I
I. Sistem Endokrin
Definisi:
Sistem internal komunikasi kimiawi yang melibatkan hormon dan
molekul reseptornya. Dalam mengatur proses biologi, sistem ini
bekerja lebih lambat daripada sistem saraf.
Hormon: substansi kimia yang diproduksi oleh sel di dalam
kelenjar endokrin dan dibawa oleh system peredaran darah menuju
organ/jaringan lain dalam
tubuh dimana substansi tersebut menjalankan
fungsinya.
Kelenjar tempat dihasilkannya hormon endokrin Kelenjar
endokrin.,
MEKANISME PENGIRIMAN PESAN KIMIA
OLEH HORMON MENUJU SEL TARGET:
1.Hormon ditransportasikan dari sel/kel. Endokrin ke organ
target melalui pembuluh darah
2.Hormon hanya akan bekerja pada sel target karena pada sel ini
terdapat reseptor yang sesuai 3.Pembentukan ikatan antara hormone
dengan reseptornya (kompleks hormon-reseptor) akan mengawali proses
seluler atau subseluler selanjutnya
4.Urutan proses selanjutnya tergantung pada sifat kimia hormon
yang bersangkutan Wawan A Setiawan, Biologi FMIPA Universitas
Lampung
Pada serangga atau krustase pergantian kulit dipicu oleh hormon
ekdison, yang disekresikan oleh
kelenjar protoraks. Selain merangsang pergantian kulit, ekdison
juga mendorong perkembangan
karakteristik dewasa seperti perubahan ulat jadi kupu-kupu.
Produksi ekdison dikontrol oleh
hormon otak.
REGULASI HORMONAL PADA PERKEMBANGAN SERANGGA
PENGELOMPOKAN DAN MEKANISME UMUM
KERJA HORMON
Berdasarkan struktur kimianya hormon
dibedakan atas:
a.) Steroid
b.) Protein protein, peptida, glikoprotein
c.) Derivat asam amino
a.) Steroid
Steroid adalah suatu kelas lipid yang berasal dari kolesterol
dengan berbagai gugus fungsi yang terikat. Contoh (pd vertebrata):
Dihasilkan pada kelenjar adrenal(bagian korteks). Letak
kelenjar adrenal: di sebelah ginjal. Fungsi: menaikkan kadar
glukosa darah. Dihasilkan di testisdan di ovarium. Kelenjar
gonad.Mekanisme kerja hormon steroid
Hormon steroid bersifat larut dalam lemak danberukuran relatif
kecil sehingga dapat dengan bebas berdifusi melewati membran
sel.
Pada sel/organ target, hormon steroid berikatan dengan protein
reseptor sitoplasmik .
Kompleks hormon-reseptor ditranslokasi ke dalam inti sel melekat
pada protein kromosom nonhiston dan mempengaruhi ekspresi gen untuk
memproduksi protein yang spesifik.
Produksi protein spesifik ini menandai tahap akhir mekanisme
kerja hormon steroid.
Ada dua bentuk kompleks steroid-reseptor dalamsitoplasma 8S dan
4S sedangkan dalam inti berupa 5S.
Pada saat kompleks 5S berikatan dengan kromatin terjadi
perubahan aktifitas DNA-dependent RNA
polimerase, perubahan produksi mRNA dan protein
spesifik.
9
MEKANISME KERJA HORMON STEROID
Sel target
Sel bukan target
DNA
DNA
mRNA
tRNA
Protein
baru
Efek fisiologis
Kapiler darah
Hormon
steroid
Ruang
inter
seluler
reseptor
Inti sel
Inti selWawan A Setiawan, Biologi FMIPA
Universitas Lampung
10
b.) Peptida, dan
c.) Derivat asam amino
Kebanyakan hormon adalah peptida.
Pada vertebrata, hormon peptida
disekresikan melalui kelenjar: Pituitari,
Tiroid dan paratiroid, Pankreas, dan
Timus.
