Top Banner
TUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita Yusan Septyana 105100301111070 Novia Ayu S. 105100307111012 Irma Ayu Savitri 105100301111070 Infandra Irfak Z.R 105100313111002 Satria Agung T.M. 105100301111015 Kelas : F LABORATORIUM BIOINDUSTRI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
27

blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

Apr 28, 2019

Download

Documents

buicong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

TUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN

“Brand Pada Busana Muslim”

Disusun oleh;

Shita Yusan Septyana 105100301111070

Novia Ayu S. 105100307111012

Irma Ayu Savitri 105100301111070

Infandra Irfak Z.R 105100313111002

Satria Agung T.M. 105100301111015

Kelas : F

LABORATORIUM BIOINDUSTRI

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era sekarang ini dunia perindustrian semakin kompetitif dalam

menciptakan suatu inovasi produk yang dihasilkan. Keberagaman permintaan

konsumen yang mendorong produsen semakin berfikir keras untuk melakukan

inovasi, terutama di bidang fashion. Mayoritas penduduk Indonesia beragama

islam membuat peluang melakukan usaha fashion busana muslim sangat

menjanjikan. Disamping itu agar usaha ini dapat berjalan dengan lancar dan terus

bisa bersaing di pasaran, maka diharuskan membuat inovasi yang membuat

konsumen tertarik dan loyal terhadap produk yang selalu diciptakan. Dari hal

tersebut maka diciptakan fashion busana muslim dengan kemasan yang memiliki

tampilan menarik serta menggunakan klip agar kemasan bisa digunakan berulang

kali. Fashion busana muslim yang diciptakan dengan kemasan serba guna ini

memiliki merek “Lovember”. Diciptakannya produk ini dengan tujuan agar dapat

menginovasikan busana muslim dengan kemasan yang lebih menarik. Kemasan

yang cukup tebal dibandingkan dengan kemasan plastik biasa memungkinkan

kemasan ini tidak mudah robek dan dapat digunakan berulang kali. Klip pada

kemasan dapat dengan mudah dibuka dan ditutup lagi demi kemudahan konsumen

dalam penggunaannya. Produk Lovember memiliki kualitas yang dapat bersaing

dengan produk fashion papan atas lainnya. Pemasaran dari produk ini yaitu ke

dalam negeri namun target utama penjualannya yaitu ke luar negeri sebagai

dukungan penggunaan hijab untuk seluruh warga negar muslim didunia,

khususnya wanita. Diharapkan produk-produk Lovember akan terus berinovasi

baik dari segi fashion maupun kemasannya sesuai perubahan zaman setiap

periodenya.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menciptakan brand pada

busana muslim agar lebih digemari masyarakat dan meningkatkan harga jual

busana muslim di tingkat nasional maupun internasional.

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Desain Produk

Kunci utama untuk membuat sebuah desain kemasan yang baik adalah

kemasan tersebut harus simple (sederhana)4, fungsional dan menciptakan respons

emosional positif yang secara tidak langsung “berkata”, “Belilah saya.” Kemasan

harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional dan rasional. Sebuah

desain kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai tambah terhadap produk

yang dikemasnya. Agar berhasil, maka penampilan sebuah kemasan harus

mempunyai daya tarik. Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua,

yaitu daya tarik visual (estetika) dan daya tarik praktis (fungsional) (Cenadi,

2013).

2.2 Media Planning dan Media Placement

Perencanaan media merupakan suatu rangkaian kegiatan penyampaian pesan

promosi pada sasaran atau pengguna suatu produk. Perencanaan media juga dapat

diartikan sebagai suatu proses yang berisi sejumlah keputusan yang harus dibuat, dari

bermacam-macam kemungkinan atau perubahan, sebagai pembangunan suatu rencana

media. Perencanaan media yang dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan

komunikasi yang efektif sehingga pesan yang disampaikan akan mendapat perhatian lebih

besar dari target audience. Penempatan media didasarkan atas segmentasi pasar dan

waktu penjadwalan penempatan media, iklan dari produk yang dipasarkan diharapkan

selalu muncul agar selalu diingat oleh konsumen. Namun iklan tersebut tidak dapat terus

menerus tampil karena alasan anggaran biaya. Tujuan utama dari penjadwalan media

adalah mengatur waktu berbagai kegiatan promosi yang bertepatan dengan potensi waktu

pembelian tertinggi (Sasmoyo dan Saeful, 2010).

