Top Banner
BADAN KETAHANAN PANGAN EDISI 9 2019 BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar Untuk Mendukung Ekspor Kepala BKP Kementan Dorong Kerjasama Menumbuhkan Petani Muda dan Transfer Teknologi pada Pertemuan APEC di Chille Kementan Berpartisipasi Aktif Dalam Kegiatan Jelajah Desa Pangan BKP Kementan Meminta Kepala Dinas Mengawal Kegiatan Korporasi Usahatani WARTA BKP
28

BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

Nov 11, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

B A D A N K E T A H A N A N P A N G A N

EDISI 9 2019

BKP Kementan PerkuatPengawasan Keamanan Pangan Segar

Untuk Mendukung Ekspor

Kepala BKP KementanDorong Kerjasama MenumbuhkanPetani Muda dan Transfer Teknologipada Pertemuan APEC di Chille

Kementan Berpartisipasi AktifDalam KegiatanJelajah Desa Pangan

BKP Kementan MemintaKepala Dinas MengawalKegiatan Korporasi Usahatani

WARTA BKP

Page 2: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus
Page 3: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 2019 3

DAFTAR ISIEDISI 9 2019

8

11

14

20

24

12

16

22

26

18

6

4

10

SAMBUTANKEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN

Kepala BKP Kementan Dorong KerjasamaMenumbuhkan Petani Muda dan TransferTeknologi pada Pertemuan APEC di Chille

BKP Kementan PerkuatPengawasan Keamanan Pangan SegarUntuk Mendukung Ekspor

Dukung Gaya Hidup Sehat, BKP Kementan Promosikan Pangan Organik

BKP Kementan LaunchingKegiatan Korporasi Usahatani

Indonesia Diundang Menjadi Anggota IslamicOrganization for Food Security (IOFS)

BKP Kementan Meminta Kepala Dinas MengawalKegiatan Korporasi Usahatani

BKP Kementan Bagikan7.300 Bibit Cabai

Kepala BKP Kementan bersama Konjen RI Jeddah Bahas Peluang Ekspor Beras ke Arab Saudi

Cadangan Pangan Sangat Pentinguntuk Atasi Rentan Rawan Pangan

Kementan Berpartisipasi AktifDalam Kegiatan Jelajah Desa Pangan

BKP Kementan KampanyekanPengurangan Food Waste

Melihat Kiprah PengembanganKorporasi Usahatani di Kulonprogo

Kepala BKP Kementan Adakan PertemuanBilateral dengan Menteri Pertanian Kazakhstan

BKP Kementan :

Sekretariat Redaksi :Sub Bagian Humas dan Tata Usaha, Bagian Umum, Badan Ketahanan Pangan Gedung E lantai 4 ruang 420 Jl. Harsono RM No. 3 RagunanPasar Minggu Jakarta 12550

Telp. (021) 7805035Fax. (021) 78846536 Email : [email protected] Website : bkp.pertanian.go.id

Agung Hendriadi

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wa-barakatuh

Tantangan ketahanan pangan men-datang tidak hanya terkait pemenuhan ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, tetapi juga penting untuk menja-ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus kerja BKP Kementan adalah melakukan pengawasan keamanan pa-ngan segar asal tumbuhan baik penga-wasan pre-market hingga post-market.

Beberapa topik dan isu pangan yang diangkat dalam Warta BKP kali ini adalah cadangan beras pemerintah yang berperan dalam mengatasi rawan pangan. Selain itu, kiprah BKP Kementan dalam forum interna-sional seperti di APEC di Chile dan IOFS di Jeddah terekam dengan baik dalam edisi ini.

Demikian pula dengan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) yang merupakan salah satu kegiatan prioritas ketahanan pangan dikem-bangkan membangun ekonomi berbasis pertanian dan pedesaan.

Edisi ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perkem-bangan kegiatan BKP Kementan sebagai bagian dari upaya keterbukaan informasi publik.

Page 4: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 20194

Bandar Lampung (13/08) Ke-menterian Pertanian (Ke-mentan) melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) se-

laku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) Pusat bersama OKKP Daerah (OKKPD) terus meningkatkan pengawasan keamanan pangan guna menjamin tersedianya pangan segar yang aman di masyarakat dan ber-daya saing ekspor.

“Pengawasan keamanan pangan

ini tidak bisa bergerak sendiri, ha-rus menggandeng pihak-pihak ter-kait yang memiliki sumber daya un-tuk mendukung pengawasannya,” ujar  Kepala BKP  Agung Hendriadi dalamTemu Teknis OKKPD di Bandar Lampung, Rabu (13/9/2019).

OKKP bertugas untuk melakukan pengawasan keamanan dan mutu pa-ngan segar asal tumbuhan, baik pen-gawasan pre market maupun penga-wasan post market.

Selaku Ketua OKKP Pusat, Agung menyebutkan bahwa OKKP dengan segala sumber daya yang dimili-ki,  perlu bersinergi dengan berbagai pihak yang dapat mendukung tugas dan dalam melakukan pengawasan keamanan pangan. 

“Ada BPTP di setiap provinsi, per-guruan tinggi, maupun instansi labo-ratorium pengujian di beberapa dae-rah yang dapat kita gandeng untuk memperkuat fungsi pengawasan,”

BKP Kementan PerkuatPengawasan Keamanan Pangan SegarUntuk Mendukung Ekspor

Kepala BKP, Agung Hendriadi, dalam Temu Teknis OKKPD di Bandar Lampung

Page 5: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 2019 5

jelas Agung.Menurutnya, OKKP saat ini te-

lah berperan aktif dalam memberi-kan penjaminan keamanan pangan pre-market baik berupa Health Cer-tificate (HC), registrasi rumah kemas untuk mendukung ekspor.

Pengawasan keamanan pangan yang dilakukan oleh OKKP turut men-dukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang telah dicanang-kan melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017.

“Kita juga perlu perketat penga-wasan terhadap residu pestisida pa-da produk pangan segar, termasuk cemaran-cemaran lainnya yang ber-potensi mengganggu kesehatan” urai Agung.

Adanya Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2019 tentang peningkatan kemampuan dalam mencegah, men-

deteksi, dan merespon wabah penya-kit, pandemi global, dan kedaruratan nuklir, biologi, dan kimia harus juga disiapkan dengan baik.

“Kementerian Pertanian, harus siap menidaklanjuti Inpres tersebut sebagai koordinator untuk pengua-tan sistem manajemen keamanan pa-ngan nasional” tambah Agung.

