Top Banner

of 20

Beras Ubi Sebagai Alter Nat If Pangan Pengganti Beras Padi

Jul 20, 2015

Download

Documents

Fonna Maulidyah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Karya Tulis

BERAS UBI SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN PENGGANTI BERAS PADI

Disusun Oleh: Arum Ambarwati (NIS: 0812413) SMA Negeri 1 Kendal Jalan Soekarno-Hatta Telepon (0294) 381136 Kendal 2009

PENGESAHAN

Karya tulis ini disetujui dan disahkan pada : hari tanggal : :

Waka Kesiswaan

Pembimbing

Dra. Wiwik Sri Lestari NIP. 131665209/19620210 198703 2 008 2 001

CF. Andika Artiningsih, S.Pd. NIP. 130680066/19530324 197003

Mengetahui Kepala SMA Negeri 1 Kendal

Drs. Sutopo, M.Pd. NIP. 131694578/19630927 198703 1 006

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

Orang yang mengatakan tidak punya waktu adalah pemalas. (Lichterberg) Kesuksesan yang besar dibangun dengan membuang hal-hal yang buruk dan berpaling dari hal-hal yang buruk tersebut. (Summer Rodstone) Dalam segala hal berharap itu lebih baik daripada putus asa. (Goethe) Tindakan memang tidak selalu membawa kebahagiaan, namun tidak ada kebahagiaan tanpa tindakan. (Benjamin Disareri) Pengetahuan ada dua macam : yang telah kita ketahui dengan sendirinya atau yang hanya kita ketahui dimana ia bisa kita dapatkan. (Samuel Johnson)

PERSEMBAHAN: Karya tulis ini penulis persembahkan untuk: 1. Ayah dan Ibu tercinta 2. Bapak dan Ibu guru tercinta 3. Kakak dan adik tersayang 4. Teman-teman tersayang 5. Para pembaca yang budiman

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah Beras Ubi Sebagai Alternatif Pangan Pengganti Beras Padi. Karya tulis ini penulis susun dengan maksud memberikan sumbangan pemikiran tentang alternatif pangan guna mendukung ketahanan pangan nasional. Namun demikian, mengingat keterbatasan penulis, karya tulis ini tidak akan selesai tanpa dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Sutopo, M.Pd. selaku kepala sekolah. 2. Ibu CF Andika Artiningsih, S.Pd. selaku pembimbing. 3. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan dan do'a restu. 4. Bapak dan Ibu guru yang memberikan do'a serta motivasi. 5. Sahabat-sahabat tercinta yang turut mendukung penyusunan karya tulis ini. 6. Segenap pihak yang telah membantu menyelesaikan karya tulis ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan untuk masa depan. Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Kendal, Oktober 2009 Penulis

DAFTAR ISI Halaman Judul................................................................................... Halaman Pengesahan......................................................................... Motto dan Persembahan................................................................... Kata Pengantar.................................................................................. Daftar Isi............................................................................................. Rangkuman Karya Tulis................................................................... BAB I Pendahuluan.....................................................................1.1 Latar Belakang...................................................................... 1.2 Tujuan Penulisan................................................................... BAB II Landasan Teori ......................................................................... 2.1 Sumber Bahan Makanan Pokok di Indonesia...................... 2.2 Persebaran dan Produksi Ubi Jalar........................................ BAB III Pembahasan............................................................................... 3.1 Pemanfaatan Ubi Jalar.......................................................... 3.2 Cara Pembuatan Beras Ubi................................................... 3.3 Keunggulan Beras Ubi.......................................................... BAB IV Penutup..................................................................................... 4.1 Kesimpulan. .......................................................................... 4.2 Saran..................................................................................... Daftar Pustaka.............................................................................................. Biodata Peserta............................................................................................ Lampiran-lampiran.....................................................................................

