BIMBINGAN DAN KONSELING kelompok 1 • Disusun oleh: • Aditya Bima Sakti • Anggita Diah Yaniarti • Arinta Ika Prasiwi • Cos Ma’arif H. L
BIMBINGAN DAN KONSELINGkelompok 1
• Disusun oleh:
• Aditya Bima Sakti
• Anggita Diah Yaniarti
• Arinta Ika Prasiwi
• Cos Ma’arif H. L
Pengertian, Persamaan dan Perbedaan BK, Tujuan,
Prinsip Dasar Pelaksanaan BK, Fungsi, Asas-asas BK,
dan Kedudukan BK
Pengertian Bimbingan dan Konseling
• Bimbingan merupakan terjemahan dari “Guidance” dan Konseling merupakan serapan kata dari “counseling”. Guidance berasal dari akar kata “guide”.
• Counseling maknanya melingkupi proses (process), dan hubungan (interaction).
. JADI APABILA DIGABUNGKAN BIMBINGAN DAN KONSELING ADALAH : USAHA DEMOKRATIS ATAS DASAR KOMITMEN ANTARA COUNSELOR DENGAN COUNSELEE DALAM MEMBERIKAN BANTUAN DALAM BENTUK ARAHAN DAN MEWUJUDKAN HARAPANNYA SENDIRI.
BIMBINGAN
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari seorang yang ahli, namun
tidak sesederhana itu untuk memahami pengertian dari bimbingan. Pengertian tetang bimbingan
formal telah diusahakan orang setidaknya sejak awal abad ke-20, menurut beberapa ahli :
• Frank Parson pada (1908) • Shetzer dan Ston (1980)• Chiskolm (1959) • Bernard & Fullmer (1969)• Mathewson (1969)
Walaupun masing-masing ahli itu merumuskan pengertian
bimbingan dengan cara yang berbeda, namun terdapat
beberapa kesamaan.
1. Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan. 2. Bimbingan diberikan ke individu yang membutuhkannya.3. Bimbingan diberikan kepada individu agar dia dapat mandiri.4. Bimbingan diberikan menggunakan bahan-bahan berupa data. 5. Bimbingan itu diberikan dalam hubungan.6. imbingan itu diberikan dalam suasana sadar.7. Bimbingan itu diberikan dalam bentuk gagasan. 8. Bimbingan itu diberikan dengan jalan asuh dan asih. 9. Bimbingan diberikan dengan mempedomani norma dan nilai.10. Bimbingan diberikan oleh tenaga ahli.
Untuk memudahkan mengingat pengertian bimbingan di atas Prayitno (1987: 36) merumuskan
pengertian bimbingan :
• B = Bantuan• I = Individu• M = Mandiri• B = Bahan• I = Interaksi• N = Nasihat• G = Gagasan• A = Alat dan• N = Norma
KONSELING
Istilah konseling disebut "Counsilium" yang berarti
"dengan" atau “bersama”. Dalam kamus Bahasa Indonesia, untuk
istilah itu mengandung pengertian kurang lebih sama dengan
“penyuluhan”. Namun demikian penggunaannya sehari-hari telah sangat meluas, dan lebih bersifat
non konseling.
Sebagaimana dengan istilah bimbingan, istilah konseling juga telah didefinisikan oleh
banyak ahli, antara lain adalah:
• Proses dalam mana konselor membantu klien membuat interpretasi tentang fakta yang berkaitan dengan suatu pilihan.
• Proses yang terjadi dalam hubungan seseorang dengan individu yang berkesulitan karena masalah yang tidak dapat diatasinya sendiri mampu membantu orang lain memperoleh pemecahan berbagai jenis masalah pribadi .
Definisi di atas disajikan untuk melihat perubahan dan pengertian dari konseling. Ada 2 perbedaan
yang lebih tampak yakni :
• Definisi konseling yang lebih awal menekankan pada masalah kognitif sementara definisi yang belakangan menekankan pengalaman afektif.
• Definisi yang lebih awal mengenal konseling sebagai hubungan antara seorang konselor dengan seorang klien (one to one relationship), sedangkan definisi yang belakangan biasanya menunjuk pada lebih dari satu orang klien.
Patterson (1967: 219-227) menyatakan bahwa sewaktu-waktu
perlu mendekati suatu definisi dengan mengenyampingkan atau menunjuk
hal-hal spa yang tidak termasuk dalam konseling. Dengan pengenyampingan itu, banyak kesalahan konsepsi yang
ada di sekitar konseling
Hakikat konseling menurut Patterson, menampilkan
ciri-ciri konseling.
Jadi, dapat diartikan bahwa konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan dalam suasana
hubungan tatap muka antara seorang ahli
dan seorang individu yang sedang mengalami suatu masalah atau
kesulitannya sendiri.
Persamaan dan Perbedaan antara
Bimbingan dan Konseling
Persamaan antara bimbingan dan konseling
terletak pada tujuan yang hendak dicapai yaitu samasama diterapkan dalam program persekolahan, sama-sama
berusaha untuk memandirikan individu, dan sama-sama mengikuti norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat
tempat kedua kegiatan itu diselenggarakan.