Dalam rangkaian kegiatan Temu Teknis ini juga dilakukan  kunjungan ke perusahaan pengemasan (packing house) buah nanas di Kabupaten Lam-pung Timur. 

Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Tri Agustin Satriani mengungkapkan harapan nya agar kunjungan lapang yang dilakukan menambah informa-si dan wawasan kepada para peserta, sehingga memiliki gambaran terha-dap proses registrasi packing house.

Kita juga perlu perketat pengawasan terhadap residu pestisida pada produk pangan segar, termasuk cemaran-cemaran lainnya yang berpotensi mengganggu kesehatan

Page 6: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

Beberapa wilayah di Indone-sia rentan bencana alam se-perti gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir dan

tsunami. Musim hujan atau kemarau ekstrim (fenomena El Nino dan La Ni-na) juga berpotensi menyebabkan ga-gal panen, yang dapat mempengaruhi gejolak harga dan memicu inflasi.

“Kondisi ini berpotensi mengham-bat akses pangan masyarakat yang dapat menyebabkan kondisi rentan rawan pangan,” ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementeri-an Pertanian (Kementan) Agung Hen-driadi, dalam pertemuan koordinasi Cadangan Beras Pemerintah Daerah (CBPD) Wilayah Timur di Bali, Senin

(19/8/2019). Untuk itu, lanjut Agung, pemerin-

tah wajib hadir mengantisipasi, yai-tu melalui CBPD sebagai Instrumen strategis menjaga stabilisasi harga pangan dan memenuhi stok pangan untuk menjamin akses pangan ma-syarakat pasca bencana, kerawanan pangan dan kondisi darurat lainnya.

BKP Kementan :Cadangan Pangan Sangat Pentinguntuk Atasi Rentan Rawan Pangan

WARTA BKP | EDISI 9 20196

Page 7: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 2019 7

Kepala BKP, Agung Hendriadi, dalam pertemuan koordinasi Cadangan Beras Pemerintah Daerah (CBPD) Wilayah Timur di Bali

Dengan adanya CBPD, jika terjadi bencana, pemerintah daerah dapat langsung menyalurkan bantuan kepa-da korban, tanpa prosedur berkepan-jangan seperti adanya penetapan sta-tus tanggap darurat terlebih dahulu dan lainnya.

“Karena itu, pemerintah provin-si maupun Kabupaten/Kota harus mengalokasikan APBD (Red-Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) un-tuk pengelolaan CBPD,” tegas Agung dihadapan beberapa Sekretaris Daer-ah, Asisten Daerah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dari 14 Provinsi dan Divre Bulog.

“CBPD ditetapkan secara berkala oleh Gubernur/Bupati/Walikota de-ngan memperhitungkan tingkat kebu-tuhan setempat,” tambah Agung.

Regulasi tentang CPPD, antara lain Undang-Undang Nomor 18 ta-hun 2012 tentang Pangan; Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11/2018 tentang Penetapan Jumlah Cadangan Beras Pemerintah Daerah; dan Pera-turan Pemerintah Nomor 17/2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi yang mengatur penetapan jenis dan jumlah pangan pokok tertentu se-bagai CPP Provinsi oleh Gubernur dan CPP Kabupaten/kota oleh Bupati melalui Peraturan Daerah.

Kepala Pusat Distribusi dan Cadan-gan Pangan BKP Risfaheri, menghara-pkan semua daerah memiliki CBPD.

“Melalui pertemuan ini, kami mengharapkan para pimpinan dae-rah segera membentuk dan menge-lola cadangan berasnya, karena ini

sangat penting untuk menjamin ter-penuhinya kebutuhan pangan ma-syarakat dalam kondisi terbatasnya akses pangan, terutama saat terjadi bencana alam,” tegas Risfaheri.

Dalam acara ini diceritakan pen-galaman Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah membantu korban bencana alam melalui CBPD.

Hingga kini baru 26 provinsi dan 208 kabupaten/kota yang mengalo-kasikan CBPD. Untuk itu Risfaheri me-minta, daerah yang belum memiliki CBPD segera mengadakannya, dan yang jumlahnya kurang untuk ditam-bah.

“Dengan demikian, nantinya seluruh daerah memiliki CBPD yang cukup,” pungkas Risfaheri.

Page 8: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 20198

Regenerasi pertanian dan transfer teknologi menjadi faktor penting dalam kerang-ka mewujudkan ketahan-

an pangan berkelanjutan. Hal ini di-sampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi, yang juga Ketua Delegasi Indonesia pada pertemuan 5th Ministerial Meeting on Food Security (FSMM5) di Puerto Varas, Chile, Jum,at (23/8).

Pada kesempatan tersebut, Agung menekankan pentingnya menarik mi-nat generasi muda untuk terjun di

sektor pertanian. “Kita punya Politeknik pengem-

bangan pertanian untuk mencetak petani milenial yang siap bersaing da-lam industri pertanian,” kata Agung.

Pada forum tersebut, Indonesia juga memberikan penekanan kepa-da APEC (Asia Pacific Economic Coop-eration) agar mempertahankan ker-jasama internasional dalam transfer teknologi untuk mengantisipasi peru-bahan iklim, mendukung kemitraan pemerintah dan swasta baik dalam aspek produksi, pengolahan hing-ga keamanan pangan, membangun

generasi muda pertanian, dan men-dukung aksi pemberantasan ilegal fishing.

Topik bahasan yang disampaikan Indonesia sejalan dengan 4 isu uta-ma yang dibahas dalam pertemuan tersebut, yaitu: fostering sustainable food system; embracing innovations, technologies, and digital opportuni-ties; leveraging associativity, enhanc-ing food value chain and trade; dan strengthening rural development as a place of opportunities.

FSMM5 merupakan agenda pun-cak Food Security Week (FSW) 2019

Kepala BKP Kementan Dorong Kerjasama Menumbuhkan Petani Muda dan Transfer Teknologi pada Pertemuan APEC di Chille

Page 9: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 2019 9

Kita punya Politeknik pengembangan pertanian untuk

mencetak petani milenial yang siap bersaing dalam industri pertanian

- Agung Hendriadi -

yang dilaksanakan dari tanggal 15 - 24 Agustus 2019 di Chile. FSMM5 diikuti 20 negara anggota APEC, serta dihadi-ri beberapa organisasi terkait pangan dan pertanian internasional seper-ti OECD (Organization for Econom-ic Coop) dan FAO (Food Agriculture Organization), ABAC (APEC Business Advisory Council), IICA (Inter-Ameri-can Institue for Cooperation on Agri-culture), ASEAN (Association of South Asian Nation): dan PECC (Pacific Eco-nomic Cooperation Council).

