7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)
1/15
Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Berkas Keluarga Binaan
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Klinik Dokter Keluarga Kayu Putih
No Berkas : -
No Rekam Medis : 1070 / 13
Nama Pembina
: Cintya Naya
D., S.Ked NPM :
0818011054
Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga pada keluarga ini:
Pasien seorang geriatri yang memiliki gangguan penglihatan sehingga dibutuhkan
bantuan keluarga dalam penatalaksanaan penyakit dan kehidupan sehari-harinya
(nutrisi, aktifitas fisik, dan gerakan-gerakan yang dapat memperberat
penyakitnya), terlebih lagi dalam 2 minggu terakhir pasien mempunyai keluhan
sakit kepala dan kehilangan nafsu makan yang kemungkinan disebabkan adanya
sindrom depresi
Pelaku rawat/contact person/significant otherdari pasien adalah: Ny. A,
Hubungan dengan pasien: anak pasien.
Data Demografi Keluarga
Alamat : Jalan Martil No.15 RT 02, RW 04 Kelurahan Kayu Putih,
Propinsi DKI Jakarta
Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang memiliki hubungan
dekat dengan keluargaNo Nama Kedudukan
dalam keluarga
Gen
der
Um
ur
Pendidikan Pekerjaan Berpartisipasi
dalam
pembinaan
Ket
tambahan
1 Ny. N Orangtua istri P 61
th
SD Ibu rumah
tangga
Ya Pasien
2 Tn. A Orangtua istri L 71 Pesantren Penjaga
masjid
Tidak Sehat
3 Tn. J Kepala keluarga L 47 SPG Wiraswasta Tidak Sehat
4 Ny. A Istri P 36 SMA IRT Ya Sehat
5 Nn. D Anak P 17 SMA Pelajar Tidak Sehat
6 Nn. F Anak P 14 SMP Pelajar Tidak Sehat
7 Tn. A Anak L 12 SD Pelajar Tidak Sehat
8 Nn. A Anak P 10 SD Pelajar Tidak Sehat
9 Tn. F Anak L 8 SD Pelajar Tidak Sehat
7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)
2/15
10 Nn. N Anak P 1,5 - - Tidak Sehat
Diagram 1. Genogram
Ny. N
Keterangan:
Laki-laki Pasien
Perempuan
Tinggal serumah
Data Dinamika Keluarga
Bentuk keluarga : keluarga majemuk
Tahapan siklus hidup keluarga : keluarga dengan pasangan usia lanjut dan
keluarga dengan anak remaja
Diagram 2.Family map
Keterangan:
Laki-laki
Perempuan
Pasien
Hubungan dekat
Hubungan sangat dekat
7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)
3/15
Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga
Fungsi
Keluarga
Penilaian Kesimpulan pembina untuk fungsi
keluarga yang bersangkutan
Biologis 3 tahun yang lalu pasien mengeluh ada
perasan tidak enak pada matanya.
Kemudian salah satu keluarga membawa
pasien berobat ke orang pintar dan
dilakukan pengobatan yang tidak sesuai
hingga akhirnya mata pasien tidak bisa
melihat lagi. Kemudian keluarga
membawa pasien ke rumah sakit dan
dikatakan kedua saraf mata sudah rusak.
Sikap dan perilaku keluarga selama ini
adalah sudah pasrah dengan keadaan
mata pasien dan selalu merawat pasien di
rumah. Keluarga tidak pernah mengajak
pasien untuk kontrol rutin tentang
kesehatannya. Pasien disarankan berobat
hanya jika terdapat keluhan seperti nyeri
kepala yang baru-baru ini dialami.
Fungsi biologis berjalan kurang baik.
Sikap keluarga dalam menghadapi
penyakit pada awalnya sangat buruk
hingga menyebabkan keadaan yang
merugikan. Tidak ada koordinasi yang
baik antara keluarga pasien.
