Page 1
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 1/31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh terdiri dari berbagai macam organ seperti hati, ginjal, paru dan
lainnya. Setiap organ tubuh tersusun atas jaringan yang merupakan kumpulan
sel yang mempunyai fungsi dan struktur yang sama. Sel sebagai unit fungsional
terkecil dari tubuh dapat menjalankan fungsi hidup secara lengkap dan
sempurna seperti pembelahan, pernafasan, pertumbuhan dan lainnya. Sel terdiri
dari dua komponen utama, yaitu sitoplasma dan inti sel (nucleus). Sitoplasma
mengandung sejumlah organel sel yang berfungsi mengatur berbagai fungsi
metabolisme penting sel. Inti sel mengandung struktur biologis yang sangat
kompleks yang disebut kromosom yang mempunyai peranan penting sebagai
tempat penyimpanan semua informasi genetika yang berhubungan dengan
keturunan atau karakteristik dasar manusia. Kromosom manusia yang
berjumlah 2 pasang mengandung ribuan gen yang merupakan suatu rantai
pendek dari !"# (!eoo$yribonucleic acid) yang memba%a suatu kode
informasi tertentu dan spesifik.
Karena tubuh manusia terdiri dari banyak organ, dan setiap organnya
terdiri dari sel&sel khusus, maka radiasi ionisasi berpotensi dapat mempengaruhi
operasi normal dari sel&sel ini. !alam pembahasan makalah ini, kita akan
membahas potensi efek biologis dan resiko karena radiasi pengion tersebut
sebagai dasar pengetahuan mengenai efek radiasi terhadap fungsi biologis pada
tubuh manusia.
Seperti telah diketahui bah%a sumber radiasi mempunyai sifat tidak
dapat dirasakan oleh panca indra manusia dan dapat merugikan bagi kesehatan
dan lingkungan apabila dalam pemanfaatanya tidak sesuai dengan peraturan
yang berlaku. 'ntuk mengatasi sifat&sifat radiasi tersebut hingga bermanfaat
bagi kehidupan manusia diperlukan suatu pengetahuan khusus untuk
menanganinya.
Page 2
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 2/31
Sebagaimana sifat yang tidak dapat dirasakan sama sekali oleh panca
indra manusia, maka untuk menentukan ada tidaknya radiasi diperlukan
kegiatan pengukuran dosis radiasi dengan teknik pegukurannya yang didasarkan
pada pengukuran ionisasi yang disebabkan oleh radiasi dalam gas, terutama
udara. !alam proteksi radiasi, metode pengukuran dosis radasi ini dikenal
degan sebutan dosimetri radiasi.
1.2 Rumusan Masalah
a. agaimanakah efek yang terjadi akibat penggunaan sinar radiasi secara
umum b. agaimana reaksi sinar&* terhadap tubuh sebagai efek yang pertama kali
terjadi
c. agaimana efek radiasi yang terjadi pada organ dan jaringand. agaimana efek radiasi yang terjadi pada sel
e. agaimana efek radiasi yang terjadi pada !"# sel
f. #pa itu jaringan radiosensiti+e dan tidak radiosensiti+eg. #pa perbedaan dari kesensitifitasan jaringan terhadap radiasi
h. agaimana klasifikasi efek secara biologis
i. #pakah dosimetri itu
j. #da berapa jenis dosimetri yang digunakank. #da berapa macam perhitungan dosis radiasi
l. agaimana cara menghitung dosis yang diterima operator, pasien, sertamasyarakat, dan lingkungan dari pesa%at sinar&$
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah mengenai biologi radiasi ini adalah untuk dapat
memahami bagaimana efek biologis yang terjadi akibat paparan dari sinar
radiasi dan memahami apa itu dosimetri radiasi.
BAB II
PEMBAHAAN
2.1 E!ek "ang Terja#$ Ak$%at Penggunaan $nar Ra#$as$ e&ara Umum
Page 3
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 3/31
iologi radiasi adalah studi yang mempelajari efek dari ionisasi radiasi
pada makhluk hidup. 'ntuk mempelajari ilmu ini dibutuhkan pengetahuan
berbagai tingkat organisme dalam sistem biologis. Interaksi a%al antara ionisasi
radiasi dan materi pada tingkat elektron berlangsung saat - & detik setelah
terpapar. erubahan ini menghasilkan modifikasi pada molekul biologi dalam
beberapa detik sampai dengan beberapa jam. Selanjutnya perubahan molekular
dapat memungkinkan terjadinya perubahan dalam sel dan organisme yang
bertahan selama berjam&jam, decade, atau mungkin sampai generasi
selanjutnya. #pabila dalam satu indi+idu telah cukup terjadi kematian pada sel
dapat menyebabkan luka atau kematian pada indi+idu tersebut. #pabila terjadi
modifikasi pada sel, maka dapat menyebabkan kanker, atau kelainan padaketurunan.
/fek biologis dari radiasi ionisasi dapat dibagi menjadi dua kategori
yaitu efek deterministik dan efek stokastik . /fek deterministik adalah efek
dimana tingkat keparahan respon setara atau proporsional dengan dosis. /fek
ini yang biasanya berupa cell killing terjadi saat dosis cukup besar. /fek
deterministik mempunyai batas dosis dimana respon tidak terlihat. 0ontoh dari
efek deterministik adalah perubahan oral setelah terapi radiasi.
/fek stokastik merupakan efek dimana kemungkinan terjadinya
perubahan bergantung pada dosis. rinsip efek stokastik adalah all-or-none1
dimana seseorang mempunyai atau tidak mempunyai kondisi tersebut.
0ontohnya, kanker yang disebabkan oleh radiasi adalah efek stokastik karena
semakin sering seseorang terpapar oleh radiasi meningkatkan kemungkinan
terkena kanker tetapi tidak meningkatkan keparahan dari kanker tersebut. /fek
stokastik dipercaya tidak mempunyai batas dosis.
2.2 Reaks$ $nar'( Terha#a) Tu%uh e%aga$ E!ek "ang Pertama *al$ Terja#$
Ra#$as$ *$m$a
#ksi radiasi pada makhluk hidup terjadi melalui efek langsung (direct )
dan tak langsung (indirect ). Ketika energy photon atau electron sekunder
Page 4
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 4/31
mengionisasi makromolekul bilogis, efek tersebut disebut efek langsung
(direct ). Kemungkinan lain, photon bisa diserap oleh air yang ada dalam
organisme, mengionisasi beberapa molekul air yang ada didalamnya. asil ion
membentuk radikal bebas (radiolysis air ) lalu didalamnya berinterasi dan
memproduksi perubahan dalam molekul biologis. 3leh karena perubahan
intermediet yang menyertakan molekul air dibutuhkan untuk merubah molekul
biologis, bagian dai peristi%a ini diistilahkan sebagai efek tak langsung
(indirect )
E!ek Langsung +D$re&t E!!e&t,
!alam kerusakan secara direct ini, target tertentu dalam sel,
mungkin !"# kromosom atau 4"# dalam inti, mengambil direct hit dari foton
Sinar&* yang masuk, atau energi tinggi electron yang dikeluarkan, yang
memutuskan ikatan yang relatif lemah antara asam nukleat. /fek kromosom
berikutnya bisa meliputi5
• Ketidakmampuan untuk menyampaikan informasi
• 4eplikasi abnormal
• Kematian sel
• Kerusakan sementara & !"# berhasil diperbaiki sebelum di+isi sel lebih
lanjut.
