Top Banner
KARYA SASTRA (SYAIR, PANTUN, GURINDAM) KELOMPOK 6: ô FILADELFIA ROMADHILAH ô GILANG PRIAMBADA RAMADHAN ô M. RUBBY ô MAULIDIYAH HUTAMI WIDYADANA ô MUHAMMAD AGUNG NUGROHO ô SRI RAHMAWATI NINGSIH XII IPA 3
29

B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

Jul 18, 2015

Download

Education

hutami mawdy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

KARYA SASTRA(SYAIR, PANTUN,

GURINDAM)KELOMPOK 6:

ô FILADELFIA ROMADHILAH

ô GILANG PRIAMBADA RAMADHAN

ô M. RUBBY

ô MAULIDIYAH HUTAMI WIDYADANA

ô MUHAMMAD AGUNG NUGROHO

ô SRI RAHMAWATI NINGSIH

XII IPA

3

Page 2: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

PENGERTIAN KARYA SASTRA

Karya sastra berarti karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang

indah. Sastra memberikan wawasan yang umum tentang

masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual, dengan

caranya yang khas.

Page 3: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

SYAIR

• Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia, dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah Syair berasal dari bahasa arab yaitu Syi'ir atau Syu'ur yang berarti "perasaan yang menyadari", kemudian kata Syu'ur berkembang menjadi Syi'ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.

• Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.

• PENGERTIAN SYAIR

Page 4: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

1. Setiap bait terdiri dari empat baris.

2. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.

3. Bersajak a-a-a-a.

4. Semua baris adalah isi.

5. Bahasanya biasanya kiasan.

• CIRI – CIRI SYAIR

Page 5: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

• Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan:

A. Syair Panji

• Syair Panji menceritakan tentang keadaan yang terjadi dalam

istana dan keadaan orang-orang yang berasal dari

istana. Contoh syair panji adalah Syair Ken Tambuhan yang

menceritakan tentang seorang putri bernama Ken Tambuhan

yang dijadikan persembahan kepada Sang Ratu Kauripan.

B. Syair Sejarah

• Syair Sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan. Contoh syair sejarah adalah Syair Perang Mangkasar (dahulu bernama Syair Sipelman), berisi tentang perang antara orang-orang Makassar dengan Belanda.

• MACAM – MACAM SYAIR

Page 6: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

C. Syair Kiasan

• Syair Kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buah-buahan. Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu. Contoh syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat perbedaan pangkat, atau seperti perumpamaan "seperti pungguk merindukan bulan”

D. Syair Romantis

• Syair Romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita alipur laram hikayat, maupun cerita rakyat. Contoh syair romantis yakni Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang putri raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra Bangsawan (saudaranya) untuk bertemu dengan ibunya, Pertemuan pun terjadi dan akhirnya Bidasari memaafkan ibunya, yang telah membuang dirinya.

Page 7: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

E. Syair Agama

• Syair Agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu: (a) syair sufi, (b) syair tentang ajaran Islam, (c) syair riwayatcerita nabi, dan (d) syair nasihat.Perlu kita ketahui, setiap syair pasti mengandung pesan tertentu. Pesan tersebut dapat kita simpulkan setelah memahami isi sebuah syair. Contoh syair agama : Syair Perahu, Syair Dagang (banyak yang bilang karangan Hamzah Fansuri, tapi para ahli membantahnya), Syair Kiamat, Bahr An-Nisa, Syair Takbir Mimpi, Syair Raksi

Page 8: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

Contoh Syair• Contoh Syair Pershabatan

• Dwi Putri Saragih menata kalbu

• Waktu yang berlalu tak membuat ragu

• Ingin selalu membahagiakan ibu

• Pandang kedepan penuh rindu

• Maknanya: Jagalah persahabatan sepanjang masa

• Untuk hari esok yang penuh haru

• Tak kan ada putus asa dibenakmu

• Raih semua cita lupakan masa lalu

• Itulah niat dihati terpatri selalu

• Maknanya: Lupakan masa lalu yang membuatmu kesal, jagalah masa depanmu.

• Siap berbagi hati disaat nanti

• Asalkan cinta telah bersemi di hati

• Rasa rindu yang jauh dari rasa benci

• Apapun yang akan terjadi dimasa kini

• Maknanya: berbagilah dengan sahabatmu, maka sahabatmu akan membantu semua masalahmu

Page 9: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

Syair Abdul Muluk Dayang segera turunkan pergi,

Mengambil teropong berlagak kaki,

Lalu dibaca ke anjung tinggi,

Siti meneropong kapal dan kici.