Derivat asam amino disekresikan melalui
kelenjar: Tiroid, Adrenal (medula), dan
Pineal. Wawan A Setiawan, Biologi FMIPA
Universitas Lampung
Kelenjar endokrin dan letaknya pada
manusiaWawan A Setiawan, Biologi FMIPA
Universitas Lampung
Mekanisme kerja hormon peptida
Sebagian besar hormon peptida dan protein bekerja pada permukaan
sel target melalui pembentukan ikatan dengan reseptor spesifik pada
membran sel.Wawan A Setiawan, Biologi FMIPA Universitas Lampung
Terbentuknya ikatan kompleks hormon-reseptor mengaktifkan enzim
adenyl cyclase, yang melepaskan fosfat dari ATP dan membentuk
cAMP
cAMP (messenger kedua) melekat pada subunit regulator dari
protein kinase inaktif
protein kinase aktif
Adanya ion kalsium dan ATP, protein kinase aktif melakukan
fosforilasi produk seluler sebagai tanda awal reaksi sel terhadap
induksi hormon
cAMP dapat diinaktifkan oleh enzim fosfodiesterase yang
aktifitasnya memerlukan ion magnesium. Enzim ini memiliki berbagai
bentuk tergantung pada tipe sel/jaringan. Fosfodiesterase dapat
dihambat oleh theophylline, caffein dan methyl xanthine. Wawan A
Setiawan, Biologi FMIPA Universitas Lampung
KARAKTERISTIK HORMON:
1. Mampu menimbulkan efek yang signifikan dalam kadar yang
sangat
rendah (10-6 10-12 M).
2. Sukar diisolasi, diidentifikasi, dan diukur secara
akurat.
3. Umurnya sangat pendek, disekresi setelah ada stimulasi dan
segera diinaktifkan oleh enzim yang khas.Wawan A Setiawan, Biologi
FMIPA
Universitas Lampung
AKSI HORMON:
1. Secara langsung, dalam hitungan detik. contoh: adrenalin.
2. Bekerja lambat, dalam hitungan jam hari. contoh: hormon
estrogen pada wanita.Wawan A Setiawan, Biologi FMIPA
Universitas Lampung
EFEK YANG DITIMBULKAN HORMON:
1. Efek kinetikMigrasi pigmen, kontraksi otot, sekresi
kelenjar
2. Efek metabolikNutrisi, pertumbuhan, perkembangan,
reproduksi
3. Efek perilaku
Suatu hormon dapat menimbulkan efek lebih dari satu
Contoh: estrogenEfek:
a. memunculkan ciri kelamin sekunder
b. perubahan tingkah laku
c. kontraksi otot uterus (bekerja sama dengan oksitosin)1.Sel
SarafSistem saraf merupakan sistem yang berperan menerima,
meneruskan, mengolah dan menanggapi rangsang. Jaringan saraf
tersusun atas sel-sel yang mempunyai bentuk khusus. Sel-sel
tersebut dinamakan neuron dan neuroglia. Kedua sel tersebut ibarat
pasangan tak terpisahkan yang menyusun jaringan saraf. Jika ada sel
neuron, pasti sel neuroglia akan menyertai. Adapun sel neuroglia
berfungsi memberikan nutrisi dan bahan-bahan lain yang digunakan
untuk kehidupan neuron. Dengan kata lain, neuroglia berfungsi untuk
menjamin kehidupan neuron agar tetap dapat melaksanakan
kegiatan.Bagian-bagian Alat Indra dan Fungsinya pada Sistem
Koordinasi.Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh
yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam indera
yaitu :a. Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor).b.
Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan
tempat beradanya indera keseimbangan (statoreseptor).c. Hidung,
sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor). d. Lidah,
sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor). e.
Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)Tiap
indera akan berfungsi dengan sempurna apabila :1. Indera tersebut
secara anatomi tidak ada kelainan2. Bagian untuk penerima rangsang
bekerja dengan baik3. Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke
otak bekerja dengan baik4. Pusat pengolahan rangsang di otak
bekerja dengan baik.a. Mata- Letak mata didalam rongga mata yang
dilapisi/beralaskan lapisan lemak. - Mata merupakan penglihatan
untuk menerima rangsang cahaya.- Bagian mata yang peka terhadap
cahaya adalah bagian bintik kuning yang terdapat pada lapisan
retina.- Kita dapat melihat benda setelah rangsang cahaya diterima
retina tepat pada bintik kuning, kemudian rangsangan diteruskan
oleh urat saraf otak ke pusat penglihatan di otakTelinga- Telinga
adalah tempat beradanya indera pendengaran yang memiliki saraf
pen-dengaran- Telinga terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga
luar, telinga tengah dan telinga dalam.- Pada bagian rumah siput
tersebut terdapat ujung saraf yang berhubungan dengan pusat
pendengaran - Didalam telinga juga terdapat alat keseimbangan yang
terletak pada tiga saluran setengah lingkaran.Kulit- Kulit
berfungsi sebagai indera perasa dan peraba.- kulit peka terhadap
rangsang yang berupa panas, dingin, tekanan, sentuhan dan
sakit/nyeri.Lidah- Lidah berfungsi sebagai indera pengecap.- Indera
pengecap tersebut terletak pada bagian permukaan atas terbagi
menjadi beberapa daerah yang peka terhadap rasa yang berbeda-beda
(manis, pahit, asin dan masam).- Permukaan lidah juga dapat
merasakan panas, dingin, kasar, halus dan nyeri.Hidung- Hidung
berfungsi sebagai indera pembau.- Ujung-ujung saraf pembau terletak
pada selaput lender rongga hidung bagian atas, kerang hidung atas
dan permukaan atas kerang hidung yang tengah.- Pada ujungs araf
pembau terdapat selaput lender yang berfungsi sebagai pelembab -
Bau yang busuk pada rongga hidung waktu kita menarik napas
ditangkap oleh ujung saraf kemudian dibawa ke pusat pembau di otak
sehingga kita dapat menerima rangsang bau. Kelainan dan Penyakit
Indera Miopi atau rabun jauhYaitu kelainan pada mata dimana
bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh didepan retina. Kelainan
ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau garis tengash
mata panjang. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa
negatif Hypermetropi atau rabun dekatYaitu kelainan mata dimana
bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh dibelakang retina. Kelainan
ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau garis tengah mata
pendek. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa
positif. PresbiopiYaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya
lensa mata untuk berakomodasi. Penderita kelainan ini biasanya
menggunakan lensa ganda yaitu lensa positif dan lensa negative.
Rabun SenjaKelainan pada mata karena defisiensi vitamin A.
Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan
dari terang ke gelap atau saat senja KatarakYaitu mengaburnya lensa
mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau juga
factor usia.2.8. Sistem Saraf pada ManusiaSistem saraf merupakan
sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul
saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah
untuk memberi anggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja
sistem saraf adalah sel saraf atau neuronPada sistem saraf ada
bagian-bagian yang disebut :a. Reseptor : alat untuk menerima
rangsang biasanya berupa alat indrab. Efektor : alat untuk
menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjarc. Sel Saraf Sensoris :
serabut saraf yang membawa rangsang ke otakd. Sel saraf Motorik :
serabut saraf yang membawa rangsang dari otake. Sel Saraf Konektor
: sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf
lain.2.8.1. Organ Penyusun Sistem Saraf pada Manusia.
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap
neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan
cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel
saraf sehingga membentuk jaringan saraf, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat tentang gambar jaringan saraf berikut :Gambar 1. Jaringan
SarafSistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang
mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat
dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan
kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor.
Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang
berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau
dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan
tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar.Sistem
saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf
adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau
tanggapan.Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di
dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar
dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).Dendrit
berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson
berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson
biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.Setiap neuron
hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut
saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat
lapisan lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann
yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia yang
membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran
plasma sel Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah
melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak
terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat
penghantaran impuls. Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf
dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :1). Sel saraf sensori, 2).
sel saraf motor, dan 3). sel saraf intermediet (asosiasi).(1). Sel
saraf sensori(1). Sel saraf sensoriFungsi sel saraf sensori adalah
menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak
(ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari
saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).(2).
Sel saraf motorFungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari
sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa
tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada
di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan
akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.(3).
Sel saraf intermedieteSel saraf intermediete disebut juga sel saraf
asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan
berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori
atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem
saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor
sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.Kelompok-kelompok serabut
saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan
membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk
ganglion atau simpul saraf.Setiap impuls saraf akan berhubungan
dengan sistem saraf, yang terdiri dari sistem saraf sadar dan
sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada skema berikut:2.8.2. Sistim Saraf
TepiSistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem
saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar
mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan
saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak
antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi
keringat. Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) Sistem saraf
tepi adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf
menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Berdasarkan cara kerjanya
sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu : (1) Sistem saraf
sadar ), dan (2) Sistem saraf tak sadar Kemudian berdasarkan sifat
kerjanya saraf tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu: saraf
simpatik dan saraf parasimpatik. a. Sistem Saraf SadarSistem saraf
sadar yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang
dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau
otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua
yaitu: sistem saraf kepala (cranial) dan sistem saraf tulang
belakang (spinal), untuk jelasnya dapat dilihat gambar 2 berikut
:Gambar 2. Sistem Saraf SadarSistem saraf sadar disusun oleh saraf
otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan
saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari
sumsum tulang belakang. Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri
dari:1. Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 82.
Lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 123.
Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5,
7, 9, dan 10.Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher,
kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah
toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf
otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus
vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak
yang paling penting.Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31
pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang
belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf
punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu
pasang saraf ekor.Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan
urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai
berikut.a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher
yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma.b. Pleksus
brachialis mempengaruhi bagian tangan.c. Pleksus Jumbo sakralis
yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.b. Saraf OtonomSistem
saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak
maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang
bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan
masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga
membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion
disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion
disebut urat saraf post ganglion. Sistem saraf otonom dapat dibagi
atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan
struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada
posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di
sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang
sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf
parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena
ganglion menempel pada organ yang dibantu.Fungsi sistem saraf
simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem
saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan nervus vagus bersama
cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf
sumsum sambung. Untuk jelasnya mengenai fungsi saraf otonom baik
sistem saraf parasimpatik maupun sistem saraf simpatik dapat
dilihat pada tabel 2 berikut.Tabel 2. Fungsi Saraf OtonomSistem
Saraf ParasimpatikSistem Saraf Simpatik
Mengecilkan pupil Menstimulasi aliran ludah Memperlambat denyut
jantung Membesarkan bronkus Menstimulasi sekresi kelenjar
pencernaan Mengerutkan kantung kemih Memperbesar pupil Menghambat
aliran ludah Mempercepat denyut jantung Mmengecilkan bronkus
Menghambat sekresi kelenjar pencernaan Menghambat kontraksi kandung
kemih
2.8.3. Sistim Saraf PusatSeluruh aktivitas tubuh manusia
dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang
mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat
keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik
ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan
sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tulang-tulang
tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh
ruas-ruas tulang belakang. Selain itu kedua organ tersebut
dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang
disebut meninges. Meninges tersusun atas tiga lapisan yaitu:
piameter, arachnoid dan durameter. Piameter, merupakan lapisan
paling dalam yang banyak mengandung pembuluh darah. Arachnoid,
merupakan lapisan tengah berupa selaput jaring yang lembut. Antara
arachnoid dengan piameter terdapat rongga arachnoid yang berisi
cairan. Durameter, merupakan lapisan paling luar, yang berupa
membran tebal fibrosa yang melapisi dan melekat pada tulang.
Gambar 3. Otak dan KegiatannyaSistem saraf pusat meliputi otak
(ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya
merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat
penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas
tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges.
Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang
disebut meningitis.Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke
dalam adalah sebagai berikut :1. Durameter; merupakan selaput yang
kuat dan bersatu dengan tengkorak.2. Araknoid; disebut demikian
karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat
cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela
membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan
untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik. 3. Piameter.
Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan
permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen
dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.Otak dan sumsum
tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:1. Badan sel yang
membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea) 2. Serabut saraf
yang membentuk bagian materi putih (substansi alba) 3. Sel-sel
neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel
saraf di dalam sistem saraf pusatWalaupun otak dan sumsum tulang
belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada
otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks)
dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang
bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan
bagian korteks berupa materi putih.1. OtakSecara garis besar Otak
manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak depan, otak tengah,
dan otak belakang. Pembagian daerah ini tampak nyata hanya selama
perkembangan otak pada fase embrio. Untuk jelasnya dapat dilihat
pada gambar 4 berikut :Gambar 4. Bagian-bagian Utama OtakAdapun
bagian-bagian dari otak adalah dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Otak Besar Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga
tengkorak, dan terdiri dari dua belahan (hemifer) besar, yaitu
belahan kiri dan belahan kanan,. Setiap belahan mengendalikan
bagian tubuh yang berlawanan, yaitu belahan kiri mengatur tubuh
bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian kiri.
otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks)
yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut
saraf yaitu dendrit dan neurit. Otak besar terbagi menjadi empat
lobus, yaitu lobus frontalis (bagian dahi), lobus parietalis
(bagian ubun-ubun), lobus temporalis (bagian pelipis), lobus
oksipitalis (bagian belakang kepala). Otak besar merupakan saraf
pusat yang utama karena berperan dalam pengaturan seluruh aktivitas
tubuh,yaitu kecerdasan, keinginan, ingatan, kesadaran, kepribadian,
daya cipta, daya khayal, pendengaran, pernapasan dan sebagainya.
