Asal- usul Kehidupan
Asal- usul Kehidupan
• Nama Anggota:
• Firda Rheinalia N. (09)• Kharisma Gita K. S (11)• M. Dennis Agnur S. (14)• Rizqi Nabellatus S. (19)
Asal –Usul Kehidupan• Teori Abiogenesis
• Teori Biogenesis
Aristoteles (384-322 SM)
Antony Van Leuwenhoek (1677)
John Needham
Fransisco Redi (1626-1697)
Lazzaro Spallanzani (1729-1799)
Louis Pasteur
Fransesco Redi (1626- 1627)
Lazzaro Spallanzani (1729-1799)
Louis Pasteur (1822-1895)
Teori Abiogenesis Modern• Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey (1953)
Harold Urey adalah ahli Kimia berkebangsaan Amerika Serikat. Dia menyatakan bahwa pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti Metana (CH4), Uap air (H2O), Amonia(NH3), dan karbon dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kosmis serta aliran listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup. Teori evolusi Kimia dari Urey tersebut biasa dikenal dengan teori Urey.
• Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup. Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut :
• kondisi 1 : tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, Uap air, dan hydrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi
• kondisi 2 : adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar,
• kondisi 3 : terbentuknya zat hidup yang paling sederhana yang susunan kimianya dapat disamakan dengan susunan kimia virus,
• kondisi 4 : dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat hidup yang terbentuk tadi berkembang menjadi sejenis organisme (makhluk hidup yang lebih kompleks).
Evolusi KimiaDidasarkan informasi
tentang keadaan planet bumi saat awal terbentuknya, yakni tentang keadaan suhu, gas-gas yang terdapat pada atmosfer waktu itu, Miller mendesain model alat laboratorium sederhana yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis Harold Urey.
• Eksperimen Miller dapat memberikan petunjuk bahwa satuan- satuan kompleks didalam sistem kehidupan seperti Lipid, Asam Amino, nukleotida dan lain-lainnya dapat terbentuk dalam kondisi abiotik.
• Eksperimen Miller ini dicoba beberapa pakar lain, ternyata hasilnya sama. Bila dalam perangkat eksperimen tersebut dimasukkan senyawa fosfat, ternyata zat-zat yang dihasilkan mengandung ATP, yakni suatu senyawa yang berkaitan dengan transfer energi dalam kehidupan. Lembaga penelitian lain, dalam penelitiannya menghasilkan senyawa-senyawa nukleotida.
Teori Abiotik LainTeori Panspermia
• Panspermia adalah teori yang menyatakan bahwa kehidupan berkembang dengan didistribusikan melewati jagat raya dalam bentuk benih. Benih disini bisa diartikan sebagai mikroorganisme ataupun komponen biokemikal yang dibawa oleh meteoroid, asteroid dan planetoid.
• Terdapat tiga variasi populer dari hipotesa panspermia:
Lithopanspermia (panspermia antarbintang). Bebatuan yang terlempar dari permukaan planet menjadi kendaraan bagi material bilogis dari tata surya satu ke tata surya lainnya.
Ballistic panspermia (panspermia antarplanet). Bebatuan dari permukaan planet yang membawa material biologis dari satu planet ke planet lain.
Directed panspermia. Benih kehidupan yang disebarkan secara sengaja dari planet lain oleh peradaban ektraterestrial ke Bumi, atau penyebaran secara sengaja dari Bumi ke planet lain oleh manusia.
Evolusi Biologi• Alexander Ivanovich Oparin mengemukakan bahwa evolusi zat-zat
kimia terjadi sebelum di bumi terdapat kehidupan. Seperti sebelumnya, zat anorganik berupa air, metana, karbon dioksida, dan amonia terkandung dalam atmosfer bumi. Zat anorganik tersebut membentuk zat-zat organik akibat adanya radiasi dari energi listrik yang berasal dari petir.
• Suhu di bumi terus menurun. Ketika sampai pada titik kondensasi, terjadi hujan yang mengikis batuan di bumi yang banyak mengandung zat-zat anorganik. Zat-zat anorganik tersebut terbawa ke lautan yang panas. Di lautan ini terbentuk sup purba atau sup primordial. Sup purba terus berkembang selama berjuta-juta tahun. Di dalam sup purba, terkandung zatanorganik, RNA, dan DNA. RNA yang dibutuhkan dalam proses sintesis protein dapat terbentuk dari DNA. Akibatnya, terbentuklah sel pertama. Sel pertama tersebut mampu membelah diri sehingga jumlahnya semakin banyak. Sejak saat itulah evolusi biologi berlangsung.