Psikologis Pasien dikelilingi anggota keluarga yang
mendukungnya. Suami, anak ketiga,menantu dan cucu-cucunya tinggal
bersamanya. Keluarga sangat mendukung
upaya-upaya yang dilakukan. Komunikasi
dengan seluruh anggota keluarga yang
tinggal serumah terjadi dengan baik.
Komunikasi dengan anak pertama, kedua,
dan keempat juga terjalin dengan baik,
mereka berkunjung seminggu sekali
bergantian ke rumah pasien. Namun anak
yang kelima jarang mengunjungi pasien.Komunikasi paling baik dilakukan dengan
anak kedua karena pasien lebih terbuka
untuk bercerita. Pada awalnya pasien
menyesali dan marah kepada suaminya
yang dulu sempat membawa pasien untuk
berobat ke pengobatan alternatif namun
malah menyebabkan kebutaan pada mata
pasien.
Fungsi psikologis berjalan dengan cukup
baik pada sebagian keluarga besar.
7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)
4/15
Sosial Keluarga ini merupakan keluarga yang
kurang berpendidikan. Pasien lulusan SD
dan suami lulusan pesantren yang
tingkatannya tidak diketahui setara
dengan SMP atau SMA. Semua anakpasien lulusan SMA dikarenakan faktor
biaya. Hubungan dengan masyarakat
sekitar terjalin dengan baik. Anak-anak
bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Hubungan pasien dengan tetangga
sekitarnya cukup baik karena sejak dulu
pasien sering berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya. Walaupun
sekarang mata pasien tidak dapat
melihat, pasien masih berinteraksidengan tetangga yang sering berkunjung
ke rumahnya
Fungsi sosial berjalan dengan baik, namun
khusus fungsi sosial pasien kurang
optimal karena keterbatasan pasien dalam
hal penglihatan
Ekonomi &
Pemenuhan
kebutuhan
Kebutuhan primer, sekunder dan tertier
didapat/dipenuhi dari tabungan pasien
dan dana dari anak. Jumlah tersebut
dirasa cukup. Gaya hidup sederhana,
tidak konsumtif dengan prioritas
penggunaan uang sesuai kebutuhan
primer, sekunder, dan tersier. Keluarga
pasien memiliki kartu jakarta sehat
sebagai prasarana untuk berobat di
pelayanan kesehatan masyarakat
tertentu.
Fungsi ekonomi berjalan dengan baik,
namun pemanfaatan fasilitas kartu Jakarta
sehat belum optimal dan juga belum ada
alokasi dana khusus untuk pelayanan
kesehatan diluar tanggungan kartu Jakarta
sehat, misalnya pelayanan kesehatan
swasta
Data Risiko Internal Keluarga
Tabel 3. Perilaku kesehatan keluarga
Perilaku Sikap & perilaku keluarga yang
menggambarkan perilaku tsb
Kesimpulan
pembina untukperilaku ybs
Kebersihan pribadi &
lingkungan
Penampilan keluarga cukup bersih
dan rapi.
Keluarga mandi 2x/hari.
Keadaan rumah tampak tidak teratur.
Pencahayaan dan ventilasi didalam
rumah kurang.
Lingkungan sekitar adalah
perumahan dengan pemukiman yang
padat
Kebersihan diri
dan keluarga
kurang baik.
7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)
5/15
Pencegahan spesifik Setiap sakit, keluarga pasien selalu
memeriksakan diri ke pelayanan
kesehatan primer yaitu puskesmas
terdekat.
Imunisasi pada anak lengkap
Keluarga membiasakan mencuci
tangan sebelum makan
Keluarga sudah
mulai berperilaku
sehat dan
menerapkan
perilakupencegahan
spesifik
Gizi keluarga Kebutuhan pangan tercukupi
Keluarga memasak sendiri makanan
sehari-hari
Pola makan keluarga teratur,
biasanya 3x/hari
Kualitas dan
kuantitas
makanan keluarga
tercukupi, jumlah
kalori sudah
sesuai tercukupi
Asah asih asuh Hubungan antar anggota keluarga
harmonis.