Delegasi lain yang hadir dalam forum ini adalah Staf Khusus Ment-eri Pertanian Bidang Kebijakan, per-wakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri.

Pada akhir pertemuan tingkat menteri dibacakan “Puerto Varas Declaration on Food Security” yang secara umum memuat kesepakatan APEC Economies tentang solusi cer-

das dalam mengatasi isu ketahanan pangan meliputi peningkatan pro-duksi, pemanfaatan teknologi, smart farming di era digitalisasi, mitigasi dan antisipasi perubahan iklim, per-dagangan internasional yang adil dan berimbang yang dikemas dalam tema “Toward Integrated, Smart and Sus-tainable Food System”, atau Menuju Sistem Pangan Terpadu, Cerdas, dan Berkelanjutan.

Page 10: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 201910

Sebagai sesama anggota Or-ganisasi Konferensi Islam (OKI), Indonesia dan Kazakh-stan menunjukkan komitmen

yang kuat untuk melakukan kerja sa-ma di bidang pertanian.

Hal ini terlihat dari pertemuan bi-lateral antara Kepala Badan Ketahan-an Pangan (BKP) Kementerian Perta-nian (Kementan), Agung Hendriadi, dengan Menteri Pertanian Kazakh-stan, Saparkhan Omarov, di sela-sela Sidang Umum ke-2 Islamic Organiza-tion for Food Security (IOFS) di Jeddah, Saudi Arabia, kamis (29/8).

Dalam pertemuan tersebut, Agung menekankan pentingnya berb-agi keahlian dan pengalaman, serta transfer pengetahuan dan teknolo-gi, sehingga dapat mengatasi berba-gai permasalahan di bidang pertani-an yang dihadapi oleh kedua negara tersebut.

“Sebagai negara dengan pen-duduk muslim terbesar di dunia, ki-ta perlu mengambil peran strategis melalui kerja sama antara Indonesia dan Kazakhstan dalam pembangunan pangan dan pertanian,” kata Agung.

Agung berharap melalui kerja sa-

Kepala BKP Kementan Adakan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Pertanian Kazakhstan

ma ini nantinya akan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi In-donesia dan Kazakhstan.

Sementara itu, Menteri Pertanian Kazakhstan Saparkhan mengapre-siasi pertemuan bilateral ini dan ber-harap terbangunnya hubungan yang saling menguntungkan antara kedua negara.

Kedua pihak menegaskan akan segera menindaklanjuti kerja sama bi-lateral melalui pembentukan working group dalam waktu yang akan datang.

Page 11: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 2019 11

Kepala Badan Ketahanan Pan-gan (BKP) Kementerian Perta-nian, Agung Hendriadi, men-dorong peluang ekspor beras

ke Arab Saudi. Hal itu dikemukakann-ya dalam pertemuan dengan Konjen RI Jeddah, Jumat (30/8) di Jeddah, Ar-ab Saudi.

Agung menyatakan bahwa Indo-nesia telah surplus beras, sehingga siap untuk melakukan ekspor.

“Jamaah haji kita banyak di Arab Saudi dan mereka semua makan nasi. Kita bisa kirim beras ke mereka sesuai dengan pilihan cita rasa berasnya,” ujar Agung.

Menurut Agung, penggunaan be-ras nasional untuk jamaah haji pada ujungnya juga akan dapat membantu meningkatkan pendapatan petani In-donesia sebagai produsen beras.

Senada dengan Agung, Konjen RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, op-timis ekspor beras ke Arab Saudi bisa terealisasi. Hery menyatakan pasar di Arab Saudi dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu pasar reguler dan pas-ar yang diciptakan, yang tak lain ada-lah jamaah haji. Pasar yang diciptakan menurutnya, akan digunakan sebagai perintis untuk masuk di pasar reguler.

“Jumlah jamaah haji setiap tahun sekitar 230 ribu orang dan umroh ra-ta-rata di atas 1 juta orang per tahun,” ungkap Hery.

Hery menyatakan pemerintah da-lam proses pengembangan kebijakan untuk menggunakan produk nasional dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Pertemuan dengan Konjen RI Jed-dah ini dilakukan oleh Kepala BKP

setelah selesai menghadiri Ministerial Session pada Sidang Umum ke-2 Is-lamic Organization for Food Security (IOFS) tanggal 29 Agustus 2019 di Jed-dah, Arab Saudi.

Kepala BKP Kementan bersamaKonjen RI Jeddah Bahas Peluang

Ekspor Beras ke Arab Saudi

Kepala BKP Agung Hendriadi (kanan) bersama Konjen RI Jeddah,

Mohamad Hery Saripudin

Page 12: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

Kepala Badan Ketahanan Pan-gan (BKP) Agung Hendriadi mewakili Kementerian Per-tanian (Kementan) membe-

rikan bantuan 1.2 ton benih padi, 2 traktor dan cultivator kepada gapok-tan di desa Cijagang, Cianjur Jawa Barat dalam acara Jelajah Desa Pan-

gan, Sabtu (7/9/2019).Dalam sambutannya Agung me-

ngatakan, Indonesia tidak lagi sebagai importir tapi sudah menjadi eksportir pangan, meskipun masih ada bebera-pa komoditas belum dapat dipenuhi dari dalam negeri.

“Peran desa dalam memproduksi

pangan sangat menentukan ketah-anan pangan kita. Kementerian Per-tanian mendorong generasi muda, mencintai pertanian dengan meman-faatkan teknologi modern dalam ke-giatan pertanian dan mengembang-kan pendidikan vokasi,” jelas Agung.

Acara Jelajah Desa Pangan difokus-

Kementan Berpartisipasi AktifDalam Kegiatan Jelajah Desa Pangan

WARTA BKP | EDISI 9 201912

Page 13: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 2019 13

kan di Desa Cijagang Kecamatan Cika-long Kulon Kabupaten Cianjur. Acara ini merupakan kerjasama Kementeri-an Desa, Pembangunan Daerah Ter-tinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan menggandeng Little Jeep Owner Community (LJOC), de-ngan tujuan mengembalikan status desa sebagai sentra produksi pertani-an dan pangan, serta mengembalikan minat generasi muda terhadap perta-nian. Kementerian Pertanian berpar-tisipasi aktif dalam acara ini.

