Top Banner
Biomekanika Gigi Tiruan Lepasan Gigi tiruan lepasan merupakan jenis gigi tiruan yang dapat dipasang dan dilepask pasien maupun dokter gigi tanpa teknik pelepasan seperti halnya gigi tiruan cek kontrol terhadap pergerakan gigi tiruan saat berada di bawah tekanan fungsional penting, untuk mendapat stabilisasi. Pergerakan protesa akibattekanan fungsional menghasilkan tekanan pada gigi dan jaringan lunak yang berkontak dengan protesa; penting agar tekanan yang dihasilkan tidak melebihi batas toleransi jaringan Gaya yang tejadi pada pemakaian gigi tiruan lepasan antara lain !. Gaya "ertikal #oklusal$, yaitu gaya yang timbul saat bolus makanan berada di oklusal gigi tiruan, baik sebelum dan pada waktu beroklusi. Gaya ini disalurk penyangga dan mukosa dibawahnya serta dapat berpengaruh pada retensi gigi tir %. Gaya hori&ontal, berdasarkan arah terbagi menjadi ' Gaya anteroposterior, gaya hori&ontal yang terjadi saat gigi anterior pada edge ke protrusif ke oklusi sentris, dan sebaliknya ' Gaya lateral, gaya hori&ontal yang terjadi saat rahang bawah bergerak kontak oklusi eksentris ke posisi sentris, dan sebaliknya. Gaya ini diterus penjangkaran serta jaringan pendukung oleh lengan cengkeram pada GT(L
6

Biomekanika Gtl

Nov 02, 2015

Download

Documents

Marina Rosyana

-
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Biomekanika Gigi Tiruan Lepasan

Gigi tiruan lepasan merupakan jenis gigi tiruan yang dapat dipasang dan dilepaskan oleh pasien maupun dokter gigi tanpa teknik pelepasan seperti halnya gigi tiruan cekat, sehingga kontrol terhadap pergerakan gigi tiruan saat berada di bawah tekanan fungsional menjadi penting, untuk mendapat stabilisasi. Pergerakan protesa akibat tekanan fungsional menghasilkan tekanan pada gigi dan jaringan lunak yang berkontak dengan protesa; sangatlah penting agar tekanan yang dihasilkan tidak melebihi batas toleransi jaringan

Gaya yang tejadi pada pemakaian gigi tiruan lepasan antara lain : 1. Gaya vertikal (oklusal), yaitu gaya yang timbul saat bolus makanan berada di permukaan oklusal gigi tiruan, baik sebelum dan pada waktu beroklusi. Gaya ini disalurkan ke gigi penyangga dan mukosa dibawahnya serta dapat berpengaruh pada retensi gigi tiruan

2. Gaya horizontal, berdasarkan arah terbagi menjadi : Gaya anteroposterior, gaya horizontal yang terjadi saat gigi anterior pada posisi edge to edge ke protrusif ke oklusi sentris, dan sebaliknya

Gaya lateral, gaya horizontal yang terjadi saat rahang bawah bergerak dari posisi kontak oklusi eksentris ke posisi sentris, dan sebaliknya. Gaya ini diteruskan ke gigi penjangkaran serta jaringan pendukung oleh lengan cengkeram pada GTSL

3. Gaya pemindah, yaitu gaya yang dapat menyebabkan gigi tiruan bergerak ke oklusal dalam keadaan mulut terbuka karena adanya sisa makanan yang melekat pada elemen gigi tiruan saat mengunyah.Selain itu, termasuk pula pada gaya pemindah antara lain pergerakan otot pengunyahan, kekuatan tidak terkontrol nonfungsional (batuk, bersin), dan gaya berat gigi tiruan

4. Gerak rotasi atau gaya torsional, terutama terjadi pada gigi tiruan lepasan berujung bebas. 3 kemungkinan terjadinya pergerakan rotasi yaitu pada : Garis fulkrum atau garis rotasi, yaitu pusat rotasi gigi tiruan dalam arah vertikal yang ditarik melalui 2 gigi penjangkaranGerak rotasi pada garis fulkrum terjadi di sekeliling sumbu putar yang terbentuk oleh 2 sandaran utama

Sumbu longitudinal, di mana pergerakan rotasi pada sumbu longitudinal melalui pusat sandaran dan pucak alveolar ridge

Garis imajiner tegak lurus pusat rahang, di mana pergerakan pada sumbu ini terjadi karena gaya kunyah horizontal dan diagonal pada gigi tiruan.Pergerakan dapat dicegah dengan adanya lengan cengkeram bilateral dan kontak basis gigi tiruan, badan cengkeram dengan permukaan vertikal gigi asli.