2.3 Monitoring dan Evaluating

Monitoring dilakukan untuk tujuan memonitor trend dari luaran dalam kurun

waktu, baik antar kelompok maupun antar tempat mengumpulkan informasi tentang

penyebab dari sebuah hasil atau keadaan dan untuk memberikan umpan balik bagi

pengambil kebijakan terhadap effectiveness dari sebuah program dan usaha-usahan untuk

mengatasi sesuatu. Evaluasi dilakukan berdasarkan pengukuran informasi yang relevan

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

sesuai dengan kinerja standar, tujuan dan metode yang digunakan. Monitoring dilakukan

terhadap program-program pemasaran. Setelah melakukan evaluasi dan pengukuran

berdasarkan informasi dan data tersebut maka dapat dilakukan pengukuran untuk

mendapatkan posisi perusahaan diantara pesaing dan lingkungan bisnis yang

memengaruhinya. Setelah posisi perusahaan diketahui berdasarkan hasil evaluasi dan

pengukuran dipresentasikan kepada tindakan koreksi yang dibutuhkan di dalam

menentukan sasaran pemasaran yang hendak dicapai dengan memfokuskan tindakan

bagaimana melakukan strategi, taktik dan menentukan value sehingga sasaran pemasaran

dapat tercapai yang dituangkan dalam rencana pemasaran. Selanjutnya yaotu monitoring

terhadap apa yang telah diimplementasikan tersebut dapat dilaksanakan dengan

menggunakan marketing audit checklist approach. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi

hasil operasional pemasaran dibandingkan untuk mengevaluasi hasil operasional

pemasaran dengan ekspektasi yang hendak dicapai perusahaan sebagaimana yang telah

ditetapkan di dalam rencana pemasaran (Arafat, 2005).

2.4 Segmentasi Pasar

Segmen pasar adalah kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan

yang sama. Pemasar tidak menciptakan segmen, tetapi mengidentifikasi segmen dan

memutuskan mana yang dibidik. Pemasaran segmen memberikan beberapa manfaat

dibandingkan pemasaran massal. Perusahaan dapat lebih mudah memilih saluran

distribusi dan saluran komunikasi yang terbaik, dan juga memiliki gambar yang jelas

tentang para pesaingnya, yang merupakan perusahaanperusahaan yang mengejar segmen

yang sama. Segmen pasar dapat dibentuk dengan banyak cara. Keuntungan pemasaran

massal adalah ia menciptakan pasar potensial yang besar sehingga dapat menurunkan

biaya dan dapat ditawarkan dengan harga yang murah, serta dapat memberikan margin

keuntungan yang tinggi. Tetapi, ide yang semakin berkembang mengenai pemisahan

pasar semakin menyulitkan pemasaran massal (Henry, 2005).

2.5 Logo Kemasan

Tujuan dibuatnya logo adalah untuk membangun image yang ingin disampaikan

dan mempermudah khalayak mengingat tentang program promosi ini, oleh sebab itu logo

harus dibuat sesederhana mungkin dan jelas terlihat walaupun diperkecil, namun tetap

menonjolkan citra yang ingin ditampilkan. Klasifikasi logo dalam beberapa jenis, antara

lain (Nugroho, 2005):

1. Name only logo

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

Yaitu logo yang hanya menggunakan nama produk atau lembaga tanpa efek

tambahan elemen visual. Namun logo jenis ini hanya dapat diterapkan pada perusahaan,

produk, lembaga yang namanya tidak panjang dan mudah diadaptasi.