Setiap aktivitas akan dikendalikan oleh bagian yang berbeda, yaitu:
Lobus frontalis (daerah dahi), berhubungan dengan kemampuan
berpikir. Lobus temporalis (daerah pelipis), dan ubun-ubun
mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa. Daerah belakang
kepala merupakan pusat penglihatan dan memori tentang apa yang
dilihat. Daerah ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat
untuk merasakan dingin, panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis
selain sebagai pusat bicara juga sebagai pusat pendengaran. b. Otak
tengah (mesencephalon) Otak tengah manusia berukuran cukup
kecil,dan terletak didepan otak kecil. Otak tengah berperan dalam
pusat pergerakan mata, misalnya mengangkat kelopak mata, refleks
penyempitan pupil mata. c. Otak belakang Otak belakang terletak di
bawah lobus oksipital serebrum, terdiri atas dua belahan dan
permukaannya berlekuk-lekuk. Otak belakang terdiri atas tiga bagian
utama yaitu: jembatan Varol (pons Varolli), otak kecil (serebelum),
dan sumsum lanjutan (medula oblongata). Ketiga bagian otak belakang
ini membentuk batang otak. Jembatan Varol berisi serabut yang
menghubungkan lobus kiri dan lobus kanan otak kecil, menghubungkan
antara otak kecil dengan korteks otak besar. Otak kecil, terletak
di bawah bagian belakang otak belakang, terdiri atas dua belahan
yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berperan sebagai pusat
keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan
rangka. Sumsum lanjutan, medula oblongata membentuk bagian bawah
batang otak, berfungsi sebagai pusat pengatur refleks fisiologis,
misalnya pernapasan, detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh,
gerak alat pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin, dan
mata berkedip.
Gambar 5. Sumsum Tulang BelakangSumsum tulang belakang terletak
di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu lanjutan dari
medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai
ruas tulang pinggang kedua (canalis centralis vertebrae). Sumsum
tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar
impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls
motorik dari otak ke efektor. Di dalam tulang punggung terdapat
sumsum punggung dan cairan serebrospinal. Pada potongan melintang
bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian yaitu bagian luar
berwarna putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar
berwarna putih karena mengandung dendrit dan akson dan berbentuk
seperti tiang, sedangkan bagian dalam berwarna abu-abu berbentuk
seperti sayap atau huruf H. Sayap (huruf H), yang mengarah ke perut
disebut sayap ventral dan banyak mengandung neuron motorik dengan
akson menuju ke efektor. Sedangkan sayap yang mengarah ke punggung
disebut sayap dorsal, mengandung badan neuron sensorik.Pengertian
Saraf
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem
koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan
rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons
terhadap rangsangan tersebut.
Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera,
pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian
meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh
sistem saraf dan alat indera.
Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh (eksternal) misalnya
suara, cahaya, bau, panas, dingin, manis, pahit dan sebagainya.
Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh disebut juga
rangsangan internal, misalnya rasa haus, lapar, dan nyeri.
Struktur Neuron
Sistem saraf yang terdapat pada tubuh manusia terdiri atas
unit-unit terkecil yang disebut neuron (sel saraf). Neuron yang
terdapat dalam tubuh manusia jumlahnya trilyunan. Neuron adalah sel
yang mempunyai kemampuan menerima impuls dan menghantarkan impuls.
Neuron sel-selnya tidak mengalami pembelahan sel sehingga jika
sudah mati atau rusak neuron tidak dapat diganti.
Setiap neuron terdiri atas tiga bagian yaitu badan sel, dendrit,
dan akson.