Perbedaan antara bimbingan dan konseling
terletak pada segi isi kegiatan dan tenaga yang menyelenggarakan. Dari segi isi,
bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi dan dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa
dan lebih menekankan pada fungsi pencegahan, sedangakan konseling
merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara dua orang manusia yaitu antara konselor dan klien.
Tujuan Bimbingan dan Konseling
– Kebahagiaan hidup pribadi sebagai mahlik Tuhan
– Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat
– Hidup bersama dengan individu-individu lain
– Harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimiliki
Apabila ditinjau dari pihak peserta didik, tujuan bimbingan dan konseling ialah agar mereka dapat:
–Mengembangkan seluruh potensi seoptimal mungkin.
–Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri.
–Mengatasi kesulitan dalam mengatasi lingkungannya.
–Mengatasi kesulitan dalam memecahkan masalahnya.
–Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan minat, dan bakatnya dalam bidang pendidikan.
–Memperoleh bantuan secara tepat dari pihak di luar SD untuk mengatasi kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di SD tersebut.
Fungsi Bimbingan dan Konseling
beberapa fungsi umum bimbingan dan konseling yaitu:
–Fungsi Pemahaman–Fungsi Pencegahan–Fungsi pemecahan (pemberian
bantuan)–Fungsi pengembangan
Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling
– Bimbingan adalah untuk semua murid– Bimbingan dan konseling melayani murid-murid
dari semua usia – Bimbingan dan konseling harus mencakup semua
bidang pertumbuhan dan perkembangan siswa– Bimbingan mendorong penemuan dan
pengembangan diri– Pelaksanaan bimbingan dan konseling
menghendaki adanya kerja sama dari murid, orang tua, kepala sekolah, dan konselor
– Bimbingan harus menjadi bagian yang terpadu dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah
– Bimbingan dan konseling harus dapat dipertanggungjawabkan kepada individu dan masyarakat
Asas-asas Bimbingan dan Konseling
– Asas Kerahasiaan
– Asas Kesukarelaan
– Asas Keterbukaan
– Asas Kekinian– Asas
Kemandirian– Asas Kegiatan
– Asas Kedinamisan
– Asas Keterpaduan
– Asas Kenormatifan
– Asas Keahlian– Asas Alih-tangan– Tutwuri
Handayani
Kedudukan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Secara formal, kedudukan bimbingan dalam sistem pendidikan di
Indonesia telah digariskan didalam undang-undang No. 2 tahun 1989
tentang sistem pendidikan nasional beserta perangkat peraturan
pemerintahnya.
hal-hal yang berkenaan dengan pendidikan dasar dimana sekolah dasar ada
didalamnya, dibicarakan secara khusus dalam PP No. 28 tahun 1989. Pada pasal 25
dalam PP tersebut dikatakan bahwa :
– Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
– Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing.
Untuk membuat keputusan yang tepat dalam mengembangkan suatu sistem pengajaran, seorang guru SD paling tidak
bertanggung jawab dalam :
• Mengkondisikan anak agar menyukai, merasa gembira dan senang belajar di sekolah.
• Mengembangkan berbagai cara dan metode yang bervariasi dan menarik di dalam mengajar secara terpadu.
• Menjembatani antara kehidupan sekolah dengan kehidupan anak itu sendiri dalam pengajaran.
• Mengobservasi gaya belajar, kebutuhan dan menaruh perhatian atas tuntutan individual anak.
Untuk mencapai perkembangan yang optimal Depdikbud (1978:3) menyatakan bahwa sekolah
seyogyanya memberikan pelayanan yang optimal pula yang dapat digolongkan atas tiga usaha pokok,
yaitu:
perasaan ingin memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai melalui penyajian berbagai mata pelajaran secara relevan, efektif dan efisien
Penyelenggaraan administrasi sekolah yang memadai, yang menunjang terlaksananya pengelolaan proses belajar-mengajar yang optimal.
Pelayanan bantuan khusus dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan serta kenyataan-kenyataan mengenai adanya kesulitan yang dihadapi oleh siswa
Berdasarkan uraian di atas, ada tiga bidang pokok pelayanan pendidikan di sekolah yaitu:
• Bidang kurikuler yang wujud nyatanya melalui penyajian mata-mata pelajaran di sekolah.• Bidang administrasi dan supervise
yang wujud nyatanya adalah dalam bentuk penyelenggaraan administrasi dan supervise di sekolah oleh kepala sekolah, guru dan berbagai tenaga yang terkait.• Bidang bimbingan yang wujud
nyatanya adalah pemberian bantuan kepada siswa-siswa dengan memperhatikan berbagai kemungkinan dan kenyataan tentang adanya masalahmasalah yang dapat timbul dalam bidang pertama dan kedua di atas
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
KRITIK SARAN
• Arga reza : ada 3 kesalahan penulisan slide 8 pada no 6. terdapat penulisan yang ambigu.
Tanya jawab
• Anissa dewa : ciri-ciri konseling yang di maksud pattron.
• Alfi farkhati : perbedaan secara spesifik bimbingan konseling di luar dan dalam sekolah?
• Aliffah : apakah semua prinsip bimbingan dan koseling sudah di berikan guru di sekolah atau belum?bagaimana menurut kelompok anda.