2. Name Symbol logo

Yaitu logo yang berupa nama produk yang dibuat dengan jenis huruf yang

berkarakteristik sesuai dengan produk dan tambahan symbol yang sederhana seperti

(lingkaran, oval, persegi empat).

2.6 Existing Brand Identity

Nama produk atau perusahaan merupakan suatu hal yang sederhana akan

tetapi sangat bermakna dalam promosi perusahaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa

salah satu factor penunjang kesuksesan perusahaan adalah pengelolaan brand atau

merk yang tepat. Pada umumnya, persepsi konsumen bukan terhadap suatu

produk tetapi terhadap suatu brand atau merk. Oleh karena itu, menjadi sangat

penting untuk mengelola merk yang kita miliki dan menjadikannya sebagai brand

equity. Pelatihan ini akan memberikan pemahaman mengenai pentingnya brand

atau merk bagi suatu produk atau perusahaan serta langkah-langkah yang dapat

dilakukan untuk membuat suatu merk atau brand dan membuatnya terkenal atau

booming dikenal masyarakat atau konsumen secara luas (Waskito, 2012).

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

III PEMBAHASAN

3.1 Analisa Tujuan

Dalam menjalankan usahanya, Kishop memiliki misi yang harus dijalankan agar

tercapai visi perusahaan. Visi dan misi tersebut adalah:

Visi : becoming the world class fashion moslem company

Misi : Menerapkan misi 4M yang meliputi,

1. Membangun bisnis tata busana muslim secara profesional

2. Melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang sempurna

3. Menggunkan teknologi pengemasan modern, unik dan ramah lingkungan

4. Mengembangkan sumber daya manusia dan potensi daerah dalam semangat

kemitraan

3.2 Analisa Posisi Brand Saat Ini

3.2.1 Identifikasi Produk dan Jasa

Produk penjualan yang dilakukan oleh Kishop meliputi baju busana muslim khusus

remaja yang saat ini sedang trend. Produk yang ditawarkan diantaranya adalah gamis,

rok, atasan, jilbab, ciput, dan accecoris lainnya. Untuk meningkatkan penjualan dan

memberikan kesan berbeda dan unik. Kishop selain berfokus pada desain juga berfokus

pada kemasan yang berbeda dan unik. Kemasan yang digunakan menggunakan kemasan

primer dari plastik poliethylen kedap udara dengan penutup klip agar mudah dalam

membuka dan penutup selain itu kemasan juga didesain dengan bentuk seunik mungkin

dan kertas sebagai kemasan sekunder. Dimana tujuan dari adanya bahan kedap udara

adalah agar produk didalamnya memiliki kelembaban yang sesuai dan tidak mudah

berjamur selain itu dengan pengemasan ini, kemasan dapat digunakan berulang kali.

Tidak hanya itu, kemasan ini juga dapat dilipat sesuai ukuran sehingga dapat menghemat

tempat dan lebih efisien jika tidak digunakan.

3.2.2 Segmenting, Targeting and Positioning (STP)

Market segmentation adalah usaha untuk mengelompokkan pasar dari

konsumen menjadi beberapa kelompok yang masing-masing relatif cukup

homogen. Pengguna busana muslim terbagi menjadi 4 kelompok yaitu: anak-

anak, remaja, dewasa muda dan dewasa separuh baya.