Sel Prokariotik • Protobion dianggap sebagai
bahan dasar pembentuk sel purba (progenot). Progenot merupakan cikal bakal universal semmua jenis sel yang ada sekarang. Progenot berkembang menjadi kelompok sel prokariotik purba, seperti:
– Archaebacteri
– Eubacteria
Archaebacteria • Archaebacteria merupakan bakteri yang
beradaptasi terhadap suhu sekitar 100C, kadar garam tinggi, atau kadar asam tinggi.
• Bersifat anaerob, memiliki dinding sel yang tersusun dari berbagai jenis protein, memiliki pigmen fotosintetik berupa bakteriorodopsin, dan mampu menghasilkan ATP sendiri.
Eubacteria • Eubacteria merupakan bakteri yang hidup
pada kondisi lingkungan yang tidak se-ekstrim kondisi tempat hidup Archaebacteria. Ada yang bersifat anaerob dan aerob, memiliki dinding sel yang tersusun dari peptidoglikan, memiliki pigmen fotosintetik berupa bekterioklorofil, dan mampu menghasilkan ATP secara lebih efisien karena sistem transport elektronnya lebih berkembang.
• Sel prokariotik merupakan sel yang memiliki struktur lebih sederhana dibandingkan dengan sel eukariotik. Oleh karena itu, para ahli menduga bahwa makhluk hidup yang pertama kali muncul merupakan prokariot.
• Bagaimana munculnya bakteri atau Cyanobacteria tersebut? Seperti kita ketahui, kehidupan tidak muncul secara spontan dari materi yang tidak hidup dan tidak berwujud seperti yang ada sekarang ini. Namun, kondisi bumi sekarang sangat berbeda dengan kondisi bumi saat baru berusia satu juta tahun. Kondisi atmosfernya berbeda (misalnya kondisi oksigen yang minimal), banyak petir, aktivitas gunung berapi, hantaman-hantaman meteor, serta raidasi UV sangat tinggi dibandingkan dengan keadaan bumi saat ini. Oleh karenanya, lingkungan pada kondisi dulu memungkinkan bermulanya kehidupan ini. Namun, masih banyak perdebatan mengenai asal-usul kehidupan di bumi.
Sel Eukariotik • Sampai dengan sekitar
tahun 1970, diyakini bahwa sel-sel eukariotik berevolusi dari sel-sel prokariotik melalui suatu proses evolusi perlahan-lahan, yaitu organel pada sel prokariotik perlahan-lahan berkembang menjadi lebih kompleks.
• Konsep ini berubah setelah penemuan Lynn Margulis dari Universitas Boston. Margulis membuktikan teori yang sebelumnya diabaikan, yaitu organel-organel tertentu pada sel eukariotik, terutama mitokondria dan kloroplas berasal dari prokariotik yang berukuran kecil. Sel prokariotik tersebut menempati sitoplasma sel inang yang berukuran lebih besar sehingga terbentuk sel eukariotik. Hipotesis ini disebut sebagai teori endosimbiotik.
• Teori endosimbiotik bermakna bahwa sel tunggal yang kompleks berevolusi dari dua atau lebih sel yang lebih sederhana, yang hidup simbiotik dengan sel inangnya.
Organisasi satu sel eukariot autotrofik
Tumbuhan kormus
Tumbuhan Talus
Organisasi antar sel membentuk jaringan
Membentuk koloni sel
Tumbuhan lumut Tumbuhan
paku
Tumbuhan berbunga
Organisasi satu sel eukariot autotrofik
Organisasi tingkat sistem
organ
Protozoa
Organisasi ingkat protoplasma
Membentuk koloni sel
Terjadi pembagian organisasi antar sel
Organisasi tingkat organ
Organisasi tingkat jaringan
Organisasi tingkat seluler
Porifera Coelenterata PlatyhelmintesNemathelminthes
AnnelidaArthropodaMollusca
Protozoa