Top Banner
Beternak Cupang Disarikan oleh : Tri Wibowo (dari berbagai sumber) Beternak Ikan Cupang ini bisa dibilang gampang – gampang mudah. Sebenarnya ada hal yang harus diperhatikan sebelum mengawinkan ikan kesayangan anda. Kalau salah bisa – bisa ikan cupang kesayangan anda tidak jadi kawin dan menghasilkan terlur, tetapi malah mati. Berilkut langkah demi langkah untuk memulai nya. Selamat mengikuti….
54

Beternak Cupang

Jun 29, 2015

Download

Documents

sastrotri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Beternak Cupang

Beternak Cupang

Disarikan oleh :

Tri Wibowo

(dari berbagai sumber)

Beternak Ikan Cupang ini bisa dibilang gampang – gampang mudah. Sebenarnya ada hal yang harus diperhatikan sebelum mengawinkan ikan kesayangan anda. Kalau salah bisa – bisa ikan cupang kesayangan anda tidak jadi kawin dan menghasilkan terlur, tetapi malah mati.

Berilkut langkah demi langkah untuk memulai nya.

Selamat mengikuti….

Page 2: Beternak Cupang

MEMILIH INDUKAN

Kalau kita memilih ikan yang akan dikawinkan, sebaiknya pilih ikan yang bagus meskipun bukan ikan level1 yang biasanya di lombakan. Asalkan indukan itu bagus, maka kemungkinan anakan yang dihasilkan akan bagus pula. Karena anakan akan memiki sifat dari indukannya.

Untuk ikan jantan,- Pilih ikan yang sering berenang di bawah ataupun melayang ditengah permukaan. Jangan pilih ikan yang sering berenang pada permukaan air. Hal itu menandakan bahwa ikan itu dalam kedaan tidak sehat.

- Pilihlah ikan yang memiliki warna cerah. Meskpun ikan itu berwarna gelap (hitam) pilihlah warna yang mengkilat. Karena itu merupakan ciri pejantan tangguh

- Ikan cupang jantan haruslah lincah. Jika ingin mengetahui lincah atau tidak ikan itu, coba dekatkan dengan cupang jantan lain. Maka akan terlihat nantinya.

Untuk ikan betina

- Ikan betina memiliki warna pudar dan gerakannya tidak lincah. Ikan ini cenderung lebih sering diam.

- Pilih ikan cupang betina yang memiliki matang telur. Betina yang matang telur dapat diketahui dari perutnya yang buncit dan dibagian perut bawahnya (dekat dengan sirip dasi ikan) ada semacam bintik bintik putih.

- Ikan ini haruslah sudah berumur diatas 4 bulan. Sebetulnya bisa mengawinkan dibawah umur 4 bulan, misalnya 3 bulan keatas. Namun..ikan ini akan menghasilkan telur yang tidak cukup banyak.

PAKAN

Sebelum ikan betina dimasukkan kedalam wadah pemijahan, sebaiknya 2-3 hari sebelumnya diberi makanan jentik nyamuk. Agar perutnya semakin buncit dan telur yang dihasilkan bisa semakin banyak.

KUALITAS AIR

Kondisi air ini sangat penting dalam proses pemijahan, malah untuk masa penetasan telur kondisi air akan sangat banyak dibutuhkan. Kondisi air yang baik, memiliki lebih kurang ph 7. Jika ph air terlalu asam ataupun terlalu basa, maka akan sangat berpengaruh terhadap keadaan ikan.

Page 3: Beternak Cupang

TEMPAT PEMIJAHAN

Tempat pemijahan ikan cupang sebetulnya tidaklah lebih besar jika dibandingkan dengan tempat pemeliharaannya. Cukup gunakan akuarium berukuran kecil ataupun toples – toples yang ada. Jika tempat terlalu besar, kemungkinan kawin ikan ini sangatlah kecil, karena saling jauh jarak antara ikan jantan dan ikan betina.

Tahap – tahap yang perlu dilakukan :1. Pindahkan ikan jantan ke dalam wadah pemijahan dan biarkan dahulu selama satu hari. agar si jantan ini bisa beradaptasi dengan daerah barunya tersebut.

2. Dekatkan si jantan dan betina, PDKT istilahnya. Dengan cara menempatkan betina ke dalam tempat si jantan, namun si betina jangan dimasukkan terlebih dahulu. Gunakan gelas aqua ataupun plastik untuk cupang betina.

3. Biarkan kedaaan seperti diatas hingga 1-2 hari. Lihatlah, apabila pada permukaan tempat cupang jantan sudah banyak gelembung – gelembung yang dibuat, berarti cupang jantan itu sudah siap. Setelah itu langsung masukkan saja cupang betina ke dalamnya. Dan biarkan ke adaan ikan seperti itu.

Page 4: Beternak Cupang

4. Sekitar 1-2 hari lihatlah ikan tersebut. Jika berhasil, di permukaan akan ada banyak terlur berwarna putih yang menempel pada gelembung – gelembung yang sebelumnya pernah dibuat oleh cupang jantan.

5. Setelah tahu ada terlur, sebaiknya angkat dan pindahkan cupang betina ke dalam tempat lain. Karena kebanyakan cupang betina memakan telurnya sendiri. Berbalik dengan cupang jantan yang selalu menjaga telurnya dengan penuh siaga dan kasih sayang.

6. Jangan lupa beri makan secukupnya, baik cupang jantan maupun cupang betina. Karena setelah proses pemijahan itu selesai, kedua ikan akan sangat kelelahan dan butuh makanan untuk asupan energi. Terutama untuk cupang betina, beri ia waktu istirahat sebelum akan dikawainkan kembali. Sebaliknya, cupang jantan juga diberi makan agar tidak kelaparan dan memakan telur – telurnya sendiri.

Page 5: Beternak Cupang

7. Cukup butuh waktu 2 hari saja untuk menunggu telur itu menetas. Nanti akan terlihat meski sangat kecil, anakan berenang meski belum sempurna dan masih dibantu ikan jantan. Jika anakan jatuh ke dasar, maka akan diambil dan diletakkan kembali ke dalam gelembung – gelembungnya.

8. Berilah makanan anakan itu setelah 2-3 hari dari telur menetas. Biasanya anakan diberi makanan infusaria (anak kutu air) atau kalau tidak ada, bisa diberikan kutu air yang telah disaring.

Hal ini saya paparkan berdasarkan yang sudah pernah saya lakukan dan juga berdasarkan penelitian – penelitian terhadap hal tersebut.

http://naif05.wordpress.com/2009/03/28/beternak-cupang/

Page 6: Beternak Cupang

Beternak cupang secara sederhana

Setelah tujuan beternak sudah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah pilih indukan.