Keluarga memiliki pendekatan
beribadah dengan baik.
Keluarga mengasuh anak dengan
baik
Tidak ada hambatan dalam tumbuh
kembang anak
Fungsi asah, asih,
asuh dalamkeluarga ini sudah
baik.
Kesehatan reproduksi Menurut keluarga, pasien menikah
pada usia muda. Namun tidak tahu
pasti pada usia berapa dan
bagaimana kesehatan reproduksinya.
Anak pasien yang tinggal bersama
dengan pasien menikah pada usia
muda dan memiliki 6 orang anak,
dan sekarang menggunakan KB pil
dan tidak berencana untuk memiliki
anak lagi.
Kesehatan
reproduksi tidak
ada data yang
mencukupi
Latihan jasmani / aktivitas
fisik
Pasien dan keluarga pasien tidak
pernah menyediakan waktu khusus
untuk olahraga.
Waktu luang diisi dengan menonton
TV, atau kadang-kadang
mengerjakan pekerjaan rumah
tangga.
Keluarga yang tinggal bersama
dengan pasien terlalu sibuk dengan
urusannya masing-masing
Aktivitas fisik
dalam keluarga
kurang
diperhatikan.
7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)
6/15
Penggunaan pelayanan
kesehatan
Setiap keluhan yang berhubungan
dengan kesehatan, keluarga pasien
rutin memeriksakan diri ke
puskesmas terdekat. Pasien sendiri
sering dikunjungi oleh tetangganya
yang seorang dokter untuk
memeriksa kesehatannya namun
jarang untuk kontrol rutin.
Jarak rumah ke pelayanan kesehatan
cukup dekat, pasien biasa naik
kendaraan umum/bajai
Perilaku
kesehatan
keluarga dalam
hal tindakan
kuratif. Perilakukesehatan dalam
hal preventif telah
dijalankan namun
belum optimal.
Kebiasaan / perilaku
lainnya yang buruk untuk
kesehatan
Anggota keluarga lain tidak ada
yang merokok.
Anggota keluarga tidak ada yang
minum alkohol
Perilaku dalam
keluarga sudah
baik
Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga
Tabel 4. Faktor pelayanan kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan pembina
untuk faktor pelayanan
Pusat pelayanan
kesehatan yang
digunakan oleh
pasien dan keluarga
Pasien berobat ke dokter yang juga
tetangganya, puskesmas dan klinik
dokter keluarga.
Balkesmas mudah
dijangkau karena
jaraknya cukup dekat
dengan rumah pasien,
transportasi untuk
mencapai balkesmas
masih terjangkau dan
biaya berobat dirasa
masih dapat dijangkau.
Cara mencapai pusat Naik angkutan umum
Tarif pelayanan
kesehatan tersebut
dirasakan
sangat mahal
mahal
terjangkau
murah
gratisKualitas pelayanan
kesehatan tersebut
dirasakan
sangat baik
baik
biasa
tidak memuaskan
7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)
7/15
Tabel 5. Tempat tinggal
Kepemilikan rumah : menumpang /kontrak/ hibah/ milik sendiri
Daerah perumahan : kumuh / padat bersih / berjauhan/ mewah
Karakteristik Rumah Kesimpulan pembina
untuk tempat tinggal
Luas rumah : 9 x 15 m2 Pasien tinggal di rumah
bersama dengan suami, 1
anak dan 1 menantu serta 6
cucu di daerah perumahan
padat dan kurang bersih
dengan luas rumah yang
sangat sempit untuk
keluarga pasien sendiri.Penerangan dalam rumah
dengan listrik, ventilasi
kurang, ditemukan kipas
angin dalam rumah.
Kebersihan rumah dan tata
letak barang dalam rumah
kurang bersih dan tidak
teratur
Sumber air minum dari
PAM, limbah dialirkan ke
got, memiliki 1 kamar
mandi sekaligus jamban.
