BIONOMIKA TERNAK • Mengkaji faktor-faktor ekologi, termasuk lingkungan wilayah pantai yang mempengaruhi fisiologi, tingkah laku, fungsi sosial, fungsi ekonomi dan produksi ternak • Bionomika Ternak; Bio-Ekonomika Ternak: proses yang menyangkut proses biologis dengan faktor ekonomi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BIONOMIKA TERNAK
• Mengkaji faktor-faktor ekologi, termasuk lingkungan wilayah pantai yang mempengaruhi fisiologi, tingkah laku, fungsi sosial, fungsi ekonomi dan produksi ternak
• Bionomika Ternak; Bio-Ekonomika Ternak: proses yang menyangkut proses biologis dengan faktor ekonomi
• Lingkungan dan Fisiologi Tingkah LakuFisiologi tingkah lakuFaktor lingkungan yang mempengaruhi tingkah laku
• Lingkungan dan Fungsi ProduksiFungsi produksi ternakFaktor lingkungan yang mempengaruhi fungsi produksi
• Lingkungan dan Fungsi SosialFisiologi dan fungsi sosial usaha peternakanFaktor lingkungan yang mempengaruhi fungsi sosial
Tujuan :Membahas usaha manusia dalam memanipulasi proses biologis ternak dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya
EKOLOGI DAN EKOSISTEM
EKOLOGI:Ilmu yang mempelajari hubungan antara organisme hidup
dengan lingkungannyaIlmu yang mempelajari struktur dan fungsi dari alam
EKOSISTEM :• Merupakan sistem ekologi yang terdiri atas komunitas
organisme dengan lingkungannya atau suatu komunitas yang terdiri atas komponen biotik dan non-biotik yang saling berinteraksi
• Komponen biotik terdiri dari:• primary producer• consumer (primary and secondary consumer)• decomposer
Ekosistem pertanian ialah suatu sistem ekologi yang didalamnya terdapat komponen biotik dan non-biotik yang dikendalikan oleh manusia dengan maksud untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan manusia.
Tanaman, hewan, manusia dan dekomposer dalam ekosistem pertanian tersebut hidup bersama-sama
Empat sub-ekosistem dalam ekosistem pertanian:
1. Sub-ekosistem laut
2. Sub-ekosistem darat
3. Sub-ekosistem air tawar
4. Sub-ekosistem pantai
• Homeotherms; homoiotherms; endotherms; warm blooded; hewan berdarah panas:
• Hewan yang mengatur temperatur tubuhnya sangat erat berhubungan dengan nilai temperatur yang tertentu yaitu dengan mengontrol produksi panas dan kehilangan panas tubuhnya (mammalia; unggas)
• Poikilotherms; ectotherms; cold blooded; hewan berdarah dingin:
• Hewan yang temperatur tubuhnya berfluktuasi lebih tinggi atau lebih rendah dengan ambien temperaturnya (invertebrata; vertebrata tingkat rendah)
Lingkungan dan Fisiologi Tingkah Laku
Suhu rektal hewan berdarah panas 36-43°C (dari gajah sampai dengan burung kecil), dimana makin kecil hewan suhu rektal hewan tersebut cenderung semakin tinggi
Empat Kelas Hewan Berdarah Panas: Suhu rektal 36-38°C (kera, keledai, tikus, gajah) Suhu rektal 38-40°C (ruminansia, anjing, kucing, kelinci, babi) Suhu rektal 40-41°C (kalkun, unggas air) Suhu rektal 42-43°C (ayam, merpati, puyuh, merak)
Hewan dengan suhu rektal makin tinggi cenderung kisaran suhu termonetralnya semakin besar atau semakin luas. Suhu termonetral adalah kisaran suhu lingkungan yang menyebabkan produksi panas atau metabolisme energi hewan bebas dari pengaruh suhu lingkungan
Batas terrendah dari kisaran suhu termonetral disebut suhu kritis. Suhu kritis adalah suhu lingkungan yang menyebabkan hewan tidak perlu meningkatkan produksi panasnya untuk mencegah agar suhu tubuhnya tidak turun, dan tidak perlu mengurangi produksi panasnya untuk mencegah agar suhu tubuhnya tidak naik
Pada ayam dengan suhu rektal yang tinggi maka kisaran suhu termonetralnya 16-26°C (rentang kisarannya 10°C), sedangkan pada sapi perah Frisien Holstein dengan suhu yang rektal rendah maka kisaran suhu termonetral 18-22°C (rentang kisarannya 4°C) yang berarti lebih sempi dari ayam
Usaha peternakan termasuk dalam sub-ekosistem darat yang basis ekologi utamanya adalah sawah dan lahan kering
Berkaitan dengan kedudukan ternak dalam sistem pertanian maka pendekatan terpadu (integrated) dalam sistem usaha tani (farming system) sangatlah cocok untuk diterapkan
Sistem integrasi Padi-Ternak (Crop Livestock System; CLS) melalui pendekatan zero-waste, dengan komponen teknologi utama, yaitu:
• teknologi budidaya ternak
• teknologi budi daya padi
• Teknologi pengolahan jerami dan kompos
• Teknologi pembuatan biogas
TERNAK RUMINANSIA DALAM SISTEM INTEGRASI TERNAK –
PERTANIAN (CLS=CROP LIVESTOCK SYSTEM)
• Ekosistem merupakan sistem ekologi yang terdiri atas komunitas organisme dengan lingkungannya atau suatu komunitas yang terdiri atas komponen biotik dan non-biotik yang saling berinteraksi.