Ingat, ada baiknya anda paham tentang genetikan indukan, misalnya anda akan mengawinkan betina HalfMoon dengan jantan Plakat. Secara teoritis, gen Plakat adalah dominan, sehingga anakannya kemungkinan besar akan plakat semua ( semoga saya bisa menulis dengan sederhana tentang genetika warna dan sirip dilain waktu). 

ciri betina (umumnya):

- Warna kurang menarik

- Gerakan lebih lambat

- saat ngedok, bukaannya kecil

- Badan lebih pendek dan cenderung buncit di perutnya

- Ada garis putih (tegak) disekitar insang dan tubuh menandakan siap dikawinkan

Ciri jantan:  kebalikan dari betina lah heheheh

Lalu siapkan wadah untuk keduanya. saya biasa menggunakan ember plastik ( baskom) diameter 30 cm ( Rp 10000 an).  Isi wadah dengan air ( gunakan air tanah yang sudah diendapkan 2 jam -sebetulnya air apapun bisa asalkan cukup jernih). lalu kasih substrat deh. (substrat apaan sih)

Page 7: Beternak Cupang

 

Berikut adalah gambar sepasang cupang yg sudah siap dikawinkan.

perhatikan bahwa betina berbadan kecil dan memiliki garis putih vertikal disekitar tubuhnya. ini bertanda sang betina siap kawin. baik jantan dan betina lebih baik dikawinkan pada umur minimal 6 bulan.

Substrat adalah apa ya ??

gampanganya itu tempat untuk ‘ngumpet’ saat cupang sedang berpacaran dan juga tempat telur cupang dikumpulkan. Sebetulnya tanpa substrat pun cupang bisa bercumbu, cuma untuk tempat mengumpulkan butiran telur, subsrtrat sangat membantu agar buih telur tidak mudah pecah.

substrat bisa berupa daun kecil ( daun dari pohon apa saja) yg penting daunnya tidak tenggelam di bak penangkaran dan bersih.  daun jangan terlalu lebar agar kita bisa melihat apakah buih ikan tersebut sudah ada telurnya atau belum. salah satu keunggulan daun adalah benda ini saat busuk bisa membantu merangsang mikro organik kecil untuk hidup dan menjadi makanan ikan. sebagian menggunakan plastik bening yg kecil. sebagian menggunakan gabus. ada

juga yg menggunakan eceng gondok. over all, saya lebih suka menggunakan daun kecil sebagai substrat.

Page 8: Beternak Cupang

Setelah kurang lebih 12 jam, biasanya ikan jantan akan membuat busa didekat substrat. jika belum ada busanya, hmm, biasanya sih si jantan masih belum mau kawin.cuma kita paksa aja deh..

Lalu masukan betina secara perlahan ke baskom jantan. biarkan saja mereka bercumbu, ga usah diintip lah ( masa lagi ‘nganu’ di intip sih).

saat betina baru dimasukan ke baskom, proses cumbu ini tidak langsung terjadi. biasanya sih setelah beberapa jam. dan karena baskom kita tutup, jadi kita ga sadar jika mereka sedang bercumbu.  cupang dengan insting nya akan bercumbu didekat substrat.

setelah cupang bercumbu, sang betina akan mengeluarkan telurnya. dan telur akan jatuh kedasar baskom. disini sang jantan akan segera memungut telur tersebut dan membawanya ke buih/busa yang sudah dia buat. (lihat digambar berikut ini, jantan akan segera memungut telur betina)

Page 9: Beternak Cupang

dan saat semua telur betina sudah keluar maka sang betina akan menjauh dari telur-telur tersebut. betina akan menjauh dari substrat, bahkan dari sang jantan. betina akan kelelahan, tampak seperti cupang sekarat.

Sampai sini, segera ambil cupang betina anda. dan perhatikan baik2 bahwa buih/ busa yang ada dibaskom sudah berisi telur, cirinya adalah buih tersebut ada butiran keci berwarna putih seperti detergen. (maaf gambar telur cupang belum saya dapatkan yang cukup jelas)

Page 10: Beternak Cupang

Burayak Berebut Makan

Saya biasanya memijahkan 2-3 pasang ikan cupang dalam suatu waktu. Tentu saja umur burayak akan sama ketika menetas, mungkin beda beberapa hari saja. Dan setelah berumur kurang lebih satu minggu, semua burayak akan saya gabungkan dalam satu kolam/baskom pembesaran.

Walaupun hanya beda beberapa hari atau jam, kecepatan tumbuh masing2 burayak ternyata berbeda. Umumnya yang netas pertama kali disebut raja lubuk. Raja lubuk ini lebih besar dibanding lainnya.

Perbedaan ukutan tubuh burayak ternyata sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidupnya. Saat burayak kecil berusaha mencari makan, biasanya akan kalah cepat dengan mereka yang ukurannya sudah lebih besar.

Burayak dengan ukuran besar akan lebih cepat makan dan semakin cepat ketika tubuhnya jauh lebih besar dibanding burayak lainnya. Ketika saya perhatikan, burayak yang lebih kecil kalah cepat. dan ketika pakan terbatas, burayak kecil tidak mendapatkan kesempatan untuk makan.

Yang terjadi adalah tergeleparlah burayak2 kecil karena mati kelaparan. Mati karena kalah cepat dalam menghabiskan makanan dibanding mereka yang sudah besar.

Untuk itulah diperlukan pembedaan kolam pembesaran burayak agar mereka tumbuh sesuai ukuran tubuhnya. Hal ini salah satu penyebab utama persentase burayak yang hidup menjadi kecil, atau ada juga yang menyebutnya hukum alam…

berbincang dengan para peternak cupang memang mengasikan. Mereka bukanlah orang-orang yang pelit ilmu asalkan kita tidak merasa lebih hebat dari mereka. Kenyataanya ada banyak hal baru yang bisa kita temui di sana.

 Salah satunya ilmu dari Pak DIan (sebutlah namanya demikian dari daerah pondok labu). Dalam berternak Ikan, beliau memiliki tips untuk melakukan Induk semang (induk titipan).  Cara beternak ini sudah sering dia praktekan dalam Farm nya.

Langkah nya sama seperti beternak cupang cara sederhana. Hanya saja anda harus

Page 11: Beternak Cupang

menyiapkan 2 pasang ikan yang siap untuk diternakan. salah satu dari pasangan ini haruslah induk yang sudah berpengalaman dalam memelihara burayak. Minimal induk yang pernah merawat burayak hingga 1 minggu dengan baik.

Lakukan dari step 1 sampai step 5 (beternak cupang secara sederhana) pada kedua pasang cupang tersebut. setelah cupang jantan mengunpulkan telur yang sudah dibuahi ke dalam buih, ambillah buih dan telur tsb menggunakan sendok yg cukup lebar diameternya. lalu Tuangkan secara perlahan buih telur tersebut ke baskom induk semang ( yg juga sedang bertelur).

Patut diingat. Induk semang adalah induk yg sudah berpengalaman memelihara burayak. Induk yang telurnya diambil dan dipindahkan ke induk semang adalah induk yang jantan maupun betina nya belum berpengalaman memelihara telur dan burayak. kenyataannya induk jantan sering sekali memakan telur ataupun burayak yang masih kecil. Umumnya induk jantan tsb adalah induk jantan yang masih di bawah 5 bulan untuk ‘dipaksa’ kawin ataupun kebiasaan buruk dari si jantan untuk memakan burayak.