Agung menyambut baik acara ini, karena dapat menjadi trigger dalam

kegiatan pertanian ke depan, apalagi jika desa-desa sasarannya adalah de-sa rentan rawan pangan dan stunting.

Menurut Agung, untuk mengata-si masalah kerentanan pangan dan stunting perlu melibatkan berbagai lintas sektor, karena persoalannya komplek.

“Kedepannya, acara Jelajah Desa Pangan ini perlu menggandeng ke-menterian-kementerian terkait seper-ti Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, dan lainnya,” jelasnya.

Dukungan dari Kementan ini dis-ambut antusias Ketua panitia pelak-sana Jelajah Desa Pangan Tony Seti-awan dari LJOC.

Dalam acara yang mengambil te-ma “Menembus Batas Menggalang Aspirasi”, Tony menyampaikan bah-wa Indonesia adalah negara agraris yang mestinya mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dari hasil produksi sendiri. Oleh karena itu desa-desa diharapkan tetap men-jalankan fungsinya sebagai penghasil pangan, dengan menjaga dan mem-pertahankan lahan pertanian untuk produksi pangan.

“Contohnya Desa Cijagang ini. De-sa ini berpotensi menjadi desa wisa-ta, karena ada objek wisata religius, sehingga harus dijaga kelestariannya dengan mengembangkan desa wisata berbasis pertanian,” ujar Tony.

Masyarakat desa sangat antusias mengikuti acara ini. “Desa kami punya lahan pertanian seluas 116 ha lahan sawah, dimana pertanaman dilaku-kan 3 kali setahun dengan produktivi-tas 6 ton per hektar. Kami akan terus mempertahankan lahan pertanian ini sesuai fungsinya sebagai penghasil pangan,” ujar Kepala Desa Cijagang, Asep Zulkarnaen Kartadireja men-jelaskan.

Konsep wisata berbasis pertanian sudah dimulai oleh Kades Cijagang, dengan membentuk replika kampung

budaya sebagai histori masa lalu yang berbasis pertanian dengan mengem-bangkan budidaya padi organik sel-uas 5 hektar di sekitar kampung bu-daya tersebut.

“Kami akan menjadikan Desa Ci-jagang sebagai Desa Wisata Berbasis Pertanian, akan memproteksi lahan pertanian dan menggerakkan genera-si muda untuk kembali ke pertanian,” ujar Asep.

Untuk itu, lanjut Asep, kami per-lu mendapatkan dukungan pemerin-tah melalui program-program yang meningkatkan produktivitas masyara-kat tani.

Acara ini juga dihadiri perwakilan BNI 46 sebagai mitra kerja petani dalam permodalan. Untuk kabupat-en Cianjur BNI 46 sudah menyalur-kan dana sebesar 63 M untuk KUR termasuk untuk pertanian kopi dan sayuran, disamping juga mendukung program kartu tani serta membina bumdes yang ada.

Kegiatan Jelajah Desa Pangan ini akan terus bergerak ke desa-desa lainnya untuk mengembalikan peran desa sebagai penyangga pangan na-sional.

Peran desa dalam memproduksi pangan sangat menentukan ketahanan pangan kita. Kementerian Pertanian mendorong generasi muda, mencintai pertanian dengan memanfaatkan teknologi modern dalam kegiatan pertanian dan mengembangkan pendidikan vokasi

Page 14: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 201914

Negara-negara di dun-ia sepakat mengurangi food loss and waste untuk mewujudkan sustainable

food system. Fokus utama yang ingin dicapai adalah memastikan ketahan-an pangan dan keamanan pangan, pangan untuk kesehatan dan diet yang baik, dan efisiensi pemanfaatan sumberdaya.

Demikian disampaikan Kepala

Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Ke-menterian Pertanian (Kementan), An-driko Noto Susanto dalam Workshop Ketahanan Pangan yang diselenggara-kan Majelis Ekonomi dan Ketenagak-erjaan (MEK) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PPA) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (21/09).

Andriko megatakan, tantangan food loss and waste (kehilangan saat

proses produksi dan konsumsi) di dunia cukup tinggi. Negara Arab Sau-di misalnya jumlahnya mencapai 427 kg/kap/tahun, sementara di Indo-nesia jumlahnya 300 kg/kap/tahun. Negara-negara maju saat ini sudah berupaya lebih jauh dalam mengu-ranginya.

“Austria misalnya sudah memiliki online platform food sharing, kerjasa-ma dengan food bank dan kement-

BKP Kementan KampanyekanPengurangan Food Waste

Page 15: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 2019 15

erian terkait. Sementara di Belanda memiliki program nasional “united against food waste” untuk menguran-gi waste 50% pada 2030,” jelas Adriko yang mewakili Kepala BKP.

Di Indonesia menurut Andriko, upaya pengurangan food loass and waste harus menjadi agenda bersa-ma. Keluarga, lebih spesifik lagi ibu-ibu memiliki peran signifikan sebagai garda terdepan bagi pengurangan loss and waste karena ibu adalah pelaku utama yang memutuskan je-nis masakan, selera, gizi, dan jumlah makanan yang harus di konsumsi oleh anggota keluarga.

“Jadi kampanye food waste ini mu-lainya harus dari ibu-ibu. Perbaikan kualitas gizi akan menentukan Ketah-anan pangan tingkat keluarga, yang akhirnya akan menentukan ketahan-an pangan dan gizi secara nasional,” imbuhnya

Wakil Rektor 3 UMY Suryo Prato-lo, juga menyampaikan bahwa per-masalahan ketahanan pangan tidak bisa lepas dari ketahanan ekonomi keluarga yang merupakan pondasi bagi terwujudnya ketahanan pangan nasional.

“Kami dari universitas mencatat bahwa masalah ekonomi keluarga harus menjadi prioritas kita semua. Ketahanan pangan keluarga akan ter-cipta jika ekonomi keluarga mening-kat, artinya pendapatan juga harus meningkat. naiknya pendapatan akan meningkatkan akses pangan terha-dap rumah tangga,” tutur Suryo

Ketua PP ‘Aisyiyah, Latifah Iskan-dar menyampaikan bahwa hasil Muk-tamar Muhammadiyah di Makassar tahun 2015 mengamanatkan agar PP ‘Aisiyah juga fokus pada peningkatan kedaulatan pangan.

