimura No. SK.2 / 1 Ambon 90172 (0911) 345587, 353122 352208

Tual Jl. Jend. Sudirman, Ohoibun, Kei Kecil Langgur 97611 (0916) 22996 - 97, 22097 (0916) 22096

AREA KENDARI MESJID AGUNG

Kendari Mesjid Agung Jl. H. Abdullah Silondae 45, Mondonga Kendari 93111 (0401) 3121394, 327708, 3122109 3122386

Kendari Soekarno Jl. Soekowati No. 37 Kendari 93127 (0401) 321477, 331211 331210

Bau Bau Jl. Batara Guru No. 17 E Bau Bau 93127 (0402) 2825747 - 49 2827010

Pomalaa Komplek Aneka Tambang, Jl. Ahmad Yani Pomalaa 93562 (0405) 310824, 310825, 310560 310562

Kolaka Jl. Repelita No. 1 Kolaka 93560 (0405) 22225, 22226 22226

WILAYAH XI/ DENPASAR Jl. Veteran No. 1 Denpasar 80111 (0361) 226761 - 3 224077, 261453, 235924

AREA DENPASAR

Denpasar Veteran Jl. Veteran No. 1 Denpasar 80111 (0361) 226761 - 3 224077, 261453,

235924

Denpasar Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 3 Denpasar 80112 (0361) 224705, 234647 234646

Denpasar Udayana Jl. Udayana No. 11 Denpasar 80112 (0361) 223511 231277

Denpasar Teuku Umar Jl. Teuku Umar No. 85 Denpasar 80111 (0361) 257566, 257655 257567, 223665

Nusa Dua Pertokoan Niaga Nusa Dua No.2-4, Badung 80362 (0361) 772095 - 6, 778052 772097

Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai, Nusa Dua

Pelabuhan Benoa Jl. Raya Pelabuhan Benoa Denpasar 80222 (0361) 723551 723552

Kuta Raya Jl. Raya Kuta No. 456, Kuta Badung 80361 (0361) 752060, 754241 752221

Tabanan Jl. Jend. Ahmad Yani No. 99 X, Kediri Tabanan 82171 (0361) 812217, 812654, 815363 815364

Singaraja Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60, Singaraja Buleleng 81116 (0362) 25222 24543

Singaraja Seririt Jl. Jenderal Sudirman No. 64-66, Seririt, Singaraja Buleleng 81153 (0362) 94790, 94793, 94794, 94795 94792

Legian Jl. Raya Legian No. 494 E, Legian - Badung Badung 80361 (0361) 762589, 763412, 7762586 751894

Gianyar Ngurah Rai Komplek Pertokoan Pasar Gianyar Gianyar 80511 (0361) 948945, 948976 948567

Blok I No.2-3,Jl. I Gusti Ngurah Rai

Denpasar Sanur Jl. Danau Tamblingan No. 27 Denpasar 80228 (0361) 283485, 283885 281240

Denpasar Gatot Subroto Jl. Gatot Subroto No. 80 Denpasar 80111 (0361) 436487 418133

Denpasar Merdeka Komplek Graha Merdeka No. 12-12A, Jl. Merdeka Denpasar 80226 (0361) 246647, 248827, 263451 255715

Denpasar Pasar Kumbasari Jl. Gajah Mada No. 105 Denpasar 80118 (0361) 434812 427599

Denpasar Bandara Ngurah Rai Wisti Sabha Building Lantai 1 / 6 Denpasar 80031 (0361) 756497 756497

Ubud Jl. Raya Ubud No. 14, Ubud Gianyar 80561 (0361) 977022, 975946 975889

Gianyar Sukawati Jl. Raya Sukawati Gianyar 80582 (0361) 294810, 294991 294729

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

289

Page 289: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR CABANGBANK MANDIRI

KOTAMADYA/ KODEJARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Kuta Discovery Mall Discovery Shopping Mall A-3A, Badung 80361 (0361) 755522, 753390 753416

Jl. Kartika Plaza, Kuta

Kerobokan Jl. Raya Kerobokan No. 104, Badung 80361 (0361) 733282, 733283 733283

Banjar Taman Legian Kuta

Tabanan Kota Jl. Gajah Mada No. 131 A Tabanan Tabanan 82111 (0361) 819538 819152

AREA MATARAM

Mataram Cakranegara Jl. Pejanggik No. 20-22, Cakranegara Mataram 83231 (0370) 631813, 636071 631810

Mataram AA Gde Ngurah Jl. AA Gde Ngurah No. 48 A-B Mataram 83231 (0370) 621481 637118

Sumbawa Besar Jl. Diponegoro No. 10 Sumbawa Besar 84343 (0371) 21438, 21567 21455

Kupang Urip Sumoharjo Jl. Urip Sumoharjo No. 16 Kupang 85229 (0380) 833216 833818

Kupang M. Hatta Jl. Muhammad Hatta No. 54 A Kupang 85112 (0380) 832459 832460

Atambua Jl. Pramuka No. 7 Atambua 85711 (0389) 21688, 21766 21535

Mota Ain Pos Terpadu Perbatasan RI - RDTL, Belu 83236 (0389) 21688, 21766 21535

Desa Silawan Mota Ain

Maumere Jl. Moa Toda No. 12 Sikka 86151 (0382) 21274 23743

Ruteng Jl. Waeces No. 20 Karot, Manggarai Ruteng 86511 (0385) 21880 22115

Bertais Jl. Sandubaya No.2 Bertais - Cakranegara Mataram 83236 (0370) 672320 (0370) 671809

Praya Jl. Jend. Sudirman Lombok Tengah 83511 (0370) 655090 (0370) 655113

Kompleks Pertokoan C.3 - 4 Praya

WILAYAH XII/ JAYAPURA Jayapura (0967) 537081, 537183-4, 537189 (0967) 537181AREA JAYAPURA

Jayapura Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 35 Jayapura 99111 (0967) 531028, 534186, 534494, 531836

534189, 533919

Jayapura Abepura Jl. Raya Abepura, Abepura Jayapura 99351 (0967) 581397, 587183 587182

Jayapura Sentani Jl. Raya Kemiri No. 94, Sentani Jayapura 99352 (0967) 591668, 593623 593624

Jayapura Waena Pertokoan Topaz, Jl. Raya Waena Sentani No. 231 Jayapura 99351 (0967) 572813, 572817 572816

Jayapura Sentra Bisnis Pasifik Komplek Ruko Pasifik Permai Blok D No.5, Jayapura 99112 (0967) 535166, 535177 535178

Jl.Reklamasi Pantai Apo

Merauke Jl. Raya Mandala No. 1 Merauke 99613 (0971) 321333, 321128 322094

Nabire Jl. Pepera No. 19 Nabire 98801 (0984) 21135, 21045, 21145 21683, 23170, 23115

Serui Jl. Dr. Sam Ratulangi Serui 98212 (0983) 31535, 31536, 31537, 31782 31636, 33636

Biak Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 Biak 98112 (0981) 22000, 21527 21557

Timika Jl. Belibis Timika-Mimika 99910 (0901) 321045, 321145, 321219, 321515

321727, 322691,

323019, 323820

Tembagapura Jl. Numfor Tembagapura- 99930 (0901) 351125, 361027 351155

Mimika

Kuala Kencana Sentra Niaga Suite 117, Jl. Mandala Raya Selatan Kuala Kencana- 99920 (0901) 302265, 302266 302264

Mimika

Tembagapura Shopping Centre Family Shopping Center Tembagapura Tembagapura- 98100 (0901) 351125 407625

Mimika

Wamena Jl. Trikora No. 92 Wamena 99511 (0969) 31033, 31010 32520

AREA SORONG

Sorong Basuki Rahmat Jl. Basuki Rahmat No. 22 Sorong 98401 (0951) 323845, 323844, 321440 321113

Sorong Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 99 Sorong 98414 (0951) 323200, 323111, 323222 323400, 323981

Manokwari Jl. Yos Sudarso No. 61 Manokwari 98311 (0986) 213567, 211102, 211103 - 04 211222

Bintuni Jl. Bintuni Raya Teluk Bintuni 98364 (0955) 3305385

Fak Fak Jl. Izak Telussa No. 26 Fak-fak 98601 (0956) 22119, 22120, 22124, 22480 22636, 25127, 23965

Kaimana Jl. Utarum Krooy Kaimana 98654 (0957) 21512, 21616, 21626, 21769

Wilayah Area Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

290

Page 290: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR KANTOR LUAR NEGERI/PERWAKILAN

Hong Kong Branch 7th Floor, Far East Finance Centre, +852-2527-6611 +852-2529-8131 BMRIHKHH www.bankmandirihk.com

16 Harcourt +852-2877-3632 +852-2877-0735

Road, Hong Kong

Remittance Office 1 Shop 3, Ground Floor Keswick Court +852-2881-6650 +852-2881-6650

3 Keswick Street, Causeway Bay

Hong Kong

Singapore Branch 3 Anson Road # 12-01/02 +65-6213-5688 +65-6438-3363 BMRISGSG www.ptbankmandiri.com.sg

Springleaf Tower,

Singapore 079909

Cayman Islands Branch Cardinal Plaza 3rd Floor, +1-345-945-8891 +1-345-945-8892 BMRIKYKY

#30 Cardinal Avenue,

PO BOX 10198,

Grand Cayman KY 1 - 1002,

Cayman Islands

Dili - Timor Leste Branch Avenida Presidente +670.331.7777 +670-331-7190 BMRIIDJA [email protected]

Nicolau Lobato No. 12, 021.526.3769 +670-331-7444

Colmera, Dili - Timor Leste 021.527.1222 021.252.1652

021.526.3572

Shanghai Representative 3401, Bank of China Tower, +86-21-5037-2509 +86-21-5037-2507

Office 200 Yin Cheng (M) Road,

Pudong New Area

Shanghai, 200120,

People’s Republic of China

Bank Mandiri (Europe) Cardinal Court (2nd Floor) - +44-20-7553-8688 +44-20-7553-8699 BMRIGB2L www.bkmandiri.co.uk

Limited, London 23 Thomas More Street

London E1W 1YY -

United Kingdom

Mandiri International Wisma Mepro Ground & +60-3-4045-4988 +60-3-4043-7988

Remittance Sdn, Bhd Mezzanine Floor

29 & 31, Jalan Ipoh

51200 Kuala Lumpur

Malaysia

JARINGAN KANTOR ALAMAT TELEPON FAKSIMILI SWIFT WEBSITE

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

291

Page 291: BMRI Annual Report 2009

Batam Lubuk Baja Medan Jl. Imam Bonjol, Lubuk Baja 29432 Batam KEPULAUAN RIAU

Batam Sekupang Martadinata Medan Jl. R.E. Martadinata, Komp. Harapan Business Center Blok I No.1 29422 Batam KEPULAUAN RIAU

Medan Pusat Pasar Medan Jl. Pusat Pasar No. 94-95 20216 Medan SUMATERA UTARA

Medan Pulo Brayan Medan Jl. Yos Sudarso Blok A No.1A, Pulo Brayan 20116 Medan SUMATERA UTARA

Medan Kirana Medan Jl. Kirana Raya No. 40-42 20112 Medan SUMATERA UTARA

Medan Letda Suyono Medan Jl. Letda Suyono No. 220 20371 Medan SUMATERA UTARA

(eks Medan Belawan)

Binjai Medan Jl. Jend. Sudirman No. 292 20711 Binjai SUMATERA UTARA

Medan Gunung Krakatau Medan Jl. Gunung Krakatau No. 7 G-H 20239 Medan SUMATERA UTARA

Medan Katamso Medan Jl. Brigjen Zain Hamid No. 28 20158 Medan SUMATERA UTARA

Pekanbaru Sudirman Atas Medan Jl. Jend. Sudirman No. 452 28115 Pekanbaru KEPULAUAN RIAU

Pematang Siantar Medan Jl. Sutomo No. 16 21115 Pematangsiantar SUMATERA UTARA

Lhokseumawe Merdeka Medan Jl. Merdeka No. 135 C 24301 Lhokseumawe NAD

Medan Taman Setiabudi Medan Perumahan Taman Setiabudi Indah 20132 Medan SUMATERA UTARA

Jl.Cactus Raya Blok K No. 36 G

Ujungbatu Medan Jl. Jenderal Sudirman No. 15, Ujungbatu 28454 Riau KEPULAUAN RIAU

Tanjungpinang Medan Jl. Teuku Umar No. 23 29111 Tanjungpinang KEPULAUAN RIAU

Tebing Tinggi Medan Jl. Dr. Sutomo No. 17 20633 Tebing Tinggi SUMATERA UTARA

Kuala Simpang Medan Jl. Cut Nyak Dien No. 21 A, Kuala Simpang 24475 Aceh Tamiang NAD

Dumai Sudirman Medan Jl. Jend. Sudirman No. 133 A 28812 Dumai KEPULAUAN RIAU

Padang Sidempuan Medan Jl. Sudirman No. 30-32 22718 Padang Sidempuan SUMATERA UTARA

Sibolga Medan Jl. Brigjend. Katamso No. 43 22522 Sibolga SUMATERA UTARA

Banda Aceh Cut Meutia Medan Jl. Cut Meutia No. 2 23242 Banda Aceh NAD

Kisaran Medan Jl. Cokroaminoto No. 65 21215 Kisaran SUMATERA UTARA

Baganbatu Medan Jl. Jend. Sudirman No. 219, Bagan Sinembah 28992 Rokan Hilir KEPULAUAN RIAU

Rantau Prapat Ahmad Yani Medan Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 21415 Rantau Prapat SUMATERA UTARA

Duri Medan Jl. Hangtuah No. 289-292 28884 Bengkalis KEPULAUAN RIAU

Langsa Medan Jl. Jend. Ahmad Yani No. 20 24416 Langsa NAD

Pangkalan Brandan Medan Komplek Pertamina Sumbagut 20857 Pangkalan Brandan SUMATERA UTARA

MBU Rengat Medan Jl. Jend. M.T. Haryono No. 11 29319 Rengat KEPULAUAN RIAU

Batam Panbil Medan Kawasan Industri Panbil, Jl. Ahmad Yani 29433 Batam KEPULAUAN RIAU

Bireuen Medan Jl. Iskandar Muda No. 102 ABC 24251 Bireuen NAD

Stabat Medan Jl. KH Zainul Arifin No. 32, Stabat 20811 Langkat SUMATERA UTARA

Kota Pinang Medan Jl. Bukit No. 3, Kota Pinang 21464 Labuhan Batu SUMATERA UTARA

Medan Tanjung Morawa Medan Komplek Perkebunan PTP Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa 20362 Deli Serdang SUMATERA UTARA

Tanjung Uban Medan Jl. Permaisuri No. 3 29152 Tanjung Uban KEPULAUAN RIAU

Bengkalis Medan Jl. Ahmad Yani, Bengkalis 28712 Bengkalis KEPULAUAN RIAU

Tanjung Balai Medan Jl. Teuku Umar No. 48-54 21312 Tanjung Balai SUMATERA UTARA

Kabanjahe Medan Jl. Veteran No.23, Kabanjahe 20303 Tanah Karo SUMATERA UTARA

Air Molek Medan Jl. Jend. Sudirman No. 190-192 29352 Air Molek KEPULAUAN RIAU

Rantau Prapat M. Lubis Medan Jl. Letkol. Martinus Lubis 11 21412 Rantau Prapat SUMATERA UTARA

Dumai Syarif Kasim Medan Jl. Sultan Syarif Kasim No. 99 28812 Dumai KEPULAUAN RIAU

Balige Medan Jl. Patuan Nagari No.10 22313 Balige SUMATERA UTARA

Medan Kapten Muslim Medan Jl. Kapten Muslim No. 10 A 20124 Medan SUMATERA UTARA

Panyabungan Medan Jl. Willem Iskandar No. 105, Panyabungan 22913 Mandailing Natal SUMATERA UTARA

Batam Batuaji Medan Ruko Muka Kuning Indah II Blok E 2 No.3A & 5 Jl. Batuaji Baru 29432 Batam KEPULAUAN RIAU

Medan Lubuk Pakam Medan Jl. Dr. Sutomo No. 52, Lubuk Pakam 20514 Deli Serdang SUMATERA UTARA

Medan Iskandar Muda Medan Jl. Sultan Iskandar Muda No. 24 A-B 20153 Medan SUMATERA UTARA

Medan Sisingamangaraja Medan Jl. Sisingamangaraja No. 55 A-B 20217 Medan SUMATERA UTARA

Pekanbaru Tuanku Tambusai Medan Jl. Tuanku Tambusai No. 18 E-F 28282 Pekanbaru KEPULAUAN RIAU

Pematangsiantar Sudirman Medan Jl. Jend. Sudirman No. 14 21117 Pematangsiantar SUMATERA UTARA

Medan Imam Bonjol Medan Jl. Jenderal Besar Abdul Haris Nasution No. 5 JK 20142 Medan SUMATERA UTARA

Medan Balaikota Medan Jl. Tiban Raya, Komp.Tiban Garden Blok C No.20 29421 Batam KEPULAUAN RIAU

Pekanbaru Sudirman Bawah Medan Jl. HR Soebrantas Kav. 3 & 4, Panam 28294 Pekanbaru KEPULAUAN RIAU

Banda Aceh Medan Jl. Teuku H. Daud Beureuh No. 15 H 23123 Banda Aceh NAD

Batam Ali Haji Medan Jl. Raya Ali Haji No. 39 29432 Batam KEPULAUAN RIAU

Meulaboh Medan Jl. Jenderal Sudirman Kav. 109 28884 Bengkalis KEPULAUAN RIAU

Takengon Medan Jl. Sengeda No. 77-78, Takengon 24512 Aceh Tengah NAD

Aek Kanopan Medan Jl. Jend. Sudirman No. 214-216, Aek Kanopan,Kec.Kualuh Hulu 21457 Labuhan Batu SUMATERA UTARA

Tanjung Balai Karimun Medan Jl. Teuku Umar No. 9 29161 Tanjung Balai karimun KEPULAUAN RIAU

Siak Perawang Medan Jl. Raya Perawang Km. 5, Siak 28772 Siak KEPULAUAN RIAU

Pekanbaru Jalan Riau Medan Jl. Riau No. 12 D-E 28292 Pekanbaru KEPULAUAN RIAU

Pangkalan Kerinci Medan Jl. Raya Lintas Timur 28381 Pangkalan Kerinci KEPULAUAN RIAU

Daftar MBU

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

DAFTAR MBU, MBDC,CBC & SBDC

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

292

Page 292: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR MBU, MBDC,CBC & SBDC

Natuna Medan Jl. Datuk Kaya Wan Muhammad Benteng No. 96-98, Ranai 29183 Natuna SUMATERA UTARA

Medan Sukaramai Medan Wisma Kawasan Industri Medan Jl. Pulau Batam No. 1 20242 Medan SUMATERA UTARA

Medan Jalan Cirebon Medan Jl. Cirebon No. 97 - 99 20212 Medan SUMATERA UTARA

Medan Perintis Kemerdekaan Medan Jl. Perintis Kemerdekaan No. 5-5A 20235 Medan SUMATERA UTARA

Pekanbaru Sudirman Atas Medan Jl. Jend. Sudirman No. 452 28115 Pekanbaru SUMATERA UTARA

Medan Lapangan Merdeka Medan Jl. Balaikota No. 12-14 20111 Medan SUMATERA UTARA

Medan Ahmad Yani Medan Jl. Jend. Ahmad Yani No. 109 20111 Medan SUMATERA UTARA

Medan Gatot Subroto Medan Jl. Jend. Gatot Subroto No. 139 20112 Medan SUMATERA UTARA

Lhokseumawe Pendopo Medan Jl. Merdeka No. 1 24315 Lhokseumawe NA D

Pekanbaru Sudirman Bawah Medan Jl. Jend. Sudirman No. 140 28113 Pekanbaru KEPULAUAN RIAU

Pasar Perluasan Medan Jl. Jend. Sudirman No. 14 21117 Pematangsiantar SUMATERA UTARA

Zainul Arifin Medan Jl. Imam Bonjol No. 16 D 20112 Medan SUMATERA UTARA

Makro Medan Jl. Kapten Muslim No. 10 A 20124 Medan SUMATERA UTARA

Pekanbaru Ahmad Yani Medan Jl. Jend. Ahmad Yani No. 85 28115 Pekanbaru KEPULAUAN RIAU

Medan S Parman Medan Jl. Jend. Gatot Subroto No. 139 20112 Medan KEPULAUAN RIAU

Universitas Sumatera Utara Medan Kampus USU, Gelanggang Mahasiswa USU, Jl. Universitas No. 11 20155 Medan KEPULAUAN RIAU

Brastagi Medan Jl. Veteran No.23, Kabanjahe 20303 Tanah Karo KEPULAUAN RIAU

Pekanbaru Tuanku Tambusai Medan Komplek Lancang Kuning Square, Jl Tuanku Tambusai No. 144 28283 Pekanbaru KEPULAUAN RIAU

Medan Belawan Medan Jl. Pelabuhan II Kotak Pos 15 20411 Belawan KEPULAUAN RIAU

Sungai Rumbai Palembang Jl. Lintas Sumatera No. 2, Sungai Rumbai 27584 Dharmasraya SUMATERA BARAT

Jambi Sam Ratulangi Palembang Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 20 36113 Jambi JAMBI

Bengkulu Panorama Palembang Jl. Salak Raya No. 297 B, Bengkulu 38226 Bengkulu BENGKULU

Jambi Sipin Palembang Jl. Kol. Abunjani No. 54 36129 Jambi JAMBI

Tulang Bawang Unit II Palembang Jl. Lintas Timur, Desa Dwi Tunggal Jaya, Banjar Agung 34596 Tulang Bawang LAMPUNG

Curup Palembang Jl. Merdeka No. 225, Curup 39117 Rejang Lebong BENGKULU

Palembang Km 5 Palembang Jl. Raya Palembang - Betung Km.12-13,Sukajadi, Talang Kelapa 30761 Banyuasin SUMATERA SELATAN

Sengeti Palembang Jalan Lintas Timur Km.35, Desa Sengeti, Muaro Jambi 36381 Jambi JAMBI

Jambi DR. Sutomo Palembang Jl. Dr. Sutomo, PO BOX 14 36113 Jambi JAMBI

Palembang Plaju Palembang Pertamina UEP III, Jl. Kurnia 20368 Plaju SUMATERA SELATAN

Sekayu Palembang Petro Muba Building, Jl. Merdeka Lk. I, Sekayu 30711 Musi Banyuasin SUMATERA SELATAN

Tanjung Enim Palembang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 8 31711 Tanjung Enim SUMATERA SELATAN

Palembang Sako Kenten Palembang Terminal Sako Kenten, Ruko K3 No.1, Sako Kenten 30762 Palembang SUMATERA SELATAN

Pasaman Palembang Jl. Jend.Sudirman No.101, Pasaman Baru 26366 Pasaman Barat SUMATERA BARAT

Palembang 16 Ilir Palembang Jl. Pasar 16 Ilir No. 165-167 30122 Palembang SUMATERA SELATAN

Pangkal Pinang Palembang Jl. Jend. Sudirman No. 7 33128 Pangkalpinang BANGKA BELITUNG

Bandar Lampung Teluk Betung Palembang Jl. Laksamana Malahayati No. 30 34223 Bandar Lampung LAMPUNG

Metro Palembang Jl. Jend. Sudirman No. 39 A 34111 Metro LAMPUNG

Tanjung Karang Kartini Palembang Jl. Kartini No. 79 35111 Tanjungkarang LAMPUNG

Padang Bagindo Aziz Chan Palembang Jl. Gereja No. 34 A 25118 Padang SUMATERA BARAT

Bukit Tinggi Palembang Jl. Perintis Kemerdekaan No. 3 26111 Bukittinggi SUMATERA BARAT

Jambi Dr.Sutomo Palembang Jl. Dr. Sutomo, PO BOX 14 36113 Jambi JAMBI

Palembang Atmo Palembang Jl. Kolonel Atmo No.118 30125 Palembang SUMATERA SELATAN

Palembang PUSRI Palembang Jl. Mayor Zen No. 9, Gedung YDPK 30118 Palembang SUMATERA SELATAN

Palembang Pusat Dagang I Palembang Jl. T.P. Rustam Effendi No. 550 30125 Palembang SUMATERA SELATAN

Bengkulu S. Parman Palembang Jl. Letjend. S. Parman No. 183 38223 Bengkulu BENGKULU

Prabumulih Sudirman Palembang Jl. Sudirman No. 117 31121 Prabumulih SUMATERA SELATAN

Palembang Pusat Dagang 2 Palembang Jl. T.P. Rustam Effendi No. 550 30125 Palembang SUMATERA SELATAN

Sarolangon Palembang Jl. Lintas Sumatera Km. 1 37381 Sarolangun JAMBI

Jambi Telanaipura Palembang Jl. Prof. Dr. Sri S.M. Sofwan, SH No. 27, Telanaipura 36122 Jambi JAMBI

Bangko (eks Muara Bungo) Palembang Jl. Jend. Sudirman, Pematang Kandis 37314 Bangko JAMBI

Padang Indarung Palembang Social Center PT Semen Padang 25237 Padang SUMATERA BARAT

Padang Muara Palembang Jl. Batang Arau No. 42 25215 Padang SUMATERA BARAT

Payakumbuh Palembang Jl. Jenderal Sudirman No. 14 26211 Payakumbuh SUMATERA BARAT

Solok Palembang Jl. K.H. Akhmad Dahlan 27322 Solok SUMATERA BARAT

Lubuk Linggau Palembang Jl. Garuda No. 8-9 31616 Lubuk Linggau SUMATERA SELATAN

Baturaja Palembang Jl. Serma Zakaria No. 35-37 32116 Baturaja SUMATERA SELATAN

Sungailiat Palembang Jl. Sudirman No. 18 32111 Sungailiat BANGKA BELITUNG

Tanjungpandan Palembang Jl. Merdeka No. 6 33411 Tanjungpandan BANGKA BELITUNG

Bengkulu Ahmad Yani Palembang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60 38115 Bengkulu BENGKULU

Bandar Jaya Palembang Jl. Proklamator No. 33 A, Bandar Jaya 34163 Lampung Tengah LAMPUNG

Pringsewu Palembang Jl. Ahmad Yani No. 9, Pringsewu 35373 Tanggamus LAMPUNG

Bandarlampung Teuku Umar Palembang Jl. Teuku Umar No. 7 35141 Bandar Lampung LAMPUNG

Kotabumi Palembang Jl. Jenderal Sudirman No. 43 34516 Kotabumi LAMPUNG

Lahat Palembang Jl. Mayor Ruslan Blok A No. 7-8 31411 Lahat SUMATERA SELATAN

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

293

Page 293: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR MBU, MBDC,CBC & SBDC

Padang Sudirman Palembang Jl. Sudirman No. 2A 25001 Padang SUMATERA BARAT

Muara Bungo Palembang Jl. Lintas Sumatra Km. 1 37212 Muara Bungo JAMBI

Sungai Lilin Palembang Pasar Sungai Lilin No. 33, Jl. Raya Palembang-Jambi 30755 Musi Banyuasin SUMATERA SELATAN

Bandar Lampung Antasari Palembang Jl. Pangeran Antasari No. 149 B - C 35133 Bandar Lampung LAMPUNG

Bandar Lampung Telukbetung2 Palembang Jl. Laksamana Malahayati No. 30 34223 Bandar Lampung LAMPUNG

Bengkulu Ahmad Yani2 Palembang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60 38115 Bengkulu BENGKULU

Bengkulu S. Parman2 Palembang Jl. Letjend. S. Parman No. 183 38223 Bengkulu BENGKULU

Bukittinggi Aur Kuning Palembang Jl. Raya By Pass No. 42, Pasar Aur Kuning 26131 Bukittinggi SUMATRA BARAT

Jambi Telanaipura2 Palembang Jl. Prof. Dr. Sri S.M. Sofwan, SH No. 27, Telanaipura 36122 Jambi JAMBI

Padang Lapangan Imam Bonjol Palembang Jl. Bagindo Aziz Chan No. 12 31505 Padang SUMATRA BARAT

Palembang Atmo2 Palembang Jl. Kolonel Atmo No.118 30125 Palembang SUMATERA SELATAN

Palembang Pusri2 Palembang Jl. Mayor Zen No. 9, Gedung YDPK 30118 Palembang SUMATERA SELATAN

Palembang Sudirman Palembang Jl. Jend. Sudirman No. 419 30134 Palembang SUMATERA SELATAN

Prabumilih Sudirman2 Palembang Jl. Sudirman No. 117 31121 Prabumulih SUMATERA SELATAN

Bandar Lampung Cut Meutia2 Palembang Jl. Cut Meutiah No. 46 35214 Bandar Lampung LAMPUNG

Bandar Lampung Raden Intan Palembang Jl. Raden Intan No. 132 35141 Bandar Lampung LAMPUNG

Bandar Lampung Supratman Palembang Jl. W.R. Supratman No. 70 35111 Bandar Lampung LAMPUNG

Bangko2 Palembang Jl. Jend. Sudirman, Pematang Kandis 37314 Bangko JAMBI

Lahat2 Palembang Jl. Mayor Ruslan Blok A No. 7-8 31411 Lahat SUMATRA BARAT

Lubuk Linggau2 Palembang Jl. Garuda No. 8-9 31616 Lubuk Linggau SUMATRA BARAT

Toboali Palembang Jl. Jendral Sudriman No. 97, Toboali 33783 Toboali JAMBI

Solok2 Palembang Jl. K.H. Akhmad Dahlan 27322 Solok SUMATRA BARAT

Padang Belakang Olo Palembang Jl. Belakang Olo No. 63 25116 Padang SUMATRA BARAT

Palembang Veteran2 Palembang Jl. Veteran No. A-8 30113 Palembang SUMATERA SELATAN

Jambi Samrat 2 Palembang Jl. Dr. Samratulangi No. 20 36113 Jambi JAMBI

Muara Enim Palembang Jl. Jenderal Sudirman No. 44 31315 Muara Enim JAMBI

Sarolangun2 Palembang Jl. Lintas Sumatera Km. 1 37381 Sarolangun JAMBI

Sungai Lilin2 Palembang Pasar Sungai Lilin No. 33, Jl. Raya Palembang-Jambi 30755 Musi Banyuasin SUMATERA SELATAN

Jambi Gatot Subroto Palembang Jl. Jend. Gatot Subroto No. 60 A 36138 Jambi JAMBI

Palembang Sako Kenten2 Palembang Terminal Sako Kenten Ruko K3 No. 1 Sako Kenten, Palembang 30762 Palembang SUMATERA SELATAN

Belitang Palembang Jl. Serma Zakaria No. 35-37 32116 Baturaja JAMBI

Muara Bulian Palembang Jl. Dr. Sutomo, PO BOX 14 36113 Jambi JAMBI

Way Halim Palembang Jl. Teuku Umar No. 7 35141 Bandar Lampung LAMPUNG

Tangerang Daan Mogot Jakarta Kota Jl. Daan Mogot No. 32 15111 Tangerang TANGERANG

Serang Pasar Lama Jakarta Kota Jl. Maulana Hasanuddin No. 57 B 42112 Serang SERANG

Jakarta Juanda Jakarta Kota Jl. Ir. H. Juanda No. 25 10110 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Citra Garden Jakarta Kota Jl. Peta Selatan No. 6 A-B, Kalideres 11840 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Pasar Pagi Lama Jakarta Kota Jl. Pintu Kecil III No. 54, Pasar Pagi 11230 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jakarta Pademangan Jakarta Kota Jl. Pademangan IV Gang 6 No. 39 14410 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jakarta Krekot Bunder Jakarta Kota Ruko Krekot Bunder, 10710 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jl. Krekot Bunder Raya No. 62, Sawah Besar

Jakarta Jelambar Baru Jakarta Kota Ruko Jelambar Baru, Jl.Jelambar Baru Raya 11460 Jakarta Barat DKI JAKARTA

No. 6B, Grogol, Petamburan

Jakarta Tanjungpriok Kramat Jakarta Kota Jl. Kramat Jaya No. 22 J Blok B Kav. No.4, Tanjungpriok 14260 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jakarta Harco Mangga Dua Jakarta Kota Ruko Agung Sedayu Blok N No. 36, Jl. Mangga Dua Raya 10730 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Moch Mansyur Jakarta Kota Jl. KH Muhammad Mansyur No. 11 Blok A-3 10140 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Latumenten Jakarta Kota Jl. Prof. DR. Latumetten No. 17 E 11330 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Kebon Jeruk Perjuangan Jakarta Kota Jl. Perjuangan No. 9 B, Kebon Jeruk 11520 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Tangerang Ahmad Yani2 Jakarta Kota Jl. Jend. Ahmad Yani No. 9 15111 Tangerang KCP

Prima Sunter Jakarta Kota Jl. Danau Sunter Utara Blk A Kav.1 Sunter Jaya 14350 14350 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jayakarta Komp.sentral Jakarta Kota Komp. Ruko Sentral Blok A.9 & A10. Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jl.Pangeran Jayakarta No. 126-29

Jakarta Rawa Belong Binus Jakarta Kota Jl. Kebun Jeruk Raya No.8. Batu Sari Rawa Belong-Jakbar Jakarta Barat DKI JAKARTA

Tangerang Pasar Curug Jakarta Kota Jl. Raya Curug RT. 02 / RW 04 Curug Kulon Tangerang, Tangerang TANGGERANG

Tangerang Ciledug2 Jakarta Kota Jl. Ciledug Raya No. 77, Kav. 1-2, Ciledug 15154 Tangerang TANGGERANG

Tangerang Balaraja Jakarta Kota Jl. Raya Kresek No. 8-9 Balaraja Tangerang Tangerang TANGGERANG

Jakarta Daan Mogot Jakarta Kota Jl. Daan Mogot 11460 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Glodok Plaza Jakarta Kota Ruko Glodok Plaza Blok H No.45-46, Jl. Pinangsia Raya 11180 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Muara Karang Dalam Jakarta Kota Jl. Muara Karang Blok O / VIII Timur No. 69-70 14440 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jakarta Tomang Jakarta Kota Jl. Tomang Raya No. 32 11430 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Tangerang Ki Samaun Jakarta Kota Jl. Ki Samaun No. 214 15118 Tangerang BANTEN

Jakarta Taman Kedoya Baru Jakarta Kota Ruko Agave Blok B1/12A, Jl. Agave Kedoya 11520 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Tangerang Cikupa Jakarta Kota Pertokoan Cikupa Blok B No.3, Jl. Raya Serang Km. 14,8 15710 Tangerang BANTEN

Tangerang Alam Sutera Jakarta Kota Ruko Sutera Niaga I No. 71, Jl. Raya Serpong 15325 Tangerang BANTEN

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

294

Page 294: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR MBU, MBDC,CBC & SBDC

Jakarta Tanjuk Priok Yos Sudarso Jakarta Kota Jl. Yos Sudarso No. 750 14210 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jakarta Kota Jakarta Kota Jl. Lapangan Stasiun No. 2 11110 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Pasar Baru Jakarta Kota Jl. H. Samanhudi No. 46 10710 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Mangga Dua Jakarta Kota Arkade Dusit Mangga Dua No. 5, Jl. Arteri Mangga Dua Raya 10730 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Mitra Bahari Jakarta Kota Komplek Pertokoan Mitra Bahari Blok E No.7-8, Jl. Pasar Ikan 14440 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jakarta Jelambar Jakarta Kota Jl. Pangeran Tubagus Angke No. 10 11460 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Gambir Jakarta Kota Jl. Ir. H. Juanda No. 18 10120 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Ketapang Indah Jakarta Kota Komplek Ketapang Indah, Jl. K.H. Zainal Arifin Blok A1 11140 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Jembatan Lima Jakarta Kota Jl. K.H. Moch. Mansyur No. 222 11210 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Cakung Jakarta Kota Komplek PT KBN, Jl. Raya Cakung, Cilincing 14410 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jakarta Pangeran Jayakarta Jakarta Kota Jl. Pangeran Jayakarta No. 73 10730 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Tangerang Ahmad Yani Jakarta Kota Jl. Jend. Ahmad Yani No. 9 15111 Tangerang BANTEN

Jakarta Puri Indah Jakarta Kota Jl. Puri Indah Raya Ruko Blok I / 1 11610 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Tangerang Ciledug Jakarta Kota Jl. Ciledug Raya No. 77, Kav. 1-2, Ciledug 15154 Tangerang BANTEN

Jakarta Grenvil Jakarta Kota Grenvil Real Estate Blok BG 31-36 11510 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Serang Jakarta Kota Jl. Diponogero No. 8 42111 Serang BANTEN

Jakarta Kali Deres Jakarta Kota Jl. Utama Raya Blok B No. 57 A-B, Cengkareng 11730 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Tanjungduren Jakarta Kota Jl. Tanjungduren Raya No. 56 A-B 11470 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Tangerang Cikokol Jakarta Kota Ruko Mahkota Mas Blok C No. J4 - J5, Cikokol 15117 Tangerang BANTEN

Cilegon Merak Jakarta Kota Jl. Raya Merak No. 3 42431 Cilegon BANTEN

Tangerang Merdeka Jakarta Kota Plaza Sinar Merdeka Mas Blok A2 No. 7-8, Jl. Merdeka No. 53 15113 Tangerang BANTEN

Jakarta RS. Pelni Jakarta Kota Jl. Aipda KS Tubun 92-94, Petamburan 11410 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Sunter Permai Jakarta Kota Jl. Sunter Permai Raya No. 1-4 14350 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jakarta Roxy Mas Jakarta Kota Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 125 10150 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Mangga Besar Jakarta Kota Jl. Mangga Besar Raya No. 73-75 11170 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Gunung Sahari Jakarta Kota Jl. Industri No. 1 10720 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Bandengan Jakarta Kota Komplek Puri Deltamas Blok J 1-2, 14450 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jl. Bandengan Selatan No. 43

Jakarta Kyai Tapa Jakarta Kota Jl. Kyai Tapa No. 99 11440 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Jakarta Kota Jl. Enggano No. 42 14310 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Tanjungpriok Enggano -

Tangerang Mutiara Kosambi Jakarta Kota Wkawasan Pergudangan Mutiara Kosambi 2 Blok A No.11 15211 Tangerang BANTEN

Jakarta Pluit Selatan Jakarta Kota Jl. Raya Pluit Selatan No. 31-35 14450 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Tangerang Ciledug CBD Jakarta Kota Ruko Central Business Dustrict (CBD), 15157 Tangerang BANTEN

Trade Mall and Shopping Arcade,

Jl. HOS Cokroaminoto No. 93, Ciledug

Jakarta Kedoya Jakarta Kota Rukan Golden Green No. 21, Jl. Arteri Kedoya 11520 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Taman Palem Lestari Jakarta Kota Jl. Boulevar Taman Palem Lestari Blok D1 No. 19 11730 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Angkasa Jakarta Kota Kantor Pusat PT MNA, Jl. Angkasa Blok B-15 Kav. 2-3 10720 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Tanjungpriok Tawes Jakarta Kota Jl. Tawes No. 23, Tanjungpriok 14310 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jakarta Ahmad Yani Jakarta Kota Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 10510 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Tangerang - Jakarta Kota Pertokoan Bumi Permata Indah Blok R 1 No. 23, 15157 Tangerang BANTEN

Bumi Permata Indah Jl. Raden Saleh, Karang Tengah, Ciledug

Jakarta Kemanggisan Jakarta Kota Jl. Budi Raya No. 7 A-B, Kemanggisan 11480 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Pos Pengumben Jakarta Kota Kompleks Intercon Megah Blok W.3 No. 20, Jl. Raya Joglo 11640 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Duta Harapan Indah Jakarta Kota Ruko Duta Harapan Indah Blok I No.18, Kapuk Muara 14460 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jakarta Grogol Muwardi Jakarta Kota Jl. Dr. Muwardi II No. 15 A, Grogol, Petamburan 11460 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Cilegon Pasar Anyar Jakarta Kota Jl. Raya Anyer No. 103, Anyer 42166 Serang BANTEN

Griya Inti Sentosa Jakarta Kota Ruko Griya Inti Sentosa, Jl. Griya Utama Blok A No. 22 14350 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Serang Cikande Jakarta Kota Kawasan Industri Modern Cikande, 42186 Serang BANTEN

Komplek Ruko Modern Cikande Blok B No. 1, Jl. Raya Cikande,

Tangerang Gading Serpong Jakarta Kota Ruko Gading Serpong Blok AA4 No. 38, Jl. Boulevard 15333 Tangerang BANTEN

Jakarta Jembatan Dua Jakarta Kota Ruko Jembatan Dua, Jl. Jembatan Dua No.5C, Penjaringan 14450 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jakarta Kapuk Raya Jakarta Kota Jl. Panjang No. 5 A, Kebon Jeruk 11530 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Rangkas bitung Jakarta Kota Komplek Pertokoan Pasar Kota Rangkasbitung 42311 Serang BANTEN

Blok B-1 No.1,Jl. Sunan Kalijaga, Rangkasbitung

Perum Borobudur Karawaci Jakarta Kota Taman Borobudur II Blok DD No.1-2, 15810 Tangerang BANTEN

Jl. Borobudur Raya, Perum II, Karawaci

Jakarta - Jakarta Kota Jl. Kampung Gusti Blok M No.25, Penjaringan 14450 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Taman Permata Indah

Jakarta Puri Botanikal Jakarta Kota Komplek Puri Botanical Blok H7 No.3, Jl. Raya Joglo 11460 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta PuloMas Jakarta Thamrin Komplek Artamas, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 13210 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Bekasi Cikarang 1 Jakarta Thamrin Ruko Roxy Blok E No. 1, Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang 17550 Bekasi JAWA BARAT

Jakarta Fakhrudin Jakarta Thamrin Jl. K.H. Fakhrudin No.15, Tanah Abang 10250 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

295

Page 295: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR MBU, MBDC,CBC & SBDC

Bekasi Sentra Niaga Kalimalang Jakarta Thamrin Jl. Jend. Ahmad Yani, Sentra Niaga Kalimalang Blok A3 No. 6-7 17141 Bekasi JAWA BARAT

Jakarta Sabang Jakarta Thamrin Jl. Kebon Sirih No. 73 10340 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Kelapa Gading Barat Jakarta Thamrin Jl. Bolevar Barat Raya Blok LC-7 No. 22-23, Kelapa Gading 14240 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Bekasi Cikarang 2 Jakarta Thamrin Ruko Roxy Blok E No. 1, Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang 17550 Bekasi JAWA BARAT

Jakarta Bendungan Hilir 1 Jakarta Thamrin Jl. Bendungan Hilir Raya No. 82 10210 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Pulogadung Jakarta Thamrin Jl. Raya Bekasi Km. 21, Pulogadung 14250 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Bekasi Ahmad Yani Jakarta Thamrin Jl. Jend. Ahmad Yani, Pusat Perdagangan Kalimalang 17141 Bekasi JAWA BARAT

Blok A VIII No.17-18

Jakarta Kebon Jati Jakarta Thamrin Jl. Kebon Jati No.18, Komplek Ruko No.116-117 10250 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Jatinegara Barat Jakarta Thamrin Jl. Jatinegara Barat No. 142 AB 13320 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Atrium Senen Jakarta Thamrin Ruko Segitiga Senen Blok E-21/22, Jl. Senen Raya No. 135 10410 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Pasar Rumput Jakarta Thamrin Jl. Sultan Agung No. 59 D 12970 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Pahlawan Revolusi Jakarta Thamrin Jl. Pahlawan Revolusi No. 57 , Pondok Bambu 13470 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Pasar Jatinegara Timur Jakarta Thamrin Jatinegara Trade Center Lt.III 13310 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Blok AKS No.3, 3A & 5, Jl. Mataraman Raya

Jakarta Saharjo Jakarta Thamrin Komplek Gajah Unit F & G, Jl. Dr. Saharjo No. 111 12810 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Rawamangun Pemuda Jakarta Thamrin Jl. Pemuda No. 10, Kav. 79 Blok A 13220 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Kalimalang Jakarta Thamrin Jl. Raya Tarum Barat Blok M I No. 2, Kav. Billy Moon, Kalimalang 13450 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Pondok Kelapa Jakarta Thamrin Jl. Tarum Barat Km. 4,5, Kalimalang 13450 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Kramat Raya Jakarta Thamrin Jl. Kramat Raya No. 94-96 10450 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Bekasi Plaza Pondok Gede 1 Jakarta Thamrin Jl. Raya Pondok Gede No. 50 B, Pondok Gede 17414 Bekasi JAWA BARAT

Jakarta Ambassador Jakarta Thamrin Mall Ambassador, Jl. Prof. Dr. Satrio 12940 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Cempaka Mas Jakarta Thamrin Kompleks Pertokoan Graha Cempaka Mas 10640 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Blok A 24-25, Jl. Letjend. Suprapto

Bekasi Juanda Jakarta Thamrin Jl. Ir. H. Juanda No. 155 17112 Bekasi JAWA BARAT

Jakarta Tebet Barat Jakarta Thamrin Jl. Tebet Barat IX No.26, Tebet 12810 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Villa Nusa Indah Jakarta Thamrin Komplek Perumahan Villa Nusa Indah II Blok U3 No.3-4 16969 Bogor JAWA BARAT

Bekasi Bulak Kapal 1 Jakarta Thamrin Ruko Juanda Elok No. 3A, Jl. Ir. H. Juanda 17112 Bekasi JAWA BARAT

Bekasi Pondok Ungu Jakarta Thamrin Pertokoan Naga Swalayan Blok A 17, Jl. Sultan Agung 17132 Bekasi JAWA BARAT

Jakarta Stasiun Senen Jakarta Thamrin Jl. Stasiun Senen No. 16 10410 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Stasiun Senen Jakarta Thamrin Jl. Stasiun Senen No. 16 10410 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Cikini Jakarta Thamrin Jl. Cikini Raya No. 56 10330 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Imam Bonjol Jakarta Thamrin Jl. Imam Bonjol No. 61 10310 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta R.S.C.M. Jakarta Thamrin Jl. Diponegoro No. 71 10430 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta D.I. Panjaitan Jakarta Thamrin Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Gedung Wika 13340 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Klender Jakarta Thamrin Komplek Ruko Blok B1 No.6, Jl. I Gusti Ngurah Rai 13470 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Rawamangun Balai Pustaka Jakarta Thamrin Komplek Ruko Mega Indah Blok A3, 13220 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jl. Balai Pustaka Timur No. 39, Rawamangun

Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Thamrin Jl. Pulobuaran No. 2, Pulogadung 13930 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Jatiwaringin Jakarta Thamrin Jl. Raya Jatiwaringin No. 263, Pondok Gede 17411 Bekasi JAWA BARAT

Jakarta Cempaka - Jakarta Thamrin Cempaka Putih Permai Blok A No. 20-21, Jl. Letjend. Suprapto 10510 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Putih Permai

Jakarta Kelapa Gading Jakarta Thamrin Jl. Kelapa Gading Bolevar Blok TB2 No. 6-8, Kelapa Gading 14240 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jakarta Duta Merlin Jakarta Thamrin Komplek Pertokoan Duta Merlin, 10130 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Blok A/26-28, Jl. Gajah Mada No. 3-5

Jakarta Prapatan Jakarta Thamrin Jl. Prapatan No. 30 10410 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Cik Ditiro Jakarta Thamrin Jl. Ki S. Mangunsarkoro No. 49 10310 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Tebet Supomo Jakarta Thamrin Jl. Prof. Dr. Supomo, SH No. 43, Tebet 12180 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Asem Baris Jakarta Thamrin Jl. KH Abdullah Syafie No. 45 E, Tebet 12840 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Pondok Bambu Jakarta Thamrin Jl. Pahlawan Revolusi No. 125 F/G, Pondok Bambu 13430 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Rawa- Jakarta Thamrin Jl. Pegambiran No. 4, Rawamangun 13220 Jakarta Timur DKI JAKARTA

mangun Pegambiran

Jakarta Salemba Raya Jakarta Thamrin Jl. Salemba Tengah No. 4 B 10440 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Cikarang Ruko Sentra Jakarta Thamrin Ruko Sentra Cikarang Blok C No.2, Jl. Raya Cikarang-Cibarusah 17550 Bekasi JAWA BARAT

Bekasi Wisma Asri Jakarta Thamrin Jl. Raya Perjuangan Kav. M No. 14 17121 Bekasi JAWA BARAT

Bekasi Jakasampurna Jakarta Thamrin Pertokoan Duta Permai Blok B 1 No.10, 17145 Bekasi JAWA BARAT

Jl. KH Noer Ali, Kalimalang

Bekasi Rawa Lumbu Jakarta Thamrin Ruko Kawu Jaya, Jl. Raya Pramuka No.1-2, Rawalumbu 17115 Bekasi JAWA BARAT

Bekasi Grand Mal Jakarta Thamrin Komplek Ruko Grand Mal Bekasi Kaveling B No. 7, 17135 Bekasi JAWA BARAT

Jl. Raya Sudirman

Bekasi Komsen Jati Asih Jakarta Thamrin Jl. Raya jati Asih No. 26 17423 Bekasi JAWA BARAT

Cikarang Kota 1 Jakarta Thamrin Jl. Kapten Sumantri No. 27, Cikarang 17530 Bekasi JAWA BARAT

Cikarang Jababeka Ruko Roxy Jakarta Thamrin Ruko Roxy Blok B No. 3, Jl. Kasuari Raya, Cikarang Utara 17550 Bekasi JAWA BARAT

Bekasi Taman Galaxi Jakarta Thamrin Komplek Pertokoan Taman Galaxi, Jl. Galaxi Raya Blok G No. 1 17147 Bekasi JAWA BARAT

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

296

Page 296: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR MBU, MBDC,CBC & SBDC

Bekasi Harapan Indah Jakarta Thamrin Ruko Sentra Niaga Blok SN 07, 17131 Bekasi JAWA BARAT

Jl. Boulevard Hijau, Komplek Perumahan Harapan Indah

Jakarta Rawasari Jakarta Thamrin Jl. Rawasari Selatan No. 29 10570 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Tebet Timur Jakarta Thamrin Jl. Tebet Timur Dalam Raya N0. 115 12820 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Duren Sawit Jakarta Thamrin Jl. Kolonel Sugiono No. 19 Blok O, Duren sawit 13430 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Permata Ujung Menteng Jakarta Thamrin Ruko Permata Ujung Menteng, Jl. Raya Bekasi Km.25, Cakung 13910 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Bekasi Taman Harapan Baru Jakarta Thamrin Ruko Taman Harapan Baru Blok A 1 No.70,Kec.Medan Satria 17131 Bekasi JAWA BARAT

Bekasi Villa Galaxi Jakarta Thamrin Jl. Pulo Ribung Raya Blok AR No. 25 17148 Bekasi JAWA BARAT

Bekasi Kalimas Jakarta Thamrin Ruko Kalimas, Jl. Chairil Anwar Blok C No. 3A 17113 Bekasi JAWA BARAT

Jakarta Salemba Raya Jakarta Thamrin Jl. Salemba Tengah No. 4 B 10440 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Bekasi Bulak Kapal 2 Jakarta Thamrin Ruko Juanda Elok No. 3A, Jl. Ir. H. Juanda 17112 Bekasi JAWA BARAT

Bekasi Plaza Pondok Gede 2 Jakarta Thamrin Jl. Raya Pondok Gede No. 50 B, Pondok Gede 17414 Bekasi JAWA BARAT

Jakarta Bendungan Hilir 2 Jakarta Thamrin Jl. Bendungan Hilir Raya No. 82 10210 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Cikarang Kota 2 Jakarta Thamrin Jl. Kapten Sumantri No. 27, Cikarang 17530 Bekasi JAWA BARAT

Cikarang Jababeka Capitol Jakarta Thamrin Ruko Capitol Business Park 17530 Bekasi JAWA BARAT

Jl. Niaga Raya Blok 2 C, Jababeka, Cikarang

Cikarang Jababeka Jakarta Thamrin Kawasan Industri Cikarang, Ruko Commercial Blok A, No. 25-26 17550 Bekasi JAWA BARAT

Jakarta Matraman Jakarta Thamrin Jl. Matraman Raya No. 31 13150 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Bekasi Cibitung Jakarta Thamrin Kawasan Industri MM 2100, Cibitung, Bekasi Fajar 17520 Bekasi JAWA BARAT

Jakarta Wisma Baja Jakarta Sudirman Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54 12170 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Ciputat Center Jakarta Sudirman Pertokoan Ciputat Center, Jl. Ciputat Raya No. 75 15412 Tangerang TANGERANG

Bogor Ciluar Jakarta Sudirman Jl. Raya Simpang Pomad Ruko No. 323 C, Ciluar 16710 Bogor JAWA BARAT

Cibadak Jakarta Sudirman Jl. Suryakencana No. 4, Cibadak 43351 Sukabumi SUKABUMI

Depok Kartini Jakarta Sudirman Pertokoan Kartini Blok A No. 11, Jl. Kartini Raya, Pancoran Mas 16436 Depok JAWA BARAT

Tangerang Bumi Serpong Damai Jakarta Sudirman Jl. Gunung Rinjani No.13 Blok R-G, 15311 Tangerang BANTEN

Sektor IV Bumi Serpong Damai

Depok Cinere Limo Jakarta Sudirman Jl. Cenere Raya No. 18 B, Cinere 16514 Depok JAWA BARAT

Jakarta Fatmawati Cenderawasih Jakarta Sudirman Jl. Cenderawasih I No. 15 A, Cilandak 12420 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Pamulang2 Jakarta Sudirman Komplek Pertokoan Pamulang Permai Blok SH IX Kav. 11-14 15417 Tangerang TANGERANG

Kawasan Komersial Cilandak Jakarta Sudirman Jl. Raya Cilandak KKO, Kawasan Komersial Cilandak Gedung III 12560 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Bogor Tajur Jakarta Sudirman Jl. Raya Tajur No. 130 16720 Bogor JAWA BARAT

Depok ITC Jakarta Sudirman Pertokoan ITC Depok No.49,Jl. Margonda Raya 16431 Depok JAWA BARAT

Jakarta Bintaro Veteran Jakarta Sudirman Ruko Bintaro Veteran Raya Permai Jl. RC Veteran No. 17 E 12330 Jakarta Selatan JAWA BARAT

Cibubur Time Square Jakarta Sudirman Jl. Raya Alternatif Cibubur-Cileungsi No. 37 G, Jatisampurna 17433 Bekasi JAWA BARAT

Tangerang ITC BSD Jakarta Sudirman Ruko ITC BSD No.17, Jl. Pahlawan Seribu, Serpong 15322 Tangerang TANGERANG

Jakarta Bintaro Burung Gereja Jakarta Sudirman Jl. Burung Gereja Blok B2 HS 2 No.6, Sektor II, Bintaro Jaya 12330 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Pakubuwono Jakarta Sudirman Jl. Pakubuwono VI No. 39 A, Kebayoran Baru 12120 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Simprug2 Jakarta Sudirman Simprug Gallery Blok B, Jl. Teuku Nyak Arief No. 10 12220 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Mampang2 Jakarta Sudirman Jl. Mampang Prapatan No. 61 12790 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Depok Tengah2 Jakarta Sudirman Komp. Ruko Sukmajaya No. 15 16411 Depok JAWA BARAT

Jl. Tole Iskandar, Depok II Tengah

Sukabumi Ahmad Yani2 Jakarta Sudirman Jl. Ahmad Yani No. 44 43131 Sukabumi JAWA BARAT

Cianjur Cokroaminoto Jakarta Sudirman Jl. HOS Cikroaminoto No. 172 43214 Cianjur JAWA BARAT

Jakarta Kebayoran Lama2 Jakarta Sudirman Jl. Raya Kebayoran Lama No. 222 12220 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Mayestik2 Jakarta Sudirman Jl. Kyai Maja No. 6 A1-2, Kebayoran Baru 12120 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Sukabumi Sudirman Jakarta Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 124 43132 Sukabumi JAWA BARAT

Jakarta Pondok Pinang Center Jakarta Sudirman Pertokoan Pondok Pinang Center 12310 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Blok A 36/38/40, Jl. Ciputat Raya

Tangerang Pamulang Siliwangi Jakarta Sudirman Ruko Tita Jl. Raya Siliwangi No. 9A, Pamulang Tangerang #N/A Tangerang TANGERANG

Jakarta Ragunan2 Jakarta Sudirman Jl. Harsono RM No.3, Gedung D, KP Departemen Pertanian 12550 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Pejaten Timur Jakarta Sudirman Jl. Warung Jati Barat No. 15A, Pejaten #N/A Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Pancoran 2 Jakarta Sudirman Jl. Raya Pasar Minggu No.17 A 12780 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Tangerang Bumi Serpong Damai Jakarta Sudirman Jl. Gunung Rinjani No.13 Blok R-G, 15311 Tangerang BANTEN

Sektor IV Bumi Serpong Damai

Jakarta Cimanggis Jakarta Sudirman Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 28 13710 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Plaza Kramat Jati Indah Jakarta Sudirman Jl. Raya Bogor, Pertokoan Ramayana Blok A No.11-12 13510 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Cirendeu Jakarta Sudirman Jl. Cirendeu Raya, Pertokoan Prima Indah No. 10 15419 Tangerang BANTEN

Jakarta Cibubur Jakarta Sudirman Jl. Lapangan Tembak, Pertokoan Cibubur Indah Blok. A-22 - 23 13720 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Depok Margonda 1 Jakarta Sudirman Jl. Margonda Raya No. 2 16432 Depok JAWA BARAT

Cinere Jakarta Sudirman Jl. Cinere Raya Kav. 32-33 16514 Depok JAWA BARAT

Depok I Jakarta Sudirman Jl. Nusantara Raya No. 25 AB 16432 Depok JAWA BARAT

Depok Tengah Jakarta Sudirman Komplek Ruko Sukmajaya No. 15, Jl. Tole Iskandar, Depok II Tengah 16411 Depok JAWA BARAT

Jakarta Mayestik Jakarta Sudirman Jl. Kyai Maja No. 6 A1-2, Kebayoran Baru 12120 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Pasar Minggu Jakarta Sudirman Jl. Raya Pasar Minggu No. 89 J, Pejaten 12510 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

297

Page 297: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR MBU, MBDC,CBC & SBDC

Jakarta Melawai Jakarta Sudirman Jl. Melawai Raya No. 12-14, Kebayoran Baru 12160 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Pamulang Jakarta Sudirman Komplek Pertokoan Pamulang Permai Blok SH IX Kav. 11-14 15417 Tangerang BANTEN

Jakarta Fatmawati Jakarta Sudirman Jl. R.S. Fatmawati No. 8, Cilandak 12430 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Bintaro Jaya Jakarta Sudirman Jl. Bintaro Utama, Bintaro Jaya Sektor I 12330 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Palmerah Jakarta Sudirman Jl. Palmerah Barat No. 39 10270 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Kebayoran Lama Jakarta Sudirman Jl. Raya Kebayoran Lama No. 222 12220 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Tangerang Ciputat Center Jakarta Sudirman Pertokoan Ciputat Center, Jl. Ciputat Raya No. 75 15412 Tangerang BANTEN

Jakarta Simprug Jakarta Sudirman Simprug Gallery Blok B, Jl. Teuku Nyak Arief No. 10 12220 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Cimanggis 2 Jakarta Sudirman Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 28 13710 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Mampang Jakarta Sudirman Jl. Mampang Prapatan No. 61 12790 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Tangerang Serpong Jakarta Sudirman Simpang Tiga Puspitek Serpong 15310 Tangerang BANTEN

Jakarta Cilandak KKO Jakarta Sudirman Jl. Raya Cilandak KKO No. 5 12560 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Bekasi Ujung Aspal Jakarta Sudirman Jl. Raya Hankam No. 18 B-C, Jati Murni, Pondok Gede 17431 Bekasi JAWA BARAT

Depok Margonda 2 Jakarta Sudirman Jl. Margonda Raya No. 2 16432 Depok JAWA BARAT

Depok Bukit Sawangan Jakarta Sudirman Ruko Bukit Sawangan Indah Blok F2 No.1, 16518 Depok JAWA BARAT

Jl.Raya Parung Km.35, Sawangan

Citeureup Jakarta Sudirman Jl. Mayor Oking No. 10 - 11, Citeureup 16810 Bogor JAWA BARAT

Sukabumi Sudirman Jakarta Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 124 43132 Sukabumi JAWA BARAT

Jakarta Gedung Lemigas Jakarta Sudirman Kanpus. PPPTMGB Lemigas, Jl. Ciledug Raya 12230 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Cileungsi Jakarta Sudirman Mal Cileungsi Blok C No. 9, Jl. Raya Narogong, Cileungsi 16820 Bogor JAWA BARAT

Jakarta Ragunan Jakarta Sudirman Jl. Harsono RM No.3, Gedung D, KP Departemen Pertanian 12550 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Pasar Rebo Jakarta Sudirman Plaza PP, Jl. Letjend. T.B. Simatupang No. 57 13760 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Cicurug Jakarta Sudirman Jl. Siliwangi No. 287 B, Cicurug 43159 Sukabumi JAWA BARAT

Cibinong Jakarta Sudirman Jl. Raya Bogor Km.43, Cibinong 16916 Bogor JAWA BARAT

Bogor Kapten Muslihat Jakarta Sudirman Jl. Kapten Muslihat No. 17 16121 Bogor JAWA BARAT

Bogor Suryakencana (Siliwangi) Jakarta Sudirman Jl. Suryakencana No. 310 16123 Bogor JAWA BARAT

Cianjur Jakarta Sudirman Jl. Suroso No. 51 43211 Cianjur JAWA BARAT

Cipanas Jakarta Sudirman Jl. Raya Cipanas Blok 11 No. 201, Pacet 43553 Cianjur JAWA BARAT

Bogor Juanda Jakarta Sudirman Jl. Ir. H, Juanda No. 12 16121 Bogor JAWA BARAT

Sukabumi Ahmad Yani Jakarta Sudirman Jl. Ahmad Yani No. 44 43131 Sukabumi JAWA BARAT

Jakarta Sudirman Jakarta Sudirman Ruko Central Blok C No. 15, Jl. Dewi Sartika 16121 Bogor JAWA BARAT

Jakarta Plaza Mandiri Jakarta Sudirman Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 12190 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Cibubur Citra Grand Jakarta Sudirman Komplek Citra Grand Ruko 2 No. 15, 17435 Bekasi JAWA BARAT

Jl. Alternatif Km.4, Pondok Gede

Tangerang- Jakarta Sudirman Komplek Pertokoan Pondok Cabe Mutiara 15418 Tangerang BANTEN

Pondok Cabe Mutiara Blok B-3A, Jl. Raya Parung

Tangerang Villa Melati Mas Jakarta Sudirman Ruko Villa Melati Mas Blok SR1 No. 20, 15323 Tangerang BANTEN

Jl. Pahlawan Seribu, Serpong

Tangerang Graha Karnos Jakarta Sudirman Graha Karnos, Jl. Ir. H. Juanda No. 39, Ciputat 15412 Tangerang BANTEN

Depok Pondok Cina Jakarta Sudirman Jl. Raya Margonda No. 345 D, Pondok Cina 16424 Depok JAWA BARAT

Jakarta Pondok Labu Jakarta Sudirman Jl. R.S. Fatmawati No. 8 , Pondok Labu 12430 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta R.S. M.H. Thamrin Jakarta Sudirman Jl. Raya Pondok Gede No. 23 , Kramatjati 13550 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Pancoran Jakarta Sudirman Jl. Raya Pasar Minggu No.17 A 12780 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta M.T. Haryono Jakarta Sudirman Jl. Letjend. M.T. Haryono Kav. 17 12810 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Gedung - Jakarta Sudirman Jl. Jend. Gatot Subroto, Manggala Wanabakti 10270 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Pusat Kehutanan

Jakarta Lebak Bulus Jakarta Sudirman Jl. Karang Tengah, Bona Indah Blok A2/B7, Lebak Bulus 12440 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Gedung Jakarta Sudirman Jl. Letjend. T.B. Simatupang, Tanjung Barat 12530 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Aneka Tambang

Jakarta Radio Dalam Jakarta Sudirman Jl. Radio Dalam Raya No.11-11A 12140 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Gedung Patrajasa Jakarta Sudirman Gedung Patrajasa, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 32-34 12950 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Depok Cisalak Jakarta Sudirman Jl. Raya Bogor Km.31 No.8, Cisalak 16416 Depok JAWA BARAT

Jakarta Departemen PU Jakarta Sudirman Jl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru 12110 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Panglima Polim Jakarta Sudirman Jl. Wijaya II, Komp. Wijaya Grand Center Blok B 1-3 12160 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Bogor Warung Jambu Jakarta Sudirman Jl. Raya Pajajaran No. 1 - B 16153 Bogor JAWA BARAT

Jakarta Tendean Jakarta Sudirman Jl. Wolter Monginsidi No. 123 C 12180 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Bintaro Veteran Jakarta Sudirman Ruko Bintaro Veteran Raya Permai Jl. RC Veteran No. 17 E 12330 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta ITC Permata Hijau Jakarta Sudirman Ruko Grand ITC Permata Hijau 12210 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Blok Emerald G 28, Jl. Arteri Permata Hijau

Tangerang - Jakarta Sudirman Ruko Sentra Menteng, Bintaro Jaya Sektor VII Blok MN 29 15225 Tangerang BANTEN

Bintaro Sentra Menteng

MBU Jakarta Warung Buncit Raya Jakarta Sudirman Jl. Warung Buncit Raya No. 6, Wisma Ritra 12740 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Depok Timur Jakarta Sudirman Jl. Proklamasi Raya Blok A No.7-8, Depok II Timur 16417 Depok JAWA BARAT

Jakarta Arteri Pondok Indah Jakarta Sudirman Jl. Sultan Iskandar Muda No. 8 A 12240 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

298

Page 298: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR MBU, MBDC,CBC & SBDC

Jakarta ITC Fatmawati Jakarta Sudirman Ruko ITC Fatmawati No. 17, Jl. RS Fatmawati 12150 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Bogor Pajajaran Jakarta Sudirman Ruko Bantar Kemang No.20 Q, Jl. Raya Pajajaran 16143 Bogor JAWA BARAT

Depok Jatijajar Jakarta Sudirman Jl. Raya Tole Iskandar No. 1 16415 Depok JAWA BARAT

Bogor Yasmin Jakarta Sudirman Komplek Pertokoan 24, Jl. KH Soleh Iskandar No. 2 H 16161 Bogor JAWA BARAT

Jakarta Nindya Karya Jakarta Sudirman Jl. Letjend. M.T. Haryono No. 3-7 13630 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Purwakarta Bandung Jl. Sudirman No. 176 41115 Purwakarta JAWA BARAT

Bandung Alun-alun Bandung Jl. Asia Afrika No. 51 40001 Bandung JAWA BARAT

Bandung Siliwangi - Bandung Jl. Siliwangi No. 3 40132 Bandung JAWA BARAT

(Lapangan Raya)

Bandung Braga Bandung Jl. Braga No. 133 40111 Bandung JAWA BARAT

Bandung Padjajaran Bandung Jl. Pajajaran No. 125 40174 Bandung JAWA BARAT

Bandung Pasteur Bandung Jl. Dr. Junjunan No. 155 A 40173 Bandung JAWA BARAT

Bandung Otista Bandung Jl. Otto Iskandardinata No. 293 40251 Bandung JAWA BARAT

Bandung Kiara Condong Bandung Jl. Kiara Condong No. 115 40281 Bandung JAWA BARAT

Cimahi Bandung Jl. Raya Cimahi No. 612 40525 Cimahi JAWA BARAT

Bandung Sukarno Hatta Bandung Jl. Soekarno Hatta No. 486 40266 Bandung JAWA BARAT

Bandung Buah Batu Bandung Jl. Buah Batu No. 268 40264 Bandung JAWA BARAT

Bandung Bina Citra Bandung Jl. Soekarno Hatta No. 162 40235 Bandung JAWA BARAT

Sumedang Bandung Jl. Mayor Abdurachman No. 99 45323 Sumedang JAWA BARAT

Bandung Ujung Berung Bandung Jl. A. H. Nasution No. 67 40611 Bandung JAWA BARAT

Bandung Ahmad Yani Bandung Jl. Jend. Ahmad Yani No. 730, Gerbang Puri Tirta Kencana 40282 Bandung JAWA BARAT

Bandung Martadinata Bandung Jl. R.E. Martadinata No.103 40115 Bandung JAWA BARAT

Garut Bandung Jl. Ahmad Yani No. 24 44115 Garut JAWA BARAT

Bandung Kopo Bandung Jl. Raya Terusan Kopo 228 A 40226 Bandung JAWA BARAT

Bandung Jamika Bandung Jl. Jamika No. 33 C 40231 Bandung JAWA BARAT

Bandung Soreang Bandung Jl. Raya Soreang No. 457 40377 Bandung JAWA BARAT

Bandung Pasar Baru Bandung Jl. Otto Iskandardinata No. 99, Pasar Baru 40111 Bandung JAWA BARAT

Bandung MTC Bandung Metro Trade Center Blok F1,Jl. Soekarno Hatta 40286 Bandung JAWA BARAT

Tasikmalaya Otto Iskandardinata Bandung Jl. Otto Iskandardinata No. 26 46113 Tasikmalaya JAWA BARAT

Purwakarta Bandung Jl. Sudirman No. 176 41115 Purwakarta JAWA BARAT

Karawang Bandung Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4, By Pass 41314 Kerawang JAWA BARAT

Jatinangor Universitas Pajajaran Bandung Kampus Universitas Pajajaran Jl. Raya Sumedang, Jatinangor 45363 Sumedang JAWA BARAT

Sumedang Bandung Jl. Mayor Abdurachman No. 99 45323 Sumedang JAWA BARAT

Dawuan Cikampek Bandung Jl. Jend. Ahmad Yani No. 45, Dawuan 41373 Cikampek JAWA BARAT

Kuningan Bandung Pertokoan Siliwangi No. 39-40, Jl. Siliwangi, Kuningan 45511 Kuningan JAWA BARAT

Bandung Majalengka2 Bandung Jl. Raya Timur No. 124, Kadipaten 45453 Majalengka JAWA BARAT

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Jl. Pasteur 38 Bandung 40161 Bandung JAWA BARAT

Garut Bandung Jl. Ahmad Yani No. 24 44115 Garut JAWA BARAT

Tasikmalaya Otto Iskandardinata Bandung Jl. Otto Iskandardinata No. 26 46113 Tasikmalaya JAWA BARAT

Tasikmalaya Sutisna Bandung Jl. Sutisna Senjaya No. 88 46114 Tasikmalaya JAWA BARAT

Ciamis Bandung Jl. Ahmad Yani No. 21 46211 Ciamis JAWA BARAT

Cirebon Yos Sudarso Bandung Jl. Yos Sudarso No. 11 45111 Cirebon JAWA BARAT

Cirebon Tegal Wangi Bandung Jl. Raya Tegalwangi Km. 9 No. 58 45154 Cirebon JAWA BARAT

Cirebon Siliwangi Bandung Jl. Siliwangi No. 139 45124 Cirebon JAWA BARAT

Majalengka Kadipaten Bandung Jl. Raya Timur No. 124, Kadipaten 45453 Majalengka JAWA BARAT

Indramayu Bandung Jl. D.I. Panjaitan No. 8 45212 Indramayu JAWA BARAT

Rancaekek Bandung Jl. Raya Dangdeur No. 137, Rancaekek 40394 Sumedang JAWA BARAT

Subang Bandung Jl. Jenderal Ahmad Yani No.5 41211 Subang JAWA BARAT

Bandung Taman Kopo Indah 2 Bandung Komplek Taman Kopo Indah II Ruko IB No. 19 40226 Bandung JAWA BARAT

Padalarang Bandung Jl. Raya Padalarang No. 465 A 40553 Padalarang JAWA BARAT

Cirebon Plered Bandung Jl. Raya Panembahan No. 51, Plered 45154 Cirebon JAWA BARAT

Bandung BKR Bandung Jl. BKR No. 124 A 40254 Bandung JAWA BARAT

Tasikmalaya Mustofa Bandung Jl. H.Z. Mustofa No. 294 46125 Tasikmalaya JAWA BARAT

Bandung Gatot Subroto Bandung Jl. Jend. Gatot Subroto No. 295 A 40274 Bandung JAWA BARAT

Bandung Cimindi Bandung Jl. Raya Cimindi No. 270, 40175 Bandung JAWA BARAT

Karawang Tuparev Bandung Jl. Tuparev No. 44 41312 Karawang JAWA BARAT

Cirebon Jalan Kantor Bandung Jl. Kantor No. 4 45112 Cirebon JAWA BARAT

Pamanukan Bandung Jl. Ion Martasasmita No. 35, Pamanukan 41254 Subang JAWA BARAT

Bandung Sumbersari Bandung Jl. Soekarno Hatta No. 132 B 40222 Bandung JAWA BARAT

Bandung Burangrang Bandung Jl. Burangrang No. 35 D 40262 Bandung JAWA BARAT

Bandung Dago Bandung Jl. Ir. H. Juanda No. 30 40115 Bandung JAWA BARAT

Banjar Bandung Jl. Letjend. Suwarto No. 48, Banjar 43622 Ciamis JAWA BARAT

Jatibarang Bandung Jl. Mayor Dasuki No. 92, Jatibarang 45273 Indramayu JAWA BARAT

Bandung Mohamad Toha Bandung Jl. Mohamad Toha No. 189 40253 Bandung JAWA BARAT

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

299

Page 299: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR MBU, MBDC,CBC & SBDC

Bandung Setrasari Plaza Bandung Setrasari Plaza Blok A No.5 Jl. Suria Sumantri 40146 Bandung JAWA BARAT

Baros Lewigajah Bandung Ruko Taman Pondok Mas Indah No. 4, Jl. Baros 40532 Cimahi JAWA BARAT

Bandung Sukajadi Bandung Jl. Sukajadi No. 184 40161 Bandung JAWA BARAT

Bandung Dayeuh Kolot Bandung Jl. Bojongsoang No.79 40288 Bandung JAWA BARAT

Bandung Lembang Bandung Jl. Raya Grand Hotel No. 42, Lembang 40391 Bandung JAWA BARAT

Cirebon Ciledug Bandung Jl. Merdeka Barat No. 68, Ciledug 45188 Kabupaten Cirebon JAWA BARAT

Cirebon Arjawinangun Bandung Jl. Ki Hajar Dewantoro No. 21, Desa Jungjang, Arjawinangun 45162 Kabupaten Cirebon JAWA BARAT

Karawang Bandung Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4, By Pass 41314 Kerawang JAWA BARAT

Dawuan Cikampek Bandung Jl. Jend. Ahmad Yani No. 45, Dawuan 41373 Cikampek JAWA BARAT

Magelang Yogyakarta Jl. Sudirman No. 26, Komplek Pertokoan Rejotumoto 56126 Magelang JAWA TENGAH

Yogyakarta Sudirman Yogyakarta Jl. Jend. Sudirman No. 26 55232 Yogyakarta D.I. YOGYAKARTA

Yogyakarta STIE YKPN Yogyakarta Kampus STIE YKPN, Jl. Seturan 55281 Sleman D.I. YOGYAKARTA

Yogyakarta Diponegoro 1 Yogyakarta Jl. Pangeran Diponegoro No. 107 55231 Yogyakarta D.I. YOGYAKARTA

Yogyakarta Katamso Yogyakarta Jl. Brigjen. Katamso No. 69 B 55121 Yogyajarta D.I. YOGYAKARTA

Yogyakarta UGM Yogyakarta Jl. Kaliurang, Sekip Blok L-6 55284 Sleman D.I. YOGYAKARTA

