Top Banner

of 6

Bina Marga

Oct 29, 2015

Download

Documents

Meli Mel
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Jembatan merupakan fasilitas infrastruktur vital bagi kelangsungan

    perkembangan kegiatan sosial dan ekonomi suatu wilayah. Sebagai bagian dari

    sistem jaringan jalan, jembatan memberikan nilai yang tidak kalah pentingnya

    dari jalan itu sendiri. Ibarat sebuah rantai, kekuatan rangkaian rantai sama dengan

    kekuatan mata rantai terlemah. Demikian juga dengan kondisi pelayanan sistem

    jaringan jalan yang sangat tergantung pada kemampuan jembatan terlemah yang

    ada pada jalan tersebut.

    Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan bertambahnya usia jembatan yang

    mendekati umur rencananya, semakin tinggi pula kebutuhan akan pemeliharaan

    rutin, rehabilitasi dan penggantiannya. Jika digambarkan kinerja suatu jembatan

    akan menurun seiring dengan pertambahan waktu selama melayani beban lalu

    lintas di atasnya (Aktan, 1996), seperti digambarkan pada Gambar 1.1. di bawah

    ini. Kebutuhan tersebut dimaksudkan untuk memelihara pencapaian umur rencana

    dan untuk meminimumkan potensi kerusakan jembatan, sehingga selalu dapat

    memberikan pelayanan yang layak.

    Gambar 1.1 Penurunan kinerja jemba

    (Sumber : Aktan, 1996)

  • 2

    Negara-negara berkembang seperti Indonesia menghadapi permasalahan

    serius dalam melaksanakan proyek pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi

    infrastruktur jembatan karena salah satu permasalahan yang dihadapi adalah

    keterbatasan dana (Suite 1995). Padahal proyek infrastruktur termasuk jembatan

    merupakan proyek yang memerlukan biaya investasi yang sangat tinggi dan

    sangat berpengaruh pada tingkat ekonomi suatu daerah.

    Pemerintah saat ini melalui Bina Marga telah mengembangkan suatu

    sistem pengelolaan jembatan yang dikenal dengan Sistem Manajemen Jembatan

    (SMJ) atau Bridge Management System (BMS). Sistem ini mencakup pengelolaan

    untuk pemeriksaan, perencanaan dan pembuatan program, penyelidikan,

    pembuatan desain, pemeliharaan, pengawasan pelaksanaan konstruksi, dan suplai

    serta penyimpanan material jembatan. Namun sistem ini masih belum terlaksana

    secara optimal, ini dikarenakan kurang tersedianya kesiapan SDM dalam

    pengelolaan dan pengoperasian SMJ tersebut.

    Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa Timur merupakan salah satu jalur utama

    transportasi yang sangat penting di Pulau Jawa yang menghubungkan Bulu

    (Tuban) dan Banyuwangi. Jalur tersebut mempunyai kontribusi besar dalam

    perkembangan ekonomi bagi Jawa Timur. Keberadaan jembatan sebagai bagian

    dari sistem jaringan jalan pada jalur tersebut mutlak mendapatkan perhatian yang

    cukup penting. Ada 577 jembatan yang terdapat di jalan Pantura dan

    permasalahan yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

    keterbatasan dana pemerintah dalam pemeliharaan, kurang efektifnya jembatan

    timbang sehingga menyebabkan lemahnya kontrol beban, usia jembatan yang

    sudah mendekati akhir dan dimana masih terdapat kira-kira 30 jembatan yang

    berusia 25 tahun, faktor masyarakat yang seringkali membangun timbunan tanah

    terlalu tinggi sehingga menutup jalannya air (terjadi genangan), dan masih banyak

    faktor yang lainnya. Faktor-faktor tersebut menyebabkan kondisi jalan maupun

    jembatan kinerjanya menurun, rusak bahkan ambruk.

