Top Banner

of 15

Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)

Apr 03, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)

    1/15

    Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas

    Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

    Berkas Keluarga Binaan

    Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Klinik Dokter Keluarga Kayu Putih

    No Berkas : -

    No Rekam Medis : 1070 / 13

    Nama Pembina

    : Cintya Naya

    D., S.Ked NPM :

    0818011054

    Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga pada keluarga ini:

    Pasien seorang geriatri yang memiliki gangguan penglihatan sehingga dibutuhkan

    bantuan keluarga dalam penatalaksanaan penyakit dan kehidupan sehari-harinya

    (nutrisi, aktifitas fisik, dan gerakan-gerakan yang dapat memperberat

    penyakitnya), terlebih lagi dalam 2 minggu terakhir pasien mempunyai keluhan

    sakit kepala dan kehilangan nafsu makan yang kemungkinan disebabkan adanya

    sindrom depresi

    Pelaku rawat/contact person/significant otherdari pasien adalah: Ny. A,

    Hubungan dengan pasien: anak pasien.

    Data Demografi Keluarga

    Alamat : Jalan Martil No.15 RT 02, RW 04 Kelurahan Kayu Putih,

    Propinsi DKI Jakarta

    Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang memiliki hubungan

    dekat dengan keluargaNo Nama Kedudukan

    dalam keluarga

    Gen

    der

    Um

    ur

    Pendidikan Pekerjaan Berpartisipasi

    dalam

    pembinaan

    Ket

    tambahan

    1 Ny. N Orangtua istri P 61

    th

    SD Ibu rumah

    tangga

    Ya Pasien

    2 Tn. A Orangtua istri L 71 Pesantren Penjaga

    masjid

    Tidak Sehat

    3 Tn. J Kepala keluarga L 47 SPG Wiraswasta Tidak Sehat

    4 Ny. A Istri P 36 SMA IRT Ya Sehat

    5 Nn. D Anak P 17 SMA Pelajar Tidak Sehat

    6 Nn. F Anak P 14 SMP Pelajar Tidak Sehat

    7 Tn. A Anak L 12 SD Pelajar Tidak Sehat

    8 Nn. A Anak P 10 SD Pelajar Tidak Sehat

    9 Tn. F Anak L 8 SD Pelajar Tidak Sehat

  • 7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)

    2/15

    10 Nn. N Anak P 1,5 - - Tidak Sehat

    Diagram 1. Genogram

    Ny. N

    Keterangan:

    Laki-laki Pasien

    Perempuan

    Tinggal serumah

    Data Dinamika Keluarga

    Bentuk keluarga : keluarga majemuk

    Tahapan siklus hidup keluarga : keluarga dengan pasangan usia lanjut dan

    keluarga dengan anak remaja

    Diagram 2.Family map

    Keterangan:

    Laki-laki

    Perempuan

    Pasien

    Hubungan dekat

    Hubungan sangat dekat

  • 7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)

    3/15

    Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga

    Fungsi

    Keluarga

    Penilaian Kesimpulan pembina untuk fungsi

    keluarga yang bersangkutan

    Biologis 3 tahun yang lalu pasien mengeluh ada

    perasan tidak enak pada matanya.

    Kemudian salah satu keluarga membawa

    pasien berobat ke orang pintar dan

    dilakukan pengobatan yang tidak sesuai

    hingga akhirnya mata pasien tidak bisa

    melihat lagi. Kemudian keluarga

    membawa pasien ke rumah sakit dan

    dikatakan kedua saraf mata sudah rusak.

    Sikap dan perilaku keluarga selama ini

    adalah sudah pasrah dengan keadaan

    mata pasien dan selalu merawat pasien di

    rumah. Keluarga tidak pernah mengajak

    pasien untuk kontrol rutin tentang

    kesehatannya. Pasien disarankan berobat

    hanya jika terdapat keluhan seperti nyeri

    kepala yang baru-baru ini dialami.

    Fungsi biologis berjalan kurang baik.

    Sikap keluarga dalam menghadapi

    penyakit pada awalnya sangat buruk

    hingga menyebabkan keadaan yang

    merugikan. Tidak ada koordinasi yang

    baik antara keluarga pasien.