Setelah telur dipindahkan ke baskom induk semang, keluarkan sang betina dari kolam induk semang. demikian juga untuk induk betina yang berada dikolam satunya, pisahkan juga dari sang jantan. beri makan yang cukup untuk kedua betina tsb dan sang jantan yg telurnya diambil.

Untuk sang jantan semang, lakukan sebagaimana step 6 dan step membesarkan burayak.

Resiko:Resiko dari cara ini adalah anda kemungkinan akan kesulitan untuk mengetahui burayak mana yang berasal dari induk semang dan mana yang dari induk bukan semang. Untuk mempermudah, bisa saja burayaka dari induk semang diambil dan dibuang agar jelas hanya satu sumber burayak yg ingin dibesarkan. Namun jika anda sudah ahli (atau tidak peduli) dengan burayak yg berasal dari 2 indukan, maka biarkan saja induk semang memelihara semua burayak.

Selamat melihat ribuan burayak dalam satu baskom hihihihi

Somoga bermanfaat.

Nb: saya belum pernah melakukan hal ini. untuk induk semang jantan, usahakan diperoleh dari jantan ikan cupang aduan (bukan ikan cupang hias)–> saran dari Pak DIan.Tuang telur ikan kedalam baskom semang dengan perlahan dan usahakan tidak merusak telur2 yang ada.

Page 12: Beternak Cupang

Mengapa perlu selective breed

maksudnya selective breed tuh apa ya ?

hihi, maksud saya adalah: kenapa kita harus menyeleksi cupang-cupang yg kita ternakkan?

begini jawabannya:

cupang yang kita pelihara ini ada banyak macamnya, mulai dari warna sirip, warna tubuh, jenis sirip dll. mungkin ada ribuan variasi yg bisa kita dapatkan dari ikan cupang yg kita ternakan. belum lagi history cupang yg baru kita beli untuk kita ternakan. ikan yg baru kita beli belum tentu bisa diselidiki asal-usulnya. apalagi jika membeli ikan bukan dipeternak ikan.

Tuntutan ikan untuk bisa laku dijual ataupun ikut kontes juga sulit dipenuhi. pembeli tidak akan mau membeli ikan yang ‘asal’. oleh sebab itu jika anda ingin beternak cupang, anda harus rajin membuat catatan asal-usul cupang kita. mulai dari warna sampai lokasi pembelian. Dan biaya untuk perwatan burayak sampai ikan ukuran medium itu tidak murah. selain menghabiskan space, juga menghabiskan waktu.

patut dipahami: catatan yang lengkap belum tentu 100% menghasilkan anak2 ternakan yang kita harapkan. tetapi jika tidak dicatat dan diseleksi, anakan cupang yg kita dapatkan sangat sulit diprediksi.

Page 13: Beternak Cupang

 

Step 6 Beternak cupang secara sederhana

Sudah pernah liat anak ikan cupang umur 1 hari? hihihi mungkin belum. biasanya anak ikan cupang dikenal dengan istilah burayak, dimana ikan2 kecil ini berada dalam satu wadah yang sama. istilah luarnya adalah fry.

Umumnya setelah telur keluar dari betina dan dibawa oleh jantan,48 jam kemudian telur akan menetas. ukuran ikan cupang ini sangat kecil sehingga sulit terlihat oleh mata manusia. mungkin sekitar 0.20 cm lah

sampai sini biarkan induk jantan dibaskom burayak. burayak umur 1 hari hingga 3 hari tidak perlu diberi makanan karena masih ada persediaan makanan didalam telurnya.

 selanjutnya tinggal liat topik saya tentang membesarkan burayak deh

Page 14: Beternak Cupang

Jenis Beta

Cupang hias Warna Merah

 

Warna Merah adalah warna solid. Beberapa orang fanatik terhadap warna ini. Sayangnya saat ini semakin berkurang penggemar ikan cupang berwarna merah. Di pasar ikan umum, seperti di pasar ikan jatinegara, cupang merah biasanya musiman. Untuk jenis sirip apapun juga, warna merah memiliki beberapa syarat untuk bisa dikatakan baik. Tulisan ini saya ambil dari beberapa majalah dan perbincangan dengan beberapa peternak ikan cupang hias.

 -          Usahakan pada sirip dasi tidak ada warna putih. Terkadang sirip dasi yang muda (berada di ujung) selalu berwarna putih. Namun usahakan lah cari yang sirip dasinya berwarna merah semua.

-          Usahakan sirip dayung juga berwarna merah. Hindari sirip dayung yang berwarna lain.

-          Usahakan pada tubuh ikan tidak terdapat bintik hitam. Umumnya bintik pada tubuh ikan berwarna merah adalah biru, putih dan hitam.

-          Usahakan warna merah pada tubuh dan sirip sama intensitasnya. Warna merah pada tubuh yang lebih terang dari pada warna merah pada sirip kurang begitu disukai

-          Hindari ujung sirip yang berwarna/list hitam

-          Hindari warna cream atau warna tubuh pada begian kepala

-          Hindari warna biru, hijau atau opaque pada sirip ikan.

Banyak syarat memang, namun kecantikan ikan cupang warna merah tidak bisa dianggap remeh. Selamat mencari ya..

 

Page 15: Beternak Cupang

Cupang ‘Army Look’

Kaya apa sih yang namanya army look?

Berbincang dengan seorang peternak cupang yang sedang mengenalkan jenis baru, yaitu army look, saya sempat bingung karena masih kurang jelas seperti apa army look.

Menurut dia, warna tubuh ikan army look adalah putih atau dragon. namun di siripnya berwarna seperti loreng2 pada baju army. bisa saja loreng nya hitam, putih dan merah, atau hijau, hitam, putih, bisa juga merah, coklat, hitam dan putih.

beberapa bulan yang lalu sempat saya liat di aqua bid. namun bulan ini tidak ada yang  jual.

Yang saya bayangkan memang army adalah warna belang-belang seperti warna baju militer. masalahnya adalah bagian tubuh, kata sang peternak, harus berwarna solid, tidak boleh ikut belang juga. karena kalau ikut belang juga jadi murni marble.

memang sih, army look bisa jadi dari silangan  marble dan copper atau dragon. entah lah,… ada yang bisa menjelaskan? hihihi

Jenis-jenis cupang (secara sederhana)

Banyak yang bertanya kepada saya ” sebetulnya ada berapa jenis sih cupang hias itu?”

Jawabannya akan sangat panjang.  Secara sederhana saya akan jelaskan demikian:

Page 16: Beternak Cupang

1. Cupang dapat dibagi berdasarkan jenis siripnya: ada sirip halfmoon, plakat, serit (crowntail). Ketiga sirip tersebut umumnya mudah dijumpai di pedagang ikan cupang. Diluar itu masih ada jenis: double tail, halfsun, combtail, Delta, Super Delta, dll

2. Berdasarkan warnanya, ada ratusan, mungkin jutaan warna yang bisa timbul pada ikan cupang. Dalam kontes cupang hias, biasanya kelas dibagi juga berdasarkan warna. Warna pada kontes dalam negeri umumnya dibagi berdasarkan warna solid (satu warna) dan warna kombinasi. Warna solid misalnya warna Merah (all warna pada ikan cupang adalah merah) atau biru, atau hijau atau hitam, kuning dll (yang penting hanya ada 1 warna pada ikan cupang). Warna kombinasi adalah ikan cupang yang memiliki lebih dari satu warna dan dibagi berdasarkan pola warnanya. Ada yang berpola marbel, ada yang berpola dragon, musterd gas, dll

Nah, sudah mulai bingung? hehehe, tetap fokus dulu di jenis sirip dan warna cupang solid. lain waktu akan dibahas warna2 cupang kombinasi ini.