6ika radiasi membentur sel somatik, efek pada !"# (dan juga kromosom)
bisa mengakibatkan keganasan radiasi. 6ika kerusakan pada sel&sel induk
reproduksi, hasilnya bisa menjadi radiasi kelainan ba%aan.
#pa yang sebenarnya terjadi di dalam sel tergantung pada beberapa faktor,
termasuk5
• 6enis dan jumlah ikatan asam nukleat yang rusak
• Intensitas dan jenis radiasi
• 7aktu antara paparan
• Kemampuan sel untuk memperbaiki kerusakan
Page 5
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 5/31
• Tahap siklus sel reproduksi ketika iradiasi.
!alam efek direct, molekul bilogis (4, dimana 4 adalah molekul dan
adalah atom hydrogen) menyerap energi dari radiasi ionisasi dan membentuk radikal bebas yang tak stabil (atom atau molekul yang memiliki elektron tak
berpasangan dalam kulit +alensi). 8enerasi dari radikal bebas terjadi kurang
dari -&- detik setelah berinteraksi dengan photon. 4adikal bebas sangat reaktif
dan memiliki hidup yang pendek, dan cepat berubah bentuk kedalam
konfigurasi stabil dengan cara dissosiasi (memisahkan diri) ataupun cross-
linking (penggabungan dari dua molekul). 4adikal bebas memainkan peran
dominan dalam memproduksi perubahan molekuler dalam molekul biologis.
roduksi radikal bebas 5
4 9 4adiasi Sinar&* 4: 9 9 9 e&
;ang terjadi pada radikal bebas 5
• !issosiasi 5
4: * 9 ;:
• 0ross&linking 5
4: 9 S: 4S
Karena adanya perubahan molekul biologis yang berbeda secara struktur
dan fungsinya dari molekul yang original, konsekuensi nya adalah adanya
perubahan biologis pada organisme yang teriradiasi. Kira-kira sepertiga efek
biologis dari paparan sinar-X, dihasilkan oleh efek direct. /fek direct ini
merupakan hasil yang paling umum dalam radiasi partikulat seperti neutron dan
partikel <.
Ra#$-l$s$s a$r
Page 6
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 6/31
Karena air adalah molekul yang dominan dalam sistem biologis (=-> dari
berat tubuh). ?aka air sering berpartisipasi dalam interaksi antara foton sinar&$
dan molekul biologis suatu organisme. Serangkaian perubahan kimia
kompleks terjadi di dalam air setelah terpapar pada radiasi pengion. Secara
kolektif reaksi menghasilkan radiolisis air 5
hoton 9 23 : 9 3:
?eskipun radiolysis air merupakan reaksi kompleks, pada keadaan
setimbang, air secara besar&besaran dikon+ersi menjadi hydrogen dan radikal
bebas hydro$yl. Ketika oksigen yang terlarut ada di dalam air yang teriradiasi,
radikal bebas hydropero$yl, kemungkinan dapat terbentuk 5
: 9 32 32:
4adikal bebas hydropero$yl berperan pada pembentukan hydrogen peroksida
dalam jaringan 5
32: 9 : 232
32: 9 32: 32 9 232
Kedua radikal pero$yl dan hydrogen peroksida merupakan agen oksidasi dan
memproduksi toksin primer dalam jaringan dengan radiasi pengion.
Page 7
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 7/31
E!ek Tak Langsung +In#$re&t E!!e&t,
/fek indirect adalah efek di mana hidrogen dan radikal bebas hidroksil,
diproduksi oleh aksi radiasi pada air, berinteraksi dengan molekul
organik. Interaksi hidrogen dan radikal bebas hidroksil dengan organik molekul
dapat mengakibatkan pembentukan radikal bebas organik. Sekitar dua pertiga
dari radiasi biologis kerusakan dihasilkan dari efek tidak langsung (indirect
effect ). 4eaksi tersebut mungkin melibatkan penghapusan hidrogen5
4 9 3: 4: 9 23
4 9 : 4: 9 2
4adikal bebas 3: lebih penting dalam menyebabkan kerusakan.
4adikal bebas organik berupa molekul tak stabil dan berubah menjadi stabil.
erubahan molekul ini memiliki sifat kimia dan biologis yang didapat dari
molekul originalnya.
Page 8
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 8/31
aik efek direct maupun indirect, keduanya terjadi dalam %aktu -&@ detik.
asil kerusakan bisa memalkan %aktu beberapa jam sampai beberapa decade
agar terlihat dengan jelas.
2.3 en$s )en"ak$t ak$%at ra#$as$
*elenjar T$r-$#
?eskipun kelenjar tiroid tidak teradiasi dengan prosedur penyinaran
dental radiografi yang utama, tetapi terjadi radiasi kelenjar tiroid. Kira&kira
A--- mrads (-,--A 8y) dibutuhkan untuk memproduksi kanker 1 seperti dosis
yang banyak tidak terjadi pada dental radiografi . ?eskipun rata&rata kelenjar
tiroid terkena kanker tiroid ketika mendapat radiasi sebesar A mrads (-,----A
8y).
umsum Tulang
!aerah ma$ila dan mandibula saat dirontgen dengan dental radiografi
terhitung memiliki presentase yang kecil daripada sumsum tulang . ahaya
kanker (leukimia) dapat langsung terhubung dengan jumlah jaringan yang
teradiasi dalam memproduksi darah dan dosisnya. Beukimia diinduksi oleh@--- mrads (-,--@ 8y) . 4ata&4ata dosis sumsum tulang periapikal saat
melakukan dental radiografi sekitar & mrads (-,----,&-,----, 8y) per
film. 6adi antara 2---&@--- film tersinar ke dalam tulang yang dapat
menyebabkan leukimia.
?arie 0urie, penemu bahan radioaktif P- dan Ra meninggal pada tahun CD
akibat terserang oleh leukemia. enyakit tersebut besar kemungkinan akibat
paparan radiasi karena seringnya beliau berhubungan dengan bahan&bahanradioaktif. Sinar&*, atau sinar rontgen, adalah gelombang elektromagnetik di
mana medan listrik dan magnetik berkala +ariabel tegak lurus satu sama lain
dan terhadap arah propagasi. 6adi mereka identik di alam dengan cahaya
tampak dan semua jenis radiasi yang merupakan spektrum elektromagnetik.