    Psikologis Pasien dikelilingi anggota keluarga yang

    mendukungnya. Suami, anak ketiga,menantu dan cucu-cucunya tinggal

    bersamanya. Keluarga sangat mendukung

    upaya-upaya yang dilakukan. Komunikasi

    dengan seluruh anggota keluarga yang

    tinggal serumah terjadi dengan baik.

    Komunikasi dengan anak pertama, kedua,

    dan keempat juga terjalin dengan baik,

    mereka berkunjung seminggu sekali

    bergantian ke rumah pasien. Namun anak

    yang kelima jarang mengunjungi pasien.Komunikasi paling baik dilakukan dengan

    anak kedua karena pasien lebih terbuka

    untuk bercerita. Pada awalnya pasien

    menyesali dan marah kepada suaminya

    yang dulu sempat membawa pasien untuk

    berobat ke pengobatan alternatif namun

    malah menyebabkan kebutaan pada mata

    pasien.

    Fungsi psikologis berjalan dengan cukup

    baik pada sebagian keluarga besar.

  • 7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)

    4/15

    Sosial Keluarga ini merupakan keluarga yang

    kurang berpendidikan. Pasien lulusan SD

    dan suami lulusan pesantren yang

    tingkatannya tidak diketahui setara

    dengan SMP atau SMA. Semua anakpasien lulusan SMA dikarenakan faktor

    biaya. Hubungan dengan masyarakat

    sekitar terjalin dengan baik. Anak-anak

    bekerja sebagai ibu rumah tangga.

    Hubungan pasien dengan tetangga

    sekitarnya cukup baik karena sejak dulu

    pasien sering berinteraksi dengan

    lingkungan sekitarnya. Walaupun

    sekarang mata pasien tidak dapat

    melihat, pasien masih berinteraksidengan tetangga yang sering berkunjung

    ke rumahnya

    Fungsi sosial berjalan dengan baik, namun

    khusus fungsi sosial pasien kurang

    optimal karena keterbatasan pasien dalam

    hal penglihatan

    Ekonomi &

    Pemenuhan

    kebutuhan

    Kebutuhan primer, sekunder dan tertier

    didapat/dipenuhi dari tabungan pasien

    dan dana dari anak. Jumlah tersebut

    dirasa cukup. Gaya hidup sederhana,

    tidak konsumtif dengan prioritas

    penggunaan uang sesuai kebutuhan

    primer, sekunder, dan tersier. Keluarga

    pasien memiliki kartu jakarta sehat

    sebagai prasarana untuk berobat di

    pelayanan kesehatan masyarakat

    tertentu.

    Fungsi ekonomi berjalan dengan baik,

    namun pemanfaatan fasilitas kartu Jakarta

    sehat belum optimal dan juga belum ada

    alokasi dana khusus untuk pelayanan

    kesehatan diluar tanggungan kartu Jakarta

    sehat, misalnya pelayanan kesehatan

    swasta

    Data Risiko Internal Keluarga

    Tabel 3. Perilaku kesehatan keluarga

    Perilaku Sikap & perilaku keluarga yang

    menggambarkan perilaku tsb

    Kesimpulan

    pembina untukperilaku ybs

    Kebersihan pribadi &

    lingkungan

    Penampilan keluarga cukup bersih

    dan rapi.

    Keluarga mandi 2x/hari.

    Keadaan rumah tampak tidak teratur.

    Pencahayaan dan ventilasi didalam

    rumah kurang.

    Lingkungan sekitar adalah

    perumahan dengan pemukiman yang

    padat

    Kebersihan diri

    dan keluarga

    kurang baik.

  • 7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)

    5/15

    Pencegahan spesifik Setiap sakit, keluarga pasien selalu

    memeriksakan diri ke pelayanan

    kesehatan primer yaitu puskesmas

    terdekat.

    Imunisasi pada anak lengkap

    Keluarga membiasakan mencuci

    tangan sebelum makan

    Keluarga sudah

    mulai berperilaku

    sehat dan

    menerapkan

    perilakupencegahan

    spesifik

    Gizi keluarga Kebutuhan pangan tercukupi

    Keluarga memasak sendiri makanan

    sehari-hari

    Pola makan keluarga teratur,

    biasanya 3x/hari

    Kualitas dan

    kuantitas

    makanan keluarga

    tercukupi, jumlah

    kalori sudah

    sesuai tercukupi

    Asah asih asuh Hubungan antar anggota keluarga

    harmonis.