Page 17: Beternak Cupang

Tapi yang paling saya suka adalah anakan dari Marble dibawah ini:

didapatkan dari HM marble calipo (male) x Biru gelap HM (female)

Jantan yang suka memakan burayak

Pernah lihat? Mungkin belum.

Saya pernah. Jantan opaq dan betina opaq saya sudah siap dikawinkan. dalam 2 hari, telurnya pun sudah medarat di dasar akuarium. dengan cepat sang jantang memungutnya dan meletakannya dibusa yang sudah dibangun. saya pun segera mengangkat sang betina. Rasanya lega sampai disini.

Page 18: Beternak Cupang

Harapan 2 hari kemudian untuk bisa melihat burayakpun tercapai. burayak kecil2 ini berusaha untuk bisa berenang. Tentu saja harapan untuk bisa berenang harus dibantu dari sang bapak ( walau tidak selalu). Saya perhatikan terus burayak yang belajar berenang ini. sang jantan akan memungut burayak lalu di naikan ke atas permukaan air dimana busa sudah banyak mengambang.

karena ukurannya sangat kecil, saya tidak sadar bahwa burayak yang telah dipungut si jantan ternyata tidak dikembalikan di permukaan air. DAN ternyata dimakan. hiks….

dalam sekejap mata, burayak habis semua. untuk anda, perhatikan baik2 perilaku sang jantan setelah burayak hadir, ada kemungkinan di hari pertama dan kedua, sang jantan akan melahapnya dengan nyaman..

hehehe, jantan seperti ini layak diberikan cap: kurang bertanggung jawab. besok-besok , biarkan sang burayak belajar berenang sendiri saja ya.. ga usah dibantu sama jantan yang seperti itu,

 tx

10 comments

Tulang sirip cupang hias ( Part 2)

April 30th, 2009 | Category: membesarkan

Sirip Ekor adalah sirip yang sering dijadikan acuan apakah ikan cupang kita merupakan cupang plakat, serit atau halfmoon. Untuk jenis halfmoon, tulang sirip yang baik adalah tulang sirip dengan perpecahan/pembagian yang ideal, 1 tulang sirip membelah menjadi 2 tulang sirip dan terakhir menjadi 4 tulang sirip. Jika diujung selaput sirip ekor memiliki16 tulang sirip, ini bisa dikatakan cupang kita adalah cupang jenis rosetail. Kendala terbesar sirip rosetail adalah karena tulangnya terlalu banyak, sehingga ikan sulit menunjukan bukaan sirip ekor yang baik dan biasanya sirip ekor akan rusak.Jarak antar tulang sirip juga harus sama besarnya. Kita dapat menilai cupang halfmoon yang masih berbadan 3-4 cm dengan melihat jarak antara perpecahan dari 1 tulang sirip menuju 2 dan menuju 4. Apabila dari 1 tulang menuju 2 tulang masih berada di dekat pangkal (daerah paling dekat ke tubuh ikan) sirip ekor, dan jarak dari 2 tulang menuju 4 berada di ujung ( daerah paling jauh dari tubuh ikan) sirip ekor, maka ikan halfmoon kita memiliki kemungkinan ekor halfmoon yang indah.Ekor halfmoon yang tengahnya terbelah dua dikenal dengan istilah doubletail. Ikan jenis ini memiliki jumlah tulang sirip ekor yang sama dengan halfmoon umumnya, 1-2-4. Doubletail yang bagus adalah doubletail dengan komposisi yang seimbang antara bagian ekor atas dan ekor bawah. Selain itu, pilihlah doubletail dengan tanpa jarak atau spasi diantara belahan sirip ekor atas dan bawah. Namun jangan pula memilih doubletail dengan sirip ekor atas dan bawah yang terlalu rapat. Jika terlalu rapat biasanya sirip ekor tidak bisa terbuka dengan lebar karena terlalu berat menopang tulang sirip.Tulang sirip ekor jenis plakat juga terbelah seperti halfmoon dengan perpecahan 1 menjadi 2 tulang sirip. Plakat yang baik memiliki perpecahan tulang 1 ke 2 di ujung ( daerah paling jauh dari tubuh ikan) sirip ekor. Jarak antara tulang sirip juga

Page 19: Beternak Cupang

harus sama besar. Di jenis plakat juga terkadang kita temui ikan plakat doubletail. Sebagian tidak menyukai plakat doubletail, namun tidak ada salahnya untuk mengkoleksi jenis ini.

Untuk jenis serit, wah… ini bisa panjang diceritakan. Hehehehe. Namun tetap sama formasinya. Tulang sirip ekor akan terbelah belah, dari 1 menjadi 2. Saat ini lebih banyak jenis cupang serit yang tulangnya terbelah dari 1 menjadi 2 di sirip ekor. Karena tulang sirip lebih panjang dari pada selaput sirip, maka ikan serit sering kali terlihat tulangnya menjuntai.

Serit yang bagus selayaknya memiliki tulang sirip ( ekor, atas dan bawah) yang panjang dan kokoh. Tidak boleh patah, bengkok ataupun tergulung. Semakin panjang semakin baik. Jarak antara tulang sirip (atas, bawah maupun ekor) harus sama.

Yang istimewa dari cupang serit adalah pada sirip ekornya ada yang berbentuk menyilang, biasa dikenal dengan istilah kingcrowntail. Jenis ini sangat jarang dan harganya bisa sangat tinggi. Untuk mendapatkan jenis ini juga tidak bisa didapatkan dari keturunan induk. Masih menjadi bahan penelitian bagaimana bisa mendapatkan king crowntail dengan cara keturunan.

Di awal tahun 2000, cupang serit juga memiliki keunikan di sirip ekornya yang ujung nya membelah menjadi 4, 6, 8. jenis ini sudah sangat jarang ditemui saat ini. Mungkin karena masyarakat lebih menyukai cupang serit belah 2 karena mengincar king crowntail. Saya pribadi tetap menyukai serit dengan ekor belah 4, 6, atau 8 karena bosan melihat serit belah 2.

Tulang sirip atas tidak terlalu berbeda dari tulang sirip bawah. Kerapatan dan kekuatan menjadi nilai plus untuk menopang selaput sirip. Bentuknya tidak harus trapesium, namun hindari ikan dengan sirip atas berbentuk segitiga. Ikan dengan bentuk sirip atas segitiga terlihat kurang cantik karena umumnya tidak memilki sirip atas yang lebar. Warna pada sirip ataspun diusahakan satu warna saja, kecuali ikan hias kita memiliki warna kombinasi yang indah.