i ii iii iv v vi1 1 2 3 3 3 5 5 6 7 8 8 8 9 10 11

Ringkasan Karya Tulis Indonesia merupakan salah satu negara tropik dengan tanah yang subur. Hal ini menyebabkan aneka jenis tanaman tumbuh subur di Indonesia, tak terkecuali bahan makanan pokok. Selain beras yang selama ini mendominasi bahan makanan pokok masyarakat Indonesia, masih banyak bahan pangan lain sebagai sumber karbohidrat. Bahan makanan ini pun tentunya mamiliki nilai gizi yang tak kalah baik dengan nilai gizi yang dikandung beras. Contohnya adalah jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar. Ubi jalar merupakan bahan pangan lokal yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia. Umbi-umbian ini memiliki kandungan betakaroten yang cukup tinggi, vitamin, zat besi, dan kalsium. Namun sayangnya pengolahan ubi jalar masih sebatas sebagai kudapan dan teman minum teh. Padahal sebenarnya ubi jalar dapat dijadikan sebagai bahan makanan pokok, seperti yang dilakukan masyarakat di Papua dan Kep. Mentawai. Pengolahan ubi jalar akan lebih efektif dengan dikeringkan. Pengeringan ini akan membuat ubi semakin manis, serta dapat disimpan dalam waktu lama, bahkan dapat dijadikan bahan makanan saat musim paceklik. Penanaman ubi jalar tersebar luas di seluruh Indonesia, terutama pada daerah kering dan hanya mengandalkan air hujan sebagai sumber irigasi. Hal yang mengecewakan adalah area penanamannya yang jauh lebih sempit dari area penanaman padi. Akibatnya, produksi ubi jalar menjadi berkurang. Meskipun sebenarnya untuk area penanaman yang sama, produksi ubi jalar dapat mencapai dua sampai tiga kali lebih banyak dari produksi padi. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya ubi jalar merupakan bahan pangan yang produktif dan harus dimanfaatkan secara optimal, guna menunjang ketahanan pangan nasional.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang Pangan Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan, Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan makanan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Ketahanan pangan berkaitan dengan ketersediaan pangan, yaitu tersedianya pangan dari hasil produksi dalam negeri atau sumber lainnya.( Dian Histifarina; 2008) Cara pandang masyarakat terhadap sumber pangan pokok dalam kurun waktu dua puluh lima tahun kebelakang seolah-olah digiring kedalam pandangan yang lebih sempit bahwa sumber pangan pokok masyarakat hanya beras. Sekitar sembilan puluh persen dari masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai bahan makanan pokok. Hal ini membentuk keyakinan bahwa ketahanan pangan nasional ditentukan oleh ketersediaan beras. Akibat lainnya pengolahan bahan makanan pokok selain beras menjadi terbatas. Tingginya tingkat konsumsi beras di Indonesia (130/kap/h) menjadikan Indonesia sebagai negara pengkonsumsi beras tertinggi di dunia. Hal ini sering menyebabkan berkurangnya stok pangan nasional dan melemahkan ketahanan pangan nasional.

Dalam mengatasi permasalahan ini pemerintah lebih memilih jalan pintas dengan melakukan impor beras. Ketergantungan ini hanya akan membuat ketahanan pangan nasional menjadi rapuh dan berimbas pada kondisi perekonomian negara. Sebenarnya masih banyak solusi lain dari masalah ini. Misalnya dengan pengoptimalan bahan pangan lokal, perubahan citra bahan makanan pokok selain beras, penganekaragaman pangan, dll. Penganekaragaman ini juga diharapkan dapat memperbaiki kualitas pangan masyarakat, dan menjadikan perbaikan gizi masyarakat. Hal ini dikarenakan semakin beragam konsumsi masyarakat, suplai zat gizi masyarakat juga akan lebih lengkap dibandingkan dengan satu jenis bahan pangan saja. Beberapa daerah di Indonesia ada yang telah mengkonsumsi bahan makanan pokok selain beras. Seperti jagung (Madura), sagu (Maluku), ubi kayu (DIY), dan ubi jalar (Papua). Mengingat hal-hal tersebut, maka penulis berupaya untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha penganekaragaman bahan pangan lokal untuk menunjang ketahanan pangan nasional dengan menulis kary tulis berjudul Beras Ubi Sebagai Alternatif Pangan Pengganti Beras Padi. 1.2 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah: 1. Memberikan sumbangan pemikiran untuk mendukung ketahanan pangan nasional. 2. Memberikan alternatif pengolahan ubi jalar sebagai bahan makanan pokok. 3. Membantu mengoptimalkan pemanfatan bahan pangan lokal.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Bahan Makanan Pokok di Indonesia Sebagai negara agraris,Indonesia kaya akan berbagai bahan makanan pokok. Selain beras, bahan makanan pokok lainnya adalah jagung, ubi kayu, ubi jalar, sorgum., sagu, kentang, talas, suweg, iles-iles, garut, hanjeli, dan harmeda (Widowati : 2000). Pencarian sumber pangan pokok alternatif yang mampu meningkatkan ketahanan pangan masyarakat perlu menjadi perhatian bersama. Apabila ditinjau dari segi nutrisi, tanaman umbi-umbian mempunyai nilai nutrisi yang rendah dibandingkan dengan beras maupun kacang-kacangan, terutama kandungan protein dan lemak, namun cukup tinggi pada kandungan karbohidratnya. Kandungan gizi bahan makanan pokok pun cukup banyak, sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif bahan makanan pokok masyarakat. Secara tradisional, masyarakat Indonesia dikenal mengkonsumsi beragam bahan makanan pokok selain beras. Diantaranya sagu (Maluku, Sulawesi Tenggara), jagung (NTT, Gorontalo, Madura), ubi jalar (Papua, Kep. Mentawai), ubi kayu (DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung). 2.2 Persebaran dan Produksi Ubi Jalar Jawa Tengah merupakan salah satu daerah di Indonesia yang berpotensi dalam menghasilkan bahan pangan berbasis karbohidat. Diantara bahan pangan tersebut adalah ubi jalar. Umbi ini banyak ditanam di daerah beriklim kering, dan hanya mengandalkan air hujan sebagai sumber irigasi. Di Jawa Tengah, daerah tersebut adalah Kabupaten Semarang, Tegal, Sragen, Karanganyar, Banyumas, Pemalang, Purbalingga, Kebumen dan Kendal.