Sesudah meneropong Siti terala,

Dayang tahadi meneropong pula,

Direbut dayang Ratna Jumala,

Katanya, ‘Huwa Allah Taala.

Kita meneropong tiada sempat,

Tangan merebut terlalu cepat!’

Direbut pada dayang Mahaibat,

Sambil tertawa mulut disumbat.

Seketika bersenda sekalian Siti,

Meneropong semua bersungguh hati,

Lepas seorang, seorang ganti,

Tampaklah kealatan muda yang sakti.

Tampaklah segala hulubalang berjalan,

Bersiar di kapal berambal-ambalan,

Ia memakai pedang gemerlapan,

Pistol dipegang berjuluran.

Tampaklah hulubalang berbagai-bagai,

Ada yang berjanggut, ada yangbermisai,

Ada berserban terumbai-rumbai,

Ada gemuk, ada yang lampai.

Ada yang seperti harimau menerkam,

Bersiar sambil tangan digenggam,

Ada yang menghisap hokah manikam,

Keluar dari mulut asapnya hitam

Page 10: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

PANTUN

• Pantun adalah senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan. Dalam kesusastraan, pantun pertama kali muncul dalam Sejarah Melayu dan hikayat-hikayat popular yang sezaman.

• Kata pantun sendiri mempunyai asal-usul yang cukup panjang dengan persamaan dari bahasa Jawa yaitu kata parik yang berartipari, artinya paribasa atau peribahasa dalam bahasa Melayu. Arti ini juga berdekatan dengan umpama dan seloka yang berasal dari India.

Page 11: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

• Pantun merupakan sastra lisan yang dibukukan pertama kali oleh Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau, seorang sastrawan yang hidup sezaman dengan Raja Ali Haji. Antologi pantun yang pertama itu berjudul Perhimpunan Pantun-pantun melayu. Genre pantun merupakan genre yang paling bertahan lama. Pantunmerupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa minangkabau yang berarti "petuntun".

Page 12: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

• Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai PARIKAN, dalam bahasa sunda dikenal sebagai PAPARIKAN dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a).

• Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis. Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: SAMPIRAN dan ISI. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.

Page 13: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

• Abdul Rani (2006:23) mengatakan bahwa ciri-ciripantun sebagai berikut:

• Terdiri atas empat baris.

• Tiap baris terdiri atas 9 sampai 10 suku kata

• Dua baris pertama disebut sampiran dan dua barisberikutnya berisi maksud si pemantun. Bagian inidisebut isi pantun.

• CIRI – CIRI PANTUN

Page 14: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

• Menurut Effendi (1983:29), pantun dapat dibagi menurut jenis dan isinya yaitu:

1. pantun anak-anak, berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi:

• a. pantun bersukacita

• b. pantun berdukacita

• c. pantun jenaka atau pantun teka-teki

2. pantun orang muda, berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi:

• a. pantun dagang atau pantun nasib

• b. pantun perkenalan

c. pantun berkasih-kasihan

• d. pantun perceraian

3. pantun orang tua, berdasarkan isinya data dibedakan menjadi:

• a. pantun nasihat

• b. pantun adat

• c. pantun agama

JENIS JENIS PANTUN

Page 15: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

• Berdasarkan bentuk/jumlah baris tiap bait, pantun dibedakan menjadi

• a. Pantun biasa, yaitu pantun yang terdiri dari empat baris tiap bait.

• b. Pantun kilat/karmina, yiatu pantun yang hanya tersusun atas dua baris.

• c. Pantun berkait, yiatu pantun yang tersusun secara berangkai, saling mengkait antara bait

• pertama dan bait berikutnya.

• d. Talibun, yaitu pantun yang terdiri lebih dari empat baris tetapi selalu genap jumlahnya,

separoh merupakan sampiran, dan separho lainnya merupakan isi.

• e. Seloka, yaitu pantun yang terdiri dali empat baris sebait tetapi persajakannya datar (aaaa).

BENTUK – BENUK PANTUN

Page 16: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

Contoh Pantun

• Pantun muda (pantun perkenalan)

Kayu manis di kedai rempah

Dibeli untuk bumbu masakan

Adik manis tidakkah marah

Kalau abang mau kenalan?

Page 17: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

GURINDAM

• Gurindam merupakan kaarya sastra klasik dan tergolong karya sastra melayu. diera sekarang hampir tak pernah kita jumpai karya sastra gurindam yang baru. dan yang terkenal dan paling populer adalah Gurindam Dua Belas.