Untuk doubletail, selain sirip ekor yang membelah, cupang doubletail yang bagus adalah cupang dengan sirip atas yang panjang. Sirip atas doubletail mendekati mata ikan cupang. Panjangnya bisa mencapai ¾ dari panjang tubuh ikan cupang hias.

(done, maaf untuk topik ini tidak ada gambarnya berhubung dikantor saya akses untuk internet dibatasi)

Page 20: Beternak Cupang

(mengapa) Cupang senang meloncat

February 03rd, 2009 | Category: pakan dan kesehatan

saya sendiri sudah kehilangan 2 ekor ikan karena dia melompat dan keluar dari aquarium. Jadi, mengapa cupang suka loncat dari aquarium?

1. Beberapa peternak mengatakan karena memang cupang suka bermain loncat2an. hihihi, jawaban yang lucu. jika saya perhatikan cupang tidak suka loncat kok, tapi cupang sering ‘menari’ didalam aquarium ( apalagi jika meliat cupang lainnya di aquarium yang berbeda).

2. Yang lainnya mengatakan bahwa cupang suka meloncat saat dia kelaparan. hmm, masuk akal juga sih. Jika diperhatikan lebih detail, cupang memiliki mulut yang selalu menghadap ke atas. menurut beberapa ahli hewan, ini menandakan bahwa ikan cupang adalah jenis karnivora. dan jenis ikan karnivora umumnya mencari makanan hidup yang mengambang atau yang diatas permukaan air. saat ikan cupang lapar, tidak ada makanan di dasar aquarium, terpaksalah nalurinya mencari makan diatas permukaan air. jadi jika ada benda yang menarik diatas permukaan air, loncat deh dia.

3. Beberapa mengatakan bahwa cupang suka meloncat karena air aquarium mengandung bakteri/jamur. alasan yang satu ini telah saya lihat sendiri. Ciri yang sangat jelas adalah jika ikan berenang dengan menggesek-gesekan badannya ke aquarium, dan berenang dengan cepat, biasanya airnya kotor atau ada bakteri/jamurnya. coba baca tulisan saya ttg cacing darah… dalam kolam burayak saya ternyata ada larva/cacing darahnya. mungkin ini pertanda air yang bagus. namun kenyataannya malah didalam air yg mengandung cacing darah tsb ada bakteri atau jamur yang membuat 2 ikan saya meloncat dari baskom.

Hmm, mungkin ada alasan2 lainnya.namun tetaplah aware bahwa cupang bisa loncat dari aquarium. jika tidak diperhatikan, bisa2 cupang mati diluar aquarium.

 BR

No comments

Page 21: Beternak Cupang

Musim Hujan… burayak tumbang

Ternyata ada begitu banyak tantangan dalam membersarkan burayak.saya yang baru mulai beternak pun harus merasakan pengalaman pahit ini.

Sejak pertengahan bulan desember 2008, burayak saya yang baru berumur 1 minggu tiab2 mati semua. burayak yang berumur satu bulan pun ‘mlempes’ dan mati sebagian besar.

Seingat saya memang kondisi waktu itu sering hujan, suhu udara berubah dan angin kencang mengenai baskom burayak. Dan saya berbincang dengan beberapa peternak, merekapun mengalami hal yang sama.

Menurut mereka, kematian burayak di saat musim hujan bukan saja karena sulitnya mencari pakan hidup seperti kutu air. “Kutu air jadi sulit dicari karena terbawa arus air hujan, namun yang lebih parah adalah karena suhu udara yang terlalu dingain dan berubah2,” kata mas Ajo (sebut saja namanya demikian). Faktor cuaca yang berubah, suhu yang rendah dan terpaan angin banyak membawa bibit penyakit dan melemahkan stamina burayak.

” Walaupun sudah ditaruh didalam rumah dan menggunakan heater, terkadang tetap saja burayak mati” demikian keluhan sang peternak. Bahkan tidak sedikit cupang dewasa yang ikut kena imbasnya a.k.a sakit juga.

Tidak mudah ya

Page 22: Beternak Cupang

No comments

cacing darah dalam bak burayak

December 15th, 2008 | Category: pakan dan kesehatan

Saya punya burayak yang sudah terpisah dari induk jantannya.

makanan awal burayak ini adalah liquifry no 1 yang saya beli dari pak Joty. sejak hari ke 3 setelah lahir saya berikan ke burayak. setelah sekitar 2 minggu, didasar bak burayak yang terbuat dari plastik ada banyak sampah yang seperti rumah rayap.

setelah beberapa hari dari kotoran yang mirip rumah rayap tsb keluar cacing/larva. awalnya saya pikir ini adalah lipan atau sejenis lintah. namun setelah saya liat lebih dekat lagi, ternyata itu adalah cacing darah.

Burayak saya belum sanggup memakan cacing tersebut. namun terkadang mereka gigit juga itu cacing. dan jika saya perhatikan, cacing tersebut juga tidak sanggup makan burayak saya.

ada yang punya pendapat kenapa hal ini bisa terjadi ya?

 

OOT: saya browse di internet, ternyata cacing darah ini jika masuk ke tubuh manusia bisa sangat bahaya loh.. hiiiii serem, gimana dengan mereka yang setiap hari berjualan cacing darah untuk makanan ikan di jatinegara ya?

Page 23: Beternak Cupang

Form begining

Hi all

Ga sangka, ternyata dunia percupangan sudah sekian maju hingga terakhir saya dengar ada cupang sejenis alien ( 13 Dec)

Padahal diawal saya mengenal cupang, yang dikenal ada 3 jenis cupang:

- Adu

Beberapa diantaranya adalah cupang singapure, bagan dll. waktu itu sekitar tahun 1992. saya masih duduk dibangku SD. Wah, bermain cupang cukup menyenangkan. melihat ikan saya diadu adalah hal yang sangat membanggakan, apalagi jika ikan tersebut menang berkelahi.

- Syam

Ditahun yang sama, cupang hias dikenal dengan nama cupang Syam (siam). yang satu ini lebih cenderung seperti jenis cendrawasih dengan sirip ekor yang menjuntai, lemah gemulai. warna yang dihasilkan juga cukup bervariasi. Namun peminatnya masih sedikit sekali. saya sendiri tidak berminat sama sekali dengan yang jenis ini.

- Cupang sawah

Disekitar rumah saya, perumnas klender, tahun 1990an masih banyak persawahan, khususnya didaerah penggilingan ( sekarang sudah penuh sesak). Dan saat mencari makanan ikan cupang, terkadang kami menemukan ikan cupang sawah. Warnanya kurang menarik, diadu pun mungkin kalah telak dengan cupangan aduan. Namun sepertinya sekarang saya ingin memelihara cupang sawah. Saat ini cupang sawah dikenal dalam katagori wild

Page 24: Beternak Cupang

beternak cupang

Mau tau cara beternak ikan cupang ?caranya :

Untuk membudiayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.

Wadah Budidaya

Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan.

Ciri-ciri khusus

Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :

Umur ± 4 bulanBentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.Gerakannya agresif dan lincah.Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).