Menurut Latifah, ditengah berba-gai permasalahan ketahanan pangan nasional yang dihadapi dewasa ini, diperlukan strategi guna terus men-dorong dan menggerakkan segenap

pemangku kepentingan dan masya-rakat untuk melakukan berbagai upa-ya dalam mendukung pembangunan pertanian dan ketahanan pangan na-sional.

“Ibu-ibu ‘Aisyiyah harus berkon-tribusi untuk mengimplementasikan kedaulatan pangan mulai dari keluar-ga karena semua berawal dari sini. Pejuang-pejuang ‘Aisyiyah diharapkan menjadi ujung tombak bagi pening-katan gizi keluarga,” ujar Latifah

Diakhir acara, Andriko mengajak ibu-ibu dan pemangku kepentingan melakukan 3 hal. Pertama tingkat-kan kemandirian produksi pangan; Kedua kendalikan jumlah yang makan

melalui keluarga berencana, dan Ke-tiga mari semua makan bijak, yaitu makan secukupnya. Lebih baik nam-bah dari pada tersisa dan dibuang.

“Habis acara ini ibu-ibu tidak boleh menyisakan makanan di ruangan, ka-lau sisa bawa pulang,” ajak Andriko.

Workshop ini dihadiri pengu-rus MEK dan PPA, perwakilan MEK wilayah, praktisi olahan pangan, BPOM, Wakil Rektor Universitas Mu-hammadiyah Yogyakarta, narasum-ber Universitas Gadjah Mada, (Prof Ali Agus) dan dari Praktisi Pemberdayaan Masyarakat (Ir. Heppy Trenggono, M.Com).

Page 16: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 201916

Tren mengkonsumsi pangan yang aman dan sehat kini ti-dak saja menjadi tuntutan masyarakat, tetapi sudah

menjadi gaya hidup. Salah satu alter-natif pangan sehat yang banyak dicari adalah pangan organik. Selain sehat dan aman dikonsumsi, pangan organ-ik diproduksi melalui budidaya sistem pertanian organik ramah lingkungan.

“Akhir-akhir ini mengkomsumsi pangan organik telah menjadi tren healthy lifestyle di masyarakat. Kare-na produk organik lebih sehat, segar, kandungan gizinya lebih baik dan le-bih aman terhadap lingkungan,” tutur Sekretaris Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kemen-tan), Riwantoro dalam rilisnya yang disampaikan pada pameran “Halo Organik” di Mall Central Park Jakarta Barat, Sabtu (21/9/2019.

BKP Kementan selaku Otoritas Kompeten Pangan Organik (OKPO) akan terus bersinergi dengan berba-gai pihak untuk mendorong pengem-bangan produk organik di Indonesia.

Sebagai regulator di bidang pa-ngan Organik, BKP akan terus menyempurnakan kebijakan dan regulasi yang terkait dengan organik, menguatkan pengawasan serta pro-mosi produk organik agar produk or-ganik semakin luas pasarnya.

“Salah satunya adalah melalui pro-mosi produk organik seperti pameran yang digelar sekarang ini,” tambah Ri-

wantoro.Pameran “Halo Organik” digelar

hari ini dan besok. Acara ini meru-pakan salah satu event promosi pro-duk-produk pangan organik yang diselenggarakan bersama antara Badan Ketahanan Pangan, PT Arla Indofood dan Aliansi Organik Indone-sia (AOI).

“AOI menampilkan pelaku Perta-nian Organik dari produk segar sam-pai olahan di Indonesia untuk dike-nalkan khususnya kepada konsumen” ujar Arief, mewakili AOI.

Menurut Ciptadi Sukono, Manag-ing Director Arla Indofood, pihaknya akan terus mendukung promo pro-duk organik, agar produk organic se-makin diterima dan masyarakat se-makin sehat.

Manfaat produk organik yang le-bih menyehatkan ini juga diungkap-kan Silva, salah satu pengunjung, “Saya selalu mengkonsumsi produk organik, karena mempunyai rasa yang lebih manis dan lebih menyehat-kan tubuh,” tuturnya.

Kelompok Tani binaan Kementeri-an Pertanian yang ikut berperan ada-lah Kelompok Usaha Bersama Mandiri dan Kelompok Usaha Bersama Mitra Mandala (gula aren), Kelompok Tani Margamulya (kopi), Kelompok tani Wangunsari (beras), kelompok tani Pringkasep (beras) dan kelompok tani Wargi Pangupay (sayuran dan buah).

“Kedepan expo produk organik akan terus di dorong dengan melibat-kan stakelder pelaku organik yang le-bih luas, karena pasar organik begitu menjanjikan,” ujar Apriyanto, salah satu perwakilan OKPO

Acara yang melibatkan BKP, AOI, dan ARLA Indofood ini merupakan langkah awal dari menginisiasi ker-jasama organik yang lebih luas lagi untuk dapat mewujudkan Hari Organ-ik di Indonesia.

Pertumbuhan pasar produk or-ganik di Indonesia cukup pesat, salah satunya ditandai dengan jumlah pro-duk organik yang tersertifikasi pada tahun 2018 sebanyak 456 produk, dan data Kementerian Perdagangan menunjukkan ekspor produk organik ke berbagai negara meningkat sebe-sar 15% per tahun.

Dukung Gaya Hidup Sehat,BKP Kementan Promosikan

Pangan Organik

Akhir-akhir ini mengkomsumsi pangan organik telah menjadi tren healthy lifestyle di

masyarakat. Karena produk organik lebih

sehat, segar, kandungan gizinya lebih baik dan lebih aman terhadap

lingkungan

Page 17: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 2019 17

Page 18: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 201918

Dalam upaya mempercepat pengentasan kemiskinan dan penurunan stunting di wilayah rentan rawan pa-

ngan, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) mulai 2019 melaksanakan kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) di Daerah Rentan Rawan Pan-gan.

“Kegiatan ini sangat strategis,

BKP Kementan Meminta Kepala Dinas Mengawal Kegiatan Korporasi Usahatani

Page 19: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 6 2019 19

karena itu kami meminta pemerintah daerah untuk mengawal dan mensuk-seskannya,” ujar Kepala BKP Agung Hendriadi dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Andriko No-to Susanto pada workshop evaluasi PKU di Yogyakarta, Kamis (26/9/2019).