Parakan Yogyakarta Jl. Pahlawan No. 28, Parakan 56254 Temanggung JAWA TENGAH

Bantul Yogyakarta Jl. Gajah Mada No. 14, Bantul 55711 Bantul D.I. YOGYAKARTA

Muntilan Yogyakarta Kompleks Ruko Muntilan Plaza Jl. Pemuda 56414 Muntilan JAWA TENGAH

Solo Purwotomo Yogyakarta Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 329 57142 Solo JAWA TENGAH

Solo Slamet Riyadi 1 Yogyakarta Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 16 57111 Solo JAWA TENGAH

Solo Slamet Riyadi 2 Yogyakarta Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 16 57111 Solo JAWA TENGAH

Klaten Yogyakarta Jl. Pemuda Selatan No. 121, Tonggalan 57412 Klaten JAWA TENGAH

Purwokerto Yogyakarta Jl. Jend. Sudirman No. 463 53114 Purwokerto JAWA TENGAH

Gombong Yogyakarta Jl. Yos Sudarso No. 241, Gombong 54411 Kebumen JAWA TENGAH

Cilacap Yogyakarta Jl. Jend. Ahmad Yani No. 100 53212 Cilacap JAWA TENGAH

Kutoarjo Yogyakarta Jl. Pangeran Diponegoro No. 114, Kutoarjo 54212 Kutoarjo JAWA TENGAH

Banjarnegara Yogyakarta Jl. S. Parman No. 31 53411 Banjarnegara JAWA TENGAH

Yogyakarta Katamso Yogyakarta Jl. Brigjen. Katamso No. 69 B 55121 Yogyajarta D.I. YOGYAKARTA

Sragen Yogyakarta Plaza Atrium Blokc C-D, Jl. Raya Sukowati No. 302-304 57211 Sragen JAWA TENGAH

Boyolali Yogyakarta Jl. Kates, Pulian 57316 Boyolali JAWA TENGAH

Purwokerto 2 Yogyakarta Jl. Jend. Sudirman No. 463 53114 Purwokerto JAWA TENGAH

Purbalingga Yogyakarta Jl. Jenderal Sudirman No. 37 53312 Purbalingga JAWA TENGAH

Wonosobo Yogyakarta Jl. Sumbing No. 18 56311 Wonosobo JAWA TENGAH

Semarang Pahlawan Semarang Jl. Pahlawan No. 3 50241 Semarang JAWA TENGAH

Semarang Sugiyopranoto 1 Semarang Jl. Mgr. Sugiyopranoto No. 36 A-B 50246 Semarang JAWA TENGAH

Semarang Candi Baru Semarang Jl. S. Parman No. 55 K, Ruko Sultan Agung 50232 Semarang JAWA TENGAH

Semarang Sugiyopranoto 2 Semarang Jl. Mgr. Sugiyopranoto No. 36 A-B 50246 Semarang JAWA TENGAH

Semarang Kepodang Semarang Jl. Kepodang No. 32-34 50137 Semarang JAWA TENGAH

Ungaran Semarang Jl. Jend. Gatot Subroto No. 671 E-F, Ungaran 50511 Semarang JAWA TENGAH

Kudus Semarang Jl. Jend. Sudirman No. 164 59301 Kudus JAWA TENGAH

Salatiga Semarang Jl. Diponegoro No. 41 50711 Salatiga JAWA TENGAH

Semarang Majapahit Semarang Kompleks Ruko Majapahit, Jl. Majapahit No. 339 50191 Semarang JAWA TENGAH

Tegal Arif Rahman Hakim Semarang Jl. Arief Rahman Hakim No. 19 52123 Tegal JAWA TENGAH

Tegal Sudirman Semarang Jl. Jend. Sudirman No. 11 52131 Tegal JAWA TENGAH

Brebes Semarang Plaza Dedy Jaya, Jl. Jenderal Sudirman No. 109 52212 Brebes JAWA TENGAH

Pekalongan Hayam Wuruk 1 Semarang Jl. Hayam Wuruk No. 5 51119 Pekalongan JAWA TENGAH

Pekalongan Hayam Wuruk 2 Semarang Jl. Hayam Wuruk No. 5 51119 Pekalongan JAWA TENGAH

Blora2 Semarang Jl. Alun-Alun Selatan No. 5 58215 Blora JAWA TENGAH

Cepu2 Semarang Jl. Pemuda No. 60 58312 Cepu JAWA TIMUR

Ungaran2 Semarang Jl. Jend. Gatot Subroto No. 671 E-F, Ungaran 50511 Semarang JAWA TIMUR

Pekalongan Imam Bonjol Semarang Jl. Imam Bonjol No. 34 51111 Pekalongan JAWA TENGAH

Solo Baru Semarang Jl. Yos Sudarso No. 387 57157 Solo JAWA TENGAH

Sleman Semarang Jl. Raya Magelang Km. 10 55511 Sleman JAWA TENGAH

Salatiga2 Semarang Jl. Diponegoro No. 36 50711 Salatiga JAWA TENGAH

Purwokerto 1 Semarang Jl. Jend. Sudirman No. 463 53114 Purwokerto JAWA TENGAH

Semarang Kawasan - Semarang Kawasan Industri Candi,Jl. Candi Raya Blok F1E No.1-2 50184 Semarang JAWA TENGAH

Industri Candi Semarang

Pemalang Semarang Jl. Sudirman No. 59 52313 Pemalang JAWA TENGAH

Cepu Semarang Jl. Pemuda No. 60 58312 Cepu JAWA TENGAH

Sukoharjo Semarang Jl. Jend. Sudirman No. 29 Sukoharjo 0 Sukoharjo JAWA TENGAH

Weleri Semarang Jl. Utama Tengah No. 198 51355 Weleri JAWA TENGAH

Purwodadi Semarang Jl. R. Suprapto No. 97 A-B 58111 Purwodadi JAWA TENGAH

Blora Semarang Jl. Alun-Alun Selatan No. 5 58215 Blora JAWA TENGAH

Kartosuro Semarang & Jl. Ahmad Yani No. 9 57162 Sukoharjo JAWA TENGAH

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

300

Page 300: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR MBU, MBDC,CBC & SBDC

Yogyakarta

Palur Semarang & Jl. Raya Palur No. 32, Jaten 57771 Karanganyar JAWA TENGAH

Yogyakarta

Semarang Semarang & Kawasan Industri Candi,Jl. Candi Raya Blok F1E No.1-2 50184 Semarang JAWA TENGAH

Kawasan Industri Candi Yogyakarta

Semarang Pemuda Semarang & Jl. Pemuda No. 73 50139 Semarang JAWA TENGAH

Yogyakarta

Kudus 2 Semarang & Jl. Jend. Sudirman No. 164 59301 Kudus JAWA TENGAH

Yogyakarta

Kroya Semarang & Jl. Jend. Ahmad Yani No. 10 A 53282 Kroya JAWA TENGAH

Yogyakarta

Semarang Pandanaran Semarang & Jl. Pandanaran No. 104 50134 Semarang JAWA TENGAH

Yogyakarta

Semarang MT Haryono Semarang & Jl. M.T. Haryono No. 419 50136 Semarang JAWA TENGAH

Yogyakarta

Semarang Gang Pinggir Semarang & Jl. Gang Pinggir No. 13 A 50137 Semarang JAWA TENGAH

Yogyakarta

Magelang 2 Semarang & Jl. Sudirman No. 26, Komplek Pertokoan Rejotumoto 56126 Magelang JAWA TENGAH

Yogyakarta

Yogyakarta Kaliurang Semarang & Jl. Kaliurang Km.6,5 No.A 5 C, Condongcatur, Depok, Sleman 55281 Sleman D.I. YOGYAKARTA

Yogyakarta

Wonogiri Semarang & Jl. Jenderal Sudirman No. 132 57611 Wonogiri JAWA TENGAH

Yogyakarta

Semarang Srondol Semarang & Jl. Setiabudi No. G 62 E & F 50263 Semarang JAWA TENGAH

Yogyakarta

Yogyakarta Gejayan Semarang & Jl. Gejayan No. 28, Condong Catur 55283 Sleman D.I. YOGYAKARTA

Yogyakarta

Yogyakarta Ahmad Dahlan Semarang & Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 25 55121 Yogyakarta D.I. YOGYAKARTA

Yogyakarta

Tegal Banjaran Adiwerna Semarang & Jl. Raya Banjaran No. 10, Adiwerna 52194 Tegal JAWA TENGAH

Yogyakarta

Pati Semarang & Jl. Kol. Kusnandar Komplek Ruko Pasar Puri Blok 6-7 59112 Pati JAWA TENGAH

Yogyakarta

Wates Semarang & Jl. Kolonel Sugiyono, Wates 55611 Kulon Progo D.I. YOGYAKARTA

Yogyakarta

Wonosari Semarang & Jl. Baron No. 34, Baleharjo, Wonosari 55811 Gunung Kidul D.I. YOGYAKARTA

Yogyakarta

Kebumen Semarang & Jl. Pahlawan No. 126 54311 Kebumen JAWA TENGAH

Yogyakarta

Bumi Ayu/Demak/Rembang Semarang & Jl. Diponegoro No. 79, Rembang 59217 Rembang JAWA TENGAH

Yogyakarta

Ambarawa Semarang & Jl. Jenderal Sudirman No.122, Ambarawa 50162 Semarang JAWA TENGAH

Yogyakarta

Delanggu Semarang & Jl. Raya Delanggu No. 87, Dongkolan 57471 Delanggu JAWA TENGAH

Yogyakarta

Karanganyar Semarang Jl. Lawu No. 386 57712 Karanganyar JAWA TENGAH

Yogyakarta

Surabaya Darmo Park Surabaya Komplek Pertokoan Darmo Park I 60256 Surabaya JAWA TIMUR

Blok V No.5-6, Jl. Mayjend. Sungkono

Surabaya Rungkut Megah Raya Surabaya Komplek Pertokoan Rungkut Megah Raya 60293 Surabaya JAWA TIMUR

Blok E/5-6, Jl. Raya Kali Rungkut No.5

Surabaya Rungkut SIER Surabaya Jl. Rungkut Industri Raya No. 10 60293 Surabaya JAWA TIMUR

Sidoarjo Surabaya Jl. Ahmad Yani No. 7 61219 Sidoarjo JAWA TIMUR

Sidoarjo Candi (eks Porong) Surabaya Jl. Raya Candi No. 42 61272 Sidoarjo JAWA TIMUR

Sidoarjo Krian Surabaya Jl. Raya Krian No. 47, Krian 61262 Sidoarjo JAWA TIMUR

Surabaya Bratang Binangun Surabaya Jl. Ngagek Jaya Selatan, Plaza Manyar Megah Indah Blok J 5-6 60284 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Pemuda Surabaya Jl. Pemuda No. 27-31 60271 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Gubeng Surabaya Jl. Kalimantan No.10 60281 Surabaya JAWA TIMUR

Mojokerto Surabaya Jl. Mojopahit No. 406 61321 Mojokerto JAWA TIMUR

Jombang Surabaya Ruko Cempaka Mas Blok A 1-2, Jl. Soekarno-Hatta No. 3 61481 Jombang JAWA TIMUR

Surabaya Stasiun Kota Surabaya Jl. Stasiun Kota No.60 C-D Kav. No.1 dan 2 60160 Surabaya JAWA TIMUR

Bojonegoro Surabaya Jl. Teuku Umar No. 47 B 62111 Bojonegoro JAWA TIMUR

Surabaya Kembang Jepun Surabaya Jl. Kembang Jepun No.168-170 60162 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Indrapura Surabaya Jl. Indrapura No. 45 60176 Surabaya JAWA TIMUR

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

301

Page 301: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR MBU, MBDC,CBC & SBDC

Surabaya Tanjungperak Surabaya Jl. Perak Timur No. 398 60164 Surabaya JAWA TIMUR

Tuban Surabaya Jl. Basuki Rachmat No. 75 62317 Tuban JAWA TIMUR

Gresik Surabaya Jl. R.A. Kartini No. 210 61122 Gresik JAWA TIMUR

Lamongan Surabaya Jl. Lamongrejo No. 120 62213 Lamongrejo JAWA TIMUR

Pamekasan Surabaya Jl. Pangeran Diponegoro No.151 69315 Pamekasan JAWA TIMUR

Surabaya Mulyosari Surabaya Jl. Raya Mulyosari No. 360 D-E 60113 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Darmo Trade Center Surabaya Darmo Trade Center Lt. 1 Kios A1-2, Jl. Wonokromo Raya 60241 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Niaga Surabaya Jl. Veteran No. 42-44 60175 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Jembatan Merah Surabaya Jl. Jembatan Merah No. 25-27 60175 Surabaya JAWA TIMUR

Gresik Kota Baru Surabaya Jl. Sukomulyo No. 10, Manyar 61151 Gresik JAWA TIMUR

Mojosari *) Surabaya Jl. Hayam Wuruk No. 35 C, Mojosari 61382 Mojokerto JAWA TIMUR

Surabaya Basuki Rahmat Surabaya Jl. Basuki Rahmat No. 129-137 60271 Surabaya JAWA TIMUR

Sumenep *) Surabaya Jl. Raya Trunojoyo No. 55 69417 Sumenep JAWA TIMUR

Surabaya Citra Raya Gwalk Surabaya Perumahan Citra Raya Gwalk Blok W-1 No.10-11 60216 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Indragiri Surabaya Jl. Indragiri No.30-32 60241 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Pucang Anom Surabaya Jl. Pucang Anom Timur No. 12 60282 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Jemursari Surabaya Jl. Jemursari No. 81 60231 Surabaya JAWA TIMUR

Atambua Surabaya Jl. Kapasan No. 159 60141 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Kapas Krampung Surabaya Jl. Kapas Krampung No.67 Kav. 06 60133 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Kedungdoro Surabaya Jl. Kedungdoro No. 84 60251 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Darmo Indah Surabaya Komplek Ruko Darmo Indah Timur, 60187 Surabaya JAWA TIMUR

Jl. Darmo Indah Timur Blok SS No.8

Surabaya Gentengkali Surabaya Jl. Gentengkali No. 93-95 60275 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Menanggal Surabaya Jl. A. Yani Komplek Mandiri Menanggal C1-C2 60243 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Pasar Turi Surabaya Kompleks Pertokoan Dupak Megah Blok B-6, Jl. Dupak No. 3-9 60174 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Kusuma Bangsa Surabaya Jl. Kusuma Bangsa No. 106 60136 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya PDAM Surabaya Jl. Prof. Dr. Moestopo No. 2 60131 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Pondok Chandra Surabaya Jl. Palem TC 1 / 12, Pondok Chandra Indah 61256 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Pahlawan Surabaya Jl. Pahlawan No. 120 60174 Surabaya JAWA TIMUR

Sidoarjo Sepanjang Surabaya Jl. Bebekan No. 23, Sepanjang 61257 Sidoarjo JAWA TIMUR

Sidoarjo Gateway Surabaya Ruko Gateway Blok C-7, Waru 61256 Sidoarjo JAWA TIMUR

Surabaya Kupang Jaya Surabaya Jl. Kupang Jaya A I No. 43 60189 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Tunjungan Plaza Surabaya Jl. Basuki Rahmat No. 2-4 60261 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Darmo Permai Surabaya Jl. H.R. Muhammad 36, Ruko Permata Blok B-1 60226 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Pakuwon Surabaya Jl. Raya Bukit Darmo Boulevard No.8 G 60226 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Kenjeran Surabaya Ruko Kenjeran Indah, Jl. Babatan Pantai No. 2 AB 60113 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Darmo Park Surabaya Komplek Pertokoan Darmo Park I 60256 Surabaya JAWA TIMUR

Blok V No.5-6, Jl. Mayjend. Sungkono

Sidoarjo Pahlawan Surabaya Ruko Pondok Mutiara Indah Blok N-02, Jl. Pahlawan 61213 Sidoarjo JAWA TIMUR

Mataram Cakranegara2 Surabaya Jl. Pejanggik No. 20-22, Cakranegara 83231 Mataram MATARAM

Ruteng Surabaya Jl. Waeces No. 20 Karot, 86511 Manggarai Ruteng MATARAM

Jember Ahmad Yani Surabaya Jl. Jend. Ahmad Yani No. 6-8 68137 Jember JAWA TIMUR

Surabaya Pelabuhan - Surabaya Jl. Perak Timur No.512 Blok H3-H4 60165 Surabaya JAWA TIMUR

Tanjungperak

Surabaya Pasar Atum Surabaya Pusat Perbelanjaan Pasar Atum Mall 60161 Surabaya JAWA TIMUR

Lantai 2, Stand No. BA 25-29, Jl. Stasiun Kota

Surabaya Undaan Surabaya Jl. Undaan Kulon No. 105 A 60274 Surabaya JAWA TIMUR

Sumbawa Surabaya Jl. Diponegoro No. 10 84343 Sumbawa Besar JAWA TIMUR

Blitar 2 Surabaya Jl. Merdeka No. 30 66112 Blitar JAWA TIMUR

Maumere Surabaya Jl. Moa Toda No. 12 86151 Sikka JAWA TIMUR

Surabaya Kenjeran Surabaya Ruko Kenjeran Indah, Jl. Babatan Pantai No. 2 AB 60113 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Rungkut SIER Surabaya Jl. Rungkut Industri Raya No. 10 60293 Surabaya JAWA TIMUR

Malang Sawojajar Surabaya Jl. Danau Toba E.6 No. 25 Sawojajar - Malang, 14418 Malang JAWA TIMUR

Mojokerto 2 Surabaya Jl. Mojopahit No. 406 61321 Mojokerto JAWA TIMUR

Lamongan Surabaya Jl. Lamongrejo No. 120 62213 Lamongrejo JAWA TIMUR

Praya Surabaya Jl. Jend. Sudirman, Komplek Pertokoan No. C 3-4 0 Praya Lombok Tengah

Selong Surabaya Jl. PB Sudirman No. 69-70 0 Selong Lombok Timur

Surabaya Diponegoro Surabaya Jl. Raya Diponegoro No. 155 60241 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Wiyung Surabaya Komplek Ruko Taman Pondok Indah Kav.A-35, 60222 Surabaya JAWA TIMUR

Jl. Raya Menganti No. 207, Wiyung

Surabaya Klampis Surabaya Jl. Klampis Jaya No. 50 60117 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Darmo Raya Surabaya Jl. Raya Darmo No. 41 60625 Surabaya JAWA TIMUR

Malang Merdeka Malang Jl. Merdeka Barat No. 1 65119 Malang JAWA TIMUR

Madiun Malang Jl. Pahlawan No. 29 63116 Madiun JAWA TIMUR

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

302

Page 302: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR MBU, MBDC,CBC & SBDC

Jember Alun alun Malang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 3 68118 Jember JAWA TIMUR

Probolinggo Malang Jl. Suroyo No. 23 67211 Probolinggo JAWA TIMUR

Situbondo Malang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 102 68311 Situbondo JAWA TIMUR

Banyuwangi Malang Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 2 68411 Banyuwangi JAWA TIMUR

Pasuruan Malang Jl. Panglima Sudirman No. 11 67115 Pasuruan JAWA TIMUR

Kediri Malang Jl. Diponegoro No. 17 64123 Kediri JAWA TIMUR

Malang Suprapto Malang Jl. Jaksa Agung Suprapto 65 65112 Malang JAWA TIMUR

Batu Malang Jl. Dewi Sartika No. 45, Batu 65315 Malang JAWA TIMUR

Tulungagung Malang Jl. Sudirman No. 55 66219 Tulungagung JAWA TIMUR

Blitar Malang Jl. Merdeka No. 30 66112 Blitar JAWA TIMUR

Pare Malang Jl. Panglima Besar Sudirman No. 43, Pare 64212 Kediri JAWA TIMUR

Genteng Malang Jl. Gajah Mada No. 253, Genteng 68465 Banyuwangi JAWA TIMUR

Lumajang Malang Jl. Panglima Sudirman No. 33 67311 Lumajang JAWA TIMUR

Banyuwangi Rogojampi Malang Jl. Raya Rogojampi No. 12-14, Rogojampi 68462 Banyuwangi JAWA TIMUR

Ponorogo Malang Jl. Urip Sumoharjo No. 102 63411 Ponorogo JAWA TIMUR

Jember Ambulu Malang Jl. Manggar No. 23, Ambulu 68172 Jember JAWA TIMUR

Bondowoso Malang Jl. R.E. Martadinata No. 39, Bondowoso 68211 Bondowoso JAWA TIMUR

Pandaan Malang Kompleks Pandaan Delta Permai A 18-19, Jl. Surabaya - Malang 67156 Pandaan JAWA TIMUR

Jember Wijaya Kusuma Malang Jl. Wijaya Kusuma No. 1 68118 Jember JAWA TIMUR

Lawang Malang Ruko Istana Lawang Blok A5, Jl. Dr. Soetomo, Lawang 65213 Malang JAWA TIMUR

Malang Kenjeran Malang Jl. Jend. Gatot Subroto No. 9 A 65127 Malang JAWA TIMUR

Kediri Joyoboyo Malang Jl. Joyoboyo No. 34 A 64125 Kediri JAWA TIMUR

Malang Wahid Hasyim Malang Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 5-7 65119 Malang JAWA TIMUR

Malang Dampit Malang Jl. Semeru Selatan No. 9, Dampit, Kabupaten Malang 65181 Malang JAWA TIMUR

MBU Kepanjen Malang Jl. Ahmad Yani No. 5, Kepanjen 65163 Malang JAWA TIMUR

Nganjuk*) Malang Jl. Raya Ahmad Yani No. 207 64418 Nganjuk JAWA TIMUR

Tanggul *) Malang jl. PB Sudirman No. 24, Tanggul 68155 Jember JAWA TIMUR

Malang Griya Shanta Malang Ruko Griya Shanta Blok MP-53, Jl. Soekarno - Hatta 65142 Malang JAWA TIMUR

Bangil *) Malang Jl. Diponegoro F 10-11, Bangil 65141 Pasuruan JAWA TIMUR

Probolinggo Kraksaan Malang Jl. Panglima Sudirman No. 119, Kraksaan 67282 Probolinggo JAWA TIMUR

Malang Ahmad Yani Malang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 50 C-D 65125 Malang JAWA TIMUR

Malang MT Haryono Malang Jl. MT Haryono No. 131 65141 Malang JAWA TIMUR

Madiun2 Malang Jl. Pahlawan No. 29 63116 Madiun JAWA TIMUR

Denpasar Gajah Mada Denpasar Jl. Gajah Mada No. 3 80112 Denpasar BALI

Kuta Raya Denpasar Jl. Raya Kuta No. 456, Kuta 80361 Badung BALI

Denpasar Udayana Denpasar Jl. Udayana No. 11 80112 Denpasar BALI

Mataram AA Gde Ngurah Denpasar Jl. AA Gde Ngurah No. 48 A-B 83231 Mataram NUSA TENGGARA BARAT

Singaraja Denpasar Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60, Singaraja 81116 Buleleng BALI

Tabanan Denpasar Jl. Jend. Ahmad Yani No. 99 X, Kediri 82171 Tabanan BALI

Gianyar Ngurah Rai Denpasar Komplek Pertokoan Pasar Gianyar 80511 Gianyar BALI

Blok I No.2-3,Jl. I Gusti Ngurah Rai

Nusa Dua Denpasar Pertokoan Niaga Nusa Dua No.2-4, 80362 Badung BALI

Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai, Nusa Dua

Denpasar Gatot Subroto Denpasar Jl. Gatot Subroto No. 80 80111 Denpasar BALI

Mataram Cakranegara Denpasar Jl. Pejanggik No. 20-22, Cakranegara 83231 Mataram NUSA TENGGARA BARAT

Kupang Urip Sumoharjo Denpasar Jl. Urip Sumoharjo No. 16 85229 Kupang NUSA TENGGARA TIMUR

Atambua Denpasar Jl. Pramuka No. 7 85711 Atambua NUSA TENGGARA TIMUR

Mataram AA Gde Ngurah Denpasar Jl. AA Gde Ngurah No. 48 A-B 83231 Mataram NUSA TENGGARA BARAT

Kupang M. Hatta Denpasar Jl. Muhammad Hatta No. 54 A 85112 Kupang NUSA TENGGARA TIMUR

Banjarmasin Pangeran Samudra Banjarmasin Jl. Lambung Mangkurat No. 4 70111 Banjarmasin KALIMANTAN SELATAN

Banjarmasin A. Yani Banjarmasin Jl. Achmad Yani No. 4 - 5 70233 Banjarmasin KALIMANTAN SELATAN

Banjar Baru Banjarmasin Jl. Jenderal Ahmad Yani Km.34 No. 31 D 70713 Banjarbaru KALIMANTAN SELATAN

Samarinda Sudirman Banjarmasin Jl. Jend. Sudirman No. 9 75111 Samarinda KALIMANTAN TIMUR

Balikpapan Suprapto Banjarmasin Jl. Letjend. Suprapto No. 1 76131 Balikpapan KALIMANTAN TIMUR

Pontianak Ngurah Rai Banjarmasin Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B 78117 Pontianak KALIMANTAN BARAT

Banjarmasin A. Yani 2 Banjarmasin Jl. Achmad Yani No. 4 - 5 70233 Banjarmasin KALIMANTAN SELATAN

Singkawang Banjarmasin Jl. Merdeka No. 20 79122 Singkawang KALIMANTAN BARAT

Pangkalan Bun Banjarmasin Jl. Udan Said No. 3, Pangakalan Bun 74113 Pangkalan Bun KALIMANTAN TENGAH

Sangatta Banjarmasin Jl. Yos Sudarso II No. 17 B-C, Sangatta 75611 Kutai Timur KALIMANTAN TIMUR

Muara Teweh Banjarmasin Jl. Ahmad Yani No. 21, Muara Teweh 73811 Barito Utara KALIMANTAN TENGAH

Samarinda Kesuma Bangsa Banjarmasin Jl. Kesuma Bangsa No. 76 75121 Samarinda KALIMANTAN TIMUR

Kuala Kapuas Banjarmasin Jl. Jend. Sudirman No. 32 73513 Kuala Kapuas KALIMANTAN TENGAH

Balikpapan Baru Banjarmasin Komplek Ruko Balikpapan Baru Blok D 6 No.2 76114 Balikpapan KALIMANTAN TIMUR

Balikpapan Sudirman Banjarmasin Komplek Ruko Balikpapan Permai, Jl. Jend. Sudirman No. 642 76114 Balikpapan KALIMANTAN TIMUR

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

303

Page 303: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR MBU, MBDC,CBC & SBDC

Sambas Banjarmasin Jl. Gusti Hamzah No. 123 79462 Sambas KALIMANTAN BARAT

Ketapang Banjarmasin Jl. Letjen. R. Suprapto No. 1-2 78812 Ketapang KALIMANTAN BARAT

Pontianak Achmad Yani Banjarmasin Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A 78122 Pontianak KALIMANTAN BARAT

Pontianak Tanjungpura Banjarmasin Jl. Tanjungpura No. 110 78117 Pontianak KALIMANTAN BARAT

Pelaihari Banjarmasin Jl. Ahmad Yani No. 17, Pelaihari 70811 Tanah Laut KALIMANTAN SELATAN

Sanggau Banjarmasin Jl. Ahmad Yani No. 5-6 78153 Sanggau KALIMANTAN BARAT

Sintang Banjarmasin Jl. Mas Tirto Haryono 78614 Sintang KALIMANTAN BARAT

Batulicin Banjarmasin Jl. Raya Btulicin, Kabupaten Kota Baru 72171 Kota Baru KALIMANTAN SELATAN

Tanjung Banjarmasin Jl. Pangeran Antasari No. 43 71513 Tanjung KALIMANTAN SELATAN

Tanah Grogot Banjarmasin Jl. Gajah Mada No. 22 Tanah Grogot 76211 Tanah Grogot Kalimantan Timur

Pontianak Sidas Banjarmasin Jl. Sidas No. 2 78111 Pontianak KALIMANTAN BARAT

Balikpapan Muara Rapak Banjarmasin Ruko Taman Citra Blok A3 No.2-3, Jl. Soekarno Hatta 76125 Balikpapan KALIMANTAN TIMUR

Bontang Banjarmasin Jl. Angkasa No. 1, Airport Road, Komp. PT Badak 75324 Bontang KC

Lhoktuan Banjarmasin Wisma KIE PT Pupuk Kaltim, Lhoktuan, Jl. Pakuaji Kav. 79 75313 Bontang Utara KCP

Sanggau Banjarmasin Jl. Ahmad Yani No. 5-6 78153 Sanggau KCP

Balikpapan Batakan Banjarmasin Jl. Mulawarman No. 122 76115 Balikpapan KALIMANTAN TIMUR

Pontianak Diponegoro Banjarmasin Jl. Diponegoro No. 17 78123 Pontianak KALIMANTAN TIMUR

Tarakan Simpang Tiga Banjarmasin Jl. Yos Sudarso No. 25 71112 Tarakan KALIMANTAN TIMUR

Samarinda A. Yani Banjarmasin Jl. Hasan Basri Blok A No. 1 75117 Samarinda KALIMANTAN TIMUR

Pangkalan Bun Banjarmasin Jl. Udan Said No. 3, Pangakalan Bun 74113 Pangkalan Bun KALIMANTAN TENGAH

Tenggarong Banjarmasin Jl. K.H. Akhmad Muksin No. 36 75512 Kutai Kartanegara MATARAM

Tanjung Redep Banjarmasin Jl. Jenderal Sudirman No. 747 77312 Tanjung Redeb KCP

Nunukan Banjarmasin Jl. Tien Suharto Rt.15, Nunukan 77182 Nunukan KCP

Batulicin Banjarmasin Jl. Raya Btulicin, Kabupaten Kota Baru 72171 Kota Baru KCP

Banjarbaru Banjarmasin Jl. Jenderal Ahmad Yani Km.34 No. 31 D 70713 Banjarbaru KCP

Palangkaraya Banjarmasin Jl. Jend. Ahmad Yani No. 70 73111 Palangkaraya KALIMANTAN TENGAH

Buntok (Barito Selatan) Banjarmasin Jl. Pahlawan No. 5 (depan persimapangan tugu) Butok #N/A Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah

Sampit2 Banjarmasin Jl. M.T. Haryono No. 81 A 74322 Sampit KALIMANTAN BARAT

Samarinda Sudirman 2 Banjarmasin Jl. Jend. Sudirman No. 9 75111 Samarinda KALIMANTAN TIMUR

Balikpapan Suprapto 2 Banjarmasin Jl. Letjend. Suprapto No. 1 76131 Balikpapan KALIMANTAN TIMUR

Banjarmasin - Banjarmasin Jl. Lambung Mangkurat No. 4 70111 Banjarmasin KALIMANTAN SELATAN

Pangeran Samudera 2

Tarakan Simpang Tiga Banjarmasin Jl. Yos Sudarso No. 25 71112 Tarakan KALIMANTAN TIMUR

Sampit Banjarmasin Jl. M.T. Haryono No. 81 A 74322 Sampit KALIMANTAN TENGAH

Palangkaraya Banjarmasin Jl. Jend. Ahmad Yani No. 70 73111 Palangkaraya KALIMANTAN TENGAH

Barabai Banjarmasin Pusat Perbelanjaan Murakata Blok D 1 Lt.2, Jl. PHM Noor 71311 Barabai KALIMANTAN SELATAN

Makassar Panakukkang Makassar Panakkukang Mas, Jl. Bolevar No. F 89 90231 Makassar SULAWESI SELATAN

Sungguminasa Makassar Kompleks Graha Satelit Blok 12 A, Jl. Sultan Hasanuddin 92111 Gowa SULAWESI SELATAN

Makassar Cendrawasih Makassar Jl. Cenderawasih No. 185 90133 Makassar SULAWESI SELATAN

Makassar Sulawesi Makassar Jl. Sulawesi No. 81 90174 Makassar SULAWESI SELATAN

Manado Datu Lolong Lasut Makassar Jl. Dotulolong Lasut No. 15 95122 Manado SULAWESI UTARA

Bitung 1 Makassar Jl. Xaverius Dotulong No. 29 95514 Bitung SULAWESI UTARA

Palu Imam Bonjol 1 Makassar Jl. Imam Bonjol No. 88 94223 Palu SULAWESI TENGAH

Ambon Pantai Mardika 1 Makassar Jl. Pantai Mardika 97123 Ambon MALUKU

Gorontalo Makassar Jl. Jend. Ahmad Yani No. 28 96112 Gorontalo GORONTALO

Kendari Masjid Agung 1 Makassar Jl. H. Abdullah Silondae 45, Mondonga 93111 Kendari SULAWESI TENGGARA

Jayapura Sentra Bisnis Makassar Komplek Ruko Pasifik Permai Blok D No.5, Jl.Reklamasi Pantai Apo 99112 Jayapura PAPUA

Ternate Makassar Jl. Nukila No. 51 97721 Ternate MALUKU UTARA

Polewali Mandar 1 Makassar Jl. Jenderal Sudirman No. 132, Wonomulyo 91352 Polewali Mandar SULAWESI SELATAN

Manokwari Makassar Jl. Yos Sudarso No. 61 98311 Manokwari IRIAN JAYA BARAT

Pare Pare Makassar Jl. Andi Isa No. 5 91114 Pare Pare SULAWESI SELATAN

Kotamobagu Makassar Jl. A. Yani No.51 95711 Kotamobagu SULAWESI UTARA

Watampone Makassar Jl. M.H. Thamrin No. 10 92713 Watampone SULAWESI SELATAN

Palopo Makassar Jl. Andi Djemma No. 123 91921 Palopo SULAWESI SELATAN

Pinrang Makassar Jl. Durian No. 24 - 26 91211 Pinrang SULAWESI SELATAN

Palu Hasanuddin Makassar Jl. Sultan Hasanuddin No. 35 94112 Palu SULAWESI TENGAH

Parigi Makassar Jl. Trans Sulawesi No. 117 94371 Parigi SULAWESI TENGAH

Toli Toli Makassar Jl. W.R. Supratman No. 1 94514 Toli Toli SULAWESI TENGAH

Sengkang Makassar Jl. Bau Mahmud No. 1 90913 Sengkang SULAWESI SELATAN

Bulukumba Makassar Jl. Sam Ratulangi No. 90 92512 Bulukumba SULAWESI SELATAN

Luwuk Makassar Jl. Jend. Ahmad Yani No. 132 94711 Luwuk SULAWESI TENGAH

Makassar Cokroaminoto Makassar Jl. HOS Cokroaminoto No. 3 90174 Makassar SULAWESI

Makassar Andalas Makassar Jl. Andalas No. 116 F 90155 Makassar SULAWESI

Makassar Pettarani Makassar Jl. Andi Pangeran Pettarani No. 18 D 90232 Makassar SULAWESI

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

304

Page 304: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR MBU, MBDC,CBC & SBDC

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Semen Tonasa Makassar Komplek PT Semen Tonasa I, Kotak pos 114 90662 Tonasa KCP

Manado Toar Makassar Jl. Toar No. 4-6 95112 Manado SULAWESI UTARA

Manado Sam Ratulangi Makassar Kompleks Wanea Plaza Blik I No.8, Jl.Sam Ratulangi 95117 Manado SULAWESI UTARA

Manado Sudirman Makassar Jl. Jend. Sudirman No. 47 95122 Manado SULAWESI UTARA

Tahuna Makassar Jl. Dr. Sutomo No. 1 95813 Tahuna SULAWESI UTARA

Sorong Ahmad Yani Makassar Jl. Jend. Ahmad Yani No. 99 98414 Sorong IRIAN JAYA BARAT

Biak Makassar Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 98112 Biak KC

Makassar Veteran Makassar Jl. Veteran Utara No. 220 90145 Makassar SULAWESI SELATAN

Soroako Makassar Jl. Gamalama Kav. 2 91984 Luwu Timur KC

Bitung 2 Makassar Jl. Xaverius Dotulong No. 29 95514 Bitung SULAWESI UTARA

Palu Imam Bonjol 2 Makassar Jl. Imam Bonjol No. 88 94223 Palu SULAWESI TENGAH

Palu Sam Ratulangi Makassar Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 60 94111 Palu SULAWESI TENGAH

Ambon Pantai Mardika 2 Makassar Jl. Pantai Mardika 97123 Ambon MALUKU

Manado bahu Makassar Komplek Bahu mall S/ 12, Jl. Wolter Monginsidi, Bahu 95115 Manado SULAWESI UTARA

Kendari Masjid Agung 2 Makassar Jl. H. Abdullah Silondae 45, Mondonga 93111 Kendari SULAWESI TENGGARA

Kendari Soekarno Makassar Jl. Soekowati No. 37 93127 Kendari SULAWESI TENGGARA

Jayapura Sentani Makassar Jl. Raya Kemiri No. 94, Sentani 99352 Jayapura IRIAN JAYA

Ternate Mononutu Makassar Jl. A. Mononutu No. 91 97712 Ternate MALUKU UTARA

Nabire 2 Makassar Jl. Pepera No. 19 98801 Nabire PAPUA

Tana Toraja Makassar Jl. Andi Mappanyukki No. 70, Rantepao 91831 Tana Toraja SULAWESI SELATAN

Ambon Pattimura Makassar Jl. Raya Pattimura No. SK.2 / 1 90172 Ambon MALUKU

Sorong Basuki Rahmat Makassar Jl. Basuki Rahmat No. 22 98401 Sorong IRIAN JAYA BARAT

Merauke Makassar Jl. Raya Mandala No. 1 99613 Merauke PAPUA

Nabire 1 Makassar Jl. Pepera No. 19 98801 Nabire PAPUA

Timika Makassar Jl. Belibis 99910 Timika-Mimika PAPUA

Tomohon Makassar Komplek RS Bethesda Jl. Raya Tomohon 95362 Tomohon SULAWESI UTARA

Limboto Makassar Jl. Jend. Sudirman No. 35, Limboto 96211 Gorontalo GORONTALO

Marisa Makassar Jl. Trans Sulawesi No. 29, Marisa, Kab. Pohowato 96266 Pohuwato GORONTALO

Donggala Makassar Jl. Moro No. 78 94351 Donggala SULAWESI TENGAH

Jayapura Abepura Makassar Jl. Raya Abepura, Abepura 99351 Jayapura PAPUA

Kolaka Makassar Jl. Repelita No. 1 93560 Kolaka SULAWESI TENGGARA

Manado Boulevard Makassar Kompleks Megamas Blok 1A No.23, Jl. Piere Tendean, Boulevard 95111 Manado SULAWESI UTARA

Fak Fak Makassar Jl. Izak Telussa No. 26 98601 Fak-fak IRIAN JAYA BARAT

Poso Makassar Jl. Hasanuddin No. 13, Poso 94616 Poso SULAWESI TENGAH

Mamuju Makassar Jl. Andi Pangeran Pettarani No. 19 91511 Mamuju SULAWESI BARAT

Bau-Bau Makassar Jl. Batara Guru No. 17 E 93127 Bau Bau SULAWESI TENGGARA

Amurang Makassar Jl. Trans Sulawesi, Buyungon, Amurang 95354 Minahasa Selatan SULAWESI UTARA

Tobelo Makassar Jl. Kemakmuran No. 330, Tobelo 97762 Halmahera Utara MALUKU UTARA

Polewali Mandar 2 Makassar Jl. Jenderal Sudirman No. 132, Wonomulyo 91352 Polewali Mandar MALUKU

Makassar Daya Makassar Komplek Bukit Khatulistiwa Blok B/9, 90241 Makassar SULAWESI SELATAN

Jl. Perintis Kemerdekaan Km.13

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

305

Page 305: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR MBU, MBDC,CBC & SBDC

Medan Jl. Pulau Pinang No. 1 Lt. 2, Medan - Sumatera Utara 061 - 452 3793, 452 4176, 452 3874 061 - 452 4191

Palembang Jl. TP. Rustam Effendi No 550 Palembang / Pusat Dagang 0711 - 372 202, 355 190, flexi 706 3877 071 - 368 510

Jakarta Kota Jl. Lapangan Stasiun No. 2 Jakarta Barat 11110 021 - 698 331 62 / 63 / 66 021 - 691 0681 698 33162 / 64

Jakarta Sudirman Gedung MBDC Jakarta Sudirman, 021 - 727 88859, 72780569, 727 80521 021 - 727 80535

Jl. Melawai XIII Blok N No. 1, Jakarta Selatan 12160

Jakarta Thamrin “Menara BDN Lt. 4 Jl. Kebon Sirih No. 83 Jakarta Pusat - 10340” 021 - 30400198 021 - 230 2926, 3983 3057

Bandung Jl. Asia Afrika No. 51 Bandung 40001 022 - 421 8911, 421 8722

421 8733, 421 8765 022 - 421 8797

Semarang Jl. Pahlawan No. 3 (Lt.2), Semarang 50243 024 - 841 9757, 841 9758,

024 - 841 9756 (DM) 024 - 841 9759

Yogyakarta Jl. Diponegoro No. 107 Yogyakarta 55231 0274 - 586 731, 566 979 0274 - 561 923

Surabaya Jl. Pahlawan No. 120, Surabaya 60174 031 - 355 7693 , 355 5844 031 - 355 7494

Malang Jl. Merdeka Barat No. 1 Malang 65119 0341 - 335 290, 335 292 0341 - 335 291

Denpasar Jl. Surapati No. 15 Denpaar 80232 0361 - 222 573, 238 083 0361 - 2380082, 223 296

Banjarmasin Jl. Achmad Yani KM 2 No. 4 - 5 Banjarmasin 70233 0511 - 326 2540, 263333, 0511 - 3269626, 257278, 257281

262690, 326 2540

Makassar Jl. HOS. Cokroaminoto No. 3. Makassar 90174 0411 - 323 809, 317 345, 319 442 0411 - 316488, 319467

MBDC ALAMAT TELEPON FAKSIMILI

JAKARTA COMMERCIAL SALES GROUP

CBC Jakarta Kota Jl. Lapangan Stasiun No.2 Jakarta 11110 021 - 6910705 021 - 6917029

CBC Jakarta Thamrin I Gedung Menara BDN Lt. 4 021 - 39832828 021 - 39832891

Jl. Kebon Sirih No. 83 Jakarta Pusat

CBC Jakarta Imam Bonjol Graha Mandiri Lt.12, Jl. Imam bonjol no.61 jkt 10310 021 - 31900352 021 - 39832832

CBC Jakarta Sudirman Bank Mandiri Tower Lt. 5 021 - 5268118 021 - 5268119

Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12190

CBC Plaza Mandiri Plaza Mandiri Lt. 19 021 - 5245029 021 - 5223743

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38

Jakarta 12190

CBC Bekasi Jl. Juanda No. 155 Bekasi 17112 021 - 8813200 021 - 8821100

CBC Kelapa Gading Graha Rekso Lt. 3 Jl. Bulevar Blok CN 2 No. 12 021 - 45856250/60 021 - 45856230

Kelapa Gading, Jakarta 14240

CBC Otomotif Plaza Mandiri lt.29

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 021 - 5245035 021 - 52963012

REGIONAL COMMERCIAL SALES I GROUP

CBC Medan Jl. Imam Bonjol No.7, Medan 20112 061 - 4154600 061 - 4155385

CBC Pekanbaru Jl. A. Yani No. 85, Lantai 2, Pekanbaru 28115 0761 - 856740 0761 - 856732

CBC Palembang Jl. Kapten A. Rivai No.39, Palembang 30135 0711 - 355388 0711 - 360361

CBC Bandung Jl. Asia Afrika No. 118 - 120, Bandung 40112 022 - 4267220 022 - 4209328

CBC Banjarmasin Jl. Lambung Mangkurat No.8, Banjarmasin 70111 0511 - 4366794 0511 - 4366793

CBC Balikpapan Bank Mandiri Balikpapan A.Yani, 0542 - 750372, 750373 0542 - 750371

Jl. Jend. A. Yani No.15 - Balikpapan 76113

REGIONAL COMMERCIAL SALES II GROUP

CBC Semarang Jl. Pemuda No.73 Lantai 3, Semarang 50139 024 - 3520053 024 - 3580579

CBC Surabaya Basuki Rahmat Jl. Basuki Rahmat No. 129 - 137, Surabaya 60271 031 - 5348880 031 - 5480731

CBC Surabaya Pemuda Gedung Medan Pemuda Lt.1, Jl. Pemuda No. 27 - 31, Surabaya 60271 031 - 5348938, 5327587 031 - 5349005

CBC Denpasar Jl. Surapati No.15 Denpasar, 80232 0361 - 238083 0361 - 238082

CBC Makassar Jl. Kartini No.19, Makassar 90111 0411 - 311718 0411 - 312595

COMMERCIAL BANKING CENTER (CBC) ALAMAT TELEPON FAKSIMILI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

306

Page 306: BMRI Annual Report 2009

DAFTAR MBU, MBDC,CBC & SBDC

SBDC Medan Jl. Imam Bonjol No 7 Medan 20112 061 - 4154600 061 - 4155385

061 - 4151831 061 - 4521996

SBDC Palembang Jl. Kapt. A Rivai No 39 Palembang 30135 0711 - 312174 0711 - 319844

0711 - 315601

SBDC Pekanbaru Jl. A Yani No 85 Pekanbaru 28115 0761 - 839897 (M) 0761 - 839894

0761 - 839895

SBDC Jakarta Kota Jl. Pintu Besar Utara No 5 Jakarta 11110 021 - 6917165, 6917166 021 - 6910681

- 6917147 6917776

SBDC Jakarta Sudirman Jl. Melawai Raya No: 12-13, Jakarta Selatan 12190 021 - 72788233 021 - 72788404

021 - 72786528

SBDC Jakarta Thamrin Jl. MH Thamrin No 5 Jakarta Pusat 10340 021 - 30400191 021 - 39832891

- 7166230/31 3908322

SBDC Bandung Jl. Asia Afrika No. 118 - 120 Bandung 40261 022 - 4240286 022 - 4267222

SBDC Semarang Jl. Pemuda No 73 Semarang 50139 024 - 3514321 024 - 3566812

024 - 3522888/3582808

SBDC Surabaya Jl. Basuki Rachmat No. 129 - 137 Surabaya 60271 031 - 5479740 031 - 5323965

031 - 5479545

SBDC Denpasar Jl. Surapati No 15 Denpasar 80232 0361 - 238083 (H) 0361 - 244342

0361 - 263563 (Mgr) 0361 - 238082

SBDC Banjarmasin Jl. R. Suprapto No. 13-17, Lt 2, Banjarmasin 70114 0511 - 3363776 0511 - 3363082

0511 - 3365484

SBDC Makassar Jl. Kartini No. 19 Makassar 90111 0411 - 312984 0411 - 310069

0411 - 311718

SBDC Bandar Lampung JL. WR Supratman No.70 Bandar Lampung 35111 0721 - 487543 (M) 0721 - 485684

SBDC Bekasi Komplek Ruko Bekasi Mas Jl. A. Yani Blok B. No.1-2 Bekasi 021 - 88962441 021 - 88961751

SBDC Pontianak Jl. Sidas No.2 Pontianak 78111 0561 - 737058 0561 - 737058

SBDC Samarinda Jl. Kesuma Bangsa No.76 Samarinda 75121 0541 - 744734 0541 - 739736

SBDC Manado Jl. Dotulolong Lasut No.15 Manado 95122 0431 - 878845 0431 - 863577

SBDC Palu Jl. Sultan Hasanuddin No.35 Palu 94112 0451 - 456700 0451 - 424766

SBDC Batam JL Raja Ali haji No. 39 0778 - 457988 0778 - 433306

SBDC Padang “Gedung Taman Melati Lt.2 Jl.Gereja No.34 Padang 0751 - 810676 ,20031 0751 - 32732

- 890045

SBDC Tangerang Jl. Kisamaun No.214 Tangerang 15118 021 - 5523618, 5522145 021 - 5525344

SBDC Balikpapan Jl. Jend Ahmad Yani No 15 Balikpapan 0542 - 427777 ext. 224 0542 - 422109

SBDC Pematangsiantar Jl. Jend. Sudirman No.14 Pematangsiantar 0622 - 22035, 221149 0622 - 23211, 430391

SBDC Solo JL Slamet Riyadi 294 Solo 0271 - 715455 0271 - 711888

SBDC ALAMAT TELEPON FAKSIMILI

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

307

Page 307: BMRI Annual Report 2009

PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS

Laporan Tahunan ini, termasuk laporan Good Corporate Governance, Laporan Keuangan dan informasi terkait lainnya yang disampaikan, merupakan tanggung jawab penuh Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., atas kebenaran isinya dengan pembubuhan tanda tangan Dewan Komisaris

Edwin GerunganKomisaris Utama & Komisaris

Independen

Muchayat

Wakil Komisaris Utama

Soedarjono Komisaris Independen

PradjotoKomisaris Independen

Mahmuddin Yasin Komisaris

Gunarni Soeworo Komisaris Independen

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

308

Page 308: BMRI Annual Report 2009

PERNYATAAN DIREKSI

Laporan Tahunan ini, termasuk laporan Good Corporate Governance, Laporan Keuangan dan informasi terkait lainnya yang disampaikan, merupakan tanggung jawab penuh Dewan Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., atas kebenaran isinya dengan pembubuhan tanda tangan Direksi

Budi G. Sadikin Direktur Micro & Retail Banking

Ogi Prastomiyono Direktur Compliance & Human

Capital

Agus MartowardojoDirektur Utama

I Wayan Agus Mertayasa Wakil Direktur Utama

Sasmita Direktur Technology and

Operations

Zulkifli Zaini Direktur Commercial Banking

Thomas Arifin Direktur Treasury and International Banking

Riswinandi

Direktur Corporate Banking

Abdul RachmanDirektur Special Asset

Management

Sentot A. SentausaDirektur Risk Management

Bambang SetiawanDirektur Corporate Secretary,

Legal and Customer Care

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

309

Page 309: BMRI Annual Report 2009

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

310

Page 310: BMRI Annual Report 2009

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

311

LAPORAN KEUANGAN• LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

Page 311: BMRI Annual Report 2009

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

312

SURAT PERNYATAAN DIREKSITENTANGTANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANPADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.Plaza MandiriJl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38Jakarta 12190, IndonesiaTel. (62-21) 526 5045, 526 5095Fax. (62-21) 527 4477, 527 5577www.bankmandiri.co.id

Kami yang bertandatangan di bawah ini:

1. Nama : Agus Martowardojo Alamat Kantor : Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 Alamat Domisili / sesuai KTP : Kav. Polri E/31 B RT011/RW007 atau kartu iden�tas lain Kelurahan Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan Nomor Telepon : 021 - 5245285 Jabatan : Direktur Utama

2. Nama : I Wayan Agus Mertayasa Alamat Kantor : Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 Alamat Domisili / sesuai KTP : Jl. Gereja Theresia No. 21, atau kartu iden�tas lain Kelurahan Gondangdia, Menteng Jakarta Pusat Nomor Telepon : 021-5245969 Jabatan : Wakil Direktur Utama

dalam kedudukannya tersebut di atas ber�ndak untuk dan atas nama Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menyatakan bahwa:1. Bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Kosolidasian PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Bank”) dan Anak Perusahaan;2. Laporan Keuangan Konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum;3. a. Semua informasi dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan Keuangan Konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan �dak mengandung informasi atau fakta material yang �dak benar, dan �dak menghilangkan informasi ataufakta material;4. Bertanggungjawab atas sistem pengendalian intern dalam Bank dan Anak Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Agus MartowardojoDirektur Utama

I Wayan Agus MertayasaWakil Direktur Utama

Jakarta, Februari 2010

FM 001

Page 312: BMRI Annual Report 2009

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

313

Page 313: BMRI Annual Report 2009

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

314

Page 314: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007

Page 315: BMRI Annual Report 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Lampiran 1/1

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2009 2008 2007

ASET

Kas 2e 8.867.881 8.388.974 5.909.369

Giro pada Bank Indonesia 2e, 2f, 3 16.055.871 13.354.289 28.161.059

Giro pada Bank Lain - setelah dikurangipenyisihan penghapusan masing-masingsebesar Rp86.962, Rp87.689 dan Rp14.387 padatanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 2e, 2r, 4 7.402.647 7.406.529 1.387.595

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain -setelah dikurangi penyisihan penghapusanmasing-masing sebesar Rp347.184, Rp386.708dan Rp59.200 pada tanggal 31 Desember 2009,2008 dan 2007 2g, 2r, 5 41.402.410 29.404.818 16.833.324

Efek-efek 2d, 2h, 2r, 6Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 48a 25.000 - 28.241Pihak ketiga 18.143.414 24.670.360 28.331.785

18.168.414 24.670.360 28.360.026Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi,

keuntungan yang belum direalisasidari kenaikan nilai efek-efek danpenyisihan penghapusan (15.022) (45.513) (1.043.473)

18.153.392 24.624.847 27.316.553

Obligasi Pemerintah 2d, 2i, 2r, 7 89.132.940 88.259.039 89.466.317

Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan- setelah dikurangi penyisihan penghapusanmasing-masing sebesar Rp844.781, Rp1.158.049dan Rp839.732 pada tanggal 31 Desember2009, 2008 dan 2007 2j, 2r, 8 3.146.143 3.513.133 2.028.542

Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali- setelah dikurangi penyisihan penghapusanmasing-masing sebesar Rp30.488, Rp47.987dan Rp33.600 pada tanggal 31 Desember 2009,2008 dan 2007 2k, 2r, 9 4.905.541 619.092 3.290.853

Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihanpenghapusan masing-masing sebesar Rp1.765,Rp6.313 dan Rp3.800 pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 2l, 2r , 10 174.526 354.024 336.651

Kredit yang Diberikan 2d, 2m, 2r, 11Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 48a 638.057 641.263 783.078Pihak ketiga 196.488.172 173.858.171 137.770.474Jumlah Kredit yang Diberikan 197.126.229 174.499.434 138.553.552Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan - (1.334) (23.472)Jumlah Kredit yang Diberikan setelah

pendapatan yang ditangguhkan 197.126.229 174.498.100 138.530.080Dikurangi: Penyisihan penghapusan (12.435.525) (11.860.312) (13.041.696)Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih 184.690.704 162.637.788 125.488.384

Piutang Pembiayaan Konsumen -setelah dikurangi penyisihan penghapusansebesar Rp16.343 pada tanggal31 Desember 2009 2n, 2o, 2r, 12 1.404.045 - -

Page 316: BMRI Annual Report 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Lampiran 1/2

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2009 2008 2007

ASET (lanjutan)

Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihanpenghapusan masing-masing sebesar Rp52.773,Rp246.008 dan Rp69.754 pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 2p, 2r, 13 4.304.000 3.596.359 4.953.481

Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihanpenghapusan masing-masing sebesar Rp2.106,Rp1.656 dan Rp73.943 pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 2q, 2r, 14 186.848 158.173 124.905

Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutandan amortisasi masing-masing sebesar Rp4.869.622,Rp4.461.347 dan Rp3.971.067 pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 2s, 15, 32c 4.963.306 4.603.560 4.531.577

Aset Pajak Tangguhan - bersih 2aa, 28e 6.014.085 6.123.919 4.096.447

Aset Lain-lain - setelah dikurangi penyisihanpenghapusan masing-masing sebesar Rp936.622,Rp639.575 dan Rp612.638 pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 2t, 2r, 16 3.812.265 5.394.134 5.160.533

JUMLAH ASET 394.616.604 358.438.678 319.085.590

Page 317: BMRI Annual Report 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Lampiran 1/3

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2009 2008 2007

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN

Kewajiban Segera 2u 573.557 619.798 852.777

SimpananGiro 2d, 2v, 17,

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 48a 254.439 115.857 130.522Pihak ketiga 72.442.408 68.970.831 62.175.686

72.696.847 69.086.688 62.306.208Tabungan 2d, 2v, 18,

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 48a 96.573 43.339 42.844Pihak ketiga 113.698.438 94.910.673 90.020.713

113.795.011 94.954.012 90.063.557Deposito berjangka 2d, 2v, 19,

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 48a 470.237 313.909 181.309Pihak ketiga 132.588.286 124.757.443 94.803.949

133.058.523 125.071.352 94.985.258Jumlah Simpanan 319.550.381 289.112.052 247.355.023

Simpanan dari Bank LainGiro dan tabungan 2d, 2w, 20, 48a 5.842.569 3.144.743 1.637.065Inter-bank call money 2w, 21 - 7.588 827.617Deposito berjangka 2w, 22 4.943.958 4.565.783 2.945.659Jumlah Simpanan dari Bank Lain 10.786.527 7.718.114 5.410.341

Hutang atas Efek-efek yang Dijual denganJanji Dibeli Kembali 2k, 23 316.356 981.893 2.914.343

Kewajiban Derivatif 2l, 10 41.611 160.678 34.348

Kewajiban Akseptasi 2p, 24 4.356.773 3.842.367 5.023.235

Efek-efek yang Diterbitkan 2d, 2x, 25Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 48a - - 30.000Pihak ketiga 1.672.619 1.016.603 4.021.467

1.672.619 1.016.603 4.051.467Dikurangi: Diskonto dan biaya penerbitan

yang belum diamortisasi (1.605) - (903)1.671.014 1.016.603 4.050.564

Pinjaman yang Diterima 2d, 2y, 26, 48a 3.944.356 9.371.508 9.345.061

Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi 2r, 27c 329.362 316.401 469.508

Beban yang Masih Harus Dibayar 542.921 746.808 540.608

Hutang Pajak 2aa, 28a 1.855.829 3.174.500 1.280.398

Kewajiban Lain-lain 29 9.132.586 7.999.368 9.624.031

Pinjaman Subordinasi 2z, 30 6.217.068 2.836.650 2.935.275

JUMLAH KEWAJIBAN 359.318.341 327.896.740 289.835.512

Hak Minoritas atas Aset Bersih AnakPerusahaan yang Dikonsolidasi 2b, 31 189.494 28.069 6.346

Page 318: BMRI Annual Report 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Lampiran 1/4

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2009 2008 2007

KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan)

EKUITAS

Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh)per lembar. Modal Dasar - 1 lembar SahamDwiwarna Seri A dan 31.999.999.999 lembarSaham Biasa Seri B pada tanggal 31 Desember 2009,2008 dan 2007. Modal Ditempatkan danDisetor - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan20.970.116.804 lembar Saham Biasa Seri B padatanggal 31 Desember 2009, 1 lembar SahamDwiwarna Seri A dan 20.905.647.787 lembarSaham Biasa Seri B pada tanggal 31 Desember2008 dan 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan20.749.551.741 lembar Saham Biasa Seri Bpada tanggal 31 Desember 2007 32a 10.485.058 10.452.824 10.374.776

Dana Setoran Modal - - 127.593

Tambahan Modal Disetor/Agio Saham 32b 6.911.587 6.809.056 6.570.959

Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangandalam Mata Uang Asing 2c 120.963 239.625 113.447

Kerugian Bersih yang Belum Direalisasidari Penurunan Nilai Wajar Efek-efekdan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untukDijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan 2h, 2i (260.756) (170.310) (3.568)

Selisih Revaluasi Aset Tetap 2s, 15a, 32c - - 3.046.936

Selisih Transaksi PerubahanEkuitas Anak Perusahaan 2q, 32e (22.890) (50.935) 1.432

Opsi Saham 2ae, 33 16.174 54.465 107.320

Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901telah dieliminasi dengan tambahan modaldisetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003)- Sudah Ditentukan Penggunaannya 32b, 32d 5.706.921 5.680.357 2.611.690- Belum Ditentukan Penggunaannya 32b, 32d 12.151.712 7.498.787 6.293.147Jumlah Saldo Laba 17.858.633 13.179.144 8.904.837

JUMLAH EKUITAS 35.108.769 30.513.869 29.243.732

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 394.616.604 358.438.678 319.085.590

Page 319: BMRI Annual Report 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Lampiran 2

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2009 2008 2007

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan BungaPendapatan bunga 2ab 31.640.259 26.496.487 23.232.749Pendapatan provisi dan komisi 2ac 958.705 839.750 695.800Jumlah Pendapatan Bunga 34 32.598.964 27.336.237 23.928.549

Beban BungaBeban bunga 2ab, 35, 59, 62 (15.675.213) (12.371.417) (11.430.672)Beban pendanaan lainnya (146.636) (165.200) (142.434)Jumlah Beban Bunga (15.821.849) (12.536.617) (11.573.106)

PENDAPATAN BUNGA - BERSIH 16.777.115 14.799.620 12.355.443Pendapatan Operasional Lainnya

Provisi dan komisi lainnya 2ac 4.311.235 3.423.247 2.447.476Laba selisih kurs - bersih 2c 637.065 789.350 313.845Lain-lain 36 536.063 440.410 401.269

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 5.484.363 4.653.007 3.162.590

Pembentukan Penyisihan Penghapusanatas Aset Produktif 2r, 37 (1.147.540) (2.986.361) (2.113.994)

(Pembentukan)/Pembalikan Penyisihan EstimasiKerugian atas Komitmen dan Kontinjensi 2r, 27c (37.782) 221.393 61.409

(Pembentukan)/Pembalikan Penyisihan Lainnya 38 (810.408) 170.139 313.015

(Kerugian)/Keuntungan yang Belum Direalisasidari Penurunan/Kenaikan Nilai WajarEfek-efek dan Obligasi Pemerintah 2h, 2i, 39 (2.155) 1.486 (14.061)

Keuntungan/(Kerugian) dari Penjualan Efek-efekdan Obligasi Pemerintah 2h, 2i, 40 180.752 (54.061) 228.498

Beban Operasional LainnyaBeban gaji dan 2d, 2ad, 2ae,tunjangan 33, 41, 43, 48a (4.853.601) (4.563.768) (4.028.959)

Beban umum dan administrasi 2s, 42 (4.324.893) (3.861.684) (3.421.783)Lain-lain - bersih 44, 62 (831.373) (469.329) (329.241)

Jumlah Beban Operasional Lainnya (10.009.867) (8.894.781) (7.779.983)LABA OPERASIONAL 10.434.478 7.910.442 6.212.917

Pendapatan Bukan Operasional - Bersih 45 389.596 158.118 120.466

LABA SEBELUM (BEBAN)/MANFAAT PAJAKDAN HAK MINORITAS 10.824.074 8.068.560 6.333.383

(Beban)/Manfaat PajakTahun Berjalan 2aa, 28b, 28c (3.479.867) (4.711.894) (2.686.154)Tangguhan 2aa, 28b, 28d (145.719) 1.958.650 700.262

Jumlah Beban Pajak - Bersih (3.625.586) (2.753.244) (1.985.892)

LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS 7.198.488 5.315.316 4.347.491

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIHANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2b (43.024) (2.495) (1.267)

LABA BERSIH 7.155.464 5.312.821 4.346.224

LABA PER SAHAM 2afDasar (dalam Rupiah penuh) 341,72 254,51 209,78Dilusian (dalam Rupiah penuh) 341,37 253,84 208,32

Page 320: BMRI Annual Report 2009

Catatanataslaporankeuangankonsolidasianmerupakan

bagianyangtidakterpisahkandarilaporankeuangankonsolidasiansecarakeseluruhan .

Lampiran3/1

PTBANKMANDIRI(PERSERO)Tbk.DAN

ANAK

PERUSAHAAN

LAPORAN

PERUBAHAN

EKUITAS

KONSOLIDASIAN

UNTUKTAHUNYANGBERAKHIRPADATANGGAL

31DESEM

BER

2009,2008DAN2007

(DinyatakandalamjutaanRupiah,kecualidinyatakanlain)

Kerugian

Bersihyang

Belum

Direalisasidari

Penurunan

nilaiwajar

Efek-efek

danObligasi

SelisihKurs

Pemerintah

Selisih

karenaPenjabaran

yang

Tersedia

Transaksi

SaldoLaba*)

Modal

Tambahan

LaporanKeuangan

untukDijual

Selisih

Perubahan

Ditempatkan

DanaSetoran

ModalDisetor/

dalamMata

SetelahDikurangi

Revaluasi

Ekuitas

Opsi

SudahDitentukan

Belum

Ditentukan

Catatan

danDisetor

Modal

AgioSaham

UangAsing

PajakTangguhan

AsetTetap

AnakPerusahaan

Saham

Penggunaannya

Penggunaannya

Jumlah

JumlahEkuitas

Saldopadatanggal31Desember2008

10.452.824

-6.809.056

239.625

(170.310)

-(50.935)

54.465

5.680.357

7.498.787

13.179.144

30.513.869

Pembentukancadanganumum

dankhususdari

lababersihtahun2008

32d

--

--

--

--

26.564

(26.564)

--

Pembayarandividendarilababersih

tahun2008

32d

--

--

--

--

-(1.859.488)

(1.859.488)

(1.859.488)

Alokasilababersihtahun2008untukDana

Program

KemitraandanDanaBina

Lingkungan

32d

--

--

--

--

-(212.512)

(212.512)

(212.512)

Pembayarandivideninterim

darilababersih

tahun2009

32d

--

--

--

--

-(403.975)

(403.975)

(403.975)

Eksekusiopsisaham

berasaldariprogram

Kompensasi

1a,2ae,32a,

ManajemenBerbasisSaham(MSOP)

32b,33

32.234

-102.531

--

--

(38.291)

--

-96.474

Selisihkurskarenapenjabaranlaporankeuangan

dalammatauangasing

2c-

--

(118.662)

--

--

--

-(118.662)

KerugianyangBelumDirealisasidariPenurunan

NilaiWajarEfek-efekdanObligasi

PemerintahyangTersediauntukDijualSetelah

DikurangiPajakTangguhan

2h,2i

--

--

(90.446)

--

--

--

(90.446)

SelisihtransaksiperubahanekuitasAnakPerusahaan

--

--

--

28.045

--

--

28.045

Lababersihuntuktahunyangberakhir

padatanggal31Desember2009

--

--

--

--

-7.155.464

7.155.464

7.155.464

Saldopadatanggal31Desember2009

10.485.058

-6.911.587

120.963

(260.756)

-(22.890)

16.174

5.706.921

12.151.712

17.858.633

35.108.769

*)SaldorugisebesarRp162.874.901telahdieliminasidengantambahanmodaldisetor/agiosahampadasaatkuasi-reorganisasipadatanggal30April2003.

Page 321: BMRI Annual Report 2009

Catatanataslaporankeuangankonsolidasianmerupakan

bagianyangtidakterpisahkandarilaporankeuangankonsolidasiansecarakeseluruhan .

Lampiran3/2

PTBANKMANDIRI(PERSERO)Tbk.DAN

ANAK

PERUSAHAAN

LAPORAN

PERUBAHAN

EKUITAS

KONSOLIDASIAN

UNTUKTAHUNYANGBERAKHIRPADATANGGAL

31DESEM

BER

2009,2008DAN

2007

(DinyatakandalamjutaanRupiah,kecualidinyatakanlain)

KerugianBersih

yang

Belum

Direalisasidari

penurunan

nilaiwajar

Efek-efek

danObligasi

SelisihKurs

Pemerintah

Selisih

karenaPenjabaran

yang

Tersedia

Transaksi

SaldoLaba*)

Modal

Tambahan

LaporanKeuangan

untukDijual

Selisih

Perubahan

Ditempatkan

DanaSetoran

ModalDisetor/

dalamMata

SetelahDikurangi

Revaluasi

Ekuitas

Opsi

SudahDitentukan

Belum

Ditentukan

Catatan

danDisetor

Modal

AgioSaham

UangAsing

PajakTangguhan

AsetTetap

AnakPerusahaan

Saham

Penggunaannya

Penggunaannya

Jumlah

JumlahEkuitas

Saldopadatanggal31Desember2007

10.374.776

127.593

6.570.959

113.447

(3.568)

3.046.936

1.432

107.320

2.611.690

6.293.147

8.904.837

29.243.732

Pembentukancadanganumum

dankhususdari

lababersihtahun2007

32d

--

--

--

--

21.731

(21.731)

--

Pembayarandividendarilababersih

tahun2007

32d

--

--

--

--

-(3.911.601)

(3.911.601)

(3.911.601)

Alokasilababersihtahun2007untukDana

Program

KemitraandanDanaBina

Lingkungan

32d

--

--

--

--

-(173.849)

(173.849)

(173.849)

Eksekusiopsisaham

berasaldariprogram

Kompensasi

1a,2ae,32a,

ManajemenBerbasisSaham(MSOP)

32b,33

78.048

(127.593)

238.097

--

--

(52.855)

--

-135.697

Reklasifikasidariselisihrevaluasiasettetap

2s,15,32c

--

--

-(3.046.936)

--

3.046.936

-3.046.936

-Selisihkurskarenapenjabaranlaporankeuangan

dalammatauangasing

2c-

--

126.178

--

--

--

-126.178

KerugianyangBelumDirealisasidariPenurunan

NilaiWajarEfek-efekdanObligasi

PemerintahyangTersediauntukDijualSetelah

DikurangiPajakTangguhan

2h,2i

--

--

(166.742)

--

--

--

(166.742)

SelisihtransaksiperubahanekuitasAnakPerusahaan

--

--

--

(52.367)

--

--

(52.367)

Lababersihuntuktahunyangberakhir

padatanggal31Desember2008

--

--

--

--

-5.312.821

5.312.821

5.312.821

Saldopadatanggal31Desember2008

10.452.824

-6.809.056

239.625

(170.310)

-(50.935)

54.465

5.680.357

7.498.787

13.179.144

30.513.869

*)SaldorugisebesarRp162.874.901telahdieliminasidengantambahanmodaldisetor/agiosahampadasaatkuasi-reorganisasipadatanggal30April2003.

Page 322: BMRI Annual Report 2009

Catatanataslaporankeuangankonsolidasianmerupakan

bagianyangtidakterpisahkandarilaporankeuangankonsolidasiansecarakeseluruhan .

Lampiran3/3

PTBANKMANDIRI(PERSERO)Tbk.DAN

ANAK

PERUSAHAAN

LAPORAN

PERUBAHAN

EKUITAS

KONSOLIDASIAN

UNTUKTAHUNYANGBERAKHIRPADATANGGAL

31DESEM

BER

2009,2008DAN

2007

(DinyatakandalamjutaanRupiah,kecualidinyatakanlain)

(Kerugian)/Keuntungan

Bersihyang

Belum

Direalisasidari

Penurunanatau

KenaikanNilaiWajar

Efek-efek

danObligasi

SelisihKurs

Pemerintah

Selisih

karenaPenjabaran

yang

Tersedia

Transaksi

SaldoLaba*)

Modal

Tambahan

LaporanKeuangan

untukDijual

Selisih

Perubahan

Ditempatkan

DanaSetoran

ModalDisetor/

dalamMata

SetelahDikurangi

Revaluasi

Ekuitas

Opsi

SudahDitentukan

Belum

Ditentukan

Catatan

danDisetor

Modal

AgioSaham

UangAsing

PajakTangguhan

AsetTetap

AnakPerusahaan

Saham

Penggunaannya

Penggunaannya

Jumlah

JumlahEkuitas

Saldopadatanggal31Desember2006

10.315.609

-6.433.948

86.867

229.572

3.046.936

9.318

105.330

2.575.369

3.537.721

6.113.090

26.340.670

Pembentukancadanganumum

dankhususdari

lababersihtahun2006

32d

--

--

--

--

36.321

(36.321)

--

Pembayarandividendarilababersih

tahun2006

32d

--

--

--

--

-(1.452.843)

(1.452.843)

(1.452.843)

Alokasilababersihtahun2006untukTantiem,

DanaProgram

KemitraandanDanaProgram

BinaLingkungan

32d

--

--

--

--

-(101.634)

(101.634)

(101.634)

Eksekusiopsisaham

berasaldariprogram

Kompensasi

1a,2ae,32a,

ManajemenBerbasisSaham(MSOP)

32b,33

59.167

127.593

137.011

--

--

(85.044)

--

-238.727

Selisihkurskarenapenjabaranlaporankeuangan

dalammatauangasing

2c-

--

26.580

--

--

--

-26.580

KerugianyangBelumDirealisasidariPenurunan

NilaiWajarEfek-efekdanObligasi

PemerintahyangTersediauntukDijualsetelah

DikurangiPajakTangguhan

2h,2i

--

--

(233.140)

--

--

--

(233.140)

Pengakuanopsisahamberasaldariprogram

KompensasiManajemenBerbasisSaham

(MSOP)

--

--

--

-87.034

--

-87.034

SelisihtransaksiperubahanekuitasAnakPerusahaan

--

--

--

(7.886)

--

--

(7.886)

Lababersihuntuktahunyangberakhir

padatanggal31Desember2007

--

--

--

--

-4.346.224

4.346.224

4.346.224

Saldopadatanggal31Desember2007

10.374.776

127.593

6.570.959

113.447

(3.568)

3.046.936

1.432

107.320

2.611.690

6.293.147

8.904.837

29.243.732

*)SaldorugisebesarRp162.874.901telahdieliminasidengantambahanmodaldisetor/agiosahampadasaatkuasi-reorganisasipadatanggal30April2003.

Page 323: BMRI Annual Report 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Lampiran 4/1

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2009 2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONALPenerimaan pendapatan bunga 32.078.031 26.117.536 23.222.510Penerimaan pendapatan provisi dan komisi 5.269.940 4.262.997 3.143.276Pembayaran beban bunga 62 (15.879.101) (12.165.217) (11.477.844)Pembayaran beban pendanaan lainnya (146.636) (165.200) (142.434)Penerimaan dari penjualan Obligasi Pemerintah -

untuk diperdagangkan 9.349.047 6.003.599 25.762.599Pembelian Obligasi Pemerintah -

untuk diperdagangkan (9.722.868) (5.184.940) (25.549.223)(Rugi)/laba selisih kurs - bersih (589.937) (138.149) 326.706Pendapatan operasional lainnya 716.236 311.092 577.068Beban operasional lainnya 62 (1.647.961) (469.332) (16.229)Beban gaji dan tunjangan (4.853.601) (3.403.043) (2.840.646)Beban umum dan administrasi (3.878.814) (3.288.579) (2.837.906)Pendapatan bukan operasional - lainnya 197.692 82.339 15.675Arus kas dari aktivitas operasional sebelum

perubahan aset dan kewajiban operasional 10.892.028 11.963.103 10.183.552

(Kenaikan)/penurunan atas aset operasional:Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (11.958.068) (12.016.854) (7.359.001)Efek-efek - untuk diperdagangkan 5.808.627 2.600.153 (10.030.596)Tagihan lainnya - transaksi perdagangan 680.259 (1.513.689) (97.988)Kredit yang diberikan (24.906.337) (36.149.818) (24.287.819)Piutang pembiayaan konsumen (1.420.388) - -Penerimaan atas aset produktif yang telah dihapusbukukan 2.350.123 2.343.228 1.375.021Aset lain-lain 1.118.663 284.409 (297.405)

Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional:Giro 6.266.337 6.650.858 12.973.698Tabungan 18.882.649 4.114.274 30.008.961Deposito berjangka 8.365.346 28.871.129 (4.345.784)Inter-bank call money (7.588) (823.257) (1.072.064)Kewajiban segera (46.242) (232.979) 181.438Hutang pajak (4.798.538) (2.817.792) (2.988.556)Kewajiban lain-lain 1.133.216 (2.751.048) 1.560.507

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitasoperasional 12.360.087 521.717 5.803.964

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPenurunan/(kenaikan) efek-efek - tersedia

untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo 524.900 (70.105) 149.005(Kenaikan)/penurunan Obligasi Pemerintah - tersedia

untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (500.834) 286.139 1.684.033(Kenaikan)/penurunan penyertaan saham (1.080) 41.649 12.250Penerimaan dari penjualan aset tetap 15 62.978 80.178 3.444Pembelian aset tetap (651.467) (613.507) (298.367)(Kenaikan)/penurunan efek-efek yang dibeli

dengan janji dijual kembali (4.268.951) 2.657.374 (2.482.465)Kenaikan hak minoritas 118.402 19.228 -Kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari

aktivitas investasi (4.716.052) 2.400.956 (932.100)

Page 324: BMRI Annual Report 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Lampiran 4/2

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2009 2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANKenaikan/(penurunan) atas efek-efek

yang diterbitkan 654.411 (3.033.961) 93.815Penambahan atas pinjaman yang diterima 8.390.908 19.172.382 16.267.116Pembayaran atas pinjaman yang diterima (13.818.060) (19.283.446) (10.358.647)Kenaikan/(penurunan) atas pinjaman subordinasi 3.349.626 (130.374) (1.233.809)(Penurunan)/kenaikan efek-efek yang

dijual dengan janji dibeli kembali (665.539) (1.932.450) 1.054.563Pembayaran dividen, dana Program Kemitraan,

dana Program Bina Lingkungan dan tantiem 32d (2.475.975) (4.085.450) (1.554.477)Eksekusi hak opsi saham 96.474 135.697 238.727Kas bersih yang (digunakan untuk)/

diperoleh dari aktivitas pendanaan (4.468.155) (9.157.602) 4.507.288KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS

DAN SETARA KAS 3.175.880 (6.234.929) 9.379.152

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 29.237.481 35.472.410 26.093.258

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 32.413.361 29.237.481 35.472.410

Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari:

Kas 8.867.881 8.388.974 5.909.369Giro pada Bank Indonesia 3 16.055.871 13.354.289 28.161.059Giro pada bank lain 4 7.489.609 7.494.218 1.401.982

Jumlah kas dan setara kas 32.413.361 29.237.481 35.472.410

Informasi Tambahan Arus KasAktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:

Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajarEfek-efek dan Obligasi Pemerintah yang tersediauntuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan (90.446) (166.742) (233.140)

(Kerugian)/keuntungan dari (penurunan)/kenaikan nilai wajarEfek-efek dan Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan (2.155) 1.486 (14.061)

Pengakuan opsi saham dari programKompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - (87.034)

Penambahan aset tetap yang berasal dariPerjanjian Kerjasama Operasional (KSO) 15 131.640 - -

Page 325: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/1

1. UMUM

a. Pendirian Usaha

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri” atau “Bank”) didirikan padatanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 10tanggal 2 Oktober 1998, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 75 Tahun1998 tanggal 1 Oktober 1998. Akta pendirian dimaksud telah disahkan oleh Menteri KehakimanRepublik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal2 Oktober 1998, serta diumumkan pada Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara RepublikIndonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998.

Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (“BBD”),PT Bank Dagang Negara (Persero) (“BDN”), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (“BankExim”) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (“Bapindo”) (selanjutnya secarabersama - sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”).

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiriadalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturanperundang-undangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus1999.

Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan AnggaranDasar terakhir adalah sehubungan dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor yangdilakukan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program Management Stock Option Plan(“MSOP”) yang berkaitan dengan jumlah lembar opsi saham yang telah dieksekusi sampaidengan tanggal 31 Desember 2009. Perubahan Anggaran Dasar ini dilaksanakan dengan aktaNotaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM No. 4 tanggal 7 Januari 2010 yang telah dilaporkankepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan bukti penerimaanlaporan No. AHU-AH.01.10-01385 tanggal 19 Januari 2010 dan telah didaftarkan pada DaftarPerseroan No. AHU-0004265.AH.01.09 tahun 2010 tanggal 19 Januari 2010.

b. Penggabungan Usaha

Pada akhir bulan Februari 1998, Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut“Pemerintah”) mengumumkan rencana untuk melakukan restrukturisasi atas Bank PesertaPenggabungan. Sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut, Pemerintah mendirikanBank Mandiri pada bulan Oktober 1998 dengan melakukan penyetoran tunai dan pengalihansaham Pemerintah pada Bank Peserta Penggabungan (Catatan 32a dan 32b). Selisih antaraharga transfer dan nilai buku saham pada saat akuisisi tidak dihitung karena dinilai tidak praktis.Seluruh kerugian yang timbul selama periode akuisisi diakui dalam Program Rekapitalisasi.

Rencana restrukturisasi tersebut dirancang untuk menggabungkan usaha Bank PesertaPenggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri.Restrukturisasi Bank Peserta Penggabungan dan Bank Mandiri juga mencakup:

� Restrukturisasi kredit yang diberikan.� Restrukturisasi aset non-kredit yang diberikan.� Rasionalisasi kantor cabang di dalam dan luar negeri.� Rasionalisasi sumber daya manusia.

Berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 100 tanggal 24 Juli 1999, Bank PesertaPenggabungan secara hukum melakukan penggabungan usaha ke dalam Bank Mandiri. Aktapenggabungan usaha tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia denganSurat Keputusan No. C-13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan disetujui oleh GubernurBank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal 29 Juli 1999.Penggabungan tersebut dinyatakan sah oleh Kepala Kantor Departemen Perindustrian danPerdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No. 09031827089 tanggal 31 Juli 1999.

Page 326: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/2

1. UMUM (lanjutan)

b. Penggabungan Usaha (lanjutan)

Pada tanggal efektif penggabungan usaha:

� Semua aset dan kewajiban Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke Bank Mandiri sebagaiBank Hasil Penggabungan.

� Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan dialihkan dan dioperasikanoleh Bank Mandiri.

� Bank Mandiri mendapat tambahan modal disetor sebesar Rp1.000.000 (satu juta Rupiah)(nilai penuh) atau setara dengan 1 (satu) lembar saham yang merupakan sisa saham yangdimiliki oleh Pemerintah pada masing-masing Bank Peserta Penggabungan (Catatan 32a dan32b).

Pada tanggal efektif dimaksud, Bank Peserta Penggabungan secara hukum dibubarkan tanpaproses likuidasi dan Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan menerima seluruh hak dankewajiban dari Bank Peserta Penggabungan.

c. Rekapitalisasi

Dalam rangka mengatasi kondisi ekonomi yang memburuk di Indonesia pada sektor perbankan,pada tanggal 31 Desember 1998, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 84Tahun 1998 tentang Program Rekapitalisasi Bank Umum yang bertujuan untuk meningkatkanpermodalan bank umum agar dapat memenuhi Rasio Kecukupan Modal (Capital AdequacyRatio yang selanjutnya disebut “CAR”) minimum sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.Keikutsertaan bank umum dalam Program Rekapitalisasi didasarkan pada persyaratan danprosedur yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan GubernurBank Indonesia No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999.Berdasarkan Surat Keputusan Bersama tersebut, Pemerintah antara lain harus melakukanProgram Rekapitalisasi Bank Umum terhadap seluruh Bank Milik Negara, Bank PembangunanDaerah dan Bank Umum yang berstatus “Bank Take Over” oleh Badan Penyehatan PerbankanNasional (“BPPN”).

Pada tanggal 28 Mei 1999, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999(PP No. 52/1999) tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia padaBank Mandiri melalui penerbitan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Menteri Keuangandengan nilai maksimum Rp137.800.000. Pelaksanaan PP No. 52/1999 diatur dalam SuratKeputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 389/KMK.017/1999dan No. 1/10/KEP/GBI tanggal 29 Juli 1999.

Selama Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum diterbitkan, Bank Mandiri mengakuiadanya “Tagihan kepada Pemerintah” sebesar Rp137.800.000 sesuai dengan penegasanKomitmen Pemerintah melalui surat dari Menteri Keuangan No. S-360/MK.017/1999 tanggal29 September 1999 dan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN melalui SuratNo. S-510/M-PBUMN/1999 tanggal 29 September 1999.

Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 1/1/GBI/DPIP tanggal 11 Oktober 1999 perihalpenerbitan Obligasi/Surat Utang Pemerintah dalam rangka penyertaan modal PemerintahRepublik Indonesia di Bank Mandiri, Bank Indonesia menyetujui tagihan kepada Pemerintahtersebut di atas termasuk dalam modal inti Bank Mandiri (Tier I) dalam perhitungan RasioKecukupan Modal (CAR) pada tanggal 31 Juli 1999 sampai dengan 30 September 1999, dengansyarat bahwa selambat-lambatnya tanggal 15 Oktober 1999, Obligasi/Surat Utang Pemerintahtelah diterima oleh Bank Indonesia.

Page 327: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/3

1. UMUM (lanjutan)

c. Rekapitalisasi (lanjutan)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 1999 tanggal 24 Desember 1999 tentangpenambahan penyertaan modal Pemerintah di Bank Mandiri dalam rangka ProgramRekapitalisasi, Pemerintah menambah penyertaan modal sampai sejumlah maksimumRp42.200.000, sehingga penyertaan secara keseluruhan menjadi setinggi-tingginya sebesarRp180.000.000.

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 dan No. 97 Tahun 1999 tersebut diatas, maka dalam Perjanjian Rekapitalisasi Sementara antara Pemerintah dengan Bank Mandiribeserta perubahannya, Pemerintah telah mengeluarkan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintahdalam 2 (dua) tahap, yaitu sebesar Rp103.000.000 pada tanggal 13 Oktober 1999 danRp75.000.000 pada tanggal 28 Desember 1999, sehingga pada tanggal 31 Desember 1999jumlah keseluruhan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan berdasarkan perjanjiantersebut menjadi sebesar Rp178.000.000.

Berdasarkan Kontrak Manajemen pada tanggal 8 April 2000 antara Bank Mandiri danPemerintah, ditetapkan jumlah kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesarRp173.931.000 atau lebih kecil dari jumlah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Dari kelebihantersebut, sebesar Rp1.412.000 digunakan sebagai tambahan modal disetor, sedangkan sisanyasebesar Rp2.657.000 dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 dalam bentukObligasi Rekapitalisasi Pemerintah sebanyak 2.657.000 (dua juta enam ratus lima puluh tujuhribu) unit.

Sesuai Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-174/MK.01/2003 tanggal 24 April2003 tentang pengembalian kelebihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang sebelumnyadigunakan sebagai tambahan modal, Bank Mandiri telah mengembalikan Obligasi RekapitalisasiPemerintah sebesar Rp1.412.000 kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 (Catatan 32b).

Menteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan (“KMK-RI”)No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan KMK-RI No. 420/KMK-02/2003 tanggal30 September 2003 yang antara lain memutuskan jumlah final tambahan penyertaan modalPemerintah sebesar Rp173.801.315 (Catatan 32b).

d. Penawaran Umum Saham, Perubahan Modal Saham dan Obligasi Subordinasi BankMandiri

Penawaran Umum SahamBank Mandiri

Bank Mandiri telah menyampaikan pernyataan pendaftaran sehubungan dengan PenawaranUmum Perdana Saham (Initial Public Offering yang selanjutnya disebut “IPO”) kepada BadanPengawas Pasar Modal (“Bapepam”) pada tanggal 2 Juni 2003 dan telah dinyatakan efektifberdasarkan Surat Ketua Bapepam No. S-1551/PM/2003 tanggal 27 Juni 2003.

Nama perusahaan berubah dari semula PT Bank Mandiri (Persero) menjadi PT Bank Mandiri(Persero) Tbk. berdasarkan perubahan anggaran dasar yang dilaksanakan dengan Akta NotarisSutjipto, S.H. No. 2 tanggal 1 Juni 2003 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-12783.HT.01.04.TH.2003tanggal 6 Juni 2003 dan telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 63tanggal 8 Agustus 2003, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 6590.

Pada tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri melakukan IPO atas 4.000.000.000 lembar sahamBiasa Seri B, dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham yang dijual denganharga Rp675 (nilai penuh) per lembar saham. Penawaran umum kepada masyarakat tersebutmerupakan divestasi atas 20,00% saham Bank Mandiri milik Pemerintah (Catatan 32a).

Page 328: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/4

1. UMUM (lanjutan)

d. Penawaran Umum Saham, Perubahan Modal Saham dan Obligasi Subordinasi BankMandiri (lanjutan)

Penawaran Umum SahamBank Mandiri (lanjutan)

Pada tanggal 14 Juli 2003, sebanyak 19.800.000.000 lembar saham Biasa Seri B Bank Mandiritelah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat persetujuandari Bursa Efek Jakarta No. S-1187/BEJ.PSJ/07-2003 tanggal 8 Juli 2003 dan Bursa EfekSurabaya No. JKT-028/LIST/BES/VII/2003 tanggal 10 Juli 2003.

Perubahan Modal Saham Bank Mandiri

Rincian Perubahan Modal Saham Ditempatkan dan Disetor adalah sebagai berikut:

Jumlah saham

Setoran awal dalam pendirian oleh Pemerintah di tahun 1998 4.000.000

Penambahan modal disetor oleh Pemerintah di tahun 1999 251.000

4.251.000

Penambahan modal disetor oleh Pemerintah di tahun 2003 5.749.000

10.000.000

Penurunan nilai nominal saham dari Rp1.000.000 (nilai penuh) menjadiRp500 (nilai penuh)per saham melalui stock split di tahun 2003 20.000.000.000

Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2004 132.854.872Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2005 122.862.492Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2006 71.300.339Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2006 304.199.764Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2007 40.240.621Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2007 343.135Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2007 77.750.519Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2008 8.107.633Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2008 399.153Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2008 147.589.260Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2009 86.800Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2009 64.382.217

20.970.116.805

Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Bank Mandiri

Pada tanggal 3 Desember 2009, Bank Mandiri mendapat persetujuan efektif dari Ketua BadanPengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan suratnya No. S-10414/BL/2009 tanggal3 Desember 2009 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Rupiah BankMandiri I Tahun 2009 dengan nilai nominal sebesar Rp3.500.000. Pada tanggal 14 Desember2009, obligasi tersebut telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia (Catatan 30).

Page 329: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/5

1. UMUM (lanjutan)

e. Kuasi-Reorganisasi

Untuk menghilangkan konsekuensi negatif karena dibebani dengan saldo rugi, Bank Mandirimelakukan kuasi-reorganisasi sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa(“RUPS-LB”) tanggal 29 Mei 2003.

Penyesuaian kuasi-reorganisasi telah dibukukan pada tanggal 30 April 2003, di mana saldo rugisebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham.

Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami perubahan sehubungan dengan perubahantambahan modal disetor karena adanya kuasi-reorganisasi sesuai dengan Akta Notaris Sutjipto,S.H., No. 130 tanggal 29 September 2003 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-25309.HT.01.04.TH.2003 tanggal 23 Oktober 2003 dan diumumkan pada Berita NegaraRepublik Indonesia No. 910 tanggal 23 Oktober 2003, Tambahan No. 93.

Pada tanggal 30 Oktober 2003, RUPS-LB Bank Mandiri menyetujui kuasi-reorganisasi padatanggal 30 April 2003 tersebut sebagaimana terdapat dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 165tanggal 30 Oktober 2003.

f. Divestasi Kepemilikan Saham oleh Pemerintah

Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah telah melakukan divestasi lanjutan atas 10,00%kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B melaluiprivate placements (Catatan 32a).

g. Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi

Anak Perusahaan yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

Persentase KepemilikanNama Anak Perusahaan Jenis Usaha Kedudukan 2009 2008 2007

Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL) Perbankan London 100,00 100,00 100,00Mandiri International Remittance

Sendirian Berhad (MIR) Jasa Pengiriman Uang Kuala Lumpur 100,00 - -PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Perbankan Syariah Jakarta 99,99 99,99 99,99PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara Pengelolaan Properti Jakarta 99,00 99,00 99,00PT Mandiri Sekuritas Sekuritas Jakarta 95,69 95,69 95,69PT Bumi Daya Plaza Pengelolaan Properti Jakarta 93,33 93,33 93,33PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) Perbankan Denpasar 81,46 80,00 -PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Pembiayaan Konsumen Jakarta 51,00 - -

Jumlah aset Anak Perusahaan tersebut pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007(sebelum eliminasi) berjumlah Rp28.693.251, Rp23.554.363 dan Rp18.607.409 atau 7,27%,6,57% dan 5,83% dari jumlah aset konsolidasian.

Bank Mandiri (Europe) Limited

Bank Mandiri (Europe) Limited (“BMEL”) didirikan di London, Inggris pada tanggal 22 Juni 1999berdasarkan “The Companies Act 1985 of the United Kingdom”. BMEL didirikan melalui konversidari Bank Exim cabang London menjadi Anak Perusahaan dan efektif beroperasi sejak 31 Juli1999. BMEL bertindak sebagai bank komersial untuk mewakili kepentingan Bank Mandiri danberlokasi di London, Inggris.

Page 330: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/6

1. UMUM (lanjutan)

g. Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi (lanjutan)

Mandiri International Remittance Sendirian Berhad

Mandiri International Remittance Sendirian Berhad (“MIR”) merupakan perusahaan yang seluruhsahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri dengan modal disetor sebesar USD1.800.000 dan menjadibadan hukum Malaysia sejak tanggal 17 Maret 2009 dengan registrasi No. 850077-P. MIRmerupakan perusahaan penyedia jasa pengiriman uang (remittances) di bawah ketentuan BankNegara Malaysia (“BNM”). Secara legal operasional, MIR sudah mendapat persetujuan dariBank Indonesia (“BI”) melalui surat No. 10/548/DPB1 tanggal 14 November 2009 danpersetujuan dari BNM untuk melakukan kegiatan operasional melalui surat No.KL.EC.150/1/8562 tanggal 18 November 2009. Pembukaan kantor MIR dilakukan pada tanggal29 November 2009 yang berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia. Pelayanan MIR masih terbataspada jasa pengiriman uang kepada rekening di Bank Mandiri.

PT Bank Syariah Mandiri

PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) adalah perusahaan yang menyelenggarakan usaha bankdengan prinsip perbankan syariah, didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 15 Juni 1955dengan nama PT Bank Industri Nasional (“PT Bina”). Selanjutnya PT Bina berubah menjadiPT Bank Maritim Indonesia pada tanggal 12 September 1968 dan kemudian berubah menjadiPT Bank Susila Bhakti pada tanggal 6 Juni 1974, yang merupakan Anak Perusahaan dari BDN.Perubahan nama perusahaan terakhir adalah berdasarkan Akta notaris Sutjipto, S.H., No. 23tanggal 8 September 1999, yaitu menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara

PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara (“UGBDN”) adalah perusahaan yang bergerak dalamkegiatan jasa pengelolaan dan penyewaaan gedung, didirikan berdasarkan akta notaris AbdulLatief, S.H., No. 104 tanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta. Anggaran Dasar Perusahaan telahmengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Martin Roestamy, S.H., No. 7tanggal 25 November 2004. UGBDN memiliki 25,00% modal saham di PT Pengelola InvestamaMandiri (“PIM”), suatu perusahaan yang didirikan untuk mengelola penyertaan-penyertaan ex-legacy yang kepemilikannya sudah dialihkan menjadi kepemilikan atas nama PIM.

PT Mandiri Sekuritas

PT Mandiri Sekuritas didirikan di Jakarta pada tanggal 31 Juli 2000 berdasarkan akta notarisNy. Vita Buena, S.H., menggantikan Notaris Sutjipto, S.H., No. 116 melalui penggabungan usahaPT Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas dan PT Merincorp Securindo. Penggabunganusaha tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia padatanggal 25 Agustus 2000 berdasarkan Surat Keputusan No. C-18762.HT.01.01-TH.2000.PT Mandiri Sekuritas memiliki 99,90% dari total saham PT Mandiri Manajemen Investasi, AnakPerusahaan yang didirikan tanggal 26 Oktober 2004 dan bergerak di bidang manajemen danpenasehat investasi.

PT Bumi Daya Plaza

PT Bumi Daya Plaza (“BDP”) adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan jasapengelolaan dan penyewaan gedung, didirikan di Jakarta, Indonesia berdasarkan akta notarisNy. Subagyo Reksodipuro, S.H., No. 33 tanggal 22 Desember 1978. Anggaran DasarPerusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir telah dicantumkan padaTambahan Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 27 April 2001 No. 34. BDP memiliki75,00% modal saham PIM.

Page 331: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/7

1. UMUM (lanjutan)

g. Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi (lanjutan)

PT Bank Sinar Harapan Bali

PT Bank Sinar Harapan Bali (“BSHB”) didirikan pada tanggal 3 November 1992 berdasarkanakta notaris Ida Bagus Alit Sudiatmika, S.H., No. 4 di Denpasar. Pada tanggal 3 Mei 2008dilangsungkan penandatanganan Akta Akuisisi antara pemegang saham BSHB dan BankMandiri, sebagaimana tertuang dalam Akta Akuisisi No. 4 tanggal 3 Mei 2008 dibuat olehI Wayan Sugitha, S.H., Notaris di Denpasar. Penandatanganan Akta Akuisisi ini menandai awalkepemilikan Bank Mandiri atas 80,00% saham BSHB, dimana selanjutnya pengelolaan BSHBakan dilakukan secara terpisah dari Bank Mandiri sebagai bank yang tetap berdiri sendiri (stand-alone bank) dengan fokus utama pada pengembangan bisnis Mikro dan Usaha Kecil.

Pada tanggal 22 Oktober 2009, Bank telah melakukan penambahan penyertaan modal padaBSHB sebesar 1,46% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, atausebesar Rp1.460.657.000 (nilai penuh) dengan melakukan pembelian seluruh saham BSHByang dimiliki oleh Direktur Utama sebanyak 2.921.314 lembar saham, sebagaimana terdapatdalam Akta Jual Beli Saham No. 52 tanggal 22 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Notaris NiWayan Widastri, S.H., Notaris di Denpasar, Bali.

Penambahan penyertaan modal Bank Mandiri pada BSHB tersebut dilaksanakan dalam rangkamemenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance yang antara lainmensyaratkan Direktur Utama Bank harus berasal dari pihak yang independen. Penambahanpenyertaan Bank Mandiri di BSHB telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesiasebagaimana terdapat dalam surat No. 11/103/DPB1/TPB1-1 tanggal 21 Agustus 2009.

Setelah dilaksanakannya penambahan penyertaan modal tersebut, porsi kepemilikan BankMandiri pada BSHB meningkat dari 80,00% menjadi 81,46% dari total seluruh saham yang telahdikeluarkan BSHB dengan total nilai penyertaan sebesar Rp81.461 dari semula Rp80.000.

PT Mandiri Tunas Finance

PT Mandiri Tunas Finance (“MTF”, dahulu PT Tunas Financindo Sarana (“TFS”)) adalahperusahaan yang bergerak dalam kegiatan pembiayaan konsumen. MTF didirikan berdasarkanAkta Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 262 tanggal 17 Mei 1989 dan disahkan oleh MenteriKehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-4868.HT.01.01.TH.89 tanggal 1 Juni 1989 sertadiumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 57, Tambahan No. 1369 tanggal 18 Juli 1989.Sesuai dengan akta notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM pada tanggal 6 Februari 2009,dilakukan penandatanganan akta jual beli antara pemegang saham MTF (PT Tunas Ridean Tbk.dan PT Tunas Mobilindo Parama) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dimana Bank Mandirimengakuisisi 51,00% kepemilikan saham atas MTF melalui pembelian 1.275.000.000 lembarsaham MTF (nilai nominal Rp100 (nilai penuh)) per lembar saham dengan harga Rp290.000.

Pengalihan 51,00% kepemilikan kepada Bank Mandiri ini telah disahkan dalam RUPS-LB MTFsebagaimana tertuang dalam Berita Acara RUPS-LB No. 8 tanggal 6 Februari 2009 dan telahdicatatkan dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak AsasiManusia sebagaimana ditegaskan melalui Surat Departemen Hukum dan Hak Asasi ManusiaNomor AHU-AH.01.10-01575 tertanggal 11 Maret 2009.

Akuisisi ini juga telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank IndonesiaNo. 11/3/DPB1/TPB1-1 tertanggal 8 Januari 2009.

Page 332: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/8

1. UMUM (lanjutan)

g. Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi (lanjutan)

PT Mandiri Tunas Finance (lanjutan)

Perubahan nama TFS menjadi MTF dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2009, sesuai AktaPernyataan Keputusan Rapat PT Tunas Financindo Sarana No. 181 tanggal 26 Juni 2009 yangditandatangani oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi. Anggaran dasar tersebut telahdisahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam SuratKeputusan No. AHU-4056.AH.01.02.TH.09 pada tanggal 26 Agustus 2009.

Goodwill yang timbul dari akuisisi MTF sebesar Rp156.807 diamortisasi dengan menggunakanmetode garis lurus selama 5 tahun dengan pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis atasgoodwill tersebut. Beban amortisasi goodwill sampai dengan 31 Desember 2009 adalah sebesarRp28.748 dan telah dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian periode 2009.

h. Struktur dan Manajemen

Kantor pusat Bank Mandiri berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38 JakartaSelatan, Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 struktur kantor dalam danluar negeri Bank Mandiri adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Kantor wilayah dalam negeri 12 10 10Cabang dalam negeri:

Kantor AreaKantor CommunityKantor BranchCash Outlet

6211585662

59118359491

5899341458

1.095 1.027 956

Cabang luar negeri 4 4 4Kantor Perwakilan 1 1 1

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank Mandiri memiliki cabang-cabang luarnegeri yang berlokasi di Cayman Island, Singapura, Hong Kong dan Timor Leste serta KantorPerwakilan (Representative Office) di Shanghai - Republik Rakyat Cina.

Efektif tanggal 9 Januari 2007, untuk mendukung pencapaian aspirasi Bank Mandiri menjadiDominant Multi-Specialist Bank, Bank Mandiri mengubah struktur organisasinya menjadiStrategic Business Units (SBU). Secara garis besar, SBU dimaksud terdiri dari tiga kelompokbesar, yaitu:1. Business Units, berfungsi sebagai motor utama pengembangan bisnis Bank yang terdiri dari

6 (enam) Direktorat yaitu Corporate Banking, Commercial Banking, Consumer Finance,Micro & Retail Banking, Treasury & International Banking dan Special Asset Management;

2. Corporate Center, berfungsi untuk menangani hal-hal strategis korporasi serta dukungankebijakan perseroan yang terdiri dari 3 (tiga) Direktorat yaitu Risk Management, Compliance& Human Capital dan Finance & Strategy;

3. Shared Service berupa supporting unit yang mendukung operasional Bank secarakeseluruhan yang ditangani oleh Direktorat Technology & Operations.

Page 333: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/9

1. UMUM (lanjutan)

h. Struktur dan Manajemen (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, susunan Dewan Komisaris dan Direksi BankMandiri adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007Dewan KomisarisKomisaris Utama merangkap

Komisaris Independen : Edwin Gerungan Edwin Gerungan Edwin GerunganWakil Komisaris Utama : Muchayat Muchayat MuchayatKomisaris : Mahmuddin Yasin Mahmuddin Yasin*) Richard Claproth**)Komisaris Independen : Soedarjono Soedarjono SoedarjonoKomisaris Independen : Pradjoto Pradjoto PradjotoKomisaris Independen : Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo Gunarni SoeworoKomisaris Independen : - - Yap Tjay Soen***)

*) Sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008**) Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008***) Sampai tanggal pengunduran diri efektif tanggal 15 Mei 2008. Adapun pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya

(acquit et de charge) selama yang bersangkutan menjabat pada periode 1 Januari 2008 sampai dengan 15 Mei 2008 telah diputuskanpada RUPS Tahunan tanggal 4 Mei 2009.

2009 2008 2007DireksiDirektur Utama : Agus Martowardojo Agus Martowardojo Agus MartowardojoWakil Direktur Utama : I Wayan Agus Mertayasa I Wayan Agus Mertayasa I Wayan Agus MertayasaDirektur : Zulkifli Zaini Zulkifli Zaini Omar Sjawaldy Anwar***)Direktur : Sasmita Sasmita Zulkifli ZainiDirektur : Abdul Rachman Abdul Rachman Abdul RachmanDirektur : Sentot A. Sentausa Sentot A. Sentausa SasmitaDirektur : Bambang Setiawan Bambang Setiawan**) Sentot A. SentausaDirektur : Riswinandi Riswinandi Bambang Setiawan**)Direktur : Thomas Arifin Thomas Arifin RiswinandiDirektur : Budi Gunadi Sadikin Budi Gunadi Sadikin Thomas ArifinDirektur : Ogi Prastomiyono Ogi Prastomiyono*) Budi Gunadi Sadikin

*) Menjabat sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008. Menjadi Direktur Kepatuhan terhitung mulai tanggal 17 Desember2008 (berdasarkan Surat Gubernur Bank Indonesia Nomor 10/188/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 12 Desember 2008 perihal Keputusanatas Pengangkatan Direktur Kepatuhan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.)

**) Sebagai Direktur Kepatuhan sampai dengan tanggal 17 Desember 2008***) Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Komite Audit Bank Mandiri terdiri dari:

2009 2008 2007

Ketua : Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo Gunarni SoeworoAnggota : Soedarjono Soedarjono SoedarjonoAnggota : Zulkifli Djaelani Zulkifli Djaelani Yap Tjay Soen*)Anggota : Imam Sukarno Imam Sukarno Zulkifli DjaelaniAnggota : - - Imam Sukarno

*) Sampai tanggal pengunduran diri efektif tanggal 15 Mei 2008. Adapun pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya(acquit et de charge) selama yang bersangkutan menjabat pada periode 1 Januari 2008 sampai dengan 15 Mei 2008 telah diputuskanpada RUPS Tahunan tanggal 4 Mei 2009.

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Komite Pemantau Risiko Bank Mandiri terdiridari:

2009 2008 2007

Ketua : Soedarjono Soedarjono SoedarjonoAnggota : Edwin Gerungan Edwin Gerungan Edwin GerunganAnggota : Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo Gunarni SoeworoAnggota : Tama Widjaja Tama Widjaja Tama WidjajaSekretaris (ex-officio) : Pardi Sudradjat Pardi Sudradjat Pardi Sudradjat

Page 334: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/10

1. UMUM (lanjutan)

h. Struktur dan Manajemen (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Komite Remunerasi dan Nominasi BankMandiri terdiri dari:

2009 2008 2007

Ketua : Edwin Gerungan Edwin Gerungan Edwin GerunganAnggota : Muchayat Muchayat MuchayatAnggota : Soedarjono Soedarjono SoedarjonoAnggota : Pradjoto Pradjoto Richard Claproth**)Anggota : Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo Gunarni SoeworoAnggota : Mahmuddin Yasin Mahmuddin Yasin*) Yap Tjay Soen***)Anggota : - - PradjotoSekretaris (ex-officio) : Kresno Sediarsi Kresno Sediarsi Kresno Sediarsi

*) Sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008**) Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008***) Sampai tanggal pengunduran diri efektif tanggal 15 Mei 2008. Adapun pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya

(acquit et de charge) selama yang bersangkutan menjabat pada periode 1 Januari 2008 sampai dengan 15 Mei 2008 telah diputuskanpada RUPS Tahunan tanggal 4 Mei 2009.

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Komite Good Corporate Governance BankMandiri terdiri dari:

2009 2008 2007

Ketua : Muchayat Muchayat MuchayatAnggota : Gunarni Soeworo Gunarni Soeworo Richard Claproth***)Anggota : Mahmuddin Yasin Mahmuddin Yasin**) Yap Tjay Soen****)Anggota : - Anwar Isham*) Anwar IshamSekretaris (ex - officio) : Mustaslimah Mustaslimah Mustaslimah

*) Mengundurkan diri pada tanggal 1 Januari 2009**) Sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008***) Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008****) Sampai tanggal pengunduran diri efektif tanggal 15 Mei 2008. Adapun pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya

(acquit et de charge) selama yang bersangkutan menjabat pada periode 1 Januari 2008 sampai dengan 15 Mei 2008 telah diputuskanpada RUPS Tahunan tanggal 4 Mei 2009.

Jumlah karyawan Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah 22.909 orang, 22.408 orang dan 21.631 orang (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Direksi bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan AnakPerusahaan yang telah diselesaikan pada tanggal 22 Februari 2010.

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasianBank dan Anak Perusahaan adalah seperti dijabarkan di bawah ini:

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umumdi Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, ketentuan Bank Indonesia, Peraturan BadanPengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK) No. VIII.G.7 tentang“Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam lampiran Keputusan KetuaBapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan LaporanKeuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan GasBumi, dan Perbankan”.

Page 335: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan berdasarkan harga perolehan, kecuali untukEfek-efek dan Obligasi Pemerintah yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan tersediauntuk dijual, tagihan dan kewajiban derivatif yang dicatat berdasarkan nilai wajar, penyertaansaham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas dan tanah, bangunan sertaperalatan tertentu yang telah direvaluasi. Laporan keuangan konsolidasian disusunberdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali pengakuan bunga atas kredit yang diberikandan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai non performing dan laporan arus kas.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yangdimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasidan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas konsolidasian, yang termasuk kas dansetara kas adalah kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.

Laporan keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang Perbankan Syariah disusunberdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101, “Penyajian LaporanKeuangan Syariah”, PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 104, “AkuntansiIstishna”, PSAK No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106, “Akuntansi Musyarakah”,Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) dan prinsip-prinsip akuntansi yangberlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansidan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan BAPEPAM-LK.

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yangberlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:

� nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajibankontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian;

� jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dantindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkanmenjadi jutaan Rupiah yang terdekat.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank Mandiri dan AnakPerusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Mandiri. Suatupengendalian atas suatu Anak Perusahaan lain dianggap ada bilamana Bank Mandirimenguasai lebih dari lima puluh persen (50,00%) hak suara pada Anak Perusahaan, atauBank Mandiri dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan, ataumempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota Direksi diAnak Perusahaan. Pada laporan keuangan konsolidasian Bank Mandiri, semua saldo dantransaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Hak minoritasatas laba bersih Anak Perusahaan disajikan sebagai pengurang dari laba bersih konsolidasianuntuk mendapatkan jumlah laba yang menjadi hak Bank. Hak minoritas dalam aset bersihdisajikan tersendiri dalam neraca konsolidasian diantara ekuitas dan kewajiban.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yangsama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Kebijakan akuntansiyang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten olehAnak Perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain.

Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh atau berakhir dalam tahun berjalan, hasil usahaentitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal pengendaliandimulai atau sampai dengan tanggal pengendalian berakhir.

Page 336: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Anak Perusahaan dan kantor cabang luar negeri

Bank Mandiri menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam mata uang Rupiah. Untuk tujuankonsolidasian, laporan keuangan dalam mata uang asing milik cabang dan Anak Perusahaanluar negeri Bank Mandiri dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagaiberikut:

(1) Aset dan kewajiban, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs spot Reuters padatanggal neraca.

(2) Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlakupada bulan terjadinya transaksi.

(3) Akun ekuitas - menggunakan kurs historis pada tanggal transaksi.(4) Laporan arus kas menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal neraca, kecuali akun-

akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsur-unsur ekuitasmenggunakan kurs historis.

Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai“Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” pada kelompokEkuitas dalam neraca konsolidasian.

Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

Transaksi yang melibatkan mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinyatransaksi. Pada tanggal neraca, semua aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asingdijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul16.00 WIB untuk tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Keuntungan atau kerugian yangtimbul dibebankan pada laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagaiberikut (Rupiah penuh):

2009 2008 2007

1 Pound Sterling Inggris 15.164,94 15.755,42 18.760,641 Euro 13.542,43 15.356,48 13.821,801 Dolar Amerika Serikat 9.395,00 10.900,00 9.393,00100 Yen Jepang 10.219,00 12.065,00 8.384,00

d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Bank Mandiri dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak - pihak yangmempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang“Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” dan sesuai denganPeraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang BatasMaksimum Pemberian Kredit Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan PBINo. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 yang didefinisikan antara lain:

I. perusahaan di bawah pengendalian Bank dan Anak Perusahaan;II. perusahaan asosiasi;III. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang

signifikan;IV. perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam Catatan III di atas; danV. karyawan kunci dan anggota keluarganya.

Page 337: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (lanjutan)

Semua transaksi penting dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yangdilakukan atau tidak dilakukan dengan syarat normal, sebagaimana dilakukan dengan pihakyang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada Catatan 48. Transaksiantara Bank Mandiri dengan Badan Usaha Milik Negara dan perusahaan-perusahaan yangdimiliki/dikendalikan oleh Pemerintah, termasuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional(BPPN), Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah (UP3) (institusi yang menggantikan BPPN)dan Lembaga Penjamin Simpanan (institusi baru yang menggantikan UP3) tidak diperlakukansebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

e. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.

Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan penghapusansedangkan giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro.

f. Giro Wajib Minimum

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/19/PBI/2008 tanggal 15 Oktober 2008tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan ValutaAsing, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008,Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah ditetapkan sebesar 7,50% dari Dana Pihak Ketiga(DPK) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder, dan GWM dalammata uang asing ditetapkan sebesar 1,00% dari DPK dalam mata uang asing. GWM Utamadalam Rupiah ditetapkan sebesar 5,00% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku padatanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,50% dariDPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009.

Pada tanggal 6 September 2005, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 7/29/PBI/2005tentang perubahan atas peraturan Bank Indonesia No. 6/15/PBI/2004 tentang Giro WajibMinimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan iniberlaku efektif 8 September 2005. Berdasarkan peraturan tersebut, diatur tambahan GiroWajib Minimum dalam Rupiah untuk Bank yang memiliki rasio pinjaman terhadap dana pihakketiga sebesar 50,00% - 60,00% wajib memelihara tambahan giro wajib minimum 3,00% daridana pihak ketiga dalam Rupiah dan Bank yang memiliki dana pihak ketiga lebih dariRp50.000.000 wajib memelihara tambahan rasio Giro Wajib Minimum 3,00% dari dana pihakketiga dalam Rupiah sehingga rasio Giro Wajib Minimum yang harus dipelihara oleh Bankadalah sebesar 11,00% untuk Giro Wajib Minimum dalam mata uang Rupiah dan sebesar3,00% dalam mata uang asing.

g. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentukFasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), FASBI Syariah, call money, penempatan “fixedterm”, deposito berjangka dan lain - lain.

Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangipendapatan bunga diterima dimuka. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldonyadikurangi dengan penyisihan penghapusan.

Page 338: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Efek-efek

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang sepertiSertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), SuratPerbendaharaan Negara (SPN), Negotiable Certificates of Deposits, medium-term notes,floating rate notes, promissory notes, Treasury Bills yang diterbitkan oleh Pemerintah NegaraLain dan Pemerintah Republik Indonesia, obligasi wajib konversi, wesel ekspor, efek-efek yangdiperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana, serta efek-efek yang diperdagangkandi bursa efek seperti saham dan obligasi, termasuk obligasi Syariah perusahaan.

Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aset bersih darireksadana pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan padatanggal neraca dibebankan pada laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

Penilaian efek-efek didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut:

(1) Efek-efek untuk diperdagangkan disajikan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugianyang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui pada laporan labarugi konsolidasian tahun berjalan. Pada saat efek-efek untuk diperdagangkan dijual,selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat pada akhir tahun diakuisebagai keuntungan atau kerugian dari penjualan yang direalisasi.

(2) Efek-efek yang tersedia untuk dijual disajikan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugianyang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugikonsolidasian tahun berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas.Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi pada saat realisasi.

(3) Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai perolehan yang disesuaikandengan diskonto atau premium yang belum diamortisasi.

Untuk efek-efek yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajartersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga pasar yang terjadi di bursa efekpada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca. Untuk efek-efek yang tidak mempunyaiharga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajarinstrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkanterhadap aset bersih efek-efek tersebut. Penurunan nilai wajar permanen atas efek-efek untukdimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laba rugi konsolidasiantahun berjalan.

Transaksi pembelian dan penjualan efek-efek baik untuk nasabah maupun untuk Bank diakuidalam laporan keuangan konsolidasian pada saat tanggal transaksi efek (trade date).

Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi tersedia untuk dijualdicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetapdilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode suku bunga efektifselama sisa umur efek tersebut.

Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi diperdagangkandicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dibebankanke laporan laba rugi konsolidasian pada tanggal pemindahan.

Efek-efek disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi penyisihan penghapusan danpremium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.

Efek-efek tidak diakui lagi (derecognised) dari neraca konsolidasian ketika Bank telahmentransfer semua risiko dan imbalan dari efek-efek tersebut secara signifikan.

Page 339: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

i. Obligasi Pemerintah

Obligasi Pemerintah adalah surat hutang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.Obligasi Pemerintah terdiri dari Obligasi Pemerintah yang diperoleh dalam rangka programrekapitalisasi dan Obligasi Pemerintah yang dibeli dari pasar. Obligasi Pemerintah dicatatberdasarkan klasifikasi dari obligasi tersebut, dimana perlakuan akuntansinya adalah samadengan perlakuan akuntansi untuk efek-efek seperti dijelaskan pada Catatan 2h.

Untuk Obligasi Pemerintah yang aktif diperdagangkan di pasar keuangan, nilai wajar umumnyadihitung dengan mengacu kepada nilai pasar dari Bloomberg, atau harga yang diberikan olehbroker (quoted price) pada tanggal pelaporan neraca. Untuk Obligasi Pemerintah yang tidakmemiliki nilai pasar, estimasi nilai wajar ditentukan dengan menggunakan pendekatan next re-pricing method dengan menggunakan faktor deflator.

Obligasi Pemerintah tidak diakui lagi (derecognised) dari neraca konsolidasian ketika Banktelah mentransfer semua risiko dan imbalan dari obligasi tersebut secara signifikan.

j. Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan

Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan adalah tagihan sebagai akibat dari perjanjianpemberian fasilitas perdagangan kepada debitur yang akan ditagih pada saat jatuh tempo,dinyatakan sebesar saldo dikurangi dengan penyisihan penghapusan.

k. Efek-efek yang Dibeli/Dijual dengan Janji Dijual/Dibeli Kembali

Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali disajikan sebagai aset dalam neracakonsolidasian sebesar harga penjualan kembali dikurangi dengan pendapatan bunga yangbelum diamortisasi dan penyisihan penghapusan. Selisih antara harga beli dan harga jualkembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (belum diamortisasi), dandiakui sebagai pendapatan selama periode sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijualkembali.

Efek-efek yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali disajikan sebagai kewajiban dalamneraca konsolidasian sebesar harga pembelian kembali, dikurangi dengan bunga dibayardimuka yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukansebagai biaya dibayar dimuka dan diakui sebagai beban selama jangka waktu sejak efek-efektersebut dijual hingga dibeli kembali.

l. Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif

Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan danperdagangan) dicatat dalam neraca konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajartersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters padatanggal laporan atau metode diskonto arus kas.

Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif,setelah dikurangi penyisihan penghapusan. Kewajiban derivatif disajikan sebesar kerugianyang belum direalisasi dari kontrak derivatif.

Page 340: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

l. Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif (lanjutan)

Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangankonsolidasian berdasarkan tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilaiwajar, (2) lindung nilai atas arus kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatanoperasi luar negeri dan (4) instrumen perdagangan, sebagai berikut:

1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syaratsebagai instrumen lindung nilai atas nilai wajar dan keuntungan atau kerugian atasperubahan nilai wajar aset dan kewajiban yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugiyang dapat saling hapus dalam tahun akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadimenunjukkan terjadinya ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagailaba atau rugi konsolidasian tahun berjalan.

2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagailindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya padabagian ekuitas secara terpisah. Bagian yang tidak efektif dari lindung nilai dilaporkansebagai laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan.

3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atasinvestasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai pendapatankomprehensif lainnya sebagai bagian dari komponen ekuitas, sepanjang transaksi tersebutdianggap efektif sebagai transaksi lindung nilai.

4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumenlindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumenlindung nilai) diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian pada tahun berjalan.

m. Kredit yang Diberikan

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengankas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yangmewajibkan debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu,dan tagihan yang berasal dari transaksi perdagangan yang telah jatuh tempo yang belumdiselesaikan dalam waktu 15 hari.

Saldo kredit yang diberikan disajikan sebesar nilai pokok dikurangi penyisihan penghapusan.

Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama sertapenerusan dinyatakan sebesar saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggungoleh Bank Mandiri dan Anak Perusahaan.

Di dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan oleh Bank Syariah Mandiri, AnakPerusahaan, berupa pembiayaan syariah yaitu penyediaan dana atau tagihan/piutang yangdapat dipersamakan dengan kas berupa:

a) transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah danmusyarakahb) transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarahmuntahiyah bittamlik

c) transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah dan istishnad) transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh dane) transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasaberdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah Mandiri dan pihak lain yangmewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan danatersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujroh, tanpa imbalan atau bagi hasil.

Page 341: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

m. Kredit yang Diberikan (lanjutan)

Penjelasan secara ringkas dari masing-masing jenis pembiayaan tersebut adalah sebagaiberikut:

Mudharabah adalah penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengeloladana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan menggunakan metodebagi untung (profit sharing) atau metode bagi pendapatan (net revenue sharing) antara keduabelah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

Musyarakah adalah penanaman dana dari para pemilik dana/modal untuk mencampurkandana/modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkannisbah yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung semua pemilikdana/modal berdasarkan bagian dana/modal masing-masing.

Ijarah adalah sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa antara pemilik obyek sewatermasuk kepemilikan hak pakai atas obyek sewa dengan penyewa untuk mendapatkanimbalan atas obyek sewa yang disewakan. Ijarah muntahiyah bittamlik adalah sewa menyewaantara pemilik obyek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yangdisewakan dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa baik dengan jual beli ataupemberian (hibah) pada saat tertentu sesuai akad sewa.

Murabahah adalah pembiayaan dalam bentuk transaksi jual beli barang sebesar harga pokokbarang ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Piutang murabahah dinyatakansebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan ”marjin yang ditangguhkan” yang dapatdirealisasikan. Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yakni saldo piutang dikurangipenyisihan kerugian.

Istishna adalah pembiayaan dalam bentuk transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesananpembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati denganpembayaran sesuai dengan kesepakatan.

Qardh adalah pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak meminjammengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.

Kredit yang dibeli dari BPPN

Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal27 September 2002 tentang “Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bankdari BPPN” yang berlaku untuk semua pembelian kredit dari BPPN sejak 1 Januari 2002.

Selisih antara pokok kredit dan harga pembelian diakui sebagai pendapatan yangditangguhkan jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan sebagai penyisihanpenghapusan jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur. Koreksi ataspendapatan yang ditangguhkan dan penyisihan penghapusan hanya dapat dilakukan apabilaBank telah menerima pembayaran sebesar harga beli.

Pendapatan dari kredit yang dibeli dari BPPN diakui secara tunai. Jika Bank membuatperjanjian kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur diakui sebagaipengurang pokok kredit dan/atau pendapatan bunga sesuai dengan persyaratan yang diaturdalam perjanjian kredit baru. Jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur,penerimaan pembayaran dari debitur harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokokkredit. Kelebihan penerimaan pembayaran dari saldo pokok kredit diakui sebagai pendapatanbunga.

Page 342: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

m. Kredit yang Diberikan (lanjutan)

Kredit yang dibeli dari BPPN (lanjutan)

Bank Indonesia memperbolehkan Bank untuk mengklasifikasikan semua kredit yang dibeli dariBPPN dalam kategori lancar selama 1 (satu) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Setelahitu, kredit tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan peraturan Bank Indonesia mengenaiklasifikasi kredit.

Bank Indonesia mengharuskan Bank untuk dapat menerima pembayaran kredit sebesar hargabeli dalam waktu maksimum 5 (lima) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Saldo kredit yangbelum dilunasi setelah 5 (lima) tahun harus dihapusbukukan oleh Bank. Berdasarkan surat dariBank Indonesia No. 9/58/DPNP/IDPnP tanggal 16 Februari 2007, Bank Mandiri dapatmeneruskan pengelolaan kredit eks BPPN yang melewati jangka waktu 5 tahun setelahpembelian, sepanjang kredit tersebut pada saat mencapai jangka waktu 5 tahun tergolonglancar, baik berdasarkan faktor prospek usaha, kinerja, maupun kemampuan membayardebitur sebagaimana diatur dalam PBI Kualitas Aktiva yang berlaku.

Restrukturisasi Kredit yang Diberikan

Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi sahamatau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.

Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratankredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telahditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkansebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatatsebelum restrukturisasi.

Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atauinstrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui apabila nilai wajarpenyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untukmenjualnya adalah lebih kecil dari nilai buku kredit yang diberikan.

Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang barudalam rangka restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (deferredinterest income) dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secaraproporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saatpembayaran kredit diterima. Kerugian restrukturisasi disajikan sebagai bagian dari penyisihanpenghapusan.

n. Piutang Pembiayaan Konsumen

Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagianpembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung pemberi pembiayaan bersama sesuaidengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakuidan penyisihan penghapusan.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlahkeseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokokpembiayaan konsumen, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrakpembiayaan konsumen berdasarkan tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutangpembiayaan konsumen.

Page 343: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

n. Piutang Pembiayaan Konsumen (lanjutan)

Pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen diakui dalam laporan laba rugikonsolidasian pada saat perjanjian pembiayaan ditandatangani.

Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagaipembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalamlaporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.

o. Pembiayaan Bersama

Pembiayaan bersama terdiri atas pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (withoutrecourse) dan pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse). Piutangpembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana masing-masing pihakmenanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di neracakonsolidasian secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yangterkait dengan pembiayaan bersama (without recourse) disajikan secara bersih di laporan labarugi konsolidasian. Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana Anak Perusahaan menanggung risiko kredit (with recourse) disajikan di neracakonsolidasian secara bruto. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkaitdengan pembiayaan bersamawith recourse tersebut disajikan secara bruto di laporan laba rugikonsolidasian.

Dalam pembiayaan bersama without recourse, Anak Perusahaan berhak menentukan tingkatbunga yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjiandengan pemberi pembiayaan bersama yaitu Bank. Selisihnya merupakan pendapatan dandisajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen”.

p. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi

Tagihan dan kewajiban akseptasi disajikan sebesar nilai atas letters of credit atau sebesar nilairealisasi letters of credit yang telah diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikanbersih setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan.

q. Penyertaan Saham

Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik sertapenyertaan sementara pada perusahaan debitur yang timbul akibat konversi kredit yangdiberikan.

Penyertaan saham di perusahaan asosiasi dengan persentase kepemilikan 20,00% sampaidengan 50,00% dicatat dengan metode ekuitas yaitu penyertaan dicatat sebesar biayaperolehan disesuaikan dengan bagian Bank atas ekuitas perusahaan asosiasi dan dikurangidengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan, dikurangi penyisihan penghapusan.

Penyertaan sementara pada perusahaan debitur hasil dari konversi kredit yang diberikanmenjadi saham dicatat dengan metode biaya, tanpa memperhatikan persentase kepemilikan,dikurangi penyisihan penghapusan.

Penyertaan saham lainnya dicatat dengan metode biaya yaitu sebesar biaya perolehandikurangi dengan penyisihan penghapusan.

Perubahan nilai investasi pada Anak Perusahaan yang disebabkan terjadinya perubahan nilaiekuitas Anak Perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dengan AnakPerusahaan, diakui sebagai bagian dari ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Perubahan EkuitasAnak Perusahaan”. Akun ini akan diperhitungkan di dalam penentuan laba atau rugi Bank padasaat pelepasan investasi tersebut (Catatan 32e).

Page 344: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

q. Penyertaan Saham (lanjutan)

Goodwill diakui apabila terdapat selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Bank atas nilaiwajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal transaksi pertukaran. Goodwilldisajikan sebagai aset lain-lain dan diamortisasi sebagai beban selama masa manfaatnyadengan menggunakan metode garis lurus, kecuali terdapat metode lain yang dianggap lebihtepat pada keadaan tertentu. Periode amortisasi goodwill adalah lima tahun, namun periodeamortisasi yang lebih panjang (maksimum 20 tahun) dapat digunakan apabila terdapat dasaryang tepat.

r. Penyisihan Penghapusan Aset Produktif dan Non-Produktif

Aset produktif terdiri atas giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada BankIndonesia dan bank lain, efek-efek, Obligasi Pemerintah, tagihan lainnya - transaksiperdagangan, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yangdiberikan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan akseptasi, penyertaan saham dankomitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit, serta aset produktif yang berasal darikegiatan syariah.

Komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit terdiri atas letters of credit yang tidakdapat dibatalkan yang masih berjalan, letters of credit yang diterbitkan dengan programpenjaminan Bank Indonesia, garansi yang diterbitkan dalam bentuk standby letters of credit,bank garansi dan risk sharing.

Aset non-produktif adalah aset Bank dan Anak Perusahaan yang memiliki potensi kerugian,antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantordan suspense account.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank Mandiri dan Anak Perusahaanmengklasifikasikan aset produktif ke dalam satu dari lima kategori dan aset non-produktif kedalam satu dari empat kategori. Aset produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikansebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus”, sedangkan aset produktif bermasalah (non-performing) diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan“Macet”. Kategori untuk aset non-produktif terdiri dari “Lancar”, “Kurang Lancar”, “Diragukan”dan “Macet”. Efek-efek diklasifikasikan sebagai “Lancar”, “Kurang Lancar” dan “Macet”.

Mandiri Tunas Finance, anak perusahaan, menetapkan penyisihan piutang ragu-raguberdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang yang persentase kerugiannyaditentukan berdasarkan kerugian historis atau ketika terdapat bukti obyektif bahwa saldopiutang kemungkinan tidak dapat tertagih. Piutang ragu-ragu akan dihapusbukukan setelahmenunggak lebih dari 180 hari atau pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat tertagih.Penerimaan dari piutang yang telah dihapus bukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain padasaat terjadinya.

Pengklasifikasian aset produktif dan jumlah minimum penyisihan penghapusan atas aset sertakomitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan Peraturan BankIndonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas AktivaBank Umum sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29Januari 2009. Dalam penerapan PBI No. 7/2/PBI/2005 tersebut, Bank melakukan klasifikasiaset produktif berdasarkan evaluasi atas kinerja debitur, prospek usaha dan kemampuanmembayar kepada Bank.

Untuk Bank Syariah, pengklasifikasian aset produktif dilakukan berdasarkan Peraturan BankIndonesia (PBI) No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Penilaian Kualitas AktivaBank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, sebagaimanadalam pasal-pasal tertentu telah diubah dengan PBI No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007.

Page 345: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

r. Penyisihan Penghapusan Aset Produktif dan Non-Produktif (lanjutan)

Pembentukan penyisihan minimum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalahsebagai berikut:

Persentase minimum penyisihan kerugianLancar 1%Dalam perhatian khusus 5%Kurang lancar 15%Diragukan 50%Macet 100%

Persentase di atas berlaku untuk saldo aset produktif dan komitmen & kontinjensi, dikuranginilai agunan, kecuali untuk aset produktif dan komitmen & kontinjensi yang dikategorikansebagai lancar, dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo aset produktif dankomitmen dan kontinjensi yang bersangkutan.

Untuk aset produktif dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Hutang Pemerintah(Obligasi Pemerintah) dan bagian aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai berupagiro, deposito, tabungan, setoran jaminan, emas, Sertifikat Bank Indonesia atau Surat UtangNegara, Jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku, standby letter of credit dari prime bank yang diterbitkan sesuai dengan UniformCustoms and Practice for Documentary Credits, International Chamber of CommercePublication No. 600 (UCP 600 ) dan International Standard Banking Practice (ISBP), tidak perludibentuk penyisihan.

Untuk efek-efek, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”, penyisihan minimum yangwajib dibentuk adalah sebagai berikut:

Persentase minimum penyisihan kerugianLancar 1%Kurang lancar 15%Macet 50%

Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit disajikansebagai kewajiban pada neraca konsolidasian.

Saldo aset produktif dengan kualitas macet dihapusbukukan pada saat manajemen BankMandiri dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa aset produktif tersebut tidak dapat tertagih.Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahanpenyisihan penghapusan selama tahun berjalan. Jika terdapat kelebihan dari penerimaanpokok, kelebihannya diakui sebagai pendapatan bunga.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang“Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”, sejak 20 Januari 2006, Bank juga wajib melakukanpembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non-produktif seperti agunan yangdiambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense accounts.

Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan yang diambil alih dan properti terbengkalaiditetapkan sebagai berikut:

Batas WaktuLancar Sampai dengan 1 tahunKurang lancar Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahunDiragukan Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahunMacet Lebih dari 5 tahun

Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense accounts ditetapkan sebagai berikut:Batas Waktu

Lancar Sampai dengan 180 hariMacet Lebih dari 180 hari

Page 346: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

s. Aset Tetap dan Aset Sewa Guna Usaha

i. Aset Tetap

Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (kecualiaset tetap tertentu yang telah dinilai kembali pada tahun 1979, 1987 dan 2003 berdasarkanperaturan pemerintah) dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidakdisusutkan). Selisih nilai revaluasi aset tetap disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalamneraca konsolidasian.

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Bank Mandiri menerapkan PSAK No. 16 (revisi 2007), “AsetTetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aset Tetap dan Aset Lain-lain” danPSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Bank Mandiri dan Anak Perusahaan memilihmodel biaya, dan seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki padasaat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dariekuitas dalam neraca konsolidasian telah direklasifikasi ke saldo laba konsolidasian padatahun 2008 (Catatan 32c).

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasipenyusutan dan penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantianbagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan aset tetap.Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui kedalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jikamemenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidakmemenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saatterjadinya.

Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selamaumur manfaat ekonomis aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:

Tahun

Bangunan 20Perlengkapan, peralatan kantor, perangkat lunak/komputer dan kendaraan bermotor 4-5

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidakada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (dihitung sebagaiperbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap)dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun berjalan aset tetap tersebutdihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat ekonomis dan metodepenyusutan dikaji ulang, dan jika tidak sesuai dengan keadaan akan disesuaikan secaraprospektif.

Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagaibagian dari aset tetap. Ketika aset dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan,akumulasi biaya perolehan direklasifikasikan ke akun aset tetap yang sebenarnya.

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya dan beban yang terjadisehubungan dengan perolehan hak atas tanah, antara lain, biaya perizinan, biaya surveidan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan haltersebut, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah.Biaya perolehan hak atas tanah yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai bagian dariakun “Aset Lain-lain” dalam neraca konsolidasian dan diamortisasi selama masa manfaathak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

Page 347: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

s. Aset Tetap dan Aset Sewa Guna Usaha

i. Aset Tetap (lanjutan)

Selain itu, PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak diamortisasi kecualimemenuhi kondisi-kondisi tertentu yang telah ditentukan.

PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan bahwa nilai tercatat aset tetapdikaji ulang setiap tanggal neraca untuk menilai apakah aset tetap tersebut nilai tercatatnyalebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aset tetaptersebut. Jika nilai tercatat aset tetap melebihi taksiran jumlah yang dapat diperolehkembali dari aset tetap tersebut, nilai tercatat aset tetap harus diturunkan menjadi nilai yangdapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut.

ii. Aset Sewa Guna Usaha

Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (revisi 2007), “Sewa”, menggantikan PSAKNo. 30 (1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (revisi 2007),penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yangmengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa danapakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjiantersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisiini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkaitdengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatusewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secarasubstantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Berdasarkan PSAK No. 30 (revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Bank dan AnakPerusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasian pada awal masasewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewaminimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antarabagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasankewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa,sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban.Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian. Aset sewa guna usaha(disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendekantara umur manfaat aset sewa guna usaha dan periode masa sewa, jika tidak adakepastian yang memadai bahwa Bank akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhirmasa sewa.

Dalam sewa operasi, Bank mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasargaris lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

t. Aset Lain-lain

Aset lain-lain antara lain terdiri dari pendapatan bunga, provisi dan komisi yang masih akanditerima, tagihan, uang muka pajak, biaya dibayar dimuka, agunan yang diambil alih, propertiterbengkalai, rekening antar kantor dan lain-lain.

Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank Mandiri dan AnakPerusahaan, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahansecara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang daripemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank Mandiri danAnak Perusahaan. AYDA merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alihsebagai bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan dan disajikan pada “Aset Lain-lain“.

Page 348: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

t. Aset Lain-lain (lanjutan)

Aset yang tidak digunakan (properti terbengkalai) adalah aset tetap dalam bentuk properti yangdimiliki Bank Mandiri dan Anak Perusahaan tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usahaoperasional Bank Mandiri dan Anak Perusahaan.

AYDA dan properti terbengkalai disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (netrealisable value). Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alihdikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual AYDA tersebut. Kelebihan saldo kredit yangdiberikan yang belum dilunasi oleh peminjam di atas nilai dari AYDA, dibebankan terhadappenyisihan penghapusan kredit yang diberikan. Selisih antara nilai bersih yang dapat direalisasidengan hasil penjualan AYDA diakui sebagai keuntungan atau kerugian tahun berjalan padasaat dijual.

Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan AYDA dan properti terbengkalaidibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan pada saat terjadinya. Bila terjadipenurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakuipenurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahunberjalan.

u. Kewajiban Segera

Kewajiban segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban, baik dari masyarakat maupun daribank lain. Kewajiban segera disajikan sebesar jumlah kewajiban Bank dan Anak Perusahaan.

v. Simpanan

Simpanan adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat kepada Bank dan AnakPerusahaan yang bergerak di bidang perbankan berdasarkan perjanjian penyimpanan dana.Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk lain yangdipersamakan dengan itu.

Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yangpenarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM),atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaranlainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melaluicounter dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMSBanking, Phone Banking dan Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati,tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setaralainnya. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan.

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukanpada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank. Depositoberjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegangdeposito berjangka dengan Bank.

Termasuk di dalam giro adalah giro dan tabungan wadiah. Giro wadiah dapat digunakansebagai instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro. Girowadiah serta tabungan wadiah mendapatkan bonus sesuai dengan kebijaksanaan Bank.Simpanan dalam bentuk giro wadiah dan tabungsan wadiah dinyatakan sebesar kewajibanBank.

Page 349: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

w. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luarnegeri, dalam bentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempomenurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Simpanan dari Bank laindinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain.

Di dalam simpanan dari bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah,investasi tidak terikat yang terdiri dari tabungan mudharabah, deposito berjangka mudharabah,dan Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank (SIMA). SIMA merupakan sertifikat investasiyang diterbitkan oleh BSM dengan sistem bagi hasil dan hanya diperdagangkan antar bank.Jangka waktu pembiayaan SIMA berkisar 1-6 bulan.

x. Efek-efek yang Diterbitkan

Efek-efek yang diterbitkan oleh Bank dan Anak Perusahaan termasuk floating rate notes,medium-term notes dan travelers’ cheques dicatat sebesar nilai nominal. Berdasarkanketentuan Bank Indonesia, simpanan dari bank lain dengan jangka waktu lebih dari 90 harijuga disajikan sebagai efek-efek yang diterbitkan. Premi atau diskonto yang timbul daripenerbitan floating rate notes dan medium-term notes diakui sebagai pendapatan/beban yangditangguhkan dan diamortisasi selama periode efek-efek tersebut.

y. Pinjaman yang Diterima

Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihaklain dengan kewajibanpembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.

z. Pinjaman Subordinasi

Pinjaman subordinasi dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belumdiamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan pinjaman subordinasi diakuisebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil penerbitan pinjaman subordinasi dandiamortisasi berdasarkan metode garis lurus sampai dengan tanggal jatuh tempo.

aa. Perpajakan

Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menerapkan metode kewajiban neraca (balance sheetliability method) untuk menentukan beban pajak penghasilan. Menurut metode kewajibanneraca, aset dan hutang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilaiaset dan kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar pengenaan pajak atas aset dankewajiban tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanyapengakuan manfaat pajak di masa datang yang belum digunakan apabila besar kemungkinanbahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secarasubstansial diberlakukan pada tahun dimana aset tersebut direalisasi atau kewajiban tersebutdiselesaikan. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkanoleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksiyang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabiladiajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan ataskeberatan dan/atau banding tersebut diterima.

Page 350: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

aa. Perpajakan (lanjutan)

Taksiran pajak penghasilan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dihitung untuk masing-masingperusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aset pajak kini (current tax assets) dan kewajibanpajak kini (current tax liabilities) untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskandalam laporan keuangan konsolidasian. Aset pajak tangguhan disajikan bersih setelahdikurangi dengan kewajiban pajak tangguhan di neraca konsolidasian.

ab. Pendapatan dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan bungayang berasal dari aset produktif bermasalah (non-performing) tidak diakui, kecuali pada saatpembayaran tunai diterima. Pada saat kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagainon-performing, pendapatan bunga yang telah diakui tapi belum diterima harus dibatalkansebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagaitagihan kontinjensi.

Seluruh penerimaan pembayaran yang berhubungan dengan kredit yang diberikan dengankolektibilitas diragukan dan macet, harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang terhadappokok kredit yang diberikan. Kelebihan penerimaan pembayaran atas pokok kredit yangdiberikan harus diakui sebagai pendapatan bunga.

Pendapatan bunga dari kredit yang direstrukturisasi hanya dapat diakui apabila telah diterimasecara tunai sebelum kualitas kredit menjadi lancar sebagaimana diatur di dalam PeraturanBank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas AktivaBank Umum, sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29Januari 2009.

Pendapatan bunga yang masih harus diterima atas aset non-performing Bank Mandiri danAnak Perusahaan dicatat sebagai tagihan kontinjensi dalam laporan Komitmen dan Kontinjensipada catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

Didalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban berdasarkan prinsipsyariah. Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib terdiri dari pendapatanatas jual beli dari transaksi murabahah, istishna, pendapatan dari sewa (ijarah) danpendapatan atas bagi hasil dari mudharabah, musyarakah dan pendapatan usaha utamalainnya.

Pengakuan keuntungan murabahah yang pembayarannya dilakukan secara angsuran atautangguh, dilakukan secara proporsional sesuai dengan praktik akuntansi perbankan yangberlaku umum (vide: Surat Bank Indonesia No.10/1260/DPbS tanggal 15 Oktober 2008 danSurat Bank Indonesia No.9/634/DPbS tanggal 20 April 2007).

Dalam kaitannya dengan tingkat risiko piutang murabahah, Anak Perusahaan menetapkankebijakan atas pengakuan keuntunganmurabahah sebagai berikut:1) Untuk murabahah dengan pembayaran tangguh satu tahun atau kurang tanpa dikaitkandengan risiko penagihan kas dari piutang (piutang tak tertagih) dan beban pengelolaanpiutang serta penagihannya, keuntungan diakui dengan menggunakan metode efektif(anuitas) sesuai jangka waktu.

2) Untuk murabahah dengan pembayaran tangguh lebih dari satu tahun dimana risikopenagihan kas dari piutang (piutang tak tertagih) dan/atau beban pengelolaan piutangtersebut relatif kecil, keuntungan diakui dengan menggunakan metode efektif (anuitas).

Anak Perusahaan menetapkan kebijakan tingkat risiko berdasarkan ketentuan internal.

Pendapatan istishna diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian ataumetode akad selesai.

Page 351: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

ab. Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan)

Pendapatan ijarah diakui selama masa akad secara proporsional.

Pendapatan usaha musyarakah yang menjadi hak mitra aktif diakui sebesar haknya sesuaidengan kesepakatan.

Pendapatan usaha mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbahyang disepakati, dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha.

Pendapatan pembiayaan konsumen Anak Perusahaan dinyatakan sebesar pendapatan bersihsetelah dikurangi dengan bagian pendapatan milik bank-bank lain sehubungan dengantransaksi-transaksi kerjasama penerusan pinjaman, kerjasama pembiayaan bersama danpengambilalihan piutang dan penunjukan selaku pengelola piutang.

ac. Pendapatan Provisi dan Komisi

Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan/atauyang mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metodegaris lurus sesuai dengan jangka waktunya. Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi sebelumjatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang belum diamortisasi, diakuipada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidakberkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saatterjadinya transaksi.

ad. Imbalan Kerja

Kewajiban Pensiun

Bank Mandiri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang pesertanya adalah pegawaiaktif Bank Mandiri sejak tanggal 1 Agustus 1999, serta program pensiun manfaat pasti yangberasal dari masing-masing dana pensiun Bank Peserta Penggabungan. Program ini didanaimelalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalamperhitungan aktuaria yang dilakukan secara berkala.

Kewajiban imbalan pensiun Bank Mandiri and Anak Perusahaan dihitung denganmembandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari Program Pensiun pada usiapensiun normal dengan manfaat yang akan diterima berdasarkan UU Ketenagakerjaan No.13/2003 setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil investasinya.Apabila manfaat pensiun lebih kecil dari pada manfaat menurut UU No. 13/2003, maka Bankdan Anak Perusahaan harus membayar kekurangan tersebut.

Program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti karena UUKetenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimum imbalanpensiun. Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlahimbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebihseperti usia, masa kerja atau kompensasi.

Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di neraca konsolidasian adalah nilai kinikewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aset program, sertadisesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui.Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metodeprojected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokanestimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasiperusahaan berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yangakan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempoimbalan yang bersangkutan.

Page 352: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

ad. Imbalan Kerja (lanjutan)

Kewajiban Pensiun (lanjutan)

Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkanpengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun.Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10,00% dari imbalan pasti atau10,00% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan padapendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.

Kewajiban Imbalan Pasca-Kerja Lainnya

Bank memberikan gaji masa bebas tugas yaitu imbalan kepada karyawan sebelum usia pensiunjabatan karyawan dimana karyawan dibebaskan dari tugas-tugas rutin dan tidak masuk kerja,tetapi memperoleh fasilitas kepegawaian yang ditentukan.

Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usiapensiun dan memenuhi masa kerja tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini dicadangkan sepanjangmasa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama denganmetodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti, namundisederhanakan. Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang berkualifikasi.

Pembagian Tantiem

Bank Mandiri mencatat tantiem dengan menggunakan basis akrual dan membebankannya padalaporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

ae. Opsi Saham

Bank Mandiri telah memberikan opsi saham kepada Direksi dan pegawai pimpinan berdasarkanposisi dan kriteria tertentu dalam Program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP).Jumlah biaya kompensasi saham dihitung pada tanggal diberikannya opsi saham denganmenggunakan nilai wajar dari opsi saham tersebut dan diakui sebagai bagian dari akun “BiayaGaji dan Tunjangan Pegawai” selama periode opsi saham berdasarkan program hak bertingkat(graded vesting). Akumulasi biaya kompensasi saham diakui sebagai Opsi Saham pada akunEkuitas.

Nilai wajar dari opsi saham tersebut ditentukan berdasarkan pada laporan hasil penilaianaktuaria independen dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes.

af. Laba per Saham

Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian akhir tahun berjalandengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor selama tahun berjalan.

Laba per saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadapjumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua opsisaham dilaksanakan pada saat penerbitan (Catatan 32a dan 33).

Page 353: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

af. Laba per Saham (lanjutan)

Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan dalam menghitung laba persaham dilusian pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah20.961.252.565 lembar saham, 20.929.439.763 lembar saham dan 20.863.423.441 lembarsaham.

2009 2008 2007

Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham - Dasar 20.939.650.256 20.874.991.622 20.717.958.049Penyesuaian atas efek berpotensi saham biasa:MSOP - Tahap I - 4.225.205 17.423.024MSOP - Tahap II 1.673.871 784.387 1.428.752MSOP - Tahap III 19.928.438 49.438.549 126.613.616

Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham - Dilusian 20.961.252.565 20.929.439.763 20.863.423.441

ag. Informasi Segmen

Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmenusaha (segmen primer) dan daerah geografis (segmen sekunder). Segmen usaha adalahkomponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupunkelompok jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda denganrisiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Bank dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalammenghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risikodan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi padalingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Segmen primer dibagi ke dalam segmen-segmen usaha berikut: perbankan, Bank Syariah,sekuritas, pembiayaan, jasa pengiriman uang dan lain-lain, sedangkan segmen sekunder dibagike dalam Indonesia, Asia (Singapura, Malaysia, Hong Kong dan Timor Leste), Eropa Barat(Inggris) dan Cayman Island.

3. GIRO PADA BANK INDONESIA

2009 2008 2007

Rupiah 15.342.428 12.770.724 26.829.332Dolar Amerika Serikat 713.443 583.565 1.331.727

16.055.871 13.354.289 28.161.059

Pada tanggal 31 Desember 2009, Giro Wajib Minimum (GWM) Bank telah sesuai dengan PBI No.7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 yang telah diubah dengan PBI No. 10/19/PBI/2008 tanggal14 Oktober 2008, selanjutnya diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada BI dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utamadan GWM Sekunder masing-masing sebesar 5,00% dan 2,50% (2008: 5,00% dan 0,00% dan 2007:11,00% dan 0,00%) dan valuta asing sebesar 1,00% (2008: 1,00% dan 2007: 3,00%).

GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldoRekening Giro pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yangwajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN) dan/atau kelebihan saldoRekening Giro Rupiah Bank dari GWM Utama yang dipelihara di Bank Indonesia.

Page 354: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/30

3. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)

Realisasi Giro Wajib Minimum untuk rekening Rupiah dan Dolar Amerika Serikat (Bank Mandiri saja)pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah:

2009 2008 2007Rupiah

-Giro Wajib Minimum Utama 5,00% 5,47% 14,00%-Giro Wajib Minimum Sekunder 42,29% - -

Dolar Amerika Serikat 1,32% 1,04% 3,01%

4. GIRO PADA BANK LAIN

a. Berdasarkan Mata Uang:2009 2008 2007

Rupiah 257.845 53.039 36.067Mata uang asing 7.231.764 7.441.179 1.365.915

Jumlah 7.489.609 7.494.218 1.401.982Dikurangi: Penyisihan penghapusan (86.962) (87.689) (14.387)

7.402.647 7.406.529 1.387.595

b. Berdasarkan Kolektibilitas:2009 2008 2007

Rupiah:Lancar 257.845 53.039 36.067

Jumlah Rupiah 257.845 53.039 36.067

Mata uang asing:Lancar 7.220.684 7.428.353 1.365.915Macet 11.080 12.826 -

Jumlah mata uang asing 7.231.764 7.441.179 1.365.915

Jumlah 7.489.609 7.494.218 1.401.982Dikurangi: Penyisihan penghapusan (86.962) (87.689) (14.387)

7.402.647 7.406.529 1.387.595

c. Berdasarkan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 tidak terdapat giro pada bank lain yangmempunyai hubungan istimewa.

d. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (yield) per Tahun:2009 2008 2007

Rupiah 0,14% 0,45% 0,25%Mata uang asing 0,17% 0,95% 3,11%

e. Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 87.689 14.387 11.149Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) 12.607 71.072 2.731Lain-lain*) (13.334) 2.230 507

Saldo akhir tahun 86.962 87.689 14.387

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain yangdibentuk telah memadai.