Tabel 3.1. Segmenting, Targeting and Positioning (STP) Produk Lovember

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

Demografi Psikografi Geografi Behavioral

Remaja 15-24tahun

Wanita

Pendapatan

> Rp.100.000

Senang main

diluar rumah,

beraktivitas

tinggi dan

senang

belanja

Tinggal

didaerah

perkotaan

Membeli

busana

muslim di

butik

1-2 baju

sebulan

Dewasa Muda 25-39 tahun

Wanita

Pendapatan

> Rp. 100.000

Mempunyai

aktivitas

tinggi

(bekerja,

berolah

raga) dan suka

belanja

Tinggal

didaerah

perkotaan

Membeli

busana

muslim di

butik

1-2 baju

sebulan

Dewasa

Setengah

Baya

40-65 tahun

Wanita

Pendapatan

> Rp. 100.000

Senang

tinggal di

dalam rumah,

tidak terlalu

suka belanja

Tinggal

didaerah

perkotaan

Membeli

busana

muslim lewat

media online

Anak anak 6-14 tahun

Wanita

Main di dalam

Rumah

Tinggal

didaerah

perkotaan

Meminta

dibelikan

busana

muslim di

butik

1 baju sebulan

Berdasarkan user rates konsumen “lovember moslem fashion” adalah

masyarakat, khususnya remaja yang suka membeli busana muslim di butik 1-2

baju sebulan. Targeting dari produk “lovember moslem fashion” adalah kota –

kota besar di Indonesia dan negara muslim besar seperti arab, malaysia, belanda

dan Turki. Sedangkan untuk positioningnya, “lovember moslem fashion” adalah

termasuk kategori nicher yang memanfaatkan teknologi pengemasan yang

canggih dalam memasarkan produknya.

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

3.2.3 Analisa SWOT

Tabel 3.2. Analisa SWOT Produk Lovember

Eksternal

Internal

Peluang (Oportunity) Gaya hidup masyrakat yang cenderung back to

nature Banyaknya industri baju yang ada Banyaknya inovasi kemasan menarik dan unik Trend busana muslim yang beranekaragam

Ancaman (Threatness) Munculnya pesaing baru dalam bisnis

serupa Munculnya variasi kemasan busanan

muslim baru dari bahan baku sejenis yang lebih menarik minat konsumen

Teknologi semakin canggih

Kekuatan (Strength) Berasal dari kain pilihan Tersedia dalam berbagai

pilihan warna dan ukuran Dikerjakan dengan

teknologi yang tinggi Harga terjangkau Dikemas dengan kemasan

yang menarik

RencanaStrategis (SO) Penetrasi dan pengembangan pasar atas produk-

produk yang sudah ada Peningkatan kualitas, kapasitas sarana dan

prasarana untuk antisipasi peningkatan di masa yang akandatang

Peningkatan kehandalan system control Proses produksi yang tepat agar kandungan yang

terdapat pada kertas tidak banyak hilang

RencanaStrategis (ST) Melakukan inovasi produk baru secara

berkala agar konsumen tidak bosan Penerapan mesin-mesin yang modern

untuk keperluan produksi dan packaging Menekan biaya produksi seminim

mungkin agar harga jual produk jual terjangkau

Peningkatan sistem arsip data sebagai salah satu fasilitas penyedia informasi

Kelemahan (weakness) Citra yang kurang bagus

masyarakat tentang memakai busana muslim

Belum dapat dijangkau oleh masyarakat luas

RencanaStrategis (WO) Peningkatan peran distribusi dan pemasaran

dalam mempromosikan dan memposisikan produk secara efektif

Penguatan system manajemen investasi dan keuangan

Penguatan system permodalan Pengaturankerja yang strategis

RencanaStartegis (WT) Penguatan struktur organisasi untuk

mengantisipsi perubahan di masa datang Penguatan sistem manajemen SDM Pengembangan system budaya kerja yang