Ciri-ciri ikan betina :

Umur telah mencapai sekitar 4 bulanBentuk badan membulat putih di sekitar perut menandakan siap kawin.Gerakannya lambat.Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.kondisi badan sehat.

Pemijahan dan perawatan ikan

Page 25: Beternak Cupang

Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan :

1. Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.2. Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 - 30 Cm.3. Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari.4. Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja.5. Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam

wadah pemijahan.6. Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa

busa yang dipersiapkan oleh induk jantan.7. Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur

sampai menetas.

Pembesaran anak

1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.

2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih

cepat tumbuh.

Pasca Panen

Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.

Cara Berkembang BiakIkan ini berkembang dengan cara bertelur dan telurnya menempel pada substrat seperti akar tanaman, daun-daun atau serabut rapia.

Langkah-langkah yang perlu diketahui :

1. Pilihlah induk yang baik dan jantan yang cantik dan agresif.2. Pisahkan antara induk jantan dan induk betina dan diberi makan yang cukup

selama 4 s.d. 5 hari.3. Masukkan induk jantan dan induk betina kedalaman tempat pemijahan (toples,

aquarium, ember, baskom) yang telah diberitanaman air (eceng gondok atau serabut rapia dengan kedalaman air ± 25 cm).

4. Setelah 2-3 hari akan terlihat telur menempel pada daun atau rapia. 5. Pindahkan yang betina dan beri makan secukupnya.

Page 26: Beternak Cupang

6. Selama 2-3 hari anak ikan tersebut tidak diberi makan karena masih ada persediaan kuning telur dalam tubuhnya.

7. Selama 2-3 hari kemudian anak-anak ikan tersebut perlu diberi makan infosuria selama 3 hari kemudian diberi makan kutu air yang disaring selama 10 hari dan setelah itu dapat diberi kutu air tanpa disaring.

Cara PerawatanInduk ikan yang diberi makan cukup baik, setelah 2-3 minggu dapat dipindahkan kembali. Anak-anak ikan cupang dapat dijual setelah berumur 2 bulan. Setelah panjang 4 cm, anak-anak ikan dapat diberi makan cacing. Ikan jantan termasuk ikan yang sayang dengan keturunannya, dilihat dari kebiasaannya membuat busa pada substrat setiap akan mulai memijah. Sedangkan ikan betina kurang telaten merawat anaknya bahkan kadang-kadang memangsa anaknya sendiri sehingga harus cepat-cepat dipisahkan setelah bertelur. Untuk mendapatkan ikan jantan yang bentuk dan warnanya indah, biasanya setelah mencapal panjang 4,5 cm dimasukkan kedalam botol (toples, bekas selai, botol kopi, dll) dan diletakkan saling berdekatan satu sama lain agar dapat saling melihat selama ± 2 minggu, agar sirip ikan cupang tersebut mengembang karena saling menantang.

Untuk membudidayakan ikan cupang secara besar-besaran, dapat digunakan bak semen ukuran 1,5 x 3 m. Pemijahannya dilakukan dipinggir bak dengan mempergunakan kotak-kotak papan yang bagian depannya diberi saringan kasa plastik. Saringan ini dimaksudkan agar benih ikan dapat keluar dan kotak pemijahan, sedangkan induknya tetap berada di dalam kotak pemijahan. Ukuran kotak pemijahan 15 x cm atau 20 x 20 cm sedangkan cara perawatan sama dengan

Page 27: Beternak Cupang

Budidaya Ikan Cupang (terapan) Cupang juga tak perlu dibahas. Mulai anak TK hingga siswa SLA tahu. Karena ikan hias yang bernama latin Betta sp. ini sudah menjadi mainan mereka, dan cupang ini banyak dijual di toko-toko ikan hias, penjual ikan hias jalanan, juga pedagang keliling. Selain sebagai binatang adu, ikan ini juga sebagai hiasan.

Beda jantan dan betina

Beda jantan dan betina ikan cupang sangat jelas. Bisa dari jauh dan tidak perlu dipegang. Perbedaan tersebut bisa dilihat dari warna, bentuk sirip, bentuk perut dan gerakan. Betina ditandai dengan warna tubuh yang lebih gelap atau kusam, sirip-siripnya lebih pendek dari jantan, perut lebih gendut dan tidak banyak bergerak atau tidak banyak berlaga. Sedangkan jantan bertubuh lebih terang dari betina, sirip lebih panjang, perut ramping dan lebih banyak bergerak atau berlaga. Induk jantan dan betina mulai dipijahkan setelah berumur 6 bulan.

Pematangan gonad

Pematangan gonad dilakukan dalam akuarium kecil atau toples. Caranya, siapkan dua akuarium ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm dan tinggi 20 cm atau toples dengan volume 2 – 3 liter (satu untuk jantan dan satu untuk betina); keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 15 cm, masukan satu ekor induk jantan atau betina; beri pakan berupa cacing secukupnya cacing rambut atau cacing sutra.

Pemijahan

Pemijahan dilakukan di akurium atau toples. Caranya, siapkan dua akuarium ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm dan tinggi 20 cm atau toples dengan volume 2 – 3 liter (satu untuk jantan dan satu untuk betina); keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 15 cm; masukan serumpun eceng goduk sebagai pelindung; masukan satu ekor induk jantan; masukan induk betina; biarkan memijah.

Catatan : Proses pemijahan diawali dengan pembuatan sarang oleh induk jantan berupa buih di permukaan air. Selanjutnya mengajak betina untuk memijah. Pemijahan bisa terjadi kapan saja, bisa pagi, siang, sore atau malam. Bila sudah memijah ditandai dengan adanya telur di dalam busa dan jantan berada di permukaan, menunggui telur sambil mengibas-ngibaskan siripnya. Telur akan menetas dalam waktu 24 – 36 jam dan mulai berenang setelah berumur 5 – 6 hari. Satu ekor induk betina bisa menghasilkan larva sebanyak 500 – 1.500 ekor.

Pendederan

Pendederan dilakukan di akuarium atau toples yang sama. Caranya, tangkap induk jantan dan masukan kembali ke tempat pematangan gonad; tangkap juga induk betina dan masukan ke tempat pematang gonad; larva yang sudah berumur 6 hari diberi pakan berupa

Page 28: Beternak Cupang

infusoria, atau rotifera, atau naupli artemia; panen setelah satu bulan.

Pendederan II dan III

Pendederan II dilakukan di akuarium atau toples lain. Caranya, siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm dan tinggi 20 cm atau toples dengan volume 2 – 3 liter; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 15 cm, masukan 30 ekor benih yang berasal dari tempat pendederan; beri pakan berupa cacing rambut atau cacing sutra sesuai takaran; panen setelah satu bulan. Pendederan II dilakukan seperti pendederan II, tetapi dengan kepadatan 20 ekor.

Pembesaran

Pembesaran dilakukan di akuarium atau toples lain. Caranya, siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm dan tinggi 20 cm atau toples dengan volume 2 – 3 liter; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 15 cm, masukan 10 ekor benih yang berasal dari tempat pendederan; beri pakan berupa cacing rambut atau cacing sutra sesuai takaran; panen setelah dua bulan. Ikan siap dijual.