Page 355: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/31

5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Jatuh Tempo dan Kolektibilitas:

2009Jatuh Tempo Lancar Macet Jumlah

Rupiah:Bank Indonesia < 1 bulan 19.098.450 - 19.098.450Call Money < 1 bulan 1.163.000 - 1.163.000

> 1 bulan < 3 bulan 145.000 - 145.000Deposito Berjangka < 1 bulan 172.486 - 172.486

> 1 bulan < 3 bulan 147.417 - 147.417

> 6 bulan < 12 bulan 8.500 - 8.500Tabungan tanpa jatuh tempo 991 - 991

Jumlah Rupiah 20.735.844 - 20.735.844

Mata uang asing:Call Money < 1 bulan 15.563.690 - 15.563.690

> 1 bulan < 3 bulan 2.457.089 - 2.457.089> 12 bulan - 112.046 112.046

Penempatan “Fixed-Term” < 1 bulan 2.732.132 - 2.732.132> 1 bulan < 3 bulan 94.431 - 94.431

> 12 bulan - 7.387 7.387

Deposito Berjangka > 1 bulan < 3 bulan 46.975 - 46.975

Jumlah mata uang asing 20.894.317 119.433 21.013.750Jumlah 41.749.594Dikurangi: Penyisihan penghapusan (347.184)

41.402.410

2008

Jatuh Tempo Lancar Macet Jumlah

Rupiah:Bank Indonesia < 1 bulan 13.650.642 - 13.650.642

Call Money < 1 bulan 69.036 - 69.036> 1 bulan < 3 bulan 44.063 - 44.063

Deposito Berjangka < 1 bulan 256.050 - 256.050> 1 bulan < 3 bulan 36.300 - 36.300

Tabungan tanpa jatuh tempo 1.107 - 1.107

Jumlah Rupiah 14.057.198 - 14.057.198

Mata uang asing:Call Money < 1 bulan 13.261.660 - 13.261.660

> 12 bulan - 217.786 217.786Penempatan “Fixed-Term” < 1 bulan 2.196.350 - 2.196.350

> 1 bulan < 3 bulan 548 - 548

> 6 bulan < 12 bulan 49.493 - 49.493> 12 bulan - 8.491 8.491

Jumlah mata uang asing 15.508.051 226.277 15.734.328Jumlah 29.791.526Dikurangi: Penyisihan penghapusan (386.708)

29.404.818

Page 356: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/32

5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Jatuh Tempo dan Kolektibilitas (lanjutan):

2007Jatuh Tempo Lancar Macet Jumlah

Rupiah:Bank Indonesia < 1 bulan 11.199.067 - 11.199.067

Call Money < 1 bulan 20.000 - 20.000Deposito Berjangka < 1 bulan 175.100 - 175.100

Jumlah Rupiah 11.394.167 - 11.394.167

Mata uang asing:Call Money < 1 bulan 3.410.630 - 3.410.630Penempatan “Fixed-Term” < 1 bulan 2.017.616 - 2.017.616

> 1 bulan < 3 bulan 453 - 453> 6 bulan < 12 bulan 41.479 - 41.479

Deposito Berjangka < 1 bulan 28.179 - 28.179

Jumlah mata uang asing 5.498.357 - 5.498.357Jumlah 16.892.524Dikurangi: Penyisihan penghapusan (59.200)

16.833.324

b. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank Mandiri tidak memiliki penempatan padapihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Pada tanggal 31 Desember 2007, di dalam penempatan deposito berjangka Rupiah terdapatpenempatan pada Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) sebesar Rp80.000 yang belum menjadi AnakPerusahaan Bank Mandiri di tahun 2007 (Catatan 1g).

c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (yield) per Tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 6,33% 6,55% 14,45%Mata uang asing 0,22% 1,91% 4,37%

d. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak terdapat penempatan pada bank lain yangdigunakan sebagai jaminan.

e. Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 386.708 59.200 97.981Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan (Catatan 37) 18.868 323.475 (36.337)Lain-lain*) (58.392) 4.033 (2.444)

Saldo akhir tahun 347.184 386.708 59.200

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penempatan pada bank lainyang dibentuk telah memadai.

Page 357: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/33

5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)

e. Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Bank Mandiri memiliki penempatan pada lembagakeuangan (dalam likuidasi) dengan klasifikasi macet senilai Rp209.153 dan Rp242.708 dan di lainpihak lembaga keuangan tersebut menempatkan dananya di Bank Mandiri dalam bentuk giro daninter-bank call money dengan jumlah sebesar Rp14.050 dan Rp16.431 pada tanggal31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 20a dan 21a). Anak perusahaan juga memiliki kewajibanL/C UPAS yang telah jatuh tempo kepada lembaga keuangan tersebut sebesar USD8.054.248,50(nilai penuh). Saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan (dalam likuidasi) tersebutpada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah disalinghapuskan (set-off) dengan saldo giro daninter-bank call money yang ditempatkan lembaga keuangan tersebut di Bank Mandiri sertakewajiban L/C UPAS Anak Perusahaan (hanya untuk tahun 2009). Perhitungan penyisihanpenghapusan yang dibentuk oleh Bank Mandiri untuk lembaga keuangan tersebut adalah selisihantara saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan tersebut dengan saldo giro daninter-bank call money yang ditempatkan lembaga keuangan tersebut di Bank Mandiri dankewajiban L/C UPAS Anak Perusahaan (hanya untuk tahun 2009).

6. EFEK-EFEK

a. Berdasarkan Tujuan dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:

2009 2008 2007

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a):Diperdagangkan - - 13.532Tersedia untuk dijual - - 14.709Dimiliki hingga jatuh tempo 25.000 - -

25.000 - 28.241

Pihak ketiga:Diperdagangkan 13.432.182 20.328.692 23.090.970Tersedia untuk dijual 327.875 475.092 1.432.288Dimiliki hingga jatuh tempo 4.383.357 3.866.576 3.808.527

18.143.414 24.670.360 28.331.785

Jumlah 18.168.414 24.670.360 28.360.026

Dikurangi:Diskonto yang belum diamortisasi (42.211) (41.724) (8.833)Keuntungan yang belum direalisasi dari

kenaikan nilai efek-efek 80.681 40.257 79.857Penyisihan penghapusan (53.492) (44.046) (1.114.497)

18.153.392 24.624.847 27.316.553

Page 358: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/34

6. EFEK-EFEK (lanjutan)

b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas:2009

Nilai (Diskonto)/ Keuntungan/Perolehan/ Premi (Kerugian) Nilai Wajar/Nilai Buku**)Nilai yang Belum yang Belum Kurang

Nominal*) Diamortisasi Direalisasi Lancar Lancar Macet Jumlah

Rupiah:DiperdagangkanSertifikat Bank Indonesia 11.606.367 - 67.695 11.674.062 - - 11.674.062Obligasi 1.651.777 - 13.942 1.665.453 - 266 1.665.719Investasi pada unit-unit reksa dana 153.495 - 5.254 158.749 - - 158.749Saham 20.543 - (6.166) 14.377 - - 14.377

13.432.182 - 80.725 13.512.641 - 266 13.512.907Tersedia untuk dijualReksadana Syariah 8.000 - 1.854 9.854 - - 9.854Investasi pada unit-unit reksa dana 6.675 - (298) 6.377 - - 6.377

14.675 - 1.556 16.231 - - 16.231Dimiliki hingga jatuh tempoSertifikat Bank Indonesia Syariah 1.915.000 - - 1.915.000 - - 1.915.000Obligasi Syariah Perusahaan 970.500 241 - 920.741 50.000 - 970.741Obligasi 571.000 (24.979) - 460.264 85.757 - 546.021Sertifikat Bank Indonesia 62.000 (248) - 61.752 - - 61.752Wesel ekspor 54.686 - - 54.686 - - 54.686

3.573.186 (24.986) - 3.412.443 135.757 - 3.548.200

Jumlah Rupiah 17.020.043 (24.986) 82.281 16.941.315 135.757 266 17.077.338

Mata uang asing:Tersedia untuk dijualWesel ekspor 211.727 - - 211.727 - - 211.727Floating rate notes 54.187 - (1.978) 52.209 - - 52.209Obligasi 47.286 - 378 47.664 - - 47.664

313.200 - (1.600) 311.600 - - 311.600Dimiliki hingga jatuh tempoWesel ekspor 399.117 - - 399.117 - - 399.117Obligasi 208.014 344 - 180.179 28.179 - 208.358Treasury bills 134.090 (28) - 134.062 - - 134.062Floating rate notes 93.950 (17.541) - 76.409 - - 76.409

835.171 (17.225) - 789.767 28.179 - 817.946

Jumlah mata uang asing 1.148.371 (17.225) (1.600) 1.101.367 28.179 - 1.129.546

Jumlah 18.168.414 (42.211) 80.681 18.042.682 163.936 266 18.206.884Dikurangi: Penyisihan penghapusan (28.636) (24.590) (266) (53.492)

Bersih 18.014.046 139.346 - 18.153.392

*) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal.**) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.

Page 359: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/35

6. EFEK-EFEK (lanjutan)

b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan):2008

Nilai (Diskonto)/ Keuntungan/Perolehan/ Premi (Kerugian) Nilai Wajar/Nilai Buku**)Nilai yang Belum yang Belum Kurang

Nominal*) Diamortisasi Direalisasi Lancar Lancar Macet Jumlah

Rupiah:DiperdagangkanSertifikat Bank Indonesia 19.903.800 - 91.640 19.995.440 - - 19.995.440Investasi pada unit-unit reksa dana 362.396 - 633 363.029 - - 363.029Obligasi 62.280 - (2.590) 59.391 - 299 59.690Saham 216 - (110) 106 - - 106

20.328.692 - 89.573 20.417.966 - 299 20.418.265

Tersedia untuk dijualInvestasi pada unit-unit reksa dana 27.987 - (3.270) 24.717 - - 24.717Reksadana Syariah 8.000 - 765 8.765 - - 8.765

35.987 - (2.505) 33.482 - - 33.482

Dimiliki hingga jatuh tempoSertifikat Bank Indonesia Syariah 1.305.000 - - 1.305.000 - - 1.305.000Obligasi Syariah Perusahaan 994.262 (8.141) - 986.121 - - 986.121Obligasi 581.000 (34.788) - 546.212 - - 546.212Wesel ekspor 170.015 - - 170.015 - - 170.015

3.050.277 (42.929) - 3.007.348 - - 3.007.348

Jumlah Rupiah 23.414.956 (42.929) 87.068 23.458.796 - 299 23.459.095

Mata uang asing:Tersedia untuk dijualWesel ekspor 202.835 - - 202.835 - - 202.835Floating rate notes 141.404 - (32.274) 109.130 - - 109.130Obligasi 94.866 - (14.537) 80.329 - - 80.329

439.105 - (46.811) 392.294 - - 392.294

Dimiliki hingga jatuh tempoWesel ekspor 361.750 - - 356.286 - 5.464 361.750Obligasi 349.764 1.376 - 351.140 - - 351.140Treasury bills 72.085 (42) - 72.043 - - 72.043Floating rate notes 32.700 (129) - 32.571 - - 32.571

816.299 1.205 - 812.040 - 5.464 817.504

Jumlah mata uang asing 1.255.404 1.205 (46.811) 1.204.334 - 5.464 1.209.798

Jumlah 24.670.360 (41.724) 40.257 24.663.130 - 5.763 24.668.893Dikurangi: Penyisihan penghapusan (38.283) - (5.763) (44.046)

Bersih 24.624.847 - - 24.624.847

*) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal.**) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.

Page 360: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/36

6. EFEK-EFEK (lanjutan)

b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan):

2007Nilai (Diskonto)/ Keuntungan/

Perolehan/ Premi (Kerugian) Nilai Wajar/Nilai Buku**)Nilai yang Belum yang Belum Kurang

Nominal*) Diamortisasi Direalisasi Lancar Lancar Macet Jumlah

Rupiah:DiperdagangkanSertifikat Bank Indonesia 22.780.819 - 73.209 22.854.028 - - 22.854.028Obligasi 252.122 - 5.247 257.091 - 278 257.369Saham 16.782 - (1.974) 14.808 - - 14.808Investasi pada unit-unit reksa dana 13.532 - 1.152 14.684 - - 14.684Medium-Term Notes 3.900 - - 3.900 - - 3.900

23.067.155 - 77.634 23.144.511 - 278 23.144.789

Tersedia untuk dijualSertifikat Bank Indonesia Syariah 670.000 - - 670.000 - - 670.000Obligasi 439.975 - 1.836 441.811 - - 441.811Investasi pada unit-unit reksa dana 32.843 - - 32.843 - - 32.843Medium-Term Notes 30.000 - - 30.000 - - 30.000Reksadana Syariah 6.000 - - 6.000 - - 6.000

1.178.818 - 1.836 1.180.654 - - 1.180.654

Dimiliki hingga jatuh tempoObligasi wajib konversi 1.018.809 - - - - 1.018.809 1.018.809Obligasi Syariah Perusahaan 787.200 (10.840) - 776.360 - - 776.360Wesel ekspor 283.934 - - 283.934 - - 283.934Negotiable Certificates of Deposits 315 - - 315 - - 315

2.090.258 (10.840) - 1.060.609 - 1.018.809 2.079.418

Jumlah Rupiah 26.336.231 (10.840) 79.470 25.385.774 - 1.019.087 26.404.861

Mata uang asing:DiperdagangkanObligasi 37.347 - - 37.347 - - 37.347

Tersedia untuk dijualWesel ekspor 118.356 - - 118.356 - - 118.356Floating rate notes 66.004 - (728) 65.276 - - 65.276Treasury bills 39.108 - (5) 39.103 - - 39.103Obligasi 27.917 - (636) 27.281 - - 27.281Promissory notes 16.794 - 1.756 18.550 - - 18.550

268.179 - 387 268.566 - - 268.566

Dimiliki hingga jatuh tempoWesel ekspor 1.309.000 - - 1.249.385 7.403 52.212 1.309.000Obligasi 206.646 2.335 - 208.981 - - 208.981Floating rate notes 103.323 (2) - 103.321 - - 103.321Treasury bills 99.300 (326) - 98.974 - - 98.974

1.718.269 2.007 - 1.660.661 7.403 52.212 1.720.276

Jumlah mata uang asing 2.023.795 2.007 387 1.966.574 7.403 52.212 2.026.189

Jumlah 28.360.026 (8.833) 79.857 27.352.348 7.403 1.071.299 28.431.050Dikurangi: Penyisihan penghapusan (42.088) (1.110) (1.071.299) (1.114.497)

Bersih 27.310.260 6.293 - 27.316.553

*) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal.**) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.

Page 361: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/37

6. EFEK-EFEK (lanjutan)

c. Berdasarkan Sisa Umur Hingga Jatuh Tempo:

2009 2008 2007

Rupiah:Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo 188.712 398.599 69.472< 1 tahun 15.311.068 21.670.357 25.008.786> 1 < 5 tahun 1.350.050 843.722 856.687> 5 < 10 tahun 170.213 502.278 401.286

Jumlah Rupiah 17.020.043 23.414.956 26.336.231

Mata uang asing:< 1 tahun 886.427 723.870 1.704.920> 1 < 5 tahun 120.708 455.249 281.528> 5 < 10 tahun 141.236 76.285 37.347

Jumlah mata uang asing 1.148.371 1.255.404 2.023.795

Jumlah 18.168.414 24.670.360 28.360.026Dikurangi:

Diskonto yang belum diamortisasi (42.211) (41.724) (8.833)Keuntungan yang belum direalisasi dari

kenaikan nilai efek-efek 80.681 40.257 79.857Penyisihan penghapusan (53.492) (44.046) (1.114.497)

18.153.392 24.624.847 27.316.553

d. Berdasarkan Golongan Penerbit:

2009 2008 2007

Pemerintah dan Bank Indonesia 15.252.972 21.372.525 23.755.813Perusahaan lain 2.052.685 2.439.364 2.696.719Bank 862.757 858.471 1.907.494

Jumlah 18.168.414 24.670.360 28.360.026Dikurangi:

Diskonto yang belum diamortisasi (42.211) (41.724) (8.833)Keuntungan yang belum direalisasi dari

kenaikan nilai efek-efek 80.681 40.257 79.857Penyisihan penghapusan (53.492) (44.046) (1.114.497)

18.153.392 24.624.847 27.316.553

Page 362: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/38

6. EFEK-EFEK (lanjutan)

e. Rincian Obligasi Berdasarkan Peringkat:Peringkat*) Nilai Wajar/Nilai Buku**)

LembagaPemeringkat 2009 2008 2007 2009 2008 2007

RupiahDiperdagangkanObligasi Pefindo ***) idD – idAA+ idD – idAA+ 1.615.969 59.690 257.369PT Sarana Multigriya Fitch RatingsFinansial Indonesia AA(Idn) - - 49.750 - -

1.665.719 59.690 257.369

Tersedia untuk dijualReksadana Syariah - - - - 9.854 8.765 6.000ObligasiPT Indosat(Persero) Tbk. Pefindo - - idAA+ - - 180.298PT Indofood SuksesMakmur Tbk. Pefindo - - idAA+ - - 149.940

idA –Lain-lain Pefindo - - idAA+ - - 111.573

9.854 8.765 447.811

Dimiliki hinggajatuh tempoObligasi Syariah Beragam idBB – Baa3.id – idBBB- –Perusahaan idAA+ ****) idAA+ idAA+ 970.741 986.121 776.360

ObligasiPT Indosat(Persero) Tbk. Pefindo idAA+ idAA+ - 218.410 215.822 -PT Indofood SuksesMakmur Tbk. Pefindo idAA+ idAA+ - 187.356 181.500 -

idBB – idA –Lain-lain Pefindo idAA-****) idAA+ - 140.255 148.890 -Obligasi wajib konversi - - - - - - 1.018.809

1.516.762 1.532.333 1.795.169

Jumlah Rupiah 3.192.335 1.600.788 2.500.349

Mata uang asingDiperdagangkanObligasi Beragam - - BB- - - 37.347

Tersedia untuk dijual BBB+ – Baa1 –Obligasi Beragam A- A- A2 47.664 80.329 27.281

Dimiliki hinggajatuh tempo Ba3 –Obligasi Beragam BB- – A AA- Ba3 208.358 351.140 208.981

Jumlah mata uang asing 256.022 431.469 273.609

*) Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat sepertiPemeringkat Efek Indonesia, Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.

**) Efek-efek dengan kategor i dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.

***) Pada tanggal 31 Desember 2009, obligasi dengan kategori diperdagangkan terutama terdiri dari Surat Perbendaharaan Negara yangtidak memiliki peringkat.

****) Termasuk didalamnya, obligasi PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. yang pada tanggal 14 Januari 2010 diperingkat kembali menjadiidCCC oleh Pefindo.

Page 363: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/39

6. EFEK-EFEK (lanjutan)

f. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (yield) per Tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 7,12% 10,01% 7,76%Mata uang asing 5,05% 10,38% 8,73%

g. Mutasi Penyisihan Penghapusan Efek-efek:

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 44.046 1.114.497 1.145.838Pembalikan selama tahun berjalan (Catatan 37) (39.295) (58.416) (22.773)Penghapusbukuan (write - off) - (1.018.809) -Penerimaan kembali efek-efek yang telah dihapusbukukan 50.940 - -Lain-lain*) (2.199) 6.774 (8.568)

Saldo akhir tahun 53.492 44.046 1.114.497

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan efek-efek yang dibentuk telahmemadai.

Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 10/177/DpG/DPNP tanggal 9 Oktober 2008 perihalPenetapan Nilai Wajar dan Reklasifikasi Surat Utang Negara (SUN), pada tanggal 19 Desember2008 Bank telah melakukan reklasifikasi Efek-efek Diperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijualdengan nilai nominal masing masing sebesar Rp147.000 dan Rp434.000 ke Efek-efek DimilikiHingga Jatuh Tempo. Nilai wajar Efek-efek Diperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijual sebelumreklasifikasi masing-masing sebesar Rp142.772 dan Rp433.975 dan nilai wajar Efek-efekDiperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijual pada tanggal reklasifikasi masing-masing sebesarRp138.210 dan Rp407.590. Kerugian yang belum direalisasi atas Efek-efek Tersedia Untuk Dijualyang direklasifikasi dicatat sebagai bagian dari kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek danObligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan di ekuitas dandiamortisasi ke laporan laba rugi konsolidasian sampai dengan tanggal jatuh tempo efek-efektersebut.

7. OBLIGASI PEMERINTAH

Akun ini terdiri dari obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah yang diperoleh Bank Mandiri dari pasarprimer dan sekunder pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 dengan rincian sebagaiberikut:

2009 2008 2007

Diperdagangkan, nilai wajar 430.198 43.748 972.392Tersedia untuk dijual, nilai wajar 25.915.611 26.244.185 27.294.443Dimiliki hingga jatuh tempo, nilai buku 62.787.131 61.971.106 61.199.482

89.132.940 88.259.039 89.466.317

Page 364: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/40

7. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)

a. Berdasarkan Jatuh Tempo

Berdasarkan jatuh temponya, Obligasi Pemerintah adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007RupiahDiperdagangkan:

Kurang dari 1 tahun 371.336 4.950 9.2801 - 5 tahun 58.862 38.798 272.9545 - 10 tahun - - 261.452Lebih dari 10 tahun - - 409.943

430.198 43.748 953.629

Tersedia untuk dijual:Kurang dari 1 tahun - - 739.5201 - 5 tahun 650.683 643.223 348.6865 - 10 tahun 19.696.001 14.562.198 13.366.139Lebih dari 10 tahun 5.537.544 10.946.419 12.761.785

25.884.228 26.151.840 27.216.130Dimiliki hingga jatuh tempo:

Kurang dari 1 tahun 1.366.067 5.334 -1 - 5 tahun 576.453 1.515.614 1.350.0005 - 10 tahun 40.520.202 36.684.355 25.810.000Lebih dari 10 tahun 20.152.786 23.642.622 33.934.598

62.615.508 61.847.925 61.094.598

Jumlah Rupiah 88.929.934 88.043.513 89.264.357

Mata uang asingDiperdagangkan:

5 - 10 tahun - - 9.792Lebih dari 10 tahun - - 8.971

- - 18.763Tersedia untuk dijual:

5 - 10 tahun 31.383 47.723 49.321Lebih dari 10 tahun - 44.622 28.992

31.383 92.345 78.313Dimiliki hingga jatuh tempo:

1 - 5 tahun 152.849 - -5 - 10 tahun 18.774 123.181 104.884

171.623 123.181 104.884

Jumlah mata uang asing 203.006 215.526 201.960

89.132.940 88.259.039 89.466.317

Page 365: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/41

7. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)

b. Berdasarkan Jenis

2009Tingkat

suku bunga Tanggal FrekuensiNominal per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga

RupiahDiperdagangkan

Obligasi suku 9,28% - 20/02/2010 -bunga tetap 432.289 12,00% 430.198 15/09/2013 1 bulan

Tersedia untuk dijual

Obligasi suku 9,00% - 15/03/2013 -bunga tetap 339.096 14,28% 374.099 15/09/2018 6 bulan

Obligasi suku bunga 25/06/2011 -mengambang 25.831.044 SBI 3 bulan 25.510.129 25/07/2020 3 bulan

26.170.140 25.884.228

Tingkat suku Tanggal FrekuensiNilai buku bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga

Dimiliki hingga jatuh tempo

Obligasi suku 9,00% - 15/03/2010 -bunga tetap 2.870.910 15,58% 15/05/2037 1 dan 6 bulan

Obligasi suku bunga 25/12/2014 -mengambang 59.744.598 SBI 3 bulan 25/07/2020 3 bulan

62.615.508

Tingkatsuku bunga Tanggal Frekuensi

Nominal per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga

Mata uang asingTersedia untuk dijual

Obligasi suku 6,88% - 15/01/2016 -bunga tetap 28.245 7,50% 31.383 9/03/2017 6 bulan

Tingkat suku Tanggal FrekuensiNilai buku bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga

Dimiliki hingga jatuh tempo

Obligasi suku 6,75% - 04/05/2014 -bunga tetap 171.623 10,38% 09/03/2017 6 bulan

Page 366: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/42

7. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)

b. Berdasarkan Jenis (lanjutan)

2008Tingkat

suku bunga Tanggal FrekuensiNominal per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga

RupiahDiperdagangkan

Obligasi suku 9,28% - 09/08/2009 -bunga tetap 44.130 13,40% 43.748 15/09/2013 6 bulan

Tersedia untuk dijual

Obligasi suku 9,00% - 12/03/2012 -bunga tetap 461.466 14,28% 460.795 15/11/2020 6 bulan

Obligasi suku bunga 25/06/2011 -mengambang 25.839.044 SBI 3 bulan 25.691.045 25/07/2020 3 bulan

26.300.510 26.151.840

Tingkat suku Tanggal FrekuensiNilai buku bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga

Dimiliki hingga jatuh tempo

Obligasi suku 9,00% - 15/06/2009 -bunga tetap 2.103.327 15,58% 15/05/2037 6 bulan

Obligasi suku bunga 25/12/2014 -mengambang 59.744.598 SBI 3 bulan 25/07/2020 3 bulan

61.847.925

Tingkatsuku bunga Tanggal Frekuensi

Nominal per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga

Mata uang asingTersedia untuk dijual

Obligasi suku 6,63% - 10/03/2014 -bunga tetap 109.000 8,50% 92.345 17/01/2038 6 bulan

Tingkat suku Tanggal FrekuensiNilai buku bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga

Dimiliki hingga jatuh tempo

Obligasi suku 6,78% - 03/10/2014 -bunga tetap 123.181 6,88% 09/03/2017 6 bulan

Page 367: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/43

7. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)

b. Berdasarkan Jenis (lanjutan)

2007Tingkat

suku bunga Tanggal FrekuensiNominal per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga

RupiahDiperdagangkan

Obligasi suku 9,00% - 28/11/2008 -bunga tetap 896.832 14,28% 943.603 15/09/2025 6 bulan

Obligasi suku bungamengambang 10.000 SBI 3 bulan 10.026 25/06/2011 3 bulan

906.832 953.629

Tersedia untuk dijual

Obligasi suku 9,50% - 15/11/2010 -bunga tetap 613.617 15,58% 674.430 15/02/2028 6 bulan

Obligasi suku bunga 25/01/2008 -mengambang 26.577.428 SBI 3 bulan 26.541.700 25/07/2020 3 bulan

27.191.045 27.216.130

Tingkat suku Tanggal FrekuensiNilai buku bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga

Dimiliki hingga jatuh tempo

Obligasi sukubunga tetap 1.350.000 13,15% 15/03/2010 6 bulan

Obligasi suku bunga 25/12/2014 -mengambang 59.744.598 SBI 3 bulan 25/07/2020 3 bulan

61.094.598

Tingkatsuku bunga Tanggal Frekuensi

Nominal per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga

Mata uang asingDiperdagangkan

Obligasi suku 6,63% - 09/03/2017 -bunga tetap 18.786 6,88% 18.763 17/02/2037 6 bulan

Tersedia untuk dijual

Obligasi suku 6,63% - 20/04/2014 -bunga tetap 75.144 8,50% 78.313 17/02/2037 6 bulan

Tingkat suku Tanggal FrekuensiNilai buku bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga

Dimiliki hingga jatuh tempo

Obligasi suku 6,75% - 03/10/2014 -bunga tetap 104.884 6,88% 09/03/2017 6 bulan

Page 368: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/44

7. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)

c. Informasi Lain

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 Obligasi Pemerintah dengan jumlah nilainominal sebesar Rp355.652, Rp876.539 dan Rp2.992.039 telah dijual kepada pihak ketigadengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 23).

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Obligasi Pemerintah dengan jumlah nominal sebesarRp3.967.500 dijaminkan untuk fasilitas pinjaman yang diterima dari bank lain (Catatan 26d).

Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 10/177/DpG/DPNP tanggal 9 Oktober 2008 perihalPenetapan Nilai Wajar dan Reklasifikasi Surat Utang Negara (SUN), pada tanggal 19 Desember2008 Bank Mandiri telah melakukan reklasifikasi Obligasi Pemerintah Diperdagangkan danTersedia untuk Dijual dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp116.813 dan Rp402.589 keObligasi Pemerintah Dimiliki Hingga Jatuh Tempo. Nilai wajar Obligasi PemerintahDiperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijual sebelum reklasifikasi masing-masing sebesarRp100.720 dan Rp425.111 dan nilai wajar Obligasi Pemerintah Diperdagangkan dan Tersediauntuk Dijual pada tanggal reklasifikasi masing-masing sebesar Rp99.648 dan Rp376.737.Kerugian yang belum direalisasi atas Obligasi Pemerintah yang dipindahkan dicatat sebagaibagian dari kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dan Obligasi Pemerintah yangTersedia untuk Dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan di ekuitas dan diamortisasi ke laporanlaba rugi konsolidasian sampai dengan tanggal jatuh tempo Obligasi Pemerintah tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2007, kepemilikan Obligasi Pemerintah dengan nilai nominal sebesarRp1.926.843 secara legal telah dialihkan kepada bank counterpart berkaitan dengan transaksiCallable Parallel Deposits (Catatan 22) dan Callable Zero Coupon Deposits. Oleh karena secarasubstansi risiko signifikan dan manfaat kepemilikan Obligasi Pemerintah tersebut belum dialihkankepada bank counterpart, Bank masih mengakui Obligasi Pemerintah tersebut dalam neracakonsolidasian.

Bank melakukan dua transaksi Callable Zero Coupon Deposits dengan bank counterpart yangberkaitan dengan kontrak pengalihan Obligasi Pemerintah. Kontrak dimulai pada saat Bankmelakukan pengalihan Obligasi Pemerintah kepada bank counterpart dan menerima dana hasilpengalihan tersebut dalam Rupiah. Sebagian dari dana hasil pengalihan tersebut sejumlahRp974.666 ditempatkan kembali ke bank counterpart dalam bentuk Callable Zero CouponDeposits.

Ringkasan dari kontrak callable zero coupon deposits adalah sebagai berikut:

Tanggal Tanggal Jatuh Nilai Deposito Nilai Deposito Suku BungaDeposito Efektif Tempo Awal Akhir Efektif

Rupiah 29 Juli 2004 20 Juni 2013 359.666 1.000.000 12,18%Rupiah 8 April 2005 20 Desember 2013 615.000 1.514.470 10,90%

Dana yang ditempatkan sebagai callable zero coupon deposit berasal dari sebagian dana yangditerima dari pengalihan Obligasi Pemerintah ke bank counterpart.

Bunga deposito tersebut di atas sama dengan yield dari Obligasi Pemerintah pada saat dialihkanke bank counterpart.

Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awalperjanjian dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah pada setiap tanggal redemption setiaptahunnya.

Page 369: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/45

7. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)

c. Informasi Lain (lanjutan)

Berdasarkan perjanjian, bank counterpart dapat memutuskan perjanjian pada saat terjadinyaUnwind Events yaitu apabila Bank gagal membayar setiap penambahan (top up) deposito Rupiahyang diharuskan dalam perjanjian. Apabila bank counterpart menggunakan haknya untukmelakukan penghentian transaksi lebih awal akibat terjadinya Unwind Events, Bank diharuskanmembayar Unwind Cost kepada bank counterpart seperti yang ditentukan kemudian oleh bankcounterpart. Selain itu bank counterpart memiliki hak untuk melakukan penghentian transaksilebih awal jika bank counterpart memandang bahwa penerimaan dana dalam bentuk callable zerocoupon deposits tersebut memiliki bunga yang lebih tinggi dari bunga pasar.

Pada tanggal 29 Mei 2007, bank counterpart telah memutuskan lebih awal kontrak callable zerocoupon deposits dengan nilai deposito awal sebesar Rp359.666 dan memberikan dana tunaisebagai penyelesaian atas transaksi tersebut pada tanggal 20 Juni 2007.

Pada tanggal 26 Juni 2007, bank counterpart telah memutuskan lebih awal kontrak callable zerocoupon deposits dengan nilai deposito awal sebesar Rp615.000 dan memberikan dana tunaisebagai penyelesaian atas transaksi tersebut pada tanggal 21 Desember 2007.

8. TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN

a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang:

2009 2008 2007Rupiah:Pihak ketigaUsance L/C Payable at Sight 1.878.785 1.887.985 876.539Lain-lain 153.764 175.347 189.052

Jumlah Rupiah 2.032.549 2.063.332 1.065.591

Mata uang asing:Pihak ketigaUsance L/C Payable at Sight 997.481 1.616.647 922.818Lain-lain 960.894 991.203 879.865

Jumlah mata uang asing 1.958.375 2.607.850 1.802.683

Jumlah 3.990.924 4.671.182 2.868.274Dikurangi: Penyisihan penghapusan (844.781) (1.158.049) (839.732)

3.146.143 3.513.133 2.028.542

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 tidak terdapat tagihan lainnya - transaksiperdagangan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

b. Berdasarkan Kolektibilitas:

2009 2008 2007

Lancar 2.836.699 3.080.245 1.617.981Dalam perhatian khusus 355.594 477.404 445.518Kurang lancar - 12.309 6.283Macet 798.631 1.101.224 798.492

Jumlah 3.990.924 4.671.182 2.868.274Dikurangi: Penyisihan penghapusan (844.781) (1.158.049) (839.732)

3.146.143 3.513.133 2.028.542

Page 370: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/46

8. TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN (lanjutan)

c. Berdasarkan Jatuh Tempo:2009 2008 2007

Rupiah:Kurang dari 1 bulan 491.755 518.571 440.2541 - 3 bulan 914.964 912.041 416.5513 - 6 bulan 479.886 486.776 208.786Lebih dari 12 bulan 145.944 145.944 -

Jumlah Rupiah 2.032.549 2.063.332 1.065.591

Mata uang asing:Kurang dari 1 bulan 278.471 747.496 1.047.3961 - 3 bulan 552.704 766.511 397.8553 - 6 bulan 286.613 328.155 357.4326 - 12 bulan 187.900 - -Lebih dari 12 bulan 652.687 765.688 -

Jumlah mata uang asing 1.958.375 2.607.850 1.802.683

Jumlah 3.990.924 4.671.182 2.868.274Dikurangi: Penyisihan penghapusan (844.781) (1.158.049) (839.732)

3.146.143 3.513.133 2.028.542

d. Mutasi Penyisihan Penghapusan Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan:2009 2008 2007

Saldo awal tahun 1.158.049 839.732 812.247(Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) (181.181) 196.581 (5.527)Lain-lain *) (132.087) 121.736 33.012

Saldo akhir tahun 844.781 1.158.049 839.732

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan lainnya - transaksiperdagangan telah memadai.

9. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI

a. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali

2009

Jenis EfekTanggalDimulai

TanggalJatuh Tempo

Nilai JualKembali

PendapatanBunga BelumDirealisasi

NilaiBersih

RupiahSPN 17/12/2009 08/01/2010 854.530 1.068 853.462Obligasi VR0020 19/11/2009 19/02/2010 511.664 5.018 506.646Obligasi VR0029 21/12/2009 22/03/2010 509.436 7.889 501.547SPN 11/12/2009 04/01/2010 487.434 261 487.173SPN 11/12/2009 04/01/2010 451.940 242 451.698Obligasi VR0031 15/10/2009 15/01/2010 413.495 1.159 412.336Obligasi VR0031 21/10/2009 21/01/2010 335.444 1.505 333.939Obligasi VR0029 07/07/2009 21/01/2010 318.470 1.421 317.049Obligasi VR0028 07/07/2009 21/01/2010 208.612 931 207.681Obligasi VR0029 28/12/2009 29/03/2010 203.573 3.416 200.157Obligasi VR0029 21/10/2009 21/01/2010 175.441 787 174.654Obligasi VR0029 10/09/2009 10/03/2010 176.255 2.468 173.787Saham 16/12/2009 26/02/2010 125.000 3.714 121.286Obligasi VR0031 15/10/2009 15/01/2010 100.066 281 99.785SPN 17/12/2009 08/01/2010 94.948 119 94.829

Jumlah 4.966.308 30.279 4.936.029Penyisihan penghapusan (30.488)

Bersih 4.905.541

Page 371: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/47

9. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan)

a. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (lanjutan)

2008

Jenis EfekTanggalDimulai

TanggalJatuh Tempo

Nilai JualKembali

PendapatanBunga BelumDirealisasi

NilaiBersih

RupiahSaham 05/09/2008 05/09/2009 178.896 19.634 159.262Saham 25/08/2008 25/02/2009 148.800 4.200 144.600Saham 25/09/2008 25/03/2009 109.553 4.433 105.120Saham 19/12/2008 19/01/2009 101.722 1.055 100.667Saham 15/07/2008 12/01/2009 54.651 308 54.343Saham 05/09/2008 05/09/2009 59.632 6.545 53.087Saham 20/11/2008 20/01/2009 25.974 974 25.000Saham 25/11/2008 23/01/2009 25.942 942 25.000

Jumlah 705.170 38.091 667.079Penyisihan penghapusan (47.987)

Bersih 619.092

2007

Jenis EfekTanggalDimulai

TanggalJatuh Tempo

Nilai JualKembali

PendapatanBunga BelumDirealisasi

NilaiBersih

RupiahObligasi FR0045 28/11/2007 10/01/2008 443.363 933 442.430Obligasi FR0042 28/11/2007 03/01/2008 373.148 175 372.973Obligasi FR0040,FR0043, danFR0047 28/12/2007 14/01/2008 298.006 151 297.855

Obligasi FR0040 28/12/2007 17/01/2008 272.408 814 271.594Obligasi FR0044 28/11/2007 07/01/2008 269.428 378 269.050Obligasi FR0034 27/12/2007 17/01/2008 253.526 758 252.768Saham 26/03/2007 26/03/2008 171.350 5.017 166.333Saham 23/10/2007 21/04/2008 163.952 8.633 155.319Saham 23/10/2007 21/04/2008 163.952 8.633 155.319Saham 18/12/2007 31/03/2008 152.859 2.502 150.357Obligasi FR0043 28/11/2007 03/01/2008 137.431 64 137.367Obligasi FR0044 28/12/2007 17/01/2008 130.867 391 130.476Obligasi FR0034 28/11/2007 07/01/2008 122.614 172 122.442Obligasi FR0040 28/11/2007 07/01/2008 117.607 165 117.442Saham 27/03/2007 27/03/2008 114.233 3.383 110.850Saham 07/12/2007 27/03/2008 105.627 4.410 101.217Obligasi FR0028 28/11/2007 10/01/2008 62.420 131 62.289Obligasi FR0025 13/12/2007 14/01/2008 3.336 15 3.321Obligasi FR0026 13/12/2007 14/01/2008 3.040 14 3.026Obligasi FR0024 13/12/2007 14/01/2008 2.034 9 2.025

Jumlah 3.361.201 36.748 3.324.453Penyisihan penghapusan (33.600)

Bersih 3.290.853

Page 372: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/48

9. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan)

b. Berdasarkan Kolektibilitas:

2009 2008 2007

Lancar 4.936.029 356.949 3.324.453Kurang lancar - 260.130 -Macet - 50.000 -

Jumlah 4.936.029 667.079 3.324.453Dikurangi: Penyisihan penghapusan (30.488) (47.987) (33.600)

4.905.541 619.092 3.290.853

c. Mutasi Penyisihan Penghapusan Efek-efek yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali:

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 47.987 33.600 8.600(Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) (2.043) 14.387 25.000Lain-lain *) (15.456) - -

Saldo akhir tahun 30.488 47.987 33.600

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan efek-efek yang dibeli denganjanji dijual kembali telah memadai.

10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF

Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:Nilai Wajar Tagihan Kewajiban

Transaksi Nilai Kontrak (Catatan 2l) Derivatif Derivatif

Pihak ketigaTerkait Nilai Tukar1. Kontrak berjangka - beli

Dolar Amerika Serikat 1.044.763 (20.688) 509 21.197Lain-lain 1.434 (50) - 50

2. Kontrak berjangka - jualDolar Amerika Serikat 75.673 793 793 -Lain-lain 94.799 30 253 223

3. Swap - beliDolar Amerika Serikat 2.021.823 (5.568) 5.447 11.015Lain-lain 182.029 1.705 1.794 89

4. Swap - jualDolar Amerika Serikat 3.768.249 167.494 167.495 1Lain-lain 41.980 (609) - 609

Terkait Suku Bunga1. Swap - suku bunga

Lain-lain - (8.427) - 8.427Jumlah 176.291 41.611Dikurangi: Penyisihan penghapusan (1.765) -

174.526 41.611

Page 373: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/49

10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)

Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:Nilai Wajar Tagihan Kewajiban

Transaksi Nilai Kontrak (Catatan 2l) Derivatif Derivatif

Pihak ketigaTerkait Nilai Tukar1. Kontrak berjangka - beli

Dolar Amerika Serikat 439.976 (26.092) 3.669 29.761Lain-lain 53.415 (8.471) - 8.471

2. Kontrak berjangka - jualDolar Amerika Serikat 403.187 59.428 59.428 -Lain-lain 5.729 (643) - 643

3. Swap - beliDolar Amerika Serikat 2.005.676 100.643 119.321 18.678Lain-lain 156.206 24.703 24.703 -

4. Swap - jualDolar Amerika Serikat 4.369.050 28.223 121.783 93.560

Terkait Suku Bunga1. Swap - suku bunga

Lain-lain - 21.868 31.433 9.565Jumlah 360.337 160.678Dikurangi: Penyisihan penghapusan (6.313) -

354.024 160.678

Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:Nilai Wajar Tagihan Kewajiban

Transaksi Nilai Kontrak (Catatan 2l) Derivatif Derivatif

Pihak ketigaTerkait Nilai Tukar1. Kontrak berjangka - beli

Dolar Amerika Serikat 1.608.343 997 3.919 2.922Lain-lain 10.515 97 97 -

2. Kontrak berjangka - jualDolar Amerika Serikat 111.639 225 477 252

3. Swap - beliDolar Amerika Serikat 1.185.249 383 2.548 2.165

4. Swap - jualDolar Amerika Serikat 4.001.795 320.727 332.162 11.435Lain-lain 81.410 (1.069) - 1.069

5. Option BuyDolar Amerika Serikat - 70 70 -Lain-lain - 1.178 1.178 -

6. Option SellDolar Amerika Serikat - (163) - 163Lain - lain - (2.047) - 2.047

Terkait Suku Bunga1. Swap-suku bunga

Dolar Amerika Serikat - (5.008) - 5.008Lain-lain - (9.287) - 9.287

Jumlah 340.451 34.348Dikurangi: Penyisihan penghapusan (3.800) -

336.651 34.348

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 tidak terdapat transaksi derivatif dengan pihakyang mempunyai hubungan istimewa.

Page 374: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/50

10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)

Swap Suku Bunga (Interest Rate Swap)

Pada tanggal 17 April 2003, Bank Mandiri menandatangani perjanjian swap suku bunga denganbank-bank counterpart dengan nilai nominal masing-masing sebesar USD125.000.000 (nilai penuh)dan USD175.000.000 (nilai penuh). Transaksi yang mendasari perjanjian ini adalah penerbitanMedium-Term Notes (MTN) dengan nilai nominal sebesar USD300.000.000 (nilai penuh) pada bulanApril 2003 (Catatan 25). Berdasarkan transaksi ini, Bank menerima pembayaran dengan bunga tetapenam bulanan sebesar 7,00% per tahun dan membayar kepada masing-masing bank counterpartdengan suku bunga mengambang sebesar LIBOR 6 bulan + 3,37% per tahun hingga tanggal jatuhtempo MTN pada tanggal 22 April 2008. Suku bunga LIBOR 6 bulan tersebut ditentukan pada akhirperiode bunga (in arrears). Kedua transaksi tersebut dianggap sebagai transaksi lindung nilai untuktujuan akuntansi.

Latar belakang dan tujuan dari penerbitan instrumen lindung nilai ini adalah untuk pengelolaan risikosuku bunga, dimana posisi positif interest rate gap dalam mata uang asing Bank Mandiri berisikoterhadap tren penurunan tingkat suku bunga yang diprediksikan pada waktu itu tetap berlangsungdalam rentang waktu 5 (lima) tahun ke depan. Bank memutuskan untuk mengkonversi biaya bungatetap dari MTN menjadi biaya bunga mengambang agar risiko penurunan pendapatan bunga bersihdapat diminimalkan.

MTN tersebut di atas telah lunas pada tanggal 22 April 2008.

Swap Mata Uang (Cross Currency Swap)

Bank Mandiri telah menandatangani beberapa kontrak swap mata uang (cross currency swap) yangberkaitan dengan kontrak efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) dengan beberapa bankcounterpart. Kontrak dimulai pada saat Bank Mandiri menjual Obligasi Pemerintah kepada bankcounterpart dan menerima dana dalam Rupiah. Dana tersebut kemudian digunakan untukmenyelesaikan transaksi spot dari kontrak swap mata uang dan Bank Mandiri akan menerima danadalam Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal jatuh tempo, Bank Mandiri akan menerima dana Rupiahdan membayar dana dalam Dolar Amerika Serikat kepada bank counterpart. Selanjutnya, BankMandiri berkewajiban untuk menggunakan dana Rupiah tersebut untuk membeli kembali ObligasiPemerintah yang telah dijual sebelumnya kepada bank-bank counterpart (Catatan 7 dan 23).

Ringkasan dari kontrak swap mata uang tersebut adalah sebagai berikut:Tanggal Jenis Pembelian Penjualan

Tanggal Efektif Jatuh Tempo Transaksi (Nilai Penuh) (Nilai Penuh)

3 November 2004 3November 2009 Spot USD25 juta Rp285.060 jutaForward Rp285.060 juta USD25 juta

4 November 2004 4November 2009 Spot USD25 juta Rp284.062 jutaForward Rp284.062 juta USD25 juta

18 Mei 2005 18 Mei 2010 Spot USD25 juta Rp316.356 jutaForward Rp316.356 juta USD25 juta

Bank Mandiri telah menyelesaikan kontrak swap mata uang dan kontrak efek yang dijual dengan janjidibeli kembali terkait pada tanggal jatuh tempo 3 November 2009 dan 4 November 2009 denganbank-bank counterpart.

Page 375: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/51

10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, kolektibilitas tagihan derivatif adalah sebagaiberikut:

2009 2008 2007

Lancar 176.235 360.337 340.451Dalam Perhatian Khusus 56 - -

176.291 360.337 340.451Dikurangi: Penyisihan penghapusan (1.765) (6.313) (3.800)

Saldo akhir tahun 174.526 354.024 336.651

Mutasi penyisihan penghapusan tagihan derivatif adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 6.313 3.800 4.260(Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) (4.696) 2.501 (467)Lain-lain *) 148 12 7

Saldo akhir tahun 1.765 6.313 3.800

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan derivatif telah memadai.

11. KREDIT YANG DIBERIKAN

A. Kredit yang diberikan terdiri atas:

a. Berdasarkan Jenis Mata Uang, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:

2009 2008 2007

Rupiah:Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) 153.940 119.324 235.021Pihak ketiga 165.538.201 135.117.712 96.494.562

Jumlah Rupiah 165.692.141 135.237.036 96.729.583Mata uang asing:Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) 484.117 521.939 548.057Pihak ketiga 30.949.971 38.740.459 41.275.912

Jumlah mata uang asing 31.434.088 39.262.398 41.823.969

Jumlah 197.126.229 174.499.434 138.553.552Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan - (1.334) (23.472)Jumlah 197.126.229 174.498.100 138.530.080Dikurangi: Penyisihan penghapusan (12.435.525) (11.860.312) (13.041.696)

184.690.704 162.637.788 125.488.384

Page 376: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/52

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):

b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas:

2009DalamPerhatian Kurang

Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah:Modal kerja 69.901.816 5.279.011 565.643 223.668 1.504.759 77.474.897Investasi 48.660.672 2.420.311 149.859 162.450 441.128 51.834.420Konsumen 28.555.612 2.736.674 90.717 125.337 421.167 31.929.507Sindikasi 1.463.417 1.167.611 - - - 2.631.028Karyawan 1.253.940 2.837 98 52 4.794 1.261.721Program Pemerintah 377.774 13.389 1.373 159 4.856 397.551Ekspor 163.017 - - - - 163.017

Jumlah Rupiah 150.376.248 11.619.833 807.690 511.666 2.376.704 165.692.141

Mata uang asing:Modal kerja 9.125.168 4.432.179 37.378 370.524 1.109.818 15.075.067Investasi 7.919.492 2.385.037 - - 648.474 10.953.003Sindikasi 3.774.569 164.404 - 32.847 271.219 4.243.039Program Pemerintah 107.542 - - - - 107.542Konsumen 49.097 3.428 - - - 52.525Ekspor 29.694 - - - - 29.694Karyawan 238 - - - - 238Lain-lain 769.498 169.119 27.730 - 6.633 972.980

Jumlah mata uang asing 21.775.298 7.154.167 65.108 403.371 2.036.144 31.434.088

Jumlah 172.151.546 18.774.000 872.798 915.037 4.412.848 197.126.229Dikurangi:Penyisihan penghapusan (1.941.564) (5.107.798) (345.314) (641.536) (4.399.313) (12.435.525)

170.209.982 13.666.202 527.484 273.501 13.535 184.690.704

Page 377: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/53

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):

b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas (lanjutan):

2008DalamPerhatian Kurang

Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah:Modal kerja 68.830.786 3.815.028 629.107 274.538 2.199.727 75.749.186Investasi 31.963.712 3.090.153 35.046 122.145 898.835 36.109.891Konsumen 16.785.205 2.080.749 61.528 55.344 326.703 19.309.529Program Pemerintah 2.007.093 181.286 14.548 23.227 8.522 2.234.676Karyawan 1.349.970 4.236 23 103 4.976 1.359.308Sindikasi 349.827 - - - - 349.827Ekspor 124.619 - - - - 124.619

Jumlah Rupiah 121.411.212 9.171.452 740.252 475.357 3.438.763 135.237.036Mata uang asing:Modal kerja 10.919.472 4.647.422 280.537 60.780 2.402.336 18.310.547Investasi 11.909.409 2.073.859 81.620 - 1.487.120 15.552.008Sindikasi 2.827.106 18.893 - 42.193 272.500 3.160.692Karyawan 1.987.782 6.463 46.641 - 512 2.041.398Program Pemerintah 168.735 - - - - 168.735Konsumen 27.207 1.275 - - - 28.482Ekspor 536 - - - - 536

Jumlah mata uang asing 27.840.247 6.747.912 408.798 102.973 4.162.468 39.262.398

Jumlah 149.251.459 15.919.364 1.149.050 578.330 7.601.231 174.499.434Dikurangi:Pendapatan ditangguhkan - (1.334) - - - (1.334)

Jumlah 149.251.459 15.918.030 1.149.050 578.330 7.601.231 174.498.100Dikurangi:Penyisihan penghapusan (1.593.604) (2.796.702) (307.510) (448.414) (6.714.082) (11.860.312)

147.657.855 13.121.328 841.540 129.916 887.149 162.637.788

Page 378: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/54

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):

b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas (lanjutan):

2007DalamPerhatian Kurang

Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah:Modal kerja 45.495.670 3.744.579 852.535 247.143 1.623.923 51.963.850Investasi 17.205.052 2.626.582 95.397 141.657 1.260.488 21.329.176Konsumen 14.259.902 2.008.299 78.619 80.945 381.814 16.809.579Ekspor 1.877.506 93.720 7.205 - 143.166 2.121.597Program Pemerintah 1.421.302 254.652 13.476 1.644 159.015 1.850.089Karyawan 1.347.111 3.710 74 104 3.396 1.354.395Sindikasi 87.193 238.070 - - 975.634 1.300.897

Jumlah Rupiah 81.693.736 8.969.612 1.047.306 471.493 4.547.436 96.729.583

Mata uang asing:Modal kerja 13.507.875 3.892.009 132.799 68.225 1.810.956 19.411.864Investasi 9.749.240 1.972.543 62.664 - 2.910.767 14.695.214Sindikasi 2.931.299 487.036 49 - 43.075 3.461.459Ekspor 1.299.023 522.602 100.432 - 705.594 2.627.651Program Pemerintah 130.152 - - - - 130.152Konsumen 83.178 1.691 - 123 - 84.992Karyawan 659 - - - - 659Lain-lain 1.259.031 85.758 57.044 7.983 2.162 1.411.978

Jumlah mata uang asing 28.960.457 6.961.639 352.988 76.331 5.472.554 41.823.969

Jumlah 110.654.193 15.931.251 1.400.294 547.824 10.019.990 138.553.552Dikurangi:Pendapatan ditangguhkan (1.398) (22.074) - - - (23.472)

Jumlah 110.652.795 15.909.177 1.400.294 547.824 10.019.990 138.530.080Dikurangi:Penyisihan penghapusan (1.239.540) (1.866.006) (164.798) (240.685) (9.530.667) (13.041.696)

109.413.255 14.043.171 1.235.496 307.139 489.323 125.488.384

Page 379: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/55

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):

c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas:2009

DalamPerhatian Kurang

Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah:Industri 36.674.433 4.087.495 56.672 50.712 552.381 41.421.693Perdagangan, restorandan hotel 19.804.061 1.603.084 73.104 192.075 501.058 22.173.382

Jasa-jasa dunia usaha 18.781.041 699.922 50.221 31.979 271.020 19.834.183Pertanian 18.084.023 758.992 25.840 28.306 163.445 19.060.606Pengangkutan, pergudangandan komunikasi 13.618.203 253.226 255.089 1.511 26.387 14.154.416Konstruksi 9.666.208 1.058.602 22.667 50.132 356.502 11.154.111Pertambangan 2.571.705 179.917 389 291 26.319 2.778.621Jasa-jasa sosial/masyarakat 2.171.574 113.797 27.340 21.670 41.411 2.375.792Listrik, gas dan air 2.219.063 3.702 1.028 21 2.799 2.226.613Lain-lain 26.785.937 2.861.096 295.340 134.969 435.382 30.512.724

Jumlah Rupiah 150.376.248 11.619.833 807.690 511.666 2.376.704 165.692.141

Mata uang asing:Industri 5.188.556 5.670.204 - 368.959 1.366.282 12.594.001Pertambangan 7.123.498 326.786 - - 17.702 7.467.986Perdagangan, restorandan hotel 2.406.982 444.837 27.730 1.565 379.452 3.260.566

Konstruksi 1.588.972 185.024 7.734 - - 1.781.730Pengangkutan, pergudangandan komunikasi 1.062.115 329.533 29.595 - 774 1.422.017

Jasa-jasa dunia usaha 1.099.899 - 49 - 235.451 1.335.399Pertanian 1.113.229 73.460 - - - 1.186.689Listrik, gas dan air 872.675 80.496 - - - 953.171Jasa-jasa sosial/masyarakat 65.787 - - - - 65.787Lain-lain 1.253.585 43.827 - 32.847 36.483 1.366.742

Jumlah mata uang asing 21.775.298 7.154.167 65.108 403.371 2.036.144 31.434.088

Jumlah 172.151.546 18.774.000 872.798 915.037 4.412.848 197.126.229Dikurangi:Penyisihan penghapusan (1.941.564) (5.107.798) (345.314) (641.536) (4.399.313) (12.435.525)

170.209.982 13.666.202 527.484 273.501 13.535 184.690.704

Page 380: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/56

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):

c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan):

2008DalamPerhatian Kurang

Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah:Industri 30.588.663 2.401.266 444.528 78.447 1.528.097 35.041.001Perdagangan, restoran danhotel 15.664.496 1.414.353 62.762 112.773 661.534 17.915.918

Jasa-jasa dunia usaha 16.573.954 637.061 61.643 18.756 186.557 17.477.971Pertanian 12.700.062 786.569 17.242 3.045 125.410 13.632.328Konstruksi 9.612.533 1.237.896 19.703 12.690 367.310 11.250.132Pengangkutan, pergudangandan komunikasi 10.426.185 196.731 46.016 162.609 121.871 10.953.412Jasa-jasa sosial/masyarakat 2.026.496 128.282 8.386 4.889 9.161 2.177.214Listrik, gas dan air 1.640.298 4.427 27 8 1.110 1.645.870Pertambangan 920.805 15.515 2.479 402 75.291 1.014.492Lain-lain 21.257.720 2.349.352 77.466 81.738 362.422 24.128.698

Jumlah Rupiah 121.411.212 9.171.452 740.252 475.357 3.438.763 135.237.036

Mata uang asing:Industri 8.229.682 5.884.483 259.431 47.540 3.213.561 17.634.697Pertambangan 7.511.119 147.023 - - 213.054 7.871.196Perdagangan, restoran danhotel 4.440.697 269.659 75.183 21.097 438.825 5.245.461

Konstruksi 1.374.750 97.052 69.896 - 20.647 1.562.345Pertanian 1.460.770 89.752 - - - 1.550.522Listrik, gas dan air 1.231.524 157.316 - - - 1.388.840Jasa-jasa dunia usaha 1.075.660 5.712 57 - 273.168 1.354.597Pengangkutan, pergudangandan komunikasi 1.167.296 25.740 - 34.336 - 1.227.372

Jasa-jasa sosial/masyarakat 1.828 - - - - 1.828Lain-lain 1.346.921 71.175 4.231 - 3.213 1.425.540

Jumlah mata uang asing 27.840.247 6.747.912 408.798 102.973 4.162.468 39.262.398

Jumlah 149.251.459 15.919.364 1.149.050 578.330 7.601.231 174.499.434Dikurangi:Pendapatan ditangguhkan - (1.334) - - - (1.334)

Jumlah 149.251.459 15.918.030 1.149.050 578.330 7.601.231 174.498.100Dikurangi:Penyisihan penghapusan (1.593.604) (2.796.702) (307.510) (448.414) (6.714.082) (11.860.312)

147.657.855 13.121.328 841.540 129.916 887.149 162.637.788

Page 381: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/57

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):

c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan):

2007DalamPerhatian Kurang

Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah:Industri 16.548.872 2.032.194 751.380 171.498 2.003.585 21.507.529Perdagangan, restoran danhotel 12.432.341 1.404.263 95.089 76.201 534.553 14.542.447Pertanian 8.692.151 1.012.794 15.632 1.847 375.254 10.097.678Jasa-jasa dunia usaha 8.902.319 457.097 12.434 5.380 671.262 10.048.492Konstruksi 6.924.499 1.161.885 77.029 109.907 229.637 8.502.957Pengangkutan, pergudangandan komunikasi 5.997.627 587.222 12.379 916 151.920 6.750.064Jasa-jasa sosial/masyarakat 1.460.956 121.956 2.936 4.775 13.708 1.604.331Pertambangan 433.075 128.163 81 18.088 95.566 674.973Listrik, gas dan air 185.356 1.302 - - 50.657 237.315Lain-lain 20.116.540 2.062.736 80.346 82.881 421.294 22.763.797

Jumlah Rupiah 81.693.736 8.969.612 1.047.306 471.493 4.547.436 96.729.583

Mata uang asing:Industri 8.468.825 5.961.124 251.335 28.338 4.247.277 18.956.899Pertambangan 9.087.257 375.881 - 37.596 203.090 9.703.824Perdagangan, restoran danhotel 2.160.438 228.295 57.044 9.805 247.215 2.702.797Pertanian 2.355.570 38.632 42.063 - 28.829 2.465.094Listrik, gas dan air 1.804.566 87.082 - - 13.135 1.904.783Pengangkutan, pergudangandan komunikasi 1.188.970 29.588 985 - - 1.219.543Konstruksi 995.832 137.372 211 - - 1.133.415Jasa-jasa dunia usaha 387.597 10.332 49 - 352.246 750.224Jasa-jasa sosial/masyarakat 8.479 - - - - 8.479Lain-lain 2.502.923 93.333 1.301 592 380.762 2.978.911

Jumlah mata uang asing 28.960.457 6.961.639 352.988 76.331 5.472.554 41.823.969

Jumlah 110.654.193 15.931.251 1.400.294 547.824 10.019.990 138.553.552Dikurangi:Pendapatan ditangguhkan (1.398) (22.074) - - - (23.472)

Jumlah 110.652.795 15.909.177 1.400.294 547.824 10.019.990 138.530.080Dikurangi:Penyisihan penghapusan (1.239.540) (1.866.006) (164.798) (240.685) (9.530.667) (13.041.696)

109.413.255 14.043.171 1.235.496 307.139 489.323 125.488.384

Page 382: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/58

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):

d. Berdasarkan Jangka Waktu:

2009 2008 2007

Rupiah:Kurang dari 1 tahun 17.721.663 22.104.912 15.611.7811 - 2 tahun 14.721.410 13.519.412 11.259.3662 - 5 tahun 68.759.914 46.282.191 21.726.578Lebih dari 5 tahun 64.489.154 53.330.521 48.131.858

Jumlah Rupiah 165.692.141 135.237.036 96.729.583Mata uang asing:Kurang dari 1 tahun 12.062.156 8.752.766 10.054.5441 - 2 tahun 938.894 2.552.266 4.416.9862 - 5 tahun 8.381.264 12.384.576 5.292.872Lebih dari 5 tahun 10.051.774 15.572.790 22.059.567

Jumlah mata uang asing 31.434.088 39.262.398 41.823.969Jumlah 197.126.229 174.499.434 138.553.552Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan - (1.334) (23.472)

Jumlah 197.126.229 174.498.100 138.530.080Dikurangi: Penyisihan penghapusan (12.435.525) (11.860.312) (13.041.696)

184.690.704 162.637.788 125.488.384

Rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan secara gross (sebelum dikurangipenyisihan penghapusan) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masingadalah 2,79%, 4,73% dan 7,17% (Bank Mandiri saja 2,62%, 4,69% dan 7,33%, masing-masingpada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007), sedangkan rasio kredit bermasalah BankMandiri dan Anak Perusahaan secara neto pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007masing-masing adalah 0,42%, 1,09% dan 1,51% (Bank Mandiri saja 0,32%, 0,97% dan 1,32%masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007).

Perhitungan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI)No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Publikasi Triwulanan dan BulananBank Umum serta laporan tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia sebagaimana telahdiubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No. 7/10/DPNP tanggal 30 Maret 2005,dihitung atas dasar jumlah kredit tidak termasuk kredit yang diberikan pada bank lain masing-masing sebesar Rp1.629.064, Rp2.199.299 dan Rp1.612.886, dan setelah dikurangi dengankerugian restrukturisasi sebesar Rp849.611, Rp1.270.261 dan Rp2.615.803.

Termasuk dalam kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalahkredit yang dibeli dari BPPN masing-masing sebesar Rp157.088, Rp289.292 dan Rp495.599,dengan penyisihan penghapusan yang dibentuk sesuai dengan kolektibilitasnya masing-masingsebesar Rp1.571, Rp2.702 dan Rp7.299 dan pendapatan ditangguhkan masing-masing sebesarRpNihil, Rp1.334 dan Rp23.472.

Page 383: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/59

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan:

a. Termasuk di dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yangdiberikan oleh Anak Perusahaan masing-masing sebesar Rp15.952.728, Rp13.132.920 danRp10.161.283 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, terdiri atas:

2009 2008 2007

PiutangMurabahah dan Istishna 8.290.462 6.936.699 5.297.679Pembiayaan Musyarakah 3.256.613 3.582.492 1.997.758Pembiayaan syariah lainnya 4.405.653 2.613.729 2.865.846

15.952.728 13.132.920 10.161.283Dikurangi: Penyisihan penghapusan (806.573) (573.255) (334.098)

15.146.155 12.559.665 9.827.185

b. Tingkat suku bunga rata-rata (yield) dan kisaran bagi hasil per tahun adalah sebagai berikut:

Tingkat Suku Bunga Rata-rata (yield) per Tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 12,80% 11,91% 12,27%Mata uang asing 6,33% 6,26% 7,11%

Kisaran Bagi Hasil per Tahun:

2009 2008 2007

PiutangMurabahah dan Istishna 12,91% - 14,77% 11,68% - 15,79% 12,06% - 14,49%Pembiayaan Musyarakah 9,28% - 14,62% 5,01% - 22,27% 10,55% - 13,11%Pembiayaan syariah lainnya 13,53% - 15,74% 10,18% - 12,24% 16,12% - 17,87%

c. Agunan Kredit

Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan haktanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapatditerima oleh Bank Mandiri dan Anak Perusahaan.

d. Kredit Program Pemerintah

Kredit Program Pemerintah terdiri dari kredit investasi, kredit modal kerja permanen dan kreditmodal kerja dimana Pemerintah dapat menyediakan sebagian dan/atau keseluruhan dananya.

e. Kredit Sindikasi

Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur melalui perjanjianpembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Jumlah persentase bagian Bank Mandiri bilasebagai agen fasilitas dalam kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007adalah masing-masing berkisar antara 19,43% sampai dengan 80,29%; 4,00% sampai dengan64,99%; dan 4,50% sampai dengan 73,40% dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi.Sedangkan jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai anggota sindikasi padatanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah masing-masing berkisar antara 0,36%sampai dengan 38,54%; 0,40% sampai dengan 56,29%; dan 0,07% sampai dengan 73,85%dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi.

Page 384: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/60

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):

f. Kredit yang Direstrukturisasi

Berikut ini adalah jenis dan jumlah kredit yang telah direstrukturisasi pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007:

2009 2008 2007

Perpanjangan jangka waktu kredit 6.763.903 8.019.030 11.366.342Perpanjangan jangka waktu dan penurunansuku bunga kredit 309.581 4.486.039 5.176.258

Kredit Jangka Panjang dengan Opsi Saham (KJPOS) 189.291 380.232 1.533.249Fasilitas kredit tambahan 294.560 1.321.951 31.212Perpanjangan jangka waktu kredit dan skemarestrukturisasi lain-lain *) 9.546.260 2.353.136 2.537.865

17.103.595 16.560.388 20.644.926

*)Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari skema restrukturisasi penurunan tingkat suku bunga, penjadualan kembali bungayang tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.

Jumlah kredit yang telah direstrukturisasi dalam kategori kredit bermasalah pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp1.222.696, Rp2.958.551 danRp5.448.259.

g. Kredit kepada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (Catatan 48a)

Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2009,2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp638.057, Rp641.263 dan Rp783.078 atau 0,16%,0,18% dan 0,24% dari jumlah aset konsolidasian.

Termasuk dalam kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewaadalah kredit yang diberikan kepada karyawan Bank Mandiri. Kredit yang diberikan kepadakaryawan Bank Mandiri terdiri dari kredit dengan tingkat suku bunga sebesar 4,00% per tahunyang digunakan untuk membeli kendaraan bermotor dan/atau rumah dengan jangka waktu 1(satu) sampai 15 (lima belas) tahun yang dibayar melalui pemotongan gaji karyawan setiapbulan.

h. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak terdapat pelanggaran ataupunpelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak ketiga dan pihak yangmempunyai hubungan istimewa sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan BankIndonesia.

i. Bank Mandiri memiliki sejumlah perjanjian penerusan kredit dengan lembaga keuanganinternasional (Catatan 55).

Page 385: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/61

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):

j. Mutasi Penyisihan Penghapusan Kredit yang Diberikan:

Mutasi penyisihan penghapusan kredit (tidak termasuk penyisihan penghapusan yang berasaldari selisih nilai pokok dan harga pembelian kredit dari BPPN) adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 11.860.312 13.041.696 14.388.695Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) 1.539.817 2.299.377 2.247.854Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan 2.299.144 2.343.228 1.546.272Penghapusbukuan (2.279.542) (5.609.911) (5.336.005)Lain-lain*) (984.206) (214.078) 194.880

Saldo akhir tahun 12.435.525 11.860.312 13.041.696

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Sebagaimana diuraikan dalam Catatan 2r, penyisihan penghapusan kredit dibuat berdasarkankajian dan penilaian atas kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masingsaldo kredit pada tanggal neraca. Dalam menentukan jumlah penyisihan penghapusan, BankMandiri menggunakan peraturan Bank Indonesia yang mengatur Penyisihan PenghapusanAset Produktif.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan kredit yang diberikan telahmemadai.

k. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi sebelum dikurangi pendapatanditangguhkan dan penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut:

Kredit Bermasalah2009 2008 2007

Rupiah:Industri 659.765 2.051.072 2.926.463Perdagangan, restoran dan hotel 766.237 837.069 705.843Jasa-jasa dunia usaha 353.220 266.956 689.076Lain-lain 1.916.838 1.499.275 1.744.853

Jumlah Rupiah 3.696.060 4.654.372 6.066.235

Mata uang asing:Industri 1.735.241 3.520.532 4.526.950Perdagangan, restoran dan hotel 408.747 535.105 314.064Jasa-jasa dunia usaha 235.500 273.225 352.295Lain-lain 125.135 345.377 708.564

Jumlah mata uang asing 2.504.623 4.674.239 5.901.873

6.200.683 9.328.611 11.968.108

Page 386: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/62

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):

k. Jumlah minimum penyisihan penghapusan sesuai peraturan Bank Indonesia adalah sebagaiberikut (lanjutan):

Minimum Penyisihan Penghapusan2009 2008 2007

Rupiah:Industri 596.439 1.508.295 2.200.971Perdagangan, restoran dan hotel 617.966 605.974 499.445Jasa-jasa dunia usaha 295.735 170.280 526.069Lain-lain 1.350.480 1.096.683 1.243.708

Jumlah Rupiah 2.860.620 3.381.232 4.470.193

Mata uang asing:Industri 1.550.762 2.790.245 4.190.100Perdagangan, restoran dan hotel 384.394 394.241 243.216Jasa-jasa dunia usaha 235.499 216.639 326.013Lain-lain 102.096 273.733 630.027

Jumlah mata uang asing 2.272.751 3.674.858 5.389.356

5.133.371 7.056.090 9.859.549

l. Penghapusbukuan Kredit Macet

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank Mandirimelaksanakan penghapusbukuan kredit macet masing-masing sebesar Rp2.223.520,Rp5.507.168 dan Rp5.118.510 (Bank saja). Adapun kriteria debitur yang dapatdihapusbukukan meliputi:

a. Fasilitas kredit telah digolongkan macet;b. Fasilitas kredit telah dibentuk penyisihan penghapusan aset (PPA) sebesar 100,00%

(seratus perseratus) dari pokok kredit macetnya;c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan penyelamatan, namun tidak berhasil;d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada

kemampuan membayar; dane. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh kewajiban kreditnya, termasuk yang berasal dari

non-cash loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya(partial write-off).

Penghapusbukuan kredit macet ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihantetap dilakukan.

m. Kredit yang dihapusbukukan dicatat di extra-comtable. Bank terus melakukan usaha-usahapenagihan atas kredit yang telah dihapusbukukan. Kredit extra-comtable ini tidak disajikandalam neraca, tetapi disajikan di luar neraca dalam buku besar Bank. Ikhtisar mutasi kreditextra-comtable untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007adalah sebagai berikut (Bank saja):

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 34.510.621 28.858.375 24.758.452Penghapusbukuan 2.223.520 5.507.168 5.118.510Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan (2.263.728) (2.308.856) (1.531.342)Lain-lain *) (1.860.496) 2.453.934 512.755

Saldo akhir tahun 32.609.917 34.510.621 28.858.375

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Page 387: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/63

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):

n. Pembelian Kredit dari BPPN

Berdasarkan surat dari Bank Indonesia No. 9/58/DPNP/IDPnP tanggal 16 Februari 2007kepada Bank Mandiri, dinyatakan bahwa Bank dapat meneruskan pengelolaan kredit eks-BPPN yang mencapai jangka waktu 5 (lima) tahun setelah pembelian, sepanjang kredittersebut pada saat mencapai jangka waktu 5 (lima) tahun tergolong lancar, baik dalam faktorprospek usaha, kinerja, maupun kemampuan membayar debitur sebagaimana diatur dalamPBI Kualitas Aktiva yang berlaku. Sesuai surat BI No. 10/28/DPB1 tanggal 24 Januari 2008,kredit yang tergolong lancar (performing) adalah kredit dengan kualitas 1 (Lancar) dan 2(Dalam Perhatian Khusus).

Periode 1 Januari - 31 Desember 2009, 2008 dan 2007

Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, pada tanggal 31 Desember2009, 2008 dan 2007, Bank membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPNmasing-masing sebesar Rp1.571, Rp2.702 dan Rp7.299.

Dari jumlah pokok kredit yang dibeli dari BPPN masing-masing sebesar Rp157.088,Rp289.292 dan Rp495.599 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, seluruhnya telahdilakukan pengikatan kredit baru.

Tidak ada tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dari kredit yang dibeli dariBPPN untuk seluruh tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up-front fee, pendapatan restrukturisasidan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar RpNihil, Rp35.840dan Rp497.270.

Mutasi jumlah pokok kredit, penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan ataskredit yang dibeli dari BPPN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008dan 2007 yang dicatat dalam akun kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Kredit yang diberikanSaldo awal tahun 289.292 495.599 3.050.488Pelunasan selama tahun berjalan (132.204) (243.439) (2.086.164)Penghapusbukuan selama tahun berjalan - - (578.359)Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - bersih - 37.132 109.634

Saldo akhir tahun 157.088 289.292 495.599

Pendapatan ditangguhkanSaldo awal tahun 1.334 23.472 86.380Koreksi pendapatan yang ditangguhkan karena

penerimaan di atas nilai pembelian (1.334) (22.322) (49.776)Pendapatan yang ditangguhkan digunakan untuk

penghapusbukuan - - (13.601)Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - bersih - 184 469

Saldo akhir tahun - 1.334 23.472

Page 388: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/64

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):

n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan)

Komposisi kolektibilitas kredit yang dibeli dari BPPN pada tanggal 31 Desember 2009, 2008dan 2007 adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007Lancar 157.088 267.062 315.158Dalam perhatian khusus - 1.972 180.441Macet - 20.258 -

157.088 289.292 495.599

o. Kredit yang disalurkan dengan sistem pembiayaan langsung (executing) dan pembiayaanbersama (joint financing) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masingadalah sebesar Rp4.372.268, Rp4.289.729 dan Rp3.498.877.

12. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN

a. Pada tanggal 6 Februari 2009, Bank Mandiri menandatangani perjanjian fasilitas pembiayaanbersama (joint financing) dengan PT Mandiri Tunas Finance (anak perusahaan Bank Mandirisejak tanggal 6 Februari 2009). Total fasilitas pembiayaan adalah sebesar Rp2.000.000 danberlaku sampai 31 Desember 2009. Jumlah fasilitas pembiayaan bersama ini telah diubahmenjadi sebesar Rp3.000.000 dan diperpanjang sampai dengan 28 Februari 2011 berdasarkanadendum perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 30 Desember 2009.

Rincian dari piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:2009 2008 2007

Piutang pembiayaan konsumen – brutoPembiayaan sendiriRupiah 2.914.809 - -

Dikurangi:Pembiayaan yang dibiayai bersamapihak-pihak lain (without recourse)RupiahPihak ketiga (39.632) - -Pihak terkait (1.092.547) - -

(1.132.179) - -

Total piutang pembiayaan konsumen – bruto 1.782.630 - -

Pendapatan pembiayaan konsumenyang belum diakuiPembiayaan sendiri:RupiahPihak ketiga (540.081) - -

Dikurangi:Pembiayaan yang dibiayai bersamapihak-pihak lain (without recourse)RupiahPihak ketiga 3.409 - -Pihak terkait 174.430 - -

177.839 - -Total pendapatan pembiayaan konsumenyang belum diakui (362.242) - -

Total piutang pembiayaan konsumen 1.420.388 - -

Penyisihan piutang ragu-ragu (16.343) - -

Bersih 1.404.045 - -

Page 389: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/65

12. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)

b. Rincian dari piutang pembiayaan konsumen Anak Perusahaan berdasarkan kolektibilitas padatanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Lancar 1.345.457 - -Dalam perhatian khusus 64.282 - -Kurang lancar 4.311 - -Diragukan 5.524 - -Macet 814 - -Jumlah 1.420.388 - -Dikurangi: Penyisihan penghapusan (16.343) - -

1.404.045 - -

c. Mutasi penyisihan penghapusan piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 13.802 - -Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) 22.525 - -Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan 5.457 - -Penghapusbukuan (25.441) - -

Saldo akhir tahun 16.343 - -

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan piutang pembiayaan konsumen telahmemadai.

13. TAGIHAN AKSEPTASI

a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:

2009 2008 2007Rupiah:Tagihan kepada bank lain

Pihak ketiga 121.364 8.783 118.195

Tagihan kepada debiturPihak ketiga 187.478 85.168 74.688

Jumlah Rupiah 308.842 93.951 192.883Mata uang asing:Tagihan kepada bank lain

Pihak ketiga 120.792 78.323 491.475

Tagihan kepada debiturPihak ketiga 3.927.139 3.670.093 4.338.877

Jumlah mata uang asing 4.047.931 3.748.416 4.830.352

Jumlah 4.356.773 3.842.367 5.023.235Dikurangi: Penyisihan penghapusan (52.773) (246.008) (69.754)

4.304.000 3.596.359 4.953.481

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak terdapat tagihan akseptasi dengan pihakyang mempunyai hubungan istimewa.