Secara umum, sinar * dihasilkan sebagai akibat dari transisi energi elektron
Page 9
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 9/31
atom disebabkan oleh pemboman dari bahan berat atom tinggi dengan elektron
energi tinggi. Bihat juga radiasi elektromagnetik.
*ul$t
?emiliki jumlah 2@- rads dalam %aktu D hari dapat menyebabkan
erythema atau memerah pada kulit. 'ntuk memproduksi seperti perubahan
lebih dari @-- dental film dalam %aktu D hari yang terkena sinar
Mata
Bebih dari 2--.--- mrads dibutuhkan untuk menginduksiE menyebabkan
pembentukan katarak di mata. !osis yang tinggi tidak menjadi pertimbangan
dalam dental radiografi. ?eskipun rata&rata lapisan kornea mendapat dosis kira&
kira A- mrads (-,----A 8y). !alam menggunakan dental radiografi dapat
memberi kesempatan terjadinya katarak, para ahli menyadari bah%a mata
adalah organ yang penting.
2./ E!ek "ang Terja#$ )a#a 0rgan ar$ngan el DNA sel
E!ek "ang Terja#$ )a#a 0rgan #an ar$ngan
4adiosensiti+itas jaringan atau organ ditentukan melalui responnya
terhadap penyinaran. Kehilangan sel dalam jumlah sedang tidak berpengaruh
terhadap fungsi sebagian besar organ. #kan tetapi, jika kehilangan sel dalam
jumlah besar, semua organisme yang terkena akan menunjukkan akibat
klinisnya. Keparahan perubahan ini bergantung pada dosis dan jumlah
kehilangan sel. !osis dalam daerah terlokalisasi dapat menyebabkan kerusakan
yang dapat diperbaiki. !osis yang sebanding dengan seluruh organisme dapat
mengakibatkan kematian sistem yang paling sensitif dalam tubuh.
E!ek angka Pen#ek
/fek jangka pendek dari radiasi pada jaringan ditentukan terutama oleh
sensiti+itas sel parenkimnya. 6ika terus berkembang, jaringan (misalnya tulang
sumsum, membran mukosa mulut) yang disinari dengan dosis sedang, sel&sel
Page 10
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 10/31
yang hilang terutama oleh mitosis berhubungan dengan kematian. Tingkat
kehilangan sel tergantung pada kerusakan pada sel induk ( stem cell) dan tingkat
proliferasi populasi sel. engaruh penyinaran jaringan tersebut menjadi jelas
relatif cepat sebagai penurunan jumlah sel matang dalam rangkaiannya.
6aringan terdiri dari sel&sel yang jarang atau tidak pernah membagi (misalnya,
otot) menunjukkan sedikit atau tidak ada radiasi yang disebabkan hipoplasia
dalam jangka pendek.
E!ek angka Panjang
/fek deterministik jangka panjang dari radiasi pada jaringan dan organ
sangat tergantung pada sejauh mana kerusakan pada pembuluh darah halus.
Iradiasi kapiler menyebabkan pembengkakan, degenerasi, dan
nekrosis.erubahan ini meningkatkan permeabilitas kapiler dan memperlambat
fibrosis di sekitar pembuluh darah. #kibatnya, penumpukan jaringan parut
fibrosa meningkat sekitar pembuluh, menyebabkan penyempitan dini dan
akhirnya terjadi kerusakan lumen pembuluh darah. Ini mengganggu transportasi
oksigen, nutrisi, dan produk&produk limbah dan menyebabkan kematian dari
semua jenis sel. asil akhirnya adalah progressive fibroatrophy dari jaringan
yang teriradiasi.
erubahan progresif seperti atrofi menyebabkan hilangnya fungsi sel
dan mengurangi resistensi dari iradiasi jaringan untuk infeksi dan trauma.
erubahan seluler merupakan dasar untuk radiasi atrofi jangka panjang jaringan
dan organ. Kematian sel&sel parenkim setelah paparan sedang denagn demikian
Page 11
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 11/31
merupakan hasil () mitosis yang menyebabkan kematian, dengan cepat
membagi sel dalam jangka pendek dan (2) konsekuensi dari fibroatrophy
progresif pada semua jenis sel dari %aktu ke %aktu.
E!ek "ang Terja#$ )a#a el
E!ek )a#a truktur Intraseluler
/fek radiasi pada struktur intraseluler merupakan hasil dari radiasi yang
disebabkan perubahan dalam makromolekul mereka. ?eskipun perubahan
molekul a%al diproduksi dalam sepersekian detik setelah paparan, perubahan
seluler yang dihasilkan dari paparan moderat memerlukan %aktu minimal
berjam&jam menjadi jelas. erubahan ini ter%ujud a%alnya sebagai perubahan
struktural dan fungsional dalam organel seluler. erubahan dapat menyebabkan
kematian sel.
Nukleus
erbagai macam data radiobiologic menunjukkan bah%a inti lebih
radiosensiti+e (dalam hal lethality) daripada sitoplasma, terutama dalam
pembelahan sel. Sisi sensitif dalam inti adalah !"# dalam kromosom.
Penyimpangan Kromosom
Kromosom berfungsi sebagai penanda berguna ( useful markers ) untuk
cedera radiasi (radiation injury ). ?ereka mungkin mudah di+isualisasikan dan
dikuantitasi, dan tingkat kerusakan mereka terkait dengan kelangsungan hidup
sel. enyimpangan kromosom yang diamati dalam sel iradiasi pada saat mitosis
ketika !"# mengembun untuk membentuk kromosom. 6enis kerusakan yang
dapat diamati tergantung pada stadium dari sel dalam siklus sel pada saat
iradiasi.
8ambar 2& menunjukkan tahapan dari siklus sel. 6ika paparan radiasi
terjadi setelah sintesis !"# (yaitu, di 8 2 atau pertengahan dan akhir S), hanya
satu lengan kromosom yang rusak (kelainan kromatid) (8ambar 2&2, #).
Page 12
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 12/31
"amun, jika radiasi diinduksi terjadi sebelum !"# telah direplikasi (yaitu, di 8
atau a%al S), kerusakan bermanifestasi pada kedua lengan kromosom
(kelainan kromosom) pada mitosis berikutnya (8ambar 2&2, ). Istirahat yang
paling sederhana yang diperbaiki oleh proses biologis dan tidak dikenali.
8ambar 2& mengilustrasikan beberapa bentuk umum dari penyimpangan
kromosom akibat perbaikan yang salah. embentukan cincin (8ambar 2&, #)
dan dicentrics (8ambar 2&, ) yang mematikan sebagai sel tidak dapat
menyelesaikan mitosis. Translokasi (8ambar 2&, 0) mengakibatkan
ketimpangan distribusi bahan kromatin ke sel anak atau mereka mencegah
penyelesaian mitosis berikutnya. enyimpangan kromosom telah terdeteksi
dalam limfosit darah perifer pasien terkena prosedur diagnostik medis. Selainitu, korban yang selamat dari bom atom iroshima dan "agasaki telah
menunjukkan penyimpangan kromosom pada limfosit beredar lebih dari dua
decade setelah paparan radiasi. Frekuensi penyimpangan umumnya sebanding
dengan dosis radiasi yang diterima.