• Ekosistem pertanian ialah suatu sistem ekologi yang di dalamnya terdapat komponen biotik dan non-biotik yang dikendalikan oleh manusia dengan maksud untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan manusia.
• Tanaman, hewan, manusia, dan dekomposer dalam ekosistem pertanian tersebut hidup bersama-sama.
PENINGKATAN : Pendapatan Penduduk Pendidikan Sadar Gizi
Keterangan:P1: Perlakuan Penggunaan EM4P2: Perlakuan Penggunaan StardecP3: Perlakuan Penggunaan Biofad
Penanganan Limbah Sisa Pakan dan
Ekskreta
Pupuk Kompos Hasil dengan Pengolahan
dengan Sumber Probiotik
Launching Pupuk Kompos (Komersial)
• LINGKUNGAN MAKRO • LINGKUNGAN MIKRO
–BREEDING–FEEDING–MANAGEMENT
• ANCAMAN LINGKUNGAN USAHAUsaha peternakan merupakan suatu lapangan hidup, tempat seseorang dapat menanam modal untuk keperluan hidup keluarganya atau sekelompok masyarakat.
FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN USAHA PETERNAKAN :
FAKTOR LINGKUNGAN MAKRO1. Klimatik (curah hujan; suhu; kelembaban; radiasi
sinar mthr.; kecep. angin)2. Edafik (air; topografi tanah; kead. tubuh tnh.)3. Biotik (flora dan fauna)4. Teknologi (sederhana; madya; tinggi)5. Ekonomi-Finansial (pasar; komunikasi; institusi
keuangan dan perkreditan)6. Sosial Budaya (tenaga kerja; kebiasaan hidup)7. Kebijakan Umum Pemth (mendorong/tidak?)
Faktor Klimatik
• Meliputi: Curah hujan, suhu udara, kelembaban udara, radiasi sinar matahari, kecepatan angin
• Curah hujan penyediaan air minum, pengadaan pakan sepanjang tahun, peta curah hujan (program perkawinan terkontrol, penyerentakan berahi, IB, kebuntingan, kelahiran, ketersediaan pakan). Daerah basah, sedang, dan kering
• Suhu kisaran suhu lingkungan, toleransi hewan terhadap suhu lingkungannya, pengaruh buruk/baik terhadap produksi maupun produktivitas ternak, ternak lokal atau asli pada umumnya dapat bertahan terhadap suhu tropis yang panas
Lanjutan …… Faktor Klimatik
• Kelembaban udara mempengaruhi kesehatan ternak (khususnya kelembaban tinggi meningkatkan kejadian penyakit saluran pernafasan), meningkatkan biaya perawatan
• Radiasi sinar matahari mempengaruhi produksi telur, gelap dapat meningkatkan biaya penerangan, proses fotosintesis
• Kecepatan angin gerak udara normal baik untuk kesegaran lingkungan, badai perlu dicermati, kincir angin, pengadaan air dari air tanah
Faktor Edafik
Air air minum (esensial), derajat kebersihan air (toksik, terpolusi limbah industri?), sumber air (air tanah, air permukaan), penetapan kebutuhan air minum bagi ternak sering dilupakan oleh karena itu selalu disarankan pemberian air minum dilakukan secara ad libitum, + 5 liter air minum per kg konsumsi bahan kering
Topografi Tanah ketinggian erat kaitannya dengan suhu dan kelembaban udara, vegetasi tanaman, perlu diperhatikan pula permukaan tanah
Keadaan tubuh Tanah tekstur, kesuburan, availability mineral
Faktor Biotik
Keadaan flora dan fauna setempat Berbagai jenis tanaman, pepohonan sarana produksi (pagar,
Soft ware: teknologi yang meliputi misalnya pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja, organisasi, perencanaan usaha
Khususnya mengenai pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja perlu diketahui berhub dgn biaya (biaya produksi) perbaikan mutu tenaga kerja (pelatihan, pendidikan teknis)
Faktor Ekonomi-Finansial
Pasar dan Pemasaran: segmen pasar (lokal, nasional, internasional), komoditi yang dihasilkan, kompetitor sejenis, daya serap pasar, prospek, jalur tata niaga, informasi pasar
Komunikasi: transportasi hasil, keadaan perhubungan dan sarana transport (darat, laut, udara), sarana telekomunikasi
Institusi keuangan dan perkreditan: lembaga perbankan, persyaratan kredit, suku bunga dll
Faktor Sosial-Budaya
Pemenuhan tenaga kerja (kebiasaan hidup, status kesehatan/kesegaran jasmani) produktivitas tenaga kerja