Page 390: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/66

13. TAGIHAN AKSEPTASI (lanjutan)

b. Berdasarkan Jatuh Tempo:2009 2008 2007

Rupiah:Kurang dari 1 bulan 165.954 89.063 104.3581 - 3 bulan 124.895 411 81.2463 - 6 bulan 17.993 4.477 7.279

Jumlah Rupiah 308.842 93.951 192.883Mata uang asing:Kurang dari 1 bulan 1.090.792 3.721.136 1.425.8621 - 3 bulan 1.705.214 16.996 2.000.8193 - 6 bulan 1.240.472 5.638 1.021.2316 - 12 bulan 11.453 4.646 382.440

Jumlah mata uang asing 4.047.931 3.748.416 4.830.352Jumlah 4.356.773 3.842.367 5.023.235Dikurangi: Penyisihan penghapusan (52.773) (246.008) (69.754)

4.304.000 3.596.359 4.953.481

c. Berdasarkan Kolektibilitas:

2009 2008 2007

Lancar 4.126.632 3.422.193 4.557.947Dalam perhatian khusus 230.141 204.136 464.207Kurang lancar - 17.474 658Macet - 198.564 423Jumlah 4.356.773 3.842.367 5.023.235Dikurangi: Penyisihan penghapusan (52.773) (246.008) (69.754)

4.304.000 3.596.359 4.953.481

d. Mutasi penyisihan penghapusan tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 246.008 69.754 155.223(Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) (219.512) 137.045 (96.805)Lain-lain*) 26.277 39.209 11.336

Saldo akhir tahun 52.773 246.008 69.754

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan akseptasi telah memadai.

14. PENYERTAAN SAHAM

a. Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Metode ekuitas 182.665 153.540 119.933Metode biaya 6.289 6.289 78.915Jumlah 188.954 159.829 198.848Dikurangi: Penyisihan penghapusan (2.106) (1.656) (73.943)

186.848 158.173 124.905

Page 391: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/67

14. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)

Rincian dari penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Nama Persentase Biaya Akumulasi Ekuitas NilaiPerusahaan Jenis Usaha Kepemilikan Perolehan atas Bagian Laba Tercatat

Metode Ekuitas:PT AXA Mandiri FinancialServices Asuransi 49,00% 16.761 165.904 182.665

Metode Biaya:Lain-lain (masing-masingdi bawah Rp3.000) Beragam 3,99% - 10,00% 6.289 - 6.289

Jumlah 188.954Dikurangi: Penyisihan penghapusan (2.106)

186.848

Rincian dari penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:

Nama Persentase Biaya Akumulasi Ekuitas NilaiPerusahaan Jenis Usaha Kepemilikan Perolehan atas Bagian Laba Tercatat

Metode Ekuitas:PT AXA Mandiri FinancialServices Asuransi 49,00% 16.761 136.779 153.540

Metode Biaya:Lain-lain (masing-masingdi bawah Rp3.000) Beragam 3,99% - 10,00% 6.289 - 6.289

Jumlah 159.829Dikurangi: Penyisihan penghapusan (1.656)

158.173

Pada tahun 2008, penyertaan yang berasal dari restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredityang diberikan menjadi penyertaan saham (Debt Equity Swap) telah dihapusbuku karena telahdimiliki oleh Bank lebih dari 5 (lima) tahun. Hal ini sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum sebagaimana telah diubah terakhirdengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.

Rincian dari penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:

Nama Persentase Biaya Akumulasi Ekuitas NilaiPerusahaan Jenis Usaha Kepemilikan Perolehan atas Bagian Laba/(Rugi) Tercatat

Metode Ekuitas:PT AXA Mandiri FinancialServices Asuransi 49,00% 16.761 103.172 119.933

PT Sarana BersamaPembiayaan Indonesia Perusahaan Induk 34,00% 2.278 (2.278) -

119.933Metode Biaya:Lain - lain Beragam 3,99% - 59,70%*) 78.915 - 78.915

Jumlah 198.848Dikurangi: Penyisihan penghapusan (73.943)

124.905

*)Termasuk pernyataan sementara dengan metode Debt Equity Swap.

Page 392: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/68

14. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)

b. Klasifikasi Penyertaan Saham Berdasarkan Kolektibilitas:2009 2008 2007

Lancar 188.898 159.773 126.168Macet 56 56 72.680Jumlah 188.954 159.829 198.848Dikurangi: Penyisihan penghapusan (2.106) (1.656) (73.943)

186.848 158.173 124.905

c. Mutasi Penyisihan Penghapusan Penyertaan Saham:2009 2008 2007

Saldo awal tahun 1.656 73.943 73.625Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) 450 339 318Penghapusbukuan (write-off) - (72.626) -

Saldo akhir tahun 2.106 1.656 73.943

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penyertaan saham telahmemadai.

15. ASET TETAP

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:

Mutasi dari 1 Januari 2009 Saldo Saldosampai 31 Desember 2009 Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi**) Akhir

Biaya Perolehan/ Nilai RevaluasiPemilikan langsungTanah *) 2.761.131 92 (192) 28.487 2.789.518Bangunan *) 1.637.465 148.140 (422) 46.843 1.832.026Perlengkapan, peralatan kantordan komputer/perangkat lunak 4.167.285 168.031 (3.779) 365.154 4.696.691

Kendaraan bermotor 79.069 12.013 (5.812) 3.678 88.948

Aset dalam penyelesaian 416.690 454.833 - (449.045) 422.478Aset sewa guna usaha 3.267 - - - 3.267

9.064.907 783.109 (10.205) (4.883) 9.832.928Akumulasi Penyusutandan Amortisasi (Catatan 42)Pemilikan langsungBangunan 925.316 82.793 (403) 4.843 1.012.549Perlengkapan, peralatan kantordan komputer/perangkat lunak 3.478.309 355.936 (1.305) (34.849) 3.798.091

Kendaraan bermotor 57.069 6.697 (5.781) (309) 57.676Aset sewa guna usaha 653 653 - - 1.306

4.461.347 446.079 (7.489) (30.315) 4.869.622Nilai buku bersihPemilikan LangsungTanah 2.789.518Bangunan 819.477Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak 898.600Kendaraan bermotor 31.272

4.538.867Aset dalam penyelesaian 422.478Aset sewa guna usaha 1.961

4.963.306

*) Aset tetap tersebut direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003. Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasilpenilaian dari Penilai Independen PTVigers Hagai Sejahtera atas aset tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasarpada tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 15a).

**) Direklasifikasi dari pos Properti Terbengkalai dan Aset Dalam Penyelesaian.

Page 393: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/69

15. ASET TETAP (lanjutan)

Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Saldo

Komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi 161.017Pengembangan dan lisensi - Integrated Banking System 106.049Perlengkapan dan inventaris kantor 102.105Bangunan 49.287Lain-lain 4.020

422.478

Estimasi persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2009untuk perjanjian Integrated Banking System adalah berkisar 97,22% - 98,98%.

Termasuk dalam penambahan aset tetap bangunan selama tahun 2009 adalah bangunan yang ditransfer oleh Anak Perusahaan (PT Usaha Gedung BDN (UG BDN)) sesuai dengan perjanjianKerjasama Operasional (KSO) yang menyatakan bahwa pada tanggal berakhirnya KSO, UG BDNakan menyerahkan bangunan tersebut kepada Bank Mandiri. Bank Mandiri mencatat bangunantersebut sebesar nilai wajar Rp131.640 (Catatan 45) dan akan disusutkan selama 20 tahun.

Mutasi dari 1 Januari 2008 Saldo Saldosampai 31 Desember 2008 Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi**) Akhir

Biaya Perolehan/ Nilai RevaluasiPemilikan langsungTanah *) 2.710.520 20.817 - 29.794 2.761.131Bangunan *) 1.607.835 14.477 (45.577) 60.730 1.637.465Perlengkapan, peralatankantor dan komputer/perangkat lunak 3.956.361 136.129 (35.697) 110.492 4.167.285

Kendaraan bermotor 77.025 4.407 (2.363) - 79.069

Aset dalam penyelesaian 150.903 434.410 - (168.623) 416.690Aset sewa guna usaha - 3.267 - - 3.267

8.502.644 613.507 (83.637) 32.393 9.064.907Akumulasi Penyusutandan Amortisasi (Catatan 42)Pemilikan langsungBangunan 887.272 83.297 (45.295) 42 925.316Perlengkapan, peralatankantor dan komputer/perangkat lunak 3.035.079 478.530 (35.300) - 3.478.309

Kendaraan bermotor 48.716 10.625 (2.272) - 57.069Aset sewa guna usaha - 653 - - 653

3.971.067 573.105 (82.867) 42 4.461.347Nilai buku bersihPemilikan LangsungTanah 2.761.131Bangunan 712.149Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak 688.976Kendaraan bermotor 22.000

4.184.256Aset dalam penyelesaian 416.690Aset sewa guna usaha 2.614

4.603.560

*) Aset tetap tersebut direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003. Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasilpenilaian dari Penilai Independen PTVigers Hagai Sejahtera atas aset tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasarpada tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 15a).

**) Direklasifikasi dari pos Properti Terbengkalai dan Aset Dalam Penyelesaian.

Page 394: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/70

15. ASET TETAP (lanjutan)

Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:

Saldo

Komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi 297.136Pengembangan dan lisensi - Integrated Banking System 78.567Perlengkapan dan inventaris kantor 24.175Bangunan 10.864Lain-lain 5.948

416.690

Estimasi persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2008untuk perjanjian Integrated Banking System adalah berkisar 74,95% - 96,24%.

Aset tetap tertentu Bank Syariah Mandiri, Anak Perusahaan, dengan nilai buku sebesar Rp23.576pada tanggal 30 November 2008 sudah tidak dijaminkan lagi kepada Bank Indonesia sehubungandengan persetujuan Bank Indonesia atas penyelesaian Pinjaman Subordinasi dengan BankIndonesia sebesar Rp32.000 (Catatan 30).

Mutasi dari 1 Januari 2007 Saldo Saldosampai 31 Desember 2007 Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi**) Akhir

Biaya Perolehan/ Nilai RevaluasiPemilikan langsungTanah *) 2.604.103 - (628) 107.045 2.710.520Bangunan *) 1.540.552 14.926 (3.572) 55.929 1.607.835Perlengkapan, peralatankantor dan komputer/perangkat lunak 3.717.510 107.876 (3.037) 134.012 3.956.361

Kendaraan bermotor 73.178 6.957 (2.548) (562) 77.025

Aset dalam penyelesaian 166.570 168.608 (3.722) (180.553) 150.903

8.101.913 298.367 (13.507) 115.871 8.502.644Akumulasi Penyusutandan Amortisasi (Catatan 42)Pemilikan langsungBangunan 800.243 86.341 (3.381) 4.069 887.272Perlengkapan, peralatankantor dan komputer/perangkat lunak 2.550.474 487.802 (3.197) - 3.035.079

Kendaraan bermotor 41.953 9.734 (2.971) - 48.716

3.392.670 583.877 (9.549) 4.069 3.971.067

Nilai buku bersihPemilikan LangsungTanah 2.710.520Bangunan 720.563Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak 921.282Kendaraan bermotor 28.309

4.380.674Aset dalam penyelesaian 150.903

4.531.577

*) Aset tetap tersebut direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003. Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasilpenilaian dari Penilai Independen PTVigers Hagai Sejahtera atas aset tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasarpada tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 15a).

**) Direklasifikasi dari pos Properti Terbengkalai dan Aset Dalam Penyelesaian.

Page 395: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/71

15. ASET TETAP (lanjutan)

Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:

Saldo

Komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi 71.829Pengembangan dan lisensi - Integrated Banking System 54.013Bangunan 15.464Perlengkapan dan inventaris kantor 2.602Lain-lain 6.995

150.903

Estimasi persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2007untuk perjanjian Integrated Banking System adalah berkisar 73,77% - 96,24%.

Pengurangan aset tetap di atas termasuk penjualan aset dengan rincian sebagai berikut:

2009 2008 2007

Nilai buku (2.716) (770) (3.958)Harga jual 62.978 2.195 7.402

Laba penjualan aset tetap (Catatan 45) 60.262 1.425 3.444

a. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK)No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003 dan No. S-206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003,Bank Mandiri telah menugaskan PT Vigers Hagai Sejahtera, perusahaan jasa penilai terdaftar,untuk melaksanakan penilaian (revaluasi) aset tetap Bank Peserta Penggabungan, yaitu BBD,BDN, Bank Exim dan Bapindo pada tanggal 31 Juli 1999, sehubungan dengan pengalihankerugian fiskal dan kompensasi kerugian fiskal dari wajib pajak yang melakukan pengalihanharta kepada Bank Mandiri.

Berdasarkan Laporan Penilaian PT Vigers Hagai Sejahtera No. Ref-020-I/VHS/V/03 tanggal26 Mei 2003, nilai aset tetap berikut kenaikan nilainya pada tanggal 31 Juli 1999 adalah sebagaiberikut:

Aset Tetap Nilai Pasar Nilai Buku Kenaikan Nilai

Tanah dan bangunan 4.427.510 843.414 3.584.096Perlengkapan dan peralatan kantor 438.086 275.370 162.716Kendaraan bermotor 19.604 355 19.249

4.885.200 1.119.139 3.766.061

Pendapat PT Vigers Hagai Sejahtera mengenai nilai pasar didasarkan pada Standar PenilaianIndonesia yang dikeluarkan oleh Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia (GAPPI) danMasyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI).

Untuk menentukan nilai pasar tersebut, PT Vigers Hagai Sejahtera telah menggunakanmetodologi penilaian pendekatan data pasar dan pendekatan biaya.

Hasil revaluasi aset tetap tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui KepalaKantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah dengan Surat Keputusan No. Kep-01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003.

Page 396: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/72

15. ASET TETAP (lanjutan)

Bank Mandiri membukukan hasil penilaian kembali (revaluasi) aset tetap untuk kepentinganperpajakan tersebut pada tanggal 18 Juni 2003, yaitu pada tanggal persetujuan efektif dariDirektorat Jenderal Pajak diperoleh, dengan terlebih dahulu memperhitungkan akumulasipenyusutan aset tetap terkait untuk periode 1 Agustus 1999 sampai dengan tanggal 18 Juni2003. Kenaikan nilai bersih aset tetap sebesar Rp3.046.936 mencakup tanah, bangunan,kendaraan, perlengkapan dan peralatan kantor. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2s,Bank telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya sesuaidengan PSAK No. 16 (revisi 2007), “Aset Tetap” dan mereklasifikasi seluruh saldo selisih nilairevaluasi aset tetap sebesar Rp3.046.936 yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalamneraca konsolidasian tahun 2007 ke saldo laba konsolidasian pada tahun 2008 (Catatan 32c).

Pengakuan kenaikan nilai dari hasil revaluasi aset tetap tersebut tidak memberikan pengaruhterhadap pajak tangguhan karena kerugian fiskal yang digunakan untuk mengkompensasikenaikan nilai tersebut belum pernah diakui sebagai aset pajak tangguhan oleh Bank.

b. Pada tanggal 22 Februari 1990, Bank menandatangani perjanjian Kerjasama Operasional (KSO)dengan PT Pakuwon Jati, dimana PT Pakuwon Jati akan mendirikan bangunan pusatperbelanjaan dan gedung perkantoran 17 lantai beserta fasilitas pendukung lainnya di atastanah milik Bank Mandiri yang terletak di Jalan Basuki Rachmat No. 2, 4, 6 Surabaya.PT Pakuwon Jati berhak untuk menggunakan bangunan tersebut selama 22 tahun. Padatanggal 22 Maret 2012 saat berakhirnya KSO, bangunan tersebut akan diserahkan kepada BankMandiri.

Pada tanggal 14 Juni 1991, Bank menandatangani perjanjian Kerjasama Operasional (KSO)dengan PT Duta Anggada Realty, dimana PT Duta Anggada Realty akan mendirikan bangunan2 Menara perkantoran 32 lantai di atas tanak milik Bank Mandiri yang terletak di Jalan JenderalSudirman kavling 53-56, Jakarta. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 14 Juni 1991 sampaidengan 20 tahun sejak tanggal penyelesaian bangunan, akan tetapi tidak lebih lama dari 23tahun sejak penyelesaian pembangunan (bangunan akan diserah terimakan pada bulan Juni2014 untuk menara pertama dan bulan Juni 2016 untuk menara kedua). Pada tanggal jatuhtempo tersebut, PT Duta Anggada Realty akan menyerahkan bangunan tersebut kepada BankMandiri.

c. Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah mengasuransikan aset tetap (tidak termasuk hak atastanah, aset dalam penyelesaian dan aset sewa guna usaha) untuk menutupi kemungkinankerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam kepada PT StacoJasapratama, PT Asuransi Raya, PT Asuransi Dharma Bangsa, PT Asuransi Takaful Umum,PT Asuransi Jasindo Takaful, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta,PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Wahana Tata, PT AsuransiPurna Arthanugraha, PT Asuransi Bumida Bumiputera, PT Asuransi Raksa Pratikara,PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Jasatania, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bosowa,PT Asuransi Bina Dana Arta, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Puri Asih, MSIG Insurance(S’pore) Pte. Ltd., British Caymanian Insurance Co. Ltd., Tugu Insurance Co. Ltd., Bank of ChinaGroup Insurance Co. Ltd. dan HSBC Insurance (Asia) Ltd. dengan nilai jumlah pertanggunganasuransi berkisar Rp3.448.575 dan USD3.727.274,25 (nilai penuh) pada tanggal 31 Desember2009, Rp1.997.281, USD84.249.506,46 (nilai penuh), SGD2.206.235 (nilai penuh) danHKD3.745.000 (nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2008 dan Rp1.849.743 danUSD140.874.300,65 (nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2007. Manajemen berpendapatbahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yangterjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan.

Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimilikiBank pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

Page 397: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/73

16. ASET LAIN-LAIN2009 2008 2007

Pendapatan yang masih akan diterima 1.615.086 2.052.859 1.672.638Lain-lain - bersih 2.197.179 3.341.275 3.487.895

3.812.265 5.394.134 5.160.533

Pendapatan yang masih akan diterima

Pendapatan yang masih akan diterima terdiri dari bunga yang masih akan diterima dari penempatan,efek-efek, Obligasi Pemerintah, kredit yang diberikan dan provisi dan komisi yang masih harusditerima.

Lain-lain - bersih2009 2008 2007

Rupiah:Biaya dibayar dimuka 472.973 354.908 274.418Properti terbengkalai - setelah dikurangi

penyisihan penurunan nilai realisasibersih masing-masing sebesar Rp13.226,Rp21.295 dan Rp29.248 pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 188.628 253.603 304.845

Piutang transaksi nasabah 459.829 702.656 1.051.707Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi

penyisihan penurunan nilai realisasibersih masing-masing sebesar Rp10.163,Rp10.451 dan Rp10.451 pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 151.660 186.175 186.953

Uang muka pajak 29.079 9.843 7.043Lain-lain 1.495.436 1.417.213 1.097.260

Jumlah Rupiah 2.797.605 2.924.398 2.922.226Mata uang asing:Biaya dibayar dimuka 33.344 22.509 19.800Piutang transaksi nasabah 19.585 17.274 15.152Lain-lain 283.267 1.016.669 1.143.355

Jumlah mata uang asing 336.196 1.056.452 1.178.307Jumlah 3.133.801 3.980.850 4.100.533Dikurangi: Penyisihan penghapusan (936.622) (639.575) (612.638)

2.197.179 3.341.275 3.487.895

Biaya dibayar dimuka terdiri dari pembayaran dimuka yang sebagian besar berkaitan dengan biayasewa dan pemeliharaan gedung.

Piutang transaksi nasabah terutama merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efekPT Mandiri Sekuritas (Anak Perusahaan).

Lain-lain terutama terdiri dari berbagai macam tagihan kepada pihak ketiga dalam rangka transaksi,antara lain transaksi kliring, penjualan efek-efek yang masih harus diterima dan lain-lain.

Mutasi jumlah penyisihan penghapusan dari aset lain-lain adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 639.575 612.638 994.703Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan (Catatan 38) 541.981 (151.530) (208.072)Penyelesaian selama tahun berjalan (33.689) - (46.513)Reklasifikasi selama tahun berjalan (192.343) 166.521 (133.290)Penghapusan selama tahun berjalan - - (5.076)Lain-lain *) (18.902) 11.946 10.886

Saldo akhir tahun 936.622 639.575 612.638

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan ini telah memadai untuk menutupi kemungkinankerugian yang timbul dari aset lain-lain.

Page 398: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/74

17. SIMPANAN - GIRO

a. Berdasarkan Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:

2009 2008 2007Rupiah:Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) 205.442 110.273 122.420Pihak ketiga 53.677.015 53.155.575 51.926.055

Jumlah Rupiah 53.882.457 53.265.848 52.048.475Mata uang asing:Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) 48.997 5.584 8.102Pihak ketiga 18.765.393 15.815.256 10.249.631

Jumlah mata uang asing 18.814.390 15.820.840 10.257.733

72.696.847 69.086.688 62.306.208

Termasuk di dalam saldo simpanan giro adalah giro wadiah masing-masing sebesarRp2.685.509, Rp1.454.837 dan Rp1.631.330 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun:

Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 3,61% 2,85% 2,65%Mata uang asing 0,87% 1,35% 1,89%

Kisaran bagi hasil giro wadiah per tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 0,93% - 1,09% 0,94% - 1,04% 0,91% - 1,07%Mata uang asing 0,23% - 0,99% 0,24% - 1,05% 0,23% - 2,64%

c. Giro yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayarantransaksi perdagangan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalahsebesar Rp1.053.844, Rp813.755 dan Rp575.005.

d. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 giro dari pihak yang mempunyai hubunganistimewa masing-masing sebesar Rp254.439, Rp115.857 dan Rp130.522 atau 0,35%, 0,17% dan0,21% dari jumlah giro (Catatan 48a).

18. SIMPANAN - TABUNGAN

a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang:2009 2008 2007

Rupiah:Tabungan Mandiri 96.790.186 81.813.970 81.074.229Tabungan Mudharabah 7.166.717 5.175.318 3.860.425Tabungan Mandiri Haji 178.435 580.367 424.160

104.135.338 87.569.655 85.358.814Mata uang asing:Tabungan Mandiri 9.659.673 7.384.357 4.704.743

113.795.011 94.954.012 90.063.557

b. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 tabungan dari pihak yang mempunyai hubunganistimewa masing-masing sebesar Rp96.573, Rp43.339 dan Rp42.844 atau 0,08%, 0,05% dan0,05% dari jumlah tabungan (Catatan 48a).

Page 399: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/75

18. SIMPANAN – TABUNGAN (lanjutan)

c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun:

Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 2,78% 3,12% 3,68%Mata uang asing 1,69% 2,26% 3,08%

Kisaran bagi hasil tabungan mudharabah per tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 0,29% - 7,08% 0,29% - 6,83% 0,29% - 6,98%

19. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA

a. Berdasarkan Mata Uang:

2009 2008 2007

Rupiah 117.658.029 103.233.269 78.535.764Mata uang asing 15.400.494 21.838.083 16.449.494

133.058.523 125.071.352 94.985.258

b. Berdasarkan Jangka Waktu:

2009 2008 2007

Rupiah:1 bulan 80.091.901 77.620.722 64.145.3623 bulan 20.982.619 13.114.836 9.060.4966 bulan 9.506.384 8.183.506 2.492.02612 bulan 6.762.659 4.160.570 1.797.559Lebih dari 12 bulan 314.466 153.635 1.040.321

Jumlah Rupiah 117.658.029 103.233.269 78.535.764

Mata uang asing:1 bulan 12.955.322 16.803.485 13.686.3883 bulan 1.148.967 3.288.342 1.270.3836 bulan 1.031.910 1.133.297 875.80512 bulan 261.607 609.872 553.542Lebih dari 12 bulan 2.688 3.087 63.376

Jumlah mata uang asing 15.400.494 21.838.083 16.449.494

133.058.523 125.071.352 94.985.258

Page 400: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/76

19. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)

c. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo:

2009 2008 2007Rupiah:

Kurang dari 1 bulan 86.982.523 81.691.067 64.145.3621 - 3 bulan 20.885.172 14.266.681 9.060.4963 - 6 bulan 5.951.479 2.953.132 2.492.0266 - 12 bulan 3.578.552 4.253.649 1.797.559Lebih dari 12 bulan 260.303 68.740 1.040.321

Jumlah Rupiah 117.658.029 103.233.269 78.535.764Mata uang asing:

Kurang dari 1 bulan 13.357.392 17.658.707 13.686.3871 - 3 bulan 1.589.204 2.717.373 1.273.9603 - 6 bulan 349.443 1.139.914 870.9506 - 12 bulan 102.729 320.635 554.821Lebih dari 12 bulan 1.726 1.454 63.376

Jumlah mata uang asing 15.400.494 21.838.083 16.449.494

133.058.523 125.071.352 94.985.258

d. Termasuk di dalam deposito berjangka adalah investasi tidak terikat mudharabah masing-masingsebesar Rp9.583.762, Rp7.718.558 dan Rp5.171.943 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan2007.

e. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun:

Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 8,36% 7,56% 7,39%Mata uang asing 3,06% 3,29% 3,71%

Kisaran bagi hasil investasi tidak terikatmudharabah per tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 6,08% - 8,85% 6,09% - 8,54% 6,60% - 8,05%Mata uang asing 1,91% - 3,00% 2,36% - 3,28% 2,85% - 3,35%

f. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, deposito berjangka dari pihak yang mempunyaihubungan istimewa masing-masing sebesar Rp470.237, Rp313.909 dan Rp181.309 atau 0,35%,0,25% dan 0,19% dari jumlah deposito berjangka (Catatan 48a).

g. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, jumlah deposito berjangka yang dibekukan dandiblokir sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayarantransaksi perdagangan masing-masing adalah sebesar Rp7.395.445, Rp6.632.688 danRp8.330.382. Deposito berjangkamudharabah yang dijaminkan pada tanggal 31 Desember 2009,2008 dan 2007 atas piutang mudharabah yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri (BSM), AnakPerusahaan masing-masing adalah sebesar RpNihil, Rp289.996 dan RpNihil.

Page 401: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/77

20. SIMPANAN DARI BANK LAIN - GIRO DAN TABUNGAN

a. Berdasarkan Mata Uang:

2009 2008 2007Giro

Rupiah 476.584 528.490 1.307.562Mata uang asing 5.096.728 2.388.645 80.538

Jumlah Giro 5.573.312 2.917.135 1.388.100

TabunganRupiah 269.257 227.608 248.965

Jumlah Giro dan Tabungan 5.842.569 3.144.743 1.637.065

Saldo simpanan dari bank lain - giro dan tabungan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008masing-masing sebesar Rp5.842.569 dan Rp3.144.743 di atas adalah setelah disalinghapuskanantara saldo simpanan dari bank lain - giro dari salah satu lembaga keuangan (dalam likuidasi)yang ditempatkan di Bank Mandiri sebesar Rp184 dan Rp214 pada tanggal 31 Desember 2009dan 2008 dengan saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan (dalam likuidasi)tersebut dengan klasifikasi macet sebesar Rp209.153 dan Rp242.708 pada tanggal 31 Desember2009 dan 2008 (Catatan 5e).

Termasuk dalam simpanan dari bank lain - giro adalah giro wadiah dan SIMA masing-masingsebesar Rp55.664, Rp11.696 dan Rp2.512 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun:

Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:

2009 2008 2007Giro

Rupiah 3,61% 2,85% 2,65%Mata uang asing 0,87% 1,35% 1,89%

TabunganRupiah 2,78% 3,12% 3,68%

Kisaran bagi hasil Girowadiah per tahun:

2009 2008 2007

Rupiah 0,93% - 1,09% 0,94% - 1,04% 0,19% - 1,07%Mata uang asing 0,23% - 0,99% 0,24% - 1,05% 0,23% - 2,64%

c. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, giro dan tabungan dari bank lain yangmempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar RpNihil, Rp1.075 dan RpNihil atau Nihil,0,03% dan Nihil dari jumlah simpanan dari bank lain - giro dan tabungan (Catatan 48a).

d. Giro dan Tabungan yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitaspembayaran transaksi perdagangan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, masing-masing sebesar Rp22.749, Rp33.634 dan Rp224.286.

Page 402: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/78

21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - INTER-BANK CALL MONEY

a. Berdasarkan Mata Uang:

2009 2008 2007

Mata uang asing - 7.588 827.617

Saldo simpanan dari bank lain - inter-bank call money pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008masing-masing sebesar RpNihil dan Rp7.588 disajikan setelah disalinghapuskan antara saldosimpanan dari bank lain - inter-bank call money dari salah satu lembaga keuangan (dalamlikuidasi) yang ditempatkan di Bank Mandiri sebesar Rp13.866 dan Rp16.217 pada tanggal 31Desember 2009 dan 2008 dengan saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan(dalam likuidasi) tersebut dengan klasifikasi macet sebesar Rp209.153 dan Rp242.708 padatanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 5e).

b. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo:

2009 2008 2007Mata uang asing:

Kurang dari 1 bulan - 7.588 827.617

c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) per Tahun:

2009 2008 2007Mata uang asing - 3,29% 5,42%

d. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak terdapat saldo inter-bank call money daribank lain dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

22. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA

a. Berdasarkan Jenis Mata Uang:2009 2008 2007

Rupiah 3.890.457 2.763.817 1.724.286Mata uang asing 1.053.501 1.801.966 1.221.373

4.943.958 4.565.783 2.945.659

b. Berdasarkan Jangka Waktu:2009 2008 2007

Rupiah:1 bulan 3.785.798 2.684.933 1.703.2493 bulan 56.022 44.421 7.6406 bulan 35.857 12.971 2.30012 bulan 12.480 21.192 11.097Lebih dari 12 bulan 300 300 -

Jumlah Rupiah 3.890.457 2.763.817 1.724.286Mata uang asing:

1 bulan 1.053.501 166.917 1.197.8906 bulan - 1.635.049 23.483

Jumlah mata uang asing 1.053.501 1.801.966 1.221.373

4.943.958 4.565.783 2.945.659

Di dalam simpanan dari bank lain - deposito berjangka termasuk investasi tidak terikat - depositoberjangka mudharabahmasing-masing sebesar Rp207.640, Rp218.380 dan RpNihil pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

Page 403: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/79

22. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)

c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun:

Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:2009 2008 2007

Rupiah 8,36% 7,56% 7,39%Mata uang asing 3,06% 3,29% 3,71%

Kisaran bagi hasil deposito berjangka mudharabah per tahun:2009 2008 2007

Rupiah 6,08% - 8,85% 6,09% - 8,54% 6,60% - 8,05%Mata uang asing 1,91% - 3,00% 2,36% - 3,28% 2,85% - 3,35%

d. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak terdapat saldo deposito berjangka daribank lain yang mempunyai hubungan istimewa.

e. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, deposito berjangka yang dibekukan dandiblokir sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayarantransaksi perdagangan masing-masing adalah sebesar Rp149.906, Rp772.530 dan Rp42.079.

f. Pada kwartal kedua tahun 2005, Bank melakukan dua transaksi Callable Parallel Depositsdengan bank counterpart yang berkaitan dengan kontrak penjualan Obligasi PemerintahIndonesia. Kontrak dimulai pada saat Bank melakukan pengalihan Obligasi Pemerintah Indonesiakepada bank counterpart dan menerima dana hasil pengalihan tersebut dalam Rupiah. Sebagiandari dana hasil pengalihan tersebut sejumlah Rp1.268.000 ditempatkan kembali ke bankcounterpart dan selanjutnya Bank menerima pinjaman Dolar Amerika Serikat sejumlahUSD100.000.000 (nilai penuh).

Ringkasan dari kontrak Callable Parallel Deposits adalah sebagai berikut:

Deposito Tanggal efektif Tanggal jatuh tempo Nilai deposito awal Nilai deposito akhir Suku BungaRupiah 16 Mei 2005 20 Juni 2013 634.000 1.493.110 *) 11,17%

Dolar AmerikaSerikat

17 Mei 2005 15 Juni 2013 USD50 juta(nilai penuh)

USD50 juta(nilai penuh)

LIBOR 3 bulan +spread

Rupiah 3 Juni 2005 20 Desember 2013 634.000 1.540.310 *) 11,00%

Dolar AmerikaSerikat

8 Juni 2005 15 Desember 2013 USD50 juta(nilai penuh)

USD50 juta(nilai penuh)

LIBOR 3 bulan +spread

*)Zero Coupon Deposits

Dana yang ditempatkan sebagai deposito di atas berasal dari sebagian dana yang diterima daripengalihan Obligasi Pemerintah ke bank counterpart.

Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awalperjanjian dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada setiaptanggal redemption setiap tahunnya. Perjanjian juga mengharuskan Bank untuk menambah (topup) penempatan deposito Rupiah ke bank counterpart selama periode perjanjian yang dihitungberdasarkan dari pergerakan kurs spot Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.

Pada tanggal 15 Juni 2006, Bank telah menggunakan haknya untuk memutuskan lebih awal ataspinjaman USD50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 17 Mei 2005 di atas. Selain itu,pada tanggal 15 Desember 2006 Bank juga telah menggunakan hak untuk memutuskan lebihawal atas pinjaman USD50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 8 Juni 2005 di atas.Dalam hal Bank mengeksekusi opsi ini maka penempatan dalam Callable Zero Coupon Deposittidak secara otomatis dihentikan.

Page 404: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/80

22. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)

Berdasarkan perjanjian, bank counterpart dapat memutuskan perjanjian pada saat terjadinyaUnwind Events yaitu apabila Bank gagal membayar setiap penambahan (top up) deposito Rupiahyang diharuskan dalam perjanjian.

Apabila bank counterpart menggunakan haknya untuk melakukan penghentian transaksi lebihawal akibat terjadinya Unwind Events, Bank diharuskan membayar Unwind Cost kepada bankcounterpart seperti yang ditentukan kemudian oleh bank counterpart.

Selain itu bank counterpart memiliki hak untuk melakukan penghentian transaksi lebih awal jikabank counterpart memandang bahwa penerimaan dana dalam bentuk callable zero coupondeposits tersebut memiliki bunga yang lebih tinggi dari bunga pasar. Hal ini sebagaimana telahdilakukan bank counterpart pada tanggal 28 Mei 2007 dan 25 Juni 2007.

Pada tanggal 28 Mei 2007, bank counterpart memutuskan lebih awal atas transaksi dengan nilaideposito awal Rp634.000 dan memberikan dana tunai sebagai penyelesaian atas transaksitersebut pada tanggal 20 Juni 2007.

Pada tanggal 25 Juni 2007, bank counterpart memutuskan lebih awal atas transaksi dengan nilaideposito awal Rp634.000 dan memberikan dana tunai sebagai penyelesaian atas transaksitersebut pada tanggal 21 Desember 2007.

23. HUTANG ATAS EFEK-EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI

2009

Jenis EfekNilai

NominalTanggalDimulai

TanggalJatuh Tempo

NilaiBeli Kembali

Beban Bungayang BelumDiamortisasi Nilai Bersih

Obligasi PemerintahRupiah

Obligasi VR0019 355.652 18/05/2005 18/05/2010 316.356 - 316.356

Jumlah 355.652 316.356 - 316.356

2008

Jenis EfekNilai

NominalTanggalDimulai

TanggalJatuh Tempo

NilaiBeli Kembali

Beban Bungayang BelumDiamortisasi Nilai Bersih

Obligasi PemerintahRupiah

Obligasi VR0019 355.652 18/05/2005 18/05/2010 316.356 - 316.356Obligasi VR0017 289.859 04/11/2004 04/11/2009 284.062 - 284.062Obligasi FR0019 231.028 03/11/2004 03/11/2009 285.060 - 285.060

Jumlah 876.539 885.478 - 885.478

Obligasi Non PemerintahRupiah

Obligasi 50.000 05/09/2008 04/03/2009 50.997 350 50.647ORI 004 26.000 22/09/2008 22/01/2009 24.076 189 23.887ORI 004 11.000 23/09/2008 23/01/2009 10.602 83 10.519Obligasi 7.000 09/12/2008 02/02/2009 6.335 9 6.326Obligasi 5.000 09/12/2008 02/02/2009 5.102 66 5.036

99.000 97.112 697 96.415

Jumlah 975.539 982.590 697 981.893

Page 405: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/81

23. HUTANG ATAS EFEK-EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (lanjutan)

2007

Jenis EfekNilai

NominalTanggalDimulai

TanggalJatuh Tempo

NilaiBeli Kembali

Beban Bungayang BelumDiamortisasi Nilai Bersih

Obligasi PemerintahRupiah

Obligasi VR0013 617.500 07/06/2005 07/01/2008 617.500 - 617.500Obligasi VR0031 669.000 19/12/2007 03/01/2008 602.746 259 602.487Obligasi VR0031 446.000 19/12/2007 03/01/2008 401.829 172 401.657Obligasi VR0019 355.652 18/05/2005 18/05/2010 316.356 - 316.356Obligasi VR0017 289.859 04/11/2004 04/11/2009 284.062 - 284.062Obligasi FR0040,FR0043, danFR0047 283.000 28/12/2007 28/01/2008 297.527 34 297.493Obligasi FR0019 231.028 03/11/2004 03/11/2009 285.060 - 285.060Obligasi FR0020,FR0027, danFR0033 100.000 28/12/2007 11/01/2008 110.021 293 109.728

Jumlah 2.992.039 2.915.101 758 2.914.343

Kontrak penjualan Obligasi Pemerintah dengan bank counterpart (No. Seri VR0013, VR0017,FR0019 dan VR0019) merupakan kontrak-kontrak yang berkaitan dengan kontrak-kontrak transaksipendanaan valuta asing melalui mekanisme pertukaran mata uang asing (cross currency swap)dengan pihak-pihak tersebut di atas (Catatan 10). Tidak ada premi atau diskonto yang diakui ataskontrak-kontrak tersebut.

24. KEWAJIBAN AKSEPTASI

a. Berdasarkan Jenis Mata Uang, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:

2009 2008 2007Rupiah:Kewajiban kepada bank lainPihak ketiga 187.478 85.168 74.688

Kewajiban kepada debiturPihak ketiga 121.364 8.783 118.195

Jumlah Rupiah 308.842 93.951 192.883Mata uang asing:Kewajiban kepada bank lainPihak ketiga 3.927.139 3.670.093 4.338.877

Kewajiban kepada debiturPihak ketiga 120.792 78.323 491.475

Jumlah mata uang asing 4.047.931 3.748.416 4.830.352

4.356.773 3.842.367 5.023.235

b. Berdasarkan Jatuh Tempo:2009 2008 2007

Rupiah:Kurang dari 1 bulan 165.954 89.063 104.3581 - 3 bulan 124.895 411 81.2463 - 6 bulan 17.993 4.477 7.279

Jumlah Rupiah 308.842 93.951 192.883Mata uang asing:Kurang dari 1 bulan 1.090.792 3.721.136 1.425.8621 - 3 bulan 1.705.214 16.996 2.000.8193 - 6 bulan 1.240.472 5.638 1.021.2316 - 12 bulan 11.453 4.646 382.440

Jumlah mata uang asing 4.047.931 3.748.416 4.830.352

4.356.773 3.842.367 5.023.235

Page 406: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/82

25. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN

Berdasarkan Jenis dan Mata Uang:

2009 2008 2007Rupiah:Cek perjalanan Mandiri 622.055 778.639 957.107Obligasi 600.000 - -Medium Term Notes 250.000 - -Obligasi Syariah 200.000 200.000 375.000Efek-efek Jangka Pendek - 37.400 -Lain-lain 564 564 564

Jumlah Rupiah 1.672.619 1.016.603 1.332.671

Mata uang asing:Medium Term Notes - - 2.718.796

Jumlah mata uang asing - - 2.718.796Jumlah 1.672.619 1.016.603 4.051.467Dikurangi:Diskonto yang belum diamortisasi - - (903)Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (1.605) - -

1.671.014 1.016.603 4.050.564

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, efek-efek yang diterbitkan yang dimiliki oleh pihakyang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah sebesar RpNihil, RpNihil dan Rp30.000(Catatan 48a).

Obligasi

Pada tanggal 8 Februari 2008, PT Tunas Financindo Sarana (sejak 20 Agustus 2009, berganti namamenjadi PT Mandiri Tunas Finance), anak perusahaan sejak 6 Februari 2009, menerbitkan ObligasiTunas Financindo Sarana V Tahun 2008 dengan nilai nominal sebesar Rp600.000, dimana cicilanpokok obligasi akan dibayarkan penuh pada saat jatuh tempo yang terdiri dari empat seri:

Obligasi Nilai Nominal

TingkatBunga Tetapper Tahun Jatuh Tempo

Seri A 350.000 10,00% 27 Februari 2009Seri B 25.000 10,50% 20 Februari 2010Seri C 50.000 11,00% 20 Februari 2011Seri D 175.000 11,25% 20 Februari 2012

Seluruh Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 Seri A sebesar Rp350.000 telah dilunasipada saat jatuh temponya.

Pada tanggal 13 Februari 2007, PT Tunas Financindo Sarana menerbitkan Obligasi TunasFinancindo Sarana IV Tahun 2007 dengan nilai nominal sebesar Rp600.000, dimana cicilan pokokobligasi akan dibayarkan penuh pada saat jatuh tempo yang terdiri atas tiga seri:

Obligasi Nilai Nominal

TingkatBunga Tetapper Tahun Jatuh Tempo

Seri A 150.000 10,00% 27 Februari 2008Seri B 100.000 10,40% 22 Februari 2009Seri C 350.000 11,00% 22 Februari 2010

Seluruh Obligasi Tunas Financindo Sarana IV Tahun 2007 Seri A sebesar Rp150.000 dan Seri Bsebesar Rp100.000 telah dilunasi pada saat jatuh temponya.

Page 407: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/83

25. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN (lanjutan)

Medium-Term Notes (MTN)

Rupiah2009

Jangka TingkatTanggal jatuh waktu suku bunga

Jenis Arranger tempo (bulan) per tahun Nilai nominal

Medium Term PT Mandiri ManajemenNotes Investasi 18 Nov 2011 48 11,60% 250.000

250.000

Untuk mendukung ekspansi pembiayaan konsumen, pada tanggal 18 November 2009 PT MandiriTunas Finance, Anak Perusahaan menerbitkan MTN sebesar Rp250.000 kepada PT MandiriManajemen Investasi dengan suku bunga sebesar 11,60%. Surat hutang ini memiliki jangka waktu 2tahun yang berlaku sejak tanggal 18 November 2009 sampai dengan tanggal 18 November 2011.

Mata uang asing2007

Jangka Tingkat Nilai nominalJenis/ Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara

Nomor ISIN Arranger tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah

MTN Credit Suisse First(XS0167272375) Boston (Europe) Ltd., London, 22 Apr 2008 60 7,00% 299.466.824 2.812.892

UBS Hong Kong danPT Mandiri Sekuritas

Dikurangi: - Efek-efek yang diterbitkandan dimiliki Bank Mandiri dan Anak Perusahaan (10.017.641) (94.096)

289.449.183 2.718.796- Diskonto yang belum diamortisasi (96.115) (903)

289.353.068 2.717.893

Bank Mandiri telah menerbitkan MTN sebesar USD300.000.000 (nilai penuh) dengan suku bunga7,00% per tahun, pada harga 99,482% dan jatuh tempo pada tanggal 22 April 2008. MTN dengannilai nominal sebesar USD300.000.000 (nilai penuh) tersebut telah dilindung nilai denganmenggunakan jenis instrumen interest rate swap. MTN disajikan menurut nilai wajarnya sebagaiakibat penyesuaian atas transaksi lindung nilai. Pada saat jatuh tempo di bulan April 2008, Banktelah melunasi MTN sebesar USD300.000.000 (nilai penuh) tersebut.

Obligasi Syariah

Pada 31 Oktober 2003, Bank Syariah Mandiri, anak perusahaan, mengeluarkan Obligasi SyariahMudharabah yang memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dengan nilai Rp200.000 dan pendapatanbagi hasil dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dengan pembayaran pertama dilakukan pada tanggal30 Januari 2004. Obligasi Syariah Mudharabah ini jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2008.Pendapatan bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan diambil dari pendapatan margin BankSyariah Mandiri yang berasal dari portofolio murabahah yang diperoleh selama 1 (satu) triwulan.Obligasi ini telah dilunasi pada saat jatuh tempo.

Page 408: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/84

25. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN (lanjutan)

Obligasi Syariah (lanjutan)

Pada tanggal 31 Januari 2007, Bank Syariah Mandiri melakukan penawaran dan penjualan secaraterbatas Subordinated Notes Syariah Mudharabah Tahun 2007 (Subnotes Bank) dengan nilainominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp200.000. Subnotes Bank ini berjangka waktu 10 tahundengan hak melunasi (call option) pada tahun ke-5 sejak tanggal penerbitan. Indikasi Nisbah yangdiberikan kepada pemegang Subnotes Bank adalah setara dengan 21,93% per tahun daripendapatan yang dibagihasilkan. Pendapatan bagi hasil Subnotes Bank dibayarkan setiap 3 (tiga)bulan terhitung sejak tanggal penerbitan. Pada tanggal 5 April 2007, Subnotes Bank telah terealisasisebesar Rp200.000. Subnotes Bank tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2017.

Efek-efek Jangka Pendek

Pada tanggal 6 November 2008, PT Mandiri Sekuritas, anak perusahaan, menerbitkan Efek-efekJangka Pendek (Short-Term Notes) dengan tingkat bunga tetap sebesar 16,00% per tahun terhutangdalam cicilan bulanan mulai tanggal 30 November 2008. Nilai nominal keseluruhan adalah Rp37.400dan diterbitkan dengan harga 100,00% dari nilai pokoknya. Efek-efek ini telah jatuh tempo dan sudahdilunasi pada tanggal 28 Februari 2009.

26. PINJAMAN YANG DITERIMA2009 2008 2007

Rupiah:(a) Pemerintah Republik Indonesia (Catatan 48a) 200.000 240.000 280.000(b) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) 180.031 241.974 326.122(c) Bank Indonesia 135.822 214.337 392.150(f) Lain-lain 610.003 710.000 625.743

1.125.856 1.406.311 1.624.015Mata uang asing:(d) Direct Off-shore Loans 2.818.500 4.065.700 845.370(e) Fasilitas Pendanaan Perdagangan - 3.899.497 6.875.676

2.818.500 7.965.197 7.721.046

3.944.356 9.371.508 9.345.061

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, pinjaman yang diterima dari pihak yangmempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah Rp200.000, Rp240.000 dan Rp280.000(Catatan 48a).

(a) Pemerintah Republik Indonesia

Akun ini merupakan pinjaman yang diterima oleh Bank Mandiri dari Pemerintah RepublikIndonesia (RI) berdasarkan perjanjian No. KP-022/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 danamandemen perjanjian No. AMA-7/KP-022/DP3/2004 tanggal 15 Desember 2004 dan suratperjanjian No. 5-662/PB.7/2005 tanggal 13 Mei 2005 dan amandemen perjanjian No. AMA-30/KP- 022/DP3/2006 tanggal 24 Agustus 2006 masing-masing tentang Perubahan terhadapPerjanjian Pinjaman antara Pemerintah dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. KP-022/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dan Persetujuan Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjamanantara Pemerintah RI dan Bank Mandiri dalam rangka pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil.Pinjaman ini digunakan untuk penyediaan kredit bagi usaha mikro dan kecil dengan prosedur,tata cara dan persyaratan pemberian pinjaman sebagaimana diatur dalam Keputusan MenteriKeuangan No. 40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003 tentang Pendanaan Kredit UsahaMikro dan Kecil yang telah diubah dan disempurnakan dengan Keputusan Menteri KeuanganNo. 74/KMK.06/2004 tanggal 20 Februari 2004. Fasilitas ini dikenai suku bunga sebesar SBI 3(tiga) bulanan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali pada tanggal 10 Maret, 10 Juni,10 September dan 10 Desember atas dasar lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI) terakhirsebelum tanggal penetapan. Pembayaran pinjaman ini akan dilakukan dalam 5 (lima) kaliangsuran per semester dan pembayaran pertama jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2007.Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Desember 2019.

Page 409: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/85

26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(b) PT Permodalan Nasional Madani (Persero)

Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diberikan oleh PT Permodalan Nasional Madani(Persero) kepada Bank Mandiri dan Bank Sinar Harapan Bali (BSHB). Baki debet pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 untuk pinjaman Bank Mandiri adalah masing-masingsebesar Rp153.507, Rp219.050 dan Rp326.122 dan untuk pinjaman BSHB adalah masing-masing sebesar Rp26.524, Rp22.924 dan RpNihil. Fasilitas ini dikenai bunga 7,00% per tahun.Jangka waktu kredit dan jadual pelunasannya tergantung dari perjanjian kredit untuk masing-masing debitur, terakhir pada bulan Desember 2013. Bank Mandiri menyalurkan kembalipinjaman tersebut kepada anggota Koperasi Primer (Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya[KKPA]).

(c) Bank Indonesia

Akun ini merupakan fasilitas kredit likuiditas yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) untukdipinjamkan kembali kepada debitur-debitur Bank Mandiri sesuai dengan Kredit ProgramPemerintah. Pengelolaan dan pengawasan fasilitas kredit ini dilakukan oleh PT PermodalanNasional Madani (Persero), sebuah badan usaha milik Pemerintah, berdasarkan Undang-undang No. 23/1999 tanggal 17 Mei 1999 mengenai BI, Peraturan BI No. 2/3/PBI/2000 tanggal1 Februari 2000 dan Peraturan BI No. 5/20/PBI/2003 tanggal 17 September 2003 tentangPengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia dalam rangka Kredit Program.Fasilitas kredit ini dikenai suku bunga berkisar antara 3,00% sampai 9,00% per tahun dan akanjatuh tempo pada tanggal yang berbeda-beda yang terakhir pada tahun 2017. Rinciannya adalahsebagai berikut:

2009 2008 2007Rupiah:Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya (KKPA) 79.701 135.971 285.484Kredit Investasi Kecil (KIK) 35.968 52.889 74.132Kredit Investasi (KI) 20.153 25.477 32.534

135.822 214.337 392.150

(d) Direct Off-shore Loans

Rincian pinjaman direct off-shore loans adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Deutsche Bank International (Asia) Ltd, Singapura 2.818.500 3.270.000 -Sindikasi Oversea - Chinese Banking Corp. Limited,

United Overseas Bank Limited, Intesa SanPaolo S.P.A., DZ Bank AG Deutsche Zentral -Genossenschaftsbank, Bank Muscat S.A.O.G. - 599.500 563.580

Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura - 196.200 281.790

2.818.500 4.065.700 845.370

Deutsche Bank International (Asia) Limited (“DBI”), Singapura

Pada tanggal 27 Februari 2008, Bank memperoleh pinjaman dari DBI sebesar USD300.000.000(nilai penuh) (setara Rp2.818.500) dengan tingkat bunga LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambahmarjin tertentu untuk tahun pertama. Jika pinjaman ini diperpanjang, tingkat bunga tahun keduadan ketiga akan dikenakan tingkat bunga tetap. Pinjaman ini telah diperpanjang dan akan jatuhtempo pada tanggal 1 Februari 2011. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan Obligasi Pemerintahseri VR0019 dengan nilai nominal sebesar Rp3.967.500 (Catatan 7).

Page 410: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/86

26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(d) Direct Off-shore Loans (lanjutan)

Oversea - Chinese Banking Corporation Limited, United Overseas Bank Limited, IntesaSan Paolo S.P.A., DZ Bank AG Deutsche Zentral - Genossenschaftsbank dan BankMuscat S.A.O.G.

Berdasarkan perubahan perjanjian kredit sindikasi tanggal 3 September 2008, Bankmemperoleh pinjaman sebesar USD55.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga SIBOR 12(dua belas) bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini berjangka waktu satu tahun, dantelah dilunasi pada tanggal 10 September 2009.

Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura (Sumitomo)

Pada tanggal 23 September 1999, Bank memperoleh pinjaman dari Sumitomo sebesarUSD30.000.000 (nilai penuh). Pembayaran pertama dan kedua telah dilakukan di 2008 sebesarUSD12.000.000 (nilai penuh). Pinjaman ini berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan telahdilunasi pada tanggal 28 September 2009. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga SIBOR 3 (tiga)bulanan ditambah marjin tertentu.

(e) Fasilitas Pendanaan Perdagangan

Fasilitas pendanaan perdagangan merupakan pinjaman jangka pendek dengan jangka waktumulai dari 180 sampai dengan 365 hari dengan tingkat suku bunga sebesar LIBOR atau SIBORditambah marjin tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan letters of credit yang diterbitkan oleh BankMandiri. Pada tanggal 31 Desember 2009, seluruh pinjaman telah dilunasi (bersaldo Nihil),sementara rincian saldo pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Wachovia Bank NA, Amerika Serikat - 708.500 704.475Bank of New York Mellon, Singapura

(dahulu Bank of New York) - 654.000 751.440ABN AMRO Bank NV, Singapura - 574.997 610.545JP Morgan Chase NA, Singapura - 545.000 939.300Bank of Nova Scotia, Hong Kong - 490.500 -Dresdner Bank, AG, Frankfurt - 272.500 140.895Credit Suisse, Zurich - 218.000 -Bank of Nova Scotia, Singapura - 218.000 469.650Oversea - Chinese Banking Corporation Limited, Singapura - 218.000 234.825ING Bank, Singapura - - 563.580Credit Suisse, Singapura - - 469.650Standard Chartered Bank, Singapura - - 469.650Commerzbank AG, Frankfurt - - 375.720DBS Bank, Ltd., Singapura - - 281.790American Express Bank, New York - - 281.790National Bank of Dubai - - 234.825Bank of America, San Francisco - - 187.860DZ Bank AG Deutsche Zentral - -

Genossenschaftsbank, Singapura - - 159.681

- 3.899.497 6.875.676

Page 411: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/87

26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(f) Lain-lain2009 2008 2007

RupiahPT Bank Central Asia Tbk. 274.248 - -PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 161.469 - -PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Lippo Tbk.) 94.286 150.000 150.000PT Bank Permata Tbk. 25.000 130.000 170.000The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. 25.000 150.000 130.000PT Bank DBS Indonesia 20.000 90.000 -PT ANZ Panin Bank 10.000 - -PT Panin Bank Tbk. - 75.000 20.000Standard Chartered Bank - 65.000 -PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - 50.000 150.000Bank Indonesia - - 5.743

610.003 710.000 625.743

PT Bank Central Asia Tbk.

Pada tanggal 7 Maret 2001, Anak Perusahaan dan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)menandatangani perjanjian kredit dimana BCA memberikan fasilitas modal kerja. Berdasarkanaddendum perjanjian No. 5 tanggal 24 Juni 2008, BCA memberikan fasilitas installment loandengan jumlah sebesar Rp650.000 dengan tingkat bunga sebesar 10,75% per tahun. Fasilitasini akan jatuh tempo pada bulan Maret 2012.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Pada tanggal 26 Juli 2004, Anak Perusahaan dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.(BNI) menandatangani perjanjian kredit dimana BNI memberikan fasilitas modal kerja.Berdasarkan adendum perjanjian No.10 tanggal 2 Oktober 2007, BNI memberikan beberapafasilitas yang dapat diperpanjang dengan jumlah sebesar Rp400.000. Pada tanggal 2 Oktober2007, fasilitas ini diperpanjang hingga 31 Desember 2011. Tingkat bunga ditetapkan sebesar11,00% - 13,00% fixed per tahun.

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Lippo Tbk.)

Pada tanggal 13 Desember 2001, Anak Perusahaan dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahuluPT Bank Lippo Tbk) (CIMB) menandatangani perjanjian kredit dan berdasarkan adendumperjanjian No. 18 tanggal 12 Desember 2007, CIMB memberikan fasilitas dengan jumlahsebesar Rp100.000. Tingkat bunga ditetapkan sesuai dengan tingkat suku bunga yang berlakudan dapat berubah sewaktu-waktu (secara berkala atau floating). Perjanjian ini akan jatuhtempo pada tanggal 12 Desember 2010.

PT Bank Permata Tbk.

Pada tanggal 19 Oktober 2007, Anak Perusahaan dan PT Bank Permata Tbk. (Bank Permata)menandatangani perjanjian kredit, dimana Bank Permata memberikan fasilitas modal kerja danforeign exchange line dengan batas masing-masing sebesar Rp170.000 dan Rp20.000.Perjanjian ini telah diperpanjang 2 (dua) kali, terakhir pada tanggal 7 Oktober 2009. Perjanjianini diperpanjang sampai dengan 7 Oktober 2010 dengan penurunan limit fasilitas modal kerjamenjadi sebesar Rp150.000. Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian, bunga atas fasilitasmodal kerja adalah sebesar bunga yang berlaku di pasar.

The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

Pada tanggal 22 Mei 2007, Anak Perusahaan dan The Hong Kong and Shanghai BankingCorporation Ltd. (HSBC) menandatangani perjanjian kredit, dimana HSBC memberikan fasilitasshort-term funding dan fasilitas transaksi exposure risk limit/option dengan batas masing-masingsebesar Rp175.000 dan USD1.000.000 (nilai penuh). Pada 18 Februari 2008, perjanjian kreditAnak Perusahaan dengan HSBC tersebut diperpanjang dengan fasilitas short-term funding,revolving loan dan transaksi exposure risk limit/option dengan batas masing-masing sebesarRp175.000, USD5.000.000 (nilai penuh) dan USD1.000.000 (nilai penuh). Pada Februari 2009,fasilitas ini diperpanjang dan berlaku sampai dengan Februari 2010. Tingkat bunga ditetapkansebesar 2,50% di bawah bunga pinjaman bank per tahun.

Page 412: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/88

26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(f) Lain-lain (lanjutan)

PT Bank DBS Indonesia

Pada tanggal 20 Juni 2008, Anak Perusahaan dan PT Bank DBS Indonesia (DBS)menandatangani perjanjian kredit, dimana DBS memberikan fasilitas modal kerja (revolvingRupiah facility advances) sebesar Rp150.000 serta fasilitas transaksi valuta asing (uncommitedUS Dollar facility) sebesar maksimum USD20.000.000 (nilai penuh). Pada Juni 2009, fasilitas inidiperpanjang sampai dengan Juni 2010. Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian, tingkat bungaper tahun atas fasilitas modal kerja adalah sebesar 0,875% diatas bank’s prime lending rateatau tingkat suku bunga ditentukan berdasarkan kesepakatan pada saat penarikan fasilitas.

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telahmemenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman yang diterima di atas.

27. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI

a. Transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha Bank Mandiri dan Anak Perusahaanyang mempunyai risiko kredit adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007Rupiah:

Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 46) 9.806.981 8.129.571 6.422.641Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 46) 1.355.911 1.637.447 1.251.848Standby letters of credit (Catatan 46) 1.031.113 620.382 469.000

Jumlah Rupiah 12.194.005 10.387.400 8.143.489Mata uang asing:

Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 46) 7.518.273 7.111.788 5.571.489Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 46) 6.380.657 3.813.155 6.174.146Standby letters of credit (Catatan 46) 3.207.040 3.683.719 2.522.294

Jumlah mata uang asing 17.105.970 14.608.662 14.267.929

29.299.975 24.996.062 22.411.418

b. Berdasarkan Kolektibilitas:2009 2008 2007

Lancar 28.707.984 24.562.424 21.606.838Dalam perhatian khusus 551.374 370.863 709.154Kurang lancar 29.781 - 6.783Diragukan - 25.033 -Macet 10.836 37.742 88.643Jumlah 29.299.975 24.996.062 22.411.418Dikurangi: Penyisihan penghapusan (329.362) (316.401) (469.508)

Komitmen dan kontinjensi - bersih 28.970.613 24.679.661 21.941.910

c. Mutasi Penyisihan Penghapusan Komitmen dan Kontinjensi:

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 316.401 469.508 514.399Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan 37.782 (221.393) (61.409)Lain-lain*) (24.821) 68.286 16.518

Saldo akhir tahun 329.362 316.401 469.508

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi telahmemadai.

Page 413: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/89

28. PERPAJAKAN

a. Hutang Pajak - Bersih2009 2008 2007

Bank MandiriPajak penghasilan:

Karyawan - Pasal 21 25.084 56.412 43.921Badan - Pasal 25/29 1.540.850 2.865.154 1.022.689Pasal 4 (2) 172.427 208.366 145.591

Lain-lain 11.430 10.864 7.2041.749.791 3.140.796 1.219.405

Anak Perusahaan 106.038 33.704 60.993

1.855.829 3.174.500 1.280.398

b. Beban Pajak2009 2008 2007

Beban pajak - tahun berjalan:Bank Mandiri 3.271.570 4.551.185 2.552.750Anak Perusahaan 208.297 160.709 133.404

3.479.867 4.711.894 2.686.154Beban/(manfaat) pajak - tangguhan:

Bank Mandiri 162.544 (1.936.690) (700.116)Anak Perusahaan (16.825) (21.960) (146)

145.719 (1.958.650) (700.262)

3.625.586 2.753.244 1.985.892

Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2aa, pajak penghasilan untuk Bank Mandiri dan AnakPerusahaan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (untuktujuan Surat Pemberitahuan Pajak, perhitungan pajak secara konsolidasi tidak diperkenankan).

c. Beban Pajak - Tahun berjalan

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat/(beban) pajak pada laporan laba rugi konsolidasian danperhitungan pajak penghasilan dan beban pajak tahun berjalan untuk Bank Mandiri dan AnakPerusahaan adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007Laba konsolidasian sebelum beban pajak

dan hak minoritas 10.824.074 8.068.560 6.333.383Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak

Anak Perusahaan - setelah eliminasi (234.496) (141.244) (134.525)

Laba sebelum beban pajak dan hak minoritas -Bank Mandiri saja 10.589.578 7.927.316 6.198.858

Ditambah/(dikurangi) perbedaan permanen:(Pendapatan tidak kena pajak)/

Biaya yang tidak dikurangkan menurut pajak (149.385) 189.537 52.436Kerugian Cabang Hong Kong 2.651 62.367 -Lain-lain (159.499) 35.465 15.126

Page 414: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/90

28. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Beban Pajak - Tahun berjalan (lanjutan)2009 2008 2007

Ditambah/(dikurangi) perbedaan temporer:Kelebihan penyisihan biaya pegawai 702.782 378.487 506.484Kelebihan penyisihan dan penghapusan kredit

yang diberikan 371.164 5.897.248 1.933.422Kelebihan penyisihan aset lain-lain 400.000 - -Kelebihan/(kekurangan) penyisihan kerugian

yang timbul dari kasus hukum 330.677 14.166 (22.293)Kelebihan/(kekurangan) estimasi komitmen

dan kontinjensi 12.676 (154.090) (44.209)Kelebihan/(kekurangan) penyisihan aset terbengkalai 150.376 (8.105) 46.110Kelebihan/(kekurangan) penyusutan aset tetap 56.012 111.736 (19.684)Kelebihan penyisihan agunan yang diambil alih 92.983 - -(Keuntungan)/kerugian dari kenaikan/penurunan

nilai efek-efek dan Obligasi Pemerintah (15.596) 23 14.464Selisih nilai realisasi bersih agunan yang diambil alih (288) - 23.838Selisih nilai realisasi bersih aset terbengkalai (8.069) (7.952) 486(Kekurangan)/kelebihan penyisihan penghapusan

aset produktif selain kredit yang diberikan (600.229) 840.628 (104.899)Pemulihan kredit (91.654) (116.151) (90.915)

Taksiran laba menurut pajak 11.684.179 15.170.675 8.509.224Beban pajak - tahun berjalan

Bank Mandiri saja 3.271.570 4.551.185 2.552.750Anak Perusahaan 208.297 160.709 133.404

Taksiran beban pajak - tahun berjalan 3.479.867 4.711.894 2.686.154

Perhitungan perpajakan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sesuaidengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) Bank Mandiri.

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 merupakantaksiran penghasilan terutang. Bank belum menyampaikan SPT pajak tahun 2009.

Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank Mandiri dan Anak Perusahaanmenyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak atas dasar self-assessment.Kantor Pajak berhak memeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 5 (lima) tahunsetelah tanggal pajak terhutang.

Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah mengumumkan adanya perubahan terhadappajak penghasilan yang akan berlaku sejak 1 Januari 2009, yang menyatakan bahwa pajakpenghasilan untuk Bank akan dikenakan satu tarif sebesar 28,00% pada tahun 2009 dan akanberkurang menjadi 25,00% sejak 2010. Perubahan dalam tarif pajak ini menyebabkanpenyesuaian dalam perhitungan pajak tangguhan.

Sejak tahun 2009, Bank Mandiri mengakui kredit yang dihapus buku selama tahun berjalansebagai pengurang laba bruto dengan memenuhi tiga ketentuan yang disyaratkan dalampengakuan piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih sebagai pengurang dalam penghasilanbruto sesuai dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008.

Page 415: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/91

28. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Pajak Penghasilan - Tangguhan

Rekonsiliasi antara taksiran beban pajak, yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku darilaba komersial sebelum beban pajak, dengan taksiran beban pajak pada laporan laba rugikonsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalahsebagai berikut:

2009 2008 2007Laba konsolidasian sebelum beban pajak

dan hak minoritas 10.824.074 8.068.560 6.333.383Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak

Anak Perusahaan - setelah eliminasi (234.496) (141.244) (134.525)

Laba sebelum beban pajak dan hak minoritas -Bank Mandiri saja 10.589.578 7.927.316 6.198.858

Taksiran beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku 2.965.081 2.378.177 1.859.640Kenaikan pajak tangguhan dari perubahan tarif

pajak dan pengakuan perbedaan temporer tahunsebelumnya yang belum diakui 580.442 184.952 -

Efek pajak atas perbedaan permanen:Kerugian Cabang Hong Kong 742 18.710 -(Pendapatan tidak kena pajak)/Biaya yang tidak

dapat dikurangkan menurut pajak (41.828) 56.861 15.731Lain-lain (44.660) 10.640 4.537

Pemulihan kredit (25.663) (34.845) (27.274)469.033 236.318 (7.006)

Beban pajak - Bank Mandiri saja 3.434.114 2.614.495 1.852.634Beban pajak - Anak Perusahaan 191.472 138.749 133.258Beban pajak - konsolidasian 3.625.586 2.753.244 1.985.892Dikurangi beban pajak kini - konsolidasian (3.479.867) (4.711.894) (2.686.154)

Beban/(manfaat) pajak tangguhan - konsolidasian 145.719 (1.958.650) (700.262)

e. Aset pajak tangguhan

Pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer antara nilai buku menurut komersial danmenurut pajak adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007Bank MandiriAset pajak tangguhan:Hapus buku kredit yang diberikan 2.894.873 3.605.776 2.276.445Penyisihan penghapusan kredit yang diberikan 1.239.895 777.476 429.374Penyisihan untuk beban pegawai 769.586 665.157 599.122Penyisihan penghapusan untuk aset produktif

selain kredit yang diberikan 609.493 872.525 659.274Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 81.641 87.889 140.394Penyisihan aset lain-lain 100.000 - -Penyisihan atas potensi kerugian yang timbul

dari kasus hukum setelah dikurangi penyisihanatas aset pajak tangguhan sebesar Rp24.253dan Rp38.926 untuk tahun yang berakhir31 Desember 2008 dan 2007 105.056 25.073 22.614

Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efekberharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah(tersedia untuk dijual) 86.947 66.233 1.521

Penyisihan aset terbengkalai 47.095 10.641 13.833Penyisihan agunan yang diambil alih 29.205 6.675 7.150Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih

aset terbengkalai 3.306 5.963 8.774Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih

agunan yang diambil alih 2.541 2.926 3.135Aset pajak tangguhan 5.969.638 6.126.334 4.161.636

Page 416: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/92

28. PERPAJAKAN (lanjutan)

e. Aset pajak tangguhan (lanjutan)

2009 2008 2007

Kewajiban pajak tangguhan:Nilai buku aset tetap (25.697) (44.464) (81.161)Mark to market efek-efek (3.899) - (7)

Aset pajak tangguhan bersih - Bank Mandiri saja 5.940.042 6.081.870 4.080.468Aset pajak tangguhan -Anak Perusahaan 74.043 42.049 15.979

Jumlah aset pajak tangguhan konsolidasian - bersih 6.014.085 6.123.919 4.096.447

Aset pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secarasubstansial telah berlaku pada tanggal neraca.

Manajemen berpendapat bahwa terdapat kemungkinan besar jumlah laba fiskal pada masamendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan asetpajak tangguhan tersebut.

29. KEWAJIBAN LAIN-LAIN2009 2008 2007

Rupiah:Cadangan atas bonus dan insentif, cuti dan THR 1.066.838 775.927 647.930Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai (Catatan 43) 1.044.505 925.002 784.938Penyisihan biaya manfaat bebas tugas (Catatan 43) 973.347 794.159 655.489Hutang transaksi nasabah 516.897 483.824 557.822Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul

dari kasus hukum (Catatan 57c) 494.200 157.560 204.611Setoran jaminan 493.899 466.130 527.347Pendapatan diterima dimuka 377.442 368.933 351.257Lain-lain 2.566.160 1.897.308 2.681.784Jumlah Rupiah 7.533.288 5.868.843 6.411.178

Mata uang asing:Setoran jaminan 537.120 440.451 565.340Pendapatan diterima dimuka 148.856 198.791 199.043Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul

dari kasus hukum (Catatan 57c) 20.166 18.756 1.131Kewajiban sewa guna usaha 1.008 2.248 -Lain-lain 892.148 1.470.279 2.447.339Jumlah mata uang asing 1.599.298 2.130.525 3.212.853

9.132.586 7.999.368 9.624.031

Pada tanggal 31 Desember 2009, lain-lain terutama terdiri dari berbagai macam beban yang masihharus dibayar untuk biaya operasional Bank sebesar kurang lebih Rp702.402 (2008: Rp458.480 dan2007: Rp428.770) dan pembayaran terkait ATM dan kartu kredit sebesar Rp288.998 (2008: Rp595.089dan 2007: Rp966.750).

Mutasi penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007:

2009 2008 2007

Saldo awal tahun 176.316 205.742 316.227Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan (Catatan 38) 340.707 (31.133) (106.619)Lain-lain*) (2.657) 1.707 (3.866)

Saldo akhir tahun 514.366 176.316 205.742

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk atas kemungkinantimbulnya kerugian akibat tuntutan hukum tersebut telah memadai.

Page 417: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/93

30. PINJAMAN SUBORDINASI

Berdasarkan jenis dan mata uang:2009 2008 2007

Rupiah:Two-Step Loans (TSL)(a) Nordic Investment Bank (NIB) 159.784 181.089 213.724(b) ASEAN Japan Development Fund - Overseas

Economic Cooperation Fund (AJDF -OECF) 45.504 58.505 71.506(c) ASEAN Japan Development Fund - Export - Import

Bank of Japan (AJDF -EBJ) - 562 1.687(d) Asian Development Bank (ADB) - - 688

205.288 240.156 287.605Bank Indonesia 2.319.559 2.366.859 2.423.859Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I 3.500.000 - -Jumlah Rupiah 6.024.847 2.607.015 2.711.464Mata uang asing:Two-Step Loans (TSL)(d) Asian Development Bank (ADB) 192.221 229.635 203.864(e) Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Frankfurt (KfW) - - 19.947

Jumlah Mata uang asing 192.221 229.635 223.811

6.217.068 2.836.650 2.935.275

Two-Step Loans (TSL)

(a) Nordic Investment Bank (NIB)

Akun ini merupakan fasilitas kredit dari NIB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melaluiDepartemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta gunamembiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:

Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu

Nordic Investment Bank IV Untuk mengembangkan dan membiayai proyekinvestasi prioritas utama di Indonesia, terutamasektor swasta atau yang menyangkutkepentingan bersama Indonesia dan Nordic.

15 April 1997 - 28 Februari 2017 denganangsuran pertama pada tanggal31 Agustus 2002.

Nordic Investment Bank III Untuk mengembangkan dan membiayai investasiprioritas utama di Indonesia, terutama sektorswasta, atau yang menyangkut kepentinganbersama Indonesia dan Nordic.

4 Agustus 1993 - 15 Agustus 2008dengan angsuran pertama pada tanggal15 Februari 1999.

Rincian fasilitas kredit Nordic Investment Bank adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

(a) Nordic Investment Bank IV (NIB IV) 159.784 181.089 202.394(b) Nordic Investment Bank III (NIB III) - - 11.330

159.784 181.089 213.724

Tingkat suku bunga untuk fasilitas NIB III dan IV ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tidaktetap yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata SertifikatBank Indonesia (SBI) berjangka waktu tiga bulan selama enam bulan sebelumnya.

Bank telah melunasi fasilitas pinjaman NIB III pada tanggal 15 Agustus 2008.

Page 418: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/94

30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)

Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)

(b) ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF - OECF)

Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF - OECF kepada Pemerintah Indonesia melaluiDepartemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta gunamembiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:

Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu

Pollution Abatement EquipmentProgram (PAE)

Pembelian peralatan untuk mencegah polusi. 19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013dengan angsuran pertama pada tanggal15 Agustus 1998.

Small Scale Industry (SSI) Membiayai industri skala kecil. 19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013dengan angsuran pertama pada tanggal15 Agustus 1998.

Rincian fasilitas kredit International ASEAN Japan Development Fund - Overseas EconomicCooperation Fund (AJDF - OECF) adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

(a) Pollution Abatement Equipment Program (PAE) 44.048 56.633 69.218(b) Small Scale Industry (SSI) 1.456 1.872 2.288

45.504 58.505 71.506

Penarikan kredit dari AJDF - OECF tersebut pembayarannya berjangka waktu 20 (dua puluh)tahun terhitung sejak penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 5 tahun) dan dilunasidalam 30 (tiga puluh) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal15 Agustus 1998 dan berakhir pada tanggal 15 Februari 2013.

Tingkat suku bunga atas fasilitas PAE adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulanberdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga)bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 5,00% per tahun.

Tingkat suku bunga atas fasilitas SSI adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulanberdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga)bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 2,50% per tahun.

(c) ASEAN Japan Development Fund - Export - Import Bank of Japan (AJDF - EBJ)

Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF - EBJ kepada Pemerintah Republik Indonesia,melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta, gunamembiayai proyek investasi dan modal kerja industri skala kecil. Jumlah kredit yang diterimaadalah sebesar Rp9.560 dan pembayarannya berjangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitungsejak tanggal penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 3 tahun) dan dilunasi dalam24 (dua puluh empat) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal15 Desember 1997.

Fasilitas kredit AJDF - EBJ dikenakan tingkat suku bunga yang ditentukan setiap 6 (enam) bulanberdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga)bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya.

Bank telah melunasi fasilitas kredit AJDF - EBJ pada tanggal 15 Juni 2009.

Page 419: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/95

30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)

Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)

(d) Asian Development Bank (ADB)

Akun ini merupakan fasilitas kredit dari ADB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melaluiDepartemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta gunamembiayai beberapa jenis proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:

Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu

ADB 1327 - INO (SF) Membiayai Proyek Kredit Mikro (PKM). 15 Januari 2005 - 15 Juli 2029 denganangsuran pertama pada tanggal 15Januari 2005.