    Keluarga memiliki pendekatan

    beribadah dengan baik.

    Keluarga mengasuh anak dengan

    baik

    Tidak ada hambatan dalam tumbuh

    kembang anak

    Fungsi asah, asih,

    asuh dalamkeluarga ini sudah

    baik.

    Kesehatan reproduksi Menurut keluarga, pasien menikah

    pada usia muda. Namun tidak tahu

    pasti pada usia berapa dan

    bagaimana kesehatan reproduksinya.

    Anak pasien yang tinggal bersama

    dengan pasien menikah pada usia

    muda dan memiliki 6 orang anak,

    dan sekarang menggunakan KB pil

    dan tidak berencana untuk memiliki

    anak lagi.

    Kesehatan

    reproduksi tidak

    ada data yang

    mencukupi

    Latihan jasmani / aktivitas

    fisik

    Pasien dan keluarga pasien tidak

    pernah menyediakan waktu khusus

    untuk olahraga.

    Waktu luang diisi dengan menonton

    TV, atau kadang-kadang

    mengerjakan pekerjaan rumah

    tangga.

    Keluarga yang tinggal bersama

    dengan pasien terlalu sibuk dengan

    urusannya masing-masing

    Aktivitas fisik

    dalam keluarga

    kurang

    diperhatikan.

  • 7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)

    6/15

    Penggunaan pelayanan

    kesehatan

    Setiap keluhan yang berhubungan

    dengan kesehatan, keluarga pasien

    rutin memeriksakan diri ke

    puskesmas terdekat. Pasien sendiri

    sering dikunjungi oleh tetangganya

    yang seorang dokter untuk

    memeriksa kesehatannya namun

    jarang untuk kontrol rutin.

    Jarak rumah ke pelayanan kesehatan

    cukup dekat, pasien biasa naik

    kendaraan umum/bajai

    Perilaku

    kesehatan

    keluarga dalam

    hal tindakan

    kuratif. Perilakukesehatan dalam

    hal preventif telah

    dijalankan namun

    belum optimal.

    Kebiasaan / perilaku

    lainnya yang buruk untuk

    kesehatan

    Anggota keluarga lain tidak ada

    yang merokok.

    Anggota keluarga tidak ada yang

    minum alkohol

    Perilaku dalam

    keluarga sudah

    baik

    Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga

    Tabel 4. Faktor pelayanan kesehatan

    Faktor Keterangan Kesimpulan pembina

    untuk faktor pelayanan

    Pusat pelayanan

    kesehatan yang

    digunakan oleh

    pasien dan keluarga

    Pasien berobat ke dokter yang juga

    tetangganya, puskesmas dan klinik

    dokter keluarga.

    Balkesmas mudah

    dijangkau karena

    jaraknya cukup dekat

    dengan rumah pasien,

    transportasi untuk

    mencapai balkesmas

    masih terjangkau dan

    biaya berobat dirasa

    masih dapat dijangkau.

    Cara mencapai pusat Naik angkutan umum

    Tarif pelayanan

    kesehatan tersebut

    dirasakan

    sangat mahal

    mahal

    terjangkau

    murah

    gratisKualitas pelayanan

    kesehatan tersebut

    dirasakan

    sangat baik

    baik

    biasa

    tidak memuaskan

  • 7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)

    7/15

    Tabel 5. Tempat tinggal

    Kepemilikan rumah : menumpang /kontrak/ hibah/ milik sendiri

    Daerah perumahan : kumuh / padat bersih / berjauhan/ mewah

    Karakteristik Rumah Kesimpulan pembina

    untuk tempat tinggal

    Luas rumah : 9 x 15 m2 Pasien tinggal di rumah

    bersama dengan suami, 1

    anak dan 1 menantu serta 6

    cucu di daerah perumahan

    padat dan kurang bersih

    dengan luas rumah yang

    sangat sempit untuk

    keluarga pasien sendiri.Penerangan dalam rumah

    dengan listrik, ventilasi

    kurang, ditemukan kipas

    angin dalam rumah.