Page 13
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 13/31
Page 14
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 14/31
E!ek )a#a Re)l$kas$ el
4adiasi terutama merusak sistem sel membelah dengan cepat, seperti kulit
dan mukosa usus dan jaringan hematopoietik. Iradiasi populasi sel tersebut akan
menyebabkan berkurangnya ukuran jaringan iradiasi sebagai akibat dari
keterlambatan mitosis (penghambatan perkembangan sel&sel melalui siklus sel)
dan kematian sel (biasanya selama mitosis). Kematian reproduksi pada populasi
sel kehilangan kemampuan untuk pembelahan mitosis. Tiga mekanisme
kematian reproduksi adalah kerusakan !"#, efek pengamat, dan apoptosis.
Kerusakan sam !eoksiribonukleat
Kematian sel disebabkan oleh kerusakan !"#, yang pada gilirannya
menyebabkan penyimpangan kromosom, yang menyebabkan sel mati selama
beberapa mitosis pertama setelah penyinaran. Ini adalah tingkat replikasi sel
dalam berbagai jaringan, dan dengan demikian tingkat kematian reproduksi,
yang menyumbang radiosensiti+ity berbagai jaringan. Ketika populasi perlahan
membagi sel diiradiasi, dosis yang lebih besar dan inter+al %aktu yang lebih
lama diperlukan untuk induksi efek deterministik daripada ketika sistem sel
membelah dengan cepat terlibat.
"fek Pengamat
Sel yang rusak oleh radiasi rilis ke molekul lingkungan mereka yang
membunuh sel&sel di dekatnya. Ini efek pengamat telah ditunjukkan untuk
kedua partikel < dan sinar&* dan penyebab penyimpangan kromosom,
membunuh sel, mutasi gen, dan karsinogenesis.
poptosis
#poptosis, juga dikenal sebagai kematian sel terprogram, terjadi selama
embriogenesis normal. Sel mengumpulkan, menarik diri dari tetangga mereka,
dan memadatkan inti kromatin. Ini pola karakteristik, berbeda dari nekrosis,
dapat disebabkan oleh radiasi di kedua jaringan normal dan dalam beberapa
tumor. #poptosis sangat umum di jaringan hemopoietic dan limfoid.
Page 15
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 15/31
Pemulihan
emulihan sel dari kerusakan !"# dan efek pengamat melibatkan
perbaikan enGimatik untai tunggal istirahat !"#. Karena perbaikan ini, total
dosis yang lebih tinggi diperlukan untuk mencapai tingkat tertentu sel
membunuh ketika beberapa fraksi yang digunakan (misalnya, dalam terapi
radiasi) daripada ketika total dosis yang sama diberikan dalam paparan singkat
tunggal. Kerusakan kedua untai !"# di tempat yang sama biasanya mematikan
ke sel.
E!ek "ang terja#$ )a#a DNA el
erubahan pada ?olekul iologi
Asam Nukleat
eberapa dekade terakhir telah memperlihatkan perkembangan apresiasi
untuk peran krusial dari asam nukleat dalam menentukan fungsi selular. Telah
jelas bah%a kehancuran pada molekul asam deoksiribonukleat (!"#)
merupakan mekanisme utama kematian sel akibat radiasi, mutasi, dan
karsinogenesis. 4adiasi menghasilkan sejumlah perbedaan tipe dari perubahan
pada !"#, yaitu5
• Kerusakan dari salah satu atau kedua untai !"#
• #ross-linking untai !"# dalam heliks, ke untai !"# lain, atau ke
protein
• erubahan atau kehilangan basa
• 8angguan pada ikatan hidrogen antara untai !"#
Page 16
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 16/31
Tipe yang paling penting pada kehancuran !"# yaitu kerusakan single
dan double strand. Kebanyakan untai tunggal kerusakan adalah konsekuensi
kecil biologis sebagai patah berdiri adalah diperbaiki menggunakan untai kedua
utuh sebagai template. "amun, misrepair untai dapat mengakibatkan mutasi dan
efek konsekuen biologis. Kerusakan untai ganda terjadi ketika kedua untai
molekul !"# hancur pada lokasi yang sama atau dalam beberapa pasang basa.
!alam hal ini perbaikan sangat rumit oleh kurangnya dari template untai utuh
dan misrepair umum. Kerusakan untai ganda diyakini bertanggung ja%ab
dalam kebanyakan pembunuhan sel dan karsinogenesis serta mutasi.
Pr-te$n
Iradiasi protein dalam larutan biasanya menyebabkan perubahan dalam
struktur sekunder dan tersiernya akibat terganggunya rantai samping atau
kerusakan ikatan hidrogen atau disulfida. erubahan tersebut menyebabkan
denaturasi. Struktur utama dari protein biasanya tidak berubah signifikan.
Iradiasi dapat juga menyebabkan cross-linking antarmolekul dan intramolekul.
Ketika enGim yang teriradiasi, efek biologis radiasi dapat menjadi diperkuat.
?isalnya, inakti+asi dari molekul enGim menghasilkan kegagalan untuk
mengubah banyak molekul substrat menjadi produknya. 6adi banyak molekul
selanjutnya akan terpengaruh, meskipun hanya sejumlah kecil yang a%alnya
rusak. !osis radiasi yang diperlukan untuk menginduksi jumlah signifikan
denaturasi protein (atau inakti+asi enGim) jauh lebih tinggi daripada yang
dibutuhkan untuk menginduksi perubahan seluler kotor atau kematian sel. !ata
tersebut menunjukkan bah%a perubahan radiasi dalam struktur protein dan
fungsi bukanlah penyebab utama dari radiasi efek setelah penyerapan dosis
sedang (2 sampai D8;) pada radiasi.
2. ar$ngan Ra#$-sens$t$e #an T$#ak Ra#$-sens$t$e
Sel yang berbeda dari berbagai organ dari satu indi+idu yang sama dapat
memiliki respons yang berbeda terhadap penyinaran (irradiation). erbedaan ini
Page 17
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 17/31
diketahui oleh radiobiologis asal rancis ergonie dan Tribondeau pada tahun
C-A a%al. ?ereka meneliti bah%a sel yang paling radiosensiti+e adalah sel
yang5
. ?emiliki tingkat mitosis yang tinggi
2. ?engalami banyak mitosis berjangka panjang
. Sangat primitifEsederhana dalam diferensiasi
0iri&ciri sel tersebut adalah benar, tetapi pengecualian untuk limfosit
dan oosit, dimana sangat radiosensiti+e meskipun diferensiasinya tinggi dan
mitosisnya rendah.
Sel mamalia dapat dibagi menjadi @ kategori dalam radiosensti+itasnya
berdasarkan penelitian histologis pada kematian sel dini, yaitu5
. Vegetative intermitotic cell adalah yang paling radiosensiti+e.