    Dalam konteks perencanaan dan penentuan program pemeliharaan

    jembatan, hingga saat ini Bina Marga Jawa Timur belum mengukur efisiensi

    program pemeliharaan jembatan. Pengalokasian biaya pemeliharaan jembatan

    selama ini hanya didasarkan SMJ yang pelaksanaannya masih belum optimal dan

  • 3

    usulan masyarakat melalui aparat setempat. Akibatnya Bina Marga kurang

    mampu mengetahui sejauh mana pengaruh pengalokasian biaya pemeliharaan

    suatu jembatan selama usia layanannya dalam mempertahankan kinerja pelayanan

    jembatan tersebut bila dibandingkan dengan jembatan-jembatan yang lainnya.

    Berdasarkan kondisi tersebut, mengingat pentingnya untuk memperbaiki

    dan meningkatkan fungsi pemeliharaan jembatan perlu dibuat penentuan skala

    prioritas pemeliharaan jembatan di jalan Pantura Jawa Timur melalui Sistem

    Manajemen Jembatan khususnya pada pemeliharaan dan peninjauan prioritas

    pemeliharaan tersebut dari aspek teknis dan non teknis. Tinjauan pemeliharaan

    jembatan tersebut melalui proses hasil skrinning yaitu skrinning kondisi umum

    jembatan dan skrinning nilai kondisi lalu lintas. Penentuan skala prioritas ini

    diharapkan dapat menjadi panduan bagi Bina Marga dalam menjalankan aktivitas-

    aktivitas perencanaan dan pembuatan program, sehingga biaya pemeliharaan

    jembatan dapat dialokasikan secara efisien dan terkendali.

    1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diketahui

    bahwa keberadaan jembatan di Jalan Pantura Jawa Timur sangat vital bagi

    kelangsungan kegiatan sosial dan ekonomi. Dengan memperhatikan faktor-faktor

    yang dapat menyebabkan kinerja jembatan tersebut menurun, selama ini Bina

    Marga sebagai pemegang kebijakan untuk mengatasi masalah pemeliharaan

    jembatan masih belum optimal karena belum adanya program pemeliharaan

    jembatan yang mampu mengatasi program pemeliharaan jembatan secara efesien.

    Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan yang terjadi maka

    dapat diajukan rumusan permasalahan penelitian sebagai berikut:

    1. Apa saja kriteria - kriteria yang mempengaruhi dalam penentuan skala

    prioritas untuk program pemeliharaan jembatan di jalan Pantura Jawa

    Timur ?

    2. Bagaimana menentukan urutan skala prioritas untuk program

    pemeliharaan jembatan di jalan Pantura Jawa Timur berdasarkan kriteria-

    kriteria yang berpengaruh agar diperoleh hasil yang efesien dan memenuhi

    fungsi pelayanan bagi masyarakat?

  • 4

    1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah:

    1. Mengidentifikasi kriteria-kriteria yang berpengaruh dalam penentuan skala

    prioritas untuk program pemeliharaan jembatan di jalan Pantura Jawa

    Timur.

    2. Mengetahui urutan skala prioritas program pemeliharaan jembatan di jalan

    Pantura Jawa Timur berdasarkan kriteria-kriteria yang berpengaruh agar

    diperoleh hasil yang efesien dan memenuhi fungsi pelayanan jembatan

    tersebut.

    1.4 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Lokasi penelitian adalah jembatan-jembatan yang terbentang pada ruas

    jalan dengan status jalan nasional pada sistem jaringan jalan yang terdapat

    di Jalan pantura Jawa Timur, mulai dari Bulu (Tuban) sampai dengan

    Banyuwangi.

    2. Kondisi existing yang akan diteliti adalah program pemeliharaan jalan dan

    jembatan oleh Bina Marga Jawa Timur periode 2008-2009.

    3. Metode analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini dibatasi pada

    analisis multi kriteria yaitu AHP (Analytical Hierarchy Process).

    1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut:

    1. Memberikan masukan kepada Bina Marga dalam penentuan skala

    prioritas program pemeliharaan jembatan dengan mempertimbangkan

    beberapa aspek guna memenuhi fungsi pelayanan jembatan tersebut.

    2. Memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya

    yang terkait dengan teknik serta metode menentukan skala prioritas

    pemeliharaan jembatan.

  • 5

    Gambar 1.2 Peta lokasi penelitian (Sumber : Bina Marga Jawa Timur, 2008)

  • 6

    (halaman ini sengaja dikosongkan)

    bab1-3, fix.pdf