Selamat mencoba dan Semoga sukses

Page 29: Beternak Cupang

memelihara ikan cupang

Februari 13, 2008 oleh yakhanu

Merawat ikan cupang hias siap kontes tidaklah sulit , yang diperlukan hanyalah ketekunan dan ketelitian pemeliharaan ikan cupang setiap harinya, misalnya permberian pakan yang teratur , penggantian air akuarium yang teratur, dan tidak lupa pula melatih mental ikan cupang. Tak jarang peternak menghabiskan waktu dari pagi hingga malam untuk mengontrol kondisi ikan cupang.

A. PakanCupang hias diberi pakan alami seperti kutu air. Permberian pakan 2x dalam sehari ,pada waktu pukul 07.00 dan 17.00, berikan pakan yang secukupnya. Terlalu banyak pakan tidak bagus khususnya terhadap kebersihan air di akuarium (dikhawatirkan akan mengendap dan membusuk di dasar air)Pemekaian takaran, seperti sendok teh bisa mengontrol jumlah pemberian pakan. Botol aor mineral yang diberi selang juga bisa dimanfaatkan untuk pemberian makanan cupang. Alat itu selain murah juga mudah dioperasikan. Kutu air dimasukan ke botol lalu disemprotkan satu per satu ke dalam akuarium. Kutu air yang telah dibekukan di dalam freezer pemberiannya cukup dengan dicuil-cuil.Jentik nyamuk dapat diberikan sebagai selingan setiap 2 hari sekali , bisa juga diberikan untuk makanan pokok. Toh ,ikan cupang yang berumur 1.5 bulan sudah bisa makan makanan yang berukuran besar. Cuk sebaiknya diambil yang teidak bengkok atau tua.Ada cara untuk menyeleksi cuk. Jentik nyamuk yang diambil dari selokan atau empeng biasanya masih kotor dan bercampur dengan larva hewan lain. Masukkan cuk ke air es, secara otomatis mereka akan teler, cuk akan mengendap ke dasar sedangkan Non-cuk akan mengambang.Cuk diambil dengan saringan halus,lalu dimasukan ke dalam air yang telah ditetesi PK, dosis 1/2 tetes untuk ember ukuran 15 liter, ini untuk “membangunkan” cuk, setelah itu cuk dicuci dengan air bersihdan siap disajikanJika cuk susah diperoleh, cacing cutra ,cacing rambut, atau cacing darah juga bisa diberikan , namun penggunannya terkadang membuat cupang menjadi kembung. Sebaiknya cacing dibersihkan berulang-ulang dengan air bersih sebelum siap disajikan

B. Ganti AirPengolahan air sangat penting agar cupang tetap sehat. Ganti air 50% sebaiknya dilakukan setiap hari,semakin sering air diganti pertumbuhan ikan cupang akan semakin cepat. Batas maksimal pergantian air 3 hari. Caranya cukup menyedot dengan selang plastik.

Page 30: Beternak Cupang

Seminggu sekali air diganti total. Botol atau akuarium dicuci bersih kemudian dijemur agar kuman-kumannya mati. Cara lain untuk membunh cendawanatau bakteri dengan merendam wadah itu dengan larutan PK dosis tinggi selama 1-2 jam. setelah itu wadah dicuci dengan bersih dan dijemur.Terlambat mengganti air menyebabkan penyakit. sisa pakan dan kotoran cupang yang mengendap di dasar air dapat menyebabkan penyakit misalnya: white spot , velvet, busung dan berak putih….Serangan white spot ditandai dengan bercak-bercak putih disekujur tubuh ikan. Penyebabnya adalah bakteri Ichtyophthirius multifillis. Obati dengan cara mesukan ikan ke dalam air yang sudah ditetesi dengan obat anti bakteri, seperti Bliz Id , dosis 4 tetes setiap 4 liter air.Cara sederhana dengan memasukan 1 sendok teh garam dapur ke dalam akuarium, atau ikan dimasukan ke dalam baskom yang telah dibubuhi garam dapur, Dosis 2-3 sendok makan setiap liter. Karena reaksi cepat , perendaman ikan yang sakit tidak perlu lama. Begitu dicelup langsung diambilCiri serangan Velvet sirip ikan hias menguncup. Penyebabnya adalah parasit Saproglenia sp. Cara pengobatan dengan memberi obat anti bakteri seperti Blitch itch, dosis 2 tetes per 4 liter air. Kemudian bubuhi 4 sendok makan garam. Ikan dimasukan ke dalam larutan itu selama 10 menit, Selanjutnya ikan dipindah ke 4 wadah lain dengan konsentrasi obat makin berkurang.Cara lain dengan pemberian obat anti bakteri, seperti Fismate atau Root stop . Konsentrasi 0.3-0.5 ml/menit. Ikan dibiarkan selama 30 menit, setelah itu masukan ikan kedalam air yang telah dibubuhi antibiotika,seperti Furazolidon, Tetracycline, dan Octazin selama 2-3 jam. Dosis yang dianjurkan setiap tablet 250 g dilarutkan kedalam 20 liter air.Penyakit busung sulit dideteksi ciri-cirinya karena yang diserang organ dalam, biasanya hanya ditandai dengan perut ikan tampak membuncit. Penyebabnya bekteri Salmonella sp. Pengobatannya dengan merendam ikan swlama 1-2 jam ke dalam larutan Flagil 500.Berak putih disebabkan cacing Ascaris sp. Ia tidak menyebabkan kematian, tetapi pertumbuhan ikan dan warna ikan terhambat. Cara pengobatan dengan obat cacing, Seperti Verominox atau Worm x , dosis 1 tetes per 5 liter air. Setelah perlakukan selama 1 minggu ikan akan pulih kembali.Penyakit lain banyak disebabkan salah perawatan, seperti bacul dan gigit ekor. Bacul ditandai dengan warna menjadi pucat. kondisi ini selain disebabkan karena air kotor juga karena karena terlalu lama ditantang oleh ikan cupang hias lain yang ukurannya lebih besar. Sedangkan gigit ekor ditandai ikan sering menggigit ekor sendiri, ini disebabkan ikan kurang pakan , sering ditantang , gatal karena air tidak dikuras (terlalu kotor).Meskipun banyak obat-obatan di toko ikan ,pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan. Perawatan secara hati-hati dan teratur, seperti pakan dan mengganti air teratur bisa mencegah penyakit. Salah perawatan dapat membuat Ikan “jagoan” kalah sebelum bertanding.