disiplin, kerja keras, kreatif, inovatif

Page 9: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

3.2.4 Existing Brand Identity

”Lovember Muslim Fashion” merupakan suatu brand terbaru yang

dikeluarkan oleh Kishop. Produk yang diusung oleh Lovember Muslim Fashion

adalah busana muslim khusus wanita. Produk yang dijual yakni pakaian busana

muslim untuk remaja putri yang beraneka macam warna dan model serta untuk

busana muslim untuk ibu-ibu. Busana muslim yang ditawarkan tidak sebatas pada

pakaian gamis saja melainkan terdapat pilihan macam pakaian seperti atasan,

bawahan, gamis, mukenah, jilbab dengan berbagai macam model, ciput, dan

accecoris pendukung lainnya seperti sabuk, bros, dan hand band. Mengusung

tema remaja membuat produk dari Lovember Muslim Fashion ini mudah diterima

masyarakat, karena sebagian besar masyarakat Indonesia berasal dari kalangan

remaja. Selain berbagai macam model pakaian yang ditawarkan produk ini juga

memberikan kelebihan dari produk busana muslim lainnya yaitu semua pakaian

yang dijual berasal dari desainer ternama dengan model yang selalu mengikuti

perkembangan mode, sehingga pakaian yang dijual tidak akan sama dengan yang

lainnya atau limited.

Konsep produk yang matang membuat produsen tidak meninggalkan

pengemasan yang dilakukan pada produk ini. Produsen mendesain kemasan

dengan model plastik kedap udara yang bagian atasnya digunakan klip sebagai

penutupnya, sehingga mudah dibuka dan ditutup kapanpun. Kelebihan yang

dimiliki kemasan ini adalah ramah lingkungan karena dapat dipakai berulang kali

dan dapat dilipat hingga kecil ketika kemasan tidak digunakan. Kemasan ini

dirancang dengan kelembaban yang sesuai dengan pakaian sehingga pakaian tidak

mudah bau dan berjamur ketika disimpan dalam lemari dengan jangka waktu yang

lama.

Kelebihan yang dimiliki oleh produk akan memberikan nilai tambah bagi

perusahaan dan meningkatkan eksistensi perusahaan untuk bersaing di kancah

internasional. Kebanyakan dari busana muslim yang ada dipasaran tidak memiliki

kemasan yang ramah lingkungan seperti plastik dan kertas yang susah untuk

didegradasi. Produk busana muslim Lovember Muslim Fashion dapat

meningkatkan eksistensinya dengan kelebihan pengemasan yang dirancang

produsen untuk menarik konsumen dari dalam maupun luar negri. Melakukan

Page 10: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

export keluar negeri tidak akan mengalami kesulitan karena dengan kemasan

plastik akan memudahkan pengiriman dan tidak akan merusak baju saat tertindih

barang-barang berat atau terlempar karena baju dalam keadaan rapi dalam

kemasan dan akan sama bentuknya saat sampai ditujuan. Selain untuk menimiasi

pengeluaran transport yang besar untuk pengiriman, kemasan ini juga ekonomis

dan memiliki banyak manfaatnya.

3.3 Formula Rancangan, Perencanaan dan Strategi Brand

3.3.1 Projected Brand Identity

Brand yang digunakan dalam melakukan promosi dan pengemasan pada Kishop

adalah ” Lovember moslem fashion”. Penamaan brand ini bertujuan untuk memeberi

identitas pada suatu produk agar produk tersebut dapat diingat oleh konsumen dan

memberikan nilai tambah pada suatu produk. Lovember Moslem Fashion diambil dari

kata Love dan Rememeber yang maksudnya dengan membeli produk ini, konsumen dapat

mencintai fashion moslem dan dapat mengingatnya sebagai busana muslim yang

fashionable. Sedangkan kata fashion moslem menjelaskan identitas dari busana muslim

tersebut.

3.3.2 Marketing Mix

Pada Kishop menerapkan 4P pada proses pemasaranya. Berikut adalah 4P

pada pemasaran di.:

a. Product

Pada produk yang dihasilkan pada Kishop adalah busana muslim trendy,

jilbab, ciput dan aksesoris – aksesoris muslim lainya yang dikemas dengan

kemasan unik dan trendy dengan bahan ramah lingkungan.

b. Price

Pada harga kertas yang ditawarkan oleh Kishop kepada konsumen

memegang peran yang sangat penting dalam pemasaran. Pada, penentuan harga

kertas dihitung berdasarkan pada jenis dan model busana muslim yang

ditawarkan. Yaitu berkisar Rp 120.000 – Rp 3.000.000.

c. Place

Sebagai produsen busana muslim maka Kishop pasti memiliki tempat –

tempat pemasaran bagi hasil produksinya. Pemasaran yang dilakukan oleh PT.