ADB Perkebunan Nusantara XIIdan Nescoco Inti

Membiayai proyek pemerintah dalam pendanaankredit proyek industri perkebunan.

15 Februari 1989 - 15 September 2008dengan angsuran pertama pada tanggal15 Maret 1995.

Rincian fasilitas kredit Asian Development Bank (ADB) adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

(a) ADB Loan 1327 - INO 192.221 229.635 203.864(b) ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti - - 688

192.221 229.635 204.552

Menteri Keuangan melalui surat No. S-596/MK.6/2004 tanggal 12 Juli 2004, telah menyetujuipengalihan pengelolaan Proyek Kredit Mikro (PKM) Loan ADB No. 1327 - INO (SF) dari BankIndonesia kepada Bank Mandiri. Dengan disetujuinya pengalihan PKM tersebut, maka telahdilakukan perubahan terhadap perjanjian penerusan pinjaman No. SLA-805/DP3/1995 tanggal27 April 1995 yang diubah dengan amandemen No. AMA-287/SLA-805/DP3/2003 tanggal 22 April2003 antara Republik Indonesia dan Bank Indonesia menjadi Republik Indonesia dan PT BankMandiri (Persero) Tbk., dengan No. AMA-298/SLA-805/DP3/2004 tanggal 16 Juli 2004.

Pinjaman ADB untuk Proyek Kredit Mikro diberikan dalam mata uang SDR (Special DrawingRights) sebesar SDR15.872.600,44 (nilai penuh) yang wajib dibayar kembali oleh Bank Mandiridalam mata uang SDR kepada Pemerintah dalam 50 (lima puluh) kali angsuran setiap enambulan secara prorata setiap tanggal 15 Januari dan 15 Juli, dengan angsuran pertama dilakukanpada tanggal 15 Januari 2005 dan berakhir pada tanggal 15 Juli 2029. Atas pinjaman ADBtersebut, Bank Mandiri dikenakan service charge sebesar 1,50% per tahun pada setiap tanggal15 Januari dan 15 Juli setiap tahunnya sejak penarikan pinjaman.

Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitas ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Intimasing-masing sebesar 9,50% dan 10,00% per tahun.

Bank telah melunasi fasilitas pinjaman ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti padatanggal 15 September 2008.

(e) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW)

Akun ini merupakan fasilitas pinjaman dari KfW ke Pemerintah Republik Indonesia melalui BankIndonesia (BI) dan dilaksanakan oleh Bank Pelaksana yaitu Bank Mandiri untuk membiayaikontrak ekspor dalam mata uang Mark Jerman (DM) dengan maksimum pinjaman sebesarDM250.000.000 (nilai penuh) untuk penyediaan barang-barang modal, investasi dalam proyek-proyek infrastruktur seperti transportasi, energi atau proyek komunikasi dan pengalihan teknologibaru antara pembeli yang berdomisili di Indonesia dan eksportir yang berdomisili di RepublikFederal Jerman.

Page 420: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/96

30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)

Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)

(e) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) (lanjutan)

Sebelum mengimpor persediaan dari Jerman, pembeli harus menandatangani PerjanjianPinjaman Individu (ILA) dengan persetujuan dari BI, KfW dan Pemerintah Republik Indonesia.Jumlah pembiayaan tersebut dibatasi sampai 85,00% dari jumlah harga dalam DM dari setiapKontrak Ekspor. Apabila jumlah harga diturunkan selama periode pengeluaran, maka KfW jugaakan menurunkan pinjaman masing-masing secara proporsional.

Nilai pesanan minimum atas Kontrak Ekspor adalah DM353.000 (nilai penuh) sedangkan yangmenjadi elemen pinjaman adalah sebesar DM300.000 (nilai penuh).

Syarat-syarat dan kondisi pinjaman seperti yang tercantum dalam akad penerusan pinjamanNo. 31/1013/UK tanggal 21 Januari 1999 antara Bank Indonesia dan PT Bank Bumi Daya(Persero) (ex-legacy Bank) adalah sebagai berikut:� Jangka waktu pinjaman 5 (lima) tahun, tidak termasuk 6 (enam) bulan masa tenggang, sejakditandatanganinya ILA, yang dapat diperpanjang sampai 8 (delapan) atau 10 (sepuluh) tahuntergantung dari setiap ILA;

� Pelunasan pokok pinjaman harus dilakukan sebanyak 10 (sepuluh) kali angsuran yang samabesar pada setiap tanggal 15 Juni dan 15 Desember per tahun yang dimulai 6 (enam) bulansetelah masa tenggang dari setiap ILA;

� Tingkat suku bunga dihitung sebesar 0,75% per tahun di atas tingkat referensi bungakomersial (Commercial Interest Rate Reference) terhitung sejak penarikan pinjaman masing-masing ILA, termasuk provisi kepada Bank Indonesia sebesar 0,15%, setelah pajak, yangharus dibayar setiap enam bulan pada tanggal 15 Juni dan 15 Desember;

� Biaya komitmen sebesar 0,25% per tahun dikenakan terhadap fasilitas yang belum digunakansejak ditandatanganinya setiap ILA; dan

� Denda sebesar 2,00% per tahun di atas tingkat suku bunga yang dijelaskan di butir ketigadalam hal keterlambatan bayar.

KfW memberikan pinjaman kepada Pemerintah RI melalui BI diteruskan ke Bank Mandiri sebesarEUR11.777.361 (nilai penuh) yang telah ditarik Bank Mandiri sebesar EUR11.133.645 (nilaipenuh) dari KfW melalui pembayaran letter of credit (L/C) sehubungan dengan impor peralatanuntuk modernisasi Hot Strip Mill, Roughing Mill Motor, Stand F4 Rear Motor Drivers System danpelayanan dari Siemens AG, Erlangan, Jerman, kepada PT Krakatau Steel (Persero) yang telahterikat dalam 2 (dua) ILA dengan BI dan KfW seperti berikut ini:

2007Fasilitas yang Saldo Pinjaman

Jumlah Fasilitas Terpakai Mata Uang Asal Setara JangkaNo. Pinjaman (Nilai Penuh) (Nilai Penuh) (Nilai Penuh) Rupiah Waktu

F3137/1 EUR7.859.450 EUR7.215.734 EUR1.443.147 19.947 13 Januari 2000 - 15 Desember2008 dengan angsuran pertamatanggal 30 Agustus 2002, namunditunda hingga tanggal 31 Mei2004. Angsuran dibagi prorata 10kali. Angsuran terakhir tanggal 15Desember 2008.

F3137/2 EUR3.917.911 EUR3.917.911 - - 3 Maret 2000 - 15 Juni 2006dengan angsuran pertama padatanggal 31 Desember 2001.Angsuran dibagi prorata 10 kali.

Jumlah EUR11.777.361 EUR11.133.645 EUR1.443.147 19.947

Sesuai dengan perjanjian, pinjaman F3137/2 dan F3137/1 telah dilunasi masing-masing padatanggal 15 Juni 2006 dan 15 Desember 2008.

Page 421: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/97

30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)

Bank Indonesia

Akun ini merupakan pinjaman yang berasal dari konversi Kredit Likuiditas Bank Indonesia yangdigunakan untuk memperbaiki struktur permodalan PT Bank Dagang Negara (BDN), PT BankPembangunan Indonesia (Persero) (Bapindo) dan PT Bank Syariah Mandiri (Anak Perusahaan).BDN dan Bapindo adalah ex-legacy Bank.

Rincian dari fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, masing-masing adalahsebagai berikut:

Bank Jangka Waktu2009Jumlah

2008Jumlah

2007Jumlah

Tingkat SukuBunga

PT Bank Mandiri(Persero) Tbk.

30 November 2004 -31 Maret 2014 denganangsuran pertamapada tanggal 30November 2004

2.319.559 2.366.859 2.391.859 0,20% per tahun

PT Bank SyariahMandiri (BSM)

31 Januari 1994 -30 November 2008

- - 32.000 Diperhitungkansecara triwulanan,sebesar 6,00% pertahun

2.319.559 2.366.859 2.423.859

Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/360/BKR tanggal 23 November 2004 tentang RestrukturisasiPinjaman Subordinasi, dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui restrukturisasi ataspinjaman subordinasi yang berasal dari BDN sebesar Rp736.859 dan dari Bapindo (yangsebelumnya dicatat pada pos Modal Pinjaman) sebesar Rp1.755.000. Dalam restrukturisasi tersebut,pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN dan Bapindo dijadikan satu, sehingga menjadiRp2.491.859, dengan jadual pelunasan pinjaman selama 11 (sebelas) tahun dari tahun 2004 sampaidengan tahun 2014. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 0,20% per tahun yang dihitung darisisa pokok pinjaman. Restrukturisasi atas pinjaman subordinasi ini telah disahkan melalui aktanotaris tentang Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi No. 4 tanggal 7 Desember 2004 olehNotaris Ratih Gondokusumo Siswono, S.H. di Jakarta.

Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/130i/DPbS tanggal 26 November 2004 tentang PenyelesaianPinjaman Subordinasi, dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui permohonan BankSyariah Mandiri (BSM) untuk melunasi sekaligus pinjaman subordinasi sebesar Rp32.000 padatanggal 30 November 2008. Untuk keperluan tersebut, BSM menyerahkan jaminan fisik berupa asettetap (Catatan 15). Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 6,00% per tahun yang dibayarkansecara triwulanan. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 30 November 2008.

Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009

Untuk memperkuat struktur permodalan serta mendukung ekspansi kredit dalam rangkapengembangan usaha, pada tanggal 14 Desember 2009, Bank Mandiri menerbitkan ObligasiSubordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 sebesar Rp3.500.000. Dana yang diperoleh dari hasilpenawaran umum obligasi subordinasi ini dipergunakan sebagai modal pelengkap (lower tier 2)sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 ini telah mendapat persetujuan dari BankIndonesia melalui Surat No.11/III/DPB1/TPB1-1 tertanggal 14 Desember 2009 dan pernyataan efektifdari Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berdasarkan surat KetuaBapepam-LK No. S-10414/BL/2009 tanggal 3 Desember 2009.

Page 422: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/98

30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)

Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 (lanjutan)

Bank Mandiri telah mencatatkan Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 di BursaEfek Indonesia pada tanggal 14 Desember 2009 sesuai Pengumuman Pencatatan ObligasiSubordinasi Bank Mandiri oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 11 Desember 2009. Obligasitersebut berjangka waktu 7 (tujuh) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016.Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,85% per tahun. Padatanggal 31 Desember 2009, peringkat obligasi ini menurut Pefindo adalah idAA+ (double A Plus).

31. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI

Akun ini merupakan hak minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi sebagaiberikut:

2009 2008 2007

Mandiri Tunas Finance 160.108 - -Bank Sinar Harapan Bali 22.565 21.725 -Bumi Daya Plaza 5.717 5.236 5.126Usaha Gedung Bank Dagang Negara 1.048 1.058 1.173Mandiri Sekuritas 56 50 47

189.494 28.069 6.346

32. EKUITAS

a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor

Modal dasar, ditempatkan dan disetor Bank Mandiri masing-masing pada tanggal 31 Desember2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2009

Jumlah LembarNilai Nominal

Per Lembar SahamJumlah NilaiSaham

PersentaseKepemilikan

Saham (Jumlah Penuh) (Nilai Penuh) Saham

Modal Dasar- Saham Seri A Dwiwarna 1 500 500 0,00%- Saham Biasa Seri B 31.999.999.999 500 15.999.999.999.500 100,00%

Jumlah Modal Dasar 32.000.000.000 500 16.000.000.000.000 100,00%

Modal Ditempatkan dan DisetorNegara Republik Indonesia

- Saham Seri A Dwiwarna 1 500 500 0,00%- Saham Biasa Seri B 13.999.999.999 500 6.999.999.999.500 66,76%

Publik (masing-masingdi bawah 5%)- Saham Biasa Seri B 6.970.116.805 500 3.485.058.402.500 33,24%

Jumlah Modal Ditempatkan danDisetor 20.970.116.805 500 10.485.058.402.500 100,00%

Page 423: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/99

32. EKUITAS (lanjutan)

a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor (lanjutan)

2008

Jumlah LembarNilai Nominal

Per Lembar SahamJumlah NilaiSaham

PersentaseKepemilikan

Saham (Jumlah Penuh) (Nilai Penuh) Saham

Modal Dasar- Saham Seri A Dwiwarna 1 500 500 0,00%- Saham Biasa Seri B 31.999.999.999 500 15.999.999.999.500 100,00%

Jumlah Modal Dasar 32.000.000.000 500 16.000.000.000.000 100,00%

Modal Ditempatkan dan DisetorNegara Republik Indonesia

- Saham Seri A Dwiwarna 1 500 500 0,00%- Saham Biasa Seri B 13.999.999.999 500 6.999.999.999.500 66,97%

Publik (masing-masingdi bawah 5%)- Saham Biasa Seri B 6.905.647.788 500 3.452.823.894.000 33,03%

Jumlah Modal Ditempatkan danDisetor 20.905.647.788 500 10.452.823.894.000 100,00%

2007

Jumlah LembarNilai Nominal

Per Lembar SahamJumlah NilaiSaham

PersentaseKepemilikan

Saham (Jumlah Penuh) (Nilai Penuh) Saham

Modal Dasar- Saham Seri A Dwiwarna 1 500 500 0,00%- Saham Biasa Seri B 31.999.999.999 500 15.999.999.999.500 100,00%

Jumlah Modal Dasar 32.000.000.000 500 16.000.000.000.000 100,00%

Modal Ditempatkan dan DisetorNegara Republik Indonesia

- Saham Seri A Dwiwarna 1 500 500 0,00%- Saham Biasa Seri B 13.999.999.999 500 6.999.999.999.500 67,47%

Publik (masing-masingdi bawah 5%)- Saham Biasa Seri B 6.749.551.742 500 3.374.775.871.000 32,53%

Jumlah Modal Ditempatkan danDisetor 20.749.551.742 500 10.374.775.871.000 100,00%

Berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 2 Oktober 1998, modaldasar Bank Mandiri adalah sebesar Rp16.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh)per saham.

Penetapan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp4.000.000 oleh Pemerintah RepublikIndonesia pada tanggal pendirian Bank Mandiri, telah dilaksanakan sebagai berikut:1. Pembayaran secara tunai melalui Bank Indonesia sejumlah Rp1.600.004.2. Penempatan dalam saham yang dicatat sebagai penyertaan saham pada Bank Peserta

Penggabungan sejumlah Rp599.999 untuk setiap bank atau jumlah keseluruhannyaRp2.399.996, melalui pengalihan saham milik Pemerintah Republik Indonesia pada setiap BankPeserta Penggabungan kepada Bank Mandiri, seperti yang telah disebut dalam Rapat UmumLuar Biasa dari Bank Peserta Penggabungan. Berdasarkan perjanjian inbreng yang telahdiaktakan dengan Akta No. 9 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998,Bank Mandiri dan Pemerintah Republik Indonesia setuju untuk mengalihkan saham-sahamtersebut sebagai pembayaran untuk saham baru yang akan dikeluarkan oleh Bank Mandiri.

Page 424: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/100

32. EKUITAS (lanjutan)

a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor (lanjutan)

Berdasarkan perubahan Anggaran Dasar Bank Mandiri yang dituangkan dalam Akta No. 98 yangdibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 24 Juli 1999, pemegang saham memutuskan untukmeningkatkan modal disetor (modal saham) Bank Mandiri dari Rp4.000.000 menjadi Rp4.251.000dan jumlah tersebut akan dibayar oleh Pemerintah Republik Indonesia. Penambahan sebesarRp251.000 merupakan hasil konversi dari tambahan modal disetor menjadi modal saham akibat dariadanya kelebihan obligasi rekapitalisasi yang diterbitkan dalam Program Rekapitalisasi Pertamaberdasarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999.

Berdasarkan Keputusan RUPS-LB tanggal 29 Mei 2003 yang dituangkan dalam akta No. 142yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank Mandiriantara lain menyetujui:

(i) pelaksanaan IPO.(ii) perubahan struktur permodalan Bank Mandiri.(iii) perubahan Anggaran Dasar Bank Mandiri.

Sehubungan dengan keputusan perubahan struktur permodalan di atas, modal sahamditempatkan dan disetor Bank Mandiri dinaikkan menjadi Rp10.000.000 serta dilakukan stock splitsaham Bank Mandiri yang semula dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembarmenjadi Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Dengan dilakukannya stock split tersebut, jumlahlembar saham modal dasar Bank Mandiri meningkat dari 16.000.000 lembar saham menjadi32.000.000.000 lembar saham, sedangkan jumlah lembar saham modal ditempatkan dan disetormeningkat dari 10.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) menjadi20.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) terdiri dari 1 Saham SeriA Dwiwarna dan 19.999.999.999 Saham Biasa Seri B yang dimiliki oleh Negara RepublikIndonesia.

Berkaitan dengan perubahan struktur permodalan Bank Mandiri, RUPS-LB juga menyetujuipenetapan bagian dari Dana Rekapitalisasi sebesar Rp168.801.315 sebagai agio saham.

Perubahan struktur permodalan tersebut di atas berlaku efektif terhitung sejak tanggal 23 Mei2003, dengan catatan Bank Mandiri harus melakukan kuasi-reorganisasi yang ditetapkan dalamRUPS selambat-lambatnya pada penutupan buku tahun 2003.

Saham Seri A Dwiwarna merupakan saham yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dantidak dapat dipindahkan kepada siapapun. Saham Seri A Dwiwarna memberikan hak istimewakepada Negara Republik Indonesia dimana dalam agenda-agenda tertentu, RUPS hanya dapatmemutuskan jika pemegang saham Seri A Dwiwarna hadir dan menyetujui usul agendadimaksud.

Beberapa agenda RUPS yang wajib dihadiri dan disetujui oleh Pemegang Saham Seri ADwiwarna agar RUPS dapat memutus adalah agenda RUPS yang terkait dengan:1. Penambahan modal.2. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris.3. Perubahan Anggaran Dasar.4. Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan.5. Pembubaran dan likuidasi dari perusahaan.

Perubahan struktur modal sebagaimana disebutkan di atas telah dicantumkan dalam PernyataanKeputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) yang dituangkan dalamAkta Notaris Sutjipto, S.H., No. 2 tanggal 1 Juni 2003. Perubahan tersebut telah disahkan olehMenteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Surat KeputusanNo. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan diumumkan pada tambahan No. 6590dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003.

Page 425: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/101

32. EKUITAS (lanjutan)

a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor (lanjutan)

Kenaikan modal saham ditempatkan dan disetor Bank Mandiri dari Rp4.251.000 menjadiRp10.000.000 dilakukan dengan cara sebagai berikut:1. Pengembalian sebagian modal disetor sebesar Rp251.000 kepada Pemerintah sebagai bagiandari kelebihan dana rekapitalisasi yang masih ditahan pada Bank Mandiri sebesarRp1.412.000 dan meningkatkan modal disetor sebesar Rp1.000.000 dari cadangan,berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2003 tanggal 29 Mei 2003 tentang KonversiPenyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Bank Mandiri(Persero), dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selakuPemegang Saham PT Bank Mandiri (Persero) No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober2002.

2. Penambahan modal disetor sebesar Rp5.000.000 yang berasal dari tambahan modal disetorberdasarkan KMK-RI No. 227/202.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 tentang Besarnya Nilai FinalDan Pelaksanaan Hak Pemerintah Yang Timbul Sebagai Akibat Penambahan PenyertaanModal Pemerintah Republik Indonesia Ke Dalam Modal PT Bank Mandiri (Persero) DalamRangka Program Rekapitalisasi Bank Umum.

Berdasarkan Keputusan RUPS - LB tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam AktaNotaris Sutjipto, S.H., No. 142 tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank Mandiri jugamenyetujui rencana kepemilikan saham oleh pegawai dan Direksi melalui Program PenjatahanSaham/Employee Stock Allocation (“ESA”) dan Pemberian Opsi Pembelian Saham kepadaManajemen/Management Stock Option Plan (“MSOP”). Program ESA terdiri dari programpemberian saham bonus (Bonus Share Plan) dan program penjatahan saham dengan diskon(Share Purchase at Discount). Sedangkan program MSOP ditujukan untuk Direksi dan pegawaipimpinan pada tingkatan (grade) atau kriteria tertentu. Biaya dan diskon atas program ESAtersebut menjadi tanggungan Bank Mandiri yang bebannya bersumber dari cadangan yang telahdibentuk. Pengelolaan dan pelaksanaan program ESA dan MSOP dilakukan oleh Direksi,sedangkan pengawasannya dilakukan oleh Dewan Komisaris (Catatan 33).

Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Republik Indonesia melepaskan 4.000.000.000 lembarsahamnya, yang mewakili 20,00% kepemilikannya di Bank Mandiri, melalui IPO.

Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27/2003 tanggal 2 Juni2003 yang menyetujui divestasi sampai 30,00% atas kepemilikan Pemerintah di Bank Mandiri danberdasarkan keputusan Tim Kebijakan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara No. Kep-05/TKP/01/2004 tanggal 19 Januari 2004, Pemerintah Republik Indonesia melakukan divestasilanjutan 10,00% kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham BiasaSeri B pada tanggal 11 Maret 2004 melalui private placement.

Pada saat pelaksanaan IPO tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri memberikan opsi pembeliansaham kepada manajemen melalui program MSOP Tahap 1 sebanyak 378.583.785 opsi denganharga eksekusi sebesar Rp742,5 (nilai penuh) per lembar saham dan nilai nominal Rp500 (nilaipenuh) per lembar saham. Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas - Opsi Sahamdengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp69,71 (nilai penuh) per lembar. Sampai dengan tanggal31 Desember 2009, opsi yang telah dieksekusi dari MSOP Tahap 1 adalah sebesar 375.365.957lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesarRp187.683, penambahan Agio Saham sebesar Rp117.193. MSOP Tahap 1 dapat dieksekusisampai dengan tanggal 13 Juli 2008 sebagaimana diumumkan pada Pengumuman Bursa EfekIndonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) No. Peng-262/BEJ.PJS/P/07-2004 tanggal 14 Juli 2004,sehingga pada tanggal 31 Desember 2009 tidak ada lagi nilai opsi saham yang masih tercatatpada pos Ekuitas - Opsi Saham yang berasal dari MSOP Tahap 1.

Page 426: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/102

32. EKUITAS (lanjutan)

a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor (lanjutan)

Selanjutnya pada RUPS Tahunan tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui pemberian MSOP Tahap 2sebanyak 312.000.000 opsi. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.190,50 (nilaipenuh) untuk pelaksanaan ditahun pertama dan Rp2.493 (nilai penuh) untuk pelaksanaan ditahunkedua dan ditahun berikutnya. Nilai nominal per lembar saham adalah Rp500 (nilai penuh).Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas - Opsi Saham dengan nilai wajar opsisaham sebesar Rp642,28 (nilai penuh) per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009,jumlah opsi yang telah dieksekusi dari MSOP Tahap 2 adalah sebesar 305.028.852 lembarsaham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesarRp152.514, penambahan Agio Saham sebesar Rp407.616, termasuk didalamnya opsi yangdieksekusi dari MSOP Tahap 2 selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009sebesar 86.800 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan danDisetor sebesar Rp43. Pada tanggal 31 Desember 2009, nilai opsi saham yang masih tercatatpada pos Ekuitas - Opsi Saham yang berasal dari MSOP Tahap 2 adalah sebesar Rp4.478.

RUPS Tahunan tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian MSOP Tahap 3 sebanyak309.416.215 opsi. RUPS juga memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkankebijakan pelaksanaan dan pengawasan program MSOP Tahap 3 dan melaporkannya padaRUPS yang akan datang.

Harga eksekusi opsi per lembar saham MSOP Tahap 3 adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh)dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Pemberian opsi saham ini dibukukanpada pos Ekuitas - Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp593,89 (nilai penuh)per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, opsi yang telah dieksekusi dari MSOPTahap 3 adalah sebesar 289.721.996 lembar saham, sehingga mengakibatkan penambahanModal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp144.861 dan penambahan Agio Saham sebesarRp460.360, termasuk didalamnya Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 3 selama tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar 64.382.217 lembar saham sehinggamengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp32.191. Pada tanggal 31Desember 2009, nilai opsi saham yang masih tercatat pada pos Ekuitas - Opsi Saham yangberasal dari MSOP Tahap 3 adalah sebesar Rp11.696.

Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2009 adalah masing-masing sebesar 86.800 lembar saham dan 64.382.217lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesarRp32.234 (Catatan 32b dan 33).

Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2, dan MSOP Tahap 3 selama tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah masing-masing sebesar 4.835.783 lembarsaham, 55.110 lembar saham dan 87.991.721 lembar saham sehingga mengakibatkanpenambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp78.048, termasuk penambahan modalditempatkan dan disetor yang berasal dari eksekusi saham periode 1 Oktober 2007 sampaidengan 31 Desember 2007 sebesar Rp31.606 (Catatan 32b dan 33).

Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah masing-masing sebesar 43.512.471lembar saham, 687.178 lembar saham dan 137.348.058 lembar saham sehingga mengakibatkanpenambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp59.167 (Catatan 32b dan 33).

Page 427: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/103

32. EKUITAS (lanjutan)

b. Tambahan Modal Disetor/Agio Saham

Tambahan modal disetor/agio saham pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp6.911.587, Rp6.809.056 dan Rp6.570.959 berkaitan dengan modal tambahanyang berasal dari Program Rekapitalisasi (Catatan 1c) dan eksekusi opsi saham.

Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2009 adalah masing-masing sebesar 86.800 lembar saham dan 64.382.217lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Agio Saham sebesar Rp102.531(Catatan 32a dan 33).

Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah masing-masing sebesar 4.835.783 lembarsaham, 55.110 lembar saham dan 87.991.721 lembar saham sehingga mengakibatkanpenambahan agio saham sebesar Rp238.097, termasuk agio saham dari penambahan modalditempatkan dan disetor yang berasal dari eksekusi saham periode 1 Oktober 2007 sampaidengan 31 Desember 2007 sebesar Rp96.626 (Catatan 32a dan 33).

Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah masing-masing sebesar 43.512.471lembar saham, 687.178 lembar saham dan 137.348.058 lembar saham sehingga mengakibatkanpenambahan agio saham sebesar Rp137.011 (Catatan 32a dan 33).

Berdasarkan hasil dari uji telaah/due diligence review yang dilaksanakan atas nama Pemerintahtanggal 31 Desember 1999 dan Kontrak Manajemen (IMPA) tanggal 8 April 2000, ditetapkanbahwa terdapat kelebihan rekapitalisasi sebesar Rp4.069.000. Bank telah mengembalikanRp2.657.000 dari Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000sesuai dengan kontrak manajemen. Sedangkan atas sisa kelebihan sebesar Rp1.412.000 telahdikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 sesuai dengan persetujuan daripemegang saham dalam rapat tanggal 29 Oktober 2002 dan Surat Keputusan Menteri BUMNNo. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002.

Termasuk di dalam jumlah pengembalian sisa kelebihan dana rekapitalisasi sebesar Rp1.412.000di atas adalah bagian dari modal disetor sebesar Rp251.000.

Pada tanggal 23 Mei 2003, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan SuratKeputusan (KMK - RI) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003, dan kemudian diubah denganKMK No. 420/KMK.02/2003 tanggal 30 September 2003 sebagai ketentuan lebih lanjut ataspelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1999 dan No. 97 tahun 1999 mengenai jumlahfinal tambahan penyertaan modal Negara dalam modal Bank Mandiri.

Hal-hal yang diputuskan dalam KMK - RI ini adalah sebagai berikut:a. Nilai final kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesar Rp173.801.315;b. Terhadap dana rekapitalisasi senilai Rp5.000.000 dikonversi dengan 5.000.000 lembar sahambaru yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) perlembar saham dan

c. Terhadap sisa dana rekapitalisasi senilai Rp168.801.315 dibukukan sebagai agio pada strukturmodal Bank Mandiri.

Dengan dilaksanakannya kuasi-reorganisasi oleh Bank, saldo rugi sebelum kuasi-reorganisasipada tanggal 30 April 2003 sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modaldisetor/agio.

Page 428: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/104

32. EKUITAS (lanjutan)

c. Selisih Revaluasi Aset Tetap

Selisih revaluasi aset tetap sebesar Rp3.046.936 terutama berasal dari revaluasi aset tetap BankPeserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar pada tanggal 31 Juli 1999. Revaluasiaset tetap ini didasarkan kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 211/KMK.03/2003tanggal 14 Mei 2003, Surat Menteri Keuangan No. S-206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003 dantelah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak sesuai Surat Keputusan KepalaKantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah No. KEP-01/WPJ.07/KP.0105/2003tanggal 18 Juni 2003.

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2s, Bank telah memilih model biaya sebagai kebijakanakuntansi pengukuran aset tetapnya sesuai dengan PSAK No. 16 (revisi 2007), “Aset Tetap” danmereklasifikasi seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap sebesar Rp3.046.936 yang disajikansebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasian tahun 2007 ke saldo laba konsolidasianpada tahun 2008 (Catatan 15a).

d. Distribusi Laba Bersih

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan tanggal 4 Mei 2009, 29 Mei 2008dan 28 Mei 2007, pemegang saham menyetujui distribusi laba bersih tahun 2008, 2007 dan 2006sebagai berikut:

2008 2007 2006

Dividen 1.859.488 3.911.601 1.452.843Tantiem *) - - 4.778Dana Program Kemitraan 53.128 86.924 48.428Dana Program Bina Lingkungan 159.384 86.925 48.428

2.072.000 4.085.450 1.554.477Cadangan: Umum 26.564 21.731 36.321

Khusus - - -Jumlah Cadangan 26.564 21.731 36.321Laba Ditahan 3.214.257 239.043 830.607

5.312.821 4.346.224 2.421.405

Dividen per lembar saham (nilai penuh) 88,89584 187,11 70,02

*) Untuk tahun 2008 dan 2007 tantiem diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. masing-masingsebesar Rp61.318 dan Rp46.070 yang diambil dari cadangan yang telah dibentuk pada tahun 2008 dan 2007 sesuai dengan PSAK 24(revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”. Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 28 Mei 2007tantiem atas pembagian laba tahun 2006 hanya diberikan kepada Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Dividen yang berasal dari laba bersih tahun 2008, 2007 dan 2006 dibayarkan kepada pemegangsaham masing-masing pada tanggal 11 Juni 2009, 3 Juli 2008 dan 29 Juni 2007. Dana alokasiuntuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berasal dari laba bersih tahun 2008, 2007dan 2006 masing-masing dibayarkan pada tanggal 11 Juni 2009, 17 Juni 2008 dan 20 Juni 2007.

Rapat Direksi telah menetapkan pelaksanaan pembagian dividen interim tahun buku 2009 kepadaseluruh pemegang saham Bank sebesar Rp19,26433 (nilai penuh) per lembar saham dengan nilaitotal sebesar Rp403.975. Keputusan Direksi tersebut telah disetujui oleh Dewan Komisaris Bank.

Bank melaporkan rencana pembagian dividen interim dimaksud kepada Bapepam-LK melalui suratNo. CLC.CSC/CMA.2259/2009 tanggal 11 November 2009, kepada Bursa Efek Indonesia melaluisurat No. CLC.CSC/CMA.2257/2009 tanggal 11 November 2009 dan kepada Kustodian Sentral EfekIndonesia (KSEI) melalui surat No. CLC.CSC/CMA.2258/2009 tanggal 11 November 2009 perihalKeterbukaan Informasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tentang Rencana Pembagian Dividen InterimTahun Buku 2009.

Page 429: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/105

32. EKUITAS (lanjutan)

d. Distribusi Laba Bersih (lanjutan)

Dividen interim tersebut dibagikan pada tanggal 22 Desember 2009 dan dicatat sebagai pengurangsaldo laba.

e. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan

Akun ini merupakan bagian Bank terhadap transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan yangbukan merupakan transaksi dengan Bank yang dihitung sesuai dengan persentase kepemilikanBank Mandiri atas Anak Perusahaan. Bank melakukan penyesuaian terhadapkerugian/keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual, modalsumbangan dan selisih revaluasi aset tetap sebagai bagian dari Selisih Transaksi PerubahanEkuitas Anak Perusahaan. Sejak tanggal 1 Januari 2008 dengan berlakunya PSAK No.16 (revisi2007), Selisih Revaluasi Aset Tetap telah direklasifikasikan seluruhnya ke saldo laba konsolidasianpada tahun 2008.

33. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM

Berdasarkan Keputusan RUPS - LB tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam Akta NotarisSutjipto, S.H. No. 142 tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank menyetujui rencana programkompensasi manajemen berbasis saham (MSOP).

Tujuan dari program MSOP dimaksud adalah untuk memaksimalkan keberhasilan jangka panjang,memastikan keseimbangan kinerja Bank saat ini maupun jangka panjang, menyelaraskan tujuanmanajemen dengan tujuan para pemegang saham, dan untuk menarik, mempertahankan,memotivasi pegawai pimpinan dan pegawai kunci lainnya untuk posisi dan kriteria tertentu. Sejalandengan Peraturan Bursa Efek Jakarta No. 1-A, Bank menerbitkan saham baru dengan programMSOP yaitu tambahan saham seri B (yang diterbitkan tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu)yang dilakukan sampai dengan maksimum sebesar 5,00% dari jumlah Saham yang ditempatkan dandisetor Bank atau sejumlah 1 (satu) miliar lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp500 (nilaipenuh) per lembar saham.

MSOP Tahap 1

Masa berlaku opsi pembelian saham manajemen tahap pertama ini adalah selama 5 (lima) tahunsejak tanggal pemberian opsi. Jumlah maksimum opsi saham MSOP Tahap 1 yang dapat dieksekusipada akhir tahun pertama masa vesting period/pengakuan hak kompensasi adalah 50,00% darijumlah opsi yang diterima dan sisanya dapat dieksekusi pada akhir tahun kedua masa vesting periodsampai dengan akhir tahun kelima masa periode opsi.

Pada tanggal 14 Juli 2003, dengan persetujuan RUPS - LB tanggal 29 Mei 2003, Bank memberikanMSOP (MSOP Tahap 1) sebanyak 378.583.785 opsi saham dengan harga eksekusi (exercise price)sebesar Rp742,50 (nilai penuh) per lembar saham yaitu 110,00% dari harga penawaran per lembarsaham dengan vesting period selama 2 (dua) tahun.

Nilai wajar dari MSOP Tahap 1 yang diberikan pada tanggal 14 Juli 2003 adalah Rp69,71 (nilaipenuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada tanggal4 Maret 2004.

MSOP Tahap 2

Pada RUPS Tahunan tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui pemberian opsi tahap kedua (MSOP Tahap2) sebanyak 312.000.000 opsi saham. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesarRp1.190,50 (nilai penuh) untuk pelaksanaan di tahun pertama dan Rp2.493 (nilai penuh) untukpelaksanaan di tahun berikutnya sampai dengan akhir tahun kelima masa option life.

Page 430: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/106

33. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan)

MSOP Tahap 2 (lanjutan)

Masa berlaku MSOP Tahap 2 ini adalah selama 5 (lima) tahun, sejak eligibility date tanggal 21 Juni2005. MSOP Tahap 2 seluruhnya dapat di eksekusi sebesar 100,00% dari jumlah opsi setelahtanggal 4 Desember 2006.

Nilai wajar dari MSOP Tahap 2 yang diberikan pada tanggal 16 Mei 2005 adalah Rp642,28 (nilaipenuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada tanggal27 Februari 2006.

MSOP Tahap 3

RUPS Tahunan tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian opsi tahap ketiga (MSOP Tahap 3)sebanyak 309.416.215 opsi saham. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.495,08(nilai penuh) selama masa periode opsi.

Penetapan alokasi opsi saham dan kebijakan program MSOP Tahap 3 ditetapkan oleh DewanKomisaris pada tanggal 28 Juli 2006. Masa berlaku opsi MSOP Tahap 3 adalah selama 5 (lima) tahundengan pelaksanaannya dilaksanakan maksimal sebanyak 2 (dua) kali dalam tiap tahunnya yangdiumumkan melalui pengumuman Bursa Efek Jakarta No. Peng-989/BEJ - PSJ/P/10-2006 tanggal31 Oktober 2006.

Atas dasar kebijakan Dewan Komisaris tersebut, Bank Mandiri tanggal 30 Oktober 2007 menegaskanbahwa MSOP Tahap 3 dapat dieksekusi pada periode pertama (tanggal 7 Mei 2007 dan 5 November2007) adalah maksimal sebesar 50,00% dari jumlah opsi yang diterima. Sedangkan sisanya dapatdieksekusi pada periode berikutnya (periode kedua dan atau periode eksekusi berikutnya).

Nilai wajar dari MSOP Tahap 3 yang diberikan pada tanggal 22 Mei 2006 adalah Rp593,89 (nilaipenuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada22 Februari 2007.

Nilai wajar dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 diestimasi denganmenggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes (Black Scholes option pricing model),dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

MSOP Tahap 1 MSOP Tahap 2 MSOP Tahap 3

Suku bunga bebas risiko 8,46% 9,50% 11,65%Ekspektasi periode opsi 5 tahun 5 tahun 5 tahunEkspektasi faktor ketidakstabilan harga saham 24,53% 50,00% 50,00%Ekspektasi dividen yang dihasilkan 7,63% 7,63% 7,75%Tingkat pengunduran diri karyawan 1,00% 1,00% 1,00%

Opsi yang dieksekusi selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar64.469.017 opsi (Catatan 32a dan 32b) yang terdiri dari MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 masing-masing sebesar 86.800 opsi dan 64.382.217 opsi.

Opsi yang dieksekusi selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar92.882.614 opsi (Catatan 32a dan 32b) yang terdiri dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOPTahap 3 masing-masing sebesar 4.835.783 opsi, 55.110 opsi dan 87.991.721 opsi.

Opsi yang dieksekusi selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar181.547.707 opsi (Catatan 32a dan 32b) yang terdiri dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOPTahap 3 masing-masing sebesar 43.512.471 opsi, 687.178 opsi dan 137.348.058 opsi.

Page 431: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/107

33. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan)

Ikhtisar dari program MSOP dan mutasinya sepanjang periode adalah sebagai berikut (nilai penuh):

2009

Jumlah Opsi

Rata-rata TertimbangNilai Wajar(Nilai Penuh)

Rata-rata TertimbangHarga Eksekusi(Nilai Penuh) Nilai Opsi Saham

Opsi beredar awal tahun 91.134.384 597,64 1.572,36 54.465

Opsi yang dieksekusiselama tahun berjalan (64.469.017) 593,96 1.496,42 (38.291)

Opsi beredar akhir tahun 26.665.367 606,54 1.755,97 16.174

2008

Jumlah Opsi

Rata-rata TertimbangNilai Wajar(Nilai Penuh)

Rata-rata TertimbangHarga Eksekusi(Nilai Penuh) Nilai Opsi Saham

Opsi beredar awal tahun 187.234.826 573,18 1.500,62 107.320

Opsi yang dieksekusiselama tahun berjalan (92.882.614) 566,63 1.456,49 (52.630)

Opsi yang telah lewatmasa berlakunya (3.217.828) 69,71 742,50 (225)

Opsi beredar akhir tahun 91.134.384 597,64 1.572,36 54.465

2007

Jumlah Opsi

Rata-rata TertimbangNilai Wajar(Nilai Penuh)

Rata-rata TertimbangHarga Eksekusi(Nilai Penuh) Nilai Opsi Saham

Opsi beredar awal tahun 368.782.533 521,62 1.383,41 105.330

Opsi yang diberikan selamatahun berjalan (Catatan 41) - - - 87.034

Opsi yang dieksekusiselama tahun berjalan (181.547.707) 468,44 1.318,48 (85.044)

Opsi beredar akhir tahun 187.234.826 573,18 1.500,62 107.320

Page 432: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/108

34. PENDAPATAN BUNGA

Pendapatan bunga diperoleh dari:

2009 2008 2007

Kredit yang diberikan 21.063.743 15.958.332 12.629.787Obligasi Pemerintah 7.437.326 7.798.646 7.418.237Efek-efek 2.198.833 1.624.862 1.759.699Provisi dan komisi 958.705 839.750 695.800Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 474.577 662.042 755.716Pendapatan pembiayaan konsumen 255.617 - -Lain-lain 210.163 452.605 669.310

32.598.964 27.336.237 23.928.549

Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan lain-lain adalah pendapatanberdasarkan prinsip syariah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007masing-masing adalah sebesar Rp1.770.270, Rp1.555.619 dan Rp1.051.145, dengan rincian sebagaiberikut:

2009 2008 2007

Pendapatan Murabahah 940.223 824.275 553.286Pendapatan Musyarakah 336.320 260.521 200.090Lain-lain 493.727 470.823 297.769

1.770.270 1.555.619 1.051.145

35. BEBAN BUNGA

Rincian beban bunga terdiri atas:

2009 2008 2007

Deposito berjangka 9.861.521 7.021.740 6.466.082Tabungan 2.538.889 2.578.878 2.310.034Giro 1.852.012 1.385.656 1.251.732Premi asuransi untuk program penjaminan dana nasabah (Catatan 59) 580.972 484.980 430.478Pinjaman yang diterima 457.632 569.958 332.657Efek-efek yang diterbitkan 60.563 178.442 269.636Pinjaman subordinasi 48.752 70.012 162.473Lain-lain 274.872 81.751 207.580

15.675.213 12.371.417 11.430.672

Termasuk dalam beban bunga atas deposito berjangka dan tabungan adalah beban berdasarkanprinsip syariah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp897.436, Rp745.667 dan Rp307.424.

36. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN

2009 2008 2007

Pendapatan bunga kredit hapus buku 131.658 133.992 90.900Pendapatan denda 80.872 64.036 90.911Pendapatan bea materai 44.198 45.362 42.823Safety deposit box 20.888 20.461 18.801Lain-lain 258.447 176.559 157.834

536.063 440.410 401.269

Page 433: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/109

37. PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ATAS ASET PRODUKTIF

2009 2008 2007

Pembentukan/(pembalikan) penyisihan penghapusan atas:Giro pada bank lain (Catatan 4e) 12.607 71.072 2.731Penempatan pada bank lain (Catatan 5e) 18.868 323.475 (36.337)Efek-efek (Catatan 6g) (39.295) (58.416) (22.773)Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (Catatan 8d) (181.181) 196.581 (5.527)Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (Catatan 9c) (2.043) 14.387 25.000Tagihan derivatif (Catatan 10) (4.696) 2.501 (467)Kredit yang diberikan (Catatan 11B.j) 1.539.817 2.299.377 2.247.854Piutang pembiayaan konsumen (Catatan 12c) 22.525 - -Tagihan akseptasi (Catatan 13d) (219.512) 137.045 (96.805)Penyertaan saham (Catatan 14c) 450 339 318

1.147.540 2.986.361 2.113.994

38. (PEMBENTUKAN)/PEMBALIKAN PENYISIHAN LAINNYA - BERSIH

2009 2008 2007

(Pembentukan)/pembalikan penyisihan atas:Estimasi kerugian yang timbul dari kasus fraud 71.983 (12.778) 107Estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 29) (340.707) 31.133 106.619Aset lain-lain (Catatan 16) (541.981) 151.530 208.072Lain-lain 297 254 (1.783)

(810.408) 170.139 313.015

39. (KERUGIAN)/KEUNTUNGAN YANG BELUM DIREALISASI DARI PENURUNAN/KENAIKAN NILAIWAJAR EFEK-EFEK DAN OBLIGASI PEMERINTAH

2009 2008 2007

Efek-efek (4.195) 1.450 15.129Obligasi Pemerintah 2.040 36 (29.190)

(2.155) 1.486 (14.061)

40. KEUNTUNGAN/(KERUGIAN) DARI PENJUALAN EFEK-EFEK DAN OBLIGASI PEMERINTAH

2009 2008 2007

Efek-efek 161.741 (23.917) 43.504Obligasi Pemerintah 19.011 (30.144) 184.994

180.752 (54.061) 228.498

41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN2009 2008 2007

Gaji, upah, pensiun dan tunjangan pajak 2.766.984 2.686.225 2.160.692Tunjangan Hari Raya (THR), cuti dan terkait lainnya 469.416 438.734 378.625Penyisihan cadangan uang penghargaan pegawai

dan manfaat bebas tugas 379.598 284.797 295.304Pendidikan dan pelatihan 249.794 241.353 250.606Kesejahteraan pegawai 230.837 284.341 163.574Penyisihan cadangan tantiem 60.776 50.000 50.000Beban kompensasi atas opsi saham (Catatan 33) - - 87.034Bonus dan lainnya 696.196 578.318 643.124

4.853.601 4.563.768 4.028.959

Page 434: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/110

41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN (lanjutan)

Jumlah gaji kotor, tunjangan dan bonus Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite PemantauRisiko, Komite Good Corporate Governance serta Executive Vice President dan Senior VicePresident masing-masing adalah sebesar Rp188.993, Rp148.875 dan Rp84.976 untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, dengan rincian sebagai berikut:

2009JumlahAnggota/Pegawai Gaji Tunjangan Bonus Jumlah

Dewan Komisaris 6 7.425 6.630 12.837 26.892Direksi 11 27.571 17.514 48.001 93.086Komite Audit 2 776 188 274 1.238Komite Pemantau Risiko 1 282 61 103 446Komite Good CorporateGovernance 1*) - - 103 103

Executive Vice President danSenior Vice President 46 31.144 16.203 19.881 67.228

67 67.198 40.596 81.199 188.993

*) Sdr. Anwar Isham periode Januari sampai dengan Desember 2008.

2008JumlahAnggota/Pegawai Gaji Tunjangan Bonus Jumlah

Dewan Komisaris 8*) 5.940 4.307 9.301 19.548Direksi 12**) 26.842 16.284 36.229 79.355Komite Audit 2 755 277 215 1.247Komite Pemantau Risiko 1 253 58 76 387Komite Good CorporateGovernance 1 253 58 76 387

Executive Vice President danSenior Vice President 48 25.955 10.864 11.132 47.951

72 59.998 31.848 57.029 148.875

*) Termasuk Sdr. Richard Claproth periode Januari sampai dengan Mei 2008, Sdr. Yap Tjay Soen periode Januari sampai dengan Maret 2008dan Sdr. Mahmuddin Yasin sejak Juni 2008.

**) Termasuk Sdr. Omar S. Anwar periode Januari sampai denganMei 2008 dan Sdr. Ogi Prastomiyono sejak Juni 2008.

2007JumlahAnggota/Pegawai Gaji Tunjangan Bonus Jumlah

Dewan Komisaris 7 5.257 3.605 4.515 13.377Direksi 11 21.343 10.429 - 31.772Komite Audit 2 755 145 185 1.085Komite Pemantau Risiko 1 253 55 52 360Komite Good CorporateGovernance 1 253 54 69 376

Executive Vice President danSenior Vice President 47 18.668 10.668 8.670 38.006

69 46.529 24.956 13.491 84.976

Terdapat 4 (empat) Komite di bawah Dewan Komisaris, dimana 2 (dua) Komite diantaranya, seluruhanggotanya adalah Komisaris, sementara 2 (dua) Komite yang lain masing-masing memiliki anggotayang berasal dari non-Komisaris, yakni 2 (dua) orang anggota Komite Audit dan 1 (satu) oranganggota Komite Pemantau Risiko.

Page 435: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/111

42. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

2009 2008 2007

Promosi 647.882 514.760 419.835Sewa 543.754 510.997 466.808Beban jasa profesional 513.460 428.124 338.147Penyusutan dan amortisasi aset tetap (Catatan 15) 446.079 573.105 583.877Komunikasi 412.107 379.456 376.893Perbaikan dan pemeliharaan 381.447 329.311 297.788Alat tulis kantor 271.404 197.412 179.641Listrik, air dan gas 260.475 226.337 208.762Transportasi 125.933 114.108 96.192Barang/jasa pihak ketiga lainnya 260.096 215.984 179.792Lainnya 462.256 372.090 274.048

4.324.893 3.861.684 3.421.783

43. DANA PENSIUN DAN PESANGON

Sesuai dengan kebijakan Bank, selain gaji, pegawai juga mendapatkan fasilitas dan tunjanganberupa Tunjangan Hari Raya (THR), gaji masa bebas tugas (MBT), fasilitas kesehatan, uang dukadan santunan duka, tunjangan cuti, fasilitas jabatan untuk jabatan tertentu, program pensiun untukpegawai tetap, insentif sesuai dengan kinerja pegawai Bank dan manfaat untuk pegawai yangberhenti bekerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku.

Dana Pensiun

Bank Mandiri menyelenggarakan lima Dana Pensiun berbentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)sebagai berikut:

a. Satu Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Iuran Pasti (DPPK - PPIP) atau disebutDana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) dibentuk tanggal 1 Agustus 1999. Peraturan untuk DPBMtelah disahkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik IndonesiaNo. KEP/300/KM.017/1999 tanggal 14 Juli 1999 dan diumumkan di dalam Tambahan LembaranBerita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 3 Agustus 1999, serta Keputusan Direksi BankMandiri No. 004/KEP.DIR/1999 tanggal 26 April 1999 dan telah diubah berdasarkan SuratKeputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-213/KM.5/2005 tanggal 22 Juli 2005dan diumumkan di dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 77 tanggal27 September 2005 serta Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 068/KEP.DIR/2005 tanggal 28Juni 2005.

Bank Mandiri dan para pegawainya masing-masing membayar sebanyak 10,00% dan 5,00%dari Base Pension Plan Employee Income.

Presiden Direktur dan Dewan Pengawas DPBM adalah pegawai aktif Bank Mandiri, sehinggaBank Mandiri memiliki pengendalian atas DPBM. Oleh karena itu, transaksi antara DPBM danBank Mandiri dianggap sebagai transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubunganistimewa. DPBM menginvestasikan beberapa sumber keuangannya pada deposito berjangkaBank Mandiri. Saldo deposito berjangka tersebut pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan2007 masing-masing adalah sebesar Rp25.500, Rp35.500 dan Rp10.000. Tingkat suku bungaatas deposito tersebut adalah sama dengan suku bunga atas deposito berjangka pihak ketiga.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank telahmembayar iuran pensiun masing-masing sebesar Rp162.587, Rp154.830 dan Rp129.470.

Page 436: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/112

43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Dana Pensiun (lanjutan)

b. Empat Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK-PPMP) berasal darimasing-masing Dana Pensiun Bank Peserta Penggabungan, yaitu Dana Pensiun Bank MandiriSatu atau DPBM I (BBD), DPBM II (BDN), DPBM III (Bank Exim) dan DPBM IV (Bapindo).Peraturan untuk masing-masing Dana Pensiun tersebut telah disahkan dengan KeputusanMenteri Keuangan Republik Indonesia masing-masing No. KEP-394/KM.017/1999, No. KEP-395/KM.017/1999, No. KEP-396/KM.017/1999 dan No. KEP-397/KM.017/1999 semuanyatertanggal 15 November 1999. Berdasarkan persetujuan pemegang sahamNo. S-923/M-MBU/2003 tanggal 6 Maret 2003, Bank Mandiri telah melakukan penyesuaianmanfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan tersebut telah dituangkandalam Peraturan Dana Pensiun (PDP) dan telah mendapatkan pengesahan dari MenteriKeuangan dengan surat keputusan masing-masing No. KEP/115/KM.6/2003 untuk PDP DPBMI, No. KEP/116/KM.6/2003 untuk PDP DPBM II, No. KEP/117/KM.6/2003 untuk PDP DPBM III,dan No. KEP/118/KM.6/2003 untuk DPBM IV semuanya tertanggal 31 Maret 2003.

Peserta program pensiun manfaat pasti adalah mereka yang berasal dari legacy bank denganmasa kerja tiga tahun atau lebih pada saat penggabungan yang terdiri dari pegawai aktif bank,bekas karyawan (karyawan yang berhenti bekerja dan tidak mengalihkan haknya ke danapensiun lain) dan pensiunan.

Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 28 Mei 2007, BankMandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikanmanfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telahmendapatkan persetujuan Menteri Keuangan melalui surat keputusan No. KEP-144/KM.10/2007 (DPBM I); No. KEP-145/KM.10/2007 (DPBM II); No. KEP-146/KM.10/2007 (DPBMIII) dan No. KEP-147/KM.10/2007 (DPBM IV) semuanya tertanggal 20 Juli 2007.

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, kewajiban manfaat pensiun telah dibentukberdasarkan perhitungan kewajiban dan biaya manfaat pensiun untuk tahun yang berakhir 31Desember 2009, 2008 dan 2007 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independenPT Eldridge Gunaprima Solution tanggal 25 Januari 2010 dan 30 Januari 2009 masing-masinguntuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 serta PT DayamandiriDharmakonsilindo tanggal 31 Januari 2008 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007,dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:

DPBM I DPBM II DPBM III DPBM IV

Tingkat diskonto 11,00% per tahun(2008: 12,00% dan2007: 9,50% )

11,00% per tahun(2008: 12,00% dan2007: 9,50% )

11,00% per tahun(2008: 12,00% dan2007: 9,50% )

11,00% per tahun(2008: 12,00% dan2007: 9,50% )

Tingkat pengembalianaset dana pensiun yangdiharapkan

10,00% per tahun(2008: 10,00% dan2007: 9,50%)

10% per tahun(2008: 10,00% dan2007: 9,50%)

10% per tahun(2008: 10,00% dan2007: 9,50%)

10% per tahun(2008: 10,00% dan2007: 9,50%)

Masa kerja yangdigunakan

Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999

Penghasilan DasarPensiun (PhDP) yangdigunakan

Per 1 Januari2003, PhDP banklegacy yang telahdisesuaikan

Per 1 Januari2003, PhDP banklegacy yang telahdisesuaikan

Per 1 Januari2003, PhDP banklegacy yang telahdisesuaikan

Per 1 Januari2003, PhDP banklegacy yang telahdisesuaikan

Tingkat kenaikan PhDP Nihil Nihil Nihil Nihil

Tabel tingkat kematian 2009 dan 2008: TabelMortalita Indonesia1999 (TMI II) untukpeserta aktif danGroup Annuity

Mortality 1983 (GAM’83) untuk pensiunan(2007: CSO - 1958)

2009 dan 2008: TabelMortalita Indonesia1999 (TMI II) untukpeserta aktif danGroup Annuity

Mortality 1983 (GAM’83) untuk pensiunan(2007: CSO - 1958)

2009 dan 2008: TabelMortalita Indonesia1999 (TMI II) untukpeserta aktif danGroup Annuity

Mortality 1983 (GAM’83) untuk pensiunan(2007: CSO - 1958)

2009 dan 2008: TabelMortalita Indonesia1999 (TMI II) untukpeserta aktif danGroup Annuity

Mortality 1983 (GAM’83) untuk pensiunan(2007: CSO - 1958)

Page 437: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/113

43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Dana Pensiun (lanjutan)

DPBM I DPBM II DPBM III DPBM IV

Tingkat pengunduran diri 2009 dan 2008: 5,00%untuk pegawai denganusia sampai dengan25 tahun dan menurunsecara linear sebesar0,167% tiap tahunnyasampai 0% diusia 55tahun dan sesudahnya(2007: 5% untuk

pegawai dengan usia25 tahun dan menurunsecara linear sebesar0,25% tiap tahunnyasampai 0% diusia 45

tahun dansesudahnya)

2009 dan 2008: 5,00%untuk pegawai denganusia sampai dengan25 tahun dan menurunsecara linear sebesar0,167% tiap tahunnyasampai 0% diusia 55tahun dan sesudahnya(2007: 5% untuk

pegawai dengan usia25 tahun dan menurunsecara linear sebesar0,25% tiap tahunnyasampai 0% diusia 45

tahun dansesudahnya)

2009 dan 2008: 5,00%untuk pegawai denganusia sampai dengan25 tahun dan menurunsecara linear sebesar0,167% tiap tahunnyasampai 0% diusia 55tahun dan sesudahnya(2007: 5% untuk

pegawai dengan usia25 tahun dan menurunsecara linear sebesar0,25% tiap tahunnyasampai 0% diusia 45

tahun dansesudahnya)

2009 dan 2008: 5,00%untuk pegawai denganusia sampai dengan25 tahun dan menurunsecara linear sebesar0,167% tiap tahunnyasampai 0% diusia 55tahun dan sesudahnya(2007: 5% untuk

pegawai dengan usia25 tahun dan menurunsecara linear sebesar0,25% tiap tahunnyasampai 0% diusia 45

tahun dansesudahnya)

Tingkat kecacatan 10% dari TMI II(2008: 10% dari TMIII; 2007: 10% daritingkat kematian)

10% dari TMI II(2008: 10% dari TMIII; 2007: 10% daritingkat kematian)

10% dari TMI II(2008: 10% dari TMIII; 2007: 10% daritingkat kematian)

10% dari TMI II(2008: 10% dari TMIII; 2007: 10% daritingkat kematian)

Metode aktuaria Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit

Usia pensiun normal 56 tahun untuk semuastrata

56 tahun untuk semuastrata

56 tahun untuk semuastrata

56 tahun untuk semuastrata

Jumlah maksimummanfaat pasti

80% dari PhDP 80% dari PhDP 62,50% PhDP 75% dari PhDP

Kenaikanmanfaat pensiun Nihil Nihil Nihil 4% setiap 2 tahun

Tarif pajak rata - rata 3% dari manfaatpensiun

(2008: 5% darimanfaat pensiun;2007: 15% darimanfaat pensiun)

3% dari manfaatpensiun

(2008: 5% darimanfaat pensiun;2007: 15% darimanfaat pensiun)

3% dari manfaatpensiun

(2008: 5% darimanfaat pensiun;2007: 15% darimanfaat pensiun)

3% dari manfaatpensiun

(2008: 5% darimanfaat pensiun;2007: 15% darimanfaat pensiun)

Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2009adalah sebagai berikut:

DPBM I DPBM II DPBM III DPBM IV

Nilai kini kewajibanmanfaat pensiun 890.700 932.393 448.578 264.022

Nilai wajar aset bersih 1.480.532 1.608.831 701.528 513.671

Funded Status 589.832 676.438 252.950 249.649

Biaya jasa lalu yang belumdiakui - - - -

Keuntungan aktuarial yangbelum diakui (475.036) (488.194) (186.897) (125.713)

Surplus berdasarkan PSAKNo. 24 (revisi 2004) 114.796 188.244 66.053 123.936

Batas Aset (Asset Ceiling) *) - - - -

Aset Program ManfaatPensiun yang diakuidi neraca **) - - - -

Page 438: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/114

43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Dana Pensiun (lanjutan)

Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2008adalah sebagai berikut:

DPBM I DPBM II DPBM III DPBM IV

Nilai kini kewajibanmanfaat pensiun 845.275 894.127 429.552 258.659

Nilai wajar aset bersih 1.282.165 1.363.865 705.327 487.306

Funded Status 436.890 469.738 275.775 228.647

Biaya jasa lalu yangbelum diakui - - - -

Keuntungan aktuarial yangbelum diakui (378.683) (335.032) (249.143) (131.152)

Surplus berdasarkan PSAKNo. 24 (revisi 2004) 58.207 134.706 26.632 97.495

Batas Aset (Asset Ceiling) *) - - - -

Aset Program ManfaatPensiun yang diakuidi neraca **) - - - -

*) Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomisyang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.

**) Tidak ada aset yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja” tidakterpenuhi.

Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2007adalah sebagai berikut:

DPBM I DPBM II DPBM III DPBM IV

Nilai kini kewajibanmanfaat pensiun 1.033.826 1.004.599 542.654 317.468

Nilai wajar aset bersih 1.500.073 1.573.220 709.311 483.169

Funded Status 466.247 568.621 166.657 165.701

Biaya jasa lalu yang belumdiakui - - - -

Keuntungan aktuarial yangbelum diakui (406.468) (357.302) (165.814) (87.767)

Surplus berdasarkan PSAKNo. 24 (revisi 2004) 59.779 211.319 843 77.934

Batas Aset (Asset Ceiling )*) - - - -

Aset Program ManfaatPensiun yang diakuidi neraca **) - - - -

*) Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomisyang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.

**) Tidak ada aset yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja” tidakterpenuhi.

Page 439: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/115

43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Undang - undang Ketenagakerjaan No. 13/2003

Bank Mandiri telah menerapkan kebijakan akuntansi imbalan kerja PSAK No. 24 (revisi 2004) denganmengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (employee service entitlements). Pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawaiberdasarkan UU No. 13/2003 sejumlah Rp1.044.505 (termasuk Rp10.915 yang merupakan pesangonatas pegawai yang sudah berhenti tetapi belum dibayarkan dan telah dikeluarkan dari perhitunganaktuarial), Rp925.002 (termasuk Rp27.253 yang merupakan pesangon atas pegawai yang sudahberhenti tetapi belum dibayarkan dan telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial) dan Rp784.938berdasarkan perkiraan biaya uang penghargaan pegawai sebagaimana tercantum dalam laporanaktuaria independen (Catatan 29).

Penyisihan atas tunjangan masa kerja pegawai pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007telah dibentuk berdasarkan perhitungan kewajiban dan biaya tunjangan masa kerja pegawai untuktahun yang berakhir 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 sebagaimana tercantum dalam laporanaktuaria independen PT Eldridge Gunaprima Solution tanggal 25 Januari 2010 dan 30 Januari 2009masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 serta PT DayamandiriDharmakonsilindo tanggal 31 Januari 2008 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2007. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria adalah sebagai berikut:

a. Tingkat diskonto 10,50% per tahun (2008: 12,00% dan 2007: 10,00%).b. Tingkat kenaikan gaji 11,00% (2008: 11,00% dan 2007: 10,00%).c. Tabel tingkat kematian yang digunakan Tabel Mortalita Indonesia 1999 atau TMI II (2008: TMI IIdan 2007: US 1980 Commissioners’ Standard Ordinary Table of Mortality).

d. Tingkat pengunduran diri 5,00% per tahun untuk usia sampai dengan 25 tahun dan menurunsecara linear sebesar 0,167% hingga 0,00% per tahun pada usia 55 tahun (2008: Tingkatpengunduran diri 5,00% per tahun untuk usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linearsebesar 0,167% hingga 0,00% per tahun pada usia 55 tahun dan 2007: Tingkat pengunduran diri5,00% pada usia 25 tahun yang menurun secara linear sebesar 0,25% per tahun sampai 0,00%pada usia 45 tahun dan sesudahnya).

e. Metode aktuaria adalah projected unit credit method.f. Usia pensiun normal 56 tahun.g. Tingkat kecacatan 10,00% dari TMI II (2008: 10,00% dari TMI II dan 2007: 10,00% dari tingkatkematian).

Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai yang diakui di neraca dan laporan labarugi adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja):

2009 2008 2007

Nilai kini kewajiban 947.923 776.962 700.946Biaya jasa lalu yang belum diakui 41.951 43.089 44.227(Keuntungan)/ kerugian aktuarial yang belum diakui (6.822) 45.492 25.484

Cadangan atas tunjangan masa kerjapegawai yang diakui di neraca 983.052 865.543 770.657

Biaya jasa kini 63.377 52.165 45.033Biaya bunga 91.340 68.594 62.432Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui (1.138) (1.138) (870)

Biaya Uang Penghargaan Pegawai 153.579 119.621 106.595

Page 440: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/116

43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Undang - undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (lanjutan)

Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai adalah sebagai berikut (Bank Mandirisaja):

2009 2008 2007Cadangan atau tunjangan masa kerja pegawai awal tahun 865.543 770.657 678.128Biaya selama tahun berjalan 153.579 119.621 106.595Pembayaran manfaat (36.070) (24.735) (14.066)

Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (Catatan 29) 983.052*) 865.543*) 770.657

*) Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Jumlah tersebut tidak termasuk pesangon atas pegawai yang telah berhenti tetapi belumdibayarkan sebesar Rp10.915 dan Rp27.253 yang telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial.

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, cadangan atas tunjangan masa kerja pegawaiAnak Perusahaan masing-masing adalah sebesar Rp50.538, Rp32.206 dan Rp14.281.

Masa Bebas Tugas (MBT)

MBT adalah suatu jangka tertentu sebelum usia pensiun jabatan pegawai yang membebaskanpegawai dari tugas-tugas rutin sebagaimana pegawai aktif dimana pegawai tidak masuk kerja dengantetap memperoleh fasilitas kepegawaian yang ditentukan, meliputi: gaji, fasilitas kesehatan, tunjanganhari raya keagamaan, cuti tahunan (jika pada tahun berjalan masih terdapat masa kerja pegawaiaktif), cuti besar (jika perhitungan cuti besarnya jatuh tempo pada periode MBT), uang duka dansantunan duka.

Fasilitas MBT tersebut di atas selain untuk memberikan penghargaan sebagaimana tersebut di atas,juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai dalam rangka persiapanmemasuki usia pensiun jabatan.

Usia Pensiun Jabatan, Masa Kerja Minimal dan Lama MBT adalah sebagai berikut:

No Usia Pensiun Jabatan Masa Kerja Minimal Lama MBT

1. 56 tahun 12 tahun 12 bulan2. 46 tahun 9 tahun 9 bulan

Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaris dalam perhitungan MBT adalah sebagai berikut:

a. Tingkat diskonto 10,50% per tahun (2008: 12,00% dan 2007: 10,00%).b. Tingkat kenaikan gaji 11,00% (2008: 11,00% dan 2007: 10,00%).c. Usia pensiun normal 56 tahun.d. Tingkat pengunduran diri 5,00% per tahun untuk usia sampai dengan 25 tahun dan menurun

secara linear sebesar 0,167% hingga 0,00% per tahun pada usia 55 tahun (2008: Tingkatpengunduran diri 5,00% per tahun untuk usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linearsebesar 0,167% hingga 0,00% per tahun pada usia 55 tahun dan 2007: Tingkat pengunduran diri5,00% pada usia 25 tahun yang menurun secara linear sebesar 0,25% per tahun sampai 0,00%pada usia 45 tahun dan sesudahnya).

e. Tabel tingkat kematian yang digunakan Tabel Mortalita Indonesia 1999 atau TMI II (2008: TMI IIdan 2007:US 1980 Commissioners’ Standard Ordinary Table of Mortality).

f. Tingkat kecacatan 10,00% dari TMI II (2008: 10,00% dari TMI II dan 2007: 10,00% dari tingkatkematian).

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, besarnya penyisihan atas tunjangan MBT untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesarRp973.347, Rp794.159 dan Rp655.489 (Catatan 29).

Page 441: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/117

43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Masa Bebas Tugas (MBT) (lanjutan)

Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa bebas tugas adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Biaya jasa kini 96.324 83.014 80.551Biaya bunga 92.466 63.972 48.045Pengakuan kerugian aktuarial 34.110 31.216 60.113

Biaya pencadangan masa bebas tugas 222.900 178.202 188.709

Cadangan atas tunjangan masa bebas tugas awal tahun 794.159 655.489 489.650Biaya selama tahun berjalan 222.900 178.202 188.709Pembayaran manfaat (43.712) (39.532) (22.870)

Cadangan atas masa bebas tugas (Catatan 29) 973.347 794.159 655.489

Anak Perusahaan tidak memiliki Imbalan Masa Bebas Tugas (MBT).

44. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN - BERSIH

2009 2008 2007

Beban provisi dan komisi 321.911 184.519 107.258Beban restruksturisasi tenaga kerja 220.569 - -Lain-lain 288.893 284.810 221.983

831.373 469.329 329.241

45. PENDAPATAN BUKAN OPERASIONAL - BERSIH

2009 2008 2007

Pendapatan atas transaksi KSO (Catatan 15) 131.640 - -Pendapatan sewa gedung 69.634 82.148 84.073Laba atas penjualan aset tetap (Catatan 15) 60.262 1.425 3.444Denda (1.553) (775) (2.448)Lain-lain - bersih 129.613 75.320 35.397

389.596 158.118 120.466

46. KOMITMEN DAN KONTINJENSI2009 2008 2007

KOMITMEN

Kewajiban Komitmen:Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan

Pihak ketiga 39.067.994 27.932.045 25.396.389

Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masihberjalan (Catatan 27):Pihak ketiga 7.736.568 5.450.602 7.425.994

Kewajiban Komitmen - Bersih (46.804.562) (33.382.647) (32.822.383)

Page 442: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/118

46. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)2009 2008 2007

KONTINJENSI

Tagihan Kontinjensi:Pendapatan bunga dalam penyelesaian 5.768.219 5.070.591 6.259.377Garansi yang diterima dari bank lain 3.587.554 2.898.350 2.131.530Lain-lain 33.032 33.610 32.728

Jumlah Tagihan Kontinjensi 9.388.805 8.002.551 8.423.635

Kewajiban Kontinjensi:Garansi yang diberikan dalam bentuk:

Bank garansi (Catatan 27):Pihak ketiga 17.292.891 15.236.085 11.988.327Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 32.363 5.274 5.803

17.325.254 15.241.359 11.994.130

Standby letters of credit (Catatan 27) 4.238.153 4.304.101 2.991.294Lain-lain 60.298 120.666 30.873

Jumlah Kewajiban Kontinjensi 21.623.705 19.666.126 15.016.297

Kewajiban Kontinjensi - Bersih (12.234.900) (11.663.575) (6.592.662)

KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI - BERSIH (59.039.462) (45.046.222) (39.415.045)

47. TRANSAKSI-TRANSAKSI MATA UANG ASING

Transaksi berjangka dan swap pertukaran mata uang asing disajikan dalam neraca konsolidasiansebagai tagihan/kewajiban derivatif (Catatan 10).

Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing (Bank Mandiri saja) adalahsebagai berikut:

2009Spot - Beli Spot - Jual

Mata Uang Asal Setara Mata Uang Asal SetaraMata Uang Asal (nilai penuh) Rupiah (nilai penuh) Rupiah

Dolar Amerika Serikat 18.296.000 171.891 25.459.600 239.193Lain-lain - 156.257 - 112.382

328.148 351.575

2008Spot - Beli Spot - Jual

Mata Uang Asal Setara Mata Uang Asal SetaraMata Uang Asal (nilai penuh) Rupiah (nilai penuh) Rupiah

Dolar Amerika Serikat 18.332.661 199.826 3.503.433 38.187Lain - lain - 78.235 - 164.830

278.061 203.017

2007Spot - Beli Spot - Jual

Mata Uang Asal Setara Mata Uang Asal SetaraMata Uang Asal (nilai penuh) Rupiah (nilai penuh) Rupiah

Dolar Amerika Serikat 394.566.530 3.706.163 256.664.930 2.410.854Lain-lain - 2.419.971 - 3.717.870

6.126.134 6.128.724

Page 443: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/119

48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

a. Kegiatan Perbankan Normal

Berikut ini adalah pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang memiliki transaksidengan Bank Mandiri:

� Hubungan sebagai pemegang saham:Pemerintah Republik Indonesia

� Hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan:Pihak Terkait Sifat dari Hubungan Sifat dari Transaksi

PT Axa Mandiri Financial Services Perusahaan Asosiasi Penyertaan saham, Simpanannasabah

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Perusahaan Asosiasi Penyertaan saham, Simpanannasabah

PT Great River International Bank Mandiri sebagai kuasapemegang saham

Simpanan nasabah

Dana Pensiun Bank Mandiri Bank Mandiri sebagai pendiri danhubungan pengurus

Dana Pensiun Karyawan

Dana Pensiun Bank Mandiri 1 Bank Mandiri sebagai pendiri danhubungan pengurus

Dana Pensiun Karyawan

Dana Pensiun Bank Mandiri 2 Bank Mandiri sebagai pendiri danhubungan pengurus

Dana Pensiun Karyawan

Dana Pensiun Bank Mandiri 3 Bank Mandiri sebagai pendiri danhubungan pengurus

Dana Pensiun Karyawan

Dana Pensiun Bank Mandiri 4 Bank Mandiri sebagai pendiri danhubungan pengurus

Dana Pensiun Karyawan

PT Estika Daya Mandiri Dimiliki oleh Dana Pensiun BankMandiri 1

Kredit yang diberikan,Simpanannasabah

PT Asuransi Dharma Bangsa Dimiliki oleh Dana Pensiun BankMandiri 1

Simpanan nasabah

PT Gedung Bank Exim Dimiliki oleh Dana Pensiun BankMandiri 2

Simpanan nasabah, Bank Garansi

PT Gelora Karya Jasatama Dimiliki oleh Dana Pensiun BankMandiri 2

Simpanan nasabah

PT Gelora Karya Jasatama Putera Dimiliki oleh Dana Pensiun BankMandiri 2

Simpanan nasabah

PT Asuransi Staco Jasapratama Dimiliki oleh Dana Pensiun BankMandiri 2

Simpanan nasabah

PT Staco Estika Sedaya Finance Dimiliki oleh Dana Pensiun BankMandiri 2 dan dimiliki olehpemegang saham minoritasanak perusahaan

Kredit yang diberikan, Simpanannasabah, Bank Garansi

PT Caraka Mulia Dimiliki oleh Dana Pensiun BankMandiri 3

Simpanan nasabah

PT Griyawisata HM & C Dimiliki oleh Dana Pensiun BankMandiri 3

Simpanan nasabah

PT Mulia Sasmita Bhakti Dimiliki oleh Dana Pensiun BankMandiri 3

Simpanan nasabah, Bank Garansi,Kredit yang diberikan

PT Puri Pariwara Dimiliki oleh Dana Pensiun BankMandiri 3

Simpanan nasabah

PT Tatapuri Perdana Dimiliki oleh Dana Pensiun BankMandiri 3

Simpanan nasabah

PT Krida Upaya Tunggal Dimiliki oleh Dana Pensiun BankMandiri 4

Simpanan nasabah

PT Wahana Optima Permai Dimiliki oleh Dana Pensiun BankMandiri 4

Simpanan nasabah

PT Wana Rimba Kencana Dimiliki oleh Dana Pensiun BankMandiri 4

Simpanan nasabah

PT Koexim Mandiri Finance Dimiliki oleh pemegang sahamakhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Mandiri Management Investasi Dimiliki oleh pemegang sahamakhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Pengelola Investama Mandiri Dimiliki oleh pemegang sahamakhir yang sama

Simpanan nasabah

PT Surya Sudeco Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Kredit yang diberikan, Simpanannasabah

Page 444: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/120

48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan)

� Hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan (lanjutan):

Pihak Terkait Sifat dari Hubungan Sifat dari Transaksi

PT Tunas Mobilindo Parama Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah

PT Astra Graphia Tbk Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah, Bank Garansi

PT Astra International Tbk Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah, BankGaransi,Kredit yang diberikan

PT Astra Sedaya Finance Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah, Efek-efek

PT Asuransi Permata Nipponkoa Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah

PT Bali Securities Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah

PT Bina Pertiwi Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah, Kredit yangdiberikan

PT Federal International Finance Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah, Efek-efek

PT Komatsu Remanufacturing Asia Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah

PT Pamapersada Nusantara Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah

PT Jardine Tangguh Transport Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah

PT Sasana Artha Finance Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah, Kredit yangdiberikan

PT Surya Artha Nusantara (SAN)Finance

Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah

PT Tunas Andalan Pratama Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah

PT Tunas Dwipa Matra Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah, Bank Garansi

PT Tunas Ridean Tbk Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah

PT United Tractors Tbk Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah, Bank Garansi

PT Telekomunikasi Indonesia(Persero) Tbk.