Selain di Jawa Tengah, daerah di Indonesia yang berpotensi menghasilkan ubi jalar adalah Jambi, DIY, Sulawesi Selatan, Papua, Kep. Mentawai, dll. Produksi ubi jalar sendiri sampai saat ini masih sangat minim. Hal ini disebabkan karena area penanaman ubi jalar hanya satu sampai dua puluh sembilan persen dari area penanaman padi (tabel 1).

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pemanfaatan Ubi Jalar Umbi-umbian merupakan tanaman lokal yang telah lama dikenal dan dikonsumsi masyarakat Indonesia. Dalam bentuk segar kandungan protein ubi jalar masih sedikit. Masalah ini dapat diatasi dengan mengolahnya menjadi bentuk kering (Astanto Kasno: 2006). Salah satu bentuk kering tersebut adalah beras ubi. Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas L.) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan tanaman hias karena keindahan daunnya. Pengolahan ubi jalar menjadi produk kering merupakan salah satu cara pengawetan hasil panen. Hal ini dilakukan terutama mengingat ubi jalar merupakan komoditas dengan kadar air tinggi. Sehingga dengan pengeringan, kandungan airnya akan berkurang. Ubi kering ini merupakan produk setengah jadi. Keuntungan lainnya yaitu sebagai bahan baku yang fleksibel, aman dalam distribusi, serta menghemat penyimpanan, semakin manis rasanya. Sekitar tujuh puluh sampai seratus persen, ubi jalar dikonsumsi di negara tropik termasuk Indonesia. Sekitar sepuluh sampai tiga puluh persen digunakan sebagai bahan industri. Sementara di Papua dan Kep. Mentawai ubi jalar digunakan sebagai bahan makanan pokok. biaya, dan tempat penyimpanan. Apalagi ubi jalar relatif tahan lama disimpan dan semakin lama

3.2 Cara Pembuatan Beras Ubi Alat dan Bahan 1. Ubi jalar putih segar 2. Panci 3. Pisau 4. Telenan 5. Alat Penggiling Daging 6. Nampan Cara Membuat: 1. Kupas ubi jalar lalu cuci sampai bersih dan getahnya hilang. 2. Kukus ubi jalar hingga empuk dan matang. 3. Cacah / cincang ubi jalar, dengan dua buah pisau atau giling dengan gilingan daging, sehingga didapatkan ubi dalam bentuk cincangan. 4. Letakkan cincangan ubi jalar diatas nampan, lalu jemur hingga kering. 5. Setelah kering, beras ubi dapat disimpan untuk waktu lama atau dapat langsung dimasak seperti halnya memasak nasi biasa. Namun sebelum dimasak, beras harus direndam terlebih dahulu.