• Gurindam merupakan suatu bentuk puisi Melayu yang terdiri atas dua bait. Setiap baitnya terdiri atas dua baris kalimat dengan rima yang sama. Pada akhirnya, semua komponen tersebut akan menjadi satu kesatuan yang utuh.

• Puisi Melayu ini pada awalnya dibawa oleh orang Hindu atau sebagai bagian dari pengaruh Sastra Hindu. Istilah Gurindam diambil dari bahasa Tamil (India), yaitu kirindam’ yang artinya mula-mula amsal, atau perumpamaan.

Page 18: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

• Baris pertama yang disebutkan dalam gurindam adalah soal, masalah, atau perjanjian. Sementara itu, baris kedua berisi tentang jawaban atau akibat dari masalah dan perjanjian yang disebutkan pada baris pertama. Misalnya, contoh gurindam yang berbunyi “barang siapa tiada memegang agama, sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama” yang menandakan bahwa seseorang yang tidak memiliki pedoman agama tidak diakui oleh masyarakat sehingga ‘tiada boleh dibilangkan nama’.

• Salah satu pencipta gurindam yang terkenal adalah Raja Ali Haji. Raja Ali Haji merupakan raja muda di Riau pada 1844 sampai 1857. Karya gurindam yang diciptakannya itu terdiri atas 12 pasal sehingga dikenal dengan nama Gurindam Dua Belas.`

GURINDAM

Page 19: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

Contoh Gurindam

• Hukum adil atas rakyat, tanda raja beroleh inayat

• Kasihkan orang yang berilmu, tanda rahmat atas dirimu

• Ingatkan dirinya mati, itulah asal berbuat bakti

• Dsb.

Page 20: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

GURINDAM 12 ; Karya Raja

Ali Haji• Pasal Pertama (1) Gurindam 12

• Barang siapa tiada memegang agama,Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.Barang siapa mengenal yang empat,Maka ia itulah orang yang ma’rifatBarang siapa mengenal Allah,Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.Barang siapa mengenal diri,Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri.Barang siapa mengenal dunia,Tahulah ia barang yang teperdaya.Barang siapa mengenal akhirat,Tahulah ia dunia mudarat.

• Pasal Kedua (2) Gurindam 12

• Barang siapa mengenal yang tersebut,Tahulah ia makna takut.Barang siapa meninggalkan sembahyang,Seperti rumah tiada bertiang.Barang siapa meninggalkan puasa,Tidaklah mendapat dua termasa.Barang siapa meninggalkan zakat,Tiadalah hartanya beroleh berkat.Barang siapa meninggalkan haji,Tiadalah ia menyempurnakan janji.

Page 21: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

• Pasal Ketiga (3) Gurindam 12

• Apabila terpelihara mata,Sedikitlah cita-cita.Apabila terpelihara kuping,Khabar yang jahat tiadaiah damping.Apabila terpelihara lidah,Niscaya dapat daripadanya paedah.Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,Daripada segala berat dan ringan.Apabila perut terlalu penuh,Keluarlah fi’il yang tiada senonoh.Anggota tengah hendaklah ingat,Di situlah banyak orang yang hilang semangatHendaklah peliharakan kaki,Daripada berjaian yang membawa rugi.

Page 22: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

• Pasal Keempat (4) Gurindam 12

• Hati itu kerajaan di daiam tubuh,Jikalau zalim segala anggotapun rubuh.Apabila dengki sudah bertanah,Datanglah daripadanya beberapa anak panah.Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,Di situlah banyak orang yang tergelincir.Pekerjaan marah jangan dibela,Nanti hilang akal di kepala.Jika sedikitpun berbuat bohong,Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung.Tanda orang yang amat celaka,Aib dirinya tiada ia sangka.

Bakhil jangan diberi singgah,Itulah perampok yang amat gagah.Barang siapa yang sudah besar,Janganlah kelakuannya membuat kasar.Barang siapa perkataan kotor,Mulutnya itu umpama ketor.Di mana tahu salah diri,Jika tidak orang lain yang berperi.

Page 23: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

• Pasal Lima (5) Gurindam 12

• Jika hendak mengenai orang berbangsa,Lihat kepada budi dan bahasa,Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,Sangat memeliharakan yang sia-sia.Jika hendak mengenal orang mulia,Lihatlah kepada kelakuan dia.Jika hendak mengenal orang yang berilmu,Bertanya dan belajar tiadalah jemu.Jika hendak mengenal orang yang berakal,Di dalam dunia mengambil bekal.Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.