Kondisi rumah secara
keseluruhan Kurang Baik.
Jumlah orang dalam satu rumah : 10 org
Luas Halaman rumah : - m2
Bertingkat / tidak bertingkat
Lantai rumah dari : tanah / semen halus /keramik / lain-
lain*
Dinding rumah dari : papan / tembokdan papan /
kombinasi*
Penerangan di dalam rumah
Jendela Ada
Listrik : Ada/tidak
Bila tidak, malam hari menggunakan
Ventilasi
Kelembapan rumah : lembap/tidak*Bantuan ventilasi di dalam rumah : ada/tidak*
Bila ada, yaitu : AC / Kipas angin / exhaust fan
Kebersihan di dalam rumah
Kurang Bersih
Tata letak barang dalam rumah
Tidak teratur
- Terdapat undakan dari ruang tengah menuju ke
kamar mandi
Sumber air
Air minum dan masak dari :
Sumur / pompa tangan / pompa listrik / PAM /
beli dari tukang air
Air cuci
Sumur /pompa tangan / pompa listrik/ PAM /
beli dari tukang air
Jarak sumber air dari septik tank : > 7 m
7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)
8/15
Jl. Pondasi
Kamar Mandi Keluarga
Ada / Tidak Ada
Dalam Rumah / Luar Rumah
Jumlah : 1 Buah, ukuran 2 x 1,5 m2
Jamban
Ada / Tidak Ada
Dengan pegangan / Tanpa pegangan
Bentuk jamban : Jongkok/ Duduk
Limbah & sampah
Limbah dialirkan ke : tidak ada / got / kali
Tempat sampah di luar rumah : ada / tidak
Kesan kebersihan lingkungan permukiman :
baik / cukup / kurang
Keterangan :
: Klinik Dokter Keluarga Kiara
: Rumah Pasien
Diagram 3. Denah rumah
(termasuk ukuran, gambaran ventilasi, tataruang
dan arah mata angin)
Diagram 4. Peta rumah dicapai dari klinik
(agar pembina selanjutnya mudah
menemukannya kembali)
KDK FKUI Kayu Putih
Lokasi
Pasar
KampungAmbon
Jl. Martil no.15 , Kayu Putih
Ruang Tamu
Teras
Kamar
Kamar
Kamar
Kamar
Kamar mandiDapur
Ruang Keluarga
Lemari
Laundry
tangga
7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)
9/15
Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga
Susunlah kerangka konseptual yang menggambarkan adanya kaitan antara temuan
pada data demografik, data dinamika, masalah adanya faktor internal dan
eksternal pada keluarga yang mempengaruhi masalah kesehatan dan merupakan
dasar untuk pembinaan keluarga (dapat mengadopsi dari mandala of health dan
bagan-bagan lainnya)
-Keadaan rumah kurang bersih, kurang rapi,
Lingkungan cukup bersih dan padat
Pekerjaan:(-)
FAMILY
Life style :- Perilaku olahraga kurang- Pola makan teratur
Lingkungan
Kurang
Perilaku kesehatan:
Biologi Manusia :
Lingkungan Psikososial
Cefalgia, Obesitas
Grade I , Suspek
Sindroma Depresi
pada Wanita Geriatri
dengan Gangguan
Fungsi Penglihatan
Sistem
Pelayanan
7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)
10/15
Diagnosis Kesehatan Keluarga
Masalah internal keluarga:
Masalah biologis :
Cefalgia, Obesitas Grade I , Suspek Sindroma Depresi pada Wanita Geriatri
dengan Gangguan Fungsi Penglihatan
Perencanaan keluarga bagi keluarga anak pasien belum cukup baik
(keluarga dengan 6 anak), namun saat ini anak pasien sudah menggunakan
KB pil
Masalah psikososial :
Tingkat kekhwatiran pasien yang tinggi akan terjadinya berbagai
macam penyakit pada dirinya
Putus asa dengan kondisi dirinya
Pasien terkadang masih menyesali tindakan suami yang membawa
pasien ke orang pintar dan menyebabkan kebutaan pada matanya
Pasien ingin melakukan aktivitas seperti saat dia bisa melihat
Pasien lebih tertutup pada anggota keluarga tertentu
Masalah eksternal keluarga:a
Masalah lingkungan rumah :
Keadaan rumah yang kurang jendela (pencahayaan) dan ventilasi
Daerah rumah merupakan perumahan padat pemukiman.