?ereka membagi secara teratur, memiliki mitosis berjangka panjang,
dan tidak mengalami diferensiasi antara mitosis. Ini adalah sel induk
yang mempertahankan sifat primitif mereka dan yang fungsinya
adalah untuk menggantikan diri mereka sendiri. 0ontohnya termasuk
sel prekursor a%al, seperti dalam rangkaian spermatogenik atau
erythroblastic, dan sel basal membran mukosa mulut.
2. Differentiating intermitotic cell tidak terlalu radiosensiti+e
dibandingkan dengan vegetative intermitotic cell karena tidak terlalu
sering membagi selnya. ?ereka membagi secara teratur, meskipun
mereka mengalami beberapa diferensiasi antara di+isi. 0ontoh kelas
ini meliputi membagi dan mereplikasi sel antara dari enamel epitelium
bagian dalam dari gigi yang sedang berkembang, sel dari seri
hematopoietik yang sedang berada pada tahap diferensiasi,spermatosit, dan oosit.
. Multipotential connective tissue cell memiliki radiosensiti+e yang
menengah. ?ereka membagi dengan tidak teratur, biasanya sebagai
respons terhadap permintaan sel yang lebih banyak, dan juga mampu
berdiferensiasi terbatas. 0ontohnya adalah sel endotel +askular,
fibroblas, dan sel mesenkim.
Page 18
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 18/31
D. Reverting postmitotic cell biasanya radioresisten atau tidak
radiosensiti+e dikarenakan jarang membagi. iasanya juga khusus
dalam fungsi. 0ontohnya termasuk sel&sel asinar dan duktus dari
kelenjar ludah dan pankreas serta sel parenkim hati, ginjal, dan tiroid.@. Fixed postmitic cell adalah yang paling resistenEpaling tidak
radiosensiti+e terhadap aksi langsung radiasi. Sel ini adalah yang
paling mudah dibedakan, dan ketika telah matang akan menjadi tidak
mudah membelah. 0ontoh dari sel ini meliputi neuron, otot lurik, sel
epitel skuamosa yang telah dibedakan dan dekat dengan permukaan
membran mukosa oral dan eritrosit.
2.4 Per%e#aan *esens$t$!$tasan ar$ngan terha#a) Ra#$as$
2.5 *las$!$kas$ E!ek e&ara B$-l-g$s
Secara biologis efek radiasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut5
. erdasarkan jenis sel yang terkena paparan radiasi
Sel dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetik dan sel somatik. Sel
genetik adalah sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki&laki,
sedangkan sel somatik adalah sel&sel lainnya yang ada dalam tubuh.
erdasarkan jenis sel, maka efek radiasi dapat dibedakan menjadi5
a. E!ek 6enet$k +n-n's-mat$k, atau e!ek )e7ar$san
#dalah efek yang dirasakan oleh keturunan dari indi+idu yang terkena
paparan radiasi.
Page 19
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 19/31
b. E!ek -mat$k
#dalah efek radiasi yang dirasakan oleh indi+idu yang terpapar radiasi.
7aktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya gejala efek somatik sangat
ber+ariasi sehingga dapat dibedakan atas5• E!ek segera adalah kerusakan yang secara klinik sudah dapat
teramati pada indi+idu dalam %aktu singkat setelah indi+idu tersebut
terpapar radiasi, seperti epilasi (rontoknya rambut), eritema
(memerahnya kulit), luka bakar dan penurunan jumlah sel darah.
Kerusakan tersebut terlihat dalam %aktu hari sampai mingguan
pasca iradiasi.
• E!ek tertun#a merupakan efek radiasi yang baru timbul setelah
%aktu yang lama (bulananEtahunan) setelah terpapar radiasi, sepertikatarak dan kanker.
2. erdasarkan dosis radiasi
ila ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi),
efek radiasi dibedakan menjadi5
a. E!ek t-kast$k #dalah efek yang penyebab timbulnya merupakan fungsi dosis
radiasi dan diperkirakan tidak mengenal dosis ambang. /fek ini terjadi
sebagai akibat paparan radiasi dengan dosis yang menyebabkan
terjadinya perubahan pada sel. 4adiasi serendah apapun selalu terdapat
kemungkinan untuk menimbulkan perubahan pada sistem biologik, baik
pada tingkat molekul maupun sel. !engan demikian radiasi dapat pula
tidak membunuh sel tetapi mengubah sel, sel yang mengalami
modifikasi atau sel yang berubah ini mempunyai peluang untuk lolos
dari sistem pertahanan tubuh yang berusaha untuk menghilangkan sel
seperti ini. Semua akibat proses modifikasi atau transformasi sel ini
disebut efek stokastik yang terjadi secara acak. /fek stokastik terjadi
tanpa ada dosis ambang dan baru akan muncul setelah masa laten yang
lama. Semakin besar dosis paparan, semakin besar peluang terjadinya
efek stokastik, sedangkan tingkat keparahannya tidak ditentukan oleh
jumlah dosis yang diterima. ila sel yang mengalami perubahan adalah
sel genetik, maka sifat&sifat sel yang baru tersebut akan di%ariskan
Page 20
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 20/31
kepada turunannya sehingga timbul efek genetik atau pe%arisan.
#pabila sel ini adalah sel somatik maka sel&sel tersebut dalam jangka
%aktu yang relatif lama, ditambah dengan pengaruh dari bahan&bahan
yang bersifat toksik lainnya, akan tumbuh dan berkembang menjadi
jaringan ganas atau kanker.
?aka dari itu dapat disimpulkan ciri&ciri efek stokastik adalah5
• Tidak mengenal dosis ambang
• Timbul setelah melalui masa tenang yang lama
• Keparahannya tidak bergantung pada dosis radiasi
• Tidak ada penyembuhan spontan
• /fek ini meliputi 5 kanker, leukemia (efek somatik), dan penyakit
keturunan (efek genetik). b. E!ek Determ$n$st$k (non&stokastik)
#dalah efek yang kualitas keparahannya ber+ariasi menurut dosis
dan hanya timbul bila dosis ambang dilampaui. /fek ini terjadi karena
adanya proses kematian sel akibat paparan radiasi yang mengubah
fungsi jaringan yang terkena radiasi. /fek ini dapat terjadi sebagai akibat
dari paparan radiasi pada seluruh tubuh maupun lokal. /fek
deterministik timbul bila dosis yang diterima di atas dosis
ambang $threshold dose) dan umumnya timbul beberapa saat setelahterpapar radiasi. Tingkat keparahan efek deterministik akan meningkat
bila dosis yang diterima lebih besar dari dosis ambang yang ber+ariasi
bergantung pada jenis efek. ada dosis lebih rendah dan mendekati dosis
ambang, kemungkinan terjadinya efek deterministik dengan demikian
adalah nol. Sedangkan di atas dosis ambang, peluang terjadinya efek ini
menjadi -->.