    Kebersihan rumah dan tata

    letak barang dalam rumah

    kurang bersih dan tidak

    teratur

    Sumber air minum dari

    PAM, limbah dialirkan ke

    got, memiliki 1 kamar

    mandi sekaligus jamban.

    Kondisi rumah secara

    keseluruhan Kurang Baik.

    Jumlah orang dalam satu rumah : 10 org

    Luas Halaman rumah : - m2

    Bertingkat / tidak bertingkat

    Lantai rumah dari : tanah / semen halus /keramik / lain-

    lain*

    Dinding rumah dari : papan / tembokdan papan /

    kombinasi*

    Penerangan di dalam rumah

    Jendela Ada

    Listrik : Ada/tidak

    Bila tidak, malam hari menggunakan

    Ventilasi

    Kelembapan rumah : lembap/tidak*Bantuan ventilasi di dalam rumah : ada/tidak*

    Bila ada, yaitu : AC / Kipas angin / exhaust fan

    Kebersihan di dalam rumah

    Kurang Bersih

    Tata letak barang dalam rumah

    Tidak teratur

    - Terdapat undakan dari ruang tengah menuju ke

    kamar mandi

    Sumber air

    Air minum dan masak dari :

    Sumur / pompa tangan / pompa listrik / PAM /

    beli dari tukang air

    Air cuci

    Sumur /pompa tangan / pompa listrik/ PAM /

    beli dari tukang air

    Jarak sumber air dari septik tank : > 7 m

  • 7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)

    8/15

    Jl. Pondasi

    Kamar Mandi Keluarga

    Ada / Tidak Ada

    Dalam Rumah / Luar Rumah

    Jumlah : 1 Buah, ukuran 2 x 1,5 m2

    Jamban

    Ada / Tidak Ada

    Dengan pegangan / Tanpa pegangan

    Bentuk jamban : Jongkok/ Duduk

    Limbah & sampah

    Limbah dialirkan ke : tidak ada / got / kali

    Tempat sampah di luar rumah : ada / tidak

    Kesan kebersihan lingkungan permukiman :

    baik / cukup / kurang

    Keterangan :

    : Klinik Dokter Keluarga Kiara

    : Rumah Pasien

    Diagram 3. Denah rumah

    (termasuk ukuran, gambaran ventilasi, tataruang

    dan arah mata angin)

    Diagram 4. Peta rumah dicapai dari klinik

    (agar pembina selanjutnya mudah

    menemukannya kembali)

    KDK FKUI Kayu Putih

    Lokasi

    Pasar

    KampungAmbon

    Jl. Martil no.15 , Kayu Putih

    Ruang Tamu

    Teras

    Kamar

    Kamar

    Kamar

    Kamar

    Kamar mandiDapur

    Ruang Keluarga

    Lemari

    Laundry

    tangga

  • 7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)

    9/15

    Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga

    Susunlah kerangka konseptual yang menggambarkan adanya kaitan antara temuan

    pada data demografik, data dinamika, masalah adanya faktor internal dan

    eksternal pada keluarga yang mempengaruhi masalah kesehatan dan merupakan

    dasar untuk pembinaan keluarga (dapat mengadopsi dari mandala of health dan

    bagan-bagan lainnya)

    -Keadaan rumah kurang bersih, kurang rapi,

    Lingkungan cukup bersih dan padat

    Pekerjaan:(-)

    FAMILY

    Life style :- Perilaku olahraga kurang- Pola makan teratur

    Lingkungan

    Kurang

    Perilaku kesehatan:

    Biologi Manusia :

    Lingkungan Psikososial

    Cefalgia, Obesitas

    Grade I , Suspek

    Sindroma Depresi

    pada Wanita Geriatri

    dengan Gangguan

    Fungsi Penglihatan

    Sistem

    Pelayanan

  • 7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)

    10/15

    Diagnosis Kesehatan Keluarga

    Masalah internal keluarga:

    Masalah biologis :

    Cefalgia, Obesitas Grade I , Suspek Sindroma Depresi pada Wanita Geriatri

    dengan Gangguan Fungsi Penglihatan

    Perencanaan keluarga bagi keluarga anak pasien belum cukup baik

    (keluarga dengan 6 anak), namun saat ini anak pasien sudah menggunakan

    KB pil

    Masalah psikososial :