BADAN SEL (PERIKARION)Badan sel terdiri dari inti sel (nukleus),
anak inti sel (nukleolus) dan sitoplasma yang mengandung substansi
kromatik yaitu badan Nissl serta serabut halus pada badan neuron
yang disebut neurofibril. Badan Nissl akan tampak jika dilihat
dengan menggunakan mikroskop elektron seperti retikulum endoplasma
granuler yang tersusun sejajar antara yang satu dengan yang
lain.
DENDRITDendrit yaitu juluran atau serabut pendek bercabang yang
merupakan tonjolan dari sitoplasma pada badan sel. Di dalam dendrit
terdapat badan Nissl dan mitokondria. Dendrit berfungsi
menghantarkan impuls ke badan sel.
AKSONAkson atau neurit yaitu juluran atau serabut panjang dari
badan sel, dan berfungsi untuk menghantarkan impuls dari badan sel
menuju ujung akson.Serabut akson yang tipis dengan bentuk panjang
di dalamnya terdapat mitokondria, neurofibril tetapi tidak terdapat
badan Nissl sehingga tidak terlibat dalam sintesis protein.Akson
diselubungi oleh substansi lemak berwarna putih kekuningan yang
disebut selubung mielin, selubung ini berfungsi sebagai isolator
yang melindungi akson terhadap tekanan dan luka. Juga memberi
nutrisi pada akson dan mempercepat jalannya impuls. Pada tempat
tertentu ada akson yang tidak dibungkus selubung mielin yang
disebut nodus Ranvier.
Macam-Macam Neuron
Berdasarkan fungsinya neuron ada tiga macam yaitu:neuron
sensorik, neuron motorik, neuron konektor (interneuron).
1. Neuron sensorik
Neuron sensorik merupakan sel saraf yang berfungsi untuk
menghantarkan impuls dari reseptor (alat indera) menuju ke otak
atau sumsum tulang belakang. Oleh karena itu neuron ini disebut
juga neuron indera karena dendrit neuron ini berhubungan dengan
alat indera untuk menerima impuls sedangkan aksonnya berhubungan
dengan neuron lain.
1. Neuron Motorik
Neuron motorik merupakan sel saraf yang berfungsi untuk membawa
impuls dari otak atau sumsum tulang belakang menuju ke efektor
(otot atau kelenjar dalam tubuh). Neuron ini disebut neuron
penggerak karena neuron motorik dendritnya berhubungan dengan akson
lain sedangkan aksonnya berhubungan dengan efektor yang berupa otot
atau kelenjar.
1. Neuron konektor (interneuron)
Neuron konektor merupakan neuron berkutub banyak (multipolar)
yang memiliki banyak dendrit dan akson. Neuron konektor berfungsi
untuk meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik.
Neuron ini disebut neuron penghubung atau perantara karena ujung
dendrit neuron yang satu berhubungan dengan ujung akson neuron yang
lain.
Impuls Saraf
Neuron Istirahat
Impuls saraf atau rangsang saraf adalah pesan saraf yang
dialirkan sepanjang akson dalam bentuk gelombang listrik. Bila
sebuah saraf tidak menghantarkan impuls, maka serabut saraf
tersebut dalam keadaan istirahat.
Salah satu sifat neuron yaitu permukaan luarnya bermuatan
positif, sedangkan bagian dalamnya bermuatan negatif. Bila neuron
mendapat rangsangan, maka akan terjadi perubahan muatan pada kedua
permukaannya, yaitu permukaan luar bermuatan negatif sedangkan
bagian dalamnya bermuatan positif, keadaan ini disebut
depolarisasi.
Alur impuls saraf adalah:
1. Saraf dalam keadaan istirahat (tidak menghantarkan impuls),
serabut saraf dalam keadaan polarisasi yaitu permukaan membran luar
bermuatan positif, sedangkan membran dalam bermuatan negatif.
2. Saraf dirangsang disuatu tempat tertentu sehingga terjadi
depolarisasi, yaitu permukaan luar bermuatan negatif, sedang
permukaan dalam bermuatn positif.
3. Antara daerah yang mengalami depolarisasi dengan daerah yang
mengalami polarisasi timbul aliran listrik. Aliran listrik ini
disebut arus lokal. Adanya arus lokal menyebabkan depolarisasi
didaerah sebelahnya, kemudian diikuti arus lokal dan depolarisasi
didaerah sebelahnya demikian seterusnya.