Skor kemampuan keluarga dalam penyelesaian masalah dan Rencana
Penatalaksanaan
7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)
11/15
No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang
diharapkan
Coping
score
awal
Coping
score
akhir
Masalah internal
1. Edukasi dan
Konseling kepada
keluarga mengenai
penyakit pasien serta
perlunya partisipasi
penuh dari anggota
keluarga dalam
penatalaksanaan
masalah kesehatandan juga membantu
aktivitas pribadi
pasien dan aktivitas
sosial pasien
2. Konseling untuk
melakukan tindakan
pencegahan penyakit
3. Konseling kepada
keluarga pasien untuk
mengingatkan pasien
melakukan kontrol ke
dokter dan
merencanakan untuk
konsultasi lebih lanjut
ke dokter mata dan
dokter psikiatri
4. Konseling mengenai
pola makan dan
aktifitas fisik
5. Konseling untuk
memotivasi pasien
kontrol ke psikiatri
Suami,
anak
dan
menant
un
1
minggu 1. Keluarga
memahami
lebih jauh
tentang
penyakit
pasien dan
ikut
berpartisipasi
pada
penatalaksanaan penyakit
pasien
2. Keluarga
mengerti cara
pencegahan
penyakit
3. Pasien dapat
kontrol teratur.
4. Memodifikasi
diet
5. Pasien berobat
lebih spesifik
ke psikiatri
Keluarga turut
serta bersama-
sama
menyemangati
pasien.
2
2
2
2
1
2
2
4
4
3
3
3
4
5
7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)
12/15
Masalah psikososial
Konseling kepada
keluarga pasien
untuk memberikan
motivasi kepada
pasien
2 4
Tindak lanjut dan hasil intervensi
Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnosis holistik dan rencana selanjutnya
Kedatangan
Pertama
(di rumah
pasien
tanggal 28
April 2013)
Penatalaksanaan yang dilakukan :
Edukasi dan Konseling mengenai keadaan pasien
Motivasi pasien untuk patuh minum obat
Edukasi dan Konseling mengenai hasil pemeriksaan pasien di
klinik
Hasil :
Pasien dan Keluarga mengerti masalah kesehatan yang dialami
pasien
Keluarga membantu pasien untuk patuh minum obat
Keluarga lebih tenang karena mengetahui hasil pemeriksaaan
pasien masih dalam batas normal, namun penyebab penyakit
pasien kemungkinan dapat disebabkan oleh sebab yang lain
Pasien merasa nyeri kepala dan mual mulai berkurang dan nafsu
makan sudah mulai ada perbaikan
Tindak
Lanjut I
(di rumah
pasien,
Dilakukan anamnesis dengan keluarga pasien yang lain untuk
mengetahui kemungkinan penyebab penyakit yang dialami pasien
Dilakukan skrining depresi untuk geriatri (tidak selesai, karena
7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)
13/15
tanggal 30
April 2013)
pasien dirasa kurang kooperatif)
Memotivasi keluarga pasien untuk lebih aktif menjadi pelaku
rawat
Melakukan family counseling dan family gathering
Hasil :
Dari 15 pertanyaan Geriatric Depression Scale, hanya 7
pertanyaan yang dijawab pasien. Hal ini dikarenakan pasien
yang kurang kooperatif dalam komunikasi, selain itu pasien
pun merasa cepat lelah jika berinteraksi agak lama dengan
orang lain
Saat family counseling hanya 1 orang anak pasien, suami dan
menantu pasien yang hadir. Namun anak-anak pasien yang
lain tidak hadir terutama anak yang paling dekat dengan pasien
yaitu anak yang kedua dikarenakan waktu yang singkat,
kegiatan dan tempat tinggal yang berbeda.