    Tingkat kekhwatiran pasien yang tinggi akan terjadinya berbagai

    macam penyakit pada dirinya

    Putus asa dengan kondisi dirinya

    Pasien terkadang masih menyesali tindakan suami yang membawa

    pasien ke orang pintar dan menyebabkan kebutaan pada matanya

    Pasien ingin melakukan aktivitas seperti saat dia bisa melihat

    Pasien lebih tertutup pada anggota keluarga tertentu

    Masalah eksternal keluarga:a

    Masalah lingkungan rumah :

    Keadaan rumah yang kurang jendela (pencahayaan) dan ventilasi

    Daerah rumah merupakan perumahan padat pemukiman.

    Skor kemampuan keluarga dalam penyelesaian masalah dan Rencana

    Penatalaksanaan

  • 7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)

    11/15

    No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang

    diharapkan

    Coping

    score

    awal

    Coping

    score

    akhir

    Masalah internal

    1. Edukasi dan

    Konseling kepada

    keluarga mengenai

    penyakit pasien serta

    perlunya partisipasi

    penuh dari anggota

    keluarga dalam

    penatalaksanaan

    masalah kesehatandan juga membantu

    aktivitas pribadi

    pasien dan aktivitas

    sosial pasien

    2. Konseling untuk

    melakukan tindakan

    pencegahan penyakit

    3. Konseling kepada

    keluarga pasien untuk

    mengingatkan pasien

    melakukan kontrol ke

    dokter dan

    merencanakan untuk

    konsultasi lebih lanjut

    ke dokter mata dan

    dokter psikiatri

    4. Konseling mengenai

    pola makan dan

    aktifitas fisik

    5. Konseling untuk

    memotivasi pasien

    kontrol ke psikiatri

    Suami,

    anak

    dan

    menant

    un

    1

    minggu 1. Keluarga

    memahami

    lebih jauh

    tentang

    penyakit

    pasien dan

    ikut

    berpartisipasi

    pada

    penatalaksanaan penyakit

    pasien

    2. Keluarga

    mengerti cara

    pencegahan

    penyakit

    3. Pasien dapat

    kontrol teratur.

    4. Memodifikasi

    diet

    5. Pasien berobat

    lebih spesifik

    ke psikiatri

    Keluarga turut

    serta bersama-

    sama

    menyemangati

    pasien.

    2

    2

    2

    2

    1

    2

    2

    4

    4

    3

    3

    3

    4

    5

  • 7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)

    12/15

    Masalah psikososial

    Konseling kepada

    keluarga pasien

    untuk memberikan

    motivasi kepada

    pasien

    2 4

    Tindak lanjut dan hasil intervensi

    Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnosis holistik dan rencana selanjutnya

    Kedatangan

    Pertama

    (di rumah

    pasien

    tanggal 28

    April 2013)

    Penatalaksanaan yang dilakukan :

    Edukasi dan Konseling mengenai keadaan pasien

    Motivasi pasien untuk patuh minum obat

    Edukasi dan Konseling mengenai hasil pemeriksaan pasien di

    klinik

    Hasil :

    Pasien dan Keluarga mengerti masalah kesehatan yang dialami

    pasien

    Keluarga membantu pasien untuk patuh minum obat

    Keluarga lebih tenang karena mengetahui hasil pemeriksaaan

    pasien masih dalam batas normal, namun penyebab penyakit

    pasien kemungkinan dapat disebabkan oleh sebab yang lain

    Pasien merasa nyeri kepala dan mual mulai berkurang dan nafsu

    makan sudah mulai ada perbaikan

    Tindak

    Lanjut I

    (di rumah

    pasien,

    Dilakukan anamnesis dengan keluarga pasien yang lain untuk

    mengetahui kemungkinan penyebab penyakit yang dialami pasien

    Dilakukan skrining depresi untuk geriatri (tidak selesai, karena

  • 7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)

    13/15

    tanggal 30

    April 2013)

    pasien dirasa kurang kooperatif)

    Memotivasi keluarga pasien untuk lebih aktif menjadi pelaku

    rawat

    Melakukan family counseling dan family gathering

    Hasil :

    Dari 15 pertanyaan Geriatric Depression Scale, hanya 7

    pertanyaan yang dijawab pasien. Hal ini dikarenakan pasien

    yang kurang kooperatif dalam komunikasi, selain itu pasien

    pun merasa cepat lelah jika berinteraksi agak lama dengan

    orang lain

    Saat family counseling hanya 1 orang anak pasien, suami dan

    menantu pasien yang hadir. Namun anak-anak pasien yang

    lain tidak hadir terutama anak yang paling dekat dengan pasien

    yaitu anak yang kedua dikarenakan waktu yang singkat,

    kegiatan dan tempat tinggal yang berbeda.