Hubungan pengurus Simpanan nasabah, Bank Garansi

PT Sarana Bersama PembiayaanIndonesia

Perusahaan Asosiasi Penyertaan saham, Simpanannasabah

PT Astratel Nusantara Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah

PT Marga Trans Nusantara Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah, Bank Garansi

PT United Tractors Pandu Engineering Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah

PT United Tractors Semen Gresik Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan nasabah

PT Bank Permata Tbk Dimiliki oleh pemegang sahamminoritas anak perusahaan

Simpanan dari bank lain

Page 445: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/121

48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan)

� Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri

Gaji, tunjangan dan bonus untuk Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite PemantauRisiko serta Executive Vice President dan Senior Vice President (Catatan 41) untuk tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesarRp188.993, Rp148.875 dan Rp84.976 atau 0,68%, 0,61% dan 0,39% dari jumlah bebanoperasional konsolidasian.

Saham yang dimiliki oleh Direksi yang berasal dari program MSOP untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar 54.913.985 lembarsaham, 46.129.749 lembar saham dan 20.500.281 lembar saham atau 0,17%, 0,14% dan0,06% dari jumlah lembar saham modal dasar.

Rincian saldo transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewapada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007AsetEfek-efek (Catatan 6a) 25.000 - 28.241Kredit yang diberikan (Catatan 11A.a dan 11B.g) 638.057 641.263 783.078Jumlah aset dari pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 663.057 641.263 811.319

Jumlah aset konsolidasian 394.616.604 358.438.678 319.085.590Persentase jumlah aset kepada pihak-pihak

yang mempunyai hubungan istimewaterhadap jumlah aset konsolidasian 0,17% 0,18% 0,25%

Persentase Efek-efek dan Kredit yang diberikan terhadap jumlah aset konsolidasian adalahsebagai berikut:

2009 2008 2007AsetEfek-efek 0,01% - 0,01%Kredit yang diberikan 0,16% 0,18% 0,24%

Jumlah 0,17% 0,18% 0,25%

KewajibanSimpanan - Giro (Catatan 17a) 254.439 115.857 130.522Simpanan - Tabungan (Catatan 18b) 96.573 43.339 42.844Simpanan - Deposito berjangka (Catatan 19f) 470.237 313.909 181.309Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan (Catatan 20c) - 1.075 -Efek-efek yang diterbitkan (Catatan 25) - - 30.000Pinjaman yang diterima (Catatan 26) 200.000 240.000 280.000Jumlah kewajiban kepada pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa 1.021.249 714.180 664.675

Jumlah kewajiban konsolidasian 359.318.341 327.896.740 289.835.512Persentase jumlah kewajiban kepada pihak - pihak

yang mempunyai hubungan istimewaterhadap jumlah kewajiban konsolidasian 0,28% 0,22% 0,23%

Page 446: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/122

48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan)

Persentase Simpanan - Giro, Simpanan - Tabungan, Simpanan - Deposito berjangka,Simpanan dari bank lain - Giro dan Tabungan, Efek-efek yang diterbitkan dan Pinjaman yangditerima dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajibankonsolidasian masing-masing adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007KewajibanSimpanan - Giro 0,07% 0,04% 0,05%Simpanan - Tabungan 0,03% 0,01% 0,01%Simpanan - Deposito berjangka 0,13% 0,10% 0,06%Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - 0,00% -Efek-efek yang diterbitkan - - 0,01%Pinjaman yang diterima 0,05% 0,07% 0,10%

Jumlah 0,28% 0,22% 0,23%

Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kebijakanharga dan syarat normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubunganistimewa, kecuali kredit diberikan kepada karyawan Bank (Catatan 11B.g).

b. Transaksi Signifikan Lainnya

Pada tahun 2000, hutang PT Garuda Indonesia (Persero) (”Garuda”) di Bank Mandiri secarabilateral direstrukturisasi, dimana hutang Garuda di Bank Mandiri sebesar USD80.000.000 (nilaipenuh) dan Rp168.409 atau ekuivalen USD103.000.000 (nilai penuh) dikonversi menjadiMandatory Convertible Bond (MCB) dalam valuta Rupiah, bunga kupon 4,00% per tahun, tenor 5tahun dan IRR yang diharapkan sebesar 18,00% per tahun. Fasilitas MCB ini telah jatuh tempopada tanggal 2 November 2006.

Pada tanggal 10 November 2009, Bank Mandiri telah menerima surat dari Bank Indonesia yangmenyatakan bahwa Bank Indonesia tidak berkeberatan atas rencana penyelesaian MCBPT Garuda Indonesia (Persero) dengan melakukan konversi MCB tersebut menjadi penyertaansaham sementara Bank Mandiri pada Garuda.

Pada tanggal 30 Desember 2009, Bank Mandiri dan Garuda telah menandatangani PerjanjianPenyelesaian MCB berdasarkan Akta No. 272 tanggal 30 Desember 2009 yang dibuat di hadapanAulia Taufani S.H., Notaris pengganti dari Notaris Sutjipto S.H. Pada tanggal penandatangananakta tersebut, Garuda telah melakukan pembayaran tunai sebesar 5,00% dari nilai pokok MCBsebesar Rp50.840 serta pelaksanaan konversi atas nilai sisanya sebesar 95,00% dari pokok MCBmenjadi penyertaan saham Bank Mandiri di Garuda sebesar Rp967.869 atau sebanyak 967.869lembar saham (setara dengan 10,60% kepemilikan). Penyertaan saham tersebut akan dilepas(dijual) pada saat Garuda melakukan penawaran perdana saham (IPO) yang diperkirakan akandilaksanakan pada tahun 2010. Sesuai Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.6, lampiran keputusanKetua Bapepam-LK No. 06/PM/2001 tentang Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan SebelumPenawaran Umum, maka pelepasan saham Garuda oleh Bank Mandiri hanya dapat dilakukanjika Pernyataan Pendaftaran IPO Garuda disampaikan lebih dari enam bulan setelah tanggalkonversi MCB ke penyertaan saham. Pada tanggal 31 Desember 2009, penyertaan sahamsementara di Garuda tidak dicatat di neraca konsolidasian tetapi sebagai akun extra-comtable.

Page 447: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/123

49. PELAPORAN JATUH TEMPO

Pelaporan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, didasarkan pada jangkawaktu yang tersisa sejak tanggal-tanggal tersebut. Secara historis, terdapat bagian dari simpanan dalamjumlah yang cukup besar yang diperpanjang pada saat jatuh tempo. Selain itu, jika terdapat keperluanlikuiditas, Obligasi Pemerintah (portofolio diperdagangkan dan tersedia untuk dijual) dapat dicairkandengan menjual atau menggunakannya sebagai jaminan dalam pasar antar bank. Langkah yangdiambil oleh Bank sehubungan dengan maturity gap antara aset dan kewajiban moneter adalah denganmenetapkan gap limit yang disesuaikan dengan kemampuan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan untukmemperoleh likuiditas segera.

Pelaporan jatuh tempo aset dan kewajiban adalah sebagai berikut:

2009Tidak mempunyaiKontrak Jatuh

Keterangan Jumlah Tempo <1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan >12 bulan

Aset

Kas 8.867.881 - 8.867.881 - - - -Giro pada Bank Indonesia 16.055.871 - 16.055.871 - - - -Giro pada bank lain - bersih 7.402.647 - 7.402.647 - - - -Penempatan pada BankIndonesia dan banklain - bersih 41.402.410 981 38.531.010 2.862.004 - 8.415 -

Efek-efek -bersih 18.153.392 187.462 2.487.330 11.890.854 934.787 950.405 1.702.554Obligasi Pemerintah 89.132.940 - - 1.733.994 - 3.409 87.395.537Tagihan lainnya - transaksiperdagangan - bersih 3.146.143 - 759.913 1.445.943 754.266 186.021 -

Efek-efek yang dibelidengan janji dijualkembali -bersih 4.905.541 - 3.417.151 1.488.390 - - -

Tagihan derivatif - bersih 174.526 - 38.032 38.313 89.452 8.729 -Kredit yang diberikan - bersih 184.690.704 - 9.069.879 16.464.843 16.982.284 32.164.344 110.009.354Piutang pembiayaankonsumen - bersih 1.404.045 - 64.078 125.775 180.392 321.016 712.784

Tagihan akseptasi - bersih 4.304.000 - 1.243.073 1.807.282 1.242.307 11.338 -Penyertaan saham - bersih 186.848 186.848 - - - - -Aset tetap - bersih 4.963.306 4.963.306 - - - - -Aset pajak tangguhan - bersih 6.014.085 6.014.085 - - - - -Aset lain-lain - bersih 3.812.265 8.253 1.454.536 1.843.159 - 506.317 -Jumlah Aset 394.616.604 11.360.935 89.391.401 39.700.557 20.183.488 34.159.994 199.820.229

Kewajiban

Kewajiban segera 573.557 - 573.557 - - - -Simpanan - Giro 72.696.847 - 72.696.847 - - - -Simpanan - Tabungan 113.795.011 - 113.795.011 - - - -Simpanan - Deposito berjangka 133.058.523 - 100.339.915 22.474.376 6.300.922 3.681.281 262.029Simpanan dari bank lain- Giro dan tabungan 5.842.569 - 5.842.569 - - - -- Deposito berjangka 4.943.958 - 4.762.785 142.650 30.424 8.099 -

Hutang atas efek-efekyang dijual dengan janjidibeli kembali 316.356 - - - 316.356 - -

Kewajiban derivatif 41.611 - 17.126 8.648 3.089 6.161 6.587Kewajiban akseptasi 4.356.773 - 1.256.747 1.830.109 1.258.464 11.453 -Efek-efek yang diterbitkan 1.671.014 - 622.055 374.860 - - 674.099Pinjaman yang diterima 3.944.356 - 88.512 50.314 61.156 70.774 3.673.600Estimasi kerugian ataskomitmen dan kontinjensi 329.362 329.362 - - - - -

Beban yang masih harusdibayar 542.921 - 542.921 - - - -

Hutang pajak 1.855.829 - 235.781 - 1.608.429 11.619 -Kewajiban lain- lain 9.132.586 514.365 3.975.206 1.031.019 526.298 1.066.838 2.018.860Pinjaman subordinasi 6.217.068 - 2.882 17.153 - 67.336 6.129.697

Jumlah Kewajiban 359.318.341 843.727 304.751.914 25.929.129 10.105.138 4.923.561 12.764.872

Aset/(kewajiban) - bersih 35.298.263 10.517.208 (215.360.513) 13.771.428 10.078.350 29.236.433 187.055.357

Page 448: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/124

49. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan)

Pelaporan jatuh tempo aset dan kewajiban adalah sebagai berikut (lanjutan):

2008Tidak mempunyaiKontrak Jatuh

Keterangan Jumlah Tempo <1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan >12 bulan

Aset

Kas 8.388.974 - 8.388.974 - - - -Giro pada Bank Indonesia 13.354.289 - 13.354.289 - - - -Giro pada bank lain - bersih 7.406.529 - 7.406.529 - - - -Penempatan pada BankIndonesia dan banklain - bersih 29.404.818 1.096 29.274.622 80.102 - 48.998 -

Efek-efek -bersih 24.624.847 392.653 18.937.775 1.765.430 1.573.028 180.738 1.775.223Obligasi Pemerintah 88.259.039 - - - 69 10.215 88.248.755Tagihan lainnya - transaksiperdagangan - bersih 3.513.133 - 1.132.603 1.588.089 783.996 - 8.445

Efek-efek yang dibelidengan janji dijualkembali -bersih 619.092 - 162.116 246.749 - 210.227 -

Tagihan derivatif - bersih 354.024 - 136.957 22.065 70.635 68.981 55.386Kredit yang diberikan - bersih 162.637.788 - 11.013.429 16.262.909 16.279.113 25.218.939 93.863.398Tagihan akseptasi - bersih 3.596.359 - 3.564.631 17.113 10.015 4.600 -Penyertaan saham - bersih 158.173 158.173 - - - - -Aset tetap - bersih 4.603.560 4.603.560 - - - - -Aset pajak tangguhan - bersih 6.123.919 6.123.919 - - - - -Aset lain-lain - bersih 5.394.134 2.234.085 719.930 2.052.859 - 387.260 -Jumlah Aset 358.438.678 13.513.486 94.091.855 22.035.316 18.716.856 26.129.958 183.951.207Kewajiban

Kewajiban segera 619.798 - 619.798 - - - -Simpanan - Giro 69.086.688 - 69.086.688 - - - -Simpanan - Tabungan 94.954.012 - 94.954.012 - - - -Simpanan - Deposito berjangka 125.071.352 - 99.349.774 16.984.054 4.093.046 4.574.284 70.194Simpanan dari bank lain- Giro dan tabungan 3.144.743 - 3.144.743 - - - -- Inter-bank Call Money 7.588 - 7.588 - - - -- Deposito berjangka 4.565.783 - 2.851.850 44.421 1.648.020 21.192 300

Hutang atas efek-efekyang dijual dengan janjidibeli kembali 981.893 - 34.406 62.009 - 569.122 316.356

Kewajiban derivatif 160.678 - 48.075 32.086 56.403 24.114 -Kewajiban akseptasi 3.842.367 - 3.797.570 23.787 11.568 9.442 -Efek-efek yang diterbitkan 1.016.603 - 778.639 37.400 - - 200.564Pinjaman yang diterima 9.371.508 - 2.021.771 1.604.124 1.098.942 874.364 3.772.307Estimasi kerugian ataskomitmen dan kontinjensi 316.401 316.401 - - - - -

Beban yang masih harusdibayar 746.808 - 746.808 - - - -

Hutang pajak 3.174.500 - 283.603 - 2.890.897 - -Kewajiban lain- lain 7.999.368 7.375.071 622.139 182 272 545 1.159Pinjaman subordinasi 2.836.650 - 3.420 17.153 3.983 42.153 2.769.941Jumlah Kewajiban 327.896.740 7.691.472 278.350.884 18.805.216 9.803.131 6.115.216 7.130.821

Aset/(kewajiban) - bersih 30.541.938 5.822.014 (184.259.029) 3.230.100 8.913.725 20.014.742 176.820.386

Page 449: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/125

49. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan)

Pelaporan jatuh tempo aset dan kewajiban adalah sebagai berikut (lanjutan):

2007Tidak mempunyaiKontrak Jatuh

Keterangan Jumlah Tempo <1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan >12 bulanAset

Kas 5.909.369 - 5.909.369 - - - -Giro pada Bank Indonesia 28.161.059 - 28.161.059 - - - -Giro pada bank lain - bersih 1.387.595 - 1.387.595 - - - -Penempatan pada BankIndonesia dan banklain - bersih 16.833.324 - 16.791.810 449 - 41.065 -

Efek-efek -bersih 27.316.553 68.650 24.630.935 504.134 448.488 113.768 1.550.578Obligasi Pemerintah 89.466.317 - 739.520 - - 9.279 88.717.518Tagihan lainnya - transaksiperdagangan - bersih 2.028.542 - 675.144 799.038 554.360 - -

Efek-efek yang dibelidengan janji dijualkembali -bersih 3.290.853 - 2.459.851 374.616 456.386 - -

Tagihan derivatif - bersih 336.651 - 153.427 3.415 563 - 179.246Kredit yang diberikan - bersih 125.488.384 - 8.887.611 12.601.250 10.539.535 23.100.480 70.359.508Tagihan akseptasi - bersih 4.953.481 - 1.508.123 2.055.124 1.012.096 378.138 -Penyertaan saham - bersih 124.905 124.905 - - - - -Aset tetap - bersih 4.531.577 4.531.577 - - - - -Aset pajak tangguhan - bersih 4.096.447 4.096.447 - - - - -Aset lain-lain - bersih 5.160.533 2.120.961 1.065.673 1.672.638 - 301.261 -Jumlah Aset 319.085.590 10.942.540 92.370.117 18.010.664 13.011.428 23.943.991 160.806.850Kewajiban

Kewajiban segera 852.777 - 852.777 - - - -Simpanan - Giro 62.306.208 - 62.306.208 - - - -Simpanan - Tabungan 90.063.557 - 90.063.557 - - - -Simpanan - Deposito berjangka 94.985.258 - 81.161.887 10.323.002 1.769.144 1.582.590 148.635Simpanan dari bank lain- Giro dan tabungan 1.637.065 - 1.637.065 - - - -- Inter-bank Call Money 827.617 - 827.617 - - - -- Deposito berjangka 2.945.659 - 2.890.864 18.270 27.625 8.900 -

Hutang atas efek-efekyang dijual dengan janjidibeli kembali 2.914.343 - 2.028.864 - - - 885.479

Kewajiban derivatif 34.348 - 14.811 5.092 6.262 - 8.183Kewajiban akseptasi 5.023.235 - 1.530.220 2.082.065 1.028.510 382.440 -Efek-efek yang diterbitkan 4.050.564 - 957.107 - 2.717.893 200.000 175.564Pinjaman yang diterima 9.345.061 - 99.673 3.799.987 1.790.562 2.746.398 908.441Estimasi kerugian ataskomitmen dan kontinjensi 469.508 469.508 - - - - -

Beban yang masih harusdibayar 540.608 - 540.608 - - - -

Hutang pajak 1.280.398 - - 1.280.398 - - -Kewajiban lain- lain 9.624.031 8.982.152 641.879 - - - -Pinjaman subordinasi 2.935.275 - 2.852 23.162 10.536 93.550 2.805.175Jumlah Kewajiban 289.835.512 9.451.660 245.555.989 17.531.976 7.350.532 5.013.878 4.931.477

Aset/(kewajiban) - bersih 29.250.078 1.490.880 (153.185.872) 478.688 5.660.896 18.930.113 155.875.373

Page 450: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/126

50. INFORMASI SEGMEN

Bank mempertimbangkan industri atau aktivitas bisnis sebagai segmen primer dan lokasi geografissebagai segmen sekunder. Aktivitas bisnis Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dan lokasigeografisnya adalah sebagai berikut:

Nama Perusahaan Jenis Usaha Lokasi Geografis 2009 2008 2007__ __

- Induk PerusahaanPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perbankan Indonesia, Singapura, Hong Kong,

Cayman Island dan Timor Leste v v v- Anak PerusahaanBank Mandiri (Europe) Limited Perbankan Inggris v v vMandiri International Jasa PengirimanRemittance Sendirian Berhad Uang Malaysia v - -

PT Bank Sinar Harapan Bali Perbankan Indonesia v v -PT Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Indonesia v v vPT Mandiri Sekuritas Sekuritas Indonesia v v vPT Mandiri Tunas Finance (MTF) Pembiayaan Indonesia v - -PT Bumi Daya Plazadan Anak Perusahaan Lain-lain Indonesia v v v

PT Usaha Gedung Bank Dagang Negaradan Anak Perusahaan Lain-lain Indonesia v v v

Keterangan:v : sudah menjadi Anak Perusahaan- : belum menjadi Anak Perusahaan

Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009:

JasaBank Pengiriman

Perbankan Syariah Sekuritas Pembiayaan Uang Lain-lain Eliminasi Konsolidasian

Pendapatan operasional 35.047.671 2.417.995 402.697 379.920 144 15.652 - 38.264.079Pendapatan operasionalantar segmen 390.501 - 13.302 - - - (403.803) -

Pendapatan operasionaltermasuk pendapatanoperasional antarsegmen 35.438.172 2.417.995 415.999 379.920 144 15.652 (403.803) 38.264.079

Beban operasional 25.109.260 2.007.611 326.470 312.689 2.845 70.726 - 27.829.601Beban operasionalantar segmen (19.290) - - - - - 19.290 -

Beban operasionaltermasuk bebanoperasional antarsegmen 25.089.970 2.007.611 326.470 312.689 2.845 70.726 19.290 27.829.601

Laba operasional 10.348.202 410.384 89.529 67.231 (2.701) (55.074) (423.093) 10.434.478

Laba bersih 7.137.716 290.943 46.185 65.587 (2.701) 40.827 (423.093) 7.155.464

Jumlah aset 373.329.892 22.036.535 1.485.000 1.792.489 12.745 347.583 (4.387.640) 394.616.604

Jumlah aset(persentase darijumlah asetkonsolidasiansebelum eliminasi) 93,57% 5,52% 0,37% 0,45% 0,00% 0,09%

Page 451: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/127

50. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009:

Indonesia Asia Eropa Barat Cayman Island Eliminasi Konsolidasian

Pendapatan operasional 37.793.566 249.484 129.907 91.122 - 38.264.079Pendapatan operasional

antar segmen 403.803 - - - (403.803) -Pendapatan operasional termasuk

pendapatan operasionalantar segmen 38.197.369 249.484 129.907 91.122 (403.803) 38.264.079

Beban operasional 27.236.114 207.611 110.955 274.921 - 27.829.601Beban operasional antar segmen (19.290) - - - 19.290 -Beban operasional termasuk

beban operasionalantar segmen 27.216.824 207.611 110.955 274.921 19.290 27.829.601

Laba operasional 10.980.545 41.873 18.952 (183.799) (423.093) 10.434.478

Laba bersih 7.417.957 70.291 13.273 77.036 (423.093) 7.155.464

Jumlah aset 387.991.438 5.298.941 2.370.709 3.343.156 (4.387.640) 394.616.604

Jumlah aset (persentase darijumlah aset konsolidasiansebelum eliminasi) 97,24% 1,33% 0,59% 0,84%

Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008:

BankPerbankan Syariah Sekuritas Lain-lain Eliminasi Konsolidasian

Pendapatan operasional 29.455.014 2.037.376 435.151 9.128 - 31.936.669Pendapatan operasional antar

segmen 179.646 - 3.048 - (182.694) -Pendapatan operasional termasuk

pendapatan operasionalantar segmen 29.634.660 2.037.376 438.199 9.128 (182.694) 31.936.669

Beban operasional 21.808.678 1.757.437 376.719 83.393 - 24.026.227Beban operasional antar segmen 1.848 - - - (1.848) -Beban operasional termasuk

beban operasional antarsegmen 21.810.526 1.757.437 376.719 83.393 (1.848) 24.026.227

Laba operasional 7.824.134 279.939 61.480 (74.265) (180.846) 7.910.442

Laba bersih 5.360.122 196.416 965 16.449 (261.131) 5.312.821

Jumlah aset 342.200.350 17.064.857 2.349.988 343.433 (3.519.950) 358.438.678

Jumlah aset (persentase darijumlah aset konsolidasiansebelum eliminasi) 94,54% 4,72% 0,65% 0,09%

Page 452: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/128

50. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008:

Indonesia Asia Eropa Barat Cayman Island Eliminasi KonsolidasianPendapatan operasional 31.216.424 347.319 231.549 141.377 - 31.936.669Pendapatan operasional antar

segmen 182.694 - - - (182.694) -Pendapatan operasional termasuk

pendapatan operasionalantar segmen 31.399.118 347.319 231.549 141.377 (182.694) 31.936.669

Beban operasional 23.061.428 330.917 171.911 461.971 - 24.026.227Beban operasional antar segmen 1.848 - - - (1.848) -Beban operasional termasuk

beban operasionalantar segmen 23.063.276 330.917 171.911 461.971 (1.848) 24.026.227

Laba operasional 8.335.842 16.402 59.638 (320.594) (180.846) 7.910.442

Laba bersih 5.424.121 (9.398) 42.148 117.081 (261.131) 5.312.821

Jumlah aset 348.109.840 5.060.951 3.397.760 5.390.077 (3.519.950) 358.438.678

Jumlah aset (persentase darijumlah aset konsolidasiansebelum eliminasi) 96,17% 1,40% 0,94% 1,49%

Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007:

BankPerbankan Syariah Sekuritas Lain - lain Eliminasi Konsolidasian

Pendapatan operasional 25.450.264 1.407.193 426.058 22.061 - 27.305.576Pendapatan operasional antar

segmen 310.755 - 9.953 - (320.708) -Pendapatan operasional termasuk

pendapatan operasionalantar segmen 25.761.019 1.407.193 436.011 22.061 (320.708) 27.305.576

Beban operasional 19.501.579 1.239.725 271.858 79.497 - 21.092.659Beban operasional antar segmen 21.428 - - - (21.428) -Beban operasional termasuk

beban operasional antarsegmen 19.523.007 1.239.725 271.858 79.497 (21.428) 21.092.659

Laba operasional 6.238.012 167.468 164.153 (57.436) (299.280) 6.212.917

Laba bersih 4.389.064 115.455 108.391 34.339 (301.025) 4.346.224

Jumlah aset 306.090.346 12.885.378 2.721.589 345.967 (2.957.690) 319.085.590

Jumlah aset (persentase darijumlah aset konsolidasiansebelum eliminasi) 95,05% 4,00% 0,84% 0,11%

Page 453: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/129

50. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007:

Indonesia Asia Eropa Barat Cayman Island Eliminasi Konsolidasian

Pendapatan operasional 26.589.718 298.933 206.341 210.584 - 27.305.576Pendapatan operasional antar

segmen 320.708 - - - (320.708) -Pendapatan operasional termasuk

pendapatan operasionalantar segmen 26.910.426 298.933 206.341 210.584 (320.708) 27.305.576

Beban operasional 20.351.904 184.005 144.040 412.710 - 21.092.659Beban operasional antar segmen 21.428 - - - (21.428) -Beban operasional termasuk

beban operasionalantar segmen 20.373.332 184.005 144.040 412.710 (21.428) 21.092.659

Laba operasional 6.537.094 114.928 62.301 (202.126) (299.280) 6.212.917

Laba bersih 4.299.212 102.884 44.107 201.046 (301.025) 4.346.224

Jumlah aset 306.354.573 3.658.886 2.654.475 9.375.346 (2.957.690) 319.085.590Jumlah aset (persentase dari

jumlah aset konsolidasiansebelum eliminasi) 95,13% 1,14% 0,82% 2,91%

51. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO)

Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ration [CAR]) adalah rasio modal terhadap aktivatertimbang menurut risiko (Risk Weighted Assets [RWA]). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia,jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari Modal Inti (“Tier I”) dan Modal Pelengkap (“Tier II”) dikurangipenyertaan pada Anak Perusahaan. Dalam rangka perhitungan Risiko Pasar, Bank dapat memasukkankomponen Modal Pelengkap Tambahan (“Tier III”) yaitu Pinjaman Subordinasi berjangka pendek yangmemenuhi kriteria tertentu sebagai komponen Modal. Rasio Kecukupan Modal (Bank Mandiri saja)pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Modal:Modal inti*) 24.473.234 22.182.866 23.194.122Modal pelengkap 9.677.260 7.960.702 7.624.716

Jumlah modal inti dan modal pelengkap 34.150.494 30.143.568 30.818.838Dikurangi : Penyertaan pada Anak Perusahaan (3.693.516) (2.966.634) (2.535.000)

Jumlah modal untuk risiko kredit dan risiko pasar 30.456.978 27.176.934 28.283.838

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) kredit 195.833.993 172.833.315 133.960.413Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) pasar 1.592.975 699.652 2.355.524

Jumlah ATMR untuk risiko kredit dan risiko pasar 197.426.968 173.532.967 136.315.937

*) Tidak termasuk pengaruh (beban)/manfaat pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp(145.719), Rp1.958.650 dan Rp700.262 pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 dan kerugian yang belum direalisasi atas Efek -efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijualmasing-masing sebesar Rp(347.675), Rp(236.543) dan Rp(5.097) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Pada tanggal 30 April 2003Bank Mandiri melakukan kuasi-reorganisasi dimana saldo rugi sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham.

Page 454: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/130

51. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO) (lanjutan)

2009 2008 2007

CAR untuk risiko kredit 15,55% 15,72% 21,11%CAR untuk risiko kredit dan pasar 15,43% 15,66% 20,75%

CAR Minimum 8,00% 8,00% 8,00%

Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank secara konsolidasian pada tanggal 31 Desember2009 dengan memperhitungkan risiko pasar adalah 15,65% dan tanpa memperhitungkan risiko pasaradalah 15,78%.

52. POSISI DEVISA NETO

Perhitungan Posisi Devisa Neto pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 berdasarkanPeraturan Bank Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005. Berdasarkan suratkeputusan tersebut, Bank disyaratkan untuk menjaga Posisi Devisa Neto neraca dan secarakeseluruhan maksimum 20,00% dari jumlah modal. Sesuai dengan panduan Bank Indonesia, rasioPosisi Devisa Neto secara keseluruhan adalah penjumlahan nilai absolut dari selisih bersih antara asetdan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing yang dinyatakan dalam Rupiah ditambahdengan selisih bersih dari tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi, yang dicatat dalamrekening administratif, untuk setiap mata uang asing, yang dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan posisidevisa neto untuk neraca adalah selisih bersih jumlah aset dan jumlah kewajiban dalam mata uangasing yang dinyatakan dalam Rupiah.

Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang pada tanggal 31 Desember 2009 adalahsebagai berikut:

Mata Uang Aset Kewajiban Posisi Devisa Neto

KESELURUHAN (NERACADANREKENING ADMINISTRATIF)

Dolar Amerika Serikat 60.281.348 59.556.415 724.933Euro 1.396.804 1.344.045 52.759Dolar Singapura 652.278 548.187 104.091Yen Jepang 263.957 203.837 60.120Dolar Australia 228.011 199.827 28.184Dolar Hong Kong 159.873 185.748 25.875Pound Sterling Inggris 105.874 105.632 242Lain-lain 56.510 6.972 50.354*)

Jumlah 1.046.558NERACA

Dolar Amerika Serikat 57.834.011 55.578.691 2.255.320Euro 1.281.829 1.254.255 27.574Dolar Singapura 579.546 415.951 163.595Yen Jepang 206.926 72.916 134.010Dolar Hong Kong 159.873 54.178 105.695Dolar Australia 151.510 118.677 32.833Pound Sterling Inggris 89.344 90.467 (1.123)Lain-lain 56.510 6.972 49.538**)

Jumlah 2.767.442Jumlah Modal Tier I dan Tier II

dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan (Catatan 51) 30.456.978

Rasio PDN (Neraca) 9,09%Rasio PDN (Keseluruhan) 3,44%

Page 455: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/131

52. POSISI DEVISA NETO (lanjutan)

Rasio PDN pada tanggal 31 Desember 2009 jika menggunakan modal bulan November 2009 (tidakdiaudit) adalah sebagai berikut:

Modal bulan November 2009 26.382.396Rasio PDN (Neraca) 10,49%Rasio PDN (Keseluruhan) 3,97%

Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang pada tanggal 31 Desember 2008 adalahsebagai berikut:

Mata Uang Aset Kewajiban Posisi Devisa Neto

KESELURUHAN (NERACADANREKENING ADMINISTRATIF)

Dolar Amerika Serikat 61.593.324 63.497.969 1.904.645Euro 917.496 886.840 30.656Dolar Hong Kong 673.414 82.356 591.058Dolar Singapura 369.806 352.951 16.855Yen Jepang 295.094 296.794 1.700Dolar Australia 145.389 124.161 21.228Pound Sterling Inggris 129.950 37.564 92.386Lain - lain 35.765 6.466 29.299*)

Jumlah 2.687.827NERACA

Dolar Amerika Serikat 60.108.482 59.666.442 442.040Euro 903.675 834.465 69.210Dolar Hong Kong 372.507 91.185 281.322Dolar Singapura 331.603 330.011 1.592Yen Jepang 283.981 279.351 4.630Dolar Australia 145.019 121.895 23.124Pound Sterling Inggris 86.938 18.589 68.349Lain-lain 35.765 6.466 29.299**)

Jumlah 919.566Jumlah Modal Tier I dan Tier II

dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan (Catatan 51) 27.176.934

Rasio PDN (Neraca) 3,38%Rasio PDN (Keseluruhan) 9,89%

Rasio PDN pada tanggal 31 Desember 2008 jika menggunakan modal bulan November 2008 (tidakdiaudit) adalah sebagai berikut:

Modal bulan November 2008 28.285.306Rasio PDN (Neraca) 3,25%Rasio PDN (Keseluruhan) 9,50%

Page 456: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/132

52. POSISI DEVISA NETO (lanjutan)

Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang pada tanggal 31 Desember 2007 adalahsebagai berikut:

Mata Uang Aset Kewajiban Posisi Devisa Neto

KESELURUHAN (NERACADANREKENING ADMINISTRATIF)

Dolar Amerika Serikat 54.175.402 55.037.509 862.107Euro 1.003.792 929.991 73.801Dolar Hong Kong 350.233 102.891 247.342Dolar Singapura 295.974 221.501 74.473Yen Jepang 227.332 177.165 50.167Pound Sterling Inggris 161.183 (19.435) 180.618Dolar Australia 118.508 65.045 53.463Lain-lain 46.460 22.229 31.179*)

Jumlah 1.573.150NERACA

Dolar Amerika Serikat 48.996.492 49.949.573 (953.081)Euro 997.020 904.992 92.028Dolar Singapura 289.937 201.024 88.913Dolar Hong Kong 239.622 102.891 136.731Yen Jepang 171.041 134.694 36.347Pound Sterling Inggris 123.005 12.983 110.022Dolar Australia 110.137 29.792 80.345Lain-lain 41.713 7.885 33.828**)

Jumlah 374.867Jumlah Modal Tier I dan Tier II

dikurangi penyertaan pada anak perusahaan (Catatan 51) 28.283.838

Rasio PDN (Neraca) 1,33%Rasio PDN (Keseluruhan) 5,56%

Rasio PDN pada tanggal 31 Desember 2007 jika menggunakan modal bulan November 2007 (tidakdiaudit) adalah sebagai berikut:

Modal bulan November 2007 28.204.492Rasio PDN (Neraca) 1,33%Rasio PDN (Keseluruhan) 5,58%

*) Merupakan penjumlahan absolut dari selisih antara aset dan kewajiban beberapa mata uang asing lainnya.**) Merupakan penjumlahan dari selisih antara aset dan kewajiban beberapa mata uang asing lainnya.

53. RASIO ASET PRODUKTIF BERMASALAH, RASIO PEMENUHAN PENYISIHAN PENGHAPUSANASET PRODUKTIF, RASIO KREDIT USAHA KECIL DAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIANKREDIT

Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2009,2008 dan 2007 (Bank Mandiri saja) adalah masing-masing sebesar 1,72%, 2,98% dan 4,52%. Rasiokredit bermasalah (Bank Mandiri saja) sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan (grossbasis) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar 2,62%,4,69% dan 7,33% (Catatan 11A.d).

Rasio jumlah penyisihan penghapusan aset produktif yang telah dibentuk oleh Bank Mandiri terhadapjumlah minimum penyisihan penghapusan aset produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia,pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar 107,28%, 103,76%dan 104,22%.

Page 457: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/133

53. RASIO ASET PRODUKTIF BERMASALAH, RASIO PEMENUHAN PENYISIHAN PENGHAPUSANASET PRODUKTIF, RASIO KREDIT USAHA KECIL DAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIANKREDIT (lanjutan)

Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank Mandiri pada tanggal 31Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar 3,23%, 2,66% dan 3,31%.

Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 tidakmelampaui ketentuan BMPK untuk pihak terkait dan pihak tidak terkait. BMPK dihitung sesuaidengan Peraturan Bank Indonesia - PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang BatasMaksimun Pemberian Kredit Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/13/PBI/2006tanggal 5 Oktober 2006.

54. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT

Kegiatan Jasa Kustodian

Bank Mandiri telah memberikan Jasa Kustodian sejak tahun 1995 dengan surat izin operasi yangtelah diperbaharui oleh BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.01/PM/Kstd/1999tertanggal 4 Oktober 1999. Kustodian Bank Mandiri merupakan bagian dari Capital Market ServicesDepartment, International Banking & Capital Market Services Group dimana jasa-jasa yangditawarkan adalah sebagai berikut:

a. Penyelesaian transaksi (settlement) atas jual & beli efek/efek-efek dengan maupun tanpa warkat(scriptless) yang dilakukan oleh nasabah;

b. Penyimpanan (safekeeping) dan administrasi (administration) atas efek-efek maupun dokumenberharga lainnya;

c. Pengurusan hak-hak nasabah atas kepemilikan efek-efek dan/atau dokumen berharga yangdisimpan sampai dengan hak tersebut efektif di rekening nasabah (corporate action);

d. Perwalian (proxy) pada Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Obligasi;e. Penyampaian laporan (reporting) dan informasi (information) yang terkait dengan efek-efek

dan/atau dokumen berharga milik nasabah yang disimpan dan diadministrasikan oleh KustodianBank Mandiri.

Untuk memenuhi kebutuhan investor dalam melakukan investasi pada berbagai instrumen efek-efek,Kustodian Bank Mandiri memfasilitasinya dengan menyediakan beragam layanan:

a. Kustodian umum untuk melayani investor yang melakukan investasi pada instrumen pasar modalmaupun pasar uang di Indonesia;

b. Kustodian lokal untuk American Depository Receipts (ADRs) dan Global Depository Receipts(GDR) yang dibutuhkan oleh investor yang akan melakukan konversi dari saham perusahaanyang terdaftar di bursa lokal dan luar negeri (dual/multi listing);

c. Sub-Registry untuk melayani investor yang melakukan transaksi dan investasi pada Surat UtangNegara (SUN, baik Obligasi Negara maupun Surat Perbendaharaan Negara) serta Sertifikat BankIndonesia (SBI);

d. Kustodian mutual fund (reksadana) dan discretionary fund (kontrak pengelolaan dana) yangditerbitkan dan dikelola oleh manajer investasi;

e. Kustodian Euroclear bagi nasabah yang akan melakukan investasi dan penyelesaian transaksiefek-efek yang terdaftar di bursa luar negeri dan tercatat di Euroclear Operations Centre,Brussels. Kustodian Bank Mandiri merupakan direct member dari Euroclear.

f. Kustodian Pinjam Meminjam Efek (securities lending & borrowing) bagi nasabah yang inginmemaksimalkan hasil investasinya dengan meminjamkan efek-efeknya (saham) kepadaperusahaan sekuritas melalui perantara dan penjaminan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia(PT KPEI).

g. Kustodian Exchange Traded Fund (ETF) yang diterbitkan dan dikelola oleh manager investasidimana nasabah yang akan melakukan investasi reksa dana yang unit penyertaannyadiperdagangkan di bursa.

Page 458: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/134

54. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT (lanjutan)

Kegiatan Jasa Kustodian (lanjutan)

Kustodian Bank Mandiri memiliki 434, 416 dan 370 nasabah pada tanggal 31 Desember 2009, 2008dan 2007, yang terdiri dari dana pensiun, perusahaan asuransi, bank, yayasan, perusahaansekuritas, reksadana, institusi/badan hukum lain maupun perseorangan. Nilai portofolio yangdisimpan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp122.113.182, USD382.734.735 (nilai penuh),JPY2.016.666.666 (nilai penuh) dan EUR105.647 (nilai penuh), pada tanggal 31 Desember 2008sebesar Rp97.801.970, USD425.028.200 (nilai penuh) dan JPY1.344.444.444 (nilai penuh) dan padatanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp90.072.761, USD439.473.200 (nilai penuh) danJPY672.222.222 (nilai penuh).

Bank Mandiri mengasuransikan portofolio nasabah yang disimpan di kustodian terhadapkemungkinan kerugian yang timbul dari penyimpanan dan pemindahan efek-efek sesuai denganketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Kegiatan Wali Amanat

Bank Mandiri telah memberikan Jasa Wali Amanat sejak tahun 1983. Surat ijin operasi untukkegiatan wali amanat telah diperbaharui dan didaftarkan kembali ke BAPEPAM berdasarkan SuratKeputusan No. 17/STTD-WA/PM/1999 tertanggal 27 Oktober 1999. Jasa-jasa yang ditawarkanadalah sebagai berikut:

a. Jasa Wali Amanat (Trustee) untuk obligasi & MTNb. Jasa Agen Pengelola Rekening Penampungan (Escrow Agent)c. Jasa Agen Pembayaran (Paying Agent)d. Jasa Penampungan Dana IPO/Initial Public Offering (Receiving Bank)e. Jasa Agen Penjaminan (Security Agent)

Bank Mandiri selaku Wali Amanat pada tanggal 31 Desember 2009 telah mengelola 23 emisi dengannilai emisi (Obligasi dan MTN) sebesar Rp16.184.400, pada tanggal 31 Desember 2008 telahmengelola 25 emisi dengan nilai emisi (Obligasi dan MTN) sebesar Rp14.124.400 dan pada tanggal31 Desember 2007 telah mengelola 37 emisi dengan nilai emisi (Obligasi dan MTN) sebesarRp13.686.607 dan USD100.000.000 (nilai penuh). Dana yang dikelola (dana pihak ketiga dan bank)pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp463.128 untuk 14 nasabah, pada tanggal 31Desember 2008 adalah sebesar Rp378.176 untuk 26 nasabah dan pada tanggal 31 Desember 2007adalah sebesar Rp448.816 untuk 17 nasabah.

Baik Wali Amanat maupun Kustodian Bank Mandiri telah mendapat sertifikasi standar mutupelayanan ISO 9001:2000.

55. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS)

Kredit penerusan berdasarkan sumber dana dan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

2009 2008 2007

Pemerintah:Listrik, gas dan air 8.979.953 9.130.302 7.602.067Transportasi dan komunikasi 3.029.800 4.107.413 3.915.733Industri 436.542 461.571 742.653Pertanian 244.417 1.173.697 1.249.057Konstruksi 11.273 11.273 11.394Pertambangan - - 12.612Lain-lain 82.812 86.988 95.338

12.784.797 14.971.244 13.628.854

Page 459: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/135

55. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS) (lanjutan)

Bank Mandiri telah ditunjuk untuk menatausahakan kredit kelolaan yang diterima oleh PemerintahIndonesia dalam berbagai mata uang dari beberapa lembaga keuangan bilateral dan multilateraluntuk membiayai proyek-proyek Pemerintah melalui BUMN, BUMD dan Pemda, antara lain:Overseas Economic Cooperation Fund, Protocol France, International Bank for Reconstruction andDevelopment, Asian Development Bank, The Swiss Confederation 30.09.1985, Kreditanstalt FurWiederaufbau, BNP Paribas, Nederland Urban Sector Loan & De Nederlanse Inveseringsbank voorOntwikkelingslanden NV, Swiss Government, Banque Français & Credit National, US EXPORTIMPORT BANK, RYOSIN INT’L LTD, AUSTRIA, Swiss Banks Consortium 16.12.1994, The EuropeanInvestment Bank, West Merchant Bank Ltd, Sumisho, Fuyo, LTCB, Orix & Sinco, Export Finance AndInsurance Corporation (EFIC) Australia, Japan Bank for International Cooperation, Calyon & BNPParibas, BNP Paribas & CAI, BELGIA, French Government, USAID, BARCLAYS, IDA, RDI - KI,LYONNAIS, U.B Denmark, Bank of China, SPAIN, CDC NES, NORDISKA dan SumitomoCorporation.

Kredit Kelolaan tidak disajikan dalam neraca konsolidasian karena Bank Mandiri dan Anak Perusahaantidak menanggung risiko atas kredit tersebut. Berdasarkan perjanjian tersebut di atas Bank Mandiribertugas melakukan penagihan kepada debitur dan menyetorkan kembali kepada Pemerintah ataspembayaran pokok kredit, termasuk bunga dan beban-beban lainnya serta pengelolaan dokumentasikredit. Sebagai gantinya Bank Mandiri akan menerima jasa perbankan (fees) yang berkisar antara0,15% - 0,40% dari setoran bunga nasabah dan 0,50% dari rata-rata saldo baki debet kredit selamasatu tahun.

56. MANAJEMEN RISIKO

Bank Mandiri menerapkan manajemen risiko yang independen dan sesuai dengan standar yangmerujuk pada ketentuan Bank Indonesia serta best practices yang diterapkan di perbankaninternasional. Bank Mandiri menggunakan konsep Enterprise Risk Management (ERM) sebagai salahsatu strategi manajemen risiko yang komprehensif dan terintegrasi, yang disesuaikan dengankebutuhan bisnis dan operasional Bank. Penerapan ERM akan memberikan nilai tambah (value added)bagi Bank dan stakeholders terutama dikaitkan dengan pelaksanaan organisasi berbasis StrategicBusiness Units (SBU) dan penilaian kinerja berbasis risiko (Risk Based Performance).

ERM adalah sebuah proses pengelolaan risiko yang melekat dalam proses bisnis Bank, artinyapengelolaan risiko menjadi bagian yang menyatu dalam pengambilan keputusan bisnis Bank sehari -hari. Dengan ERM, Bank akan memiliki kerangka kerja pengelolaan risiko yang sistematis danmenyeluruh (risiko kredit, risiko pasar & risiko operasional) dengan menghubungkan pengelolaan modaldan bisnis proses dengan risiko yang dihadapi secara utuh. Selain itu, ERM juga menerapkanpengelolaan risiko secara konsolidasi dengan perusahaan anak, secara bertahap untukmemaksimalkan efektivitas pengawasan dan nilai perusahaan berdasarkan PBI No. 8/6/PBI/2006tanggal 30 Januari 2006.

Kerangka pengelolaan risiko Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/25/PBI/2009tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentangPenerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Kerangka ini tercantum dalam Kebijakan ManajemenRisiko Bank Mandiri (KMRBM) agar sejalan dengan rencana penerapan Basel II Accord secarabertahap di Indonesia. Dalam kerangka pengelolaan risiko tersebut diatur berbagai kebijakan agarmanajemen risiko berfungsi sebagai business enabler sehingga bisnis dapat tetap tumbuh dalamkoridor prudential banking dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal (identifikasi -pengukuran - pemantauan - pengendalian risiko) pada semua level organisasi.

Page 460: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/136

56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Pengawasan aktif dari Direksi dan Komisaris dan terhadap aktivitas manajemen risiko Bankdiimplementasikan melalui pembentukan Risk & Capital Committee (RCC) dan Komite PemantauRisiko. RCC terdiri dari empat sub komite yaitu: Asset & Liability Committee, Risk ManagementCommittee, Capital & Investment Committee, dan Operational Risk Committe. Komite-Komite di bawahRCC ini bertanggung jawab atas penetapan kebijakan dan strategi risiko yang dihadapi Bank yaitu risikopasar, risiko kredit, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik danrisiko kepatuhan. Selain itu, RCC juga bertanggung jawab terhadap pengelolaan asset & liabilities,evaluasi rencana penyertaan modal dan divestasi untuk Perusahaan Anak dan Strategic Business Unit(SBU) serta pengelolaan kebijakan dan prosedur risiko operasional yang bersifat strategis di BankMandiri.

Komite Pemantau Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan kajian dan evaluasi ataskebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Bank, serta memberikan masukan dan rekomendasikepada Dewan Komisaris dalam rangka pengambilan keputusan.

Direktorat Manajemen Risiko dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Direksidan sekaligus menjadi anggota dengan hak suara (voting member) pada Risk and Capital Committee.Selain itu Bank juga telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang berada di bawah DirektoratManajemen Risiko (Risk Management Directorate).

Dalam kegiatan operasionalnya, Direktorat Manajemen Risiko ini dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar,yaitu 1) Credit Approval sebagai bagian dari four - eye principle, 2) Independent Risk Managementyang dibagi menjadi dua grup, yaitu Credit Risk Policy Group yang berkaitan dengan risiko kredit danportofolio, dan Market Operational Risk Group yang terkait dengan risiko operasional, risiko pasar danrisiko likuiditas.

Direktorat Manajemen Risiko bersama-sama unit kerja terkait bertanggung jawab dalammengelola/mengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risikooperasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan termasukmenetapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko.

Seluruh risiko tersebut dilaporkan Bank melalui penyusunan laporan Profil Risiko secara triwulananuntuk menggambarkan seluruh risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank, termasuk risikoperusahaan anak secara konsolidasi.

Risiko Kredit

Pengelolaan risiko kredit Bank terutama diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan antara ekspansikredit yang sehat dengan pengelolaan kredit secara prudent agar terhindar dari penurunan kualitas ataumenjadi Non Performing Loan (NPL), serta mengoptimalkan penggunaan modal untuk memperolehRisk Adjusted Return On Capital (RAROC) yang optimal.

Untuk mendukung hal tersebut, Bank secara periodik melakukan review dan penyempurnaan terhadapKebijakan Perkreditan Bank Mandiri (KPBM), Standar Prosedur Kredit (SPK) per segmen bisnis danMemorandum Prosedur yang bersifat sementara dan mengatur tentang prosedur yang belumterakomodasi dalam SPK. Ketiga pedoman kerja dimaksud memberikan petunjuk pengelolaan risikokredit secara lengkap, untuk mengidentifikasi risiko, mengukur serta mitigasi risiko dalam prosespemberian kredit secara end to end mulai dari penentuan target market, analisa kredit, persetujuan,dokumentasi, penarikan kredit, pemantauan/pengawasan, hingga proses penyelesaian kreditbermasalah/restrukturisasi.

Page 461: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/137

56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Risiko Kredit (lanjutan)

Untuk meningkatkan peran sosial dan kepedulian Bank terhadap risiko lingkungan serta sebagai salahsatu wujud penerapan prinsip tanggung jawab dalam tata kelola perusahaan yang baik (Good CorporateGovernance), Bank Mandiri telah menyusun manual Petunjuk Teknis Analisa Lingkungan Hidup danSosial dalam Pemberian Kredit yang digunakan sebagai referensi dalam melakukan analisa lingkunganpada analisa pemberian kredit. Petunjuk teknis ini merupakan kodifikasi dari kebijakan dan prosedurkredit terkait aspek lingkungan yang tertuang antara lain dalam KPBM dan SPK serta Standar ProsedurOperasional. Hal ini sejalan dengan upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia, dimana dalamPeraturan Bank Indonesia mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum diatur bahwa penilaianprospek usaha debitur dikaitkan pula dengan upaya debitur dalam memelihara lingkungan hidup.

Secara prinsip pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat transaksional maupun tingkat portofolio.Pada tingkat transaksional diterapkan four - eye principle yaitu setiap pemutusan kredit melibatkanBusiness Unit danCredit Risk Management Unit secara independen untuk memperoleh keputusan yangobyektif. Mekanisme four - eye principle dilakukan oleh Credit Committee sesuai limit kewenangandimana proses pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Komite Kredit. PemegangKewenangan Memutus Kredit sebagai anggota Credit Committee memiliki kompetensi, kemampuandan integritas yang tinggi sehingga proses pemberian kredit dilakukan secara obyektif, komprehensifdan hati-hati. Untuk memonitor kinerja pemegang kewenangan dalam memutus kredit, Bank telahmengembangkan system monitoring database pemegang kewenangan. Dengan sistem ini Bank setiapsaat dapat memantau jumlah maupun kualitas kredit yang telah diputus oleh Pemegang Kewenangan,sehingga performance dari Pemegang Kewenangan memutus kredit dapat diketahui setiap waktu.

Untuk mengidentifikasi serta mengukur tingkat risiko transaksional pada setiap aplikasi kredit yangdiproses, digunakan Rating dan Scoring system. Rating dan Scoring system terdiri dari Bank MandiriRating System (BMRS), Small Medium Enterprise Scoring System (SMESS), Micro Banking ScoringSystem (MBSS) serta Consumer Scoring System. Bank juga telah mengembangkan Rating Systemuntuk Financial Institution - Bank, berupa Bank Mandiri Financial Institution Rating (BMFIR), sehinggaBank dapat melakukan identifikasi dan pengukuran risiko Bank Counterparty yang dapat ditoleransidalam memberikan fasilitasCredit Line.

Untuk menunjang pengembangan alat tersebut, Bank telah memiliki Pedoman Penyusunan danPengembangan Model Credit Rating dan Credit Scoring, yang merupakan pedoman lengkap bagi Bankdalam menyusun model credit rating dan credit scoring. Disamping hal tersebut, guna memonitorperformance model credit rating dan credit scoring, Bank melakukan review atas hasil scoring dan hasilrating yang dilakukan oleh Business Unit. Dengan melakukan pemantauan dan review terhadap modelrating dengan pendekatan metodologi validasi akan diketahui performance model secaraberkesinambungan. Saat ini validasi model telah dilakukan secara internal oleh Model Risk Validation,yaitu unit yang independent dan terpisah dari pengembang model. Hal ini dilakukan untukmeminimalkan kesalahan analis dalam pengukuran risiko kredit, khususnya dalam menetapkan nilaiProbability of Default (PD) dan peringkat (rating) debitur. Dalam rangka pengukuran economic capitaluntuk risiko kredit serta comply dengan Basel II, Bank telah mengembangkan Long Term PD,melakukan review model internal untuk Exposure at Default (EAD) & Lost Given Default (LGD). Sebagaiupaya pemantauan rating & scoring yang dikelola dalam database, disusun laporan Credit ScoringReview dan Rating Outlook yang diterbitkan secara triwulan dan semesteran. Laporan tersebut memuatinformasi mengenai parameter scoring dan rating yang disusun menurut sektor industri. Hal inibermanfaat bagi Business Unit khususnya sebagai acuan dalam menetapkan targeted customerdengan klasifikasi baik (perform), sehingga proses ekspansi kredit lebih berkualitas.

Sebagai salah satu bagian dari pelaksanaan prudential banking, untuk mengidentifikasi, mengukur, danmemonitor risiko dalam pemberian kredit, disamping Rating dan Scoring tools, Bank menggunakan alat(tools) berupa spread sheet keuangan secara lengkap, format Nota Analisa Kredit (NAK) yangcomprehensive dan Loan Monitoring System yang telah terintegrasi dalam sistem Integrated LoanProcessing (ILP)/Loan Origination System (LOS) secara end to end process.

Page 462: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/138

56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Risiko Kredit (lanjutan)

Sedangkan sebagai upaya memitigasi risiko kredit per debitur, Credit Committee menentukan StrukturKredit termasuk penentuan covenant yang tepat sesuai kebutuhan dan kondisi debitur, sehingga kredityang diberikan benar-benar efektif dan menguntungkan bagi debitur maupun Bank Mandiri.

Sejalan dengan kondisi krisis global yang belum stabil, untuk mengidentifikasi debitur-debitur yangberpotensi mengalami kesulitan pembayaran kewajiban kredit, melalui Loan Monitoring System, Bankmelakukan deteksi dini dengan analisa Watch List (Early Warning Analysis) terhadap seluruh kreditdebitur Corporate dan Commercial. Berdasarkan hasil analisa tersebut, Bank menetapkan accountstrategy dan tindakan dini untuk mencegah terjadinya NPL.

Pada tingkat portfolio, pengelolaan risiko dilakukan dengan pendekatan active portfolio managementyang secara proaktif memelihara diversifikasi portfolio pada tingkat optimal dengan risk exposure yangberada pada risk appetite yang ditetapkan oleh Bank. Dalam pelaksanaannya Bank menggunakan toolsyang dinamakan Portfolio Guideline (PG). PG terdiri dari tiga bagian yaitu Industry Classification,Industry Acceptance Criteria dan Industry Limit.

Industry Classification (IC) mengelompokan sektor industri kedalam 3 kelompok berdasarkan prospekindustri dan risikonya. IC digunakan Bank dalam menetapkan target market industry. Tools yang keduaadalah Industry Acceptance Criteria (IAC) yang merupakan kriteria dasar (kualitatif dan kuantitatif) yangmenjadi key success factors pada suatu sektor industri tertentu. IAC digunakan Bank dalammenetapkan targeted customer. Tools ketiga adalah Industry Limit (IL) yang memberikan batasanjumlah exposure maksimal yang dapat diberikan pada sektor industri tertentu.

PG secara mendasar mengubah konsep bisnis perkreditan dimana Bank secara proaktifmemprioritaskan industri-industri yang memberikan nilai tambah secara ekonomis dan menyeleksiperusahaan atau individu terbaik didalam masing-masing industri tersebut (winner players) yangdijadikan targeted customer. Dengan proactive approach ini maka portfolio menjadi lebih berkualitaskarena kredit yang disalurkan akan lebih efektif dan memberikan nilai tambah baik bagi debitur maupunBank. Proactive approach ini juga menghindari terjadinya konsentrasi risiko pada suatu industri tertentuatau debitur tertentu karena Bank secara aktif melakukan pembatasan eksposur melalui Kebijakan Limit(Industry Limit dan Limit Debitur).

PG secara rutin di review dan dilakukan back testing sehingga senantiasa relevan dan up to date sertamemiliki predictive value pada tingkat yang dapat diterima. Pada kuartal I/2009 Bank mengembangkanPortfolio Outlook yang menjadi salah satu referensi penentuan target market industri dalam ekspansikredit. Portfolio outlook disusun secara ad hoc berdasarkan kondisi ekonomi tertentu yang diperkirakandapat mempengaruhi kinerja portfolio kredit. Penerbitan Portfolio Outlook merupakan langkah antisipatif(early warning) sebelum aspek perubahan kondisi ekonomi dimaksud dimasukkan dalam reviewIndustry Classification.

Sebagai bagian dari active portfolio management, Bank senantiasa melakukan monitoringperkembangan risiko portfolio kredit melalui perhitungan credit risk profile yang menggambarkan potensiinherent risk dan efektifitas risk control system. Bank juga melakukan monitoring perkembangan dankualitas portfolio berdasarkan konsentrasi, baik per segmen bisnis, 25 debitur besar, sektor industri, perwilayah, jenis produk, jenis valuta serta risk class. Dengan demikian Bank dapat mengambil langkah-langkah antisipatif dan mitigasi risiko secara portfolio disamping secara individu.

Untuk memantau kualitas dan menguji elastisitas kualitas portofolio (NPL dan Yield) terhadapperubahan variabel-variabel ekonomi yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, Banksecara rutin maupun ad hoc melakukan stress test terhadap seluruh portfolio kredit baik per kelompokdebitur besar, segmen bisnis, industri maupun produk dengan berbagai scenario. Dengan stress test ini,Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan mengambil langkah-langkah pengendalian portofolio dansolusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikiankualitas portfolio kredit dan kecukupan modal Bank terjaga dengan baik.

Page 463: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/139

56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Risiko Kredit (lanjutan)

Berdasarkan uraian tersebut di atas, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pengelolaan risikokredit Bank Mandiri telah dilakukan secara menyeluruh dan terus ditingkatkan ketajaman dari controlsystem yang ada.

Dalam rangka mengembangkan secara berkesinambungan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)dalam pengelolaan risiko, Bank telah membentuk Risk Management Academy yang memiliki 18(delapan belas) modul yang disusun khusus untuk meningkatkan knowledge dan risk awarenesskaryawan.

Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas

a. Manajemen Risiko Likuiditas

Likuiditas merupakan kemampuan Bank untuk memenuhi seluruh kewajiban finansial yang sudahdiperjanjikan secara tepat waktu dengan harga wajar. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh strukturpendanaan, likuiditas aset, kewajiban kepada counterparty dan komitmen kredit kepada debitur.Risiko likuiditas disebabkan oleh ketidakmampuan Bank untuk menyediakan likuiditas dengan hargawajar yang akan berdampak kepada profitabilitas dan modal Bank. Dengan demikian, untukmengelola risiko likuiditas yang akan timbul, Bank menetapkan kebijakan pengelolaan risikolikuiditas, yang mencakup antara lain pemeliharaan cadangan likuiditas yang optimal, pengukurandan penetapan limit risiko likuiditas, penyusunan analisa skenario dan contingency plan, penyusunanstrategi pendanaan serta memiliki akses pasar.

Level likuiditas Bank diukur melalui Giro Wajib Minimum (GWM) yang diatur oleh Bank Indonesiadalam peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang perubahanatas PBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesiadalam Rupiah dan valuta asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Rupiah ditetapkansebesar 7,50% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah yang terdiri dari GWM utama dan GWMsekunder, dan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1,00% dari DPK dalam valuta asing.GWM utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5,00% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalamRupiah mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder dalam Rupiahditetapkan sebesar 2,50% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober2009.

Pada tanggal 31 Desember 2009, GWM utama dan sekunder Rupiah adalah 5,00% dan 42,29%dan 1,32% untuk GWM dalam valuta asing.

Bank menggunakan metodologi liquidity gap untuk mengestimasi potensi risiko likuiditas yangakan dihadapi Bank di masa mendatang. Berdasarkan rencana bisnis Bank dalam Rencana Kerjadan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2009, sampai dengan 12 bulan ke depan likuiditas Bankdiproyeksikan akan berada dalam posisi surplus yang optimal. Proyeksi defisit pendanaandipantau melalui limit Maximum Cumulative Outflow (MCO).

Untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi situasi likuiditas yang berbeda, Bankmelakukan analisa skenario likuiditas, yang mencakup skenario kondisi normal dan tidak normaltermasuk kondisi ekstrim atau krisis (stress testing) yang dilengkapi dengan penyusunan rencanakontinjensi.

Sesuai dengan rencana kontinjensi tersebut, untuk kondisi bank specific crisis, Bank dapatmemenuhi kebutuhan likuiditas melalui pinjaman (seperti repurchase agreement, bilateral funding,collateralised facility agreement, foreign exchange swap), penjualan aset likuid (seperti Surat UtangNegara) dan pricing dana pihak ketiga. Sedangkan untuk kondisi general market crisis, Bankmemenuhi kebutuhan likuiditas dari posisi secondary reserve (yang telah dicadangkan sebelumnya)atau melalui fasilitas likuiditas dari Bank Indonesia.

Page 464: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/140

56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

b. Manajemen Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko yang mempengaruhi kenaikan/penurunan nilai finansial assetsdan liabilities Bank (Banking Book) karena adanya perubahan suku bunga yang berdampak padapendapatan dan modal Bank. Risiko suku bunga terutama disebabkan perbedaan time repricingantara assets yang sensitif (RSA =Rate Sensitive Assets) dan liabilities yang sensitif (RSL = RateSensitive Liabilities). RSA didominasi oleh kredit dan obligasi pemerintah, dan RSL didominasioleh Dana Pihak Ketiga (giro, tabungan dan deposito berjangka).

Dalam pengelolaan risiko suku bunga, Bank menggunakan analisa repricing gap, duration gapdan simulasi. Untuk menggambarkan besarnya eksposur risiko suku bunga, Bank menggunakanpendekatan repricing gap, sedangkan untuk mengukur sensitivitas pendapatan dan nilai modalekonomis akibat pergerakan suku bunga, Bank menggunakan pendekatan Net Interest IncomeSensitivity (NII Sensitivity) dan Economic Value of Equity (EVE) dengan melakukan simulasiskenario kenaikan dan penurunan suku bunga (rate shock).

Pengukuran sensitivitas NII dan nilai ekonomis modal dilakukan dengan cara mengasumsikankenaikan dan penurunan suku bunga secara parallel shift sebesar 100 basis points (bps). Hasilanalisa sensitivitas menunjukkan bahwa perubahan suku bunga sebesar 100 bps Rupiah danvalas akan berpotensi terhadap penurunan NII 12 bulan sebesar 0,72% (tidak diaudit) dari targetNII dan penurunan EVE sebesar 0,77% (tidak diaudit) dari target Equity. Selain melakukan analisasensitivitas, Bank juga menggunakan pendekatan statistik untuk mengukur dampak volatility sukubunga terhadap pendapatan (Earning at Risk, EaR) dan Equity (Capital at Risk, CaR). Padatanggal 31 Desember 2009 EaR dan CaR Bank masing-masing sebesar 0,50% (tidak diaudit) dan2,31% (tidak diaudit) dariEquity.

Bank juga melaksanakan analisa sensitivitas untuk kondisi ekstrim (stress testing) untuk melihatdampak perubahan suku bunga yang signifikan terhadap NII dan modal Bank.

Untuk memberikan peringatan dini akan terjadinya risiko suku bunga, Bank memiliki alatpemantauan yang disebut Interest Rate Risk Red Flags yang terdiri dari beberapa indikator risikosuku bunga yaitu: Repricing Gap, NII Sensitivity dan Economic Value of Equity Sensitivity, Earning atRisk dan Capital at Risk. Dalam rangka pemantauan dan pengendalian risiko suku bunga, Bankmenetapkan limit atas indikator-indikator risiko suku bunga. Apabila terdapat pelampauan terhadaplimit tersebut akan ditindaklanjuti dengan mitigasi risiko melalui strategi restrukturisasi Asset danLiabilities atau strategi hedging. Instrumen derivative yang biasa dipakai Bank dalam memitigasieksposur risiko suku bunga antara lain interest rate swap dan forward rate agreement.

c. Manajemen Pricing

Pricing Managementmerupakan salah satu strategi yang dilakukan dalam upaya mendukung Bankmenguasai pangsa pasar pendapatan (revenue market share) dengan cara memaksimalkan NetInterest Margin (NIM) terutama melalui pricing Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit.

Dalam penetapan pricing DPK, Bank mempertimbangkan faktor internal dan eksternal. Faktorinternal antara lain biaya dana, struktur dan target pendanaan. Faktor eksternal antara lain likuiditaspasar, suku bunga pasar dan guarantee suku bunga. Dengan mempertimbangkan faktor internaldan eksternal tersebut, Bank menerapkan strategi aggressive atau defensive.

Untuk penetapan pricing Kredit, Bank menerapkan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (RiskBased Pricing). Struktur pembentukan suku bunga kredit terdiri dari Cost of Funds, Overhead Cost,Cost of Allocated Capital dan Risk Premium. Bank menetapkan Required Yield yang merupakantingkat imbal hasil minimum yang diinginkan Bank.

Page 465: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/141

56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan)

d. Manajemen Risiko Pasar

Bank melakukan pengelolaan risiko pasar melalui monitoring atas aktivitas trading yang dilakukanoleh Treasury. Sebagai acuannya, Bank menetapkan limit transaksi yang meliputi Value at RiskLimit (VaR Limit), limit nominal dealer dan dealer loss limit. Hasil dari monitoring tersebutdituangkan dalam laporan Trading Risk Profile secara periodik yaitu harian, mingguan danbulanan. Khusus untuk Laporan Bulanan dijabarkan secara lengkap hasil monitoring pengelolaanrisiko pasar termasuk didalamnya perhitungan Stress Testing/Scenario Analysis yangmengkuantifikasi pergerakan pasar yang abnormal. Selain itu, juga dilaporkan hasil back testinguntuk menilai efektivitas pengukuran VaR dan akurasi metodologi yang digunakan.

Pengalokasian modal untuk meng-cover risiko pasar menggunakan pendekatan Standard Modelsesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Besarnya kebutuhan modal minimum yang dibutuhkanuntuk meng-cover risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp127.935sehingga nilai CAR setelah memasukkan unsur market risk dan credit risk adalah sebesar15,43% (Catatan 51).

Disamping itu, secara berkesinambungan, Bank melakukan review dan perbaikan atas penerapanmanajemen risiko pasar sehingga selalu sesuai dengan ketentuan regulatory, keadaan terkini danbest practice yang berlaku.

e. Manajemen Risiko Nilai Tukar

Bank mengukur dan mengelola risiko nilai tukar untuk mengetahui dampak pergerakan nilai tukarterhadap pendapatan dan modal Bank. Posisi valuta asing Bank sebagian besar dalamdenominasi US Dolar, dimana disisi kewajiban terutama adalah dana pihak ketiga dan pinjamanditerima sementara disisi aset terutama adalah kredit, penempatan antar bank dan efek-efek.

Dalam upaya melakukan pengelolaan dan mitigasi risiko nilai tukar, pembiayaan kredit danpenempatan valuta asing diutamakan dibiayai dengan valuta yang sama dan untuk melindungiposisi terbuka valuta asing yang signifikan, Bank menggunakan instrumen derivatif seperti FXforward, swap dan option.

Pengelolaan Posisi Devisa Neto (PDN) Bank dilakukan untuk selalu memenuhi ketentuan BankIndonesia yang mensyaratkan bank untuk memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) Neraca danKeseluruhan secara konsolidasi untuk seluruh valuta asing tidak melebihi 20,00% dari modalBank (Tier I dan II). Dalam rangka prinsip kehati - hatian Bank menetapkan limit internal 10,00%dari modal. Pada tanggal 31 Desember 2009 PDN Neraca sebesar 9,09% dan PDN Keseluruhan(absolut) sebesar 3,44% dari modal (Catatan 52).

Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinyaproses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya faktor eksternal yangmempengaruhi operasional Bank. Bank melakukan manajemen risiko operasional secara proaktifdengan menjalankan serangkaian program yang efektif untuk melindungi kepentingan nasabah,mengurangi potensi kerugian, meningkatkan citra Bank dan membantu pencapaian target usaha UnitKerja. Pada saat ini, Bank menyempurnakan implementasi pengelolaan risiko operasional denganstrategi sebagai berikut:

Page 466: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/142

56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Risiko Operasional (lanjutan)

a. Mitigasi Risiko Operasional

- Sebagai pedoman dalam pengelolaan risiko operasional, Bank terus menyesuaikan kebijakandan prosedur pengelolaan risiko operasional sesuai dengan perkembangan terkini, yaitudengan melakukan review dan memperbaharui ketentuan Manajemen Risiko Operasionaldalam bentuk Standar Prosedur Operasional (SPO) Manajemen Risiko Operasional, SPOProduk dan Aktivitas Baru (PAB) serta SPO Business Continuity Plan (BCP).

- Melaksanakan implementasi Operational Risk Management (ORM) Tools (Mandiri Loss EventDatabase, Risk & Control Self Assessment, dan Key Risk Indicators) di seluruh unit kerjaBank dengan tujuan agar pengelolaan risiko operasional lebih melekat dalam aktivitas Banksehari-hari.

- Untuk dapat mengidentifikasi risiko operasional yang ada, Bank menyusun laporan profil risikooperasional baik per unit kerja maupun secara Bank wide, sehingga dapat diperolehgambaran mengenai besarnya potensi risiko bagi unit kerja dan Bank.

b. Menghitung Modal yang Diperlukan untuk Meng-cover Risiko Operasional

Sesuai ketentuan Bank Indonesia SE BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009, Bank telahmelakukan simulasi perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum untuk RisikoOperasional. Untuk tahun 2009, hasil simulasi perhitungan beban modal risiko operasional BankMandiri dengan menggunakan Basic Indicator Approach (BIA) adalah sebesar Rp2.276.350 (tidakdiaudit). Mulai semester I tahun 2009, Bank telah melakukan simulasi perhitungan denganmenggunakan metode perhitungan Standardized Approach sejalan dengan pelaksanaanpengukuran kinerja SBU berbasis risiko.

57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING

a. Perjanjian Integrated Banking System Dengan Vendor

Pada tanggal 21 Juli 2001, Bank Mandiri mengadakan perjanjian Sistem Perbankan Terpadudengan Vendor untuk pengadaan piranti lunak dan jasa instalasi untuk sistem perbankan terpadu,yang disebut eMAS (Enterprise Mandiri Advanced System), dengan nilai kontrak termasuk PPN10% sebesar USD47.535.022,70 (nilai penuh). Perjanjian tambahan juga diadakan pada tanggal23 April 2002, 28 Agustus 2003, 12 April 2004, 4 Juli 2005, 8 September 2008 dan 22 September2008 dengan nilai kontrak masing-masing (termasuk PPN) sebesar USD20.467.218,20 (nilaipenuh), USD462.000 (nilai penuh), USD1.014.344 (nilai penuh), USD44.000 (nilai penuh),USD1.155.000 (nilai penuh) dan USD44.000 (nilai penuh). Realisasi pembayaran sampai dengan31 Desember 2009 sebesar USD65.398.162 (nilai penuh, setelah PPN) telah dibukukan sebagaiAset Dalam Penyelesaian sebesar USD668.924 (nilai penuh, setelah PPN) dan sebagai AsetTetap sebesar USD64.729.238 (nilai penuh, setelah PPN). Estimasi persentase penyelesaianproyek posisi 31 Desember 2009 mencapai 98,98%.

Pada tanggal 1 Agustus 2006, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian untuk menambah fitur eMASdengan Vendor, dengan nilai kontrak (setelah PPN 10%) sebesar USD2.934.352 (nilai penuh).Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember 2009 (setelah PPN) sebesar USD2.068.578(nilai penuh), telah dibukukan sebagai Aset Dalam Penyelesaian sebesar USD524.542 (nilaipenuh) dan sebagai Aset Tetap sebesar USD1.608.386 (nilai penuh). Khusus proyek LOSConsumer dan LOS Credit Card, sementara dibukukan sebagai kewajiban lain-lain sebesarUSD64.350 (nilai penuh), menunggu kelengkapan data. Estimasi penyelesaian proyek posisi 31Desember 2009 mencapai 97,22%.

Page 467: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/143

57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)

a. Perjanjian Integrated Banking System Dengan Vendor (lanjutan)

Pada tanggal 17 Januari 2008, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian untuk menambah fitur eMASdengan Vendor dengan nilai kontrak (setelah PPN) sebesar USD871.200 (nilai penuh). Realisasipembayaran sampai dengan 31 Desember 2009 (setelah PPN) sebesar USD303.494 (nilaipenuh), dibukukan sebagai Aset Tetap sebesar USD259.776 (nilai penuh) dan dibukukan sebagaiAset Dalam Penyelesaian sebesar USD58.291 (nilai penuh). Khusus proyek EnhancementRemittance System, sementara dibukukan sebagai kewajiban lain-lain sebesar USD14.573 (nilaipenuh), menunggu kelengkapan data. Estimasi penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2009adalah 85,59%.

Pada tanggal 14 September 2009, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian untuk menambah fitureMAS dengan Vendor dengan nilai kontrak (setelah PPN) sebesar USD693.000 (nilai penuh).Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember 2009 (setelah PPN) sebesar USD453.337(nilai penuh) dan telah dibukukan sebagai Aset Dalam Penyelesaian sebesar USD453.337 (nilaipenuh). Estimasi penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2009 adalah 63,45%.

b. Perjanjian Pengembangan Operational Risk Management dengan ABN AMRO Bank N.V.

Pada tanggal 25 Februari 2005, Bank Mandiri dan ABN AMRO Bank N.V. menandatanganikerjasama pengembangan Operational Risk Management untuk membantu proses implementasimanajemen risiko operasional dan telah diubah melalui addendum. Kerjasama ini digunakansebagai sarana transfer of knowledge untuk meningkatkan kapabilitas Bank dan pegawainya untukmenerapkan metodologi manajemen risiko operasional, sekaligus meningkatkan kapabilitaspenghitungan alokasi modal sesuai standar Basel II. Berdasarkan kesepakatan tersebut, ABNAMRO Bank N.V. akan mendukung pengembangan kapabilitas internal Bank Mandiri dalam halmanajemen risiko operasional. Pengembangan kapabilitas ini akan dilakukan melalui sembilanAction Track dalam bentuk transfer of knowledge serta konsultasi. Kesepakatan ini bernilaiUSD1.200.000 (nilai penuh). Kerjasama ini telah berakhir di bulan Desember 2008.

c. Perkara Hukum

Bank Mandiri menerima permohonan pencairan rekening giro dan deposito Nasabah karenapemblokiran dan penyitaan atas rekening giro dan deposito atas nama Nasabah tersebut telahdicabut oleh Dirjen Pajak. Permohonan tersebut tidak dapat dipenuhi secara serta merta karenaBank Mandiri masih harus melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada BPPN.

Setelah melakukan somasi karena permintaan pencairan rekening giro dan deposito tidakdipenuhi Bank Mandiri karena tidak disetujui BPPN, pada tanggal 7 Juni 2006 nasabah tersebutmenggugat Bank Mandiri sebagai Tergugat I dan Menteri Keuangan Republik Indonesia sebagaiTergugat II di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat tertanggal 27 Agustus 2008 dan 28 Agustus2008 telah meminta Bank Mandiri untuk mencairkan rekening giro dan deposito atas namaNasabah karena merupakan jaminan hutang Nasabah dan telah dibatalkannya perjanjian jual belipiutang Nasabah yang dijamin dengan giro dan deposito tersebut. Dengan pembatalan perjanjianjual beli piutang Nasabah maka giro dan deposito yang menjadi agunan tersebut menjadi haknegara untuk diperhitungkan dengan utang Nasabah. Pencairan dana tersebut telah dilaksanakandan dananya disimpan pada rekening Bendahara Umum Negara di Bank Indonesia.

Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Mandiri menerima pemberitahuan putusan KasasiMahkamah Agung atas permohonan kasasi yang diajukan oleh Nasabah yang pada pokoknyamemutuskan bahwa Nasabah adalah pemilik giro dan deposito yang ada pada Bank Mandiri dan

Page 468: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/144

57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)

c. Perkara Hukum (lanjutan)

memerintahkan Bank Mandiri agar mencairkan giro dan deposito berikut bunganya kepadaNasabah. Atas putusan kasasi tersebut pada tanggal 31 Maret 2009 Bank Mandiri dan MenteriKeuangan RI mengajukan permohonan peninjauan kembali. Sampai dengan tanggal laporankeuangan konsolidasian ini, peninjauan kembali masih dalam proses.

Jumlah klaim terhadap Bank Mandiri atas tuntutan hukum yang belum selesai pada tanggal 31Desember 2009, 2008 dan 2007, masing-masing Rp2.204.722, Rp1.277.161 dan Rp2.529.424.Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank Mandiri telah membentuk penyisihan(disajikan dalam akun “Kewajiban Lain-lain”) untuk sejumlah tuntutan hukum yang belumdiputuskan masing-masing sebesar Rp514.366, Rp176.316 dan Rp205.742 (Catatan 29).Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan yang dibentuk atas kemungkinan timbulnyakerugian akibat tuntutan hukum yang belum diputuskan atau yang sedang dalam proses telahmemadai.

d. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Atas Transaksi PembiayaanMurabahah Bank Syariah Mandiri(BSM)

Terdapat perbedaan cara pandang mengenai pengenaan pajak atas transaksi pembiayaanmurabahah antara Tim Pemeriksa Ditjen Pajak dengan Anak Perusahaan, Bank Syariah Mandiri(BSM).

Tim Pemeriksa Dirjen Pajak berpendapat bahwa transaksi pembiayaan murabahah merupakanobyek Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sesuai dengan Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentangPajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewahsebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang No. 18 tahun 2000pasal 1A ayat (1). Sehubungan dengan hal tersebut, Kantor Pajak menerbitkan Surat KetetapanPajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas PPN Tahun 2003 untuk kantorpusat dan beberapa kantor cabang BSM dengan total sebesar Rp37.649.

Dengan alasan terdapat permasalahan status hukum perpajakan dari transaksi PembiayaanMurabahah yang saat itu berlaku belum secara spesifik dan eksplisit mengatur kegiatan usahaBank Syariah khususnya Pembiayaan Murabahah, maka BSM mengajukan keberatan padatanggal 10 Januari 2005 dan belum melaksanakan pembayaran terhadap SKPKB dan STPtersebut di atas.

Sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentangPenilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan PrinsipSyariah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 10/24/PBI/2008 tanggal 16 Oktober2008 menyatakan bahwa transaksi jual beli dalam akad Murabahah adalah merupakan transaksipembiayaan.

BSM berpendapat bahwa transaksi pembiayaan murabahah merupakan jasa perbankan yangdikecualikan dari obyek PPN sesuai dengan Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang PajakPertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telahbeberapa kali diubah terakhir dengan Undang - undang No. 18 tahun 2000 pasal 4A ayat (3) huruf(d), bahwa jasa perbankan tidak termasuk sebagai obyek pajak PPN dan hal ini juga sesuaidengan Peraturan Pemerintah No. 144 tahun 2000 pasal 5 huruf (d).

Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) sependapat dengan BSM dan pada tanggal3 Agustus 2005, ASBISINDO menyampaikan surat No. 58/KU-DPP/08.05 kepada Dirjen Pajakdan memohon untuk tidak memberlakukan PPN pada pembiayaan dengan skema murabahah diperbankan syariah.

Page 469: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/145

57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)

d. Pertambahan Nilai (PPN) Atas Transaksi Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri(BSM) (lanjutan)

Atas keberatan yang diajukan oleh BSM, pada tanggal 1 Desember 2005 Dirjen Pajakmenerbitkan surat keputusan penolakan permohonan keberatan BSM dengan surat No. Kep-277/PJ.54/2005.

Untuk menyelesaikan permasalahan mengenai perbedaan pengenaan PPN atas transaksipembiayaan murabahah, BSM terus melakukan pembahasan dengan ASBISINDO, BankIndonesia dan instansi lain yang terkait, namun sampai dengan saat ini pembahasan masihberlangsung dan belum ada keputusan. Oleh karena itu, BSM belum melakukan pencadanganatas SKPKB dan STP Tahun 2003 tersebut di atas.

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 42 tahun 2009 tentang perubahan ketigaatas Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa danPajak Penjualan atas Barang Mewah diatur bahwa jasa pembiayaan, termasuk pembiayaanberdasarkan prinsip syariah dikecualikan dari objek PPN. Undang-undang ini mulai berlaku padatanggal 1 April 2010.

e. Fasilitas Pinjaman jangka panjang dari Asian Development Bank

Pada tanggal 30 Oktober 2009 yang kemudian diubah dan dinyatakan kembali pada tanggal 13November 2009, Bank Mandiri menandatangani perjanjian pinjaman jangka panjang denganAsian Development Bank (ADB) dengan total fasilitas sebesar USD105.000.000 (nilai penuh).Pinjaman jangka panjang ini bertujuan untuk memperbaiki struktur funding Bank Mandiri.

Pinjaman tersebut terbagi dalam dua fasilitas, yaitu Fasilitas Tranche A berupa pinjaman langsungdari ADB dengan total fasilitas sebesar USD75.000.000 (nilai penuh) yang jatuh tempo 7 (tujuh)tahun setelah tanggal perjanjian, dan Tranche B disediakan oleh ADB sebagai Lender of Recorddan didanai oleh commercial bank melalui Participation Agreements antara ADB dan banktersebut dengan total fasilitas sebesar USD30.000.000 yang jatuh tempo 5 (lima) tahun setelahtanggal perjanjian.

f. Trade Financing dengan Asian Development Bank

Pada tanggal 25 November 2009, Bank Mandiri telah menandatangani perjanjian kerjasamadengan Asian Development Bank (ADB) melalui Trade Finance Facilitation Program (TFFP), yaituConfirmation Bank Agreement (CBA), Issuing Bank Agreement (IBA) dan Revolving CreditAgreement (RCA).

Berdasarkan CBA dan IBA, Bank Mandiri dapat bertindak baik sebagai confirming bank maupunsebagai issuing bank bagi transaksi ekspor impor nasabah dengan basis Letter of Credit (L/C).Sebagai confirming bank, Bank Mandiri dapat diberikan jaminan oleh ADB atas L/C yangditerbitkan oleh issuing bank, dan sebagai issuing bank, maka Bank Mandiri dapat diberikanconfirmation guarantee oleh ADB atas L/C yang diterbitkan.

Skema Trade Finance Facilitation Program (TFFP) tersebut merupakan program ADB untukmemfasilitasi transaksi perdagangan berbasis L/C di negara–negara berkembang Asia untukmendorong tingkat pertumbuhan volume perdagangan. Dengan menjadi participant bank dalamTFFP ini, Bank Mandiri akan memiliki kemudahan akses untuk meningkatkan trade finance creditlines serta meningkatkan volume trade Perseroan dan membuka peluang bisnis baru khususnyake negara–negara yang selama ini volume perdagangan dengan Indonesia masih cukup rendah.

Page 470: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/146

57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)

f. Trade Financing dengan Asian Development Bank (lanjutan)

Selanjutnya berdasarkan RCA, Bank Mandiri menerima fasilitas kredit revolving sampai denganjumlah maksimal USD25.000.000 (nilai penuh). Fasilitas kredit revolving ini dikenakan bungasebesar jumlah Total Margin dan LIBOR selama Periode Bunga (Interest Period). Sampai dengantanggal pelaporan, Bank Mandiri belum melakukan penarikan pinjaman ataupun menggunakanfasilitas pinjaman tersebut.

g. Perjanjian Pembelian Saham AXAMandiri Financial Services

Pada tanggal 9 Desember 2009 Bank Mandiri dan National Mutual International Pty. Ltd. (NMI)menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Sale Purchase Agreement)dimana Bank Mandiri akan membeli 2,00% saham PT AXA Mandiri Financial Services (AXAMandiri), suatu perseroan terbatas di bidang asuransi jiwa yang berkedudukan di Jakarta,Indonesia. Perusahaan ini merupakan bagian dari group AXA dan didirikan berdasarkan hukumAustralia yang berkedudukan di 750 Collins Street, Docklands, Victoria 3008, Australia sehinggakepemilikan Bank Mandiri atas saham AXA Mandiri akan meningkat menjadi 51,00%. Pembelian2,00% saham AXA Mandiri tersebut akan menjadi efektif setelah seluruh persyaratanpendahuluan sebagaimana dicantumkan dalam Perjanjian Jual Beli Bersyarat terpenuhi ataudikesampingkan oleh NMI dan Bank Mandiri.

58. KONDISI EKONOMI

Kondisi ekonomi domestik terus membaik sejalan dengan pulihnya siklus global. Produk DomestikBruto (GDP) 3Q09 mencatat pertumbuhan sebesar 4,20% Year on Year (YoY) naik dari 2Q09sebesar 4,00% YoY. Membaiknya konsumsi masyarakat serta kinerja ekspor telah membantuperekonomian untuk menghasilkan output yang lebih tinggi. Pada kuartal ke tiga konsumsimasyarakat dan ekspor masing-masing mengalami kenaikan sebesar 1,80% dan 8,50% Quarter onQuarter (QoQ).

Meskipun perekonomian domestik dan global mengalami pemulihan yang signifikan, otoritasumumnya masih ingin mempertahankan stimulasi ekonomi untuk beberapa saat kedepan. Policy ratediperkirakan baru mulai meningkat pada pertengahan tahun depan. Pemerintah tidak ingin prosespemulihan yang saat ini sedang terjadi mengalami gangguan. Untuk tahun 2010, GDP Indonesiadiperkirakan mencapai 5,50% dengan inflasi berada pada kisaran 6,30%. Untuk mengakomodasipeningkatan inflasi, BI diperkirakan akan melakukan pengetatan sehingga suku bunga acuan dapatmencapai 7,25% diakhir tahun.

Sejalan dengan perkembangan ekonomi, kondisi perbankan Indonesia juga diperkirakan membaik.Saat ini rasio kecukupan modal (CAR) berada pada level yang cukup tinggi, 17,80% dan diperkirakanakan terjaga sepanjang tahun 2010. Kredit akan tumbuh lebih baik dan diprediksi dapat mencapai15,00% YoY. Meskipun ekspansi kredit lebih tinggi, namun kualitas kredit diperkirakan masih tetapterjaga dimana Non Performing Loan tetap berada dikisaran 4,00-5,00%.

Laporan keuangan konsolidasian telah mencakup dampak kondisi ekonomi sepanjang hal tersebutdapat ditentukan dan diperkirakan besarnya. Pemulihan perekonomian ke kondisi yang sehat danstabil sangat tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang terus menerus diupayakan olehpemerintah Republik Indonesia untuk mencapai pemulihan ekonomi, suatu tindakan yang beradadiluar kendali Bank Mandiri dan Anak Perusahaan. Tidak ada kejadian setelah tanggal neracasampai dengan tanggal laporan ini yang mengindikasikan timbulnya ketidakpastian terhadapkelangsungan usaha Bank sebagai akibat ketidakpastian kondisi perekonomian Indonesia.

Page 471: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/147

59. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 26/KMK.017/1998 tanggal28 Januari 1998, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri KeuanganNo. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000, Pemerintah Republik Indonesia menjamin beberapakewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito harian, obligasi,efek-efek, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, transaksi swap mata uang asing dankewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit dan kewajiban lainnya,tidak termasuk pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, dewan komisaris dan pihak -pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPNNo. 32/46/KEP/DIR dan No. 181/BPPN/0599 tanggal 14 Mei 1999, jangka waktu jaminan tersebuttelah diperpanjang dengan sendirinya, kecuali BPPN dalam waktu sekurang-kurangnya enam bulansebelum berakhirnya jangka waktu tersebut menerbitkan pemberitahuan bahwa BPPN tidakbermaksud untuk memperpanjang jangka waktu jaminan tersebut. Pada tahun 2001, SuratKeputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN dibatalkan oleh Peraturan BankIndonesia No. 3/7/PBI/2001 dan Keputusan Ketua BPPN No. 1035/BPPN/0401.

Pada tahun 2001, Ketua BPPN mengeluarkan Surat Keputusan No. SK-1036/BPPN/0401 yangmengatur petunjuk pelaksanaan khusus mengenai jaminan Pemerintah Republik Indonesia terhadapkewajiban pembayaran bank umum.

Pemerintah membebankan premi berkaitan dengan program penjaminan tersebut sesuai denganperaturan yang berlaku (Catatan 35).

Berdasarkan Keputusan Presiden No. 15/2004 tanggal 27 Februari 2004 tentang berakhirnya tugasdan penutupan BPPN, dan Keputusan Menteri Keuangan No. 84/KMK.06/2004 tanggal 27 Februari2004, Pemerintah Republik Indonesia membentuk Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3),sebuah institusi baru yang menggantikan BPPN, untuk melanjutkan pelaksanaan ProgramPenjaminan Pemerintah atas Kewajiban pada Bank-bank Lokal.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.05/2005 tanggal 3 Maret 2005, terhitungsejak tanggal 18 April 2005 jenis kewajiban bank umum yang dijamin berdasarkan ProgramPenjaminan Pemerintah meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan pinjaman yang diterima daribank lain dalam bentuk transaksi Pasar Uang Antar Bank.

Program Penjaminan Pemerintah melalui Unit Pelaksana Penjamin Pemerintah (UP3) telah berakhirpada tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri KeuanganRepublik Indonesia No. 68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Perhitungan danPembayaran Premi Program Penjaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank UmumUntuk periode 1 Juli sampai dengan 21 September 2005. Sebagai pengganti UP3 Pemerintah telahmembentuk lembaga independen, yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004 tentang LembagaPenjamin Simpanan, dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalambentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakandengan itu.

Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret2006 tentang Program Penjaminan Simpanan, besarnya saldo yang dijamin untuk setiap nasabahpada satu bank adalah paling tinggi sebesar Rp100.000.000 (nilai penuh).

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpananyang Dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, maka Nilai Simpanan setiap nasabah pada satu bankyang dijamin oleh Pemerintah naik menjadi sebesar Rp2.000.000.000 (nilai penuh) dari semulaRp100.000.000 (nilai penuh), terhitung efektif tanggal 13 Oktober 2008.

Page 472: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/148

59. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan)

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2009, Peraturan PemerintahPengganti Undang-undang tentang Lembaga Penjaminan Simpanan telah ditetapkan menjadiUndang-undang sejak tanggal 13 Januari 2009.

60. STANDAR AKUNTANSI BARU

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukanpencabutan atas beberapa Standar Akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010sebagai berikut:

- PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41 - Akuntansi Waran dan PSAK 43 - Akuntansi Anjak Piutang,- PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54 - Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah,- PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000) - Akuntansi Perbankan, PSAK 42 - Akuntansi

Perusahaan Efek dan PSAK 49 - Akuntansi Reksa Dana,- PPSAK 5: Pencabutan ISAK 06 - Interpretasi atas paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999)

tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing.

DSAK-IAI telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periodelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 yaitu:

- PSAK 26 (revisi 2008) - Biaya Pinjaman.

Tidak terdapat dampak atas berlakunya revisi standar tersebut di atas terhadap laporan keuanganBank.

- PSAK 50 (revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan (berlaku untukperiode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009).

- PSAK 55 (revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (berlaku untuk periodelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009).

Pada tanggal 30 Desember 2008, DSAK-IAI telah mengumumkan penundaan berlakunya PSAK 50(revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) selama setahun melalui surat No. 1705/DSAK/IAI/12/-2008sehingga PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) akan berlaku untuk periode laporankeuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010.

Di bulan Juli 2009, DSAK-IAI juga telah mengeluarkan Buletin Teknis No. 4 mengenai KetentuanTransisi Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006).

DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untukperiode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 sebagai berikut:

- PSAK 1 (revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan,- PSAK 2 (revisi 2009) – Laporan Arus Kas,- PSAK 4 (revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri,- PSAK 5 (revisi 2009) – Segmen Operasi,- PSAK 12 (revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama,- PSAK 15 (revisi 2009) – Investasi dalam Entitas Asosiasi,- PSAK 25 (revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan,- PSAK 48 (revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset,- PSAK 57 (revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi,- PSAK 58 (revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan,- ISAK 7 (revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus,- ISAK 9 – Perubahan Atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa,- ISAK 10 – Program Loyalitas Pelanggan,

Page 473: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/149

60. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)

- ISAK 11 – Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik,- ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer.

Bank dan Anak perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari penerapan revisi standar ini terhadapLaporan Keuangan Konsolidasian.

61. REKONSILIASI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS

Sehubungan dengan implementasi PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) efektif1 Januari 2010 seperti yang telah dijelaskan di Catatan 60, Bank secara terus menerusmenyempurnakan metode perhitungan dan data historis yang digunakan untuk menghitungpenyisihan penghapusan kolektif dan individual untuk debitur-debitur kredit dalam rangkaimplementasi kedua PSAK tersebut. Oleh karena itu, Manajemen memutuskan untuk tidakmenyajikan rekonsiliasi International Financial Reporting Standard (IFRS) atas laba bersihkonsolidasian dan ekuitas konsolidasian Bank Mandiri dan Anak Perusahaan pada dan untuk tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006)merupakan adopsi dari IFRS 32 dan IFRS 39 (revisi 2005).

Bank telah melakukan persiapan yang diperlukan untuk dapat menerapkan PSAK 50 (revisi 2006)dan PSAK 55 (revisi 2006) mulai 1 Januari 2010. Berdasarkan penilaian Manajemen, penerapanstandar tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap posisi keuangan konsolidasian Bankpada tanggal 1 Januari 2010.

62. REKLASIFIKASI AKUN

Akun biaya premi kepada Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) pada tanggal 31 Desember 2008direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian per tanggal31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Dilaporkan DilaporkanDeskripsi Akun sebelumnya Reklasifikasi saat ini

Beban Operasional Lainnya - lain-lain - bersih 954.309 (484.980) 469.329Beban Bunga 11.886.437 484.980 12.371.417

Arus kas dari aktivitas operasional:- Pembayaran beban bunga 11.680.237 484.980 12.165.217- Beban operasional lainnya 954.312 (484.980) 469.332

Akun biaya premi kepada Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) pada tanggal 31 Desember 2007direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian per tanggal31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Dilaporkan DilaporkanDeskripsi Akun sebelumnya Reklasifikasi saat ini

Beban Operasional Lainnya - lain-lain - bersih 759.719 (430.478) 329.241Beban Bunga 11.000.194 430.478 11.430.672

Arus kas dari aktivitas operasional:- Pembayaran beban bunga 11.047.366 430.478 11.477.844- Beban operasional lainnya 446.707 (430.478) 16.229

Page 474: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 5/150

63. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

Sehubungan dengan implementasi PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) efektif1 Januari 2010, Bank memiliki kesempatan untuk meninjau ulang klasifikasi aset keuangan dandapat melakukan reklasifikasi aset keuangan tanpa terkena sanksi. Pada tanggal 1 Januari 2010,Bank memutuskan untuk mereklasifikasi Obligasi Pemerintah sebesar Rp38.000.000 dari klasifikasi“dimiliki hingga jatuh tempo” ke klasifikasi “tersedia untuk dijual”. Obligasi Pemerintah tersebutdireklasifikasi dengan nilai wajar pada tanggal 1 Januari 2010 dan kerugian yang belum direalisasisebesar Rp404.255 atas Obligasi Pemerintah yang dipindahkan pada tanggal reklasifikasi dicatatsebagai bagian dari kerugian bersih yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar efek-efek danObligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan di ekuitas.

Pada tanggal 28 Januari 2010, Bank Mandiri telah mencairkan Fasilitas Pinjaman Jangka Panjangdari Asian Development Bank (ADB) sebesar USD75.000.000 (nilai penuh) dan USD30.000.000 (nilaipenuh) dengan jangka waktu pinjaman masing-masing selama 7 (tujuh) tahun dan 5 (lima) tahun.Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2016 dan 31 Oktober 2014. Pinjaman inidikenakan dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin tertentu (Catatan57e).

64. DAFTAR INFORMASI TAMBAHAN

Informasi yang disajikan pada Lampiran 6/1 – 6/10 merupakan informasi keuangan tambahanPT Bank Mandiri (Persero) Tbk., perusahaan induk, yang menyajikan penyertaan Bank pada AnakPerusahaan berdasarkan metode ekuitas.

Lampiran 6/11 – 6/13 menyajikan informasi mengenai kualitas aktiva produktif sesuai denganperaturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 tentang “Transparansi Kondisi Keuangan Bank”sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 7/50/PBI/2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.3/30/PPNP tentang Laporan Publikasi Triwulan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yangdisampaikan kepada Bank Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan SE BI No. 7/10/DPNP, sertaperaturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tentang “Prinsip Kehati-hatian dalam rangka PemberianKredit dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)”.

Oleh karena perbedaan antara laporan keuangan perusahaan induk dengan laporan keuangankonsolidasian tidak material, maka Catatan atas Laporan Keuangan perusahaan induk saja tidakdisajikan dalam informasi keuangan tambahan ini.

Page 475: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.

Lampiran 6/1

NERACA - PERUSAHAAN INDUK31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009 2008 2007

ASET

Kas 8.397.724 8.063.502 5.707.807

Giro pada Bank Indonesia 15.070.892 12.526.144 27.449.153

Giro pada Bank Lain - setelah dikurangipenyisihan penghapusan masing-masingsebesar Rp84.178, Rp84.588 dan Rp14.383 padatanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 6.710.448 6.814.854 1.341.924

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain -setelah dikurangi penyisihan penghapusanmasing-masing sebesar Rp344.907, Rp386.366dan Rp55.903 pada tanggal 31 Desember 2009,2008 dan 2007 40.326.918 29.166.762 16.207.791

Efek-efekPihak yang mempunyai hubungan istimewa 25.000 - -Pihak ketiga 14.561.822 21.243.380 26.225.476

14.586.822 21.243.380 26.225.476Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi,

keuntungan/(kerugian) yang belumdirealisasi dari kenaikan ataupenurunan nilai efek-efek danpenyisihan penghapusan 2.022 10.497 (1.027.628)

14.588.844 21.253.877 25.197.848

Obligasi Pemerintah 87.985.192 87.771.938 89.329.712

Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan- setelah dikurangi penyisihan penghapusanmasing-masing sebesar Rp844.781, Rp1.158.049dan Rp839.732 pada tanggal 31 Desember2009, 2008 dan 2007 3.127.594 3.493.784 2.011.516

Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali- setelah dikurangi penyisihan penghapusanmasing-masing sebesar Rp30.488, Rp32.531dan Rp33.600 pada tanggal 31 Desember 2009,2008 dan 2007 4.784.254 95.934 2.145.230

Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihanpenghapusan masing-masing sebesar Rp1.765,Rp6.313 dan Rp3.800 pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 169.298 327.230 336.651

Kredit yang DiberikanPihak yang mempunyai hubungan istimewa 591.201 577.895 651.079Pihak ketiga 179.096.644 158.430.490 126.198.838Jumlah Kredit yang Diberikan 179.687.845 159.008.385 126.849.917Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan - (1.334) (23.472)Jumlah Kredit yang Diberikan setelah

Pendapatan yang ditangguhkan 179.687.845 159.007.051 126.826.445Dikurangi: Penyisihan penghapusan (11.594.955) (11.271.655) (12.694.900)Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih 168.092.890 147.735.396 114.131.545

Page 476: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.

Lampiran 6/2

NERACA - PERUSAHAAN INDUK31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009 2008 2007

ASET (lanjutan)

Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihanpenghapusan masing-masing sebesar Rp52.773,Rp246.008 dan Rp69.754 pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 4.304.000 3.596.359 4.953.481

Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihanpenghapusan masing-masing sebesar Rp2.106,Rp1.656 dan Rp73.943 pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 3.691.466 2.965.034 2.533.683

Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutandan amortisasi masing-masing sebesar Rp4.485.569,Rp4.125.336 dan Rp3.651.045 pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 4.728.390 4.417.162 4.361.764

Aset Pajak Tangguhan - bersih 5.940.042 6.081.870 4.080.468

Aset Lain-lain - setelah dikurangi penyisihanpenghapusan masing-masing sebesar Rp909.790,Rp639.575 dan Rp612.638 pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 2.393.042 4.094.419 3.647.297

JUMLAH ASET 370.310.994 338.404.265 303.435.870

Page 477: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.

Lampiran 6/3

NERACA - PERUSAHAAN INDUK31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009 2008 2007

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN

Kewajiban Segera 552.885 549.319 806.874

SimpananGiro

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 313.676 126.801 142.439Pihak ketiga 69.548.886 66.780.948 60.062.324

69.862.562 66.907.749 60.204.763

TabunganPihak yang mempunyai hubungan istimewa 86.257 76.145 76.480Pihak ketiga 106.363.602 89.534.573 86.162.963

106.449.859 89.610.718 86.239.443

Deposito berjangkaPihak yang mempunyai hubungan istimewa 875.091 381.302 258.078Pihak ketiga 122.534.428 116.666.052 89.100.109

123.409.519 117.047.354 89.358.187Jumlah Simpanan 299.721.940 273.565.821 235.802.393

Simpanan dari Bank LainGiro dan tabungan 5.884.195 3.139.899 1.648.377Inter-bank call money - 7.588 827.617Deposito berjangka 3.851.482 2.628.843 1.642.110Jumlah Simpanan dari Bank Lain 9.735.677 5.776.330 4.118.104

Hutang atas Efek-efek yang Dijual denganJanji Dibeli Kembali 316.356 885.478 2.507.123

Kewajiban Derivatif 41.611 150.644 33.279

Kewajiban Akseptasi 4.356.773 3.842.367 5.023.235

Efek-efek yang Diterbitkan - setelah dikurangidiskonto yang belum diamortisasi masing-masingsebesar RpNihil, RpNihil dan Rp903 pada tanggal31 Desember 2009, 2008 dan 2007 622.619 779.203 3.769.660

Pinjaman yang Diterima 3.307.830 8.638.583 8.725.061

Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi 326.566 313.889 467.979

Beban yang Masih Harus Dibayar 443.764 641.750 460.206

Hutang Pajak 1.749.791 3.140.796 1.219.405

Kewajiban Lain-lain 7.809.345 6.769.566 8.355.544

Pinjaman Subordinasi 6.217.068 2.836.650 2.903.275

JUMLAH KEWAJIBAN 335.202.225 307.890.396 274.192.138

Page 478: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.

Lampiran 6/4

NERACA - PERUSAHAAN INDUK31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009 2008 2007

KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan)

EKUITAS

Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembarModal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B.Modal Ditempatkan dan Disetor - 1 lembar SahamDwiwarna Seri A dan 20.970.116.804 lembar Saham BiasaSeri B pada tanggal 31 Desember 2009, 1 lembar SahamDwiwarna Seri A dan 20.905.647.787 lembar SahamBiasa Seri B pada tanggal 31 Desember 2008 dan 1 lembarSaham Dwiwarna Seri A dan 20.749.551.741 lembar SahamBiasa Seri B pada tanggal 31 Desember 2007 10.485.058 10.452.824 10.374.776

Dana Setoran Modal - - 127.593

Tambahan Modal Disetor/Agio Saham 6.911.587 6.809.056 6.570.959

Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangandalam Mata Uang Asing 120.963 239.625 113.447

Kerugian Bersih yang Belum Direalisasi dariPenurunan Nilai Wajar Efek-efek dan ObligasiPemerintah yang Tersedia untuk DijualSetelah Dikurangi Pajak Tangguhan (260.756) (170.310) (3.568)

Selisih Revaluasi Aset Tetap - - 3.046.936

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan (22.890) (50.935) 1.432

Opsi Saham 16.174 54.465 107.320

Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agiopada saat kuasi - reorganisasi pada tanggal 30 April 2003)- Sudah Ditentukan Penggunaannya 5.706.921 5.680.357 2.611.690- Belum Ditentukan Penggunaannya 12.151.712 7.498.787 6.293.147Jumlah Saldo Laba 17.858.633 13.179.144 8.904.837

JUMLAH EKUITAS 35.108.769 30.513.869 29.243.732

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 370.310.994 338.404.265 303.435.870

Page 479: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.

Lampiran 6/5

LAPORAN LABA RUGI - PERUSAHAAN INDUKUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009 2008 2007

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan BungaPendapatan bunga 29.020.892 24.290.244 21.678.821Pendapatan provisi dan komisi 856.054 794.379 654.290Jumlah Pendapatan Bunga 29.876.946 25.084.623 22.333.111

Beban BungaBeban bunga (14.381.146) (11.314.098) (10.716.076)Beban pendanaan lainnya (146.636) (165.200) (142.434)Jumlah Beban Bunga (14.527.782) (11.479.298) (10.858.510)

PENDAPATAN BUNGA - BERSIH 15.349.164 13.605.325 11.474.601

Pendapatan Operasional LainnyaProvisi dan komisi lainnya 3.732.918 2.946.122 2.093.160Laba selisih kurs - bersih 621.574 766.995 300.913Lain-lain 844.943 617.744 688.921

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 5.199.435 4.330.861 3.082.994

Pembentukan Penyisihan Penghapusan atas Aset Produktif (845.134) (2.661.993) (1.867.235)

(Pembentukan)/Pembalikan Penyisihan Estimasi Kerugian atasKomitmen dan Kontinjensi (37.596) 222.189 61.307

(Pembentukan)/Pembalikan Penyisihan Lainnya (806.790) 194.439 313.015

(Kerugian)/Keuntungan yang Belum Direalisasidari (Penurunan) atau KenaikanNilai Wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah (2.052) 3.602 (12.848)

Keuntungan/(Kerugian) dari Penjualan Efek-efek danObligasi Pemerintah 129.866 (55.217) 157.474

Beban Operasional LainnyaBeban gaji dan tunjangan (4.205.057) (4.095.663) (3.658.450)Beban umum dan administrasi (3.734.754) (3.367.710) (3.073.505)Lain-lain - bersih (734.613) (422.993) (301.642)Jumlah Beban Operasional Lainnya (8.674.424) (7.886.366) (7.033.597)

LABA OPERASIONAL 10.312.469 7.752.840 6.175.711

Pendapatan Bukan Operasional - Bersih 277.109 174.476 23.147

LABA SEBELUM MANFAAT/(BEBAN) PAJAK 10.589.578 7.927.316 6.198.858

(Beban)/Manfaat PajakTahun Berjalan (3.271.570) (4.551.185) (2.552.750)Tangguhan (162.544) 1.936.690 700.116Jumlah Beban Pajak - Bersih (3.434.114) (2.614.495) (1.852.634)

LABA BERSIH 7.155.464 5.312.821 4.346.224

Page 480: BMRI Annual Report 2009

Lampiran6/6

PTBANKMANDIRI(PERSERO)Tbk.

LAPORAN

PERUBAHAN

EKUITAS

-PERUSAHAANINDUK

UNTUKTAHUNYANGBERAKHIRPADATANGGAL

31DESEM

BER

2009,2008DAN

2007

(DinyatakandalamjutaanRupiah,kecualidinyatakanlain)

Kerugian

Bersihyang

Belum

Direalisasidari

penurunanatau

kenaikannilaiwajar

Efek-efek

danObligasi

SelisihKurs

Pemerintah

Selisih

karenaPenjabaran

yang

Tersedia

Transaksi

SaldoLaba*)

Modal

Tambahan

LaporanKeuangan

untukDijual

Selisih

Perubahan

Ditempatkan

DanaSetoran

ModalDisetor/

dalamMata

SetelahDikurangi

Revaluasi

Ekuitas

Opsi

SudahDitentukan

Belum

Ditentukan

danDisetor

Modal

AgioSaham

UangAsing

PajakTangguhan

AsetTetap

AnakPerusahaan

Saham

Penggunaannya

Penggunaannya

Jumlah

JumlahEkuitas

Saldopadatanggal31Desember2008

10.452.824

-6.809.056

239.625

(170.310)

-(50.935)

54.465

5.680.357

7.498.787

13.179.144

30.513.869

Pembentukancadanganumum

dankhususdari

lababersihtahun2008

--

--

--

--

26.564

(26.564)

--

Pembayarandividendarilababersih

tahun2008

--

--

--

--

-(1.859.488)

(1.859.488)

(1.859.488)

Alokasilababersihtahun2008untukDana

Program

KemitraandanDanaBina

Lingkungan

--

--

--

--

-(212.512)

(212.512)

(212.512)

Pembayarandivideninterim

darilababersih

tahun2009

--

--

--

--

-(403.975)

(403.975)

(403.975)

Eksekusiopsisaham

berasaldariprogram

Kompensasi

ManajemenBerbasisSaham

(MSOP)

32.234

-102.531

--

--

(38.291)

--

-96.474

Selisihkurskarenapenjabaranlaporankeuangan

dalammatauangasing

--

-(118.662)

--

--

--

-(118.662)

Kerugianyangbelumdirealisasidaripenurunan

nilaiwajarEfek-efekdanObligasi

Pemerintahyangtersediauntukdijualsetelah

dikurangipajaktangguhan

--

--

(90.446)

--

--

--

(90.446)

SelisihtransaksiperubahanekuitasAnakPerusahaan

--

--

--

28.045

--

--

28.045

Lababersihuntuktahunyangberakhir

padatanggal31Desember2009

--

--

--

--

-7.155.464

7.155.464

7.155.464

Saldopadatanggal31Desember2009

10.485.058

-6.911.587

120.963

(260.756)

-(22.890)

16.174

5.706.921

12.151.712

17.858.633

35.108.769

*)SaldorugisebesarRp162.874.901telahdieliminasidengantambahanmodaldisetor/agiosahampadasaatkuasi-reorganisasipadatanggal30April2003.

Page 481: BMRI Annual Report 2009

Lampiran6/7

PTBANKMANDIRI(PERSERO)Tbk.

LAPORAN

PERUBAHAN

EKUITAS

-PERUSAHAANINDUK

UNTUKTAHUNYANGBERAKHIRPADATANGGAL

31DESEM

BER

2009,2008DAN

2007

(DinyatakandalamjutaanRupiah,kecualidinyatakanlain)

KerugianBersih

yang

Belum

Direalisasidari

penurunan

nilaiwajar

Efek-efek

danObligasi

SelisihKurs

Pemerintah

Selisih

karenaPenjabaran

yang

Tersedia

Transaksi

SaldoLaba*)

Modal

Tambahan

LaporanKeuangan

untukDijual

Selisih

Perubahan

Ditempatkan

DanaSetoran

ModalDisetor/

dalamMata

SetelahDikurangi

Revaluasi

Ekuitas

Opsi

SudahDitentukan

Belum

Ditentukan

danDisetor

Modal

AgioSaham

UangAsing

PajakTangguhan

AsetTetap

AnakPerusahaan

Saham

Penggunaannya

Penggunaannya

Jumlah

JumlahEkuitas

Saldopadatanggal31Desember2007

10.374.776

127.593

6.570.959

113.447

(3.568)

3.046.936

1.432

107.320

2.611.690

6.293.147

8.904.837

29.243.732

Pembentukancadanganumum

dankhususdari

lababersihtahun2007

--

--

--

--

21.731

(21.731)

--

Pembayarandividendarilababersih

tahun2007

--

--

--

--

-(3.911.601)

(3.911.601)

(3.911.601)

Alokasilababersihtahun2007untukDana

Program

KemitraandanDanaBina

Lingkungan

--

--

--

--

-(173.849)

(173.849)

(173.849)

Eksekusiopsisaham

berasaldariprogram

Kompensasi

ManajemenBerbasisSaham(MSOP)

78.048

(127.593)

238.097

--

--

(52.855)

--

-135.697

Reklasifikasidariselisihrevaluasiasettetap

--

--

-(3.046.936)

--

3.046.936

-3.046.936

-Selisihkurskarenapenjabaranlaporankeuangan

dalammatauangasing

--

-126.178

--

--

--

-126.178

Kerugianyangbelumdirealisasidaripenurunan

nilaiwajarEfek-efekdanObligasi

Pemerintahyangtersediauntukdijualsetelah

dikurangipajaktangguhan

--

--

(166.742)

--

--

--

(166.742)

SelisihtransaksiperubahanekuitasAnakPerusahaan

--

--

--

(52.367)

--

--

(52.367)

Lababersihuntuktahunyangberakhir

padatanggal31Desember2008

--

--

--

--

-5.312.821

5.312.821

5.312.821

Saldopadatanggal31Desember2008

10.452.824

-6.809.056

239.625

(170.310)

-(50.935)

54.465

5.680.357

7.498.787

13.179.144

30.513.869

*)SaldorugisebesarRp162.874.901telahdieliminasidengantambahanmodaldisetor/agiosahampadasaatkuasi-reorganisasipadatanggal30April2003.

Page 482: BMRI Annual Report 2009

Lampiran6/8

PTBANKMANDIRI(PERSERO)Tbk.

LAPORAN

PERUBAHAN

EKUITAS

-PERUSAHAANINDUK

UNTUKTAHUNYANGBERAKHIRPADATANGGAL

31DESEM

BER

2009,2008DAN

2007

(DinyatakandalamjutaanRupiah,kecualidinyatakanlain)

Keuntungan/(Kerugian)

Bersihyang

Belum

Direalisasidari

kenaikanatau

penurunannilaiwajar

Efek-efek

danObligasi

SelisihKurs

Pemerintah

Selisih

karenaPenjabaran

yang

Tersedia

Transaksi

SaldoLaba*)

Modal

Tambahan

LaporanKeuangan

untukDijual

Selisih

Perubahan

Ditempatkan

DanaSetoran

ModalDisetor/

dalamMata

SetelahDikurangi

Revaluasi

Ekuitas

Opsi

SudahDitentukan

Belum

Ditentukan

danDisetor

Modal

AgioSaham

UangAsing

PajakTangguhan

AsetTetap

AnakPerusahaan

Saham

Penggunaannya

Penggunaannya

Jumlah

JumlahEkuitas

Saldopadatanggal31Desember2006

10.315.609

-6.433.948

86.867

229.572

3.046.936

9.318

105.330

2.575.369

3.537.721

6.113.090

26.340.670

Pembentukancadanganumum

dankhususdari

lababersihtahun2006

--

--

--

--

36.321

(36.321)

--

Pembayarandividendarilababersih

tahun2006

--

--

--

--

-(1.452.843)

(1.452.843)

(1.452.843)

Alokasilababersihtahun2006untukTantiem,

DanaProgram

KemitraandanDanaProgram

BinaLingkungan

--

--

--

--

-(101.634)

(101.634)

(101.634)

Eksekusiopsisaham

berasaldariprogram

Kompensasi

ManajemenBerbasisSaham

(MSOP)

59.167

127.593

137.011

--

--

(85.044)

--

-238.727

Selisihkurskarenapenjabaranlaporankeuangan

dalammatauangasing

--

-26.580

--

--

--

-26.580

Kerugianyangbelumdirealisasidaripenurunan

nilaiwajarEfek-efekdanObligasi

Pemerintahyangtersediauntukdijualsetelah

dikurangipajaktangguhan

--

--

(233.140)

--

--

--

(233.140)

Pengakuanopsisahamberasaldariprogram

KompensasiManajemenBerbasisSaham

(MSOP)

--

--

--

-87.034

--

-87.034

SelisihtransaksiperubahanekuitasAnakPerusahaan

--

--

--

(7.886)

--

--

(7.886)

Lababersihuntuktahunyangberakhir

padatanggal31Desember2007

--

--

--

--

-4.346.224

4.346.224

4.346.224

Saldopadatanggal31Desember2007

10.374.776

127.593

6.570.959

113.447

(3.568)

3.046.936

1.432

107.320

2.611.690

6.293.147

8.904.837

29.243.732

*)SaldorugisebesarRp162.874.901telahdieliminasidengantambahanmodaldisetor/agiosahampadasaatkuasi-reorganisasipadatanggal30April2003.

Page 483: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.

Lampiran 6/9

LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUKUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009 2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONALPenerimaan pendapatan bunga 29.466.193 23.900.414 21.694.274Penerimaan pendapatan provisi dan komisi 4.588.972 3.740.496 2.747.445Pembayaran beban bunga (14.579.133) (11.160.001) (10.787.411)Pembayaran beban pendanaan lainnya (146.636) (165.200) (142.434)Penerimaan dari penjualan Obligasi Pemerintah -

untuk diperdagangkan 9.349.047 6.003.599 25.762.599Pembelian Obligasi Pemerintah -

untuk diperdagangkan (9.722.868) (5.184.940) (25.549.223)(Rugi)/laba selisih kurs - bersih (499.769) 446.695 327.359Pendapatan operasional lainnya 489.106 301.814 433.539Beban operasional lainnya (1.490.556) (395.548) (22.342)Beban gaji dan tunjangan (4.205.057) (2.934.937) (2.470.137)Beban umum dan administrasi (3.343.759) (2.858.731) (2.536.280)Pendapatan/(beban) bukan operasional - lainnya 88.997 29.915 (86.529)

Arus kas dari aktivitas operasionalsebelum perubahan aset dan kewajiban operasional 9.994.537 11.723.576 9.370.860

(Kenaikan)/penurunan atas aset operasional:Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (11.118.697) (12.489.707) (6.875.186)Efek-efek - untuk diperdagangkan 6.639.853 3.061.408 (10.161.195)Tagihan lainnya - transaksi perdagangan 679.459 (2.087.073) (94.461)Kredit yang diberikan (22.902.980) (32.642.886) (20.671.839)Penerimaan atas aset produktif yang telah dihapusbukukan 2.263.730 2.308.856 1.360.091Aset lain-lain 1.230.557 105.832 (536.985)

Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional:Giro 5.607.303 6.647.888 12.906.350Tabungan 16.930.947 2.580.780 28.834.189Deposito berjangka 7.584.804 26.110.631 (6.940.878)Inter-bank call money (7.588) (823.257) (1.072.064)Kewajiban segera 3.567 (257.555) 235.391Hutang pajak (4.662.574) (2.629.794) (2.890.345)Kewajiban lain-lain 1.039.779 (2.712.363) 1.921.265

Kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk)aktivitas operasional 13.282.697 (1.103.664) 5.385.193

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI(Kenaikan)/penurunan efek-efek - tersedia untuk dijual

dan dimiliki hingga jatuh tempo (93.256) 708.475 277.996Penurunan Obligasi Pemerintah - tersedia untuk

dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo 159.812 773.241 1.625.841(Kenaikan)/penurunan penyertaan saham (313.894) (116.438) 44.034Penerimaan dari penjualan aset tetap 59.129 80.178 3.444Pembelian aset tetap (547.721) (532.118) (247.041)(Kenaikan)/penurunan efek-efek yang dibeli

dengan janji dijual kembali (4.686.278) 2.050.365 (1.728.718)Kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari

aktivitas investasi (5.422.208) 2.963.703 (24.444)

Page 484: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.

Lampiran 6/10

LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUKUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009 2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN(Penurunan)/kenaikan atas efek-efek

yang diterbitkan (156.584) (2.990.457) 8.843Penambahan atas pinjaman yang diterima 1.007.144 7.767.382 7.627.116Pembayaran atas pinjaman yang diterima (6.337.897) (7.991.371) (2.275.202)Kenaikan/(penurunan) atas pinjaman subordinasi 3.349.626 (98.374) (1.233.809)(Penurunan)/kenaikan efek-efek yang

dijual dengan janji dibeli kembali (569.123) (1.621.645) 904.070Pembayaran dividen, dana Program Kemitraan,

program Bina Lingkungan dan tantiem (2.475.975) (4.085.450) (1.554.477)Eksekusi hak opsi saham 96.474 135.697 238.727Kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari

aktivitas pendanaan (5.086.335) (8.884.218) 3.715.268

KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2.774.154 (7.024.179) 9.076.017

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 27.489.088 34.513.267 25.437.250

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 30.263.242 27.489.088 34.513.267

Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari:

Kas 8.397.724 8.063.502 5.707.807Giro pada Bank Indonesia 15.070.892 12.526.144 27.449.153Giro pada bank lain 6.794.626 6.899.442 1.356.307

Jumlah kas dan setara kas 30.263.242 27.489.088 34.513.267

Informasi Tambahan Arus KasAktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:

Kerugian yang belum direalisasi dari penurunannilai wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yangtersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan (90.446) (166.742) (233.140)

(Kerugian)/keuntungan dari penurunan/kenaikan nilai wajarEfek-efek dan Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan (2.052) 3.602 (12.848)

Pengakuan opsi saham dari programKompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - (87.034)

Penambahan aset tetap yang berasal dariPerjanjian Kerjasama Operasional (KSO) 131.640 - -

Page 485: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF *) - PERUSAHAAN INDUK

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 6/11

LANCARDALAM PERHATIAN

KHUSUS KURANG LANCAR DIRAGUKAN MACET JUMLAH

I PIHAK TERKAITA. AKTIVA PRODUKTIF

1 Penempatan pada bank lain 243.221 - - - - 243.221

2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga **) 24.785 - - - - 24.785

3 Kredit kepada pihak ketiga 591.138 63 - - - 591.201a. KUK 18 - - - - 18b. Kredit properti 3.272 29 - - - 3.301

i. Direstrukturisasi - - - - - -ii. Tidak direstrukturisasi 3.272 29 - - - 3.301

c. Kredit lain yang direstrukturisasi 24.515 - - - - 24.515d. Lainnya 563.333 34 - - - 563.367

4 Penyertaan pada pihak ketiga 3.693.572 - - - - 3.693.572a. Pada perusahaan keuangan bank 2.311.603 - - - - 2.311.603b. Pada perusahaan keuangan non-bank 1.183.369 - - - - 1.183.369c. Dalam rangka restrukturisasi kredit - - - - - -d. Lainnya 198.600 - - - - 198.600

5 Tagihan lain kepada pihak ketiga - - - - - -

6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 32.363 - - - - 32.363

B. AKTIVA NON PRODUKTIF1 Properti terbengkalai - - - - - -

2 Agunan yang diambil alih - - - - - -

3 Rekening antar kantor dan suspense account - - - - - -

II PIHAK TIDAK TERKAITA. AKTIVA PRODUKTIF

1 Penempatan pada bank lain 43.929.218 - - - 130.512 44.059.730

2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga danBank Indonesia **) 105.635.296 - 113.936 - - 105.749.232

3 Kredit kepada pihak ketiga 156.200.596 17.505.835 613.861 903.577 3.872.775 179.096.644a. KUK 4.681.414 787.834 61.997 71.921 201.078 5.804.244b. Kredit properti 11.282.008 2.088.505 68.511 94.973 162.623 13.696.620

i. Direstrukturisasi 92.075 798.130 - 47.275 2 937.482ii. Tidak direstrukturisasi 11.189.933 1.290.375 68.511 47.698 162.621 12.759.138

c. Kredit lain yang direstrukturisasi 5.263.379 9.698.136 179.486 135.941 859.245 16.136.187d. Lainnya 134.973.795 4.931.360 303.867 600.742 2.649.829 143.459.593

4 Penyertaan pada pihak ketiga - - - - - -a. Pada perusahaan keuangan bank - - - - - -b. Pada perusahaan keuangan non-bank - - - - - -c. Dalam rangka restrukturisasi kredit - - - - - -d. Lainnya - - - - - -

5 Tagihan lain kepada pihak ketiga 11.930.531 585.791 - - 798.631 13.314.953

6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 28.303.724 551.374 29.781 - 6.609 28.891.488

B. AKTIVA NON PRODUKTIF1 Properti terbengkalai - - - 188.395 - 188.395

2 Agunan yang diambil alih - - - 124.443 - 124.443

3 Rekening antar kantor dan suspense account 2.436.032 - - - 370.484 2.806.516

353.020.476 18.643.063 757.578 1.216.415 5.179.011 378.816.543

1 a. PPA produktif yang wajib dibentuk 2.468.925 4.426.579 259.879 451.789 4.808.527 12.415.699b. PPA non produktif yang wajib dibentuk - - - 305.203 370.484 675.687Total PPA yang wajib dibentuk ***) 2.468.925 4.426.579 259.879 756.992 5.179.011 13.091.386

2 a. PPA produktif yang telah dibentuk 2.496.911 5.038.489 332.352 636.268 4.814.981 13.319.001b. PPA non produktif yang telah dibentuk - - - 305.203 869.520 1.174.723Total PPA yang telah dibentuk 2.496.911 5.038.489 332.352 941.471 5.684.501 14.493.724

POS-POS

JUMLAH

31 Desember 2009NO

*) Informasi keuangan tersebut diatas, disajikan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut:a) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank sebagaimana telah diubah dengan PBINo. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005.

b) Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang Laporan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentuyang Disampaikan Kepada Bank Indonesia sebagaimana telah diubah SE BI No.7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005.

c) Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang "Prinsip Kehati -hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari Badan PenyehatanPerbankan Nasional (BPPN)".

**) Termasuk didalamnya Obligasi Pemerintah.***) Perhitungan PPA yang wajib dibentuk adalah setelah dikurangi agunan dan atas SBI, BI intervensi dan Obligasi Pemerintah tidak wajib dibentuk PPA.

Page 486: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF *) - PERUSAHAAN INDUK

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 6/12

LANCARDALAM PERHATIAN

KHUSUS KURANG LANCAR DIRAGUKAN MACET JUMLAH

I PIHAK TERKAITA. AKTIVA PRODUKTIF

1 Penempatan pada bank lain 166,313 - - - - 166,313

2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga **) - - - - - -

3 Kredit kepada pihak ketiga 577,895 - - - - 577,895a. KUK - - - - - -b. Kredit properti 1,826 - - - - 1,826

i. Direstrukturisasi - - - - - -ii. Tidak direstrukturisasi 1,826 - - - - 1,826

c. Kredit lain yang direstrukturisasi 85,515 - - - - 85,515d. Lainnya 490,554 - - - - 490,554

4 Penyertaan pada pihak ketiga 2,966,690 - - - - 2,966,690a. Pada perusahaan keuangan bank 1,995,359 - - - - 1,995,359b. Pada perusahaan keuangan non-bank 793,227 - - - - 793,227c. Dalam rangka restrukturisasi kredit - - - - - -d. Lainnya 178,104 - - - - 178,104

5 Tagihan lain kepada pihak ketiga 128,465 - - - - 128,465

6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 5,274 - - - - 5,274

B. AKTIVA NON PRODUKTIF1 Properti terbengkalai - - - - - -

2 Agunan yang diambil alih - - - - - -

3 Rekening antar kantor dan suspense account - - - - - -

II PIHAK TIDAK TERKAITA. AKTIVA PRODUKTIF

1 Penempatan pada bank lain 36,047,154 - - - 239,103 36,286,257

2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga danBank Indonesia **) 109,051,611 - - - 5,464 109,057,075

3 Kredit kepada pihak ketiga 134,485,879 15,412,247 975,732 492,389 7,062,909 158,429,156a. KUK 3,242,110 733,349 28,264 29,723 189,845 4,223,291b. Kredit properti 10,158,054 2,411,581 40,742 40,875 363,539 13,014,791

i. Direstrukturisasi 162,701 814,505 12 - 3,383 980,601ii. Tidak direstrukturisasi 9,995,353 1,597,076 40,730 40,875 360,156 12,034,190

c. Kredit lain yang direstrukturisasi 4,621,420 7,503,847 694,099 279,440 1,986,817 15,085,623d. Lainnya 116,464,295 4,763,470 212,627 142,351 4,522,708 126,105,451

4 Penyertaan pada pihak ketiga - - - - - -a. Pada perusahaan keuangan bank - - - - - -b. Pada perusahaan keuangan non-bank - - - - - -c. Dalam rangka restrukturisasi kredit - - - - - -d. Lainnya - - - - - -

5 Tagihan lain kepada pihak ketiga 6,816,632 681,540 29,783 - 1,299,788 8,827,743

6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 24,262,714 370,863 - 24,933 32,837 24,691,347

B. AKTIVA NON PRODUKTIF1 Properti terbengkalai - - 253,370 - - 253,370

2 Agunan yang diambil alih - - 158,922 - - 158,922

3 Rekening antar kantor dan suspense account 1,538,730 - - - 432,154 1,970,884

316,047,357 16,464,650 1,417,807 517,322 9,072,255 343,519,391

1 a. PPA produktif yang wajib dibentuk 2,005,844 2,828,418 214,259 374,813 7,618,010 13,041,344b. PPA non produktif yang wajib dibentuk - - 61,844 - 432,154 493,998Total PPA yang wajib dibentuk ***) 2,005,844 2,828,418 276,103 374,813 8,050,164 13,535,342

2 a. PPA produktif yang telah dibentuk 2,077,116 2,828,725 294,025 439,374 7,893,075 13,532,315b. PPA non produktif yang telah dibentuk - - 61,844 - 553,170 615,014Total PPA yang telah dibentuk 2,077,116 2,828,725 355,869 439,374 8,446,245 14,147,329

POS-POS

JUMLAH

31 Desember 2008NO

*) Informasi keuangan tersebut diatas, disajikan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut:a) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank sebagaimana telah diubah dengan PBINo. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005.

b) Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang Laporan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentuyang Disampaikan Kepada Bank Indonesia sebagaimana telah diubah SE BI No.7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005.

c) Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang "Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari Badan PenyehatanPerbankan Nasional (BPPN)".

**) Termasuk didalamnya Obligasi Pemerintah.***) Perhitungan PPA yang wajib dibentuk adalah setelah dikurangi agunan dan atas SBI, BI intervensi dan Obligasi Pemerintah tidak wajib dibentuk PPA.

Page 487: BMRI Annual Report 2009

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF *) - PERUSAHAAN INDUK

31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lampiran 6/13

LANCARDALAM PERHATIAN

KHUSUS KURANG LANCAR DIRAGUKAN MACET JUMLAH

I PIHAK TERKAITA. AKTIVA PRODUKTIF

1 Penempatan pada bank lain 167.092 - - - - 167.092

2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga **) - - - - - -

3 Kredit kepada pihak ketiga 651.079 - - - - 651.079a. KUK - - - - - -b. Kredit properti 677 - - - - 677

i. Direstrukturisasi - - - - - -ii. Tidak direstrukturisasi 677 - - - - 677

c. Kredit lain yang direstrukturisasi 219.515 - - - - 219.515d. Lainnya 430.887 - - - - 430.887

4 Penyertaan pada pihak ketiga 2.535.001 - - - - 2.535.001a. Pada perusahaan keuangan bank 1.436.733 - - - - 1.436.733b. Pada perusahaan keuangan non-bank 910.346 - - - - 910.346c. Dalam rangka restrukturisasi kredit - - - - - -d. Lainnya 187.922 - - - - 187.922

5 Tagihan lain kepada pihak ketiga - - - - - -

6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 5.803 - - - - 5.803

B. AKTIVA NON PRODUKTIF1 Properti terbengkalai - - - - - -

2 Agunan yang diambil alih - - - - - -

3 Rekening antar kantor dan suspense account - - - - - -

II PIHAK TIDAK TERKAITA. AKTIVA PRODUKTIF

1 Penempatan pada bank lain 17.452.909 - - - - 17.452.909

2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga danBank Indonesia **) 114.555.599 - 7.403 - 1.071.020 115.634.022

3 Kredit kepada pihak ketiga 99.702.900 15.148.227 1.252.029 285.999 9.786.211 126.175.366a. KUK 3.078.985 809.429 43.782 38.322 231.158 4.201.676b. Kredit properti 7.792.653 1.948.004 44.345 47.003 1.071.531 10.903.536

i. Direstrukturisasi 247.889 663.963 5.089 - 28.162 945.103ii. Tidak direstrukturisasi 7.544.764 1.284.041 39.256 47.003 1.043.369 9.958.433

c. Kredit lain yang direstrukturisasi 5.001.201 8.550.533 979.789 102.728 4.311.721 18.945.972d. Lainnya 83.830.061 3.840.261 184.113 97.946 4.171.801 92.124.182

4 Penyertaan pada pihak ketiga - - - - 72.625 72.625a. Pada perusahaan keuangan bank - - - - - -b. Pada perusahaan keuangan non-bank - - - - - -c. Dalam rangka restrukturisasi kredit - - - - 72.625 72.625d. Lainnya - - - - - -

5 Tagihan lain kepada pihak ketiga 8.678.182 909.725 6.941 - 798.916 10.393.764

6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 21.258.626 709.154 6.783 - 64.007 22.038.570

B. AKTIVA NON PRODUKTIF1 Properti terbengkalai - - 304.845 - - 304.845

2 Agunan yang diambil alih - - 158.922 - - 158.922

3 Rekening antar kantor dan suspense account 1.314.006 - - - 326.972 1.640.978

266.321.197 16.767.106 1.736.923 285.999 12.119.751 297.230.976

1 a. PPA produktif yang wajib dibentuk 1.510.029 1.612.656 152.675 145.423 11.318.044 14.738.827b. PPA non produktif yang wajib dibentuk - - 69.565 - 326.972 396.537Total PPA yang wajib dibentuk ***) 1.510.029 1.612.656 222.240 145.423 11.645.016 15.135.364

2 a. PPA produktif yang telah dibentuk 1.698.359 1.928.961 156.460 147.505 11.429.171 15.360.456b. PPA non produktif yang telah dibentuk - - 69.948 - 542.690 612.638Total PPA yang telah dibentuk 1.698.359 1.928.961 226.408 147.505 11.971.861 15.973.094

POS-POS

JUMLAH

31 Desember 2007NO

*) Informasi keuangan tersebut diatas, disajikan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut:a) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank sebagaimana telah diubah dengan PBINo. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005.

b) Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang Laporan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentuyang Disampaikan Kepada Bank Indonesia sebagaimana telah diubah SE BI No.7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005.

c) Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang "Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari Badan PenyehatanPerbankan Nasional (BPPN)".

**) Termasuk didalamnya Obligasi Pemerintah.***) Perhitungan PPA yang wajib dibentuk adalah setelah dikurangi agunan dan atas SBI, BI intervensi dan Obligasi Pemerintah tidak wajib dibentuk PPA.

Page 488: BMRI Annual Report 2009

MENEMBUS BATAS KEINGINAN

REFERENSIBAPEPAM LK

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

489

Page 489: BMRI Annual Report 2009

REFERENSI BAPEPAM LK

KRITERIA PENJELASAN HAL.

I. UMUM

1. Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan, menyajikan juga dalam bahasa Inggris.

2. Laporan tahunan dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas.

3. Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.

4. Laporan Tahunan ditampilkan di website Perusahaan.

II. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

1. Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.

2. Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.

3. Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.

4. Laporan Tahunan wajib memuat informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik Informasi harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus.

5. Laporan Tahunan wajib memuat informasi jumlah obligasi atau obligasi konvertibel yang diterbitkan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.

III. LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

1. Laporan Dewan Komisaris.

2. Laporan Direksi.

Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report ditampilkan di:1. Sampul muka.2. Samping.3. Belakang dan,4. Setiap halaman.

Laporan Tahunan disajikan pada website Perusahaan minimal untuk 2 tahun.

Informasi memuat antara lain:1. Penjualan/pendapatan usaha.2. Laba (rugi) kotor.3. Laba (rugi) usaha.4. Laba (rugi) bersih.5. Laba (rugi) bersih per saham.

Informasi memuat antara lain:1. Modal kerja bersih.2. Jumlah investasi.3. Jumlah aset.4. Jumlah kewajiban.5. Jumlah ekuitas.

Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan.

Informasi memuat:1. Harga saham tertinggi.2. Harga saham terendah.3. Harga saham penutupan.4. Jumlah saham yang diperdagangkan untuk setiap triwulan

dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).

Informasi memuat:1. Jumlah obligasi/obligasi konversi yang beredar.2. Tingkat bunga.3. Tanggal jatuh tempo.4. Peringkat obligasi.

Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Penilaian kinerja direksi mengenai pengelolaan perusahaan2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun

oleh direksi.3. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan dewan

komisaris.4. Perubahan komposisi dewan komisaris (jika ada).

Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Kinerja perusahaan mencakup antara lain kebijakan

strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.

2. Prospek usaha.3. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah

dilaksanakan oleh perusahaan.4. Perubahan komposisi dewan direksi (jika ada).

8

8

8

249

238

12

18

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

490

Page 490: BMRI Annual Report 2009

REFERENSI BAPEPAM LK

3. Tanda tangan anggota direksi dan anggota dewan komisaris.

IV. PROFIL PERUSAHAAN

1. Nama dan alamat perusahaan.

2. Riwayat singkat perusahaan.

3. Bidang usaha.

4. Struktur Organisasi.

5. Visi dan Misi Perusahaan.

6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris.

7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota direksi.

8. Jumlah Pegawai (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan pegawai).

9. Komposisi Pemegang saham.

10. Daftar Anak Perusahaan dan atau Perusahaan Asosiasi.

11. Kronologis pencatatan saham;

Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri.2. Pernyataan bahwa direksi dan dewan komisaris bertanggung

jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan.3. Ditandatangani seluruh anggota dewan komisaris dan

anggota direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya.4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari ybs dalam hal

terdapat anggota Dewan Komisaris atau direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.

Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama dan perubahan nama perusahaan jika ada.

Meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan.

Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan.

Mencakup hal-hal sebagai berikut:1. Penjelasan tentang visi perusahaan.2. Penjelasan tentang misi perusahaan.

Informasi memuat antara lain:1. Nama.2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga

lain).3. Umur.4. Pendidikan.5. Pengalaman kerja.

Informasi memuat antara lain:1. Nama.2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga

lain).3. Umur.4. Pendidikan.5. Pengalaman kerja.

Informasi memuat antara lain:1. Jumlah pegawai untuk masing-masing level organisasi.2. Jumlah pegawai untuk masing-masing tingkat pendidikan.3. Pelatihan pegawai yang telah dan akan dilakukan.4. Adanya persamaan kesempatan kepada seluruh pegawai.5. Biaya yang telah dikeluarkan.

Mencakup antara lain:1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham.2. Direktur dan komisaris yang memiliki saham.3. Pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham

masing-masing kurang dari 5%.

Informasi memuat antara lain :1. Nama Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi.2. % Kepemilikan saham3. Keterangan tentang bidang usaha anak perusahaan atau

perusahaan asosiasi.4. Keterangan status operasi perusahaan anak atau perusahaan

asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).

Mencakup antara lain:1. Kronologis pencatatan saham.2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan

perubahan jumlah saham.

308-309

Sampulbelakang

2

252-255

42

Sampul DepanBagianDalam

14

34

225

248

45

246

KRITERIA PENJELASAN HAL.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

491

Page 491: BMRI Annual Report 2009

REFERENSI BAPEPAM LK

3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku.

4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.

Mencakup antara lain:1. Kronologis pencatatan efek lainnya.2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan

perubahan jumlah efek lainnya.3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai

dengan akhir tahun buku.4. Nama Bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan5. Peringkat efek.

Informasi memuat antara lain:1. Nama dan alamat BAE.2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik.3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.

Informasi memuat antara lain:1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan

keuangan tahunan perusahaan.2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit

laporan keuangan tahunan perusahaan.3. Besarnya fee audit.4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit.

Informasi memuat antara lain:1. Nama penghargaan.2. Tahun perolehan.3. Badan pemberi penghargaan.4. Masa berlaku.

Memuat uraian mengenai:1. Produksi / kegiatan usaha.2. Penjualan/ pendapatan usaha.3. Profitabilitas.4. Peningkatan/ penurunan kapasitas produksi untuk masing-

masing segmen usaha.

Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan jumlah aset;2. Kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan jumlah

kewajiban;3. Penjualan/pendapatan usaha;4. Beban usaha;5. Laba/Rugi bersih

Penjelasan tentang :1. Kemampuan membayar hutang.2. Tingkat kolektibilitas piutang.

Penjelasan atas:1. Struktur modal (capital structure),2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure

policies),3. Tingkat likuiditas perusahaan (liquidity).

Penjelasan tentang:1. Tujuan dari ikatan tersebut.2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan

tersebut.

12. Kronologis pencatatan efek lainnya;

13. Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal.

14. Akuntan Perseroan.

15. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional.

16. Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada).

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJAMEN ATAS KINERJA PERUSAHAAN

1. Tinjauan operasi per segmen usaha.

2. Uraian atas kinerja keuangan Perusahaan.

3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang Perseroan.

4. Bahasan tentang struktur modal (capital structure), kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies), dan tingkat likuiditas perusahaan (liquidity).

5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal.

N.A

247

245

4

268

158-199

50-69

61-70

68-70

69-70

KRITERIA PENJELASAN HAL.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

492

Page 492: BMRI Annual Report 2009

REFERENSI BAPEPAM LK

6. Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.

7. Uraian tentang komponen-komponen substansial dari pendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha perusahaan.

8. Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain dengan, jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru.

9. Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan atau pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun.

10. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

11. Uraian tentang prospek usaha perusahaan.

12. Uraian tentang aspek pemasaran.

13. Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir.

14. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.

15. Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi hutang/modal.

16. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi.

17. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.

3. Mata uang yang menjadi denominasi.4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk

melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.

Ada atau tidak ada pengungkapan.

Ada atau tidak ada pengungkapan.

Ada atau tidak ada pengungkapan.

Ada atau tidak ada pengungkapan.

Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.

Uraian mengenai prospek perusahaan sehubungan dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber datayang layak dipercaya.

Uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar.

Memuat uraian mengenai:1. Besarnya deviden untuk masing-masing tahun.2. Besarnya Payout Ratio.

Memuat uraian mengenai:1. Total perolehan dana.2. Rencana penggunaan dana.3. Rincian penggunaan dana, dan4. Saldo dana.5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan

dana (jika ada).Dalam hal dana hasil penawaran umum telah habis dipergunakan, harus ada pernyataan mengenai hal tersebut.

Memuat uraian mengenai:1. Tujuan dilakukannya transaksi;2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi;3. Sumber dana.Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.

Memuat uraian mengenai:1. Nama pihak yang bertransaksi.2. Sifat hubungan afiliasi.3. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;4. Realisasi transaksi pada periode berjalan.Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.

Memuat uraian perubahan peraturan pemerintah dan dampaknya terhadap perusahaan.

Lamp.5/146

50-59

Lamp.5/146

Lamp.5/139-141

Lamp.5/150

20-23,Lamp.5/146

46-49

59, 68-69

Lamp.5/97-98

Lamp.5/5-8

Lamp.5/119-122

Lamp.5/148-149

KRITERIA PENJELASAN HAL.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

493

Page 493: BMRI Annual Report 2009

REFERENSI BAPEPAM LK

Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.

Uraian memuat antara lain:1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.2. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi

anggota dewan komisaris.3. Frekuensi pertemuan.4. Tingkat kehadiran dewan komisaris dalam pertemuan.

Uraian memuat antara lain:1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing

anggota Direksi.2. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi

anggota direksi.3. Frekuensi pertemuan.4. Tingkat kehadiran anggota direksi dalam pertemuan5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi

direksi.

Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite

audit.2. Uraian tugas dan tanggung jawab.3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit.5. Independensi anggota komite audit.

Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite

nominasi.2. Independensi anggota komite nominasi.3. Uraian tugas dan tanggung jawab.4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi.5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi.

Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite

remunerasi.2. Independensi anggota komite remunerasi.3. Uraian tugas dan tanggung jawab.4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite remunerasi.5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite

remunerasi.

Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain.2. Independensi anggota komite lain.3. Uraian tugas dan tanggung jawab.4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain.5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.

Mencakup antara lain:1. Prosedur penetapan remunerasi tertuang dalam SOP.2. Indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi

Mencakup antara lain:1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan.2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan.

Mencakup antara lain:1. Nama ketua unit audit internal.2. Struktur unit audit internal.3. Piagam unit audit internal.4. Uraian pelaksanaan tugas.

Mencakup antara lain:1. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan

(misalnya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku

18. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi.

VI. GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1. Uraian Dewan Komisaris.

2. Uraian Direksi.

3. Komite Audit.

4. Komite Nominasi.

5. Komite Remunerasi.

6. Komite-komite lain yang dimiliki oleh perusahaan.

7. Uraian mengenai kebijakan penetapan remunerasi bagi Direksi yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan.

8. Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan.

9. Uraian mengenai unit audit internal.

10. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan.

Lamp.5/148-149

82

93

85

89

89

87,91, 106

89, 134

124,152

125, 230

202

KRITERIA PENJELASAN HAL.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

494

Page 494: BMRI Annual Report 2009

REFERENSI BAPEPAM LK

bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara lain atau peraturan internasional, dan kebijakan pemerintah).

2. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.

Mencakup antara lain informasi tentang:1. Pembentukan Pusat Pengaduan Konsumen.2. Program peningkatan layanan kepada konsumen.3. Biaya yang telah dikeluarkan.

Mencakup antara lain informasi tentang:1. Mitra Usaha binaan Perusahaan.2. Program pengembangan pendidikan.3. Program perbaikan kesehatan.4. Program pengembangan seni budaya.5. Biaya yang telah dikeluarkan.

Mencakup antara lain informasi tentang :1. Aktivitas pelestarian lingkungan.2. Aktivitas pengelolaan lingkungan.3. Sertifikasi atas pengelolaan lingkungan.4. Biaya yang telah dikeluarkan.

Mencakup antara lain:1. Pokok perkara/gugatan.2. Kasus posisi.3. Status penyelesaian perkara/gugatan.4. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, bulletin dsb.

Memuat uraian antara lain:1. Keberadaan code of conduct.2. Isi code of conduct.3. Penyebaran code of conduct kepada pegawai dan upaya

penegakannya.4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture)

yang dimiliki perusahaan.

Kesesuaian dengan peraturan Bapepam No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atasLaporan Keuangan.

Kesesuaian dengan SPAP-IAI

Deskripsi memuat tentang:1. Nama & tanda tangan.2. Tanggal Laporan Audit.3. No. ijin KAP (jika ada).

Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:1. Neraca.2. Laporan laba rugi.3. Laporan perubahan ekuitas.4. Laporan arus kas.5. Catatan atas laporan keuangan.

Uraian mengenai perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

Memenuhi ketentuan sebagai berikut:1. Penggunaan metode langsung (direct method)2. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas

operasi, investasi, dan pendanaan.3. Pengungkapan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas.4. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau

11. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai komitmen perusahaan terhadap perlindungan konsumen.

12. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai “community development program” yang telah dilakukan.

13. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama aktivitas lingkungan.

14. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, Direksi dan anggota dewan Komisaris yang sedang menjabat.

15. Akses informasi dan data perusahaan.

16. Etika Perusahaan.

VII. INFORMASI KEUANGAN

1. Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.

2. Opini akuntan atas laporan keuangan.

3. Deskripsi Auditor Independen di Opini.

4. Laporan keuangan yang lengkap.

5. Perbandingan tingkat profitabilitas.

6. Penyajian Laporan Arus Kas.

137

151

142-151

N.A

247, SampulBelakang

80,127

Lamp. 1/1Lamp. 4/2

Lamp. 2

Lamp.4/1-2

KRITERIA PENJELASAN HAL.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

495

Page 495: BMRI Annual Report 2009

REFERENSI BAPEPAM LK

pengeluaran kas kepada pelanggan (customer), pegawai, pemasok, dan pembayaran pajak selama tahun berjalan pada aktivitas operasi.

5. Penyajian penambahan dan pembayaran hutang jangka panjang serta dividen pada aktivitas pendanaan.

Meliputi sekurang-kurangnya:1. Konsep dasar penyajian laporan keuangan.2. Pengakuan pendapatan dan beban.3. Penilaian investasi.4. Penilaian dan metode penyusutan aset tetap.5. Dasar perhitungan laba per saham.

Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain:1. Rincian jenis transaksi, nama pihak yang memiliki hubungan

istimewa, dan jumlah piutang dan atau hutang yang terkait.2. Dirinci jumlah masing-masing pos aset, kewajiban, penjualan

dan pembelian (beban) kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa beserta persentasenya terhadap total aset, kewajiban, penjualan dan pembelian (beban).

3. Penjelasan transaksi yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha utama dan jumlah hutang / piutang sehubungan dengan transaksi tersebut.

4. Sifat hubungan, jenis dan unsur transaksi hubungan istimewa.

5. Kebijakan harga dan syarat transaksi serta pernyataan apakah penerapan kebijakaan harga dan syarat tersebut sama dengan kebijakan harga dan syarat untuk transaksi dengan pihak ketiga.

Hal-hal yang harus diungkapkan selain Jenis dan Jumlah Hutang Pajak1. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil

perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku.

2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini.3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi

telah sesuai dengan SPT.4. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan

pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca.

5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.

Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Rincian aset dan kewajiban dalam mata uang asing serta

ekuivalennya dalam rupiah.2. Posisi neto dari aset dan kewajiban dalam mata uang asing.3. Rincian kontrak valuta berjangka dan equivalen dalam rupiah.4. Kebijakan manajemen risiko mata uang asing.5. Apabila lindung nilai tidak dilakukan, alasan untuk tidak

melakukannya.

Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Penjelasan mengenai standar akuntansi keuangan dan

peraturan baru yang diterapkan dan mempengaruhi aktivitas perusahaan; dan

2. Dampak penerapan standar akuntansi keuangan dan peraturan baru tersebut.

Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Untuk perikatan berupa perjanjian sewa, keagenan dan

distribusi, bantuan manajemen, teknis, royalti dan lisensi memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait, periode berlakunya perikatan, dasar penentuan kompensasi dan denda, jumlah beban atau pendapatan pada periode pelaporan, dan pembatasan-pembatasan lainnya.

2. Untuk perikatan berupa Kontrak/perjanjian yang memerlukan

7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi.

8. Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa.

9. Pengungkapan yang Berhubungan dengan Perpajakan.

10. Aset & Kewajiban Dalam Mata Uang Asing.

11. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya.

12. Komitmen dan Kontinjensi.

Lamp.5/11-24

Lamp.5/119-122

Lamp.5/25

Lamp.5/12

Lamp.5/148-149

Lamp.5/143-146

KRITERIA PENJELASAN HAL.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

496

Page 496: BMRI Annual Report 2009

penggunaan dana di masa yang akan datang, seperti: pembangunan pabrik, perjanjian pembelian, ikatan untuk investasi, dsb. memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, periode berlakunya perikatan, nilai keseluruhan, mata uang, dan bagian yang telah direalisasi.

3. Untuk pemberian jaminan/garansi memuat uraian tentang pihak-pihak yang dijamin dan yang menerima jaminan, yang dipisahkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga untuk pihak yang dijamin, latar belakang dikeluarkannya jaminan, periode berlakunya jaminan, nilai jaminan.

4. Perkara/sengketa hukum dengan mengungkapkan pihak-pihak yang terkait, jumlah yang diperkarakan, serta latar belakang, isi dan status perkara dan pendapat hukum (legal opinion).

5. Untuk peraturan pemerintah yang mengikat perusahaan seperti: masalah lingkungan hidup, diungkapkan uraian singkat tentang peraturan dan dampaknya terhadap perusahaan.

REFERENSI BAPEPAM LK

KRITERIA PENJELASAN HAL.

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

497

Page 497: BMRI Annual Report 2009

CATATAN

LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

498

Page 498: BMRI Annual Report 2009

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.Plaza Mandiri

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38Jakarta Selatan, Jakarta 12190 Indonesia

Tel. : +62 21 - 526 5045, 5299 7777Fax. : +62-21 - 526 8246LAPORAN TAHUNAN 2009

www.bankmandiri.co.id