Kegiatan PKU dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan masya-rakat, penguatan kelembagaan, dan

penerapan teknologi dari hulu sam-pai hilir.

Sasaran PKU 2019 adalah daerah yang mempunyai potensi untuk usa-ha pengembangan sumber daya pa-ngan berdasarkan Food Security and Vulnebility Atlas (FSVA)/Peta Ketah-anan dan Kerentanan Pangan 2018, dan atau persentase Rumah Tangga Miskin Petani (RTM-P) dan atau dae-rah stunting berdasarkan data hasil pemantauan Situasi Pangan dan Gizi (PSG) tahun 2017, Kementerian Kese-hatan.

“Kunci keberhasilan PKU adalah kemampuan manajerial usaha kelom-pok, kolaborasi lintas sektor, jaminan kuantitas, kualitas dan kontinuitas produk, partisipasi daerah melalui dukungan regulasi pro usaha rakyat, serta rekayasa kelembagaan dan pe-masaran yang kokoh dan stabil,” tam-bah Andriko.

PKU 2019 dilaksanakan pada 13 lokasi, 13 Kabupaten di 12 Provin-si yaitu : Sumatera Utara (Samosir), Bengkulu (Bengkulu Utara), Jambi (Tanjung Jabung Barat), Lampung (Lampung Selatan), Banten (Pande-glang), Jawa Barat (Garut), Jawa Ten-gah (Wonosobo)

Lainnya ada DI Yogyakarta (Kulon Progo), Bali (Gianyar), Nusa Tengga-ra Barat (Lombok Timur dan Lombok Utara), Nusa Tenggara Timur (Kabu-paten Timor Tengah Utara), dan Su-lawesi Selatan (Enrekang).

BKP Kementan mendesign kegia-tan PKU dengan melibatkan pemerin-tah daerah, dunia usaha dan partisi-pasi masyarakat, sehingga hasilnya dapat berperan penting dalam pe-ningkatan ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat.

Dari evaluasi yang dilakukan, menurut Andriko, para Kepala Di-nas sangat perhatian dalam program PKU. Hal ini dapat dilihat dari dukung-an Pemda Provinsi maupun Kabupat-en dalam pengalokasian APBD serta

dukungan koordinasi perangkat dae-rah. Para Kepala dinas menyampai-kan kalau PKU ini sudah memberikan hasil nyata meningkatkan pendapa-tan petani.

Dijelaskan Andriko, bahwa kegia-tan PKU lebih menekankan kepada hubungan kemitraan hulu-hilir an-tara kelompok tani sebagai penyedia bahan baku, dengan gapoktan yang mengolah dan memasarkan produk olahan.

Selain dihadiri 12 Kepala Dinas Provinsi selaku penanggungjawab ke-giatan PKU, workshop ini juga mengh-adirkan Pokja Dewan Ketahanan Pan-gan yaitu

Dr. Jamhari (Dekan Fakultas Perta-nian Universitas Gadjah Mada) dan Dr. Anisur Rosyad (Dekan Fakultas Perta-nian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto) untuk memberikan tel-aah kritis pelaksanaan PKU.

Kunci keberhasilan PKU adalah kemampuan manajerial usaha kelompok, kolaborasi lintas sektor, jaminan kuantitas, kualitas dan kontinuitas produk, partisipasi daerah melalui dukungan regulasi pro usaha rakyat, serta rekayasa kelembagaan dan pemasaran yang kokoh dan stabil

Page 20: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 201920

Dalam rangka menyukseskan Gerakan Tanam (Gertam) Satu Juta Pohon Cabai di Pekarangan, Badan Ketah-

anan Pangan Kementerian Pertani-an kembali membagikan bibit cabai kepada masyarakat. Sebanyak 7.300 bibit cabai akan didistribusikan ke 10 desa di 7 kecamatan di Kabupaten Bogor. Penyerahan bibit cabai secara

simbolis dilaksanakan di halaman kantor Dinas Ketahanan Pangan Ka-bupaten Bogor pada Rabu (25/9).

Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Risfaheri yang had-ir dalam acara tersebut mengung-kapkan tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan ketahanan pangan dan gizi keluarga melalui optimalisa-si pemanfaatan lahan pekarangan

dan menyikapi situasi fluktuasi harga cabai yang terjadi setiap tahun.  

“Seperti beberapa waktu lalu harga cabai di pasar mencapai Rp. 60.000,00 – Rp. 70.000,00, namun jika kita menanam cabai sendiri maka ge-jolak harga dapat dikurangi, sehingga mengurangi inflasi” tegas Risfaheri.

Risfaheri berpesan agar kepa-la desa yang mendapatkan bantu-

BKP Kementan Bagikan7.300 Bibit Cabai

Page 21: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 2019 21

an diharapkan dapat mengembang-kan dan mempunyai kemauan untuk membudidayakannya.

“Jangan hanya sampai di rumah terus tidak dirawat, harus dirawat agar tetap berbuah sehingga dapat dinikmati hasilnya” pungkasnya.

Menurutnya pembagian bibit cabai kali ini merupakan lanjutan dari pembagian sebelumnya sebanyak 2.700 bibit cabai di TTIC Pasar Ming-gu, TTIC Bogor serta Anggota Dharma Wanita Kementerian Sekretaris Nega-ra.

Dalam kesempatan ini,  Staf Ah-li Bupati Bogor  Bidang Ekonomi dan Pembangunan Lita Ismu yang mener-

ima secara simbolis pembagian bibit cabai tersebut menyambut baik ke-giatan ini untuk dikembangkan lebih lanjut, terutama untuk antisipasi pada saat harga cabai yang mahal, sehing-ga dapat mendukung ketahanan pa-ngan.

“Kami atas nama pemerintah Ka-bupaten Bogor mengucapkan banyak terima kasih dan mudah-mudahan bantuan ini dapat bermanfaat dan berguna terutama dalam konteks penyediaan pangan di tingkat keluar-ga,” jelasnya.

Diapun berpesan kepada jajaran-nya untuk mampu mencermati dan menganalisa permasalahan yang ter-jadi di wilayah kerjanya, baik yang menyangkut ketersediaan pangan maupun pengawasan keamanan pa-ngan.

Sementara itu, perwakilan pener-ima manfaat yaitu Sekretaris Keca-matan Cigudeg Tirta Juwarta secara terpisah menyampaikan rasa antu-siasnya atas program ini.