Page 11: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

Kishop dapat dibagi menjadi dua yaitu lokal dan juga eksport. Untuk lokal

yaitu di kota – kota besar seluruh indonesia seperti Surabaya, Jakarta,

Bandung, Medan dan Yogyakarta. Sedangkan untuk luar negeri yaitu negara

muslim besar seperti arab, malaysia, belanda dan Turki.

d. Promotion

Pada pemasaran juga terdapat proses promosi yang bertujuan untuk

menawarkan hasil produksi kepada calon konsumen karena Kishop menyadari

promosi memegang peranan yang cukup penting. Oleh karena itu PT. Kishop

menugaskan bagian pemasaran untuk mempromosikan produknya. Langkah –

langkah yang dilakukan untuk mempromosikan hasil produksinya adalah

dengan membuat website yang dapat diakses oleh siapapun yang didalamnya

berisi semua informasi yang berkaitan dengan Kishop.

3.3.3 Visual Design

Gambar 1. Design Logo Perusahaan

Gambar 2. Logo Produk

Page 12: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

Gambar 3. Design Kemasan Sekunder

Gambar 4. Desain Kemasan Primer

3.3.4 Message Design and Planing

Pesan yang digunakan dalam pemasaran Kishop adalah “Hijab is Beatifull”.

Dimana maksud dari pesan ini adalah agar wanita termotifasi untuk memakai jilbab dan

membeli produk Lovember moslem fashion. Selain itu pesan ini juga mudah diingat di

benak konsumen dan menjadi daya tarik tersendiri untuk memasarkan produk ini.

3.3.5 Media Planning dan Media Placement

Media planning atau perencanaan media merupakan suatu rangkaian kegiatan

penyampaian pesan promosi pada sasaran atau pengguna suatu produk. Kegiatan yang

dilakukan pada perencanaan media meliputi menentukan perencanaan dalam menentukan

jenis promosi dan bagaimana kegiatan tersebut diterapkan. Perencanaan media yang

dilakukan Kishop antara lain:

Page 13: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

1. Mengetahui dan Mempelajari Produk Klien

Melakukan analisa produk klien dengan menggunakan data marketing mix yang

telah didapat. Produk yang ditawarkan berupa baju muslim merk dagang “Lovember

Moslem Fashion” dengan kualitas yang tinggi. Perencanaan media yang dilakukan yaitu

dengan cara menampilkan beberapa model baju muslim yang bervariasi dan digemari saat

ini (segmentasi pasar) pada majalah, koran, dan web site.

2. Analisa Kompetitor dan Pasar

Analisa yang dilakukan berkaitan dengan strategi media, pola beriklan, dan budget.

Strategi media yang digunakan adalah majalah dan koran serta pembuatan web site

seputar produk yang dihasilkan oleh Kishop. Untuk analisa kompetitor dapat dilakukan

dengan melihat perkembangan usaha pesaing sejenis yaitu baju busana muslim,

perencanaan apa yang akan dilakukan berdasarkan analisa pesaing mengenai media dan

bentuk iklan yang diterapkan sehingga dapat diambil kesimpulan penetapan jenis media

untuk Kishop.