#dapun ciri&ciri efek non&stokastik adalah5
• ?empunyai dosis ambang
• 'mumnya timbul beberapa saat setelah radiasi
• #danya penyembuhan spontan (tergantung keparahan)
• Tingkat keparahan tergantung terhadap dosis radiasi
• /fek ini meliputi 5 luka bakar, sterilitas E kemandulan, katarak (efek
somatik)
Page 21
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 21/31
!ari penjelasan di atas dapat disimpulkan bah%a efek genetik
merupakan efek stokastik, sedangkan efek somatik dapat berupa stokastik
maupun deterministik (non&stokastik).
/fek radiasi secara biologis terhadap manusia dapat dilihat dari bagan
berikut5
2.8 De!$n$s$ D-s$metr$
!osimetri merupakan kegiatan pengukuran dosis radiasi dengan teknik
pengukurannya yang didasarkan pada pengukuran ionisasi yang disebabkan
oleh radiasi gas, terutama udara. !alam proteksi radiasi, metode pengukuran
dosis radiasi ini dikenal dengan sebutan dosimetri radiasi. Selama
perkembangannya, besaran yang dipakai dalam pengukuran jumlah radiasi
selalu didasarkan pada jumlah ion yang terbentuk dalam keadaan tertentu atau
pada jumlah energi radiasi yang diserahkan kepada bahan.
2.9 en$s D-s$metr$ "ang D$gunakan
. aparan
Page 22
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 22/31
aparan adalah kemampuan radiasi sinar * atau gamma yang
menimbulkan ionisasi di udara pada +olume tertentu. Satuan paparan
adalah coulombEkilogram (0Ekg) menurut Satuan Internasional.
Sedangkan menurut satuan lama adalah 4ontgent (4). 0Ekg adalah
besar paparan yang dapat menyebabkan terbentuknya muatan listrik
sebesar coulomb pada suatu elemen +olume udara yang mempunyai
massa kg. Baju paparan adalah paparan per satuan %aktu. Satuan laju
paparan menurut Satuan Internasional adalah 0oulombEkilogram&jam).
Sedangkan menurut satuan lama adalah 4ontgentE jam (4Ejam).
2. !osis Serap (!)
!osis serap adalah energy rata&rata yang diserap bahan per satuanmassa bahan tersebut. Satuan dosis serap menurut Satuan Internasional
adalah jouleE kg atau gray (8y), sedangkan menurut satuan lama adalah
4adiation #bsorbed !ose (rad). gray (8y) H -- rad. !osis serap
berlaku untuk semua jenis radiasi dan semua jenis bahan yang dilalui.
Baju dosis serap adalah besar dosis serap per satuan %aktu. Satuan dosis
serap menurut Satuan Internasional adalah jouleEkg.jam (8yEjam),
sedangkan satuan dosis serap menurut satuan lama adalah radEjam.
. !osis /ki+alen ()!osis eki+alen merupakan perkalian dosis serap dan factor bobot
radiasi. Faktor bobot radiasi adalah besaran yang merupakan kuantisasi
radiasi untuk menimbulkan kerusakan pada jaringanE organ. Satuan
dosis eki+alen menurut Satuan Internasional adalah Sie+ert (S+),
sedangkan satuan dosis eki+alen menurut satuan lama adalah 4adiation
/ui+alen ?en (4em). !imana Sie+ert (S+) adalah -- rem. !osis
serap yang sama tetapi berasal dari jenis radiasi yang berbeda ternyata
memberikan akibat atau efek yang berbeda pada system tubuh makhluk
hidup. ?akin besar daya ionisasi, makin tinggi tingkat kerusakan
biologi yang ditimbulkannya. esaran yang merupakan jumlah radiasi
untuk menimbulkan kerusakan pada jaringan atau organ dinamakan
Faktor bobot radiasi (7r). Baju dosis eki+alen adalah dosis eki+alen per
Page 23
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 23/31
satuan %aktu. Satuan laju dosis eki+alen menurut Satuan Internasional
adalah sie+ertEjam (S+E jam, sedangkan laju dosis eki+alen menurut
satuan lama adalah 4adiation /ui+alen ?enE jam (4emE jam).
D. !osis /ki+alen /fektif (/)
!osis efektif adalah besaran dosis yang memperhitungkan
sensitifitas organ atau jaringan. Tingkat kepekaan organEjaringan tubuh
terhadap efek stokastik akibat radiasi disebut factor bobot
organEjaringan tubuh (7t). dosis efektif merupakan hasil perkalian dosis
eki+alen dengan bobot jaringanE organ. ada penyinaran seluruh tubuh
sedemikian sehingga setiap organ menerima dosis eki+alen yang sama,
ternyata efek biologi pada setiap organ tersebut. /fek radiasi yang
diperhitungkan adalah efek stokastik.@. !osis kolektif
!osis kolektif adalah dosis eki+alen atau dosis efektif yang
digunakan apabila terjadi penyinaran pada sejumlah besar populasi
penduduk. enyinaran ini biasanya muncul akibat kecelakaan nuklir
atau kecelakaan radiasi. Simbol besaran untuk dosis untuk dosis kolektif
adalah ST dengan satuan sie+ert&man (S+&man). !alam hal ini perlu
diperhitungkan distribusi dosis radiasinya dan distribusi populasi yang
terkena penyinaran.
2.1: Ma&am'Ma&am Perh$tungan D-s$s Ra#$as$
. aparanaparan pada mulanya merupakan besaran untuk menyatakan
intensitas sinar&* yang dapat menghasilkan ionisasi di udara dalam jumlah
tertentu. erdasarkan definisi tersebut, maka paparan (*) dapat
dirumuskan dengan5
* H dJ E dm
!engan dJ adalah jumlah muatan elektron yang timbul sebagai akibat
interaksi antara foton dengan atom&atom udara dalam +olume udara
bermassa dm. esaran paparan ini mempunyai satuan 0oulomb per
kilogram&udara (0.kg&) dan diberi nama khusus roentgen, disingkat 4.
Page 24
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 24/31
2. !osis Serap!osis serap didefinisikan sebagai jumlah energi yang diserahkan oleh
radiasi atau banyaknya energi yang diserap oleh bahan persatuan massa
bahan itu. 6adi dosis serap merupakan ukuran banyaknya energi yang
diberikan oleh radiasi pengion kepada medium. ?eskipun dosis serap
semula didefinisikan untuk penggunaan pada suatu titik tertentu, namun
untuk tujuan proteksi radiasi digunakan pula untuk menyatakan dosis rata&
rata pada suatu jaringan. Secara matematis, dosis serap (!) dirumuskan
dengan5
!engan d/ adalah energi yang diserap oleh medium bermassa dm dan
memiliki satuan 6.kg&. !alam sistem SI besaran dosis serap diberi satuan
khusus, yaitu 8ray. !engan5
8y H 6, kg&
. !osis /kui+alen
!alam proteksi radiasi, besaran dosimetri yang lebih berguna karena
berhubungan langsung dengan efek biologi adalah dosis ekui+alen. esaran
dosis ekui+alen lebih banyak digunakan berkaitan dengan pengaruh radiasi
terhadap tubuh manusia atau sistem biologi lainnya. !alam konsep dosis
ekui+alen ini, radiasi apapun jenisnya asal nilai dosis ekui+alennya sama
akan menimbulkan efek biologi yang sama pula terhadap jaringan tertentu.