• Pasal Keenam (6) Gurindam 12

• Cahari olehmu akan sahabat,Yang boleh dijadikan obat.Cahari olehmu akan guru,Yang boleh tahukan tiap seteru.Cahari olehmu akan isteri,Yang boleh dimenyerahkan diri.Cahari olehmu akan kawan,Pilih segala orang yang setiawan.Cahari olehmu akan ‘abdi,Yang ada baik sedikit budi,

Page 24: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

• Pasal Tujuh (7) Gurindam 12

• Apabila banyak berkata-kata,Di situlah jalan masuk dusta.Apabila banyak berlebih-lebihan suka,Itulah landa hampirkan duka.Apabila kita kurang siasat,Itulah tanda pekerjaan hendak sesat.Apabila anak tidak dilatih,Jika besar bapanya letih.Apabila banyak mencela orang,Itulah tanda dirinya kurang.Apabila orang yang banyak tidur,Sia-sia sahajalah umur.Apabila mendengar akan khabar,Menerimanya itu hendaklah sabar.

Apabila menengar akan aduan,Membicarakannya itu hendaklah cemburuan.Apabila perkataan yang lemah-lembut,Lekaslah segala orang mengikut.Apabila perkataan yang amat kasar,Lekaslah orang sekalian gusar.Apabila pekerjaan yang amat benar,Tidak boleh orang berbuat honar.

Page 25: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

• Pasal Delapan (8) Gurindam 12

• Barang siapa khianat akan dirinya,Apalagi kepada lainnya.Kepada dirinya ia aniaya,Orang itu jangan engkau percaya.Lidah yang suka membenarkan dirinya,Daripada yang lain dapat kesalahannya.Daripada memuji diri hendaklah sabar,Biar dan pada orang

datangnya khabar.Orang yang suka menampakkan jasa,Setengah daripada syirik mengaku kuasa.

• Kejahatan diri sembunyikan,Kebaikan diri diamkan.Keaiban orang jangan dibuka,Keaiban diri hendaklah sangka.

Page 26: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

• Pasal Sembilan (9) Gurindam 12

• Tahu pekerjaan tak baik, tetapi dikerjakan,Bukannya manusia yaituiah syaitan.Kejahatan seorang perempuan tua,Itulah iblis punya penggawa.Kepada segaia hamba-hamba raja,Di situlah syaitan tempatnya manja.Kebanyakan orang yang muda-muda,

Di situlah syaitan tempat bergoda.Perkumpulan laki-laki dengan perempuan,Di situlah syaitan punya jamuan.Adapun orang tua yang hemat,Syaitan tak suka membuat sahabatJika orang muda kuat berguru,Dengan syaitan jadi berseteru.

Page 27: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

• Pasal Sepuluh (10) Gurindam 12

• Dengan bapa jangan durhaka,Supaya Allah tidak murka.Dengan ibu hendaklah hormat,Supaya badan dapat selamat.Dengan anak janganlah lalai,Supaya boleh naik ke tengah balai.Dengan kawan hendaklah adil,

Supaya tangannya jadi kapil.

• Pasal Sebelas (11) Gurindam 12

• Hendaklah berjasa,Kepada yang sebangsa.Hendaklah jadi kepala,Buang perangai yang cela.Hendaklah memegang amanat,Buanglah khianat.Hendak marah,Dahulukan hujjah.Hendak dimalui,Jangan memalui.Hendak ramai,Murahkan perangai.

Page 28: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)

• Pasal Duabelas (12) Gurindam 12

• Raja mufakat dengan menteri,Seperti kebun berpagarkan duri.Betul hati kepada raja,Tanda jadi sebarang kerja.Hukum ‘adil atas rakyat,Tanda raja beroleh ‘inayat.Kasihkan orang yang berilmu,Tanda rahmat atas dirimu.Hormat akan orang yang pandai,Tanda mengenal kasa dan cindai.Ingatkan dirinya mati,Itulah asal berbuat bakti.Akhirat itu terlalu nyata,Kepada hati yang tidak buta.

• Tamatlah Gurindam yang duabelas pasal yaitu karangan kita Raja Ali Haji pada tahun Hijrah Nabi kita seribu dua ratus enam puluh tiga likur hari bulan Rajab Selasa jam pukul lima, Negeri Riau, Pulau Penyengat.

Page 29: B.indonesia karya sastra(syair,pantun,gurindam)