Page 31: Beternak Cupang

C. Melatih MentalCupang unggulan diletakkan di tempat terpisah sesuai kategori. Maskot usahakan tidak dicampurdengan warna dasar atau warna kombinasi. Ukuran ikan diupayakan seragam. Hal itu membiasakan cupang bertemu sesama jenis. Tek jarang mental ikan cupang turun begitu melihat ikan cupang lain yang ukurannya lebih besar dan berbeda warnaCupang hias siap kontes perlu dirawat di rak sendiri. Pakan menjelang kontes bervariasi , lain hobiis lain caranya. Yang umum dipakaiseperti perawatan biasa., namun ada yang memberi 1-2 kroto per ekor cupang, Jumlah cuk pun dibatasi, 5-7 ekor setiap sekali pemberian pakan. Blood worm tidak diberikan untuk mencegah cupang kegemukansehingga tampak kurang sehat dan tidak lincah. Saking sayangnya, ada hobiis yang merawat ikan cupangnya di air mineral.Satu jam setelah pemberian pakan , sekat diambil satu per satu untuk melatih mental, jika dianggap ruangan kurang sinar matahari, cupang bisa dijemur selama 1,5 jam. Matahari pagi dan sore hari lebih baik karena tidak terlalu panas. Sinar matahari yang terlalu panas dapat membuat ikan cupang loyoAkuarium yang tidak dibatasi , sekatnya diubah-ubah posisinya, Misalnya: Akuarium a pindah ke akuarium b , lalu ke akuarium c. Untuk sekedar Coba-coba, tidak ada salahnya maskot didekatkan dengan warna dasar, atau yang lainnya. Cupang hias pun dilatih berdekatan dengan yang berukuran lebih besar.

Cara Mengawinkan Ikan Cupang* Untuk pembiakannya/mengawinkan ikan cupang, pilihlah ikan yang ekornya lebar dan seritnya tebal ,bentuk ekor 180 derajat,badan besar dan ekor memanjang.

* Pilihlah ikan yang terbiasa bermain di tengan atau dasar air (bukan di permukaan air).

* Kombinasi warna cupang yang baik adalah yang di ekor dengan sirip sempura,tidak berantakan.

* Untuk tempat pemijahan,cupang tidak perlu tempat luas. Cukup akuarium kecil, baskom, toples,atau ember plastik. Sebelum dipakai pemijahan, akuarium direndam dengan larutan PK encer sebelum akhirnya dibilas dengan air bersih, untuk mencegah jamur dan penyakit. dinding digosok dan dibilas air. Air sebaiknya diendapkan dan didiamkan 3 hari sebelum dipakai.

* Suhu yang dibutuhkan 21-31 derajat C, atau standartnya 25 derajat C. Dalam akuarium ditaruh tanaman yang telah dibersihkan. Bisa berupa enceng gondok atau kayu apu.

* Setelah tempat pemijahan selesai, masukan terlebih dahulu cupang jantan, tunggu sampai cupang jantan membuat sarang-sarang busa, jika busa sudah tampak di permukaan air, masukan betina yang sudah matang kelamin. Selang 3-4 hari perkawinan selesai, dan betina menghasilkan 200-400 telur yang sudah dibuahi pejantan.

* Angkat betina kalau sudah selesai bertelur, biarkan jantan di permijahan. betina dipisah agar tidak memakan telurnya sendiri, sementara si jantan dibiarkan ditinggal, karena

Page 32: Beternak Cupang

sangat membantu proses penetasan, usahakan si jantan diberi makanan yang cukup agar tidak memakan telurnya, Dan begitu menetas ,pisahkan pejantan

* Pada usia 2-3 hari, benih tidak perlu diberi makan karena dalam tubuhnya masih terdapat kuning telur. Barulah pada hari ke-4, diberi makan infusaria atau sejenis plankton yang bisa dibeli di toko ikan hias. Pada hari ke-8, burayak bisa diberi makan kutu air. Mengijak usia 1 bulan, anakan cupang harus dipisahkan sendiri-sendiri dalam botol (bisa botol aqua) untuk pembesaran.

Page 33: Beternak Cupang

ypes of Plakat thai

 Reduced: 74% of original size [ 688 x 531 ] - Click to view full image

Plakat Thai (Siamese fighting fish) developed from Bettas that were wild caught in the flood lands or rice fields. In the early times Thai people kept Bettas for fighting after they were done with their work, some people kept them as aquarium pets. Those who kept the aquarium Betta developed their interests in their own way.

People who kept the Betta for fighting developed it from the wild caught Betta, which was smaller, paler in color, and had less stamina. They developed it to be a stylistic fighter with a larger body, more muscle, and darker more splendid colors. It also developed shorter fins, but with a broader caudal peduncle to push the opponent and make him lose control. The most important things to develop are shape, fighting style, size, and jaw...etc. In Thai we call this type of Betta “Plakat Morh.”

People, who keep the Betta as an aquarium pet, developed them for their beauty. Its fins should be long and bright with many colors. The most important things to develop for this Betta are colorful scales, long fins, balance of shape, and multiple colors. In Thai we call these Bettas “Plakat Cheen”. So Plakat Thai can be categorized into 2 main groups:

Short fin type or Plakat Morh

Page 34: Beternak Cupang

Long fin type or Plakat Cheen Reduced: 99% of original size [ 513 x 384 ] - Click to view full image

Using the figures below, Plakat Thai can be grouped into 4 subtypes

Snake Fish Head and Long Body or Channa Striata Bloch Form Type

 Reduced: 68% of original size [ 752 x 547 ] - Click to view full image

Page 35: Beternak Cupang

In Thailand, this is the most popular body style. Its movements are very fast, very aggressive, and it has a sharp bite. They are good fighters. These fish look rather long. The shape is slender when viewed from the front angle. The colors are assorted, reds, greens, and blues. Their body color is dark and the crystal scales are usually green. Most breeders in Thailand continue developing this type of fish.

Short Head and Short Body or Anabas Testudineus Form Type

 Reduced: 71% of original size [ 720 x 596 ] - Click to view full image

Page 36: Beternak Cupang

This is an old style of Plakat Thai. They look short and thick when viewed from above, and look quite broad from the front view. Most of them have solid colors such as green, red, and blue. The scale color will be the same as the fin color. The scale of this type of fish is very tough with a very strong attack. However, the fighting style is quite slow.

Sharp Curve Mouth and Long Body or Chitala Ornata Form Type

 Reduced: 89% of original size [ 571 x 404 ] - Click to view full image

Page 37: Beternak Cupang

This is also an old style of Plakat Thai. They have very good shape when viewed from the front, both square and broad. When viewed from above they might look thin, they also have long pelvic and anal fins. These types are very beautiful when flaring and shuffling. They are very fast and have a good sharp bite when fighting.

Hybrid Type

 Reduced: 82% of original size [ 624 x 466 ] - Click to view full image

Page 38: Beternak Cupang

This hybrid type is an effort to combine the good nature and habits of the above types with the wild caught Betta. The wild caught Betta exhibits small size, speed, and has a very sharp bite. These are very desirable qualities. However, the first batch the breeder makes may not have the desired qualities. The experienced breeder will then select the very best from that batch to breed with the best from another bloodline, the selective breeding process will then begin from there, eventually achieving the desired result.

Page 39: Beternak Cupang
Page 40: Beternak Cupang
Page 41: Beternak Cupang
Page 42: Beternak Cupang
Page 43: Beternak Cupang
Page 44: Beternak Cupang
Page 45: Beternak Cupang

http://www.bettasfighter.com/component/option,com_seyret/Itemid,145/id,73/task,videodirectlink/