“Kami ucapkan terima kasih, mu-dah-mudahan nanti produksinya ba-

nyak, bisa tahan lama, sehingga tidak hanya dikonsumsi oleh Rumah Tang-ga sendiri, tapi juga bisa menjadi nilai tambah penghasilan untuk  mening-katkan kesejahteraan keluarga,” pa-par Tirta.

Hal senada juga disampai-kan Kepala Desa Pabuaran, Keca-matan Sukamakmur yang berharap akan manfaat dari bibit cabai yang dibagikan.

“Kami akan segera mendistri-busikan bibit cabai ini kepada peneri-ma yang sudah terdaftar. Tidak hanya sekadar diberikan, kami akan pan-tau juga, semoga nanti bibitnya bisa berkembang dan bermanfaat bagi warga kami” ungkapnya. Diapun ber-harap, bantuan ini ke depan jika terus dikembangkan dapat meminimalisir angka stunting di Desa Pabuaran.

Untuk diketahui, Gerakan Ta-nam (gertam) Satu Juta Pohon Cabai di Pekarangan dilaksanakan melalui Kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di 34 provinsi di Indonesia. 

Page 22: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 201922

Kegiatan Pengembangan Kor-porasi Usahatani (PKU) me-rupakan upaya membangun ekonomi berbasis pertanian

dan perdesaan untuk menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan, serta memenuhi pangan bagi kelompok masyarakat miskin di wilayah rentan rawan pangan.

Demikian disampaikan Sekretaris Badan Ketahanan Pangan (BKP) Ke-menterian Pertanian (Kementan), Ri-wantoro saat melaunching kegiatan PKU di Bukit Menoreh Desa Pagerhar-jo, Kulonprogo, (Jum’at 27/9)

Dijelaskan Riwantoro, tujuan PKU

untuk meningkatkan nilai tambah produk komoditas kelompok, mening-katkan pendapatan, dan membentuk lembaga usaha yang berbadan hu-kum.

Sedangkan hasil yang diharapkan adalah meningkatnya nilai tambah komoditas yang dibudidayakan oleh kelompok, dan meningkatnya mod-al usaha kelompok minimal 10% per tahun.

Menurut Riwantoro, dipilihnya lo-kasi launching di Yogya, karena PKU di Kulon Progo berhasil dalam pengem-bangan usaha dari hulu hingga hilir, sehingga diharapkan akan memacu

kegiatan PKU di provinsi lain.Kegiatan PKU yang digagas BKP

pada 2019 ini berada di 13 lokasi, 13 kabupaten pada 12 provinsi, mulai dari Sumatera Utara, Jambi, Bengku-lu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta; Sulawesi Sela-tan, Bali, NTB dan NTT. semua PJ PKU ada disini dan bisa lihat serta adopsi perkembangan kegiatannya.

Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Yogya-karta, Sugeng Utomo mengatakan, konsep PKU di bukit menoreh Kulon Progo diharapkan menjadi daya tarik dalam pengembangan bisnis PKU. Hal

BKP Kementan LaunchingKegiatan Korporasi Usahatani

Page 23: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 2019 23

ini selaras dengan arahan Gubernur Yogyakarta, dalam visi rencana jangka panjang Yogyakarta 2015-2025.

“Bapak Sri Sultan Hamengkubu-wono X mengharapkan Yogyakarta menjadi pusat budidaya pertanian, pendidikan dan wisata tingkat inter-nasional. Kegiatan PKU merupakan kegiatan budidaya dari hulu hingga hilir yang kedepan diharapkan dapat menjadi triger pengembangan usaha korporasi petani,” ujar Sugeng.

Wakil Bupati Kulonprogo, Suted-jo menyampaikan, kegiatan PKU me-rupakan upaya yang selaras dengan spirit kemandirian pangan Kulonpro-go

“Bela Kulonprogo, Beli Kulonpro-go” jika ingin membela Kulonprogo, belilah produk-produk hasil dari Ku-lonprogo,” ungkap Sutedjo

Sahroji, pengurus Gapoktan Tri Manunggal menyampaikan terimak-asihnya kepada BKP Kementan atas

bantuan dan pendampingan yang selama ini telah diberikan. Namun ia mencatat, saat ini kelompok masih kekurangan kambing pejantan yang bagus agar bisa berkembang.

“Mohon bapak-bapak sekiranya ada solusi, kami butuh info kambing yang bagus,” pinta Sahroji.

Permintaan tersebut langsung mendapat respon dari Riwantoro. “Saya tadi lihat pejantannya kurang. Saya akan koordinasi dengan dinas peternakan terkait, kalau perlu akan saya datangkan pejantan kambing peranakan etawa unggul agar hasil kegiatan PKU disini bisa jauh lebih baik,” ujarnya.

Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP Andriko No-to Susanto yang hadir dilokasi me-nekankan, dalam mengembangkan usaha, pemilihan komoditas yang dib-udidayakan sangat menentukan ke-berhasilan program.

“Jadi, pilih komoditi yang poten-sial, mudah dikembangkan, memiliki pasar yang baik, sehingga membe-rikan hasil seperti diharapkan,” ujar Andriko yang juga penangung jawab PKU.

Dicontohkan Andriko, Yogyakar-ta selama ini dikenal sebagai daerah penghasil kambing terbaik di Indone-sia, jadi kedepan kegiatan PKU ini ha-rus dikembangkan pada peternakan kambing.

“Begitu Juga ya dengan PKU dae-rah lainnya,” tegas Andriko dihada-pan para penanggung jawab PKU dari daerah.

Diakhir acara, Riwantoro menga-takan, “Iso nandur ngopo tuku, iso ngingu ngopo tuku (kalau bisa tanam sendiri mengapa harus beli, kalau bi-sa budidaya mengapa juga harus be-li). ini adalah konsep kemandirian dan saya yakin kegiatan PKU akan sukses kedepan,” pungkasnya.

Page 24: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 201924

Untuk mempercepat pen-gentasan kemiskinan dan penanganan daerah rentan rawan, Badan Ketahanan

Pangan (BKP) Kementerian Pertani-an (Kementan) melakukan kegiatan Pengembangan Korporasi Usahani (PKU) di 13 lokasi pada 12 provinsi.

Salah satu lokasi PKU adalah di Desa Pagerharjo, Kecamatan Sami-galuh, Kabupaten Kulonprogo, DI Yo-gyakarta. PKU di Desa tersebut pada

tahun 2019 diikuti oleh 5 kelompok tani dengan anggota masing-masing 20 orang/kelompok yang tergabung dalam gabungan kelompoktani Tri Manunggal.