Anak, suami dan menantu pasien mengerti tentang keadaan
pasien dan berencana untuk berkumpul kembali dengan
keluarga yang lain untuk membicarakan bagaimana merawat
pasien selanjutnya
Tindak
Lanjut II
(di rumah
pasien
tanggal 2
Mei 2013)
Edukasi dan konseling pasien dan keluarga agar mau
memeriksakan diri dan memberi motivasi ke pasien untuk ke
spesialis mata untuk konsultasi kemungkinan rehabilitasi fungsi
penglihatan
Edukasi dan konseling pasien dan keluarga agar mau
memeriksakan diri dan memberi motivasi ke pasien untuk
konsultasi ke dokter psikiatri
Memotivasi keluarga untuk berkumpul (family confrence) ulang
7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)
14/15
dan membicarakan cara yang sesuai untuk merawat pasien
Edukasi dan konseling pasien serta keluarga mengenai cara
mengoptimalkan penggunaan fasilitas kartu jakarta sehat
Hasil :
Keluarga setuju untuk konsul ke psikiatri namun pasien menolak
untuk diajak kontrol ulang.
Karena pasien tidak datang ke psikiatri di klinik, maka didapatkan
konsul dari psikiatri berupa kemungkinan memang pasien
mengalami depresi yang mungkin disebabkan oleh adanya verbal
abuse yang dilakukan keluarga pasien
Keluarga pasien menolak untuk konsul mengenai mata pasien
karena keluarga menganggap pasien sudah pernah periksa ke
rumah sakit dan dikatakan saraf matanya sudah rusak, sehingga
keluarga pasien berpikir percuma untuk berobat kembali ke dokter
mata
Pasien mengerti tentang penggunaan kartu jakarta sehat yang dapat
digunakan untuk pemeriksaan di fasilitas layanan kesehatan
pemerintah
Kesimpulan Pembinaan Keluarga Pada Pembinaan Keluarga Saat ini
Masalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama dan
coping score akhir
- Keluarga memahami bahwa perilaku kesehatan preventif lebih utama
dibandingkan dengan kuratif 4
- Keluarga mengerti tentang pentingnya pelaku rawat terhadap pasien
geriatri 4
- Pasien dapat kontrol teratur. 3
Coping score
7/28/2019 Berkas Keluarga Stukas Naya Unila 2013 (Edit 1)
15/15
- Keluarga pasien setuju untuk memeriksakan pasien lebih lanjut ke dokter
psikiatri 5
- Keluarga bekerjasama penuh untuk membantu pasien mengatasi
penyakitnya 3
Faktor Pendukung terselesainya masalah kesehatan pasien :
- terdapat jaminan kesehatan untuk berobat
- keluarga kooperatif
- pembina diterima dengan baik
- lokasi rumah pasien dekat dengan pusat pelayanan primer
- sosio ekonomi yang cukup memadai
Faktor penghambat terselesaikannya masalah-masalah kesehatan pasien :
- Kemungkinan adanya masalah internal pasien dengan keluarganya.
- Tidak semua anggota keluarga dapat berpartisipasi dalam pengobatan
pasien.
- Tidak ada visi misi yang sama pada keluarga untuk merawat pasien lebih
lanjut
- Keluarga masih terkesan menutupi beberapa informasi yang diperlukan
untuk penatalaksanaan masalah kesehatan pasien
Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya :
Follow up jangka panjang terutama untuk kontrol ke psikiatri dan dokter mata
bagi pasien dan keluarganya.
Persetujuan II (dokter PJ Klinik)Tanda tangan :
Nama Jelas : dr. Dewi Friska, MKK
Tanggal :