3. Analisa Target Audience

Target audience didapat dari segmentasi pasar antara lain demografi, geografi, dan

lifestyle. Kishop melakukan penjualan lokal (Indonesia) dan internasional (Arab,

Malaysia, Belanda dan Turki), melihat tujuan pasar yang berbeda, maka

pembuatan web site dibuat dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa

Inggris (bahasa dunia). Perencanaan media lain dilakukan pada majalah

khususnya majalah remaja, dan periklanan di koran lebih mengarah pada letak

usaha didirikan dan informasi bisnis. Selebaran atau leavflet juga digunakan untuk

beberapa kegiatan even. Selain dimana dan media apa yang digunakan untuk

iklan, perkiraan biaya pembuatan iklan juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu,

perencanaan pembuatan media hanya difokuskan pada marketing online dan

pencetakan majalah / koran.

4. Menetapkan Tujuan Media

Penetapan tujuan ini berhubungan dengan tujuan dibuatnya iklan dan target

marketing. Pesan disampaikan melalui iklan yang telah dibuat, dan pembuatan

iklan dilakukan dengan melihat daerah tujuan pemasaran.

5. Membuat Strategi Media

Strategi pembuatan media Kishop antara lain melakukan update produk

(variasi, warna, harga, new arrival) pada web site minimal 1 minggu sekali.

Strategi media juga dapat dilakukan dengan cara mencetak merk dagang Kishop

Page 14: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

yaitu “Lovember Moslem Fashion “ pada setiap kemasan yang digunakan untuk

memebungkus baju muslim. Tujuan pelabelan ini yaitu sebagai media iklan yang

langsung menginformasikan produk kepada konsumen, selain itu juga memberikan kesan

yang berbeda dengan produk yang lain.

Setelah melakukan perencanaan media, langkah selanjutnya yaitu penempatan

media. Penempatan media merupakan periklanan yang akan dilakukan untuk produk baju

muslim. Penempatan media (ikaln) dapaat dilakukan dengan cara menempel merk

dagang pada setiap kemasan, media ini juga termasuk iklan. Frekuensi perencanaan

media untuk Kishop dilakukan setiap satu minggu sekali untuk web site, ada juga yang

dilakukan terus-menerus yaitu pelabelan pada kemasan jika selama produk terus

didistribusikan hal tersebut akan menjadi iklan langsung. Penempatan media iklan yang

terpenting adalah tujuan media dibuat untuk pasar yang berbeda-beda dengan penggunaan

bahasa nasional dan internasional.

3.4 Implementasi Brand Planning

Rencana yang akan dilakukan untuk memperkenalkan produk ini agar

diterima oleh kosumen selain menunjukkan kelebihan dari pengemasan yang

dilakukan produsen akan memberikan dua minggu diskon hingga 70% untuk soft

opening awal. Selain itu pembelian diatas Rp 500.000 akan mendapatkan bonus

jilbab pashimana yang saat ini sedang naik daun. Bagi 10 pembeli pertama akan

mendapatkan bingkisan yang telah disediakan oleh Lovember Muslim Fashion.

Selain itu pemberian stiker gratis pada tiap pembelian serta dengan melakukan

pemasangan beberapa iklan di pusat kota dan media cetak akan membantu

memperkenalkan launching produk baru kepada konsumen.

Menonjolkan kemasan yang ramah lingkungan dan memiliki banyak

manfaat akan membantu mengembangkan produk busana muslim dari Lovember

Muslim Fashion. Memanfaatkan media internet untuk membantu melakukan

promosi kedalam dan luar negeri akan menambah jaringan pelanggan yang tertaik

dengan produk busana muslim yang ditawarkan. Selain menyediakan pemesanan

via online yang akan memudahkan konsumen dan pelanggan untuk melakukan

jual beli Lovember Muslim Fashion juga membuka outlet pusat yang berada di

daerah Malang. Tentu saja kualitas busana muslim yang dijual oleh Lovember

Muslim Fashion ini tidak perlu diragukan lagi sehingga konsumen tidak akan

dikecewakan meski penjualan dilakukan via online, karena kebanyakan penjualan

Page 15: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

online memberikan dampak negative yang diterima oleh konsumen karena kurang

puasnya konsumen terhadap kualitas barang yang didaptkan.