!alam hal ini ada suatu faktor yang ikut menentukan dalam perhitungan
dosis ekui+alen, yaitu kualitas radiasi yang mengenai jaringan. Kualitas
radiasi ini mencakup jenis dan energi dari radiasi yang bersangkutan.
!osis ekui+alen pada dalam organ T yang menerima penyinaran
radiasi 4 (T.4) ditentukan melalui persamaan5
T.4 H %4 . !T.4 !engan !T.4 adalah dosis serap yang dirata&ratakan untuk daerah organ
atau jaringan T yang menerima radiasi 4, sedangkan %4 adalah faktor
bobot dari radiasi 4. Satuan dosis eui+alen yaitu Sie+ert disingkat dengan
S+. Sebelumnya dosis ekui+alen diberi satuan 4em (4oentgen eui+alent
man atau mammal).
Page 25
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 25/31
D. !osis /fektif
ubungan antara peluang timbulnya efek biologi tertentu akibat
penerimaan dosis ekui+alen pada suatu jaringan juga bergantung pada
organ atau jaringan yang tersinari. 'ntuk menunjukan keefektifan radiasidalam menimbulkan efek tertentu pada suatu organ diperlukan besaran
baru yang disebut besaran dosis efektif. esaran ini merupakan penurunan
dari besaran dosis ekui+alen yang dibobot. Faktor pembobot dosis
ekui+alen untuk organ T disebut faktor bobot jaringan, %T. "ilai %T dipilih
agar setiap dosis ekui+alen yang diterima seragam di seluruh tubuh
menghasilkan dosis efektif yang nilainya sama dengan dosis ekui+alen
yang seragam itu. 6umlah faktor bobot jaringan untuk seluruh tubuh sama
dengan satu.
!osis efektif dalam organ T, / yang menerima penyinaran radiasi
dengan dosis ekui+alen T ditentukan melalui persamaan5
/ H %T . T
@. !osis Keseluruhan
!igunakan untuk menghitung dosis efektif total dalam suatu populasi
penelitian atau dari suatu sumber radiasi.!osis keseluruhan H dosis efektif (/) $ populasi
SI unit5 man&sie+ert (man&s+)
A. !osis 4ata&4ata
!osis rata&rata adalah pengukuran dosis per unit %aktu, contoh dosis
per jam. Ini lebih sering digunakan dan lebih mudah diukur daripada
contoh yang lain seperti batasan total dosis pertahun.
o erhitungan jumlah dosis tahunan dari berbagai sumber radiasi
Setiap orang mengalami paparan berbagai radiasi ion dari lingkungan
tempat tinggalnya. Sumber&sumber radiasi tersebut antara lain5
. 4adiasi yang berasal dari alam
2. 4adiasi buatan!osis radiasi per indi+idu di Inggris adalah 2 mS+Eth, sedangkan di
#merika adalah ,A mS+Eth. 8ambaran ini sangat berguna dalam
mempertimbangkan jumlah dosis untuk radiologi diagnostik.
o !osis khusus yang terdapat pada radiologi diagnostic
Page 26
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 26/31
?erupakan dosis efektif yang dipakai untuk beberapa pemeriksaan di
kedokteran gigi, dikarenakan penggunaan alat dan penerima gambar
yang berbeda&beda.
ariasi dosis didasarkan pada5L k yang digunakan dalam alat
L bentuk dan ukuran sinar
L kecepatan film yang digunakan
L jaringan target
2.11 Pengh$tungan #-s$s "ang #$ter$ma -)erat-r )as$en serta mas"arakat #an
l$ngkungan #alam )esa7at s$nar ;
Pr-teks$ Ra#$as$
engertian proteksi radiasi dimaksudkan agar seseorang menerima
atau terkena dosis radiasi sekecil mungkin, usaha ini berarti tidak mencegah
atau menahan suatu radiasi dalam hal tersebut,, dari pesa%at rontgen gigi
terhadap penderita, operator, dan lingkungan di sekitar ruang radiasi. !engan
demikian, maka pengertian proteksi radiasi, hanyalah suatu usaha penjagaan
adanya sinar radiasi dari pesa%at roentgen khususnya pesa%at roentgen gigi,
agar radiasi tersebut sedapat mungkin tidak mengenai dan membahayakan
manusia yang terkena radiasi.
!osis asien
enyinaran sinar * pada kulit dan jaringan diba%ahnya tergantung pada
berbagai factor termasuk kepekaan film, tegangan dan pemfilteran.
enggunaan tegangan yang lebih tinggi akan memperkecil dosis pada kulit,
tetapi tidak selalu mengubah dosis total pada jaringan. emberian atau
penambahan filter yang cukup akan mengurangi sinar * berenergi rendah
yang tidak bermanfaat sehingga memperkecil dosis pada kulit. Kemungkinan
memperpanjang %aktu penyinaran, dapat diterima bila digunakan filter
Page 27
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 27/31
tambahan yang sesuai. enyinaran&penyinaran yang tidak perlu pada kelenjar
gondok dan timus (pada anak&anak) demikian pula penyinaran yang tidak
diinginkan pada susmsum tulang, mata dan kelenjar gondok (orang de%asa)
harus dihindarkan dengan menggunakan kolimator, dan teknik radiografi yang
baik.
eberapa ketentuan dosis batas dari ahan International
4angkuman dosis batas untuk perseorangan
3rgan dan 6aringan
!osis maksimal yang diiGinkan
'ntuk orang
de%asa yang bekerja dengan
sinar radiasi
!osis batas untuk
masyarakat
8onad, sumsum
tulang merah
@ 4em per th -,@ 4em per th
Kulit, tulang, tiroid - 4em per th 4em per th
Tangkai atasEba%ah =@ 4em per th =.@ 4em per th
3rgan tunggal
lainnya
@ 4em per th ,@ 4em per th
!ata roteksi 4adiasi yang terpilih
enyinaran utama pada dosis genetic pendudukE masyarakat atau dosis radiasi
genetic umum yang diterima sehari
4adiasi alamiah 2@ m4emEth (m4em per hari)
rosedur radiodiagnosa @@ m4emEth
4adioterapi - m4emEth
ekerjaan pemotretan @ m4emEth
#lat buatan manusia (T,
computer, dst)
@ m4emEth
!osis perkapita untuk tubuh 2-- m4emEth
Page 28
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 28/31
2.12 A)akah -rang ham$l %-leh terkena )a)aran ra#$as$<
ada dosis tertentu, paparan sinar&$ pada %anita hamil dapat
menyebabkan keguguran atau cacat pada janin yang dikandungnya, termasuk
kemungkinan terjadinya kanker pada usia de%asa. ?emang sebagian besar
prosedur pemaparan sinar&$ menghasilkan radiasi yang relatif ringan. "amun
sebagai langkah jaga&jaga, penggunaan sinar&$ pada %anita hamil kecuali
benar&benar perlu, harus dihindari.