3.3 Keunggulan Beras Ubi Bahan baku beras ubi adalah ubi jalar. Ubi jalar memiliki kandungan karbohidrat dan protein jauh lebih rendah dari padi dan jagung (tabel 2). Namun perlu diingat bahwa hal ini dapat disiasati dengan mengolahnya menjadi bahan makanan kering, seperti beras ubi. Umbi ini merupakan salah satu pangan lokal yang cukup menarik. Umbi-umbian ini mengandung beta karoten sebesar seratus tujuh puluh empat koma dua miligram per seratus gram bobot basah, vitamin C, vitamin A, asam askorbat, tianin, riblofavin, niasin, dan mineral-mineral utama seperti kalsium, fosfor dan zat besi.(Dacus Carota) Ubi jalar mempunyai umur panen relatif pendek yaitu antara empat sampai lima bulan. Namun sayangnya produksi ubi jalar masih rendah. Meskipun sebenarnya berdasarkan rasio produktifitasnya, untuk satuan luas yang sama kita dapat memanen dua sampai tiga kali lebih banyak daripada hasil panen padi. Bahkan produktifitas tersebut dapat mencapai sepuluh sampai tiga puluh ton per hektar. Keunggulan lain dari beras ubi adalah tahan lama ketika disimpan dan akan semakin manis bila semakin lama disimpan. Serta yang tak kalah menarik adalah harga ubi jalar yang terjangkau. Hanya sekitar dua sampai tiga ribu rupiah per kilogramnya.

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat dirumuskan yaitu: 1. Ubi jalar merupakan salah satu bahan pangan lokal yang kurang dioptimalkan. 2. Ubi jalar adalah tanaman berproduktifitas tinggi. 3. Ubi jalar banyak tersebar si seluruh wilayah Indonesia. 4. Kandungan gizi ubi jalar akan lebih baik dalam bentuk kering. 5. Beras ubi merupakan salah satu olahan kering yang bisa digunakan untuk menunjang ketahanan pangan nasional. 4.2 Saran Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan adalah: 1. Ubi jalar harus dimanfaatkan secara optimal. 2. Beras ubi patut dipertimbangkan pengolahannya untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

DAFTAR PUSTAKA S.Widowati. Sinar Tani. Jakarta: Mei 2009 Wawasan. Jakarta: maret 2008 Kasno, Astanto. Palawija. Bandung: 2006 Kamil, Gigin. Membentuk Masyarakat Sadar Bahan Pangan Pokok Lokal Selain Beras: Desember 2008 (online) http://blogs.unpad.ac.id/GIGINKB Wikipedia. Jakarta: 2009 (online) http://id.wikipedia.org/wiki/ubi jalar Hanny. Beras Makanan Pokok Sumber Protein. Agustus: 2002 (online) http://www.gizi.net

BIODATA PESERTA Nama Lengkap Tempat dan tanggal lahir Asal Sekolah Alamat Sekolah : Arum Ambarwati : Batang, 4 September 1992 : SMA N 1 Kendal : Jalan Soekarno-Hatta Kendal Telepon (0294) 381136 Kelas Alamat Rumah NIS : XI IPA 1 : Ngaliyan Rt 02/II Limpung Batang : 0812413

LAMPIRAN-LAMPIRAN Tabel 1. Luas Panen dan Produktifitas Padi, Jagung, Ubi Kayu dan Ubi Jalar

Komoditi Luas panen (000 ha) Produksi (000 ton) Produktifitas (kw/ha)

Padi sawah Padi ladang 384,71 323,52 47,5 92,7 755,3 25,2

Jagung 354,7 910,1 32,5

Ubi Kayu 239,7 474,0 149,0

Ubi Jalar 198,2 997,8 101,0

Sumber: BPS 2004 Tabel 2. Kandungan Gizi dari 100 gram Berat Basah Bahan Pangan Alternatif

No. 1. 2. 3. 4.

Komoditi Padi Jagung Ubi kayu Ubi Jalar

Karbohidrat (gram) 77,4 70,3 36,8 27,9

Lemak (gram) 0,14 1,18 0,3 0,17

Protein (gram) 6,7 3,22 1,0 1,43

Gambar 1 Ubi jalar segar

gambar 2 ubi setelah dibersihkan

gambar 3 ubi setelah dikukus

gambar 4 ubi cincang siap jemur

gambar 5 nasi ubi kering

gambar 6 nasi ubi siap saji