4. depolarisasi akan menjalar disepanjang serabut saraf, hal ini
yang disebut impuls saraf.
Macam-Macam Gerak
Sebagai bukti adanya penghantaran impuls oleh saraf adalah
timbulnya gerak pada anggota tubuh. Gerakan tersebut terjadi karena
proses yang disadari yang disebut juga gerak sadar atau gerakan
biasa, sedangkan gerak yang tidak disadari disebut gerak
refleks.
1. Gerakan biasa atau gerak sadar
Yaitu gerak yang terjadi melalui serangkaian alur impuls. Alur
impuls tersebut dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan,
lalu ke saraf sensorik sebagai penghantar impuls, kemudian dibawa
ke saraf pusat yaitu otak untuk diolah.
Akhirnya muncul tanggapan yang akan disampaikan ke saraf motorik
menuju ke efektor dalam bentuk gerak yang disadari.
Contoh gerakan sadar antara lain: berjalan, olah raga, makan,
minum dan sebagainya.
2. Gerakan yang tidak disadari atau gerak refleks
Merupakan suatu reaksi yang bersifat otomatis atau tanpa
disadari. Impuls saraf pada gerak refleks melalui alur impuls
pendek. Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai penerima
rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke sumsum tulang belakang,
tanpa diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh
saraf motorik menuju ke efektor. Alur impuls pada gerak refleks
disebut lengkung refleks.
Ada dua macam gerak refleks yaitu:
1. Refleks otak, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf
perantara yang terletak di otak, misalnya berkedipnya mata, refleks
pupil mata karena rangsangan cahaya.
2. Refleks sumsum tulang belakang, adalah gerak refleks yang
melibatkan saraf perantara yang terletak di sumsum tulang belakang,
misalnya sentakan lutut karena kaki menginjak batu yang
runcing.
Sistem Saraf Setiap impuls saraf akan berhubungan dengan sistem
saraf, yang terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak
sadar atau sistem saraf otonom, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada skema berikut:
1. Saraf Pusat
Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf
pusat. Sistem ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan
yang masuk untuk membuat keputusan atau perintah yang akan
dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem
saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak
dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang
belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Selain itu
kedua organ tersebut dilindungi oleh selaput yang terdiri dari
jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges tersusun atas tiga
lapisan yaitu: piameter, arachnoid dan durameter. Piameter,
merupakan lapisan paling dalam yang banyak mengandung pembuluh
darah. Arachnoid, merupakan lapisan tengah berupa selaput jaring
yang lembut. Antara arachnoid dengan piameter terdapat rongga
arachnoid yang berisi cairan. Durameter, merupakan lapisan paling
luar, yang berupa membran tebal fibrosa yang melapisi dan melekat
pada tulang.
Otak Otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak depan, otak
tengah, dan otak belakang. Pembagian daerah ini tampak nyata hanya
selama perkembangan otak pada fase embrio. Otak pada manusia dewasa
terdiri dari beberapa bagian (lobus). Bagian-bagian dari otak
adalah:
a. Otak Besar Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga
tengkorak, dan terdiri dari dua belahan (hemifer) besar, yaitu
belahan kiri dan belahan kanan,. Setiap belahan mengendalikan
bagian tubuh yang berlawanan, yaitu belahan kiri mengatur tubuh
bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian kiri.
otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks)
yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut
saraf yaitu dendrit dan neurit. Otak besar terbagi menjadi empat
lobus, yaitu lobus frontalis (bagian dahi), lobus parietalis
(bagian ubun-ubun), lobus temporalis (bagian pelipis), lobus
oksipitalis (bagian belakang kepala).
Otak besar merupakan saraf pusat yang utama karena berperan
dalam pengaturan seluruh aktivitas tubuh,yaitu kecerdasan,
keinginan, ingatan, kesadaran, kepribadian, daya cipta, daya
khayal, pendengaran, pernapasan dan sebagainya. Setiap aktivitas
akan dikendalikan oleh bagian yang berbeda, yaitu: Lobus frontalis
(daerah dahi), berhubungan dengan kemampuan berpikir. Lobus
temporalis (daerah pelipis), dan ubun-ubun mengendalikan kemampuan
berbicara dan bahasa. Daerah belakang kepala merupakan pusat
penglihatan dan memori tentang apa yang dilihat. Daerah ubun-ubun
selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk merasakan dingin,
panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara
juga sebagai pusat pendengaran.
b. Otak tengah (mesencephalon) Otak tengah manusia berukuran
cukup kecil,dan terletak didepan otak kecil. Otak tengah berperan
dalam pusat pergerakan mata, misalnya mengangkat kelopak mata,
refleks penyempitan pupil mata.
c. Otak belakang Otak belakang terletak di bawah lobus oksipital
serebrum, terdiri atas dua belahan dan permukaannya berlekuk-lekuk.