ada kasus kehamilan, janin sangat peka terhadap sinar&$ karena sel
tubuh janin masih dalam taraf pembelahan yang sangat cepat. Sinar&$ pada
kondisi dosis tertentu dapat menyebabkan terjadinya keguguran dan cacat
pada janin. Sinar&$ juga meningkatkan adanya resiko kanker bila janin dapat
lahir dan tumbuh de%asa kelak. !an bayi dalam perut ibu adalah sensitif
terhadap sinar * karena bayi tersebut sedang mengalami pembelahan sel&sel
secara cepat untuk menjadi jaringan dan organ yang bermacam&
macam.Tergantung pada tingkat paparannya, sinar * yang dipaparkan kepada
%anita hamil dapat berpotensi menimbulkan keguguran, atau cacat janin,
termasuk malformasi, pertumbuhan terlambat, terbentuk kanker pada usia
de%asanya, atau kelainan lainnya. Komisi pengaturan nuklir memberikan
gambaran radiasi 2&A pada janin akan meningkatkan resiko terbentuknya sel
kanker. "amun ada pendapat lain yang mengatakan bah%a tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara paparan @ M - rad pada %anita hamil dan
cacat ba%aan. erikut adalah tabel yang merangkum efek sinar&* terhadap
janin dalam rahim.
2.13 Baga$mana e!ek ra#$as$ se&ara %$-l-g$s terha#a) jan$n<
ada umumnya sinar&$ dapat menyebabkan terjadinya kematian embrio
bila terjadi pada usia kehamilan &2 minggu. ila ibu hamil terkena sinar&$
pada usia kehamilan 2&= minggu, ada kemungkinan terjadinya malformasi,
pertumbuhan terhambat, kanker. ada usia kehamilan antara N hingga D-
Page 29
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 29/31
minggu, janin dapat mengalami malformasi, pertumbuhan terhambat, kanker,
gangguan pertumbuhan mental.
#danya kecacatan pada bayi secara fisik dapat menyebabkan bayi tumbuhtidak sempurna, gangguan pada masa pertumbuhan, kecacatan, dan bahkan
kematian. ila bayi dapat tumbuh de%asa, kecacatan yang diba%anya sejak
lahir tentu akan memperngaruhi performa dirinya, misalnya kecerdasan lebih
rendah, kurang berprestasi, kurang percaya diri dan bahkan ketergantungan
mutlak kepada orang lain.
Selama kehamilan, janin akan tumbuh dan berkembang dari hanya satu
sel menjadi banyak sel. roses pembentukan jaringan dan organ tubuh selama
janin dalam kandungan dikenal dengan istilah organogenesis. roses ini
berlangsung terutama pada saat kehamilan trisemester pertama dan akan
selesai pada a%al trisemester ke dua atau sekitar A minggu. #danya bahan&
bahan yang bersifat teratogenik akan menimbulkan gangguan pada sel&sel
tubuh janin yang sedang melakukan proses pembentukkan organ tersebut.
#kibat adanya gangguan tersebut, maka sel tidak dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana seharusnya dan menimbulkan berbagai cacat lahir
yang dapat terjadi pada organ luar maupun organ dalam.
ahan teratogenik adalah bahan&bahan yang dapat menimbulkan
terjadinya kecacatan pada janin selama dalam kehamilan ibu. ahan
teratogenik tidak hanya dapat menyebabkan kecacatan fisik. ahan tersebut
juga dapat menimbulkan kelainan dalam hal psikologis dan kecerdasan. al
ini berhubungan dengan adanya gangguan pada pembentukan sel&sel otak bayi
selama ia dalam kandungan.
'mumnya bahan teratogenik dibagi menjadi kelas berdasarkan
golongan nya yakni bahan teratogenik fisik, kimia dan biologis. ahan
tertogenik fisik adalah bahan yang bersifat teratogen dari unsur&unsur fisik
misalnya 4adiasi nuklir, sinar gamma dan sinar * (sinar rontgen). ila ibu
terkena radiasi nuklir (misal pada tragedi chernobil) atau terpajan dengan agen
Page 30
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 30/31
fisik tersebut, maka janin akan lahir dengan berbagai kecacatan fisik. Tidak
ada tipe kecacatan fisik tertentu pada paparan ibu hamil dengan radiasi, karena
agen teratogenik ini sifatnya tidak spesifik karena mengganggu berbagai
macam organ.
!alam menghindari terpajan agen teratogen fisik, maka ibu sebaiknya
menghindari melakukan foto rontgen apabila ibu sedang hamil. Foto rontgen
yang terlalu sering dan berulang pada kehamilan kurang dari 2 minggu dapat
memberikan gangguan berupa kecacatan lahir pada janin.
ila bayi terlahir dengan cacat fisik yang nampak dan mungkin diperbaiki
atau diterapi dengan cara pembedahan (misalnya bibir sumbing dan kelainan
katub jantung) maka mungkin kecacatan anak dapat tertutup begitu anak
menginjak de%asa dan mencegah terjadinya gangguan&gangguan yang
mungkin muncul saat bayi de%asa. "amun hingga kini belum ditemukan cara
untuk membalikkan gangguan yang terjadi pada sel&sel otak, maupun kelainan
pada metabolisme anak sehingga bila sudah terjadi gangguan otak atau
gangguan metabolisme maka akan sulit bagi bayi untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik.
BAB III
*EIMPULAN
embahasan mengenai potensi efek biologis dan risiko karena radiasi
pengion adalah sebagai dasar pengetahuan mengenai efek radiasi terhadap
fungsi biologis pada tubuh manusia.
Tubuh manusia terdiri dari banyak organ, dan setiap organnya terdiri
dari sel&sel khusus, maka radiasi ionisasi berpotensi dapat mempengaruhi
operasi normal dari sel&sel ini.Sel sebagai unit fungsional terkecil dari tubuh
Page 31
7/23/2019 Biology Radiology
http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 31/31
dapat menjalankan fungsi hidup secara lengkap dan sempurna seperti
pembelahan, pernafasan, pertumbuhan dan lainnya.4adiasi pengion dalam paparan dan jumlah tertentup ada satu indi+idu
telah cukup terjadi kematian pada sel dapat menyebabkan luka atau kematian pada indi+idu tersebut. #pabila terjadi modifikasi pada sel, maka dapat
menyebabkan kanker, atau kelainan pada keturunan.
DA=TAR PUTA*A
%hite S0, Pharoah ?6. 2--D. &ral radiology 5 rinciples and Interpretation. @th
ed. "e% !elhi5 ?osby.