Menurut McCracken, gigi pada umumnya lebih mentoleransi gaya vertikal dibandingkan gaya non vertikal, di mana serat periodontal lebih banyak teraktivasi untuk menahan bebas vertikal, daripada gaya dari arah lainnya. Gigi penyangga dapat mentolerir gaya nonvertikal secara baik jika gaya terletak sedekat mungkin dengan sumbu rotasi horizontalnya. Gambar 1 : lebih banyak serat periodontal yang teraktivasi untuk menahan gaya vertikal daripada gaya nonvertikal. Gambar 2 : Gaya nonvertikal yang diaplikasikan dengan dengan sumbu rotasi lebih dapat ditolerir, sehingga pemasangan cengkeram cenderung ke 1/3 tengah daripada 1/3 oklusal (gambar B) (Sumber: McCrackens Removable Partial Dentures)

Pada pemilihan desain gigi tiruan, perlu diperhatikan 3 hal : Posisi cengkeramBila desain posisi cengkeram tidak seimbang, gigi tiruan sulit untuk stabil saat berfungsi Garis fulkrum atau garis rotasiBila garis rotasi atau garis fulrkum tidak tepat letaknya, akan mengurangi kestabilan gigi tiruan Susunan elemen gigi tiruanBila penyusunan gigi tidak tepat di atas puncak ridge, gigi tiruan menjadi tidak stabil saat berfungsi. Selain itu bila elemen gigi tiruan disusun di luar neutral zone, saat befungsi dapat terdorong oleh otot pipi, bibir, lidah, dan dasar mulut. Luasan gigi tiruan juga mempengaruhi tekanan yang diterima mukosa dan tulang alveolar, di mana jika melebihi batas toleransi dapat berakibat pada resorbsi tulang alveolar.

Sangatlah penting untuk mendapatkan retensi, resistensi, dan stabilisasi gigi tiruan dengan mengecek oklusi dan artikulasi. Penetuan desain gigi tiruan lepasan juga dipengaruhi prinsip biomekanika gigi tiruan lepasan. Pada gigi tiruan sebagian lepasan, terbagi menjadi 3 jenis menurut jaringan pendukungnya :1. GTSL Paradental (tooth borne denture)Beban kunyah sebagian besar atau seluruhnya diteruskan ke gigi penjangkaran, jaringan periodontium, dan gigi tetangga (melalui titik kontak).Basis tidak perlu luas; gigi penjangkaran sedapat mungkin dekat dengan gigi yang hilang2. GTSL Gingival (tissue borne denture)Beban kunyah sebagian besar atau seluruhnya diterima mukosa dan tulang alveolar.Basis seluas mungkin, dan gigi penjangkaran sedapat mungkin dekat dengan gigi yang hilang. Jika basis kurang laus tekanan yang diterima mukosa menjadi semakin besar dan mengakibatkan resorbsi.Lebih kuat untuk beban kunyah besar.3. GTSL kombinasi paradental dan gingival (tooth and tissue borne dentureBeban kunyah diterima gigi asli dan mukosa ; pada satu sisi tidak boleh ada cengkeram paradental dan gingival bersamaan. Basis pada sisi paradental tidak luas, pada sisi gingival luas.

Pergerakan protesa ketika gaya teraplikasi secara langsung pada basis gigi tiruan berupa rotasi ekstensi distal dilihat dari tiga potongan yaitu sagital, frontal, dan horizontal.

A: Sagital : rotasi di sekitar garis fulkrum yang melintasi gigi penyangga posterior, ketika basis bergerak vertikal mendekati atau menjauhi residual ridge. B: Frontal : rotasi di sekitar sumbu longitudinal dibentuk oleh puncak residual ridge. C: Horizontal : rotasi di sekitar sumbu vertikal dekat pusat rahang

Prinsip tuas dan bidang miringBiomekanika pada gigi tiruan lepasan dapat menyerupai bidang miring dan tuas dalam mentransmisikan tekanan ke jaringan di rongga mulut.Pada prinsip bidang miring, tekanan yang diaplikasikan akan ditransmisikan ke arah berlawanan. Sedangkan pada prinsip tuas, yang terdiri dari 3 jenis pesawat sederhana, memiliki 3 komponen utama yaitu titik tumpu atau titik rotasi (Fulkrum), gaya (Effort), dan beban (Resistance).

Pada tuas kelas pertama : titik tumpu berada di antara kuasa dan beban (E F R); pada tuas kelas kedua : beban berada di antara kuasa dan titik tumpu (E R F); pada tuas kelas ketiga : kuasa berada di antara beban dan titik tumpu (R E F).

Fulkrum pada kedokteran gigi dapat berupa permukaan gigi atau oklusal rest, beban (diartikan sebagai penjangkaran) berupa direct retainer atau guide plane surface, dan kuasa berupa gaya dari oklusi atau gravitasi.

Keuntungan mekanis atau mechanical advantage didapat dari lengan kuasa dan lengan beban. Semakin dekat titik tumpu dengan penjangkaran maka gaya yang diaplikasikan pada gigi tiruan akan semakin kecil, sehingga stabilisasi dan resistensi gigi tiruan semakin baik.

Sumber:Carr AB, McGivney GP, Brown DT. McCrackens Removable Partial Prosthodontics 11th ed. Elsevier, India, 2005: 25-33

Irwan SH, Fardaniah S. Diktat Kuliah Prostodonsia III (Ilmu Gigi Tiruan Lepas): Bagian I. 2003