    Anak, suami dan menantu pasien mengerti tentang keadaan

    pasien dan berencana untuk berkumpul kembali dengan

    keluarga yang lain untuk membicarakan bagaimana merawat

    pasien selanjutnya

    Tindak

    Lanjut II

    (di rumah

    pasien

    tanggal 2

    Mei 2013)

    Edukasi dan konseling pasien dan keluarga agar mau

    memeriksakan diri dan memberi motivasi ke pasien untuk ke

    spesialis mata untuk konsultasi kemungkinan rehabilitasi fungsi

    penglihatan

    Edukasi dan konseling pasien dan keluarga agar mau

    memeriksakan diri dan memberi motivasi ke pasien untuk

    konsultasi ke dokter psikiatri

    Memotivasi keluarga untuk berkumpul (family confrence) ulang

  • 7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)

    14/15

    dan membicarakan cara yang sesuai untuk merawat pasien

    Edukasi dan konseling pasien serta keluarga mengenai cara

    mengoptimalkan penggunaan fasilitas kartu jakarta sehat

    Hasil :

    Keluarga setuju untuk konsul ke psikiatri namun pasien menolak

    untuk diajak kontrol ulang.

    Karena pasien tidak datang ke psikiatri di klinik, maka didapatkan

    konsul dari psikiatri berupa kemungkinan memang pasien

    mengalami depresi yang mungkin disebabkan oleh adanya verbal

    abuse yang dilakukan keluarga pasien

    Keluarga pasien menolak untuk konsul mengenai mata pasien

    karena keluarga menganggap pasien sudah pernah periksa ke

    rumah sakit dan dikatakan saraf matanya sudah rusak, sehingga

    keluarga pasien berpikir percuma untuk berobat kembali ke dokter

    mata

    Pasien mengerti tentang penggunaan kartu jakarta sehat yang dapat

    digunakan untuk pemeriksaan di fasilitas layanan kesehatan

    pemerintah

    Kesimpulan Pembinaan Keluarga Pada Pembinaan Keluarga Saat ini

    Masalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama dan

    coping score akhir

    - Keluarga memahami bahwa perilaku kesehatan preventif lebih utama

    dibandingkan dengan kuratif 4

    - Keluarga mengerti tentang pentingnya pelaku rawat terhadap pasien

    geriatri 4

    - Pasien dapat kontrol teratur. 3

    Coping score

  • 7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)

    15/15

    - Keluarga pasien setuju untuk memeriksakan pasien lebih lanjut ke dokter

    psikiatri 5

    - Keluarga bekerjasama penuh untuk membantu pasien mengatasi

    penyakitnya 3

    Faktor Pendukung terselesainya masalah kesehatan pasien :

    - terdapat jaminan kesehatan untuk berobat

    - keluarga kooperatif

    - pembina diterima dengan baik

    - lokasi rumah pasien dekat dengan pusat pelayanan primer

    - sosio ekonomi yang cukup memadai

    Faktor penghambat terselesaikannya masalah-masalah kesehatan pasien :

    - Kemungkinan adanya masalah internal pasien dengan keluarganya.

    - Tidak semua anggota keluarga dapat berpartisipasi dalam pengobatan

    pasien.

    - Tidak ada visi misi yang sama pada keluarga untuk merawat pasien lebih

    lanjut

    - Keluarga masih terkesan menutupi beberapa informasi yang diperlukan

    untuk penatalaksanaan masalah kesehatan pasien

    Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya :

    Follow up jangka panjang terutama untuk kontrol ke psikiatri dan dokter mata

    bagi pasien dan keluarganya.

    Persetujuan II (dokter PJ Klinik)Tanda tangan :

    Nama Jelas : dr. Dewi Friska, MKK

    Tanggal :