Usaha pokoknya adalah budidaya kambing PE dan Caisim. Hasil dari budidaya berupa susu kambing dan caisim setelah diolah, dipasarkan ke obyek wisata sekitar Desa Pagerharjo dan Mirota Kampus Yogyakarta.

“Kami mengembangkan peter-

nakan kambing, karena potensi dan pasarnya bagus,” ujar Sahroji dari Ga-poktan Tri Manunggal.

Menurut Ketua Gapoktan, Rubi-yo biasanya mereka menjual Caisim seharga Rp. 2.000/kg dalam bentuk segar setelah dilakukan grading har-ganya jualnya naik menjadi Rp.4.000/kg. Begitu juga dengan susu kamb-ing, kalau dijual dalam bentuk segar harganya Rp. 15.000/lt, setelah diolah melalui pasteurisasi harganya naik

Melihat Kiprah PengembanganKorporasi Usahatani di Kulonprogo

Page 25: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 2019 25

menjadi Rp. 10.000/kemasan botol 250 ml.

“Dengan masuknya PKU, nilai jual kami menjadi naik dan lebih dihar-gai. Ini, tentu dapat meningkatkan pendapatan kami,” jelas Sahroji saat menerima Sekretaris Badan Ketah-anan Pangan (BKP) Kementerian Per-tanian (Kementan) Riwantoro, Jum’at (27/9/2019)

Riwantoro yang hadir di lokasi me-wakili Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi, memberikan apresiasi ke-pada gapoktan dan juga pemerintah daerah yang menyukseskan kegiatan PKU.

“Apa yang dicapai ini harus diting-katkan lagi, karena peluang pengem-bangannya masih sangat luas,” ujar Riwantoro.

Hal senada dikatakan, Kepala Pu-sat Ketersediaan dan Kerawanan Pan-gan, Andriko Noto Susanto.

“Dengan bergabungnya 3 pusat pemasaran dengan segmentasi pas-

ar yang beragam, diharapkan dapat menambah gairah pengembangan produk yang dihasilkan oleh kelom-pok PKU di Kulon Progo. Ini sangat bagus dan bisa menjadi pendorong PKU-PKU lainnya,” ujarnya.

Terobosan yang patut dibang-gakan PKU ini adalah, dilakukannya kerjasama pemasaran hasil dengan tiga mitra pemasaran strategis di Yo-gyakarta, yaitu Badan Otoritas Boro-budur (BOB), Mirota Kampus, dan De-sa Wisata Nglinggo.

Menurut Wakil Bupati Kulonpro-go, Sutedjo, adanya kerja sama ini merupakan bagian dari langkah be-sar meningkatkan taraf hidup masya-rakat melalui pengembangan usaha berbasis korporasi.

BOB merupakan badan yang mempunyai otoritas mengelola des-tinasi wisata Borobudur dan sekitarn-ya dengan jangkuan pemasaran sa-ngat luas utamanya bagi wisatawan domestik maupun manca negara,

sedangkan mirota kampus yang memiliki segmentasi konsumen pa-da mahasiswa, pelajar dan ibu rumah tangga diprediksi akan meningkatkan pasaran produk.

Bukan hanya itu saja, PKU Tri Ma-nunggal juga berkolaborasi dengan Desa Wisata Nglinggo yaitu tempat wisata yang banyak dikunjungi wisa-tawan.

Dihubungi secara terpisah, Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi me-ngatakan, PKU merupakan kegiatan dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat, pengua-tan kelembagaan, dan penerapan te-knologi dari hulu sampai hilir.

“Melalui kegiatan PKU, petani ti-dak hanya memproduksi bahan ba-ku, tetapi juga mampu mengolahn-ya. Berbagai produk yang dihasilkan kelompok tani akan memberi nilai tambah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani itu sendiri,” ujar Agung.

Page 26: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus

WARTA BKP | EDISI 9 201926

Indonesia sebagai negara berpen-duduk muslim terbesar di dunia sekaligus anggota Organisasi Kon-ferensi Islam (OKI), memiliki peran

penting dan strategis. Hal ini nampak dari diundangnya Indonesia dalam Sidang Umum ke-2 Islamic Organisa-tion for Food Security (IOFS) di Jeddah, Saudi Arabia.

IOFS merupakan lembaga inde-penden di bawah OKI yang berger-ak di bidang ketahanan pangan. Sidang Umum ke-2 IOFS diawali de-ngan Senior Officials Session pada 27-28 Agustus 2019, dan dilanjutkan dengan Ministerial Session pada 29 Agustus 2019.

Status Indonesia saat ini masih be-lum menjadi anggota IOFS. Jika men-jadi anggota, maka Indonesia akan mendapat keuntungan antara lain

dapat meningkatkan akses ke pasar non-tradisional.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kemen-tan), Agung Hendriadi, selaku Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan tersebut, menyampaikan pentingnya pembentukan cadangan pangan be-ras di negara-negara Muslim.

“Cadangan pangan diperlukan un-tuk penanganan kerawanan pangan, bencana serta kondisi darurat. Meng-ingat pangan pokok sebagian nega-ra-negara Muslim adalah beras serta Indonesia memiliki surplus beras, ma-ka Indonesia siap untuk berkontribu-si dalam pembentukan cadangan pa-ngan beras di negara-negara Muslim,” ujar Agung.

Agung juga menyampaikan pen-galaman Indonesia dalam mengelo-

la cadangan pangan. Indonesia telah membangun cadangan pangan mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabu-paten sampai masyarakat.

“Indonesia juga terlibat aktif se-bagai negara donor dalam ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve atau disingkat APTERR. APTERR dibentuk untuk membantu negara ASEAN plus three dalam situasi darurat karena bencana alam atau untuk tujuan ke-manusiaan lainnya,” tambah Agung.

Selain cadangan pangan, General Assembly ke-2 IOFS juga membahas tentang rencana kerja IOFS 3 tahun ke depan, database situasi ketahanan pangan di negara-negara anggota OIC serta upaya pengurangan pangan ter-cecer (food loss).

Indonesia Diundang Menjadi Anggota Islamic Organization for Food Security (IOFS)

Page 27: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus
Page 28: BKP Kementan Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar ...bkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5dd/c9a/244/5ddc9a... · ga kualitas dan keamanan pangan. Salah satu fokus