Otak belakang terdiri atas tiga bagian utama yaitu: jembatan Varol
(pons Varolli), otak kecil (serebelum), dan sumsum lanjutan (medula
oblongata). Ketiga bagian otak belakang ini membentuk batang otak.
Jembatan Varol berisi serabut yang menghubungkan lobus kiri dan
lobus kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan
korteks otak besar. Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang
otak belakang, terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat
dalam. Otak kecil berperan sebagai pusat keseimbangan, koordinasi
kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan rangka. Sumsum lanjutan,
medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak, berfungsi
sebagai pusat pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan,
detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat pencernaan,
gerak refleks seperti batuk, bersin, dan mata berkedip.
Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang
belakang,yaitu lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai
tulang punggung tepatnya sampai ruas tulang pinggang kedua (canalis
centralis vertebrae).
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks,
penghantar impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan
membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di dalam tulang
punggung terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal.
Pada potongan melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua
bagian yaitu bagian luar berwarna putih sedang bagian dalamnya
berwarna abu-abu. Bagian luar berwarna putih karena mengandung
dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang, sedangkan bagian
dalam berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap atau huruf H. Sayap
(huruf H), yang mengarah ke perut disebut sayap ventral dan banyak
mengandung neuron motorik dengan akson menuju ke efektor. Sedangkan
sayap yang mengarah ke punggung disebut sayap dorsal, mengandung
badan neuron sensorik.
2. Saraf Tepi
Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) Sistem saraf tepi
adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf
menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Berdasarkan cara kerjanya
sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu :
Sistem saraf sadar,
Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan
secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak.
Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu:
sistem saraf kepala (cranial) dan sistem saraf tulang belakang
(spinal).
Sistem saraf tak sadar
Berdasarkan sifat kerjanya saraf tak sadar dibedakan menjadi dua
yaitu: saraf simpatik dan saraf parasimpatik.
Sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Otonom)
Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah sistem
saraf yang bekerja tanpa diperintah oleh sistem saraf pusat dan
terletak khusus pada sumsum tulang belakang. Sistem saraf otonom
terdiri dari neuron-neuron motorik yang mengatur kegiatan
organ-organ dalam, misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar
keringat, otot polos sistem pencernaan, otot polos pembuluh darah.
Berdasarkan sifat kerjanya, sistem saraf otonom dibedakan menjadi
dua yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Saraf simpatik
memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang yang
menempel pada sumsum tulang belakang, sehingga memilki serabut
pra-ganglion pendek dan serabut post ganglion yang panjang. Serabut
pra-ganglion yaitu serabut saraf yang yang menuju ganglion dan
serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut serabut
post-ganglion. Saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang
berhubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sebelum
sampai pada organ serabut saraf akan mempunyai sinaps pada sebuah
ganglion seperti pada bagan berikut. Saraf parasimpatik memiliki
serabut pra-ganglion yang panjang dan serabut post-ganglion pendek.
Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama
tetapi pengaruh kerjanya berlawanan sehingga keduanya bersifat
antagonis.
Contoh fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatik antara lain:
Saraf simpatik mempercepat denyut jantung, memperlambat proses
pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh
arteri, memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan
kantung kemih, sedangkan saraf parasimpatik dapat memperlambat
denyut jantung, mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi,
memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar
bronkus dan mengerutkan kantung kemih.
Sistem saraf sadar,
Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan
secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak.
Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu:
sistem saraf kepala (cranial) dan sistem saraf tulang belakang
(spinal).
Sistem saraf tak sadar
Berdasarkan sifat kerjanya saraf tak sadar dibedakan menjadi dua
yaitu: saraf simpatik dan saraf parasimpatik.
_1368727778.bin
_1368727779.bin
_1368727777.bin