3.5 Monitoring and Evaluating

Monitoring dilakukan untuk mengetahui kemajuan suatu usaha atau memantau

perubahan apa saja yang terjadi selama usaha berlangsung. Monitoring oleh Kishop

dilakukan secara rutin dalam hal periklanan, pengembangan produk yang dilakukan

dalam hal ini perubahan kemasan. Hal ini dilakukan karena kemasan merupakan sarana

yang penting untuk menarik konsumen. Monitoring lainnya berkaitan tentang kualitas

kemasan dan produk sebelum dipasarkan, selain itu keberhasilan penjualan baik secara

marketing offline (pembelian/ pemesanan langsung) dan marketing online (belanja

online).

Evaluasi oleh Kishop dilakukan untuk mengetahui perbaikan apa yang akan

diterapkan setelah melakukan kegiatan monitoring. Evaluasi yang dilakukan antara lain

peningkatan dan penurunan penjualan baik nasional dan internasional. Pengembangan

kemasan akan terus dilakukan baik dalam segi bahan, model, dan mengikuti perubahan

trend. Evaluasi lainnya yaitu pembuatan link atau sosial media yang dapat diakses oleh

kalangan umum dengan cepat dan mudah dimengerti. Monitoring dan evaluasi dilakukan

setiap dua minggu sekali agar perubahan strategi dapat dilakukan dengan cepat.

Page 16: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

IV KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Pengemasan merupakan suatu teknologi yang digunakan sebagai

pembungkus suatu produk agar produk tersebut lebih awet dan memiliki tampilan

yang lebih menarik bagi konsumen. Kemasan juga dapat digunakan sebagai

pemasaran produk itu sendiri. Dari produk Lovember merupakan merek dagang

untuk produk fashion busana muslim untuk perempuan. Produk yang ditawarkan

diantaranya adalah gamis, rok, atasan, jilbab, ciput, dan accecoris lainnya. Untuk

meningkatkan penjualan dan memberikan kesan berbeda dan unik Lovember

menggunakan kemasan dengan tampilan menarik serta terdapat klip pembuka

pada salah satu bagiannya dengan bahan kemasan poliethilene. Produk yang

memiliki semboyan hijab is beautiful ini berada pada Positioning nicher yang

memanfaatkan teknologi pengemasan sebagai daya tariknya dan targeting

konsumen lokal maupun luar negeri. Produk Lovember menargetkan penjualan

sampai keluar negeri sebagai wujud mendukung perkembangan fashion bagi

Wanita mualim di negara lain selain Indonesia. Sebagai luaran hijab akan menjadi

tren yang mendunia dan produk-produk dari Lovember akan selalu mudah diingat

dimanapun berada.

4.2 Saran

Perusahaan harus selalu menikuti trend terbaru baik dalam desain baju

maupun kemasan dan selalu melakukan pengembangan agar konsumen tidak

bosan dan selalu mengikuti trend.

Page 17: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-pada-busana-muslim.docx · Web viewTUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “Brand Pada Busana Muslim” Disusun oleh; Shita

DAFTAR PUSTAKA

Arafat, W. The Real Power of Marketing Audit. Gramedia. Jakarta.

Cenadi, Christine. 2013. Peranan Desain Kemasan Dalam Dunia Pemasaran.

Vol 2 No 1: 92 – 103. Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Henry, C. 2005. Segmentasi Pasar dan Pasar Sasaran. Universitas Sumatra Utara. Sumatra

Nugroho, Adi. 2005. Sistem Labeling Pada Kemasan Susu. Universitas Sumatra

Utara. Sumatara Utara.

Sasmoyo dan Saeful. 2010. Media Planning and Buying “Media Periklanan” . Universitas Mercu Buana. Yogyakarta.

Waskito. 2012. Plainning, Implementasi dan Evaluasi Brand Management.

Erlangga. Jakarta.